upaya meningkatkan hasil belajar siswa...

109
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE RESITASI PADA MATERI POKOK ZAT ADITIF DALAM MAKANAN PADA SISWA KELAS VIII MTs MANSAUL HUDA REMBANG TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Prodi Tadris Kimia Oleh: HAIDLOROH FAIQOTUN NI’MAH NIM : 053711380 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2010

Upload: lamminh

Post on 19-May-2018

230 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWADENGAN METODE RESITASI PADA MATERI POKOK

ZAT ADITIF DALAM MAKANAN PADA SISWA KELAS VIIIMTs MANSAUL HUDA REMBANG TAHUN AJARAN 2009/2010

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Prodi Tadris Kimia

Oleh:

HAIDLOROH FAIQOTUN NI’MAH

NIM : 053711380

FAKULTAS TARBIYAHINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG2010

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

ii

KEMENTRIAN AGAMAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

FAKULTAS TARBIYAHAlamat: Jl. Prof. Dr. Hamka Ngaliyan Telp/Fax (024) 7601295, 7615387

PENGESAHAN

Page 3: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

iii

KEMENTRIAN AGAMAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

FAKULTAS TARBIYAHAlamat: Jl. Prof. Dr. Hamka Ngaliyan Telp/Fax (024) 7601295, 7615387

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Tanggal Tanda Tangan

Atik Rahmawati, M. Si __________________ __________________NIP. 19750516200604202Pembimbing I

Nasirudin, M. Ag __________________ __________________NIP. 196912101996031002Pembimbing II

Page 4: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

iv

MOTTO

Artinya : ”Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya.”

(Surat ’Abasa : 24) *

* Depag Islam, Wakaf, Da’wah dan Irsyad Kerajaan Saudi Arabia, Al-Qur’an danTerjemahannya, (Saudi Arabia: Mujamma’ Al Malik Fahd li Thiba’at Al Mush-haf Asy Syarif, 1421H). hlm.

Page 5: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

v

PERSEMBAHAN

Karya tulis skripsi ini saya dedikasikan kepada orang-orang yang secaralangsung maupun tidak langsung telah memberi makna pada setiap jengkal langkahkudalam proses menjadi manusia yang selalu terus ingin belajar. Untuk orang-orangyang selalu ada bersama setiap limpahan kasih sayang-Nya, khususnya kepada:

1. Kedua orang tuaku (Bapak Fatchur Rohman alm & Ibu Chuzaimah) yangtelah memberikan perhatian dan kasih sayang, yang tidak mungkin dapattergantikan oleh apapun.

2. Para dosen yang selalu memberikan pencerahan, menyalakan pelita, sertamenggoreskan tinta kebijaksanaan sebagai bekal hidup.

3. Semua keluarga, adik-adikku (Yusuf, Ria & Izza), serta saudara-saudarakuyang senantiasa menghadiahkan doa demi keberhasilan dan kesuksesanku.

4. Teman-teman seperjuangan, semua anak tadris kimia 2005.5. Semua warga kos 24,6. Seluruh insan pendidikan yang terus mengisi kehidupannya untuk selalu

belajar agar menjadi yang terbaik bagi diri, keluarga, bangsa dan Negara.

Akhirnya dari lubuk hati yang terdalam, kupersembahkan karya sederhana ini,jazakumullah khairon katsira. Semoga seluruh jasa pengorbanan, mendapat limpahanrahman dan rahim-Nya. Amin ya Rabbal ‘Alamin.

Page 6: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

vi

DEKLARASI

Penulis menyatakan dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab,

bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis orang lain atau

diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-

pikiran orang lain, kecuali informasi dalam referensi yang penulis

jadikan bahan rujukan.

Semarang, 23 Juni 2010

Deklarator,

Haidloroh Faiqotun Ni’mah

Page 7: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

vii

ABSTRAK

Haidloroh Faiqotun Ni’mah (NIM: 053711380). Upaya MeningkatkanHasil Belajar Siswa Dengan Metode Resitasi Pada Materi Pokok Zat Aditif DalamMakanan Pada Siswa Kelas VIII MTs Mansaul Huda Rembang Tahun Ajaran2009/2010.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode resitasi dapatmeningkatkan hasil belajar IPA materi pokok Zat Aditif Dalam Makanan Pada SiswaKelasVIII MTs Mansaul Huda Rembang Tahun 2009/2010.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) pada pesertadidik kelas VIII MTs Mansaul Huda Rembang. Dari hasil observasi secara langsungdi kelas VIII dapat diketahui metode pembelajaran yang digunakan oleh guru matapelajaran IPA khususnya kimia belum secara penuh mengedepankan pembelajaranaktif dan cenderung terjadi komunikasi satu arah, artinya peserta didik cenderungpasif dalam pembelajaran, peserta didik hanya mendengarkan penjelasan guru,menulis dari apa yang dijelaskan kemudian mengerjakan soal yang diberikan. Hal inijuga tampak dengan adanya hasil belajar yang belum maksimal. Dalam penelitian inipeneliti menggunakan satu kelas untuk menerapkan metode resitasi kelas VIII MTsMansaul Huda yang jumlahnya ada 27 peserta didik.

Pada saat dilaksanakan metode resitasi, suasana pembelajaran di kelas VIIImenjadi lebih hidup, peserta didik menjadi lebih aktif dan hasil belajar menjadimaksimal. Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap, tahap pertama adalah kegiatanprasiklus, yaitu mencari data hasil belajar siswa VIII tahun sebelumnya untuk materizat aditif dalam makanan. Hal ini penting untuk dijadikan dasar nilai awal. Tahapkedua adalah pelaksanaan siklus I dan siklus II, sedangkan tahap ketiga yaitupenyempurnaan data dan penyusunan laporan. Pada kondisi awal sebelum diterapkanmetode resitasi, hasil belajar peserta didik yaitu rata-rata hasil belajar 61,36 denganketuntasan belajar 40%. Setelah dilaksanakan metode resitasi hasil belajar pesertadidik meningkat. Pada siklus I, prosentase rata-rata hasil belajar peserta didik 65,7dan ketuntasan belajar 44,44%. Pada siklus II, prosentase rata-rata hasil belajarpeserta didik 77,85 dan ketuntasan belajar 85,19%. Dari data tersebut, jelas bahwaada peningkatan hasil belajar dari sebelum diterapkannya metode resitasi dengansetelah metode tersebut diterapkan. Namun dari penelitian ini masih terdapat pesertadidik yang dari siklus pertama dan kedua mempunyai nilai dibawah indikatorkeberhasilan. Hal ini disebabkan oleh karena daya ingat siswa yang lemah.

Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasidan masukan bagi mahasiswa, para tenaga pengajar, para peneliti dan semua pihakyang membutuhkan di lingkungan fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

Page 8: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, bahwa atas

taufiq dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang

berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Resitasi Pada

Materi Pokok Zat Aditif Dalam Makanan Pada Siswa Kelas VIII MTs Mansaul Huda

Rembang Tahun Ajaran 2009/2010” ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat

guna memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) Fakultas Tarbiyah Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang.

Dalam penyusunan skripsi ini, tentunya tidak terlepas dari bantuan, dorongan

dan bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu dengan penuh kerendahan hati

penulids ucapkan banyak terimakasih kepada yang terhormat :

1. Prof. Dr. H. Abdul Djamil, M.A., rektor IAIN Walisongo Semarang.

2. Prof. Dr. H. Ibnu Hajar, M.Ed dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang, beserta staf yang telah memberikan pengarahan dan pelayanan dengan

baik, selama masa study.

3. Drs. Abdul Wahid, M.Ag, ketua jurusan Tadris Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Semarang.

4. Ibu Atik Rahmawati, M.Si dan Bapak Nasirudin, M.Ag, dosen pembimbing,

disela-sela jadwalnya yang super padat telah meluangkan waktu, tenaga dan

pikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam skripsi ini.

5. Ibu Hj. Nur Khasanah, M.Kes, wali studi yang telah membimbing selama masa

perkuliahan.

6. Bapak dan Ibu di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang yang telah

memberikan ilmunya sehingga mengilhami penulis untuk menyelesaikan skripsi

ini.

7. Segenap Civitas Akademik IAIN Walisongo yang telah berkenan melayani

penulis selama studi hingga skripsi ini selesai.

Page 9: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

ix

8. Bapak Nur Chakim, S.Ag, kepala sekolah MTs Mansaul Huda Rembang yang

telah memberikan izin penelitian dan fasilitas yang diperlukan selama penelitian.

9. Bapak Khoirul Atshar, S.Pd, guru mata pelajaran kimia kelas VIII yang bersedia

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta bersedia menjadi guru mitra dalam

penelitian ini.

10. Bapak dan Ibu tercinta yang senantiasa mencurahkan cinta dan kasih sayang serta

doanya.

11. Adik-adikku tercinta.12. Sahabat-sahabatku senasib seperjuangan (tadris kimia’05).

Kepada mereka semua, penulis tidak dapat memberikan apa-apa selain untaian

rasa terima kasih yang tulus dan diiringi doa semoga Allah SWT membalas semua

amal kebaikan mereka dengan sebaik-baik balasan.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini belum mencapai kesempurnaan

dalam arti seluruhnya. Namun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Amin.

Semarang, 23 Juni 2010

Penulis

Haidloroh Faiqotun Ni’mah

NIM : 053711380

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

HALAMAN DEKLARASI ............................................................................ iv

HALAMAN ABSTRAK................................................................................. v

HALAMAN MOTTO .................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ………………………………………………………......... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………..... xiv

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ............................................................ 3

D. Manfaat Penelitian .......................................................... 4

E. Penegasan Istilah ............................................................ 4

BAB II : LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HEPOTESIS

A. Landasan Teori

1. Belajar dan Hasil Belajar ............................................. 7

a. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar....................... 7

b. Aspek-Aspek Hasil Belajar...................................... 10

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar..... 11

d. Alat-Alat Untuk Mengukur Hasil Belajar................. 17

2. Tinjauan tentang metode resitasi.................................. 18

a. Pengertian Resitasi................................................. 18

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

xi

b. Langkah-Langkah Menggunakan Metode Tugas

Atau Resitasi.......................................................... 19

c. Kelebihan dan Kekurangan Metode Resitasi .......... 19

d. Macam-macam Variasi Penggunaan Metode

Resitasi ................................................................. 20

3. Tinjauan Tentang Materi Zat Aditif dalam Makanan ... 21

a. Pengertian Zat Aditif ............................................. .. 21

b. Macam-Macam Zat Aditif....................................... 21

c. Batas Penggunaan Zat Aditif ................................. .. 42

d. Dampak Penggunaan Bahan Kimia Buatan ............. 43

4. Meningkatkan Hasil Belajar Kimia melalui Resitasi

pada Materi Pokok Zat Aditif dalam Makanan ........... 45

B. Kajian Penelitian yang Relevan......................................... 46

C. Hipotesis Penelitian ............................................................ 48

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

A. Subjek dan Lokasi Penelitian ........................................... 49

B. Waktu Penelitian............................................................... 49

C. Desain penelitian............................................................... 49

D. Metode Pengumpulan Data ............................................. 53

E. Metode Analisis Data........................................................ 54

F. Indikator Keberhasilan ....................................................... 54

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Awal ................................................................... 55

B. Persiapan penelitian Penelitian ......................................... 56

C. Hasil penelitian dan Pembahasan ....................................... 58

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

xii

BAB V : SIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

A. Keimpulan ........................................................................ 66

B. Saran ................................................................................. 66

C. Penutup ............................................................................. 67

DAFTAR KEPUSTAKAAN

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Bahan Pewarna Sintetis yang Diizinkan di Indonesia............................ 30

Tabel 2. Bahan Pemanis Sintetis yang Diizinkan di Indonesia......................... ... 31

Tabel 3. Bahan Pengawet Sintetis yang Diizinkan di Indonesia .......................... 38

Tabel.4. Batas Maksimum Penggunaan Penyedap Rasa Sesuai Acceptable

Daily Intake (ADI) ................................................................................... 41

Tabel 5. Perbandingan Tes Akhir Siswa ..................................................... ..... .. 64

Page 14: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus Pembelajaran

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

Lampiran 3. Soal Resitasi Siklus I

Lampiran 4. Soal Individu Siklus I

Lampiran 5. Kunci Jawaban Soal Individu Siklus I

Lampiran 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

Lampiran 7. Soal Resitasi Siklus II

Lampiran 8. Soal Individu Siklus II

Lampiran 9. Kunci Jawaban Soal Individu Siklus II

Lampiran 10. Tabel Perhitungan Rata-Rata dan Ketuntasan Belajar Siswa Sebelum

Menggunakan Metode Resitasi

Lampiran 11. Tabel Nama Siswa

Lampiran 12. Tabel Perhitungan Rata-Rata dan Ketuntasan Belajar Siswa Setelah

Menggunakan Metode Resitasi

Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok

Lampiran 14. Tabel Nilai Kelompok dengan Pembelajaran Resitasi

Lampiran 15. Tabel Perhitungan Rata-rata Tiap Siklus dengan Pembelajaran Resitasi

Page 15: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) telah berkembang pesat. Hal ini erat

kaitannya dengan perkembangan teknologi sebagai wahana yang

memungkinkan IPA berkembang pesat. Perkembangan IPA yang begitu pesat

menggugah pendidik untuk merancang dan melaksanakan pendidikan yang

lebih terarah pada penguasaan konsep IPA, yang dapat menunjang kegiatan

sehari-hari dalam masyarakat. Untuk dapat menyesuaikan perkembangan IPA

kreativitas sumber daya manusia merupakan syarat yang mutlak untuk

ditingkatkan. Jalur yang tepat untuk meningkatkan sumber daya manusia

adalah melalui jalur pendidikan.2

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.3 Selain

itu pendidikan juga mempunyai arti usaha untuk penumbuh kembangkan

potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran.

Pendidikan memegang peranan penting dalam era globalisasi karena

misi pendidikan sekarang lebih ditekankan pada pembentukan sumber daya

manusia yang berkualitas. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

(IPTEK) menuntut peningkatan mutu pendidikan agar siswa sebagai objek

dapat mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Cara pandang yang dikehendaki dalam pendidikan kimia adalah kimia

dipandang sebagai produk (pengetahuan) dan proses (kegiatan) antara lain

2 Masnur Muslich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Konstektual, (Jakarta:Bumi Aksara, 2008), hlm. 227.

3 Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS (Sistem PendidikanNasional) Beserta Penjelasannya, (Bandung: Citra Umbara, 2003), h.3.

Page 16: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

2

melakukan percobaan, menafsirkan, membangkitkan, menggeneralisasikan,

mengambil keputusan dan mengkomunikasikan.

Dalam proses belajar mengajar, metode mengajar memainkan peranan

yang sangat penting dan merupakan salah satu penunjang utama keberhasilan

seorang guru dalam mengajar. Metode mengajar yang dipakai oleh guru akan

berpengaruh pula terhadap cara belajar siswa. Proses mengajar dilakukan oleh

pengajar, sedangkan proses belajar dilakukan oleh siswa sebagai anak didik,

agar hasil proses belajar dan mengajar dapat berhasil dengan baik, perlu

adanya metode dan teknik yang tepat dalam proses belajar mengajar yang

dilakukan oleh siswa dan guru. Akan tetapi kenyataan yang terlihat di

lapangan tidak sama dengan apa yang diharapkan tersebut. proses

pembelajaran yang digunakan oleh kebanyakan guru masih berkutat pada

metode ceramah, dan latihan soal, yang belum dapat membuat siswa aktif

dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan hasil interview dengan guru IPA di MTs. Mansaul Huda

(tanggal 18 januari 2010). Proses pembelajaran IPA di MTs tersebut

khususnya pada materi pokok zat aditif dalam makanan masih berkutat

dengan metode ceramah dan belum pernah menggunakan variasi metode

pembelajaran yang lain. Pembelajaran masih terpusat pada satu arah, dan

guru merupakan sumber belajar satu-satunya. Akibatnya, siswa kurang

antusias dalam pembelajaran, sehingga potensi siswa belum dapat tergali

secara maksimal dan dampak buruknya adalah belum tercapainya hasil

belajar secara maksimal (memuaskan).

Untuk mengatasi masalah tersebut, maka guru harus mampu

menciptakan variasi metode pembelajaran yang dapat membuat peserta didik

bersemangat dan antusias dalam mengikuti pembelajaran. Salah satu metode

pembelajaran yang dapat membuat peserta didik lebih antusias dalam

mengikuti pembelajaran adalah dengan menerapkan metode resitasi.

Metode resitasi merupakan salah satu metode yang tidak hanya

mengajak peserta didik untuk belajar di bangku sekolah saja. Dalam

pelaksanaan metode resitasi, peserta didik juga diajak belajar dari lingkungan

Page 17: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

3

sekitar, sehingga metode ini dapat membuat siswa lebih aktif dan dapat

menumbuhkan sifat kreatif dalam belajar.

Materi pokok zat aditif dalam makanan dipilih oleh peneliti karena

penyampaian materi tersebut di MTs. Mansaul Huda Rembang masih

menggunakan metode ceramah, padahal materi pokok zat aditif merupakan

materi yang sebenarnya dapat dipelajari tidak hanya dari buku saja, akan

tetapi siswa dapat menggali informasi dari lingkungan sekitar. Dengan

memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar berinteraksi dengan

lingkungan akan membuat siswa antusias dalam belajar dan dapat lebih

mengembangkan potensi siswa.

Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis mengadakan penelitian

yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode

Resitasi Pada Materi Pokok Zat Aditif Dalam Makanan Pada Siswa Kelas

VIII MTs. Mansaul Huda Tahun Ajaran 2009/2010”.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana penerapan metode resitasi pada materi pokok zat aditif dalam

makanan pada siswa kelas VIII MTs. Mansaul Huda tahun ajaran

2009/2010?

2. Apakah metode resitasi dapat meningkatkan hasil belajar kimia materi

pokok zat aditif dalam makanan pada siswa kelas VIII MTs. Mansaul

Huda tahun ajaran 2009/2010?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan metode resitasi pada materi

pokok zat aditif dalam makanan pada siswa kelas VIII MTs. Mansaul

Huda tahun ajaran 2009/2010.

Page 18: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

4

2. Untuk mengetahui apakah metode resitasi dapat meningkatkan hasil

belajar kimia materi pokok zat aditif dalam makanan pada siswa kelas

VIII MTs. Mansaul Huda tahun ajaran 2009/2010.

