rikypeacechemistry.files.wordpress.com…  · web view · 2011-01-03flavonoid adalah suatu...

35
PAPER PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK “ IDENTIFIKASI SENYAWA ORGANIK BAHAN ALAM PADA TUMBUHAN ( DAUN ) MELATI “ Oleh : REZKI PRATAMA 02043 / 2008 1

Upload: dodien

Post on 25-May-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PAPERPRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

“ IDENTIFIKASI SENYAWA ORGANIK BAHAN ALAMPADA TUMBUHAN ( DAUN ) MELATI “

Oleh :

REZKI PRATAMA02043 / 2008

JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG2010

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada ALLAH SWT karena berkat rahmat

dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum kimia organik 2

dengan judul “IDENTIFIKASI SENYAWA ORGANIK BAHAN ALAM

PADA TUMBUHAN (DAUN) MELATI” yang merupakan salah

satu tugas akhir praktikum kimia organik 2.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Dra.Isniyetti dan Bapak

Dr.Nazulis sebagai dosen serta Bang Riki,Kak Nola dan Kak Dini sebagai asisten

dosen yang telah memberikan bimbingan, petunjuk, saran, dan arahan serta

penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam

penulisan laporan ini yang tidak dapat disebut namanya satu persatu.

Penulis juga menyadari dalam penulisan laporan ini masih banyak

kekurangan dan juga masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu dengan tangan

terbuka penulis mengharapkan sekali saran dan petunjuk menuju

kesempurnaannya sehingga dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan kita semua.

Padang, Oktober 2010

Penulis

2

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR..............................................................................................

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

1. BAB I. PENDAHULUAN

A.Latar Belakang 1

B.Tujuan Penulisan 2

C.Pembatasan Masalah 2

D.Perumusan Masalah 3

E.Manfaat Penulisan 3

2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Botani Tumbuhan 4

B.Metabolit Sekunder 7

3. BAB III METOLOGI PENELITIAN

A. Waktu Pelaksanaan 12

B.Sampel Penelitian 12

C.Alat dan Bahan 12

D.Prosedur Kerja 13

4. BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN

A. Hasil 16

B. Pembahasan 17

5. BAB V KESIMPULAN dan SARAN

A.Kesimpulan 19

B.Saran 19

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

3

DAFTAR TABEL

4

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Gambar Tumbuhan Melati

....................................................................................................................................

5

5

BAB 1

PENDAHULUAN

A LATAR BELAKANG

Dalam kehidupan sehari-hari,dimanapun kita berada tidak sedikit

kita temui tumbuh-tumbuhan. Berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang

terlihat. Ada yang berbunga dan ada yang tidak. Tidak itu saja,tempat

tumbuhnya pun berbeda-beda seperti di air,menempel di pohon ,di tanah

yang lembab dan juga ada di tanah yang kering.

Saat ini sudah banyak diketahui bahwa beberapa dari tumbuh-

tumbuhan merupakan salah satu sumber senyawa kimia baru yang penting

dalam pengobatan berbagai macam penyakit. Senyawa kimia tersebut

umumnya terdapat sebagai metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid,

steroid, terpenoid, dan saponin.

Usaha untuk mengidentifikasi senyawa organik bahan alam berbagai

jenis tumbuhan untuk pengobatan berbagai jenis penyakit telah banyak

dilakukan. Bila ini terus berkembang, diharapkan akan ditemukan senyawa

kimia yang berasal dari tumbuhan yang dapat dimanfaatkan untuk

penyembuhan berbagai penyakit dan sebagai bahan baku obat-obatan.

Melati (jasminum sambac) merupakan tumbuhan yang berasal dari

India khususnya, Asia pada umunya. Di Italia, melati Casablanca (jasminum

offcinalle) yang disebut Spanish Jasmine ditanam tahun 1662 untuk

dijadikan parfum. Tahun 1665 di Inggris dibudidayakan melatih putih (J.

sambac ) yang diperkenalkan oleh Duke Casimo de Medici. Di Indonesia

nama melati dikenal oleh masyarakat di seluruh nusantara.

6

Tumbuhan bunga melati umunya dijadikan tanaman hias. Siapa

sangka kalau bunga berwarna putih ini mengandung banyak khasiat obat.

