studi komparasi hasil belajar materi...
TRANSCRIPT
i
STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR MATERI MINYAKBUMI ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL
PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)DAN THINK PAIR SHARE (TPS) KELAS X SEMESTER II
MA FUTUHIYAH 2 MRANGGENTAHUN AJARAN2009/2010
SKRIPSIDiajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna memperoleh Gelar Strata 1
dalam Ilmu Tarbiyah
Oleh:
NAFISATUN MISWAROHNIM. 05371140
FAKULTAS TARBIYAHINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG 2010
ii
iii
iv
MOTTO
@è%öq ©9tb% x.ã• óst7 ø9$##YŠ#y‰ÏBÏM» yJ Î=s3 Ïj9’În1 u‘y‰ÏÿuZs9ã• óst6 ø9$#Ÿ@ö7 s%b r&y‰xÿZs?àM» yJ Î= x.’În1 u‘öq s9ur
$uZ÷¥ Å_¾Ï& Î#÷W ÏJ Î/#YŠy‰tBÇÊÉÒÈ
Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimatTuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat
Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)".1
1 Depag RI, Al-Qur’an dan terjemahnya, ( Bandung : CV J Art, 2007) hlm.459
v
PERSEMBAHAN
Dengan segala kerendahan hati dan dengan iringan doa, skripsi ini ku-
persembahkan kepada:
Bapak H. Ibnu Hisyam dan Umi Hj. Qoniah tercinta dengan segala kasihsayang serta doa-doa yang tulus, ikhlas dipanjatkan untukku.nafis bangga
atas perjuangan bpk/umi selama ini maaf kalau selama ini blm bisamembalas hanya dengan iringan doa dan cinta tulus yang nafis berikan.
Kakak-kakakku (k.Anduh, k.Azi, k.Naim, k.Fathi, k.Riyadl ) Mbak-mbakku (m.Iqomah, m.Ina, m.Siti, m.ika) terimakasih atas semangatnya
hingga impianku tercapai
adik-adikku (Farohi,Zaki,Arif) tercinta (Hanum,Hana)ponakanku yanglucu membuatku bisa tersenyum
Romo yai Dzikron dan Ibunyai Humairoh yang jadi inspirasi dalam hidupkudan makasih atas kepercayaannya selama ini
Ibu Ratih Rizqi Nirwana, S.Si, M. Pd. Dan Bapak DR Hamdani mu in,M.Ag. terimakasih dengan segala ilmu yang tercurah selama penulisan
skripsi.
Teman-teman Tadris Kimia 2005
yang selalu memotivasi dengan untaian saran dan membantu dalampenyusunan skripsi ini. Kalian adalah teman yang hebat dan pasti akan
menjadi orang hebat.
Temen temen pondok Addainuriyah semua terutama penghuni kamar khofsoh bersama kalian aku berjuang terimakasih atas semangat kalian
Sahabat-sahabatku m.Ilyana, m.Lali ,m. Eni,m.Roni ,m.Ulya,m,Di,(m.Nawi,m.Arifin,) guz (Kholil,Jahid,Atho )
terima kasih atas semuanya yang tercurah di AQ semoga sukses selalu buatkalian
vi
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa
skripsi ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau
diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran orang lain,
kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Semarang, 10 Juli 2010
Deklator
Nafisatun Miswaroh
NIM. 053711408
vii
ABSTRAK
Nafisatun Miswaroh (Nim: 053711408). Studi Komparasi Hasil BelajarMateri Minyak Bumi Antara Siswa Yang Diajar Dengan Model PembelajaranNumbered Heads Together (NHT) dan Think Pair Share (TPS) Kelas XSemester MA Futuhiyah 2 Mranggen Tahun Ajaran 2009/2010. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan rata-rata hasilbelajar kimia materi minyak bumi antara peserta didik yang diajar dengan metodepembelajaran NHT dengan peserta didik yang diajar dengan menggunakan TPS.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitianeksperimen dan penelitian lapangan. Populasi penelitian ini adalah seluruh pesertadidik kelas X MA Futuhiyyah 2 Mranggen semester 2 tahun ajaran 2009/2010yang terdiri dari 5 kelas. Sampel penelitian ini adalah kelompok eksperimen I(NHT) dari kelas X-D sebanyak 44 peserta didik dan kelompok eksperimen II(TPS) dari kelas X-E sebanyak 41 peserta dididk . Jadi banyaknya peserta didikadalah 85 peserta didik diperoleh dengan cara cluster randem sampling caraundian. Data dikumpulkan dengan cara metode pretes dan postes, metode pretes(data awal) pada materi minyak bumi digunakan untuk uji kesetimbangan.Sedangkan metode postes (data akhir) untuk mengumpulkan data hasil belajarkimia materi minyak bumi kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II, data yangterkumpul di analisis statistik uji perbedaan rata-rata kelas elsperimen I (NHT)dan kelas eksperimen II (TPS) dengan analisis uji t-tes dua pihak. Berdasarkan hasil penelitian bahwa: rata-rata hasil belajar kimia padamateri minyak bumi dikelas X MA Futuhiyyah 2 Mranggen antara peserta didikyang pembelajarannya menggunakan model NHT adalah sebesar 65,086 sedangrata-rata hasil belajar peserta didik yang model pembelajarannya menggunakanmodel TPS adalah sebesar 72,366. Dari uji perbedaan rata-rata denganmenggunakan uji t-test dihasilkan thitung sebesar 2,989 dan ttabel sebesar 1,99 tarafsignifikan 5%, maka thitung > ttabel maka dapat disimpulkan rata-rata hasil belajarantara kelas eksperimen I (NHT) dan eksperimen II (TPS) berbeda secaranyata,dengan demikian dapat dikatakan model pembelajaran TPS lebih baik daripada model pembelajaran NHT pada mata pelajaran kimia materi minyak bumipada peserta didik kelas X MA futuhiyyah 2 Mranggen. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahanmemberikan pengalaman kepada peserta didik untuk dapat penerapkan modelpembelajaran TPS pada materi minyak bumi serta pendidik dapat termotivasiuntuk menciptakan suasana belajar yang mampu membuat peserta didik lebihaktif dengan menerapkan TPS dalam pembelajaran kimia untuk meningkatkanhasil belajar peserta didik dan diharapkan juga pada materi-materi yang lain.
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-nya kepada penulis sehingga penulis bisa
menyelesaikan penyelesaikan penyusunan skripsi ini. Sholawat dan salam tidak
lupa penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa risalah islam yang penuh dengan pengetahuan, sehingga dapat menjadi
bekal hidup kita baik di dunia maupun di akhirat. Ucapan terima kasih yang
sedalam-dalamnya penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah
memberikan pengarahan, bimbingan dan bantuan dalam bentuk apapun yang
sangat besar artinya bagi peneliti. Ucapan terima kasih terutama penulis
sampaikan kepada:
1. Prof. Dr. H. Ibnu Hadjar, M. Ed, Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang.
2. Atik Rahmawati, M.Si, Ratih Rizqi Nirwana, S.Si,M.Pd dan DR Hamdani
Mu;in, M.Ag yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan fikiran
untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
3. Suwahono, S.Si dengan segala arahan dan motivasinya.
4. Segenap Bapak dan Ibu dosen beserta karyawan di lingkungan Fakultas
Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang yang telah membekali berbagai
pengetahuan sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.
5. H. Ali Mahsun, S.Ag,M.SI Kepala Sekolah MA Futuhiyyah 2 Mranggen dan
segenap guru, siswa serta karyawan yang telah bersedia menerima dan
membantu penulis mengadakan penelitian.
6. Sri Krisda Usadani, M.Pd guru Kimia MA Futuhiyyah 2 Mranggen (Guru
Idolaku n inspirasiku) terimakasih atas semua.
7. Romo Yai Dzikron, Ibu Nyai (pengasuh Pondok pesantren Addainuriyyah 2)
dan keluarga dalem terimakasih semoga ilmu yang saya terima dapat
bermanfaat.
ix
8. Bapak . Ibnu Hisyam. dan Umi .Qoniah tercinta yang telah memberikan kasih
sayang yang tulus serta do’a-do’a yang selalu dipanjatkan untuk dengan tiada
hentinya selama menyelesaikan studi serta penyusunan skripsi ini.
9. Kakakku (K.Anduh, K.Azi, K.Naim, K.fatkhi, K.riyadl), Mbakku (M.Iqomah,
M.Ina, M.Siti, M.Ika) Adikku (D.Fa, D.Zaki, D,Arif) dan ponakanku
(Hanum&Hana) terimakasih atas doanya,kasih sayangnya semangat dan
motivasi sehingga skripsi dapat terselesaikan .
10. Semua temen-temen pondok Addainuriyah 2 terimakasih atas motivasinya
senang-duka kita bersama diatas satu atap kesejukan dan kedamian.
11. Teman-teman Tadris Kimia angkatan 2005 yang memberikan motivasi
kepada penulis agar menyelesaikan studi ini. Canda tawa, sedih dan duka kita
bersama.
12. Keluarga kecilku “Khofsoh Room” (m.Roni’,d.Selly,d.Lin,d.khotim) yang
selalu memberikan makna sebuah kehidupan dan kekeluargaan. Semoga
Allah mempererat tali persaudaraan yang telah kita jalin bersama.
13. Temen-Temen PPL di MAN 2, Temen KKN bersama kalian aku pernah
berjuang dan menemukan sebuaah arti kehidupan yang tak pernah aku
lupakan, dan semua warga wonosobo terimakasih atas kasih sayangnya disitu
aku menemukan arti hidup bermasyarakat.
14. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
Kepada mereka penulis tidak dapat memberikan balasan apa-apa selain
ucapan terima kasih dan iringan do’a semoga allah SWT membalas semua amal
kebaikan mereka dengan sebaik-baik balasan. Demikian penulis berharap semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.
Semarang, 10 Juli 2010
Penulis
Nafisatun Miswaroh
x
DAFTAR ISI
HALAMANHALAMAN JUDUL ……………………………………………………………
ABSTRAKSI PENELITIAN..…………………………………………………...
HALAMAN PERSETUJUAN …..……………………………………………...
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………......
DEKLARASI..……………...……………………………………………………
MOTTO ………………………………………………………………...……….
PERSEMBAHAN ………………………………………………………………
KATA PENGANTAR …..………………………………………………………
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………
DAFTAR TABEL ………………………………………………………………
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………....
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………....
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..…………………………………………..
B. Identifikasi Masalah …………………………………...…………....
C. Penegasan Istilah …………………………………………………...
D. Perumusan Masalah ………………………………………………...
E. Manfaat Penelitian ………………………………..………..............
BAB II LANDASAN TEORI
A. Diskripsi Teori
1. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
a. Pengertian Belajar ……………………………….................
b. Teori Belajar …………………………………………...........
c. Proses Belajar………….........................................................
d. Hasil Belajar............................................................................
e. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar.................
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
x
xiii
xv
xvi
1
4
4
6
6
7
8
9
10
11
xi
2. Pembelajaran Kimia
a. Pengertian Pembelajaran…………..........................................
b. Pengertian Kimia ……………………………………………
c. Pengertian Pembelajaran Kimia .........................................
3. Pembelajaran Kooperatif
a. Pengertian Pembelajaran Kooperati………………………
b. Ciri –Ciri Pembelajaran Kooperatif …………………………
c. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif………………….
d. Model-model Pembelajaran Kooperatif……………………..
4. Model Pembelajaran NHT (Numbered Heads Together)
a. Pengertian model pembelajaran NHT (Numbered Heads
Together)................................................................................
b. Langkah-langkah model pembelajaran NHT (Numbered
Heads Together).....................................................................
c. Manfaat, Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran
NHT (Numbered Heads Together)..........................................
5. Model Pembelajaran TPS Tink Pair Share Mapping ..................
a. Pengertian model pembelajaran TPS (Tink Pair Share).........
b. Tahap-tahap dalam pembelajaran TPS (Tink Pair Share).......
c. Manfaat, kelebihan dan kekurangan medel pembelajaran
TPS..........................................................................................
6. Tinjauan Kecakapan Sosial Pada Model Pembelajaran NHT
(Numbered Heasd Together) dan TPS (Tink Pair Share)..............
7. Tinjauan Minyak Bumi..................................................................
a. Pembentukan minyak bumi................................................
b. Pengolahan minyak bumi...................................................
c. Kegunaan minyak bumi......................................................
d. Bensin.................................................................................
e. Industri petrokimia.............................................................
B. Kajian Penelitian yang Relevan …………………………………….
C. Hipotesis ……………………………………………………………
13
13
14
15
15
15
16
16
16
17
17
17
18
19
19
19
20
21
21
21
22
23
24
26
27
28
xii
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian …………………………………………………...
B. Waktu dan Tempat Penelitian ………………………………………
C. Variabel Penelitian ………………………………………………….
D. Metode Penelitian …………………………………………………..
E. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ……………….
F. Teknik Pengumpulan Data …………………………………………
G. Teknik Analisis Data ……………………………………………….
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian …………………………………….
B. Analisis data dan Pengujian Hipotesis………………………………
C. Pembahasan Hasil Penelitian ……………………………………….
D. Keterbatasan Penelitian …………………………………………….
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………………
B. Saran-saran …………………………………………………………
C. Penutup ……………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
29
29
29
30
31
32
37
42
48
57
57
60
xiii
DAFTAR TABEL
HALAMAN
Tabel 2.1 Kegunaan minyak bumi…………………………………………
Tabel 2.2 Bilangan oktan dari bensin……………………………………...
Tabel 2.3 Beberapa zat pencemar akibat pembakaran bensis pada
kendaraan bermotor................................................................
Tabel 4.1 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelas Eksperimen I....
Tabel 4.2 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelas Eksperimen II...
Tabel 4.3 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas Eksperimen I...
Tabel 4.4 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas Eksperimen II..
Tabel 4.5 Daftar uji chi kuadrat nilai awal...................................................
Tabel 4.6 Daftar Uji Barlett Nilai Pretest ……………………..………….
Tabel 4.7 Uji kesamaan dua rata-rata...........................................................
Tabel 4.8 Daftar Uji Chi Kuadrat Nilai Posttest ……………………….....
Tabel 4.9 Daftar Uji Barlett Nilai Posttest …...…………………………..
Tabel 4.10 Hasil Perhitungan t-test Nilai Postest.........................................
Tabel 4.11 Hasil Perhitungan t-test Nilai rata-rata Postest..........................
21
25
26
44
45
47
48
49
50
50
51
51
53
54
xiv
DAFTAR GAMBAR
HALAMANGambar 2.1. Fraksi Dan Kegunaan Minyak Bumi.........................................
Gambar 4.1. Histrogram Nilai Pretest Kelas Eksperimen I……………….
Gambar 4.2. Histrogram Nilai Pretest Kelas Eksperimen II…………........
Gambar 4.3. Histogram Nilai Posttest Kelas Eksperimen I……….............
Gambar 4.4. Histogram Nilai Posttest Kelas Eksperimen II……………....
Gambar 4.5. Histogram Nilai Rata-Rata Posttest.........................................
24
45
46
47
48
54
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus Materi Minyak Bumi
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen 1
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen 2
Lampiran 4. Kisi-kisi Soal Uji Coba
Lampiran 5. Soal Uji Coba dan Jawaban
Lampiran 6. Analisis Uji Coba Soal
Lampiran 7. Perhitungan Validitas
Lampiran 8. Perhitungan Reliabilitas
Lampiran 9. Perhitungan Tingkat Kesukaran
Lampiran 10. Perhitungan Daya Beda
Lampiran 11. Kisi-kisi Soal Pretest
Lampiran 12. Soal Pretest dan Jawaban
Lampiran 13. Kisi-kisi Soal Posttest
Lampiran 14. Soal Posttest dan jawaban
Lampiran 15. Nama Kelas Eksperimen 1
Lampiran 16. Nama KelasEksperimen II
Lampiran 17. Daftar Nama kelompok Kelas Eksperimen 1
Lampiran 18. Daftar Nama Kelompok Kelas Eksperimen II
Lampiran 19. Nilai Pretest Kelas Eksperimen 1 dan II
Lampiran 20. Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen 1
Lampiran 21. Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen II
Lampiran 22. Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen 1 dan II
Lampiran 23. Uji Perbedaan Dua Rata-rata Kondisi Awal
Lampiran 24. Nilai Posttest kelas Eksperimen 1 dan II
Lampiran 25. Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen 1
Lampiran 26. Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen II
Lampiran 27. Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen1 dan II
Lampiran 28. Uji Perbedaan Dua Rata-rata Kondisi Akhir
Lampiran 29. Perhitungan T-test oleh Petugas Laboratorium Matematika
xvi
Lampiran 30. Modul materi minyak bumi
Lampiran 31. Dokumentasi Foto
Lampiran 32. Surat Penunjukan Pembimbing
Lampiran 33. Surat Izin Para riset
Lampiran 34. Surat Izin Riset
Lampiran 35. Surat keterangan Penelitian
Lampiran 36. Surat Keterangan Ko. Kulikuler
Lampiran 37 Daftar Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan salah satu upaya
pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan ini berorientasi pada potensi kecakapan, perkembangan,
kebutuhan dan kepentingan peserta didik serta lingkungan.2 Proses
pembelajaran yang berlangsung hendaknya tidak hanya melatih siswa
dalam kecakapan akademik saja akan tetapi kecakapan hidup siswa.
Menurut Binadja kecakapan hidup adalah kemampuan internal seseorang
yang dibangun dari dalam individu selama masa hidupnya. Kecakapan hidup
meliputi kecakapan personal, kecakapan akademik dan kecakapan sosial.3
Salah satu kecakapan hidup yang perlu dikembangkan adalah kecakapan
sosial. Kecakapan sosial meliputi kemampuan menyampaikan pendapat,
merespon, menyanggah dan bekerja sama dengan siswa yang lain. Kecakapan
sosial dapat menunjang kemampuan akademik siswa. Selain dapat memahami
mata pelajaran dengan baik siswa juga dapat berdiskusi dan berkomunikasi
dengan baik pula.
Dalam pra riset yang dilakukan peneliti di MA Futuhiyyah 2 sistim
belajarnya masih berpusat pada guru (teacher centered) dan pendekatan yang
dipakai masih tekstual semua itu harus berubah dan diikuti oleh guru yang
bertanggung jawab atas penyelenggara pembelajaran disekolah. Salah satu
perubahan tersebut adalah orientasi pembelajaran yang berpusat sama guru
(teacher centered) beralih berpusat pada murid (student centered),
metodologi yang semula didominasi ekspositori berganti ke parsipatori dan
pendekatan yang semula lebih banyak bersifat tekstual berubah menjadi
2Muslih Mansur, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual (Jakarta:Bumi Aksara, 2007), hlm.18.
