usulan riset terapan institusi - apra.umsida.ac.id
TRANSCRIPT
USULAN
RISET TERAPAN INSTITUSI
INTEGRASI PENDEKATAN GREEN CHEMISTRY DALAM
PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY SERTA PENGARUHNYA
PADA SIKAP, PENGALAMAN BELAJAR DAN PERSEPSI
MAHASISWA TERHADAP KIMIA
TIM PENGUSUL
Arini Siti Wahyuningsih, M.Pd., M.Sc. 0702088803
Noly Shofiyah, M.Pd., M.Sc. 0726038603
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
OKTOBER, 2017
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM
1. Judul Penelitian : Integrasi Pendekatan Green Chemistry dalam
Pembelajaran Guided Inquiry dan Pengaruhnya pada Sikap,
Pengalaman Belajar dan Persepsi Mahasiswa terhadap
Kimia
2. Tim Peneliti No Nama Jabatan Bidang
Keahlian
Instansi Asal Alokasi waktu
(jam/minggu)
1 Arini Siti W Ketua Pembelajaran
Kimia, Green
Chemistry
Universitas
Muhammadiyah
Sidoarjo
2 Noly Shofiyah Anggota Inovasi Model
Pembelajaran
(Inkuiri, PBL)
Universitas
Muhammadiyah
Sidoarjo
3. Objek Penelitian (jenis material yang akan diteliti dan segi penelitian):
Mahasiswa prodi Pendidikan IPA semester 1 & 5
4. Masa Pelaksanaan
Mulai : bulan: Oktober tahun: 2017
Berakhir : bulan: Februari tahun: 2018
5. Usulan Biaya Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Rp 6.000.000
6. Lokasi Penelitian (lab/studio/lapangan)
Laboratorium IPA, FKIP Umsida
7. Instansi lain yang terlibat (jika ada, dan uraikan apa kontribusinya)
-
8. Temuan yang ditargetkan (metode, teori, produk, atau masukan kebijakan)
1. Bahan Ajar untuk Pembelajaran Guided Inquiry berbasis Green Chemistry
2. Keefektifan Pembelajaran Guided Inquiry berbasis Green Chemistry pada
Sikap, Pengalaman dan Persepsi Mahasiswa terhadap Kimia
9. Kontribusi mendasar pada suatu bidang ilmu (uraikan tidak lebih dari 50 kata,
tekankan pada gagasan fundamental dan orisinal yang akan mendukung
pengembangan iptek)
Kontribusi dari penelitian ini akan memberikan hasil bahwa pengenalan
pendekatan
Green Chemistry sebagai pendekatan kimia yang ramah lingkungan yang
diintegrasikan
dalam pembelajaran Guided Inquiry untuk perkuliahan mahasiswa calon guru
IPA dan
diharapkan mampu memberikan pengaruh positif pada sikap, pengalaman dan
persepsi
mahasiswa terhadap kimia.
10. Kontribusi pada pencapaian renstra UMSIDA (uraian sedikitnya 2 paragraf)
Penelitian ini merupakan penelitian pre-experimental yang didahului
dengan pengembangan bahan ajar pembelajaran Guided Inquiry berbasis Green
Chemistry. Penelitian ini termasuk ke dalam bidang penelitian unggulan Sosial
dan Humaniora. Kontribusi dari penelitian ini akan memberikan penguatan
kepada pencapaian renstra UMSIDA, khususnya dalam tema unggulan inovasi
dan implementasi model, media dan teknologi pembelajaran.
Dalam penelitian ini akan dikembangkan bahan ajar Guided Inquiry yang
diintegrasikan dengan prinsip – prinsip Green chemistry. Bahan ajar tersebut
dapat menjadi salah satu media yang digunakan dalam pembelajaran kimia di
laboratorium serta sebagai upaya untuk memperkenalkan konsep kimia ramah
lingkungan kepada mahasiswa calon guru kimia sehingga memberikan
pengaruh positif pada sikap, pengalaman belajar dan persepsi mahasiswa
terhadap kimia. Hasil penelitian ini akan dipublikasikan pada seminar
internasional terindeks.
11. Rencana luaran yang ditargetkan
No Jenis Luaran Target
Capaian Kategori Sub Kategori Wajib Tambahan
1 Artikel ilmiah dimuat di jurnal Internasional
bereputasi
Nasional
Terakreditasi
2 Artikel ilmiah dimuat di
prosiding
Internasional
terindeks
√
Nasional
3 Invited speaker dalam team
ilmiah
Internasional
Nasional
4 Visiting lecturer Internasional
5 Hak Kekayaan Intelektual
(HKI)
Paten
Paten
Sederhana
Hak Cipta
Merek
Dagang
Rahasia
Dagang
Desain
Produk
Industri
Indikasi
Geografis
Perlindungan
Varietas
Tanaman
Perlindungan
Topografi
Sirkuit
Terpadu
6 Teknologi Tepat Guna
No Jenis Luaran Target
Capaian Kategori Sub Kategori Wajib Tambahan
7 Model/Purwarupa/Desain/Karya
Seni/Rekayasa Sosial
8 Bahan Ajar √ Blue
9 Tingkat Kesiapan Teknologi
(TKT)
√ Skala 4
12. Jurnal ilmiah yang menjadi sasaran (tuliskan nama jurnal ilmiah internasional
bereputasi atau nasional terakreditasi dan tahun rencana publikasi)
The 5th
International Conference on Research, Implementation and
Education of Mathematics and Science (ICRIEMS)
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul.................................................................................................. i
Halaman Pengesahan...................,....................................................................
Identitas dan Uraian umum .............................................................................
Daftar Isi ..........................................................................................................
Daftar tabel ......................................................................................................
Daftar gambar ..................................................................................................
Ringkasan.........................................................................................................
ii
iii
vi
vii
viii
ix
BAB I. PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang .......................................................................................
B. Fokus penelitian .....................................................................................
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................
D. Kegunaan Penelitian ..............................................................................
E. Definisi Istilah ........................................................................................
1
3
3
3
4
BAB II. RENSTRA DAN PETA JALAN PENELITIAN UMSIDA
5
BAB III. TINJAUAN PUSTAKA 8
A. State of the art........................................................................................
B. Pendekatan Green Chemistry ................................................................
C. Pembelajaran Guided Inquiry ...............................................................
D. Sikap, Pengalaman Belajar dan Persepsi terhadap Kimia ....................
E. Roadmap Penelitian ..............................................................................
8
9
11
12
13
BAB IV. METODE PENELITIAN
16
A. Tahapan Penelitian.................................................................................
B. Setting Penelitian ..................................................................................
C. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................
D. Analisis Data .........................................................................................
16
17
18
18
BAB V. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN 21
A. Anggaran Biaya Penelitian....................................................................
B. Jadwal Penelitian ..................................................................................
21
21
DAFTAR RUJUKAN 22
LAMPIRAN 25
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Roadmap Penelitian Bidang Sosial Humaniora ........................... 6
Tabel 3.1 Dua belas Prinsip Green Chemistry.............................................. 10
Tabel 3.2 Sintaks Pembelajaran Guided Inquiry........................................... 12
Tabel 4.1 Kriteria Interpretasi Skor Validasi Bahan Ajar ............................ 19
Tabel 4.2 Kriteria Interpretasi Skor Keterlaksanaan SAP............................. 19
Tabel 4.3 Kriteria Klasifikasi Nilai Gain ...................................................... 20
Tabel 5.1 Rincian Anggaran Biaya Penelitian............................................... 21
Tabel 5.2 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ..................................................... 21
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan alir renstra penelitian Umsida 2016 - 2020........................ 5
Gambar 3.1 Roadmap Penelitian Pengusul tentang Pendekatan
Green Chemistry .......................................................................... 14
Gambar 4.1 Tahapan Pengembangan LKM Guided Inquiry berorientasi
Pendekatan Green Chemistry .................................................... 16
RINGKASAN
Kimia merupakan salah satu cabang dari Ilmu Pengetahuan Alam yang banyak
mengandung konsep abstrak. Selain itu, Kimia sangat erat kaitannya dengan penggunaan
zat dan proses yang berbahaya di laboratorium. Hal ini ternyata berpengaruh terhadap
sikap, pengalaman belajar dan persepsi mahasiswa dalam mempelajari Kimia. Pada
akhirnya, hasil belajar mahasiswa terhadap mata kuliah yang terdapat konsep Kimia
kurang memuaskan. Berkaitan dengan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk
menginvestigasi keefektifan integrasi pendekatan Green Chemistry dalam pembelajaran
Guided Inquiry pada sikap, pengalaman dan persepsi mahasiswa terhadap Kimia. Desain
penelitian ini adalah pre-experimental design dengan menggunakan metode one group
pre-test and postest design. Namun, penelitian ini diawali dengan pengembangan bahan
ajar Guided Inquiry berbasis Green chemistry untuk menghasilkan lembar kerja
mahasiswa yang berkualitas dan dapat digunakan sebagai pendukung dalam proses
pembelajaran. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif
kuantitatif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain kuesioner CAEQ
(Chemistry Attitudes and Experiences Quesioner) dan kuesioner Chemistry Perception.
