pdf 31 - sketsaunmul.co · sedang berorasi, sekaligus bertujuan mencairkan suasana. dhany imron,...

45
31 November 2017 SO ROT PEMI TEMPAT PEMUNGUTAN SUARA A: O Pemilihan Raya Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Mulawarman 1 2 CLICK VOTE R HABIS ONLINE TERBIT E-VOTING TPS E-VOTING PEMIRA ONLINE: ZAMAN PERALIHAN SENGKARUT PENGUMPULAN KTM DALAM PEMIRA WAWANCARA KHUSUS: MENEMUKAN PRESIDEN MAHASISWA IDEAL SOSOK: SAFIRA YUDYA DWITANIA DUTA PENDIDIKAN ANTI KORUPSI KALTIM

Upload: vodat

Post on 08-Mar-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PDF 31 - sketsaunmul.co · sedang berorasi, sekaligus bertujuan mencairkan suasana. Dhany Imron, Ketua KPPR 2013-2014 ... pemira online karena case-nya adalah keributan di seap Pemira

31November 2017

SO ROT PEMI

TEMPATPEMUNGUTAN

SUARA

A:O

Pemilihan RayaBadan Eksekutif Mahasiswa

Keluarga MahasiswaUniversitas Mulawarman

1 2

CLICK

VOTE

RHABIS ONLINE TERBIT E-VOTING

TPS E-VOTING

PEMIRA ONLINE:ZAMAN PERALIHAN

SENGKARUT PENGUMPULANKTM DALAM PEMIRA

WAWANCARA KHUSUS:MENEMUKAN PRESIDEN MAHASISWA IDEAL

SOSOK:SAFIRA YUDYA DWITANIADUTA PENDIDIKANANTI KORUPSI KALTIM

Page 2: PDF 31 - sketsaunmul.co · sedang berorasi, sekaligus bertujuan mencairkan suasana. Dhany Imron, Ketua KPPR 2013-2014 ... pemira online karena case-nya adalah keributan di seap Pemira
Page 3: PDF 31 - sketsaunmul.co · sedang berorasi, sekaligus bertujuan mencairkan suasana. Dhany Imron, Ketua KPPR 2013-2014 ... pemira online karena case-nya adalah keributan di seap Pemira
Page 4: PDF 31 - sketsaunmul.co · sedang berorasi, sekaligus bertujuan mencairkan suasana. Dhany Imron, Ketua KPPR 2013-2014 ... pemira online karena case-nya adalah keributan di seap Pemira
Page 5: PDF 31 - sketsaunmul.co · sedang berorasi, sekaligus bertujuan mencairkan suasana. Dhany Imron, Ketua KPPR 2013-2014 ... pemira online karena case-nya adalah keributan di seap Pemira

sketsaunmul.co November 2017 LPM SKETSA UNMUL 1

Salam Persma!

entas demokrasi kampus tersaji lagi. Ruang gagasan Pterbuka selebar-lebarnya dan ide-ide bebas dipertarungkan. Begitu ideal andai saja sejumlah

kelompok tidak berkutat dengan egosentris Pemira yang dianggap bopeng sana-sini--sehingga tak cukup cocok dirayakan sebagai pentas demokrasi.

Empang sampai ke seberang, dinding sampai ke langit. Pada masa Pemira masih dilaksanakan secara konvensional surat suara acap dirampas dan dibakar. Begitu Pemira beralih ke sistem online, tiga fakultas menolak yakni Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Fakultas Teknik, dan Fakultas Hukum. Tetapi, seperti tidak peduli Pemira tetap berjalan di masa-masa itu.

Pembaruan lantas diupayakan oleh DPM KM Unmul tahun ini, pemilihan online dibuat dengan sistem intranet. Pemira di kampus seperti Universitas Indonesia juga sudah mencoba hal itu sebelumnya, lain dengan Universitas Gadjah Mada yang masih nyaman dengan pemilihan konvensional.

Pelbagai persoalan itu, belum lagi mengurut terkait pengumpulan Kartu Tanda Mahasiswa, Pemira yang terkesan tak mengurusi kampus di luar Gunung Kelua hingga model Presiden Mahasiswa yang idealnya terpilih.

Jangan neko-neko demokrasi kampus akan riuh dengan partisipan berjibun, jika di titik ini saja masih repot urusi masalah sistem melulu. Sebab pasti repot jadinya jika inginkan sebuah hal, tapi tidak layak untuk hal tersebut.

Diterbitkan oleh Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Sketsa Universitas Mulawarman

ALAMATGedung Student Center Unmul Lt. 2

Jl. Barong Tongkok, Samarinda 75123

[email protected]

WEBSITEsketsaunmul.co

FBLPM Sketsa Unmul

TWITTER@SketsaUnmul

LINE@sev9744k

YOUTUBE sketsaunmuldotco

EDISI #31

DapatkanMajalahCetak Sketsa Edisi #30

dengan meng-hubungisalah satu kontakSketsa di atas.

Rizky Rachmadiani, M. Faqih Hendrian Hutomo, Eka Rizki Prabowo, dan William Maliki

Layouter Majalah PDF Sketsa Edisi 31:

Page 6: PDF 31 - sketsaunmul.co · sedang berorasi, sekaligus bertujuan mencairkan suasana. Dhany Imron, Ketua KPPR 2013-2014 ... pemira online karena case-nya adalah keributan di seap Pemira

rs MeP aa hg aa sb iswme aL

Pelindung

Pembina

Ketua Umum

Sekertaris

Bendahara

Ketua Redaksi

Redaktur Pelaksana

Redaktur TV

Redaktur Foto

Redaktur Online

Staff

Ketua Divisi Litbang

Staff

Ketua Biro Iklan dan Pemasaran

Staff

STRUKTUR LEMBAGA PERS MAHASISWA SKETSA UNMUL 2017

Dr. Ir. Encik Akhmad Syaifudin, M.P

Dr. Mahendra Putra Kurnia, S.H, M.HNurliah Simollah, S.Sos, M.I.kom

Khajjar Rohmah

Uswatun Hasanah

Rizky Rachmadiani

Wahid Tawaqal

Amelia Rizky Yunianty

Jati Dwi Juwitaningrum

Muhammad Faqih Hendrian Hutomo

Nur ElishaFadiah Adlina

Rosmi, Adnin, Aisyah, Novita, Meru, Mayang, Irma, Fajar, Denny, Eka, William, Ninis, Anggie, Echa, Hilda, Adi, Khusairi, Fernan, Nina, Fira, Ariani, Dyah, Eqi, Mahmudah, Ubeng, Yusuf, Putera, Ayu, Amar, Suti, Maharani

Mayang Indryani Risna Biru

Darul AsmawanInnaya Tiara Puspa

Achmad Syahrif

Lutfi HidayatFitia Nuril SalsabilaMonika Wibisono Putri

sketsaunmul.co November 2017 LPM SKETSA UNMUL 2

Page 7: PDF 31 - sketsaunmul.co · sedang berorasi, sekaligus bertujuan mencairkan suasana. Dhany Imron, Ketua KPPR 2013-2014 ... pemira online karena case-nya adalah keributan di seap Pemira

LAPORAN UTAMA

PEMIRA ONLINE:ZAMAN PERALIHAN

Pa n i � a s u d a h m e l a k u k a n persiapan di masing-masing fakultas sejak pukul 7 pagi. Pukul

8 rencananya Tempat Pemungutan Suara (TPS) akan dibuka. Tapi itu cuma rencana, karena datang laporan dari Fakultas Ilmu Sosial dan Poli�k (FISIP) bahwa kotak suara telah dirampas dan surat suaranya dibakar oleh oknum mahasiswa. Pada saat yang sama di Fakultas Ekonomi (kini, Fakultas E k o n o m i d a n B i s n i s ) , K o m i s i Penyelenggara Pemilihan Raya (KPPR) dilarang membuka TPS, buntutnya pemungutan suara baru bisa dilakukan pukul 9.

Pukul 10 datang lagi laporan dari Fakultas Kehutanan yang mengaku disambangi oknum yang ingin menghen�kan jalannya pemungutan suara. Keadaan di sana telanjur panas, telah terjadi dorong-mendorong dan tarik-menarik hingga akhirnya diputuskan TPS terpaksa ditutup.

Pukul 1 siang pemungutan suara di fakultas lain dilaporkan lancar, namun tak lama berselang gangguan kembali datang. KPPR Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi (kini, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi) memberitahu ada arakan konvoi membawa kotak suara dan diduga itu adalah kotak suara dari FISIP yang pagi itu telah dirampas.

Panasnya suasana Pemilihan Raya (Pemira) 2013 itu sampai ke telinga Pembantu Rektor III, Helminuddin.

Helmi pun terpaksa turun langsung menuju kampus yang kini nomenklatur menjadi FKTI. Ia hendak menemui para oknum yang sedang berorasi, sekaligus bertujuan mencairkan suasana.

Dhany Imron, Ketua KPPR 2013-2014 dan Ketua DPM KM Unmul 2014-2015 ada di antara barisan yang menenangkan massa saat itu. Provokasi menggila ke�ka ada oknum mahasiswa melakukan pemukulan terhadap satu orang pendukung pasangan calon. Sontak kerumunan saling serang dan kerusuhan pun pecah.

“Kerusuhan tersebut disaksikan langsung oleh Pak Helmi selaku PR III pada waktu

itu. Di mana ada dua korban luka di kepala dan samping telinga dari pihak pendukung pasangan calon,” kata Dhany. Menyadari situasi Pemira yang makin �dak kondusif, serta kemungkinan kerusuhan yang menjalar ke fakultas-fakultas lain, Dhany segera menurunkan perintah kepada petugas KPPR fakultas untuk menutup TPS dan mengamankan kotak suara. Nasib sial dialami petugas KPPR Fakultas Kesehatan Masyarakat, dalam perjalanan membawa kotak suara petugas dihadang oleh konvoi oknum mahasiswa. Terjadi tarik-menarik kotak suara di atas sepeda motor dan kotak suara kembali �dak berhasil diamankan. Tercatat 10 Desember 2013 kurang dari pukul 2, pemungutan suara Pemira 2013 diintruksikan untuk ditutup.

pemiraonlineunmul2017.com

100Pers Mahaaga

sismb w

aLe

PASANGAN CALON

CALON PRESIDEN MAHASIWA #2

CALON WAKIL PRESIDENMAHASISWA #2

NOMOR URUT

#1PASANGAN CALON

NOMOR URUT

#2

CALON PRESIDEN MAHASIWA #1

CALON WAKIL PRESIDENMAHASISWA #1

PEMIRA BEM KM UNMUL 2017

20:17

ILUSTRASI: RIZKY RACHMADIANI, FREEPIK

sketsaunmul.co November 2017 LPM SKETSA UNMUL 3

Page 8: PDF 31 - sketsaunmul.co · sedang berorasi, sekaligus bertujuan mencairkan suasana. Dhany Imron, Ketua KPPR 2013-2014 ... pemira online karena case-nya adalah keributan di seap Pemira

Pen�ngnya Kunjungan Singkat ke Unnes Pukul 2 siang kembali tersiar kabar terjadi bentrok antar oknum mahasiswa. Semakin aneh karena ada kelompok ormas yang ikut terlibat di dalam bentrokan tersebut--yang jelas-jelas �dak memiliki kepen�ngan apa pun. Tercatat 4-5 orang jadi korban luka akibat bentrokan ini.

Pemira 2013 adalah Pemira dengan metode pemilihan konvensional terakhir yang digelar di Unmul. Tiga tahun terakhir Pemira di Unmul telah beralih menggunakan pemilihan online. Pada penyelenggaraan Pemira konvensional yang terakhir itu diwarnai dengan pemukulan, korban luka-luka baik dari petugas pani�a sampai mahasiswa biasa. Belum lagi pani�a harus menggan� seluruh kotak suara yang rusak karena merupakan pinjaman dari KPUD Samarinda. Pemira 2013 kembali menambah da�ar panjang Pemira kisruh di Unmul. Tahun-tahun sebelumnya musim Pemira selalu berhasil membuat tensi di kampus menjadi panas. Helmi yang pada saat itu menjabat Pembantu Rektor III (2010-2014) mempunyai ide untuk menggagas Pemira dengan metode berbeda.

Ide itu diwujudkan pada 12 Agustus 2014, Helmi mengajak Dhany Imron, Ketua DPM KM Unmul untuk bersama-sama pergi ke Universitas Negeri Semarang (Unnes) guna mengkaji sistem Pemira online yang sudah dilaksanakan di sana sejak 2010.

”Kami memilih Unnes sebagai des�nasi kunjungan karena merupakan salah s a t u u n i v e rs i t a s y a n g berhasil menggelar PSmira online,” kata Helmi kepada Sketsa, Kamis (12/10).

Tak cuma DPM KM Unmul saja, jajaran PR III, BEM KM Unmul, dan perwaki lan BEM fakultas se-Unmul juga hadir di Unnes saat itu. Kunjungan berlangsung selama dua hari, selain membahas sistem Pemira online, juga membahas tentang SOP Kemahasiswaan. Helmi menyebut kunjungan singkat ini memiliki “dampak yang besar” bagi Unmul.

Ramadhan Sak� Nasu�on, Presiden BEM Faperta

2014 adalah satu di antara 14 perwakilan BEM fakultas se-Unmul yang hadir di Unnes. Ia mengisahkan kunjungan tersebut memang meni�kberatkan pada po in penyelenggaraan Pemira online yang coba diadopsi Unmul. Dua hari di Semarang sempat ada rapat antara PR III dan jajaran bersama dengan BEM KM, DPM KM, dan BEM fakultas se-Unmul membahas SOP kemahasiswaan. Hasilnya deadlock.

Menurut Ramadhan, ada perbedaan mendasar antara keinginan Unmul mengadopsi Pemira online dengan apa yang berhasil dilakukan di Unnes. Pada saat memulai Pemira online, Unnes kala itu sedang berusaha menerapkan diri sebagai kampus konservasi sehingga tujuan diadakannya pemira online adalah untuk mengurangi penggunaan kertas. Sedangkan Unmul berbeda.

“Masalahnya adalah Unmul ingin menerapkan pemira online karena case-nya adalah keributan di se�ap

Pemira. Bagi saya, keributan karena Pemira dan solusinya adalah Pemira online itu ibarat Jaka

Sembung, alias enggak nyambung,” kata Ramadhan.Sementara Helmi melihat bahwa Pemira

online lebih minim risiko jika dibandingkan dengan konvensional. Menurutnya, �dak

semua mahasiswa memiliki waktu yang cukup untuk mendatangi

tempat pemungutan suara. Bagi beberapa fakultas yang memiliki jumlah mahasiswa y a n g b a n y a k , i n i j u g a merupakan suatu kendala karena terbentur dengan jadwal perkuliahan.

Ke�ka anjangsana ke Unnes i tu Helmi sudah menyatakan keinginannya untuk menerapkan sistem Pemira online di Unmul. “Rencana akhir tahun ini kita bisa melaksanakan Pemira online, �m ICT kami akan

belajar sampai paham betul,” katanya seper� diku�p dari laman

unnes.ac.id.Beberapa bulan setelah kunjungan

tersebut, jabatan Helmi sebagai PR III resmi berakhir. Pada 1 Desember 2014, Masjaya rektor yang baru saja terpilih melan�k para Pembantu Rektor. Posisi PR III diisi oleh Encik Akhmad Syaifudin. Lalu Pemira online pertama digelar pada 17 Desember 2014.

HelminuddinPembantu Rektor III Unmul 2013

LAPORAN UTAMA

sketsaunmul.co November 2017 LPM SKETSA UNMUL 4

Page 9: PDF 31 - sketsaunmul.co · sedang berorasi, sekaligus bertujuan mencairkan suasana. Dhany Imron, Ketua KPPR 2013-2014 ... pemira online karena case-nya adalah keributan di seap Pemira

Digelar Pemira Online Pertama Kalinya Dhany Imron membantah Pemira online sebagai buah intruksi dari PR III saat itu, Helminuddin. Ia menganggap apa yang disampaikan Helmi hanya sebagai ide, untuk keputusannya kembali lagi pada hasil rapat paripurna DPM KM Unmul bersama DPM fakultas.

Sejak kepulangan dari Unnes, digelar rapat perumusan Pemira online selama kurang lebih dua bulan. Tiga fakultas menyatakan sikap �dak setuju dengan diadakannya Pemira online. Tiga fakultas tersebut adalah Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Sosial dan Poli�k, dan Fakultas Teknik.

“Terkait ada yang �dak terima itu hal yang wajar, jadi �dak perlu dicarikan solusi, dalam musyawarah apa yang diputuskan itu yang dijalankan,” kata Dhany. Selanjutnya untuk melancarkan rencana DPM KM Unmul mulai melakukan sosialisasi kepada mahasiswa tentang Pemira online. Mulai dari memasang spanduk pengumuman, masuk ke kelas-kelas, berkeliling menggunakan mobil dengan pengeras suara, hingga simulasi Pemira online. Sosialisasi berjalan bukan tanpa gangguan, ada oknum mahasiswa yang mencoret spanduk informasi dan bahkan melenyapkan spanduk yang telah dipasang. Saat i tu beberapa fakultas masih menginginkan penggunaan TPS, kenda� sikap DPM KM Unmul di bawah Dhany jelas menghindari adanya TPS. Sebab, ia khawa�r akan terjadi hal yang �dak diinginkan seper� ricuh di Pemira tahun sebelumnya. Namun, karena fakultas-fakultas juga yakin dan bersedia bertanggung jawab mengamankan Pemira dengan TPS maka DPM KM Unmul memberi kelonggaran, asalkan tetap dengan metode pemilihan online.

“Pemira online pada waktu itu bisa menggunakan HP masing-masing, namun mahasiswa yang ingin ke TPS untuk beberapa fakultas bisa langsung ke TPS,” ujarnya.

Semenjak itu Unmul mencatatkan diri sebagai universitas pertama di Indonesia Timur yang melakukan Pemira dengan metode online. Peralihan Pemira konvensional ke online ini terjadi ke�ka Presiden BEM KM Unmul dijabat oleh Haerdy Pratama Wijaya. Haerdy merasa Unmul cukup terlambat menerapkan Pemira online, mes�nya dengan kemajuan dan bantuan teknologi

sistem ini bisa diterapkan Unmul sejak dulu. Namun, �dak semua dari Pemira online Haerdy

satu suara. Ia merasa perlu ada perbaikan sistem karena, seper� diindikasikan Dhany, di Pemira online mahasiswa bebas untuk menggunakan hak suaranya di mana pun dia berada.

