v. catatan atas laporan keuangan...adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan,...
TRANSCRIPT
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas Laporan Keuangan
LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PARIAMAN SEMESTER I 2019
V. Catatan atas Laporan Keuangan | Penjelasan Umum 14
V. Catatan atas Laporan Keuangan A. Penjelasan Umum
A.1. Profil dan Kebijakan Teknis Pengadilan Agama Pariaman
Tahun 2004 adalah menjadi tonggak baru sejarah peradilan di Indonesia, seluruh badan
peradilan dihimpun dibawah kekuasaan Mahkamah Agung Republik Indonesia.
Pelaksanaan kekuasaan kehakiman yang mandiri ini semakin nyata dengan disahkannya
beberapa undang-undang termasuk Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009 tentang
perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama.
Dalam Undang-Undang tersebut memuat beberapa perubahan antara lain semakin
bertambahnya kewenangan mengadili bagi Peradilan Agama yaitu mengenai Ekonomi
Syari’ah.
Berdasarkan pasal 49 Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang
telah diubah terakhir dengan Undang Undang Nomor 50 tahun 2009, tugas pokok
Peradilan Agama adalah menerima, memeriksa, mengadili dan menyelesaikan setiap
perkara antara orang-orang yang beragama Islam dibidang Perkawinan, Waris, Wasiat ,
Hibah , Wakaf, Zakat, Infaq, Shadaqah dan Ekonomi Syari’ah.
Untuk itu, Pengadilan Agama Pariaman telah menetapkan visi yang mengacu kepada visi
Mahkamah Agung RI sebagai puncak kekuasaan kehakiman di Indonesia yaitu:
“TERWUJUDNYA PENGADILAN AGAMA PARIAMAN YANG AGUNG “
Untuk mencapai visi tersebut, ditetapkan misi-misi sebagai berikut :
1. Menjaga kemandirian Pengadilan Agama Pariaman;
2. Memberikan pelayanan Hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan pada
Pengadilan Agama Pariaman;
3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan Pengadilan Agama Pariaman;
4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi Pengadilan Agama Pariaman;
Untuk mewujudkan Visi dan Misi tersebut Pengadilan Agama Pariaman menyusun rencana
strategis dengan tujuan:
Catatan atas Laporan Keuangan
LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PARIAMAN SEMESTER I 2019
V. Catatan atas Laporan Keuangan | Penjelasan Umum 15
a. Terlaksananya Peradilan yang profesional, berkualitas, efektif dan efisien serta
terciptanya peradilan yang sederhana, cepat dan biaya ringan;
b. Memantapkan penerapan dan pelaksanaan pola bindalmin sesuai dengan Keputusan
Ketua Mahkamah Agung RI Nomor KMA/001/SK/I/1991;
c. Terbinanya koordinasi yaang efektif antara Aparatur Penegak Hukum dan Institusi
Agama di wilayah Pengadilan Agama Pariaman;
d. Terciptanya masyarakat yang mempunyai kesadaran hukum;
e. Tersusunnya laporan akuntabilitas kinerja Pengadilan Agama Pariaman;
f. Terlaksananya Pengawasan terhadap penyelenggaraan Peradilan di lingkungan
Pengadilan Agama Pariaman;
A.2. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Tahun 2019 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek
keuangan yang dikelola oleh Kantor. Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem
Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi
mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan
posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.
SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem Informasi
Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk
menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran,
Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN
adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk
penyusunan neraca dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.
A.3. Basis Akuntansi
Kantor menerapkan basis akrual dalam penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan
Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk penyusunan dan
penyajian Laporan Realisasi Anggaran. Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui
pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi,
tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Sedangkan basis
kas adalah basis akuntansi yang yang mengakui pengaruhi transaksi atau peristiwa lainnya
pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Hal ini sesuai dengan Standar
Catatan atas Laporan Keuangan
LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PARIAMAN SEMESTER I 2019
V. Catatan atas Laporan Keuangan | Penjelasan Umum 16
Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
A.4. Dasar Pengukuran
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap
pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang diterapkan Kantor dalam
penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai
perolehan historis.
Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar nilai
wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat
sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi
kewajiban yang bersangkutan.
Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi yang
menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata
uang rupiah.
A.5. Kebijakan Akuntansi
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2019 telah mengacu pada Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-
dasar, konvensikonvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu
entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Disamping itu,
dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di
lingkungan pemerintahan.
Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam penyusunan Laporan
Keuangan Kantor Pengadilan Agama Pariaman adalah sebagai berikut:
(1.) Pendapatan LRA
Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara yang
menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan yang menjadi hak pemerintah dan tidak perlu dibayar kembali
oleh pemerintah.
Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN).
Catatan atas Laporan Keuangan
LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PARIAMAN SEMESTER I 2019
V. Catatan atas Laporan Keuangan | Penjelasan Umum 17
Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
(2.) Pendapatan LO
Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah
ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu
dibayar kembali.
Pendapatan-LO diakui pada saattimbulnya hak atas pendapatan dan /atau
Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi.
Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
(3.) Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara yang
mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam peride tahun anggaran yang
bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh
pemerintah.
Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.
Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja
terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan
oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).
Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
(4.) Beban
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode
pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau
konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.
Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi aset;
terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
Catatan atas Laporan Keuangan
LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PARIAMAN SEMESTER I 2019
V. Catatan atas Laporan Keuangan | Penjelasan Umum 18
Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya
klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi diungkapkan dalam Catatan atas
Laporan Keuangan.
(5.) Aset
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh
pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat
ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh
pemerintah maupun oleh masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang,
termasuk sumber daya non-keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa
bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena
alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini tidak termasuk sumber
daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan kandungan
pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak kepemilikan
berpindah.
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap, Piutang Jangka
Panjang dan Aset Lainnya.
a. Aset Lancar
Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk
direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua
belas) bulan sejak tanggal pelaporan.
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam
bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs
tengah BI pada tanggal neraca.
Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul
berdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihan
atau yang dipersamakan, yang diharapkan diterima pengembaliannya
dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan dan
disajikan sebagai Bagian Lancar Piutang.
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang
akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan
Catatan atas Laporan Keuangan
LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PARIAMAN SEMESTER I 2019
V. Catatan atas Laporan Keuangan | Penjelasan Umum 19
sebagai Bagian Lancar TPA/TGR.
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan
yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah,
dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan
dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
Persediaan dicatat di neraca berdasarkan hasil perhitungan fisik pada
tanggal neraca dikalikan dengan:
harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;
harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;
harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh
dengan cara lainnya.
b. Aset Tetap
Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh
pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa
manfaat lebih dari satu tahun.
Aset tetap dilaporkan pada neraca berdasarkan harga perolehan atau
harga wajar.
Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum
kapitalisasi sebagai berikut:
Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan
olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000
(tiga ratus ribu rupiah);
Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama
dengan atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah);
Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum
kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali
pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap
Catatan atas Laporan Keuangan
LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PARIAMAN SEMESTER I 2019
V. Catatan atas Laporan Keuangan | Penjelasan Umum 20
lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.
c. Piutang Jangka Panjang
Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang akan jatuh tempo atau
akan direalisasikan lebih dari 12 bulan sejak tanggal pelaporan.
Termasuk dalam Piutang Jangka Panjang adalah Tagihan Penjualan
Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
(TP/TGR) yang jatuh tempo lebih dari satu tahun.
TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset
pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah yang dinilai
sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset yang
bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah dibayar
oleh pegawai ke kas negara atau daftar saldo tagihan penjualan
angsuran.
TP adalah tagihan yang ditetapkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan
kepada bendahara yang karena lalai atau perbuatan melawan hukum
mengakibatkan kerugian Negara/daerah.
TGR adalah suatu proses yang dilakukan terhadap pegawai negeri atau
bukan pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntut
penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara sebagai
akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan yang
melanggar hukum yang dilakukan oleh pegawai tersebut atau kelalaian
dalam pelaksanaan tugasnya.
d. Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan
piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah aset tak
berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12
(dua belas) bulan , aset kerjasama dengan pihak ketiga (kemitraan) , dan
kas yang dibatasi penggunaannya.
Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat neto yaitu
Catatan atas Laporan Keuangan
LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PARIAMAN SEMESTER I 2019
V. Catatan atas Laporan Keuangan | Penjelasan Umum 21
sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi.
Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan
metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan masa
manfaat tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.
Masa Manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan dengan berpedoman
Keputusan Menteri Keuangannomor 620/KM.6/2017 tentang Masa
Manfaat Dalam Rangka Amortisasi Barang Milik Negara berupa Aset Tak
Berwujud pada Entitas Pemerintah Pusat.
Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:
Tabel 3Penggolongan Masa Manfaat Aset Tak Berwujud
Kelompok Aset Tak Berwujud Masa Manfaat
(tahun)
Softwate computer 4
Franchise 5
Lisensi, Hak Paten Sederhana, Merk, Desain
Industri, Rahasian Dagang, Desain Tata Letak Sirkuit
Terpadu
10
Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran, Paten Biasa,
Perlindungan Varietas Tanaman Semusim
20
Hak Cipta Karya Seni Terapan, Perlindungan
Varietas Tanaman Tahunan
25
Hak Cipta atas Ciptaan Gol.II, Hak Ekonomi Pelaku
Pertunjukan, Hak Ekonomi Produser Fonogram
50
Hak Cipta atas Ciptaan Gol.I 70
(6.) Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
pemerintah.
Catatan atas Laporan Keuangan
LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PARIAMAN SEMESTER I 2019
V. Catatan atas Laporan Keuangan | Penjelasan Umum 22
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka
pendek dan kewajiban jangka panjang.
o Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka
pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam
waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga,
Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di
Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka
Pendek Lainnya.
o Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang
jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu
lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban
pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.
(7.) Ekuitas
Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam satu
periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan
Perubahan Ekuitas.
(8.) Penyisihan Utang Tidak Tertagih
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang harus dibentuk
sebesar persentase tertentu dari piutang berdasarkan penggolongan
kualitas piutang. Penilaian kualitas piutang dilakukan dengan
mempertimbangkan jatuh tempo dan upaya penagihan yang dilakukan
pemerintah.
Kualitas piutang didasarkan pada kondisi masing-masing piutang pada
tanggal pelaporan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor:
Catatan atas Laporan Keuangan
LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PARIAMAN SEMESTER I 2019
V. Catatan atas Laporan Keuangan | Penjelasan Umum 23
69/PMK.06/2014 tentang Penentuan Kualitas Piutang dan Pembentukan
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih pada Kementerian Negara/Lembaga dan
Bendahara Umum Negara.
Tabel 4 Penggolongan Kualitas Piutang
Kualitas Piutang Uraian
Penyisihan
Lancar Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal jatuh tempo
0.5%
Kurang Lancar Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan
10%
Diragukan Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan
50%
Macet 1. Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan
2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara/DJKN
100%
(9.) Penyusutan Aset Tetap
Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan
penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap. Kebijakan
penyusutan aset tetap didasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan
No.01/PMK.06/2013 sebagaimana diubah dengan PMK No.
90/PMK.06/2014 tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset
Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat.
Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:
1. Tanah
2. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP)
3. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah
atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan
kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan.
Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan setiap
akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.
Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis
lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset
Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat.
Catatan atas Laporan Keuangan
LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PARIAMAN SEMESTER I 2019
V. Catatan atas Laporan Keuangan | Penjelasan Umum 24
Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman Keputusan
Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat
Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada
EntitasPemerintahPusat.Secaraumumtabelmasamanfaat adalah sebagai
berikut:
Tabel 5 Tabel Masa Manfaat
Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin 2 s.d. 20 tahun
Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun
Jalan, Irigasi dan Jaringan 5 s.d. 40 tahun
Aset Tetap Lainnya (Alat musik modern) 4 tahun
Catatan atas Laporan Keuangan
LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PARIAMAN SEMESTER I 2019
V. Catatan atas Laporan Keuangan | Penjelasan atas Pos-pos Realisasi Anggaran 25
B. Penjelasan atas Pos-pos Realisasi Anggaran
Selama periode berjalan, Pengadilan Agama Pariaman telah mengadakan revisi Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari DIPA awal. Hal ini disebabkan oleh ketidaksesuaian
usulan estimasi pendapatan dengan DIPA, adanya program penghematan belanja
pemerintah dan adanya perubahan kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan situasi serta
kondisi saat pelaksanaan. Perubahan tersebut berdasarkan sumber pendapatan dan jenis
belanja sebagai berikut:
Tabel 6 Realisasi Anggaran
Uraian 2019
Anggaran Awal Anggaran
Setelah Revisi Pendapatan
Pendapatan Negara Bukan Pajak 0 21.355.000 Jumlah Pendapatan 0 21.355.000 Belanja
Belanja Pegawai 6.108.799.000 3.967.819.000 Belanja Barang 691.288.000 809.588.000 Belanja Modal 13.000.000 63.000.000
Jumlah Belanja 6.813.087.000 4.840.407.000
B.1. Pendapatan
Realisasi Pendapatan:
Rp 92
Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2019 adalah sebesar
Rp 92 atau mencapai 0,00 persen dari estimasi pendapatan yang ditetapkan sebesar
Rp 21,355,000. Keseluruhan Pendapatan yang diterima oleh Pengadilan Agama
Pariaman merupakan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) Lainnya.