Kata kunci: Pendekatan Green Chemistry, Guided Inquiry, Sikap, Pengalaman dan
Persepsi terhadap Kimia
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kimia adalah dasar dari ilmu sains yang mempelajari berbagai konsep
abstrak terkait sifat makroskopik dan mikroskopik bahan – bahan kimia. Terkait
dengan hal tersebut, ilmu kimia menjadi kurang disenangi dan cenderung
dipandang sulit oleh siswa. Selain itu, pembelajaran tentang konsep kimia sering
disampaikan secara monoton dengan metode ceramah, berpusat pada guru,
prosesnya kurang bermakna dan kurang menuntut keterampilan siswa
(Rahmawanna, Adlim, & Halim, 2016). Pada akibatnya, siswa memiliki sikap
dan persepsi yang negatif terhadap kimia karena memiliki pengalaman belajar
seperti yang telah digambarkan.
Tidak jauh berbeda dengan kondisi yang terjadi pada pendidikan tinggi se
tingkat universitas. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, kimia menjadi
disiplin ilmu yang seakan “sulit” bagi mahasiswa calon guru IPA. Hal tersebut
dapat disebabkan oleh pembawaan dosen saat mengajar, konsep kimia yang
terlalu abstrak dan luas serta proses pembelajaran dalam menyampaikan konsep
kimia yang membosankan. Kemungkinan besar, sikap, pengalaman belajar dan
persepsi terhadap kimia saat duduk di bangku sekolah terbawa sampai masuk ke
perguruan tinggi sehingga pandangan terhadap kimia menjadikannya bagian dari
ilmu sains yang paling kurang diminati dibanding fisika atau biologi.
Sikap, pengalaman belajar dan persepsi yang positif terhadap kimia
merupakan beberapa faktor yang dapat berpengaruh secara langsung terhadap
keberhasilan dalam belajar kimia (Yunus & Ali, 2013). Sikap yang positif dapat
mendukung minat belajar terhadap disiplin ilmu kimia (Khan & Ali, 2012).
Pengalaman belajar kimia, baik di kelas maupun di laboratorium, sebaiknya
mendukung proses pembelajaran dalam menyampaikan konsep – konsep kimia
yang abstrak (Coll, Dalgety, & Salter, 2002). Investigasi persepsi terhadap kimia
dapat memberikan informasi lebih banyak dan eksklusif tentang pembelajaran
kimia daripada hanya sekedar informasi terkait sikap (Wells, 2003).
Kimia sebernarnya dapat menjadi suatu alat utama yang berfungsi
menumbuhkan kesadaran generasi muda untuk cinta dan peduli pada kondisi
lingkungan serta berperan utama juga dalam perlindungan dan konservasi
lingkungan untuk kehidupan masyarakat yang akan datang (Development, 2005).
Oleh karenanya, diperlukan usaha untuk bisa mengubah sikap dan persepsi siswa
yang negatif terhadap kimia dengan memberikan pengalaman belajar yang
bermakna dan memungkinkan terhubung dengan isu – isu lingkungan yang
relevan.
Pendekatan green chemistry dapat menjadi pilihan yang tepat untuk
diintegrasikan ke dalam pembelajaran kimia saat ini yang diharapkan lebih
bermakna dan relevan juga terhadap kondisi lingkungan. Pendekatan ini dapat
menghadirkan cerminan dari sebuah proses pendidikan yang berkelanjutan
(Venkataraman, 2009). Dalam praktiknya, penerapan pendekatan green chemistry
didasarkan pada 12 prinsip (Anastas, Levy, & Parent, 2009). Dengan menerapkan
ke 12 prinsip green chemistry, rancangan produk dan proses kimia dapat
meminimalisir atau menghilangkan penggunaan dan pembuangan senyawa kimia
yang berbahaya. Dengan demikian, pengenalan prinsip – prinsip green chemistry
secara tidak langsung dapat memberdayakan mahasiswa calon guru untuk
menyelesaikan permasalahan lingkungan (Parrish, 2007).
Pembelajaran kimia yang membosankan dan monoton pada metode ceramah
dapat diatasi dengan menerapkan variasi pendekatan pembelajaran aktif, salah
satunya adalah guided inquiry. Pembelajaran berbasis proses inkuiri mengajak
mahasiswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses penemuan secara ilmiah
dan autentik (Margus Pedaste et al., 2015). Lebih dari itu, secara khusus
implementasi pembelajaran guided inquiry dapat menjadikan proses belajar
menjadi bermakna karena mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengecek
pemahamannya sendiri dan merefleksi sejauh mana hasil proses belajar yang
telah diperoleh (Douglas & Chiu, 2012).
Penerapan model pembelajaran guided inquiry dengan integrasi prinsip –
prinsip green chemistry diharapkan dapat memberikan proses belajar yang
komprehensif, holistik dan menarik tentang kimia karena terhubung secara
langsung dalam penyelesaian masalah lingkungan dalam kehidupan sehari – hari.
Pada akhirnya, sikap, pengalaman belajar dan persepsi tentang kimia yang
diperoleh setelah mengikuti proses pembelajaran dapat berubah ke arah yang
lebih positif dan dapat mempengaruhi ketercapaian prestasi akademik.
Tabel 1.1 Rencana Capaian Penelitian Riset Terapan Institusi (RTI)
No Jenis Luaran Target Capaian Waktu
Pencapaian
1 Jurnal internasional Submited April 2018
3 Waktu Penelitian 5 Bulan Februari 2018
B. Fokus Penelitian
1. Integrasi pendekatan Green chemistry dalam pembelajaran guided inquiry
2. Sikap, pengalaman dan persepsi mahasiswa terhadap kimia
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Menghasilkan bahan ajar yang valid untuk pembelajaran guided inquiry
berorientasi Green chemistry
2. Menginvestigasi keterlaksanaan pembelajaran guided inquiry berbasis prinsip
– prinsip Green chemistry.
3. Menganalisis keefektifan integrasi pendekatan Green chemistry dalam
pembelajaran guided inquiry terhadap sikap, pengalaman dan persepsi
mahasiswa pada kimia.
D. Kegunaan Penelitian
Hasil dari studi empiris yang dilakukan, diharapkan dapat memberikan
beberapa manfaat, antara lain :
1. Bagi Perguruan Tinggi
Hasil penelitian ini dapat dijadikan pijakan untuk pengembangan
pembelajaran berwawasan lingkungan, salah satunya melalui implementasi
pendekatan Green chemistry.
2. Bagi Dosen
Sebagai acuan dosen dalam melaksanakan inovasi pembelajaran yang dapat
menstimulasi sikap, pengalaman dan persepsi mahasiswa yang positif
terhadap ilmu sains.
3. Bagi Mahasiswa
Penelitian ini dapat melatih keterampilan mahasiswa untuk melakukan
eksperimen kimia yang ramah lingkungan dengan tahapan guided inquiry.
E. Definisi Istilah
Untuk menyamakan persepsi tentang variabel yang digunakan dalam
penelitian ini, dijelaskan sebagai berikut:
1. Pendekatan Green Chemistry merupakan pendekatan ramah lingkungan
dalam meminimalkan penggunaan bahan dan produk berbahaya dalam proses
kimia yang didasarkan pada 12 prinsip. Prinsip – prinsip tersebut
diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran di laboratorium pada matakuliah
Kimia dasar dan larutan.