“Harusnya Pemira online hanya bisa dilakukan di kawasan kampus. Tapi, nyatanya pada saat itu �dak. Anda berada di kontrakan atau kostan bisa melakukan pemilihan. Menurut saya ini sangat rawan kecurangan,” katanya.

Sedangkan Jayadie, Ketua KPPR 2014-2015 melihat kekhawa�ran Haerdy sebagai keluwesan dari Pemira online. Menurutnya, Pemira online seper� ini akan membantu mendulang perolehan suara yang lebih banyak, karena para pemilih bisa berpar�sipasi dari mana saja.

Ia mencontohkan mahasiswa yang rumahnya jauh, sedang sakit, atau berada di luar kota atau kampung halaman, sedang �dak kuliah, mereka semua tetap dapat menyalurkan hak pilihnya tanpa mes� repot-repot menyambangi TPS. Di tambah saat itu KPPR juga membuat sayembara berhadiah agar mahasiswa tertarik dan turut serta dalam menyalurkan hak pilihnya.

Meski begitu tetap ada kendala yang d i h a d a p i m a h a s i s w a s a a t h e n d a k

menggunakan hak pilihnya. Seper� masalah ketersediaan internet, lupa akan password portal, hingga listrik padam yang menyebabkan server Pe m i ra m a � b e b e ra p a j a m sehingga �dak dapat diakses.

“ D a r i s e g i d a n a , pelaksanaan Pemira online lebih e fi s i e n k a r e n a � d a k p e r l u menggunakan kertas suara lagi,” kata Jayadie. Se�ap pemira konvensional surat suara yang dipesan antara 13.000-14.000 suara. Jumlah segitu yang terpakai hanya sekitar 2000-3000 surat suara, sementara sisanya �dak terpakai. Bandingkan dengan

pemilihan online yang �dak memilki kemungkinan mubazir suara suara.

Pihak yang kontra menganggap pemilihan dalam jaringan rawan akan �ndakan curang. Kekhawa�ran tersebut terurai menjadi website yang mungkin di-hack sampai pengumpulan NIM dan password portal. Namun, Jayadie menepisnya dengan menyebut semua itu sebagai

Dhany ImronKetua KPPR 2013-2014 dan Ketua DPM KM Unmul 2014-2015

LAPORAN UTAMA

sketsaunmul.co November 2017 LPM SKETSA UNMUL 5

Page 10: PDF 31 - sketsaunmul.co · sedang berorasi, sekaligus bertujuan mencairkan suasana. Dhany Imron, Ketua KPPR 2013-2014 ... pemira online karena case-nya adalah keributan di seap Pemira

hal-hal yang bisa dian�sipasi oleh DPM KM Unmul, KPPR, serta panwas yang bekerja sama dengan pihak rektorat.

Jadwal pemungutan suara di Pemira online sama saja dengan Pemira konvensional, dibuka pukul 8 pagi dan berakhir pukul 5 sore. Ke�ka mencapai batas waktu, sistem akan secara otoma�s menutup website Pemira sehingga �dak akan bisa diakses lagi oleh mahasiswa.

15 menit setelah pukul 5, proses perhitungan suara akan dilaksanakan di tempat yang sebelumnya sudah ditentukan. Hadir dalam perhitungan suara itu DPM KM Unmul, KPPR, panwas, pasangan calon, tim sukses, saksi dari masing-masing pasangan, dan pihak rektorat yang diwakilkan Wakil Rektor III.

“ D a l a m p r o s e s p e r h i t u n g a n n y a � d a k membutuhkan waktu yang lama, karena dilakukan secara otoma�s direkap oleh sistem,” kata Jayadie.

Setelah semuanya berkumpul Ketua DPM KM Unmul akan membuka tabulasi suara--password hanya diketahui Ketua DPM KM Unmul, lainnya �dak. Tabulasi suara ini akan menampilkan jumlah suara dari masing-masing fakultas, total suara dari masing-masing pasangan calon beserta jumlah persentasenya. Perhitungan suara berakhir dengan penandatanganan berita acara perhitungan suara dan info terkait dengan masa gugatan apabila keberatan dan mensinyalir ada kecurangan selama Pemira.

Pemira 2014 yang diselenggarakan online pertama kali tersebut, dianggap Dhany Imron sesuatu yang sukses. Sebab, dari se�ap penyelenggaraan Pemira, Pemira 2014 mencatatkan keikutsertaan ter�nggi. Salah satu sebabnya adalah masuknya suara dari beberapa fakultas yang biasa total perolehan suaranya nihil akibat kotak suara yang dirampas atau bahkan dibakar.

Pada Pemira 2014 jumlah suara yang masuk mencapai 4.887 suara. Tren posi�f tersebut meningkat pada Pemira 2015 hingga 5.222 suara, lalu menurun di Pemira 2016 sebanyak 3.733 suara. Bandingkan dengan pemira konvensional yang sebelumnya hanya b e r k i s a r 2 0 0 0 - 3 0 0 0 - a n p a r � s i p a s i mahasiswa.

Tentang Kedewasaan BerdemokrasiPemira 2014 berjalan jauh lebih

kondus i f d ibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tidak ada kerusuhan, �dak ada kotak suara yang direbut paksa, dan �dak ada surat suara yang dibakar. Jayadie merasa hal tersebut dapat teratasi dengan hadirnya sistem pemira online.

Sementara Dhany Imron berkata pro

dan kontra dalam Pemira adalah hal biasa, sehingga �dak sepatutnya memunculkan �ndakan anarkis yang merugikan banyak pihak. Dhany terlibat untuk urusan Pemira sejak 2012 ke�ka metode pemilihan masih menggunakan konvensional. Ia melihat sendiri bagaimana oknum mahasiswa selalu hadir dan menganggu jalannya Pemira.

“Pemira online itu murni keputusan DPM KM Unmul bersama DPM fakultas, bahkan saat itu �dak ada alasan lagi kenapa kita harus bertahan dengan Pemira konvensional,” katanya. S e t e l a h � g a t a h u n P e m i r a d i j a l a n k a n menggunakan online, nyatanya tetap saja ada fakultas yang konsisten menolak secara keras sistem Pemira. Tiga fakultas itu masih sama, yakni Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Sosial dan Poli�k, dan Fakultas Teknik. Kri�k dijatuhkan karena Pemira online seper� menanggalkan begitu saja asas pemilihan Luber Jurdil (Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur, Adil).

“Pemira online itu unsur memilih langsungnya di mana? Oke, ada 1.000 lebih suara mahasiswa, dari mana itu bisa membuk�kan bahwa se�ap suara itu memang mahasiswa yang memberikan? Apa buk�nya? Ada absen? Cuma by registrasi pakai NIM, kan? Ada terekam wajah yang registrasi? Di mana TPS online?” cecar Ramadhan Sak� Nasu�on.

Ramadhan mempertanyakan dari mana Pemira online bisa membuk�kan ada atau �daknya kecurangan seper� penggelembungan suara. Ia menyindir apa betul demokrasi dan par�sipasi poli�k yang ingin dibangun di tataran kampus adalah Pemira online seper� ini.

Lebih jauh lagi, tampaknya ini memang bukan masalah sistem Pemira. Haerdy mengatakan ini bukan lagi perkara mes� online atau konvensional, tetapi lebih kepada kedewasaan dalam berdemokrasi di kampus. Keributan yang mengiringi Pemira se�ap tahun, dianggapnya merupakan bagian dari dinamika poli�k. Harusnya, disikapi dengan pertarungan gagasan dan bukan yang lain—apalagi benturan fisik. Alih-alih membantah dengan kekerasan, akan lebih elegan apabila diselesaikan melalui kajian, diskusi, serta musyawarah.

“Harusnya yang menjadi perdebatan adalah seputar bagaimana bertarung dalam gagasan, mengadu argumen serta visi misi dalam membangun kampus Universitas Mulawarman,” pungkasnya.

pemiraonlineunmul2017.com

100ers Mahaaga P

siswmb

aLe

PASANGAN CALON

CALON PRESIDEN MAHASIWA #2

CALON WAKIL PRESIDENMAHASISWA #2

NOMOR URUT

#1PASANGAN CALON

NOMOR URUT

#2

CALON PRESIDEN MAHASIWA #1

CALON WAKIL PRESIDENMAHASISWA #1

PEMIRA BEM KM UNMUL 2017

20:17

PENULIS: WILIAM MALIKI, SUTI SRI HARDIYANTI, WAHID TAWAQAL

EDITOR: JATI DWI JUWITANINGRUM

LAPORAN UTAMA

sketsaunmul.co November 2017 LPM SKETSA UNMUL 6

Page 11: PDF 31 - sketsaunmul.co · sedang berorasi, sekaligus bertujuan mencairkan suasana. Dhany Imron, Ketua KPPR 2013-2014 ... pemira online karena case-nya adalah keributan di seap Pemira

nforma�on Center and Technology (ICT) Unmul turut Iandil dalam membangun sistem yang aman bagi pelaksanaan Pemira online selama kurun �ga tahun

terakhir. ICT Unmul seja�nya mempunyai peranan sebagai penyedia jasa layanan yang bersifat aplika�f dan infrastruktur.

Dalam Pemira ICT Unmul menjalankan perintah setelah berkoordinasi dengan DPM KM Unmul dan Wakil Rektor (WR) III, Encik Akhmad Syaifudin. Pemira online juga merupakan bentuk aplikasi pengembangan dari WR III. Pada 2014 itu WR III pertama kalinya memberikan suara agar Pemira dilakukan secara online tujuannya agar mudah diakses dan dilakukan di mana saja dengan menggunakan akun mahasiswa yang terda�ar di SIA.

ICT bertugas hanya sebagai penyedia fasilitas. Di antaranya berupa aplikasi yang diinstalkan di server, serta infrastruktur berupa jaringan komputer ke �ap fakultas. Sedangkan untuk pelaksanaan dan mekanisme tetap menjadi wewenang DPM KM Unmul.

“Tugas kami hanya sampai di situ,” kata Zainal Arifin selaku Ketua ICT.

Zainal menambahkan sejauh ini belum ada laporan signifikan yang masuk ke ICT terkait kesulitan ataupun kendala saat hendak mengakses Pemira online. Di sisi lain ia mengakui bahwa sistem Pemira saat ini belum dapat

dikatakan aman. Ia mengibaratkan Pemira online seper� rumah megah. “Ada satpamnya, pas� masih ada aja rasa was-wasnya,” katanya.

Kejahatan siber di Pemira online sangat mungkin terjadi, entah itu dilakukan oleh orang di dalam Unmul ataupun di luar Unmul. Zainal menyebut pihaknya berusaha semaksimal mungkin untuk meminimalisir �ndak kejahatan tersebut dengan menjaga ketat keamanan sistem.

Isu keamanan Pemira online selalu bergulir se�ap tahun, persisnya se�ap kali memasuki musim Pemira. Tidak kecuali dengan tahun ini. Alif Mustofa, Ketua DPM KM Unmul, mengeleminasi isu rentannya keamanan tersebut. Ia yakin daya tahan keamanan Pemira online “masih kuat”.

“Karena levelnya itu termasuk level yang paling �nggi sekelas portal milik perbankan," kata Alif.

Dalam �ga kali penyelenggaraan Pemira online, Alif mengklaim sistem keamanan berjalan dengan aman. Ia juga menyebut DPM KM Unmul bahkan bekerja sama dengan PLN agar ke�ka hari pemilihan �dak ada pemadaman listrik di kawasan Unmul.

Klaim Alif soal “keamanan” berbanding terbalik dengan pernyataan Ketua DPM FKTI, Asdar Zulkiawan. Asdar mengaku telah mendapat laporan tentang adanya oknum peretas yang berasal dari mahasiswa FKTI dan

UNTUK PEMIRA YANG LEBIH AMAN

INTRANET

ILUSTRASI: GOOGLE

Perkembangan teknologi memaksa berbagai aspek kehidupan ikut bergerak maju. Sistem dan cara lama yang biasa digunakan perlahan-lahan berkiblat pada proses yang cepat dan instan. Itu pula yang terjadi dengan sistem pemilihan demokrasi di dunia kampus.

LAPORAN UTAMA

sketsaunmul.co November 2017 LPM SKETSA UNMUL 7

Page 12: PDF 31 - sketsaunmul.co · sedang berorasi, sekaligus bertujuan mencairkan suasana. Dhany Imron, Ketua KPPR 2013-2014 ... pemira online karena case-nya adalah keributan di seap Pemira

berhasil menembus sistem Pemira online. Pihak yang m e l a p o r k e p a d a n y a d i s e b u t A s d a r s e n g a j a menyembunyikan iden�tas oknum. Tetapi, pihak DPM FKTI sendiri telah memiliki da�ar nama oknum peretas, namun Asdar enggan memberitahunya kepada Sketsa karena merasa belum memiliki buk� yang kuat.

Keyakinan Terhadap Sistem IntranetLokakarya Pemira Online digelar pada 15 Mei 2017

di Aula Rektorat lantai 4. Acara itu dihadiri oleh Wakil Dekan I �ap fakultas, �m ICT Unmul, WR III, dan seluruh ketua dan wakil ketua DPM/BLM fakultas yang ak�f di Unmul. Asdar hadir di sana memperlihatkan berbagai kelemahan sistem Pemira online selama ini menurutnya fatal. Hal itu disebabkan sistem online yang digunakan �dak memiliki indikator ataupun parameter yang bisa dijadikan sebagai data pembanding.

Hanya dengan menggunakan NIM mahasiswa dan password, para mahasiswa bisa log in di mana saja dan langsung memil ih pasangan calon (pas lon) . Ia beranggapan sistem seper� ini �dak menjamin yang memasukkan NIM dan password tersebut adalah mahasiswa yang bersangkutan.

Belum lagi isu yang berkembang bahwa SIA Unmul mudah diretas dan kelemahan itu bisa dipakai untuk mengambil username dan password mahasiswa. Data itu kemudian bisa digunakan untuk menye�r laju suara ke pasangan calon tertentu.

Asdar berkisah rekannya, Yoga Kurniawan, Ketua DPM Faperta pernah menempel aplikasi di SIA Unmul dan didapat ratusan data mahasiswa beserta password-nya. Jika saja yang mendapat data mahasiswa ini memiliki niatan buruk, tentu dapat digunakan untuk mengalirkan suara ke paslon tertentu. Mengetahui hal itu Yoga pun mengadukan permasalahan sistem ini ke DPM KM Unmul.

Asdar dan Yoga menjadi dua nama yang dikirim sebagai perwakilan DPM fakultas untuk membantu jalan Pemira 2017. Asdar diberi tugas menjadi redaktur dengan peran memberikan sumbangsih gagasan terkait perbaikan sistem Pemira. Selain keamanan, Pemira online dikri�k banyak pihak telah menghilangkan asas pemilihan Luber Jurdil (Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur, Adil). Proses Pemira yang bisa dilakukan di mana saja dan bukan di tempat pemungutan suara (TPS) membuat Pemira online dianggap rentan akan kecurangan. Pelbagai kri�k itu direspons oleh DPM KM Unmul. Dalam lokakarya Pemira, DPM KM Unmul mengungkapkan niat untuk memperbaiki sistem yang selama �ga tahun ini sudah dipakai. "Secara sistem kita ada perbaikan tahun ini, hasil dari evaluasi tahun-tahun sebelumnya," kata Alif Mustofa. Alif setuju jika Pemira online sebelumnya dianggap “bebas” dan “riskan ada penggiringan massa”. Untuk itu pada Pemira 2017 perbaikan dilakukan dari mekanisme penggunaan suara, dari yang semula bebas di mana saja menjadi terpusat hanya di TPS. DPM KM Unmul telah memberi arahan mengenai ini kepada ICT Unmul sebuah konsep pemilihan online namun �dak tersambung internet, melainkan intranet. Dalam dokumen Naskah Hasil Lokakarya Pemira Online DPM KM Unmul yang diterbitkan DPM KM Unmul, disebutkan empat poin yang menjadi keunggulan sistem intranet. Pertama adalah lebih menjamin keamanan data mahasiswa dan minim penyelewengan. Dalam dokumen itu tertulis:

“Pihak-pihak yang memiliki kepen�ngan atau berencana melakukan kecurangan yang terstruktur, sistema�f dan masif dengan memanfaatkan ID/ Password mahasiswa yang telah dicurinya �dak akan bisa mengakses atau berbuat curang karena sistem PEMIRA Online ini membutuhkan akses khusus/Iden�fikasi dari Internet P r o t o k o l ( I P ) s e b a g a i b e n t u k i d e n � fi k a s i ko m p u t e r / p e r a n g k a t y a n g b e r h a k m a s u k ke sistem/website akses PEMIRA.”

Kedua adalah perhitungan menjadi sangat cepat dan efisien karena dapat dilakukan secara otoma�s melalui server dari log data yang sudah masuk ke dalam server. Ini memudahkan perhitungan suara dan sekaligus aman. Alif Mustofa

Ketua DPM KM Unmul 2017

LAPORAN UTAMA

sketsaunmul.co November 2017 LPM SKETSA UNMUL 8

SUMBER: DOK. PRIBADI

Page 13: PDF 31 - sketsaunmul.co · sedang berorasi, sekaligus bertujuan mencairkan suasana. Dhany Imron, Ketua KPPR 2013-2014 ... pemira online karena case-nya adalah keributan di seap Pemira

Mengingat pada gelaran pemira konvensional kontak fisik kerap terjadi saat pengawalan suara.

Ke�ga, hasil rekapitulasi suara dapat langsung diumumkan begitu tenggat waktu pemilihan selesai dan data pemilih dapat dipertanggungjawabkan secara moril dan hukum. Pengecekan kembali juga dilakukan.

“… dalam proses pemilihan dan rekapitulasi suara yang akan dilakukan nan�nya pihak penyelenggara akan melakukan verifikasi terhadap presensi E-Vo�ng dan jumlah suara yang masuk dari se�ap fakultas.”

Terakhir yang keempat, dengan menggunakan sistem intranet akan menjamin adanya pengawasan yang lebih baik karena pemilih dan tempat pemilihan cenderung terpusat. Ini memudahkan pengawasan untuk se�ap gerakan pani�a penyelenggara, pemilih, dan saksi calon yang memungkinkan mengarah pada pelanggaran.

"Tahun ini kita pakai TPS tapi tetap online, pakai laptop," ujar Alif.

Alif menjelaskan laptop yang nan� digunakan di TPS akan diberi ser�fikasi dan dida�arkan alamat IP dan address-nya. Suara yang masuk nan� seratus persen dianggap suara sah. Sementara para pemilih sah nan� adalah semua mahasiswa yang ak�f kuliah dan �dak cu�.

