usulan buku ajar - inspire portal

45
USULAN BUKU AJAR MATA KULIAH: HUKUM DAN POLITIK AGRARIA Nama : Drs. Johannis Eduard Kaawoan, M.Si NIP : 195706091986031002 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN MARET 2019

Upload: others

Post on 24-Oct-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: USULAN BUKU AJAR - INSPIRE Portal

i

USULAN BUKU AJAR

MATA KULIAH:

HUKUM DAN POLITIK AGRARIA

Nama : Drs. Johannis Eduard Kaawoan, M.Si

NIP : 195706091986031002

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

MARET 2019

Page 2: USULAN BUKU AJAR - INSPIRE Portal

i

Page 3: USULAN BUKU AJAR - INSPIRE Portal

ii

DAFTAR ISI

Hal

Halaman Pengesahan ............................................................................................ i

Daftar Isi ............................................................................................................... ii

A. Latar Belakang ................................................................................................ 1

B. Tujuan ............................................................................................................. 1

C. Sasaran Pengguna ........................................................................................... 1

D. Jadwal ............................................................................................................. 2

E. Gambaran Materi ............................................................................................ 2

F. Lampiran ......................................................................................................... 2

1. Rancangan Pembelajaran Semester .......................................................... 4

2. Rancangan Buku Ajar ............................................................................... 35

3. Sertifikat- Sertifikat Terkait...................................................................... 37

1. Sertifikat AA ...................................................................................... 37

2. Sertifikat PEKERTI ............................................................................ 37

3. Sertifikat Workshop Penyusunan Modul E-Learning ........................ 38

4. Sertifikat Pelatihan Penyusunan Bahan Ajar ...................................... 38

5. Sertifikat Penyusunan Modul E-Learning .......................................... 39

4. Tim Pengusul ........................................................................................... 40

5. Rencana Penganggaran (Komponen Pembiayaan) ................................... 41

Page 4: USULAN BUKU AJAR - INSPIRE Portal

1

A. LATAR BELAKANG

Bahan Ajar atau learning material, merupakan materi ajar yang dikemas sebagai

bahan untuk disajikan dalam proses pembelajaran. Bahan ajar merupakan bagian penting

dalam pelaksanaan pendidikan. Melalui bahan ajar dosen akan lebih mudah dalam

melaksanakan pembelajaran dan mahasiswa akan lebih terbantu dan mudah dalam belajar.

Bahan ajar dapat dibuat dalam berbagai bentuk sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik

materi ajar yang akan disajikan. Bahan ajar disusun dengan tujuan menyediakan bahan ajar

yang sesuai kebutuhan pembelajar, yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik

dan setting atau lingkungan sosial mahasiswa, membantu pembelajar dalam memperoleh

alternatif bahan ajar di samping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh,

memudahkan guru atau dosen dalam melaksanakan pembelajaran.

Ada sejumlah manfaat yang dapat diperoleh apabila seorang dosen mengembangkan

bahan ajar sendiri, yakni antara lain; pertama, diperoleh bahan ajar yang sesuai dengan

kebutuhan belajar mahasiswa, kedua, tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang

sulit untuk diperoleh, ketiga, bahan ajar menjadi labih kaya karena dikembangkan dengan

menggunakan berbagai referensi, keempat, menambah khasanah pengetahuan dan

pengalaman dosen dalam menulis bahan ajar, kelima, bahan ajar akan mampu membangun

komunikasi pembelajaran yang efektif antara dosen dengan mahasiswa karena siswa akan

merasa lebih percaya kepada dosennya.

Dengan tersedianya bahan ajar yang bervariasi, maka pembelajar akan mendapatkan

manfaat yaitu, kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik. pembelajar akan lebih banyak

mendapatkan kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan

terhadap kehadiran dosen.

Berdasarkan hal tersebut maka Universitas Sam Ratulangi melalui Lembaga Pembinaan

dan Pengembangan Pemebelajaran (LP3) Universitas Sam Ratulangi memberi kesempatan

bagi para dosen untuk menyusun bahan ajar.

B. TUJUAN

- Menjadikan Bahan Ajar sebagai salah satu sarana pendukung kemajuan proses

pembelajaran.

- Memudahkan mahasiswa mempelajari materi mata kuliah Hukum Dan Politik

Agraria.

- Mendorong mahasiswa untuk belajar mandiri dan tidak tergantung pada kehadiran

dosen.

- Mempermudah mahasiswa memahami materi pembelajaran

- Meningkatkan ketersediaan publikasi bahan ajar.

C. SASARAN PENGGUNA

Sasaran pengguna Bahan Ajar mata kuliah Hukum Dan Politik Agraria ini adalah

mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas

Sam Ratulangi dan masyarakat umum yang mempunyai concern terhadap Hukum Dan

Politik Agraria.

Page 5: USULAN BUKU AJAR - INSPIRE Portal

2

D. JADWAL

NO TAHAPAN

KEGIATAN

WAKTU

Juni Juli Agustus September Oktober November

Perancangan

Pengembangan

Pelaksanaan

Evaluasi

E. GAMBARAN MATERI / ISI BAHAN AJAR

Bahan Ajar mata kuliah Hukum Dan Politik Agraria merupakan sebuah sarana

pembelajaran yang terintegrasi dengan pengembangan dari sisi content. Pada proposal ini

diajukan pengembangan untuk content bahan ajar mata kuliah Hukum Dan Politik

Agraria. Bahan Ajar ini diharapkan dapat digunakan oleh semua kalangan dengan tidak

terbatas oleh ruang dan waktu. Bahan Ajar ini hadir dalam rangka merefleksikan pemahaman

tentang konsep pentingnya Bahan Ajar dalam sistem pembelajaran Hukum Dan Politik

Agraria.

Bahan Ajar mata kuliah Hukum Dan Politik Agraria ini akan menyajikan

rancangan pembelajaran ini terdiri 8 bagian.

Bagian Pertama : PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP HUKUM AGRARIA

Bagian Pertama : STRUKTUR HUKUM TANAH NASIONAL

Bagian Ketiga : HUKUM AGRARIA NASIONAL

Bagian Keempat : KEDUDUKAN HUKUM ADAT DALAM PEMBENTUKAN

HUKUM AGRARIA NASIONAL

Bagian Kelima : KONSEPSI HUBUNGAN ANTAR BANGSA, NEGARA DAN

PERSEORANGAN DENGAN OBJEK HUKUM AGRARIA

Bagian Keenam : MACAM-MACAM HAK PENGUASAAN ATAS TANAH

Bagian Ketujuh : ASPEK HUKUM JUAL BELI TANAH

Bagian Delapan : ASPEK HUKUM KEPEMILIKAN PROPERTY BAGI ORANG

ASING

Modul juga akan dilengkapi dengan berbagai quiz yang bersifat interaktif – dan akan

disajikan dalam bentuk sebuah aplikasi atau program yang akan dirancang sedemikian rupa,

lengkap dengan audio dan video, serta bank soal yang akan menguji seberapa besar

penguasaan materi oleh mahasiswa.

F. LAMPIRAN

1. Rancangan Pembelajaran Semester

2. Rancangan Buku Ajar

3. Sertifikat Terkait

4. Tim Pengusul

5. Rencana Penganggaran

Page 6: USULAN BUKU AJAR - INSPIRE Portal

3

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 7: USULAN BUKU AJAR - INSPIRE Portal

4

LAMPIRAN 1 : Rancangan Pembelajaran Semester

USULAN BAHAN AJAR

MATA KULIAH:

HUKUM DAN POLITIK AGRARIA

Nama : Drs. Johannis Eduard Kaawoan, M.Si

Institusi : Universitas Sam Ratulangi Manado

Fakultas : Ilmu Sosial Dan Politik

Program Studi : Ilmu Pemerintahan

2019

Page 8: USULAN BUKU AJAR - INSPIRE Portal

1

RANCANGAN PEMBELAJARAN

Mata Kuliah : Hukum Dan Politik Agraria Semester : 4 (empat); Kode : BBMJ-; sks : 3 (3-0)

Program Studi : Ilmu Pemerintahan Dosen : Drs. Johannis E. Kaawoan, M.Si ; Herman Nayoan, SH., M.Hum

; Gustaf Undap, S.Sos, M.Si ; Yurnie Sendow, SIP., M.Si

CAPAIAN PEMBELAJARAN:

a. Menguasai konsep teoretik dan pengertian dasar hukum dan politik agraria.

b. Mampu mengidentifikasi, mengklasifikasi dan mensistemasisasi masalah agraria yang berkembang dalam masyarakat dari pemerintahan

suatu negara;

c. Mampu merumuskan pilihan-pilihan pemecahan masalah dalam bidang agraria, termasuk kekuatan dan kelemahan setiap pilihan, yang

dapat dijadikan sebagai dasar dalam proses pengambilan kebijakan;

d. Mampu membandingkan praktek hukum agraria suatu negara, baik dimensi spasial (antar daerah, antarnegara, antarkomunitas, dan

antarindividu) maupun dalam dimensi waktu;

e. Mampu membangun konsensus (consensus building) dalam proses hukum dan politik keagrariaan;

f. Mampu menganalisis persoalan keagrariaan dengan berbagai teknik analisis.

g. Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang keagrariaan, berdasarkan hasil analisis terhadap

informasi dan data;

Page 9: USULAN BUKU AJAR - INSPIRE Portal

2

Matriks Pembelajaran :

Minggu

Kemampuan

akhir yang

diharapkan

Bahan Kajian/Materi

Pembelajaran

Bentuk

Pembelajaran

Waktu

Belajar

(Menit)

Deskripsi Tugas Luaran Kriteria

Penilaian

(Indikator)

Bobot

Nilai

(%)

Ref.

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Penjelasan Umum

Pelaksanaan

Perkuliahan

Diskusi 150 Kesepakatan

Dosen dengan

Mahasiswa

2 Menjelaskan

pengertian dan

ruang lingkup

hukum agraria.

