poltekkes kemenkes jayapura - kemkes.go.id · 2020. 11. 30. · tenaga ahli madya, sarjana terapan...
TRANSCRIPT
RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK)
POLTEKKES KEMENKES JAYAPURA
TAHUN 2020 - 2024
DAFTAR ISI
Daftar isi
SK Senat Poltekkes
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
A. SEJARAH ......................................................................................................................... 1
B. LANDASAN HUKUM ..................................................................................................... 4
C. VISI ................................................................................................................................... 5
D. MISI ................................................................................................................................... 6
E. TUJUAN ............................................................................................................................ 6
F. TATA NILAI ..................................................................................................................... 6
G. MOTTO ............................................................................................................................. 7
BAB II ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI ...................................................................... 9
A. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGIS BPPSDM ....................................................... 9
B. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PUSDIK SDM KESEHATAN ...................... 10
C. ARAH KEBIJAKAN POLTEKKES ............................................................................... 11
BAB III ANALISIS LINGKUNGAN ..................................................................................... 15
BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN ORGANISASI .................................................... 31
A. STRATEGI PENGEMBANGAN ................................................................................... 31
B. SASARAN ....................................................................................................................... 33
C. INDIKATOR KINERJA SASARAN PENDIDIKAN .................................................... 36
D. TARGET KERJA TAHUNAN ....................................................................................... 40
BAB V PROGRAM TAHUN 2020- 2024 .............................................................................. 44
A. PROYEKSI KEBUTUHAN SDM .................................................................................. 44
B. PROYEKSI KEBUTUHAN PERALATAN ................................................................... 44
C. PROYEKSI KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA........................................ 45
D. PROYEKSI KEBUTUHAN PENGEMBANGAN SUB SISTEM PENDUKUNG ....... 45
BAB VI MONITORING DAN EVALUASI ........................................................................... 46
A. DEFINISI MONITORING DAN EVALUASI ............................................................... 46
B. TUJUAN MONITORING EVALUASI (MONEV) ........................................................ 47
C. RUANG LINGKUP MONEV ......................................................................................... 48
D. PRINSIP-PRINSIP MONEV .......................................................................................... 48
E. MERENCANAKAN MONITORING DAN EVALUASI .............................................. 49
F. KERANGKA KERJA MONITORING DAN EVALUASI ............................................ 52
G. RENCANA MONITORING DAN EVALUASI ............................................................ 53
H. POKOK-POKOK KUESIONER DALAM MONITORING .......................................... 61
I. POKOK-POKOK KUESIONER DALAM EVALUASI ................................................. 62
BAB VII PENUTUP ................................................................................................................ 63
LAMPIRAN 1 KUESIONER MONEV RENSTRA POLTEKKES .................................... 64
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Sejarah
Politeknik Kesehatan Kemenkes (Poltekkes) Jayapura merupakan unit
pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada dibawah Badan
Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BPPSDM) Kesehatan
yang menyelenggarakan pendidikan tenaga bidang kesehatan sebagai institusi
pendidikan tinggi bidang kesehatan.
Poltekkes Kemenkes Jayapura berdiri berdasarkan surat Keputusan Menteri
Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Nomor : 1178/Menkes/SK/IV/2000. Kegiatan
operasional dan manajemen dipimpin oleh seorang Direktur yang bertanggung jawab
kepada Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan (BPPSDMK) Kementerian Keseharan RI. Direktur dalam melaksanakan
tugas teknis, secara fungsional dibina oleh Kepala Pusat Pendidikan Tenaga
Kesehatan (Pusdiknakes). Sebelumnya merupakan perguruan tinggi yang bernama
Akademi Kesehatan Terpadu Jayapura berdasarkan SK Kepala Pusat Tenaga
Kesehatan Nomor : HK.00.06.3.1.2660 tertanggal 7 Agustus 1995 dan tanggal
penetapan SK tersebut digunakan sebagai Hari Jadi Poltekkes Kemenkes Jayapura
(Dies Natalis).
Poltekkes Kemenkes Jayapura pada awal berdirinya merupakan reorganisasi
melalui penyatuan institusi yang berasal dari 3 akademi pendidikan kesehatan yang
berada di Provinsi Irian Jaya, meliputi yaitu; Akademi Keperawatan (AKPER),
Akademi Gizi (AKZI), Akademi Kesehatan Lingkungan (AKL). Akademi-akademi
tersebut disatukan menjadi Multi Stream Academy (MSA) atau dikenal sebagai
Akademi Kesehatan Terpadu (AKT). Selanjutnya pada tahun 2000 bertambah satu
jurusan lagi, yaitu Jurusan Kebidanan dan pada tahun yang sama berubah dari
Akademi Kesehatan Terpadu Jayapura menjadi Poltekkes Jayapura yang selanjut
disebut Poltekkes Kemenkes Jayapura.
Pada tahun 2004-2009 Poltekkes Kemenkes Jayapura mengembangkan
program studi baru diantaranya: Diploma III Keperawatan kampus Wamena, kampus
Merauke, kampus Nabire, Kampus Biak, Kampus Mimika, Kampus Kep. Yapen dan
Diploma III Kebidanan Kampus Biak. Pada periode 2010-2014 ada penambahan
2
program studi baru diantaranya: Diploma III Kebidanan Kampus Nabire, Kampus
Mimika, Diploma III Analis Kesehatan, Diploma III Farmasi, Diploma III Kesehatan
Lingkungan Mimika dan Diploma IV, Keperawatan Gizi dan Kebidanan. Pada tahun
2019 ada penambahan program studi profesi Ners. Sehingga sampai saat ini
terdapat 6 Jurusan dan 20 program studi, terdiri dari Diploma III 16 Prodi, Sarjana
Terapan 3 Prodi dan Profesi 1 Prodi.
Poltekkes Kemenkes Jayapura berdasarkan pada peratuan Menteri
Kesehatan RI No. 38 tahun 2018 masuk dalam klasifikasi II. Sesuai dengan SOTK
Poltekkes Kemenkes Jayapura terdiri dari Senat, Dewan Pertimbangan dan Direktur.
Dalam penyelenggaraan Poltekkes Kemenkes Jayapura sesuai SOTK, dilengkapi
struktur organisasi dengan unsur-unsur penunjang terdiri unsur Satuan Pengawas
Internal, Wakil Direktur I, II, III, Subag Adak, Subag Adum, Subag Kemahasiswaan
dan alumni, Pusat Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, Pusat penjaminan
mutu, Pusat pengembangan Pendidikan, Unit Laboratorium terpadu, Unit Bahasa,
Unit Perpustakaan serta Jurusan dan Program studi
Poltekkes Jayapura bertugas menyelenggarakan pendidikan tenaga
kesehatan yang profesional, melakukan penelitian bidang kesehatan dan melakukan
pengabdian kepada masyarakat. Keseluruhan tugas dan bentuk layanan diatas
ditujukan untuk menghasilkan lulusan pendidikan tenaga bidang kesehatan yang
berkualitas dan berwawasan global sehingga diharapkan dapat menjadi sumber
daya tenaga kesehatan yang handal dan mampu mampu bersaing dipasar global.
Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura merupakan salah satu institusi
pendidikan tinggi kesehatan yang dibentuk Kementerian kesehatan yang mempunyai
tugas meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pendidikan tenaga
kesehatan dalam berbagai bidang disiplin ilmu yaitu keperawatan, Gizi, Kesehatan
Lingkungan, Kebidanan, Analis Kesehatan dan Farmasi. Politeknik Kesehatan
Kemenkes Jayapura memiliki 6 Jurusan dengan 20 Program Studi yang terdiri dari
16 Prodi D III dan 3 Prodi D IV dan 1 Program Studi Profesi. Program studi yang ada
10 Prodi berada pada domisili Direktorat Polteknik Kesehatan Kemenkes Jayapura
dan 10 prodi berada di luar Domisili Direktorat Poltekkes Kemenkes Jayapura yang
tersebar di Kabupaten Biak Numfor 2 Prodi, Kabupaten Nabire 2 Prodi, Kabupaten
Mimika 3 Prodi , kabupaten Merauke , Jayawijaya dan Kepulauan Yapen masing-
masing 1 Prodi.
Sebagai institusi pendidikan tinggi bidang kesehatan Politeknik Kesehatan
3
Kemenkes Jayapura menyelenggarakan pendidikan vokasi dan profesi untuk
menghasilkan tenaga kesehatan yang profesional melalui pendidikan, penelitian dan
pengabdian masyarakat.
Hal ini sesuai dengan Visi Poltekkes Jayapura yaitu menjadikan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Jayapura sebagai Institusi Pendidikan yang menghasilkan
tenaga kesehatan yang Profesional, Mandiri, Kompetitif dengan keunggulan
penyakit Tropis tahun 2024
Tujuan pendidikan Politeknik Kesehatan sebagai tujuan pendidikan Diploma
III, Diploma IV dan Profesi, Magister Terpan Keperawatan adalah menghasilkan
Tenaga Ahli Madya, Sarjana Terapan dan Profesi, Magister Keperawatan di bidang
Kesehatan sebagai tenaga Profesional yang berperilaku, berkarakter, kreatif,
dinamis, inovatif serta memiliki integritas dan kepribadian tinggi yang terbuka dan
tanggap terhadap perubahan dan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK) serta tanggap terhadap seni dan berbagai masalah Kesehatan di
masyarakat.
Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura memperoleh pembiayaan melalui
anggaran dan pendapatan belanja negara (APBN) yang bersumber dari dana Isian
pelaksanaan anggaran rupiah murni (DIPA - RM) dan dari dana pendapatan negara
bukan pajak (DIPA PNBP).
Analisis terhadap lingkungan internal dan eksternal untuk mengetahui
kekuatan dan kelemahan internal serta tantangan dan peluang eksternal. Hasil
analisa ini dijadikan dasar dalam penyusunan arah dan kebijakan pengembangan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura dalam 5 ( lima ) tahun kedepan.
Sebagai dampak dari peningkatan taraf pendidikan dan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, membawa masyarakat untuk menjadi kritis dan sadar
akan haknya sebagai warga negara dalam mendapatkan pelayanan prima termasuk
pelayanan bidang kesehatan. Peningkatan pelayanan kesehatan tentunya tidak
terlepas dari ketersediaan sumberdaya manusia kesehatan yang bermutu dan dapat
berperan dengan baik sebagai pemikir, perencana, pelaksana, dan penggerak
pembangunan di bidang kesehatan.
4
B. Landasan Hukum
Landasan hukum penyusunan Rencana Aksi Kegiatan / Renstra Poltekkes
Kemenkes Jayapura tahun 2020 – 2024 adalah :
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005 –2025
2. Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
3. Undang-UndangNomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
4. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi
5. Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI)
6. Undang-Undang No. 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan
7. Undang-Undang No. 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan
8. Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah.
9. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1575 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Kesehatan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Kesehatan No.1295/Menkes/Per/XII/2007.
10. Peraturan Menteri Kesehatan No. 890 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Poltekkes Kementerian Kesehatan.
11. Keputusan Menteri Kesehatan No. OT.02.03/I/4/03440.1 tahun 2008 tentang
Pedoman Organisasi dan Tata Laksana Poltekkes
12. Keputusan Menteri Kesehatan No.HK.03.05/I.2/03086/2012 tahun 2012, tentang
Petunjuk Teknis Organisasi dan Tatalaksana Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan
13. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 355/E/O/2012 tanggal 10
Oktober 2012, tentang Alih Bina Penyelenggaraan Program Studi pada Politeknik
Kesehatan Kemenkes RI dari Kemenkes RI kepada Kemendikbud RI.
14. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 507/E/O/2013 tentang
Perubahan atas Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia No. 355/E/O/2012 tentang Alih Bina Penyelenggaraan Program Studi
pada Politeknik Kesehatan dari Kementerian Kesehatan kepada Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
15. Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi No. 73 Tahun 2014
tentang penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) pada
5
Perguruan Tinggi
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 87 tahun 2014 tentang
Akreditasi Program Studi dan PerguruanTinggi
17. Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi No. 44 tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-Dikti)
18. Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi No. 62 tahun 2016
tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (SPMI)
19. Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi No. 33 Tahun 2018
tentang penamaan Prodi pada PerguruanTinggi
20. Peraturan Menteri Kesehatan No. 36 Tahun 2018 tentang Klasifikasi Politeknik
Kesehatan di Lingkungan Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan RI
21. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 38 Tahun 2018 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Politeknik Kesehatan di Lingkungan Badan PPSDM Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI
22. Keputusan Direktur Poltekkes Jayapura No. HK.02.02 /1.01 / 197 / 2015 Tentang
Penetapan Rencana Induk Poltekkes tahun 2015 – 2039
23. Keputusan Senat Poltekkes No. 03 / Senat – Poltekkes –Jpr / 2020, keputusan
senat poltekkes tentang Rencana Akasi Kegiatan (RAK) Poltekkes 2020 - 2024
C. Visi
Menjadikan Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura sebagai Institusi
Pendidikan yang Menghasilkan tenaga kesehatan yang Profesional, Mandiri,
Kompetitif dengan keunggulan Iptek penyakit tropis pada tahun 2024
Makna dari Visi :
1. Mencetak tenaga kesehatan yang profesional dikandung maksud bahwa
“lulusan Poltekkes Kemenkes Jayapura sebagai tenaga kesehatan yang
memiliki kemampuan sesuai dengan standar kompetensi dan memegang
teguh kepada nilai moral dan Kode etik Profesi .”.
2. Mandiri dikandung maksud bahwa “lulusan Poltekkes Kemenkes Jayapura
sebagai tenaga kesehatan memiliki kemampuan bekerja secara mandiri
3. Kompetitif dengan keunggulan pada penyakit Tropis dikandung maksud
bahwa “lulusan Poltekkes Kemenkes Jayapura sebagai tenaga kesehatan
memiliki kemampuan berdaya saing dengan keunggulan dalam bidang
pencegahan dan pengendalian penyakit Penyakit Tropis
6
D. Misi
Untuk mencapai visi di lakukan dengan menentapkan misi sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan Pendidikan dan Pengajaran yang berkualitas;
2. Mengembangkan keilmuan dan meningkatkan kualitas penelitian dan
Publikasi Ilmiah sesuai perkembangan IPTEK
3. Melakukan pengabdian kepada masyarakat berbasis riset dan Wilayah
4. Membangun kemandirian dan tata kelola organisasi yang baik;
5. Mengembangkan kelembagaan dan kapasitas institusi pendidikan sesuai
standar Nasional
6. Mengembangkan kemitraan dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi
E. Tujuan
1. Meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran
2. Meningkatkan kualitas mahasiswa untuk menghasilkan lulusan Profesional,
mandiri dan kompetitif
3. Meningkatkan kuantitas, kualitas penelitian dan publikasi ilmiah
4. Meningkatkan kuantitas dan kualitas pengabdian kepada masyarakat
5. Meningkatkan tata kelola organisasi dan sumber daya manusia yang baik,
bersih, akuntabel, transparan, dan terukur.
6. Menerapkan sistem penjaminan mutu Internal untuk menghasilkan tenaga
kesehatan professional
7. Meningkatkan kuantitas dan kualitas serta kapabilitas dosen
8. Mengembangkan program studi baru jenjang Diploma III, Sarjana Terapan,
Profesi dan Magister Terapan, sesuai kebutuhan masyarakat
9. Meningkatkan kemitraan untuk menunjang Tri Dharma dan produktivitas
dosen
F. Tata Nilai
Tata nilai sangat diperlukan untuk membangun visi dalam penyelenggaraan
pendidikan pada Poltekkes Kemenkes Jayapura. Visi ini nantinya dijadikan
patokan target pencapaian tujuan institusi.
