· web viewlaporan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah kabupaten poso disusun oleh kontribusi...

49
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA Laporan Kinerja Kabupaten Poso Tahun 2016 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas adalah evaluasi terhadap proses pelaksanaan kegiatan/kinerja organisasi untuk dapat dipertanggungjawabkan serta sebagai umpan balik bagi pimpinan organisasi untuk dapat lebih meningkatkan kinerja organisasi pada masa yang akan datang. Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Poso disusun oleh kontribusi dari masing-masing satuan kerja perangkat daerah yang ada di Kabupaten Poso, sehingga menghasilkan suatu rangkuman mengenai capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Poso. Hal ini dikarenakan capaian kinerja suatu instansi merupakan bagian capaian kinerja Pemerintah Daerah secara keseluruhan. Di dalam Laporan Akuntabiltas Kinerja Kabupaten Poso Tahun 2016 merupakan pencapaian target kinerja yang akan dilaporkan oleh pencapaian target kinerja program dalam tataran outcome. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah instrumen yang digunakan instansi pemerintah dalam memenuhi kewajiban untuk mempertanggujawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi yang terdiri dari berbagai komponen yg merupakan suatu kesatuan yaitu perencanaan stratejik, perencanaan kinerja, pengukuran kinerja dan pelaporan kinerja. Pengukuran capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Poso dilakukan dengan menggunakan metode pembanding capaian kinerja program. Metode pembanding capaian program kinerja dilakukan dengan cara membandingkan antara rencana kinerja (performance plan) 41

Upload: dinhkiet

Post on 06-May-2018

217 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Kabupaten Poso

Tahun 2016

BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas adalah evaluasi terhadap proses pelaksanaan kegiatan/kinerja organisasi untuk dapat dipertanggungjawabkan serta sebagai umpan balik bagi pimpinan organisasi untuk dapat lebih meningkatkan kinerja organisasi pada masa yang akan datang.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Poso disusun oleh kontribusi dari masing-masing satuan kerja perangkat daerah yang ada di Kabupaten Poso, sehingga menghasilkan suatu rangkuman mengenai capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Poso. Hal ini dikarenakan capaian kinerja suatu instansi merupakan bagian capaian kinerja Pemerintah Daerah secara keseluruhan. Di dalam Laporan Akuntabiltas Kinerja Kabupaten Poso Tahun 2016 merupakan pencapaian target kinerja yang akan dilaporkan oleh pencapaian target kinerja program dalam tataran outcome.

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah instrumen yang digunakan instansi pemerintah dalam memenuhi kewajiban untuk mempertanggujawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi yang terdiri dari berbagai komponen yg merupakan suatu kesatuan yaitu perencanaan stratejik, perencanaan kinerja, pengukuran kinerja dan pelaporan kinerja.

Pengukuran capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Poso dilakukan dengan menggunakan metode pembanding capaian kinerja program. Metode pembanding capaian program kinerja dilakukan dengan cara membandingkan antara rencana kinerja (performance plan) yang diinginkan dengan realisasi kinerja (performance result) yang akan menghasilkan suatu pencapaian target program kerja.

A. CAPAIAN CAPAIAN KINERJA KABUPATEN POSOKINERJA KABUPATEN POSODalam menetapkan Indikator Kinerja Utama, pemerintah daerah

terlebih dahulu menentukan apa yang menjadi kinerja dari masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah. Karena kinerja utama mengandung tujuan dan sasaran Strategis Instansi Pemerintah,

41

BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Kabupaten Poso

Tahun 2016

sehingga Indikator Kinerja Utama akan menjadi ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran Strategis Instansi Pemerintah. Pendekatan penetapan kinerja dilakukan berdasarkan fungsi-fungsi yang telah ditetapkan dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) dan dikaitkan dengan program-program yang direncanakan untuk dilaksanakan pada Tahun bersangkutan dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) tahun berkelanjutan serta ketersediaan dana dalam APBD, pada tahun tersebut.

Pengukuran kinerja dilakukan dengan cara membandingkan target setiap indikator kinerja sasaran dengan realisasinya. Setelah dilakukan perhitungan akan diketahui selisih atau kinerja (peformance gap). Selanjutnya berdasarkan selisih kinerja tersebut dilakukan evaluasi guna mendapatkan strategi yang tepat untuk peningkatan kinerja dimasa yang akan datang (peformance improvement ).

Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran capaian kinerja adalah Indikator Kinerja Utama (IKU) Pemerintah Daerah Kabupaten Poso telah ditetapkan. Selain untuk pengukuran kinerja capaian tahun 2016, indikator kinerja utama juga telah digunakan penyusunan perencanaan dan penetapan kinerja tahun 2016. Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan realisasi dan target kinerja, dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Hasil pengukuran atas Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Poso Tahun 2016 adalah sebagai berikut : (1) Perbandingan Antara Terget Kinerja dan Realisasi Kinerja

Tahun 2016Adapun perbandingan antara target kinerja dan realisasi tahun 2016 diuraiakan pada tabel berikut ini :

Tabel : 3.1PENGUKURAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

42

RealisasiCapaian Indikator Kinerja = x 100%

Target

BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Kabupaten Poso

Tahun 2016

TAHUN 2016

No Sasaran Strategis Indikator Utama Satuan Target Realisasi Capaian (%)

