virus ebola.docx

5
VIRUS EBOLA: VIRUS EBOLA Klasifikasi Kelompok : Virus Ordo : Mononegavirales Famili : Filioviridae Genus : Ebolavirus Spesies : Ebola zaire HISTORY EBOLA VIRUS: HISTORY EBOLA VIRUS Virus ini menggambil namanya dari lembah Ebola di Republik Demokrasi Kongo ( Zaire ). Lokasi pewabah pertama pada tahun 1976 disebuah rumah sakit misi yang dijalankan oleh para biarawati di Belanda. Semenjak dikenal Virus Ebola menyebabkan penyakit fatal bagi manusia maupun binatang primata ( monyet, gorila dan sipanse ) Pada tahun 1976, WHO mencatat 1985 kasus dan yang mati sekitar 1200 orang yang mati. MORFOLOGI VIRUS EBOLA: MORFOLOGI VIRUS EBOLA Memiliki struktur dari suatu Filovirus. Virionnya berbentuk tabung dan bervariasi bentuknya. Biasanya selalu tampak seperti U, 6, gulungan atau bercabang. Virion virus ini berukuran diameter 80 nm. Panjangnya juga bervariasi, bahkan ada yang lebihdari 1400 nm, namun biasanya hanya mendekati 1000 nm. Di tengah virion terdapat nukleokapsid yang dibentuk oleh kompleks genom RNA dengan protein NP, VP35, VP30 dan L. Nukleokapsid berdiameter 40-50 nm dan berisi suatu chanel pusat berdiameter 20-30 nm. Suatu glikoprotein sepanjang 10 nm yang sebagian berada di luar sarung viral dari virion. Diantara sarung viral dan nukleokapsid terdapat matriks yang berisi protein VP40 dan VP24. Ebola Virus: Ebola Virus

Upload: shellyshelly

Post on 04-Sep-2015

217 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

VIRUS EBOLA: VIRUS EBOLA Klasifikasi Kelompok : Virus Ordo : Mononegavirales Famili : Filioviridae Genus : Ebolavirus Spesies : Ebola zaire

HISTORY EBOLA VIRUS: HISTORY EBOLA VIRUS Virus ini menggambil namanya dari lembah Ebola di Republik Demokrasi Kongo ( Zaire ). Lokasi pewabah pertama pada tahun 1976 disebuah rumah sakit misi yang dijalankan oleh para biarawati di Belanda. Semenjak dikenal Virus Ebola menyebabkan penyakit fatal bagi manusia maupun binatang primata ( monyet, gorila dan sipanse ) Pada tahun 1976, WHO mencatat 1985 kasus dan yang mati sekitar 1200 orang yang mati.

MORFOLOGI VIRUS EBOLA: MORFOLOGI VIRUS EBOLA Memiliki struktur dari suatu Filovirus. Virionnya berbentuk tabung danbervariasi bentuknya. Biasanya selalu tampak seperti U, 6, gulungan atau bercabang. Virionvirus ini berukuran diameter 80 nm. Panjangnya juga bervariasi, bahkan ada yang lebihdari 1400 nm, namun biasanya hanya mendekati 1000 nm. Di tengah virion terdapat nukleokapsid yang dibentuk oleh kompleks genom RNA dengan protein NP, VP35, VP30 dan L. Nukleokapsid berdiameter 40-50 nm dan berisi suatu chanel pusat berdiameter 20-30 nm. Suatu glikoprotein sepanjang 10 nm yang sebagian berada di luar sarung viral dari virion. Diantara sarung viral dan nukleokapsid terdapat matriks yang berisi protein VP40 dan VP24.

Ebola Virus: Ebola Virus

SIKLUS HIDUP: SIKLUS HIDUP Virus berikatan dengan reseptor inang dengan permukaan GP (glikoprotein) peplomer dan berendisitosis ke dalam vesikel sel inang. Penyatuan membran virus dengan membrane vesikel terjadi. Nukleokapsid terlepas ke dalam sitoplasma. Rantai gen sense negative ssRNA digunakan untuk sintesis (3-5) poliadenilase, monocistronic mRNAs Translasi mRNA menjadi protein viral terjadi dengan menggunakan perlengkapan sel inang. 5. Terjadi Post-translasi dari mRNA. Prekursor glikoprotein (GP0) berikatan erat dengan GP1 dan GP2. Kedua glikoprotein ini, pertama, berpasangan sebagai heterodimer kemudian menjadi trimer. Prekursor SGP berikatan erat pula dengan SGP dan delta peptida. 6. Bila protein viral jumlahnya makin meningkat maka terjadilah replikasi. Dengan memakai rantai RNA sense negative, (+)ssRNA disintesis. Sintesis (+)ssRNA berfungsi untuk mensintesis (-)ssRNA. 7. Terbentuknya nukleokapsid baru dan selimut protein yang berasosiasi dengan plasma membran sel inang; virion terlepas. Siklus hidup dari virus Ebola baru terjadi saat virus masuk ke dalam sel inang.

Virus Ebola: Virus Ebola Virus ini merupakan satu dari dua famili RNA virus yang bernama Filoviridae. Virus Ebola sendiri dibagi dalam 4 subtipe. Tiga tipe termasuk yang menyerang manusia (Ebola-Zaire, Ebola-Ivory Coast dan Ebola-Sudan) Satu tipe yang menyerang khusus hewan primata (Ebola-Reston).

