visi direktorat jenderal perhubungan udara

208

Upload: others

Post on 07-Nov-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Page 2: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

“Terwujudnya PenyelenggaraanTransportasi Udara

yang Andal, Berdaya Saing dan

Memberikan Nilai Tambah”

Andal : aman, selamat, nyaman, tepat waktu, terpelihara,

mencukupi kebutuhan, jangkauan, mendukung pembangunan nasional. Berdaya saing : efisien, harga terjangkau, ramah lingkungan, berkelanjutan, SDM yang profesional, mandiri dan produktif. Nilai tambah : kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional serta penciptaan lapangan kerja.

Profil DJU Juli 2016 1

Page 3: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Misi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Memenuhi standar keamanan, keselamatan penerbangan dan pelayanan;

Menyediakan sarana, prasarana dan jaringan transportasi udara

yang andal, optimal dan terintegrasi;

Mewujudkan iklim usaha bidang transportasi udara yang kompetitif dan berkelanjutan (sustainable);

Mewujudkan kelembagaan yang efektif, efisien didukung oleh SDM yang profesional dan peraturan perundang-undangan yang komprehensif serta menjamin kepastian hukum.

2 Profil DJU Juli 2016

Page 4: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Road Map to Zero Accident

SAFETY

SECURITY

SERVICES

COMPLIANCE TUJUAN

Menumbuhkan kepercayaan masyarakat

menuju

ZERO ACCIDENT

Kesenjangan 9 Rekomendasi

EKKT

REGULATOR, OPERATOR, MASYARAKAT

3 Profil DJU Juli 2016

Page 5: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Matriks Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Tahun 2015-2019

4

SASARAN

STRATEGIS (SS)

IKU DITJEN

HUBUD SATUAN

TARGET KUMULATIF

/TIAP

TAHUN

KETERANGAN 2015 2016 2017 2018 2019

a. Menurunnya angka

kecelakaan

transportasi udara

1) Jumlah pedoman

standar

keselamatan

transportasi udara

Dokumen 13 11 11 12 13 Tiap Tahun Capaian di tahun 2014 (baseline) adalah 2. Sehingga selama periode 5 tahun perencanaan dari tahun 2015 - tahun 2019 secara kumulatif menjadi 62 dokumen. Tahun 2015 >> DBU : 2; DAU : 0; KUPPU :2; DKP : 6 ; DNP : 3 Tahun 2016 >> DBU : 2; DAU : 0; KUPPU :4; DKP : 4 ; DNP : 1 Tahun 2017 >> DBU : 2; DAU : 0; KUPPU :4; DKP : 4 ; DNP : 1 Tahun 2018 >> DBU : 2; DAU : 0; KUPPU :5; DKP : 4 ; DNP : 1 Tahun 2019 >> DBU : 2; DAU : 0; KUPPU :5; DKP : 5 ; DNP : 1 DNP tahun 2015 : 1)PM Perhubungan Nomor PM 21 tahun 2015 tentang standar keselamatan penerbangan 2) PM Perhubungan Nomor PM 30 tahun 2015 tentang pengenaan sanksi administratif terhadap pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang penerbangan 3) PM Perhubungan tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil bagian 173 tentang perancangan prosedur penerbangan DKP : Terkait Pemeriksaan Kargo, Contingensy Plan, Training Kargo, Dangerous Good, Pengawasan Keamanan Penerbangan Nasional, KUPPU : Pedoman Standar Keselamatan, Pedoman Standar Pelayanan

Profil DJU Juli 2016

Page 6: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Matriks Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Tahun 2015-2019

5

SASARAN

STRATEGIS (SS)

IKU DITJEN

HUBUD SATUAN

TARGET KUMULATIF

/TIAP

TAHUN

KETERANGAN 2015 2016 2017 2018 2019

a. Menurunnya angka

kecelakaan

transportasi udara

2) Jumlah tingkat

kecukupan sarana

dan prasarana

transportasi udara

(fasilitas

keamanan dan

PKP-PK)

Paket 239 208 132 135 131 Tiap Tahun Capaian di tahun 2014 (baseline) adalah 917. Selama 5 tahun perencanaan dari tahun 2015 - tahun 2019, target kumulatif yang harus dicapai adalah 845 paket , sehingga pada akhir periode perencanaan pada tahun 2019 secara kumulatif terdapat 1762 paket (ditambah baseline tahun 2014).

Jumlah

peningkatan

fasilitas

pelayanan

darurat

53 44 42 37 36

Jumlah

peningkatan

fasilitas

keamanan

penerbangan

186 164 90 98 95

3) Rasio kecelakaan

transportasi udara

pada AOC 121 dan

AOC 135 dengan

korban jiwa dan

pesawat rusak

berat (<3

kejadian/1 juta

flight cycle)

Rasio 4.41 3.92 3.43 2.94 2.45 Kumulatif Angka target merupakan penurunan rasio secara kumulatif pada tiap tahunnya, sehingga pada akhir periode perencanaan di tahun 2019 harus menurunkan sampai rasio 2.45. Kejadian tidak bisa dimasukkan dalam target, target merupakan rasio.

Profil DJU Juli 2016

Page 7: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Matriks Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Tahun 2015-2019

6

SASARAN

STRATEGIS (SS)

IKU DITJEN

HUBUD SATUAN

TARGET KUMULATIF

/TIAP

TAHUN

KETERANGAN 2015 2016 2017 2018 2019

a. Menurunnya angka

kecelakaan

transportasi udara

4) Jumlah pesawat

udara yang

memiliki sertifikat

kelaikudaraan

Pesawat 724 760 796 832 868 Tiap Tahun Capaian di tahun 2014 (baseline) adalah 724. Selama 5 tahun perencanaan dari tahun 2015 - tahun 2019, target kumulatif yang harus dicapai adalah 3980 pesawat yang disertifikasi.

5) Rasio Air Traffic

Incident (<4

kejadian dari

100.000

pergerakan)

Rasio <3.8x10-5

<3.75x10-5

<3.7x10-5

<3.65x10-5

<3.6x10-5

Kumulatif Angka target merupakan penurunan rasio secara kumulatif pada tiap tahunnya, sehingga pada akhir periode perencanaan di tahun 2019 harus menurunkan sampai rasio < 3.6x10-5

6) Jumlah unit

organisasi

pelayanan

navigasi

penerbangan yang

memiliki sertifikat

Sertifikat 45 30 30 30 30 Tiap Tahun Data didapat dari Sertifikat Penyelenggara Pelayanan Telekomunikasi Penerbnagan (171), Sertifikat Penyelenggara Pelayanan Lalu Lintas Penerbangan (172), sertifikat penyelenggara perancangan prosedur penerbangan (173), sertifikat penyelenggara pelayanan informasi aeronautika di bandar udara (175), dan sertifikat penyelenggara kalibrasi fasilitas penerbangan (AC 171-7) dan merupakan data penerbitan baru dan perpanjangan

7) Jumlah bandar

udara yang akan

disertifikat

Bandara 10 5 5 5 5 Tiap Tahun Angka target merupakan target yang harus di capai per tahunnya. Sehingga pada tahun 2015- 2019 terdapat 30 bandara yang akan bersertifikat.

Profil DJU Juli 2016

Page 8: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Matriks Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Tahun 2015-2019

7

SASARAN

STRATEGIS (SS)

IKU DITJEN

HUBUD SATUAN

TARGET KUMULATIF

/TIAP

TAHUN

KETERANGAN 2015 2016 2017 2018 2019

b. Menurunnya

jumlah gangguan

keamanan dalam

penyelenggaraan

transportasi udara

8) Rasio terjadinya

tindakan melawan

hukum yang

mengaktifkan

program

penanggulangan

keadaan darurat

keamanan

penerbangan

(contingency plan)

pada kondisi

darurat (merah)

pada bandar

udara dengan

jumlah

penumpang di

atas 500.000

penumpang per

tahun

Rasio 0.17 0.17 0.17 0.17 0.17 Kumulatif Rumus yg digunakan : Jumlah pengaktifan contingency plan pada bandara dengan jumlah penumpang >500 K/TH di bagi Jumlah bandara dengan jumlah penumpang > 500 K/H. Angka target merupakan penurunan rasio secara kumulatif pada tiap tahunnya dari tahun sebelumnya, sehingga pada akhir periode perencanaan di tahun 2019 harus menurunkan sampai rasio 0.17 dengan jumlah gangguan keamanan ditiap tahunnya adalah maksimal 5

Profil DJU Juli 2016

Page 9: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Matriks Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Tahun 2015-2019

8

SASARAN

STRATEGIS (SS)

IKU DITJEN

HUBUD SATUAN

TARGET KUMULATIF

/TIAP

TAHUN

KETERANGAN 2015 2016 2017 2018 2019

c. Meningkatnya

kinerja pelayanan

sarana dan

prasarana

transportasi udara

9) Jumlah pedoman

standar pelayanan

sarana dan

prasarana

transportasi udara

Dokumen 10 5 5 5 5 Tiap Tahun Angka target merupakan target yang harus di capai per tahunnya, adanya penambahan 30 dokumen selama 5 tahun, Capaian di tahun 2014 (baseline) adalah 10 sehingga pada tahun 2019 secara kumulatif menjadi 40 dokumen selama periode 5 tahun perencanaan (2015-2019) Tahun 2015 >> DBU : 2; DAU : 4; KUPPU :0; DKP : 1 ; DNP : 3 Tahun 2016 >> DBU : 2; DAU : 1; KUPPU :0; DKP : 1 ; DNP : 1 Tahun 2017 >> DBU : 2; DAU : 1; KUPPU :0; DKP : 1 ; DNP : 1 Tahun 2018 >> DBU : 2; DAU : 1; KUPPU :0; DKP : 1 ; DNP : 1 Tahun 2019 >> DBU : 2; DAU : 1; KUPPU :0; DKP : 1 ; DNP : 1 DNP tahun 2015 : 1) PM perhubungan tentang peraturan keselamatan Penerbangan sipil bagian 174 tentang pelayanan informasi meteorologi penerbangan 2) PM Perhubungan tentang standar waktu proses pelayanan, masa berlaku dan kewenangan penerbitan perizinan di bidang perhubungan udara 3) PM Perhubungan tentang peraturan keselamatan penerbangan sipil bagian 175 tentang pelayanan informasi aeronautika DKP :Tahun 2015 : Tata Cara Penangan pengangkutan barang berbahaya Tahun 2016 : Sertifikasi Kategori PKP-PK

Profil DJU Juli 2016

Page 10: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Matriks Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Tahun 2015-2019

9

SASARAN

STRATEGIS (SS)

IKU DITJEN

HUBUD SATUAN

TARGET KUMULATIF

/TIAP

TAHUN

KETERANGAN 2015 2016 2017 2018 2019

c. Meningkatnya

kinerja pelayanan

sarana dan

prasarana

transportasi udara

10) Coverage area

pelayanan

transportasi udara

nasional

Persentase 80% 85% 90% 95% 100% Kumulatif Angka target merupakan kenaikan prosentase secara kumulatif pada tiap tahunnya, sehingga pada akhir periode perencanaan di tahun 2019 coverage area pelayanan mencapai 100% (pusat kota yang berpenduduk terkover oleh cakupan bandara)

11) Jumlah

kota/daerah yang

terhubungi

Kota 165 173 182 191 201 Kumulatif Angka target merupakan target yang harus di capai secara kumulatif pada tiap tahunnya atau merupakan penjumlahan dari target tahun sebelumnya. Sehingga pada akhir priode perencanaan di tahun 2019 terdapat 201 kota/daerah yang terhubungi

d. Terpenuhinya

SDM transportasi

udara dalam

jumlah

kompetensi sesuai

dengan

kebutuhan

12) Jumlah personil

penerbangan yang

memiliki lisensi

Orang 74,988 78,737 82,674 86,808 91,148 Kumulatif Angka target merupakan target yang harus di capai secara kumulatif pada tiap tahunnya dengan kenaikan sebesar 5% atau merupakan penjumlahan dari target tahun sebelumnya. Sehingga pada akhir priode perencanaan di tahun 2019 terdapat 91.148 jumlah personel. Jumlah personel merupakan jumlah personel aparatur dan non aparatur

13) Jumlah inspektur

penerbangan

Orang 832 918 1,002 1,083 1,151 Kumulatif Angka target merupakan target yang harus di capai secara kumulatif pada tiap tahunnya atau merupakan penjumlahan dari target tahun sebelumnya. Sehingga pada akhir priode perencanaan di tahun 2019 terdapat 1151 jumlah personel. (Aparatur)

Profil DJU Juli 2016

Page 11: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Matriks Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Tahun 2015-2019

10

SASARAN

STRATEGIS (SS)

IKU DITJEN

HUBUD SATUAN

TARGET KUMULATIF

/TIAP

TAHUN

KETERANGAN 2015 2016 2017 2018 2019

e. Meningkatnya

kinerja Direktorat

Jenderal

Perhubungan

Udara dalam

mewujudkan good

governance

14) Jumlah

penyederhanaan

perizinan di

lingkungan

Direktorat

Jenderal

Perhubungan

Udara

Persentase 20 20 20 20 20 Tiap tahun Jumlah Perijinan yang terdapat di Ditjen Perhubungan Udara saat ini adalah sejumlah 99 perijinan dan selama periode perencanaan tahun 2015-2019 akan dilakukan penyederhanaan sebesar 20% dari 99 jumlah perijinan pada tiap tahunnya

15) Nilai AKIP

Direktorat

Jenderal

Perhubungan

Udara

90,75 91,75 92,75 93,75 94,75 Kumulatif Angka target merupakan target yang harus di capai secara kumulatif pada tiap tahunnya atau merupakan penjumlahan dari target tahun sebelumnya. Sehingga pada akhir priode perencanaan di tahun 2019 terdapat 94.75

16) Tingkat

penyerapan

anggaran

Direktorat

Jenderal

Perhubungan

Udara

Persentase >85 >86 >87 >88 >89 Tiap tahun Angka target merupakan Tingkat penyerapan anggaran pada tiap tahunnya

17) Nilai aset

Direktorat

Jenderal

Perhubungan

Udara yang

berhasil

diinvestasi

Rupiah 58,215,421,569,334

64,036,963,726,267

70,440,660,098,8

94

77,484,726,108,784

85,233,198,719,6

62

Tiap tahun Angka target merupakan target yang harus di capai pada tiap tahunnya dengan kenaikan sebesar 10% Sehingga pada akhir priode perencanaan di tahun 2019 terdapat aset sebesar Rp. 85.233.198.719.662,- (harus di cek lagi)

Profil DJU Juli 2016

Page 12: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Matriks Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Tahun 2015-2019

11

SASARAN

STRATEGIS (SS)

IKU DITJEN

HUBUD SATUAN

TARGET KUMULATIF

/TIAP

TAHUN

KETERANGAN 2015 2016 2017 2018 2019

f. Meningkatnya

penetapan dan

kualitas regulasi

dalam

implementasi

kebijakan bidang

perhubungan

udara

18) Jumlah peraturan

yang diterbitkan

di bidang

transportasi udara

Dokumen 88 30 30 30 30 Tiap tahun Angka target merupakan jumlah yang di terbitkan pada tiap tahunnya

g. Menurunnya

emisi gas rumah

kaca (RAN-GRK)

dan meningkatnya

penerapan

teknologi ramah

lingkungan pada

sektor

transportasi udara

19) Penurunan emisi

gas buang CO2

sub sektor

transportasi udara

Juta ton

CO2

1,723 3,755 6,268 9,183 15,945 Kumulatif Angka target merupakan target yang harus di capai secara kumulatif pada tiap tahunnya atau merupakan penjumlahan dari target tahun sebelumnya. Sehingga pada akhir priode perencanaan di tahun 2019 akan menurunkan 15, 94 juta ton CO2

20) Jumlah prasarana

yang telah

menerapkan

konsep ramah

lingkungan

Lokasi 5 5 5 5 5 Tiap tahun Capaian di tahun 2014 (baseline) adalah 25. Sehingga selama periode 5 tahun perencanaan dari tahun 2015 - tahun 2019 secara kumulatif menjadi 50 bandara yang mempunyai dokumen pengelolaan lingkungan (sudah memenuhi dokumen AMDAL dan RKL-RPL)

Profil DJU Juli 2016

Page 13: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Matriks Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Tahun 2015-2019

12

SASARAN

STRATEGIS (SS)

IKU DITJEN

HUBUD SATUAN

TARGET KUMULATIF

/TIAP

TAHUN

KETERANGAN 2015 2016 2017 2018 2019

h. Meningkatnya

kapasitas sarana

dan prasarana

transportasi udara

dan keterpaduan

sistem

transportasi

antarmoda dan

multimoda

21) Pembangunan

bandar udara baru

Bandara 2 2 3 4 4 Tiap tahun Capaian di tahun 2014 (baseline) adalah 2. Selama periode 5 tahun perencanaan dari tahun 2015 - tahun 2019 terdapat 15 bandara baru yang dibangun.

22) Pengembangan

bandar udara

Bandara 100 100 100 100 100 Tiap tahun Pembangunan/pengembangan pada 100 bandara pada tiap tahunnya (100 adalah target minimal)

23) Jumlah bandara

dengan kapasitas

sesuai kebutuhan

jaringan dan

kategori yang

ditetapkan TKN

Bandara 136 136 146 146 151 kumulatif Angka target merupakan target yang harus di capai secara kumulatif pada tiap tahunnya atau merupakan penjumlahan dari target tahun sebelumnya. Sehingga pada akhir priode perencanaan di tahun 2019 terdapat 151 bandara yang sesuai dengan kategori yang ditetapkan TKN (Termasuk Bandara baru, pengembangan bandar udara, dan bandara kargo)

24) Terselenggaranya

proses kerjasama

pemerintah

swasta dalam

penyediaan

infrastruktur

transportasi udara

Proyek 1 1 2 2 3 kumulatif Angka target merupakan target yang harus di capai secara kumulatif pada tiap tahunnya atau merupakan penjumlahan dari target tahun sebelumnya. Sehingga pada akhir priode perencanaan di tahun 2019 terdapat 3 proyek yang ditawarkan pada swasta

Profil DJU Juli 2016

Page 14: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Matriks Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Tahun 2015-2019

13

SASARAN

STRATEGIS (SS)

IKU DITJEN

HUBUD SATUAN

TARGET KUMULATIF

/TIAP

TAHUN

KETERANGAN 2015 2016 2017 2018 2019

25) Jumlah lokasi

pengembangan

fasilitas antar

moda transportasi

penumpang dan

barang di bandara

Bandara 6 7 8 9 10 kumulatif Angka target merupakan target yang harus di capai secara kumulatif pada tiap tahunnya atau merupakan penjumlahan dari target tahun sebelumnya. Sehingga pada akhir priode perencanaan di tahun 2019 terdapat 10 bandara yang telah mengakomodir konsep antar moda dalam rencana induknya. 2015 : Bandara Soeta, Bandara Minangkabau, Bandara Juanda, Bandara Kertajati, Bandara Kulon Progo, Bandara Syamsudin Noor (Sumber : RPJMN Buku I, tidak termasuk Kualanamu dan Hang nadim) 2016 : ditambah Kualanamu 2017 : ditambah hang nadim 2018 : ditambah lampung 2019 : Ditambah SMB II

i. Meningkatnya

layanan

transportasi udara

di perbatasan

negara, pulau

terluar, dan

wilayah non

komersial lainnya

26) Jumlah

penumpang

angkutan udara

perintis yang

diangkut

penumpang/tahun

212,702 233,972 257,369 283,106 311,416 kumulatif Angka target merupakan target yang harus di capai secara kumulatif pada tiap tahunnya atau merupakan penjumlahan dari target tahun sebelumnya. Sehingga pada akhir priode perencanaan di tahun 2019 terdapat 311.416 penumpang

Profil DJU Juli 2016

Page 15: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Matriks Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Tahun 2015-2019

14

SASARAN

STRATEGIS (SS)

IKU DITJEN

HUBUD SATUAN

TARGET KUMULATIF

/TIAP

TAHUN

KETERANGAN 2015 2016 2017 2018 2019

i. Meningkatnya

layanan

transportasi udara

di perbatasan

negara, pulau

terluar, dan

wilayah non

komersial lainnya

27) Jumlah rute

pelayanan

angkutan udara

perintis

Rute 217 228 240 252 265 kumulatif Angka target merupakan target yang

harus di capai secara kumulatif pada tiap

tahunnya atau merupakan penjumlahan

dari target tahun sebelumnya. Sehingga

pada akhir priode perencanaan di tahun

2019 terdapat 265 rute

28) Jumlah rute angkutan udara perintis menjadi komersial

Rute

0 0 1 1 1 Tiap tahun Angka target merupakan target yang harus di capai tiap tahun, bukan merupakan angka kumulatif. Selama periode 5 tahun perencanaan dari tahun 2015 - tahun 2019 terdapat 3 rute angkutan udara perintis yang menjadi komersial

Profil DJU Juli 2016

Page 16: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Kegiatan Strategis

Posisi Juli 2016 | Sumber :Setditjen Perhubungan Udara

Kegiatan strategis (pagu diatas Rp. 1 milyar) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara TA 2016 sebanyak 1.299 paket dengan total pagu Rp. 7.419.200.486.960

15

Sudah Lelang mengikat: Sudah Lelang tidak mengikat:

1.165 Paket (Rp. 6.837.844.072.860) 12 Paket (Rp. 20.219.590.000)

Sudah Kontrak : 980 Paket (Rp.6.128.847.085.860)

Belum Lelang : • Belum Lelang (RM) • Belum Lelang (PNBP) • Rencana Pemotongan

122 Paket (Rp. 369.949.698.000) 53 Paket (Rp. 203.794.059.000) 32 Paket (Rp. 38.096.748.000) 37 Paket (Rp.128.458.891.000)

Profil DJU Juli 2016

Page 17: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

DIREKTORAT

KEAMANAN

PENERBANGAN

DIREKTORAT

KELAIKUDARAAN

DAN

PENGOPERASIAN

PESAWAT UDARA

DIREKTORAT

NAVIGASI

PENERBANGAN

DIREKTORAT

BANDAR

UDARA

DIREKTORAT

ANGKUTAN

UDARA

SETDITJEN PERHUBUNGAN UDARA

BANDAR UDARA BALAI KANTOR OTORITAS

BANDAR UDARA

16 Profil DJU Juli 2016

Page 18: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Profil Angkutan Udara

URAIAN JUMLAH

Perusahaan Angkutan Udara Operasi* 62

Niaga berjadwal (termasuk kargo) 17

Niaga tidak berjadwal (termasuk kargo) 45

Armada Beroperasi** 1.163

AOC 121 565

AOC 135 325

AOC 137, OC91, Pilot School & FASI 273

Sumber Daya Manusia** 39.809

PILOT*** 10.624

AIRCRAFT MAINTANCE ENGINEER 8.030

FOO (FLIGHT OPERATION OFFICER)*** 4.392

CABIN CREW*** 16.816

Rute Komersil Dalam Negeri* 289

*Posisi Juli 2016 Sumber: Dit. Angkutan Udara | **Posisi Juni 2016 Sumber: Dit. KPPU

***Posisi April 2016 Sumber: Dit. KPPU

17 Profil DJU Juli 2016

Page 19: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Profil Angkutan Udara

Keterangan 2015 2016*

Penumpang 86.162.773 45.893.440

Domestik 76.628.867 40.994.381

Internasional 9.533.906 4.899.059

Pesawat 729.448 383.953

Domestik 659.091 349.723

Internasional 70.357 34.230

Kargo (Ton) 651.115 316.477

Domestik 564.048 267.519

Internasional 87.067 48.958

18

*Posisi Juni 2016| Sumber: Dit. Angkutan Udara diolah dari Data Produksi Angkutan Udara Niaga Berjadwal

Profil DJU Juli 2016

Page 20: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

Page 21: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Peraturan: Kelembagaan

Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 16 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan; Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 33 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Teknik Penerbangan; Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 41 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Otoritas Bandar Udara; Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 189 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan; Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 40 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja UPBU; Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 41 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Budiarto Keputusan Menteri Perhubungan No. SK. 38/OT 002/Phn-83 Tahun 1983 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Kesehatan Penerbangan.

