(vii) abstrak indonesia

1
vii FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI Skripsi, 31 Oktober 2013 Yusuf Firmansyah PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU, PELAYANAN KESEHATAN, DAN FAKTOR PERAN PENGAWAS MENELAN OBAT TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN PENDERITA TB PARU DALAM PENGOBATAN DI PUSKESMAS SUKABUMI BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 ABSTRAK Xviii + 98 Halaman + 12 Tabel + 7 Gambar + 7 Lampiran Latar Belakang : TB Paru masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia terutama di negara berkembang termasuk Indonesia. Pada tahun 2006, terdapat sekitar 9,2 juta kasus baru TB secara global dan sekitar 1,7 juta orang meninggal. Jumlah penderita TB Paru BTA positif di Puskesmas Sukabumi Bandar Lampung pada tahun 2011 sebanyak 72 orang dengan angka kesembuhan 73,6%. Hal ini berarti angka kesembuhan TB Paru belum mencapai target yang ditetapkan yaitu minimal 85%. Tujuan Penelitian : Untuk menjelaskan pengaruh karakteristik individu, pelayanan kesehatan, dan faktor peran Pengawas Menelan Obat (PMO) terhadap tingkat kepatuhan penderita TB Paru dalam pengobatan di Puskesmas Sukabumi Bandar Lampung tahun 2013. Metode Penelitian : Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross- sectional. Rancangan penelitian studi retrospektif. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Sukabumi Bandar Lampung pada bulan Oktober 2013. Sampel penelitian ini adalah seluruh penderita TB Paru BTA positif yang mengikuti pengobatan dengan strategi DOTS kategori 1 di Puskesmas Sukabumi Bandar Lampung yang pada saat penelitian sudah menjalani pengobatan di atas 2 (dua) bulan atau sedang dalam tahap lanjutan yaitu sebanyak 38 orang (total sampling). Analisis data yang digunakan uji analisis bivariat chi square atau Kuadrat (X²). Hasil Penelitian : Bahwa variabel yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap tingkat kepatuhan berobat penderita TB Paru adalah pengetahuan (p=0,032), efek samping OAT (p=0,030) dan peran PMO (p=0,032). Variabel yang tidak memiliki pengaruh adalah umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan pelayanan kesehatan (p>0,05). Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian, maka petugas kesehatan di Puskesmas Sukabumi Bandar Lampung perlu melakukan penyuluhan kesehatan secara intensif dan berkesinambungan kepada penderita TB Paru dan PMO agar tercapai keberhasilan pengobatan. Kata kunci : Tuberkulosis Paru, Kepatuhan Berobat. Kepustakaan : 44 ( 1994 2013 )

Upload: maytie-retnowulan

Post on 21-Dec-2015

2 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hhbsjhbbxbxnxjsbjsxnsk

TRANSCRIPT

Page 1: (Vii) Abstrak Indonesia

vii

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MALAHAYATI

Skripsi, 31 Oktober 2013

Yusuf Firmansyah

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU, PELAYANAN KESEHATAN, DAN

FAKTOR PERAN PENGAWAS MENELAN OBAT TERHADAP TINGKAT

KEPATUHAN PENDERITA TB PARU DALAM PENGOBATAN DI

PUSKESMAS SUKABUMI BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013

ABSTRAK

Xviii + 98 Halaman + 12 Tabel + 7 Gambar + 7 Lampiran

Latar Belakang : TB Paru masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di

dunia terutama di negara berkembang termasuk Indonesia. Pada tahun 2006,

terdapat sekitar 9,2 juta kasus baru TB secara global dan sekitar 1,7 juta orang

meninggal. Jumlah penderita TB Paru BTA positif di Puskesmas Sukabumi

Bandar Lampung pada tahun 2011 sebanyak 72 orang dengan angka kesembuhan

73,6%. Hal ini berarti angka kesembuhan TB Paru belum mencapai target yang

ditetapkan yaitu minimal 85%.

Tujuan Penelitian : Untuk menjelaskan pengaruh karakteristik individu,

pelayanan kesehatan, dan faktor peran Pengawas Menelan Obat (PMO) terhadap

tingkat kepatuhan penderita TB Paru dalam pengobatan di Puskesmas Sukabumi

Bandar Lampung tahun 2013.

Metode Penelitian : Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-

sectional. Rancangan penelitian studi retrospektif. Penelitian ini dilakukan di

Puskesmas Sukabumi Bandar Lampung pada bulan Oktober 2013. Sampel

penelitian ini adalah seluruh penderita TB Paru BTA positif yang mengikuti

pengobatan dengan strategi DOTS kategori 1 di Puskesmas Sukabumi Bandar

Lampung yang pada saat penelitian sudah menjalani pengobatan di atas 2 (dua)

bulan atau sedang dalam tahap lanjutan yaitu sebanyak 38 orang (total sampling).

Analisis data yang digunakan uji analisis bivariat chi square atau Kuadrat (X²).

Hasil Penelitian : Bahwa variabel yang mempunyai pengaruh signifikan

terhadap tingkat kepatuhan berobat penderita TB Paru adalah pengetahuan

(p=0,032), efek samping OAT (p=0,030) dan peran PMO (p=0,032). Variabel

yang tidak memiliki pengaruh adalah umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan,

dan pelayanan kesehatan (p>0,05).

Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian, maka petugas kesehatan di

Puskesmas Sukabumi Bandar Lampung perlu melakukan penyuluhan kesehatan

secara intensif dan berkesinambungan kepada penderita TB Paru dan PMO agar

tercapai keberhasilan pengobatan.

Kata kunci : Tuberkulosis Paru, Kepatuhan Berobat.

Kepustakaan : 44 ( 1994 – 2013 )