uu no. 1 tahun 2015 tentang pemira
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 UU No. 1 Tahun 2015 tentang Pemira
1/26
UNDANG-UNDANG KELUARGA MAHASISWA
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS ANDALAS
NOMOR 1 TAHUN 2015
TENTANG
PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2013
TENTANG PEMILIHAN UMUM RAYA
KELUARGA MAHASISWAFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS ANDALAS
-
7/25/2019 UU No. 1 Tahun 2015 tentang Pemira
2/26
UNDANG-UNDANG
KELUARGA MAHASISWAFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS ANDALAS
NOMOR 01 TAHUN 2015
TENTANG
PEMILIHAN UMUM RAYA
KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS ANDALAS
DENGAN RAHMAT ALLAH SUBHANAHU WA TAALA
GUBERNUR KELUARGA MAHASISWAFAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS
Menimbang :a. bahwa dalam rangka mewujudkan kedaulatan mahasiswa sesuai dengan
amanat Undang- Undang Dasar 2008 Negara Bagian Keluarga Mahasiswa
Fakultas Farmasi pemilihan Gubernur Mahasiswa dan anggota Dewan
Perwakilan Mahasiswa dilaksanakan secara langsung oleh mahasiswa;
b. bahwa pemilihan raya Gubernur Mahasiswa dan anggota Dewan
Perwakilan Mahasiswa diselenggarakan secara demokratis dan beradab
dengan partisipasi mahasiswa seluas-luasnya yang dilaksanakan berdasarkanasas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil dan akuntabilitas;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a dan huruf b di atas perlu
ditetapkan Undang-Undang tentang Pemilihan Umum Raya Gubernur
Mahasiswa dan anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa.
Mengingat : Pasal 18 Undang- Undang Dasar 2008 Negara Bagian Keluarga Mahasiswa
Fakultas Farmasi Universitas Andalas.
Dengan Persetujuan BersamaDEWAN PERWAKILAN MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS ANDALAS
dan
GUBERNUR KELUARGA MAHASISWA
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS ANDALAS
-
7/25/2019 UU No. 1 Tahun 2015 tentang Pemira
3/26
MEMUTUSKAN :
Menetapkan: UNDANG- UNDANG TENTANG PEMILIHAN UMUM RAYA
KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS
ANDALAS
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan :
1. Keluarga Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Andalas selanjutnya disebut KM
FF UNAND.
2.
Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Fakultas Farmasi UniversitasAndalas selanjutnya disebut DPM KM FF UNAND.
3. Gubernur adalah kepala pemerintah Negara Bagian Keluarga Mahasiswa Fakultas
Farmasi Universitas Andalas.
4. Pemilihan Umum Raya Keluarga Mahasiswa Universitas Andalas yang selanjutnya
disebut PEMIRA KM FF UNAND adalah sarana pemberian hak suara warga negara
KM FF UNAND
5. Pemira Fakultas Farmasi adalah sarana pemberian hak suara warga Negara KM FF
Unand untuk memilih anggota DPM KM FF UNAND dan Gubernur
6. Badan Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut BPU adalah badan penyelenggara
PEMIRA KM FF UNAND.
7.
Panitia PEMIRA KM FF UNAND selanjutnya disebut PPU dibentuk oleh BPU.8. Pemilih adalah Warga Negara KM FF UNAND yang mempunyai hak memilih
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar KM FF UNAND.
9. Kampanye adalah kegiatan calon anggota DPM KM FF UNAND dan Gubernur
dalam rangka meyakinkan pemilih dengan menawarkan visi, misi dan program-
programnya.
10.Tempat pemungutan suara yang selanjutnya disebut TPS adalah tempat pemilih
memberikan suara pada hari pemungutan suara.
11.Badan Pengawas PEMIRA KM FF UNAND yang selanjutnya disebut Bawaslu
adalah panitia pengawas pelaksanaan PEMIRA KM FF UNAND.
BAB II
ASAS PELAKSANAAN DAN PENYELENGGARAAN PEMIRA
Pasal 2
Pemilihan umum raya dilaksanakan secara demokratis berdasarkan azas langsung, bebas,
umum, rahasia, jujur, adil dan akuntabilitas.
Pasal 3PEMIRA KM FF UNAND diselenggarakan untuk memilih anggota DPM dan Gubernur.
-
7/25/2019 UU No. 1 Tahun 2015 tentang Pemira
4/26
Pasal 4
PEMIRA KM FF UNAND dilaksanakan sekali dalam 1 (satu) tahun.
Pasal 5PEMIRA KM FF UNAND untuk memilih DPM dan Gubernur dilaksanakan dengan sistem
proporsional dengan daftar calon terbuka.
Pasal 6
(1)
Jadwal pelaksanaan Pemira KM FF UNAND ditetapkan oleh BPU berdasarkan TAP
DPM KM FF UNAND mengenai jadwal Pemira.
(2) BPU melaksanakan Pemira selambat-lambatnya 5 (lima) hari dari jadwal pemira yang
ditetapkan dalam TAP DPM KM FF UNAND.
BAB III
PESERTA PEMIRA
Pasal 7
Peserta PEMIRA KM FF UNAND adalah perorangan.
Pasal 8
Peserta PEMIRA KM FF UNAND ditetapkan oleh BPU melalui verifikasi.
pasal
Pasal 9
Penetapan nomor urut sebagai peserta PEMIRA KM FF UNAND ditetapkan oleh BPU.
BAB IV
HAK MEMILIH
Pasal 10
(1) Pemilihan dilakukan oleh warga negara KM FF UNAND.
(2)
Untuk dapat menggunakan hak memilih warga Negara KM FF UNAND harus terdaftarsecara akademik yang selanjutnya disahkan oleh BPU sebagai daftar pemilih.
(3)
Setiap warga negara KM FF UNAND yang akan memilih, wajib menunjukkan kartu
warga negara KM FF UNAND yang masih berlaku atau surat keterangan warga negara
KM FF UNAND pada saat pemungutan suara.
