upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar...

86
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR MELEMPAR BOLA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PADA SISWA KELAS IV SD MUHAMADIYAH 6 KAMPUNG SEWU KECAMATAN JEBRES SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: SITI NGALIYAH X4610105 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA September 2012

Upload: others

Post on 28-Dec-2019

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR MELEMPAR BOLA

DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PADA

SISWA KELAS IV SD MUHAMADIYAH 6 KAMPUNG SEWU

KECAMATAN JEBRES SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Oleh:

SITI NGALIYAH

X4610105

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

September 2012

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Siti Ngaliyah

NIM : X 4610105

Jurusan / Program Studi : FKIP / Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ UPAYA MENINGKATKAN

KEMAMPUAN GERAK DASAR MELEMPAR BOLA DENGAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PADA SISWA

KELAS IV SD MUHAMADIYAH 6 KAMPUNG SEWU KECAMATAN

JEBRES SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 “ ini benar-benar

merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, September 2012

Siti Ngaliyah

X 4610105

Page 3: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR MELEMPAR BOLA

DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PADA

SISWA KELAS IV SD MUHAMADIYAH 6 KAMPUNG SEWU

KECAMATAN JEBRES SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2012/2012

Oleh :

SITI NGALIYAH

NIM. X4610105

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Progam Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

S U R A K A R T A

September 2012

Page 4: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Surakarta, September 2012

Pembimbing I

Drs. Tri Aprilijanto Utomo, M.Kes.

Pembimbing II

Fadilah Umar,S.Pd.,M.Or.

NIP. 19640417 199003 1 001 NIP. 19720927 200212 1 001

Page 5: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari : Kamis

Tanggal : 27 September 2012

Tim Penguji Skripsi :

(Nama Terang) Tanda Tangan

Ketua : Waluyo, S.Pd .,M.Or. 1. …………

Sekretaris : Drs Budhi Satyawan M.Pd. 2. …...........

Anggota I : Drs.Tri Aprilijanto Utomo, M.Kes. 3. …………

Anggota II : Fadilah Umar, S.Pd., M.Or. 4. …………

Disahkan Oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

a.n. Dekan

Pembantu Dekan I,

Prof. Dr. rer. nat. Sajidan, M.Si.

NIP 19660415 199103 1 002

Page 6: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Siti Ngaliyah. UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR

MELEMPAR BOLA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

BERMAIN PADA SISWA KELAS IV SD MUHAMADIYAH 6 KAMPUNG

SEWU KECAMATAN JEBRES SURAKARTA TAHUN AJARAN

2011/2012. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sebelas Maret Surakarta, September 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar

melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada siswa kelas

IV SD Muhamadiyah 6 Kampung Sewu Kecamatan Jebres Surakarta tahun ajaran

2011/2012.

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas.

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas

perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian

adalah siswa kelas IV SD Muhamadiyah 6 Kampung Sewu, Kecamatan Jebres,

Surakarta tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 21 siswa dan terdiri dari 11

siswa putra dan 10 siswa putri. Sumber data berasal dari guru dan siswa. Teknik

pengumpulan data dengan tes unjuk kerja, observasi dan tes kognitif. Uji Validitas

menggunakan triangulasi data yang dilakukan oleh kolaborator, guru penjas dan

observer. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

statistik deskriptif komparatif dan analisis kritis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penerapan model

pembelajaran bermain dapat meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar

bola dari pratindakan ke siklus I, dari siklus I ke siklus II. Hasil kemampuan gerak

dasar melempar bola pada pratindakan sebesar 38,09% setelah diberikan tindakan

meningkat pada siklus I menjadi 61.9% dan pada siklus II meningkat menjadi

80,95%.

Dari hasil penelitian diperoleh beberapa simpulan sebagai berikut : (1)

penerapan model pembelajaran bermain yang dilakukan dapat meningkatkan

antusiasme siswa terhadap pembelajaran gerak dasar melempar bola, (2)

penerapan model pembelajaran bermain yang dilakukan dapat meningkatkan daya

tangkap siswa terhadap kegiatan yang akan dilakukan serta (3) penerapan model

pembelajaran bermain yang dilakukan dapat meningkatkan kemampuan gerak

dasar melempar bola siswa kelas IV SD Muhamadiyah 6 Kampung Sewu

Kecamatan Jebres, Surakarta tahun ajaran 2011/2012.

Kata kunci : gerak dasar melempar, bermain

Page 7: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

Kerjakanlah apa yang dapat dikerjakan hari ini, karena waktu terus berjalan

dan tidak akan pernah kembali lagi.

(Penulis)

Tak kan mau berpangku tangan, hiduplah dengan penuh semangat, kerja keras

dan jangan bergantung pada orang lain, bergantung hanya pada Allah SWT.

(Penulis)

Kesuksesanadalah sebuah proses kehidupan, perlu waktu panjang untuk

meraihnya dan tidak dengan cara instan dan kesuksesan bukan diukur

seberapa besar yang kita dapat, akan tetapi seberapa besarusaha kita untuk

mendapatkannya dan seberapa besar kita dapat bermanfaat bagi orang lain.

(Penulis)

Page 8: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Teriring syukurku pada-Mu ya Rabb, kupersembahkan karya ini untuk :

- Guru Penjas SD Muhamadiyah 6 Kampung Sewu -

- Bapak Saefudin dan Ibu Rumiyah-

Do’a yang tak pernah putus, cinta dan kasih sayang yang tak pernah pudar,

pun pengorbanan yang begitu payah dan tanpa dirasa lelah. Semua membuatku

tetap semangat walau apapun menimpa. Tiada hal yang lebih

membahagiakan di dunia selain karena adanya kalian

- Kakak-kakakku Semua -

Terima kasih karena adanya kau, yang selalu memberiku semangat dan kasih

sayang yang tulus sehingga aku bisa menjalani hari-hariku.

- Mas Tofik -

Terima kasih telah menjadi sosok teman yang baik, bijak dan menjadi tauladan,

yang senantiasa membimbingku agar tidak salah dalam melangkah.

- Mba cil, Astria, Indah, Desti, Ana, Adi, Celi, Evan, -

Terima kasih telah membantuku dalam melaksanakan penelitianku.

- Almamaterku -

Terima kasih telah memberiku banyak ilmu serta pengalaman yang begitu

berharga.

Page 9: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang

memberi ilmu dan inspirasi. Atas kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK

DASAR MELEMPAR BOLA DENGAN PENERAPAN MODEL

PEMBELAJARAN BERMAIN PADA SISWA KELAS IV SD

MUHAMADIYAH 6 KAMPUNG SEWU KECAMATAN JEBRES

SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012”.

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari

bantuan, bimbingan dan pengarahan berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam

kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.,Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Drs. H. Mulyono, M.M., Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan

Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

3. Bapak Waluyo, S.Pd.,M.Or., Ketua Program Pendidikan Jasmani Kesehatan

dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

4. Bapak Drs. Tri Aprilijanto Utomo, M.Kes. selaku Pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.

5. Bapak Fadilah Umar, S.Pd.,M.Or.selaku pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.

6. Ibu Muyassaroh S.Pd.SD Kepala SD Muhamadiyah 6 Kampung Sewu Jebres

Surakarta yang telah memberikan kesempatan dan tempat guna pelaksanaan

penelitian.

7. Bapak Bambang Sugiyanto, S.Pd. selaku guru penjas SD Muhamadiyah 6

Kampung Sewu yang telah memberikan bimbingan dan bantuan dalam

penelitian.

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

8. Para siswa kelas IV SD Muhamadiyah 6 Kampung Sewu Kecamatan Jebres,

Surakarta tahun ajaran 2011/2012 yang telah bersedia berpartisipasi dalam

pelaksanaan penelitian.

9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

mungkin disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena

keterbatasan penulis. Meskipun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Surakarta, September 2012

Penulis,

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ..........................................................................................................

PERNYATAAN ............................................................................................

PENGAJUAN . .............................................................................................

PERSETUJUAN . .........................................................................................

PENGESAHAN ...........................................................................................

ABSRAK ......................................................................................................

MOTTO ........................................................................................................

PERSEMBAHAN .........................................................................................

KATA PENGANTAR .................................................................................

DAFTAR ISI .................................................................................................

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................

DAFTAR TABEL ........................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................

BAB I PENDAHULUAN . .......................................................................

A. Latar Belakang Masalah ...........................................................

B. Perumusan Masalah ..................................................................

C. Tujuan Penelitian .....................................................................

D. Manfaat Penelitian ....................................................................

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ....................................................................

A. Kajian teori dan hasil penelitian yang relevan ..........................

1. Kemampuan Gerak Dasar .....................................................

a. Pengertian Kemampuan Gerak Dasar ..............................

b. Bentuk – Bentuk Gerak Dasar .........................................

c. Faktor-Faktor yang Mendukung Kemampuan Gerak

Dasar ...............................................................................

2. Kemampuan Gerak Dasar Melempar .....................................

a. Perkembangan Kemampuan Gerak Dasar ......................

b. Pembelajaran Kemampuan Gerak Dasar Melempar ........

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

viii

ix

xi

xiv

xv

xvi

1

1

4

4

5

6

6

6

6

7

8

8

9

9

11

8

9

9

11

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

c. Teknik Melempar .............................................................

3. Belajar dan Pembelajaran . .....................................................

a. Belajar - Mengajar ...........................................................

1) Hakikat Belajar ..........................................................

2) Hakikat Mengajar . .....................................................

3) Interaksi Belajar-Mengajar . ......................................

b. Pembelajaran ............................................. ......................

c. Hasil Belajar . ...................................................................

4. Model Pembelajaran ..............................................................

a. Model pembelajaran Bermain . .........................................

1) Bermain......................................................................

2) Bermain Sambil Belajar . ...........................................

3) Aspek – Aspek yang Dikembangkan Dalam

Bermain . ....................................................................

a) Perkembangan Fisik . ............................................

b) Perkembangan Motorik . .......................................

c) Perkembangan Sosial . ..........................................

d) Perkembangan Emosi . ..........................................

e) Perkembangan Olahraga . .....................................

b. Pembelajaran Lempar Dengan Model Pembelajaran

Bermain . .........................................................................

B. Kerangka Berpikir .....................................................................

BAB III METODE PENELITIAN. ...........................................................

A. Tempat Dan Waktu penelitian ................................................

1. Tempat Penelitian .............................................................

2. Waktu Penelitian ...............................................................

3. Siklus PTK ........................................................................

B. Subjek Penelitian .....................................................................

C. Data dan Sumber Data ............................................................

D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................

13

14

14

14

14

15

17

18

20

22

24

26

27

27

27

27

28

28

28

32

34

34

34

34

35

36

36

36

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

E. Uji Validitas Data ...................................................................

F. Teknis Analisis Data ...............................................................

G. Indikator Kinerja Penelitian . ...................................................

H. Prosedur Peneltian ...................................................................

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . .........................

A. Deskripsi PraTindakan. ............................................................

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus . ...................................

1. Siklus I . .................................................................................

a. Perencanaan Siklus I ........................................................

b. Pelaksanaan Siklus I . .......................................................

c. Observasi Siklus I . ...........................................................

d. Refleksi Siklus I . ..............................................................

e. Deskripsi Data Siklus I . ...................................................

2. Siklus II ................................................................................

a. Perencanaan Siklus II .....................................................

b. Pelaksanaan Siklus II . .....................................................

c. Observasi Siklus II . ........................................................

d. Refleksi Siklus II . ...........................................................

e. Deskripsi Data Siklus II ..................................................

C. Perbandingan Hasil tindakan Antar Siklus. .............................

D. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN . .................................

A. Simpulan . ...............................................................................

B. Implikasi .................................................................................

C. Saran ......................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................

LAMPIRAN ................................................................................................

37

37

38

38

43

43

46

46

46

47

52

55

56

58

58

59

63

65

66

69

71

74

74

74

75

77

79

Page 14: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Komponen – Komponen Kemampuan Gerak Dasar ................ 8

2.2 Kemampuan Melempar ............................................................. 11

2.3 Teknik Dasar Gerakan Melempar ............................................. 13

2.4 Diagram Hubungan Unsur-Unsur Pengajaran .......................... 16

2.5 Permainan Melempar Menghalau Kardus Ke Dinding ............. 29

2.6 Permainan Melempar dengan Bola Berekor untuk

Menggerakan Bola lebih dekat dengan lawan .......................... 29

2.7 Permainan Melempar dengan Botol-botol Bekas ..................... 30

2.8 Permainan Melempar untuk Meningkatkan Ketepatan............. 30

2.9 Permainan Melempar ke Sasaran Secara

Beramai-ramai........................................................................... 30

2.10 Permainan Melempar Bola Digantung dan Bergerak .............. 31

2.11 Permainan Melempar Ke arah Sasaran Simpai yang

Digantung Menggunakan Bola Berekor ................................... 31

2.12 Bagan Kerangka Berfikir .......................................................... 33

3.1 Bagan Siklus Penelitian ............................................................ 39

4.1 Deskripsi Data Ketuntasan Kemampuan Gerak Dasar

Melempar Bola Setelah Penerapan Model Pembelajaran

Bermain Siklus II ...................................................................... 67

4.2 Perbandingan Ketuntasan Kemampuan Gerak Dasar

Melempar Bola Setelah Penerapan Model

Pembelajaran Bermain Pratindakan, Siklus I dan

Siklus II ..................................................................................... 70

Page 15: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Rincian Kegiatan Waktu Dan Jenis Kegiatan ................................... 34

3.2 Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 37

3.3 Indikator Kinerja Penelitiian ............................................................. 38

4.1 Diskripsi Data Ketuntasan Kemampuan Gerak Dasar Melempar

Bola Sebelum Penerapan Model Pembelajaran Bermain ................. 44

4.2 Diskripsi Data Kriteria Kemampuan Gerak Dasar Melempar

Bola Sebelum Penerapan Pembelajaran Bermain ............................. 45

4.3 Deskripsi Data Ketuntasan Kemampuan Gerak Dasar Melempar

Bola Setelah Penerapan Model Pembelajaran Bermain

Siklus I ............................................................................................... 57

4.4 Diskripsi Data Kriteria Kemampuan Gerak Dasar Melempar

Bola Setelah Penerapan Model Pembelajaran Bermain

Siklus II .............................................................................................. 57

4.5 Diskripsi Data Ketuntasan Kemampuan Gerak Dasar Melempar

Bola Setelah Penerapan Model Pembelajaran Belajar Bermain

Siklus I dan Siklus 1I ......................................................................... 66

4.6 Deskripsi Data Kriteria Kemampuan Gerak Dasar Melempar

Setelah Penerapan Model Pembelajaran Bermain

Siklus I dan Siklus II .......................................................................... 68

4.7 Perbandingan Ketuntasan Kemampuan Gerak Dasar Melempar

Dengan Penerapan Model Pembelajaran

Bermain dari Pratindakan, Siklus I dan Siklus I Siklus II ................. 69

4.8 Perbandingan Kriteria Kemampuan Gerak Dasar Melempar

Setelah Penerapan Model Pembelajaran Bermain dari Pratindakan,

Siklus II .............................................................................................. 71

Page 16: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Silabus ................................................................................................ 79

2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus ...................................... 80

3 Rekapitulasi Penilaian Data Pratindakan Materi Gerak Dasar

Melempar Siswa Kelas IV SD Muhamadiyah 6, Kampung Sewu,

Kecamatan Jebres, Surakarta Tahun ajaran 2011/2012 ..................... 135

4 Rekapitulasi Penilaian Siklus I Materi Gerak Dasar Melempar

Siswa Kelas IV SD Muhamadiyah 6, Kampung Sewu, Kecamatan

Jebres, Surakarta Tahun ajaran 2011/2012 ........................................ 137

5 Rekapitulasi Penilaian Siklus II Materi Gerak Dasar Melempar

Siswa Kelas IV SD Muhamadiyah 6, Kampung Sewu, Kecamatan

Jebres, Surakarta Tahun ajaran 2011/2012 ........................................ 140

6 Rekapitulasi Penilaian Kognitif Materi Gerak Dasar Melempar

Siswa Kelas IV SD Muhamadiyah 6, Kampung Sewu, Kecamatan

Jebres, Surakarta Tahun ajaran 2011/2012 ........................................ 143

7 Dokumentasi ...................................................................................... 144

8 Surat Validasi Proposal ...................................................................... 148

9 Surat Ijin Penelitian............................................................................ 149

10 Surat Ijin Menyusun Skripsi ............................................................. 150

11 Surat Keterangan Penelitian ............................................................... 151

Page 17: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran penjas disekolah mengajarkan berbagai cabang olahraga

terpilih, sebagaimana tercantum dalam struktur kurikulum yang berlaku. Atletik

merupakan olahraga wajib yang diajarkan mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga

Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). Atletik yang diajarkan disekolah

mencakup empat nomor yang dilombakan yaitu: (1) Jalan, (2) Lari, (3) Lompat,

(4) Lempar.

Pembelajaran Penjas merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan

gerak dasar anak. Dalam pembelajaran penjas di SD hendaknya di sesuaikan

dengan karakteristik dan perkembangan anak, agar perkembangannya dapat

berkembang dengan baik. Komponen-komponen kemampuan gerak dasar yang

meliputi; gerak lokomotor, gerak non lokomotor dan gerak manipulatif harus

dikembangkan dengan bentuk pembelajaran yang tepat. Lempar merupakan salah

satu nomor atletik yang diajarkan disekolah-sekolah. Untuk siswa Sekolah Dasar

khususnya kelas IV lempar yang diajarkan adalah melempar bola sebagai

persiapan menuju ke lempar lembing dan tolak peluru.

Pembelajaran kemampuan gerak dasar melempar akan sangat membantu

anak untuk menguasai ketrampilan olahraga seperti lempar lembing, lempar

cakram, maupun tolak peluru. Dalam pembelajaran siswa sering mengalami

hambatan dalam mempraktikan gerak dasar melempar terutama gerak dasar

lempar Jauh. Mengembangkan kemampuan gerak dasar melempar dalam

pembelajaran penjas sangat penting. Namun pada kenyataannya masih banyak

guru penjas tidak memahami perkembangan gerak dasar anak. Padahal

kemampuan gerak dasar pada siswa SD sangat bermanfaat dalam kehidupan

sehari hari, hampir setiap melakukan permainan dibutuhkan ketrampilan gerak

dasar. Pada umumnya pembelajaran yang dilaksanakan guru penjas lebih

menekankan pencapaian prestasi, bukan melalui pendekatan proses pembelajaran.

