uts mmt rangkuman produk
TRANSCRIPT
![Page 1: Uts Mmt Rangkuman Produk](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082406/5571f40f49795947648ef3d7/html5/thumbnails/1.jpg)
Rangkuman Produk Kerupuk Ikan Cunang
Kerupuk ikan dapat diproduksi dengan alat yang sederhana atau dengan peralatan dengan teknologi
modern. Untuk industri rumah kerupuk ikan di desa kenanga ini mengggunakan peralatan teknologi
modern. Penggunaan teknologi modern ini dapat mengurangi jumlah pekerja sekaligus menghasilkan
produk dengan jumlah yang lebih banyak dalam waktu yang singkat. Adapun peralatan modern yang
digunakan dalam proses pembuatan kerupuk ikan antara lain:
1. Alat pelembut bahan (mulen)
Mesin ini digunakan untuk melembutkan adonan yang terdiri dari ikan, tepung, dan bumbu agar
hasil akhir adonan menjadi kenyal. Mesin ini berkapasitas hingga 10 kg dan dapat dijalankan oleh 1
(satu) orang tenaga kerja.
2. Mesin roll
Mesin roll digunakan untuk menghaluskan adonan yang telah dicampurkan pada mesin mulen.
3. Press dek
Digunakan sebagai mesin untuk mempress adonan agar dapat dibentuk menjadi adonan
berbentuk lonjong/lendengan yang sudah padat yang kemudian disimpan dalam dek-dek atau papan
segi empat yang terbuat dari kayu.
4. Steam
Steam merupakan alat untuk mengukus adonan. Adonan yang telah berbentuk lendengan
(silinder) di steam selama 30 menit.
5. Mesin Pencetak
Mesin pencetak ini digunakan untuk mencetak adonan berbentuk silinder sebelum dimasukkan
ke cetakan sesuai ukuran yang diinginkan. Terdapat juga meja press agar adonan yang tercetak menjadi
lebih padat dan kenyal. Mesin cetak ini membutuhkan 1 (orang) tenaga kerja untuk menjalankannya.
6. Mesin pemotong
Mesin pemotong ini digunakan untuk memotong kerupuk yang telah didinginkan selama 1 hari
(24 jam). Mesin ini dijalankan oleh 2 (dua) orang tenaga kerja.
![Page 2: Uts Mmt Rangkuman Produk](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082406/5571f40f49795947648ef3d7/html5/thumbnails/2.jpg)
Usaha pembuatan kerupuk ikan hanya melakukan pengolahan dari bahan mentah sampai pada
proses kerupuk siap goreng. Adapun proses pembuatan kerupuk ikan adalah sebagai berikut:
1. Proses penyiapan bahan baku
Proses penyiapan bahan baku adalah persiapan daging ikan yang akan digunakan, tepung serta
bumbu-bumbu yang digunakan beserta perhitungan komposisi masing-masing bahan untuk setiap
adonan. Dalam mempersiapkan bahan baku pembuatan kerupuk ikan yang perlu mendapat perhatian
utama adalah penyiapan ikan yang akan dijadikan bahan utama. Mutu ikan yang digunakan akan
mempengaruhi mutu produksi kerupuk ikan, oleh karena itu perlu dipilih ikan yang masih segar. Dengan
demikian diperlukan pengetahuan untuk mengetahui tanda-tanda ikan dengan mutu yang baik (masih
segar). Sebelum dihaluskan, ikan dibersihkan dahulu dengan cara menghilangkan sisik, insang, maupun
isi perutnya kemudian dicuci sampai bersih. Bagian tubuh yang keras, seperti duri maupun tulang
dibuang karena dapat menurunkan mutu kerupuk yang dihasilkan. Selanjutnya ikan tersebut digiling
sampai halus. Di samping itu bahan tambahan dan resep bumbu disiapkan untuk proses adonan.
2. Proses pembentukan adonan
Adonan dibuat dari tepung tapioka yang dicampur dengan bahan utama, bahan tambahan dan
resep bumbu-bumbu yang digunakan. Tepung diberi air panas hingga menjadi adonan yang kental.
Resep bumbu dan bahan utama (ikan) ) yang telah digiling halus serta bahan tambahan (bawang, jengkol
dll) dimasukkan ke dalam adonan dan diaduk/diremas hingga lumat dan rata.Adonan kemudia
didiamkan selama 1-2 hari. Adonan ini kemudian dimasukkan ke dalam mulen dan dicampurkan lagi
denga tepung tapioca sehingga diperoleh adonan yang kenyal dengan campuran bahan merata. Setelah
dari mesin mlen kemudian adonan dimasukkan ke dalam mesin roll untuk pelembutan dan diperoleh
adonan yang lebih halus.