-
7/25/2019 UU No. 1 Tahun 2015 tentang Pemira
5/26
BAB V
PENYELENGGARAAN PEMIRA
PARAGRAF 1
BADAN PEMILIHAN UMUM RAYA
Bagian Pertama
Umum
Pasal 11
(1)
PEMIRA KM FF UNAND diselenggarakan oleh BPU yang bersifat independen.
(2) BPU bertanggungjawab atas penyelenggaraan PEMIRA KM FF UNAND.
(3) Dalam melaksanakan tugasnya, BPU menyampaikan laporan dalam tahap
penyelenggaraan PEMIRA KM FF UNAND kepada DPM KM FF UNAND.
Bagian Kedua
Pembentukan dan Keanggotaan
Pasal 12
(1) BPU dibentuk 3 bulan sebelum tanggal pemira yang telah ditetapkan TAP DPM KM
FF UNAND mengenai jadwal Pemira.
(2) Anggota BPU beranggotakan maksimal 9 (sembilan) orang minimal 5 (lima) orang.
(3) Keanggotaan BPU terdiri atas seorang ketua merangkap anggota, dibantu wakil ketua
merangkap anggota, dan para anggotanya.
(4)
Ketua dan wakil ketua BPU dipilih dari dan oleh anggota BPU melalui musyawarahdan mufakat.
(5) Setiap anggota BPU mempunyai hak suara yang sama.
Pasal 13
(1)
Anggota BPU berhenti antar waktu karena:
a. Meninggal dunia;
b. Melanggar sumpah atau janji;
c. Mengundurkan diri; dan
d. Tidak lagi memenuhi syarat sebagai anggota BPU.
(2)
Pemberhentian sebagai mana dimaksud pada ayat 1 dilakukan oleh Gubernur.
Pasal 14
Masa tugas BPU dinyatakan berakhir setelah gubernur terpilih dilantik.
-
7/25/2019 UU No. 1 Tahun 2015 tentang Pemira
6/26
Bagian Ketiga
Persyaratan
Pasal 15Syarat untuk dapat menjadi anggota BPU :
a. Warga negara KM FF UNAND sebagaimana yang diatur dalam UndangUndang.
b. Mempunyai kemampuan untuk menjalankan tugasnya dan berwatak serta bermoral
baik;
c. Mempunyai komitmen dan dedikasi yang tinggi terhadap suksesnya PEMIRA KM FF
UNAND, demi tegaknya demokrasi dan keadilan;
d. Tidak terikat sebagai anggota legislatif atau eksekutif di fakultas maupun universitas
yang dibuktikan dengan surat keterangan.
e.
Bagi yang terlibat di kepengurusan lembaga eksekutif atau legislatif di fakultas
maupun universitas harus membuat surat pernyataan tidak menjabat secara strukturalatau non struktural dengan persetujuan ketua DPM KM FF UNAND.
f. Tidak menjadi anggota tim kampanye peserta Pemira KM FF UNAND yang
dibuktikan secara tertulis.
g. Mempunyai pengetahuan yang memadai mengenai tentang sistem pelaksanaan
PEMIRA KM FF UNAND, sistem perwakilan warga negara KM FF UNAND dan
memiliki kemampuan kepemimpinan; dan
h. Bersedia bekerja sepenuh waktu.
Bagian Keempat
Panitia Ad Hoc
Pasal 16
(1) Untuk pendaftaran calon anggota BPU, Gubernur membentuk Panitia Ad Hoc untuk
melakukan pendaftaran dan penyaringan calon anggota BPU dari warga Negara KM FF
UNAND.
(2) Panitia Ad Hoc dibentuk oleh Gubernur KM FF UNAND selambat-lambatnya 2 (dua)
hari kerja setelah DPM KM FF UNAND meminta Gubernur KM FF UNAND untuk
membentuk Panitia Ad hoc Pemira.
(3)
Panitia Ad Hoc berjumlah 3 (tiga) orang.
(4) Proses pendaftaran dan penyaringan calon anggota BPU oleh Panitia Ad Hoc
dilaksanakan selambat-lambatnya 5 (lima) hari setelah Panitia Ad Hoc terbentuk.
(5) Calon anggota BPU yang lulus verifikasi dari Panitia Ad Hoc sebagaimana dimaksud
pada ayat 1 (satu) disampaikan kepada Gubernur untuk diajukan kepada DPM.
(6) Calon anggota BPU ditetapkan sebagai anggota BPU setelah dilakukan uji kelayakan
dan kepatutan oleh DPM KM FF UNAND.
(7) Calon anggota BPU yang telah ditetapkan sebagai anggota BPU, dilantik oleh
Gubernur selaku kepalaNegara Bagian KM FF Unand.
-
7/25/2019 UU No. 1 Tahun 2015 tentang Pemira
7/26
Pasal 17
Sebelum menjalankan tugasnya, anggota BPU mengucapkan sumpah dan janji.
Sumpah dan janji anggota BPU adalah sebagai berikut:
Demi Allah (Tuhan) saya bersumpah dan berjanji:Bahwa saya akan memenuhi tugas dan kewajiban saya sebagai anggota BPU dengan sebaik-
baiknya dan seadil-adilnya;
Bahwa saya akan menyelenggarakan Pemira sesuai dengan peraturan perundang-undangan
dengan berpedoman pada Undang-Undang Dasar Negara Keluarga Mahasiswa Fakultas
Farmasi Universitas Andalas;
Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan kewajiban tidak akan tunduk pada tekanan dan
pengaruh apa pun dari pihak mana pun yang bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan;
Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan kewenangan, akan bekerja dengan sungguh-sungguh, jujur, adil, dan cermat demi suksesnya Pemira, serta mengutamakan kepentingan
Negara Keluarga Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Andalas daripada kepentingan
pribadi atau golongan.
Bagian Kelima
Tugas, Wewenang, dan Kewajiban
Pasal 18
Tugas dan wewenang BPU adalah :
a.
Merencanakan pelaksanaan PEMIRA KM FF UNAND di Negara KM FF UNAND;
b. Melakukan verifikasi terhadap calon anggota DPM KM FF UNAND dan Gubernur;
c.
