pengaruh siklus pergantian pemerintahan baru dan siklus apbn

14
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA TANGERANG SELATAN MAKALAH PENGARUH SIKLUS PERGANTIAN PEMERINTAHAN BARU DAN SIKLUS APBN TERHADAP PELAKSANAAN KEGIATAN PUSKI DJBC Diajukan oleh: ABDULLOH NURUL ZAMAN AL HABIB NPM. 144060005764 Februari 2015

Upload: david-aryanto

Post on 20-Nov-2015

23 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

pengaruh Siklus Pergantian Pemerintahan Baru Dan Siklus Apbn

TRANSCRIPT

  • KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

    BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN

    SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA

    TANGERANG SELATAN

    MAKALAH

    PENGARUH SIKLUS PERGANTIAN PEMERINTAHAN BARU DAN SIKLUS APBN

    TERHADAP PELAKSANAAN KEGIATAN PUSKI DJBC

    Diajukan oleh:

    ABDULLOH NURUL ZAMAN AL HABIB

    NPM. 144060005764

    Februari 2015

  • 1

    ABSTRAK

    Tidak sinkronnya Jadwal pelaksanaan APBN baru (Januari) dengan dimulainya pemerintahan baru (Oktober),

    menyebabkan kesulitan di banyak unit kerja pada akhir tahun, akibat perubahan yang kerap dilakukan di

    kementerian, baik itu program terobosan baru, maupun tidak dilaksanakannya program yang disusun oleh

    pemerintahan sebelumnya. Perencanaan kegiatan dengan penganggaran memang penting dilakukan sebagai

    alat kontrol agar organisasi dalam menjalakan kegiatannya tetap pada rencana yang telah disusun sebelumnya.

    Namun, perlu diingat bahwa tidak semua unit kerja dapat merencakan kegiatan yang akan dilakukannya pada

    tahun berikutnya. Hal itu karena tugas dan fungsi suatu unit kerja yang memang banyak melakukan kegiatan

    mendadak seperti pada PUSKI DJBC. Untuk mengantisipasi hal tersebut, pos-pos anggaran kegiatan sebaiknya

    dipermudah untuk dialihkan dananya antar pos anggaran, khususnya pos biaya perjalanan dinas pegawai.

    Kata Kunci: penganggaran, perencanaan, PUSKI DJBC

    ABSTRACT

    No synchronization between the new budget implementation schedule (January) with the start of a new

    government (October), causing difficulty in many units of work at the end of the year, due to the frequent changes

    made in the ministry, be it a new breakthrough program, whether or not the implementation of the program drawn

    up by the previous government . Planning activities with budgeting is important as a means of control in order to

    run the organization in its activities remain in the plan that had been developed previously. However, keep in

    mind that not all units can plan the activities to be done in the next year. It was because of the duties and

    functions of a unit of work that is much like the sudden activity, such as on PUSKI DGCE. To anticipate this, the

    budget by activity should be easy for diverted funds between budget items, particularly items employee travel

    expenses.

    Keywords: budgeting, planning, PUSKI DGCE

  • 2

    BAGIAN I

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    A. Siklus APBN

    Terdapat beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam proses penyusunan

    RAPBN, antara lain siklus APBN, kondisi ekonomi domestik dan internasional yang

    tercermin dalam asumsi dasar ekonomi makro, berbagai kebijakan APBN pembangunan,

    paameter konsumsi komoditas bersubsidi, kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan

    negara, resiko fiskal dan kinerja pelaksanaan APBN dari tahun ke tahun.

    Siklus adalah putaran waktu yang berisi rangkaian kegiatan secara berulang dengan tetap

    dan teratur. Oleh karena itu, Siklus APBN dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan yang

    berawal dari perencanaan dan penganggaran sampai dengan pertanggungjawaban

    APBN yang berulang dengan tetap dan teratur setiap tahun anggaran. Secara ringkas,

    penggambaran siklus APBC disajikan pada gambar berikut

    Gambar 1 Siklus APBN

    Siklus APBN diawali dengan tahapan kegiatan perencanaan dan penganggaran APBN.