1. Meningkatnya produksi tanaman pangan dan holtikultura, perkebunan dan peternakan yang berorientasi pasar

Nilai tukar petani % 99 99 100

Produktivitas sektor pertanian

ton/ha 46,61 50,29 108,13

Jumlah produksi tanaman pangan

ton 101,630 160,085 157,52

PDRB sektor pertanian

% 40,08 40,08 100

Meningkatnya produksi, produktivitas dan mutu hasil perikanan

Jumlah produksi perikanan budidaya

ton 13.148,4 3.209,99 101,96

Jumlah produksi hasil olahan perikanan

ton 5 52 104

Meningkatnya aktivitas pengembangan perikanan tangkap yang berwawasan lingkungan

Jumlah produksi hasil tangkap

ton 10.671,4 9.274 86,905

Jumlah pokmaswas yang terbina

klmpk 6 10 166,67

2. Meningkatnya pertumbuhan sektor industri

Presentase produk IKM yang diproduksi

% 50 50 100

Jumlah jenis produk kerajinan IKM yang dipromosikan

jenis 4 4 100

Meningkatnya kualitas dan produktivitas koperasi dan UMKM

Jumlah koperasi sehat

unit 50 25 50

Jumlah anggota koperasi sehat

orang 5.674 2.838 50

3. Meningkatnya citra pariwisata dan obyek wisata alam/ budaya kabupaten Poso yang dikelola menjadi daerah tujuan wisata

Jumlah kunjungan wisatawan

org 49.000 52.830 107,81

Jumlah promosi wisata yang dilakukan

keg 7 7 100

Jumlah kemitraan sektor pariwisata

mitra 5 5 100

4. Meningkatnya pemerataan dan kualitas pendidikan masyarakat

APM SD/MI % 91,80 85,22 92,84

APM SMP/MTs % 71,88 52,88 73,58

APM SMA/SMK % 63,76 42,59 66,80

43

BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Kabupaten Poso

Tahun 2016

APS SD/MI % 0,05 0,0025 0,05

APS SMP/MTs % 0,08 0,0064 0,08

APS SMA/SMK % 0,20 0,04 0,20

Rasio guru terhadap siswa SD/MI

gr:sw 1:15 1:1,5 10,01

Rasio guru terhadap siswa SMP/MTs

gr:sw 1:16 1:1,84 11,53

Rasio guru terhadap siswa SMA/SMK

gr:sw 1:15 1:1,71 11,41

Angka melek huruf % 99,89 99,03 99,14

Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat

Usia harapan hidup % 68,99 70 101,46

Cakupan pelayanan dasar masyarakat miskin

orang 101.645 129.000 126,91

Jumlah pkm dan pustu dan jaringan yang dibangun di kecamtan

unit 1 1 100

Jumlah kasus kematian bayi pertahun

kasus 54 54 100

Jumlah kasus kematian ibu pertahun

kasus 7 7 100

Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan

kasus 32 32 100

Cakupan desa siaga aktif

desa 170 87 51,29

Cakupan penyakit menular yang ditangani

% 100 100 100

Cakupan pravalensi schistosomiasis

% <1 0,54 100

Cakupan Desa UCI % 170 161 94,7

Cakupan KLB % 2 2 100

Meningkatnya pelayanan kependudukan dalam rangka peningkatan kualitas penduduk

Jumlah penduduk ber- KTP terhadap jumlah penduduk yang seharusnya ber KTP

% 213.053 101.671 83,54

44

BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Kabupaten Poso

Tahun 2016

Meningkatnya kualitas sumber daya dan taraf hidup perempuan dan anak

Persentase SDM pendampingan dan korban kekerasan

% 50 50 100

Rasio KDRT Kdrt : jlh pddk

155 : 231.000

155 : 231.000

100

Meningkatnya kualitas perhubungan, komunikasi dan informasi

Presentase lampu pengatur lalulintas yang berfungsi dengan baik

unit 12 12 100

Ratio angkutan armada umum dengan jumlah penduduk /10.000

% 10,84 10,84 100

Meningkatnya keberdayaan masyarakat perdesaan

Jumlah lembaga organisasi yang diberdayakan

lmbg 3 3 100

Jumlah kelompok usaha masyarakat yang mengikuti gelar teknologi tepat guna

klmpk 1 1 100

Berkembangnya lembaga ekonomi peredesaan

Jumlah pengelola bumdes yang mengikuti bimtek manajemen bumdes

orang 185 250 135

Meningkatnya promosi dan iklim investasi di Kabupaten Poso

Jumlah investor yang menanamkan modal di kabupaten poso

Persh. 3 0 0

Jumlah investasi di Kabupaten poso

Rp (000)

92.000.000.000

441.023.000.000

479,38

Tersusunnya peta potensi investasi daerah

izin 1.332 2.295 219,6

Meningkatnya ketersediaan dan kemandirian pangan masyarakat

Presentase desa dengan status daerah rawan pangan

% 25,61 25,3 98,78

Cadangan pangan pemerintah

ton 50 50 100

Cadangan pangan masyarakat

ton 125 125 100

Skor pola pangan harapan

skor 90 80,9 89,88

Tersedianya produk tata ruang yang sesuai dengan perkembangan wilayah

Jumlah Perda yang mengakomodasi rencana tata ruang kabupaten Poso

dok. 2 0 0

Meningkatnya kualitas SDA dan Lingkungan Hidup

Presentase jumlah usaha / kegiatan wajib amdal / UKL / UPL

% 13,33 40 300

45

BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Kabupaten Poso

Tahun 2016

Presentase sumber air yang di pantau

% 15,38 15,38 100

Meningkatnya produksi hasil hutan yang memperhatikan fungsi kelestarian hutan

Jumlah produksi hasil hutan kayu

kubik 1.000 1.000 100

Presentase luas lahan kritis yang direhabilitasi di dalam dan diluar kawasan hutan

ha 100 100 100

5 Terwujudnya pelaporan yang akuntabel

Presentase penyelesaian jumlah dan nilai rekomendasi temuan pemeriksaan eksternal yang telah ditindak lanjuti

% 80 78 97,50

Presentase penyelesaian jumlah dan nilai rekomendasi temuan pemeriksaan inspektorat yang telah ditindak lanjut

% 80 72 90,00

Terciptanya aparatur PNS yang memiliki kompetensi dan berdedikasi sesuai dengan kebutuhan formasi daerah

Jumlah formasi CPNS yang dipenuhi sesuai dengan alokasi yang diberikan

orang 94 0 0

Persentase Pegawai Yang Menduduki Jabatan

orang 898 70 7,8

Jumlah dokumen database PNS Kabupaten Poso

dok 1 1 100

Terciptanya tata kelola pemerintah yang tertib dan akuntabel

Jumlah perda yang disahkan

dok 14 14 100

Jumlah perbub yang disahkan

dok 48 48 100

Optimalisasi PAD Presentase PAD terhadap total pengeluaran APBD

% 5,20 7,15 137,50

Presentase potensi PAD yang dapat digali

% 60 86,74 144,57

Dari uraian capaian kinerja indikator kinerja utama, bila diukur dengan menggunakan skala pengukuran ordinal yang dikelompokkan sebagai berikut :

85 s/d 100 : Sangat Berhasil

46

BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Kabupaten Poso

Tahun 2016

70 s/d <85 : Berhasil 55 s/d <70 : Cukup Berhasil 0 s/d 55 : Kurang Berhasil

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja pemerintah daerah tahun 2016, maka diperoleh bahwa Capaian Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Poso mencapai 81,17 % yang berarti bahwa capaian kinerja dianggap Berhasil.

Adapun pencapaian indikator kinerja daerah berdasarkan sasaran strategis dengan menggunakan skala pengukuran ordinal secara terukur dapat dilihat dalam uraian sebagai berikut :

Tabel. 3.2CAPAIAN KINERJA SASARAN KABUPATEN POSO TAHUN 2016

No Sasaran Strategis

Indikator Utama Target Realisasi Capaian (%)

Interval (%)<55

55-<70

70-<85

85-100>

1. Meningkatnya produksi tanaman pangan dan holtikultura, perkebunan dan peternakan yang berorientasi pasar

Nilai tukar petani

99 99 100 √

Produktivitas sektor pertanian

46,61 50,29 108,13 √

Jumlah Jumlah produksi produksi tanaman tanaman panganpangan

101,630101,630 160,085160,085 157,52157,52 √√

PDRB sektor pertanian

40,08 40,08 100,00 √

Meningkatnya produksi, produktivitas dan mutu hasil perikanan

Jumlah produksi perikanan budidaya

13.148,4 3.209,99 101,96 √

Jumlah produksi hasil olahan perikanan

5 52 104 √

Meningkatnya aktivitas pengembangan perikanan tangkap yang berwawasan lingkungan

Jumlah produksi hasil tangkap

10.671,4 9.274 86,905 √

Jumlah pokmaswas yang terbina

6 10 166,67 √

Rata - rata capaian sasaran kesatu 115,57 √2. Meningkatnya

pertumbuhan sektor industri

Prosentase produk IKM yang

50 50 100 √

47

BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Kabupaten Poso

Tahun 2016

diproduksi Jumlah jenis

produk kerajinan IKM yang dipromosikan

4 4 100 √

Meningkatnya kualitas dan produktivitas koperasi dan UMKM

Jumlah koperasi sehat

50 25 50 √

Jumlah anggota koperasi sehat

5.674 2.838 50 √

Rata - rata capaian kedua 75 √3. Meningkatnya

citra pariwisata dan obyek wisata alam/ budaya kabupaten Poso yang dikelola menjadi daerah tujuan wisata

Jumlah kunjungan wisatawan

49.000 52.830 107,81 √

Jumlah promosi wisata yang dilakukan

7 7 100 √

Jumlah kemitraan sektor pariwisata

5 5 100 √

Rata - rata capaian sasaran ketiga 102,67 √4. Meningkatnya

pemerataan dan kualitas pendidikan masyarakat

APM SD/MI 91,80 85,22 92,84 √ APM SMP /

MTs71,88 52,88 73,58 √

APM SMA / SMK

63,76 42,59 66,80 √

APS SD/MI 0,05 0,0025 0,05 √ APS SMP/MTs 0,08 0,0064 0,08 √ APS SMA /

SMK0,20 0,04 0,20 √

Rasio guru terhadap siswa SD/MI

1:15 1:1,5 10,01 √

Rasio guru terhadap siswa SMP / MTs

1:16 1:1,84 11,53 √

Rasio guru terhadap siswa SMA / SMK

1:15 1:1,71 11,41 √

Angka melek huruf

99,89 99,03 99,14 √

Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat

Usia harapan hidup

68,99 70 101,46 √

Cakupan pelayanan dasar masyarakat miskin

101.645 129.000 126,91 √

Jumlah pkm dan pustu dan jaringan yg dibangun di kecamatan

1 1 100 √

Jumlah kasus 54 54 100 √

48

BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Kabupaten Poso

Tahun 2016

kematian bayi/tahun

Jlh kasus kematian ibu/tahun

7 7 100 √

Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan

32 32 100 √

Cakupan desa siaga aktif

170 87 51,29 √

Cakupan penyakit menular yang ditangani

100 100 100 √

Cakupan pravalensi schistosomiasis

<1 0,54 100 √

Cakupan Desa UCI

170 161 94,7 √

Cakupan KLB 2 2 100 √Meningkatnya pelayanan kependudukan dalam rangka peningkatan kualitas penduduk

