uu prama 2014 (1).doc

36
KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR : 04 /TAP/BPM-KMUP/X/2014 TENTANG PERUBAHAN UNDANG-UNDANG PEMILIHAN RAYA MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 1 TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. bahwa Badan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Padjadjaran merupakan lembaga legislatif tingkat Universitas Padjadjaran; b. bahwa dalam rangka melaksanakan Pemilihan Raya Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Padjadjaran, Badan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Padjadjaran memandang perlu memiliki Undang-undang tentang Pemilihan Raya Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Padjadjaran yang mengatur pelaksanaan Pemilihan Raya Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Padjadjaran; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana yang dimaksud dalam huruf a dan b, maka Badan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Padjadjaran perlu membuat perubahan atas Undang-undang tentang Pemilihan Raya Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Padjadjaran nomor 1 tahun 2014. Mengingat : a. Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional; b. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1999, tentang Pendidikan Tinggi beserta perubahannya; c. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1957,

Upload: meldaiska

Post on 17-Jan-2016

44 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: UU Prama 2014 (1).doc

KETETAPAN

BADAN PERWAKILAN MAHASISWA

KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS PADJADJARAN

NOMOR : 04 /TAP/BPM-KMUP/X/2014

TENTANGPERUBAHAN UNDANG-UNDANG PEMILIHAN RAYA MAHASISWA KELUARGA

MAHASISWA UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 1 TAHUN 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Menimbang : a. bahwa Badan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas

Padjadjaran merupakan lembaga legislatif tingkat Universitas Padjadjaran;

b. bahwa dalam rangka melaksanakan Pemilihan Raya Mahasiswa Keluarga

Mahasiswa Universitas Padjadjaran, Badan Perwakilan Mahasiswa

Keluarga Mahasiswa Universitas Padjadjaran memandang perlu memiliki

Undang-undang tentang Pemilihan Raya Mahasiswa Keluarga Mahasiswa

Universitas Padjadjaran yang mengatur pelaksanaan Pemilihan Raya

Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Padjadjaran;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana yang dimaksud dalam huruf

a dan b, maka Badan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa

Universitas Padjadjaran perlu membuat perubahan atas Undang-undang

tentang Pemilihan Raya Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas

Padjadjaran nomor 1 tahun 2014.

Mengingat : a. Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional;

b. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1999, tentang Pendidikan Tinggi beserta perubahannya;

c. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1957, tentang Pendirian Universitas Padjadjaran;

d. Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 155/U/1998, tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi;

e. Surat Keputusan Rektor Universitas Padjadjaran Nomor

116.b/J06.3/Kep/KM/2002, tentang Pendirian Organisasi Keluarga

Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Memperhatikan : pasal 20 poin 4, pasal 21 poin 1, dan pasal 34 Anggaran Rumah Tangga

Keluarga Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Page 2: UU Prama 2014 (1).doc

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA KELUARGA

MAHASISWA UNIVERSITAS PADJADJARAN TENTANG UNDANG-

UNDANG PEMILIHAN RAYA MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA

UNIVERSITAS PADJADJARAN

Pertama : Menetapkan Undang-undang Pemilihan Raya Mahasiswa Keluarga Mahasiswa

Universitas Padjadjaran sebagaimana tercantum dalam lampiran Keputusan

ini.

Kedua : Ketetapan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dengan ketentuan

apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam Ketetapan ini

akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Sumedang

Pada tanggal 21 Oktober

2014

BADAN PERWAKILAN MAHASISWA

KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS PADJADJARAN

Faisal Abdillah

NPM.150610100051

Lampiran

Ketetapan Badan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas

Padjadjaran

Nomor : 01/TAP/BPM-KMUP/V/2014

Tanggal : 07 Mei 2014

Waktu : 17.54 WIB

Page 3: UU Prama 2014 (1).doc

UNDANG-UNDANG

KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS PADJADJARAN

NOMOR 04 TAHUN 2014

TENTANG

PEMILIHAN RAYA MAHASISWA

KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS PADJADJARAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BADAN PERWAKILAN MAHASISWA

KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS PADJADJARAN

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:

1. Keluarga Mahasiswa Universitas Padjadjaran, selanjutnya disebut Kema Unpad,

adalah wadah pengembangan diri mahasiswa dalam kehidupan kemahasiswaan di

Universitas Padjadjaran.

2. Kongres Mahasiswa, selanjutnya disebut Kongres, adalah pemegang kekuasaan

tertinggi sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah

Tangga Keluarga Mahasiswa Universitas Padjadjaran.

3. Badan Perwakilan Mahasiswa, selanjutnya disebut BPM Kema Unpad, adalah

Badan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Padjadjaran

sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga

Keluarga Mahasiswa Universitas Padjadjaran.

4. Badan Eksekutif Mahasiswa, selanjutnya disebut BEM Kema Unpad, adalah

badan kelengkapan Keluarga Mahasiswa Universitas Padjadjaran yang terdiri

dari Presiden dan Wakil Presiden beserta jajaran Kabinetnya.

Page 4: UU Prama 2014 (1).doc

5. Presiden dan Wakil Presiden adalah sebagaimana dimaksud dalam Anggaran

Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Keluarga Mahasiswa Universitas

Padjadjaran.

6. Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas, selanjutnya disebut BPMF, adalah

lembaga legislatifkemahasiswaan di tingkat fakultas.

7. Pemilihan Raya Mahasiswa Universitas Padjadjaran, selanjutnya disebut Prama

Unpad, adalah pemilihan raya mahasiswa untuk memilih pasangan Presiden dan

Wakil Presiden sertaanggota BPM dilingkungan kemahasiswaan di Universitas

Padjadjaran.

