vi. monitoring kinerja ipalkelair.bppt.go.id/publikasi/bukusopipalsopieparis/bab6.pdfmonitoring dan...

3
Buku Panduan Operasional IPAL Gedung Sophie Paris Indonesia 34 Setelah IPAL beroperasi, maka perlu dilakukan monitoring dan swapantau IPAL untuk melihat hasil kenerja IPAL. Parameter swapantau yang diharuskan BPLHD meliputi debit air limbah, pH, TSS dan organik. Hasil swapantau ini secara berkala setiap 3 bulan sekali harus disampaikan kekantor BPLHD. Untuk keperluan monitoring dan swapantau, pada outlet IPAL telah disediakan tempat pengambilan sampel air olahan IPAL, yakni sebelum air olahan masuk bak kontrol biologis. Gambar 6.1 adalah lokasi sampling dan proses pengambilan air olahan IPAL, sedangkan Gambar 6. 2 adalah foto air olahan IPAL yang diambil pada tanggal 20 April 2012. Air olahan kelihatan jernih dan secara visual warnanya hampir tidak berbeda dibandingkan dengan air bersih yang digunakan sehari-hari digedung Sophie Paris Indonesia. Ini salah satu indikator yang menandakan kualitas air olahan sudah bagus. Disamping melakukan monitoring dan swapantau sendiri, manajemen PT. Gedung Sophie Paris Indonesia secara berkala setiap 3 bulan sekali juga harus mengirimkan sampel air olahan IPAL ke Laboratorium Lingkungan BPLHD untuk dianalisa. Tabel 1 adalah hasil analisa berkala yang dilakukan pada tanggal 20 April 2012, sedangkan Tabel 6.2 adalah hasil analisa pada tanggal 17 Juli 2012. Dari kedua tabel ini terlihat, konsentrasi semua parameter yang dipersyaratkan, nilainya jauh dibawah baku mutu yang ditetapkan pemerintah dalam Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 122 tahun 2005. Hal ini menunjukkan kualitas air olahan IPAL sudah sangat baik, artinya IPAL sudah bekerja optimal. VI. MONITORING KINERJA IPAL

Upload: others

Post on 06-Nov-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: VI. MONITORING KINERJA IPALkelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuSOPIPALSopieParis/bab6.pdfmonitoring dan swapantau, pada outlet IPAL telah disediakan tempat pengambilan sampel air olahan

Buku Panduan Operasional IPAL Gedung Sophie Paris Indonesia

34

Setelah IPAL beroperasi, maka perlu dilakukan monitoring

dan swapantau IPAL untuk melihat hasil kenerja IPAL. Parameter

swapantau yang diharuskan BPLHD meliputi debit air limbah, pH,

TSS dan organik. Hasil swapantau ini secara berkala setiap 3 bulan

sekali harus disampaikan kekantor BPLHD. Untuk keperluan

monitoring dan swapantau, pada outlet IPAL telah disediakan tempat

pengambilan sampel air olahan IPAL, yakni sebelum air olahan

masuk bak kontrol biologis. Gambar 6.1 adalah lokasi sampling dan

proses pengambilan air olahan IPAL, sedangkan Gambar 6. 2

adalah foto air olahan IPAL yang diambil pada tanggal 20 April 2012.

Air olahan kelihatan jernih dan secara visual warnanya hampir tidak

berbeda dibandingkan dengan air bersih yang digunakan sehari-hari

digedung Sophie Paris Indonesia. Ini salah satu indikator yang

menandakan kualitas air olahan sudah bagus.

Disamping melakukan monitoring dan swapantau sendiri,

manajemen PT. Gedung Sophie Paris Indonesia secara berkala

setiap 3 bulan sekali juga harus mengirimkan sampel air olahan

IPAL ke Laboratorium Lingkungan BPLHD untuk dianalisa. Tabel 1

adalah hasil analisa berkala yang dilakukan pada tanggal 20 April

2012, sedangkan Tabel 6.2 adalah hasil analisa pada tanggal 17 Juli

2012. Dari kedua tabel ini terlihat, konsentrasi semua parameter

yang dipersyaratkan, nilainya jauh dibawah baku mutu yang

ditetapkan pemerintah dalam Peraturan Gubernur Provinsi DKI

Jakarta Nomor 122 tahun 2005. Hal ini menunjukkan kualitas air

olahan IPAL sudah sangat baik, artinya IPAL sudah bekerja optimal.

