apbn – apbd

41
Tashadi Tarmizi DIV- Jur Akuntansi Polnep

Upload: andri-azuardi-aja

Post on 28-Sep-2015

153 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

Alur penyusunan APBN dan APBD kuliah Akuntansi Sektor Publik Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Pontianak....

TRANSCRIPT

  • Tashadi TarmiziDIV- Jur AkuntansiPolnep

  • PendahuluanAPBN dan APBD merupakan inti keuangan (akuntansi) pemerintahan terutama dalam era pra-reformasi keuangan daerah karena selama era tersebut anggaran merupakan satu-satunya informasi keuangan yang dihasilkan Pemerintah.Kedudukan APBN dan APBD dalam keuangan dalam keuangan (akuntansi) pemerintahan cukup penting.Pada era-reformasi, kedudukan APBN dan APBD menjadi jauh lebih penting lagi.

  • Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)Merupakan wujud pengelolaan keuangan negara yang ditetapkan tiap tahun dengan Undang-Undang.

    Istilah APBN secara formal mengacu kepada anggaran pendapatan dan belanja pemerintah pusat.

  • Disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggara Pemerintahan negara dan kemampuan dalam menghimpun Pendapatan Negara.

    Penyusunannya melibatkan banyak pihak, yaitu ; Semua departemen dan lembaga, DPR.

    Sesuai dengan UUD 1945, APBN diwujudkan dalam bentuk UU.

  • Presiden berkewajiban menyusun dan mengajukan Rancangan APBN (RAPBN) kepada DPR.

    RAPBN berisi asumsi umum yang mendasari penyusunan APBN

    Penyusunan Rancangan APBN berpedoman kepada rencana kerja pemerintah dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan bernegara

  • Format/struktur berdasarkan UU No 17 tahun 2003 APBN terdiri atas :- Anggaran Pendapatan Negara & Hibah, - Anggaran Belanja Negara- Keseimbangan Primer- Surplus dan Defisit Anggaran - Pembiayaan

  • Pengertian APBNrencana keuangan tahunan pemerintahan negara/ suatu daftar yang memuat rincian pendapatan dan pengeluran negara untuk waktu tertentu, dan disetujui oleh dewan perwakilan rakyat (DPR).APBN berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran (1 Januari - 31 Desember). APBN, Perubahan APBN, dan Pertanggungjawaban APBN setiap tahun ditetapkan dengan Undang-Undang.

  • Penyusunan dan Penetapan APBNTujuan dan fungsi dan klasifikasi APBN ( pasal 11 )APBN merupakan wujud dalam pengelolaan keuangan negara yang ditetapkan tiap tahun dengan undang-undang.APBN terdiri atas anggaran pendapatan, anggaran belanja dan pembiayaan.

  • 3. pendapatan negara terdiri atas penerimaan pajak, penerimaan bukan pajak dan hibah.4. Belanja negara digunakan untuk keperluan pembelanjaan tugas pemerintah pusat dan pelaksanaan perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah.5. Belanja negara dirinci menurut organisasi, fungsi dan jenis belanja.

  • Penyusunan APBNPemerintah mengajukan Rancangan APBN dalam bentuk RUU tentang APBN kepada DPR. Setelah melalui pembahasan, DPR menetapkan Undang-Undang tentang APBN selambat-lambatnya 2 bulan sebelum tahun anggaran dilaksanakan. Pelaksanaan APBNSetelah APBN ditetapkan dengan Undang-Undang, pelaksanaan APBN dituangkan lebih lanjut dengan Peraturan Presiden.

  • Berdasarkan perkembangan, di tengah-tengah berjalannya tahun anggaran, APBN dapat mengalami revisi/perubahan. Untuk melakukan revisi APBN, Pemerintah harus mengajukan RUU Perubahan APBN untuk mendapatkan persetujuan DPR.Perubahan APBN dilakukan paling lambat akhir Maret, setelah pembahasan dengan Badan anggaran DPR[2].Dalam keadaan darurat (misalnya terjadi bencana alam), Pemerintah dapat melakukan pengeluaran yang belum tersedia anggarannya.

  • Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBNSelambatnya 6 bulan setelah tahun anggaran berakhir, Presiden menyampaikan RUU tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBN kepada DPR berupa Laporan keuangan yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan.