    Dalam tahapan ini terdapat dua kegiatan penting yaitu: Perencanaan (perencanaan

    kegiatan) dan Penganggaran (perencanaan anggaran). Dalam Perencanaan,

    Kementerian Negara/Lembaga (K/L) menjalankan perannya mempersiapkan

    RKP/RKAKL yang mencerminkan prioritas pembangunan yang telah ditetapkan oleh

    Presiden dan mendapat persetujuan DPR. Setelah melalui pembahasan antara K/L

    dengan Menteri Keuangan dan Menteri Perencanaan. Dihasilkan Rancangan Undang

    Undang APBN yang kemudian disampaikan kepada DPR.

    Setelah dilakukan pembahasan antara pemerintah dan DPR, DPR memberikan

    persetujuan dan pengesahan sehingga menjadi Undang Undang PBN, dimana tahapan

    kegiatan ini disebut penetapan APBN. Pada tahapan selanjutnya, pelaksanaan APBN

    dilakukan oleh K/L dan Bendahara Umum Negara (BUN) dengan mengacu pada Daftar

    Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) sebagai alat pelaksaaan APBN. Bersamaan dengan

    tahapan pelaksanaan APBN, K/L dan BUN melakukan pelaporan dan pencatatan sesuai

  • 3

    dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) sehingga menghasilkan Laporan Keuangan

    Pemerintah Pusat (LKPP) . Atas LKPP tersebut, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

    melakukan pemeriksaan, dan LKPP yang diaudit oleh BPK tersebut disampaikan oleh

    Presiden kepada DPR dalam bentuk rancangan undang-undang pertanggungjawaban

    pelaksanaan APBN untuk dibahas dan disetujui.

    B. Pusat Kepatuhan Internal Kepabeanan dan Cukai (PUSKI KC)

    Pusat Kepatuhan Internal Kepabeanan dan Cukai (PUSKI KC) adalah sebuah unit eselon

    II di lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) yang dibentuk pada tahun 2010

    berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.01/2010 tentang Organisasi

    dan Tata Kerja Kementerian Keuangan. PUSKI KC dibentuk dalam rangka reformasi

    birokrasi yang digalakkan oleh Kementerian Keuangan, dengan tujuan untuk mewujudkan kondisi yang mendukung efektivitas dan efisiensi serta kelancaran dan ketertiban proses

    pelaksanaan tugas pelayanan, tugas pengawasan, dan tugas administrasi di lingkungan

    Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Sebagai pedoman dalam melaksanakan tugasnya,

    PUSKI mempunyai sasaran:

    a. menekan hingga sekecil mungkin penyalahgunaan wewenang dalam pelaksanaan

    tugas yang merugikan orang lain, masyarakat, dan/atau negara;

    b. menekan hingga sekecil mungkin segala bentuk pungutan liar, pemerasan,

    penyuapan, korupsi, kolusi, dan/atau nepotisme dalam pelaksanaan tugas;

    c. meningkatkan kelancaran, ketepatan, ketertiban, kepastian, keterbukaan,

    transparansi, dan akuntabilitas proses pelaksanaan tugas pelayanan dan pengawasan

    di bidang kepabeanan dan cukai, dan tugas administrasi sesuai dengan tata kerja dan

    prosedur yang berlaku;

    d. mendorong, meningkatkan, dan menjaga kesesuaian sikap, perilaku, dan perbuatan

    pegawai dalam melaksanakan tugas dan dalam pergaulan hidup sehari-hari dengan

    kode etik pegawai dan/atau peraturan disiplin pegawai.

    Untuk menjalankan sasaran-sasaran tersebut, diperlukan biaya yang tidak sedikit.

    Ditengah-tengah anggaran yang terbatas, segala jenis kegiatan harus disusun rincian

    biayanya secara efektif, berdasarkan Standar Biaya Umum yang ditetapkan oleh Menteri

    Keuangan.

    Namun, sebagaimana isu yang sering terjadi di lingkup Kementerian Keuangan, pola

    mutasi sering kali mengakibatkan pelaksanaan rencana kegiatan sering tidak maksimal.

