uu praktek kedokteran

57
UU No.29 Tahun 2004 UU No.29 Tahun 2004 Tentang Tentang PRAKTIK KEDOKTERAN PRAKTIK KEDOKTERAN dr.Anak Ayu Sri Saraswati, M.Kes dr.Anak Ayu Sri Saraswati, M.Kes (Dinas Kesehatan Provinsi Bali) (Dinas Kesehatan Provinsi Bali)

Upload: dr-su-djie-to-rante

Post on 12-Jun-2015

1.199 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

UU No.29 Tahun 2004 Tentang PRAKTIK KEDOKTERANDinas Kesehatan Provinsi Bali

TRANSCRIPT

Page 1: UU Praktek Kedokteran

UU No.29 Tahun 2004 UU No.29 Tahun 2004 TentangTentang

PRAKTIK KEDOKTERANPRAKTIK KEDOKTERAN

dr.Anak Ayu Sri Saraswati, M.Kesdr.Anak Ayu Sri Saraswati, M.Kes(Dinas Kesehatan Provinsi Bali)(Dinas Kesehatan Provinsi Bali)

Page 2: UU Praktek Kedokteran

Terdiri dari :Terdiri dari : Bab I : Ketentuan UmumBab I : Ketentuan Umum Bab II : Azas dan TujuanBab II : Azas dan Tujuan Bab III : Konsil Kedokteran IndonesiaBab III : Konsil Kedokteran Indonesia Bab IV : Standar Pendidikan Profesi Kedokteran dan Bab IV : Standar Pendidikan Profesi Kedokteran dan

Kedokteran GigiKedokteran Gigi Bab V : Pendidikan dan Pelatihan Kedokteran dan GigiBab V : Pendidikan dan Pelatihan Kedokteran dan Gigi Bab VI : Registrasi Dokter dan Dokter GigiBab VI : Registrasi Dokter dan Dokter Gigi Bab VII : Penyelenggaraan Praktik KedokteranBab VII : Penyelenggaraan Praktik Kedokteran Bab VIII : Disiplin Dokter dan Dokter GigiBab VIII : Disiplin Dokter dan Dokter Gigi Bab IX : Pembinaan dan PengawasanBab IX : Pembinaan dan Pengawasan Bab X : Ketentuan PidanaBab X : Ketentuan Pidana Bab XI : Ketentuan PeralihanBab XI : Ketentuan Peralihan Bab XII : Ketentuan PenutupBab XII : Ketentuan Penutup

Page 3: UU Praktek Kedokteran

Bab IBab IKetentuan UmumKetentuan Umum

PASAL 1PASAL 11.1. Praktik Kedokteran : rangkaian kegiatan melaksanakan upaya Praktik Kedokteran : rangkaian kegiatan melaksanakan upaya

kesehatankesehatan2.2. Dokter & Dokter Gigi : dokter,dokter spesialis,dokter gigi, dokter gigi Dokter & Dokter Gigi : dokter,dokter spesialis,dokter gigi, dokter gigi

spesialis yg diakui pemerintah sesuai UUspesialis yg diakui pemerintah sesuai UU3.3. Konsil Kedokteran Indonesia : Badan Otonom, mandiri, nonstruktural, dan Konsil Kedokteran Indonesia : Badan Otonom, mandiri, nonstruktural, dan

bersifat independent, yang terdiri atas Konsil Kedokteran & Konsil bersifat independent, yang terdiri atas Konsil Kedokteran & Konsil kedokteran Gigikedokteran Gigi

4.4. Sertifikat Kompetensi : surat tanda pengakuan thd kemampuan seorang Sertifikat Kompetensi : surat tanda pengakuan thd kemampuan seorang dokter /dokter gigi untuk menjalankan praktek kedokteran di seluruh dokter /dokter gigi untuk menjalankan praktek kedokteran di seluruh IndonesiaIndonesia

5.5. Registrasi : pencacatan resmi thd dokter & dokter gigi yg telah memiliki Registrasi : pencacatan resmi thd dokter & dokter gigi yg telah memiliki sertifikat kompetensi & kualifikasi ttt lainnya serta diakui secara hukum sertifikat kompetensi & kualifikasi ttt lainnya serta diakui secara hukum untuk melakukan tindakan profesiuntuk melakukan tindakan profesi

6.6. Registrasi Ulang : Pencacatan ulang thd dokter/dokter gigi yg telah Registrasi Ulang : Pencacatan ulang thd dokter/dokter gigi yg telah diregistrasi setelah memenuhi persyaratan yg berlakudiregistrasi setelah memenuhi persyaratan yg berlaku33

Page 4: UU Praktek Kedokteran

7.7. Surat ijin Praktik : bukti tertulis yg diberikan pemerintah kpd Surat ijin Praktik : bukti tertulis yg diberikan pemerintah kpd dokter & dokter gigi yg akan menjalankan praktik kedokteran dokter & dokter gigi yg akan menjalankan praktik kedokteran setelah memenuhi persyaratansetelah memenuhi persyaratan

8.8. Surat tanda registrasi dokter & dokter gigi : bukti tertulis yg Surat tanda registrasi dokter & dokter gigi : bukti tertulis yg diberikan oleh Konsil Kedokteran Indonesia kpd dokter & dokter diberikan oleh Konsil Kedokteran Indonesia kpd dokter & dokter gigi yg telah terigistrasigigi yg telah terigistrasi

9.9. Sarana pelayanan kesehatan : tempat penyelenggaraan upaya Pel Sarana pelayanan kesehatan : tempat penyelenggaraan upaya Pel kes yg dpt digunakan unt praktik kedokteran atau kedokteran gigikes yg dpt digunakan unt praktik kedokteran atau kedokteran gigi

10.10. Pasien : setiap orang yang melakukan konsultasi mslh kesehatan Pasien : setiap orang yang melakukan konsultasi mslh kesehatan untuk memperoleh pelayanan kesehatanuntuk memperoleh pelayanan kesehatan

11.11. Profesi kedokteran/kedokteran gigi: suatu pekerjaan Profesi kedokteran/kedokteran gigi: suatu pekerjaan kedokteran/kedokteran gigikedokteran/kedokteran gigi

12.12. Organisasi Profesi: Ikatan Dokter Indonesia untuk dokter dan Organisasi Profesi: Ikatan Dokter Indonesia untuk dokter dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia unt dokter gigiPersatuan Dokter Gigi Indonesia unt dokter gigi

Page 5: UU Praktek Kedokteran

13.13. Kolegium Kedokteran Indonesia & Kolegium Kolegium Kedokteran Indonesia & Kolegium Kedokteran gigi Indonesia : badan yang dibentuk Kedokteran gigi Indonesia : badan yang dibentuk oleh organisasi profesi unt masing-masing cabang oleh organisasi profesi unt masing-masing cabang disiplin ilmu yg bertugas mengampu cabang disiplin ilmu yg bertugas mengampu cabang disiplin ilmu tersebutdisiplin ilmu tersebut

14.14. Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia : lembaga yg berwenang unt menentukan ada : lembaga yg berwenang unt menentukan ada tidaknya kesalahan yg dilakukan dokter & dokter tidaknya kesalahan yg dilakukan dokter & dokter gigi dlm menerapkan disiplin ilmu kedokteran & gigi dlm menerapkan disiplin ilmu kedokteran & kedokteran gigi dan menetapkan sanksikedokteran gigi dan menetapkan sanksi

15.15. Menteri: menteri yg tugas dan tanggung jawabnya Menteri: menteri yg tugas dan tanggung jawabnya di bidang kesehatandi bidang kesehatan

Page 6: UU Praktek Kedokteran

BAB II BAB II ASAS DAN TUJUANASAS DAN TUJUAN

PASAL 2PASAL 2Praktik Kedokteran dilaksanakan berasaskan Pancasila dan Praktik Kedokteran dilaksanakan berasaskan Pancasila dan didasarkan pada nilai ilmiah, manfaat, keadilan, didasarkan pada nilai ilmiah, manfaat, keadilan, keseimbangan serta perlindungan dan keselamatan pasienkeseimbangan serta perlindungan dan keselamatan pasien

PASAL 3PASAL 3Pengaturan praktik kedokteran bertujuan unt:Pengaturan praktik kedokteran bertujuan unt:

a.a. Memberikan perlindungan kpd pasienMemberikan perlindungan kpd pasienb.b. Mempertahankan & mningkatkan mutu pelayanan medis yg Mempertahankan & mningkatkan mutu pelayanan medis yg

diberikan oleh dokter & dokter gigidiberikan oleh dokter & dokter gigic.c. Memberikan kepastian hukum kpd masyarakat,dokter dan Memberikan kepastian hukum kpd masyarakat,dokter dan

dokter gigidokter gigi

Page 7: UU Praktek Kedokteran

BAB IIIBAB IIIKONSIL KEDOKTERAN INDONESIAKONSIL KEDOKTERAN INDONESIA

Pasal 4Pasal 4

1.1. Unt melindungi masy penerima jasa pel kes & Unt melindungi masy penerima jasa pel kes & meningkatkan mutu pel kes dr dokter dan dokter gigi meningkatkan mutu pel kes dr dokter dan dokter gigi dibentuk Konsil Kedokteran Indonesiadibentuk Konsil Kedokteran Indonesia

2.2. Konsil Kedokteran Indonesia bertanggung jawab kepada Konsil Kedokteran Indonesia bertanggung jawab kepada PresidenPresiden

Pasal 5Pasal 5

Konsil kedokteran Indonesia berkedudukan di ibukota Konsil kedokteran Indonesia berkedudukan di ibukota negara Republik Indonesianegara Republik Indonesia

Page 8: UU Praktek Kedokteran

Bagian KeduaBagian Kedua

Fungsi, Tugas, dan WewenangFungsi, Tugas, dan Wewenang

Pasal 6Pasal 6

Konsil Kedokteran Indonesia mempunyai fungsi Konsil Kedokteran Indonesia mempunyai fungsi pengaturan, pengesahan, penetapan, serta pembinaan dokter pengaturan, pengesahan, penetapan, serta pembinaan dokter dan dokter gigi yg menjalankan praktik kedokteran dalam dan dokter gigi yg menjalankan praktik kedokteran dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan medis.rangka meningkatkan mutu pelayanan medis.