3 Ahmad Binadja, Pengembangan Ilmu Media Interaktif Pembelajaran Kecakapan HidupBerbasis Kimia Hijau Kaitannya Dengan Pendidikan Berfisi SETS, ( Semarang: jurusan kimiaFMIPA UNES) hlm. 7
2
kontekstual. Semua perubahan itu dimaksudkan untuk memperbaiki mutu
pendidikan, baik dari segi proses maupun pendidikan.
Pembelajaran pada dasarnya tidak hanya memempelajari konsep, teori
dan fakta, tetapi juga aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Minyak bumi
adalah salah satu materi yang harus dipelajari siswa kelas X semester 2 yang
pembelajaran berpusat sama guru dan pendekatan bersifat tekstual sehingga
penyampaian materi kurang terkait dalam kehidupan sehari-hari,
pembelajaran cenderung abstrak, lebih banyak menghafal fakta, prinsip dan
teori, pembelajaran kurang aktif, sulit difahami dan tidak pula diterapkan
kehidupan nyata. Sebenarnya materi minyak bumi dalam kehidupan sehari-
hari meliputi: bensin, solar, gas LPG, kerosin, (merupakan kebutuhan bahan
bakar) pupuk, kosmetik, deterjen, plastik (merupakan bahan olahan industri
minyak bumi). Untuk itu, guru harus bijaksana dalam menentukan suatu
model yang sesuai yang dapat menciptakan situasi kelas yang kondusif agar
proses belajar mengajar dapat berlangsung sesuai tujuan yang diharapkan.
Salah satu inovasi yang menarik untuk mengiringi perubahan
pembelajaran yang semula berpusat pada guru beralih berpusat pada murid
adalah ditemukannya dan diterapkannya model-model pembelajaran inovatif
dan konstruktif atau lebih tepat dalam mengembangkan dan menggali peserta
didik secara konkrit dan mandiri dibidang akademik dan sosial, maka
sangatlah urgen bagi para pendidik khususnya guru memahami karakter
materi, peserta didik dan metodologi pembelajaran dalam proses
pembelajaran terutama terkait dalam pemilihan terhadap model-model
pembelajaran modern salah satunya adalah pembelajaran kooperatif.
Model pembelajaran Numbered Heads Together dan Think Pair Share
merupakan tipe pembelajaran kooperatif, kedua pembelajaran tersebut
didasari oleh falsafah homo homini socius yang menekankan bahwa manusia
adalah mahluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain,
serta sifat ketergantungan manusia dalam memahami hidup. Hal ini berarti
3
kerja sama merupakan kebutuhan sangat penting bagi kelangsungan proses
belajar.4 Hal ini juga dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 2
¢(#qçR ur$ yè s?ur’ n? tãÎhŽÉ9ø9 $#3“uqø)G9 $#ur(Ÿwur(#qçR ur$ yè s?’ n? tãÉOøOM}$#Èbºurô‰ãè ø9$#ur4(#qà)? $#ur©! $#(¨b Î)©! $#߉ƒÏ‰x©
É>$ s)Ïè ø9 $#ÇËÈ
Artinya: Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dantakwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa danpelanggaran dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnyaAllah amat berat siksa-Nya. (al-Maidah-2)
Dalam tafsir Al-misbah, Quraisy Shihab mengatakan bahwa ayat inilah
yang menjadi prinsip dasar dalam menjalin kerjasama dan saling tolong
menolong selama tujuannya adalah kebaikan dan ketaqwaan5
Menurut Lie: Model pembelajaran Numbered Heads Together dan
Think Pair Share merupakan model pembelajaran yang efektif untuk
meningkatkan ketergantungan positif, interaksi tatap muka, tanggungjawab
perorangan, keterampilan kelompok dan keterampilan sosial serta evaluasi,
proses keduanya sama-sama merupakan pendekatan struktural.6
Dengan menerapkan model pembelajaran Numbered Heads Together
dan Think Pair Share siswa diharapkan tidak hanya mampu dalam kecakapan
akademik saja , akan tetapi juga dalam kecakapan sosial. Proses pembelajaran
yang berlangsung dapat memenuhi tuntutan kurikulum yang berorientasi pada
kompetensi dan life skil , sehingga potensi dan kompetensi siswa yang selama
ini terpendam dapat berkembang secara optimal dan tujuan yang di cita-
citakan dapat tercapai.
Dari uraian diatas penulis tertarik mengadakan penelitian dengan judul:
Studi Komparasi Hasil Belajar Kimia Materi Minyak Bumi Antara Siswa
Yang Di Ajar Dengan Model Pembelajaran (NHT) Numbered Heads
4Anita Lie, Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruangKelas, (Jakarta: Grasindo, 2007), hlm. 28.
5 M. Qurais Shihab, Tafsir Al-Misbah. volume VII (Jakarta: Lentera Hati , 2002),hlm. 307
6 Anita Lie, op.cit., hlm. 31.
4
Together Dan (TPS) Think Pair Share Kelas X Semester II MA Futuhiyah 2
Mranggen Tahun Ajaran 2009/2010
B. Identifikasi Masalah
Kimia dianggap sesuatu yang abstrak, sulit dan menakutkan dimata
peserta didik sehingga mengakibatkan rendahnya output atau hasil belajar
dalam mata pelajaran kimia. Hal ini disebabkan oleh:
1. guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional yang
berpusat pada guru
2. suasana pembelajaran yang kurang menyenangkan
3. kurangnya minat dan motivasi terhadap mata pelajaran
C. Penegasan Istilah
Untuk menghindari kesalahpahaman makna judul ini, peneliti
menegaskan beberapa istilah yang dipakai :
1. Studi komparasi
Studi adalah kajian, telaah, penelitian, penyelidikan. Komparasi
berasal dari kata comparison yang artinya perbandingan7. Jadi studi
komparasi dapat diartikan sebagai penyelidikan atau penelitian ilmiah
untuk membandingkan dua fenomena atau lebih. Dalam skripsi ini yang di
bandingkan adalah hasil belajar kimia materi minyak bumi antara siswa
yang diajar dengan model pembelajaran Numbered Heads Together dan
Think Pair Share kelas X semester II MA Futuhiyyah 2 Mranggen tahun
ajaran 2009/2010 yang di ukur dengan hasil tes siswa
2. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah
melalui kegiatan belajar.8 Hasil belajar merupakan kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
7 Elchos, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: Gramedia , 2000), hlm. 132.8 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 1999), Cet. 1, hlm. 37.
5
belajarnya.9 Penguasaan hasil belajar oleh siswa dapat dilihat dari
perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan,
keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik.10
3. Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur yang sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar
untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan fungsi sebagai pedoman para
perancang pembelajaran dan para pengajar dalam melaksanakan aktivitas
pembelajaran.11
4. NHT Numbered Heads Together
Numbered Heads Together yang dikenal sebagai ”Kepala
Bernomor Struktur” merupakan model pembelajaran kooperatif yang
mengelompokkan siswa dengan tingkat kemampuan akademik yang
berbeda. Langkah-langkahnya (1) guru membentuk kelompok yang terdiri
dari 4-5 orang, (2) pastikan setiap siswa dalam kelompok mendapat
nomor, (3) lalu guru memberikan tugas pada siswa berdasarkan nomor
yang diperoleh, (4) siswa diberi waktu untuk memikirkan jawabannya, (5)
kemudian secara acak guru memanggil nomor dari siswa untuk
mempresentasikan hasilnya.
5. TPS Think Pair Share
Think pair share adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif
yang memberikan kesempatan pada setiap siswa untuk menjawab suatu
pertanyaan. Dalam Think Pair Share guru mengajukan suatu pertanyaan,
siswa memikirkan jawaban dalam beberapa saat, kemudian mereka
berdiskusi dengan pasangan dan mempresentasikan hasilnya di depan
kelas.
9 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT RemajaRosdakarya, 1999), Cet. 6, hlm. 22.
10 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PTRemaja Rosdakarya, 2004), Cet. 2, hlm. 103.
11 Herman Hodoyo, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematik, (Malang,Universitas Negeri Malang, 2001), hlm. 113.
6
6. Minyak Bumi
Minyak bumi merupakan salah satu materi yang dipelajari oleh
peserta didik SMA/MA kelas X semester II pokok bahasan ini meliputi:
Fraksi minyak bumi, mutu bensin dan dampak pembakaran terhadap
lingkungan dari pokok pembelajaran ini dimaksudkan agar siswa
mengetahui pembentukan minyak bumi, pengolahan minyak bumi,
kegunaan minyak bumi dan membedakan kualitas bensin
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang di atas, dapat diidentifikasikan
permasalahan yang perlu untuk dikaji. Adapun permasalahan tersebut adalah
sebagai berikut: apakah ada perbedaan hasil belajar kimia materi minyak
bumi antara peserta didik yang pembelajarannya menggunakan model
pembelajaran Numbered Heads Together dengan peserta didik yang
menggunakan pembelajaran model Think Pair Share di kelas X semester II
MA Futuhiyyah 2 Mranggen tahun ajaran 2009/2010 ?
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian untuk mengetahui perbedaan hasil beajar yang lebih
baik antara siswa yang belajar menggunakan motode pembelajaran NHT
(Numbered Heads Together) dengan yang menggunakan metode pembeajaran
TPS ( Think Pair Share) pada materi minyak bumi
7
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori
1. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
a. Belajar
Belajar menurut ahli konstruktivis merupakan suatu proses
pembentukjan pengetahuan yang dilakukan oleh si belajar.12 Upaya
membangun sumber daya manusia dan masyarakat yang dikehendaki
yaitu manusia yang memiliki kepekaan, kemandirian, tanggung
jawab terhadap resiko dalam mengambil keputusan mengembangkan
segenap aspek melalu proses belajar.13
Kepekaan, berarti ketajaman baik dalam arti kemampuan
berfikirnya, maupun kemudahan tersentuhan hati nurani didalam
melihat dan merasakan segala sesuatu mulai dari kepentingan orang
lain sampai dengan kelestarian lingkungan yang merupakan gubahan
sang pencipta. Kemandirian, berarti kemampuan menilai proses dan
hasil berfikir sendiri di samping proses dan hasil berfikir orang lain,
yang dianggap benar dan perlu. Tanggungjawab, berarti kesediaan
untuk menerima segala konsekuensi keputusan serta tindakan
sendiri. Kolaborasi, berarti disamping mampu berbuat yang terbaik
bagi dirinya sendiri juga bekerjasama dengan individu lain dalam
meningkatkan mutu bersama.14
Secara konseptual, proses belajar jika dipandang dari
pendekatan kognitif, bukan dari perolehan informasi dari satu arah
dari luar kedalam diri siswa, melainkan sebagai pemberian makna
oleh siswa kepada pengalamannya melalui proses asimilasi dan
akomodasi yang bermuara pada pemutaran struktur kognitifnya.
12 Asri Budiningsih, belajar dan pembeajaran, (Jakarta: PT Renika Cipta,2005) hlm.5813 Ibid.,hlm 5814 Ibid. hm.55.
8
“…….construkting and restructuring knowledge and skill
(schemata) within the individual in a complek network of increasing
conceptual consistency
Pemberian makna terhadap objek dan pengalaman oleh individu
tidak dilakukan sendiri-sendiri oleh siswa, melainkan melalui
interaksi dalam jaringan sosial yang unik, yang terbentuk baik dalam
kelas maupun diluar kelas.15
b. Teori Belajar
Teori belajar yang sesuai dengan model pembelajaran
Numbered Heads Together dan Think Pair Share adalah:
1) Teori Belajar Konstruktivisme
Teori konstruktivisme ini menyatakan bahwa siswa harus
menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks,
mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan
merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak lagi sesuai. Bagi siswa
agar benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan,
mereka harus bekerja memecahkan masalah, menemukan segala
sesuatu untuk dirinya, berusaha dengan susah payah dengan ide-
ide.
Menurut teori konstruktivisme ini, satu prinsip yang paling
penting dalam psikologi pendidikan adalah bahwa guru tidak hanya
sekedar memberikan pengetahuan kepada siswa. Siswa harus
membangun sendiri pengetahuan di dalam benaknya. Guru dapat
memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan memberi
kesempatan siswa untuk menemukan atau menerapkan ide-ide
mereka sendiri, dan mengajar siswa menjadi sadar dan secara sadar
menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar.16
15 Ibid, hlm. 5816 Trianto, Model-Model pembelajaran Inovatif Berorientasi konstruktivistik, (Surabaya:
Prestasi Pustaka Publiser, 2007) hlm. 13.
9
2) Teori Perkembangan Sosial Vygotsky
Lev Vygotsky adalah seorang psikolog Rusia yang hasil
karyanya baru akhir-akhir ini saja dikenal kebanyakan orang-orang
eropa dan Amerika. Keyakinan Vygotsky berbeda dengan
keyakinan Piaget dalam beberapa hal penting. Bila Piaget
memfokuskan pada tahap-tahap perkembangan intelektual yang
dilalui anak terlepas dari konteks sosial belajar, Vygotsky percaya
bahwa interaksi sosial dengan orang lain memacu
pengkonstruksian ide-ide baru dan meningkatkan perkembangan
intelektual pelajar.17
Teori Vygotsky menawarkan suatu potret perkembangan
manusia sebagai sesuatu yang tidak terpisahkan dari kegiatan-
kegiatan sosial dan budaya. Vygotsky menekankan bagaimana
anak-anak dibantu berkembang dengan bimbingan orang-orang
yang sudah terampil di dalam bidang-bidang tersebut. Menurut
Vygotsky, keterampilan-keterampilan dalam keberfungsian mental
berkembang melalui interaksi sosial langsung. Informasi tentang
alat-alat keterampilan-keterampilan dan hubungan-hubungan
interpersonal kognitif dipancarkan melalui interaksi langsung
dengan manusia. Melalui pengorganisasian pengalaman-
pengalaman interaksi sosial yang berbeda di dalam suatu latar
belakang kebudayaan ini, perkembangan mental anak-anak
menjadi matang.
c. Proses belajar
Proses belajar dari pandangan konstruktivistik adalah
peranan guru, sarana belajar, dan evaluasi belajar.
1) Peran peserta didik, proses pembentukan pengetahuan harus
dilakukan oleh peserta didik, dia harus aktif melakukan
17 Richard I Arends, Learning To Teach, Buku II, terj. Helly Prajitno Soetjipto dan SriMulyantini Soetjipto, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), hlm. 47.
10
kegiatan, aktif berfikir, menyususn konsep dan memberi
makna tentang hal-hal yang dipelajari.
2) Peran guru, peran guru dalam interaksi pendidikan adalah
pengendalian yang meliputi:
a) menumbuhkan kemandirian dengan menyediakan
kesempatan untuk mengambil keputusan dan bertindak.
b) menumbuhkan kemampuan keputusan dan bertindak,
dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
peserta didik.
c) menyediakan sistem dukungan yang memberikan
kemudahan belajar agar siswa mempunyai peluang
optimal untuk berlatih.18
3) Sarana belajar, peranan siswa dalam aktifitas siswa dalam
mengontruksi pengetahuan sendiri. Segala suatu seperti bahan,
media, peralatan, lingkungan dan fasilitas lainnya disediakan
untuk membantu pembentukan tersebut. Dengan cara demikian
peserta didik akan terlatih berfikir sendiri, memecahkan
masalah yang dihadapinya, kritis kreatif mampu
mempertanggung jawabkan pemikiran secara rasional.
4) Evaluasi belajar, evaluasi digunakan untuk menilai hasil, yaitu
menggunakan goal-free evaluation (suatu kontruksi untuk
mengatasi kelemahan evaluasi pada tujuan spesifik).19
d. Hasil belajar
Menurut Nana Sudjana hasil belajar adalah segala perubahan
yang diperoleh berdasarkan pengalaman dan latihan meliputi
pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya,
kebiasaan keterampilannya, daya reaksinya, daya penerimaannya,
daya pikir dan aspek yang lain yang ada pada individu.20 Hasil
18 Asri Budiningsih, op,.cit. hlm. 5919 Ibid, hlm. 6120 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Sinar Baru
Algensindo, 2000), hlm. 28.
11
belajar pada hakekat-nya merupakan refleksi dari tujuan yang hendak
dicapai dari belajar itu sendiri sebab itulah yang menggambarkan
kemana arah pembelajaran akan dibawa.21 Menurut Benyamin Blom
dalam buku A Taxonomy Education Objectives dalam buku Martinis,
yang dikutip oleh Iskandar hasil belajar yang hendak dicapai harus
mengikuti ranah sebagai berikut.22
1) Kognitif yang meliputi a) pengetahuan; b) pemahaman;
c) penerapan; d) analisis; e) sintesis; dan f) evaluasi.
2) Afektif yang meliputi a) sikap penerimaan; b) responsif;
c) penilaian; d) organisasi; dan e) sikap pembentukan karakter.
3) Psikomotorik, yang meliputi a) persepsi; b) kesiapan; c) gerakan
tubuh secara umum ; d) gerakan terbimbing; dan e) kemahiran
komunikasi.
e. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Secara global faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat
dibedakan menjadi tiga macam23, yaitu:
1. Faktor internal siswa (faktor dari dalam siswa) yaitu keadaan/kondisi
jasmani dan rohani siswa. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa
sendiri meliputi dua aspek sebagai berikut.
a) Aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah)
Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang
menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya
dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti
pelajaran. Selain tonus jasmani, panca indera juga mempengaruhi
belajar anak. Panca indera yang berfungsi dengan baik merupakan
syarat dapatnya belajar itu berlangsung dengan baik.24
21 W. Gulo, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Grasindo, 2008), Cet.4. hlm. 40.22 Nana Sudjana, op.cit., hlm. 28.23 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2008), Cet. 14, hlm. 132-139.24 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Grafindo Persada, 2002), Cet.11,
hlm. 236.
12
b) Aspek psikologi (yang bersifat rohaniah)
Di antara faktor-faktor rohaniah siswa yang pada umumnya
dipandang lebih esensial itu adalah sebagai berikut. 1) tingkat
kecerdasan/intelegensi siswa. 2) sikap siswa. 3) bakat siswa. 4)
minat siswa. 5) motivasi siswa.
2. Faktor eksternal siswa
Faktor eksternal siswa terdiri atas dua macam, yakni: faktor
lingkungan sosial dan faktor lingkungan non sosial. Faktor
lingkungan sosial dapat berupa: a) lingkungan sosial sekolah seperti
para guru, para staf administrasi sekolah, dan teman-teman sekolah;
b) lingkungan sosial siswa seperti masyarakat, tetangga juga teman-
teman sepermainan; dan c) lingkungan sosial yang paling banyak
mempengaruhi kegiatan belajar yaitu orang tua dan keluarga siswa
itu sendiri. Sedangkan faktor-faktor yang termasuk lingkungan
nonsosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal
keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan
waktu belajar yang digunakan siswa.
3. Faktor pendekatan belajar (approach to learning)
Pendekatan belajar dapat dipahami sebagai cara atau strategi
yang digunakan siswa dalam menunjang efektivitas dan efisien
proses pembelajaran materi tertentu. Dalam hal ini, pendekatan juga
sangat berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses pembelajaran
siswa tersebut.
