urban sector development reform...

4
HALAMAN 8 Newsletter URBAN SECTOR DEVELOPMENT REFORM PROJECT KEMENTERIAN KEUANGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL BH KA IN I EK AL ATUNGG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BANK DUNIA Penanggungjawab : Redaktur : Editor : Desain Grafis : Dwityo A. Soeranto Erwin A. Setyadhi Elkana Catur H. Bhima Dhananjaya Sentot Pambudi Sentot Darminto Maulana Alfred Alvin Faizal Kirimkan Berita dan Artikel Anda untuk dapat dimuat pada USDRP NewsLetter, ke Alamat Email [email protected] www.usdrp-indonesia.org Berita dan Informasi lainnya dapat juga dibaca/diperoleh pada Website USDRP USDRP Newsletter dapat diperoleh di : Direktorat Jenderal Cipta Karya - Kementerian Pekerjaan Umum Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Kementerian Keuangan Kementerian Dalam Negeri World Bank Office Jakarta Atau hubungi : Management and Technical Advisory Services to CPMU- USDRP Jl. Hang Jebat VIII No.1 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12130 Telp. 021-72780810, 021-72780813 Fax 021-7397522 MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN PERKOTAAN URBAN SECTOR DEVELOPMENT REFORM PROJECT Direktorat Jenderal Cipta Karya USDRP Mendukung Keberlanjutan PEL di Daerah...............................hal 1 Daftar Isi “Workshop ini dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada pemerintah daerah peserta USDRP mengenai akses ke sumberdaya usaha, teknologi dan pasar", ungkap Elkana. "Target group dari Workshop ini adalah para aparat pemda yang terlibat dalam Tim PEL USDRP yang telah mengikuti rangkaian kegiatan sebelumnya yaitu, Pelatihan PEL, Workshop I dan OJT ke Thailand, selain itu juga menghadirkan Kepala Bappeda dari 10 Kabupaten/Kota Peserta USDRP. Kehadiran jajaran pimpinan daerah agar dapat menjamin komitmen pemerintah daerah dalam melanjutkan agenda ini setelah USDRP berakhir di tahun 2013", tambah Elkana. "Target group dari Workshop ini adalah para aparat pemda yang terlibat dalam Tim PEL USDRP ....(Bersambung hal 7) Buah Tangan Doi Tung Karya Lokal Tembus Dunia..hal 4 Ketika Tenun Silungkang Menjadi Tas dan Sepatu Fashionable..........................hal 2 Jakarta, 11 Juni 2012 Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL) USDRP, CPMU USDRP melaksanakan Workshop dengan tema “Keberlanjutan Program PEL di Daerah” yang dilaksanakan selama 2 hari, 11-12 Juni 2012 bertempat di Ruang Anggrek, Hotel Gren Alila Jakarta. Dalam Sambutannya Plh. Ketua CPMU USDRP, Elkana Catur yang mewakili Ketua CPMU USDRP menyampaikan, "Kegiatan workshop ini merupakan upaya dari Executing Agency untuk mendampingi pemerintah daerah dalam pelaksanaan agenda pembaruan di bidang PEL dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari komponen pembaruan tata pemerintahan dasar dan pembaruan infrastruktur strategis dengan dana pinjaman". USDRP Mendukung Keberlanjutan Program PEL di Daerah PPID Keharusan UU KIP ....................................hal 3 Keterbukaan Informasi Keuangan Mendorong Masuknya Investasi..............hal 5 Pemkot Banda Aceh Sosialisasikan Undang- undang Keterbukaan Informasi Publik....................hal 6 OPTIMALKAN PENGELOLAAN WEBSITE DALAM MENDUKUNG DISEMINASI INFORMASI PUBLIK Volume 5, tahun V / MTAS-CPMU JUNI 2012 Volume 5, tahun V / MTAS-CPMU JUNI 2012 Optimalkan Pengelolaan Website dalam Mendukung Diseminasi Informasi Publik.....................................hal 8 Jakarta, 5 Juni 2012 Di era keterbukaan informasi saat ini, keinginan masyarakat untuk memperoleh informasi semakin tinggi, terutama terkait pelayanan kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh badan publik. Salah satu media paling muktahir dan populer yang dapat digunakan oleh badan publik dalam era teknologi informasi ini adalah website. Saat ini hampir seluruh kementerian dan lembaga (K/L) telah menggunakan website sebagai media utama dalam mendukung keterbukaan informasi publik. ”Demokrasi dalam pemerintahan dapat diwujudkan dalam freedom for information, freedom for expression. Publik dapat memberikan kontrol pada pemerintah dan berhak atas informasi transparan. Dalam membangun sebuah website pemerintah harus mempertimbangkan Efficiency Policy, Information Policy, Interaction Policy dan User Experience,” ujar Dewi Fortuna Anwar, Deputi Satwalpres Bidang Politik pada acara Focus Group Discussion (FGD) Oprimalisasi Pengelolaan Website Kementerain dan Lembaga Dalam Mendukung Diseminasi Informasi Publik”. FGD yang diadakan di Auditorium Wakil Presiden, 31 Mei 2012 ini menghadirkan Onno W. Purbo, pakar Teknologi Informasi. Dikatakan Onno, sebuah website yang baik adalah dapat memberikan ruang untuk berinteraksi dengan masyarakat. Interaksi dapat berupa sms, forum atau kotak saran dan jawaban atas pertanyaan yang ditampilkan dalam waktu yang tidak terlalu lama. Dengan disediakannya ruang publik untuk berinteraksi maka publik dapat terus memberikan feed back atas kebijakan yang dilaksanakan badan publik. Hal ini dapat meningkatkan citra website tersebut. Suwarjono, Managing Direktor Vivanews.com juga menyampaikan konten website harus berisi berita singkat yang ditulis ”nyaris” berbarenagan dengan peristiwa yang tengah berlangsung, menyajikan berita yang ”seketika”. Jeda antara kejadian/peristiwa/statement key person, tidak jauh. Berita yang ditampilkan secara pendek, konformasi bisa ditampilkan pada berita berikutnya serta ditulis disertai link (terkait berita/data sebelumnya). Jangan lupa untuk memasukkan foto, video, infografik, kartun, tabel dan lain lain. Dan pembaca sebisa mungkin dilibatkan dengan diberi ruang bekomentar/menulis berita/opini. Enda Nasution, Bapak Blogger Indonesia menambahkan sebuah website pemerintah harus jelas konsep, tujuan, strategi, rencana. Termasuk dalam konsep adalah disain yaitu logo, usability, tap taks (apa yang didapat setelah pengguna masuk). Pengguna dapat berkontribusi dengan menyebarluaskan informasi dari web pemeintah masing-masing kedalam media sosial seperti Facebook, twitter, blog sehingga informasi tersebul dapat di follow oleh masyarakat luas. Hambatan dalam menyebarluaskan informasi yang cepat antara lain birokrasi berjenjang dan SDM yang menangani website serta pembuatan konten yang aman dari hacker. (Sumber : http://www.ristek.go.id/).

