· web viewmenurut moekijat (1999: 192) bahwa “… motivasi yang tinggi mengaki-batkan moril...

40
Peningkatan Motivasi Belajar PKn Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Berantai Pada Siswa Kelas IX-A SMPN 3 Ngunut, Kabupaten Tulungagung, Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014 INSIYATUN Guru SMPN 3 Ngunut ABSTRAK Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas IX-A SMPN 3 Ngunut Kabupaten Tulungagung dengan menggunakan Metode Tanya Jawab Berantai. Data dalam penelitian ini berupa kemandirian belajar siswa, aktifitas belajar siswa, dan hasil evaluasi belajar. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi/pengamatan, angket, dan dokumentasi.Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa kemandirian belajar siswa, yang menyatakan kurang mandiri mengalami penurunan dari 13 siswa (40,63%) pada pra tindakan, menjadi 9 siswa (28,13) pada siklus I, dan menjadi 5 siswa (15,63%) pada siklus II. Siswa mandiri mengalami kenaikan dari 17 siswa (53,13%) pada pra tindakan, menjadi19 siswa (59,38%) pada siklus I, dan menjadi 18 siswa (56,25%) pada siklus II. Siswa sangat mandiri mengalami kenaikan dari 2 siswa (6,25%) pada pra tindakan, menjadi 4 siswa (12,50%) pada siklus I, dan menjadi 9 siswa (28,13%) pada siklus II. Sedangkan jumlah rata-rata atau mean menunjukkan peningkatan dari 2,50 pada pra tindakan, menjadi 2,84 pada siklus I, dan menjadi 3,13 pada siklus II.Sedangkan sikap siswa yang diperoleh dari hasil pengisian angket yang menyatakan tidak senang mengalami penurunan dari 5 siswa (15,63%) pada pra tindakan menjadi tidak ada (0) pada siklus I dan siklus II. Siswa yang menunjukkan kurang senang ada penurunan dari 13 siswa (40,63%) pada pra tindakan menjadi 10 siswa (31,25%) pada siklus I dan menjadi 3 siswa (9,38%) pada siklus II. Siswa yang menyatakan senang mengalami kenaikan dari 12 siswa (37,50%) pada pra tindakan menjadi 15 siswa (46,88%) pada siklus I, dan menjadi 17 siswa (53,23%) pada siklus II. Siswa yang menyatakan sangat senang mengalami kenaikan dari 2 siswa (6,25%) pada pra tindakan menjadi 7 siswa (21,88%) pada siklus I, dan menjadi 12 siswa (37,50%) pada siklus II. Jumlah rata-rata atau mean menunjukkan kenaikkan dari 2,34 pada pra tindakan menjadi 2,91 pada siklus I, dan menjadi 3,28 (82%) pada siklus II.Hasil evaluasi menunjukkan terdapat kenaikkan yang tuntas belajar dari 17 siswa (53,13%) pada pra tindakan menjadi 22 siswa (68,75%) pada siklus I, dan menjadi 28 siswa (87,50%) pada siklus II. Insiyatun: Peningkatan Motivasi Belajar PKn Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Berantai Pada Siswa Kelas IX-A SMPN 3 Ngunut, Kabupaten Tulungagung, Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014 45

Upload: nguyendiep

Post on 25-May-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Peningkatan Motivasi Belajar PKn Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Berantai Pada Siswa Kelas IX-A SMPN 3 Ngunut, Kabupaten

Tulungagung, Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014

INSIYATUNGuru SMPN 3 Ngunut

ABSTRAKTujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas IX-A SMPN 3 Ngunut Kabupaten Tulungagung dengan menggunakan Metode Tanya Jawab Berantai. Data dalam penelitian ini berupa kemandirian belajar siswa, aktifitas belajar siswa, dan hasil evaluasi belajar. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi/pengamatan, angket, dan dokumentasi.Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa kemandirian belajar siswa, yang menyatakan kurang mandiri mengalami penurunan dari 13 siswa (40,63%) pada pra tindakan, menjadi 9 siswa (28,13) pada siklus I, dan menjadi 5 siswa (15,63%) pada siklus II. Siswa mandiri mengalami kenaikan dari 17 siswa (53,13%) pada pra tindakan, menjadi19 siswa (59,38%) pada siklus I, dan menjadi 18 siswa (56,25%) pada siklus II. Siswa sangat mandiri mengalami kenaikan dari 2 siswa (6,25%) pada pra tindakan, menjadi 4 siswa (12,50%) pada siklus I, dan menjadi 9 siswa (28,13%) pada siklus II. Sedangkan jumlah rata-rata atau mean menunjukkan peningkatan dari 2,50 pada pra tindakan, menjadi 2,84 pada siklus I, dan menjadi 3,13 pada siklus II.Sedangkan sikap siswa yang diperoleh dari hasil pengisian angket yang menyatakan tidak senang mengalami penurunan dari 5 siswa (15,63%) pada pra tindakan menjadi tidak ada (0) pada siklus I dan siklus II. Siswa yang menunjukkan kurang senang ada penurunan dari 13 siswa (40,63%) pada pra tindakan menjadi 10 siswa (31,25%) pada siklus I dan menjadi 3 siswa (9,38%) pada siklus II. Siswa yang menyatakan senang mengalami kenaikan dari 12 siswa (37,50%) pada pra tindakan menjadi 15 siswa (46,88%) pada siklus I, dan menjadi 17 siswa (53,23%) pada siklus II. Siswa yang menyatakan sangat senang mengalami kenaikan dari 2 siswa (6,25%) pada pra tindakan menjadi 7 siswa (21,88%) pada siklus I, dan menjadi 12 siswa (37,50%) pada siklus II. Jumlah rata-rata atau mean menunjukkan kenaikkan dari 2,34 pada pra tindakan menjadi 2,91 pada siklus I, dan menjadi 3,28 (82%) pada siklus II.Hasil evaluasi menunjukkan terdapat kenaikkan yang tuntas belajar dari 17 siswa (53,13%) pada pra tindakan menjadi 22 siswa (68,75%) pada siklus I, dan menjadi 28 siswa (87,50%) pada siklus II. Sedangkan yang belum tuntas belajar mengalami penurunan dari 15 siswa (46,88%) pada pra tindakan menjadi 10 siswa (31,25%) pada siklus I, dan menjadi 4 siswa (12,50%) pada siklus II.

Kata Kunci : Motivasi Belajar, Pelajaran PKn, Metode Tanya Jawab Berantai

PENDAHULUANLatar Belakang Masalah

Kondisi di SMPN 3 Ngunut,

Kabupaten Tulungagung, pada

mata pelajaran PKn, kurang

mendapat perhatian yang serius dari

siswa, khususnya siswa kelas IX-A.

Motivasi belajar siswa sangat

rendah. Metode diskusi yang

Insiyatun: Peningkatan Motivasi Belajar PKn Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Berantai Pada Siswa Kelas IX-A SMPN 3 Ngunut,

Kabupaten Tulungagung, Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014

45

pernah diterapkan tidak sesuai

dengan harapan. Kekurangan

sumber belajar merupakan salah

satu penyebab ketidakberhasilan

pembelajaran. Yang lain adalah

tingkat kemampuan siswa yang

rata-rata sama, dan cukup rendah.