Penyebaran Ebola: Penyebaran Ebola Tidak ada carrier state karena tidak ditemukan lingkungan alami dari virus. Namun dari beberapa hipotesis mengatakan bahwa terjadi penularan dari hewan terinfeksi ke manusia. Kemudian dari manusia yang terinfeksi ini, virus bisa ditularkan dalam berbagai cara : Orang bisa terinfeksi karena berkontak dengan darah dan atau hasil sekresi dari orang yang terinfeksi. (Masa inkubasinya dari 2 sampai 21 hari, umumnya antara 5 sampai 10 hari. ) Orang juga bisa terinfeksi karena berkontak dengan benda seperti jarum suntik yang terkontaminasi dengan orang yang terinfeksi. Penularan secara nosokomial (penularan yang terjadi di klinik atau rumah sakit) Dapat terjadi bila pasien dan tenaga medis tidak memakai masker ataupun sarung tangan. Pada primata, Ebola-Reston, menyerang fasilitas penelitian hewan primata di Virginia, AS. Ebola-Reston menyebar melalui partikel udara.

Gejala Virus Ebola: Gejala Virus Ebola Serangan sakit virus Ebola sangat tiba-tiba. Gejala yang ditimbulkan adalah : Demam yang disertai pendarahan. Sakit kepala. Sakit sekitar persendian dan otot. Sakit tenggorokan dan tubuh lemah. Diare, sakit perut dan muntah-muntah. Nyeri pada mata, takut pada cahaya (photophobia) mata memerah, tersedak, kemampuan penglihatan berkurang serta adanya pendarahan.

Tanda Tanda Awal Ebola: Tanda Tanda Awal Ebola Pada permulaannya serangan penyakit, penderita Ebola merasa lesu, demam, linu seluruh anggota badan, perit di leher, kekurangan air, dan lesu. Kajian juga menunjukkan bahwa macrophages dan fibroblasts (dalam paru-paru) merupakan tempat permulaan dan paling digemari untuk pembiakan Ebola. Pathology virus Ebola menghasilkan lesion di hati, limpa, dan buah pinggang. 4. Tanda-tanda ini diikuti dengan gatal-gatal, kegagalan fungsi hati dan buah pinggang, dan pendarahan dalam badan di usus gastrointestinal track, pleural, pericardinal, dan ruang peritoneal dan pendarahan melalui setiap lubang pada badan yang pada kebiasaannya membawa kepada kematian. 5. Terdapat juga pembekuan darah diseluruh bagian badan yang menunjukkan pembekuan darah menyeluruh sebagai tahap terakhir.

Ebola Dalam Tubuh Manusia: Ebola Dalam Tubuh Manusia Gejala ini muncul setelah 3 hari terinfeksi . Setelah itu virus ebola mulai berreplikasi. Virus ebola menyerang darah. Sel darah yang mati akan menyumbat kapiler darah dan menyebabkan kulit memar, melepuh bahkan larut seperti kertas basah. Pada hari ke-6 darah keluar dai mata, hidung, dan telinga. Selain itu penderita memuntahkan cairan hitam yang merupakan jaringan dalam tubuh yang hancur. Pada hari ke-9 bisaanya penderita meninggal dunia.

Ebola Patient: Ebola Patient

Mencegah Infeksi Ebola: Mencegah Infeksi Ebola Paling terutama adalah menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi virus Ebola sebisa mungkin. Apabila ada anggota keluarga terinfeksi virus ini sangat dianjurkan agar orang tersebut dirawat di rumah sakit. Bila teman anda yang meninggal akibat penyakit ini, usahakan jangan ada kontak langsung dengannya. 4. Bagi anda yang bekerja di hutan daerah epidemi penularan virus Ebola, sangat dianjurkan untuk selalu memakai sarung tangan dan masker agar tidak kontak langsung dengan objek-objek yang mungkin telah terkontaminasi virus Ebola.

Penanganan Ebola: Penanganan Ebola Para pasien sebaiknya segera isolasi dan hubungi Departemen Kesehatan setempat . Sekarang telah dikembangkan suatu vaksin yang berbasis rekombinan virus stomatitis Vesikular atau rekombinan Adenovirus yang membawa Glikoprotein Ebola pada permukaanya. Dikutip dari France24 , Senin (23/8/2010), obat yang dinamakan PMO (phosphorodiamidate morpholino oligomers) ini bekerja dengan menghambat replikasi (penggandaan diri) virus. Terhambatnya replikasi tersebut memberi kesempatan bagi sistem kekebalan tubuh untuk membentuk perlawanan terhadap virus.

TERAPI APA YANG TEPAT UNTUK PENYAKIT INFEKSI EBOLA : TERAPI APA YANG TEPAT UNTUK PENYAKIT INFEKSI EBOLA Sebenarnya tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit ini. Untuk saat ini pasien hanya mendapat terapi pendukung seperti cairan elektrolit yang berfungsi untuk mempertahankan kadar oksigen dan tekanan darah si pasien. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam terapi penyakit infeksi Ebola. Perawatan harus diberikan secara ketat. Karena virus Ebola sangat mudah menular. Semua cairan yang keluar dari tubuh pasien baik itu liur, urin, ataupun darah harus ditangani secara hati-hati. Karena dari cairan-cairan ini, virus Ebola pun dapat menular. 3. Jika pasien meninggal, sebisa mungkin dikubur secepatnya dengan kontak sedikit mungkin.