usul penelitian dosen muda sateks

19
USUL PENELITIAN DOSEN MUDA SATEKS UNIVERSITAS SRIWIJAYA PENENTUAN BLOK PENAMBANGAN DENGAN GEOSTATISTIK Oleh: 1. 2. 3. TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK

Upload: alek-al-hadi

Post on 20-Jan-2016

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

penelitian dosen muda UNSRI

TRANSCRIPT

Page 1: Usul Penelitian Dosen Muda Sateks

USUL PENELITIAN DOSEN MUDA SATEKS

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

PENENTUAN BLOK PENAMBANGAN DENGAN GEOSTATISTIK

Oleh:

1.

2.

3.

TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2014

Page 2: Usul Penelitian Dosen Muda Sateks

HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Penelitian :

2. Bidang Penelitian :

3. Ketua Peneliti :

a. Nama Lengkap :

b. Jenis Kelamin :

c. NIP :

d. Pangkat dan Golongan :

e. Pendidikan Terakhir :

f. Jabatan Struktural :

g. Jabatan Fungsional :

h. Perguruan Tinggi : Universitas Sriwijaya

i. Fakultas/ Jurusan :

j. Alamat Kantor :

k. Telpon/Faks :

l. Alamat Rumah :

m. Telpon/HP/Faks/E-mail :

4. Jumlah Anggota Peneliti : 2 Orang

a. Nama Anggota I :

b. Nama Anggota II :

5. Jangka Waktu Penelitian : 1 Tahun

6. Jumlah yang Diajukan : Rp.

Palembang, 3 Februari 2014

Mengetahui,

Dekan Ketua Peneliti,

Nama Nama

NIP NIP

Menyetujui,

Ketua Lembaga Penelitian

Nama

NIP

Page 3: Usul Penelitian Dosen Muda Sateks

BAB I

PENDAHULUAN

Perkembangan industri pertambangan batubara cukup meningkat. Dengan

ketersediaan potensi cadangan yang cukup besar dan harga yang memadai di pasaran, dan

mengingat naiknya harga bahan bakar minyak sekarang ini, mendorong kemajuan ini

tergantung dari besarnya konsumsi batubara dari industri pemakainya. Ditinjau dari industri

pemakainya, maka batubara dapat dipakai untuk industri besar dan industri kecil, sedangkan

penggunaannya sebagai bahan bakar dan bahan baku.

Kegiatan Pertambangan mineral dan batubara merupakan sebagian atau seluruh

kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan, dan pengusahaan mineral dan batubara yang

meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan dan

pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pasca tambang. Sedangkan,

penambangan merupakan bagian dari usaha pertambangan untuk memproduksi mineral dan

atau batubara beserta mineral ikutannya. (Undang undang minerba nomor 4, 2009).

Indonesia memiliki kekayaan sumber energy berupa fosil, salah satunya adalah

batubara. Batubara di Indonesia cukup besar dengan total sumber daya (coal resources)

batubara diperkirakan mencapai 105 miliar ton dan cadangan batubara diperkirakan 21 miliar

ton. Cadangan batubara (coal reserves) Indonesia teridiri dari batu bara berkualitas rendah,

yaitu lignite (49%), dan sub-bituminous (26%), serta batu bara berkualitas tinggi yaitu

bituminous (24%) dan antrachite (1%). Lokasi penambangan batubara utama berlokasi di

Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan (ESDM, 2011).

Cadangan batubara (Coal Reserves) adalah bagian dari sumber daya batubara yang

telah diketahui dimensi, sebaran kuantitas, dan kualitasnya, yang pada saat pengkajian

kelayakan dinyatakan layak untuk ditambang Batubara berkualitas rendah ditandai dengan

kandungan air yang tinggi dan karbon yang rendah. Sementara itu, batu bara berkualitas

tinggi memiliki kandungan air yang rendah dan karbon yang tinggi, dan umumya dijual ke

pasar ekspor internasional. Sebelum melakukan eksploitasi maka diperlukan suatu tahapan

eksplorasi yang akan memudahkan dalam penentuan suatu cebakan-cebakan batubara,

menentukan kecenderungan akumulasi endapan batubara dan penyebarannya secara lateral.

Disamping itu potensi kuantitas dan kualitas dari sumberdaya batubara dapat ditentukan dari

tahapan eksplorasi.