PENGERTIAN DAN

RUANG LINGKUP

HUKUM AGRARIA

Diskusi kelompok 150 - Mahasiswa

mendiskusikan

permasahan yang

sudah disusun dosen

dalam kelompok kecil

- Diskusi kelas

- Tes formatif

- Hasil tes

formatif

(perorangan)

- Keaktifan

dalam diskusi

kelompok

- tes formatif

perseorangan

10 1-9

3-4 Menjelaskan

struktur hukum

tanah nasional dan

sejarah

perkembangannya.

STRUKTUR HUKUM

TANAH NASIONAL Diskusi kelompok 300 - Mahasiswa

mendiskusikan topik

yang sudah disusun

dosen dalam kelompok

kecil

- Diskusi kelas

- Mahasiswa secara

perorangan menyusun

ringkasan hasil kajian

tentang struktur hukum

tanah nasional dan

sejarah

perkembangannya.

Ringkasan hasil

kajian tentang

struktur hukum

tanah nasional

dan sejarah

perkembangann

ya.

(perorangan)

- Keaktifan

dalam diskusi

kelompok

- Kualitas

ringkasan

secara

perorangan

10 1-9

Page 10: USULAN BUKU AJAR - INSPIRE Portal

3

5-6 Menjelaskan tujuan

hukum agraria

nasional dan dasar-

dasar kenasionalan

hukum agraria.

HUKUM AGRARIA

NASIONAL Diskusi kelompok 300 - Mahasiswa

mendiskusikan topik

yang sudah disusun

dosen dalam kelompok

kecil

- Diskusi kelas

- Mahasiswa secara

perorangan menyusun

ringkasan hasil kajian

tentang tujuan hukum

agraria nasional dan

dasar-dasar

kenasionalan hukum

agraria.

Ringkasan hasil

kajian tentang

tujuan hukum

agraria nasional

dan dasar-dasar

kenasionalan

hukum agraria.

(perorangan)

- Keaktifan

dalam diskusi

kelompok

- Kualitas

ringkasan

secara

perorangan

10 1-9

7-8 Menjelaskan

pengertian hukum

adat, dan

kedudukan hukum

adat dalam

pembangunan

hukum agraria

nasional.

KEDUDUKAN

HUKUM ADAT

DALAM

PEMBENTUKAN

HUKUM AGRARIA

NASIONAL

Diskusi kelompok 300 - Mahasiswa

mendiskusikan topik

yang sudah disusun

dosen dalam kelompok

kecil

- Diskusi kelas

- Mahasiswa secara

perorangan menyusun

ringkasan hasil kajian

tentang pengertian

hukum adat, dan

kedudukan hukum adat

dalam pembangunan

hukum agraria

nasional.

Ringkasan hasil

kajian tentang

pengertian

hukum adat, dan

kedudukan

hukum adat

dalam

pembangunan

hukum agraria

nasional.

(perorangan)

- Keaktifan

dalam diskusi

kelompok

- Kualitas

ringkasan

secara

perorangan

10 1-9

9-10 Menjelaskan

konsepsi hubungan

antar bangsa,

Negara dan

perseorangan

dengan objek

hukum agraria.

KONSEPSI

HUBUNGAN ANTAR

BANGSA, NEGARA

DAN

PERSEORANGAN

DENGAN OBJEK

HUKUM AGRARIA

Diskusi kelompok 300 - Mahasiswa

mendiskusikan topik

yang sudah disusun

dosen dalam kelompok

kecil

- Diskusi kelas

- Mahasiswa secara

perorangan menyusun

Ringkasan hasil

kajian tentang

konsepsi

hubungan antar

bangsa, Negara

dan

perseorangan

- Keaktifan

dalam diskusi

kelompok

- Kualitas

ringkasan

secara

perorangan

10 1-9

Page 11: USULAN BUKU AJAR - INSPIRE Portal

4

ringkasan hasil kajian

tentang konsepsi

hubungan antar bangsa,

Negara dan

perseorangan dengan

objek hukum agraria.

dengan objek

hukum agraria.

(perorangan)

11-12 Menjelaskan

macam-macam hak

penguasaan atas

tanah.

MACAM-MACAM

HAK PENGUASAAN

ATAS TANAH

Diskusi kelompok

300 - Mahasiswa

mendiskusikan topik

yang sudah disusun

dosen dalam kelompok

kecil

- Diskusi kelas

- Mahasiswa secara

perorangan menyusun

ringkasan hasil kajian

tentang macam-macam

hak penguasaan atas

tanah.

Ringkasan hasil

kajian tentang

macam-macam

hak penguasaan

atas tanah.

(perorangan)

- Keaktifan

dalam diskusi

kelompok

- Kualitas

ringkasan

secara

perorangan.

20 1-9

13-14 Menjelaskan

pengertian, prinsip-

prinsip dan proses

pelaksanaan yang

terkait dengan

aspek hukum jual

beli tanah.

ASPEK HUKUM

JUAL BELI TANAH

Diskusi kelompok

300 - Mahasiswa

mendiskusikan 4opic

yang sudah disusun

dosen dalam kelompok

kecil

- Diskusi kelas

- Mahasiswa secara

perorangan menyusun

ringkasan hasil kajian

tentang pengertian,

prinsip-prinsip dan

proses pelaksanaan

yang terkait dengan

aspek hukum jual beli

tanah.

Ringkasan hasil

kajian tentang

pengertian,

prinsip-prinsip

dan proses

pelaksanaan

yang terkait

dengan aspek

hukum jual beli

tanah.

(perorangan)

- Keaktifan

dalam diskusi

kelompok

- Kualitas

ringkasan

secara

perorangan

10 1-9

15-16 Menjelaskan dasar

hukum dan prinsip-

prinsip kepemilikan

ASPEK HUKUM

KEPEMILIKAN

PROPERTY BAGI

ORANG ASING

Diskusi kelompok

300 - Mahasiswa

mendiskusikan 4opic

yang sudah disusun

Ringkasan hasil

kajian tentang

pemikiran

tentang dasar

- Keaktifan

dalam diskusi

kelompok

20 1-9

Page 12: USULAN BUKU AJAR - INSPIRE Portal

5

property bagi orang

asing.

dosen dalam kelompok

kecil

- Diskusi kelas

- Mahasiswa secara

perorangan menyusun

ringkasan hasil kajian

tentang dasar hukum

dan prinsip-prinsip

kepemilikan property

bagi orang asing.

hukum dan

prinsip-prinsip

kepemilikan

property bagi

orang asing.

(perorangan)

- Kualitas

ringkasan

secara

perorangan

DAFTAR REFERENSI:

1. A.P Parlindungan, (1990), Komentar Atas Undang-Undang Pokok Agraria. Bandung : Mandar Maju.

2. Boedi Harsono, (1997), Hukum Agraria Indonesia (Sejarah Pembentukan Undang-Undang Pokok Agraria, Isi Dan Pelaksanaannya). Edisi revisi, Cetakan Ketujuh, Jakarta : Djambatan.

3. J.B. Daliyo, dkk., (2001), Hukum Agraria. Jakarta : PT. Prehallindo, APTIK.

4. Daud Silalahi, (1989), Pengaturan Hukum Tata Ruang Indonesia Suatu Pengantar. Yogyakarta : UGM.

5. Dirman, (1958), Perundang-Undangan Agraria Di Seluruh Indonesia. Jakarta : J.B. Wolters.

6. Eddy Ruchiyat, (1992), Politik Pertanahan Sebelum Dan Sesudah Berlakunya UUPA (UU No. 5 tahun 1960). Bandung : Alumni.

7. Effendi Perangin, (1991), Hukum Agraria Di Indonesia Suatu Telaah Dari Sudut Pandang Praktisi Hukum. Jakarta : Rajawali Press.

8. Maria S.W. Sumardjono, (2001), Kebijakan Pertanahan Antara Regulasi Dan Implementasi. Jakarta : Kompas Media Nusantara

9. Samun Ismaya, (2011), Pengantar Hukum Agraria. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Page 13: USULAN BUKU AJAR - INSPIRE Portal

6

FORMAT RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : Hukum dan Politik Agraria Sks : 3 (3-0)

Program Studi : Ilmu Pemerintahan Pertemuan ke : 2

Fakultas : Ilmu Sosial dan Politik

A. TUJUAN TUGAS:

Menjelaskan pengertian dan ruang lingkup hukum agraria.

B. URAIAN TUGAS:

1. Obyek Garapan: PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP HUKUM AGRARIA

2. Batasan yang harus dikerjakan:

a. Definisi Hukum

b. Fungsi Dan Tujuan Hukum

c. Pengertian Agraria Dan Hukum Agraria.

d. Landasan Hukum Agraria.

e. Kedudukan Hukum Agraria Dalam Tata Hukum Indonesia.

f. Sifat Dan Ruang Lingkup Pengaturan Hukum Agraria

3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):

- Mahasiswa mendiskusikan permasalahan yang sudah disusun dosen dalam kelompok kecil

- Permasalahan yang didiskusikan:

1. Jelaskan definisi dari hukum !

2. Jelaskan fungsi dan tujuan hukum !

3. Jelaskan pengertian agraria dan hukum agraria !

4. Jelaskan landasan hukum agraria !

5. Jelaskan kedudukan hukum agraria dalam tata hukum Indonesia !

6. Jelaskan sifat dan ruang lingkup pengaturan hukum agraria !

- Hasil diskusi kelompok didiskusikan dikelas

- Mahasiwa mengikuti tes formatif

4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:

Page 14: USULAN BUKU AJAR - INSPIRE Portal

7

- Hasil tes formatif perorangan

C. KRITERIA PENILAIAN (10%):

- Keaktifan dalam mengikuti diskusi kelompok

- Tes formatif perorangan

Page 15: USULAN BUKU AJAR - INSPIRE Portal

8

RUBRIK PENILAIAN

KRITERIA 1:Keaktifan dalam mengikuti diskusi kelompok(50%)

DIMENSI Sangat

Memuaskan

(≥80)

Memuaskan

(65-79)

Batas

(55-64)

Kurang

Memuaskan

(40-54)

Di bawah

standard

(<40)

SKOR

Dapat menjawab

dan bertanya

Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif

Punya catatan dan

referensi

Lengkap cukup kurang Kurang cukup Tidak cukup

TOTAL

KRITERIA 2: Tes formatif perseorangan (50%)

DIMENSI

Sangat

Memuaskan

(≥80)

Memuaskan

(65-79)

Batas

(55-64)

Kurang

Memuaskan

(40-54)

Di bawah

standard

(<40)

SKOR

Skor

Page 16: USULAN BUKU AJAR - INSPIRE Portal

9

FORMAT RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : Hukum dan Politik Agraria Sks : 3 (3-0)

Program Studi : Ilmu Pemerintahan Pertemuan ke : 3-4

Fakultas : Ilmu Sosial dan Politik

A. TUJUAN TUGAS:

Menjelaskan struktur hukum tanah nasional dan sejarah perkembangannya.