8. Dewan Kehormatan Penyelenggaraan Prama Unpad selanjutnya disebut DKPP

adalah lembaga yang bertugas menangani pelanggaran kode etik dan yudikatif

serta merupakan satu kesatuan fungsi penyelenggaraan Prama Unpad.

9. Komisi Pemilihan Raya Mahasiswa Universitas Padjadjaran, selanjutnya disebut

KPU, adalah Komisi penyelenggara pemilihan raya mahasiswa yang terdiri dari

Komisioner KPU dan Sekretariat Jendral yang selanjutnya disebut Setjen KPU

yang bersifat mandiri, sementara,independen, dan dibentuk oleh BPM Kema

Unpad.

10. Komisi Pengawas Pemilihan Raya Mahasiswa Universitas Padjadjaran,

selanjutnya disebut KPP, adalah Komisi yang bertugas mengawasi

penyelenggaraan pemilihan raya mahasiswa yang bersifat mandiri, sementara,

independen, dan dibentuk oleh BPM Kema Unpad.

11. Panitia Pemilihan Fakultas, selanjutnya disebut PPF, adalah panitia teknis yang

dibentuk oleh KPU melalui mekanisme rekruitmen terbuka dan atau berdasarkan

rekomendasi BPMF untuk menyelenggarakan pemilihan raya mahasisma

12. Panitia Pengawas Fakultas, selanjutnya disebut Panwas Fakultas, adalah panitia

teknis yang dibentuk oleh KPP melalui mekanisme rekruitmen terbuka dan atau

berdasarkan rekomendasi BPMF untuk menyelenggarakan pemilihan raya

mahasisma untuk mengawasi penyelenggaraan pemilihan raya mahasiswa.di

fakultas atas rekomendasi BPMF.

13. Peserta Prama Unpad adalah mahasiswa Universitas Padjadjaran

berkewarganegaraan Indonesia yang telah disahkan oleh Komisi Prama Unpad

sebagai kandidat pasangan Presiden dan Wakil Presiden kema unpad atau

kandidat anggota BPM Kema Unpad

14. Pemilih adalah anggota kema Unpad yaitu seluruh mahasiswa Unpad diploma

dan strata 1 yang tedaftar dalam tahun akademik dan sah menjadi mahasiswa

Unpad sebagaimana tercantum dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB II

ASAS DAN PELAKSANAAN PRAMA UNPAD

Pasal 2

Prama Unpad dilaksanakan secara efektif dan efisien berdasarkan asas

langsung, umum, bebas, rahasia,jujur, adil, dan demokratis.

Page 5: UU Prama 2014 (1).doc

Pasal 3

(1) Prama Unpad dilaksanakan setiap 1 (satu) tahun sekali.

Page 6: UU Prama 2014 (1).doc

(2) Prama Unpad dilaksanakan secara serentak diseluruh lingkungan kampus

Universitas Padjadjaran.

(3) Pemungutan suara dilaksanakan pada waktu yang ditetapkan oleh KPU.

(4) Tahapan penyelenggaraan Prama Unpad meliputi:

a. penyusunan daftar pemilih;

b. pendaftaran peserta Prama Unpad;

c. penetapan peserta Prama Unpad;

d. masa kampanye;

e. masa tenang;

f. pemungutan dan penghitungan suara; dan

g. penetapan hasil Prama Unpad.

Pasal 4

(1) Pasangan Presiden dan Wakil Presiden terpilih ditetapkan berdasarkan suara sah

terbanyak hasil Prama Unpad.

(2) Apabila terjadi dua atau lebih kandidat pasangan Presiden dan Wakil Presiden

yang mendapatkan suara terbanyak, maka kemenangan ditentukan berdasarkan

jumlah kemenangan distrik (fakultas).

(3) Apabila kondisi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatas tidak tercapai, maka

keputusan diserahkan melalui mekanisme kongres.

(4) Apabila hanya terdapat satu calon Pasangan Presiden dan Wakil Presiden maka

proses pelaksanaan pemilu tetap dilakukan sesuai tahapan penyelenggaraan

Prama Unpad yang tercantum pada pasal 3 ayat (4).

(5) Sebagaimana dimaksud pada ayat (4), mekanisme pemilihan dilakukan dengan

melawan kotak kosong dan pasangan presiden dan wakil presiden terpilih

ditetapkan jika suara sah yang didapat lebih dari 50% dari jumlah total suara sah

yang masuk.

(6) Apabila jumlah suara sah yang didapat calon pasangan presiden dan wakil

presiden sebagaimana dimaksud pada ayat (5) tidak tercapai, maka KPU

diharuskan membuka kembali proses pendaftaran calon pasangan presiden dan

wakil presiden yang baru dan calon pasangan presiden dan wakil presiden

sebelumnya dianggap gugur.

(7) Sebagaimana dimaksud pada ayat (6), pasangan presiden dan wakil presiden

terpilih ditetapkan berdasarkan suara sah terbanyak melalui kongres dengan

mekanisme pemungutan suara oleh peserta penuh.

(8) Apabila tidak ada pasangan calon presiden dan wakil presiden oleh sebab tidak

adanya pendaftar, tidak lolos verifikasi dan/atau terdiskualifikasi, maka proses

tahapan pemilu diulang sesuai dengan tahapan penyelenggaraan Prama Unpad

yang tercantum pada pasal 3 ayat (4).

Pasal 5

(1) Prama Unpad dilaksanakan untuk memilih anggota BPM Kema Unpad dengan

Page 7: UU Prama 2014 (1).doc

sistem proporsional terbuka.