3. Pencetakan
Pencetakan adonan dilakukan dengan mesin press. Dengan bantuan alat cetak adonan ini dapat
dibuat dalam bentuk serupa. Kemudian adonan berbentuk silinder ini di “press” untuk mendapatkan
adonan yang lebih padat. Selanjutnya adonan yang berbentuk silinder ini yang disebut adonan
lendengan, dimasukkan ke dalam dek. Dalam satu dek berisi 6-7 adonan lendengan.
![Page 3: Uts Mmt Rangkuman Produk](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082406/5571f40f49795947648ef3d7/html5/thumbnails/3.jpg)
4. Pengukusan (Steam)
Adonan lendengan kemudian di steam (dikukus) selama kurang lebih 30 menit. Setelah di steam
adonan disimpan selama 1-2 hari agar mengeras. Untuk adonan yang akan diberi warna maka setelah di
steam adonan adonan dicelupkan pada zat pewarna.
5. Pemotongan
Tahap selanjutnya adalah pemotongan adonan kerupuk yang telah dingin. Sebuah mesin
pemotong dijalankan oleh 2 (dua) orang. Adonan dipotong sehingga menghasilkan ukuran dan
ketebalan yang seragam.
6. Penjemuran
Adonan yang telah diiris-iris kemudian dijemur sampai kering. Penjemuran dilakukan di bawah
sinar matahari kurang lebih 4 jam tergantung dari kondisi cuaca saat itu. Kerupuk yang dikeringkan
dengan sinar matahari jika digoreng akan lebih Mengembang dibandingkan yang menggunakan oven.
Hal ini akan lebih menguntungkan para pengusaha penggorengan kerupuk dan akan mempengaruhi
harga kerupuk. Karena itulah pengeringan menggunakan sinar matahari lebih disukai dibandingkan
dengan menggunakan oven.Selain itu penjemuran dengan sinar matahari tidak memerlukan biaya hanya
saja memerlukan lahan yang cukup luas.
7. Pengemasan
Setelah kering, kerupuk segera diangkat dari jemuran. Kerupuk yang telah kering ini dapat segera
dibungkus dan dijual. Biasanya kerupuk ikan siap goreng ini dikemas dalam plastic sejumlah berat
tertentu. Pada pabrik ini terdiri dari kerupuk yang berukuran 250 gram dan 5 kg.
Tabel Critical Control Point Kerupuk Ikan
Tahap
Proses
Q1a: Adakah
tindakan
pengendalia
n?
Ya: Lanjut ke
Q2
Q1b: Adakah
pengendalian
pada tahap ini
perlu
keamanan?
Ya: Lakukan
modifikasi
Q2: Apakah
tahapan
dirancang
secara spesifik
untuk
mengurangi
bahaya yang
Q3: Dapatkah
kontaminasi
dengan bahaya
yang
diidentifikasi
terjadi
melebihi
Q4: Apakah
tahapan
berikutnya
menghilangkan
bahaya yang
teridentifikasi
atau
CCP /
Bukan
CCP
![Page 4: Uts Mmt Rangkuman Produk](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082406/5571f40f49795947648ef3d7/html5/thumbnails/4.jpg)
Tidak: Lanjut
ke Q1b
tahapan lalu
kembali ke
Q1a
Tidak : Bukan
CCP
mungkin
terjadi sampai
tingkatan yang
dapat
diterima?
Ya: CCP
Tidak: Lanjut
ke Q3
tingkatan yang
dapat diterima
atau dapatkah
ini meningkat
sampai
tingkatan yang
tidak dapat
diterima?
Ya: Lanjut ke
Q4
Tidak: Bukan
CCP
mengurangi
tingkatan
kemungkinan
terjadinya
sampai
tingkatan yang
dapat
diterima?
Ya: Bukan CCP
Tidak: CCP
Penyiapan
bahan baku
Ya Tidak Tidak Bukan
CCP
Pembentuk
an adonan
Ya Ya, dengan
pengaturan
komposisi
bahan
pembentuk
adonan.