Pemira 2016 mendapat jumlah suara paling sedikit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yakni sebanyak 3.733 suara. Angka pemilihan ter�nggi ada di Pemira 2015 dengan 5.222 suara, menyusul selanjutnya Pemira 2014 dengan 4.887 suara.

Namun demikian, Alif punya firasat baik setelah melihat rekor Pemira fakultas yang baru saja digelar di FKIP dan FEB, menurutnya ini bisa memacu suara di fakultas lain untuk ikut meningkat. "Targetnya lima ribu suara, itu realis�s," jawabnya.

Tahun ini juga ada perbedaan dalam pembentukan pani�a pengawas (Panwas). Alif menjelaskan jika tahun sebelumnya Panwas baru dibentuk setelah �ga hari masa penda�aran paslon, tahun ini sudah dibentuk sebelum masa penda�aran. Sehingga, kata Alif, pengawasan bisa dilakukan dari awal sampai akhir pelaksanaan Pemira, dari penda�aran paslon hingga penetapan pasangan terpilih.

"Kita mengharapkan sistem tahun ini lebih sempurna dan bukan hanya itu, sistem yang kita terapkan bisa juga di�ru oleh universitas lain terutama di Indonesia Timur," pungkasnya.

PENULIS: NAWWAR HAYU HASTUTY, ARIANI MAYA APRILIA TINAMBUNAN,

AISYAH ARIYANTI, FADIAH ADLINA

EDITOR: WAHID TAWAQAL

LAPORAN UTAMA

sketsaunmul.co November 2017 LPM SKETSA UNMUL 9

Page 14: PDF 31 - sketsaunmul.co · sedang berorasi, sekaligus bertujuan mencairkan suasana. Dhany Imron, Ketua KPPR 2013-2014 ... pemira online karena case-nya adalah keributan di seap Pemira

Satu keuntungan pen�ng Pemira yang dilaksanakan secara online adalah sistem ini mampu menekan dana jauh di bawah dibandingkan s istem

konvensional. Tak perlu lagi mencetak surat suara, cukup sediakan server online yang bisa menampung seluruh suara pemilih, maka Pemira sudah dapat berjalan. Itu yang terjadi selama �ga warsa terakhir.

Se�ap tahun DPM KM Unmul dalam menjalankan fungsinya sebagai legisla�f mahasiswa ru�n mendapat sun�kan dana dari pihak rektorat. Alif Mustofa, Ketua DPM KM Unmul, mengatakan dana yang diterima lembaganya untuk tahun ini berkisar di angka dua puluhan juta. Dana tersebut dipakai untuk beragam keperluan seper� Pemira, kongres Unmul, open recruitment DPM KM Unmul--melalui delegasi masing-masing fakultas, dan pelan�kan anggota baru.

Pokok besarnya saat ini adalah Pemira yang pada tahun lalu mencatatkan sebagai Pemira dengan par�sipan terminim sepanjang gelaran Pemira online. Total suara Pemira 2016 hanya meraup 3.733 suara. Terjun dari Pemira 2015 dengan 5.222 suara dan Pemira 2014 sebanyak 4.887 suara.

Minimnya par�sipan tahun lalu ditengarai karena DPM KM Unmul minim dalam melakukan publikasi Pemira. Euforia Pemira cenderung terfokus pada Kampus Gunung Kelua saja dan seakan melupakan kampus-kampus lain seper� Kampus Pahlawan, Banggeris, Flores dan bahkan Pemerintahan Integra�f (PIN).

Namun, Alif menegaskan bahwa DPM KM Unmul �dak akan diam atas hal itu. Ia menyebut DPM KM Unmul selama ini saling bertukar informasi dengan DPM Fakultas di luar Gunung Kelua.

“Berharap banyak mahasiswa Unmul yang

berpar�sipasi dalam Pemira tahun ini,” kata Alif.

Yang Dirasakan di Luar Gunung KeluaSejak awal mula menjadi mahasiswa pada 2014,

Muhammad Adhar Maulana jarang sekali mendengar gaung pelaksanaan Pemira. Padahal dari segi jarak Kampus Gunung Kelua dengan Kampus Pahlawan adalah yang terdekat. Pemira universitas di Kampus Pahlawan seper� sudah kalah saing dengan kehebohan tatkala Pemira BEM FKIP digelar. Adhar mengatakan ada peningkatan kepekaan mahasiswa terhadap jalannya Pemira fakultas. Yang mana �dak ditemukan saat P e m i r a B E M K M U n m u l berlangsung.

“Atmosfer Pemira di Pahlawan bagus terlihat dari m a s a k a m p a n y e d a n pencoblosan karena paslonnya sendiri mahasiswa tahu semua. Tidak ada yang luput,” kata pria yang juga Ketua ESA 2016-2017 ini.

Serupa dengan Kampus Pahlawan, Kampus Banggeris pun demikian. Ketua Hima Bimbingan Konseling Agus Pambudi beranggapan lesunya Pemira universitas dibanding Pemira BEM FKIP dikarenakan sistem pemilihan yang bermasalah. Sistem online yang digunakan saat Pemira BEM KM Unmul dinilainya kurang efek�f karena �dak membuat mahasiswa terorganisir. Sementara tengok baga imana Pemira BEM FK IP dengan metode konvensional berhasil mencuri atensi mahasiswa untuk mengiku� Pemira--dengan datang langsung ke tempat pemungutan suara.

Muhammad Adhar Maulana

Sunyi-Gempita Pemira

di Luar Gunung KeluaBagaimana Pemira di luar Gunung Kelua berjalan?

LAPORAN UTAMA

sketsaunmul.co November 2017 LPM SKETSA UNMUL 10

Page 15: PDF 31 - sketsaunmul.co · sedang berorasi, sekaligus bertujuan mencairkan suasana. Dhany Imron, Ketua KPPR 2013-2014 ... pemira online karena case-nya adalah keributan di seap Pemira

“ F K I P s e n d i r i m e r u p a k a n p e n y u m b a n g m a h a s i s w a terbanyak. Sebaiknya yang di luar kampus Gunung Kelua lebih dilirik lagi,” katanya.

S e m e n t a r a s u a s a n a Pemira di Kampus Flores Ilmu Budaya belum begitu diketahui. Syam Aditya Herlangga, Ketua DPM FIB berkali-kali dihubungi oleh reporter Sketsa untuk mengatur janji wawancara. Namun, yang bersangkutan mengaku sibuk PKL (Prak�k Kerja Lapangan) dan ia juga menolak tawaran wawancara yang ingin dilakukan lewat aplikasi pesan instan.

Sedangkan untuk kampus PIN yang memiliki alamat di Jalan Sungai Kalian, kenda� perkembangan Pemira tak sesanter Kampus Gunung Kelua, di PIN, Pemira nyatanya cukup menggelora. Tengku Imam Syarifuddin, Ket u a H i m a P I N m e n gata ka n h u m a s nya r u � n

memberitakan perkembangan terkini Pemira.

“Namun kadang ada juga dari selain humas yang m e n y e b a r k a n , w a l a u s e b e n a r nya p e n g g u n a a n s m a r t p h o n e � d a k d i p e r b o l e h k a n , n a m u n namanya mahasiswa ya paham s a j a b u t u h h i b u ra n j a d i te r ka d a n g te ta p p a ka i , ” ujarnya.

Ramadhan, salah satu mahasiswa sekaligus anggota Hima PIN, mengulas Pemira 2016 lalu sempat diwarnai dengan aksi kampanye salah satu pasangan calon (paslon). Namun setelah terpilih, menurut Ramadhan janji-janji saat kampanye tersebut bak hilang ditelan bumi.

“Dulu janjinya mau mencari solusi dengan perizinan keluar kami dan juga soal penggunaan gadget yang dilarang. Tapi, sampai sekarang �dak ada kabar �ndak lanjutnya,” kata Ramadhan.

Namun di sisi lain, Hima PIN dan BEM KM Unmul masih memiliki hubungan yang cukup erat. Tengku mengatakan sudah dua tahun belakangan ini dua lembaga tersebut ak�f terlibat diskusi tentang perpoli�kan. BEM KM Unmul dikatakannya ak�f mengingatkan kepada mahasiswa PIN untuk menjauhi golput dan aklamasi. Oleh sebab itu ke�ka Pemira berlangsung mahasiswa PIN sadar untuk menggunakan hak pilihnya. Pemira pun dilakukan di lab komputer yang difasilitasi oleh kampus.

Selain itu, sempat beredar kabar bahwa ada anggota Hima PIN yang akan ditarik ke BEM KM Unmul.

Tengku berharap hal ini �dak sekadar menjadi isu belaka. “Saya senang kalau memang benar akan ada yang ditarik sehingga BEM KM Unmul �dak buta dengan kampus di luar Gunung Kelua,” ungkapnya.

Kini musim Pemira kembali datang. Alif, Ketua DPM KM Unmul telah menargetkan se�daknya Pemira 2017 ini bisa kembali mendapatkan 5.000 lebih par�san. Target yang ia anggap cukup realis�s dan mungkin terjadi jika DPM KM Unmul segera bergegas melakukan publikasi di kampus-kampus luar Gunung Kelua.

PENULIS: SITI JUBAIDAH, FIRA PANDUWINATA, MONIKA WIBISONO,

ROSMI RAHMA, NISA RENGGANIS

E DITOR: WAHID TAWAQAL

Tengku Imam Syarifuddin

Agus Pambudi

LAPORAN UTAMA

sketsaunmul.co November 2017 LPM SKETSA UNMUL 11

Page 16: PDF 31 - sketsaunmul.co · sedang berorasi, sekaligus bertujuan mencairkan suasana. Dhany Imron, Ketua KPPR 2013-2014 ... pemira online karena case-nya adalah keributan di seap Pemira

esta demokrasi di tataran kampus menjadi hal wajib Pdilaksanakan se�ap tahun. Begitu pula Unmul dengan Pemilihan Raya (Pemira). Meski diwarnai

dengan euforia kampanye, atribut dan saling sikut dalam sebuah debat kandidat, nyatanya masih ada sebagian kisah penolakan terjadi di beberapa fakultas dalam �ga tahun terakhir.

Terkenal selalu kontra dengan penerapan Pemira online, �ga fakultas ini masih menan� adanya perbaikan sistema�ka pemilihan raya. Sebut saja yang selalu berlangganan yakni Fakultas Hukum (FH), Fakultas Teknik, dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Poli�k (FISIP). Tak kunjung bergeser dari pernyataan sikapnya yang abstain dalam pemungutan suara sejak 2014 lalu.

Sebas�an Bani Presiden BEM Hukum menuturkan untuk tahun ini FH kembali menarik diri dari Pemira, lantaran masih menganut sistem yang sama, online.

“Kami memang menolak, karena sistemnya masih jauh dari kata demokrasi yang sebenarnya. Setahu saya kalau �dak salah, dikelola sama teman-teman FKTI ya? Dan sistem online pun, menurut saya masih rawan akan �ndak kecurangan. Jadi, kami masih kukuh menolak pelaksanaan Pemira dengan sistem online,” ucap Basten sapaan akrabnya, (13/10). Risiko �ndak kecurangan tersebut bisa seper� upaya pembobolan, peretasan, manipulasi dan lain-lain. Dalam Pemira tahun lalu, pihaknya meragukan suara yang

masuk. Mereka menggugat ke KPPR atas 60 suara yang masuk. Bahkan, sampai melibatkan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Encik Akhmad Syaifudin, namun �dak ada hasil.

Perihal konsep e-vo�ng yang telah dibahas dalam lokakarya Pemira Online DPM KM Unmul pada 15 Mei 2017 ini ternyata belum disosialisasikan secara luas. Basten pun meragukan hal tersebut, perlunya sikap realis�s bahwa hal ini �dak bisa berjalan dalam waktu singkat. Namun, pihaknya lebih memilih e-vo�ng ke�mbang Pemira online yang sudah-sudah itu. Keraguannya akan mekanisme Pemira juga tertuju pada respons DPM KM Unmul yang pada tahun sebelumnya dirasa kurang bagus.

“Jadi apa tuntutan kita ini menguap saja atau seper� apa? Ada digubris atau �dak sama sekali,” ucapnya penuh keheranan.

Euforia Poli�k Kampus MenurunSementara itu Nur Hariyani Presiden BEM FISIP

menuturkan pihaknya akan turut turun tangan dalam penyelenggaraan untuk pertama kali dalam �ga tahun lamanya. Terlihat upaya BEM FISIP yang menyura� DPM KM untuk mengirimkan delegasi. Sayangnya, tenggat penda�aran delegasi Panwas dan KPPR telah ditutup pada (10/10) lalu. Prak�s, BEM FISIP tak memiliki delegasi baik di Panwas maupun KPPR.

PEMIRA , SETENGAH HATI3 BEM FAKULTAS INI SEPAKATI E-VOTING

LAPORAN UTAMA

ILUSTRASI: WILLIAM MALIKI

sketsaunmul.co November 2017 LPM SKETSA UNMUL 12

Page 17: PDF 31 - sketsaunmul.co · sedang berorasi, sekaligus bertujuan mencairkan suasana. Dhany Imron, Ketua KPPR 2013-2014 ... pemira online karena case-nya adalah keributan di seap Pemira

“Benar, terdapat simpang siur berita mengenai batas pengiriman delegasi Panwas dan KPPR yaitu 10 Oktober. Ternyata, delegasi DPM FISIP di Komisi Eksternal DPM KM memberikan informasi bahwa tanggal pengiriman delegasi Panwas dan KPPR bisa diberikan lewat dari tanggal tersebut,” ujar Yani pada (18/10).

Kenda� tak memiliki delegasi di Panwas dan KPPR, pihaknya dimungkinkan mengirim calon di Pemira 2017 ini. Maka dari itu tak ada penolakan yang akan disuarakan seper� sebelumnya, melainkan turut berpar�sipasi kembali. Keputusan ini diambil dari hasil forum Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) yang secara kelembagaan merumuskan keputusan mahasiswa FISIP keseluruhan.

Berdasarkan kajian BEM FISIP �ngkat par�sipasi dan euforia poli�k kampus sangat menurun. Meski adanya suara masuk pada Pemira tahun lalu yang mencapai 200-an, tapi tak mengindikasikan par�sipan akan meningkat lagi. BEM FISIP pun �dak membatasi hak para pemilih.

“Karena kita negara yang menjunjung �nggi HAM juga, makanya kita di FISIP �dak membatasi gerak mahasiswa itu sendiri. Karena hak sipil dan hak poli�k seorang manusia itu sudah diatur dalam hukum internasional dan hukum nasional Indonesia,” terangnya.

Kepada Sketsa (24/10), Ketua Badan Legisla�f Mahasiswa (BLM) Teknik, I Gede As�ka Guna Sanjaya pun turut menuturkan hal sama, pihaknya tak menolak atau mendukung penuh. “Se�ap tahun kami mengirimkan surat

bentuk memberikan solusi kepada mereka, karena kita melihat Pemira online saat ini rawan kecurangan. Misalnya, �dak ada tempat khusus untuk memilih, padahal Pemira online yang baik bukan begitu sistemnya,” ujar Gede.

Sedang, solusi e-vo�ng telah mereka sampaikan dari tahun 2014. Sayang, belum ada sosialisasi lebih lanjut terkait sistem perubahan Pemira online tersebut. Bahkan, mereka (BLM Teknik) yang berkunjung ke sekre DPM KM untuk mencari tahu lebih banyak lagi. BLM Teknik pun menyarankan agar �dak hanya sosialisasi ke lembaga, tetapi ke seluruh mahasiswa. Sebab, sosialisasi pada mahasiswa dirasa minim dan kurang intens.

Dari ke�ga BEM fakultas tersebut, mereka condong memilih e-vo�ng untuk Pemira 2017 ini. Sebab, e-vo�ng dinilai meminimalisir kekhawa�ran akan kecurangan yang bisa saja terjadi itu.

Dikonfirmasi, Ketua DPM KM Unmul, Alif Mustofa mengaku telah menerima aspirasi yang disuarakan tersebut, baik melalui tatap muka maupun surat-surat yang dikirimkan itu. Pihaknya juga telah membahasnya dalam lokakarya pada 15 Mei itu.

“Di situ kita terima aspirasi mereka untuk perbaikan sistem. Sudah kita sampaikan itu �dak terjadi lagi seper� menolak �ndak kerahasiaannya, kita jaga dan perbaiki. Asas pemilu secara umum itu benar-benar kita hidupkan,” tegas Alif.

VOTE

LAPORAN UTAMA

ILUSTRASI: WILLIAM MALIKI

PENULIS: MAYANG SARI, AYU INDAR, EKA RIZKY PRABOWO, ADI NURHAMIDI

EDITOR: JATI DWI JUWITANINGRUM

sketsaunmul.co November 2017 LPM SKETSA UNMUL 13

Page 18: PDF 31 - sketsaunmul.co · sedang berorasi, sekaligus bertujuan mencairkan suasana. Dhany Imron, Ketua KPPR 2013-2014 ... pemira online karena case-nya adalah keributan di seap Pemira

TAHUNAKADEMIK2017/2018

SENGKARUT PENGUMPULAN

KTM DALAM PEMIRA

elbagai persoalan menyelimu� Pemira se�ap Ptahunnya. Mulai dari pro-kontra Pemira online hingga desas-desus penggunaan Prak�kum Agama

Islma (PAI) sebagai kedok pengumpulan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM). Sebagaimana diketahui satu syarat utama untuk maju sebagai pasangan calon (paslon) di Pemira ialah harus mengumpulkan minimal 500 KTM.

Sketsa menemui Harish Jundana, Ketua Pusat Studi Islam Mahasiswa (Pusdima) Unmul pada 12 Oktober lalu di Cafe Mahas iswa. Ia mengatakan �dak pernah mengintruksikan kepada para mentor PAI untuk mengumpulkan KTM, lebih-lebih untuk digunakan sebagai syarat maju di Pemira. “Selama ini kita bertarung secara fair, kalau pun ada anak Pusdima yang seper� itu, ar�nya dia ber�ndak di luar keorganisasian,” katanya.

Har ish pun menambahkan untuk jangan mempersepsikan PAI sama dengan Pusdima. Sebab terhitung sejak tahun ini, PAI resmi berpisah dengan Pusdima. PAI dibentuk sebagai badan mandiri dengan nama Badan Pelaksana Prak�kum Agama Islam (BPPAI). Pemisahan itu dilakukan untuk membedakan PAI yang memiliki lingkup di akademik dan Pusdima yang bergerak di bidang kemahasiswaan—organisasi.