Page 8: UU Prama 2014 (1).doc

(2) Jumlah anggota BPM Kema Unpad ditentukan berdasarkan dengan jumlah

anggota Keluarga Mahasiswa Universitas Padjadjaran, yaitu:

a. Fakultas dengan 1 – 750 mahasiswa diwakili oleh 1 (satu) mahasiswa;

b. Fakultas dengan 751 - 1500 mahasiswa diwakili oleh 2 (dua) mahasiswa;

c. Fakultas dengan 1501 - 2250 mahasiswa diwakili oleh3 (tiga)mahasiswa;

d. Fakultas dengan 2251 - 3000 mahasiswa diwakili oleh 4 (empat) mahasiswa;

dan

e. Fakultas dengan lebih dari 3000 mahasiswa diwakili oleh 5 (lima) mahasiswa.

BAB III

PENYELENGGARA PRAMA UNPAD

Bagian Kesatu

KOMISI PRAMA UNPAD

Pasal 6

(1) Prama Unpad diselenggarakan oleh komisioner KPU dan Setjen KPU yang

bersifat mandiri, independen, dan sementara.

(2) Komisioner KPU dibentuk oleh BPM Kema Unpad dan dilantik oleh kongres

Kema Unpad.

(3) Setjen KPU dibentuk oleh BPM Kema Unpad dan atau Komisioner KPU

(4) Komisioner KPU dan Setjen KPU bertanggung jawab atas penyelenggaraan

Prama Unpad.

(5) Komisioner KPU bertanggung jawab kepada mahasiswa melalui kongres Kema

Unpad.

Pasal 7

(1) Komisioner KPU adalah anggota Kema Unpad.

(2) Komisioner KPU berjumlah 7/9 orang.

(3) Syarat – syarat umum untuk menjadi Komisioner KPU adalah sebagai berikut:

(a) Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa.

(b) Mahasiswa aktif Unpad

(c) Mempunyai integritas, pribadi yang kuat, jujur, dan adil.

(d) Mampu secara jasmani dan rohani.

(e) Lulus pola pembinaan fakultas.

(f) Minimal sedang menjalani kuliah pada smester 4

(4) Komisioner KPU dibentuk oleh BPM Kema Unpad dan dilantik di Sidang

Umum Tengah Tahun Kema Unpad.

(5) Masa keanggotaan komisioner KPU adalah sejak ditetapkan hingga kongres

akhir tahun.

Pasal 8

(1) Ketua komisioner KPU ditetapkan berdasarkan rapat pleno BPM Kema Unpad

setelah dilakukan uji kepatutan dan kelayakan oleh BPM Kema Unpad.

Page 9: UU Prama 2014 (1).doc

(2) Komisioner KPU terdiri atas seorang ketua merangkap anggota, dan para

anggota komisioner KPU.

(3) Ketua komisioner KPU bersifat sejajar dan memiliki hak yang sama dengan

anggota komisioner KPU.

(4) Anggota komisioner memiliki ranah kerja masing-masing, meliputi bidang

anggaran dan acara.

(5) Keputusan komisioner KPU adalah berdasarkan rapat pleno komisioner KPU.

Pasal 9

(1) Ketua Komisioner KPU mempunyai tugas :

(a) Memimpin rapat pleno KPU dan seluruh kegiatan KPU.

(b) Bertindak untuk dan atas nama KPU.

(c) Memberikan keterangan resmi tentang kebijakan KPU.

(d) Menandatangani seluruh peraturan dan keputusan KPU.

(2) Dalam hal yang bersifat eksternal komisioner KPU, direpresentasikan oleh Ketua

komisioner KPU.

(3) Ketua komisioner KPU bertanggung jawab kepada rapat pleno.

Pasal 10

Tugas dan Wewenang Komisioner Prama Unpad

Tugas dan wewenang Komisioner KPU yaitu:

(1) Merencanakan penyelenggaraan Prama Unpad dalam hal program dan anggaran.

(2) Menetapkan organisasi dan tata cara Prama Unpad serta mensosialisasikannya.

(3) Mengkoordinasikan, menyelenggarakan, dan mengendalikan semua tahapan

pelaksanaan Prama Unpad.

(4) Melakukan verifikasi berkas dan menetapkan peserta Prama Unpad.

(5) Menetapkan daerah pemilihan, jumlah kursi, dan kandidat anggota BPM Kema

Unpad.

(6) Berkoordinasi dengan Setjen KPU dalam menetapkan waktu, tanggal, tata cara

pelaksanaan kampanye, dan pemungutan suara.

(7) Menetapkan hasil Prama Unpad , anggota BPM Kema Unpad dan pasangan

Presiden dan Wakil Presiden terpilih.

(8) Berkoordinasi dengan Setjen KPU dalam mengumumkan dan mempublikasikan

anggota BPM Kema Unpad dan pasangan Presiden dan Wakil Presiden terpilih.

(9) Melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan Prama Unpad.

(10) Mengeksekusi dengan segera keputusan KPP atas sanksi pelanggaran

Pemilu terhadap peserta Prama Unpad.

(11) Mengenakan sanksi administratif dan/atau menonaktifkan sementara anggota

PPF yang terbukti melakukan tindakan yang mengakibatkan terganggunya

tahapan penyelenggaraan Pemilu yang sedang berlangsung berdasarkan

rekomendasi KPP.

(12) Berkoordinasi dengan Setjen KPU dalam melaksanakan sosialisasi

penyelenggaraan Pemilu dan/atau yang berkaitan dengan tugas dan wewenang

Page 10: UU Prama 2014 (1).doc

KPU kepada mahasiswa.