Tata nilai dimaksud antara lain :
a. Nilai Dasar
Landasan utama setiap civitas akademika yang terlibat di dalam
7
penyelenggaraan pendidikan pada Poltekkes Kemenkes Jayapura adalah
ketaatan dalam beribadah kepada Tuhan sesuai agama dan kepercayaan
masing-masing
b. Nilai Kepribadian
Setiap civitas akademika yang terlibat di dalam penyelenggaraan pendidikan
pada Poltekkes Kemenkes Jayapura diharuskan memiliki sikap, jujur, amanah,
dan ikhlas untuk mampu bekerja sama dengan orang lain dan memiliki
semangat untuk mencapai cita-cita institusi.
c. Nilai Manfaat
Lulusan Poltekkes Kemenkes Jayapura mampu memberikan manfaat bagi
penyelesaian masalah kesehatan di masyarakat dan mampu bersaing di era
global yang penuh kompetitif sesuai keuanggulan masing-masing Program
Studi.
d. Nilai Pelayanan
Semua aspek pelayanan kepada seluruh civitas akademika dan stakeholder
dijamin mutunya secara berkesinambungan sehingga kepuasan mahasiswa
dan kepuasan pengguna menjadi tujuan utama pelayanan dilandasi sikap
keikhlasan semata untuk mencapai keridhaan Allah .
e. Nilai Responsif
Lulusan Poltekkes Kemenkes Jayapura sesuai dengan kebutuhan pasar/user
sehingga diperlukan proses pembelajaran yang berbasis kompetensi sesuai
persyaratan pengguna ditunjang dengan keikutsertaan mahasiswa dalam
kegiatan penelitian terapan dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat
sesuai keunggulan program studi masing-masing dalam bingkai penjaminan
mutu layanan secara berkesinambungan
Nilai responsif perlu dimasukkan dalam salah satu aspek dasar penyusunan
visi dan misi berkaitan dengan respon Poltekkes Kemenkes Jayapura terhadap
setiap regulasi yang mengatur penyelenggaraan pendidikan tinggi dan regulasi
kebutuhan tenaga kesehatan secara nasional dan global termasuk profil lulusan
yang harus memenuhi standar Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).
G. MOTTO
Guna mewujudkan visi dan mengemban misi yang ditetapkan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Jayapura menganut dan menjunjung tinggi nilai-nilai
8
yang dianut dan dijunjung tinggi oleh Kementerian Kesehatan RI. Dalam
menyelenggarakan pembangunan kesehatan yaitu : HELEM FOI
H armonis
E fisien
L olyalitas
E fektif
M otivasi
F okus
O ptimis
I nterprofesional
9
BAB II
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
A. Arah Kebijakan dan Strategis BPPSDM
1. Sasaran Strategis Badan PPSDM Kesehatan
Sasaran strategis Badan PPSDM Kesehatan tahun 2015-2019 adalah
“meningkatnya jumlah, jenis, kualitas dan pemerataan tenaga kesehatan”
2. Indikator Tujuan Badan PPSDM Kesehatan
Indikator yang dipergunakan dalam memantau dan melakukan evaluasi
terhadap pencapaian arah kebijakan Badan PPSDM Kesehatan adalah:
a. Jumlah Puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga kesehatan.
b. Persentase Rumah Sakit Kab/Kota kelas C yang memiliki 4 dokter
spesialis dasar dan 3 dokter spesialis lainnya
c. Jumlah SDM Kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya.
3. Strategi Badan PPSDM Kesehatan
Dalam upaya mencapai sasaran pokok dan sasaran strategis Badan
PPSDM Kesehatan, ditempuh beberapa strategi sebagai berikut:
a. Penugasan khusus tenaga kesehatan berbasis Tim (Team Based).
b. Peningkatan distribusi tenaga yang terintegrasi, mengikat dan lokal
spesifik
c. Pengembangan insentif baik material dan non material untuk tenaga
kesehatan dan SDM Kesehatan
d. Peningkatan produksi SDM Kesehatan yang bermutu
e. Penerapan mekanisme registrasi dan lisensi tenaga dengan uji
kompetensi pada seluruh tenaga kesehatan
f. Peningkatan mutu pelatihan melalui akreditasi pelatihan
g. Pengendalian peserta pendidikan dan hasil pendidikan
h. Peningkatan pendidikan dan pelatihan jarak jauh
i. Peningkatan pelatihan yang berbasis kompetensi dan persyaratan
jabatan
j. Pengembangan sistem kinerja.
10
B. Arah Kebijakan dan Strategi Pusdik SDM Kesehatan
1. Visi Pusdik SDM Kesehatan
“Terwujudnya Pendidikan Tinggi Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan yang bermutu serta berkemampuan iptek dan inovasi untuk
mendukung daya saing bangsa sesuai dengan kebutuhan program dan
pelayanan kesehatan Tahun 2025
2. Misi Pusdik SDM Kesehatan
1) Menyelenggarakan Pendidikan untuk mendukung pemenuhan,
pemerataan, dan pengembangan SDM Kesehatan dalam pembangunan
kesehatan melalui program-program Pendidikan Tinggi Bidang
Kesehatan Kementerian Kesehatan pada jenjang Diploma, Sarjana
Terapan, Profesi, Magister Terapan dan Doktoral Terapan;
2) Meningkatkan pemerataan dan perluasan akses bagi semua warga
Negara melalui program-program Pendidikan Tinggi Bidang Kesehatan
Kementerian Kesehatan pada jenjang Diploma, Sarjana Terapan,
Profesi, Magister Terapan dan Doktoral Terapan;
3) Meningkatkan mutu relevansi dan daya saing Pendidikan Tinggi Bidang
Kesehatan Kementerian Kesehatan dalam rangka menjawab kebutuhan
program dan pelayanan kesehatan, pasar kerja serta pengembangan
IPTEK untuk memberikan sumbangan secara optimal bagi peningkatan
kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa;
4) Meningkatkan kinerja Pendidikan Tinggi Bidang Kesehatan Kementerian
Kesehatan dengan jalan meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan
akuntabilitas dalam pengelolaan layanan pendidikan tinggi dalam rangka
reformasi birokrasi.
5) Melaksanakan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat yang
berkontribusi dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
3. Tujuan Pusdik SDM Kesehatan
Dalam rangka mencapai visi dan misi Pendidikan Tinggi Bidang Kesehatan
Kementerian Kesehatan seperti yang dikemukakan di atas, maka visi dan
misi tersebut dirumuskan kedalam bentuk yang lebih terarah dan
operasional berupa perumusan tujuan strategis (strategic goals). Sebagai
berikut :
1) Menyelenggarakan Pendidikan untuk mendukung pemenuhan,
11
pemerataan, dan pengembangan SDM Kesehatan dalam pembangunan
kesehatan melalui program-program Pendidikan Tinggi Bidang
Kesehatan Kementerian Kesehatan pada jenjang Diploma, Sarjana
Terapan, Profesi, Magister Terapan dan Doktoral Terapan.
2) Meningkatkan pemerataan dan perluasan akses bagi semua warga
Negara melalui program-program Pendidikan Tinggi Bidang Kesehatan
Kementerian Kesehatan pada jenjang Diploma, Sarjana Terapan,
Profesi, Magister Terapan dan Doktoral Terapan.
3) Meningkatkan mutu relevansi dan daya saing Pendidikan Tinggi Bidang
Kesehatan Kementerian Kesehatan dalam rangka menjawab kebutuhan
program dan pelayanan kesehatan, pasar kerja serta pengembangan
IPTEK untuk memberikan sumbangan secara optimal bagi peningkatan
kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa;
4) Meningkatkan kinerja Pendidikan Tinggi Bidang Kesehatan Kementerian
Kesehatan dengan jalan meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan
akuntabilitas dalam pengelolaan layanan pendidikan tinggi dalam rangka
reformasi birokrasi.
5) Melaksanakan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat yang
berkontribusi dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakatan
masyarakat
C. Arah Kebijakan Poltekkes
Arah kebijakan Poltekkes Kemenkes Jayapura sesuai dengan Visi
Mencetak tenaga Kesehatan yang profesional, Mandiri dan Kompettitif dengan
keunggulan pada Penyakit Tropis, maka perlu ditetapkan arah kebijakan
Poltekkes Kemenkes jayapura tahun 2020 – 2024 sebagai berikut :
1. Peningkatan sumber daya pendidikan yang berkualitas
Institusi Poltekkes Kemenkes Jayapura harus memastikan bahwa
sumber daya dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, sarana dan
prasarana harus benar-benar semuanya berkualitas. Oleh karena itu
upaya-upaya yang perlu dilakukan mencakup:
a. Pengembangan diri dosen dan tenaga kependidikan dalam lingkup
Poltekkes Kemenkes Jayapura diupayakan melalui pendidikan lanjut
pelatihan / workshop dan atau benchmarking / magang. Hal ini
12
dimaksudkan untuk mendukung proses penyelenggaraan Tri Dharma
Perguruan Tinggi, terutama pada penyelenggaraan pendidikan.
b. Peningkatan kualitas penerimaan calon mahasiswa melalui seleksi
penerimaan mahasiswa baru secara nasional, Penelusuran minat dan
prestasi dan seleksi mandiri.
c. Pengembangan kemampuan mahasiswa dalam berorganisasi,
kepemimpinan, enterpreunership, olahraga dan seni budaya untuk
mendukung terwujudnya karakter mahasiswa yang berkualitas.
2. Peningkatan kualitas penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan
Tinggi
a. Penerapan kurikulum Perguruan Tinggi dan Institusi serta uji
kompetensi bagi lulusannya pada semua prodi untuk meningkatkan
mutu pendidikan dan pengajaran pada lingkup Poltekkes Kemenkes
Jayapura .
b. Program Pembelajaran diarahkan untuk mencapai target 60% lulus
kompetensi, masa tunggu lulusan yang pendek (kurang dari 1 tahun
: 75 %), Ratio Dosen mahasiswa 1 : 24
c. Jumlah penelitian yang dilakukan dalam 1 tahun 25 Judul,
penelitian yang dipublikasi 95%, Karya yang diusulkan mendapat
HaKI 25, pengabdian masyarakat berbasis wilayah : 3 judul ,
pengabdian kepada masyarakat berbasis riset 75%,
d. Kebijakan diarahkan pada penyelenggaraan kegiatan Tri Dharma
Perguruan Tinggi untuk melampaui standar Nasional Pendidikan
Tinggi (SNDIKTI). Upaya yang dilakukan mencakup:
1) Pelaksanaan proses pembelajaran yang dinamis dan berpusat
pada mahasiswa;
2) Peninjauan kurikulum dilakukan secara berkala sesuai
perkembangan IPTEK dan Stakeholder
e. Akuntabilitas hasil penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat
diakui oleh masyarakat ilmiah dalam setahun 1 karya
f. Peningkatan publikasi nasional terakreditasi dan Internasional
terindeks
g. Peningkatan pencapaian paten sederhana
13
h. Peningkatan mutu sarana dan prasarana pendidikan selalu
dilakukan seperti laboratorium dan perpustakaan dengan
memperhatikan jenis dan jumlah peralatan praktek untuk mencapai
rasio standar peralatan laboratorium dan perpustakaan.
i. Memastikan layanan laboratorium dan perpustakaan menggunakan
IPTEK terbaru
3. Pengembangan Program Studi Baru
Dengan perubahan kebijakan uji kompetensi dan keberlanjutan
pelaksanaan program studi sarjana serta kebutuhan masyarakat dan
stakeholder untuk tenaga kesehatan maka maka Poltekkes Kemenkes
perlu mengupayakan :
a. Pembukaan program studi Sarjana Terapan Kesehatan
lingkungan
b. Pembukaan program studi profesi Kebidanan dan Profesi gizi
c. Pembukaan program studi pasca sarjana Terapan
Keperawatan
4. Peningkatan tata kelola institusi dengan menekankan prinsip-
prinsip transparansi, akuntabilitas dan kredibel, tanggung jawab
dan adil
Tata kelola yang menerapkan prinsip transparansi artinya
adanya keterbukaan dan kemudahan akses bagi semua civitas
akademika serta dapat dipertanggunjawabkan sesuai peraturan yang
berlaku (akuntabilitas) dan dapat dipercaya. Tata kelola yang
transparansi, akuntabel, dan kredibel sebagai salah satu arah
kebijakan Poltekkes Kemenkes Jayapura harus menjadi arah utama
dari semua pengelolaan program yang dikembangkan dan
diimplementasikan di Poltekkes Kemenkes Jayapura, baik dalam
pengelolaan tri dharma, pemasaran lulusan, maupun program-
program penunjangnya. Tatakelola Poltekkes yang baik, bersih dan
inovatif (good Governance) perlu ditumbuh kembangkan dalam Tri
Dharma Perguruan Tinggi di Poltekkes Kemenkes Jayapura dan
diarahkan untuk dapat menyesuaikan dengan perkembangan iptek
menghasilkan produk-produk kearifan lokal yang inovatif sehingga
dapat membantu memecahkan masalah-masalah dan meningkatkan
14
kesehatan masyarakat di Provinsi Papua .
5. Peningkatan Kemitraan dalam kinerja dan Kelembagaan
Kebijakan pada kemitraan diarahkan dalam rangka
mewujudkan visi, melaksanakan misi dan mencapai tujuan dan
sasaran institusi Politeknik Kesehatab Kemenkes Jayapura dilakukan
dengan menjalin kemitraan / kerjasama. Meningkatkan jumlah maupun
jenis kemitraan untuk menunjang kualitas kegiatan-kegiatan Tri
Dharma Perguruan Tinggi. Peningkatan monitoring dan evaluasi
kerjasama dengan mitra untuk memastikan bahwa pelaksanaan
kerjasama dapat berjalan dengan baik demi kemajuan perkembangan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura Mutu pelaksanaan
kerjasama Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura dikembangkan
sejalan dengan Renstra Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura.
Peningkatan kuantitas kerjasama dengan institusi pemerintah dan
swasta dilakukan dengan cara menghitung akumulasi MoU selama
satu tahun ditambah dengan MoU pada tahun sebelumnya yang belum
habis masa berlakunya. Dalam menentukan kerjasama berdasarkan
indikator Tri Dharma perguruan tinggi, visi dan misi Politeknik
Kesehatan Kemenkes Jayapura.
15
BAB III
ANALISIS LINGKUNGAN
Analisis lingkungan ini merupakan bagian penting dalam penentuan
strategi organisasi. Pemetaan dilakukan terhadap empat bidang yang dianggap
mempunyai daya ungkit yang tinggi terhadap kinerja organisasi Politeknik
Kementerian Kesehatan Jayapura yaitu bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi,
Keuangan, Sumber Daya Manusia (SDM), serta Sarana dan Prasarana. Untuk
mendapatkan hasil yang optimal, Tim Kerja penyusun RAK dengan keterbukaan
dan keberanian melakukan peninjauan dan evaluasi terhadap empat faktor
yang mempengaruhi kinerja organisasi.
Pada prinsipnya analisis ini mencakup peninjauan dan evaluasi atas
faktor-faktor yang dianggap sebagai kekuatan (Strengths), kelemahan
(Weaknesess), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats). Dengan
melalui diskusi yang melibatkan seluruh anggota Tim yang terdiri dari unsur
Pimpinan (Direktur, Wakil Direktur Bidang Akademik, Wakil Direktur Bidang
Administrasi umum dan keuangan, Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan dan
Kerjasama, Administrasi Umum, Keuangan dan Kepegawaian (ADUM),
Administrasi Akademik dan Administrasi Kemahasiwaan dan alumni serta wakil
dari 6 (enam) Jurusan yaitu Jurusan Keperawatan, Jurusan Gizi, Jurusan
Kesehatan Lingkungan, Jurusan Kebidanan, Jurusan Analis Kesehatan,
Jurusan Farmasi dan Ketua Program studi, Kepala Pusat dan Kepala Unit
yang ada di lingkungan Poltekkes Kemenkes Jayapura kemudian dilakukan
penetapan nilai bobot dan skala (rating) yang penilaiannya berdasar pada
Judgement.
16
Gambaran posisi organisasi berdasarkan analisa SWOT dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.
Gambar III.1
Anatomi Kuadran
1. Kuadran I (Pengembangan dan Pertumbuhan)
Dalam keadaan ini pengembangan dan pertumbuhan secara agresif
sangat dimungkinkan karena organisasi memiliki kekuatan-kekuatan
untuk memanfaatkan peluang-peluang yang ada. Pengembangan dan
Pertumbuhan ini dapat dilakukan dengan salah satu atau kombinasi
dari alternatif-alternatif berikut ini :
a. Penetrasi Pasar, yaitu meningkatkan volume usaha dengan usaha
pemasaran yang lebih agresif pada pasar yang ada.
b. Pengembangan Pasar, yaitu meningkatkan volume usaha dengan
meluaskan pasar.
c. Pengembangan Produk yaitu meningkatkan volume usaha dengan
mengembangkan produk-produk baru yang berhubungan atau
menyempurnakan produk untuk pasar yang sudah ada.
2. Kuadran II (Stabilisasi / Rasionalisasi)
Organisasi / Perusahaan pada kuadran ini tetap masih dapat
berkembang/tumbuh, asal pandai/jeli dalam memilih arena untuk
bersaing atas dasar kekuatan yang di milikinya.
17
3. Kuadran III (Defensif / Penciutan kegiatan)
Organisasi yang berada pada kuadran ini, kemungkinan untuk tumbuh /
berkembang sudah sangat kecil karena banyak kelemahannya. Dalam
kondisi demikian satu-satunya pilihan adalah bertahan sekedar hidup,
menjaga agar apa yang sudah ada tidak hilang.