Menetapkan peserta PEMIRA KM FF UNAND;
d. Menentukan prosedur PEMIRA KM FF UNAND;
e. Menetapkan daerah pemilihan;
f.
Menetapkan waktu, tanggal, tata cara pelaksanaan kampanye dan pemungutan suara;
g. Menetapkan hasil PEMIRA KM FF UNAND dan mengumumkan calon terpilih;
h.
Melakukan pelaporan pelaksanaan PEMIRA KM FF UNAND dalam Sidang UmumDPM KM FF UNAND; dan
i.
Membentuk dan menetapkan tata kerja panitia PEMIRA KM FF UNAND.
Pasal 19
BPU berkewajiban :
a.
Malaksanakan segala bentuk penyelenggaraan Pemira secara professional dan
proporsional;
b. Memperlakukan calon anggota DPM KM FF UNAND dan calon Gubernur secara adil
dan setara;c. Menyampaikan informasi kegiatan kepada warga negara KM FF UNAND;
-
7/25/2019 UU No. 1 Tahun 2015 tentang Pemira
8/26
d. Melaporkan penyelenggaraan PEMIRA KM FF UNAND dalam Sidang Umum DPM
KM FF UNAND; dan
e. Melaksanakan seluruh kewajiban yang diatur dalam undang-undang ini.
Pasal 20
BPU membentuk PPU (Panitia Pemilihan Umum) tujuh (7) hari setelah BPU ditetapkan.
PARAGRAF 2
PANITIA PEMILIHAN UMUM
Bagian Pertama
Umum
Pasal 21
PPU merupakan panitia kerja yang dibentuk oleh BPU untuk membantu pelaksanaan Pemira.
Bagian Kedua
Keanggotaan
Pasal 22
(1) Jumlah anggota PPU ditentukan oleh BPU.
(2) Keanggotaan PPU terdiri atas seorang ketua merangkap anggota, dibantu seorang wakil
ketua merangkap anggota, dan para anggota.
(3) Pimpinan PPU dipilih dari BPU melalui musyawarah mufakat anggota BPU.
(4) Setiap anggota PPU mempunyai hak suara yang sama.
Pasal 23
Dalam melaksanakan tugasnya PPU menyampaikan laporan pelaksanaan penyelenggaraan
Pemira kepada BPU.
Pasal 24
Sebelum menjalankan tugasnya, anggota PPU mengucapkan sumpah dan janji.
Sumpah dan janji anggota PPU adalah sebagai berikut:
Demi Allah (Tuhan) saya bersumpah dan berjanji:
Bahwa saya akan memenuhi tugas dan kewajiban saya sebagai anggota PPU dengan sebaik-
baiknya dan seadil-adilnya;
Bahwa saya akan menyelenggarakan Pemira sesuai dengan peraturan perundang-undangan
dengan berpedoman pada Undang-Undang Dasar Negara Keluarga Mahasiswa Fakultas
Farmasi Universitas Andalas;
-
7/25/2019 UU No. 1 Tahun 2015 tentang Pemira
9/26
Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan kewajiban tidak akan tunduk pada tekanan dan
pengaruh apa pun dari pihak mana pun yang bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan;
Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan kewenangan, akan bekerja dengan sungguh-
sungguh, jujur, adil, dan cermat demi suksesnya Pemira, serta mengutamakan kepentingan
Negara Keluarga Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Andalas daripada kepentingan
pribadi atau golongan.
Bagian Ketiga
Tugas, Wewenang, dan Kewajiban
Pasal 25
Tugas, wewenang dan kewajiban PPU adalah:
a.
Melakukan penerimaan pendaftaran peserta Pemira;b. Meneliti persyaratan administrasi calon peserta Pemira;
c. Melaksanakan penghitungan suara;
d. Melaksanakan pencatatan hasil penghitungan suara;
e.
Melaksanakan segala bentuk peraturan yang ditetapkan oleh BPU;
f. Menindaklanjuti segala bentuk laporan dari Bawaslu mengenai dugaan pelanggaranyang berkaitan dengan penyelenggaraan Pemira; dan
g. Hal-hal lain yang berkaitan dengan persyaratan, tugas, wewnang dan kewajiban
anggota PPU ditentukan lebih lanjut berdasarkan peraturan BPU.
PARAGRAF 3
BAWASLU
Bagian Pertama
Umum
Pasal 26
(1) Bawaslu merupakan badan yang dibentuk oleh DPM untuk mengawasi pelaksanaan
Pemira.(2) Pembentukan BAWASLU paling lama 3 hari setelah penetapan BPU.
(3)
Bawaslu bertanggungjawab kepada DPM.
Bagian Kedua
Persyaratan
Pasal 27
(1) Warga negara KM Fakultas Farmasi UNAND yang dibuktikan dengan identitas warga
Negara KM FF UNAND.
(2)
Mempunyai komitmen dan dedikasi yang tinggi terhadap suksesnya Pemira.
-
7/25/2019 UU No. 1 Tahun 2015 tentang Pemira
10/26
(3) Bagi yang terlibat di kepengurusan eksekutif di fakultas maupun universitas harus
mendapatkan izin dari pimpinan lembaga tersebut dan selama menjalankan tugas
Bawaslu yang bersangkutan dibebas tugaskan dari lembaganya.
(4)
Tidak menjadi anggota tim kampanye peserta Pemira pada tingkat universitas atau
fakultas yang dibuktikan secara tertulis.
(5)
Membuat surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4).(6) Bersedia bekerja sepenuh waktu.
Bagian Ketiga
Keanggotaan
Pasal 28
(1) Anggota Bawaslu yang dipilih dan ditetapkan oleh DPM berjumlah paling sedikit 3
(tiga) orang dan paling banyak 5 (lima) orang.
(2) Keanggotaan Bawaslu terdiri atas seorang ketua merangkap anggota, dibantu seorang
wakil ketua merangkap anggota, dan para anggota.
(3) Ketua dan wakil ketua Bawaslu dipilih dari dan oleh anggota dengan musyawarah dan
mufakat.
(4) Setiap anggota Bawaslu mempunyai hak suara yang sama.
