verifikasi tipikor obral vonis bebas - ftp.unpad.ac.id fileindrayana menambahkan, rencana pelucutan...

1
4 SELASA, 1 NOVEMBER 2011 P OLKAM PEMERINTAH menegaskan tidak akan membiarkan upaya pelema- han atau pembubaran terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Bahkan, pemerintah beren- cana memperkuat KPK dalam revisi Undang-undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin seusai menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di Kantor KPK di Jakarta, kemarin. “Jelas kami berada pada po- sisi tidak akan pernah ada pelemahan kPK,” tegas dia. Termasuk, imbuhnya, upaya pen- cabutan kewenangan penyadapan tanpa izin pengadilan yang dimiliki KPK, ataupun pemberian kewenang- an penghentian penyidikan. “(Ke- wenangan itu) harus tetap berada di situ. Kalau perlu, bersama-sama kita perkuat KPK.” Amir menambahkan, pemerintah juga berupaya memperkuat KPK melalui revisi UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Tindak Pidana Korupsi (Tipikor). Dia menambahkan, revisi UU yang merupakan hak inisiatif pe- merintah akan memasukkan poin pe- nguatan KPK dan pengadilan tipikor. “Melengkapi dengan beberapa pasal untuk mengakomodasi aspirasi yang beredar di masyarakat.” Komisi III DPR telah mewacana- kan pengurangan sejumlah kewe- nangan KPK, termasuk kewenangan penyadapan. Selain itu, KPK akan diberi peluang menghentikan pe- nyidikan. Sejumlah anggota Komisi III bahkan melontarkan pembubaran KPK. Wakil Menkum dan HAM Denny Indrayana menambahkan, rencana pelucutan kewenangan KPK itu se- cara historis yuridis telah beberapa kali menuai penolakan. Utamanya dari Mahkamah Konstitusi (MK). Ia menghitung, sudah 14 kali UU KPK menjadi sasaran uji materi. “Dan MK selalu bilang itu tidak bertentang- an dengan UUD.” Denny mengatakan, revisi UU Tipikor tersebut akan secara aktif me- libatkan KPK. Salah satu poin krusial ialah mengenai efektivitas pengadilan tipikor di daerah. Ia menuturkan, salah satu wacana yang berkembang mengarah kepada pembatasan pengadilan tipikor di lima wilayah yang sudah ada saja. “Tentang UU KPK, posisi Kemenkum dan HAM adalah menguatkan KPK. Kami akan mendorong kalau RUU itu menguatkan fungsi pemberantasan korupsi,” tambah dia. Juru Bicara KPK Johan Budi SP berujar, penguatan UU Tipikor itu sudah lama direncanakan lewat pem- bentukan tim revisi. Dengan begitu, UU itu akan memuat beberapa poin kesepakatan regulasi antikorupsi PBB (United Nation Convention Against Corruption/UNCC). Misalnya, rencana penyidikan korupsi tidak hanya pada penye- lenggara negara, tetapi juga kasus korupsi pihak swasta. “Trennya badan antikorupsi itu diperkuat,” cetusnya. (*/P-1) AMAHL S AZWAR D AFTAR terdakwa yang di- vonis bebas oleh Pengadil- an Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) bertambah panjang. Kali ini, Pengadilan Tipikor Samarinda, Kalimantan Timur, membebaskan em- pat orang anggota DPRD Kutai Kar- tanegara, Kaltim, dari dakwaan kasus korupsi dana operasional DPRD pada 2005 senilai Rp2,6 miliar. Seperti disitat dari Antara, Ketua Majelis Hakim Casmaya saat memba- cakan putusan di Samarinda, kemarin, membebaskan empat anggota DPRD nonaktif, yakni Suriadi, Suwaji, Sudarto, dan Rusliadi. Menurut Casmaya, keempat orang itu di- anggap tidak terbukti melakukan tindak pi- dana korupsi seperti dakwaan jaksa penun- tut umum. “Meski terdakwa telah mene- rima uang, itu bukan merupakan tindak pidana dan lepas dari segala tindakan melawan hukum karena penggunaan uang tersebut berdasarkan Peraturan Bu- pati (Perbub) No 180.188/HK-149/2005 tentang Belanja Penunjang Kegiatan Pimpinan dan Anggota DPRD.” Majelis hakim juga meminta jaksa un- tuk segera merehabilitasi nama baik ke- empat anggota DPRD Kutai Kartanegara nonaktif tersebut. Menanggapi putusan itu, jaksa Widi Susilo menyatakan segera mengajukan kasasi. Sebaliknya, kuasa hukum keempat terdakwa, Arjunawan, menilai putusan itu sudah sesuai fakta. Kasus itu berawal dengan penerbitan Perbup 180.188/HK-149/2005 tentang Belanja Penunjang Kegiatan Pimpinan dan Anggota DPRD. Hanya saja, seba- nyak 15 anggota DPRD Kutai Kartanega- ra periode 2004-2009 dianggap telah me- masukkan anggaran serupa ke anggaran sekretariat DPRD. Jaksa memperkirakan praktik anggaran ganda itu merugikan negara sekitar Rp2,6 miliar. Pada 21 Februari Pengadilan Tipikor membebaskan terdakwa Mieke Henriett Bambang, mantan Sekretaris Gubernur BI Burhanuddin Abdullah. Alasannya, dakwaan jaksa tidak cermat. Obral vonis bebas terhadap terdakwa korupsi juga sempat dikeluarkan oleh Pengadilan Tipikor Bandung, Jawa Barat. Pada 22 Agustus 2011, Pengadilan Tipikor Bandung memvonis bebas Bupati Subang Eep Hidayat terdakwa korupsi biaya pemu- ngutan pajak bumi dan bangunan Kabupaten Subang, Rp14 miliar. Juga Wakil Wali Kota Bogor Achmad Ru’yat, terdakwa korupsi dana APBD 2002 Rp6,8 miliar pada 8 Septem- ber 2011. Lalu, pada 11 Oktober, Peng- adilan Tipikor Bandung membebaskan terdakwa korupsi Wakil Wali Kota Bekasi Mochtar Mohammad. Pada 26 Oktober, Pengadilan Tipikor Bandung memvonis bebas terdakwa Anggiat Tampu Situngkir. Anggiat, kon- traktor dari PT Arizona, yang didakwa melakukan korupsi dan penyuapan terhadap staf ahli Wali Kota Bekasi Agus Sofyan sebesar Rp150 juta. Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Donal Fariz menyayangkan tren pembebasan terhadap terdakwa kasus korupsi. “Kinerja Pengadilan Tipikor yang buruk akibat proses pembentukan yang seadanya,” kata dia. (P-1) [email protected] DINAMIKA Verifikasi Parpol Segera Diumumkan PENGUMUMAN verifikasi parpol baru direncanakan ber- langsung pada awal Novem- ber 2011. Perkiraan waktu itu diungkapkan Menteri Hukum dan HAM Amir Sjamsuddin, kemarin, di Jakarta. “Oh iya, ini sudah akhir bulan ya. Iya, awal bulan depan berarti (pengumuman hasil verikasi parpol baru). Kalau sudah kem- bali dari Kamboja,” katanya, saat menanggapi pertanyaan tentang waktu pengumuman hasil verikasi parpol oleh Ke- menterian Hukum dan HAM. Sebelumnya, Direktur Jen- deral Administrasi Hukum Umum (Dirjen AHU) Aidir Amin Daud menegaskan, mun- durnya pengumuman parpol yang lolos verifikasi terjadi lantaran tim tengah melaku- kan proses penyusunan hasil verifikasi administratif dan faktual. “Enggak, bukan di- tunda. Dirapikan dulu oleh tim tata negara sebaik-baiknya,” tandasnya. (*/P-3) Banyak Badan Publik yang masih Tertutup MASIH banyak badan publik yang belum melaksanakan ke- terbukaan informasi publik, se- bagaimana yang diamanatkan undang-undang. Penilaian itu diungkapkan Direktur Moni- toring, Advokasi, dan Jaringan PSHK Indonesia Ronald Ro- andri, kemarin, di Jakarta. “Memang tidak semua badan publik siap, meskipun dari segi penyiapan implementasi Undang-Undang tentang Ke- terbukaan Informasi Publik sudah cukup baik,” katanya. UU 14/2008 tentang KIP telah disahkan pada 30 April 2008, dan berlaku dua tahun setelah diundangkan. Lantaran itu, menurut Ronald, harusnya pada 2011 seluruh badan publik telah menjalankan UU terse- but. Ketidaksiapan implemen- tasi UU KIP oleh badan publik, sambung dia, utamanya terjadi di daerah. (Ant/P-3) KMS Siapkan Uji UU Intelijen KOALISI Masyarakat Sipil te- ngah mempersiapkan uji materi terhadap UU Intelijen. Rencana- nya, gugatan terhadap UU ini akan didaftarkan ke Mahkamah Konstitusi, pada Senin (7/11). Hal itu disampaikan Direk- tur LBH Jakarta Nurkholis Hidayat, kemarin, di Jakarta. “Senin depan (pendaftaran uji materi). Ada 11 pasal yang akan kita uji,” ujarnya. Nurkholis menilai, pasal yang paling berbahaya dalam UU Intelijen tersebut adalah Pasal 25 tentang Rahasia Negara. Sebab, kata dia, itu merupakan salah satu pasal karet yang bisa digu- nakan sesuai kondisi tertentu. “UU itu bersifat UU sub- versif, jadi bisa dikondisikan sesuai dengan keinginan pe- nguasa,” katanya. (Ant/P-3) Kebanggaan Jadi Orang Indonesia masih Kuat KEBANGGAAN menjadi orang Indonesia masih tertanam kuat di masyarakat. Demikian hasil survei yang dilakukan Deve- loping Countries Studies Cen- ter (DCSC) Indonesia. Hasil survei itu diumumkan di Jakarta, kemarin. Direktur Eksekutif DCSC Indonesia Zaenal A Budiyono mengata- kan, survei itu digelar dalam rangka Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober dan Hari Pahlawan 10 November 2011. DCSC Indonesia melakukan survei nasional untuk menge- tahui persepsi publik mengenai nasionalisme. Diketahui, 83,3% responden mengaku sangat bangga dan bangga sebagai orang Indonesia. Zaenal memaparkan, hanya 5,5% responden yang menga- takan tidak bangga menjadi orang Indonesia. Adapun si- sanya, 11,2% responden men- jawab tidak tahu. (Ant/P-3) MI/M IRFAN MENKUM DAN HAM-KETUA KPK: Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin (tengah) didampingi Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana dan Ketua KPK Busyro Muqoddas (kiri) memberikan keterangan seusai pertemuan di Kantor KPK, Jakarta, kemarin. Selain untuk menyerahkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN), pertemuan juga untuk membahas penguatan regulasi antikorupsi, khususnya UU Antikorupsi, KPK, dan pengadilan tipikor, serta pemberian remisi bagi terpidana korupsi. Kinerja Pengadilan Tipikor dianggap tidak maksimal lantaran pembentukannya yang seadanya. Pengadilan Tipikor Obral Vonis Bebas Pemerintah Tolak Upaya Pelemahan KPK Kinerja Pengadilan Tipikor yang buruk akibat proses pembentukan yang seadanya.” Donal Fariz Peneliti ICW