Bunga dan daun untuk influenza, sakit kepala, diare, cacingan, radang mata

merah, air susu ibu (ASI) berlebih, jerawat, biduran,bengkak karena gigitan

binatang, dan sesak asma. Akarnya untuk mengatasi insomnia (sulit tidur),

luka terpukul, keseleo,menghilangkan sakit pada tulang patah, sakit gigi,

sakit kepala dan cacingan.

Dengan demikian melati merupakan tumbuhan yang banyak

manfaatnya bagi kehidupan, selain dimanfaatkan untuk tanaman hias.

Berdasarkan dari hal ini maka penulis tertarik dan ingin mengetahui

kandungan yang terdapat dalam melati.khususnya pada daun melati Penulis

memberi judul paper ini adalah.

B PERUMUSAN MASALAH

Bertitik tolak dari latar belakang di atas maka yang menjadi masalah

dalam penelitian ini adalah apa saja kandungan biologi aktif yang terdapat

pada tumbuhan ( daun ) melati (Jasminum Sambac) dan apa saja khasiat dan

manfaatnya bagi kehidupan manusia.

C BATASAN MASALAH

Untuk mengarahkan penelitian, maka penelitian ini dibatasi pada

hal berikut:

a. Botani tumbuhan (daun ) melati

b. Metabolit sekunder

7

D TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. untuk menentukan senyawa-senyawa kimia yang terkandung

didalam tumbuhan(daun) melati

2. Untuk mengetahui manfaat dan khasiat dari tumbuhan(daun)

melati

3. Untuk memenuhi tugas praktikum kimia organik II

E MANFAAT PENULISAN

Percobaan ini diharapkan bermanfaat untuk:

1. Memberikan informasi tentang kandungan kimia yang terdapat

pada tumbuhan ( daun ) melati

2. Memberikan infornasi tentang khasiat dari tumbuhan (daun) melati

3. Sebagai bahan dasar penelitian di bidang ini.

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A BOTANI TUMBUHAN

Melati merupakan tanaman bunga hias berupa berbatang tegak yang

hidup menahun. Tanaman jenis belukar dan ia juga dikatakan tanaman yang

merayap dan menjalar. tanaman ini mempunyai kira – kira 200 jenis dan

boleh didapati di kawasan tropika dan beriklim panas. tanaman ini hidup

membesar dalam keadaan menjalar pada tanaman-tanaman lain atau pada

sesuatu bahan yang ia boleh berpaut.

Sebagian besar jenis melati tumbuh liar di hutan-hutan karena belum

terungkap potensi ekonomis dan sosialnya. Melati dapat berbunga sepanjang

tahun dan dapat tumbuh subur pada tanah yang gembur dengan ketinggian

600 atau 800 meter di atas permukaan laut, asalkan mendapatkan cukup

sinar matahari. Melati dapat dikembangbiakan dengan cara stek. Tunas-

tunas akan tampak setelah berusia sekitar 6 minggu.

Klasifikasi Ilmiah

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Oleales

Famili : Oleaceae

Genus : Jasminum

Spesies : Jasminum Sambac (L) W. Ai

9

Gambar tanaman melati

Sifat dan manfaat

Melati merupakan tanaman hias,bunganya berwarna putih mungil dan

berbau harum. Bentuk daunnya ringkas dan mudah,bercabang tiga, sedikit berlilin

dan warna hijau tua. Manakala warna bunganya putih. Satu bunga ada dijumpai 5

atau 6 kelopak.

Tanaman melati mengandung banyak khasiat obat, melati biasa

dimanfaatkan bunga, daun dan akarnya. Bunga dan daun dimanfaatkan untuk

influenza, sakit kepala, diare, cacingan, radang mata merah, Air Susu Ibu (ASI)

berlebih, bisul, jerawat, biduran, bengkak karena gigitan binatang , dan sesak

napas (asma). Akarnya untuk mengatasi insomnia (sulit tidur), luka terpukul,

keseleo,menghilangkan sakit pada tulang patah, sakit gigi, sakit kepala dan

cacingan.

10

Selain itu bunga melati juga bermanfaat sebagai bunga tabor, bahan industri

minyak wangi, kosmetika, parfum, farmasi, penghias rangkaian bunga dan bahan

campur atau pengharum teh.

