vaskularisasi ssp
DESCRIPTION
vaskularTRANSCRIPT
VASKULARISASI SSP
Oleh:
Kelompok A8
1. Christovani Cesar (102010329)
2. Diana Annisa (102013060)
3. Aba Madonna Sallao (102014013)
4. Jessica Oswari (102014034)
5. Elma Ekan Fitria Husain (102014055)
6. Eri Aprillia (102014130)
7. Dicky Febrian (102014162)
8. Naomi Constantia Allen (102014205)
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510
Peredaran Darah Arteri
Otak menerima darah yang dipompakan dari jantung melalui arkus aorta yang
mempunyai 3 cabang, yaitu arteri brakhiosefalik (arteri innominata), arteri karotis komunis kiri
dan arteri subklavia kiri. Arteri brakhiosefalik dan arteri karotis komunis kiri berasal dari bagian
kanan arkus aorta. Arteri brakhiosefalik selanjutnya bercabang dalam arteri karotis komunis
kanan dan arteri subklavia kanan. Arteri karotis komunis kiri dan kanan masing-masing
bercabang menjadi arteri karotis interna dan eksterna (kiri dan kanan) dan arteri subklavia kiri
dan kanan masing-masing mempunyai salah satu cabang yaitu vertebralis kiri dan kanan. Aliran
darah ke otak yang melalui arteri vertebralis berserta cabang-cabangnya disebut sistem
vertebrobasilaris, dan yang melalui arteri karotis interna beserta cabang-cabangnya disebut
sistem karotis.1,2
1. Sistem Karotis
Sistem karotis terdiri dari tiga arteri mayor, yaitu arteri karotis komunis, karotis interna, dan
karotis eksterna.3 Sistem karotis memperdarahi mata, ganglia basalis, sebagian besar
hipotalamus, lobus frontalis, lobus parietalis, serta sebagian besar lobus temporal. Pada tingkat
kartilago tiroid, arteri karotis komunis terbagi menjadi arteri karotis eksterna dan interna.4
Arteri Karotis Interna
Batang arteri karotis interna terbagi menjadi empat bagian, yaitu: 4
1. Pars servikalis
Berasal dari arteri karotis komunis dalam trigonum karotikum sampai ke dasar tengkorak.
2. Pars petrosa
Terletak di dalam os petrosum bersama-sama dengan pleksus venosus karotikus internus.
Setelah meninggalkan kanalis karotikus, di sisi depan ujung puncak piramid pars petrosa
hanya dipisahkan dari ganglion trigeminal yang terletak disisi lateral oleh septum berupa
jaringan ikat atau menyerupai tulang pipih.
3. Pars kavernosa
Melintasi ujung sinus kavernosus, membentuk lintasan berliku menyerupai huruf "S"
yang sangat melengkung, dinamakan Karotissphon. Di sisi medial, pars kavernosa
terletak berdekatan badan tulang baji di dalam suatu slur mendatar yang membentang
sampai dengan dasar prosesus klinoidesus anterior.
4. Pars serebralis
Dalam lamela duramater kranial arteri ini membentuk cabang arteri oftalmika, yang
segera membelok ke rostral dan berjalan di bawah nervus optikus dan ke dalam orbita.
Pembuluh darah ini berakhir pada cabang-cabang yang memberi darah kulit dari dahi,
pangkal hidung dan kelopak mata dan beranastomosis dengan arteri fasialis serta arteri
maksilaris interna, yang merupakan cabang dari arteri karotis eksterna.2 Cabang-cabang
arteri karotis interna pars serebral adalah:
a. Arteri Ophtalmica
Arteri ophtalmica berasal dari arteria carotis interna ketika muncul dari sinus cavernosus.
A.ophtalmica masuk ke orbita melalui canalis opticus di bawah dan lateral n.opticus.
