variabel, jenis data, skala pengukuran dan analisa …
TRANSCRIPT
VARIABEL, JENIS DATA,
SKALA PENGUKURAN
DAN ANALISA KORELASI
Variabel adalah besaran yang dapat berubah serta berpengaruh pada
sebuah peristiwa atau hasil dari penelitian. Keberadaan variabel sendiri
nantinya bisa mempermudah untuk menganalisis atau mengidentifikasi
permasalahan yang ada. Variabel adalah besaran yang dapat berubah serta
berpengaruh pada sebuah peristiwa atau hasil dari penelitian. Keberadaan
variabel sendiri nantinya bisa mempermudah untuk menganalisis atau
mengidentifikasi permasalahan yang ada.
Pengertian Variabel
1. Variabel Dependen
Variabel dependen merupakan variabel yang tidak bebas. Mereka terikat
dan mempengaruhi setiap variabel lainnya. Seperti variabel independen,
yang memiliki perubahan kuat yang ditimbulkan oleh variabel
independen.
2. Variabel Independen
Untuk variabel independen, pada dasarnya variabel ini akan membawa
perubahan yang membawa hasil dari adanya data dalam suatu proses
penelitian. Yang nantinya akan ada keterikatan antara variabel dependen.
Variabel Dependen dan Independen
3. Variabel Moderator
Adanya keterkaitan suatu proses antara variabel bebas dengan variabel
terikat. Yang mana hasil dari data tersebut akan semakin kuat. Sehingga
proses dari kinerja penelitian dapat dianggap sukses jika data yang
dihasilkan tepat.
4. Variabel Intervening
Variabel ini memiliki beberapa pengaruh pada hubungan antara variabel
terikat dengan variabel bebas. Yang mana mereka tidak bisa diamati
ataupun diukur. Dan kedua variabel tersebut akan menghasilkan suatu
informasi dengan cara logika ataupun analisa lainnya.
Variabel Moderator dan Intervening
5. Variabel Kontrol
Variabel ini adalah variabel yang dikendalikan secara konstan sehingga
hubungan variabel bebas pada variabel terikat tidak berpengaruh pada
faktor luar. Dari variabel ini bisa dikatakan bahwa nilai dan hasil variabel
kontrol adalah nyata tidak terkait oleh media manapun.
Variabel Kontrol
Data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari suatu
pengamatan, dapat berupa angka, lambang atau sifat. Menurut Webster
New World Dictionary, pengertian data adalah things known or
assumed, yang berarti bahwa data itu sesuatu yang diketahui atau dianggap.
Diketahui artinya yang sudah terjadi merupakan fakta (bukti). Data dapat
memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan. Data bisa
juga didefinisikan sebagai sekumpulan informasi atau nilai yang diperoleh
dari pengamatan (obsevasi) suatu objek. Data yang baik adalah data yang
bisa dipercaya kebenarannya (reliable), tepat waktu dan mencakup ruang
lingkup yang luas atau bisa memberikan gambaran tentang suatu masalah
secara menyeluruh merupakan data relevan.
Definisi Data
Jenis-jenis data dapat dibagi berdasarkan sifatnya, sumbernya, cara
memperolehnya, dan waktu pengumpulannya. Menurut sifatnya, jenis-
jenis data yaitu:
Data Kualitatif: data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk angka,
misalnya: Kuesioner Pertanyaan tentang suasana kerja, kualitas pelayanan
sebuah rumah sakit atau gaya kepemimpinan, dll.
Data Kuantitatif: data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka,
misalnya: harga saham, besarnya pendapatan, dll.
Jenis Data Menurut Sifatnya
Jenis-jenis data menurut sumbernya, antara lain:
Data Internal: data internal adalah data dari dalam suatu organisasi
yang menggambarkan keadaan organisasi tersebut. Contohnya: suatu
perusahaan, jumlah karyawannya, jumlah modalnya, atau jumlah
produksinya, dll.
Data Eksternal: data eksternal adalah data dari luar suatu organisasi
yang dapat menggambarkan faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi
hasil kerja suatu organisasi. Misalnya: daya beli masyarakat
mempengaruhi hasil penjualan suatu perusahaan.