(13) Melakukan tugas dan kewenangan lain yang menunjang terlaksananya Prama

Unpad sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Page 11: UU Prama 2014 (1).doc

Pasal 11

Sumpah / Janji

Sebelum melaksanakan tugasnya, KPU mengucapkan janji dihadapan Kongres Kema

Unpad sebagai berikut:

Sumpah/janji anggota Komisi Prama Unpad:

“Demi Allah, saya bersumpah/berjanji: Bahwa saya akan memenuhi tugas dan

kewajiban saya sebagai anggota Komisi Prama Unpaddengan sebaik-baiknya sesuai

dengan peraturan perundang-undangan KEMA Unpad dengan berpedoman pada

AD/ART KEMA Unpad. Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan wewenang akan

bekerja dengan sungguh-sungguh, jujur, adil, dan cermat demi suksesnya Pemilihan

Raya Mahasiswa, tegaknya demokrasi dan keadilan di lingkungan keluarga

Mahasiswa Universitas Padjadjaran.”

Bagian Kedua

Setjen KPU

Pasal 12

(1) Anggota Setjen KPU merupakan angota Kema Unpad

(2) Setjen KPU berkoordinasi dengan komisioner KPU dalam hal

penyelenggaraan Prama Unpad

Pasal 13

Struktur Kepengurusan Setjen KPU

(1) Ketua Setjen KPU, selanjutnya disebut Sekjen KPU berkoordinasi langsung

kepada ketua komisioner KPU

(2) Struktur dan jumlah anggota setjen disesuaikan dengan Kebutuhan

(3) Setjen memiliki sekurang – kurangnya terdiri dari :

a. Deputi kesekretariatan

b. Deputi keuangan

c. Deputi kominfo

d. Deputi translog

e. Deputi humas

(4) Setjen KPU bertanggung jawab kepada Sekjen KPU(5) Sekjen KPU bertanggung jawab kepada ketua KPU

Pasal 14

Tugas dan Wewenang Setjen KPU

(1) Memiliki hak bicara dalam penetapan tata cara pelaksanaan kampanye dan

pemungutan suara.

(2) Melakukan bagian teknis dari penyelenggaraan Prama Unpad dengan

berkoordinasi secara langsung dengan komisioner KPU

(3) Mensosialisasikan dan Mempublikasikan Prama Unpad kepada seluruh

mahasiswa Kema Unpad

(4) Mensosialisasikan dan mempublikasikan anggota BPM Kema Unpad dan

pasangan Presiden dan Wakil Presiden terpilih.

Page 12: UU Prama 2014 (1).doc

Bagian Ketiga

PANITIA PEMILIHAN FAKULTAS

Pasal 15

(1) PPF dibentuk oleh KPU.

(2) Anggota PPF adalah anggota Kema Unpad (3) Mahasiswa aktif Unpad

Pasal 16Tugas Panitia Pemilihan Fakultas

(1) Melaksanakan proses pemilihan anggota BPM Kema Unpad dan pasangan

Presiden dan Wakil Presiden di daerah pemilihan fakultas.

(2) Menyelenggarakan segala persiapan yang diperlukan untuk pelaksanaan

pemilihan fakultasdan/atau hal lainnya yang dianggap perlu oleh KPU.

(3) Mensosialisasikan hasil pemilihan kepada fakultas masing-masing.

(4) Melaksanakan proses pemungutan suara dan perhitungan suara di wilayah

pemungutan fakultas dan berkoordinasi dengan anggota KPU,PPF dan BPMF

yang bersangkutan.

(5) Mengumumkan hasil pemungutan dan perhitungan suara di wilayah pemilihan

fakultas masing-masing.

(6) Melaporkan dan mempertanggungjawabkan hasil kerja kepada KPU.

BAB IV

PENGAWASAN PRAMA UNPAD

Pasal 17

(1) Pengawasan Prama Unpad dilaksanakan oleh KPP yang bersifat mandiri,

independen, dan sementara.

(2) Komisioner KPP adalah anggota Kema Unpad. (masuk ke ayat 4)

(3) Komisioner KPP berjumlah 13 orang.

(4) Syarat – syarat umum untuk menjadi anggota KPP adalah sebagai berikut: (a)Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa.

(b) Mahasiswa aktif Unpad

(c)Mempunyai integritas, pribadi yang kuat, jujur, dan adil.

(d) Mampu secara jasmani dan rohani.

(e)Lulus pola pembinaan fakultas.

(f) Minimal sedang menjalani kuliah pada smester 4

(5) KPP dibentuk oleh BPM Kema Unpad dan dilantik di Sidang Umum Tengah

Tahun Kema Unpad.

(6) KPP bertanggungjawab terhadap seluruh pelaksanaan pengawasan.

(7) Dalam melaksanakan tugasnya, KPP bertanggungjawab kepada mahasiswa

melalui kongres Kema Unpad.

Page 13: UU Prama 2014 (1).doc

Pasal 18

(1) Komisioner KPP terdiri atas seorang ketua komisioner merangkap anggota dan

para anggota komisioner.

(2) Ketua komisioner KPP dipilih dan ditetapkan berdasarkan rapat pleno BPM Kema

Unpad setelah dilakukan uji kepatutan dan kelayakan oleh BPM Kema Unpad.

(3) Masa keanggotaan KPP adalah sejak ditetapkan hingga kongres akhir tahun.

Pasal 19

Sumpah / Janji

Sebelum melaksanakan tugasnya, KPP mengucapkan janji dihadapan Kongres

Keluarga Mahasiswa Universitas Padjadjaran sebagai berikut:

Sumpah/janji anggota Komisi Prama Unpad:

“Demi Allah (Tuhan), saya bersumpah/berjanji: Bahwa saya akan memenuhi tugas

dan kewajiban saya sebagai anggota Komisi Pengawas Prama dengan sebaik-baiknya

sesuai dengan peraturan perundang-undangan Kema Unpad dengan berpedoman pada

AD / ART Kema Unpad. Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan wewenang akan

bekerja dengan sungguh-sungguh, jujur, adil, dan cermat demi suksesnya Pemilihan

Raya Mahasiswa, tegaknya demokrasi dan keadilan di lingkungan keluarga

Mahasiswa Universitas Padjadjaran.”