Pasal 7Pasal 7

1.1. Konsil Kedokteran Indonesia mempunyai tugas:Konsil Kedokteran Indonesia mempunyai tugas:a.a. Melakukan registrasi dokter & dokter gigiMelakukan registrasi dokter & dokter gigi

b.b. Mengesahkan standar pendidikan profesi dokter dan dokter gigiMengesahkan standar pendidikan profesi dokter dan dokter gigi

c.c. Melakukan pembinaan thd penyelenggaraan praktek kedokteran yg Melakukan pembinaan thd penyelenggaraan praktek kedokteran yg dilaksanakan bersama lembaga terkaitdilaksanakan bersama lembaga terkait

Page 9: UU Praktek Kedokteran

2.2. Standar penddk profesi dokter &dokter gigi yg disahkan Konsil , Standar penddk profesi dokter &dokter gigi yg disahkan Konsil , ditetapkan bersama Konsil Kedokteran Indonesia dengan kolegium ditetapkan bersama Konsil Kedokteran Indonesia dengan kolegium kedokteran, kolegium kedokteran gigi, asosiasi institusi pendidikan kedokteran, kolegium kedokteran gigi, asosiasi institusi pendidikan kedoktran & kedokteran gigi dan asosiasi rumah sakit pendidikankedoktran & kedokteran gigi dan asosiasi rumah sakit pendidikan

Pasal 8Pasal 8

Dalam menjalankan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 Konsil Dalam menjalankan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 Konsil Kedokteran Indonesia mempunyai wewenang :Kedokteran Indonesia mempunyai wewenang :

a.a. Menyetujui & menolak permohonan registrasi dokter & dokter gigiMenyetujui & menolak permohonan registrasi dokter & dokter gigi

b.b. Menerbitkan & mencabut surat tanda registrasi dokter & dokter gigiMenerbitkan & mencabut surat tanda registrasi dokter & dokter gigi

c.c. Mengesahkan standar kompetensi dokter & dokter gigiMengesahkan standar kompetensi dokter & dokter gigi

d.d. Melakukan pengujian thd persyaratan registrasi dokter & dokter gigiMelakukan pengujian thd persyaratan registrasi dokter & dokter gigi

e.e. Mengesahkan penerapan cabang ilmu kedokteran & kedokteran gigiMengesahkan penerapan cabang ilmu kedokteran & kedokteran gigi

f.f. Melakukan pembinaan bersama thd dokter gigi mengenai Melakukan pembinaan bersama thd dokter gigi mengenai pelaksanaan etika profesi yg ditetapkan oleh organisasi profesipelaksanaan etika profesi yg ditetapkan oleh organisasi profesi

g.g. Mencatat thd dokter & dokter gigi yg dikenakan sanksi oleh Mencatat thd dokter & dokter gigi yg dikenakan sanksi oleh organisasi profesi atau perangkatnya krn melanggar ketentuan etika organisasi profesi atau perangkatnya krn melanggar ketentuan etika profesiprofesi

Page 10: UU Praktek Kedokteran

Pasal9Pasal9Ketentuan lbh lanjut mengenai fungsi dan tugas Konsil Ketentuan lbh lanjut mengenai fungsi dan tugas Konsil Kedokteran Indonesia diatur dengan Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia diatur dengan Peraturan Konsil Kedokteran IndonesiaKedokteran Indonesia

Pasal 10Pasal 10Ketentuan lbh lanjut mengenai pelaks.fungsi tugas & Ketentuan lbh lanjut mengenai pelaks.fungsi tugas & wewenang Konsil Kedokteran & Konsil Kedokteran Gigi wewenang Konsil Kedokteran & Konsil Kedokteran Gigi diatur dgn Peraturan Konsil Kedokteran & Konsil diatur dgn Peraturan Konsil Kedokteran & Konsil kedokteran gigikedokteran gigi

Bagian ketigaBagian ketigaSusunan Organisasi & KeanggotaanSusunan Organisasi & KeanggotaanPasal 11Pasal 111.1. Susunan organisasi Konsil Kedokteran Indonesia tediri atas :Susunan organisasi Konsil Kedokteran Indonesia tediri atas :

a. Konsil kedokterana. Konsil kedokteranb. Konsil kedokteran gigib. Konsil kedokteran gigi

Page 11: UU Praktek Kedokteran

2.2. Konsil Kedokteran dan Konsil Kedokteran gigi masing-Konsil Kedokteran dan Konsil Kedokteran gigi masing-masing terdiri atas :masing terdiri atas :

a. Divisi Registrasia. Divisi Registrasi

b. Divisi Standar Pendidikan Profesib. Divisi Standar Pendidikan Profesi

c. Divisi Pembinaanc. Divisi Pembinaan

Pasal 12Pasal 12

1.1. Pimpinan Konsil Kedokteran Indonesia terdiri atas :Pimpinan Konsil Kedokteran Indonesia terdiri atas :

a. Pimp KKI terdiri atas 3 orang merangkap anggotaa. Pimp KKI terdiri atas 3 orang merangkap anggota

b. Pimp Konsil Kedokteran & Konsil Kedoktran gigi b. Pimp Konsil Kedokteran & Konsil Kedoktran gigi masing-masing 1 orang merangkap anggotamasing-masing 1 orang merangkap anggota

c.c. Pimp divisi pd konsil kedokteran & konsil Pimp divisi pd konsil kedokteran & konsil kedokteran kedokteran gigi masing-masing 1 orang merangkap gigi masing-masing 1 orang merangkap anggotaanggota

Page 12: UU Praktek Kedokteran

2.2. Pimpinan KKI bekerja secara kolektifPimpinan KKI bekerja secara kolektif

3.3. Pimpinan Pimpinan KKI adalah penanggung jawab tertinggiPimpinan Pimpinan KKI adalah penanggung jawab tertinggi

Pasal 13Pasal 13

1.1. Pimpinan KKI terdiri atas seorang ketua dan dua orang wakil ketuaPimpinan KKI terdiri atas seorang ketua dan dua orang wakil ketua

2.2. Pimpinan Konsil Kedokteran terdiri atas seorang ketua dan tiga orang Pimpinan Konsil Kedokteran terdiri atas seorang ketua dan tiga orang ketua divisiketua divisi

3.3. Pimpinan Konsil Kedokteran Gigi terdiri atas seorang ketua dan tiga Pimpinan Konsil Kedokteran Gigi terdiri atas seorang ketua dan tiga orang ketua divisiorang ketua divisi

Pasal 14Pasal 14

Jumlah anggota KKI 17 orang ttd atas unsur-unsur yg berasal dari :Jumlah anggota KKI 17 orang ttd atas unsur-unsur yg berasal dari :

a.a. Organisasi Profesi Kedokteran 2 oarngOrganisasi Profesi Kedokteran 2 oarng

b.b. Organisasi Profesi Kedokteran Gigi 2 orangOrganisasi Profesi Kedokteran Gigi 2 orang

c.c. Asosiasi institusi pendidikan kedokteran 1 orangAsosiasi institusi pendidikan kedokteran 1 orang

d.d. Asosiasi institusi pendidikan kedokteran gigi 1 orangAsosiasi institusi pendidikan kedokteran gigi 1 orang

e.e. Kolegium kedokteran 1 orangKolegium kedokteran 1 orang

f.f. Kolegium kedokteran gigi 1 orangKolegium kedokteran gigi 1 orang

g.g. Asosiasi rumah sakit pendidikan 2 orangAsosiasi rumah sakit pendidikan 2 orang

Page 13: UU Praktek Kedokteran

a.a. Tokoh masyarakat 3 orangTokoh masyarakat 3 orang

b.b. Departemen Kesehatan 2 orangDepartemen Kesehatan 2 orang

c.c. Departemen Pendidikan 2 orangDepartemen Pendidikan 2 orang

2.2. Tata cara pemilihan tokoh masyarakat diatur dengan Tata cara pemilihan tokoh masyarakat diatur dengan Peraturan KKIPeraturan KKI

3.3. Keanggotaan KKI ditetapkan oleh Presiden atas usul MenteriKeanggotaan KKI ditetapkan oleh Presiden atas usul Menteri

4.4. Menteri dlm mengusulkan keanggotaan KKI hrs berdasarkan Menteri dlm mengusulkan keanggotaan KKI hrs berdasarkan usulan dari organisasi dan asosiasiusulan dari organisasi dan asosiasi

5.5. Ketentuan mengenai tata cara pengangkatan keanggotaan Ketentuan mengenai tata cara pengangkatan keanggotaan KKI diatur dengan Peraturan PresidenKKI diatur dengan Peraturan Presiden

Pasal 15 Pasal 15

Pimpinan KKI, pimp Konsil Kedokteran, pimp Konsil Pimpinan KKI, pimp Konsil Kedokteran, pimp Konsil Kedokteran gigi, pimp divisi dipilih oleh anggota dan Kedokteran gigi, pimp divisi dipilih oleh anggota dan ditetapkan oleh rapat pleno anggotaditetapkan oleh rapat pleno anggota

Page 14: UU Praktek Kedokteran

Pasal 16Pasal 16

Masa bakti kenggotaan KKI adalah 5 tahun dan dapat Masa bakti kenggotaan KKI adalah 5 tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 kali masa jabatan berikutnyadiangkat kembali untuk 1 kali masa jabatan berikutnya