D. Manfaat penelitian

1. Manfaat bagi siswa

a. Meningkatkan minat dan motivasi siswa

b. Meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran

c. Meningkatkan hasil belajar siswa

2. Manfaat bagi guru

a. Dapat memiliki beberapa alternatif model pembelajaran dan metode

yang digunakan untuk meningkatkan pola berfikir yang aktif dan

kreatif

b. Mendapatkan pengalaman langsung dalam melakukan praktek

tindakan kelas (PTK) untuk mendapatkan kualitas pembelajaran dan

meningkatkan pengembangan profesi guru

3. Manfaat bagi sekolah

Hasil peneliian ini dapat dijadikan pedoman kebijakan intern

sekolah dalam kegiatan belajar mengajar dan dapat digunakan sebagai

masukan positif pada program pengajaran untuk meningkatkan pola

berfikir yang aktif dan kreatif.

E. Penegasan Istilah

Untuk menghindari agar tidak terjadi kesalah pahaman terhadap judul

skripsi ini, maka penulis perlu membatasi pengertian dan batasan istilah-

istilah yang digunakan dalam judul skripsi ini.

Page 19: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

5

1. Upaya

Upaya adalah usaha (syarat) untuk meyampaikan suatu maksud,

akal, ikhtiar.4 Ikhtiar yang dimaksud disini adalah usaha yang dilakukan

pendidik untuk meningkatkan hasil belajar zat aditif dalm makanan.

2. Meningkatkan

Kata meningkatkan berasal dari kata tingkat yang berarti lapis dari

sesuatu yang bersusun atau berlenggak-lenggok.

Meningkatkan adalah usaha menaikkan (derajad, taraf),

mempertinggi, memperhebat (produksi), mengangkat diri, memegahkan

diri.5 Penulis mengartikan meningkatkan sebagai proses perubahan menuju

ke arah yang lebih tinggi dalam hal yang positif (baik). Meningkatkan

yang dimaksud dalam penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar IPA

terpadu khususnya kimia menuju ke arah yang lebih baik, yaitu siswa

dapat menerapkan ilmu yang diterimanya dalam kehidupan sehari-hari

misalnya dalam penggunaan produk-produk yang beredar dipasaran.

3. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar

dan tindak mengajar.6

Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai

macam kompetensi, keterampilan dan sikap. Belajar dimulai sejak manusia

lahir sampai akhir hayat. Belajar merupakan suatu proses yang ditandai

dengan adanya perubahan pada diri seseorang.7 Sehingga hasil belajar

merupakan suatu kapabilitas (kemampuan) berupa ketrampilan,

pengetahuan, sikap dan nilai seseorang setelah melakukan kegiatan

pembelajaran. Sebagai wujud tercapainya ranah kognitif, afektif, dan

psikomotorik.

4 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002),hlm. 3512.

5 Ibid., hlm. 1132.6 Mulyono Abdurahman, Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka

Cipta, 1999), hlm. 37.7 Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Sinar Baru

Algensindo, 2000), h. 28.

Page 20: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

6

4. Metode Resitasi

Metode artinya cara yang teratur dan berpikir baik-baik untuk

mencapai maksud (dalam pengetahuan, dsb), cara kerja yang bersistem

untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan

yang ditentukan.8

Resitasi berasal dari kata recite, dalam kamus bahasa inggris recite

artinya membawakan, mendeklamasikan, menceritakan.

Metode resitasi adalah metode belajar mengajar berupa pemberian

tugas kepada siswa, tidak sekedar dilaksanakan di rumah, melainkan dapat

dikerjakan di perpustakaan, dan di laboratorium dan hasilnya harus di

pertanggung jawabkan.9

5. Materi Pokok Zat Aditif Dalam Makanan

Zat aditif atau zat tambahan makanan merupakan bahan yang

ditambahkan ke dalam makanan, baik pada saat memproses, mengolah,

mengemas atau menyimpan makanan.

8 W.J.S. Poerwadarminta, op.cit., hlm. 580.9 http://amriawan-blogspot..com/2008/12/penerapan-metode-resitasi-terhadap.html.

Page 21: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

7

BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. Landasan Teori

1. Belajar dan Hasil Belajar

a. Pengertian

Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai

macam kompetensi, keterampilan dan sikap. Belajar dimulai sejak

manusia lahir sampai akhir hayat. Belajar merupakan suatu proses

yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang.10

Belajar adalah aktivitas yang dilakukan individu secara sadar

untuk mendapatkan sejumlah kesan dari apa yang telah dipelajari dan

sebagai hasil dari interaksinya dengan lingkungan sekitarnya. Menurut

beberapa tokoh ahli pendidikan mengartikan belajar sebagai berikut:

a) Cronbach, mengatakan: learning is a change in behavior as a

result of experience, belajar adalah terlihatnya perubahan tingkah

laku sebagai dampak dari pengalaman sebelumnya.11

b) Sadirman mengemukakan bahwa dalam pengertian luas, belajar

dapat diartikan sebagai kegiatan psiko-fisik menuju ke

perkembangan pribadi seutuhnya.12

c) Charles E. Skinner: “learning is a process of progressive behavior

adaptation”.13 Belajar adalah suatu proses menuju perubahan

tingkah laku sebagai bentuk adaptasi/penyesuaian diri.

Belajar akan membawa suatu perubahan pada individu-individu

yang belajar. Perubahan tidak hanya berkaitan dengan penambahan

ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan,

10Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Sinar BaruAlgensindo, 2000), h. 28.

11Sadirman A.M., Interaksi & Motivasi Belajar mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2007), h. 20.

12Ibid.13 Charles E. Skinner, Essential of Educational Psicology, (New York: Englewood

Cliffs,1958), h.199.

Page 22: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

8

sikap, pengertian, minat, watak dan penyesuaian diri. Jelasnya

menyangkut organisme dan tingkah laku pribadi seseorang.14

Sedangkan Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid

dalam kitab al-Tarbiyah wa Turuqu tadris mengemukakan:

“Belajar adalah perubahan dalam diri siswa berdasarkan pengalamanmasa lalu, sehingga tercipta perubahan yang baru.”

Dari pendapat-pendapat di atas, belajar merupakan suatu

kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan dua unsur, yaitu jiwa dan

raga sehingga dapat disimpulkan bahwa belajar adalah serangkaian

kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan

lingkungan yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Konsep pembelajaran merujuk pada upaya penataan

lingkungan (fisik, sosial, kultural dan psikologis atau spiritual) yang

memberi suasana bagi tumbuh dan berkembangnya proses belajar.

Jadi, bila dilihat dari individu yang belajar (pembelajar) proses belajar

bersifat internal dan unik (unique), sedang proses pembelajaran

bersifat eksternal (datang dari luar diri) yang sengaja dirancang

(designed/planned) dan karena itu bersifat rekayasa atau

“engineering”.16

Pengertian pembelajaran menurut E. Mulyasa adalah proses

interaksi antara peserta didik dengan pendidik dengan lingkungannya,

sehingga terjadi perilaku ke arah yang lebih baik.17 Dalam Undang-

Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal

14Ibid, h. 2115 Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid, al Tarbiyah wa Turuqu Tadris, (Mesir:

Darul Ma’arif), h. 159.16Udin S. Winataputra, dkk., Strategi Belajar Mengajar IPA, (Jakarta: Universitas Terbuka,

2001), h. 2.17E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004), h.

100.

Page 23: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

9

1 disebutkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi antara

peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu

lingkungan belajar.18

Jadi pengertian pembelajaran adalah proses interaksi peserta

didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan

belajar sehingga terjadi perilaku ke arah yang lebih baik. Belajar

mengacu pada hasil apa yang ingin dicapai sedang pembelajaran

adalah proses dari belajar.

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki

siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.19 Berikut ini adalah

beberapa definisi tentang hasil belajar menurut beberapa tokoh, antara

lain:

a) Menurut Mulyono Abdurrahman

“Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah

melalui kegiatan belajar.”20

b) Oemar hamalik dalam bukunya “Proses Belajar Mengajar”

mengemukakan bahwa “tingkah laku manusia terdiri dari sejumlah

aspek diantaranya pengetahuan, pengertian, kebiasaan,

ketrampilan, apresiasi, emosional, sikap dan lain-lain. Hasil belajar

akan tampak pada setiap perubahan aspek-aspek tersebut.21

Dalam sistem pendidikan nasional, baik tujuan kurikuler

maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar

dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi

tiga ranah menjadi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.22

18Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS (Sistem PendidikanNasional) Beserta Penjelasannya, (Bandung: Citra Umbara, 2003), h.5.19 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja RosdakaryaOffset, 2009), Cet.13, h. 22.

20Mulyono Abdurrahman, Pendidikan bagi Aanak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: RinekaCipta, 1999), h. 37.

21Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara. 2007), h.30.22Nana Sudjana, op.cit.

Page 24: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

10

Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar

dan tindak mengajar.23 Bagi guru, tindak mengajar diakhiri dengan

proses evaluasi hasil belajar. Bagi peserta didik, hasil belajar

merupakan puncak proses belajar.

Jadi, hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku secara

keseluruhan yang telah dimiliki oleh seseorang. Perubahan tingkah

laku tersebut menyangkut perubahan tingkah laku kognitif, afektif dan

psikomotorik.24 Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan

yang dimiliki seseorang setelah ia menerima pengalaman belajar.

b. Aspek-Aspek Hasil Belajar

Dalam Sistem Pendidikan Nasional tujuan rumusan

pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional,

menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang

secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yaitu:

1) Ranah Kognitif, adalah ranah yang berkenaan dengan hasil belajar

intelektual yang terdiri dari enam aspek, yaitu: pengetahuan atau

ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.

Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat

aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi.25

2) Ranah Afektif

Ranah afektif berkaitan dengan sikap dan nilai terdiri dari lima

aspek, yakni:

a) Receiving/attending, yaitu semacam kepekaan dalam menerima

rangsangan (stimulasi) dari luar yang datang kepada siswa

dalam bentuk masalah, situasi, gejala dan lain-lain.

b) Responding atau jawaban, yakni reaksi yang diberikan oleh

seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar.

23Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), h.3.24Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2004), h.179.25Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Loc. Cit.

Page 25: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

11

c) Valuing (penilaian) berkenaan dengan nilai dan kepercayaan

terhadap gejala atau stimulus.

d) Organisasi, yakni pengembangan dari nilai ke dalam satu

sistem organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai

lain, pemantapan, dan prioritas nilai yang telah dimilikinya.

e) Karakteristik nilai atau internalisasi nilai, yakni keterpaduan

semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang

mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.26

3) Ranah Psikomotorik, adalah ranah yang berkaitan dengan hasil

belajar keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak. Terdiri dari

enam aspek yakni:

a) Gerakan refleks (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar).

b) Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar.

c) Kemampuan perseptual, termasuk di dalamnya membedakan

visual, membedakan auditif, dan motoris.

d) Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan

dan ketepatan.

e) Gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana

sampai pada keterampilan yang kompleks.

f) Gerakan ekspresif dan interpretatif. 27

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor,

yaitu faktor intern yang berasal dari siswa tersebut, dan faktor ekstern

yang berasal dari luar diri siswa tersebut.28

1) Faktor-faktor internal

Faktor ini berasal dari dalam peserta didik, yakni faktor

psikologis yang berhubungan dengan jiwa peserta didik dan

26Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, op. cit, h. 53-54.27Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, op. cit, h. 23.28Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, op. cit, h. 39-40.

Page 26: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

12

keinginan yang meliputi iintelegensi, minat dan perhatian, bakat,

motif serta kematangan siswa.

a. Intelegensi

Pada umumnya kecerdasan diartikan sebagai kemampuan

psiko-fisik dalam mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri

dengan lingkungan melalui cara yang tepat. Dengan demikian

kecerdasan bukan hanya berkaitan dengan otak saja, tetapi juga

organ-organ tubuh yang lain. Kecerdasan merupakan faktor

psikologis yang penting dalam proses belajar siswa, karena itu

menentukan kualitas belajar siswa.29

b. Minat dan perhatian

Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi

atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.30

Perhatian bisa dipupuk dengan memberikan stimulus

yang baru, beraneka ragam atau berorientasi tinggi.31 Dengan

demikian, jika seorang peserta didik mempunyai minat dan

perhatian terhadap pelajaran yang diterimanya akan

memberikan hasil yang positif terhadap hasil atau prestasi

belajarnya.

c. Bakat

Bakat atau aptitude kemampuan yang dimiliki seseorang

untuk mencapai keberhasilan untuk mencapai keberhasilan

pada masa yang akan datang.32

Pada dasarnya setiap orang mempunyai bakat atau potensi

untuk mencapai prestasi belajar sesuai dengan kemampuannya

masing-masing. Karena itu, bakat juga diartikan sebagai

29 Baharudin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jogjakarta: Ar-RuzzMedia, 2007),hlm. 20-21.

30 Ibid, hlm.24.31 S.Nasution, Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Dan Mengajar, (Jakarta : Bumi

Aksara, 2000), hlm.180.32 Slameto. 1991. belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, Jakarta: PT. Rineka

Cipta, hlm. 2.

Page 27: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

13

kemampuan dasar individu untuk melakukan tugas tertentu

tanpa tergantung upaya pendidikan dan latihan. Individu yang

telah memiliki bakat tertentu, akan laebih mudah menyerap

segala informasi yang berhubungan dengan bakat yang

dimiliki.33

d. Motif

Motif adalah dorongan yang membuat seseorang berbuat

sesuatu.34 Motif selalu mendasari dan mempengaruhi setiap

usaha serta kegiatan seseorang untuk mencapai tujuan yang

diinginkan. Dalam hal ini motif yang kuat akan mempunyai

pengaruh terhadap seberapa besar usaha dan kegiatan untuk

mencapai tujuan belajar.

e. Kematangan

Kematangan adalah suatu tingkat/fase dalam

pertumbuhan seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap

untuk melaksanakan kecakapan baru.35 Misalnya anak dengan

kakinya sudah siap untuk berjalan, tangan dengan jarinya sudah

siap untuk menulis, dengan otaknya sudah siap untuk berfikir

abstrak, dan lain sebagainya. Sehingga dapat dikatakan anak

yang sudah siap (matang) maka belajarnya akan lebih berhasil,

dan juga kemajuan baru untuk memiliki kecakapan tergantung

dari kematangan dan belajar.

2) Faktor-faktor eksternal

Faktor-faktor eksternal merupakan faktor-faktor yang

timbul dari luar diri siswa, yakni faktor yang mendukung hasil

belajar pada diri peserta didik, diantaranya faktor keluarga yang

meliputi cara orang tua mendidik, pengertian orang tua, relasi antar

anggota keluarga. Faktor sekolah yang meliputi kurikulum, metode

mengajar, dosen. Serta faktor lingkungan masyarakat yang

33 Baharudin dan Esa Nur Wahyuni, op. Cit, hlm. 26.34 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bamdung Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 60.35 Slameto, Op. Cit, hlm. 57.

Page 28: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

14

meliputi kegiatan peserta didik dalam masyarakat, media massa,

teman bergaul serta bentuk kehidupan masyarakat.

a. Faktor keluarga

1. Cara orang tua mendidik

Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya

terhadap belajar anaknya. Orang tua yang kurang

memperhatikan pendidikan anaknya, misalnya acuh tak

acuh terhadap belajar anaknya, dapat menyebabkan anak

kurang berhasil dalam belajarnya. Mungkin anak sendiri

sebetulnya pandai, tetapi karena cara belajarnya tidak

tekun, akhirnya kesukaran-kesukaran terjadi dalam

belajarnya, sehingga hasil yang didapatkan atau prestasinya

tidak memuaskan, bahkan mungkin gagal dalam studinya.

Disinilah bimbingan orang tua sangat memegang peranan

yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan anak.

2. Pengertian orang tua

Terkadang anak mengalami lemah semangat, maka

orang tua wajib memberi pengertian dan dorongan.

Sehingga sedapat mungkin membantu kesulitan yang

dialami anak di sekolah. Jika perlu, orang tua menghubungi

gurunya untuk mengetahui perkembangan anak di sekolah.

3. Relasi antar anggota keluarga

Demi kelancaran serta keberhasilan anak perlu

diusahakan relasi di dalam keluarga anak tersebut.

Hubungan baik adalah yang penuh pengertian dan kasih

sayang disertai dengan bimbingan dan perlu hukuman-

hukuman untuk mensukseskan belajar anak.

Page 29: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

15

b. Faktor sekolah

1. Kurikulum

Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan

pendidikan.36 Tanpa kurikulum kegiatan belajar mengajar

tidak dapat berlangsung, sebab materi yang harus guru

sampaikan harus sesuai dengan kurikulum yang ada.

Muatan kurikulum akan mempengaruhi intensitas frekuensi

peserta didik.

2. Metode mengajar

Metode mengajar adalah suatu cara atau jalan yang

harus dilalui dalam mengajar. Metode guru yang kurang

tepat akan mempengaruhi tingkat pemahaman siswa dan

juga belajar siswa.

Seorang guru perlu menggunakan beberapa metode

dalam menyampaikan suatu materi pokok tertentu. Dengan

variasi beberapa metode, penyajian pengajaran akan

menjadi lebih hidup. Misalnya pada awal pengajaran guru

memberikan suatu uraian dengan metode ceramah,

kemudian menggunakan contoh-contoh melalui peragaan

dan diakhiri dengan diskusi atau tanya jawab, sehingga

bukan hanya guru saja yang aktif berbicara, melainkan

siswa pun terdorong untuk berpartisipasi.37

3. Pendidik (Guru)

Peranan guru dalam proses belajar mengajar sangat

mempengaruhi hasil belajar atau prestasi peserta didik,

karena hampir seluruh aktifitas yang dilakukan oleh peserta

didik sangat bergantung pada pendidik, dalam hal ini

efektifitas pengelolaan faktor bahan, lingkungan dan lum

36 Khaerudin, dkk, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Konsep danImplementasinya di Madrasah, (Jogjakarta: Pilar Media, 2007), hlm. 23.

37 http://www.pbs-psma.org/content/blog/strategi-metode-mengajar

Page 30: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

16

instrument sebagai faktor-faktor utama yang mempengaruhi

proses dan prestasi belajar.

Proses pembelajaran tidak berlangsung secara satu

arah (one why system) melainkan terjadi secara timbal balik

(interactive, two ways traffic system). Kedua pihak

berperan secara aktif dalam kerangka kerja (frame work),

serta dengan menggunakan cara dan kerangka berpikir

(frame of reference)38

c. Faktor lingkungan masyarakat

1. Kegiatan Peserta Didik Dalam Masyarakat

Kegiatan peserta didik dalam masyarakat dapat

menguntungkan terhadap perkembangan pribadinya.

2. Media massa

Media massa yang baik memberi pengaruh yang

baik terhadap siswa, dan juga berpengaruh terhadap

belajarnya. Sebaliknya, media massa yang buruk juga

berpengaruh buruk terhadap peserta didik jika tidak ada

kontrol dan pembinaan orang tua.