Karena tidak ada yang memiliki

kemampuan menonjol, kegiatan

diskusi sering macet di tengah

jalan.

Dengan melalui kajian yang

lebih mendalam, motivasi belajar

siswa yang rendah disebabkan oleh

beberapa hal, antara lain: (1) mata

pelajaran PKn diberikan pada jam

pelajaran terakhir; (2) siswa merasa

kurang tertarik pada pelajaran PKn;

(3) kondisi in-put siswa dengan

kemampuan yang relatif rendah, (4)

tidak ada siswa yang memiliki

kemampuan yang menonjol/lebih

baik.

SMPN 3 Ngunut, Kabupaten

Tulungagung merupakan salah satu

sekolah yang berada di pinggiran

kota. Siswa banyak yang kurang

berminat terhadap mata pelajaran

PKn. Pada siswa kelas IX-A, mata

pelajaran PKn diberikan pada jam

pelajaran terakhir. Kondisi siswa

yang sudah merasa lelah,

mengantuk, lapar, jenuh selalu

muncul setiap kali menerima

pelajaran. Sikap siswa terhadap

mata pelajaran PKn masih relatif

kurang. Sehingga siswa semakin

sulit untuk dapat menguasai materi

pada mata pelajaran PKn.

Guru telah menggunakan

berbagai metode mengajar, agar

siswa tertarik dengan pelajaran PKn

dan dapat mengikuti dengan baik.

Namun upaya tersebut masih belum

membuahkan hasil. Penguasaan

siswa terhadap materi pelajaran

masih belum sesuai dengan tujuan

yang diharapkan.

Kondisi tersebut merupakan

tantangan bagi guru. Bagimana agar

siswa dapat memiliki motivasi yang

lebih besar terhadap mata pelajaran

PKn. Untuk itu kami berusaha agar

dapat meningkatkan motivasi

belajar siswa dengan menggunakan

metode tanya jawab yang

dikombinasikan dengan pemberian

sanksi yang mendidik. Pertanyaan

disusun berdasarkan urutan materi

pembelajaran dan disampaikan

secara berantai, antara pertanyaan

yang satu dengan yang lain. Karena

ada sanksi, jika siswa tidak dapat

menjawab pertanyaan, maka sanksi

Insiyatun: Peningkatan Motivasi Belajar PKn Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Berantai Pada Siswa Kelas IX-A SMPN 3 Ngunut,

Kabupaten Tulungagung, Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014

46

yang diberikan berupa tugas-tugas

yang dapat dikerjakan oleh siswa

secara langsung. Dengan demikian

dalam pelaksanaan, metode ‘Tanya

jawab’ akan dikombinasikan

dengan metode

‘Penugasan/Pemberian tugas’ yang

dikemas secara terpadu. Dengan

memberikan berbagai tambahan

yang berupa ‘sanksi’, diharapkan

dapat mendorong siswa untuk lebih

bersemangat dalam mengikuti

pembelajaran, sehingga dapat

menguasai materi pelajaran dengan

baik. Dengan penggunaan metode

tanya jawab yang dirancang secara

matang dan dilaksanakan secara

tepat diharapkan dapat mendorong

siswa lebih dapat meningkatkan

persiapan dalam menerima

pelajaran. Peningkatan motivasi

belajar siswa juga diharapkan

membawa dampak positif yaitu

peningkatan prestasi belajar

pelajaran PKn.

Terkait dengan permasalahan

tersebut di atas, maka untuk

mengkaji lebih mendalam tentang

peningkatan motivasi belajar siswa,

peneliti ingin melakukan penelitian

tindakan kelas dengan judul

“Peningkatan Motivasi Belajar PKn

Dengan Menggunakan Metode

Tanya Jawab Berantai Pada Siswa

Kelas IX-A SMPN 3 Ngunut,

Kabupaten Tulungagung, semester

ganjil tahun pelajaran 2013/2014”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam

latar belakang masalah tersebut di

atas, maka rumusan masalah dalam

karya tulis ini adalah “Apakah

motivasi belajar PKn dapat

meningkat dengan penerapan

metode tanya jawab berantai pada

siswa kelas IX-A SMPN 3 Ngunut,

Kabupaten Tulungagung, semester

ganjil tahun pelajaran 2013/2014”?

A. Tujuan Penelitian

Tujuan utama penyusunan

karya tulis ini adalah untuk

meningkatkan mo-tivasi belajar

pelajaran PKn pada siswa kelas IX-

A SMPN 3 Ngunut, Kabupaten

Tulungagung, semester ganjil tahun

pelajaran 2013/2014 dengan

penerapan metode Tanya Jawab

Berantai.

B. Hipotesis Tindakan

Atas dasar uraian pada latar

belakang masalah, rumusan

masalah dan tujuan penelitian

tersebut, hipotesis tindakan dalam

karya tulis ini adalah “jika metode

Insiyatun: Peningkatan Motivasi Belajar PKn Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Berantai Pada Siswa Kelas IX-A SMPN 3 Ngunut,

Kabupaten Tulungagung, Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014

47

tanya jawab berantai diterapkan

dalam pembelajaran pelajaran PKn

pada semester ganjil tahun

pelajaran 2013/2014, maka

motivasi belajar siswa kelas IX-A

SMPN 3 Ngunut, Kabupaten

Tulungagung akan meningkat”.

C. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang

terangkum dalam karya tulis ini

dapat dikemu-kakan sebagai

berikut:

1. Bagi guru, hasil penelitian ini

dapat dijadikan referensi dan

pedoman dalam melakukan

kegiatan pembelajaran pada

siswa yang berbeda tetapi

memiliki kon-disi permasalahan

yang sama.

2. Bagi peneliti, hasil penelitian

ini dapat digunakan sebagai

acuan untuk melaku-kan

kegiatan penelitian yang

sejenis.

3. Bagi Kepala Sekolah, hasil

penelitian ini dapat digunakan

sebagai dasar untuk

merumuskan berbagai

kebijakan tentang kegiatan

pembelajaran yang dapat dila-

kukan oleh guru yang berkaitan

dengan peningkatan motivasi

belajar siswa dan peningkatan

prestasi belajar.

KAJIAN PUSTAKA

Motivasi Belajar

Oemar Hamalik (1992: 173)

menyebutkan tentang motivasi

bahwa “Suatu masalah di dalam

kelas, motivasi adalah proses

membangkitkan, mempertahankan,

dan mengontrol minat-minat”.

Membangkitkan atau

menumbuhkan minat pada

seseorang untuk melakukan suatu

kegiatan sangat diperlukan.

Mempertahankan berarti

memelihara minat yang sudah

tumbuh secara baik dan selalu

mengontrol agar minat tersebut

tidak padam dari diri seseorang.