Upload: vucong

Post on 30-Apr-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

4 SELASA, 1 NOVEMBER 2011POLKAM

PEMERINTAH menegaskan tidak akan membiarkan upaya pelema-han atau pembubaran terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Bahkan, pemerintah beren-cana memperkuat KPK dalam revisi Undang-undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK.

Hal itu diungkapkan oleh Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin seusai menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di Kantor KPK di Jakarta, kemarin. “Jelas kami berada pada po-sisi tidak akan pernah ada pelemahan kPK,” tegas dia.

Termasuk, imbuhnya, upaya pen-cabutan kewenangan penyadapan tanpa izin pengadilan yang dimiliki KPK, ataupun pemberian kewenang-an penghentian penyidikan. “(Ke-wenangan itu) harus tetap berada di situ. Kalau perlu, bersama-sama kita perkuat KPK.”

Amir menambahkan, pemerintah juga berupaya memperkuat KPK melalui revisi UU Nomor 31 Tahun

1999 tentang Tindak Pidana Korupsi (Tipikor). Dia menambahkan, revisi UU yang merupakan hak inisiatif pe-merintah akan memasukkan poin pe-nguatan KPK dan pengadilan tipikor. “Melengkapi dengan beberapa pasal untuk mengakomodasi aspirasi yang beredar di masyarakat.”

Komisi III DPR telah mewacana-kan pengurangan sejumlah kewe-nangan KPK, termasuk kewenangan penyadapan. Selain itu, KPK akan diberi peluang menghentikan pe-nyidikan. Sejumlah anggota Komisi III bahkan melontarkan pembubaran KPK.

Wakil Menkum dan HAM Denny Indrayana menambahkan, rencana pelucutan kewenangan KPK itu se-cara historis yuridis telah beberapa kali menuai penolakan. Utamanya dari Mahkamah Konstitusi (MK).

Ia menghitung, sudah 14 kali UU KPK menjadi sasaran uji materi. “Dan MK selalu bilang itu tidak bertentang-an dengan UUD.”

Denny mengatakan, revisi UU

Tipikor tersebut akan secara aktif me-libatkan KPK. Salah satu poin krusial ialah mengenai efektivitas pengadilan tipikor di daerah.

