bab6 rambu dan marka jalan

Upload: devin-defriza-harisdani

Post on 08-Feb-2018

269 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Bab6 Rambu Dan Marka Jalan

    1/13

    BAB 6RAMBU DAN MARKA JALAN

    6.1 Aturan UmumAlat yang dapat mengendalikan lalu lintas, khususnya untuk mening-

    katkan keamanan dan kelancaranpada sistem jalan maka marka dan rambu lalu

    lintas merupakan obyek fisik yang dapat menyampaikan informasi (perintah,

    peringatan, dan petunjuk) kepada pemakai jalan serta dapat mempengaruhi

    penggunaan jalan.

    Ada 3 jenis informasi yang digunakan yaitu:

    a)Yang bersifat perintah dan larangan yang harus dipatuhi.b)Peringatan terhadap suatu bahayac) Petunjuk, berupa arah, identifikasi tempat, fasilitas-fasilitas

    Apabila alat pengendali lalu lintas itu tidak terlihat atau kurangnya

    pengetahuan si pengemudi maka alat pengendali lalu lintas tersebut harus:

    a)Memenuhi suatu kebutuhan tertentu.b)Dapat terlihat dengan jelas.c)Memaksakan perhatian.d)Menyampaikan suatu maksud yang jelas dan sederhana.e)Perintahnya dihormati dan dipatuhi secara penuh oleh para pemakai jalan.f) Memberikan waktu yang cukup untuk menanggapinya/bereaksi.

    6.2 Rambu Lalu Lintas

    Rambu lalu lintas mengandung berbagai fungsi yang masing-masing

    memiliki konsekuensi hukum sebagai berikut:

    a) PerintahYaitu bentuk pengaturan yang jelas dan tegas tanpa ada interpretasi lain

    yang wajib dilaksanakan oleh pengguna jalan. Karena sifatnya perintah, maka

    tidak benar bila ada berbagai tambahan yang membuka peluang munculnya

    interpretasi lain. Misalnya: rambu belok kiri yang disertai kalimat belok kiri boleh

    terus adalah bentuk yang keliru. Penggunaan kata bolehdan terus mengandung

    makna ganda dan dengan demikian mengurangi makna perintah menjadi makna

  • 7/22/2019 Bab6 Rambu Dan Marka Jalan

    2/13

    Diktat Kuliah : Rekayasa Lalu lintas Teknik Sipil Universitas Widyagama Malang

    Rambu dan Marka Jalan VI-2

    pilihan. Yang benar adalah belok kiri langsung. Dengan demikian, pelanggar atas

    perintah ini dapat dikenai sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan

    yang berlaku.

    b) LaranganYaitu bentuk pengaturan yang dengan tegas melarang para pengguna

    jalan untuk melakukan hal-hal tertentu, tidak ada pilihan lain kecuali tidak boleh

    dilakukan. Rambu larangan berbentuk lingkaran dengan warna dasar putih dan

    lambang atau tulisan berwarna hitam atau merah. Rambu larangan khusus

    berbentuk segi delapan sama sisi.

    c) PeringatanMenunjukkan kemungkinan adanya bahaya di jalan yang akan dilalui.

    Rambu peringatan berbentuk bujur sangkar berwarna dasar kuning dengan

    lambang atau tulisan berwarna hitam. Rambu pemberi jalan berbentuk segitiga

    sama sisi dengan titik sudutnya ditumpulkan.

    d)AnjuranYaitu bentuk pengaturan yang bersifat mengimbau, boleh dilakukan boleh

    pula tidak. Pengemudi yang melakukan atau tidak melakukan anjuran tersebut

    tidak dapat disalahkan, dan tidak dapat dikenai sanksi.

    e) PetunjukYaitu memberi petunjuk mengenai jurusan, keadaan jalan, situasi, kota

    berikutnya, keberadaan fasilitas, dan lain-lain. Rambu petunjuk berbentuk

    persegi panjang. Keterangan tambahan dapat dipasang di bawah rambu utama

    dengan maksud melengkapi informasi tentang pesan yang tertera pada rambu

    utama.

    Persyaratan Bentuk dan Warna

    Bentuk dan warna digunakan untuk membedakan antara kategori-

    kategori rambu yang berbeda, di mana dapat:

    a)Meningkatkan kemudahan pengenalan bagi pengemudib)Membuat pengemudi dapat lebih cepat untuk bereaksi

  • 7/22/2019 Bab6 Rambu Dan Marka Jalan

    3/13

    Diktat Kuliah : Rekayasa Lalu lintas Teknik Sipil Universitas Widyagama Malang

    Rambu dan Marka Jalan VI-3

    c)Menciptakan reaksi-reaksi standar terhadap situasi-situasi yang standar

    Secara khusus bentuk dan warna yang digunakan pada perambuan lalu

    lintas:

    a)Warna:Merah menunjukkan bahaya,Kuning menunjukkan peringatan,Biru menunjukkan aman (perintah),Hijau menunjukkan informasi umum.

    b) Bentuk:Bulat menunjukkan larangan,Segi empat pada sumbu diagonal menunjukkan peringatan bahaya dan

    petunjuk.