Pasal 29
Dalam melaksanakan tugas, wewenang dan kewajibannya, Bawaslu menyampaikan laporan
pelaksanaan penyelenggaraan Pemira kepada DPM.
Pasal 30
Sebelum menjalankan tugasnya, anggota Bawaslu mengucapkan sumpah dan janji.
Sumpah dan janji anggota Bawaslu adalah sebagai berikut:
Demi Allah (Tuhan) sayabersumpah dan berjanji:
Bahwa saya akan memenuhi tugas dan kewajiban saya sebagai anggota Bawaslu dengan
sebaik-baiknya dan seadil-adilnya;
Bahwa saya akan menyelenggarakan Pemira sesuai dengan peraturan perundang-undangan
dengan berpedoman pada Undang-Undang Dasar Negara Keluarga Mahasiswa Fakultas
Farmasi Universitas Andalas;
Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan kewajiban tidak akan tunduk pada tekanan dan
pengaruh apa pun dari pihak mana pun yang bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan;
Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan kewenangan, akan bekerja dengan sungguh-
sungguh, jujur, adil, dan cermat demi suksesnya Pemira, serta mengutamakan kepentingan
Negara Keluarga Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Andalas daripada kepentingan
pribadi atau golongan.
-
7/25/2019 UU No. 1 Tahun 2015 tentang Pemira
11/26
Pasal 31
(1)
Tugas, wewenang dan kewajiban Bawaslu adalah:a.
Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Pemira;
b. Melakukan pengawasan terhadap kinerja BPU dan PPU;
c. Menindaklanjuti segala bentuk dugaan pelanggaran yang terjadi pada setiap proses
penyelenggaraan Pemira KM FF UNAND; dan
d. Menyelesaikan segala bentuk sengketa Pemira.
(2) Tugas, wewenang dan kewajiban Bawaslu dinyatakan berakhir ketika gubernur terpilih
telah dilantik.
BAB VI
DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI
Bagian Pertama
Daerah Pemilihan
Pasal 32
(1)
Pelaksanaan pemungutan suara dilakukan didaerah pemilihan yang telah ditetapkan
oleh BPU
(2) Pemilih memberikan hak suara pada daerah pemilihan di Negara Bagian KM FF UA
kecuali ditentukan lain dalam petunjuk pelaksana undang-undang ini.
Bagian Kedua
Jumlah Kursi
Pasal 33
Jumlah kursi anggota DPM yang dipilih ditetapkan sebanyak-banyaknya 27 kursi
sebagaimana yang diatur dalam UndangUndang.
BAB VII
TEKNIS PENYELENGGARAAN PEMIRA
Bagian Pertama
Tahapan Pemilihan
Pasal 34
Tahapan Pelaksanaan Pemilihan adalah:
a. Pendaftaran calon;
b.
Verifikasi;
c.
Uji kelayakan dan kepatutand. Penetapan calon;
-
7/25/2019 UU No. 1 Tahun 2015 tentang Pemira
12/26
e. Kampanye;
f.
Pemungutan suara;
g. Perhitungan suara; dan
h.
Penetapan hasil PEMIRA KM FF UNAND.
Bagian Kedua
Pendaftaran Calon
Paragraf 1
Persyaratan Calon Anggota DPM
Pasal 35
Syarat-syarat calon anggota DPM KM FF UNAND:
(1)
Warga Negara KM FF UNAND sebagaimana yang diatur dalam Undang Undang
yang aktif dari semester 3 sampai semester 8;(2)
Mempunyai kemampuan untuk menjalankan tugasnya dan berwatak serta bermoral baik
dengan melampirkan surat kelakuan baik;
(3)
Tidak merangkap sebagai pengurus eksekutif atau legislatif ditingkat Fakultas atau
Universitas serta pimpinan lembaga eksternal yang dibubuhkan dengan surat
keterangan;
a. Lembaga eksternal adalah lembaga yang berada di luar Negara KM FF UA
b. Pimpinan Lembaga Eksternal diatur sesuai dengan ADART lembaga tersebut.
(4)
Bersedia dicalonkan dan mencalonkan diri yang dinyatakan secara tertulis dan
mendapat dukungan yang dibuktikan dengan minimal 5 (lima) kartu warga negara KM
FF UNAND dari daerah pemilihan masing-masing calon;
(5)
Mempunyai pengalaman organisasi atau kepanitiaan yang dibuktikan dengan sertifikatatau surat keterangan;
(6) Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) disertai dengan bukti tanda tangan.
(7) Dukungan dinyatakan batal apabila terdapat bukti ganda sebagaimana dimaksud pada
ayat (4).
Paragraf 2
Pendaftaran Calon DPM
Pasal 36
(1)
Pendaftaran calon anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Farmasi dilakukan
dengan cara mendaftarkan diri kepada BPU dengan menyerahkan persyaratan
sebagaimana dimaksud pada pasal 35.
(2) Pendaftaran dapat dilakukan oleh:
a. Calon peserta pemilihan Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa sendiri; dan
atau atau
b. Tim kampanye calon peserta pemilihan anggota Dewan Perwakilan
Mahasiswa.
(3)
Pemeriksaan terhadap kelengkapan dan penetapan atas keabsahan data calon anggotaDPM dilakukan oleh BPU.
-
7/25/2019 UU No. 1 Tahun 2015 tentang Pemira
13/26
(4) BPU memberitahukan secara tertulis hasil pemeriksaan persyaratan sebagaimana
dimaksud pada ayat 3 kepada calon peserta Pemira secara tertulis selambat-lambatnya 2
(dua) hari semenjak diterimanya kelengkapan persyaratan kepada calon anggota DPM
atau tim kampanye.
(5) Apabila setelah waktu yang ditentukan oleh BPU kepada calon peserta Pemira tidak
memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada pasal 35 tidak memenuhikelengkapan persyaratan pendaftaran maka calon peserta dinyatakan batal mengikuti
Pemira.
(6) Hal-hal lain yang berkaitan dengan pendaftaran calon peserta Pemira ditetapkan oleh
BPU sepanjang tidak bertentangan dengan Agama, Undang-Undang dan norma-norma
kesusilaan.