    Pejabat yang baru menempati jabatannya di PUSKI kadang kurang setuju atau memahami

    apa rencana kegiatan yang telah disusun pada tahun berjalan. Sehingga berimbas pada

    penyerapan anggaran yang tidak maksimal. Di satu pos terdapat biaya yang kurang

    sementara di pos lain terdapat biaya yang tidak terserap karena kegiatan tidak jadi

    dilaksanakan. Padahal pos-pos biaya kegiatan tidak dapat begitu saja dipindahkan untuk

    membiayai kegiatan lain, contohnya pos biaya perjalanan dinas. Pos biaya perjalanan

    dinas adalah contoh pos anggaran yang untuk mengubahnya memerlukan otorisasi yang

    cukup rumit.

    Dalam menjalankan tugasnya, PUSKI tidak jarang harus melaksanakan tugas mendadak

    yang tidak terencana karena terjadi tindakan pelanggaran disiplin pegawai. Tindakan

    pelanggaran disiplin pegawai adalah hal yang tidak dapat diprediksi. Ketika media mem

    blow-up, maka PUSKI harus turun langsung ke unit kerja terkait guna melakukan tindakan

    yang diperlukan. Kegiatan-kegiatan semacam itu sering terjadi, dan menghabiskan biaya

  • 4

    perjalanan dinas yang tidak sedikit. Sehingga jika biaya perjalanan dinas tidak dapat

    dipindah pos kan dengan mudah, akan menyulitkan ruang gerak PUSKI dalam

    melaksanakan tugasnya. Kegiatan PUSKI tidak hanya terkait penindakan atas

    pelanggaran disiplin pegawai. Untuk dapat melaksanakan semua tugas kegiatan PUSKI

    dengan anggaran terbatas, melebihkan anggaran untuk perjalanan dinas pegawai adalah

    hal yang tidak mungkin untuk dilakukan.

    C. Siklus Pergantian Pemerintahan Baru

    Setiap lima tahun sekali Indonesia mengalami pergantian pemerintahan lama ke

    pemerintahan baru, dengan cara pelaksanaan pemilihan umum presiden baru. Setiap tiba

    tahun pemilu, pemerintah lama melakukan pemilu dengan tahapan sebagai berikut:

    Tabel 1 Tahapan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2014

    PENYUSUNAN DAFTAR PEMILIH

    3 s/d 23 Mar 2014 Permintaan data WNI yang berumur 17 tahun pada tanggal 10 April s/d 9 Juli 2014 kepada Kemendagri

    Dilaksanakan oleh KPU

    PENCALONAN

    18 s/d 20 Mei 2014 Pendaftaran pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden

    Dilaksanakan oleh partai politik atau gabungan partai politik

    KAMPANYE

    2 Juni - 5 Juli 2014 Pertemuan antar peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden/tim kampanye tentang pelaksanaan kampanye hingga pelaksanaan kampanye

    Dikoordinasikan oleh KPU dan Dilaksanakan oleh pasangan calon dan tim kampanye

    PEMUNGUTAN SUARA

    9 Juli 2014 Pemungutan dan penghitungan suara di TPS

    Dilaksanakan oleh KPPS

    PENETAPAN HASIL PEMILU

    21 s/d 22 Juli 2014 Penetapan dan pengumuman hasil Pemilu secara nasional

    Dilaksanakan pemungutan suara putaran II jika tidak memenuhi ketentuan undang-undang

    PENGUCAPAN SUMPAH/JANJI

    20 Okt 2014 Pelantikan dan pengucapan sumpah/janji Presiden dan Wakil Presiden terpilih dan pemberitahuan kepada para pihak

    MPR

    Dengan kata lain, pergantian antara pemerintahan lama dengan pemerintahan baru terjadi

    pada bulan Oktober 2014, dimana masih berada di tangah-tengah tahun anggaran berjalan

    (2014). Pemerintahan baru sering kali membuat kebijakan baru yang mempengaruhi realisasi

    anggaran tahun berjalan. Salah satunya adalah kebijakan larangan bagi institusi pemerintah

    untuk mengadakan rapat di hotel. Padahal, tidak sedikit unit kerja yang sebelumnya sudah

    menganggarkan untuk melaksanakan kegiatan tersebut pada tahun itu, dan PUSKI DJBC

    adalah salah satunya. Jika demikian, maka penggunaan anggaran untuk kegiatan rapat di

    hotel yang sudah diklasifikasikan ke dalam pos-pos tertentu di dalam DIPA akan berubah

  • 5

    demi realisasi anggaran. Sehingga dapat diangkat pertanyaan, apakah siklus pergantian

    pemerintahan baru dan siklus APBN mempengaruhi pelaksanaan kegiatan PUSKI DJBC?