VI. MONITORING KINERJA IPAL

Page 2: VI. MONITORING KINERJA IPALkelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuSOPIPALSopieParis/bab6.pdfmonitoring dan swapantau, pada outlet IPAL telah disediakan tempat pengambilan sampel air olahan

Buku Panduan Operasional IPAL Gedung Sophie Paris Indonesia

35

Gambar 6. 1 Foto Lokasi Pengambilan Sampel Air Olahan IPAL

Gambar 6.2 Foto Air Olahan IPAL (kiri) dan Air Ledeng (kanan)

Page 3: VI. MONITORING KINERJA IPALkelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuSOPIPALSopieParis/bab6.pdfmonitoring dan swapantau, pada outlet IPAL telah disediakan tempat pengambilan sampel air olahan

Buku Panduan Operasional IPAL Gedung Sophie Paris Indonesia

36

Tabel 6.1 Hasil Analisa Air Olahan IPAL Domestik Gedung Sophie Paris Indonesia (sampling tanggal 20 April 2012)

Tabel 6.2 Hasil Analisa Air Olahan IPAL Domestik Gedung Sophie Paris Indonesia (sampling tanggal 17 Juli 2012)

<40,00

5,97

0,06

<1,13

9,60

3,00

15,99

6,1

HASIL ANALISA*NO.

PARAMETER SATUAN BAKU MUTU **

1. pH (26ºC) - 6 – 9

2. Total permanganat (KMnO4) mg/L 95

3. Zat padat tersuspensi (TSS) mg/L 50

4. Amoniak (NH3-N) mg/L 10

5. Minyak dan lemak mg/L 10

6. Detergen (MBAS) mg/L 2

7. BOD5

mg/L 50

8. COD mg/L 80<40,00

5,97

0,06

<1,13

9,60

3,00

15,99

6,1

HASIL ANALISA*NO.

PARAMETER SATUAN BAKU MUTU **

1. pH (26ºC) - 6 – 9

2. Total permanganat (KMnO4) mg/L 95

3. Zat padat tersuspensi (TSS) mg/L 50

4. Amoniak (NH3-N) mg/L 10

5. Minyak dan lemak mg/L 10

6. Detergen (MBAS) mg/L 2

7. BOD5

mg/L 50

8. COD mg/L 80

* Hasil pengujian laboratorium Lingkungan Hidup BPLHD Provinsi DKI Jakarta. Sampling tanggal 20 April 2012.

** Pergub. Prov. DKI Jakarta No. 122 Tahun 2005 tentang Baku Mutu Limbah Cair Domestik.

<40,00

10,64

0,03

<1,13

8,27

5,0

23,94

6,6

HASIL ANALISA*NO.

PARAMETER SATUAN BAKU MUTU **

1. pH (26ºC) - 6 – 9

2. Total permanganat (KMnO4) mg/L 95

3. Zat padat tersuspensi (TSS) mg/L 50

4. Amoniak (NH3-N) mg/L 10

5. Minyak dan lemak mg/L 10

6. Detergen (MBAS) mg/L 2

7. BOD5

mg/L 50

8. COD mg/L 80<40,00

10,64

0,03

<1,13

8,27

5,0

23,94

6,6

HASIL ANALISA*NO.

PARAMETER SATUAN BAKU MUTU **

1. pH (26ºC) - 6 – 9

2. Total permanganat (KMnO4) mg/L 95

3. Zat padat tersuspensi (TSS) mg/L 50

4. Amoniak (NH3-N) mg/L 10

5. Minyak dan lemak mg/L 10

6. Detergen (MBAS) mg/L 2

7. BOD5

mg/L 50

8. COD mg/L 80

* Hasil pengujian laboratorium Lingkungan Hidup BPLHD Provinsi DKI Jakarta. Sampling tanggal 17 Juli 2012.

** Pergub. Prov. DKI Jakarta No. 122 Tahun 2005 tentang Baku Mutu Limbah Cair Domestik.