B. URAIAN TUGAS:

1. Obyek Garapan: STRUKTUR HUKUM TANAH NASIONAL

2. Batasan yang harus dikerjakan:

a. Struktur Hukum Tanah Sebelum Berlakunya UUPA.

b. Struktur Hukum Tanah Setelah Berlakunya UUPA.

c. Sejarah Dan Perkembangan Politik Pertanahan Di Indonesia

3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):

- Mahasiswa mendiskusikan permasalahan yang sudah disusun dosen dalam kelompok kecil. Permasalahan yang dibahas meliputi:

1) Jelaskan struktur hukum tanah sebelum berlakunya UUPA !

2) Jelaskan struktur hukum tanah setelah berlakunya UUPA !

3) Jelaskan sejarah perkembangan politik pertanahan di Indonesia !

- Hasil diskusi kelompok didiskusikan di kelas

- Mahasiswa secara perorangan menyusun ringkasan hasil kajian tentang struktur hukum tanah nasional dan sejarah

perkembangannya.

4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:

Ringkasan hasil kajian tentang struktur hukum tanah nasional dan sejarah perkembangannya. (perorangan)

C. KRITERIA PENILAIAN (10%):

- Keaktifan dalam diskusi kelompok.

- Kualitas ringkasan hasil kajian perorangan.

Page 17: USULAN BUKU AJAR - INSPIRE Portal

10

RUBRIK PENILAIAN

KRITERIA 1:Keaktifan dalam diskusi (50%)

DIMENSI Sangat Memuaskan

(≥80)

Memuaskan

(65-79)

Batas

(55-64)

Kurang

Memuaskan

(40-54)

Di bawah

standard

(<40)

SKOR

Keaktifan mencari literatur Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif 25

Keaktifan berdiskusi Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif 25

TOTAL 50

KRITERIA 2: Kualitas ringkasan hasil kajian perorangan (50%)

DIMENSI Sangat Memuaskan

(≥80)

Memuaskan

(65-79)

Batas

(55-64)

Kurang

Memuaskan

(40-54)

Di bawah standard

(<40)

SKOR

Kelengkapan konsep Sangat lengkap

(mampu

mengembangkan konsep

secara optimal)

Lengkap

(melebihi konsep

minimal pada modul)

Cukup lengkap

(sesuai konsep

minimal pada

modul)

Kurang lengkap

(dibawah konsep

minimal pada

modul)

Tidak lengkap

(konsep tidak

sesuai)

15

Ketepatan konsep Sangat tepat

(sesuai dengan logika

ilmiah)

Tepat

Cukup tepat Kurang tepat Tidak tepat 15

Ide baru dan kreativitas Sangat baik

(memunculkan beberapa

ide baru)

Baik

(memunculkan ide

baru)

Cukup baik

(ide seperti pada

modul)

Kurang baik

(ide di bawah

tuntutan modul)

Tidak baik

(miskin ide)

20

Total 50

Page 18: USULAN BUKU AJAR - INSPIRE Portal

11

FORMAT RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : Hukum dan Politik Agraria Sks : 3 (3-0)

Program Studi : Ilmu Pemerintahan Pertemuan ke : 5-6

Fakultas : Ilmu Sosial dan Politik

A. TUJUAN TUGAS:

Menjelaskan tujuan hukum agraria nasional dan dasar-dasar kenasionalan hukum agraria.

B. URAIAN TUGAS:

1. Obyek Garapan: HUKUM AGRARIA NASIONAL

2. Batasan yang harus dikerjakan:

a. Tujuan Hukum Agraria Nasional.

b. Dasar-Dasar Kenasionalan Hukum Agraria.

3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):

- Mahasiswa mendiskusikan permasalahan yang sudah disusun dosen dalam kelompok kecil. Permasalahan yang dibahas meliputi:

1) Jelaskan tujuan hukum agraria nasional !

2) Jelaskan dasar-dasar kenasionalan hukum agraria nasional !

- Hasil diskusi kelompok didiskusikan di kelas

- Mahasiswa secara perorangan menyusun ringkasan hasil kajian tentang tujuan hukum agraria nasional dan dasar-dasar

kenasionalan hukum agraria.

4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:

Ringkasan hasil kajian tentang tujuan hukum agraria nasional dan dasar-dasar kenasionalan hukum agraria. (perorangan)

C. KRITERIA PENILAIAN (10%):

- Keaktifan dalam diskusi kelompok.

- Kualitas ringkasan hasil kajian perorangan.

Page 19: USULAN BUKU AJAR - INSPIRE Portal

12

RUBRIK PENILAIAN

KRITERIA 1:Keaktifan dalam diskusi (50%)

DIMENSI Sangat Memuaskan

(≥80)

Memuaskan

(65-79)

Batas

(55-64)

Kurang

Memuaskan

(40-54)

Di bawah

standard

(<40)

SKOR

Keaktifan mencari literatur Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif 25

Keaktifan berdiskusi Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif 25

TOTAL 50

KRITERIA 2: Kualitas ringkasan hasil kajian perorangan (50%)

DIMENSI Sangat Memuaskan

(≥80)

Memuaskan

(65-79)

Batas

(55-64)

Kurang

Memuaskan

(40-54)

Di bawah standard

(<40)

SKOR

Kelengkapan konsep Sangat lengkap

(mampu

mengembangkan konsep

secara optimal)

Lengkap

(melebihi konsep

minimal pada modul)

Cukup lengkap

(sesuai konsep

minimal pada

modul)

Kurang lengkap

(dibawah konsep

minimal pada

modul)

Tidak lengkap

(konsep tidak

sesuai)

15

Ketepatan konsep Sangat tepat

(sesuai dengan logika

ilmiah)

Tepat

Cukup tepat Kurang tepat Tidak tepat 15

Ide baru dan kreativitas Sangat baik

(memunculkan beberapa

ide baru)

Baik

(memunculkan ide

baru)

Cukup baik

(ide seperti pada

modul)

Kurang baik

(ide di bawah

tuntutan modul)

Tidak baik

(miskin ide)

20

Total 50

Page 20: USULAN BUKU AJAR - INSPIRE Portal

13

FORMAT RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : Hukum dan Politik Agraria Sks : 3 (3-0)

Program Studi : Ilmu Pemerintahan Pertemuan ke : 7-8

Fakultas : Ilmu Sosial dan Politik

A. TUJUAN TUGAS:

Menjelaskan pengertian hukum adat, dan kedudukan hukum adat dalam pembangunan hukum agraria nasional.

B. URAIAN TUGAS:

1. Obyek Garapan: KEDUDUKAN HUKUM ADAT DALAM PEMBENTUKAN HUKUM AGRARIA NASIONAL

2. Batasan yang harus dikerjakan:

a. Pengertian Hukum Adat.

b. Penyebutan Hukum Adat Dalam UUPA.

c. Kedudukan Hukum Adat Dalam Pembangunan Hukum Agraria Nasional.

3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):

- Mahasiswa mendiskusikan permasalahan yang sudah disusun dosen dalam kelompok kecil. Permasalahan yang dibahas meliputi:

1) Jelaskan pengertian dari hukum adat !

2) Jelaskan penyebutan hukum adat dalam UUPA !

3) Jelaskan kedudukan hukum adat dalam pembangunan hukum agraria nasional !

- Hasil diskusi kelompok didiskusikan di kelas

- Mahasiswa secara perorangan menyusun ringkasan hasil kajian tentang pengertian hukum adat, dan kedudukan hukum adat dalam

pembangunan hukum agraria nasional.

4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:

Ringkasan hasil kajian tentang pengertian hukum adat, dan kedudukan hukum adat dalam pembangunan hukum agraria nasional.

(perorangan)

C. KRITERIA PENILAIAN (10%):

- Keaktifan dalam diskusi kelompok.

- Kualitas ringkasan hasil kajian perorangan.