2. Pembelajaran Guided Inquiry merupakan pembelajaran yang mengacu pada
hands-on activity sebagai kegiatan penemuan dalam membangun pemahaman
dan pengetahuan bermakna. Mahasiswa calon guru IPA diajak aktif terlibat
melakukan eksperimen kimia yang ramah lingkungan sesuai tahapan guided
inquiry mulai dari memformulasikan rumusan masalah dan hipotesis,
merancang dan melakukan eksperimen untuk menguji kebenaran hipotesis,
menganalisis data serta menarik suatu kesimpulan.
3. Sikap, Pengalaman dan Persepsi terhadap Kimia
Dalam konteks penelitian ini, sikap diartikan sebagai perilaku positif atau
negatif mahasiswa terhadap kimia sebagai bagian dari ilmu sains.
Pengalaman belajar terhadap kimia merupakan pengalaman yang dihasilkan
dari keterlibatan mahasiswa dalam pembelajaran yang mengandung konsep
kimia. Sedangkan, persepsi terhadap kimia digambarkan sebagai sudut
pandang mahasiswa yang komprehensif terhadap kimia sebagai bagian
keilmuan dan pembelajaran sains.
BAB II
RENSTRA DAN PETA JALAN PENELITIAN UMSIDA
Rencana Strategis (Renstra) Penelitian tahun 2016 - 2020 Umsida akan
memberikan arah dan kebijakan untuk mencapai tujuan selama 5 (lima) tahun
mengenai pelaksanaan penelitian sesuai dengan Renstra Universitas. Gambar 2.1
memberikan gambaran garis besar penyusunan Renstra penelitian Umsida yang
menghasilkan 2 topik bidang penelitian unggulan yaitu (1) energi dan pangan
alternatif, (2) sosial dan humaniora. Setiap bidang penelitian unggulan terbagi
menjadi beberapa tema unggulan yang akan menjadi acuan penelitian unggulan di
Umsida.
Gambar 2.1 Bagan Alir Renstra Penelitian UMSIDA 2016 – 2020
Pelaksanaan renstra penelitian Umsida yang telah disusun tersebut membutuhkan
langkah strategis dalam bentuk roadmap atau peta jalan penelitian. Peta jalan penelitian
merupakan rincian pelaksanaan program kegiatan penelitian yang hendak dicapai
dalam jangka waktu tertentu. Secara ideal peta jalan penelitian akan menjadi sangat
berguna pabila memuat penjabaran rinci mengenai rencana kegiatan, waktu yang
dibutuhkan untuk masing-masing kegiatan, serta pelaksana kegiatan. Sebagai sebuah
peta jalan, setiap kegiatan penelitian harus memuat sasaran maupun tujuan yang
hendak dicapai.
Penelitian yang akan diajukan ini bertujuan untuk memberikan inovasi pada
pembelajaran kimia dengan mengintegrasikan pendekatan Green Chemistry ke dalam
model pembelajaran Guided Inquiry dengan harapan akan memberikan pengaruh
positif terhadap sikap, pengalaman dan persepsi mahasiswa pada kimia. Tujuan
tersebut sejalan dengan pencapaian renstra penelitian dengan topik unggulan tentang
inovasi dan implementasi model, media dan teknologi pembelajaran yang termasuk
ke dalam bidang unggulan PT sosial dan humaniora. Tabel 2.1 memberikan gambaran
yang jelas tentang roadmap penelitian bidang sosial dan humaniora.
Tabel 2.1 Roadmap Penelitian Bidang Sosial Humaniora
Implementasi dan efektivitas renstra penelitian Umsida tahun 2016 sampai
2020 diukur dengan menggunakan indikator kinerja, terutama dalam bentuk
luaran penelitian. Penelitian ini merupakan riset terapan yang merencanakan
target luaran berupa blue print bahan ajar guided inquiry yang terintegrasi dengan
prinsip – prinsip Green Chemistry. Selain itu, peneliti juga mempersiapkan luaran
tambahan berupa publikasi artikel ilmiah dan dimuat dalam prosiding
internasional terindeks yaitu The 5th
International Conference on Research,
Implementation and Education of Mathematics and Science (ICRIEMS) yang
diselenggarakan oleh Universitas Negeri Yogyakarta sekitar bulan Mei 2018.
Terkait dengan hal tersebut, maka dibutuhkan sinergi antar anggota peneliti guna
menghasilkan inovasi dan luaran yang ditargetkan. Pemilihan anggota dalam tim
peneliti telah mencakup bidang keahlian pembelajaran kimia berbasis Green
Chemistry dan bidang keahlian inovasi model pembelajaran guided inquiry yang
diharapkan akan mendukung terwujudnya tujuan penelitian dan pencapaian
renstra penelitian dengan topik terkait.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
A. State of the art
Penelitian mengenai pendekatan Green Chemistry telah banyak dilakukan di
beberapa negara dengan tujuan untuk memberikan inovasi pengajaran kimia yang
lebih berwawasan lingkungan dan melihat pengaruhnya pada berbagai jenis
variabel. Salah satunya adalah penelitian dari University Sains Malaysia yang
menunjukkan bahwa pendekatan Green Chemistry berhasil mengubah orientasi
nilai lingkungan mahasiswa sains dan perilakunya terhadap lingkungan serta
meningkatkan kemampuan problem solving dan decision making terkait
permasalahan lingkungan (Mageswary, Ismail., & Norita, 2012).
Di Indonesia, prinsip – prinsip Green Chemistry telah banyak diintegrasikan
ke dalam berbagai model pembelajaran dan variabel. Seperti halnya, model
pembelajaran konstruktivisme yang dikembangkan berorientasi Green Chemistry
pada materi larutan penyangga untuk siswa SMA (Riyanti, Cahyono, & Haryani,
2013). Berikutnya, pendekatan Green Chemistry disisipkan dalam model
pembelajaran inkuiri terbimbing dan menginvestigasi keefektifannya terhadap
keterampilan proses sains siswa SMA (Afiyanti, Cahyono, & Soeprodjo, 2013).
Dalam penelitian yang diusulkan ini, peneliti ingin menginvestigasi
integrasi pendekatan Green Chemistry dalam guided inquiry dan melihat
pengaruhnya pada sikap, pengalaman dan persepsi mahasiswa terhadap kimia.
Penelitian terkait sikap, pengalaman dan persepsi siswa terhadap sains atau kimia
telah banyak dilakukan di dunia internasional. Penelitian yang terhitung awal
tentang sikap mahasiswa terhadap kimia dilakukan pada tahun 1999 oleh peneliti
asal Afrika Selatan yang mengamati korelasi antara sikap dan persepsi mahasiswa
terhadap kimia dengan hasil belajar (Cukrowska & Mina, 1999). Tahun 2004, di
Yunani telah dilakukan penelitian tentang hubungan antara hasil belajar siswa
kelas 11 SMA dengan sikapnya terhadap kimia (Salta & Tzougraki, 2004).
Penelitian yang lebih terbaru dilakukan di Nigeria pada tahun 2012 yang
mengidentifikasi tentang pengaruh problem based learning (PBL) terhadap sikap
siswa SMP terhadap kimia dan hasil belajarnya (Ekpete, 2012). Selain itu,
berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Yunus & Ali, 2013) di Malaysia
diketahui bahwa sebagian besar siswa SMP memiliki sikap negatif terhadap kimia
karena kurang berminat dengan mata pelajarannya dan silabusnya. Di Indonesia,
penelitian tentang sikap terhadap kimia masih belum terlalu banyak. Salah
satunya adalah penelitian tentang penerapan pendekatan Chemo-Enterpreneurship
(CEP). Hasilnya diketahui bahwa penerapan pendekatan tersebut dalam
pembelajaran kimia dapat memberikan pengaruh positif pada sikap siswa SMA
dan meningkatkan minatnya untuk berwirausaha (Rahmawanna et al., 2016).
