upaya meningkatkan kreativitas anak melalui …eprints.ums.ac.id/30183/15/naskah_publikasi.pdf ·...

13
1 UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN PLASTISIN PADA ANAK PLAYGROUP DI PAUD NUR ROHMAH PLUPUH SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Diajukan Oleh: ZUSTINA VEBY ROHMAH NIM A520100066 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

Upload: vunhu

Post on 07-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI …eprints.ums.ac.id/30183/15/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · siklus I adalah 62,0% dan siklus II dengan hasil 86,3%. Penelitian ini ... anak dapat

1

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI

PERMAINAN PLASTISIN PADA ANAK PLAYGROUP

DI PAUD NUR ROHMAH PLUPUH SRAGEN

TAHUN AJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Mencapai Derajat

Sarjana S1

Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Diajukan Oleh:

ZUSTINA VEBY ROHMAH

NIM A520100066

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI …eprints.ums.ac.id/30183/15/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · siklus I adalah 62,0% dan siklus II dengan hasil 86,3%. Penelitian ini ... anak dapat
Page 3: UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI …eprints.ums.ac.id/30183/15/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · siklus I adalah 62,0% dan siklus II dengan hasil 86,3%. Penelitian ini ... anak dapat

1

Page 4: UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI …eprints.ums.ac.id/30183/15/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · siklus I adalah 62,0% dan siklus II dengan hasil 86,3%. Penelitian ini ... anak dapat
Page 5: UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI …eprints.ums.ac.id/30183/15/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · siklus I adalah 62,0% dan siklus II dengan hasil 86,3%. Penelitian ini ... anak dapat

1

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI

PERMAINAN PLASTISIN PADA ANAK PLAYGROUP

DI PAUD NUR ROHMAH PLUPUH SRAGEN

TAHUN AJARAN 2013/2014

Zustina Veby Rohmah, A520100066, Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan

Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014, 114 Halaman.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas anak Playgroup di

PAUD Nur Rohmah melalui permainan plastisin. Metode yang digunakan adalah

penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah suatu upaya

untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didik dengan memberikan

sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan, tindakan tersebut dilakukan secara

kolaborasi dengan pihak yang bersangkutan. Tujuan diadakannya suatu penelitian

tindakan kelas adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas

pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus ada 4 kali

pertemuan. Prosedur penelitian dilakukan melalui 4 langkah yaitu perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan (observasi) dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah

anak didik Playgroup kelompok B PAUD Nur Rohmah yang berjumlah 15 anak

yang terdiri dari 6 orang anak laki-laki dan 9 anak perempuan. Metode

pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Metode analisis data menggunakan tabulasi skor. Hasil penelitian setiap siklus

menunjukkan adanya peningkatan kreativitas anak mulai dari prasiklus 40,8%,

siklus I adalah 62,0% dan siklus II dengan hasil 86,3%. Penelitian ini

meyimpulkan bahwa penggunaan permainan plastisin dapat meningkatkan

kreativitas anak Playgroup di PAUD Nur Rohmah Plupuh Sragen Tahun Ajaran

2013/2014. Penelitian ini dari siklus I sampai siklus II mengalami kenaikan yang

baik.

Kata kunci : Kreativitas, Permainan, Plastisin.

Page 6: UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI …eprints.ums.ac.id/30183/15/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · siklus I adalah 62,0% dan siklus II dengan hasil 86,3%. Penelitian ini ... anak dapat

2

A. PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi,

maka dari itulah pemerintah mengatur hal ini sedemikian rupa, baik dalam

aturan undang-undang maupun kebijakan-kebijakan agar setiap individu

berhak dan mendapatkan pendidikan. PAUD adalah pendidikan anak usia dini

yang upaya pembinaannya dengan memberikan stimulasi pendidikan untuk

membantu perkembangan jasmani dan rohani anak agar memiliki kecakapan

hidup dalam mempersiapkan anak untuk masuk ke jenjang selanjutnya.

Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Busthomi berikut.

”Pentingnya PAUD dalam UU NO. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional Bab I, Pasal 1, Butir 14 bahwa, Pendidikan

anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada

anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan

melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak

memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Selain

itu menurut Busthomi pendidikan merupakan kebutuhan dasar

manusia yang harus terpenuhi, maka dari itulah pemerintah mengatur

hal ini sedemikian rupa, baik dalam aturan undang-undang maupun

kebijakan-kebijakan agar setiap individu berhak dan mendapatkan

pendidikan. Pendidikan sangat bermanfaat bagi anak usia dini

banyak penelitian yang dilakukan oleh para ahli dan hasil penelitian

itu mengatakan bahwa usia awal anak merupakan periode emas bagi

perkembangan anak. 50% dari perkembangan kecerdasan anak

terjadi pada usia 0-4 tahun, 30%-nya berlangsung hingga 8 tahun dan

sisanya usia setelah itu (Busthomi, 2012: 11).”