Menurut Moekijat (1999:

192) bahwa “… motivasi yang

tinggi mengaki-batkan moril yang

tinggi - suatu sikap dan persamaan

yang positif terhadap peru-sahaan,

pekerjaan, atasan, teman-teman

sekerja, dan orang-orang bawahan –

dan moril yang tinggi mempunyai

hubungan positif terhadap hasil

yang tinggi”. Jadi motivasi dapat

mempengaruhi moril yang dapat

diwujudkan dalam kinerja dan

selan-jutnya mempengaruhi hasil

Insiyatun: Peningkatan Motivasi Belajar PKn Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Berantai Pada Siswa Kelas IX-A SMPN 3 Ngunut,

Kabupaten Tulungagung, Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014

48

yaitu meningkatkan produktifitas,

baik kualitas maupun kuantitasnya.

Motivasi untuk berprestasi

juga dikemukakan oleh AA. Anwar

Prabu Mangkunegara (2001: 103),

“Motivasi berprestasi dapat

diartikan sebagai suatu do-rongan

dalam diri seseorang untuk

melakukan atau mengerjakan suatu

kegiatan atau tugas dengan sebaik-

baiknya guna mencapai prestasi

dengan predikat terpuji”. Dengan

demikian setiap orang yang

mempunyai motivasi yang tinggi

akan cende-rung bekerja dengan

giat dan rajin guna mencapai

prestasi yang diharapkan.

Motivasi belajar merupakan

segala sesuatu yang dapat

menumbuhkan ke-inginan

seseorang sehingga orang tersebut

melakukan kegiatan belajar.

Keinginan antara orang yang satu

dengan yang lain tidak selalu sama,

meskipun kegiatan yang dilakukan

bisa sama, yaitu belajar. Motivasi

untuk belajar dapat berasal dari

dalam diri sendiri maupun yang

berasal dari luar diri sendiri.

Dalam penelitian ini, motivasi

belajar siswa dibedakan dalam dua

kelom-pok, yaitu kemandirian

belajar siswa dan sikap siswa dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran.

a. Kemandirian Belajar

Untuk dapat memiliki

kemandirian belajar, maka setiap

siswa harus dapat menciptakan

minat belajar pada diri sendiri.

Bobbi DePorter (2005: 51) menye-

butkan “Menciptakan minat adalah

cara yang sangat baik untuk

memberikan motivasi pada diri

anda demi mencapai tujuan anda”.

Apabila minat belajar sudah

tumbuh dalam diri siswa, maka

kemandirian belajar akan dapat

muncul dengan sendirinya.

Kemandirian belajar dalam

penelitian ini meliputi tujuan

belajar, kebutuhan belajar, sumber

belajar, strategi belajar, dan hasil

belajar. Adapun indikator tentang

kemandirian belajar siswa adalah

sebagai berikut :

Merumuskan tujuan belajar

Menyiapkan tempat belajar

Menyiapkan kebutuhan belajar

Mempelajari terlebih dahulu

materi yang akan dipelajari

Berusaha menyelesaikan setiap

kesulitan yang dihadapi

Bertanya setiap ada materi yang

belum dipahami

Insiyatun: Peningkatan Motivasi Belajar PKn Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Berantai Pada Siswa Kelas IX-A SMPN 3 Ngunut,

Kabupaten Tulungagung, Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014

49

Selalu mengerjakan tugas yang

diberikan

Mengerjakan soal-soal latihan

secara mandiri

Berusaha menemukan cara

belajar yang tepat

Mengevaluasi masteri yang

sudah dipelajari

b. Sikap Siswa

Sikap siswa merupakan

tanggapan yang dilakukan oleh

siswa terhadap berbagai komponen

yang terdapat dalam kegiatan

belajar. Sikap siswa dalam mengi-

kuti kegiatan belajar mengajar

dapat dirumuskan dengan indikator

sebagai berikut:

Materi yang disajikan

Penggunaan metode

pembelajaran

Suasana pada saat mengikuti

pelajaran

Minat saya mengikuti proses

pembelajaran

Terhadap tugas yang

diberikan

Cara guru mengajar

Kesan terhadap model

pembelajaran

A. Metode Mengajar

1. Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab

merupakan cara menyajikan bahan

ajar dalam bentuk pertanyaan-

pertanyaan yang memerlukan

jawaban, baik dari guru maupun

siswa untuk mencapai tujuan (E.

Mulyasa, 2005: 115). Pertanyaan-

pertanyaan dapat muncul dari guru

maupun dari siswa. Sedangkan

jawaban juga dapat yang berasal

dari guru maupun dari siswa.

Masing-masing saling mengisi,

baik memberikan pertanyaan

maupun jawaban. Penggunaan

metode tanya jawab secara tepat

dapat mendorong aktivitas dan

kreativitas berfikir peserta didik.

2. Metode Penugasan/Pemberian

Tugas

Dalam Kurikulum Berbasis

Kompetensi, pemberian tugas dari

guru akan dapat memupuk peserta

didik dalam mengembangkan

penalarannya dan melatih siswa

untuk belajar secara mandiri, serta

dapat melatih siswa dalam bekerja

secara kelompok. Sehingga peranan

guru semakin berkurang, bahkan

hanya sebatas sebagai motivator

peserta didik dalam belajar.

Pemberian tugas secara

tepat juga dapat memupuk rasa

Insiyatun: Peningkatan Motivasi Belajar PKn Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Berantai Pada Siswa Kelas IX-A SMPN 3 Ngunut,

Kabupaten Tulungagung, Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014

50

tanggung jawab peserta didik dalam

berbagai kehidupan yang

dialaminya. Setiap tugas selalu

menun-tut penyelesaian yang baik,

untuk selanjutnya

dipertanggungjawabkan hasilnya

kepada guru. Kebiasaan seperti ini

akan dapat membawa dampak

positif terhadap pola kehidupan

peserta didik di luar kegiatan

belajar mengajar maupun di luar

sekolah.

E. Mulyasa (2005: 113)

menjelaskan agar pelaksanaan

metode pemberian tugas ini dapat

berlangsung secara efektif, maka

guru perlu memperhatikan langkah-

langkah sebagai berikut:

a. Tugas harus direncanakan

secara jelas dan sistematis.

b. Tugas yang diberikan harus

benar-benar sudah dipahami

oleh peserta didik.

c. Jika berupa tugas kelompok,

diharapkan bahwa setiap

anggota kelompok dapat terlibat

secara aktif.

d. Jika memungkinkan, guru

hendaknya mengontrol proses

penyelesaian tugas yang

diberikan.

e. Guru hendaknya memberikan

penilaian yang proporsional

terhadap tugas-tugas yang telah

dikerjakan oleh peserta didik.

3. Metode Tanya Jawab

Berantai

Metode Tanya Jawab

Berantai adalah metode tanya

jawab dan metode pemberian tugas

yang dikemas secara terpadu untuk

dapat dilaksanakan dalam kegiatan

belajar mengajar dengan situasi dan

kondisi tertentu. Metode Tanya

Jawab Berantai dapat dilaksanakan

dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

a. Guru menyusun tujuan

pembelajarn secara rinci.

b. Guru menyusun pertanyaan

beserta dengan jawabannya.