Arteri ini memperdarahi mata serta struktur-struktur orbita lainnya dan cabang-cabang
terminalnya memperdarahi daerah frontal kulit kepala, sinus ethmoidalis, sinus frontalis
dan dorsum nasi.5
b. Arteri Cerebri Anterior
Arteri ini merupakan cabang terminal arteri carotis interna yang kecil. Arteri cerebri
anterior berjalan kedepan dan medial, superior terhadap n.opticus, dan masuk ke fissure
longitudinalis cerebri. Di sini, arteri ini berhubungan dengan arteri cerebri anterior sisi
kontralateral melalui arteri communicans anterior. Arteria melengkung ke belakang di
atas corpus collosum, dan akhirnya beranastomosis dengan arteria cerebri
posterior.Cabang-cabang kortikal memperdarahi seluruh permukaan medial cortex
cerebri di bagian posterior hingga mencapai sulcus parieto-occipitalis. Cabang-cabang
tersebut juga memperdarahi kortex cerebri selebar pita 1 inci pada permukaan lateral
yang berdekatan. Dengan demikian, arteria cerebri anterior memperdarahi “area tungkai”
gyrus precentalis. Sekelompok cabang sentral menembus substantia perforate anterior
dan membantu dalam menyuplai bagian-bagian nucleus lentiform, nucleus caudatus, dan
capsula interna. Cabang – cabangnya antara lain :
a. A. pericallosa
Bejalan di superior corpus callosum mendarahi permukaan medial lobus parietal
termasuk precuneus berakhir sebagai a. parieto occipital
b. A. callosomarginal
Mengikuti sulcus cinguli yang mendarahi gyrus cinguli, permukaan medial, lobus
parietal & beranastomosis dengan a. cerebri media.
c. Arteria Cerebri Media
Arteri ini merupakan cabang terbesar arteria carotis interna yang berjalan ke lateral di
dalam silcus lateralis cerebri. Cabang-cabang kortikal memperdarahi seluruh
permukaan lateral hemispherium, kecuali daerah pita sempir yang disuplai oleh
arteria cerebri anterior, polus occipitalis, dan permukaan inferolateral hemispherium
cerebri, yang diperdarahi oleh arteria cerebri porterior. Dengan demikian, arteria itu
memperdarahi seluruh daerah motoric kecuali “area tungkai”. Cabang-cabang sentral
masuk ke substantia perforate anterior dan menyuplai nucleus lentiformis, nucleus
caudatus, serta capsula interna.5
d. Arteri communicans posterior
Arteri communicans posterior ini adalah pembuluh kecil yang berasal dari arteri
carotis interna dekat dengan cabang terminalnya. Arteri communicans posterior
berjalan ke arah posterior di atas nervus oculomotorius untuk bergabung dengan
arteria cerebri posterior sehingga membentuk circulus willisi. Arteri ini
memperdarahi tractus optikus, pedunculus cerebri, capsula interna, dan thalamus.5
e. Arteri choroidea
Arteri choroidea merupakan sebuah cabang kecil, yang juga berasal dari arteri carotis
interna dekat cabang terminalnya. Arteri choroidea berjalan ke posterior di dekat
tractus opticus, masuk ke dalam cornu inferius ventriculi lateralis, dan berakhir pada
plexus choroideus. Arteri ini membentuk cabang-cabang kecil untuk struktur-struktur
di sekitarnya, termasuk crus cerebri, corpus geniculatum laterale, tractus opticus, dan
capsula interna. Arteri ini memperdarahi traktus dan radiasio optik, sistem limbik
( unkus, amigdala, hipokampus), corpus striatum, dan capsula interna.5
2. Sistem Vertebrobasilar
Arteri vertebralis
Arteri vertebralis dextra dan sinistra keluar di bagian pertama tiap sisi arteri subclavia
pada bagian inferior regio cervical, dan melintas ke arah superior melalui foramen transversum
C6-C1 vertebrae cervicalis paling superior melalui foramen magnum, tiap arteri vetrebralis
mengeluarkan cabang kecil ramus meningeus. Berlanjut ke depan, arteri vertebralis
mengeluarkan tiga ramus tambahan kecil sebelum bergabung dengan pembuluh darah
pasangannya untuk membentuk arteri basilaris.6
1. Satu cabang bergabung dengan pasangannya sisi yang lain utnuk membentuk satu arteri
spinalis anterior, yang kemudian turun pada fissura mediana anterior medulla spinalis.