Periode emas yang dimaksud merupakan periode yang sangat kritis bagi

anak. Perkembangan yang didapatkan pada periode ini sangatlah berpengaruh

terhadap perkembangan anak terutama pada perkembangan pada periode

berikutnya hingga masa dewasanya.

Pendidikan anak usia dini tidaklah hanya dipandang dari segi kemampuan

akademiknya melainkan juga dipandang dari segi aspek perkembangan secara

keseluruhan. Pendidikan dalam diri anak tidak tergantung dari seorang

pendidik saja tetapi juga melalui strategi, metode, materi, media yang akan

pendidik berikan kepada anak. Semua itu haruslah bersifat menarik dan

Page 7: UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI …eprints.ums.ac.id/30183/15/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · siklus I adalah 62,0% dan siklus II dengan hasil 86,3%. Penelitian ini ... anak dapat

3

menyenangkan. Oleh sebab itu, pendidik berperan penting dalam memberikan

suatu stimulus yang berupa media untuk mengembangkan kemampuan anak.

Anak belajar melakukan suatu eksplorasi atau eksperimen melalui lingkungan

sekitar agar anak belajar memahami sesuatu yang anak belum ketahui dan

menjawab semua rasa ingin tahu anak secara sendiri.

Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Piaget (dalam Busthomi, 2012:

15) berikut.

”Anak belajar melalui interaksi dengan lingkungannya. Anak seharusnya

mampu melakukan percobaan dan penelitian sendiri. Guru bisa menuntun

anak-anak dengan menyediakan bahan-bahan yang tepat, tetapi yang

terpenting agar anak dapat memahami sesuatu, ia harus membangun

pengertian itu sendiri, dan ia harus menemukannya sendiri.”

Guru memerlukan kemampuan untuk menciptakan suasana yang

menyenangkan dan kondusif agar anak terangsang untuk lebih ingin

mengembangkan imajinasi dalam dirinya. Setiap anak berpotensi kreatif.

Melalui sebuah permainan yang menyenangkan dapat membangun kualitas

anak sesuai dengan usia anak, cara pengembangannya juga sesuai umur anak

sehingga dalam perkembangan dengan cara yang berbeda-beda tetapi maksud

dan tujuannya sama, sama-sama mengembangkan kemampuan dalam diri

anak.

Permainan plastisin merupakan permainan yang dapat mengembangkan

kreativitas anak, dari permainan itu anak dapat berimajinasi. Kreativitas yang

ada pada diri anak akan lebih berkembang dengan menciptakan hal baru

melalui permainan plastisin. Kreativitas perlu dikembangkan sejak dini,

karena kreativitas merupakan suatu kemampuan yang sangat berarti dalam

kehidupan manusia.

Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Bruner (dalam Busthomi,

2012: 74) berikut.

”Setiap materi dapat diajarkan kepada setiap kelompok umur dengan

cara-cara yang sesuai dengan perkembangannya. Kuncinya adalah pada

permainan atau bermain. Permainan atau bermain adalah kata kunci pada

pendidikan anak usia dini. Ia sebagai media sekaligus sebagai subtansi

Page 8: UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI …eprints.ums.ac.id/30183/15/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · siklus I adalah 62,0% dan siklus II dengan hasil 86,3%. Penelitian ini ... anak dapat

4

pendidikan itu sendiri.Dunia anak adalah dunia bermain, dan belajar

dilakukan dengan atau sambil bermain yang melibatkan semua indera

anak .”

Atas dasar ini disimpulkan bahwa untuk menciptakan generasi yang

berkualitas dan cerdas maka pendidikan dimulai sejak dini. Dan satu-satunya

cara untuk memulainya adalah dengan memberikan strategi, metode, materi

yang menyenangkan bagi anak agar bisa mengembangkan segala aspek

perkembangan anak secara optimal terutama pada kreativitas anak. Kreativitas

anak dapat berkembang melalui suatu permainan pembangunan yaitu

permainan plastisin. Kegiatan permainan plastisin selain untuk membuat anak

bisa mengembangkan motoriknya juga dapat mengetahui arti berusaha dan

melatih kesabaran anak. Jadi anak tidak hanya berkembang dalam motoriknya

tetapi juga mengembangkan sosial emosinya secara keseluruhan begitu juga

aspek perkembangan yang lainnya.