4. Kuadran IV (Diversifikasi)
Usaha diversifikasi (mengembangkan usaha-usaha baru) mungkin
perlu dilakukan apabila peluang-peluang pengembangan lebih lanjut
dalam usaha yang sekarang kurang menarik / terbatas.
Analisis kinerja Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jayapura
dilakukan dengan cara analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity,
Threat) terhadap ke empat faktor yang dianggap berpengaruh yaitu bidang
Pelayanan, Keuangan, Sumber Daya Manusia serta Sarana / Prasarana.
1. Analisa faktor internal dan eksternal
a. Analisis faktor Internal
Analisa faktor internal organisasi dilakukan dengan cara
mengidentifikasi ke empat faktor yaitu bidang pelayanan, keuangan,
sumber daya manusia, serta sarana dan prasarana sehingga dapat
ditentukan kekuatan dan kelemahan internal organisasi seperti seperti
tampak pada Tabel berikut ini.
No Faktor Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness)
1 Layanan
a. Memiliki Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi B.
b. Memiliki 19 prodi dengan
Akreditasi B yang tersebar di 7 kabupaten/Kota
c. Memiliki haki atau Paten dari hasil penelitian
d. Memiliki jejaring dengan mitra dari Institusi Pendidikan di Luar Negeri, Pemda, dan lahan praktek
a. Tenaga pendidik dan kependidikan yang belum memenuhi ratio standar
b. Memiliki jurnal ber-ISSN yang belum terakreditasi
c. Metode pembelajaran belum SCL
d. Tata kelola pendidikan belum semua berbasis IT
2 Keuangan
a. Masih tersedia anggaran bantuan Pemerintah
b. Adanya pendapatan dana SPP
c. Memiliki dana DPP yang bisa dikembangkan
a. Belum tersusunnya unit cost biaya pendidikan per mahasiswa
b.Budaya hemat belum berkembang
3
Sumber
Daya
Manusia
a. Komitmen Pimpinan untuk
pengembangan SDM
b. Dosen dengan sertifikasi
a. Masih ada tenaga pengelola
prodi luar domisili milik Pemda
b. Tenaga kependidikan laboran
18
pendidik semakin bertambah
dan pustakawan masih sangat
kurang
4 Sarana &
Prasarana
a. Memiliki gedung direktorat dan
perkuliahan di tanah milik
sendiri dan bersertifikat
b. Memiliki lab terpadu & di prodi
dengan alat yang memadai
c. Memiliki gedung perpustakaan
a. Belum ada sistem IT yang
berjaringan luas
b. Tanah dan bangunan belum
terpusat
b. Analisis faktor ekternal
Analisis faktor eksternal ini dilakukan untuk mengidentifikasi
dua aspek yaitu peluang dan ancaman terhadap organisasi Politeknik
Kesehatan Jayapura. Daftar peluang yang teridentifikasi merupakan
kondisi untuk meningkatkan usaha yang ada saat ini, sedangkan
ancaman memuat keadaan yang dirasakan saat ini maupun yang
bersifat potensial seperti tampak pada tabel berikut ini
No Faktor Peluang ( Opportunity ) Ancaman ( Threat )
1 Pelayanan
a. Perkemb. IPTEK mendorong peningkatan bidang Tridharma perguruan tinggi
b. Perkembangan TI dapat membantu memperpendek masa tunggu kerja dan dapat meningkatkan daya serap
c. Kepercayaan pengguna lulusan semakin meningkat dg penerapan kurikulum berbasis KKNI
d. Adanya akreditasi Prodi oleh BAN PT dan LAM PT Kes
e. Pasar bebas membuka peluang untuk meningkatkan jejaring di tingkat nasional dan internasional
a. Adanya pembukaan Institusi perndidikan tenaga kesehatan swasta
b. Meningkatnya tuntutan masyarakat dan pemerintah tentang kompetensi lulusan
c. Masuknya tenaga asing pada pasar bebas dapat mengisi formasi kerja di Indonesia dan Papua
2 Keuangan
a. Permenkeu no. 10/PMK/02/ 2006 tentang remunerasi membuka peluang tunjangan kinerja dg prinsip proporsional, kesetaraan, dan kepatutan
a. Biaya pendidikan menjadi lebih mahal
3 Sumber daya Manusia
a. PP RI No. 37 tahun 2009 tentang Dosen, mendorong dosen untuk memenuhi kewajiban Tridharma Peguruan Tinggi
b. PP no. 53 ttg displin PNS berpeluang dpt meningkatkan kinerja
a. Instruktur klinik dilahan praktek yang belum apersepsi dg pencapaian tujuan pendidikan
4 Sarana Prasarana
a. Pihak ketiga banyak yang memanfaatkan lab Poltekes jayapura
a. Alat praktek di lahan praktek (PKM, RS) tidak bisa memenuhi tuntutan kompetensi
19
2. Analisa SWOT
Analisis lingkungan ini merupakan bagian penting dalam
penentuan strategi organisasi. Pada prinsipnya analisis ini mencakup
peninjauan dan evaluasi atas faktor-faktor yang dianggap sebagai
kekuatan (Strength), Kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities)
dan ancaman (Threats). Dengan melalui diskusi yang melibatkan seluruh
anggota yang terdiri dari unsur pimpinan (Direktur, Pembantu Direktur,
Kasub Adum, Kasubag Adak, dan Ketua Jurusan).
Analisis kinerja Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura
dilakukan dengan caara analisis SWOT terhadap empat faktor yang
dianggap berpengaruh yaitu bidang Pelayanan, Keuangan, Sumber Daya
Manusia serta Sarana dan Prasarana, nampak pada penjelasan analisis
SWOT berikut ini.
a. Kekuatan (Strength)
Uraian Analisis Kekuatan
Uraian Faktor Sub
Faktor
Skor
(1-5)
Total
Skor
A b c Axbxc
1. Bidang Layanan 0,3
a Memiliki Akreditasi Institusi Perguruan
Tinggi B
0,3 5 0,5
c Memiliki prodi dengan Akreditasi B
yang tersebar di 7 kab./Kota
0,3 5 0,5
c Memiliki haki atau Paten dari hasil
penelitian
0,2 3 0,18
d Memiliki jejaring dengan mitra dari
Institusi Pendidikan di Luar Negeri,
Pemda, dan lahan praktek
0,2 3 0,18
Sub Jumlah 1,0 1,36
2. Bidang Keuangan 0,3
a Masih tersedia anggaran bantuan
Pemerintah
0,4 5 0.6
b Adanya pendapatan dana SPP 0,3 3 0,3
c Memiliki dana DPP yang bisa
dikembangkan
0,3 3 0,3
Sub Jumlah 1,0 1,2
3. Bidang SDM 0,2
a Komitmen Pimpinan untuk
pengembangan SDM 0,6 5 0,6
b Dosen dengan sertifikasi pendidik
semakin bertambah 0,4 4 0.32
Sub Jumlah 1,0 0.92
4. Bidang Sarana Dan Prasarana 0,2
20
a
Memiliki gedung direktorat dan
perkuliahan di tanah milik sendiri dan
bersertifikat
0,5 5 0.5
b Memiliki lab. terpadu & di prodi dg alat
yang memadai 0,3 4 0,24
c Memiliki gedung perpustakaan 0,2 3 0,12
Sub Jumlah 1,0 0,86
Total Sub Jumlah 4,34
b. Kelemahan (Weakness)
Uraian Analisis Kelemahan
Uraian Faktor Sub
Faktor
Skor
(1-5)
Total
Skor
A b c Axbxc
1. Bidang Layanan 0,3
a Tenaga pendidik dan kependidikan
yang belum memenuhi ratio standar 0,3 5 0,5
b Memiliki jurnal ber-ISSN yang belum
terakreditasi 0,2 3 0,18
c Metode pembelajaran belum SCL 0,3 3 0,18
d Tata kelola pendidikan belum semua
berbasis IT 0,2 3 0,18
Sub Jumlah 1,0 1,04
2. Bidang Keuangan 0,3
a Belum tersusunnya unit cost biaya
pendidikan per mahasiswa 0,5 3 0,45
b Budaya hemat belum berkembang 0,5 3 0,45
Sub Jumlah 1,0 0,9
3. Bidang SDM 0,2
a Masih ada tenaga pengelola prodi
luar domisili milik Pemda 0,5 4 0,4
b Tenaga kependidikan laboran dan
pustakawan masih sangat kurang 0,5 4 0,4
Sub Jumlah 1,0 0,8
4. Sarana dan Prasarana 0,2
a Belum ada sistem IT yang berjaringan
luas 0,6 4 0,48
b Tanah dan bangunan belum terpusat 0,4 3 0,24
Sub Jumlah 1,0 0,72
Total Sub Jumlah 3,46
21
c. Peluang ( Opportunity )
Uraian Analisis Peluang
Uraian Faktor Sub
Faktor
Skor
(1-5)
Total
Skor
A b c Axbxc
1. Bidang Layanan 0,3
a Perkembangan IPTEK mendorong
peningkatan bidang Tridharma
perguruan tinggi
0,2 5 0,3
b Perkembangan TI dapat membantu
memperpendek masa tunggu kerja &
dapat meningkatkan daya serap
0,2 5 0,3
c Kepercayaan pengguna lulusan
semakin meningkat dg penerapan
kurikulum berbasis KKNI
0,2 4 0,24
d Adanya akreditasi Prodi oleh
BAN PT dan LAM PT Kes 0,3 5 0,45
e Pasar bebas membuka peluang utk
meningkatkan jejaring di tingk,
nasional dan internasional
0,1 2 0.06
Sub Jumlah 1,0 1,89
2. Bidang Keuangan 0,3
a
Permenkeu no. 10/PMK/02/ 2006
tentang remunerasi membuka peluang
tunjangan kinerja dengan prinsip
proporsional, kesetaraan, dan
kepatutan
1 4 1,2
Sub Jumlah 1,0 1,2
3. Bidang SDM 0,2 1,2
a
PP RI No. 37 tahun 2009 tentang
Dosen, mendorong dosen untuk
memenuhi kewajiban Tridharma
Peguruan Tinggi
0,7 5 0,7
b PP No. 53 ttg displin PNS berpeluang
dapat meningkatkan kinerja 0,3 3 0,18
Sub Jumlah 1,0 0,88
4. Bidang Sarana Dan Prasarana 0,2
a
Pihak ketiga banyak yang
memanfaatkan laboratorium
Poltekes Jayapura
1 5 1
Sub Jumlah 1,0 1
Total Sub Jumlah 4,07
22
d. Ancaman ( Threat )
Uraian Analisis Ancaman
Uraian Faktor Sub
Faktor
Skor
(1-5)
Total
Skor
A B c Axbxc
1. Bidang Layanan 0,3
a Adanya pembukaan institusi
pendidikan tenaga kesehatan swasta 0,3 3 0,27
b Meningkatnya tuntutan masyarakat
dan pemerintah tentang kompetensi
lulusan
0,4 5 0,6
c Masuknya tenaga asing pada pasar
bebas dapat mengisi formasi kerja di
Indonesia dan papua
0,3 3 0,27
Sub Jumlah 1,0 1,14
2. Bidang Keuangan 0,3
a Biaya pendidikan menjadi menajdi
mahal 1 4 1,2
Sub Jumlah 1,0 0,9
3. Bidang SDM 0,2
a Instruktur klinik dilahan praktek yang
belum apersepsi dengan pencapaian
tujuan pendidikan
1 4 0,8
Sub Jumlah 1,0 0,8
4. Sarana dan Prasarana 0,2
a Alat praktek di lahan praktek (PKM,
RS) tidak bisa memenuhi tuntutan
kompetensi
1 4 0,8
Sub Jumlah 1,0 0,8
Total Sub Jumlah 3,64
e. Rekapitulasi Penghitungan SWOT
Rekapitulasi Penghiyungan SWOT
No Uraian Kekuatan
(S)
Kelemahan
(W)
Peluang
(O)
Ancaman
(T)
1 Bidang Layanan 1,36 1,04 1,89 1,14
2 Bidang Keuangan 1,2 0,9 1,2 0,9
3 Bidang SDM 0,88 0,8 0.88 0,8
4 Bidang Sarpras 0,86 0,72 1 0,8
Jumlah 4,34 3,46 4,07 3,64
23
a. Gambaran Posisi Kuadran
Sumbu X ( S - W ) = 4,34 – 3,46 = 0,88
Sumbu Y ( O – T ) = 4,07 – 3,64 = 0,43
Posisi Kuadran Hasil Penghitungan SWOT
f. Anatomi Kuadran :
1. Kuadran I : Pengembangan dan Pertumbuhan
2. Kuadran II : Stabilisasi dan Konsolidasi Intern
3. Kuadran III : Bertahan
4. Kuadran IV : Diversifikasi produk
Setelah mendapatkan suatu potret / posisi organisasi Politeknik
Kesehatan Kemenkes Jayapura berada pada posisi Pengembangan dan
Pertumbuhan yang Stabil (Stable Growth), maka langkah selanjutnya yang
dilakukan adalah “memaksimalkan kekuatan dan memanfaatkan peluang
yang ada serta berupaya untuk meminimalkan kelemahan dan
mengatasi / menangkal ancaman”.
0,88
0,43
Bertahan (Kuadran III)
Diversifikasi (Kuadran IV)
Stabil (Kuadran II)
Agresif (Kuadran I)
Ancaman (Threats)
Kekuatan (Strenght)
Peluang/Opportunity
24
1. Tahapan penetapan sasaran dan pengembangan
a. Tahapan Penetapan Sasaran Pengembangan
Penetapan sasaran pengembangan akan menjadi dasar
penyusunan arah pengembangan (road map) Poltekkes Kemenkes
Jayapura Periode 2015-2039 secara bertahap didasarkan pada Visi
dan Misi Poltekkes Kemenkes Jayapura. Sasaran yang menjadi
tahapan pengembangan memperhatikan kondisi yang ada sesuai
dengan analisis SWOT dan mempertimbangkan faktor internal
(kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan
tantangan).
Berdasarkan kekuatan dan kelemahan saat ini, Poltekkes
Kemenkes Jayapura akan selalu berkomitmen untuk mampu
menangkap setiap peluang yang ada dengan tetap mengantisipasi
tantangan yang dihadapi. Sasaran yang ditetapkan untuk
pengembangan terdiri dari :
1) Pengembangan kapasitas Institusi yang berorientasi pada
kekhususan Lulusan.
2) Penguatan Poltekkes mewujudkan Poltekkes Jayapura
berkompetitif di Papua dan Papua Barat.
3) Penguatan Poltekkes Mewujudkan Poltekkes Jayapura
berkompetitif di kawasan Indonesia Timur.
4) Penguatan Poltekkes Mewujudkan Poltekkes Jayapura
berkompetitif secara Nasional.
5) Penguatan Poltekkes Mewujudkan Poltekkes Jayapura
berkompetitif di kancah beberapa Negara Tetangga Seperti Papua
New Gunnea, Malaysia, Brunai Darussalam.
Setelah mendapatkan suatu potret / posisi organisasi Politeknik
Kesehatan Kemenkes berada pada posisi Bertumbuh Stabil (Stable Growth),
maka langkah selanjutnya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan kinerja
organisasi di masa mendatang adalah memaksimalkan kekuatan dan
memanfaatkan peluang yang ada serta berupaya untuk meminimalkan
kelemahan dan mengatasi / menangkal ancaman dalam meningkatkan volume
usaha dalam bentuk :
a. Penetrasi Pasar, yaitu usaha pemasaran yang agresif pada pasar yang ada.
25
b. Pengembangan Pasar, yaitu usaha untuk meluaskan pasar.
c. Pengembangan Produk yaitu mengembangkan produk-produk baru yang
berhubungan atau menyempurnakan produk untuk pasar yang sudah ada.
Namun demikian investasi untuk peningkatan volume usaha tersebut
harus memperhatikan asas efisiensi. Pengembangan dan pertumbuhan
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jayapura dapat dilakukan
dengan cara mengkombinasikan strategi yaitu Penetrasi Pasar, Pengembangan
Pasar dan Pengembangan Produk, artinya meningkatkan volume usaha pada 6
(enam) Jurusan, 16 (enam belas) Program Studi D-III dan (3) tiga program
studi D-IV, 1 (satu) program studi profesi dengan meningkatkan usaha
pemasaran yang lebih agresif pada pasar yang sudah ada, dan meningkatkan
volume usaha dengan meluaskan pasar, serta mengembangkan prodi baru
pada 2 (dua) Profesi, 1 Program Studi D-IV dan 1 (satu) Program studi
masgister yang berhubungan atau menyempurnakan produk untuk pasar yang
sudah ada, dan atau mengembangkan produk yang sama sekali baru untuk
memenuhi kebutuhan lain dari pasar, serta mengembangkan versi khusus untuk
segmen yang ada yaitu Program Studi Strata satu (S1).
Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura adalah institusi pendidikan
tinggi kedinasan vokasi yang mendidik mahasiswa menjadi tenaga kesehatan
tingkat ahli madya, Sarjana Terapan dan profesi serta Magister Kesehatan yang
terletak di Kota Jayapura dan 6 Kabupaten lainnya . Secara teknis administrasi
dibawah pembinaan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya
Manusia Kesehatan Kementerian Kesehatan RI dan secara fungsional dibawah
pembinaan Dirjen Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia.
Masalah besar kita adalah bagaimana mahasiswa/lulusan kita tidak
canggung saat akan memasuki dunia kerja. Suatu hal yang harus diantisipasi
sedini mungkin adalah bagaimana dunia pendidikan mampu menciptakan
tenaga kerja yang profesional. Hal ini penting karena tidak lama lagi di berbagai
industri yang menguasai adalah tenaga kerja dari luar negeri, bahkan dari
negara tetangga kita yakni Malaysia, Singapura atau Filipina.
Butir-butir pokok yang di bahas pada bab satu dan dua mengisyaratkan
bahwa kondisi umum di Poltekkes Kemenkes Jayapura perlu dianalisis untuk
memperoleh gambaran umum tentang kondisi kekuatan dan kelemahan,
26
peluang dan ancaman sebagai acuan untuk membuat rencana program menuju
kondisi yang dicita-citakan dalam kurun waktu lima tahun ke depan, dengan
mengacu pada visi jangka panjang sebagai patokan utama. Oleh sebab itu,
perlu dilakukan analisis yang bersifat internal dan eksternal. Analisis internal
dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kekuatan dan kelemahan dalam
institusi. Analisis eksternal dilakukan untuk memperoleh informasi tentang
peluang dan ancaman dari luar institusi.
Menghadapi tantangan, Poltekkes Kemenkes Jayapura perlu melakukan
inovasi untuk mempersiapkan sumber daya manusia untuk bersaing dalam
dunia kerja. Dunia kerja pada masa mendatang akan menjaring secara selektif
calon tenaga kerja yang benar-benar profesional pada bidangnya termasuk
bidang kesehatan. Oleh karena itu salah satu tantangan utama bagi Poltekkes
Kemenkes Jayapura adalah mempersiapkan diri sebaik-baiknya sebelum
memasuki dunia kerja.
Dalam era globalisasi saat ini kita dihadapkan pada tantangan
munculnya persaingan bebas dalam perdagangan antar bangsa. Adanya
persaingan bebas ini akan menyebabkan Indonesia “diserbu” atau dihadapkan
dengan berbagai macam produk dan teknologi baru dari negara lain. Keadaan
ini menyebabkan terjadinya transformasi masyarakat suatu negara menjadi
masyarakat global. Di bidang kesehatan peluang tersebut berupa kesempatan
bagi tenaga kesehatan untuk bekerja diluar negeri.
Berikut ini merupakan penjabaran dari kekuatan, kelemahan yang
dimiliki Poltekkes Kemenkes Jayapura saat ini, serta peluang dan ancaman
yang akan dihadapi di masa mendatang pada empat kelompok, yaitu kelompok
pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, kemahasiswaan,
dan alumni, serta kelembagaan dan tata kelola organisasi. Tujuan dilakukan
analisis lingkungan untuk menentukan posisi Poltekkes Kemenkes Jayapura
dalam empat bidang tersebut berdasarkan kondisi internal (kekuatan dan
kelemahan) dan kondisi eksternal (peluang dan ancaman) terutama yang
berkaitan dengan visi dan misi yang diembannya. Hasil gambaran SWOT
kemudian digunakan untuk pembuatan program kegiatan untuk mencapai visi
ke depan secara bertahap dalam rentang waktu sampai dengan tahun 2024.
Keberhasilan program dievaluasi secara berkala berdasarkan indikator kinerja
utama yang telah ditentukan besarannya.
27
G. Asumsi – Asumsi
1. Adanya program penjaminan mutu dapat meningkatkan Citra Institusi
Pendidikan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jayapura
menjadi semakin baik.
2. Status Klasifikasi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jayapura
Masuk Klasifilasi II akan mendorong motivasi kerja dan perubahan model
mental pegawai kearah produktivitas kerja yang lebih baik
3. Tersedianya sumber daya yang memadai diharapkan akan menghasilkan
produk layanan pendidikan yang kompetitif dan inovatif
4. Kualitas SDM yang meningkat, tata hubungan kerja yang semakin
kondusif akan mendorong tercapainya tujuan, sasaran dan program yang
telah ditetapkan.
5. Terjadinya penyesuaian tarif / unit cost layanan Pendidikan dari PP no. 21
Tahun 2013 menjadi PP No. 64 tahun 2019 menjadi uang kuliah tunggal
yang meringankan mahasiswa sehingga minat mahasiswa masuk menjadi
meningkat
6. Pasar dan jumlah mahasiswa akan bertambah / meningkat
H. Isue Strategis
Isu strategis Poltekkes Kemenkes Jayapura sampai dengan tahun 2024
berdasarkan analisis lingkungan yang telah dilakukan dalam rangka
mencapai visi dan misi Poltekkes Kemenkes Jayapura menuju Institusi
Pendidikan Tinggi Kesehatan berkualitas :
1. Peningkatan kualitas pendidikan
a. Peningkatan Fasilitas praktikum baik skala laboratorium, maupun
praktek lapangan perlu diupayakan menjadi skala prioritas agar
supaya soft skill mahasiswa.
b. Pembangunan Laboratorium Terpadu di dalam dan luar domisili
c. Pembanguan Perpustakaan di Prodi luar domisili
d. Meningkatkan kualitas sistem pembelajaran berbasis E-learning,
Vilep, e-modul
e. Meningkatkan kapasitas banch width internet yang dapat diakases
mahasiswa
f. Mengembangkan bahan ajar dan pedoman praktek mata kuliah
28
yang berkualitas dan mendapatkan HAKI dan ISBN
g. Meningkatkan jumlah frekwensi kuliah dosen pakar di setiap prodi
h. Melaksanakan try out uji kompetensi secara terstruktur dan berkala
i. Meningkatkan jumlah lulusan uji kompetensi nasional mahasiswa
j. Meningkatkan implementasi Kurikulum Perguruan Tinggi (KPT)
sesuai KKNI di seluruh jurusan/prodi
k. Melaksanakan review kurikulum bersama stakeholder secara berkala
l. Meningkatkan kuantitas dan kualitas lulusan tepat waktu dan IPK ≥
3,25.
2. Peningkatan kualitas calon mahasiswa dan alumni
a. Peningkatkan kualitas sistem penerimaan mahasiswa baru
(SIPENMARU) melalui penerapan sistem online yang transparansi,
akuntabilitas dan kredible (SIMAMA)
b. Peningkatan sosialisasi Program studi dan Institusi ke Kabupaten
Kota melalui berbagai media dan road show
c. Memberdayakan ikatan alumni untuk pencarian tempat kerja lulusan
d. Serapan Lulusan Kurang dari 1 tahun
e. Pemesanan lulusan oleh stakeholder
3. Peningkatan kualitas penelitian
a. Peningkatan kuantitas penelitian dosen memanfaatkan dana
Penelitian Poltekkes dan dana Hibah (PEMDA, LSM atau CSR
Perusahan) dan dana kerja sama lainnya
b. Peningkatan kemampuan dosen dalam menulis naskah publikasi
sehingga Publikasi Nasional terakreditasi, internasional , publikasi
hasil penelitian dalam buku ber ISBN akan terus ditingkatkan.
c. Peningkatan kualitas ouput luaran hasil penelitian dosen berupa,
produk yang dapat dimanfaatkan di masyarakat, aplikatif, dapat
diajukan untuk hak HAKI dan Paten sederhana
d. Percepatan akreditasi Jurnal gema Kesehatan dan Keperawatan
tropid (jurnal Poltekkes Kemenkes Jayapura, sehingga bisa
mengakomodir publikasi dari dosen.
e. Mendorong peningkatan Sarana dan prasarana penunjang penelitian
juga agar bertaraf internasional
f. Meningkatakan jumlah penerbitan jurnal internasional yang
29
bereputasi dan nasional terakreditasi
g. Meningkatkan lokasi anggaran untuk pengantian biaya publikasi
Nasional terakreditasi dan Internasional bereputasi
g. Peningkatan jumlah dosen yang mengikuti seminar internasional,
dan seminar nasional
4. Peningkatan pengabdian kepada masyarakat
a. Peningkatan kualitas dosen dan mahasiswa kepada pengabdian
masyarakat
b. Melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat yang merupakan
output hasil riset
c. Peningkatan dana hibah pengabdian masyarakat dengan PEMDA,
LSM, CSR Perusahaan dan dana lainnya.
d. Peningkatan kemampuan dosen dalam menulis naskah publikasi
pengabdian kepada masyarakat.
e. Meningkatlan jumlah kegiatan pengabdian masyarakat berbasis
wilayah sehingga hasilnya lebih dapat dirasakan masyarakat umum.
5. Pengembangan Program Studi baru dan Poltekkes Baru
a. Pengembangan Poltekkes baru di beberapa daerah yang sudah siap
b. Pengembangan program studi profesi Bidan dan Profesi Gizi
c. Pengembangan sarjana terapan (D IV) Kesehatan Lingkungan dan
Teknologi Laboratorium Medik
d. Pengembangan program studi Magister Keperawatan
e. Pembentukan Poltekkes pada prodi domisili yang sudah siap
6. Peningkatan kemandirian dan tata kelola organisasi yang baik
a. Meningkatkan dan mempertahankan layanan administrasi
keuangan
b. Meningkatkan administrasi kepegawaian secara online, percepatan
penyelesaian dokumen kepegawaian.
c. Perbaikan sistem persuratan secara online
menggunakan pengembangan aplikasi si-surat.
d. Peningkatan Program Pengembangan Sistem Informasi dan
Teknologi, dengan pengembangan aplikasi untuk beberapa unit
diantaranya Sistem Penjaminan Mutu, Penelitian dan Pengabmas,
Sistem Informasi Akademik.
30
e. Mewujudkan Poltekkes Jayapura menjalankan sistem manajemen
kelembagaan lebih baik, perwujudan menjadi instusi WBK,
pencapaian nilai LKiJP AA.
f. Mengoptimalkan pemanfaatan aplikasi SIAKAD (Sistem Aplikasi
Akademik), sistem monitoring proses pembelajaran menggunakan
sistem online (presensi mahasiswa dan dosen, dll)
g. Menyusun dan Memaksimalkan pengembangan Kegiatan Bisnis
dalam peningkatan pendapatan non akademis dalam rangka
menuju Poltekkes menjadi Badan Layanan Umum (BLU)
7. Peningkatan Sistem Penjaminan Mutu
a. Mempertahankan dan meningkatkan status akreditasi Prodi dan
Institusi
b. Menambah dan melengkapi kebijakan mutu, manual mutu, dokumen
mutu, standar operasional prosedur
c. Mengoptimalkan pelaksanaan Sistem penjaminan Mutu Internal
dengan menerapkan pola PPEPP secara berkelanjutan sesuai
instrument BAN PT/LAM PT terbaru
d. Melakukan audit Mutu Internal program studi secara berkala
8. Peningkatan kemitraan dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan
Tinggi
a. Membangun dan memperluas jejaring dan kerjasama dengan pihak
Dalam dan Luar Negeri;
b. Membangun kemitraan dan kerjasama dalam penyerapan lulusan
dengan alumni
c. Membangun kerjasama dengan Organisasi Profesi dalam
peningkatan kemampuan lulusan
31
BAB IV
STRATEGI PENGEMBANGAN ORGANISASI
A. Strategi Pengembangan
Poltekkes Kemenkes Jayapura saat ini merupakan satu-satunya
perguruan tinggi negeri kesehatan yang ada di Propinsi Papua. Penentuan
strategi pengembangan untuk mewujudkan Rencana Induk Pengembangan
Poltekkes Kemenkes Jayapura 2015 – 2039 diselaraskan dengan strategi
pemerintah, dimana perguruan tinggi Indonesia harus mampu menghadapi
globalisasi dan berkompetisi di tingkat Internasional. Strategi pengembangan
Poltekkes Kemenkes Jayapura juga dikaitkan dengan Strategi Dasar
Pendidikan Nasional, Pembangunan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI
dan Pendidikan Tenaga Kesehatan Nasional.
Saat ini Poltekkes Kemenkes Jayapura masih berstatus Poltekkes
dengan PNBP namun arah pengembangan kedepanya Poltekkes Jayapura
berupaya menjadi Poltekkes Badan Layanan Umum (BLU). Berdasarkan arah
pengembangan ini diharapkan Poltekkes Kemenkes Jayapura memiliki daya
saing tinggi serta mampu berkompetisi secara sehat dengan perguruan -
perguruan tinggi kesehatan lainnya. Upaya menuju Poltekkes BLU
diharapkan dapat terealisasi pada tahun 2023, dengan usaha-usaha
untuk memprsiapkan Poltekkes Jayapura menjadi BLU mulai dari sekarang.
Pada bagian pengembangannya dilandasi dan mengacu pada visi yang
disusun dengan memperhatikan berbagai faktor, seperti Program
Pembangunan Nasional, Strategi Jangka panjang Pendidikan Tinggi / Higher
Education Long term Strategy (HELTS), Sistem Pendidikan Nasional (UU
Sisdiknas No. 20 tahun 2003 dan PP No. 61 tahun 1999), tantangan sebagai
institusi yang otonom, dan hasil analisis SWOT tersebut diatas, maka strategi
pengembangan Poltekkes Kemenkes Jayapura ditunjukkan pada Tabel dan
Grafik berikut ini.
32
Sesuai dengan Rencana Pengembangan induk Poltekkes Kemenkes
Jayapura yang dibagi menjadi 5 ( lima ) milestone 2019 – 2035. Adapun tahapan
pencapaiannya seperti pada grafik berikut
33
Pada tahun 2020 – 2024 diarahkan pada penguatan Poltekkes Jayapura
untuk mewujudkan Poltekkes Jayapura yang berkompetitif di Papua dan Papua
Barat. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut diperlukan kebijakan strategis yang
bersinergi dengan kebijakan yang dilakukan oleh Badan PPSDM Kesehatan
dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2005-2025 telah mempunyai Pilar
Strategi yang meliputi : (1) perluasan dan pemerataan akses perguruan tinggi
bermutu dan berdayasaing internasional; (2) penyediaan dosen kompeten, sarana
dan prasarana, subsidi, data dan informasi; (3) peningkatan kualitas pengelolaan
perguruan tinggi.
Kebijakan strategis untuk mencapai tujuan Poltekkes Kemenkes jayapura sesuai
dengan isu strategis adalah :
1. Peningkatan kualitas pendidikan.
2. Peningkatan kualitas calon mahasiswa dn alumni
3. Peningkatan kualitas penelitian
4. Peningkatan kualitas pengabdian kepada masyarakat.
5. Peningkatan kualitas kelembagaan dan tata kelola organisasi
6. Peningkatan Penjaminan Mutu Prodi dan Institusi
7. Peningkatan kemitraan dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
B. SASARAN
1. Sasaran Pendidikan
a. Peningkatan Fasilitas praktikum baik skala laboratorium, maupun praktek
lapangan perlu diupayakan menjadi skala prioritas meningkatkan hard
skill dan soft skill mahasiswa.