BPPAI sendiri berada di bawah naungan dosen mata kuliah Agama Islam. BPPAI bertugas mengatur silabus dan mekanisme post test. Dari sana BPPAI akan meneruskan ke staf Tim Prak�kum Agama Islam (TPAI) yang ada di

Lembaga Dakwah Fakultas (LDF). Kemudian selanjutnya TPAI yang akan memberikan mentoring kepada para mahasiswa baru (maba).

Harish merespons pahit opini berkembang yang mengatakan PAI dijadikan sebagai kedok pengumpulan KTM maba. “Jangan membuat opini yang �dak-�dak, jika opininya dimunculkan saya bisa menuntut sebagai pencemaran nama baik. Kalau ada yang �dak puas, silakan datang temui saya klarifikasi tentang hal ini,” tegasnya.

Pusdima bisa dibilang adalah satu-satunya organisasi kemahasiswaan yang memiliki 14 kaki di fakultas se-Unmul dan berafiliasi dengan baik. Wajar jika dalam gelaran Pemira nama yang diusung Pusdima selalu jadi paslon dengan potensi mendulang suara terbanyak. Untuk urusan pengumpulan KTM ini, Sketsa berusaha turun ke akar rumput dan menemui �ga LDF dengan mahasiswa termasif LDF FKIP, LDK FISIP, dan LDF An-Nur (FEB).

Edy Rumanto, Ketua Umum TPAI FKIP Banggeris, mengatakan �dak ada penarikan KTM maupun persyaratan harus memfotokopi KTM kepada maba yang mengiku� PAI. Para maba hanya perlu memperlihatkan NIM yang di KTM. Jumriansyah, ketua musala FKIP Pahlawan menjelaskan sistem penda�aran PAI tahun ini dilakukan secara online yang dihandel oleh �m BPPAI.

“Semua LDF dilaksanakan berbarengan saat expo maba kemarin, yang mengurus persyaratan registrasi dari masing-masing LDF, kebetulan FKIP �ga musala digabung

SENGKARUT PENGUMPULAN

KTM DALAM PEMIRAILUSTRASI: RIZKY RACHMADIANI, FREEPIK

LAPORAN UTAMA

sketsaunmul.co November 2017 LPM SKETSA UNMUL 14

Page 19: PDF 31 - sketsaunmul.co · sedang berorasi, sekaligus bertujuan mencairkan suasana. Dhany Imron, Ketua KPPR 2013-2014 ... pemira online karena case-nya adalah keributan di seap Pemira

poskonya di GK (Gunung Kelua) kemarin,” katanya. Sementara Rezhi Pratama, Ketua LDK Fisip, mengaku selama ia menjadi staf TPAI, ini kali pertama ia mendengar isu tentang PAI dijadikan sebagai kedok pengumpulan KTM maba. Menurutnya selama ini PAI hanya fokus pada kegiatan Prak�kum dan �dak terlibat dengan kegiatan pihak tertentu. Terpisah, Muhammad Mizwar Nasir, Ketua LDF An-Nur, mengaku �dak tahu-menahu tentang masalah ini. Ia tak berkomentar banyak mengenai isu Pemira. “Saya lebih concern ke masalah fakultas, �dak ke ranah universitas. Kalau untuk Pemira BEM fakultas, di sini kemarin ada rumor yang mengatakan kalau PAI mendoktrin maba untuk memilih salah satu paslon, tapi terbuk� �dak benar,” kata Mizwar. Keduanya berpendapat sama bahwa PAI adalah kewajiban bagi se�ap mahasiswa muslim. Dimulai dengan registrasi, validasi oleh TPAI, serta mengisi formulir yang berisikan data diri. Dalam proses itu mereka menyatakan tak pernah meminta KTM sebagai syarat maba untuk mengiku� PAI. Abidea Bima Ramdhani, mahasiswa FISIP 2013 dan Ketua Umum BPAI membantah semua tudingan perilaku kecurangan tersebut. Kejadian pengumpulan ilegal KTM bisa saja terjadi dan menurut Bima, itu bukan atas nama lembaga melainkan oknum individu itu sendiri."Terus terang saja, dari teman-teman BPAI �dak pernah sangkutpautkan agenda kami dengan agenda di luar. Karena kami pemfokusannya dari segi akademik," tukasnya.

Balada Pengumpulan Fotokopi KTM Pengumpulan fotokopi KTM sebagai syarat untuk maju bakal Presiden BEM KM Unmul memang menjadi tantangan tersendiri bagi se�ap paslon. Pasalnya mengumpulkan hingga 500 fotokopi KTM jelas tak mudah. Banyak cara coba dilakukan untuk dapat melengkapi syarat tersebut, bahkan pada gelaran Pemira sebelumnya, tak jarang ditemui kasus kecurangan dalam pengumpulan KTM ini di beberapa fakultas. Sehingga tak menutup kemungkinan hal tersebut akan terulang lagi pada Pemira tahun ini. Ketua DPM KM Unmul, Alif Mustofa mengaku bahwa kerap kedapatan di berbagai fakultas melakukan �ndak kecurangan yakni meminta fotokopi KTM dan tak diberitahu peruntukannya untuk apa. Sebetulnya cara sah mengumpulkan KTM adalah ke�ka mahas iswa bersangkutan mengetahui urgensi dari permohonan KTM

dan mendukung paslon tersebut dan tak dipaksa. Pun ke�ka terjadi kejanggalan bagi mahasiswa yang dimintai KTM, maka berhak untuk melapor pani�a Pemira agar segera diproses. Konsekuensinya pihak berwajib berhak menarik kembali KTM mahasiswa yang merasa dirugikan. Oleh karena itu, dalam memenuhi prasyarat ini, DPM KM sangat menganjurkan asas kejujuran.“Jika mahasiswa merasa dipaksa ngasih fotokopi KTM, bisa melapor,” terangnya.

Setelah dikumpul pun pihak KPPR dan Panwas �dak serta merta menerima begitu saja. Namun tetap ada pengecekan kembali seper� pengecekan keauten�kan KTM dan perekapan agar tak terjadi pemilihan ganda atau double KTM. Sedangkan apabila terdapat dua KTM dengan iden�tas yang sama di dua calon berbeda, maka itu akan dihitung �dak sah atau tak dihitung.

“Jadi hasil real-nya ketahuan mencapai atau �dak untuk 500 KTM,” jelas mahasiswa FEB itu.

Desas-desus kecurangan dalam pengumpulan KTM ini memang menjadi kekhawa�ran tersendiri bagi DPM KM Unmul, sehingga untuk meminimalisir kejadian tersebut sangat dibutuhkan edukasi kepada mahasiswa, khususnya maba, yang mana merupakan angkatan baru yang pertama kalinya merasakan hidup di belantara poli�k kampus. Meskipun begitu dalam penerapannya, hal tersebut belum spesifik dan cenderung dibiarkan berjalan natural saja. Alif berkata masalah teknis seper� itu merupakan otoritas KPPR dan panwas.

“Kita fokus pada teman-teman maba yang agak susah (belum menger�), bahwa pemira iden�k dengan dukungannya berupa KTM,” pungkasnya.

PENULIS: HILDA ANNISA FIRDAUS, MUHAMMAD KHUSAIRI, USWATUN HASANAH

EDITOR: WAHID TAWAQAL

TAHUNAKADEMIK2017/2018

TAHUNAKADEMIK2017/2018

TAHUNAKADEMIK2017/2018

ILUSTRASI: RIZKY RACHMADIANI

LAPORAN UTAMA

sketsaunmul.co November 2017 LPM SKETSA UNMUL 15

Page 20: PDF 31 - sketsaunmul.co · sedang berorasi, sekaligus bertujuan mencairkan suasana. Dhany Imron, Ketua KPPR 2013-2014 ... pemira online karena case-nya adalah keributan di seap Pemira

LAPORAN UTAMA

Kenda� masih malu-malu, namun sebetulnya banyak juga yang jengah dengan gaya

Pemira musim lalu. Nama-nama ini digadang-gadang akan ikut maju memanaskan lantai dansa Pemira.

Nama pertama adalah Abdul A z i s . S o s o k ya n g d i ke n a l u l e t melakukan advokasi saat menempa� bagian advokasi di BEM FKTI hingga wakil ketua BEM FKTI ini bisa dibilang teruji untuk urusan kesejahteraan mahasiswa.

Beragam persoalan yang berbenturan dengan birokrasi berhasil diterobosnya. FKTI sempat jadi kiblat pergerakan advokasi UKT buat fakultas lain dengan beberapa keberhasilan, di a n t a r a n y a m a m p u mentransparansikan variable cost khusus UKT FKTI dan menurunkan nominal UKT puluhan mahasiswanya yang tercekik.

Pada Maret lalu Azis sempat tersandung kabar tak sedap saat audiensi KKN 43. Azis ditengarai mendapat hak is�mewa oleh Susilo, LP2M mengenai koordinasi gesitnya dengan calon desa tempat Azis akan KKN. Namun, dalam hak jawabnya kepada Sketsa ia mengatakan menolak apabila ada pemberian hak is�mewa tersebut.

Terlepas dari masalah itu, Azis tampaknya tetap mendapatkan tempat untuk terlihat sebagai calon Presiden BEM KM Unmul mendatang.

Ia mengaku belum punya persiapan untuk Pemira 2017, tetapi juga �dak menampik keinginannya untuk maju berlaga. Azis belum berani memas�kan langkahnya. Sejauh ini

yang dilakukannya masih menakar kekuatan. "Sejauh ini memang ada niatan saya untuk naik dan masuk ke dalam pesta demokrasi kampus kali ini," ucapnya.

N a m a k e d u a a d a l a h Rizaldo. Hampir sama seper� Azis, ia masih gamang hendak maju atau �dak. Sosok satu ini bisa dibilang paling punya kekuatan cukup. Mengingat dirinya yang baru selesai dari pucuk pimpinan mahasiswa fa ku l ta s d e n ga n ku a n� ta s t e r b e s a r . B e l u m l a g i kemampuannya memimpin BEM FKIP yang dinilai memuaskan.

Anekdot “siapa yang bisa menguasai FKIP berar� akan menguasai suara Pemira di Unmul” muncul lagi. Selepas masa Mujahid yang terpilih pada Pemira 2015, pimpinan dari FKIP belum terdengar l a g i . A l d o d i s e b u t- s e b u t a ka n mengambil momentum ini.

Namun, ternyata Aldo belum juga mengambil sikap. Dikatakannya, ia sempat punya rencana mau m e r a m a i k a n P e m i r a d e n g a n m e n g a m b i l fo r m u l i r b e r s a m a wakilnya, Indra Kurniawan di BEM FKIP. Keinginan itu disambut rekan-rekan sekelilingnya yang mendukung kabinet Rizaldo-Indra jilid 2.

"Internal FKIP mendukung untuk maju. Jadi bercandainnya dengan begitu. Terlebih saya dari kampus Banggeris, kampus luar wilayah Gunung Kelua," kata Aldo.

Aldo menolak sebutan “malu-malu”, menurutnya ia tak ingin terlalu jumawa jika buru-buru bilang siap

m a j u d a n sebagainya.

"Insyaallah, pas� ada keputusan terbaik nan�. Ada atau �daknya saya (dalam Pemira), saya

akan tetap berdiri terlibat dalam perbaikan ke depan

selama saya masih menggunakan almamater yang sama dengan teman-teman," tukasnya.

Nama ke�ga adalah Dwi Luthfi. Mahasiswa yang masih ak�f menjabat Ketua DPM FEB dan Ketua Komisi I DPM KM Unmul itu pun

ternyata punya niatan untuk masuk dalam pusaran tarung

Pamira tahun in i . I a mengaku geregetan dengan kerja legisla�f yang telah dilakoninya dua tahun terakhir.

"Legisla�f enggak terlalu punya porsi lebih soalnya. Hampir dua tahun mengawasi BEM kadang bikin geregetan juga. Jujur kalau tahun ini niatan maju ambil berkas memang ada," akunya.

Hingga kini, Luthfi masih membuka komunikasi ke banyak pihak dan belum menemukan kepas�an. "Poli�k ini dinamis. Satu de�k sangat berpengaruh. Mumpung masih ada waktu, mau cari-cari pengalaman saja," ucapnya kemudian.

N a m a k e e m p a t a d a l a h Muhammad Mi�ahul Mubarok. Presiden BEM FKM 2017 itu disebut-sebut bakal maju menuju BEM KM Unmul 1. Terlebih lagi secara hitung-hitungan angkatan, Mi�ah dinilai pas untuk maju seusai Norman Iswahyudi turun.

MENYEBUT NAMA MEREKA YANG

BERPOTENSI BERLAGA DI PEMIRA 2017Mereka yang diterka-terka dan diper�mbangkan sepak terjangnya selama ini.

Tranparansi

UKT

sketsaunmul.co November 2017 LPM SKETSA UNMUL 16ILUSTRASI:FREEPIK

Page 21: PDF 31 - sketsaunmul.co · sedang berorasi, sekaligus bertujuan mencairkan suasana. Dhany Imron, Ketua KPPR 2013-2014 ... pemira online karena case-nya adalah keributan di seap Pemira

LAPORAN UTAMATeta p i , M i �a h m e m b a nta h i t u s e m u a . I a

membenarkan banyak yang mengaitkan dirinya dengan Pemira tahun ini, banyak pula rekan dekat yang menyarankannya maju. Namun ia tak menganggap itu serius. Ditambah saat ini Mi�ah tengah disibukkan dengan program kerja dan musyawarah besar BEM FKM.

"Cukup sudah, masih banyak yang berkompeten untuk memimpin BEM KM. Insyallah mau fokus dulu sih selesaikan amanah di FKM. Aku juga enggak bisa mas�kan ke depan gimana," ujarnya.

Disinggung soal pilihan sikapnya jika kelak ada yang meminang, Mi�ah menanggapi santai. "Wah lihat dulu kalau dipinang. Saya juga mau ngulik kenapa mau pinang saya," katanya tertawa.

Nama kelima adalah Hanna Per�wi. Satu nama yang agaknya sulit untuk �dak diprediksi bakal maju Pemira. Kepiawaiannya dalam menangani Humas BEM FKIP mengantarkannya menjadi salah satu menteri BEM KM Kabinet Gelora Perbaikan yang tampak bekerja.

Namun lagi-lagi, senada dengan beberapa nama di atas, Hanna pun awalnya enggan menyebut niatnya maju bertarung.

"Sudah tua. Ada niatan sih ke sana, pengin maju rencananya. Tapi masih rencana, kembali lagi sama yang punya kuasa," tukasnya.

Nama keenam adalah Nur Hariyani. Nama Presiden BEM FISIP ini belakangan santer terdengar karena muncul kabar bahwa FISIP tahun ini memilih sikap berbeda—selain biasanya menolak Pemira-- yakni turut berpar�sipasi di Pemira 2017.

"Mengenai hal itu saya tanggapi posi�f saja, berar� ada yang melihat posi�f terhadap FISIP. Namun, dalam waktu ini saya belum bisa membenarkan hal tersebut karena

masih menjabat sebagai presiden BEM FISIP saat ini," ucapnya.

Yani juga mengaku belum ada persiapan apa pun untuk penca lonan karena mas ih s ibuk menuntaskan beberapa program kerja BEM sesuai rekomendasi Rapat Evaluasi 12 bulan BEM FISIP.

Nama ketujuh adalah Harish Jundana. Ketua Umum Pusdima yang notabene punya basis massa kuat di fakultas-fakultas. Untuk perkara ini, Harish mengelak.

"Kesimpulan itu kurang tepat. Insyaallah banyak mahasiswa Unmul yang jauh lebih baik dari saya untuk jabatan itu," jawabnya singkat.

Nama kedelapan sekaligus prediksi terakhir adalah Aditya Ferry Noor. Ia disebut-sebut bakal naik kelas menuju kursi KM Unmul 1, tapi setelah dikonfirmasi, dengan tegas ia membantah kabar tersebut. Ferry mengaku ingin fokus lulus dan mantap purna dari organisasi kemahasiswaan sejenis BEM.

"Prediksi itu hal yang wajar. Sudah dua periode di BEM fakultas terus mau naik ke BEM KM itu luar biasa namanya. Saya setelah demis dari BEM FEB mau fokus jadi writer dan mau fokus kegiatan Jambore

Kebangsaan," ungkapnya.Ferry berpendapat, pemimpin ideal BEM KM Unmul

tahun ini adalah angkatan 2014. Sebab untuk angkatan 2013, khususnya di FEB, sudah diminta lulus paling lambat tahun depan.

Ya, itulah prediksi nama-nama calon yang bakal bertarung di gelanggang Pemira. Terlepas ada di antara nama-nama di atas yang bakal maju, Pemira 2017 diharapkan bisa berjalan lebih semarak dibandingkan Pemira tahun-tahun sebelumnya.

Tolak UKT

MAHAL

PENULIS: AMELIA RIZKY YUNIANTY

EDITOR: WAHID TAWAQAL

sketsaunmul.co November 2017 LPM SKETSA UNMUL 17

ILUSTRASI:FREEPIK

Page 22: PDF 31 - sketsaunmul.co · sedang berorasi, sekaligus bertujuan mencairkan suasana. Dhany Imron, Ketua KPPR 2013-2014 ... pemira online karena case-nya adalah keributan di seap Pemira

Alamat: Jl. Perjuangan No.3, Samarinda

0853 3006 70560821 5709 5586

Kontak Kami :

SHOFY FOTO COPY LASER

BERS

AHAB

ATLENG

KAP

MURAHC

EPAT

JILID

Hard Cover Soft Cover Spiral PlastikSpiral Besi

Foto Copy WarnaBurning CD/DVD

Kartu NamaPrint Copy

Brosur

LaminatingBuku YasinKalenderStikerScan

Menerima Pesanan :

Page 23: PDF 31 - sketsaunmul.co · sedang berorasi, sekaligus bertujuan mencairkan suasana. Dhany Imron, Ketua KPPR 2013-2014 ... pemira online karena case-nya adalah keributan di seap Pemira

Universitas Indonesia (UI) sebagai salah satu perguruan �nggi bergengsi di Indonesia menerapkan sistem e-vote dalam menggelar

pentas demokrasi kampus Pemira. E-vote sendiri merupakan sistem pemungutan suara secara digital tanpa melibatkan unsur manusia dan benda fisik secara langsung.

“Kita pilih sistem e-vote karena beberapa hal. Nan� gue share hasil kajiannya, ya. Yang pada in�nya lebih efisien,” kata Adlul Hamidi Zalnur, Ketua DPM UI 2016 melalui pesan Whatsapp.