19

Profil DJU Juli 2016

Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 68 Tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Bandar Udara (tetap berlaku untuk UPT Bandar Udara Hang Nadim Batam);

Page 22: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Pembentukan Lembaga Baru

Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

20

Telah terbentuk BTP (Balai Teknik Penerbangan) yang merupakan pengembangan dari Balai Elektronika dengan penambahan fungsi uji mutu hasil pekerjaan sipil dengan berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 33 Tahun 2012 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Teknik Penerbangan; Telah terbentuk lembaga tunggal Penyelenggaraan Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (PPNPI) dengan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor: 77 Tahun 2012 tentang Perusahaan Umum (PERUM) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan.

Profil DJU Juli 2016

Page 23: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Aset dan PNBP

ASET

NO THN TARGET (Rp.) REALISASI (Rp.) %

1 2 3 4 5

2012 2013 2014 2015

2016*

337.684.830.000 388.145.421.132 460.508.368.000 595.900.527.000 2.083.727.368.000

359.233.561.063 486.666.464.687 580.405.289.433 768.388.409.763 428.646.696.682

106,38 % 125,38 % 126,03 % 128,89 %

41,00%

PNBP

ASET JUMLAH (Rp.)

DITJEN HUBUD

Rp. 57.926.769.190.097

Posisi : PNBP Minggu ke-3 Mei 2016| Aset November 2015| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

21

Profil DJU Juli 2016

Page 24: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Peraturan PerUndang-Undangan

UU No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan diundangkan 12 Januari 2009

Keterangan UU No. 15 Tahun 1992

Penerbangan

UU No. 1 Tahun 2009

Penerbangan

Jumlah Bab 15 Bab 24 Bab

Jumlah Pasal 76 Pasal 466 Pasal

Semua Peraturan Pelaksana UU No. 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan yaitu Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri serta Peraturan Dirjen tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan UU No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan.

Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

22

Profil DJU Juli 2016

Page 25: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Peraturan PerUndang-Undangan Tahun 2016

Jumlah Peraturan Perundang-Undangan Januari – Juli 2016

Keterangan Jumlah

Peraturan Pemerintah -

Peraturan Menteri Perhubungan (Regeling)

19 peraturan

Keputusan Menteri Perhubungan (Beschikking)

-

Instruksi Menteri Perhubungan 8 peraturan

Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara (Regeling)

12 peraturan

Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara (Beschikking) *

-

Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Udara

11 peraturan

Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

(*) Regulasi yang diproses melalui Bagian Hukum

23

Profil DJU Juli 2016

Page 26: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

25

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 7 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 160 Tahun 2015 tentang Peremajaan Armada Pesawat Udara Angkutan Udara Niaga; Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 9 Tahun 2016 tentang Kriteria dan Penyelenggaraan Kegiatan Angkutan Udara Perintis; Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 14 Tahun 2016 tentang Mekanisme Formulasi Perhitungan dan Penetapan Tarif Batas Atas dan Tarif Batas Bawah Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri;

Peraturan PerUndang-Undangan Tahun 2016

24

Posisi Juli 2016| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

Profil DJU Juli 2016

Page 27: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

26

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 17 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 1 Tahun 2014 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 69 (Civil Aviation Safety Regulations Part 69) tentang Lisensi, Rating, Pelatihan dan Kecakapan Personil Navigasi Penerbangan; Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 47 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 180 Tahun 2015 tentang Pengendalian Pengoperasian Sistem Pesawat Udara Tanpa Awak di Ruang Udara yang Dilayani Indonesia; Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 49 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 16 Tahun 2010 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil (PKPS) Bagian 63 (Civil Aviation Safety Regulation (CASR) Part 63) tentang Persyaratan Personil Pesawat Udara selain Penerbang dan Personil Penunjang Operasi Pesawat Udara (Licensing Flight Crew Members other than Pilot, Flight Operation Officers, and Certification of Flight Attendant);

Peraturan PerUndang-Undangan Tahun 2016

25

Posisi Juli 2016| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

Profil DJU Juli 2016

Page 28: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

27

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 40 Tahun 2016 tentang Perubahan ketujuh Atas Peraturan Menteri Perhubunganomor KM 25 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Angkutan Udara Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 41 Tahun 2016 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 28 Tahun 2013 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 121 (Civil Aviation Safety Regulation (CASR) Part 121) tentang Persyaratan Persyaratan Sertifikasi dan Operasi Bagi Perusahaan Angkutan Udara yang Melakukan Penerbangan Dalam Negeri, Internasional dan Angkutan Udara Niaga Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 43 Tahun 2016 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 143 (Civil Aviation Safety Regulation Part 143) tentang Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Bidang Navigasi Penerbangan (Air Navigation Provider)

Peraturan PerUndang-Undangan Tahun 2016

25

Posisi Juli 2016| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

Profil DJU Juli 2016

Page 29: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

28

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 50 Tahun 2016 tentang Perubahan Ketiga Atas Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 42 Tahun 2001 tentang Sertifikasi Penerbang dan Instruktur Terbang; Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 51 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 57 Tahun 2010 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 141 (Civil Aviation Safety Regulation Part 141) tentang Persyaratan Sertifikasi dan Operasi untuk Sekolah Penerbang (Certification and Operating Requirements for Pilot Schools); Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 53 Tahun 2016 tentang Perubahan Kesembilan atas Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 18 Tahun 2002 tentang Persyaratan Sertifikasi dan Operasi Bagi Perusahaan Angkutan Udara Niaga untuk Penerbangan Komuter dan Charter;

Peraturan PerUndang-Undangan Tahun 2016

26

Posisi Juli 2016| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

Profil DJU Juli 2016

Page 30: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

29

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 55 Tahun 2016 tentang Tatanan Navigasi Penerbangan Nasional; Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 56 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedelapan atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 25 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Angkutan Udara; Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 57 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Alokasi Ketersediaan Waktu Terbang (Slot Time) Bandar Udara. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 59 Tahun 2016 tentang Sertifikasi Stasiun Penerbangan di Pesawat Udara (Aircraft Aeronautical Station License)

Peraturan PerUndang-Undangan Tahun 2016

27

Posisi Juli 2016| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

Profil DJU Juli 2016

Page 31: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

30

Peratutran Menteri Perhubungan Nomor PM 58 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 90 Tahun 2013 tentang Keselamatan Pengangkutan Barang Berbahaya Dengan Pesawat Udara Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 59 Tahun 2016 tentang Sertifikasi Stasiun Penerbangan di Pesawat Udara (Aircraft Aeronautical Station License) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 60 Tahun 2016 tentang Pengalihan Penyelenggaraan Pelayanan Navigasi Penerbangan; Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 81 Tahun 2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan PNBP di Ditjen Hubud

Peraturan PerUndang-Undangan Tahun 2016

28

Posisi Juli 2016| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

Profil DJU Juli 2016

Page 32: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

31

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 131 Tahun 2015 tentang Peningkatan Pelayanan Keselamatan Navigasi Penerbangan

Instruksi Menteri Perhubungan Nomor IM 1 Tahun 2016 tentang Kelengkapan Data Dukung Minimum Usulan Kegiatan Pagu Kebutuhan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Kementerian Perhubungan Tahun 2017; Instruksi Menteri Perhubungan Nomor IM 2 Tahun 2016 tentang Pelaksanaan Piket Sabtu dan Minggu untuk Peningkatan Pelayanan Publik Bidang Jasa Transportasi di Lingkungan Kementerian Perhubungan; Instruksi Menteri Perhubungan Nomor IM 3 Tahun 2016 tentang Pelaksanaan Monitoring dan Pengendalian Pelaksanaan Anggaran melalui Sistem E-Monitoring dan Reporting di Lingkungan Kementerian Perhubungan;

Peraturan PerUndang-Undangan Tahun 2016

29

Profil DJU Juli 2016

Posisi Juli 2016| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

Page 33: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

32

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 131 Tahun 2015 tentang Peningkatan Pelayanan Keselamatan Navigasi Penerbangan

Instruksi Menteri Perhubungan Nomor IM 4 Tahun 2016 tentang Pemeriksanaan Keamanan Penerbangan Terhadap Orang Perseorangan, Karyawan, dan Awak Pesawat Udara yang Akan Memasuki Daerah Keamanan Terbatas di Bandar Udara; Instruksi Menteri Perhubungan Nomor IM 5 Tahun 2016 tentang Pendidikan dan Pelatihan Kesamaptaan bagi Aparatur Kementerian Perhubungan Tahun 2016; Instruksi Menteri Perhubungan Nomor IM 8 Tahun 2016 tentang Perataan Distribusi Jadwal Penerbangan dan Slot Time di Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta untuk Peningkatan Pelayanan dan Keselamatan Penerbangan; Instruksi Menteri Perhubungan Nomor IM 9 Tahun 2016 tentang Penunjukkan Penanggung Jawab Tunggal (Single Accountable) Operasional di Bandar Udara.

Peraturan PerUndang-Undangan Tahun 2016

30

Profil DJU Juli 2016

Posisi Juli 2016| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

Page 34: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

33

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 131 Tahun 2015 tentang Peningkatan Pelayanan Keselamatan Navigasi Penerbangan

Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 64 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 21-01 (Staff Instruction 21-01) Prosedur Untuk Sertifikasi Tipe (Type Certification Procedures); Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 90 Tahun 2016 tentang Pedoman Teknis Operasional Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139-16 (Advisory Circular Civil Aviation Safety Regulation Part 139-16) Pedoman Penyusunan Dokumen Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 121 Tahun 2016 tentang Pedoman Teknis Operasional Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 21-11 (Advisory Circular CASR 21-11) tentang Persyaratan, Mutu, dan Identifikasi Produk Aeronautika yang Memenuhi Persyaratan sebagai Barang Pengganti (Egilibility, Quality and Identification of Approved Aeronautical Replacement Parts); Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 2 Tahun 2016 tentang Pas Bandar Udara Dengan Aplikasi Berbasis Teknologi Informasi (Sistem Online)

Peraturan PerUndang-Undangan Tahun 2016

31

Posisi Juli 2016| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

Profil DJU Juli 2016

Page 35: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

34

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 131 Tahun 2015 tentang Peningkatan Pelayanan Keselamatan Navigasi Penerbangan

Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 122 Tahun 2016 tentang Pedoman Teknis Operasional Bagian 8900-3.552 (Advisory Circular 8900-3.552) tentang Administrasi dan Pengendalian Pengelasan Pesawat Udara dan Uji Tak Rusak (UTR) (Administration and Control of Aircraft Welding and Non Destructive Testing (NDT)); Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 124 Tahun 2016 tentang Pedoman Teknis Operasional Bagian 8900-2.1 (Advisory Circular 8900-2.1) Prosedur Penerbitan, Perpanjangan atau Perubahan Sertifikat Operator Pesawat Udara Bagian 121 dan Bagian 135 (Certification or Renewal or Amandement of A CASR Part 121 and 135 Air Operator Certificate (AOC)); Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 125 Tahun 2016 tentang Pedoman Teknis Operasional Bagian 8900-3.324 (Staff Instruction 8900-3.324) tentang Prosedur Persetujuan dan Inspeksi Terhadap Manual Pengoperasian Pesawat Udara (Approval and Inspection of Operation Manual);

Peraturan PerUndang-Undangan Tahun 2016

32

Posisi Juli 2016| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

Profil DJU Juli 2016

Page 36: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

35

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 131 Tahun 2015 tentang Peningkatan Pelayanan Keselamatan Navigasi Penerbangan

Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 126 Tahun 2016 tentang Pedoman Teknis Operasional Bagian 8900-3.13 (Advisory Circular 8900-3.13) tentang Perjanjian Sewa Guna Usaha (Leasing Agreement); Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 127 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Bagian 8900-3.13 (Staff Instruction 8900-3.13) Perjanjian Sewa Guna Usaha (Leasing Agreement); Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 128 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Bagian 8900-3.328 (Staff Instruction 8900-3.328) tentang Evaluasi terhadap Manual Perawatan Pesawat Udara (Evaluate Company Maintenance Manual (CMM)); Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 137 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Bagian 8900-3.552 (Staff Instruction 8900-3.552) tentang Administrasi dan Pengendalian Pengelasan Pesawat Udara dan Uji Tak Rusak (UTR) (Administration and Control of Aircraft Welding and Non Destructive Testing (NDT)).

Peraturan PerUndang-Undangan Tahun 2016

33

Posisi Juli 2016| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

Profil DJU Juli 2016

Page 37: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

36

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 131 Tahun 2015 tentang Peningkatan Pelayanan Keselamatan Navigasi Penerbangan

Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 151 Tahun 2016 tentang Standar Teknis dan Operasi (MOS CASR 172-01) Pelayanan Lalu Lintas Penerbangan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 119 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis PKP5 Bagian 6 (CASR Part 61) Pengujian Radio Telephony Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 143 Tahun 2016 tentang Verifikasi Operasional Bandar Udara Untuk Angkutan Udara Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 249 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Penagihan PNBP, PJNP (Pelayanan Jasa Navigasi Penerbangan)

Peraturan PerUndang-Undangan Tahun 2016

32

Posisi Juli 2016| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

Profil DJU Juli 2016

Page 38: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

37

Surat Edaran Nomor SE 10 Tahun 2016 tentang Fasilitas Gedung VIP Bandar Udara di Bandar Udara seluruh Indonesia; Surat Edaran SE Dirjen Nomor SE 09 Tahun 2016 tentang Prosedur dan Mekanisme Pengajuan Publikasi Informasi Aeronautica;

Peraturan PerUndang-Undangan Tahun 2016

33

Posisi Juli 2016| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

Profil DJU Juli 2016

Page 39: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

38

Penegakan Hukum: Tindak Lanjut

Kesepakatan bersama (MoU) & Perjanjian Kerjasama dengan Pihak lain periode Januari – November 2015 :

NO. LOKASI PARA PIHAK SKB/PKS KETERANGAN

1. Bandar Udara

Sabang TNI AU

Ditjen Hubud Pemerintah Aceh

Pemerintah Kota

Sabang

Penggunaan Bersama Pangkalan TNI

AU Maimun Saleh Sebagai Bandar

Udara Maimun Saleh di Kota Sabang

Aceh Nomor : NK/2/I/2015 Nomor : HK.201/1/1.DRJU.KUM-2015

Nomor : 02/MOU/2015

Nomor : 553/0488

Kesepakatan

Bersama tersebut

telah ditandatangani

oleh Para Pihak

pada tanggal 30

Januari 2015

2. LPPNPI Direktorat Jenderal

Perhubungan

Udara LPPNPI

Pengadaan Barang dan/ atau Jasa

Yang Dilakukan Oleh Perusahaan

Umum (PERUM) Lembaga

Penyelenggara Pelayanan Navigasi

Penerbangan Indonesia Nomor : HK.201/1/4/DRJU.KUM-2015 Nomor :

PJJ.06.02.00/LPPNPI/01/2015/003

Kesepakatan

Bersama tersebut

telah ditandatangani

oleh Para Pihak

pada tanggal 20

Januari 2015

34

Posisi Desember 2015| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

Profil DJU Juli 2016

Page 40: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

39

Penegakan Hukum: Tindak Lanjut

NO. LOKASI PARA PIHAK SKB/PKS KETERANGAN

3. LPPNPI Direktorat Jenderal

Perhubungan Udara AP I

AP II

LPPNPI

Informasi Sistem Pelaksanaan Integrasi

Teknologi Informasi Sistem Manajemen

Alokasi Ketersediaan Waktu Terbang (Slot

Time) Bandar Udara Nomor : HK.201/1/7/DRJU.KUM-2015

Nomor : MOU.084/HK.09.01/2015/DP

Nomor : MOU.04.01/00.04/02/2015/0001

Nomor : PJJ.04.01/00/LPPNPI/02/2015/005

Kesepakatan

Bersama

tersebut telah

ditandatangani

oleh Para Pihak

pada tanggal 20

Januari 2015

4. Badan Penelitian dan

Pengembangan

Perhubungana Badan Pengkajian dan

Penerapan Teknologi

(BPPT)

Lembaga Ilmu

Pengetahuan

Indonesia (LIPI)

Ditjen Hubud

Ditjen Perkeretaapian

PT. LEN Industri

(Persero)

PT. INTI (Persero)

Kerjasama Pemanfaatan Hasil Penelitian,

Pengembangan Ilmu Pengetahuan Dan

Teknologi Serta Produksi Dalam Negeri

Nomor : HK.201/1/1-BLT-2015

Nomor : 22a/KB/BPPT-LITBANG

KEMHUB/03/2015

Nomor : 03/KS/IPT LIPI/III/2015

Nomor : HK.201/I/II/DRJU.KUM-2015

Nomor : HK.201/100.I/DJKA/3/15

Nomor : 011/MOU/DU/II/2015

Nomor : 070/HK.02/021100/2015

Kesepakatan

Bersama

tersebut telah

ditandatangani

oleh Para Pihak

pada tanggal 9

Maret 2015

Kesepakatan bersama (MoU) & Perjanjian Kerjasama dengan Pihak lain periode Januari – November 2015 :

35

Posisi Desember 2015| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

Profil DJU Juli 2016

Page 41: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

40

Penegakan Hukum: Tindak Lanjut

NO. LOKASI PARA PIHAK SKB/PKS KETERANGAN

5. Bandar Udara

Tanjung

Harapan

Direktorat Jenderal

Perhubungan

Udara Pemkab Bulungan

Pemprov

Kalimantan Utara

Pengembangan dan Pembangunan Bandar Udara Tanjung Harapan Di Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara

Nomor : HK.201/1/12/DRJU.KUM-2015 Nomor : 197/04/BHO/2015 Nomor : 180/303/08/HK-IV/2015

Kesepakatan

Bersama tersebut

telah

ditandatangani

oleh Para Pihak

pada tanggal 10

April 2015

6. KNKT KNKT Direktorat Jenderal

Perhubungan

Udara

Investigasi Kecelakaan Penerbangan Pembangunan dan Pengembangan

Nomor : KNKT/023/VI/MOU/2015 Nomor : HK.201/1/15/DRJU.KUM-2015

Kesepakatan

Bersama tersebut

telah

ditandatangani

oleh Para Pihak

pada tanggal 17

Juni 2015

Kesepakatan bersama (MoU) & Perjanjian Kerjasama dengan Pihak lain periode Januari – November 2015 :

36

Posisi Desember 2015| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

Profil DJU Juli 2016

Page 42: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

41

Penegakan Hukum: Tindak Lanjut

NO. LOKASI PARA PIHAK SKB/PKS KETERANGAN

7. Direktorat Jenderal

Perkeretaapian

Direktorat Jenderal

Perhubungana

Udara

Pemprov Sumatera

Barat

PT. AP II

PT. Kereta Api

Indonesia

Perjanjian Kerjasama tentang

Penyelenggaraan Perkeretaapian Pada Jalur

Kereta Api Antara Stasiun Duku - Bandara

Internasional Minangkabau Sumatera Barat

Nomor : HK.201/A.320/DJKA/8/15

Nomor : HK.201/1/19/DRJU.KUM/2015

Nomor : 551.6/1550/DISHUB KOMINFO.15

Nomor : PJJ.04.04/00.02/08/2015/0046

Nomor : 223/VIII/8/KA.2015

Perjanjian

Kerjasama

Tersebut telah

ditandatangani

oleh Para Pihak

pada tanggal 13

Agustus 2015

Kesepakatan bersama (MoU) & Perjanjian Kerjasama dengan Pihak lain periode Januari – Novemeber 2015 :

37

Posisi Desember 2015| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

Profil DJU Juli 2016

Page 43: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Sumber Daya Manusia : Berdasarkan Unit Kerja

Posisi Juli 2016| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

38

Total Pegawai 7.542

Profil DJU Juli 2016

271

710

159

48

308

6046

Setditjen

Direktorat

Perbantuan AP I

Perbantuan AP II

Balai

Bandara UPT

Page 44: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Sumber Daya Manusia : Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Posisi Juli 2016 | Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

39

Total Pegawai 7.542

Profil DJU Juli 2016

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

55 123

3872

115

360

930

222

1377

20

343

3

Page 45: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Sumber Daya Manusia : Berdasarkan Pangkat/Golongan

Posisi Juli 2016| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

40

Total Pegawai 7.542

Profil DJU Juli 2016

0

500

1000

1500

2000

2500

I/a I/b I/c I/d II/a II/b II/c II/d III/a III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e

3 1 6 4

582

2177

815

599

871

1107

674

502

137 49 11 4 0

Page 46: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Sumber Daya Manusia : Berdasarkan Distribusi Pegawai

Posisi Juli 2016 | Sumber: Desember Perhubungan Udara

Catt : Komposisi PNS Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Berdasarkan Penyebaran Pegawai di AP I : 151, AP II : 212 dan Bandara Satuan Kerja : 0

Pulau

Sumatera

1106 Pegawai

Pulau

Kalimantan

879 Pegawai

Pulau

Sulawesi

835 Pegawai

Pulau

Jawa

578Pegawai

Pulau

Papua

1454 Pegawai

Kantor

Pusat

1387 Pegawai

Pulau

Bali NTT dan NTB

600 Pegawai

Pulau

Maluku Dan Maluku Utara

340 Pegawai

41

Total Pegawai 8.614

Profil DJU Juli 2016

Page 47: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Sumber Daya Manusia : Berdasarkan Jenis Kelamin

