studi transpor fenol menggunakan metode …digilib.unila.ac.id/55643/3/skripsi tanpa bab...

67
STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE POLYMER INCLUSION MEMBRANE (PIM) DENGAN KOPOLI(EUGENOL-DIVINIL BENZENA) SEBAGAI SENYAWA CARRIER (Skripsi) Oleh DESSY TIARA ELVIA NITA SARI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

Upload: tranphuc

Post on 26-Apr-2019

246 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE POLYMER

INCLUSION MEMBRANE (PIM) DENGAN KOPOLI(EUGENOL-DIVINIL

BENZENA) SEBAGAI SENYAWA CARRIER

(Skripsi)

Oleh

DESSY TIARA ELVIA NITA SARI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 2: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

ABSTRAK

STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE POLYMER

INCLUSION MEMBRANE (PIM) DENGAN KOPOLI(EUGENOL-DIVINIL

BENZENA) SEBAGAI SENYAWA CARRIER

Oleh

DESSY TIARA ELVIA NITA SARI

Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi yang

banyak ditemukan sebagai polutan di perairan. Penelitian mengenai studi transpor

fenol menggunakan metode Polymer Inclusion Membrane (PIM) dengan

kopoli(eugenol-DVB) sebagai senyawa carrier dilakukan untuk mengatasi

masalah tersebut. Beberapa parameter yang berpengaruh terhadap transpor fenol

telah dilakukan diantaranya yaitu pH fenol fasa sumber, konsentrasi NaOH fasa

penerima, ketebalan membran PIM dan waktu transpor. Sintesis kopoli(eugenol-

DVB) dilakukan melalui reaksi kopolimerisasi antara eugenol dengan divinil

benzena (DVB) 10 % menggunakan katalis BF3O(C2H5)2. Serbuk kopolimer

yang dihasilkan dikarakterisasi menggunakan FT-IR. Konsentrasi fenol setelah

transpor ditentukan dengan metode spektrofotometri UV-Vis menggunakan

reagen 4-aminoantipirin dan absorbansinya diukur pada panjang gelombang

λ=456 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa membran PIM dengan senyawa

carrier kopoli(eugenol-DVB) mampu mentranspor fenol secara efektif sebesar

89,40 % pada kondisi optimum: pH fenol fasa sumber 5,5, konsentrasi NaOH 0,1

M, ketebalan membran PIM tipe T27 dan waktu transpor selama 24 jam.

Membran PIM yang telah digunakan untuk transpor selama 24 jam dikarakterisasi

menggunakan SEM dan FT-IR Transpor fenol dengan logam kompetitor Cu(II)

dan Pb(II) menghasilkan konsentrasi fenol yang tertranspor lebih kecil

dibandingkan transpor tanpa logam yaitu sebesar 27,25 %. Keberadaan logam

kompetitor ini diasumsikan telah menghambat proses fenol untuk tertranspor ke

fasa penerima.

Kata kunci: Kopoli(eugenol-DVB), Polymer Inclusion Membrane (PIM),

transpor fenol

Page 3: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

ABSTRACT

STUDY OF PHENOL TRANSPORT USING POLYMER INCLUSION

MEMBRANE (PIM) METHOD WITH COPOLY(EUGENOL-DIVINYL

BENZENE) AS CARRIER COMPOUND

By

DESSY TIARA ELVIA NITA SARI

Phenol is a toxic organic compound, dangerous and hardly degradable which is

commonly found as the waters pollutants. The study of phenol transport using the

Polymer Inclusion Membrane (PIM) method with copoly(eugenol-DVB) as the

carrier compound was carried out to resolve this problems. Some parameters that

influence phenol transport have been investigated, including the pH of the source

phase phenol, receiver phase NaOH concentration, PIM membrane thickness and

transport time. Synthesis of copoly(eugenol-DVB) was carried out using a

copolymerization reaction between eugenol with 10% divinylbenzene (DVB), and

BF3O(C2H5)2 as the catalyst. The copolymer powder produced was characterized

using FT-IR. The concentration of phenol after transport was determined by UV-

Vis spectrophotometry using 4-amino antipyrine reagents and the absorbance was

measured at wavelength λ = 456 nm. The results showed that PIM membranes

with copoly(eugenol-DVB) as carrier compounds were able to transport phenol

effectively by 89.40% at optimum conditions: pH of the source phase phenol 5.5,

0.1 M NaOH concentration, T27 type PIM membrane thickness and transport time

for 24 hours. PIM membranes that have been used for transport for 24 hours were

characterized using SEM and FT-IR. Phenol transport with metal competitor Cu

(II) and Pb (II) resulted in a smaller concentration of transported phenol compared

to metalless transport of 27.25%. The existence of metal as the competitor is

assumed to have inhibited the phenol process to be transported to the receiving

phase.

Keywords : Copoly(eugenol-DVB), Phenol transport, Polymer Inclusion

Membrane (PIM)

Page 4: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

i

STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE POLYMER

INCLUSION MEMBRANE (PIM) DENGAN KOPOLI(EUGENOL-DIVINIL

BENZENA) SEBAGAI SENYAWA CARRIER

Oleh

DESSY TIARA ELVIA NITA SARI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar

SARJANA SAINS

Pada

Jurusan Kimia

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Lampung

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 5: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

ii

Judul Skripsi : STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN

METODE POLYMER INCLUSION MEMBRANE

(PIM) DENGAN KOPOLI(EUGENOL-DIVINIL

BENZENE) SEBAGAI SENYAWA CARRIER

Nama Mahasiswa : Dessy Tiara Elvia Nita Sari

No. Pokok Mahasiswa : 1417011022

Jurusan : Kimia

Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Dr. Agung Abadi Kiswandono, M.Sc Dr. Rinawati, M.Si

NIP. 19700705 200501 1 003 NIP. 19710414 200003 2 001

2. Ketua Jurusan Kimia FMIPA

Dr. Eng. Suripto Dwi Yuwono, M.T.

NIP. 19740705 200003 1 001

Page 6: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

iii

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Dr. Agung Abadi Kiswandono, M.Sc. ........................

Sekretaris : Dr. Rinawati, M.Si. ........................

Penguji

Bukan Pembimbing : Dr. Ilim, M.Si. ........................

2. Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Prof. Warsito, S.Si., D.E.A., Ph.D

NIP. 19710212 199512 1 001

Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 04 Januari 2019

Page 7: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

iv

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Dessy Tiara Elvia Nita Sari

dilahirkan di Jakarta pada tanggal 4 Desember 1996. Penulis

merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan

Bapak Iwan Arie Suhendra dan Ibu Husna Jami’ah. Penulis

menyelesaikan pendidikan di TK Muslimat pada tahun 2002,

lalu melanjutkan ke SD Negeri 1 Negara Batin lulus pada tahun 2008, kemudian

melanjutkan ke SMP Negeri 1 Negara Batin lulus pada tahun 2011, selanjutnya

penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Negara Batin lulus pada tahun

2014. Pada tahun 2014 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Kimia,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung melalui

jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan pernah

menerima beasiswa Bantuan Biaya Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik

(BBP-PPA) tahun 2015 dan Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) tahun 2017.

Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah menjadi asisten praktikum mata

kuliah Kimia Analitik I angkatan 2016 tahun 2017, angkatan 2017 tahun 2018 dan

Kimia Analitik II angkatan 2016 tahun 2018. Penulis juga mengikuti aktivitas

organisasi, dimulai dengan menjadi Kader Muda Himaki (KAMI) tahun 2014.

Penulis pernah mengikuti Kunjungan Industri ke PT Great Giant Pineapple di

Lampung tahun 2015 dan PT Yakult Indonesia Persada serta PT Amerta Indah

Page 8: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

v

Otsuka di Bandung pada tahun 2016. Penulis juga pernah menjadi anggota

Bidang Sosial Masyarakat (SosMas) Himaki FMIPA Unila periode 2015-2016,

dan anggota Bidang Sosial Masyarakat (SosMas) Himaki FMIPA Unila periode

2016. Pada tahun 2017 penulis menyelesaikan kerja praktik dengan judul Analisa

Kadar KS.7H2O dalam Ampas Kulit Kina Kadar 6,14 Hasil Ekstraksi

Menggunakan Metode Polarimetri di PT. Sinkona Indonesia Lestari (SIL) di

Subang, Jawa Barat. Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa

Kedaung, Kecamatan Sragi, Lampung Selatan pada juli-Agustus 2017.

Page 9: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

vi

MOTTO

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh

jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah

mengetahui sedang kamu tidak mengetahui”.

(QS. Al Baqarah: 26)

“Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”.

(QS. Asy Syarh: 5-6)

“Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kadar kesanggupannya”.

(QS. Al Baqarah: 286)

“If you don’t give up, you still have a chance. And when you are small, you have to be very focused

and rely on your brain, not you strength”. (Jack Ma)

“Do not approach someone whose words even destroy your expectations”.

(Mark Twin)

“Satu-satunya hal yang harus kita takuti adalah ketakutan itu sendiri”.

(Franklin D. Roosevelt)

Page 10: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

vii

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang

Dengan mengucap

Alhamdulillahirabbilalamin

Ku Persembahkan karya kecilku ini kepada

Bapak dan Ibuku tercinta yang selalu memberikan doa, motivasi, semangat,

kasih sayangyang tak ternilai dan cinta sepanjang masa.

Melalui Karya kecil ini, anandamu mengucapkan terimakasih atas

segalanya.

Seluruh keluarga besar dan Adikku tersayang yang selalu mendoakan

keberhasilanku

Dengan segala rasa hormat kepada Dr. Agung Abadi Kiswandono,

M.Sc. dan Dr. Rinawati, M.Si. serta seluruh Dosen Pengajar yang

telah membimbing dan mendidikku sampai menyelesaikan pendidikan sarjana.

Sahabat dan seluruh teman-temanku yang telah memberikan semangat,

kebahagiaan dan pelajaran hidup

Untuk kalian yang selalu bertanya “Kapan ...?”

Almamater tercinta Universitas Lampung

Page 11: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

viii

SANWACANA

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan segala bentuk

rahmat dan nikmatNya sehingga Penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

Shalawat serta salam teruntuk Nabi Muhammad SAW, semoga kita termasuk

umatnya yang mendapat syafa’at beliau di yaumil akhir nanti, aamiin

yarabbal’alamin.

Skripsi dengan judul “Studi Transpor Fenol Menggunakan Metode Polymer

Inclusion Membrane (PIM) dengan Kopoli(Eugenol-Divinil Benzena) Sebagai

Senyawa Carrier” merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Sains (S.Si) pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam Universitas Lampung.

Teriring doa yang tulus, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya

kepada :

1. Kedua orang tua Penulis, Bapak Iwan Arie Suhendra dan Ibu Husna Jamiah

yang telah memberikan dukungan serta do’a yang tak pernah berhenti,

perjuangan, kerja keras, nasehat, semangat dan motivasi dalam hidup. Bapak

Ibu terimakasih atas segala kasih sayang yang tak terhingga untuk penulis.

Page 12: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

ix

Semoga Allah selalu memberikan kesehatan, rezeki dan kebahagiaan dunia

dan akhirat kepada kalian aamiin Allahumma aamiin;

2. Bapak Dr. Agung Abadi Kiswandono, M.Sc. selaku pembimbing I atas segala

kebaikan, ilmu, motivasi, kritik, saran, kesabaran dan bimbingan sehingga

penulis bisa menyelesaikan penelitian dan skripsi ini dengan baik. Atas semua

yang telah beliau berikan, semoga Allah SWT senantiasa memberikan

keberkahan atas semua yang beliau berikan. Aamiin.

3. Ibu Dr. Rinawati, M.Si. selaku pembimbing II atas segala saran, nasehat,

kesabaran, keikhlasan, bimbingan, dan ilmu yang bermanfaat kepada penulis

dalam perencanaan dan penyelesaian penelitian serta skripsi ini. Semoga

Allah senantiasa memberikan ridho-Nya dan membalas semuanya dengan

kebaikan.

4. Ibu Dr. Ilim, M.Si. selaku pembahas atas segala bimbingan, kritik, saran, dan

ilmu bermanfaat yang telah diberikan kepada penulis, sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan dengan baik. Semoga Allah memberikan keberkahan atas

semua yang sudah diberikan.

5. Ibu Dr. Nurhasanah, M.Si selaku pembimbing akademik, penulis

mengucapkan terimakasih banyak atas bimbingan,perhatian, nasehat,

motivasi, dan kesabaran dalam membimbing penulis terkait permasalahan

akademik selama masa perkuliahan ini.

6. Bapak Dr. Eng. Suripto Dwi Yuwono, M.T. selaku Ketua Jurusan Kimia

FMIPA Unila.