Upload: dangdiep

Post on 05-May-2018

222 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: URBAN SECTOR DEVELOPMENT REFORM …ciptakarya.pu.go.id/usdrp/sites/default/files/download/Newsletter...pembaruan tata pemerintahan dasar ... Aceh Besar dan Mandailing Natal, Sumatera

HALAMAN 8

NewsletterURBAN SECTOR DEVELOPMENT REFORM PROJECT

KEMENTERIANKEUANGAN

KEMENTERIANDALAM NEGERI

BADAN PERENCANAANPEMBANGUNAN

NASIONAL

B H K AI N IE K A L A T U N G G

KEMENTERIANPEKERJAAN UMUM

BANK DUNIA

Penanggungjawab :

Redaktur :

Editor :

Desain Grafis :

Dwityo A. Soeranto

Erwin A. SetyadhiElkana Catur H.

Bhima DhananjayaSentot PambudiSentot Darminto

MaulanaAlfred

Alvin Faizal

Kirimkan Berita dan Artikel Anda untuk dapat dimuat pada

USDRP NewsLetter, ke Alamat Email

[email protected]

www.usdrp-indonesia.org

Berita dan Informasi lainnya dapat juga dibaca/diperoleh

pada Website USDRP

USDRP Newsletterdapat diperoleh di :

Direktorat Jenderal Cipta Karya - Kementerian Pekerjaan UmumBadan Perencanaan Pembangunan Nasional

Kementerian KeuanganKementerian Dalam NegeriWorld Bank Office Jakarta

Atau hubungi :

Management and Technical Advisory Services to CPMU- USDRP

Jl. Hang Jebat VIII No.1Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12130

Telp. 021-72780810, 021-72780813 Fax 021-7397522

MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN P E N Y E L E N G G A R A A N PEMBANGUNAN PERKOTAAN

URBAN SECTOR DEVELOPMENT REFORM PROJECT

Direktorat JenderalCipta Karya

USDRP MendukungKeberlanjutan PELdi Daerah...............................hal 1

Daftar Isi

“Workshop ini dimaksudkan untuk member i kan in fo rmas i kepada pemerintah daerah peserta USDRP mengenai akses ke sumberdaya usaha, teknologi dan pasar", ungkap Elkana.

"Target group dari Workshop ini adalah para aparat pemda yang terlibat dalam Tim PEL USDRP yang telah mengikuti rangkaian kegiatan sebelumnya yaitu, Pelatihan PEL, Workshop I dan OJT ke Thailand, selain itu juga menghadirkan K e p a l a B a p p e d a d a r i 1 0 Kabupaten/Kota Peserta USDRP. Kehadiran jajaran pimpinan daerah agar dapat menjamin komitmen pemerintah daerah dalam melanjutkan agenda ini setelah USDRP berakhir di tahun 2013", tambah Elkana.

"Target group dari Workshop ini adalah para aparat pemda yang terlibat dalam Tim PEL USDRP....(Bersambung hal 7)

Buah Tangan Doi TungKarya Lokal Tembus Dunia..hal 4

Ketika Tenun SilungkangMenjadi Tas dan SepatuFashionable..........................hal 2

Jakarta, 11 Juni 2012

Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL) USDRP, CPMU USDRP melaksanakan Workshop dengan tema “Keberlanjutan Program PEL di Daerah” yang dilaksanakan selama 2 hari, 11-12 Juni 2012 bertempat di Ruang Anggrek, Hotel Gren Alila Jakarta.