Permainan plastisin dapat meningkatkan kreativitas anak karena di

laksanakan dengan proses belajar yang menyenangkan. Kegiatan bermain di

lakukan tanpa memaksa anak dan dilakukan sesuai usia anak.Hasil dari sebuah

observasi awal dilakukan oleh peneliti di PAUD Nur Rohmah anak-anaknya

cenderung kurang kreatif, dikarenakan guru kurang memanfaatkan media

pembelajaran atau alat peraga edukatif seperti plastisin, balok dan sebagainya,

sehingga kreativitas anak kurang maksimal.

Guru juga masih suka menggunakan lembar kerja karena lebih mudah,

efektif, praktis dan tanpa memerlukan persiapan yang lama. Oleh karena itu

peneliti menerapkan permainan plastisin pada anak Playgroup di PAUD Nur

Rohmah karena permainan plastisin sangat di perlukan dalam pengembangan

motorik halus anak.

Perumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah melalui permainan

plastisin dapat meningkatkan kreativitas anak pada anak Playgroup di PAUD

Nur Rohmah Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2013/2014?Penelitian ini memiliki

tujuan penelitian baik tujuan umum maupun tujuan khusus. Tujuan umum

pada penelitian iniadalah untuk meningkatkan kreativitas anak melalui

Page 9: UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI …eprints.ums.ac.id/30183/15/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · siklus I adalah 62,0% dan siklus II dengan hasil 86,3%. Penelitian ini ... anak dapat

5

permainan plastisin. Sedang tujuan khususnya adalah untuk mengetahui

perkembangan kreativitas pada anak Playgroupmelalui permainan plastisin di

PAUD Nur Rohmah Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2013/2014.

Selain itu di dalam penelitian ini juga terdapat manfaat secara teoritisdan

praktis yaitu di harapkan mampu menambah keilmuan dan pengetahuan dalam

dunia pendidikan pada umumnya dan khususnya mengenai perkembangan

kreativitas anak melalui permainan plastisin pada anak Playgroup Nur

Rohmah Plupuh Sragen. Sedang manfaat praktisnya adalah bagi pendidik, di

harapkan dapat menambah wawasan guru sebagai tenaga pendidik khususnya

dalam proses meningkatkan kreativitas anak untuk menciptakan suasana yang

menyenangkan dan tidak membosankan bagi anak, bagi anak didik sendiri

membantu mereka agar dapat meningkatkan kreativitas melalui permainan

plastisin dan manfaat bagi sekolah dapat memberikan tambahan informasi

dalam mengembangkan kualitas pengajaran di sekolah.

Penelitian ini mengacupada penelitian terdahulu yang relevan

denganpenelitian yang akan dilakukan dan diteliti yaitu Nurhayati (2012)

dengan judul Peningkatan Kreativitas Anak Usia Dini dengan Bereksplorasi

Melalui Koran Bekas Di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah 2 Duri. Berdasarkan

tindakan penelitian Siklus I dan Siklus II dapat dijabarkan keberhasilan

kreativitas dengan bereksplorasi melalui koran bekas sebagai berikut: Sikap

positif anak dalam mengikuti kegiatan ada peningkatan, yaitu : Anak yang

antusias dalam mengikuti kegiatan meningkat dari 3 orang dengan persentase

15% pada siklus I, menjadi 14 orang dengan persentase 70% pada Siklus II.

Pada aspek percaya diri dalam menyelesaikan kegiatan 3 orang dengan

persentase 15% padaSiklus I, meningkat menjadi 17 orang dengan persentase

85% pada Siklus II. Pada aspek aktif dalam melakukan kegiatan dari 4 orang

dengan persentase 20% menjadi 15 orang dengan persentase 75%, ditinjau

dari aktifitas guru, pembelajaran pada siklus II sudah berjalan dengan baik dan

berhasil. Kemampuan anak dalam kegiatan: Pada aspek anak dapat

melaksanakan kegiatan dengan koran bekas pada Siklus I 5 orang dengan

persentase 25% dan pada Siklus II 17 orang dengan persentase 85%, pada

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI …eprints.ums.ac.id/30183/15/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · siklus I adalah 62,0% dan siklus II dengan hasil 86,3%. Penelitian ini ... anak dapat