Pertanyaan dapat ber-asal dari

guru sendiri maupun yang

dijaring dari siswa melalui

pemberian tugas. Pertanyaan

yang berasal dari siswa dikemas

ulang sedemikian rupa dengan

bahasa yang dapat dipahami

oleh siswa yang lain.

c. Setiap pertanyaan yang

disampaikan harus dijawab

minimal oleh dua siswa yang

ditunjuk oleh guru.

Insiyatun: Peningkatan Motivasi Belajar PKn Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Berantai Pada Siswa Kelas IX-A SMPN 3 Ngunut,

Kabupaten Tulungagung, Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014

51

d. Siswa yang belum dapat

menjawab dengan benar diberi

sangsi secara langsung berupa

mengerjakan/menuliskan

jawaban dari pertanyaan

tersebut pada lembaran kertas,

minimal dua kali jawaban.

e. Jika jam pelajaran sudah habis,

maka tugas dapat dikerjakan di

rumah.

Sedangkan yang dimaksud

dengan situasi dan kondisi tertentu

antara lain:

a. Pelajaran diberikan pada jam

pelajaran terakhir.

b. Kondisi siswa mengantuk, lelah

sehingga kurang bergairah

dalam mengikuti ke-giatan

belajar mengajar.

c. Siswa sulit untuk memahami

materi pelajaran.

d. Tidak ada siswa yang memiliki

kemampuan yang menonjol.

Materi Pelajaran PKn

Dalam penelitian tindakan

kelas ini, materi pelajaran yang

digunakan dalam proses belajar

mengajar adalah sebagai berikut :

Standar Kompetensi 1:

Kemampuan menganalisis

makna kedaulatan rakyat dan

sistem politik

1.1 Memahami dan mengapresiasi

kedaulatan rakyat dan sistem

politik

1.2 Menampilkan sikap positif

terhadap perwujudan

kedaulatan rakyat.

Standar Kompetensi 2 :

Kemampuan menunjukkan budaya

demokrasi

2.1 Kemampuan memahami dan

membudayakan pemilihan

pemimpin politik dan pejabat

Negara dalam Negara

demokrasi.

2.2 Kemampuan menerapkan

sikap posotif terhadap

pelaksanaan demokrasi dalam

masyarakat.

METODE PENELITIAN

Latar Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini

dilaksanakan di SMPN 3 Ngunut

Kabupaten Tulungagung, pada

kelas IX-A, dalam mata pelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan.

Penelitian tindakan kelas ini

dilaksanakan dalam tahun pelajaran

2013/2014, semester ganjil, dari

bulan September 2013 sampai

dengan Desember 2013. Siswa

kelas IX-A SMPN 3 Ngunut,

Insiyatun: Peningkatan Motivasi Belajar PKn Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Berantai Pada Siswa Kelas IX-A SMPN 3 Ngunut,

Kabupaten Tulungagung, Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014

52

Kabupaten Tulungagung berjumlah

32 siswa.

Persiapan Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian

tindakan kelas ini, peneliti

melakukan berbagai persiapan

dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

1. Refleksi awal, peneliti

mengidentifikasi permasalahan

motivasi belajar pada siswa

kelas IX-A.

2. Peneliti merumuskan

permasalahan secara

operasional yang relevan

dengan rumusan masalah

penelitian.

3. Peneliti merumuskan hipotesis

tindakan. Hipotesis tindakan ini

bersifat tentatif, sehingga sangat

mungkin akan mengalami

perubahan sesuai dengan

keadaan di lapangan.

4. Menetapkan dan merumuskan

rancangan tindakan yang

meliputi:

a. Menetapkan indikator-indikator

desain pembelajaran dengan

metode ’Tanya Jawab

Berantai’.

b. Menyusun rancangan strategi

belajar mengajar dengan

metode ’Tanya Jawab

Berantai’.

c. Menyusun metode dan alat

perekam data yang berupa

angket, catatan di lapangan,

pedoman analisis, dokumen,

dan catatan harian.

d. Menyusun rancangan

pengolahan data, baik yang

bersifat kualitatif maupun

kuantitatif.

e. Mempersiapkan penyusunan

laporan hasil dari penelitian

tindakan kelas yang dilakukan.

Pelaksanaan Tindakan dan

Pengamatan

Pelaksanaan tindakan dan

pengamatan dalam penelitian ini

dibagi dalam 2 siklus. Setiap siklus

dibagi dalam tiga kali pertemuan.

Kegiatan pelaksanaan tindakan

dalam setiap siklus, dibarengi

dengan pengamatan yang dapat

dilakukan sebagai berikut:

1. Guru melaksanakan desain

pembelajaran dengan metode

’Tanya Jawab Berantai’ yang

telah direncanakan.

2. Guru melakukan pembelajaran

dengan metode ’Tanya Jawab

Berantai’.

Insiyatun: Peningkatan Motivasi Belajar PKn Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Berantai Pada Siswa Kelas IX-A SMPN 3 Ngunut,

Kabupaten Tulungagung, Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014

53

3. Guru memberikan sangsi

berupa tugas kepada masing-

masing siswa yang belum dapat

menjawab pertanyaan yang

diajukan.

4. Guru mengamati kegiatan siswa

dengan menggunakan alat

perekam, pedoman pengamatan

serta catatan lapangan.

5. Setiap akhir siklus, guru

memberikan kuesioner kepada

siswa tentang kemandirian

belajar dan kuesioner tentang

sikap siswa terhadap kegiatan

pembelajaran.

6. Pada akhir siklus guru

melakukan evaluasi untuk

mengukur kemajuan belajar

siswa.

Refleksi

Peneliti mengadakan telaah

terhadap data-data hasil penelitian

yang telah dilakukan, melalui:

analisis, sintesis, pemaknaan,

penjelasan, dan menyimpulkan.

Hasil yang diperoleh berupa

temuan tingkat efektifitas desain

pembelajaran dengan metode

’Tanya Jawab Berantai’yang telah

dirancang, dan menginventarisir

daftar permasalahan yang muncul

di lapangan, untuk selanjutnya

dapat digunakan sebagai dasar

untuk melakukan perencanaan pada

kegiatan berikutnya.

Instrumen Penelitian

Format Kuesioner

a. Kemandirian Belajar Siswa

Kemandirian belajar siswa

dapat dirumuskan dengan indikator

sebagai berikut:

Merumuskan tujuan belajar

Menyiapkan tempat belajar

Menyiapkan kebutuhan belajar

Mempelajari terlebih dahulu

materi yang akan dipelajari

Berusaha menyelesaikan setiap

kesulitan yang dihadapi

Bertanya setiap ada materi yang

belum dipahami

Selalu mengerjakan tugas yang

diberikan

Mengerjakan soal-soal latihan

secara mandiri

Berusaha menemukan cara

belajar yang tepat

Mengevaluasi materi yang

sudah dipelajari

Tabel: Klasifikasi Penilaian

Kemandirian Belajar Siswa

No Prosentase Klasifikasi1 0 – 49 Tidak mandiri2 50 – 64 Kurang mandiri3 65 – 84 Mandiri4 85 – 100 Sangat mandiri

Insiyatun: Peningkatan Motivasi Belajar PKn Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Berantai Pada Siswa Kelas IX-A SMPN 3 Ngunut,

Kabupaten Tulungagung, Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014

54

b. Sikap Siswa dalam Kegiatan

Pembelajaran

Tabel : Klasifikasi Penilaian Sikap Siswa

No Prosentase Klasifikasi1 0 – 49 Tidak senang2 50 – 64 Kurang senang3 65 – 84 Senang4 85 – 100 Sangat senang

1. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan untuk

memperoleh data yang berupa nilai

hasil belajar siswa. Hasil belajar ini

hanya digunakan sebagai pelengkap

dan sekaligus untuk mengetahui

kemajuan hasil belajar siswa. Nilai

hasil belajar selanjutnya disebut

sebagai prestasi belajar siswa.