Dalam Sambutannya Plh. Ketua CPMU USDRP, Elkana Catur yang mewakili Ketua CPMU USDRP menyampaikan, "Kegiatan workshop ini merupakan upaya dari Executing Agency untuk mendampingi pemerintah daerah dalam pelaksanaan agenda pembaruan di bidang PEL dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari komponen pembaruan tata pemerintahan dasar dan pembaruan infrastruktur strategis dengan dana pinjaman".

USDRP Mendukung KeberlanjutanProgram PEL di Daerah

PPID Keharusan UU KIP....................................hal 3

Keterbukaan InformasiKeuangan MendorongMasuknya Investasi..............hal 5

Pemkot Banda AcehSosialisasikan Undang-undang KeterbukaanInformasi Publik....................hal 6

OPTIMALKAN PENGELOLAAN WEBSITE DALAMMENDUKUNG DISEMINASI INFORMASI PUBLIK

Volume 5, tahun V / MTAS-CPMU JUNI 2012

Volume 5, tahun V / MTAS-CPMU JUNI 2012

Optimalkan PengelolaanWebsite dalam MendukungDiseminasi InformasiPublik.....................................hal 8

Jakarta, 5 Juni 2012

Di era keterbukaan informasi saat ini, keinginan masyarakat untuk memperoleh informasi semakin tinggi, terutama terkait pelayanan kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh badan publik. Salah satu media paling muktahir dan populer yang dapat digunakan oleh badan publik dalam era teknologi informasi ini adalah website. Saat ini hampir seluruh kementerian dan lembaga (K/L) telah menggunakan website sebagai media utama dalam mendukung keterbukaan informasi publik.

”Demokrasi dalam pemerintahan dapat diwujudkan dalam freedom for information, freedom for expression. Publik dapat memberikan kontrol pada pemerintah dan berhak atas informasi transparan. Dalam membangun sebuah website pemerintah harus mempertimbangkan Efficiency Policy, Information Policy, Interaction Policy dan User Experience,” ujar Dewi Fortuna Anwar, Deputi Satwalpres Bidang Politik pada acara Focus Group Discussion (FGD) Oprimalisasi Pengelolaan Website Kementerain dan Lembaga Dalam Mendukung Diseminasi Informasi Publik”.

FGD yang diadakan di Auditorium Wakil Presiden, 31 Mei 2012 ini menghadirkan Onno W. Purbo, pakar Teknologi Informasi. Dikatakan Onno, sebuah website yang baik adalah dapat memberikan ruang untuk berinteraksi dengan masyarakat. Interaksi dapat berupa sms, forum atau kotak saran dan jawaban atas pertanyaan yang ditampilkan dalam waktu yang tidak terlalu lama. Dengan disediakannya ruang publik untuk berinteraksi maka publik dapat terus memberikan feed back atas kebijakan yang dilaksanakan badan publik. Hal ini dapat meningkatkan citra website tersebut.

Suwarjono, Managing Direktor Vivanews.com juga menyampaikan konten website harus berisi berita singkat yang ditulis ”nyaris” berbarenagan dengan peristiwa yang tengah berlangsung, menyajikan berita yang ”seketika”.

Jeda antara kejadian/peristiwa/statement key person, tidak jauh. Berita yang ditampilkan secara pendek, konformasi bisa ditampilkan pada berita berikutnya serta ditulis disertai link (terkait berita/data sebelumnya). Jangan lupa untuk memasukkan foto, video, infografik, kartun, tabel dan lain lain. Dan pembaca sebisa mungkin dilibatkan dengan diberi ruang bekomentar/menulis berita/opini.

Enda Nasution, Bapak Blogger Indonesia menambahkan sebuah website pemerintah harus jelas konsep, tujuan, strategi, rencana. Termasuk dalam konsep adalah disain yaitu logo, usability, tap taks (apa yang didapat setelah pengguna masuk).

Pengguna dapat berkontribusi dengan menyebarluaskan informasi dari web pemeintah masing-masing kedalam media sosial seperti Facebook, twitter, blog sehingga informasi tersebul dapat di follow oleh masyarakat luas.

Hambatan dalam menyebarluaskan informasi yang cepat antara lain birokrasi berjenjang dan SDM yang menangani website serta pembuatan konten yang aman dari hacker. (Sumber : http://www.ristek.go.id/).

Page 2: URBAN SECTOR DEVELOPMENT REFORM …ciptakarya.pu.go.id/usdrp/sites/default/files/download/Newsletter...pembaruan tata pemerintahan dasar ... Aceh Besar dan Mandailing Natal, Sumatera

HALAMAN 2

NewsletterURBAN SECTOR DEVELOPMENT REFORM PROJECT

NewsletterURBAN SECTOR DEVELOPMENT REFORM PROJECT

HALAMAN 7

USDRP Mendukung...............................(sambungan dari hal 1)

yang telah mengikuti rangkaian kegiatan sebelumnya, yaitu : Pelatihan PEL , Workshop I dan OJT ke Thailand, selain itu juga menghadirkan Kepala Bappeda dari 10 Kabupaten/Kota Peserta USDRP. Kehadiran jajaran pimpinan daerah agar dapat menjamin komitmen pemerintah daerah dalam melanjutkan agenda ini setelah USDRP berakhir di tahun 2013", tambah Elkana.