3. Teman bergaul

Pengaruh-pengaruh dari teman bergaul peserta didik

lebih cepat masuk dalam jiwanya daripada yang kita duga.

Teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik terhadap

diri peserta didik, begitu juga sebaliknya, teman bergaul

yang buruk pasti dapat memberi pengaruh yang bersifat

negatif juga.

4. Bentuk kehidupan masyarakat

Lingkungan kehidupan masyarakat sangat

mempengaruhi pola belajar dan juga kepribadian anak.

Seorang anak yang terlahir ditengah-tengah lingkungan

yang tenang, kepribadian dan pola belajarnya akan berbeda

38 Mulyasa, loc.Cit., hlm 191.

Page 31: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

17

dengan anak yang terlahir dari keluarga yang berada di

tengah-tengah lingkungan yang penuh dengan kebisingan.

d. Alat-alat untuk Mengukur Hasil Belajar

Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap

hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu.39

Penilaian hasil belajar merupakan kegiatan yang bertujuan untuk

mengetahui sejauh mana proses belajar dan pembelajaran telah

berjalan efektif. Keefektifan pembelajaran tampak pada kemampuan

peserta didik mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan. Dari segi

guru, penilaian hasil belajar akan memberikan gambaran mengenai

keefektifan mengajarnya, apakah model dan media yang digunakan

mampu membantu peserta didik mencapai tujuan belajar yang

ditetapkan.

Guru dalam melakukan penilaian, terlebih dahulu harus

menetapkan apa yang menjadi sasaran atau objek penilaian, yaitu dari

segi kognitif, afektif atau psikomotorik. Ketiga sasaran pokok tersebut

harus dievaluasi secara menyeluruh. Dengan menetapkan sasaran-

sasaran tersebut, maka seorang guru akan mudah menentukan alat

evaluasinya.

Alat penilaian atau alat evaluasi pada umumnya dibedakan

menjadi dua jenis, yakni: tes dan non tes. Tes dapat diberikan secara

lisan, tertulis, ataupun tindakan. Soal tes dapat disusun dalam bentuk

obyektif ataupun dalam bentuk esai dan uraian. Sedangkan yang

termasuk non tes, dapat berupa observasi, kuesioner, wawancara, studi

kasus dan inventory.40

39Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, op. cit, h. 3.40Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, op. cit, h. 113-115.

Page 32: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

18

2. Tinjauan Tentang Metode Resitasi

a. Pengertian Resitasi

Pencapaian hasil belajar yang maksimal dipengaruhi oleh

metode yang digunakan. Metode adalah cara mengerjakan atau

menyajikan sesuatu mata pelajaran. Salah satu metode yang dapat

digunakan dalam kegiatan belajar adalah resitasi.

Resitasi merupakan suatu metode yang pelaksanaannya bukan

hanya berkutat pada pekerjaan rumah, tetapi jauh lebih luas dari itu.

Tugas bisa dilaksanakan di rumah, di sekolah, di perpustakaan, dan di

tempat lainnya. Tugas atau resitasi merangsang anak untuk aktif

belajar baik secara individual maupun secara kelompok. Oleh karena

itu tugas dapat diberikan secara individual atau dapat pula secara

kelompok.41

Imansjah Alipandie dalam bukunya yang berjudul Didaktif

Metodik Pendidikan Umum mengemukakan bahwa “Metode resitasi

adalah cara untuk mengajar yang dilakukan dengan jalan memberi

tugas khusus kepada siswa untuk mengerjakan sesuatu diluar jam

pelajaran. Pelaksanaannya bisa di rumah, di perpustakaan, di

laboratorium, dan hasilnya dipertanggungjawabkan”. Sedangkan

Slameto mengemukakan bahwa “metode resitasi adalah cara

penyampaian bahan pelajaran dengan memberikan tugas kepada siswa

untuk dikerjakan diluar jadwal sekolah dalam rentangan waktu tertentu

dan hasilnya harus dipertanggungjawabkan”.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa metode resitasi

adalah pemberian tugas kepada siswa di luar sekolah atau di luar

jadwal pelajaran yang pada akhirnya dipertanggungjawabkan kepada

guru yang bersangkutan”.42

41 Ibid. hlm. 81.42 http://amriawan-blogspot..com/2008/12/penerapan-metode-resitasi-terhadap.html

Page 33: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

19

b. Langkah-Langkah Menggunakan Metode Tugas Atau Resitasi

Penggunaan metode resitasi meliputi tiga fase, yaitu:

1. Fase pemberian tugas

Tugas yang diberikan kepada siswa hendaknya

mempertimbangkan:

a) Tujuan yang akan dicapai

b) Jenis tugas yang jelas dan tepat sehingga anak mengerti apa

yang ditugaskan tersebut

c) Sesuai dengan kemampuan siswa

d) Ada petunjuk/sumber yang dapat membantu pekerjaan siswa

e) Sediakan waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas tersebut.

2. Fase pelaksanaan tugas

a) Diberikan bimbingan pengawasan oleh guru

b) Diberikan dorongan sehingga anak mau bekerja

c) Diusahakan/dikerjakan oleh siswa sendiri, tidak menyuruh

orang lain

d) Dianjurkan agar siswa mencatat hasil-hasil yang ia peroleh

dengan baik dan sistematik.

3. Fase mempertanggungjawabkan tugas

a) Laporan siswa baik lisan/tertulis dari apa yang telah

dikerjakannya

b) Ada Tanya jawab atau diskusi kelas

c) Penilaian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes maupun non tes

atau cara lainnya.

Fase mempertanggungjawabkan tugas inilah yang disebut

resitasi.43

c. Kelebihan dan kekurangan metode resitasi

Kelebihan metode resitasi, antara lain:

1. Memberi kesempatan pada siswa untuk belajar lebih banyak.

2. Memupuk rasa tanggung jawab.

43 Nana Sudjana, Op. Cit, hlm. 81-82.

Page 34: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

20

3. Memperkuat motivasi belajar.

4. Menjalin hubungan antar sekolah dan keluarga.

5. Mengembangkan keberanian berinisiatif.

Kelemahan metode resitasi, antara lain:

1. Sukar menetapkan apakah tugas dikerjakan oleh siswa sendiri atau

atas bantuan orang lain.

2. Banyak kecenderungan untuk saling mencontoh dengan teman-

teman.

3. Agak sulit diselesaikan oleh siswa yang tinggal bersama keluarga

yang kurang teratur.

4. Dapat menimbulkan frustasi bila gagal menyelesaikan tugas44

Tanpa adanya resitasi, siswa akan mengalami kesulitan dalam

belajar. Karena mereka hanya akan belajar di dalam kelas dan

cenderung menunda waktu untuk membuka kembali pelajaran yang

telah mereka dapat di sekolah. Namun tidak selamanya metode ini bisa

dikerjakan dimanapun tempatnya terkadang siswa hanya

mengandalkan pekerjaan temannya. Tidak jarang mereka cukup

menyalin hasil pekerjaan orang lain tanpa berupaya untuk mengerjakan

tugasnya sendiri.

Oleh karena itu, guru harus benar-benar memperhatikan potensi

siswa. Perlu adanya suatu feed back dalam memberikan tugas. Jadi,

siswa tidak hanya akan mengerjakan tugas yang diberikan namun juga

melakukan pengecekan terhadap siswa dengan meminta siswa untuk

mengerjakannya di kelas. Sehingga jika terdapat siswa yang belum

memahami materi yang diajarkan, dapat membantu siswa tersebut

untuk kembali menelaah dan mencermati materi tersebut.

d. Macam-Macam Variasi Penggunaan Metode Resitasi

Pemberian tugas dengan resitasi dapat dilakukan dengan

berbagai cara. Resitasi tidak sama dengan pekerjaan rumah, tetapi jauh

44 http://pakguruonline.pendidikan.net/buku tua pakguru dasar kpdd b 12,html

Page 35: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

21

lebih luas dari itu. Resitasi dapat dilakukan di sekolah, di rumah,

perpustakaan, laboratorium atau di luar sekolah.

Pemberian tugas dengan resitasi dilakukan dengan berbagai

variasi, sehingga tidak membosankan siswa, pemberian tugas resitasi

ini dapat dilakukan dengan cara kelompok, perorangan atau klasikal,

yang disesuaikan dengan karakteristik materi dan tujuan yang hendak

dicapai.

3. Tinjauan Tentang Materi Zat Aditif Dalam Makanan

a. Pengertian Zat Aditif

Zat aditif atau zat tambahan makanan merupakan bahan yang

ditambahkan dan dicampurkan sewaktu pengolahan makanan untuk

meningkatkan mutu makanan.45

Pemberian zat aditif pada makanan secara garis besar

bertujuan:

1) Untuk mempertahankan nilai gizi makanan

2) Agar makanan lebih menarik

3) Agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga

4) Agar makanan lebih tahan lama disimpan

b. Macam-macam zat aditif

Berdasarkan sumbernya, zat aditif dibedakan menjadi dua

macam, yaitu zat aditif alami dan zat aditif sintetis atau buatan.

1) Zat Aditif Alami

Zat aditif alami merupakan zat tambahan makanan yang

diperoleh dari alam, tanpa disintetis atau dibuat terlebih dahulu.

Berikut ini adalah beberapa contoh zat aditif alami dan

kegunaannya.

a) Pewarna

Pada dasarnya, bahan-bahan pokok untuk membuat

suatu makanan atau minuman telah mengandung zat warna

45 F.G. Winarno, kimia pangan dan gizi, (jakarta: 1992), hlm.214.

Page 36: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

22

sendiri. Akan tetapi, pada kenyataannya warna-warna alami

yang terdapat pada bahan makanan tersebut kurang bisa

digunakan untuk menciptakan variasi-variasi yang lebih

menarik dari suatu makanan atau minuman.

Di alam ini banyak terdapat bahan-bahan yang dapat

digunakan sebagai bahan pewarna alami dan sebagian besar

diantaranya diperoleh dari jenis tumbuhan. Berikut ini uraian

tentang beberapa bahan alami yang digunakan sebagai pewarna

makanan atau minuman.

(1) Wortel

Wortel merupakan salah satu tanaman umbi-umbian

yang banyak digunakan sebagai sayuran dan sebagai

pewarna makanan alami. Hal ini karena wortel dapat

menghasilkan warna jingga. Warna jingga wortel diperoleh

dari kandungan zat yang disebut dengan beta karoten. Oleh

karena itu, wortel dapat digunakan sebagai zat pemberi

warna jingga pada makanan terutama pada pembuatan selai

nanas. Selain sebagai pemberi warna jingga atau oranye

wortel juga baik dimakan langsung atau diperas airnya dan

diminum karena terdapat provitamin A.

Gambar 1. Strukur beakaroten46

(2) Kunyit

Kunyit merupakan jenis tanaman yang tergolong ke

dalam kelompok jahe-jahenan (zingiberaceae). Kunyit

terdapat diasia, khususnya Asia Tenggara, dan banyak

digunakan oleh masyarakat Indonesia atau bangsa Asia

46 Ibid, hlm. 195.

Page 37: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

23

pada umumnya sebagai bumbu masakan dan obat

tradisional atau jamu.

Kunyit mempunyai kandungan zat warna kuning

yang disebut kurkumin. Oleh karena itu, kunyit sering

digunakan untuk memberi warna kuning pada makanan

atau masakan seperti nasi, gulai, daging, ikan dll.

Gambar 2. Struktur kurkumin.47

(3) Daun Pandan Air dan Daun Suji

Daun pandan air dan daun suji dapat digunakan

sebagai penghasil warna hijau pada makanan. Hal ini

karena kedua jenis tanaman tersebut mengandung klorofil

yang aman bagi manusia. Daun pandan air dan daun suji

banyak digunakan untuk memberikan warna hijau pada

makanan-makanan tradisional dan pewarna pada minuman.

Sebagai contoh, makanan yang menggunakan daun suji

atau pandan air sebagai pewarna adalah dadar gulung, poci

dan bolu pandan.

b) Pemanis

(1) Gula tebu atau gula pasir

Selain sebagai pemanis, gula pasir juga digunakan

sebagai pengawet, karena gula dapat menyerap kandungan

air (bersifat higroskopis). Higroskopis adalah kemampuan

suatu zat untuk menyerap molekul air dari lingkungannya.

Gula pasir dapat dijadikan sebagai bahan pengawet karena

gula pasir dapat membunuh bakteri dan mampu

47Di unduh dari, http://iirc.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/8932/2/2006cme.pdftanggal 1 Juli 2010.

Page 38: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

24

menghambat tumbuhnya mikroorganisme pada makanan

seperti jamur, dan bakteri tidak dapat bertahan hidup dalam

kadar gula yang sangat tinggi sehingga gula selain sebagai

pemanis juga dapat dijadikan sebagai pengawet.

(2) Gula aren

Gula aren diperoleh dari hasil olahan air sadapan

aren. Pada dasarnya, proses pembuatan gula aren ini

relative sama dengan proses pembuatan gula kelapa, tetapi

dari hasil gula yang dihasilkannya berbeda. Gula aren

mempunyai warna yang sedikit lebih tua dibandingkan

dengan kelapa. Selain itu gula aren juga sedikit lebih manis

dibandingkan dengan gula kelapa. Kegunaannya hampir

sama dengan gula jawa, yang sering digunakan pada

pembuatan jenang dan dodol.

(3) Gula jawa (gula kelapa)

Gula kelapa atau lebih dikenal dengan istilah gula

jawa merupakan gula yang diperoleh dari air sadapan

kelapa yang diolah lebih lanjut, sehingga dihasilkan gula

yang berwarna coklat dengan bentuk-bentuk tertentu.

Gula kelapa sering digunakan sebagai pemanis

minuman.

(4) Gula Bit

Selain dapat digunakan untuk menghasilkan zat

pewarna alami, umbi tanaman bit juga dapat digunakan

untuk membuat gula. Hal ini karena dalam bit terkandung

kira-kira 17% gula (sukrosa) dari keseluruhan beratnya.

Meskipun demikian, kandungan gula dalam bit bergantung

pada jenis atau varietasnya.

Untuk mendapatkan gula bit dapat dilakukan melalui

beberapa tahapan proses sebagai berikut:

Page 39: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

25

- Ekstraksi, yaitu proses pembuatan bubur bit yang terdiri

dari tahapan-tahapan pemotongan, pembersihan,

penghancuran dan pengadukan bubur bit.

- Pengempaan atau pengepresan, yaitu proses untuk

memeras bubur bit dalam rangka memperoleh sarinya.

- Karbonisasi, yaitu proses untuk membersihkan sari bit

dari kotoran.

- Pendidihan dan kristalisasi, yaitu proses akhir untuk

memperoleh gula bit dalam bentuk padatan atau kristal.

c) Pengawet

Bahan pengawet digunakan dalam makanan agar

makanan tersebut dapat bertahan lama. Dalam hal ini,

garam merupakan salah satu contoh pengawet alami yang

digunakan untuk mengawetkan makanan seperti ikan,

daging dan sayur-sayuran. Makanan yang diawetkan

dengan garam biasa disebut asinan.

Selain garam, terdapat bahan alami lainnya yang

biasa digunakan untuk mengawetkan makanan , yaitu gula.

Gula dapat mengikat air secara efesien, sehingga

penambahan gula ke dalam makanan akan mengawetkan

makanan tersebut. Hal ini karena tidak lagi tersedia untuk

pertumbuhan organisme pembusuk (bakteri).

Di samping garam dan gula, bahan pengawet alami

yang digunakan adalah es dan rempah-rempah seperti asam

jawa, kayu manis dan cengkeh. Es memungkinkan bakteri

tidak berada pada suhu ideal untuk beraktivitas, sehingga

menjaga makanan bertahan lebih lama. Sementara rempah-

rempah mengandung senyawa asam benzoat yang

menghambat proses pembusukan makanan.48

48 www. Herbsarespecial.com au

Page 40: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

26

d) Penyedap

(1) Garam dapur

Garam dapur merupakan salah satu penyedap

makanan alami yang diperoleh dari pengolahan air laut.

Penggunaan garam sebagai penyedap atau bumbu

disebabkan karena garam dapat meningkatkan rasa

makanan, sehingga makanan menjadi gurih dan lezat. Rasa

asin dalam garam dapur berasal dari Natrium Klorida

(NaCl).

(2) Bawang putih

Selain sebagai pengawet, bawang putih juga

digunakan sebagai bahan penyedap. Selain mengandung

allicin bawang putih juga mengandung sulfur dan iodin

yang tinggi karena selain aromanya yang khas penggunaan

bawang pada masakan dapat meningkatkan kualitas

rasanya.

(3) Cabai merah

Untuk menciptakan masakan pedas yang sesuai

selera, biasanya pada masakan digunakan bumbu-bumbu

yang terdiri dari merica, cabai dan pala.

Cabai merah digunakan sebagai penyedap rasa

sekaligus perangsang selera makanan. Selain itu, cabai

merah juga mempunyai kandungan vitamin C dan A.

Sedangkan cabai hijau mengandung kedua vitamin tersebut

tapi dalam jumlah yang relatif kecil.49

e) Pemberi aroma

(1) Daun jeruk

Daun jeruk merupakan tumbuhan perdu (pohon

kecil) yang dimanfaatkan buah dan daunnya sebagai

bumbu pengharum masakan. Karakteristik minyak daunnya

49 John M deMan, Kimia Makanan, (bandung: ITB, 1997), Hlm 315-324

Page 41: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

27

terutama didominasi oleh minyak atsiri (80%), sisanya

adalah sitronelol (10%), nerol dan lemonena. Daun jeruk

purut banyak dipakai pada bumbu pecel, gado-gado dll

untuk memberikan aroma yang khas, segar dan

menbangkitkan selera makan.50

Gambar 3. Struktur sitronelol51

(2) Vanili

Vanili adalah tanaman penghasil bubuk vanili yang

biasa dijadikan pengharum makanan. Bubuknya dihasilkan

dari buahnya yang berbentuk polong. Tanaman ini dikenal

pertama kali orang India di Mexico. Nama daerah vanili

adalah panili atau perneli.52

Vanili memberikan rasa dan aroma yang harum.

Vanili banyak digunakan pada pembuatan roti atau pada

pembuatan kolak.

(3) Serai

Khasiat serai telah diketahui sejak zaman dahulu,

serai sering digunakan didalam masakan atau minuman,

50 Di unduh dari http://idi.org/wiki/jeruk_purut, tgl 12 April 2010.51 Di unduh dari http://commons.wikimedia.org/wiki/File:%28R%29-Citronellol.svg, tgl 20

maret 2010.52 Di unduh dari http://idi.org/wiki/vanili. tgl 1Juli 2010.

Page 42: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

28

perawatan herbal, kosmetik dll. Diantara khasiat aroma

serai adalah melegakan stress, meningkatkan system

imunisasi, membuang angin dalam badan, melancarkan

peredaran darah, membuang toksin dalam tubuh, dll.