Paragraf 3
Persyaratan Calon Gubernur BEM KM FF UNAND
Pasal 37
Syarat-syarat calon Gubernur BEM KM FF UNAND :
(1) Warga negara KM FF UNAND yang mempunyai hak untuk memilih dan dipilih,
sebagaimana yang diatur dalam Undang - Undang;
(2) Mempunyai kemampuan untuk menjalankan tugasnya dan berwatak serta bermoral
baikdengan melampirkan surat kelakuan baik;
(3) Tidak merangkap sebagai anggota legislatif atau eksekutif ditingkat Fakultas atau
Universitas yang dibuktikan dengan surat keterangan.
(4)
Bersedia dicalonkan dan mencalonkan diri yang dinyatakan secara tertulis dandibuktikan dengan dukungan 20 kartu warga negara KM FF UNAND dan tanda tangan
pendukung;
(5) Mempunyai pengalaman organisasi yang dibuktikan dengan lampiran tertulis;
(6) Dukungan dinyatakan batal apabila terdapat bukti ganda sebagaimana dimaksud pada
ayat 5.
(7) Menyatakan kesediaannya secara tertulis untuk tidak tamat selama masa kepengurusan;
dan syarat-syarat lain yang ditentukan oleh BPU.
Paragraf 4
Pendaftaran Calon Gubernur BEM KM FF UNAND
Pasal 38
(1)
Pendaftaran calon Gubernur BEM KM FF UNAND dilakukan dengan cara
mendaftarkan diri kepada BPU dengan menyerahkan persyaratan sebagaimana
dimaksud pada pasal 37
(2) Pendaftaran dapat dilakukan oleh:
a. Calon peserta pemilihan calon Gubernur BEM KM FF UNAND sendiri; dan
atau atau
b.
Tim kampanye calon peserta pemilihan calon Gubernur BEM KM FFUNAND.
-
7/25/2019 UU No. 1 Tahun 2015 tentang Pemira
14/26
(3) Pendaftaran calon Gubernur BEM KM FF UNAND hanya dapat dilakukan jika telah
memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada pasal 37.
(4) Pemeriksaan terhadap kelengkapan dan penetapan atas keabsahan data calon Gubernur
BEM KM FF UNAND dilakukan oleh BPU.
(5) BPU memberitahukan secara tertulis hasil pemeriksaan persyaratan sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) kepada calon Gubernur BEM KM FF UNAND secara tertulisselambat-lambatnya 2 (dua) hari semenjak diterimanya kelengkapan persyaratan
kepada calon Gubernur BEM KM FF UNAND atau tim kampanye.
(6) Apabila setelah waktu yang ditentukan oleh BPU kepada calon Gubernur BEM KM FF
UNAND tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada pasal 37 tidak
memenuhi kelengkapan persyaratan pendaftaran maka calon Gubernur BEM KM FF
UNAND dinyatakan batal mengikuti Pemira.
(7) Hal-hal lain yang berkaitan dengan pendaftaran calon Gubernur BEM KM FF UNAND
ditetapkan oleh BPU sepanjang tidak bertentangan dengan Agama, Undang-Undang
dan norma-norma kesusilaan.
Bagian Ketiga.
Verifikasi, Uji Kelayakan dan Kepatutan, dan Penetapan Calon
Pasal 39
(1)
Verifikasi persyaratan calon peserta Pemira dilakukan oleh BPU, setelah semua
persyaratan calon peserta Pemira diberikan kepada PPU.
(2)
PPU melaksanakan verifikasi awal ditempat pendaftaran untuk memastikan
kelengkapan persyaratan calon peserta Pemira.(3) Proses verifikasi selanjutnya dilakukan oleh BPU sebagai pertimbangan awal untuk
menetapkan calon peserta Pemira.
(4) Jika persyaratan calon peserta Pemira sebagaimana dimaksud pada ayat 2, dinyatakan
belum lengkap oleh PPU, maka calon peserta Pemira harus melengkapi persyaratan
yang belum dipenuhi sebagaimana yang dimaksudkan oleh PPU.
(5) Dalam melakukan proses verifikasi, PPU dan BPU harus bersikap secara:
a. Objektifitas;
b. Professional; dan
c. Proporsional
(6)
Apabila semua persyaratan calon peserta Pemira telah dinyatakan lengkap, maka BPUatas pertimbangan dari PPU menetapkan calon peserta Pemira tersebut telah lolos
verifikasi.
(7)
Calon peserta pemira yang telah lolos verifikasi, akan melalui Uji Kelayakan dan
Kepatutan sebagai pertimbangan lanjutan untuk penetapan calon peserta pemira.
(8)
Calon peserta pemira ditetapkan oleh BPU menjadi peserta pemira setelah dinyatakan
lolos Uji Kelayakan dan Kepatutan.
(9)
Hal-hal lain yang berkaitan dengan proses verifikasi calon peserta Pemira dan
mekanisme Uji Kelayakan dan Kepatutan ditentukan lebih lanjut dengan peraturan
BPU.
-
7/25/2019 UU No. 1 Tahun 2015 tentang Pemira
15/26
Bagian Keempat
Kampanye Calon Peserta Pemira
Pasal 40
(1)
Kampanye dilaksanakan sebagai bagian dari penyelenggaraan pemilihan.(2) BPU berkewajiban menyelenggarakan kampanye calon anggota DPM KM FF UNAND
dan calon Gubernur KM FF UNAND.
(3) Kampanye dilakukan oleh calon anggota DPM KM FF UNAND dan calon Gubernur
KM FF UNAND atas ketentuan BPU.
(4) Kampanye dilaksanakan 2 (dua) hari setelah pengumuman calon DPM dan calon
Gubernur diumumkan BPU dan berakhir 2 (dua) hari sebelum pemungutan suara.
(5)
Hal-hal lain yang berkaitan dengan pelaksanaan kampanye peserta Pemira ditetapkan
oleh BPU.
(6)
Pelaksanaan kampanye harus menjaga ketertiban, keamanan dan kesopanan
Pasal 41(1) Kampanye pemilihan calon DPM dilaksanakan melalui kampanye monologis dan
kampanye dialogis oleh setiap calon DPM.