Sementara itu Direktur Bina Program, Antonius Budiono dalam sambutan pembukaan workshop ini menyampaikan, "Pengembangan Ekonomi Lokal adalah faktor kunci yang menentukan pembangunan sebuah daerah. Di era desentralisasi, daya saing kota ditentukan oleh bagaimana pemerintah daerah dapat melaksanakan pembangunan melalui optimalisasi sumber daya dan potensi lokal, tanpa melupakan investasi yang berasal dari luar wilayah".

"Dukungan kami terhadap pelaksanaan PEL tidak berhenti pada tahap pendampingan saja, oleh karena itu kami akan berkoordinasi dengan Inter Ministerial Steering Committee (IMSC) USDRP untuk mencermati apa yang telah dikembangkan oleh pemerintah daerah dalam mengembangkan komoditas dan kawasan unggulan, untuk kemudian secara bersama-sama akan memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan pemda dan bidang tugas dari masing-masing kementerian yang menjadi anggota IMSC USDRP", tambah Antonius.

Selama 2 hari, peserta workshop akan mendapat materi dari beberapa narasumber yang berasal dari berbagai institusi, seperti Drs. Hj. Nanik R. Sunarso (Senior PR PT. Sido Muncul), K.H. Fuad Afandi (Pondok Pesantren Al-Ittifag-Ciwidey), Baban Sarban (Yayasan Yatim Menulis, Desa Taman Sari-Bogor), Drs. Tatang A. Taufik (Deputi Kepala BPPT Bidang Pengkajian Kebijakan Teknologi), Ir. Warso Widanarto (Direktur Bisnis Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah) dan Agus Racmadi (Divisi Bisnis Mikro BRI).

Selain paparan materi dari narasumber, workshop juga diisi dengan presentasi hasil pembelajararn dari kegiatan OJT di Thailand, evaluasi pelaksanaan PEL dan tindaklajut dari agenda reformasi PEL dari masing-masing pemerintah daearh peserta USDRP. (Sumber : MTAS to CPMU USDRP)

Volume 5, tahun V / MTAS-CPMU JUNI 2012Volume 5, tahun V / MTAS-CPMU JUNI 2012

KETIKA TENUN SILUNGKANG JADI TAS DAN SEPATU FASHIONABLE

Mereka menyebut hutan hasil development project tersebut dengan sebutan economic forest.

Di dalam lokasi pengerjaan kerajinan ini mulai dari serat kayu, kertas, lem, sampai dengan pengeringan dan pengemasan, seluruhnya dikerjakan secara manual tanpa campur tangan mesin sedikit pun.

"Kami ingin semua penduduk bekerja, tidak bergantung pada mesin," papar Earth di sela kunjungan.

"Bila ada campur tangan mesin maka akan ada penduduk yang dikhawatirkan tidak mendapat kesempatan kerja. Semua usaha yang kami bangun sudah ada pasarnya," imbuhnya.

Tempat selanjutnya adalah pengolahan kopi dan makademia. Lokasi ini harus menempuh 30 menit perjalanan menanjak dari titik awal kunjungan.

Dari lokasi ini dapat disaksikan panorama pegunungan dan perbatasan Burma yang dulunya 'subur; ditanami poppy. Dari hasil hutan tersebut sedikitnya dapat menghasilkan masing-masing 600 ton kopi dan makademia.

Menyusuri kembali Doi Tung, berjarak sekitar 2 km dari tempat pengolahan kopi dan makademia, kunjungan selanjutnya adalah di vila yang ditempati HRH Sirnagarindra. Beliau menyebut kediamannya sebagai 'Home at Doi tung'.

Rumah tampak megah dengan material yang di dominasi kayu. Sayang, pengunjung hanya dapat menikmati suasana tersebut dari halaman luar rumah. Sekitar dua perempuan yang bertugas menjaga kediaman sang ratu tampak anggun dengan pakaian khas Thailand. Tanpa penolakan, mereka rela dijadikan objek jepretan para wisatawan yang berkunjung ke tempat itu.

15 Menit menyusuri dari kediaman HRH Sirnagarindra, kita akan mengunjungai taman bunga yang dibangunnya. Ratusan jenis dan warna-wani bunga menghiasi taman ini. "Setelah Doi Tung dibangun seperti ini, tempat wisata ini baru muncul," tutur Earth.

Bagi Anda yang ingin berbelanja cinderamata yang dihasilkan penduduk lokal Doi Tung, outlet-oulet yang berada di sekitar taman bunga siap merogoh kocek anda. Harga barang yang ditawarkan bervariasi, dari mulai puluhan hingga ribuan Baht. Mulai dari pernak-pernik kecil hingga kebutuhan sekunder rumah tangga seperti bantal, bed cover, serta pernak-pernik lainnya tersedia di outlet ini.

Doi Tung merupakan kawasan percontohan United Nation Office on Drugs and Crime (UNODC) karena sukses memutus mata rantai peredaran Papaver Somniferum atau opium. Perberdayaan dilakukan untuk meningkatan harkat hidup masyarakat di kawasan tersebut.