    Tujuan

    Mengetahui pengaruh siklus pergantian pemerintahan baru dan siklus APBN terhadap

    pelaksanaan kegiatan PUSKI DJBC

    Rumusan Masalah

    Apakah siklus pergantian pemerintahan baru dan siklus APBN mempengaruhi pelaksanaan

    kegiatan PUSKI DJBC?

  • 6

    BAGIAN II

    LANDASAN TEORI

    Semua bisnis seharusnya menyiapkan anggaran. Setiap entitas pencari laba ataupun nirlaba

    bisa mendapatkan manfaat dari perencanaan dan pengendalian yang diberikan anggaran.

    Anggaran, perencanaan, dan Pengendalian

    Perencanaan dan pengendalian benar-benar saling berhubungan. Perencanaan adalah

    pandangan kedepan untuk melihat tindakan apa yang seharusnya dilakukan agar

    mewujudkan tujuan-tujuan tertentu. Pengendalian adalah melihat ke belakang, menentukan

    apakah yang sebenarnya telah terjadi, dan membandingkannya dengan hasil yang

    direncanakan sebelumnya. Kemudian perbandingan itu dapat digunakan untuk menyesuaikan

    anggaran, yaitu melihat ke masa depan sekalilagi.

    Berikut adalah siklus perencanaan, anggaran, dan pengendaian.

    Komponen kunci dari perencanaan adalah anggaran, yaitu rencana keuangan untuk masa

    depan.Sebelum anggaran disiapkan, organisasi mengembangkan rencana strategis.

    Rencana strategis mengidentifikasi strategi-strategi untuk aktivitas dan operasi di masa

    depan, setifaknya lima tahun ke depan. Strategi umum diterjemahkan ke dalam tujuan jangka

    panjang dan tujuan jangka pendek. Tujuan-tujuan tersebut membentuk dasar anggaran.

    Seharusnya terdapat hubungan yang erat antara anggaran dan rencana strategis. Hubungan

    tersebut membantu manajemen untuk memastikan semua perhatian tidak terfokus pada

    jangka pendek. Hal ini penting karena anggaran memiliki sifat untuk jangka pendek.

  • 7

    Manfaat Anggaran

    Sebuah sistem penganggaran memberikan beberapa manfaat untuk suatu organisasi.

    1. Memaksa para pimpinan untuk melakukan perencanaan;

    2. Menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk memperbaiki pengambilan

    keputusan;

    3. Menyediakan standar evaluasi kinerja;

    4. Memperbaiki komunikasi dan koordinasi

    Anggaran memaksa para pimpinan untuk merencanakan masa depan. Anggaran

    mendorong para pimpinan untuk mengembangkan arah organisasi secara menyeluruh,

    mengantisipasi masalah, dan mengembangkan kebijakan untuk masa depan.

    Anggaran memperbaiki pengambilan keputusan. Jika pimpinan organisasi telah

    mengetahui perkiraan pendapatan dan biaya perlengkapan, utilitas, gaji, dan lain lain, dia

    mungkin telah menurunkan tingkat kenaikan gaji, membatasi pembelian peralatan yang

    tidak penting. Pada akhirnya, keptusan-keputusan yang lebih baik ini bisa mencegah

    timbulnya masalah dan menghasilkan status keuangan yang lebih baik lagi bagi

    organisasi.

    Anggaran memberikan standar yang dapat mengendalikan penggunaan berbagai sumber

    daya perusahaan dan memotivasi karyawan. Sebagai bagian terpenting dari sistem

    penganggaran, pengendalian dicapai dari membandingkan antara hasil aktual yang

    dicapai dengan yang sebelumnya dianggarkan. Perbedaan yang besar antara hasil aktual

    yang dicapai dengan yang sebelumnya dianggarkan adalah umpan balik yang

    menunjukkan bahwa sistem berjalan diluar kendali. Jika seperti itu, seharusnya berbagai

    langkah dilakukan untuk mengetahui penyebabnya, kemudian memperbaikinya.