Ratio penduduk ber KTP terhadap jumlah penduduk yang seharusnya ber KTP

213.053 101.671 83,54 √

Meningkatnya kualitas sumber daya dan taraf hidup pr dan anak

Persentase SDM pendampingan dan korban kekerasan

50 50 100,00 √

Ratio KDRT 155:231.000

155 : 231.000

100,00 √

Meningkatnya kualitas perhubungan, komunikasi dan informasi

Presentase lampu pengatur lalulintas yg berfungsi dengan baik

12 12 100,00 √

Ratio angkutan armada umum dengan jumlah penduduk /10.000

10,84 10,84 100 √

Meningkatnya keberdayaan masyarakat perdesaan

Jumlah lembaga organisasi yang diberdayakan

3 3 100 √

Jumlah kelompok usaha masyarakat yang mengikuti gelar teknologi

1 1 100 √

49

BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Kabupaten Poso

Tahun 2016

tepat guna

Berkembang-nya lembaga ekonomi perdesaan

Jumlah pengelola bumdes yang mengikuti bimtek manajemen bumdes

185 250 135 √

Meningkatnya promosi dan iklim investasi di Kabupaten Poso

Jumlah investor yang menanamkan modal di kabupaten poso

3 0 0 √

Jumlah investasi di Kabupaten poso

92.000.000.000

441.023.000.000

479,38 √

Tersusunnya peta potensi investasi daerah

1.332 2.295 219,6 √

Meningkatnya ketersediaan dan kemandirian pangan masyarakat

Presentase desa dengan status daerah rawan pangan

25.61 25,3 98,78 √

Cadangan pangan pemerintah

50 50 100,00 √

Cadangan pangan masyarakat

125 125 100,00 √

Skor pola pangan harapan

90 80,9 89,88 √

Tersedianya produk tata ruang yang sesuai dengan perkembangan wilayah

Jumlah Perda yang mengakomodasi rencana tata ruang kab. Poso

2 0 0 √

Meningkatnya kualitas SDA dan Lingkungan Hidup

Prosentase jumlah usaha / kegiatan wajib amdal UKL / UPL

13,33 40 300,00 √

Presentase jumlah sumber yang dipantau

15,38 15,38 100 √

Meningkatnya produksi hasil hutan yg

Jumlah produksi hasil hutan kayu

1.000 1.000 100 √

50

BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Kabupaten Poso

Tahun 2016

memperhatikan fungsi pelestarian hutan

Presentase luas lahan kritis yang direhabilitasi di dalam dan di luar kawasan hutan

100 100 100 √

Rata - rata capaian sasaran keempat 96,24 √5 Terwujudnya

pelaporan yang akuntabel

Persentase penyelesaian jumlah dan nilai rekomendasi temuan pemeriksaan eksternal yang telaf ditindak lanjuti

80 78 97,50 √

Persentase penyelesaian jumlah dan nilai rekomendasi temuan pemeriksaan inspektorat yang telaf ditindak lanjuti

80 72 90,00 √

Terciptanya aparatur PNS yang memiliki kompetensi dan berdedikasi sesuai dengan kebutuhan formasi daerah

Jumlah formasi CPNS yang dipenuhi sesuai dengan alokasi yang diberikan

94 0 0 √

Persentase pegawai yang menduduki jabatan

898 70 7,8 √

Jumlah dokumen database PNS Kabupaten Poso

1 1 100 √

Terciptanya tata kelola pemerintah yang tertib dan akuntabel

Jumlah perda yang disahkan

14 14 100 √

Jumlah perbub yang disahkan

48 48 100 √

Optimalisasi PAD

Prosentase PAD terhadap total pengeluaran APBD

5,20 7,15 137,50 √

Presentase 60 86,74 144,57 √

51

BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Kabupaten Poso

Tahun 2016

potensi PAD yang dapat digali

Rata - rata capaian sasaran kelima 86,37 √

Dari hasil pengukuran ordinal Pemerintah Daerah Kabupaten Poso tentang penetapan indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), jumlah sasaran 22 dengan 65 Indikator, dapat dilihat pencapaian persasaran sesuai kelas interval sebagai berikut :

Tabel. 3.3KELAS INTERVAL

No PREDIKAT SASARAN1 Sangat Berhasil 162 Berhasil 23 Cukup Berhasil 04 Kurang Berhasil 4

Jumlah 22

(2) Perbandingan Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun 2015 dengan Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun 2016 Adapun gambaran perbandingan antara realisasi serta capaian kinerja tahun 2015 dan realisasi serta capaian kinerja tahun 2016 diuraiankan pada tabel berikut ini :

Tabel.3.4PERBANDINGAN REALISASI KINERJA SERTA CAPAIAN KINERJA TAHUN

2015 DENGAN REALISASI KINERJA SERTACAPAIAN KINERJA TAHUN 2016

No Sasaran Strategis

Indikator Utama Realisasi 2015

Capaian (%)

2015

Realisasi 2016

Capaian (%)

20161. Meningkatnya

produksi tanaman pangan dan holtikultura,

Nilai tukar petani 98,87% 99,87 99 100 Produktivitas sektor

pertanian44,89 ton 92,63 50,29 108,13

Jumlah produksi tanaman pangan

104,3 ton 76,58 160,085 157,57

52

BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Kabupaten Poso

Tahun 2016

perkebunan dan peternakan yang berorientasi pasar

PDRB sektor pertanian 146,33% 69,63 40,08 100

Meningkatnya produksi, produktivitas dan mutu hasil perikanan

Jumlah produksi perikanan budidaya

11.583,16 ton

69,63 3.209,99 101.96

Jumlah produksi hasil olahan perikanan

0 0 52 104

Meningkatnya aktifitas pengembangan perikanan tangkap yang berwawasan lingkungan

Jumlah produksi hasil tangkap

10,018 ton

96,16 9.274 86,905

Jumlah pokmas yang terbina

0 0 10 166,67

2. Meningkatnya Pertumbuhan sektor industri

Presentase IKM yang diproduksi

0 0 50 100

Jumlah jenis produk kerajinan IKM yang dipromosi

0 0 4 100

Meningkatnya kualitas dan produksifitas koperasi dan UMKM

Jumlah koperasi sehat 280unit 104,87 25 100

Jumlah anggota koperasi sehat

0 0 2.838 50

3. Meningkatnya citra pariwisata dan obyek wisata alam/ budaya kabupaten Poso yang dikelola menjadi daerah tujuan wisata

Jumlah kunjungan wisatawan

52.830% 264,15 52.830 org

107,81

Jumlah promosi wisata yang dilakukan

7 jenis 63,64 7 keg 100

Jumlah kemitraan sektor pariwisata

5 unit 100 5 mitra 100

4. Meningkatnya pemerataan dan kualitas pendidikan masyarakat

APM SD/MI 91,78% 100,47 85,22 92,84 APM SMP/MTs 70,49% 95,06 52,88 73,58 APM SMA/SMK 60,66% 90,34 42,59 66,80 APS SD/MI 0% 0 0,0025 0,05 APS SMP/MTs 0,09% 47,37 0,0064 0,08 APS SMA/SMK 0,24% 30,00 0,04 0,20 Rasio guru terhadap

siswa SD/MI1:14 93,33 1:1,5 10,01

Rasio guru terhadap siswa SMP/MTs

1:15 93,75 1:1,84 11,53

Rasio guru terhadap siswa SMA/SMK

1:16 106,67 1:1,71 11,41 Angka melek huruf 99,89% 100,14 99,03 99,14

Meningkatnya derajat

Usia harapan hidup 69,99% 106,50 70 101,46 Cakupan pelayanan 100 100 129.000 126,91

