usm hubungan komunikasi interpersonal guru dan …

223
i USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN PESERTA DIDIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Psikologi Oleh: ATIK WIDYAWATI F.131.13.0105 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SEMARANG SEMARANG 2017

Upload: others

Post on 21-Nov-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

i

USM

HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN PESERTA

DIDIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK SEKOLAH

MENENGAH PERTAMA

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan

Mencapai Derajat Sarjana S-1 Psikologi

Oleh:

ATIK WIDYAWATI

F.131.13.0105

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SEMARANG

SEMARANG

2017

Page 2: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

ii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di perguruan tinggi lain dan

sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang tertulis dalam naskah ini

dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Semarang, 26 Januari 2017

Penulis

Page 3: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

iii

Page 4: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

iv

Sebuah karya dengan ijin Allah SWT dapat saya selesaikan, sebagai

ungkapan rasa syukur serta terimakasih dengan sepenuh hati karya ini saya

persembahkan untuk Bapak dan Ibu tercinta yang senantiasa mendo’akan dan

memberi semangat dalam mengerjakan skripsi.

Untuk teman-teman Fakultas Psikologi Universitas Semarang angkatan

2013 kelas reguler sore yang senantiasa memberikan semangat dan

dukungannya.

HALAMAN PERSEMBAHAN

Page 5: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

v

Allah senantiasa akan menolong hambanya, selama hamba tersebut senantiasa menolong saudaranya

(HR. Muslim)

MOTTO

Page 6: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

vi

Puji Syukur, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan petunjuk dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik. Tidak lupa sholawat serta salam selalu terucap kepada

junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan tauladan bagi kita.

Laporan skripsi dengan judul “HUBUNGAN KOMUNIKASI

INTERPERSONAL GURU DAN PESERTA DIDIK DENGAN MOTIVASI

BELAJAR PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA” disusun

untuk memenuhi persyaratan Akademik Fakultas Psikologi, Universitas Semarang

untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh Gelar Sarjana Psikologi.

Melalui kegiatan ini mahasiswa dapat melihat langsung, mengimplementasikan

hal-hal yang sudah didapat dalam perkuliahan kedalam sebuah penelitian dan

skripsi.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini, ada banyak

bantuan, bimbingan dan dukungan yang penulis dapatkan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Allah Subhanahu Wata’ala, atas segala Rahmat dan Karunia yang berupa

kesehatan, keselamatan, kelancaran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

2. Bapak dan Ibu tercinta, atas doa, curahan kasih sayang dan perhatian yang

mengiringi langkah penulis serta segala pengorbanan yang telah diberikan.

3. Prof. Dr. Hardani Widhiastuti, M.M., psikolog selaku dekan fakultas

psikologi universitas semarang.

4. Retno Ristiasih Utami, S.Psi., M.Si.,psikolog Pembimbing skripsi, yang

telah memberikan bimbingan dan pengarahan dari awal hingga akhir

penyusunan skripsi ini.

5. Seluruh dosen penguji skripsi fakultas psikologi.

6. SK Nawangsih, S.Psi., M.Psi., psikolog selaku dosen wali yang telah

memberi arahan dan bimbingannya.

KATA PENGANTAR

Page 7: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

vii

7. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Fakultas Psikologi, atas ilmu yang telah

diberikan.

8. Kepala Sekolah, Bapak dan Ibu Guru SMP IT Permata Bunda yang telah

memberikan ijin dan membantu peneliti untuk melakukan penelitian

disekolah tersebut.

9. Kepala Sekolah, Bapak dan Ibu guru SMP Futuhiyyah Mranggen yang telah

memberikan ijin untuk melakukan uji coba alat ukur.

10. Bayu Susilo Coyo Saputro, atas kesabaran untuk mendampingi, mendoakan,

dan memotivasi penulis untuk menyelesaikan laporan Akhir Skripsi ini.

11. Si kembar Erfiana Queen F. dan Erfiani Queen F. Atas bantuan, do’a dan

semnagtnya dalam menyelesaikan skripsi ini.

12. Nia Septianingrum atas bantuannya untuk pengolahan data penelitian skripsi

ini.

13. Teman-teman Fakultas Psikologi terutama kelas B sore yang telah

memberikan, dukungan, do’a dan semangatnya.

14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu selama penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari sempurna, namun

penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Page 8: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

viii

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan komunikasi interpersonal guru dan peserta didik dengan motivasi belajar peserta didik sekolah menengah pertama. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada

hubungan positif antara komunikasi interpersonal guru dan peserta didik dengan motivasi belajar peserta didik. Semakin baik komunikasi interpersonal guru dan

peserta didik maka semakin tinggi motivasi belajar peserta didik begitu pula sebaliknya. Subyek dalam penelitian ini berjumlah 80 subyek yang merupakan peserta didik SMP IT Permata Bunda. Subyek dalam penelitian ini diperoleh

melalui teknik cluster random sampling.

Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan dua skala yaitu skala motivasi belajar dan skala komunikasi interpersonal guru dan peserta didik.

Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara komunikasi

interpersonal guru dan peserta didik dengan motivasi belajar peserta didik dengan nilai rxy = 0,622 dengan p = 0,000 (p < 0,05). Sehingga hipotesis dalam penelitian ini diterima.

Kata Kunci : Motivasi Belajar, Komunikasi Interpersonal Guru dan Peserta

didik

ABSTRAK

Page 9: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

ix

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................. iv

MOTTO .............................................................................................................. v

KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi

ABSTRAK ............................................................................................................ viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................1

B. Perumusan Masalah ............................................................................ 14

C. Tujuan Penelitian................................................................................. 18

D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. MOTIVASI BELAJAR....................................................................... 19

1.Pengertian Motivasi Belajar ....................................................... 19

2.Ciri-ciri Motivasi Belajar ........................................................... 23

3.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar................ 24

4.Fungsi Motivasi Belajar ............................................................. 31

B. KOMUNIKASI INTERPERSONAL ................................................. 32

1.Pengertian Komunikasi Interpersonal ........................................ 32

2.Ciri-ciri Komunikasi Interpersonal ............................................ 33

DAFTAR ISI

Page 10: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

x

C. Hubungan Komunikasi Interpersonal Guru dan Peserta Didik dengan

Motivasi Belajar Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama.............. 36

D. Hipotesis .............................................................................................. 39

BAB III METODE PENELITIAN

A. Identitas Variabel Penelitian .............................................................. 40

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian ........................................... 40

1.Motivasi Belajar ........................................................................ 40

2.Komunikasi Interpersonal .......................................................... 41

C. Subjek Penelitian ................................................................................ 41

1.Poppulasi dan Sampel ............................................................... 41

2.Teknik Pengambilan Sampel ..................................................... 42

D. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 43

1.Alat Pengumpulan Data ............................................................ 43

a.Skala Motivasi Belajar ........................................................ 43

b.Skala Komunikasi Interpersonal Guru dan Peserta Didik ... 45

2.Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ......................................... 46

a.Validitas Alat Ukur .............................................................. 46

b.Reliabilitas Alat Ukur .......................................................... 47

E. Metode Analisis Data ......................................................................... 48

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Persiapan Penelitian ........................................................................... 49

1.Orientasi Kancah Penelitian ...................................................... 49

2.Penyusunan Alat Ukur .............................................................. 51

3.Permohonan Ijin Penelitian ....................................................... 53

4.Uji Coba Alat Ukur Penelitian .................................................. 54

5.Hasil Uji Coba Alat Ukur .......................................................... 56

a.Uji Validitas ......................................................................... 56

b.Uji Reliabilitas ..................................................................... 59

6.Penyusunan Kembali Alat Ukur ................................................ 59

Page 11: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

xi

B. Pelaksanaan Penelitian ....................................................................... 61

C. Analisis Data dan HasilPenelitian ...................................................... 63

1.Uji Asumsi ................................................................................. 63

a.Uji Normalitas ..................................................................... 63

b.Uji Linieritas ....................................................................... 64

2.Uji Hipotesis .............................................................................. 64

D. Pembahasan ........................................................................................ 64

BAB V PENUTUP

A. Simpulan ............................................................................................. 69

B. Saran ................................................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 71

LAMPIRAN ......................................................................................................... 73

Page 12: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

xii

Tabel 1 Blue Print Skala Motivasi Belajar ........................................................... 44

Tabel 2 Blue Print Skala Komunikasi Interpersonal ............................................ 46

Tabel 3 Jumlah Siswa SMP IT Permata Bunda ................................................... 50

Tabel 4 Sebaran Item Skala Motivasi Belajar ...................................................... 51

Tabel 5 Sebaran Item Skala Komunikasi Interpersonal Guru dan Peserta Didik ...53

Tabel 6 Daftar Surat Ijin Penelitian ...................................................................... 54

Tabel 7 Daftar Surat Balasan ............................................................................... 54

Tabel 8 Sebaran Item yang Valid dan Gugur Skala Motivasi Belajar ................. 56

Tabel 9 Sebaran Item yang Valid dan Gugur Skala Komunikasi Interpersonal

Guru dan Peserta Didik .......................................................................... 58

Tabel 10 Rincian Sebaran Nomor Item Valid Skala Motivasi Belajar ................ 60

Tabel 11 Rincian Sebaran Nomor Item Valid Skala Komunikasi Interpersonal

Guru dan Peserta didik ......................................................................... 61

DAFTAR TABEL

Page 13: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

xiii

Lampiran A Data Awal ........................................................................................ 74

A – 1 Persentase Motivasi Belajar Peserta Didik ................................. 75

A – 2 Persentase Komunikasi Interpersonal Guru dan Peserta Didik ..77

A – 3 Pedoman Wawancara...................................................................79

Lampiran B Try Out Preliminier .......................................................................... 89

B – 1 Skala Motivasi Belajar ............................................................... 90

B – 2 Skala Komunikasi Interpersonal Guru dan Peserta Didik ......... 95

Lampiran C Uji Coba Alat Ukur Penelitian ......................................................... 99

C – 1 Skala Motivasi Belajar ............................................................. 100

C – 2 Skala Komunikasi Interpersonal Guru dan peserta Didik ........ 104

Lampiran D Tabel Distribusi Respon Subyek .................................................... 108

D – 1 Skala Motivasi Belajar ............................................................. 109

D – 2 Skala Komunikasi Interpersonal Guru dan Peserta Didik ....... 111

Lampiran E Tabulasi Data Respon Subyek Terhadap Item ............................... 113

E – 1 Skala Motivasi Belajar ............................................................. 114

E – 2 Skala Komunikasi Interpersonal Guru dan Peserta Didik .........128

Lampiran F Tabel Distribusi Skor .......................................................................142

F – 1 Skala Motivasi Belajar ............................................................. 143

F – 2 Komunikasi Interpersonal Guru dan Peserta Didik .................. 145

Lampiran G Uji Validitas dan Reliabilitas ......................................................... 147

G – 1 Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Motivasi Belajar ............. 148

DAFTAR LAMPIRAN

Page 14: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

xiv

G – 2 Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Komunikasi Interpersonal

Guru dan Peserta Didik ............................................................ 155

Lampiran H Alat Ukur Penelitian ...................................................................... 160

H – 1 Skala Motivasi Belajar ............................................................. 161

H – 2 Skala Komunikasi Interpersonal Guru dan Peserta Didik ....... 164

Lampiran I Data Penelitian ................................................................................ 168

I – 1 Tabel Distribusi Respon Skala Motivasi Belajar ...................... 169

I – 2 Tabel Distribusi Skor Skala Motivasi Belajar ........................... 171

I – 3 Tabel Distribusi Respon Skala Komunikasi Interpersonal Guru

dan Peserta Didik ................................................................... 173

I – 4 Tabel Distribusi Skor Skala Komunikasi Interpersonal Guru dan

Peserta Didik .......................................................................... 175

Lampiran J Uji Asumsi ...................................................................................... 177

J – 1 Uji Normalitas ........................................................................... 178

J – 2 Uji Linieritas ............................................................................. 185

Lampiran K Uji Hipotesis .................................................................................. 189

Lampiran L Interpretasi Skor ............................................................................. 192

Lampiran M Lembar Bimbingan ........................................................................ 194

Lampiran N Surat Keterangan ............................................................................ 200

N – 1 Surat Ijin Melaksanakan Penelitian dari Dekan Fakultas

Psikologi ....................................................................................201

N – 2 Surat Balasan ........................................................................... 204

Lampiran O Foto Pengambilan Data Penelitian ................................................. 207

Page 15: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

1

BAB 1

Pendidikan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia untuk

mempertahankan eksistensi dirinya dalam kehidupan.Pendidikan mengantarkan

manusia pada kehidupan yang lebih bermartabat dan bermanfaat. Undang –

Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan

bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Sesuai dengan hal di atas, perlu diwujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran yang nyaman serta menyenangkan bagi peserta didik. Seperti

disebutkan dalam Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional bahwa pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban: (1)

Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif,

dinamis, dan dialogis, (2) Memiliki komitmen secara profesional untuk

meningkatkan mutu pendidikan, dan (3) Memberi teladan dan menjaga nama baik

lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan

kepadanya.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Page 16: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

2

Masalah besar yang terjadi di dalam kelas untuk guru-guru dan peserta

didik adalah motivasi. Guru berharap supaya setiap peserta didik menggunakan

bakat dan waktunya selama disekolah sehingga tujuan belajar terjadi secara

maksimal. Peserta didik berusaha menggunakan potensi dirinya untuk tumbuh

secara cepat dengan perkembangan bakat-bakat yang ada, namun tujuan guru

sering kali berbeda dengan apa yang ada di dalam diri peserta didik sehingga

motivasi tidak berkembang malahan terabaikan.

Menurut Mc Donald (dalam sutikno, 2007:19) motivasi merupakan

perubahan energi dalam diri seseorang yang di tandai dengan munculnya feeling

dan di dahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Pada intinya dapat

disederhanakan bahwa motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong

kegiatan belajar sebagai bahan daya penggerak di dalam diri peserta didik yang

menimbulkan, menjamin, kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar,

sehingga diharapkan tujuan yang ada dapat tercapai. Kegiatan belajar, motivasi

tentu sangat diperlukan, seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar

tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar.

Adapun Sardiman (2007: 75) mengemukakan bahwa motivasi belajar adalah

keseluruhan daya penggerak di dalam diri peserta didik yang menimbulkan

kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang

memberi arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh

subjek belajar itu dapat tercapai. Karakteristik motivasi yang tinggi ditandai

dengan kesadaran peserta didik untuk menguasai materi pelajaran, adanya hasrat

ingin tahu yang tinggi terhadap pelajaran, ulet dan tidak mudah putus asa ketika

Page 17: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

3

mengerjakan tugas sekolah, kondisi lingkungan yang mendukung, serta

mempunyai harapan berhasil yang tinggi. Perlu ditegaskan anak didik yang

memiliki motivasi cenderung akan menjadi orang yang terdidik, yang

berpengetahuan, yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu. Jika tidak ada

motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar sehingga proses belajar tidak optimal.

Menurut Djamarah (2008:158) proses interaksi belajar mengajar, baik

motivasi intrisik maupun motivasi ekstrinsik, diperlukan untuk mendorong anak

didik agar tekun belajar. Motivasi ekstrensik sangat diperlukan bila ada di antar

anak didik yang kurang berminat mengikuti pelajaran dalam jangka waktu

tertentu. Peranan motivasi ekstrinsik cukup besar untuk membimbing anak didik

dalam belajar. Perlu disadari oleh guru, seorang guru biasanya memanfaatkan

motivasi eksrinsik untuk meningkatkan minat anak didik agar lebih bergairah

belajar meski terkadang tidak tepat.

Pentingnya peranan motivasi dalam proses belajar menurut Uno (2009:27)

yaitu; menentukan hal – hal yang dapat dijadikan penguat belajar, memperjelas

tujuan belajar yang hendak dicapai, menentukan ragam kendali terhadap

ragsangan belajar, dan menentukan ketekunan belajar.

Motivasi belajar tinggi yang memudahkan siswa untuk memahami

pelajaran sehingga para siswa mampu memperoleh prestasi yang baik disekolah.

Motivasi belajar peserta didik juga mendorong peserta didik untuk

mempersiapkan diri dalam menerima pelajaran, contohnya seperti mempersiapkan

buku dan peralatan sekolah, mengerjakan tugas-tugas sekolah, serta mematuhi

peraturan-peraturan yang berlaku disekolah sehingga kegiatan belajar mengajar

Page 18: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

4

dapat berjalan dengan lancar. Guru yang menempatkan diri sebagai seorang

sahabat akan membuat peserta didik merasa dekat dan nyaman. Kedekatan dan

rasa nyaman ini sungguh penting kaitanyya dengan motivasi peserta didik dalam

proses pembelajaran. Peserta didik yang merasa hubungan dengan gurunya dekat

dan penuh persahabatan akan merasakan bahwa belajar di sekolah itu adalah hal

yang menyenangkan, apabila peserta didik telah merasakan kesenangan dalam

belajar, tentu ia akan bersemangat ketika berada di sekolah.

Guru yang dapat memberikan kasih sayang, menjadi pendengar dan

penengah ketika peserta didik menyampaikan pikiran atau perasaannya, sikap

empati guru yang bersedia mendengarkan keluh kesah, usul, dan saran peserta

didik, memberi kesempatan untuk bebas berpikir dan berpendapat, akan

berpengaruh dalam mewujudkan keberhasilan proses belajar mengajar. Guru yang

selalu bersikap optimis terhadapa kemampuan peserta didik dan yakin bahwa

peserta didik dapat mencapai kompetensi yang diharapkan, membantu kesulitan

peserta didik, menjadikan peserta didik memiliki motivasi serta semangat untuk

belajar.di sinilah pentingnya komunikasi interpersonal guru terhadap motivasi

belajar peserta didik.

Menurut Sutikno (2007:20) Bagi peserta didik yang selalu memperhatikan

materi pelajaran yang diberikan, bukanlah masalah bagi guru karena di dalam diri

peserta didik tersebut ada motivasi, yaitu motivasi intrinsik. Peserta didik yang

demikian biasanya dengan kesadaran sendiri memperhatikan penjelasan guru.

Rasa ingin tahunya lebih banyak terhadap materi pelajaran yang diberikan.

Berbagai gangguan yang ada disekitarnya, kurang dapat mempengaruhinya agar

Page 19: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

5

memecahkan perhatiannya. Lain halnya bagi peserta didik yang tidak ada

motivasi di dalam dirinya, maka motivasi ekstrinsik yang merupakan dorongan

dari luar dirinya mutlak diperlukan. Di sini tugas guru adalah membangkitkan

motivasi peserta didik dengan cara melakukan komunikasi yang baik dengan

peserta didik sehingga ia mau melakukan belajar.

Motivasi belajar adalah hal utama yang harus dimiliki oleh peserta didik,

dengan motivasi belajar peserta didik menjadi tergerak melakukan aktivitas

belajar. sebaliknya, tanpa ada motivasi belajar, peserta didik tidak akan

melakukan aktivitas belajar. Aktivitas belajar akan berjalan dengan baik apabila

peserta didik memiliki motivasi intrinsik. Peserta didik yang kurang memiliki

motivasi intrinsik, maka peran guru dalam memberikan motivasi ekstrinsik

sangatlah dibutuhkan.

Komunikasi yang terjadi dalam kegiatan belajar mengajar merupakan

komponen penting dalam kelancaran proses belajar mengajar. Cara guru

mengajar/menyampaikan materi pelajaran merupakan salah satu bentuk

komunikasi. Bahasa dan pemilihan kata yang tepat dalam berkomunikasi dapat

mempermudah peserta didik dalam memahami pelajaran, ketika peserta didik

dapat memahami pelajaran dengan mudah bukan tidak mungkin nilai-nilai dalam

mata pelajaran dapat meningkat dan termotivasi untuk mempelajari suatu mata

pelajaran. Selain itu komunikasi yang baik dengan guru juga dapat menimbulkan

kondisi yang kondusif untuk lingkungan belajar sehingga peserta didik merasa

nyaman saat belajar komunikasi antara guru dengan peserta didik atau komunikasi

antara sesama peserta didik disebut komunikasi interpersonal.

Page 20: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

6

Kata komunikasi interpersonal merupakan dua suku kata yaitu komunikasi

dan interpersonal. Kata “komunikasi” berasal dari bahasa latin communicare,

berarti berpartisipasi atau memberitahukan. Sedangkan interpersonal merupakan

keturunan dari awalan inter, yang berarti “antara” dan kata person, yang berarti

“orang”. Komunikasi interpersona secara umum terjadi di antara dua orang. Wood

(2013) mengatakan prinsi-prinsip dalam komunikasi interpersonal antara lain kita

tidak mungkin hidup tanpa berkomunikasi, komunikais intrepersonal adalah hal

yang tidak dapat di ubah, komunikasi interpersonal melibatkan masalah etika,

manusia menciptakan makna dalam komunikasi interpersonal, efektivitas

komunikasi interpersonal adalah sesuatu yang dapat dipelajari.

Kemampuan komunikasi interpersonal secara efektif dengan peserta didik

merupakan aspek penting yang harus dimiliki oleh guru. Menurut Suranto (2010:

13) komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi adalah proses

penyampaian dan penerimaan pesan antara pengirim pesan (sender) dengan

penerima (receiver) baik secara langsung (tatap muka) maupun tidak langsung

(dengan bantuan media). Berkaitan dengan pembelajaran, kemampuan

komunikasi interpersonal merupakan kemampuan guru di sekolah, guru sebagai

komunikator dalam pengiriman atau pemindahan pesan (transmitting) secara

verbal maupun non verbal dan penerimaan pesan (receiving) disertai adanya

feedback oleh siswa sebagai komunikan.

Kemampuan komunikasi interpersonal ini perlu dimiliki oleh guru karena

dapat segera diketahui respon yang diberikan peserta didik. Apakah respon yang

diberikan peserta didik ketika proses pembelajaran berlangsung bersifat positif,

Page 21: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

7

netral atau negatif. Selanjutnya, guru dapat menentukan tindakan yang akan

dilakukan dalam rangka menindaklanjuti respon yang diberikan peserta didik,

tentunya respon yang diperoleh merupakan respon yang beragam dari berbagai

karakter peserta didik di kelas tersebut, misalnya ada yang merespon dengan

langsung mengajukan pertanyaan kepada guru, ada peserta didik yang merespon

dengan senyuman, anggukan kepala, maupun kernyitan dahi. Sebab respon yang

diberikan peserta didik merupakan respon yang beragam, maka tindakan yang

harus dilakukan guru pun harus bervariasai sesuai dengan respon masing-masing

peserta didik.

Komunikasi interpersonal akan mempererat hubungan antar guru dengan

peserta didik, sehingga sangat diperlukan dalam proses pembelajaran, baik pada

saat di dalam maupun di luar kelas. Dalam pembelajar diperlukan sebuah

komunikasi yang mampu mendorong serta mengarahkan peserta didik pada tujuan

pembelajaran, karena itu perlu adanya penciptaan komunikasi yang mampu

merangsang peserta didik untuk berinteraksi, mengajak, dan mempengaruhi

peserta didik, sehingga motivasi belajar akan muncul dari dalam diri peserta didik

itu sendiri. Dengan demikian seorang guru mempunyai peran yang besar dalam

memberikan motivasi kepada peserta didik.

Kemampuan komunikasi interpersonal yang dimiliki guru dapat

mempengaruhi motivasi belajar peserta didik. Peserta didik dalam melaksanakan

aktifitas belajarnya memerlukan motivasi agar kegiatan belajar mengajar

menghasilkan prestasi belajar sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Di sisni,

Page 22: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

8

guru berperan sebagai motivator peran ini sangat penting untuk meningkatkan

kegairahan dan mengembangkan kegiatan belajar peserta didik.

Rogers (dalam Cangara 2004:19) mendefinisikan hakikat suatu hubungan

dengan adanya suatu pertukaran informasi (pesan), dimana ia menginginkan

adanya perubahan sikap dan tingkah laku serta kebersamaan dalam menciptakan

saling pengertian dari orang-orang yang ikut serta dalam suatu proses komunikasi.

Rakhmat (2005: 14) komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang bisa

mempengaruhi sikap. Paling sering kita melakaukan komunikasi untuk

mempengaruhi sikap orang lain. Guru ingin mengajak muridnya lebih mencintai

ilmu pengetahuan. Dengan komunikasi diharapkan guru dapat mempengaruhi

sikap peserta didik agar memiliki motivasi dalam belajar.

Menurut Effendy (1993: 3) tujuan dari komunikasi interpersonal yang

efektif adalah untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku seseorang karena

sifatnya dialogis, dan arus balik bersifat langsung. Hal tersebut tentunya dapat

memudahkan guru untuk mengubah sikap atau perilaku peserta didik yang tadinya

kurang termotivasi menjadi peserta didik yang memiliki motivasi tinggi.

Syaripudin (2013: 72) mengatakan bahwa dalam praktik pembelajaran,

komunikasi interpersonal yang dilakukan guru dan peserta didik bukan hanya

proses pertukaran dan penyampaian materi pembelajaran, melainkan ada dimensi

relasi guru dan peserta didik. Guru yang peduli, yang penuh perhatian terhadap

peserta didik akan membuat peserta didik tak segan untuk mengajaknya

berdiskusi tentang berbagai hal. Guru juga akan berperan sebagai pembimbing

dan teladan bagi peserta didik sehingga peserta didik berkembang kemampuannya

Page 23: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

9

dalam menghadapi lingkungan yang mengalami perubahan cepat. Komunikasi

yang baik antara guru dan peserta didik berpengaruh terhadap prestasi akademik

peserta didik juga berpengaruh terhadap prestasi dan motivasi belajar peserta

didik.

Hubungan guru dengan peserta didik dalam proses belajar mengajar juga

merupakan faktor yang sangat menentukan. Sardiman (2014: 147)

mengungkapkan ada cara agar menciptakan hubungan harmonis antara guru dan

siswa salah satunya adalah contact-hours atau jam-jam bertemu antara guru

dengan siswa, pada hakikatnya merupakan kegatan di luar jam mengajar.

Fauziyatun (2014) Tentang Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi

Rendahnya Motivasi Belajar Siswa Kelas IX SMP Negeri 22 Semarang Tahun

Ajran 2013/2014 hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh indikator

melatarbelakangi rendahnya motivasi belajar siswa. Faktor yang menjadi

pengaruh paling besar pada rendahnya motivasi belajar siswa adalah kondisi

keluarga yaitu kondisi pekerjaan orangtua sebanyak 40% buruh dan 40%

wiraswasta/pedagang, 6% pegawai swasta, 2% PNS dan 12% lainnya. Dan

hubungan kedekatan orangtua dan anak pada hasil penelitian 57% yang

menunjukkan bahwa hubungan kedekatan orangtua pada kategori sedang.

Simpulan dari penelitian ini yaitu faktor yang melatarbelakangi rendahnya

motivasi belajar yaitu kondisi kesehatan fisik dan mental, rasa percaya diri,

konsentrasi, kondisi keluarga dan hubungan teman sebaya. Sedangkan faktor yang

dominan yaitu minat untuk belajar dan komitmen pada tugas. Oleh karena itu

diharapkan guru pembimbing dapat memberikan penanganan bagi siswa yang

Page 24: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

10

mempunyai motivasi belajar rendah dan dapat melakukan pencegahan melalui

bekerja sama dengan kepala sekolah, guru dan orangtua siswa.

Penelitian yang dilakukan oleh Nuzliah (2015) tentang Kontribusi

Motivasi Belajar, Kreativitas Teerhadap Problem Solving (Pemecahan Masalah)

Siswa Dalam Belajar Serta Implikasi Terhadap Bimbinga Dan Konseling Di

SMPN 29 Padang hasil penelitian menunjukkan bahwa (1.) motivasi belajar siswa

secara umum berada pada kategori rendah, (2.) Kreativitas siswa secara umum

berada pada kategori sedang, (3.) Problem Solving (pemecahan masalah) siswa

dalam belajar berada pada kategori sedang, (4.) terdapat kontribusi motivasi

belajar dengan problem solving (pemecahan masalah) siswa dalam belajar, (5.)

terdapat kontribusi kreativitas dengan problem solving (pemecahan masalah)

siswa dalam belajar, (6.) terdapat kontribusi motivasi belajar, kreativitas terhadap

problem solving (pemecahan masalah) siswa dalam belajar.