    Anggaran juga membantu komunikasi dan koordinasi. Secara formal, anggaran

    mengkomunikasikan antara rencana organisasi pada tiap pegawai. Jadi semua pegawai

    dapat menyadari perannya dalam pencapaian tujjuan-tujuan tersebut. Penyusunan

    anggaran mengharuskan kerja sama antara berbagai area dan aktivitas dalam organisasi

    sehingga koordinasi sangat dianjurkan agar anggaran sesuai dengan tujuan organisasi.

    Menyiapkan Anggaran Induk

    Anggaran induk adalah rencana keuangan komprehensif bagi organisasi secara

    keseluruhan. Anggaran induk biasanya untuk periode satu tahun sesuai dengan tahu fiskal

    organisasi. Anggaran tahunan dipecah dalam anggaran kuartal dan bulanan.

    Komponen Utama Anggaran Induk

    Anggaran induk dapat dibagi dalam anggaran operasional dan keuangan. Anggaran

    operasional mendeskripsikan aktivitas yang menghasilkan pendapatan bagi sautu

    organisasi. Anggaran keuangan memperinci posisi keuangan secara umum. Posisi

    keuangan yang diharapkan pada akhir periode anggaran ditunjukkan dalam perkiraan

    atau performa neraca. Karena banyak aktivitas keuangan yang tidak dapat diketahui

    sampai anggaran operasionalnya diketahui, anggaran operasional disiapkan terlebih

    dahulu.

  • 8

    BAGIAN III

    PEMBAHASAN

    Dalam menjalankan tugas mendadak dan tidak terencana, PUSKI menghabiskan biaya

    perjalanan dinas yang tidak sedikit. Sehingga jika biaya perjalanan dinas tidak dapat dipindah

    pos kan dengan mudah, akan menyulitkan ruang gerak PUSKI dalam melaksanakan

    tugasnya. Kegiatan PUSKI tidak hanya terkait penindakan atas pelanggaran disiplin pegawai.

    Untuk dapat melaksanakan semua tugas kegiatan PUSKI dengan anggaran terbatas,

    melebihkan anggaran untuk perjalanan dinas pegawai adalah hal yang tidak mungkin untuk

    dilakukan.

    Mengapa tidak dianggarkan lebih untuk biaya perjalanan dinas pegawai? Jawabannya adalah

    karena anggaran untuk PUSKI tidak cukup banyak. Dari Rincian Anggaran dan Biaya (RAB,

    terlampir) sebesar Rp 3.324.428.000 yang diajukan oleh PUSKI untuk tahun 2014, hanya Rp

    3.004.428.000 yang disetujui untuk menjadi anggaran PUSKI di tahun 2014.

    Pada akhir tahun 2014, dengan adanya larangan untuk melakukan kegiatan rapat di hotel,

    berdasarkan Petunjuk Operasional Kegiatan (POK, terlampir) PUSKI, terdapat anggaran

    sebesar Rp 440.670.000 untuk melaksanakan konsinyering atas Laporan Hasil Pemeriksaan

    Badan Pemeriksa Keuangan dan Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan. Biaya

    tersebut terbagi ke dalam 2 biaya yaitu biaya rapat di hotel dan biaya uang saku peserta rapat.

    Biaya uang saku sifatnya fix berdasarkan Standar Biaya Umum 2014 yaitu Rp 150.000 per

    orang/hari. Dikalikan 3 kali kegiatan, dengan jumlah peserta 60 orang, dan lama kegiatan 5

    hari. Sehingga uang saku pegawai totalnya sebesar Rp 135.000.000. Sementara biaya rapat

    di hotel digantikan denga biaya konsumsi rapat di kantor yaitu 3 kegiatan dikali jumlah peserta

    60 orang, selama 5 hari, dengan biaya makan & snack Rp 60.000. Sehingga biaya makan

    totalnya Rp 54.000.000. Dengan demikian, sisa dana kegiatan rapat adalah Rp 440.670.000

    Rp135.000.000 Rp 54.000.000 yaitu sebesar Rp 251.670.000.