Page 18: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Karakteristik anak berdasarkan usianya (perkembangan gerak) kurang

diperhatikan dalam pembelajaran penjas.

Pembelajaran materi yang akan disampaikan kepada siswa harus

disesuaikan dengan karakteristik dan kondisi siswa tersebut, maka dalam

pembelajaran lempar bola di Sekolah Dasar harus disesuaikan dengan kondisi

siswa. Perlu di ketahui oleh seorang guru bahwa siswa Sekolah Dasar mempunyai

karakter cepat bosan. Untuk mengatasi hal tersebut, maka pembelajaran lempar

bola hendaknya bisa diajarkan secara bervariasi dalam bentuk aktivitas yang

menyenangkan. Upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa terhadap

pembelajaran lempar bola harus diterapkan melalui bentuk-bentuk pembelajaran

yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. Perkembangan anak SD masih

senang dengan pembelajaran pendidikan jasmani yang bersifat bermain. Dalam

penjas yang lebih diutamakan adalah suasana keriangan, biarkanlah anak-anak

lebih leluasa menyatakan dirinya melalui aneka permainan. Disinilah

sesungguhnya peran guru pendidikan jasmani untuk mengatasi kendala dan

hambatan dalam pembelajaran pendidikan jasmani, maka seorang guru yang baik

harus mampu mencari dan menerapkan solusi yang tepat agar tujuan pembelajaran

dapat tercapai.

Agar dapat membangun dan menempatkan jati diri siswa diperlukan

proses pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan. Dari uraian tersebut

maka secara garis besar aktivitas dalam pendidikan jasmani olahraga dan

kesehatan adalah penggunaan media dan multi metode, praktek dalam kelompok,

pemanfaatan lingkungan sekitar dan multi aspek sehingga menarik perhatian

siswa. Dengan model pembelajaran bermain diharapkan seorang guru terus

mencari kreasi yang baru untuk memotivasi siswa, sebagai contoh guru harus

dapat memodifikasi peralatan, menciptakan suasana pembelajaran yang

menyenangkan, maka dalam pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan

diharapkan siswa menjadi tertarik dan banyak melakukan gerakan dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran, sehingga secara tidak langsung akan

meningkatkan kualitas gerak dasar anak.

Page 19: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Memberikan model pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan

peserta didik adalah sangat penting. Model pembelajaran bermain merupakan

strategi pembelajaran yang disesuaikan dengan perkembangan dan pertumbuhan

peserta didik. Namun dari model pembelajaran bermain yang diberikan belum

tentu peserta didik memahami keterkaitannya dengan tujuan yang hendak dicapai

yaitu kemampuan melempar bola.

Permainan dapat memainkan peran yang penting dalam mengembangkan

dan memperluas berbagai kemampuan gerak dasar, jika permainan secara tepat

dimasukan ke dalam program pengembangan gerak. Seringkali guna memberikan

permainan untuk menumbuhkan kesenangan anak atau menguatkan ketrampilan

tertentu. Meskipun hal ini memiliki tujuan yang bermanfaat, maka permainan

harus tidak dipandang sebagai tujuan utama, melainkan sebagai alat untuk

mencapai tujuan tertentu. Jika permainan memiliki berbagai nilai yang nyata,

maka juga harus ditinjau dari persepektif perkembangan anak. Sebagai mana telah

dikemukakan bahwa anak usia sekolah dasar dalam taraf pengembangan gerak

dasar.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti di SD muhamadiyah 6

Kampung Sewu siswa siswi tersebut kurang antusias mengikuti pembelajaran

penjas terutama pada saat pembelajaran lempar. Karena pembelajaran yang

diajarkan kurang menarik dan masih monoton sehingga antusias siswa terhadap

pembelajaran kurang maksimal. Sebagian besar siswa belum mampu

memperkirakan seberapa besar atau power yang dibutuhkan untuk melempar

dengan jarak yang telah ditentukan. Gerakan-gerakan pada saat melempar kurang

diperhatikan oleh guru sehingga masih banyak yang melakukan kesalahan.

Misalnya; posisi kaki yang terbalik, yang seharusnya pada saat melempar kaki

kanan di belakang kebanyakan siswa pada saat akan melempar kaki kanan yang di

depan, dan pada saat akan melempar gerakan tangan tidak ditarik kebelakang.

Dengan gerakan masih banyak yang salah menyebabkan kemampuan melempar

anak rendah. Diketahui bahwa nilai yang menunjukan tuntas terdapat 8 siswa

dengan persentase 38,09% dari batas KKM 70%. Jumlah dari nilai siswa yang

mendapat nilai dibawah 70 terbukti bahwa kemampuan gerak dasar melempar

Page 20: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

bola siswa-siswi di kelas IV SD Muhamadiyah 6 Kampung Sewu tersebut belum

mampu mencapai batas ketuntasan belajar siswa.

Untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar anak perlu

dilakukan PTK dengan menerapkan model pembelajaran bermain. Melalui

penelitian tindakan kelas dengan model pembelajaran bermain diharapkan siswa

akan tertarik dan senang mengikuti pembelajaran melempar. Sehingga

kemampuan gerak dasar melempar meningkat.

Penelitian Tindakan Kelas dilakukan dengan judul: ”Upaya Meningkatkan

Kemampuan Gerak Dasar Melempar Bola Dengan Penerapan Model

Pembelajaran Bermain Pada Siswa Kelas IV SD Muhamadiyah 6 Kampung Sewu

Jebres, Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan

sebagai berikut:

Bagaimanakah penerapan model pembelajaran bermain dapat

meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola pada siswa kelas IV SD

Muhammadiyah 6 Kampung Sewu Jebres, Surakarta tahun ajaran 2011/2012?.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, penelitian ini

mempunyai tujuan untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola

dengan penerapan model pembelajaran bermain pada siswa kelas IV SD

Muhamadiyah 6 Kampung Sewu Jebres Surakarta tahun ajaran 2011/2012.

Page 21: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengetahui model pembelajaran

bermain dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar

bola. Selain itu juga dapat memberi manfaat antara lain:

1. Bagi siswa

Memacu siswa agar lebih bersemangat dan berperan serta secara aktif

dalam kegiatan belajar mengajar penjas agar mendapatkan hasil belajar yang lebih

baik khususnya dalam pembelajaran gerak dasar melempar bola.

2. Bagi guru

Memotivasi kreativitas guru penjas di sekolah dalam mengembangkan

model pembelajaran penjas.

3. Bagi Lembaga Pendidikan ( Instansi )

Sebagai bahan masukan untuk mengembangkan strategi belajar mengajar

yang tepat dalam rangka untuk meningkatkan kualitas proses dan kualitas hasil

belajar gerak dasar melempar bola siswa ataupun mutu lulusan.

Page 22: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan

1. Kemampuan Gerak Dasar

a. Pengertian Kemampuan Gerak Dasar

Kemampuan gerak dasar sering di sebut dengan istilah

“kemampuan motorik”atau “aktivitas gerak”. Menurut Aip Syarifuddin

dan Muhadi(1991/1992: 18) menyatakan, “Kemampuan aktivitas gerak

adalah kesanggupan seseorang untuk menggerakan anggota badan di

dalam mempelajari gerakan, hingga memiliki rangkaian urutan gerak yang

teratur, luwes, cepat, dan lancar melalui latihan yang teratur dan terus

menerus”.

Berkaitan dengan kemampuan gerak dasar Rusli Lutan (1988: 96)

Menyatakan, “kemampuan motorik lebih tepat disebut sebagai kapasitas

seseorang yang berkaitan dengan pelaksanaan dan peragaan suatu

ketrampilan yang relatif melekat setelah masa kanak-kanak”.

Menurut Ma’mun dan Saputra (2000: 20) bahwa, “Kemampuan

motorik atau kemampuan gerak dasar adalah kemampuan yang biasa siswa

lakukan guna meningkatkan kualitas hidup. Kemampuan gerak dasar

dibagi menjadi tiga kategori yaitu lokomotor, non locomotor, dan

manipulatif”.

1) Kemampuan Lokomotor

Kemampuan lokomotor digunakan untuk memindahkan tubuh

dari satu tempat ketempat lain untuk mengangkat tubuh ke atas

seperti, lompat dan loncat. Kemampuan gerak lainnya adalah

berjalan, berlari, kipping, melompat, meluncur, dan lari seperti

kuda berlari (gallop).

2) Kemampuan Non Locomotor

Kemampuan non-locomotor dilakukan ditempat, tanpa ada

ruang gerak yang memadai. Kemampuan non-locomotor terdiri

dari menekuk dan meregang, mendorong dan menarik,

mengangkat dan menurunkan, melipat dan memutar, mengocok,

melingkar, melambungkan, dan lain-lain.

Page 23: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

3) Kemampuan manipulatif dikembangkan ketika anak tengah

menguasai macam-macam obyek. Kemampuan manipulatif lebih

banyak melibatkan tangan dan kaki, tetapi bagian lain dari tubuh

kita juga dapat digunakan. Manipulasi obyek jauh lebih unggul

daripada koordinasi mata-kaki dan tangan-mata. Yang mana

cukup penting untuk item; berjalan (gerakan langkah) dalam

ruang. Bentuk-bentuk kemampuan manipulatif terdiri dari ;

a) Gerakan mendorong (melempar, memukul, menendang).

b) Gerakan menerima (menagkap) obyek adalah kemampuan

penting yang dapat diajarkan dengan menggunakan bola yang

terbuat bantalan karet (bola medisin) atau macam bola yang

lain.

c) Gerakan memantul-mantulkan bola atau menggiring bola.

b. Bentuk-Bentuk Gerak Dasar

Sejak anak dilahirkan sudah memiliki kemampuan gerak dasar

yang diterapkan dalam tingkah laku sehari-hari, khususnya aktivitas anak

saat melakukan bermain. Menurut Aip Syarifudin dan Muhadi (1991/992:

24) menyatakan , “Gerak dasar manusia adalah jalan, lari, lompat, dan

lempar. Bentuk –bentuk gerakan dasar tersebut, telah dimiliki oleh murid-

murid SD”. Pendapat lain yang dikemukakan oleh M.Furqon H. (2002:

32) mengklasifikasikan kemampuan gerak dasar terdiri dari tiga bagian.

Secara Sistematis komponen-komponen kemampuan gerak dasar digambar

sebagai berikut:

Page 24: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Gambar 2.1. Komponen-Komponen Kemampuan Gerak Dasar

(M. Furqon H., 2002: 32)

Berdasarkan pendapat tersebut menunjukan, kemampuan gerak

dasar diklasifikasikan kedalam tiga jenis gerak yaitu gerak stabilitas, gerak

lokomotor, dan gerak manipulatif. Upaya meningkatkan kemampuan gerak

anak, maka komponen komponen kemampuan gerak dasar harus

dikembangkan melalui latihan yang baik dan tepat.

c. Faktor-Faktor yang Mendukung Kemampuan Gerak Dasar

Pembawaan pada umumnya merupakan faktor internal yang

akan mempengaruhi kemampuan gerak dasar. Namun di sisi lain,

kemampuan gerak dasar juga dapat ditingkatkan melalui latihan yang

baik dan teratur. Sukintaka (2004: 79) berpendapat, “Berkembangnya

kemampuan motorik sangat ditentukan oleh dua faktor yakni

pertumbuhan dan perkembangan. Dari kedua faktor penentu ini masih

harus didukung dengan latihan sesuai dengan kematangan anak dan gizi

yang baik”. Pendapat lain dikemukakan Waharsono (1999: 17) bahwa,

Gerak dasar

Gerak Lokomotor

Berjalan

Berlari

Meloncat

Melompat

Melayang

Meluncur

Berjingkrak

Memanjat

dll

Gerak Stabilitas

Membungkuk

Meregang

Memutar

Mengayun

Handstand

Memutar tubuh

Mendarat

Berhenti

Mengelak

Keseimbanggan

dll

Gerak Manipulatif

Melempar

Menendang

Menjerat/Menjebak

Menyerang

Voli

Melambung

Melemting

Bergulir

Menggelinding

Menyepak

dll

Page 25: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

“Dalam kehidupan manusia selamanya dipengaruhi oleh sifat-sifat

internal dan eksternal, sehingga pertumbuhan dan perkembangan fisiknya

terpengaruh juga. Pertumbuhan dan perkembangan fisik anak yang telah

dimiliki sejak lahir akan tumbuh dan berkembang secara wajar, bilamana

mendapat rangsangan secara tepat waktu dan lingkungan yang

memungkinkan serta tidak ada unsur paksaan”.

Berdasarkan dua pendapat tersebut menunjukan, faktor internal

dan eksternal merupakan faktor yang selalu mempengaruhi kondisi

seseorang. Faktor internal mencakup perkembangan dan pertumbuhan,

jenis kelamin, intelegensi, usia. Di samping itu, kemampuan gerak dasar

juga dapat ditingkatkan melalui latihan yang baik dan teratur.

Pengalaman dan latihan merupakan faktor yang mendukung akan

menentukan kualitas penampilan gerak seseorang

2. Kemampuan Gerak Dasar Melempar

a. Perkembangan Kemampuan Gerak Dasar

Sesuai dengan kodrat alamiah manusia, sejak lahir mengalami

perubahan-perubahan berupa peningkatan yang bersifat kualitatif dan

kuantitatif. Perubahan-perubahan tersebut disebut pertumbuhan dan

perkembangan. Perkembangan merupakan proses perubahan kapasitas

fungsional atau kemampuan kerja organ-organ tubuh ke arah keadaan

yang makin terorganisasi dan terspesialisasi. Manusia dari anak-anak

hingga dewasa mengalami berbagai perkembangan antara lain

perkembangan fisiologis, psikologis, intelektual, sosial, dan

kemampuan gerak. Waharsono (1999: 5) menyatakan:

Perkembangan gerak atau motor development adalah suatu proses

sejalan dengan bertambahnya usia dimana secara bertahap dan

berkesinambungan gerakan individu meningkat dari keadaan

sederhana, tidak terorganisasi dan tidak terampil ke arah

penampilan ketrampilan gerak yang kompleks dan terorganisasi

dengan baik, yang pada akhirnya ke arah penyesuaian

ketrampilan menyertai terjadinya proses menua (menjadi tua)

dalam kehidupan normal.

Page 26: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Manusia sebagai makhluk dinamis memiliki kemampuan gerak

yang paling sempurna. Penguasaan berbagai kemampuan gerak yang

dimiliki oleh manusia tidak dicapai dengan serta merta. Anak mengalami

perkembangan gerak dengan melalui tahapan-tahapan tertentu. Secara

kronologis sepanjang hidupnya manusia dapat dibedakan dalam lima

tahapan yaitu, masa bayi, masa anak kecil, masa anak besar, masa remaja

serta masa dewasa dan tua. Setiap masa kehidupan manusia memiliki

kecenderungan karakteristik tertentu, termasuk didalamnya yang

berhubungan dengan perkembangan geraknya.

Beberapa macam gerakan yang mulai bisa dilakukan apabila anak

memperoleh kesempatan melakukannya pada masa anak kecil adalah

gerakan-gerakan berjalan, berlari, meloncat, berjengket, mencongklak,

lompat tali, menyepak, melempar, menangkap, memantulkan bola,

memukul dan lain-lain. Kecepatan perkembangannya sangat dipengaruhi

oleh kesempatan yang diperoleh untuk melakukan berulang-ulang di

dalam aktivitasnya.

Siswa sekolah dasar merupakan masa perkembangan anak besar.

Sugiyanto (1994: 35) menyatakan, “Yang termasuk anak besar adalah

anak yang berusia antara 6 sampai 12 tahun”. Pada masa ini anak

mengalami pertumbuhan yang relatif lambat dan konstan. Dengan keadaan

pertumbuhan demikian justru menguntungkan sebagai masa belajar yang

baik. Periode ini ditandai oleh adanya penyempurnaan kemampuan atau

ketrampilan yang telah dicapai pada periode sebelumnya.

Perkembangan kemampuan gerak dasar melempar bisa di ukur

berdasarkan jauhnya lemparan bola dengan berbagai ukuran. Perbedaan

kemampuan melempar anak laki-laki dengan anak perempuan cukup

besar. Perbedaannya semakin besar dengan bertambahnya usia. Sugiyanto

(1994: 43) menggambarkan perbedaan kemampuan melempar pada usia 5

sampai 17 tahun sebagai berikut:

Page 27: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Gambar 2.2. Grafik Kemampuan Melempar pada Umur 5 – 17 Tahun

( Sugiyanto, 1994: 43 )

Perbedaan yang besar kemampuan melempar pada anak laki-laki

dengan perempuan terjadi dari perbedaan bentuk tubuh. Kecenderungan

anak laki-laki lebih panjang dan lebih besar lengan bawahnya memberikan

keuntungan terhadap kekuatan tangan dan mekaniknya. Dalam hal

ketepatan melempar, dimana kekuatan tidak begitu dibutuhkan,

perbedaannya tidak begitu tampak, tetapi anak laki-laki tetap lebih baik.

b. Pembelajaran Kemampuan Gerak Dasar Melempar

Gerak melempar termasuk komponen gerak manipulatif. Gerak

manipulatif (melempar) merupakan jenis gerakan yang membutuhkan

koordinasi yang cukup baik. Karena dalam gerakan manipulatif

(melempar) melibatkan beberapa unsur gerak yang harus dikoordinasikan

menjadi satu pola gerakan yang baik dan harmonis. Untuk meningkatkan

kemampuan gerak dasar melempar, maka harus diberikan pembelajaran

yang baik dan tepat. Aip syarifuddin dan Muhadi (1991/1992: 24)

menyatakan, “Gerak dasar manusia adalah jalan, lari, lompat, dan

lempar. Bentuk- bentuk gerakan dasar tersebut telah dimiliki oleh murid-

murid SD. Namun yang menjadi permasalahan sekarang bagaimanakah

cara menanamkannya kepada murid-murid SD agar bentuk-bentuk

gerakan dasar yang telah dimilikinya itu dapat dilakukan dengan benar”.