    Ukuran Huruf

    Kemudahan membaca ditentukan oleh ukuran huruf, dan lebar dari kete-

    balan huruf. Ratio (perbandingan) tinggi : lebar biasanya antara 1 : 1 dan 2 : 1.

    Rasio tinggi: lebar ketebalan huruf biasanya antara 9:1 dan 5:1.

    Ukuran huruf dapat dihitung dari Rumus 6.1.

    201

    tan/2

    201

    1 ASVtgL

    H

    Rumus 6.1

    dengan:

    H = tinggi huruf kecil yang diperlukan (tinggi huruf besar = 1,33 H)

    L = Jarak dari titik rambu mulai dibaca sampai ke rambu tersebut

    1 = Kemudahan membaca (legibility)

    V1= Kecepatan awal

    S = tinggi rambu

    A = sudut ketinggian rambu dari titik pembacaan rambu yang paling

    dekat

  • 7/22/2019 Bab6 Rambu Dan Marka Jalan

    4/13

    Diktat Kuliah : Rekayasa Lalu lintas Teknik Sipil Universitas Widyagama Malang

    Rambu dan Marka Jalan VI-4

    Gambar 6.1 rambu lalu lintas jenis peringatan (informasi)

    Tikungan Kanan Belok Kanan Tikungan Kiri

    Belok Kiri Menikung Zigzag Kanan

    Simpang Tiga Simpang Empat Zigzag Kiri

  • 7/22/2019 Bab6 Rambu Dan Marka Jalan

    5/13

    Diktat Kuliah : Rekayasa Lalu lintas Teknik Sipil Universitas Widyagama Malang

    Rambu dan Marka Jalan VI-5

    Gambar 6.2 Rambu jenis larangan

    Sepeda Dilarang

    Masuk

    Sepeda Motor

    Dilarang Masuk

    Truk Dilarang

    Masuk

    Mobil dan Sepeda

    Motor Dilarang Masuk

    Dilarang Membunyikan

    Klakson

    Pejalan Kaki

    Dilarang Masuk

    Mobil Dilarang

    MasukDilarang Menyiap

    Dilarang Belok

    Kanan

    Dilarang Belok

    Kiri

    Berhenti Dilarang Masuk Dilarang Belok U

    Ke Kiri

    Dilarang Belok U

    Ke Kanan

  • 7/22/2019 Bab6 Rambu Dan Marka Jalan

    6/13

    Diktat Kuliah : Rekayasa Lalu lintas Teknik Sipil Universitas Widyagama Malang

    Rambu dan Marka Jalan VI-6

    Gambar 6.3 Rambu jenis petunjuk (berlanjut)

    Jalan Bebas HambatanBerakhir

    Jalan Untuk Mobil Rumah Makan Tempat

    Penyeberangan

    Rumah SakitTangga Turun Tangga Naik

    Stasiun Pengisian

    Bahan Bakar

    Jalan Bebas

    HambatanTelepon Umum

    Parkir Tempat Bermain Kecepatan Maksimum

    80km/jamBatasan Kecepatan

    berakhir

    Jalur Bus

    Jalur Hewan

  • 7/22/2019 Bab6 Rambu Dan Marka Jalan

    7/13

    Diktat Kuliah : Rekayasa Lalu lintas Teknik Sipil Universitas Widyagama Malang

    Rambu dan Marka Jalan VI-7

    Gambar 6.3 Rambu jenis petunjuk

    Arah Jalan Lurus

    Arah Jalan ke KananArah Jalan Kiri

    Arah Jalan Lurus

    dan Ke Kiri

    Arah Jalan Ke Kiri

    dan Ke Kanan

    Arah Kiri yang

    harus diambilTikungan Kiri

    Tikungan KananArah Kanan yangharus diambil

    Arah jalan Lurusdan ke kanan

    Bundaran

  • 7/22/2019 Bab6 Rambu Dan Marka Jalan

    8/13

    Diktat Kuliah : Rekayasa Lalu lintas Teknik Sipil Universitas Widyagama Malang

    Rambu dan Marka Jalan VI-8

    Gambar 6.3 Rambu Peringatan/Informasi (bahaya)