Maka dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar
merupakan suatu proses, sudah tentu harus ada yang diproses (masukan
atau input), dan hasil dari pemrosesan (keluaran atau output). Oleh
karena belajar merupakan suatu proses, maka proses maupun hasil
belajar itu pasti dipengaruhi oleh beberapa faktor yang tidak boleh
diabaikan.
13
Begitu pentingnya belajar bagi manusia Allah menempatkan
belajar pada tempat yang pertama kali sebagaimana ayat pertama kali
turun adalah perintah untuk membaca, surat Al-Alaq ayat 1-5
ù&t• ø%$#ÉOó™ $$ Î/y7În/u‘“Ï%©!$#t,n=y{ÇÊÈt,n=y{z » |¡SM}$#ô ÏB@,n=tãÇËÈù&t• ø%$#y7š/u‘ urãPt• ø.F{ $#ÇÌÈ
“Ï%©!$#zO=tæÉOn=s)ø9 $$ Î/ÇÍÈzO=tæz » |¡SM}$#$ tBóOs9÷Ls>÷è tƒÇÎÈ
Artinya: bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yangMenciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.Bacalah, dan tuhanmulah yang maha pemurah,. yang mengajar(manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusiaapa yang tidak diketahuinya.(Al-Alaq:1-5)
2. Pembelajaran Kimia
a. Pengertian pembelajaran
Pembelajaran adalah upaya menciptakan iklim dan pelayanan
terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat dan kebutuhan siswa yang
beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan siswa serta
antara siswa dengan siswa.25 Pembelajaran merupakan proses
komunikasi dua arah, yaitu mengajar yang dilakukan oleh pihak guru
sebagai pendidik dan belajar yang dilakukan pihak murid atau siswa.26
M. Aguston secara sederhana mengartikan pembelajaran
adalah proses merencanakan, memprogramkan, pelaksanaan,
pengawasan, dan penilaian melalui metode atau media dalam belajar
untuk merubah tingkah laku yang dipraktekkan mencapai kemampuan
keseimbangan tujuan yang tekah di tetapkan baik aspek kognitif,
efektif dan psikimotor secara efektif dan koofisien.27
Oemar Hamalik mendefinisikan “pembelajaran adalah suatu
kombinasi yang tersusun meliputi unsure-unsur manusiawi, material,
25 Amin Suyitno, Pemilihan Model-Model Pembelajaran dan Penerapannya di SMA,(Semarang: UNNES, 2006), hlm. 1.
26 Syaiful Sagala., Konsep dan Makna Pembelajaran, (bandung: PT. alfabeta, 2003),hlm. 61.
27 M. Aguston, Strategi Belajar Dan Pembelajaran , (Modul Diklat Calon Widyaiswara),(Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI 2005),hlm. 19-20
14
fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi
mencapai tujuan pembelajaran”.28
Selanjutnya pengertian pembelajaran menurut Amin Sutiyono,
“Ppembelajaran adalaah upaya menciptakan iklim dan pelayanan
terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan peserta
didik yang beragam agar terjadi intteraksi optimal antara guru dan
peserta didik serta antara peserta didik dengan peserta didik”.29
Dari beberapa uraian beberapa yang telah ditulis para ahli
pendidikan dapat disimpulkan, pembelajaran adalah usaha dan upaya
menciptakan suasana yang kondusif dalam kelas untuk meningkatkan
interaksi yang optimal antara peserta didik dan guru, peserta didik satu
dengan peserta didik yang lainnya melalui proses perencanaan,
pemrograman, pelaksanaan, pengawasan dan penilaian melalui metode
atau media dalam belajar sehingga akan tercapai tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan.
b. Pengertian kimia
Kimia merupakan pengetahuan tentang penalaran logika,
berhubungan dengan bilangan yang di dalamnya terdapat beberapa
kalkulasi dengan terorganisir secara sistematik. Karakteristik dari
kimia antara lain:30
1) memiliki objek kajian luas;
2) bertumpu pada kesepakatan dan berpola pikir deduktif;
3) memperhatikan semesta pembicaraan;
4) konsisten dalam sistemnya;31
28 Oemar Hamalik, Kurikulum Dan Pembelajaran, (Jakarta :PT Bumi Aksara,2008), hlm.57
29 Amin Suyitno, Pemilihan Model-Model Pembelajaran Matematika Dan PenerapannyaDi SMP (semarang : fmipa unnes ,2006), hlm 1
30 R. Soedjadi, Kiat Pendidikan Kimia di Indonesia, (Jakarta: Diknas 2000), hlm. 12.31 Ella Yuliaewati, Kurikulum dan Pembelajaran (Filosofi Teori dan Aplikasi), (Bandung:
Pakarrayu, 2004), hlm. 114.
15
c. Pengertian pembelajaran kimia
Pembelajaran kimia merupakan suatu kegiatan belajar
mengajar yang menitik beratkan pada kimia. Dalam pembelajaran ini
siswa diharapkan mampu berlatih untuk belajar mandiri atau
bekerjasama dalam kelompok, bersikap kritis, dan kreatif, mampu
berfikir logis dan sistematis serta dapat menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.32
3. Pembelajaran Kooperatif
a. Pengertian pembelajaran kooperatif
Pembelajarn kooperatif atau cooperative learning adalah
sebuah group kecil yang bekerja sama sebagai sebuah tim untuk
memecahkan masalah (solve a problem) melengkapi latihan
(completea task), atau untuk mencapai tertentu. Ada beberapa teknik
pembelajaran kooperatif yang berbeda tetapi, kesemuanya memiliki
dasar yang sama. Salah satu ciri dasar yang sama adalah peserta didik
melakukan dengan saling bekerja sama33
Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu strategi dari
model pembelajaran kelompok, dimana didalamnya terdapat seorang
kawan kegiatan belajar yang dilakukan oleh peserta didik dalam
kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan yang telah
dirumuskan . Ada 4 unsur penting dalam pembelajaran kooperatif : 1)
adanya peserta dalam kelompok , 2) adanya aturan kelompok ,3)
adanya upaya belajar setiap anggota kelompok, dan 4) adanya tujuan
yang harus dicapai.34
32 R. Soedjadi,.op,.cit. hlm.1333 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan ,
(Jakarta: kencana, 2007) cet. 3. hlm. 24234 Ibid hlm. 41.
16
b. Ciri-ciri pembelajaran kooperatif
Sebagai sebuah model pembelajaran, pembelajaran kooperatif
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1) peserta didik bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk
menuntaskan materi belajar;
2) kelompok dibentuk dari peserta didik yang mempunyai kemampuan
akademik yang hiterogen;
3) bila keadaan memungkinkan anggota kelompok berasal dari ras,
budaya, suku, jenis kelamin yang berbeda-beda;
4) penghargaan lebih berorientasi kelompok ketimbang individu.35
c. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif
Dalam pembelajaran kooperatif setidaknya ada 6 langkah
utama yang harus dilakukan.
1) guru menyampaikan semua pelajaran yang ingin dicapai dan
memberikan motivasi kepada peserta didik;
2) guru menyampaikan informasi kepada peserta didik, baik secara
peragaan atau teks ;
3) peserta didik dikelompokkan kedalam kelompok belajar;
4) bimbingan kelomok-kelompok belajar pada saat peserta didik
bekerja sama mengerjakan tugas yang diberikan;
5) setiap akhir pembelajaran guru mengadakan evaluasi untuk
mengetahui penguasaan materi pelajaran oleh peserta didik; dan
6) menyampaikan hasil evaluasi kepada peserta didik.
d. Model-model pembelajaran kooperatif
Model-model dalam pembelajaran kooperatif adalah STAD
(Student Team Achievement Divisions), TGT (Team Games
Tournament), jigsaw, NHT (Numbered Heads Together) TPS (Think
Pair Share) dll. Model pembelajaran ini dapat digunakan oleh guru
untuk meningkatkan kemampuan akademik dan sosial siswa. Akan
35 Ibrahim, et. al, Pembelajaran Kooperatif, (Surabaya: pusat sain dan mati-matikasekolah UNESA,2000), hlm. 6.
17
tetapi pada penelitian ini, model pembelajaran yang digunakan adalah
Think Pair Share dan Numbered Heads Together. Hal ini dikarenakan
kedua model pembelajaran tersebut sama-sama berpendekatan
struktural dan dapat meningkatkan kemampuan akademik serta
mengembangkan kemampuan sosial siswa.
4. Model Pembelajaran NHT (Numbered Heads Together)
a. Pengertian model pembelajaran NHT ( Numbered Heads Together)
Numbered Heads Together disebut juga model ”kepala
bernomor struktur” merupakan model pembelajaran yang
dikembangkan oleh Spencer Kagan. Teknik ini memberikan
kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide dan
mempertimbangkan jawaban yang paling tepat.36
b. Langkah-langkah model pembelajaran NHT (Numbered Heads
Together)
Langkah-langkah model pembelajaran NHT (Numbered Heads
Together ) menurut Nurhadi adalah sebagai berikut.
1) Penomoran (numbering) siswa dibagi beberapa kelompok yang
beranggotakan 3-5 orang setiap siswa dalam kelompok mendapat
nomor sesuai jumlah kelompoknya;
2) Pengajuan pertanyaan (Questioning). Pertanyaan yang berbeda
diberikan untuk setiap anggota dalam kelompok berdasarkan
nomornya. Pertanyaan bias bervariasi dari yang bersifat yang
spesifik hingga yang bersifat umum;
3) Berfikir bersama (Heads Together). Para siswa berfikir bersama
untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap siswa
mengetahui jawaban tersebut;
4) Pemberian jawaban (Answering). Guru menyebut satu nomor dan
para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama
mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas;
dan
36 Muhamad Nur, Pembelajaran Kooperatif, (Surabaya: UNESA Press, 2005), hlm. 78.
18
5) Guru membantu siswa dalam mengambil kesimpulan materi yang
telah dipelajari.
c.. Manfaat, kelebihan dan kekurangangan pembelajaran NHT
(Numbered Heads Together)
1) Manfaat model pembelajaran NHT (Numbered Heads Together)
Model pembelajaran NHT (Numbered Heads Together)
mempunyai manfaat:
a) rasa harga diri jadi lebih tinggi ;
b) memperbaiki kehadiran ;
c) penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar;
d) prilaku mengganggu menjadi lebih kecil;
e) konflik antara pribadi berkurang;
f) pemahaman yang lebih mendalam;
g) meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi;dan
h) hasil belajar lebih tinggi.
2) Kekurangan model pembelajaran Numbered Heads Together
Model pembelajaran Numbered Heads Together mempunyai
kekurangan:
a) kemungkinan nomor yang dipanggil guru dipanggil lagi;dan
b) tidak semua kelompok dipanggil oleh guru.37
3) Kelebihan model pembelajaran Numbered Heads Together adalah:
a) setiap siswa menjadi siap semua;
b) dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh;dan
c) siswa yang pandai dapat mengajari yang kurang pandai.
37 Herdian ”model kooperatif tipe NHT” http// herdy07.wordprees.com/2009/04/22/modelpembelajaran –nht-numbered-heads-together/, (download: 25 Maret 2010 jam 09:40).
19
5. Model Pembelajaran TPS (Think Pair Share)
a. Pengertian model pembelajaran TPS (Think Pair Share )
Model pembelajaran Think Pair Share pertama kali dikembangkan
oleh Frank Lymann di Universitas Maryland pada tahun 1981.
Pembelajaran Think Pair Share memiliki prosedur yang ditetapkan secara
eksplisit memberikan waktu lebih banyak pada siswa untuk berfikir,
menjawab dan saling membantu satu sama lain.38
b. Tahap – tahap dalam pembelajaran TPS (Think Pair Share)
Tahap utama dalam pembelajaran ini adalah :
Tahap 1 Berfikir (thinking)
Guru mengajukan pertanyaan atau isu yang berhubungan
dengan pelajaran setelah dahulu siswa mendapatkan penjelasan singkat
dari materi yang akan dipelajari, kemudian siswa diminta untuk
memikirkan jawaban dari pertanyaan atau isu tersebut secara mandiri
untuk beberapa saat.
Tahap 2 Berpasangan (pairing)
Guru meminta siswa berpasangan dengan siswa lain untuk
mendiskusikan materi pada tahap pertama. Penentuan pasangan
ditentukan secara heterogen sekaligus dijadikan sebagai teman
sebangku
Tahap 3 Berbagi (sharing)
Pada tahap akhir guru meminta siswa untuk berbagi dengan
seluruh kelas tentang materi yang telah mereka bicarakan.
Keterampilan berbagi dengan seluruh kelas dapat dilakukan dengan
menunjuk pasangan yang suka rela melaporkan hasil diskusinya di
depan kelas secara bergiliran pasangan demi pasangan telah mendapat
kesempatan untuk melaporkan hasil kerjaannya
38 Nurhadi dkk ”Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK (Malang:Universitas Negeri Malang), hlm. 66.
20
c. Manfaat, kelebihan dan kekurangan model pembelajaran TPS
(Think Pair Share )
1) Manfaat model pembelajaran TPS (Think Pair Share)
Model pembelajaran TPS ( Think Pair Share ) mempunyai manfaat
sebagai berikut.
a) meningkatkan respon siswa;
b) membantu siswa mengembangkan pemahaman konseptual;
c)mengembangkan kemampuan untuk menyaring dan menarik
kesimpulan informasi;
d)mengembangkan kemampuan untuk mempertimbangkan sudut
pandang lain;
e) mengaktifkan mitra diskusi;dan
f) siswa memiliki kesempatan untuk berfikir keras dan siswa lain
menanggapi pendapat mereka.
2) Kelebihan model pembelajaran TPS (Think Pair Share)
Model pembelajaran TPS (Think Pair Share) mempunyai kelebihan
sebagai berikut.
a) keadaan siswa tergantung positif;
b) siswa dapat belajar dari teman;
c) siswa bertanggung jawab secara individu;
d) siswa bertanggung jawab terhadap temannya dan berbagi ide,
siswa juga wajib membagi idenya kepasangan lain;
e) adanya partisipasi yang sama;
f) tiap siswa dalam kelompok memiliki kesempatan yang sama
untuk berbagi;
g) interaksi bersama;
h) derajat interaksi yang tinggi, hal ini terlihat pada saat seluruh
siswa aktif dalam berbicara.39
39 Lyman, intruktional strategi online ;What is Think Pair Share? http// olc. Spsd. Sk. Ca/DE/DP/instr/ strarts/think/,( Download :25 Maret 2010. jam 09:45)
21
3) Kekurangan model pembelajaran TPS (Think Pair Share)
Model pembelajaran TPS (Think Pair Share) mempunyai
kekurangan.
a) Jumlah kelompok lebih sedikit
b) Ketergantungan siswa terhadap anggota kelompoknya dapat
berkurang.
6. Tinjauan Kecakapan sosial pada model Pembelajaran NHT
(Numbered Heads Together) dan TPS (Think Pair Share)
Kecakapan hidup adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk
mampu dan berani menghadapi problem hidup dan kehidupan dengan
wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari
serta menemukan solusi, sehingga akhirnya mampu mengatasinya.
Hubungan kecakapan sosial dengan model pembelajaran pada materi
minyak bumi ini bertujuan mendidik siswa untuk menemukan dan
memahami konsep-konsep yang sulit dengan cara saling mendiskusikan
masalah-masalah dengan teman. Melalui diskusi dalam pembelajaran ini
akan terjalin komunikasi karena siswa saling berbagi ide dan pendapat,
sehingga akan terjadi elaborasi kognitif yang baik, meningkatkan daya
nalar, keterlibatan siswa dalam pembelajaran dan memberi kesempatan
siswa untuk mengumgkapkan pendapatnya.
Dengan demikian, model pembelajaran NHT (Numbered Heads
Together ) dan TPS (Thing Pair Share) yang merupakan pembelajaran
kooperatif dapat mengembangkan kemampuan akademik dan kecakapan
sosial siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
7. Tinjauan Minyak Bumi
a. Pembentukan minyak bumi
Minyak bumi terbentuk dari peruraian senyawa-senyawa
organik yang berasal dari jasad organisme kecil yang hidup di laut
jutaan tahun yang lalu. Proses peruraian berlangsung lambat dibawah
suhu dan tekanan tinggi, dalam fase cair sebagai minyak bumi dalam
22
fase gas sebagai gas alam. Untuk memperoleh minyak bumi dilakukan
pengeboran.
b. Pengolahan minyak bumi
Minyak bumi bukan merupakan senyawa homogen, tapi
merupakan campuran dari minyak berbagai jenis senyawa hidrokarbon
dengan perbedaan sifatnya masing-masing, baik sifat fisik maupun
sifat kimia40. Minyak bumi ditemukan bersama-sama dengan gas alam,
minyak bumi yang dipisahkan dari gas alam disebut minyak mentah,
minyak mentah merupakan campuran yang kompleks dengan
komponen utama alkana dan sebagian kecil alkena, alkuna,
sikloalkana, aromatik dan senyawa anorganik. Meskipun kompleks,
namun cara mudah untuk memisahkan komponen-komponennya,
yakni berdasarkan titik didihnya. Berikut ini adalah teknik pengolahan
minyak bumi.
1) Distilasi bertingkat
Dalam proses distilasi bertingkat, minyak mentah tidak dipisahkan
menjadi komponen-komponen murni, melainkan kedalam fraksi-
fraksi, yakni kelompok-kelompok yang mempunyai kisaran titik
didih tertentu.
2) Proses konveksi
Proses konvensi adalah penyusunan ulang struktur molekul
hidrokarbon, yang bertujuan memperoleh fraksi-fraksi dengan
kuantitas dan kualitas sesuai permintaan pasar.
Beberapa jenis proses konversi dalam kilang minyak adalah:
a) Perengkahan adalah pemecahan molekul besar menjadi
molekul-molekul kecil. Contohnya, perengkahan fraksi minyak
ringan menjadi fraksi gas, bensin, kerosin dan solar.
40 Alman Fauzi, “Pengolahan Minyak Bumi” http://www.forumsains.com/ilmu-teknik/pengolahan-minyak-bumi/2009/07, hlm.2. , (download: 17 Maret 2010 jam 13:40).
23
b) Alkilasi adalah penggabungan molekul-molekul kecil menjadi
molekul besar contohnya penggabungan molekul propena
menjadi dan butena menjadi komponen fraksi bensin
c) Coking adalah proses perengkahan fraksi residu padat menjadi
fraksi minyak bakar dan hidrokarbon
3) Pemisahan pengotor dalam fraksi
Fraksi-fraksi mengandung berbagai pengotor antara lain : senyawa
organik yang mengandung S, O, N, air, logam, dan garam organik.