Pendapat tersebut menunjukan bahwa, kemampuan gerak dasar

melempar sudah dimiliki sejak anak duduk di bangku sekolah dasar

Page 28: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

(SD). Dari kemampuan gerak dasar melempar harus diberikan

pembelajaran yang tepat. Mochamad Djumidar A. Widya (2004: 121)

menyatakan:

Materi pembelajaran gerak dasar lempar di antaranya:

1) Melempar ke atas satu tangan atau dua tangan

2) Melempar kebawah satu tangan atau dua tangan

3) Melempar ke belakang

4) Melempar ke samping

5) Melempar sasaran

6) Melempar Jauh

Pendapat tersebut menunjukan bahwa, materi pembelajaran

gerak dasar melempar dapat dilakukan dengan beberapa macam cara

diantaranya melempar ke atas dengan satu tangan, melempar ke

belakang, ke samping, melempar sasaran dan melempar sejauh-jauhnya.

Untuk memperoleh peningkatan kemampuan gerak dasar melempar

secara maksimal dibutuhkan media atau alat yang tepat. Mochamad

Djumidar A Widya (2004: 122) menyatakan:

Alat-alat yang dapat digunakan dalam pembelajaran melempar di

antaranya:

1) Bola tenis bekas 20-40 buah

2) Bola berekor/Bolkor 20-40 buah

3) Bola kertas/Bolket 40-60 buah

4) Kotak yang terbuat dari kertas tebal/kardus 10-20 buah

5) Dua buah tiang lompat tinggi

6) Tali 4-6 meter

7) Ring/lingkaran dari plastik 10 buah (ban bekas)

Pembelajaran kemampuan gerak dasar melempar dapat

menggunakan berbagai macam sarana. Melalui pembelajaran melempar

dengan sarana yang unik dan menarik siswa akan tertarik dan lebih

senang mengikuti pembelajaran melempar. Pembelajaran yang menarik

dan menyenangkan akan membuat siswa aktif mengikuti pembelajaran,

sehingga kemampuan gerak dasar melempar akan meningkat lebih

maksimal.

Page 29: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

c. Teknik Melempar

Latihan melemparkan bola kecil dan bola besar pada siwa SD,

dimaksudkan sebagai persiapan menuju kepada lempar lembing dan tolak

peluru. Aip syarifuddin dan Muhadi (1991/1992: 81) menyatakan teknik

dasar melempar yang benar adalah sebagai berikut:

Gambar 2.3. Teknik Dasar Gerakan Melempar

(Aip Syarifuddin, 1991/1992: 19)

a. Sikap permulaan:

Berdiri tegak, kaki kiri agak kedepan, kaki kanan dibelakang

(bila melempar dengan tangan kanan), berat badan berada pada

kaki kanan. Kedua tangan kanan memegang bola di depan dekat

ke dada dengan sikut dibengkokan. Pandangan ke arah sasaran

yang tertuju.

b. Gerakannya:

Pada waktu bola akan dilemparkan, tangan kanan yang

memegang bola dibawa/diayunkan ke samping belakang.

Kemudian dari belakang bola dilemparkan dengan menggerakan

tangan dari belakang melalui atas kepala ke atas depan, dan bola

lepas pada saat tangan lurus dan berat badan berada pada kaki

kiri ( jika melempar jauh) serta bersamaan dengan badan

dilonjakan ke atas ke depan dan kaki kanan ditolakan ke atas

kedepan. Mendarat pada kaki kanan, kaki kiri tergantung lemas

di belakang, pandangan mengikuti arah jalannya bola. Jadi yang

harus diperhatikan oleh guru pada waktu akan melempar, antara

lain adalah mengenai: sikap berdiri waktu akan melempar,

perpindahan berat badan waktu akan melempar bola, gerakan

melemparkan bola, gerakan lanjutan dari lemparan bola tersebut.

Page 30: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

3. Belajar dan Pembelajaran

a. Belajar – Mengajar

1) Hakikat Belajar

Menurut Abdillah yang dikutip oleh Aunurrahman (2009)

“Belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam

perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang

menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor untuk memperoleh

tujuan tertentu” (hlm. 35).

Dijelaskan pula pengertian belajar menurut Garry dan

Kingsley yang dikutip oleh Sudjana (1996: 5) “Belajar adalah proses

perubahan tingkah laku yang orisinil melalui pengalaman dan latihan-

latihan“. Dan menurut Sudjana (1996: 6) “Belajar adalah proses

melihat, mengamati, memahami sesuatu yang dipelajari “.

Dari beberapa pendapat diatas dapat dikatakan bahwa

seseorang dikatakan belajar apabila terjadi perubahan baik perubahan

pengetahuan, kecakapan, ketrampilan maupun sikap dan perubahan

tersebut dapat menyangkut aspek kognitif, afektif maupun psikomotor

tergantung dari tujuan yang ingin dicapai. Perubahan yang terjadi

melalui suatu proses latihan dan pengalaman yaitu melalui interaksi

dengan lingkungan sekitar, dari yang awalnya tidak bisa menjadi bisa,

dari yang awalnya tidak tahu menjadi tahu. Perubahan dalam belajar

tidak bisa terjadi secara spontan, tetapi membutuhkan waktu karena

belajar itu sendiri merupakan sebuah proses. Hasil dari belajar baik

melalui proses latihan maupun pengalaman akan mengasilkan

perubahan yang orisinil dari individu itu sendiri.

2) Hakikat Mengajar

Semakin berkembangnya jaman, pengertian mengajar tidak

lagi dipandang dari sudut pandang pelaku yang mengajar, tetapi

dipandang dari sudut siswa yang belajar. Bertolak dari pembahasan

belajar diatas, maka pengertian mengajar lebih ditekankan pada

kegiatan optimal siswa belajar.

Page 31: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

“Mengajar diartikan sebagai suatu keadaan atau suatu

aktivitas untuk menciptakan suatu situasi yang mampu mendorong

siswa untuk belajar“ (Aunurrahman 2009: 34). Situasi yang

dimaksudkan tidak harus berupa transformasi ilmu pengetahuan dari

guru kepada siswa, tetapi dapat pula belajar melalui media

pembelajaran yang telah disiapkan.

Menurut Sudjana (1996: 7) “Mengajar adalah membimbing

kegiatan siswa belajar. Mengajar adalah mengatur dan mengorganisasi

lingkungan yang ada disekitar siswa sehingga dapat mendorong dan

menumbuhkan siswa melakukan kegiatan belajar“. Pandangan diatas

selain menekankan pada siswa yang belajar juga melihat hakikat

mengajar sebagai suatu proses, yaitu proses yang dilakukan seorang

pandidik untuk menumbuhkan kegiatan belajar pada siswa. Dapat

dikatakan bahwa hasil proses mengajar adalah proses belajar siswa,

dan dari proses belajar tersebut menghasilkan perubahan tingkah laku,

baik dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotor.

3) Interaksi Belajar - Mengajar

Mengacu dari penjelasan hakikat belajar dan hakikat

mengajar, maka belajar dan mengajar merupakan dua hal yang tidak

bisa dipisahkan dalam kegiatan pembelajaran. Belajar mengacu pada

apa yang dilakukan siswa, sedangkan mengajar mengacu pada apa

yang dilakukan guru sebagai pemimpin dalam belajar. Kegiatan belajar

mengajar yang dikembangkan oleh guru dituntut untuk berorientasi

pada perkembangan anak secara tepat, baik perkembangan kognitif,

afektif maupun psikomotor anak. Belajar mengajar akan terpadu dalam

proses pembelajaran apabila terjadi hubungan timbal balik (interaksi)

antara guru dengan siswa.

Apabila belajar-mengajar dipandang sebagai sebuah proses,

maka dalam proses pelaksanaannya terdapat beberapa unsur.

Page 32: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Gambar 2.4. Diagram Hubungan Unsur-Unsur Pengajaran

(Sudjana 1996: 9)

Interaksi belajar-mengajar siswa dengan guru dibangun atas

dasar keempat unsur diatas. Dalam interaksi tersebut siswa diarahkan

oleh guru untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan

sebelumnya melalui bahan pengajaran yang dipelajari menggunakan

metode dan alat pembelajaran yang tentunya dapat menunjang

pencapaian tujuan pengajaran untuk kemudian dinilai ada-tidaknya

perubahan pada diri siswa setelah ia menyelesaikan proses belajar-

mengajar tersebut.

Dalam proses interaksi belajar-mengajar pasti akan terjadi

pola komunikasi antara guru dan siswa karena komunikasi adalah

menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses

interaksi. Ada tiga pola komunikasi yang dijabarkan oleh Sudjana

(1996: 10) dalam proses interaksi guru dan siswa.

1. Komunikasi sebagai aksi atau komunikasi satu arah

Dalam komunikasi satu arah guru ditempatkan sebagai

pemberi aksi dan siswa sebagi penerima aksi. Dalam

pelaksanaanya guru aktif dan siswa pasif. Mengajar

dipandang sebagai kegiatan menyampaikan bahan

pengajaran.

2. Komunikasi sebagai interaksi atau komunikasi dua arah

Dalam komunikasi sebagai interaksi atau komunikasi dua

arah, guru bisa berperan sebagai pemberi aksi atau penerima

aksi. Demikian pula halnya siswa, bisa penerima aksi bisa

tujuan

penilaian

Metode,alat bahan

Page 33: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

pula pemberi aksi. Dialog akan terjadi antara guru dengan

siswa.

3. Komunikasi sebagai transaksi atau komunikasi banyak arah

Komunikasi sebagai transaksi atau komunikasi banyak arah,

komunikasi tidak hanya terjadi antara guru dengan siswa,

tetapi juga antara siswa dengan siswa. Disini siswa dituntut

lebih aktif daripada guru. Siswa seperti hajnya guru, dapat

berfungsi sebagai sumber belajar bagi siswa lain.

Dalam situasi pengajaran dapat terjadi salah satu dari ketiga

bentuk pola komunikasi diatas. Akan tetapi, jika didasarkan pada

hakikat dan konsep belajar dan mengajar yang telah dijabarkan diatas,

pola komunikasi ketiga adalah pola komunikasi yang tepat untuk

diterapkan. Pola komunikasi ketiga memiliki labih banyak peluang

untuk siswa lebih aktif dalam pembelajaran, sehingga hal tersebut

lebih memungkinkan tercapainya tujuan pembelajaran yang telah

ditetapkan sebelumnya.

b. Pembelajaran

Pengertian pembelajaran menurut Aunurrahman (2009: 34) yaitu

“... pembelajaran sebagai suatu sistem yang bertujuan untuk membantu

proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang,

disusun sedemikian rupa untuk mendukung dan mempengaruhi proses

belajar siswa yang bersifat internal“. Sekilas pengertian mengajar dan

pembelajaran hampir sama, tetapi dalam pembelajaran, situasi dan kondisi

yang terjadi harus dirancang dan dipertimbangkan lebih dahulu oleh guru.

Pembelajaran berupaya untuk merubah siswa yang belum terdidik,

menjadi siswa yang terdidik, siswa yang belum memiliki pengetahuan

menjadi siswa yang memiliki pengetahuan. Sama halnya untuk masalah

kepribadian, sikap, kebiasaan maupun tingkah lakunya belum

mencerminkan jati dirinya sebagai pribadi yang positif, setelah dilakukan

pembelajaran akan menjadi siswa dengan pribadi yang baik.

Dalam rangka proses pembelajaran, seorang guru dapat menyusun

acara pembelajaran yang cocok dan sesuai dengan kondisi siswa. Selain

Page 34: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

itu, dalam menyusun acara pembelajaran diperlukan langkah yang tepat.

Menurut Dimyati dan Mujiono (2009:9-10) yaitu :

1. Kesatu, mempelajari keadaan kelas. Guru mencari dan

menemukan perilaku siswa yang positif atau negatif. Perilaku

positif akan diperkuat dan perilaku negatif akan diperlemah atau

dikurangi.

2. Kedua, membuat daftar penguat positif. Guru mencari perilaku

yang lebih disukai oleh siswa, perilaku yang kena hukuman, dan

kegiatan luar sekolah yang dapat dijadikan penguat.

3. Ketiga, memilih dan menentukan urutan tingkah laku yang

dipelajari serta jenis penguatnya.

4. Keempat, membuat program pembelajaran. Program

pembelajaran ini berisi urutan perilaku yang dikehendaki,

penguatan, waktu mempelajari perilaku, dan evaluasi. Dalam

melaksanakan program pembelajaran, guru mencatat perilaku

dan penguat yang berhasil dan tidak berhasil. Ketidakberhasilan

tersebut menjadi catatan penting bagi modifikasi perilaku. Hal

ini didukung juga oleh (Davidoff, 1988 :199-211; Gredler, 1991

:154-166; Sumadi Suryabrata, 1991; Hilgard dan Bower, 1966

:114-131; Woolfolk& McCune Nicolish, 1984 :170-179)

Dengan menyusun acara pembelajaran akan lebih baik apabila

diterapkan menggunakan langkah-langkah diatas. Dengan adanya runtutan

langkah menyusun acara pembelajaran guru tidak akan kesulitan dalam

menyusun acara pembelajaran sehingga memudahkan guru dalam

pelaksanaan pembelajaran.

c. Hasil Belajar

Setelah dilaksanakan kegiatan belajar melalui pembelajaran yang

telah dirancang, maka selanjutnya mengukur hasil belajar apakah sudah

sesuai dengan tujuan yang ditetapkan atau tidak. Menurut Winkel, 1991;

Biggs & Telfer, 1987; Monks, Kaoners & Siti Rahayu Haditono, 1989

dalam

Dimyati dan Mudjiono (2009:3) “... hasil belajar merupakan hasil

dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar ...”. Hal tersebut

menunjukkan dari interaksi belajar-mengajar antara siswa dan guru dalam

suatu pembelajaran akan menghasilkan sesuatu yang disebut dengan hasil

belajar.

Page 35: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Pada akhirnya dari proses belajar dalam suatu pembelajaran yang

telah dirancang oleh guru akan mendapatkan hasil belajar. Aunurrahman

(2009:47) mengutip lima macam hasil belajar dari Gagne.

1. Ketrampilan intelektual, atau pengetahuan prosedural yang

mencakup belajar konsep, prinsip dan pemecahan masalah yang

diperoleh melalui penyajian materi di sekolah.

2. Strategi kognitif, yaitu kemampuan untuk memecahkan masalah-

masalah baru dengan jalan mengatur proses internal masing-

masing individu dalam memperhatikan, belajar, mengingat dan

berpikir.

3. Informasi verbal, yaitu kemampuan untuk mendeskripsikan

sesuatu dengan kata-kata dengan jalan mengatur informasi-

informasi yang relevan.

4. Ketrampilan motorik yaitu, kemampuan untuk melaksanakan dan

mengkoordinasikan gerakan-gerakan yang berhubungan dengan

otot.

5. Sikap, suatu kemampuan internal yang mempengaruhi tingkah

laku seseorang yang didasari oleh emosi, kepercayaan-

kepercayaan serta faktor intelektual.

Tiap-tiap hasil belajar yang dikemukakan diatas memerlukan

kondisi tertentu yang perlu diatur dan dikontrol dalam proses pembelajaran

dan disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Dalam

pembelajaran penjas lebih mengutamakan pencapaian hasil belajar pada

penguasaan ketrampilan motorik karena dalam pelaksanaanya lebih

banyak menggunakan gerakan yang berhubungan dengan otot. Akan tetapi

bukan berarti dalam pembelajaran penjas tidak memperdulikan empat

macam hasil belajar diatas.

Seorang guru sudah pasti menginginkan peningkatan dalam

pencapaian hasil belajar siswanya. Untuk mengukur hasil belajar dalam

suatu pembelajaran khususnya mengukur suatu ketrampilan dapat

dilakukan dengan memilih salah satu metode. Menurut Ma,mun dan

Saputra (2000: 15) ada dua metode yang cukup penting dalam menilai

ketrampilan gerak pada siswa, yaitu metode produk dan proses.

Metode produk merupakan pendekatan untuk mengukur gerak, hasil

akhir, outcome, dan gerak tersebut dianalisis. ... . Hasil yang diraih

siswa itu dikategorikan sebagai produk ketrampilan. Proses

merupakan pendekatan yang berorientasi pada proses dan

menekankan pada gerak itu sendiri. Ini dimaksudkan sebagai pola

Page 36: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

gerak dasar dan yang sering disebut dengan teknik. Penelitian yang

menggunakan pendekatan yang berorientasi pada proses biasanya

memfokuskan pada performa teknik gerak.

Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa metode produk

adalah metode yang tepat jika digunakan jika akan mengukur hasil akhir

dari suatu penilaian, sedangkan metode proses lebih tepat jika akan

mengukur kualitas gerak yang ditampilkan.

4. Model Pembelajaran

Menurut Aunurrahman (2009: 140) menyatakan “Keberhasilan

proses pembelajaran tidak terlepas dari kemampuan guru mengembangkan

model-model pembelajaran yang berorientasi pada peningkatan intensitas

keterlibatan siswa secara efektif di dalam proses pembelajaran”.

Pengembangan model pembelajaran yang tepat pada dasarnya bertujuan untuk

menciptakan kondisi pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat belajar

secara aktif dan menyenangkan sehingga siswa dapat meraih hasil belajar dan

prestasi siswa yang optimal.

Model pembelajaran telah dilakukan sejak dahulu pada tahun 1950-

an yang dilakukan oleh peneliti dari Amerika Serikat yaitu Marc Belth. Marc

Belth kemudian mendorong ahli-ahli pendidikan diantaranya Joyce dan Weil

untuk melakukan penelitian tentang model pembelajaran. Menurut Joyce dan

Weil yang dikutip Suharno, Sukardi, Chotijah HA, dan Suwalni S (1998: 25-

26) bahwa, “Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat

digunakan untuk membentuk kurikulum (suatu rencana pembelajaran jangka

panjang) merancang bahan-bahan pembelajaran dan membimbing

pembelajaran di kelas atau yang lain.” Sedangkan menurut Nurulwati yang

dikutip Trianto (2007: 5) bahwa, “model pembelajaran adalah kerangka

konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam

mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan tertentu dan

berfungsi sebagai pedoman bagi guru perancang pembelajaran dan para

pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.”