Prestasi belajar siswa dijaring

melalui evaluasi pada saat sebelum

pelaksanaan tindakan, setelah siklus

I, dan setelah siklus II.

F. Teknik Analisis Data

1. Menganalisis Data

Kemandirian Belajar Siswa

Menghitung jumlah hasil

angket masing-masing

indikator.

Menghitung prosentase dari

jumlah hasil pengisian angket.

Membandingkan prosentase

hasil pengisian angket dengan

standar kualifi-kasi.

Membuat kesimpulan dari

perbandingan prosentase hasil

pengisian angket dengan

standar kualifikasi.

2. Menganalisis Sikap Siswa

Menghitung jumlah hasil

angket sikap siswa.

Menghitung prosentase dari

jumlah hasil pengamatan.

Membandingkan prosentase

hasil pengamatan dengan

standar kualifikasi.

Merekapitulasi jumlah siswa

sesuai dengan kualifikasi.

Menghitung prosentase jumlah

siswa sesuai dengan

kualifikasi.

Menghitung jumlah rata-

rata /mean berdasarkan

prosentase jumlah siswa se-

suai dengan kualifikasi.

Membuat kesimpulan.

3. Menganalisis Hasil Evaluasi

Menghitung jumlah hasil nilai

masing-masing siswa.

Menghitung jumlah siswa yang

tidak tuntas belajar.

Menghitung jumlah siswa yang

tuntas belajar.

Menghitung prosentase jumlah

siswa yang belum tuntas

belajar.

Insiyatun: Peningkatan Motivasi Belajar PKn Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Berantai Pada Siswa Kelas IX-A SMPN 3 Ngunut,

Kabupaten Tulungagung, Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014

55

Menghitung prosentase jumlah

siswa yang sudah tuntas

belajar.

Membuat kesimpulan

berdasarkan kriteria ketuntasan

belajar.

HASIL PENELITIAN

Hasil Penelitian

Hasil penelitian dalam

penelitian tindakan kelas ini

dibedakan dalam tiga kegiatan,

yaitu (1) pra tindakan, (2) siklus I,

dan (3) siklus II

1. Pra Tindakan

Motivasi belajar siswa

rendah, sebagaimana ditunjukkan

dalam rekapitulasi hasil kuesioner

kemandirian belajar siswa berikut

ini (lihat lampiran 3) :

Tabel 4.1 Rekapitulasi Angket

Kemandirian Belajar Pada Pra

Tindakan

Skor Keterangan Jumlah %1 Tidak mandiri 0 02 Kurang mandiri 13 40,633 Mandiri 17 53,134 Sangat mandiri 2 6,25

Jumlah 32

Berdasarkan hasil tersebut, masih

terlalu banyak siswa yang kurang

mandiri dalam belajar, yaitu sebesar

40,63%.

Sedangkan sikap siswa

terhadap kegiatan pembelajaran

juga kurang baik, sebagaimana

ditunukkan oleh tabel rekapitulasi

hasil angket sikap siswa berikut ini

(lihat lampiran 4) :

Tabel 4.2 Rekapitulasi Angket

Sikap Siswa Pada Pra Tindakan

Skor Keterangan Jumlah %1 Tidak senang 5 162 Kurang senang 13 413 Senang 12 374 Sangat senang 2 6

Jumlah 32 100Berdasarkan perhitungan

dalam rekapitulasi angket sikap

siswa tersebut dapat diketahui

bahwa sebagian besar siswa

bersikap kurang senang terhadap

ke-giatan belajar mengajar

sebagaimana ditunjukkan dalam

tabel tersebut bahwa siswa yang

tidak senang sebesar 16%, dan

siswa yang kurang senang sebesar

41%.

Selain berdasarkan hasil

analisis data tersebut juga diketahui

dari hasil tes siswa pada pra

tindakan (lihat lampiran 9), bahwa

siswa yang sudah tuntas belajar

sebesar 13 siswa (41%), dan yang

belum tuntas belajar sebesar 19

siswa (59 %).

Insiyatun: Peningkatan Motivasi Belajar PKn Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Berantai Pada Siswa Kelas IX-A SMPN 3 Ngunut,

Kabupaten Tulungagung, Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014

56

2. Pelaksanaan Tindakan Siklus

I

a. Perencanaan

Secara garis besar, rencana

tindakan yang akan disajikan dalam

siklus I sebagai berikut:

Tabel 4.3 Rangkuman Rencana Pelaksanaan Siklus I

No Komponen Waktu Kegiatan1 Kegiatan awal 15 menit Guru mengadakan presensi kelas

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran Guru menjelaskan metode mengajar yang

digunakan Guru memotivasi siswa

2 Kegiatan inti 190 menit

Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang sudah dipersiapkan.

Siswa menjawab pertanyaan setelah ditun-juk oleh guru.

Guru memberikan tugas secara langsung maupun tidak langsung terhadap siswa yang belum mampu menjawab pertanyaan yang diajukan.

Guru memberikan pertanyan yang bersifat membimbing.

3 Kegiatan akhir 15 menit Guru membuat kesimpulan bersama siswa4 Evaluasi 20 menit Guru melaksanakan evaluasi

b. Pelaksanaan/Implementasi

Pelaksanaan tindakan

dalam siklus I dapat diuraikan

sebagai berikut:

1) Kegiatan awal (15 menit)

Guru mengadakan presensi

kelas pada setiap pertemuan

dalam siklus I.

Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran.

Guru menjelaskan metode

yang digunakan.

Guru memberikan motivasi

kepada siswa dalam

mengikuti kegiatan belajar

pada setiap pertemuan.

2) Kegiatan Inti (190 menit)

Guru menyampaikan

pertanyaan-pertanyaan kepada

siswa.

Setelah ditunjuk oleh guru,

siswa menjawab pertanyaan.

Setiap pertanyaan dijawab oleh

lebih dari dua siswa.

Guru memberikan pertanyaan

yang bersifat membimbing

kepada siswa yang belum bisa

menjawab.

Guru memberikan tugas

kepada siswa yang belum dapat

menjawab perta-nyaan dengan

jalan menuliskan jawaban dari

Insiyatun: Peningkatan Motivasi Belajar PKn Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Berantai Pada Siswa Kelas IX-A SMPN 3 Ngunut,

Kabupaten Tulungagung, Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014

57

pertanyaan yang diberikan

dalam lembaran kertas

sebanyak tiga kali. Menuliskan

jawaban tiga kali se-bagai

bentuk sangsi bagi siswa.