53

BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Kabupaten Poso

Tahun 2016

kesehatan masyarakat

dasar masyarakat miskin

Jlh pkm dan pustu dan jaringan yg dibangun di kecamatan

3 unit 27,27 1 100

Jlh kasus kematian bayi/tahun

46 kasus 148,39 54 100

Jlh kasus kematian ibu/tahun

9 kasus 100 7 100

Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan

100% 100 32 100

Cakupan desa siaga aktif

59,28% 126,13 87 51,29

Cakupan penyakit menular yang ditangani

100% 100 100 100

Cakupan pravalensi schistosomiasis

1,42 142 0,54 54

Cakupan Desa UCI 78 78 161 94,7 Cakupan KLB 100 100 2 100

Meningkatnya pelayanan kependudukan dalam rangka peningkatan kualitas penduduk

Ratio penduduk ber KTP terhadap jumlah penduduk yang seharusnya ber KTP

117.436 69,40 101.671 83,54

Meningkatnya kualitas sumber daya dan taraf hidup perempuan dan anak

Persentase SDM pendampingan dan korban kekerasan

0 0 50 100

Ratio KDRT 0 0 155:231.000

100

Meningkatnya kualitas perhubungan, komunikasi dan informasi

Presentase lampu pengatur lalulintas yg berfungsi dengan baik

77,78% 77,78 12 unit 100

Ratio angkutan armada umum dengan jumlah penduduk per 10.000

11,12% 100 10,84% 100

Meningkatnya keberdayaan masyarakat perdesaan

Jumlah lembaga organisasi yang diberdayakan

0 0 3 100

Jumlah kelompok usaha yang mengikuti gelar TTG

0 0 1 100

Berkembangnya lembaga ekonomi perdesaan

Jumlah pengelola bumdes yang mengikuti bimtek manajemen bumdes

0 0 250 135

Meningkatnya promosi dan iklim investasi di Kabupaten Poso

Jumlah investor yang menanamkan modal di kabupaten poso

2 prsh 100 0 0

Jumlah investasi di Kabupaten poso

255.000.000

71,57 441.023.000.000

479,38

Tersusunnya peta potensi investasi daerah

1 100 2.295 219,6

Meningkatnya ketersediaan

Presentase desa dengan status daerah

24.274 94,67 25,3 98,78

54

BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Kabupaten Poso

Tahun 2016

dan kemandirian pangan asyarakat

rawan pangan

Cadangan pangan pemerintah

30 ton 60 50 100

Cadangan pangan masyarakat

217 ton 173,6 125 100

Skor pola pangan harapan

93,08 skor

103,42 80,9 89,88

Tersedianya produk tata ruang yang sesuai dengan perkembangan wilayah

Jumlah Perda yang mengakomodasi rencana tata ruang kab. Poso

0 0 0 0

Meningkatnya kualitas SDA dan Lingkungan Hidup

Presentase Usaha atau kegiatan wajib amdal / UKL /UPL

48% 533,33 40 300

Presentase jumlah sumber air yang dipantau

75% 100 15,38 100

Meningkatnya produksi hasil hutan yg memperhatikan fungsi pelestarian hutan

Jumlah produksi hasil hutan kayu

0 0 1.000 kubik

100

Presentase luas lahan kritis yang direhabilitasi didalam dan luar kawasan hutan

0 0 100 100

5 Terwujudnya pelaporan yang akuntabel

Persentase penyelesaian jumlah dan nilai rekomendasi temuan pemeriksaan eksternal yang ditindak lanjuti

83,02 83,02 78 97,50

Persentase penyelesaian jumlah dan nilai rekomendasi temuan pemeriksaan inspektorat yang ditindak lanjuti

48,11 48,11 72 90,00

Terciptanya aparatur PNS yang memiliki kompetensi dan berdedikasi sesuai dengan kebutuhan formasi daerah

Jumlah formasi CPNS yang dipenuhi sesuai dengan alokasi yang diberikan

0 0 0 0

Persentase Pegawai Yang Menduduki Jabatan sesuai standar kompetensi

100 142,86 70 7,8

Jlh dokumen database PNS Kabupaten Poso

0 0 1 100

Terciptanya tata kelola pemerintah yang tertib dan akuntabel

Jumlah perda yang disahkan

50 dok 100 14 dok 100

Jumlah perbub yang disahkan

100 dok 100 48 dok 100

55

BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Kabupaten Poso

Tahun 2016

Optimalisasi PAD

Presentase PAD terhadap total pengeluaran APBD

1:17 152,94 7,15 137,50

Prosentase Potensi PAD yang dapat digali

99,59 % 99,59 86,74 144,57

Capain Rata-Rata 98,49 81,17

Dari tabel diatas dapat digambarkan bahwa capaian kinerja tahun 2015 sebesar 98,49 % dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah menurun dibandingkan realisasi tahun 2016 sebesar 81,17%, yang berarti menurun sebesar 17,32%. Hal ini dikarenakan pada tahun 2016 terjadi penurunan pada sektor perikanan, yakni produksi hasil tangkap, produktifitas koperasi dan UKM yakni pada penurunan pada jumlah koperasi sehat dan sektor pendidikan dengan menurunnya angka partisipasi murni SD/MI, SMP/MTs dan SMU/SMK serta beberapa sektor lainnya.

(3)Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan Kinerja Meningkatkan produksi tanaman pangan dan holtikultura,

perkebunan dan peternakan yang berorientasi pasar, meningkatnya produksi, produktivitas dan mutu hasil perikanan yang berwawasan lingkungan, meningkatkan nilai penjualan hasil produksi dan hasil olahan tanaman pangan, holtikultura, tanaman keras, peternakan dan perikanan tingkat lokal dengan capaian sasaran 100% hal ini disebabkan karena meningkatnya produktivitas di sektor pertanian, perikanan budidaya dan produksi dan mutu hasil perikanan, sementara nilai tukar petani mengalami kenaikan sebesar 0,87 %.

Pertumbuhan sektor industri, serta peningkatan produktifitas koperasi dan UKM mendorong kenaikan yang semula pada tahun 2015 tidak dilaksanakan akan tetapi pada tahun 2016 dapat dicapai dengan capaian sebesar 75%.

Disektor pariwisata terjadi penurunan yang sangat dramatis, dari 264,15 % jumlah kunjungan wisata pada tahun 2015, menurun menjadi 100%, hal ini disebabkan jumlah promosi pariwisata

56

BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Kabupaten Poso

Tahun 2016

menurun serta jumlah kemitraan disektor pariwisata mengalami kelesuhan.

Disektor pendidikan capaian angka partisipasi murni 2016 mengalami penurunan dari 100,47 % menjadi 92,84 % yang artinya capaian untuk peningkatan angka partisipasi murni untuk kabupaten poso menurun dikarenakan seluruh anak usia sekolah yang tidak bersekolah menurun atau hampir seluruh anak usia sekolah telah bersekolah, sebagaimana diketahui presentase jumlah anak pada kelompok usia sekolah tertentu yang sedang bersekolah pada jenjang pendidikan yang sesuai dengan usianya terhadap jumlah seluruh anak pada kelompok usia sekolah pendidikan kabupaten poso berkurang, sementara ratio antara guru dan murid yang semula perbandingan guru dan murid 1 : 15 pada tahun 2015, sementara tahun 2016 1 : 11, yang berarti jumlah murid berkurang dibanding guru, dan untuk angka melek huruf capaian 100,14 % tahun 2015 menjadi 99,14 % tahun 2016, yang artinya jumlah angka melek huruf untuk kabupaten poso mengalami penurunan.