7. Bapak Prof. Warsito, D.E.A., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung.

Page 13: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

x

8. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Kimia FMIPA Unila atas seluruh ilmu,

bimbingan, perhatian dan pengalaman yang telah diberikan sehingga penulis

dapat menyelesaikan studi ini dengan baik berkat ilmu yang telah diberikan,

serta terimakasih kepada staff administrasi Jurusan Kimia FMIPA Unila yang

telah membantu penulis untuk menyelesaikan persyaratan administrasi selama

kuliah. Semoga Allah SWT senantiasa membalas kebaikan-kebaikan bapak

dan ibu.

9. Bapak Dr. Hardoko Insan Qudus, M.Si selaku Kepala Laboratorium Kimia

Analitik dan Instrumentasi atas izin penggunaan laboratorium yang telah

diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian

dengan baik.

10. Mba iin dan Mas Udin selaku Laboran Laboratorium Kimia Analitik dan

Instrumentasi yang telah banyak memberikan arahan serta membantu penulis

dalam penyediaan alat untuk penelitian.

11. Keluarga besar Alm. Abdul Hakim dan keluarga besar Alm. Alwi atas segala

motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan studi.

12. Adikku tersayang Elvara Dwi Yandhini terimakasih atas segala dukungan,

doa, perhatian dan kasih sayangnya untuk penulis.

13. Bapak, Ibu guru dari TK, SD, SMP, dan SMA yang telah banyak memberikan

ilmu pengetahuan, pendidikan akhlak serta pengalaman kepada penulis.

Terimakasih banyak, semoga bapak ibu selalu dalam lindungan dan diberikan

Jannah-Nya.

14. Special Partner Luthfi Hijrianto terimakasih atas segala bantuan, motivasi,

kesabaran dan dukungan yang tak henti kepada penulis dalam menyelesaikan

Page 14: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

xi

penelitian dan skripsi ini. Terimakasih untuk semuanya tanpa bantuan kamu,

skripsi ini belum tentu bisa terselesaikan dengan baik. Anata wa saiko ne!!

15. Sahabat SMA: Adek fitri Sakinah, Siti Qomala Wati, dan Sri May Ardila,

terimakasih menjadi teman yang baik dan menyenangkan.

16. Sahabat terbaik Ainun Nadiyah terimakasih untuk segala canda tawa dan haru

untuk setiap momen serta telah menjadi sahabat yang bersedia menjadi

pendengar setia setiap cerita, penasihat yang baik setiap masalah dan selalu

bersedia menjadi penolong untuk setiap kerepotan yang ada.

17. Kance Squad : Windi, Della, Yunita, Riri, Ilham, Luthfi dan Teguh

terimakasih untuk semua kebahagiaan, canda tawa,dan kegaduhan yang

menghiasi dunia perkuliahan penulisan berkat kalian dunia jadi penuh warna.

18. Membrane Research Partner : Teguh Wijaya Hakim, M. Ilham Haqqiqi,

Dellania Frida Yulita dan Windi Antika terimakasih telah menjadi partner

yang baik dan terimakasih atas semua kerjasama, kritik, saran, bantuan, dan

kepeduliannya selama penelitian. Semoga kita sukses bersama dalam meniti

karir.

19. Keluarga besar kimia 2014 terimakasih atas kebersamaan selama perkuliahan

dan sudah menjadi keluarga baru bagi penulis. Semoga kita semua

dimudahkan dalam berkarir setelah lulus dari kimia ini .

20. Kakak tingkat beserta adik-adik angkatan 2015, 2016, dan 2017 yang tidak

bisa saya sebutkan. Terimakasih atas persaudaraan dan kekeluargaan kita

selama ini, semoga kita semua menjadi orang-orang sukses dan teman-teman

sekalian lekas menyelesaikan pendidikan.

21. Almamater tercinta Universitas Lampung

Page 15: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

xii

22. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terimakasih atas

segala ketulusan, bantuan, dan doa. Semoga kebaikan yang sudah diberikan

selama ini mendapat balasan dari Allah SWT.

Bandar Lampung

Penulis,

Dessy Tiara Elvia Nita Sari

Page 16: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii

I. PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 5

C. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 6

II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 7

A. Fenol ............................................................................................................. 7

B. Membran Cair ............................................................................................. 10

C. Polymer Inclusion Membrane (PIM) ......................................................... 14

D. Eugenol dan Kopoli(Eugenol-DVB) .......................................................... 16

E. Spektrofotometer UV-Vis .......................................................................... 20

F. Scanning Electron Microscopy (SEM) ....................................................... 22

G. Fourier Transform Infrared (FT-IR) .......................................................... 24

H. Microwave Plasma-Atomic Emission Spectrometer (MP-AES) ................ 27

III. METODE PENELITIAN .............................................................................. 29

A. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................... 29

B. Alat dan Bahan Penelitian .......................................................................... 29

C. Prosedur Penelitian ..................................................................................... 30

1. Sintesis Kopoli(Eugenol-DVB) 10 % .................................................... 30

2. Pembuatan Membran PIM ..................................................................... 31

Page 17: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

xiv

3. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Fenol ................................ 32

4. Pengukuran Konsentrasi Fenol dalam Sampel....................................... 32

5. Studi Transpor Fenol .............................................................................. 33

a.) Transpor Fenol dengan Variasi pH Fasa Sumber .............................. 33

b.) Transpor Fenol dengan Variasi Konsentrasi Fasa Penerima (NaOH) 34

c.) Transpor Fenol dengan Variasi Ketebalan Membran PIM................ 34

d.) Transpor Fenol dengan Variasi Waktu Transpor .............................. 35

6. Studi Kompetisi Transpor Fenol dengan Logam Cu(II) dan Pb(II) dalam

Sampel .................................................................................................... 35

7. Diagram Alir Penelitian ......................................................................... 37

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 38

A. Sintesis Kopoli(Eugenol-DVB) 10 % ........................................................ 38

B. Pembuatan Membran PIM .......................................................................... 43

C. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Fenol .................................... 44

D. Studi Transpor Fenol .................................................................................. 45

1. Transpor Fenol dengan Variasi pH Fasa Sumber .................................. 45

2. Transpor Fenol dengan Variasi Konsentrasi Fasa Penerima (NaOH) ... 48

3. Transpor Fenol dengan Variasi Ketebalan Membran PIM .................... 50

4. Transpor Fenol dengan Variasi Waktu Transpor ................................... 51

E. Studi Kompetisi Transpor Fenol dengan Logam Cu(II) dan Pb(II) dalam

Sampel ........................................................................................................ 54

F. Karakterisasi Membran .............................................................................. 57

G. Liquid Membrane Loss (LM loss) .............................................................. 61

V. SIMPULAN DAN SARAN ............................................................................ 64

A. Simpulan ..................................................................................................... 64

B. Saran ........................................................................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 66

LAMPIRAN .......................................................................................................... 73

Page 18: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Struktur kimia fenol .......................................................................................... 8

2. Reaksi fenol dengan 4-aminoantipirin. ............................................................. 9

3. Perbedaan membran (a) BLM, (b) ELM dan (c) SLM (F merupakan fasa

sumber, R merupakan fasa penerima dan E adalah membran) ....................... 11

4. Skema transpor fenol menggunakan membran cair ........................................ 13

5. Struktur (a) eugenol dan (b) polieugenol ........................................................ 18

6. Prediksi struktur kopoli(eugenol-DVB) .......................................................... 19

7. Skema spektrofotometer UV-Vis .................................................................... 21

8. Skema SEM .................................................................................................... 24

9. Skema FT-IR ................................................................................................... 26

10. Skema MP-AES .............................................................................................. 28

11. Hasil kopolimerisasi (a) gel kopoli(eugenol-DVB) 10 % dan (b) serbuk

kopoli(eugenol-DVB) 10 % ............................................................................ 38

12. Mekanisme reaksi sintesis kopoli(eugenol-DVB) .......................................... 39

13. Spektra IR dari (a) eugenol dan (b) kopoli(eugenol-DVB) 10% .................... 40

14. Panjang gelombang maksimum fenol ............................................................. 44

15. Pengaruh pH fenol pada fasa sumber terhadap konsentrasi fenol yang

tertranspor ....................................................................................................... 46

16. Pengaruh konsentrasi NaOH di fasa penerima terhadap konsentrasi fenol yang

tertranspor ....................................................................................................... 48

Page 19: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

xvi

17. Pengaruh ketebalan membran kopoli(eugenol-DVB) terhadap konsentrasi

fenol yang tertranspor ..................................................................................... 51

18. Pengaruh waktu transpor terhadap konsentrasi fenol yang tertranspor .......... 52

19. Perbandingan konsentrasi fenol, logam Cu(II) dan Pb(II) yang tertranspor ke

fasa penerima .................................................................................................. 55

20. Perbandingan konsentrasi fenol yang tertranspor ke fasa penerima (a) transpor

fenol tanpa logam kompetitor dan (b) transpor fenol dengan logam kompetitor

......................................................................................................................... 56

21. Perkiraan bentuk kompleks pengemban ion kopoli(eugenol-DVB) dengan ion

logam M (Pb(II) dan Cu(II)) ........................................................................... 57

22. Perbandingan spektra IR (a) membran PIM sebelum transpor dan (b) membran

PIM setelah transpor ....................................................................................... 58

23. Morfologi permukaan (a) membran PIM sebelum transpor dan (b) membran

PIM sesudah transpor fenol ............................................................................ 61

24. Persentase LM loss terhadap waktu transpor .................................................. 62

25. Grafik kurva kalibrasi fenol pada variasi pH fasa sumber .............................. 80

26. Grafik kurva kalibrasi fenol pada variasi konsentrasi fasa penerima ............. 80

27. Grafik kurva kalibrasi fenol pada variasi ketebalan membran PIM ............... 81

28. Grafik kurva kalibrasi fenol pada variasi waktu transpor ............................... 81

29. Grafik kurva kalibrasi fenol pada transpor fenol dengan logam Cu(II) dan

Pb(II) ............................................................................................................... 82

30. Proses sintesis kopoli(eugenol-DVB) 10 % .................................................... 92

31. Proses pembuatan membran PIM ................................................................... 93

32. Proses transpor fenol ....................................................................................... 93

33. Proses pengukuran konsentrasi fenol menggunakan UV-Vis ......................... 94

Page 20: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Sifat fisik dan kimia eugenol .......................................................................... 17

2. Daftar bilangan gelombang dari berbagai jenis ikatan.................................... 26

3. Komposisi komponen pembentuk membran PIM ................................... 31

4. Perbandingan gugus fungsi hasil IR eugenol dengan kopoli(eugenol-DVB)

......................................................................................................................... 41

5. Titik leleh hasil sintesis kopoli(eugenol-DVB) .............................................. 42

6. Ketebalan membran PIM ................................................................................ 43

7. Perbandingan gugus fungsi hasil IR membran PIM sebelum dan setelah

transpor ........................................................................................................... 59

8. Absorbansi larutan standar fenol pada variasi pH fasa sumber ...................... 83

9. Absorbansi fenol di fasa sumber dan fasa penerima pada variasi pH fasa

sumber ............................................................................................................. 84

10. Konsentrasi fenol di fasa sumber, fasa penerima dan fasa membran pada

variasi pH fasa sumber .................................................................................... 84

11. Persentase fenol di fasa sumber, fasa penerima dan fasa membran pada variasi

pH fasa sumber ............................................................................................... 84

12. Absorbansi larutan standar fenol pada variasi konsentrasi fasa penerima ...... 85

13. Absorbansi fenol di fasa sumber dan fasa penerima pada variasi konsentrasi

fasa penerima .................................................................................................. 85

14. Konsentrasi fenol di fasa sumber, fasa penerima dan fasa membran pada

variasi konsentrasi fasa penerima ................................................................... 85

Page 21: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

xviii

15. Persentase fenol di fasa sumber, fasa penerima dan fasa membran pada variasi

konsentrasi fasa penerima ............................................................................... 86

16. Absorbansi larutan standar fenol pada variasi ketebalan membran PIM ........ 86

17. Absorbansi fenol di fasa sumber dan fasa penerima pada variasi ketebalan

membran PIM ................................................................................................. 86

18. Konsentrasi fenol di fasa sumber, fasa penerima dan fasa membran pada

variasi ketebalan membran PIM ..................................................................... 87

19. Persentase fenol di fasa sumber, fasa penerima dan fasa membran pada variasi

ketebalan membran PIM ................................................................................. 87

20. Absorbansi larutan standar fenol pada variasi waktu transpor ....................... 87

21. Absorbansi fenol di fasa sumber dan fasa penerima pada variasi waktu

transpor ........................................................................................................... 88

22. Konsentrasi fenol di fasa sumber, fasa penerima dan fasa membran pada

variasi waktu transpor ..................................................................................... 88

23. Persentase fenol di fasa sumber, fasa penerima dan fasa membran pada variasi

waktu transpor ................................................................................................. 88

24. Absorbansi larutan standar fenol pada transpor fenol dengan logam Cu(II) dan

Pb(II) ............................................................................................................... 89

25. Absorbansi fenol di fasa sumber dan fasa penerima pada transpor fenol

dengan logam Cu(II) dan Pb(II) ...................................................................... 89

26. Konsentrasi fenol, logam Cu dan Pb di fasa sumber pada variasi transpor fenol

dengan logam Cu dan Pb ................................................................................ 89

27. Persentase fenol, logam Cu(II) dan Pb(II) di fasa penerima pada transpor fenol

dengan logam Cu(II) dan Pb(II) ...................................................................... 90

28. Berat membran sebelum dan sesudah transpor fenol ...................................... 90

29. Selisih berat membran sebelum dan sesudah transpor fenol........................... 90

30. Persentase LM loss ......................................................................................... 91

Page 22: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan industri yang semakin pesat, akan diiringi dengan masalah

pencemaran lingkungan salah satunya adalah pencemaran air. Saat ini kenaikan

tingkat pencemaran air sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup manusia

dan lingkungannya. Pengaruh utamanya yaitu dalam pemanfaatan air bersih dan

sehat yang semakin menurun kuantitasnya. Hal ini menunjukkan dibutuhkannya

penanganan yang lebih serius dalam pengolahan air. Pencemaran air yang

dihasilkan dari kegiatan industri umumnya disebabkan oleh penanganan limbah

yang kurang memadai. Salah satu limbah cair yang berbahaya bagi makhluk

hidup dan lingkungannya adalah limbah organik seperti fenol.