Pasal 17Pasal 17

1.1. Anggota KKI sebelum memangku jabatan wajib Anggota KKI sebelum memangku jabatan wajib mengucapkan sumpah/janji menurut agamanya di hadapan mengucapkan sumpah/janji menurut agamanya di hadapan PresidenPresiden

2.2. (Bunyi sumpah)(Bunyi sumpah)

Pasal 18Pasal 18

Untuk dpt diangkat sebagai anggota KKI yg bersangkutan hrs Untuk dpt diangkat sebagai anggota KKI yg bersangkutan hrs memenuhi syarat sbb :memenuhi syarat sbb :

a.a. Warga negara RIWarga negara RI

b.b. Sehat jasmani dan rohaniSehat jasmani dan rohani

c.c. Bertakwa kpd Tuhan YME dan berakhlak muliaBertakwa kpd Tuhan YME dan berakhlak mulia

d.d. Berkelakuan baikBerkelakuan baik

Page 15: UU Praktek Kedokteran

e.e. Berusia sekurang-kurangnya 40 th dan setinggi-tingginya 65 th pd Berusia sekurang-kurangnya 40 th dan setinggi-tingginya 65 th pd waktu menjadi KKIwaktu menjadi KKI

f.f. Pernah melakukan praktek kedokteran paling sedikit 10 th & memiliki Pernah melakukan praktek kedokteran paling sedikit 10 th & memiliki surat tanda registrasi dokter/dokter gigi kecuali untuk wakil dari surat tanda registrasi dokter/dokter gigi kecuali untuk wakil dari masyarakatmasyarakat

g.g. Cakap, jujur, memiliki moral, etika, dan integritas yg tinggi serta Cakap, jujur, memiliki moral, etika, dan integritas yg tinggi serta memiliki reputasi yang baikmemiliki reputasi yang baik

h.h. Melepaskan jabatan struktural dan/atau jabatan lainnya pada saat Melepaskan jabatan struktural dan/atau jabatan lainnya pada saat diangkat dan selama menjadi anggota KKIdiangkat dan selama menjadi anggota KKI

Pasal 19Pasal 19

1.1. Anggota KKI berhenti atau diberhentikan karena :Anggota KKI berhenti atau diberhentikan karena :a.a. Berakhir masa jabatan sebagai anggotaBerakhir masa jabatan sebagai anggota

b.b. Mengundurkan diri atas permintaan sendiriMengundurkan diri atas permintaan sendiri

c.c. Meninggal duniaMeninggal dunia

d.d. Bertempat tinggal tetap di luar wilayah RIBertempat tinggal tetap di luar wilayah RI

e.e. Tidak mampu lagi melakukan tugas secara terus menerus selama 3 Tidak mampu lagi melakukan tugas secara terus menerus selama 3 bulanbulan

Page 16: UU Praktek Kedokteran

f.f. Dipidana karena melakukan tindak pidana kejahatan berdasarkan Dipidana karena melakukan tindak pidana kejahatan berdasarkan putusan pengadilan yg telah memperoleh kekuatan hukum tetapputusan pengadilan yg telah memperoleh kekuatan hukum tetap

2.2. Dalam hal anggota KKI menjadi tersangka tindak pidana Dalam hal anggota KKI menjadi tersangka tindak pidana kejahatan, diberhentikan sementara dari jabatankejahatan, diberhentikan sementara dari jabatan

3.3. Pemberhentian sementara ditetapkan oleh Ketua KKIPemberhentian sementara ditetapkan oleh Ketua KKI

4.4. Pengusulan pemberhentian diajukan oleh Menteri kepada Pengusulan pemberhentian diajukan oleh Menteri kepada PresidenPresiden

Pasal 20Pasal 20

1.1. Dalam melaksanakan tgs dan wewenangnya KKI dibantu Dalam melaksanakan tgs dan wewenangnya KKI dibantu sekretariat yang dipimpin oleh seorang sekretarissekretariat yang dipimpin oleh seorang sekretaris

2.2. Sekretaris diangkat dan diberhentikan oleh menteriSekretaris diangkat dan diberhentikan oleh menteri

3.3. Sekretaris sebagaimana dimaksud bukan anggota KKISekretaris sebagaimana dimaksud bukan anggota KKI

4.4. Dalam menjalankan tugasnya sekretaris bertanggung jawab Dalam menjalankan tugasnya sekretaris bertanggung jawab kpd pimpinan KKIkpd pimpinan KKI

5.5. Ketentuan fungsi dan tugas sekretaris ditetapkan ketua KKIKetentuan fungsi dan tugas sekretaris ditetapkan ketua KKI

Page 17: UU Praktek Kedokteran

Pasal 21Pasal 211.1. Pelaksanaan tugas sekretariat dilakukan oleh pegawai KKIPelaksanaan tugas sekretariat dilakukan oleh pegawai KKI2.2. Pegawai tsb tunduk pd peraturan perundang-undangan Pegawai tsb tunduk pd peraturan perundang-undangan

tentang kepegawaiantentang kepegawaianBAGIAN KEEMPATBAGIAN KEEMPATTATA KERJATATA KERJA

Pasal 22Pasal 221.1. Setiap keputusan KKI yang bersifat mengatur diputuskan Setiap keputusan KKI yang bersifat mengatur diputuskan

oleh rapat pleno anggotaoleh rapat pleno anggota2.2. Rapat pleno KKI dianggap sah jika dihadiri oleh paling Rapat pleno KKI dianggap sah jika dihadiri oleh paling

sedikit setengah dari jumlah anggota ditambah satusedikit setengah dari jumlah anggota ditambah satu3.3. Keputusan diambil dgn cara musyawarah untuk mufakatKeputusan diambil dgn cara musyawarah untuk mufakat4.4. Dalam hal tdk terdapat kesepakatan maka dpt dilakukan Dalam hal tdk terdapat kesepakatan maka dpt dilakukan

pemungutan suarapemungutan suara

Page 18: UU Praktek Kedokteran

Pasal 23Pasal 23

Pimpinan KKI melakukan pembinaan thd pelaksanaan tugas anggota & Pimpinan KKI melakukan pembinaan thd pelaksanaan tugas anggota & pegawai konsil agar pelaksanaan tugas dilakukan sesuai dgn ketentuan pegawai konsil agar pelaksanaan tugas dilakukan sesuai dgn ketentuan peraturan per UUperaturan per UU

Pasal 24Pasal 24Ketentuan lebih lanjut mengenai tata kerja KKI diatur dengan Peraturan Ketentuan lebih lanjut mengenai tata kerja KKI diatur dengan Peraturan KKIKKI

Bagian KelimaBagian Kelima

PembiayaanPembiayaan

Pasal 25Pasal 25

Biaya pelaksanaan tugas-tugas KKI dibebankan kepada APBNBiaya pelaksanaan tugas-tugas KKI dibebankan kepada APBN

Page 19: UU Praktek Kedokteran

BAB IVBAB IVSTANDAR PENDIDIKAN DAN PROFESISTANDAR PENDIDIKAN DAN PROFESI

KEDOKTERAN DAN KEDOKTERAN GIGIKEDOKTERAN DAN KEDOKTERAN GIGI

Pasal 26Pasal 261.1. Standar pendidikan profesi kedokteran dan kedokteran gigi disahkan Standar pendidikan profesi kedokteran dan kedokteran gigi disahkan

oleh KKIoleh KKI

2.2. Standar pendidikan profesi kedokteran dan kedokteran gigi :Standar pendidikan profesi kedokteran dan kedokteran gigi :a.a. Unt pendidikan profesi dokter/dokter gigi disusun oleh asosiasi institusi Unt pendidikan profesi dokter/dokter gigi disusun oleh asosiasi institusi

pendidikan kedokteran/kedokteran gigipendidikan kedokteran/kedokteran gigi

b.b. Unt pendidikan profesi dokter spesialis/dokter gigi spesialis disusun oleh Unt pendidikan profesi dokter spesialis/dokter gigi spesialis disusun oleh kolegium kedokteran/kedokteran gigikolegium kedokteran/kedokteran gigi

3.3. Asosiasi institusi penddk kedok/kedok gigi dlm menyusun dlm Asosiasi institusi penddk kedok/kedok gigi dlm menyusun dlm menyusun standar pendidikan profesi berkoordinasi dgn organisasi menyusun standar pendidikan profesi berkoordinasi dgn organisasi profesi, kolegium, asosiasi RS penddk, Depdiknas dan Depkesprofesi, kolegium, asosiasi RS penddk, Depdiknas dan Depkes

4.4. Kolegium Kedok/kedok gigi dlm menyusun dlm menyusun standar Kolegium Kedok/kedok gigi dlm menyusun dlm menyusun standar pendidikan profesi berkoordinasi dgn organisasi profesi, kolegium, pendidikan profesi berkoordinasi dgn organisasi profesi, kolegium, asosiasi RS penddk, Depdiknas dan Depkesasosiasi RS penddk, Depdiknas dan Depkes

Page 20: UU Praktek Kedokteran

BAB VBAB VPENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEDOKTERANPENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEDOKTERAN

DAN KEDOKTERAN GIGIDAN KEDOKTERAN GIGI

Pasal 27Pasal 27

Pendidikan & pelatihan kedokteran/kedokteran gigi untuk Pendidikan & pelatihan kedokteran/kedokteran gigi untuk memberikan kompensasi kpd dokter/dokter gigi, memberikan kompensasi kpd dokter/dokter gigi, dilaksanakan sesuai dengan standar pendidikan profesi dilaksanakan sesuai dengan standar pendidikan profesi kedok/kedok gigikedok/kedok gigi