Posisi Juli 2016 | Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

42

Total Pegawai 7.542

Profil DJU Juli 2016

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

LAKI-LAKI PEREMPUAN

5787

1755

LAKI-LAKI

PEREMPUAN

Page 48: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Pendidikan Pegawai

Posisi : November 2015 │Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

Pendidikan Jumlah

S-1 0

S-2 10

S-3 0

PNS yang mendapat beasiswa 2015

PNS yang telah mengikuti Ujian Dinas dan Penyesuaian Ijazah 2015

2011 2012 2013 2014 2015

Ujian Dinas 65 57 58 77 44

SPI Sarjana Muda

11 37 23 8 2

SPI Sarjana 54 57 53 100 63

SPI Tk. SLTA - - - - 1

SPI Tk. S-2 8 3 7 3 3

43

Profil DJU Juli 2016

Page 49: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

T

Sumber Daya Manusia : Pejabat Struktural

Posisi Juli 2016| Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

Eselon I Eselon II Eselon III Eselon IV Eselon V

I : 1 Orang

II a : 7 Orang

II b : 8 Orang

III a : 51 Orang

III b : 46 Orang

IV a : 250 Orang

IV b : 113 Orang

V : 210 Orang

Total Pejabat Struktural : 686 Orang

44

Profil DJU Juli 2016

Page 50: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

14

Sumber Daya Manusia : Daftar Nama Pejabat Eselon I/II Ditjen Hubud

Posisi Juli 2016 | Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

No Jabatan Nama Eselon

1. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Ir. Suprasetyo I.a

2 Sekretaris Direktur Jenderal Perhubungan Udara Ir. Mohamad Pramintohadi Sukarno, M.Sc II.a

3 Direktur Angkutan Udara Ir. Maryati Karma, M.M II.a

4 Direktur Bandar Udara Yudhi Sari Sitompul, Ir., M.M. II.a

5 Direktur Keamanan Penerbangan M. Nasir Usman, S SIT II.a

6 Direktur Navigasi Penerbangan Ir. Novie Riyanto, MSEA II.a

7 Direktur Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara

Ir. Moh Alwi, MM II.a

8 Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah I Herson, SH II.a

9 Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II Ir. Muzaffar Ismail, Msi II.b

10 Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah III KOL. Laut (P) Dadun Kohar, SE, MM II.b

11 Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Ir. Yusfandri Gona, MH II.b

12 Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah V M. Basuki Mardiayanto, SE., MM II.b

13 Kepala Bandar Udara Hang Nadim - -

14 Kepala Bandar Udara Juwata Syamsul Banri, SE II.b

15 Kepala Bandar Udara Sentani Agus Priyanto II.b

16 Kepala Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan Ir. Bagus Sunjoyo, MM II.b

45

Profil DJU Juli 2016

Page 51: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Sumber Daya Manusia : Jumlah Inspektur Berdasarkan Unit Kerja

Posisi Oktober 2015 | Sumber: Sesditjen Perhubungan Udara

46

Unit kerja

Asisten Ahli Level Inspector

Terampil Mahir Penyelia Pertama Muda Madya Utama I II III Maintanance Engineering Flight

Operation

Dit. Angud 12 13

Dit. KUPPU 62 16 22

Dit. Kempen 2 3 29 29 13

Dit. Bandar Udara 39 14 19

Dit. Naven 37 34 6

Otban WIL I 2 1 3 5 1 27 13

Otban WIL II 1 7 4 27 4 1

Otban WIL III 1 1 3 2 2 16 11 1

Otban WIL IV 1 2 5 1 20 9 1

Otban WIL V 4 1 5 4 26 3 1

Otban WIL VI 1 3 3

Otban WIL VII 3 1 2 12

Otban WIL VIII 2 1 12

Otban WIL IX 1 3

Otban WIL X 1 1 2

Total 17 9 4 55 45 15 236 104 29 62 16 22

Profil DJU Juli 2016

Page 52: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Sumber Daya Manusia : Pejabat Fungsional

Posisi Desember 2015 | Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

JABATAN FUNGSIONAL JUMLAH

ARSIPARIS 41

ANALIS KEPEGAWAIAN 20

STATISTISI 2

PERENCANA 21

PRANATA HUMAS 5

PRANATA KOMPUTER 5

PRANATA PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN 2

TENAGA KESEHATAN 45

PENGENDALI DAMPAK LINGKUNGAN 8

TEKNISI PENERBANGAN

- UPT BU - AP I - AP II

1.115 583 458

PEREKAYASA 26

TOTAL 2.286

47

Profil DJU Juli 2016

Page 53: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Rencana Penambahan SDM Tahun 2016 - 2020

Posisi April 2016 | Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

48

Profil DJU Juli 2016

NO PENDIDIKAN

JUMLAH USULAN FORMASI TA.2016 - 2020

TOTAL KET. TAHUN

2016 TAHUN

2017 TAHUN

2018 TAHUN

2019 TAHUN

2020

1 SPESIALIS - 2 2 1 1 6

2 D.IV/S.I

168 150 135 122 75 650

3 D.III

211 175 166 111 86 749

4 D.II

27 25 22 15 10 99

5 SLTA SEDERAJAT

1684 1220 1075 804 366 5149

JUMLAH 2090 1572 1400 1053 538 6653

Page 54: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Rencana Penambahan SDM Tahun 2016 – 2020 Berdasarkan Jabatan

49

Profil DJU Juli 2016

NO JENIS FORMASI JABATAN

JUMLAH

KEKURANGAN

5 TH

RENCANA PENAMBAHAN SDM RENCANA

PENEMPATAN KET. TAHUN

2016

TAHUN

2017

TAHUN

2018

TAHUN

2019

TAHUN

2020

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

JUMLAH 6653 2090 1572 1400 1053 538

1 TENAGA INSPEKTUR PENERBANGAN 924 305 180 161 143 135 Direktorat + 10 kantor

otoritas bandara

2 TENAGA MEDIS 40 0 12 11 10 7 Balai

3 TENAGA OPERASIONAL PENERBANGAN 3922 1146 826 949 691 310 Balai + upbu

4 TENAGA TEKNISI PENERBANGAN 1593 471 548 279 209 86 Balai + upbu

5 TENAGA ADMINISTRASI DAN KEUANGAN 174 168 6 0 0 0 Kantor pusat + kantor

otoritas + kantor upbu

TENAGA INSPEKTUR PENERBANGAN

TENAGA MEDIS

TENAGA OPERASIONAL PENERBANGAN

TENAGA TEKNISI PENERBANGAN

TENAGA ADMINISTRASI DAN KEUANGAN

Grafik Jumlah Kebutuhan SDM TH. 2016-2020

Posisi Februari 2016 | Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

Page 55: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

DIREKTORAT ANGKUTAN UDARA

Page 56: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Profil Angkutan Udara

URAIAN JUMLAH

Perusahaan Angkutan Udara Operasi 62

- Niaga berjadwal (termasuk kargo) 17

- Niaga tidak berjadwal (termasuk kargo) 45

Rute Komersil Dalam Negeri 279

* Posisi Juni 2016| Sumber: Dit. Angkutan Udara

50

Profil DJU Juli 2016

Page 57: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Produksi Angkutan Udara Niaga Berjadwal

No Keterangan 2012 2013 2014 2015 2016*

1 Penumpang

- Domestik 71.421.464 75.770.222 76.498.400 76.630.479 40.994.381

- Internasional 9.938.291 10.964.559 10.252.461 9.533.906 4.899.059

TOTAL 81.359.755 86.734.781 86.750.861 86.164.385 45.893.440

Pertumbuhan Penumpang

- Domestik 18,65 6,09 0,96 0,17

- Internasional 21,91 10,33 -6,49 -7,01

TOTAL 19,04 6,61 0,02 -0,68

51

*Posisi Juni 2016 |Sumber: Dit. Angkutan Udara diolah dari Data Produksi Angkutan Udara Niaga Berjadwal

Profil DJU Juli 2016

Page 58: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Produksi Angkutan Udara Niaga Berjadwal

No Keterangan 2012 2013 2014 2015 2016*

2 Pesawat

- Domestik 614.712 638.011 636.462 657.366 349.723

- Internasional 69.946 82.966 77.972 70.107 34.230

TOTAL 684.658 720.977 714.434 727.473 383.953

3 Kargo (ton)

- Domestik 571.668 539.257 584.684 556.287 267.519

- Internasional 90.692 110.512 117.900 85.414 48.958

TOTAL 662.360 649.769 1.417.018 641.701 316.477

52

*Posisi Juni 2016 |Sumber: Dit. Angkutan Udara diolah dari Data Produksi Angkutan Udara Niaga Berjadwal

Profil DJU Juli 2016

Page 59: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Jaringan Rute Penerbangan Dalam Negeri

*Posisi Summer 2016| Sumber: Dit. Angkutan Udara

53 Profil DJU Juli 2016

Page 60: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Jaringan Rute Penerbangan Luar Negeri

54

Catatan: 1 Code Share TK-GA 2 Code Share CZ-GA 3 Code Share UL-MH 4 Code Share MI-SQ-VA

Dari/Ke Jakarta: Amsterdam (KL) Istanbul (TK) Memphis (FX*) Guangzhou (CZ) Xiamen (CA, MF) Fuzhou (MF) Hongkong (CX)

Colombo (MJ) Taipei (CI, BR)

Dari/Ke Medan: Singapura (3K,MI) Kuala Lumpur (MH,AK) Subang (FY) Penang (AK,) Jeddah (SV)

Dari/Ke Pekanbaru: Singapura (MI, 3K) Kuala Lumpur (AK) Penang (FY) Malacca (OD)

Dari/Ke Bandung: Singapura (MI) Kuala Lumpur (AK,OD) Johor Bahru (AK)

Dari/Ke Makassar: Singapura (MI) Kuala Lumpur (AK)

Dari/Ke Surabaya: Singapura (SQ,TR,3K,MI) Kuala Lumpur (AK) Bandar Seri Begawan (BI) Hongkong (CX) Taipei (CI,BR)

Dari/Ke Yogyakarta: Singapura (MI) Kuala Lumpur (AK) Johor Baru (AK)

Dari/Ke Bali: Amsterdam (KL) Guangzhou (CZ) Shenzen (CZ) Xiamen (MF) Shanghai (MU) Beijing (HU) Taipei (CI,BR) Seoul (KE) Bangkok (TG,FD)

Hongkong (CX,HX,KA) Singapura (SQ,TR,3K, MI) Kuala Lumpur (MH,AK,OD) Bandar Sri Begawan (BI) Manila (PR,5J) Perth (JQ) Sydney (JQ,VA) Melbourne (JQ) Darwin (JQ)

Tokyo (JL, NH)

Seoul (KE, OZ) Kuala Lumpur (MH,AK,OD) Kota Kinabalu (AK) Bandar Seri Begawan (BI) Singapura (SQ,TR,3K) Bangkok (TG, SL) Manila (PR, 5J) Ho Chi Minh City (VN)

Sydney (QF)

Jeddah (SV) Medinah (SV) Riyadh (SV) Dubai (EK) Abu Dhabi (EY) Doha (QR) Muscat (WY) Amman (RJ) Kairo (MS)

Dari/Ke Solo: Kuala Lumpur (AK)

Dari/Ke Banda Aceh: Kuala Lumpur (AK) Penang (FY)

Dari/Ke Palembang: Singapura (3K, MI) Kuala Lumpur (AK)

Dari/Ke Batam: Subang (FY,)

Dari/Ke Lombok: Singapura (MI) Kuala Lumpur (AK)

Dari/Ke Manado: Singapura (MI)

Dari/Ke Padang: Kuala Lumpur (AK)

Dari/Ke Balikpapan: Singapura (MI) Kuala Lumpur (AK)

CGK BDO

JOG

SUB

UPG

BPN

BTH

KNO

PKU

DPS

SOC

LOP

MDC

PDG

PLM

BTJ

TRK

Dari/Ke Tarakan: Tawau (MH MASWINGS)

Dari/Ke Semarang: Singapura (MI) Kuala Lumpur (AK)

PNK

Dari/Ke Pontianak: Kuala Lumpur (AK)

SRG

19 Kota dalam negeri, 49 kota luar negeri, 26 negara luar negeri

51 maskapai (45 penumpang + 6 kargo), 122 rute

5 Code Share MI-GA-SQ-VA 6 Code Share NH-UA 7 Code Share JQ-QF 8 Code Share EY-GA-AB-AZ

*Posisi Periode Summer 2016 | Sumber: Dit. Angkutan Udara

Dilayani oleh Perusahaan Penerbangan Asing, SUMMER SEASON 2016 (28 Maret 2016 s/d 24 Oktober 2016)

Profil DJU Juli 2016

Brisbane (JQ,VA)

Adelaide (JQ) Post Hedland (JQ) Cirns (JQ) Townsville (JQ) Auckland (NZ) Port Moresby (PX) Dubai (EK) Doha (QR)

Page 61: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Jaringan Rute Penerbangan Luar Negeri

Dilayani oleh Perusahaan Penerbangan Nasional, Summer SEASON 2016 (28 Maret 2016 s/d 24 Oktober 2016)

*Posisi Periode Summer 2016 | Sumber: Dit. Angkutan Udara

55

Dari/Ke Medan: Kuala Lumpur (QZ) Penang (SJ, QZ, JT) Bangkok-DMK(QZ) Singapura (GA) Jeddah (GA)

Dari/Ke Pontianak Kuching (XN)

Dari/Ke Bandung: Singapura (QZ) Kuala Lumpur (QZ)

Dari/Ke Balikpapan: Singapura (8F,GM*, 2Y*) Jeddah (via KNO) (GA)

Dari/Ke Makassar: Jeddah(GA)

Dari/Ke Surabaya: Singapura (GA) Kuala Lumpur (QZ, XT) Penang (QZ) Bangkok -DMK(QZ) Johor Baru (XT) Jeddah (GA)

Dari/Ke Semarang: Singapura (QZ)

Dari/Ke Yogyakarta: Singapura (QZ)

Dari/Ke Bali: Singapura (GA,QZ)

Kuala Lumpur (QZ,XT) Kota Kinabalu (QZ) Bangkok-DMK (QZ) Hongkong (GA) Hangzhou (GA) Shanghai (GA) Guangzhou (GA)

Incheon (GA) Melbourne (GA,XT) Sydney (GA,XT) Perth (GA,QZ) Darwin (QZ) Dili (SJ,QG,IN) Tokyo-NRT(GA) Osaka (GA)

Dari/Ke Jakarta (Cengkareng : CGK): Singapura (GA,QZ,JT,ID) Kuala Lumpur (GA,QZ,JT) Penang (XT) Bangkok (GA,QZ) Jeddah (GA,XT) Medinah (GA) Amsterdam (GA) London (GA) Incheon (GA) Dari/Ke Jakarta (Halim perdana Kusuma : HLP): Singapura (8F*,2Y*)

Hongkong (GA) Shanghai (GA) Beijing (GA) Guangzhou (GA) Tokyo-HND (GA) Melbourne (GA) Sydney (GA) Perth (GA,QZ) Osaka (GA7)

CGK

HLP

BDO JOG

SUB

UPG

BPN

KNO

PNK

DPS

SRG

Catatan: 1 Code Share GA-KL-UX 2 Code Share GA-HX-SU 3 Code Share GA-HX 4 Code Share GA-CZ 5 Code Share GA-MU

6 Code Share GA-NH-SU 7 Code Share GA-NH 8 Code Share GA-KE-SU 9 Code Share GA-EY-KL-MH 10 Code Share GA-EY-KL-MH-WY 11 Code Share GA-MH

62 rute

Profil DJU Juli 2016

BTJ Dari/Ke Banda Aceh: Jeddah (GA)

SOC

Dari/Ke Solo: Jeddah (GA)

Catatan: * Khusus Cargo

Page 62: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Angkutan Udara Perintis 2016

2011 2012 2013 2014 2015 2016*

Rute 130 130 138 164 216 209

Kota Terpencil terhubungi 103 105 114 145 171 149

Kota/bandara terhubungi 123 119 142 165 200 197

Propinsi 15 19 20 21 25 27

Alokasi (juta Rp) 284.838 279.193 275.340 329.854 442.093 513.807

Subsidi BBM

- Lokasi 9 10 9 9 11 10

- Anggaran (juta Rp.) 12,040 17,277 21.132 20.185 24.530 32.016

Armada 29 26 33 33 42

- CASSA 212 12 4 4 - -

- DHC-6 8 10 9 6 6

- CESSNA 208 B 7 9 18 23 27

- F50 2 0 - - -

- PC 6 0 3 2 4 8

- DORNIER - - - - 1

56

*Posisi Juli 2016| Sumber: Dit. Angkutan Udara

Profil DJU Juli 2016

Page 63: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Angkutan Udara Perintis 2016

57

JARINGAN PELAYANAN ANGKUTAN PERINTIS 2016: KPA PENYELENGGARA = 25 ALOKASI ANGGARAN = Rp. 513.807.000.000 JUMLAH RUTE = 209 RUTE SUBSIDI BBM = Rp. 32.016.000.000 di 10 Lokasi

Daftar KPA Penyelenggara: KPA Nagan Raya (4 Rute) KPA Takengon (7 Rute) KPA Gunung Sitoli (9 Rute) KPA Bengkulu (8 Rute) KPA Singkep (10 Rute)

KPA Palangkaraya (6 Rute) KPA Ketapang (4 Rute) KPA Samarinda (5 Rute) KPA Tarakan (8 Rute) KPA Sumenep (4 Rute)

KPA Masamba (10 Rute) KPA Ternate (4 Rute) KPA Langgur (9 Rute) KPA Sorong (6 Rute) KPA Selayar (7 Rute)

KPA Nabire (8 Rute) KPA Manokwari (8 Rute) KPA Gorontalo (7 Rute) KPA Mamuju (5 Rute) KPA Waingapu (9 Rute)

KPA Timika(22 Rute) KPA Merauke (19 Rute) KPA Oksibil (7 Rute) KPA Jayapura (6 Rute) KPA Wamena (16 Rute)

*Posisi Juli 2016| Sumber: Dit. Angkutan Udara

Profil DJU Juli 2016

Page 64: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Rekapitulasi Ijin Usaha

No URAIAN 2011 2012 2013 2014 2015 2016*

A. Perusahaan Angkutan Udara Niaga Berjadwal Penumpang

1 Jumlah SIUP yang diterbitkan (Kumulatif) 49 51 53 54 54 54

2 Jumlah Perusahaan Pemilik SIUP yang telah dicabut (Kumulatif) 27 30 32 33 40 40

3 Jumlah Perusahaan Pemilik SIUP yang masih berlaku (Kumulatif) 22 21 21 21 14 14

B. Perusahaan Angkutan Udara Niaga Berjadwal Khusus Kargo

1 Jumlah SIUP yang diterbitkan (Kumulatif) 4 6 6 6 6 6

2 Jumlah Perusahaan Pemilik SIUP yang telah dicabut (Kumulatif) 1 3 3 3 3 3

3 Jumlah Perusahaan Pemilik SIUP yang masih berlaku (Kumulatif) 3 3 3 3 3 3

58

*Posisi Juli 2016| Sumber: Dit. Angkutan Udara

Profil DJU Juli 2016

Page 65: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Rekapitulasi Ijin Usaha

*Posisi Juli 2016| Sumber: Dit. Angkutan Udara

No URAIAN 2011 2012 2013 2014 2015 2016*

C. Rekapitulasi Ijin Usaha Angkutan Udara Niaga Tidak Berjadwal

1 Jumlah Perusahaan Pemilik SIUP (Kumulatif)

105 109 116 123 124 124

2 Jumlah Perusahaan Pemilik SIUP yang telah dicabut (Kumulatif)

59 61 64 67 77 77

3 Jumlah Perusahaan Pemilik SIUP yang masih berlaku (Kumulatif)

46 48 52 56 47 47

D. Perusahaan Angkutan Udara Niaga Tidak Berjadwal Khusus Kargo

1 Jumlah SIUP yang diterbitkan (Kumulatif)

4 4 4 4 4 4

2 Jumlah Perusahaan Pemilik SIUP yang telah dicabut (Kumulatif)

1 1 1 1 2 2

3 Jumlah Perusahaan Pemilik SIUP yang masih berlaku (Kumulatif)

3 3 3 3 2 2

59

Profil DJU Juli 2016

Page 66: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Kerjasama Luar Negeri

Sumber: Dit. Angkutan Udara

60

Bentuk Kerjasama Internasional yang telah dilakukan : Bilateral, melalui Air Service Agreement dengan 76 Negara dalam bentuk Perjanjian; Multilateral, saat ini terjalin dengan IMT - GT (Indonesia, Malaysia, Thailand Growth Triangle), BIMP-EAGA; (Brunei,Indonesia, Malaysia, Philipina East ASEAN Growth Area), ASEAN, APEC; D8, WTO, ICAO

Profil DJU Juli 2016

Page 67: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Jumlah Negara Mitra Wicara Tahun 2016

Sumber: Dit. Angkutan Udara

61

No Negara No Negara No Negara No Negara No Negara

1 Afrika Selatan 17 Hongaria 33 Kuwait 49 Papua Nugini 65 Thailand

2 Amerika Serikat 18 Hongkong 34 Kyrgyzstan 50 Perancis 66 Timor Leste

3 Arab Saudi 19 India 35 Laos 51 Philipina 67 Tunisia

4 Argentina 20 Inggris 36 Lebanon 52 Polandia 68 Turki

5 Australia 21 Iran 37 Luxembourg 53 Qatar 69 Turkmenistan

6 Austria 22 Islandia 38 Macau 54 R.R.T 70 Ukraina

7 Bahrain 23 Italia 39 Madagaskar 55 Rumania 71 Uni Emirates Arab

8 Bangladesh 24 Jepang 40 Malaysia 56 Rusia 72 Uzbekistan

9 Belanda 25 Jerman 41 Maroko 57 Selandia Baru 73 Vietnam

10 Belgia 26 Kamboja 42 Mauritius 58 Singapura 74 Yaman

11 Brunai 27 Kanada 43 Meksiko 59 Slovakia 75 Yordania

12 Bulgaria 28 Kazakhstan 44 Mesir 60 Spanyol 76 Yunani

13 Ceko 29 Kenya 45 Myanmar 61 Sri Lanka

14 Denmark 30 Korea Selatan 46 Norwegia 62 Swedia

15 Ethiopia 31 Korea Utara 47 Oman 63 Swiss

16 Finlandia 32 Kroasia 48 Pakistan 64 Taiwan

Profil DJU Juli 2016

Page 68: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

DIREKTORAT BANDAR UDARA

Page 69: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Profil Bandar udara (Ref. Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 69 Tahun 2013)

* Sumber: Dit. Bandar Udara

61

BANDARA

BANDARA EKSISTING 237 Bandara

DJU / PEMDA (211) PT AP I (13) PT AP II (13)

RENCANA BANDARA 62 Bandara

PENETAPAN LOKASI (42) RENCANA (20)

(termasuk rencana relokasi (16))

TOTAL 299 BANDARA

Profil DJU Juli 2016

Page 70: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Potret Bandar Udara

* Sumber: Dit. Bandar Udara

62

No Pengelola KM 11 th 2010 PM 69 Th 2013

1. Ditjen HUBUD/PEMDA 187 Bandara 211 Bandara

2. PT. Angkasa Pura I (Persero) 13 Bandara 13 Bandara

3. PT. Angkasa Pura II (Persero) 12 Bandara 13 Bandara

Profil DJU Juli 2016

Page 71: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Peran, Fungsi, Penggunaan, Hierarki & Klasifikasi Bandar Udara

* Sumber: Dit. Bandar Udara

63

No TKN KM 11 Tahun 2010 Update data PM 69 Tahun

2013

A Penggunaan Bandara

1. Bandara Internasional 29 Bandara 27 Bandara

Internasional untuk Opensky 5 Bandara 5 Bandara

2. Bandara Domestik 204 bandara 264 Bandara

B Hierarki Bandara

1. Pengumpul

a. Skala Pelayanan Primer 8 Bandara 7 Bandara

b. Skala Pelayanan Sekunder 16 Bandara 19 Bandara

c. Skala Pelayanan Tersier 41 Bandara 9 Bandara

2. Pengumpan 168 Bandara 229 Bandara

C Klasifikasi Bandara

4 C/4D/4E/4F (belum diatur) 92 Bandara

3C/3D (belum diatur) 106 Bandara

2A/2B/2C (belum diatur) 100 Bandara

1A/1B (belum diatur) 1 Bandara

Profil DJU Juli 2016

Page 72: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Bandara Intl untuk ASEAN opensky

* Sumber: Dit. Bandar Udara

64

Ditetapkan 5 (lima) bandara yang akan diliberalisasi untuk mendukung kebijakan ASEAN

opensky dan perjanjian AFTA (atau China-AFTA) antara lain : Kualanamu - Medan,

Soekarno-Hatta, Juanda - Surabaya, Ngurah Rai - Bali, Hasanuddin - Makassar.

