usaha meningkatkan efisiensi traffic telex pada …repository.unair.ac.id/2969/1/2969.pdf · kian...

123
SKRIPSI SARWOTO USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI TRAFFIC TELEX PADA SENTRAL TELEX SURABAYA FAKULTAS EKONOM1 UNIVERSITAS AIRLANGGA 1985 ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

Upload: others

Post on 29-Dec-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

S K R I P S I

S A R W O T O

USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI TRAFFIC TELEX PADA SENTRAL TELEX

SURABAYA

FAKULTAS EKONOM1 UNIVERSITAS AIRLANGGA

1985

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI TRAFFIC TELEX

PADA SENTRAL TELEX SURABAYA

M& . j

tl

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperlengkapi Syarat-ayarat dalam Memperolefa. Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen

Oleh :

S A R W O T O

No.Pokok: 048010976

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS AIRLANGGA

1985

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

Surabaya

Disetujui dan diterima baik oleh :

Ketua Jurusan :

Drs.Ec. Budisetiawan )

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

Hidupku - sebagaimana kisah kehidupan eiapapun di antara kita , bukanlah ha ail kontemporer yang sudah mapan .Dia hanyalah satu perjalanan dalam menca ri kepribadian .... ! "

Anwar as Sadat

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas kasihNya penulie berhasil menyelesaikan skrip- si ini tanpa hambatan yang berarti .

Karya ini sulit terwujud tanpa dukungan , pengarah an , simpati , dan bantuan para guru , pembimbing , orang tua , teman , dan istriku ♦ Perkenankanlah penulis menguca£kan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dra.Ec\Maemoenah Soeharto ; Bapak-bapak Drs.Ec.Budisetiawan f Drs, Ec.Amiruddin Umar , Drs.Ec*Effendi , Drs.Ec.Samekto Hartoyo sebagai pembimbing , R.Atmosoetarno t R. Pamoedjo B.Sc. ,FX Soengkono , Soleh Santosa Bc.T.T. , Ir. Widjojo Amudji , dan lain-lain yang tak dapat disebutkan satu per eatu ; ju~ ga kepada istriku tercinta Joeke . Semoga Tuhan yang Maha Pengasih membalas kebaikan hati Ibu-ibu dan Bapak-bapak se- kalian .

Sebagai pemula tentu tak ada gading yang tak retak dengan rendah hati penulis bersedia menerima kritik dan

saran yang membangun dari siapa saja demi kesempurnaan . Harapan penulis semoga karya ini bermanfaat .

Surabaya , 31 Desember 1984

Penulis

i

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

DAFTAR ISI

HalamanKata Pengantar ................................. iDaftar Isi ...................... *............ . iiDaftar Tabel ................................... vDaftar Gambar ................. ................ viDaftar Grafik ................................. viiDaftar Lampiran ................................ villB A B

1 V

I. Pendahuluan ............. *............... 11. Wawaaan Telekomunikasi .............. .. 12. Penjelasan Judul ........♦............. 43. Alasan Pemilihan Judul ................ 64. Tujuan Penyusunan ..................... 75. Sistematika Skripsi .................... 86. Metodologi ............................ 10

6.1. Permasalahan ..................... 106*2. Hipotesa kerja ................... 116*3. Lingkup aflalisa .................. 116.4. Prosedux pengumpulan dan pengolahan

data ............................. 12II. Landasan Teori ............................ 14

I.Sistem Produksi ....................... 142. Tipe gistem Produkai/Operaai ............ 16*3# Berbagai Masalah. Dalam Hanajemen Produksi/

Operasi ............................... 17

ii

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

M I L 1 Kp e r p u s t a k a a n

* UNIVERSITAS A i R L A N G O A '

_____ S U R A B A Y AA B ’ Halanan

3.1. Berhubungan dengan disain eistem produksi ... *..................... 18

3.2. Berhubungan dengan operasi sistem produksi .......................... 19

4. Service System dan Implikasinya Bagi Pe-r urn tel ................................ 20

i

5. Teori Traffic Telex ................... 225.1. Ciri umum lalu-lintas ............ 225.2. Pengaturan lalu-lintas ............ 235.3* Tujuan teori teletraffic .......... 23

5.4. Lalu-aintas telex........ *....... 265.5. Variasi pengukuran traffic ........ 295.6. Probabilitas dan Grade of Service .. 305.7. Efisiensi traffic telex ........... 33

5.7*1. Meratakan beban traffic .... 335.7*2* Menaikkan garis pelayanan ... 34

6. Sistem dan Cara Kerja Telex............ 357 6.1. Fungsi dasar sentral telex ........ 35

6.2. Sentral telex lokal TWK - 9 ....... 366.3. Sentral induk TWKD............... 39

III. Sejarah Perueahaan ....................... 421. Sejarah Perundang-undangan Perumtel .... 422. Tujuan dan Mission Perusahaan .......... 483. Jaringan Usaha Perumtel ............... 49

3.1. Transmisi ........................ 51

iii

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

B A B Halaman

3.2.'Switching 514, Wilayah Operasi ....................... 52

XV. Analisa Terhadap Efisiensi Traffic ........ 581. Hubungan Panggilan Sukses (Successful

Call) dengan Pendudukan Repeater (DirectCall) di Sentral Lokal TWK - 9 ......... 581.1, Korelasi pendudukan repeater dengan

successful call .................. 631.2, Keperluan akan efisiensi traffic ... 65

2. Diskriminasi Tarif.................... 693. Analisa Indirect Call pada Sentral Induk

TWKD Surabaya......................... 774* Traffic Telex Berdasarkan Disain ....... 81

4*1. Garis pelayanan sentral telex lokalSurabaya......................... 82

4.2. Disain, traffic sentral telex lokalTWK 9 Surabaya................... 85

4.3. Disain traffic sentral telex indukTIVKD Surabaya.................... 87

5* Analisa Biaya dan Manfaat.......... . 935.1. Manfaat .......................... 93

V. Kesimpulan dan Saran..................... 1001. Kesimpulan............................ 1002. Saran................................. 101

Daftar Buku

iv

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

DAFTAR TABEL

Nomer Halaman1. Klasifikasi T:i.pe Sistem Produksi .............. 172* Wilayah Operasi Perumtol............ ,...... .. 53

3. Produksi Pulsa Dalam Negeri Kandatex Surabaya* 54

4. Produksi Pulsa Dalam Negeri Kandatex Surabaya (Poligon) ............ ....................... 35

5. KapaGitas dan Sambungan Telex Kandatex Suraba -ya ....................... ;................. .. 56

6. Jumlah Langganan Telex Nasional dan Zoneringdari Surabaya tahun 1982 ................... ..57

v

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

daftar gambar

Nomer Halaman1. Sistem Produksi ............................ 152. Efisiensi Traffic ........... .............. 333. Gambar Phisik Sentral Lokal TWK-9 .......... 374. Tata Program Sentral Telex TWK-9.......*.... 385. Phisik Sentral Induk TWKD.................. 406. Contoh Matrix System ....................... 417. Jaringan Usaha Perumtel .................... 50

vi

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

M I L I K

p e k p u s t a k a a n

UNIVEKSITAS A I R l . A N G Q A ' _ S U R A H a Y A

DAFTAR GRAFIK

Nomer Halaman1. Pola Direct Call Sentral Telex Lokal Sura -

baya........................ ........... 612. Pola Succesful Call Sentral Telex Lokal Su-

rabaya ........ ......................... 623. Pola Direct Call Sentral Telex Lokal Sura -

baya dan Garis Pelayanannya ............. 68

4. Pola Indirect Call Sentral Telex Induk Sura\

baya dan Garis Pelayanannya ............. . 92

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

Nomer1. Bacan Network Jl'olex Indonesia.2. Succccful Call pada Jam-jam Sibuk di Sentral Telex

Surabaya.3. Jumlali Pendudukan Trunk Repoate.ro Sentral Telex Lo­

kal TlVK-9 Surabaya - variasi liarian.4. Nilai Perkiraari 'Rata-rata dengan Interval Keperca -

yaan 99%,

5. Sample Jumlah Pendudukan Registers (Indirect Call) Sentral Induk TWK 1) Surabaya - variasi harian.

6 . Table for A of Given Values of n and E = E n (a).

7. Tabal Normal Distribusi dan Value of t

DAFTAR LAMPIRAN

viii

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

B A B I

P E N D A H U L U A N

1. Wawasan TelekomunikasiAlam, waktu dan akal manusia yang merupakan karunia

Tuhan Yang Maha Esa telah menempatkan Indonesia pada kea - daan yang sekarang ini, dimana pembangunan untuk mening - katkan harkat kehidupan material dan spiritual sedang giat dilaksanakan. Pembangunan diprioritaskan pada bidang ekono mi dengan titik berat pada sektor pertanian dengan mening- katkan sektor industri.

Industrialisasi yang sedang dijalankan meliputi ber bagai sub sektor yakni industri kimia dasar* logara dan me- sin, aneka industri dan agro industri dalam skala besar sampai yang terkecil dan yang bersifat industri hulu mau - pun hilir tumbuh dan berkembang dalam berbagai sistem pro­duksi yang menghasilkan barang, selaras dengan itu tak da­pat dipungkiri bahwa keberhasilan sistem-sistem produksi di atas dalam berproses tidak terlepas dari dukungan jasa- jasa, Industri jasa yang meliputi perbankan, perdagangan, asuransi, konsultasi, transportasi, telekomunikasi dan se- bagainya ikut berkembang menjadi industri pertumbuhan da - lam era pembangunan.

Jasa telekomunikasi sebagai pendukung proses nilai tambah dalam industrialisasi bersifat strategis, tidak ha-

1

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

2

nya menyangkut bidang ekonomi namun juga politik, sosial budaya dan pertahanan keamanan; dieini letak pentingnya ke beradaan jasa telekomunikasi itu.

Dipandang dari sudut ekonomi, pembangunan sistem te lekomunikasi tidak lepas dari cara dan mekanisme yang ter­jadi antara kebutuhan (demand) dan pemenuhan kebutuhan (supply). Kebutuhan berkomunikasi baik untuk kepentingan pribadi maupun untuk kepentingan orang banyak dipengaruhi oleh sifat strategis dari telekomunikasi itu sendiri, di -

*

mana ia merupakan salah eatu prasarana perhubungan yang sa ngat berperanan dalam mewujudkan nilai tambah produksi na- sional. Sehingga model pembangunan telekomunikasi selain harus'didasarkan kepada adanya kebutuhan yang harus dipe - nuhi juga harus didasarkan atas tujuan untuk memberikan sumbangan yang positif bagi pembangunan, Pemenuhan kebutuh an dibatasi pula oleh berbagai faktor yang terpenting di - antaranya ialah kemampuan penyediaan dana untuk investasi, tingkat teknologi serta segi-segi pengaturan (manajemen).

Kecepatan, ketepatan dan pemborosan energi merupa - kan masalah yang harus bisa dijawab oleh telekomunikasi se hingga dengan demikian ia harus mampu menjadi substitusi bagi kegiatan yang memerlukan mobilitas fisik yang berle - bihan dengan biaya yang wajar. Oleh karena itu di dalam rangka menyeimbangkan kebutuhan dengan penawaran pengelo - laan telekomunikasi harus dilakukan secara efisien agar da pat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan masya-

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

3

rakat, selain itu harus dilakukan secara berencana dan ter arah dengan inemegang teguh prinsip-prinsip ekonomi sehing­ga sebagai perusahaan, pengelola jasa telekomunikasi perlu memperoleh keuntungan ekonomis untuk dapat dan mampu seca­ra terus menerus meningkatkan rautu dan jumlah pelayanan telekomunikasi untuk-umum, Dengan demikian daya "self ge - nerating" atau daya mengembangkan diri dengan kekuatan sen diri dapat dihimpun dan dijalankan.

Lalu lintas (traffic) telekomunikasi sebagai bagian\dari segi-segi pengaturan werupakan faktor yang penting da lam manajemen produksi jasa telekomunikasi maka manajemen traffic dalam kerangka tersebut di atas harus diatur se - baik-baiknya, Perilaku traffic telekomunikasi dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya tingkah laku pelanggan da - lam situasi yang berbeda-beda, misalnya kebiasaan berkomu- nikasi dengan telex atau telepon, keterbatasan perangkat sentral, inovasi tehnik dan sebagainya.

Ditinjau dari segi produksi jelas bahwa gagalnya call langganan berarti hilangnya produksi pulsa yang da - pat ditagih sehingga tingkat pelayanan (grade of service) dalam manajemen traffic menjadi perhatian utama, dari se - gi biaya, karena perusahaan dalam meraproduksi jasanya me - makai barang modal yang besar maka biaya yang tertanam pa­da barang modal ini (capital cost) sangat besar, distribu- sinya sebagai biaya overhead akan menjadi masalah apabila perangkat tak bisa didayagunakan secara optimal karena be-

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

ban biaya tetapnya menjadi tinggi per pulsanya. Karena si- fat ini maka wajar jika perusahaan berusaha meningkatkan kuantitas produksi jasa yang dapat dijualnya untuk menekan biaya rata-ratanya. Dari segi operasional, perilaku tra - ffic membantu dalam perencanaan route dan sirkit peralatan sehingga stagnasi latu lintas telekomunikasi dapat ..dicegah agar panggilan yang berhasil tetap tinggi dan dengan demi- kian dapat menunjang produksi yang tinggi dan kepuasan kon sumen.

Demikianlah sesuai dengan bekal ilmu yang diperoleh maka dicoba untuk mengamati perilaku traffic telekomunikai- si khususnya jasa telex yang ditekankan pada efisiensi pro duksinya keraudian masalah dan pemecahannya dengan berbagai alasan .akan disajikan pada bab-bab berikutnya,

2. Penjelasan JudulSkripsi ini berjudul :

" USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI TRAFFIC TELEX PADA SEN - TRAL TELEX SURABAYA

Sebelum sampai pada penjelasan mengenai maksud ju - dul skripsi secara keseluruhan ada baiknya dijelaskan ter- lebih dahulu kata demi kata agar tidak timbul penafsiran yang berbeda.- Usaha meningkatkan, adalah suatu ikhtiar yang bertujuan membawa sesuatu ke suatu keadaan yang lebih bermanfaat.

“ Efisiensi, adalah perbandingan output terhadap input da-

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

ri suatu sistem produksi yang dalam hal ini adalah sis - tern produksi sentral telex.Traffic, dimaksudkan sebagai kecenderungan rata-rata a - liran lalu lintas telekomunikasi yang melalui sirkit ter tentu yang meliputi juralah pendudukan, waktu rata-rata pendudukan, call yang mengelompok, waktu kongesti (kema- cetan hubungan) dan sebagainya. Selanjutnya traffic di - sini diartikan sebagai lalu lintas telekomunikasi khusus nya telex. t \Sirkit adalah suatu rangkaian yang membentuk suatu "loop" yang bersifat permanen raaupun sementara. Sirkit pcrmanen misalnya rangkaian listrik yang membentuk saluran pelang gan ke sentral, atau sirkit pengulang (repeater) sebagai penghubung antar sentral. Sirkit sementara misalnya pe - ngontrol sambungan di sentral, pengolah nomer/kode pe - langgan dan sebagainya. Sirkit ini aktif kalau diperlu- kan saja.Telex, adalah singkatan kata asing dari Teleprinter Ex - changedyang artinya adalah alat untuk bertelekomunikasi yang berupa teleprinter (pencetak jarak jauh) yang da - pat s&ling berhubungan karena disambungkan oleh peralat­an sentral (exchanged). Jadi telex merupakan sarana yang digunakan dalam proses pertukaran informasi jarak jauh dengan kecepatan relatif tinggi dimana informasi yang dipertukarkan berbentuk tulisan atau kode.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

M i L I K.PtKPU )i akaan

univhrsitas AJRLANGGA* s U R A B A Y A

Jadi jelasnya dengan .'judul di atas penulis berusaha mcncari GGbab-sebab1yang mengakibatkan turunnya efisiensi traffic telex sekarang ini dan mencoba untuk meniadakan hambatan yang tirnbul schingg-.i efisiensi sictem produksi to lox kcmbali dapat ditingkatkan agar produksi pulsa telex dapat lebih meningkat.

3* Alasan Pemilihan JudulPerkembangan bisnis dan teknologi telekomunikasi

yang ditandai oleh banyakriya inovasi telmik telah membawapengetahuan tentang traffic telekomunikasi pada ponisi yangpouting sebagai alat pengkajian operational bagi manajemen.Alasan utama adalah pengetahuan tentang traffic telah inem-bawa pengelola jasa telekomunikasi pada dimensi masa kinidan masa depan serta menaikkan titik berat faktor ekonomisebagai faktor kontrdl bagi pengeluaran biaya ^nvestaGij pe­rencanaan jaringan telekomunikasi, dan perencanaan produksi.

Pengukuran traffic memberi indikasi yang jelas ten­tang kategori langganan, adariya kecenderungan traffic yang rnengelornpok, jumlah panggilan (call) yang sukses yang mana data ini dapat dipakai untuk mengukur efisiensi traffic itu. Kegagalan call secara kUusus memberi dampak yang luas, yang jelas adalah hilsmgnya pendapatan karena pulsa tak hi- sa diproduksi, seiain itu kegagalan call memaksa mana jer.ien untuk keruboli borpalirt$ kepada perencanaan yang dipakai so - bagai tolok ukur dan Mengkaji faktor-faktor internal dan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

7

eksternal yang mempengaruhi perilaku traffic itu. Oleh kare na itu penting untuk mengetahui sedini mungkin pengaruh ke- gagalan call terhadap traffic sehingga dapat diperkirakan produktifitas pulsa'yang dapat ditagih.

Alasan berikutnya adalah memberi wawasan bahwa per - masalahan lalu lintas telekomunikasi bukanlah semata-mata permasalahan teknik produksi namun lebih luas lagi yaitu mencakup manajemen produksi jasa itu.

Tujuan Penyusunan,Skripsi ini disusun untuk tujuan kemanfaatan. Perta-

ma, penulis mengharapkan agar skripsi ini dapat dipakai se- bagai alat uji kemampuan raengenali permasalahan yang fak - tual di perusahaan, kemudian mengangkatnya ke permukaan , raempelajari dan menganalisanya berdasarkan pengetahuan ten­tang disiplin manajemen yang didapat di bangku kuliah, me - madukan, melengkapi data kembali secara komprehensif untuk menyajikan alternatif pemecahannya. Kedua, bagi para pem - baca kiranya skripsi yang masih sederhana ini bermanfaat untuk memperkaya pengetahuan tentang traffic manajemen pa - da perusahaan yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi, peranannya dalam perencanaan dan pengendalian jaringan yai­tu mengetahui berapa peralatan yang diperlukan untuk raemenu hi tujuan pelayanan dan pemakaian yang optimal dari peralat an itu dalam pembentukan kuantitas produksi. Ketiga, bagi perusahaan dimana penulis melakukan penelitian kiranya

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

8

skripsi ini bermanfaat sebagai masukan dalam rangka menen-- tukan kebijaksanaan pemanfaatan modal secara optimal agar tujuan pelayanan kepada pelanggan dapat dicapai dan kesi - nambungan perusahaan untuk tetap tumbuh terjamin.

5. Sistematika Skrit>siSkripsi ini disusun menurut sistematika sebagai be-

rikut :BAB I ; PENDAHULUAN

AsSesuai dengan judul 'bab ini berisi uraian yang bersangkutan dengan lingkup penyelengga- raan jasa telekomunikasi khususnya jasa telex juga diuraikan mengenai pokok-pokok perraasa - lahan yang mendasari ide dari karya tulis ini, di dalam bab ini juga dirumuskan tentang duga an yang bersifat sementara sebagai penuntun dalam pemecahan masalah;.disamping itu juga d dirumuskan batasan-batasan yang diperlukan un tuk melokalisasikan pembahasan dan metode ana lisa apa yang digunakan untuk menangkap geja- la yang timbul*

BAB XI : LANDASAN TEORIBab ini berisi teori-teori yang dipakai oeba- gai pedoman dalam menginduksikan permasalahan yaitu berisi ukuran umum yang selayaknya di - pakai untuk mengenali permasalahan, menerang-

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

9-

kan gejala. Dalam bab ini akan diuraikan posi ' si traffic manajemen dalam manajemen produk - si, teori tentang traffic telekomunikasi, pe- ngerti&n jasa dan implikasinya bagi Perumtel dan teori dasar tentang efisiensi sistem pro­duksi S'entral telex.