Berdasarkan hasil dari penelitian terdahulu dan relevan, belum ada yang
menginvestigasi pengaruh integrasi pendekatan Green Chemistry dalam
pembelajaran guided inquiry pada sikap, pengalaman dan persepsi terhadap kimia.
Oleh karena itu, peneliti memutuskan untuk meneliti hal tersebut. Penjelasan
berikutnya adalah tinjauan pustaka terkait dengan pendekatan Green Chemistry,
pembelajaran guided inquiry dan sikap, pengalaman dan persepsi terhadap kimia.
B. Pendekatan Green Chemistry
Pendekatan Green Chemistry merupakan rancangan dan penggunaan
metode yang dapat meminimalkan bahaya penggunaan dan produksi bahan - bahn
kimia yang berbahaya terhadap lingkungan dan kesehatan (Anastas et al., 2009).
Pendekatan ini tepat untuk diterapkan di laboratorium penelitian tingkat
universitas dan sekolah di mana hal tersebut dapat dipelihara dengan cara yang
sangat positif. Hal tersebut juga menunjukkan kepada akademisi kimia/IPA
memiliki sebuah kesempatan untuk mengembangkan perencanaan kimia yang
baru dan optimis terhadap kontribusi masa depan. Prinsip Green Chemistry yang
diterapkan dengan baik di kelas dapat memberikan makna jangka panjang kepada
siswa.
Salah satu cara yang sedang dipelajari oleh ahli dan akademisi kimia adalah
bagaimana menerapkan pendekatan Green Chemistry dengan mengikuti kedua
belas prinsipnya yang disajikan pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Dua Belas Prinsip Green Chemistry
No Prinsip Green Chemistry Penjelasan
1. Prevention (pencegahan) Lebih mencegah sampah daripada harus merawat atau
membersihkannya setelah sampah dihasilkan.
2. Atom economy (penghematan
atom)
Metode sintesis sebaiknya dirancang untuk memaksimalkan
pemasukan semua bahan yang digunakan dalam proses
sampai terbentuk hasil akhir.
3. Less hazardous chemical
synthesis
(sintesis kimia yang tidak
berbahaya)
Dimanapun dapat dipraktikkan, metode sintesis sebaiknya
dirancang untuk menggunakan dan menghasilkan zat – zat
yang tidak berbahaya atau beracun bagi manusia dan
lingkungan.
4. Designing safer chemicals
(merancang zat - zat kimia
yang aman)
Produk kimia sebaiknya dirancang untuk menampilkan atau
menunjukkan fungsinya sesuai yang diinginkan dengan
meminimalkan racunnya.
5. Safer solvents and auxiliaries
(penggunaan pelarut yang
lebih aman)
Penggunaan zat pembantu (contohnya pelarut atau agen
persiapan) sebaiknya tidak perlu dibuat dan tidak berbahaya
ketika digunakan.
6. Design for energy efficiency
(rancangan efisiensi energi)
Kebutuhan energi untuk proses kimia sebaiknya
diperhatikan pengaruhnya terhadap lingkungan dan
ekonomi dan sebaiknya diminimalkan. Jika mungkin,
metode sintesis sebaiknya dilakukan pada saat suhu dan
tekanan ruangan.
7. Use of renewable feedstock
(penggunaan bahan mentah
yang dapat diperbaharui)
Sebuah bahan mentah sebaiknya dapat diperbaharui
daripada dalam praktiknya menghabiskan baik secara
teknik dan ekonomis.
8. Reduce derivatives
(mengurangi zat turunan)
Turunan yang tidak perlu (penggunaan grup blocking,
perlindungan/penurunan perlindungan, dan modifikasi
sementara proses fisika/kimia) sebaiknya diminimalkan
atau dicegah jika mungkin karena tahap ini membutuhkan
reagen tambahan dan dapat menghasilkan sampah.
9. Catalysis (penggunaan katalis) Reagen katalitik melebihi reagen stoikiometri.
10. Design for degradation
(rancangan proses penguraian)
Produk kimia sebaiknya dirancang sehingga pada akhir
fungsinya, produk tersebut dipecah menjadi produk yang
terurai yang tidak berbahaya dan tidak bertahan di
lingkungan.
11. Real-time analysis for
Pollution prevention
(analisis waktu untuk
pencegahan polusi)
Metodologi analitik membutuhkan pengembangan yang
lebih jauh memungkinkan untuk waktu nyata, dalam proses
pengawasan dan pengontrolan sebelum pembentukan zat
berbahaya.
12. Inherently safer chemistry for
Accident prevention
(kimia yang lebih aman untuk
mencegah terjadinya
kecelakaan)
Zat dan bentuk zat yan digunakan dalam proses kimia
sebaiknya dipilih untuk meminimalkan potensi kecelakaan
kimia, termasuk pelepasan, peledakan, dan kebakaran)
Sumber: (Anastas et al., 2009)
Menurut (Haack, Hutchison, Kirchhoff, & Levy, 2005), pendekatan baru
dalam bidang kimia ini dirasa mampu untuk mengembangkan keterampilan dan
pengetahuan para praktisi dan akademisi kimia/IPA tentang sebuah keberlanjutan
alam karena kedua belas prinsipnya menuntunnya untuk lebih memperhatikan
sebuah proses kimia yang aman bagi dirinya, masyarakat dan juga lingkungan.
C. Pembelajaran Guided Inquiry
Pembelajaran berbasis inquiry merupakan strategi pendidikan yang
mengajak siswa mengikuti metode dan melatihnya menjadi ilmuan yang
profesional dalam rangkan membangun pengetahuan (Keselman, 2003). Definisi
pembelajaran berbasis inquiry adalah sebagai sebuah proses penemuan hubungan
sebab akibat baru dengan memformulasikan hipotesis dan mengujinya dengan
melakukan eksperimen dan/atau pengamatan (M Pedaste & Sarapuu, 2006).
Pembelajaran inquiry lahir dari teori belajar dan pembelajaran yang
dikemukakan oleh Jean Piaget, Lev Vygotsky dan David Ausubel. Teori – teori
tersebut termasuk ke dalam filosofi pembelajaran konstruktivisme (Cakir, 2008).
Pendekatan konstruktivisme menekankan pada pengetahuan yang terbentuk oleh
kemampuan berpikir aktif setiap individu. Oleh karena itu, kegiatan
pembelajarannya lebih hands-on activities dan mengajak siswa aktif terlibat
daripada sekedar menghafal konsep.
Laboratorium berbasis inquiry, menurut National Science Education
Standards merupakan sebuah laboratorium yang menyediakan kesempatan bagi
siswa untuk bertanya tentang pertanyaan yang berorientasi ilmiah, membuat
hipotesis, merancang dan melakukan investigasi ilmiah, membuat penjelasan
ilmiah berdasarkan bukti eksperimen dan mengkomunikasikan serta
mempertahankan argumen ilmiah (Council, 2000). Percobaan inquiry telah
terbukti menjadi sebuah pendekatan yang efektif dalam pembelajaran kimia di
laboratorium (Sanger, 2009). Praktikum inquiry membawa banyak keuntungan
karena siswa ditantang untuk berlatih menggunakan sumber belajar dan bekerja
dalam grup untuk meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi, termasuk
keterampilan berpikir krisi dan analisis.
Adapun langkah-langkah yang diterapkan dalam pembelajaran dengan
menggunakan aktivitas guided inquiry dapat dilihat pada Tabel 2.2 Proses
pembelajaran ini mencakup aktivitas guru dan siswa. Langkah-langkah model
pembelajaran inkuiri terbimbing terdiri dari beberapa tahapan, yaitu introduction
(pembukaan), questioning (pertanyaan), planning (perencanaan), implementing
(pengimplementasian), concluding (penyimpulan), dan reporting (pelaporan).
Tabel 3.2 Sintaks Pembelajaran Guided Inquiry
Tahapan
Pembelajaran
Aktivitas
Guru Siswa
Introduction
(pembukaan)
Memperkenalkan dan mengarahkan
siswa terhadap topik yang akan
dipelajari.
Menemukan pengetahuan awal yang
dimiliki oleh siswa terhadap topik.
Menemukan kesalahan konsep yang
dimiliki oleh siswa.