Fenol adalah polutan utama dalam air limbah pengolahan dan pemurnian

tanaman. Hal ini akan menyebabkan pengaruh yang kronis pada manusia

(Kalaiarasan and Palvanan, 2014). Fenol dan turunannya juga ditemukan sebagai

polutan dalam limbah cair industri seperti industri petrokimia, agrokimia, batu

bara dan beberapa proses kimia lainnya. Senyawa-senyawa tersebut sangat

beracun, berbahaya, korosif, karsinogenik serta sulit untuk didegradasi. Senyawa

ini dapat mengakibatkan kerusakan hati, ginjal, penurunan darah dan pelemahan

detak jantung (Alva and Peyton, 2003). Menurut Mohammadi et al (2014),

Page 23: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

2

konsentrasi fenol yang ada dalam air limbah industri adalah 6-500 mg/L untuk

kilang, 28-3900 mg/L untuk pengolahan batubara dan 2,8-1220 mg/L untuk

tanaman petrokimia. Sedangkan industri farmasi, plastik, produk kayu, cat dan

kertas mengandung fenol 0,1-1600 mg/L. Fenol mudah diserap melalui inhalasi,

sistem pencernaan dan paparan dermal yang menghasilkan toksisitas sistemik.

Penyerapan fenol cepat didistribusikan ke seluruh tubuh. Rute utama dari

ekskresi fenol adalah dalam bentuk urin (PHE, 2016). Senyawa fenol dapat

dikatakan aman bagi lingkungan jika konsentrasinya berkisar antara 0,5-1,0 mg/L

sesuai dengan KEPMEN No 51/MENLH/10/1995 dan ambang batas fenol dalam

air baku air minum adalah 0,002 mg/L. Oleh karena itu, pengolahan lebih lanjut

pada limbah cair yang mengandung fenol beserta turunannya harus dilakukan

sebelum limbah tersebut dibuang ke perairan.

Polutan di perairan seperti fenol dapat dihilangkan dengan beberapa teknik, yaitu

teknik tradisional dan modern. Teknologi tradisional meliputi penyulingan uap,

ekstraksi cair-cair (LLE), adsorpsi, oksidasi kimia dan biodegradasi. Teknologi

modern meliputi proses foto-oksidasi dan teknologi pemisahan membran

(Mohammadi et al., 2014). Industri kimia sebagian besar menggunakan metode

adsorpsi untuk fenol dari larutan encer menggunakan bentonit hasilnya

menunjukkan bahwa adsorpsi meningkat dengan meningkatnya konsentrasi fenol

dan adsorpsi menurun dengan meningkatnya pH larutan (Banat et al., 2000).

Pemisahan fenol dengan teknik adsorpsi (Malusis et al., 2010; Tseng et al., 2010;

Beker et al., 2010) serta degradasi senyawa fenol menggunakan bakteri laut

dimana keefektifannya ditentukan oleh jenis bakteri dan keadaan lingkungan

sekitarnya (Dewilda dkk., 2012) umumnya tidak ekonomis dan membutuhkan

Page 24: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

3

bahan serta energi yang besar (Sun et al., 2008). Oleh karena itu, dicari alternatif

lain yang dapat menangani limbah fenol yaitu menggunakan membran cair

(Kiswandono, 2016). Kusumastuti (2007), juga menyatakan bahwa menggunakan

membran lebih ekonomis dibanding metode ekstraksi cair-cair. Hal ini

ditunjukkan melalui eksperimen bahwa ≥ 90 % fenol dapat diambil ulang

(recovery) dari limbah dengan menggunakan membran cair emulsi. Berbagai

penelitian, mulai dari selektivitas dan kemampuan transpor sampai pemodelan

matematika untuk transpor merupakan topik yang berkembang pada penelitian

berbasis membran cair ini. Beberapa peneliti bahkan telah mempublikasikan

penelitian terbarunya mengenai membran pada jurnal internasional (Abdul Halim

et al., 2013; St John et al., 2013; Vázquez et al., 2014).

Metode PIM (Polymer Inclusion Membrane) merupakan salah satu metode

membran cair. Membran PIM merupakan membran dengan film tipis yang

fleksibel dimana membran tersebut sangat mudah dibuat dari larutan yang

mengandung suatu senyawa senyawa carrier, plasticizer dan polimer dasar

sebagai pendukung (Nghiem et al., 2006). Pada teknik membran cair, senyawa

carrier (pembawa) sebagai fasilitator yang terdapat pada fasa membran

memainkan peranan penting dan merupakan hal penentu dalam kinerja pemisahan

(Huidong et al., 2009). Proses transpor senyawa target diawali dengan difusi

senyawa target pada fasa sumber melewati pembatas layer (lapisan), kemudian

terjadi penyerapan senyawa target pada fasa antarmuka sumber-membran.

Senyawa target tertranspor ke fasa membran dan melewati fasa membran

kemudian terjadi desorpsi pada fasa antarmuka membran-penerima, akhirnya

senyawa target terdifusi kembali di fasa penerima (Raut et al., 2012).

Page 25: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

4

Metode PIM dianggap mampu meningkatkan kestabilan membran dibandingkan

SLM karena dua hal yaitu adanya polimer dasar (polimer pendukung) dan

plasticizer. Polimer dasar misalnya polyvinyl chloride (PVC) pada membran

diharapkan dapat mengatasi kebocoran senyawa carrier. Senyawa carrier

merupakan salah satu komponen dalam membran yang menyebabkan proses

pemisahan dapat berjalan. Senyawa carrier berfungsi memfasilitasi senyawa

target melalui membran. Senyawa carrier bereaksi dengan komponen yang

ditargetkan pada fasa sumber, bergerak melintasi membran dan melepaskan

komponen ini di fasa penerima. Plasticizer misalnya dibenzil eter (DBE) pada

membran berfungsi untuk membuat sistem membran menjadi lebih stabil (Dzygiel

and Wieczorek, 2010).

Senyawa carrier berbasis senyawa bahan alam, salah satunya adalah polieugenol

yaitu senyawa yang dihasilkan dari polimerisasi eugenol (Harimu et al., 2010).

Eugenol merupakan salah satu komponen kimia yang terdapat dalam minyak daun

cengkeh. Keberadaan eugenol yang cukup melimpah di Indonesia menjadi salah

satu alasan mengapa eugenol layak untuk dikembangkan. Oleh karena itu,

pengembangan dan pemanfaatan polieugenol perlu diperluas untuk meningkatkan

nilai ekonomis dari senyawa eugenol. Eugenol dalam daun cengkeh ini dapat

digunakan sebagai bahan awal sintesis menjadi polieugenol melalui sintesis

langsung menggunakan katalis, baik asam sulfat (Handayani dkk., 2004) maupun

boron triflouro dietil eter (Harimu et al., 2010). Polimer hasil sintesis ini belum

efektif karena memiliki kemampuan interaksi dengan senyawa target yang rendah.

Hal ini dimungkinkan karena polimer hasil sintesis ini memiliki berat molekul

Page 26: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

5

yang rendah. Polimer dengan berat molekul yang rendah dimungkinkan memiliki

sisi aktif terbatas.

Peningkatan berat molekul suatu polimer, dapat dilakukan dengan cara

polimerisasi menggunakan senyawa-senyawa vinil. Reaksi polimerisasi senyawa

vinil sebagian besar adalah polimerisasi adisi. Polimerisasi adisi ini hanya terjadi

pada ujung rantai yang memiliki ikatan rangkap dua sehingga dapat dihasilkan

berat molekul yang tinggi (Stevens, 2001). Divinil benzena (DVB) adalah

senyawa diena yang dapat mengalami polimerisasi adisi. Ikatan rangkap dua pada

senyawa diena ini mempunyai sifat reaktif sehingga proses sintesis dapat

dilakukan pada suhu kamar. Berdasarkan penjelasan dari beberapa literatur di

atas, penelitian tentang transpor fenol berbasis eugenol tertaut silang senyawa

diena ini penting untuk dilakukan. Oleh karena itu, telah dilakukan penelitian

mengenai transpor fenol menggunakan metode PIM (Polymer Inclusion

Membrane) dengan kopoli(eugenol-DVB) sebagai senyawa carrier.

B. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan tersebut di atas maka penelitian ini

bertujuan untuk:

1. Mempelajari transpor fenol menggunakan metode PIM dengan

kopoli(eugenol-DVB) sebagai senyawa carrier.

2. Mempelajari pengaruh pH fasa sumber (fenol), konsentrasi fasa penerima

(NaOH), ketebalan membran dan waktu transpor pada proses transpor fenol.

Page 27: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

6

3. Mengetahui pengaruh kompetisi transpor fenol dengan logam Cu(II) dan

Pb(II).

C. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka hasil penelitian yang

diperoleh diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Menambah informasi tentang pemanfaatan eugenol dari minyak daun cengkeh

sebagai bahan baku pembuatan senyawa carrier dalam transpor fenol.

2. Menambah informasi baru tentang pemanfaatan polimerisasi hasil sambung

silang kopoli(eugenol-DVB) sebagai senyawa carrier dalam transpor fenol

menggunakan metode PIM.

3. Memberi kontribusi terhadap penanggulangan polutan organik, khususnya

fenol di lingkungan perairan.

Page 28: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Fenol

Fenol (C6H6O) merupakan senyawa organik yang mempunyai gugus hidroksil

yang terikat pada cincin benzena (Gambar 1). Fenol dan turunannya ditemukan

sebagai polutan dalam limbah cair industri seperti industri petrokimia, agrokimia,

batu bara dan beberapa proses kimia lainnya. Senyawa-senyawa tersebut sangat

beracun, berbahaya, korosif, karsinogenik serta sulit untuk didegradasi. Senyawa

ini dapat mengakibatkan kerusakan hati, ginjal, penurunan darah dan pelemahan

detak jantung (Alva and Peyton, 2003). Apabila mencemari perairan dapat

menimbulkan rasa dan bau tidak sedap serta pada konsentrasi tertentu dapat

menyebabkan kematian organisme di perairan tersebut. Apabila masuk ke dalam

tubuh dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia seperti gangguan

pada otak, paru-paru, ginjal dan limfa serta dapat menyebabkan kegagalan

sirkulasi darah dan kematian akibat kegagalan pernapasan. Senyawa fenol dapat

dikatakan aman bagi lingkungan jika konsentrasinya berkisar antara 0,5-1,0 mg/L

sesuai dengan KEPMEN No 51/MENLH/10/1995 dan ambang fenol dalam air

baku air minum adalah 0,002 mg/L. Environmental Protection Agency (EPA) dan

European Union (EU) memasukkan fenol dalam daftar prioritas yakni total fenol

dalam air minum adalah 0,5 µ/L (Trivunac and Stevanovic, 2004). Oleh karena

Page 29: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

8

itu, pengolahan lebih lanjut pada limbah cair yang mengandung fenol beserta

turunannya harus dilakukan sebelum limbah tersebut dibuang ke perairan.

Gambar 1. Struktur kimia fenol

Penentuan kandungan fenol di dalam perairan atau di dalam tanah mempunyai

beberapa metode. Metode tersebut antara lain menggunakan kromatografi gas

dan spektrofotometer. Metode yang banyak digunakan dan telah tersertifikasi

adalah menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Menurut Badan Standarisasi

Nasional SNI 06-6989.21-2004 analisis fenol dengan spektrofotometer UV-Vis

menggunakan reagen 4- aminoantipirin sebagai reagen pengompleksnya.