Derajat kesehatan masyarakat; untuk usia harapan hidup kabupaten poso pada tahun 2015 ditargetkan 69,99 tahun naik pada tahun 2016 menjadi 70 tahun hal ini disebabkan untuk Kabupaten Poso tingkat pelayanan kesehatan sudah mengalami peningkatan diterapkannya pola hidup sehat kepada masyarakat. Sementara jumlah kasus kematian bayi dan ibu melahirkan pertahun mengalami penurunan dari tahun 2015 sebanyak 9 kasus, pada tahun 2016 hanya terdapat 7 kasus. Untuk penanggulangannya dengan mengupayakan kehadiran dokter disetiap puskesmas secara terus - menerus melalui dokter kontrak pemerintah pusat (PTT) dan dokter kontrak pemerintah daerah dan mengupayakan pencegahan pendarahan bagi ibu hamil, meningkatkan keterampilan, petugas penolong persalinan dalam upaya menangani pendarahan ibu hamil serta meningkatkan kewaspadaan serta system rujukan yang lebih cepat dan

57

BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Kabupaten Poso

Tahun 2016

mendapat penanganan kedaruratan kebidanan di pusat rujukan secara cepat.

Pelayanan kependudukan dalam rangka peningkatan kualitas penduduk; rasio penduduk ber-KTP terhadap jumlah penduduk yang seharusnya ber-KTP pada tahun 2015 mencapai 69,40%, pada tahun 2016 naik menjadi 83,54% yang berarti penduduk kabupaten poso sebagian besar telah ber-KTP.

Optimalisasi PAD mengalami penurunan sebesar dari tahun 2015 sebesar 152,94 %, pada tahun 2016 menjadi 137,50 % semntara untuk potensi PAD mengalami peningkatan.

(4) Program dan Kegiatan yang menunjang Keberhasilan Pencapaian KinerjaDalam melaksanakan pembangunan Kabupaten Poso Tahun 2015, pencapaian kinerja ditunjang dengan program dan kegiatan yang dibagi dari urusan wajib dan urusan pilihan, antara lain : Urusan Wajib

1) Urusan Pendidikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Program Pendidikan Non Formal dan Informal; Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

dan Pendidikan Menengah; Program Pendidikan Menengah; Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga

Kependidikan; Program Pengembangan Nilai Budaya; Program Pengelolaan Kekayaan Budaya; dan Program Pengembangan Keragaman Budaya.

2) Urusan Kesehatan Dinas Kesehatan

Program Obat dan Pembekalan Kesehatan; Program Upaya Kesehatan Masyarakat;

58

BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Kabupaten Poso

Tahun 2016

Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Program Perbaikan Gizi Masyarakat; Program Pengembangan Lingkungan Sehat; Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit

Menular; Program Stadarisasi Pelayanan Kesehatan; Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana

Prasarana Puskesmas / Puskesmas Pembantu dan Jaringannya;

Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan; Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak dan

Balita; Program Peningkatan Layanan Kesehatan Lansia; Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan

Makanan; dan Program Pertolongan Persalinan Bagi Ibu dan Balita.

Rumah Sakit Umum Daerah Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan; Program Pengadaan Peningkatan Sarana dan Prasarana

Rumah Sakit / Rumah Sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru-Paru / Rumah Sakit Mata; dan

Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan.

3) Pekerjaan Umum Dinas Pekerjaan Umum

Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya;

Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan SDA lainnya;

Program Pengendalian Banjir; Program Pembangunan Jalan dan Jembatan;

59

BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Kabupaten Poso

Tahun 2016

Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan; Program Tanggap Darurat Jalan dan Jembatan; Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Cipta Karya; Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum

dan Air Limbah; Program Pembangunan Saluran Drainase / Gorong-

Gorong; Program Perencanaan Tata Ruang; Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang; Program Pemanfaatan Ruang; dan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Kebinamargaan.

4) Perumahan Dinas Perumahan dan Kebersihan Kota

Program Pengelolaan Areal Pemakaman; Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan

Persampahan; Program Pemeliharaan Rutin Berkala Kendaraan Dinas

Operasional; Program Pembangunan Saluran Drainase / Gorong-

Gorong; Program Pembangunan Jalan; Program Fasilitasi dan Stimulasi Pembangunan

Perumahan Mayarakat; Program Sarana dan Prasarana Rumah Sederhana Sehat;

dan Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau.

Kantor Pemadam Kebakaran Program Peningkatan Disiplin Aparatur; Program Peningkatan Sumber Daya Aparatur; dan Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan

60

BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Kabupaten Poso

Tahun 2016

Bahaya Kebakaran

5) Perencanaan Pembangunan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Program Perencanaan Pembangunan Daerah; Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat

Tumbuh; Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan

Perencanan Pembangunan Daerah; Program Pengembangan Data dan Informasi; dan Program Perencanaan Tata Ruang.

6) Perhubungan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitasi Perhubungan;

Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ;

Program Peningkatan Pelayanan Angkutan; Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan

Media Masa; Program Pembangunan Sarana dan Prasarana

Perhubungan; Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas; dan Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan

Bermotor.

7) Lingkungan Hidup Badan Lingkungan Hidup

Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan;

Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup;

61

BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Kabupaten Poso

Tahun 2016

Program Perlindungan Konservasi Sumber Daya Alam; dan

Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.

8) Kependudukan dan Catatan Sipil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Program Penataan Administrasi Kependudukan

9) Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak

dan KB Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan

Gender Dalam Pembangunan; Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan

Perempuan; Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas

Anak; Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan

Gender dan Anak; Program Keluarga Berencana; dan Program Kesehatan Reproduksi Remaja.

10) Sosial Dinas Sosial

Program Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial; Program Pembinaan Penyandang Cacat dan Trauma; Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial; Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan

Sosial; Program Pemberdayaan Fakir Miskin dan KAT dan

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya;

62

BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Kabupaten Poso

Tahun 2016

11) Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja;

Program Peningkatan Kesempatan Kerja; Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga

Ketenagakerjaan; Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi; dan Program Transmigrasi Lokal.

12) Koperasi dan UMKM Dinas Koperasi, UMKM dan Perindag

Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah Yang Kondusifk;

Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan;

Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah;

Program Industri Kecil dan Menengah; Program Pengembangan Kewirausahaan dan

Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah; Program Peningkatan Efisien Perdagangan Dalam

Negeri; Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pasar; dan Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima; dan Program Pengembangan dan Revitalasi Pasar.

13) Penanaman Modal Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu

Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi; Program Peningkatan Iklim Investasi dan Rehabilitasi

Investasi; dan Program Peningkatan Pelayanan Perizinan.

63

BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Kabupaten Poso

Tahun 2016

14) Kepemudaan dan Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga

Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan; dan Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga.

15) Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik

Program Pemeliharaan Kantranstibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal;

Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan; Program Kemitraan Pengembangan Wawasan

Kebangsaan; dan Program Pendidikan Politik Masyarakat.

Kantor Polisi Pamong Praja Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan

Lingkungan; dan Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan

Tindak Kriminal.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban

Bencana Alam; Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan

Sosial; dan Program Rencana Kegiatan Pembangunan Daerah Rawan

Bencana.

16) Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sekretariat Daerah

64

BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Kabupaten Poso

Tahun 2016

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan capain Kinerja dan Keuangan;

Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah / Wakil Kepala Daerah;

Program Penataan Daerah Otonomi Baru; Program Fasilitasi Percepatan Pelayanan Administrasi

Terpadu Kecamatan; Program Pengkhayatan dan Pengembangan Nilai-Nilai

Keagamaan; Program Peningkatan Pelayanan Kehidupan Beragama; Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan

Perdagangan; Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal; Program Penataan, Penguasaan, Pemilikan,

Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah; Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan

Media Massa; Program Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi

dan Informasi; Program Kerjasama Informasi dan Media Massa; Program Penataan Perundang-Undangan; Program Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah / WKD; Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan

capain Kinerja dan Keuangan; Program Penataan Perundang-Undangan; Program Peningkatan Kelembagaan Daerah.

Badan Pengelola Keuangan dan Aset daerah Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan

Keuangan Daerah; Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan

Keuangan Kabupaten / Kota; dan Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan

65

BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Kabupaten Poso

Tahun 2016

Keuangan Desa.

Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan

Rakyat Daerah / Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah.

Dinas Pendapatan Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan

Keuangan Daerah.