Kristiadi (2009) tentang Hubungan Persepsi Siswa Terhada Sense Of

Humor Guru Dengan Motivasi Belajar Di Kelas 7 Internasional Sekolah

Menengah Pertama Negeri 1 Medan Hasil penelitian menunjukkan bahwa

sebagian besar siswa memiliki persepsi yang negatif terhadap sense of humor guru

yaitu sebanyak 40 orang (61.54%), sedangkan motivasi belajar siswa sebagian

besar berada pada kategori sedang yaitu 48 orang (73.85%) dan tinggi 10 orang

(15.38%). Jadi bisa dilihat bahwa sebagian besar siswa yang memiliki motivasi

belajar dalam kategori sedang yaitu 48 orang (73.85%). Ini Menunjukkan bahwa

tidak selamanya persepsi yang negatif terhadap sesuatu dalam hal ini persepsi

Page 25: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

11

siswa terhadap sense of humor guru menyebabkan motivasi belajar siswa menjadi

rendah.

Penelitian yang dilakukan oleh Usman (2015) tentang Pengaruh

Komunikasi Interpersonal Guru Terhadap Minat Belajar Pada Mata Pelajaran

Matematika Siswa Kelas VIII di SMP Pesantren IMMIM Putra Makassar hasil

penelitian menunjukkan bahwa rata-rata komunikasi interpersonal guru sebesar 72

dengan persentase 57% dengan kategori sedang. Rata-rata minat belajar

matematika siswa sebesar 48,4 dengan persentase 63% dengan kategori sedang.

Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif antara komunikasi interpersonal

guru terhadap minat belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas VIII di

SMP Pesantren IMMIM Putra Makassar sebesar 35%.

Penilitian yang dilakukan oleh Ovitasari (2016) tentang Peran Guru Dalam

Komunikasi Interpersonal Dengan Siswa Di SMP Ulul Albab, Kecamatan Taman,

Kabupaten Sidoarjo hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru dalam

melakukan komunikasi interpersonal dengan siswa pada proses pembelajaran di

SMP Ulul Albab Taman-Sidoarjo sudah positif, karena guru dalam melaksanakan

perannya pada proses pembelajaran melibatkan lima sikap positif yang

mendukung komunikasi interpersonal, sehingga guru dan siswa mampu

bekerjasama dalam menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan.

Penelitian yang dilakukan oleh Malik (2014) tentang Fungsi Komunikasi

Antara Guru dan Siswa dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan (Studi Kasus

Proses Belajar Mengajar pada SMP Negeri 3 Sindue) hasil penelitian

menunjukkan bahwa proses belajar mengajar di SMP Negeri 3 Sindue dilakukan

Page 26: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

12

dengan merancang sejumlah program yang didalamnya terdiri atas program

kurikulum dan program rutin di luar kurikulum. Proses belajar mengajar antara

guru dan siswa akan semakin berbobot dengan sendirinya apabila ada komunikasi

yang baik antara keduanya, dalam hal ini kegiatan mentransfer ilmu pengetahuan

terhadap anak didik. Kegiatan tersebut akan terlaksana dengan baik melalui

pelaksanaan disiplin dalam proses belajar mengajar dengan metode pemberian

teori didalam ruangan dan panduan praktek di lapangan. Metode belajar yang

dilaksanakan tersebut ditandai dengan intensitas tatap muka secara rutin antara

guru (pendidik) dengan siswa (anak didik) yang dilaksanakan berdasarkan

penjadwalan mata pelajaran yang telah dibuat dan ditetapkan sebelumnya.

Penyampaian guru yang penggunaan bahasanya mudah dimengerti oleh peserta

didik, mejadikan komunikasi tersebut berjalan dengan efektif.

Penelitian yang dilakukan oleh Kusumaningsih (2013) tentang Hubungan

Antara Komunikasi Interpersonal Dengan Penyesuaian Diri Pada Siswa Remaja

hasil penelitian menunjukkan nilai koefisiensi korelasi sebesar 0,436 (r = 0,436)

dengan taraf signifikansi 0,000 (p = 0,000). Hasil tersebut menunjukkan bahwa

terdapat hubungan antara komunikasi interpersonal dengan penyesuaian diri,

dengan nilai signifikansi komunikasi interpersonal sebesar 0.601 (p > 0,05) dan

nilai signifikansi penyesuaian diri sebesar 0,958 (p > 0,05). Tingkat kekuatan

hubungannya antara komunikasi interpersonal dengan penyesuaian diri cukup

tinggi. Semakin tinggi komunikasi interpersonal siswa remaja, maka semakin baik

penyesuaian dirinya, begitu pula sebaliknya.

Page 27: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

13

Berdasarkan kuisoner yang peneliti sebarkan kepada 20 peserta didik

untuk data awal menunjukkan bahwa motivasi belajar peserta didik di SMP IT

Permata Bunda bisa dikatakan rendah, dari beberapa indikator motivasi belajar

hasilnya kurang dari 50%. Hanya ada empat dari dua belas indikator yang lebih

dari 50%, Yaitu indikator memperhatikan penjelasan guru dan tidak mengobrol

sendiri dengan teman sebesar 70%, tidak ramai dengan teman saat guru

menjelaskan sebesar 70%, tidak mengantuk pada saat pembelajaran sebesar 60%,

meluangkan waktu untuk belajar 70%. Dapat dilihat pada Lampiran A – 1

Persentase Motivasi Belajar Halaman 75.

Komunikasi interpersonal guru dan peserta didik di SMP IT Permata

Bunda bisa dikatakan berada pada kategori tinggi karena dari indikator

komunikasi interpersonal hasilnya lebih dari 50%. Dan hanya ada satu indikator

yang kurang dari 50% yaitu pada indikator Murid berani mencurahkan isi hati bila

ada masalah tentang pelajaran atau masalah dalam tentang pelajaran atau masalah

dalam llingkungan sekolah. Dapat dilihat pada Lampiran A – 2 Persentase

Komunikasi Interpersonal Guru dan Peserta Didik Halaman 76.

Berdasarkan observasi dan wawancara awal yang peneliti lakukan

menunjukkan bahwa hanya beberapa peserta didik saja yang mau bertanya,

kurang lebih cuma 30% peserta didik yang tidak malu untuk bertanya. Ketika

guru bertanya tentang tugas yang telah diberikan sudah dikerjakan atau belum

kebanyakan peserta didik pada menjawab belum. Ada juga peserta didik yang

tanggap bila guru memberi pertanyaan dan ada pula yang tidak tanggap, dan

Page 28: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

14

untuk memotivasi peserta didik Guru melakukan pendekatan kepada peserta didik

agar peserta didik termotivasi untuk belajar.

Hasil data-data penelitian sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa

komunikasi interpersonal guru dan peserta didik tergolong baik, Jika komunikasi

interpersonal guru dan peserta didik baik seharusnya motivasi belajar peserta

didik cenderumg tinggi, namun data yang dikumpulkan peneliti menyatakan

bahwa komunikasi interpersonal guru dan peserta didik tergolong baik dan

motivasi belajar peserta didik tergolong rendah. Adanya kesenjangan antara data

dilapangan dengan teori menunjukkan adanya masalah, oleh karena itu perlu

dilakukan penelitian.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian tentang “Hubungan Komunikasi Interpersonal Guru dan

Peserta Didik dengan Motivasi Belajar Peserta Didik Sekolah Menengah

Pertama”. Penelitian ini akan dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan

antara komunikasi interpersonal guru dan peserta didik dengan motivasi belajar

peserta didik sekolah menengah pertama.

Motivasi belajar tinggi yang memudahkan peserta didik untuk memahami

pelajaran sehingga para peserta didik mampu memperoleh prestasi yang baik

disekolah. Motivasi belajar peserta didik juga mendorong peserta didik untuk

mempersiapkan diri dalam menerima pelajaran, contohnya seperti mempersiapkan

buku dan peralatan sekolah, mengerjakan tugas-tugas sekolah, serta mematuhi

B. Perumusan Masalah

Page 29: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

15

peraturan-peraturan yang berlaku disekolah sehingga kegiatan belajar mengajar

dapat berjalan dengan lancar.

Pentingnya peranan motivasi dalam proses belajar menurut Uno (2009:27)

yaitu; menentukan hal – hal yang dapat dijadikan penguat belajar, memperjelas

tujuan belajar yang hendak dicapai, menentukan ragam kendali terhadap

ragsangan belajar, dan menentukan ketekunan belajar.

Menurut Sutikno (2007:20) Bagi peserta didik yang selalu memperhatikan

materi pelajaran yang diberikan, bukanlah masalah bagi guru karena di dalam diri

peserta didik tersebut ada motivasi, yaitu motivasi intrinsik. Peserta didik yang

demikian biasanya dengan kesadaran sendiri memperhatikan penjelasan guru.

Rasa ingin tahunya lebih banyak terhadap materi pelajaran yang diberikan.

Berbagai gangguan yang ada disekitarnya, kurang dapat mempengaruhinya agar

memecahkan perhatiannya. Lain halnya bagi peserta didik yang tidak ada

motivasi di dalam dirinya, maka motivasi ekstrinsik yang merupakan dorongan

dari luar dirinya mutlak diperlukan. Di sini tugas guru adalah membangkitkan

motivasi peserta didik sehingga ia mau melakukan belajar. Salah satu cara yang

dapat diterapkan guru dalam rangka memotivasi siswa secara ekstrinsik yaitu

dengan komunikasi interpersonal yang efektif.

Rakhmat (2005: 14) komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang bisa

mempengaruhi sikap. Paling sering kita melakaukan komunikasi untuk

mempengaruhi sikap orang lain. Guru ingin mengajak muridnya lebih mencintai

ilmu pengetahuan. Dengan komunikasi diharapkan guru dapat mempengaruhi

sikap peserta didik agar memiliki motivasi dalam belajar.

Page 30: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

16

Rogers (dalam Cangara 2004:19) mendefinisikan hakikat suatu hubungan

dengan adanya suatu pertukaran informasi (pesan), dimana ia menginginkan

adanya perubahan sikap dan tingkah laku serta kebersamaan dalam menciptakan

saling pengertian dari orang-orang yang ikut serta dalam suatu proses komunikasi.

Menurut Effendy (1993: 3) tujuan dari komunikasi interpersonal yang

efektif adalah untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku seseorang karena

sifatnya dialogis, dan arus balik bersifat langsung. Hal tersebut tentunya dapat

memudahkan guru untuk mengubah sikap atau perilaku siswa yang tadinya

kurang termotivasi menjadi peserta didik yang memiliki motivasi tinggi.

Syaripudin (2013: 72) mengatakan bahwa dalam praktik pembelajaran,

komunikasi interpersonal yang dilakukan guru dan peserta didik bukan hanya

proses pertukaran dan penyampaian materi pembelajaran, melainkan ada dimensi

relasi guru dan peserta didik. Guru yang peduli, yang penuh perhatian terhadap

peserta didik akan membuat peserta didik tak segan untuk mengajaknya

berdiskusi tentang berbagai hal. Guru juga akan berperan sebagai pembimbing

dan teladan bagi peserta didik sehingga peserta didik berkembang kemampuannya

dalam menghadapi lingkungan yang mengalami perubahan cepat. Komunikasi

yang baik antara guru dan peserta didik berpengaruh terhadap prestasi akademik

peserta didik juga berpengaruh terhadap prestasi dan motivasi belajar peserta

didik.

Hubungan guru dengan peserta didik dalam proses belajar mengajar juga

merupakan faktor yang sangat menentukan. Sardiman (2014: 147)

mengungkapkan ada cara agar menciptakan hubungan harmonis antara guru dan

Page 31: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

17

peserta didik salah satunya adalah contact-hours atau jam-jam bertemu antara

guru dengan peserta didik, pada hakikatnya merupakan kegatan di luar jam

mengajar.

Beberapa penelitian terkait motivasi belajar peserta didik yang telah

dilakukan, penelitian-penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa motivasi

belajar peserta didik sekolah menengah pertama cenderung rendah. Permasalahan

yang ada di SMP IT Permata Bunda yaitu rendahnya motivasi belajar peserta

didik yang ditunjukkan dengan beberapa indikator motivasi belajar yang hasilnya

kurang dari 50%. Hanya ada empat dari dua belas indikator yang lebih dari 50%,

Yaitu indikator memperhatikan penjelasan guru dan tidak mengobrol sendiri

dengan teman sebesar 70%, tidak ramai dengan teman saat guru menjelaskan

sebesar 70%, tidak mengantuk pada saat pembelajaran sebesar 60%, meluangkan

waktu untuk belajar 70%. Sedangkan upaya guru dalam pembelajaran yaitu

dengan cara berkomunikasi interpersonal dengan peserta didik di SMP IT Permata

Bunda bisa dikatakan berada pada kategori tinggi karena dari indikator

komunikasi interpersonal hasilnya lebih dari 50%. Dan hanya ada satu indikator

yang kurang dari 50% yaitu pada indikator Murid berani mencurahkan isi hati bila

ada masalah tentang pelajaran atau masalah dalam tentang pelajaran atau masalah

dalam llingkungan sekolah.

Berdasarkan uraian tersebut dirumuskan suatu perumusan masalah yaitu

Adakah hubungan komunikasi interpersonal guru dan peserta didik dengan

motivasi belajar peserta didik di SMP IT Permata Bunda?

Page 32: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

18

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan

komunikasi interpersonal guru dan peserta didik dengan motivasi belajar peserta

didik.

Penelitian yang dilakukan memiliki beberapa manfaat antara lain:

1. Secara Teoretis:

Diharapkan penelitian ini dapat berguna untuk pengembangan

teori- teori psikologi khususnya adalah psikologi pendidikan dan psikologi

komunikasi.

2. Secara Praktis:

Diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi yang

berkaitan dengan komunikasi interpersonal guru dengan motivasi belajar

peserta didik.

C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Penelitian

Page 33: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

19

BAB II

1. Pengertian Motivasi Belajar

Istilah motivasi memiliki akar kata dari bahasa latin movere, yang berarti

gerak atau dorongan untuk bergerak. Atau bisa disebut dengan motif yang

diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan

individu tersebut bertindak atau berbuat guna mencapai suatu tujuan. Berbagai

ahli memberikan definisi tentang motivasi, di antaranya :

Menurut Mc Donald (dalam Sutikno, 2007:19) motivasi merupakan

perubahan energi dalam diri seseorang yang di tandai dengan munculnya feeling

dan di dahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.

Menurut Hamalik (dalam Djamarah, 2008:148) perubahan energi dalam

diri seseorang itu berbentuk suatu aktivias nyata beupa kegiatan kegiatan fisik.

Karena seseorang mempunyai tujuan tertentu dari aktivitasnya, maka seseorang

mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapainya dengan segala upaya yang

dapat dilakukan untk mencapainya.

Menurut Wlodkowski (2011) menjelaskan motivasi sebagai suatu kondisi

yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, dan yang memberi arah

serta ketahanan (persistence) pada tingkah laku tersebut.

19

TINJAUAN PUSTAKA

A. Motivasi Belajar

Page 34: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

20

Menurut Greenberg (dalam Djali, 2011:101) mengemukakan motivasi

merupakan proses membangkitkan, mengarahkan, dan memantapkan perilaku

kearah suatu tujuan.

Sedangkan Bernard (dalam Purwa, 2012:319) motivasi sebagai fenomena

yang dilibatkan dalam perangsangan tindakan kearah tujuan-tujuan tertentu yang

sebelumnya kecil atau tidak ada gerakan sama sekali kearah tujuan-tujuan

tertentu.

Motivasi Menurut Gray dkk. (dalam Abdorrahman Gintings, 2008:88)

adalah hasil sejumlah proses, yang bersifat internal dan eksternal bagi seorang

individu, yang menyebabkan timbulnya sikap antusisme dan persistensi dalam hal

melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu.

Dari pendapat para tokoh diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

motivasi merupakan kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri

seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai

suatu tujuan tertentu, termasuk didalamnya adalah kegiatan belajar.

Menurut Slameto (2013:2) Belajar ialah suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya.

Menurut Whittaker (dalam Supriyono, 2004:126) belajar dapat

diidentifikasikan sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah

melalui latihan atau pengalaman.

Page 35: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

21

Menurut Purwanto (2006:85) Belajar adalah tingkah laku yang mengalami

perubahan yang relatif mantap melalui latihan atau pengalaman karena belajar

menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti:

perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu masalah atau berpikir,

keterampilan, kecakapan, kebiasaan, ataupun sikap.

Berdasarkan definisi belajar yang dikemukakan beberapa tokoh diatas,

dapat diambil kesimpulan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan

tingkah laku yang merupakan sebagai akibat dari pengalaman atau latihan.

Dimyati dan Mudjiono (2009:85) mengemukakan definisi motivasi belajar

sebagai kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar atau dorongan mental

yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia (perilaku belajar).

Motivasi belajar penting bagi siswa adalah sebagai berikut: Menyadarkan

kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil akhir, Menginformasikan tentang

kekuatan belajar, yang dibandingkan dengan teman sebaya, Mengarahkan

kegiatan belajar, Membesarkan semangat belajar, Menyadarkan tentang adanya

perjalanan belajar dan kemudian bekerja (di sela-selanya adalah belajar atau

bermain) yang bersinambungan. Individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya

sedemikian rupa sehingga dapat berhasil. Kelima hal tersebut menunjukkan

betapa pentingnya motivasi tersebut disadari oleh pelakunya sendiri. Bila motivasi

disadari oleh pelaku, maka sesuatu pekerjaan, dalam hal ini tugas belajar akan

terselesaikan dengan baik.

Page 36: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

22

Sardiman (2011) mengemukakan bahwa motivasi dalam kegiatan belajar

dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri peserta didik

yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan

belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang

dikehendaki dapat dicapai. Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat

non-intelektual. Peranannya yang khas adalah menumbuhkan gairah belajar,

perasaan senang, dan semangat untuk belajar.

Uno (2009:23) mengemukakan bahwa motivasi dan belajar merupakan

dua hal yang saling mempengaruhi. Motivasi belajar dapat timbul karena faktor

intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar,

harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya

penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang

menarik.

Dari pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar

adalah keseluruhan daya penggerak dan pendorong tingkah laku dan psikis yang

ada dalam diri peserta didik yang menimbulkan kegiatan untuk belajar dan

bertindak untuk mencapai hasil belajar yang tinggi.

Page 37: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

23

2. Ciri-Ciri Motivasi Belajar

Menurut Sardiman (2009:83) bahwa motivasi belajar memiliki beberapa

ciri-ciri yaitu:

a. Tekun menghadapi tugas atau tanggung jawab dalam mengerjakan

tugas-tugas belajarnya.

b. Semangat dan ulet menghadapi kesulitan (tidak mudah putus asa).

c. Menunjukkan minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran.

d. Tidak mudah melepas apa yang di yakini.

e. Lebih senang bekerja mandiri

f. Reaksi yang ditunjukkan siswa terhadap stimulus yang diberikan guru.

g. Dapat mempertahankan pendapatnya.

h. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

Uno (2009:23) ciri-ciri motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai

berikut :

a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil.

b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar.

c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan.

d. Adanya penghargaan dalam belajar.

e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.

f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan

seseorang siswa dapat belajar dengan baik.

Page 38: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

24

Worrel dan Stilwell (dalam Suyanto dan Jihad, 2011: 27) menyatakan

bahwa ciri-ciri motivasi belajar, yaitu :

a. Memperlihatkan minat, mempunyai perhatian dan ikut serta dalam

belajar dan pembelajaran.

b. Bekerja keras dan memberikan waktu pada usaha tersebut.

c. Terus bekerja sampai tugas terselesaikan.

Berdasarkan pendapat para tokoh diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

indikator atau ciri-ciri motivasi belajar meliputi tekun menghadapi tugas, ulet

menghadapi kesulitan, senang bekerja mandiri, tidak mudah melepas apa yang

diyakini, senang mencari dan memecahkan soal-soal, adanya hasrat dan keinginan

berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya kegiatan yang

menarik dalam belajar dan lingkungan belajar yang kondusif.

3. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Wlodkowski dan Jaynes (dalam Hawadi dan Akbar, 2001: 94)

menyebutkan ada empat faktor yang mempengaruhi motivasi belajar peserta

didik, hal tersebut adalah:

a. Kultur

Setiap etnik mempunyai nilai tersendiri tentang belajar.sistim nilai

yang dianut orang tua akan mempengaruhi keterlibatan orang tua

secara mendalam dalam upaya menemukan energi fisik.

b. Keluarga

Page 39: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

25

Orang tua merupakan faktor utama dalam belajar anak. Keterlibatan

langsung orang tua dalam belajar anak akan membuat dorongan –

dorongan yang merupakan hal utama di dalam mengarahkan tujuan

belajar.

c. Sekolah

Peran guru dalam memotivasi anak tidak diragukan, guru dapat

membantu anak menyadari pertumbuhan kompetensi dan penguasaan

materi pelajaran.

d. Diri anak itu sendiri

Merupakan dorongan intrinsik dari dalam diri anak itu sendiri, seorang

anak yang memiliki prestasi yang baik disekolah akan mempunyai

dorongan dari dalam dirinya untuk belajar.

Dimyati dan Mujiono (2009:97) mengatakan faktor yang mempengaruhi

motivasi belajar:

a. Cita – cita atau aspirasi peserta didik

Keberhasilan mencapai keinginan tersebut membutuhkan kemauan

bergiat, bahkan dikemudian hari menimbulkan cita – cita dibarengi oleh

perkembangan sesaat, sedangkan kemauan telah disertai dengan

perhitungan aka sehat. Cita – cita akan memperkuat motivasi belajar

intrinsik maupun ekstrensik. Sebab tercapainya suatu cita – cita akan

mewujudkan aktualisasi diri.

b. Kemampuan peserta didik

Page 40: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

26

Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan atau

kecakapan mencapainya. Kemampuan akan memperkuat motivasi anak

untuk melakukan tugas – tugas perkembangan. Misanya: keinginan

membaca perlu dibarengi dengan kemampuan mengena dan menyenagkan,

secara berlebihan terjadilah kegemaran membaca.

c. Kondisi lingkungan peserta didik

Lingkungan peserta didik dapat berupa keadaan alam, lingkungan

tempat tinggal, pergaulan teman sebaya, dan kehidupan

kemasyarakatan.Kondisi sekolah lingkungan yang sehat, kerukunan hidup,

ketertiban pergaulan perlu dipertinggi mutunya. Dengan lingkungan yang

aman, tentrem, tertib dan indah, maka semangat dan motivasi belajar

diperkuat.

d. Kondisi peserta didik

Kondisi peserta didik yang meliputi kondisi fisik dan praktis

mempengaruhi motivasi belajar.termasuk kondisi fisik misalnya: marah,

cemas, sedih, kecewa, emosi. Semua itu akan mengganggu perhatian

belajar dan sukar memusatkan perhatian.

e. Unsur – unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran

Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan, dan pikiran

yang mengalami perubahan berkat pengalaman hidup. Pengalaman dengan

teman sebaya, lingkungan tempat tinggal yang mengalami perubahan

lingkungan budaya peserta didik yang berupa surat kabar, majalah, radio,

televisi, dan film semakin menjangkau peserta didik. Semua lingkungan

Page 41: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

27

tersebut mendinamika motivasi belajar di sekitar sekolah untuk

memotivasi peserta didik untuk belajar.

f. Upaya guru dalam pembelajaran peserta didik

Upaya yang dimaksud disini adalah bagaimana guru mempersiapkan

diri dalam membelajarkan peserta didik disekolah dan luar sekolah mulai

dari pendidikan “tertib hidup” yaitu meliputi pemeliharaan kebersihan,

pemeliharaan fasilitas umum, tertib lalu lintas, tertib pergaulan dan tertib

sebagai umat beragama yanag menyelenggarakan tertib belajar.

Nara dkk. (2011:53-55) mengemukakan enam unsur atau faktor yang

mempengaruhi motivasi dalam proses pembelajaran. Keenam faktor tersebut

adalah:

a. Cita – cita atau aspirasi

Cita - cita merupakan salah satu faktor yang mempegaruhi motivasi

belajar. Hal ini dapat diamati dari banyaknya kenyataan, bahwa motivasi

seorang pembelajar menjadi begitu tinggi ketika ia sebelumnya sudah

memiliki cita – cita.

b. Kemampuan pembelajar

Kemampuan pembelajar juga menjadi faktor penting dalam

mempengaruhi motivasi. Seperti dapat dipahami bersama bahwa setiap

manusia mempunyai kemampuan yang berbeda – beda. Karena itu,

seseorang yang memiliki kemampuan di bidang tertentu, belum tentu

memiliki kemampuan dibidang lainnya. Kemampuan pembelajar juga

demikian, korelasinya dengan motivasi akan terlihat ketika si pembelajar

Page 42: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

28

mengetahui bahwa kemampuannya ada pada bidang tertentu, sehingga ia

akan termotivasi dengan kuat untuk terus menguasai dan mengembangkan

kemampuannya di bidang tersebut.

c. Kondisi pembelajar

Hal ini dapat terlihat dari kondisi fisik maupun kondisi psikis

pembelajar.Pada kondisi fisik, hubungannya dengan motivasi dapat dilihat

dari keadaan fisik seseorang. Jika kondisi fisik sedang kelelahan, maka

akan cenderung memiliki motivasi rendah untuk belajar atau melakukan

berbagai aktivitas. Sementara, jika kondisi fisik sehat dan segar bugar

maka akan cenderung memiliki motivasi yang tinggi. Selain kondisi fisik,

maka dapat juga diamati dari kondisi psikis. Hal ini dapat terlihat jika

seseorang kondisi psikisnya sedang tidak bagus misalnya sedang stres

maka motivasi juga akan menurun, begitu pula sebaliknya.

d. Kondisi lingkungan pembelajar

Dapat diamati dari lingkungan fisik dan lingkungan sosial yang

mengitari si pembelajar. Misalnya, lingkungan fisik yang tidak nyaman

untuk belajar akan berdampak pada menurunya motivasi belajar. Selain itu

lingkungan sosia juga berpengaruh, hal ini dapat diamati dari lingkungan

sosial yang ada di sekitar pembelajar seperti teman sepermainanya,

lingkungan keluarganya, atau teman sekelasnya. Lingkungan sosial yang

tiak menunjukkan kebiasaan belajar dan mendukung kegiatan belajar akan

berpengaruh terhadap rendahnya motivas belajar. begitu pula sebaliknya.

Page 43: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

29

e. Unsur-unsur dinamis belajar atau pembelajaran

Faktor dinamis belajar juga mempengaruhi motivasi. Dapat diamati

dengan sejauh mana upaya memotivasi tersebut dilakukan, bagaimana juga

dengan bahan pelajaran, alat bantu belajar, suasana belajar dan sebagainya

yang dapat mendinamisasi proses pembelajaran. Makin dinamis suasana

belajar, maka cederung akan semakin memberi motivasi yang kuat dalam

proses pembelajaran.

f. Upaya guru dalam membelajarkan pembelajaran

Dapat diamati dengan sejauh mana upaya memotivasi tersebut

dilakukan, bagaimana juga dengan bahan pelajaran, alat bantu belajar,

suasana belajar dan sebagainya yang dapat mendinamisasi proses

pembelajaran.

Rifa’i dan Anni (2009: 162-168) menyatakan setidak – tidaknya terdapat

enam faktor yang didukung oleh sejumlah teori psikologi dan penelitian terhadap

motivasi belajar. Keenam faktor yang dimaksud yaitu:

a. Sikap, merupakan kombinasi dari konsep, informasi dan emosi yang

dihasilkan didalam predisposisi untuk merespon orang, kelompok,

gagasan, peristiwa, atau objek tertentu secara menyenangkan atau

tudak menyenangkan.

b. Kebutuhan, merupakan kondisi yang dialami oleh individu sebagai

sesuatu kekuatn internal yang memandu peserta didik untuk mencapai

tujuan.