Ia menuturkan, salah satu wacana yang berkembang mengarah kepada pembatasan pengadilan tipikor di lima wilayah yang sudah ada saja. “Tentang UU KPK, posisi Kemenkum dan HAM adalah menguatkan KPK. Kami akan mendorong kalau RUU itu menguatkan fungsi pemberantasan korupsi,” tambah dia.

Juru Bicara KPK Johan Budi SP berujar, penguatan UU Tipikor itu sudah lama direncanakan lewat pem-bentukan tim revisi. Dengan begitu, UU itu akan memuat beberapa poin kesepakatan regulasi antikorupsi PBB (United Nation Convention Against Corruption/UNCC).

Misalnya, rencana penyidikan korupsi tidak hanya pada penye-lenggara negara, tetapi juga kasus korupsi pihak swasta. “Trennya badan antikorupsi itu diperkuat,” cetusnya. (*/P-1)

AMAHL S AZWAR

DAFTAR terdakwa yang di-vonis bebas oleh Pengadil-an Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) bertambah panjang.

Kali ini, Pengadilan Tipikor Samarinda, Kalimantan Timur, membebaskan em-pat orang anggota DPRD Kutai Kar-tanegara, Kaltim, dari dakwaan kasus korupsi dana operasional DPRD pada 2005 senilai Rp2,6 miliar.

Seperti disitat dari Antara, Ketua Majelis Hakim Casmaya saat memba-cakan putusan di Samarinda, kemarin, membebaskan empat anggota DPRD nonaktif, yakni Suriadi, Suwaji, Sudarto, dan Rusliadi.

Menurut Casmaya, keempat orang itu di-anggap tidak terbukti melakukan tindak pi-dana korupsi seperti dakwaan jaksa penun-tut umum. “Meski terdakwa telah mene-rima uang, itu bukan merupakan tindak pidana dan lepas dari segala tindakan melawan hukum karena penggunaan uang tersebut berdasarkan Peraturan Bu-pati (Perbub) No 180.188/HK-149/2005 tentang Belanja Penunjang Kegiatan Pimpinan dan Anggota DPRD.”

Majelis hakim juga meminta jaksa un-tuk segera merehabilitasi nama baik ke-empat anggota DPRD Kutai Kartanegara nonaktif tersebut. Menanggapi putusan itu, jaksa Widi Susilo menyatakan segera mengajukan kasasi. Sebaliknya, kuasa hukum keempat terdakwa, Arjunawan, menilai putusan itu sudah sesuai fakta.

Kasus itu berawal dengan penerbitan Perbup 180.188/HK-149/2005 tentang Belanja Penunjang Kegiatan Pimpinan dan Anggota DPRD. Hanya saja, seba-

nyak 15 anggota DPRD Kutai Kartanega-ra periode 2004-2009 dianggap telah me-masukkan anggaran serupa ke anggaran sekretariat DPRD. Jaksa memperkirakan praktik anggaran ganda itu merugikan negara sekitar Rp2,6 miliar.

Pada 21 Februari Pengadilan Tipikor membebaskan terdakwa Mieke Henriett Bambang, mantan Sekretaris Gubernur BI Burhanuddin Abdullah. Alasannya, dakwaan jaksa tidak cermat.

Obral vonis bebas terhadap terdakwa korupsi juga sempat dikeluarkan oleh Pengadilan Tipikor Bandung, Jawa Barat. Pada 22 Agustus 2011, Pengadilan Tipikor

Bandung memvonis bebas Bupati Subang Eep Hidayat terdakwa korupsi biaya pemu-ngutan pajak bumi dan bangunan Kabupaten Subang, Rp14 miliar. Juga Wakil Wali Kota Bogor Achmad Ru’yat, terdakwa korupsi dana

APBD 2002 Rp6,8 miliar pada 8 Septem-ber 2011. Lalu, pada 11 Oktober, Peng-adilan Tipikor Bandung membebaskan terdakwa korupsi Wakil Wali Kota Bekasi Mochtar Mohammad.

Pada 26 Oktober, Pengadilan Tipikor Bandung memvonis bebas terdakwa Anggiat Tampu Situngkir. Anggiat, kon-traktor dari PT Arizona, yang didakwa melakukan korupsi dan penyuapan terhadap staf ahli Wali Kota Bekasi Agus Sofyan sebesar Rp150 juta.

Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Donal Fariz menyayangkan tren pembebasan terhadap terdakwa kasus korupsi. “Kinerja Pengadilan Tipikor yang buruk akibat proses pembentukan yang seadanya,” kata dia. (P-1)

[email protected]

DINAMIKA

Verifikasi Parpol SegeraDiumumkanPENGUMUMAN verifikasi parpol baru direncanakan ber-langsung pada awal Novem-ber 2011. Perkiraan waktu itu diungkapkan Menteri Hukum dan HAM Amir Sjamsuddin, kemarin, di Jakarta.