Page 37: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Berdasarkan pengertian model pembelajaran yang dikemukakan tiga

ahli tersebut dapat disimpulkan, model pembelajaran merupakan suatu pola

atau perencanaan yang digunakan sebagai pedoman dalam mengajar. Dalam

model pembelajaran ini dibutuhkan perangkat-perangkat yang mendukung

kegiatan pembelajaran. Dengan pola pembelajaran yang baik dan di dukung

perangkat-perangkat pembelajaran yang baik dan ideal, maka tujuan

pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

Istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari

pada strategi, metode atau prosedur. Dengan demikian, model pembelajaran

mempunyai ciri-ciri tertentu. Menurut Nieveen yang dikutip Trianto (2007: 8)

bahwa suatu model pembelajaran dikatakan baik jika memenuhi kriteria yaitu,

“Sahid (Valid), praktis dan efektif.”

Berdasarkan pendapat tersebut menunjukan bahwa, model

pembelajaran yang baik yang memiliki ciri valid, praktis dan efisien. Namun

untuk melihat tingkat kelayakan model untuk aspek validitas dibutuhkan ahli

dan praktisi untuk memvalidasi model pembelajaran yang dikembangkan.

Sedangkan untuk aspek kepraktisan dan efektifitas diperlukan suatu perangkat

pembelajaran untuk melaksanakan model pembelajaran yang dikembangkan,

sehingga untuk melihat kedua aspek tersebut perlu dikembangkan suatu

perangkat pembelajaran untuk suatu topik tertentu yang sesuai dengan model

pembelajaran yang dikembangkan.

Pada dasarnya tidak ada satu model pembelajaran yang paling baik.

Setiap model pembelajaran tentu memiliki kelebihan dan kelemahan. Hal ini

sesuai pendapat Arends yang dikutip Trianto (2007: 9) bahwa, “Tidak ada satu

model pembelajaran yang paling baik diantara yang lainnya, karena masing-

masing model pembelajaran dapat dirasakan baik apabila telah diujicobakan

untuk mengajar materi tertentu”.

Untuk mengetahui sejauh mana suatu model pembelajaran baik atau

tidak, maka perlu dilakukan seleksi. Dalam mengajarkan suatu pokok

pembahasan atau materi tertentu harus dipilih model pembelajaran yang sesuai

dengan tujuan yang ingin dicapai. Oleh karena itu, dalam memilih model

Page 38: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

pembelajaran harus memiliki pertimbangan-pertimbangan misalnya materi

pelajaran, tingkat perkembangan kognitif siswa, sarana atau fasilitas yang

tersedia, sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai.

a. Model Pembelajaran Bermain

Model pembelajaran atau sering juga disebut pendekatan

pembelajaran. Hal ini seperti dikemukakan Suharno (1998: 25) bahwa,

“Pendekatan pembelajaran yang lebih banyak dikenal dengan model

pembelajaran telah dibahas sejak awal abad 18. Hal tersebut berawal

ketika praktisi pembelajaran mulai memikirkan bagaimana upaya-upaya

dalam meningkatkan proses kegiatan belajar mengajar.”

Pendapat tersebut menunjukan bahwa model pembelajaran pada

prinsipnya mempunyai peranan yang sama dengan pendekatan

pembelajaran, dimana pendekatan pembelajaran merupakan cara yang

digunakan oleh seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk

menyampaikan materi pelajaran agar siswa dapat memahami dan

menguasainya.

Model pembelajaran bermain merupakan suatu cara belajar yang

pelaksanaannya dilakukan dalam bentuk permainan. Menurut hasil

penelitian Wahjoedi (1999: 121) bahwa, “Model/pendekatan bermain

adalah latihan yang diberikan dalam bentuk atau situasi permainan”.

Menurut Depdiknas (2007: 28) dijelaskan bahwa, “Pendekatan permainan

bertujuan untuk mengajarkan permainan agar anak memahami manfaat

teknik permainan tertentu dengan cara mengenalkan situasi permainan

tertentu terlebih dahulu kepada anak”. Sedangkan menurut Beltasar

Tarigan (2001: 17) bahwa, “Pengajaran melalui pendekatan bermain

adalah meningkatkan kesadaran siswa tentang konsep bermain melalui

penerapan teknik yang tepat sesuai dengan masalah atau situasi dalam

permainan sesungguhnya”.

Berdasarkan pengertian model atau pendekatan bermain yang

dikemukakan tiga ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa, model

Page 39: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

pembelajaran bermain merupakan bentuk pembelajaran ketrampilan yang

mengaplikasikan teknik ke dalam suatu permainan atau latihan teknik

suatu cabang olahraga yang dikonsep dalam bentuk permainan. Dalam

pelaksanaan model pembelajaran bermain menerapkan teknik suatu

cabang olahraga kedalam bentuk permainan yang sebenarnya. Selama

permainan berlangsung seorang guru tidak hanya memfokuskan

pembelajarannya, tetapi bagaimana menampilkan skill dalam permainan

dan memfokuskan bagaimana siswa menampilkan strategi dalam

permainan. Melalui pendekatan bermain diharapkan akan meningkatkan

motivasi dan minat siswa dalam latihan, sehingga akan diperoleh hasil

latihan yang optimal.

Model pembelajaran bermain merupakan bentuk pembelajaran

yang mengaplikasikan teknik ke dalam suatu permainan. Tidak menutup

kemungkinan teknik yang buruk atau rendah mengakibatkan permaian

kurang menarik. Untuk itu seorang guru harus mampu mengatasinya.

Model-model pembelajaran dikembangkan utamanya beranjak dari adanya

perbedaan berkaitan dengan berbagai karakteristik siswa. Karena siswa

memiliki berbagai karakteristik kepribadian, kebiasaan-kebiasaan,

modalitas belajar yang bervariasi antara individu satu dengan yang lain,

maka model pembelajaran guru juga harus selayaknya tidak terpaku hanya

pada model tertentu, akan tetapi harus bervariasi. Di samping didasari

pertimbangan keragaman siswa, pengembangan berbagai model

pembelajaran juga dimaksudkan untuk menumbuhkan dan meningkatkan

motivasi belajar siswa, agar mereka tidak jenuh dengan proses belajar

yang sedang berlangsung.

Penggunaan model pembelajaran yang tepat dapat mendorong

tumbuhnya rasa senang siswa terhadap pelajaran, menumbuhkan dan

meningkatkan motivasi dalam mengerjakan tugas, memberikan

kemudahan bagi siswa untuk memahami pelajaran sehingga

memungkinkan siswa mencapai hasil belajar yang lebih baik. Ukuran

keberhasilan mengajar guru utamanya adalah terletak pada terjadi tidaknya

Page 40: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

peningkatan hasil belajar siswa. Karena itu melalui pemilihan model

pembelajaran yang tepat guru dapat memilih atau menyesuaikan jenis

pendekatan dan metode pembelajaran dengan karakteristik materi

pelajaran yang disajikan.

1) Bermain

Menurut Dani Wardani (2009: 17-18) Permainan, bermain

atau padanan kata dalam bahasa Inggris disebut “games” (kata benda),

“to play” (kata kerja), “toys” (kata benda) ini berasal dari kata “main”.

Dalam Kamus Bahasa Indonesia, kata main berarti “melakukan

perbuatan untuk tujuan bersenang-senang (dengan alat tertentu atau

tidak) ; berbuat sesuatu dengan sesuka hati, berbuat asal saja.” Dan

dalam dunia psikologi kegiatan bermain dipandang sebagai “suatu

kegiatan (atau lebih luasnya aktivitas) yang mengandung keasyikan

(fun) dan dilakukan atas kehendak diri sendiri, bebas, tanpa paksaan

dengan tujuan untuk memperoleh kesenangan pada waktu mengadakan

kegiatan tersebut”.

Menurut Yudha M. Saputra (2001: 6) menyatakan ”Bermain

adalah kegiatan yang menyenangkan”. Selanjutnya M. Furqon

Hidayatullah (2008: 4) menyatakan bahwa:

Bermain adalah aktifitas yang menyenangkan, serius dan

sukarela, di mana anak berada dalam dunia yang tidak nyata atau

sesungguhnya. Bermain bersifat menyenangkan karena anak

diikat oleh sesuatu hal yang menyenangkan, dengan tidak banyak

memerlukan pemikiran. Bermain juga bersifat serius karena

bermain memberikan kesempatan untuk meningkatkan perasaan

anak untuk menguasai sesuatu dan memunculkan rasa untuk

menjadi manusia penting. Bermain bersifat tidak nyata karena

anak berada di luar kenyataan, dengan memasuki suatu dunia

imajiner. Bermain memberikan suatu arena di mana anak masuk

dan terlibat untuk menghilangkan dirinya, namun secara

berlawanan asas anak kadang-kadang menemukan dirinya dari

bermain.

Page 41: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

aktifitas jasmani siswa yang dilakukan dengan rasa senang dan

mempunyai tujuan pegembangan mempunyai dampak yang positif

pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Sehingga melalui bermain

dapat memberikan pengalaman belajar yang sangat berharga untuk

siswa.

Siswa dan bermain merupakan dua hal yang tidak dapat

dipisahkan satu sama lain. Bermain bagi siswa merupakan kebutuhan

hidup seperti halnya kebutuhan akan makan, minum, tidur, dan lain-

lain. Melalui bermain anak dapat mengaktualisasikan diri dan

mempersiapkan diri untuk menjadi dewasa. Seperti halnya atletik

adalah nuansa permainan menyediakan pengalaman gerak yang kaya

yang membangkitkan motivasi pada siswa untuk berpartisipasi.

Menurut Yudha M. Saputra (2001: 9-10) kegiatan atletik bernuansa

permainan mengandung beberapa ciri sebagai berikut:

1. Menempatkan diri pada situasi, gerakan, dan irama tertentu.

2. Kegemaran berlomba/berkompetisi/bersaing secara sehat.

3. Kegembiraan dan kepuasan dalam menggunakan alat.4.

4. Tugas-tugas gerak yang mengandung resiko menjadi

tantangan.

5. Kegembiraan atau kepuasan dengan memperlihatkan

ketangkasan yang dikuasainya.

Sedangkan sifat bermain menurut Sukintaka (1992: 7) bahwa:

1. Bermain merupakan aktivitas yang dilakukan dengan

sukarela atas rasa senang.

2. Bermain dengan rasa senang, menumbuhkan aktivitas yang

dilakukan secara spontan.

3. Bermain dengan rasa senang, untuk memperoleh kesenangan,

menimbulkan kesadaran agar bermain dengan baik perlu

berlatih, kadang-kadang memerlukan kerjasama dengan

teman, menghormati lawan, mengetahui kemampuan teman,

patuh pada peraturan dan mengetahui kemampuan diri

sendiri.

Page 42: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Sedangkan menurut Agus Mahendra (2004: 4) yaitu ”Bermain

adalah dunia anak, sambil bermain mereka belajar, dalam belajar,

anak-anak adalah ahlinya”.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan yang dimaksud

bermain adalah dunia anak yang menjadi aktivitas yang dilakukan

dengan sukarela atas rasa senang dan memperoleh kesenangan.

2) Bermain Sambil Belajar

Aktivitas bermain sangat disukai oleh anak-anak, sebab anak-

anak lebih sering menghabiskan waktunya untuk bermain. Didalam

dunia bermain anak-anak juga bisa sambil belajar. Namun permainan

atau bermain sering dimaksudkan dengan suatu aktivitas yang

bermakna negatif (kurang berarti) setidaknya dilihat dari fungsi, seperti

kegiatan bernuansa canda, senda gurau, dan lebih jauhnya tidak serius,

atau tidak berguna dilakukan dan berkaitan dengan hal remeh atau

tidak berarti sama sekali.

Dunia bermain merupakan salah satu media bagi anak untuk

belajar. Menurut M. Furqon H. (2008: 4) berpendapat, “Bermain

merupakan cara untuk bereksplorasi dan bereksperimen dengan dunia

sekitarnya sehingga anak akan menemukan sesuatu dari pengalaman

bermain. Dan menurut Dani Wardani (2009 : 24) menyatakan bahwa,

"Mempelajari dunia permainan berarti kita sadar akan pentingnya

pertumbuhan anak kita dan lebih jauh kita ikut membantu secara tidak

langsung, mencoba mengkaji alternatife metodologi belajar baru

untuknya”.

Dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa

dunia bermain merupakan kegiatan yang memiliki unsur kesenangan

dan kepuasan yang terletak di dalam situasi di waktu kegiatan bermain

berlangsung. Dan dunia bermain sebenarnya sangat menguntungkan

bagi anak-anak untuk bereksperimen dan bereksplorasi dengan dunia

sekitarnya.

Page 43: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

3) Aspek- Aspek yang Dikembangkan dalam Bermain

Suatu kegiatan dapat dikatakan aktivitas bermain jika kegiatan

tersebut memiliki ciri-ciri khusus yang merupakan ciri dari aktivitas

bermain. Menurut Rusli Lutan (1992: 4) ciri-ciri dari bermain yaitu,

"Bermain merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar, suka

rela tanpa paksaan dan tak sungguhan dalam batas waktu, tempat dan

ikatan peraturan". Menurut Soemitro (1992: 47) menyatakan, “Dengan

bermain di dalamnya terkandung nilai-nilai yaitu: (1) nilai-nilai

mental, (2) nilai-nilai fisik (kesehatan) dan, (3) nilai-nilai sosial”.

Sedangkan Yudha M. Saputra (2001: 6-7) berpendapat, “Aspek

yang dikembangkan dari bermain mencakup fisik, motorik,

sosial, emosional, kepribadian, kognisi, keterampilan olahraga

dan lain sebagainya”. Untuk lebih jelasnya aspek- aspek yang

terkandung dalam bermain dijelaskan secara singkat sebagai

berikut:

a) Perkembangan Fisik

Apabila siswa memperoleh kesempatan untuk melakukan

kegiatan yang melibatkan banyak gerakan tubuh, maka tubuh

siswa tersebut akan menjadi sehat dan bugar. Otot-otot tubuh

akan tumbuh menjadi kuat. Siswa dapat menyalurkan energi

yang berlebihan dengan aktivitas bermain, sehingga tidak

merasa gelisah. Dalam melakukan kegiatan bermain, siswa

tidak dibatasi dengan aturan-aturan yang mengikatnya. Agar

kegiatan bermain memberi sumbangan yang positif bagi

perkembangan fisik siswa, maka guru dapat merancang

kegiatan bermain yang kontruktif bagi perkembangan fisik

anak.

b) Perkembangan Motorik

Aspek motorik kasar seperti lari, lempar dan lompat dapat

dikembangkan melalui kegiatan bermain. Salah satu

contohnya adalah tampak pada saat kita amati siswa yang lari

kejar-kejaran untuk menangkap temannya. Pada awalnya

belum terampil untuk berlari, tetapi dengan bermain kejar-

kejaran, kemudian siswa berminat untuk melakukannya dan

menjadi lebih terampil dalam berlari. Keteraturan dan

kreativitas siswa mengalami perkembangan tingkat

kemampuannya dalam aspek motorik halus (fine movement).

Kedua keterampilan akan berkembang melalui pengalaman

belajar yang kaya dan kesempatan yang banyak bagi siswa

untuk melakukannya dengan penuh keceriaan.

c) Perkembangan Sosial

Page 44: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

kegiatan bermain dilakukan oleh siswa dengan teman

sebayanya. Siswa akan belajar berbagai hak milik,

menggunakan mainan secara bergiliran, melakukan kegiatan

bersama, mempertahankan hubungan yang sudah terbina,

atau mencari cara pemecahan masalah yang dihadapi dengan

teman bermainnya. Perkembangan sosial pada siswa tingkat

SD sedang memasuki masa bermain. Mereka akan selalu

mencari teman sebaya untuk bisa bermain bersama.

Pengalaman belajar yang disuguhkan melalui pendekatan

bermain biasanya mampu memenuhi keinginan siswa.

Dengan rancangan pengajaran yang kreatif, pengalaman itu

akan berhasil merangsang perkembangan sikap sosial siswa.

d) Perkembangan Emosi

Bagi siswa tingkat SD, bermain merupakan suatu kebutuhan.

Tidak ada siswa yang tidak suka bermain. Melalui bermain

siswa dapat melepaskan ketegangan yang dialaminya.

Misalnya, siswa yang sering gagal untuk meraih prestasi

belajar yang baik, ia dapat bermain peran seakan-akan

menjadi murid yang terpandai. Dari kegiatan bermain yang

dilakukan bersama sekelompok teman, siswa akan

mempunyai penilaian terhadap dirinya tentang kelebihan

yang dimiliki, sehingga dapat membantu pembentukan

konsep diri ke arah yang lebih positif.

e) Perkembangan Olahraga

Apabila siswa yang terampil berlari, melempar dan

melompat, maka ia lebih siap untuk menekuni bidang

olahraga tertentu pada saatnya nanti. Jadi, kalau siswa

terampil melakukan kegiatan tersebut, maka lebih percaya

diri dan merasa mampu melakukan gerakan yang lebih sulit.

Kegiatan-kegiatan yang relevan dengan perkembangan siswa

adalah atletik. Atletik memiliki kegiatan yang khas yakni,

jalan, lari,lompat dan lempar. Kegiatan ini akan menjadi

fundasi bagi siswa dalam berolahraga. Khususnya dalam

konteks pendidikan jasmani, perlu ditata secara serius

mengenai kegiatan atletik yang bernuansa permainan.

b. Pembelajaran Lempar Dengan Model Pembelajaran Bermain

Memberikan pembelajaran melempar dengan bermain sangat

penting bagi siswa sekolah dasar. Dengan pembelajaran melempar dengan

bermain akan membantu penguasaan ketrampilan olahraga seperti lempar

lembing, lempar cakram, tolak peluru, ataupun lontar martil. Selain itu,

pembelajaran melempar dengan bermain banyak manfaat yang

diperolehnya. Mochamad Djumidar A. Widya (2004: 123-151)

Page 45: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

memberikan bentuk bentuk pembelajaran dengan bermain di antaranya

sebagai berikut:

1) Permainan Menghalau kardus sehingga mendekat ke dinding.