Kandungan

Melati mengandung senyawa-senyawa kimia yang besar manfaatnya

untuk pengobatan. Kandungan kimia yang ada tersebut antara lain indol, benzil,

livalilacetaat.

Pemanfaatan

1. Menghentikan ASI yang berlebih

Bahan : 1 genggam daun melati

Cara membuat : bahan tersebut dipipis halus

Cara menggunakan : ditempel disekitar buah dada,setiap pagi sebelum

mandi

2. Sakit mata (mata merah)

Bahan : 1 genggam daun melati

Cara membuat : bahan tersebut dipipis halus

Cara menggunakan : ditempel pada dahi, apabila sudah kering diganti baru,

ulangi sampai sembuh

3. Bengkak karena sengatan lebah

Bahan : 1 genggam daun melati

Cara membuat : bahan tersebut diremas-remas sampai halus

Cara menggunakan : ditempel pada bagian yang disengat lebah

11

4. Demam dan sakit kepala

Bahan : 1 genggam daun melati,10 bunga melati

Cara membuat : bahan tersebut diremas-remas dengan tangan, kemudian

direndam dengan air dalam rantang

Cara menggunakan : air rendaman ini digunakan untuk kompres dahi

5. Sesak napas

Bahan : 20 lembar daun melati dan garam secukupnya

Cara membuat : bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih

hingga tinggal 2 gelas dan disaring

Cara menggunakan : ditempel disekitar dada,setiap pagi sebelum mandi

B METABOLIT SEKUNDER

Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang. Tumbuhan

tumbuh dari kecil menjadi besar dan berkembang dari satu sel zigot menjadi

embrio kemudian menjadi satu individu yang mempunyai akar, batang, dan

daun.

Yang dimaksud senyawa organik bahan alam adalah terbatas pada

senyawa-senyawa yang dikenal sebagai metabolit sekunder. Senyawa

metabolit adalah senyawa-senyawa hasil metabolit sekunder,yang tidak

terdapat secara merata dalam makhluk hidup dan ditemukan pada semua organ

tumbuhan pada akar, kulit batang, bunga, buah dan biji dan sedikit pada

hewan.

Penggunaan tanaman sebagai obat berkaitan dengan kandungan kimia

yang terdapat dalam tanaman tersebut terutama zat bioaktif. Tanpa adanya

senyawa bioaktif dalam tumbuhan, secara umum tumbuhan tersebut tidak

dapat digunakan sebagai obat. Senyawa bioaktif yang terdapat dalam

12

tumbuhan biasanya merupakan senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid,

flavonoid, steroid, terpenoid, saponin dan lain-lain.

1. Alkaloid

Alkaloid merupakan senyawa organic bahan alam yang terbesar

jumlahnya baik dari segi jumlah senyawa sebenarnya dalam dunia

tumbuhan. Alkaloid menurut winterstein dan trier didefinisikan sebagai

senyawa yang bersifat basa mengandung atom Nitrogen berasal dari

tumbuhan dan hewan Harborne dan Turner (1984) mengungkapkan bahwa

tidak satupun definisi alkaloid yang memuaskan, tetapi umumnya alkaloid

adalah senyawa metabolit sekunder yang bersifat basa yang mengandung

satu atau lebih atom Nitrogen, biasanya dalam cincin heterosiklik dan

bersifat aktif biologis menonjol.

Struktur alkaloid beraneka ragam dari yang sederhana sampai yang

rumit, dari efek biologisnya yang menyegarkan tubuh sampai toksik. Satu

contoh yang sederhana, tetapi yang efeknya tidak sederhana adalah nikotin.

Nikotin dapat menyebabkan penyakit jantung , kanker paru-paru, kanker

mulut, tekanan darah tinggi, dan gangguan terhadap kehamilan dan janin.

2. Flavonoid

Flavonoid adalah suatu kelompok senyawa fenol yang banyak

terdapat di alam. Senyawa ini bertanggung jawab terhadap zat warna merah,

ungu, biru dan sebagai zat warna kuning dalam tumbuhan. Semua flavonoid

menurut strukturnya merupakan turunan senyawa induk “Flavon” yang

namanya sejenisnya flavonoid yang terbesar jumlahnya dan juga lazim

ditemukan yang berupa tepung putih pada tumbuhan primula.