Sistem e-vote di UI digalakkan atas inisiasi Gladhi Guarddin selaku pihak pengembang sistem dan dosen di Fakultas Ilmu Komputer UI bersama dengan �m Pemira Ikatan Keluarga Mahasiswa UI 2012. Penggunaan sistem e-vote sudah dilakukan sejak tahun 2012 hingga sekarang dengan disertai pengembangan dan perbaikan pada sistem dari tahun ke tahun.

“Se�ap tahun ada pengembangan dari sistem tersebut sehingga dapat menyesuaikan dengan perkembangan teknologi. Sistem kertas ke sistem e-vote. Nah, e-vote -nya dikembangkan pakai sistem token, kartu, dan lain-lain,” lanjut Alumni Fakultas Hukum 2012 itu.

Pengembangan dilakukan pada sektor keamanan sistem, di mana keamanan diperkuat dengan �ga lapis server security serta admin Pemira di se�ap menjalankan

fungsi insert data suara ke dalam database. Karena bersifat portabel, perangkat berupa laptop, notebook, atau semacamnya untuk fasilitas pemungutan suara �dak akan diinstal pada perangkat tersebut secara fisik. Sistem e-vote sepenuhnya berjalan di ruang lingkup memori--khususnya RAM--karena hanya melakukan proses boo�ng dari file image e-vote di USB.

Adapun mekanisme pemilih yaitu pertama verifikasi data diri di stand token untuk mendapatkan token, lalu log in dengan token di TPS serta akun SIAK-NG (Sistem Informasi Administrasi Kemahasiwaan Next Genera�on). Selepas itu akan muncul laman pemilihan, lalu ada sesi pemilihan sesuai hak pemilih memilih calon, setelah itu email validasi berisi keterangan telah menggunakan hak pilih di mana, kapan, dan seterusnya. Pemilihan tetap dilaksanakan di TPS karena tetap menjaga asas pemungutan suara Luber Jurdil.

Sementara di Unmul model e-vote seper� ini baru akan dicoba pada Pemira tahun ini. Termasuk di antara pembaruan dan pengembangan dari Pemira online yang sudah digelar selama �ga tahun terakhir. Model yang akan dicoba nan� dinamai sistem intranet, di mana para pemilih datang ke TPS langsung lalu memilih paslon di laptop yang telah diser�fikasi oleh DPM KM Unmul.

Di UI animo mahasiswa saat Pemira dirasakan Adlul sudah cukup baik. Par�sipasi mahasiswa dalam gelaran Pemira berkisar antara 11-14 ribu dari total 38 ribu

KAMPUS HIJAU, ADA BANYAK GAYA PEMIRA DI LUAR SANA

LAPORAN UTAMA

sketsaunmul.co November 2017 LPM SKETSA UNMUL 19

ILUSTRASI GEDUNG REKTORAT UNMUL: RIZKY RACHMADIANI

Page 24: PDF 31 - sketsaunmul.co · sedang berorasi, sekaligus bertujuan mencairkan suasana. Dhany Imron, Ketua KPPR 2013-2014 ... pemira online karena case-nya adalah keributan di seap Pemira

mahasiswa. “14 itu termasuk vokasi dan pascasarjana yang pas�nya enggak ikut-ikutan poli�k kampus lagi,” ujarnya.

Sebelumnya pada Pemira 2014 dan 2015 pasangan calon (paslon) ketua BEM UI hanya satu. Hal itu dikarenakan banyak Ketua BEM di fakultas memutuskan �dak lan jut ke �ngkat UI dan memi l ih untuk menyelesaikan masa studinya. Sebab, menurut penjelasan Adlul, untuk menjadi Ketua Lembaga Tingkat UI harus extend masa studi minimal satu semester.

Meskipun cuma ada satu paslon, para pemilih �dak dibiarkan menerima aklamasi begitu saja, tetap diberikan bagi mereka pilihan. Para pemilih dapat menggunakan hak pilihnya untuk paslon yang maju atau kepada dummy (gambar kosong). Jika dummy berar� mahasiswa yang bersangkutan telah memilih untuk �dak memilih.

“Alhamdulillah, tahun lalu dua calon dan cukup sengit persaingannya,” kata Adlul.

Sementara untuk Pemira UI tahun ini Iqbal I�ikar, Ketua DPM UI 2017 menjelaskan kini sedang masuk masa penda�aran paslon. Pemungutan suara dijadwalkan akan dilakukan di Desember.

Mengusung Delegasi dalam Pentas Demokrasi Universitas

M. Yunasri Ridhoh, Ketua Umum Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (Maperwa) UNM 2 0 1 7 m e n j a b a r k a n b a h w a P e m i r a d i un ivers i tasnya meng gunakan s i stem d e m o k ra s i p e r wa k i l a n d a n b u ka n demokrasi langsung dalam memilih Presiden Mahasiswa (Presma). Para pemilik hak suara tersebut adalah delegasi atau perwakilan yang diutus oleh masing-masing lembaga.

A d a p u n y a n g m e n j a d i delegasi adalah sosok yang sudah �dak lagi memiliki jabatan struktural di lembaga yang mendelegasi. Alasan penggunaan sistem delegasi ini, kata Ari, karena di UNM mengedepankan musyawarah mufakat. Namun, apabila musyawarah mufakat �dak m e n e m u i � � k t e m u m a k a pemungutan suara akan dilakukan. Pemungutan suara itupun �dak langsung dilakukan oleh seluruh m a h a s i s wa U N M , m e l a i n ka n delegasi se�ap fakultas dan UKM saja.

“ D i ka m p u s ka m i j u ga

kesadaran poli�k mahasiswanya belum baik dan merata sehingga sangat �dak cocok kalau menggunakan Pemilihan Umum karena akan ada banyak orang yang menjadi pemilih emosional bahkan transaksional, bukan pemilih rasional. Ditambah lagi, situasi kampus kami yang rawan konflik terutama di momen pesta demokrasi mahasiswa,” jelasnya melalui aplikasi pesan instan, WhatsApp.

Ari mengatakan UNM punya pengalaman buruk dalam gelaran Pemira. Ia menjelaskan persaingan paslon terkadang cukup dinamis, namun juga menjadi kurang sehat karena ada bentuk �ndak in�mida�f hingga represi terhadap paslon lain.

Jika dulu di Unmul pernah saat Pemira kotak suara dirampas, dirusak, dan dibakar, maka di UNM lain cara main. Konflik yang acap terjadi lebih besar adalah tawuran antar fakultas. Untungnya belakangan ini intensitasnya sudah menurun dan jarang—untuk �dak menyebut masih.

“Empat kali berturut-turut Pemira kami harus deadlock atau pending karena suasana forum yang �dak memungkinkan, konfliknya kadang sampai berujung bentrokan,” ucapnya.

Buntutnya dari 2015 hingga 2017 lembaga kemahasiswaan �ngkat universitas terpaksa vakum. Hal ini

coba diatasi dengan dibentuknya forum komunikasi Maperwa Fakultas se-UNM bersama dengan Aliansi

BEM Fakultas se-UNM.

Barulah pada awal tahun ini Pemira UNM kondusif untuk dilaksanakan lagi. Ari

menyebut Pemira 2017 berjalan rela�f lancar walaupun masih ada insiden walk out dari beberapa peserta. Beruntung masalah tersebut bisa teratasi setelah dilakukan komunikasi kepeda peserta yang walk out, kesepakatan diterima dan peserta ini kembali bersedia ikut. Ari cukup bisa m e ny i m p u l ka n b a hwa s u a s a n a d e m o k ra s i d i U N M c e n d e r u n g fluktua�f.

“Kadang sehat, kadang juga sakit. Sehat yang saya maksud ke�ka musyawarah mufakat dijalankan, semua pihak terlibat. Sakit ke�ka harus vo�ng dan hasilnya juga �dak diterima oleh yang kalah,” jelas mahasiswa PPKN 2012 ini.

Namun demikian, Ari cukup yakin—meskipun tanpa riset dan

LAPORAN UTAMA

sketsaunmul.co November 2017 LPM SKETSA UNMUL 20

ILUSTRASI GEDUNG REKTORAT UI: RIZKY RACHMADIANI

Page 25: PDF 31 - sketsaunmul.co · sedang berorasi, sekaligus bertujuan mencairkan suasana. Dhany Imron, Ketua KPPR 2013-2014 ... pemira online karena case-nya adalah keributan di seap Pemira

survei-- Pemira UNM memperoleh antusiasme yang �nggi dari para mahasiswa. Hal itu ia simpulkan berdasarkan keterlibatan ak�f se�ap himpunan sebagai representasi mahasiswa di se�ap prodi. Pun UNM telah merancang rencana untuk menggunakan sistem pemilihan umum raya pada periode berikutnya. “Insyaallah akhir bulan dua (Februari) tahun 2018, sekarang kami sementara merumuskan dan mereseskan ke se�ap fakultas dan UKM,” tandasnya. .Konvensional yang Senan�asa di Bulaksumur Pimpinan Senat Keluarga Mahasiswa (KM) UGM Aditya Hidayat tengah disibukkan dengan agenda pengkajian soal sistem yang bakal digunakan dalam Pemilu UGM tahun ini. Menurutnya, Pemilu harus sesuai kultur. Sistem konvensional yang terus dipertahankan oleh KM UGM dianggapnya sebagai kultur mahasiswa UGM yang lebih menyukai sistem langsung coblos sebagaimana layaknya Pemilu betulan. . “Dari dulu kita selalu pakai konvensional. Sistem ini sudah digunakan sejak turun-temurun sampai tahun lalu. Kalau tahun ini sih sedang digodok teman-teman pani�a kerja Pemilu mau pakai sistem apa,” ucapnya kepada Sketsa, Minggu 29 Oktober di halaman Wisma Sakinah, Yogyakarta. . Namun, �dak berar� Adit �dak merasakan kelemahan dalam mekanisme pemilihan konvensional. Terasa metode ini kurang efek�f dari segi tenaga dan waktu, hingga human error yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Tetapi, ia juga tak mau buru-buru menggunakan sistem online sebab dasar beberapa per�mbangan, yakni diperlukannya peralatan yang banyak, jaringan mumpuni, server memadai, serta kesiapan sivitas UGM secara umum. “Tetapi kita terus berupaya u n t u k b e r k e m b a n g , ” i m b u h n y a . Bicara Pemilu, bicara par�sipan. Dan untuk perkara ini, Senat KM UGM bisa dibilang cukup berhasil. Pasalnya, dari sekitar 20 ribu mahasiswa ak�f, ada sebanyak 14 ribu yang tercatat mengiku� Pemilu. Sayangnya, angka itu menurun di Pemilu terakhir yang m e n y i s a k a n 1 0 r i b u p a r � s i p a n . “Ini ada kaitannya dengan gejolak poli�k antar mahasiswa di UGM. Ada pemboikotan BEM dan ada sejumlah mahasiswa yang merasa Pemilu itu �dak perlu diadakan dan akhirnya menyebabkan �ngkat par�sipasi mahasiswa itu menurun. Banyak yang golput,” ungkap mahasiswa 2014 tersebut. .

Se jumlah mahas iswa i tu merasa bentuk pemerintahan mahasiswa UGM yang federasi perlu dikri�si, diubah menjadi konfederasi--�dak ada pemerintahan pusat seper� BEM KM. Dan secara gamblang, Adit menyebut dua fakultas yang demikian ialah Fakultas Ilmu Sosial dan Poli�k dan Fakultas Hukum. Meski begitu, karena masih tergabung dalam tubuh KM UGM, dua fakultas itu tak bisa jua ke mana-mana. Keduanya, di UGM, diharuskan mengiku� Pemilu walau tak juga ada sanksi yang dijatuhkan Senat jika melawan. “Karena Pemilu berar� tentang mahasiswa secara keseluruhan yang mana mereka berhak memilih menyalurkan suaranya atau �dak. Kita juga harus menghargai keputusan mereka untuk �dak ikut serta,”jelasnya. . Adapun, untuk pencalonan kandidat Presiden BEM KM UGM, dikatakan Adit sangat masif bahkan terus melonjak �ap tahun. Semakin banyak calon yang menda�arkan diri maju bertarung. Tidak seper� Unmul yang kandidatnya malu-malu dan terkesan satu golongan, UGM tercatat pernah menarungkan lima kandidat dari latar belakang berbeda. Mereka datang dari perwakilan partai mahasiswa, fakultas, dan ada pula yang maju independen. Jika Unmul menarungkan pasangan, maka

UGM hanya Presiden BEM KM-nya saja untuk kemudian memilih Sekretaris Jenderal (Sekjen) dan

badan kabinet pasca ditetapkan Presma terpilih. " D i U G M a d a p a r t a i - p a r t a i mahasiswa yang mana itu diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Ada Partai Bunderan, FLT, Partai Kampus Biru, Partai Boulevard, Partai Sayang Mama, Partai Kan�n Kampus, Partai Macan Kampus, Partai Gerbang, Partai Srikandi dan yang lainnya,” tukas Adit. .

Kesemua partai mahasiswa yang d i s e b u t ka n m a h a s i swa j u r u s a n Arsitektur dan Perencanaan Fakultas Teknik itu punya ideologi dan visi misinya masing-masing. Misalnya, Partai S r i k a n d i y a n g m e n i � k b e r a t k a n perjuangan hak-hak perempuan dalam pemerintahan kampus, Partai Bunderan yang menjadikan partai sebagai sarana dakwah kampus, hingga Partai Sayang Mama yang lebih ke arah membuat para Mama bangga sesuai jargon andalannya. Sedangkan syarat untuk mendirikan partai telah diatur dalam Undang-undang Pemilu KM UGM tentang partai mahasiswa.

LAPORAN UTAMA

sketsaunmul.co November 2017 LPM SKETSA UNMUL 21

ILUSTRASI GEDUNG REKTORAT UNM: RIZKY RACHMADIANI

Page 26: PDF 31 - sketsaunmul.co · sedang berorasi, sekaligus bertujuan mencairkan suasana. Dhany Imron, Ketua KPPR 2013-2014 ... pemira online karena case-nya adalah keributan di seap Pemira

Berdasarkan salah satu amanat perguruan �nggi dalam kons�tusi menyatakan bahwakampus adalah media pembelajaran mahasiswa, sehingga partai mahasiswa dan Pemilu dianggap sebagai wahana pembelajaran poli�k. Hal ini menurut Adit sesuai dengan perkataan Bung Ha�a bahwa partai diperlukan agar demokrasi berjalan lancar dan ideologi-ideologi yang ada menjadi lebih tertata. . “Mahasiswa UGM pas� punya pandangan dan kepen�ngan yang berbeda. Makanya adanya partai poli�k di sini membuat mahasiswa yang jadi par�sipan �dak bingung untuk tahu calon ini ideologinya apa, gagasannya

apa, karena itu semua bisa dilihat dari partai poli�knya. Ini sarana pembelajaran yang �dak kita dapatkan di kelas,” pungkasnya. . November 2017 ini UGM juga akan mengalami proses pen�ng pergan�an pucuk kepemimpinan Presma. Persis sama dengan yang terjadi di Unmul saat ini. Pada akhirnya, semua-mua pentas poli�k di kampus ini akan terus bergerak dan berupaya tumbuh. Menguji dan memeras lagi poli�k yang lebih mengedepankan nalar dan akal sehat ke�mbang kegilaan semata.

PENULIS: ANISA NUR ADNIN, AMELIA RIZKY YUNIANTY

E DITOR: WAHID TAWAQAL

LAPORAN UTAMA

sketsaunmul.co November 2017 LPM SKETSA UNMUL 22

ILUSTRASI GEDUNG REKTORAT UGM: RIZKY RACHMADIANI

ICHA GALLERYMELAYANI:

Ecer, Grosir, Reseller

Harga MURAH dan BERKUALITASmulai dari 15.000

WA: 082352345252 IG: tokoichagalery

SHOPEE: jilbabgrosirsamarinda

Page 27: PDF 31 - sketsaunmul.co · sedang berorasi, sekaligus bertujuan mencairkan suasana. Dhany Imron, Ketua KPPR 2013-2014 ... pemira online karena case-nya adalah keributan di seap Pemira

TIMELINE PEMILIHAN RAYA BEM KM UNMUL 2017TIMELINE PEMILIHAN RAYA BEM KM UNMUL 2017

Pengumpulan Laporan Keuangan,Kampanye Paslon, danPencabutan AtributPaslon

23-30 OKTOBERPendaftaran Bakal Calon Presidendan Wakil Presiden BEM KM Unmul

31 OKT-1 NOV Verikasi Berkas Tahap I

2-3 NOVEMBERMelengkapi Berkas Persyaratan

4-5 NOVEMBERVerikasi Berkas Tahap II danPenetapan Pasangan Calon

Lolos Verikasi

6 NOVEMBERPencabutan Nomor Urut dan Jadwal Kampanye, Pembagian Uang Kampanye, dan Pengumuman Nomor Urut Pasangan

7-18 NOVEMBERMasa Kampanye

14 NOVEMBERSimulasi Pemira Online

18 NOVEMBERDebat Kandidat 19 NOVEMBER

20 NOVEMBERMasa Tenang

22-23 NOVEMBERMasa Pengajuan Keberatan

21 NOVEMBERPemungutan dan PenghitunganSuara

24 NOVEMBERPenetapan Pasangan Terpilih

2 DESEMBERKongres Keluarga Mahasiswa

SUMBER: DPM KM Unmul 2017

Page 28: PDF 31 - sketsaunmul.co · sedang berorasi, sekaligus bertujuan mencairkan suasana. Dhany Imron, Ketua KPPR 2013-2014 ... pemira online karena case-nya adalah keributan di seap Pemira

WAWANCARA KHUSUS

impinan ekseku�f mahasiswa ter�nggi �ngkat Puniversitas tak lama lagi akan bergan�. Setelah sebelumnya terlebih dulu beberapa Badan

Ekseku�f Mahasiswa fakultas telah memilih pemimpinnya masing-masing. Di Unmul presiden mahasiswa (Presma) dipilih melalui perhelatan demokrasi akbar, Pemilihan Raya (Pemira). Kemudian bergerak dalam motor organisasinya, BEM KM Unmul.

Presma bukan hanya sekadar jabatan mentereng pemimpin ter�nggi ekseku�f mahasiswa. Di pundaknya terpikul aspirasi ribuan suara. Tiap tahun Presma bergan�, lantas tuntaskah ia bertugas sebagai representasi?