Eksplorasi batubara umumnya dilaksanakan melalui empat tahap, survei tinjau,

prospeksi, eksplorasi pendahuluan dan eksplorasi rinci. Tujuan penyelidikan geologi ini

Page 4: Usul Penelitian Dosen Muda Sateks

adalah untuk mengidentifikasi keterdapatan, keberadaan, ukuran, bentuk, sebaran, kuantitas,

serta kualitas suatu endapan batu bara sebagai dasar analisis/kajian kemungkinan

dilakukannya investasi. Tahap penyelidikan tersebut menentukan tingkat keyakinan geologi

dan kelas sumber daya batubara yang dihasilkan.

Estimasi dan pemodelan cadangan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam

tahap evaluasi penambangan, karena keputusan teknis yang berhubungan dengan kegiatan

penambangan sangat bergantung pada jumlah cadangan. Metode estimasi cadangan yang

berkembang saat ini cukup banyak, namun salah satu metode estimasi yang terbaik yang

berhubungan dengan pemodelan dan perhitungan cadangan adalah metode geostatistik berupa

kriging. Metode kriging tersebut diterapkan dalam penelitian ini untuk melakukan estimasi

dan pemodelan dalam menentukan blok penambangan batubara.

Metode kriging yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kriging dengan

pendekatan persamaan spherical. Pemodelan dan perhitungan cadangan dilakukan

berdasarkan konsep model blok, dimana cadangan dibagi menjadi unit-unit blok untuk

memperoleh variabel taksiran cadangan secara detail dengan menyesuaikan dengan daerah

pengaruh lubang bor.

Page 5: Usul Penelitian Dosen Muda Sateks

BAB II

PERUMUSAN MASALAH

Page 6: Usul Penelitian Dosen Muda Sateks

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

Page 7: Usul Penelitian Dosen Muda Sateks

BAB IV

TUJUAN PENELITIAN

Page 8: Usul Penelitian Dosen Muda Sateks

BAB V

METODE PENELITIAN

V.1. Jenis penelitian

Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kuantitatif, karena pada prosesnya

menggunakan model-model matematis dalam mengamati fenomena di alam (sebaran

batubara), dalam hal ini perhitungan dilakukan dengan menggunakan Metode Geostatistik

untuk melihat zona pengaruh sebaran kualitas batubara. Dari data hasil perhitungan tersebut,

kita bisa menentukan blok penambangan.

V.2. Variable Penelitian

Penelitian ini menitik beratkan pada sebaran kualitas batubara berdasarkan data coring

hasil pemboran, karena kita ketahui bahwa sebaran kualitas batubara tidak selaras dengan

sebaran batubara tersebut. Variable-variable penelitian secara lengakap sebagai berikut:

1. Perbandingan Kualitas batubara

Kualitas batubara seperti yang dijelaskan sebelumnya berbeda-beda, oleh sebab

itu perlu didapatkan data mengenai kualitas batubara untuk setiap titik bor (Tabel 2).

Tabel 2. Perbandingan Kualitas Batubara

No. Titik Bor Lapisan Kualitas Batubara

1. DDH001 A

B

2. DDH002 A

B

3. DDH003 A

B

Dst

2. Jarak Titik Bor dengan Titik Xo

Titik Xo merupakan titik yang akan kita cari nilainya, dengan kata lain titik Xo

sebagai titik pusat blok penambangan yang akan kita tentukan. Jarak inilah yang akan

menjadi variable dalam penentuan daerah pengaruh (Tabel 3).

Page 9: Usul Penelitian Dosen Muda Sateks

Tabel 3. Jarak Titik Bor Terhadap Xo

No. Titik Bor Jarak

1. DDH001 -

2. DDH002 -

3. DDH003 -

Dst

V.3. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Pada penelitian ini, populasi dapat diartikan sebagai kumpulan data lubang bor

yang mempunyai karakteristik yang sama. Lubang bor yang terdapat di daerah penelitian

sebanyak 500 lubang bor dengan luas area 1000 hektar.

2. Sampel

Lubang bor yang terdapat di daerah penelitian tidak semuanya bisa dijadikan

sampel penelitian, sampel penelitian akan diambil berdasarkan nilai range yang didapat

dari perhitungan. Nilai-nilai yang dibawah nilai akan dijadikan sampel penelitian.

V.4. Teknik Pengumpulan Data

Data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini didapatkan dari studi dokumentasi hasil

pemboran eksplorasi. Semua data hasil pemboran tersebut merupakan sumber utama data

penelitian. Disamping itu juga, data-data yang berkaitan dengan daerah penelitian juga

diperlukan guna untuk mendukung data utama.