Permainan kelompok, setiap siswa dapat melempar sebanyak-

banyaknya, formasi bersaf.

Gambar 2.5. Permainan Melempar Menghalau Kardus Ke Dinding

(Mochamad Djumidar A. Widya, 2004: 131)

2) Permainan melempar dengan bola berekor untuk menggerakkan

bola lebih dekat dengan lawan

Gambar 2.6. Permainan Melempar dengan Bolber untuk

Menggerakan Bola Ke Arah yang lebih Dekat dengan Lawan

(Mochamad Djumidar A.Widya, 2004: 131)

3) Permainan melempar dengan cara meletakan sedemikian rupa

botol-botol bekas, corong-corong atau alat yang lain yang serupa

hingga jika terkena lemparan bola. Memungkinkan siswa bebas

memilih sasaran bergerak, mengulang sesuai dengan

keinginannya.

Page 46: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Gambar 2.7. Permainan Melempar dengan Botol-Botol Bekas,

Corong

(Mochamad Djumidar A. Widya,2004: 131)

4) Permainan melempar untuk meningkatkan ketepatan yaitu, siswa

melakukan lemparan dengan mencari sendiri pantulan yang mana

sehingga bola tersebut dapat masuk ke dalam lingkaran (simpai)

yang telah disediakan.

Gambar 2.8. Permainan Melempar Ke Sasaran Lingkaran

dengan Cara Di pantulkan

(Mochamad Djumidar A. Widya, 2004:128)

5) Melempar sasaran secara beramai-rami, satu sasaran dilempari 3-

4 siswa. Seorang siswa diberi kesempatan melempar 4-5 kali

lemparan.

Gambar 2.9. Permainan Melempar ke Sasaran secara Beramai-

rama

(Mochamad Djumidar A. Widya, 2004: 127)

Page 47: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

6) Melempar bola yang digantung dan bergerak, melatih antisipasi

anak, ketepatan membidik, memacu keinginan melempar.

Prinsip-prinsip melempar dengan cara ini:

a) Badan menyamping arah lemparan

b) Sikap kaki kangkang

c) Lengan waktu melempar disamping telinga

d) Pandangan ke sasaran

e) Pada saat melempar berat badan pada kaki depan,

pinggang/badan menghadap ke arah lemparan.

Gambar 2.10. Permainan Melempar Bola Digantung dan Bergerak

(Mochamad Djumidar A. Widya, 2004: 132)

7) Melempar sasaran ke arah simpai yang tergantung menggunakan

bola berekor, formasi berhadap-hadapan/simpai di gantung

nempel ke dinding formasi berbanjar.

Gambar 2.11.Permainan Melempar ke arah Sasaran Simpai yang

Digantung Menggunakan Bola Berekor

(Mochamad Djumidar, 2000:7.8)

Page 48: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

B. Kerangka Berpikir

Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mampu melibatkan

keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar yakni menggunakan kegiatan

siswa sendiri secara efektif di dalam pembelajaran. Siswa diarahkan untuk

melakukan latihan yang sesuai dengan konsep pembelajaran yang sedang

dipelajari. Dalam hal ini peran guru hanya sebagai motivator dan fasilitator. Siswa

diberi kesempatan seluas-luasnya untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya

dengan melakukan latihan yang sesuai dengan materi pembelajaran.

Kurangnya kreatifitas guru yang dapat mempengaruhi rendahnya hasil

belajar siswa. Kurang kreatifnya guru Penjas di sekolah dalam membuat dan

mengembangkan media pembelajaran sederhana, guru kurang akan model-model

pembelajaran, sehingga dalam proses pembelajaran penjas di sekolah

dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang monoton, guru hanya menggunakan

metode ceramah dan metode tugas, karena mereka hanya mengejar bagaimana

materi pelajaran tersebut dapat selesai tepat waktunya, tanpa memikirkan

bagaimana pembelajaran itu bermakna dan dapat diaplikasikan oleh siswa dalam

kesehariannya. Dalam pelaksanaan pembelajaran penjas harus dilakukan dengan

baik dan tepat. Dalam pembelajaran penjas harus disesuaikan dengan kondisi dan

karakteristik siswa akan diperoleh kemampuan yang optimal. Siswa sekolah dasar

merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan, oleh karenanya dalam

pembelajaran penjas disekolah dasar harus disesuaikan dengan karakteristik

siswa. Untuk membelajarkan penjas di Sekolah Dasar dapat diterapkan beberapa

model pembelajaran. Model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam

pembelajaran penjas diantaranya model pembelajaran bermain. Model

pembelajaran bermain merupakan bentuk pembelajaran yang dirancang dalam

bentuk permainan yang bertujuan untuk memenuhi hasrat gerak siswa yang di

dalamnya terdapat unsur belajar atau dengan kata lain bermain sambil belajar.

Dengan diterapkan model pembelejaran bermain diharapkan siswa akan tertarik

dalam mengikuti pembelajaran melempar, dengan siswa tertarik sehingga

kemampuan melempar anak menjadi lebih optimal. Kelebihan pembelajaran

Page 49: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

bermain siswa menjadi antusias mengikuti pembelajaran. Siswa sangat tertarik

dengan pembelajaran bermain sehingga timbul keinginan siswa untuk mencoba

dan siswa sangat senang mengikuti pembelajaran, dengan siswa senang mengikuti

pembelajaran gerak dasar melempar bola, kemampuan gerak dasar melempar bola

menjadi meningkat.

Secara sederhana kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat digambarkan

sebagai berikut :

Gambar 2.12. Bagan Kerangka Berfikir

Guru Kurang

Menguasai metode

atau model

pembelajaran

1. Siswa kurang tertarik dan

kurang antusias saat

mengikuti pembelajaran

lempar.

2. Kemampuan melempar siswa

masih rendah.

Tindakan

Kondisi

Melalui

penggunaaan

pembelajaran

bermain

kemampuan

melempar

meningkat.

Menerapkan model

pembelajaran

bermain.

Guru kurang

menguasai metode

atau model

pembelajaran.

Siklus II : Upaya perbaikan dari

siklus I sehingga meningkatkan

kemampuan dan keterampilan

melempar.

Siklus I : Peneliti dan kolaborator

menyusun bentuk pengajaran yang

bertujuan untuk meningkatkan

kemampuan dan keterampilan

melempar.

Kondisi

Page 50: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Muhamadiyah 6

Kampung Sewu, Kecamatan Jebres, Jl.R.E. Martadinata No. 298 Surakarta

Telp. (0271) 7086934.

2. Waktu Penelitian

Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada tanggal

24 Mei 2012, 31 Mei 2012, 14 Juni 2012 dan 21 Juni 2012, setiap hari kamis

pukul 07.30 – 09.00 WIB.

Tabel 3.1 Rincian Kegiatan Waktu dan Pelaksanaan Penelitian

No Rancangan

Kegiatan

Waktu (Bulan) Tahun 2012

J

Jan

F

Feb

M

Mar

A

Apr

M

Mei

J

Juni

J

Juli

A

Ags

H

Sept

1

. Persiapan Penelitian

a. Koordinasi

peneliti

dengan

kepala

sekolah dan

guru penjas

b.Diskusi

dengan guru

untuk

mengidentifi

kasi masalah

pembelajara

n dan

merancang

tindakan

c.Menyusun

proposal

penelitian

Page 51: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

d.Menyiapkan

perangkat

pembelajara

n dan

instrumen

penelitian

(lembar

observasi)

2

.

Pelaksanaan Tindakan

a. Siklus I

- Perencanaa

n

- Pelaksanaa

n tindakan

- Observasi

- Refleksi

b.Siklus II

- Perencanaa

n

- Pelaksanaa

n tindakan

- Observasi

- Refleksi

3

.

Analisis Data dan Pelaporan

a.Analisis data

(hasil

tindakan 2

siklus)

b.Menyususn

laporan /

skripsi

c.Ujian dan

revisi

d.Penggandaa

n dan

pengumpula

n laporan

3. Siklus PTK

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus, siklus I

dilakukan dua kali pertemuan (24 Mei 2012 dan 31 Mei 2012) dan siklus II

dilakukan dua kali pertemuan (14 Juni 2012 dan 21 Juni 2012).

Page 52: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

B. Subjek Penelitian

Subjek dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa kelas IV SD

Muhamadiyah 6 Kampung Sewu kecamatan Jebres, Surakarta tahun ajaran

2011/2012, yang berjumlah 21 siswa yang terdiri dari 11 siswa putra dan 10 siswa

putri.

C. Data dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian tindakan kelas ini berupa data hasil belajar

siswa dalam pembelajaran gerak dasar melempar bola dan sumber data dalam

penelitian tindakan kelas ini adalah siswa dan guru.

1. Siswa, untuk mendapatkan data tentang kemampuan gerak dasar melempar

bola dengan penerapan pembelajaran bermain pada siswa kelas IV SD

Muhammadiyah 6 Kampung Sewu Jebres Surakarta tahun pelajaran

2011/2012.

2. Guru, sebagai kolaborator untuk melihat tingkat keberhasilan penerapan

pembelajaran bermain dalam pembelajaran melempar di SD Muhammadiyah

6 Kampung Sewu Jebres Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ini dilakukan

dengan tes unjuk kerja, observasi dan tes kognitif untuk melihat peningkatan hasil

belajar belajar gerak dasar melempar bola dan penerapan model pembelajaran

bermain dalam pelaksanaan tindakan, teknik pengumpulan data secara lengkap

adalah sebagai berikut :

1. Observasi : dipergunakan sebagai alat untuk mendapatkan data pada aspek

psikomotor dan afektif siswa selama mengikuti proses belajar mengajar gerak

dasar melempar bola menggunakan model pembelajaran bermain.

2. Tes kognitif : dipergunakan sebagai alat untuk mendapatkan data pada aspek

kognitif dalam pembelajaran gerak dasar melempar bola.

Sedangkan alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

sebagai berikut:

Page 53: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan Data Penelitian E.

Sumber

Data Jenis Data

Teknik

Pengumpulan Data Instrumen

Guru

Siswa

Kemampuan

saat

melakukan

gerakan

melempar

(Proses)

Pengamatan(observasi)

Tes Kognitif

Lembar Observasi

(ceklis)

E. Uji Validitas Data

Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini untuk menguji validitas data

digunakan teknik triangulasi data yang berasal dari kolaborator, guru penjas

serta observer yang diperoleh dengan observasi dan analisis.

F. Teknis Analisis Data

Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari

pelaksanaan siklus Penelitian Tindakan Kelas dianalisis secara deskriptif

komparatif dan analisis kritis untuk melihat kecenderungan yang terjadi

dalam kegiatan pembelajaran.

1. Data kuantitatif dianalisis secara deskriptif komparatif dengan

membandingkan hasil hitung peningkatan hasil belajar gerak dasar

melempar bola yang diperoleh siswa pada aspek psikomotor, afektif

dan kognitif, kemudian dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telah

ditentukan, selanjutnya diwujudkan dalam persentase untuk melihat

kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.

2. Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis kritis dengan

mengidentifikasi kelemahan dan kelebihan kinerja siswa dan guru

selama proses pelaksanaan tindakan.

Page 54: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

G. Indikator Kinerja Penelitian

Tabel 3.3. Indikator Kinerja Penelitian

Aspek

yang

diukur

Persentase target pencapaian Cara

mengukur Pratindakan Siklus I Siklus II

Hasil

belajar

gerak

dasar

melempar

bola

38,09% 50% 70%

Pengamatan saat

pelaksanaan

pembelajaran

gerak dasar

melempar bola .

Dinilai saat guru

memberikan

pembelajaran

pada setiap

siklus

Keterangan : Target capaian keseluruhan sebesar 70% dibagi menjadi dua

siklus dengan terget capaian siklus pertama sebesar 50%,

siklus kedua dengan target capaian sebesar 70%.

H. ProsedurPenelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas

atau Classroom Action Research (CAR). Langkah – langkah PTK secara

prosedurnya dilaksanakan secara partisipatif atau kolaboratif antara guru

dengan tim lainnya bekerjasama, mulai dari tahap orientasi hingga

penyusunan rencana tindakan dalam siklus pertama, diskusi yang bersifat

analitik, kemudian dilanjutkan dengan refleksi atas kegiatan yang dilakukan

pada siklus pertama, untuk kemudian mempersiapkan rencana modifikasi,

koreksi, atau pembetulan, dan penyempurnaan pada siklus berikutnya:

Page 55: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

PENETAPAN FOKUS MASALAH

Siklus I

Siklus II

Gambar 3.1. Bagan Siklus Penelitian

Keterangan : Pelaksanaan PTK dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I

dilakukan dua kali pertemuan dan siklus II dilakukan dua kali

pertemuan.

Aktivitas dalam penelitian tindakan ini diawali dengan perencanaan

tindakan (planning), penerapan tindakan dan mengobservasi tindakan (Action

and Observation), dan melakukan refleksi (reflection). Setelah kegiatan

refleksi pada siklus I diadakan perencanaan perbaikan untuk menuju siklus

selanjutnya, sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai

sesuai criteria keberhasilan. Pada dasarnya setiap guru mempunyai criteria

Refleksi Pelaksanaan

Observasi

Perencanaan

Refleksi Pelaksanaan

Observasi

Perencanaan

Indikator SUDAH tercapai ?

- Sudah : PTK bisa diakhiri

- Belum : PTK perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya

Page 56: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

keberhasilan yang berbeda dan oleh Karena itu semuanya juga tergantung

pada guru yang mengajar tentunya berdasarkan pada kurikulum yang berlaku

pada saat itu.

Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus:

1. Rancangan Siklus I

Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas diawali dengan

Penetapan Fokus Permasalahan, yaitu merasakan adanya masalah dalam

pembelajaran, mengidentifikasi masalah tersebut, menemukan penyebab

timbulnya masalah, dilanjutkan dengan menentukan alternatif mengatasi

masalah dengan pertimbangan-pertimbangan yang rasional. Penetapan ini

dilakukan berdasarkan hasil pengamatan awal terhadap pembelajaran.

Setelah memutuskan tindakan, peneliti dan kolaborator mengadakan

perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi tindakan. Penjelasan

singkat keempat kegiatan pokok dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan

Kelas sebagai berikut:

a) Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti dan guru kelas menyusun scenario

pembelajaran yang terdiri dari :

1) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan

(treatment) yang diterapkan dalam PTK, yaitu pembelajaran gerak

dasar melempar.

2) Menyusun instrumen yang digunakan dalam siklus PTK, yaitu

penilaian gerak dasar melempar.

3) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu

pembelajaran.

4) Menyusun alat evaluasi pembelajaran.

b) Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario

pembelajaran yang telah direncanakan, sebagai berikut :

Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum.

1) Melakukan pemanasan statis dan dinamis

Dinamis dengan game: Melempar bola ke dalam kardus

(Pertemuan I dan pertemuan II)

Page 57: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

2) Melakukan gerak dasar melempar setelah di jelaskan model

pembelajaran bermain.

Pertemuan I:

a) Permainan melempar melambung dengan teman berpasangan.

b) Permainan melempar menjatuhkan sasaran berupa botol aqua

bekas berwarna/torong.

c) Permainan melempar melambung ke sasaran simpai yang

digantung.

Pertemuan II :

a) Melakukan permainan melempar kesasaran bola yang

digantung.

b) Melakukan permainan melempar melewati tali.

c) Melakukan permainan melempar sejauh-jauhnya.

3) Melaksanakan penenangan / pendinginan.

c) Pengamatan Tindakan

Pengamatan dilakukan terhadap:

1) Hasil belajar kemampuan melempar bola

2) Aktivitas siswa selama proses pembelajaran gerak dasar melempar

dengan model bermain.

3) Kemampuan saat melakukan gerakan melempar bola

d) Tahap Refleksi

Refleksi merupakan uraian tentang prosedur analisis terhadap

hasil penelitian dan refleksi berkaitan dengan proses dan dampak

tindakan perbaikan yang dilaksanakan serta kriteria dan rencana bagi

siklus tindakan berikutnya.

2. Rancangan Siklus II

Berdasarkan hasil refleksi siklus I yang telah dilakukan apabila

terjadi hal- hal yang tidak diduga/diinginkan, apabila hasil pengambilan

data siklus I dengan target pencapaian sebesar 50% sudah tercapai, tetapi

target pencapaian keseluruhan sebesar 70% belum tercapai, maka sebagai

upaya perbaikan akan dilaksanakan siklus II. Pada rancangan siklus II

tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah dicapai pada tingkatan siklus I

sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan materi pembelajaran

Page 58: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

sesuai dengan silabus mata pelajaran penjas. Demikian juga termasuk

perwujudan tahap pelaksanaan, observasi, dan refleksi yang juga mengacu

pada siklus sebelunmya.

Page 59: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan

Sebelum melaksanakan proses Penelitian Tindakan Kelas, terlebih dahulu

peneliti melakukan kegiatan observasi awal untuk mengetahui kondisi awal siswa.