Page 44: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

30

c. Rangsangan, merupakan perubahan didalam persepsi atau pengalaman

dengan lingkungan yang membuat seseorang bersifat aktif.

d. Afeksi, konsep afeksi berkaitan dengan pengalaman emosiona

kecemasan, kepedulian, dan pemilikan dari individu atau kelompok

pada waktu belajar.

e. Kompetensi, pada dasarnya untuk memperoleh kompetensi dari

lingkungannya.

f. Penguatan, merupakan peristiwa yang mempertahankan konsekuensi

atas peristiwa itu sendiri.

Berdasarkan hasil uraian para tokoh diatas maka dapat disimpulkan bahwa

faktor – faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah cita – cita,

kemampuan dan kondisi siswa sendiri, kondisi lingkungan siswa, keluarga,

sekolah, peran guru, upaya guru dalam membelajarkan pembelajaran, sikap,

kebutuhan, rangsangan, afeksi, kompetensi, dan penguatan.

Faktor yang mempengaruhi motivasi belajar peserta didik yang ingin

digali dalam penelitian ini adalah komunikasi interpersonal guru dan peserta

didik. Berdasarkan faktor yang mempengaruhi motivasi belajar menurut Nara

dkk. (2011: 53-55) menyatakan bahwa upaya guru dalam membelajarkan

pembelajaran ikut mempengaruhi motivasi belajar. Upaya guru dalam

membelajarkan pembelajaran melibatkan kemampuan menyampaikan informasi

dari guru kepada peserta didik. Penyampaian informasi dari guru kepada peserta

didik disebut komunikasi interpersonal. Menurut Mulyana (2012: 81)

menyebutkan bahwa komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi

Page 45: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

31

berarti komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan

setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal

maupun non verbal.

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti menetapkan komunikasi

interpersonal guru dan peserta didik sebagai salah satu variabel yang

mempengaruhi motivasi belajar peserta didik.

4. Fungsi Motivasi Belajar

Menurut Djaramah (2008: 123-124) menyatakan fungsi motivasi dalam

belajar adalah sebagai berikut:

a. Motivasi Sebagai Pendorong Perbuatan, motivasi yang berfungsi

sebagai pendorong ini mempengaruhi sikap apa yang seharusnya anak

didik ambil dalam rangka belajar.

b. Motivasi Sebagai Penggerak Perbuatan, dorongan psikologis yang

melahirkan sikap terhadap anak didik itu merupakan suatu kekuatan

yang tak terbendung, yang kemudian terjelma dalam bentuk gerakan

psikofisik. Disini anak didik sudah melakukan aktivitas belajar dengan

segenap jiwa dan raga.

c. Motivasi Sebagai Pengaruh Perbuatan, segala seauatu yang

menggangu pikirannya dan dapat membuyarkan konsentrasinya

diusahakan disingkirkan jauh-jauh. Itulah peranan motivasi yang dapat

mengarahkan perbuatan anak didik dalam belajar.

Page 46: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

32

1. Pengertian Komunikasi Interpersonal

Suranto (2010: 2) Kata komunikasi berasa dari bahasa latin communicare

yang artinya memberitahukan dan berasal dari bahasa inggris communication

yang artinya proses pertukaran informasi, konsep, ide, gagasan, perasaan, dan

lain-lain antara dua orang atau lebih. Komunikasi adalah proses pengiriman pesan

atau simbol-simbol yang mengandung arti dari komunikator kepada komunikan

dengan tujuan tertentu.

Mulyana (2012: 81) menyebutkan bahwa komunikasi interpersonal atau

komunikasi antarpribadi berarti komunikasi antara orang-orang secara tatap muka,

yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara

langsung, baik secara verbal ataupun nonverbal. Ia menjelaskan bentuk khusus

dari komunikasi antarpribadi adalah komunikasi yang melibatkan hanya dua

orang. Komunikasi demikian menunjukkan pihak-pihak yang berkomunikasi

berada dalam jarak yang dekat dan mereka saling mengirim dan menerima pesan

baik verbal atau pun nonverbal secara simultan dan spontan.

Menurut Cangara (2005: 31) komunikasi antarpribadi adalah proses

komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka.

Menurut Devito (dalam Soyomukti, 2010: 142) komunikasi interpersonal

didefinisikan sebagai proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua

orang atau di antara sekelompok kecil orang-orang dengan beberapa efek dan

beberapa umpan balik seketika.

B. Komunikasi Interpersonal

Page 47: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

33

Berdasarkan hasil uraian para tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa

komunikasi interpersonal merupakan proses pengiriman dan penerimaasn pesan-

pesan secara verbal dan nonverbal antara dua orang atau sekelompok kecil orang

secara langsung (tatap muka) disertai respon yang dapat segera diketahui untuk

mencapai suatu tujuan.

2. Ciri-Ciri Komunikasi Interpersonal

Thoha (2014: 191-194) menyatakan suatu komunikasi antarpribadi bisa

efektif nampaknya dapat dikenal dengan lima hal berikut, yaitu :

a. Keterbukaan

Komunikasi antarpribadi bisa dikatakan efektif juka keterbukaan

dalam berkomunikasi ini diwujudkan. Sangat tidak efektif kalau terjadi

dua orang berkomunikasi yang satu mengemukakan pendapatnya,

sedangkan lawan bicaranya dari awal sampai akhir diam saja tidak ada

reaksi.

b. Empati

Dengan empati dimaksudkan untuk merasakan sebagaimana yang

dirasakan oleh orang lain suatu perasaan bersama perasaan orang lain

yakni, mencoba merasakan dalam cara yang sama dengan perasaan

orang lain.

c. Dukungan

Dukungan yang tidak terucapkan tidaklah mempunyai nilai yang

negatif, melainkan dapat merupakan aspek positif dari komunikasi.

Page 48: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

34

Gerakan-gerakan seperti anggukan kepala, kerdipan mata, senyum,

atau tepukan tangan merupakan dukungan positif yang tak terucapkan.

d. Kepositifan

Komunikasi antarpribadi akan terperlihara dengan baik, jika suatu

perasaan positif terhadaporang lain itu dikomunikasikan. Hal ini akan

membuat orang lain tersebut merasa lebih baik dan mempunyai

keberanian untuk lebih berpartisipasi pada setiap kesempatan.

Seseorang dalam suasana seperti ini tidak lagi mempunyai perasaan

tertutup. Dia senang dianggap bisa berperanan.

e. Kesamaan

Sulit dan tidak efektif dalam komunikasi antarpribadi jika terdapat

suatu situasi pembicara yang bicara sepanjang waktu, sementara itu

pendengar mendengarkan sepanjang waktu pula.hendaknya ada usaha

untuk mencapai kesamaan antara pembicara dan pendengar. Memang

terdapat kedudukan bahwa seseorang sebagai pembicara dan prang lain

sebagai pendengar dalam berkomunikasi, tetapi itu bukan berarti

bahwa pembicara harus mendominir semua waktu yang ada, sementara

itu lainnya mengantuk atau keluar ruangan dengan muka masam.

Menurut Kumar (dalam Wiryanto, 2005: 36) komunikasi antarpribadi

mempunyai lima ciri, sebagai berikut:

a. Keterbukaan (Openess). Kemauan menanggapi dengan senang hati

informasi yang diterima di dalam menghadapi hubungan antarpribadi.

b. Empati (empathy). Merasakan apa yang dirasakan orang lain.

Page 49: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

35

c. Dukungan (supportiveness). Situasi yang terbuka untuk mendukung

komunikasi berlangsung efektif.

d. Rasa positif (positiveness). Seseorang harus memiliki perasaan positif

terhadap dirinya, mendorong orang lain lebih aktif berpartisipasi, dan

menciptakan situasi komunikasi kondusif untuk interaksi yang

efektif.

e. Kesetaraan (equality). Pegakuan secara diam-diam bahwa kedua

belah pihak menghargai, berguna, dan mempunyai sesuatu yang

penting untuk disumbangkan.

Umar (2005: 26) Ciri-ciri untuk meninjau komunikasi antarapribadi adalah

sebagai berikut :

a. Keterbukaan,

Yaitu keinginan untuk terbuka serta mau menanggapi secara jujur

dari lawan bicara.

b. Empati

Mencoba merasakan perasaan yang sama dengan lawan bicara.

c. Dukungan

Mencoba untuk tidak mengkritik atau menyerang isi pembicaraan

walau hanya dengan tepukan atau sekedar mengangguk-anggukan

kepala.

d. Kepositifan

Maksudya jika seseorang mempunyai perasaan negatif kepada orang

lain dan dikomunikasikan kepada orang lain lagi maka akan terjadi

Page 50: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

36

mata rantai perasaan negatif kepada orang tersebut, akibatnya

komunikasi akan terganggu. Jadi hidupkanlah perasaan positif

kepada orang lain.

e. Kesamaan

Karena kenyataannya tidak ada manusia yang sama, sekalipun

mereka kembar, maka komunikasi antarpribadi akan lebih efektif

jika terjadi dalamsuasana kesamaan.

Berdasarkan hasil uraian para tokoh diatas dapat ditarik kesimpulan

bahwa ciri-ciri komunikasi interpersonal meliputi keterbukaan, empati, dukungan,

rasa positif, dan kesetaraan.

Motivasi yang ada pada diri peserta didik bisa ditunjukkan dengan adanya

hasrat dan keinginan berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar,

adanya harapan dan cita-cita masa depan, adanya penghargaan dalam belajar,

adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, adanya lingkungan belajar yang

kondusif sehingga memungkinkan seseorang belajar dengan baik. Keberadaan

motivasi pada diri peserta didik juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor

dari dalam maupun faktor yang berasal dari luar diri peserta didik.

Masalah besar yang terjadi di dalam kelas untuk guru-guru dan peserta

didik adalah motivasi. Guru berharap supaya setiap peserta didik menggunakan

C. Hubungan Antara Komunikasi Interpersonal Guru Dan Peserta Didik

Dengan Motivasi Belajar Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama

Page 51: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

37

bakat dan waktunya selama disekolah sehingga tujuan belajar terjadi secara

maksimal. Peserta didik berusaha menggunakan potensi dirinya untuk tumbuh

secara cepat dengan perkembangan bakat-bakat yang ada, namun tujuan guru

sering kali berbeda dengan apa yang ada di dalam diri peserta didik sehingga

motivasi tidak berkembang malahan terabaikan.

Motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak dan pendorong

tingkah laku dan psikis yang ada dalam diri peserta didik yang menimbulkan

kegiatan untuk belajar dan bertindak untuk mencapai hasil belajar yang tinggi.

Menurut Nara dkk. (2012: 53-55) mengatakan bahwa faktor yang

mempengaruhi motivasi belajar meliputi cita-cita atau aspirasi, kemampuan

pembelajar, kondisi pembelajar, kondisi lingkungan pembelajar, unsur-unsur

dinamis belajar atau pembelajaran, upaya guru dalam membelajarkan

pembelajaran.

Faktor yang mempengaruhi motivasi belajar peserta didik yang ingin

digali dalam penelitian ini adalah komunikasi interpersonal guru dan peserta

didik. Berdasarkan faktor yang mempengaruhi motivasi belajar menurut Nara

dkk. (2011: 53-55) menyatakan bahwa upaya guru dalam membelajarkan

pembelajaran ikut mempengaruhi motivasi belajar. Upaya guru dalam

membelajarkan pembelajaran melibatkan kemampuan menyampaikan informasi

dari guru kepada peserta didik. Penyampaian informasi dari guru kepada peserta

didik disebut komunikasi interpersonal. Menurut Mulyana (2012: 81)

menyebutkan bahwa komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi

berarti komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan

Page 52: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

38

setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal

maupun non verbal.

Kemampuan komunikasi interpersonal secara efektif dengan peserta didik

merupakan aspek penting yang harus dimiliki oleh guru. Menurut Suranto (2010:

13) komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi adalah proses

penyampaian dan penerimaan pesan antara pengirim pesan (sender) dengan

penerima (receiver) baik secara langsung (tatap muka) maupun tidak langsung

(dengan bantuan media). Berkaitan dengan pembelajaran, kemampuan

komunikasi interpersonal merupakan kemampuan guru di sekolah, guru sebagai

komunikator dalam pengiriman atau pemindahan pesan (transmitting) secara

verbal maupun non verbal dan penerimaan pesan (receiving) disertai adanya

feedback oleh siswa sebagai komunikan.

Menurut Effendy (1993: 3) tujuan dari komunikasi interpersonal yang

efektif adalah untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku seseorang karena

sifatnya dialogis, dan arus balik bersifat langsung. Hal tersebut tentunya dapat

memudahkan guru untuk mengubah sikap atau perilaku peserta didik yang tadinya

kurang termotivasi menjadi peserta didik yang memiliki motivasi tinggi.

Syaripudin (2013: 72) mengatakan bahwa dalam praktik pembelajaran,

komunikasi interpersonal yang dilakukan guru dan peserta didik bukan hanya

proses pertukaran dan penyampaian materi pembelajaran, melainkan ada dimensi

relasi guru dan peserta didik. Guru yang peduli, yang penuh perhatian terhadap

peserta didik akan membuat peserta didik tak segan untuk mengajaknya

berdiskusi tentang berbagai hal. Guru juga akan berperan sebagai pembimbing

Page 53: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

39

dan teladan bagi peserta didik sehingga peserta didik berkembang kemampuannya

dalam menghadapi lingkungan yang mengalami perubahan cepat. Komunikasi

yang baik antara guru dan peserta didik berpengaruh terhadap prestasi akademik

peserta didik juga berpengaruh terhadap prestasi dan motivasi belajar peserta

didik.

Dalam penelitian ini peneliti berusaha untuk mengetahui hubungan antara

komunikasi interpersonal guru dengan motivasi belajar peserta didik. Hal ini

berangkat dari teori yang menyatakan bahwa komunikasi interpersonal guru

dengan peserta didik merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi

peserta didik dalam belajar.

Komunikasi interpersonal guru menjadi penting karena dapat

mempengaruhi motivasi belajar peserta didik. Hal lain yang tak kalah pentingnya

adalah dengan adanya motivasi belajar yang ada dalam diri peserta didik akan

memungkinkan proses belajar menjadi lebih mudah karena ada minat dan

dorongan yang yang muncul dari diri peserta didik. Motivasi menjadikan peserta

didik terdorong untuk menekuni pelajaran yang diminatinya tanpa ada sebuah

paksaan.

Ada hubungan positif antara komunikasi interpersonal guru dan peserta

didik dengan motivasi belajar peserta didik. Semakin baik komunikasi

interpersonal guru dan peserta didik maka semakin tinggi motivasi belajar peserta

didik, begitu pula sebaliknya. Semakin buruk komunikasi interpersonalguru dan

peserta didik maka semakin rendah motivasi belajar peserta didik.

D. Hipotesis

Page 54: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

40

BAB III

Penelitin ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatana kuantitatif

menekankan analisanya pada rata – rata numerical (angka) yang diolah dengan

metode statistika. Menurut Suryabrata (2005: 122) identifikasi variabel

merupakan langkah penetapan variabel–variabel utama yang menjadi fokus dalam

penelitian serta penentuan fungsi masing–masing. Penelitian ini melibatkan dua

variabel yaitu:

1. Variabel Tergantung (Y) : Motivasi belajar

2. Variabel Bebas (X) : Komunikasi Interpersonal

1. Motivasi Belajar

Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dan pendorong

tingkah laku dan psikis yang ada dalam diri peserta didik yang menimbulkan

kegiatan untuk belajar dan bertindak untuk mencapai hasil belajar yang tinggi.

Motivasi belajar akan diukur dengan menggunakan Skala Motivasi Belajar yang

disusun berdasarkan ciri-ciri motivasi belajar antara lain: tekun menghadapi tugas,

ulet menghadapi kesulitan, senang bekerja mandiri, tidak mudah melepas apa

yang diyakini, senang mencari dan memecahkan soal-soal, adanya hasrat dan

keinginan berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya

40

METODE PENELITIAN

A. Identifikasi Variabel Penelitian

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Page 55: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

41

kegiatan yang menarik dalam belajar dan lingkungan belajar yang kondusif.

Semakin tinggi skor yang diperoleh, maka semakin tinggi motivasi belajar, dan

sebaliknya.

2. Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal merupakan proses pengiriman dan penerimaasn

pesan-pesan secara verbal dan nonverbal antara dua orang atau sekelompok kecil

orang secara langsung (tatap muka) disertai respon yang dapat segera diketahui

untuk mencapai suatu tujuan.

Komunikasi Interpersonal guru dan peserta didik akan diukur dengan

menggunakan Skala Komunikasi Interpersonal guru dan peserta didik yang

disusun berdasarkan ciri-ciri komunikasi interpersonal, yaitu keterbukaan

(openess), empati (empathy), dukungan (supportiveness), perasaan positif

(positiveness), kesetaraan (aquality). Semakin tinggi skor yang diperoleh, maka

semakin baik komunikasi interpersonal dan sebaliknya.

1. Populasi dan Sampel

Populasi adalah kelompok subjek yang hendak dikenai generalisasi hasil

penelitiannya (Azwar, 2012: 77). Populasi merupakan sejumlah individu yang

setidaknya mempunyai satu ciri atau sifat yang sama. Dari populasi tersebut akan

diambil sampel yang diharapkan akan mewakili populasi, karena sampel adalah

C. Subjek Penelitian

Page 56: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

42

sebagian dari populasi. Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2010: 62). Adapun untuk menentukan

sampel terlebih dahulu harus menentukan luas dan sifat-sifat populasi serta

memberikan batas-batas yang tegas (Hadi, 2004: 79).

Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik SMP IT Permata Bunda

yang berjumlah 147 peserta didik, yang terbagi atas 6 kelas.

2. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah cluster random

sampling yaitu pengambilan sampel dari populasi yang dilakukan secara acak

berdasarkan kelas, dimana peneliti tidak memilih individu-individu yang

ditugaskan untuk menjadi sampel penelitian (Sugiyono, 2010: 65-66). Random

dimaksudkan bahwa setiap subjek dalam populasi memiliki peluang yang sama

besar untuk terpilih menjadi sampel (Azwar, 2012:81). Teknik ini diambil karena

populasi yang ada terbentuk kelompok (kelas). Sampling dilakukan secara

sederhana, yaitu dengan cara undian.

Selanjutnya alat ukur akan dikenakan pada subjek dalam kelompok yang telah

terpilih secara random sebagai sampel penelitian. SMP IT Permata Bunda

terdapat kelas VII, VIII, IX yang terdiri dari 6 kelas yang nantinya akan dipilih

secara random.

Page 57: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

43

1. Alat Pengumpulan Data

Adapun alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yakni Skala

Motivasi Belajar dan Skala Komunikasi Interpersonal Guru dan Peserta Didik.

a. Skala Motivasi Belajar

Skala Motivasi Belajar akan diberikan kepada peserta didik. Skala

Motivasi Belajar dirancang berdasarkan ciri-ciri motivasi belajar, yaitu tekun

menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, senang bekerja mandiri, tidak

mudah melepas apa yang diyakini, senang mencari dan memecahkan soal-

soal, adanya hasrat dan keinginan berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan

dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar dan lingkungan

belajar yang kondusif.

Skala Motivasi Belajar Peserta Didik disusun dalam bentuk pernyataan

yang terbagi menjadi dua jenis pernyataan yaitu pernyataan favorable dan

unfavorable, setiap item baik pernyataan favorable dan unfavorable akan

disediakan format lima pilihan jawaban, yaitu HTP (Hampir Tidak Pernah), SJ

(Sangat Jarang), KK (Kadang–Kadang), SS (Sangat Sering), HS (Hampir

Selalu). Semakin tinggi skor yang diperoleh maka semakin kuat motivasi

belajar, dan sebaliknya. Blue print dari Skala Motivasi Belajar dapat dilihat

pada tabel 1 dibawah ini:

D. Metode Pengumpilan Data

Page 58: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

44

Tabel 1.

Blue Print Skala Motivasi Belajar

Aspek Indikator Bobot

(%)

Jumlah Item

FAV UNFAV

Tekun menghadapi tugas

1. Peserta didik gigih dalam menyelesaikan tugas yang sulit.

2. Peserta didik sungguh-sungguh

dalam mengerjakan tugas.

10% 3 3

Ulet

menghadapi kesulitan

1. Peserta didik sabar dalam menyelesaikan tugas yang suit.

10% 3 3

Tidak mudah

melepas apa yang diyakini

1. Peserta didik tidak mudah

terpengaruh oleh orang lain. 2. Peserta didik memiliki pendirian

yang kuat.

10% 3 3

Senang mencari dan

memecahkan soa-soal

1. Peserta didik menyukai tantangan.

2. Respon peserta didik tidak

menyukai soal yang terlalu mudah.

10% 3 3

Adanya hasrat dan keinginan berhasil

1. Peserta didik memiliki keinginan

yang kuat untuk berhasil. 2. Peserta didik akan berusaha

sekuat tenaga untuk mencapai

tujuannya.

10% 3 3

Adanya dorongan dan

kebutuhan dalam belajar

1. Peserta didik memiliki alasan yang kuat untuk terus belajar.

2. Peserta didik merasa bahwa belajar adalah sebuah kebutuhan yang penting.

10% 2 2

Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar

1. Peserta didik selalu memiliki

inovasi dalam belajar sehingga ia tidak cepat merasa bosan.

2. Peserta didik cukup kreatif.

20% 4 4

Lingkungan belajar yang

kondusif

1. Peserta didik membutuhkan lingkungan belajar yang nyaman

untuk belajar.

20% 4 4

Total 100% 25 25

Page 59: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

45

b. Skala Komunikasi Interpersonal Guru dan Peserta Didik

Alat pengumpulan data yang dipergunakan dalam pengumpulan

data mengenai komunikasi interpersonal menggunakan Skala komunikasi

interpersonal. Skala komunikasi interpersonal guru dan peserta didik

dirancang berdasarkan aspek-aspek komunikasi interpersonal, yaitu yaitu

keterbukaan (openess), empati (empathy), dukungan (supportiveness),

perasaan positif (positiveness), kesetaraan (aquality).

Skala Komunikasi Interpersonal guru dan peserta didik disusun

dalam bentuk pernyataan yang terbagi menjadi dua jenis pernyataan yaitu

pernyataan favorable dan unfavorable, setiap item baik pernyataan

favorable dan unfavorable akan disediakan format lima pilihan jawaban,

yaitu HTP (Hampir Tidak Pernah), SJ (Sangat Jarang), KK (Kadang –

Kadang), SS (Sangat Sering), HS (Hampir Selalu). Semakin tinggi skor

yang diperoleh maka semakin kuat komunikasi interpersonal, dan

sebaliknya. Blue print dari Skala Komunikasi Interpersonal dapat dilihat

pada tabel 2 dibawah ini.

Page 60: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

46

Tabel 2.

Blue Print Skala Komunikasi Interpersonal

Aspek Indikator Bobot (%) Jumlah Item

F UF

Keterbukan

Guru mampu memancing siswa

untuk mengemukakan pendapatnya.

20%

5

5

Empati

Guru memperhatikan pendapat yang dikemukakan oleh siswa dan

peduli dengan kesulitan belajar siswa.

20%

5

5

Dukungan

Guru selalu memotivasi siswa untuk semangat dalam belajar

melalui berbagai macam cara.

20%

5

5

Sikap Positif

Guru mampu mengarahkan siswa sehingga siswa menunjukan

keluhuran budi pekerti.

20%

5

5

Kesetaraan Guru mampu memberi pemahaman kepada siswa sesuai

dengan apa yang di maksud oleh guru.

20%

5

5

Total 100% 25 25

2. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

a. Validitas Alat Ukur

Validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauhmana ketetapan

dan kecermatan alat ukur dalam menjalankan fungsinya atau sejauhmana suatu

alat ukur dapat mengukur apa yang seharusnya diukur dalam suatu penelitian

(Azwar, 2008: 7). Uji Validitas digunakan untuk mengetahui sah atau valid tidak

suatu kuesioner, suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Suatu instrument dapat dikatakan valid atau sahih jika mempunyai

validitas tinggi. Sebaliknya jika instrument yang kurang valid atau sahih maka

Page 61: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

47

validitasnya rendah. Secara Keseluruhan cara perhitungan yang digunakan dalam

penelitian ini dibantu program dengan program SPSS ( Statistical Packages for

Social Science) versi 16.0 yang mengacu pada tabel Item-Total Statistics kolom

Corrected Item-Total Correlation. Suatu item dinyatakan valid apabila nilai pada

kolom Corrected Item-Total Correlation mencapai 0,3 atau lebih, apabila nilai

kurang dari 0,3 maka item dinyatakan gugur atau tidak dapat dipakai untuk

penelitian.

b. Reliabilitas Alat Ukur

Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang

mempunyai asal kata rely dan ability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas

tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel (reliable). Walaupun reliabilitas

mempunyai berbagai nama lain seperti keterpercayaan, keterandalan, keajegan,

kestabilan, konsisten, dan sebagainya, namun ide pokok yang terkandung daam

konsep reliabilitas adalah sejauhmana hasil pengukuran dapat dipercaya, artinya

dalam beberapa pelaksanaan pengukuran pada kelompok subjek yang sama

diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek dalam diri subjek ukur belum

berubah Azwar (2010: 30).

Suatu alat ukur memiliki reliabilitas atau keandalan atau dapat dipercaya

jika hasil pengukuran dari alat ukur tersebut stabil atau konsisten. Artinya, hasil

pengukurannya tidak berubah-ubah dan dapat diandalkan karena penggunaan alat

ukur tersebut berulang-ulang tetap akan memberikan hasil yang relatif sama

(Silalahi, 2012: 238). Koefisien reliabilitas berada antara 0,0 sampai 1,00 , apabila

Page 62: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

48

koefisien reliabilitas mendekati 1,00 maka alat ukur tersebut semakin baik begitu

pula sebaliknya. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS

(Statistical Packages for Social Science) versi 16.0, yang mengacu pada tabel

reliability statistic pada kolom cronbach’s alpha. Angka pada kolom cronbach’s

alpha menunjukkan nilai reliabilitas skala penelitian.

Analisis data adalah cara yang digunakan dalam mengolah data yang

diperoleh, sehingga didapatkan suatu kesimpulan. Metode analisis data yang

digunakan adalah analisis statistik.

Penelitian ini ingin mengetahui hubungan komunikasi interpersonal guru

dan peserta didik dengan motivasi belajar peserta didik sekolah menengah

pertama, maka teknik statistik yang di pakai adalah korelasi product moment.

Analisis data dilakukan dengan bantuan program SPSS (Statistical Packages for

Social Science) versi 16.0.

E. Metode Analisis Data

Page 63: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

49

1. Orientasi Kancah Penelitian

Langkah pertama yang dilakukan sebelum melakukan penelitian adalah

menentukan kancah penelitian. Tujuan menentukan kancah penelitian adalah

untuk memberikan gambaran singkat secara menyeluruh mengenai kondisi dari

tempat penelitian serta segala persiapan penelitian yang dilakukan. Penentuan

kancah penelitian dilakukan setelah peneliti melakukan wawancara terlebih

dahulu dengan kepala sekolah SMP IT Permata Bunda.

SMP IT Permata Bunda merupakan SMP swasta yang terletak di Jl. KH.

Nasir Rt 3 Rw 37 Batursari Mranggen Demak. Awalnya SMP IT Permata Bunda

merupakan salah satu sekolah swasta di Kabupaten Demak yang keberadaannya

baik secara langsung maupun tidak langsung memberikan kontribusi terhadap

Dinas Pendidikan dan masyarakat di kabupaten Demak khususnya di wilayah

Mranggen. SMP IT Permata Bunda berdiri pada tahun 2012 dengan surat

keputusan nomor: 421.3/998 tanggal : 26 Maret yang ditanda tangani oleh Kepala

DIKPORA KA3 DEMAK dengan demikian SMP IT Permata Bunda memiliki

akreditas B.