BAB III : SEJARAJ* PERUSAHAANDalara bab ini akan disinggung sejarah Perum - tel, tujuan perusahaan, jaringan usahanya dan sarana berikut wilayah operasinya; juga ditun- jukkan kondisi perusahaan saat ini yang berisi hasil pengukuran traffic sentral telex, gra - fik-grafik produksi dan sebagainya.

BAB IV ; ANALISA TERHADAP EFISIENSI TRAFFIC TELEXDi dalam bab inilah terletak intisari skripsi, melalui cara observasi dan Gtatistik dengan di dukung fakta yang ada, dicoba menganalisa per­masalahan serta pengujian hipotesanya.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARANBab ini mengetengahkan mengenai kesimpulan yang merupakan pernyataan akhir sebagai hasil dari penganalisaan dan pengujian hipotesa. Ke- mudian berdasarkan kesimpulan tersebut akan di rumuskan saran-saran untuk menjav/ab masalah yang ada.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

10

6. MetodologiDalam penyusunan skripsi ini dipakai alat-alat

sebagai berikut :6.1. Permasalahan .

Perkembangan jasa telekomunikasi di Indonesia yang meliputi jasa telepon,telegrap/telex,dan sirkit sewa secara keseluruhan mengalami kema- juan yang menggembirakan „ Jasa telex sebagai salah satu produk Perumtel memberikan andil yang

<

cukup besar bagi pembentukan pendapatan . Data produksi terakhir menunjukkan adanya perilaku traffic pelanggan yang mengelompok sebagai akibat dari kebiasaan pelanggan dalam membangun hubungan nya,Pada jam sibuk dijumpai kesulitan untuk mem­bangun eebuah hubungan karena' terlalu sibuknya sirkit penyambung di sentral telex, di lain pihak terjadi pengangguran sentral pada jam-jam di luar jam sibuk . Hal ini menimbulkan inefisiensi traf­fic * Oleh sebab itu timbul masalah bagaimana ca- ra untuk lebihraendayagunakan sentral telex melalui peningkatan pelayanan call pelanggan agar lebih meningkatkan produksi pulsa yang dapat ditagih da ri para pelanggan . Melalui penelitian traffic di- buat pengkajian untuk memecahkan masalahnya .

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

11

6*2. Hipotesa Kerja.Berdasarkan pengamatan pendahuluan terhadap perma­

salahan maka dibuat hipotesa kerja yang akan menuntun pe - nelitian ini sebagai berikut :Apabila sirkit "indirect call*' pada sentral telex induk ditambah {maka traffic sentral lokal akan makin efisien.

6.3. Lingkup Analisa .Analisis dibatasi oleh :6.3*1* Lokasi penelitian ; Perumtel dalam hal ini

Kantor Daerah Telegrap dan Telex (Kandatex) Surabaya, karena baik dari segi jumlah pe - langgan, kapasitas sentral dan produksinya Surabaya menempati ke dua terbesar di In - donesia.

6,3-2. Traffic pelanggan hanya meliputi traffic pelanggan telex dalam negeri, telex luar negeri ditangani oleh badan usaha lain yai- tu FT* INDOSAT.

6*3.3. Jumlah dan kondisi kerja karyawan yang me­nangani opei'asi sistem dianggap tetap do - ngan alasan penarnbahan peralatan yang dihi- potesakan memang tidak menambah jumlah kar­yawan, tidak rnonarabah jam lembur untuk mai£ tenance, karena tambahan poralatan itu da - pat diintegracikan sedemikian rupa dengan sistem yang bekerja secara otomatis.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

12

6.3*4. Intensitas call pelanggan tetap dalam arti mengikuti pola call yang sesuai dengan ha­sil observasi dalam penelitian ini.

6.4. Prosedur pengumpulan dan pengolahau data.Skripsi ini meinakai metode penyelidikan deskrip-

tif karena memusatkan diri pada masalah yang aktual toe -1

ngenai situasi tertentu perusahaan dan adanya kecenderung­an tertentu yang nampak. Kemudian secara lazim dilakukan : 6.4*1* Pengamatan pendahuluun

Pengamatan ini dilakukan berdasarkan fakta yang ada di perusahaaiij setelah disadari adanya permasalahan kemudian dibuat analisa persoalan dengan mendeskrip_ sikan penyimpangan. Kemudian ditentukan sebab yang paling mungkin untuk dijadikan kesimpulan sementa - ra, hasil pikiran ini akan menjadi hipotesa.

6.4.2* Hipotesa kerja memberi arah dalam menentukan jenis data yang rolevan.

6.4 .3 . Setelah data dikmnpulkan dan cukup memberi petunjuk maka dilakukan pengujian hipotesa.

6.4.4 . Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observaci tidak langeung melalui peralatan dalam upaya menca­ri data primer dari perilaku traffic langganan telex selain itu juga dipakai teknik sampling untuk me ngetahui*kecenderungan rata-rata dan proporsi dari traffic dan peluang suksesnya suatu call. Data so - kunder berupa data historic yang dlperoleh dari celt-

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

13

si etatistik Witel VII dan Kandatex Surabaya. Data Sekunder tersebut berupa data produksi/penjualan dan kapasitas produksi jasa telex; kemudian data primer dan data sekunder dicunting dan ditabulasikan untuk memudahkan analisa.

6,i+*5* Analisa data dilakukan dengan cara penafsiran tabel, angka dan grafik. Analisa statistik dilakukan untuk menghitung signifikasi parameter yaitu pengujian hi- poteea terhadap rata-rata, korelasi dan regresi.

•it

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

B A B II

LAMDASAN TEORI

-Sistem ProduksiAliran barang-barang dan jasa-jasa mempengaruhi per-

ekonomian secara keseluruhan. Berbagai industri memproduksi barang-barang dan jasa-jasa ini dan membentuk struktur yang terdiri atas sistem-sistera produksi.

Sistem adalah suatu keseluruhan yang terdiri atas\berbagai komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu yang dalajn hal ini memproduksi barang atau jasa. Xnteraksi dalam sistem produksi perlu direncanakan , diatur, diarahkan dan dikendalikan agar berdayaguna, berha- silguna dan tepat waktu (on time), inilah yang disebut de - ngan manajemen produksi. Sistem produksi oleh Buffa didefi- nisikan sebagai :11 productive system a$. the means by which we transform re - sources input to create useful goods and services

■Elwood S. Buffa, Modern Production / Operation Mana geinent, John Willey & Son, New York, 1930, haiaman 8.

Ik

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

15

Sistem produksi yang didefinisikan oleh Buffa tersebut da pat digambarkan sebagai berikut :

GAMBAR 1 SISTEM PRODUKSI

S I■fa MalsriajsLfibor ,

&IW Si; 'u u,

Machines % Facilit ies

Transformation or conversion piocessOperations management:

Systems designOperations planning and controlW jEnergy

is Information , . , ,

O M N I I •••• ■ 1 1J 4‘J* {< ' - 1 1 I • * ‘ ’ *HiWr 'f W—ri?—i£.ae6dtjaCCQnCftr,'lng ':&!.[?; . ;i t * ■ i outputsfoT^ocesrconTrtii

i Outputs:1 Products i

Jf Services j.

Productive systems as Ironsformatioii or conversion processes.

Sumber : Elwood S. Buffa, Modern Production / Operation Ma­nagement » John Wiley & Sons, New York, I960, hala­man 9.

Selanjutnya Ray1 Wild mengatakan bahwa :" The purpose of production is to satisfy people's wants "2

Dengan demikian tujuan dari sistetn produksi adalah merauaskan kebutuhan manusia ditinjau dari aspek " supply ,f.

Perkembangan intelegensia manusia dan kebutuhannya menyebabkan makin kompleknya sistem produksi yang dapat me- muaskan kobutuhan itu. Pada mulanya sistem produksi dipan - dang sebagai sistem yang hanya menghasilkan barang vmjud , yaitu mulai dari pekerjaan tangnn kemudian menuju ke fabri-

2Ray Wild, The Techniques of Production Management, London (ao), Holt, Rinehart and Winston, CJ 1971, hala - man 3*

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

16

kasx (factory system) meningkat menjadi produksi massa (mass production) dan mencapai puncaknya pada automation concept. Sejalan dengan itu maka kebutuhan masyarakat pun makin beragam, perrnintaan akan jasa-jasa baik yang bersifat menunjang atau melengkapi produk barang misalnya jasa purna jual ataupun bersifat jasa murni yang tak terkait secara langsung dengan usaha penjualan barang seperti pelayanan ke sehatan, transportasi, pos dan telekomunikasi dan sebagai - nya juga semakin meningkat. Jasa-jasa ini d.iproses melalui sistem produksi yang menghasilkan jasa (service system).

Dengan demikian istilah manajemen produksi monjadi sempit jika ia hanya menitikberatkan pengelolaan sistem pro duksi yang hanya menghasilkan barang, karena jasa bersifat tak berwujud (intangible) maka aspek yang menonjol dalam memprosesnya adalah aspek operasional sehingga lebih tepat apabila production management diperluas raenjadi production/ operation management.

2. Tine Sistem Produksi/Operasi.Tipe sistem produksi/operasi secara ekstrim dapat di

bedakan menjadi dua yang didasarkan atas intensitas penggu- naan sistem itu dan ada tidaknya perscdiaan (inventories) yang perlu diatur, yakni Intermittent (torputus-putus) dan Continous (torus menerus).

Di dalam tabel 1 halaman 17 akan diperlihatkan ten - tang klasifikasi tipe sistem produksi.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

17

TABEL 1KLASIFIKASI TIPE SISTEM PRODUKSI

Two-way Classification o f Productive Systems •

Type of Output Is NoninvcnloriablcProductive System (Availability is defined(Nature of demand on system) Output Is Inventori.iMe as capability to produce)

lnteunltU’.nt Batch processing Jobbing printer Jobbing machine shop Large-scale projects General hospital Municipal offices

Continuous Commodity processing Government servicesOil refining Social SecuritySugar refining Mass food servicesAuto production Distribution systems

Transportation service

Sumber : Elwood S. Buffa, Modern Production / Operation Ma­nagement, John Wiley & Sons, New York, 1980, hala- man 38 *

Pada intermittent system perencanaan dan pengendalian produksi didasarkan atas adanya order produksi yang bersifat individual untuk ini sistem harus luwes menyesuaikan ter - hadap order, perangkat produksi dapat digunakan secara umum (general purpose), proses dan pengawasan kualitas produksi- nya juga bersifat individual. Pada sistem continous, peren­canaan dan pengendalian produksinya bersifat menyeluruh (total) karena keseluruhan sistem saling tergantung dan ter padu, kegagalan salah satu fungsi dalam sistem akan menye - babkan keseluruhan sistem menjadi gagal.

3* Berbagai Masalah Dalam Manajemen Produksi/OperasiPada hakekatnya ada dua pokok masalah yang dihadapi

dalam proses konversi yaitu : .

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

18

3.1. Yang berhubungan dengan disain sistem produksi, me- liputi :- Disain produk.Dalam mendisain produk agar.sesuai dengan kebutuh an konsumen diperlukan kerjasama yang erat antara fungsi produksi dan fungsi pemasaran. Fungsi pe - masaran memberi informasi tentang karakter produk yang diinginkan konsumen sedang fungsi produksi berusaha menghasilkannya untuk dapat dijual.

- Perekayasaan produksi (production engineering).i 1

Termasuk disini adalah problem pemilihan dan atau disain peralatan/proses, disain dan instalasi unit-unit penunjang.

- Perencanaan lokasi, tata letak dan penanganan ma­terial.Masalah ini berhubungan dengan penentuan lokasi sistem, peralatan yang dipakai dalam sistem, pe - nanganan bahan mentah, setengah jadi maupun barang jadi sedemikian sehingga dicapai biaya produksi/ operasi yang, minimum.

- Disain metode kerja.Yaitu tentang bagaimana membuat metode kerja yang efektif termasuk di dalamnya disain fungsi penga­wasan terhadap penggunaan perangkat agar optimal.

- Rencana produksiMembuat rencana agar jenis dan kuantitas yang di-

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

M I LI K.PLRPUj TAK AAN ’ 19

'UNIVERS1TAS airlangga' S U R A B A Y A f

produksi tepat dalam jumlah dan kualitas. Terma - suk di dalairinya adalah ramalan penjualan (demand forecasting).

3.2, Yang berhubungan dengan operasi sistem produksi.- Pengawasan produksi.Adalah aktifitas komplementer dari rencana pro - duksi. Pengawasan produksi meliputi hal yang ber- hubungan dengan implementasi dari rencana produk­si. Perlu diperhatikah dalam pengawasan produksi raenurut Sukanto dan Harsono adalah :, Tujuan yang telah ditentukan. Cara menilai atau mengukur aktifitas yang dija- lankan

. Cara membandingkan aktifitas nyata dengan stan- dar

* Cara mengadakan perbaikkan terhadap penyimpang- an agar tujuan dapat dicapai.3

Pengawasan dilaksanakan melalui fungsi-fungsi :. Routing : menentukan urutan operasi yang akandilalui dari input sistem sampai dengan output-nya.

, Scheduling : menentukan kapan pekerjaan dimu - lai dan selesai.

. Dispatching : pemberian perintah untuk menger - jakan aktifitas tertentu.

^Sukanto Reksohadiprodjo dan Harsono Ronohadiwidjo - jo, Perencanaan dan Pengawasan Produksi, Bagian Penerbitan JTakultas Ekonomi U.G.M., Jogjakarta, 1981, halaman 6.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

20

• Follow Up : merupakan pemeriksaan terhadap pe- kerjaan yang telah dilakukan .

- Stock control *Yaitu problem pengendalian persediaan bahan baku , barang dalam proses , dan barang jadi pada jum­lah yang paling ekonomis •

- Quality control •Problem menjaga kemampuan perangkat sistem agar secara kontinyu tetap berproduksi dalam tingkat akurasi tertentu dengan tujuan minimisasi produk yang rusak/gagal .

- Maintenance & Replacement .Meliputi pemeiiharaan,reparasi,dan penggantian perangkat dikarenakan tak satupun fasilitas yang digunakan dalam sistem dapat bekerja secara terus menerus dengan efektif tanpa pemeliharaan dan re- parasi .

k . Service System dan Implikasinya Bagi PerumtelPerkembangan dan pertumbuhan sektor industri jasa

seperti sub sektor industri perbankan,pariwisata,perdaga- ngan,asuransi,transportasi,dan telekomunikasi akan mempu- nyai pengaruh penting tidak saja sebagai pelengkap seperti dewasa ini tetapi akan menjadi industri pertumbuhan yang turut raenyumbang kepada pendapatan nasional dan memperluas kesempatan kerja ♦ Sektor industri jasa akan mendukung per­kembangan sektor industri lainnya dan akan mendorong ak-

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

21

akselerasi proses industrialisasi^* Hal ini berarti servi­ce system akan berkembang ke arah yang sama .

Seperti telah disinggung di muka bahwa Perumtel dengan output jasa telex-nya merupakan service system,Jasa telex ditinjau dari sisi Perumtel merupakan jasa mur- ni (pure service) -karena tak dikaitkan untuk raendukung pen- jualan barang yang memang tak dihasilkan oleh perusahaan ini . Karena sifat jasa yang tanwujut tapi bisa dirasakan manfaatnya itu maka masalah stock control dianggap tak ada(non inventoriable) .

i

Dengan dukungan perangkat yang berkonsep otomatis maka problem produksi yang menonjol adalah yang berhubungan dengan operasi sistem terutama dalam pengawasan produksi dan kontrol kualitas di samping itu karena type sistem pre duksinya adalah kontinyu maka kehandalan (reliabilitas) sis­tem harus dijaga sehingga perlu perhatian terhadap problem maintenance & replacement . Manajemen traffic telex meliputi hal-hal di atas karena manajemen traffic telex merencanakan dan mengawasi service system telex .

J. Panglaykim , Pemasaran dan Bisnis . Andi off set, Jo gyakarta, 1983* halaman 131.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

22

gl/reori, Traffic Telex'5.1. Ciri uraura lalu lintas.

Pada umumnya ada kesamaan syarat yang memungkinkanterjadinya lalu lintas, syarat tersebut adalah :a. Harus ada tenda atau sesuatu yang melakukan per-

gerakan, i !b. Adanya sarana yang memungkinkan terjadinya per-

gerakan. ic. Harus ada station atau terminal tempat berangkat

atau berhehti, awal dan akhir pergerakan benda tersebut.

Jadi lalu lintas telekomunikasi mempunyai ciri-cirisebagai berikut :

Jenis lalu- lintas *

Benda atau sesuatu

Sarana ; Station atau terminal

Telekomuni­kasi

suara, da­ta, tulis- an, gambar

sentral, media trans misi micro­wave, radio HF, kabel laut, sate- lit, kabel tanah, dll.

pesav/at telepon, pesawat tele - printer, termi - nal komputer, terminal telefax dan lainnya.

Khusus untuk lalu lintas yang akan dibahas disini adalah jenis lalu lintas telekomunikasi telex de - ngan benda atau sesuatu yang berbentuk tulisan atau kode dan sarana yang-dipergunakan adalah sentral ,

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

23

media transmisi microwave, radio HF, kabel laut, sa telit, kabel tanah sedangkan untuk station atau ter minalnya adalah pesawat teleprinter.

5.2, Pengaturan lalu lintas.Sebagaimana kita ketahui bahwa tanpa adanya penga -turan lalu lintas yang baik akan terjadi tabrakanyang akhirnya akan mengakibatkan kemacetan lalu lintas (congestion). Jadi secara umum tujuan pengatur-an lalu lintas adalah agar hubungan dapat : cepa.t -

\ \tepat - aman dan dilaksanakan dengan menggunakan sa' rana yang seefisien mungkin dan dengan kualitas se- baik mungkin. Penggunaan sarana yang efisien mengan dung arti sebeJrapa jauh kapasitas produksi yang ada didayagunakan, dari sinilah analisis ekonomi mulai dilaksanakan. Lalu lintas telekomunikasi pertama ka li terjadi karena adanya perrnintaan percakapan (call) yang berasal dari langganan dan diukur dengan banyaknya call:yang lewat kelompok sirkit yang digu nakan untuk membangun hubungan dalam jarak jauh itu. Lalu lintas telekomunikasi ini kemudian diistilah - kan dengan teletraffic.