    Banyak anak kecil Ada penyeberangjalan Ada peja lan kaki Ada lampu lalu lintas

    Ada antrian

    kendaraan

    Jalan menyempit

    sebelah kiri

    Jalan menyempiut

    kanan kiri

    Jalan menyempit

    sebelah kanan

    Ada Longsor Ada Orang Bekerja Ada Gundukan Rel kereta api

    Hati-hati Stasiun Lapangan Terbang Sepeda

    Bus Hewan Hewan Awas Jalan Licin

  • 7/22/2019 Bab6 Rambu Dan Marka Jalan

    9/13

    Diktat Kuliah : Rekayasa Lalu lintas Teknik Sipil Universitas Widyagama Malang

    Rambu dan Marka Jalan VI-9

    Gambar 6.4 Rambu Informasi Umum (petunjuk)

  • 7/22/2019 Bab6 Rambu Dan Marka Jalan

    10/13

    Diktat Kuliah : Rekayasa Lalu lintas Teknik Sipil Universitas Widyagama Malang

    Rambu dan Marka Jalan VI-10

    Penyelenggara Rambu

    Perencanaan, pengadaan dan pemeliharaan rambu dilakukan oleh Direk-

    tur Jenderal Perhubungan Darat atau pejabat yang ditunjuk untuk jalan nasional

    dan jalan tol kecuali jalan nasional yang berada dalam ibukota kabupaten daerah

    tingkat II atau yang berada dalam kotamadya daerah tingkat II, untuk jalan

    propinsi kecuali jalan propinsi yang berada dalam ibukota kabupaten daerah

    tingkat II dan kotamadya daerah tingkat II oleh Pemerintah daerah tingkat I,

    sedang untuk jalan kabupaten oleh Pemerintah daerah tingkat II Kabupaten, dan

    jalan Propinsi yang berada dalam ibukota kabupaten daerah tingkat II oleh

    Pemda tingkat II Kabupaten dengan persetujuan Gubernur Kepala Daerah Ting-

    kat I serta jalan Nasional yang berada dalam ibukota kabupaten daerah tingkat II

    oleh Pemda tingkat II Kabupaten dengan persetujuan Direktur Jenderal, demi-

    kian halnya untuk Pemerintah Daerah Tingkat II Kotamadya.

    Kekuatan Hukum Rambu

    Pengaturan lalu lintas yang bersifat perintah dan atau larangan yang

    berupa rambu lalu lintas ditetapkan dengan:

    a)Keputusan Dirjen atau pejabat yang ditunjuk untuk pengaturan lalu lintaspada jalan nasional dan jalan tol, kecuali jalan nasional yang terletak di

    Ibukota Kabupaten Daerah Tingkat II dan Kotamadya Daerah Tingkat II,

    serta diumumkan dalam Berita Negara.

    b)Peraturan Daerah Tingkat I, untuk pengaturan pada jalan propinsi kecualijalan propinsi yang berada dalam ibukota Kabupaten Daerah Tingkat II dan

    jalan propinsi yang berada dalam Kotamadya Daerah Tingkat II, serta

    diumumkan dalam Berita Daerah.

    c) Peraturan Daerah Tingkat II, untuk pengaturan lalu lintas pada jalan kabu-paten/kotamadya, jalan nasional dan jalan propinsi serta diumumkan dalam

    Berita Daerah.

    6.3 Marka Jalan

    Marka jalan adalah tanda berupa garis, gambar, anak panah, dan lam-

    bang pada permukaan jalan yang berfungsi mengarahkan arus lalu lintas dan

    membatasi daerah kepentingan lalu lintas. Posisi marka jalan adalah membujur,

  • 7/22/2019 Bab6 Rambu Dan Marka Jalan

    11/13

    Diktat Kuliah : Rekayasa Lalu lintas Teknik Sipil Universitas Widyagama Malang

    Rambu dan Marka Jalan VI-11

    melintang, dan serong. Tentang marka jalan diatur dalam PP No. 43 Tahun 1993

    tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan.

    Fungsi marka jalan adalah untuk mengatur lalu lintas atau memperingat-

    kan atau menuntun pengguna jalan dalam berlalu lintas di jalan. Marka jalan

    mengandung pesan perintah, peringatan, maupun larangan.

    Marka membujur, berupa:

    a)Garis utuh, berfungsi sebagai larangan bagi kendaraan untuk melintasi garistersebut;

    b)Garis putus-putus, merupakan pembatas lajur yang berfungsi mengarahkanlalu lintas dan atau memperingatkan akan ada Marka Membujur yang berupa

    garis utuh di depan;

    c)Garis ganda yang terdiri dari garis utuh dan Garis putus-putus, menyatakanbahwa kendaraan yang berada sisi garis utuh dilarang melintasi garis ganda

    tersebut, sedangkan kendaraan yang berada pada sisi garis putus-putus

    dapat melintasi garis ganda tersebut;

    d)Garis ganda yang terdiri dari dua garis utuh, dinyatakan bahwa kendaraandilarang melintasi garis ganda tersebut.