49

BAB IV

PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Persiapan Penelitian

Page 64: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

50

Tabel 3.

Jumlah Siswa SMP IT Permata Bunda

Tahun Ajaran

Kelas VII Kelas VIII Kelas IX

L P L P L P

2016/2017 27 20 26 27 24 23

Total 47 53 47

Total Keseluruhan 147

Visi dan Misi SMP IT Permata Bunda Mranggen adalah sebagai berikut:

a. Visi

Kokoh dalam Aqidah, Lurus dalam Ibadah, Mulia dalam

Akhlaq, Unggul dalam Prestasi, Peduli, Terampil, dan Mandiri.

b. Misi

1) Menyelenggarakan pendidikan islam terpadu lanjutan tingkat

pertama yang mengintegrasikan iman, ilmu, amal.

2) Menyelenggarakan pendidikan islam terpadu lanjutan tingkat

pertama yang mendorong dan mewujudkan civitas akademika

menjadi pribadi yang berintegrasi tinggi, berempati, berwawasan

luas serta mampu berkreasi.

3) Menerapkan metode pembelajaran yang mampu mengembangkan

potensi, bakat, dan minat setiap anak dalam lingkungan pendidikan

yang aman, nyaman dan islami.

Page 65: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

51

Pertimbangan yang mendasari peneliti untuk melakukan penelitian di SMP

IT Permata Bunda adalah sebagai berikut:

a. SMP IT Permata Bunda belum pernah dilakukan penelitian mengenai

Komunikasi Interpersonal Guru dan Peserta Didik dan Motivasi

Belajar.

b. Terdapat permasalahan pada siswa SMP IT Permata Bunda, yaitu

motivasi belajar peserta didik masih dalam kategori rendah.

c. Adanya izin dari kepala sekolah SMP IT Permata Bunda bagi peneliti

untuk melakukan penelitian.

2. Penyusunan Alat Ukur

Sebaran item Skala Motivasi Belajar Peserta Didik, Skala Komunikasi

Interpersonal Guru dan Peserta Didik dapat dilihat pada tabel 4 dan 5 dibawah ini.

Tabel. 4

Sebaran Item Skala Motivasi Belajar

Ciri-Ciri Indikator Jumlah Item Jumlah

F UF

Tekun Menghadapi Tugas

1. Peserta didik gigih dalam menyelesaikan tugas yang sulit.

2. Peserta didik sungguh-sungguh

dalam mengerjakan tugas.

1,3,5 2,4,6 6

Ulet Menghadapi

Kesulitan

1. Peserta didik sabar dalam menyelesaikan tugas yang suit.

7,9,11 8,10,12 6

Page 66: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

52

Lanjutan...

Ciri-Ciri Indikator Jumlah Item Jumlah

F UF

Tidak mudah melepas apa

yang diyakini

1. Peserta didik tidak mudah terpengaruh oleh orang lain.

2. Peserta didik memiliki pendirian yang kuat.

13,15,17

14,16,18

6

Senang mencari dan

memecahkan soal

1. Peserta didik menyukai tantangan.

2. Respon peserta didik tidak menyukai soal yang terlalu

mudah.

19,21,23

20,22,24

6

Adanya hasrat dan keinginan

berhasil

1. Peserta didik memiliki keinginan yang kuat untuk berhasil.

2. Peserta didik akan berusaha sekuat tenaga untuk mencapai

tujuannya.

25,27,29

26,28,30

6

Adanya dorongan dan

kebutuhan dalam belajar

1. Peserta didik memiliki alasan yang kuat untuk terus belajar.

2. Peserta didik merasa bahwa belajar adalah sebuah kebutuhan yang penting.

31,33 32,34 4

Adanya

kegiatan yang menarik

dalam belajar

1. Peserta didik selalu memiliki

inovasi dalam belajar sehingga ia tidak cepat merasa bosan.

2. Peserta didik cukup kreatif.

35,37,

39,41

36,38,4

0,42

8

Lingkungan belajar yang kondusif

1. Peserta didik membutuhkan lingkungan belajar yang nyaman untuk belajar.

43,45,47,49

46,44,48,50

8

Jumlah 25 25 50

Page 67: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

53

Tabel. 5

Sebaran Item Skala Komunikasi Interpersonal Guru dan Peserta Didik

Ciri-Ciri Indikator Jumlah Item Jumlah

F UF

Keterbukaan Guru mampu memancing siswa untuk mengemukakan

pendapatnya.

1,3,5,7,9

2,4,6,8,10 10

Empati Guru memperhatikan pendapat yang dikemukakan oleh siswa

dan peduli dengan kesulitan belajar siswa.

11,13,15,17,19

12,14,16,18,20

10

Dukungan Guru selalu memotivasi siswa untuk semangat dalam belajar melalui berbagai macam cara.

21,23,25,27,29

22,24,26,28,30

10

Sikap Positif Guru mampu mengarahkan

siswa sehingga siswa menunjukan

keluhuran budi pekerti.

31,33,3

5,37,39

32,34,36,3

8,40

10

Kesetaraan Guru mampu memberi pemahaman kepada siswa sesuai dengan apa yang di maksud oleh

guru.

41,43,45,47,49

42,44,46,48,50

10

Jumlah 25 25 50

3. Permohonan Ijin Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu mengajukan surat

ijin riset meliputi ijin tryout dan penelitian skripsi dari Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Semarang. Surat ijin pelaksanaan tryout dikeluarkan tanggal 23

Desember 2016 dengan nomor 47/USM.H4.F.Psi/I/2017. Peneliti menyerahkan

surat ijin tryout pada tanggal 24 Desember 2016 melalui Humas SMP Futuhiyyah

Mranggen. Kemudian pada tanggal 24 Januari 2017, peneliti memperoleh surat

balasan dari Humas SMP Futuhiyyah Mranggen dengan nomor

Page 68: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

54

099/SMPF/SK/I/2017. Surat tersebut berisi pernyataan bahwa peneliti benar-benar

melakukan tryout di SMP Futuhiyyah Mranggen. Selain ijin tryout, ada pula surat

ijin penelitian yang dikeluarkan oleh Dekan Fakultas Psikologi Universitas

Semarang, berikut tabel surat penelitian:

Tabel 6.

Daftar Surat Ijin Penelitian

Tujuan Nomor Surat Tanggal dikeluarkan

Kepala Sekolah SMP

Futuhiyyah Mranggen

705/USM.H4.F.Psi/I/2016 23 Desember 2016

Kepala Sekolah SMPIT

Permata Bunda

609/USM.H4.F.Psi/I/2016 3 November 2016

Tabel 7.

Daftar Surat Balasan

Surat Balasan Nomor Surat Tanggal dikeluarkan

Kepala Sekolah SMP

Futuhiyyah Mranggen

099/SMPF/SK/I/2017 24 Januari 2017

Kepala Sekolah SMP IT

Permata Bunda

072/SMP.ITPB/I/2017 20 Januari 2017

Pengambilan sampel untuk try out menggunakan teknik cluster

random sampling. Peneliti menggunakan 40 peserta didik dalam try out.

Penentuan kelas untuk try out dilakukan setelah peneliti melakukan random pada

masing-masing kelas di SMP Futuhiyyah Mranggen yang berjumlah 6 kelas

dengan cara undian. Setelah dilakukan random terdapat 2 kelas yang akan

digunakan untuk try out diantaranya yaitu peserta didik kelas VII A dan VII B.

Setelah ditentukan kelas mana saja yang akan digunakan untuk try out, kemudian

B. Uji Coba Alat Ukur Penelitian

Page 69: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

55

peneliti menemui kesiswaan SMP Futuhiyyah Mranggen guna melakukan

permohonan ijin untuk melakukan try out. Selanjutnya peneliti melaksanakan

penelitian. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada tanggal 6 Januari 2017.

Pada saat pengambilan data uji coba alat ukur, peneliti diberikan

kelonggaran waktu untuk memberikan skala uji coba. Pihak sekolah

mempercayakan kepada peneliti untuk mengambil data pada masing-masing kelas

tanpa adanya pengawasan dari pihak guru SMP Futuhiyyah Mranggen.

Pelaksanaan pengambilan data dilakukan diruang kelas. Pelaksanaan try out

dilakukan pada saat peserta didik sedang melakukan proses belajar mengajar

dikelas. Peneliti menyampaikan kepada masing-masing peserta didik apabila

terdapat pernyataan yang tidak dimengerti, diperkenankan untuk bertanya. Peneliti

menunggu skala tersebut selesai dikerjakan oleh masing-masing peserta didik.

Pelaksanaan try out berjalan lancar dengan adanya kerja sama yang baik dari

masing-masing peserta didik di SMP Futuhiyyah Mranggen. Pengumpulan skala

penelitian yang telah diisi oleh masing-masing peserta didik dilakukan dengan

menghampiri peneliti yang berada di depan kelas, kemudian peneliti memastikan

tidak ada pernyataan yang terlewatkan. Setelah skala terkumpul peneliti

melakukan skoring dan uji validitas dan reliabilitas kedua skala tersebut dengan

bantuan SPSS (Statistical Package For Sosial Science) for windows versi 16.

Page 70: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

56

1. Hasil Uji Coba Alat Ukur

a. Uji Validitas

Pengujian validitas item menggunakan korelasi Product Moment dengan

menggunakan bantuan SPSS for Windows.

1.) Skala Motivasi Belajar

Skala Motivasi Belajar yang semula berjumlah 50 item, terdapat 27 item

yang gugur sehingga tersisa 23 item yang valid. Koefisien validitas item

berkisar antara 0,302 sampai dengan 0,629. Data item valid dan gugur Skala

Motivasi Belajar Peserta Didik dapat dilihat pada tabel 8.

Tabel. 8

Sebaran Item yang Valid dan Gugur Skala Motivasi Belajar

Ciri-Ciri Indikator Jumlah Item Jumlah

F UF Valid Gugu

r

Tekun Menghada

pi Tugas

1. Peserta didik gigih dalam menyelesaikan tugas yang

sulit. 2. Peserta didik sungguh-

sungguh dalam

mengerjakan tugas.

1,3,(5)

2,(4),6 4 2

Ulet Menghada

pi Kesulitan

1. Peserta didik sabar dalam menyelesaikan tugas yang

suit.

(7),9,(11)

8,10,12 4 2

Percaya

pada hal yang diyakini

1. Peserta didik tidak mudah

terpengaruh oleh orang lain.

2. Peserta didik memiliki

pendirian yang kuat.

13,(15

),(17)

(14),16,1

8

3 3

Page 71: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

57

Lanjutan....

Ciri-Ciri Indikator Jumlah Item Jumlah

F UF Valid Gugur

Senang mencari dan

memecahkan soal

1. Peserta didik menyukai tantangan.

2. Respon peserta didik

tidak menyukai soal yang terlalu mudah.

19,(21),(23)

(20),22,(24)

2 4

Adanya

hasrat dan keinginan berhasil

1. Peserta didik memiliki

keinginan yang kuat untuk berhasil.

2. Peserta didik akan

berusaha sekuat tenaga untuk mencapai

tujuannya.

(25),27,

(29)

26,(28),

30

3 3

Adanya dorongan dan

kebutuhan dalam

belajar

1. Peserta didik memiliki alasan yang kuat untuk terus belajar.

2. Peserta didik merasa bahwa belajar adalah

sebuah kebutuhan yang penting.

31,33 (32),34 3 1

Adanya kegiatan

yang menarik

dalam belajar

1. Peserta didik selalu memiliki inovasi dalam

belajar sehingga ia tidak cepat merasa

bosan. 2. Peserta didik cukup

kreatif.

35,(37),(39),(4

1)

36,(38),40,(42)

3 5

Lingkungan belajar yang

kondusif

1. Peserta didik membutuhkan lingkungan belajar

yang nyaman untuk belajar.

(43),(45),(47),

(49)

46,(44),(48),(5

0)

1 7

Jumlah 25 25 23 27

Keterangan :

Dalam tanda ( ) = Nomor Item Gugur

Tanpa Tanda ( ) = Nomor Item Valid

Page 72: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

58

2.) Skala Komunikasi Interpersonal Guru dan Peserta Didik

Skala komunikasi interpersonal guru dan peserta didik yang semula

berjumlah 50 Item, terdapat 14 item yang gugur sehingga tersisa 36 item yang

valid. Koefisien validitas item berkisar antara 0,305 sampai dengan 0,585.

Data item valid dan gugur Skala Komunikasi Interpersonal Guru dan Peserta

Didik dapat dilihat pada tabel 9.

Tabel. 9

Sebaran Item yang Valid dan Gugur Skala Komunikasi Interpersonal

Guru dan Peserta Didik

Ciri-Ciri Indikator Jumlah Item Jumlah

F UF Valid Gugur

Keterbukaan Guru mampu

memancing siswa untuk mengemukakan

pendapatnya.

(1),(3,)(5

),(7),9

(2),4,6,8,(

10)

4 6

Empati Guru memperhatikan pendapat

yang dikemukakan oleh siswa dan peduli dengan

kesulitan belajar siswa.

11,13,15,17,19

12,14,(16),18,(20)

8 2

Dukungan Guru selalu

memotivasi siswa untuk semangat dalam belajar

melalui berbagai macam cara.

(21),23,2

5,27,29

(22),24,(2

6),28,30

7 3

Sikap Positif Guru mampu

mengarahkan siswa sehingga siswa

menunjukan keluhuran budi pekerti.

31,33,35,

(37),39

32,34,36,3

8,40

9 1

Page 73: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

59

Lanjutan...

Ciri-Ciri Indikator Jumlah Item Jumlah

F UF Valid Gugur

Kesetaraan Guru mampu memberi pemahaman kepada

siswa sesuai dengan apa yang di

maksud oleh guru.

41,43,45,47,49

42,(44),46,(48),50

8 2

Jumlah 25 25 36 14

Keterangan :

Dalam tanda ( ) = Nomor Item Gugur

Tanpa Tanda ( ) = Noomor Item Valid

b. Uji Reliabilitas Alat Ukur

Uji Reliabilitas dilakukan dengan menggunakan teknik Alpha

Cronbach.Perhitungan dilakukan dengan program SPSS (Statistical Package for

Sosial Science) for windows versi 16.

Hasil uji reliabilitas item skala Motivasi Belajar Peserts Didik diperoleh

koefisien reliabilitas sebesar 0,867. Skala Komunikasi Inteerpersonal Guru dan

Peserta Didik memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0,901.

2. Penyusunan Kembali Alat Ukur

Alat ukur penelitian Skala Motivasi Belajar, Skala Komunikasi

Interpersonal Guru dan Peserta Didik dapat dilihat pada tabel 10 dan tabel 11.

Page 74: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

60

Tabel. 10

Rincian Sebaran Nomor Item Valid Skala Motivasi Belajar

Ciri-Ciri Indikator Jumlah Item Jumlah

Valid F UF

Tekun

Menghadapi Tugas

1. Peserta didik gigih dalam

menyelesaikan tugas yang sulit.

2. Peserta didik sungguh-

sungguh dalam mengerjakan tugas.

1(1),3(3) 2(2),6(4) 4

Ulet

Menghadapi Kesulitan

1. Peserta didik sabar dalam

menyelesaikan tugas yang suit.

9(6) 8(5),10(7),1

2(8)

4

Percaya pada hal yang

diyakini

1. Peserta didik tidak mudah terpengaruh oleh orang lain.

2. Peserta didik memiliki pendirian yang kuat.

13(9) 16(10),18(11)

3

Senang mencari dan

memecahkan soal

1. Peserta didik menyukai tantangan.

2. Respon peserta didik tidak menyukai soal yang terlalu

mudah.

19(12) 22(13) 2

Adanya dorongan dan kebutuhan

dalam belajar

3. Peserta didik memiliki alasan yang kuat untuk terus belajar.

4. Peserta didik merasa bahwa belajar adalah sebuah

kebutuhan yang penting.

31(17),33(18)

34(19) 3

Adanya kegiatan yang menarik

dalam belajar

3. Peserta didik selalu memiliki inovasi dalam belajar sehingga ia tidak

cepat merasa bosan. 4. Peserta didik cukup kreatif.

35(20) 36(21),40(22)

3

Lingkungan

belajar yang kondusif

2. Peserta didik membutuhkan

lingkungan belajar yang nyaman untuk belajar.

0 46(23) 1

Jumlah 9 14 23

Keterangan :

Dalam tanda ( ) = Nomor Item Baru

Tanpa tanda ( ) = Nomor Item Lama

Page 75: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

61

Tabel. 11

Rincian Sebaran Nomor Item Valid Skala Komunikasi Interpersonal Guru

dan Peserta didik

Ciri-Ciri Indikator Jumlah Item Jumlah

Valid F UF

Keterbukaan Guru mampu memancing

siswa untuk mengemukakan

pendapatnya.

9(4) 4(1),6(2),8(

3)

4

Dukungan Guru selalu memotivasi

siswa untuk semangat dalam

belajar melalui berbagai macam cara.

23(13),25(

15),27(16),29(18)

24(14),28(1

7),30(19)

7

Sikap Positif Guru mampu

mengarahkan siswa sehingga siswa

menunjukan keluhuran budi pekerti.

31(20),33(

22),35(24),39(27)

32(21),34(2

3),36(25),38(26),40(28)

9

Kesetaraan Guru mampu memberi pemahaman kepada siswa

sesuai dengan apa yang di

maksud oleh guru.

41(29),43(31),45(32)

,47(34),49(35)

42(30),46(33),50(36)

8

Jumlah 19 17 36

Keterangan :

Dalam tanda ( ) = Nomor Item Baru

Tanpa tanda ( ) = Nomor Item Lama

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik cluster

random sampling, yaitu pengambilan sampel dari populasi yang dilakukan secara

acak berdasarkan kelas, dimana peneliti tidak memilih individu-individu yang

ditugaskan untuk menjadi sampel penelitian (Sugiyono, 2010: 65-66). Peneliti

C. Pelaksanaan Penelitian

Page 76: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

62

menggunakan 80 peserta didik. Penentuan kelas penelitian dilakukan setelah

peneliti melakukan random pada masing-masing kelas di SMP IT Permata Bunda

yang berjumlah 6 kelas dengan cara undian. Setelah dilakukan random terdapat 3

kelas yang akan digunakan untuk sampel diantaranya yaitu peserta didik kelas XI

Putri,VII Putra, VII Putri SMP IT Permata Bunda. Setelah ditentukan kelas mana

saja yang akan digunakan untuk penelitian, kemudian peneliti menemui kepala

sekolah SMP IT Permata Bunda guna melakukan pengambilan data penelitian.

Peneliti meminta izin kepada kepala sekolah SMP IT Permata Bunda untuk dapat

melakukan pengambilan data penelitian. Selanjutnya peneliti melaksanakan

penelitian. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada tanggal 13 Januari 2017.

Pada saat pengambilan data, peneliti diberikan kelonggaran waktu

untuk memberikan skala penelitian. Pihak sekolah mempercayakan kepada

peneliti untuk mengambil data pada masing-masing kelas tanpa adanya

pengawasan dari pihak guru SMP IT Permata Bunda. Peneliti memberikan

penjelasan kepada masing-masing peserta didik SMP IT Permata Bunda, Peneliti

juga memberikan kesempatan kepada masing-masing subyek untuk menanyakan

ketidakjelasan atas petunjuk pengisian dan setelah masing-masing peserta

didikmengerti, maka peneliti kemudian memberikan skala kepada peserta didik

untuk untuk dikerjakan. Selama proses pengisian skala, peneliti menunggu hingga

selesai pengisiannya, memastikan respon yang diberikan adalah respon

sesungguhnya dari peserta didik, serta tidak ada pernyataan yang terlewatkan.

Data hasil penelitian kemudian diskoring selanjutnya dilakukan analisis dengan

Page 77: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

63

menggunakan SPSS (Statistical Packages for Social Science) versi 16.0 untuk

melakukan uji asumsi dan uji hipotesis.

1. Uji Asumsi

Sebelum melakukan analisis data dengan teknik korelasi Product Moment

terlebih dahulu dilakukan uji asumsi untuk mengetahui linieritas hubungan

komunikasi interpersonal dan motivasi belajar. Uji asumsi ini dilakukan dengan

menggunakan bantuan SPSS (Stastistical Packages For Sosial Science) for

Windows versi 16.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan terhadap variabel komunikasi interpersonal dan

motivasi belajar dengan tujuan untuk mengetahui normal tidaknya skor variabel

penelitian. Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa:

1. Variabel motivasi belajar berdistribusi normal dengan nilai

Kolmogrov-Smirnov Z = 0,066 p = 0,200 p > 0,05

2. Variabel komunikasi interpersonal berdistribusi tidak normal dengan

nilai Kolmogrov-Smirnov Z = 0,117 p = 0,009 p < 0,05

Perhitungan uji normalitas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran J – 1 Uji

Normalitas Halaman 153.

D. Analisis Data dan Hasil Penelitian

Page 78: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

64

b. Uji Linieritas

Pengujian linieritas dilakukan terhadap variabel komunikasi interpersonal

dan variabel motivasi belajar untuk mengetahui hubungan antara keduannya.

Hasil uji linieritas antara variabel komunikasi interpersonal dan variabel motivasi

belajar menunjukkan bahwa Flinier sebesar 51,161 dengan p = 0,000 (p < 0,05)

menyatakan ada hubungan yang bersifat linier antara data variabel komunikasi

interpersonal dan data variabel motivasi belajar. Hasil uji linieritas selengkapnya

dapat dilihat pada Lampiran J – 2 Uji Linieritas Halaman 160.

2. Uji Hipotesis

Hipotesis yang diajukan peneliti bahwa ada hubungan positif antara

komunikasi interpersonal guru dan peserta didik dan motivasi belajar peserta didik

dengan nilai rxy = 0,622 p = 0,000 (p < 0,05) sehingga hipotesis dalam penelitian

ini diterima. Hasil analisis data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran K Uji

Hipotesis Halaman 164.

Hasil penelitian ini menunujukkan bahwa hipotesis penelitian diterima,

hasil menunjukkan hubungan positif antara komunikasi interpersonal dengan

motivasi belajar peserta didik sekolah menengah pertama, berdasarkan hasil

penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara

kedua variabel, hasil tersebut ditunjukkan dengan angka koefisien korelasi sebesar

E. Pembahasan

Page 79: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

65

0,622 dengan nilai p = 0,000 (p < 0,05). Semakin baik komunikasi interpersonal

guru dan peserta didik maka semakin tinggi motivasi belajar peserta didik, begitu

pula sebaliknya semakin buruk komunikasi interpersonal guru dan peserta didik

maka motivasi belajar peserta didik juga rendah. Hal ini sesuai dengan teori yang

dikemukakan oleh Dimyati dan Mujiono (2009:97) bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi motivasi belajar salah satunya adalah upaya guru dalam

pembelajaran siswa yang dimaksud upaya guru dalam pembelajaran siswa adalah

komunikasi interpersonal guru dengan peserta didik.

Syaripudin (2013: 72) mengatakan bahwa dalam praktik pembelajaran,

komunikasi interpersonal yang dilakukan guru dan siswa bukan hanya proses

pertukaran dan penyampaian materi pembelajaran, melainkan ada dimensi relasi

guru dan siswa. Guru yang peduli, yang penuh perhatian terhadap peserta didik

akan membuat peserta didik tak segan untuk mengajaknya berdiskusi tentang

berbagai hal. Guru juga akan berperan sebagai pembimbing dan teladan bagi

peserta didik sehingga peserta didik berkembang kemampuannya dalam

menghadapi lingkungan yang mengalami perubahan cepat. Komunikasi yang baik

antara guru dan peserta didik berpengaruh terhadap prestasi akademik peserta

didik juga berpengaruh terhadap prestasi dan motivasi belajar peserta didik.

Menurut Sutikno (2007:20) Bagi peserta didik yang selalu memperhatikan

materi pelajaran yang diberikan, bukanlah masalah bagi guru karena di dalam diri

peserta didik tersebut ada motivasi, yaitu motivasi intrinsik. Peserta didik yang

demikian biasanya dengan kesadaran sendiri memperhatikan penjelasan guru.

Rasa ingin tahunya lebih banyak terhadap materi pelajaran yang diberikan.

Page 80: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

66

Berbagai gangguan yang ada disekitarnya, kurang dapat mempengaruhinya agar

memecahkan perhatiannya. Lain halnya bagi peserta didik yang tidak ada

motivasi di dalam dirinya, maka motivasi ekstrinsik yang merupakan dorongan

dari luar dirinya mutlak diperlukan. Di sini tugas guru adalah membangkitkan

motivasi peserta didik dengan cara melakukan komunikasi yang baik dengan

peserta didik sehingga ia mau melakukan belajar.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kusumaningsih (2013) menunjukkan

ada hubungan yang signifikan antara komunikasi interpersonal dengan

penyesuaian diri, dalampenelitian tersebut dijelaskan bahwa tingkat kekuatan

hubungannya antara komunikasi interpersonal dengan penyesuaian diri cukup

tinggi. Semakin tinggi komunikasi interpersonal siswa remaja, maka semakin baik

penyesuaian dirinya, begitu pula sebaliknya. Penelitian lain dilakukan oleh Usman

(2015) menemukan bahwa ada pengaruh positif antara komunikasi interpersonal

guru terhadap minat belajar siswa kelas VII di SMP Pesantren IMMIM Putra

Makasar.

Berdasarkan olah data penelitian, diperoleh hasil bahwa distribusi skala

Motivasi belajar normal dengan nilai signifikansi sebesar 0,066 (p > 0,05) dan

skala Komunikasi Interpersonal tidak normal dengan nilai signifikansi sebesar

0,117 (p < 0,05), sementara itu hubungan kedua variabel dinyatakan linier, dengan

nilai signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,05).

Berdasarkan pengolahan data terhadap variabel motivasi belajar, diperoleh

skor rat-rata sebesar 48,38 dengan median 48,00 dan standar deviasi sebesar

8,834. Sementara itu skor terendah adalah 30 dan skor tertinggi adalah 71. Uji

Page 81: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

67

normalitas menggunakan Kolmogorov Smirnov Z, pada skala motivasi belajar

didapatkan nilai p = 0,200, dimana p > 0,05, artinya berdistribusi normal. Dalam

norma kategorisasi skala motivasi belajar, ditemukan bahwa subyek dalam

penelitian ini memiliki rentang kategorisasi motivasi belajar dari sangat rendah

sampai sangat tinggi. Subyek yang termasuk dalam kategori sangat rendah

berjumlah 4 subyek (5%), rendah berjumlah 0 subyek (0%), sedang berjumlah 52

subyek (65%), tinggi berjumlah 17 subyek (21,25%), dan sangat tinggi berjumlah

7 subyek (8,75%). Hasil ini menunjukkan bahwa sebagian besar sampel penelitian

memiliki motivasi belajar dengan kategori sedang cenderung tinggi.

Sementara itu pada pengolahan data variabel komunikasi interpersonal

guru dan peserta didik diperoleh hasil skor rata-rata 78,64, dengan median 81,00

dan standar deviasi sebesar 14,313. Skor terendah pada skala komunikasi

interpersonal guru dan peserta didik adalah 38, sedangkan skor tertinggi adalah

114. Uji normalitas menggunakan Kolmogorov Smirnov Z diperoleh nilai p =

0,009 dimana p>0,05, artinya berdistribusi tidak normal. Dalam norma

kategorisasi skala komunikasi interpersonal guru dan peserta didik, ditemukan

bahwa subyek dalam penelitian ini memiliki rentang kategorisasi komunikasi

interpersonal dari sangat rendah sampai sangat tinggi. Subyek yang termasuk

dalam kategori sangat rendah berjumlah 7 subyek (8,75%), rendah berjumlah 12

subyek (15%), sedang berjumlah 31 subyek (38,75%), tinggi berjumlah 27 subyek

(33,75%), dan sangat tinggi berjumlah 3 subyek (3,75%). Hasil ini menunjukkan

bahwa sebagian besar sampel penelitian memiliki komunikasi interpersonal

dengan kategori sedang cenderung tinggi.