(2) Kampanye pemilihan calon Gubernur dilaksanakan melalui :
a. Debat Calon Gubernur;
b. Kampanye dialogis dan monologis.
Pasal 42
(1) Kampanye peserta Pemira dapat dilaksanakan oleh tim kampanye yang dibentuk oleh
masing-masing peserta Pemira.
(2)
Tim kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat 1 didaftarkan ke BPU bersamaandengan pendaftaran calon peserta Pemira.
(3) Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilaksanakan secara bersama-sama oleh
peserta Pemira dan atau tim kampanye.
(4) Penanggung jawab pelaksanaan kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat 4 adalah
peserta Pemira yang bersangkutan.
Pasal 43
Dalam kampanye dilarang:
a.
Menghina pribadi, agama, suku, ras, golongan atau organisasi calon lain;b. Menghasut atau mengadu domba calon atau perseorangan dan kelompok warga
negara KM FF UNAND secara umum;
c. Menggunakan kekerasan, ancaman atau menganjurkan penggunaan kekerasan kepada
perseorangan, kelompok atau organisasi Warga Negara KM FF UNAND;
d. Mengganggu keamanan, ketentraman dan ketertiban umum;
e.
Mengancam dan mengajukan pengggunaan kekerasan untuk mengambil alih
kekuasaan dan pemerintahan yang sah; dan
f.
Merusak atau menghilangkan atribut atau bahan kampanye calon lain.
-
7/25/2019 UU No. 1 Tahun 2015 tentang Pemira
16/26
Bagian Kelima
Pemungutan Suara
Paragraf 1
UmumPasal 44
(1) Pemungutan suara dilaksanakan serentak dalam satu hari di seluruh daerah pemilihan
kecuali ditentukan lain oleh BPU.
(2)
Hari, tanggal dan waktu pemungutan suara ditetapkan oleh BPU.
Pasal 45
(1) Sebelum melaksanakan pemungutan suara panitia pemilihan melakukan:
a. Pembukaan kotak suara;
b.
Pengeluaran seluruh isi kotak suara; danc. Mengidentifikasi seluruh isi jenis dokumen dan peralatan.
(2)
Kegiatan panitia pemilih dihadiri oleh tim atau saksi yang dibentuk calon, pemilih dan
warga negara KM FF UNAND.
(3)
Kegiatan panitia pemilih dibuatkan berita acara dan ditandatangani oleh pemilih dan
saksi dari calon anggota.
Paragraf 2
Surat SuaraPasal 46
(1) Jumlah surat suara ditentukan oleh BPU.
(2) Format surat suara dibuat berbeda untuk pemilihan calon Gubernur BEM KM FF
UNAND dan calon DPM.
(3) Satu surat suara untuk calon Gubernur BEM KM FF UNAND menampilkan semua foto
calon Gubernur BEM KM FF UNAND dengan mencantumkan nama dan tahun
angkatan masing-masing calon Gubernur.
(4) Satu surat suara untuk calon anggota DPM menampilkan foto calon anggota DPM,
nama,tahun angkatan dan komponen, dengan ketentuan:
a.
Surat suara untuk calon anggota DPM dari masing-masing komponen dipisahsesuai dengan asal daerah pemilihannya.
b. Warga Negara yang akan memilih calon anggota DPM harus memilih calonnya
berdasarkan daerah asal pemilihannya.
Bagian Keenam
Perhitungan Suara
Pasal 47
(1)
Perhitungan suara dilakukan oleh BPU pada satu tempat yang telah ditentukan setelahpemungutan suara berakhir.
-
7/25/2019 UU No. 1 Tahun 2015 tentang Pemira
17/26
(2) Perhitungan suara dapat dihadiri oleh saksi calon DPM, calon Gubernur, dan Warga
Negara KM FF UNAND secara terbuka.
(3) Perhitungan dapat diulang atau ditunda sesuai dengan kebijakan BPU jika terjadi hal-
hal yang dianggap tidak memungkinkan proses penghitungan dilanjutkan.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai perhitungan suara diatur dalam petunjuk pelaksana
undang-undang ini.
Bagian Ketujuh
Penetapan Hasil Pemira
Pasal 48
(1) Penetapan hasil Pemira dilaksanakan setelah semua proses penghitungan surat suara
selesai dilaksanakan.
(2)
Penetapan hasil Pemira berisi:
a. Peserta pemenang Pemira sebagaimana dimaksud ayat1; dan
b.
Jumlah seluruh suara yang sah, tidak sah, dan abstain.
(3) Peserta pemenang Pemira ditetapkan berdasarkan surat keputusan yang dikeluarkan
oleh BPU.
(4) Pengumuman hasil Pemira dilaksanakan selambat-lambatnya 2 (dua) hari setelah surat
keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat 3 dikeluarkan oleh BPU.
Pasal 49
Pemungutan dan penghitungan suara ulang hanya dapat dilakukan apabila terdapat
kecurangan, kejanggalan ataupun permasalahan-permasalahan lain yang menyebabkan
pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara pada TPS yang bermasalah setelahdikeluarkannya TAP DPM KM UNAND atas rekomendasi dari Bawaslu.
BAB VIII
KEUANGAN
Pasal 50
Sumber pendapatan anggaran penyelenggaraan Pemira diperoleh dari anggaran Fakultas
Farmasi Universitas Andalas untuk Kemahasiswaan, usaha- usaha yang legal, dan tidak
bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Keluarga Mahasiswa Fakultas FarmasiUniversitas Andalas dan sumbangan dan tidak mengikat.
BAB IX
PELANGGARAN DAN SENGKETA PEMIRA
Pasal 51
Segala bentuk pelanggaran dan sengketa yang muncul sebagai akibat penyelenggaraan
Pemira diajukan secara tertulis kepada Bawaslu.
-
7/25/2019 UU No. 1 Tahun 2015 tentang Pemira
18/26
Pasal 52
Objek sengketa Pemira adalah sebagai berikut:
a. Keputusan hasil verifikasi peserta pemira;
b.