Tanpa mengebiri, Presma harus di evaluasi. Bagaimana sebenarnya sosok Presma yang ideal? Baik dalam bersikap dan bekerja melalui asas kerakyatan. Tidak merasa eksklusif sebagai ekseku�f. Sketsa mengupas tuntas sosok Presma ideal melalui wawancara bersama Herdiansyah Hamzah, akademisi Fakultas Hukum Unmul atau dikenal pula dengan nama, Castro.

Dalam pandangan Anda, seper� apa sosok ideal seorang Presiden Mahasiswa (Presma)?

Pertama, ia harus memahami geopol i�k kemahasiswaan. Bukan hanya di�ngkat kampus, tetapi juga di daerah, nasional, dan internasional. Karena se�ap isu dan persoalan, punya irisan satu sama lain. Kedua, ia harus punya cetak biru atau desain visi dan misi

kelembagaan yang terukur. Bukan sekadar di atas kertas. Hampir rata-rata visi dan misi calon, cenderung populis dan rela�f �dak kontekstual. Semisal desain penataan internal lembaga, respons isu, desain advokasi, aliansi eksternal dengan masyarakat sipil, dan lain-lain. Ke�ga, harus punya kemampuan kri�k yang baik. Kematangan seseorang bisa dinilai dari bagaimana dia bersikap terhadap kri�k. Keempat, kemampuan diplomasi. Ini modal bagi dirinya dalam meretas jejaring baik di internal maupun eksternal kampus. Kelima, harus punya pengalaman advokasi. Terutama terkait isu-isu krusial kemahasiswaan maupun isu-isu problem pokok rakyat di luar.

A p a ya n g d i m a ks u d d e n ga n ge o p o l i � k kemahasiswaan? Terkait autokri�k, pernahkah Anda memberikan kri�k langsung kepada BEM atau para ekseku�f mahasiswa?

Geopoli�k itu berhubungan dengan cara pandang terhadap situasi dan kondisi tempat kita berpijak. Dalam konteks kemahasiswaan Unmul, ini erat kaitannya dengan pemahaman kampus. Berapa jumlah fakultas, jumlah m a h a s i s w a , ke l o m p o k m a n a y a n g d o m i n a n , kecenderungan dan �pikal mahasiswa dan lain-lain. Di beberapa kesempatan pernah saya sampaikan, ke�ka diundang dalam forum diskusi terbuka, pernah juga saat debat Pemira dan secara personal.

Mahasiswa Ideal

visi & misi

kritik

diplomasi

advokasi

aa

a

a

ILUSTRASI: WILLIAM MALIKI, FREEPIK

MENEMUKAN PRESIDEN MAHASISWA IDEAL

sketsaunmul.co November 2017 LPM SKETSA UNMUL 24

Page 29: PDF 31 - sketsaunmul.co · sedang berorasi, sekaligus bertujuan mencairkan suasana. Dhany Imron, Ketua KPPR 2013-2014 ... pemira online karena case-nya adalah keributan di seap Pemira

Berbicara tentang dominasi kelompok dalam jajaran ekseku�f mahasiswa. Contohnya, Presma beberapa tahun terakhir berasal dari kelompok organisasi tertentu, sehingga hanya kelompok tersebut lah yang mendominasi poli�k kampus. Bagaimana menurut pandangan Anda apa hal demikian masih bisa dikatakan sebagai demokrasi yang sehat?

Dalam demokrasi hal demikian sah saja, sepanjang itu dilakukan dengan sehat. Se�ap kelompok harus diberikan hak yang sama dan setara. Problemnya sekarang, �dak ada pihak oposisi yang kuat, sehingga dinamika kelembagaan cenderung stagnan. Bahkan beberapa tahun terakhir, dua calon Presma berasal dari organisasi yang sama.

Bagaimana melahirkan sosok Presma ideal? Apakah dimulai dari sistem kaderisasi BEM atau ormawa (organisasi mahasiswa) �ngkat fakultas?

Bagaimana pun kons�tuen utama dari presiden mahasiswa �ngkat universitas adalah fakultas. Di sanalah dia berasal. Dan idealnya, di sana pula ia ditempa berbagai persoalan dan mencari jalan keluarnya. Jadi ak�vitas di fakultas dapat dijadikan u k u r a n r e k a m j e j a k k e � k a i a mengabdikan diri di �ngkat universitas nan�nya. Tetapi ini tentu saja bukan rumusan baku. Dalam beberapa kasus, bisa saja seseorang matang dalam berorganisasi tanpa melalui ak�vitas di �ngkat fakultas. Tapi sangat jarang, dan itu sangat ditentukan oleh kemampuan personalnya. Bukan desain kaderisasi kelembagaan.

Apa Anda cukup mengama� sosok Presma di Unmul?

Cukup mengama�.

Apa kelemahan Presma terdahulu hingga kini? Jangkauan isu masih sempit. Terbatas pada respons isu di �ngkat kampus. Kalaupun ada, masih sebatas diskursus, belum menjadi respons atau penyikapan serius. Respons isu kampus tetap prioritas, tapi harus linear dengan isu di luar kampus. Di samping itu masih terkesan tertutup, juga untuk berjejaring dengan kelompok masyarakat sipil di luar. Padahal pen�ng untuk menguatkan gerakan lembaga. Minimal kelompok-kelompok luar bisa memberikan supply data dan informasi. Coba saja lihat, sangat jarang lembaga berbaur dengan kelompok-kelompok masyarakat sipil. Dalam respons isu korupsi dan pelemahan KPK misalnya, solidaritasnya masih terlalu minim. Bahkan nampak tak serius menurut saya.

Dan yang tak kalah pen�ng untuk di evaluasi, pola lembaga selama ini cenderung memfasilitasi perusahaan ke kampus-kampus (sosialisasi, beasiswa, dan lain-lain). Kalau EO (event organize) buat memfasilitasi rakyat mengadu di kampus sih tak masalah. Buruh bicara ke�dakadilan, petani bicara perampasan tanah, penggusuran PKL, dan lainnya.

Bagaimana pola pergerakan mahasiswa saat ini? Baik di skala nasional dan Unmul secara khusus?

Banyak hal yang harus di evaluasi sebagai autokri�k gerakan. Pertama, gerakan mahasiswa cenderung eli�s. Banyak yang merapat dengan elite tertentu sehingga isunya pun terlalu eli�s jauh dari problem pokok rakyat. Kedua, gerakan mahasiswa terlalu eksklusif. Menutup diri dengan rakyat, bahkan tak jarang yang merasa paling hebat dan paling benar, bisa jadi pengaruh jargon agent of change dan social control. Turun berbaur dengan rakyat saja, masih banyak yang menggunakan is�lah-is�lah rumit dan terkesan menggurui. Padahal fungsi advokasi pen�ng untuk memupuk kesadaran dan mendidik rakyat agar

mampu memimpin dirinya sendiri, bukan menjadi pahlawan. Ke�ga, gerakan mahasiswa terlalu sektarian. Masih sulit b e r s a t u d i k a r e n a k a n l e b i h m e n g u t a m a k a n w a r n a b e n d e r a organisas i masing-masing. Butuh kedewasaan dalam gerakan. Kalau mau gerakan mahasiswa maju, harus sering-sering mela�h kerja bersama-sama. Dan watak sektarian ini harus dibuang jauh-jauh.

Apa yang perlu diubah atau dibenahi dari pola pergerakan mahasiswa saat ini? Data. Ini yang paling utama. Banyak upaya gerakan yang dibangun, tetapi tuntutan mudah dipatahkan kerena minimnya data. Untuk menjawab ketersediaan data, riset adalah pilihannya. Ketepatan tak�k dan strategi gerakan, sangat ditentukan oleh seberapa kuat data yang dimiliki.

Bagaimana semes�nya sikap Presma dalam merespon isu atau permasalahan yang memerlukan peran mahasiswa di dalamnya?

Harus terbuka terhadap situasi dan perkembangan isu di luar kampus. Untuk menghindari kesan membonceng isu, unit kajian strategis lembaga harus pandai mengatur ritme. Jadi punya analisa yang cukup untuk bergerak. Pen�ng juga untuk bersenyawa dengan massa rakyat dan gerakan lainnya di luar kampus agar �dak ke�nggalan momentum.

Presma ideal sangat ditentukan oleh

kemampuan personalnya. Bukan

desain kaderisasi kelembagaan.

Herdiansyah Hamzah

WAWANCARA KHUSUS

sketsaunmul.co November 2017 LPM SKETSA UNMUL 25

Page 30: PDF 31 - sketsaunmul.co · sedang berorasi, sekaligus bertujuan mencairkan suasana. Dhany Imron, Ketua KPPR 2013-2014 ... pemira online karena case-nya adalah keributan di seap Pemira

Oktober ini akan dilaksanakan kembali Pemira Presiden BEM KM Unmul. Sudah menjadi budaya lama, beberapa fakultas (FISIP, FT, termasuk FH) menolak tegas. Alasan mereka adalah �dak setuju dengan sistem online. Tapi lebih dari itu seper�nya juga ada masalah egoisme golongan/kelompok. Bagaimana Anda memandang itu? Dan bagaimana sistem Pemira Presma yang ideal menurut Anda?

Sisstem online itu kan pola teknis. Hanya metode dan cara yang kita lakukan untuk memilih. Jadi sah saja. Tinggal bagaimana mengatur regulasi pengawasannya untuk menghindari kecurangan. In�nya pemilihan online itu permasalahan di hilir, bukan di hulu. Problem di hulu demokrasi hari ini soal bagaimana meningkatkan par�sipasi poli�k mahasiswa dalam pemilu. Celakanya par�sipasi poli�k itu hanya dimaknai ke�ka pemilu saja. Padahal par�sipasi saat memilih di pemilu itu adalah hasil dari proses pendidikan poli�k kemahasiswaan yang dilakukan sebelumnya secara simultan. Misalnya, dengan konsisten merespons tuntutan isu menyangkut problem kampus. Transparansi keuangan, fasilitas, dan sebagainya. Hal ini bisa meningkatkan par�sipasi mahasiswa dan menganggap urgen untuk berlembaga. I tu entry point par�sipasi pol i�k kemahasiswaan.

PENULIS: KHAJJAR ROHMAH, ANGGIE OCTA KUSUMA PUTRI

EDITOR: WAHID TAWAQAL

WAWANCARA KHUSUS

Herdiansyah HamzahAkademisi Fakultas Hukum

“KIOS BUNGA DAHLIA”Menerima berbagai rangkaian Bungapotong segar, Bouqet, Papan ucapan

MAS UUD

0812 3235 2680 dahliaflorist dahliafloristJln. W. Mongirsidi

ex Pahlawan 1 - SwadayaNO. 15 / 2 Samarinda

sketsaunmul.co November 2017 LPM SKETSA UNMUL 26

SUMBER: DOK. PRIBADI

Page 31: PDF 31 - sketsaunmul.co · sedang berorasi, sekaligus bertujuan mencairkan suasana. Dhany Imron, Ketua KPPR 2013-2014 ... pemira online karena case-nya adalah keributan di seap Pemira

LIFESTYLE

i lingkungan kampus, siapa yang tak pernah Ddengar sebutan “Ak�vis”? Ak�vis iden�k dengan

mahasiswa yang gemar melakukan pergerakan

dan perubahan, terutama aksi demonstrasi. Berdasarkan

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) definisi ak�vis

adalah orang (terutama anggota organisasi poli�k, sosial,

buruh, petani, pemuda, mahasiswa, perempuan) yang

bekerja ak�f mendorong pelaksanaan sesuatu atau

berbagai kegiatan di organisasinya.

Dari definisi di atas bisa disimpulkan ak�vis adalah

mereka yang bukan saja ak�f di satu organisasi, namun

mereka juga mampu menjadi pelopor dan penggerak

suatu perubahan. Begitu pula dengan Jamiah, mahasiswa

Fakultas Pertanian angkatan 2015. Mahasiswi Fakultas

Pertanian ini tergabung di �ga organisasi. Di kampusnya, ia

menjabat sebagai Ketua Komisi A Dewan Perwakilan

Mahasiswa (DPM), lalu di BEM KM sebagai Dirjen Kajian

Strategis dan Jaringan Bidang Pemberdayaan Perempuan

serta di KAMMI Unmul.

Menjadi salah satu ak�vis perempuan di Unmul,

banyak hal yang dipelajarinya. Ke�ka ditanya tentang

sosok yang pantas disebut ak�vis, Jamiah sempat

kebingungan dalam mendifinisikannya. Menurut mo�o

hidupnya, ak�vis itu adalah orang yang selalu resah.

“Keresahan itu adalah bibit perubahan, ia akan

tumbuh ke�ka kita siram dengan op�misme dan kita

pupuk dengan pengorbanan,” kata mahasiswi yang

mengambil Jurusan Teknologi Hasil Pertanian ini saat

ditemui pada (12/10).

Sebab, seja�nya �dak ada kemenangan tanpa

pengorbanan dan per juangan. Hal yang patut

diperjuangkan oleh seorang ak�vis, �dak hanya berani

memperjuangkan kebenaran saja, seorang ak�vis juga

harus peka terhadap apa yang terjadi di sekitarnya.

“Dia kan, demo karena melihat adanya ke�dakadilan

yang terjadi, ada yang �dak beres, ada banyak kesenjangan

s o s i a l ,” te ga s nya . S e d a n g s o s o k a k � v i s ya n g

menginspirasinya ialah Soe Hok Gie, seorang ak�vis

Indonesia berdarah Tionghoa yang dikenal lantang

menentang kediktatoran pemimpin di era Soekarno

hingga Soeharto.

Gadis asal Penajam ini juga gemar membaca buku

novel dan biografi tokoh, seper� Soe Hok Gie itu. Buku

bertema sejarah pun tak luput dari da�ar bacaannya.

Semisal Api Sejarah 1 yang baru diselesaikannya. Buku

yang ditulis Ahmad Mansyur Suryanegara itu membuka

pandangannya tentang sejarah Indonesia. Se�ap buku

yang dibaca selalu ada pesan dan nasihat yang

membuatnya merasa berbeda dari sebelumnya.

sketsaunmul.co November 2017 LPM SKETSA UNMUL 27

Jamiah: Ak�vis itu Orang yang Selalu Resah

PERJUANGAN AKTIVIS

KAMPUS YANG

TAK MULUS

SUMBER: DOK. PRIBADI

Page 32: PDF 31 - sketsaunmul.co · sedang berorasi, sekaligus bertujuan mencairkan suasana. Dhany Imron, Ketua KPPR 2013-2014 ... pemira online karena case-nya adalah keributan di seap Pemira

Ada dua hal yang selalu diingatnya, “Yang pertama

adalah orang yang kita temui dan yang kedua adalah buku

yang kita baca. Orang-orang yang kita temui akan

membentuk bagaimana karakter kita, sementara buku

yang kita baca akan membentuk pola pikir kita.”

Melalui organisasi memudahkan dirinya berkumpul

d a n b e r t u ka r p i k i ra n d e n ga n b e r b a ga i to ko h

menginpsirasi. Dari situ, wawasannya makin terbuka dan

rekomendasi buku yang didapatnya juga semakin luas.

“Ternyata memang kalau cuma disempitkan perkuliahan

aja salah banget,” ucapnya.

Jamiah mengaku hampir �dak pernah absen dalam

mengiku� aksi turun ke jalan (baca: demonstrasi) yang

awalnya membawa spanduk, mengibar-ngibarkan

bendera, kemudian naik level menjadi notulen se�ap ada

konsolidasi, hingga berani berorasi di hadapan masyarakat

luas.

Rajin mendengarkan dosen ke�ka mengajar dan

belajar menjadi kunci baginya agar tak lalai dalam hal

akademis. Menginjak semester 5, ia bersyukur belum

mendapat nilai C atau di bawah dari itu. Menyeimbangkan

kuliah dan organisasi menjadi jalannya kini.

“Jangan pernah berhen� berjuang, mumpung masih

mahasiswa gunakan lah idealisme kita dengan sebaik-

baiknya lah. Jangan apa�s,” akhirnya.

Ak�vis Pria ini Bergerak dengan Media

Sama dengan Jamiah, ak�vis pria satu ini juga

bergerak karena keresahannya. Husein Ilyas (nama

disamarkan) adalah anggota UKMF Lensa di Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Poli�k (FISIP), sebuah UKM yang bergerak

di bidang media.

Insiden yang sempat hangat dan akhirnya

menggugah mahasiswa Ilmu Pemerintahan angkatan 2015

itu menjadi salah satu pendiri Lensa yakni diskorsingnya

koordinator dalam acara Pekan Mahasiswa FISIP

(PEKMAFIS) 2015. Ha l i tu d isebabkan adanya

ke�daksepahaman antara pani�a dengan Dekan FISIP,

Muhammad Noor tentang batas waktu pelaksanaan yang

ternyata lewat dari jadwal acara alias molor. Sebab, dari

permasalahan itu ia merasa perlu untuk mengabarkan

informasi yang ternyata tak banyak diketahui sivitas

kampus, khususnya di FISIP sendiri.

Dari sudut pandangnya, hal yang perlu

diperjuangkan ak�vis adalah keterbukaan informasI

publik, yang mana sesuai dengan semboyan LENSA,

“Berjuang dengan Nurani, Melawan dengan Media!”

Namun, ia �dak mau disebut ak�vis karena masih

merasa belum pantas. “Karena seorang ak�vis merupakan

seorang mahasiswa yang ak�f sekali di dalam organisasi

dan kampus. Masih belum sanggup untuk membebani

sebagai ak�vis, hanya masih menuju ke arah sana,”

katanya. Sebab, hal sulit yang dilakukan mahasiswa

bergelar ak�vis adalah komitmen terhadap yang

diperjuangkan. “Ak�vis itu orang yang mendedikasikan

hidupnya di organisasi, namun tetap berimbang di

kuliahnya secara penuh, �dak seminggu ini ak�vis tapi

minggu depan hilang lagi dari kampus,” imbuhnya.

Husein juga tergabung di Himpunan Mahasiswa

Ilmu Pemerintahan (HIMIP) dan Keluarga Besar

Mahasiswa Balikpapan (KPMB). Di tengah kesibukannya

berorganisasi dirinya pun menyempatkan diri untuk

membaca buku, buku terakhir yang ia baca adalah Madilog

karya Tan Malaka. Buku ini berisi tentang pikiran

penulisnya mengenai materialis�k, dialek�ka dan logika

masyarakat.

Husein pun membuk�kan seorang pelaku

organisasi �dak melulu memiliki Indeks Prestasi (IP)

rendah, semenjak berkecimpung di organisasi IP-nya �dak

pernah lebih rendah dari angka 3,5. “Memang kebanyakan

mengatakan ke�ka di organisasi akademiknya atau

kuliahnya ter�nggal. Tidak, itu hanya masalah manajemen

waktu dan kemalasan saja,” tandasnya.