5.3. Tujuan Teori Teletraffic .Tujuan teori teletraffic adalah menentukan aturan dan prosedur dalam mendisain dan memberi dimensi sua tu sistem telekomunikasi khususnya dalam mengatasi kemelut yaitu disatu pihak memberikan pelayanan /

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

24

servis yang memuaskan kepada langganan dan dilain pihak memasahg harga yang dapat terjangkau dan dapat raemberikan return yang menguntungkan bagi perusaha - an. Pada pokoknya perekayasaan lalu lintas telex ada­lah membuat rumusan bagi seperangkat prosedur ran - cang-bangun sistem manajemen telex yang menghasil - kan penggunaan paling ekonomis dari peralatan sen - tral, saluran pengulang (trunk repeater), dan sirkit penghubung sehubungan dengan kelengkapan untuk mem - berikan layanan yang memuaskan pada harga yang layak

aditerima bagi pengguna/pemakai sistem tersebut, Tu - juan itu oleh I.T.U* dirumuskan sebagai berikut :"the primary object of telex traffic engineering is to formulate a set of prosedures for the de - sign and day to day management of a telex system that will result in the most economic provision of telex exchange switching equipment, and trunk and junction circuits subject to providing a sa­tisfactory service at an acceptable cost to the users of the system,"5

Walaupun secara teori adalah mungkin untuk memasangperalatan yang raemadai yang dapat memberikan pela -yanan secara serentak bagi semua langganan yang i -ngin memanggil (call), misalnya ada 10 (sepuluh)langganan maka diberi 10 sirkit penyambung, namun

^"Introduction to Practical Teletraffic Engineering Section T. Elementary,Teletraffic Theory", International Telecomunication Union, 1975» halaman 213.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

25'

hal ini memberi konsekuensi pengeluaran investasi „ yang besar dan tidak efisien karena hanya pada ba- tas-batas tertentu saja kemungkinan call serentak itu terjadi. Dalam konyataan hanya sebagian kecil langganan akan menggunakan telexnya secara seren - tak pada satu; v/aktu, bahkan selama periode v/aktu tersibukpun pada suatu hari. Oleh karena itu sistem telex dirancang dengan probability sedemikian rupasehingga hanya sejumlahsterbatas dari langganan

\yang dapat berhubungan dengan serentak namun efi - sien untuk keseluruhan sistem. Fungsi penting dari administrasi telex adalah memutuskan pada batas be rapa hal itu dirancang agar dapat menvuaskan langgan an, memberikan nilai uang yang baik dalam pembentuk an pendapatan. Dalam menentukan batasan yang layak itu yang paling mudah adalah menentukan lebih da - hulu "grade of service" yaitu mengukur banyaknya call yang gagal karena peralatan sentral sedang pe­nuh untuk menyambung call yang lain (congestion) , hal ini biasa dan bisa terjadi pada saat-saat jam sibuk, Yang dimaksudkan dengan jam sibuk (busy - hour) adalah jam dalam atau diantara satu hari di- mana lalu lintas telex ada pada tingkat yang ter - tinggi. Jadi lingkup dari perekayasaan lalu lintas telekomunikasi adalah mengukur lalu lintas itu sen- diri dan menilai berapa jumlah sirkit yang diperlu-

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

kan untuk menangani kepadatan lalu lintas yang ada1 !

sekarang raaupun perkiraan di masa mendatang, termasuk di dalaranya efisiensi jaringan dan perkiraankongesti*Lalu lintas telex.Banyaknya call yang dapat ditangani oleh sistem komunikaei didasarkan pada jaringannya (net work),Beberapa pengertian istilah teletraffic adalah :- Traffic volume : sejumlah v/aktu genggam dari se­

jumlah pendudukan.- Occupation:(pendudukan) : setiap pemakaian suatu

sirkit dari manapun da tangnya.

- Call : setiap pendudukan yang disebabkan lang -sung-atau tidak langsung oleh langganan, Catatan : eebuah pendudukan dikatakan "di rect call” bila ia berhubungan dengan ja- lan pembicaraan dan disebut dengan "indi­rect call" bila yang diduduki adalah pe - ngehdali umum (common control) yang dipa­kai dalam proses penyambungan (switching) misalnya register pada sentral telex,

- Holding time : jumlah waktu pendudukan.- Traffic intensity : traffic flow adalah banyaknya

lalu lintas yang terjadi se - . lama satu periode waktu diba-

26 ,ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

27

gi dengan lamanya periode ter sebut ; untuk menghormati pe- nemunya (A*K. Erlang, seorang ahli dalam traffic engineer - ing dari Swedia) maka satuan traffic intensity dinyatakan dalam Erlang yang dirumuskan sebagai berikut :

A s CH

NGtasi : A = "traffic offered" yaitu per hitungan kuantitas yang ber dimensi sama dengan traffic intensity dalam Erlang.

C = banyaknya call,H = T,holding time" rata-rata da

lam jam.^Rumus ini diukur di saat-saat jam sibuk, itiisalnya H = 3 menit (1/20 jam) maka A = 1 Erlang, jadi C = 20 call per jam, ini berarti 1 Erlang menunjukkan adanya sua­tu "calling rate" sobesar 20 call per jam dengan rata-rata call holding time <

3 menit. Jadi manakala rata-rata call

^Ibid, halam ii 252.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

28

holding time 2 menit, maka 1 Erlang menunjuk-kan suatu calling rate sebesar 30 call perjam. Lebih jauh Erlang berhasil membuat sua -tu daftar yang dapat rataenghubungkan trafficintensity dengan banyaknya saluran (N) idealyang diperlukan oleh suatu sentral penyambunguntuk menangani banyaknya call ( table for Aof a given values of n and E = E M (A) ).

j- f n

- Congestion/Blocking s suatu keadaan dimana sebuahhubungan baru yang timbul tidak mungkin lagi raendapa_t kan outlet yang bebas.

- Probability of loss : kemungkinan bahwa sebuah u-saha call menemui jalan bun tu.

- Lost traffic ; bagian dari lalu lintas yang dita-warkan yang tidak dapat dilayani karena blocking.

- Grade of service : probabilitas sebuah call yanggagal selama jam sibuk, dinya~ takan dengan notasi B. Misal - nya B = 0,002 (1/500) berarti bahwa setiap 500 buah call a - kan ada 1 buah call yang gagal pada saat jam sibuk. Situasi ini bisa digambarkan sebagai

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

29

berikut :

switching system

traffic carried—------------ —?■“ Itraffic lost

Grade of service!CG.O.S.) = traffic offered

traffic offered - traffic carried v“\ traffic offered

Jadi apabila sirlit sistem switching yang menampungtraffic offered Idiperbesar maka probabilitas sebuahcall yang gagal ;(lost) akan semakin kecil.

5.5. Variasi pengiilinran traffic,Pengukuran traffic bisa dijalankan dengan membagi-

1 jbagi waktu pengukuran sedemikian rupa sehingga se­makin pendek periode pengukuran yang kita gunakan maka hasilnya ; semakin akurat. Beberapa variasi pe­ngukuran traffic dapat disebutkan sebagai berikut:- sesaat : mempunyai ciri traffic yang berbeda da­

ri saat ke saat dikala call dimulai dan di&khiri,

- jam-jaman : beearnya traffic dari jam ke jam da-; lam hubungannya dengan call yang di- : pakai untuk kegiatan bisnis maupun 1 kegiatan sosial.

traffic offered

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

30.

- harian : variasi harian diketahui/didapat darisiklus dalam mingguan.

- musiman : variasi traffic yang didapat pada hari■Hari libur atau adanya festival atau dengan adanya kesempatan bisnis yang toiasanya lebih sibuk daripada v/aktu - waktu biasa dalam satu tahun.

- trend : melalui variasi-variasi yang telah dise-butkan diatas dapat digambarkan tingkat pertumbuhan dari traffic yang dapat diob servasi pada periode tahunan, Forecast traffic jangka panjang didasarkan pada analisa kecondongan masa lalu yang dipro yeksikan pada masa yang akan datang.

5*6* Probabilitas dan Grade of Service.Peluang (probabilitas) relevan dibicarakan untuk perhitungan banyaknya perrnintaan percakapan yang hilang (call lost) jika sejimlah saluran (trunk) ditawari sejumlah Erlang tertentu* Kejadian dari suatu peristiwa yang mungkin terjadi dapat dinyata kan sebagai sebuah probabilitas dan memberikan sa­tu nilai angka perbandingan sebagai berikut :

berapa kali kemungkinan peristiwa itu P = --------i--------------------- -------jumlah semua kejadian yang mungkin

Jika sebuah sirkit diduduki selama Xsraenit dalam

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

31-

sa tu jam, probabilitas didudukinya sirkit itu da--* lam jam tersebut dapat dinyatakan sebagai :

banyaknya menit ketika sirkit itu didudukiPs = -----------------------------------------

banyaknya menit dalam jam itu

X=

Jadi pecahan X/60 itu adalah bilangan yang sama de ngan traffic yang disalurkan oleh sebuah sirkit yang dipakai selama X menit dalam jam sibuk dan di nyatakan dalam Erlang. Jumlah traffic dalam Erlang adalah intensitas rata-rata selama satu jam karena itu intensitas pada setiap saat selama satu jam itu mungkin lebih besar atau lebih kecil dari ba - nyaknya Erlang. Dengan demikian apabila sejumlah traffic ditaw&rkan pada sebuah kelompok sirkit,ka- takanlah 4 bush sirkit,maka ada peluang bahwa bebe rapa traffic yang ditawarkan itu akan hilang/gagal, jika dipasang sirkit lebih dari k buah maka pe - luang untuk gagal semakin kecil* Probabilitas se - buah call gagal (lost) dinyatakan dengan perban - dingan sebagai berikut :

call yang gagalP = -------- ------------

call yang ditawarkan

Jika dianggap semua call mempunyai waktu genggam (holding time I yang sama maka :

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

32*

traffic lostGrade of Service (G.O.S.)

traffic offered

Karena itu Grade of Service harus sama dengan pro- babilitas peristiwa dimana semua sirkit dalam ke - lompok itu diduduki serempak, atau :

banyaknyj menit ketika semua sirkit didu'duki serempak banyaknya menit dalam jam itu

Di dalam International Telecomunication Union,Grade of Service dirumuskan sebagai :

Jika ingin mencari besarnya G.O.S, secara teoritis dengan raengetahui besarnya traffic yang ditav/arkan pada N buah saluran sebesar A Erlang, maka dengan memasukkan nilai-nilai dari A dan N pada rumus ter sebut diperoleh besarnya G.O.S. Lebih mudahnya un­tuk ini bisa dilihat pada tabel for A of given va­lues of n and E = E n (A) dalam lampiran 6.

n!B =

?Ibld, halaman 26*+.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

33

5.7. Efisiensi Traffic:.Efisiensi traffic dapat dihitung berdasarkan atas

perubahan terhadap GOS . Usaha memperkecil GOS dapat dila­kukan melalui 2 cara yaitu :

5,7.1. Meratakan beban traffic .Bila traffic yang ditawarkan terlukis oleh fung-si f(x) sedang garis pelayanan dimana sentral.

i

dapat menangani seluruh call adalah Y = A maka akibatnya : luasan yang ada di atas Y=A merupa- kan call yang gagal . Bila kemudian kita guna- kan metodel perataan traffic sehingga kita dapat raenekan f(x) berubah menjadi g(x) maka dapat di hitung efisiensinya yaitu :

GOS semula - GOS perbaikanEfisiensi =GOS semula

GAMBAR 2

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

M I L 1 KPBRPU S1 AKA AN

• U N I V E R S 1TAS A i R L A N G G A *

S U R A B A Y A

GOS semula =rdJc f(x) dx - (d-c) Af bJa f(x) dx

setelah traffic diratakan :

GOS

Efisiensi = e ff(x)dx - (f-e)Ard

-'c f(x)dx - (d-c)A

5.7.2. Menaikkan garis pelayanan ,Apabila garis pelayanan dapat dinaikkan misal- nya dengan menambah sirkit dan atau meningkat-

jadi Y = B , maka dengan cara penghitungan yang sama dapat dihitung efisiensinya * Dalam praktek keterangan tentang arus lalu lintas bisa didapat kan dari jumlah call seluruhnya selama jam sibuk dan rata-rata lamanya atau banyaknya call yang serempak terjadi selama jam itu. Rata-rata call yang berlangsung selama jam itu menghasilkan arus lalu lintas langsung dalam Erlang dan dapat diper oleh dengan menghitung banyaknya call yang terja­di serempak pada setiap interval waktu yang pen - dek,

kan maintenance maka garis pelayanan naik men-

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

. Sistem dan park Kerja Telex .Telex (teleprinter exchanged) raerupakan sarana tele­komunikasi yahfe secara sistem terdiri atas 3 elemen utama yaitu :- pesawat teleprinter sebagai terminal hubungan ,- saluran pen£hubung antara terminal dengan sentral dan antara sentral dengan sentral .

- s entral telex (exchange) sebagai unit penyambung (switching)

Ketiga elemen utama di atas membentuk suatu sistem jaringan telex yang di Indonesia dapat digarabarkan

sebagai .te rlihat pada lampiran 1 ,Pada bagan sistem jaringan itu tak tergambar masing- maslng terminal teleprinter yang seharusnya tersam- bung ke sentral! lokal yang digambar bulat .Sebagai s uatu; sistem masing-masing elemen dituntut kehandalan. ' kerjanya , Cara kerja telex mengikuti prosedur penyambungan yang dilakukan s entral,maka perlu diketahui program-program yang harus dilaksana- kan sentral dalam menyambungkan dua terminal tele - printer yang ihgin saling berhubungan ,6,1. Fungsi d&sar sentral telex .

Seperti tersirat dalam sistem jaringan telexmaka fungsi dasar s entral telex adalah mela-

■ i

yani permintaan call yang dapat dibedakan men­jadi 3 yditu : i-------- Incoming call

"4------------------ «

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

36

- Outgoing ball :

- Local call■< )

Dalam melak^anakan fungsi di atas maka sesuai dengan sistem jaringannya dibutuhkan adanya 2 jenis sentral yaitu sentral lokal (terminal ex­change) dan sentral induk/tandem (parent excha­nge), Sentral lokal menghimpun saluran lokal langganan y^ng terhubung ke teleprinternya , eedang sentral induk menghimpun saluran-saluran yang terhubung dari dan ke sentral lokal maupun antar sentral induk .Sentral telex yang dipakai di Indonesia saat ini yang membontuk cistern jaringan telex adalah produk buatan Siemens Jerman barat dimana untuk sentral lokal memakai type TWK9 dan untuk sentral induknya meiflakai type TIVKD . Dalam rangka mem- bahas cara kerja telex kita cukup mengetahui cara kerja kedua sentral di atas .

£.2.Sentral telex lokal TWK-9 .Sentral ini cjidisain dengan teknologi cross-po­int yaitu cai*a penyambungan dengan input-output dari kontak-kontak yang membentuk suatu raatriks , Terminal-terminal teleprinter dihubungkan ke sen­tral ini melalui saluran phisik maupun radio.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

37

GAMBAR 3 GAMBAR PHISIK SENTRAL LOKAL TWK-9

Sumber : "Automatic Switching System T'.VK for Telegraph and Data Networks", Siemens, halaman 2*

Dalam membangun hubungan sentral TWK-9 mengi- kuti tata program seperti terlihat dalam gam­bar sebalik .

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

38

GAMBAR It

tataP rogram sentral telex twk-9

Sumber "Automatic Switching System TWK for Telegraph and Data Networks", Siemens, gambar 13,

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

39

6.3. Sentral Induk TIVKD.Sistem sentral induk TWKD merapunyai fungsi utama sebagai penghubung antar central (Junction ex - change) yang mengatur route dan arali (direction) suatu perrnintaan call dari langganan sentral lo - kal.Pada sentral induk, saluran antar sentral terhu -i :bung pada sirkit pengulang (trunk repeaters) yang dapat berhubungan ke berbagai arah sesuai dengan route dan arah call yang diinginkan. Untuk itu trunk repeater dapat diprogram untuk kirirn saja (going mode) dan atau terima saja (coming mode).Informasi noinor yang dipanggil diterima melalui

i

repeater incoming kemudian kepenyimpan kode (re - gister) setelah diolah kemudian diteruskan ke sen tral yang dipanggil melalui repeater yang ditang- kap outgoing untuk disambunglcan ke nomor langgan­an yang dipainggil.Hubungan antara repeater incoming ke repeater out going dan ahtara repeater incoming ke register dibangun melalui tingkat-tingkat matriks karena sentral ini juga momakai teknologi cross point.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

40

GAMRAR 5

PHISIK SENTRAL INDUK TWK D

r "

Sumber : "Automatic S i v i S y s t e m T'.'/K D f o r T e le - graph and Data Netw orks" , S i onions, halatn.-m 1

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

M A T R IX

CROUP 1

M A TR IX

GROUP 2

M A T R I X f

dU 0 UP 3 I

T O j

M A T R IX I

GROUP 10 [

M A TR IX

GROUP 11

.Sumber

GAMBAR £CONTOH MATRIX SISTEM

A -STAGE B -S T A G E

: "Automatic Switching System T'VK D for To ~ Icgrapli and I'-ita Nctworkc", Siemono, ha - laman 13.

> i/i

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

, B A B III S E J A R A H P E R U S A H A A N

1 * Se.jarah Perundang-undangan PerumtelPerusahaan umum Telekomunikasi , pada permulaannya ber

nama " Post en Telegraifdienst " yang didirikan pada tahun 1884 dengan Staatsblad No.52 . Dinaa ini pada tahun 1906 di- ubah menjadi " Post-Telegraaf en Telefoondienat " dengan Staat blad No*395 . Dengan demikian oejak tahun 1906 ini dinas tele­pon telah masuk dan didatukan dalam jawatan P.T.T. Pada tahun 1925 be^laku Indische Comtabiliteits Wet ( Staatsblad 1925 No, 448 ) yang berlaku juga bagi P.T.T. Dalam stelsel I-C.W. ini anggaran P.T.T. masuk ke dalam Begrooting van Gouveraements bedrijven di bawah post-814 . Seluruh pendapatan dari jawatan P.T.T. masuk Kas Negeri , aedarigkan pengeluaran seperti gaji dan sebagainya melalui Coratabiliteits-kantoren . Pengeluaran administrasi keuangan sangat gecentralizeerd f sehingga dengan singkat dapat dikatakan ruang gerak dalam stelsel ini menjadi sempit .

Di dalam perkembangan selanjutnya dengan ordonansi ta­hun 1931 ( Staatsblad 1931 No,524 ) Jawatan P.T.T. ditetapkan sebagai Perusahaan Negara berdaoarkan Indische Bedrijven Wet ( Staatsblad 1927 No.419 ) yang mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 1932 . Dalam stelsel ini anggaran belanja dilepaskan dari Begrooting Departemen van Gouvemementsbedrijven dan di­

tetapkan melalui ordonansi teraendiri . Administrasi keuangan

42

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

43

dilepas dari Comptabiliteitskantoren dan diurus sendiri oleh masing-maaing Jawatan , Perhitungan keuangan antara P.T.T de ngan administrasi negara lainnya melalui schatkist-rekening dan pembayarannya dengan cara regularisasi * Secara singkat dapat dikatakan sttela l I.B.W. inimemberikan ruang gerak agak lebih luas . Selanjutnya dalam tahun 1960 oleh Pemerintah di- keluarkan pengaturan raengenai perusahaan negara dengan P.P. pengganti undang-undang No.19 tahun 1960 . Dalam Perpu ini antara lain terdapat ketentuan yang penting mengenai I.B.W. dan secara tidak langeung juga mengenai I.C.W. Ketentuan ter sebut adalah pasal 33 ayat 2 sebagai berikut : " Dengan didi rikannya perusahaan negara berdasarkan Perpu ini f maka

a. I.B.W. Staatsblad 1927 No.419 tidak berlaku lagi bagi perusahaan negara yang bersangkutan ;

b. peraturan lainnya tidak berlaku lagi apabila pokok- pokok dalam peraturan tersebut sudah diatur dalam Perpu ini ♦ "

Jawatan P.T.T, yang telah ditetapkan sebagai Perusaha­an Negara I.B.W. yang modalnya untuk aeluruhnya merupakan ke- kayaan negara yang dipisahkan temyata telah memenuhi syarat- syarat untuk dijadikan Perusahaan Negara dalam arti kata Per­pu 19 tahun 1961 . Sebagai tindak lanjut dari Perpu tersebutJawatan P.T.T, diubah menjadi P.N. Pos dan Telekomunikasi de-

ingan P.P.No. 240 tahun 1961 . Di sini tampak bahwa secara res mi mulai digunakan kata telekomunikasi sebagai pengganti

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

44

dari telegraaf dan telefon sebagai alasan disebut bahwa ka­rena perkembangan tekiiik maka pertukaran berita ( telegram dan percakapan telepon ) tidak hanya dilakukan dengan salu- ran-saluran tetapi berita dlkirim juga dengan perantaraan radio . Oleh karenanya pemakaian istilah telekomunikasi di- rasa meraadai dan selain mencakup telegrap dan telepon juga telah tercakup pengertian radio .

