web viewpenggunaan lahan yang diperbolehkan hutan tanaman rakyat atau kebun dengan sistem ......

20
ACARA V PETA FUNGSI KAWASAN I. TUJUAN 1. Agar mahasiswa mampu menentukan satuan lahan pada DAS Jlantah hulu Desa Tlobo 2. Agar mahasiswa mampu menentukan fungsi kawasan pada daerah DAS Jlantah hulu Desa Tlobo II. ALAT DAN BAHAN 1. Peta Kemiringan Lereng DAS Jlantah hulu Desa Tlobo 2. Peta Curah Hujan DAS Jlantah hulu Desa Tlobo 3. Peta Jenis Tanah DAS Jlantah hulu Desa Tlobo 4. Pensil warna 5. Komputer + Printer 6. Kalkulator 7. Penggaris 8. Alat tulis-menulis III. LANDASAN TEORI Lahan adalah lingkungan fisik yang terdiri dari iklim, relief, tanah air dan vegetasi serta benda yang ada diatasnya sepanjang pengaruhnya terhadap penggunaan lahan ( Sugiyati, 2001 : 62 ).

Upload: vodieu

Post on 18-Feb-2018

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Web viewPenggunaan lahan yang diperbolehkan hutan tanaman rakyat atau kebun dengan sistem ... Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Geologi dan Geomorfologi

ACARA V

PETA FUNGSI KAWASAN

I. TUJUAN

1. Agar mahasiswa mampu menentukan satuan lahan pada DAS Jlantah hulu

Desa Tlobo

2. Agar mahasiswa mampu menentukan fungsi kawasan pada daerah DAS

Jlantah hulu Desa Tlobo

II. ALAT DAN BAHAN

1. Peta Kemiringan Lereng DAS Jlantah hulu Desa Tlobo

2. Peta Curah Hujan DAS Jlantah hulu Desa Tlobo

3. Peta Jenis Tanah DAS Jlantah hulu Desa Tlobo

4. Pensil warna

5. Komputer + Printer

6. Kalkulator

7. Penggaris

8. Alat tulis-menulis

III. LANDASAN TEORI

Lahan adalah lingkungan fisik yang terdiri dari iklim, relief, tanah air dan

vegetasi serta benda yang ada diatasnya sepanjang pengaruhnya terhadap

penggunaan lahan ( Sugiyati, 2001 : 62 ). Lebih lanjut dijelaskan bahwa

Lahan merupakan bagian dari bentangalam (landscape) yang mencakup

pengertian lingkungan fisik termasuk iklim, topografi/relief, hidrologi bahkan

keadaan vegetasi alami (natural vegetation) yang semuanya secara potensial

akan berpengaruh terhadap penggunaan lahan. (FAO dalam Djaenudin, dkk

1993: 3). Lebih lanjut dijelaskan bahwa lahan memiliki sifat atau karakteristik

yang spesifik. Sifat-sifat lahan (land characteristics) adalah atribut atau keadaan

Page 2: Web viewPenggunaan lahan yang diperbolehkan hutan tanaman rakyat atau kebun dengan sistem ... Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Geologi dan Geomorfologi

unsur-unsur lahan yang dapat diukur atau diperkirakan, seperti tekstur tanah,

struktur tanah, kedalaman tanah, jumlah curah hujan, distribusi hujan,

temperatur, drainase tanah, jenis vegetasi dan sebagainya.

Pemanfaatan lahan pada dasarnya adalah merupakan semua jenis

penggunaan atas lahan oleh manusia yang meliputi penggunaan untuk pertanian

hingga lapangan olahraga, rumah mukim hingga rumah makan, rumah sakit

hingga kuburan (Lindgren dalam Kasmiarah, 1997 : 2).

UU RI No. 26 2007 menyebutkan bahwa Kawasan lindung adalah

kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian

lingkungan hidup yang mencakup sumberdaya alam dan sumberdaya buatan”.