1

2

3

5

4

Profil DJU Juli 2016

Page 73: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

* Posisi Juli 2016

65

NO POSISI UPBU DJU UPT

PEMDA BUMN SWASTA JUMLAH

1 Telah selesai dan disyahkan oleh Menteri Perhubungan dan Bupati/Walikota

42 3 20 - 65

2 Telah selesai tetapi belum disyahkan Menteri Perhubungan

64 8 3 - 75

3 Sedang dalam proses studi TA 2015

31 - 2 - 33

4 Usulan studi rencana induk untuk TA 2016

20 1 - - 21

5 Belum Memiliki (Bandara Relokasi)

10 13 1 28 52

TOTAL 167 25 26 28 246

Ketersediaan Dokumen Rencana Induk Bandar Udara

Profil DJU Juli 2016

Page 74: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

66

NO POSISI Jumlah Bandara

1 SK Izin Lingkungan/Rekomendasi/SKKL 137

2 Proses Dokumen Lingkungan Hidup 51

3 Belum Proses Dokumen Lingkungan Hidup 77

Ketersediaan Dokumen Lingkungan Hidup UPBU Ditjen Hubud

Profil DJU Juli 2016

* Posisi Juli 2016

Page 75: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Pangkalan Udara dan Bandar Udara yang Digunakan Bersama

* Sumber: Dit. Bandar Udara

67

Enclave Sipil

1. Bandar Udara Maimun saleh – Sabang NAD

2. Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II – Pekanbaru

3. Bandar Udara Ranai – Natuna 4. Bandar Udara Sultan Mahmud

Badaruddin II – Palembang 5. Bandar Udara Halim Perdana Kusuma –

Jakarta 6. Bandar Udara Husein Sastranegara –

Bandung 7. Bandar Udara Achmad Yani –

Semarang 8. Bandar Udara Adi Suttjipto – DIY 9. Bandar Udara Adi Sumarmo – Solo 10. Bandar Udara Iskandar – Pangkalan

Bun

11. Bandar Udara Juanda – Surabaya 12. Bandar Udara Abdul Rachman Saleh –

Malang 13. Bandar Udara Supadio – Pontianak 14. Bandar Udara Sultan Hasanuddin –

Makassar 15. Bandar Udara Haluoleo - Kendari 16. Bandar Udara Pattimura – Ambon 17. Bandar Udara Mortai – Morotai

Profil DJU Juli 2016

Page 76: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Pangkalan Udara dan Bandar Udara yang Digunakan Bersama

* Sumber: Dit. Bandar Udara

68

Enclave Militer

1. Bandar Udara Sultan Iskandar Muda – Banda Aceh

2. Bandar Udara Dabo – Kep. Riau 3. Bandar Udara Hang Nadim - Batam 4. Bandar Udara Depati Amir – Pangkal

Pinang 5. Bandar Udara Syamsudin Noor –

Banjarmasin 6. Bandar Udara Stagen – Kotabaru 7. Bandar Udara Sepinggan - Balikpapan 8. Bandar Udara Juwata -Tarakan 9. Bandar Udara Tjilik Riwut -

Palangkaraya 10. Bandar Udara Ngurah Rai – Denpasar 11. Bandar Udara Sam Ratulangi – Manado 12. Bandar Udara Djalaluddin – Gorontalo 13. Bandar Udara Mutiara – Palu 14. Bandar Udara Kasiguncu – Poso

15. Bandar Udara H. Hasan Aroeboesman – Ende

16. Bandar Udara Satar Tacik – Ruteng 17. Bandar Udara Mau Hau – Waingapu 18. Bandar Udara Tambaloka – Waikbubak 19. Bandar Udara Wai Oti – Maumere 20. Bandar Udara Sentani – Jayapura 21. Bandar Udara Nabire – Nabire 22. Bandar Udara Mopah – Merauke 23. Bandar Udara Frans Kaisiepo – Biak 24. Bandar Udara Wamena – Papua 25. Bandar Udara El tari – Kupang 26. Bandar Udara R.H. Fisabililah –

Tanjung Pinang

Profil DJU Juli 2016

Page 77: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BANDAR UDARA PERIODE TAHUN 2016 - 2017

* Sumber: Dit. Bandar Udara

69

PEMBANGUNAN

INFRASTRUKTUR

BANDAR UDARA

DIUSULKAN DIRESMIKAN OLEH PRESIDEN (PERIODE SEPTEMBER 2016 – MARET 2017)

Profil DJU Juli 2016

Page 78: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

JADWAL PERESMIAN INFRASTRUKTUR BANDAR UDARA

OLEH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

70

NO.

REGION TANGGAL TEMPAT PERESMIAN

1. SEPTEMBER 2016

SULAWESI 1. Bandar Udara Baru Miangas – Provinsi Sulawesi Utara (Bandara Baru)

2. Bandar Udara Poso – Provinsi Sulawesi Tengah ( Peresmian Terminal)

3. Bandar Udara Tujo Una-Una – Provinsi Sulawesi Tengah ( Peresmian Terminal)

REGION TANGG

AL TEMPAT PERESMIAN

1. FEBRUARI 2017

KALIMANTAN 1.Bandar Udara Baru Maratua – Kalimantan Timur (Bandara Baru)

2.Bandar Udara Baru Tebelian – Kalimantan BaRat (Bandara Baru)

PAPUA 1.Bandar Udara Dekai – Papua (Pengembangan Fasilitas)

2.Bandar Udara Baru Koroway Batu – Papua (Bandara Baru)

2. MARET 2017

MALUKU 1. Bandar Udara Kuabang Kao – Maluku Utara (Peresmian Terminal)

SUMATERA 1. Bandar Udara Radin inten II – Lampung (Peresmian Terminal)

TAHUN 2016

TAHUN 2017

Profil DJU Juli 2016

* Posisi Juli 2016

Page 79: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

PETA LOKASI

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BANDAR UDARA

71

NOP GOLIAT - DEKAI

1.950 M x 30 M 3C

TOJO UNA-UNA 2.100 M x 30 M

3C

MARATUA 1.600 M X 30 M

3C

MIANGAS -MELONGUANE 1.400 M x 30 M

3C

KASIGUNCU - POSO 1.850 M x 30 M

3C

KOROWAY BATU

800 M x 18 M 2B

TEBELIAN

1.400 M X 30 M 3C

KUABANG - KAO 1.800 M x 30 M

3C

RADIN INTEN II 12.500 M X 30 M

4D

Profil DJU Juli 2016

* Posisi Juli 2016

Page 80: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

PROFIL BANDAR UDARA BARU MIANGAS PROVINSI SULAWESI UTARA

(Target Operasi Bandar Udara Baru : September 2016)

72

NO URAIAN KETERANGAN

1. NAMA BANDAR UDARA

MIANGAS

2. KOTA PULAU MIANGAS, SULAWESI UTARA

3. KATEGORI Penggunaan Hierarki Klasifikasi

Domestik Pengumpan 3C

4. Kelas Satuan Pelayanan (Satpel) / UPBU Melonguane - Talaud

5. Arah Runway 03 - 21

6. Runway 1.400 m x 30 m PCN 21

7. Taxiway 100 m x 18 m PCN 21

8. Apron 130 m x 65 m PCN 21

9. Runway Strip 1400 m x 150 m

10. RESA 60 m dan 25 m

11. Target Pesawat Operasi

ATR 72

12. Gedung Terminal

356 m2

NILAI MANFAAT : 1. Prasarana untuk operasi pertahanan dan keamanan; 2. Pintu gerbang pulau Miangas untuk distribusi pangan dan barang

kebutuhan lainnya pada saat cuaca perairan sedang dilanda angin kencang dan gelombang tinggi yang menyebabkan keselamatan pelayaran tidak terjamin.

Nilai Investasi 2012 Reguler : Rp. 5.000.000.000 2012 APBNP : Rp.15.000.000.000 2013 Reguler : Rp. 90.000.000.000 2014 Reguler : Rp. 50.000.000.000 2015 Reguler : Rp. 55.000.000.000

Profil DJU Juli 2016

* Posisi Juli 2016

Page 81: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

DOKUMENTASI BANDAR UDARA KASIGUNCU POSO - PROVINSI SULAWESI TENGAH

Target Peresmian Terminal : September 2016

73

Nilai Investasi 2013 : TERMINAL TAHAP I => Rp.5.559.270.000,- 2014 : TERMINAL TAHAP II => Rp.7.422.435.000,- 2013 : APRON TAHAP I => Rp.7.105.221.000,- 2014 : APRON TAHAP II => Rp.6.290.356.000,-

NILAI MANFAAT : PEMBANGUNAN TERMINAL Peningkatan Kapasitas dari 200 m2 menjadi 1500 m2 dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Penumpang.

NAMA BANDARA KASIGUNCU KOTA Poso

KATEGORI SESUAI PM.69 PENGGUNAAN HIERARKI KLASIFIKASI

Domestik Pengumpan 3C

RUNWAY DIMENSI PCN KONSTRUKSI

1.850 m x 30 m 37 F/C/Y/T Aspal

Hotmix

PESAWAT BEROPERASI/TERKRITIS

: ATR – 72

GEDUNG TERMINAL (LUASAN & KAPASITAS)

DOMESTIK : 240 m²

GEDUNG TERMINAL BARU(LUASAN &

KAPASITAS) : 1500 m²

Profil DJU Juli 2016

* Posisi Juli 2016

Page 82: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

DOKUMENTASI BANDAR UDARA BARU MARATUA - PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Target Operasi Bandar Udara Baru : Maret 2017

74

NO URAIAN KETERANGAN

1. NAMA BANDAR UDARA

MARATUA

2. KOTA BERAU, KALIMANTAN TIMUR

3. KATEGORI Penggunaan Hierarki Klasifikasi

Domestik Pengumpan 3C

4. Kelas Satuan Pelayanan (Satpel) / UPBU Kalimarau - Berau

5. Arah Runway 03 - 21

6. Runway 1.600 x 30 m

Taxiway 75 x 15 m

7. Apron 100 x 70 m

8. Runway Strip 150 x 1720

9. Target Pesawat Operasi

ATR-72

10. Gedung Terminal 600 m2

NILAI MANFAAT : 1. Prasarana untuk membuka aksesibilitas masyarakat, peningkatan

pariwisata 2. Pintu gerbang Pulau Maratua untuk distribusi pangan dan barang

kebutuhan lainnya pada saat cuaca perairan sedang dilanda angin kencang dan gelombang tinggi yang menyebabkan keselamatan pelayaran tidak terjamin.

Nilai Investasi 2014 Reguler : RP. 40.000.000.000,- 2015 Reguler : RP. 11.286.754.000,- 2016 Reguler : RP. 15.650.000.000,-

Profil DJU Juli 2016

* Posisi Juli 2016

Page 83: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

DOKUMENTASI BANDAR UDARA BARU TEBELIAN - PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Target Operasi : Maret 2017

75

NAMA BANDARA TEBELIAN (SINTANG BARU)

KOTA Sintang

PENGGUNAAN

KATEGORI SESUAI PM.69 TH.2013

BARU

KELAS BARU

KOORDINAT

ARAH RUNWAY 9 - 27

ELEVASI

RUNWAY DIMENSI

1.400 m x 30 m

TAXIWAY DIMENSI

160 m x 18 m

APRON DIMENSI

110 m x 60 m

STRIP DIMENSI

450.000 m2

RESA DIMENSI

N/A

STOPWAY DIMENSI

N/A

Target Pesawat Operasi Belum Beroperasi (Bandara Baru)

GEDUNG TERMINAL (LUAS DAN KAPASITAS)

2000 m2 Kapasitas 142 Pnp

NILAI MANFAAT :

1. Prasarana untuk membuka aksesibilitas masyarakat. 2. Bandar Udara baru sebagai pengganti bandara lama (Bandara Susilo Sintang)

Nilai Investasi 2014 Reguler : RP. 54.338.442.000,- 2015 Reguler : RP. 65.297.206.000,- 2016 Reguler : RP. 64.872.206.000,-

Profil DJU Juli 2016

* Posisi Juli 2016

Page 84: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

DOKUMENTASI BANDAR UDARA DEKAI - PROVINSI PAPUA

Target Peresmian : Maret 2017

76

NILAI MANFAAT : PENINGKATAN KAPASITAS DAN PELAYANAN

1. Peningkatan kapasitas runway dari 1700 m x 30m menjadi 1950 m x 30 m, perluasan apron dari 150 m x 60 m menjadi : 324 m x 60 m

2. Peningkatan Kualitas Pelayanan terminal penumpang

Nilai Investasi : Total 2015 : 230 Milyar Total 2016 : 47 Milyar

NAMA BANDARA NOP GOLIAT DEKAI

KOTA Kab. Yahukimo

KATEGORI SESUAI PM 69 PENGGUNAAN HIERARKI

Domestik Pengumpan

KELAS III

KOORDINAT 04° 51' 14,385" S 139°29‘8.422" E

ARAH RUNWAY 07 - 25

ELEVASI 208 (Feet)

RUNWAY DIMENSI PCN

1950 m x 30 m 45 F/C/Y/T

TAXIWAY DIMENSI PCN

75 m x 23 m 45 F/C/Y/T

APRON DIMENSI PCN

324 m x 60 m 51 F/C/Y/T

PESAWAT TERBESAR OPERASI/TERKRITIS

: ATR – 72-500 (target operasi

Boeing 737-200)

GEDUNG TERMINAL (LUASAN & KAPASITAS

1500 m2

Profil DJU Juli 2016

* Posisi Juli 2016

Page 85: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

DOKUMENTASI BANDAR UDARA BARU KOROWAY BATU - PROVINSI PAPUA

Target Operasi : Maret 2017

77

NO

URAIAN KETERANGAN

1. NAMA BANDAR UDARA

KOROWAY BATU

2. RUNWAY 800 M X 18 M

3. TAXIWAY 90M X 15 M

4. APRON 40M X 60 M

5. STRIP RUNWAY 850.000 m2

6. GEDUNG TERMINAL PENUMPANG

120 M2

7. GEDUNG ADMINISTRASI (KANTOR)

72 M2

8. GEDUNG PKP-PK 144 M

9. GEDUNG GENSET (PH)

24 M2

Nilai Investasi 2014 Reguler : RP. 40.000.000.000,- 2015 Reguler : RP. 40.000.000.000,- 2016 Reguler : RP. 35.190.000.000,-

NILAI MANFAAT : 1. Sebagai Bandar udara baru di

pedalaman papua, diharapkan bandara ini dapat membuka keterisolasian masyarakat Koroway, dan akses transportasi .

Profil DJU Juli 2016

* Posisi Juli 2016

Page 86: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

DOKUMENTASI BANDAR UDARA KUABANG KAO - PROVINSI MALUKU UTARA

Target Peresmian : Maret 2017

78

Nilai Investasi TA. 2016 : Pembangunan Terminal tahap I : Pagu Rp. 66,5 Milyar Kontrak Mei 2016 : Rp. 50.8 Milyar

NILAI MANFAAT : PEMBANGUNAN TERMINAL BARU Peningkatan Kapasitas dan Kualitas pelayanan penumpang Dari 700 m2 menjadi 3500 m2 ( Akhir 2016)

NAMA BANDARA KUABANG

KOTA KAO

PENGGUNAAN

RUNWAY DIMENSI

1800 m x 30 m

Perpanjangan 2016 : 400 m x 30m

PESAWATBEROPERASI / TERKRITIS

: ATR – 72-500, ATR 72 – 600

GEDUNG TERMINAL (LUAS DAN KAPASITAS)

Eksisting : 700 m²

Pembangunan Baru : 3500 m2 (selesai akhir 2016)

Profil DJU Juli 2016

* Posisi Juli 2016

Page 87: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

DOKUMENTASI BANDAR UDARA RADIN INTEN II - PROVINSI LAMPUNG

Target Peresmian : Maret 2017

79

Nilai Investasi 2015 : Renovasi terminal : Rp. 1,44 Milyar 2016 : 1. Perpanjangan landas Pacu ; Rp. 46,6 Milyar 2. Pelebaran Apron (466 m x 30m) : Rp. 20,2 Milyar 3. Perluasan Gedung terminal : Rp. 99, 7 Milyar 4. Perluasan fasilitas Gedung Parkir : Rp. 88,6 Milyar

NAMA BANDARA RADIN INTEN II

KOTA Tanjung Karang

PENGGUNAAN HIRARKI KLASIFIKASI

KATEGORI SESUAI PM.69 TH. 2013

DOMESTIK PENGUMPUL SKALA SEKUNDER 4D

KELAS I (KELAS SATU) UTAMA

KOORDINAT 05° 14' 25.77'' S 105° 10' 31.97'' E

ARAH RUNWAY 14 - 32

ELEVASI 283 FEET

RUNWAY DIMENSI PCN KONSTRUKSI

2500 m x 45 m 46 F/C/X/T Aspal

Perpanjangan 500 m TA.2012 63 F/C/X/T

Hotmix

TAXIWAY DIMENSI PCN KONSTRUKSI

A. 123 m x 23 m A. 150000 lbs Aspal B. 123 m x 23 m B. 63 F/C/X/T Hotmix APRON DIMENSI PCN KONSTRUKSI

Lama= 195 m x 80 m A. 150000 lbs=68.038 Kg Aspal

Baru 2010. 80 m x 80 m B+C= 63 F/C/X/T Hotmix

Baru 2012. 80 m x 80 m B+C= 63 F/C/X/T

STRIP DIMENSI

2770 m x 150 m

RESA DIMENSI 32) 90 m x 90 m

STOPWAY DIMENSI

14) 60 m x 45 m

32) 60 m x 45 m

PESAWAT BEROPERASI / TERKRITIS

B. 737 - 900 ER RTOW 150000 lbs restricted by runway strength

NILAI MANFAAT : 1. Perluasan Terminal untuk meningkatkan

kapasitas dan kualitas pelayanan penumpang

2. Peningkatan kapasitas / perpanjangan Runway dan Perluasan Apron

Profil DJU Juli 2016

* Posisi Juli 2016

Page 88: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

*Posisi Desember 2015| Sumber: Dit. Bandar Udara

Potret Bandar Udara Berdasarkan Kemampuan Daya Dukung Landas Pacu

80

PANJANG LANDASAN (m) TIPE PESAWAT JUMLAH BANDARA

ARFL <800 C212, DHC Twin Otter, Cessna, Grand Caravan 107

800 < ARFL < 1200 ATR 42, Xian M 60, Dash 8 48

1200 < ARFL < 1800 B737, F100, Bae146, ATR 72, F50 70

1800 < ARFL B747, B777, B767, B737, A320, A330 72

T O T A L 297

Potret bandara berdasarkan kemampuan daya dukung landas pacu tidak tercantum dalam PM 69 Tahun 2013

Profil DJU Juli 2016

Page 89: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Lisensi Personel Bandar Udara

* Posisi Juli 2016| Sumber: Dit. Bandar Udara

No Jenis Lisensi Jumlah Lisensi

1. Personel Teknik Bandar Udara 858

2. Personel Elektronika Bandar Udara 189

3. Personel Listrik Bandar Udara 1253

4. Personel Mekanikal Bandar Udara 587

5. Personel Pengatur Pergerakan Pesawat Udara (Apron Movement Control / AMC) 693

6. Personel Peralatan Pelayanan Darat Pesawat Udara (Ground Support Equipment / GSE) 7604

7. Personel Pemandu Parkir Pesawat Udara (Mashaller) 2732

8. Personel Pelayanan Garbarata (Aviobridge Operator) 708

9. Personel Pelayanan Pendaratan Helikopter (Helicopter Landing Officer / HLO) 2474

81

Profil DJU Juli 2016

Page 90: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Jumlah Bandar Udara Yang Bersertifikat dan Beregister

Posisi Juli 2016| Sumber: Dit. Bandar Udara

No Sertifikat / Register Jumlah

1. Sertifikat Bandar Udara 105

2. Register Bandar Udara

a. Bandara Umum 21

b. Bandara Khusus 42

3. Register Waterbase 2

4. Register Heliport :

a. Helideck 201

b. Elevated Heliport 46

c. Surface Level Heliport 86

d. Shipboard 30

83

Profil DJU Juli 2016

Page 91: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Penerbitan Sertifikat Peralatan dan Utilitas Bandar Udara

*Posisi Juli 2016| Sumber: Dit. Bandar Udara

84

No Jenis Kegiatan Jumlah Sertifikat

1. Sertifikasi Peralatan Ground Suport Equipment (GSE) 8172

2. Sertifikasi Peralatan Airfield Lighting System (AFL) 429

3. Sertifikasi Peralatan Catu Daya 195

4. Electrical Mekanikal 150

5. Peralatan Pemliharaan Bandar Udara 18

6. Peralatan Sistem Informasi & Elektronika Bandar Udara 20

7. Jaringan listrik Bandar Udara 3

8. Peralatan pencahayaan Bandar Udara 3

9. Utilitas Bandar Udara 14

Profil DJU Juli 2016

Page 92: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

DIREKTORAT KEAMANAN PENERBANGAN

Page 93: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Program Keamanan Penerbangan

Sumber: Dit. Keamanan Penerbangan

Dalam rangka meningkatkan keamanan penerbangan di seluruh Indonesia guna

menjalin transportasi yang aman, telah diterbitkan Peraturan Menteri Perhubungan

Nomor : PM 127 Tahun 2015 tentang Program Keamanan Penerbangan Nasional.