Page 21: USULAN BUKU AJAR - INSPIRE Portal

14

RUBRIK PENILAIAN

KRITERIA 1:Keaktifan dalam diskusi (50%)

DIMENSI Sangat Memuaskan

(≥80)

Memuaskan

(65-79)

Batas

(55-64)

Kurang

Memuaskan

(40-54)

Di bawah

standard

(<40)

SKOR

Keaktifan mencari literatur Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif 25

Keaktifan berdiskusi Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif 25

TOTAL 50

KRITERIA 2: Kualitas ringkasan hasil kajian perorangan (50%)

DIMENSI Sangat Memuaskan

(≥80)

Memuaskan

(65-79)

Batas

(55-64)

Kurang

Memuaskan

(40-54)

Di bawah standard

(<40)

SKOR

Kelengkapan konsep Sangat lengkap

(mampu

mengembangkan konsep

secara optimal)

Lengkap

(melebihi konsep

minimal pada modul)

Cukup lengkap

(sesuai konsep

minimal pada

modul)

Kurang lengkap

(dibawah konsep

minimal pada

modul)

Tidak lengkap

(konsep tidak

sesuai)

15

Ketepatan konsep Sangat tepat

(sesuai dengan logika

ilmiah)

Tepat

Cukup tepat Kurang tepat Tidak tepat 15

Ide baru dan kreativitas Sangat baik

(memunculkan beberapa

ide baru)

Baik

(memunculkan ide

baru)

Cukup baik

(ide seperti pada

modul)

Kurang baik

(ide di bawah

tuntutan modul)

Tidak baik

(miskin ide)

20

Total 50

Page 22: USULAN BUKU AJAR - INSPIRE Portal

15

FORMAT RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : Hukum dan Politik Agraria Sks : 3 (3-0)

Program Studi : Ilmu Pemerintahan Pertemuan ke : 9-10

Fakultas : Ilmu Sosial dan Politik

A. TUJUAN TUGAS:

Menjelaskan konsepsi hubungan antar bangsa, Negara dan perseorangan dengan objek hukum agraria.

B. URAIAN TUGAS:

1. Obyek Garapan: KONSEPSI HUBUNGAN ANTAR BANGSA, NEGARA DAN PERSEORANGAN DENGAN OBJEK

HUKUM AGRARIA

2. Batasan yang harus dikerjakan:

a. Hubungan Bangsa Indonesia Dengan Objek Hukum Agraria.

b. Hubungan Hukum Negara Dengan Objek Hukum Agraria.

c. Hubungan Hukum Perseorangan Dengan Objek Hukum Agraria.

3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):

- Mahasiswa mendiskusikan permasalahan yang sudah disusun dosen dalam kelompok kecil. Permasalahan yang dibahas meliputi:

1) Jelaskan hubungan bangsa dengan objek hukum agraria !

2) Jelaskan hubungan hukum Negara dengan objek hukum agraria !

3) Jelaskan hubungan hukum perseorangan dengan objek hukum agraria !

- Hasil diskusi kelompok didiskusikan di kelas

- Mahasiswa secara perorangan menyusun ringkasan hasil kajian tentang konsepsi hubungan antar bangsa, Negara dan

perseorangan dengan objek hukum agraria.

4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:

Ringkasan hasil kajian tentang konsepsi hubungan antar bangsa, Negara dan perseorangan dengan objek hukum agraria. (perorangan)

C. KRITERIA PENILAIAN (10%):

- Keaktifan dalam diskusi kelompok.

- Kualitas ringkasan hasil kajian perorangan.

Page 23: USULAN BUKU AJAR - INSPIRE Portal

16

RUBRIK PENILAIAN

KRITERIA 1:Keaktifan dalam diskusi (50%)

DIMENSI Sangat Memuaskan

(≥80)

Memuaskan

(65-79)

Batas

(55-64)

Kurang

Memuaskan

(40-54)

Di bawah

standard

(<40)

SKOR

Keaktifan mencari literatur Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif 25

Keaktifan berdiskusi Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif 25

TOTAL 50

KRITERIA 2: Kualitas ringkasan hasil kajian perorangan (50%)

DIMENSI Sangat Memuaskan

(≥80)

Memuaskan

(65-79)

Batas

(55-64)

Kurang

Memuaskan

(40-54)

Di bawah standard

(<40)

SKOR

Kelengkapan konsep Sangat lengkap

(mampu

mengembangkan konsep

secara optimal)

Lengkap

(melebihi konsep

minimal pada modul)

Cukup lengkap

(sesuai konsep

minimal pada

modul)

Kurang lengkap

(dibawah konsep

minimal pada

modul)

Tidak lengkap

(konsep tidak

sesuai)

15

Ketepatan konsep Sangat tepat

(sesuai dengan logika

ilmiah)

Tepat

Cukup tepat Kurang tepat Tidak tepat 15

Ide baru dan kreativitas Sangat baik

(memunculkan beberapa

ide baru)

Baik

(memunculkan ide

baru)

Cukup baik

(ide seperti pada

modul)

Kurang baik

(ide di bawah

tuntutan modul)

Tidak baik

(miskin ide)

20

Total 50

Page 24: USULAN BUKU AJAR - INSPIRE Portal

17

FORMAT RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : Hukum dan Politik Agraria Sks : 3 (3-0)

Program Studi : Ilmu Pemerintahan Pertemuan ke : 11-12

Fakultas : Ilmu Sosial dan Politik

A. TUJUAN TUGAS:

Menjelaskan macam-macam penguasaan atas tanah.

B. URAIAN TUGAS:

1. Obyek Garapan: MACAM-MACAM HAK PENGUASAAN ATAS TANAH.

2. Batasan yang harus dikerjakan:

a. Hak Milik.

b. Hak Guna Usaha.

c. Hak Guna Bangunan.

d. Hak Pakai.

e. Hak Sewa.

f. Hak Atas Tanah Yang Bersifat Sementara.

3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):

- Mahasiswa mendiskusikan permasalahan yang sudah disusun dosen dalam kelompok kecil. Permasalahan yang dibahas meliputi:

1) Jelaskan apa yang dimaksud dengan hak milik !

2) Jelaskan apa yang dimaksud dengan Hak Guna Usaha !

3) Jelaskan apa yang dimaksud Hak Guna Bangunan !

4) Jelaskan apa yang dimaksud hak pakai !

5) Jelaskan apa yang dimaksud hak sewa !

6) Jelaskan apa yang dimaksud hak atas tanah yang bersifat sementara !

- Hasil diskusi kelompok didiskusikan di kelas

- Mahasiswa secara perorangan menyusun ringkasan hasil kajian tentang macam-macam penguasaan atas tanah.

4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:

Ringkasan hasil kajian tentang macam-macam penguasaan atas tanah. (perorangan)

Page 25: USULAN BUKU AJAR - INSPIRE Portal

18

C. KRITERIA PENILAIAN (20%):

- Keaktifan dalam diskusi kelompok.

- Kualitas ringkasan hasil kajian perorangan.

Page 26: USULAN BUKU AJAR - INSPIRE Portal

19

RUBRIK PENILAIAN

KRITERIA 1:Keaktifan dalam diskusi (50%)

DIMENSI Sangat Memuaskan

(≥80)

Memuaskan

(65-79)

Batas

(55-64)

Kurang

Memuaskan

(40-54)

Di bawah

standard

(<40)

SKOR

Keaktifan mencari literatur Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif 25

Keaktifan berdiskusi Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif 25

TOTAL 50

KRITERIA 2: Kualitas ringkasan hasil kajian perorangan (50%)

DIMENSI Sangat Memuaskan

(≥80)

Memuaskan

(65-79)

Batas

(55-64)

Kurang

Memuaskan

(40-54)

Di bawah standard

(<40)

SKOR

Kelengkapan konsep Sangat lengkap

(mampu

mengembangkan konsep

secara optimal)

Lengkap

(melebihi konsep

minimal pada modul)

Cukup lengkap

(sesuai konsep

minimal pada

modul)

Kurang lengkap

(dibawah konsep

minimal pada

modul)

Tidak lengkap

(konsep tidak

sesuai)

15

Ketepatan konsep Sangat tepat

(sesuai dengan logika

ilmiah)

Tepat

Cukup tepat Kurang tepat Tidak tepat 15

Ide baru dan kreativitas Sangat baik

(memunculkan beberapa

ide baru)

Baik

(memunculkan ide

baru)

Cukup baik

(ide seperti pada

modul)

Kurang baik

(ide di bawah

tuntutan modul)

Tidak baik

(miskin ide)

20

Total 50

Page 27: USULAN BUKU AJAR - INSPIRE Portal

20

FORMAT RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : Hukum dan Politik Agraria Sks : 3 (3-0)

Program Studi : Ilmu Pemerintahan Pertemuan ke : 13-14

Fakultas : Ilmu Sosial dan Politik

A. TUJUAN TUGAS:

Menjelaskan pengertian, prinsip-prinsip dan proses pelaksanaan yang terkait dengan aspek hukum jual beli tanah.

B. URAIAN TUGAS:

1. Obyek Garapan: ASPEK HUKUM JUAL BELI TANAH

2. Batasan yang harus dikerjakan:

a. Pengertian Jual Beli Tanah.

b. Prinsip-Prinsip Penting Dalam Jual Beli Tanah.

c. Pelaksanaan Jual Beli Tanah

3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):

- Mahasiswa mendiskusikan permasalahan yang sudah disusun dosen dalam kelompok kecil. Permasalahan yang dibahas meliputi:

1) Jelaskan pengertian jual beli tanah !

2) Jelaskan prinsip-prinsip penting dalam jual beli tanah !

3) Jelaskan proses pelaksanaan jual beli tanah !

- Hasil diskusi kelompok didiskusikan di kelas

Mahasiswa secara perorangan menyusun ringkasan hasil kajian tentang pengertian, prinsip-prinsip dan proses pelaksanaan yang

terkait dengan aspek hukum jual beli tanah.

4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:

Ringkasan hasil kajian tentang pengertian, prinsip-prinsip dan proses pelaksanaan yang terkait dengan aspek hukum jual beli tanah.

(perorangan)

C. KRITERIA PENILAIAN (10%):

- Keaktifan dalam diskusi kelompok.

- Kualitas ringkasan hasil kajian perorangan.