Di dalam masakan atau minuman, serai digunakan

sebagai penambah aroma pada pembuatan minuman

penghangat tubuh dan untuk menambah aroma segar pada

makanan bersantan.53

(4) Daun Pandan

Selain digunakan sebagai pewarna makanan, daun

pandan juga digunakan sebagai bumbu pada beberapa jenis

masakan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan aroma dan

rasa masakan tertentu, terutama pada beberapa jenis kue

atau makanan ringan. Daun pandan biasanya juga dapat

ditambahkan pada saat menanak nasi agar nasi bderbau

harum dan tidak cepat basi.54

2) Zat aditif buatan atau sintetis

Sintetis adalah Sesuatu yang berkaitan dengan atau yang

dihasilkan melalui pembuatan proses kimia.55 Zat aditif sintetis

merupakan zat aditif atau zat tambahan makanan yang diperoleh

melalui sintetis (pembuatan), baik di laboratorium maupun industri

dari bahan – bahan kimia yang sifatnya hampir sama dengan bahan

alami yang sejenis. Berikut contoh zat aditif sintetis dan

kegunaannya.

a) Pewarna

Pada umumnya, jenis makanan atau masakan yang

diberi bahan pewarna buatan akan tampak lebih menarik. Hal

ini karena pewarna buatan dapat menghasilkan pewarnaan yang

53Di unduh dari http://www.soppy.com.my/aroma-serai.html, tanggal 12 februari.54 Wisnu Cahyadi, Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2006), hlm 95-97.55 Mulyono, kamus kimia (Jakarta: bumi aksara, 2006), cet. 1, hlm. 385.

Page 43: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

29

lebih baik dibandingkan dengan pewarna alami. Selain itu,

pewarna buatan dapat menghasilkan variasi-variasi warna

tertentu yang hampir tidak mungkin dapat dibuat dengan bahan

pewarna alami.

Bahan-bahan kimia buatan yang biasa digunakan

sebagai pewarna makanan antara lain adalah tartazine,

carmosine, quinoline, yellow poncean 4R, sunset yellow, patent

blue V, dan brilliant blue FCF.

Di Indonesia, peraturan mengenai penggunaan zat

pewarna yang diizinkan dan dilarang untuk pangan diatur

melalui SK Menteri Kesehatan RI Nomor

722/Menkes/per/IX/88 mengenai bahan tambahan pangan.

Tabel 1 berikut ini adalah bahan pewarna sintetis yang

diizinkan di Indonesia:

Page 44: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

30

Tabel 1. Bahan Pewarna Sintetis yang Diizinkan di

Indonesia56

Pewarna NomorIndeks

Warna (C.INo.)

BatasMaksimumPenggunaan

Amaran

Biru Berlian

Eritrosin

Hijau FCF

Hijau S

Indigotin

Ponceau 4R

Kuning

Kuinelin

Kuning FCF

Riboflavina

tartrazine

Amaranth: CI

Food Red 9

Brilliant Blue

FCF: CI

Food Red 2

Erithrosin: CI

Food Red 14

Fast Green

FCF : CI

Food Green 3

Green S: CI.

Food

Green 4

Indigotin : CI

Food

Blue I ponceau

4R : CI

Food red 7

Quineline

yellow CI.

Food yellow

13

Sunset yellow

FCF CI. Food

yellow 3

Riboflavina

tartazine

16185

42090

45430

42053

44090

73015

16255

74005

15980

-

19140

Secukupnya

Secukupnya

Secukupnya

Secukupnya

Secukupnya

Secukupnya

Secukupnya

Secukupnya

Secukupnya

Secukupnya

Secukupnya

56 Ibid,. hlm.55.

Page 45: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

31

b) Pemanis

Pemanis sintetis adalah pemanis pengganti gula pasir

atau gula tebu atau sukrosa. Pemanis sintetis yang sering

digunakan di antaranya: sakarin, aspartam, asesulfam,

siklamat, sorbitol.

Di Indonesia, peraturan mengenai penggunaan zat

pemanis diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor

208/Menkes/per/IV/85 mengenai bahan tambahan pangan.

Berikut ini adalah bahan pemanis sintetis yang diizinkan di

Indonesia dan Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan

Makanan RI Nomor:HK.00.05.5.1.4547.

Tabel 2. Bahan Pemanis Sintetis yang Diizinkan di

Indonesia57

NamaPemanisSintetis

ADI(perkiraan jumlahmaksimum yangdiseraptubuh,mg/hari/kapita)

Jenis Bahan Makanan BatasMaksimumPenggunaan

Aspartam 0-40 mg - -Sakarin(sertagaramnatrium)

0-2,5 mg Makanan berkalori rendah:a. Permen karet

b. Permen

c. Saos

d. Es lilin

e. Jelli

50 mg/kg(sakarin)

100 mg/kg(Na-Sakarin)

300 mg/kg(Na-Sakarin)

300 mg/kg(Na-Sakarin)

200mg/kg(Na-Sakarin)

57Ibid,. hlm.72.

Page 46: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

32

f. Minuman ringan

g. Minuman yogurt

h. Es krim

i. Minuman ringan terfermentasi

300mg/kg(Na-Sakarin)

300mg/kg(Na-Sakarin)

200mg/kg(Na-Sakarin)

50mg/kg(sakarin)

Siklamat(sertagaramnatriumdangaramkalium)

Makanan berkalori rendah:a. Permen karet

b. Permen

c. Saos

d. Es krim

e. Es lilin

f. Jelli

500mg/kgdihitungsebagaiasam

siklamat1gr/kgdihitungsebagaiasam

siklamat3gr/kgdihitungsebagaiasamsiklamat

2gr/kgdihitungsebagaiasamsiklamat

1gr/kgdihitungsebagaiasamsiklamat

1gr/kgdihitungsebagaiasam

Page 47: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

33

g. Minuman ringan

h. Minuman yogurt

i. Minuman ringan terfermentasi

siklamat

1gr/kgdihitungsebagaiasamsiklamat

1gr/kgdihitungsebagaiasamsiklamat

Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan

RI Nomor:HK.00.05.5.1.4547 Tanggal : 21 Oktober 2004

tentang penggunaan pemanis buatan yang diizinkan di

Indonesia berdasarkan kategori pangan:

1. Sakarin (garam natrium, kalium, kalsium)

Nilai kalori : 0 kkal/g atau setara dengan 0 KJ/g

ADI : 5mg/kg berat badan

No. Kat.

Pangan

Kategori Pangan Batas

Penggunaan

Maksimum

(mg/kg)

01.1.2 Minuman berbasis susu,

beraroma, dan atau terfermentasi

(misalnya: susu, coklat, kakao,

yogurt minuman, minuman

berbasis whey).

400

01.2.1 Susu fermentasi, dan produk susu

hasil hidrolisa enzim rennin

(tawar)

200

Page 48: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

34

01.2.2 Susu yang digumpalkan dengan

enzim rennin

CPPB

01.6.1 Keju tanpa pemeraman (mentah) 100

01.7 Makanan penutup atau pencuci

mulut berbahan dasar susu

(misalnya : es susu, puding, buah

atau yogurt beraroma)

200

02.4 Makanan penutupatau pencuci

mulut berbasis lemak, termasuk

produk siap santap dan produk

mix (campuran kering)

100

03.0 Es, termasuk sherbet dan sorbet 300

04.1.2.3 Buah dalam cuka, minyak dan

larutan garam

160

04.1.2.4 Buah yang dipasteurisasi dalam

kaleng atau buah dalam botol

200

04.1.2.5 Jem, jeli dan marmalad 200

04.1.2.6 Produk oles berbasis buah-buahan

(misalnya: chutney) tidak

termasuk produk pada kategori

04.1.2.5

200

04.1.2.7 Buah bergula 500

04.1.2.8 Bahan baku berbasis buah-

buahan, meliputi bubur buah,

puree, toping buah dan santan

kelapa

200

04.1.2.9 Makanan penutupatau pencuci

mulut berbasis buah-buahan,

termasuk pencuci mulut berbasis

air beraroma buah

100

Page 49: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

35

04.2.2.1 Sayuran, kacang-kacangan dan

biji-bijian beku

500

04.2.2.2 Sayuran, rumput laut kacang-

kacangan dan biji-bijian kering

500

2. Siklamat (asam siklamat dan garam natrium, kalium,)

Nilai kalori : 0kkal/g atau setara dengan 0 KJ/g

ADI : 0-11 mg/kg berat badan

No.

Kat.

Pangan

Kategori Pangan Batas

penggunaan

maksimum

(mg/kg)

01.1.2 Minuman berbasis susu, beraroma,

dan/ atau terfermentasi (misalnya:

susu,coklat,kakao,yogurt minuman,

berba minuman whey)

400

01.2 Susu fermentasi dan produk susu

hasil hidrolisa enzim rennin (tawar)

CPPB

01.7 Makanan penutup atau pencuci

mulut berbahan dasar susu

(misalnya : es susu, puding, buah

atau yogurt beraroma)

250

02.4 Makanan penutupatau pencuci

mulut berbasis lemak, termasuk

produk siap santap dan produk mix

(campuran kering)

250

03.0 Es, termasuk sherbet dan sorbet 250

04.1.2.4 Buah yang dipasteurisasi dalam

kaleng atau buah dalam botol

1000

04.1.2.5 Jem, jeli dan marmalad 1000

Page 50: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

36

04.1.2.6 Produk oles berbasis buah-buahan

(misalnya: chutney) tidak termasuk

produk pada kategori 04.1.2.5

1000

04.1.2.7 Buah bergula 500

04.1.2.8 Bahan baku berbasis buah-buahan,

meliputi bubur buah, puree, toping

buah dan santan kelapa

250

04.1.2.9 Makanan penutupatau pencuci

mulut berbasis buah-buahan,

termasuk pencuci mulut berbasis

air beraroma buah

250

04.2.2.4 Sayuran dalam kaleng, botol atau

dalam retort pouch

100

04.2.2.6 Bahan baku dan bubur (pulp)

sayuran, kacang-kacangan dan biji-

bijian (misalnya: makanan penutup

dan saus sayuran, sayuran bergula)

selain produk kategori 04.2.2.5

250

05.1 Produk kakao dan produk coklat

imitasi dan coklat pengganti

500

3. Asesulfam-K

Nilai kalori : 0 kkal/g atau setara dengan 0 KJ/g

ADI : 15mg/kg berat badan

No.

Kat.

Pangan

Kategori Pangan Batas

penggunaan

maksimum

(mg/kg)

01.1.2 Minuman berbasis susu, beraroma,

dan/ atau terfermentasi (misalnya:

500

Page 51: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

37

susu,coklat,kakao,yogurt minuman,

berba minuman whey)

01.2 Susu fermentasi, dan produk susu

hasil hidrolisa enzim rennin (tawar)

500

01.3.1 Susu kental (tawar) 500

01.3.2 Krimmer minuman CPPB

01.4 Krim (tawar) CPPB

01.5.1 Susu bubuk dan krim bubuk

(tawar)

CPPB

01.6.1 Keju tanpa peneraman CPPB

01.7 Makanan penutup atau pencuci

mulut berbahan dasar susu

(misalnya : es susu, puding, buah

atau yogurt beraroma)

1000

02.3 Emulsi lemak termasuk produk

mix atau produk beraroma berbasis

emulsi lemak

CPPB

02.4 Makanan penutupatau pencuci

mulut berbasis lemak, termasuk

produk siap santap dan produk mix

(campuran kering)

1000

03.0 Es, termasuk sherbet dan sorbet 800

04.1.2.1 Buah beku 500

04.1.2.2 Buah kering 500

04.1.2.3 Buah dalam cuka, minyak dan

larutan garam

200

04.1.2.4 Buah yang dipasteurisasi dalam

kaleng atau buah dalam botol

500

04.1.2.5 Jem, jeli dan marmalad 1000

04.1.2.6 Bahan baku dan bubur (pulp) 1000

Page 52: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

38

sayuran, kacang-kacangan dan biji-

bijian (misalnya: makanan penutup

dan saus sayuran, sayuran bergula)

selain produk kategori 04.2.2.5

04.1.2.7 Buah bergula 500

04.1.2.8 Bahan baku berbasis buah-buahan,

meliputi bubur buah, puree, toping

buah dan santan kelapa

1000

c) Pengawet

Pengawet digunakan agar makanan lebih tahan lama

dan tidak cepat busuk bila disimpan. Pengawet sintetis yang

sering digunakan diantaranya: Natrium benzoat, Natrium nitrit,

Asam propionat, Asam sorbat.

Di Indonesia, peraturan mengenai penggunaan zat

pengawet yang diizinkan untuk pangan diatur melalui SK

Menteri Kesehatan RI Nomor 722/Menkes/per/IX/88 mengenai

bahan tambahan pangan. Table 2 berikut ini adalah bahan

pengawet sintetis yang diizinkan di Indonesia:

Tabel 3. Bahan Pengawet Sintetis yang Diizinkan di

Indonesia58

No Nama BTP Jenis Bahan Pangan Badan MaksimumPenggunaan

1 Belerang

dioksida

Acar ketimun dalam

botol

Jam dan jelli;marmalad

Pekatan sari buah; pasta

tomat

Gula bubuk (untuk

hiasan kue); dekstrosa

bubuk

Gula pasir

50 mg/kg

100 mg/kg

350 mg/kg

20 mg/kg

70 mg/kg

70 mg/kg

58 Ibid,. hlm.11-12

Page 53: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

39

Vinegar

Sirup

Bir; minuman ringan

Anggur

Sossis

Ekstrak kopi kering

Gelatin

70 mg/kg

70 mg/kg

200 mg/kg

450 mg/kg

150 mg/kg

1 gr/kg

500 mg/kg

2 Kalium

bisulfit

Potongan kentang

goreng beku

Udang beku

Pekatan sari nanas

50 mg/kg, tunggal

atau campuran

dengan senyawa

sulfit lainnya.

100 mg/kg bahan

mentah; 30 mg/kg

produk yang telah

dimasak, tunggal

atau campuran

dengan senyawa

sulfit lainnya.

500 mg/kg, tunggal

atau campuran

dengan senyawa

sulfit, atau dengan

asam benzoat, asam

sorbat, dan

garamnya.

3 Kalium

nitrat

Daging olahan ;

daging awetan

500 mg/kg, tunggal

atau campuran

dengan Na-nitrat

dihitung sebagai

Na-nitrat.

Page 54: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

40

Keju 50 mg/kg, tunggal

atau campuran

dengan Na-nitrat

4 Kalium

nitrit

Daging olahan; daging

awetan

Kornet kalengan

125 mg/kg, tunggal

atau campuran

dengan Na-nitrit,

dihitung sebagai

Na-nitrit.

50 mg/kg, tunggal

atau campuran

dengan Na-nitrit,

dihitung sebagai

Na-nitrit.

5 Natrium

nitrat

Daging olahan; daging

awetan

Keju

500 mg/kg, tunggal

atau campuran

dengan K-nitrat.

50 mg/kg, tunggal

atau campuran

dengan K-nitrat.

d) Penyedap

Bahan penyedap buatan yang sering digunakan adalah

MSG (Monosodium Glutamat). Penyedap buatan MSG ini

lebih dikenal dengan vetsin. MSG atau vetsin ini dibuat dari air

tebu yang difermentasi dengan bakteri micrococcus

glutamicius Kegunaannya dapat menambah rasa sedap pada

masakan dan menimbulkan selera makan.

Penggunaan MSG pada makanan dapat meningkatkan

atau menciptakan rasa gurih atau sedap pada makanan.

Biasanyan makanan yang menggunakan MSG ini merupakan

Page 55: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

41

makanan yang bercita rasa asin, asam dan pedas seperti bakso,

soto, opor, gulai dan rendang.

Tabel.4. Batas Maksimum Penggunaan Penyedap Rasa

sesuai Acceptable Daily Intake (ADI)59

Kode Nama Bahan Dosis

Maksimum/Kg

Berat Badan

620

621

622

623

627

631

635

636

637

L- Asam Glutamat

Mono Sodium Glutamat

Mono Potasium Glutamat

Kalsium Dihidrogen Di-L-Glutamat

Sodium guanilat

Sodium 5’ – Inosinat

Sodium 5’ –Ribonukleotida

Maltol

Ethyil Maltol

0-120 mg

0-120 mg

-

0-120 mg

Tidak ditentukan

Tidak ditentukan

Tidak ditentukan

0-1 mg

0-2 mg

e) Antioksidan

Antioksidan merupakan senyawa yang dapat

memperlambat oksidasi didalam bahan. Antioksidan terutama

penting dalam melindungi lemak, bahan pangan yang dapat

dibuat dengan lemak sabun, produk karet, produk protelium,

plastik, kosmetik dan obat-obatan.

Meskipun kerusakan mikrobiologis merupakan faktor

utama yang perlu diperhatikan dalam pengawetan bagian

karbohidrat dan protein suatu produk pangan, namun oksidasi

adalah faktor utama yang memengaruhi kualitas lemak,

minyak, dan bagian lemak dari pangan.

59 Ibid,. hlm.94

Page 56: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

42

Kegunaannya melindungi makanan yang mengandung

lemak atau minyak dari ketengikan. Ketengikan terjadi karena

minyak atau lemak yang terkandung dalam makanan rusak

oleh proses oksidasi.60

c. Batas Penggunaan Zat Aditif

Penggunaan bahan makanan pangan tersebut di Indonesia telah

ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan Undang-undang, Peraturan

Menteri Kesehatan dan lain-lain disertai dengan batasan maksimum

penggunaannya. Di samping itu UU Nomor 7 tahun 1996 tentang

Pangan Pasal 10 ayat 1 dan 2 beserta penjelasannya erat kaitannya

dengan bahan tambahan makanan yang pada intinya adalah untuk

melindungi konsumen agar penggunaan bahan tambahan makanan

tersebut benar-benar aman untuk dikonsumsi dan tidak

membahayakan.

Informasi mengenai batas maksimal penggunaan harian (BMP)

sangat penting diketahui oleh para masyarakat. BMP merupakan

batasan yang tidak menimbulkan resiko jika dikonsumsi oleh manusia

dengan perhitungan per kg berat badan.

Namun demikian penggunaan bahan tambahan makanan

tersebut yang melebihi ambang batas yang ditentukan ke dalam

makanan atau produk-produk makanan dapat menimbulkan efek

sampingan yang tidak dikehendaki dan merusak bahan makanan itu

sendiri, bahkan berbahaya untuk dikonsumsi manusia. Semua bahan

kimia jika digunakan secara berlebih pada umumnya bersifat racun

bagi manusia. Tubuh manusia mempunyai batasan maksimum dalam

mentolerir seberapa banyak konsumsi bahan tambahan makanan yang

disebut ADI atau Acceptable Daily Intake. ADI menentukan seberapa

banyak konsumsi bahan tambahan makanan setiap hari yang dapat

diterima dan dicerna sepanjang hayat tanpa mengalami resiko

kesehatan.