Keputusan berkaitan daerah pemilihan pemira; danc. Keputusan mengenai pemungutan suara.
Pasal 53
(1) Dalam hal pelanggaran azas pemira dan larangan yang diatur pada pasal 43, pihak-
pihak yang dirugikan dapat membuat laporan tertulis kepada Bawaslu selambat-
lambatnya 1 x 24 jam sejak diketahui terjadinya pelanggaran selama masa Pemira.
(2) Dalam hal penyelesaian sengketa Pemira sebagaimana yang dimaksud pada pasal 52,
pihak-pihak yang dirugikan dapat mengajukan surat keberatan tertulis kepada Bawaslu
selambat-lambatnya 1 x 24 jam semenjak dikeluarkannya keputusan BPU.
(3)
Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan surat keberatan yang dimaksud padaayat (1) dapat disampaikan oleh:
a. Warga Negara KM FF UNAND yang mempunyai hak memilih;
b. Peserta Pemira atau tim Kampanye;
(4) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib disampaikan secara tertulis kepada
Bawaslu dengan paling sedikit memuat:
a.Nama dan alamat pelapor;
b. Pihak terlapor;
c. Waktu dan tempat kejadian perkara; dan
d. Uraian kejadian.
(5)
Surat keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib disampaikan secara tertulis
kepada Bawaslu dengan paling sedikit memuat:
a.
Nama dan alamat pelapor;
b. Objek sengketa Pemira yang dipermasalahkan;
(6) Bawaslu wajib mengkaji setiap laporan pelanggaran dan surat keberatan yang diterima.
(7) Keputusan mengenai penyelesaian pelanggaran dan/atau sengketa pemira sebagaimana
yang dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 dikeluarkan oleh Bawaslu selambat-lambatnya 2
x 24 jam.
(8) Apabila pihak yang dirugikan tidak menerima keputusan penyelesaian pelanggaran
dan/atau sengketa Pemira yang dikeluarkan oleh Bawaslu, maka dapat mengajukan
penyelesaian pelanggaran dan/atau sengketa kepada DPM KM FF UNAND sebagai
bentuk upaya penyelesaian sengketa Pemira tingkat akhir, selambat-lambatnya 1 x 24jam setelah keputusan Bawaslu dikeluarkan.
(9) Penyelesaian sengketa Pemira tingkat akhir sebagaimana dimaksud pada ayat (8)
diputuskan dalam sidang paripurna DPM KM FF UNAND. Hasil putusan sidang
paripurna DPM KM FF UNAND dikeluarkan selambat-lambatnya 2 x 24 jam.
-
7/25/2019 UU No. 1 Tahun 2015 tentang Pemira
19/26
BAB X
KETENTUAN SANKSI
Pasal 54
(1)
Calon yang terbukti melakukan kecurangan dalam proses pemilihan berdasarkanputusan pengawas dan laporan pemantau maka dinyatakan gugur dan tidak berhak
untuk dipilih.
(2) BPU dan PPU yang tidak melaksanakan kewajibannya sebagaimana yang diatur dalam
undang-undang ini maka dilakukan teguran oleh pengawas dan dikenakan sanksi lain
berdasarkan keputusan DPM KM FF UNAND dan Gubernur Warga negara KM FF
UNAND.
BAB XI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 55
Sebelum DPM terbentuk maka posisi,tugas dan wewenangnya akan dilaksanakan oleh
Presidium Sidang umum KM FF UNAND.
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 56
BPU, PPU dan Bawaslu yang sudah ada sebelum Undang Undang ini disahkan tetap berlaku
dan dapat menjalankan fungsi sebagaimana biasa sebelum Undang Undang ini disahkan.
Pasal 57
(1) Segala hal yang belum diatur dalam undang-undang ini akan diatur dalam peraturan
BPU.
(2) Setiap peraturan yang dikeluarkan oleh BPU, tidak boleh bertentangan dengan Undang-
undang ini
Pasal 58
Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang
mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini dengan penempatannya
dalam Lembaran Negara Bagian KM FF Unand.
Pasal 59
Dengan berlakunya Undang-undang ini maka Undang-undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang
Pemilihan Umum Raya Keluarga Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Andalas dicabutdan dinyatakan tidak berlaku.
-
7/25/2019 UU No. 1 Tahun 2015 tentang Pemira
20/26
Disahkan di Padang
pada tanggal 8 Oktober 2015
GUBERNUR MAHASISWA KM F FARMASI
UNIVERSITAS ANDALAS,
Ttd.
VONNY KURNIA UTAMA
Diundangkan di Padang
pada tanggal 8 Oktober 2015
SEKRETARIS NEGARA,
Ttd.
AMRINA RASYADA
LEMBARAN NEGARA BAGIAN
KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS
NOMOR : 01 / LN KM FF UNAND/ 2015
-
7/25/2019 UU No. 1 Tahun 2015 tentang Pemira
21/26
PENJELASAN ATAS
UNDANG-UNDANG
KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS ANDALAS
NOMOR 01 TAHUN 2015
TENTANGPEMILIHAN UMUM RAYA
DENGAN RAHMAT ALLAH SUBHANAHU WA TAALA
GUBERNUR KELUARGA MAHASISWA
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS
I. UMUM
Dalam rangka mewujudkan iklim pemerintahan mahasiswa yang demokratis,
kondusif, dinamis dan mandiri sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar
Keluarga Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Andalas perlu diadakanmekanisme pemilihan Gubernur dan Dewan Perwakilan Mahasiswa untuk satu
periode tertentu dalam menjalankan Pemerintahan Negara Keluarga Mahasiswa
Keluarga Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Andalas. Untuk mengatur
mekanisme tersebut diperlukan sebuah aturan perundang-undangan yang jelas
yang mengatur tata cara pelaksanaan pemilihan umum raya ditiap periode masa
jabatannya.