Jenis Data Menurut Sumbernya
Jenis-jenis data menurut cara memperolehnya, antara lain:
Data Primer (primary data): data primer adalah data yang
dikumpulkan sendiri oleh perorangan/suatu organisasi secara langsung
dari objek yang diteliti dan untuk kepentingan studi yang bersangkutan
yang dapat berupa interview, observasi.
Data Sekunder (secondary data): data sekunder adalah data yang
diperoleh/ dikumpulkan dan disatukan oleh studi-studi sebelumnya atau
yang diterbitkan oleh berbagai instansi lain. Biasanya sumber tidak
langsung berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi.
Jenis Data Menurut Cara Memperolehnya
Jenis-jenis data menurut waktu pengumpulannya, antara lain:
Data cross section, yaitu data yang dikumpulkan pada suatu waktu
tertentu (at a point of time) untuk menggambarkan keadaan dan
kegiatan pada waktu tersebut. Misalnya; data penelitian yang
menggunakan kuesioner.
Data berkala (time series data), yaitu data yang dikumpulkan dari
waktu ke waktu untuk melihat perkembangan suatu kejadian/kegiatan
selama periode tersebut. Misalnya, perkembangan uang beredar, harga 9
macam bahan pokok penduduk.
Jenis Data Menurut Waktu Pengumpulan
Definisi Skala Pengukuran
Menurut Sugiyono (2006, p.84), Skala Pengukuran adalah merupakan
kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang
pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut
bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.
Skala merupakan suatu instrument atau mekanisme untuk membedakan
individu terkait dengan variabel minat yang kita pelajari. Dalam
melakukan analisis statistik, perbedaan jenis data akan sangat
berpengaruh terhadap pemilihan model ataupun alat uji statistik yang
akan digunakan. Sekaran (2006:15).
Definisi Skala Pengukuran
Skala Nominal merupakan skala yang paling lemah/rendah di antara
skala pengukuran yang ada. Skala nominal hanya bisa membedakan
benda atau peristiwa yang satu dengan yang lainnya berdasarkan nama
(predikat). Skala pengukuran nominal digunakan untuk mengklasifikasi
obyek, individual atau kelompok dalam bentuk kategori. Contoh jenis
kelamin diberi kode 1 untuk laki-laki dan kode 2 untuk perempuan.
Angka ini hanya berfungsi sebagai label kategori, tanpa memiliki nilai
instrinsik dan tidak memiliki arti apa pun.
Jenis Skala Pengukuran - Nominal
Skala Ordinal ini lebih tinggi daripada skala nominal, dan sering juga
disebut dengan skala peringkat. Hal ini karena dalam skala ordinal,
lambang-lambang bilangan hasil pengukuran selain menunjukkan
pembedaan juga menunjukkan urutan atau tingkatan obyek yang diukur
menurut karakteristik tertentu. Contoh tingkat kepuasan seseorang
terhadap produk. Bisa kita beri angka dengan 5=sangat puas, 4=puas,
3=kurang puas, 2=tidak puas dan 1=sangat tidak puas. Atau misalnya
dalam suatu lomba, pemenangnya diberi peringkat 1,2,3 dstnya.
Jenis Skala Pengukuran - Ordinal
Skala interval mempunyai karakteristik seperti yang dimiliki oleh skala
nominal dan ordinal dengan ditambah karakteristik lain, yaitu berupa
adanya interval yang tetap. Dengan demikian, skala interval sudah
memiliki nilai intrinsik, sudah memiliki jarak, tetapi jarak tersebut belum
merupakan kelipatan. Pengertian “jarak belum merupakan kelipatan” ini
kadang-kadang diartikan bahwa skala interval tidak memiliki nilai nol
mutlak.
Jenis Skala Pengukuran Interval
Skala rasio adalah skala data dengan kualitas paling tinggi. Pada skala
rasio, terdapat semua karakteristik skala nominal, ordinal dan skala
interval ditambah dengan sifat adanya nilai nol yang bersifat mutlak.
Nilai nol mutlak ini artinya adalah nilai dasar yang tidak bisa diubah
meskipun menggunakan skala yang lain. Oleh karenanya, pada skala
ratio, pengukuran sudah mempunyai nilai perbandingan/rasio.