1. Memperhatikan apa yang
disampaikan oleh guru
Questioning
(permasalahan)
Menuntun siswa merumuskan
permasalahan dan hipotesis.
Merumuskan permasalahan dan
hipotesis.
Planning
(perencanaan)
1. Menuntun siswa untuk
merencanakan eksperimen
dengan beberapa pertanyaan.
2. Apa bahan dan alat yang kalian
butuhkan?
3. Apa prosedur yang akan kalian
lakukan untuk mengumpulkan
data?
4. Bagaimana kalian melakukan
observasi dan merekam data?
1. Membuat prosedur
eksperimen.
2. Menentukan alat dan bahan
yang akan digunakan.
3. Menentukan teknik observasi
yang akan dilakukan.
4. Menentukan teknik merekam
data
Implementation
(pengimplentasian)
Menuntun siswa dalam
menggunakan alat dan bahan.
2. Menuntun siswa dalam melakukan
prosedur eksperimen.
3. Menuntun siswa dalam
mengobservasi dan merekam data.
Menggunakan alat dan bahan.
2. Melakukan prosedur eksperimen.
Melakukan kegiatan observasi dan
merekam data yang diperoleh.
Concluding
(penyimpulan)
Menuntun siswa untuk merumuskan
suatu kesimpulan berdasarkan bukti-
bukti yang di dapat dan hipotesis
yang telah dirumuskan.
Merumuskan suatu kesimpulan
berdasarkan bukti-bukti yang di
dapat dan hipotesis yang telah
dirumuskan.
Reporting
(pelaporan)
Menuntun siswa dalam melaporkan
hasil eksperimen yang telah
dilakukan melalui kegiatan diskusi.
Melaporkan hasil yang telah
diperoleh dalam bentuk makalah,
dan dipresentasikan kepada teman-
temannya dengan menggunakan
media (powerpoint, gambar)
D. Sikap, Pengalaman Belajar dan Persepsi terhadap Kimia
Sikap adalah kecenderungan untuk berpikir, merasakan atau bertindak
secara positif maupun negatif terhadap objek di lingkungan (Petty, 1995). Ahli
psikologi sosial membagi tiga komponen sikap: kognitif, afektif dan perilaku.
Komponen kognitif merupakan seperangkat kepercayaan terhadap atribut – atribut
sikap terhadap objek tertentu dan penilaiannya didasarkan pada hasil paper-pencil
test (kuesioner). Komponen afektif termasuk di dalamnya perasaan tentang suatu
objek dan penilaiannya menggunakan hasil indikator psikologi (tingkat perasaan).
Yang terakhir, komponen perilaku menggambarkan cara seseorang bertindak
terhadap suatu objek dan penilaiannya ditentukan oleh hasil pengamatan secara
langsung (Eagly & Chaiken, 2003).
Terkait dengan kimia sebagai salah satu bagian dari ilmu sains, sikap
terhadap sains dipandang sebagai perasaan positif atau negatif tentang sains yang
menunjukkan gambaran luas terhadap kepercayaan tentang sains dan dinyatakan
sebagai hal penting karena mampu memprediksi perilaku yang relevan dengan
sains (Koballa & Crawley, 1985). Sikap siswa terhadap sains telah diteliti secara
luas. Kesimpulan umum yang telah direview menunjukkan bahwa (1) sains
dirasakan sulit dan tidak ada hubungannya dengan kehidupan, (2) sains dirasakan
menjadi penyebab permasalahan sosial dan lingkungan, (3) sains lebih disukai
oleh siswa laki – laki daripada wanita, (4) minat terhadap sains menurun seiring
siswa berada pada jenjang sekolah menengah, (5) pandangan negatif lebih banyak
terhadap fisika sains daripada biologi sains (Ramsden, 1998).
Pengalaman belajar terhadap kimia dipertimbangkan sebagai segala sesuatu
pengalaman yang dihasilkan dari pembentukan kepercayaan tentang kimia
(dimana kepercayaan itu terdiri dari sikap, pengetahuan dan keterampilan) (Coll et
al., 2002).
Istilah persepsi sering disamakan artinya dengan sikap atau juga dibedakan
artinya dari sikap (Wells, 2003). Definisi persepsi perilaku adalah bagaimana
seseorang melihat dirinya dan juga perilaku orang lain (Peterson dan Yaakobi,
1979). Terdapat empat kategori persepsi terhadap sains yaitu (1) pandangan
terhadap guru sains, (2) pandangan terhadap kelas sains, (3) pandangan tentang
manfaat belajar sains, (3) pandangan tentang ilmuan sains (Yager & Yager, 1985).
E. Roadmap Penelitian
Peta jalan penelitian pengusul mengacu kepada renstra penelitian bidang
unggulan sosial dan humaniora dengan topik unggulan inovasi dan implementasi
media, model dan teknik pembelajaran. Gambar 3.1 memberikah arah penelitian
yang telah dan hendak dicapai oleh peneliti terkait penelitian tentang pendekatan
Green Chemistry yang merupakan salah satu inovasi pembelajaran kimia berbasis
ramah lingkungan.
Studi pendahuluan terkait penelitian tentang pendekatan Green Chemistry
telah dilakukan oleh peneliti sejak tahun 2014. Di tahun pertama, riset yang
dilakukan adalah penelitian pengembangan bahan ajar mahasiswa dalam bentuk
Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) berorientasi Green Chemistry. Kemudian, di
tahun berikutnya tahun 2015, peneliti menerapkan bahan ajar tersebut dalam
Gambar 3.1. Roadmap Penelitian Pengusul tentang Pendekatan Green Chemistry
perkuliahan kimia dasar di laboratorium dan didapatkan hasil bahwa pembelajaran
laboratorium berbasis Green Chemistry dapat mengubah orientasi nilai
lingkungan mahasiswa menjadi lebih bersifat homosentris dan ekosentris serta
meningkatkan keterampilan berpikir kreatifnya. Di tahun 2016, peneliti melalukan
penelitian research and development (R & D) tentang pengembangan modul
praktikum untuk perkuliahan kimia dasar dan larutan yang menerapkan prinsip –
prinsip Green Chemistry. Setelah dikembangkan, modul tersebut diterapkan
dalam pembelajaran untuk mengetahui keefektifannya terhadap pengetahuan
mahasiswa tentang K3 laboratorium. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa
praktikum kimia dasar dan larutan yang berbasis pendekatan Green Chemistry
dapat melatihkan K3 laboratorium kepada mahasiswa karena pemahaman
mahasiswa tentang K3 laboratorium terbukti meningkat.
Di tahun ini, peneliti ingin menggabungkan pembelajaran guided inquiry
dengan pendekatan Green Chemistry dan menginvestigasi pengaruhnya pada
sikap, pengalaman dan persepsi mahasiswa terhadap kimia. Sebagai tahap awal
penelitian, peneliti telah melakukan observasi dan wawancara kepada mahasiswa
untuk mengetahui bagaimana sikap, pengalaman dan persepsi awal mahasiswa
terhadap kimia. Hasil pra penelitian tersebut akan menjadi bahan dalam
pengembangan bahan ajar guided inquiry. Selain itu, peneliti juga sedang
mempersiapkan instrumen penelitian berupa kuesioner yang diadopsi ke dalam
bahasa Indonesia.
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Tahapan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahapan. Berikut penjelasan setiap
tahapannya:
1. Tahap Pengembangan Bahan Ajar
Tahap pertama dari penelitian ini adalah pengembangan bahan ajar guided
inquiry dengan disisipkan prinsip – prinsip Green Chemistry. Bahan ajar yang
dikembangkan berupa Lembar Kerja Mahasiswa (LKM). Gambar 4.1
menunjukkan setiap tahapan pengembangannya yang mengacu pada (Lee &
Owens, 2004).
