utilitas bangunan penghawaan alami bali quincy hotel

11
PENGHAWAAN ALAMI Memiliki posisi geografis yang terletak di sepanjang garis khatulistiwa, menyebabkan Indonesia memiliki jenis iklim panas lembab. Iklim tropis lembab memiliki karakteristik curah hujan dan kelembaban relatif tinggi, temperatur udara moderat dengan variasi perbedaan temperatur yang kecil sepanjang hari maupun sepanjang musim, kecepatan angin rendah, serta intensitas cahaya matahari yang cukup tinggi. Kondisi tersebut membutuhkan desain pada bangunan yang tanggap terhadap iklim. Pada desain bangunan hotel ini, bangunan dirancang untuk mampu mengantisipasi kondisi tersebut yaitu bangunan yang mampu beradaptasi dengan iklim sekitar. Salah satunya yaitu dengan memperhatikan kualitas penghawaan alami. Melalui penghawaan alami bangungan hotel ini dapat meningkatkan kenyamanan. Diantaranya kenyamanan yang mampu memenuhi kebutuhan fisiologis dan psikologis penghuni. Dengan kondisi iklim tropis dan lembab, pencegahan panas dan pengoptimalan pelepasan panas hingga tercapainya keseimbangan termal, menjadi faktor penting dalam menciptakan kondisi yang nyaman. Kenyamanan termal dipengaruhi oleh lingkungan fisik, antara lain temperatur udara, kelembaban relatif, kecepatan angin, dan dipengaruhi oleh lingkungan non fisik, antara lain jenis kelamin, umur, pakaian yang digunakan dan jenis aktifitas yang sedang dikerjakan. Temperatur udara, kelembaban relatif dan kecepatan angin mempunyai hubungan yang saling berkaitan untuk mencapai kenyamanan termal bagi penghuni. Hal ini dapat dikatakan bahwa kenyamanan fisiologis akan dapat

Upload: widiari-ayu

Post on 22-Dec-2015

63 views

Category:

Documents


19 download

DESCRIPTION

penugasan mata kuliah Utilitas Bangunan Arsitektur Univ. Udayana Penghawaan Alami Bali Quincy Hotel

TRANSCRIPT

Page 1: Utilitas Bangunan Penghawaan Alami Bali Quincy Hotel

PENGHAWAAN ALAMI

Memiliki posisi geografis yang terletak di sepanjang garis khatulistiwa, menyebabkan

Indonesia memiliki jenis iklim panas lembab. Iklim tropis lembab memiliki karakteristik

curah hujan dan kelembaban relatif tinggi, temperatur udara moderat dengan variasi

perbedaan temperatur yang kecil sepanjang hari maupun sepanjang musim, kecepatan angin

rendah, serta intensitas cahaya matahari yang cukup tinggi. Kondisi tersebut membutuhkan

desain pada bangunan yang tanggap terhadap iklim. Pada desain bangunan hotel ini,

bangunan dirancang untuk mampu mengantisipasi kondisi tersebut yaitu bangunan yang

mampu beradaptasi dengan iklim sekitar. Salah satunya yaitu dengan memperhatikan kualitas

penghawaan alami.

Melalui penghawaan alami bangungan hotel ini dapat meningkatkan kenyamanan.

Diantaranya kenyamanan yang mampu memenuhi kebutuhan fisiologis dan psikologis

penghuni. Dengan kondisi iklim tropis dan lembab, pencegahan panas dan pengoptimalan

pelepasan panas hingga tercapainya keseimbangan termal, menjadi faktor penting dalam

menciptakan kondisi yang nyaman. Kenyamanan termal dipengaruhi oleh lingkungan fisik,

antara lain temperatur udara, kelembaban relatif, kecepatan angin, dan dipengaruhi oleh

lingkungan non fisik, antara lain jenis kelamin, umur, pakaian yang digunakan dan jenis

aktifitas yang sedang dikerjakan. Temperatur udara, kelembaban relatif dan kecepatan angin

mempunyai hubungan yang saling berkaitan untuk mencapai kenyamanan termal bagi

penghuni. Hal ini dapat dikatakan bahwa kenyamanan fisiologis akan dapat tercapai jika nilai

kecepatan angin berada pada kondisi seimbang antara temperatur dan kelembaban relatif

tertentu.