60 Ibid, hlm.73-121

Page 57: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

43

d. Dampak Penggunaan Bahan Kimia Buatan

Secara umum, penggunaan bahan-bahan kimia tambahan pada

makanan, baik bahan alami maupun buatan, dapat memberikan

manfaat keuntungan bagi kita. Akan tetapi, penggunaan bahan kimia

buatan yang berlebihan pada makanan juga dapat menimbulkan

dampak negatif atau kerugian bagi kita.

1. Manfaat Bahan Kimia Tambahan Pada Makanan

Penggunaan bahan tambahan pada makanan atau minuman

dapat memberikan beberapa manfaat atau keuntungan sebagai

berikut.

a. Dapat mempertahankan dan meningkatkan nilai gizi suatu

makanan atau minuman.

b. Dapat meningkatkan nilai ekonomis suatu produk makanan

atau minuman.

c. Dapat mengawetkan makanan atau minuman, sehingga dapat

digunakan dalam waktu yang relatif lama.

d. Membuat makanan atau minuman menjadi lebih menarik dan

menggugah selera.

e. Menambah cita rasa pada makanan atau minuman.

2. Kerugian Penggunaan Bahan Kimia Buatan.

Disamping memberikan manfaat, penggunaan bahan-bahan

tambahan pada makanan juga menimbulkan beberapa kerugian,

diantaranya adalah dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada

manusia, terutama untuk bahan-bahan tambahan buatan.

Bahan kimia buatan yang merugikan bagi kesehatan

diantaranya adalah:

a. Asam borat

Merupakan senyawa bor yang dikenal juga dengan nama

borax. Digunakan atau ditambahkan ke dalam pangan/bahan

pangan sebagai pengenyal atau pengawet. Pemakaian

Page 58: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

44

berulang atau absorpsi dapat mengakibatkan toksik

(keracunan).

b. Dulsin

Dulsin atau dulcin juga dikenal dengan nama perdagangan

sucrol atau valsin. Dulsin dalam bahan pangan digunakan

sebagai pengganti sukrosa bagi orang yang perlu diet (non-

nutritive sweetening agent) karena dulsin tersebut tidak

mempunyai nilai gizi.

c. Formalin

Formalin merupakan bahan kimia yang efisien, tetapi

dilarang ditambahkanpada bahan pangan (makanan), tetapi

ada kemungkinan formalin digunakan dalam pengawetan

susu, tahu, mie, ikan basah dan produk pangan lainnya.

3. Mengatasi Masalah Penggunaan Bahan Kimia Buatan.

Adapun cara-cara untuk mengatasi masalah penggunaan

bahan kimia buatan antara lain sebagai berikut.

a. Periksa kemasan makanan agar kita bisa memastikan bahwa

makanan telah terkemas dengan rapi dan tertutup rapat

sehingga terhindar dari reaksi dengan udara dan terhindar dari

bakteri atau kuman-kuman penyakit.

b. Periksa tanggal kadaluwarsa yang tertera pada kemasan

makanan.

c. Lihat komposisi bahan, pastikan bahan-bahan tambahan yang

terdapat dalam makanan merupakan bahan-bahan yang aman

dan jumlah bahan tersebut tidak menempati porsi terbesar

dalam makanan.

d. Periksa bahwa makanan tersebut telah terdaftar di Departemen

Kesehatan RI dan memperoleh lisensi dari Badan Pengawas

Obat dan Makanan (BPOM).

Page 59: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

45

4. Meningkatkan Hasil Belajar kimia Melalui Resitasi pada Materi

Pokok Zat Aditif dalam Makanan

Proses belajar mengajar merupakan suatu proses pendidikan yang

mengandung serangkaian perbuatan guru dan peserta didik atas dasar

hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk

mencapai tujuan tertentu. Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di

sekolah harus melalui pembelajaran. Agar tujuan pembelajaran tercapai,

guru hendaknya dapat mengelola kelas dengan memperhatikan efektifitas

dan efisiensi dari kegiatan belajar mengajar yang telah di rencanakan. Oleh

sebab itu, guru harus dapat memilih metode pembelajaran yang tepat untuk

siswa.

Metode pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola

yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di

kelas atau pembelajaran dalam tutorial.61 Penerapan suatu model

pembelajaran, pendekatan, metode dan atau teknik pembelajaran beserta

alat/bahan pendukung sudah pasti disesuaikan dengan tujuan/indikator

yang akan dicapai, disesuaikan dengan materi dan juga disesuaikan dengan

kebutuhan/kondisi peserta didik.

Suatu metode pembelajaran dipilih dan dilaksanakan agar

pembelajaran efektif dan efisien. Peneliti memilih metode pembelajaran

resitasi agar siswa lebih aktif dan lebih antusias dalam mengerjakan tugas

yang diberikan. Metode resitasi dapat meningkatkan proses kerjasama

antar siswa dan dapat menggali potensi peserta didik dalam mengerjakan

tugas yang diberikan, sehingga siswa benar-benar belajar tidak hanya

secara individu, tetapi juga secara kooperatif agar semua anggota

kelompoknya mampu memahami materi pelajaran. Hasilnya, siswa saling

memberi pemahaman pada sesama teman, sehingga materi pelajaran dapat

dipahami oleh siswa secara menyeluruh. Metode resitasi memungkinkan

terjadinya partisipasi aktif dari siswa untuk belajar sehingga dapat

61Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: PrestasiPustaka, 2007), h. 1.

Page 60: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

46

memperlancar proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa pada materi

pokok zat aditif dalam makanan dapat meningkat.

B. Kajian pustaka yang relevan

1. Skripsi yang disusun oleh Muh Sulaiman Siddiq Amin (3505068), tahun

2007, Mahasiswa IAIN Walisongo Semarang Fakultas Tarbiyah dengan

judul “Pengaruh Persepsi tentang Pemberian Tugas Terhadap Hasil

Belajar Peserta Didik Kelas V dan VI Pada Materi Pelajaran SKI di MI

Imam Puro Lubangindangan Purworejo Th 2006/2007”. Dari penelitian

ini diperoleh data bahwa persepsi tentang pemberian tugas dapat

meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran SKI di di MI

Imam Puro Lubangindangan Purworejo Th 2006/2007.62

2. Skripsi yang disusun oleh Achmad Sifronul Wildan (3105051), tahun

2009, Mahasiswa IAIN Walisongo Semarang Fakultas Tarbiyah dengan

judul “Pengaruh Sikap Peserta Didik Dalam Metode Resitasi Terhadap

Hasil Belajar Biologi Materi Hormon Kelas XI MA Bawu Jepara”. Dari

penelitian ini diperoleh data bahwa Sikap Peserta Didik Dalam Metode

Resitasi Terhadap Hasil Belajar Biologi dapat meningkatkan hasil belajar

peserta didik di MA Bawu Jepara.63

3. Skripsi yang disusun oleh Khoiril Waro (3101294), tahun 2007,

Mahasiswa IAIN Walisongo Semarang Fakultas Tarbiyah dengan judul

“Pengaruh Metode Resitasi dan Bimbingan Belajar Orangt Tua Terhadap

Kreatifitas Belajar Peserta Didik MA Rohmaniyah Mranggen Demak”.

Dari penelitian ini diperoleh data bahwa dengan penggunaan metode

62 Muh Sulaiman Siddiq Amin, “Pengaruh Persepsi tentang Pemberian Tugas TerhadapHasil Belajar Peserta Didik Kelas V dan VI Pada Materi Pelajaran SKI di MI Imam PuroLubangindangan Purworejo Th 2006/2007”, Skripsi IAIN Walisongo, (Semarang: FakultasTarbiyah IAIN Walisongo 2007).

63 Achmad Sifronul Wildan, “Pengaruh Sikap Peserta Didik Dalam Metode ResitasiTerhadap Hasil Belajar Biologi Materi Hormon Kelas XI MA Bawu Jepara”, Skripsi IAINWalisongo, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo 2009).

Page 61: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

47

resitasi dan bimbingan belajar orang tua dapat meningkatkan kreatifitas

belajar siswa.64

4. Skripsi yang disusun oleh Ainun Nihayah (3105237), tahun 2009,

Mahasiswa IAIN Walisongo Semarang Fakultas Tarbiyah dengan judul

“Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Melalui Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) pada Materi Pokok

Virus di Kelas X MA Negeri 02 Pati”. Metode penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah PTK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

dengan penggunaan metode resitasi dan bimbingan belajar orang tua dapat

meningkatkan kreatifitas belajar siswa. 65

Dari kajian pustaka di atas dapat dijelaskan bahwa penelitian ini

memiliki perbedaan dengan penelitian-penelitian yang sudah ada tersebut.

Penelitian yang dilakukan oleh Muh Sulaiman Siddiq Amin lebih fokus

pada Pengaruh Persepsi tentang Pemberian Tugas Terhadap Hasil Belajar

Peserta Didik Kelas V dan VI Pada Materi Pelajaran SKI, Achmad

Sifronul Wildan lebih fokus pada Pengaruh Sikap Peserta Didik Dalam

Metode Resitasi Terhadap Hasil Belajar Biologi Materi Hormon, Khoiril

Waro lebih fokus Pengaruh Metode Resitasi dan Bimbingan Belajar

Orangt Tua Terhadap Kreatifitas Belajar Peserta Didik Penelitian yang

dilakukan oleh Ainun Nihayah lebih fokus pada Upaya Meningkatkan

Hasil Belajar Biologi Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Numbered Head Together (NHT) pada Materi Pokok Virus. Sedangkan

pada penelitian ini lebih fokus pada upaya meningkatkan hasil belajar

siswa dengan metode resitasi pada materi pokok zat aditif dalam makanan.

64 Khoiril Waro “Pengaruh Metode Resitasi dan Bimbingan Belajar Orangt Tua TerhadapKreatifitas Belajar Peserta Didik MA Rohmaniyah Mranggen Demak”, Skripsi IAIN Walisongo,(Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo 2007).

65Ainun Nihayah “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Melalui ModelPembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) pada Materi Pokok Virus diKelas X MA Negeri 02 Pati”, Skripsi IAIN Walisongo, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAINWalisongo 2009).

Page 62: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

48

C. Hipotesis Tindakan

Dengan uraian di atas, maka hipotesis penelitian tindakan kelas ini

adalah metode resitasi mampu meningkatkan hasil belajar IPA siswa di kelas

VIII MTs. Mansaul Huda Tahun 2009/2010 materi pokok Zat Aditif dalam

Makanan dengan hasil yang sesuai dengan indikator keberhasilan.

.

Page 63: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

49

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Subjek dan Lokasi Penelitian

Lokasi pada penelitian ini dilaksanakan di MTs. Mansaul Huda

Rembang. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs. Mansaul Huda

Rembang Tahun Ajaran 2009/2010 dengan jumlah siswa sebanyak 27 siswa.

B. Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini sudah dilaksanakan pada awal semester

genap kelas VIII MTs. Mansaul Huda Rembang Tahun Ajaran 2009/2010

yang disesuaikan dengan jadwal di madrasah.

C. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan

dalam dua siklus. Peneliti bekerjasama dengan guru mata pelajaran kimia.

Peneliti bertindak sebagai mitra (kolaboratif), sedangkan guru mata pelajaran

kimia tersebut sebagai penyaji (yang melakukan). Setiap siklus dalam penelitian

ini terdiri dari 4 tahap yang meliputi : 1) tahap perencanaan, 2) implementasi

tindakan, 3) observasi dan 4) analisis dan refleksi. Berikut ini akan

digambarkan tahap-tahap dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

49

Page 64: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

50

Gambar 4. Bagan Tahap-Tahap dalam Penelitian Tindakan Kelas

Keterangan :

a. Siklus I

1. Tahap Perencanaan

Peneliti dan guru menyiapkan bahan ajar dan instrumen yang

meliputi:

- Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada materi yang

telah direncanakan, kemudian diserahkan kepada guru.

- Soal resitasi siklus I.

- Soal individu siklus I dan kunci jawabannya.

- Pembentukan kelompok secara heterogen yang didasarkan

pada nilai ulangan materi sebelumnya.

- Lembar skor kelompok dan individu siklus I

Siklus I

Permasalahan.

Perencanaan Implementasitindakan

ObservasiAnalisis danRefleksi

Penyempurnaansiklus I

Hasil

Siklus II

PerencanaanImplementasi

tindakan

ObservasiAnalisis dan

Refleksi

Page 65: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

51

2. Tahap Implementasi Tindakan

Guru melaksanakan semua tahapan yang ada di Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I.

3. Tahap Observasi

Peneliti melakukan pengamatan selama proses pembelajaran pada

siklus I berlangsung .

4. Tahap Analisis dan Refleksi

1. Menganalisis hasil pengamatan untuk membuat simpulan

sementara terhadap pelaksanaan pengajaran siklus I.

2. Mendiskusikan hasil analisis untuk tindakan perbaikan pada

pelaksanaan kegiatan penelitian siklus II.

b. Siklus II

Pada prinsipnya, semua kegiatan siklus II sama dengan

kegiatan pada siklus I. Siklus II merupakan perbaikan dari siklus I,

terutama didasarkan atas hasil refleksi pada siklus I.

a. Tahapannya tetap Perencanaan, Implementasi Tindakan, Observasi

dan Analisis-Refleksi.

b. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada materi yang telah

direncanakan, kemudian diserahkan kepada guru.

c. Diharapkan penerapan metode pembelajaran resitasi dapat

terlaksana lebih lancar dan hasil belajar siswa semakin tinggi .

Jika sampai pada siklus II tidak terjadi peningkatan hasil

belajar siswa, maka siklus pembelajaran akan berlanjut sampai

tercapai peningkatan hasil belajar sesuai indikator keberhasilan yang

ditetapkan.

Pembelajaran adalah upaya menciptakan iklim dan pelayanan terhadap

kemampuan, potensi, minat, bakat dan kebutuhan siswa yang beragam agar

terjadi interaksi optimal antara guru dengan siswa serta antara siswa dengan

siswa, oleh sebab itu dalam pembelajaran khususnya dalam pembelajaran

kimia, seorang guru dapat menerapkan metode resitasi dengan langkah-

langkah yang benar.

Page 66: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

52

Langkah-langkah pembelajaran metode resitasi dalam penelitian ini

adalah :

a) Persiapan

1. Pembentukan kelompok

Dalam penelitian ini, siswa dibagi dalam beberapa kelompok.

Tiap kelompok terdiri dari 5-6 anggota dengan kemampuan

heterogen. Setelah kelompok berhasil dibentuk, guru

menjelaskan pada siswa aturan main dari pembelajaran yang

akan mereka lalui selama belajar materi Zat Aditif Dalam

Makanan dengan metode pembelajaran resitasi.

2. Menentukan skor awal

Skor awal merupakan skor rata-rata siswa dari nilai ulangan

materi-materi zat aditif dalam makanan tahun sebelumnya.

3. Membuat RPP sesuai dengan materi yang akan dibahas.

4. Membuat soal untuk dicari penyelesaiannya, melalui metode

pembelajaran resitasi.

5. Membuat soal individu

b) Tahap Pembelajaran

1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran seperti terdapat

dalam rencana pembelajaran. Selain itu guru juga memberikan

motivasi kepada siswa untuk belajar.

2. Guru meminta siswa bergabung sesuai dengan pembagian

kelompok yang telah diberitahukan sebelumnya.

3. Guru memberikan soal resitasi pada masing-masing kelompok.

4. Masing-masing kelompok mengerjakan soal, dan memastikan

seluruh anggota mereka mengetahui dan memahami jawaban

tersebut, sesuai waktu yang telah ditentukan.

5. Guru bersama dengan siswa membahas jawaban siswa dan

mendiskusikannya..

6. Guru memberikan ulasan dan penekanan terhadap materi yang

baru dibahas bersama.

Page 67: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

53

7. Guru meminta siswa untuk kembali ketempat duduk masing-

masing dan membimbing siswa untuk membuat rangkuman

dari materi yang dibahas.

8. Guru memberikan reward atau penghargaan kepada kelompok

yang dinilai paling aktif, berdasarkan kesepakatan kelas

9. Guru memberikan soal individu untuk dikerjakan secara

individu oleh siswa.

D. Metode Pengumpulan Data.

a. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal yang

berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen,

rapat, agenda dan sebagainya.66 Ada bermacam-macam dokumen yang

dapat digunakan dalam penelitian. dalam penelitan ini, instrument yang

penulis gunakan adalah hasil dokumentasi dari pelaksanaan pembelajaran

di MTs. Mansaul Huda Rembang dengan menggunakan metode resitasi..

Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi ialah

pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen penelitian.67

Metode ini dilakukan untuk memperoleh daftar nama siswa yang termasuk

dalam subjek penelitian, data-data yang berkaitan dengan madrasah, mulai

dari struktur organisasi, daftar nama siswa yang menjadi subjek,

pengambilan gambar dan lain-lain.

b. Metode Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang

digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.68 Tes

yang digunakan adalah ulangan dengan bentuk soal essay dengan jumlah

66Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. RinekaCipta, 2002), hlm. 206.

67 Rochiati wiriatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Untuk Meningkatkan KinerjaGuru dan Dosen, (Bandung; Remaja Rosda Karya Offset,2008), hlm.121.

68 Suharsimi Arikunto, op.cit., hlm.150.

Page 68: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

54

soalnya 10 butir yang diberikan setiap akhir siklus. Test ini bertujuan

untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah dilakukan pembelajaran

dengan menggunakan metode resitasi. Cara pengumpulan datanya yaitu,

data hasil belajar diambil dari hasil evaluasi berupa tes yang diberikan

siswa pada akhir siklus.

E. Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan merupakan analisis yang mampu

mendukung tercapainya tujuan dari kegiatan penelitian, berdasarkan tujuan

dasar yang ingin dicapai yaitu menambah keaktifan siswa dalam kegiatan

belajar mengajar, kinerja guru meningkat, dan hasil belajar siswa dalam

materi zat aditif dalam makanan.

Meningkatnya hasil belajar siswa ditandai dengan rata-rata

hasil belajar siswa adalah 65, dengan ketuntasan belajar %75≥ dari

jumlah seluruh siswa. Rata-rata hasil belajar dalam setiap siklus dihitung

dengan menggunakan analisis deskriptif , yaitu:

Rata-rata =

Sedangkan ketuntasan belajar dihitung dengan menggunakan

analisis deskriptif prosentase, yaitu:

Ketuntasan Belajar =

F. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini yaitu, Meningkatnya hasil belajar

siswa kelas VIII MTs. Mansaul Huda Rembang tahun 2009/2010 pada materi

pokok Zat Aditif Dalam Makanan yang ditandai dangan rata-rata hasil belajar

≥ 65, dengan ketuntasan belajar 20≥ siswa.