  • Struktur APBNAnggaran PendapatanAnggaran Belanja :Belanja Pemerintah PusatBelanja Daerah :Dana Bagi HasilDana Alokasi UmumDana Alokasi KhususDana Otonomi Khusus.Pembiayaan :Pembiayaan Dalam NegeriPembiayaan Luar Negeri :Penarikan Pinjaman Luar NegeriPembayaran Cicilan Pokok Utang Luar Negeri

  • Asumsi APBN

    Dalam penyusunan APBN, pemerintah menggunakan 7 indikator perekonomian makro, yaitu:Produk Domestik Bruto (PDB) dalam rupiahPertumbuhan ekonomi tahunan (%)Inflasi (%)Nilai tukar rupiah per USDSuku bunga SBI 3 bulan (%)Harga minyak indonesia (USD/barel)Produksi minyak Indonesia (barel/hari)

  • Fungsi APBNAPBN merupakan instrumen untuk mengatur pengeluaran dan pendapatan negara dalam rangka membiayai pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan pembangunan, mencapai pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pendapatan nasional, mencapai stabitas perekonomian, dan menentukan arah serta prioritas pembangunan secara umum.

  • Fungsi otorisasi, mengandung arti bahwa anggaran negara menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan, Dengan demikian, pembelanjaan atau pendapatan dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat.Fungsi perencanaan, mengandung arti bahwa anggaran negara dapat menjadi pedoman bagi negara untuk merencanakan kegiatan pada tahun tersebut. Bila suatu pembelanjaan telah direncanakan sebelumnya, maka negara dapat membuat rencana-rencana untuk medukung pembelanjaan tersebut. Misalnya, telah direncanakan dan dianggarkan akan membangun proyek pembangunan jalan dengan nilai sekian miliar. Maka, pemerintah dapat mengambil tindakan untuk mempersiapkan proyek tersebut agar bisa berjalan dengan lancar.Fungsi pengawasan, berarti anggaran negara harus menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintah negara sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian akan mudah bagi rakyat untuk menilai apakah tindakan pemerintah menggunakan uang negara untuk keperluan tertentu itu dibenarkan atau tidak.Fungsi alokasi, berarti bahwa anggaran negara harus diarahkan untuk mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya serta meningkatkan efesiensi dan efektivitas perekonomian.Fungsi distribusi, berarti bahwa kebijakan anggaran negara harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutanFungsi stabilisasi, memiliki makna bahwa anggaran pemerintah menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian.

  • Azas penyusunan APBN APBN disusun dengan berdasarkan azas-azas:Kemandirian, yaitu meningkatkan sumber penerimaan dalam negeri.Penghematan atau peningkatan efesiensi dan produktivitas.Penajaman prioritas pembangunanMenitik beratkan pada azas-azas dan undang-undang negara

  • Prinsip penyusunan APBN

    Berdasarkan aspek pendapatan, prinsip penyusunan APBN ada tiga, yaitu:Intensifikasi penerimaan anggaran dalam jumlah dan kecepatan penyetoran.Intensifikasi penagihan dan pemungutan piutang negara.Penuntutan ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh negara dan penuntutan denda. Sementara berdasarkan aspek pengeluaran, prinsip penyusunan APBN adalah:Hemat, efesien, dan sesuai dengan kebutuhan.Terarah, terkendali, sesuai dengan rencana program atau kegiatan.Semaksimah mungkin menggunakan hasil produksi dalam negeri dengan memperhatikan kemampuan atau potensi nasional.

  • Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)Dasar HukumUU No. 1/2004 : Pembendaharaan NegaraPP No. 58/2005 : Pengelolaan Keu DaerahPermendagri No. 13/2006 : Pedoman Pengelolaan Keuangan DaerahPermendagri No. 59/2007 : Perubahan atas Permendagri 13/2006 ttg pedoman keu daerah

  • Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan peraturan daerah.APBD adalah suatu daftar sistematis yang dirinci tentang penerimaan dan pengeluaran atau pembelanjaan daerah dalam jangka waktu tertentu (satu tahun). APBD Model penganggaran daerah yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah (perda)

  • Fungsi APBD 1.Fungsi Otoritas yaitu merupakan dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan.2.Fungsi Perencanaan yaitu merupakan pedoman bagi manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan.3.Fungsi Pengawasan yaitu merupakan pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

  • 4.Fungsi Alokasi yaitu harus diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja/mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas perekonomian.

    5.Fungsi Distribusi yaitu merupakan kebijakan yang harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.

    6.Fungsi Stabilisasi yaitu merupakan alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian daerah.

  • APBDPendapatan DaerahBelanja DaerahPembiayaan Daerah*PAD

    *Dana Perimbangan

    *Lain-lain PendapatanDaerah yg sah

    *Klasifikasi belanja Menurut organisasi

    *Klasifikasi belanjaMenurut fungsi

    *Klasifikasi belanjaMenurut jenis belanja*Penerimaan Pembiayaan

    *Pengeluaran Pembiayaan

  • Proses Penyusunan APBD BertujuanUntuk menyelaraskan kebijakan ekonomi makro dan sumber daya yang tersedia

    Mengalokasikan sumber daya secara tepat sesuai kebijakan pemerintah

    Mempersiapkan kondisi bagi pelaksanaan pengelolaan anggaran secara baik

  • Asas Umum APBD1)APBD disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan dan kemampuan pendapatan daerah.