Jamiah dan Husein hanya dua dari banyaknya

ak�vis kampus di luar sana, semangat menjadi ak�vis

mereka salurkan dengan caranya. Memperjuangkan

sesuatu yang berawal dari keresahan dan berjuang

menegakkan keadilan.

LIFESTYLE

PENULIS: MAHARANI RAMADHANTY FITRIA, FERNANDA FADHILA

EDITOR: JATI DWI JUWITANINGRUM

sketsaunmul.co November 2017 LPM SKETSA UNMUL 28

Page 33: PDF 31 - sketsaunmul.co · sedang berorasi, sekaligus bertujuan mencairkan suasana. Dhany Imron, Ketua KPPR 2013-2014 ... pemira online karena case-nya adalah keributan di seap Pemira

Wi-FiZONE

FREE

CONNECT

Pemilihan RayaBadan Eksekutif Mahasiswa

Keluarga MahasiswaUniversitas Mulawarman

1 2

Ada total 5.222 mahasiswa yang menggunakan hak suaranya pada Pemira tahun

2015. Angka itu menjadi yang ter�nggi dalam �ga edisi pemira BEM KM Unmul terakhir (periode 2014, 2015, dan 2016) dengan sistem online. Pada akhir rekapitulasi suara di tahun tersebut, pasangan Teguh-Dimas memenangi pemira dengan perolehan suara dominan: 3.773.

D e n g a n s i s t e m P e m i ra berbasis online, Unmul dianggap selangkah lebih maju dalam pesta demokrasi di kampus ke�mbang banyak universitas yang masih menggunakan pola konvensional. Melalui sistem online pula, kendala klasik Pemira di Unmul semisal efisiensi anggaran hingga potensi konflik horizontal antar elemen mahasiswa bisa terminimalisir.

M e s k i b o l e h d i kata ka n efek�f, tapi masih ada satu kendala besar yang belum bisa diselesaikan dari pelaksanaan Pemira Unmul sejak dulu hingga kini: yakni �ngginya angka mahasiswa yang abstain alias golput dalam Pemira. Maklum, dari total 40 ribuan mahasiswa Unmul, angka 5.222 pemilih--yang katanya ter�nggi--dalam Pemira masih sah kita sebut sedikit. Lalu sebetulnya di mana pangkal masalahnya?

Kinerja DPM KM Unmul Tidak Maksimal?

Memang sedik i t , hanya seperdelapannya saja. Hanya 12,5 persen. Jadi sah-sah saja kalau kinerja DPM KM Unmul se�ap tahun dinilai �dak maksimal. Bahkan sah juga d isebut gaga l o leh para mahasiswa, baik level ak�vis, atau mahasiswa biasa sekalipun. Betul

�dak? Bagi anggota DPM KM Unmul yang membaca opini ini harap tak emosi, karena memang benar adanya, bukan? Kinerja DPM KM Unmul �dak maksimal.

Analogi ringan saja, begini, rakyat sah mencibir KPU jika tak maks imal secara has i l da lam menyelenggarakan Pemilu. Maka mahasiswa Unmul juga sah mencibir DPM KM Unmul jika pelaksanaan Pemira tak maksimal secara hasil. Benang merah antara KPU dan DPM KM Unmul jelas: anggaran KPU disokong pajak rakyat, sedang anggaran DPM KM Unmul disokong UKT mahasiswa. Jadi, hendaknya DPM KM Unmul harus lebih ak�f menjaring par�sipasi mahasiswa.

Untuk selanjutnya, kinerja DPM KM Unmul akan saya bahasakan “belum maksimal” saja. Saya yakin, se�ap tahunnya, KPU-nya para

PARTISIPASI PEMILIH DALAMPEMIRA SELALU SEDIKIT,DI MANA SUMBER MASALAHNYA?

OPINI

sketsaunmul.co November 2017 LPM SKETSA UNMUL 29

ILUSTRASI: FREEPIK

Page 34: PDF 31 - sketsaunmul.co · sedang berorasi, sekaligus bertujuan mencairkan suasana. Dhany Imron, Ketua KPPR 2013-2014 ... pemira online karena case-nya adalah keributan di seap Pemira

mahasiswa itu telah berikh�ar semampunya, bekerja sekeras-kerasnya, serta mengupayakan hasil Pemira dengan sebaik-baiknya. Tapi, semua upaya itu akan dinilai dari sejauh mana hasil akhir yang diraih DPM KM Unmul dalam menjaring par�sipasi mahasiswa.

Pesta demokras i da lam b e nt u k Pe m i ra a ka n ke m b a l i berlangsung tahun ini. Bahkan sudah dimulai per-Oktober 2017 sekarang. Momen ini bisa jadi tolok ukur kinerja DPM KM Unmul untuk memaksimalkan perannya dalam pelaksanaan Pemira 2017 ini. Bagi saya, peran DPM KM Unmul masih belum maksimal. Gunakan berbagai gebrakan yang membuat mahasiswa te rd o ro n g m e n g g u n a ka n h a k suaranya.

M i s a l n y a d e n g a n memperbanyak publikasi melalui spanduk. Letakkan di se�ap sudut Unmul, di se�ap fakultas, bahkan di lapangan parkir, hingga di papan-papan mading se�ap prodi. Letakkan di se�ap sudut. Berikan pula undian doorprize dengan hadiah “menarik” bagi mahasiswa yang telah berkenan menggunakan hak suaranya di TPS-TPS yang disediakan DPM di masing-masing fakultas.

B i s a p u l a m e m b e r i k a n challenge bagi se�ap bakal calon yang telah menampilkan pola kampanye secara menarik, elegan, bahkan kekinian. Berikan hadiah tambahan pada mereka yang pola kampanye-nya paling a t r a k � f dan unik. Dan masih banyak lagi s o l u s i

menar ik- - j i ka memang ser ius dipikirkan--untuk meningkatkan jumlah pemilih dalam se�ap edisi Pemira.

F o k u s k a n a n g g a r a n

penyelenggaraan Pemira ke sektor publikasi. Kalau katanya Pemira online itu lebih hemat ke�mbang s istem konvensional , gunakan penghematan anggaran tersebut untuk memaksimalkan masifnya publikasi. Untuk apa mengupayakan penghematan kalau masih saja tak sanggup meningkatkan pas�sipasi mahasiswa dalam Pemira? Tantangan meminimalisir jumlah mahasiswa yang “hobi” golput memang berat, tapi silakan jadikan hal tersebut sebagai tantangan m e l a ku ka n b a nya k ge b ra ka n . Diusahakan dengan berbagai cara, dan yang paling pen�ng, gerakan itu harus terlihat oleh para mahasiswa. Kalau publikasi Pemira hanya ala kadarnya, para mahasiswa yang sudah telanjur apa�s--hampir pas�--

akan tetap apa�s.

Mahasiswa Harus (Pula) Sadar Diri

Kesadaran mahasiswa da lam meng gunakan hak suaranya memang akan sangat

memengaruhi jumlah par�sipasi pemilih dalam se�ap edisi Pemira. Ke�adaan calon yang memiliki solusi konkret, klaim Pemira satu warna sampai statement “dipilih ataupun �dak, tak ada pengaruhnya bagi kami!” sering jadi alasan ampuh bagi para mahasiswa untuk abstain saja pada �ap edisi tahunan Pemira.

Meski alasan tersebut ada benarnya, tapi tak seharusnya pemuda yang menyandang label “ m a h a s i s wa ” b e rs i ka p a p a� s terhadap pesta demokras i d i lingkungan sivitas akademiknya. Secara dampak, memang Pemira �dak langsung memberi hasil instan pada mahasiswa per individu. Tetapi itu langkah kecil yang bisa dilakukan p a r a “ m a h a s i s w a ” u n t u k memperlihatkan kepeduliaannya terhadap Unmul.

B E M K M U n m u l a d a l a h r e p r e s e n t a s i g e r a k B E M s e -Kalimantan untuk skala nasional, maka para mahasiswa Unmul harus tetap memas�kan satu hal. Kita harus mengupayakan agar suksesi presiden dan wakil presiden BEM KM Unmul ke depan tetap bisa menjaga muruah BEM KM Unmul untuk menjadi teladan bagi BEM di Benua Eta m , b a h ka n h i n g ga � n g kat nasional.

Di luar gengsi muruah di k a n c a h n a s i o n a l , m a k a p a ra m a h a s i s w a h a r u s m e m b e r i kepercayaan bagi calon-calon suksesi Presiden dan Wakil Presiden BEM KM Unmul untuk belajar berdinamika di dunia ekseku�f kampus. Ini pen�ng karena kampus adalah miniatur negara dalam versi mini. Dan bekal pelajaran itulah yang akan para suksesi BEM KM Unmul bawa dalam lingkungan masyarakat mereka kelak.

OPINI

CONNECT

Pemilihan RayaBadan Eksekutif Mahasiswa

Keluarga MahasiswaUniversitas Mulawarman

1 2

Jadi sah-sah saja kalau kinerja DPM KM Unmul setiap tahun dinilai tidak maksimal. Bahkan sah juga disebut gagal oleh para mahasiswa, baik level aktivis, atau mahasiswa biasa sekalipun.

“”

sketsaunmul.co November 2017 LPM SKETSA UNMUL 30

Page 35: PDF 31 - sketsaunmul.co · sedang berorasi, sekaligus bertujuan mencairkan suasana. Dhany Imron, Ketua KPPR 2013-2014 ... pemira online karena case-nya adalah keributan di seap Pemira

Mari kesampingkan dulu alasan tak ada solusi konkret, Pemira satu warna, sampai minim pengaruh bagi kita. Biarkan suksesi BEM KM Unmul periode selanjutnya belajar b e r d i n a m i k a d i k a m p u s n y a . Kemudian dari pembelajaran itu, ending-nya—kita harapkan--mereka bisa membanggakan nama Unmul setelah mereka lulus nan�. Mana tahu, merekalah yang jadi pemimpin Kal�m, bahkan Indonesia di masa datang.

*** Bagi mahasiswa, tanggung jawab kita adalah mempersiapkan diri untuk membangun Kalimantan, bahkan Indonesia di masa depan. Dan kalau kita �dak berani menjadi

suksesi BEM KM Unmul periode selanjutnya, berikan kesempatan pada mereka yang menyatakan siap u n t u k b e l a j a r m e n g o rga n i s i r ekseku�f kampus melalui sarana Pemira . Satu suara dar i k i ta , insyaallah sudah bernilai ibadah.

B a g i D P M K M U n m u l , tanggung jawab terbesar lembaga ini adalah membuat para mahasiswa peduli dan sedia menggunakan suaranya untuk kepen�ngan Unmul. Silakan berkreasi mengemas solusi agar par�sipasi mahasiswa bisa terus meninggi di berbagai edisi Pemira. Inilah panggung mahasiswa untuk menyuarakan pilihannya. Dan inilah panggung bagi suksesi BEM KM Unmul untuk menentukan nasib bangsa.

Selamat belajar bagi para mahasiswa agar lebih bisa dewasa dalam berdemokrasi. Selamat belajar bagi DPM KM Unmul agar bisa m e m a k s i m a l k a n p e r a n p a r a mahasiswa untuk menentukan nasib Unmul lewat tataran ekseku�f mahasiswa. Dan, selamat belajar bagi suksesi BEM KM Unmul agar bisa memberikan solusi konkret bagi masa depan Unmul, Kalimantan, dan Indonesia.

OPINI

CONNECT

Pemilihan RayaBadan Eksekutif Mahasiswa

Keluarga MahasiswaUniversitas Mulawarman

1 2

PENULIS: DARUL ASMAWAN

Jangan takut pada pelajaran apa pun, karena ketakutan itu sendiri adalah kebodohan awal yang akan membodohkan semua.

– Pramoedya Ananta Toer

sketsaunmul.co November 2017 LPM SKETSA UNMUL 31

Page 36: PDF 31 - sketsaunmul.co · sedang berorasi, sekaligus bertujuan mencairkan suasana. Dhany Imron, Ketua KPPR 2013-2014 ... pemira online karena case-nya adalah keributan di seap Pemira

SOSOK

enanamkan pen�ngnya pendidikan an� Mkorupsi kepada generasi sekarang, diniilai salah satu cara mengurangi budaya korupsi.

Mengingat negeri ini telah banyak menggoreskan �nta m e ra h d a l a m ka s u s ko r u p s i . M e s k i , g e ra ka n pemberantasan korupsi �dak hanya dilakukan oleh KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), tetapi seluruh elemen masyarakat. Sebab dampak korupsi tak hanya merugikan negara, tapi juga berdampak moral pemuda generasi bangsa.

Melalui Indonesian Youth Against Corrup�on (IYAC) dipilihlah 34 perwakilan dari se�ap provinsi dalam ajang pemilihan Duta Pendidikan An� Korupsi. Mewakili Unmul, Safira Yudya Dwitania mahasiswi Fakultas Hukum 2013 ini berhasil menjadi juara favorit dalam ajang tersebut. Suka maupun duka menjadi Duta Pendidikan An� Korupsi mewakili Kal�m dirasakannya. Gadis asal Balikpapan ini pun berbagi kisahnya.

Awalnya ia tak berminat mengiku� ajan itu karena merasa asing. Namun, keputusan akhirnya diambil, ia memutuskan mengiku� seleksi duta ini. Waktu dua minggu digunakan untuk melengkapi berkas, sembari itu Safira menambah wawasannya mengenai korupsi dari berbagai sumber, baik internet, buku hingga diskusi bersama kawan-kawannya. Seminggu setelahnya, pengumuman secara online keluar. Ia mengalahkan 49 pesaing yang berasal dari Kal�m untuk lolos di �ngkat nasional.

“Menjadi duta, �dak hanya mengutamakan fisik (kecan�kan) tetapi lebih ke pemikiran (intelektual) yang dinilai, cara berdiskusi, berdebat, serta kedekatan bersama teman-teman,” ungkapnya pada (23/10).

Kurang lebih dua bulan, hingga akhirnya bertolak ke ibukota Sulawesi Selatan, dia menghadiri konferensi dan resmi dikukuhkan menjadi duta pendidikan an� korupsi. Tiga hari dikaran�na di kota yang dulunya bernama Ujung Pandang ini, dia mendapa� banyak hal yang begitu membekas di benaknya. Padatnya jadwal yang diisi berbagai pembekalan yang menambah wawasannya akan korupsi, ia juga diajarkan public speaking serta cara merealisasikan proyek sosial.

“Pernah presentasi proyek sosial pukul dua pagi, di tengah rasa kantuk harus tetap energik dan mempersuasi juri,” kenangnya.

Menariknya setelah resmi menyandang duta, ia pernah mendapat teguran hanya karena menerima ro� yang tak berkemasan. “Waktu itu upacara memeringa� HUT RI di GOR Sempaja, keadaan perut kosong, ditawari ro� oleh pani�a, langsung ditegur oleh (pihak) Pemprov. Karena (jika menjadi duta) ada aturan �dak boleh menerima uang, (juga) makanan dan minuman yang �dak dalam kemasan,” serunya.

Dukungan dan restu dari orang tua juga mengalir di se�ap ak�vitas yang dia lakukan. Komunikasi dengan orang tua selalu dijaganya, apalagi sang ayah yang berprofesi sebagai hakim dikatakannya banyak memberi nasihat kepada dirinya.

Terpilih Jadi Duta Favorit,

SAFIRA: TUMBUHKAN RASA HAUS ILMU, NIKMATI MASA MUDAMU!

sketsaunmul.co November 2017 LPM SKETSA UNMUL 32

Page 37: PDF 31 - sketsaunmul.co · sedang berorasi, sekaligus bertujuan mencairkan suasana. Dhany Imron, Ketua KPPR 2013-2014 ... pemira online karena case-nya adalah keributan di seap Pemira

SOSOK

“Keluarga saya juga mengevaluasi salah dan kurangnya saya, itu membuat saya terus belajar. Dan, ke�ka ada masalah saya larinya ke mereka,” ucapnya.

Banyaknya yang belum paham akan peran duta pendidikan an� korupsi, kini menjadi fokusannya untuk mengedukasi hal tersebut. Mahasiswi yang juga ak�f berorganisasi ini pun mencontohkannya dengan �dak melakukan korupsi kecil seper� ��p absen ataupun menyontek. Menjadi duta, membuat Safira mempunyai nilai pandang tersendiri pada pemuda. Bahwa pemuda kini lebih cerdas, banyak memiliki ide yang cermelang dan inova�f, namun terbatas oleh ruang, kurangnya wadah untuk menampung bakat dan minatnya akan hal-hal tertentu.

“Tahun 2020, kita akan menghadapi bonus demografi. Di mana usia produk�f akan lebih besar jumlahnya dari pada usia non produk�f. Diharapkan kita sebagai pemuda bisa menjadi agent of change. Jangan jadi pemuda pencaci maki, tetapi pencari solusi,” imbuhnya.d

Selagi muda, pesannya perkaya diri melalui organisasi, dan tak ada salahnya belajar public speaking. “Tumbuhkan rasa haus akan ilmu. Munculkan dalam diri kita bahwa kita berintegritas. jangan lupa nikma� masa mudamu, maknai masa mudamu,” ucapnya.

Bagi Safira, menjadi duta bukan sekadar kontribusi tetapi memberi manfaat yang lebih. Percayalah, IPK hanya mengantarkan hingga meja wawancara kerja.

Selamat Sukses&

Atas Kelulusannya

Anis m.a Ko F I.ad S.iyah D.P, Ha .zd mza oki S.K M a,ono diw Cika

Ketua Redaksi LPM Sketsa 2016Layouter LPM Sketsa

Ilmu Komunikasi 2013Teknik Informatika 2013

Chairil Tanjung

PENULIS: YUSUF NIKITA, PUTERA TIYA ILLAHI, MAHAMERU PRIMANTORO

EDITOR: JATI DWI JUWITANINGRUM

sketsaunmul.co November 2017 LPM SKETSA UNMUL 33

SUMBER: DOK. PRIBADI

Page 38: PDF 31 - sketsaunmul.co · sedang berorasi, sekaligus bertujuan mencairkan suasana. Dhany Imron, Ketua KPPR 2013-2014 ... pemira online karena case-nya adalah keributan di seap Pemira

LITBANG

Pemilihan RayaBadan Eksekutif Mahasiswa

Keluarga MahasiswaUniversitas Mulawarman

1 2

Pemilihan RayaBadan Eksekutif Mahasiswa

Keluarga MahasiswaUniversitas Mulawarman

1 2

96%

Apakah Anda TahuTentang Pemira?