“Oh iya, ini sudah akhir bulan ya. Iya, awal bulan depan berarti (pengumuman hasil verifi kasi parpol baru). Kalau sudah kem-bali dari Kamboja,” katanya, saat menanggapi pertanyaan tentang waktu pengumuman hasil verifi kasi parpol oleh Ke-menterian Hukum dan HAM.

Sebelumnya, Direktur Jen-deral Administrasi Hukum Umum (Dirjen AHU) Aidir Amin Daud menegaskan, mun-durnya pengumuman parpol yang lolos verifikasi terjadi lantaran tim tengah melaku-kan proses penyusunan hasil verifikasi administratif dan faktual. “Enggak, bukan di-tunda. Dirapikan dulu oleh tim tata negara sebaik-baiknya,” tandasnya. (*/P-3)

Banyak BadanPublik yangmasih Tertutup

MASIH banyak badan publik yang belum melaksanakan ke-terbukaan informasi publik, se-bagaimana yang diamanatkan undang-undang. Penilaian itu diungkapkan Direktur Moni-toring, Advokasi, dan Jaringan PSHK Indonesia Ronald Rofi -andri, kemarin, di Jakarta.

“Memang tidak semua badan publik siap, meskipun dari segi penyiapan implementasi Undang-Undang tentang Ke-terbukaan Informasi Publik sudah cukup baik,” katanya.

UU 14/2008 tentang KIP telah disahkan pada 30 April 2008, dan berlaku dua tahun setelah diundangkan. Lantaran itu, menurut Ronald, harusnya pada 2011 seluruh badan publik telah menjalankan UU terse-but. Ketidaksiapan implemen-tasi UU KIP oleh badan publik, sambung dia, utamanya terjadi di daerah. (Ant/P-3)

KMSSiapkan UjiUU Intelijen

KOALISI Masyarakat Sipil te-ngah mempersiapkan uji materi terhadap UU Intelijen. Rencana-nya, gugatan terhadap UU ini akan didaftarkan ke Mahkamah Konstitusi, pada Senin (7/11).

Hal itu disampaikan Direk-tur LBH Jakarta Nurkholis Hidayat, kemarin, di Jakarta. “Senin depan (pendaftaran uji materi). Ada 11 pasal yang akan kita uji,” ujarnya.

Nurkholis menilai, pasal yang paling berbahaya dalam UU Intelijen tersebut adalah Pasal 25 tentang Rahasia Negara. Sebab, kata dia, itu merupakan salah satu pasal karet yang bisa digu-nakan sesuai kondisi tertentu.

“UU itu bersifat UU sub-versif, jadi bisa dikondisikan sesuai dengan keinginan pe-nguasa,” katanya. (Ant/P-3)

Kebanggaan JadiOrang Indonesiamasih Kuat

KEBANGGAAN menjadi orang Indonesia masih tertanam kuat di masyarakat. Demikian hasil survei yang dilakukan Deve-loping Countries Studies Cen-ter (DCSC) Indonesia.

Hasil survei itu diumumkan di Jakarta, kemarin. Direktur Eksekutif DCSC Indonesia Zaenal A Budiyono mengata-kan, survei itu digelar dalam rangka Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober dan Hari Pahlawan 10 November 2011.

DCSC Indonesia melakukan survei nasional untuk menge-tahui persepsi publik mengenai nasionalisme. Diketahui, 83,3% responden mengaku sangat bangga dan bangga sebagai orang Indonesia.

Zaenal memaparkan, hanya 5,5% responden yang menga-takan tidak bangga menjadi orang Indonesia. Adapun si-sanya, 11,2% responden men-jawab tidak tahu. (Ant/P-3)

MI/M IRFAN

MENKUM DAN HAM-KETUA KPK: Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin (tengah) didampingi Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana dan Ketua KPK Busyro Muqoddas (kiri) memberikan keterangan seusai pertemuan di Kantor KPK, Jakarta, kemarin. Selain untuk menyerahkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN), pertemuan juga untuk membahas penguatan regulasi antikorupsi, khususnya UU Antikorupsi, KPK, dan pengadilan tipikor, serta pemberian remisi bagi terpidana korupsi.

Kinerja Pengadilan Tipikor dianggap tidak maksimal lantaran pembentukannya yang seadanya.

PengadilanTipikor Obral Vonis Bebas

Pemerintah Tolak Upaya Pelemahan KPKKinerja Pengadilan Tipikor yang buruk

akibat proses pembentukan yang seadanya.”Donal FarizPeneliti ICW