Inspektorat Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan

Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH; dan Program Peningkatan Profesional Tenaga Pemeriksa dan

Aparatur Pengawasan.

Badan Kepegawaian Daerah dan Reformasi Birokrasi Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

17) Ketahanan Pangan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan

Program Kesejahteraan Petani; Program Peningkatan Kesejahteraan Petani; Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian /

Perkebunan Lapangan.

18) Pemberdayaan Masyarakat Desa Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa

Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan;

Program Pengembangan Lembaga Ekonomi

66

BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Kabupaten Poso

Tahun 2016

Pedesaan; dan Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam

Pembangunan Desa.

19) Kearsipan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi

Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan; Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen /

Arsip Daerah; Program Pemeliharaan Rutin / Berkala Sarana dan

Prasarana Kearsipan; Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi;

dan Program Pengembangan Budaya Baca dan

Pembinaan Perpustakaan.

Urusan Pilihan 1) Pertanian

Dinas Pertanian dan Perkebunan Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/

Perkebunan; Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi

Pertanian / Perkebunan; Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian /

Perkebunan; dan Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan.

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit

Ternak; dan Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan.

2) Kehutanan

67

BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Kabupaten Poso

Tahun 2016

Dinas Kehutanan Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan; Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya

Hutan; dan Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan.

Kantor Pengelolaan Hutan Produksi Model Sintuwu Maroso Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan; dan Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya

Hutan.

3) Energi dan Sumber Daya Mineral Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral

Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan;

Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat Yang Berpotensi Merusak Lingkungan; dan

Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan.

4) Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata; Program Pengembangan Destinasi Pariwisata; Program Pengembangan Kemitraan; dan Program Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Seni

Budaya.

5) Kelautan dan Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan

Program Pengembangan Budidaya Perikanan; Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran

68

BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Kabupaten Poso

Tahun 2016

Produksi Perikanan. Program Pengembangan Perikanan Tangkap; dan Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir.

B. REALISASI KEUANGANRealisasi pencapaian target kinerja keuangan menurut urusan

pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Poso diklasifikasikan menjadi 28 (dua puluh delapan) Bidang yang terdiri dari 19 (sembilan belas) Urusan Wajib dan 5 (lima) Urusan Pilihan dengan 7 (tujuh) bidang, dari sektor Pendapatan ditetapkan anggaran sebesar Rp. 1.376.788.304.239,03 dengan realisasi sebesar Rp. 1.288.049.104.527,49 dan pencapaian rata-rata 93,55% dan Belanja sebesar Rp. 1.406.329.054.272,01 dengan realisasi sebesar Rp. 1.304.819.684.525,55 dan pencapaian rata-rata 92,78%, secara rinci terlihat pada tabel berikut :

Tabel : 3.5PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN POSO

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAHTAHUN ANGGARAN 2016

Kode Rek. Uraian

Jumlah (Rp)(%)Anggaran Setelah

Perubahan Realisasi

1 2 3 4 5

1 PENDAPATAN 1.376.788.304.239,03 1.288.049.104.527,49 93,55

1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 105.788.924.702,00 72.847.474.140,46 68,86

1.1.1 Pendapatan Pajak Daerah 10.521.837.725,00 12.327.334.782,24 117,161.1.2 Hasil Retribusi Daerah 9.256.076.794,00 6.913.994.122,00 74,70

1.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

2.958.239.829,00 3.320.638.253,52 112,25

1.1.4 Lain-Lain Pendapatan Hasil Daerah Yang Sah

83.052.770.354,00 50.285.506.982,70 60,55

1.2 DANA PERIMBANGAN 1.086.685.961.000,00 969.488.926.142,00 89,22

1.2.1. Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 28.945.650.000,00 22.409.921.369,00 77,42

69

BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Kabupaten Poso

Tahun 2016

1.2.2 Dana Alokasi Umum 725.610.454.000,00 725.610.454.000,00 0,00

1.2.3 Dana Alokasi Khusus 332.129.857.000,00 221.468.550.773,00 66,68

1.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 184.313.418.537,03 245.712.704.245,03 133,31

1.3.1 Pendapatan Hibah 20.824.236.052,03 20.034.366.052,03 96,211.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi dan

Pemerintah Daerah Lainnya39.537.048.724,00 38.650.074.832,00 97,76

1.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 123.003.667.000,00 186.079.796.600,00 151,281.3.5 Bantuan Keuangan dari Propinsi atau

Pemerintah Daerah Lainnya 948.466.761,00 948.466.761,00 100,00

2 BELANJA 1.406.329.054.272,01 1.304.819.684.525,55 92,78

2.1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 783.368.415.455,40 726.978.981.328,31 92,80

2.1.1 Belanja Pegawai 612.899.951.371,40 562.677.543.220,00 91,812.1.2 Belanja Bunga 28.654.700,00 6.425.897,31 22,43

2.1.4 Belanja Hibah 10.971.510.261,00 10.666.799.328,00 97,222.1.5 Belanja Bantuan Sosial 140.500.000,00 67.750.000,00 48,22

2.1.6 Belanja Bagi Hasil kepada Propinsi / Kabupaten / Kota dan Pemerintah Desa

1.798.446.250,00 1.798.446.250,00 100,00

2.1.7 Belanja Bantuan Keuangan kepada Propinsi / Kabupaten / Kota dan Pemerintahan Desa

156.529.352.873,00 151.528.495.033,00 96,81

2.1.8 Belanja Tidak Terduga 1.000.000.000,00 233.521.600,00 23,35

2.2 BELANJA LANGSUNG 622.960.638.816,61 577.840.703.197,24 92,76

2.2.1 Belanja Pegawai 31.500.292.150,00 30.291.944.495,00 96,16

2.2.2 Belanja Barang dan Jasa 330.951.828.660,61 314.282.213.201,00 94,96

2.2.3 Belanja Modal 260.508.518.006,00 233.266.545.501,24 89,54

SURPLUS/ (DEFISIT) (29.540.750.032,98) (16.770.579.998,06) 56,77

3 PEMBIAYAAN DAERAH

3.1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH 42.669.778.727,26 42,669.778.727,26 100,00

3.1.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya

42.669.778.727,26 42,669.778.727,26 100,00

3.2 PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH 13.129.028.694,28 13.089.028.694,28 100

3.2.2 Penyetoran Modal (Investasi) Pemerintah Daerah

13.034.366.052,03 13.034.366.052,03 100,00

3.2.3 Pembayaran Pokok Hutang 94.662.642,25 54.662.642,25 57,74

PEMBIAYAAN NETTO 29.540.750.032,98 29.580.750.032,98 100,14

SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN TAHUN BERKENAAN

0,00 12.810.170.034,92 0,00

Sumber : Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Poso Tahun 2016

(1) Kondisi dan Kebijakan Anggaran Pendapatan Daerah :a. Kondisi Umum Pendapatan Daerah

Kinerja pendapatan daerah dapat dilihat dari perkembangan realisasi pendapatan asli daerah, dana perimbangan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah. Kebijakan umum anggaran dibidang pendapatan daerah pada perubahan APBD 2016 diarahkan pada upaya peningkatan pendapatan daerah melalui optimalisasi

70

BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Kabupaten Poso

Tahun 2016

pengelolaan pendapatan daerah sesuai potensi dan kewenangan yang ada dengan tetap mengedepankan pertimbangan aspek keadilan dan kemampuan masyarakat

b. Permasalahan Utama Pendapatan Daerah Secara makro, Pendapatan Daerah dipengaruhi oleh

peningkatan Pandapatan Asli daerah, Dana Perimbangan dan lain-lain pendapatan yang sah. Namun permasalahan utama yang harus diantisipasi adalah peningkatan target khususnya untuk Pendapatan Asli Daerah seperti retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain, Pendapatan Asli Daerah yang sah tidak terealisasi sampai akhir tahun anggaran. Keadaan ini apabila terjadi akan menyulitkan belanja daerah yang telah dianggarkan.