Fungsi utama kawasan lindung adalah sebagai perlindungan sistem penyangga

kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi,

mencegah intrusi air laut dan memelihara kesuburan tanah. (Nugraha, dkk 2006:

62). Fungsi kawasan lindung ini selain melindungi kawasan setempat juga

memberikan perlindungan kawasan di bawahnya. (Departemen Kehutanan,

1997: 233). Berdasarkan fungsinya tersebut maka penggunaan lahan yang

diperbolehkan adalah pengolahan lahan dengan tanpa pengolahan tanah (zero

tillage) dan dilarang melakukan penebangan vegetasi hutan. (Nugraha, dkk

2006: 69). Kawasan penyangga adalah kawasan yang ditetapkan untuk

menopang keberadaan kawasan lindung sehingga fungsi lindungnya tetap

terjaga.(Nugraha, dkk 2006: 62). Kawasan penyangga ini merupakan batas

antara kawasan lindung dan kawasan budidaya. Penggunaan lahan yang

diperbolehkan hutan tanaman rakyat atau kebun dengan sistem wanatani

(agroforestry) dengan pengolahan lahan sangat minim (minimum tillage).

Kawasan budidaya adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk

dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumberdaya alam, sumberdaya

manusia dan sumberdaya buatan. (Nugraha, dkk 2006: 62). Kawasan budidaya

dibedakan menjadi kawasan budidaya tanaman tahunan dan kawasan budidaya

tanaman semusim.

Page 3: Web viewPenggunaan lahan yang diperbolehkan hutan tanaman rakyat atau kebun dengan sistem ... Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Geologi dan Geomorfologi

Arahan fungsi pemanfaatan lahan merupakan kajian potensi lahan yang

digunakan untuk suatu kegiatan dalam suatu kawasan tertentu berdasarkan

fungsi utamanya. Arahan fungsi pemanfaatan lahan zonasinya ditetapkan

berdasarkan hasil scoring dari variable curah hujan, kemiringan lereng dan jenis

tanah dengan menguunakan strategi tumpang susun atau overlay. Ketiga variable

diatas masing-masing memiliki nilai skor, jumlah skor tersebut akan

mencerminkan kemampuan lahan untuk masing-masing satuan lahan. Adapun

kriteria dan tata cara penetapan arahan fungsi pemanfaatan lahan untuk setiap

satuan lahan sebagai berikut :

I. Kawasan Fungsi Lindung

Kawasan fungsi lindung adalah suatu wilayah yang keadaan dan sifat

fisiknya mempunyai fungsi lindung untuk kelestarian sumberdaya alam,

flora dan fauna seperti hutan lindung, hutan suaka, hutan wisata, daerah

sekitar sumber mata air dan alur sungai, serta kawasanlindung lainnya.

Satuan lahan dengan jumlah skor ketiga karakteristik fisiknya sama

dengan atau lebih besar dari 175, atau memenuhi salah satu atau beberapa

kriteria sebagai berikut :

a. Mempunyai kemiringan lereng lebih > 45 %

b. Merupakan kawasan yang mempunyai jenis tanah sangat peka

terhadap erosi (regosol, litosol, organosol,dan renzina) dan

mempunyai kemiringan lereng > 15%

c. Merupakan jalur pengaman aliran sungai sekurang-kurangnya 100

meter di kanan kiri alur sungai

d. Merupakan pelindung mataair, yaitu 200 meter dari pusat mataair.

e. Berada pada ketinggian lebih atau sama dengan 2.000 meter diatas

permukaan laut.

f. Guna kepentingan khusus dan ditetapkan oleh pemerintah sebagai

kawasan lindung.

Page 4: Web viewPenggunaan lahan yang diperbolehkan hutan tanaman rakyat atau kebun dengan sistem ... Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Geologi dan Geomorfologi

II. Kawasan Fungsi Penyangga

Kawasan fungsi penyangga adalah suatu wilayah yang berungsi

sebagai pelindung dan sebagai budidaya. Letaknya diantara kawasan

lindung dan kawasan budidaya seperti hutan produksi terbatas, perkebunan

tanaman keras, perkebunan campuran dan lain – lainnya yang sejenis.