Pasal 28Pasal 28

1.1. Setiap dokt/dokt gigi yg berpraktik wajib mengikuti penddk Setiap dokt/dokt gigi yg berpraktik wajib mengikuti penddk & Pelat kedokt/kedokt gigi berkelanjutanyg diselenggarakan & Pelat kedokt/kedokt gigi berkelanjutanyg diselenggarakan oleh organisasi profesi dan lembaga lain yg diakreditasi oleh oleh organisasi profesi dan lembaga lain yg diakreditasi oleh organisasi profesi dlm rangka penyerapan perkembangan organisasi profesi dlm rangka penyerapan perkembangan ilmu pengetahuan & teknologi kedokteran/kedokteran gigiilmu pengetahuan & teknologi kedokteran/kedokteran gigi

Page 21: UU Praktek Kedokteran

2.2. Penddk & pelat kedokteran/kedokteran gigi berkelanjutan Penddk & pelat kedokteran/kedokteran gigi berkelanjutan dilaksanakan sesuai dengan standar yg ditetapkan oleh dilaksanakan sesuai dengan standar yg ditetapkan oleh organisasi profesi kedokt/kedokteran gigiorganisasi profesi kedokt/kedokteran gigi

BAB VIBAB VI

REGISTRASI DOKTER DAN DOKTER GIGIREGISTRASI DOKTER DAN DOKTER GIGI

Pasal 29Pasal 29

1.1. Setiap dokter & dokter gigi yg melakukan praktik kedokt di Setiap dokter & dokter gigi yg melakukan praktik kedokt di Indonesia wajib memiliki surat tanda registrasi dokter dan Indonesia wajib memiliki surat tanda registrasi dokter dan surat tanda registrasi doter gigisurat tanda registrasi doter gigi

2.2. Surat tanda registrasi dokter dan dokter gigi diterbitkan oleh Surat tanda registrasi dokter dan dokter gigi diterbitkan oleh KKIKKI

3.3. Untuk memperoleh surat tanda registrasi dokter & dokter Untuk memperoleh surat tanda registrasi dokter & dokter gigi harus memenuhi persyaratan :gigi harus memenuhi persyaratan :

Page 22: UU Praktek Kedokteran

a.a. Memiliki ijasah dokter,dokter spesialis,dokter gigi, atau dokter gigi spesMemiliki ijasah dokter,dokter spesialis,dokter gigi, atau dokter gigi spes

b.b. Mempunyai surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/janji dokter Mempunyai surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/janji dokter atau dokter gigiatau dokter gigi

c.c. Memiliki surat keterangan sehat fisik dan mentalMemiliki surat keterangan sehat fisik dan mental

d.d. Memiliki sertifikat kompetensiMemiliki sertifikat kompetensi

e.e. Membuat pernyataan akan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika Membuat pernyataan akan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika profesiprofesi

4.4. Surat tanda registrasi dokter dan dokter gigi berlaku selama 5 Surat tanda registrasi dokter dan dokter gigi berlaku selama 5 tahun dan diregistrasi ulang setiap 5 tahun sekali dgn tetap tahun dan diregistrasi ulang setiap 5 tahun sekali dgn tetap memenuhi persyaratanmemenuhi persyaratan

5.5. Ketua Konsil Kedokteran & Kedok Gigi dlm melakukan Ketua Konsil Kedokteran & Kedok Gigi dlm melakukan registrasi ulang harus mendengar pertimbangan ketua divisi registrasi ulang harus mendengar pertimbangan ketua divisi registrasi dan ketua divisi pembinaanregistrasi dan ketua divisi pembinaan

6.6. Ketua Konsil Kedokteran & Kedokteran gigi berkewajiban untuk Ketua Konsil Kedokteran & Kedokteran gigi berkewajiban untuk memelihara dan menjaga registrasi dokter dan dokter gigimemelihara dan menjaga registrasi dokter dan dokter gigi

Page 23: UU Praktek Kedokteran

Pasal 30Pasal 30

1.1. Dokter & dokter gigi lulusan luar negeri yg akan Dokter & dokter gigi lulusan luar negeri yg akan melaksanakan praktik kedokteran di Ind harus dilakukan melaksanakan praktik kedokteran di Ind harus dilakukan evaluasievaluasi

2.2. Evaluasi meliputi :Evaluasi meliputi :a.a. Kesahan ijazahKesahan ijazah

b.b. Kemampuan unt melakukan praktik kedok yg dinyatakan dgn srt ket Kemampuan unt melakukan praktik kedok yg dinyatakan dgn srt ket telah mengikuti program adaptasi dan sertifikat kompetensitelah mengikuti program adaptasi dan sertifikat kompetensi

c.c. Mempunyai surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/janji Mempunyai surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/janji dokter / dokter gigidokter / dokter gigi

d.d. Memiliki surat keterangan sehat fisik dan mentalMemiliki surat keterangan sehat fisik dan mental

e.e. Membuat pernyataan akan mematuhi dan melaksanakan ketentuan Membuat pernyataan akan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika profesietika profesi

3.3. Dokter & dokter gigi WNA selain memenuhi ketentuan tsb Dokter & dokter gigi WNA selain memenuhi ketentuan tsb juga hrs melengkapi surat ijin kerja sesuai dengan ketentuan juga hrs melengkapi surat ijin kerja sesuai dengan ketentuan peraturan perUU dan kemampuan berbahasa Indonesiaperaturan perUU dan kemampuan berbahasa Indonesia

Page 24: UU Praktek Kedokteran

4.4. Dokter & dokter gigi yg telah memenuhi ketentuan Dokter & dokter gigi yg telah memenuhi ketentuan diberikan surat tanda registrasi dokter / surat tanda registrasi diberikan surat tanda registrasi dokter / surat tanda registrasi dokter gigi oleh KKIdokter gigi oleh KKI

Pasal 31Pasal 31

1.1. Surat tanda registrasi sementara dapat diberikan kepada Surat tanda registrasi sementara dapat diberikan kepada dokter & dokter gigi WNA yg melakukan kegiatan dalam dokter & dokter gigi WNA yg melakukan kegiatan dalam rangka pendidikan, pelatihan,penelitian, pelayanan rangka pendidikan, pelatihan,penelitian, pelayanan kesehatan di bidang kedokteran atau kedokteran gigi yang kesehatan di bidang kedokteran atau kedokteran gigi yang bersifat sementara di Indonesiabersifat sementara di Indonesia

2.2. Surat tanda registrasi sementara berlaku selama 1 thn & dpt Surat tanda registrasi sementara berlaku selama 1 thn & dpt diperpanjang unt 1 tahun berikutnyadiperpanjang unt 1 tahun berikutnya

3.3. Surat tanda registrasi sementara diberikan apabila telah Surat tanda registrasi sementara diberikan apabila telah memenuhi ketentuan sebagaimana dlm psl 30(2)memenuhi ketentuan sebagaimana dlm psl 30(2)

Page 25: UU Praktek Kedokteran

Pasal 32Pasal 32

1.1. Surat tanda registrasi bersyarat diberikan kpd peserat Surat tanda registrasi bersyarat diberikan kpd peserat program pendidikan dokter spesialis/dokter gigi spesialis program pendidikan dokter spesialis/dokter gigi spesialis WNA yg mengikuti pendidikan & pelatihanWNA yg mengikuti pendidikan & pelatihan

2.2. Dokter/dokter gigi WNA yg akan memberikan pendidikan Dokter/dokter gigi WNA yg akan memberikan pendidikan & pelatihan dlm rangka alih ilmu pengetahuan & teknologi & pelatihan dlm rangka alih ilmu pengetahuan & teknologi unt waktu ttt, tdk memerlukan surat tanda registrasi unt waktu ttt, tdk memerlukan surat tanda registrasi bersyaratbersyarat

3.3. Dokter/dokter gigi WNA tsb harus mendapat persetujuan Dokter/dokter gigi WNA tsb harus mendapat persetujuan dari KKIdari KKI

4.4. Surat tanda registrasi dan persetujuan tersebut diberikN Surat tanda registrasi dan persetujuan tersebut diberikN melalui penyelenggara pendidikan dan pelatihanmelalui penyelenggara pendidikan dan pelatihan

Page 26: UU Praktek Kedokteran

Pasal 33Pasal 33

Surat tanda registrasi tidak berlaku karena :Surat tanda registrasi tidak berlaku karena :

a.a. Dicabut atas dasar ketentuan peraturan perUUDicabut atas dasar ketentuan peraturan perUU

b.b. Habis masa berlakunya dan yang bersangkutan tidak Habis masa berlakunya dan yang bersangkutan tidak mendaftar ulangmendaftar ulang

c.c. Atas permintaan yang bersangkutanAtas permintaan yang bersangkutan

d.d. Yang bersangkutan meninggal duniaYang bersangkutan meninggal dunia

e.e. Dicabut KKIDicabut KKI

Pasal 34Pasal 34

Ketentuan lebih lanjut mengenai tat cara registrasi, registrasi Ketentuan lebih lanjut mengenai tat cara registrasi, registrasi ulang, registrasi sementara dan registrasi bersyarat diatur ulang, registrasi sementara dan registrasi bersyarat diatur dengan peraturan KKIdengan peraturan KKI