Page 82: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

68

Sumbangan efektif variabel Komunikasi Interpersonal guru dan peserta

didik terhadap motivasi belajar peserta didik sebesar 43,82% sisanya sebesar

56,18% dari variabel lain seperti cita-cita, kemampuan dan kondisi siswa sendiri,

kondisi lingkungan siswa, keluarga, sikap, kebutuhan, kompetensi, dan lain

sebagainya.

Kelemahan dalam penelitian ini adalah pelaksanaan penelitian yang

bertepatan dengan jam ekstrakulikuler, sehingga dikhawatirkan konsentrasi subjek

kurang terjaga pada saat pengisian skala.

Page 83: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

69

BAB V

Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil simpulan adanya hubungan

positif antara komunikasi interpersonal guru dan peserta didik dengan motivasi

belajar peserta didik, semakin baik komunikasi interpersonal guru dan peserta

didik maka semakin tinggi motivasi belajar peserta didik, demikian pula

sebaliknya semakin buruk komunikasi interpersonal guru dan peserta didik maka

semakin rendah motivasi belajar peserta didik, sehingga hipotesis dalam

penelitian ini diterima.

Saran yang dapat diberikan setelah melihat hasil penelitian, pembahasan

dan kesimpulan yang telah dikemukakan adalah sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Berdasarkan hasil penelitian komunikais interpersonal guru dan peserta

didik berada pada kategori sedang cenderung tinggi, disarankan kepada guru agar

dapat meningkatkan komunikasi interpersonal dengan peserta didik sehingga

dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik.

69

PENUTUP

A. Simpulan

B. Saran

Page 84: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

70

2. Bagi Peserta didik

Berdasarkan hasil penelitian motivasi belajar peserta didik berada pada

kategori sedang cenderung tinggi, agar menjadi motivasi belajar yang

tinggi harus adanya sikap mendorong/memotivasi, memberikan semangat

dan kesukaan dalam pembelajaran serta niat dalam belajar.

3. Bagi Peneliti Lain

Peneliti lain yang tertarik untuk melanjutkan penelitian tentang motivasi

belajar diharapkan dapat melibatkan faktor lain yang mempengaruhi motivasi

belajar, seperti dukungan keluarga, cita-cita, kemampuan siswa, kondisi

lingkungan siswa, unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran, dan lain

sebagainya, saran lainnya adalah bagi peneliti yang ingin meneliti hal yang sama

“Hubungan Komunikasi Interpersonal Guru dan peserta Didik dan Motivasi

Belajar peserta Didik Sekolah menengah Pertama” disarankan untuk mengambil

jumlah subjek yang lebih banyak lagi.

Page 85: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

71

Azwar, Saifudin. (2012). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Cangara, Hafied. (2005). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: TP Raja Grafindo

Persada.

Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djaali. (2011). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Djamarah, Syaiful Bahri. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Effendy, Onong Uchjana. (1993). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Karya.

Fauziyatun, Nur (2014). Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Rendahnya

Motivasi Belajar Siswa Kelas IX SMP Negeri 22 Semarang.

Gintings, Abdorrakhman. (2008). Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Humaniora.

Kristiadi. (2009). Hubungan Persepsi Siswa Terhadap Sense Of Humor Guru

Dengan Motivasi Belajar Di Kelas 7 Internasional Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Medan.

Kusumaningsih, Marta Ratih. (2013). Character. Volume 02 Nomor 01 Tahun

2013. Hubungan Antara Komunikasi Interpersonal Dengan Penyesuaian Diri Pada Siswa Remaja.

Malik, Abdul. (2014). JURNAL INTERAKSI, Vol 3 No 2, Juli 2014 : 168-173. Fungsi Komunikasi Antara Guru dan Siswa dalam Meningkatkan

Kualitas Pendidikan.

Mulyana, Deddy. (2012). Ilmu Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nara, Hartini dan Eveline Siregar. (2011). Teori Belajar dan Pembelajaran.

Bogor: Ghalia Indonesia.

Nuzliah. (2015). Jurnal Edukasi Vol 1. Nomor 2. July 2015. Kontribusi Motivasi Belajar, Kreativitas Terhadap Problem Solving (Pemecahan Masalah)

Siswa Dalam Belajar Serta Implikasi Terhadap Bimbingan Dan Konseling Di SMP 29 Padang.

Ovitasari, Nur Laila Marta Lusy. (2016). Kajian Moral dan Kewarganegaraan.

Volume 02 Nomor 04 Tahun 2016, 381-395. Peran Guru Dalam

71

DAFTAR PUSTAKA

Page 86: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

72

Komunikasi Interpersonal Dengan Siswa Di SMP Ulul Albab

Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo.

Rakhmat, Jalaluddin. (2005).Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Sardiman, A.M.. (2007). Interaksi dan motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Sardiman. (2009). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Pt. Raja Grafindo Persada.

Sardirman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Soyomukti, Nurani. (2010). Pengantar Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Sunarto, Aw. (2010). Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu

Supriyono, Widodo dan Abu Ahmadi.. (2004). Psikologi Belajar. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Suranto, Aw. (2010). Komunikasi Sosial Budaya. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sutikno, M Sobry dan Pupuh Fathurrohman. (2007). Strategi Belajar Mengajar.

Bandung: PT Refika Aditama.

Suyanto, dan Jihad, A. (2011). Menjadi Guru Profesional. Jakarta: Esensi.

Syaripudin, Yosal Iriantara Usep. (2013). Komunikasi Pendidikan. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya Offset.

Thoha, Miftah. (2014). Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Umar, Husein. (2005). Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama.

Uno, Hamzah B. (2009). Teori Motivasi dan Prngukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Usman, Fahrul. (2015). Jurnal Nalar Pendidikan Volume 3, Nomor 2, Jul-Des

2015. Pengaruh Komunikasi Interpersonal Guru Terhadap Minat Belajar Pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas VIII Di SMP Pesantren IMMIM Putra Makassar.

Wiryanto. (2005). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Gramedia

Widiasarana Indonesia.

Page 87: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

73

LAMPIRAN

Page 88: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

74

Lampiran A

Data Awal

Page 89: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

75

A – 1 Persentase Motivasi Belajar

Peserta Didik

Page 90: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

76

Persentase Motivasi Belajar Peserta Didik

Indikator Persentase

(%)

1. Senang memecahkan masalah dalam belajar 35%

2. Memperhatikan penjelasan guru dan tidak mengobrol

sendiri dengan teman.

70%

3. Tidak cepat putus asa dalam menghadapi pelajaran atau soal yang sulit

35%

4. Bersemangat dalam mengikuti pelajaran 50%

5. Aktif dalam proses pembelajaran 25%

6. Tidak ramai dengan teman saat di terangkan oleh guru 70%

7. Tidak senang dengan tugas yang rutin atau monoton 45%

8. Dapat mempertahankan pendapat saudara 20%

9. Tidak mengantuk pada saat pembelajaran 60%

10. Suka mengerjakan tugas-tugas yang sulit 25%

11. Meluangkan waktu untuk belajar 70%

12. Mau bertanya, ketika tidak paham apa yang di jelaskan oleh guru

50%

Page 91: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

77

A – 2 Persentase Komunikasi

Interpersonal Guru dan Peserta Didik

Page 92: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

78

Page 93: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

79

A – 3 Pedoman Wawancara

Page 94: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

80

Verbatim Wawancara Subyek 1

Nama subyek : H

Pekerjaan : Kepala Sekolah

Waktu : Tanggal 24 Desember 2016, pukul 09.00 – 09.25 WIB

Tempat : Kantor

No. Verbatim Analisa

1

5

10

15

20

25

P : “assalamualaikum bu...”

H : “waalaikumsalam...”

P : “bisa minta waktunya sebentar bu?”

H : “bisa, tapi tidak bisa lama lama soalnya

saya nanti harus ngajar lagi..”

P : “iya bu tidak apa – apa, kira – kira bisa

berapa lama bu?”

H : “yaa sekitar 15 menitan mbak..”

P : “iya bu tidak apa – apa, perkenalkan nama

saya atik widyawati dari universitas

semarang, disini saya mau bertanya tentang

motivasi belajar peserta didik bu..”

H : “oh iya gmn mbak”

P : “sebelumnya kalo boleh tau saya sedang

bicara dengan ibu siapa ya?”

H : “oh iya mbak perkenalkan nama saya bu

Khusna selaku kepala sekolah disini”

P : “oh iya bu, langsung saja ya bu, gini bu..

eemm... apakah kalau didalam kelas para

peserta didik selalu aktif bertanya bu?”

H : “itu maksudnya peserta didik tertentu apa

keseluruhan mbak?”

P : “keseluruhannya bu?”

H : “kalo untuk aktif bertanya sih ya cuma

beberapa ada yang aktif bertanya mbak, tapi

kebanyakan pada malu untuk bertanya

Identitas

Keaktifan

Page 95: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

81

30

35

40

45

50

55

60

mbak.”

P : “seberapanyanya kira – kira berapa persen

ya bu ?”

H : “eemm... berapa ya mbak sepertinya

kurang lebih 30% yang tidak malu bertanya

mbak”

P : “jadi begitu ya bu, terus kalo para peserta

didik diberikan tugas selalu mengerjakan

tepat waktu bu ?”

H : “kalo untuk itu sih biasanya pada

menunda nunda mengerjakannya mbak,

kadang kalo gurunya tanya tugasnya sudah

dikerjakan apa belum mesti pada jawab

belum, tapi ada juga yang sudah namun ya

begitulah mbak seperti sampean dulu waktu

sekolah... hehehe”

P : “apakah para peserta didik tanggap bila

guru memberi pertanyaan bu ?”

H : “emmm... kalo masalah itu sih tergantung

peserta didiknya mbak apakah dia mudeng

tentang apa yang diterangkan guru sehingga

dia tanggap untuk menjawab pertanyaan

tersebut”

P : “dan ketika peserta didik itu tidak paham

apa yang di terangkan guru apakah mereka

mau bertanya guru yang sedang mengajar

atau tanya kepada teman yang paham bu?”

H : “ya... Cuma 30% persen saja mbak tidak

banyak”

P : “lalu ketika guru sedang menerangkan

apakah ada peserta didik yang cenderung

melamun bu ?”

H : “emm... kalo melamun sih kayaknya tidak

ada ya mbak”

P : “menurut ibu kebanyakan peserta didik

disini mempunyai motivasi belajar yang

Keaktifan

Menunda – nunda

mengerjakan tugas

Kepahaman tentang

penjelasan guru

Keaktifan

Motivasi belajar rendah

Page 96: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

82

65

70

75

80

seperti apa bu?”

H : “ya begitu mbak ada ada yang tinggi ada

juga yang rendah mbak.”

P : “yang rendah sama yang tinggi banyakan

yang mana bu?

H : “kalau menurut saya sih kebanyakan yang

rendah mbak”

P : “hmm kira – kira berapa persen ya bu

yang motivasinya rendah?

H : “sepertinya sih sekitar 70% nan lah

mbak”

P : “terus kalau seperti itu upaya apa yang

dapat guru lakukan untuk meningkatkan

motivasi belajar peserta didik bu?”

H : “ya biasanya sih guru-guru melakukan

pendekatan kepada peserta didik mbak

membuat peserta didik nyaman kepada guru

agar mereka termotivasi untuk belajar,

melakukan komunikasi kepada peserta didik

kenapa mereka seperti itu”

P : “ohh... begitu ya bu, oke sekiranya segitu

dulu yang ingin saya tanyakan bila nanti ada

yang ingin saya tanyakan lagi apakah saya

boleh meminta waktunya ibu sebentar untuk

saya memberi informasi kepada saya bu?”

H : “iya mbak nanti kalo mau bertanya –

tanya lagi silahkan menghubungi saya lagi

nanti saya bantu”

P : “oke terimakasih atas informasinya dan

kesediaan waktunya untuk saya wawancara

bu”

H : “iya sama – sama mbak”

Pendekatan guru kepada

peserta didik

Page 97: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

83

Verbatim Wawancara Subyek 2

Nama Subyek : N

Pekerjaan : Peserta Didik

Waktu : Tanggal 26 Desember 2016, pukul 09.30-09.50 WIB

Tempat : Kantor

No. Verbatim Analisa

1

5

10

15

20

25

P : “selamat pagi dek... bisa minta

waktunya sebentar enggak?

N : iya mbak bisa.

P : gini dek perkenalkan nama saya atik

dari universitas semarang mau

bertanya – tanya sedikit kepada adek

boleh gak?

N : oh iya mbak boleh kok.

P : namanya siapa dek?

N : N mbak.

P : langsung aja ya dek gini biasanya

kamu dan temen – temenmu kalo ada

kesulitan dalam memahami pelajaran

apakah kamu mau bertanya kepada

guru atau tidak dek?

N : kadang – kadang mbak, kadang juga

kalo gak paham terus malu bertanya

kalo ditanyain gurunya sudah paham

belum bilangnya sudah padahal ya

belum paham mbak hehe..

P : oh gittu.. hmm... terus kalo gak

mudeng gitu biasanya berusaha

mencari tau atau diem saja dek?

N : biasanya sih tanya temen yang

pinter mbak.

P : terus kalo disuruh maju mengerjakan

tugas gitu gmn dek?

N : ya tinggal maju mbak, nanti kan kalo

gak bsa diajarin.

P : terus selain belajar disekolah apakah

dirumah juga sering belajar dek?

N : jarang belajar mbak.

Identitas subyek

Malu bertanya ketika tidak

paham

Bertanya teman

Berani maju walaupun tidak

bisa

Page 98: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

84

30

35

40

45

50

55

60

65

P : oh jarang belajar ya dek, terus kalo

gitu nilainya gimana dek ?

N : biasanya sih nanti ada remidinya

mbak kalo nilainya jelek.

P : itu untuk semua mata pelajaran apa

Cuma pelajaran tertentu dek?

N : ya tergantung gurunya sih mbak kalo

gurunya ngajarnya enak kita pada

paham.

P : hmmm.. terus kamu kalo dirumah pas

waktunya belajar seringnya di buat

untuk belajar apa main dek?

N : Sering main mbak.

P : oh.. terus saya mau tanya dek

menurutmu guru disini galak-galak apa

enggak dek?

N : enggak ik mbak, gurunya disini enak

enak og mbak.

P : enak-enkanya bagaimana dek?

N : ya enak mbak, enggak galak, terus

murah senyum.

P : kalau kamu ada kesulitan belajar gitu

dek, gurunya bantuin kamu gak dek?

N : bantuin mbak, malah aku kadang

ditanyain soalnya ada yang susah apa

enggak gitu.

P : terus kamu kalau ada masalah dalam

belajar apa diluar pelajaran gitu kamu

berani curhat sama guru enggak dek?

N : berani mbak soalnya guru disini

kayak temen sendiri.

P : oh iya dek ketika guru menjelaskan

materi pelajaran gitu kamu paham apa

enggak dek ?

N : ya paham mbak, nanti kalau enggak

paham tanya sama gurunya.

P : oke, sudah selesai terimakasih atas

waktunya ya dek.

N : iya mbak sama – sama.

Jarang belajar

Remidial

Upaya guru dalam mengajar

Ketika jam belajar malah main

Guru Murah Senyum

Guru membanttu peserta didik

yang kesusahan dalam pelajaran

Peserta didik berani

mencurahkan isi hati karena

guru bersikap sebagai seorang

teman

Dalam penyampaian materi

peserta didik dapat memahami

dan peserta didik memiliki

Page 99: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

85

keberanian untuk bertanya.

Verbatim Wawancara Subyek 3

Nama Subyek : Na

Pekerjaan : Peserta Didik

Waktu : Tanggal 26 Desember 2016, pukul 09.00-09.15 WIB

Tempat : Kantor

No. Verbatim Analisa

1

5

10

15

20

25

P : selamat pagi dek... bisa minta waktunya

sebentar enggak?

Na : iya mbak.

P : gini dek perkenalkan nama saya atik dari

universitas semarang mau bertanya – tanya

sedikit kepada adek boleh gak?

Na : oh iya mbak boleh.

P : kalau boleh tau namanya siapa dek?

Na : Na

P : kelas berapa dek?

Na : kelas 7a.

P : langsung aja ya dek gini kamu biasanya kamu

dan temen – temenmu kalo ada kesulitan dalam

memahami pelajaran apakah kamu mau

bertanya kepada guru atau tidak dek?

Na : dipahammi dulu kalau paham ya ndak tanya

tapi kalo gak paham tanya sama gurunya.

P : selalu begitu dek?

Na : Ya pertama kalo dijelasin gak paham liat

dibuku dulu kan dibuku ada pengertiannya

saya belajar sendiri, kalo sudah tidak bisa

terpaksa tanya.

P : hmm... terus kalo disuruh maju persentasi,

mengerjakan tugas di papan tulis gitu mau atau

malu – malu atau gimana dek?

Na : kalo bisa ya mau aja, tapi kalo gak bisa ya

ragu-ragu.

P : tapi tetap maju kan dek ?

Na : iya.

P : hmm.. biasanya kalo dikasih tugas gitu

langsung dikerjakan atau tidak dek ?

Identitas subyek

Mandiri dalam belajar

Ragu-ragu

Page 100: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

86

30

35

40

45

50

Na : kerjain dulu.

P : terus kalo ada PR gitu dek ngerjainnya sendiri

apa bareng-bareng apa gmn dek ?

Na : kalo susah dikerjain dirumah kalo gampang

langsung dikerjain sendiri ketika guru pergi.

P : emmm.. terus orang tua mendukung gak dek

contohnya kamu dilesin dimana gitu dek ?

Na : orang tua enggak sih tapi kalo kakak iya.

P : terus kalo disekolah biasanya guru memberi

motivasi untuk belajar kepada kalian gak dek?

Na : ya memberi mbak.

P : biasanya guru ketika mengajar memberi

motivasinya seperti apa dek?

N : ya seperti bertanya apakah kita sudah paham

apa belum, kalau belum suruh bertanya tidak usah

takut gitu mbak.

P : biasanya apa yang dilakukan guru agar kalian

mau giat belajar dek?

N : biasanya sih memberi pujian, nasehat, sama

nilai yang bagus mbak.

P : oke, sudah terimakasih atas waktunya dan

informasinya ya dek.

Na : iya mbak sama – sama.

Mengerjakan PR tepat waktu

Orang tua tidak mendukung

Komunikasi interpersonal

Upaya guru dalam mengajar

Verbatim Wawancara Subyek 4

Nama Subyek : A

Pekerjaan : Peserta Didik

Waktu : Tanggal 26 Desember 2016, pukul 09.15-09.30 WIB

Tempat : Kantor

No. Verbatim Analisa

1

5

P : selamat pagi dek... bisa minta

waktunya sebentar enggak?

A : iya mbak.

P : gini dek perkenalkan nama saya atik

dari universitas semarang mau

bertanya – tanya sedikit kepada adek

boleh gak?

Page 101: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

87

10

15

20

25

30

35

40

45

A : oh iya mbak boleh.

P : Kalo boleh tahu namamu siapa dek?

A : namaku A mbak.

P : langsung aja ya dek gini biasanya

kamu dan temen – temenmu kalo ada

kesulitan dalam memahami pelajaran

apakah kamu mau bertanya kepada

guru atau tidak dek?

A : takut bertanya hehe...

P : kenapa tukut bertanya?

A : ya takut aja.

P : tapi nanti kalo takutkan jadi gak

paham materinya.

A : Ya kadang nanti tanya temen.

P : terus kalo disuruh maju mengerjakan

tugas gitu gmn dek?

A : engak mau.

P : sering keperpus gak dek?

A : enggak,kadang-kadang kalau disuruh

aja.

P : terus kalo dirumah ketika waktunya

belajar seringnya belajar atau main

dek?

A : seringnya main hehe...

P : kalau ada PR gitu biasanya

ngerjainnya tepat waktu atau nanti –

nanti dek?

A : kalau bisa tepat waktu, kalau gak

bisa dikelas nyonto teman.

P : kalau ada tugas dikerjain sendiri atau

gimana dek?

A : Dikerjain bareng – bareng mbak.

P : terus kalo jam kosong gitu pada

ngapain dek?

A : yang cowok pada keluar kelas.

P : terus gitu kalo gurunya tau gimana

dek?

A : ya dimarahin mbak, disuruh masuk

kelas.

P : terus kalo guru senang menjelaskan

Identitas subyek

Tidak berani bertanya

Tidak berani bertanya

Jarang ke perpustakaan

Sering main

Menunda-nunda tugas

Page 102: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

88

50

55

60

65

70

75

terus kalian pada belum paham nih

dan kalian pada takut untuk bertanya

gitu terus apa yang dilakukan sama

guru kalian dek?

A : ya biasanya sih guru bertanya kepada

kita mbk satu satu mbak, kadang juga

kita diberi soal setelah guru

menerangkan.

P : oh.. terus saya mau tanya dek

menurutmu guru disini galak-galak apa

enggak dek?

N : enggak galak sih mbak, terus murah

senyum.

P : kalau kamu ada kesulitan belajar gitu

dek, gurunya bantuin kamu gak dek?

N : ya bantuin mbak, malah kadang

ditanyain soalnya ada yang susah apa

enggak gitu.

P : terus kamu kalau ada masalah dalam

belajar apa diluar pelajaran gitu kamu

berani curhat sama guru enggak dek?

N : kadang berani kadang enggak mbak

P : oh iya dek ketika guru menjelaskan

materi pelajaran gitu kamu paham apa

enggak dek ?

N : ya paham mbak, nanti kalau enggak

paham tanya sama gurunya.

P : oke, sudah selesai terimakasih atas

waktunya ya dek.

A : iya mbak sama – sama.

Upaya guru dalam mengajar

Guru yang murah senyum

Guru sering membantu peserta

didik dalam kesulitan belajar.

Peserta didik terkadang berani

mencurahkan isi hati kepada

guru

Peserta didik merasa paham

dengan materi yang dijelaskan

oleh guru

Page 103: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

89

Lampiran B

Try Out Preliminier

Page 104: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

90

B – 1 Skala Motivasi Belajar

Page 105: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

91

Page 106: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

92

Page 107: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

93

Page 108: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

94

Page 109: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

95

B – 2 Skala Komunikasi Interpersonal

Guru dan Peserta Didik

Page 110: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

96

Page 111: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

97

Page 112: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

98

Page 113: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

99

Lampiran C

Uji Coba Alat Ukur Penelitian

Page 114: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

100

Lampiran C – 1 Skala Motivasi

Belajar

Page 115: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

101

Identitas Responden :

Nama / inisial :

Jenis Kelamin :

Petunjuk :

Skala ini berisi 50 item pernyataan. Bacalah dengan cermat setiap pernyataan

tersebut. Kemudian, berikanlah jawaban dengan cara memberi tanda silang (X)

pada salah satu pilihan jawaban yang paling sesuai dengan tingkat persetujuan

Anda, dengan pilihan jawaban sebagai berikut :

HS : Hampir Selalu

SS : Sangat Sering

KK : Kadang-Kadang

SJ : Sangat Jarang

HTP : Hampir Tidak Pernah

Contoh :

NO PERNYATAAN JAWABAN

1. Saya rajin ke sekolah terutama mata pelajaran

yang saya sukai. HS SS KK SJ HTP

Jawaban Anda, tidak menuntut jawaban benar atau salah dan tidak

berhubungan dengan penentuan kelulusan atau hal lain yang akan merugikan

Anda di sekolah ini. Kesungguhan dan kejujuran Anda dalam menjawab

merupakan bantuan yang amat berguna. Karena itu diharapkan Anda menjawab

semua soal yang tersedia.

TERIMA KASIH

SELAMAT MENGERJAKAN

Page 116: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

102

No Pernyataan Jawaban

1. Saya mengerjakan PR sampai selesai HS SS KK SJ HTP

2. Saya mengerjakan tugas jika sudah menumpuk HS SS KK SJ HTP

3. Sesulit apapun saya berusaha mengerjakan tugas dengan

baik

HS SS KK SJ HTP

4. Saya senang mencontek tugas teman dari pada harus mengerjakan sendiri

HS SS KK SJ HTP

5. Saya suka dengan tugas yang sulit HS SS KK SJ HTP

6. Bagi saya, yang penting tugas selesai tanpa harus benar HS SS KK SJ HTP

7. Meskipun dalam keadaan capek, saya tetap mengerjakan

tugas hingga selesai

HS SS KK SJ HTP

8. Saya menunda-nunda mengerjakan tugas yang sulit HS SS KK SJ HTP

9. Saya senang jika mendapat tugas, karena bisa menambah ilmu pengetahuan

HS SS KK SJ HTP

10. Saya jenuh jika mendapat tugas yang banyak dari guru HS SS KK SJ HTP

11. Saya yakin dapat mengerjakan setiap tugas yang

diberikan oleh guru

HS SS KK SJ HTP

12. Ketika ada pelajaran yang tidak saya pahami, saya malu bertanya pada guru

HS SS KK SJ HTP

13. Saya yakin dengan jawaban saya, walaupun berbeda

dengan teman saya

HS SS KK SJ HTP

14. Ketika ada pertanyaan/soal, saya percaya dengan jawaban teman saya

HS SS KK SJ HTP

15. Dalam mengerjakan tugas, saya tidak bergantung pada

orang lain

HS SS KK SJ HTP

16. Dalam mengerjakan tugas, saya menggantungkan pada teman saya

HS SS KK SJ HTP

17. Saya yakin bahwa hasil belajar yang saya dapatkan adalah

kemampuan saya sendiri

HS SS KK SJ HTP

18. Saya putus asa bila menghadapi kesulitan dalam mempelajari pelajaran

HS SS KK SJ HTP

19. Saya senang mengerjakan tugas atau soal baru HS SS KK SJ HTP

20. Saya rajin mengerjakan tugas bila tugas sangat mudah HS SS KK SJ HTP

21. Saya akan bertanya pada siapapun jika saya tidak paham

dengan tugas yang diberikan

HS SS KK SJ HTP

22. Saya akan cepat putus asa jika jawaban atas pertanyaaan tidak kunjung saya dapatkan

HS SS KK SJ HTP

23. Ketika saya tidak mengerti tentang apa yang dijelaskan

oleh guru di depan, saya akan bertanya

HS SS KK SJ HTP

24. Ketika waktunya belajar saya memilih nonton TV dari pada belajar

HS SS KK SJ HTP

25. Saya memiliki cita-cita agar lebih giat belajar HS SS KK SJ HTP

26. Ketika waktunya belajar saya memilih tidur dibandingkan

belajar

HS SS KK SJ HTP

Page 117: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

103

27. Saya mengerjakan ulangan dengan sebaik mungkin agar nilai saya bagus

HS SS KK SJ HTP

28. Saya puas dengan nilai saya yang jelek, yang penting

memenuhi nilai KKM

HS SS KK SJ HTP

29. Saya suka mengunjungi perpustakaan sekolah untuk membaca buku pelajaran

HS SS KK SJ HTP

30. Saya lebih suka pergi ke kantin sekolah dibanding pergi

ke perpustakaan

HS SS KK SJ HTP

31. Saya semangat dalam belajar HS SS KK SJ HTP

32. Menjadi juara di kelas hanya membebani pikiran saya HS SS KK SJ HTP

33. Saya ingin menjadi peringkat satu di kelas HS SS KK SJ HTP

34. Saya senang bermain daripada belajar HS SS KK SJ HTP

35. Saya senang dan tertarik saat belajar sesuatu yang baru HS SS KK SJ HTP

36. Mencoba soal yang baru menurut saya hanya membuang-buang waktu saja

HS SS KK SJ HTP

37. Tugas yang sama dan berulang membuat saya bosan HS SS KK SJ HTP

38. Lebih baik mengerjakan soal yang mudah dipahami karena tidak menanggung resiko

HS SS KK SJ HTP

39. Saya senang mengajak teman saya yang pandai untuk mendiskusikan tugas yang belum saya pahami

HS SS KK SJ HTP

40. Saya menjadi pesimis saat menghadapi tugas yang sulit HS SS KK SJ HTP

41. Saya senang belajar pelajaran yang belum dijelaskan oleh guru

HS SS KK SJ HTP

42. Saya senang dan tertarik dengan tugas yang mudah HS SS KK SJ HTP

43. Ketika teman-teman saya ramai dalam kelas, saya tetap fokus belajar

HS SS KK SJ HTP

44. Saya tidak bisa belajar kalau ada gangguan HS SS KK SJ HTP

45. Saya nyaman dengan kondisi lingkungan di sekolah HS SS KK SJ HTP

46. Saya kurang nyaman dengan kondisi lingkungan di sekolah

HS SS KK SJ HTP

47. Saya dapat belajar dalam keadaan apapun HS SS KK SJ HTP

48. Saya tidak bisa belajar ditempat yang ramai HS SS KK SJ HTP

49. Saya tidak mudah mengantuk ketika sedang belajar HS SS KK SJ HTP

50. Saya belajar pada waktu-waktu tertentu HS SS KK SJ HTP

Page 118: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

104

Lampiran C – 2 Skala Komunikasi

Interpersonal Guru dan Peserta Didik

Page 119: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

105

Identitas Responden :

Nama / inisial :

Jenis Kelamin :

Petunjuk :

Skala ini berisi 50 item. Bacalah dengan cermat setiap pernyataan tersebut.