6

aspek anak dapat memikirkan sebuah benda yang akan dibuat dengan koran

bekas pada Siklus I 3 orang dengan persentase 15% dan pada siklus II

meningkat menjadi 15 orang dengan persentase 75%, pada aspek anak dapat

menciptakan suatu benda dari Koran bekas pada Siklus I 2 orang dengan

persentase 10% dan pada Siklus II meningkat menjadi 16 orang dengan

persentase 80%, Pada aspek anak dapat menggunakan hasil karya dari koran

bekas dalam bermain pada siklus I 2 orang dengan persentase 10% dan pada

Siklus II meningkat 17 orang dengan persentase

85%.(http://ejournal.unp.ac.id/index.php/paud/article/view/1701/1470)

Mursini (2012) dengan judul peningkatan kreativitas anak melalui

permainan balok anak kelompok B di TK ABA Gading IV Belangwetan

Klaten Utara, Klaten Tahun Ajaran 2011/2012. Hasil dari penelitian, adanya

peningkatan yang signifikan terhadap kreativitas anak yang meliputi:

menyusun berbagai bentuk dari balok-balok, menciptakan bentuk bangunan

dari balok yang lebih kompleks dan menunjukkan sikap kerjasama dengan

prosentase keberhasilan, prasiklus 26,6%, siklus I 53,3 % dan siklus II 80%

jadi dapat disimpulkan bahwa ketiga siklus kreativitas anak sudah mencapai

target yang diharapkan.

B. METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian tindakan

kelas.Menurut Mulyasa (2011: 11) menyatakan bahwa penelitian tindakan

kelas merupakan suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok

peserta didik dengan memberikan sebuah tindakan (treatment)yang sengaja

dimunculkan.Tindakan tersebut dilakukan pleh guru, oleh guru bersama-sama

dengan peserta didik, atau oleh peserta didik di bawah bimbingan dan arahan

guru denganmaksud untuk memperbaiki dan meingkatkan kualitas

pembelajaran.

Model penelitian tindakan kelas yang digunakan mengacu pada model

penelitian tindakan kelas (Arikunto, 2007: 16).Desain penelitiannya

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI …eprints.ums.ac.id/30183/15/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · siklus I adalah 62,0% dan siklus II dengan hasil 86,3%. Penelitian ini ... anak dapat

7

menggunakan 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan

refleksi. Instrumen yang digunakan untuk menilai kemampuan anak berupa

tanda chek list () pada kategori sangat mampu sampai tidak mampu, serta

menggunakan tanda chek list ()sebagai alat pengamatan guru.

Tempat penelitian dilaksanakan di PAUD Terpadu Nur Rohmah yang

terletak di Jalan Raya Gemolong km 7 Wirosari Ngrombo Plupuh Sragen dan

memiliki jumlah peserta 15 anak untuk tahun ajaran 2013/2014.Waktu

penelitian pada bulan April semester II. Pengumpulan data pada penelitian ini

menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Jenis observasi yang

digunakan adalah observasi sistematis, karena peneliti dalam pelaksanaanya

menggunakan instrumen pengamatan berupa chek list.

Data yang berhasil dikumpulkan kemudian dianalisis dengan

menggunakan tabulasi skor untuk mengetahui berapa persen peningkatan

kreativitas anak di dalam satu kelas mulai dari prasiklus, sikus I hingga siklus

II. Perhitungan tabulasi skor bertujuan untuk mengetahui rata-rata peningkatan

anak satu kelas sehingga dari perhitungan itu terlihat keberhasilan penelitian

berapa persen.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PAUDterpadu Nur Rohmah merupakan sekolah yang berdiri sejak tahun

2008, sekolah ini yang sebelumnya berada di rumah kepala sekolah PAUD itu

sendiri tetapi mulai tahun 2012 PAUD tersebut pindah ke gedung yang baru.

Sekolah ini merupakan sekolah PAUD terpadu yaitu TPA, PLAYGROUP, dan

TK. Tempatnya sangat strategi dan mudah dijangkau, karena berada di pinggir

jalan tepat di depan SDN 1 Karangasem Plupuh Sragen.

Berdasarkan hasil analisis data menggunakan pengujian yaitu tabulasi

skormaka diperoleh hasil prasiklus 40,8%, siklus I diperoleh 62,0% dan siklus

II diperoleh 86,3% sehingga hipotesis yang penulis ajukan dapat terjawab

artinya melalui permainan plastisin dapat meingkatkan kreativitas anak

Playgroup Nur Rohmah Tahun Ajaran 2013/2014. Hal ini dikarenakan pada

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI …eprints.ums.ac.id/30183/15/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · siklus I adalah 62,0% dan siklus II dengan hasil 86,3%. Penelitian ini ... anak dapat

8

permainan plastisin yang dilakukan guru pada anak bervariasi dan menarik.