Page 27: UU Praktek Kedokteran

Pasal 35Pasal 351.1. Dokter/dokter gigi yg telah memiliki surat tanda registrasi Dokter/dokter gigi yg telah memiliki surat tanda registrasi

mempunyai wewenang melakukan prakik kedokteran sesuai mempunyai wewenang melakukan prakik kedokteran sesuai dgn penddk & kompetensi yg dimiliki yg terdiri atas:dgn penddk & kompetensi yg dimiliki yg terdiri atas:

a.a. Mewawancarai pasienMewawancarai pasienb.b. Memeriksa fisik dan mental pasienMemeriksa fisik dan mental pasienc.c. Menentukan pemeriksaan penunjangMenentukan pemeriksaan penunjangd.d. Menegakkan diagnosisMenegakkan diagnosise.e. Menentukan penatalaksanaan & pengobatan pasienMenentukan penatalaksanaan & pengobatan pasienf.f. Melakukan tindakan kedokteran/kedokteran gigiMelakukan tindakan kedokteran/kedokteran gigig.g. Menulis resep obat dan alat kesehatanMenulis resep obat dan alat kesehatanh.h. Menerbitkan surat keterangan dokter / dokter gigiMenerbitkan surat keterangan dokter / dokter gigii.i. Menyimpan obat dalam jumlah dan jenis yang diizinkanMenyimpan obat dalam jumlah dan jenis yang diizinkanj.j. Meracik dan menyerahkan obat kpd pasien , bagi yang praktik di Meracik dan menyerahkan obat kpd pasien , bagi yang praktik di

daerah terpencil yg tdk ada apotekdaerah terpencil yg tdk ada apotek

2.2. Selain kewenangan diatas kewenangan lain diatur dgn Selain kewenangan diatas kewenangan lain diatur dgn peraturan KKIperaturan KKI

Page 28: UU Praktek Kedokteran

BAB VIIBAB VIIPENYELENGGARAN PRAKTIK KEDOKTERANPENYELENGGARAN PRAKTIK KEDOKTERAN

Bagian Kesatu Bagian Kesatu Surat Izin PraktikSurat Izin PraktikPasal 36Pasal 36

Setiap dokter & dokter gigi yg melakukan praktik kedokteran Setiap dokter & dokter gigi yg melakukan praktik kedokteran di Indonesia wajib memiliki surat izin praktikdi Indonesia wajib memiliki surat izin praktik

Pasal 37Pasal 371.1. Surat izin praktik tsb dikeluarkan oleh pejabat kesehatan yg Surat izin praktik tsb dikeluarkan oleh pejabat kesehatan yg

berwenang di kabupaten/kota tempat praktik kedokteran berwenang di kabupaten/kota tempat praktik kedokteran /kedokteran gigi dilaksanakan/kedokteran gigi dilaksanakan

2.2. Surat izin praktik dokter / dokter gigi tersebut hanya diberikan Surat izin praktik dokter / dokter gigi tersebut hanya diberikan untuk paling banyak 3 tempatuntuk paling banyak 3 tempat

3.3. Satu surat izin praktik hanya berlaku untuk satu tempat Satu surat izin praktik hanya berlaku untuk satu tempat praktikpraktik

Page 29: UU Praktek Kedokteran

Pasal 38Pasal 38

1.1. Untuk mendapatkan surat izin praktik sebagaimana Untuk mendapatkan surat izin praktik sebagaimana dimaksud maka dokter/dokter gigi harus:dimaksud maka dokter/dokter gigi harus:

a.a. Memiliki surat tanda registrasi dokter/dokter gigi yg masih berlakuMemiliki surat tanda registrasi dokter/dokter gigi yg masih berlaku

b.b. Mempunyai tempat praktikMempunyai tempat praktik

c.c. Memiliki rekomendasi dari organisasi profesiMemiliki rekomendasi dari organisasi profesi

2.2. Surat izin praktik masih tetap berlaku sepanjang :Surat izin praktik masih tetap berlaku sepanjang :a.a. Surat tanda registrasi dokter/dokter gigi masih berlakuSurat tanda registrasi dokter/dokter gigi masih berlaku

b.b. Tempat praktik masih sesuai dengan yang tercantum dalam surat izin Tempat praktik masih sesuai dengan yang tercantum dalam surat izin praktikpraktik

3.3. Ketentuan lebih lanjut mengenai izin praktik diatur dengan Ketentuan lebih lanjut mengenai izin praktik diatur dengan Peraturan MenteriPeraturan Menteri

Page 30: UU Praktek Kedokteran

Bagian KeduaBagian KeduaPelaksanaan PraktikPelaksanaan Praktik

Pasal 39Pasal 39

Praktik kedokteran diselenggarakan berdasarkan pd Praktik kedokteran diselenggarakan berdasarkan pd kesepakatan antara dokter/dokter gigi dgn pasien dlm upaya kesepakatan antara dokter/dokter gigi dgn pasien dlm upaya unt pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, unt pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatankesehatan

Pasal 40Pasal 40

1.1. Dokter/dokter gigi yg berhalangan menyelenggarakan Dokter/dokter gigi yg berhalangan menyelenggarakan praktik kedokteran hrs membuat pemberitahuan / menunjuk praktik kedokteran hrs membuat pemberitahuan / menunjuk dokter / dokter gigi penggantidokter / dokter gigi pengganti

2.2. Dokter/dokter gigi pengganti harus dokter/dokter gigi yg Dokter/dokter gigi pengganti harus dokter/dokter gigi yg mempunyai surat izin praktikmempunyai surat izin praktik

Page 31: UU Praktek Kedokteran

Pasal 42Pasal 42

Pimpinan sarana pelayanan kesehatan dilarang mengizinkan Pimpinan sarana pelayanan kesehatan dilarang mengizinkan dokter/dokter gigi yg tidak memiliki surat izin praktik untuk melakukan dokter/dokter gigi yg tidak memiliki surat izin praktik untuk melakukan praktik kedokteran di sarana pelayanan kesehatan tsb.praktik kedokteran di sarana pelayanan kesehatan tsb.

Pasal 43Pasal 43

Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaks.praktik kedokteran diatur Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaks.praktik kedokteran diatur dengan Peraturan Menteridengan Peraturan Menteri

Bagian ketigaBagian ketiga

Pemberian PelayananPemberian Pelayanan

Paragraf 1 Standar PelayananParagraf 1 Standar Pelayanan

Pasal 44Pasal 44

1.1. Dokter/dokter gigi dlm menyelenggarakan praktik kedokteran wajib Dokter/dokter gigi dlm menyelenggarakan praktik kedokteran wajib mengikuti standar pelayanan kedokteran/kedokteran gigimengikuti standar pelayanan kedokteran/kedokteran gigi

2.2. Standar pelayanan tsb dibedakan menurut jenis & strata sarana Standar pelayanan tsb dibedakan menurut jenis & strata sarana pelayanan kesehatanpelayanan kesehatan

3.3. Standar pelayanan unt dokter/dokter gigi diatur dengan Peraturan Standar pelayanan unt dokter/dokter gigi diatur dengan Peraturan MenteriMenteri

Page 32: UU Praktek Kedokteran

Paragraf 2Paragraf 2Persetujuan Tindakan Kedoktern /Kedokteran gigiPersetujuan Tindakan Kedoktern /Kedokteran gigiPasal 45Pasal 451.1. Setiap tindakan kedokteran/kedokteran gigi yg akan Setiap tindakan kedokteran/kedokteran gigi yg akan

dilakukan oleh dokter/dokter gigi thd pasien hrs mendapat dilakukan oleh dokter/dokter gigi thd pasien hrs mendapat persetujuanpersetujuan

2.2. Persetujuan tsb diberikan setelah pasien mendapat Persetujuan tsb diberikan setelah pasien mendapat penjelasan secara lengkappenjelasan secara lengkap

3.3. Penjelasan tersebut sekurang-kurangnya mencakup:Penjelasan tersebut sekurang-kurangnya mencakup:a.a. Diagnosis dan tatacara tindakan medisDiagnosis dan tatacara tindakan medisb.b. Tujuan tindakan medis yang dilakukanTujuan tindakan medis yang dilakukanc.c. Alternatif tindakan lain dan resikonya Alternatif tindakan lain dan resikonya d.d. Risiko dan komplikasi yang mungkin terjadiRisiko dan komplikasi yang mungkin terjadie.e. Prognosis terhadap tindakan yang dilakukanPrognosis terhadap tindakan yang dilakukan

4.4. Persetujuan tsb diatas dapat diberikan baik secara tertulis Persetujuan tsb diatas dapat diberikan baik secara tertulis maupun lisanmaupun lisan

Page 33: UU Praktek Kedokteran

5.5. Setiap tindakan kedokteran/kedokteran gigi yg mengandung Setiap tindakan kedokteran/kedokteran gigi yg mengandung risiko tinggi hrs diberikan dgn persetujuan tertulis yg risiko tinggi hrs diberikan dgn persetujuan tertulis yg ditandatangani oleh yg berhak memberikan persetujuanditandatangani oleh yg berhak memberikan persetujuan

6.6. Ketentuan mengenai tatacara persetujuan tindakan Ketentuan mengenai tatacara persetujuan tindakan kedokteran/kedokteran gigi diatur dengan Peraturan Menterikedokteran/kedokteran gigi diatur dengan Peraturan Menteri

Paragraf 3Paragraf 3

Rekam MedisRekam Medis

Pasal 46Pasal 46

1.1. Setiap dokter/dokter gigi dalam menjalankan praktik Setiap dokter/dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib membuat rekam mediskedokteran wajib membuat rekam medis

2.2. Rekam Medis tsb harus segera dilengkapi setelah pasien Rekam Medis tsb harus segera dilengkapi setelah pasien selesai menerima pelayanan kesehatanselesai menerima pelayanan kesehatan

3.3. Setiap catatan rekam medis hrs dibubuhi nama, waktu, dan Setiap catatan rekam medis hrs dibubuhi nama, waktu, dan tanda tangan petugas yg memberikan pelayanan/tindakantanda tangan petugas yg memberikan pelayanan/tindakan

Page 34: UU Praktek Kedokteran

Pasal 47Pasal 47

1.1. Dokumen rekam medis merup.milik dokter, dokter gigi,atau sarana Dokumen rekam medis merup.milik dokter, dokter gigi,atau sarana pelayanan kesehatan, sedangkan isi rekam medis merupakan milik pelayanan kesehatan, sedangkan isi rekam medis merupakan milik pasienpasien