Gambar 4.1. Tahapan Pengembangan LKM Guided Inquiry beorientasi
Pendekatan Green Chemistry
Studi Pendekatan
Green Chemistry
Analisis Materi
dan Kegiatan Lab
Analisis Sikap,
pengalaman, persepsi
1) Menyusun Kerangka dari Pengembangan LKM
2) Mengembangkan LKM yang sesuai dengan kerangka
Draf 1 DESAIN AWAL LKM
3). Meninjau dan perbaiki LKM
Telaah (teman sejawat)
Analisis & Revisi Draf 2
Validasi Ahli (Dosen Kimia)
Analisis & Revisi Draf 3
4) Mengimplementasikan LKM
2. Tahap Pre-experimental Study
Penelitian ini menggunakan pendekatan pre-experimental study dengan
menggunakan hanya satu kelompok penelitian tanpa adanya kelompok
pembanding (Creswell, 2012). Kelompok tersebut akan mendapatkan perlakuan
selama penelitian berupa pembelajaran kimia dengan menggunakan model guided
inquiry yang terintegrasi dengan pendekatan Green Chemistry. Langkah pertama
melakukan pengukuran sebagai uji awal, selanjutnya dikenakan perlakuan dalam
jangka waktu tertentu, kemudian dilakukan uji akhir. Desain penelitian
digambarkan sebagai berikut:
O1 X O2
keterangan:
O1 adalah uji awal (pretest) untuk mengetahui sikap, pengalaman dan
persepsi awal mahasiswa terhadap kimia
O2 adalah uji akhir (posttest) untuk mengetahui sikap, pengalaman dan
persepsi mahasiswa terhadap kimia
X adalah Perlakuan kegiatan pembelajaran guided inquiry berbasis
pendekatan Green Chemistry
B. Setting Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Prodi Pendidikan IPA FKIP Universitas
Muhammadiyah Sidoarjo.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dimulai pada semester ganjil tahun ajaran 2017/2018
tahap prasurvei hingga dilaksanakan tindakan.
3. Subyek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pendidikan IPA semester
ganjil Universitas Muhammadiyah Sidoarjo yang mengampu mata kuliah
Kimia Dasar dan Larutan dengan fokus penelitian pada sikap, pengalaman
dan persepsi mahasiswa terhadap kimia
C. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam ini, antara lain:
1. Observasi
Observasi atau pengamatan dilakukan dalam rangka memperoleh data
tentang keterlaksaan SAP dan aktivitas mahasiswa selama melakukan kegiatan
pembelajaran guided inquiry dengan Pendekatan Green Chemistry. Observasi
dilakukan oleh 2 pengamat yaitu asisten laboratorium dengan menggunakan
instrumen lembar pengamatan keterlaksanaan SAP dan lembar pengamatan
aktivitas mahasiswa.
2. Kuesioner
Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data tentang sikap, pengalaman
dan persepsi mahasiswa terhadap kimia sebelum dan sesudah pembelajaran
guided inquiry dengan pendekatan Green Chemistry. Kuesioner yang digunakan
terdapat dua jenis yaitu Chemistry Attitudes and Experiences Quesionnaire
(CAEQ) dan Chemistry Perception Questionnaire (CPQ). CAEQ dikembangkan
oleh (Coll et al., 2002) terdiri dari 35 item pernyataan. Sedangkan, CPQ
dikembangkan oleh (Wells, 2003) terdiri dari 35 item pernyataan. Skala yang
digunakan pada tiap kuesioner tersebut adalah skala likert lima poin yaitu sangat
setuju, setuju, ragu – ragu, setuju, sangat setuju. Kuesioner yang digunakan akan
melewati tahap validasi bahasa oleh Dosen Bahasa Inggris karena mengalami
proses alih bahasa.
D. Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian eksperimen ini adalah:
1. Analisis Data Validasi Bahan Ajar
Bahan ajar yang dikembangkan kemudian dinilai (divalidasi) oleh dua orang
pakar pendidikan IPA menggunakan Instrumen Lembar Validasi Instrumen. Data
hasil penilaian dianalisis secara deskriptif.
Tabel 4.1 Kriteria Interpretasi Skor Validasi Bahan Ajar
Interval Skor Kategori Penilaian
4,20 < Skor ≤ 5,00 Sangat Baik
3,40 < Skor ≤ 4,19 Baik
2,60 < Skor ≤ 3,39 Cukup
1,80 < Skor ≤ 2,59 Kurang
1,00 ≤ Skor ≤ 1,79 Sangat Kurang
(Diadaptasi dari (Riduwan, 2010))
2. Analisis Data Keterlaksanaan SAP
Pengamatan keterlaksanaan pembelajaran dilakukan oleh 2 pengamat yang
sudah dilatih memberikan penilaian yang tepat . Kriteria setiap fase pembelajaran
dinilai dengan memberikan tanda cek (√) pada kolom keterlaksanaan (ya atau
tidak) dan pada kolom penilaian (4 = “Sangat Baik”, 3 = “Baik”, 2 = “Kurang”, 1
= “Sangat Kurang”). Teknik analisis data secara deskriptif dengan teknik
persentase berikut.
Keterangan:
P = Persentase keterlaksanaan SAP
K = Jumlah aspek yang terlaksana
N = Jumlah keseluruhan aspek yang diamati
Penilaian keterlaksanaan SAP pada setiap fase, ditentukan dengan
membandingkan rata-rata skala penilaian yang diberikan kedua pengamat dengan
kriteria penilaian berikut.
Tabel 4.2 Kriteria Interpretasi Skor Pengamatan Keterlaksanaan SAP
Interval Skor Kategori Penilaian
3,50 < Skor ≤ 4,00 Sangat Baik
2,50 < Skor ≤ 3,49 Baik
1,75 < Skor ≤ 2,49 Kurang
1,00 ≤ Skor ≤ 1,74 Sangat Kurang
(Diadaptasi dari (Riduwan, 2010))
100% x N
K
P
3. Analisis Data Sikap, Pengalaman dan Persepsi terhadap Kimia
Besarnya perubahan sikap, pengalaman dan persepsi dianalisis dengan
rumus Hake (1999):
pre
prepost
S - 100%
S - Sg
Keterangan:
g (gain) = perubahan sikap, pengalaman dan persepsi mahasiswa
Spre = nilai pre-test (%)
Spost = nilai post-test (%)
Savinainen & Scott (2002) mengklasifikasikan gain yang diperoleh sebagai
berikut:
Tabel 4.3 Kriteria Klasifikasi Nilai Gain
Interval Skor Kategori Gain
(g) > 0,7 Tinggi
0,7 ≥ (g) ≥ 0,3 Sedang
(g) < 0,3 Rendah (Sumber: (Savinainen & Scott, 2002))
BAB V
BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
A. Anggaran Biaya Penelitian
Rencana anggaran biaya untuk melakukan penelitian integrasi pendekatan
Green Chemistry ke dalam pembelajaran guided inquiry dan pengaruhnya
terhadap sikap, pengelaman dan persepsi mahasiswa pada kimia diperkirakan
sebesar Rp. 6.000.000 (Enam Juta Rupiah Rupiah). Adapun perincian anggaran
biaya penelitian sebagai berikut:
Tabel 5.1 Rincian Anggaran Biaya Penelitian
No Jenis Anggaran Biaya yang diusulkan
1 Honor Peneliti Rp. 1.550.000
2 Peralatan penunjang Rp. 1.150.000
3 Bahan Habis pakai Rp 800.000
4 Perjalanan Rp. 1.000.000
5 Lain-lain Rp. 1.500.000
Jumlah Rp. 6.000.000
B. Jadwal Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada tahun akademik 2017, yaitu antara bulan
Oktober 2017 sampai dengan Februari 2018 dengan alokasi waktu yang
dijabarkan pada Tabel 5.1.
Table 5.2. Jadwal Pelaksanaan penelitian
No. Kegiatan
Bulan
Oktober
2017
Nopember
2017
Desember
2017
Januari
2018
Februari
2018
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Observasi awal
2. Finalisasi
proposal
3. Pengembangan
&Validasi Modul
4. Pelaksanaan
penelitian
5. Analisis dan
Pembahasan
6. Kesimpulan
7. Pelaporan
8. Penggandaan
Laporan
DAFTAR RUJUKAN
Afiyanti, N. A., Cahyono, E., & Soeprodjo. (2013). Keefektifan Inkuiri
Terbimbing Berorientasi Green Chemistry terhadap Keterampilan Proses
Sains. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 8(1), 1281.