4) Pencampuran fraksi
Percampuran fraksi dilakukan untuk mendapatkan produk akhir
sesuai yang diinginkan. 41
c. Kegunaan minyak bumi
Kegunaan fraksi-fraksi yang diperoleh dari minyak bumi terkait
dengan sifat fisisnya seperti titik didih dan viskositas dan juga sifat
kimianya. 42Tabel 2.1 berikut menjelaskan kegunan minyak bumi.
Tabel 2.1 . Kegunaan minyak bumi
Fraksi Kegunaan
Gas Sebagai bahan bakar LPG gas dan bahan bakuuntuk sintesis senyawa organic
Bensin Bahan bakar kendaraan bermotor
Minyak solar Untuk kendaraan mesin diesel
Nafta Membuat pembuat plastik, obat, kosmetik, cat,bahan pakaian , deterjen
41 Alman Fauzi, “Pengolahan Minyak Bumi” http://www.forumsains.com/ilmu-teknik/pengolahan-minyak-bumi/2009/07, hlm.2. , (download: 17 Maret 2010 jam 13:40)
42 Ratna, kegunaan minyak bumi, http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_xi/kegunaan-minyak-bumi-2/. (download : 24 Maret 2010 jam 09:38)
24
Minyakpelumas
Sebagai minyak pelumas karna sangat kental
Lilin Kertas pembungkus berlapis lilin, korek api, semirsepatu
Minyak bakar Bahan bakar kapal, industri pemanas danpembangkit listrik
Bitumen Materi aspal, atap bangunan, anti korosi dan isolasilistrik
fraksi dan kegunaan (manfaat) dari minyak bumi sebagaimana
terlihat pada Gambar 2.1
Gambar 2.1. Fraksi dan Kegunaan Minyak Bumi
25
d. Bensin
Bensin merupakan bahan bakar transportasi yang masih
memegang peran penting sampai saat ini mengandung 500 jenis
hidrokarbon yang memiliki rantai C5-C10 kadarnya bervariasi
tergantung komposisi minyak mentah dan kualitas yang diinginkan.43
1) Bensin sebagai bahan bakar kendaraan bermotor
Bensin hanya akan terbakar dalam fase uap, maka bensin
harus diuapkan dalam karburator sebelum dibakar dalam silinder
mesin kendaraan. Pembakaran bensin yang diinginkan adalah yang
menghasilkan dorongan yang mulus terhadap penurunan piston.
2) Bilangan Oktan
Bilangan oktan merupakan ukuran dari kemampuan bahan
bakar untuk mengatasi ketukan sewaktu terbakar dalam mesin.
Nilai bilangan oktan 0 ditetapkan untuk n-heptana yang mudah
terbakar, dan nilai 100 untuk isooktana yang tidak mudah terbakar.
Suatu campuran 30% n-heptana dan 70% isooktana akan
mempunyai bilangan oktan: = (30/100 x 0) + (70/100 x 100)
= 70
Bilangan oktan suatu bensin dapat ditentukan melalui uji
pembakaran sampel bensin untuk memperoleh karakteristik
pembakarannya. Karakteristik tersebut kemudian dibandingkan
dengan karakteristik pembakaran dari berbagai campuran n-
heptana dan isooktana. Jika ada karakteristik yang sesuai, maka
kadar isooktana dalam campuran n-heptana dan isooktana tersebut
43Septiana Devana, ”Bensin sebagai Bahan Bakar Bermotor”, http://www.blogpribadi.com/2009/07/ bensin.html, (download: 17 Maret 2010 jam 13:40).
26
digunakan untuk menyatakan nilai bilangan oktan dari bensin yang
diuji.44
3) Bensin
Ada 3 jenis bensin produksi Pertamina yakni premium,
pertamax, dan pertamax plus. Nilai bilangan oktan ketiga jenis
bensin ini diberikan pada Tabel 2.2 dibawah ini.
Tabel 2.2 Bilangan Oktan dari Bensin
Jenis bensin Bilangan oktan
Premium
Pertamax
Pertamaxplus
80-88
91-95
95
4) Dampak pembakaran bensin pada lingkungan
Pembakaran bensin dalam mesin kendaraan mengakibatkan
pelepasan berbagai zat yang dapat mengakibatkan pencemaran
udara Tablel 2.3 menjelaskan dampak pembakaran bensin pada
lingkungan.
Tabel 2.3 Beberapa zat pencemar akibat pembakaran bensin
pada kendaraan bermotor
Sumber Dampak terhadaplingkungan
CO2 Pembakaran bahanbakar
Pemanasan global /efek rumah kaca
CO Pembakaran bahanbakar yang tidaksempurna
Bersifat racun dandapat menyebabkankematian jikakonsentrasi CO di
44 Sukarman, “Bilangan Oktan Bensen”, http://www.blogpribadi.com/2009/07/bensin.html (download : 24 Maret 2010 jam 09:38)
27
udara mencapai 0,1%
NOx (NO,NO2)
Pembakaran bahanbakar pada suhutinggi di mananitrogen dalam udaraikut teroksidasi
Hujan asam dan smogfotokimia
Pb Penggunaan bensinyang mengandungaditif senyawa timbal
Timbal bersifat racun
e. Industri petrokimia
Selain sebagai bahan bakar, sebagian fraksi yang berasal dari
minyak bumi digunakan sebagai bahan baku di industri kimia. Jenis
fraksi minyak bumi yang penting adalah fraksi gas dan fraksi nafta
industri yang menggunakannya adalah industri petrokimia. Industri
petrokimia dapat dibagi atas 2 bagian besar, yaitu:
1) Industri petrokimia hulu yaitu yang menghasilkan produk
petrokimia yang berupa produk dasar atau produk primer dan
produk antara atau setengah jadi.
2) Industri petrokimia hilir yaitu industri yang menghasilkan produk
kimia akhir atau produk jadi.45
3)
B. Kajian Penelitian yang Relevan
Peneliti menyadari bahwa secara substansi penelitian ini tidaklah baru
lagi, terbukti dengan telah adanya penelitian-penelitian sejenis yang telah
membahas masalah tersebut. Dengan demikian peneliti ini bersifat
meneruskan penelitian-penelitian yang sudah ada untuk itu peneliti mencoba
untuk mengenali informasi dari buku-buku dan hasil penelitian yang
berhubungan untuk dijadikan sumber acuan dalam penelitian ini
45 Maraudin Panjaitan, Industri Petrokimia dan Dampak Lingkungannya, Edisi Revisi(Jakarta: Gajah Mada University Pers, 2006), Cet. 2, hlm. 18.
28
Pertama, penelitian Ulfa Saidah dalam skripsinya yang berjudul
“Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Mati-Matika Melalui Model Cooperative
Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) Materi Pokok Operasi
Hitung Bentuk Aljabar Pada Peserta Didik Kelas VII B Semester I MTs
Miftahul Huda Mijen Demak Tahun Pelajaran 2009/2010”. Penelitian ini
merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan 2 siklus yang
ditandai rata-rata hasil belajar peserta didik minimal 6,0 dengan ketuntasan
belajar klasikal 75% hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan
kemampuan peserta didik siklus I rata- rata nilai 5,89 dan prosentase
ketuntasan klasikal 52,6% siklus II rata-rata nilai 7,06 dan prosentase
ketuntasan 89,5% dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
menggunakan model cooperative learning tipe NHT hasil peserta didik dapat
ditingkatkan.46
Kedua, jurnal Nina Septiana yang berjudul ”Penerapan Think Pair
share (TPS) dalam pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan prestasi
belajar” memberikan kesimpulan bahwa aktifitas siswa setelah penerapkan
TPSdalam pembelajaran kooperatif mengalami peningkatan pada siklus I
presentase keberhasilan tindakan sebesar 65,68% dalam katagori sedang, pada
siklus ke II meningkat menjadi 85,29% dalam kategori baik. Prestasi belajar
siswa setelah penerapan TPS juga mengalami peningkatan, pada siklus I nilai
rata-rata sebesar 71,76 dengan jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak
64,71% pada siklus ke II mengalami peningkatan menjadi 76,03% dengan
jumlah siswa yang tuntas belajar adalah sebanyak 79,41%.47
Ketiga, selain penelitian diatas peneliti juga melihat beberapa literatur,
adapun literatur yang peneliti pakai untuk rujukan diantaranya adalah Robet E.
Slavin yang diterjemahkan oleh Nurulita dalam bukunya yang berjudul
46 Ulfa Saidah “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Mati-Matika Melalui ModelCooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) Materi Pokok Operasi HitungBentuk Aljabar Pada Peserta Didik Kelas VII B Semester I MTs Miftahul Huda Mijen DemakTahun Pelajaran 2009/2010, skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang (Semarang:Perpustakaan IAIN, 2009), td.
47 Nina Septiana, “Penerapan Think Pair share (TPS) dalam pembelajaran kooperatifuntuk meningkatkan prestasi belajar”, jurnal pendidikan inovatif, http: //jurnal-pendidikan.net/32_handoyo.pdf, ( download : 23 mei 2010).
29
Cooperative Learning teori riset dan praktek, buku ini berisi tentang
keunggulan dan penerapan model pembelajaran kooperatif model NHT
(Numbered Heads Together) dan model TPS (Think Pair Sher) dibandingkan
dengan model konvensional. Selanjutnya Anita Lie dalam bukunya yang
berjudul cooperative learning (mempraktekkan cooperative learning di ruang-
ruang kelas) buku ini berisi tentang pengelolaan kelas dengan mempraktikkan
pembelajaran kooperatif di ruang kelas.
Kajian dua penelitian diatas berbeda dengan yang akan peneliti
lakukan, yang membedakan penelitian ini dengan peneliti terdahulu adalah 1)
peneliti membandingkan antara model pembelajaran kooperatif model NHT
dengan model TPS untuk mengetahui adanya hasil belajar kimia 2) peneliti
terfokus pada hasil belajar kimia pada materi minyak bumi 3) peneliti
mengambil tempat di MA Futuhiyyah 2 Mranggen tahun ajaran 2009/2010.
C. Pengajuan Hipotesis
Ada perbedaan hasil belajar kimia materi minyak bumi antara peserta
didik yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran NHT
(Numbered Heads Together) dengan peserta didik yang menggunakan model
pembelajaran TPS (Think Pair Share).
30
BAB IIIMETODE PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada
perbedaan hasil belajar kimia materi minyak bumi antara peserta didik yang
diajar dengan model pembelajaran Numbered Heads Together dan Think Pair
Share kelas X semester II MA Futuhiyyah 2 Mranggen tahun ajaran 2009/2010
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Untuk memperoleh data hasi belajar yang lebih baik antara peserta didik
yang diajar dengan metode NHT (Numbered Heads Together) dengan peserta
didik yang diajar dengan metode TPS (Think Pair Share) pada materi minyak
bumi kelas X semester genap MA Futuhiyyah 2 Mranggen.
Waktu Penelitian : tanggal 19 April s/d 17 Mei 2010
Tempat Penelitian : MA Futuhiyyah 2 Mranggen
C. Variabel Penelitian
Variabel adalah gejala yang bervariasi yang menjadi obyek penelitian yang
untuk dipelajari dan ditarik kesimpula.48 Dengan kata lain variable adalah
variasi atau keragaman, variable yang digunakan dalam peneitian ini adaah.
1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Nambered
Heads Together dan Think Pair Share.
2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah variabel yang dipengaruhi variabel
bebas. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah hasil belajar kimia pokok
bahasan minyak bumi.
48 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D, (Bandung : CVAlfabeta, 2008), hlm. 38
31
D. Metode Penelitian
Metode berasal dari bahasa yunani Methodos yang berarti jalan yang
ditempuh atau dilewati.49 Sedangkan penelitian adalah usaha seseorang yang
dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan metodologi, kontrol, dan
mendasarkan pada teori yang ada dan diperkuat dengan teori yang ada.50
Menurut Sugiyono, metode penelitian pendidikan dapat diartikan
sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat
ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu
sehingga dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi
masalah dalam bidang pendidikan.51 Metode penelitian yang digunakan pada
penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Dengan kata lain, penelitian
eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk
mencari/membandingkan perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi
yang terkendalikan.52 Sementara metode penelitian pada dasarnya merupakan
cara ilmiah pada pengkajian pada suatu masalah untuk mendapatkan jawaban
terhadap persoalan yang segnifikan, melalui tahapan prosedur ilmiah.53
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field Research)
maksudnya adalah penelitian yang dilakukan di kancah atau medan terjadinya
gejala-gejala. Metode yang digunakan adalah kausal, yaitu dengan sengaja
mengusahakan timbulnya variabel dari kelas eksperimen I dan kelas
eksperimen II yang selanjutnya akan dianalisis, yaitu membandingkan hasil
belajar kimia pada materi minyak bumi kelas X MA Futuhiyyah 2 Mranggen
antara peserta didik yang model pembelajarannya menggunakan model TPS
(Tink Pair Share) sebagai variable eksperimen I dan peserta didik yang
model pembelajarannya menggunakan model NHT (Numbered Heads
Together) sebagai variabel eksperimen ke II. Sedang untuk mambandingkan
49 Masarasudin Siregar, Metodologi Pengajaran Agama, (Semarang: fakultas TarbiyahIAIN Walisongo Semarang 2003), hlm. 13.
50 Sukardi,Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi Dan Praktek , (Jakarta: pt bumiaksara, 2008), Cet, hlm. 4.51 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D),
(Bandung: Alfabeta, 2008), Cet. 5, hlm. 6.52 Ibid., hlm.107.53 Margono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: rinika cipta, 2000), hlm. 18.
32
antara kedua variabel menggunakan analisis uji t, untuk mengetahui adanya
perbedaan atau tidak secara signifikan.
E. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Pengertian populasi adalah keseluruhan subyek penelitian54 Populasi
mencakup seluruh subjek yang diteliti, populasi dalam penelitian ini adalah
peserta didik kelas X MA Futuhiyyah 2 Mranggen tahun pelajaran 2009/2010
sebanyak 5 kelas . Adapun pembagian kelasnya adalah sebagai berikut.
a. Kelas X-A= 43 Siswa
b. Kelas X-B= 43 Siswa
c. Kelas X-C= 42 Siswa
d. Kelas X-D= 44 Siswa
e. Kelas X -E= 42siswa
2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.55
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik cluster
random sampling, yaitu secara acak dan diundi sampel dapat dilaksanakan
apabila di dalam populasi benar-benar homogen, dipilih dua kelas sebagai
sampel yaitu kelas X-D sebagai kelas eksperimen I dan X-E sebagai kelas
eksperimen II.
Hal ini dilakukan setelah memperhatikan atas ciri-ciri relatif yang
dimiliki. Adapun ciri-ciri tersebut adalah:
a. Siswa mendapatkan materi berdasarkan ketentuan yang sama.
b. Siswa diampu oleh guru yang sama.
c. Siswa yang menjadi objek penelitian duduk pada kelas yang sama.
Kelas X-D sebagai kelas eksperimen I adalah kelas yang dikenai
metode Numbered Heads together sedang kelas X-E sebagai eksperimen II
mendapat model pembelajaran Think Pair Share.
54 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi VI,(Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm. 130
55 Ibid., hlm. 131
33
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
a. Metode Test
Tes adalah seperangkat rangsangan yang diberikan kepada
seseorang dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat
dijadikan dasar bagi penetapan skor angka.56 Metode tes digunakan
untuk mendapatkan data hasil belajar kimia materi minyak bumi, tes
dilakukan dalam bentuk pretes dan posstes pada kelas eksperimen I
dan II sebelum diberi perlakuan.
b. Metode Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-
barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti
menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah,
dokumen, peraturan, notulen rapat, agenda dan sebagainya.57. Metode
dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data
tentang daftar nama-nama peserta didik yang termasuk dalam populasi
dan sampel penelitian peserta didik klas X semester II MA Futuhiyyah
2 Mranggen.
c. metode observasi
Observasi adalah instrumen lain yang sering dijumpai dalam
penelitian pendidikan. Dalam penelitian kuantitatif, instrumen
observasi lebih sering digunakan sebagai alat pelengkap instrumen
lain, termasuk kuesioner dan wawancara. Dalam observasi ini peneliti
lebih banyak menggunakan salah satu panca indra yaitu indra
penglihatan.
56 S. Margono, op. cit., hlm. 170.57 Suharsimi Arikunto, op.cit., hlm. 158.
34
Sutrisno Hadi mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu
proses yang kompleks, suatu proses yang yang tersusun dari perbagai
proses biologis dan psikologis.58 Dua diantara yang terpenting adalah
proses-proses pengamatan dan ingatan.
Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila,
penelitian berkenaan dengan prilaku manusia, proses kerja, gejala-
gejala alam dan bila yang diamati tidak terlalu besar
2. Prosedur pengumpulan data
Prosedur dalam pengumpulan data, diantaranya.
a. menentukan sampel penelitian, sampel penelitian yaitu kelas
eksperimen dengan menggunakan Clauster rendam Sampling;
b. menyusun kisi-kisi tes;
c. menyusun tes uji coba berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat dan
disetujui pembinbing sebanyak 60 butir;
d. mengujicobakan soal instrumen tes uji coba pada kelas XI-IPA;
e. menganalisis hasil uji coba instrumen untuk mengetahui validitas,
reabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda;
f. menentukan soal yang memenuhi syarat prites dan post tes berdasarkan
poin e diatas
g. melaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran (NHT)
Numbered Heds Together untuk kelas X-D dan melaksanakan
pembelajaran dengan model pembelajaran (TPS) Tink Pair Share pada
kelas X-E;
h. melaksanakan tes hasil belajar ;
i. menganalisis data hasil tes; dan
j. menyusun hasil penelitian.
58 Ibid
35
3. Teknik Analisis Perangkat Tes
Setelah perangkat tes diujicobakan di kelas lain, langkah
selanjutnya adalah menganalisis perangkat tes tersebut. Peneliti
mengambil 30 soal sebagai alat pengambil data. Analisis perangkat tes
meliputi validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda soal.
a. Validitas
Untuk mengetahui validitas soal maka digunakan rumus korelasi
product moment.59 Rumus yang digunakan adalah:
Keterangan:xyr = Koefisien korelasi
X = skor butir soal
Y = skor total butir soal
N = Jumlah siswa
Dengan taraf signifikan 5%, apabila dari hasil perhitungan didapat
rhitung ≤ rtabel maka dikatakan butir soal nomor itu telah signifikan atau
telah valid.