CCP
Pencetakan Ya Tidak Tidak Bukan
CCP
Steam Ya Tidak Tidak Bukan
CCP
Pemotonga
n
Ya Tidak Tidak
Y
Bukan
CCP
Penjemuran Ya Tidak Ya, apabila Tidak CCP
![Page 5: Uts Mmt Rangkuman Produk](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082406/5571f40f49795947648ef3d7/html5/thumbnails/5.jpg)
terjadi
kontaminasi
dari lalat dan
cuaca yang
tidak
mendukung
untuk
melakukan
penjemuran
( udara lembab
)
Pengemasa
n
Ya Ya, dengan
menggunakan
bahan
pengemasan
yang aman
CCP
![Page 6: Uts Mmt Rangkuman Produk](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082406/5571f40f49795947648ef3d7/html5/thumbnails/6.jpg)
Penyiapan Bahan Baku Pembentukan Adonan
Pencetakan Steam
Pemotongan Penjemuran
Pengemasan
2. Alur Proses
![Page 7: Uts Mmt Rangkuman Produk](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082406/5571f40f49795947648ef3d7/html5/thumbnails/7.jpg)
3. Decision Tree
![Page 8: Uts Mmt Rangkuman Produk](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082406/5571f40f49795947648ef3d7/html5/thumbnails/8.jpg)
4. Analisis Bahaya
Tabel 1. Identifikasi Bahaya dan Cara Pencegahannya
Nama Produk Kerupuk Ikan Cunang
Deskripsi Produk : Produk Kerupuk ikan adalah kerupuk yang bahannya terdiri dari adonan tepung dan
daging ikan.
Alur Proses Jenis Bahaya Cara Pencegahan
1. Proses penyiapan bahan
baku
2. Proses pembentukan
adonan
3. Pencetakan
4. Pengukusan (Steam)
5. Pemotongan
6. Penjemuran
7. Pengemasan
1.Bahaya Fisik
Serpihan batu dan debu,
rambut, serat bamboo.
2.Bahaya Kimiawi
Formalin dan Zat pewarna
buatan.
3.Bahaya Biologis
Serangan jamur dan mikroba
yang dibawa oleh lalat
ataupun yang terinfeksi dari
lingkungan produksi.
Menerapkan SSOP dengan
mengunakan sarung tanggan
dan penutup kepala,
penggunaan alat-alat yang
bersih dan steril.
Menerapkan GMP,
melegalisasi BPOM RI,
sertifikasi label kelembaga
keamanan pangan. Memberi
label pada produk bebas
Formalin.
Melakukan proses
penjemuran di tempat yang
memiliki intensitas cahaya
matahari yang cukup,
menggunakan alat yang sudah
dicuci hingga bersih.
Tabel 2. Analisa Resiko Bahaya
Nama Produk : Kerupuk Ikan Cunang
Bahan Baku : Ikan Cunang, telur, tepung terigu, garam, penyedap rasa.
Konsumen : Semua umur.
![Page 9: Uts Mmt Rangkuman Produk](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082406/5571f40f49795947648ef3d7/html5/thumbnails/9.jpg)
Cara Penyimpanan :
Ruang penyimpanan harus bersih, kering dan sejuk
Adanya sirkulasi udara, agar terhindar bau menusuk dan kelembaban.
Penjemuran harus dilakukan sampai kerupuk benar-benar kering.
Jauhkan dari benda-benda kimia yang berbahaya yang dapat mencemari.
Cara Distribusi :
Setelah kering, kerupuk segera diangkat dari jemuran. Kerupuk yang telah kering ini dapat segera
dibungkus dan dijual. Biasanya kerupuk ikan siap goreng ini dikemas dalam plastic sejumlah berat
tertentu. Pada pabrik ini terdiri dari kerupuk yang berukuran 250 gram dan 5 kg. Produk dikemas dengan
menggunakan bahan kemasan yang mampu melindungi produk dari kontaminasi dan kerusakan serta
tidak mencemari produk. Dalam hal ini, digunakan plastic LDPE (Low Density Poly Ethylene). Pada
kemasan dibubuhkan label yang memuat tentang: jenis produk, berat bersih, nama produsen, alamat
produsen, tanggal produksi, komposisi zat gizi dan tanggal kadaluarsa. Kerupuk didistribusikan ke tiap-
tiap kota yang menjadi supplier penjualan dengan menggunakan mobil box angkutan antar kota dan
paket-paket pengiriman cargo pesawat.
Cara Mengkonsumsi :
Digoreng, hingga kerupuk mengembang dan siap untuk dikonsumsi.
Proses Pengolahan :
8. Proses penyiapan bahan baku
Proses penyiapan bahan baku adalah persiapan daging ikan yang akan digunakan, tepung serta
bumbu-bumbu yang digunakan beserta perhitungan komposisi masing-masing bahan untuk setiap
adonan. Dalam mempersiapkan bahan baku pembuatan kerupuk ikan yang perlu mendapat perhatian
utama adalah penyiapan ikan yang akan dijadikan bahan utama.
9. Proses pembentukan adonan
Adonan dibuat dari tepung tapioka yang dicampur dengan bahan utama, bahan tambahan dan
resep bumbu-bumbu yang digunakan. Tepung diberi air panas hingga menjadi adonan yang kental.