Page 28: USULAN BUKU AJAR - INSPIRE Portal

21

RUBRIK PENILAIAN

KRITERIA 1:Keaktifan dalam diskusi (50%)

DIMENSI Sangat Memuaskan

(≥80)

Memuaskan

(65-79)

Batas

(55-64)

Kurang

Memuaskan

(40-54)

Di bawah

standard

(<40)

SKOR

Keaktifan mencari literatur Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif 25

Keaktifan berdiskusi Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif 25

TOTAL 50

KRITERIA 2: Kualitas ringkasan hasil kajian perorangan (50%)

DIMENSI Sangat Memuaskan

(≥80)

Memuaskan

(65-79)

Batas

(55-64)

Kurang

Memuaskan

(40-54)

Di bawah standard

(<40)

SKOR

Kelengkapan konsep Sangat lengkap

(mampu

mengembangkan konsep

secara optimal)

Lengkap

(melebihi konsep

minimal pada modul)

Cukup lengkap

(sesuai konsep

minimal pada

modul)

Kurang lengkap

(dibawah konsep

minimal pada

modul)

Tidak lengkap

(konsep tidak

sesuai)

15

Ketepatan konsep Sangat tepat

(sesuai dengan logika

ilmiah)

Tepat

Cukup tepat Kurang tepat Tidak tepat 15

Ide baru dan kreativitas Sangat baik

(memunculkan beberapa

ide baru)

Baik

(memunculkan ide

baru)

Cukup baik

(ide seperti pada

modul)

Kurang baik

(ide di bawah

tuntutan modul)

Tidak baik

(miskin ide)

20

Total 50

Page 29: USULAN BUKU AJAR - INSPIRE Portal

22

FORMAT RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : Hukum dan Politik Agraria Sks : 3 (3-0)

Program Studi : Ilmu Pemerintahan Pertemuan ke : 15-16

Fakultas : Ilmu Sosial dan Politik

A. TUJUAN TUGAS:

Menjelaskan dasar hukum dan prinsip-prinsip kepemilikan property bagi orang asing.

B. URAIAN TUGAS:

1. Obyek Garapan: ASPEK HUKUM KEPEMILIKAN PROPERTY BAGI ORANG ASING

2. Batasan yang harus dikerjakan:

a. Dasar Hukum Kepemilikan Property Bagi Orang Asing.

b. Prinsip-Prinsip Pemilikan Rumah Untuk Tempat Tinggal Bagi Orang Asing.

3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):

- Mahasiswa mendiskusikan permasalahan yang sudah disusun dosen dalam kelompok kecil. Permasalahan yang dibahas meliputi:

1) Jelaskan dasar hukum kepemilikan property bagi orang asing !

2) Jelaskan prinsip-prinsip pemilikan rumah untuk tempat tinggal bagi orang asing !

- Hasil diskusi kelompok didiskusikan di kelas

- Mahasiswa secara perorangan menyusun ringkasan hasil kajian tentang dasar hukum dan prinsip-prinsip kepemilikan property

bagi orang asing.

4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:

Ringkasan hasil kajian tentang dasar hukum dan prinsip-prinsip kepemilikan property bagi orang asing. (perorangan)

C. KRITERIA PENILAIAN (20%):

- Keaktifan dalam diskusi kelompok.

- Kualitas ringkasan hasil kajian perorangan.

Page 30: USULAN BUKU AJAR - INSPIRE Portal

23

RUBRIK PENILAIAN

KRITERIA 1:Keaktifan dalam diskusi (50%)

DIMENSI Sangat Memuaskan

(≥80)

Memuaskan

(65-79)

Batas

(55-64)

Kurang

Memuaskan

(40-54)

Di bawah

standard

(<40)

SKOR

Keaktifan mencari literatur Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif 25

Keaktifan berdiskusi Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif 25

TOTAL 50

KRITERIA 2: Kualitas ringkasan hasil kajian perorangan (50%)

DIMENSI Sangat Memuaskan

(≥80)

Memuaskan

(65-79)

Batas

(55-64)

Kurang

Memuaskan

(40-54)

Di bawah standard

(<40)

SKOR

Kelengkapan konsep Sangat lengkap

(mampu

mengembangkan konsep

secara optimal)

Lengkap

(melebihi konsep

minimal pada modul)

Cukup lengkap

(sesuai konsep

minimal pada

modul)

Kurang lengkap

(dibawah konsep

minimal pada

modul)

Tidak lengkap

(konsep tidak

sesuai)

15

Ketepatan konsep Sangat tepat

(sesuai dengan logika

ilmiah)

Tepat

Cukup tepat Kurang tepat Tidak tepat 15

Ide baru dan kreativitas Sangat baik

(memunculkan beberapa

ide baru)

Baik

(memunculkan ide

baru)

Cukup baik

(ide seperti pada

modul)

Kurang baik

(ide di bawah

tuntutan modul)

Tidak baik

(miskin ide)

20

Total 50

Page 31: USULAN BUKU AJAR - INSPIRE Portal

24

GARIS BESAR MATERI PEMBELAJARAN

No. Pertemuan Materi Pembelajaran Garis Besar Materi Pembelajaran

1. 1 Penjelasan Umum Pelaksanaan

Perkuliahan

Pertemuan membahas capaian pembelajaran, metode dan strategi dalam

pembelajaran, evaluasi, serta tugas-tugas yang akan dicapai selama pembelajaran.

2. 2 PENGERTIAN DAN RUANG

LINGKUP HUKUM

AGRARIA

Pertemuan ini akan menguraikan dan menjelaskan :

- Definisi Hukum

- Fungsi Dan Tujuan Hukum

- Pengertian Agraria Dan Hukum Agraria

- Landasan Hukum Agraria

- Kedudukan Hukum Agraria Dalam Tata Hukum Indonesia

- Sifat Dan Ruang Lingkup Pengaturan Hukum Agraria

- Pembaharuan Hukum Agraria Nasional

3. 3-4 STRUKTUR HUKUM

TANAH NASIONAL

Pertemuan ini akan membahas:

- Struktur Hukum Tanah Sebelum Berlakunya UUPA

- Struktur Hukum Tanah Sesudahnya Berlakunya UUPA

- Sejarah Dan Perkembangan Politik Pertanahan Di Indonesia

4. 5-6 HUKUM AGRARIA

NASIONAL

Pertemuan ini akan membahas:

- Tujuan Hukum Agraria Nasional

- Dasar-dasar Kenasionalan Hukum Agraria

5. 7-8 KEDUDUKAN HUKUM

ADAT DALAM

PEMBENTUKAN HUKUM

AGRARIA NASIONAL

Pertemuan ini akan membahas:

- Pengertian Hukum Adat

- Penyebutan Hukum Adat Dalam UUPA

- Kedudukan Hukum Adat Dalam Pembangunan Hukum Agraria Nasional

6. 9-10 KONSEPSI HUBUNGAN

ANTAR BANGSA, NEGARA

DAN PERSEORANGAN

Pertemuan ini akan berdiskusi dan membahas:

- Hubungan Bangsa Indonesia Dengan Objek Hukum Agraria

- Hubungan Hukum Negara Dengan Objek Hukum Agraria

- Hubungan Hukum Perseorangan Dengan Tanah

Page 32: USULAN BUKU AJAR - INSPIRE Portal

25

DENGAN OBJEK HUKUM

AGRARIA

7. 11-12 MACAM-MACAM HAK

PENGUASAAN ATAS

TANAH

Pertemuan ini akan berdiskusi kelompok dan membahas:

- Hak Milik

- Hak Guna Usaha

- Hak Guna Bangunan

- Hak Pakai

- Hak Sewa

- Hak Atas Tanah Yang Bersifat Sementara

8. 13-14 ASPEK HUKUM JUAL BELI

TANAH

Pertemuan ini akan berdiskusi kelompok dan membahas:

- Pengertian Jual Beli Tanah

- Prinsip-Prinsip Penting Dalam Jual Beli Tanah

- Pelaksanaan Jual Beli Tanah

9. 15-16 ASPEK HUKUM

KEPEMILIKAN PROPERTY

BAGI ORANG ASING

Pertemuan ini akan berdiskusi kelompok dan membahas:

- Dasar Hukum Kepemilikan Property Bagi Orang Asing

- Prinsip-Prinsip Pemilikan Rumah Untuk Tempat Tinggal Bagi Orang Asing

Page 33: USULAN BUKU AJAR - INSPIRE Portal

26

Lampiran 2 : Rancangan Bahan Ajar

Pertemuan Ke -2

BAB 1

PENGERTIAN DAN LINGKUP HUKUM AGRARIA

A. Pengertian Hukum Agraria

Istilah tanah (agraria) berasal dari beberapa bahasa, dalam bahasas latin agre berarti

tanah atau sebidang tanah . agrarius berarti persawahan, perladangan, pertanian. Menurut

kamus besar Bahasa Indonesia agraria berarti urusan pertanahan atau tanah pertanian juga

urusan pemilikan tanah, dalam bahasa inggris agrarian selalu diartikan tanah dan dihubungkan

usaha pertanian, sedang dalam UUPA mempunyai arti sangat luas yaitu meliputi bumi, air dan

dalam batas-batas tertentu juga ruang angkasa serta kekayaan alam yang terkandung

didalamnya.

Hukum agraria dalam arti sempit yaitu merupakan bagian dari hukum agrarian dalam

arti luas yaitu hukum tanah atau hukum tentang tanah yang mengatur mengenai permukan atau

kulit bumi saja atau pertanian

Hukum agraria dalam arti luas ialah keseluruhan kaidah-kaidah hukum baik tertulis

maupun tidak tertulis yang mengatur mengenai bumi, air dan dalam batas-batas tertentu juga

ruang angkasa serta kekayaan alam yang terkandung didalamnya.

B. Definisi Hukum Agraria

• Mr. Boedi Harsono

Ialah kaidah-kaidah hukum baik tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur mengenai

bumi, air dan dalam batas-batas tertentu juga ruang angkasa serta kekayaan alam yang

terkandung didalamnya.

• Drs. E. Utrecht SH

Hukum agraria menguji hubungan hukum istimewa yang diadakan akan memungkinkan

para pejabat administrasi yang bertugas mengurus soal-soal tentang agraria, melakukan tugas

mereka.