Berdasarkan hasil perhitungan validitas butir soal, soal yang
valid adalah 1,2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 13, 15, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 24,
26, 27,29, 30, 34, 38, 39, 44, 45, 47, 50, 51, 53, 54, 58, 59, 60. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat dalam Lampiran 6 dan 7
59 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi Revisi, (Jakarta: BumiAksara, 2009), hlm. 72
36
−
−= ∑
2
2
11 1 SpqS
nnr
b. Reliabilitas Soal
Sebuah tes dikatakan reabel apabila tes tersebut memberikan
hasil yang tetap, artinya apabila dikenakan pada objek yang sama
maka hasilnya akan tetap sama atau relative sama.60 Untuk
mengetahui reliabilitas perangkat tes bentuk objektif maka
digunakan rumus K-R.2061, yaitu:
Keterangan:
11r = reliabilitas tes secara keseluruhan
p = proporsi jumlah siswa yang menjawab benar
q = proporsi jumlah siswa yang menjawab salah (q = 1 - p)
n = banyaknya butir soal
S = standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varian)
Setelah dihitung, kemudian hasil r11 yang didapat dibandingkan
dengan harga r product moment. Harga rtabel dihitung dengan taraf
signifikansi 5% dan k sesuai dengan jumlah butir soal. Jika r11 ≥ rtabel,
maka dapat dinyatakan butir soal reliabel.
Berdasarkan hasil perhitungan koefisien reliabilitas butir soal
diperoleh r11 = 0,974 dan rtabel = 0,254. karena r11 ≥ rtabel maka dapat
disimpulkan bahwa instrumen tersebut dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data. Perhitungan reabilitas tes
selengkapnya dapat dilihat di Lampiran 8 .
c. Tingkat Kesukaran Soal
Soal dikatakan baik, bila soal tidak terlalu mudah dan soal tidak
terlalu sukar62Rumus yang digunakan untuk mengetahui kesukaran soal63
adalah:JSBP =
60 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: PT bumi aksara, 2008), hlm.158.
61 . Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, op.cit.,hlm. 100-10162 Ibid,hlm.27
37
Keterangan:
P = Indeks kesukaran
B = Banyak peserta didik yang menjawab soal dengan benar
JS = Jumlah seluruh peserta tes
Klasifikasi tingkat kesukaran soal adalah sebagai berikut:
P = 0.00 : Butir soal terlalu sukar
0,00 < P ≤ 0,30 : Butir soal sukar
0,30 < P ≤ 0,70 : Butir soal sedang
0,70 < P ≤ 1 : Butir soal mudah
P = 1 : Butir soal terlalu mudah
Berdasarkan hasil perhitungan tingkat kesukaran soal butir soal
diperoleh bahwa soal dengan kriteria:
a. Sangat sukar : 0
b. Sukar : 7, 11, 14, 15, 22, 25, 37, 40, 41, 42, 46, 56
c. Sedang : 1, 3, 5, 6, 10, 12, 13, 16, 17, 18, 20, 21,
23, 26, 27,30, 31, 32, 33,35, 36, 47, 48,49, 50, 51,
52, 53, 55, 57, 58, 59
d. Mudah : 2, 4,8, 9, 224, 29, 34, 38, 39, 44, 54, 60
Untuk lebih jelasnya tingkat kesukaran soal dapat dilihat dalam
Lampiran 6 dan 9
d. Daya Pembeda Soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk
membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa
yang berkemampuan rendah.64 Soal dikatakan baik, bila soal dapat
dijawab dengan benar oleh siswa yang berkemampuan tinggi. Angka
yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks
diskriminasi, disingkat D. Seluruh peserta didik yang ikut tes
dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok pandai dan
63 Ibid., hlm.208.64 Ibid, hlm 211
38
kelompok kurang pandai. Rumus untuk menentukan indeks
diskriminasi untuk soal pilihan ganda adalah:65
B
B
A
A
JB
JBD −=
Keterangan:
D = Daya beda soal
BA = Jumlah peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
BB = Jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan
benar
JA = Jumlah kelompok atas
JB = Jumlah kelompok bawah
Klasifikasi indeks daya beda soal adalah sebagai berikut:
D = 0.00 - 0,20 : Daya beda jelek
D = 0,20 - 0,40 : Daya beda cukup
D = 0,40 - 0,70 : Daya beda baik
D = 0,70 - 1,00 : Daya beda baik sekali
D = negatif, semuanya tidak baik.
Berdasarkan hasil perhitungan tingkat kesukaran soal butir soal
diperoleh bahwa soal dengan kriteria:
a. Sangat jelek : 10, 14, 22, 32, 33, 41, 57
b. Jelek : 11, 12, 15, 25, 28, 35, 36, 37, 40, 42, 43, 46, 52,
55
c. Cukup : 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 19, 23, 24, 26, 27, 29, 30, 31,
34, 44, 48, 49, 50, 51, 54, 56, 58, 59, 60
d. Baik : 16, 18, 20, 21, 45, 53
e. Baik sekali : 3, 13, 17, 47
Untuk lebih jelasnya daya pembeda soal dapat dilihat dalam Lampiran
6 dan 10.
Setelah diadakan pengujian, maka soal yang dipakai baik untuk
pretest atau postest adalah soal uji coba nomor : 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,
65 Ibid., hlm.213.
39
( )∑ −=
fhfhfo 2
2χ
11, 12, 13, 15, 17, 19, 21, 24, 27, 32, 34, 38, 41, 43, 45, 50, 54, 55, 57, 59,
60. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam sebaran soal pada Lampiran
6.
G. Teknik Analisis Data
Data yang dianalisis dalam penelitian ini meliputi data tahap awal dan
data tahap akhir. Analisis data adalah suatu langkah yang paling menentukan
dalam penelitian karena analisis data berfungsi untuk menyimpulkan hasil
penelitian. Analisis data dilakukan melalui tahap sebagai berikut:
1. Analisis data tahap awal
Analisis data tahap awal bertujuan untuk mengetahui apakah
kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen II mempunyai
kemampuan yang sama atau tidak, sebelum mendapat perlakuan yang
berbeda, yakni kelompok eksperimen 1 diberi pengajaran dengan model
NHT dan kelompok eksperimen II dengan model TPS.
Metode menganalisis data awal adalah sebagai berikut.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah kelas
eksperimen 1 dan eksperimen II sebelum dikenai perlakuan
berdistribusi normal atau tidak. Langkah-langkah pengajuan hipotesis
sebagai berikut:
1) Hipotesis yang digunakan
H0 : peserta didik mempunyai peluang yang sama untuk dapat
dipilih menjadi objek penelitian.
Ha : Peserta didik tidak mempunyai peluang sama untuk dapat
dipilih menjadi obyek penelitian
2) Menentukan statistik yang dipakain
Rumus yang dipakai untuk menghitung normalitas hasil belajar
peserta didik yaitu chi-kuadrat66 yaitu:
66 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Penelitian Praktik,. Op.cit., hlm. 318
40
Keterangan:
χ 2 : Chi kuadrat
fo : Frekuensi yang diperoleh (obtained frequency)
fh : Frekuensi yang diharapkan (expected frequency)
3) Menentukan
Taraf signifikan ( ) yaitu yaitu dipakai untuk penelitian ini adalah
5% dengan derajat kebebasan dk = k-3.
4) Menentukan kriteria pengujian hipotesis
Ho diterima bila 2hitung < 2 pada tabel chi- kuadrat
Ha diterima bila 2hitung pada tabel chi kuadrat
5) Kesimpulan
Jika 2 hitung < 2
tabel, maka Ho diterima artinya populasi
berdistribusi normal, jika 2hitung
2 tabel maka Ho ditolak artinya
populasi tidak berdistribusi normal
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah k
kelompok mempunyai varian yang sama atau tidak, jika k kelompok
mempunyai varian yang sama maka kelompok tersebut dikatakan
homogen.
Langkah-langkah pengajuan hipotesis adalah sebagai berikut:
1) Hipotesis yang digunakan dalam uji homogenitas adalah
Ho: σ12 = σ2
2
Ha: σ12 σ2
2
Keterangan :
σ12 : varian kelompok eksperimen 1
σ12 : varian kelompok eksperimen 2
2) Menentukan statistik yang dipakai
Uji barlet digunakan untuk menguji homogenitas k buah (k 2)
Yang berdistribusi independen dan normal.
41
3) Menentukan
Taraf signifikan ( ) yaitu yaitu dipakai untuk penelitian ini adalah
5% dengan peluang (1- ) dan derajat kebebasan dk=k-1
4) Menentukan kriteria pengujian hipotesis
Ho: σ12 = σ2
2 diterima bila 2hitung < 2
( 1- ) (k-1)
Ha: σ12 σ2
2 diterima bila 2hitung
2( 1- ) (k-1)
5) Menentukan nilai statistik hitung
Adapun langkah-langkah pengujian sebagai berikut;
a) menentukan varian gabungan dari setiap kelas eksperimen
S2 = (ni-1)Si2 (ni-1)
b) menentukan harga satuan B
B = (log s2) (ni -1)
c) menentukan statistik chi kuadrat (x2)
x2 = ( In10) { B- (ni-1) log si2}
6) Kesimpulan
Jika 2 hitung < 2
tabel, maka Ho diterima artinya populasi dikatakan
homogen. Jika 2hitung
2 tabel, maka Ho ditolak artinya populasi
dikatakan tidak homogen.
2. Analisis Data Tahap Akhir
Analisis ini dilakukan terhadap data hasil belajar peserta didik pada
materi minyak bumi yang telah mendapatkan perlakuan yang berbeda,
yakni kelompok eksperimen 1 dengan model pembelajaran NHT
sedangkan kelompok eksperimen II dengan model pembelajaran TPS
Metode untuk menganalisis data nilai akhir setelah diberi
perlakuan adalah sebagai berikut.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah hasil belajar
peserta didik kelas eksperimen 1 dan eksperimen II telah dikenai
perlakuan berdistribusi normal atau tidak. Langkah-langkah normalitas
42
kedua sama dengan langkah uji normalitas pada uji normalitas data
awal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kedua kelompok
mempunyai varian yang sama atau tidak. Jika kedua kelompok
mempunyai varian sama maka kelompok tersebut dikatakan homogen.
Langkah-langkah penujian hipotesis sama dengan langkah-langkah uji
homogenitas data tahap awal.
c. Uji Perbedaan Dua Rata-rata/Uji Beda
Uji perbedaan dua rata-rata dilakukan untuk menguji hipótesis yang
mengatakan ada perbedaan yang signifikan atau tidak antara hasil
belajar kelas eksperimen 1 yang dikenai model pembelajaran NHT
dengan hasil belajar kelas eksperimen II yang dikenai model
pembelajaran TPS.
Langkah-langkahpengujian hipótesis adalah sebagai berikur.
1) Merumuskan hipótesis
Ho : µ1 = µ2
H1 : µ1 µ2
Keterangan :
µ1 = rata-rata kelas eksperimen 1
µ2 = rata-rata kelas eksperimen II
Rumus yang digunakan untuk menguji kesamaan dua rata-rata
adalah uji dua piha
2) Menentukan
Taraf signifikan ( ) yaitu yaitu dipakai untuk penelitian ini adalah
5% dengan peluang (1- ) dan derajat kebebasan dk= (n1 + n2 – 2)
3) Menentukan kriteria pengujian hipotesis
Ho : µ1 = µ2 diterima bila - ttabel < thitung < ttabel
Ha : µ1 µ2 diterima bila untuk harga t lainnya
43
4) Menentukan statistik hitung
Apabila varian kedua kelompok sama (σ12 = σ2
2) maka rumus yang
digunakan uji t-test67, yaitu:
21
21
11nn
S
XXt+
−= dengan
2)1()1(
21
222
211
−+−+−
=nn
SnSnS
Keterangan:
1X = Rata-rata data kelas eksperimen 1
2X = Rata-rata data kelas eksperimen II
n1 = Banyaknya peserta didik kelas eksperimen 1
n2 = Banyaknya peserta didik kelas eksperimen II
S = Simpangan baku gabungan
S1 = Simpangan baku kelas eksperimen 1
S2 = Simpangan baku kelaseksperimen II
5) Kesimpulan
Data hasil penghitungan kemudian dikonsultasikan dengan ttabel
dengan taraf segnifikan ( ) yang dipakai untuk penelitian ini adalah
5% dengan peluang (1- ) dk= (n1 + n2 – 2), jika - ttabel < thitung <
ttabel, maka Ho diterima yang berarti tidak ada perbedaan rata-rata
yang di signifikan antara kelas eksperimen 1 dengan kelas
eksperimen II dan Ho ditolak untuk harga t lainnya
67 Sudjana, metode statistika, (Bandung : Tarsito, 2005), hlm.239
44
BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian
1. Kondisi Sebelum Penelitian
Berdasarkan observasi MA Futuhiyyah 2 Demak merupakan
Madrasah Aliyah swasta yang sudah berdiri 1 abad lebih. Dalam situasi
masyarakat yang selalu berubah, idealnya pendidikan tidak hanya
berorientasi pada masa lalu dan masa kini, tetapi sudah seharusnya
merupakan proses yang mengantisipasi dan membicarakan masa depan
dan memikirkan apa yang akan dihadapi pendidik dimasa yang akan
datang. Bahwa pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya
mempersiapkan para pendidiknya untuk suatu profesi atau jabatan, tetapi
untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya dalam
kehidupan sehari-hari.
Dalam penerimaan pelajaran khususnya dalam mata pelajaran
kimia siswa MA Futuhiyyah 2 Demak, sistem pembelajarannya masih
berpusat sama guru (teacher centered) dan pendekatan yang dipakai
masih tekstual sehingga penyampaian materi kurang terkait dalam
kehidupan sehari-hari, pembelajaran cenderung abstrak, lebih banyak
menghafal fakta, prinsip dan teori, pembelajaran kurang aktif, sulit
difahami tidak diterapkan dalam kehidupan nyata dan tidak pula
mengembangkan kecakapan social. Berdasarkan hasil nilai ulangan
peserta didik MA Futuhiyyah 2 Mranggen sebelum diadakan penelitian,
jumlah peserta didik yang mencapai ketuntasan hanya 5-17 dari 44
peserta didik disetiap kelasnya. Banyak sekali yang belum mencapai
ketuntasan. Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan merupakan salah satu
upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang
berorientasi pada potensi, perkembangan kebutuhan peserta didik serta
lingkungan, agar pembelajaran yang berlangsung tidak hanya melatih
siswa dalam kecakapan akademik saja tetapi juga kecakapan social, oleh
45
karena itu semua harus berubah dan diikuti oleh guru yang bertanggung
jawab atas penyelenggara pembelajaran di sekolah. Salah satu perubahan
tersebut adalah orientasi pembelajaran yang berpusat sama guru (teacher
centered) beralih berpusat pada murid (student centered), metodologi
yang semula didominasi ekspositori berganti ke partisipatori dan
pendekatan yang semula lebih banyak bersifat tekstual berubah menjadi
kontekstual.
Dari pencermatan diatas, untuk itu peserta didik memerlukan
inovasi yang menarik untuk mengiringi perubahan pembelajaran yang
semula berpusat pada guru beralih berpusat pada murid diterapkan model-
model pembelajaran inovatif dan konstruktif atau lebih tepat dalam
mengembangkan dan menggali peserta didik secara konkrit dan mandiri
dibidang akademik dan sosial. Langkah yang diambil peneliti adalah
pembelajaran kooperatif yaitu model pembelajaran NHT dan TPS karena
pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang efektif untuk
ketergantungan positif, interaksi tatap muka, tanggungjawab perorangan,
keterampilan kelompok dan keterampilan sosial.
2. Tahapan Penelitian dan Data Hasil Penelitian
Penelitian ini menggunakan model pembelajaran eksperimen
dengan desain yaitu menempatkan subyek penelitian kedalam dua
kelompok yang dibedakan menjadi kelas eksperimen I dan eksperimen II .
Kelas eksperimen I diberi perlakuan dengan model pembelajaran NHT
dan kelas eksperimen II diberi perlakuan dengan model pembelajaran
TPS. Sebelum diberi perlakuan kedua kelompok kelas eksperimen
memiliki kemampuan awal yang sama, untuk mengetahui ada tidaknya
perbedaan kemampuan awal kedua eksperimen.
46
Secara rinci tahapan proses penelitian dan data yang dihasilkan
dapat dipaparkan sebagai berikut.
a. Data nilai awal (pretest)
1) Kelas Eksperimen 1
Sebelum pembelajaran, dalam kelas eksperimen 1
dilakukan pretest. Pretest adalah tes yang diberikan sebelum
pengajaran dimulai dan bertujuan untuk mengetahui sampai
dimana penguasaan siswa terhadap pengajaran yang akan
diajarkan. Sebagaimana pendapat Ngalim Purwanto, bertujuan
untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi pelajaran
yang akan diajarkan dan sebagai data awal untuk mengetahui
kondisi awal sampel.68
Berdasarkan hasil penelitian kelas X-D sebelum diajar
dengan menggunakan metode pembelajaran NHT diperoleh data
nilai tertinggi 74 dan nilai terendah 28. Rentang (R) = 46,
banyaknya kelas diambil 6 kelas, banyak interval kelas diambil 7.
Dari perhitungan diperoleh ( fi xi) = 2373, ( fi xi2) = 133592
sehingga rata-rata yang diperoleh ( X1) = 53,90 dengan simpangan
baku = 11,5332. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.1
dan Gambar 4.1 sebagai berikut.
Tabel 4.1 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelas
Eksperimen 1
No Interval Kelas Frekuensi1 28-34 32 35-41 33 42-44 84 45-55 105 56-62 967
63-6970-76
74
Jumlah 44
68 Purwanto, M. Ngalim, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pendidikan, (Bandung,Remaja Rosdakarya, 2002), hlm. 28.
47
Untuk memberikan gambaran yang lebih luas, maka daftar
perhitungan distribusi frekuensi tersebut dapat dibuat histogram
sebagai berikut.
02468
1012
28-34 35-41 42-44 45-55 56-62 63-69 70-76
Interval Kelas
Frek
uens
i
Gambar 4.1 Histogram Nilai Pretest Kelas Eksperimen I
2) Kelas Eksperimen II
Seperti dalam kelas eksperimen I, kelas eksperimen II X-E
juga dilaksanakan pretest, pelaksanaan pretest dalam kelas ini juga
mempunyai tujuan yang sama seperti pretest yang dilaksanakan
pada kelas eksperimen 1. Sedang pada kelas X-E sebelum diberi
perlakuan dengan model pembelajaran TPS diperoleh data nilai
tertinggi 70 dan nilai terendah 19, rentang (R) = 51 dan banyaknya
kelas diambil 7 kelas, banyak interval kelas diambil 7. Dari
perhitungan diperoleh ( fixi) = 2046 , ( fixi2) = 107212, sehingga
rata-rata yang diperoleh (X1) = 49,622 dengan simpangan baku =
12,5064. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.2 dan
Gambar 4.2 sebagai berikut.
Tabel 4.2 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelas
Eksperimen II
No Interval Kelas Frekuensi
1 19-26 2
2 27-34 2
3 35-42 8
4 43-50 9
48
5 51-58 10
6
7
59-66
67-74
6
4
Jumlah 41
Untuk memberikan gambaran yang lebih luas, maka daftar
perhitungan distribusi frekuensi tersebut dapat dibuat
histogramnya.