Pasal 20

(1) KPP mempunyai tugas dan wewenang:

(a) Menyusun standar tata laksana kerja pengawasan tahapan penyelenggaraan

Prama Unpad sebagai pedoman kerja bagi pengawas Prama Unpad.

(b) Mengawasi semua tahapan penyelenggaraan Prama Unpad.

(c) Bertugas mengawasi penyelenggaraan Prama Unpad dalam rangka

pencegahan dan penindakan pelanggaran demi terwujudnya Pemilu yang

demokratis.

(d) Menerima laporan pelanggaran peraturan Prama Unpad.

(e) Meneruskan temuan dan laporan yang diterima untuk ditindaklanjuti.

(f) Memutuskan sanksi kepada peserta Prama Unpad atas pelanggaran yang

terjadi selama penyelenggaraan Prama Unpad melalui mekanisme pleno.

(g) Mengenakan sanksi administratif dan/atau menonaktifkan sementara anggota

Panwas Fakultas yang terbukti melakukan tindakan yang mengakibatkan

terganggunya tahapan penyelenggaraan Pemilu yang sedang berlangsung

Pasal 21

Panitia Pengawas Fakultas

(1)Panwas Fakultas dibentuk oleh KPP

(2)Anggota Panwas Fakultas adalah anggota Kema Unpad

(3)Mahasiswa aktif Unpad

Page 14: UU Prama 2014 (1).doc

Pasal 22

Tugas Panitia Pengawas Fakultas

(1) Menunjang pelaksanaan pengawasan Prama Unpad

(2) Mengawasi proses pemilihan pasangan Presiden dan Wakil Presiden dan

anggota BPM Kema Unpad di daerah pemilihan fakultas

(3) Mengawasi proses pemungutan suara dan perhitungan suara di wilayah

pemungutan fakultas dan berkoordinasi dengan anggota KPP,PPF dan BPMF

yang bersangkutan.

(4) Melaporkan dan mempertanggungjawabkan hasil kerja Panwas kepada KPP.

BAB IV

DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARAAN PRAMA UNPAD

Pasal 23

(1) Anggota DKPP adalah anggota Kema Unpad.

(2) Anggota DKPP berjumlah 5 orang yang terdiri dari beberapa unsur yaitu: 1

orang dari BPM Kema Unpad, 1 orang dari BEM Kema Unpad, dan 3 orang

dari BPMF.

(3) DKPP dibentuk oleh BPM Kema Unpad dan dilantik di Sidang Umum

Tengah Tahun Kema Unpad.

(4) Dalam melaksanakan tugasnya DKPP dibantu oleh satu atau dua orang staff

ahli administrasi,

(5) Staff ahli DKPP bertanggung jawab kepada ketua DKPP

(6) DKPP bertanggung jawab kepada mahasiswa melalui kongres Kema Unpad.

Pasal 24

Hakim DKPP

(1) Keanggotaan DKPP terdiri atas seorang ketua merangkap anggota, dan para

anggota.

(2) Setiap anggota DKPP memiliki hak yang sama.

(3) Ketua DKPP dipilih dari dan oleh anggota DKPP

(4) Masa keanggotaan DKPP adalah sejak ditetapkan hingga Sidang Umum Akhir

Tahun Kema Unpad.

Pasal 25

Sumpah / Janji

Sebelum melaksanakan tugasnya, DKPP mengucapkan janji dihadapan Kongres

Kema Unpad sebagai berikut:

Sumpah/janji anggota DKPP:

“Demi Allah (Tuhan), saya bersumpah/berjanji: Bahwa saya akan memenuhi tugas

dan kewajiban saya sebagai anggota Dewan Kehormatan Penyelenggaraan Prama

Unpad dengan sebaik-baiknya sesuai dengan peraturan perundang-undangan KEMA

Page 15: UU Prama 2014 (1).doc

Unpad dengan berpedoman pada AD / ART KEMA Unpad. Bahwa saya dalam

menjalankan tugas dan wewenang akan bekerja dengan sungguh-sungguh, jujur, adil,

dan cermat demi suksesnya Pemilihan Raya Mahasiswa, tegaknya demokrasi dan

keadilan di lingkungan keluarga Mahasiswa Universitas Padjadjaran.”

Pasal 26

(1) Sebagai fungsi komite etik, DKPP bertugas dan memiliki wewenang untuk

memeriksa dan memutuskan pengaduan dan/atau laporan adanya dugaan

pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh anggota KPU dan/atau KPP.

(2) Sebagaimana pasal 26 ayat (1), DKPP bersama KPU dan KPP menyusun dan

menetapkan peraturan bersama tentang Kode Etik penyelenggaraan Prama

Unpad untuk menjaga kemandirian, integritas, dan kredibilitas anggota KPU

dan anggota KPP.

(3) Sebagai fungsi yudikatif, DKPP bertugas dan memiliki wewenang untuk

memeriksa dan memutuskan permohonan banding dari peserta Prama Unpad

terhadap keputusan penjatuhan sanksi pelanggaran yang telah diputuskan oleh

KPP.

(4) DKPP melakukan sidang untuk melakukan pemeriksaan dugaan adanya

pelanggaran kode etik yang dilakukan KPU dan/atau KPP serta permohonan

banding dari peserta Prama Unpad terhadap penjatuhan sanksi pelanggaran

yang telah diputuskan oleh KPP melalui mekanisme yang diatur oleh DKPP.

Pasal 27 Tugas

dan Wewenang

(1) Tugas DKPP meliputi :

(a) menerima pengaduan dan/atau laporan dugaan adanya pelanggaran

kode etik oleh KPU dan/atau KPP serta permohonan proses banding

sebagaimana pada pasal 26 ayat (3);

(b) melakukan penyelidikan dan verifikasi atas pengaduan dan/atau

laporan dugaan adanya pelanggaran kode etik oleh KPU dan/atau

KPP, serta pemeriksaan atas permohonan proses banding.