Pengukuran-pengukuran dalam skala rasio yang sering digunakan adalah
pengukuran tinggi dan berat. Misalnya berat benda A adalah 30 kg,
sedangkan benda B adalah 60 kg. Maka dapat dikatakan bahwa benda B
dua kali lebih berat dibandingkan benda A.
Jenis Skala Pengukuran - Rasio
Pengertian Analisis Korelasi
Korelasi merupakan istilah yang biasa digunakan untuk menggambarkan
ada tidaknya hubungan suatu hal dengan hal lain. Secara sederhana
memang seperti itulah pengertian korelasi. Analisis korelasi adalah suatu
cara atau metode untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan linear
antar variabel. Apabila terdapat hubungan maka perubahan-perubahan
yang terjadi pada salah satu variabel X akan mengakibatkan terjadinya
perubahan pada variabel lainnya (Y). Istilah tersebut dikatakan istilah
sebab akibat, dan istilah tersebut menjadi ciri khas dari analisis korelasi.
Definisi Korelasi
Suatu korelasi yang terjadi antara 2 variabel tidak selamanya berupa
adanya penambahan nilai variabel Y jika variabel X bertambah, korelasi
seperti ini yang disebut sebagai korelasi positif. Terkadang ditemukan
ada suatu hubungan yang apabila salah satu nilai variabel bertambah
variabel lainnya justru berkurang, hubungan seperti ini disebut sebagai
korelasi negatif. Tidak hanya korelasi positif dan negatif, namun juga
terkadang ditemukan kasus dimana hubungan antar variabel sangat
lemah bahkan tidak ditemukan korelasi.
Analisa Korelasi
Korelasi Positif
Korelasi positif atinya suatu hubungan antara variabel X dan Y yang
ditunjukan dengan hubungan sebab akibat dimana apabila terjadi
penambahan nilai pada variabel X maka akan diikuti terjadinya
penambahan nilai variabel Y.
Korelasi Negatif
Jika pada korelasi positif peningkatan nilai X akan diikuti penambahan
nilai Y, korelasi negatif berlaku sebaliknya. Jika nilai variabel X
meningkat nilai variabel Y justru mengalami penurunan.
Korelasi Positif dan Korelasi Negatif
Tidak ada Korelasi atau Korelasi sangat Lemah
Korelasi ini terjadi apabila kedua variabel (X dan Y) tidak menunjukkan
adanya hubungan linear
Korelasi Sempurna
Korelasi sempurna biasanya terjadi apabila kenaikan / penurunan
variabel X selalu sebanding dengan kenaikan /penurunan variabel Y. Jika
digambarkan dengan diagram titik atau diagram pencar, titik-titik
berderet membentuk satu garis lurus, dengan hampir tidak ada pencaran.
Analisa Korelasi – Lemah dan Sempurna
Cara mengetahui ada tidaknya korelasi
Teknik untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi antara 2 variabel
dapat dilakukan melalui beberapa cara,yaitu membuat diagram pencar
dan menghitung koefisien korelasi.
1. Diagram Pencar (Scatter plot)Untuk menunjukkan ada tidaknya hubungan (korelasi) antara 2 variabel
(X dan Y) kita dapat menggunakan diagram pencar. Diagram pencar
adalah sebaran nilai-nilai dari variabel – variabel pada sumbu x dan y.
Diagram Pencar
Tujuan dari diagram pencar ini adalah untuk mengetahui apakah titik-
titik koordinat pada sumbu x dan y, adan apa pola yang terbentuk dari
sebaran tersebut.
Dari diagram pencar tersebut dapat dibuat sebuah garis yang kira-kira
membagi dua titik-titik koordinat pada kedua sisi garis. Dari garis
tersebut dapat diketahui korelasi antara kedua variabel.