Hasil kegiatan observasi awal tersebut adalah sebagai berikut.

a. Siswa kelas IV SD Muhamadiyah 6 Kampung sewu kecamatan Jebres,

Surakarta tahun ajaran 2011/2012 yang mengikuti materi pelajaran penjas

dalam hal ini materi gerak dasar melempar bola sebanyak 21 siswa, terdiri atas

11 putra dan 10 siswa putri.

b. SD Muhamadiyah 6 Kampung Sewu tidak memiliki lapangan yang diperlukan

untuk berlangsung pembelajaran penjas. SD Muhamadiyah hanya memiliki

halaman yang cukup sempit.

c. Selama pelaksanaan observasi, khususnya dalam pembelajaran materi gerak

dasar melempar bola dapat diketahui bahwa banyak siswa yang belum

menguasai gerakan dengan benar sehingga dapat dikatakan proses

pembelajaran gerak dasar melempar dalam kategori kurang berhasil. Hal ini

dapat dibuktikan oleh peneliti saat melakukan observasi dan pembelajaran

secara langsung di lapangan. Saat melakukan pembelajaran melempar bola,

sebagian besar siswa saat melempar gerakan tangan dan kaki masih banyak

yang salah, seperti saat melempar yang seharusnya kaki kiri didepan

kebanyakan kaki kanan yang di depan, sehingga dengan gerakan masih

banyak yang salah menyebabkan kemampuan melempar rendah.

d. Siswa mengeluh capek dan bosan dalam pembelajaran gerak dasar melempar

bola, sebab guru penjas kurang kreatif dan inovatif dalam mengajar gerak

dasar melempar bola. Guru penjas monoton dalam melaksanakan

pembelajaran gerak dasar melempar bola, tidak memanfaatkan peralatan yang

terdapat disekolah dengan maksimal.

e. Guru penjas sangat jarang memberi demonstrasi gerakan gerakan yang akan

diajarkan dan kurang memperhatikan tingkat penguasaan siswa pada gerak

dasar melempar bola, guru penjas lebih mengutamakan pada pencapaian

prestasi.

f. Guru kurang bisa menarik perhatian siswa dalam pembelajaran gerak dasar

melempar bola. Guru kurang kreatif untuk membuat cara agar siswa tertarik

dan senang mengikuti materi pembelajaran gerak dasar melempar bola.

g. Guru penjas kesulitan memilih model pembelajaran yang tepat untuk

pembelajaran gerak dasar melempar bola.

Page 60: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

h. Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti diperoleh informasi bahwa guru

belum menerapkan model pembelajaran bermain dalam pembelajaran gerak

dasar melempar bola.

Sebelum melakukan pelaksanaan tindakan maka peneliti dan guru

melakukan pengambilan data awal penelitian. Ini dimaksudkan untuk mengetahui

kondisi awal keadaan kelas pada materi pembelajaran gerak dasar melempar bola.

Adapun diskripsi data yang di ambil terdiri dari; tes dan unjuk kerja kemampuan

gerak dasar melempar (Psikomotor), pengamatan sikap (afektif), pemahaman

konsep gerak dasar melempar (kognitif) siswa kelas IV SD Muhamadiyah 6

Kampung Sewu kecamatan Jebres, Surakarta tahun ajaran 2011/2012.

Kondisi hasil belajar kemampuan gerak dasar melempar bola siswa

kelas IV SD Muhamadiyah 6 Kampung Sewu kecamatan Jebres, Surakarta tahun

ajaran 2011/2012 sebelum diberikan tindakan penggunaan model pembelajaran

bermain, disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.1. Deskripsi Data Ketuntasan Kemampuan Gerak Dasar Melempar Bola

Sebelum Penerapan Model Pembelajaran Bermain

Berdasarkan tabel 4.1. hasil deskripsi data ketuntasan kemampuan gerak dasar

melempar siswa kelas IV SD Muhamadiyah 6 Kampung Sewu kecamatan Jebres,

Surakarta tahun ajaran 2011/2012 sebelum dilakukan tindakan terlihat dengan

KKM 70, pencapaian nilai rata-rata gerak dasar melempar bola adalah 65,3 dan

hanya terdapat 8 siswa tuntas dengan persentase sebesar 38,09%.

Tabel 4.2. Deskripsi Data Kriteria Kemampuan Gerak Dasar Melempar Bola

Setelah Penerapan Model Pembelajaran Bermain Pratindakan

Rentang Nilai Kriteria Jumlah Siswa Persentase

≥ 85 Tuntas 0 0%

80 – 84 Tuntas 0 0%

75 – 79 Tuntas 2 9,52%

70 – 74 Tuntas 6 28,56%

Pratindakan

KKM 70

Target Persentase

Ketuntasan 70 %

Rata-Rata 65,3

Ketuntasan 8

Persentase 38,09 %

Page 61: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

65 – 69 Belum Tuntas 2 9,52%

≤ 64 Belum Tuntas 11 52,38%

Jumlah 21 100%

Berdasarkan tabel 4.2. kriteria kemampuan gerak dasar melempar bola siswa kelas

IV SD Muhamadiyah 6 Kampung Sewu kecamatan Jebres, Surakarta tahun ajaran

2011/2012 sebelum diberikan tindakan, kemampuan ketuntasan dengan persentase

38,09% dengan jumlah 8 siswa tuntas dan sisanya sebesar 61,9% dengan jumlah

13 siswa dinyatakan belum tuntas.

Dari data tersebut, menunjukkan kemampuan gerak dasar melempar bola siswa

masih rendah. Untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan gerak dasar

melempar bola siswa, maka akan dilakukan tindakan berupa penerapan model

pembelajaran bermain yang dilakukan dalam proses belajar mengajar yang

berlangsung.

Dari hasil observasi awal, ada dua siklus yang diterapkan untuk menyelesaikan

dan menjawab permasalahan yang terjadi di dalam kelas. Pada setiap siklus

masing-masing menggunakan penerapan model pembelajaran bermain dalam

kegiatan belajar mengajar yang berlangsung. Untuk mengetahui adanya

perubahan dari proses yang diakibatkan oleh tindakan tersebut, maka evaluasi

dilakukan dengan cara melakukan tes unjuk kerja dan observasi.

Kegiatan selanjutnya setelah observasi awal yaitu perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan serta refleksi terhadap tindakan. Serangkaian penelitian yang

dilakukan terdiri dari dua siklus. Penelitian diakhiri sampai terdapat perubahan

pada indikator siswa ke arah yang lebih baik dan sesuai dengan yang ditargetkan.

Pembahasan masing-masing siklus dapat dilihat seperti di bawah ini.

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus

1. Siklus I

Pembelajaran gerak dasar melempar bola dengan menggunakan model

pembelajaran bermain pada siklus I adalah perkenalan bentuk-bentuk gerak dasar

melempar yang meliputi; (1) Lemparan melambung bersama teman berpasangan

Page 62: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

(2) Lemparan menjatuhkan sasaran berupa botol aqua berwarna, (3) Lemparan

melambung ke arah sasaran simpai yang digantung.

Tindakan siklus I dilaksanakan di lapangan Kampung Sewu Jebres Surakarta

dalam 2 kali pertemuan (3 x 35 menit) dengan waktu 2 kali pertemuan pada

tanggal 24 Mei 2012 dan tanggal 31 Mei 2012. Adapun tahapan-tahapan yang

dilakukan pada siklus I adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan Siklus I

Kegiatan perencanaan siklus I dilaksanakan pada hari Kamis, 24 Mei

2012, di kelas IV SD Muhamadiyah 6 Kampung Sewu kecamatan Jebres,

Surakarta tahun ajaran 2011/2012. Peneliti sebagai kolaborator dan guru penjas

yang bersangkutan mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam

proses penelitian ini, seluruh rencana tindakan pada siklus I termuat dalam

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I, melalui RPP siklus I tersebut

maka disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus I diadakan selama dua

kali pertemuan.

Pada siklus I peneliti dan guru merancang rencana pelaksanaan tindakan I

sebagai berikut :

1) Peneliti bersama guru merancang skenario pembelajaran

menggunakan model pembelajaran bermain untuk meningkatkan

motivasi siswa dimana dalam proses pembelajaran.

2) Peneliti dan guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) gerak dasar melempar bola.

3) Peneliti dan guru menyiapkan alat yang akan digunakan dalam

pelaksanaan proses pembelajaran gerak dasar melempar bola seperti:

bola, botol aqua, simpai, rafia dan peluit.

4) Peneliti dan guru menyusun media pembelajaran yakni berupa tes

dan non tes. Instrumen tes dinilai berdasarkan tes unjuk kerja

(psikomotor). Unsur-unsur yang dinilai dalam tes unjuk kerja adalah

kesempurnaan melakukan gerakan dan ketepatan melakukan

gerakan. Sedangkan instrumen non tes dinilai berdasarkan pedoman

observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati keaktifan

dan sikap siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan

melalui rubrik penilaian siswa yang tercantum dalam RPP.

Page 63: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

5) Peneliti dan guru menyusun standar penilaian pada penguasaan

gerak dasar melempar.

6) Peneliti dan guru menentukan lokasi pelaksanaan tindakan siklus I,

yakni di lapangan Kampung Sewu Jebres, Surakarta.

b. Pelaksanaan Siklus I

Tindakan siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan, yakni pada setiap hari Kamis

tanggal 24 Mei 2012 dan 31 Mei 2012 di lapangan Kampung Sewu Jebres.

Masing-masing pertemuan dilaksanakan selama 3 x 35 menit., sesuai dengan RPP

pada siklus I ini pembelajaran dilakukan oleh peneliti dan guru yang

bersangkutan, dan sekaligus melakukan observasi terhadap proses pembelajaran.

a) Pertemuan I

Materi pada pelaksanaan siklus I, pertemuan pertama (Kamis, 24 Mei 2012)

adalah gerak dasar melempar. Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah

sebagai berikut :

1) Kegiatan Pendahuluan

1) Peneliti dan guru menyiapkan siswa dengan memulai proses

pembelajaran dengan berdoa dan presensi.

2) Peneliti dan guru memberikan apersepsi (menghubungkan

materi pembelajaran dengan pengetahuan siswa). Saat ini,

siswa didorong untuk berani berpendapat terkait

pengetahuan gerak dasar melempar.

3) Guru bersama siswa bersama-sama menuju tempat

pelaksanaan yaitu lapangan Kampung Sewu Jebres,

Surakarta.

2) Kegiatan Inti

1) Peneliti dan guru memberikan pemanasan statis dan dinamis

dengan lari mengelilingi lapangan.

Page 64: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

2) Peneliti dan guru memberikan penjelasan serta contoh

gerakan mengenai materi pertama yakni melempar

melambung bersama teman berpasangan.

3) Siswa dibagi menjadi dua berbanjar dan saling berhadap-

hadapan kemudian melakukan gerakan melempar

melembung secara berpasangan beberapa kali secara

bergantian.

4) Peneliti dan guru melakukan evaluasi serta mengecek

pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh siswa, serta

memberikan umpan balik (feedback) kepada siswa yang

melakukan tugas. Siswa yang masih belum bisa melakukan

dibantu peneliti dalam melakukan melempar melambung

secara berpasangan dan diberi penjelasan tentang kesalahan

yang dilakukan.

5) Peneliti dan guru memberikan penjelasan serta contoh

gerakan mengenai materi kedua yakni melempar

menjatuhkan sasaran berupa botol aqua berwarna.

6) Siswa dibagi menjadi dua berbanjar kemudian melakukan

gerakan melempar menjatuhkan sasaran.

7) Peneliti dan guru melakukan evaluasi serta mengecek

pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh siswa, serta

memberikan umpan balik (feedback) kepada siswa yang

melakukan tugas.

8) Siswa yang masih belum bisa melakukan dibantu peneliti

dalam melakukan melempar menjatuhkan sasaran botol

aqua dan diberi penjelasan tentang kesalahan yang

dilakukan.

9) Peneliti dan guru memberikan penjelasan serta contoh

gerakan mengenai materi ketiga yakni melempar ke arah

sasaran simpai yang digantung.

10) Siswa dibagi menjadi dua berbanjar kemudian melakukan

gerakan melempar ke arah sasaran simpai yang digantung

beberapa kali secara bergantian.

11) Peneliti dan guru melakukan evaluasi serta mengecek

pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh siswa, serta

Page 65: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

memberikan umpan balik (feedback) kepada siswa yang

melakukan tugas.

12) Siswa yang masih belum bisa melakukan dibantu peneliti

dalam melakukan melempar kesasaran simpai yang

digantung dan diberi penjelasan tentang kesalahan yang

dilakukan.

3) Kegiatan Akhir

1) Diakhir pertemuan peneliti dan guru melakukan evaluasi

terhadap hasil pembelajaran yang telah dilakukan.

2) Pelajaran diakhiri dengan berdoa dan siswa di bubarkan

untuk selanjutnya mengikuti pelajaran selanjutnya.

b ) Pertemuan II

Materi pada pelaksanaan pertemuan kedua (Kamis, 31 Mei 2012) dengan urutan

pelaksanaan sebagai berikut:

a) Kegiatan Pendahuluan

1) Peneliti dan guru menyiapkan siswa dengan memulai proses

pembelajaran dengan berdoa dan presensi.

2) Guru bersama siswa bersama-sama menuju tempat

pelaksanaan yaitu lapangan Kampung Sewu Jebres,

Surakarta.

3) Peneliti dan guru memberikan apersepsi (menghubungkan

materi pembelajaran dengan pengetahuan siswa). Saat ini,

siswa didorong untuk berani berpendapat terkait

pengetahuan gerak dasar melempar bola.

4) Peneliti dan guru memberikan pemanasan statis dan dinamis

dengan permainan “ Memasukan Bola didalam Bakul

(kardus)”.

b) Kegiatan Inti

1) Peneliti dan guru memberikan penjelasan serta contoh

gerakan mengenai materi pertama yakni melempar ke

sasaran bola yang digantung.

2) Siswa dibagi menjadi dua berbanjar kemudian melakukan

gerakan melempar kesasaran bola yang digantung beberapa

kali secara bergantian.

Page 66: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

3) Peneliti dan guru melakukan evaluasi serta mengecek

pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh siswa, serta

memberikan umpan balik (feedback) kepada siswa yang

melakukan tugas.

4) Siswa yang masih belum bisa melakukan dibantu peneliti dalam melakukan

melempar kesasaran bola yang digantung dan diberi penjelasan tentang kesalahan

yang dilakukan.

5) Peneliti dan guru memberikan penjelasan serta contoh

gerakan mengenai materi kedua yakni melempar bola

melewati tali.

6) Siswa dibagi menjadi dua berbanjar kemudian melakukan

gerakan melempar melewati tali beberapa kali secara

bergantian.

7) Peneliti dan guru melakukan evaluasi serta mengecek

pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh siswa, serta

memberikan umpan balik (feedback) kepada siswa yang

melakukan tugas.

8) Siswa yang masih belum bisa melakukan dibantu peneliti

dalam melakukan gerakan melempar bola melewati tali dan

diberi penjelasan tentang kesalahan yang dilakukan.

9) Peneliti dan guru memberikan penjelasan serta contoh

gerakan mengenai materi ketiga yakni melempar bola

sejauh-jauhnya.

10) Siswa dibagi menjadi dua berbanjar kemudian melakukan

gerakan melempar sejauh-jauhnya beberapa kali secara

bergantian.

11) Peneliti dan guru melakukan evaluasi serta mengecek

pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh siswa, serta

memberikan umpan balik (feedback) kepada siswa yang

melakukan tugas.

12) Siswa yang masih belum bisa melakukan dibantu peneliti

dalam melakukan gerakan melempar sejauh-jauhnya dan

diberi penjelasan tentang kesalahan yang dilakukan.

Page 67: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

c) Kegiatan Akhir

1) Diakhir pertemuan peneliti dan guru melakukan evaluasi

terhadap hasil pembelajaran yang telah dilakukan.

2) Peneliti dan guru mengakhiri pelajaran dengan berdoa dan

siswa di bubarkan untuk mengikuti pelajaran selanjutnya.

c. Observasi Siklus I

Observasi siklus I dilakukan selama siklus I berlangsung. Dalam melakukan

observasi siklus I peneliti berkolaborasi dengan guru yang bersangkutan sebagai

pengelola kelas, adapun pelaksanaan siklus I, yakni:

1) Peneliti mengamati proses pembelajaran gerak dasar melempar bola

pada siswa kelas IV SD Muhamadiyah 6 Kampung Sewu, Jebres

Surakarta tahun ajaran 2011/2012. Pada pertemuan pertama (Kamis,

24 Mei 2012 selama 3 x 35 menit), peneliti mengajarkan gerak dasar

melempar bola yang dimulai dari melempar melambung bersama

teman, melempar menjatuhkan sasaran berupa botol berwarna,

melempar ke arah sasaran simpai yang digantung. Kemudian

dilanjutkan siswa melakukan gerakan tersebut beberapa kali secara

bergantian. Pada pertemuan kedua (Kamis, 31 Mei 2012, selama 3 x

35 menit) peneliti memberikan materi gerak dasar melempar bola,

yaitu melempar kesasaran bola yang digantung, melempar bola

melewati tali, melempar sejauh-jauhnya.

2) Sebelum pembelajaran berlangsung peneliti dan guru bersangkutan

menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), sebagai

pedoman atau acuan dalam proses pelaksanaan pembelajaran.

3) Sebelum siklus I dilaksanakan peneliti dan guru melaksanakan

pratindakan sebagai bahan acuan dalam membandingkan hasil pada

pertemuan pertama dengan pertemuan kedua pada siklus I.

4) Peneliti dan guru memberikan motivasi kepada siswa agar mengikuti

proses pembelajaran dengan baik. Guru, peneliti dan siswa selalu

memberikan applause serta semangat pada setiap penampilan siswa.

Guru dan peneliti juga memberikan reward berupa pujian, seperti:

“Bagus!”, “Siiip!”, dan lain-lain. Suasana pembelajaran tampak

hidup dengan semangat dan antusiasme siswa yang tinggi.

5) Peneliti bersama guru melakukan penilaian melalui lembar observasi

siswa, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat peningkatan siswa

Page 68: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

dalam menerima pembelajaran gerak dasar melempar dengan

menggunakan model pembelajaran bermain.

Dari hasil pengamatan guru bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran penjas

pokok bahasan gerak dasar melempar bola setelah menggunakan model pembelajaran

bermain ternyata mengalami peningkatan dari pertemuan pratindakan ke pertemuan

kedua pada siklus I. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil observasi di bawah ini :

Berdasarkan hasil pengamatan/observasi selama pelaksanaan siklus I berlangsung

dapat identifikasi:

a) Pertemuan I :

1) Sebagian siswa merasa tertarik dengan pendekatan bermain yang

baru pertama kali diterapkan dalam pembelajaran gerak dasar

melempar.