Anastas, P. T., Levy, I. J., & Parent, K. E. (2009). Green Chemistry Education.
ACS Symposium Series (Vol. 1011). https://doi.org/10.1021/bk-2009-
1011.fw001
Cakir, M. (2008). Constructivist Approach to Learning in Science and Their
Implication for Science Pedagogy: A literature review. International Journal
of Environmental and Science Education, 3(4), 193– 206.
Coll, R. K., Dalgety, J., & Salter, D. (2002). The Development of The Chemistry
Attitudes and Experiences Questionnaire (CAEQ). Chemistry Education
Research and Practice in Europe, 3(1), 19–32.
Council, N. R. (2000). Inquiry and the national science education standards: A
guide for teaching and learning. Washington DC: National Academy Press.
Creswell, J. W. (2012). Educational research: Planning, conducting, and
evaluating quantitative and qualitative research. Educational Research (Vol.
4). https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Cukrowska, E., & Mina, G. (1999). Attitudes towards chemistry and their
relationship to student achievement in introductory chemistry courses. South
Africa Journal Chemical, 52(1), 8–14.
Development, C. centre. (2005). Integrated Curriculum for Secondary Schools
Curriculum Specifications, Chemistry form 4. Retrieved from
http://www.smkpp14.net/web_document/hsp_chemistry_f4.pdf
Douglas, E. P., & Chiu, C. (2012). Process-oriented Guided Inquiry Learning in
Engineering, 56(Ictlhe), 253–257.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2012.09.652
Eagly, A. H., & Chaiken, S. (2003). The psychology of attitudes. Fort Worth, TX:
Harcourt Brace Jovanovich.
Ekpete, O. A. (2012). Improving Students ’ Performance and Attitude towards
Chemistry through Problem-Based-Solving Techniques. International
Journal of Academic Research in Progressive Education and Development,
1(1), 167–174.
Haack, J., Hutchison, J. E., Kirchhoff, M. M., & Levy, I. J. (2005). Going Green:
Lecture Assignments and Lab Experiences for The College Curriculum.
Journal of Chemical Education, 82, 974–978.
Keselman. (2003). Supporting inquiry learning by promoting normative
understanding of multivariable causality. Journal of Research in Science
Teaching, 40, 898–921. https://doi.org/10.1002/tea.10115
Khan, G. N., & Ali, A. (2012). Higher Secondary School Students ’ Attitude
towards Chemistry, 8(6), 165–169. https://doi.org/10.5539/ass.v8n6p165
Koballa, T. R., & Crawley, F. E. (1985). The influence of attitude on science
teaching and learning. School Science and Mathematics, 85, 222–232.
Lee, W. L., & Owens, D. L. (2004). Multimedia-based Instructional Design:
Computer-based. San Francisco: John Wiley & Sons.
Mageswary, K., Ismail., Z. H., & Norita, M. (2012). The Efficacy of a Green
Chemistry Laboratory-based Pedagogy: Changes in Environmental Values of
Malaysia Pre-service Teachers. International Journal of Science and
Mathematics Education, 10, 497–592.
Parrish, A. M. (2007). Toward The Greening of Our Mind: A New Special Topics
Course. Journal of Chemical Education, 84, 245–247.
Pedaste, M., Mäeots, M., Siiman, L. A., Jong, T. De, Zacharia, Z. C., &
Tsourlidaki, E. (2015). Phases of inquiry-based learning : Definitions and the
inquiry cycle. Educational Research Review, 14, 47–61.
https://doi.org/10.1016/j.edurev.2015.02.003
Pedaste, M., & Sarapuu, T. (2006). Developing an effective support system for
inquiry learning in a Web-based environment. Journal of Computer Assisted
Learning, 22(1), 47–62.
Petty, R. (1995). Attitude change. In A. Tesser (Ed.), Advanced social psychology.
New York: McGraw - Hill.
Rahmawanna, Adlim, & Halim, A. (2016). Pengaruh Penerapan Pendekatan
Chemo-Enterpreneurship (CEP) terhadap Sikap Siswa pada Pelajaran Kimia
dan Minat Berwirausaha. Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, 4(2), 113–117.
Ramsden, J. M. (1998). Mission impossible?: Can anything be done about
attitudes to science? International Journal of Science Education, 20, 125–
137.
Riduwan. (2010). Dasar - dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.
Riyanti, Cahyono, E., & Haryani, S. (2013). Pengembangan Model Pembelajaran
Konstruktivisme Beriorientasi Green Chemistry Materi Larutan Penyangga.
Innovative Journal of Curriculum and Educational Technology, 2(1), 165–
171.
Salta, K., & Tzougraki, C. (2004). Attitude Towards Chemistry Among 11th
Grade Students in High Schools in Greece. Wiley Periodicals.
https://doi.org/10.1002/sce.10134
Sanger, M. (2009). How does inquiry-based instruction affect teaching majors’
views about teaching and learning science? Journal of Chemical Education,
85, 297–302.
Savinainen, A., & Scott, P. (2002). The Force Concept Inventory: A Tool for
Monitoring Student Learning. Journal of Physic Education, 1(37), 45–52.
Venkataraman, B. (2009). Education for sustainable development. … Science and
Policy for Sustainable Development, 2005–2014.
https://doi.org/10.2139/ssrn.1485401
Wells, R. R. (2003). The development of an instrument to assess Chemistry
Perceptions. Journal of advanced nursing. Texas Tech University.
https://doi.org/10.16953/deusbed.74839
Yager, R. E., & Yager, S. o. (1985). Changes in perceptions of science for third,
seventh, and eleventh grade students. Journal of Research in Science
Teaching, 22(4), 347–358.
Yunus, F. W., & Ali, Z. M. (2013). Attitude towards Learning Chemistry among
Secondary School Students in Malaysia. Journal of ASIAN Behavioural
Studies, 3(11), 1–11.
LAMPIRAN
Lampiran 1: Justifikasi Anggaran Penelitian
1. Honorarium Tim Peneliti
Honor Jumlah
Orang
Honor/jam
(Rp)
Waktu
(Jam/Minggu)
Minggu Total Honor
(1 tahun) (Rp)
Ketua Peneliti 1 orang 20,000 2 20 800,000
Anggota Peneliti 1 orang 15.000 2 20 600.000
Tenaga Laboran 1 orang 9.375 2 8 150.000
Sub Jumlah 1.550.000
2. Bahan Habis Pakai
Material Justifikasi Pemakaian Jumlah Harga
Satuan
(Rp)
Total
Biaya
(Rp)
Kertas A4 70gr Print dokumen 5 40,000 200.000
Boardmarker Untuk menulis di papan tulis 6 10,000 60.000
Tinta Spidol Isi Spidol boardmarker 3 15.000 45.000
Tinta printer Print dokumen 3 120,000 360,000
Materai Surat Pernyataan 2 7.500 15.000
CD RW Penggandaan penelitian 4 5.000 20.000
Kuota data Mengakses atau penelusuran
pustaka online
2 50,000 100.000
Sub jumlah 800.000
3. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi Pemakaian Jumlah Harga
Satuan
(Rp)
Harga
Peralatan
(Rp)
Alat praktikum
Neraca
Labu Ukur 100 mL
Klem
Statif
Corong Kaca
Untuk penunjang
kegiatan di
laboratorium
1
2
4
4
5
120.000
80.000
35.000
75.000
50.000
120.000
160.000
140.000
300.000
250.000
Bahan Praktikum
Soda kue
Asam Cuka 25%
Garam
Gula
Asam Sitrat
Garam Oksalat
Vitamin C
Untuk penunjang
kegiatan di
laboratorium
10 sachet
5 botol
1 kg
1 kg
5 sachet
250 gram
1
2.500
5.000
10.000
15.000
5.000
65.000
15.000
25.000
25.000
10.000
15.000
25.000
65.000
15.000
Sub Jumlah 1.150.000
4. Perjalanan
Kegiatan Justifikasi Jumlah Harga
Satuan
Total
Biaya
Transport Perjalanan Peneliti ke
seminar internasional
2 (PP) 200.000 400.000
Akomodasi Penginapan selama
seminar
2 200.000 400.000
Konsumsi selama seminar 2 100.000 200.000
Sub Jumlah 1.000.000
5. Lain-lain
Kegiatan Justifikasi Jumlah Harga
Satuan
Total
Biaya
Pemakalah seminar
internasional
Mempublikasikan hasil
penelitian
1 1.000.000 1.000.000
Penggandaan
laporan
Penggandaan dan
penjilidan laporan
4 eks 25.000 100.000
Validasi Honor Validator 2 200.000 400.000
Sub Jumlah 1.500.000
Total Anggaran yang diperlukan 6.000.000
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
1. Susunan Organisasi Tim Peneliti
No Nama / NIDN Instansi Asal Bidang
Keahlian
Alokasi Waktu
(jam/minggu)
Uraian
Tugas
1 Arini Siti
Wahyuningsih/
0702088803
Universitas
Muhammadiyah
Sidoarjo
Pembelajaran
Kimia, Green
Chemistry
4 jam/minggu Ketua
Peneliti
2 Noly Shofiyah/
0726038603
Universitas
Muhammadiyah
Sidoarjo
Inovasi Model
Pembelajaran
(guided
inquiry)
2 jam/minggu Anggota
Penelitian
3 Faridhotul Mahasiswa
Pendidikan IPA
- 2 jam/minggu Laboran
Lampiran 3. Biodata Ketua dan Anggota Peneliti
BIODATA KETUA PENELITI
1. Identitas Diri
Nama : Arini Siti Wahyuningsih, M.Pd., M.Sc.