Penentuan kadar fenol dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis telah

banyak dilakukan. Fiamegos et al (2000), melakukan analisis fenol dengan

spektrofotometer UV-Vis menggunakan beberapa reagen pengompleks untuk

dibandingkan. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa reagen 4-aminoantipirin

menunjukkan karakteristik yang lebih baik mengenai sensitivitas dan respon

terhadap senyawa fenolik. Venkateswaran and Palanivelu (2006), juga

menggunakan 4-aminoantipirin sebagai reagen pengompleks dalam analisis fenol,

o-cresol dan m-cresol menggunakan spektrofotometer UV-Vis.

Menurut Badan Standarisasi Nasional SNI 06-6989.21-2004 semua fenol dalam

air pada prinsipnya akan bereaksi dengan 4-aminoantipirin dalam suasana kalium

Page 30: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

9

[Fe(CN)6]3+

OH-

ferrisianida akan membentuk warna merah kecoklatan dari antipirin (Gambar 2).

Warna yang terbentuk kemudian diekstrak ke dalam kloroform dan diukur pada

panjang gelombang maksimum 460 nm atau 500 nm. Konsentrasi senyawa fenol

dinyatakan dalam mg/L.

Gambar 2. Reaksi fenol dengan 4-aminoantipirin (Sousa and Trancoso, 2009).

Para peneliti mencoba melakukan recovery dan removal fenol di perairan

menggunakan berbagai macam metode. Adsorbsi merupakan salah satu metode

recovery fenol. Hameed and Rahman (2008), melakukan removal fenol dari

perairan dengan menggunakan karbon teraktivasi. Hasilnya menunjukkan bahwa

kapasitas maksimum adsorpsi sebesar 149,25 mg/g dan model kinetika yang

sesuai untuk proses adsorpsinya adalah model kinetik pseudo orde dua. Senturk

et al (2009), melakukan penghilangan fenol dari perairan dengan menggunakan

bentonit termodifikasi. Hasilnya menunjukkan bahwa bentonit termodifikasi

mampu mengadsorpsi fenol secara spontan dan eksotermik pada kisaran

temperatur 0-40 °C.

Penanganan fenol dapat juga dilakukan dengan menggunakan metode ekstraksi.

Ekstraksi fenol di perairan dengan menggunakan N-oktanoilpirolidin telah

Fenol p-quinoneimida 4-Aminoantipirin

+

Page 31: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

10

dilakukan (Li et al., 2004). Hasil penelitian menunjukkan bahwa N-

oktanoilpirolidin dalam kerosen sulfonat pada kondisi asam mampu mengekstrak

fenol secara efektif. Metode adsorpsi memiliki kelemahan yaitu diperlukannya

regenerasi adsorben ketika sudah jenuh dengan senyawa organik. Selain itu,

polutan organik yang telah diadsorpsi dalam adsorben masih tetap berbahaya

karena tidak dapat didegradasi menjadi senyawa lain yang tidak berbahaya

(Slamet dkk., 2006). Penanganan fenol dapat menggunakan metode lainnya,

seperti metode penanganan fenol dengan menggunakan membran.

B. Membran Cair

Membran didefinisikan sebagai sebuah lapisan semipermeabel yang tipis dan

berfungsi sebagai penghalang di antara dua fasa. Jika senyawa dari campuran

berpindah melewati membran lebih cepat dari campuran senyawa lainnya, maka

dengan penggunaan membran ini akan menyempurnakan sebuah proses

pemisahan (Kislik, 2010).

Teknologi membran bersifat efisien, sederhana, memiliki selektivitas yang tinggi

serta aman bagi lingkungan. Pemisahan dengan membran tergolong hal yang

baru dan cepat berkembang. Membran tidak hanya penting dalam proses biologi,

namun telah berkembang dan digunakan dalam dunia industri, seperti dalam

proses mikrofiltrasi dan ultrafiltrasi (Kislik, 2010). Salah satu teknologi membran

adalah membran cair. Membran cair sangat menarik dalam hal pemisahan dan

efektif pada berbagai aplikasi. Beberapa jenis membran cair telah digunakan

Page 32: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

11

dalam teknik kimia, kimia anorganik, analitik, bioteknologi dan biomedikal.

Proses pemisahan dengan membran cair dapat dilakukan pada suhu kamar, tidak

bersifat destruktif dan dapat dikombinasikan dengan proses lainnya tanpa

penambahan zat lain. Membran cair terbagi menjadi tiga, yaitu membran cair

ruah (Bulk Liquid Membranes, BLM), membran cair emulsi (Emulsion Liquid

Membranes, ELM) dan membran cair berpendukung (Supported Liquid

Membranes, SLM) (Mulder, 1996). Ada lima jenis membran cair yaitu membran

cair emulsi (ELM), membran cair berpendukung gel (gelled supported liquid

membrane, GSLM), membran cair polimer (polymer liquid membrane, PLM),

membran cair ruah (BLM) dan membran cair berpendukung (SLM) (Wang et al.,

2000; Klisik, 2010). Perbedaan ketiga jenis membran BLM, ELM dan SLM

terlihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Perbedaan membran (a) BLM, (b) ELM dan (c) SLM. (F merupakan

fasa sumber, R merupakan fasa penerima dan E adalah membran)

(Kislik, 2010).

Prinsip pemisahan pada membran cair tidak ditentukan oleh membran itu sendiri,

tetapi oleh sifat molekul carrier (pembawa) yang spesifik. Molekul carrier

berada tetap di dalam membran dan dapat bergerak jika dilarutkan dalam cairan.

(a) (b) (c)

Pori-pori

pendukung

Pori-pori

pendukung

Pori-pori

pendukung

BLM ELM SLM

F R

E

F F

E F

R

E

Page 33: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

12

Molekul carrier juga harus menunjukkan afinitas yang sangat spesifik terhadap

satu komponen pada fasa umpan sehingga diperoleh selektivitas yang tinggi.

Selain itu permselectivity komponen sangat tergantung pada spesifikasi bahan

senyawa carrier tersebut. Komponen yang dapat dipisahkan dapat berupa gas

atau cair serta ionik atau non ionik (Mulder, 1996).

Mekanisme transpor senyawa melewati membran cair dibagi menjadi beberapa

tahap:

1. Penyerapan pada permukaan fasa sumber.

2. Terjadinya reaksi kompleks dengan senyawa carrier.

3. Difusi antara senyawa target atau kompleks senyawa target dengan senyawa

carrier melewati membran cair.

4. Penguraian kompleks carrier pada permukaan fasa penerima.

5. Pelepasan senyawa target (Ferraz et al., 2007).

Transpor fenol melalui membran secara keseluruhan meliputi 2 tahap (Gambar 4),

yaitu transpor senyawa target melewati 2 permukaan (permukaan fasa sumber dan

permukaan senyawa carrier) dan difusi melewati membran. Tahap pertama,

senyawa target yang telah berdifusi pada fasa sumber bereaksi dengan senyawa

carrier membentuk kompleks dan selanjutnya akan ditranspor melewati membran

cair menuju fasa penerima. Kompleks antara senyawa target dan senyawa carrier

kemudian terpisah dan senyawa target terlepas menuju fasa penerima, sehingga

reaksi ini dapat terjadi secara terus menerus (Nghiem et al., 2006).

Page 34: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

13

Gambar 4. Skema transpor fenol menggunakan membran cair

Keunggulan teknologi pemisahan menggunakan membran dibandingkan dengan

teknologi pemisahan lainnya yaitu:

1. Energi yang digunakan cukup rendah sehingga ekonomis, karena pemisahan

menggunakan membran tidak melibatkan perubahan fasa. Perubahan fasa

seperti pada distilasi membran walaupun ada, tetapi temperatur yang

digunakan jauh lebih rendah daripada titik didih larutan yang akan dipisahkan

2. Pemisahan dapat dilakukan secara berkelanjutan

3. Tidak membutuhkan zat bantu kimia dan tidak ada tambahan produk buangan.

4. Bersifat modular artinya kapasitas proses pada modul membran dapat

ditingkatkan dengan memperbanyak unitnya

5. Dapat digabungkan dengan jenis operasi lainnya (hybrid processing)

6. Dapat dilakukan variasi pada komponen membran sesuai kebutuhan

(Agustina, 2006).

Fasa Sumber Fasa Membran Fasa Pelucut

Fenol

Na-fenolat

Fenol

n

Page 35: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

14

C. Polymer Inclusion Membrane (PIM)

Metode PIM merupakan salah satu metode membran cair yang mampu atau dapat

meningkatkan kestabilan membran karena dua hal, yaitu adanya polimer dasar

dan plasticizer. Polimer dasar misalnya polyvinyl chloride (PVC) pada membran

diharapkan dapat mengatasi kebocoran dari senyawa carrier. Plasticizer misalnya

dibenzil eter (DBE) pada membran berfungsi untuk membuat sistem membran

menjadi lebih stabil (Dzygiel and Wieczorek, 2010). PIM telah diakui memiliki

stabilitas yang baik karena tingkat kebocoran senyawa carrier pada saat proses

transpor sangat kecil (rendah) dibandingkan dengan membran cair SLM (Nghiem

et al., 2006).

Metode PIM (Polymer Inclusion Membrane) merupakan sistem membran terbaru

yang telah dikembangkan beberapa tahun terakhir. Membran PIM biasanya

terdiri dari ekstraktan (senyawa carrier), polimer dasar (umumnya PVC atau

cellulose triacetate-CTA) dan plasticizer (Fontas et al., 2007). Senyawa carrier

adalah agen pengompleks penting atau ion-exchanger, yang bertanggung jawab

untuk mengikat spesies dan membawanya melintasi PIM. PIM telah berhasil

diterapkan dalam pemisahan ion logam, sedangkan laporan yang melibatkan

ekstraksi dan pemisahan fenol dengan PIM masih terbatas. PIM biasanya dibuat

dengan teknik pencetakan dan penguapan pelarut. Teknik pencetakan meliputi

pelarutan komponen membran seperti polimer dasar dan komponen lainnya

dengan pelarut yang sesuai dalam suatu cetakan. Penguapan pelarut yang

dimaksud yaitu pelarut dibiarkan menguap secara alami (Pereira et al., 2009).

PVC dan CTA banyak digunakan sebagai polimer dasar karena kekuatan

Page 36: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

15

mekanik, ketahanan kimia yang baik dan kemudahan pelarutan dalam pelarut

yang mudah menguap seperti THF (tetrahidrofuran) untuk PVC dan

diklorometana untuk CTA. Polimer ini juga bersifat kompatibel dengan banyak

ekstraktan komersial dan plasticizer untuk membentuk PIM yang homogen (Qin

et al., 2002).

Pembuatan membran di dalam metode PIM menggunakan komponen di atas akan

membentuk lapisan yang tipis, stabil dan fleksibel. Hasilnya adalah membran

self-supporting yang dapat digunakan untuk memisahkan larutan yang diinginkan

dengan cara yang serupa dengan SLM (Nghiem et al., 2006). Membran PIM

meskipun memiliki permeabilitas dan selektivitas yang rendah, namun tetap

memiliki stabilitas yang lebih baik dan memadai dibandingkan jenis membran

cair lainnya. Sehingga metode ini berpotensi dan dapat diaplikasikan secara

praktis di lapangan. Komponen penyusun membran yang hilang (LM loss) saat

transpor digunakan sebagai parameter ketahanan, kekuatan dan umur suatu

membran (Dzygiel and Wieczorek, 2010).

Ada tiga langkah utama karakteristik transpor senyawa target dari fasa sumber ke

fasa penerima dalam PIM, yaitu:

Tahap pertama

Senyawa target yang telah menyebar pada fasa antarmuka sumber-membran,

akan berikatan dengan senyawa carrier membentuk kompleks. Setelah

kompleks terbentuk, lalu diangkut melintasi fasa antarmuka ini dan akan

digantikan oleh molekul lain dari senyawa carrier.

Page 37: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

16

Tahap Kedua

Kompleks berdifusi melalui membran menuju ke fasa penerima.

Tahap akhir

Pada fasa antarmuka membran-penerima, kompleks terdisosiasi dan senyawa

target dilepaskan ke fasa penerima. Kemudian di fasa penerima senyawa

target ditarik oleh anion untuk membentuk garam.

Faktor-faktor yang berkaitan dengan pengaruh dan kemampuan dari membran

PIM dalam transpor suatu analit. Faktor-faktor tersebut antara lain:

1.) Komposisi penyusun membran

2.) Sifat polimer dasar atau pendukung, senyawa carrier dan plasticizer

3.) Morfologi membran

4.) Sifat kimia dari larutan berair dalam membuat fasa sumber dan fasa penerima.