34
b. Pembangunan Laboratorium Terpadu di Program studi dalam dan luar
domisili
c. Pembangunan Perpustakaan dan kelengkapan literatur di Prodi luar domisili
d. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sistem pembelajaran berbasis E-
learning, Vilep, e-modul
e. Meningkatkan kapasitas bandh width internet yang dapat diakases dosen
dan mahasiswa
f. Mengembangkan bahan ajar dan pedoman praktek mata kuliah yang
berkualitas dan mendapatkan HAKI dan ISBN
g. Meningkatnya Implementasi Kurikulum Perguruan Tinggi (KBK) yang
mandiri dan inovatif untuk seluruh jurusan
h. Meningkatnya mutu kegiatan belajar dan mengajar secara mandiri dan
inovatif
i. Meningkatnya lulusan tepat waktu
j. Meningkatnya lulusan dengan IPK > 3.25
k. Meningkatnya lulusan Uji kompetensi
2. Sasaran Calon Mahasiswa Baru dan alumni
a. Meningkatnya akses masyarakat untuk dapat mengikuti Pendidikan di
Poltekkes Jayapura
b. Melakukan seleksi penerimaan calon mahasiswa baru melalui seleksi
penerimaan terpadu SIMAMA, Penelusuran Minat dan Bakat, dan seleksi
mandiri
c. Meningkatnya mahasiswa dari Gakin yang diterima belajar di Poltekkes
Jayapura
d. Adanya mahasiswa asing yang belajar di Poltekkes Jayapura
e. Prestassi mahasiswa dalam bidang akademi, seni dan olah raga baik
wilayah, nasional dan internasional
f. Serapan Lulusan Kurang dari 1 tahun
g. Pemesanan lulusan
h. Lulusan bekerja sesuai profesi
3. Sasaran Penelitian
a. Tersedianya roadmap penelitian yang menjadi acuan dosen dan
mahasiswa
35
b. Meningkatnya jumlah penelitian dosen sesuai dengan skema panduan
penelitian
c. Meningkatnya jumlah publikasi dosen baik terakreditasi dan terindeks
d. Meningkatknya jumlah hasil penelitian yang mendapat HAKI
e. Meningkatnya jumlah hasil penelitian yang mendapat Paten Sederhana
a. Meningkatnya jumlah penelitian yang mendukung PUIPK
b. Peningkatan kemampuan dosen dalam menulis naskah publikasi sehingga
Publikasi Nasional terakreditasi, internasional, publikasi hasil penelitian
dalam buku ber ISBN terus akan ditingkatkan.
c. Percepatan akreditasi Jurnal gema Kesehatan dan Keperawatan tropis
(jurnal Poltekkes Kemenkes Jayapura), sehingga bisa mengakomodir
publikasi dari dosen.
d. Mendorong peningkatan Sarana dan prasarana penunjang penelitian juga
agar bertaraf internasional
e. Peningkatan jumlah dosen yang mengikuti seminar internasional, dan
seminar nasional
f. Meningkatnya ketersediaan dana penelitian dan dana publikasi ilmiah
g. Meningkatkan lokasi anggaran untuk pengantian biaya publikasi Nasional
terakreditasi dan Internasional bereputasi
4. Sasaran Pengabdian kepada masyarakat
a. Meningkatknya jumlah pengabdian kepada masyarakat berbasis penelitian
yang dilakukan dosen dan melibatkan mahasiswa
b. Meningkatkan jumlah publikasi hasil pengabdian kepada masyarakat
c. Meningkatnya dana pengabdian kepada masyarakat
d. Meningkatnya jumlah pengabdian yang digunakan oleh Pemerintah dan
masyarakat
5. Sasaran kelembagaan dan tata kelola organisasi
a. Meningkatkan dan mempertahankan layanan administrasi
keuangan secara on line
b. Meningkatkan administrasi kepegawaian secara online, percepatan
penyelesaian dokumen kepegawaian.
c. Perbaikan sistem persuratan secara online menggunakan
pengembangan aplikasi si-surat.
36
d. Peningkatan Program Pengembangan Sistem Informasi dan Teknologi,
dengan pengembangan aplikasi untuk beberapa unit diantaranya Sistem
Penjaminan Mutu, Penelitian dan Pengabmas, Sistem Informasi
Akademik.
e. menjalankan sistem manajemen kelembagaan lebih baik, perwujudan
menjadi instusi WBK, pencapaian nilai LKiJP AA.
f. Mengoptimalkan pemanfaatan aplikasi SIMAKAD (Sistem Manajemen
Aplikasi Akademik), sistem monitoring proses pembelajaran
menggunakan sistem online (presensi mahasiswa dan dosen, dll)
g. Menyusun dan Memaksimalkan pengembangan Kegiatan Bisnis dalam
peningkatan pendapatan non akademis dalam rangka menuju Poltekkes
menjadi Badan Layanan Umum (BLU)
6. Sasaran Penjaminan Mutu Prodi dan Institusi
a. Mempertahankan dan meningkatkan status akreditasi Prodi dan Institusi
b. Menambah dan melengkapi kebijakan mutu, manual mutu, standar
operasional operasional prosedur
c. Mengoptimalkan pelaksanaan Sistem penjaminan Mutu Internal dengan
menerapkan pola PPEPP secara berkelanjutan sesuai instrument BAN
PT/LAM PT terbaru
d. Melakukan audit Mutu Internal program studi secara berkala
7. Sasaran kemitraan dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
a. Membangun dan memperluas jejaring dan kerjasama dengan pihak
Dalam dan Luar Negeri
b. Meningkatkan jumlah implentasi MOU
c. Menyediakan dana untuk implementasi MOU
C. Indikator Kinerja Sasaran 1. Indikator Kinerja Sasaran Pendidikan
a. Kepemilikan Fasilitas praktikum laboratorium sesuai kebutuhan masing-
masing Prodi 60 % ,
b. Kelengkapan alat laboratorium sesuai standar masing-masing laboratorium
60%
c. Pembangunan Gedung Perpustakaan terpadu di masing -masing wilayah
37
70%
d. Penambahan Gedung laboratorium sesuai standar masing-masing prodi
e. Pemenuhan kelengkapan literatur di semua perpustakaan sesuai standar
perpustakaan Prodi masing-masing 60%
f. Peningkatan sistem pembelajaran berbasis E-learning, Vilep, e-modul di
masing masing prodi 35 %
g. Peningkatan kapasitas bandh width internet yang dapat diakases Dosen
dan mahasiswa : 2 Kbps /Dosen / mahasiswa (6.000 Kbps )
h. Bahan ajar dan pedoman praktek mata kuliah yang berkualitas dan
mendapatkan HAKI dan ISBN 25 % masing-masing Prodi
i. Peninjauan Kurikulum Perguruan Tinggi (KBK) berkala, untuk seluruh
jurusan 100 %
j. Lulusan tepat waktu : 85 %
k. Lulusan dengan IPK > 3.25 : 75 %
l. Lulusan Uji kompetensi masing-masing prodi : 85 %
m. Prestasi Dosen di tingkat Nasional / Internasional : 2 orang
n. Peningkatan indeks kepuasan masyarakat : 3.8
o. Tenggang waktu penerbitan Ijazah : 1 bulan
p. Pembukaan Program studi baru selama 5 tahun : 3 buah
2. Indikator Kinerja sasaran Calon Mahasiswa baru dan Alumni a. Jumlah calon mahasiswa yang mendaftar semakin meningkat setiap tahun
b. Peningkatan Ratio mahasiswa yang diterima dan yang mendaftar 1: 3
c. Peningkatan Jumlah calon mahasiswa dari keluarga miskin : 10 %
d. Jumlah mahasiswa asing yang mendaftar tiap tahun : 1 orang
e. Jumlah mahasiswa berprestasi nasional setiap tahun: 10 orang
f. Peningkatan Alumni yang bekerja kurang 1 tahun : 70 %
g. Peningkatan Alumni yang bekerja sesuai profesi : 90 %
h. Peningkatan alumni yang dipesan : 10 %
3. Indikator Kinerja Sasaran Penelitian
a. Tersedianya roadmap penelitian yang menjadi acuan dosen dan
mahasiswa
b. Jumlah penelitian dosen sesuai dengan skema panduan penelitian setiap
tahun : 25 Judul
38
c. Jumlah publikasi dosen baik terakreditasi dan terindeks : 95 %
d. Meningkatknya jumlah hasil penelitian yang mendapat HAKI : 90%
e. Meningkatnya jumlah hasil penelitian yang mendapat Paten Sederhana : 5
f. Peningkatan jumlah penelitian yang mendukung PUIPK Poltekkes : 10
Judul
g. Peningkatan kemampuan dosen dalam menulis naskah publikasi Nasional
terakreditasi : 20 Judul
h. Peningkatan kemampuan dosen dalam Publikasi internasional : 10 judul
i. Akreditasi Jurnal Poltekkes Kemenkes Jayapura : 2 buah
j. Mendorong peningkatan Sarana dan prasarana penunjang penelitian agar
bertaraf internasional
k. Peningkatan jumlah dosen yang mengikuti seminar internasional = 5
dosen / tahun
l. Peningkatan jumlah dosen yang mengikuti seminar nasional : 10 dosen
m. Peningkatan ketersediaan dana penelitian dan dana publikasi ilmiah setiap
tahun 15%
n. Peningkatkan lokasi anggaran untuk pengantian biaya publikasi Nasional
terakreditasi dan Internasional bereputasi : 15 % setiap tahun
o. Peningkatan biaya dosen mengikuti seminar Internasional : 5 dosen setiap
tahun
p. Peningkatan biaya dosen mengikuti seminar nasional 15 dosen setiap
tahun
4. Indikator Kinerja Sasaran Pengabdian kepada masyarakat
a. Peningkatan jumlah pengabdian kepada masyarakat berbasis wilayah
setiap : 9 wilayah
b. Peningkatan pengabdian berbasis penelitian yang dilakukan dosen dan
melibatkan mahasiswa 25 judul tiap tahun
c. Peningkatan jumlah publikasi hasil pengabdian kepada masyarakat : 15
tiap tahun
d. Peningkatan dana pengabdian kepada masyarakat : 15%
e. Meningkatnya jumlah hasil pengabdian yang digunakan oleh Pemerintah
dan masyarakat : 2 tiap tahun
39
5. Sasaran kelembagaan dan tata kerja organisasi
a. Peningkatkan layanan administrasi keuangan
b. Peningkatkan layanan administrasi kepegawaian secara online, dan
percepatan penyelesaian dokumen kepegawaian
c. Perbaikan sistem persuratan secara online menggunakan pengembangan
aplikasi si-surat.
d. Peningkatan Program Pengembangan Sistem Informasi dan Teknologi,
dengan pengembangan aplikasi untuk beberapa unit diantaranya Sistem
Penjaminan Mutu, Penelitian dan Pengabmas, Sistem Informasi Akademik ,
Web Poltekkes
e. Pelaksanaan green kampus di 7 kabupaten
f. Pelaksanaan kerja manajemen kelembagaan lebih baik, perwujudan
menjadi instusi WBK, pencapaian nilai Lki PAA.
g. Pengoptimalan pemanfaatan aplikasi SIMAKAD (Sistem Manajemen
Aplikasi Akademik ( presensi mahasiswa dan dosen, dll)
h. Penyusunan dan pengembangan Kegiatan Bisnis dalam peningkatan
pendapatan non akademis dalam rangka menuju Poltekkes menjadi Badan
Layanan U1mum (BLU)
6. Sasaran Penjaminan Mutu Prodi dan Institusi
a. Mempertahankan dan meningkatkan status akreditasi Prodi dan Institusi
Minimal “ Sangat Baik “
b. Penambahan dan melengkapi kebijakan mutu, manual mutu, standar
operasional operasional prosedur sesuai kebutuhan
c. Melakukan audit Mutu Internal program studi secara berkala : 20
d.Mengoptimalkan pelaksanaan Sistem penjaminan Mutu Internal dengan
menerapkan pola PPEPP secara berkelanjutan sesuai instrument BAN
PT/LAM PT terbaru
7. Sasaran kemitraan dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
a. Membangun dan memperluas jejaring dan kerjasama dengan pihak
Dalam dan Luar Negeri
b. Peningkatan jumlah MOU dalam negeri
c. Peningkatan jumlah MOU Luar Negeri : 5
d. Peningkatan jumlah implemnetasi MOU luar negeri : 5
40
e. Peningkatan Penyediaan dana untuk implementasi MOU : 10 %
D. Target Kerja Tahunan
1. Target Kinerja Pendidikan
Indikator Satuan Rencana tingkat capaian
2020 2021 2022 2023 2024
Prasarana laboratorium persen 40 50 60 70 80
Sarana laboratorium Presen 20 30 40 50 60
Pembangunan Gedung
perpustakaan terpadu Unit 1 1 1 1
Prasarana perpustakaan terpadu Persen 20 30 40 50 60
Pembangunan Gedung
Laboratorium Farmasi, Gizi,
Sanitasi, Kebidanan, TLM
<,keperawatan
Unit 1 1 1 1
Kelengkapan Buku / bahan ajar Persen 20 30 40 50 60
Pembelajaran e Learning Persen 35 35 35 35 35
Bahan Ajar ber ISBN Persen 10 15 20 25 30
Pedoman Praktek ISBN Persen 10 15 20 22 25
Peninjauan kurikulum Prodi Kali 1 1 1 1 1
Lulusan Tepat waktu Persen 60 70 75 80 85
Lulusan dengan IPK > 3,25 Persen 40 50 55 65 75
Lulus Uji Kompetensi Persen 65 65 70 70 75
Prestasi dosen tingkat nasional /
internasional Orang 2 2 2 2 2
Peningkatan Indeks Kepuasan
Masyarakat Skor 3.2 3,2 3,4 3,6 3,8
Tenggang waktu penerbitan
Ijazah Bulan 3 2 1 1 0
Penurunan Presentase
mahasiswa putus studi Persen 25 20 15 10 10
Pembukaan prodi baru Prodi 1 2 1
41
2. Target Kinerja mahasiswa dan alumni
Indikator Satuan Rencana tingkat capaian
2020 2021 2022 2023 2024
Jumlah calon mahasiswa mendaftar Orang 1500 1800 2000 2100 2200
Ratio mahasiswa diterima ratio 1:2,5 1: 3 1:3 1:3.5 1:3,5
Calon mhs keluarga miskin Persen - 10 10 10 10
Jumlah mahasiswa prestasi Ilmiah /
Seni / OR lokal / wilayah Orang 5 5 5 5 5
Jumlah mahasiswa prestasi Ilmiah /
Seni / OR / nasional Orang - 2 2 2 2
Jumlah mahasiswa prestasi ilmiah /
Seni / OR internasional Orang - - 1 1 1
Alumni yang bekerja < 1 tahun Persen 70 70 70 75 75
Alumni yang bekerja sesuai profesi Persen 70 70 75 80 90
Peningkatan Jumnlah alumni yang
dipesan Persen 15 20 25 30 40
3. Kinerja Penelitian
Indikator Satuan Rencana tingkat capaian
2020 2021 2022 2023 2024
Tersedianya Roadmap Penelitian di Prodi Unit 1 1 1 1 1
Jumlah Penelitian dosen Judul 25 25 30 35 40
Jumlah publikasi dosen terakreditasi Judul 20 20 25 30 30
Jumlah publikasi dosen terinfeks Judul 5 5 5 5 10
Jumlah Karya yang mendapat HAKI Persen 40 50 60 70 90
Penelitian mendapat paten sederhana Judul 1 2 3 4 5
Penelitian menunjang PUIPK Judul 10 15 15 15 15
Pelatihan penulisan proposal penelitian kali 1 1 1
Pelatihan Penulisan naskah publikasi Kali 1 1 1
Akredirasi Jurnal Penelitian Poltekkes Unit 1 1
Jumlah Dosen ikut seminar nasional orang 10 10 10 15 15
Jumlah dosen ikut seminar internasional Orang 5 5 5 5 5
Peningkatan dana penelitian Persen 10 10 10 15 15
Peningkatan dana publikasi Persen 10 10 10 15 15
Peningkatan alokasi dana seminar
naasional Persen 15 15 15 15 15
Peningkatan alokasi dana seminar
internasional Persen 15 15 15 15 15
Peningkatan sarana penunjang penelitian Unit 1 1 1 1 1
42
4. Target Kinerja Pengabdian kepada Masyarakat
Indikator Satuan Rencana tingkat capaian
2020 2021 2022 2023 2024
Jumlah pengabdian berbasis wilayah Judul 2 3 3 3 3
Jumlah pengabdian berbasis riset Judul 15 20 20 25 25
Jumlah publikasi hasil pengabdian masy Judul 15 15 15 20 20
Jumlah pengabdian masyarakat yang
diadopsi pemerintah / masy Judul 2 2 2 2 2
Penigkatan dana pengabdian kpd masy Persen 15 15 15 15 15
5. Target Kinerja Kelembagaan
Indikator Satuan Rencana tingkat capaian
2020 2021 2022 2023 2024
Layanan kepegawaian on line kegiatan 1 1 1 1 1