Jika garis mengarah keatas berarti korelasi positif, jika arah garis
menurun berarti korelasi negatif. Jika tidak dapat dibuat sebuah garis
maka tidak ada korelasi,dan jika titik-titik tepat melalui garisnya berarti
korelasi sempurna
Tujuan Diagram Pencar
2. Koefisien Korelasi
Untuk mengetahui ada / tidaknya hubungan antara kedua variabel (X
dan Y) dan seberapa erat hubungan antara kedua variabel tersebut.dapat
diketahui dengan menghitung koefisien korelasi dari kedua variabel. Jika
koefisien korelasi bertanda positif (+) maka dapat disimpulkan
hubungan kedua variabel positif dan begitu juga halnya bila koefisien
korelasi bertanda negatif (-)
Koefien Korelasi
Koefisien Korelasi Pearson
Apabila antara dua variabel (X dan Y) yang masing-masing mempunyai
skala pengukuran sekurang-kurangnya interval (ratio)dan hubungannya
merupakan hubungan linear, maka keeratan hubungan antara kedua
variabel itu dapat dihitung denganmenggunakan formula korelasi
Pearson yang diberi symbol dengan ryx dan rxy untuk sample pyx dan
pxyuntuk populasi.
Koefien Korelasi Pearson
Data Bagi Perusahaan
Data memiliki arti yang sangat penting bagi kelangsungan suatu
perusahaan. Perusahaan membutuhkan penyusunan data baik agar dapat
membantu para pengusaha maupun manajernya dalam mengambil
sebuah keputusan. Data yang baik dapat disusun dalam
sebuah database (basis data). Database memiliki arti penting dalam
perusahaan agar dapat mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa
data bisnis perusahaan.
Kegunaan Data Bagi Manajemen
1. Menentukan kualitas informasi yaitu cepat, akurat, dan relevan,
sehingga infromasi yang disajikan tidak basi. Informasi dapat dikatakan
bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya
mendapatkanya.
2. Mengatasi kerangkapan data (redundancy data).
3. Menghindari terjadinya inkonsistensi data.
4. Mengatasi kesulitan dalam mengakses data.
5. Menyusun format yang standar dari sebuah data.
Fungsi Database Bagi Manajemen
Sistem adalah sekumpulan elemen yang masing-masing memiliki fungsi
masing-masing dan secara bersama-sama mencapai tujuan sistem itu.
Mobil merupakan sebuah sistem, karena di dalamnya banyak elemen
yang memiliki fungsi masing-masing, seperti setir untuk kendali, rem
untuk memberhentikan, gas untuk menjalankan, radiator untuk
pendingin, dan sebagainya, yang secara bersama-sama mencapai tujuan
dari mobil yaitu sebagai alat transportasi.
Sistem Informasi
Begitu juga di perusahaan, ada bagian pemasaran, ada bagian produksi,
ada bagian pembukuan, dan sebagainya yang kesemuanya bekerja untuk
mencapai tujuan perusahaan itu, misalkan mendapatkan keuntungan
finansial. Di setiap bagian di perusahaan tentu memiliki data dan
informasi. Agar bermanfaat, data dan informasi tersebut dikelola
(manajemen) guna menopang kebutuhan para manajer dalam
mengendalikan perusahaannya.
Sistem Informasi
Secara umum bila orang membicarakan tentang Sistem Informasi
Manajemen yang tergambar adalah suatu sistem yang diciptakan untuk
melaksanakan pengolahan data yang akan dimanfaatkan oleh suatu
organisasi. Pemanfaatan data di sini dapat berarti penunjangan pada
tugas-tugas rutin, evaluasi terhadap prestasi atau untuk pengambilan
keputusan. Kini kalau orang mendengar istilah Sistem Informasi
Manajemen, biasanya mereka juga membayangkan suatu sistem
komputer. Sesungguhnya, pengertian tentang Sistem Informasi
Manajemen di dalam organisasi telah ada sebelum perkakas komputer
diciptakan.
Sistem Informasi Manajemen
Inti dari pengertian Sistem Informasi Manajemen konvensional tentu
saja terkandung dalam pekerjaan-pekerjaan sistematis seperti pencatatan
agenda, kearsipan, komunikasi diantara pemimpin/manajer organisasi,
penyajian informasi untuk pengambilan keputusan dan sebagainya.
Namun dengan tersedianya teknologi pengolahan data dengan komputer
yang relatif murah, sekarang dan di masa depan penggunaan komputer
untuk menunjang Sistem Informasi Manajemen tidak dapat dihindari lagi
Sistem Informasi Manajemen