• Bachsan Mustafa SH

Hukum agrarian adalah himpunan peraturan yang mengatur bagaimana seharusnya para

pejabat pemerintah menjalankan tugas dibidang keagrariaan.

C. Fungsi dan Tujuan UU Pokok Agraria

Tujuan di Undang-Undang Pokok Agraria sebagai tujuan Hukum Agraria Nasional

yaitu :

a. Meletakkan dasar bagi penyusunan Hukum Agraria Nasional, yang akan merupakan alat

untuk membawa kemakmuran, kebahagiaan, dan keadilan bagi Negara dan rakyat,

terutama rakyat tani dalam rangka masyarakat adil dan makmur.

Tujuan ini merupakan kebaikan dari sistem/cirri Hukum Agraria Kolonial yaitu Hukum

Agraria Kolonial disusun berdasarkan tujuan dan sendi-sendi dari pemerintahan jajahan

(Hindia Belanda) yang ditujukan untuk kepentingan, keuntungan, kesejahteraan, dan

kemakmuran bagi pemerintah (Hindia Belanda), orang-orang Belanda dan Eropa

lainnya.

Page 34: USULAN BUKU AJAR - INSPIRE Portal

27

b. Meletakkan dasar-dasar untuk mengadakan kesatuan dan kesederhanaan dalam Hukum

Pertanahan dalam rangka mengadakan kesatuan Hukum tersebut sudah semestinya

sistem hukum yang akan diberlakukannya harus sesuai dengan kesadaran hukum

masyarakat.

Oleh karena itu sebagian besar masyarakat Indonesia tunduk pada Hukum Adat, maka

pembentukan Hukum Agraria Nasional didasarkan pada Hukum Adat. Hukum Adat

yang dijadikan adat adalah asas/konsepsi-konsepsi, lembaga-lembaga, dan sistem

hukumnya. Dengan dijadikannya Hukum adat sebagai dasar pembentukan Undang-

Undang Pokok Agraria Nasional, maka sekaligus tercapai kesederhanaan hukum,

artinya Hukum Agraria Nasional tersebut mudah dipahami oleh masyarakat dan

kemudian dilaksanakan.

Tujuan kedua ini merupakan kebalikan dari sistem Hukum Agraria Kolonial, yaitu

Hukum Agraria Kolonial mempunyai sifat dualisme hukum, artinya pada saat yang

sama berlaku dan hukum agraria yang berbeda, disatu pihak berlaku Hukum Agraria

Barat yang diatur dalam KUH Perdata dan Agrarische Wet Stb 1870 No 55 dan dipihak

lain berlaku Hukum Agraria Adat yang diatur dalam Hukum Adat daerah masing-

masing.

c. Meletakkan dasar-dasar untuk memberikan kepastian Hukum mengenai hak-hak atas

tanah bagi rakyat seluruhnya.

Upaya untuk mewujudkan tujuan ini adalah dengan membuat peraturan Perundang-

Undangan yang diperintahkan oleh UUPA yang sesuai dengan jiwa dan asas UUPA.

Selain itu dengan melaksanakan Pendaftaran Tanah atas bidang-bidang tanah yang ada

diseluruh wilayah Indonesia yang bersifat mencerdaskan yaitu Pendaftaran tanah yang

bertujuan memberikan jaminan kepastian hukum terhadap hak-hak atas tanah.

Tujuan yang ketiga ini merupakan kebalikan dari ciri hukum Agraria juga, yaitu Hukum

Agraria Koloni tidak memberikan jaminan kepastian hukum terhadap hak-hak rakyat

Indonesia atas tanah dikarenakan pada waktu itu hanya hak-hak atas tanah yang tunduk

pada Hukum Barat yang didaftar oleh pemerintah Hindia Belanda dengan tujuan-tujuan

memberikan kepastian hukum (Rect Cadaster) sedangkan bagi tanah-tanah yang tunduk

pada Hukum Adat tidak dilakukan pendaftaran tanah, kalaupun didaftarkan tujuannya

bukan untuk memperoleh kepastian hukum melainkan untuk menetapkan siapa yang

berkewajiban membayar pajak atas tanah.

Fungsi Undang-Undang Pokok Agraria, antara lain :

1. Menciptkana unifikasi bidang Hukum Tanah, dengan menghapus/menyatakan tidak

berlaku lagi peraturan-peraturan hukum tanah yang lama dan menyatakan berlakunya

Hukum Tanah Nasional yang bersumber pada Hukum Tanah Adat yang tidak tertulis

2. Menciptakan unifikasi hak-hak perorangan atas tanah yang sudah dipunyai oleh orang-

orang dan badan hukum berdasarkan hukum Tanah Adat/Hukum Tanah Barat, dengan

cara mengubah menjadi salah satu hak-hak perorangan atas tanah menurut UUPA,

berdasarkan ketentuan-ketentuan konversi dalam Diktum Kedua UUPA

3. Meletakkan landasan hukum untuk pembangunan Hukum Tanah Nasional.

D. Landasan Hukum Agraria

Landasan Hukum Agraria islah ketentuan Pasal 33 ayat (3) UUD 45 merupakan

sumber hukum materiil dalam pembinaan hukum agraria nasional.

Hubungan pasal 33 ayat 3 UUD 1945 dengan UUPA :

Page 35: USULAN BUKU AJAR - INSPIRE Portal

28

1. Dimuat dalam Konsideran UUPA, Pasal 33 (3) dijadikan dasar hukum bagi

pembentukan UUPA dan merupakan sumber hukum (materiil) bagi pengaturannya.

“bahwa hukum agraria tersebut harus pula merupakan pelaksanaan dari pada Dekrit

Presiden tanggal 5 Juli 1959, ketentuan dalam pasal 33 Undang-undang Dasar dan

Manifesto Politik Republik Indonesia, sebagai yang ditegaskan dalam pidato Presiden

tanggal 17 Agustus 1960, yang mewajibkan Negara untuk mengatur pemilikan tanah

dan memimpin penggunaannya, hingga semua tanah diseluruh wilayah kedaulatan

bangsa dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, baik secara

perseorangan maupun secara gotong-royong”

2. Dalam penjelasan UUPA angka 1 : “hukum agraria nasional harus mewujudkan

penjelmaan dari pada azas kerokhanian, Negara dan cita-cita Bangsa, yaitu Ketuhanan

Yang Maha Esa, Perikemanusiaan, Kebangsaan, Kerakyatan dan Keadilan Sosial serta

khususnya harus merupakan pelaksanaan dari pada ketentuan dalam pasal 33 Undang-

undang Dasar dan Garis-garis Besar daripada Haluan Negara (GBHN)”. Pengaturan

keagrariaan atau pertanahan dalam UUPA yaitu untuk mengatur pemilikan dan

memimpin penggunaannya, harus merupakan perwujudan dan pengamalan dasar negara

pancasila dan merupakan pelaksanaan dari UUD 45 dan GBHN.Bahwa UUPA harus

meletakkan dasar bagi hukum agraria nasional yang akan dapat membawa kemakmuran,

kebahagiaan, keadilan serta kepastian hukum bagi bangsa dan negara.

E. Kedudukan Hukum Agraria Dalam Tata Hukum Indonesia

Menurut UUPA Dengan lahirnya UU No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-

pokok Agraria (UUPA) yang bertujuan:

• Meletak kan dasar-dasar bagi penyusunan hukum agraria nasional, yang akan merupakan

alat untuk membawakan kemakmuran, kebahagian, dan keadilan bagi negara dan rakyat,

terytama rakyat tani dalam rangka masyarakat yang adil dan makmur.

Dasar kenasionalan hukum agraria yang telah dirumuskan dalam UUPA,adalah:

1. Wilayah indonesia yang terdiri dari bumi, air, ruang angkasa, dan kekayaan alam

yang terkandung didalamnya merupakan satu kesatuan tanah air dari rakyat

indonesia yang bersatu sebagai bangsa indonesia (pasal 1 UUPA).

2. Bumi air ruang angkasa dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya

merupakan karunia tuhan yang maha esa kepada bangsa indonesia dan merupakan

kekayaan nasional. Untuk itu kekayaan tersebut harus dipelihara dan digunakan

untuksebesar-besarnya kemakmuran rakyat (pasal1,2,14, dan 15 UUPA).

3. Hubungan antara bangsa indonesia dengan bumi, air, ruang angkasa, dan kekayaan

alam yang terkandung didalamnyabersifat abadi, sehingga tidak dapat diputuskan

oleh siapa pun (pasal 1 UUPA).

4. Negara sebagai organisasi kekuasaan dari bangsa dan rakyat indonesia diberi

wewenang untuk menguasai bumi, air, ruang angkasa, dan kekayaan alam yang

terkandung didalamnya untuk sebesar-besarnya kemakmuran, rakyat (pasal 2

UUPA).

5. Hak ulayat sebagi hak masyarakat huykum adat diakui keberadaanya. Pengakutan

tersebut disertai syarat bahwa hak ulayat tersebut masih ada, tidak bertentangan

dengan kepentingan nasional dan peraturan perundang-uandangan yang lebih tinggi

(pasal 3 UUPA).

Page 36: USULAN BUKU AJAR - INSPIRE Portal

29

6. Subjek hak yang mempunyai hubungan sepenuhnya dengan bumi, air, ruang

angkasa, dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya adalah warga negara

indonesia tanpa dibedakan asli dan tidak asli. Badan hukum pada perinsipnya tidak

mempunyai hubungan sepenuhnya alam yang terkandung didalamnya (pasal 9,

21,dan 49 UUPA)

• Meletakkan dasar-dasar untuk mengadakan kesatuan dan kesederhanaan dalam hukum

pertanahan. Dalam rangka mengadakan kesatuan hukum tersebut sudah semestinya sistem

hukum yang akan diberikan harus sesuai dengan kesadaran hukum masyarakat.