Untuk lain-lain pendapatan yang sah khususnya pos dana penyesuaian dan otonomi khusus dan pos bantuan keuangan dari Pemerintah Provinsi harus dibelanjakan sesuai dengan petunjuk pelaksanaan pengalokasian dananya.

c. Estimasi Perubahan Pendapatan DaerahPendapatan pada perubahan Anggaran Pendapatan Belanja

Daerah (APBD) Tahun 2016 yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan dan Lain-Lain Pendapatan Yang Sah, menurun sebesar Rp. 88.739.199.711,54,- atau 93,55% dari realisasi pendapatan pada Anggaran APBD Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp. 1.376.788.304.239,03,- menjadi Rp. 1.288.049.104.527,49,- pada perubahan APBD Tahun Anggaran 2016.

Perubahan target pendapatan pada perubahan APBD tahun anggaran 2016 adalah sebagai berikut :1. Pendapatan Asli Daerah

71

BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Kabupaten Poso

Tahun 2016

Penurunan Pendapatan Asli Daerah (PAD) ini disebabkan oleh beberapa komponen objek / jenis penerimaan sebagai berikut : Pajak Daerah mengalami penurunan. Retribusi Daerah mengalami penurunan. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan

mengalami penurunan. Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah mengalami

penurunan.

2. Dana PerimbanganDana Perimbangan adalah dana yang bersumber dari

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dialokasikan kepada daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Dana perimbangan tahun anggaran 2016 secara keseluruhan mengalami penurunan sebesar Rp. 117.197.034.858,- atau 89,22% dari Dana Perimbangan pada Penetapan Rp. 1.086.685.961.000,- pada Perubahan APBD Tahun Anggaran 2016, hal ini disebabkan oleh beberapa komponen objek / jenis penerimaan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2016 tentang Rincian Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016, diuraikan sebagai berikut : Dana bagi hasil pajak / bagi hasil bukan pajak. Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik

3. Lain-Lain Pendapatan Yang SahLain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah Tahun Anggaran

2016 mengalami kenaikan sebesar Rp. 51.364.919.655,97,- atau 127,87% dari alokasi dana lain-lain pendapatan yang sah pada Penetapan APBD perubahan Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp. 184.313.418.537,03 dengan realisasi sebesar

72

BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Kabupaten Poso

Tahun 2016

Rp. 245.712.704.245,03,-. Secara umum kenaikan dari lain-lain pendapatan yang

syah adalah pada komponen dana penyesuaian dan otonomi khusus sebesar Rp. 63.076.129.600,-

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel Rekapitulasi Pendapatan Daerah pada Perubahan APBD Kabupaten Poso Tahun Anggaran 2016 sebagai berikut :

Tabel : 3.6 PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN POSO

TAHUN 2016

Kode Rek. Uraian

Jumlah (Rp)(%)Anggaran Setelah

Perubahan Realisasi

1 2 3 4 5

1 PENDAPATAN 1.376.788.304.239,03 1.288.049.104.527,49 93,55

1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH

105.788.924.702,00 72.847.474.140,46 68,86

1.1.1 Pendapatan Pajak Daerah 10.521.837.725,00 12.327.334.782,24 117,161.1.2 Hasil Retribusi Daerah 9.256.076.794,00 6.913.994.122,00 74,70

1.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

2.958.239.829,00 3.320.638.253,52 112,25

1.1.4 Lain-Lain Pendapatan Hasil Daerah Yang Sah

83.052.770.354,00 50.285.506.982,70 60,55

1.2 DANA PERIMBANGAN 1.086.685.961.000,00 969.488.926.142,00 89,22

1.2.1. Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak

28.945.650.000,00 22.409.921.369,00 77,42

1.2.2 Dana Alokasi Umum 725.610.454.000,00 725.610.454.000,00 0,00

1.2.3 Dana Alokasi Khusus 332.129.857.000,00 221.468.550.773,00 66,68

1.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH

184.313.418.537,03 245.712.704.245,03 133,31

1.3.1 Pendapatan Hibah 20.824.236.052,03 20.034.366.052,03 96,211.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dari

Propinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya

39.537.048.724,00 38.650.074.832,00 97,76

1.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

123.003.667.000,00 186.079.796.600,00 151,28

1.3.5 Bantuan Keuangan dari Propinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya

948.466.761,00 948.466.761,00 100,00

Sumber : Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Poso Tahun 2016

d. Kebijakan Umum Pendapatan DaerahKebijakan umum anggaran di bidang pendapatan daerah pada

pertumbuhan APBD tahun anggaran 2016 tetap diarahkan pada upaya peningkatan pendapatan daerah melalui optimalisasi pengelolaan pendapatan daerah melalui optimalisasi pengelolaan

73

BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Kabupaten Poso

Tahun 2016

pendapatan daerah sesuai potensi dan keweangan yang ada berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, dengan tetap mengedepankan pertimbangan aspek keadilan dan kemampuan masyarakat.

Karena Pendapatan Daerah yang berasal dari dana perimbangan sangat tergantung dari kebijakan pemerintah pusat, maka penerimaan daerah yang dapat dipacu dan dapat dikendalikan adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD). Seiring dengan meningkatnya kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan kepada daerah guna melayani dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang dapat memenuhi Standar Pelayanan Minimal sehingga tuntutan peningkatan PAD semakin besar. Strategi, arah dan kebijakan yang ditetapkan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah sebagai berikut : Memaksimalkan pemanfaatan asset daerah dan sumber daya alam

dalam rangka meningkatkan daya dukung pembiayaan daerah dan pertumbuhan ekonomi.

Penyesuaian tarif baru dengan didasarkan pada tingkat perekonomian masyarakat, diikuti dengan meningkatkan pelayanan baik dalam pemungutan maupun pengelolaannya.

Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi pemungutan pajak dan retribusi melalui perbaikan manajemen dengan menggunakan system informasi penerimaan daerah yang lebih dapat diandalkan. System informasi dapat menyediakan data menyeluruh yang mencakup jumlah dan potensi data objek pajak dan retribusi.

Meminimalkan kebocoran pemungutan pajak maupun retribusi daerah melalui peningkatan system pemungutan, system pengendalian dan pengawasan atas pemungutan pendapatan asli daerah untuk terciptanya efektivitas dan efisiensi, serta peningkatan kesejahteraan pegawai melalui pemberian insentif biaya pemungutan.

Mencari objek bagi sumber-sumber penerimaan baru yang memiliki potensi yang menguntungkan. Dalam pemungutan objek baru tersebut diupayakan tidak menghambat kinerja

74

BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Kabupaten Poso

Tahun 2016

perekonomian yang ada baik di pusat maupun daerah. Menumbuhkembangkan iklim yang sehat di BUMD sehingga

mampu memberikan kontribusi optimal bagi pendapatan daerah dan mengoptimalkan pengelolaan asset dan kekayaan daerah agar dapat memberikan nilai tambah bagi pendapatan daerah.

(2) Kondisi dan Kebijakan Anggaran Belanja Daeraha. Kondisi Umum Anggaran Belanja Daerah

Dalam rangka pencapaian visi dan misi daerah, maka Pemerintah Daerah akan mengerahkan seluruh alat dan perangkat kebijakan belanja daerah yang diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah.

Terkait hal tersebut, maka dalam melakukan belanja daerah Pemerintah Kabupaten Poso harus tetap berpegang pada pelaksanaan yang efisien serta senantiasa mengedepankan kepentingan masyarakat sehingga menjaga eksistensi penyelenggaraan pemerintah daerah.