Tata persuratan on line kegiatan 1 1 1 1
Pengembangan IT Campus Persen 1 1 1 1
Peningkatan SIMAKAD Persen 1 1 1 1
Kampus WBBK unit 1 1 1 1
Kampus hijau dan Sehat Unit 1 1 1 1 1
Menjadi kampus WBK dan WBBM Unit 1 1 1 1
Penilaian Kinerja LKiJP ( AA ) Nilai 1 1 1 1
Kampus BLU unit 1
Rasio bandwidth per user (mahasiswa,
dosen dan karyawan ) Mbps 2 2 2 2 2
Ratio dosen : Mahasiswa ratio 35 23 20 20 20
Ratio Tendik : mahasiswa ratio 1 :30 1;30 1;30 1 :30 1 :30
Peningkatan Dosen dengan Jafung persen 10 10 10 10 10
Peningkatan Dosen Bersertifikasi pendidik persen 5 5 5 5 5
Peningkatan Dosen Lektor Kepala Persen 3 3 3 3 3
Peningkatan Dosen dengan Pendidikan
S3 orang 1 1 1 1 1
Peningkatan Dosen Guru Besar Orang 1 1 1
Jumlah Dosen sebagai Narasumber Persen 3 3 3 3 3
Peningkatan Ratio dosen tetap dan tidak
tetap Persen 70 75 75 80 80
Dosen yang mengikuti Dikjut Orang 5 5 5 5 5
Jumlah Dosen yg mengikuti pelatihan
sesuai kompetensi Persen 20 20 20 20 20
Pemenuhan jumlah Pustakawan Orang 3 2 2` 2 2
Jumlah Pranata Lab Pendidikan orang 10 10 10 10 10
Jumlah tenaga teknisi Komputer Orang 7 10 13 16 19
Jumlah tendik yang dikjud S1 dan S2 Orang 1 1 1 1 1
Jumlah Tendik yang mengikuti Pelatihan Persen 20 40 60 80 100
43
6. Target Kinerja Penjaminan Mutu
Indikator Satuan Rencana tingkat capaian
2020 2021 2022 2023 2024
Kelengkapan Dokumen Mutu Bh 90 100 100 100 100
Pelaksanaaan PPEPP Kali 1 1 1 1 1
Audit Mutu Internal Kali 1 1 1 1 1
Rekareditasi Prosgram Studi sangat baik Unit 9 2 5 2
Reakreditasi Program studi unggul Unit 1
Reakreditasi Institusi Unit 1
Akreditasi PUIPK Unit 1 1
Terlaksananya review dokumen mutu kali 1 1 1 1 1
Terlaskananya monev Penjaminan mutu
internal / minimal 1 tahun sekali Kali 1 1 1 1 1
Terlaksananya rapat tinjauan manajemen Kali 1 1 1 1 1
7. Target Kinerja Kemitraan
Indikator Satuan Rencana tingkat capaian
2020 2021 2022 2023 2024
Peningkatan Jumlah MOU dalam negeri Unit 5 12 20 28 30
Peningkatan Jumlah MOU Luar negeri Unit 4 4 4 4 4
Jumlah Mou Luar negeri yang MOA Unit - 1 2 3 4
Peningkatan dana MOA Luar negeri Persen - 5 15 15 15
Peningkatan Kerjasama dg Pemda (
beasiswa ) Unit 13 14 15 16 17
44
BAB V PROGRAM TAHUN 2020 – 2024
A. Proyeksi Kebutuhan SDM
Kebutuhan sumber daya manusia untuk menjamin pemenuhan dan tenaga
dosen dan kependidikan di Politenik Kesehatan Kemenkes Jayapura Adapun
proyeksi kebutuhan sumber daya manusia adalah sebagai berikut :
Jenis Tenaga Satuan Target Pencapaian
2020 2021 2022 2023 2024
Pengadaan Dosen PNS Orang 10 10 11 12 13
Pengadaan Dosen PPPK Orang 15 10 5 5 5
Pengadaan Dosen Kontrak Orang 28 20 15 15 15
Pengadaan PLP mahir Orang 19 19 19 19 19
Pengadaan Analis Kepegawaian
Terampil Orang 11 11 11 11 11
Pengadaan analis data dan informasi Oranf 3 3 3 3 3
Dosen Tugas belajar S2 / Sp1 Orang 10 12 15 15 15
Dosen Tugas Belajar S3 / Sp. 2 Orang 5 8 6 5 5
Tendik Tugas Belajar S1 Orang 3 3 3 3
Tendik Tugas belajar S2 Orang 1 1 1 2 2
Pengadaan Pranata Lab Pendidikan Orang 10 10 10 10 10
Pengadaan Pustakawan Orang 2 2 2 2
Pengadaan Tenaga IT Komputer Orang 3 2 2 2 2
Pengadaan tenaga Administrasi Orang 3 3 3 3 3
Pengadaan Keamanan Orang 27 27 27 27
B. Proyeksi Kebutuhan Peralatan
Jenis Peralatan Satuan Target Pencapaian
2020 2021 2022 2023 2024
Meubeleir kantor Unit 5 5 10 10 10
Kursi kuliah Unit 100 150 100 100 100
Meja dosen Unit 10 15 20 25
Kursi dosen Unit 10 15 20 25
White board Unit 5 5 5 5
Infokus / LCD Unit 5 7 7 10 20
Peralatan lab Keperawatan Persen 60 65 70 75 80
Peralatan Lab Gizi Persen 37 45 50 60 70
Peralatan Lab Sanitasi Persen 35 45 55 60 70
Peralatan Lab Kebidanan Persen 65 70 75 80 85
Peralatan Lab TLM Persen 55 60 65 70 75
Peralatan Lab Farmasi Persen 63 68 73 78 83
45
C. Proyeksi Kebutuhan Sarana dan Prasarana
Jenis Sarana & Prasarana Satuan Target Pencapaian
2020 2021 2022 2023 2024
Pengadaan Tanah kampus
mimika dan kepulauan yapen M2
18000
7500
Pembangunan Gedung
administrasi Unit 1 1 1
Renovasi Gedung Administrasi Unit 1 2 2 1
Pembangunan Gedung lab
binatang pengganggu dan
Parasitologi
Unit 1 1
Pembangunan Gedung lab
terpadu Unit 1 1 1 1
Pembangunan Gedung kelas Unit 1 3 1
Pembangunan Gedung komputer
terpadu (tempat uji kompetensi) Unit 1 1 1 1
Pembangunan gedung pusat
audio visual Unit 1 1 1 1
D. Proyeksi Kebutuhan Pengembangan Sub Sistem Pendukung
Jenis Sistem Satuan Target Pencapaian
2020 2021 2022 2023 2024
Sistem audit internal digital Kali 1 1 1 1 1
Sistem tata persuratan elektronik Unit 1 1 1 1
Sistem Administrasi Pendidikan Unit 1
Sistem Informasi Unit 1 1 1 1 1
E. Anggaran Program
Jenis Dana Satuan
Rp
Target Pencapaian
2020 2021 2022 2023 2024
PNBP Milyar 17 17.5 18.5 19 20
Rupiah Murni Milyar 50 65 70 75 80
Hibah Milyar - - - - -
46
BAB VI MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring dan evaluasi (Monev) merupakan kegiatan mengikuti/memantau
pelaksanaan, mengevaluasi efiensi, efektivitas, dan ketercapaian visi misi dan
tujuan Politenik Kesehatan Kemenkes Jayapura. Artinya, monitoring dilakukan
untuk menjamin agar tahapan-tahapan kegiatan Tri Dharma dapat terlaksana
dengan baik dan mencapai tujuan yang diharapkan. Mengacu pada hal
tersebut, monev perlu dikelola dengan baik dan melibatkan berbagai pihak yang
memiliki kejujuran, ketelitian, komitmen, dan kredibilitas yang tinggi dalam
bidangnya masing-masing. Terkait dengan hal tersebut, maka ada enam hal
yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan monev, yaitu 1) tujuan monev, 2)
ruang lingkup monev, 3) prinsip-prinsip monev, 4) instrumen dan mekanisme
monev, 5) laporan monev, dan 6) tindak lanjut monev.
A. Definisi Monitoring Dan Evaluasi
1. Pengertian Monitoring
Monitoring merupakan suatu keadaan kegiatan mengamati secara seksama
suatu keadaan atau kondisi, termasuk juga perilaku atau kegiatan tertentu,
dengan tujuan agar semua data masukan atau informasi yang diperoleh dari
hasil pengamatan tersebut dapat menjadi landasan dalam mengambil
keputusan tindakan selanjutnya yang diperlukan
Monitoring adalah aktivitas yang ditujukan untuk memberikan informasi
tentang sebab dan akibat dari suatu kebijakan yang sedang dilaksanakan,
dalam hal ini adalah kebijakan dan pelaksanaan rencana strategis Poltekkes
Kemenkes Jayapura tahun 2020 - 2024. Monitoring dilakukan disepanjang
waktu renstra ini diimplementasikan sehingga kesalahan, kelemahan ataupun
hambatan dapat diketahui sejak dini dan dapat segera dilakukan tindakan
perbaikan, sehingga mengurangi risiko yang lebih besar.
2. Pengertian Evaluasi
Evaluasi merupakan proses dimana kita dapat memberikan penilaian yang
sistematis terhadap sesuatu meliputi: evaluasi perencanaan dan pelaksanaan
program. (Wass, 1997).
Evaluasi adalah kegiatan untuk menilai tingkat kinerja suatu kebijakan, dalam
47
hal ini adalah kebijakan yang tertuang dalam rencana strategis Poltekkes
Kemenkes Jayapura tahun 2020 - 2024. Evaluasi baru dapat dilakukan bila
suatu kebijakan sudah berjalan atau diimplementasikan cukup waktu.
Rencana strategis Poltekkes Kemenkes Jayapura akan dievaluasi setiap
akhir triwulan, yaitu pada akhir bulan Maret, Juni, September dan Desember.
B. Tujuan Monitoring Evaluasi (MONEV)
Secara umum, tujuan umum monev pelaksanaan kerjasama adalah agar
semua mitra pelaksana kerjasama/stakeholder mengetahui capaian kinerja
program kerjasama, sehingga secara bersama-sama dapat meningkatkan
kuantitas dan kualitas kerjasama Poltekkes Jayapura. Selanjutnya, tujuan
umum monev tersebut dijabarkan menjadi sejumlah tujuan khusus, yaitu
sebagai berikut.
1. Mendorong dan mengendalikan pelaksanaan kerjasama sesuai dengan
prinsip kerjasama.
2. Memonitor pelaksanaan kerjasama berdasarkan rambu-rambu implementasi
yang telah ditetapkan.
3. Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan tentang kegiatan
yang dilaksanakan.
4. Mendapatkan gambaran tentang capaian program.
5. Mendapatkan informasi tentang adanya kesulitan, hambatan dan
tantangan selama kegiatan.
6. Mengevaluasi pelaksanaan kerjasama berdasarkan kriteria dan
instrumen evaluasi yang telah ditetapkan.
7. Menyajikan fakta dan nilai yang perlu diperhatikan.
8. Memberi masukan dan saran kepada pihak yang terlibat dan pengambil
kebijakan untuk pelaksanaan kerjasama berikutnya.
48
C. Ruang Lingkup Monev
Mengacu pada prosedur kerja kelembagaan dalam pelaksanaan kerjasama,
tim monev idealnya terlibat dalam penyusunan program, pelaksanaan
program, evaluasi program, dan tindak lanjutnya. Keterlibatan yang
menyeluruh membantu tim monev dapat memantau dan mengevaluasi
program dan pelaksanaannya secara menyeluruh, lengkap, objektif, dan
berkesinambungan. Itu berarti, lingkup monev mencakup monev penyusunan
program di semua unit, monev pelaksanaan program di semua unit/sub unit,
dan monev evaluasi pelaksanaan program di semua unit (Dokumen
Kerjasama Poltekkes Jayapura).
D. Prinsip-prinsip Monev
Pelaksanaan monev dipandu oleh sejumlah prinsip. Prinsip-prinsip monev
ini dapat dipakai sebagai acuan semua pihak dalam melaksanakan tugas-
tugas monev. Tujuh prinsip pelaksanaan monev yang perlu diperhatikan dan
dilaksanakan adalah sebagai berikut.
a. Transparan
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilakukan secara terbuka dan
dilaporkan secara luas, agar civitas akademika/stakeholders dapat
mengakses dengan mudah tentang informasi dan hasil kegiatan monitoring
dan evaluasi kerjasama.
b. Berkesinambungan
Monev harus dilakukan secara berkesinambungan dan dilakukan secara
terus-menerus untuk memperbaiki kualitas kerjasama yang telah dilakukan
c. Partisipatif
Pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan dengan
melibatkan secara aktif dan interaktif para pelaku kerjasama, termasuk
civitas akademika.
d. Sesuai Peraturan yang Berlaku
Semua pihak yang terlibat dalam kegiatan kerjasama harus berorientasi
pada peraturan yang berlaku, sehingga sanksi dapat dijatuhkan jika terjadi
pelanggaran terhadap peraturan tersebut.
e. Objektif dan Profesional
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilakukan secara profesional
berdasarkan analisis data yang lengkap dan akurat agar menghasilkan
49
penilaian secara obyektif dan masukan yang tepat terhadap pelaksanaan
kebijakan kerjasama.
f. Akuntabel
Proses dan hasil monev harus bisa dipertanggungjawabkan kepada publik
dan member manfaat terhadap organisasi serta pengguna produk atau
layanan.
g. Tepat Waktu
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi harus dilakukan sesuai dengan waktu
yang dijadwalkan.
E. Merencanakan Monitoring Dan Evaluasi
Proses monev implementasi kerjasama ditempuh secara bertahap dan
berjenjang. Bertahap artinya pelaksanaan monev mengikuti tahapan kegiatan,
mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan evaluasi dan tindak
lanjut implementasi. Berjenjang artinya kegiatan monev dilakukan mulai dari
unit terkecil/terendah sampai unit tertinggi, atau mulai dari tingkat jurusan
hingga Poltekkes. Berdasarkan konsep tersebut, maka proses monev
dijabarkan sebagai berikut yakni pada tahap persiapan, tim monev
mempelajari dokumen-dokumen yang akan digunakan untuk melaksanakan
monev. Dokumen-dokumen yang dimaksud diantaranya adalah instrumen
monev beserta rubrik penilaiannya dan naskah rancangan monitoring.
Instrumen monev merupakan salah satu dokumen monev yang dibuat
untuk memudahkan pelaksanaan monev di lapangan, sehingga tim pelaksana
monev dapat bekerja lebih cepat dan efisien. Sementara itu, bagi pihak yang
menjadi sasaran monev, instrumen monev menjadi pegangan dalam
menyediakan bahan atau informasi yang diperlukan oleh tim monev. Oleh
karena itu, instrumen monev harus dikembangkan dengan baik, agar mudah
digunakan dan mampu merekam semua informasi yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan monev.
Proses penyusunan instrument monev dilakukan oleh bagian monev.
Proses tersebut diawali dengan mengidentifikasi variabel-variabel yang akan
dimonitor, dari tahap perencanaan hingga tahap pelaporan. Rincian tentang
variabel yang dimonitor harus jelas dan pasti batasan serta definisinya.
Selanjutnya, penentuan indikator dilakukan berdasarkan variabel-variabel
yang telah teridentifikasi, yang sesuai dengan tujuan program.
50
Perencanaan monitoring dan evaluasi terhadap renstra ini setidaknya memuat
tentang :
1. Tujuan
Monitoring dan evaluasi terhadap renstra dilakukan dengan tujuan :
a. Menjaga agar kebijakan yang sedang diimplementasikan sesuai dengan
tujuan dan sasaran;
b. Menemukan kesalahan, kelemahan dan hambatan sedini mungkin
sehingga mengurangi risiko yang lebih besar;
c. Melakukan tindakan koreksi atau modifikasi terhadap kebijakan apabila
hasil monitoring mengindikasikan perlunya tindakan tersebut.
d. Menentukan tingkat kinerja dari kebijakan yang tertuang dalam renstra,
melalui evaluasi maka dapat diketahui tingkat pencapaian tujuan dan
sasaran dari kebijakan;
e. Mengukur tingkat efisiensi dari kebijakan yang tertuang dalam renstra,
melalui evaluasi dapat diketahui berapa biaya dan manfaat dari
kebijakan/renstra ini;
f. Mengukur tingkat keluaran atau berapa besar dan kualitas output dari
kebijakan/renstra ini.
g. Mengukur dampak dari kebijakan/renstra ini, baik dampak positif
maupun negatif;
h. Mengetahui penyimpangan yang mungkin terjadi, dengan cara
membandingkan antara tujuan dan sasaran dengan pencapaian target;
i. Sebagai masukan (input) /dan saran atas renstra dan implementasinya
kedepan.