• Meletakkan dasar-dasar untuk memeberi kepastian hukum mengenai hak-hak atas tanah

bagi rakyat seluruhnya. Upaya untuk mewujudkan tujuan ini adalah dengan membuat

peraturan perundang-undang yang diperintahkan oleh UUPA yang sesuai dengan asas dan

jiwa UUPA. Selain itu demngan melakukan pendaftaran tanah atas bidang-bidang tanah

yang ada diwilayah indonesia yang bersifat tanah yang bertujuan memberiakn jaminan

kepastian hukum terhadap hak-hak atas tanah.

F . Sifat dan Ruang Lingkup Hukum Agraria

Politik hukum pertanahan pada jaman HB dengan asas Domein dan Agrarische Wet

ditujukan untuk kepentingan Pemerintah Jajahan dan Kaula Negara tertentu yang mendapat

prioritas dan fasilitas dalam bidang penguasaan dan penggunaan tanah sedangkan golongan

bumi putra kurang mendapatkan perhatian dan perlindungan.

Menurut Agrarische Wet pemerintah HB bertindak sama kedudukannya dengan orang,

tampakadanya campur tangan pemerintah dalam masalah agraria pada umunya, sedangkan

setelah Indonesia merdeka pemerintah bertindak selaku penguasa.

Hukum agraria Negara RI bertujuan untuk mencapai sebesar-besarnya kemakmuran

rakyat untuk menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 45 (Pasal

33ayat 3).

UU No. 5 Tahun 1960 mengatur:

1. Hubungan hukum antara bangsa Indonesia dengan BARA+K (bumi, air, ruang udara

dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya) yang terkandung di dalamnya.

2. Hubungan hukum antara Negara sebagai organisasi kekuasaan seluruh

rakyat Indonesia dengan BARA+K yang terkandung didalamnya. Atas dasar hak

menggusai tersebut maka Negara dapat ;

a. Menentukan bermacam-macam hak atas tanah.

b. Mengatur pengambilan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.

c. Membuat perencanaan/planning mengenai penyediaan, peruntukan dan penggunaan

BARA+K yang terkandung di dalamnya.

d. Mencabut hak-hak atas tanah untuk keperluan kepentingan umum.

e. Menerima kembali tanah-tanah yang:

1. Ditelantarkan

2. Dilepaskan

3. Subyek hak tidak memenuhi syarat

f. Mengusahakan agar usaha-usaha di lapangan agraria diatur sedemikian rupa sehingga

meningkatkan produksi dan kemakmuran rakyat.

Tujuan diberikannya hak menguasai kepada negara ialah: untuk mencapai sebesar-besar

kemakmuran rakyat, dalam arti kebahagiaan, kesejahteraan dan kemerdekaan dalam

masyarakat dan negara hukum Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur. Hak

Page 37: USULAN BUKU AJAR - INSPIRE Portal

30

negara untuk menguasai pada hakekatnya memberi wewenang kepada negara untuk: mengatur

dan menyelenggarakan peruntukan, penggunaan, persediaan dan pemeliharaan BARA+K

Hubungan antara orang baik sendiri-sendiri dan badan hukum dengan BARA+K yang

terkandung di dalamnya.Yang dimaksud dengan hak atas tanah ialah: “Hak yang memberikan

wewenang untuk mempergunakan permukaan bumi atau tanah yang bersangkutan demikian

pula tubuh bumi dan air serta ruang angkasa yang ada di atasnya, sekedar diperlukan untuk

keperluan yang langsung berhubungan dengan penggunaan tanah itu, dalam batas-batas

menurut UU ini dan peraturan hukum lain yang lebih tinggi.

Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara

dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

G. Pembaharuan hukum Agraria Nasional

1. Upaya Penyelesayan Hukum Agraria Nasional

Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia ( RI ) dinyatakan pada tanggal 17 Agustus

1945 oleh soekarno dan Mohamad Hatta atas nama bangsa indonesia sebagai tanda

terbentuknya negara kesatuan RI sebagai suatu bangsa yang merdek. Dari segi yuridis,

proklamasi kemerdekaan merupakan saat tidak berlakunya hukum kolonial dan saat mulai

berlakunya hukum nasional, sedangkan dari segi politis, peroklamasi kemerdekaan

mengandung arti bahwa bangsa indonesia terbatas dari penjajahan bangsa asing dan memiliki

kedaulatan untuk menentukan nasibnya sendiri.

Proklamasi kemerdekaan RI mempunyai 2 arti penting bagi penyusunan hukum agraria

nasional, yaitu pertama, bagsa indonesia memutuskan hubungannya dengan hukum agraria

kolonial, dan kedua, bangsa indonesia sekaligus menyusun hukum agraria nasional.

Upaya yang dilakukan oleh pemerintah indonesia untuk menyesuaikan hukum agraria

kolonial dengan keadaan dan kebutuhan setelah indonesia merdeka, yaitu :

1. Mengunakan kebijaksanaan dan tafsir baru.

2. Penghapusan hak-hak kovensi.

3. Penghapusan tanah pertikelir.

4. Perubahan peraturan persewaan tanaah rakyat.

5. Peraturan tambahan untuk mengawasi pemindahan hak atas tanah.

6. Peraturan dan tindakan mengenai tanah-tanah perkebunan.

7. Kenaikan canon dan ciji.

8. Larangan dan penyelesayan soal pemakaian tanah tanpa izin.

9. Peraturan perjanjian bagi hasil (tanah pertanian).

10. Peralihan tugs dan wewenang.

2. Faktor-faktor Penting dalam Pembangunan Hukum Agraria Nasional.

Menurut notonagoro, faktor-fakror yang harus diperhatikan dalam pembangunan

hukum agraria nasional, adalah faktor formal, faktor materil,faktor ideal, faktor agraria modern,

dan faktor ideologi politik

• Faktor formal

Keadaan hukum agraria diindonesia sebelum diundangkannya UUPA merupakan

keadaan peralihan, keadaan sementara waktu oleh karena peraturan-peraturan yang sekarang

berlaku ini berdasarkan pada peraturan-perturan peralihan yang terdapat dalan pasal 142

undang-undang dasar sementaraa (UUDS) 1950, pasal 192 Konstitusi Republik indonesia

serikat (KRIS) dan pasal 2 aturan peralihan UUD 1945, yang semuanya itu bersama-sama

menentukan dalam garis besarnya bahwa peraturan-peraturan hkum yang berlaku pada zaman

hindia belanda memegang kekuasaan, masih berlaku untuk sementara.

Page 38: USULAN BUKU AJAR - INSPIRE Portal

31

• Faktor material

Hukum agraria kolonial mempunyai sifat dualisme hukum. Dualisme hukum ini dapat

meliputi hukum, subjek maupun objek. Menurut hukumnya, yaitu disuatu pihak berlaku hukum

agraria barat yang diatur dalam KUH perdata maupun agrarische wet, di pihak lain berlaku

hukum agraria adat yang diatur dalam hukum adat tentang tanah masing – masing. Menurt

subjeknya, hukum agraria barat berlaku bagi orang – orang yang tunduk pada hukum barat,

dipihak lain hukum agraria adat berlaku bagi orang – orang yang tunduk pada hukum adat.

Menurut objeknya, di satu pihak ada hak-hak atas tanah yang diperuntukan bagi orang-

orang yang tunduk hukum barat, di pihak lain ada hak-hak ats tanah yang diperuntukkan bagi

orang – orang yang tunduk pada hukum adat. Adanya sifat dualisme hukum ini membawa

konsekuensi, baik dari sistem hukum maupun segi hak dan kewajiban bagi subjek hukumnya.

Sifat dualisme hukum ini menimbulkan persoalan dan kesulitan yang tidak dapat dibiarkan

terus-menerus.

• Faktor ideal

Dari faktor ideal (tujuh negara),sudah tentu tujuan hukum agraria tidak cocok dengan

tujuan negara indonesia yang tercantum dalam alinea IV pembukaan UUD dan tujuan

penguasaan bumi,air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya , seperti yang tercantum

dalam pasal 33 ayat 3 UUD 1945.

• Faktor agraria modern

Faktor-faktor agraria modern terletak dalam lapangan – lapangan:

1. Lapangan sosial

2. Lapangan ekonomi

3. Lapangan etika.

4. Lapangan idiil fundamental

Faktor-faktor diatas yang mendorong agar dibuat hukum agraria nasional.

• Faktor ideologi politik

Indonesia sebagai bangsa dan negara mempunyai keterkaitan hidup dengan negara-

negara lain. Indonesia tidak dapat mempunyai kedudukan tersendiri terlepas dari keadaan dan

hubungan dengan negara-negara lain.

Dalam menyusun hukum agraria nasional boleh mengadopsi hukum agraria lain

sepanjang tidak bertentangan dengan pancasila dan UUD 1945. UUD 1945 dijadikan faktor

dasar dalam pembangunan hukum agraria nasional.

H. Undang-undang Pokok Agraria Hukum Agraria Nasional.

UUPA merupakan pelaksanaan pasal 33 ayat (3) UU 1945 sebagaimana yang dinyatakan

dalam pasal 2 ayat (1) UUPA, yaitu atas dasar ketentuan dalam pasal 33 pasal ayat (3) undang-

undang dasar dan hal-hal sebagai yang dimaksud dalam pasal 1, bumi, air, dan ruang angkasa

termasuk kekayaan alam yang terkandung didalamnya itu pada tingkat tertinggi dikuasai oleh

negara, sebagai organisasi kekuasaan seluruh rakyat.

Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 merupakan landsan konstitusional bagi pembentukan politik

dan hukum agraria nasional, yang berisi perintah kepada negara agar bumi, air, dan kekayaan

alamyang terkandung didalamnya yang diletakan dalam penguasaan negara itu digunakan

untuk mewujudkan sebesar-besarnya kemakmuran seluruh rakyat indonesia.