Jumlah nilai soal seluruh siswa Jumlah seluruh siswa

Jumlah siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 Jumlah seluruh siswa

Page 69: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

55

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Awal

Kondisi awal subjek penelitian diperoleh setelah peneliti melakukan

kunjungan ke sekolah, peneliti melihat proses pembelajaran di dalam kelas,

didapati siswanya kurang antusias mengikuti proses pembelajaran. Menurut

salah seorang siswa, selama ini kegiatan di dalam kelas hanya menggunakan

metode ceramah dan kurangnya kesiapan siswa. Hal ini diperkuat pernyataan

dari Bapak Khoirul Ashar (guru IPA kelas VIII) diwaktu yang sama pada

tanggal 20 januari di MTs Mansaul Huda. Selama ini proses belajar

menggunakan metode ceramah. Alasannya sangat sederhana, karena sangat

sulit mengajak peran aktif siswa.69 Nilai yang diperoleh siswa kelas VIII MTs

Mansaul Huda Rembang, belum mencapai hasil belajar yang memuaskan. Hal

ini didasarkan, hasil ulangan harian IPA tahun yang lalu (tahun 2008-2009)

khususnya kimia masih rendah, dan belum mencapai standar ketuntasan, yaitu

dengan rata-rata kelas 62,36 dan siswa yang tuntas 18 siswa dari 44 siswa.70

Kegiatan pembelajaran kimia di kelas VIII MTs Mansaul Huda

Rembang sebelum tindakan menunjukkan bahwa guru lebih aktif dalam

kegiatan pembelajaran sebagai pemberi pengetahuan dengan penggunaan

ceramah sebagai metode pembelajaran utama. Akibatnya, siswa memiliki

banyak pengetahuan tetapi tidak dilatih untuk menemukan pengetahuan

sendiri, sehingga siswa akan lebih cepat lupa dengan materi yang

disampaikan dan potensi siswa belum tergali secara optimal.

Dengan proses belajar-mengajar yang seperti itu, banyak siswa merasa

kesulitan memahami dan menghafal konsep kimia serta kurang antusias dan

kurang siap ketika belajar kimia dan menjadikan siswa cenderung pasif.

Siswa juga menyatakan bahwa belajar kimia yang selama ini dilakukan

69 Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Khoirul Atshar guru IPA kelas VIII MTsMansaul Huda Rembang, Rembang: 20 januari 2010.

70 Arsip nilai tiap semester (genap) MTs Mansaul Huda Rembang tahun 2009.

Page 70: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

56

dengan menggunakan ceramah cenderung monoton dan tidak menyenangkan,

konsep kimia yang diajarkan di kelas kurang terkait dengan kehidupan sehari-

hari.71

Mencermati masalah di atas, maka diperlukan suatu pembelajaran

yang beda dan menarik minat siswa untuk secara aktif mengikuti pelajaran

kimia. Berdasarkan kondisi awal tersebut maka penulis tertarik untuk

melakukan tindakan guna membantu siswa memahami materi. Langkah yang

diambil peneliti adalah dengan menerapkan pembelajaran metode resitasi

untuk membantu meningkatkan pemahaman siswa mengenai materi kimia,

sehingga siswa lebih aktif dalam belajar kimia.

B. Persiapan Penelitian

Sebelum melakukan tindakan kelas, peneliti bersama guru mitra

melakukan persiapan-persiapan sebagai berikut:

1. Menyiapkan bahan ajar

Sebelum pelaksanaan pembelajaran metode resitasi dilaksanakan di kelas,

peneliti bersama guru mitra mempersiapkan bahan ajar yang diperlukan

yaitu:

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I, dan II (terlampir).

b. Soal resitasi siklus I dan II (terlampir).

c. Soal individu siklus I, dan II untuk siswa beserta kunci jawabannya.

2. Menentukan skor awal

Skor awal merupakan skor rata-rata dari ulangan bab zat aditif dalam

makanan siswa kelas VIII tahun sebelumnya (tahun ajaran 2008).

3. Membagi siswa kedalam kelompok yang heterogen

Setelah diperoleh data siswa, peneliti dan guru mitra bersama–sama

menyiapkan pembagian kelompok. Kelompok terdiri dari 4-5 siswa yang

heterogen (terlampir).

71 Berdasarkan hasil wawancara dengan Anis dkk, siswa kelas VIII MTs Mansaul HudaRembang, Rembang: 20 januari 2010.

Page 71: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

57

4. Menyiapkan waktu pembelajaran

Penelitian yang dilakukan diusahakan tidak mengubah kondisi

pembelajaran di sekolah. Untuk itu peneliti dan guru mitra menyusun

jadwal pembelajaran tanpa mengubah jadwal yang ada. Diperoleh jadwal

pembelajaran di kelas yaitu:

Waktu (minggu ke-)Januari Februari MaretNo Rencana kegiatan

2 2 3 4 2 2 3 4 2 2 3 42 Observasi awal

(pra siklus)X

Persiapana. Menyusun

konseppelaksanaanpembelajaran

X

b. Menyusuninstrumenpenelitian

X X

c. Menyepakatitugas danjadwalpenelitian

X

2

d. Diskusikonseppelaksanaanpenelitian

X

3 Pelaksanaana. Mempersiapka

n bahanpembelajaran

X

b. Pelaksanaansiklus I

X

c. Melakukanrefleksitindakansiklus I

X

d. Pelaksanaansiklus II

X

e. Melakukanrefleksitindakansiklus II

X

Page 72: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

58

4 PembuatanlaporanMenyusun konseplaporan penelitian

X

Penyelesaianlaporan

X X

C. Hasil Penelitian dan Pembahasan

1. Siklus I

Pelaksanaan pembelajaran kimia siklus I di kelas VIII dilaksanakan

pada hari sabtu, tanggal 13 Februari 2010, dengan metode pembelajaran

resitasi pada materi pokok zat aditif dalam makanan, sub bab pengertian

zat aditif, fungsi dan macam-macam zat aditif yaitu zat aditif alami dan zat

aditif sintesis atau buatan sesuai dengan langkah-langkah dalam skenario

pembelajaran (terlampir). Siklus I dibagi dalam beberapa tahap:

a. Tahap Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah menyiapkan

segala sesuatu yang diperlukan dalam melaksanakan skenario

pembelajaran yang telah direncanakan. Kegiatan yang dilakukan antara

lain:

1) Guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan

indikator siswa mampu mengidentifikasikan contoh bahan-bahan

zat aditif yang terdapat dalam makanan dan minuman,

mengelompokkan zat aditif dalam kehidupan sehari-hari dan

menyebutkan beberapa dampak negatif atau efek samping dari

penggunaan zat aditif. (Lampiran 2).

2) Guru membuat soal-soal resitasi (soal kelompok) untuk dikerjakan

bersama oleh siswa yang terdiri dari 4 soal (Lampiran 3)

3) Guru membuat soal individu yang terdiri dari 20 buah soal beserta

kuncinya (Lampiran 4&5)

4) Guru membagi kelompok secara heterogen. Satu kelas dibagi

menjadi 5 kelompok. Nama anggota setiap kelompok di lampiran

13.

Page 73: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

59

5) Guru mempersiapkan alat dokumentasi.

b. Tahap Implementasi Tindakan

Dalam tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan

skenario pembelajaran yang telah direncanakan dalam RPP

sebelumnya (Lampiran 2). Namun dalam pelaksanaan RPP tersebut

ada beberapa tahap yang belum dapat terlaksana. Ketika guru

menginstruksikan agar tiap kelompok mengidentifikasi produk yang

telah mereka bawa, kelas menjadi gaduh dan masing-masing kelompok

saling berhamburan ke kelompok-kelompok yang lain. Hal ini

membuat alokasi waktu yang dibutuhkan bertambah. Begitu pula

ketika guru meminta tiap kelompok mempertanggungjawabkan hasil

dari tugas resitasi mereka. Sebagian kelompok terlihat masih belum

dapat bekerja sama dengan baik. Siswa yang telah ditunjuk untuk

mewakili kelompoknya dalam mempresentasikan hasil kerja kelompok

mereka belum dapat berjalan lancar. Beberapa kelompok belum dapat

mempresentasikan hasil kerja mereka karena waktu yang terbatas.

Guru memilih menggunakan waktu yang tersisa untuk memberikan

penjelasan, penguatan dan penekanan pada poin-poin tertentu dari

materi yang diajarkan, kemudian memberikan soal individu.

c. Tahap Observasi

Tahap ini merupakan pelaksanaan resitasi atau tugas oleh siswa

dalam memecahkan soal yang diberikan oleh guru secara

berkelompok.

Dari pengamatan oleh guru partner/guru mitra, selama proses

pembelajaran pada siklus I diperoleh hasil sebagai berikut:

1) Rencana pembelajaran belum dapat terlaksana secara utuh

sehingga ada tahapan-tahapan yang tidak dilakukan

2) Guru kurang dapat memberikan motivasi kepada peserta didik..

3) Siswa belum dapat bekerjasama dengan baik dalam kelompoknya.

4) Guru belum dapat mengelola waktu dengan baik

Page 74: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

60

d. Tahap Analisis dan Refleksi

Hasil pelaksanaan metode resitasi pada siklus pertama belum

dapat dikatakan maksimal. Perlu adanya spesifikasi tugas yang

diberikan pada kelompok sehingga tidak terjadi banyak kesamaan pada

tiap kelompok dalam membawa bahan yang diresitasikan. Siswa dalam

mengidentifikasi produk-produk yang diresitasikan belum dapat

maksimal. Materi belum dapat tersampaikan melalui proses

identifikasi bahan, menjawab soal dan presentasi dari masing-masing

kelompok, sehingga penjelasan guru pada siklus 1 ini masih sangat

mendominasi pemahaman mereka. Pelaksanaan pembelajaran dengan

metode resitasi pada siklus 1 ini masih dirasa membingungkan bagi

siswa, karena siswa belum bisa sepenuhnya menangkap penjelasan dari

tugas yang disampaikan oleh guru tersebut. Oleh karena itu perlu

adanya penjelasan ulang dari guru pada siswa tentang bagaimana

pelaksanaan metode resitasi ini.

Berdasarkan hasil penelitian, setelah diterapkan metode

resitasi diperoleh data siklus I rata–rata kelas mencapai 65,7 dengan

siswa yang tuntas 12 siswa (Lampiran 16). Rata-rata hasil belajar

siswa yang diperoleh sudah lebih baik bila dibandingkan dengan

kondisi awal sebelum pelaksanaan tindakan, namun masih belum

mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan yaitu rata-rata hasil

belajar ≥ 65 dengan siswa yang tuntas ≥ 20 siswa. Belum tercapainya

indikator keberhasilan hasil belajar siswa pada siklus I ini dikarenakan

siswa yang kurang siap untuk belajar dengan metode yang berbeda dari

yang biasanya mereka terima. Hal ini menyebabkan adanya

kebingungan terhadap konsep pembelajaran yang ditambah kurangnya

keberanian siswa untuk bertanya. Kerjasama siswa dalam kelompok

masih rendah, terbukti dengan skor kelompok yang rata-rata masih

rendah.

Kendala-kendala yang dialami pada siklus I diantaranya adalah

siswa masih terbiasa dengan pola pembelajaran sebelumnya, yaitu guru

Page 75: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

61

sebagai sumber utama, sehingga guru kesulitan dalam mengelola kelas.

Siswa gaduh, kurang memperhatikan petunjuk atau penjelasan dari

guru dan waktu pembelajaran melebihi alokasi yang ditentukan. Selain

itu perpustakaan sekolah belum dapat diandalkan untuk menjadi

sumber belajar yang kompeten, dan Lembar Kerja Siswa yang

digunakan masih sangat minim dalam menjelaskan materi, sehingga

siswa merasa kesulitan dalam mengerjakan soal kelompok, dan hanya

siswa pandai yang mendominasi. Hal ini terbukti dari nilai kelompok

dan individu siswa pada siklus I yang masih rendah. .

Berdasarkan refleksi pada siklus I, maka dihasilkan langkah-

langkah sebagai usaha mengatasi kendala-kendala tersebut, agar tidak

kembali muncul pada siklus II, tindakan-tindakan tersebut diantaranya

adalah:

1) Memberikan penjelasan ulang pada siswa tentang aturan main dan

tujuan dari metode resitasi diluar jam pembelajaran yang telah

disepakati waktunya antara guru dengan siswa. Dengan tujuan,

siswa dapat memahami aturan main pembelajaran metode resitasi

tanpa mengganggu waktu belajar mereka.

2) Guru harus lebih aktif dalam memotivasi dan membimbing siswa

untuk melakukan interaksi dalam kelompoknya dalam

menyelesaikan soal. Sehingga siswa dapat saling memberi

pemahaman pada sesama teman kelompoknya.

3) Guru harus mampu meningkatkan pengelolaan waktu dalam

kegiatan pembelajaran.

4) Untuk mengatasi minimnya materi yang ada pada LKS, maupun di

perpustakaan sekolah, maka guru harus memberikan tugas pada

siswa untuk dicari informasinya di luar jam pelajaran melalui

media-media atau sumber-sumber yang dijelaskan oleh guru

sebelumnya, terkait materi yang akan diajarkan minggu depan,

agar siswa memperoleh pemahaman tentang materi tersebut. Guru

Page 76: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

62

dapat pula memberikan ringkasan kecil sebagai bahan ajar untuk

siswa.

5) Guru harus menggunakan media pendukung dalam pembelajaran,

agar siswa mampu memahami penjelasan guru dengan lebih baik.

2. Siklus II

Pelaksanaan pembelajaran kimia siklus II di kelas VIII

dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 20 Februari 2010, dengan metode

resitasi pada materi pokok zat aditif dalam makanan, sub bab batas

penggunaan zat aditif, dampak penggunaan bahan kimia buatan dan

manfaat serta kerugian penggunaan bahan kimia buatan. Sesuai dengan

langkah-langkah dalam skenario pembelajaran. Tahap yang dilakukan

dalam siklus II ini adalah:

a. Tahap Perencanaan

Perencanaan pada siklus kedua ini dibuat berdasarkan hasil

refleksi pada siklus I sebelumnya. Kegiatan yang dilakukan antara

lain:

1) Guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran

2) Guru memberikan beberapa bahan ajar terkait dengan materi, dari

berbagai sumber.

3) Guru membuat soal resitasi siklus dan soal individu untuk siswa

beserta jawabannya (terlampir). Jumlah soal sama dengan siklus I

(Lampiran 8&9)

4) Guru mempersiapkan alat dokumentasi.

b. Tahap Implementasi Tindakan

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan sesuai yang telah

direncanakan pada rencana pembelajaran siklus kedua (Lampiran 6).

Pembelajaran berlangsung cukup lancar karena resitasi yang diberikan

pada siklus II ini lebih spesifik. Tahap-tahap yang ada dalam RPP

berjalan sesuai rencana, siswa mempresentasikan produk yang mereka

bawa dan menunjukkan bahan-bahan aditif yang digunakan, siswa

menanyakan hal-hal yang belum difahami, guru memberikan

Page 77: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

63

penjelasan dan penguatan pada hal-hal tertentu, kemudian siswa

diminta mengerjakan soal individu.

c. Tahap Observasi

Pada siklus II, diperoleh data guru dalam melaksanakan

penerapan pembelajaran metode resitasi sudah membaik. Semua

tahapan dalam rancangan pembelajaran terlaksana dengan baik dan

pengelolaan waktu tidak mengalami hambatan yang berarti. Aktivitas

dan kerjasama siswa pun sudah membaik.

d. Tahap Analisis dan Refleksi

Hasil pelaksanaan metode resitasi pada siklus II sudah dapat

dikatakan maksimal. Spesifikasi tugas yang diberikan pada kelompok

membuat tidak adanya kesamaan pada tiap kelompok dalam membawa

bahan yang diresitasikan. Siswa dalam mengidentifikasi produk-

produk yang diresitasikan telah dapat maksimal. Materi cukup dapat

tersampaikan melalui proses identifikasi bahan, menjawab soal dan

presentasi dari masing-masing kelompok, sehingga penjelasan guru

pada siklus II ini lebih bersifat memperkaya pemahaman mereka.

Pada siklus II ini, diperoleh data rata-rata hasil belajar siswa

mencapai 77,85 dengan siswa yang tuntas 24 siswa (Lampiran 16).

Data ini menunjukkan bahwa metode resitasi telah berhasil

meningkatkan hasil belajar kimia siswa kelas VIII MTs Mansaul Huda

Rembang Th.2009/2010 pada materi pokok zat aditif dalam makanan.

Karena telah mampu meningkatkan hasil belajar siswa di tiap

siklusnya, serta sudah mencapai lebih dari indikator yang ditentukan

yaitu rata-rata hasil belajar ≥ 65, dengan ketuntasan belajar ≥ 20

siswa

Peningkatan hasil belajar siswa dengan ketuntasan belajar

dalam pembelajaran dari siklus I ke siklus II dapat dilihat pada tabel di

bawah ini:

Page 78: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

64

Tabel 1. Perbandingan Hasil Tes Akhir Siswa

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Hasil Belajar 61,36 65,7 77,85

Ketuntasan Belajar 18 siswa 12 siswa 24 siswa

Dari data di atas, penelitian telah memenuhi indikator

keberhasilan yang telah ditetapkan. Keberhasilan pembelajaran dari

siklus I dan siklus II dapat dilihat pada histogram dibawah ini:

Data ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar

kimia melalui metode resitasi pada materi pokok zat aditif dalam

makanan di MTs Mansaul Huda Rembang Th.2009/2010, dapat

dikatakan berhasil karena telah mampu meningkatkan hasil belajar

siswa di tiap siklusnya, dan sudah mencapai indikator yang ditentukan

yaitu rata-rata hasil belajar ≥ 65, dengan siswa yang tuntas ≥ 20

siswa.

Selanjutnya pada siklus II ini, proses pembelajaran dapat

berlangsung sangat baik, tanpa ada kendala-kendala yang berarti.

Siswa dan guru sudah dapat memahami posisi masing-masing,

Pembelajaran berlangsung secara luwes dan menyenangkan, sehingga

hasil belajar yang dicapai pun sesuai dengan harapan. Siswa mampu

bekerjasama dengan baik dengan kelompoknya, sehingga proses saling

memberikan pemahaman dalam kelompok terjadi dengan baik.

Page 79: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

65

Hasil refleksi pada siklus II adalah sebagai berikut :

1) Guru mempersiapkan perangkat pembelajaran dengan lebih baik,

sehingga proses pembelajaran berjalan dengan lancar.