02468
1012
19-26 27-34 35-42 43-50 51-58 59-66 67-74
Interval Kelas
Frek
uens
i
Gambar 4.2 Histogram Nilai Pretest Kelas Eksperimen II
b. Data Nilai Akhir (Posttest)
1) Kelas Eksperimen I
Posttest dilaksanakan setelah pembelajaran selesai. Posttest
adalah tes yang diberikan pada setiap akhir pengajaran setelah
mengalami suatu kegiatan. Data nilai diperoleh dari nilai hasil
belajar peserta didik setelah mendapatkan perlakuan, pada kelas
eksperimen 1 kelas X-D diberi perlakuan model pembelajaran
NHT.
Berdasarkan hasil penelitian kelas X-D setelah diajar
dengan menggunakan metode pembelajaran NHT diperoleh data
nilai tertinggi 86 dan nilai terendah 43. Rentang (R) = 43,
banyaknya kelas diambil 6 kelas, banyak interval kelas diambil 7.
Dari perhitungan diperoleh ( fi xi) = 2950, ( fi xi2) = 203979,
sehingga diperoleh rata-rat yang diperoleh (X2) =67,045 dengan
49
simpangan baku = 12.0028. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Tabel 4.3 dan Gambar 4.3 sebagai berikut.
Tabel 4.3 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas
Eksperimen I
No Interval Kelas Frekuensi
1 43-50 5
2 51-58 6
3 59-66 9
4 67-74 12
5 75-82 7
6 83-90 5
Jumlah 44
Untuk memberikan gambaran yang lebih luas, maka daftar
perhitungan distribusi frekuensi tersebut dapat dibuat
histogramnya.
02468
101214
43-50 51-58 59-66 67-74 75-82 83-90
Kelas Interval
Frek
uens
i
Gambar 4.3 Histogram Nilai Posttest Kelas Eksperimen I
2) Kelas Eksperimen II
Seperti dalam kelas eksperimen, kelas Eksperimen II X.E
juga dilaksanakan posttest. Pelaksanaan posttest dalam kelas
Eksperimen II ini juga mempunyai tujuan yang sama seperti
posttest yang dilaksanakan pada kelas eksperimen I. Sedangkan
pada kelas X.E setelah diberi perlakuan dengan model
50
pembelajaran TPS diperoleh data nilai tertinggi = 90 dan nilai
terendah = 53, rentang (R) = 37, banyaknya kelas diambil 6 kelas,
banyak interval kelas diambil 7. Dari perhitungan diperoleh ( fi xi)
= 2954, ( fi xi2) = 216972, sehingga rata-rata diperoleh (X2) =
72.049, dengan simpangan baku = 10.1734. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada Tabel 4.4 dan Gambar 4.4 sebagai berikut
Tabel 4.4 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas
Eksperimen II
No Interval Kelas Frekuensi
1 53-59 5
2 60-66 8
3 67-73 10
4 74-80 9
5 81-87 6
6 88-94 3
Jumlah 41
Untuk memberikan gambaran yang lebih luas, maka daftar
perhitungan distribusi frekuensi tersebut dapat dibuat
histogramnya.
02468
1012
53-59 60-66 67-73 74-80 81-87 88-94
Kelas Interval
Frek
uens
i
Gambar 4.4 Histogram Nilai Posttest Kelas Eksperimen II
51
B. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
1. Analisis Data Keadaan Awal (pretest)
Analisis data awal bertujuan untuk mengetahui apakah kelompok
eksperimen I dan kelompok eksperimen II mempunyai kemampuan awal
yang sama sebelum mendapat perlakuan yang berbeda, yaitu kelompok
eksperimen I diberi pengajaran dengan model pembelajaran NHT sedang
kelompok eksperimen II dengan model pembelajaran TPS.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam menganalisis uji hipotesis
adalah sebagai berikut:
a. Uji Normalitas Data Nilai Awal (pretest)
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang
diperoleh Ho=data berdistribusi normal Ha=data tidak berdistribusi
normal. Rumus yang digunakan adalah chi kuadrat. Kriteria pengujian
adalah Ho ditolak jika χ2hitung χ2
tabel untuk taraf nyata = 0,05 dan
dk = k - 3 dan Ho diterima jika χ2hitung < χ2
tabel. Hasil uji normalitas
data awal kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II dapat dilihat
Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Daftar Uji Chi Kuadrat Nilai Awal
No Kelas Kemampuan χ2hitung χ2
tabel Keterangan
1. Eksperimen I Pretest 5,9968 9,49 Normal
2. Eksperimen
II
Pretest 2,4056 9,49 Normal
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa kedua kelompok
yaitu kelas eksperimen I X-D dan kelas Eksperimen II X-E dalam
kondisi normal dan tidak berbeda. Untuk lebih jelasnya perhitungan
uji normalitas dapat dilihat pada Lampiran 20 dan 21.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui homogenitas
populasi dan untuk mengetahui bagaimana cara pengambilan sampel
dari populasi.
52
Ho: σ12 = σ2
2 = ….= σk2
Ho: σ12 σ2
2 …. σk2
Kriteria pengujiannya adalah apabila χ2hitung < χ2
tabel untuk
taraf nyata = 0,05 dan dk = k-1 maka data berdistribusi homogen.
Hasil analisis data uji homogenitas dapat dilihat pada Tabel 4.6.
.Tabel 4.6 Daftar Uji Barlett Nilai Awal (Pretest)
No Kelas Kemampuan χ2hitung χ2
tabel Keterang
an
1. Eksperimen I Pretest 0,69550 3,8414
5
Homoge
n
2. Eksperimen
II
Pretest 0,69550 3,8414
5
Homoge
n
Berdasarkan Tabel data di atas, diperoleh χ2hitung < χ2
tabel
dengan taraf signifikan 5%, maka dapat disimpulkan bahwa Ho
diterima yang berarti populasi tidak berbeda satu dengan yang lain
(homogen) yaitu antara kelas eksperimen I X-D dan kelas eksperimen
II X-E. Perhitungan uji homogenitas dapat dilihat secara terperinci
pada Lampiran 22.
c. Uji Kesamaan Dua Rata-rata
Uji kesamaan dua rata-rata digunakan untuk mengetahui
apakah kelas eksperimen I dan kelas Eksperimen II mempunyai rata-
rata yang tidak jauh berbeda pada tahap awal ini. Rata-rata kedua
kelompok dikatakan tidak berbeda apabila -ttabel < thitung < ttabel. Hasil
analisis uji kesamaan dua rata-rata dapat dilihat pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7.Daftar Uji Kesamaan Dua Rata-rata
Kelas N Mean pretest Varians Standar Deviasi(SD) t hitung ttabel
Eksperimen I 41 49,902 162,440 12,745Eksperimen
II 44 53,455 125,370 11,197 -1,367 1,99
53
Dari perhitungan diperoleh thitung = -1,367 dan ttabel = 1,99
dengan taraf signifikansi = 5%, dengan dk = n1 + n2 – 2 = 83, maka
dikatakan bahwa rata-rata pretest kedua kelompok tidak berbeda. Ini
dapat diartikan bahwa kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II
yang dipilih, mempunyai kondisi yang sama. Untuk lebih jelasnya
perhitungan t-test dapat dilihat pada Lampiran 23.
2. Analisis Data Tahap Akhir (posttest)
Analisis tahap akhir bertujuan untuk menjawab hipotesis
penelitian yang telah dikemukakan. Yang dilakukan terhadap data hasil
belajar siswa pada pembelajaran materi minyak bumi yang telah
mendapatkan perlakuan yang berbeda, yaitu kelas eksperimen I diberi
pengajaran dengan model pembelajaran NHT sedang kelas eksperimen II
dengan model pembelajaran TPS.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam menganalisis uji hipotesis
adalah sebagai berikut:
a. Uji Normalitas Data Akhir
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang
diperoleh Ho=data berdistribusi normal dan Ha=data berdistribusi
tidak normal. Rumus yang digunakan adalah chi kuadrat. Dengan
kriteria pengujian adalah Ho ditolak jika χ2hitung χ2
tabel untuk taraf
nyata =0,05 dan dk = k - 3 dan Ho terima jika χ2hitung < χ2
tabel. Hasil
uji normalitas data post-tes kelas eksperimen I dan kelas eksperimen
II dapat dilihat Tabel 4.8.
Tabel 4.8. Daftar Uji Chi Kuadrat Nilai Posttest
No Kelas Kemampuan χ2hitung χ2
tabel Keterangan1. Eksperimen I Posttest 3,7721 9,49 Normal
2. EksperimenII Posttest 3,7275 9,49 Normal
Berdasarkan Tabel diatas dapat dilihat bahwa kedua kelompok
yaitu kelas eksperimen I X-D dan kelas Eksperimen II X-E dalam
kondisi normal dan tidak berbeda. Untuk lebih jelasnya perhitungan
uji normalitas dapat dilihat pada Lampiran 25 dan 26.
54
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui homogenitas
kedua sampel yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan
kriteria pengujian apabila χ2hitung < χ2
tabel untuk taraf nyata = 0,05
dan dk = k-1 maka data berdistribusi homogen. Hasil analisis data uji
homogenitas dapat dilihat pada Tabel 4.9
Tabel 4.9. Daftar Uji Barlett Nilai Posttest
No Kelas Kemampuan χ2hitung χ2
tabel Keterangan
1. Eksperimen I Posttest 10,2041 11,1 Homogen
2. Eksperimen II Posttest 3,8257 11,1 Homogen
Berdasarkan tabel data di atas, diperoleh χ2hitung < χ2
tabel
dengan taraf signifikan 5%, maka dapat disimpulkan bahwa Ho
diterima yang berarti populasi tidak berbeda satu dengan yang lain
(homogen) yaitu antara kelas eksperimen I X-D dan kelas eksperimen
II X-E Untuk lebih jelasnya perhitungan uji normalitas dapat dilihat
pada Lampiran 27.
c. Uji Perbedaan Dua Rata-rata Kondisi Akhir
Teknik statistik yang digunakan dalam uji perbedaan dua rata-
rata kondisi akhir ini adalah teknik t-test. Digunakan untuk
mengetahui koefisien perbedaan antara dua buah distribusi data.
Pengujian ini menggunakan uji pihak kanan. Hipotesis Ho dan Hi
adalah:
Ho : µ1= µ2
H1 : µ1 > µ2
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa hasil penelitian yang
diperoleh untuk kemampuan ranah kognitif kelas eksperimen I dengan
metode pembelajaran NHT diperoleh rata-rata nilai posttest adalah
72,366 dan standar deviasi (SD) adalah 10,295 sedangkan kelas
eksperimen II dengan metode pembelajaran TPS diperoleh rata-rata
nilai posttest adalah 65,068 dan standar deviasi (SD) adalah 12,066
55
dengan dk = 41 + 44 – 2 = 83 dan taraf nyata 5% maka diperoleh
thitung = 2,989 dengan ttabel = 1,99. Dari perhitungan t-test, jika
dibandingkan antara t hitung dan ttabel maka thitung > ttabel sehingga Ho
ditolak dan Ha diterima. Dari pernyataan di atas terdapat perbedaan
yang signifikan antara nilai posttest sebelum dan sesudah perlakuan.
Hal ini berarti model pembelajaran TPS hasilnya lebih tinggi daripada
menggunakan model pembelajaran NHT. Hasil analisis uji hipotesis
dapat dilihat pada Tabel 4.10.
Tabel 4.10 Hasil Perhitungan t-test nilai posttest
Kelas N Nilaiposttest Varians
StandarDeviasi
(SD)t hitung ttabel
EksperimenI 41 2967 105,98
8 10,295
EksperimenII 44 2863 145,60
0 12,06632,989 1,99
Untuk lebih jelasnya perhitungan t-test dapat dilihat pada
Lampiran 28.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan observasi Madrasah Aliyah Futuhiyyah 2 Mranggen
sistim pembelajaran yang digunakan masih berpusat sama guru dan
pendekatan yang dipakai masih tekstual sehingga penyampaian materi
kurang terkait dalam kehidupan sehari-hari,pembelajaran cenderung abstrak,
lebih banyak menghafal fakta, prinsip dan teori, pembelajaran kurang aktif,
sulit difahami tidak di terapkan dalam kehidupan nyata dan tidak pula
mengembangkan kecakapan sosial.
Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan merupakan salah satu
upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang berorientasi
pada potensi, perkembangan kebutuhan peserta didik serta lingkungan, agar
pembelajaran yang berlangsung tidak hanya melatih siswa dalam kecakapan
akademik saja tetapi juga kecakapan social, oleh karena itu semua harus
berubah dan diikuti oleh guru yang bertanggung jawab atas penyelenggara
56
pembelajaran di sekolah. Salah satu perubahan tersebut adalah orientasi
pembelajaran yang berpusat sama guru (teacher centered) beralih berpusat
pada murid (student centered), metodologi yang semula didominasi
ekspositori berganti ke partisipatori dan pendekatan yang semula lebih
banyak bersifat tekstual berubah menjadi kontekstual.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, yakni
menempatkan subyek penelitian kedalam dua kelas eksperimen I dan
eksperimen II pada kelas eksperiman I diberi model pembelajaran NHT dan
kelass eksprimen II diberi metode TPS. Sebelum penelitian dilakukan perlu
diketahui terlebih dahulu kemampuan awal kedua sampel penelitian apakah
sama atau tidak. Oleh karena itu peneliti melakukan pretest kimia materi
minyak bumi pada kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II sebelum
mendapatkan perlakuan yang berbeda, yang data tersebut dikatakan data
awal. Berdasarkan perhitungan uji normalitas dan uji Barlett pada data nilai
awal dari kedua kelas adalah berdistribusi normal dan homogen, hal ini
dapat dikatakan bahwa kondisi kemampuan awal peserta didik sebelum
dikenai perlakuan dengan kedua model pembelajaran NHT dan model
pembelajaran TPS mempunyai kemampuan yang setara atau sama.
Di dalam sistem pembelajaran model NHT yang diberikan pada
kelas X-D yang semua terdiri dari 44 peserta dididk mereka di bagi menjadi
5 kelompok dalam satu kelompok ada yang terdiri dari 7 dan juga ada yang
8 dan masing-masing dari peserta didik dalam kelompok mendapatkan
nomor sesuai dengan jumlah kelompok, pengajuan pertanyaan pertanyaan
yang berbeda diberikan pada setiap anggota dalam kelompok, peserta dididk
berfikir bersama menggambarkan dan meyakinkan jawaban, guru
menyebutkan satu nomor dari tiap kelompok dengan nomor yang sama
mengangkat tangan untuk mempersiapkan jawaban yang akan
dipresentasikan didepan kelas untuk seluruh kelas, guru membantu
mengambil kesimpulan untuk membenarkan jawaban yang tepat dari semua
jawaban yang telah di presintasikan. Untuk mengetahui perkembangan
peserta didik dalam pembelajaran NHT guru mengambil 4 peserta didik
57
untuk menilai dari 5 kelompok dengen ketentuan yang telah disediakan
guru. Didalam sistim pembelajaran NHT masih banyak peserta didik yang
masih menggantungkan anggota lain dan disaat mulai pembelajaran setelah
cara pembelajaran pembelajarannya disampaikan untuk membentuk
kelompok butuh waktu yang lama sehingga jam yang telah ditentukan
berkurang. Di dalam pembelajarn model TPS guru mengajukan pertanyaan
isu yang berhubungan dengan materi siswa memikirkan jawaban untuk
beberapa saat bersama pasangan secara hiterogen sekaligus sebagai teman
sebangku, keterampilan berbagi dengan seluruh kelas untuk melaporkan
hasil diskusi suka rela yang mempunyai kesempatan bisa langsung
melaporkan hasilnya didepan kelas. Untuk mengetahi perkembangan semua
peserta didik guru memberi nilai untuk kelompok yang berkesempatan
maju didepan dan jawaban mereka tepat sesuai dengan kesimpulan dari
guru.
Setelah penelitian dilakukan maka akan di analisis hipotesis data
hasil belajar kimia kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II pada materi
minyak bumi yang sudah mendapat perlakuan yang berbeda. Berdasarkan
perhitungan uji normalitas dan uji Barlett pada hasil belajar kimia dari dua
kelas eksperimen setelah diberi perlakuan berbeda adalah berdistribusi
normal dan homogen, sehingga dapat dilanjutkan pada pengujian
selanjutnya yaitu uji kesamaan dua rata-rata hasil belajar kelas eksperimen.
Pada pengujian kesamaan dua rata-rata pada hasil belajar kimia
dari dua kelas eksperimen setelah diberi perlakuan yang berbeda
diperoleh thitung = 2,989 dan ttabel pada α = 5% dk= (n1+ n2 – 2) diperoleh
1,99. Oleh karena thitung > ttabel, hal ini menunjukkan bahwa hasil metode
pembelajaran NHT dengan hasil metode pembelajaran TPS berbeda
secara nyata. Selain itu dapat dilihat pula pada rata-rata hasil belajar kelas
eksperimen I setelah mendapat model pembelajaran NHT adalah 65,0682
dan nilai hasil rata-rata hasil belajar kelas eksperimen II setelah
mendapatkan metode pembelajaran TPS adalah 72,36359, hal ini berarti
bahwa nilai rata-rata metode pembelajaran TPS lebih tinggi dari pada
58
nilai rata-rata metode pembelajaran NHT. Untuk lebih jelasnya rata-rata
dari kedua metode pembelajaran ini dapat dilihat pada Tabel 4.11dan
Gambar 4.5 sebagai berikut.
Tabel 4.11. Hasil Perhitungan t-test nilai Rata-rata posttest
Kelas N Nilaiposttest Rata-rata
EksperimenI 41 2967 65,068
EksperimenII 44 2863 72,366
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas rata-rata antara
metode pembelajaran NHT dan metode pembelajaran TPS dapat dibuat
histogram sebagai berikut:
Gambar 4.5 Histogram Nilai Rata-rata Post-Test
Setelah menerima pembelajaran, nilai rata-rata peserta didik yang
diajar dengan model pembelajaran TPS lebih baik dari pada model
pembelajara NHT, walaupun keduanya sama-sama pembelajaran
kooperatif yang mendidik peserta didik untuk menemukan dan
memahami konsep-konsep yang sulit dengan cara saling mendiskusikan
masalah dengan temannya, meningkatkan tanggung jawab pribadi dan
60
62
64
66
68
70
72
74
NHT TPS
59
kelompok, tetapi pada metode pembelajaran TPS secara individu peserta
didik mampu mengembangkan pemikiran masing-masing karena adanya
waktu berfikir, serta kecilnya jumlah kelompok sehingga mendorong
mampu mendorong peserta didik lebih aktif, selain itu tidak
membutuhkan waktu yang lama untuk membagi kelompok cukup dengan
teman sebangku. Hal ini berbeda dengan NHT, adanya keterrbatasan
waktu yang sudah ditentukan dalam pembelajaran NHT untuk
membentuk kelompok butuh waktu lama dan masih terlihat peserta didik
yang bergantung sama anggota lain. Dalam selain penelitian diatas
peneliti juga melihat beberapa literatur, adapun literatur yang peneliti
pakai untuk rujukan diantaranya adalah Robet E. Slavin yang
diterjemahkan oleh Nurulita dalam bukunya yang berjudul Cooperative
Learning teori riset dan praktek, buku ini berisi tentang keunggulan dan
penerapan model pembelajaran kooperatif model NHT (Numbered Heads
Together) dan model TPS (Think Pair Sher) dibandingkan dengan model
konvensional, kajian penelitian relevan Nina Septiana “”Penerapan Think
Pair share (TPS) dalam pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan
prestasi belajar” memberikan kesimpulan bahwa aktifitas siswa setelah
penerapkan TPSdalam pembelajaran kooperatif mengalami peningkatan
dan lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran ekspositor.
D. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini dapat sudah dikatakan seoptimal mungkin, akan tetapi
penulis menyadari bahwa penelitian ini tidak terlepas adanya kesalahan dan
kekurangan, yang mana hal itu karena keterbatasan-keterbatasan tersebut
antara lain:
1. Keterbatasan waktu
Penelitian yang dilakukan oleh penulis terpancang oleh waktu,
karena waktu yang digunakan sangat terbatas. Maka penulis hanya
memiliki sesuai keperluan yang berhubungan dengan penelitian saja.
Walaupun waktu yang peneliti gunakan cukup singkat akan tetapi bisa
memenuhi syarat-syarat dalam penelitian ilmiah.
60
2. Keterbatasan Kemampuan
Penelitian tidak bisa lepas dari teori, oleh karena itu penulis
menyadari keterbatasan kemampuan khususnya pengetahuan ilmiah.
Tetapi penulis sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menjalankan
penelitian sesuai dengan kemampuan keilmuan serta bimbingan dari
dosen pembimbing.
3. Keterbatasan Tempat
Lokasi penelitian adalah MA Fututuhiyyah 2 Mranggen. Maka
penulis hanya membatasi sampel dari beberapa Kelas X. Namun sampel
yang diambil dalam penelitian ini sudah memenuhi prosedur penelitian.
61
BAB V
SIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian skripsi dengan judul, “Studi Komparasi
Hasil Belajar Pada Materi Minyak Bumi Antara Peserta Didik Yang Diajar
Dengan Model Pembelajaran NHT dan TPS di kelas X MA Futuhiyyah 2
Mranggen tahun ajaran 2009/2010”, ada perbedaan rata-rata hasil belajar
kimia pada materi minyak bumi antara peserta didik yang pembelajarannya
menggunakan model NHT adalah sebesar 65,086 sedang rata-rata hasil
belajar peserta didik yang model pembelajarannya menggunakan model TPS
adalah sebesar 72,366. Dari uji perbedaan rata-rata dengan menggunakan uji
t-test dihasilkan thitung sebesar 2,989 dan ttabel sebesar 1,99 taraf signifikan
5%, maka thitung > ttabel . Model pembelajaran TPS lebih baik dari pada model
pembelajaran NHT, jika diterapkan pada materi minyak bumi alternatif untuk
menumbuhkan motivasi belajar dalam meningkatkan hasil belajar peserta
didik kelas X MA Futuhiyyah 2 Mranggen.
B. Saran-saran
Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa saran yang dapat
dikemukakan berhubungan dengan model pembelajaran TPS:
1. Dalam proses belajar mengajar guru hendaknya mampu membuat peserta
didik menjadi lebih aktif, antara lain dengan menerapkan metode
pembelajaran TPS dalam pembelajaran kimia untuk meningkatkan hasil
belajar peserta didik.
2. Perlu diadakan penelitian lebih mendalam tidak hanya hasil belajar, namun
disarankan dapat meneliti variabel lain seperti motivasi berprestasi dan
aktivasi peserta didik dari masing-masing model pembelajaran
3. Guru juga dapat menerapkan model pembelajaran TPS untuk materi pokok
yang lain
62
C. Penutup
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kesehatan, kemudahan dan kekuatan sehingga penulis dapat
menyelasaikan skripsi ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan
dalam penulisan skripsi ini, maka dari itu sumbangan saran kritik yang
sifatnya membangun dan positif sangat penulis harapkan.
Kepada semua pihak yang membantu memberikan dukungan,
sumbangsih pemikiran demi terselesainya pembuatan skripsi ini terima kasih
yang tak terhimgga teriring Doa semoga Allah menerima amal kebaikannya
dan membalas dengan kebaikan yang berlipat ganda. Semoga skripsi ini
membawa manfaat bagi penulis dan para pembaca.
63
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: PTRineka Cipta, 1999, Cet. 1.
Aguston, M., Strategi Belajar dan Pembelajaran, (Modul Diklat CalonWidyaiswara), Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI, 2005.
Arends, Richard I., Learning To Teach, Buku II, terj. Helly Prajitno Soetjipto danSri Mulyantini Soetjipto, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008.
Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi Revisi, Jakarta:Bumi Aksara, 2009.
_______, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi VI, Jakarta:Rineka Cipta, 2006.
Binadja, Ahmad, Pengembangan Ilmu Media Interaktif Pembelajaran KecakapanHidup Berbasis Kimia Hijau Kaitannya dengan Pendidikan BervisiSETS, Semarang: Jurusan Kimia FMIPA UNNES.
Budiningsih, Asri, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT Renika Cipta, 2005.
Devana, Septiana, ”Bensin sebagai Bahan Bakar Bermotor”,http://www.blogpribadi.com/2009/07/ bensin.html, download: 17 Maret2010 jam 13:40.
Elchos, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta: Gramedia, 2000.
Fauzi, Alman, “Pengolahan Minyak Bumi” http://www.forumsains.com/ilmu-teknik/pengolahan-minyak-bumi/2009/07, download: 17 Maret 2010 jam13:40.
Gulo, W., Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Grasindo, 2008, Cet.4.
Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta :PT Bumi Aksara, 2008.
Herdian, ”Model Kooperatif Tipe NHT” http//herdy07.wordprees.com/2009/04/22/model pembelajaran –nht-numbered-heads-together/, download: 25 Maret 2010 jam 09:40.
Hodoyo, Herman, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematik,Malang: Universitas Negeri Malang, 2001.
Ibrahim, et. al, Pembelajaran Kooperatif, Surabaya: Pusat Sains dan MatematikaSekolah UNESA, 2000.
64
Lie, Anita, Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning diRuang-ruang Kelas, Jakarta: Grasindo, 2007.
Lyman, Intruktional Strategi Online ;What is Think Pair Share? http// olc. Spsd.Sk. Ca /DE/DP/instr/ strarts/think/, Download :25 Maret 2010. jam 09:45.
Mansur, Muslih, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan KontekstualJakarta: Bumi Aksara, 2007.
Margono, Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rinika Cipta, 2000.
Nur, Muhamad, Pembelajaran Kooperatif, Surabaya: UNESA Press, 2005.
Nurhadi, dkk ”Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBKMalang: Universitas Negeri Malang.
Panjaitan, Maraudin, Industri Petrokimia dan Dampak Lingkungannya, EdisiRevisi Jakarta: Gajah Mada University Pers, 2006, Cet. 2.
Ratna, Kegunaan Minyak Bumi, http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_xi/kegunaan-minyak-bumi-2/. download : 24 Maret 2010 jam09:38
Sagala, Syaiful, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: PT. Alfabeta, 2003.
Saidah, Ulfa, “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Mati-Matika Melalui ModelCooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) MateriPokok Operasi Hitung Bentuk Aljabar Pada Peserta Didik Kelas VII BSemester I MTs Miftahul Huda Mijen Demak Tahun Pelajaran 2009/2010,skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang: Perpustakaan IAIN,2009, td.
Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,Jakarta: Kencana, 2007, cet. 3.
Septiana, Nina, “Penerapan Think Pair share (TPS) dalam PembelajaranKooperatif untuk Meningkatkan Prestasi Belajar”, Jurnal PendidikanInovatif, http: //jurnal-pendidikan.net/32_handoyo.pdf, download : 23 mei2010.
Shihab, M. Qurais, Tafsir Al-Misbah. volume VII, Jakarta: Lentera Hati, 2002.
Siregar, Masarasudin, Metodologi Pengajaran Agama, Semarang: FakultasTarbiyah IAIN Walisongo Semarang 2003.
Soedjadi, R., Kiat Pendidikan Kimia di Indonesia, Jakarta: Diknas 2000.
Sudjana, Metode Statistika, Bandung: Tarsito, 2005.
65
Sudjana, Nana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Sinar BaruAlgensindo, 2000.
_______, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT RemajaRosdakarya, 1999, Cet. 6.
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Bandung: CVAlfabeta, 2008.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif danR&D), Bandung: Alfabeta, 2008, Cet. 5.
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktek , Jakarta: PTBumi Aksara, 2008.
Sukarman, “Bilangan Oktan Bensen”,http://www.blogpribadi.com/2009/07/bensin.html, download : 24 Maret2010 jam 09:38.
Sukmadinata, Nana Syaodih, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2004, Cet. 2.
Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Grafindo Persada, 2002, Cet.11.
Suyitno, Amin, Pemilihan Model-Model Pembelajaran dan Penerapannya diSMA, Semarang: UNNES, 2006.
_______, Pemilihan Model-Model Pembelajaran Matematika dan Penerapannyadi SMP, Semarang : FMIPA UNNES ,2006.
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2008, Cet. 14.
Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik,Surabaya: Prestasi Pustaka Publiser, 2007.
Yuliaewati, Ella, Kurikulum dan Pembelajaran (Filosofi Teori dan Aplikasi),Bandung: Pakarrayu, 2004.
66
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Nafisatun Miswaroh
Tempat /Tanggal Lahir : Grobogan 16, September 1986
NIM : 053711408
Alamat : Selo Krajan RT 02 / RW II Kecamatan
Tawangharjo Kabupaten Grobogan 59181
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Jenjang Pendidikan Formal
1. Rodhotul Atfal (RA) Suniyyah Selo Tawangharjo Grobogan Lulus Tahun
1992/1993
2. Madrasah Ibtidaiyah (MI) Suniyyah Selo Tawangharjo Grobogan Lulus
Tahun 1997/1998
3. Madrasah Tsanawiyyah Suniyyah Selo Tawangharjo Grobogan Lulus
Tahun 2000/2001
4. Madrasah Aliyah Futuhiyyah 2 Mranggen Demak Lulus Tahun 2003/2004
5. Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang Tahun 2005
Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya dan semoga
dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Semarang, 25 Juni 2010
Penulis
Nafisatun Miswaroh
053711408
67
SILABUSNama Sekolah :MA Futuhiyyah 2Mata Pelajaran : KimiaKelas : XSemester : 2Standar Kompetensi : 4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul
Kompetensi DasarMateripokok/materipembelajaran
Kegiatanpembelajaran Indikator Penilaian Alokasi
WaktuSumber/Bahan/Alat
4.3 Menjelaskan prosespembentukan danteknik pemisahanfraksi-fraksi minyakbumi sertakegunaannya
- Minyak bumi- Fraksi minyak
bumi- Mutu bensin-Dampak
pembakaranbahan bakar
- Dalam kerjakelompokmembahastentangeksplorasiminyak bumi ,fraksi minyakbumi, mutubensin dandampak hasilpembakaranbahan bakar.
.
- Mendiskripsikan prosespembentukan minyakbumi dan gas alam
- Menjelaskankomponen-komponenutama penyusunminyak bumi.
- Menafsirkan baganpenyulingan bertingkatuntuk menjelaskandasar dan teknikpemisahan fraksi-fraksiminyak bumi
- Membedakan kualitasbensin berdasarkanbilangan oktannya
- Menganalisis dampakpembakaran bahanbakar terhadaplingkungan
- Jenis tagihan Tugasindividu danulangan
- Bentukinstrumen Kuis dan testertulis
4 jam - BukupaketKimiakelas X.
- Modulpembelajaran
- LKS Kimia.
68
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )KELOMPOK EKSPERIMEN I
Nama Sekolah : MA Futuhiyyah 2Mata Pelajaran : Kimia.Kelas/semester : X (Sepuluh) / 2 ( Dua ).Materi Pokok : Minyak bumiStandar Kompetensi (SK) : Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus
fungsi dan senyawa makromolekul
Kompetensi Dasar (KD) : Menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahanfraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya
Indikator : - Mendiskripsikan proses pembentukan minyak bumidan gas alam - Menjelaskan komponen-komponen utama penyusun minyak bumi. - Menafsirkan bagan penyulingan bertingkat untuk menjelaskan dasar dan teknik pemisahan fraksi- fraksi minyak bumi
Alokasi waktu : 2 x 45 menit.
A. Tujuan PembelajaranDiharapkan Peserta didik dapat :- Menjelaskan proses pembentukan minyak bumi-Menjelaskan proses pengolahan minyak bumi-Menyebutkan kegunaan minyak bumi dalam berbagai bidang
B. Materi Pembelajaran- Minyak bumi- Fraksi minyak bumi
C. Metode Pembelajaran- Numbered Heads Together dan Tanya jawab
D. Langkah-langkah Pembelajaran1. Pertemuan ke-l
a. Kegiatan Awal (Apersepsi)• Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam• Guru kenalan dan menanyakan prisensi siswa• Guru memberikan motivasi kepada siswa.• Guru menjelaskan prosedur pretest
b. Kegiatan Inti• Guru membagikan soal pretest materi minyak bumi. Pretest digunakan
untuk mengetahui pengetahuan awal siswa sebelum mendapatkanpembelajaran.
• Siswa mengerjakan lembar pretest.
69
• Siswa mengumpulkan lembar jawaban pretest.• Guru menjelaskan cara pembelajaran dengan metode Numbered Heads
Together• Guru membentuk kelompok;kelompok diskusi untuk persiapan pertemuan
selanjutnya• Guru menyampaikan rincian materi minyak bumi yang akan dipelajari
supaya pesertadidik mempelejari terlebih dahuluc. Kegiatan penutup
• Guru menutup dengan mengucapkan salam
2.pertemuan ke-2
a. Kegiatan awal (Apersepsi)• Guru mengucapkan salam dan menanyakan keadaan siswa• Guru mengawali agar siswa mengelompok sesuai dengan kelompok yang
ditentukanb. Kegiatan inti
• Guru membagikan nomor (Numbering) kepada setiap siswa sesuai jumlahkelompoknya
• Siswa mengelompok sesuai dengan kelompoknya dan membagikan nomor• Guru membagikan modul pada tiap-tiap kelompok dan menyampaikan
indikator yang akan dicapai pada pertemuan kali ini (yang terfokus padamateri minyak bumi dan fraksi minyak bumi)
• Guru mengajukan pertanyaan(Questioning) yang berbeda diberikan untuksetiap anggota dalam kelompok
• Sisawa berfikir bersama ( Heads Thogether) untuk mengetahui jawabantersebut dengan berdiskusi bersama
• Guru memberikan waktu untuk peserta didik untuk berdiskusi• Guru menyebutkan satu nomor yang akan menjawab pertanyaan dari hasil
diskusi untuk disampaikan didepan kelas• Siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama yang telah disebutkan
guru mengacungkan tangan dan menyiapkan jawaban (Answering) untukseluruh kelas
• Guru membantu siswa dalam mengambil kesimpulan materi yang telahdipelajari
c. Kegiatan penutup• Guru memberikan tugas rumah• Guru mengingatkan siswa agar mempelajari kembali materi yang didapat
dan mempelajari materi selanjutnya• Guru menutup pelejaran dengan bacaan hamdalah dan salam
E. Sumber Belajar• Buku Kimia esis kelas X.• modul• LKS Kimia.
70
F. Penilaian1. Teknik
• Tes tertulis dan kuis.2. Bentuk Instrumen
• Tes uraian.
Semarang, 3 April 2010Guru Mata Pelajaran Kimia Peneliti
Sri Krisda Usadani S.Pd Nafisatun Miswaroh
MengetahuiKepala Sekolah MA Futuhiyyah 2 Demak
H. Ali Makhsun, S.Ag, M.SI
71
1. Bagaimanakah proses terbentuknya minyak bumi? jelaskan2. Bagaimanakah cara pengolahan minyak bumi? jelaskan3. Sebutkan komponen penyusun minyak mentah?4. Apa yang dilakukan untik mendapatkan minyak bumi?5. Fraksi-fraksi pemisahan minyak bumi?6. Jelaskan dari maksud gambar dibawah ini
7. Sebutkan kegunaan minyak bumi untuk kehidupan sehari-hari?
72
1. minyak bumi terbentuk dari peruraian senyawa organik yang berasal dari jasadorganisme kecil yang hidup di laut jutaan tahun yang berlangsung dibawahsuhu dan tekanan tinggi.
2. berdasarkan perbedaan nilai titik didihnya yaitu proses destilasi bertingkat3. komponen-komponen minyak mentah antara; karbon, hidrogen, belerang,
nitrogen, oksigen, logam, garam.4. dilakukan pengeboran5. Fraksi-fraksi yang dilakukan melalui 2 tahap
§ Tahap awal; dipisahkan berdasarkan titik didih melalui destilasibertingkat
§ Tahap kedua; fraksi hasil minyak bumi di ubah strukturnya denganpemecahan molekul (craking), penggabungan molekul(proses alkilasidan polimerisasi), proses ekstraksi, kristalisasi, dan pembersihanpengotor.
6. Menjelaskan tahapan destilasi bertingkat7. Kegunaan minyak bumi
§ Gas untuk bahan bakar kompor gas§ Bensi untuk bahan bakar kendaraan bermotor§ Nafta untuk pembuatan plastic , sabun ,kosmetik, obat, deterjen cat dan
senyawa aromatik§ Bahan bakar pesawat udara dan bahan kompor
73
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )KELOMPOK EKSPERIMEN I
Nama Sekolah : MA Futuhiyyah 2Mata Pelajaran : Kimia.Kelas/semester : X (Sepuluh) / 2 ( Dua ).Materi Pokok : Minyak bumiStandar Kompetensi (SK) :Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus
fungsi dan senyawa makromolekul
Kompetensi Dasar (KD) : Menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahanfraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya
Indikator :- Membedakan kualitas bensin berdasarkan bilanganoktan -Menganalisis dampak pembakaran bahan bakarterhadap lingkungan
Alokasi waktu : 2 x 45 menit.