3) Kegiatan akhir (15 menit)

Bersama-sama dengan siswa,

guru membuat kesimpulan dari

kegiatan yang telah dilakukan.

4) Evaluasi (20 menit)

Guru mengadakan evaluasi

untuk mengetahui kemajuan

belajar siswa pada akhir siklus

I.

Pengamatan

Kegiatan pengamatan pada

siklus I secara rinci dapat diuraikan

sebagai berikut :

Pada pertemuan pertama, pada

saat guru menyampaikan

tentang penggunaan metode

Tanya jawab berantai dan

ketentuannya, siswa masih

terlihat tegang.

Pertama kali guru

menyampaikan pertanyaan,

sebagian besar siswa juga

masih terlihat tegang.

Setelah beberapa pertanyaan

sudah disampaikan, kondisi

siswa sudah mulai terbiasa.

Pada pertemuan pertama, ada

tujuh siswa yang mendapat

sangsi karena belum dapat

menjawab pertanyaan dengan

benar.

Pada pertemuan kedua ada

empat siswa yang mendapat

tugas tambahan.

Pada pertemuan ketiga ada tiga

siswa yang mendapat

sanksi/tugas tambahan.

Pada pertemuan pertama guru

sering memberikan pertanyaan

membimbing, namun dalam

pertemuan berikutnya sudah

semakin berkurang.

Ada beberapa pertanyaan yang

dilontarkan oleh siswa, dan

siswa lain yang menjawab.

Pada pertemuan pertama,

pengambilan kesimpulan masih

didominasi oleh guru. Namun

pada pertemuan selanjutnya

sudah banyak didominasi oleh

siswa.

Selain kondisi-kondisi

sebagaimana diuraikan di atas, pada

pertemuan ketiga siklus I juga

dilakukan penjaringan data sebagai

akumulasi dari pertemuan pertama

sampai dengan pertemuan ketiga,

dengan hasil sebagai berikut :

Insiyatun: Peningkatan Motivasi Belajar PKn Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Berantai Pada Siswa Kelas IX-A SMPN 3 Ngunut,

Kabupaten Tulungagung, Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014

58

1) Kemandirian Belajar

Tabel 4.4 Rekapitulasi Angket Kemandirian Belajar Pada Siklus I

Skor

Keterangan Jumlah

%

1 Tidak mandiri 0 02 Kurang mandiri 9 28,133 Mandiri 19 59,384 Sangat mandiri 4 12,50

Jumlah 32 100

Berdasarkan hasil tersebut,

sebagian besar siswa sudah mandiri

dalam belajar, yaitu sebesar 59,38%

dan 12,50%. Sedangkan yang

kurang mandiri sebesar 28,13%.

2) Sikap Siswa

Sikap siswa terhadap kegiatan

pembelajaran, sebagaimana

ditunjukkan oleh table rekapitulasi

hasil angket sikap siswa berikut ini

(lihat lampiran 6) :

Tabel 4.5 Rekapitulasi Angket Sikap Siswa Pada Siklus I

Skor

Keterangan Jumlah %

1 Tidak senang 0 02 Kurang senang 10 31,253 Senang 15 46,884 Sangat senang 7 21,88

Jumlah 32 100Berdasarkan perhitungan

dalam rekapitulasi angket sikap

siswa tersebut dapat diketahui

bahwa sebagian besar siswa sudah

merasa senang terhadap kegiatan

belajar mengajar sebagaimana

ditunjukkan bahwa siswa yang

senang sebesar 46,88% dan yang

sangat senang sebesar 21,88%.

Sedangkan siswa yang kurang

senang sebesar 31,25%.

3) Hasil Belajar

Selain berdasarkan hasil

analisis data tersebut juga diketahui

dari hasil tes siswa pada siklus I

(lihat lampiran 10), bahwa siswa

yang sudah tuntas belajar sebesar

22 siswa (68,75%), dan yang belum

tuntas belajar sebesar 10 siswa

(31,25 %). Jadi hasil belajar siswa

ada peningkatan dibandingkan

dengan hasil belajar pada pra

tindakan.

Refleksi Insiyatun: Peningkatan Motivasi Belajar PKn Dengan Menggunakan

Metode Tanya Jawab Berantai Pada Siswa Kelas IX-A SMPN 3 Ngunut, Kabupaten Tulungagung, Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014

59

Berdasarkan hasil pengamatan,

pengisian angket, dan hasil evaluasi

da-lam siklus I, maka kegiatan

pembelajaran dapat direfleksikan

sebagai berikut:

Kondisi kelas sudah kondusif,

sehingga perlu terus dijaga

bahkan diting-katkan lebih baik

lagi.

Sangsi yang diberikan sering

dianggap ringan oleh siswa,

sehingga perlu di-

pertimbangkan sangsi yang

lebih berat sesuai dengan

tingkat kesalahannya.

Pertanyaan yang bersifat

membimbing sudah baik,

sehingga perlu terus diper-

tahankan bahkan ditingkatkan.

Pembuatan rangkuman sudah

didominasi oleh siswa,

sehingga guru cukup menjadi

fasilitator.

Kemandirian belajar siswa

cukup baik.

Sikap siswa semakin baik.

Secara klasikal kegiatan

pembelajaran belum tuntas,

karena hanya 22 siswa (68,75

%) yang telah memperoleh

nilai 65 atau lebih. Namun

sudah ada peningkatan jika

dibandingkan dengan hasil

evaluasi pada pra tindakan.

3. Pelaksanaan TindakanSiklus II

Perencanaan

Secara garis besar, rencana

tindakan yang akan disajikan dalam

siklus II sebagai berikut:

Tabel 4.6 Rangkuman Rencana Pelaksanaan Siklus II

No Komponen Waktu Kegiatan1 Kegiatan awal 15 menit Guru mengadakan presensi kelas

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran Guru menjelaskan metode mengajar yang

digunakan Guru memotivasi siswa

2 Kegiatan inti 190 menit

Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang sudah dipersiapkan.

Siswa menjawab pertanyaan setelah ditun-juk oleh guru.

Guru memberikan tugas secara langsung maupun tidak langsung terhadap siswa yang belum mampu menjawab pertanyaan yang diajukan.

Guru memberikan pertanyan yang bersifat membimbing.

Insiyatun: Peningkatan Motivasi Belajar PKn Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Berantai Pada Siswa Kelas IX-A SMPN 3 Ngunut,

Kabupaten Tulungagung, Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014

60

3 Kegiatan akhir 15 menit Guru membuat kesimpulan bersama siswa4 Evaluasi 20 menit Guru melaksanakan evaluasi

Insiyatun: Peningkatan Motivasi Belajar PKn Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Berantai Pada Siswa Kelas IX-A SMPN 3 Ngunut,

Kabupaten Tulungagung, Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014

61

Pelaksanaan/Implementasi

Pelaksanaan tindakan dalam

siklus II dapat diuraikan sebagai

berikut:

1) Kegiatan awal (15 menit)

Guru mengadakan presensi

kelas pada setiap pertemuan

dalam siklus II.

Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran.

Guru menjelaskan metode

yang digunakan.

Guru memberikan motivasi

kepada siswa dalam mengikuti

kegiatan belajar pada setiap

pertemuan.

2) Kegiatan Inti (190 menit)

Guru menyampaikan

pertanyaan-pertanyaan kepada

siswa.

Setelah ditunjuk oleh guru,

siswa menjawab pertanyaan.

Setiap pertanyaan dijawab oleh

lebih dari dua siswa.

Guru memberikan pertanyaan

yang bersifat membimbing

kepada siswa yang belum bisa

menjawab.

Guru memberikan tugas kepada

siswa yang belum dapat

menjawab perta-nyaan dengan

jalan menuliskan jawaban dari

pertanyaan yang diberikan

dalam lembaran kertas sebanyak

tiga kali. Menuliskan jawaban

tiga kali se-bagai bentuk sangsi

bagi siswa.

Ada beberapa pertanyaan yang

berasal dari siswa.

Guru memberikan tugas secara

kelompok untuk dikerjakan di

rumah.

3) Kegiatan akhir (15 menit)

Bersama-sama dengan siswa,

guru membuat kesimpulan dari

kegiatan yang telah dilakukan.

4) Evaluasi (20 menit)

Guru mengadakan evaluasi

untuk mengetahui kemajuan

belajar siswa pada akhir siklus

II.

c. Pengamatan

Kegiatan pengamatan pada

siklus I secara rinci dapat

diuraikan sebagai berikut :

Insiyatun: Peningkatan Motivasi Belajar PKn Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Berantai Pada Siswa Kelas IX-A SMPN 3 Ngunut, Kabupaten

Tulungagung, Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014

61

Kegiatan pembelajaran semakin

kondusif.

Siswa merasa senang dengan

metode pembelajaran yang

digunakan.

Pada pertemuan pertama, ada

empat siswa yang mendapat

sangsi karena belum dapat

menjawab pertanyaan dengan

benar.

Pada pertemuan kedua ada dua

siswa yang mendapat tugas

tambahan.

Pada pertemuan ketiga ada tiga

siswa yang mendapat tugas

tambahan.

Pertenyaan membimbing

semakin efektif digunakan oleh

guru.

Guru sering melontarkan

pertanyaan yang bersifat

menggali.

Pengambilan kesimpulan sudah

didominasi oleh siswa.

Selain kondisi-kondisi

sebagaimana diuraikan di atas, pada

pertemuan ketiga siklus II juga

dilakukan penjaringan data sebagai

akumulasi dari pertemuan pertama

sampai dengan pertemuan ketiga,

dengan hasil sebagai berikut :

1) Kemandirian Belajar

Berdasarkan rekapitulasi hasil

kuesioner kemandirian belajar siswa,

dapat dilihat dalam tabel berikut ini

(lihat lampiran 7) :

Tabel 4.7 Rekapitulasi Angket Kemandirian Belajar Pada Siklus IISkor Keterangan Jumlah

%1 Tidak mandiri 0 02 Kurang mandiri 5 15,633 Mandiri 18 56,254 Sangat mandiri 9 28,13

Jumlah 32 100Berdasarkan hasil tersebut, sebagian

besar siswa sudah mandiri dalam

belajar, yaitu sebesar 56,25% mandiri

dan 28,13% sangat mandiri.

2) Sikap Siswa

Sikap siswa terhadap kegiatan

pembelajaran, sebagaimana

ditunjukkan oleh table rekapitulasi Insiyatun: Peningkatan Motivasi Belajar PKn Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Berantai Pada Siswa Kelas IX-A SMPN 3 Ngunut, Kabupaten

Tulungagung, Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014

62

hasil angket sikap siswa berikut ini

(lihat lampiran 8) :

Tabel 4.8 Rekapitulasi Angket Sikap Siswa Pada Siklus II

Skor Keterangan Jumlah %1 Tidak senang 0 02 Kurang senang 3 9,383 Senang 17 53,134 Sangat senang 12 37,50

Jumlah 32 100

Berdasarkan perhitungan dalam

rekapitulasi angket sikap siswa

tersebut dapat diketahui bahwa

sebagian besar siswa sudah merasa

senang terhadap kegiatan belajar

mengajar, yaitu 53,13 % senang dan

37,50 % sangat senang.

3) Hasil Belajar

Selain berdasarkan hasil analisis

data tersebut juga diketahui dari hasil

tes siswa pada siklus II (lihat lampiran

11), bahwa siswa yang sudah tuntas

belajar sebesar 28 siswa (87,50%), dan

yang belum tuntas belajar sebesar 4

siswa (12,5 %). Secara klasikal

kegiatan belajar mengajar sudah tuntas

belajar, karena yang memperoleh nilai

65 atau lebih telah mencapai jumlah

lebih dari 85 %.

Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan,

pengisian angket, dan hasil evaluasi

da-lam siklus II, maka kegiatan

pembelajaran dapat direfleksikan

sebagai berikut:

Kondisi siswa sudah dapat

menyesuaikan dengan metode

yang digunakan.

Guru dapat melakukan kegiatan

lebih baik.

Pembuatan rangkuman sudah

didominasi siswa.

Kemandirian belajar siswa sudah

baik.

Sikap siswa juga sudah baik.

Secara klasikal kegiatan

pembelajaran sudah tuntas, karena

28 siswa (87,50%) telah

memperoleh nilai 65 atau lebih.

Pembahasan Keseluruhan

Insiyatun: Peningkatan Motivasi Belajar PKn Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Berantai Pada Siswa Kelas IX-A SMPN 3 Ngunut, Kabupaten

Tulungagung, Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014

63

1. Kemandirian Belajar Siswa

Kemandirian siswa berdasarkan

tabel di atas dapat diuraikan bahwa

yang menyebutkan siswa kurang

mandiri mengalami penurunan dari 13

siswa (40,63%) pada pra tindakan,

menjadi 9 siswa (28,13 %) pada siklus

I, dan menjadi 5 siswa (15,63%) pada

siklus II. Kualifikasi yang

menyebutkan siswa mandiri

mengalami kenaikan dari 17 siswa

(53,13%) pada pra tindakan, menjadi

19 siswa (59,38%) pada siklus I, dan

menjadi 18 siswa (56,25%) pada

siklus II. Kualifikasi yang

menyebutkan siswa sangat mandiri

mengalami kenaikan dari 2 siswa

(6,25%) pada pra tindakan, menjadi 4

siswa (12,50%) pada siklus I, dan

menjadi 9 siswa (28,13%) pada siklus

II.

2. Sikap Siswa

Sikap siswa yang diperoleh

dari angket menunjukkan bahwa

kualifikasi yang menyatakan tidak

senang mengalami penurunan dari 5

siswa (15,63%) pada pra tindakan

menjadi tidak ada (0) pada siklus I dan

siklus II. Kualifikasi yang menun-

jukkan kurang senang menunjukkan

penurunan dari 13 siswa (40,63%)

pada pra tindakan menjadi 10 siswa

(31,25%) pada siklus I dan menjadi 3

siswa (9,38%) pada siklus II.