Kawasan seperti inilah yang nantinya akan diberdayakan di wilayah Lamteuba, Aceh Besar dan Mandailing Natal, Sumatera Utara. Wakil Bupati Mandailing Natal, Dahlan Hasan Nasution, menuturkan pihaknya optimistis dengan rencana program development project yang akan diterapkan di wilayah yang dikenal dengan tanaman ganja yang dilaukan masyarakat di Madina, khususnya Huta Tua.

"Semua bisa terlaksana asalkan ada koordinasi dan dukungan dari segenap instansi terkait. Tidak hanya di tingkat lokal, peran pemerintah pusat sangat diharapkan sehinga dapat menciptakan kawasan seper t i i n i , " t u tu r Dah lan . (Sumber : http://news.detik.com/)

Buah Tangan Doi Tung..........................(sambungan dari hal 2)

Lokasi ketiga adalah tempat pembuatan cinderamata berbahan kertas. Mulai dari sampul kado, buku diari, kipas, sampai dengan kotak kado, dibuat di tempat ini. Lagi-lagi, tidak ditemukan mesin di tempat ketiga yang dikunjungi.

Untuk membuat kertas, para pengrajin mengolahnya dari serat kayu dari hutan yang khusus ditanami tanaman yang cepat tumbuh saat ditebang demi keperluan produk.

Sawahlunto, 11 Juni 2011

Di era keterbukaan informasi saat ini, keinginan masyarakat Kain songket dan tenun Silungkang yang merupakan salah satu ikon Sawahlunto, biasanya dimanfaatkan sebagai bahan busana baju kurung yang dipakai pada acara-acara tertentu. Namun di tangan Dewi Wulan Sari (38), tenun dan songket bisa menjadi busana pesta modern ataupun busana kasual yang gaya. Bahkan perempuan berpenampilan perfeksionis ini mampu mengkreasikan kain tenun maupun songket menjadi berbagai kelengkapan wanita seperti tas, dompet hingga sepatu-sepatu high hill.

Karena terbilang unik dan cantik, tas, dompet dan sepatu kreasinya ini kerap menjadi pusat perhatian disetiap pameran-pameran kerajinan yang digelar Dekranasda kota Sawahlunto. Bahkan karyanya ini sempat mencuri perhatian ibu-ibu Kepala Daerah dan Ibu Gubernur Sumbar Ny. Irwan Prayitno.

Ketika ditemui di ruang PKK, wanita yang juga menjabat kepala bidang Arsip DPPKAD kota Sawahlunto ini mengaku, tas dan dompet berbahan tenun Silungkang yang ia produksi sendiri sudah dipasarkan tak hanya di Sawahlunto tetapi hingga ke Pulau Jawa.

Namun ia mengatakan saat ini tas kreasinya ini diproduksi dalam jumlah terbatas. Selain karena keterbatasan tenaga kerja, masalah pemasaran dan peralatan juga turut menjadi kendala. “Salah satunya karena factor harga, sehingga pasar produk ini terbatas pada kalangan tertentu” ujar Dewi.

Walau demikian, wanita yang piawai sebagai MC diberbagai acara ini mengakali masalahnya dengan mengembangkan

jaringan pemasaran melalui kolega-koleganya di kota-kota besar. Dewi juga berharap jika usahanya berkembang akan mampu menampung tenaga kerja yang bisa membantu meningkatkan produksi .

“Usaha ini berawal dari keinginan memiliki perlengkapan tas dan sepatu yang serasi dengan busana-busana Silungkang koleksi pribadi” tutur ibu dua anak ini berkisah. “Sempat belajar kepada seorang pengrajin lokal, namun hasilnya belum sesuai dengan keinginan” lanjutnya

“Kebetulan Ketua TP PKK Sawahlunto, Ibu Emnidar Amran saat itu tertarik dengan kreasi dan ide saya. Ia mendukung dan memberi saya kesempatan ke Jakarta untuk belajar menguasai teknik yang lebih baik membuat berbagai dompet, tas dan sepatu” papar Dewi. “Ibu Emnidar menopangkan harapan kepada saya untuk bisa melahirkan industry craft kota Sawahlunto yang berbasis tenun Silungkang. Saya berharap bisa mengembangkan usaha ini “.

Sekembalinya dari Jakarta, ia langsung mempraktekkan ilmunya. Bermodal kain tenun Silungkang, Spon, karton, gunting, lem dan mesin jahit terciptalah berbagai model tas tangan modern bermotif khas Silungkang.

Walaupun berproduksi dalam jumlah terbatas dan belum memiliki label dagang resmi, tas dan dompet kreasinya dikagumi berbagai kalangan.

”Ini baru langkah awal, tentu masih banyak tantangan untuk berhasil menjadikan ini sebuah industry craft Sawahlunto seperti y a n g d i h a r a p k a n ” p u n g k a s n y a . ( S u m b e r : http://www.sawahluntokota.go.id/)

Page 3: URBAN SECTOR DEVELOPMENT REFORM …ciptakarya.pu.go.id/usdrp/sites/default/files/download/Newsletter...pembaruan tata pemerintahan dasar ... Aceh Besar dan Mandailing Natal, Sumatera

HALAMAN 6

NewsletterURBAN SECTOR DEVELOPMENT REFORM PROJECT

NewsletterURBAN SECTOR DEVELOPMENT REFORM PROJECT

HALAMAN 3

PEMKOT BANDA ACEH SOSIALISASIKAN UNDANG-UNDANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK

Banda Aceh, 18 Juni 2012

Hak memperoleh informasi merupakan hak asasi manusia, dan keterbukaan informasi publik merupakan salah satu ciri penting negara demokratis yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat untuk mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik. Pengelolaan informasi publik merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan masyarakat informasi.