    Marka Serong

    Marka serong berupa garis utuh dilarang dilintasi kendaraan dan untuk

    menyatakan pemberitahuan awal atau akhir pemisahan jalan, pengarah lalu

    lintas dan pulau lalu lintas, sedang marka serong yang dibatasi dengan rangka

    garis utuh digunakan untuk menyatakan daerah yang tidak boleh dimasuki

    kendaraan dan sebagai pemberitahuan awal sudah mendekati pulau lalu lintas.

    Tetapi marka serong yang dibatasi dengan garis putus-putus digunakan untuk

    menyatakan kendaraan tidak boleh memasuki daerah tersebut sampai mendapat

    kepastian selamat.

    Marka Lambang

    Marka lambang berupa panah, segitiga atau tulisan digunakan untuk

    mengulangi maksud dari rambu-rambu lalu lintas atau untuk memberi tahu

    pemakai jalan yang tidak dinyatakan dengan rambu lalu lintas. Marka lambang

  • 7/22/2019 Bab6 Rambu Dan Marka Jalan

    12/13

    Diktat Kuliah : Rekayasa Lalu lintas Teknik Sipil Universitas Widyagama Malang

    Rambu dan Marka Jalan VI-12

    seperti dinyatakan di atas digunakan khusus untuk menyatakan pemberhentian

    Mobil, Bus untuk menaikkan dan menurunkan penumpang, di samping itu pula

    menyatakan pemisahan arus lalu lintas sebelum mendekati persimpangan yang

    ada tanda lambangnya berbentuk panah.

    Marka Lainnya

    Marka lainnya diantaranya adalah marka untuk penyeberangan pejalan

    kaki yang dinyatakan dengan Zebra Cross yaitu Marka berupa garis-garis utuh

    yang membujur tersusun melintang jalur lalu lintas dan marka berupa dua garis

    utuh melintang jalur lalu lintas sedang untuk menyatakan tempat penyeberangan

    sepeda dipergunakan dua garis putus-putus berbentuk bujur sangkar atau belah

    ketupat dan paku jalan yang memantulkan cahaya dapat disebut dengan marka

    lainnya.

    Fasilitas Pendukung Marka Jalan dibagi menjadi 3 yaitu:

    a)Paku Jalan (Road Studs)dapat dari logam plastik atau keramik. Paku jalanterutama digunakan sebagai tanda garis tengah jalan chevron, karena dapat

    mengganggu kestabilan pengendara sepeda motor jika dipasang pada lokasi-

    lokasi yang lain maka paku jalan ini tidak boleh menonjol 15 milimeter di atas

    permukaan jalan apabila dilengkapi dengan reflektor maksimal tingginya

    adalah 40 milimeter di atas permukaan jalan. Alat pemantul (reflector) agar

    dapat terlihat pada malam hari. Paku jalan ini biasanya digunakan pada mar-

    ka garis membujur sebagai batas pemisah lajur ataupun sebagai batas kiri

    dan kanan badan jalan.

    b)DelineatorDibuat dari bahan plastik atau fiberglass, digunakan sebagai tandapembatas tepi jalan biasanya berbentuk lempengan tiang-tiang dan memper-

    gunakan cat berwarna merah atau putih yang memantulkan cahaya saat

    terkena cahaya lampu kendaraan di malam hari.

    c) Traffic Conesmerupakan alat pengendali lalu lintas yang bersifat sementarayang berbentuk kerucut berwarna merah dan dilengkapi dengan alat

    pemantul cahaya (reflector).

    Garis putih tunggal, utuh

    larangan bagi kendaraan untuk melintasi garis tersebut

  • 7/22/2019 Bab6 Rambu Dan Marka Jalan

    13/13

    Diktat Kuliah : Rekayasa Lalu lintas Teknik Sipil Universitas Widyagama Malang

    Rambu dan Marka Jalan VI-13

    Garis putih tunggal, putus-putus

    Garis yang membagi arus lalu lintas dan dapat dilintasi

    oleh kendaraan untuk menyalip.

    Garis putih ganda, putus-putus dan utuh

    Kendaraan pada sisi garis utuh dilarang melintas garis

    tersebut.

    Garis putih ganda, utuh

    Kendaraan dilarang melintasi garis tersebut untuk

    melewati kendaraan lain, untuk membelok, tidak pula

    untuk parkir berhadapan dengan garis tersebut.

    Garis kuning, utuh

    Batas tepi perkerasan jalan. Memisahkan arus lalu-

    lintas, sama dengan gar is ganda utuh.