(revisi PM 31 Tahun 2013 tentang Program Keamanan Penerbangan Nasional).

Program Keamanan Penerbangan Nasional yang bertujuan : melindungi keselamatan,

keteraturan dan efisiensi penerbangan di Indonesia melalui pemberian regulasi,

standard dan prosedur serta perlindungan yang diperlukan bagi penumpang, awak

pesawat udara, personil di darat dan masyarakat dari tindakan melawan hukum.

85

Profil DJU Juli 2016

Page 94: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Data Pengesahan ASP, AOSP , RASP dan AEP

Posisi Juli 2016 | Sumber: Dit. Keamanan Penerbangan

Jumlah yang Sudah Disahkan

ASP AOSP RASP AEP

Bandara PT AP I 14 - - 14

Bandara PT AP II 12 - - 13

Bandara UPT 43 - - 44

Bandara UPTD - - - -

Bandara Khusus 3 - - 6

Airlines - 54 - -

- 17 (Asing) - -

Regulated Agent - - 15 -

Jumlah 72 71 15 77

ASP = Airport Security Program AOSP = Aircraft Operator Security Program RASP = Regulated Agent Security Program AEP = Airport Emergency Plan

86 Profil DJU Juli 2016

Page 95: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Data PPNS Penerbangan Sipil

Posisi Juli 2016 | Sumber: Dit. Keamanan Penerbangan

NO UNIT KERJA JUMLAH

1 Kantor Pusat 45

2 Otoritas Bandar Udara 32

3 Bandara 33

4 Balai Teknik Penerbangan 2

5 Balai Kesehatan Penerbangan 1

6 Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan 2

JUMLAH 115

87 Profil DJU Juli 2016

Page 96: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Peralatan Security Pada Bandara Ditjen Perhubungan Udara

Unit Pelaksana

Nama Peralatan

Peralatan Ter-

sertifikasi X-RAY WTMD HHMD Body

Inspection

Machine

Liquid

Detector

Explosive

Detector

PIDS

UPT 356 236 402 3 10 17 5 227

PT. Angkasa

Pura I

140 125 146 5 - 7 - 367

PT. Angkasa

Pura II

177 139 121 2 - 22 - 337

Regulated

Agent

50 29 - - - 29 142

JUMLAH 673 500 669 10 10 46 5 1.073

88

Posisi Juli 2016 I Sumber: Dit. Keamanan Penerbangan

Profil DJU Juli 2016

Page 97: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Kendaraan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) Pada UPT Bandara Ditjen Perhubungan Udara

Jenis Kendaraan Kebutuhan Ideal

(Unit)

Existing (Unit)

Foam Tender Tipe I (FT I) 0 0

Foam Tender Tipe II (FT II) 2 5

Foam Tender Tipe III (FT III) 17 5

Foam Tender Tipe IV (FT IV) 40 100

Foam Tender Tipe V (FT V) 20 98

Foam Tender Tipe VI (FT VI) 61 9

Rapid Intervention Vehicle ( RIV ) 10 98

Ambulance 48 128

Nurse Tender 18 7

Commando Car 10 21

Rescue Boat 0 1

Posisi Juli 2016 I Sumber: Dit. Keamanan Penerbangan

89 Profil DJU Juli 2016

Page 98: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Penerbitan/perpanjangan Lisensi Personil PKP-PK dan Salvage 2016

Posisi Juli 2016 | Sumber: Dit. Keamanan Penerbangan

NO KEGIATAN JUMLAH PERSONIL

BASIC JUNIOR SENIOR Salvage Teknik

Pemeliharaan TOTAL

1 UPT Ditjen Hubud 514 268 248 0 108 1138

2 PT. AP I 343 59 246 55 0 703

3 PT. AP II 199 116 374 227 0 916

4 Khusus/airline

(avsec)

64 8 7 0 0 79

TOTAL 1120 451 875 282 108 2836

90 Profil DJU Juli 2016

Page 99: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Personel Keamanan Penerbangan yang Telah Memiliki Sertifikat Kecakapan Personal

Posisi Juli 2016 | Sumber: Dit. Keamanan Penerbangan

NO KEGIATAN

JUMLAH PERSONIL

BASIC JUNIOR SENIOR NON

LISENSI TOTAL

1 UPT Ditjen Hubud 450 315 196 885 1846

2 PT. AP I 1777 1158 267 56 3258

3 PT. AP II 727 988 435 267 2417

4 Khusus/Airline (Avsec) 544 34 3 0 581

TOTAL 3498 2495 901 1208 8102

91 Profil DJU Juli 2016

Page 100: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Personel Fasilitas Keamanan Penerbangan

Posisi Juli 2016 | Sumber: Dit. Keamanan Penerbangan

NO KEGIATAN Lisensi Rating

Terampil Ahli P3B P3O P3UK Total

1 UPT Ditjen Hubud 23 54 70 20 15 182

2 PT. AP I 36 38 77 19 35 205

3 PT. AP II 47 24 100 31 24 226

4 Khusus/Airline

(Avsec) 0 0 0 0 0 0

TOTAL 106 116 247 70 50 613

92 Profil DJU Juli 2016

Page 101: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Rekapitulasi dan Perpanjangan Lisensi Dangerous Goods Tipe A dan B

Posisi Juli 2016 | Sumber: Dit. Keamanan Penerbangan

NO LEMBAGA TRAINING

JUMLAH LISENSI

JUMLAH TIPE A TIPE B

Initial REC INTIAL REC

1 Aviation Training Center 4 0 0 0 154

2 Garuda Indonesia Training Center

59 0 0 0 416

3 Angkasa Training Centre 137 0 0 0 142

4 PT. Pradana Satya Jaya 18 0 0 0 97

5 UPT 0 59 0 4 22

6 PT. Gapura Angkasa 124 30 0 0 137

7 PT. JAS 111 30 16 0 214

8 ATKP Medan 0 0 0 0 15

9 Balai Diklat Penerbangan Palembang

0 0 16 0 27

10 ATKP MKS 0 0 0 0 19

11 Cahaya Mulia Angkasa 0 0 0 0 28

12 Trans Aero Dita 0 0 0 0 38

93 Profil DJU Juli 2016

Page 102: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Rekapitulasi dan Perpanjangan Lisensi Dangerous Goods Tipe A dan B

Posisi Juli 2016| Sumber: Dit. Keamanan Penerbangan

NO LEMBAGA TRAINING

JUMLAH LISENSI

JUMLAH TIPE A TIPE B

Initial REC INTIAL REC

13 Balai Diklat Penerbangan

Jayapura 12 0 20 0 24

14 Quarta Training Center 14 0 25 0 122

15 Anugerah Wira Angkasa 0 0 0 0 11

16 Halim TC 0 0 0 0 24

17 Nusa Flying International 0 0 0 0 24

18 PT. Cahaya Trans Nusantara 0 0 0 0 46

19 Farin Training Center 0 0 0 0 118

20 PT. Nurma Avia Pratama 0 0 0 0 44

21 DAS Training Center 0 0 0 0 6

22 PPSDM STPI Curug 0 0 0 0 17

23 Pelita Training Center 0 0 0 0 15

94 Profil DJU Juli 2016

Page 103: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Kerjasama Luar Negeri

Nama

Organisasi

Asing/ Negara

Nama Kegiatan Waktu

Pelaksanaan

ICAO USAP 5-12 Mei 2008

Expected Avsec Validation Mission Pertengahan

Tahun 2010

7th

CASP-AP Steering Committee Meeting di Bali dan selanjutkan CASP-AP Steering Committee Meeting dilaksanakan tiap tahun

27 - 28 April 2010, 2011-2016

ICAO Courses and Seminars terkait keamanan penerbangan Setiap Tahun

Pembentukan single point of contact Direktorat Jenderal Perhubungan Udara terkait komunikasi dengan ICAO

2010

Basic Course of Fraudulent Travel Document and Passenger Evaluation

25-26 April 2011

Cargo and Mail Course in Civil Aviation Authority, Macau 9 - 13 Februari 2015

National Inspector Course, Cambodia 16 - 25 Februari 2015

Aviation Security Instructor Course, Jakarta 10-18 Maret 2015

Posisi Juli 2016| Sumber: Dit. Keamanan Penerbangan

95 Profil DJU Juli 2016

Page 104: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Kerjasama Luar Negeri

Nama Organisasi

Asing/ Negara Nama Kegiatan

Waktu

Pelaksanaan

ICAO USAP CMA 29 Oktober - 5 Nopember 2015

ICAO Legal Seminar, Jenewa- Swiss 30 Maret - 2 April 2016

Australia Indonesia-Australia Avsec Project (IAAP) I dan IAAP II pada bulan Oktober tahun 2009 dan Maret tahun 2010

Oktober 2009 dan Maret 2010

Beberapa kegiatan proyek terkait dengan keamanan penerbangan yang dibawah bimbingan Aviation Security Adviser (ASA) Australia sejak tahun 2010 di bandara Ngurah Rai dan bandara Soekarno-Hatta

sejak tahun 2010-sekarang

Asistensi ASA Australia terhadap rancangan penyusunan Peraturan Keamanan Penerbangan

sejak tahun 2010-2015

Australia Leadership Awards Fellowship (ALAF) yang diadakan selama 3 Minggu di Australia bagi staf Direktorat Keamanan Penerbangan

Juni 2010

Indonesia –Australia Transport Safety and Security Forums Setiap satu tahun sekali, terakhir 13-14 April 2016 di Sidney

Posisi Juli 2016| Sumber: Dit. Keamanan Penerbangan

96 Profil DJU Juli 2016

Page 105: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Kerjasama Luar Negeri

Nama

Organisasi

Asing/ Negara

Nama Kegiatan Waktu

Pelaksanaan

Australia Indonesia- Australia Aviation Security Assessment LPOC (Last Port of Call)

dilaksanakan tiap tahun di Bandara

Soekarno-Hatta dan I Gusti Ngurah Rai

Avsec Risk and Vulnerability Workshop (Front of House) 21-24 Pebruari 2011

Training of Quality Control on Aviation Security 2- 5 April 2012

Training of Trainer on Explosive Trace Detector System 24-29 Juni 2012

IATA Security Audit and Quality Control 26 - 30 Nopember 2012

Jepang Bantuan dari Pemerintah Jepang berupa fasilitas peralatan keamanan penerbangan bagi bandara-bandara di Indonesia.

2004 dan 2011

Kegiatan contingency exercise di beberapa bandara Angkasa Pura dan UPT

2009

Seminar Keamanan Penerbangan dengan mengirimkan staf Direktorat Keamanan Penerbangan selama 1 bulan di Jepang

Setiap satu tahun sekali pada bulan Januari - Februari

Posisi Juli 2016| Sumber: Dit. Keamanan Penerbangan

97 Profil DJU Juli 2016

Page 106: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Kerjasama Luar Negeri

Nama

Organisasi

Asing/ Negara

Nama Kegiatan Waktu

Pelaksanaan

Jepang Grant of Japan International Cooperation Agency (JICA) for the Project for Airport Security System Improvement

Nopember 2010 - September 2012

Airport Security Basic Training - Yogyakarta 23 Oktober 2013

Aviation Security Risk Management Course - Jakarta 28 - 29 Oktober 2013

Profiling Seminar – Surabaya 29 - 30 April 2015

Crisis Management Seminar for Trainers, Jakarta 4 - 8 April 2015

Belanda Bantuan secara teknis dan penyelenggaraan kursus Inspektor bagi inspektor Direktorat Keamanan Penerbanganyang mana Tenaga Ahli Keamanan Penerbangan dari Belanda menjadi instruktur dalam kegiatan tersebut.

Agustus 2010, Oktober 2010, Mei 2012, Nopember

2012

Pilot Project Quality Control yang dilaksanakan di Bandara Soekarno-Hatta oleh Inspektor Keamanan Penerbangan Direktorat Keamanan Penerbangan dan Inspektor Keamanan Penerbangan dari Belanda.

Agustus-Desember 2010

Posisi Juli 2016| Sumber: Dit. Keamanan Penerbangan

98 Profil DJU Juli 2016

Page 107: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Kerjasama Luar Negeri

Nama

Organisasi

Asing/ Negara

Nama Kegiatan Waktu

Pelaksanaan

Belanda Kunjungan harmonisasi aturan dan implementasi keamanan penerbangan di Kementerian Perhubungan Belanda dan beberapa airport di Belanda.yang dilaksanakan oleh perwakilan dari Direktorat Keamanan Penerbangan

Juni 2009

Asistensi penyusunan aturan keamanan penerbangan sepanjang tahun 2010 seperti aturan terkait dengan Program Nasional Keamanan Penerbangan, Program Nasional Kendali Mutu, Petunjuk Teknis Pengendalian Jalan Masuk Bandara dll.

Sepanjang tahun 2010

Pembentukan Legal Working Group Implementation Februari -Desember 2010

Melakukan Avsec Performance Assessment di bandara Soekarno-Hatta, Jakarta

17-18 Januari 2011

Technical Assistance Program Cargo Security 2013

Amerika Serikat Melaksanakan security assessment terkait dengan keamanan penerbangan di bandara Ngurah Rai, Bali oleh TSA

2006 dan 2007

Posisi Juli 2016| Sumber: Dit. Keamanan Penerbangan

99 Profil DJU Juli 2016

Page 108: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Kerjasama Luar Negeri

Nama

Organisasi

Asing/ Negara

Nama Kegiatan Waktu

Pelaksanaan

Amerika Serikat Kunjungan resmi perwakilan Direktorat Keamanan Penerbangan di kantor TSA guna harmonisasi fasilitas dan penerapan keamanan penerbangan pada dua bandara di Amerika.

2008

Melaksanakan observasi dan penilaian resiko antara TSA dan Inspektor Keamanan Penerbangan di bandara Soekarno-Hatta, Jakarta

Mei 2011

TSA conducted security assessment relating to aviation security in Ngurah Rai Airport, Bali

2006 dan 2007

Delegation of Directorate of Aviation Security officially visited TSA office in order to harmonize the avsec facilities and implementation of two airports in US

2008

TSA conducted security assessment to Garuda Maintenance Facility (GMF). The result of the assessment showed that GMF comply with avsec international standard

2010

US Government provided training for avsec inspectors of PT. Angkasa Pura II

2010

Posisi Juli 2016| Sumber: Dit. Keamanan Penerbangan

100 Profil DJU Juli 2016

Page 109: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Kerjasama Luar Negeri

Nama Organisasi

Asing/ Negara Nama Kegiatan

Waktu

Pelaksanaan

Amerika Serikat TSA and Indonesia avsec inspectors conducted observation and risk assessment in Soekarno Hatta Airport, Jakarta

Mei 2011

Aviation Security Workshop, Jakarta US Commercial Service 21-Jan-16

Singapura Penerapan In-flight Security Officer Singapura pada pesawat udara berbendera Singapura yang terbang dari dan ke wilayah Indonesia

Mulai 29 Juli 2010

Training, Workshop, dan seminar yang diadakan oleh Singapore Aviation Academy antara lain seperti Inspektor Training Course bagi staf Direktorat Keamanan Penerbangan

4-13 Oktober 2010

Harmonisasi aturan dan penerapan keamanan penerbangan di Bandara Internasional Changi, Singapura

8-11 Desember 2010

Regional Meeting terkait keamanan penerbangan di Singapura Setiap satu tahun sekali

Singapura Aviation Security Manager’s Course di Inggris bagi staf di lingkungan Direktorat Keamanan Penerbangan, kantor Administrator Bandara, PT. Angkasa Pura I dan PT. Angkasa Pura II

Pebruari 2011

Posisi Juli 2016| Sumber: Dit. Keamanan Penerbangan

101 Profil DJU Juli 2016

Page 110: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Kerjasama Luar Negeri

Nama Organisasi

Asing/ Negara Nama Kegiatan

Waktu

Pelaksanaan

Inggris Aviation Security Manager’s Course di Inggris bagi staf di lingkungan Direktorat Keamanan Penerbangan, kantor Administrator Bandara, PT. Angkasa Pura I dan PT. Angkasa Pura II

Pebruari 2011

UK-Indonesia Aviation Security Visit di Inggris bagi para senior level officer pada tanggal 7 – 11 Maret 2011

7-11 Maret 2011

Aviation Security Assessment UK Soekarno-Hatta, I Gusti Ngurah Rai

4 -5 Januari 2016 – Soekarno-Hatta

7 Januari 2016- Bali Indonesia Aviation Security Priorities proposal UK, baru pada tahap negosiasi.

Rencana dilaksanakan 2016-2017

International Aviation Security Seminar, London 22-23 Maret 2016

2nd Aviation Security Assessment UK Soekarno-Hatta

23 -26 Mei 2016 – Soekarno-Hatta

Grant of Explosive Trace Detector 2013

Posisi Juli 2016| Sumber: Dit. Keamanan Penerbangan

102 Profil DJU Juli 2016

Page 111: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Kerjasama Luar Negeri

Nama Organisasi

Asing/ Negara Nama Kegiatan

Waktu

Pelaksanaan

Korea Pelatihan Tentang Operasi Terminal Bandara Oktober 2010

Jepang Bantuan dari Pemerintah Jepang berupa fasilitas peralatan keamanan penerbangan bagi bandara-bandara di Indonesia

2004 dan 2011

Kegiatan contingency exercise di beberapa bandara Angkasa Pura dan UPT

2009

Grant of Japan International Agency (JICA) for the project for Airport Security System Improvement, meliputi :

a. Seminar Keamanan Penerbangan dengan mengirimkan staf Direktorat Keamanan Penerbangan selama 1 Bulan

b. Analysis Risk Management – Jakarta 25-29 Oktober 2013

c. Pelatihan Dasar Keamanan Penerbangan-Jogjakarta 23 Oktober 2013

d. Aviation Security Profiling Seminar di Batam 10-11 April 2014

e. Aviation Security Crisis Management Training 14-17 April 2014

Posisi Juli 2016| Sumber: Dit. Keamanan Penerbangan

103 Profil DJU Juli 2016

Page 112: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Kerjasama Luar Negeri

Nama Organisasi

Asing/ Negara Nama Kegiatan

Waktu

Pelaksanaan

Jepang f. Aviation Security Crisis Management Training for Trainers – Jakarta

21-24 April 2014

g. Profiling Seminar – Surabaya 29-30 April 2015

h. Crisis Management Seminar for Trainers – Jakarta 4-8 April 2015

Posisi Juli 2016| Sumber: Dit. Keamanan Penerbangan

104 Profil DJU Juli 2016

Page 113: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

DIREKTORAT NAVIGASI PENERBANGAN

Page 114: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Fasilitas VHF -ER Tahun 2014

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan

105

Sibiru-biru

132,3 MHz

Pangkal Pinang

132,9 MHz

Kintamani Bali

128,9;120,7;

128,3 MHz

Pontianak

133,7 MHz

Balikpapan

132,495 MHz

Banjarmasin

132,5 MHz

Makauwembeng Manado

128,095 Mhz

Gn. Nona Ambon

128,1 MHz

Sorong

128,1 MHz

Merauke

128,1 Mhz

Pangkalan Bun

132,505 MHz

Timika

128,1 MHz

Biak

128,1 MHz

Saumlaki

128,095 MHz

Bukit Kendari

128,105 MHz

Palu

132,5 Mhz

Tarakan

132,505 Mhz

Gedangan Surabaya

123,9 MHz

Waingapu

128,3 MHz

Kupang

128,3 MHz

Pangandaran

132,7 MHz

Tangkuban perahu

120,9;130,1;129,9;

132,7;133,7 MHz

Jangli Semarang

120,9;125,7 MHz

Tanjung Pandan

125,7 MHz

Palembang

132,7 MHz

Pekan Baru

132,3 MHz

Gn.Linten Aceh

132,3 MHz

Meulaboh

Muarateweh

132.5 MHz

Malino

132.5 MHz

Jayapura

Galela

Bontang

Sidikalang

Matak

Natuna

Total LOCATION

43 unit Gunung Linten Aceh, Meulaboh, sibiru biru, sidikalang, pekan baru, Padang, Jambi, Bengkulu, palembang, Matak,

Pangkal pinang, Lampung, Natuna, Pontianak, Tanjung pandan, Cengkareng, ketapang, pangkalan bun, tangkuban perahu,

cirebon, pangandaran, Jangli Semarang, Wonosari, surabaya, kintami, tarakan, muara tewaeh, balik papan, banjarmasin,

palu, malino, waingapu, el tari, bukit kendari, luwuk, makauwembeng manado, galela, sorong, gunung nona ambon,

saumlaki, kaimana, biak, timika, jaya pura, merauke

Profil DJU Juli 2016

Page 115: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Fasilitas Pelayanan VHF-AG UNIT TWR

FASILITAS PELAYANAN VHF-AG UNIT TOWER:

106

Fasilitas komunikasi lalu lintas penerbangan yang berada pada bandara yang memiliki kualifikasi ruang udara Unit TOWER; Fasilitas tersebut berupa fasilitas komunikasi VHF-AG yang dilengkapi dengan fasilitas recorder.

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan

Profil DJU Juli 2016

Page 116: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Fasilitas VHF-AG UNIT TWR Tahun 2013

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan

107

POLONIA

ADI SUCIPTO

H. FISABILILLA

H SSK II

BIM

SB II

SUPADIO

SOETTA

HUSEIN S

AHMADYANI

JUANDA LOMBO

K

ELTARI

ISKANDAR S.