Beberapa peneliti telah melaporkan penelitian tentang pemisahan fenol

menggunakan metode membran cair dengan banyak variasi senyawa carrier

(Venkateswaran and Palanivelu 2006; Huidong et al., 2009).

D. Eugenol dan Kopoli(Eugenol-DVB)

Eugenol merupakan salah satu komponen kimia dalam minyak daun cengkeh

yang dihasilkan melalui destilasi uap (Sastrohamidjojo, 2014). Eugenol memiliki

rumus molekul C10H12O2 memiliki warna bening hingga kuning pucat, kental

seperti minyak dan mudah larut dalam pelarut organik. Eugenol sedikit larut

Page 38: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

17

dalam air dan memiliki berat molekul 164,2 gram/mol (Bustaman, 2011).

Spesifikasi eugenol dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Sifat fisik dan kimia eugenol (Guenther, 1990)

Karakteristik Eugenol

Berat jenis (g/cm3) 1,06

Indeks bias (25°C) 1,53-1,54

Titik didih (°C) 256

Titik leleh (°C) -9

Warna Bening ke kuning pucat

Aroma Aroma cengkeh

Kelarutan

Larut 1:2 dalam alkohol 70 % tidak larut dalam air,

larut dalam eter, kloroform dan asam asetat

Produksi eugenol dapat dilakukan melalui proses isolasi dari minyak daun

cengkeh. Komponen eugenol yang terdapat dalam minyak daun cengkeh berkisar

antara 80-90 % dan sisanya merupakan kariofilen (Sastrohamidjojo, 2014).

Berdasarkan strukturnya (Gambar 5) eugenol memiliki gugus hidroksi, metoksi

dan alil sehingga memungkinkan untuk membentuk senyawa lain.

Reaksi polimerisasi dengan bahan baku senyawa alam seperti eugenol merupakan

suatu hal yang relatif baru untuk dilakukan. Hal tersebut memungkinkan

pengembangan dan pemanfaatan monomer eugenol semakin luas. Eugenol dapat

dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam sintesis polieugenol yang dapat

digunakan sebagai carrier dalam transpor membran cair. Syarat polimer yang

dapat digunakan sebagai carrier pada fasa membran yaitu mempunyai berat

Page 39: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

18

molekul yang tinggi serta memiliki struktur yang memungkinkan terjadinya

interaksi dengan senyawa yang akan ditranspor (Walkowiak et al., 2002).

Gambar 5. Struktur (a) eugenol dan (b) polieugenol (Muktiarti, 2011).

Peningkatan berat molekul diasumsikan meningkatkan jumlah sisi aktif suatu

polimer. Peningkatan sisi aktif suatu polimer dapat dilakukan dengan cara

kopolimerisasi melalui ikatan rangkap dua (senyawa-senyawa diena). Divinil

benzena merupakan salah satu contoh senyawa diena yang dapat digunakan.

Ikatan rangkap dua pada senyawa diena mempunyai sifat yang reaktif sehingga

proses sintesis dapat dengan mudah dilakukan hanya pada suhu kamar

menggunakan katalis asam lunak. Polimerisasi senyawa diena akan terjadi pada

bagian gugus alil. Polimerisasi antara eugenol dengan divinil benzena

menghasilkan kopolimer(eugenol-DVB). Kopoli(eugenol-DVB) diharapkan

dapat meningkatkan jumlah sisi aktif pada polimer yang digunakan sebagai

senyawa carrier pada proses transpor fenol.

(b) (a)

Page 40: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

19

Gambar 6. Prediksi struktur kopoli(eugenol-DVB) (Muktiarti, 2011)

Struktur dari kopoli(eugenol-DVB) pada Gambar 6 memiliki kemiripan struktur

dengan polieugenol pada Gambar 5. Kesamaannya adalah memiliki gugus –OH

dan senyawa benzena, maka dapat diprediksi bahwa ikatan dan interaksi yang

terbentuk antara kopoli(eugenol-DVB) dengan fenol adalah ikatan hidrogen dan

interaksi π- π. Interaksi π-π fenol dan kopoli(eugenol-DVB) dapat terbentuk dari

benzena yang berasal dari struktur DVB dan benzena yang berasal dari eugenol.

Kedua benzena tersebut akan berinteraksi membentuk ikatan π-π dengan fenol

pada proses transpor fenol.

Reaksi fenol dengan basa pada fasa penerima yang membentuk anion fenolat

tidak dapat kembali ke membran hidrofobik maupun ke fasa sumber. Transpor

pada membran dapat terjadi dengan syarat komponen fenolik harus berada pada

keadaan tidak terdisosiasi pada fasa sumber dan sebagai ion fenolat pada fasa

Page 41: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

20

penerima. Pada kondisi ini pH sumber berpengaruh terhadap proses transpor

fenol (Le et al., 2002).

E. Spektrofotometer UV-Vis

Spektrofotometri UV-Vis merupakan teknik analisis spektroskopi yang memakai

sumber radiasi elektromagnetik ultraviolet dekat (190-380 nm) dan sinar tampak

(380-780 nm) dengan memakai instrumen spektrofotometer. Spektrofotometri

UV-Vis umumnya menggunakan energi elektronik yang cukup besar pada

molekul yang dianalisis sehingga lebih banyak dipakai untuk analisis kuantitatif

(Mulja dan Suharman, 1995). Molekul hanya menyerap radiasi elektromagnetik

dengan panjang gelombang yang khas (spesifik untuk molekul tersebut).

Absorbsi cahaya ultraviolet (radiasi berenergi tinggi) mengakibatkan

berpindahnya suatu elektron ke orbital yang lebih tinggi. Radiasi elektromagnetik

yang dipancarkan menyerupai partikel yang disebut foton. Energi foton

berbanding terbalik dengan panjang gelombang. Radiasi dengan panjang

gelombang lebih pendek mempunyai energi yang lebih tinggi, sehingga foton dari

cahaya UV mempunyai energi yang lebih tinggi dibandingkan foton gelombang

radio (Fessenden dan Fessenden, 1997).

Sumber sinar polikromatis untuk sinar UV adalah lampu deuterium, sedangkan

sinar tampak adalah lampu wolfram. Monokromator pada spektrofotometer UV-

Vis menggunakan lensa prisma dan filter optik. Sel sampel berupa kuvet yang

terbuat dari kuarsa atau gelas dengan lebar yang bervariasi. Detektor berupa

Page 42: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

21

detektor foto atau detektor panas atau detektor dioda foto, yang berfungsi

menangkap cahaya yang diteruskan dari sampel dan mengubahnya menjadi arus

listrik. Arus listrik yang terbaca akan ditampilkan oleh monitor. Skema

spektrofotometer UV-Vis dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Skema spektrofotometer UV-Vis (Skoog, 1996)

Istilah-istilah penting pada spektra elektronik:

Kromofor yaitu gugus tak jenuh kovalen yang menyebabkan serapan

elektronik dengan kuat (seperti heksana, aseton, benzena, karbonil,

karbondioksida dan gas nitrogen).

Auksokrom yaitu gugus jenuh (mengandung PEB berikatan tunggal) yang bila

terikat pada suatu kromofor akan mempengaruhi panjang gelombang dan

intensitas serapan maksimumnya (seperti gugus hidroksi, amina, halida dan

alkoksi).

Monokromator

Sumber

Perangkat

pendispersi

Sampel

Detektor

Celah Keluar

Celah Masuk

Page 43: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

22

Pergeseran batokromik (pergeseran merah) yaitu pergeseran serapan ke arah

panjang gelombang lebih panjang akibat pengaruh substituen atau pelarut.

Pergeseran hipsokromik (pergeseran biru) yaitu pergeseran serapan ke arah

panjang gelombang lebih pendek akibat pengaruh substituen atau pelarut.

Efek hiperkromik yaitu peningkatan intensitas serapan.

Efek hipokromik yaitu penurunan intensitas serapan (Suhartati, 2017).

Serapan radiasi UV-Vis sering dikenal sebagai spektroskopi elektronik.

Penggunaan spektrofotometri UV-Vis didasarkan pada hukum Lambert-Beer.

Hukum Lambert-Beer didasarkan atas pengukuran absorbansi yang diserap

sampel pada panjang gelombang tertentu sehingga konsentrasinya dapat diketahui

(Dachriyanus, 2004). Senyawa yang dapat dianalisis dengan spektrofotometer

UV-Vis merupakan senyawa yang memiliki gugus kromofor seperti adanya ikatan

rangkap terkonjugasi (misalnya fenol) dan auksokrom (misalnya –OH). Serapan

pada spektroskopi tergantung dari jumlah ikatan rangkap yang terkonjugasi (Yim

et al., 2004).

F. Scanning Electron Microscopy (SEM)

SEM adalah suatu instrumen penghasil berkas elektron pada permukaan spesimen

target dan mengumpulkan serta menampilkan sinyal-sinyal yang diberikan oleh

material target. Data yang diperoleh merupakan data dari permukaan atau lapisan

yang tebalnya sekitar 20 μm dari permukaan. Gambar permukaan yang diperoleh

merupakan topografi dengan segala tonjolan, lekukan dan lubang pada

Page 44: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

23

permukaan. Gambar topografi diperoleh dengan penangkap elektron sekunder

yang dipancarkan oleh spesimen. Sampel yang akan dianalisis dengan

menggunakan teknik ini harus mempunyai permukaan dengan konduktivitas yang

tinggi, karena polimer mempunyai konduktivitas yang rendah maka bahan perlu

dilapisi dengan bahan konduktor (bahan pengantar) yang tipis. Bahan yang biasa

digunakan adalah perak, tetapi jika dianalisis dalam waktu yang lama lebih baik

menggunakan emas atau campuran emas dan paladium. Berkas elektron

diarahkan pada suatu permukaan spesimen yang telah dilapisi oleh suatu film

konduktor. Pelapisan ini bertujuan agar polimer yang digunakan dapat

menghantarkan arus listrik sehingga dapat berinteraksi dengan berkas elektron.

Berkas elektron yang berinteraksi dengan spesimen dikumpulkan untuk

mengetahui intensitas elektron pada suatu tabung televisi yang diarahkan serentak

dengan sinar dari mikroskop. Interaksi berkas elektron dengan spesimen akan

menghasilkan pola difraksi elektron yang dapat memberikan informasi mengenai

kristalografi, jenis unsur serta distribusinya dan morfologi dari permukaan bahan

(Wu et al., 2007).

Cara kerja SEM yaitu berkas elektron yang dihasilkan oleh penembak elektron

terkondensasi di lensa kondensor dan terfokus sebagai titik yang jelas oleh lensa

objektif. Koil pemindai yang diberi energi menyediakan medan magnet bagi sinar

elektron. Berkas sinar elektron yang mengenai sampel menghasilkan elektron

sekunder dan kemudian dikumpulkan oleh detektor sekunder atau detektor

backscatter. Gambar yang dihasilkan terdiri dari ribuan titik berbagai intensitas

di permukaan cathode ray tube (CRT) sebagai topografi gambar. Pada sistem ini

berkas elektron dikonsentrasikan pada spesimen, bayangannya diperbesar dengan

Page 45: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

24

lensa objektif dan diproyeksikan pada layar (Kroschwitz, 1990). Skema SEM

dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8. Skema SEM (Ayyad, 2011).

G. Fourier Transform Infrared (FT-IR)

Fourier Transform Infrared (FT-IR) adalah spektrofotometer yang digunakan

untuk menganalisis struktur molekul untuk mengidentifikasi gugus fungsi dan

jenis ikatan pada suatu molekul. Tujuan karakterisasi dengan menggunakan

FT-IR yaitu untuk mengetahui jenis-jenis vibrasi antar atom. Selain itu FT-IR

juga digunakan untuk menganalisis senyawa organik dan anorganik serta analisis

kualitatif dan analisa kuantitatif dengan melihat kekuatan absorbsi senyawa pada

panjang gelombang tertentu (Hindryawati dan Alimuddin, 2010). Frekuensi

radiasi elektromagnetik untuk senyawa organik pada inframerah akan diserap

Koil Pemindai

Berkas

Elektron Penembak Elektron

Lensa Magnetik

Anoda

Monitor

Detektor Elektron

Sekuder

Detektor Elektron

Backscatter

Sampel

Page 46: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

25

sebagian atau seluruhnya. Penyerapan ini berhubungan dengan adanya perubahan

momen dipol dari ikatan kovalen pada waktu terjadinya vibrasi (Supriyanto,

1999).

Daerah inframerah pada spektrum gelombang elektromagnetik mencakup

bilangan gelombang 1400 cm-1

hingga 10 cm-1

. Daerah inframerah sedang (4000-

400 cm-1

) berkaitan dengan transisi energi vibrasi dari molekul yang memberikan

informasi mengenai gugus-gugus fungsi dalam molekul tersebut. Daerah

inframerah jauh (400-10 cm-1

) bermanfaat untuk menganalisis molekul yang

mengandung atom-atom berat seperti senyawa anorganik, namun membutuhkan

teknik khusus yang lebih baik. Daerah inframerah dekat (12500-4000 cm-1

) yang

peka terhadap vibrasi overtone (Litani et al., 1997).