Lapangan usaha P.N. Pos dan Telekomunikasi ini ber - kembang sedemikian pesatnya 3ehingga organisasi perusahaan perlu ditinjau kembali untuk raempercepat daya gerak masing- masing bidang Pos dan bidang Telekomunikasi 3upaya dengan bentuk organisasi yang baru lebih terjamin pesatnya gerak masing-masing bidang tersebut . Berdasarkan pemikiran ini maka pada tahun 1965 diadakan pemecahan P.N. Pos dan Tele­komunikasi ini menjadi dua perusahaan negara yaitu P.N. Pos dan Giro dengan P.P. No.29 tahun 1965 dan dengan P.P. No. 30 tahun 1965 didirikan P.N. Telekomunikasi . Sebagai perusaha­an vital yang bergerak di bidang sarana perhubungan dalam masa perkembangan tekrtologi dan pembangunan dewasa ini P.N. Telekomunikasi tidak terlepas dari pengaruh perkembangan ekonomi dan dunia usaha pada umumnya , sebagaimana diketahui bahwa dengan Perpu. No* 19 tahun 1960 telah diusahakan adanya keseragaman dalam cara mengurus dan menguasai serta bentuk hukura dari usaha negara yang ada pada waktu itu . Usaha un­tuk metiyeragamkan baik mengenai cara mengurus dan menguasai

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

45

maupun mengenai bentuk hukum dari badan-badan usaha negara tersebut walaupun secara formal telah dipenuhi t'etapi secara material masih banyak kesulitan-kesulitannya antara lain ka­rena Perpu No.19 tahun 1960 itu tidak atau belum terpenuhi se luruhnya . Dalam kenyataan banyak usaha-usaha negara dengan bentuk 3P.N. menurut Perpu No. 19 tahun 1960 ini secara ekono- rais dirasa tidak efisien .

Penyederhanaan bentuk Badan Usaha Hilik Negara lebih lanjut diatur melalui Instruksi Presiden No. 17 tahun 1967 yang meliputi :

Perusahaan ( Negara ) Jawatan disingkat PERJAN ya­itu perusahaan yang didirikan dan diatur menurut ketentuan I.B.W. ( Staat3blad 1927 No.4-19 ).

- Perusahaan ( Negara ) Perseroan disingkat PERSEROyaitu semua perusahaan yang berbentuk Perseroan Ter

i

batas yang diatur tnenurut Kitab Undang-undang Hu­kum dagang ( Staatsblad 1847 No.23 ) baik yang sa- ham-sahamnya seluruhnya atau sebagian dimiliki Ne- gara atau berasal dari kekayaan yang dipisahkan da­ri Negara «

- Perusahaan ( Negara ) Umum disingkat PERUM yaitu semua perusahaan yang seluruh modaluya dimiliki oleh Negara dari kekayaan negara yang dipisahkan idan tidak terbagl atas sahaiu-saham , perusahaan ini didirikan dan diatur berdasarkan ketentuan Perpu No.19 tahun 1960 .

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

Dalam hubungan dengan Instruksi Presiden di atas De- partemen yang membawahi Perusahaan Negara telah mengadakan langkah-langkah persiapan yang diperlukan ke arah penggolo- ngan Perusahaan-perusahaan Negara dalam ke tiga bentuk itu.

Penertiban dan penggolongan kembali P.N.-P.N. ini di~ dasarkan ataB kenyataan bahwa tidak semua usaha dan kegiatan dari usaha-usaha negara dapat diusahakan secara ekonomis da- lam bentuk P.N. sebagaimana yang dimaksudkan dalam Perpu No.19 tahun 1960 . Dasar pertimbangan untuk mengeluarkan materi pe­nertiban usaha-usaha negara ini ialah perlunya segera diambil tindakan-^tindakan cepat untuk mengaraankan kekayaan negara yang telah tertanam dalam usaha negara agar dapat dlmanfaatkan se- baik-baiknya bagi perekoftomian Indonesia sesuai dengan Tap MPRS No.XIII/MPRS/1966 .

P.N. Telekomunikasi sebagai perusahaan yang berada di- bawah Departemen Perhubungan waktu itu c/q. Ditjen Postel ti­dak bisa lepas dari Instruksi Presiden No.17 tahun 1967 ini , Borhubung dengan itu untuk mencapai kondisi yang lebih baik yang memberikan kemungkinan raaksimal untuk menjalankan. usaha dengan meraegang teguh prinsip ei'isiensi , efektifitas f ekono­mis , cost accounting maka perlu diadakan peninjauan kembali terhadap struktur organisasi P,N. tersebut ( S.K. Henhub, tang gal 7 April 1967 No.U/14/2/18 Phb. ) 3esuai dengan U.U,No,19t tahun 1969 yang mengatur usaha-usaha negara yang berbentuk po- rusahaan ; bagi P.N. Telekomunikasi yang tidak dialihkan ke

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

M I L I KPERPU ) I AK.AAN

' U N J V E R S I T A S a j r l a n g q a ' 4 7

S U R A B A Y A I

ke dalam bentuk Perjah atau Persero dengan aendirinya se- lanjutnya dlsebut Perusahaan Umum ( PERUM ) *

Dengan Surat Keputusan Menteri Perhubungan R.I. No.SK 129/U/1970 tanggal, 28 April 1970 , P.N. Telekomunikasi

i

yang didirikan dengan P.P. 30 tahun 1965 diubah menjadi Pe­rusahaan Umum Telekomunikasi disingkat PERUMTEL yang diku- kuhkan dengan P«P. No.36 tahun 1974 .

Untuk lebih meningkatkan jasa pelayanan telekomuni­kasi pada tahun 1980 pemerintah mengambil suatu kebijaksa- naan memisahkan pengelolaan telekomunikasi untuk umum dalam negeri dan Internasional . Melalui P.P. No. 54 tahun 1980 Pemerintah menetapkan PERUMTEL sebagai penyelenggara tung- gal telekomunikasi untuk umum dalam negeri sedangkan hubu­ngan internasional dengan P.P. No.53 tahun 1980 diserahkankepada P.T. Indonesian Satellite Corporation ( INDOSAT ) se-

i

bagai pengelola tunggalnya di Indonesia .1

Sejarah Perundang-undangan Perumtel " 9 Diary Perumtel,1984 , halaman 5 .

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

2 . Tujuan dan Mission PerusahaanPembangunan TeXekomunikasi merupakan satu bagian dari

pembangunan nasional , sehingga tujuan pembangunan telekomu- nikaai harus mencerminkan dan selaras dengan tujuan pembangu nan naSional Indonesia * Ditegaskan dalam SBHN bahwa hasil pembangunan harus dapat dinikmati seluruh masyarakat dan be- nar-benar dirasakan sebagai perbaikan tingkat hidup yang ber keadilan sosial yang menjadi tujuan dan cita-cita kemerdekaan . Oleh karena itu diperlukan wawaaan untuk menciptakan kesatuan politik , aosial , budaya , ekonomi dan pertahanan keamanan sebagai penjabaran dari Wawasan Nusantara yang menjamin ada- nya ketahanan nasional Indonesia .

Tujuan PERUMTEL sebagai pengelola pertelekoraunikasian di Indonesia adalah raemenuhi seluruh. kebutuhan telekomunikasi masyarakat Indonesia yang maju berdasarkan Pancasila * Tujuan itu selain berXungsi untuk memperlancar pertumbuhan ekonomi juga dituntut sebagai penunjang persatuan bangsa .

Kebutuhan akan jasa telekomunikasi yang merupakan missi on yang harus diemban Peruintel adalah2:

2.1. Menyediakan jasa telekomunikasi tersebut secara me- rata untuk merangsang pertumbuhan kegiatan-kegiatan yang tereebar di seluruh tanah air *

2.2, Mengembangkan dan melengkapi jenis pelayanan yan^ beragam sehingga peranannya sebagai penghemat ener-

---------------- 5----------•Willy Munandir Mangoendiprodjo f Telekomunikasi

Indonesia Menjelang Tahun 2000 , Geraatel No.156-161 , 1981 *

kQ

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

k9

energi dan pejiambah daya guna raenjadi nyata .2.3* Mewujudkan Wawasan Nusantara untuk menunjang Keta-

hanan Hasional *2.4. Perkembangannya harus sesuai dengan tingkat pertum-

buhan ekonomi Nasional .2.5. Jasa tersebut dikelola secara " business like 11 agar

ketersediaan , operas! , dan pemeliharaannya tetap berkesinambungan dan berkembang .

Xe lima mission diatas menjadi " Communication Interest " yang harus selalu diperhi tun glean dalam 3etiap rencana inves- tasi dan keputusan lainnya .

3 < Jaringan Usaba PerumtelModal utama Perumtel yang terdiri atas prasarana f

sarana , dan personalia menghasilkan produk jasa yang da-pat dinikmati masyarakat yaitu jasa telepon f jasa tele-grap , jasa telex , dan jasa leased channel ( sirkit sewa ) yang dapat digunakan secara pribadi ,

Jaringan usaha ini dapat dilihat pada gainbar 7

sebalik .

Sebagai Perusahaan Negara yang melayani kepentingan umum maka diperlukan prasarana yang dapat raenjangkau selu- ruh masyarakat , prasarana hubungan telekomunikasi ita be- rupa : - Saluran ( transmisi )

- Alat penyambung ( switching )

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

GA

KB

AR

7

.

50

_Jj

(UUJ

egnc:

=D

f-l >/ * ' *• r'V i

d£EE3?S

■:■■■ V? .i>.:'. ‘r?. ,> -!.' ’

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

51

Sedangkan yang disalurkan teraebut dapat berupa :- Suara ( menggunakan 3arana telepon )- Tulisan atau gambar ( menggunakan sarana telegrap

atau telex )Sirkit eewa merupakan pilihan yang dapat menyalurkan suara atau tuliaan/gambar

3.1. Transraisi .Sebagai prasarana untuk menyalurkan berita ( infor- masi ) dipergunakan :3*1.1. Satelit , yang disebut SKSD ( Sistem Komuni-

ka3i Satelit Domestik ) untuk hubungan Dalam Negeri dan Intelsat untuk hubungan luar negeri. Pengadaan sintem ini didukung oleh stasiun burai dengan berbagai ukuraii menurut keperlu- annya yang tersebar di seluruh Nusantara .

3.1.2 . Terestrial , sietem ini bisa berupa saluran ■ phisik maupun radio dengan menggunakan :

- Kawat ( berbagai jenis )- Radio IiF ( High Frequency ) , VHP ( Very High Frequency )

- Microwave dan Troposcatter- Sistem Koinunikasi Kabel Laut ( SKKL )

3.2. Switching . t Penyainbung ini berupa peralatan yang berada di :- Sentral-sentral telepon

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

52

“ Sentral-sehtral telegrap atau telex

Penyambung ini diperlengkapi dengan terminal pe- langgan yang berupa pesawat telepon atau telex yang berada di kantor atau rumah pelanggan , box telepon umum , Sambungan Telepon Kendaraan Bermo- tor , Sambungan Telepon Jarak Jauh dan sejenisnya ,

4* Wilayah Operasl

Dalam menjalankan fungoinya PERUMTJ3L mempunyai 12 Wilayah Uaaha Telekomunikasi ( WHEEL ) , masing-masing di- kepalai ileh seorang Kepala Wilayah sebagai wakil dari Pe~ rumtel puaat * Setiap Witel membawahi kantor-kantor pendi- rian Telepon , Telegrap/Telex t KIN ( Kantor Interlokal ) , Stasiun-stasiun Bumi SKSD F SRP ( Stasiun Radio Pemancar/ Penerima ) , SROM ( Stasiun Radio Microwave ) .

Kantor Witel ini berkedudukan di ibukota propinsi seperti diperlihatkan oleh Tabel 2 yaitu tabel wilayah operasi Perumtel yang ada pada halaman 53 .

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

53

. jJ'ABIOL 2

WILAYAH OPE!?AS I Pr^UMTKL

'.VXTEL KEDUDUKAN DI VILAYA K U.SAHA

I

I I

I I I

IV

V

V I

VII

v mxx

xXI

XII

Ke dan

Pa

lJ a l e i n b a n g

J ak a r ta

Bandung

Serna rang

Surabaya

Donpasar j

Ban ja rb oru

Ujuug Pandang

Amboina

Jayapura

Sumatern utoro , Acch

Sumatora brjrat „ T?iau

Sumatcry Selatari , Lam- pung , Jiongkulu .

DK1 J a k a r t a Ti’aya

dawa liarat

dawa Tengali

Jawa Timur

B a l i , NTB , NTT

Kaliman tan

Sulawesi d a n sek1 1ar

Maluku dan s e k i t a r

I r i a n Jaya

Sumbcr : S tru k tu r O rg an isa s i PKUUMTKL

Dengan dennikian koduduknh Kantor Daerah Telegrap dan Telex »Surabaya ( Kandatex Surabaya ) yang menjadi punat penelitianu k r i p s i i n i torumsuk di dalam vn'L’EL VII *

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

54

WraC.iro

a

2!EH

S SP O')*t!Wt> x wm <j cn pjd -a,1 P M o f»l Oh

S(DrH3,QfH(15aubObn3rHv

COinr-1[>•voto

0>VOa\C\l 5106

I3900

| i j i I

tahun

CDP< cn O LO tO 1co c v~ tO 1CO cn •sh VO CM 1i-l *3 » • • 1<3 VO m r~{3 bO *— K> rot>0P-( dcC*rHv—

aM

!iii

m T- lX CO CMctf *3' c lO in Kf-CVl •M- CO VO 00r*l • * • * m' 'si- C- VD in C\JE VO tO t- in COCO tO •<4- o• • « •

0> VO C\J•ra CM to C\J

VZ, *& o T~ (.M to -4-01 (0 CO CO a) co<j] ON c\ <T\ CT\ CTi£< T“ r- T“ T~'

••rHpHctiPEQJ

■sHO•rHT3o3(0rtH3CO

•K0)■p COaj CJ\'OS H

fH*\ <Dro •P'd to

0)IH FIw Q)> CO

rH0) at-P fco•H £

CD•d

•H •H-P Cl)W P<•H E■P rtcti CO•PCO *• «

Mcu

CO

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

55

C O

h1fi’

M(*!&ci)PC-►->

a

96-1

r'< . •'

i ' is; pi*i| [d h! i/i «=*1 P

X X w M LHpi p64 a(HcnM£ }POPiP-C

Zt'fTt’OK l.

rt•3-

COCT\

QUO' SSQ' Zi ,

coo**

££8’9i>#92

C\ICOct\T“

l0 t'’L££‘6coCJ>

st^’Vyu

-oCOCTN

-

, ii-rJ• f " 3

• om

cUctf

rDcuU3

W

H1-1

rHQ>

•P•ri

•.-I-PCl•r I

•cj-CO0^

f-l0)

-pU)0)ra;to

sbO£CDn

•HCOP«

CO-P cc •p 00 *

a;,o

IO)

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

ITS

EH

XMProCH

i-»'- i <<j| 'Hr.1) < <*\>:*

53ci; ►.J:i(T PJ*

SDCO

CO «3co

5 X k *r-1P tO SI

EH pCO <•'* EH'<! n «SEH. t .

' -i COHI < - " sCO w<;

a r* \

(.0 f.’UJ it]-p uo•>H £U)05 ,nPi Sa.rM 10•• ..

LiL

CO

cn

O'*v.0 i ' jjfi n

oocCM

ooo

%

*CO

tocoO''

CM

CO

<5\

i—

COcr»

oCO0'

uq;,oro

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

JUMLAJ1 I^NGGANAN TEL fiX NAS I ON AL DAW ZONEKING T3AHI SURABAYA

'J! AHUM 198 P.

TABEL 6 ' 57

Z O N EWilaynh Ua ah a Jumlah Lanftganan j. 11 III IV

Wi tel I Medan 553 553

Witel II Paclang 181 181

Witel III PS- 249 249

Witel IV Jkt. 4 .161 4 .161

Witel V Bd* 306 306

Witel VI Sm. 328 328

Witel VII sb. 74.3 743

Witel VIII Bpr* 148 148

Witel IX Bjsii. 102 102Bpij. 219 P19

Witel X Up. 293

V/itel XI All. 63 63

Witel XI] Jap. 83 83

7 .-129 74 3 328 4.717 1641

.100# 1 0% 4/3 63% 23°/

Sumber : ' I ' ra f f lc Dalam Angka 1981-198? S u b D itn i te l . Diolah kembal.i. .

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

B A B IV ANALISA TERHADAP EFISIENSI TRAFFIC

Dalam bab ini akan diuraikan dan dibaha3 apa-apa yang aebenarnya terjadi dan yang seharusnya terjadi kemudian dica- ri sebab yang menimbulkan keaenjangan itu . Alat utama pemba- haaan ini adalah statistik yang berfungsi untuk menginduksi - kan data dalam batae-bataa tertentu .

Situasi sekarang dari perilaku traffic akan dipolakanberdaaar sample yang diambil kemudian dihubungkan dengan polaGrade of Service dan diuji dengan tinglcat kepercayaan tertentu.Untuk mengetahui garis pelayanan riil malca ditentukan berdaaarregresinya . Peninjauan terhadap garis pelayanan berdasar diaa-in akan diperoleh kesenjangan yang terjadi dan pemecahannya .1. Hubungan panggllan sukaea (auccesful call) dengan jumlah

pendudulcan repeater (direct call).dl aentral lokal TWK9Seperti telah diviraikan pada Bab III,repeater merupa-

kan perangkat penyambung (path) yang ada di aentral telex .Re peater inilah sebenamya "jalan" yang dilalui informasi yang dikirim-terimakan oleh terminal telex yang dimiliki pelanggan, Dengan demikian mengetahui pendudukan(occupation) terhadap re peatera akan diketahui pula kepadatan traffic repeater yang bersangkutan atau kepadatan traffic telex itu sendiri ,

Pendudukan repeaters merupakan auatu "direct call” ,

58

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

59

dalarn khasanah traffic telex tidak scrnua pendudukan repeat er ini membuahkan call yang berhasil, artinya terminal te­lex yang inenangkap repeater itu belum tentu dapat berhu - bungan dengan terminal telex yang lain.

Keberhasilan suatu call bergantung p^da kepadatani

traffic central yang bersangkutan dan ketersediaan sirkit penyarnbungnya (repeater dan pengontrol), disamping itu yang terpenting adalah keberhasilan call, inilah sebenar - nya cumber pendapatan ferumtel.

Jumlah sirkit penyambung direncanakan dapat mena - nganani suatu kepadatan traffic tertentu dimana pada kepa- datan traffic tertentu ini suatu call dapat ditangani deng ngan sukses tanpa adanya kemacetan (congestion). Peluang suatu call sukses dinamakan 1lsucessful call" yang adalah suatu prosentase yang didapat dari sampling secara random atas 100 call kemudian dihitung berapa diantaranya yang sukses., Komplemen dari sucessful call inilah yang disebut Grade of Service (6.0.S.) yaitu banyaknya call yang gagal. dari 100 call yang ditav/arkan ke sentral itu.

Untuk tujuan pendekatan terhadap pola sebenarnya da ri pola pendudukan repeater dan suceesful call-nya maka dilcikukan ustimasi secara interval terhadap rata-rata sam- plenya.