NOOR

JUWATA

SEPINGGAN

SAM RATULANGI

JALALUDIN

MUTIARA

HASANUDDIN

HALULEO

ST. BABULLAH

PATTIMURA

FRANS KAISEPO

MOSES KILANGIN

SENTANI

NGURAH RAI

DEPATI AMIR

SIM

HANGNADIM

FATMAWATI

RADININTENII

H.HANANJUDIN

S.THAHA RAHADI. O

H. ASAN

TJILIKRIWUT

TEMINDUNG

DEO RENDANI

MOANAMANI

WAMENA

MOPAH

UMBU MEHANG KUNDA

FRANS SEDA SALAHUDIN

HALIM

BUDIARTO

ADI SUMARMO

ABDURRAHMAN S

LUWUK

KALIMARAU

Sultan Iskandar Muda| Kualanamu | Hang Nadim | H. Fisabilillah | S. Syarif Kasim II | Sultan Thaha | BI Minangkabau | Depati Amir |Fatmawati | S. Badaruddin II | Radin Inten II | H. A. Hanandjoedin | Soekarno Hatta | Halim Perdana Kusuma | Budiarto | Husein Sastranegara | Adi Sutjipto | Adi Sumarmo | Ahmad Yani | Juanda | Abdurrahman Saleh | Banyuwangi | Ngurah Rai | Lombok | M. Salahuddin | Frans Seda | Umbu Mehang Kunda| El Tari | Supadio | Rahadi Oesman | Tjilik Riwut | Iskandar | H. Asan | Temindung | Sepinggan | Juwata | Syamsuddin Noor | Hasanuddin | Mutiara | Sam Ratulangi | Djalaluddin | Haluoleo | Sultan Babullah | Pattimura | DEO | Rendani | Frans Kaisiepo | Moses Kilangin | Sentani | Wamena | Mopah | Luwuk | Berau

52 Lokasi

Profil DJU Juli 2016

Page 117: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Fasilitas Pelayanan VHF-AG UNIT APP

FASILITAS PELAYANAN VHF-AG UNIT APP:

Fasilitas komunikasi lalu lintas penerbangan yang berada pada bandara yang memiliki kualifikasi ruang udara APP; Fasilitas tersebut berupa fasilitas komunikasi VHF-AG yang dilengkapi dengan fasilitas recorder; Beberapa lokasi fasilitas komunikasi VHF AG UNIT APP di-combine dengan UNIT TOWER.

108

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan

Profil DJU Juli 2016

Page 118: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Fasilitas VHF-AG APP Tahun 2013

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan

109

Gn. Linteung | Kualanamu | Sibiru-biru | H. Fisabilillah | S. Syarif Kasim II | BI Minangkabau | Depati Amir | S. Badaruddin II | Soekarno Hatta | Husein Sastranegara | Adi Sutjipto | Ahmad Yani | Juanda | Ngurah Rai | Lombok | El Tari | Supadio | Iskandar | Sepinggan | Juwata | Syamsuddin Noor | Hasanuddin | Mutiara | Sam Ratulangi | Djalaluddin | Haluoleo | Sultan Babullah | Pattimura | Frans Kaisiepo | Moses Kilangin | Sentani | Sidikalang | DEO

32 Lokasi

POLONIA

ADI SUCIPTO

H. FISABILILLA

H SSK II

BIM SB II

SUPADIO

SOETTA

HUSEIN S

AHMADYANI

JUANDA

LOMBOK

ELTARI

ISKANDAR S.

NOOR

JUWATA

SEPINGGAN

SAM RATULANGI

JALALUDIN

MUTIARA

HASANUDDIN

HALULEO

ST. BABULLAH

PATTIMURA

FRANS KAISEPO

MOSES KILANGIN

SENTANI

NGURAH RAI

DEPATI AMIR

SIBIRU-BIRU

Gn. LINTEUNG

SIDIKALANG

Profil DJU Juli 2016

Page 119: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Fasilitas Pelayanan RDARA/MWARA

FASILITAS PELAYANAN RDARA/MWARA :

110

Fasilitas komunikasi lalu lintas penerbangan ruang udara Flight Service Sector; Fasilitas tersebut berupa fasilitas komunikasi HF. RDARA merupakan fasilitas informasi lalu lintas penerbangan untuk kawasan regional MWARA merupakan fasilitas informasi lalu lintas penerbangan untuk kawasan internasional

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan

Profil DJU Juli 2016

Page 120: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Flight Service Sector

111

RDARA MEDAN INFORMATION

RDARA PALEMBANG INFORMATION

RDARA PONTIANAK INFORMATION

RDARA BALIKPAPAN INFORMATION

RDARA BANJARMASIN INFORMATION

RDARA JAKARTA INFORMATION

RDARA BALI INFORMATION

RDARA UJUNG PANFANG INFORMATION

RDARA KUPANG INFORMATION

RDARA MANADO INFORMATION

RDARA AMBON INFORMATION

RDARA BIAK INFORMATION

RDARA JAYAPURA INFORMATION

RDARA MERAUKE INFORMATION

MWARA MEDAN INFORMATION

MWARA JAKARTA INFORMATION

RDARA (14 Unit)

MWARA (4 Unit)

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan

Profil DJU Juli 2016

Page 121: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Fasilitas AFTN, Fasilitas AMSC dan Teleprinter

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan

Fasilitas AFTN dan Fasilitas AMSC dan Teleprinter :

112

AFTN merupakan jaringan ground-ground untuk komunikasi antar ground station; Fasilitas AMSC merupakan fasilitas switching sebagai media pada jaringan AFTN; Fasilitas Teleprinter merupakan End System pada jaringan AFTN.

Profil DJU Juli 2016

Page 122: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Indonesia AFTN Network Tahun 2014

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan

AFTN Networking, including : - Communication Centers 3 units - Sub Communication Centers 20 units - Tributary Stations 31 units

113

JAKARTA DGAC HQ WRRR

UJUNG PANDANG COMM CENTER

WAAA

BANJARMASIN

WAOO

PALANGKARAYA

WAOP

DENPASAR WADD

MATARAM WADA

JAYAPURA

WAJJ

AMBON WAPP

BALIKPAPAN

WALL

TARAKAN

WALR

P. BUN WAOI

MANADO WAMM

PALU WAML G.TALO

WAMG

TERNATE WAMT

KP. AP1

SAMARINDA

WALS

KENDARI WAWW

BAU BAU WAWB

MAMUJU WAWJ

SORONG WASS

MANOKWARI

WASR

BIAK WABB

TIMIKA WABP

NABIRE WABI

JAKARTA COMM CENTER

WIII

PEKANBARU

WIBB

B. ACEH WITT

HALIM WIHH

BATAM WIDD

T. PINANG

WIDN

BANDUNG WICC

TANGERANG

WICB B. LAMPUNG

WICT

SINGAPORE COMM CENTER

WSSS

BRISBANE COMM CENTER

YBBB

MEDAN WIMM

PALEMBANG

WIPP

BENGKULU

WIPL

JAMBI WIPA

P. PINANG

WIPK

PADANG WIPT

PONTIANAK

WIOO

T. PANDAN

WIOD

KETAPANG

WIOK

PATUSIBAU

WIOP

SURABAYA WARR

SEMARANG WARS

YOGYAKARTA WARJ

SOLO WARQ

KUPANG WATT

MERAUKE WAKK

Profil DJU Juli 2016

Page 123: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

AMSC dan Teleprinter Tahun 2013

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan

114

SURABAYA WARR

BANJARMASIN WA00

PONTIANAK WIOO

MEDAN WIMM

PADANG

WIPT

WIDD BATAM

PALEMBANG

WIPP

WIBB P. BARU

LAMPUNG

WICT

BANDUNG

WICC SOLO

WARQ

SEMARANG

WARS

YOGYA WARJ

BALI WADD

KUPANG

WATT

BANDA ACEH WITT

T. PINANG WIPK

JAMBI WIPA

BENGKULU WIPL

T. PANDAN WIOD

CURUG WICB

HALIM WIHH

MATARAM WADA

KETAPANG WIOK

SAMARINDA WALS

G.TALO WAMG

TERNATE WAMT

NABIRE WABI

MANOKWARI WASR

PALANGKALAN BUN WAOI

PKL. PINANG WIPK

DEFEP

JAKARTA COMM CENTER

WIII

PALANGKARAYA WAOP

BALIKPAPAN WALL

TARAKAN WALR

MANADO WAMM

JAYAPURA WAJJ

BIAK WABB

MERAUKE WAKK

AMBON WAPP KENDARI

WAWW

SORONG WASS

PALU WAML

UJUNG PANDANG COMM CENTER

WAAA

TIMIKA WAB

BAU BAU WAWB

MAMUJU WAWJ

PATUSIBAU

SINGAPORE COMM CENTER

WSSS

LOMBOK BARU WADL

PATUSIBAU

Remark PERALATAN JUMLAH

AMSC 41 Lokasi

TELEPRINTER 46 Lokasi

Profil DJU Juli 2016

Page 124: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Peralatan IAIS (Integrated Aeronautical Information Service)/ ADPS (Aeronautical Data Processing System) di Indonesia

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan

115

17 Lokasi

Merauke| Sorong | Tarakan | Ternate

Palu | Kendari | Palangkaraya | Pangkalan Bun | Bengkulu | Pangkal

Pinang | Batam (2012) | Kualanamu | Gorontalo | Lampung | Jayapura

| Makasar | Jakarta | Berau

Peralatan IAIS: Peralatan tambahan untuk menyimpan data AIS yang terhubung ke AMSC

Profil DJU Juli 2016

Page 125: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Posisi Desember 2014 | Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan

Fasilitas Pelayanan AFIS

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan

No Wilayah Jumlah Bandara Jumlah Peralatan VHF Portable

Jumlah Peralatan UHF Portable

dengan Console

1 Sumatera 18 27 6

2 Kalimantan 17 34 7

3 Sulawesi 14 38 3

4 Bali, NTB, NTT

14 27 2

5 Maluku 8 8 7

6 Jawa 5 11 1

7 Papua Barat 31 36 6

116 Profil DJU Juli 2016

Page 126: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Fasilitas Non Directional Beacon (NDB) Tahun 2014

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan

NDB : 193 UNIT

117 Profil DJU Juli 2016

Page 127: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan

Non Directional Radio Beacon (NDB) merupakan salah satu fasilitas rambu udara radio yang

paling sederhana dan menjadi persyaratan minimal yang diperlukan bagi suatu bandar udara.

NDB membantu penerbang untuk mengetahui posisi suatu bandar udara dengan

memancarkan sinyal gelombang radio ke segala arah. Peralatan NDB bekerja pada frekuensi

antara 190 KHz-1750 KHz.

Jenis NDB:

Low Range (LR), daerah cakupan (coverage range) antara 50 NM sampai dengan 100 NM

sampai dengan 100 NM (1 NM = 1.853 Km) dengan daya pancar antara 50 Watt.

Medium Range (MR), daerah cakupan antara 100 NM sampai dengan 150 NM dengan daya

pancan antara 100 Watt sampai dengan 1000 watt

High Range (MR), daerah cakupan (coverage range) antara 150 NM sampai dengan 300 NM

atau lebih dengan daya pancar antara 1000 watt sampai dengan 3000 watt

118

Non Directional Beacon (NDB)

Profil DJU Juli 2016

Page 128: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan

119

Meulaboh, Sinabang, Lhokseumawe, Tapaktuan, Padangsidempuan, Siborong-borong, Binaka, Prapat, Sibolga, Pulau Batu, Sipora, Natuna, Batam, Singkep, Japura, Tanjung Balai Karimun, Dumai, Kualatungkal, Bengkulu, Kerinci, Muko-muko, Tanjung Pandan, Bandar Lampung, Curug, Nusawiru, Cirebon, Cilacap, Karimunjawa, Malang, Madiun, Lawang, Banyuwangi, Sumenep, S.Besar, Bima, Maumere, Waingapu, Larantuka, Ruteng, Tambolaka, Atambua, Bajawa, Alor, Sabu, Ende, Labuan Bajo, Rote, Ketapang, Nangapinoh, Paroh, Putusibau, Singkawang II, Sintang, Palangka Raya, Pangkalan Bun, Buntok, Muara Tewe, Sampit, Kuala Kurun, Kuala Pembuang, Kotabaru, Samarinda, Tarakan, Kalimarau, Long Bawan, Tanah Grogot, Datah Dawai, Tanjung Selor, Melak, Long Nawan, Pulau Bunyu, Nunukan, Gorontalo, Melonguane, Soroako, Toli – toli, Palu, Luwuk, Poso, Kolaka, Muna, Mamuju, Masamba, Dumatubun, Mangole, Tanatoraja (2), Pulau Selayar, Buol, Kendari, BauBau, Wakatobi, Ternate, Galela, Buli, kao, Namlea, Naha, Amahai, Bandanaera, Labuha, Saumlaki, Morotai, Kisar, Dobo, Namrole, Wahai, Larat, sanana, Manokwari, Merauke, Nabire, Sorong, Fak Fak, Arso, Bintuni, Bokondini, Enarotali, Mulia, Muting, Oksibil, sarmi, Wamena, Serui, Tana Merah, Wagete, Kepi, Ewer, Mindiptana, Kaimana, Bade, Senggeh, Kebar, Teminabuan, Kambuaya, Timika, Pagerungan, Kabare, Waisai, Semarang, Purwodadi, Blora, solo, Jogja, Surabaya, Bali, Selaparang, Kupang, Banjarmasin, Balikpapan, Manado (2), Makassar, Ambon, Biak, Banda Aceh, Medan, Tabing (2), Pakanbaru, Tanjung Pinang, Jambi, Pangkal Pinang, Palembang (2), Halim PK, Soetta (4), Cirebon En Route, Bandung (2), Purwakarta, Pontianak, Silampari, Pasir Pangaraian.

Lokasi Peralatan NDB

Profil DJU Juli 2016

Page 129: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Fasilitas Distance Measuring Equipment (DVOR/DME)

| Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan

Fasilitas VOR:

Jumlah VOR yang terpasang di Indonesia sebanyak 87 unit terdiri dari berbagai macam merk dan type.

Fasilitas DME:

Jumlah DME yang terpasang di Indonesia sebanyak 92 unit terdiri dari berbagai macam merk dan type.

120 Profil DJU Juli 2016

Page 130: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Fasilitas Distance Measuring Equipment (DVOR/DME)

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan

Gambar Fasilitas VOR / DME:

121

Fasiltas VHF Omnidirectional Range (VOR) VHF Omnidirectional Range (VOR) adalah fasilitas navigasi penerbangan yang berkerja dengan menggunakan frekwensi radio. jumlah terpasang di indonesia 87 unit terdiri dari berbagai macam merk dan type. Fasilitas Distance Measuring Equipment (DME) Alat bantu navigasi penerbangan yang berfungsi untuk memberikan panduan/informasi jarak bagi pesawat udara dengan stasiun DME yang dituju. jumlah terpasang di indonesia 92 unit terdiri dari berbagai macam merk dan type.

Profil DJU Juli 2016

Page 131: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Fasilitas Distance Measuring Equipment (DVOR/DME)

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan

Pengelola Jumlah Lokasi Ket.

Perum LPPNPI UPT Ditjen Hubud

31

59

Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Mataram, Kupang, Banjarmasin, Balikpapan, Manado (Sam Ratulangi), Manado (Makawembeng), Makassar (2), Ambon (Pattimura), Ambon (Tlg. Kodok), Biak. Banda Aceh, Medan, Padang, Pekanbaru, Tanjung Pinang, Jambi, Bangka, Palembang, Indramayu, Pasar Kemis (Tangerang), Tanjung Karawang (DKI), Halim, Bandung, Pontianak, Natuna. Batam, Sibolga, Pulau Nias, Depati Parbo, Bengkulu, Tanjung Pandan, Lampung, Curug (2), Cilacap, Dewadaru, Malang, Madiun, Bima, Maumere, Waingapu, Ende, Larantuka, Labuan Bajo, Alor, Soa, Palangkaraya (2), Putusibau, Ketapang, Pangkalan Bun, Sampit, Tj. Redep, Tarakan, Semaring, Malinau, Palu, Gorontalo, Mamuju, Poso, Sangir Talaud, Kendari, Ternate, Nabire, Jayapura, Merauke, Sorong Daratan, Timika, Oksibil, Nunukan, Kao, Bau – bau. Meulaboh, silangit, dabo, sumenep, tambolaka, kota baru, nunukan, luwuk, manokwari

Mock Up : Curug

122 Profil DJU Juli 2016

Page 132: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Fasilitas Instrument Landing System Tahun 2014

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan

Fasilitas ILS, Merupakan sistem pemandu pendaratan pesawat udara

menggunakan instrumen elektronika. Sistem ini membantu pesawat udara untuk mendarat tepat pada centre line (garis tengah) runway dan sudut pendaratan yang tepat

Jumlah ILS yang terpasang di Indonesia sebanyak 50 set terdiri dari berbagai macam merk dan type (termasuk 3 set mock-up Balai Teknik Penerbangan).

123

Profil DJU Juli 2016

Page 133: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Fasilitas Instrument Landing System Tahun 2014

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan

Jumlah Lokasi Keterangan

11

39

Malang, Jayapura, Gorontalo, Kendari,, Kalimarau, Ternate, Pangkal Pinang, Merauke,

Maumere, Medan Baru (2).

Batam, Palangkaraya, Tj Pandan, P.Bun, Sorong, Tarakan, Bengkulu, Curug, Aceh, Padang,

Medan, Pekanbaru, Palembang, Jakarta/ICHR, Jakarta/ICHL, Jakarta ICGL, Jakarta ICGR,

Jakarta Halim, Pontianak, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Banjarmasin, Balikpapan,

Manado/ITGO, Manado/IMNO, Makassar (3), Ambon, Biak, Semarang, Lombok

Baru,Timika.

Belum Flight

Commissioning

Terpasang

124 Profil DJU Juli 2016

Page 134: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Radar Tahun 2015

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan

Fasilitas Radar :

125

Jumlah Radar yang terpasang di Indonesia sebanyak 32 unit

terdiri dari :

2 unit PSR (Juanda, Sentani)

2 unit SSR (Pekan Baru, Cengkareng)

2 unit MSSR (Cengkareng, Jogjakarta)

26 Unit MSSR Mode S (Banda Aceh, Padang Bulan, Kualanamu,

Palembang, Tj.Pinang, Natuna, Pontianak, Pangkalan Bun,

Banjarmasin, Balik Papan, Tarakan, Semarang, Surabaya, Manado,

Palu, Makassar, Kendari, Bali, Waingapu, Kupang, Ambon, Sorong,

Biak, Sentani, Timika, Merauke)

RADAR MSSR

RADAR PSR

Profil DJU Juli 2016

Page 135: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Radar

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan

126

Radar (Radio Detection and Ranging) merupakan sistem pendeteksi objek bergerak yang menggunakan gelombang radio untuk mengukur jarak, ketinggian, arah, dan kecepatan suatu objek. Dalam penerbangan sipil, radar digunakan untuk mendapatkan posisi, ketinggian, dan identifikasi pesawat udara. Berdasarkan prinsip kerjanya, radar dibagi menjadi 2 jenis : 1. Primary Surveillance Radar (PSR) Prinsip kerja PSR yaitu dengan memancarkan pulsa dan menerima kembali pantulan pulsa

tersebut (echo) apabila terdapat objek. Karena tidak membutuhkan kerjasama dengan pesawat, PSR disebut sistem non cooperative. Kelebihannya ialah dapat mendeteksi pesawat yang tak dilengkapi transponder. Untuk penerbangan sipil PSR digunakan untuk terminal area.

2. Secondary Surveillance Radar (SSR) Prinsip kerja SSR yaitu dengan memancarkan sinyal interogasi, dan menerima sinyal reply

dari pesawat yang dilengkapi transponder SSR. Karena membutuhkan kerjasama dengan pesawat, SSR disebut sistem cooperative. Kelebihannya dibandingkan PSR yaitu adanya informasi identifikasi pesawat dan ketinggian, sehingga sangat cocok untuk penerbangan sipil. SSR kemudian dikembangkan menjadi Monopulse SSR (MSSR) untuk mengatasi masalah “garbling” pada SSR, kemudian dikembangkan lagi menjadi Mode S Radar dengan fitur “selective interrogation” dan tambahan informasi yang dikirimkan.

Profil DJU Juli 2016

Page 136: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

ATC Automation

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan

127

No Bandar Udara Radar Data

Processing System (RDPS)

Flight Data Processing System (FDPS)

1 Medan Polonia √ √

2 Medan Kualanamu √ √

3 Palembang √ √

4 Pekanbaru √ -

5 Tanjung Pinang √ -

6 Soekarno Hatta

JAATS √ √

E-JAATS √ √

7 Jogjakarta √ √

Profil DJU Juli 2016

Page 137: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

ATC Automation

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan

128

No Bandar Udara Radar Data Processing

System (RDPS) Flight Data Processing

System (FDPS)

8 Pontianak √ v

9 Balikpapan √ √

10 Surabaya √ √

11 Makassar

MAATS √ √

E-MAATS √ √

12 Bali √ √

13 Waingapu √ √

14 Berau √ -

15 Sentani √ √

16 Timika √ -

Profil DJU Juli 2016

Page 138: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

ATC Automation

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan

129

ATC Automation System adalah suatu sistem yang memproses data radar, data penerbangan (flight plan, ATS messages) dan data lainnya yang ditampilkan pada layar Controller Working Position untuk membantu ATC dalam proses pemanduan lalu lintas penerbangan dan menjaga separasi antar pesawat. ATC Automation dapat terdiri dari : a) RDPS (Radar data processing server) b) FDPS (Flight data processing server) c) Flight Data Management d) Network time protocol e) Safety Net f) Controller Working position g) Technical Supervisor h) Operational Supervisor i) AGDPS (Air-Ground Datalink

Processing Server)

Profil DJU Juli 2016

Page 139: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Fasilitas ATC Automation 2014

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan

PALEMBANG

MEDAN BARU

MAKASSAR JAYAPURA

SURABAYA

BALI

SOETTA

BERAU

WAINGAPU

TIMIKA

Flight Data Processing System (FDPS)

Radar Data Processing System (RDPS)

130

• JAATS • EJAATS

PEKAN BARU

TG PINANG

PONTIANAK BALIK PAPAN

JOGJA

• MAATS • EMAATS

Profil DJU Juli 2016

Page 140: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Automatic Dependent Surveillance – Broadcast (ADS-B)

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan

131

Automatic Dependent Surveillance Broadcast (ADS-B) adalah fasilitas pengamatan pergerakan pesawat udara yang bergantung pada informasi yang dipancarkan secara kontinyu oleh pesawat. Informasi tersebut diperoleh dari perangkat avionik pada pesawat serta satelit GPS. Sistem ADS-B dapat memberikan informasi posisi, jarak, ketinggian, identifikasi, kecepatan, serta arah suatu pesawat udara.