(c) menetapkan putusan; dan

(d) menyampaikan putusan kepada pihak-pihak terkait.

(2) DKPP memiliki wewenang untuk :

(a) memanggil KPU dan/atau KPP yang diduga melakukan

pelanggaran kode etik untuk memberikan penjelasan dan

pembelaan;

(b) memanggil pelapor, saksi, dan/atau pihak-pihak lain yang terkait

untuk dimintai keterangan, termasuk untuk dimintai dokumen atau

bukti lain; dan

(c) memberikan sanksi kepada KPU dan/atau KPP yang terbukti

melanggar kode etik.

Melda, 03/20/15,
Kala balon mau banding seblum ditetapkan sebagai peserta kemana?
Page 16: UU Prama 2014 (1).doc

Pasal 28

Ketentuan lebih lanjut tentang mekanisme dan tata cara pelaksanaan tugas DKPP

diatur dalam peraturan DKPP.

Page 17: UU Prama 2014 (1).doc

BAB V

MEKANISME PEMILIHAN

Bagian Pertama

Pendaftaran

Pasal 29

Calon Pasangan Presiden dan Wakil Presiden Kema Unpad dan Calon anggota BPM

Kema Unpad harus memenuhi syarat sebagai berikut:

a) Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b) Terdaftar sebagai mahasiswa Unpad dalam tahap akademik yang sedang

berjalan.

c) Mempunyai pengalaman organisasi kemahasiswaan di Kema Unpad Dengan

menunjukkan surat/sertifikat dengan lembaga bersangkutan

d) Menyatakan secara tertulis kesediaannya untuk menjadi peserta Prama Unpad

dan kesediaan dalam memenuhi segala mekanisme kerja serta ketentuan-

ketentuan Prama Unpad yang berlaku.

e) Telah dinyatakan lulus pola pembinaan di tingkat fakultas dan jurusan dengan

menunjukkan sertifikat lulus.

f) Tidak menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik manapun.

Pasal 30

Bakal calon Presiden dan Wakil Presiden menyerahkan daftar dukungan mahasiswa

yang dibuktikan dengan KTM asli beserta fotokopi yang dilampirkan sejumlah 450

lembar dengan ketentuan sebanyak 1/3 dari fakultas Calon Presiden dan Wakil

Presiden yang bersangkutan dan sisanya 2/3 didukung minimal 8 (delapan) fakultas di

luar fakultas calon yang bersangkutan di lingkungan Unpad.

Pasal 31

Bakal calon anggota BPM Kema Unpad menyerahkan daftar dukungan mahasiswa

yang dibuktikan dengan KTM asli beserta fotokopi yang dilampirkan sejumlah 75

lembar dari fakultas yang bersangkutan.

Pasal 32

Bakal calon BPM Kema Unpad dan bakal calon presiden dan wakil presiden mendaftarakan diri secara Langsung kepada Komisioner KPU dengan mengisi daftar isian pencalonan serta menyertakan persyaratan sebagai lampiran.

Pasal 33

Setiap pendaftar hanya dapat menjadi calon untuk duduk dalam satu badan yaitu

legislatif atau eksekutif saja.

Page 18: UU Prama 2014 (1).doc

Bagian kedua

Pemilih

Pasal 34

1. Pemilih adalah anggota kema Unpad yaitu seluruh mahasiswa Unpad diploma

dan strata 1 yang tedaftar dalam tahun akademik dan sah menjadi mahasiswa

Unpad sebagaimana tercantum dalam Anggaran Rumah Tangga.

2. Pemilih berhak memilih masing-masing satu calon untuk anggota BPM Kema

Unpad dan satu pasang Presiden dan Wakil Presiden Kema Unpad.

Bagian Ketiga

Kampanye

Pasal 35

Definisi Kampanye

Kampanye adalah segala kegiatan yang bertujuan untuk mempromosikan peserta

Prama Unpad yang tata cara pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan peraturan

kampanye Prama Unpad.

Pasal 36

Ketentuan Kampanye

(1) Kegiatan kampanye dilakukan oleh peserta Prama Unpad dan berakhir 5 (lima)

hari sebelum hari pemungutan suara.

(2) Dalam rangkaian kampanye memuat visi, misi, dan program kerja peserta Prama

Unpad.

(3) Penyampaian materi kampanye Prama Unpad dilakukan dengan cara yang sopan

dan tertib.

(4) Pedoman dan jadwal pelaksanaan kampanye ditetapkan oleh KPU dengan

memperhatikan usul dari peserta Prama Unpad.

Pasal 37

Tim Sukses

(1) Tim sukses adalah mahasiswa Unpad yang mengelola segala bentuk aktivitas

kampanye dari kandidat Prama Unpad.

(2) Tim sukses wajib dimiliki oleh kadidat Prama Unpad

(3) Jumlah maksimal anggota tim sukses pasangan kandidat presiden dan wakil

presiden Kema Unpad atau anggota BPM Kema Unpadpaling sedikit memiliki 1

orang dan paling banyak 20 orang.

(4) Setiap anggota Tim Sukses harus dilaporkan kepada Komisioner KPU dan KPP

(5) Tim sukses wajib mengikuti seluruh peraturan dan mekanisme Prama Unpad di

bawah tanggung jawab kandidatnya masing-masing.

Pasal 38

Jenis-jenis Kampanye

(1) Tatap muka dan debat kandidat.

Page 19: UU Prama 2014 (1).doc

(2) Penyebaran melalui media cetak dan elektronik.

Page 20: UU Prama 2014 (1).doc

(3) Penyebaran bahan kampanye kepada masyarakat kampus.