Dalam pembelanjaan tersebut harus disertai dengan tolak ukur kinerja yang terukur, sampai dengan indikator hasil (outcome) dan sesuai dengan tugas, pokok, fungsi, program serta kegiatan, tiap satuan kerja yang bersangkutan. Selain itu belanja daerah diupayakan secara cukup dan memadai dalam membiayai pembangunan, tugas-tugas umum pemerintahan dan sosial kemasyarakatan serta mendukung tercapainya tujuan pembangunan.

b. Permasalahan Utama Belanja DaerahPermasalahan belanja daerah pada perubahan APBD Tahun

Anggaran 2016 adalah adanya penyerapan dana yang banyak terserap oleh belanja pegawai dan program kegiatan yang program kegiatannya sudah dialokasikan dari pusat serta terjadi penurunan

75

BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Kabupaten Poso

Tahun 2016

bantuan kepada masyarakat sehingga banyak kebutuhan yang berupa usulan dari masyarakat maupun Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) belum dapat dialokasikan karena keterbatasan pembiayaan. Belanja tersebut yaitu : Bosda Provinsi berupa Bantuan Operasional Sekolah Daerah dari

Pemerintah Provinsi Sulawesi tengah; Dana Kapitasi FKTP JKN di Puskesmas; Dana Bagi Hasil Pajak Rokok dan Pemerintah Provinsi; Cukai Hasil Tembakau; Bantuan Keuangan Provinsi untuk Kecamatan dan Kelurahan.

c. Kebijakan Umum Belanja DaerahBerpedoman pada prinsip-prinsip penganggaran mengikuti

program (money follow programme), belanja daerah pada perubahan anggaran 2016 disusun dengan pendekatan anggaran berbasis kinerja dan berimbang dan berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan. Belanja daerah pada perubahan tahun 2016 sebagaian akan dipergunakan untuk mendanai program-program yang telah dicanangkan dalam RPJMD Tahun 2016-2021.

Beberapa kegiatan dalam rangka mendukung RPJMD Kabupaten Poso Tahun 2016-2021 tersebut antara lain : Penyusunan DED Jalan dan Jembatan Kayamanya; Penyusunan DED Revitalisasi Pantai Penghibur; Penyusunan RDTR kawasan jalan lingkar bonesompe-

kayamanya; Pembangunan jalan masuk menuju tempat pengelolaan akhir

sampah; Penyediaan lahan IPA untuk air bersih sebagai kelanjutan

pipanisasi air bersih dari tangkura; Studi EHRA dalam rangka meningkatkan kinerja pembangunan

sanitasi untuk mencapai target 100-0-100 yaitu 100% akses air bersih, 0% kawasan kumuh dan 100% sanitasi yang memenuhi

76

BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Kabupaten Poso

Tahun 2016

syarat kesehatan; Pembangunan jalan pintu keluar pasar kawua; Tambahan pembayaran rekening penerangan jalan umum; Pengimplementasian SIMDA PAD dan pendataan pajak bumi

bangunan perkotaan dan perdesaan (PBB P2) untuk penyesuaian tariff NJOP untuk mendorong pencapaian target-target pendapatan asli daerah;

Pemilihan kepala desa serentak tahun 2016; Panitia seleksi jabatan sesuai amanay Undang-Undang Nomor 5

Tahun 2010 tentang Aparatur Sipil Negara.

Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah, belanja daerah dalam Perubahan APBD Tahun Angaran 2016 terjadi penurunan belanja sebesar Rp. 101.509.369.746,46,- atau mencapai 92,78 % dari Penetapan APBD Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp. 1.406.329.054.272,01,- menjadi Rp. 1.304.819.684.525,55,- pada Perubahan Tahun Anggaran 2016. dengan komposisi sebagai berikut :

Tabel : 3.7BELANJA DAERAH KABUPATEN POSO

TAHUN 2016

2 BELANJA 1.406.329.054.272,01 1.304.819.684.525,55 92,78

2.1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 783.368.415.455,40 726.978.981.328,31 92,80

2.1.1 Belanja Pegawai 612.899.951.371,40 562.677.543.220,00 91,812.1.2 Belanja Bunga 28.654.700,00 6.425.897,31 22,43

2.1.4 Belanja Hibah 10.971.510.261,00 10.666.799.328,00 97,222.1.5 Belanja Bantuan Sosial 140.500.000,00 67.750.000,00 48,22

2.1.6 Belanja Bagi Hasil kepada Propinsi / Kabupaten / Kota dan Pemerintah Desa

1.798.446.250,00 1.798.446.250,00 100,00

2.1.7 Belanja Bantuan Keuangan kepada Propinsi / Kabupaten / Kota dan Pemerintahan Desa

156.529.352.873,00 151.528.495.033,00 96,81

2.1.8 Belanja Tidak Terduga 1.000.000.000,00 233.521.600,00 23,35

2.2 BELANJA LANGSUNG 622.960.638.816,61 577.840.703.197,24 92,76

2.2.1 Belanja Pegawai 31.500.292.150,00 30.291.944.495,00 96,16

2.2.2 Belanja Barang dan Jasa 330.951.828.660,61 314.282.213.201,00 94,96

2.2.3 Belanja Modal 260.508.518.006,00 233.266.545.501,24 89,54

77

BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Kabupaten Poso

Tahun 2016

Sumber : Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Poso Tahun 2016

Belanja daerah pada perubahan tahun 2016 akan dipergunakan untuk mendanai pelaksanaan urusan pemerintah yang menjadi kewenangan kabupaten, yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan, terutama terhadap target kinerja pembangunan daerah yang harus dipenuhi sebagai konsekuensi tahun terakhir pelaksanaan RPJMD Kabupaten Poso.

(3)Kondisi dan Kebijakan Anggaran Pembiayaana. Kondisi Umum Pembiayaan

Pembiayaan disediakan untuk setiap penerimaan yang perlu dibayarkan kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran saat ini maupun pada tahun anggaran yang akan datang. Pembiayaan terdiri dari penerimaan pembiayaan.

Sumber pembiayaan terbesar di Kabupaten Poso dalam lima tahun terakhir berasal dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran yang merupakan salah satu komponen penerimaan pembiayaan daerah. Salah satu fungsinya adalah menutup defisit anggaran dalam APBD. Selain SILFA, sumber penerimaan pembiayaan lainnya adalah penerimaan kembali pemberian pinjaman dari penerimaan piutang daerah.

b. Permasalahan Utama PembiayaanPenerimaan pembiayaan daerah pada Perubahan APBD

Kabupaten Poso Tahun Anggaran 2016 khususnya pada komponen Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) Tahun Anggaran sebelumnya, hanya untuk membiayai kegiatan yang sifatnya pos berhadapan antara lain : Dana tambahan penghasilan guru dan tunjangan profesi

guru; Dokumen Pelaksanaan Anggaran Lanjutan (DPAL); Dana BLUD;

78

BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Kabupaten Poso

Tahun 2016

Dana kapitasi JKN FKTP di Puskesmas.

c. Kebijakan Umum PembiayaanStruktur anggaran setelah pendapatan dan belanja daerah

adalah pembiayaan daerah. Kebijakan pembiayaan daerah diarahkan kepada penerimaan pembiayaan yang berasal dari jenis penerimaan yang tidak membebani daerah. kebijakan pengeluaran pembiayaan daerah diarahkan dan diupayakan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan keuangan daerah dan memenuhi kewajiban-kewajiban yang telah jatuh tempo.

Belanja Daerah pada APBD Tahun Anggaran 2016, pada Pembiayaan Daerah yang meliputi Penerimaan Pembiayaan Daerah sebesar Rp. 42.669.778.727,26 dan realisasi Rp. 42.669.778.727,26 atau mencapai 100% dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah sebesar Rp. 13.129.028.694,28 dan realisasi sebesar Rp. 13.089.028.694,28 atau mencapai 99,70%. Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2016 dengan rincian sebagai berikut :

Tabel : 3.8PEMBIAYAAN DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016

3 PEMBIAYAAN DAERAH

3.1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH

42.669.778.727,26 42,669.778.727,26 100,00

3.1.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya

42.669.778.727,26 42,669.778.727,26 100,00

3.2 PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH

13.129.028.694,28 13.089.028.694,28 100

3.2.2 Penyetoran Modal (Investasi) Pemerintah Daerah

13.034.366.052,03 13.034.366.052,03 100,00

3.2.3 Pembayaran Pokok Hutang 94.662.642,25 54.662.642,25 57,74

PEMBIAYAAN NETTO 29.540.750.032,98 29.580.750.032,98 100,14

SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN TAHUN BERKENAAN

0,00 12.810.170.034,92 0,00

Sumber : Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Poso Tahun 2016

79