Profil DJU Juli 2016

Page 141: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Automatic Dependent Surveillance – Broadcast (ADS-B)

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan

MATAK

TARAKAN

AMBON

KINTAMANI ALOR

WAINGAPU

SOETTA

CILACAP

B. ACEH

MANADO

KENDARI TIMIKA

GALELA

PALEMBANG

PEKANBARU

MEDAN

PONTIANAK

SAUMLAKI

NATUNA

KUPANG

SORONG

MERAUKE

BANJARMASIN

BALIKPAPAN BIAK

SURABAYA

SEMARANG

31 LOKASI PEMASANGAN ADS-B, YAITU :

1. Banda Aceh 2. Matak 3. Soetta 4. Pangkalan Bun 5. Cilacap

6. Palembang 7. Pekanbaru 8. Medan 9. Pontianak 10. Kintamani - Bali

11. Palu 12. Ambon 13. Tual 14. Alor 15. Waingapu

16. Tarakan 17. Galela 18. Timika 19. Kendari 20. Manado

21. Natuna 22. Makassar 23. Kupang 24. Sorong 25. Merauke

26. Banjarmasin 27. Balikpapan 28. Biak 29. Surabaya 30. Semarang 31. DGCA (Testbed)

Implementasi ADS-B Tier 1 Per 25 Juni 2015 berfungsi sebagai surveillance separation

132 Profil DJU Juli 2016

Page 142: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Advanced Surface Movement Guidance & Control System (A-SMGCS )

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan

133

Advanced Surface Movement Guidance and Control System (A-SMGCS) adalah peralatan pengamatan yang digunakan oleh pengatur lalu lintas penerbangan dalam mengamati pergerakan pesawat di darat pada wilayah bandara melalui suatu layar tampilan dan meningkatkan “situational awareness” pemandu lalu lintas akan pergerakan pesawat/kendaraan di darat. A-SMGCS ini memberikan informasi berupa jarak, posisi, identifikasi, dan arah pesawat udara dan kendaraan di wilayah terminal bandara.

A-SMGCS mendapat input data dari sensor yang dapat berupa Multilateration system (MLAT) atau surface radar, kemudian mengolahnya pada data fusion server dan menampilkan hasilnya di monitor pada controller working position. Saat ini A-SMGCS baru terdapat pada Bandara Soekarno Hatta, dan direncanakan akan dipasang pada bandara-bandara dengan trafik padat lainnya.

Profil DJU Juli 2016

Page 143: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Dasar Hukum Izin Bidang Navigasi Penerbangan

134

No. Uraian Dasar Hukum

1. Izin penggunaan frekuensi penerbangan - Stasiun Radio Pesawat Udara - Stasiun Radio Darat Penerbangan

1. Annex 10 2. CASR Part 91 General operating and flight

rules 3. PP Nomor 3 tahun 2001 tentang Keamanan

dan keselamtan penerbangan 4. UU Nomor 1 tahun 2009 tentang

Penerbangan 5. UU Nomor 36 tahun 1999 tentang

Telekomunikasi

2. ELT Code 406 MHz

1. Annex 10 Volume 3 Cons 2. CASR Part 91 Rev 1 General operating and

flight rules 3. Casr Part 121 Certification And Operating

Requirements:Domestic, Flag, And Supplemental Air Carriers

4. CASR Part 135 Rev 3 CERTIFICATION AND OPERATING REQUIREMENTS: For Commuter And Charter Air Carriers

5. KP 243 Tahun 2014 tentang Tata Cara Pemberian Izin Kode Secondary Surveillance Radar Mode-S (SSR Mode-S) dan Emergency Locator Transmitter (ELT) 406 MHz pada Pelayanan Navigasi Penerbangan.

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan

Profil DJU Juli 2016

Page 144: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Dasar Hukum Izin Bidang Navigasi Penerbangan

135

No. Uraian Dasar Hukum

3. Approve Training ATS Provider 1. CASR Part 143 Certification And Operating

Requirements For Ats Training Provider

4. Approve Training Safety Electronic Personel 1. CASR 69 AIR TRAFFIC SERVICES PERSONNEL

LICENSING, RATING, TRAINING AND PROFICIENCY REQUIREMENTS

5. Mode S

1. Undang – Undang Nomor 1 tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4956);

2. CASR 91 General Operating and Flight Rules 3. CASR 121 certification and operating

requirements: Domestic, flag and supplemental air carriers

4. CASR 135 certification and operating requirements: for commuter and charter air carriers

5. KP 243 Tahun 2014 tentang Tata Cara Pemberian Izin Kode Secondary Surveillance Radar Mode-S (SSR Mode-S) dan Emergency Locator Transmitter (ELT) 406 MHz pada Pelayanan Navigasi Penerbangan.

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan

Profil DJU Juli 2016

Page 145: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Dasar Hukum Izin Bidang Navigasi Penerbangan

136

No. Uraian Dasar Hukum

5. Mode S

1. Doc 9684 Manual on SSR System 2. ICAO circular 174-AN/110 Secondary Surveillance Radar Mode S

Advisory Circular 3. ICAO Annex 6 to the Convention on International Civil Aviation

(Operation of Aircraft), Parts I to III 4. ICAO Annex 10 to the Convention on International Civil Aviation

(Aeronautical Telecommunications), Volume IV, Surveillance Radar and Collision Avoidance Systems

6.

Aeronautical Telecommunication Service Provider Certificate

1. Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil ( P K P S ) Part 171 Aeronautical Telecommunication Service And Radionavigation Service Providers

2. MOS Part 171 Aeronautical Telecommunication and Radio Navigation Services

7. Izin Penggunaan Ruang Udara Untuk Drone

PM 180 Tahun 2015 Tentang Pengendalain Pengoprasian Sistem

Pesawat Udara Tanpa Awak di Ruang Udara yang di layani

Indonesia

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan

Profil DJU Juli 2016

Page 146: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Rekapitulasi Izin Bidang Navigasi Penerbangan

137

No. Uraian 2016 Keterangan

1. Izin penggunaan frekuensi penerbangan 92

2. ELT (Emergency Locater ) Code 406 MHz 39

3. Mode S 57

4. Approve Training ATS Provider 4

5. Approve Training Safety Electronic Personel -

6 Izin Pengguna Ruang Udara untuk Drone 33 Peraturan mengenai Drone keluar mulai tahun 2015

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan

Profil DJU Juli 2016

Page 147: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Pelayanan AIP Berbasis Online

138

AIM Indonesia merupakan sistem pelayanan AIP (Aeronautical Information Publication) berbasis online yang dimiliki Direktorat Navigasi Penerbangan. Sehingga memungkinkan pelayanan informasi yang lebih cepat dan paperless untuk mendukung keselamatan penerbangan. Sumber : http://aimindonesia.info/

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan

Profil DJU Juli 2016

Page 148: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Rekapitulasi Penerbitan Sertifikasi Kecakapan (Lisensi) Personil Navigasi Penerbangan

139

No. Jenis Kegiatan 2016

Penerbitan baru

1. Sertifikasi Kecakapan Personil Pemandu Lalu Lintas Penerbangan 14

2. Sertifikat Kecakapan Personil AIS 13

3. Sertifikat Kecakapan Personil ACO 19

4. Sertifikat Kecakapan Personil ACO khusus ARO 132

5. Sertifikat Kecakapan Teknisi Fasilitas Telekomunikasi Navigasi Udara 100

6. Sertifikat Kecakapan Personil Standarisasi Perancang Prosedur Penerbangan

9

AIS = Aeronautical Information System ACO = Aeronautical Communication Officer ARO = Aeronautical Radio Operator Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan

Profil DJU Juli 2016

Page 149: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Jumlah Lisensi Personil Pelayanan Navigasi Penerbangan

140

No. Uraian 2016

1. Personel Pelayanan Lalu Lintas Penerbangan

Pemandu Lalu Lintas Penerbangan/Air Traffic Controller (ATC) 1594

Pemandu Komunikasi Penerbangan 576

2. Personel Teknik Telekomunikasi Penerbangan

Teknisi Komunikasi Penerbangan, Radio Navigasi Penerbangan, Pengamatan Penerbangan

639

Teknisis Kalibrasi Penerbangan 10

3. Petugas Pelayanan Informasi Aeronautika 476

4. Personel Perancang Prosedur Penerbangan 17

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan

Profil DJU Juli 2016

Page 150: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

ESIRS (Electronic Safety Incident Reporting System)

141

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan

ESIRS (Electronic Safety Incident Reporting System) merupakan sistem pelaporan ATS insiden berbasis online yang dimiliki Direktorat Navigasi Penerbangan. Sehingga memungkinkan pelaporan yang lebih cepat untuk meningkatkan keselamatan penerbangan. ESIRS juga tersedia dalam aplikasi android untuk pelaporan melalui smartphone.

Profil DJU Juli 2016

Page 151: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

2016

ESIRS (Electronic Safety Incident Reporting System)

142

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan

Profil DJU Juli 2016

AIRPROX PROCEDURAL FACILITY

2016 53 35 13

BOS

(Breakdown of

Seperation)

Unnecessary TCAS RA Belum Tervirifikasi

Airprox 15 Kejadian 11 Kejadian 4 Kejadian

DATA ATS INCIDENT JANUARI s/d JULI 2016

Page 152: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

2016

INSPEKTUR NAVIGASI PENERBANGAN

143

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan

Profil DJU Juli 2016

No. Unit Kerja

Tingkatan Inspektur

Level

IV/Ahli

Pertama

Level

V/Ahli

Muda

Level

VI/Ahli

Madya

1 Kantor Pusat (DNP) 39 34 10

2 Kantor Meteorologi dan SAR 2 - 8

3 Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah I 10 3 -

4 Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II 8 6 1

5 Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah III 5 4 -

6 Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV 5 6 1

7 Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah V 8 3 1

8 Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI 2 1 -

9 Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VII 8 - -

10 Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VIII 3 1 -

11 Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IX 2 - -

12 Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah X 1 - -

JUMLAH 93 58 21

JUMLAH TOTAL 172 Orang

Page 153: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Sertifikasi Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan

144

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan

Profil DJU Juli 2016

No Sertifikasi Jumlah

1 CASR 175 8

2 CASR 171 11

3 CASR 172 27

Page 154: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan

PBN Progress

145

Kondisi Penjelasan

En-Route Diterbitkan oleh AIP Indonesia (RNAV/RNP 10)

- Published in AIPR Indonesia - ATS Route : L504, L511, L644, L764, L 774, L895, L896, L897, M300, M522, M635,

M766, M772, M774, N563, N628, N633, N646, N752, P567, P570, P574, P627, P648, P756.

Terminal Diterbitkan oleh AIP Indonesia

- RNAV 1 SID and STAR at Jakarta International Soekarno-Hatta Airport - Jakarta - RNAV 1 SID/STAR di Ngurah Rai Airport – Bali;

- RNAV 1 SID/STAR di Juanda Airport – Surabaya;

- RNP - 1 SID/STAR di Pattimura Airport – Surabaya;

- RNP - 1 SID/STAR di Sam Ratulangi Airport Manado; dan

- RNP – 1 SID/STAR di husein sastranegara Airport - Bandung

Dalam Proses RNP AR APCH

1. RNAV 1 SID/STAR di sultan syarif Kasim II Airport – Pekanbaru 2. RNAV 1 SID/STAR di Supadio Airport – Pontianak;

3. RNAV 1 SID/STAR di sultan Hasanuddin –Makassar;

4. RNAV 1 SID /STAR at Juwata Airport – Tarakan;

5. RNAV 1 SID/STAR at Raja Haji Fisabilillah airport – Tanjung Pinang; dan

6. RNAV 1 SID/STAR at sultan Aji muhammad sulaiman – balikpapan

7. RNAV 1 SID/STAR at S.Iskandar Muda – Aceh

8. RNAV 1 SID/STAR at Frans Kaisepo – Biak

9. RNAV 1 SID/STAR at sentani – Jayapura

10. RNP 1 SID/STAR at Praya – Lombok

11. RNAV 1 SID/STAR at Kualanamu - Medan

12. RNAV 1 SID/STAR at minangkabau – padang

13. RNAV 1 SID/STAR at S.M Badaruddin II – Palembang

14. RNAV 1 SID/STAR at Ahmad Yani – semarang

Profil DJU Juli 2016

Page 155: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan

PBN Progress

146

Condition Details

Approach Published in AIP Indonesia

1. RNP – AR at Husein Sastranegara – Bandung 2. RNP – AR at Pattimura – Ambon 3. RNP – AR at Sam Ratulangi – Manado 4. RNP APCH at Lombok International Airport 5. RNP APCH at Cut Nyak Dhien – Nagan Raya 6. RNP APCH at Sultan Syarif kasim II – Pekan Baru 7. RNP APCH at Haluoleo – Kendari 8. RNP APCH at Juanda – Surabaya 9. RNP APCH at Eltari – Kupang 10. RNP APCH at Djalaluddin Airport – Gorontalo 11. RNP APCH at Sentani – Jayapura 12. RNP APCH at Dr.F.Lumban Tobing – Sibolga 13. RNP APCH at Pelawan Airport 14. RNP APCH at DEO – Sorong 15. RNP APCH at Wamena Airport – Gorontalo 16. RNP APCH at Ayawasi Airport 17. RNP APCH at Kaimana Airport 18. RNP APCH at Teminabuan Airport 19. RNP APCH at Inanwatan Airport 20. RNP APCH at Kambuaya Airport 21. RNP APCH at Bintuni Airport 22. RNP APCH at Bade Airport 23. RNP APCH at Asmat/Ewer Airport 24. RNP APCH at Merauke/Kimam Airport 25. RNP APCH at Merauke/Kokonao Airport 26. RNP APCH at Sarmi/Orai Airport 27. RNP APCH at Boven Digoel Airport 28. RNP APCH at Merdey/Jahabra Airport

Profil DJU Juli 2016

Page 156: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan

PBN Progress

147

Condition Details

In Revision For Next Publication Period

1. (GPS) VOR/DME at Minangkabau International Airport – Padang 2. (GPS) VOR/DME at Hang Nadim Airport – Batam 3. (GPS) VOR/DME at S.M. Badaruddin II Airport – Palembang 4. (GPS) VOR/DME at Fatmawati Soekarno Airport – bengkulu 5. (GPS) VOR/DME at Amad Yani Airport – Semarang 6. (GPS) VOR/DME at Ngurah Rai Airport – Semarang 7. (GPS) VOR/DME at Tjilik Riwut Airport – palangkaraya 8. (GPS) VOR/DME at Samsudin Noor Airport – banjarmasin 9. (GPS) VOR/DME at Sepingan Airport – Balikpapan 10. (GPS) VOR/DME at Mutiara – Palu 11. (GPS) VOR/DME at Sultan Hasanuddin Airport – makassar 12. (GPS) VOR/DME at Mopah Airport – Merauke 13. (GPS) VOR/DME at Timika Airport

In Progress 1. RNP APCH at Tahuna Airport – Naha

2. RNP APCH at Matahora Airport – Wakatobi

3. RNP APCH at Gusti Syamsir Alam – Kota Baru

4. RNP APCH at Oesman Sadik – Labuha

5. RNP APCH at Leo Wattimena – Morotai

6. RNP APCH at David Costantijn Saudale – Rote

7. RNP APCH at Siborong Borong – Silangit

8. RNP APCH at Lasikin – Sinabang

9. RNP APCH at Rembele – Takengon

10. RNP APCH at Miangas Airport

11. RNP APCH at Bawean Airport

12. RNP APCH at Buli Airport

Profil DJU Juli 2016

Page 157: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Kerja Sama Dalam Negeri

Sumber: Dit. Navigasi Penerbangan

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA

DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA DAN PERANGKAT POS DAN

INFORMATIKA

DENGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

TENTANG

KERJA SAMA PENGAMANAN SPEKTRUM FREKUENSI RADIO

UNTUK KEPERLUAN PENERBANGAN

Nomor: 371/DJSDPPI/KOMINFO/04/2013

Nomor: HK.201/1/18/DRJU.KUM.2013

148 Profil DJU Juli 2016

Page 158: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Kerja Sama Luar Negeri

Direktorat Navigasi Penerbangan

Japan International Cooperation Agency (JICA), The Project For improvement Of Aviation Safety Policy Phase 2; Indonesia Transportation Safety Assistance Package (ITSAP) Indonesia-Australia; US-TDA : The Eastern Airspace Air Safety Technical Assisten; DGAC French: Technical Cooperation; ICAO-TCB: Management Service Agreement; ADS-B data sharing : Indonesia-Australia, Indonesia-Singapura; Letter of Agreement, Operasional Lalu Lintas Penerbangan : Singapura, India, Srilanka, Malaysia, Papua Nugini, Amerika Serikat dan Filipina.

149 Profil DJU Juli 2016

Page 159: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

DIREKTORAT KELAIKUDARAAN DAN PENGOPERASIAN PESAWAT UDARA

Page 160: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Armada Pesawat Terbang

URAIAN 2011 2012 2013 2014 2015 2016*

Pesawat Udara yang terdaftar 1.209 1.324 1.434 1.455 1.544 1.616

AOC 121 426 478 511 530 564 565

AOC 135 253 276 282 294 323 325

AOC 137, OC 91, PILOT SCHOOL & FASI

186 196 233 250 275 273

Pesawat Udara yang telah didaftar tanda pendaftaran

165 205 185 156 140 34

Pesawat Udara yang telah dihapus tanda pendaftaran

83 84 60 60 66 38

*Posisi Juni 2016 | Sumber : Dit KPPU

150 Profil DJU Juli 2016

Page 161: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Pesawat Terbang

Posisi Juni 2016| Sumber : Dit KPPU

Total Aircraft Registered 1.616 unit

Total Expired Certificate of Registration 453 unit

Total Valid Certificate of Registration 1.163 unit

Total Aircraft Registered by AOC 121 565 unit

Total Aircraft Registered by AOC 135 325 unit

Total Aircraft Registered by AOC 137, OC 91, Pilot School and FASI 273 unit

Total Aircraft Registered in 2016 34 unit

Total Aircraft Deregistered in 2016 38 unit

151 Profil DJU Juli 2016

Page 162: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Data Injured / Fatal per 1 Juta Penumpang

* data injured dan fatal dari AOC 121 dan AOC 135

Posisi Juni 2016 | Sumber: Dit. KPPU

Tahun

Injured Fatal

Jumlah Rasio Jumlah Rasio

2012 4 0,05 13 0,18

2013 6 0,08 2 0,03

2014 23 0,30 173 2,26

2015 11 0,14 68 0,89

2016* 3 1

152 Profil DJU Juli 2016

Page 163: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Data Incident / Accident

Tahun Accident Serious Incident

2012 8 15

2013 8 17

2014 11 19

2015 11 8

2016* 2 5

153

* data injured dan fatal dari AOC 121 dan AOC 135

Posisi Juni 2016 | Sumber: Dit. KPPU

Profil DJU Juli 2016

Page 164: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Penerbitan Sertifikat No Jenis Sertifikat 2012 2013 2014 2015 2016*

1. Sertifikasi Perusahaan Penerbangan AOC 121 3 3 2 0 0

2. Sertifikasi Perusahaan Penerbangan AOC 135

4 1 2 3 2

3. Sertifikasi Perusahaan Penerbangan Asing (AOC 129) 4 11 5 2 3

4. Sertifikasi Perusahaan Penerbangan Agrikultur (AOC 137)

- 1 - - -

5. Bengkel Perawatan (AMO) 12 3 - 1 2

6. Pabrik Pesawat Udara (Production Certificate (PC))

1 1 1 1 1

7. Personel Penerbang (Pilot) 520 660 733 941 342**

154

*Posisi Juni 2016 | Sumber : Dit KPPU

**Posisi April 2016 | Sumber : Dit KPPU

Profil DJU Juli 2016

Page 165: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Penerbitan Sertifikat

No Jenis Sertifikat 2012 2013 2014 2015 2016*

8. Personel Teknik Perawatan 259 372 336 344 151

9. Personel FOO 275 230 184 215 84**

10. Personel Cabin 1.209 1.831 1.842 2.606 178**

11. Diklat Penerbangan 2 6 2 3 2

12. Kelaikan Pesawat Udara 751 794 723 889 412

13. Sertifikat Tipe/ Validasi 15 15 20 21 18

155 Profil DJU Juli 2016

*Posisi Juni 2016 | Sumber : Dit KPPU

**Posisi April 2016 | Sumber : Dit KPPU

Page 166: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Sumber Daya Manusia

Uraian

2012 2013 2014 2015 2016*

Jumlah Pertum buhan

(%) Jumlah

Pertum buhan

(%) Jumlah

Pertum buhan

(%) Jumlah

Pertum buhan (%)

Jumlah Pertum buhan

(%)

Pilot** 7.948 7,00% 8.608 8,30% 9.341 8,52% 10.282 10,07% 10.624

Flight Operation Officer (FOO)**

3.679 8,07% 3.909 6,25% 4.093 4,71% 4.308 5,25% 4.392

Flight Attendant (FA)**

10.359 13,21% 12.190 17,68% 14.032 15,11% 16.638 18,57% 16.816

Aircraft Maintenance Engineer License (AMEL)

6.827 8,72% 7.199 5,45% 7.535 4,68% 7.879 4,57% 8.030

156 Profil DJU Juli 2016

*Posisi Juni 2016 | Sumber : Dit KPPU

**Posisi April 2016 | Sumber : Dit KPPU

Page 167: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Kerjasama Bilateral dan Multilateral Dalam Bidang Kelaikan

157

No Nama Organisasi Status Keanggotaan

1 Federal Aviation Administration (FAA). Kerjasama dalam rangka technical assisstance, peningkatan keselamatan penerbangan.

Kerja sama Bilateral

2 EU (Uni Eropa). Kerjasama dalam rangka technical assisstance, peningkatan keselamatan penerbangan.

Kerja sama Bilateral

3 ITSAP / CASA Australia. Kerjasama dalam rangka pengembangan aturan-aturan keselamatan penerbangan (pengoperasian pesawat di area pegunungan, promosi keselamatan). Dan pengembangan SDM.

Kerja sama Bilateral

4 JICA. Kerjasama dalam rangka peningkatan kemampuan SDM dalam rangka operasi pesawat udara yang efektif dan efisien.

Kerja sama Bilateral

*Posisi Juni 2016 | Sumber : Dit KPPU

Profil DJU Juli 2016

Page 168: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Kerjasama Bilateral dan Multilateral Dalam Bidang Kelaikan

158

No Nama Organisasi Status Keanggotaan

5 ICAO. Kerjasama dalam rangka enhancement of safety oversight capability of DGCA.

Kerja sama Bilateral

6 ICAO – COSCAP. Kerjasama dalam rangka untuk membantu temuan atau rekomendasi dari FAA Technical Review.

Kerja sama Bilateral

7 DGIM Netherland Kerjasama dalam rangka membantu temuan audit ICAO dan EUBAN

Kerja sama Bilateral

8 DGCA France Kerjasama dalam rangka membantu temuan audit ICAO dan EUBAN

Kerja sama Bilateral

9 AIRBUS Kerjasama dalam Technical Assistantion on Aviation Safety Improvement

Kerja sama Bilateral

10 BOEING Kerjasama dalam Technical Assistantion on Aviation Safety Improvement

Kerja sama Bilateral

*Posisi Juni 2016 | Sumber : Dit KPPU

Profil DJU Juli 2016

Page 169: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Balai Kesehatan Penerbangan

Page 170: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Dasar Hukum Balai Kesehatan Penerbangan

Sumber : Balai Kesehatan Penerbangan

159

Sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor SK 38/OT 002/Phb-83 Tanggal 1 Nopember 1983 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Kesehatan Penerbangan Ditjen Perhubungan

Udara ;

Profil DJU Juli 2016

Page 171: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Tantangan Balai Kesehatan Penerbangan

Sumber : Balai Kesehatan Penerbangan

160 Profil DJU Juli 2016

Tugas Balai Kesehatan Penerbangan sangat penting seiring dengan pertumbuhan industri penerbangan yang melonjak tajam dalam satu dekade terakhir.Tuntutan untuk meningkatkan kinerja dalam bidang pelayanan guna keselamatan penerbangan merupakan tantangan Balai Kesehatan Penerbangan kedepan karena Balai kesehatan Penerbangan satu-satunya perwakilan ICAO dalam bidang kesehatan penerbangan sipil di Indonesia.