Sebagian flavonoid yang terdapat pada tumbuhan terikat pada

molekul gula sebagai glikosida dan dalam bentuk campuran. Jarang sekali

13

dijumpai dalam bentuk senyawa tunggal. Disamping itu sering ditemukan

campuran yang terdiri dari flavonoid yang khas. Misalnya antosianin dalam

mahkota bunga yang berwarna merah, hampir disertai oleh flavon atau

flavonol yang tidak berwarna. Dewasa ini, diperkirakan telah berhasil

diisolasi sekitar 3000 senyawa flavonoid.

Flavonoid dalam tumbuhan mempunyai empat fungsi :

1) Sebagai pigmen warna

2) Fungsi fisiologi

3) Aktivitas farmakologi

4) Flavonoid dalam makanan

Aktivitas marfologi dianggap berasal dari rutin (glikosida flavonoid) yang

digunakan untuk menguatkan susunan kapiler, menurunkan permeabilitas

dan fragilitas pembuluh darah dan lain-lain.

3. Terpenoid

Pada awalnya senyawa terpen merupakan suatu golongan senyawa

yang hanya terdiri dari atom C dan H dengan perbandingan 5 : 8 dengan

rumus empiris C5H8 (unit isoprena) yang bergabung secara head to tail

(kepala-ekor). Oleh sebab itu senyawa terpen lazim disebut isoprenoid.

Terpen dapat mengandung dua, tiga atau lebih suatu isoprena. Molekul-

molekulnya dapat berupa rantai terbuka atau siklik. Mereka dapat

mengandung ikatan rangkap, gugus hidroksil, gugus karbonil atau gugus

fungsional lain. Struktur mirip yang mengandung unsur-unsur lain

disamping C dan H disebut terpenoid. Dewasa ini baik terpen maupun

terpenoid dikelompokkan sebagai senyawa terpenoid (isoprenoid).

Berdasarkan jumlah unit isoterpena yang dikandungnya, senyawa

terpenoid dibagi atas :

14

1. Monoterpen ( dua unit isoprene )

2. Seskiterpen ( tiga unit isoprene )

3. Diterpen (empat unit isoprene )

4. Triterpena (lima unit isoprene )

5. Tetraterpen ( delapan unit isoprene )

6. Politerpena ( banyak unit isoprene )

Monoterpen dan seskiterpen adalah komponen utama minyak

esensial (minyak atsiri) yang dapat diperoleh dengan penyulingan. Vitamin

A adalah suatu diterpenoid, skualena (terdapat dalam ragi, kecambah

gandum dan minyak hati hiu) tergolong triterpenoid, karoten-karoten

pigmen merah dan kuning tergolong tetraterpenoid dan lanosterol (suatu

komponen lanolin yang diperoleh dari lemak wol). Kedua senyawa ini

merupakan zat antara dalam biosintesis steroid. Karet alam merupakan suatu

politerpena.

Biosintesis terpen adalah kondensasi ester secara enzimatik dari

porsi-porsi asetil dari asetilkoenzime A. zat antara dalam pembentukan

terpen adalah porofosfat (difosfat) dari asam mevalonat dan sepasang

isopentil alcohol.

Steroid

Steroid adalah suatu kelompok senyawa yang mempunyai kerangka

dasar siklopentanaperhidrofenantrena, mempunyai empat cincin

terpadu.senyawa-senyawa ini mempunyai efek fisiologi tertentu.

Beberapa steroid penting adalah kolesterol dimana steroid hewan

yang terdapat paling meluas dan dijumpai pada hampir semua jaringan

hewan. Batu kandung kemih dan kuning telur merupakan sumber yang kaya

akan senyawa ini. Kolesterol merupakan zat antara yang diperlukan dalam

15

biosintesis hormon steroid, namun merupakan tak keharusan dalam

makanan karena dapat disintesis dari asetilkoenzime A. kadar kolesterol

yang tinggi dalam darah dikaitkan dengan arterioksklerosis (pengerasan

pembuluh darah). Suatu keadaan dimana kolesterol dan lipid-lipid lain

melapisi dinding dalam pembuluh darah. Suatu steroid yang berkaitan

dengan kolesterol yaitu 7-dehidrokolesterol yang dijumpai dalam kulit

diubah menjadi vitamin D bila disinari dengan cahaya ultraviolet.