Setiap senyawa organik memiliki gugus fungsi tertentu yang masing-masing

gugus menunjukkan bilangan gelombang yang khas pada spektrum FT-IR. Pada

penelitian ini eugenol dan divinil benzena digunakan sebagai bahan dasar

pembentuk senyawa carrier dalam transpor fenol. Eugenol memiliki beberapa

gugus fungsional, yaitu alil (–CH2–CH=CH2), gugus hidroksi (–OH) dan metoksi

(–OCH3). Sedangkan pada divinil benzena hanya mengandung gugus fungsi vinil

(–CH=CH2). Bilangan gelombang beberapa gugus fungsi lainnya pada FT-IR

dapat dilihat pada Tabel 2.

Sumber sinar yang digunakan pada FT-IR adalah keramik yang apabila dialiri

arus listrik maka keramik ini dapat memancarkan infrared. Prinsip kerja FT-IR

(Gambar 9) yaitu energi infrared akan melewati celah ke sampel, dimana celah

tersebut berfungsi mengontrol jumlah energi yang disampaikan kepada sampel.

Page 47: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

26

Sumber IR

Detektor

Selanjutnya beberapa infrared akan diserap oleh sampel dan yang lainnya

ditransmisikan melalui permukaan sampel sehingga sinar infrared masuk ke

detektor dan sinyal yang terukur dikirim ke komputer (Thermo Nicolet

Corporation, 2001).

Gambar 9. Skema FT-IR (Thermo Nicolet Corporation, 2001)

Tabel 2. Daftar bilangan gelombang FT-IR dari berbagai jenis ikatan

(Dachriyanus, 2004)

Bilangan Gelombang (cm-1

) Jenis Ikatan

3750-3000 Regangan O–H dan N–H

3000-2700 Regangan –CH3, –CH2, C–H dan

C–H aldehid

1900-1650 Regangan C=O (asam, aldehid,

keton, amida, ester dan anhidrida)

1675-1500 Regangan C=C (aromatik dan

alifatik) dan C=N

1475-1300 C–H bending

1000-650 C=C–H dan Ar–H bending

Pembanding

Sampel

Monokromator

Grating

Chopper

Page 48: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

27

H. Microwave Plasma-Atomic Emission Spectrometer (MP-AES)

MP-AES merupakan instrumentasi yang berdasarkan pada spektroskopi emisi

atom. Spektroskopi emisi atom atau Atomic Emission Spectroscopy (AES) adalah

suatu metode pengukuran yang dapat digunakan untuk analisa logam secara

kualitatif maupun kuantitatif. Metode ini didasarkan pada emisi sinar dengan

panjang gelombang yang khas untuk unsur yang dianalisis. Spektroskopi emisi

merupakan spektroskopi atom dengan menggunakan sumber eksitasi plasma,

nyala atau laser bertenaga tinggi (Skoog et al., 2004)

Plasma dalam MP-AES merupakan atom-atom dan ion-ion gas nitrogen yang

mengalir secara parsial yang dipenuhi dengan aerosol larutan yang dianalisis.

Spektrum cahaya yang dipancarkan oleh plasma mengandung panjang gelombang

yang dipancarkan oleh nitrogen plasma dan menguapkan pelarut, yang

menghasilkan sinyal background, dan juga kontribusi dari zat terlarut dan padatan

tersuspensi yang mengandung unsur-unsur penting. Cahaya dari plasma

diarahkan oleh satu set cermin ke dalam kompartemen optik spektrometer.

Ketepatan spektrometer memisahkan spektrum komponen berdasarkan panjang

gelombang, yang mana ketika terpecah oleh kisi-kisi, memungkinkan untuk

mendeteksi garis emisi masing-masing yang terdapat dalam spektrum yang

terputus-putus. Nilai intensitas yang diperoleh dari larutan yang diketahui

konsentrasinya (larutan standar) dibandingkan dengan pengukuran intensitas

cahaya pada panjang gelombang yang berbeda, dapat digunakan untuk

menentukan jumlah elemen dalam larutan yang tidak diketahui komposisinya

(Agilent, 2014).

Page 49: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

28

Elektron yang tereksitasi akan memancarkan energi pada panjang gelombang

tertentu karena elektron kembali ke keadaan dasar setelah tereksitasi oleh suhu

tinggi plasma. Karakteristik fundamental dari proses ini adalah bahwa setiap

elemen memancarkan energi pada panjang gelombang tertentu untuk karakter

atomnya. Energi yang dilepaskan oleh elektron ketika elektron kembali ke

keadaan dasar adalah khas untuk setiap elemen karena tergantung pada

konfigurasi elektron dari orbital. Energi yang dilepaskan berbanding terbalik

dengan panjang gelombang radiasi elektromagnetik, meskipun setiap elemen

memancarkan energi pada beberapa panjang gelombang (Agilent, 2014). Skema

MP-AES dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10. Skema MP-AES (Agilent, 2014)

Microwave

Plasma

Sampel

Keadaan

Dasar

Keadaan

Tereksitasi Emisi Detektor Hasil

Page 50: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik dan Instrumentasi

Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Lampung pada bulan Februari 2018 - Oktober 2018. Analisis sampel

menggunakan spektrofotometer UV-Vis yang dilakukan di Laboratorium Kimia

Analitik dan Instrumentasi Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Universitas Lampung. Analisis logam menggunakan MP-

AES yang dilakukan di Laboratorium Terpadu Sentra Inovasi Teknologi (LTSIT)

Universitas Lampung. Karakterisasi membran menggunakan FT-IR dan SEM

yang dilakukan di Laboratorium Terpadu dan Sentra Inovasi Teknologi (LTSIT)

Universitas Lampung.

B. Alat dan Bahan Penelitian

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi alat-alat gelas, satu set

rangkaian alat transpor fenol (chamber atau pipa transpor kapasitas 40 mL dengan

area sentuh antar chamber 2,5 cm dan stirrer), cetakan membran, neraca analitik

Page 51: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

30

digital (Mettler Toledo AB54-S), pH meter (HM-30R), thickness gauge (Mitutoyo

7301), spektrofotometer UV-Vis (Hitachi U-2010), Fourier Transform Infra Red

(FT-IR) (Shimadzhu 820PC), Microwave Plasma-Atomic Emission Spectrometer

(MP-AES) dan Scanning Electron Microscope (SEM JSM-6360LA).

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahan kimia kualitas pure

analysis produksi Merck diantaranya eugenol, BF3O(C2H5)2, divinil benzena

(DVB), kloroform (CHCl3), Na2SO4 anhidrat, dibenzil eter (DBE), tetrahidrofuran

(THF), polivinil klorida (PVC), fenol (C6H5OH), natrium hidroksida (NaOH),

asam klorida (HCl), 4-aminoantipirin, kalium ferrisianida (K4[Fe(CN)6].3H2O),

ammonium hidroksida (NH4OH), buffer fosfat (K2HPO4, KH2PO4), Cu(NO3)2.6

H2O, Pb(NO3)2.6H2O, akuades, akuabides dan kertas saring.

C. Prosedur Penelitian

1. Sintesis Kopoli(Eugenol-DVB) 10 %

Eugenol 5,8 g dimasukkan ke dalam labu bundar 250 mL dan ditambahkan DVB

sebagai agen penyambung silang sebanyak 10 % dari berat eugenol (4,45 x 10-3

mol). Proses polimerisasi berlangsung dengan penambahan 0,25 mL

BF3O(C2H5)2 sebagai katalis sebanyak empat kali pada selang waktu 1 jam.

Reaksi polimerisasi terjadi ditandai dengan perubahan warna larutan menjadi

ungu kemerahan. Reaksi polimerisasi dilakukan hingga satu malam dan

dihentikan dengan menambahkan 1,0 mL metanol. Gel merah yang terbentuk

dilarutkan dalam kloroform dan dipindahkan ke dalam corong pisah kemudian

Page 52: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

31

dicuci dengan akuabides hingga pH netral. Lapisan organik yang diperoleh

ditambahkan Na2SO4 anhidrat kemudian didekantasi. Pelarutnya diuapkan

melalui proses evaporasi pada suhu 40 °C dan residu disimpan dalam desikator.

Padatan polimer yang terbentuk ditentukan titik lelehnya dan kemudian

dikarakterisasi menggunakan FT-IR.

2. Pembuatan Membran PIM

Membran PIM dibuat dengan berat total 0,54 g dalam suatu cetakan yang telah

dilengkapi dengan magnetic stirrer. Perbandingan kopoli(eugenol-DVB)

sebagai senyawa carrier, PVC sebagai polimer dasar, dan DBE sebagai

plasticizer adalah 10%:32%:58%. Komposisi membran PIM dapat dilihat pada

Tabel 2. Tetrahidrofuran (THF) sebanyak 10 mL ditambahkan pada komponen

membran PIM. THF berfungsi sebagai pelarut untuk menghomogenkan

campuran (komponen membran) di dalam cetakan. Pelarutan berlangsung

selama 30 menit. Membran hasil cetakan didiamkan selama 3 hari untuk

menguapkan pelarut secara alami.

Tabel 3. Komposisi komponen pembentuk membran PIM

Tipe

Membran

Kopoli(E-DVB)

(g)

PVC

(g)

DBE

(g)

Total

(g)

T27 0,027 0,086 0,156 0,270

T54 0,054 0,172 0,313 0,540

T108 0,108 0,345 0,626 1,080

Membran PIM yang telah selesai dibuat, kemudian digunakan untuk proses

transpor fenol. Diameter membran yang langsung bersentuhan dengan larutan

Page 53: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

32

adalah 2,5 cm. Fasa sumber berisi fenol dengan konsentrasi 60 ppm dan fasa

penerima berisi NaOH yang berperan sebagai stripping agent. Karakterisasi

membran PIM sebelum dan sesudah transpor dianalisis menggunakan FT-IR dan

SEM serta diukur ketebalan membran menggunakan thickness gauge.

3. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Fenol

Penentuan panjang gelombang maksimum fenol dilakukan dengan mengambil

sebanyak 5 mL fenol 60 ppm dan ditempatkan ke dalam gelas kimia. Kemudian

ditambahkan dengan 5 mL akuades sehingga volumenya menjadi 10 mL. Larutan

tersebut diatur pH-nya menjadi 10 ± 0,2 menggunakan NH4OH encer dan buffer

fosfat (K2HPO4, KH2PO4). Lalu ditambahkan 1 mL larutan 4-aminoantipirin 2 %

dan 1 mL larutan kalium ferrisianida (K4[Fe(CN)6]) 8 %, sambil diaduk. Larutan

tersebut didiamkan selama 2 jam sampai terjadi perubahan warna menjadi merah

muda. Setelah terjadi perubahan warna, larutan dipindahkan ke dalam corong

pisah dan ditambahkan dengan 5 mL kloroform (CHCl3). Corong pisah dikocok

dan didiamkan beberapa saat hingga terjadi pemisahan, kemudian lapisan organik

atau lapisan kloroform (bagian bawah) dipisahkan. Ekstrak kloroform yang

diperoleh diukur absorbansinya menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada

panjang gelombang 370 nm sampai 600 nm untuk memperoleh panjang

gelombang maksimum.

4. Pengukuran Konsentrasi Fenol dalam Sampel

Pengukuran konsentrasi fenol dalam sampel (fasa sumber dan fasa penerima)

dilakukan setelah proses transpor berlangsung. Sampel fasa sumber, fasa

penerima dan larutan standar fenol masing-masing diambil sebanyak 5 mL.

Page 54: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

33

Sampel tersebut masing-masing dimasukkan ke dalam gelas kimia. Larutan

standar fenol yang digunakan terdiri dari beberapa variasi konsentrasi, yaitu 10

ppm, 30 ppm, 50 ppm, 70 ppm dan 90 ppm. Kemudian tambahkan 5 mL akuades

pada masing-masing gelas kimia tersebut sehingga volumenya menjadi 10 mL.

Larutan tersebut diatur pH-nya menjadi 10 ± 0,2 dengan menggunakan NH4OH

encer untuk fasa sumber, HCl encer untuk fasa penerima dan buffer fosfat

(K2HPO4, KH2PO4). Lalu ditambahkan 1 mL 4-aminoantipirin 2 % dan 1 mL

kalium ferrisianida 8 % sambil diaduk. Larutan tersebut didiamkan selama 2 jam

sampai terjadi perubahan warna menjadi merah muda. Setelah terjadi perubahan

warna, larutan dipindahkan ke dalam corong pisah dan ditambahkan dengan 5 mL

kloroform (CHCl3). Corong pisah dikocok dan didiamkan beberapa saat hingga

terjadi pemisahan, kemudian lapisan organik atau lapisan kloroform (bagian

bawah) dipisahkan. Ekstrak kloroform yang diperoleh diukur absorbansinya

menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang maksimum.