Di iklim tropis lembab, seperti di kawasan pantai selatan Bali pada umumnya

bangunan-bangunan didesain dengan sistem penghawaan alami yang memaksimalkan

kecepatan angin untuk dapat mendinginkan struktur bangunan ataupun pencapaian

kenyamanan fisiologis. Beberapa ciri desain bangunan di iklim tropis yang diterapkan pada

desain hotel ini antara lain adanya bukaan lebar, atap dengan sudut kemiringan cukup,

berplafon, dan memaksimalkan banyak naungan di sekitar bangunan. Konsep desain dengan

sistem penghawaan alami yang memaksimalkan kecepatan angin, selain memperhatikan

pergerakan aliran angin, juga melihat pengaruh lingkungan dan bangunan sekitar terhadap

aliran angin tersebut. Beberapa faktor bangunan dan lingkungan yang berpengaruh adalah

Page 2: Utilitas Bangunan Penghawaan Alami Bali Quincy Hotel

posisi bangunan terhadap lingkungan sekitar, orientasi bangunan, tata letak massa bangunan

terhadap arah matahari dan arah datang angin. Hal ini disebabkan oleh tanah mempunyai

kapasitas panas yang lebih tinggi dari air. Panas akan berpindah ke laut atau sering disebut

sebagai angin darat ketika siang hari dan akan berpindah ke daratan atau sering disebut

sebagai angin laut ketika malam hari. Disebut sebagai angin darat karena terjadinya

pergerakan angin berasal dari darat ke laut dan disebut sebagai angin laut karena terjadinya

pergerakan angin dari laut ke darat. Pergerakan angin dari laut di siang hari dan pergerakan

angin dari darat di malam hari disebabkan oleh adanya perbedaan temperatur di kedua

permukaan yang berbeda antara permukaan laut dan permukaan tanah. Hal ini mempunyai

pengaruh kondisi iklim disekitarnya, dimana lokasi yang dekat dengan laut akan

mempengaruhi kondisi iklim disekitarnya Kelembaban relatif juga terpengaruhi oleh kedua

perbedaan permukaan tersebut, karena udara yang berasal dari laut akan memiliki

kelembaban lebih tinggi karena membawa uap air yang merupakan hasil proses penguapan

yang dilakukan oleh laut. berdasarkan keadaan yang telah diuraikan di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa kenyamanan penghuni dapat dicapai dengan memperhatikan tata letak

massa dan kepadatan bangunan (jarak antar bangunan, orientasi dan bangunan, posisi laut

terhadap permukiman) dan pengaruh penghalang, baik vegetasi maupun bangunan

yang berakibat pada menurunnya kualitas penghawaan pada permukiman karena pengaruh

desakan dalam suatu luasan.

Fenomena pada lokasi studi adalah posisi pantai berada di arah barat, agak menyirang

dari barat laut kearah tenggara. Sementara posisi bangunan terletak di timur pantai dengan

orientasi agak ke tenggara. Bentuk bangunan dengan tiga bagian menonjol yaitu penonjolan

ke depan dengan orientasi tenggara – timur laut, dengan satu segmen yang mengarah

langsung ke laut, dan dua bagian bangunan lainnya membentang dari arah barat kearah timur

dan agak menyirang kea rah timur laut. Dengan posisi dan orientasi bangunan hotel yang

demikian, pola aliran dan kecepatan angin di sekitar bangunan hotel akan dapat dimanfaatkan

dengan maksimal oleh adanya bukaan pada bangunan hotel untuk menunjang penghawaan

alami. Adapun penjelasan penghawaan alami dengan dua orientasi bangunan hotel tersebut

diantaranya:

1. Bagian bangunan hotel yang menonjol kedepan, yaitu salah satu bagian

bangunan yang terbentang dari arah barat laut kearah tenggara. Dengan salah

satu orientasi bukaan mengarah ke barat daya, dan satu orientasi bukaan

mengarah ke timur laut. Dengan posisi demikian, maka penghawaan alami

berlangsung dengan maksimal pada saat terjadinya angin laut, maka bagian

Page 3: Utilitas Bangunan Penghawaan Alami Bali Quincy Hotel

bangunan yang menghadap ke laut mendapatkan angin maksimal, dan

sebaliknya, jika terjadi angin darat, maka bagian bangunan yang menghadap

ke timur laut atau yang berada dibaliknya mendapatkan penghawaan alami

secara maksimal.

2. Bagian bangunan hotel yang terbentang dari arah barat ke timur laut,

merupakan bangian hotel utama. Dengan orientasi view dan bukaan

menghadap ke tenggara, dan barat laut. Penghawaan terjadi dengan intensitas

angin yang sedang, dan tidak terlalu kencang. Kebutuhan udara per ruang

dapat dipenuhi dengan penggunaan bukaan yang menerima masuknya angin

dengan intensitas yang sedang, dan tidak terlalu kencang, menunjang

kenyamanan penghuni kamar hotel.

Page 4: Utilitas Bangunan Penghawaan Alami Bali Quincy Hotel

Sistem penghawaan alami dalam ruang kamar hotel

Beberapa uraian tentang sistem penghawaan alami dalam ruangan kamar hotel yang

dibedakan dengan kelas ruang.