2) Guru mampu memberikan motivasi kepada siswa dalam

pembelajaran sehingga siswa tidak mengalami kesulitan dalam

mengikuti proses pembelajaran.

3) Guru telah mampu mengelola kelas dan waktu dengan baik.

4) Siswa dapat bekerjasama dengan sesama temannya dengan lebih

baik

5) Siswa sudah memahami pelaksanaan pembelajaran, sehingga siswa

melaksanakan pembelajaran metode resitasi dengan baik dan

banyak bertanya kepada teman maupun guru.

6) Siswa secara individual dapat mengerjakan soal dengan baik.

7) Hasil belajar siswa menunjukkan peningkatan dan mencapai lebih

dari indikator yang ditentukan.

Page 80: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

66

BAB V

KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dengan judul skripsi :

“Upaya meningkatkan hasil belajar siswa dengan metode resitasi pada

,materi pokok zat aditif dalam makanan pada siswa kelas VIII MTs Mansaul

huda rembang tahun ajaran 2009/2010”, dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut:

1. Penerapan metode resitasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa di

MTs mansaul huda rembang th. 2009/2010 pada materi pokok zat aditif

dalam makanan dilaksanakan dalam 2 siklus yang masing-masing siklus

terdiri dari tahap perencanaan, implementasi tindakan, observasi dan

refleksi. Pada siklus 1 siswa diberikan tugas resitasi berupa kemasan

makanan atau minuman sedangkan pada siklus 2 siswa diberi tugas

resitasi berupa produk makanan atau minuman.

2. Penerapan metode resitasi,dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas

VIII MTs Mansaul Huda Rembang pada materi pokok zat aditif dalam

makanan meningkat. Hal ini ditunjukkan oleh data sebelum diterapkan

metode resitasi rata–rata hasil belajar hanya 61,36 dengan siswa yang

tuntas 18 dari 44 siswa. Setelah diterapkan metode resitasi, nilai rata–rata

hasil belajar siswa pada siklus I meningkat menjadi 65,7 dengan siswa

yang tuntas 12 siswa dari 27 siswa. Pada siklus II nilai rata–rata hasil

belajar siswa mencapai 77,85 dengan siswa yang tuntas 24 siswa dari 27

siswa.

B. Saran

Berdasarkan pengamatan peneliti selama melaksanakan penelitian

tindakan kelas pada kelas VIII Semester 2 di MTs Mansaul Huda Rembang,

peneliti menyajikan saran sebagai berikut:

Page 81: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

67

1. Bagi Guru

Hendaknya pembelajaran dirancang sedemikian rupa dan

memperkaya variasi mengajar. Hal ini untuk mengantisipasi kejenuhan

yang dialami oleh peserta didik. Dan selalu memantau perkembangannya

dari pemikiran dan pemahaman terhadap materi yang diajarkan dan dalam

pemberian tugas harus secara tepat dan proposional sehingga tidak

membebankan siswa. Selain itu saat metode resitasi atau yang lainnya,

seyogyanya guru betul-betul paham mengenai prosedur penerapannya,

sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai.

2. Bagi Siswa

Siswa hendaknya paham dan mengerti cara pelaksanan metode

resitasi yang diberikan dalam pembelajaran IPA. Dengan ini diharapkan

peserta didik dapat terus melaksanakan kewajibannya untuk belajar,

mematuhi peraturan-peraturan sekolah dan mampu meningkatkan hasil

belajarnya dengan maksimal.

3. Pihak Sekolah

a. Hendaknya pihak sekolah mendukung pembelajaran inovatif dalam

kegiatan belajar mengajar.

b. Memfasilitasi proses pembelajaran dengan melengkapi sarana dan

prasarana yang dibutuhkan oleh pendidik.

c. Kepada semua pihak sekolah terutama para pendidik, sudah seharusnya

meningkatkan kompetensi termasuk kompetensi profesional serta

membekali diri dengan pengetahuan yang luas.

C. Penutup

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT.

Yang telah memberikan kekuatan, hidayah dan taufiq-Nya kepada penulis,

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari

kesalahan dan kekeliruan. Hal itu semata-mata merupakan keterbatasan ilmu

Page 82: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

68

dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu penulis sangat

mengharapkan saran, kritik yang konstruktif dari berbagai pihak demi

perbaikan untuk mencapai kesempurnaan. Akhirnya penulis hanya berharap

semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi

pembaca pada umumnya. Amin.

Page 83: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

69

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta:Rineka Cipta, 2003.

A.M, Sadirman, Interaksi & Motivasi Belajar mengajar, Jakarta: Raja GrafindoPersada, 2007.

Amin, Muh Sulaiman Siddiq, , “Pengaruh Persepsi tentang Pemberian TugasTerhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas V dan VI Pada MateriPelajaran SKI di MI Imam Puro Lubangindangan Purworejo Th2006/2007”, Skripsi IAIN Walisongo, Semarang: Fakultas Tarbiyah IAINWalisongo 2007

Baharudin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, Jogjakarta:Ar-Ruzz Media, 2007.

Cahyadi, Wisnu, Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan,Jakarta: Bumi Aksara, 2006.

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT Rineka Cipta,2006.

Hakim, Thursan, Belajar Secara Efektif, Jakarta: Puspa Suara, 2000.

Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara. 2007.

Khaerudin, dkk, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Konsep danImplementasinya di Madrasah, Jogjakarta: Pilar Media, 2007.

Mulyono HAM, Kamus Kimia Jakart: Bumi Aksara, 2006.

Mulyasa, E, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung: Remaja Rosda Karya,2004.

Muslich, Masnur, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Konstektual,Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

Page 84: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

70

Nasution, S, Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Dan Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2000.

Nihayah, Ainun, “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Melalui ModelPembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) padaMateri Pokok Virus di Kelas Poerwanto, W.J.S, Kamus Umum BahasaIndonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2002.

Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004.

Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid, al Tarbiyah wa Turuqu Tadris,Mesir: Darul Ma’arif, 1958.

Skinner, Charles E, Essential of Educational Psicology, New York: EnglewoodCliffs, 1958.

Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: PT. RinekaCipta, 1991.

Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. RemajaRosdakarya Offset, 2009.

, Nana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Sinar BaruAlgensindo, 2000.

Sukmadinata, Nana Syaodih, , Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2004.

Sunardi, IPA KIMIA BILINGUAL, Bandung: Yrama, Widya, 2008.

Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan, Dengan Pendekatan Baru, Bandung:Remaja Rosadakarya, 2006.

Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, Jakarta: PrestasiPustaka, 2007.

Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS (SistemPendidikan Nasional) Beserta Penjelasannya, Bandung: Citra Umbara,2003.

Page 85: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

71

Wahib, Abdul, “Menumbuhkan Bakat Dan Minat Anak”, dalam Khabib Thohadan Abdul Mu’thi, PBM-PAI di sekolah, eksistensi dan proses belajarmengajar pendidikan agama islam, Yogyakarta :pustaka pelajar, 1998.

Waro, Khoiril, “Pengaruh Metode Resitasi dan Bimbingan Belajar Orangt TuaTerhadap Kreatifitas Belajar Peserta Didik MA Rohmaniyah MranggenDemak”, Skripsi IAIN Walisongo, Semarang: Fakultas Tarbiyah IAINWalisongo 2007.

Wildan, Achmad Sifronul, “Pengaruh Sikap Peserta Didik Dalam Metode

Resitasi Terhadap Hasil Belajar Biologi Materi Hormon Kelas XI MA

Bawu Jepara”, Skripsi IAIN Walisongo, Semarang: Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo 2009.

Winarno, F.G, Kimia Pangan Dan Gizi, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992.

Winataputra, Udin S. Dkk., Strategi Belajar Mengajar IPA, Jakarta: Universitas

Terbuka, 2001.

Wiriatmadja, Rochiati, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Untuk Meningkatkan

Kinerja Guru dan Dosen, Bandung; Remaja Rosda Karya Offset,2008.

http://amriawan-blogspot..com/2008/12/penerapan-metode-resitasi-terhadap.html

http://www.pbs-psma.org/content/blog/strategi-metode-mengajar

http://amriawan-blogspot..com/2008/12/penerapan-metode-resitasi-terhadap.html1.

http://pakguruonline.pendidikan.net/buku tua pakguru dasar kpdd b 12,html

Page 86: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

72

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Haidloroh Faiqotun Ni’mah

Tempat /Tanggal Lahir : Rembang, 31 Agustus 1986

Alamat : Sarang Rembang

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Jenjang Pendidikan Formal

1. SD Negeri Sendang Mulyo I Lulus Tahun 1998

2. SMP Negeri 1 Sarang Lulus Tahun 2001

3. MA Negeri Rembang Lulus Tahun 2004

4. Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang angkatan Tahun 2005

Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya dan semoga

dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Semarang, 25 Juni 2010

Penulis

Haidloroh Faiqotun Ni’mah

Page 87: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

73

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNama Sekolah : MTs. Mansaul Huda

Mata Pelajaran : IPA Terpadu

Materi Pokok : Zat aditif dalam makanan

Kelas/Semester : VIII/II

Pertemuan : I

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Standar Kompetensi

Memahami kegunaan bahan kimia dalam kehidupan.

B. Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan bahan kimia alami dan bahan kimia buatan dalam kemasan

yang terdapat dalam bahan makanan.

C. Indikator

1) Mengidentifukasi contoh bahan-bahan zat aditif yang terdapat dalam

makanan dan minuman.

2) Mengelompokkan zat aditif dalam kehidupan sehari-hari.

3) Menyebutkan beberapa dampak negatif atau efek samping dari

penggunaan zat aditif dan pencegahannya.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik dapat menyebutkan macam-macam zat aditif yang dapat di

manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Peserta didik dapat mengetahui fungsi dan tujuan pembelajaran zat aditif

dalam makanan.

3. Peserta didik dapat menjelaskan efek samping zat aditif yang terdapat

dalam produk kebutuhan sehari-hari.

E. Metode Pembelajaran

Resitasi dan Diskusi

Page 88: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

74

F. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal

Apersepsi

a. Guru menanyakan kepada peserta didik sebagai motivasi “ Apa yang

kalian ketahui tentang pengertian dari zat aditif dalam makanan “?

b. Guru menyampaikan pada peserta didik motivasi dan tujuan

pembelajaran pada pertemuan hari ini.

2. Kegiatan Inti

a. Guru meminta peserta didik bergabung sesuai kelompok masing-

masing yang dibentuk sebelumnya.

b. Setiap kelompok diminta mengeluarkan 3 bungkus kemasan makanan

atau minuman yang telah ditugaskan.

c. Setiap kelompok diminta mengamati dan menulis zat aditif yang

terdapat pada setiap kemasan makanan atau minuman yang telah

mereka bawa.

d. Guru menjelaskan pada peserta didik bahwa zat aditif tersebut dapat

dilihat pada komposisi yang terdapat pada kemasan.

e. Guru memimpin diskusi kecil untuk masing-masing kelompok

mempresetasikan hasil pengamatan mereka.

f. Guru memberikan penjelasan dan penguatan terhadap materi

pembelajaran.

g. Guru menanyakan pada siswa apakah ada yang ingin ditanyakan atau

tidak.

h. Guru menjawab pertanyaan jika ada.

i. Guru memberikan bimbingan untuk menyimpulkan hasil belajar.

j. guru membagikan soal individu pada peserta didik dan meminta

mereka mengerjakannya dengan waktu yang telah ditentukan

3. Kegiatan Penutup

a. Guru memberikan tugas kepada masing-masing kelompok untuk

membuat produk makanan atau minuman yang telah ditentukan

Page 89: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

75

sebelumnya dan siswa diminta mengidentifikasikan jenis zat aditif

yang ada.

b. Guru meminta siswa untuk mencari informasi tentang zat-zat aditif

dari internet, majalah, dan lainnya.

c. Memberikan informasi ke siswa untuk mempersiapkan materi yang

akan dibahas selanjutnya.

d. Guru menjelaskan bahwa tugas-tugas tersebut ( produk makanan dan

bahan atau materi dari berbagai media) akan dibahas pada pertemuan

selanjutnya.

G. Penilaian

1. Teknik : Tes Tertulis

2. Bentuk / instrument : Uraian

3. Soal / Instrumen : Menglompokkan zat aditif dalam makanan dalam

kehidupan sehari-hari.

H. Sumber Belajar

1. Buku IPA.

2. LKS IPA.

3. Lingkungan Sekitar.

.

Rembang, .…Februari 2010

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Khoirul Ashar, S.Pd. Haidloroh Faiqotun Ni’mah

Kepala MTs. Mansyaul Huda

Nur Chakim, S.Ag

Page 90: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

76

Lampiran 3

SOAL RESITASI SIKLUS I

1. Kumpulkan berbagai jenis kemasan makanan atau kemasan minuman.

2. Amati labelnya, dan tulislah zat aditif yang ada pada setiap kemasan yangtelah kalian bawa.

3. Apakah dari kemasan tersebut juga terdapat informasi tentang ADI-nya?

4. Diskusikan hasil yang kamu peroleh dengan teman satu kelompokmu.

Page 91: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

77

Lampiran 4

SOAL INDIVIDU SIKLUS I1. Jelaskan pengertian zat aditif! Berdasarkan sumbernya, ada berapa macam zat

aditif? Sebutkan!

2. Jelaskan alasan orang menggunakan zat warna makanan !

3. Sebutkan fungsi zat aditif ?

4. Ibu ingin membuat sirup berwarna hijau yang enak, berbau harum dan bebas

dari bahan-bahan aditif buatan. Sebutkan bahan aditif alami apa saja yang

dapat digunakan ibu untuk menghasilkan sirup yang diinginkan! Jelaskan

fungsi bahan-bahan yang kamu sebutkan tersebut!

5. Mengapa kebanyakan orang menggunakan zat aditif buatan ?

6. Menurut pendapatmu, apakah dalam penggunaan bahan aditif alami perlu ada

batasan-batasannya? Adakah bahaya bagi seseorang yang sering mengonsumsi

makanan dengan bahan aditif alami? Jelaskan pendapatmu!

7. Sebutkan kegunaan atau manfaat zat aditif di bawah ini

a. Gula jawa

b. Garam dapur

c. Natrium benzoate

d. Asam sorbet

e. Etil butirat

8. Apa tujuan dari pengawetan makanan?

9. Jelaskan perbedaan gula aren dengan gula kelapa!

10. Apa saja kegunaan daun pandan dalam proses membuat makanan? Jelaskan

dan beri contoh makanan apasaja yang menggunakan daun pandan tersebut!

Page 92: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

78

Lampiran 5

KUNCI JAWABAN DAN PENILAIAN

SOAL INDIVIDU SIKLUS I

1

2

3

4

5

6

7

Zat aditif atau zat tambahan makanan merupakan bahan yang ditambahkan

ke dalam makanan, baik pada saat memproses, mengolah, mengemas atau

menyimpan makanan.

a. Untuk mempertahankan nilai gizi pada makanan.

b. Untuk memperbaiki tampilan makanan.

c. Untuk meningkatkan cita rasa

d. Untuk memperkaya kandungan gizi

Fungsi zat aditif antara lain sebagai pewarna, penyedap rasa dan aroma,

anti oksidan, sukestran (zat pengikat logam), pemanis, pengasam,

pengembang adonan dan pengawet.

Bahan-bahannya:a. Gula pasir

Fungsinya, untuk memberikan rasa manis pada sirup tersebutb. Daun suji

Fungsinya, untuk memberikan warna hijau pada sirupc. Daun pandan

Fungsinya, untuk member aroma haru pada sirupKarena bahan sintetik atau buatan itu dapat diproduksi dalam jumlah besar

dan menjadikan makanan menjadi tahan lebih lama.

Dalam penggunaan zat aditif alami perlu ada batasannya, karena jika tidak

ada batasannya (dalam pemakaian berkadar tinggi) dapat menyebabkan

berbagai macam pennyakit eperti kegemukan dan diabetes, (pemakaian

gula berlebih).

Gula jawa

Kegunaannya dapat dijadikan sebagai pemanis minuman (seperti es dawet,

es kelapa muda dll )

Page 93: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

79

8.

9.

10.

Garam dapur

Digunakan sebagai pengawet makanan karena dapat menghambat dan

membunuh bakteri dalam makanan.

Natrium benzoat

Digunakan sebagai pengawet minuman ringan, kecap, margarin, saus,

manisan dan buah kalengan.

Asam sorbat

Digunakan dalam bentuk garam natrium atau kaalium dan digunakan untuk

menghambat pertumbuhan kapang dan ragi.

Etil butirat

Digunakan untuk pemberi rasa buah nanas

Tujuan dari pengawetan makanan adalah untuk menghambat reaksi suatu

zat dengan oksigen dan akhirnyadapat menghambat pertumbuhan bakteri

pembusuk atau menghambat pertumbuhan jamur, sehingga mencegah

terjadinya pembusukan atau bau tengik pada makanan.

Gula aren diperoleh dari hasil olahan air sadahan aren. Pada dasarnya,

proses pembuatan gula aren ini relatif sama dengan pembuatan gula kelapa,

tetapi dari gula yang dihasilkannya sedikit berbeda, gula aren mempunyai

warna yang sedikit lebih tua dibandingkan dengan gula kelapa, selain itu

rasa gula aren juga edikit lebih manis dibandingkan dengan gula kelapa.

Gula kelapa atau lebih dikenal dengan istilah gula jawa merupakan gula

yang diperoleh air sadapan kelapa yang diolah lebih lanjut, sehingga

dihasilkan gula yang berwarna coklat dengan bentuk-bentuk tertentu.

Kegunaan daun pandan selain digunakan sebagi pewarna makanan daun

pandan juga digunakan sebagai bumbu pada beberapa jenis makanan. Hal

ini bertujuan untuk meningkatkan aroma dan rasa makanan tertentu.

Contoh makanan yang menggunakan daun pandan yaitu, beberapa jenis

kue, makanan ringan, es dawet, es cendol dll.

Page 94: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

80

Lampiran 6

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNama Sekolah : MTs. Mansaul Huda

Mata Pelajaran : IPA Terpadu

Materi Pokok : Zat aditif dalam makanan

Kelas/Semester : VIII/II

Pertemuan : 2

Alokasi Waktu : 2 x 40menit

A. Standar Kompetensi

Memahami kegunaan bahan kimia dalam kehidupan.

B. Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan bahan kimia alami dan bahan kimia buatan dalam kemasan

yang terdapat dalam bahan makanan.

C. Indikator

1 Mengidentifikasi contoh bahan-bahan zat aditif yang terdapat dalam

makanan dan minuman.

2 Mengelompokkan zat aditif dalam kehidupan sehari-hari.

3. Menyebutkan beberapa dampak negatif atau efek samping dari penggunaan

zat aditif dan pencegahannya.

