vector
TRANSCRIPT
VEKTOR
VEKTOR
Molekul DNA untuk “transpor” sekuens DNA.
Syarat:
o Mampu bereplikasi mandiri
o Mengandung penanda/marker
o Berat molekul kecil
o Memiliki situs restriksi unik
o Memiliki beberapa kopi pada setiap sel
o Tidak berkonjugasi.
Contoh: plasmid, bakteriofag lambda, YAC, BAC, cosmid.
PLASMID as VEKTOR
Double-stranded, circular, self-replicating, extra-
chromosomal DNA molecules.
Dalam satu sel bisa terdapat beberapa plasmid
Ditemukan pada bakteri dan yeast
Mengandung:
o ORI
o Selektif marker
o Multiple cloning site
ORI
Titik inisiasi replikasi
Tanpa ORI, DNA tidak akan dapat direplikasi.
MARKER SELEKTIF
Diperlukan untuk maintenance plasmid di dalam sel.
Kehadirannya membuat plasmid jadi berguna untuk sel.
Di bawah kondisi selektif, hanya sel yang mengandung
plasmid dengan marker selektif yang dapat survive.
MULTIPLE CLONING SITE
Disebut juga polylinker, merupakan situs yang dikenali oleh
restriksi endonuklease
Bersifat spesifik
Tempat penyisipan gen
MULTIPLE CLONING SITE
VEKTOR KLONING
VEKTOR KLONING
Media untuk memperbanyak dan mentransformasi fragmen
DNA
TIPE VEKTOR
Tiap tipe digunakan untuk tujuan eksperimen yang berbeda.
Dipilih berdasarkan :
o Ukuran fragmen
o Ukuran vektor
o Situs restriksi
o Jumlah kopi
o Efisiensi kloning
o Kemampuan utk
ditapiskan
o Tujuan eksperimen
PLASMID
PLASMID
Kloning DNA dengan ukuran >10kbp
Misal : pBR322, pUC18
Kelemahan: o Tidak untuk fragmen DNA besar
o Ukuran 0-10 kb
Kelebihan: o Berukuran kecil, mudah dihandle
o Cocok untuk kloning fragmen
kecil
o Transformasi efisien
JENIS PLASMID
F-plasmid R-plasmid
Col-plasmid Degradative plasmid
Virulence plasmid
BAKTERIOFAGA LAMBDA
Virus penginfeksi E.coli
Ukuran fragmen 5-25 kbp
dsDNA
Memiliki 5’ twelve-base-pair sticky end (cos site)
Replikasi di dalam inang
Harus membawa satu atau lebih marker selektif
Harus memiliki situs restriksi pada bagian dna nonesensial.
Contoh: λ gt 10 dan λZAP
BAKTERIOFAGA LAMBDA
VEKTOR BERKAPASITAS BESAR
Cosmid (<50kbp), PAC dan BAC (100-300kbp), YAC (20-
2000kbp)
Manfaat :
o Memperkecil jumlah klon pustaka DNA yang harus dibuat
o Memudahkan penyimpanan.
o Mempercepat proses seleksi transformant target
COSMID
Dikembangkan dari plasmid, dilengkapi dengan sekuens
cos dan gen ori
Ukuran fragmen yang diinsersi 35-57 kbp
Bersifat seperti plasmid dan faga
TRANSFEKSI COSMID
PAC
P1-derived Artificial
Chromosomes
sistem kloning untuk isolasi
DNA genomik berdasarkan F-
factor plasmid
mengandung beberapa elemen
dari klon bakteriofag P1
(recombination or packaging
site)
Dapat membawa sekuens
insersi hingga beratus kbp.