Demikian disampaikan Asisten Administrasi Umum Pemko Banda Aceh Ir. T. Buchari Budiman, M.Si pada acara lokakarya dan sosialisasi Implementasi UU No 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP), Kamis (14/6) di Aula Lantai IV Balaikota Banda Aceh.

Menurut Buchari, Pemko Banda Aceh dipandang perlu mempercepat penerapan UU No 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik ini karena untuk menjawab tuntutan masyarakat yang menginginkan terciptanya pemerintahan yang bersih. Buchari juga mengatakan, dalam waktu dekat Pemko Banda Aceh akan mempercepat menetapkan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) dalam rangka penyediaan informasi publik kepada masyarakat, sebagaimana tercantum dalam PP No. 61 Tahun 2010. “Di Aceh, kita bertekad untuk menjadi daerah pertama yang menetapkan PPID” ujar Buchari.

Sementara itu, Kepala Dishubkominfo Kota Banda Aceh Drs Muzakir Tulot M Si selaku Ketua panitia dalam laporannya mengatakan tujuan dilaksanakan lokakarya dilaksanakan untuk memberikan pemahaman tentang penerapan Undang-Undang No 14 tahun 2008 tentang KIP dan PP No 61 tahun 2010 tentang pelaksanaan Undang-Undang No 14 tahun 2008. “Dengan adanya sosialisasi ini, para peserta diharapkan mampu memetakan tantangan dan peluang pada pelaksanaan UU No 14 tahun 2008 ini, dan juga mampu menyusun rencana implemetasi kesiapan manajemen Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)” jelas Muzakir. Katanya lagi, kegiatan ini dilakukan dalam bentuk lokakarya dengan menggunakan teknik partisipatif seperti curah pendapat, diskusi, simulasi, evaluasi dan rencana tindak lanjut dengan bentuk ruangan round tabel.

Parepare, 29 Juni 2012

Ketua Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Selatan, Azwar Hasan, mengingatkan kepada seluruh Badan Publik sesuai dengan amanat Undang Undang No 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP) untuk segera membentuk Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID). Berbicara pada sosialisasi UU KIP di Hotel Kenari, Kamis, 28 Juni, Azwar mengatakan, badan public yang tidak membentuk PPID keberadaannya sangat lemah dalam konteks UU KIP.

“Mereka tidak memiliki kewenangan melakukan uji konsekuensi terhadap permintaan 10 informasi yang dikecualikan sebagaimana diamanatkan pasal 17 UU KIP. Ini sangat rawan karena jika ada permohonan informasi dari pemohon informasi, mereka wajib memberikan informasi yang diminta jika informasi tersebut telah dikuasai badan public bersangkutan,” katanya.

Azwar menegaskan, PPID merupakan roh implementasi UU KIP. Keberadaan PPID tidak hanya diatur dalam UU KIP, tetapi juga ditegaskan dalam seluruh aturan pelaksanaannya, seperti Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan UU KIP, Permendagri Nomor 35 tentang tentang Pedoman Pengelolaan Pelayanan Informasi dan Dokumentasi di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri, termasuk dalam Peraturan Komisi Informasi I dan II.

Azwar menyayangkan minimnya respon badan publik dalam pembentukan PPID. Tak hanya organisasi non pemerintah yang memperlihatkan keengganan dalam pembentukan PPID, tetapi juga badan public pemerintah daerah. Dari 24 kabupaten kota di Sulawesi Selatan, kata Azwar Hasan, baru 11 daerah yang membentuk PPID.

Mantan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) ini memberi apresiasi kepada Parepare yang dinilainya cukup responsif dalam pelaksanaan UU KIP. Parepare merupakan salah satu daerah di Indonesia yang berhasil membentuk PPID sebelum limit waktu yang diberikan PP Nomor 61 Tahun 2010, berakhir. PPID Kota Parepare terbentuk tanggal 20 Juli 2011.

Lokakarya yang berlangsung selama sehari ini diikuti oleh 55 orang peserta dari seluruh SKPD jajaran Pemko dan menghadirkan nara sumber dan fasilitator dari Dishubkomintel Aceh, Dishubkominfo Kota, Humas Kota Banda Aceh serta dari USAID. (Sumber : http://www.bandaacehkota.go.id/)

PPID KEHARUSAN PADA UU KIP

Sementara batas waktu yang diberikan kepada badan public untuk pembentukan PPID adalah tanggal 23 Agustus 2011.

Selain itu, Kota Parepare merupakan salah satu daerah di Indonesia yang tengah Memperdakan UU KIP. Siapa saja yang termasuk kategori Badan Publik?, Azwar menjelaskan, dalam UU KIP ditegaskan bahwa badan public adalah lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, dan badan lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara, yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

Selain itu, badan public juga termasuk organisasi nonpemerintah sepanjang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sumbangan masyarakat, dan/atau luar negeri.