Tabel 7 Rincian Estimasi dan Realisasi PNBP per 30 Juni 2019
(dalam satuan Rupiah)
No. Uraian Estimasi Pendapatan Realisasi %
1. Penerimaan Kembali Belanja Pegawai
Tahun Anggaran Yang Lalu
0 92 0
2. Penerimaan Kembali Persekot/Uang
Muka Gaji
21,355,000 0 0
Total Pendapatan 21,355,000 92 0,00
Catatan atas Laporan Keuangan
LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PARIAMAN SEMESTER I 2019
V. Catatan atas Laporan Keuangan | Penjelasan atas Pos-pos Realisasi Anggaran 26
Realisasi Pendapatan TA 2019 mengalami penurunan sebesar 18,52% dibanding
realisasi pendapatan TA 2018. Hal ini disebabkan oleh (terlambatnya realisasi
penerimaan kembali persekot gaji pegawai)
Perbandingan realisasi PNBP TA 2019 dan 2018 disajikan dalam tabel dibawah ini :
Tabel 8 Perbandingan Realisasi PNBP per 30 Juni 2019 dan 2018 (dalam satuan Rupiah)
No. Uraian TA 2019 TA 2018 Perubahan
Rp %
1. Penerimaan Kembali Belanja
Pegawai Tahun Anggaran
Yang Lalu
92 0 92 ∞
2. Penerimaan Kembali Belanja
Modal Tahun Anggaran Yang
Lalu
0 5,000,000 (5,000,000) (100)
3. Penerimaan Kembali
Persekot/Uang Muka Gaji
0 1 (1) (100)
Total Pendapatan 92 5,000,001 (4,999,909) ∞
Perkembangan pendapatan dari tahun 2018 ke 2019 dapat dilihat pada grafik di bawah ini, P1 merupakan pendapatan nomor urut 1 pada table 8, P2 untuk pendapatan urut 2, dan seterusnya :
Grafik 9 Perkembangan PNBP Tahun 2018 dan 2019
0
1.000.000
2.000.000
3.000.000
4.000.000
5.000.000
6.000.000
2018 2019
P1 P2 P3
Catatan atas Laporan Keuangan
LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PARIAMAN SEMESTER I 2019
V. Catatan atas Laporan Keuangan | Penjelasan atas Pos-pos Realisasi Anggaran 27
B.2. Belanja
Realisasi Belanja Negara
:Rp 2,592,055,838
Realisasi Belanja Negara Pengadilan Agama Pariaman per 30 Juni 2019 adalah
sebesar Rp 2,592,055,838 setelah dikurangi pengembalian belanja, atau sebesar
37.36 % dari anggaran senilai Rp 6,939,387,000. Rincian anggaran dan realisasi
belanja pada TA 2019 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 10 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja per 30 Juni 2019 (dalam satuan Rupiah)
Uraian 30 Juni 2019
Pagu Realisasi %
Belanja Pegawai 3.967.819.000 2,234,265,909 36.57
Belanja Barang 809.588.000 345,311,441 44.99
Belanja Modal 63.000.000 12,665,900 20.1
Total Belanja Bruto 4.840.407.000 2,592,243,250 37.36
Pengembalian Belanja 0 187,412 ∞
Total Belanja Netto 4.840.407.000 2,592,055,838 37.36
Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Grafik 11 Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja per 30 Juni 2019
(dalam satuan Rupiah)
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
Pagu 3.967.819.000 809.588.000 63.000.000
Realisasi 2.234.265.909 345.311.441 12.665.900
0500.000.000
1.000.000.0001.500.000.0002.000.000.0002.500.000.0003.000.000.0003.500.000.0004.000.000.0004.500.000.000
Dibanding tahun 2018, realisasi belanja tahun 2019 mengalami penurunan sebesar
80,66%. Namun penurunan itu tidak semuanya menandakan penurunan setiap
klasifikasi belanja, karena belanja barang tidak mengalami penurunan, sedangkan
Catatan atas Laporan Keuangan
LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PARIAMAN SEMESTER I 2019
V. Catatan atas Laporan Keuangan | Penjelasan atas Pos-pos Realisasi Anggaran 28
yang mengalami penurunan adalah belanja pegawai dan belanja modal.