Hormon-hormon seks yang dihasilkan terutama pada testis dan

indung telur adalah suatu steroid. Hormon jantan disebut androgen dan

hormon betina estrogen dan hormon kehamilan progesteron.

Senyawa glikosida kompleks adalah suatu saponin yang merupakan

senyawa hasil kondensasi suatu gula dengan suatu senyawa hidroksil

organik yang apabila dihidrolisis akan menghasilkan gula (glikon) dan non

gula (aglikon). Saponin ini terdiri dari dua kelompok : saponin triterpenoid

dan saponin steroid. Saponin banyak digunakan dalam kehidupan manusia,

salah satunya banyak terdapat dalam lerak yang dapat digunakan untuk

bahan pencuci kain (batik) dan sebagai shampoo. Saponin dapat diperoleh

dari tumbuhan melalui metoda ekstraksi.

4. Saponin

Saponin merupakan senyawa glikosida kompleks yaitu senyawa

hasil kondensasi suatu gula dengan suatu senyawa hidroksil organik yang

apabila dihidrolisis akan menghasilkan gula (glikon) dan non-gula (aglikon).

Saponin ini terdiri dari dua kelompok : saponin triterpenoid dan saponin

steroid. Saponin banyak digunakan dalam kehidupan manusia, salah satunya

terdapat dalam lerak yang digunakan untuk bahan pencuci kain (batik) dan

sebagai shampo. Saponin dapat diperoleh dari tembuhan melalui ekstraksi.

16

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A TEMPAT DAN WAKTU PRAKTIKUM

Praktikum ini dilakukan di Laboratorium Kimia organik

Fakultas Matemtika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri

Padang , pada hari selasa tepatnya pada tanggal 12 Oktober 2010.

B SAMPEL YANG DIGUNAKAN

Sampel yang digunakan adalah daun melati (Jasminum sambac)

C ALAT DAN BAHAN

Alat –alat : lumpang, pisau/gunting, plat tetes, tabung reaksi, pipet tetes,

corong, pemanas, pasir halus bersih dan kapas.

Bahan : Contoh/simplisia tumbuhan (akar, kulit, batang, daun, bunga,

buah atau biki) amoniak kloroform 0,005N (1 ML amoniak

dalam 250 ML kloroform), H2SO4 2N, pereaksi mayer,

pereaksi Wagner dan Dragendorf, metanol, asam sulfat pekat,

serbuk Magnesium.

17

D. PROSEDUR KERJA

1. Identifikasi Alkaloid

4 gram sampel dirajang halus dan digerus

+ kloroform sedikit

Digerus lagi

Membentuk pasta

+10 ml larutan amoniak-kloroform

0.05N

Dan digerus lagi

Disaring ke dalam tabung reaksi

Filtrat

5ml H2SO4,dikocok kuat

Diamkan larutan

Terbentuk 2 lapisan

Dengan pipet yang diberi kapas

untuk menyaring

Diambil asam sulfat dimasukkan

ke tabung reaksi

Filtrat

+ pereaksi Mayer putih

+pereaksi Wagner coklat

+ pereaksi Dragendorf oren

18

2. Identifikasi Flavonoid

0.5 gram sampel dirajang halus

Diekstrak dengan 5ml metanol

Dipanaskan selama 5 menit

Ekstrak

+beberapa tetes HCl p.a

+ sedikit serbuk magnesium

Merah/pink atau kuning

(mengandung flavonoid)

3. Identifikasi Steroid/Terpenoid

Lapisan kloroform pada uji Alkaloid

Ditempatkan pada plat tetes

+ 5 tetes anhidrat (biarkan

mengering)

+ 3 tetes H2SO4

Warna merah / jingga

(mengandung triterpenoid)

Warna biru

(mengandung steroid)

19

4. Identifikasi Saponin

Sampel kering dirajang halus

Dimasukkan ke dalam tabung

reaksi

+ air suling

Didihkan sampai 2-3menit

Didinginkan

Dikocok kuat-kuat

Adanya busa yang stabil selama 5 menit

(sampel mengandung saponin )

20

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A HASIL

UJI PEREAKSI HASIL

ALKALOID Mayer

Wagner

Dragendorf

Tidak terjadi

perubahan warna.

