vitiligo
TRANSCRIPT
vitiligovitiligoOlehOleh
Rizqa Ninza PutraRizqa Ninza Putra
00220710101010710101010404
PembimbingPembimbing
dr.Dina Lidadari, Sp.KKdr.Dina Lidadari, Sp.KK
PendahuluanPendahuluan
• Berasal dari bahasa lain vitellus yang berarti anak sapi
• Istilah vitiligo mulai diperkenalkan oleh Celsus, seorang dokter Romawi pada abad ke-2.
• Penyakit ini dapat mengenai semua ras • Sedangkan menurut Domonkos (1982), penyakit ini
lebih sering diderita oleh orang kulit berwarna dan biasanya dengan derajat yang lebih berat .
• Penyakit dapat terjadi sejak lahir sampai usia lanjut dengan frekuensi tertinggi pada usia 10 30 tahun.
DEFINISIDEFINISI
• Kelainan pigmentasi kulit
• Seringkali bersifat progresif dan familial
• Ditandai oleh macula hipopigmentasi pada kulit yang asimtomatik.
• Selain kelainan pigmentasi, tidak dijumpai kelainan lain pada kulit tersebut.
EPIDEMIOLOGIEPIDEMIOLOGI
• Di seluruh dunia insidensnya rata-rata 1% (0,14 8,8%).
• Menurut statistik di Amerika Serikat 50% dan penderita vitiligo mulai timbul pada usia sebelum 20 tahun dan 25% pada usia di bawah 8 tahun.
ETIOLOGIETIOLOGI
• Penyebab vitiligo yang pasti belum diketahui • Diduga suatu penyakit herediter yang
diturunkan secara autosomal dominan • Beberapa faktor pencetus antara lain
• Faktor mekanis • Faktor sinar matahari / penyinaran ultra violet A • Faktor emosi/psikis • Faktor hormonal
PatogenesisPatogenesis
• Hipotesis autositoksik
• Hipotesis neurohumoral
• Hipotesis imunologik
KlasifikasiKlasifikasi
• Koga (1977) membagi vitiligo dalam 2 golongan yaitu: • Vitiligo dengan distribusi sesuai dermatom. • Vitiligo dengan distribusi tidak sesuai
dermatom
KlasifikasiKlasifikasi
• Berdasarkan lokalisasi dan distribusinya, Mosher (1987) membagi menjadi: • Tipe lokalisata, yang terdiri atas:
• Bentuk fokal : terdapat satu atau lebih makula pada satu daerah dan tidak segmental.
• Bentuk segmental : terdapat satu atau lebih makula dalam satu atau lebih daerah dermatom dan selalu unilateral.
• Bentuk mukosal : lesi hanya terdapat pada selaput lendir (genital dan mulut).
KlasifikasiKlasifikasi
• Tipe generalisata, yang terdiri atas: • Bentuk akrofasial : lesi terdàpat pada
bagian distal ekstre-mitas dan muka. • Bentuk vulgaris : lesi tersebar tanpa
pola khusus. • Bentuk universalis : lesi yang luas
meliputi seluruh atau hampir seluruh tubuh.
Manifestasi klinisManifestasi klinis
• Makula hipopigmentasi (berupa bercak putih seperti susu)
• berdiameter beberapa milimeter sampai sentimeter
• berbentuk bulat, lonjong, ataupun tak beraturan, dan berbatas tegas.
• Selain hipopigmentasi tidak dijumpai kelainan lain pada kulit.
• Kadang-kadang rambut pada kulit yang terkena ikut menjadi putih.
Manifestasi klinisManifestasi klinis
• Lesi terutama terdapat pada :• Daerah terpajan (muka, dada, bagian atas, punggung
tangan)• Daerah intertriginosa (aksila, lipat paha)• Daerah sekitar orifisium (sekitan mulut, hidung, mata
dan anus)• Pada bagian ekstensor permukaan tulang yang
Menonjol (jari-jari, lutut, siku)• Daerah tibia anterior, daerah sekitar puting susu dan
umbilikus. Daerah mukosa yang sering terkena ter-utama genital, bibir dan gusi.
Manifestasi klinisManifestasi klinis
• Di samping itu dapatpula ditemukan bentuk-bentuk lain dari lesi vitiligo, antara lain: • Trichome vitiligo : vitiligo yang terdiri atas lesi
berwarna coklat, coklat muda dan putih. • Vitiligo inflamatoar: lesi dengan tepi yang
meninggi erite-matosa dan gatal. • Lesi linear. Diagnosis ditegakkan terutama
berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan klinis,
DIAGNOSISDIAGNOSIS
• Evaluasi KlinisDiagnosis vitiligo berdasarkan atas anamnesis
dan gambaran klinis. Ditanyakan pada penderita :• Awitan penyakit.• Riwayat keluarga tentang timbulnya lesi dan uban yang
timbul dini • Riwayat kelainan tiroid, alopesia areata, diabetes militus,
dan anemia pernisiosa.• Kemungkinan faktor pencetus, misalnya sters, emosi,
terbakar surya, dan pajanan bahan kimiawi.• Riwayat inflamasi, iritasi atau ruam kulit sebelum bercak
putuh.
DIAGNOSISDIAGNOSIS
• Pemeriksaan histopatologi • Dengan pewarnaan hematoksilin eosisn
(HE) tampaknya normal kecuali tidak ditemukan melanosit,
• Kadang - kadang ditemukan limfosit pada tepi makula.
• Reaksi dopa untuk melanosit negatif pada daerah apigmentasi, tetapi meningkat pada tepi yang hiperpigmentasi
DIAGNOSISDIAGNOSIS
• Pemeriksaan biokimia • Pemeriksaan histokimia pada kulit yang di
inkubasi dengan dopa menunjukan tidak adanya tirosinase.
• Kadar tirosin plasma dan kulit normal
DIAGNOSIS BANDINGDIAGNOSIS BANDING
• Vitiligo segmental harus dibedakan dengan • Nevus depigmentosus, • Tuberossklerosis, dan • Hipomelanositosis.
DIAGNOSIS BANDINGDIAGNOSIS BANDING
• Lesi tunggal atau sedikit harus dibedakan dengan • Tinea versikolor, • Pitiriasis alba, • Hipomelanosis gutata, dan • Hipopigmentasi pasca inflamasi.
PenatalaksanaanPenatalaksanaan
• Psoralen dan UVA • Kortikosteroid • Fluorourasil • Zat warna • Lain-lain
• Tehnik bedah • Akupunktur • Monobenzil hidrokuinon