1. Quincy G-Suite

Fasilitas yang terdapat pada pilihan ruang ini adalah 2 master bed, yaitu ruangan

dipisahkan menjadi 2 bagian, dengan pembatas yaitu connecting door. Memudahkan

penghuni berinteraksi dengan penghuni di di bed satunya. Disetiap ruang tidur,

dilengkapi dengan toilet. Pada tengah tengah terdapat living room, dan mini bar. Pada

ruang ini terdapat 6 buah bukaan yang lebar, yaitu penggunaan jendela sekaligus yang

dapat difungsikan sebagai pintu geser. Sistem sirkulasi udara pada ruang ini

didapatkan melalui ventilasi atau lubang angin. Untuk ruangan diwilayah terluar

bangunan menggunakan ventilasi untuk mengalirkan udara, sementara untuk ruangan

yang posisinya ditengah bangunan menggunakan channel penangkap angin, atau biasa

disebut saluran penangkap angin. Untuk membuat udara bisa mengalir alami lubang

ventilasi dibuat pada dua buah bidang dinding. Perbedaan tekanan didalam dan diluar

bangunan akan membantu udara mengalir dari ventilasi pada bidang dinding yang

satu menuju vetilasi pada bidang dinding yang lain. Jumlah ventilasi udara pada

bangunan ruang ini sudah cukup untuk mendukung proses sirkulasi udara ,

mengalirkan udara segar dari luar kedalam ruangan. Bentuk ventilasi udara yang

digunakan adalah jendela konvensional dengan daun jendela dari kaca atau panel

kayu yang bisa dibuka lebar pada siang hari. Selain itu, juga dibuat ventilasi udara

berbentuk lubang kisi-kisi angin dengan susunan horizontal pada dinding bangunan.

Sistem yang digunakan untuk merancang sistem sirkulasi udara (penghawaan) yang

alami pada ruang ini adalah dengan sistem ventilasi silang (cross ventilation), pada

sistem ventilasi silang sirkulasi udara diatur sedemikian rupa agar bisa mengalir dari

satu titik ventilasi udara menuju titik ventilasi udara lain, dan begitu sebaliknya.

Dengan adanya perbedaan tekanan didalam dan diluar bangunan, maka aliran udara

tidak akan ‘terjebak’ di dalam rumah, yang menyebabkan rumah terasa pengap dan

panas.

Page 5: Utilitas Bangunan Penghawaan Alami Bali Quincy Hotel

2. Quincy Suite, dan Quincy Typical

Dengan ukuran ruang 6,725 x 8,576 m dan 4 x 740 m, serta memiliki bukaan yang

lebar sangat menunjang sistem penghawaan alami pada ruang. Sama seperti konsep

ruangan sebelumnya, ruangan ini juga memiliki bukaan yang lebar sehingga pola

aliran udara dapat ditangkap dengan maksimal untuk memenuhi kebutuhan sirkulasi

udara pada ruang.

Untuk membuat udara bisa mengalir alami lubang ventilasi dibuat pada dua buah

bidang dinding. Perbedaan tekanan didalam dan diluar bangunan akan membantu

udara mengalir dari ventilasi pada bidang dinding yang satu menuju vetilasi pada

bidang dinding yang lain. Jumlah ventilasi udara pada bangunan ruang ini sudah

cukup untuk mendukung proses sirkulasi udara , mengalirkan udara segar dari luar

kedalam ruangan. Bentuk ventilasi udara yang digunakan adalah jendela konvensional

dengan daun jendela dari kaca atau panel kayu yang bisa dibuka lebar pada siang hari.

Jika dirasa cuaca dan udara dalam keadaan yang baik, maka ruang ruang ini dibantu

dengan sistem penghawaan buatan seperti AC (air conditioner )

Page 6: Utilitas Bangunan Penghawaan Alami Bali Quincy Hotel

Dengan tata letak massa tersebut yang berlokasi di pantai selatan Bali, perilaku angin

mempunyai pola aliran dan kecepatan bervariasi yang dalam hal ini dapat mempengaruhi

kualitas kinerja penghawaan alami pada bagunan hotel.Ditambah letak massa bangunan yang

berada di pesisir pantai yang memiliki arah angin yang tidak menentu, begitu juga dengan

kekuatan angin yang berbeda dari waktu ke waktu. Maka, untuk mengatasi hal tersebut,

ditempatkanlah vegetasi pada site, guna membelokkan arah angin agar tidak terpusat pada

suatu titik, jika cuaca dalam keadaan yang tidak baik. Selain memperhatikan orientasi

ventilasi atau bukaan, dan ukuran bukaan, salah satu hal efektif yang dapat memaksimalkan

penghawaan alami yaitu dengan menyediakan ruang atau space untuk Peletakan Taman Di

Dalam Ruang Bangunan (indoor garden) pada bangunan Bali Quincy Hotel membuka ruang

ditengah-tengah bangunan sebagai solusi untuk menciptakan pencahayaan dan penghawaan

alami. Yang difungsikan sebagai taman kering dengan vertical garden. Diharapkan mampu

menciptakan sirkulasi udara yang lebih baik dan suhu ruangan terasa lebih sejuk. Sehingga

tinggal di dalamnya pun terasa lebih fresh dan sehat. Tak hanya itu, ini pun berdampak pula

pada konsumsi energi listrik yang lebih irit.

Page 7: Utilitas Bangunan Penghawaan Alami Bali Quincy Hotel