5. Studi Transpor Fenol

Transpor fenol terdiri dari 3 fasa yaitu fasa sumber, fasa penerima dan fasa

membran yang membatasi kedua fasa tersebut. Fasa sumber berisi larutan fenol,

fasa penerima berisi larutan NaOH dan fasa membran mengandung senyawa

carrier kopoli(eugenol-DVB).

a.) Transpor Fenol dengan Variasi pH Fasa Sumber

Membran PIM yang mengandung senyawa carrier kopoli(eugenol-DVB)

4,45 x 10-3

mol dengan ketebalan normal yang sudah dicetak ditempatkan di

tengah-tengah pipa transpor. Kemudian dimasukkan 40 mL fenol 60 ppm sebagai

Page 55: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

34

fasa sumber dengan variasi pH 3,5; 4,5; 5,5; 6,5 dan 7,5. Pada fasa penerima

dimasukkan 40 mL NaOH dengan konsentrasi encer. Setelah itu, pipa transpor

ditutup dan diaduk dengan pengaduk magnet pada fasa sumber dan fasa penerima

selama 9 jam pada suhu kamar. Setelah selesai diaduk, diambil sampel fasa

sumber dan fasa penerima. Konsentrasi fenol yang terdapat di dalam sampel fasa

sumber dan fasa penerima dianalisis menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada

panjang gelombang maksimum.

b.) Transpor Fenol dengan Variasi Konsentrasi Fasa Penerima (NaOH)

Membran PIM yang mengandung senyawa carrier kopoli(eugenol-DVB)

4,45 x 10-3

mol dengan ketebalan normal yang sudah dicetak ditempatkan di

tengah-tengah pipa transpor. Kemudian dimasukkan 40 mL fenol 60 ppm sebagai

fasa sumber dengan pH optimum (pH optimum yang diperoleh sebelumnya).

Pada fasa penerima dimasukkan 40 mL NaOH dengan variasi konsentrasi 0,01;

0,05; 0,1; 0,25 dan 0,5 M. Setelah itu, pipa transpor ditutup dan diaduk dengan

pengaduk magnet pada fasa sumber dan fasa penerima selama 9 jam pada suhu

kamar. Setelah selesai diaduk, diambil sampel fasa sumber dan fasa penerima.

Konsentrasi fenol yang terdapat di dalam sampel fasa sumber dan fasa penerima

dianalisis menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang

maksimum.

c.) Transpor Fenol dengan Variasi Ketebalan Membran PIM

Membran PIM yang digunakan pada variasi ketebalan dicetak dengan komposisi

yang sesuai pada Tabel 2. Membran tipe T27, T54 dan T108 yang sudah dicetak

ditempatkan di tengah-tengah pipa transpor. Kemudian dimasukkan 40 mL fenol

Page 56: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

35

60 ppm sebagai fasa sumber (pH optimum) dan 40 mL NaOH sebagai fasa

penerima (konsentrasi optimum). Setelah itu, pipa transpor ditutup dan diaduk

dengan pengaduk magnet pada fasa sumber dan fasa penerima selama 9 jam pada

suhu kamar. Setelah selesai diaduk, diambil sampel fasa sumber dan fasa

penerima. Konsentrasi fenol yang terdapat di dalam fasa sumber dan fasa

penerima dianalisis menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang

gelombang maksimum.

d.) Transpor Fenol dengan Variasi Waktu Transpor

Membran PIM dengan tipe ketebalan optimum yang sudah dicetak ditempatkan di

tengah-tengah pipa transpor. Kemudian dimasukkan 40 mL fenol 60 ppm sebagai

fasa sumber (pH optimum) dan 40 mL NaOH sebagai fasa penerima (konsentrasi

optimum). Setelah itu, pipa transpor ditutup dan diaduk dengan pengaduk magnet

pada fasa sumber dan fasa penerima. Transpor fenol dilakukan dengan variasi

waktu 4, 9, 15, 24, 36, 48 dan 62 jam pada suhu kamar. Setelah selesai diaduk,

diambil sampel fasa sumber dan fasa penerima. Konsentrasi fenol yang terdapat

di dalam fasa sumber dan fasa penerima dianalisis menggunakan spektrofotometer

UV-Vis pada panjang gelombang maksimum.

6. Studi Kompetisi Transpor Fenol dengan Logam Cu(II) dan Pb(II) dalam

Sampel

Sampel limbah cair buatan mengandung fenol, Cu(II) dan Pb(II) yang dibuat

dengan konsentrasi 60 ppm. Cara pembuatannya yaitu dengan mencampurkan 60

mg fenol, Pb(II) dan Cu(II) dalam 100 ml larutan, kemudian dihomogenkan.

Selanjutnya dilakukan transpor menggunakan membran PIM dengan ketebalan

Page 57: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

36

optimum yang sudah dicetak. Membran ditempatkan di tengah-tengah pipa

transpor. Kemudian dimasukkan 40 mL limbah buatan sebagai fasa sumber dan

40 mL NaOH sebagai fasa penerima dengan kondisi optimum. Setelah itu, pipa

transpor ditutup dan diaduk dengan pengaduk magnet pada fasa sumber dan fasa

penerima selama waktu optimum pada suhu kamar. Setelah selesai diaduk,

diambil sampel fasa sumber dan fasa penerima. Konsentrasi fenol di dalam fasa

sumber dan fasa penerima menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Konsentrasi

Cu dan Pb yang terdapat di dalam fasa penerima ditentukan menggunakan

Microwave Plasma-Atomic Emission Spectrometer (MP-AES).

Page 58: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

37

7. Diagram Alir Penelitian

Sintesis Kopoli(Eugenol-

DVB) 10%

Pembuatan Membran

PIM

Studi Transpor Fenol

Variasi

konsentrasi

NaOH fasa

penerima

Variasi pH

fasa sumber

Variasi

ketebalan

membran

PIM

Variasi

waktu

transpor

Karakterisasi serbuk

menggunakan FT-IR

Karakterisasi membran

menggunakan FT-IR dan SEM

Analisis menggunakan

spektrofotometer UV-Vis

Hasil

Karakterisasi membran

menggunakan FT-IR dan SEM

Kompetisi

transpor

dengan

logam

Page 59: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

64

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

1. Pada penelitian ini digunakan senyawa carrier kopoli(eugenol-DVB) 10%.

Hasil karakterisasi FT-IR dan uji titik leleh serbuk kopoli(eugenol-DVB) 10%

membuktikan proses polimerisasi berhasil dilakukan.

2. Transpor fenol mencapai nilai optimum pada kondisi pH larutan fenol pada

fasa sumber 5,5, konsentrasi larutan NaOH pada fasa penerima 0,1 M, dengan

ketebalan membran tipe T27 (berat total komponen membran 0,27 g) selama

24 jam dengan fenol yang tertranspor sebanyak 89,40% atau setara dengan

53,64 ppm.

3. Pada studi kompetisi transpor fenol dengan logam kompetitor, logam Cu(II)

dan Pb(II) yang tertranspor ke fasa penerima berturut-turut sebesar 0,12 % dan

0,40 %. Hasil yang tidak signifikan ini menunjukkan bahwa membran PIM

dengan senyawa carrier kopoli(eugenol-DVB) memiliki selektivitas yang

cukup baik dalam mentranspor fenol.

4. Keberadaan logam kompetitor Cu(II) dan Pb(II) terhadap transpor fenol

mengganggu proses fenol untuk tertranspor ke fasa penerima. Hal ini

Page 60: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

65

dibuktikan dengan konsentrasi fenol yang tertranspor lebih sedikit

dibandingkan transpor tanpa adanya logam kompetitor yaitu sebesar 27,25 %.

B. Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kompetisi transpor fenol dengan

logam berat menggunakan metode Polymer Inclusion Membrane (PIM) dengan

senyawa carrier turunan-turunan polieugenol lainnya.

Page 61: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

66

DAFTAR PUSTAKA

Abdul-Halim, N. S., P. G. Whitten, and L. D. Nghiem. 2013. Characterising Poly

(Vinyl Chloride)/Aliquat 336 Polymer Inclusion Membranes: Evidence of

Phase Separation and its Role in Metal Extraction. Separation and

Purification Technology. 119: 14-18.

Agilent Technologies. 2014. Microwave Plasma-Atomic Emission Spectrometer

(MP-AES). Agilent Technologies Inc. USA.

Agustina, S. 2006. Teknologi Membran dalam Pengolahan Limbah Cair Industri.

Buletin Penelitian. 28: 18-24.

Alva, V. A., and B. M. Peyton. 2003. Phenol and Catechol Biodegradation by The

Haloalkaliphile Halomonas Campisalis: Influence of pH and Salinity.

Environmental Science and Technology. 37: 4397–4402.

Ayyad, O. D. H. 2011. Novel Strategies for The Synthesis of Metal Nanoparticles

and Nanostructures. (Tesis). Universitas De Barcelona. Barcelona. 215 pp.

Badan Standarisasi Nasional. 2004. SNI 06-6989.21-2004. Air dan Air Limbah –

Bagian 21: Cara Uji Kadar Fenol secara Spektrofotometri. Badan

Standarisasi Nasional. Tanggerang. 10 hlm.

Banat, F. A., B. Al-Bashir., S. Al-Asheh, and O. Hayajneh. 2000. Adsorption of

Phenol by Bentonit. Environmental Pollution. 107: 391–398.

Beker, U., B. Ganbold., H. Dertli, and D. D. Gülbayir. 2010. Adsorption of

Phenol by Activated Carbon: Influence of Activation Methods and Solution

pH. Energy Conversion and Management. 51 : 235–240.

Bustaman, S. 2011. Potensi Pengembangan Minyak Daun Cengkih sebagai

Komoditas Ekspor Maluku. Jurnal Litbang Pertanian. 30: 132–139.

Correia, F. M. M. P., and J. M. R. De Carvalho. 2003. Recovery of Phenol from

Phenolic Resin Plant Effluents by Emulsion Liquid Membranes. J. Hazard.

Mater. 225: 41–49.

Page 62: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

67

Dachriyanus. 2004. Analisis Struktur Senyawa Organik secara Spektroskopi.

Lembaga Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LPTIK)

Universitas Andalas. Padang. Hal. 31-46.

Dewilda, Y., R. Afrianita, dan F. F. Iman. 2012. Degradasi Senyawa Fenol Oleh

Mikroorganisme Laut. Jurnal Teknik Lingkungan UNAND. 9: 59–73.

Dzygiel, P., and P. P. Wieczorek. 2010. Liquid Membranes : Principles and

Applications in Chemical Separations and Wastewater Treatment, Chapter

3 : Supported Liquid Membranes and Their Modifications: Definition,

Classification, Theory, Stability, Application and Perspectives. Elsevier.

Inggris. Pp. 73-140.

Fan, J., Y. Fan, Y. Pei, K. Wu, J. Wang, and M. Fan. 2008. Solvent Extraction of

Selected Endocrine-Disrupting Phenols Using Ionic Liquids. Purification

Technology. 61: 324-331.

Febriasari, A. 2011. Studi Recovery Fenol Menggunakan Teknologi Polymer

Inclusion Membrane (PIM) Berbasis PVC dengan Polieugenol sebagai

Carrier. (Tesis). Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta

Ferraz, H., L. T. Duarte, M. D. Lucio, A. C. Habert, and C. P. Borges. 2007.

Recent Achievements in Facilitated Transport Membranes for Separation

Processes. Brazilian Journal of Chemical Engineering. 24: 101–118.

Fessenden, R. J., dan Fessenden, J. S. 1997. Dasar - Dasar Kimia Organik

Terjemahan Oleh S. Waun. Bina Aksara. Jakarta. 707 hlm.

Fiamegos, Y. C., C. D. Stalikas, G. A. Pilidis, and M. I. Karayannis. 2000.

Synthesis and Analytical Applications of 4-Aminopyrazolone Derivatives as

Chromogenic Agents for The Spectrophotometric Determination of Phenols.

Analytica Chimica Acta. 403: 315–323.

Fontàs, C., R. Tayeb, M. Dhahbi, E. Gaudichet, F. Thominette, P. Roy, K.

Steenkeste, M. Aupart, S. Tingry, E. Peyroz, and P. Seta. 2007. Polymer

Inclusion Membranes: The Concept of Fixed Sites Membrane Revised.

Journal of Membrane Science. 290: 62–72.

Gardner, J. S., Q. P. Peterson, J. O.Walker, B. D. Jensen, B. Adhikary, R. G.

Harrison, and J. D. Lamb. 2006. Anion Transport Through Polymer Inclusion

Membranes Facilitated by Transition Metal Containing Carriers. J. Membr.

Sci. 277: 165-167.