Kemudian, berikanlah jawaban dengan cara memberi tanda silang (X) pada salah

satu pilihan jawaban yang paling sesuai dengan tingkat persetujuan anda, dengan

pilihan jawaban sebagai berikut :

HS : Hampir Selalu

SS : Sangat Sering

KK : Kadang-Kadang

SJ : Sangat Jarang

HTP : Hampir Tidak Pernah

Contoh :

NO PERNYATAAN JAWABAN

1. Saya rajin ke sekolah terutama mata pelajaran

yang saya sukai. HS SS KK SJ HTP

Jawaban Anda, tidak menuntut jawaban benar atau salah dan tidak

berhubungan dengan penentuan kelulusan atau hal lain yang akan merugikan anda

di sekolah ini. Semua aitem dalam skala ini anda diminta memberikan penilaian

terhadap semua guru di sekolah ini. Kesungguhan dan kejujuran Anda dalam

menjawab merupakan bantuan yang amat berguna. Karena itu diharapkan Anda

menjawab semua soal yang tersedia.

TERIMA KASIH

SELAMAT MENGERJAKAN

Page 120: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

106

No Pernyataan Jawaban

1. Guru meminta saya mengemukakan pendapat pada saat proses belajar dikelas

HS SS KK SJ HTP

2. Saat proses belajar mengajar di kelas, saya tidak boleh

mengemukakan pendapat oleh guru

HS SS KK SJ HTP

3. Guru meminta saya bertanya apabila kurang jelas dalam pelajaran

HS SS KK SJ HTP

4. Saya memilih diam apabila saya kurang jelas dalam

pelajaran

HS SS KK SJ HTP

5. Saya berani mencurahkan isi hati kepada guru bila ada masalah dalam belajar atau masalah dalam lingkungan

sekolah

HS SS KK SJ HTP

6. Saya takut untuk mencurahkan isi hati kepada guru ketika ada masalah dalam belajar

HS SS KK SJ HTP

7. Guru meminta murid menilai kekurangannya dalam

mengajar

HS SS KK SJ HTP

8. Guru tidak pernah memberikan masukan atau nasihat kepada murid

HS SS KK SJ HTP

9. Guru bersikap ramah kepada semua murid HS SS KK SJ HTP

10. Guru mengabaikan tugas yang saya kumpulkan HS SS KK SJ HTP

11. Guru merespon pertanyaan tentang pelajaran dari saya HS SS KK SJ HTP

12. Guru mengabaikan keluhan saya tentang pelajaran HS SS KK SJ HTP

13. Guru menolong saya bila ada kesulitan dalam belajar HS SS KK SJ HTP

14. Guru membiarkan saya apabila saya mengalami kesulitan dalam pelajaran

HS SS KK SJ HTP

15. Guru mendengarkan keluhan saya tentang kesulitan dalam belajar

HS SS KK SJ HTP

16. Guru bersikap sebagai seorang teman kepada saya HS SS KK SJ HTP

17. Guru perduli dengan keadaan saya dalam belajar HS SS KK SJ HTP

18. Ketika saya ramai dikelas, guru hanya diam saja HS SS KK SJ HTP

19. Jika saya bertanya, guru melihat ke arah saya HS SS KK SJ HTP

20. Guru menyuruh saya pulang, ketika saya telat masuk

sekolah

HS SS KK SJ HTP

21. Guru memberikan semangat belajar dengan cara belajar sambil bermain

HS SS KK SJ HTP

22. Guru mengajar dengan cara yang membosankan HS SS KK SJ HTP

23. Guru mau membantu dan membimbing saya dalam

mengatasi masalah yang saya alami, seperti masalah dalam belajar atau masalah dalam lingkungan sekolah