Kualifikasi yang menyatakan senang

mengalami kenaikan dari 12 siswa

(37,50%) pada pra tindakan menjadi

15 siswa (46,88%) pada siklus I, dan

menjadi 17 siswa (53,13%) pada

siklus II. Kualifikasi yang

menyatakan sangat senang mengalami

kenaikan dari 2 siswa (6,25%) pada

pra tindakan menjadi 7 siswa

(21,88%) pada siklus I, dan menjadi

12 siswa (37,50%) pada siklus II.

3. Hasil Evaluasi

Hasil evaluasi menunjukkan

terdapat kenaikkan yang tuntas belajar

dari 17 siswa (53,13%) pada pra

tindakan menjadi 22 siswa (68,75%)

pada siklus I, dan menjadi 28 siswa

(87,50%) pada siklus II. Sedangkan

yang belum tuntas belajar mengalami

penurunan dari 15 siswa (46,88%)

pada pra tindakan menjadi 10 siswa

Insiyatun: Peningkatan Motivasi Belajar PKn Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Berantai Pada Siswa Kelas IX-A SMPN 3 Ngunut, Kabupaten

Tulungagung, Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014

64

(31,25%) pada siklus I, dan menjadi 4

siswa (12,50%) pada siklus II.

PENUTUP

Simpulan

1. Kemandirian Belajar Siswa

Kemandirian belajar siswa

berdasarkan hasil penelitian ini dapat

diurai-kan sebagai berikut:

a. Siswa kurang mandiri mengalami

penurunan dari 13 siswa (40,63%)

pada pra tindakan, menjadi 9 siswa

(28,13) pada siklus I, dan menjadi

5 siswa (15,63%) pada siklus II.

b. Siswa mandiri mengalami

kenaikan dari 17 siswa (53,13%)

pada pra tindakan, menjadi19

siswa (59,38%) pada siklus I, dan

menjadi 18 siswa (56,25%) pada

siklus II.

c. Siswa sangat mandiri mengalami

kenaikan dari 2 siswa (6,25%)

pada pra tindakan, menjadi 4 siswa

(12,50%) pada siklus I, dan

menjadi 9 siswa (28,13%) pada

siklus II.

2. Sikap Siswa

Sikap siswa yang diperoleh dari

hasil pengisian angket dapat diuraikan

sebagai berikut:

a. Kualifikasi yang menyatakan tidak

senang mengalami penurunan dari

5 siswa (15,63%) pada pra

tindakan menjadi tidak ada (0)

pada siklus I dan siklus II.

b. Kualifikasi yang menunjukkan

kurang senang ada penurunan dari

13 siswa (40,63%) pada pra

tindakan menjadi 10 siswa

(31,25%) pada siklus I dan

menjadi 3 siswa (9,38%) pada

siklus II.

c. Kualifikasi yang menyatakan

senang mengalami kenaikan dari

12 siswa (37,50%) pada pra

tindakan menjadi 15 siswa

(46,88%) pada siklus I, dan

menjadi 17 siswa (53,23%) pada

siklus II.

d. Kualifikasi yang menyatakan

sangat senang mengalami kenaikan

dari 2 siswa (6,25%) pada pra

tindakan menjadi 7 siswa (21,88%)

pada siklus I,dan menjadi 12 siswa

(37,50%) pada siklus II.

Insiyatun: Peningkatan Motivasi Belajar PKn Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Berantai Pada Siswa Kelas IX-A SMPN 3 Ngunut, Kabupaten

Tulungagung, Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014

65

3. Hasil Evaluasi

Hasil evaluasi menunjukkan

terdapat kenaikkan yang tuntas belajar

dari 17 siswa (53,13%) pada pra

tindakan menjadi 22 siswa (68,75%)

pada siklus I, dan menjadi 28 siswa

(87,50%) pada siklus II. Sedangkan

yang belum tuntas belajar mengalami

penurunan dari 15 siswa (46,88%)

pada pra tindakan menjadi 10 siswa

(31,25%) pada siklus I, dan menjadi 4

siswa (12,50%) pada siklus II.

Saran-saran

Bagi Guru

Dengan kondisi tertentu, maka

penggunan metode Tanya jawab

berantai dapat meningkatkan motivasi

belajar siswa. Kepada para guru

diharapkan memiliki kemauan dalam

mengembangkan kegiatan belajar

mengajar agar dapat menumbuhkan

motivasi belajar siswa.

Bagi Sekolah dan Kepala Sekolah

Kepala Sekolah hendaknya

dapat mengambil kebijakan ten-tang

perlunya melaksanakan Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) bagi setiap

guru, agar prestasi belajar siswa

semakin meningkat. Selain itu Kepala

Sekolah hendaknya dapat

mengusahakan agar ketersediaan

sarana bagi para guru dalam

melaksanakan PTK terus ditingkatkan.

Bagi Siswa

Dengan melaksanakan penelitian

tindakan kelas (PTK), dapat

mendorong siswa dalam kegiatan

belajar. Sehingga hasil yang diperoleh

juga semakin me-ningkat. Kepada

peserta didik hendaknya selalu

mempersiapkan diri dalam mengi-kuti

kegiatan belajar mengajar agar prestasi

belajarnya semakin meningkat.

DAFTAR RUJUKAN

DePorter, B. & Hernacki, M. 1992. Quantum Learning: unleashing the Genius in You. Diterjemahkan oleh Alwiyah Abdurrahman. 1999. Bandung: Kaifa.

Hisyam Zaini, Bermawy Munthe, Sekar Ayu Aryani. 2004. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD.

Mangkunegara, AA. Anwar Prabu. 2001. Manajemen Sumber Daya Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Insiyatun: Peningkatan Motivasi Belajar PKn Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Berantai Pada Siswa Kelas IX-A SMPN 3 Ngunut, Kabupaten

Tulungagung, Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014

66

Miarsa, Yusufhadi. 1995. Peningkatan Mutu Pendidikan, Jurnal Teknologi Pembelajaran. Malang: IPTPI.

Miftah Toha. 1996. Perilaku Organisasi, Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada.

Moekijat. 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Kepegawaian. Bandung: Mandar Maju.

Mulyasa, E.. 2005. Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Nazir, Moh. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Oemar Hamalik. 1992. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru.

Saiful Rachman, Yoto, Syarif Suhartadi, Suparti. 2006. Penelitian Tindakan Kelas dan Penulisan Karya Ilmiah. Surabaya: SIC Bekerjasama Dengan Dinas P dan K Provinsi Jawa Timur.

Slameto. 1991. Proses Belajar Mengajar Dalam Sistem Kredit Semester (SKS). Jakarta: Bumi Aksara.

Soetomo. 1993. Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya: Usaha Nasional.

Suharsimi Arikunto, Suhardjono, Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Insiyatun: Peningkatan Motivasi Belajar PKn Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Berantai Pada Siswa Kelas IX-A SMPN 3 Ngunut, Kabupaten

Tulungagung, Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014

67