2. Metode
Metode yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam
kegiatan monitoring renstra ini meliputi :
a. Metode dokumentasi: dari berbagai laporan kegiatan seperti laporan
bulanan/ triwulanan/semesteran;
b. Metode survei: untuk menjaring data dari para pelaksana, stakeholders,
terutama kelompok sasaran;
c. Metode observasi lapangan: untuk mengamati data empiris di lapangan
dan bertujuan untuk lebih meyakinkan dalam membuat penilaian
tentang proses dari inplementasi kebijakan, disamping itu juga bisa
digunakan untuk melengkapi data dari hasil survey;
51
d. Metode FGD: dengan melakukan pertemuan dan diskusi dengan para
stakeholder yang beragam;
e. Metode kombinasi dari beragam metode tersebut di atas.
3. Sumber data
Pihak-pihak yang menjadi sumber data dalam monitoring dan evaluasi
renstra ini antara lain:
a. Pelaksana/dan pengelola kegiatan di Poltekkes Kemenkes Jayapura
pada tingkat: Wadir, Kepala Pusat, Kepala Sub Bagian, Kepala Pusat
Kepala Unit, Ketua Jurusan, Ketua Program Studi, dan lain-lain.
b. Stakeholders: Mahasiswa, alumni, organisasi profesi, industri,
perusahaan, institusi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit,
Puskesmas dan lain-lain.
4. Pelaksana atau Penanggungjawab
Monitoring dan evaluasi renstra ini dilaksanakan oleh sebuah tim yang
terdiri dari: Penanggungjawab, Ketua, Wakil Ketua dan Anggota.
5. Waktu Pelaksanaan Monev
Monitoring dan evaluasi renstra ini dilakukan sekurang-kurangnya 1 (satu)
kali tiap triwulan, yaitu pada akhir bulan Maret, Juni, September dan
Desember.
52
F. Kerangka Kerja Monitoring Dan Evaluasi
1. Logical Framework (kerangka kerja logis)
Hasil tertinggi kegiatan atau operasional (pencapaian
sesuai IKU Poltekkes Jayapura
Pencapaian tujuan sesuai visi misi Poltekkes
Kemenkes Jayapura
Produk, barang atau layanan sebagai hasil kegiatan
tri dharma PT (IP, Ukom, Jumlah penelitian,
Publikasi, Abdimas)
Tindakan atau kinerja tri dharma yang dilakukan
untuk menghasilkan lulusan sesuai visi misi
Poltekkes
Keuangan, SDM, sumberdaya material yang diperlukan
untuk melakukan suatu kegiatan
Metode yang dipakai dalam pelaksanaan monev adalah sebagai berikut.
1. Observasi
Observasi ialah kunjungan ke tempat kegiatan secara langsung, sehingga
semua kegiatan yang sedang berlangsung atau obyek yang ada
diobservasi.
2. Wawancara atau Kuisioner
Wawancara atau kuisioner adalah cara yang dilakukan bila monitoring
ditujukan pada seseorang, yang dalam hal ini adalah pengguna.
Instrumen wawancara adalah pedoman wawancara, sedangkan kuisioner
menggunakan instrumen angket.
3. Workshop focus group discussion (FGD).
FGD adalah proses menyamakan persepsi melalui urun rembug terhadap
sebuah permasalahan atau substansi tertentu sehingga diperoleh satu
kesamaan dalam melihat dan mensikapi hal-hal yang dimaksud.
ACTIVITIES
INPUTS
GOAL
53
4. Review dokumen
Review dokumen dilakukan untuk menilai suatu dokumen berdasarkan
indikator yang telah ditetapkan.
G. Rencana Monitoring dan Evaluasi
Perencanaan monitoring dan evaluasi dilakukan secara bertahap dan
berjenjang. Bertahap, artinya pelaksanaan monev mengikuti tahapan
kegiatan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan evaluasi dan
tindak lanjut implementasi. Berjenjang artinya kegiatan monev dilakukan
mulai dari unit terkecil/terendah sampai unit tertinggi, atau mulai dari tingkat
jurusan hingga Poltekkes. Berdasarkan konsep tersebut, maka proses monev
dijabarkan sebagai berikut.
1. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan, tim monev mempelajari dokumen-dokumen
yang akan digunakan untuk melaksanakan monev. Dokumen-dokumen
yang dimaksud diantaranya adalah instrumen monev beserta rubrik
penilaiannya dan naskah rancangan monitoring. Dokumen-dokumen
tersebut telah disiapkan oleh bagian monev.
Instrumen monev merupakan salah satu dokumen monev yang dibuat
untuk memudahkan pelaksanaan monev di lapangan, sehingga tim
pelaksana monev dapat bekerja lebih cepat dan efisien. Sementara itu,
bagi pihak yang menjadi sasaran monev, instrumen monev menjadi
pegangan dalam menyediakan bahan atau informasi yang diperlukan oleh
tim monev. Oleh karena itu, instrumen monev harus dikembangkan
dengan baik, agar mudah digunakan dan mampu merekam semua
informasi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan monev.
Proses penyusunan instrument monev dilakukan oleh bagian monev.
Proses tersebut diawali dengan mengidentifikasi variabel-variabel yang
akan dimonitor, dari tahap perencanaan hingga tahap pelaporan. Rincian
tentang variabel yang dimonitor harus jelas dan pasti batasan serta
definisinya. Selanjutnya, penentuan indikator dilakukan berdasarkan
variabel-variabel yang telah teridentifikasi, yang sesuai dengan tujuan
program. Tabel 1 di bawah ini menunjukkan aspek-aspek monev, baik
pada tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun pelaporan.
54
2. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan monev disesuaikan dengan rancangan yang
telah disusun. Monev dilakukan terhadap kegiatan Tri Dharma Perguruan
Tinggi. Data yang dibutuhkan selama monev dikumpulkan menggunakan
instrumen yang relevan dengan metode yang digunakan.
Selanjutnya, data hasil monitoring dianalisis dan dievaluasi berdasarkan
indikator-indikator yang telah ditetapkan. Temuan monev yang utama
adalah (a) temuan kemajuan pelaksanaan suatu program, (b) temuan
kesesuian pelaksanaan dengan program yang telah ditetapkan, (c) temuan
faktor-faktor penghambat dan penunjang pelaksanaan program, (d)
temuan mengenai usaha-usaha yang telah dilakukan untuk mengatasi
hambatan dan hasilnya, (e) temuan hasil akhir pelaksanaan program, dan
(f) temuan tindak lanjut dan rencana kerja untuk waktu (tahun) yang akan
datang. Hasil evaluasi terhadap temuan-temuan tersebut dapat digunakan
sebagai bahan perbaikan untuk kegiatan selanjutnya maupun bahan
penyusunan laporan.
3. Tahap Pelaporan dan Tindak Lanjut
Hasil monev selanjutnya disajikan secara sistematis, mudah dibaca,
dan dipahami oleh pihak-pihak yang membutuhkan dalam bentuk laporan.
Tabel, grafik, diagram, atau tampilan visual lainnya dapat dimanfaatkan
untuk memperjelas sajian hasil monev. Selanjutnya laporan tersebut
disampaikan kepada atasan, mitra, maupun diarsipkan.
Laporan monev memiliki beberapa manfaat. Manfaat-manfaat
tersebut, yaitu (a) mengetahui kemajuan, hambatan, dan prestasi program
kerjasama, (b) merencanakan program baru atau lanjutan untuk waktu
yang akan datang, (c) bahan perbaikan program untuk waktu yang akan
datang, (d) bahan perbaikan pelaksanaan program, dan (e) menentukan
tindak lanjut suatu program yang sedang atau telah dilaksanakan.
Berdasarkan laporan yang telah dibuat, maka tindak lanjut hasil
monev berupa sebuah keputusan. Keputusan-keputusan yang dapat
diambil, yaitu a) memperbaiki/meningkatkan kualitas, b) mengembangkan
kegiatan sesuai dengan kebutuhan, dan c) memutuskan perbaikan.
55
4. Komponen Monitoring
KOMPONEN TUJUAN SUMBER
DATA
PELAK
SANA
(P.Jawab)
METODE WAKTU
GOAL
PURPOSES
Meyakinkan apakah
tujuan yang
direncanakan dapat
dicapai
Wadir,
Ka.Pusat
Ka.Bag
Ka.Pen
jamu
Kuesioner
FGD
Akhir :
Tw. I
Tw. II
Tw.III
Tw.IV
OUTPUT
Meyakinkan apakah
output yang ditetapkan
cukup representatif
mengarah/mendu
kung/indikator
tujuan
Wadir
Ka.Pusat
Ka.Unit
Ka.Prodi
Ka.sub
Bag
Ka.Pen
jamu
Kuesione r
FGD
Akhir :
Tw. I
Tw. II
Tw.III
Tw.IV
ACTIVITY
Meyakinkan apakah
kegiatan mengarah
pada pencapaian
output yang
diharapkan
Ka.Pusat
Ka.Unit
Kajur
Ka.Prodi
Ka.sub
Bag
Ka.Pen
jamu
Kuesione r
FGD
Akhir :
Tw. I
Tw. II
Tw.III
Tw.IV
Meyakinkan apakah
kegiatan telah
dilaksanakan sesuai
jadwal dan anggaran
Ka.Subb
Ka.Pusat
Ka.Unit
Kajur
Ka.Prodi
Ka.sub
Bag
Ka.Pen
jamu
Kuesione r
FGD
Akhir :
Tw. I
Tw. II
Tw.III
Tw.IV
INPUTsub
Meyakinkan
apakah
ketersediaan
anggaran/dana
memadai
Ka.Subbag
Ka.Pusat
Ka.Unit
Kajur
Ka.Prodi
Ka.sub.
Bag
Ka.Pen
jamu
Kuesione r
FGD
Akhir :
Tw. I
Tw. II
Tw.III
Tw.IV
Meyakinkan apakah
ketersediaan
kuantitas dan kualitas
SDM memadai
Ka.Subba g
Ka.Pusat
Ka.Unit
Kajur
Ka.Prodi
Ka.sub
Bag
Ka.Pen
jamu
Kuesione r
FGD
Akhir :
Tw. I
Tw. II
Tw.III
Tw.IV
Meyakinkan apakah
ketersediaan
kuantitas dan kualitas
material memadai
Ka.Subba g
Ka.Pusat
Ka.Unit
Ka.Prodi
Ka.sub
Bag
Ka.Pen
jamu
Kuesione r
FGD
Akhir :
Tw. I
Tw. II
Tw.III
Tw.IV
56
5. Komponen Evaluasi
KOMPONEN TUJUAN SUMBER
DATA
PELAKSAN A
(P. Jawab) METODE WAKTU
EFEKTIFITAS
Mendapatkan
informasi tentang
berapa output yang
dicapai pada masing-
masing indikator
Ka.Subbag
Ka.Unit
Kajur
Ka.Prodi
Ka.sub Bagian
Ka.Penjamu
Survei
Dokumen
tasi.
Akhir :
Tw. I
Tw. II
Tw.III
Tw.IV
Mendapatkan
informasi tentang
tingkat capaian atau
perbandingan
capaian output
dengan target
output (IKU)
Ka.Subba g
Ka.Unit
Kajur
Ka.Prodi
Ka.Bagian
Ka.Penjamu
Dokumen
tasi.
Akhir :
Tw. I
Tw. II
Tw.III
Tw.IV
Mendapatkan
informasi tentang
perbandingan
capaian output
dengan target ouput
pada renstra tahun
berjalan
Ka.Subba g
Ka.Unit
Kajur
Ka.Prodi
Ka.Bagian
Ka.Penjamu
Dokumen
tasi.
Akhir :
Tw. I
Tw. II
Tw.III
Tw.IV
Mendapatkan
informasi tentang
perbandingan
capaian output
periode berjalan
dengan periode yang
sama pada tahun
sebelumnya
Ka.Subba g
Ka.Unit
Kajur
Ka.Prodi
Ka.Bagian
Ka.Penjamu
Dokumen
tasi.
Akhir :
Tw. I
Tw. II
Tw.III
Tw.IV
Mendapatkan
informasi tentang
perbandingan tingkat
capaian output tahun
berjalan dengan
tahun sebelumnya
Ka.Subba g
Ka.Unit
Kajur
Ka.Prodi
Ka.Bagian
Ka.Penjamu
Dokumen
tasi.
Akhir :
Tw. I
Tw. II
Tw.III
Tw.IV
57
KOMPONEN TUJUAN SUMBER
DATA
PELAKSANA
(P. Jawab) METODE WAKTU
EFISIENSI
Mendapatkan
informasi tentang
kesesuaian
pelaksanaan
kegiatan
dengan jadwal
Ka.Subbag
Ka.Unit
Kajur
Ka.Prodi
Ka.Bagian
Ka.Penjamu
Survei.
FGD.
Akhir :
Tw. I
Tw. II
Tw.III
Tw.IV
Mendapatkan
informasi tentang
kesesuaian
pelaksanaan
kegiatan dengan
anggaran
Ka.Subbag
Ka.Unit
Kajur
Ka.Prodi
Ka.Bagian
Ka.Penjamu
Survei.
FGD
Akhir :
Tw. I
Tw. II
Tw.III
Tw.IV
Mendapatkan
informasi tentang
kecukupan
ketersediaan
dana
Ka.Subbag
Ka.Unit
Kajur
Ka.Prodi
Ka.Bagian
Ka.Penjamu
Survei.
FGD
Akhir :
Tw. I
Tw. II
Tw.III
Tw.IV
Mendapatkan
informasi tentang
kecukupan
ketersediaan
SDM (kuantitas &
kualitas)
Ka.Subbag
Ka.Unit
Kajaur
Ka.Prodi
Ka.Bagian
Ka.Penjamu
Survei.
FGD
Akhir :
Tw. I
Tw. II
Tw.III
Tw.IV
Mendapatkan
informasi tentang
kecukupan
ketersediaan
material (kuantitas &
kualitas)
Ka.Subba g
Ka.Unit
Kajur
Ka.Prodi
Ka.Bagian
Ka.Penjamu
Survei
FGD
Akhir :
Tw. I
Tw. II
Tw.III
Tw.IV
Mendapatkan
informasi,
menganalisis dan
menyimpulkan
apakah pencapaian
tujuan ekonomis
dan efisien
Ka.Subba g
Ka.Unit
Ka.Prodi
Ka.Bagian
Ka.Penjamu
Dokumen
tasi.
FGD
Akhir :
Tw. I
Tw. II
Tw.III
Tw.IV
58
6. Sumber Daya Untuk Melakukan Monitoring Dan Evaluasi
Tim monitoring dan evaluasi terdiri dari :
a. Tingkat Pusat
1) Penanggung Jawab
2) Ketua
3) Sekretaris
4) Angggota
b. Tingkat Politeknik Kesehatan (Poltekkes)
1) Penanggung jawab : Direktur
2) Ketua : Wadir I, II, III
3) Sekretaris : Ka.Pusat Penjaminan Mutu
4) Anggota : Sesuai kebutuhan (sesuai standar), SPI
c. Tingkat jurusan/Program Studi (Prodi)
1) Ketua : Ketua jurusan / Program Studi (Prodi)
2) Sekretaris : Sekretaris jurusan/sek Program Studi
(Prodi)
3) Anggota : Koordinator akademik dan
Kemahasiswaan
Sub Unit Penjamu
c) Tim monitoring dan evaluasi
a. Tingkat pusat ditetapkan dengan Surat Keputusan (SK) Ka. badan
b. Tingkat Politeknik Kesehatan (Poltekkes) dan Program Studi
(Prodi) ditetapkan dengan Surat Keputusan (SK) Direktur
59
7. Pelibatan Stakeholders Untuk Monitoring Dan Evaluasi
Stakeholder merupakan pihak yang akan terpengaruh oleh perubahan di
dalam sebuah institusi dan sangat diperlukan mengambil tindakan yang
tepat untuk mencegah terjadinya kerugian. Stakeholder terdiri dari internal
dan eksternal. Stakeholder pada dasarnya memiliki kepentingan dalam
perubahan.
Keterlibatan stakeolder dalam monitoring dan evaluasi dengan cara
pemberian penilaian penampilan, tingkat kinerja dan kepuasan pelanggan.
Keterlibatan stakeholder dalam monev dapat secara periodik baik semester
atau sewaktu jika dibutuhkan.