    2)Penyusunan APBD berpedoman pada rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) dalam rangka mewujudkan pelayanan kepada masyarakat untuk tercapainya tujuan bernegara.

    3)APBD mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi, distribusi, dan stabilisasi.

  • 4)APBD, perubahan APBD, dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD setiap tahun ditetapkan dengan peraturan daerah.

    5)Semua penerimaan dan pengeluaran daerah baik dalam bentuk uang, barang dan/atau jasa dianggarkan dalam APBD

    6)Jumlah pendapatan yang dianggarkan dalam APBD merupakan perkiraan yang terukur secara nasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan.

    7)Seluruh pendapatan daerah, belanja daerah, dan pembiayaan daerah dianggarkan secara bruto dalam APBD.

  • 8)Pendapatan daerah yang dianggarkan dalam APBD harus berdasarkan pada ketentuan peraturan perundang-undangan.

    9)Dalam penyusunan APBD, penganggaran pengeluaran harus didukung dengan adanya kepastian tersedianya penerimaan dalam jumlah yang cukup.

    10)Penganggaran untuk setiap pengeluaran APBD harus didukung dengan dasar hukum yang melandasinya.

    11)Tahun anggaran APBD meliputi masa 1 (satu) tahun mulai tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember.

  • Proses Penetapan APBDRAPBDOleh Kpl DaerahDPRDDPRDMembahasTdk disetujuiDiajukan Lagi

  • *Kepala SKPD/SKPKD (Satuan Kerja Perangkat Daerah)Tim Anggaran Pemerintah DaerahPPKD (Pejabat Pengelola Keuangan Daerah)RKA-SKPD/ RKA-PPKDDisampaikanRKA-SKPD/RKA-PPKDRKA-SKPD/ PPKDDibahaskebijakan umum APBDprioritas dan plafon anggaran sementaraprakiraan maju yang telah disetujui tahun anggaran sebelumnyadokumen perencanaan lainnyacapaian kinerjaindikator kinerjaanalisis standar belanjastandar satuan hargastandar pelayanan minimalpenelaahan kesesuaian denganRaperda tentang APBDNota Keuangan Rancangan APBDdokumen pendukungRKA-SKPD/PPKD yang telah ditelaah

  • *APBDPendapatan DaerahBelanja DaerahPembiayaan DaerahPADDana PerimbanganLain-lain pendapatan daerah yang sahKlasifikasi belanja menurut organisasiKlasifikasi belanja menurut fungsiKlasifikasi belanja menurut program dan kegiatanKlasifikasi belanja menurut jenis belanja

    Penerimaan PembiayaanPengeluaran Pembiayaan

  • *Raperda tentang APBDPenjelasan Dokumen PendukungKepala DaerahDPRDmenyampaikankepadaminggu pertama Oktober tahun sebelumnyadibahas dalam rangka memperoleh persetujuan bersamaMenitikberatkan pada kesesuaian antara KUA serta PPAS dengan program dan kegiatan yang diusulkan dalam Raperda tentang APBD

  • *Rancangan Peraturan Daerah tentang APBDRancanganPeraturan Kepala Daerah tentang penjabaran RAPBDyang telah dievaluasi Peraturan Daerah tentang APBDPeraturan Kepala Daerah tentang penjabaran RAPBDKepala DaerahmenetapkanmenjadiProvinsiKabupaten/KotaMendagriGubernurDisampaikan selambat-lambatnya 7 hari kerja setelah ditetapkan selambat-lambatnya 31 Desember

  • *31 MaretLaporan Keuangan(unaudited)Laporan Keuangan(audited)Raperda LPJ(Lap. Keuangan)Audit (2 bulan)30 JuniBPKDPRD123456

  • *

    Bentuk dan Isi Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Laporan Realisasi APBD

    Neraca

    Laporan Arus Kas

    Catatan atas Laporan Keuangan

  • *Sebelum 31 MaretLaporan KeuanganSKPD(unaudited)Laporan Keuangan Konsolidasian(unaudited)Laporan KeuanganPEMDA(unaudited)Sebelum31 Maret31 MaretPPKDBPK123456

  • *Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD - SKPD Laporan Realisasi APBD

    Neraca

    Catatan atas Laporan Keuangan

  • ****************************************