2. Cabang kedua adalah arteri spinalis posterior, yang lewat ke posterior mengelilingi
medulla kemudian turun pada facies posterior medulla spinalis, pada area perlekatan
radix posterior ada dua arteria spinalis posterior, satu pada setiap sisinya.
3. Tepat sebelum kedua arteria vetebralis bersatu, tiap arteri memberi cabang arteri cerebelli
inferior posterior yang mendarahi:
Corpus restiformis
Inferior dan posterior cerebellum
Lemniskus medial
Lateral medulla oblongata
Arteri Basilaris
Arteri basilaris berjalan ke arah rostal di sepanjang aspectus anterior pons. Cabangnya
dari arah caudal ke rostral meliputi arteri cerebelli inferior anterior, beberapa arteri pontis yang
kecil, dan arteri cerebelli superior. Arteri basilaris berakhir sebagai sebuah bifurkasi, membentuk
dua arteri cerebri posterior. Arteri basilaris, yang bercabang untuk cerebellum, medulla oblongata
dan pons, berakhir dengan terbagi menjadi arteri cerebralis posterior dextra dan sinistra.
Arteri Cerebralis Posterior
Circulus willisi merupakan cincin arteri pada dasar otak yang di bentuk oleh :
1. Kedua arteria cerebri anterior dan arteria communicans anterior yang pendek dan yang
menghubungkan kedua arteri
2. Arteria cerebri media pada setiap sisi
3. Arteria communicans posterior, cabang yang menghubungkan arteri cerebri media dan
posterior pada setiap sisi
4. Arteria cerebri posterior pada setiap sisi
Arteria cerebri posterior memperdarahi lobus occipitalis dan sebagian lobus parietalis.Arteri ini
untuk area visual otak.7
Susunan Vena SSP1. Sistem pembuluh balik
a. Vena Superficial
1. Vena cerebri superior
Berjalan di daerah atas pada bagian permukaan lateral hemisfer cerebri yang bermuara di
sinus sagitalis superior.
2. Vena cerebri media
Mengalir kebagian lateral hemisphere cerebri, vena ini berjalan ke bagian inferior di
dalam sulcus lateralis dan bermuara di sinus cavernosus.
3. Vena cerebri inferior
Mengalir di insula dan bergabung dengan vena cerebri anterior dan vena striata untuk
membentuk vena basalis dan bergabung lagi menjadi vena magna cerebri yang bermuara
di dalam sinus rectus.8
b. Vena Profundus
1. Vena Cerebri Interna
Pembuluh darah yang terbentuk pada sudut vena pada titik dari ujung pembuluh
superior talamostriat dengan pembuluh septal, yang digabungkan dengan beberapa
pembuluh kecil termasuk beberapa dari nukleus lentiform dan caudatus serta plexus
choroid dari ventrikel ke tiga dari ventrikel lateral melewati velum interpositum posterior
dan bergabung dengan pasangannya dari bagian lain untuk masuk ke vena magna cerebri.
2. Vena Basalis
Pembuluh yang terbentuk dari penyatuan pembuluh anterior corpus callosum
dengan vena media profunda cerebri dan vena cerebral anterior. Berputar disekitar batang
otak posterior dan bermuara di vena magna cerebri.
3. Vena Cerebri Magna
Terbentuk dari penggabungan antara dua vena cerebri interna, tepat diatas badan
pinealnya. Bermuara pada sinus rectus dan bagian aliran utamanya adalah cerebral
internal serta vena basal, tapi juga menerima cabang dari occipital dan permukaan
cerebellum dari atas dan bawah tentorium cerebelli.