Data sample pendudukan repeater dikumpulkan secara observasi melalui pcralatan VMl-JD (traffic measurement) so-

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

60

lama 10 hari kerja berturut-turut ditambah 1 hari Minggu yang merupakan sample hari libur *

Sample auccesful call dikuinpulkan dengan melakukan 100 calls pada jam-jam sibuk oelama 10 hari itu*Hasil data sample ini terlihat pada lampiran 2 • Selanjutnya untuk me ngetahui apakah polanya tidak berbeda jauh dari pola popula sinya maka dihitung perkiraan interval untuk proporsi dengan member! tingkat kepercayaan 99% menurut distribusi binomial karena ditentukan oleh banyaknya percobaan (n) dan peluang untuk suskes (p).Pola ini dipetakan seperti terlihat pada gambar grafik 2 halaman 62 . Hal yang sama dilakukan pula untuk pola pendudukan repeater (direct call) dengan membe- ri tingkat kepercayaan 99% menurut distribusi student's t karena sample lebih kecil dari 30 untuk auatu populasi yang tak terbatas , Pola ini (pola direct call) dipetakan seper­ti terlihat pada grafik 1 halaman6i,angkanya pada lamp.3&4 *

Pola nilai rata-rata direct call dan proporsi sue-cesful call menurut perkiraan intervalnya temyata tak ber-

i

beda jauh sepanjang hari , Kenyataan ini akan dipakai seba- gai patokan untuk analisa selanjutnya .

Secara sepintas lalu terlihat bahwa pada jam-jam sibuk ada kecenderungan turunnya auccesful call dengan nalk- nya direct call • Untuk ini akan diuji apakah hubungan ini cukup kuat dijadikan alasan untuk membuat perkiraan secara regresi E(Y) aehingga dapat diketahui pada tingkat pendudu- an repeater berapa suatu direct call dapat ditangani denganaukses sepenuhnya.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

RXF1

K 1

: POLA

BIRSCT

CALL

SEMR

AL

TELEX

LOKAL

SURA

BAYA

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

62

c\j

,L1‘-3

CO

C\JwH3CiJ

U)

LA

n J-

m

(\J

CO

o

CT\

OD

X O i at- oIA

IAC\J

O

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

63

1.1. KnreluGi pendudukan repeater dengan successful call

Untuk mangetahui kuat tidaknya liubungan antara call dengan suroesnfull cal.lnya pada Central Telex Surabaya maka diambil rata-rata samplcuyu. pada jam-jam cibuk syja scbab diluar jam cibuk itu suoeccfull call tidak terpenga- ruh oleh banyaknya call atau dengan lain perkataan diluar jam sibuk sucessfull call = 100^,yang menurut data pengu - kuran memang demikian.

Perhitunflan korclasl adalah sebagai borlkut :Jam cibuk

( n )Sucessfull call

( y )Call( x. )

x.y

09 0 ,9 6 1.311 1.25910 0 ,8 6 1.855 l.i\Qk11 0 ,6 8 2 .00/| 1-36312 0,80 1.863 1.49013 0,95 1.354 1.286lh 0 ,8 8 1.609 U]1615 0,80 1.813 1./15016 0,80 1.703 1 ,36217 0,87 l.W 1.29718 0,97 77k 75110 ty-8,5? 5fx=l5.777 :£.xy=13.158

Z y iz = £ y 2 - = 7, 4183- = 0,07669

Ell 2 - t *2 - = 2G.073.Q6j - , 1.1 ,6.690

t w » t » » - . < w w . . u .1 5 8 - M O f p i m , . 3 6 2 , 89

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

'.61+

Korelasi :

L * iy ± - 362,89r = = - 0,9063

\£xi2 V m 5 yo,07669 1/1.186.690,1

U.ji Korelasi :

llipoteeanya :Ho = > = .0 tidak ada korelasi antara x dan y, dengan alternatif H]_ = 0 ada korelasi negatif antara x dengan y.

0 ,01(9) “ untuk uji satu ekorr P

'0- 0 ,9063V 10-2

\j l-~(079065)6,06

Oleli karenanya tQ = 6,06 to 01(9 ) - “ 2,821 maka H = 0 ditolak pada tingkat 'nyata (significant level) 1% yang berarti kita mempunyai cukup bukti bahwa antara x dengan y ada hubungan negatif.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

65

1*2. Ke perluan akan cfi3iensi traffic,Perumtcl sebagai penyelenggara tunggal jasa telex di

Indonesia sesuai dari sifat jasa telex itu sendiri dan ditin- jau dari investasi peralatannya jnaka dalam operasional seha- ri-hari ia di'bebani unsur biaya tetap yang tinggi karena in- vostasi yang tertanam pada peralatan itu bersifat tak dapat dipecah (undivisible) untuk disesuaikan dengan pola perrain- taan konsuraen . Dikarenakan nisbali (ratio) yang besar dari biaya tetap (fixed cost) terhadap total biaya raaka total ra- ta-rata biayanya ( average cost per pulse ) dibebani biaya tetap yang besar pula .

Sesuai dengan sifat biaya tetap maka distribusi total biaya tetap kepada rata-rata biaya tetapnya menjadi semakin baik apabila kuantitas jasa yang diproduksi dalam hal ini puls a semakin besar ; baik , di sini berarti bahvva total ra­ta-rata biaya tetap ( average fixed cost ) akan semakin ren- dah , karena nisbahnya besar terhadap total biaya rata-rata- nya maka biaya rata-rata (AC) itu akan semakin rendah pula. Dengan AC yang semakin rendah diharapkan keuntungannya sema­kin tinggi , Berdaear hal itulali maka di sini pada eituasi Perusahaan sekarang ini perlu dihitung sebenarnya berapa jum- lah call yang lay ale dapat ditangani sentral dengan sukses se- hingga apabila ada fluktuasi yang meninggi dari call padahal* didalamnya ada cukup besar dari call itu yang tak dapat dila- yani dengan sukses dapat diarahkan agar sukses . Jika hal ini

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

M L » &P E tU 'U M A K U N £ £

'U N I V E R S I T A S a i r l a n g g a '

S U R A B A Y A I

dapat dilakukan berarti ada kenaikan jumlah call yang sukses yang mengakibatkan naiknya produksi pulsa yang dapat ditagih sebagai pendapatan Perumtel di samping itu dapat dicapai pu­la keinginan untuk menekan AC per pulsa yang disebabkan oleh kenaikan produkai pulsa itu . AC = a v e r a g e c o s t .

U3aha mengarahkan agar call dapat dilayani dengan suk­ses identik dengan usaha menaikkan efisiensi traffic telex yang mengalami congestion .

Hitungan dengan regresi dirauka didapatkan tingkat garis pelayanan yang merupakan batas layak sentral telex Su­rabaya sukses dalam melayani call yaitu sebesar maksimum :1057 calls di atas ini tak dijamin suatu call ke sentral ini akan sukses dilayani * Angka ini dapat dipakai untuk menga- nalisa kepadatan traffic telex Surabaya sekarang ini efisien atau tidak , Hal ini dapat digambarkan pada grafik 3 di ' ■ halaman 68 . Dari gambar grafik itu didapat cukup alasan un-

V

tuk menaikkan kembali efisiensi traffic sentral telex Sura­baya agar jumlah produksi pulsa yang ditagih meningkat .

Usaha menaikkan kembali efisiensi traffic itu teru- tama diperlukan pada jani-jam sibuk (peak hours) yang pada grafik terlihat antara jam 08.00 - 17.00 tiap hari kerja . Dalam proses menghitung regresi di dapat :

I X * 15777 callsZ X I c 13158 calls yang dapat dilayani , dengan demi-

kian pada situasi sekarang ini tiap hari kerja Perumtel ke-

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

hilangan pendapatan dari jasa telex rata-rata sebesar :

n, ( 100 - ... i L H -- ) %

£ X 13158 , .sz ( 1 0 0 — ... .. ) %15777

= 17 % t akibat dari kegagalan call yang disebab- kan oleh turunnya efisiensi traffic pada jam-jam sibuk se- besar rata-rata :

SOS riil - GOS desainGOS desain

0 A 5 - 0,01

%

0,01

» U % *

Dengan demikian apabila diusahakan kenaikan kembali efisien- si traffic maka kehilangan ini dapat diselamatkan .Turunnya effisiensi ini raungkin dianggap kecil namun kalau dilihat kenaikan produksi pulsa per langganan maka dikawa- tirkan akan semakin merosot di inasa datang .

Kenyataan yang telah ditunjukkan oleh perhitungan di muka moraberi arti bahvra perlu dilakukan usaha untuk me- naikkan efisiensi traffic . Ada dua alternatif untuk wemulai ueaha tersebut yang pertama memakai metode perataan traffic dengan rangsangan tarif ; kodua, menambah peralatan denganmembiarkan pola perraintaan yang ada ^

i

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

69

2. Diskriminasi tarifHasll observasi terhadap call pelanggan yang menun-

jukkan pola permintaannya yang tidak merata sepanjang waktu member! dampak turunnya efisiensi traffic sebesar 1 ee- tiap hari kerja , Timbul pemlkiran bagaimana caranya menaik kan kemball efisiensi tanpa melakukan investasi tambahan de ngan menambah sirkit yang ada (capital expantion),kemungki- nannya adalah dengan memberi rangsangan-rangsangan sedemiki an rupa kepada konsumen sehingga ada kesediaan dari para konsuraen itu untuk merobah pola permintaannya , dengan kata lain ra^ratakan pola permintaannya sehingga diharapkan dengan pola traffic yang merata kegagalan call yang merugikan dapat diatasi oleh sistem .

Rangsangan yang dimaksud adalah memberi keringanantarif melalui diskrimihasi tarif , karena penurunan tarifmemberi manfaat yang dapat dirasakan secara langsung olehpara pelanggan yang berujut penurunan ongkoe hubungan * Monurut Livesey yang dimaksud price discrimination adalah :"charging of different prices for identical goods or ser­vices when supplied at different times and/or to diffe - rent costumers" ^ 1

i

^Frank Livesey , Pricing , The MacMillan Press Ltd. , 1976 page 57 .

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

70

Dalam tcori pcmacaran yang bororientasi pada pur- mintaan manakala di jujnpai pola permintaan yang tidak Mura- ta coperti yang terjadi pada poinaearun jasa telex ini iaa*ta stratogi yang perlu diterapkan adalah strategi pemasaran ainkro yang dalam hargo dijabarkan dal am bontuk differenci- asi harga (tarii) ,

Ada dua kondisi pen ting yang perlu diporhatikan so- beluin tindakan dii'feronsiaai Larii dilakukan yaitu :

- pangsa (segment) pa.rir cukup jolas dan dar at di­bod akan elactisita^; oeruintaan pasar yan;; dituju terhadap harga .

- talc udanya kebocoran (leakage) dari pangsa pasar itu ■

l5acar yang dituju (target Market) dari pemasaran jasa telo:: da lam hal ini ditentukan sebagai. seluruh pelanggan resmi dan tak resmi polanggan re sal adalah pelanggan telex yang terdaftar resmi di Perumtel clan kepadanya disev/akan satu atau lobin datuan sambungan: telex ) karena pelanggan-pelunggau inilah yang s ecara nyata merjbentuk pola permintaan yan*: akan diratakan . /Jedang pangsa pasar ditentukan berdasarkati wa ktu pembeliannya yang dalam hal ini dlbedakan pangsa pa- sar pada v/aktu jam-jam eibuk aan v/aktu diluar jam-jam sibuk dari liari kc hari . ,Berdasarkan penelitian terhadap populasi pelauggan resmi di- dapat distribusi tujuan pasar sebagai berikut :

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

71

Distribusi Target Market Kandatex Surabaya

Type pelanggan : Jumlah : Prosentase;

- bank l ;i-7 l& ii

- Hotel/Travel Biro 79i

- Perdagangan besar 335 36 j.1?/*

- Pabrikan 171 l lJ %

- Instansi/Dinas 160 17,2^

- Pribadj. ?.(> 2,6, >

Jumlah : 91^ 100

Psngamatan terhadap sub-target market hotel/travel biro , perdagangan , dan peroraiigan dijumpai praktek-praktck pein- beliari jasa telex oleh pelanggan talc resmi yaitu peftbelian yang dilakukan oleh badan usaha atau perorangan yang rnungi- rimkan telegramnya melalui pelanggan resmi dengan perjanji- tertentu oleh keduanya - Hal ini bimbul karena 2 alasan :- Bahwa pelanggan tak reemi ini merasa belurn ekonomic untuk rnenjadi pelanggan recmi karena dihitung belum layak untuk investasi sarnbungan telex dibandingkan dengan manfaat ^ang didapat dalam menunjang volume kegiatan usahanya .

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

72

- Bahwa mercka boluiri 'meto per oleh sarnbungan telex dari Peruai- tel karena keterbatasan kapasitas sarnbungan tele:-: milik Perumtel yang ada , sehingga dalam usa ha memperlancar kegiatan usahanya mereka menumpang kepada pelanggan resmi. Praktek langganan tali resmi ini bisa diabaikan dalam ar ti disamakan dengan langganan resmi karena tak cukup data mem- buktikan ia punya pengaruh yang cukup besar terhadap pola poriiiintaan jasa telex yang tidak merata itu .

Pada dasarnya jasa t«le:: da pat dikonsumuikan baik ditunggui ataupun tidak dalam ?M jam operas! tiap hari , na- mun karena tcrnyata hanya 11,3/* sasaran adalah liotel/ percj- rangari yang diperkirakan bercifat relatif lebih elastis dari yang lain maka pemangsaan paear borda sar waktu dengan tuju- an menarik sub-target1 market yang relatif lobili elastic ini ke pangsa pacar dilualr jam-jam sibuk menjadi kurang berarti sehingga tujuan pemerataan beban trafficpun sulit dicapai . Selebihnya 38,7/6 sasaran pasar adalah pelanggan-pelanggan yang dangat terikat dengan jam kerja raaka sulit untuk meng- alihkan kebutuhan ber-telex mercka di luar jam kerja itu .Jain kerja di Indonesia secara nyata tercermin dalam jam-jam sibuk sentral yaitu antara jam 06.00 - 17.00 diraana kegiatan kerja mencapai puncaknya antara jam 10.00 - 11.00 tiap hari kerja kecuali hari libur . Keterikatan ini membuat kelomjiok terbesar pelanggan itu menjadi sangat inelastik permintaannya.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

73

Inelaotisit&s perrnintaan jasa tele:: ini secara 1g- bih nyata dj.tunjukkan oleh jumlah perrnintaan yang meningkat justru pada waktu tarif pulea dinaikkan , Jika diamati data produksi pulsa dalain. negeri Kandatex Surabaya sobenarnya te- lah terjadi kenaikan tarif sebeear yang diakibatkan olehkenaikan tarif per pulsa ditambah pernercepatan zoningnya . Zoning adalah pembagian wilayah hubungan telex yang didasar- kan atas jar ale hubungan , dalam batas-batae jarak hubungan inilah denyut pulsa ditetapkanjadi semakin jauli jarak hubu- ngan maka denyut pulsa yan& ditetapkan semakin cepat karena pelanggan menarik raaiil'aat yang lebih besar dari semakin jauh- nya jarak hubungan . Di Indonesia ditetapkan ada k zone yan# pembagiannya seperti tertera di bav/ah ini :

Z O N IN G T E L E X

N«. S C N T H A I I f c U X1 1 3 4

Kbb

$ e U S 10 11

Ub u

12 13

Opi

14 15 I I 17 IB 19 20 21 22 23 24

Mu

2b 2> n

SufCmli Kul«4K u l.l l Jlug C(,h Si» U Eld •*1 !bS>1 h k bpii Sn» M dn Pil Hjr Tpl B fJ Op A b e j J«P

r, .!•>«<« C H utuI r I 1 1 1 i 3 i ? 3 3 3 4 4 J 4 4 1 4 4 •4 4 4 4 1 i 4 47. M o t i K o u 1 1 1 » 1 1 i 3 3 2 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 43. M m ii Koii II i 1 > I 1 i 3 3 2 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 . K iU iy U iO I 1 1 I i 3 3 2 3 3 3 « 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44. Jibuiq jtil i 1 1 1 1 t 3 3 2 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4S. C im p tk * P y lih 1 1 1 1 i 3 3 2 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Stm i«ii| 3 3 3 3 3 3 1 2 3 4 2 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4i . Y o g ,H in t 3 i 3 3 3 3 2 1 3 4 2 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4i . B m iu n i 2 2 2 2 2 2 3 3 I 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

10. Pal* id tl 3 3 3 3 3 3 4 4 3 1 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4i i . S u r ib i jr l lu r i 3 i 3 3 3 3 2 1 3 4 1 1 3 4 4 4 1 4 4 4 4 4 412. S ( * iU » iS t U n n 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 1 1 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 413 Umumu 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 t a 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 414 Utnivmmn 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 i 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4IS. P u n li t i i ik 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 416. 8rtikpt|ttn 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 3 4 4U . Soiiti ind» 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4I I . Mtdwi 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 411. f’tdant 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 410. FtWnLuo 4 4 4 4 4 4 4 4 4 J 4 I 4 4 4 4 3 I 3 4 4 4 ( < 4 4I I TuipuintiU fij 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 412. 6 « M « k rt 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 1 4 4 4 4 4 42 ) . 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 414. Arabgii 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 J , 4 4 325. I4«i»flj 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 421. Pdu 1 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 1 4 422 i* iip u u 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 421. SlXbOl 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 1

Ntm.2ona I llA'J) km (I pvlu * 12 d lli li2 o t * l l S i i/d 2(10 kih (1 pulit • J dalikl2u i« ill 1 0 t i / d JiU km (I jw lu • C flilik)2ait* IV 751 i/U Hb-li (1 (w S* • ) d iii llT in ? A*. 8 0 ,-/pufc*.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

?k

Berdasarkan koputusan j-ienhub. j-jo. 13*I22/PRoOJ|./Plib1 '62 tanggul 1'Jj Januari 19^2 berlaku tgl.20 Pebruari 1982 bcrlaku kenaikan tarif dan porubahan zoning telex di Indonesia sebagai berikut:

Perubahan zoning : ,

Zone : Dotik per pulsalama : baru : naik :

X ( s/d 50 Km ) ' 50" 12" ^16II (51 n/d 300 Km) 1 30" 8"' 375III (jJOl c/d 75010a) j 20" 6" 333XV ( 751 leb-Lh ) 10" 3" 333

j Kenaikan rata-rata : 3^f ■ -Jionaikan tarif :

Tarif per pulsa lip /*o,- lip Go,- tj(S /o

Total kenaikan tarif : 339 ^Dengan asu/nsi produkfei pulsa telex dalaJh negeri dari tang- gal 1 Januari lju2 s/d 20 Pebruari 1932 sama dengan produkbi dari tanggal 1 Januari I9'j3 fs/d 20 Pebruari 1983 maka koefi- sien elastisitas permintaan jasa telex terhadap harga dapat dihitung berdasarkan data produksi pulsa tahunan abb. :'l'anggal 20 Pebruari 19B2 pernintaan per pelanggan : 136d pulsa

20 Pebruari 1983 periuintaan per pelanggan : 2970 jiulsa Dengan demikian porwihtaan pulsa naik scbesar llo,H2 ,j

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

75

Dengan dernikian koefisien elastisitasnya sobesar :

% & 4 e = ______ _— .—

'A A p

= 113,22 339 .

= 30,39 "l> atau 0,3039 karena kecil dari 1 jadi inelastic . iDengan kondisi inelaatisitas ini maka sulit dilakukan perno- rataan beban traffic jtolex diantara kc dua pangsa pasar itu. .