Perbandingan realisasi belanja TA 2019 dan 2018 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 12 Perbandingan Realisasi Belanja per 30 Juni 2019 dan 2018 (dalam satuan Rupiah)
Uraian TA 2019 TA 2018 Naik (Turun)
Rp %
Belanja Pegawai 2,234,265,909
3,354,024,853 (1.119.758.944)
(33,39)
Belanja Barang 345,311,441
227,862,940 117.448.501
51,54
Belanja Modal 12,665,900
1,071,545,603 (1.058.879.703)
(98,82)
Total Belanja 2,592,243,250
4,653,433,396 (2.061.190.146)
(80,66)
B.2.1. Belanja Pegawai Realisasi
Belanja Pegawai : Rp
2,234,265,909
Realisasi Belanja Pegawai Pengadilan Agama Pariaman per 30 Juni 2019 dan TA 2018
adalah sebesar Rp 2,234,265,909 dan Rp 3,354,024,853.
Realisasi Belanja TA 2019 mengalami penurunan sebesar 33,39%.
Rincian Belanja Pegawai dapat dilihat pada tabel di bawah:
Tabel 13 Perbandingan Belanja Pegawai per 30 Juni 2019 dan 2018 (dalam satuan Rupiah)
Uraian TA 2019 TA 2018 Naik(Turun) %
Realisasi Gaji Pokok PNS 756,065,500 985,161,900 (229096400) (23,25)
Realisasi Pembulatan Gaji PNS 10,343 11,272 (929) (8,24)
Realisasi Tunj. Suami/Istri PNS 49,238,250 71,876,430 (22638180) (31,50)
Realisasi Tunj. Anak PNS 12,730,206 17,211,408 (4481202) (26,04)
Realisasi Tunj. Struktural PNS 14,960,000 14,420,000 540000 3,74
Realisasi Tunj. Fungsional PNS 1,138,665,000 1,839,255,000 (700590000) (38,09)
Realisasi Tunj. PPh PNS 146,502,130 232,917,163 (86415033) (37,10)
Realisasi Tunj. Beras PNS 28,533,480 40,120,680 (11587200) (28,88)
Realisasi Uang Makan PNS 87,561,000 152,681,000 (65120000) (42,65)
Catatan atas Laporan Keuangan
LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PARIAMAN SEMESTER I 2019
V. Catatan atas Laporan Keuangan | Penjelasan atas Pos-pos Realisasi Anggaran 29
Realisasi Tunjangan Umum PNS 0
370,000 (370000) (100)
Total Belanja Bruto 2,234,265,909 3,354,024,853 (1.119.758.944)
(332,01)
Pengembalian Belanja 187,412 0 187,412 ∞
Total Belanja Netto 2,234,078,497 3,354,024,853
(1119946356)
(33,39)
B.2.2. Belanja Barang Realisasi
Belanja Barang : Rp
345,311,441
Realisasi Belanja Barang Pengadilan Agama Pariaman per 30 Juni 2019 dan TA 201 8
adalah sebesar Rp 345,311,441 dan Rp 227,862,940.
Realisasi Belanja Barang TA 2019 mengalami kenaikan sebesar 51,54% dibanding
tahun anggaran yang lalu.
Rincian Belanja Barang dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 14 Perbandingan Belanja Barang per 30 Juni 2019 dan 2018 (dalam satuan Rupiah)
Uraian TA 2019 TA 2018 Perubahan
Realisasi Realisasi Rp. %
Belanja Barang Operasional 132,814,582 103,123,581 29.691.001 28,79
Belanja Jasa 51,968,735 25,522,510 26.446.225 103,62
Belanja Pemeliharaan 92,182,335 55,334,584 36.847.751 66,59
Belanja Perjalanan Dinas 36,433,794 27,500,865 8.932.929 32,48
Belanja Barang Persediaan 31,911,995 15,903,900 16.008.095 100,66
Total Belanja Brutto 345,311,441 227,862,940 117.448.501 51,54
Pengembalian Belanja 0 0 0 ∞
Total Belanja Netto 345,311,441 227,862,940 117.448.501 51,54
B.2.3. Belanja Modal Realisasi
Belanja Modal :Rp 12,665,900
Realisasi Belanja Modal Pengadilan Agama Pariaman per 30 Juni 2019 dan TA 2018
adalah sebesar Rp 12,665,900 dan Rp 1,071,545,603.