Satuan lahan dengan jumlah skor ketiga karakteristik fisiknya antara 125-

174 serta memenuhi kriteria umum sebagai berikut :

a. Keadaan fisik satuan lahan memungkinkan untuk dilakukan budidaya.

b. Lokasinya secara ekonomis mudah dikembangkan sebagai kawasan

penyangga.

c. Tidak merugikan segi-segi ekologi atau lingkungan hidup apabila

dikembangkan sebagai kawasan penyangga.

III. Kawasan Fungsi Budidaya Tanaman Tahunan

Kawasan budidaya tanaman tahunan adalah kawasan budidaya yang

diusahakan dengan tanaman tahunan seperti hutan produksi tetap,

perkebunan tanaman keras, tanaman buah, dan lainnya.

Satuan lahan dengan jumlah skor ketiga karakteristik fisiknya < 124

serta sesuai untuk dikembangkan usaha tani tanaman tahunan. Selain itu

areal tersebut harus memenuhi kriteria umum untuk kawasan penyangga.

IV. Kawasan Fungsi Budidaya Tanaman Semusim dan Permukiman

Kawasan fungsi budidaya tanaman semusim dan permukiman adalah

kawasan yang mempunyai fungsi budidaya dan diusahakan dengan

tanaman semusim dan permukiman, terutama tanaman pangan.

Satuan lahan dengan kriteria seperti dalam penetapan kawasan

budidaya tanaman tahunan serta terletak di tanah milik, tanah adat dan

tanah negara yang seharusnya dikembangkan usaha tani tanaman semusim.

Selain memenuhi kreteria tersebut diatas, untuk kawasan permukiman

harus berada pada lahan yang memiliki lereng mikro tidak lebih dari 8%.

Page 5: Web viewPenggunaan lahan yang diperbolehkan hutan tanaman rakyat atau kebun dengan sistem ... Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Geologi dan Geomorfologi

Table klasifikasi dan skor fungsi kawasan sebagai berikut :

KELAS FUNGSI KAWASAN SKOR / NILAI

I Lindung > 175

II Penyangga 125 – 174

III Produksi tanaman semusim < 124 + lereng > 8%

IV Produksi tanaman musiman dan permukiman < 124 + lereng < 8%

Adapun parameter arahan fungsi pemanfaatan lahan terdiri dari intensitas

curah hujan, kemiringan lerng dan jenis tanah. Uraian dari masing-masing

variable diatas dapat dilihat pada penjelasan berikut :

INTENSITAS CURAH HUJAN

Dalam menentukan intensitas curah hujan dapat ditentukan

dengan persamaan berikut:

Rata-rata tinggi hujan tahunan

Intensitas Curah Hujan harian = ----------------------------------------------

Rata-rata hari hujan tahunan

Dari perhitungan ini diperoleh data intensitas curah hujan rata-rata harian,

sedangakn deliniasinya dilakukan dengan cara interpolasi linear, yaitu menarik

garis lurus antara dua stasiun hujan yang berdekatan dan membagi jaraknya secara

proporsional sesuai dengan perbedaan intensitas hujan kedua stasiun hujan

tersebut. Untuk klasifikasi intensitas hujan harian rata-rata mengacu pada

penyusunan pola rehabilitasi lahan dan konservasi tanah.

Tabel klasifikasi dan skor intensitas hujan harian rata-rata :

KELAS INTENSITAS HUJAN (

mm/hr )

KETERANGAN SKOR

I 0 – 13,6 Sangat rendah 10

II > 13,6 - 20,7 Rendah 20

III > 20,7 – 27,7 Sedang 30

IV > 27,7 – 34 Tinggi 40

Page 6: Web viewPenggunaan lahan yang diperbolehkan hutan tanaman rakyat atau kebun dengan sistem ... Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Geologi dan Geomorfologi

V > 34 Sangat tinggi 50

Sumber : Pedoman Penyusunan Pola Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah,

1986.