    Pada tahun-tahun sebelumnya, konsinyering selaku dilaksanakan di hotel, karena kegiatan

    tersebut dihadiri oleh banyak kantor bea dan cukai dari seluruh daerah. Pelaksanaan di hotel

    adalah untuk alasan ketertiban kehadiran dan efisiensi waktu, sehingga lokasi penginapan

    dijadikan satu tempat, dengan biaya penginapan ditanggung oleh PUSKI sebagai unit

    penyelenggara kegiatan. Selain itu efisiensi waktu dapat dicapai karena para peserta kegiatan

    tidak perlu menempuh perjalanan dari tempat penginapan ke lokasi konsinyering.

    Apabila kegiatan seperti itu dibatalkan di tengah-tengah atau bahkan akhir tahun anggaran,

    sementara di pos perjalanan dinas pegawai membutuhkan tambahan dana untuk

    melaksanakan kegiatan-kegiatan tidak terduga yang mendesak dan dana sisa tidak dapat

    dialihkan peruntukannya untuk dengan cepat, maka penyerapan anggaran akan tidak

    maksimal serta pelaksanaan kegiatan akan terhambat.

  • 9

    BAB IV

    SIMPULAN

    1. APBN adalah anggaran yang dilaksanakan setiap awal tahun, dimana penyerapannya

    berdasarkan program kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya secara detail dan

    terperinci oleh seluruh unit kerja di Kementerian dan Lembaga (K/L). Tidak sinkronnya

    Jadwal pelaksanaan APBN baru (Januari) dengan dimulainya pemerintahan baru

    (Oktober), menyebabkan kesulitan di banyak unit kerja pada akhir tahun, akibat

    perubahan yang kerap dilakukan oleh para pemimpin di K/L, baik itu program

    terobosan baru, maupun tidak dilaksanakannya program yang disusun oleh

    pemerintahan sebelumnya. Untuk itu perlu dilakukan sinkronisasi jadwal antara

    dimulainya pelaksanaan anggaran baru dengan dimulainya pemerintahan baru.

    2. Perencanaan kegiatan dengan penganggaran memang penting dilakukan sebagai alat

    kontrol agar organisasi dalam menjalakan kegiatannya tetap pada rencana yang telah

    disusun sebelumnya. Standar biaya juga sangat penting agar penetapan biaya pada

    tiap kegiatan tidak dianggarkan secara berlebihan atau kekurangan. Namun demikian,

    perlu diingat bahwa tidak semua unit kerja dapat merencakan kegiatan yang akan

    dilakukannya pada tahun berikutnya. Hal itu karena tugas dan fungsi suatu unit kerja

    yang memang banyak melakukan kegiatan mendadak seperti pada PUSKI KC. Untuk

    mengantisipasi hal tersebut, pos-pos anggaran kegiatan sebaiknya dipermudah untuk

    dialihkan dananya antar pos anggaran, khususnya pos biaya perjalanan dinas

    pegawai. Hal ini perlu dilakukan semata mata untuk memudahkan pelaksanaan

    kegiatan, bukan untuk memudahkan penyalahgunaan anggaran.

  • 10

    DAFTAR PUSTAKA

    Hansen, Don R dan Mowen, Maryanne M. 2009. Akuntansi Manajerial. Jakarta: Salemba

    Empat

    Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Anggaran. 2014. Buku

    Manual Pokok-Pokok Siklus APBN di Indonesia. Jakarta

    Nugraha, Kunta Wibawa Dasa, Yonathan Setianto Hadi, dll. 2014. Buku Manual Dasar-Dasar

    Praktek Penyusunan APBN di Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal Anggaran

    Republik Indonesia. Nota Keuangan dan Anggaran Belanja Negara (beberapa tahun)

    Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.01/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja

    Kementerian Keuangan

    Peraturan Menteri Keuangan Nomor 72/PMK.02/2013 tentang Standar Biaya Masukan Tahun

    Anggaran 2014

    www.anggaran.depkeu.go.id

    http://pantaupemilu.org/tahapan-pilpres-2014

    http://www.anggaran.depkeu.go.id/

  • 11

    LAMPIRAN

    PETUNJUK OPERASIONAL KEGIATAN (POK) PUSKI TAHUN 2014

  • 12

  • 13

    RINCIAN ANGGARAN BIAYA (RAB) PUSKI 2014