2.2. Rekam medis tsb harus disimpan dan dijaga kerahasiaannya oleh Rekam medis tsb harus disimpan dan dijaga kerahasiaannya oleh dokter/dokter gigi dan pimp.sarana pelayanan kesehatandokter/dokter gigi dan pimp.sarana pelayanan kesehatan

3.3. Ketentuan mengenai rekam medis diatur dengan Peraturan MenteriKetentuan mengenai rekam medis diatur dengan Peraturan Menteri

Paragraf 4Paragraf 4

Rahasia KedokteranRahasia Kedokteran

Pasal 48Pasal 48

1.1. Setiap dokter/dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran wajib Setiap dokter/dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran wajib menyimpan rahasia kedokteranmenyimpan rahasia kedokteran

2.2. Rahasia kedokteran dpt dibuka hanya unt kepentingan kes pasien, Rahasia kedokteran dpt dibuka hanya unt kepentingan kes pasien, memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dlm rangka penegakan memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dlm rangka penegakan hukum, permintaan pasien sendiri atau berdasarkan ketentuan per UUhukum, permintaan pasien sendiri atau berdasarkan ketentuan per UU

3.3. Ketentuan lebih lanjut mengenai rahasia kedokteran diatur dengan Ketentuan lebih lanjut mengenai rahasia kedokteran diatur dengan Praturan MenteriPraturan Menteri

Page 35: UU Praktek Kedokteran

Paragraf 5Paragraf 5

Kendali mutu dan Kendali BiayaKendali mutu dan Kendali Biaya

Pasal 49Pasal 49

1.1. Setiap dokter/dokter gigi dlm melaksanakan praktik Setiap dokter/dokter gigi dlm melaksanakan praktik kedokt/kedokt gigi wajib menyelenggarakan kendali mutu kedokt/kedokt gigi wajib menyelenggarakan kendali mutu dan kendali biayadan kendali biaya

2.2. Dlm rangka pelaksanaan kegiatan diatas dapat Dlm rangka pelaksanaan kegiatan diatas dapat diselenggarakan audit medisdiselenggarakan audit medis

3.3. Pembinaan & pengawasan ketentuan diatas dilaksanakan Pembinaan & pengawasan ketentuan diatas dilaksanakan oleh organisasi profesioleh organisasi profesi

Page 36: UU Praktek Kedokteran

Paragraf 6Paragraf 6

Hak dan kewajiban Dokter/Dokter gigiHak dan kewajiban Dokter/Dokter gigi

Pasal 50Pasal 50

Dokter/dokter gigi dlm melaksanakan praktik kedokteran Dokter/dokter gigi dlm melaksanakan praktik kedokteran mempunyai hak :mempunyai hak :

a.a. Memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan Memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai dgn standar profesi & standar prosedur tugas sesuai dgn standar profesi & standar prosedur operasionaloperasional

b.b. Memberikan pelayanan medis menurut standar profesi & Memberikan pelayanan medis menurut standar profesi & standar prosedur operasionalstandar prosedur operasional

c.c. Memperoleh informasi yg lengkap & jujur dari Memperoleh informasi yg lengkap & jujur dari pasien/keluarganyapasien/keluarganya

d.d. Menerima imbalan jasaMenerima imbalan jasa

Page 37: UU Praktek Kedokteran

Pasal 51Pasal 51

Dokter/dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran Dokter/dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran mempunyai kewajiban :mempunyai kewajiban :

a.a. Memberikan pely medis sesuai standar profesi & standar Memberikan pely medis sesuai standar profesi & standar prosedur operasional serta kebutuhan medis pasienprosedur operasional serta kebutuhan medis pasien

b.b. Merujuk pasien ke dokter/dokter gigi lain yg Merujuk pasien ke dokter/dokter gigi lain yg keahlian/kemampuan yg lbh baik, apabila tidak mampu keahlian/kemampuan yg lbh baik, apabila tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan/pengobatanmelakukan suatu pemeriksaan/pengobatan

c.c. Merahasiakan segala sesuatu yg diketahuinya ttg pasien, Merahasiakan segala sesuatu yg diketahuinya ttg pasien, bahkan jg setelah pasien itu meninggal duniabahkan jg setelah pasien itu meninggal dunia

d.d. Melakukan pertolongan darurat atas dasar kemanusiaan, Melakukan pertolongan darurat atas dasar kemanusiaan, kecuali bila dia yakin ada orang lain yg bertugas & mampu kecuali bila dia yakin ada orang lain yg bertugas & mampu melakukannyamelakukannya

e.e. Menambah ilmu pengetahuan & mengikuti perkembangan Menambah ilmu pengetahuan & mengikuti perkembangan ilmu kedokteran/kedokteran gigiilmu kedokteran/kedokteran gigi

Page 38: UU Praktek Kedokteran

Paragraf 7 Hak & Kewajiban PasienParagraf 7 Hak & Kewajiban Pasien

Pasal 52Pasal 52

Pasien dalam menerima pely pd praktik kedokteran mempunyai hak :Pasien dalam menerima pely pd praktik kedokteran mempunyai hak :a.a. Mendapat penjelasan secara lengkap ttg tindakan medisMendapat penjelasan secara lengkap ttg tindakan medis

b.b. Meminta pendapat dokter/dokter gigi lainMeminta pendapat dokter/dokter gigi lain

c.c. Mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan medisMendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis

d.d. Menolak tindakan medisMenolak tindakan medis

e.e. Mendapatkan isi rekam medisMendapatkan isi rekam medis

Pasal 53Pasal 53

Pasien dlm menerima pely pd praktik kedokteran mempunyai kewajiban :Pasien dlm menerima pely pd praktik kedokteran mempunyai kewajiban :a.a. Memberikan informasi yg lengkap & jujur ttg masalah kesehatannyaMemberikan informasi yg lengkap & jujur ttg masalah kesehatannya

b.b. Mematuhi nasihat & petunjuk dokter/dokter gigiMematuhi nasihat & petunjuk dokter/dokter gigi

c.c. Mematuhi ketentuan yg berlaku di sarana pely kesehatanMematuhi ketentuan yg berlaku di sarana pely kesehatan

d.d. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yg diterimaMemberikan imbalan jasa atas pelayanan yg diterima

Page 39: UU Praktek Kedokteran

Paragraf 8 PembinaanParagraf 8 Pembinaan

Pasal 54Pasal 54

1.1. Dlm rangka terselenggaranya praktik kedokt yg bermutu dan Dlm rangka terselenggaranya praktik kedokt yg bermutu dan melindungi masy sesuai dgn ketentuan dlm UU ini perlu melindungi masy sesuai dgn ketentuan dlm UU ini perlu dilakukan pembinaan thd dokter/dokter gigi yg melakukan dilakukan pembinaan thd dokter/dokter gigi yg melakukan praktik kedokteranpraktik kedokteran

2.2. Pembinaan sebagaimana diatas dilakukan oleh KKI bersama-Pembinaan sebagaimana diatas dilakukan oleh KKI bersama-sama dengan organisasi profesisama dengan organisasi profesi

Page 40: UU Praktek Kedokteran

BAB VIIIBAB VIIIDISIPLIN DOKTER DAN DOKTER GIGIDISIPLIN DOKTER DAN DOKTER GIGI

Bagian Kesatu Bagian Kesatu

Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran IndonesiaMajelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia

Pasal 55Pasal 55

1.1. Unt menegakkan disiplin dokter & dokter gigi dlm Unt menegakkan disiplin dokter & dokter gigi dlm penyelenggaraan praktik kedokteran dibentuk Majelis penyelenggaraan praktik kedokteran dibentuk Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran IndonesiaKehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia

2.2. Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia merup.lembaga otonom dr KKImerup.lembaga otonom dr KKI

3.3. Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia dlm Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia dlm menjalankan tugasnya bersifat independenmenjalankan tugasnya bersifat independen

Page 41: UU Praktek Kedokteran

Pasal 56Pasal 56

Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia bertanggung jawab kepada KKIbertanggung jawab kepada KKI

Pasal 57Pasal 57 Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia

berkedudukan di ibukota negara RIberkedudukan di ibukota negara RI Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran ditingkat provinsi Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran ditingkat provinsi

dpt dibentuk oleh KKI atas usul Majelis Kehormatan Disiplin dpt dibentuk oleh KKI atas usul Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia Kedokteran Indonesia

Pasal 58Pasal 58

Pimpinan Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Pimpinan Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia terdiri atas seorang ketua, seorang wakil ketua & Indonesia terdiri atas seorang ketua, seorang wakil ketua & seorang sekretarisseorang sekretaris

Page 42: UU Praktek Kedokteran

Pasal 59Pasal 591.1. Keanggotaan Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia Keanggotaan Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia

terdiri atas 3 org dokter & 3 org dokter gigi dr organisasi profesi terdiri atas 3 org dokter & 3 org dokter gigi dr organisasi profesi masing-masing, seorang dokter dan seorang dokter gigi mewakili masing-masing, seorang dokter dan seorang dokter gigi mewakili asosiasi rumah sakit dan 3 orang sarjana hukumasosiasi rumah sakit dan 3 orang sarjana hukum

