virus rubela

3
Penegakan diagnosis A. Anamnesis a. Demam ringan 38,9 derajat Celcius atau lebih rendah b. Sakit kepala c. Hidung tersumbat atau pilek B. Pemeriksaan fisik a. Peradangan, mata merah b. Pembesaran, pelunakan kelenjar getah bening di dasar tengkorak,leher bagian belakang dan di belakang telinga c. Muncul ruam warna merah muda/pink di wajah dan dengan cepat menyebar ke pundak, lengan, kaki sebelum menghilang di sekuens yang sama. d. Nyeri pada persendian, khususnya pada perempuan muda. C. Pemeriksaan penunjang Tes ELISA, HAI, Pasif HA atau tes LA, atau dengan adanya IgM spesifik rubella yang mengindikasikan infeksi rubella telah terjadi. Pemeriksaan Laboratorium yang dilakukan meliputi pemeriksaan Anti-Rubella IgG dana IgM. Pemeriksaan Anti-rubella IgG dapat digunakan untuk mendeteksi adanya kekebalan pada saat sebelum hamil. Jika ternyata belum memiliki kekebalan, dianjurkan untuk

Upload: tembem-anggraeni-rahmatika

Post on 26-Dec-2015

12 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

virus rubela

TRANSCRIPT

Page 1: Virus Rubela

Penegakan diagnosis

A. Anamnesis

a. Demam ringan 38,9 derajat Celcius atau lebih rendah

b. Sakit kepala

c. Hidung tersumbat atau pilek

B. Pemeriksaan fisik

a. Peradangan, mata merah

b. Pembesaran, pelunakan kelenjar getah bening di dasar tengkorak,leher

bagian belakang dan di belakang telinga

c. Muncul ruam warna merah muda/pink di wajah dan dengan cepat

menyebar ke pundak, lengan, kaki sebelum menghilang di sekuens yang

sama.

d. Nyeri pada persendian, khususnya pada perempuan muda.

C. Pemeriksaan penunjang

Tes ELISA, HAI, Pasif HA atau tes LA, atau dengan adanya IgM

spesifik rubella yang mengindikasikan infeksi rubella telah terjadi.

Pemeriksaan Laboratorium yang dilakukan meliputi pemeriksaan Anti-

Rubella IgG dana IgM. Pemeriksaan Anti-rubella IgG dapat digunakan untuk

mendeteksi adanya kekebalan pada saat sebelum hamil. Jika ternyata belum

memiliki kekebalan, dianjurkan untuk divaksinasi. Pemeriksaan Anti-rubella

IgG dan IgM terutama sangat berguna untuk diagnosis infeksi akut pada

kehamilan < 18 minggu dan risiko infeksi rubella bawaan.

Penatalaksanaan

Pada virus rubela  jika terjadi kehamilan saat terapi, pertimbangkan untuk

menghentikan kehamilan dengan konsultasi kondisi kehamilan bersama dokter

kandungan anda. Pengobatan TORCH secara medis diyakini bisa dengan

menggunakan obat-obatan seperti isoprinocin, repomicine, valtrex, spiromicine,

spiradan, acyclovir, azithromisin, klindamisin, alancicovir, dan lainnya. Namun tentu

Page 2: Virus Rubela

pengobatannya membutuhkan biaya yang sangat mahal dan waktu yang cukup lama.

Selain itu, terdapat pula cara pengobatan alternatif yang mampu menyembuhkan

penyakit TORCH ini, dengan tingkat kesembuhan mencapai 90 %. 

Pengobatan TORCH secara medis pada wanita hamil dengan obat spiramisin

(spiromicine), azithromisin dan klindamisin misalnya bertujuan untuk menurunkan

dampak (resiko) infeksi yang timbul pada janin. Namun sayangnya obat-obatan

tersebut seringkali menimbulkan efek mual, muntah dan nyeri perut. Sehingga perlu

disiasati dengan meminum obat-obatan tersebut sesudah atau pada waktu makan.

Berkaitan dengan pengobatan TORCH ini (terutama pengobatan TORCH untuk

menunjang kehamilan), menurut medis apabila IgG nya saja yang positif sementara

IgM negative, maka tidak perlu diobati. Sebaliknya apabila IgM nya positif (IgG bisa

positif atau negative), maka pasien baru perlu mendapatkan pengobatan.