Jenis Kelamin : Perempuan
Jabatan Fungsional : -
Jabatan Struktural : Dosen Tetap Yayasan
Prodi/ Fakultas : Pendidikan IPA/ FKIP
NIK : 215552
NIDN : 0702088803
Tempat, Tanggal Lahir : Mojokerto, 02 Agustus 1988
Alamat Rumah : Jl. Gedongan Gg 2 no. 54 Kota Mojokerto 61319
E-mail : [email protected]
Nomor Telepon/HP : 0857 5565 6554
Alamat Kantor : Kampus 1 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Jl. Mojopahit 666B Sidoarjo.
2. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Perguruan
Tinggi
Universitas Negeri
Surabaya
Pascasarja Universitas
Negeri Surabaya
Science and
Mathematic Education
Curtin University,
Western Australia
-
Bidang Ilmu Pendidikan Kimia Kimia MIPA -
Tahun Masuk- Lulus 2006-2010 2011-2015 -
Judul Skripsi/ Thesis Pengembangan
Chemistry Student Book
Berorientasi Somatis,
Audio, Visual,
Intelektual (SAVI) pada
Materi Pemisahan
Campuran Kelas VII
SMP
The Effect of Green
Chemistry Laboratory
Learning on Pre-
Service Chemistry
Teachers'
Environmental Value
Orientation and
Creative Thinking Skill
-
Nama Pembimbing Mukhlis, S.Pd., M.Pd Prof. Dr. Sri
Poedjiastoeti, M.Si.
Prof. Dr. Suyono, M.Pd
-
3. Pengajaran
Daftar Mata Kuliah yang pernah diampu:
No. Nama Mata Kuliah sks Prodi
1. Kimia Dasar 3 Pendidikan IPA
2. Zat Energi 3 Pendidikan IPA
3. Belajar dan Pembelajaran 3 Pendidikan IPA
4. Asesmen 2 Pendidikan IPA
5. Metabolisme 3 Pendidikan IPA
6. AMDAL 2 Pendidikan IPA
7. Konsep Dasar IPA 3 PGSD
4. Penelitian
No. Judul Penelitian Tahun Publikasi
1. Pengembangan Chemistry Student
Book Berorientasi Somatis, Audio,
Visual, Intelektual (SAVI) pada
Materi Pemisahan Campuran Kelas
VII SMP
2010 Skripsi
2. The Effect of Green Chemistry
Laboratory Learning on Pre-Service
Chemistry Teachers' Environmental
Value Orientation and Creative
Thinking Skill
2015 Tesis
3. Pengembangan Modul Praktikum
Kimia Dasar Berbasis Green
Chemistry untuk Mahasiswa Calon
Guru IPA
2017 p-ISSN: 2407-2311
e-ISSN: 2527-7634
Jurnal Pena Sains Vol.
4, No. 1, April 2017
4. Penerapan Prinsip Green Chemistry
dalam Pengembangan Modul
Praktikum untuk Mata Kuliah Larutan
2017 Seminar nasional
Pendidikan FKIP
UMSIDA tahun 2017
4. Pengabdian kepada Masyarakat
No. Kegiatan Tahun Bukti
1. Pemilihan Jajanan Sehat dan
Permainan Ramah Anak
2017 Sertifikat Pemateri
BIODATA ANGGOTA PENELITI
1. Identitas Diri
1. Nama Lengkap : Noly Shofiyah, M.Pd, M.Sc
2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Jabatan Fungsional : -
4. NIP/NIK : 213369
5. NIDN : 0726038603
6. Tempat dan Tanggal Lahir : Lamongan, 26 Maret 1986
7. E-mail : [email protected]
8. Nomor Telepon/HP : 085648320268
9. Alamat Kantor : Jl. Mojopahit 666B Sidoarjo
10 Nomor Telepon/Faks : 0318945444/0318949333
12 Mata Kuliah yang Diampu : - Gerak dan Perubahan
- Asesmen
- Filsafat Sains
- IPA Sekolah
2. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2
Nama Perguruan
Tinggi
Universitas Negeri
Surabaya
- Universitas Negeri
Surabaya (Dual
Degree)
- Curtin University
Bidang Ilmu Pendidikan Fisika Pendidikan Sains/ Master
of Science
Tahun Masuk-Lulus 2004-2008 2010-2013
Judul
Skripsi/Tesis/Disertasi
Penerapan Pembelajaran
IPA Terpadu Dengan
Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD
terhadap Pemahaman
Konsep dan Kinerja
Siswadi SMP Negeri 19
Surabaya
Fostering Student’s
Scientific Reasoning
Through 5E Model of
Instruction on Tenth
Grade Student of Physics
Class in SMAN 15
Surabaya.
Nama Pembimbing/
Promotor
Eko Hariyono, M.Pd Prof. Budi Jatmiko, M.Pd
Dr. Z. A. Imam Supardi,
M.S
.
3. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jml (Rp)
1 2015 Remediasi Miskonsepsi Konsep Gerak
dan Gaya Melalui Penerapan Model
Pembelajaran 7E Pada Mahasiswa
Calon Guru IPA Universitas
Muhammadiyah Sidoarjo
Umsida 2.000.000
2 2015 Identifikasi Awal Literasi Sains
Mahasiswa IPA pada Konsep IPA
Mandiri -
3 2016 Pengembangan Buku Ajar
Pembelajaran IPA I Untuk Melatih
Kecakapan Mengajar Mahasiswa
Umsida 4.000.000
4. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Pengabdian pada Masyarakat Pendanaan
Sumber Jml (Rp)
1 2016 Ibm Bagi Guru Taman Kanak-Kanak
Melalui Pelatihan Pembuatan Pop Up
Book Sebagai Media Pembelajaran
Sains
Umsida 4.000.000
5. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/Ta
hun
1 Deskripsi Literasi Sains Awal
Mahasiswa Pendidikan IPA pada
Konsep IPA
Jurnal Pedagogia,
FKIP Umsida
Volume 4
No. 2, Tahun
2015.
2 Remediasi Miskonsepsi Konsep
Gerak Dan Gaya Melalui Penerapan
Model Pembelajaran 7e (Learning
Cycle) Pada Mahasiswa Calon Guru
IPA Universitas Muhammadiyah
Sidoarjo
Jurnal Sains dan
Pendidikan Fisika,
FMIP, UNM
Volume 12, No. 2
Agustus 2016
6. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir
No. Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1 Seminar Nasional Pendidikan
Sains 2016 “Mengubah Karya
Akademik Menjadi Bernilai
Ekonomi Tinggi”
Studi Literatur:
Pentingnya Guru
Mengetahui “What
Students Already
Know”
23 Januari 2013,
Universitas Negeri
Surabaya
Lampiran 4. Surat Pernyataan Peneliti