Realisasi Belanja Modal TA 2019 mengalami penurunan sebesar 98,82% dibanding
Catatan atas Laporan Keuangan
LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PARIAMAN SEMESTER I 2019
V. Catatan atas Laporan Keuangan | Penjelasan atas Pos-pos Realisasi Anggaran 30
realisasi tahun anggaran yang lalu.
Hal ini disebabkan karena :
1. Menurunnya pagu anggaran belanja modal tahun ini
2. Pada tahun ini tidak ada lagi Belanja Modal Gedung dan Bangunan berupa Belanja
Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan sebagaimana tahun
3. Secara keseluruhan, anggaran belanja modal tahun ini mengalami penurunan dari
anggaran tahun lalu.
Rincian Belanja Modal dapat dilihat pada tabel di bawah :
Tabel 15 Perbandingan Belanja Modal per 30 Juni 2019 dan2018 (dalam satuan Rupiah)
Uraian TA 2019 TA 2018 Perubahan
Rp %
Belanja Modal Peralatan
& Mesin
12,665,900 305,130,976 (292.465.076)
(95,85) Belanja Modal Gedung
dan Bangunan
0 766,414,627 (766,414,627)
(100)
Total Belanja Brutto 12,665,900 1,071,545,603 (1.058.879.703) (98,82)
Pengembalian Belanja 0 0 0 ∞
Total Belanja Netto 12,665,900 1,071,545,603 (1.058.879.703) (98,82)
B.2.3.1. Belanja Modal Peralatan dan Mesin Realisasi
Belanja Modal Peralatan dan
Mesin:Rp 12,665,900
Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin Pengadilan Agama Pariaman per 30 Juni
2019 dan 2018 adalah sebesar Rp 12,665,900 dan Rp 305,130,976.
Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2019 mengalami penurunan sebesar
95,85% dibanding realisasi tahun anggaran yang lalu.
Anggaran belanja modal ini terdiri dari pengadaan Laptop.
Catatan atas Laporan Keuangan
LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PARIAMAN SEMESTER I 2019
V. Catatan atas Laporan Keuangan | Penjelasan atas Pos-pos Neraca 31
C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca
Aset Lancar: Rp 92,627,172 C.1. Aset Lancar
Nilai Aset Lancar per 30 Desember 2018 dan 30 JUNI 2019 adalah masing-masing sebesar
Rp 17,165,454 dan Rp 92,627,172.
Aset lancar merupakan aset yang diharapkan segera untuk dapat direalisasikan atau
dimiliki untuk dipakai atau dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal
pelaporan.
Rincian Aset Lancar pada Pengadilan Agama Pariaman per 30 Juni 2019 dan 2018
disajikan pada tabel di bawah:
Tabel 16 Rincian Aset Lancar per 30 Juni 2019 dan 2018 (dalam satuan Rupiah)
Uraian TA 2019 TA 2018
Kas di Bendahara Pengeluaran 50,000,000 0
Persediaan 42,627,172 17,165,454
Total Aset Lancar 92,627,172 17,165,454
C.1.1. Kas di Bendahara Pengeluaran Kas di
Bendahara Pengeluaran:
Rp 50.000.000
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 30 Juni 2019 dan 2018 masing-masing adalah
sebesar Rp 50.000.000 dan Rp 0,00 yang merupakan kas yang dikuasai, dikelola dan
dibawah tanggungjawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari Uang Persediaan yang
belum dipertanggungjawabkan atau disetorkan kembali ke kas negara per tanggal neraca.
Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran disajikan dalam tabel di bawah :
Tabel 17 Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran (dalam satuan Rupiah)
No. Jenis 30 Juni 2019 31 Desember 2017
1. Uang Tunai 21.541.000 0
2. Bank 28.458.977 0
Jumlah 49.999.977 0
Catatan atas Laporan Keuangan
LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PARIAMAN SEMESTER I 2019
V. Catatan atas Laporan Keuangan | Penjelasan atas Pos-pos Neraca 32
Selisih Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran dengan total rinciannya sebesar Rp 23
disebabkan tidak adanya uang receh (tidak ada uang kartal senilai Rp 23).