2) Untuk pelaksanaan permainan “memasukan bola kedalam kardus”

tidak terlaksana. hal itu menyebabkan siswa kurang semangat dalam

melakukan kegiatan inti pembelajaran.

3) Kegiatan inti pembelajaran terlaksana sesuai dengan rancangan

meskipun dalam pelaksanaannya sedikit terganggu karena adanya

siswa-siswa dari sekolah lain yang melaksanakan pembelajaran

penjas dalam satu lapangan yang sama sehingga siswa kurang

terfokus dalam melaksanakan instruksi guru.

4) Dalam pelaksanaan pembelajaran lempar melambung berpasangan

sebagian besar siswa belum bisa menangkap bola yang di lempar

oleh pasangannya.

5) Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran melempar kesasaran

botol akua berwarna terdapat sedikit kendala yaitu formasi botol

akua yang disusun seringkali tertiup angin. Hal itu dikarenakan

kondisi lapangan dengan angin yang terlalu kencang dan botol akua

yang terlalu ringan. Untuk menanggulangi hal tersebut maka botol

aqua di isi dengan air dan dalam penyusunan formasi botol aqua

lebih di rapatkan.

b) Pertemuan II :

1) Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran melempar kesasaran

bola yang digantung terkadang siswa harus menunggu terlalu

lama untuk melempar karena tali penggantung bola berbalik

arah memutari palang yang digunakan utuk menggantung bola.

Page 69: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Selain itu, juga disebabkan jumlah bola yang kurang dan untuk

menanggulanginya guru menambahkan jumlah bola.

2) Untuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran melempar melewati

tali berjalan lancar dan sesuai rancangan, siswa sangat antusias

dalam melempar.

3) Dalam kegiatan pembelajaran kurang kondusif terutama saat

melempar jauh. Beberapa siswa terlihat bercanda dan kurang

tertib hal itu dikarenakan bannyak siswa di luar subjek

penelitian yang mengganggu proses KBM.

Dalam pelaksanaan siklus I terdapat kelebihan yang dapat digunakan sebagai

tolok ukur keberhasilan pelaksanaan siklus I, adapun kelebihan dan pelaksanaan

siklus I diantaranya :

a) Pertemuan I :

1) Siswa sangat antusias dalam pelaksanaan KBM yang diterapkan

dengan pendekatan bermain yang baru pertama kali diajarkan.

2) Dalam pembelajaran sudah terlihat adanya sedikit peningkatan

3) Pada saat pembelajaran dengan diterapkan model pembelajaran

bermain siswa lebih aktif untuk mencoba.

b) Pertemuan II :

1) Pembelajaran berlangsung sesuai dengan rancangan

2) Siswa sangat semangat melakukan kegiatan pembelajaran yang

diterapkan dengan model pembelajaran bermain.

Akan tetapi dalam pelaksanaan siklus I ini masih terdapat kelemahan sehingga

membuat kekurangan dalam pelaksanaan siklus I, adapun kelemahan dan

kekurangan dalam pelaksanaan siklus I tersebut adalah:

a) Pertemuan I :

1) Peralatan yang disediakan kurang.

2) Belum mempertimbangkan antara rancangan dan kondisi/situasi

dilapangan.

b) Pertemuan II :

1) Beberapa siswa mengeluh capai.

2) Beberapa kali terlihat siswa bercanda dan tidak serius dalam

melakukan gerakan.

Page 70: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

d. Refleksi Siklus I

Berdasarkan hasil observasi pada siklus I tersebut, peneliti melakukan refleksi

sebagai berikut:

1) Pelaksanaan proses belajar mengajar telah sesuai dengan rencana

yang dibuat pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I.

2) Pratindakan untuk mengetahui kemampuan siswa pada awal sebelum

diberikan tindakan cukup menggambarkan kondisi awal kelas

sebelum mendapatkan tindakan.

3) Metode pembelajaran yang diterapkan oleh peneliti dan guru mampu

mengatur kondisi kelas, sehingga proses belajar mengajar dapat

berlangsung lebih maksimal.

4) Kelebihan dan keberhasilan dalam pelaksanaan tindakan pada siklus

I akan dipertahankan dan ditingkatkan.

5) Dalam mengantisipasi kelemahan dan kekurangan yang ditemukan

selama pelaksanaan siklus I, maka disusun langkah antisipatif, yakni:

a) Untuk pertemuan mendatang harus lebih diperhatikan dan

dipertimbangkan antara rancangan dan kondisi atau situasi

dilapangan .

b) Menyediakan sarana /peralatan pembelajaran yang dibutuhkan

dengan jumlah yang lebih banyak.

c) Pengajar harus lebih memperhatikan siswa yang belum

menguasai gerak dasar melempar.

d) Pengajar tidak hanya berada di depan saat memberikan

penjelasan kepada siswa. Peneliti juga harus memonitor siswa

yang berada di bagian belakang, agar mereka juga ikut aktif

dalam kegiatan belajar mengajar.

e) Untuk menambah motivasi siswa, maka siswa yang mendapat

nilai tertinggi akan diberi reward.

Berdasarkan hasil yang dicapai siswa pada siklus I dapat diketahui bahwa masih

belum menunjukkan hasil yang memuaskan sehingga pembelajaran perlu

dilanjutkan pada siklus berikutnya.

Page 71: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

e Diskripsi Data Siklus I

Selama pelaksanaan siklus I peneliti dan guru melakukan pengambilan data

penelitian. Adapun diskripsi data yang diambil terdiri dari; tes unjuk kerja gerak

dasar melempar (psikomotor), pengamatan sikap/aktivitas siswa (afektif),

pemahaman konsep gerak dasar melempar (kognitif) pada siswa kelas IV SD

Muhamadiyah 6 Kampung Sewu kecamatan Jebres, Surakarta tahun ajaran

2011/2012.

Tabel 4.3. Deskripsi Data Ketuntasan Kemampuan Gerak Dasar Melempar Bola

Setelah Penerapan Model Pembelajaran Bermain Siklus I

Dari tabel 4.3. diketahui bahwa terjadi peningkatan ketuntasan kemampuan gerak

dasar melempar bola dengan KKM 70, nilai rata-rata kemampuan gerak dasar

melempar bola pada pratindakan adalah 65,2, persentase ketuntasan 38,09%

dengan jumlah 8 siswa tuntas dan setelah dilakukan tindakan pada siklus I terjadi

peningkatan menjadi 72,8, persentase menjadi 61,9% dengan jumlah 13 siswa

tuntas.

Tabel 4.4 Deskripsi Data Kriteria Kemampuan Gerak Dasar Melempar Bola

Setelah Penerapan Model Pembelajaran Bermain Siklus I

Rentang Nilai Kriteria Pratindakan Siklus I

≥ 85 Tuntas 0% 0%

80 – 84 Tuntas 0% 14,29%

75 – 79 Tuntas 9,52% 38,09%

70 – 74 Tuntas 28,56% 9,52%

65 – 69 Belum Tuntas 9,52% 19,05%

≤ 64 Belum Tuntas 52,38% 19,05%

Jumlah 100% 100%

Pratindakan Siklus I

KKM 70

Target Persentase

Ketuntasan 70 %

Rata- Rata 65,2 72,8

Ketuntasan 8 13

Persentase 38.09 % 61,9%

Page 72: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Dari tabel 4.4. diketahui bahwa terjadi peningkatan pada setiap kriteria

kemampuan gerak dasar melempar bola siswa antara pratindakan dan siklus I

setelah diberikan tindakan dengan penerapan model pembelajaran bermain pada

siklus I terjadi peningkatan. Apabila diakumulasi pada empat rentang nilai, maka

pada pratindakan terlihat persentase ketuntasan sebesar 38,09% dengan jumlah 8

siswa dan pada siklus I sebesar 61,9% dengan jumlah 13 siswa.

2. Siklus II

Siklus II merupakan, tidak lanjut dari hasil analisis dan refleksi yang dilakukan

pada siklus I, dimana dalam pelaksanaan tindakan dalam siklus I, rata–rata siswa

menunjukkan hasil yang kurang maksimal dan sesuai dengan kriteria yang telah

ditentukan. Pelaksanaan siklus II mengacu pada pelaksanaan siklus I, karena

merupakan perbaikan dari siklus I. Adapun tahapan yang dilakukan pada siklus II

ini diantaranya;

a. Perencanaan Siklus II

Kegiatan perencanaan siklus II dilaksanakan pada hari Kamis,14 Juni 2012, di

SD Muhamadiyah 6 Kampung Sewu. Peneliti dan guru penjas yang bersangkutan

mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam proses penelitian

ini, seluruh rencana tindakan pada siklus II, mengacu pada hasil analisis dan

refleksi siklus I yang termuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

siklus II.

Melalui hasil pengukuran tersebut maka Peneliti dan Guru merancang rencana

pelaksanaan tindakan siklus II sebagai berikut :

1) Peneliti bersama guru merancang skenario pembelajaran

menggunakan model pembelajaran bermain untuk meningkatkan

motivasi serta kemampuan gerak dasar melempar siswa.

2) Peneliti dan guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) gerak dasar melempar.

3) Peneliti dan guru menyiapkan media, serta menyiapkan sarana yang

akan digunakan seperti: kardus, bendera, bola, bilah, rafia, peluit.

4) Peneliti dan guru menyusun lembar observasi yakni berupa tes dan

non tes. Instrumen tes dinilai peningkatan kemampuan dan hasil

belajar gerak dasar melempar bola selama kegiatan pembelajaran

Page 73: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

berlangsung dan melalui rubrik penilaian siswa yang tercantum

dalam RPP.

5) Peneliti dan guru menentukan lokasi pelaksanaan siklus II, yakni di

lapangan kampung sewu Jebres, Surakarta.

b. Pelaksanaan Siklus II

Siklus II dilaksanakan selama II kali pertemuan yakni pada hari kamis 14 Juni

2012 dan 21 Juni 2012, di lapangan kampung sewu, Jebres, Surakarta dan

dilaksanakan selama 3 x 35 menit. Sesuai dengan RPP pada siklus II ini

pembelajaran dilakukan oleh peneliti dan guru yang bersangkutan, dan sekaligus

melakukan observasi terhadap proses pembelajaran. Seluruh proses pembelajaran

dalam siklus II ini adalah penguatan materi sebab materi secara dasar telah

diberikan pada tindakan sebelumnya.

1) Pertemuan I

Materi pada pelaksanaan siklus II, pertemuan pertama (Kamis, 14 juni 2012),

yaitu penguasaan gerak dasar melempar bola. Urutan pelaksanaan tindakan

tersebut adalah sebagai berikut :

a) Kegiatan Pendahuluan

1) Peneliti dan guru menyiapkan siswa dengan memulai proses

pembelajaran dengan berdoa dan presensi.

2) Guru bersama siswa bersama-sama menuju tempat pelaksanaan

yaitu lapangan kampung sewu, Surakarta.

3) Peneliti dan guru memberikan apersepsi (menghubungkan materi

pembelajaran dengan pengetahuan siswa). Saat ini, siswa didorong

untuk berani berpendapat terkait pengetahuan gerak dasar melempar

bola.

4) Guru memberikan pemanasan statis.

b) Kegiatan Inti

1) Peneliti dan guru memberikan penjelasan serta contoh gerakan

mengenai materi pertama yaitu gerakan melempar dari bawah

dengan menjatuhkan sasaran berupa kardus yang di tumpuk.

2) Siswa dibagi menjadi dua berbanjar kemudian melakukan gerakan

melempar dari bawah dengan menjatuhkan sasaran kardus

beberapa kali secara bergantian.

Page 74: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

3) Peneliti dan guru melakukan evaluasi serta mengecek pelaksanaan

tugas yang dilakukan oleh siswa, serta memberikan umpan balik

(feedback) kepada siswa yang melakukan tugas.

4) Siswa yang masih belum bisa melakukan dibantu peneliti dalam

melakukan melempar dari bawah dengan menjatuhkan sasaran

kardus dan diberi penjelasan tentang kesalahan yang dilakukan.

5) Peneliti dan guru memberikan penjelasan serta contoh gerakan

mengenai materi kedua yakni gerakan melempar dari samping.

6) Siswa dibagi menjadi dua berbanjar kemudian melakukan gerakan

melempar dari samping beberapa kali secara bergantian.

7) Peneliti dan guru melakukan evaluasi serta mengecek pelaksanaan

tugas yang dilakukan oleh siswa, serta memberikan umpan balik

(feedback) kepada siswa yang melakukan tugas.

8) Siswa yang masih belum bisa melakukan dibantu peneliti dalam

melakukan gerakan melempar dari samping dan diberi penjelasan

tentang kesalahan yang dilakukan.

9) Peneliti dan guru memberikan penjelasan serta contoh gerakan

mengenai materi ketiga yakni melempar sejauh-jauhnya.

10) Siswa dibagi menjadi dua berbanjar kemudian melakukan gerakan

melempar sejauh-jauhnya beberapa kali secara bergantian.

11) Peneliti dan guru melakukan evaluasi serta mengecek pelaksanaan

tugas yang dilakukan oleh siswa, serta memberikan umpan balik

(feedback) kepada siswa yang melakukan tugas.

12) Siswa yang masih belum bisa melakukan dibantu peneliti dalam

melakukan melempar sejauh-jauhnya dan diberi penjelasan tentang

kesalahan yang dilakukan.

c) Kegiatan Akhir

1) Diakhir pertemuan peneliti dan guru melakukan evaluasi terhadap

hasil pembelajaran yang telah dilakukan.

2) Peneliti dan guru mengakhiri pelajaran dengan berdoa dan siswa di

bubarkan untuk mengikuti pelajaran selanjutnya.

2. Pertemuan II

Materi pada pelaksanaan pertemuan kedua ( Kamis, 21 Juni 2012 ) adalah gerak

dasar melempar. Urutan pelaksanaan tindakan sebagai berikut:

a) Kegiatan pendahuluan

1) Peneliti dan guru menyiapkan siswa dengan memulai proses

pembelajaran dengan berdoa dan presensi.

Page 75: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

2) Guru bersama siswa bersama-sama menuju tempat

pelaksanaan yaitu lapangan kampung sewu, Surakarta.

3) Peneliti dan guru memberikan apersepsi (menghubungkan

materi pembelajaran dengan pengetahuan siswa). Saat ini,

siswa didorong untuk berani berpendapat terkait pengetahuan

gerak dasar melempar bola.

4) Guru memberikan pemanasan statis dan dinamis dengan

permainan “rusa dan pelempar”.

b) Kegiatan Inti

1) Peneliti memberikan penjelasan dan contoh gerakan yang akan

dilaksanakan.

2) Peneliti dan guru memberikan penjelasan serta contoh gerakan

mengenai materi pertama yaitu gerakan melempar ke sasaran

kardus.

3) Siswa dibagi menjadi dua berbanjar kemudian melakukan

gerakan melempar ke sasaran kardus beberapa kali secara

bergantian.

4) Peneliti dan guru melakukan evaluasi serta mengecek

pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh siswa, serta memberikan

umpan balik (feedback) kepada siswa yang melakukan tugas.

5) Siswa yang masih belum bisa melakukan dibantu peneliti dalam

melakukan gerakan melempar ke sasaran kardus dan diberi

penjelasan tentang kesalahan yang dilakukan.

6) Peneliti dan guru memberikan penjelasan serta contoh gerakan

mengenai materi kedua yakni gerakan melempar ke sasaran

angka.

7) Siswa dibagi menjadi dua berbanjar kemudian melakukan

gerakan melempar ke sasaran angka beberapa kali secara

bergantian.

8) Peneliti dan guru melakukan evaluasi serta mengecek

pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh siswa, serta memberikan

umpan balik (feedback) kepada siswa yang melakukan tugas.

9) Siswa yang masih belum bisa melakukan dibantu peneliti dalam

melakukan gerakan melempar ke sasaran angka dan diberi

penjelasan tentang kesalahan yang dilakukan.

10) Peneliti dan guru memberikan penjelasan serta contoh gerakan

mengenai materi ketiga yakni melempar sejauh-jauhnya.

11) Siswa dibagi menjadi dua berbanjar kemudian melakukan

gerakan melempar sejauh-jauhnya beberapa kali secara

bergantian.

Page 76: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

12) Peneliti dan guru melakukan evaluasi serta mengecek

pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh siswa, serta memberikan

umpan balik (feedback) kepada siswa yang melakukan tugas.

13) Siswa yang masih belum bisa melakukan dibantu peneliti dalam

melakukan melempar sejauh-jauhnya dan diberi penjelasan

tentang kesalahan yang dilakukan.

c) Kegiatan Akhir

1) Diakhir pertemuan peneliti dan guru melakukan evaluasi

terhadap hasil pembelajaran yang telah dilakukan.

2) Peneliti dan guru mengakhiri pelajaran dengan berdoa

dan siswa di bubarkan untuk mengikuti pelajaran

selanjutnya.

c. Observasi Siklus II

Observasi siklus II dilakukan selama siklus II berlangsung. Dalam melakukan

observasi siklus II peneliti berkolaborasi dengan guru yang bersangkutan sebagai

pengelola kelas, adapun pelaksanaan siklus II, yakni :

1) Peneliti mengamati proses pembelajaran gerak dasar melempar bola

dengan penerapan model pembelajaran bermain pada siswa kelas IV

SD Muhamadiyah 6 Kampung Sewu kecamatan Jebres, Surakarta

tahun ajaran 2011/2012.

2) Sebelum pembelajaran dilangsungkan peneliti dan guru

bersangkutan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

siklus II, sebagai pedoman atau acuan dalam proses pelaksanaan

pembelajaran.

3) Peneliti dan guru memberikan motivasi kepada siswa agar mengikuti

proses pembelajaran dengan baik.

4) Guru, peneliti dan siswa selalu memberikan applause serta semangat

pada setiap penampilan siswa. Guru dan peneliti juga memberikan

reward berupa pujian, seperti: “Bagus!”, “Siiip!”, dan lain-lain.

Suasana pembelajaran tampak hidup dengan semangat dan

antusiasme siswa yang tinggi.