V.5. Teknik Pengolahan Data

1. Pengklasifikasian Data

Klasifikasi data menjadi penting dalam penelitian, untuk membagi data sesuai

dengan sifat atau sesuai dengan data yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini, data lubang

bor dibagi menjadi data kualitas batubara (Kalori), data ketebalan batubara, jarak Xo ke

titik bor yang lain dan data pendukung lainnya.

2. Perhitungan Variogram

Page 10: Usul Penelitian Dosen Muda Sateks

Data yang sudah diklasifikasikan, kemudian dimasukkan ke dalam rumus

Variogram dibawah ini sebagai variable , guna untuk mendapatkan nilai range (a), nugget

effect (Co) dan Koefisiennya (C). Rumus (Michel David, 1977):

2 γ (h)= 1N (h)∑i=1

N (h )

[Z ( Xi )−Z ( Xi+h) ]2

Dari perhitungan dengan menggunakan rumus diatas akan didapatkan grafik

variogram (Gambar 1), dengan grafik tersebut kita dapat menentukan nilai range, nugget

effect dan koefisiennya.

Gambar 1. Tipikal Variogram

3. Perhitungan Daerah Pengaruh dengan Metode Spherical

Metode spherical merupakan bagian dari model Isotropi dalam Geostatistik.

metode ini digunakan untuk menentukan sejauh mana daerah pengaruh kualitas batubara

sebagai parameter dalam menentukan blok penambangan. Rumus metode spherical

(Michel David, 1977) adalah sebagai berikut:

γ (h )=Co+C [ 32

ha−1

2h3

a3 ] h ≤ a

γ (h )=Co+C h ≥ a

γ (h )=0

Dari persamaan-persamaan diatas kita bisa mendapatkan nilai γ untuk masing-

masing titik yang dihubungkan dengan titik yang akan dicari. Selanjutnya, untuk

mendapatkan besar pengaruh atau arah sebaran kualitas batubara, dilakukan perhitungan

dengan bentuk matriks (Michel David, 1977) berikut:

Sill

rangeCol

Page 11: Usul Penelitian Dosen Muda Sateks

¿]

[ A ]=¿

V.6. Teknik Analisis Hasil

Hasil pengolahan data yang didapatkan berupa nilai pengaruh, nilai ini kemudian

dihubungkan terhadap penyebaran kualitas batubara. Hasil analisis penyebaran untuk tiap-

tiap kualitas dijadikan acuan untuk menentukan blok-blok kecil (batas atas dan batas bawah

kualitas ditentukan terlebih dahulu). Blok-blok kecil ini selanjutnya dikelompokkan sehingga

menjadi blok penambangan yang besar.

V.7. Bagan Alir

Gambar 2. Bagan Alir Penelitian

BAB VI

Page 12: Usul Penelitian Dosen Muda Sateks

JADWAL PELAKSANAAN

Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di PT. Alasta, lokasi PT termasuk dalam wilayah

administrative kabupaten Muaro Bungo Provinsi Jambi. PT ini memiliki IUP

eksplorasi dengan luas area sebesar 1000 hektar, dengan banyak titik pemboran yaitu

500 titik bobor.

2. Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini direncanakan akan memakan waktu selama dua

bulan, dan mulai penelitian pada bulan februari 2014. Pelaksanaan kegiatan penelitian

ini secara umum, meliputi; perisiapan penelitian, penelitian, pengolahan data, analisis

hasil dan pencetakan hasil penelitian (Tabel 1).

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian

No. Rencana

Kegiatan

Aktivitas Februari Maret

1 2 3 4 1 2 3 4

1.Persiapan

Instrumen Penelitian

2. Pemantapan Data

3.

Pelaksanaan

Pengumpulan Data

3. Pengolahan Data

4. Analisis Hasil

5.

Finalisasi

Finalisasi Laporan penelitian

6. Printing dan presentasi laporan

Page 13: Usul Penelitian Dosen Muda Sateks

BAB VII

PERSONALIA PENELITIAN

1. Ketua Peneliti

a. Nama Lengkap :

b. Jenis Kelamin : L/P

c. NIP :

d. Disiplin Ilmu :

e. Pangkat/Golongan :

f. Jabatan Fungsional Structural

g. Fakultas/Jurusan :

h. Waktu Penelitian : jam/minggu

2. Anggota Peneliti :

3. Tenaga Laboran/Teknisi :

4. Pekerja Lapangan/Pencacah:

5. Tenaga Administrasi :

Page 14: Usul Penelitian Dosen Muda Sateks

BAB VIII

PERKIRAAN BIAYA PENELITIAN

Page 15: Usul Penelitian Dosen Muda Sateks

LAMPIRAN LAMPIRAN