2.2. Untuk dpt diangkat sbg anggota Majelis Kehormatan Disiplin Untuk dpt diangkat sbg anggota Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia harus dipenuhi syarat Sbb :Kedokteran Indonesia harus dipenuhi syarat Sbb :

a.a. Warga negara RIWarga negara RIb.b. Sehat jasmani & rohaniSehat jasmani & rohanic.c. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa & berakhlak muliaBertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa & berakhlak muliad.d. Berkelakuan baikBerkelakuan baike.e. Berusia paling rendah 40 th & paling tinggi 65 th pd saat diangkatBerusia paling rendah 40 th & paling tinggi 65 th pd saat diangkatf.f. Bagi dokter/dokter gigi pernah melakukan praktik kedokteran paling Bagi dokter/dokter gigi pernah melakukan praktik kedokteran paling

sedikit 10 th dan memiliki surat tanda registrasi dokter/dokter gigisedikit 10 th dan memiliki surat tanda registrasi dokter/dokter gigig.g. Bagi sarjana hukum, pernah melakukan praktik di bid hukum paling Bagi sarjana hukum, pernah melakukan praktik di bid hukum paling

sedikit 10 th dan memiliki pengetahuan di bidang hukum kesehatansedikit 10 th dan memiliki pengetahuan di bidang hukum kesehatanh.h. Cakap, jujur, memiliki moral, etika, dan integritas yang tinggi serta Cakap, jujur, memiliki moral, etika, dan integritas yang tinggi serta

memiliki reputasi yg baikmemiliki reputasi yg baik

Page 43: UU Praktek Kedokteran

Pasal 60Pasal 60

Anggota Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Anggota Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia ditetapkan oleh Menteri atas usul organisasi Indonesia ditetapkan oleh Menteri atas usul organisasi profesiprofesi

Pasal 61Pasal 61

Masa bakti keanggotaan Majelis Kehormatan Disiplin Masa bakti keanggotaan Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia adalah 5 th dan dapat diangkat Kedokteran Indonesia adalah 5 th dan dapat diangkat kembali untuk 1 kali masa jabatankembali untuk 1 kali masa jabatan

Pasal 62Pasal 62

1.1. Anggota Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Anggota Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia sebelum memangku jabatan wajib mengucapkan Indonesia sebelum memangku jabatan wajib mengucapkan sumpah/janji sesuai dgn agama masing-masingdihadapan sumpah/janji sesuai dgn agama masing-masingdihadapan Ketua KKIKetua KKI

2.2. Sumpah/Janji (berbunyi spt dlm UU)Sumpah/Janji (berbunyi spt dlm UU)

Page 44: UU Praktek Kedokteran

Pasal 63Pasal 63

1.1. Pimp Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia Pimp Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia dipilih dan ditetapkan oleh rapat pleno anggotadipilih dan ditetapkan oleh rapat pleno anggota

2.2. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemilihan pimpinan Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemilihan pimpinan Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia diatur Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia diatur dengan peraturan KKIdengan peraturan KKI

Pasal 64Pasal 64

Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia bertugas :Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia bertugas :

a.a. Menerima pengaduan, memeriksa dan memutuskan kasus Menerima pengaduan, memeriksa dan memutuskan kasus pelanggaran disiplin dokter&dokter gigi yg diajukanpelanggaran disiplin dokter&dokter gigi yg diajukan

b.b. Menyusun pedoman dan tatacara penanganan kasus Menyusun pedoman dan tatacara penanganan kasus pelanggaran disiplin dokter/dokter gigipelanggaran disiplin dokter/dokter gigi

Pasal 65Pasal 65

Segala pembiayaan kegiatan Majelis Kehormatan Disiplin Segala pembiayaan kegiatan Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia dibebankan pd anggaran KKIKedokteran Indonesia dibebankan pd anggaran KKI

Page 45: UU Praktek Kedokteran

Bagian KeduaBagian Kedua

PengaduanPengaduan

Pasal 66Pasal 66

1.1. Setiap org yg mengetahui/kepentingannya dirugikan atas Setiap org yg mengetahui/kepentingannya dirugikan atas tindakan dokter/dokter gigi dlm menjalankan praktik tindakan dokter/dokter gigi dlm menjalankan praktik kedokteran gigi dpt mengajukan secara tertulis kepada Ketua kedokteran gigi dpt mengajukan secara tertulis kepada Ketua Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia

2.2. Pengaduan sekurang-kurangnya hrs memuat :Pengaduan sekurang-kurangnya hrs memuat :a.a. Identitas pelakuIdentitas pelaku

b.b. Nama dan alamat tempat praktik dokter/dokter gigi dan waktu Nama dan alamat tempat praktik dokter/dokter gigi dan waktu tindakan dilakukantindakan dilakukan

c.c. Alasan pengaduanAlasan pengaduan

3.3. Pengaduan tsb diatas tdk menghilangkan hak setiap org unt Pengaduan tsb diatas tdk menghilangkan hak setiap org unt melaporkan adanya dugaan tindak pidana kepada pihak yang melaporkan adanya dugaan tindak pidana kepada pihak yang berwenang & atau menggugat kerugian perdata ke pengadilanberwenang & atau menggugat kerugian perdata ke pengadilan

Page 46: UU Praktek Kedokteran

Bagian Ketiga Bagian Ketiga

PemeriksaanPemeriksaan

Pasal 67Pasal 67

Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia memeriksa Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia memeriksa & memberikan keputusan thd pengaduan yg berkaitan dgn & memberikan keputusan thd pengaduan yg berkaitan dgn disiplin dokter & dokter gigidisiplin dokter & dokter gigi

Pasal 68Pasal 68

Apabila dlm pemeriksaan ditemukan pelanggaran etika Majelis Apabila dlm pemeriksaan ditemukan pelanggaran etika Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia meneruskan Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia meneruskan pengaduan pd organisasi profesipengaduan pd organisasi profesi

Page 47: UU Praktek Kedokteran

Bagian KeempatBagian Keempat

KeputusanKeputusan

Pasal 59Pasal 59

1.1. Keputusan Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Keputusan Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia mengikat dokter,dokter gigi dan KKIIndonesia mengikat dokter,dokter gigi dan KKI

2.2. Keputusan tsb dapat berupa dinyatakan tidak bersalah / Keputusan tsb dapat berupa dinyatakan tidak bersalah / pemberian sanksi disiplinpemberian sanksi disiplin

3.3. Sanksi disiplin dpt berupa:Sanksi disiplin dpt berupa:a.a. Pemberian peringatan tertulisPemberian peringatan tertulis

b.b. Rekomendasi pencabutan surat tanda registrasi/surat izin praktik dan Rekomendasi pencabutan surat tanda registrasi/surat izin praktik dan atauatau

c.c. Kewajiban mengikuti pendidikan / pelatihan di institusi pendidikan Kewajiban mengikuti pendidikan / pelatihan di institusi pendidikan kedok/kedok gigikedok/kedok gigi

Page 48: UU Praktek Kedokteran

Bagian KelimaBagian Kelima

Pengaturan Lebih LanjutPengaturan Lebih Lanjut

Pasal 70Pasal 70

Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaks fungsi & tugas Majelis Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaks fungsi & tugas Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia, tatacara Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia, tatacara penanganan kasus, tata cara pengaduan dan tatacara penanganan kasus, tata cara pengaduan dan tatacara pemeriksaan serta pemberian keputusan diatur dengan pemeriksaan serta pemberian keputusan diatur dengan Peraturan KKIPeraturan KKI

Page 49: UU Praktek Kedokteran

BAB IXBAB IXPEMBINAAN DAN PENGAWASANPEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 71Pasal 71

Pemerintah Pusat, KKI, Pemerintah daerah, organisasi Pemerintah Pusat, KKI, Pemerintah daerah, organisasi profesi membina serta mengawasi praktik kedokteran sesuai profesi membina serta mengawasi praktik kedokteran sesuai dengan fungsi & tugas masing-masingdengan fungsi & tugas masing-masing

Pasal 72Pasal 72

Pembinaan dan Pengawasan sebagaimana dimaksud dlm Pembinaan dan Pengawasan sebagaimana dimaksud dlm pasal 71 diarahkan untuk :pasal 71 diarahkan untuk :

a.a. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yg diberikan Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yg diberikan dokter & dokter gigidokter & dokter gigi

b.b. Melindungi masyarakat atas tindakan yg dilakukan dokter Melindungi masyarakat atas tindakan yg dilakukan dokter dan dokter gigidan dokter gigi

c.c. Memberikan kepastian hukum bagi masyarakat , dokter dan Memberikan kepastian hukum bagi masyarakat , dokter dan dokter gigidokter gigi

Page 50: UU Praktek Kedokteran

Pasal 73Pasal 73

1.1. Setiap org dilarang menggunakan identitas berupa gelar atau Setiap org dilarang menggunakan identitas berupa gelar atau bentuk lain yg menimbulkan kesan bagi masy seolah-olah bentuk lain yg menimbulkan kesan bagi masy seolah-olah yg bersangkutan adalah dokter/dokter gigi yg telah memiliki yg bersangkutan adalah dokter/dokter gigi yg telah memiliki surat tanda registrasi dan atau surat izin praktiksurat tanda registrasi dan atau surat izin praktik

2.2. Setiap org dilarang menggunakan alat, metode/ cara lain Setiap org dilarang menggunakan alat, metode/ cara lain dalam memberikan pelayanan kpd masyarakat yg dalam memberikan pelayanan kpd masyarakat yg menimbulkan kesan seolah-olah yg bersangkutan adalah menimbulkan kesan seolah-olah yg bersangkutan adalah dokter/dokter gigi yg telah memiliki surat tanda registrasi dokter/dokter gigi yg telah memiliki surat tanda registrasi dan atau surat izin praktikdan atau surat izin praktik

3.3. Ketentuan sebagaimana diatas tidak berlaku bagi tenaga Ketentuan sebagaimana diatas tidak berlaku bagi tenaga kesehatan yg diberi kewenangan oleh peraturan perUUkesehatan yg diberi kewenangan oleh peraturan perUU

Pasal 74Pasal 74

Dlm rangka pembinaan & pengawasan dokter & dokter gigi Dlm rangka pembinaan & pengawasan dokter & dokter gigi yg menyelenggarakan praktik kedokt dpt dilakukan audit yg menyelenggarakan praktik kedokt dpt dilakukan audit medismedis