(4) Pemasangan alat peraga kampanye di lingkungan kampus.

Pasal 39

Dana Kampanye

Dana kampanye dapat diperoleh dari:

1. Dana pribadi ;

2. Sumbangan, yang sifatnya tidak mengikat dan tidak berasal dari partai politik

dan/atau organisasi eksternal kampus.

Bagian Keempat

Pelanggaran dan Sanksi

Pasal 40

Pelanggaran

(1) Pelanggaran dalam kampanye dikategorikan ke dalam:

a. Pelanggaran ringan;

b. Pelanggaran sedang;

c. Pelanggaran berat.

(2) Kategori masing – masing pelanggaran akan ditetapkan oleh peraturan KPU.

Pasal 41

Jenis – Jenis Sanksi

Jenis – jenis sanksi dalam hal ini ditentukan oleh Peraturan KPU.

Bagian Kelima

Pemungutan Suara

Pasal 42

Mekanisme Pemungutan Suara

(1) Setiap mahasiswa pemilih dalam Prama Unpad hanya memiliki satu hak suara.

(2) Pemilih datang langsung ke tempat pemilihan dan menunjukkan kartu identitas

mahasiswa Unpad kepada PPF untuk dapat menggunakan hak suaranya.

(3) PPF mendatangi pemilih sesuai mekanisme yang disepakati dalam peraturan

KPU.

Pasal 43

Waktu

(1) Pemungutan suara Prama Unpad pasangan Presiden dan Wakil Presiden Kema

Unpad dan BPM Kema Unpad diselenggarakan secara serentak.

(2) Waktu pemungutan suara pasangan Presiden dan Wakil Presiden Kema Unpad

dan anggota BPM Kema Unpad di semua daerah pemilihan ditentukan oleh

Komisioner KPU bersama Setjen KPU.

Pasal 44

Tempat

(1) Pemungutan suara dilakukan di tempat pemungutan suara di masing-masing

fakultas.

Page 21: UU Prama 2014 (1).doc

(2) Jumlah, lokasi, bentuk dan tata letak TPS di tiap fakultas ditetapkan oleh KPU.

(3) Jumlah, bahan, bentuk, ukuran, dan warna surat suara, dan kotak suara ditetapkan

oleh Komisioner KPU.

Pasal 45

Sah atau tidaknya surat suara untuk pemilihan pasangan Presiden dan Wakil Presiden

Kema Unpad dan anggota BPM Kema Unpad diatur dan ditetapkan dengan peraturan

KPU.

Bagian Keenam

Perhitungan Suara

Pasal 46

(1) Perhitungan suara di TPS dilakukan oleh PPF langsung setelah pemungutan

suara berkahir.

(2) Sebelum perhitungan suara dimulai, PPF menghitung jumlah pemilih yang

telah menggunakan hak pilihnya

(3) Proses perhitungan suara di TPS oleh PPF harus dihadiri oleh saksi setiap

peserta Prama Unpadyang dibuktikan dengan surat tugas; panwas; mahasis wa

lain.

(4) PPF menyerahkan berita acara pemilihan, hasil penghitungan suara, surat suara,

alat kelengkapan pemungutan, dan penghitungan suara lainnya kepada

KPU langsung setelah selesai penghitungan suara yang ditandatangani oleh

saksi dan Panwas Unpad.

Pasal 47

Setelah menerima berita acara dan hasil penghitungan suara, Komisioner KPU segera

membuat berita acara penerimaan dan melakukan rekapitulasi jumlah suara untuk

tingkat fakultas dan universitas.

Bagian Ketujuh

Penetapan dan Pengumuman Hasil

Pasal 48

(1) Penetapan hasil Prama Unpad untuk pasangan presiden dan wakil presiden Kema

Unpad dan anggota BPM Kema Unpad dilakukan serentak oleh Komisioner

KPU.

(2) Pengumuman dan penetapan hasil Prama Unpad sebagaimana dimaksudkan ayat

(1) dilakukan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah rangkaian pemungutan

suara berakhir.

(3) Komisioner KPU sesuai dengan kewenangannya menetapkan nama kandidat

terpilih pasangan presiden dan wakil presiden Kema Unpad dan anggota BPM

Kema Unpad di seluruh Universitas Padjadjaran.

(4) KPU dengan kewenangannya mensosialisasikan nama kandidat terpilih pasangan

presiden dan wakil presiden Kema Unpad dan anggota BPM Kema Unpad di

Page 22: UU Prama 2014 (1).doc

seluruh Universitas Padjadjaran.

Page 23: UU Prama 2014 (1).doc

BAB VI

DANA PRAMA UNPAD

Pasal 49

Dana pelaksanaan Prama Unpad bersumber dari dana kemahasiswaan.

BAB VII

PENUTUP

Pasal 50

(1) Pada saat undang-undang ini mulai berlaku, Undang-Undang Pemilihan Raya

Mahasiswa Unpad Tahun 2013 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

(2) Hal-hal yang belum tercantum dalam Undang-Undang ini akan diatur dalam

peraturan yang dibuat oleh KPU, KPP dan DKPP.

Pasal 51

Undang-Undang ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Disahkan di Sumedang tanggal 07 Oktober 2014

BADAN PERWAKILAN MAHASISWA

KELUARGA MAHASISWA

UNIVERSITAS PADJADJARAN

Ketua

Faisal Abdillah

NPM. 150610100051

Page 24: UU Prama 2014 (1).doc

PENJELASAN PERATURAN PEMILIHAN RAYA MAHASISWA KEMA UNPAD

I. UMUM

Keluarga Mahasiswa Universitas Padjadjaran (Kema Unpad) merupakan

lembaga kemahasiswaan yang memiliki tujuan sebagaimana tertuang

dalam AD/ART Kema Unpad yang menjelaskan tentang pentingnya untuk

mewujudkan kebutuhan dan cita – cita Tri Dharma Perguruan Tinggi yang

berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa, maka perlu dibentuk suatu

wadah yang menghimpun seluruh potensi mahasiswa Universitas

Padjadjaran, sebagai sarana pengembangan dan pembinaan diri serta

integritas kepribadian.