Guenther, E. 1990. Minyak Atsiri Terjemahan Oleh S. Ketaren. UI Press. Jakarta.

Hameed, B. H., and A. A. Rahman. 2008. Removal of Phenol from Aqueous

Solutions by Adsorption Onto Activated Carbon Prepared from Biomass

Material. Journal of Hazardous Materials. 160: 576–581.

Page 63: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

68

Handayani, D. S., T. Kusumaningsih, dan M. Yulia. 2004. Sintesis

Kopoli(Eugenol-DVB) Sulfonat dari Eugenol Komponen Utama Minyak

Cengkeh (Syzygium aromaticum). Biofarmasi. 2: 53–57.

Harimu, L., S. Matsjeh, D. Siswanta, and S. J. Santosa. 2010. Sintesis Polieugenil

Oksiasetat sebagai Pengemban untuk Pemisahan Ion Logam Berat Fe(III),

Cr(III), Cu(II), Ni(II), Co(II) dan Pb(II) Menggunakan Metode Ekstraksi

Pelarut. Indo. J. Chem. 10: 69–74.

Hindryawati, N., dan Alimuddin. 2010. Sintesis dan Karakterisasi Silika Gel dari

Abu Sekam Padi dengan Menggunakan Natrium Hidroksida (NaOH). Jurnal

Kimia Mulawarman. 7: 75–77.

Huidong, Z., W. Biyu, W. Yanxiang, and R. Qilong. 2009. Instability

Mechanisms of Supported Liquid Membrane for Phenol Transport. Chinese

Journal of Chemical Engineering. 17: 750–755.

Kalaiarasan, E., and T. Palvannan. 2014. Removal of Phenols from Acidic

Environment by Horseradish Peroxidase (HRP): Aqueous

Thermostabilization of HRP by Polysaccharide Additives. Journal of the

Taiwan Institute of Chemical Engineers. 45: 625–634.

Kislik, V. S. 2010. Liquid Membranes : Principles and Applications in Chemical

Separations and Wastewater Treatment. Institute of Applied Chemistry The

Hebrew University of Jerusalem Campus Givat. Israel.

Kiswandono, A. A., D. Siswanta, N. H. Aprilita, S. J. Santosa, and T. Hayashita.

2013. Extending the Life Time of Polymer Inclusion Membrane Containing

Copoly (Eugenol-DVB ) as Carrier for Phenol Transport. Indo. J. Chem.

13: 254-261.

Kiswandono, A. A. 2014. Kajian Transpor Fenol Melalui Membran Berbasis

Polieugenol Tertaut Silang Menggunakan Metode Polymer Inclusion

Membrane (PIM). (Disertasi). Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Hal.

93-122.

Kiswandono, A. A. 2016. Metode Membran Cair untuk Pemisahan Fenol. Analit:

Analytical and Environmental Chemistry. 1: 74-88.

Kroschwitz, J. I. 1990. Polymer Characterization and Analysis. John Willey and

Sons Inc. USA.

Kusumastuti, A. 2007. Pemulihan Fenol dari Air Limbah dengan Membran Cair

Emulsi. (Tesis). Institut Teknologi Bandung. Bandung.

Page 64: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

69

Le, Q. T. H., D. S. Ehler, M. McCleskey, R. C. Dye, D. R. Pesiri, G. D. Jarvinen,

and R. C. Sauer. 2002. Ultra-thin Gates for The Transport of Phenol from

Supported Liquid Membranes to Permanent Surface Modified Membranes.

J. Membr. Sci. 205: 213-222.

Lestari, S. 2011. Pemanfaatan Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS)

sebagai Biosorben Fenol. (Skripsi). Universitas Nusa Bangsa. Bogor.

Li, Z., M. Wu, Z. Jiao, B. Bao, and S. Lu. 2004. Extraction of Phenol from

Wastewater by N-Octanoylpyrrolidine. Journal of Hazardous Materials.

Pp. 111–114.

Litani-Barzilai, I., I. Sela, V. Bulatov, I. Zilberman, and I. Schechter. 1997. On-

line Remote Prediction of Gasoline Properties by Combined Optical

Methods. Analytica Chimica Acta. 339: 193–199.

Malusis, M. A., J. E. Maneval, E. J. Barben, C. D. Shackelford, and E. R. Daniels.

2010. Influence of Adsorption on Phenol Transport Through Soil-Bentonite

Vertical Barriers Amended with Activated Carbon. Journal of Contaminant

Hydrology. 116: 58–72.

Maslahat, M., dan A. A. Kiswandono. 2011. Studi Transpor Senyawa Fenol

Menggunakan Membran Cair Polieugenol dengan Pelarut Diklorometana.

Jurnal of Sains Natural Universitas Nusa Bangsa. 1: 145-155.

Mohammadi, S., A. Kargari, H. Sanaeepur, K. Abbassian, A. Najafi, and E.

Mofarrah. 2014. Phenol Removal from Industrial Wastewaters: A Short

Review. Desalination and Water Treatment. 53:1-20.

Muktiarti, N. 2011. Transpor Fenol Melalui Supported Liquid Membrane (SLM)

Berbasis Polyvinyl Chloride (PVC) Menggunakan Kopoli(Eugenol-DVB)

sebagai Molekul Carrier. (Skripsi). Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Mulder, M. 1996. Basic Principles of Membrane Technology. 2nd

Edition. Kluwer

Academic Publisher. The Nederlands. 564 pp.

Mulja, M., dan Suharman. 1995. Analisis Instrumental. Airlangga University

Press. Surabaya. 427 hlm.

Nghiem, L. D., P. Mornane, I. D. Potter, J. M. Perera, R. W. Cattrall, and S. D.

Kolev. 2006. Extraction and Transport of Metal Ions and Small Organic

Compounds Using Polymer Inclusion Membranes (PIMs). Journal of

Membrane Science. 281: 7–41.

Park, Y., A. H. P. Skelland, L. J. Forney, and J. H. Kim. 2006. Removal of Phenol

and Substituted Phenols by Newly Developed Emulsion Liquid Membrane

Process. Water Res. 40: 1763 – 1772.

Page 65: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

70

Pereira, N., A. St John, R.W. Cattrall, J. M. Perera, and S. D. Kolev. 2009.

Influence of The Composition of Polymer Inclusion Membranes on Their

Homogeneity and Flexibility. Desalination. 236: 327–333.

Public Health England. 2016. Phenol Toxicological Overview. PHE. England.

Purwasih, R. 2013. Studi Transpor Fenol Menggunakan Polymer Inclusion

Membrane (PIM) dengan Molekul Pembawa Kopoli(Eugenol-Dialil Ftalat).

(Skripsi). Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Qin, Y., S. Peper, and E. Bakker. 2002. Plasticizer-Free Polymer Membrane Ion-

Selective Electrodes Containing A Methacrylic Copolymer Matrix.

Electroanalysis. 14: 1375–1381.

Raut, D. R., P. Kandwal, G. Rebello, and P. K. Mohapatra. 2012. Evaluation of

Polymer Inclusion Membranes Containing Calix[4]-bis-2,3-naptho-crown-6

for Cs Recovery from Acidic Feeds: Transport Behavior, Morphology and

Modeling Studies. Journal of Membrane Science. 407: 17–26.

Satrohamidjojo, H. 1991. Kromatografi Edisi II. Liberty. Yogyakarta. Hal. 26-36.

Sastrohamidjojo, H. 2014. Kimia Minyak Atsiri. Gadjah Mada University Press.

Yogyakarta. 248 hlm.

Senturk, H. B., D. Ozdes, A. Gundogdu, C. Duran, and M. Soylak. 2009.

Removal of Phenol from Aqueous Solutions by Adsorption Onto

Organomodified Tirebolu Bentonite: Equilibrium, Kinetic and

Thermodynamic Study. Journal of Hazardous Materials. 172: 353–362.

Skoog, D. A., D. M. West, and F. J. Holler. 1996. Fundamental of Analytical

Chemistry, 7th Ed. Saunders College Publishing. USA.

Skoog, D. A., D. M. West, F. J. Holler, and S. R. Crouch. 2004. Fundamental of

Analytical Chemistry, 9th Ed. Brooks/Cool. USA.

Slamet, S. Bismo, R. Arbianti, dan Z. Sari. 2006. Penyisihan Fenol dengan

Kombinasi Proses Adsorpsi dan Fotokatalisis Menggunakan Karbon Aktif

dan TiO2. Jurnal Teknologi. 20: 303–311.

Sousa, A. R. and M. A. Trancoso. 2009. Validation of An Environmental Friendly

Segmented Flow Method for The Determination of Phenol Index in Waters

as Alternative to The Conventional One. Talanta. 79: 796–803.

St John, A. M., R. W. Cattrall, and S. D. Kolev. 2013. Determination of The

Initial Flux of Polymer Inclusion Membranes. Separation and Purification

Technology. 116: 41–45.

Page 66: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

71

Stevens, M. P. 2001. Kimia Polimer Terjemahan Oleh I. Sopyan. Pradya

Paramita. Jakarta. Hal. 655-669.

Suhartati, T. 2017. Dasar-Dasar Spektrofotometri UV-Vis dan Spektrofotometri

Massa untuk Penentuan Struktur Senyawa Organik. CV anugrah utama

raharja (AURA). Bandar Lampung. Hal. 2-4.

Sun, H., N. P. Hankins, B. J. Azzopardi, N. Hilal, and C. A. P. Almeida. 2008. A

Pilot-Plant Study of The Adsorptive Micellar Flocculation Process: Optimum

Design and Operation. Separation and Purification Technology.

62: 273–280.

Supriyanto, R. 1999. Buku Ajar Kimia Analitik III. FMIPA Universitas Lampung.

Bandar Lampung.

Tanasale, M. F. J. D. P., J. Latupeirissa, dan E. Tuhalauruw. 2015. Studi

Pemanfaatan Sekam Padi (Oryza Sativa L) sebagai Karbon Aktif untuk

Adsorpsi Fenol. Indonesian Journal of Chemistry. 2: 223-230.

Thermo Nicolet Corporation. 2001. Introduction to Fourier Transform Infrared

Spectrometry. Thermo Electron Co. USA. Pp. 2-7.

Trivunac, K., and S. Stevanovic. 2004. Efficiency of Membrane Extraction of

Phenol-4-Aminoantipyrine Complex with n-Alcohols. Desalination.

163: 61–67.

Tseng, R. L., K. T. Wu, F. C. Wu, and R. S. Juang. 2010. Kinetic Studies on The

Adsorption of Phenol, 4-Chlorophenol, and 2,4-Dichlorophenol from Water

Using Activated Carbons. Journal of Environmental Management.

91: 2208–2214.

Vázquez, M. I., V. Romero, C. Fontàs, E. Anticó, and J. Benavente. 2014.

Polymer Inclusion Membranes (PIMs) with The Ionic Liquid (IL) Aliquat

336 as Extractant: Effect of Base Polymer and IL Concentration on Their

Physical-Chemical and Elastic Characteristics. Journal of Membrane

Science. 455: 312–319.

Venkateswaran, P., and K. Palanivelu. 2006. Recovery of Phenol from Aqueous

Solution by Supported Liquid Membrane Using Vegetable Oils as Liquid

Membrane. Journal of Hazardous Materials. 131: 146–152.

Walkowiak, W., M. Ulewicz, and C. A. Kozlowski. 2002. Application of

Macrocycle Compounds for Metal Ions Separation and Removal – A

Review. Ars Separatoria Acta. 1: 87–98.

Page 67: STUDI TRANSPOR FENOL MENGGUNAKAN METODE …digilib.unila.ac.id/55643/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Fenol merupakan senyawa organik beracun, berbahaya dan sulit didegradasi

72

Wang, L., R. Paimin, R. W. Cattrall, W. Shen, and S. D. Kolev. 2000. The

Extraction of Cadmium(II) and Copper(II) from Hydrochloric Acid Solutions

Using an Aliquat 336/PVC Membrane. Journal of Membrane Science.

176: 105–111.

Yim, S. K., S. J. Yun. and C. H. Yun. 2004. A Continuous Spectrophotometric

Assay for NADPH-cytochrome P450 Reductase Activity Using 1,1-

Diphenyl-2-Picrylhydrazyl. Journal of Biochemistry and Molecular Biology.

37: 629–633.

Wu, C. F., Y. L. Chen, C. C Chen, T. T. Yang, and P. E. Chang. 2007. Applying

Open-path Fourier Transform Infrared Spectroscopy for Measuring Aerosols.

Journal of Environmental Science and Health - Part A Toxic/Hazardous

Substances and Environmental Engineering. 42: 1131–1140.

Zhao, W., G. He, F. Nie, L. Zhang, H. Feng, and H. Liu. 2012. Membrane Liquid

Loss Mechanism of Supported Ionic Liquid Membrane for Gas Separation.

Journal of Membrane Science. 411: 73–80.