C.1.2. Persediaan Persediaan:Rp
42,627,172 Persediaan per 30 Juni 2019 dan 2018 masing-masing adalah sebesar Rp 42,627,172 dan
Rp 17,165,454. Persediaan merupakan jenis aset dalam bentuk barang atau perlengkapan
(supplies) pada tanggal neraca yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan
operasional.
Rincian Persediaan per 30 Juni 2019 dan 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:
Tabel 18 Rincian Persediaan per 30 Juni 2019 dan 31 Desember 2018
No. Uraian 30 Juni 2019 31 Desember 2018
1 Barang Konsumsi 31,990,777 16,625,454
2 Bahan Untuk Pemeliharaan 10,636,395 540,000
Total 42,627,172 17,165,454
Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisi baik.
C.2. Aset Tetap
AsetTetap : Rp 17,687,693,650
Nilai Aset Tetap per 30 Juni 2019 dan 2018 tersaji sebesar Rp 17,687,693,650 dan Rp
18,022,731,763. Aset Tetap yang tersaji merupakan aset berwujud yang mempunyai masa
manfaat lebih dari 12 bulan dan digunakan dalam kegiatan operasional entitas.
Rincian Aset Tetap per 30 Juni 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut :
Tabel 19 Rincian Aset Tetap (dalam satuan Rupiah)
No. Uraian TA 2019 TA 2018 Perubahan
1 Tanah 2,666,196,600 2,666,196,600 0
2 Peralatan dan Mesin 1,717,321,224 1,704,655,324 12,665,900
3 Gedung dan Bangunan 15,003,292,766 15,003,292,766 0
Catatan atas Laporan Keuangan
LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PARIAMAN SEMESTER I 2019
V. Catatan atas Laporan Keuangan | Penjelasan atas Pos-pos Neraca 33
4 Aset Tetap Lainnya 8,834,640 8,834,640 0
Jumlah 19.395.645.230 19.382.979.330 12.665.900
Akumulasi Penyusutan (1,707,951,580) (1,360,247,567) (347,704,013)
Nilai Buku Aset Tetap 17,687,693,650 18,022,731,763 (335,038,113)
C.2.1. Tanah Tanah: Rp 2,666,196,600 Nilai Aset Tetap berupa Tanah per 30 Juni 2019 dan 2018 tidak ada perbedaan,
yaitu sebesar Rp 2,666,196,600. Dalam tahun 2019 ini tidak ada mutasi aset
tanah.
Rincian saldo tanah per tanggal 30 Juni 2019 adalah sebagai berikut :
Tabel 20 Rincian Saldo Tanah
No. KIB Luas (m2) No. Sertifikat Atas Nama Peruntuka
n Jumlah
1. 1 435 m2 03.16.02.21.4.00006 Pemerintah RI Rumah Negara 123.448.650
cq. Mahkamah
Agung RI
2.
2
2.000 m2 03.16.02.01.4.00011
Pemerintah RI
Gedung Kantor 366.000.000
cq. Mahkamah
Agung RI
3. 3 1.290 m2 03.16.02.01.1.00398 Pemerintah RI
Halaman Parkir 402.755.600
cq. Mahkamah Gedung Kantor
Agung RI
Jumlah 892.204.250
Catatan atas Laporan Keuangan
LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PARIAMAN SEMESTER I 2019
V. Catatan atas Laporan Keuangan | Penjelasan atas Pos-pos Neraca 34
C.2.2. Peralatan dan Mesin Peralatan dan Mesin : Rp
1,717,321,224 Nilai perolehan Aset Tetap berupa peralatan dan mesin per 30 Juni 2019 dan
2018 masing-masing adalah sebesar Rp 1,717,321,224 danRp 1,704,655,324.
Mutasi nilai peralatan dan mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
Saldo per 31 Desember 2018 1.704.655.324
Mutasi Tambah
Pembelian 12.665.900
Mutasi Kurang
Penghentian Aset Dari Penggunaan 0
Saldo per 30 Juni 2019 1,717,321,224
Akumulasi Penyusutan s.d 30 Juni 2019 1.195.889.773
Nilai Buku 30 Juni 2019 521.431.451
Pembelian yang dilakukan tersebut adalah berupa 1 Buah Laptop seharga Rp
12.665.900
C.2.3. Gedung dan Bangunan Gedung dan Bangunan : Rp
15,003,292,766 Nilai perolehan Aset Tetap berupa Gedung dan Bangunan per 30 Juni 2019 dan
2018 masing-masing adalah sebesar Rp 15,003,292,766 dan Rp 15,003,292,766.