Page 51: UU Praktek Kedokteran

BAB XBAB XKETENTUAN PIDANAKETENTUAN PIDANA

Pasal 75Pasal 75

1.1. Setiap dokter/dokter gigi yg dgn sengaja melakukan praktik Setiap dokter/dokter gigi yg dgn sengaja melakukan praktik kedok tanpa memiliki surat tanda registrasi dipidana penjara kedok tanpa memiliki surat tanda registrasi dipidana penjara paling lama 3 tahun/denda paling banyak 100 jutapaling lama 3 tahun/denda paling banyak 100 juta

2.2. Setiap dokter/dokter gigi WNA yg dgn sengaja melakukan Setiap dokter/dokter gigi WNA yg dgn sengaja melakukan praktik kedok tanpa memiliki surat tanda registrasi sementara praktik kedok tanpa memiliki surat tanda registrasi sementara dipidana penjara paling lama 3 tahun/denda paling banyak dipidana penjara paling lama 3 tahun/denda paling banyak 100 juta100 juta

3.3. Setiap dokter/dokter gigi WNA yg dgn sengaja melakukan Setiap dokter/dokter gigi WNA yg dgn sengaja melakukan praktik kedok tanpa memiliki surat tanda registrasi bersyarat praktik kedok tanpa memiliki surat tanda registrasi bersyarat dipidana penjara paling lama 3 tahun/denda paling banyak dipidana penjara paling lama 3 tahun/denda paling banyak 100 juta100 juta

Page 52: UU Praktek Kedokteran

Pasal 76Pasal 76Setiap dokter/dokter gigi yg dgn sengaja melakukan praktik kedok Setiap dokter/dokter gigi yg dgn sengaja melakukan praktik kedok tanpa memiliki surat izin praktik dipidana penjara paling lama 3 tanpa memiliki surat izin praktik dipidana penjara paling lama 3 tahun/denda paling banyak 100 jutatahun/denda paling banyak 100 juta

Pasal 77Pasal 77Setiap orang yg dgn sengaja menggunakan identitas berupa Setiap orang yg dgn sengaja menggunakan identitas berupa gelar/bentuk lain yg menimbulkan kesan bagi masyarakat seolah-gelar/bentuk lain yg menimbulkan kesan bagi masyarakat seolah-olah yg bersangkutan adalh dokter/dokter gigiyg telah memiliki olah yg bersangkutan adalh dokter/dokter gigiyg telah memiliki surat tanda registrasi dokter/dokter gigi dan atau surat izin praktik surat tanda registrasi dokter/dokter gigi dan atau surat izin praktik dipidana penjara paling lama 5 tahun/denda paling banyak 150 jutadipidana penjara paling lama 5 tahun/denda paling banyak 150 juta

Pasal 78Pasal 78Setiap orang yg dgn sengaja menggunakan alat,metode/cara laindalam Setiap orang yg dgn sengaja menggunakan alat,metode/cara laindalam

memberikan pelayanan kpd masyarakat yg menimbulkan kesan memberikan pelayanan kpd masyarakat yg menimbulkan kesan seolah-olah yg bersangkutan adalh dokter/dokter gigiyg telah seolah-olah yg bersangkutan adalh dokter/dokter gigiyg telah memiliki surat tanda registrasi dokter/dokter gigi dan atau surat izin memiliki surat tanda registrasi dokter/dokter gigi dan atau surat izin praktik dipidana penjara paling lama 5 tahun/denda paling banyak praktik dipidana penjara paling lama 5 tahun/denda paling banyak 150 juta150 juta

Page 53: UU Praktek Kedokteran

Pasal 79Pasal 79

Dipidana kurungan paling lama 1 tahun/denda paling Dipidana kurungan paling lama 1 tahun/denda paling banyak 50 juta setiap dokter/dokter gigi yg :banyak 50 juta setiap dokter/dokter gigi yg :

a.a. Dgn sengaja tdk memasang papan namaDgn sengaja tdk memasang papan nama

b.b. Dgn sengaja tdk membuat rekam medisDgn sengaja tdk membuat rekam medis

c.c. Dgn sengaja tdk memenuhi kewajiban Dgn sengaja tdk memenuhi kewajiban

Pasal 80Pasal 80

1.1. Setiap orang yg dgn sengaja memperkerjakan dokter/dokter Setiap orang yg dgn sengaja memperkerjakan dokter/dokter gigi dipidana penjara paling lama 10 tahun/denda paling gigi dipidana penjara paling lama 10 tahun/denda paling banyak 300 jutabanyak 300 juta

2.2. Tindak pidana diatas dilakukan oleh korporasi , maka pidana Tindak pidana diatas dilakukan oleh korporasi , maka pidana yg dijatuhkan adalah pidana denda ditambah sepertiga atau yg dijatuhkan adalah pidana denda ditambah sepertiga atau dijatuhi hukuman tambahan berupa pencabutan izindijatuhi hukuman tambahan berupa pencabutan izin

Page 54: UU Praktek Kedokteran

BAB XIBAB XIKETENTUAN PERALIHANKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 81Pasal 81Pada saat diundangkannya UU ini semua peraturan perUU Pada saat diundangkannya UU ini semua peraturan perUU yg merupkan pelaksanaan UU No.23 th 1992 ttg Kesehatan yg merupkan pelaksanaan UU No.23 th 1992 ttg Kesehatan yg berkaitan dgn pelaksanaan praktik kedokteran masih yg berkaitan dgn pelaksanaan praktik kedokteran masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dan/atau belum tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dan/atau belum diganti berdasarkan UU inidiganti berdasarkan UU ini

Pasal 82Pasal 821.1. Dokter & dokter gigi yg telah memiliki surat penugasan Dokter & dokter gigi yg telah memiliki surat penugasan

dan/atau surat izin praktik, dinyatakan telah memiliki surat dan/atau surat izin praktik, dinyatakan telah memiliki surat tanda registrasi & surat izin praktik berdasarkan UU initanda registrasi & surat izin praktik berdasarkan UU ini

2.2. Surat penugasan dan surat izin tsb harus disesuaikan dgn Surat penugasan dan surat izin tsb harus disesuaikan dgn surat tanda registrasi dokter/dokter gigi dan surat izin surat tanda registrasi dokter/dokter gigi dan surat izin praktik berdasarkan UU ini paling lama 2 tahun setelah KKI praktik berdasarkan UU ini paling lama 2 tahun setelah KKI terbentukterbentuk

Page 55: UU Praktek Kedokteran

Pasal 83Pasal 83

1.1. Pengaduan atas adanya dugaan pelanggaran disiplin pd saat Pengaduan atas adanya dugaan pelanggaran disiplin pd saat belum terbentuknya Majelis Kehormatan Disiplin belum terbentuknya Majelis Kehormatan Disiplin

Kedokteran IndonesiaKedokteran Indonesia ditangani oleh Kepala Dinas ditangani oleh Kepala Dinas kesehatan Provinsi di tingkat pertama dan menteri pada kesehatan Provinsi di tingkat pertama dan menteri pada tingkat bandingtingkat banding

2.2. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Menteri dlm Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Menteri dlm menangani pengaduan tsb membentuk Tim yg terdiri dari menangani pengaduan tsb membentuk Tim yg terdiri dari unsur-unsur profesi untuk memberikan pertimbanganunsur-unsur profesi untuk memberikan pertimbangan

3.3. Putusan berdasarkan pertimbangan Tim dilakukan oleh Putusan berdasarkan pertimbangan Tim dilakukan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi /Menteri sesuai dengan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi /Menteri sesuai dengan fungsi dan tugasnyafungsi dan tugasnya

Page 56: UU Praktek Kedokteran

Pasal 84Pasal 84

1.1. Untuk pertama kali anggota KKI diusulkan oleh Menteri Untuk pertama kali anggota KKI diusulkan oleh Menteri dan diangkat oleh Presidendan diangkat oleh Presiden

2.2. Keanggotaan KKI tsb berlaku untuk masa jabatan 3 tahun Keanggotaan KKI tsb berlaku untuk masa jabatan 3 tahun sejak diangkatsejak diangkat

BAB XIIBAB XII

KETENTUAN PENUTUPKETENTUAN PENUTUP

Pasal 85Pasal 85

Dengan disahkannya UU ini maka pasal 54 UU no.23 Dengan disahkannya UU ini maka pasal 54 UU no.23 th1992 ttg Kesehatan yg berkaitan dgn dokter & dokter gigi th1992 ttg Kesehatan yg berkaitan dgn dokter & dokter gigi dinyatakan tidak berlaku lagidinyatakan tidak berlaku lagi

Pasal 86Pasal 86

KKI harus dibentuk paling lama 6 bulan sejak UU ini KKI harus dibentuk paling lama 6 bulan sejak UU ini diundangkandiundangkan

Page 57: UU Praktek Kedokteran

Pasal 87Pasal 87

KKI sebagaimana dlm psl 4 harus dibentuk paling lambat 1 KKI sebagaimana dlm psl 4 harus dibentuk paling lambat 1 bulan sebelum masa jabatan keanggotaan KKI sebagaimana bulan sebelum masa jabatan keanggotaan KKI sebagaimana dimaksud dl psl 84 berakhir.dimaksud dl psl 84 berakhir.

Pasal 88Pasal 88

UU ini mulai berlaku 1 tahun sejak tanggal diundangkanUU ini mulai berlaku 1 tahun sejak tanggal diundangkan

DISAHKAN DI JAKARTA DISAHKAN DI JAKARTA

PADA TGL 6 OKTOBER 2004PADA TGL 6 OKTOBER 2004

PRESIDEN RIPRESIDEN RI