FLAVONOID Methanol, asam

klorida pekat dan

serbuk magnesium

Terjadi perubahan

warna

Mengandung

flavonoid

STEROID/TERPENOID Kloroform, anhidrat

asetat dan asam sulfat

pekat

Terjadi perubahan

warna menjadi biru

Sample

mengandung

steroid, tetapi tidak

mengandung

terpenoid

SAPONIN Air suling Tidak menimbulkan

busa

Sample tidak

mengandung

saponin

21

B PEMBAHASAN

Percobaan ini memberikan hasil bahwa :

Identifikasi Alkaloid

Pada test ini menggunakan metode Culvenol-Fitzgerald yang mana akan terjadi

perubahan warna berdasarkan pereaksi-pereaksinya. Berdasarkan data yang

diperoleh dengan menggunakan bahan alam daun melati, tidak terjadi

perubahan warna pada sample. Baik dengan pereaksi Mayer, Wagner dan

Dragendorf sehingga menunjukkan bahwa tumbuhan melati tidak mengandung

alkaloid. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan literatur karena daun melati

mengandung senyawa alkaloid..

Identifikasi Flavonoid

Identifikasi flavonoid menggunakan metode shinoda test/sianidin test. Yang

mana akan dihasilkan perubahan warna sampel menjadi pink atau kuning. Pada

melati memberikan hasil yang negatif dimana terjadi perubahan warna. Dari

hasil percobaan ini daun melati mengandung flavonoid. Hasil sesuai dengan

teori bahwa melati mengandung senyawa flavonoid.

Identifikasi steroid/Terpenoid

Identifikasi steroid/terpenoid menggunakan metoda Lieberman-Burchard, yang

mana akan menghasilkan perubahan warna menjadi ungu/jingga yang

menandakan test positif untuk tripenoid dan warna biru menandakan uji positif

untuk steroid. Dari hasil percobaan menunjukkan bahwa melati mengalami

perubahan warna biru setelah ditetesi H2SO4 pekat. Ini menandakan bahwa daun

22

melati terkandung steroid. Hal ini sesuai dengan teori yang ada yaitu pada daun

melati terkandung senyawa steroid

Identifikasi saponin

Identifikasi saponin dilakukan dengan uji busa,dimana hasil yang positif

adalah setelah sampel ditambah air lalu dipanaskan dan dikocok kuat akan

menunjukkan busa yang stabil. Hasil percobaan menunjukkan hasil yang

negatif, dimana tidak terlihat busa sehingga dapat dilihat bahwa melati tidak

mengandung senyawa saponin. Hasil percobaan ini sesuai dengan literatur

bahwa daun melati tidak mengandung senyawa saponin.

23

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A KESIMPULAN

Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa :

1. Tumbuhan melati (Jasminum sambac) mengandung alkaloid,

walaupun dalam percobaannya tidak didapatkan tes yang positif karena

dapat digunakan sebagai obat.

2. Tumbuhan melati (Jasminum sambac) mengandung flavonoid.

3. Tumbuhan melati (Jasminum sambac) mengandung steroid

4. Tumbuhan melati (Jasminum sambac) tidak mengandung saponin

B SARAN

Dalam melakukan penelitian ini, penulis menyadari bahwa masih

banyak kekurangan-kekurangan dalam pembuatan paper ini. Oleh karena itu,

penulis membutuhkan saran dan kritikan untuk masukan dan

penyempurnaan paper ini. Penulis mengharapkan paper ini bermanfaat bagi

pembaca.

24

DAFTAR PUSTAKA

Fessenden & fessenden. 1982. KIMIA ORGANIK JILID II. Jakarta: Erlangga

Hart, Harold. 1990. KIMIA ORGANIK. Jakarta: Erlangga

Tim Kimia Organik. 2010. PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II.

Padang: FMIPA UNP

http//google.com. KANDUNGAN MELATI

http//wikipedia.com. MELATI

25