4. Vena batang otak dan otak kecil
Vena ini jalurnya mengikuti jalur arterinya. Bagian vena cerebellar superior
nantinya akan bermuara pada vena cerebri magna sedangkan vena cerebellar inferiornya
akan bermuara pada sinus transversus dan sinus rectus.9
2. Sistem Sinus Duramater
Vena tidak berhubungan dengan arteri untuk otak, tetapi membentuk sinus venosus, yang
merupakan saluran yang terbentuk dari duramater. Fungsi utamanya adalah menerima darah dari
otak melalui vena-vena serebralis, yang akhirnya akan mengalir ke vena jugularis interna. Sinus
pada calvaria adalah sinus sagitalis superior, sinus sagitalis inferior, sinus transverses dan sinus
sigmoidea. Sinus pada basis cranii antara lain, sinus occipitalis, sinus sphenoparietal, sinus
cavernosus dan sinus petrosus.
Sinus sagitalis superior menduduki batas atas falx cerebri, mulai di anterior pada foramen
caecum, berjalan ke posterior, dan pada protuberantia occipitalis interna berbelok dan berlanjut
dengan sinus transversus. Dalam perjalanannya sinus sagitalis superior menerima vena serebri
superior. Pada protuberantia occipitalis interna, sinus sagitalis membentuk sinus konfluens. Dari
sini biasanya akan berlanjut dengan sinus transverses, menerima sinus occipitalis.
Sinus sagitalis inferior menduduki tepi bawah dari falx serebri, berjalan kebelakang dan
bersatu dengan vena serebri magna pada tepi bebas tentorium cerebelli membentuk sinus rektus.
Sinus rektus menempati garis persambungan falx serebri dengan tentorium serebelli, terbentuk
dari persatuan sinus sagitalis inferior dengan vena serebri magna, berakhir membelok kekiri
membentuk sinus transversus.
Sinus transversus merupakan struktur berpasangan dan dimulai pada protuberantia
occipitalis interna. Sinus kanan biasanya berlanjut dengan sinus sagitalis superior, dan bagian
kiri berlanjut dengan sinus rektus. Sinus transverses menerima sinus petrosus superior, vena-
vena serebralis inferior, vena-vena serebellaris dan vena-vena diploika, dan akan berakhir
dengan membelok ke bawah sebagai sinus sigmoideus.
Sinus sigmoideus merupakan lanjutan langsung dari sinus tranversus yang akan
melanjutkan diri ke vena jugularis interna. Sinus occipitalis merupakan suatu sinus kecil yang
menempati tepi falx serebelli yang melekat, ia berhubungan dengan vena – vena vertebralis dan
bermuara kedalam sinus konfluens. 5
Daftar Pustaka:
1. Rumantir CU. Pola Penderita Stroke. Bandung: Universitas Padjadjaran, 1986; 22-28.
2. Baehr, M. Frotscher,M. Duus Topical Diagnosis in Neurology. 4th Completely Revised
Edition. New York. Thieme. 2005. Page 419-427, 463-466
3. Ropper, H.Alan. Adams and Victors-Principles of Neurology. 8th Edition. McGraw-Hill.2005.
Page 667-673.
4. Mardjono M, Sidharta P. Sistem Vaskularisasi Otak. Jakarta: PT. Dian Rakyat, 2004. 398-
404.
5. Snell R.S. Neuroanatomi klinik. Editor, Sjamsir, Ed 5. Jakarta: EGC; 1996: h.480-1.
6. Drake RL, Vogl AW, Mitchell AW. Gray dasar-dasar anatomi. Singapore: Elsevier; 2012:
h.204.
7. Gibson J. Fisiologi&Anatomi. Edisi 2. Jakarta: EGC; 2006:h.113-5.
8. Krishna A. Neospirituality & neuroscience. Jakarta: Gramedia; 2010: h.111-2.
9. Lockard I. Desk reference for neuroscience. 2nd edition. New York: Springer-Verlag; 1992:h.
285-8