Landasan pemikiran pembentukan undang-undang ini sebagai berikut:
a. Undang-Undang Dasar 2008 Negara Bagian Keluarga Mahasiswa Fakultas
Farmasi Universitas Andalas;
b.Amanat dan Rekomendasi Sidang Umum IV KM FF UNAND 2014;
Pokok materi muatan yang diatur dalam undang-undang ini meliputi;
a. Asas Pelaksanaan dan Penyelenggaraan Pemira
b. Peserta Pemira
c. Hak Memilih
d.Panitia Ad Hoc
e. Badan Pemilihan Umum Raya
f. Panitia Pemilihan Umum Raya
g. Badan Pengawas Pemilihan Umum Raya
h. Teknis Pelaksaanaan Pemira
II. PASAL DEMI PASALPasal 1
Cukup Jelas
Pasal 2
Cukup Jelas
Pasal 3
Cukup Jelas
-
7/25/2019 UU No. 1 Tahun 2015 tentang Pemira
22/26
Pasal 4
Tahun yang dimaksud dalam ayat ini adalah 1 tahun periode kepengurusan
Pasal 5
Cukup Jelas
Pasal 6
Cukup Jelas
Pasal 7
Cukup Jelas
Pasal 8
Cukup Jelas
Pasal 9
Cukup Jelas
Pasal 10
Ayat (1) Warga Negara KM FF UNAND adalah warga negara yang berjenjang
S1 dan atau atau keprofesian yang memenuhi syarat untuk menjadi warga negara
Fakultas Farmasi Unand.
Ayat (3) Surat keterangan warga negara adalah surat keterangan mengenai status
sah kewargangaraan yang dikeluarkan oleh Gubernur KM FF UNAND
Pasal 11
Ayat 1. Yang dimaksud independen di sini adalah dalam hal penyelenggaraan
Pemira KM FF UNAND, BPU bebas dari intervensi pihak manapun kecuali yang
telah diatur dalam UNDANG-UNDANG ini.
Pasal 12
Cukup jelas
Pasal 13
Ayat 1. Huruf c. Yang dimaksud mengundurkan diri adalah mengundurkan diri
karena alasan kesehatan dan atau atau karena terganggu fisik dan atau atau
jiwanya untuk menjalankan kewajibannya sebagai anggota BPU
Pasal 14
Cukup jelas
Pasal 15
Ayat. 7. Sistem perwakilan warga negara KM FF UNAND adalah berdasarkan
komponen dari warga negara yang ditetapkan oleh BPU
Pasal 16
Cukup jelas
Pasal 17Cukup jelas
-
7/25/2019 UU No. 1 Tahun 2015 tentang Pemira
23/26
Pasal 18
Cukup jelas
Pasal 19
Cukup jelas.
Pasal 20
Tujuh hari yang dimaksud di sini adalah tujuh hari kerja.
Pasal 21
Cukup jelas
Pasal 22
Cukup jelas
Pasal 23Cukup jelas
Pasal 24
Cukup jelas
Pasal 25
Cukup jelas
Pasal 26
Cukup jelas
Pasal 27
Cukup jelas
Pasal 28
Cukup jelas
Pasal 29
Cukup jelas
Pasal 30Cukup jelas
Pasal 31
Cukup jelas
Pasal 32
Cukup jelas
Pasal 33
Cukup jelas
-
7/25/2019 UU No. 1 Tahun 2015 tentang Pemira
24/26
Pasal 34
Cukup jelas
Pasal 35
Ayat 3. Lembaga Eksternal adalah suatu badan atau organisasi yang berdiri dan
berpusat di luar lingkungan negara KM FF Unand namun memiliki cabang diwilayah negara KM FF Unand atau beranggotakan warga negara KM FF Unand
atau beranggotakan lembaga negara KM FF Unand
Pasal 36
Cukup jelas
Pasal 37
Cukup jelas
Pasal 38
Cukup jelas
Pasal 39
Cukup jelas
Pasal 40
Cukup jelas
Pasal 41
Ayat 1. Kampanye monologis adalah pemasangan atau penyebaran atribut atau
bahan kampanye ditempat umum, media massa dan media elektronik.
Kampanye dialogis adalah berupa tatap muka dan dialog antara calon DPM
dengan pemilih.
Ayat 2. Debat calon gubernur adalah proses kampanye berupa dialog dalam
bentuk debat antara calon Gubernur KM FF UNAND terhadap suatu topik yang
diberikan di hadapan pemilih. Kampanye monologis adalah pemasangan atau
penyebaran atribut atau bahan kampanye ditempat umum, media massa dan media
elektronik. Kampanye dialogis adalah berupa tatap muka dan dialog antara calon
gubernur dengan pemilih.
Pasal 42
Cukup jelas
Pasal 43
Cukup jelas
Pasal 44
Cukup jelas
Pasal 45
Yang dimaksud kotak suara adalah suatu kotak yang digunakan untuk menyimpan
seluruh isi jenis dokumen, surat suara dan peralatan pemilihan.
Pasal 46
-
7/25/2019 UU No. 1 Tahun 2015 tentang Pemira
25/26
Surat suara adalah suatu surat yang digunakan untuk pemilihan calon anggota
DPM KM FF UNAND dan Gubernur dalam pelaksanaan pemira, dapat berupa
lembaran kertas surat suara, surat suara elektronik atau yang lainnya yang diatur
berdasarkan peraturan BPU.
Pasal 47Cukup jelas
Pasal 48
Cukup jelas
Pasal 49
Cukup jelas
Pasal 50
Cukup jelas
Pasal 51
Cukup jelas
Pasal 52
Cukup jelas
Pasal 53
Ayat 1. Pelanggaran azas pemira yang dimaksud adalah azas langsung, bebas,
umum, rahasia, jujur, adil dan akuntabilitas. Pelanggaran larangan yang dimaksud
adalah pelanggaran larangan kampanye sebagaimana yang disebutkan pada pasal
43.
Pasal 54
Cukup jelas
Pasal 55
Cukup jelas
Pasal 56
Cukup jelas
Pasal 57
Cukup jelas
Pasal 58
Cukup jelas
Pasal 59
Cukup jelas
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA BAGIAN KELUARGA MAHASISWAFAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS NOMOR 01 TAHUN 2015
-
7/25/2019 UU No. 1 Tahun 2015 tentang Pemira
26/26