Mengacu pada UU KIP, nyaris semua organisasi, lembaga dan institusi dalam wadah negara Republik Indonesia adalah badan publik, termasuk organisasi pengurus masjid sekalipun karena masjid menerima sumbangan dari masyarakat dan pemerintah daerah. (Sumber : http://www.pareparekota.go.id/)

Volume 5, tahun V / MTAS-CPMU JUNI 2012Volume 5, tahun V / MTAS-CPMU JUNI 2012

TO EMPOWER LOCAL GOVERNMENT IN IMPLEMENTING URBAN DEVELOPMENT

R E P U B L I C O F I N D O N E S I AM I N I S T R Y O F P U B L I C W O R K S

D I R E C T O R A T E G E N E R A L O F H U M A N S E T T L E M E N T SU R B A N S E C T O R D E V E L O P M E N T R E F O R M P R O J E C T

Sampaikan Kritik dan Saran atau Keluhan Mengenai Program USDRP

secara online melalui Website USDRP :

0813 8 813 2 333Kirim SMS ke nomor :

www.bandaacehkota.go.id

www.sidenrengrappangkab.go.id

www.parigimoutongkab.go.id

www.barrukab.go.id

www.morowalikab.go.id

Kota Banda Aceh

Kabupaten Sidenreng Rappang

Kabupaten Parigi Moutong

Kabupaten Barru

Kabupaten Morowali

DAFTAR ALAMAT WEBSITEKABUPATEN/KOTA PESERTA USDRP

Kota Cimahi

Kota Palopo

Kota Parepare

Kota Palangkaraya

Kota Sawahlunto

www.cimahikota.go.id

www.palopokota.go.id

www.pareparekota.go.id

www.palangkaraya.go.id

www.sawahluntokota.go.id

Page 4: URBAN SECTOR DEVELOPMENT REFORM …ciptakarya.pu.go.id/usdrp/sites/default/files/download/Newsletter...pembaruan tata pemerintahan dasar ... Aceh Besar dan Mandailing Natal, Sumatera

HALAMAN 4

NewsletterURBAN SECTOR DEVELOPMENT REFORM PROJECT

NewsletterURBAN SECTOR DEVELOPMENT REFORM PROJECT

HALAMAN 5

BUAH TANGAN DOI TUNG,KARYA LOKAL MENEMBUS DUNIA

KETERBUKAAN INFORMASI KEUANGANMENDORONG MASUKNYA INVESTASI

Jakarta, 27 Juni 2012

“Untuk membangun dan meningkatkan kepercayaan publik kepada Pemerintah daerah, serta untuk menarik kepercayaan dunia usaha, agar bersedia berinvestasi di daerah maka dipandang perlu Pemerintah Daerah untuk mempublikasikan laporan keuangan yang teraudit”, demikian disampaikan Dwityo A. Soeranto, Ketua CPMU USDRP saat membacakan Sambutan Pembukaan Direktur Bina Program pada acara Workshop Peningkatan Kapasitas Pemerintah Daerah Terhadap Pemahaman Keterbukaan Informasi Keuangan Daerah yang dilaksanakan Ditjen Cipta Karya selaku Executing Agency USDRP pada tanggal 27-28 Juni 2012 bertempat di Ruang Rasamala Hotel Sofyan Tebet, Jakarta.

“Kegiatan Publikasi Laporan Keuangan Daerah merupakan salah satu kegiatan dari Pembaharuan Manajemen Keuangan Daerah dan bagian dari Komponen A (reformasi tata pemerintahan) yang dilaksanakan oleh USDRP. Kegiatan publikasi laporan keuangan teraudit merupakan salah satu Key Performance Indicator di USDRP yang harus dicapai oleh Pemerintah Daerah”, tambah Dwityo A. Soeranto.

Dwityo A. Soeranto juga menyampaikan “Undang-undang 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik membawa semangat untuk menjamin ruang bagi masyarakat dalam memperoleh informasi publik. Keterbukaan informasi akan mendorong masyarakat untuk dapat berpartisipasi lebih aktif dalam proses pembangunan yang dilakukan Pemerintah”.

Volume 5, tahun V / MTAS-CPMU JUNI 2012Volume 5, tahun V / MTAS-CPMU JUNI 2012

Sementara itu Elkana Catur, Plh Ketua CPMU USDRP dalam sambutanya menyampaikan “Workshop ini merupakan bantuan teknis yang diberikan oleh Ditjen Cipta Karya kepada Pemerintah Daerah peserta USDRP untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan Pemerintah di bidang Pembaruan Pengelolaan Keuangan Daerah, dimana sebelumnya sudah dilakukan Pelatihan Akuntansi Keuangan Daerah dan Manajemen Aset”.

Workshop yang dilaksanakan selama 2 (dua) hari ini diikuti oleh 10 perwakilan Pemerintah Daerah peserta USDRP yang terdiri dari Kepala PMU USDRP, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah, Bagian Kominfo dan Kepala Bawasda, pada kesempatan acara ini menghadirkan para narasumber yang berkompeten dibidangnya antara lain berasal dari Kementerian Kominfo, Indonesian Corruption Watch (ICW), Badan Pemeriksaan Keuangan (BPKP) dan sharing pengalaman dalam keterbukaan informasi keuangan dari Kabupaten Sleman, Kota Parepare, Kota Cimahi dan Kota Banda Aceh”, ungkap Elkana Catur.