Untuk mewujudkan tujuan sebagaimana tercantum dalam pasal 11 ayat 2

Anggara Dasar dimana Kema berfungsi sebagai wadah pembentukan

mahasiswa yang kritis, analitis, inovatif, yang mempunyai integritas

kepribadian dan berwawasan kerakyatan, kebangsaan, dan kenegaraan dan

juga sebagai pelaksanaan dari amanat pasal 12 Anggaran Dasar bahwa

kedaulatan tertinggi ada di tangan mahasiswa. Maka dibentuklah sebuah

payung hukum yang dikhususkan mengatur tentang tata cara mekanisme

regenerasi dan juga penggunaan kedaulatan mahasiswa itu sendiri yang

dikenal dengan Pemilihan Raya Mahasiswa.

Penyelenggaraan pemilihan raya mahasiswa sebagai bagian yang tak

terlepaskan dari proses demokrasi kampus merupakan refleksi dari

pendewasaan politik indonesia pada umumnya dan politik kampus pada

khususnya. Sarana dan prasarana dalam hal ini dunia kampus merupakan

sebuah manifestasi dalam menghadapi tantangan masa depan bangsa yang

tidak lagi merujuk pada sebuah sistem nilai yang hanya mengandalkan

dimensi akademik dan juga dimensi sosial ekonomi saja, tapi juga dimensi

politik. Sehingga diharapkan dunia kampus benar – benar menjadi

inkubator para negarawan yang sudah terdidik secara akademis dan juga

memiliki sifat kepemimpinan.

II Pasal Demi Pasal

BAB I

Pasal 1

Cukup jelas

BAB II

Pasal 2

Cukup jelas

Pasal 3

Page 25: UU Prama 2014 (1).doc

Ayat 2

Page 26: UU Prama 2014 (1).doc

Lingkungan kampus diatur lebih lanjut dalam

mekanisme peraturan kampanye KPU

Pasal 4Ayat 2

Yang dimaksud dengan dua atau lebih kandidat pasangan Presiden dan Wakil Presiden yang mendapatkan suara terbanyak adalah dua atau lebih kandidat pasangan Presiden dan Wakil Presiden yang memiliki perolehan suara terbanyak dengan jumlah presentase yang sama.

Ayat 5

Yang dimaksud dengan kotak kosong adalah gambar calon

presiden dan wakil presiden anonim di dalam surat suara.

Pasal 5

Ayat 1

Yang dimaksud dengan “Sistem Proporsional Terbuka”

adalah setiap calon anggota BPM Kema Unpad yang berasal

dari satu fakultas yang sama memiliki kemungkinan yang

sama untuk terpilih menjadi anggota BPM Kema Unpad dan

didasarkan pada suara terbanyak dari pemilih di fakultasnya.

BAB III

Pasal 6

Ayat 1

“Mandiri” berarti dapat membuat keputusan sendiri

“Independen” bebas dari kepentingan politik atau kepentingan

lembaga seperti BPM Kema, Bem Kema, dan UKM Kema

Unpad

“Sementara” berarti bersifat Ad Hoc sampai dengan kongres

menyatakan mencabut wewenang

Komisioner KPU dan Setjen KPU merupakan satu kesatuan

KPU yang bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-

masing.

Pasal 7

Cukup jelas

Pasal 8

Cukup jelas

Pasal 9

Cukup

jelas Pasal 10

Ayat 10

Sebaiknya keputusan Ketua KPU sebelumnya sudah

Ditetapkan oleh Rapat Pleno KPU Prama Unpad.

Sehingga dapat dipertanggungjawabkan.

Pasal 11

Page 27: UU Prama 2014 (1).doc

Cukup

Jelas Pasal 12

Ayat 2

Setjen KPU membantu hal-hak teknis pelaksanaan Prama

Unpad dan berkoordinasi langsung dengn komisioner

KPU.

Page 28: UU Prama 2014 (1).doc

Pasal 13

Ayat 3

Penjabaran kerja Deputi Setjen dimasukkan kedalam Peraturan

KPU dengan melibatkan komisioner KPU dan Setjen KPU.

Pasal 14

Cukup jelas

BAB IV

Pasal 15

Cukup jelas

Pasal 16

Cukup jelas

Pasal 17

Cukup jelas

Pasal 18

Cukup jelas

Pasal 19

Cukup Jelas

BAB V

Pasal 29

Cukup jelas

Pasal 30

Cukup jelas

Pasal 31

Cukup jelas

Pasal 32

Cukup Jelas

Pasal 33

Cukup Jelas

Pasal 34

Cukup Jelas

Pasal 35

Cukup Jelas

Pasal 36

Cukup Jelas

Pasal 37

Cukup Jelas

Pasal 38

Cukup Jelas

Pasal 39

Cukup Jelas

Pasal 40

Cukup Jelas

Page 29: UU Prama 2014 (1).doc

Pasal 41

Cukup Jelas

Pasal 42

Cukup Jelas

Pasal 43

Cukup Jelas

Pasal 44

Ayat tiga

Ditetapkan oleh komisioner KPU dengan rekomendasi dari

Setjen KPU

Pasal 45

Cukup Jelas

Pasal 46

Cukup Jelas

Pasal 47

Cukup Jelas

Pasal 48

Cukup Jelas

BAB VI

Pasal 49

Cukup Jelas

Bab VII

Pasal 50

Cukup Jelas

Pasal 51

Cukup Jelas