Kondisi yang ke dua adalah perhatian torhadap adanya kebocbran pasar * Kebocoran terjadi apabila dalam tindakan differensiasi tarif terjadi "kcnakalan" dari konsuinen yang berada dalam pangsa jiasar yang lebih elastis dimana pada pasar ini dikenai harga yang lebih rendah dari pada pangsa pasar yang lebih inelastis yang dikenai harga lebih tinggi . Kena- kalan ini diwujutkan dalam bentuk menjual produk yang dibe- linya dengan harga yang rendah itu kepada pembeli yang ber­ada pada pangsa pasar yang dikenai harga yang lebih tinggi. Apabila hal ini terjadi maka tujuan differensiasi harga tak tercapai . Sifat dari produk inerupakan sebab terjadinya ko - bocoran pasar ini , untuk produk yang segera dikonsumsikan eeporti jasa telex rnaka kenaftalan itu sulit dilakukan . so­la in itu jasa telex mompunyai sifat-sifat intangible ,, irre­parable , dan perishable sehingga lebih mempersulit terjadi­nya kebocoran pasar . Produk yang bersifat wujud ( tangible )

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

76

mempermudah terjadinyW kebocoran pa6ar .Penting untuk diperhatikan adalah kenyataan ten-

tang inelastisitas perrnintaan jasa telex itu bagi Perumtel. Sesuai dengan teori perrnintaan maka apabila terjadi suatu perrnintaan yang bersifat inelastis terhadap harga maka un­tuk memperbesar total perrnintaan tindakan yang diperlukanadalah raenaikkan harga itu , dengan demikian sebagai pen-

ijual maka sebenarnya untuk ;uemperbesar pendapatan mudah ba gi Perumtel karena hanya dengan menaikkan tarif cukup ba- ginya namun untuk ini akan dicegah oleh mission yang diem- bannya , mission itu yang utama adalah berhubungan dengan fungsinya dalam raenyediakan sarana yang murah guna memper- lancar kegiatan ekonomi bangsa . Di samping itu sulit juga bagi Perumtel untuk merangsang pelanggan telex dengan carapenurunan tarif yang bersifat regional (kedaerahan) karena

i

akan bertentangan dengan mission pemerataan .Berbagai alasan di atas merupakan kendala (cons­

traints) yang dapat menghainbat suatu lceputusan untuk mem- berlakukan diskriminasi tarif jasa telex *

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

77

3 . Aftallsa indirect call pada sentral lnduk TWTD SurabayaTelah diterangkan di muka bahwa sentral telex Sura­

baya menurut sistemnya dalam melayani penyambungan call pe­langgan diperlukan adanya dua sentral yaitu sentral lokal yang menghimpun terminal pelanggan dan sentral induk yang menghimpun sentral-sentral , menentukan route dan jurusan call pelanggan baik dari a^ah masuk maupun arah keluar ,De ngan demikian sebenaraya komponen-komponen pada sentral in­duk ini sebagian besar berfungsi uinum (common) komponen-kora ponen ini hanya bekerja. aktif pada waktu ditangkap (seizured kemudian melepaskan dirJL (release) setelah suatu direct call pada repeater yang datang dari pelanggan berhasil dihubungka dan saling berkomunikasi ♦ Karena fungsinya yang sementara dalam melayani call dan cepat "release" setelah. pelanggan berhasil berhubungan maka call yang menangkap komponen yang bersifat umum itu disebut "indirect call". Komponen yang ber ujut sirkit elektrik yang melayani indirect call terutama adalah : register .

Sirkit register berfungsi menyimpanlmengolahldati me neruskan informasi nomor langganan(address) yang menentukan route dan jurusan call yang dikehendaki para pelanggan *Pe- nangkapan terhadap register juga didisain untuk dapat mela - yani kepadatan traffic tertentu . Sebelum sampai pada per-

thitungan korelasinya maka perlu diamati lebih dulu perilaku dari traffic register yang merupakan perilaku indirect call.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

76

Melalui sample selama 10 hari didapat pola traffic register seperti terlihat pada lampiran 5 .

Maaalah utaraa adalah turunnya efiaiensi traffic sen tral lokal Surabayaoleh karenanya dipandang perlu untuk me. neliti hubungan antara pendudukan repeater pada sentral lo­kal (direct call) tersebut dengan pendudukan register ( in­direct call) pada aentral induknya . Walaupun diketahui bah- wa call pada sentral lokal Surabaya prosesnya selalu meliwa- ti aentral induk namun karena sentral induk Surabaya itu raeng himpun sentral-sentral lokal lain selain Surabaya yaitu sen tral-sentral lokal Balikpapan (200 satuansarobungan)., Banjar- masin ( 200 s.s. ),.Samarinda'(200 s.s*)> dan Denpasar (250' s.s.) maka meneliti hubungan jumlah direct call dengan indi­rect call pada sentral induk adalah perlu untuk menguji bah- wa jumlah indirect call pada register itu terbentuk karena perilaku direct call sentral lokal Surabaya ( 1000 s.s. ) dan bukan dari yang lain .

Perhitungan berikut ini bertujuan mencari hubungan antara direct call sentral lokal dengan indirect call sentral induknya . Data diperoleh dari rata-rata sample selama jam sibuk . Variabel Y menunjukkan rata-rata indirect call pada register sentral induk sedang variabel X menunjukkan rata- rata direct call pada sentral lokal Surabaya * Perhitungan , korelasi selanjutnya sebagai berikut :

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

79

Sample jam- jam flibuk:

Yregister

Xrepeater X,Y

08 400,7 1311,1 525357,77

09 534,2 1855,2 991047,8410 574,5 2004,2 1151412,911 530,2 1862,7 987603,5412 419,6 1353,6 567970,56

15 469,2 1609,1 754989,72

14 536 1813 971768

15 511,4 1702,6 870709,6416 421,2 1490,5 627798,6

17 222,6 774,3 172359,18

N-10 X Y<=4619,6 15777 I XY=7621017,7

2 Y2=2229091,3

Z X2=26075601

Korelasi X dengan Y adalah :

r w NX XY - X X £ Y ________17 |/n IX2- (IX)2. i/k £Y2'- (EY)?

10(7621017,7) - 15777 (4619,6)

|/l 0(2607 5601) -(15777)2 10(2229091,3)-(46196)2

“ 0,9909

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

80

Jadi koefisien korelaai antara X dengan Y adalah sebesar

o,99 .

U,11 korelasl:Dua variabel X dan Y akan diuji korelasinya dengan member! tingkat kepercayaan terhadap haail uji sebesar 99^ dengan derajat kebebasan sebesar N-1 - 9 .Hipotesanya :

H0 = » 0 atau tidak ada hubungan antara X dan Y dengan altematif

h |J ) 0 atau ada hubungan yang positip antara X denganY .

Pengujian satu ekor untuk = 2,821 berdasarkant tabel terlampir .

_ 0 *9909 V i 0-2

\/l-(0,9909)2

« 20,82

0 2,821 20,82

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

81

Oleh karena tQ =* 20,82 t kritik » 2,821 maka H s 0 ditolak pada tingkat nyata 1 % yang berarti ada cukup bukti untuk menyimpulkan bahwa antara X dsn Y ada hubungan positif yang kuat .

Nilai1 koefieien korelaai r - 0*99 memberikan ke-xyyakinan yang mantap untuk menyatakan bahwa intensitas traffic register pada sentral induk berhubungan sangat erat dengan intensitas traffic pada sentral lokal Surabaya atau dengan perkataan lain turunnya efisienai traffic pada sentral lokal Surabaya sangat mungkin dipengaruhi oleh rendahnya garis pe- layanan indirect call pada sentral induknya * Untuk menyeli diki lebih lanjut tentang hal ini maka perlu diperikaa kem- bali kapasitas disain dari masing-masing sentral lokal dan induknya itu .

4* Traffic telex berdasarkan disainDisain di sini diartikan sebagai rancang-bangun sen

tral telex terutama ditinjau dari kapasitasnya dalam mena** ngani intensitas traffic tertentu sesuai dengan yang diran- cangkan untuk sentral itu pada waktu dibangun .Untuk itu pembahasan dibagi menjadi dua bagian yaitu :- disain sentral lokal TWK9 Surabaya , dan- disain 3entral induk IWKU Surabaya .

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

62

/f* 1 • Garis pelayanan sentral telex lokal Surabaya .Hubungan fungsional yang sebenarnya dari variabel

succesful call dan direct call adalah bahwa tingginya succes ful call (X) tergantung pada tingginya direct call (X) karena adanya kenyataan bahwa pada jam-jam sibuk tingginya pendudu- kan repeater (direct,call) menyebabkan turunnya succesful call. Telah diketahui pula berdasarkan data sample bahwa GOS ^ ( 1 - % Succesful call) naik dengan naiknya direct call pada jam-jara sibuk ini menyebabkan banyak call yang gagal pada jara-jam itu. Analisa regresi bertujuan untuk mengetahui nilai harapan E(Y) jika nilai X diketahui , namun karena ingin diketahui pada jumlah direct call berapa sebenarnya seluruhnya sukses dita- ngani atau succesful call 100 % maka untuk menentukan ini

hubungan fungsionalnya diarahkan untuk mencari X jika nilaiY diketahui .

Jumlah direct call pada tingkat succesful call 100^ merupakan garis pelayanan sentral telex yang sebenarnya .Dengan demikian untuk menghitung garis pelayanan itu , per- samaan regresi harus memenuhi persamaan :

X = a + bYuntuk mencari nilai harapan E(X) jika nilai Y diketahui ,

maka b dapat dicari dengan metode kuadrat terkecil .

^ „ £ Xiyi _ - 268,227~ j ™ ** ------------

y 0,07669 = - 3497,54

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

83

Xemudian untuk mencari a dilakukan dengan rumusan :

a => X - bY

= 1577^7 - (*-34-97,54).0,851 = 4554,10

Jadi persamaan memenuhl :

X * 4554,10 - 3497,54 Y berarti kondisi sebenarnya dari sentral lokal telex Surabaya adalah :- Call sajna sekali tak dapat dilayani ( Y = 0 % ) jika direct call mencapai tingkat 4554(aentral macet total).

- Call dapat dilayani sepenuhnya ( Y = 100/6 ) adalah merupa­kan garis pelayanan pada direct call aetinggi 1057 call.

tl.ji koeflsien regreai :

Hipotesa yang akan diuji adalah r

80 = B = 0 , artinya tak ada pengaruh antara X danY dengan altematif :

^ B f 0 , yarig berarti ada pengaruh antara X dan Y .

Uji t dua-ekor menghaailkan nilai sebagai ,

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

SI) = Standar bakuSp = Standard Error yang dirumutfka.n schagai ,

" e = ________________________

= (0,07669 - (-2,26029.10-4)2.1136690,1

= 0,04431 ---------2,26029.10"4 V 11”66-0 .1Maka t ---------------------------

0,04431

t0 = - 5,4949

Nilai t dengan interval kepercp.yn.fm 99% dan derajat kebeba- san = 10-1 adalah = 3,25 ( lihat lampiran t table ). Dengrm demikian dapat digambarkan grafik uji t dua ekor nebarjai berikut :

J . -

. 1 1 V .

1..

-574949 - 3,25 0 +3,25Oloh karena nilai tQ = -5,494 9 ^ = +/- 3,25 maka

1 H s0 ditolak , berarti ada pengaruh negatif dari tingginya cnll terhadap successful call, jadi garis regresi dalam lial ini da- pat dipor^unakan untuk meramalk-nn nilai Y Ualau nilai X r.i.ike- taliui atau aebaliknya •

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

? * . U KPLKj** ‘ »K^AN

" U N lVhKS i l AS A lR L A N U U A ' S U R A B A Y A

i*«£. Desain traffic seritral telex lokal TWK9 Surabaya *Sistem sentral telex lokal TWK9 dibangun dengan kapa- sitaa sambungan sebesar 2 x 500 satuan aambungan (a,s.) telex dan diperlengkapi dengan 10 storages WSp dan 1 pengendali yang berfungsi umum (common control) di earn ping itu disediakan pula 2 x 72 repeaters sebagai jalan yang akan dipakai oleh 2 x 500 s*s. itu untuk saling her hubungan •Jumlah 144 repeaters ini ditentukan melalui suatu atudl yang didasarkan at^s teori probabilita yang diterapkan dalam analisa traffic . Berdasarkan studi itu dapat di~ perkirakan pada tingkat pendudukan repeater berapa maka sentral mengalami kemacetan (congestion). Dasar pemikir annya adalah bahwa kemungkinan 1000 pelanggan itu seca­ra serentak melakukan call sepanjang waktu adalah tidak aeratus persen . Oleh karena itu maka tidak perlu diae- diakan sirkit penyambung (repeater) sebanyak 1000 buah pula karena hal ini tentu tidak ekonomie *Seperti telah dibahaa dalam landasan teori maka Erlang telah membuat suatu tabel ( TabelA for a given valuelam- pirart .6. ) yang memudahkan untuk menentukan jumlah air kit yang optimal yahg diperlukan untuk menangani inten­sitas traffic tertentu dan pada tingkat Grade of Service (GOS) yang tertentu pula , GGS menunjukkan probability of loss yaitu kemungkinan tidak suksesnya suatu call pa da jam tersibuk . Jadi apabila pada sentral telex Sura-

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

86

Surabaya tersedia 144 repeaters dengan standar GOS sentral sama dengan 0f01 maka berdaaar tabelA for a given value aen tral ini sesuai dieain dapat menangani intensitas traffic se besar A =*= 125,83 Erlangs , apabila dijabarkan dalam jumlah pendudukan repeater (call) maka ataa dasar rata-rata waktu pendudukan sebesar H =* 3 raenit per call didapat jumlah call (C) yang seharusnya dapat ditangani dalam 1 jam sibuk :

AA « CH t maka C « ----

H125,83 x 60

atau C =» ---------------3

* 2516,6 call dibulatkan men- jadi 2517 call tepatnya direct call . berdasarkan perhitu­ngan ini jelas bahwa seharusnya aentral dapat menangani call setinggi 2517 yang merupakan tingginya garis bataa pelaya- nan menurut disain . Sedangkan sekarang ini pada kondisi pe nelitian ini dibuat untuk GOS - 0,01 atau Successful call a0,99 sentral telex lokal Surabaya hanya dapat menangani se­besar :

X = 4554,10 - 3497,54 Y- 4554,10 - 3497,54 . 0,99= 1091,53 call atau dibulatkan = 1092 call.

Karena peralatan TOED yang dipakai untuk observasi trafficmemakai skala perabaan terhadap pendudukan repeater setiaptiga menit maka dapat dianggap bahwa rata-rata pendudukan

ir »' i ' urepeater itu (H) adalah seiajna 3 raenit pula sehingga dapat

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

87

dihitung intensitas trafficnya pada saat itu sebesar :

A « CH» 1092 » 3

60= 54,6 Erlangs

Dengan demikian temyata ada kesenjangan yang cukup be- sar antara kehandalan sentral dalam menangani intensitas traffic sesuai disain dengan kenyataan sebenarnya dalara operasional sehari-hari * Bertitik tolak dari ini maka altematif usaha menaikkan pendapatan Perumtel dari pen-jualan jasa telex dilakukan dengan mencari pemecahan ma-

i

salah penurunan kehandalan(reliabilitas) sentral yang tercermin pada tudunnya efisiensi traffic.,Dari data obeserva.si traffic menunjukkan bahwa pada ke- adaan sekarang ini; GOS sentral telex terlalu besar yaitu antara 0,30 s/d 0*34 pada jam tersibuk antara jam 10,00 sampai dengan jam 11.00 tiap hari kerja dengan rata-rata call antara 1937 s/d 2051 padahal dizain sentral ini da­pat menangani 2517 call pada tingkat GOS = 0,01 . Situ-

iasl ini diperlihatkan oleh grafik 3 pada halaman 68 *

if*3* Diaain traffic sentral telex induk TWKD Surabaya .Sentral telex induk TWKD Surabaya dalam 1 ,

sistem menurut pabriknya mempunyai kapasitas di8aln :

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

88

- 792 unit repeater untuk melayani direct call dari. sentral-sentral lokal *

- 50 unit register untuk molayani indirect call di- tambah ,

- 2 unit common control ccbagai pengendali umum pro ses penyamb.ungan . Unit-unit register dan common control sesuai dengan i'ungsinya akan eegera rele­ase setelah para pelanggan telex berhasil berhu - bungan dengan baik molalui repeater .

Kapasitas dieain ini bersifat luv/ee terhadap perrnintaan ; di karenakan alasan jaringan sentral lokal yang tersambung pa- danya belutn berfungsi penuh sesuai dengan kapasitas disain- nya (alasan pemasaran) ttiaka sentral induk TWKD .Surabaya be- lum dibangun penuh sesuai dengan kapasitas disainnya .

Kapasitas terpasang sentral telex induk saat ini a- dalah : •+ 702 unit repeater

- 30 unit registerZ unit common control

namun dalam operasional sehari-hari unit-unit yang baru di- aktifkan untuk melayani call pelanggan adalah :

- 30 unit register2 unit common.control

- ^02 unit repeater dengan perincian cesuai dengan » jurusan dan statusnya sebagai berikut :

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

89

Jurusaii : Tersedia: Keterangan :

- Jakarta 188 path an tar sentral induk- Ujung pandang 2^ patli antar sentral induk

- Surabaya 1 72 path sentral lokal sitas disain penuh

kapa- • *

- Surabaya ?. 72 idem- Denpasar 36 path sentral lokal

sitas disain 50'}o .kapa-

- Samar.inda 30 path sentral lokal sitas disain !\0}o.

ka pa-

- Balikpapan 36 path sentral lokal sitas disain .

kapa-

- Banjarmasin 20 path sentral lokal sitas disain .

kapa-

Sumber : Dinas Teknik Telex Kandatex Surabaya .

Dari distribusi repeater yang melayani direct call pelanggan di atas jelas bahwa sentral lokal Surabaya dengan kapasitas disain penuh mempunyai potensi yang sangat besar untuk mem- pengaruhi intensitas traffic pada central induknya dan hal ini sudah dibuktikan dengan adanya korelasi yang hampir sem- purna (0 ,99) antara direct call repeater sentral lokal Sura­baya dengan indirect call pada sentral induknya .

Komoonen yang banyak terlibat dalam mensukseskan in­direct call pada sentral induk adalah register maka v/ajar ji- ka perhatian ditujukan untuk mengamati intensitas traffic register .

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

90

Kapasitas terpasang register .Berdasarkan kapasitas terpasang register saat ini da pat dihitung kematnpuannya dalam menangani intensitas trafficnya. Jumlali register yang terpasang adalah 30unit , maka dari tabel A for given value of n torlam

ipir untuk n = 30 dan GOS 0,01 didapat kemampuannya da lam menangani intensitas traffic sebesar A=16,6tWf Kr- langs . Dengan demikian garis pelayanan sentral induk Surabaya dalam mertangani indirect call dengan angga- pan rata-rata pendudukan 11 = 3 menit adalah :

A a C.H

16,68^ = 0 ■ i

60

atau C = 16,6(5 i • 20

C = 333*68 indirect call

Jadi garis pelayanan register adalah setinggi maksi- mum 333)68 atau dibulatkan 33^ indirect call diatas itu tak dijamin call dapat dilayani dengan sukses . Sedangkan dalam kenyataannya berdasarkan sample yang teruji (lampiran 3 ) terlihat bahwa dalam jam-jam si- buk rata-rata 30 unit register itu menangani ^61,96 call bahkan pada jam tersibuk antara 10.00 - 11.00 mencapai 57*1,5 call keadaan ini jauh di atas garis

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

91

pelayanan unit register itu atau dengan kata lain da Operasional sehari-hari sebenarnya register telah be kerja diluar kernampuannya hal ini terjadi torutama pa da jam-jam sibuk tiap hari kerja *Untuk dapat menangani maksimurn 57^)5 call ini jalan yang ditempuh adalah menaikkan garis pelayanannya . Seandainya garis pelayanan dinaikkan menjadi 575 call maka intensitas traffic yang dapat ditangani sebesar:

A = C . II

=

GO

= 28,75 Krlangs

Dengan intensitas traffic sebesar 28,75 Erlangs ber- dasarkan tabel A untuk GJ03 0,01 maka sirkit register yang diperlukan adalah sebanyak h = sirkit . Ja~ di jelas bahwa untuk memperbaiki garis pelayanannya sentral telex induk Surabaya mojaerlukan penambahan sirkit register yang melayani indirect call sekurang- kurangnya sebanyak 0i5-i0) = 15 sirkit . Dengan tarn bahan ini diharapkan efisiensi traffic sentral lokal

iSurabaya kerabali meningkat dengan asumsi tidak ada ko rusakan atau gangguan permanen yang mengakibatkan unit- unit pada sentral telex itu tidak dapat borfungsi .