Perkembangbiakan di dlm sel
E.coli
BAC
Bacterial Artificial Chromosomes
Sistem kloning utk isolasi DNA berdasarkan F-faktor plasmid dengan jumlah kopian rendah
Dapat diklon seperti plasmid dalam sel bakteri dan dapat membawa sekuens insersi beberapa ratus kbp (300kbp)
lebih sedikit mengandung khimera dan efisiensi transformasi 100x dibanding YAC
YAC
Tool untuk kloning pada sel eukaryotik
Hasil perkembangan plasmid pBR322 dengan komponen gen yeast: SUP4, 7RP1, HIS3, URA3
Yeast Artificial Chromosome mengandung:
o Yeast ORI/ARS
o Centromer
o Telomer pada tiap ujung
o Marker selektif
Ukuran fragmen yang dapat diinsersi 500-2000 kbp
Sering ditemukan khimaera (DNA yang disisipkan dalam vektor kloning berasal dari 2 sumber/ area kromosom yang berbeda)
YAC
VEKTOR EKSPRESI
VEKTOR EKSPRESI
Plasmid atau virus yang didesain untuk ekspresi protein.
Digunakan misalnya untuk menghasilkan protein, misalnya
insulin.
Vektor ekspresi harus memiliki element ekspresi seperti:
o Promotor, RBS, terminator, start codon.
SISTEM EKSPRESI
Ekpresi dari vektor menyebabkan segmen DNA dapat ditranslasikan di sel inang. Berikut tipe vektor dan inang yang sesuai:
Bakteri: plasmid, faga.
Yeast: plasmid, YACs
Sel serangga: Baculovirus, plasmid
Mamalia:
o SV40
o Vaccinia virus
o Adenovirus
o Retrovirus
o CHO, HEK293
SISTEM EKSPRESI PROKARIOT
E. coli, Bacillus subtilis, Staphylococcus carnosus, Streptomyces lividans
Prokaryotic promoter—ribosome binding site—MCS—transcription termination site
Prokaryotic selectable marker
BEBERAPA MASALAH YANG TIMBUL PADA
SISTEM EKSPRESI BAKTERIAL Tingkat ekspresi rendah:
o Perubahan promoter
o Perubahan plasmid
o Perubahan tipe sel
Degradasi protein
Hilangnya post-translational modification
Misfold protein
Terbatasnya oksigen
Pembentukan biofilm
SISTEM EKSPRESI PADA EUKARIOT
• Yeast, Aspergillus niger, Baculovirus-Insect Cells, Mammalian Cells (e.g. Chinese Hamster Ovary cells)
• Eukaryotic promoter-MCS-transcription termination site
• Eukaryotic selectable marker
Dapat dilakukan post
translational
modification.
- Glikosilasi
- Fosforilasi
- Hidroksilasi
APLIKASI VEKTOR EKSPRESI
Jurnal “Subkloning α-L- arabinofuranosidase (abfA) dalam
vektor ekspresi pYES2” (Wirajana dkk 2010: 149—157).
LATAR BELAKANG
Semakin melimpahnya limbah hemiselulosa dari
pertanian. Oleh karena itu diperlukan suatu teknik bioproses
yang ramah lingkungan guna mengubah limbah pertanian
berupa hemiselulosa tersebut menjadi produk yang
bermanfaat, misalnya etanol, xilitol, dan lain-lain.
APLIKASI
Hemiselulosa terdiri atas utamanya berupa xilan,
arabinan, arabinogalaktan. Penelitian menggunakan enzim α-
L-arabinofuranosidase yang gennya diperoleh dari Geobacillus
thermoleovoans IT-08 termofilik yang telah diklon ke plasmid
pTP510 dalam E.coli DH5α.
BAHAN: E.coli DHα pembawa plasmid pTP510, E.coli Top10,
plasmid ekspresi pYES2.
Cara kerja Perbanyakan plasmid pTP510 dan pYES2
Isolasi pTP510 dan pYES2
Analisis restriksi pTP510 dan pYES2
Desain primer pFSacI-Af dan pXohoI-Af
Amplikon dielektroforesis agarosa
Cara kerja Pemotongan fragmen DNA dan plasmid pYES2 SacI dan XhoI
Elektroforesis hasil restriksi
Ligasi dengan T4ligase
Transformasi hasil ligasi ke E.coli Top10
Kultivasi , isolasi, dan purifikasi
Analisis restriksi
Jurnal
3/30/2015
SELESAI
ANY QUESTIONS?