KEMIRINGAN LERENG

Peta kelas lereng diperoleh melalui interpetasi pet rupa bumi Indonesia

( RBI ) dengan metode pembuatan peta lereng yang dikemukakan oleh

Wenthworth dengan rumus sebagai beriut :

(n-1) x ki

S = --------------------------------- x 100%

a x penyebut skala peta

Keterangan :

S = Besar sudut lereng

n = Jumlah kontur yang memotong tiap diagonal jaring

ki = kontur interval

a = panjang diagonal jarng dengan panjang rusuk 1 cm

Klasifikasi kemiringan lereng ini berpedoman pada penyusunan

rehabilitasi lahan dan konservasi tanah sebagai berkut :

Tabel kelas kemiringan lereng dan nilai skor kemiringan lereng

KELA

S

KEMIRINGAN ( % ) KLASIFIKASI SKOR

I 0 – 8 DATAR 20

II > 8 – 15 LANDAI 40

III >15 – 25 AGAK CURAM 60

IV > 25 – 45 CURAM 80

V > 45 SANGAT CURAM 100

Sumber : Pedoman Penyusunan Pola Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah,

1986.

Page 7: Web viewPenggunaan lahan yang diperbolehkan hutan tanaman rakyat atau kebun dengan sistem ... Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Geologi dan Geomorfologi

JENIS TANAH

Jenis tanah menurut kepekaannya terhadap erosi diolah dari peta

jenis tanah DAS Jlantah. Adapun klasifikasinya berdasarkan Pedoman

Penyusunan Pola Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah.

Table klasifikasi dan nilai skor jenis tanah menurut kepekaan terhadap

erosi

KELAS JENIS TANAH KLASIFIKASI SKOR

I Aluvial glei, Planosol, Hidromorf kelabu Tidak peka 15

II Latosol Kurang peka 30

III Brown forest soil, mediteran Agak peka 45

IV Andosol, laterit, organosol, kezina Peka 60

V Regosol, litosol, organosol, renzina Sangat peka 75

Sumber : Pedoman Penyusunan Pola Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah,

1986.

IV. LANGKAH KERJA

Dalam menentukan suatu fungsi dari kawasan hal yang harus dilakukan

adalah :

1. Menyiapkan dan menentukan kelas lereng.

2. Menyiapkan peta jenis tanah.

3. Menyiapkan peta curah hujan.

4. Melakukan overlay dari peta kelas lereng, peta curah hujan dan peta jenis

tanah.

5. Menentukan satuan lahan dari DAS yang dikaji Menentukan fungsi

kawasan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

Page 8: Web viewPenggunaan lahan yang diperbolehkan hutan tanaman rakyat atau kebun dengan sistem ... Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Geologi dan Geomorfologi

1. Peta Yang digunakan untuk praktikum adalan Peta curah hujan, Peta

Tanah, Peta Kemiringan Lereng dan peta satuan Lahan DAS Jlantah

2. Dari peta curah hujan, kemiringan lereng dan peta tanh di overlaykan

menjadi peta satuan lahan. Dari overlay tersebt diperoleh 21 satuan lahan

yaitu:

No CH. Rata-rata Jenis Tanah Lereng Satuan Lahan

1 24,59Latosol Cokelat

Kemerahan V Lack-3-V

2 24,59Latosol Cokelat

Kemerahan III Lack-3-III

3 24,59Latosol Cokelat

Kemerahan V Lack-3-V

4 24,59Latosol Cokelat

Kemerahan III Lack-3-III

5 24,59Latosol Cokelat

Kemerahan V Lack-3-V

6 24,59Latosol Cokelat

Kemerahan III Lack-3-III

7 24,59Latosol Cokelat

Kemerahan IV Lack-3-IV

8 24,59Latosol Cokelat

Kemerahan V Lack-3-V

9 24,59Latosol Cokelat

Kemerahan II Lack-3-II

10 24,59Latosol Cokelat

Kemerahan II Lack-3-II

11 24,59Latosol Cokelat

Kemerahan III Lack-3-III

12 24,59Latosol Cokelat

Kemerahan II Lack-3-II

13 24,59Latosol Cokelat

Kemerahan V Lack-3-V

14 24,59Latosol Cokelat

Kemerahan V Lack-3-V

15 24,59Latosol Cokelat

Kemerahan IV Lack-3-IV

16 24,59Latosol Cokelat

Kemerahan V Lack-3-V

17 24,59Latosol Cokelat

Kemerahan IV Lack-3-IV18 24,59 Latosol Cokelat IV Lack-3-IV

Page 9: Web viewPenggunaan lahan yang diperbolehkan hutan tanaman rakyat atau kebun dengan sistem ... Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Geologi dan Geomorfologi

Kemerahan

19 24,59Latosol Cokelat

Kemerahan V Lack-3-V

20 24,59Latosol Cokelat

Kemerahan IV Lack-3-IV

21 24,59Latosol Cokelat

Kemerahan IV Lack-3-IV

3. Dari 21 satuan lahan tersebut dilakukan scoring terhadap variable jenis

tanah,lereng dan curah hujan sehingga akan diperoleh fungsi kawasan

seperti berikut:

No Satuan LahanSkor Skoor

TotalFungsi

KawasanJenis Tanah CH Lereng

1 Lack-3-V 30 30 100 160 Penyangga2 Lack-3-III 30 30 60 120 Budidaya3 Lack-3-V 30 30 100 160 Penyangga4 Lack-3-III 30 30 60 120 Budidaya5 Lack-3-V 30 30 100 160 Penyangga6 Lack-3-III 30 30 60 120 Budidaya7 Lack-3-IV 30 30 80 140 Penyangga8 Lack-3-V 30 30 100 160 Penyangga9 Lack-3-II 30 30 40 100 Budidaya10 Lack-3-II 30 30 40 100 Budidaya11 Lack-3-III 30 30 60 120 Budidaya12 Lack-3-II 30 30 40 100 Budidaya13 Lack-3-V 30 30 100 160 Penyangga14 Lack-3-V 30 30 100 160 Penyangga15 Lack-3-IV 30 30 80 140 Penyangga16 Lack-3-V 30 30 100 160 Penyangga17 Lack-3-IV 30 30 80 140 Penyangga18 Lack-3-IV 30 30 80 140 Penyangga19 Lack-3-V 30 30 100 160 Penyangga20 Lack-3-IV 30 30 80 140 Penyangga21 Lack-3-IV 30 30 80 140 Penyangga

4. Melalui scoring diproleh 14 satuan lahan yang termasuk penyangga dan

7 satuan lahan yang termasuk budidaya

Page 10: Web viewPenggunaan lahan yang diperbolehkan hutan tanaman rakyat atau kebun dengan sistem ... Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Geologi dan Geomorfologi

B. PEMBAHASAN

Dari overlay peta tanah, curah hujan dan peta kemiringan lereng

maka diperoleh 21 satuan lahan. Setelah diperoleh 21 satuan lahan maka

dilakukan scoring terhadap parameter penentu fungsi kawasan yaitu

kemiringan lereng, jenis tanah dan curah hujan. Stelah tahap tersebut sudah

dilalui maka diperoleh peta fungsi kawasan. DAS Jlantah bagian hulu desa

Tlobo terdapat 2 fungsi kawasan yaitu penyangga dan budidaya.

Fungsi kawasan penyangga di DAS Jlantah bagian hulu Desa Tlobo

mayoritas memiliki jenis tanah Latosol Coklat, curah hujan 24,55 dan

kemiringan lereng kelas V yaitu lebih dari 40 %. Kawasan penyangga ini

dapat berfungsi lindung dan berfungsi budidaya, letaknya diantara kawasan

fungsi lindung dan kawasan fungsi budidaya seperti hutan produksi terbatas,

perkebunan (tanaman keras), kebun campur dan lainnya yang sejenis.