Pelibatan stakeholders dilakukan sejak renstra ini disusun maupun saat
dilakukan monitoring dan evaluasi diakhir setiap tahun kerja. Adapun
stakeholders yang dilibatkan dalam penyusunan maupun monev renstra ini
antara lain :
a. Mahasiswa
b. Alumni
c. Organisasi profesi
d. Institusi pelayanan kesehatan seperti: Rumah sakit,
Puskesmas, Laboratorium, dll
e. Perusahaan atau industry
f. Pihak atau instansi lain yang relevan
60
8. Instrument Untuk Melakukan Monitoring dan Evaluasi
Tabel 1. Aspek-Aspek Monev
No Tahap Variabel Sumber Data Instrumen
1 Perencanaan
Jumlah panitia sesuai kebutuhan
SK Kepanitiaan a. Form Review dokumen b. Wawancara
Panitia sesuai dengan bidang keahlian
Panitia Wawancara
Panitia memahami tugas masing-masing
Panitia Wawancara
Proposal disusun mengacu pada permasalahan sesungguhnya
Naskah proposal Form Review dokumen
Proposal bersifat Rasional
Naskah proposal Form Review dokumen
Fasilitas pendukung Kerjasama
Observasi Lembar Observasi
2 Pelaksana an
Kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan
Observasi Kuisioner
a. Lembar observasi
b. Angket
Panitia bekerja sesuai dengan tugasnya masing- masing
Observasi Kuisioner
a. Lembar observasi
b.Angket
Panitia bekerja secara koordinatif dan kooperatif
Observasi Kuisioner
a. Lembar observasi
b.Angket
Dukungan pihak- pihak terkait maupun pemangku kepentingan dalam pelaksanaan kegiatan
Observasi Kuisioner
a.Lembar observasi
b.Angket
Mitra kegiatan merasakan manfaat dan kepuasan terhadap pelaksanaan kegiatan
Kuisioner Wawancara
a.Lembar observasi
b.Pedoman Wawancara
Kendala, hambatan, dan Observasi Kuisioner
a.Lembar observasi
Tantangan yang dihadapi selama pelaksanaan kegiatan
Wawancara b. Angket
c. Pedoman
wawancara
61
No Tahap Variabel Sumber Data Instrumen
3 Evaluasi dan
Pelaporan
Tim pelaksana
kerjasama melakukan
evaluasi terhadap
kinerja tim pelaksana
kerjasama
Wawancara
Observasi
a. Pedoman
Wawancara
b. Lembar
observasi
Pihak eksternal
melakukan evaluasi
terhadap kinerja tim
pelaksana kerjasama
Wawancara
Observasi
a. Pedoman
Wawancara
b. Lembar
observasi
Hasil evaluasi
dilaporkan kepada
atasan
Wawancara
Observasi
a. Pedoman
Wawancara
b. Lembar
observasi
Hasil evaluasi dijadikan
bahan perbaikan
Wawancara
Observasi
a. Pedoman
Wawancara
b. Lembar
observasi
Laporan disampaiikan
tepat waktu
Wawancara
Observasi
a. Pedoman
Wawancara
b. Lembar
observasi
Laporan
diarsipkan
Wawancara
Observasi
a. Pedoman
Wawancara
b. Lembar
observasi
H. Pokok-pokok Kuesioner dalam monitoring
1. Purpose: apakah tujuan yang direncanakan dapat dicapai ?
2. Output: apakah output/keluaran mengarah pada tujuan ?
3. Activities:
• Apakah aktivitas/kegiatan mengarah pada pencapaian
output yang diharapkan ?
• Apakah aktivitas/kegiatan telah dilaksanakan sesuai
jadual dan anggaran ?
4. Input :
• Apakah keuangan, manusia, material tersedia tepat
waktu dengan kualitas dan kuantitas yang memadai
• Apa yang menyebabkan /hambatan / keterlambatan /
penundaan hasil tidak seperti yang diharapkan
62
• Adakah sesuatu kejadian (indikasi) yang
mengharuskan Poltekkes Kemenkes Jayapura
memodifikasi rencana kegiatan ?
I. Pokok-pokok Kuesioner dalam Evaluasi
1. Efektivitas :
• Apakah tujuan dari kegiatan tercapai ?
• Seberapa /tingkat capaian kegiatan menghasilkan output ?
2. Efisiensi :
• Apakah kegiatan dilaksanakan sesuai jadual dan anggaran ?
• Apakah output diperoleh/dicapai secara efisien dan ekonomis ?
• Apakah sumber daya tersedia dalam waktu, kuantitas
dan kualitas yang memadahi ?
No TUJUAN INSTRUMEN KETERANGAN
1 Meyakinkan apakah tujuan yang
direncanakan dapat dicapai Kuesioner Terlampir
2
Meyakinkan apakah output yang
ditetapkan cukup representatif
mengarah/mendukung/indikator tujuan
Kuesioner Terlampir
3
Meyakinkan apakah kegiatan
mengarah pada pencapaian output
yang diharapkan
Kuesioner Terlampir
4
Meyakinkan apakah kegiatan telah
dilaksanakan sesuai jadwal dan
anggaran
Kuesioner Terlampir
5 Meyakinkan apakah ketersediaan
anggaran/dana memadai Kuesioner Terlampir
6
Meyakinkan apakah ketersediaan
kuantitas dan kualitas SDM
memadai
Kuesioner Terlampir
7
Meyakinkan apakah ketersediaan
kuantitas dan kualitas material
memadai
Kuesioner Terlampir
8
Mendapatkan informasi tentang
berapa output yang dicapai pada
masing-masing indikator
Formulir
isian Terlampir
63
BAB VII PENUTUP
Rencana strategis (Renstra) Poltekkes Kemenkes Jayapura merupakan
pedoman dalam menyusun Renja, penguatan peran serta stakehorders,
dalam pelaksanaan Rencana Kerja (Renja) dan merupakan dasar evaluasi
dan laporan pelaksanaan atas kinerja tahunan dan lima tahunan.
Renstra ini akan menjadi pedoman dan arahan bagi seluruh civitas
akademika di Poltekkes Kemenkes Jayapura dalam penyelenggraan Tri
Dharma Perguruan Tinggi dalam upaya pencapaian visi misi untuk lima tahun
kedepan sangat ditentukan oleh rumusan program-program strategis dari
masing-masing bidang terkait dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi (PT),
kemahasiswaan, alumni, kerjasama, kelembagaan dan tata kelola organisasi
yang baik serta adanya kebijakan pengawasan yang lebih jelas dalam
percapaian target tahunan.
Keberhasilan pelaksanaan kegiatan Poltekkes Kemenkes Jayapura sangat
bergantung pada partisipasi , sikap mental, semangat, ketaatan, disiplin,
serta kejujuran aparat. Dukungan semua pihak dalam hal ini civitas
akademika sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan kegiatan Tri
Dharma PT. Tanpa adanya dukungan tersebut, kegiatan yang telah
direncanakan tidak akan berhasil serta hasil yang telah dicapai dari kegiatan
dibidang pengawasan tidak akan mempunyai arti dan manfaat bagi Poltekkes
Kemenkes Jayapura.
64
Lampiran : 1 Kuisioner Monev Renstra Poltekkes
(Responden Pelaksana)
Nama
:.......................................................................................
Jabatan :.......................................................................................
Jurusan/Unit :.......................................................................................
Instansi :.......................................................................................
A. Kesesuaian/representasi Target Kinerja (IKU) terhadap tujuan.
1. Apakah target-target ouput kinerja (IKU) jangka menegah (periode kerja 2020-
2024) yang ditetapkan pada renstra Poltekkes Kemenkes Jayapura cukup
representatif/mengarah pada pencapaian tujuan ?
YA. Semua target output yang ditetapkan representatif/mengarah ke
pencapaian tujuan
TIDAK. Semua target output yang ditetapkan tidak representatip/mengarah ke pencapaian tujuan
2. Bila TIDAK, target ouput kinerja (IKU) jangka menegah (periode kerja 2020-
2024) mana sajakah yang kurang/tidak representatif/mengarah pada
pencapaian tujuan ?
3. Apa saran/masukan untuk target ouput kinerja (IKU) yang kurang/tidak
representatif/mengarah pada pencapaian tujuan tersebut ?
65
B. Kesesuaian/representasi Target Kerja terhadap IKU
1. Apakah target-target “Kerja” jangka menengah (periode kerja 2020-2024)
yang ditetapkan pada renstra Poltekkes Kemenkes Jayapura cukup
representatif/mengarah pada pencapaian Target “Kinerja” (IKU) ?
YA. Semua target “Kerja” yang ditetapkan representatip/mengarah ke
pencapaian IKU
TIDAK. Semua target kerja yang ditetapkan tidak representatip/mengarah ke pencapaian tujuan
2. Bila TIDAK, target “Kerja” jangka menegah (periode kerja 2020-2024) mana
sajakah yang kurang/tidak representatif/mengarah pada pencapaian IKU ?
3. Apa saran/masukan untuk target “Kerja” yang kurang/tidak
representatif/mengarah pada pencapaian IKU tersebut ?
C. Kesesuaian kegiatan terhadap pencapaian target output
1. Apakah kegiatan-kegiatan jangka menegah (periode kerja 2020-2024) yang
ditetapkan pada renstra Poltekkes Kemenkes Jayapura cukup
representatif/mengarah pada pencapaian Target output?
YA. Semua kegiatan yang ditetapkan representatip/mengarah ke
pencapaian target output
TIDAK. Semua target kegiatan yang ditetapkan tidak representatip/mengarah ke pencapaian tujuan
66
2. Bila TIDAK, kegiatan jangka menegah (periode kerja 2020-2024) mana
sajakah yang kurang/tidak representatif/mengarah pada pencapaian target
output ?
3. Apa saran/masukan untuk kegiatan yang kurang/tidak representatif/mengarah
pada pencapaian target output tersebut ?
D. Ketepatan pelaksanaan kegiatan dengan jadwal dan anggaran
1. Apakah kegiatan-kegiatan jangka menengah (periode kerja 2020-2024) yang
ditetapkan pada renstra Poltekkes Kemenkes Jayapura telah dilaksanakan
sesuai jadwal dan anggaran ?
YA. Semua kegiatan telah/dapat dilaksanakan sesuai jadual dan
anggaran.
TIDAK. Semua kegiatan tidak telah/dapat dilaksanakan sesuai jadwal
dan anggaran.
2. Bila TIDAK, kegiatan jangka menegah (periode kerja 2020-2024) mana
sajakah yang belum/tidak dapat dilaksanakan sesuai jadual dan anggaran ?
67
3. Apa saran/masukan untuk kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan jadual
dan anggaran ?
E. Ketersediaan anggaran
1. Apakah kegiatan-kegiatan (program) jangka menegah (periode kerja 2019-
2024) yang ditetapkan pada renstra Poltekkes Kemenkes Jayapura telah
didukung oleh ketersediaan dana/anggaran yang memadai ?
2. Bila
YA. Semua kegiatan (program) telah didukung oleh ketersediaan
dana/anggaran yang memadahi.
TIDAK. Semua kegiatan (program) tidak didukung oleh ketersediaan
dana/anggaran yang memadahi.
TIDAK, kegiatan (program) jangka menegah (periode kerja 2020 -2024)
mana sajakah yang tidak/kurang didukung oleh ketersediaan dana/anggaran
tersebut ?
3. Apa saran/masukan untuk ketersediaan dana/anggaran bagi
kegiatan/program tersebut ?
F. Ketersediaan SDM
1. Apakah kegiatan-kegiatan (program) jangka menegah (periode kerja 2019-
2024) yang ditetapkan pada renstra Poltekkes Kemenkes Jayapura telah
didukung oleh ketersediaan jumlah dan mutu SDM yang memadahi ?
68
YA. Semua kegiatan (program) telah didukung oleh ketersediaan jumlah
dan mutu SDM yang memadai
TIDAK. Semua kegiatan (program) tidak didukung oleh ketersediaan
jumlah dan mutu SDM yang memadai
2. Bila TIDAK, kegiatan (program) jangka menegah (periode kerja 2020-2024)
mana sajakah yang tidak/kurang didukung oleh ketersediaan jumlah dan mutu
SDM ?
3. Apa saran/masukan untuk ketersediaan jumlah dan mutu SDM bagi
kegiatan/program tersebut ?
G. Ketersediaan material (sarana prasarana)
1. Apakah kegiatan-kegiatan (program) jangka menegah (periode kerja 2019-
2024) yang ditetapkan pada renstra Poltekkes Kemenkes Jayapura telah
didukung oleh ketersediaan sarpras yang memadai ?
YA. Semua kegiatan (program) telah didukung oleh ketersediaan
sarpras yang memadai
TIDAK. Semua kegiatan (program) tidak didukung oleh ketersediaan
sarpras yang memadai
2. Bila TIDAK, kegiatan (program) jangka menegah (periode kerja 2020-2024)
mana sajakah yang tidak/kurang didukung oleh ketersediaan sarpras yang
memadai?
69
3. Apa saran/masukan untuk ketersediaan sarpras ?
H. Capaian Kinerja (IKU)
Diukur menggunakan instrumen tersendiri/terpisah.
Jayapura,......................20....
Responden/yang memberi saran
..............................................
70
KUESIONER MONEV RENSTRA
(Responden Stakeholder)
Nama :........................................................................................ ..................
Jabatan :........................................................................................ ..................
Instansi :........................................................................................ ..................
1. Apakah Misi-misi dalam Renstra Jangka Menengah Periode 2020 – 2024
Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura cukup mengakomudir / sesuai
dengan kebutuhan Saudara ?
YA. Misi-misi telah cukup mengakomudir kebutuhan saya
TIDAK, Misi-misi tidak sesuai/tidak cukup mengakomudir kebutuhan
saya
PERLU PENGEMBANGAN, Misi-misi perlu penambahan /
pengembangan
2. Berikan saran atau masukan terhadap Misi-misi dalam Renstra Jangka
Menengah Periode 2020 – 2024 Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura
untuk mengakomudir / sesuai dengan kebutuhan Saudara :
3. Apakah kebijakan-kebijakan dalam Renstra Jangka Menengah Periode
2020 – 2024 Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura cukup
mengakomudir / sesuai dengan kebutuhan Saudara ?
YA. Kebijakan-kebijakan telah cukup mengakomudir kebutuhan saya
71
TIDAK, Kebijakan-kebijakan tidak sesuai/tidak cukup mengakomodir
kebutuhan saya
PERLU PENGEMBANGAN, perlu penambahan/pengembangan
kebijakan
4. Berikan saran atau masukan terhadap kebijakan-kebijakan dalam Renstra
Jangka Menengah Periode 2020 – 2024 Politeknik Kesehatan Kemenkes
Jayapura untuk mengakomudir / sesuai dengan kebutuhan Saudara :
5. Apakah program-program dalam Renstra Jangka Menengah Periode
2020 – 2024 Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura cukup
mengakomudir / sesuai dengan kebutuhan Saudara ?
YA. Program-program telah cukup mengakomudir kebutuhan saya
TIDAK, Program-program tidak sesuai/tidak cukup mengakomodir
kebutuhan saya
PERLU PENGEMBANGAN, perlu penambahan/pengembangan
program
6. Berikan saran atau masukan terhadap program-program dalam Renstra
Jangka Menengah Periode 2020 – 2024 Politeknik Kesehatan Kemenkes
Jayapura untuk mengakomudir / sesuai dengan kebutuhan Saudara :
7. Apakah kegiatan-kegiatan dalam Renstra Jangka Menengah Periode
2020 – 2024 Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura cukup
mengakomudir / sesuai dengan kebutuhan Saudara ?
YA. Kegiatan-kegiatan telah cukup mengakomudir kebutuhan saya
TIDAK, Kegiatan-kegiatan tidak sesuai/tidak cukup mengakomodir
kebutuhan saya
PERLU PENGEMBANGAN, perlu penambahan/pengembangan
program
72
8. Berikan saran atau masukan terhadap kegiatan-kegiatan dalam Renstra
Jangka Menengah Periode 2020 – 2024 Politeknik Kesehatan Kemenkes
Jayapura untuk mengakomudir / sesuai dengan kebutuhan Saudara :
9. Apakah indikator-indikator dalam Renstra Jangka Menengah Periode
2020 – 2024 Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura cukup
mengakomudir / sesuai dengan kebutuhan Saudara ?
YA. Indikator-indikator telah cukup mengakomudir kebutuhan saya
TIDAK, Indikator-indikatoidak sesuai/tidak cukup mengakomodir
kebutuhan saya
PERLU PENGEMBANGAN, perlu penambahan/pengembangan
indikator
10. Berikan saran atau masukan terhadap indikator-indikator dalam Renstra
Jangka Menengah Periode 2020 – 2024 Politeknik Kesehatan Kemenkes
Jayapura untuk mengakomudir / sesuai dengan kebutuhan Saudara :
.................................... 20.....
Yang memberi saran/masukan,
..............................................
Catatan : harus simple dan sederhana…
Cara yang mebuat simple (ukur apa yang ada yang dicapai oleh bab sebelumnya).