Dari diagram di atas diketahui 96 persen mahasiswa yang mengisi survei mengetahui Pemira. Sedangkan 4 persen mahasiswa belum pernah mendengar atau �dak mengetahui.

4%

Ya

Tidak

Model Pemira ApaYang Anda Senangi?

Pembahasan mengenai model Pemira ini seolah �dak pernah berakhir. Sistem online yang digunakan mengundang pro dan kontra di kalangan mahasiswa. Beberapa kalangan mahasiswa beranggapan pemira online mencederai demokrasi. Sementara yang pro melihat pemira online adalah solusi atas se�ap kericuhan yang terjadi saat Pemira. Kenda� banyak mengundang kontroversi, rupanya mahasiswa lebih condong menyukai Pemira sistem online. Sebanyak 55 persen mahasiswa memilih pemira online, sedangkan 45 persen sisanya lebih nyaman dengan pemira konvensional.

45%

55%Pemira Online

Pemira Konvensional

KELUH KESAHPEMIRA ONLINE

sketsaunmul.co November 2017 LPM SKETSA UNMUL 34

ILUSTRASI: FREEPIKINFOGRAFIS: EKA RIZKI PRABOWO

Page 39: PDF 31 - sketsaunmul.co · sedang berorasi, sekaligus bertujuan mencairkan suasana. Dhany Imron, Ketua KPPR 2013-2014 ... pemira online karena case-nya adalah keributan di seap Pemira

LITBANG

Apa Pendapat AndaTentang Pemira Online?

Pemira online tentu mempunyai wajahnya sendiri. Hasil survei memperlihatkan 55 persen koresponden mengatakan bahwa pemira online itu mudah, canggih, hemat, dan ramah lingkungan--secara memang �dak perlu ada kertas suara yang dibuat. 18 persen justru melihat kemungkinan pemira online berjalan kurang aman, rentan kecurangan, dan �dak transparan. 14 persen mahasiswa merasa pemira online �dak mencerminkan demokrasi yang sehat dan menjadikan gelaran Pemira kurang meriah. Sedang lainnya berpendapat bahwa pemira online �dak menyalahi asas demokrasi, justru mampu mengurangi intervensi dan kecurangan, dan lain sebagainya.

Apa Pendapat AndaTentang Pemira Konvensional?

Lebih Transparan

Ribet, Sulit, Dan Dapat MenimbulkanKecurangan, Intervensi, Hingga Kekerasan

Lebih Demokratis DanTerasa Euphorianya

Lain-Lain

Boros Waktu, Biaya, dan Ruang

Tidak Sesuai Dengan Situasidan Kondisi Mahasiswa

Sementara untuk pemira konvensional 29 persen mahasiswa melihat itu sebagai hal yang ribet, sulit, dan dapat menimbulkan masalah di kampus seper� kecurangan, intervensi, hingga kekerasan. Ada juga yang mengatakan pemilihan konvensional boros waktu—karena harus mendatangi TPS dan menghitung kertas suara satu persatu, boros biaya, dan ruang. Mereka yang menjawab ini jumlahnya 16 persen. Terkecil 5 persen menjawab metode konvensional �dak sesuai dengan situasi dan kondisi mahasiswa saat ini. Namun demikian, sebanyak 25 persen menilai dengan model konvensional sebetulnya akan lebih menjamin Pemira jadi lebih transparan. 16 persen mengatakan pemira konvensional akan terasa lebih demokra�s dan euforia.

69%

31%

TidakYa

Untuk penggunaan hak suara sebanyak 69 persen mahasiswa yang mengisi survei selalu menggunakan hak suaranya dalam Pemira dan sebanyak 31 persen memilih abstain.

Apakah Anda Selalu MenggunakanHak Suara Anda Dalam Pemira?

GO

LPUT

GO

LPU

T

GOLPUT

Mudah, Canggih,Hemat, Ramah Lingkungan

Kurang Aman, Rentan Kecurangan,dan Tidak Transpaaran

Demokrasi Tidak Tercerminkan danTidak Terasa Euphorianya

Lain-Lain

18%14%

13%

55%

25%

9%

5%

16%

16%

29%

sketsaunmul.co November 2017 LPM SKETSA UNMUL 35

Page 40: PDF 31 - sketsaunmul.co · sedang berorasi, sekaligus bertujuan mencairkan suasana. Dhany Imron, Ketua KPPR 2013-2014 ... pemira online karena case-nya adalah keributan di seap Pemira

LITBANG

Apakah Anda SeringMelihat Publikasi Pemira?

75 persen koresponden mengaku sudah cukup sering melihat publikasi Pemira yang dilakukan DPM KM Unmul. 25 persen menjawab hal sebaliknya.

Tidak

Ya

25%

75%

Apakah Anda Puas dengan KinerjaPresiden Mahasiswa Terpilih TigaTahun Terakhir Melalui Pemira Online?

D a n u n t u k t i n g k a t kepuasan mahasiswa terhadap kinerja Presma terpilih dalam Pemira berada diangka 54 persen. Hanya 46 persen yang mengatakan �dak puas.

Tidak

Ya

46%

54%

Menurut Anda, Apa yang PerluDiperjuangkan Oleh SeorangPresiden Mahasiswa? Terlepas dari kepuasan terhadap Presma itu, banyak

lagi sebetulnya harapan mahasiswa kepada pemimpin terpilih. Sebanyak 55 persen menjawab Presma harus lebih bisa mengadvokasi kepen�ngan dan kesejahteraan mahasiswa. 17 persen mengatakan, pemimpin itu harusnya menjadi pendengar sekaligus penyalur aspirasi dan pemersatu mahasiswa dari berbagai kalangan. Adapun 9 persen merasa Presma seharusnya mampu menciptakan lingkungan dan budaya ilmiah di kampus. 4 persen ingin Presma mampu bersikap adil, jujur, dan amanah. 3 persen lagi berharap Presma mampu memenuhi janji-janjinya sewaktu kampanye.

Mengadvokasi Kepentingan danKesejahteraan Seluruh MahasiswaPendengar Sekaligus PenyalurAspirasi danPemersatu Mahasiswa DariBerbagai Kalangan

Menciptakan Lingkungan danBudaya Ilmiah

Adil, Jujur, dan Amanah

Memenuhi Janji Saat Kampanye

Lain-Lain

Jika Tidak,Apa Alasan Anda?

Dari 31 persen yang golput, mereka �dak menggunakan hak suaranya didasari atas beberapa alasan. Terbesar 37 persen hanya sekadar menjawab �dak tahu. 31 persen mengaku �dak menyukai model pemiranya sehingga enggan untuk menggunakan hak suaranya. Ada juga yang mengatakan golput dalam Pemira karena �dak ada calon yang pas, golongan ini sebesar 23 persen. 3 persen sisanya merasa Pemira bukan sesuatu yang pen�ng.

31%

23%

6%

37%

3%Tidak Suka Model Pemiranya

Tidak Ada Calon Yang Pas

Lain-Lain

Tidak Tahu

Tidak Penting

sketsaunmul.co November 2017 LPM SKETSA UNMUL 36

Page 41: PDF 31 - sketsaunmul.co · sedang berorasi, sekaligus bertujuan mencairkan suasana. Dhany Imron, Ketua KPPR 2013-2014 ... pemira online karena case-nya adalah keributan di seap Pemira

Alamku yang malang.Sekarang kau telah hilang.Telah rata menjadi tanah lapang.Dikorbankan demi kepentingan palsu.

Cinta Alam Indonesia katanya.Tapi, alam sekitar saja tak berdaya.Dibabat habis oleh mereka yang kaya.Rakyat biasa pun hanya meronta-ronta.

"Alah, itu pekerjaan gampang," dia bilang.Melupakan apa yang seharusnya dilakukan.Terus, siapa yang menjadi korban?Warga yang seharusnya tentram dan aman.

Satu yang pernah kupelajari di dunia.Bahwa Tuhan tak pernah menyuruh manusianya untuk merusak alamnya.

Alamku yang malang.Sekarang kau telah hilang.Telah rata menjadi tanah lapang.Dikorbankan demi kepentingan palsu.

Cinta alam Indonesia katanya.Tapi, alam sekitar saja tak berdaya.Dibabat habis oleh mereka yang kaya.Rakyat biasa pun hanya meronta-ronta.

"Alah, itu pekerjaan gampang," dia bilang.Melupakan apa yang seharusnya dilakukan.Terus, siapa yang menjadi korban?Warga yang seharusnya tentram dan aman.

Satu yang pernah kupelajari di dunia.Bahwa Tuhan tak pernah menyuruh manusianya untuk merusak alamnya.

Alamku yang Malang

sumber foto: www.photophique.com

oleh: faqihendry

PUISI

sketsaunmul.co November 2017 LPM SKETSA UNMUL 37

Page 42: PDF 31 - sketsaunmul.co · sedang berorasi, sekaligus bertujuan mencairkan suasana. Dhany Imron, Ketua KPPR 2013-2014 ... pemira online karena case-nya adalah keributan di seap Pemira

Bunga Raya

Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia, 13 Oktober 2017 17.05

Suara sirine bandara mengumumkan keberangkatan dan kedatangan se�ap penerbangan masih bergema. Hentakan ribuan pasang kaki berlalu lalang menuju

arahnya masing-masing. Hanya kakiku yang terhen�. Masih menentukan arah akan ke mana kaki ini melangkah. Aku duduk di lobby terminal kedatangan, masih merenung, meyakinkan pilihanku sendiri. Benarkah ini yang terbaik? Aku berusaha melawan kegamanganku. Aku harus menyelesaikan apa yang kumulai. Dan bersiap atas segala risiko dari keputusan yang neka

**Seminggu sebelumnya...Balikpapan, 6 Oktober 2017 Semua keputusan itu dimulai hari ini. Baru dua minggu setelah aku wisuda, Bapak mulai bertanya hal paling mengerikan bagi para sarjana muda. “Mau ke mana setelah lulus?” Sejak aku dinyatakan lulus dari studi S1 pada 20 September lalu, aku memang menganggur dan bersantai-santai ria di rumah. Aku bukannya tak dapat kerja, tapi ingin menikma� dulu masa tenang pasca kampus. Bapak yang konserva�f, melihatku �ada kerja langsung memberiku tawaran menikah. Kebetulan ada anak temannya yang sudah matang untuk menikah. Seorang dokter yang kini sedang mengambil spesialis di Jogja. Dan lagi menurutnya, aku yang 23 tahun sudah terlewat tua untuk menikah, dibanding Ibu dulu yang Bapak nikahi di usia 17 tahun. Aku bukan �dak berpikir untuk menikah. Tentu saja,

ya. Tapi nan�. Dua atau �ga tahun lagi. Aku mau berkarier dulu atau melanjutkan studi S2. Lagi pula, kalaupun aku menikah, aku �dak mau dijodoh-jodohkan seper� zaman Si� Nurbaya. Kalau aku dengan status �dak bekerja seper� ini, dan langsung menikah, aku pas� akan menjadi ibu rumah tangga biasa yang hanya mengurus masalah domes�k. Bukan berar� aku menganggap remeh pekerjaan ibu rumah tangga, tapi kupikir semua orang punya pilihan. Menjadi ibu rumah tangga, atau wanita karier? Dan aku memilih di pilihan kedua. Pertama, supaya aku �dak bosan, kedua karena aku sudah terbiasa dengan kesibukan di luar rumah dan ke�ga, aku �dak mau hanya bergantung pada suami. Singkatnya, aku mau berkarier dulu baru menikah. Tapi Bapak, mana mau terima alasan itu. Urusan berkarier atau �dak itu urusan nan�. Yang pen�ng ke�ka dirasa aku sudah cukup umur untuk menikah, dan sudah ada calon, ya menikah. Sedangkan karier juga harus meminta restu suami. Aku harus mencari alasan yang jelas supaya bisa menolak perintah Bapak untuk menikah. S2 �dak mungkin, penda�aran beasiswa baru dibuka tahun depan, sementara kalau aku mencari kerja hanya di kota ini, otoma�s Bapak akan tetap menawariku untuk menikah. Aku harus merantau, yang jauh, agar lepas kontrol dari Bapak. Aku memutar otak ke mana aku harus pergi. Pikiranku tersangkut pada dua tahun sebelumnya saat aku mengiku� Konferensi Mahasiswa di Malaysia. Saat itu, aku bertemu dengan Wakil Duta Besar Republik Indonesia, Profesor Des Alwi, dan saling bertukar kartu nama. Beliau menawariku, untuk suatu hari nan� magang di KBRI Malaysia. Jadi kupikir sekarang lah 'suatu hari nan�' yang tepat.

Oleh: Khajjar Rohmah

CERPEN

sketsaunmul.co November 2017 LPM SKETSA UNMUL 38

Page 43: PDF 31 - sketsaunmul.co · sedang berorasi, sekaligus bertujuan mencairkan suasana. Dhany Imron, Ketua KPPR 2013-2014 ... pemira online karena case-nya adalah keributan di seap Pemira

A k u m e n e l e p o n P r o f. D e s A l w i , u n t u k menyampaikan bahwa aku mengambil tawarannya dua tahun lalu. Prof. Des Alwi hanya memberi jawaban diploma�s, “Ajukan saja proposalnya.” Malam itu juga, aku mengirim email proposal permohonan magang ke KBRI Malaysia. Paginya aku langsung bilang ke Bapak, Ibu, dan keluarga kalau aku mendapat panggilan magang di KBRI Malaysia. Aku berbohong, sebenarnya aku belum diterima, hanya baru mengajukan. Agar �dak sepenuhnya bohong, kusampaikan kalau aku juga akan melanjutkan studi S2 ku di sana. Karena aku memang punya rencana untuk itu, meskipun seharusnya �dak secepat ini. Mesk i seorang konser va�f, Bapak cukup demokra�s. Bapak selalu menerima pendapat anaknya selama itu rasional. Dan melihat kemantapanku, Bapak menghorma� keputusan itu. Seminggu kemudian terbanglah aku ke Malaysia. Keberangkatanku disertai kegamangan ha�, apakah kepergianku adalah ikh�ar mewujudkan mimpi atau pelarian dari perintah orang tua?

***

Renunganku �ba-�ba buyar oleh suara seseorang yang memanggil namaku. Di tangannya memegang papan nama penjemput, “Lydia Ayu Prameswari, INDONESIA.” Aku lalu berdiri dan berjalan ke arahnya yang terus melambai-lambaikan tangan kepadaku. Bibirnya tak berhen� tersenyum. “Lydia, kan?” Tanyanya memas�kan. “Ya,” jawabku singkat. “Awak kemane saja? Saya dah tunggu awak dari tadi?” katanya dengan logat Melayu yang kental. “Saya salat dulu tadi di musala,” aku memang salat ashar dulu sebelum menunggu di lobby. “Aaa, dari sembahyang, senang saya l ihat perempuan Indonesia ni memang, dah pandai, can�k, lagi rajin ibadah.” Entah dia hanya basa-basi atau memang tulus memuji. Aku �dak yakin dia siapa, tapi kupikir dia orang suruhan KBRI untuk menjemputku. Seper� bisa membaca pikiranku, ia lalu mengenalkan dirinya. “Oh ya, saya orang suruhan Tuanku Des Alwi untuk jemput awak. Perkenalkan, Damar Ehsan Hadi your private tour guide in Malaysiaaaa. Welcome to the town!” katanya sambil membuka tangannya. Ia memberiku sebuket bunga, salam selamat

datang, katanya. Dalam buket tersebut berisi lima tangkai bunga raya, bunga khas negeri Malaysia. Kemudian kami bergegas menuju mobil dan mengangkat koperku ke dalam bagasi. Di mobil, Damar tak berhen� bicara, ia menjelaskan se�ap hal yang kami lewa�. Mungkin karena ia berpikir aku adalah turis yang berlibur ke negaranya. Sambil menye�r, ia menunjukkan tulisan di sebuah papan iklan yang menjadi jargon bandara kebanggaan Malaysia, Kuala Lumpur Interna�onal Airport atau KLIA. 'Bringing the world to Malaysia and Malaysia to the world, Membawa dunia pada Malaysia dan Malaysia pada dunia.' Ada aura op�misme dari kalimat tersebut yang merasukiku. Aku memba�n, mungkin sebagian garis takdir hidup memang membawaku kemari. Bukankah tak ada yang kebetulan? Semua sudah diatur oleh Tuhan. Mungkin Malaysia, adalah tempat yang mendukungku untuk mewujudkan mimpi. Aku dan Malaysia memiliki semangat yang sama. Semangat menantang dunia! “Thanks KLIA kau membawa Lydia pada Malaysia,” sebut Damar yang membuatku tersenyum. Senyum pertama yang keluar sejak keberangkatanku dengan gamang ke negeri ini. Mobil terus melaju di bawah lembayung senja langit negeri melayu. Perjalananku dimulai. Aku memandangi bunga raya pemberian Damar.

CERPEN

sketsaunmul.co November 2017 LPM SKETSA UNMUL 39

Page 44: PDF 31 - sketsaunmul.co · sedang berorasi, sekaligus bertujuan mencairkan suasana. Dhany Imron, Ketua KPPR 2013-2014 ... pemira online karena case-nya adalah keributan di seap Pemira

ElsheSkin Merupakan Skincare yang Dapat Membantu dan

Mendampingimu dalam Mengatasi Permasalahan di Wajah Kamu. Telah Berser�fikat CPKB, CGMP, BPOM, dan Juga Merupakan Produk Cosmeceu�cals.

Aman Digunakan Karena Telah Teruji Secara Klinis.

Untuk Order dan Pemesanan Hubungi:Line/WA: 0822 5559 3639

FB/Instagram: ElsheSkin.Samarinda

BERSAMA REKTOR UNMUL

BINCANG EKSKLUSIF

ers M P aa hg aa sb ism we aL

SKETSA PRODUCTION MEMPERSEMBAHKAN

BINCANG EKSKLUSIF

EPISODE 1EPISODE 1

Prof. Dr. H. Masjaya, M.SiGuest Star Host

Fadiah Adlina

TONTON DI CHANNEL YOUTUBE

SKETSAUNMULDOTCO

BERSAMA REKTOR UNMUL

Page 45: PDF 31 - sketsaunmul.co · sedang berorasi, sekaligus bertujuan mencairkan suasana. Dhany Imron, Ketua KPPR 2013-2014 ... pemira online karena case-nya adalah keributan di seap Pemira

SKETSAUNMUL.COSemangat Berbagi dan Menginspirasi

rs MeP aa hg aa sb iswme aL