Resep bumbu dan bahan utama (ikan) ) yang telah digiling halus serta bahan tambahan (bawang, jengkol
dll) dimasukkan ke dalam adonan dan diaduk/diremas hingga lumat dan rata.Adonan kemudia
didiamkan selama 1-2 hari.
10. Pencetakan
![Page 10: Uts Mmt Rangkuman Produk](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082406/5571f40f49795947648ef3d7/html5/thumbnails/10.jpg)
Pencetakan adonan dilakukan dengan mesin press. Dengan bantuan alat cetak adonan ini dapat
dibuat dalam bentuk serupa. Kemudian adonan berbentuk silinder ini di “press” untuk mendapatkan
adonan yang lebih padat. Selanjutnya adonan yang berbentuk silinder ini yang disebut adonan
lendengan, dimasukkan ke dalam dek. Dalam satu dek berisi 6-7 adonan lendengan
11. Pengukusan (Steam)
Adonan lendengan kemudian di steam (dikukus) selama kurang lebih 30 menit. Setelah di steam
adonan disimpan selama 1-2 hari agar mengeras. Untuk adonan yang akan diberi warna maka setelah di
steam adonan adonan dicelupkan pada zat pewarna.
12. Pemotongan
Tahap selanjutnya adalah pemotongan adonan kerupuk yang telah dingin. Sebuah mesin
pemotong dijalankan oleh 2 (dua) orang. Adonan dipotong sehingga menghasilkan ukuran dan
ketebalan yang seragam.
13. Penjemuran
Adonan yang telah diiris-iris kemudian dijemur sampai kering. Penjemuran dilakukan di bawah
sinar matahari kurang lebih 4 jam tergantung dari kondisi cuaca saat itu. Kerupuk yang dikeringkan
dengan sinar matahari jika digoreng akan lebih Mengembang dibandingkan yang menggunakan oven.
Hal ini akan lebih menguntungkan para pengusaha penggorengan kerupuk dan akan mempengaruhi
harga kerupuk. Karena itulah pengeringan menggunakan sinar matahari lebih disukai dibandingkan
dengan menggunakan oven.Selain itu penjemuran dengan sinar matahari tidak memerlukan biaya hanya
saja memerlukan lahan yang cukup luas.
1. Kelompok Bahaya
No. Bahan/IngredienKelompok Bahaya Kategori Resiko
0/I/II/III/IV/V/VIA B C D E F
1 Ikan Cunang xx xx II
2 Tepung terigu xx I
3 Garam xx xx II
4 Telur xx xx II
5 Zat Pewarna xx xx VI
Keterangan :
![Page 11: Uts Mmt Rangkuman Produk](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082406/5571f40f49795947648ef3d7/html5/thumbnails/11.jpg)
A = Makanan untuk konsumen beresiko tinggi (a.l. pasien & gol. Resti)
B = Mengandung bahan yang sensitif thd bahaya biologis/kimia/fisik
C = Tidak ada tahap untuk mencegah/menghilangkan bahaya
D = Kemungkinan mengalami kontaminasi kembali setelah pengolahan
E = Kemungkinan penanganan yang salah selama distribusi /konsumsi
F = Tidak ada cara mencegah/menghilangkan bahaya oleh konsumen
2. Kategori Bahaya
Kategori Resiko Karakteristik Bahaya Keterangan
0 0 (Tidak Ada Bahaya) Tidak mengandung bahaya A s/d F
I (+) Mengandung satu bahaya B s/d F
II (++) Mengandung dua bahaya B s/d F
III (+++) Mengandung tiga bahaya B s/d F
IV (++++) Mengandung empat bahaya B s/d F
V (+++++) Mengandung lima bahaya B s/d F
VI A+ (kategori Khusus) Kategori resiko paling tinggi (semua
makanan yang mengandung bahaya A,
baik dengan atau tanpa bahaya B s/d F
Komposisi dan Standar Mutu
Komponen Kerupuk Ikan
Karbohidrat (%) 65,6
Air (%) 16,6
Protein (%) 16
Lemak (%) 0,4
Kalsium (mg/100 gram) 2,0
Fosfor (mg/100 gram) 20,0
Besi (mg/100 gram) 0,1
Vitamin A (mg) 0
![Page 12: Uts Mmt Rangkuman Produk](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082406/5571f40f49795947648ef3d7/html5/thumbnails/12.jpg)
Vitamin B1 (mg) -
Komposisi per 100mg
Kadar air (%) maksimum 12,0
Kadar protein (%) minimum 5,0
Kadar abu tidak larut dalam asam (%)
maksimum
1,0
Benda asing (%) maksimum 1,0
Bau (mg) Khas
Standar Mutu