UUPA mempunyai dua subtansi dari segi berlakunya, yaitu pertama,tidak memberlakukan

lagi atau mencabut hukum agraria kolonoial, dan kedua membangun hukum agraria nasional.

Menurut boedi harsono, dengan berlakunya UUPA, maka terjadilah perubahan yang

fundamental pada hukum agraria diindonesia, terutama hukum dibidang pertanahan. Perubahan

yang fundamental ini mengenai struktur perangkat hukum, konsepsi yang mendasari maupun

isinya.

Page 39: USULAN BUKU AJAR - INSPIRE Portal

32

UUPA merupakan undang-undang yang melakukan pembaruan agraria karena didalamnya

memuat program yang dikenal dengan panca program agraria reform indonesia, yang meliputi:

1. Pembaruan hukum agraria melalui unifikasi hukum yang berkonsepsi nasional dan

pemberian jaminan kepastian hukum.

2. Penghapusan hak-hak asing dan konsesi-konsesi kolonial ats tanah.

3. Mengakhiri penghisapan feodal secara berangsur-angsur.

4. Perombakan pemilikkan dan penguasaan ats tanah serta hubungan-hubungan hukum

yang berhubungan dengan pengusahaan tanah mewujudkan pemerataan kemakmuran dan

keadilan, yang kemudian dikenal sebagai program landreform.

5. Perencanaan persediaan dan peruntukan bumi,air, dan kekayaan alam yang terkandung

didalamnya serta penggunaanya secara terncana, sesuai dengan daya dukung dan

kemampuannya.

I. Tujuan Undang-undang Pokok Agraria

Tujuan diundangkan UUPA sebagai tujuan hukum agraria nasional dimuat dalam

penjelasan umum UUPA ,yaitu :

a. Meletak kan dasar-dasar bagi penyusunan hukum agraria nasional,yang akan merupakan

alat untuk membawakan kemakmuran, kebahagian, dan keadialn bagi negara dan rakyat,

terytama rakyat tani dalam rangka masyarakat yang adil dan makmur.

Dasar kenasionalan hukum agraria yang telah dirumuskan dalam UUPA,adalah:

1. Wilayah indonesia yang terdiri dari bumi, air, ruang angkasa, dan kekayaan alam yang

terkandung didalamnya merupakan satu kesatuan tanah air dari rakyat indonesia yang

bersatu sebagai bangsa indonesia (pasal 1 UUPA).

2. Bumi air ruang angkasa dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya merupakan

karunia tuhan yang maha esa kepada bangsa indonesia dan merupakan kekayaan

nasional. Untuk itu kekayaan tersebut harus dipelihara dan digunakan untuksebesar-

besarnya kemakmuran rakyat (pasal1,2,14, dan 15 UUPA).

3. Hunbungan antara bangsa indonesia dengan bumi, air, ruang angkasa, dan kekayaan

alam yang terkandung didalamnyabersifat abadi, sehingga tidak dapat diputuskan oleh

siapa pun (pasal 1 UUPA).

4. Negara sebagai organisasi kekuasaan dari bangsa dan rakyat indonesia diberi

wewenang untuk menguasai bumi, air, ruang angkasa, dan kekayaan alam yang

terkandung didalamnya untuk sebesar-besarnya kemakmuran, rakyat (pasal 2 UUPA).

5. Hak ulayat sebagi hak masyarakat huykum adat diakui keberadaanya. Pengakutan

tersebut disertai syarat bahwa hak ulayat tersebut masih ada, tidak bertentangan

dengan kepentingan nasional dan peraturan perundang-uandangan yang lebih tinggi

(pasal 3 UUPA).

6. Subjek hak yang mempunyai hubungan sepenuhnya dengan bumi, air, ruang angkasa,

dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya adalah warga negara indonesia tanpa

dibedakan asli dan tidak asli. Badan hukum pada perinsipnya tidak mempunyai

hubungan sepenuhnya alam yang terkandung didalamnya (pasal 9, 21,dan 49 UUPA)

b. Meletakkan dasar-dasar untuk mengadakan kesatuan dan kesederhanaan dalam hukum

pertanahan.

Dalam rangka mengadakan kesatuan hukum tersebut sudah semestinya sistem hukum yang

akan diberikan harus sesuai dengan kesadaran hukum masyarakat.

c. Meletakkan dasar-dasar untuk memeberi kepastian hukum mengenai hak-hak atas tanah bagi

rakyat seluruhnya. Upaya untuk mewujudkan tujuan ini adalah dengan membuat peraturan

perundang-undang yang diperintahkan oleh UUPA yang sesuai dengan asas dan jiwa UUPA.

Selain itu demngan melakukan pendaftaran tanah atas bidang-bidang tanah yang ada diwilayah

Page 40: USULAN BUKU AJAR - INSPIRE Portal

33

indonesia yang bersifat tanah yang bertujuan memberiakn jaminan kepastian hukum terhadap

hak-hak atas tanah.

J. Asas – asas dalam Undang-undang Pokok Agraria

Dalam UUPA dimuat 8 asas dari hukum agraria nasional. Asas – asas ini kerena sebagai

dasar dengan sendirinya harus menjiwai pelaksanaan dari UUPA dan segenap peraturan

pelaksanaannya. Delapan asas tersebut, adalah sebagai berikut

1. Asas kenasionalan

2. Asas pada tingkat tertinggi,bumi,air, dan kekayaan alam tyang terkandung didalamnya

dikuasai oleh negara

3. Asas mengutamakan kepentingan nasional dan negara yang berdasarkan atas persatuan

bangsa dari pada kepentingan perseorangan atau golongan.

4. Asas semua hak atas tanah mempunyai fungsi sosial.

5. Asas hanya negara indonesia yang mempunyai hak milik atas tanah.

6. Asas persamaan bagi setiap warga negara indonesia.

7. Asas tanah pertanian harus dikerjakan atau diusahakan secara aktif oleh pemiliknya

sendiri dan mencegah cara-cara yang bersifat pemerasan.

8. Asas tata guna tanah/pengunaan tanah secara berencana.

K. Undang-undang Pokok Agraria Didasarkan Atas Hukum Adat.

Dengan dicabutnya peraturan dan keputusan agraria kolonial, mak tercapailah unifikasi

hukum agraria yang berlaku diindonesia, yang sesuai dengan keperebadian dan persatuan

bangsa indonesia.

Dalam rangka mewujudkan unifikasi hukum tersebut, hukum adat tentang tanah dijadikan

dasar pembentukan hukum agraria nasional. Hukum adat dijadikan dasar dikarenakan hukum

tesebut dianut oleh sebagian besar rakyat indonesia, sehingga hukum adat tentang tanah

Page 41: USULAN BUKU AJAR - INSPIRE Portal

34

DAFTAR PUSTAKA

Boedi Harsono, Hukum Agraria Indonesia Sejarah Pembentukan UUPA Isi dan

Pelaksanaannya, Jakarta: djambatan.. 1999

Boedi Harsono, Undang-Undang Pokok Agraria, Bandung: Alumni, 2000 Muchsin, konflik

sumber daya agraria dan upaya penegakan hukumnya,makalah,

seminar pertahanan nasional 2002,pembaruan agraria STPN, yogyakarta 2002

Notonagoro, politik hukum dan pembangunan agraria diindonesia, Bina Aksara

,jarkarta,1984.

Soeprapto, Undang-undang pokok Agraria dalam peraktek, Universitas indonesiaperss,

jarkarta 1986.

Undang-Undang No 5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria

http://amatarpigo.blogspot.co.id/2013/11/pengertian-dan-landasan-hukum-agraria.html http://adawiiah.blogspot.co.id/2013/02/hukum-agraria-dalam-tata-hukum-indonesia.html http://xahrialzone.blogspot.co.id/2011/03/sifat-dan-ruang-lingkup-agraria.html

Page 42: USULAN BUKU AJAR - INSPIRE Portal

35

LAMPIRAN 3 : SERTIFIKAT – SERTIFIKAT TERKAIT

1. SERTIFIKAT AA

2. SERTIFIKAT PEKERTI

Page 43: USULAN BUKU AJAR - INSPIRE Portal

36

3. SERTIFIKAT WORKSHOP PENYUSUNAN BAHAN AJAR

Page 44: USULAN BUKU AJAR - INSPIRE Portal

37

LAMPIRAN 4 : Tim Penyusun

TIM PENGUSUL

Ketua

1. Nama lengkap (gelar) Drs. Johannis E. Kaawoan, M.Si

2. Jenis Kelamin Lelaki

3. Jabatan Fungsional Lektor Kepala

4. NIP/NIK Identitas lainnya 195706091986031002

5. NIDN 0009065702

6. Tempat tanggal lahir Bolmong, 09 Juni 1957

7. e-mail [email protected]

8. Nomor tlp / hp 081356119977

9. Alamat kantor FISIP Unsrat jl. Kampus Bahu Manado 95115

10. Nomor tlp / fax -

11. Mata Kuliah yang diampu 1. Sistem Sosial Budaya Indonesia

2. Psikologi Sosial

3. Proses dan Teknik Perundangan

4. Kebijakan Pemerintahan

5. Kapita Selekta

6. Pancasila

Page 45: USULAN BUKU AJAR - INSPIRE Portal

38

LAMPIRAN 5 : Rencana Penganggaran

No. Komponen Pembiayaan Usulan Biaya

(Rp)

2. Pembelian Bahan Habis Pakai (ATK, Kertas, Tinta, Printer,

cartridge, fotocopy, Penjilidan, flashdisck, pulsa, kuota

internet, dsb)

3.500.000,-

3. Biaya Perjalanan Survey/Penelitian, Konsumsi, dsb. 4.000.000,-

4. Cetak Buku 7.500.000,-

Total 15.000.000,-