Dalam menentukan kawasan penyangga harus memenuhi criteria berikut:

a. Keadaan fisik satuan lahan memungkinkan untuk dilakukan budidaya

secara ekonomis.

b. Lokasinya secara ekonomis mudah dikembangkan sebagai kawasan

penyangga.

c. Tidak merugikan dilihat dari segi ekologi/lingkungan hidup bila

dikembangkan sebagai kawasan penyangga

Fungsi kawasan budidaya di DAS Jlantah bagian hulu Desa Tlobo

mayoritas memiliki jenis tanah Latosol Coklat, curah hujan 24,55 dan

kemiringan lereng kelas lereng II dan III yaitu lebih dari 8 – 15% dan 15 –

25%. Kawasan budidaya yang digunakan sebagai lahan pertanian

hendaknya memberikan manfaat sebagai berikut:

a. Meningkatkan produksi pertanian dan mendayagunakan investasi

b. Meningkatkan perkembangan pembangunan lintas sektor dan sub sektor

serta kegiatan ekonomi sekitarnya

c. Meningkatkan fungsi lindung

Page 11: Web viewPenggunaan lahan yang diperbolehkan hutan tanaman rakyat atau kebun dengan sistem ... Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Geologi dan Geomorfologi

d. Meningkatkan upaya pelestarian kemampuan sumberdaya alam

e. Meningkatkan pendapatan masyarakat

f. Meningkatkan pendapatan nasional dan daerah;

g. Menciptakan kesempatan kerja;

h. Meningkatkan ekspor;

i. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sedangakn kawasan budidaya yang dimanfaatkan sebagi

permukiman hendaknya dapat memberikan manfaat sebagi berikut:

a. Meningkatkan ketersediaan permukiman dan mendayagunakan

prasarana dan sarana permukiman

b. Meningkatkan perkembangan pembangunan lintas sektor dan sub

sektor serta kegiatan ekonomi sekitarnya

c. Tidak mengganggu fungsi lindung

d. Tidak mengganggu upaya pelestarian sumberdaya alam

e. Meningkatkan pendapatan masyarakat

f. Meningkatkan pendapatan nasional dan daerah

g. Menyediakan kesempatan kerja

h. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat

VI. KESIMPULAN

Dari hasil dan pembahasan maka dapat diproleh berbagai kesimpulan

yaitu:

1. Fungsi kawasan diperoleh melalui metode pensekoran variable curah hujan

kelerengan dan jenis tanah

2. DAS Jlantah bagian Hulu Desa Tlobo memiliki dua fungsi kawasan yaitu,

kawasan penyangga dan kawasan budidaya

3. Kawasan penyangga memiliki jenis tanah Latosol Coklat, curah hujan

24,55 dan kemiringan lereng kelas V yaitu lebih dari 40 %

4. Kawasan budidaya memiliki jenis tanah Latosol Coklat, curah hujan 24,55

dan kemiringan lereng kelas lereng II dan III yaitu lebih dari 8 – 15% dan

15 – 25%.

Page 12: Web viewPenggunaan lahan yang diperbolehkan hutan tanaman rakyat atau kebun dengan sistem ... Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Geologi dan Geomorfologi

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Sitanala. 1989. Konservasi Tanah dan Air. Bandung : Penerbit ITB.

Asdak, Chay. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran

Sungai.Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Romadlon , Rohmat Wahid. Handout praktikum acara V Peta Fungsi Kawasan

http://setyanugrahageo.wordpress.com/2009/04/19/kesesuaian-fungsi-kawasan-

dengan-pemanfaatan-lahan/

Page 13: Web viewPenggunaan lahan yang diperbolehkan hutan tanaman rakyat atau kebun dengan sistem ... Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Geologi dan Geomorfologi

LAPORAN PRAKTIKUM GEOLOGI GEOMORFOLOGI

ACARA V

PETA FUNGSI KAWASAN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Geologi dan

Geomorfologi

Dosen Pengampu: Pipit Wijayanti, S.Si

OLEH :

Dony Purnomo

K5407015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Page 14: Web viewPenggunaan lahan yang diperbolehkan hutan tanaman rakyat atau kebun dengan sistem ... Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Geologi dan Geomorfologi

SURAKARTA

2010