5) Peneliti bersama guru melakukan penilaian melalui lembar

obeservasi siswa, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat

kemampuan siswa dalam menerima pembelajaran gerak dasar

melempar bola dengan penggunaan model pembelajaran bermain .

Berdasarkan hasil pengamatan / observasi selama pelaksanaan siklus II

berlangsung dapat identifikasi sebagai berikut:

Page 77: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

1) Pengajar adalah guru asli sekolah tersebut. Siswa mudah terkontrol

sehingga siswa lebih cepat menguasai pembelajaran yang

disampaikan.

2) Pemanasan dinamis yaitu “ rusa dan pelempar .

3) Pembelajaran berlangsung lancar dan sesuai rancangan. Sebagian

siswa mampu menunjukkan gerak dasar melempar bola yang

diajarkan dengan baik. Walau ada sebagian kecil siswa yang belum

dapat menunjukkan gerak dasar melempar dengan benar.

Dalam pelaksanaan siklus II terdapat kelebihan yang dapat digunakan sebagai

tolok ukur keberhasilan pelaksanaan siklus II, adapun kelebihan dan pelaksanaan

siklus II diantaranya :

1) Siswa mudah terkontrol sehingga siswa lebih cepat menguasai

pembelajaran yang disampaikan.

2) Siswa tertarik dan semangat melakukan permainan “Rusa dan

Pelempar” karena sudah mengerti dengan peraturan permainan.

3) Siswa sangat antusias saat melempar bola pada sasaran angka yang

ditempelkan, siswa berusaha cukup keras untuk melempar tepat pada

angka.

4) Sebagian siswa mampu menunjukkan gerak dasar melempar yang

diajarkan dengan baik. Walau ada sebagian kecil siswa yang belum

dapat menunjukkan gerak dasar melempar dengan benar.

Akan tetapi dalam pelaksanaan siklus II ini masih terdapat kelemahan sehingga

membuat kekurangan dalam pelaksanaan siklus II, adapun kelemahan dan

kekurangan dalam pelaksanaan siklus II tersebut adalah:

1) Sebagian besar siswa pada saat pelaksanaan pemanasan masih banyak

yang belum menguasai sehingga pada saat pelaksanaan sedikit

terhambat.

2) Keterbatasan sekolah yang tidak mempunyai lapangan menjadikan

pembelajaran dilapangan umum oleh karena itu siswa sulit untuk

berkonsentrasi karena banyak siswa yang melihat.

d. Refleksi Siklus II

Berdasarkan hasil observasi pada siklus II tersebut, peneliti melakukan refleksi

sebagai berikut:

1) Pelaksanaan proses belajar mengajar telah sesuai dengan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II.

Page 78: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

2) Model pembelajaran bermain yang diterapkan oleh peneliti dan guru

mampu mengatur kondisi kelas, sehingga proses belajar mengajar

serta transfer materi dapat berlangsung lebih maksimal, serta

penguatan materi yang dilakukan pada siklus II dapat terlaksana

dengan baik.

3) Motivasi siswa selama mengikuti proses belajar mengajar pada

siklus II cenderung naik.

4) Dalam mengantisipasi kelemahan dan kekurangan yang ditemukan

selama pelaksanaan siklus II, maka disusun langkah antisipatif,

yakni :

Untuk mengantisipasi keterlambatan, maka untuk pertemuan mendatang meminta

ijin pada kepala sekolah untuk berangkat ke lapangan kampung sewu terlebih

dahulu jika guru penjas datang terlambat.

e . Deskripsi Data Siklus II

Selama pelaksanaan siklus II maka peneliti dan guru melakukan pengambilan data

penelitian. Adapun diskripsi data yang diambil terdiri dari; tes unjuk kerja gerak

dasar melempar (psikomotor), pengamatan sikap/aktivitas siswa (afektif),

pemahaman konsep gerak dasar melempar (kognitif) serta pengamatan penerapan

model pembelajaran bermain terhadap siswa kelas IV SD Muhamadiyah 6

Kampung Sewu Kecamatan Jebres, Surakarta tahun ajaran 2011/2012.

Tabel 4.5. Deskripsi Data Ketuntasan Kemampuan Gerak Dasar Melempar Bola

Setelah Penerapan Model Pembelajaran Bermain Siklus II

Dari tabel 4.5. diketahui bahwa terjadi peningkatan ketuntasan kemampuan gerak

dasar melempar bola siswa kelas IV SD Muhamadiyah 6 Kampung Sewu

Kecamatan Jebres, Surakarta tahun ajaran 2011/2012 mulai dari siklus I ke siklus

Siklus I Siklus II

KKM 70

Target Persentase Ketuntasan 70 %

Rata-Rata 72,8 77,3

Ketuntasan 13 17

Persentase 61,9% 80,95%

Page 79: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

II. Untuk lebih jelas dalam menginterpretasikan, maka disajikan dalam bentuk

grafik sebagai berikut:

Gambar 4.1. Deskripsi Data Ketuntasan Kemampuan Gerak Dasar

Melempar Bola Setelah Penerapan Model Pembelajaran Bermain Siklus II

Dari gambar 4.1. terlihat bahwa nilai rata-rata siklus I adalah

72,8 dan pada siklus II menjadi 77,3. Selanjutnya pada siklus I persentase

ketuntasan 61,9% dengan jumlah 13 siswa tuntas dan pada siklus II bertambah

menjadi 80,95% dengan jumlah 17 siswa tuntas.

Tabel 4.6. Deskripsi Data Kriteria Kemampuan Gerak Dasar Melempar Bola

Setelah Penerapan Model Pembelajaran Bermain Siklus I dan Siklus II

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Siklus I Siklus II

72.8 77.3

13 17

61,9%

80,95%

Rata-Rata

Ketuntasan

Persentase

Rentang

Nilai Kriteria Siklus I Siklus II

≥ 85 Tuntas 0% 0%

80 – 84 Tuntas 14,29% 33,33%

75 – 79 Tuntas 38,09% 47,62%

70 – 74 Tuntas 9,52% 0%

65 – 69 Belum Tuntas 19,05% 19,05%

≤ 64 Belum Tuntas 19,05% 0%

Jumlah 100% 100%

Page 80: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Dari tabel 4.6. diketahui bahwa terjadi peningkatan pada setiap kriteria

kemampuan gerak dasar melempar bola siswa pada siklus I dan siklus II. Apabila

diakumulasi pada empat rentang nilai, mada siklus I terlihat persentase ketuntasan

sebesar 61,9% dengan jumlah 13 siswa tuntas dan pada siklus II meningkat

menjadi 80,95% dengan jumlah 17 siswa tuntas.

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan antarsiklus mulai dari prasiklus sampai

pada siklus I dan II dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar

gerak melempar kelas IV SD Muhamadiyah 6 Kampung Sewu kecamatan Jebres,

Surakarta tahun ajaran 2011/2012.

Tabel 4.7. Perbandingan Ketuntasan Kemampuan Gerak Dasar Melempar Dengan

Penerapan Model Pembelajaran Bermain dari Pratindakan, Siklus I dan Siklus II

Aspek

yang

diukur

Persentase target pencapaian Cara

mengukur Siklus I Siklus II

Kemamp

uan hasil

belajar

gerak

dasar

melempar

50% 70% Pengamatan

saat

pelaksanaan

pembelajara

n gerak

dasar

melempar.

Dinilai saat

guru

memberikan

pembelajara

n pada

setiap siklus.

Persentase hasil pencapaian

Pratindaka

n Siklus I Siklus II

KKM 70

Rata-Rata 65,3 72,8 77,3

Ketuntasan 8 13 17

Persentase

Ketuntasan 38,09% 61,9% 80,95%

Ketidaktuntasan 13 8 4

Persentase

Ketidaktuntasan 61,91% 38,1% 19.05%

Dari tabel 4.7. diketahui bahwa terjadi peningkatan baik nilai rata-rata maupun

ketuntasan kemampuan gerak melempar siswa kelas IV SD Muhamadiyah 6

Kampung Sewu Kecamatan Jebres, Surakarta tahun ajaran 2011/2012 mulai dari

Page 81: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

pratindakan, siklus I dan siklus II. Untuk lebih jelas dalam menginterpretasikan,

maka disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:

Gambar 4.2. Perbandingan Ketuntasan Kemampuan Gerak Dasar

Melempar Bola Setelah Penerapan Model Pembelajaran Bermain Pratindakan,

Siklus I dan Siklus II

Dari gambar 4.2. diketahui bahwa terjadi peningkatan nilai rata-rata kemampuan

gerak dasar melempar bola mulai dari pratindakan sampai pada siklus II. Pada

pratindakan nilai rata-rata 65,3 dan setelah diberikan perlakuan pada siklus I

meningkat menjadi 72,8, dilanjutkan pada siklus II meningkat menjadi 77,3. Pada

pratindakan persentase ketuntasan hasil belajar gerak dasar melempar bola siswa

dengan persentase sebesar 38,09% meningkat pada siklus I menjadi 61,9%, pada

siklus II meningkat menjadi 80.95%. Penurunan ketidaktuntasan gerak dasar

melempar dari pratindakan sampai pada siklus II, pada pratindakan

ketidaktuntasan hasil belajar gerak dasar melempar sebesar 61,91% kemudian

semakin menurun pada siklus I ketidaktuntasan menjadi 38,1% dan pada siklus II

ketidaktuntasan kembali menurun menjadi 19,05%.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Pratindakan Siklus I Siklus II

65.3

72.8 77.3

8 13

17

38,09%

61,9%

80,95%

13 8

4

61,91%

38,1%

19,05%

Rata-Rata

Ketuntasan

Persentaseketuntasan

Ketidaktuntasan

Persentaseketidaktuntasan

Page 82: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Tabel 4.8. Perbandingan Kriteria kemampuan Gerak Dasar Melempar Bola

Setelah Penerapan Model Pembelajaran Bermain Pratindakan, Siklus I dan Siklus

II

Rentang

Nilai

Kriteria Pratindakan Siklus I Siklus II

≥ 85 Tuntas 0% 0% 0%

80 – 84 Tuntas 0% 14,29% 33,33%

75 – 79 Tuntas 9,52% 38,09% 47,62%

70 – 74 Tuntas 28,56% 9,52% 0%

65 – 69 Belum Tuntas 9,52% 19,05% 19,05%

≤ 64 Belum Tuntas 52,38% 19,05% 0%

Jumlah 100% 100% 100%

Dari tabel 4.8. diketahui bahwa terjadi peningkatan pada setiap kriteria

kemampuan gerak dasar melempar bola dari pratindakan sampai siklus II. Untuk

kriteria tuntas Apabila diakumulasi pada empat rentang nilai, maka ketuntasan

pada pratindakan sebesar 38,09%, pada siklus I sebesar 61,9% dan siklus II

sebesar 80,95%.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan II dapat disimpulkan

bahwa terjadi peningkatan hasil belajar gerak dasar melempar bola kelas IV SD

Muhamadiyah 6 Kampung Sewu kecamatan Jebres, Surakarta tahun ajaran

2011/2012.

1. Pratindakan

Pratindakan merupakan kondisi yang mencerminkan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran gerak dasar melempar bola sebelum penerapan model pembelajaran

bermain. Hasil belajar siswa khususnya dalam pembelajaran gerak dasar

melempar bola dinilai masih kurang maksimal masih dibawah KKM sehingga

perlu diadakan perbaikan pada pelaksanaan pembelajaran gerak dasar melempar

Page 83: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

bola oleh guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa tersebut salah satunya

diadakan penelitian tindakan kelas ini. Hal ini merupakan cara yang strategis dan

efektif bagi guru untuk memperbaiki layanan kependidikan yang harus

diselenggarakan sebagai upaya peningkatan kualitas program sekolah secara

keseluruhan. Pada tahap pratindakan nilai rata-rata gerak dasar melempar bola

65,3 dengan persentase sebesar 38,09% dengan jumlah 8 siswa tuntas. Hal ini

dikarenakan siswa mengalami kesulitan dalam memahami dan menguasai gerak

dasar melempar bola yang tepat sehingga nilai rata-rata kelas dalam ujian praktek

belum maksimal.

2. Siklus I

Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran gerak dasar

melempar bola maka guru melakukan perbaikan yaitu dengan menerapkan model

pembelajaran bermain. Guru menjelaskan dan mendemonstrasikan mengenai

gerak dasar melempar yang diajarkan. Guru mengajarkan sikap yang benar saat

melakukan gerak dasar melempar. Hasil evaluasi yang diperoleh dari unjuk kerja

serta perilaku siswa selama pembelajaran menunjukkan terdapat peningkatan hasil

belajar siswa dalam menguasai gerak dasar melempar dari pada kondisi

pratindakan. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan nilai rata-rata sebesar 72,8

dengan peningkatan persentase sebesar 61,9% dan jumlah 13 siswa tuntas.

3. Siklus II

Antara siklus I dan siklus II mempunyai hubungan sangat erat, dimana hasil

refleksi siklus I digunakan untuk perbaikan pada siklus II. Pada siklus II guru

menjelaskan kompetensi yang harus dicapai serta manfaat dari proses

pembelajaran dan pentingnya materi pembelajaran yang akan dipelajari sehingga

hal ini dapat memberikan motivasi siswa untuk belajar gerak dasar melempar

bola. Observasi dilakukan untuk mengevaluasi peningkatan hasil belajar gerak

dasar melempar bola siswa dengan cara mengamati unjuk kerja dan sikap siswa

saat pembelajaran. Pada siklus II terdapat peningkatan hasil belajar gerak dasar

melempar bola, hal ini ditunjukkan meningkatnya nilai rata-rata menjadi 77,3

dengan persentase ketuntasan 80,95% dengan jumlah 17 siswa tuntas.

Page 84: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Dari interpretasi ketuntasan hasil belajar gerak dasar melempar bola, target

pencapaian ketuntasan hasil belajar gerak dasar melempar bola serta deskripsi

keberhasilan penerapan model pembelajaran bermain dapat diketahui jawaban

dari rumusan masalah, yaitu dengan adanya model bermain yang semakin

maksimal penerapannya dalam pembelajaran gerak dasar melempar, maka akan

meningkatkan hasil belajar gerak dasar melempar bola khususnya pada siswa

kelas IV SD Muhamadiyah 6 Kampung Sewu kecamatan Jebres, Surakarta tahun

ajaran 2011/2012. Dalam hal ini model pembelajaran bermain yang digunakan

dalam pembelajaran gerak dasar melempar bola adalah model bermain.

Page 85: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas IV SD Muhamadiyah 6

Kampung Sewu Kecamatan Jebres, Surakarta tahun ajaran 2011/2012

dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahapan, yaitu: (1)

perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4)

analisis dan refleksi. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dan

pembahasan yang telah diungkapkan pada BAB IV, diperoleh simpulan sebagai

berikut:

1. Penerapan model pembelajaran bermain yang dilakukan dapat meningkatkan

antusiame siswa, sehingga siswa tertarik pada pembelajaran gerak dasar

melempar bola.

2. Dengan diterapkannya model pembelajaran bermain yang semakin sering

dapat meningkatkan daya tangkap siswa terhadap kegiatan yang akan

dilakukan.

3. Penerapan model pembelajaran bermain yang dilakukan dapat meningkatkan

kemampuan gerak dasar melempar bola siswa kelas IV SD Muhamadiyah 6

Kampung Sewu Kecamatan Jebres, Surakarta tahun ajaran 2011/2012. Dari

hasil analisis data dengan KKM 70 dengan persentase target capaian 70%

terjadi peningkatan dari pratindakan, siklus I dan siklus II. Kemampuan hasil

belajar gerak dasar melempar bola pratindakan dengan jumlah siswa tuntas

(38.09%) dan meningkat pada siklus I menjadi (61.9%). Pada siklus II

kembali terjadi peningkatan dengan (80.95%)

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa, pembelajaran gerak dasar

melempar bola dengan menggunakan model pembelajaran bermain memiliki

fungsi yang baik terhadap peningkatan kemampuan gerak dasar melempar bola

pada siswa kelas IV SD Muhamadiyah 6 Kampung Sewu Kecamatan Jebres,

Surakarta tahun ajaran 2011/2012.

Page 86: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR … · upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dengan penerapan model pembelajaran bermain pada skripsi siti ngaliyah fakultas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Implikasi teoritik dari hasil penelitian ini adalah setiap penggunaan media

pembelajaran memiliki pengaruh yang berbeda dalam meningkatkan hasil belajar

dalam hal ini adalah kemampuan gerak dasar melempar bola. Oleh karena itu,

dalam mengembangkan materi, menyampaikan materi, mengelola kelas, metode

yang digunakan dalam proses pembelajaran, serta teknik yang digunakan guru

sebagai sarana untuk menyampaikan materi. Faktor dari siswa yaitu, minat dan

motivasi dalam mengikuti proses pembelajaran, ketersediaan alat/media

pembelajaran yang menarik dapat membantu siswa dalam mengikuti

pembelajaran, sehingga akan diperoleh hasil belajar yang optimal.

Penelitian ini juga memberikan deskripsi yang jelas bahwa, dengan model

pembelajaran bermain dapat meningkatkan motivasi belajar siswa baik proses

maupun hasil. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan dasar pertimbangan untuk

memilih penggunaan metode model pembelajaran yang tepat dalam melaksanakan

proses pembelajaran penjas khususnya yang berkaitan dengan peningkatan

kemampuan gerak dasar melempar bola yang efektif dan menarik yang membuat

siswa lebih aktif serta menghapus persepsi siswa mengenai pembelajaran Penjas

yang pada awalnya membosankan menjadi pembelajaran yang menyenangkan.

C. Saran

Sehubungan dengan simpulan yang telah diambil dan implikasi yang

ditimbulkan, maka dikemukakan saran-saran khususnya untuk guru penjas SD

Muhamadiyah 6 Kampung Sewu Jebres Surakarta sebagai berikut :

1. Dalam memberikan model pembelajaran bermain hendaknya disesuaikan

dengan usia dan karakteristik siswa.

2. Untuk meningkatkan daya konsentrasi siswa dapat diterapkan dengan model

pembelajaran bermain.

3. Untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar melempar bola dapat

diterapkan dengan model pembelajaran bermain.