Tidak ada mutasi transaksi terhadap Gedung dan Bangunan per tanggal
pelaporan selain pertambahan penyusutan :
Saldo per 31 Desember 2018 15,003,292,766
Akumulasi Penyusutan s.d 30 Juni 2019 512.061.807
Nilai Buku 30 Juni 2019 14.491.230
Rincian aset tetap Gedung dan Bangunan disajikan pada Lampiran A Laporan
Keuangan ini.
Catatan atas Laporan Keuangan
LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PARIAMAN SEMESTER I 2019
V. Catatan atas Laporan Keuangan | Penjelasan atas Pos-pos Neraca 35
C.2.4. Aset Tetap Lainnya AsetTetap Lainnya: Rp 8,834,640 Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokan dalam
tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan.
Nilai perolehan Aset Tetap Lainnya per 30 Juni 2019 dan 2018 adalah sama,
yaitu sebesar Rp 8,834,640.
Mutasi nilai Aset Tetap Lainnya tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
Saldo per 31 Desember 2017 8,834,640
Akumulasi Penyusutan s.d 30 Juni 2019 0
Nilai Buku 30 Juni 2019 8,834,640
C.2.5. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Akumulasi Penyusutan Aset tetap:
Rp (1,707,951,580) Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 30 Juni 2019 dan 2018 adalah
masing-masing Rp (1,707,951,580) dan Rp (1,360,247,567)
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan kontra akun Aset Tetap yang
disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan
dengan penurunan kapasitas dan manfaat Aset Tetap selain untuk Tanah dan
Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP).
Rangkuman Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 30 Juni 2019 disajikan pada tabel
di bawah, sedangkan Rincian akumulasi penyusutan aset tetap disajikan pada
Lampiran A Laporan Keuangan ini.
Tabel 21 Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap (dalam satuan Rupiah)
No. Uraian Nilai Perolehan Akumulasi
Penyusutan Nilai Buku
1 Peralatan dan Mesin 1.717.321.224 1.195.889.773 521.431.451
2 Gedung dan Bangunan 15.003.292.766 512.061.807 14.491.230.959
3 Aset Tetap Lainnya 8,834,640 0 8,834,640
Jumlah 16.729.448.630
1.707.951.580 15.021.497.050
Catatan atas Laporan Keuangan
LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PARIAMAN SEMESTER I 2019
V. Catatan atas Laporan Keuangan | Penjelasan atas Pos-pos Neraca 36
C.3.1. Aset Tak berwujud Aset Tak Berwujud :
Rp 5,000,000 Saldo aset tak berwujud (ATB) per 30 Juni 2019 dan 2018 masing-masing adalah
sebesar Rp 5,000,000 dan Rp 5,000,000. Aset Tak Berwujud merupakan aset
yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi tidak mempunyai wujud fisik.
Adapun rincian ATB per 30 Juni 2019 adalah sebagai berikut:
Tabel 22 Rincian Aset tak Berwujud
(dalam satuan Rupiah)
No. Uraian Nilai
Software Komputer 5.000.000
Jumlah Total 5.000.000
Dalam tahun 2019 terdapat satu transaksi mutasi aset berupa pembelian
software komputer seharga Rp 5.000.000.
C.3.2. Aset Lain-lain Aset Lain-lain :
Rp 537,599,659 Saldo aset lain-lain per 30 Juni 2019 dan 2018 masing-masing adalah sebesar Rp
537,599,659 dan Rp 537,599,659. Aset Lain-lain merupakan barang milik negara
(BMN) yang berada dalam kondisi rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam
operasional Pengadilan Agama Pariaman serta dalam proses penghapusan dari
BMN.
Mutasi nilai Aset Lain-lain tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
Saldo per 31 Desember 2018 511.199.659
Mutasi Tambah
Reklasifikasi dari aset tetap ke aset lain-lain 26.400.000
Saldo per 30 Juni 2019 537,599,659
Akumulasi Penyusutan s.d 30 Juni 2019 532,336,979
Nilai Buku 30 Juni 2019 5,262,680