upaya preventif pada diare

3
Upaya Preventif Pada Diare Air minum yang bersih dari sumur/sumbeer air yang terjaga kebersihannya dan dimasak. Pengolahan makanan yang dimasak dengan baik, untuk menghindari kontaminasi. Cuci tangan dengan sabun setelah buang air besar, sebelum makan dan sebelum menyiapkan makanan. Gunakan jamban untuk anak kecil atau yang sakit, buang cepat tinja dengan cara memasukannya kedalam jamban atau menguburkannya. Berikan hanya ASI selama 4 – 6 bl pertama, teruskan pemberian ASI paling sedikit untuk 1 th pertama. Berikan makanan sapihan yang bersih dan bergizi mulai usia 4 – 6 bulan. Imunisasi campak.

Upload: insan-rizkillah

Post on 27-Oct-2015

113 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: Upaya Preventif Pada Diare

Upaya Preventif Pada Diare

Air minum yang bersih dari sumur/sumbeer air yang terjaga kebersihannya dan

dimasak.

Pengolahan makanan yang dimasak dengan baik, untuk menghindari

kontaminasi.

Cuci tangan dengan sabun setelah buang air besar, sebelum makan dan sebelum

menyiapkan makanan.

Gunakan jamban untuk anak kecil atau yang sakit, buang cepat tinja dengan

cara memasukannya kedalam jamban atau menguburkannya.

Berikan hanya ASI selama 4 – 6 bl pertama, teruskan pemberian ASI paling

sedikit untuk 1 th pertama.

Berikan makanan sapihan yang bersih dan bergizi mulai usia 4 – 6 bulan.

Imunisasi campak.

Page 2: Upaya Preventif Pada Diare

Upaya Preventif Muntah

Cuci tangan Anda. Bila Anda menggunakan susu formula, sterilkan botol dengan merebusnya sebelum membuat susu, untuk mencegah masuknya kuman/ bakteri.

Sendawakan bayi sebelum dan sesudah minum susu dengan cara digendong tegak lurus dan disandarkan di bahu anda. Tepuk pundaknya dengan halus sampai bayi bersendawa.

Berikan susu pada bayi secukupnya dan pada waktu yang tepat. Jangan memberikan susu saat bayi sangat lapar, karena bayi cenderung untuk minum dengan terburu-buru dan dalam jumlah banyak. Jeda waktu pemberian susu formula (bagi bayi yang diberi susu formula) kurang lebih 3,5 – 4 jam.

Pada waktu memberikan susu dengan dot, usahakan nipple dot masuk seluruhnya ke dalam mulut bayi dengan posisi tegak lurus dengan mulut bayi. Hal ini akan mengurangi masuknya udara ke perut bayi pada saat menyusu, sehingga mencegah bayi muntah.

Tempatkanlah bayi di ruangan yang tenang pada saat menyusu dengan posisi berbaring menggunakan bantal yang agak tinggi.

Biarkan bayi berbaring kurang lebih 10 menit setelah menyusu, setelah itu sendawakan.

Page 3: Upaya Preventif Pada Diare

Upaya Preventif Gizi Kurang

1) Memberikan ASI eksklusif (hanya ASI) sampai anak berumur 6 bulan. Setelah itu, anak mulai dikenalkan dengan makanan tambahan sebagai pendamping ASI yang sesuai dengan tingkatan umur, lalu disapih setelah berumur 2 tahun.

2) Anak diberikan makanan yang bervariasi, seimbang antara kandungan protein, lemak, vitamin dan mineralnya.

3) Rajin menimbang dan mengukur tinggi anak dengan mengikuti program Posyandu.

4) Jika anak dirawat di rumah sakit karena gizinya buruk, bisa ditanyakan kepada petugas pola dan jenis makanan yang harus diberikan setelah pulang dari rumah sakit.

5) Jika anak telah menderita karena kekurangan gizi, maka segera berikan kalori yang tinggi dalam bentuk karbohidrat, lemak, dan gula. Sedangkan untuk proteinnya bisa diberikan setelah sumber-sumber kalori lainnya sudah terlihat mampu meningkatkan energi anak.