Kegiatan ini juga menghadirkan tim Bank Dunia sebagai evaluator dan akan diisi dengan kegiatan pemaparan status pelaksanaan pembaruan pengelolaan keuangan daerah dari masing-masing Pemerintah Daerah Peserta USDRP, serta menyusunan protap/sisdur dan rencana tindak publikasi laporan keuangan teraudit sehingga diharapkan pada akhir pelaksanaan USDRP yang akan berakhir pada Mei 2013, seluruh Pemerintah Daerah Peserta USDRP dapat mempublikasikan Laporan Keuangan yang teraudit melalui media cetak atau website. (Sumber : MTAS to CPMU USDRP)

Jakarta, 2 Juni 2012

Mengunjungi Doi Tung, Anda akan dibuat terperangah dengan kondisi sekarang. Jauh berbeda dengan situasi ketika Papaver Somniperum menjadi cantelan hidup masyarakat di wilayah yang berada di utara Kota Chiang Rai. Kita akan sedikit berkeliling Doi Tung menikmati keramahan penduduk di sana dan produk yang hampir seluruhnya dibuat tanpa bantuan gerigi mesin atau handmade.

Doi Tung merupakan dataran tinggi yang terletak di Provinsi Chiang Rai, Thailand. Memasuki wilayah yang berbatasan dengan Burma ini, anda akan disambut udara sejuk dan hijaunya pepohonan yang ada di kiri-kanan jalan. Udara terasa makin sejuk karena minim dilalui kendaraan. Untuk menempuh Doi Tung anda akan menmpuh lama perjalanan sekitar 2 jam perjalanan darat bila menempuh dari Chiang Rai.

Sekilas mengenai Doi Tung, kawasan yang berada di 1.100 di atas permukaan laut ini dahulu kala dikenal sebagai kawasan pemasok opium terbesar. Sekitar 75 persen pasokan opium dunia berasal Doi Tung atau Bukit Bendera. Batas wilayah Burma dan laos menjadikan wilayah ini masuk pada segitiga emas pemasok bunga cantik nan mematikan, atau dikenal dengan sebutan Poppy.

1988, Pemandangan itu berubah drastis. Her Royal Highness Sondej Phra Sirnagarindra Boromarajajonani, biasa disebut the Princess Mother, menyulap wilayah tersebut menjadi perkebunan kopi dan makademia yang selanjutnya menjadi komoditas bagi mata pencarian penduduk yang semula menggantungkan hidupnya dari berladang poppy.

24 Tahun berkembang, Doi Tung tidak hanya memiliki ladang kopi dan makademia yang terkenal nikmat di seantero Thailad. Perlahan proyek pembangunan (development project) yang dimotori oleh Mae Fah Luang Foundation (MFLF) mengembangkan beragam potensi kerajinan untuk masyarakat sekitar.

Sebut saja tenunan yang dibuat handmade oleh ratusan pengrajin perempuan yang tak lain merupakan warga sekitar. Memasuki ruang penenunan, kita akan disambut derap alat penenun yang terbuat dari kayu, suara putaran pelk bekas sepeda yang dijadikan alat pemintal benang, serta wara wiri pekerja yang sibuk mengemas barang yang telah siap disimpan untuk outlet-outlet.

Beragam benang warna-warni diuntai untuk menghasilkan scarf pashmina atau syal dengan desain yang tidak norak. Pola desain fashion nan cantik semuanya dikerjakan dengan tangan para penduduk secara ulet dan terampil.

"Kita membaca keinginan pasar agar produk dapat menjadi nilai ekonomi penduduk. Salah satunya adalah dengan mendatangkan desainer dari luar negeri guna membantu pengemasan produk apa yang baik untuk dipasarkan," tutur Senior Program Manager MFLF, Ramrada Ninnad.

Earth, sapaan akrab Ramrada, membanggakan hasil yang dicapai oleh para penduduk setelah berulang kali melakukan evaluasi sampai akhirnya diterima di dunia internasional. Yaitu ketika fesyen karya penduduk Doi Tung mengikuti beberapa kali peragaan busana, antara lain di Berlin Fashion Show (2007) dan Macef Fair, Milan (2007). Hmm... bukan isapan jempol.

Kunjungan kedua adalah di ruang pembuatan keramik. Di tempat ini ada dua pegerjaan, yaitu mengolah bahan baku tanah liat menjadi keramik serta memoles keramik jadi untuk kemudian dikemas dan dipasarkan. Dalam pengolahan bahan keramik mentah mayoritas pekerja adalah kaum pria, sementara di bagian lain dikerjakan oleh para perempuan baik berusia muda atau pun tua.

Tanah liat terbaik yang didapatkan di wilayah Doi Tung dengan kecekatan tangan-tangan penduduk Doi Tung mewujud menjadi beragam keramik; gelas, pot bunga, guci, pernak-pernik mungil, serta beragam produk lainnya. Sekali lagi, tidak ada deru gerigi mesin di sini.