Situasi ini diperlihatkan oleh grafik 4 halaman 92.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

CAIlL

GRA3TE

4 : POLA

INDIRECT

CAliL

SENTRAL

TELEX

INDU

KSURABAYA

DAN

GARIS

PELA

YANA

HNYA

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

93

5 • Analisa biaya dan manfaatSeandainya dilakukan penambahan nirk.ll; regie lor ma­

ka ini berarti suatu penambahan biaya, karenyanya perlu dilihat terlebih dahulu manfaat yang dapat diperoleh se­bagai lav/an dari biaya yang dikeluarkan itu.

5 .I, HanfaatKenaikan kembali efisiensi traffic sebesar U\% me-

nyebabkan rata-rata call yang sukses tiap liari kerja pada sentral telex lokal Sui'abaya meningkat sebesar :

z a ' J X - T X Y

= 15 .777 - 13 .158

= 2*619 call.Dengan waktu pendudukan rata-rata 3 menit, rnaka diperoleh menit pembicaraan sebanyak. : 2.619 x 3 = 7.857 menit.

Berdasarkan jarak sentral lawan maka pelanggan yang dipanggil dibagi dalam i\ zone ; zoning ini tnenentukan de - nyut pulsa yang akan ditagihkan. Zoning dari Surabaya ke seluruh Indonesia pembagiannya seperti tertera pada tabel jurnlah langganan telex nasional dan zoningnya dari Suraba­ya (pada Bab III). Dari tabel ini dapat diperkirakan her - dasarkan rata-rata tertimbang ;jumlah detik per pulsa dari setiap pelanggan yang berhasil berhubungan, dengan per hi - tungan sebagai berikut :

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

%

Zone : Porsentase: Detik/pulsa : l?ata2 tertlmbaiig

I 10 12 1,2

II k 9 0,36

III 63 6 3,78

IV 23 3 0,69

100 6,03

Rata-rata tertimbang inenunjukkan detik per pulsa dari para pelanggan itu sebesar 6,03 detik per pulsa , angka ini dipakai untuk menghitung tambahan pendapatan ,Tambahan menit pembicaraan akibat naiknyaefisiensi traffic .... i................. = 7857 menit.

atau 7 857x60/6,03 ................ = 78179,1 pulsa

Dirupiahkan menjadi : 76179,1 x Up 60,- = Rp 690.7^6,2Dikoreksi dengan pulsa yang tak dapat dita- gih karena dipakai untuk kepentingan dinae sebesar y/o* = 0,03 x Rp J+.690.7^6,2.....=(Rp 1 .0*722,38)

Rata-rata manfaat yang diperoleh tiaphari kerja ............................. = HP if.550*023.8

Catatan i* Lihat pada Tabel 7 di h&laman 95*

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

PRODUKSI PULSA TEliEX DINAS DALAM NEGERI

TABEL 7.

TAHUN PULSA DINAS % THD. TOTAL PPODUKSI

1930 179.720 20,79

1981 '133-397 ' ' k M

1982 660.2iv9 2,1)9

1983 980. f+79 3,06

198A * 625711) 2,91

Sumber : Statlstj.k V/itel VII dan Kandatex Surabaya diolah kembali. .* iSampai dengan semester I tahun I98/+

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

96

Dengan demikian rata-rata manfaat yang diperoleh tiap hari kerja merupakan perkiraan "net savings" yang timbul seandainya penarnbahan Vj unit register dilaksana - lean. Untuk sampai pada haail ’’annual cash flow" perlu di- hitung terlobih dahulu unsur-uneur biaya penyusutan dan pajak agar kelayakan dari proyek penarnbahan peralatan ini terbukti layak dalam angka.

Metode pengukuran kelayakan yang akan dipakai di- sini adalah metode "payback period" karena alasan "com - munication interest" sebagai tingkat discount yang dipa­kai Perumtel untuk menghitung nilai sekarangnya tidak di ketahui dalam penelitian ini. Berdasarkan PP nomer 5*f ta hun 19$0 tentang pokok-pokok kebijaksanaan Akuntansi Pe­rumtel diketahui bahwa penyusutan aktiva tetap didasar - kan atas uniur ekonomisnya dengan raetode penyusutan ga - ris lurus (straight line method),

Perhltungan biaya.,Biaya penarnbahan 15 unit register (data didapat

dari Mr Stadlmann seorang expert Siemens) adalah sebagai berikut :- 15 unit register terdiri atas 10 modulesharga per module Hi. 1 5 , - ...... fy* 225*000.000,-biaya instalasi pengeteean danspare-part .................... fy, 25.000,000,-

Total investasi tambahan ....... fy. 250,000.000,-

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

9?

Diasumsikan tiilak ada tambahan biaya tenaga kerja dan maintenances karena 15 unit register integrated de - ngan sentral, dan dapat beroperasi dengan baik oleh te - naga yang ada.

Urnur ekonomis ditentukan berdasarkan perkiraan secara fisik, fungsi, tingkat teknologi dan nilai pera - latan diasumsikan sama dengan umur ekonomis sentral yang 10 tahun lagi.

Perhitungan ’'annual net cash flow11 :

Lihat halaman 99.Pada perhitungan terssbut diketemukan jangka waktu pengem balian selama 98 hari. Hal ini menjadi layak jika diban - dingkan dengan waktu pengembalian seluruh investasi sis - tem yang tentu lebih dari 1 tahun.

Jika seandainy& diterapkan tingkat discount yang cukup ekstrem sebesar 100% untuk annual net cash flow yang diperoleh itu maka dalam satu tahun nilai sekarangnya sudah lebih besar dari biaya investasi tambahan itu yaitu:

fy. 919.750.000,- Nilai sokarang := -------— -------

( 1 + 100% r

* fy. *+59.875.000,- Jumlah seperti tersebut diatas sudah lebih besar dari ,Rp. 250.000.000,-. Disaraping itu ada tambahan yang sulit di kuantifikasikan yaitu, kepuasan para pelanggan akibat mudah

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

nya menjalin hubungan bahkan pada jam-jam sibuk sekalipun Hal ini disebabkan peluang gagal dapat diperkecil dengan naiknya ketorsediaan sirkit* Perbaikan citra pelayanan di mata pelanggan sangat panting bagi perueahaan yang berge rale di bidang jasa sepQrti PERUMTEL ini.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

Perb-itunffan

"annual

net cash

flow

1199

suu§p

•HSiUa>fM

••

* "■»lA^0

& Ho rH CO

rH O vhPH vj- «s

VN o,ci rHw *cti * ru i c *o £ *

-id

, 0

"sj-HON*

H

CMlA

I

o

.. tAui w U)C K

•H> oc\J CO W

tA ,£3 CMw o oio o

LA H LA C\J • 3 Nfa

OOO

•oLAC\J

-P •Pa!>

OCM rH

cti t>)(U

•d

Sxi alS cti -p

•H f-l •P W•H vj-

H C\l

CD W

c t iO■H CMfPHI

O

OJ

•HMt\J

OVD(A

X

wM

Ooo

#rH

ooo

•ooo

LACM

LACMLACMo

o

LAE"'-CT\r HCT\

o

LA lArH VD EA<o rHC— CO cr\tA v t co4% 4s *rH O o

« • «o . f i. ra.rr;

'—'a :

1 1»i

o oa oo o

• •o oo i no

♦ #olA HCvj o-\

• •r'.TV

c

4->cQ>

4->CO

(0 a)rH XI >3 •H c.a to M

o •H FhrH •a <U

m4J0)

* 5" s "» n

lA § orH

p lA 4-9 fa1 «} cti* p . S f t si

o al r a cti w • •o 'd o t J cti

* • o fH C o• <1) a> d) O

c o P h CO p •HCO o u (D uP o a Q) 0)3 * oJ P H TO PhCO o XJ rHa in cti Hti cti X>5 C\J r« Vi P 3 o

E] • 1 - 5 { 3 « c t iQ) • cti CO Oj PJ rQnxU.J EH P h EH << >>

orHr*<

COaJo

•p0)

rH(J3PI5

•rl{3

COas

aAh

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

1 0 0

B A B V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah data yang ada dihitung dan dianalisa secara panjang lebar pada Bab IV maka berdasarkan hal tersebut dapat ditarik beberapa kesimpulan yang kemudian daripada- nya dapat diketengahkan caran-saran untuk menyclesaikan tnasalahnya.1, Kesimpulan

a. Dalam proses penyambungan telex setiap direct call dari sentral lokal akan melewati sentral induk maka suk - sesnya call sentral lokal dipengaruhi oleh suksesnya pro­ses pengolahan call di sentral induk. Uji korelasi antara indirect call pada sentral induk dengan direct call pada sentral lokal Surabaya memberi petunjuk tentang sangat kuatnya hubungan itu.

Suksesnya pengolahan call di sentral induk tergan - tung pada suksesnya indirect call pada registernya. Perhi- tungan regresi yang tel$h diuji menunjukkan bahwa garis pelayan call sentral lokal Surabaya masih jauh diatas in - teneitas call yang ada, namun pada tingkat intensitas call yang sehenarnya maGih dapat ditangani itu, terjadi penu - runan efisiensi traffic yang tercerinin pada naiknya G.U.S.* pada jam-jam sibuk. Sedangkan data indirect call register menunjukkan tingkat yang lebih tinggi dari garis pelayan - annya dengan kata lain intensitas traffic register ternya-

100

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

101

ta di l'uar kemampuan sentral induk itu untuk menanganinya. Untuk menaikkan kembali kemampuan sentral induk dalam mena ngani indirect call dapat dilakukan dengan menaikkan garis pelayanan unit register dan ini memerlukan penarnbahan unit register itu. Oleh karfena turunnya kemampuan sentral induk dalam menangani indirect call menjadi penyebab turunnya e- ffisiensi traffic sentral lokal maka hipotesa kerja yang diajukan adalah benar bahwa apabila dilakukan penarnbahan sirkit indirect call (register) pada sentral telex induk maka traffic sentral lpkal akan semakin efisien.

b. Bahwa perilaku traffic telex Surabaya mempunyai po­la yang sangat terikat dengan jam kerja, ini terbukti de - ngan pola call yang mengelompok pada jam-jam kerja antara jam 08.00 - 17.00 tiap hari kerja. Sehingga usaha untuk menaikkan efisiensi traffic dengan perataan traffic dengan rangsangan diskriminasi tarif sulit dilakukan karena alasan inelastisitas permintaan dan mission perusahaan,

c. Bahwa kontrol kualitas pelayanan sentral telex yang raerupakan bagian dari manajemen produksi eenantiasa harus diperhatikan karena deteksi secara dini terhadap pola peri laku traffic pelanggan akan cepat diketahui ada tidaknya penurunan kualitas pelayanan.

a. Penarnbahan sirkit register pada sentral induk mini­2. Saran

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

102

mal 15 unit adalah perlu dilakukan untuk meningkatkan kem­bali efisiensi traffic*

b. Perlu dilakukan proyeksi yang akurat terhadap per - tumbuhan call pelanggan agar ketersediaan unit-unit penyam bung sentral telex dapat mengantisipasikan permintaan call dimasa datang mengingat walaupun efisiensi traffic menurun ternyata produksi pulsa dari tahun ke tahun tetap mening - kat ini suatu indikasi meningkatnya lcegiatan pelanggan yang sebagian besar dari kalangan bisnis itu yang sangat potensial dalam menaikkan permintaan call*

c. Kehandalan (reliabilitas) sietem harus dipertahan - kan mengingat hubungan telex harus dijalankan melalui seg- ment-segment peralatan yang bekerja secara berurut (sequen ces) sehingga apabila fiatu saja segment peralatan itu ga - gal menjalankan fungsinya maka gagal pula usaha membangun hubungan itu,

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

DAFTAR BUKU

Achmad Karim, Hetode Perataan Traffic, Gematel 157 > Bandung, 1981

Buffa Elwood S., Modern Production/Operation Management, John Wiley & Sons, Nev/ York, 19$0

Introduction to Practical Teletraffic Engineering Section T* Elementary Teletraffic Theory, International Telecomu - nication, 1975

Panglaykim J.s Pemasaran dan Bisnis, Andi Offset, Jogyakar - ta, 1983

Perumtei,, Sejarah Per-Undang-undangan Perumtei,, Diary Pe - rumtel., 1984

Kay Wild, The Techniques of Production Management,(t,th.)Siemens, Automatic Switching Syatem TWK for Telegraph and Da-

ta Networks, (t.th. )

_______ , Automatic Switching S.yatem TWK D for Telegraph andData Networks,~T17t h *)

Sukanto Reksohadiprodjo dan Harsono Jtonohadiwidjo jo, Perenca- naan dan Penfiawasan Produksi, B.P.F.E.U,G,M., Jogyakarta, 1983 !

Willy Munandir H., Telekomunikasi Indonesia aen.ielanK tahun 2000, Gematel 1 % - 161, 1961

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

LAttPIRAH 1

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

LAMPIRAN

2SUCCESFUL

CALL

PADA- JAM-JAM

SIBUK

PI SE3STRAL

TELEX

SURA

BAYA

VO CO t*- CO CO CO c**- LA r - C\J<T\ CT» CTn tr« 0^ <r\ 0^ <J\ Ch CT\ CT\ o0s * *> * +v * * * * *O o o o O o o o o o o o

IA IA c - o CTi CT\ o a \ {A o OJCO CO 00 cn 00 CO 00 CO 00 CT\ CO or*> r» *\ to * to •t *o o o o o o o o o c o o

00T— CO 03 o \ a> o o V- r - o T— o^

00 CO r - r - t - co CO CO C0 CO o T-v« •t * #» * r> Pi * •ft 9%

o o o o o o o o o O o o uQ)&B<D

CO o OJ CO CO CO cr> r-* 00 T- ■pa) CO cr> a> CO CO CO CC' CO CO CO o Pn

«s » •» * * fe * A * oo o o o o o o o o o o c CO

tA COr- egVO vO *d- iA f - Ti­ LA T— T<

0^ ON CT\ (T\ CT\ o i cn 0\ 0^ e n • cn o* * * * »» * #h r» 9* * •\ CO

o o o O o o o o o o o o c-C\J r -

0^ CO Kj- OJ CT\ tA tA eg o tAr*- r - r - CC CO CO co 00 CO O

+k A +. *. r« *> #so o o o o o O o O o o o Ctf

ua-p

o O r— o CO OJ •sd- O o CO CMVO c*~ VO VO r - VO VO t"- VO VO O

r« * A W\ 9s p» • h * *O o o o o o O O o o o o

o H

r - CM - T— OJ LA OJ cv o(X) CO CO C - c - CO 00 CO CO 00 c

9\ •» #s •> ** 0k #• *o O o o o o o o o o o o

ON Oo o

VO CO VO ,,4- IA 00 c*- o \ VO vo VO OJ(T\ CT\ CTi <T\ CTs (T\ CT\ (T\ 0^ 0^ CT\ o

r * « « p i IK ts ' » • •

o o o o o o O O O o o o oc

•* H -H CO H<U P i

£ § W CO

«*) #<f, «$ pi <3£ CO CO EH D £ ; CO CO I p <1)<2 H h « 1 S = > H < * J E h h « * { } d h

< • pjq fx| <j] <i{ & < j fc j < j <4 •«. EH 3n i C O t O K W ^ C O C O C O C t l M CO CO

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

LAMPIRAN 3 : SAMPLE JUMLAH PENDUDUKAN TRUNK REPEATERS SENTRAL TELEXLOKAL TWK 9 SURABAYA VARIASI HARI AN

Jam :HARI : 00 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10

SEMIN i 1203 1740 2060SELASA 67 59 54 45 48 49 109 • 571 1398 1867 1968RABU 49 72 50 44 47 53 114 496 1385 1885 1977KAMIS 57 60 50 47 44 59 112 544 1507 1722 1976JTJMAT 60 78 51 48 59 63 110 * 563 1500 1905 2045SABTU 50 56 55 39 53 50 113 563 1412 1304 2102SEMIN 65 74 ' 52 55 49 54 109 573 1427 1819 1931SEX-AS A 68 50 52 49 54 65 * 124 557 1505 1884 1994RABU 52 50 52 51 46 58 116 500 1366 . 1941 1999KAMIS 70 55 38 50 55 59 - 112 528 812 1947 1922JUMAT 59 60 46 42 48 53 120 538

1855,2 2004RATA-RATA : 59,7 61,4 50 47 50,3 56,3 113,9 543 y 3 _ 131 u . 82,02 51Standard Beviasi: 7,69 9,92 4,88 ' 4,66 4,72 ' 5,36 4,87 27 ,86'"' 195,19

154 141MINGGU 57 75 75 41 43 58 71 111 152

Suraber : Observasi melalai alat VTVIED tgl. 17 s/d 28 September 1984 *

1 2 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

1900 1386 1681 1813 1365 1572 705 298 221 ~ 154 172 166 911947 1400 1656 1871 1688 • 1504 780 369 217 240 219 186 1271850 1379 1611 1777 1591 1471 726 402 206 181 209 157 851918 1421 1512 1792 1685 1440 826 422 - 254 166 160 152 991539 818 1544 1787 1655 1481 857 478 222 197 202 136 1261878 1534 1660 1855 1699 1488 817 415 240 287 238 197 1772146 1694 -1683 1798 1676 1545 789 384 221 191 185 160 1191874 1445 1550 1893 1697 1644 854 390 256 240 242 172 831951 1444 1643 1782 1813 1472 759 380 228 159 183 130 1071624 965 1551 1762 1657 1490 652 392 217 192 192 172 133

1862,7 1353,6 1609, 1 1813 1702, 6 1490,5 774, 3 393*

228,2 200,7 202,2 167,8 114170, 58 264, 94 64, 21 44, 38 79-,35 -69,85 67,95 45, 33 16,54- 42,,“47 “ -24,42 17,67 " 28

.71 1 2 52 53 64 72 48 59 61 79 104 79 66

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

LAMPIRAN 4 :

00 01 02 03 04 05 06 07

Rata-rata pendudukan repeaters TWi 9 Sura­baya.