D. Tujuan Pembelajaran

a. Peserta didik dapat menyebutkan macam-macam zat aditif yang dapat di

manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

b. Peserta didik dapat mengetahui fungsi dan tujuan pembelajaran zat aditif

dalam makanan.

c. Peserta diduk dapat menjelaskan efek samping zat aditif yang terdapat

dalam produk kebutuhan sehari-hari.

E. Metode Pembelajaran

Resitasi

Page 95: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

81

F. Strategi Pembelajaran

1. Kegiatan Awal

a. Apersepsi

Guru menanyakan kepada peserta didik sebagai motivasi

“Apakah dampak yang ditimbulkan dari penggunaan zat aditif secara

berlebihan?”

b. Guru menyampaikan materi zat aditif alami dan buatan dan tujuan

pembelajaran hari ini.

2. Kegiatan Inti

a. Guru meminta peserta didik bergabung sesuai kelompok masing-

masing yang dibentuk sebelumnya.

b. Setiap kelompok diminta mengeluarkan produk makanan atau

minuman yang telah ditentukan pada pertemuan sebelumnya.

Kelompok I. membuat sirup. Kelompok II. Manisan buah

Kelompok III. Nasi kuning. Kelompok IV. Aneka kue

Kelompok V. agar-agar.

c. Guru meminta siswa mepresentasikan pada teman sekelas mereka

hasil identifikasi zat aditif pada produk makanan atau minuman yang

mereka buat.

d. Guru memimpin diskusi kecil dalam persentasi tersebut.

e. Guru memberikan penguatan dan penegasan terhadap materi

pembelajaran.

f. Guru menanyakan kepada setiap siswa apakah ada yang ingin

ditanyakan atau tidak.

g. Guru menjawab pertanyaan jika ada.

h. Guru memberikan bimbingan untuk menyimpulkan hasil belajar.

i. Guru membagikan soal individu pada peserta didik dan meminta

mereka mengerjakannya dengan waktu yang telah ditentukan.

3. Kegiatan Akhir

a. Guru menjelaskan bahan materi zat aditif telah selesai dan materi

untuk pertemuan berikutnya adalah zat aditif dan psikotropika.

Page 96: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

82

b. Guru menutup pertemuan.

G. Penilaian

1. Teknik : Tes tertulis

2. Bentuk/instrumen : Uraian

3. Soal/instrumen : Mengelompokkan zat aditif dalam makanan dalam

kehidupan sehari-hari.

H. Sumber Belajar

1. Buku IPA.

2. LKS IPA.

3. Lingkungan Sekitar

Rembang,…Februari 2010

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Khoirul Ashar S.Pd Haidloroh Faiqotun Ni’mah

Kepala MTs. Mansyaul Huda

Nur Chakim,S.Ag

Page 97: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

83

Lampiran 7

SOAL RESITASI SIKLUS II

1. Buatlah sebuah produk makanan atau minuman yang aman bagikesehatan!

2. Tulislah zat aditif yang terdapat dalam produk yang kalian bawa!

3. Carilah kliping tentang zat aditif dalam makanan di internet, majalah dll!

Page 98: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

84

Lampiran 8

SOAL INDIVIDU SIKLUS II1. Menurut pendapatmu, mungkinkah kita bisa membuat semua bahan makanan

lezat dengan menggunakan bahan yang bebas dari bahan aditif buatan?

Jelaskan alasan kalian!

2. Apakah yang dimaksud dengan tanggal kadaluwarsa pada kemasan makanan?

Jelaskan!

3. Sebutkan kegunaan / manfaat zat aditif di bawah ini:

a. Wortelb. Kunyitc. Daun sujid. Asam cukae. Gula arenf. Daun jeruk

4. Jelaskan beberapa kerugian dari penggunaan penyedap buatan!

5. Apa yang kamu ketahui tentang Chinese Restaurant Syndrom?

6. Jika berat badanmu 50 kg mengonsumsi makanan yang mengandung zat aditif

dengan nilai ADI 5 mg/kg. Maka berapa batas maksimal harian zat aditif

tersebut yang diperbolehkan untuk dimakan?

7. Sebutkan zat aditif baik yang alami maupun sintesis yang digunakan sebagai

bahan pengawet serta jelaskan kegunaannya

8. Sebutkan macam-macam zat aditif yang penggunaannya sudah dilarang oleh

DEPKES RI!

9. Coba perhatikan bahan-bahan pemanis berikut:

gula jawa gula bit

gula pasir gula kurma

gula kelapa gula surgam

Dari bahan-bahan pemanis diatas, mna yang menurut kalian lebih baik

digunakan dalam pembuatan bahan makanan? Berikan alasan kalian!

10. Sebutkan keuntungan dan kerugian penggunaan zat aditif sintesis atau buatan.

Page 99: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

85

Lampiran 9

KUNCI JAWABAN SOAL INDIVIDU SIKLUS II1.

2.

3.

Bisa, yaitu dengan menggunakan bahan aditif alami yang dapat kita

kombinasikan. Sebagai contoh dalam memasak kita dapat memasukkan

gula kemudian garam supaya masakan tersebut menjadi gurih, penggunaan

kaldu ayam asli, penggunaan ebi digoreng lalu ditumbuk bisa digunakan

sebagai bahan penyedap. Jadi walaupun kita tidak menggunakan bahan

aditif buatan dalam membuat maknan kita tetap akan mendapatkan

masakan yang lezat dan menyehatkan bagi kesehatan.

Tanggal kadaluwarsa ini merupakan tanggal pada kemasan produk

makanan atau obat yang menunjukkan waktu setelah tanggal tersebut maka

produk-produk tersebut sebaiknya tidak digunakan.

a. Wortel

Kegunaannya Adalah Sebagai Zat Pemberi Warna Oranye Pada

Makanan.

b. Kunyit

Kegunaannya Adalah Memberi Warna Kuning Agak Gelap Pada

Pembuatan Makanan. Biasanya Digunakan Pada Pembuatan Nasi

Kuning.

c. Daun Suji

Kegunaannya Adalah Sebagai Pemberi Warna Hijau Pada Bahan

Makanan. Daun Suji Bisa Juga Digunakan Sebagai Zat Warna Pada

Minuman.

d. Asam Cuka

Kegunaannya adalah sebagai pengawet acar dan Sebagai Pengawet Roti

Untuk Mencegah Pertumbuhan Kapang.

e. Gula Aren

Kegunaannya Untuk Pembuatan Jenang Dan Dodol

f. Daun Jeruk

Page 100: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

86

4.

5.

6.

7.

Kegunaannya Adalah Memberikan Aroma Yang Khas, Segar Dan

Membangkitkan Selera Makan. Daun Jeruk Juga Dapat Menghilangkan

Bau Amis Pada Ikan.

Kerugian dari penggunaan penyedap buatan dapat menimbulkan gangguan

kesehatan pada manusia.

Sebagai contoh, penggunaan bahan penyedap MSG secara berlebihan

diduga dapat menimbulkan gejala yang dikenal dengan istilah Chinese

restaurant syndrome, yaitu gejala-gejala seperti kesemutan, pusing-pusing,

mual, jantung berdebar dan sakit kepala yang luar biasa.

Chinese Restaurant Syndrome adalah suatu gangguan kesehatan dimana

kepala terasa pusing dan berdenyut yang disebabkan karena penggunaan

Monosodium Glutamat (MSG) secara berlebihan.

Jika berat badan 50 kg mengonsumsi makanan yang mengandung zat aditif

dengan nilai ADI 5 mg/kg. Maka batas maksimal zat aditif yang

diperbolehkan untuk dimakan adalah : 50 x 5 = 250 mg

Jadi, batas maksimal zat aditif yang diperbolehkan untuk dimakan adalah

250 mg.

Bahan pengawet alami antara lain:

1) Garam dapur

Digunakan sebagai pengawet makanan karena dapat menghambat

dan membunuh pertumbuhan bakteri dalam makanan.

2) Bawang putih

Digunakan sebagai bahan pengawet makanan karena bawang putih

bila diiris akan mengeluarkan allicin, yaitu suatu zat yang dapat

menghambat pertumbuhan bakteri.

3) Gula (sukrosa)

Digunakan untuk mengawetkan buah-buahan atau manisan.

Bahan pengawet sintesis ‘

4) Natrium benzoat dan asam benzoat

Digunakan sebagai pengawet minuman ringan kecap, margarin,

saus, manisan, dan buah kalengan

Page 101: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

87

8.

9.

10.

5) Natrium nitrit

Digunakan sebagai pengawet untuk mempertahankan warna daging

dan ikan.

6) Asam propionat

Digunakan sebagai pengawet roti, keju, margarin, dan mentega.

7) Asam sorbat

Digunakan dalam bentuk garam natrium atau kalium dan

digunakan untuk menghambat pertumbuhan kapang dan ragi, serta

mengawetkan keju, roti, sari buah, dan acar.

Macam-macam zat aditif yang penggunaannya dilarang oleh DEPKES RI

adalah:

Ø Formalin (sebagai pengawet mie)

Ø Borak (sebagai pengawet bakso)

Ø Terusi (sebagai pengawet ayam potong)

Ø Dulsin, karena pemanis ini dapat menjadi karsinogen (pemicu

kanker)

Diantara gula-gula tersebut yang paling bagus yaitu gula pasir, dimana gula

pasir itu dibuat dari sari tebu asli dan dalam pembuatan makanan atau

minuman gula pasir mudah larut dibandingkan dengan gula yang lain.

Keuntungan penggunaan zat aditif sintesis atay buatan adalah dapat

diproduksi dalam jumlah besar, lebih stabil, takaran penggunaannya lebih

sedikit dan biasanya tahan lebih lama.

Kerugian penggunaan zat aditif sintesis atau buatan adalah dapat

menimbulkan risiko penyakit kanker atau ber sifat karsinogenik.

Page 102: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

88

Lampiran 10

Tabel perhitungan rata-rata dan ketuntasan belajarsiswa kelas VIII MTs Mansul Huda th. 2008-2009

(Sebelum Pembelajaran Metode Resitasi)

NO Nama Nilai Keterangan

1 Abit Juan Ma’ruf 60 Belum Tuntas

2 Agus Riawan 60 Belum Tuntas

3 Ahmad Zaenal Abidin 63 Belum Tuntas

4 Ali Mansur 60 Belum Tuntas

5 Andi Jauhar Ilmi 60 Belum Tuntas

6 Ariyatul Muarrifah 68 Tuntas

7 Ayu khoirunnisa 69 Tuntas

8 Ayuk Astuti Wahyuningtyas 69 Tuntas

9 Desi Eka Pratiwi 68 Tuntas

10 Dewi Surati 67 Tuntas

11 Dwi Setyo Rini 62 Belum Tuntas

12 Edi susanto 62 Belum Tuntas

13 Fatimatuzzahro 64 Belum Tuntas

14 Fitriyanto 63 Belum Tuntas

15 Galuh Wijayanti Rahayu 63 Belum Tuntas

16 Halida Agnes Soraya 68 Tuntas

17 Heri Stiawan 63 Belum Tuntas

18 Imam Kambali 63 Belum Tuntas

19 Khofifah 63 Belum Tuntas

20 Laila Zulfiyah 70 Tuntas

21 Lina Maesaroh 67 Tuntas

22 Linda Kurnia Wati 67 Tuntas

23 Lukman Mu’arif 63 Belum Tuntas

24 Luqmanul Hakim Sholeh 63 Belum Tuntas

Page 103: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

89

25 Muhammad Laili Huda 62 Belum Tuntas

26 Muh. Irfan Fachrudin 60 Belum Tuntas

27 Muh. Mahbub Junaidi 60 Belum Tuntas

28 Muh. Rifa’i 60 Belum Tuntas

29 Mutiara Budi Asih 60 Belum Tuntas

30 Nailfatun Khoirun Nisa 66 Belum Tuntas

31 Nofia Fitriana 68 Tuntas

32 Praditta Nur Rokhim 64 Belum Tuntas

33 Rudiyanto 63 Belum Tuntas

34 Siti Aisah 63 Belum Tuntas

35 Sri Wahyuningsih 68 Tuntas

36 Srining Lestari 69 Tuntas

37 Suntari 67 Tuntas

38 Supriyanti 68 Tuntas

39 Susi Dwi Setyowati 65 Tuntas

40 Sutik Rahayu 65 Tuntas

41 Thiyas Tono Taufuq 69 Tuntas

42 Wahyuningsih 63 Belum Tuntas

43 Windi Anggraini 63 Belum Tuntas

44 Zumrotul Mufidah 63 Belum Tuntas

45 Khoirul Anwar 63 Belum Tuntas

Jumlah 2761 Tuntas= 18

BelumTuntas= 27

Rata-rata 36.6145

2761=

-

Ketuntuntasan belajar

-%40%100

4518

Khoirul Ashar, Spd.

Page 104: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

90

Lampiran 11

Tabel Nama Siswa Kelas VIII MTs Mansaul Huda RembangTahun Pelajaran 2009-2010

No Nama1 Ahmad Niam2 Ahmad Nur Khafid3 Ahmad Thoriquddin4 Ali Mahsun5 Anis6 Chasanah7 Darwati8 Haniin Nur Khasanah9 Komsatun

10 M. Hidayatul Mustofa11 Masrikan12 Muhammad Mardi13 Muhammad Roni

No Nama14 Sa’idatin15 Samsudin16 Siti A’isyah17 Siti Faizatul Khoir18 Siti Humairok19 Siti Khalifah20 Siti Khotimah21 Siti Nadhifah22 Siti Qilyatinnisak23 Subaidah24 Suhartini25 Suparti26 Umi Fadhila

Page 105: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

91

Lampiran 12

Tabel Perhitungan Rata-Rata dan Ketuntasan BelajarSiswa Kelas VIII MTs Mansaul Huda th. 2009-2010

(setelah pembelajaran Resitasi)No Nama Nilai Keterangan1 Ahmad Niam 70 Tuntas2 Ahmad Nur Kapid 75 Tuntas3 Ahmad Thotiquddin 72 Tuntas4 Ali Mahsun 80 Tuntas5 Anis 80 Tuntas6 Chasanah 82 Tuntas7 Darwati 80 Tuntas8 Haniin Nur Khasanah 62 Blm Tuntas9 Komsatun 75 Tuntas10 M.Hidayatul Mustofa 78 Tuntas11 Masrikan 80 Tuntas12 Muhammad Mardi 92 Tuntas13 Muhammad Roni 62 Blm Tuntas14 Sa’idatin 80 Tuntas15 samsudin 75 Tuntas16 Siti A’isyah 82 Tuntas17 Siti Faizatul Khoir 78 Blm Tuntas18 Siti Humairok 85 Tuntas19 Siti Kholifah 90 Tuntas20 Siti Khotimah 88 Tuntas21 Siti Nadhifah 75 Tuntas22 Siti Qilyqtin Nisak 92 Tuntas23 Subaidah 63 Blm Tuntas24 Suhartini 82 Tuntas25 Suparti 64 Blm Tuntas26 Umi Fadhila 80 Tuntas27 Moh. Edy Susanto 80 Tuntas

Jumlah 2102 T=23BT=4

Rata-rata 77,85 -Ketuntasan belajar - 85,19%

Page 106: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

92

Lampiran 13

Daftar Nama KelompokSoal resitasi

Kelompok Nama Siswa Kelompok Nama Siswa

1.

1. Ahmad Niam

2. Anis

3. Chasanah

4. Masrikan

5. Siti A’isyah

6. Haniin Nur

Khasanah

4

1. Ahmad Nur Kapid

2. Komsatun

3. Samsudin

4. Suhartini

5. Moh. Edy Susanto

2.

1. Ali Mahsun

2. Darwati

3. Muhammad Roni

4. Siti Khotimah

5. Umi Fadhilah

6. Siti Qilyatin Nisak

5.

1. Muhammad Mardi

2. Sa’idatin

3. Siti Humairok

4. Subaidah

5. Suparti

3.

1. Ahmad Thoriquddin

2. M. Hidayatul

Mustofa

3. Siti Faizatul Khoir

4. Siti Kholifah

5. Siti Nadhifah

Page 107: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

93

Lampiran 14

TABEL NILAI KELOMPOKDENGAN PEMBELAJARAN METODE RESITASI

NILAI

KELOMPOK SIKLUS 1 SIKLUS 2

1 75 80

2 65 75

3 75 75

4 65 75

5 75 75

Page 108: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

94

Lampiran 15

Tabel Perhitungan Rata-Rata Kelas VIII MTs Mansau HudaTh.2009/2010 Tiap Siklus dengan Pembelajaran metode resitasi

Siklus I Siklus IINo

Nama Nilai Ket Nilai Ket1 Ahmad Niam 60 Blm Tuntas 70 Tusntas2 Ahmad Nur Kapid 78 Tuntas 75 Tuntas3 Ahmad Thoriquddin 53 Belum Tuntas 72 Tuntas4 Ali Mahsun 62 Blm Tuntas 80 Tuntas5 Anis 63 Blm Tuntas 80 Tuntas6 Chasanah 70 Tuntas 82 Tuntas7 Darwati 75 Tuntas 80 Tuntas8 Haniin Nur Khasanah 50 Blm Tuntas 62 Belum tuntas9 Komsatun 53 Blm Tuntas 75 Tuntas

10 M.Hidayatul Mustofa 68 Tuntas 78 Tuntas11 Masrikan 60 Blm Tuntas 80 Tuntas12 Muhammad Mardi 80 Tuntas 92 Tuntas13 Muhammad Roni 40 Blm Tuntas 62 Belum tuntas14 Sa’idatin 72 Tuntas 80 Tuntas15 samsudin 60 Blm Tuntas 75 Tuntas16 Siti A’isyah 78 Tuntas 82 Tuntas17 Siti Faizatul Khoir 62 Blm Tuntas 78 Tuntas18 Siti Humairok 63 Blm Tuntas 85 Tuntas19 Siti Kholifah 80 Tuntas 90 Tuntas20 Siti Khotimah 72 Tuntas 88 Tuntas21 Siti Nadhifah 60 Blm Tuntas 75 Tuntas22 Siti Qilyqtin Nisak 82 Tuntas 92 Tuntas23 Subaidah 40 Blm Tuntas 63 Blm Tuntas24 Suhartini 75 Tuntas 82 Tuntas25 Suparti 42 Blm Tuntas 64 Blm Tuntas26 Umi Fadhila 72 Tuntas 80 Tuntas27 Moh. Edy Susanto 63 Blm Tuntas 80 Tuntas

Jumlah 1773 T=12, BT=15 2102Rata-rata 65,7 - 77,85

Ketuntasan belajar 44,44% - 85,19%

Page 109: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/96/jtptiain-gdl... · Silabus Pembelajaran ... Lampiran 13. Daftar Nama Kelompok ... 3 Undang-Undang

95