Guru yang semangat dan kreatif dapat menambah semangat anak-anak untuk

melakukan kegiatan itu.

D. PENUTUP

Dari keseluruhan pembahasan penelitian pada skripsi ini tentang

peningkatan kreativitas anak Playgroup di PAUD Nur Rohmah melalui

permainan plastisin dapat diperoleh kesimpulan bahwa, melalui permainan

plastisin kreativitas anak Playgroup di PAUD Nur Rohmah Plupuh Sragen

dapat berkembang. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya perkembangan

kreativitas anak dari sebelum tindakan kreativitas anak prasiklus hanya 40,8%,

siklus I mencapai 62,0%, dan siklus II mencapai 86,3%. Maka dari itu upaya

pengembangan kreativitas anak Playgroup di PAUDNur Rohmahdapat

dikatakan berhasil karena telah memenuhi nilai prosentase maksimum yang

telah ditentukan yaitu 80%.

Implikasi penelitian ini adalah berkembangnya proses pembelajaran

anak dalam permainan plastisin yang lebih bervariasi sehingga membuat anak

lebih tertarik dan senang dalam mengikuti pembelajaran. Guru lebih kreatif

dalam menyampaikan pembelajaran karena melalui permainan plastisin anak

dapat mengembangkan ide dan gagasan yang ada dalam dirinya.

Berkembangnya kreativitas anak melalui permainan plastisin dapat membuat

anak lebih belajar dalam bereksperimen tentang pencampuran warna.

Penelitian ini juga memberikan saran kepada kepala sekolah agar

menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dengan memperlihatkan

fasilitas, sarana dan prasarana sekolah yang menunjang proses belajar

mengajar, khususnya pembelajaran yang dapat mengembangkan kreativitas

anak, menjaga hubungan baik antara kepala sekolah, guru, wali murid, dan

komite sekolah melalui kolaborasi kerja, mendengarkan setiap masukan, kritik

dan saran dari guru, melakukan pemantaun pada saat guru mengajar.

Saran bagi guru hendaknya lebih kreatif, aktif, dan inovatif dalam

menyampaikan pembelajaran, memanfaatkan lingkungan sekitar dalam

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI …eprints.ums.ac.id/30183/15/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · siklus I adalah 62,0% dan siklus II dengan hasil 86,3%. Penelitian ini ... anak dapat

9

melakukan pembelajaran agar lebih menarik, memberikan motivasi bagi anak

yang kemampuannya kurang.Saran bagi anak dapat mengembangkan potensinya

sendiri melalui suatu permainan yang dimainkan tanpa mencontoh guru, belajar

melatih rasa percaya dirinya dalam menuangkan ide dan gagasan di dalam suatu

karya seninya sendiri.

Saran bagi orang tua hendaknya lebih memperhatikan perkembangan anak

dan memberikan fasilitas untuk lebih mengembangkan kreativitas anak.Selain itu

juga orang tua sebaiknya memotivasi anak agar kemampuan dalam diri anak

lebih terasah.Saran bagi peneliti berikutnya dapat dilakukan tindakan lebih lanjut

yang serupa dengan penelitian ini, terutama dalam mengembangkan kreativitas

pada anak. Dalam penelitian ini masih banyak kekurangan-kekurangan serta

dimungkinkan akan timbul permasalahan baru yang memerlukan penelitian lebih

lanjut.

E. DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi

Aksara.

Busthomi, Yazid. 2012. Panduan Lengkap Paud Melejitkan Potensi dan

Kecerdasan Anak Usia Dini. Perpustakaan Nasional: Citra Publising.

Mursini, Sri. 2012. Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Permainan Balok

Pada Anak Kelompok B Di TK ABA GAding IV Belangwetan Klaten Utara

Tahun Ajaran 2011/2012.Surakarta: Universitas Muhammadiyah

Surakarta. Skripsi.

Mulyasa, E. 2011. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja

RosdaKarya.

Nurhayati. 2012. Peningkatan Kreativitas Anak Usia Dini Dengan

Bereksplorasi Melalui Koran Bekas Di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah 2

Duri.

Tersedia :http://ejournal.unp.ac.id/index.php/paud/article/view/1701/1470.

diakses pada hari sabtu, 30 November 2013. Pukul 10.00