Selain itu tantangan terbesar Balai Kesehatan Penerbangan kedepan adalah :

1. Menjadi Badan Layanan Umum, sesuai Keputusan Menteri Keuangan Nomor 148/KMK.05/2016 Tentang Penetapan Balai Kesehatan Penerbangan Pada Kementerian Perhubungan Sebagai Instansi Pemerintah Yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;

2. Penunjukan (Designated) untuk melaksanakan pemeriksaan dan pengujian kesehatan personel penerbangan, sesuai Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 186 Tahun 2015 Tentang Penunjukan (Designated) Penyelenggara Pengujian Kesehatan Personel Penerbangan.

Disamping itu tetap memperhatikan SDM yang berkualitas baik pengetahuan dan keterampilanya serta sarana dan prasarana berbasis teknologi mutakhir yang memenuhi standar nasional dan internasional

Page 172: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Medical Examination

Sumber : Posisi juli 2016 Balai Kesehatan Penerbangan

Siapa

Yang

Harus

Dimedex?

1. Peraturan Direktur Jenderal

Perhubungan Udara Nomor 572

Tahun 2015 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Peraturan Menteri

Perhubungan Nomor PM 30 Tahun

2015 tentang Peraturan

Keselamatan Penerbangan Sipil

Bagian 67 (Civil Aviation Safety

Regulation Part 67) tentang Standar

Kesehatan dan Sertifikasi Personel

Penerbangan.

Personil Penerbangan Kelas I: Airline Transport Pilot Commercial Pilot Flight Navigator Flight Engineer

Personil Penerbangan Kelas II: Sport Pilot Private Pilot Student Pilot

Personil Penerbangan Kelas III: Personel Penunjang Operasi Pesawat Udara

(Personel Cabin, Personel Penunjang Operasi Penerbangan) Personel Perawatan Pesawat Udara Personel Navigasi Penerbangan Personel Bandar Udara

161 Profil DJU Juli 2016

Page 173: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Catatan: 1. Jumlah PNBP termasuk medex Pilot /Copilot PT.GIA

Perkembangan PNBP

Posisi Juli 2016 | Sumber: Balai Kesehatan Penerbangan

162

NO TAHUN TARGET (RUPIAH) REALISASI (RUPIAH)

1 2004 420.000.000 523.440.000

2 2005 600.000.000 639.280.650

3 2006 730.000.000 825.106.800

4 2007 875.000.000 1.052.642.000

5 2008 1.050.000.000 1.044.931.500

6 2009 5.100.000.000 5.441.810.820

7 2010 5.500.000.000 7.143.172.600

8 2011 5.600.000.000 8.580.623.400

9 2012 8.832.500.000 10.670.140.000

10 2013 8.925.000.000 12.258.498.874

11 2014 11.200.000.000 9.220.047.948

12 2015 14.652.280.000 20.229.160.368

13 2016 16.117.405.000 16.212.600.638*

Profil DJU Juli 2016

Page 174: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Grafik Perkembangan PNBP

Posisi Juli 2016 | Sumber: Balai Kesehatan Penerbangan

163

0

5,000,000,000

10,000,000,000

15,000,000,000

20,000,000,000

25,000,000,000

20

04

20

05

20

06

20

07

20

08

20

09

20

10

20

11

20

12

20

13

20

14

20

15

Jumlah Orang

Target (Rupiah)

Realisasi (Rupiah)

Profil DJU Juli 2016

Page 175: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Catatan: 1. Jumlah PNBP termasuk medex Pilot /Copilot PT.GIA

Jumlah Personel Yang Medex Di Balai Kesehatan Penerbangan

Posisi Juli 2016 | Sumber: Balai Kesehatan Penerbangan

164

Personel Medex Tahun

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Penerbang 7.724 8.841 10.451 11.308 11.025 12.432

Calon Penerbang 955 736 1.640 1.280 1.510 1.035

Flight Attendant 2.721 3.478 3.815 4.353 4.297 5.257

Calon Flight Attendant 862 985 1.116 1.231 2.003 972

Tenaga Operasional Penerbangan

862 286 1.485 1.643 1.670 1.551

Calon Tenaga Operasional Penerbangan

339 301 659 520 400 300

Pegawai Kemenhub 2 1029 90 30 91 161

Total 13.465 15.656 19.256 20.365 20.996 21.708

Profil DJU Juli 2016

Page 176: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Catatan: 1. Jumlah PNBP termasuk medex Pilot /Copilot PT.GIA

Jumlah Personel Yang Medex Di Balai Kesehatan Penerbangan 2016

Posisi Juli 2016 | Sumber: Balai Kesehatan Penerbangan

165

Profil DJU Juli 2016

No Kelas Jumlah

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli

1 Kelas 1 109 1059 1039 923 1057 1205 781

2 Kelas 2 48 123 206 196 338 229 179

3 Kelas 3 782 827 858 1035 1122 746 477

4 Kemenhub 0 0 11 1 7 9 12

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI

JUMLAH

1 KELAS 1

2 KELAS2

3 KELAS 3

4 KEMENHUB

Page 177: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Catatan: 1. Jumlah PNBP termasuk medex Pilot /Copilot PT.GIA

Jumlah Personel Yang Medex Di Luar Balai Kesehatan Penerbangan

Posisi Juli 2016 | Sumber: Balai Kesehatan Penerbangan

166

PERSONEL MEDEX TAHUN

2012 2013 2014 2015

Personel Penerbangan Kelas 3

323 325 328 339

TOTAL 323 325 328 339

Profil DJU Juli 2016

Page 178: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Catatan: 1.

Sumber Daya Manusia Balai Kesehatan Penerbangan Kondisi Saat Ini

Posisi Juli 2016 | Sumber: Balai Kesehatan Penerbangan

167 Profil DJU Juli 2016

NO. PNS JUMLAH

1. Struktural 3

2. Dokter 16

3. Paramedis 32

4. Tata Usaha 32

5. Program 6

6. Rekam Medis 1

NO. Honorer JUMLAH

1. Dokter Spesialis Jantung 1

2. Dokter Spesialis Radiologi 1

3. Dokter Spesialis Saraf 1

4. Dokter 3

5. Paramedis 5

6. Satuan Pengamanan 8

7. Petugas Kebersihan 9

8. Pengemudi 1

9. Teknisi dan Caraka 4

Page 179: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Catatan: 1. Jumlah PNBP termasuk medex Pilot /Copilot PT.GIA

Pemeriksaan Hygiene dan Sanitasi

Posisi Juni 2016 | Sumber: Balai Kesehatan Penerbangan

168

NO

URAIAN 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 KET

1 Pemeriksaan Hygiene Sanitasi di Bandar Udara

25 24 23 19 8 20 23* Jumlah Bandar Udara yang sudah dilakukan pemeriksaan hygiene sanitasi sebanyak 119.

2 Pemeriksaan Hygiene Sanitasi di Pesawat Udara

- - 10 6 - 20 23*

Profil DJU Juli 2016

Page 180: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Catatan: 1. Jumlah PNBP termasuk medex Pilot /Copilot PT.GIA

Random Check Narkoba di Bandara

Posisi Juli 2016| Sumber: Balai Kesehatan Penerbangan

169

NO

URAIAN 2013 2014 2015 2016 KETERANGAN

1 Random Check Narkoba di Bandar Udara

735 352 1591 2794 Personel Penerbangan

Pengujian narkoba didasari pada Peraturan Bersama Menteri Perhubungan Dan Kepala BNN Nomor PM 9 Tahun 2012 dan Nomor 01 Tahun 2012 Tanggal 30 Januari 2012 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika Pada Transportasi Darat, Laut Udara dan Kereta Api.

Bandara yang telah dilakukan random check narkoba pada tahun 2016

Profil DJU Juli 2016

Page 181: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan

Page 182: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Posisi Juli 2016| Sumber : Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan

170

Sesuai Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor : PM 16

Tahun 2013 tanggal 28 Februari 2013 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja

Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan. Diundangkan di Jakarta pada

tanggal 5 Maret 2013 Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013

Nomor 362.

Dasar Hukum Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan

Profil DJU Juli 2016

Page 183: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Posisi Juli 2016| Sumber : Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan

171

A. JASA PENERBANGAN KALIBRASI

SITE EVALUATION

FLIGHT COMMISIONING

PERIODICS FLIGHT CALIBRATION

SPECIAL FLIGHT INSPECTION

SURVEILLANCE

INSTRUMENT FLIGHT PROCEDURE (IFP) VALIDATION

B. JASA PENERBANGAN CHARTER

C. JASA TRAINING SIMULATOR

Jasa Layanan Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan

Profil DJU Juli 2016

Page 184: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Kompetensi Teknis Penerbangan Kalibrasi Fasilitas Penerbangan

Posisi Juli 2016| Sumber : Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan

No. Crew Kondisi Yang Ada

(Kompetensi)

1. Pilot in Command (PIC) ATPL

2. First Officer (FO) CPL+IR

3. Engineer AMEL

4. Flight inspector 1 Inspector

5. Flight inspector 2 D2 Teknik Radio

6. Assisten Engineer D2 Teknik Pesawat

172 Profil DJU Juli 2016

Page 185: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Sumber Daya Manusia (SDM)

No. Unit Organisasi Kondisi Saat Ini

(Orang)

1. Kepala BBKFP 1

2. Bagian Tata Usaha 41

3. Bidang Teknik dan Operasi Pesawat udara 56

4. Bidang Keselamatan dan Pengujian 30

Jumlah 127

Jumlah SDM Manajemen BBKFP

173

Posisi Juli 2016 | Sumber : Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan

Profil DJU Juli 2016

Page 186: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Sumber Daya Manusia (SDM)

Posisi Juli 2016 | Sumber : Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan

Kualifikasi PNS dan Non PNS Berdasarkan Pendidikan

174

No. Pendidikan PNS Non PNS Jumlah

1. S.2 5 0 5

2. S.1 43 3 46

3. D.IV 13 1 14

4. D.III 16 3 18

5. D.II 12 5 17

6. SLTA 35 41 77

7. SLTP 2 13 15

8. SD 1 2 3

Jumlah 195

Profil DJU Juli 2016

Page 187: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Sumber Daya Manusia (SDM)

Posisi Juli 2016| Sumber : Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan

Kualifikasi Pegawai Negeri Sipil BBKFP Berdasarkan Golongan

175

No. Golongan Jumlah

1. IV/c 1

2. IV/b 0

3. IV/a 5

4. III/d 11

5. III/c 19

6. III/b 20

7. III/a 20

8. II/d 12

9. II/c 10

10. II/b 16

11. II/a 9

12. I/d 1

13. l/c 2

14. I/a 1

Jumlah 127

Profil DJU Juli 2016

Page 188: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Sumber Daya Manusia (SDM) Jumlah Tenaga Ahli untuk Operasional Penerbangan BBKFP

176

No. URAIAN JUMLAH

1. Filot In Command (PIC) 8

2. First Officer (FO) 22

3. Engineer 9

4. Flight Inspector I 8

5. Flight Inspector II 9

6. Assistant Engineer 13

Jumlah 79

Posisi Juli 2016 | Sumber : Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan

Profil DJU Juli 2016

Page 189: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Sarana

Posisi Juli 2016 | Sumber : Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan

Sarana Pesawat BBKFP

No. Peralatan Laboratorium Kalibrasi Kondisi yang ada

(Unit)

Keterangan

1. RNAV 1 Baik

2. FIS Aerodata 5 Baik

3. Laboratorium Avionic 1 Baik

Sarana Peralatan Laboratorium BBKFP

No. Sarana Penerbangan Kalibrasi

(Pesawat Terbang)

Kondisi Yang Ada

(Unit)

Keterangan

1. Learjet 31A 2 Baik

2. King Air B200C 1 Baik

3. King air B200GT 3 Baik

4. Hawker 900 XP 1 Baik

5. Simolator King Air B200C Konversi

B350i 1 Baik

6. King Air B350i 2 Baik

7. Hellicopter 2 Thn. 2017

177 Profil DJU Juli 2016

Page 190: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Prasarana Prasarana Penunjang Darat Proses Kalibrasi

No. Jenis Peralatan Kondisi Yang Ada

(Unit) Keterangan

1. Theodolite 9 Baik

2. PD GPS 6 Baik

3. Ground Survey 5 Baik

4. Ground Laboratory Data 4 Baik

178

Posisi Juli 2016 | Sumber : Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan

Profil DJU Juli 2016

Page 191: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Indikator Kinerja Sarana dan Prasarana

Posisi Juli 2016 | Sumber : Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan

Prasarana Pokok BBKFP

179

No. Prasarana Pokok Kondisi yang ada Keterangan

1.

Hanggar Pesawat A

Hanggar Pesawat B

Hanggar Pasawat C

Hanggar Pesawat D

Hanggar Makkasar

2.450 m2

3.410 m2

1.935 m2

1.440 m2

1 Unit

Baik

Baik

Baik

Baik

Proses Pembangunan

2. Appron 7.888 m2 Baik

3. Gedung Administrasi 300 m2 Baik

4. Gedung Administrasi tetuko 1.512 m2 Baik

5. Gedung Simulator 1.260 m2 Baik

Profil DJU Juli 2016

Page 192: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Balai Teknik Penerbangan

Page 193: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

180

Dasar Hukum

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.33 Tahun 2012 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Teknik Penerbangan

Profil DJU Juli 2016

Page 194: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

181

Tugas dan Fungsi Balai Teknik Penerbangan

FUNGSI

BTP

Pelaksanaan pengujian, perawatan, perbaikan dan pelayanan di bidang peralatan navigasi, komunikasi dan keamanan penerbangan serta

elektronika bandar udara.

Pelaksanaan pengujian, perawatan, perbaikan dan pelayanan di bidang peralatan listrik penerbangan, peralatan listrik bandar udara dan

mekanikal bandar udara

Pelaksanaan pengujian mutu di bidang bahan, hasil pekerjaan sipil dan kualitas lingkungan bandar udara

Pelaksanaan penyusunan rencana dan program, urusan kepegawaian, keuangan, ketatausahaan dan kerumahtanggaan, hukum, hubungan

masyarakat serta evaluasi dan pelaporan.

TUGAS BTP

“Melaksanakan kegiatan pengujian, perawatan, perbaikan, dan pelayanan dibidang peralatan elektronika penerbangan, peralatan mekanikal dan listrik penerbangan serta teknik sipil dan lingkungan bandar udara”

Profil DJU Juli 2016

Page 195: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

182

Visi dan Misi Balai Teknik Penerbangan Visi :

“Terwujudnya Balai Teknik Penerbangan Sebagai Lembaga Penyelenggara Pengujian, dan Perbaikan di bidang Fasilitas Peralatan Komunikasi Penerbangan, Navigasi Penerbangan, Keamanan Penerbangan, Sistem Informasi dan Elektronika Bandara, Mekanikal dan Listrik Penerbangan serta Teknik Sipil dan Lingkungan Bandara Udara yang berskala Nasional maupun Internasional dalam rangka mendukung Keamanan dan Keselamatan Penerbangan”

Misi :

1. Melaksanakan restrukturisasi kelembagaan untuk menuju kelembagaan yang akuntabel dan berintegritas.

2. Mewujudkan profesionalisme pelayanan agar mampu bersaing dengan meningkatan kualitas sumber daya manusia

3. Menyediakan sarana dan prasarana layanan pengujian dan perbaikan fasilitas peralatan keamanan dan keselamatan penerbangan yang memenuhi standar nasional dan internasional dalam menunjang kelayakan operasional

4. Mewujudkan Tata Kelola perkantoran yang profesional dan berkualitas

Profil DJU Juli 2016

Page 196: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Jasa Pelayanan Balai Teknik Penerbangan

183

1. Terwujudnya Balai Teknik Penerbangan sebagai Lembaga Penyelenggara Pengujian Kelayakan Operasional Peralatan dan Fasilitas Bandar Udara.

2. Melakukan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan penerima layanan potensial terkait perawatan dan perbaikan peralatan Bandar Udara.

3. Pelatihan dan pengembangan SDM menuju profesionalisme.

4. Melengkapi sarana dan prasarana sesuai perkembangan teknologi.

5. Meningkatkan Kualitas Layanan.

6. Mengembangkan sistem informasi kegiatan pengujian, perawatan, perbaikan dan pelayanan.

7. Pengembangan manajemen kelembagaan yang bertanggungjawab (responsibility), akuntabilitas (acountability), kewajaran (fairness), transparan (transparancy), dan hubungan industrial (peace full relation).

Posisi Juli 2016| Sumber : Balai Teknik Penerbangan

Program Kerja Balai Teknik Penerbangan

Profil DJU Juli 2016

Page 197: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Jasa Pelayanan Balai Teknik Penerbangan

184

Posisi Juli 2015| Sumber : Balai Teknik Penerbangan

Penerima Layanan Balai Teknik Penerbangan

Profil DJU Juli 2016

Perum LPPNPI (Air Nav Indonesia) sebanyak 194 lokasi

PT. Angkasa Pura I (Persero) sebanyak 13 lokasi

PT. Angkasa Pura II (Persero) sebanyak 14 lokasi

Unit Penyelenggara Bandar Udara sebanyak 150 lokasi

Regulated Agent, Oil Company dan lain – lain sebanyak 200 lokasi

Bandar Udara Khusus sebanyak 26 lokasi

Page 198: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Jasa Pelayanan Balai Teknik Penerbangan

185

Posisi Juli 2016| Sumber : Balai Teknik Penerbangan

Pencapaian Kinerja Tahun Anggaran 2015

Profil DJU Juli 2016

NO KEGIATAN JUMLAH

1 Pengujian dibidang peralatan elektronika

penerbangan, peralatan mekanikal dan listrik

penerbangan serta teknik sipil dan lingkungan

bandar udara

8 Lokasi

2 Perawatan dibidang peralatan elektronika

penerbangan, peralatan mekanikal dan listrik

penerbangan

-

3 Perbaikan dibidang peralatan elektronika

penerbangan, peralatan mekanikal dan listrik

penerbangan

141 Lokasi

4 Pelayanan dibidang peralatan elektronika

penerbangan, peralatan mekanikal dan listrik

penerbangan

2 Lokasi

Page 199: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Jasa Pelayanan Balai Teknik Penerbangan

Kegiatan Perbaikan Peralatan Bandar Udara:

186

Posisi Juli 2016 | Sumber : Balai Teknik Penerbangan

Profil DJU Juli 2016

Page 200: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Jasa Pelayanan Balai Teknik Penerbangan

Kegiatan Pengujian Fasilitas Sisi Udara :

187

Posisi Juli 2016 | Sumber : Balai Teknik Penerbangan

Profil DJU Juli 2016

Page 201: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Jasa Pelayanan Balai Teknik Penerbangan

Fasilitas Laboratorium

188

Posisi Juli 2016 | Sumber : Balai Teknik Penerbangan

Profil DJU Juli 2016

Page 202: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Jasa Pelayanan Balai Teknik Penerbangan

Perjanjian Kerjasama Balai Teknik Penerbangan

189

Posisi Juli 2016 | Sumber : Balai Teknik Penerbangan

Profil DJU Juli 2016

ATKP SURABAYA

BP3 CURUG

PERUM LPPNPI

PT. AEROTEK INDONESIA

Page 203: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Page 204: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Anggaran 2016

Posisi: April 2016|Sumber :Setditjen Perhubungan Udara

Pelayanan Angkutan Udara Perintis 565.121.892

Pembangunan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana Bandar

Udara 6.007.663.640

Pembangunan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana Keamanan

Penerbangan 404.871.980

Pengawasan dan Pembinaan Kelaikan Udara dan Pengoperasian

Pesawat Udara 482.097.582

Pembangunan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana Navigasi

Penerbangan 213.956.827

Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen

Perhubungan Udara 2.634.127.681

Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Udara 10.307.839.6021

Dalam Ribuan Rp.

Jumlah UPT/Satker : 173

190 Profil DJU Juli 2016

Page 205: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Program Pembangunan Transportasi Udara Tahun 2016

Posisi Juli 2016 | Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

Keuangan Fisik

39,73 % 41,71%

191

Rincian Pagu Realisasi

Belanja Pegawai 715.733.070.000 406.623.554.225

Belanja Barang 2.336.492.782.000 854.100.624.120

Belanja Modal 6.456.243.433.000 2.517.247.207.389

Profil DJU Juli 2016

Page 206: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Program Ditjen Hubud Tahun 2016

Posisi: Juli 2016 | Sumber :Setditjen Perhubungan Udara

No Lokasi Alokasi Awal

(Ribu Rp.) Persentase

(%)

Alokasi Anggaran

Revisi I

Persentase (%)

1. Sumatera 1.519.324.531 14.74 1.474.294.297 15.51

2. Jawa + Kantor Pusat

2.543.805.355 24.68 2.177.309.041 22.9

3. Bali + Nusa Tenggara

676.456.824 6.56 546.284.441 5.75

4. Kalimantan 1.269.824.563 12.32 1.213.009.573 12.76

5. Sulawesi 1.277.537.673 12.39 1.268.804.665 13.34

6. Maluku 732.781.520 7.11 700.600.672 7.37

7. Papua 2.288.109.136 22.20 2.128.166.596 22.38

Jumlah 10.307.839.602 100 9.508.469.285 100

192 Profil DJU Juli 2016

Page 207: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Alokasi DIPA Kegiatan Pinjaman Hibah Luar Negeri

Sumber: Setditjen Perhubungan Udara

No Kegiatan Donor Alokasi 2015 Alokasi 2016

1. ORET-Procurement of Aircraft Rescue & Fire Fighting Equipment Belanda (Hibah)

Belanda Rp. 19.892.500.000 0

2. INK Bank-Procurement of Aircraft Rescue & Fire Fighting Equipment Belanda (Loan)

Belanda Rp. 0 0

T O T A L Rp. 19.892.500.000 0

193 Profil DJU Juli 2016

Page 208: Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

BAGIAN PERENCANAAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

Jl. Merdeka Barat No.8, Jakarta Pusat http://hubud.dephub.go.id

sms : 0811.100.422.2