HS SS KK SJ HTP

24. Ketika saya malas mengikuti pelajaran, guru diam saja HS SS KK SJ HTP

25. Ketika mengajar, guru memberikan tanya jawab kepada

semua murid

HS SS KK SJ HTP

26. Guru tidak pernah menggunakan gurauan dalam mengajar HS SS KK SJ HTP

27. Guru memberikan contoh-contoh kehidupan sehari-hari HS SS KK SJ HTP

Page 121: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

107

saat menjelaskan pelajaran

28. Ketika mengajar, guru hanya memberikan pertanyaan pada murid yang pintar saja

HS SS KK SJ HTP

29. Guru memperhatikan saya sehingga saya menjadi lebih

bersemangat dalam belajar

HS SS KK SJ HTP

30. Ketika saya menjawab pertanyaan dengan benar, guru biasa saja dengan saya

HS SS KK SJ HTP

31. Guru menghargai setiap pendapat saya HS SS KK SJ HTP

32. Guru mencela murid yang salah mengerjakan tugas HS SS KK SJ HTP

33. Guru memberikan pujian kepada murid yang berprestasi

dalam belajar

HS SS KK SJ HTP

34. Guru mengabaikan pendapat murid HS SS KK SJ HTP

35. Guru memberikan penghargaan kepada murid yang berprestasi dalam belajar

HS SS KK SJ HTP

36. Guru kurang memberikan semangat kepada murid ketika

mengajar

HS SS KK SJ HTP

37. Guru memberikan pujian setiap saya berhasil mengerjakan tugas

HS SS KK SJ HTP

38. Saya merasa guru jarang menghargai kemampuan yang

saya miliki

HS SS KK SJ HTP

39. Guru bersikap menyenangkan pada semua murid HS SS KK SJ HTP

40. Ketika saya bertanya, guru melihat kearah lain bukan kearah saya

HS SS KK SJ HTP

41. Guru menyamakan semua murid HS SS KK SJ HTP

42. Saya kurang paham tentang materi yang disampaikan oleh

guru ketika mengajar

HS SS KK SJ HTP

43. Guru bersikap tegas didalam kelas HS SS KK SJ HTP

44. Guru menjelaskan materi pelajaran tidak secara detail HS SS KK SJ HTP

45. Guru berkata sopan bila menegur murid HS SS KK SJ HTP

46. Saya kesulitan untuk memahami apa yang disampaikan oleh guru

HS SS KK SJ HTP

47. Saat pembelajaran berlangsung, terjadi percakapan/tanya jawab antara guru dengan saya

HS SS KK SJ HTP

48. Selama ini saya kurang akrab dengan guru-guru HS SS KK SJ HTP

49. Selama ini, saya nyaman mengikuti pelajaran yang diajarkan oleh guru

HS SS KK SJ HTP

50. Guru memaksakan kehendaknya kepada siswa HS SS KK SJ HTP

Page 122: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

108

Lampiran D

Tabel Distribusi Respon Subyek

Page 123: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

109

D – 1 Skala Motivasi Belajar

Page 124: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

110

Page 125: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

111

D – 2 Skala Komunikasi Interpersonal

Guru dan Peserta Didik

Page 126: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

112

Page 127: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

113

Lampiran E

Tabulasi Data Respon Subyek Terhadap

Item

Page 128: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

114

Lampiran E – 1 Skala Motivasi Belajar

Page 129: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

115

ITEM 1 FAF

Item 1 Kategori respon

HTP SJ KK SS HS

F 1 2 10 18 9

P=f/N 0,025 0,05 0,25 0,45 0,225

Pk 0,025 0,075 0,325 0,775 1

Pk-t 0,013 0,05 0,2 0,55 0,888

Z -2,226 -1,645 -0,842 0,126 1,216

Z+2,226 0 0,581 1,384 2,352 3,442

pembulatan 0 1 1 2 3

ITEM 2 UN

Item 2 Kategori respon

HS SS KK SJ HTP

F 3 3 18 10 6

P=f/N 0,075 0,075 0,45 0,25 0,15

Pk 0,075 0,15 0,6 0,85 1

Pk-t 0,038 0,113 0,375 0,725 0,925

Z -1,774 -1,211 -0,319 0,598 1,440

Z+1,774 0 0,563 1,455 2,372 3,214

pembulatan 0 1 1 2 3

ITEM 3 FAF

Item 2 Kategori respon

HTP SJ KK SS HS

F 1 4 9 13 13

P=f/N 0,025 0,1 0,225 0,325 0,325

Pk 0,025 0,125 0,35 0,675 1

Pk-t 0,013 0,075 0,238 0,513 0,838

Z -2,226 -1,440 -0,713 0,033 0,986

Z+2,226 0 0,786 1,513 2,259 3,212

pembulatan 0 1 2 2 3

ITEM 4 UN

Item 2 Kategori respon

HS SS KK SJ HTP

F 1 3 13 13 10

P=f/N 0,025 0,075 0,35 0,325 0,25

Pk 0,025 0,1 0,45 0,775 1,025

Pk-t 0,013 0,063 0,275 0,613 0,9

Z -2,226 -1,530 -0,598 0,287 1,282

Z+2,226 0 0,696 1,628 2,513 3,508

Pembulatan 0 1 2 3 4

Page 130: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

116

ITEM 5 FAF

Item 2 Kategori respon

HTP SJ KK SS HS

F 10 7 19 3 1

P=f/N 0,25 0,175 0,475 0,075 0,025

Pk 0,25 0,425 0,9 0,975 1

Pk-t 0,125 0,338 0,663 0,938 0,988

Z -1,150 -0,418 0,421 1,538 2,257

Z+1,150 0 0,732 1,571 2,688 3,407

Pembulatan 0 1 2 3 3

ITEM 6 UN

Item 2 Kategori respon

HS SS KK SJ HTP

F 6 2 14 9 9

P=f/N 0,15 0,05 0,35 0,225 0,225

Pk 0,15 0,2 0,55 0,775 1

Pk-t 0,075 0,175 0,375 0,663 0,888

Z -1,440 -0,935 -0,319 0,423 1,216

Z+1,440 0 0,505 1,121 1,863 2,656

Pembulatan 0 1 1 2 3

ITEM 7 FAF

Item 2 Kategori respon

HTP SJ KK SS HS

F 1 5 20 10 4

P=f/N 0,025 0,125 0,5 0,25 0,1

Pk 0,025 0,15 0,65 0,9 1

Pk-t 0,013 0,088 0,4 0,775 0,95

Z -2,226 -1,353 -0,253 0,755 1,645

Z+2,226 0 0,873 1,973 2,981 3,871

Pembulatan 0 1 2 3 4

ITEM 8 UN

Item 2 Kategori respon

HS SS KK SJ HTP

F 2 5 19 8 6

P=f/N 0,05 0,125 0,475 0,2 0,15

Pk 0,05 0,175 0,65 0,85 1

Pk-t 0,025 0,113 0,413 0,75 0,925

Z -1,960 -1,211 -0,220 0,674 1,440

Z+1,960 0 0,749 1,74 2,634 3,4

Pembulatan 0 1 2 3 3

Page 131: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

117

ITEM 9 FAF

Item 2 Kategori respon

HTP SJ KK SS HS

F 1 5 14 13 7

P=f/N 0,025 0,125 0,35 0,325 0,175

Pk 0,025 0,15 0,5 0,825 1

Pk-t 0,013 0,088 0,325 0,663 0,913

Z -2,226 -1,353 -0,454 0,421 1,359

Z+2,226 0 0,873 1,805 2,647 3,585

pembulatan 0 1 2 3 4

ITEM 10 UN

Item 2 Kategori respon

HS SS KK SJ HTP

F 3 10 20 6 1

P=f/N 0,075 0,25 0,5 0,15 0,025

Pk 0,075 0,325 0,825 0,975 1

Pk-t 0,038 0,2 0,575 0,9 0,988

Z -1,774 -0,842 0,189 1,282 2,257

Z+1,774 0 0,932 1,963 3,056 4,031

Pembulatan 0 1 2 3 4

ITEM 11 FAF

Item 2 Kategori respon

HTP SJ KK SS HS

F 1 2 13 14 10

P=f/N 0,025 0,05 0,325 0,35 0,25

Pk 0,025 0,075 0,4 0,75 1

Pk-t 0,013 0,05 0,238 0,575 0,875

Z -2,226 -1,645 -0,713 0,189 1,150

Z+2,226 0 0,581 1,513 2,415 3,376

pembulatan 0 1 2 2 3

ITEM 12 UN

Item 2 Kategori respon

HS SS KK SJ HTP

F 4 2 16 11 7

P=f/N 0,1 0,05 0,4 0,275 0,175

Pk 0,1 0,15 0,55 0,825 1

Pk-t 0,05 0,125 0,35 0,688 0,913

Z -1,645 -1,150 -0,385 0,490 1,359

Z+1,645 0 0,495 1,26 2,135 3,004

Pembulatan 0 1 1 2 3

Page 132: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

118

ITEM 13 FAF

Item 2 Kategori respon

HTP SJ KK SS HS

F 1 4 15 11 9

P=f/N 0,025 0,1 0,375 0,275 0,225

Pk 0,025 0,125 0,5 0,775 1

Pk-t 0,013 0,075 0,313 0,638 0,888

Z -2,226 -1,440 -0,487 0,353 1,216

Z+2,226 0 0,786 1,739 2,579 3,442

pembulatan 0 1 2 3 3

ITEM 14 UN

Item 2 Kategori respon

HS SS KK SJ HTP

F 3 0 20 12 5

P=f/N 0,075 0 0,5 0,3 0,125

Pk 0,075 0,075 0,575 0,875 1

Pk-t 0,038 0,113 0,325 0,725 0,938

Z -1,774 -1,211 -0,454 0,598 1,538

Z+1,774 0 0,563 1,32 2,372 3,312

Pembulatan 0 1 1 2 3

ITEM 15 FAF

Item 2 Kategori respon

HTP SJ KK SS HS

F 1 10 18 7 4

P=f/N 0,025 0,25 0,45 0,175 0,1

Pk 0,025 0,275 0,725 0,9 1

Pk-t 0,013 0,15 0,5 0,813 0,95

Z -2,226 -1,036 0,000 0,889 1,645

Z+2,226 0 1,19 2,226 3,115 3,871

pembulatan 0 1 2 3 4

ITEM 16 UN

Item 2 Kategori respon

HS SS KK SJ HTP

F 1 0 16 10 13

P=f/N 0,025 0 0,40 0,25 0,325

Pk 0,025 0,025 0,425 0,675 1

Pk-t 0,013 0,025 0,225 0,55 0,838

Z -2,226 -1,960 -0,755 0,126 0,986

Z+2,226 0 0,266 1,471 2,352 3,212

pembulatan 0 0 1 2 3

Page 133: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

119

ITEM 17 FAF

Item 17 Kategori respon

HTP SJ KK SS HS

F 1 4 7 12 16

P=f/N 0,025 0,1 0,175 0,3 0,40

Pk 0,025 0,125 0,3 0,6 1

Pk-t 0,013 0,075 0,213 0,45 0,8

Z -2,226 -1,440 -0,796 -0,126 0,842

Z+2,226 0 0,786 1,43 2,1 3,068

pembulatan 0 1 1 2 3

ITEM 18 UN

Item 18 Kategori respon

HS SS KK SJ HTP

F 1 2 14 12 11

P=f/N 0,025 0,05 0,35 0,3 0,275

Pk 0,025 0,075 0,425 0,725 1

Pk-t 0,013 0,05 0,25 0,575 0,863

Z -2,226 -1,645 -0,674 0,189 1,094

Z+2,226 0 0,581 1,552 2,415 3,32

pembulatan 0 1 2 2 3

ITEM 19 FAF

Item 19 Kategori respon

HTP SJ KK SS HS

F 1 3 17 9 10

P=f/N 0,025 0,075 0,425 0,225 0,25

Pk 0,025 0,1 0,525 0,75 1

Pk-t 0,013 0,063 0,313 0,638 0,875

Z -2,226 -1,530 -0,487 0,353 1,150

Z+2,226 0 0,696 1,739 2,579 3,376

Pembulatan 0 1 2 3 3

ITEM 20 UN

Item 20 Kategori respon

HS SS KK SJ HTP

F 24 11 2 3 0

P=f/N 0,6 0,275 0,05 0,075 0

Pk 0,6 0,875 0,925 1 1

Pk-t 0,3 0,738 0,9 0,963 1

Z -0,524 0,637 1,282 1,787 3

Z+0,524 0 1,161 1,806 2,311 3,524

pembulatan 0 1 2 2 3

Page 134: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

120

ITEM 21 FAF

Item 21 Kategori respon

HTP SJ KK SS HS

F 1 4 8 17 10

P=f/N 0,025 0,1 0,2 0,425 0,25

Pk 0,025 0,125 0,325 0,75 1

Pk-t 0,013 0,075 0,225 0,538 0,875

Z -2,226 -1,440 -0,755 0,095 1,150

Z+2,226 0 0,786 1,471 2,321 3,376

pembulatan 0 1 1 2 3

ITEM 22 UN

Item 22 Kategori respon

HS SS KK SJ HTP

F 3 5 17 7 8

P=f/N 0,075 0,125 0,425 0,175 0,2

Pk 0,075 0,2 0,625 0,8 1

Pk-t 0,038 0,138 0,413 0,713 0,9

Z -1,774 -1,089 -0,220 0,562 1,282

Z+1,774 0 0,685 1,554 2,336 3,056

pembulatan 0 1 2 2 3

ITEM 23 FAF

Item 23 Kategori respon

HTP SJ KK SS HS

F 1 8 18 6 7

P=f/N 0,025 0,2 0,45 0,15 0,175

Pk 0,025 0,225 0,675 0,825 1

Pk-t 0,013 0,125 0,45 0,75 0,913

Z -2,226 -1,150 -0,126 0,674 1,359

Z+2,226 0 1,076 2,1 2,9 3,585

pembulatan 0 1 2 3 4

ITEM 24 UN

Item 24 Kategori respon

HS SS KK SJ HTP

F 1 4 20 6 9

P=f/N 0,025 0,1 0,5 0,15 0,225

Pk 0,025 0,125 0,625 0,775 1

Pk-t 0,013 0,075 0,375 0,7 0,888

Z -2,226 -1,440 -0,319 0,524 1,216

Z+2,226 0 0,786 1,907 2,75 3,442

pembulatan 0 1 2 3 3

Page 135: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

121

ITEM 25 FAF

Item 25 Kategori respon

HTP SJ KK SS HS

F 1 2 1 17 19

P=f/N 0,025 0,05 0,025 0,425 0,475

Pk 0,025 0,075 0,1 0,525 1

Pk-t 0,013 0,05 0,088 0,313 0,763

Z -2,226 -1,645 -1,353 -0,487 0,716

Z+2,226 0 0,581 0,873 1,739 2,942

pembulatan 0 1 1 2 3

ITEM 26 UN

Item 26 Kategori respon

HS SS KK SJ HTP

F 2 7 11 12 8

P=f/N 0,05 0,175 0,275 0,3 0,2

Pk 0,05 0,225 0,5 0,8 1

Pk-t 0,025 0,138 0,363 0,65 0,9

Z -1,960 -1,089 -0,350 0,385 1,282

Z+1,960 0 0,871 1,61 2,345 3,242

pembulatan 0 1 2 3 3

ITEM 27 FAF

Item 27 Kategori respon

HTP SJ KK SS HS

F 1 1 3 11 24

P=f/N 0,025 0,025 0,075 0,275 0,6

Pk 0,025 0,05 0,125 0,4 1

Pk-t 0,013 0,038 0,088 0,263 0,7

Z -2,226 -1,774 -1,353 -0,634 0,524

Z+2,226 0 0,452 0,873 1,592 2,75

pembulatan 0 1 1 2 3

ITEM 28 UN

Item 28 Kategori respon

HS SS KK SJ HTP

F 3 6 12 12 7

P=f/N 0,075 0,15 0,3 0,3 0,175

Pk 0,075 0,225 0,525 0,825 1

Pk-t 0,038 0,15 0,375 0,675 0,913

Z -1,774 -1,036 -0,319 0,454 1,359

Z+1,774 0 0,738 1,455 2,228 3,133

pembulatan 0 1 1 2 3

Page 136: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

122

ITEM 29 FAF

Item 29 Kategori respon

HTP SJ KK SS HS

F 4 4 18 9 5

P=f/N 0,1 0,1 0,45 0,225 0,125

Pk 0,1 0,2 0,65 0,875 1

Pk-t 0,05 0,15 0,425 0,763 0,938

Z -1,645 -1,036 -0,189 0,716 1,538

Z+1,645 0 0,609 1,456 2,361 3,183

pembulatan 0 1 1 2 3

ITEM 30 UN

Item 30 Kategori respon

HS SS KK SJ HTP

F 1 9 19 11 0

P=f/N 0,025 0,225 0,475 0,275 0

Pk 0,025 0,25 0,725 1 1

Pk-t 0,013 0,138 0,488 0,863 1

Z -2,226 -1,089 -0,030 1,094 3

Z+2,226 0 1,137 2,196 3,32 5,226

pembulatan 0 1 2 3 5

ITEM 31 FAF

Item 31 Kategori respon

HTP SJ KK SS HS

F 1 11 18 9 1

P=f/N 0,025 0,275 0,45 0,225 0,025

Pk 0,025 0,3 0,75 0,975 1

Pk-t 0,013 0,163 0,525 0,863 0,988

Z -2,226 -0,982 0,063 1,094 2,257

Z+2,226 0 1,244 2,289 3,32 4,483

pembulatan 0 1 2 3 4

TEM 32 UN

Item 32 Kategori respon

HS SS KK SJ HTP

F 1 3 7 11 18

P=f/N 0,025 0,075 0,175 0,275 0,45

Pk 0,025 0,1 0,275 0,55 1

Pk-t 0,013 0,063 0,188 0,413 0,775

Z -2,226 -1,530 -0,885 -0,220 0,755

Z+2,226 0 0,696 1,341 2,006 2,981

pembulatan 0 1 1 2 3

Page 137: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

123

ITEM 33 FAF

Item 33 Kategori respon

HTP SJ KK SS HS

F 2 2 5 9 22

P=f/N 0,05 0,05 0,125 0,225 0,55

Pk 0,05 0,1 0,225 0,45 1

Pk-t 0,025 0,075 0,163 0,338 0,725

Z -1,960 -1,440 -0,982 -0,418 0,598

Z+1,960 0 0,52 0,978 1,542 2,558

pembulatan 0 1 1 2 3

ITEM 34 UN

Item 34 Kategori respon

HS SS KK SJ HTP

F 2 5 14 12 7

P=f/N 0,05 0,125 0,35 0,3 0,175

Pk 0,05 0,175 0,525 0,825 1

Pk-t 0,025 0,113 0,35 0,675 0,913

Z -1,960 -1,211 -0,385 0,454 1,359

Z+1,960 0 0,749 1,575 2,414 3,319

pembulatan 0 1 2 2 3

TEM 35 FAF

Item 35 Kategori respon

HTP SJ KK SS HS

F 1 3 11 11 14

P=f/N 0,025 0,075 0,275 0,275 0,35

Pk 0,025 0,1 0,375 0,65 1

Pk-t 0,013 0,063 0,238 0,513 0,825

Z -2,226 -1,530 -0,713 0,033 0,935

Z+2,226 0 0,696 1,513 2,259 3,161

pembulatan 0 1 2 2 3

TEM 36 UN

Item 36 Kategori respon

HS SS KK SJ HTP

F 1 3 8 6 22

P=f/N 0,025 0,075 0,2 0,15 0,55

Pk 0,025 0,1 0,3 0,45 1

Pk-t 0,013 0,063 0,2 0,375 0,725

Z -2,226 -1,530 -0,842 -0,319 0,598

Z+2,226 0 0,696 1,384 1,907 2,824

pembulatan 0 1 1 2 3

Page 138: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

124

ITEM 37 FAF

Item 37 Kategori respon

HTP SJ KK SS HS

F 7 8 13 9 3

P=f/N 0,175 0,2 0,325 0,225 0,075

Pk 0,175 0,375 0,7 0,925 1

Pk-t 0,088 0,275 0,538 0,813 0,963

Z -1,353 -0,598 0,095 0,889 1,787

Z+1,353 0 0,755 1,448 2,242 3,14

pembulatan 0 1 1 2 3

ITEM 38 UN

Item 38 Kategori respon

HS SS KK SJ HTP

F 3 14 14 6 3

P=f/N 0,075 0,35 0,35 0,15 0,075

Pk 0,075 0,425 0,775 0,925 1

Pk-t 0,038 0,25 0,6 0,85 0,963

Z -1,774 -0,674 0,253 1,036 1,787

Z+1,774 0 1,1 2,027 2,81 3,561

pembulatan 0 1 2 3 4

ITEM 39 FAF

Item 39 Kategori respon

HTP SJ KK SS HS

F 1 6 12 11 10

P=f/N 0,025 0,15 0,3 0,275 0,25

Pk 0,025 0,175 0,475 0,75 1

Pk-t 0,013 0,1 0,325 0,613 0,875

Z -2,226 -1,282 -0,454 0,287 1,150

Z+2,226 0 0,944 1,772 2,513 3,376

pembulatan 0 1 2 3 3

ITEM 40 UN

Item 40 Kategori respon

HS SS KK SJ HTP

F 2 2 22 11 3

P=f/N 0,05 0,05 0,55 0,275 0,075

Pk 0,05 0.1 0,65 0,925 1

Pk-t 0,025 0,075 0,375 0,788 0,963

Z -1,960 -1,440 -0,319 0,800 1,787

Z+1,960 0 0,52 1,641 2,76 3,747

pembulatan 0 1 2 3 4

Page 139: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

125

ITEM 41 FAF

Item 41 Kategori respon

HTP SJ KK SS HS

F 6 4 17 8 5

P=f/N 0,15 0,1 0,425 0,2 0,125

Pk 0,15 0,25 0,675 0,875 1

Pk-t 0,075 0,2 0,463 0,775 0,938

Z -1,440 -0,842 -0,093 0,755 1,538

Z+1,440 0 0,598 1,347 2,195 2,978

pembulatan 0 1 1 2 3

ITEM 42 UN

Item 42 Kategori respon

HS SS KK SJ HTP

F 14 15 7 3 1

P=f/N 0,35 0,375 0,175 0,075 0,025

Pk 0,35 0,725 0,9 0,975 1

Pk-t 0,175 0,538 0,813 0,938 0,988

Z -0,935 0,095 0,889 1,538 2,257

Z+0,935 0 1,03 1,824 2,473 3,192

pembulatan 0 1 2 2 3

ITEM 43 FAF

Item 43 Kategori respon

HTP SJ KK SS HS

F 1 7 23 7 2

P=f/N 0,025 0,175 0,575 0,175 0,05

Pk 0,025 0,2 0,775 0,95 1

Pk-t 0,013 0,113 0,488 0,863 0,975

Z -2,226 -1.211 -0,030 1,094 1,960

Z+2,226 0 1,015 2,196 3,32 4,186

pembulatan 0 1 2 3 4

ITEM 44 UN

Item 44 Kategori respon

HS SS KK SJ HTP

F 16 7 12 4 1

P=f/N 0,4 0,175 0,3 0,1 0,025

Pk 0,4 0,575 0,875 0,975 1

Pk-t 0,2 0,488 0,725 0,925 0,988

Z -0,842 -0,030 0,598 1,440 2,257

Z+0,842 0 0,812 1,44 2,282 3,099

pembulatan 0 1 1 2 3

Page 140: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

126

ITEM 45 FAF

Item 45 Kategori respon

HTP SJ KK SS HS

F 1 5 12 15 7

P=f/N 0,025 0,125 0,3 0,375 0,175

Pk 0,025 0,15 0,45 0,825 1

Pk-t 0,013 0,088 0,3 0,638 0,913

Z -2,226 -1,353 -0,524 0,353 1,359

Z+2,226 0 0,873 1,702 2,579 3,585

pembulatan 0 1 2 3 4

ITEM 46 UN

Item 46 Kategori respon

HS SS KK SJ HTP

F 2 3 16 9 10

P=f/N 0,05 0,075 0,4 0,225 0,25

Pk 0,05 0,125 0,525 0,75 1

Pk-t 0,025 0,088 0,145 0,637 0,88

Z -1,960 -1,353 -1,058 0,350 1,175

Z+1,960 0 0,607 0,902 2,31 3,135

pembulatan 0 1 1 2 3

ITEM 47 FAF

Item 47 Kategori respon

HTP SJ KK SS HS

F 4 8 21 2 5

P=f/N 0,1 0,2 0,525 0,05 0,125

Pk 0,1 0,3 0,825 0,875 1

Pk-t 0,05 0,2 0,563 0,85 0,938

Z -1,645 -0,842 0,159 1,036 1,538

Z+1,645 0 0,803 1,804 2,681 3,183

pembulatan 0 1 2 3 3

ITEM 48 UN

Item 48 Kategori respon

HS SS KK SJ HTP

F 13 11 8 5 3

P=f/N 0,325 0,275 0,2 0,125 0,075

Pk 0,325 0,6 0,8 0,925 1

Pk-t 0,163 0,463 0,7 0,863 0,963

Z -0,982 -0,093 0,524 1,094 1,787

Z+0,982 0 0,889 1,506 2,076 2,769

pembulatan 0 1 2 2 3

Page 141: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

127

ITEM 49 FAF

Item 49 Kategori respon

HTP SJ KK SS HS

F 6 5 19 5 5

P=f/N 0,15 0,125 0,475 0,125 0,125

Pk 0,15 0,275 0,75 0,875 1

Pk-t 0,075 0,213 0,513 0,813 0,938

Z -1,440 -0,796 0,033 0,889 1,530

Z+1,440 0 0,644 1,473 2,329 2,97

pembulatan 0 1 1 2 3

ITEM 50 UN

Item 50 Kategori respon

HS SS KK SJ HTP

F 6 11 15 6 2

P=f/N 0,15 0,275 0,375 0,15 0,05

Pk 0,15 0,425 0,8 0,95 1

Pk-t 0,075 0,288 0,613 0,875 0,975

Z -1,440 -0,559 0,287 1,150 1,960

Z+1,440 0 0,881 1,727 2,59 3,4

pembulatan 0 1 2 3 4

Page 142: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

128

E – 2 Skala Komunikasi Interpersonal

Guru dan Peserta Didik

Page 143: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

129

ITEM 1 FAF

Item 1 Kategori Respon

HTP SJ KK SS HS

f 3 5 22 9 1

p=f/N 0,075 0,125 0,55 0,225 0,025

pk 0,075 0,2 0,75 0,975 1

pk-t 0,0375 0,1375 0,475 0,8625 0,9875

z -1,774 -1,089 -0,063 1,094 2,257

z+1,774 0 0,685 1,711 2,868 4,031

Pembulatan 0 1 2 3 4

ITEM 2 UN

Item 2 Kategori respon

HS SS KK SJ HTP

F 1 0 3 6 30

P=f/N 0,025 0 0,075 0,15 0,75

Pk 0,025 0,025 0,1 0,25 1

Pk-t 0,013 0,025 0,063 0,175 0,625

Z -2,226 -1,960 -1,530 -0,935 0,319

Z+2,226 0 0,266 0,696 1,291 2,545

pembulatan 0 0 1 1 2

ITEM 3 FAF

Item 3

Kategori Respon

HTP SJ KK SS HS

f 1 1 1 16 21

p=f/N 0,025 0,025 0,025 0,4 0,525

pk 0,025 0,05 0,075 0,475 1

pk-t 0,0125 0,0375 0,0625 0,275 0,7375

z -2,226 -1,774 -1,53 -0,598 0,637

z+2,226 0 0,452 0,696 1,628 2,863

Pembulatan 0 0 1 2 3

ITEM 4 UN

Item 4 Kategori respon

HS SS KK SJ HTP

F 2 1 20 9 8

P=f/N 0,05 0,025 0,5 0,225 0,2

Pk 0,05 0,075 0,575 0,8 1

Pk-t 0,025 0,063 0,325 0,688 0,9

Z -1,960 -1,530 -0,454 0,490 1,282

Z+1,960 0 0,43 1,506 2,45 3,242

pembulatan 0 0 1 2 3

Page 144: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

130

ITEM 5 FAF

Item 5 Kategori Respon

HTP SJ KK SS HS

f 7 9 16 6 2

p=f/N 0,175 0,225 0,4 0,15 0,05

pk 0,175 0,4 0,8 0,95 1

pk-t 0,0875 0,2875 0,6 0,875 0,975

z -1,353 -0,559 0,253 1,15 1,96

z+1,353 0 0,794 1,606 2,503 3,313

Pembulatan 0 1 2 3 3

ITEM 6 UN

Item 6 Kategori respon

HS SS KK SJ HTP

F 4 7 12 14 3

P=f/N 0,1 0,175 0,3 0,35 0,075

Pk 0,1 0,275 0,575 0,925 1

Pk-t 0,05 0,188 0,425 0,75 0,963

Z -1,645 -0,885 -0,189 0,674 1,787

Z+1,645 0 0,76 1,456 2,319 3,432

Pembulatan 0 1 1 2 3

ITEM 7 FAF

Item 7 Kategori Respon

HTP SJ KK SS HS

f 4 9 13 9 5

p=f/N 0,1 0,225 0,325 0,225 0,125

pk 0,1 0,325 0,65 0,875 1

pk-t 0,05 0,2125 0,4875 0,7625 0,9375

z -1,645 -0,796 -0,03 0,716 1,538

z+1,645 0 0,849 1,615 2,361 3,183

Pembulatan 0 1 2 2 3

ITEM 8 UN

Item 8 Kategori respon

HS SS KK SJ HTP

F 2 4 2 5 27

P=f/N 0,05 0,1 0,05 0,125 0,675

Pk 0,05 0,15 0,2 0,325 1

Pk-t 0,025 0,1 0,175 0,263 0,663

Z -1,960 -1,282 -0,935 -0,634 0,421

Z+1,960 0 0,678 1,025 1,326 1,539

Pembulatan 0 1 1 1 2

Page 145: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

131

ITEM 9 FAF

Item 9 Kategori Respon

HTP SJ KK SS HS

f 1 1 3 11 24

p=f/N 0,025 0,025 0,075 0,275 0,6

pk 0,025 0,05 0,125 0,4 1

pk-t 0,0125 0,0375 0,0875 0,2625 0,7

z -2,226 -1,774 -1,353 -0,634 0,524

z+2,226 0 0,452 0,873 1,592 2,75

Pembulatan 0 0 1 2 3

ITEM 10 UN

Item 10 Kategori respon

HS SS KK SJ HTP

F 1 3 8 12 16

P=f/N 0,025 0,075 0,2 0,3 0,4

Pk 0,025 0,1 0,3 0,6 1

Pk-t 0,013 0,063 0,2 0,45 0,8

Z -2,226 -1,530 -0,842 -0,126 0,842

Z+2,226 0 0,696 1,384 2,1 3,068

Pembulatan 0 1 1 2 3

ITEM 11 FAF

Item 11 Kategori Respon

HTP SJ KK SS HS

f 1 3 8 14 14

p=f/N 0,025 0,075 0,2 0,35 0,35

pk 0,025 0,1 0,3 0,65 1

pk-t 0,0125 0,0625 0,2 0,475 0,825

z -2,226 -1,53 -0,842 -0,063 0,935

z+2,226 0 0,696 1,384 2,163 3,161

Pembulatan 0 1 1 2 3

ITEM 12 UN

Item 12 Kategori respon

HS SS KK SJ HTP

F 3 0 8 13 16

P=f/N 0,075 0 0,2 0,325 0,4

Pk 0,075 0,075 0,275 0,6 1

Pk-t 0,038 0,075 0,175 0,438 0,8

Z -1,774 -1,440 -0,935 -0,156 0,842

Z+1,774 0 0,334 0,839 1,618 2,616

Pembulatan 0 0 1 2 3

Page 146: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

132

ITEM 13 FAF

Item 13 Kategori Respon

HTP SJ KK SS HS

f 1 0 6 14 19

p=f/N 0,025 0 0,15 0,35 0,475

pk 0,025 0,025 0,175 0,525 1

pk-t 0,0125 0,025 0,1 0,35 0,7625

z -2,226 -1,96 -1,282 -0,385 0,716

z+2,226 0 0,266 0,944 1,841 2,942

Pembulatan 0 0 1 2 3

ITEM 14 UN

Item 14 Kategori respon

HS SS KK SJ HTP

F 2 1 2 16 19

P=f/N 0,05 0,025 0,05 0,4 0,475

Pk 0,05 0,075 0,125 0,525 1

Pk-t 0,025 0,063 0,1 0,325 0,763

Z -1,960 -1,530 -1,282 -0,454 0,716

Z+1,960 0 0,43 0,678 1,506 2,676

Pembulatan 0 0 1 2 3

ITEM 15 FAF

Item 15 Kategori Respon

HTP SJ KK SS HS

f 4 2 10 13 11

p=f/N 0,1 0,05 0,25 0,325 0,275

pk 0,1 0,15 0,4 0,725 1

pk-t 0,05 0,125 0,275 0,5625 0,8625

z -1,645 -1,15 -0,598 0,159 1,094

z+1,645 0 0,495 1,047 1,804 2,739

Pembulatan 0 1 1 2 3

ITEM 16 UN

Item 16 Kategori respon

HS SS KK SJ HTP

F 7 12 15 6 0

P=f/N 0,175 0,3 0,375 0,15 0

Pk 0,175 0,475 0,85 1 1

Pk-t 0,88 0,325 0,663 0,925 1

Z 1,175 -0,454 0,421 1,440 3

Z+1,175 0 0,721 1,596 2,615 4,175

Pembulatan 0 1 2 3 4

Page 147: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

133

ITEM 17 FAF

Item 17 Kategori Respon

HTP SJ KK SS HS

f 1 4 7 14 14

p=f/N 0,025 0,1 0,175 0,35 0,35

pk 0,025 0,125 0,3 0,65 1

pk-t 0,0125 0,075 0,2125 0,475 0,825

z -2,226 -1,44 -0,796 -0,063 0,935

z+2,226 0 0,786 1,43 2,163 3,161

Pembulatan 0 1 1 2 3

ITEM 18 UN

Item 18 Kategori respon

HS SS KK SJ HTP

F 2 0 7 12 19

P=f/N 0,05 0 0,175 0,3 0,475

Pk 0,05 0,05 0,225 0,525 1

Pk-t 0,025 0,05 0,138 0,375 0,763

Z -1,960 -1,645 -1,089 -0,319 0,716

Z+1,960 0 0,315 0,871 1,821 2,676

Pembulatan 0 0 1 2 3

ITEM 19 FAF

Item 19 Kategori Respon

HTP SJ KK SS HS

f 1 1 9 12 17

p=f/N 0,025 0,025 0,225 0,3 0,425

pk 0,025 0,05 0,275 0,575 1

pk-t 0,0125 0,0375 0,1625 0,425 0,7875

z -2,226 -1,774 -0,982 -0,189 0,8

z+2,226 0 0,452 1,244 2,037 3,026

Pembulatan 0 0 1 2 3

ITEM 20 UN

Item 20 Kategori respon

HS SS KK SJ HTP

F 1 1 1 1 36

P=f/N 0,025 0,025 0,025 0,025 0,9

Pk 0,025 0,05 0,075 0,1 1

Pk-t 0,013 0,038 0,063 0,088 0,55

Z -2,226 -1,774 -1,530 -1,353 0,126

Z+2,226 0 0,452 0,696 0,873 2,352

pembulatan 0 0 1 2 3

Page 148: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

134

ITEM 21 FAF

Item 21 Kategori Respon

HTP SJ KK SS HS

f 3 5 17 8 7

p=f/N 0,075 0,125 0,425 0,2 0,175

pk 0,075 0,2 0,625 0,825 1

pk-t 0,0375 0,1375 0,4125 0,725 0,9125

z -1,774 -1,089 -0,22 0,598 1,359

z+1,774 0 0,685 1,554 2,372 3,133

Pembulatan 0 1 2 2 3

ITEM 22 UN

Item 22 Kategori respon

HS SS KK SJ HTP

F 1 3 14 10 12

P=f/N 0,025 0,075 0,35 0,25 0,3

Pk 0,025 0,1 0,45 0,7 1

Pk-t 0,013 0,063 0,275 0,575 0,85

Z -2,226 -1,530 -0,598 0,189 1,036

Z+2,226 0 0,696 1,628 2,415 3,262

pembulatan 0 1 2 2 3

ITEM 23 FAF

Item 23 Kategori Respon

HTP SJ KK SS HS

F 2 4 14 11 9

p=f/N 0,05 0,1 0,35 0,275 0,225

Pk 0,05 0,15 0,5 0,775 1

pk-t 0,025 0,1 0,325 0,6375 0,8875

Z -1,96 -1,282 -0,454 0,353 1,216

z+1,960 0 0,678 1,506 2,313 3,176

Pembulatan 0 1 2 2 3

ITEM 24 UN

Item 24 Kategori respon

HS SS KK SJ HTP

F 1 2 5 14 18

P=f/N 0,025 0,05 0,125 0,35 0,45

Pk 0,025 0,075 0,2 0,55 1

Pk-t 0,013 0,05 0,138 0,375 0,775

Z -2,226 -1,645 -1,089 -0,319 0,755

Z+2,226 0 0,581 1,137 1,907 2,981

pembulatan 0 1 1 2 3

Page 149: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

135

ITEM 25 FAF

Item 25 Kategori Respon

HTP SJ KK SS HS

f 1 3 13 13 10

p=f/N 0,025 0,075 0,325 0,325 0,25

pk 0,025 0,1 0,425 0,75 1

pk-t 0,0125 0,0625 0,2625 0,5875 0,875

z -2,226 -1,53 -0,634 0,222 1,15

z+2,226 0 0,696 1,592 2,448 3,376

Pembulatan 0 1 2 2 3

ITEM 26 UN

Item 26 Kategori respon

HS SS KK SJ HTP

F 2 2 14 14 8

P=f/N 0,05 0,05 0,35 0,35 0,2

Pk 0,05 0,1 0,45 0,8 1

Pk-t 0,025 0,075 0,275 0,625 0,9

Z -1,960 -1,440 -0,598 0,319 1,282

Z+1,960 0 0,52 1,362 2,279 3,242

pembulatan 0 1 1 2 3

ITEM 27 FAF

Item 27 Kategori Respon

HTP SJ KK SS HS

f 1 1 9 16 13

p=f/N 0,025 0,025 0,225 0,4 0,325

pk 0,025 0,05 0,275 0,675 1

pk-t 0,0125 0,0375 0,1625 0,475 0,8375

z -2,226 -1,774 -0,982 -0,063 0,986

z+2,226 0 0,452 1,244 2,163 3,212

Pembulatan 0 0 1 2 3

ITEM 28 UN

Item 28 Kategori respon

HS SS KK SJ HTP

F 1 3 4 19 13

P=f/N 0,025 0,075 0,1 0,475 0,325

Pk 0,025 0,1 0,2 0,675 1

Pk-t 0,013 0,063 0,15 0,438 0,838

Z -2,226 -1,530 -1,036 -0,156 0,986

Z+2,226 0 0,696 1,19 2,07 3,212

pembulatan 0 1 1 2 3

Page 150: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

136

ITEM 29 FAF

Item 29 Kategori Respon

HTP SJ KK SS HS

f 1 6 12 17 4

p=f/N 0,025 0,15 0,3 0,425 0,1

pk 0,025 0,175 0,475 0,9 1

pk-t 0,0125 0,1 0,325 0,6875 0,95

z -2,226 -1,282 -0,454 0,49 1,645

z+2,226 0 0,944 1,772 2,716 3,871

Pembulatan 0 1 2 3 4

ITEM 30 UN

Item 30 Kategori respon

HS SS KK SJ HTP

F 1 4 8 18 9

P=f/N 0,025 0,1 0,2 0,45 0,225

Pk 0,025 0,125 0,325 0,775 1

Pk-t 0,013 0,075 0,225 0,55 0,888

Z -2,226 -1,440 -0,755 0,126 1,216

Z+2,226 0 0,786 1,451 2,352 3,442

pembulatan 0 1 1 2 3

ITEM 31 FAF

Item 31 Kategori Respon

HTP SJ KK SS HS

f 1 1 3 17 18

p=f/N 0,025 0,025 0,075 0,425 0,45

pk 0,025 0,05 0,125 0,55 1

pk-t 0,0125 0,0375 0,0875 0,3375 0,775

z -2,226 -1,774 -1,353 -0,418 0,755

z+2,226 0 0,452 0,873 1,808 2,981

Pembulatan 0 0 1 2 3

ITEM 32 UN

Item 32 Kategori respon

HS SS KK SJ HTP

F 1 1 5 12 21

P=f/N 0,025 0,025 0,125 0,3 0,525

Pk 0,025 0,05 0,175 0,475 1

Pk-t 0,013 0,038 0,113 0,325 0,738

Z -2,226 -1,774 -1,211 -0,454 0,637

Z+2,226 0 0,452 1,015 1,772 2,863

pembulatan 0 0 1 2 3

Page 151: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

137

ITEM 33 FAF

Item 33 Kategori Respon

HTP SJ KK SS HS

f 1 1 4 13 21

p=f/N 0,025 0,025 0,1 0,325 0,525

pk 0,025 0,05 0,15 0,475 1

pk-t 0,0125 0,0375 0,1 0,3125 0,7375

z -2,226 -1,774 -1,282 -0,487 0,637

z+2,226 0 0,452 0,944 1,739 2,863

Pembulatan 0 0 1 2 3

ITEM 34 UN

Item 34 Kategori respon

HS SS KK SJ HTP

F 1 2 3 10 24

P=f/N 0,025 0,05 0,075 0,25 0,6

Pk 0,025 0,075 0,15 0,4 1

Pk-t 0,013 0,05 0,113 0,275 0,7

Z -2,226 -1,645 -1,211 -0,598 0,524

Z+2,226 0 0,581 1,015 1,628 2,75

pembulatan 0 1 1 2 3

ITEM 35 FAF

Item 35 Kategori Respon

HTP SJ KK SS HS

f 1 2 10 11 16

p=f/N 0,025 0,05 0,25 0,275 0,4

pk 0,025 0,075 0,325 0,6 1

pk-t 0,0125 0,05 0,2 0,4625 0,8

z -2,226 -1,645 -0,842 -0,093 0,842

z+2,226 0 0,581 1,384 2,133 3,068

Pembulatan 0 1 1 2 3

ITEM 36 UN

Item 36 Kategori respon

HS SS KK SJ HTP

F 1 6 9 16 8

P=f/N 0,025 0,15 0,225 0,4 0,2

Pk 0,025 0,175 0,4 0,8 1

Pk-t 0,013 0,1 0,288 0,6 0,9

Z -2,226 -1,282 -0,559 0,253 1,282

Z+2,226 0 0,944 1,667 2,479 3,508

Pembulatan 0 1 2 3 4

Page 152: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

138

ITEM 37 FAF

Item 37 Kategori Respon

HTP SJ KK SS HS

f 1 3 13 15 8

p=f/N 0,025 0,075 0,325 0,375 0,2

pk 0,025 0,1 0,425 0,8 1

pk-t 0,0125 0,0625 0,2625 0,6125 0,9

z -2,226 -1,53 -0,634 0,287 1,282

z+2,226 0 0,696 1,592 2,513 3,508

Pembulatan 0 1 2 3 4

ITEM 38 UN

Item 38 Kategori respon

HS SS KK SJ HTP

F 1 7 7 14 11

P=f/N 0,025 0,175 0,175 0,35 0,275

Pk 0,025 0,2 0,375 0,725 1

Pk-t 0,013 0,113 0,288 0,55 0,863

Z -2,226 -1,211 -0,559 0,126 1,094

Z+2,226 0 1,015 1,667 2,352 3,32

pembulatan 0 1 2 2 3

ITEM 39 FAF

Item 39 Kategori Respon

HTP SJ KK SS HS

f 1 3 11 9 16

p=f/N 0,025 0,075 0,275 0,225 0,4

pk 0,025 0,1 0,375 0,6 1

pk-t 0,0125 0,0625 0,2375 0,4875 0,8

z -2,226 -1,53 -0,713 -0,03 0,842

z+2,226 0 0,696 1,513 2,196 3,068

Pembulatan 0 1 2 2 3

ITEM 40 UN

Item 40 Kategori respon

HS SS KK SJ HTP

F 1 0 9 10 20

P=f/N 0,025 0 0,225 0,25 0,5

Pk 0,025 0,025 0,25 0,5 1

Pk-t 0,013 0,025 0,138 0,375 0,75

Z -2,226 -1,960 -1,103 -0,319 0,674

Z+2,226 0 0,266 1,123 1.907 2,9

pembulatan 0 0 1 2 3

Page 153: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

139

ITEM 41 FAF

Item 41 Kategori Respon

HTP SJ KK SS HS

f 3 6 6 14 11

p=f/N 0,075 0,15 0,15 0,35 0,275

pk 0,075 0,225 0,375 0,725 1

pk-t 0,0375 0,15 0,3 0,55 0,8625

z -1,774 -1,036 -0,524 0,126 1,094

z+1,774 0 0,738 1,25 1,9 2,868

Pembulatan 0 1 1 2 3

ITEM 42 UN

Item 42 Kategori respon

HS SS KK SJ HTP

F 3 3 26 6 2

P=f/N 0,075 0,075 0,65 0,15 0,05

Pk 0,075 0,15 0,8 0,95 1

Pk-t 0,038 0,113 0,475 0,875 0,975

Z -1,774 -1,211 -0,063 1,150 1,960

Z+1,774 0 0,563 1,711 2,924 3,734

pembulatan 0 1 2 3 4

ITEM 43 FAF

Item 43 Kategori Respon

HTP SJ KK SS HS

f 1 2 13 18 6

p=f/N 0,025 0,05 0,325 0,45 0,15

pk 0,025 0,075 0,4 0,85 1

pk-t 0,0125 0,05 0,2375 0,625 0,925

z -2,226 -1,645 -0,713 0,319 1,44

z+2,226 0 0,581 1,513 2,545 3,666

Pembulatan 0 1 2 3 4

ITEM 44 UN

Item 44 Kategori respon

HS SS KK SJ HTP

F 1 2 13 16 8

P=f/N 0,025 0,05 0,325 0,4 0,2

Pk 0,025 0,075 0,4 0,8 1

Pk-t 0,013 0,05 0,238 0,6 0,9

Z -2,226 -1,645 -0,713 0,253 1,282

Z+2,226 0 0,581 1,513 2,479 3,508

pembulatan 0 1 2 3 4

Page 154: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

140

ITEM 45 FAF

Item 45 Kategori Respon

HTP SJ KK SS HS

f 1 1 5 16 17

p=f/N 0,025 0,025 0,125 0,4 0,425

pk 0,025 0,05 0,175 0,575 1

pk-t 0,0125 0,0375 0,1125 0,375 0,7875

z -2,226 -1,774 -1,211 -0,319 0,8

z+2,226 0 0,452 1,015 1,907 3,026

Pembulatan 0 0 1 2 3

ITEM 46 UN

Item 46 Kategori respon

HS SS KK SJ HTP

F 3 1 23 11 2

P=f/N 0,075 0,025 0,575 0,275 0,05

Pk 0,075 0,1 0,675 0,95 1

Pk-t 0,038 0,088 0,388 0,813 0,975