+ t,x - tk

SD

SD n-l

66 r-78 _ 70,53 54,49 51,29 54,64 61,23 118,38

59,70 61,40 50 47 _ otoisoin 56,30 113,9052,62 52,27 45,22 42,71 45,96 51,37 109,42

Rata-ratasuccessful — Zc?<y2 call pada jam-3am - sibuk

P - XirQ a ( 1 - P )

NILA.I PERKIRAAN RATA-RATA DEITC-AN INTBRYAI KEPERCAYAAN 99 ^DAN D3RAJAT K13B55BASAN 9

08 09 10 11 12 13 14 1? 16 17 18 19 20 21 22 23 -24

568,94 1483,88 1930,68 2051,36 2019,17 1597,40 1668,18 1853,84 1775,60 1554,78 836,83 434,71 543,30 1311,10 1855,20 2004,20 1862,70 1353,60 1609,10 1813 1702,60 1490,50 774,30 393 517,66 1133,72 1779,72 1937,04 1705,73 1109,80 1550,02 1772,16 1629,60 1426,12 711,77 351,29

243,42 239,78 224,67 184,06 140,85 228,20 200,70 202,20 167,80 114,70 212,95 161,62 179,73 151,54 88,55

0,94 0,76 0,66 0,77 0,94

0,96 0,80 0,68 0,80. 0,950,98 0,84 0,70 0,83 0,96

0,87 0,79 0,79 0,85 0,95

0,88 0,80 0,80 0,87 0,970,89 0,81 0,81 0,89 0,99

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

XiAMPIHAN 5 : SAMPLE JUMLAH PENDUDUKAN REGISTERS (INDIRECINDUK TWKD SURABAYA V ARIASI K

J A M : 00 01 02 03 04 05 o O 08 09 10

SENIN : 21 14 a 10 16 317 63 190 4°9 541 596SELASA : 33 11 8 5 13 11 45 171 439 526 558ftABU : 25 12 9 9 1 16 41 186 419 529 591K AMIS : 19 12 16 3 4 H 38 212 369 517 576J U M A T : 18 12 18 11 9 9 40 210 389 537 566SABTU : 18 10 17 8 17 15 51 199 410 565 569S ENIN : 29 9 12 13 4 15 58 214 447 575 572SELASA : 35 14 10 11 5 12 3S 2 17 331 555 572RABU : 61 17 14 11 8 & 61 220 3 7 6 517 571K AM I S : 25 21 14 15 12 14 53 177 418 480 574

RATA-RATA : ■ S tandard Deviasi. :

28,412,95

13,2

3 *5512,6 3,77

9 , 63,57

8,95,47

13,13

48,99,56

199,617,62

400,734,97

534,227,33

574,n,

Sumber : O b s e r v a s i m e l a l u i alat VMED tgl. 17 s/.d 28 September 1984*

2ALL) SENTRAL TELEX IAN

» 12 1.3 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23bV 5 6 6 488 551 559 567 413 159 50 54 40 21 33 91

ft - 568- 424 502 567 507 467 248 69 43 54 24 34 13511 392 494 571 513 458 222 85 30 53 20 27 11

O 562 363 399 524 490 425 232 71 41 42 25 12 13454 397 404 552 501 427 189 62 39 42 30 18 54563 455 461 525 510 398 199 55 26 '49 28 17 17

7i 570 517 453 '496 495 412 227 52 44 50 35 29 12

AST 538 403 482 504 490 432 247 94 51 62 37 37 15510 401 444 563 495 410 202 90 34 71 32 38 63460 356 502 499 486 370 241 86 32 41 40 39 28

i- 530-,2 419,6 469,2 536 511 ,4 421 ,2 222,6 71 ,4 39,4 50,4 29,2 28,4 31,44,66 52,26 46,86 29,73 30,54 27,99 31 ,57 16,5 9,04 1 0 , 1 6,81 9,66 27,

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

LAMPIRAK 6

Table forAl'Or given valuesof n and E » EH -(A)i ta

SUMBER : n introduction 1:o ptactica^ teletraffic engineering section T Elementary teletraffic theory "^Interna - tional Telecommunication Union , 1975 halaman 490 *

tsttCQp .H£<+

i n r

T f> •

wc

A.so

A +■ *. *. aeo c> v> A

t*•ItN

rfv 1 A uo o u>Ctf U)VI ent*w \A U6

u V(io U

u u W u ro tt N tt M N ro ro tt N r> tttt o o « a -J O' O' tA a u ro tt C3 •« C3 a• • • • i • « a « « «l/l O' CD a rj i> p> a 0 ro & re a tt Lft •J *o ro A,,

< -I O' i/i A 4J u u, wi e* S0 i o J» .N > < p« UV •4 “ •J o •c j. ro a a <r< •J u tt tn tt,U U U u u ro ro tt M r,- ro r.' N ro K tt tt _ _U c ro “ o Q CD •j o. o tt — e »e •c C• • • ■ • a • t i a m 4 » »c« s ro u </> •j a O rc a L*l <1 m. CJ C" •w >« _ u-J w o tb u a CO \A U‘ — si o -J O' O' l/> O' •J 3 3.p> <d w <o a 9 N -4 V' c> «o cr * e> vfl — C" •6 .u U U u O U U I) fJ K- tt tt tt tt tt tt tt tt •o •M

tt u ro o •O <« C5 1 •o es in u tt o >0* • • • • • 1 * « « % to M ro u t/i e> •J •O e M u in c . c t’ ■ « S' c're A CD -■ •S' ‘C ct U a u a 6 '• K u ott w o< p' a i/ ro N A < O' C' O' VI CC A ■L» u u u u u u u u ro ro t) ro N tt tt tt tt tt tt•J o- Ul A u N ct c O -j O' tn h u ro tt> ♦ • • • • » « ■ « i t • [•C a *• ro U i. (/I «•> •J ct, o ro u o C>i <o oo o o M u A IS> •o c o ro t/i a u •J o“ > vO i/i N tt u CK — 0 3 , -j >o tt m o CO ro 10 CDA w U o U u u u u u u u> M ro tt ro tt tt tt co-o WJ W t/l u M «- o o 'C m O' i" A w tt'• * * * • • ■ * • • t « »tt V u in C» CD «• «c C9 tt u iv tA w CO't" ro « O' u o a L.-»U CO e> tn i. U tt tt ro ttUl u tt H b •J to 03 V •w “ c- t> (J Vi m3 Cv tn ■JrA. *► u u u IJ u u* L) u u u ro tt N tt tt .V tt,*- o D ■o n fr. w< i. U‘- ro — a >0 ce w c* V. i. CJ• • t * • • • * • a a a • • a •10 •6 o a — •» ti N u u i _•» LA V p- -O c >0 O 1u *- e« a VA O iA G> V' •«* t" tt a > •>< C9u V » N CC kA W u If •J w CD O' i/i •* e> A A •J '

K t f f U p o ss

•a os *>j e>noi v.'i . ’ - "S S3» a cs uW - J -e s «o of

c- e- -jv a j» \j> J - j £?

t t M - - o <a ' — roU s/l 0 - \C o <st t . t t ft fJl —■ o-k U ■ /»,tt a a — iA

•« «• mm Mtt tt »• O oa •O tt i/ « •*f ^ M •- o*3 U > tt CO

_ _ wU* u M •• o

«•4 a K I"

•• 0 > tt ■£U — l/< o u_J. A u tt —

a • «'O s> o r'C © **- u e-J A k' o_ _O' v< h u rot • a • •— tt h c» «ro«« -J S" uVI V e — CO_ «,-J O' V »• a « « •IA r w r: co w 0 * c uVI - e«

_ «.a •j V* f.• • i t •> c» •J aC3 •J u CQa* ■■

A - J O U * « I D * f f i P 5 (». •• ro * j n *j * u u — A o» 03 ro p> —

O 4 CD - J « j o . y» v< * *

o u e > s tfro (^ y )M c > o R - * £ p > o ? r o * o o > j r t f

» o > « (D a *J & > c n iA AO u V ' t t — U C ' - C t t O s

N - K * O C ' U A < 0 O

W * - 0 < C C 5 * J f r > C * V \

o n & c- eX ur-n-u u o y i ^ j o c r ' o w c '- D * J N u ' t ; r o ^ f f , Q. . * * Vu t \ } » o « < e c D * a » v i

- u ^ ^ t e e i O A M s(0 U « l / M - O O - iN u » c > a e e i 4 v i i u

u u> ro — e? n - j - j r-

< — U C 'O l/ ’ O fr.A fO

O V 3 C E ' 4 C <tl .‘‘ * U ^ > -

u n N > > o n e e r

r o - * * - io c 'M « e * • • -

U M N •"* — o o e v e rA c u «j u •* u* r ; <• <- M O “ < t i o y i ; t•< y - c v o v w '.• i ;

u U N r J - - o b c t ■ j u w - p . •• y v •-• *M j u i* m u o J, i «_•— U O - / N N _ , j C l '

l " f r U N M - - f l o cO U » O M ^ O M ! t 0! * N U < O II

fc/i w ^ p . w fo f J i_' r

V ' i O U N - . C “

N i 0! V< t V> •*

*

B I?• c+ ft>(D H/3 H,CO h»‘H- . O3’

<T>oCO

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

Co

£,

to

N

to

r1

^

oo

O

'to

to

to

to

to

Vi

4k OJ

to

t—

W

M

W

U

UJ

•-*

*-

KJ

N>

o\

00

s

o

w

O 'O 03 O

O' Ui A u to

OJ OJ OJ

to oj

to

to

u

w

wUl CC O U) sj

0J 0J OJ OJ OJ

4k 4k S/i Ui O'

-U

lO

O'

W

0J OJ OJ 4*. Ik

~J

00

V

O

--

A

to

w

o i

/t

o

4k

O

i 0

\

00

Q

■O OJ OJ 00

O' OJ 00 O' 0o

1—>—l—_

__N-

►—■_

_t—I—

N-l1—I

• wwtotoOs

sj'<1

osj •sj

S-JsjUi•si

-osj'■o

00bobo00so

b—-OJVolo

ooo

o►—MMtJ

totoOJ£4k

O'sj00so

UJ2iSO4k

►—*0J

w►—*

OJO'

001—4ksj

0/1sO4koOs

OJtoO'

to0jot/*OJ

t/lwOJo4k

toww

w«otowtO

wwwww

tototototo

totowtow

[OtoOJ4kto

bbo

bbboo

bbL.L*

L.I—t-w

I—to

totoOJOJ£•

i/>sju>OJSi

4kWiUsOlO'O'sjCO

oosoo>_■ w

OJ4k O'<

1otoO'oO'

Sj•si00oo

. 00toO'

oJkSO4k

cO'OJ

oo

•—i_rtoSO•—

00wO'l/lSj

—Os0J0JO'

O' O

' & SO

00

V

O

s to to to to to

U

‘a

k

'4k

4

k

to O' O' •o *o

O' t

o -J

OJ

'■©

to to t4 to to

Ui

’-0

“J

-0

^sl

s

lU

Kji

OO

O' O' oj — so

5

to

to

to

to

r*>

\o

oo

-o

o

\

to to to to M

tsi (J WW

W w w w

w to

4k 4k On >-/i Ui

00 SO Q o —

Vi W O 00 »

to to w

to to

s)

‘-0

0

0

00

0

000 SO o — OJ

vj >«J si vo -■

W to w to to

c/i

4k

O

J to

C/I

V

i U

i W

W

hJ

OJ

Oo

O'

00

O

O '

O

IO

-J

w

to to to to to

00

:06

C

O

oo

vo

4k

O

' -o

\Q

w

OO

~

C

O

00

►—

to M — — ~

O

so.

00

-O

C

s

O' Os Os O' -J

o to (yi oo -—

to 4k O

— 00

IO to OJ OJ OJ

Vo

Vo

o

o ’

*-*

4k

s

j ~

o

n

Ov

i v

j w

Ui

Oi

U\ 4k OJ to

to W to to OJ

^

bo

b

o s

o

•—O' W 'O so 4k

Jk ►— O' oo OJ

oj oj Oj oj o

jto OJ

4k 'sj

O U

i Ui

O

»o

o

W

-o

Cu V,

OJ O W V)

53 O' 4k 4k O' t-j

W

O

-

Ol

_ O'4k 4k on so OJ

b

O'

bo

so

O

' OJ O 4k W oo

W 4k >- w

•S' £ c ft

o so CO

Os Oi

W to “

ft

t-

> 2 "0 M ?s

>

-NO

LA

MP

IR

AN

:

Via

A *5 00 A so *© ©

fo

to

jj

to

ro

so c

o «

j O

' u

,

»

A

4k A

^

^

'O

SO O

sD

09

^

O'

Ui

W“

Oi

UJ

«

A

A

A A

A

'O

4

tO <

o

000

-J

O'

l/i

AN (A O' M o

A

A

A

4*

4*

<0

« «

IO

lO

co

sj

O' O

i £

M

O'

sj

On

_

A

A

A

A

alO

C

l SO

N

O

SOO

D

si

ft

U

4kW

-4

oo

s|

W

A

Jk

^

« 4

,s©

^ S

O S

O \

Dsi Ol Ol i>

so

so o

n2

«

A

ASO

<4

» so

sC

£-1 sj O' A

co O O O'

<k »

4k

Jk

ji

'O 1

0 <

0 >0

so

CO

st

w ^

Ol

S0

>_

• »•

0

0

4

4>

A A

4^

V 4

so

io

00

'■

J S

i C

\

Au

<0

to t

o I

O

A

A

ik

A A

VCI

<c

VO

SO

S00

>4

OS V

i O ui u ~

4k

A

4u

4kl£

<0

vp

vp

voSOD

s|

* u

— 4

k

Jk

K,

N

fO

Kl

w

IJ

* w

to

-

o

<k

A A

A

A

>0

00

00

0

0

si

- « a, to

00

U ~

H

KJ

A

A

A

A

A

<o

u

n

o

o

<o

l>J

V>

Ol

U

-oO

O'

A

O'

00

A

A

A A

A

'0

00

0

0 0

0

si

IO

<0

Oi

W

00

|

J »

»

o

W

^ A

A

A

A

so s

o 00

00

vlM

O s

i W

CO

lA •

r-

4w

00

A

A A

A

A

'A

so o

o

oo

■>

!tO

O

O

O

iOO

A

M

a

w

A

A

4k

4k

4k

SO

V0

00

0

0

vj

tJ

0'«

J

4k

so

so Ol CO M

00A

A

A

A

ASO

-O

0

0

00

C

Ou

o O

O A

OI-

*

«•

Ol

W

A A

A

A

A

<0 'O 00 00 03

W •

M

O'

Otv

Ik

o 0

0

A A

A

A

A

so «

o

00

00

00W

W

-4k

U

si

A

SI

A

A

A A

SO

SO

00

0

0 0

0w

-

>O

lA H

Os O' o -g «j

SO

00

s

) O

' t/

l

A

A

A

A

A

Oi

</»

Oi

Ol

>—1

IO

IO

•O

O'

l/i

t

“•t

* O

' O

' A

«

SO

A

O

i (/

.

A

A A

A

A

0 O

l Ul

A W

W

Vi

vl

>0

t/i

01

O

' U

A

s

i;

■*k

A

A

A

A

»J

ff-

U

A

y^

O

’ »

0

0

s|K

> A

K

l A

O

A

A

a

A

As

j O

' O

l A

O

i w

O

IO

IO

0

0

»

-

ui

to

A

A

A

A

AO

O' 1

/1 l/l

UJ

A

<J

«

O

IO

A

00 <

C (A

A

A A

A

A

A

■O

O'

Oi

w

AO' 00 O m- o

O

O'

00

U

O

l

A

A A

A

A

0

O'

Ol

V/I

i»01

SO

I—

|

J —

O

' U

O'

l/i

00

A

A

A

A

4.

vl Oi Oi i/i A

°"

0

W

W

IO“ >0 Irt W IO

A

A

A

A A

s>

O'

Oi

AO

n o

Vi

A A

Ol

U

Ui

-

A

u i

j

w

o

A A

L*

j c

} lo

•“ O

O

s O

* A

SO V

O

A

A

—>

io to

io

u

u

A

A S

o t>

j ij

■to

0

<M

O

s A

O

Jk O

l O

' u

-1

-O >

0 I/

I oo

A 1

>J

l^j

Orf

l-J

O O

o O

' A

M

O'

00

C

D

O'

M

O'

00

O

' ~

4k A

l#J

i - j

i.

il<

i O

iO

vj

^^

00

O

O

OS

Os

tO

si 0

0 I/

I

A

A

Lo

Ul

KJ

O

lO s

i I/

itA

IO

tO

IJ

O

“ *c ui >o to

4k

A

Ol

U!

Oi

W

M

lO

Sl

U

O'

<—

A

A

LO

Oi

Oi

A

so

*■•

A A

O

i O

J O

iIO

~

SO

s

j w

■J

tJ

Oi

s)

wV

J —

K

J O

A

A A

U

i b

i U

1IJ

— S

O sj

Ui

SO

A

00

>0

si

to S

i o

O

-

j

A A

U

> U

i i.

Jw

-O

Ctt

Ui

0

Oi

if

«

so0

1 IO

-0

o

so

A A a Li Li

Ui t

- O

OO

OS“

‘O

-

U

IJ*J

O

l O

p

o

o

p

p

io

oo

si

Oi

i/i

S*i I

O l-J

to

>■ o

o u

w

>o

U Co W Ifl ►-

IO

o

si

Ol

S-J

fo

lo

to

~“

>0

O'

IJ

IO

00 r

- —

IO

(.ft

O. o

~ —

O

IO

to

lo

►-

IO

IO

Os

U

SO

i-J

A

ro

cti

IO

so

to

A

Oi

OJ

IO t

o

to

».J

l-J

iO O

s u

O

O

Ji

si

Ol

^0

0 sj

S*J

s

i IO

t-J

to «

o

IO

ioIO

IO

>

4 M

Q

O'

'O

O

Oo

Ol

4k u

i w

io

A

Oi

Oi

K>

to

uIO

O

si

A O

00 t

o

U)

KJ

00*

W A

to

co

o*

w

w

to

toli

i O

s

j a

►—

“ W

O

i w

to

O’

A

A

Ui

Oi

Oi

vo

V

O«J

J O

S

t A

*

-i

M

IO

05

UO

to

A

O

' s

i

SO

Vo

to

to

tos*

i •-

00

La _

O'

O I

si

so^

0s

Oi

si

o

J- vo IO IO to

S*»

«-

oo

to

03

U

l/i

A

U'O

U

I to

so

A

P

O

P

o

O

A

OJ

to

I—

o

>-

•-

00

0

w “ Sl W Q

1/1

sj

sO

IO

O

A

sfl

W

co

O

-

o

o o

W

KJ

CO

A

o

IO —

O

J O

J A

sj

Kl

CO

O

~ —

o

o

o

O

s to

CO

A

O

IO O

i s

i s

i to

co w

~

co

O

•-

►-

•C

oo

cr

w

■ii

w

►-

O'

sO

►—

u

A

<*J

O

sj

O

o

o

©'J

W

i£ I

/I ™

Q

W A

Ui

Os

O

-

CO

Si

o

“*

-b

bb

sj U

lO w r.

l-o

Os

00 S

O s

O

O' 00 O Ol IO

*---• — 0

0Si

-I*

O O

l to

Si o to VO OJ

IO

O'

O'

Os

so

-■-•1-

0 0C

O A O

Os .j

O 4k O' si si

CO

W

A

U

i vD

►■-

>- —

0 0

03

A

m

s

j C

J4k

C

O

O

- M

A O oj A so

~

O O

M Ul “■ vl UJ

si

••

A

I/i U

ivo

sj

I— u

j SO

o s

^2 3 c c

5 rt

2 ° n

“• *-n C S 2-Sir

cr n

X •

3 -5 S’

o> iri'

£a

VI

3r-

t<v ua u

? 8

tr ft

aX)

«io

£ii■a o

coB.

n£{o

<A3 (X

3

ou

C"*

>3

tl 1

a n

itiveare

S-

'r, r

2 ►

£L a. >

cr Z.

c Z

o' 3 «i

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO

DAFTAR BUKU

Achmad Karim, Metode Perataan Traffic. Gematel 157, Bandung. 1981

Buffa Elwood S., Modern Production/Operation Management, John Wiley Sc Sons, New York, 19(30

Introduction to Practical Teletraffic Engineering Section T. Elementary Teletraffic Theory, International Telecomu - nica.tion% 1975

Panglaykim J,, Pemasaran dan Bisnis, Andi Offset, Jogyakar - ta, 1983

Perumtel., Sejarali Per-Undang-undangan Perumtel., Diary Pe - rumtel., 198i+

Pay Wild, The Techniques of Production Management,,Siemens, Automatic Switching Syatem TWK for Telegraph and Da-

ta Net works 7 (t«th7)_______ , Automatic Switching Syatem TWK D for Telegraph and

Data Networks, CtTtETJSultanto Reksohadiprodjo dan Harsono jRonohadiwidjojo, Perenca-

naan dan Pengawasan Produksi, B*P;F.E,U*G»H., Jo^yakarta,I983

Willy Munandir M., Telekomunikasi Indonesia men.ielang tahun 2000, Gematel 156 - 161, 1981

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI USAHA MENINGKATKAN EFISIENSI.... SARWOTO