Z -1,774 -1,353 -0,285 0,889 1,960

Z+1,774 0 0,421 1,489 2,663 3,734

pembulatan 0 1 2 3 4

ITEM 47 FAF

Item 47 Kategori Respon

HTP SJ KK SS HS

f 1 6 18 13 2

p=f/N 0,025 0,15 0,45 0,325 0,05

pk 0,025 0,175 0,625 0,95 1

pk-t 0,0125 0,1 0,4 0,7875 0,975

z -2,226 -1,282 -0,253 0,8 1,96

z+2,226 0 0,944 1,973 3,026 4,186

Pembulatan 0 1 2 3 4

ITEM 48 UN

Item 48 Kategori respon

HS SS KK SJ HTP

F 2 5 12 13 8

P=f/N 0,05 0,125 0,3 0,325 0,2

Pk 0,05 0,175 0,475 0,8 1

Pk-t 0,025 0,113 0,325 0,638 0,9

Z -1,960 -1,211 -0,454 0,353 1,282

Z+1,960 0 0,749 1,506 2,313 3,242

pembulatan 0 1 2 2 3

Page 155: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

141

ITEM 49 FAF

Item 49 Kategori Respon

HTP SJ KK SS HS

f 1 2 11 19 7

p=f/N 0,025 0,05 0,275 0,475 0,175

pk 0,025 0,075 0,35 0,825 1

pk-t 0,0125 0,05 0,2125 0,5875 0,9125

z -2,226 -1,645 -0,796 0,222 1,359

z+2,226 0 0,581 1,43 2,448 3,585

Pembulatan 0 1 2 3 4

ITEM 50 UN

Item 50 Kategori respon

HS SS KK SJ HTP

F 1 3 7 10 19

P=f/N 0,025 0,075 0,175 0,25 0,475

Pk 0,025 0,1 0,275 0,525 1

Pk-t 0,013 0,063 0,188 0,4 0,763

Z -2,226 -1,530 -0,885 -0,253 0,716

Z+2,226 0 0,696 1,341 1,973 2,942

pembulatan 0 1 1 2 3

Page 156: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

142

Lampiran F

Tabel Distribusi Skor

Page 157: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

143

F – 1 Skala Motivasi Belajar

Page 158: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

144

Page 159: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

145

F – 2 Komunikasi Interpersonal Guru

dan Peserta Didik

Page 160: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

146

Page 161: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

147

Lampiran G

Uji Validitas dan Reliabilitas

Page 162: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

148

G – 1 Uji Validitas dan Reliabilitas Skala

Motivasi Belajar

Page 163: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

149

Scale: PUTARAN 1

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 40 100.0

Excludeda 0 .0

Total 40 100.0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on

Standardized Items N of Items

.804 .807 50

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total

Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

item1 93.5000 162.974 .370 . .798

item2 93.9250 161.763 .375 . .797

item3 93.1750 163.738 .406 . .798

item4 92.7000 166.985 .096 . .806

item5 93.9000 165.221 .179 . .803

item6 93.8750 157.856 .459 . .793

item7 93.1250 163.958 .298 . .799

item8 93.2750 160.666 .442 . .795

item9 92.8500 157.721 .511 . .792

item10 93.6000 161.579 .365 . .797

item11 93.2000 168.113 .162 . .803

item12 93.8750 162.984 .292 . .799

item13 93.0000 163.795 .367 . .798

item14 93.9250 165.251 .221 . .801

item15 93.2750 170.102 -.016 . .809

item16 93.5250 159.128 .461 . .794

item17 93.3000 163.856 .278 . .800

Page 164: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

150

item18 93.2250 162.384 .479 . .796

item19 93.0500 161.844 .437 . .796

item20 94.8750 172.933 -.154 . .810

item21 93.4750 167.999 .099 . .804

item22 93.4750 158.666 .560 . .792

item23 93.1000 162.246 .290 . .799

item24 93.1750 167.943 .109 . .804

item25 93.0500 164.869 .272 . .800

item26 93.1750 158.610 .479 . .793

item27 92.9500 161.331 .433 . .796

item28 93.8250 165.635 .185 . .802

item29 94.0250 170.487 -.029 . .808

item30 93.4000 162.862 .353 . .798

item31 92.6250 153.215 .625 . .787

item32 93.2500 171.833 -.089 . .811

item33 93.1250 161.138 .361 . .797

item34 93.4500 161.690 .460 . .796

item35 93.1500 164.490 .379 . .798

item36 93.1750 162.251 .307 . .799

item37 94.2750 176.358 -.297 . .815

item38 93.6000 164.554 .184 . .803

item39 93.1250 165.907 .180 . .803

item40 93.1250 159.702 .455 . .794

item41 94.0750 163.353 .271 . .800

item42 94.4500 174.767 -.220 . .814

item43 93.3750 165.728 .203 . .802

item44 94.6500 173.310 -.169 . .811

item45 92.8000 164.574 .215 . .802

item46 93.7250 159.281 .451 . .794

item47 93.6500 164.541 .246 . .801

item48 94.2500 168.346 .050 . .807

item49 94.1750 169.738 .003 . .808

item50 93.7250 164.512 .178 . .803

Page 165: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

151

Scale: PUTARAN 2

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 40 100.0

Excludeda 0 .0

Total 40 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.851 .852 29

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale

Variance if Item Deleted

Corrected

Item-Total Correlation

Squared

Multiple Correlation

Cronbach's

Alpha if Item Deleted

item28 58.1000 109.631 .218 . .851

item1 57.7750 107.512 .409 . .846

item2 58.2000 106.933 .384 . .846

item3 57.4500 109.433 .352 . .848

item6 58.1500 102.182 .546 . .841

item7 57.4000 108.964 .293 . .849

item8 57.5500 105.946 .458 . .844

item9 57.1250 106.061 .388 . .846

item10 57.8750 105.753 .432 . .845

item12 58.1500 107.669 .313 . .849

item13 57.2750 108.974 .353 . .847

item16 57.8000 106.267 .388 . .846

item17 57.5750 109.174 .256 . .850

item18 57.5000 106.872 .540 . .843

item19 57.3250 107.148 .439 . .845

item22 57.7500 103.885 .607 . .840

item23 57.3750 107.112 .306 . .849

item25 57.3250 109.763 .264 . .850

Page 166: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

152

item26 57.4500 103.844 .517 . .842

item27 57.2250 105.666 .503 . .843

item30 57.6750 108.533 .320 . .848

item31 56.9000 100.246 .620 . .838

item33 57.4000 106.554 .361 . .847

item34 57.7250 107.128 .456 . .845

item35 57.4250 109.635 .357 . .847

item36 57.4500 106.613 .351 . .847

item37 58.5500 119.946 -.347 . .867

item40 57.4000 105.631 .443 . .844

item46 58.0000 105.538 .425 . .845

Scale: PUTARAN 3

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 40 100.0

Excludeda 0 .0

Total 40 100.0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on

Standardized Items N of Items

.866 .868 24

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total

Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

item1 48.3500 94.490 .359 .738 .863

item2 48.7750 93.102 .393 .709 .862

item3 48.0250 95.820 .333 .743 .863

item6 48.7250 88.871 .542 .755 .857

item8 48.1250 91.240 .530 .810 .857

item9 47.7000 92.728 .370 .740 .863

Page 167: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

153

item10 48.4500 91.638 .463 .802 .859

item12 48.7250 93.487 .339 .721 .864

item13 47.8500 95.310 .342 .668 .863

item16 48.3750 92.753 .380 .781 .862

item18 48.0750 93.046 .554 .663 .858

item19 47.9000 92.964 .475 .679 .859

item22 48.3250 89.456 .673 .763 .853

item23 47.9500 94.305 .257 .542 .867

item26 48.0250 90.076 .534 .755 .857

item27 47.8000 92.113 .500 .777 .859

item30 48.2500 94.705 .322 .673 .864

item31 47.4750 87.179 .610 .793 .854

item33 47.9750 92.538 .381 .760 .862

item34 48.3000 93.036 .486 .558 .859

item35 48.0000 96.000 .338 .716 .863

item36 48.0250 93.307 .330 .678 .864

item40 47.9750 92.076 .440 .715 .860

item46 48.5750 92.199 .409 .813 .861

Scale: PUTARAN 4

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 40 100.0

Excludeda 0 .0

Total 40 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items

.867 .868 23

Page 168: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

154

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total

Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

item1 46.0500 88.869 .348 .721 .864

item2 46.4750 87.384 .392 .707 .863

item3 45.7250 90.102 .325 .739 .865

item6 46.4250 83.225 .544 .736 .858

item8 45.8250 85.276 .550 .798 .858

item9 45.4000 87.323 .351 .724 .865

item10 46.1500 86.131 .451 .787 .861

item12 46.4250 88.046 .320 .718 .866

item13 45.5500 89.690 .327 .665 .865

item16 46.0750 87.097 .375 .780 .864

item18 45.7750 87.256 .559 .660 .859

item19 45.6000 87.118 .484 .679 .861

item22 46.0250 83.769 .679 .748 .854

item26 45.7250 84.051 .558 .754 .858

item27 45.5000 86.513 .493 .754 .860

item30 45.9500 88.562 .347 .652 .864

item31 45.1750 81.379 .624 .791 .855

item33 45.6750 86.840 .379 .743 .864

item34 46.0000 86.974 .512 .546 .860

item35 45.7000 90.574 .302 .691 .865

item36 45.7250 87.948 .307 .676 .867

item40 45.6750 86.122 .456 .706 .861

item46 46.2750 86.256 .423 .807 .862

Page 169: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

155

G – 2 Uji Validitas dan Reliabilitas Skala

Komunikasi Interpersonal Guru dan

Peserta Didik

Page 170: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

156

Scale: KOMUNIKASI INTERPERSONAL PUTARAN 1

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 40 100.0

Excludeda 0 .0

Total 40 100.0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.869 50

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

ITEM1 104.12 238.728 -.070 .873

ITEM2 104.40 232.810 .294 .867

ITEM3 103.67 237.815 -.032 .871

ITEM4 104.57 227.533 .339 .866

ITEM5 104.50 233.436 .103 .871

ITEM6 104.72 227.435 .407 .865

ITEM7 104.50 236.769 .005 .872

ITEM8 104.50 229.744 .423 .866

ITEM9 103.67 224.892 .515 .864

ITEM10 104.05 231.638 .191 .869

ITEM11 104.07 228.635 .337 .866

ITEM12 104.07 225.199 .399 .865

ITEM13 103.82 224.763 .540 .863

ITEM14 103.85 223.464 .510 .863

ITEM15 104.35 221.156 .535 .862

ITEM16 104.62 245.779 -.302 .878

ITEM17 104.10 222.708 .550 .863

ITEM18 103.92 235.917 .030 .872

ITEM19 104.02 221.256 .561 .862

Page 171: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

157

ITEM20 103.35 235.003 .092 .870

ITEM21 104.22 230.640 .269 .867

ITEM22 103.95 232.356 .233 .868

ITEM23 104.10 225.887 .507 .864

ITEM24 103.90 221.990 .602 .862

ITEM25 104.00 229.744 .379 .866

ITEM26 104.42 235.943 .035 .871

ITEM27 104.12 228.215 .325 .867

ITEM28 104.02 225.871 .476 .864

ITEM29 103.67 227.866 .327 .866

ITEM30 104.25 228.295 .363 .866

ITEM31 103.85 225.413 .470 .864

ITEM32 103.82 226.661 .382 .865

ITEM33 103.77 229.204 .319 .867

ITEM34 103.70 226.523 .426 .865

ITEM35 104.07 225.507 .415 .865

ITEM36 103.52 221.743 .468 .864

ITEM37 103.45 236.664 .003 .872

ITEM38 104.07 227.404 .426 .865

ITEM39 103.85 228.182 .412 .865

ITEM40 103.90 228.656 .302 .867

ITEM41 104.30 224.831 .426 .865

ITEM42 104.10 226.759 .389 .865

ITEM43 103.45 229.023 .315 .867

ITEM44 103.42 231.584 .180 .869

ITEM45 103.92 226.584 .400 .865

ITEM46 103.92 225.353 .433 .865

ITEM47 103.90 228.503 .321 .867

ITEM48 104.15 232.233 .216 .868

ITEM49 103.37 224.548 .491 .864

ITEM50 103.95 223.177 .505 .863

Page 172: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

158

Scale: KOMUNIKASI INTERPERSONAL PUTARAN 2

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 40 100.0

Excludeda 0 .0

Total 40 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.901 35

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale

Variance if Item Deleted

Corrected

Item-Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item Deleted

ITEM4 73.48 189.846 .365 .899

ITEM6 73.62 190.907 .384 .899

ITEM8 73.40 191.682 .478 .898

ITEM9 72.57 188.558 .493 .897

ITEM11 72.98 190.999 .360 .899

ITEM12 72.98 188.025 .411 .899

ITEM13 72.72 188.102 .534 .897

ITEM14 72.75 185.987 .544 .896

ITEM15 73.25 185.269 .511 .897

ITEM17 73.00 186.667 .525 .897

ITEM19 72.92 184.276 .581 .896

ITEM23 73.00 189.333 .490 .897

ITEM24 72.80 185.805 .585 .896

ITEM25 72.90 192.451 .384 .899

ITEM27 73.02 189.512 .393 .899

ITEM28 72.92 189.353 .458 .898

ITEM29 72.57 190.866 .324 .900

ITEM30 73.15 189.977 .421 .898

ITEM31 72.75 188.859 .457 .898

ITEM32 72.72 189.897 .374 .899

Page 173: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

159

ITEM33 72.68 191.302 .353 .899

ITEM34 72.60 189.477 .430 .898

ITEM35 72.98 188.384 .426 .898

ITEM36 72.42 186.507 .420 .899

ITEM38 72.98 190.999 .396 .899

ITEM39 72.75 191.115 .411 .899

ITEM40 72.80 190.574 .341 .900

ITEM41 73.20 188.933 .390 .899

ITEM42 73.00 189.538 .400 .899

ITEM43 72.35 192.079 .305 .900

ITEM45 72.82 190.046 .382 .899

ITEM46 72.82 187.840 .461 .898

ITEM47 72.80 190.267 .368 .899

ITEM49 72.27 187.435 .506 .897

ITEM50 72.85 186.438 .508 .897

Page 174: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

160

Lampiran H

Alat Ukur Penelitian

Page 175: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

161

H – 1 Skala Motivasi Belajar

Page 176: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

162

Identitas Responden :

Nama / inisial :

Jenis Kelamin :

Petunjuk :

Skala ini berisi 23 item pernyataan. Bacalah dengan cermat setiap pernyataan

tersebut. Kemudian, berikanlah jawaban dengan cara memberi tanda silang (X)

pada salah satu pilihan jawaban yang paling sesuai dengan tingkat persetujuan

Anda, dengan pilihan jawaban sebagai berikut :

HS : Hampir Selalu

SS : Sangat Sering

KK : Kadang-Kadang

SJ : Sangat Jarang

HTP : Hampir Tidak Pernah

Contoh :

NO PERNYATAAN JAWABAN

1. Saya rajin ke sekolah terutama mata pelajaran

yang saya sukai. HS SS KK SJ HTP

Jawaban Anda, tidak menuntut jawaban benar atau salah dan tidak

berhubungan dengan penentuan kelulusan atau hal lain yang akan merugikan

Anda di sekolah ini. Kesungguhan dan kejujuran Anda dalam menjawab

merupakan bantuan yang amat berguna. Karena itu diharapkan Anda menjawab

semua soal yang tersedia.

TERIMA KASIH

SELAMAT MENGERJAKAN

Page 177: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

163

No Pernyataan Jawaban

1. Saya mengerjakan PR sampai selesai HS SS KK SJ HTP

2. Saya mengerjakan tugas jika sudah menumpuk HS SS KK SJ HTP

3. Sesulit apapun saya berusaha mengerjakan tugas dengan

baik

HS SS KK SJ HTP

4. Bagi saya, yang penting tugas selesai tanpa harus benar HS SS KK SJ HTP

5. Saya menunda-nunda mengerjakan tugas yang sulit HS SS KK SJ HTP

6. Saya senang jika mendapat tugas, karena bisa menambah ilmu pengetahuan

HS SS KK SJ HTP

7. Saya jenuh jika mendapat tugas yang banyak dari guru HS SS KK SJ HTP

8. Ketika ada pelajaran yang tidak saya pahami, saya malu

bertanya pada guru

HS SS KK SJ HTP

9. Saya yakin dengan jawaban saya, walaupun berbeda dengan teman saya

HS SS KK SJ HTP

10. Dalam mengerjakan tugas, saya menggantungkan pada

teman saya

HS SS KK SJ HTP

11. Saya putus asa bila menghadapi kesulitan dalam mempelajari pelajaran

HS SS KK SJ HTP

12. Saya senang mengerjakan tugas atau soal baru HS SS KK SJ HTP

13. Saya akan cepat putus asa jika jawaban atas pertanyaaan

tidak kunjung saya dapatkan

HS SS KK SJ HTP

14. Ketika waktunya belajar saya memilih tidur dibandingkan belajar

HS SS KK SJ HTP

15. Saya mengerjakan ulangan dengan sebaik mungkin agar

nilai saya bagus

HS SS KK SJ HTP

16. Saya lebih suka pergi ke kantin sekolah dibanding pergi ke perpustakaan

HS SS KK SJ HTP

17. Saya semangat dalam belajar HS SS KK SJ HTP

18. Saya ingin menjadi peringkat satu di kelas HS SS KK SJ HTP

19. Saya senang bermain daripada belajar HS SS KK SJ HTP

20. Saya senang dan tertarik saat belajar sesuatu yang baru HS SS KK SJ HTP

21. Mencoba soal yang baru menurut saya hanya membuang-

buang waktu saja

HS SS KK SJ HTP

22. Saya menjadi pesimis saat menghadapi tugas yang sulit HS SS KK SJ HTP

23. Saya kurang nyaman dengan kondisi lingkungan di sekolah

HS SS KK SJ HTP

Page 178: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

164

H – 2 Skala Komunikasi Interpersonal

Guru dan Peserta Didik

Page 179: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

165

Identitas Responden :

Nama / inisial :

Jenis Kelamin :

Petunjuk :

Skala ini berisi 36 item. Bacalah dengan cermat setiap pernyataan tersebut.

Kemudian, berikanlah jawaban dengan cara memberi tanda silang (X) pada salah

satu pilihan jawaban yang paling sesuai dengan tingkat persetujuan anda, dengan

pilihan jawaban sebagai berikut :

HS : Hampir Selalu

SS : Sangat Sering

KK : Kadang-Kadang

SJ : Sangat Jarang

HTP : Hampir Tidak Pernah

Contoh :

NO PERNYATAAN JAWABAN

1. Saya rajin ke sekolah terutama mata pelajaran

yang saya sukai. HS SS KK SJ HTP

Jawaban Anda, tidak menuntut jawaban benar atau salah dan tidak

berhubungan dengan penentuan kelulusan atau hal lain yang akan merugikan anda

di sekolah ini. Semua aitem dalam skala ini anda diminta memberikan penilaian

terhadap semua guru di sekolah ini. Kesungguhan dan kejujuran Anda dalam

menjawab merupakan bantuan yang amat berguna. Karena itu diharapkan Anda

menjawab semua soal yang tersedia.

TERIMA KASIH

SELAMAT MENGERJAKAN

Page 180: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

166

No Pernyataan Jawaban

1. Saya memilih diam apabila saya kurang jelas dalam pelajaran

HS SS KK SJ HTP

2. Saya takut untuk mencurahkan isi hati kepada guru ketika

ada masalah dalam belajar

HS SS KK SJ HTP

3. Guru tidak pernah memberikan masukan atau nasihat kepada murid

HS SS KK SJ HTP

4. Guru bersikap ramah kepada semua murid HS SS KK SJ HTP

5. Guru merespon pertanyaan tentang pelajaran dari saya HS SS KK SJ HTP

6. Guru mengabaikan keluhan saya tentang pelajaran HS SS KK SJ HTP

7. Guru menolong saya bila ada kesulitan dalam belajar HS SS KK SJ HTP

8. Guru membiarkan saya apabila saya mengalami kesulitan dalam pelajaran

HS SS KK SJ HTP

9. Guru mendengarkan keluhan saya tentang kesulitan dalam belajar

HS SS KK SJ HTP

10. Guru perduli dengan keadaan saya dalam belajar HS SS KK SJ HTP

11. Ketika saya ramai dikelas, guru hanya diam saja HS SS KK SJ HTP

12. Jika saya bertanya, guru melihat ke arah saya HS SS KK SJ HTP

13. Guru mau membantu dan membimbing saya dalam

mengatasi masalah yang saya alami, seperti masalah dalam belajar atau masalah dalam lingkungan sekolah

HS SS KK SJ HTP

14. Ketika saya malas mengikuti pelajaran, guru diam saja HS SS KK SJ HTP

15. Ketika mengajar, guru memberikan tanya jawab kepada

semua murid

HS SS KK SJ HTP

16. Guru memberikan contoh-contoh kehidupan sehari-hari saat menjelaskan pelajaran

HS SS KK SJ HTP

17. Ketika mengajar, guru hanya memberikan pertanyaan pada

murid yang pintar saja

HS SS KK SJ HTP

18. Guru memperhatikan saya sehingga saya menjadi lebih bersemangat dalam belajar

HS SS KK SJ HTP

19. Ketika saya menjawab pertanyaan dengan benar, guru biasa saja dengan saya

HS SS KK SJ HTP

20. Guru menghargai setiap pendapat saya HS SS KK SJ HTP

21. Guru mencela murid yang salah mengerjakan tugas HS SS KK SJ HTP

22. Guru memberikan pujian kepada murid yang berprestasi dalam belajar

HS SS KK SJ HTP

23. Guru mengabaikan pendapat murid HS SS KK SJ HTP

24. Guru memberikan penghargaan kepada murid yang

berprestasi dalam belajar

HS SS KK SJ HTP

25. Guru kurang memberikan semangat kepada murid ketika mengajar

HS SS KK SJ HTP

26. Saya merasa guru jarang menghargai kemampuan yang

saya miliki

HS SS KK SJ HTP

27. Guru bersikap menyenangkan pada semua murid HS SS KK SJ HTP

Page 181: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

167

28. Ketika saya bertanya, guru melihat kearah lain bukan kearah saya

HS SS KK SJ HTP

29. Guru menyamakan semua murid HS SS KK SJ HTP

30. Saya kurang paham tentang materi yang disampaikan oleh

guru ketika mengajar

HS SS KK SJ HTP

31. Guru bersikap tegas didalam kelas HS SS KK SJ HTP

32. Guru berkata sopan bila menegur murid HS SS KK SJ HTP

33. Saya kesulitan untuk memahami apa yang disampaikan oleh guru

HS SS KK SJ HTP

34. Saat pembelajaran berlangsung, terjadi percakapan/tanya

jawab antara guru dengan saya

HS SS KK SJ HTP

35. Selama ini, saya nyaman mengikuti pelajaran yang diajarkan oleh guru

HS SS KK SJ HTP

36. Guru memaksakan kehendaknya kepada siswa HS SS KK SJ HTP

Page 182: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

168

Lampiran I

Data Penelitian

Page 183: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

169

I – 1 Tabel Distribusi Respon Skala

Motivasi Belajar

Page 184: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

170

Page 185: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

171

I – 2 Tabel Distribusi Skor Skala Motivasi

Belajar

Page 186: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

172

Page 187: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

173

I – 3 Tabel Distribusi Respon Skala

Komunikasi Interpersonal Guru dan

Peserta Didik

Page 188: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

174

Page 189: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

175

I – 4 Tabel Distribusi Skor Skala

Komunikasi Interpersonal Guru dan

Peserta Didik

Page 190: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

176

Page 191: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

177

Lampiran J

Uji Asumsi

Page 192: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

178

J – 1 Uji Normalitas

Page 193: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

179

Notes

Output Created 18-Jan-2017 14:25:28

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data

File 80

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values for

dependent variables are treated as

missing.

Cases Used Statistics are based on cases with no

missing values for any dependent variable

or factor used.

Syntax EXAMINE

VARIABLES=motivasibelajarkomunikasiin

terpersonal

/PLOT BOXPLOT STEMLEAF NPPLOT

/COMPARE GROUP

/STATISTICS DESCRIPTIVES

/CINTERVAL 95

/MISSING LISTWISE

/NOTOTAL.

Resources Processor Time 00:00:03.541

Elapsed Time 00:00:03.464

[DataSet0] Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

motivasibelajar 80 100.0% 0 .0% 80 100.0%

komunikasiinterpersonal 80 100.0% 0 .0% 80 100.0%

Page 194: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

180

Descriptives

Statistic Std. Error

motivasibelajar Mean 48.38 .988

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 46.41

Upper Bound 50.34

5% Trimmed Mean 48.18

Median 48.00

Variance 78.035

Std. Deviation 8.834

Minimum 30

Maximum 71

Range 41

Interquartile Range 11

Skewness .347 .269

Kurtosis -.120 .532

komunikasiinterpersonal Mean 78.64 1.600

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 75.45

Upper Bound 81.82

5% Trimmed Mean 79.01

Median 81.00

Variance 204.867

Std. Deviation 14.313

Minimum 38

Maximum 114

Range 76

Interquartile Range 16

Skewness -.484 .269

Kurtosis .544 .532

Page 195: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

181

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

motivasibelajar .066 80 .200* .985 80 .488

komunikasiinterpersonal .117 80 .009 .967 80 .034

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

komunikasiinterpersonal

komunikasiinterpersonal Stem-and-Leaf Plot

Frequency Stem & Leaf

3,00 Extremes (=<48)

6,00 5 . 024599

10,00 6 . 2224556889

18,00 7 . 122344467777779999

32,00 8 . 11112223333556666666666777777889

8,00 9 . 46668889

2,00 10 . 09

1,00 Extremes (>=114)

Stem width: 10

Each leaf: 1 case(s)

Page 196: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

182

Page 197: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

183

motivasibelajar

motivasibelajar Stem-and-Leaf Plot

Frequency Stem & Leaf

4,00 3 . 0234

9,00 3 . 567788999

17,00 4 . 00112233333333444

16,00 4 . 5556778888899999

15,00 5 . 000011112233334

10,00 5 . 5555577799

4,00 6 . 0024

4,00 6 . 5678

1,00 Extremes (>=71)

Stem width: 10

Each leaf: 1 case(s)

Page 198: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

184

Page 199: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

185

J – 2 Uji Linieritas

Page 200: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

186

Means

Notes

Output Created 18-Jan-2017 14:30:59

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working

Data File 80

Missing Value

Handling

Definition of Missing For each dependent variable in a

table, user-defined missing values

for the dependent and all grouping

variables are treated as missing.

Cases Used Cases used for each table have no

missing values in any independent

variable, and not all dependent

variables have missing values.

Syntax MEANS

TABLES=motivasibelajar BY

komunikasiinterpersonal

/CELLS MEAN COUNT

STDDEV

/STATISTICS LINEARITY.

Resources Processor Time 00:00:00.000

Elapsed Time 00:00:00.004

[DataSet0]

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

motivasibelajar *

komunikasiinterperson

al

80 100.0% 0 .0% 80 100.0%

Page 201: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

187

Report

motivasibelajar

komuni

kasiint

erperso

nal Mean N Std. Deviation

38 39.00 1 .

44 30.00 1 .

48 32.00 1 .

50 37.00 1 .

52 33.00 1 .

54 47.00 1 .

55 60.00 1 .

59 40.50 2 2.121

62 45.00 3 7.937

64 43.00 1 .

65 44.50 2 .707

66 43.00 1 .

68 41.00 2 4.243

69 38.00 1 .

71 53.00 1 .

72 38.50 2 6.364

73 51.00 1 .

74 47.33 3 3.786

76 49.00 1 .

77 48.17 6 8.159

79 48.50 4 5.066

81 50.75 4 8.261

82 45.67 3 6.429

83 48.50 4 7.681

85 47.50 2 .707

86 49.90 10 7.593

87 47.33 6 6.772

88 52.00 2 2.828

Page 202: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

188

89 57.00 1 .

94 41.00 1 .

96 58.33 3 7.638

98 61.67 3 6.506

99 48.00 1 .

100 66.00 1 .

109 67.00 1 .

114 71.00 1 .

Total 48.38 80 8.834

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

motivasibelajar *

komunikasiinterp

ersonal

Between

Groups

(Combined) 4114.267 35 117.550 2.522 .002

Linearity 2384.221 1 2384.221 51.161 .000

Deviation from

Linearity 1730.046 34 50.884 1.092 .388

Within Groups 2050.483 44 46.602

Total 6164.750 79

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

motivasibelajar *

komunikasiinterpersonal .622 .387 .817 .667

Page 203: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

189

Lampiran K Uji Hipotesis

Page 204: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

190

Correlations

Notes

Output Created 18-Jan-2017 14:35:00

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File 80

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as

missing.

Cases Used Statistics for each pair of variables are based on

all the cases with valid data for that pair.

Syntax CORRELATIONS

/VARIABLES=motivasibelajarkomunikasiinterpe

rsonal

/PRINT=TWOTAIL NOSIG

/MISSING=PAIRWISE.

Resources Processor Time 00:00:00.016

Elapsed Time 00:00:00.014

[DataSet0]

Correlations

motivasibelajar komunikasiinterpersonal

Motivasibelajar Pearson Correlation 1 .622**

Sig. (2-tailed) .000

N 80 80

komunikasiinterpersonal Pearson Correlation .622** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 80 80

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 205: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

191

Correlations

Notes

Output Created 18-Jan-2017 14:35:00

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File 80

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as

missing.

Cases Used Statistics for each pair of variables are based on

all the cases with valid data for that pair.

Syntax CORRELATIONS

/VARIABLES=motivasibelajarkomunikasiinterp

ersonal

/PRINT=TWOTAIL NOSIG

/MISSING=PAIRWISE.

Resources Processor Time 00:00:00.016

Elapsed Time 00:00:00.014

[DataSet0]

Correlations

motivasibelajar

komunikasiinterpers

onal

motivasibelajar Pearson Correlation 1 .622**

Sig. (2-tailed) .000

N 80 80

komunikasiinterpersonal Pearson Correlation .622** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 80 80

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 206: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

192

Lampiran L Interpretasi Skor

Page 207: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

193

Norma Kategorisasi Skala Motivasi Belajar

INTERVAL SKOR KATEGORI

0 < X < 35 SangatRendah

35 < X < 35 Rendah

35 < X < 53 Sedang

53 < X < 62 Tinggi

62< X SangatTinggi

Hasil Pengukuran Menurut Norma Kelompok Skala Motivasi Belajar

KATEGORI JUMLAH Presentase

SangatRendah 4 5%

Rendah 0 0%

Sedang 52 65%

Tinggi 17 21,25%

SangatTinggi 7 8,75%

Norma Kategorisasi Skala Komunikasi Interpersonal Guru dan Peserta Didik

INTERVAL SKOR KATEGORI

0 < X < 57 SangatRendah

57< X < 71 Rendah

71< X < 86 Sedang

86 < X < 100 Tinggi

100< X SangatTinggi

Hasil Pengukuran Menurut Norma Kelompok Skala Komunikasi Interpersonal

Guru dan Peserta Didik

KATEGORI JUMLAH Presentase

SangatRendah 7 8,75%

Rendah 12 15%

Sedang 31 38,75%

Tinggi 27 33,75%

SangatTinggi 3 3,75%

Page 208: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

194

Lampiran M

Lembar Bimbingan

Page 209: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

195

Page 210: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

196

Page 211: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

197

Page 212: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

198

Page 213: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

199

Page 214: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

200

Lampiran N

Surat Keterangan

Page 215: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

201

N – 1 Surat Ijin Melaksanakan Penelitian

dari Dekan Fakultas Psikologi

Page 216: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

202

Page 217: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

203

Page 218: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

204

N – 2 Surat Balasan

Page 219: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

205

Page 220: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

206

Page 221: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

207

Lampiran O

Foto Pengambilan Data Penelitian

Page 222: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

208

Page 223: USM HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN …

209