A. Tujuan PembelajaranDiharapkan Peserta didik dapat :
- Menbedakan kualitas bensin- Mengetahui dampak pembakaran bensin pada lingkunga
B. Materi Pembelajaran- Mutu bensin- Dampak pembakaran bahan bakar
C. Metode Pembelajaran- Numbered Heads Together dan Tanya jawab
D. Langkah-langkah PembelajaranPertemuan ke-3
a.Kegiatan awal (Apersepsi)• Guru mengucapkan salam dan menanyakan apakah peserta didik sudah
siap untuk mengikuti pelajaran• Guru mengawali agar siswa mengekelompok sesui dengan kelompok yang
kemarin telah dibagib.Kegiatan inti
• Guru mengingatkan apa masih ingat dengan nomor kelompok masing-masing (Numbering)
• Siswa mengelompok sesuai dengan kelompoknya• Guru menyampaikan poin-poin dari materi sesuai indikator• Siswa membuka buku dan modul yang kemarin dibagikan• Guru membagikan pertanyaan (Questioning) pada tiap-tiap kelompok
dengan permasalhan yang berbeda untuk setiap anggota dalam kelompok
74
pertanyaan yang berkaitan tentang bensin, bedanya kualitas bensinberdasarkan bilangan oktannya, dan dampak pembakaran bahan bakarterhadap lingkungan.
• Sisawa berfikir bersama ( Heads Thogether) untuk mengetahui jawabantersebut dengan berdiskusi bersama pada masing-masing anggotakelompok
• Guru memberikan waktu siswa untuk berdiskusi• Guru menyebutkan satu nomor berbeda dari kemarin yang akan menjawab
pertanyaan dari hasil diskusi untuk disampaikan didepan kelas• Sisawa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama yang telah
disebutkan guru mengacungkan tangan dan menyiapkan jawaban(Answering) untuk seluruh kelas
• Guru membantu siswa dalam mengambil kesimpulan materi yang telahdipelajari
c.Kegiatan penutup• Guru menyampaikan karna materi telah selesai• Siswa kembali pada tempat duduk masing-masing• Guru membagikan soal post-tes untuk mengetahui hasil belajar siswa• Siswa mengerjakan dengan konsentarasi• Guru mengingatkan siswa agar membaca soal dengan teliti dan menjawab
pilihan yang benar• Siswa mengumpulkan jawaban• Guru menutup pelajaran dengan bacaan hamdalah dan salam
E. Sumber Belajar• Buku Kimia esis kelas X.• modul• LKS Kimia.
F. Penilaian 1. Teknik
• Tes tertulis dan kuis. 2. Bentuk Instrumen
• Tes uraian.
Semarang, 3 April 2010Guru Mata Pelajaran Kimia Peneliti
Sri Krisda Usadani S.Pd Nafisatun Miswaroh
MengetahuiKepala Sekolah MA Futuhiyyah 2 Demak
H. Ali Makhsun, S.Ag, M. SI
75
1.Sebutkan jenis bensin produksi pertamina serta nilai bilangan oktannya?2. Nilai oktan dapat ditingkatkan melalui?3. Sebutkan beberapa zat pencemar akibat pembakaran bensin pada kendaraan
bermotor dan dampak terhadap lingkunan?4. Sebutkan langkah-langkah mengatasi dampak dari pembakaran bensin?5. industri kimia yang menggunakan fraksi dari minyak bumi disebut? Jenis fraksi
yang sering digunakan6.Sebutkan produk –produk yang di hasilkan dari industri kimia.
1.Jenis bensin Bilangan oktanPremiumPertamaxPertamax plus
80-8891-9295
2. nilai oktan dapat ditingkatkan melalui reforming , bleding, dan menambahkan zatanti ketukan
3. CO2 dampak terhadap lingkungan pemnasan global/ efek rumah kaca CO dampak terhadap lingkungan bersifat racun dan dapat menyebabkan kematian
jika konsentrasi CO di udara mencapai 0,1 % NOx (NO, NO2) dampak nya hujan asam dan smog fotokimia Pb dampak terhadap lingkungan timbal bersifat racun
4. langkah –langkah mengatasi dampak dari pembakaran bensin:• Produksi bensin yang ramah lingkungan , seperti tanpa adiktif Pb• Penggunaan EFI (Elektronik Fuel Injekction) pada sistem bahan bakar• Penghijauan atau pembuatan taman dalam kota• Penggunaan konverter katalitik pada sistim buangan kendaraan• Penggunaan bahan bakar alternatif yang dapat diperbaharui dan yang lebih
ramah lingkungan seperti tenaga surya dan sel bahan bakar5. Industri petrokimia, jenis fraksi yng di gunakan yaitu fraksi gas dan fraksi nafta.6. produk produk yang dihasilkan : plastik, kosmetik , diterjen, zat kimia untukpertanian ( pupuk,insektisida dan herbisida)
76
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )KELOMPOK EKSPERIMEN II
Nama Sekolah : MA Futuhiyyah 2Mata Pelajaran : Kimia.Kelas/semester : X (Sepuluh) / 2 ( Dua ).Materi Pokok : Minyak bumi
Standar Kompetensi (SK) :Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugusfungsi dan senyawa makromolekul
Kompetensi Dasar (KD) : Menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahanfraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya
Indikator : - Mendiskripsikan proses pembentukan minyak bumidan gas alam - Menjelaskan komponen-komponen utama penyusun minyak bumi. - Menafsirkan bagan penyulingan bertingkat untuk menjelaskan dasar dan teknik pemisahan fraksi- fraksi minyak bumi
Alokasi waktu : 2 x 45 menit.
A. Tujuan PembelajaranDiharapkan Peserta didik dapat :- Menjelaskan proses pembentukan minyak bumi-Menjelaskan proses pengolahan minyak bumi-Menyebutkan kegunaan minyak bumi dalam berbagai bidang
B. Materi Pembelajaran- Minyak bumi- Fraksi minyak bumi
C. Metode Pembelajaran- Think Pair Share dan Tanya jawab
D. Langkah-langkah Pembelajaran1. Pertemuan ke-l
a. Kegiatan Awal (Apersepsi)• Guru membuka dengan mengucapkan salam dan menanyakan presensi
siswa.• Guru memberikan motivasi kepada siswa.• Guru menjelaskan prosedur pretest.
b. Kegiatan Inti• Guru membagikan soal pretest materi minyak bumi. Pretest digunakan
untuk mengetahui pengetahuan awal siswa sebelum mendapatkanpembelajaran.
• Siswa mengerjakan lembar pretest.• Siswa mengumpulkan lembar jawaban pretest.
77
• Guru menjelaskan cara pembelajaran dengan metode Think Pair Share• Guru menyampaikan rincian materi minyak bumi yang akan dipelajari
supaya pesertadidik mempelejari terlebih dahuluc. Kegiatan penutup
• Guru menutup dengan mengucapkan hamdalah dan salam2.pertemuan ke-2
d. Kegiatan awal (Apersepsi)• Guru mengucapkan salam dan menanyakan keadaan siswa• Guru memotivasi siswa dengan menanyakan apa itu minyak bumi
e. Kegiatan inti• Guru menyampaikan indikator dan menjelaskan poin-poin materi• Guru menyampaikan pertanyaan• Siswa berfikir (Thingking) mengenai jawaban• Guru meminta siswa untuk berpasangan ( pairing) dengan teman sebangku
untuk mendiskusikan materi tahap pertama• Guru meminta sisaw untuk berbagi(Sharing) dengan seluruh kelas dan
menunjuk sukarela agar maju kedepan kelas untuk melaporkan diskusinyasecara bergilir
f. Kegiatan penutup• Guru memberikan tugas rumah• Guru mengingatkan siswa agar mempelajari kembalimateri yang didapat
dan mempelajari materi selanjutnya• Guru menutup pelejaran dengan bacaan hamdalah dan salam
E. Sumber Belajar• Buku Kimia esis kelas X.• modul• LKS Kimia.
F. Penilaian1. Teknik
• Tes tertulis dan kuis.2. Bentuk Instrumen
• Tes uraian. Semarang, 3 April 2010Guru Mata Pelajaran Kimia Peneliti
Sri Krisda Usadani S.Pd Nafisatun Miswaroh
MengetahuiKepala Sekolah MA Futuhiyyah 2 Demak
H. Ali Makhsun, S.Ag, M.S.I
78
A.jawablah pertanyaan –pertanyaan dibawah ini
8. Bagaimanakah proses terbentuknya minyak bumi? jelaskan
9. Bagaimanakah cara pengolahan minyak bumi? jelaskan
10. Sebutkan komponen penyusun minyak mentah?
11. Apa yang dilakukan untik mendapatkan minyak bumi?
12. Fraksi-fraksi pemisahan minyak bumi?
13. Jelaskan dari maksud gambar dibawah ini
14. Sebutkan kegunaan minyak bumi untuk kehidupan sehari-hari
79
B. Jawaban
8. minyak bumi terbentuk dari peruraian senyawa organik yang berasal dari jasad
organisme kecil yang hidup di laut jutaan tahun yang berlangsung dibawah
suhu dan tekanan tinggi.
9. berdasarkan perbedaan nilai titik didihnya yaitu proses destilasi bertingkat
10. komponen-komponen minyak mentah antara; karbon, hidrogen, belerang,
nitrogen, oksigen, logam, garam.
11. dilakukan pengeboran
12. Fraksi-fraksi yang dilakukan melalui 2 tahap
§ Tahap awal; dipisahkan berdasarkan titik didih melalui destilasi
bertingkat
§ Tahap kedua; fraksi hasil minyak bumi di ubah strukturnya dengan
pemecahan molekul (craking), penggabungan molekul(proses alkilasi
dan polimerisasi), proses ekstraksi, kristalisasi, dan pembersihan
pengotor.
13. Menjelaskan tahapan destilasi bertingkat
14. Kegunaan minyak bumi
§ Gas untuk bahan bakar kompor gas
§ Bensi untuk bahan bakar kendaraan bermotor
§ Nafta untuk pembuatan plastik , sabun ,kosmetik, obat, deterjen cat dan
senyawa aromatik
80
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )KELOMPOK EKSPERIMEN II
Nama Sekolah : MA Futuhiyyah 2Mata Pelajaran : Kimia.Kelas/semester : X (Sepuluh) / 2 ( Dua ).Materi Pokok : Minyak bumiStandar Kompetensi (SK) :Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus
fungsi dan senyawa makromolekul
Kompetensi Dasar (KD) : Menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahanfraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya
Indikator :- Membedakan kualitas bensin berdasarkan bilanganoktan -Menganalisis dampak pembakaran bahan bakarterhadap lingkungan
Alokasi waktu : 2 x 45 menit.
A. Tujuan PembelajaranDiharapkan Peserta didik dapat :
- Menbedakan kualitas bensin- Mengetahui dampak pembakaran bensin pada lingkungan
B. Materi Pembelajaran- Mutu bensin- Dampak pembakaran bahan bakar
C. Metode Pembelajaran- Think Pair Share dan Tanya jawab
D. Langkah-langkah PembelajaranPertemuan ke-3
g. Kegiatan awal• Guru mengucapkan salam dan menanyakan apakah peserta didik sudah
siap untuk mengikuti pelajaran• Guru mengawali dengan menyampaikan indikator yang akan dicapai
h. Kegiatan inti• Guru menjelaskan poin-poin materi• Siswa menyimak modul yang digunakan• Guru mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan pelajaran• Siswa diminta untuk memikirkan(Thinking) jawaban dari pertanyaan• Guru memberikan waktu untuk memikirkan• Guru meminta siswa berpasangan dengan siswa yang lain• Siswa berpasangan(Pairing) dengan satu bangku masing-masing
81
• Guru meminta siswa untuk berbagi dengan seluruh kelas tentang materiyang di bicarakan
• Siswa berbagi (Sharing) dengan seluruh kelas untukn melaporkan diskusididepan kelas dengan pasangannya
i. Kegiatan penutup• Guru meminta siswa untuk mereviu pelajaran untuk peresiapan tes• Siswa menutup semua buku untuk persiapan tes• Guru membagikan soal tes untuk mengetahui hasil belajar siswa• Siswa mengerjakan dengan konsentarasi• Guru mengingatkan siswa agar membaca soal dengan teliti dan menjawab
yang benar• Siswa mengumpulkan jawaban• Gurumenutup pelejaran dengan bacaan hamdalah dan salam
E. Sumber Belajar• Buku Kimia esis kelas X.• modul• LKS Kimia.
F. Penilaian1. Teknik
• Tes tertulis dan kuis.2. Bentuk Instrumen
• Tes uraian.
Semarang, 3 April 2010Guru Mata Pelajaran Kimia Peneliti
Sri Krisda Usadani S.Pd Nafisatun Miswaroh
MengetahuiKepala Sekolah MA Futuhiyyah 2 Demak
H. Ali Makhsun, S.Ag M.S.I
82
A. Jawablah pertanyayan –pertanyaan
1.Sebutkan jenis bensin produksi pertamina serta nilai bilangan oktannya?2. Nilai oktan dapat ditingkatkan melalui?3. Sebutkan beberapa zat pencemar akibat pembakaran bensin pada kendaraan
bermotor dan dampak terhadap lingkunan?4. Sebutkan langkah-langkah mengatasi dampak dari pembakaran bensin?5. industri kimia yang menggunakan fraksi dari minyak bumi disebut? Jenis fraksi
yang sering digunakan6.Sebutkan produk –produk yang di hasilkan dari industri kimia.
B. jawaban1.
Jenis bensin Bilangan oktanPremiumPertamaxPertamax plus
80-8891-9295
2. nilai oktan dapat ditingkatkan melalui reforming , bleding, dan menambahkan zatanti ketukan
3. CO2 dampak terhadap lingkungan pemnasan global/ efek rumah kaca CO dampak terhadap lingkungan bersifat racun dan dapat menyebabkan kematian
jika konsentrasi CO di udara mencapai 0,1 % NOx (NO, NO2) dampak nya hujan asam dan smog fotokimia Pb dampak terhadap lingkungan timbal bersifat racun
4. langkah –langkah mengatasi dampak dari pembakaran bensin:• Produksi bensin yang ramah lingkungan , seperti tanpa adiktif Pb• Penggunaan EFI (Elektronik Fuel Injekction) pada sistem bahan bakar• Penghijauan atau pembuatan taman dalam kota• Penggunaan konverter katalitik pada sistim buangan kendaraan• Penggunaan bahan bakar alternatif yang dapat diperbaharui dan yang lebih
ramah lingkungan seperti tenaga surya dan sel bahan bakar5. Industri petrokimia, jenis fraksi yng di gunakan yaitu fraksi gas dan fraksi nafta.6. produk produk yang dihasilkan : plastik, kosmetik , diterjen, zat kimia untukpertanian ( pupuk,insektisida dan herbisida)
83
KISI-KISI SOAL UJI COBAMata Pelajaran : Kimia
Pokok Bahasan : Minyak Bumi
Kelas / Semester : X / 2
Tahun Ajaran : 2009 / 2010
Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul
Sebaran SoalKompetensi Dasar Indikator C1 C2 C3 C4 C5 C6 Jumlah Soal
Menjelaskan proses pembentukandan teknik pemisahan fraksi-fraksiminyak bumi serta kegunaannya
- Mendeskripsikan prosespembentukan minyak bumidan gas alam
45,48 25,37
23 21,23 16 9
- Menjelaskan komponen-komponen utama penyusunminyak bumi
1,12 36 6,7 22 6
- Menafsirkan baganpenyulingan bertingkatuntuk menjelaskan dasar danteknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi.
5,42 14,2458
10,11,43,52,
56
4,9,51 26,46,47
8,15,2,40,53
21
- Membedakan kualitasbensin berdasar bilanganoktannya
17,30,59
19,50,60
33,57 18,32 10
- Menjelaskan dampakpembakaran bahan bakarterhadap lingkungan
13,28,38,49
35 24,34,54
31,34,55
41 27,44 14
Jumlah 14 6 13 10 7 10 60Prosentase 23,3% 10% 21,6% 16,6% 11,6% 16,61% 100%
84
SOAL UJI COBA Mata pelajaran: Kimia
Nama : Kelas :
Petunjuka. Bacalah dengan teliti soal-soal sebelum menjawab.b. Berilah tanda silang (x) silang pada huruf a, b, c, d atau e pada jawaban
yang paling benar.
1. Sumber utama hidrokarbon adalah…………a. gas LPG d. minyak bumib. industri petrokimia e. minyak zaitunc. campuran hidrokarbon
2. Minyak bumi terbentuk dari………..a. hasil tumbukan biji minyak bumib. biji minyak bumic. jasad renik yang mengendap didasar laut jutaan tahund. industri minyak bumie. dari dalam bumi yang dalamnya 5m
3. Minyak bumi disebut juga dengan …………a. petroleum d. minyak tanahb. minyak gas e. minyak bumic. minyak lautan
4. Pemisahan fraksi minyak bumi dilakukan berdasarkan perbedaan……..a. titik didih c. massa rumus e. kelarutanb. rumus struktur d. rumus empiris
5. Metode pengolahan minyak bumi hingga terbentuk fraksi-fraksi adalah……….a. kromatografi c. destilasi bertingkat e. dekomposisib. ekstraksi d. kristalisasi
6. Apa yang dilakukan untuk mengeluarkan minyak bumi dari dasar laut……..a. pengayaan d. pemisahanb. penyulingan e. penyaringanc. pengeboran
7. Minyak bumi di Indonesia bernilai tinggi karena mempunyai kadar unsur yangrendah yaitu…….a. nitrogen c. hidrogen e. karbonb. oksigen d. belerang
8. Hasil penyulingan minyak bumi sebagai berikut.1) kerosin 4) paraffin2) bensin 5) petroleum eter3) solar
85
Bila diurutkan berdasarkan titik didihnya,dimulai titik didih terendah makaurutan yang benar adalah……….a. 1-2-3-4-5 d. 2-5-1-3-4b. 5-4-3-2-1 e. 5-2-1-3-4c. 1-5-2-3-4
9. Fraksi minyak bumi yang dipisahkan dengan cara destilasi bertingkat digunakanuntuk keperluan ……a. pelarut organik c. pelumas e. bahan bakar kendaraanb. bahan bakar memasak d. pengaspal jalan
10. Hasil destilasi minyak bumi yang mempunyai titik didih paling tinggiadalah…….a. kerosin c. solar e. minyak pelumasb. bensin d. aspal
11. Fraksi destilat minyak bumi yang dihasilkan pada suhu 700C-1400C adalah….a. kerosin b. elpiji c. bensin d. aspal e. lilin
12. Gas dalah salah satu fraksi minyak bumi. Cara yang paling tepat membawa gaske tepat yang jauh untuk diekspor keluar negeri adalah dalam bentuk………a. liquit natural gas c. liquit propel gas e. polietenab. liquit petroleum gas. d. polietana
13. Dibawah ini yang bukan merupakan hasil pembakaran hidrokarbon adalah…a. uap air c. karbon dioksida e. karbonb. oksida nitrogen d. karbon monoksida
14. Dibawah ini yang bukan merupakan fraksi-fraksi minyak bumi pada pengolahantahap pertama adalah………..a. bensin c. minyak goreng e. elpijib. minyak tanah d. solar
15. Fraksi terakhir minyak bumi yang dipisahkan dengan cara destilasi bertingkatdigunakan untuk keperluan…….a. pelarut organik d. pengaspalan jalanb. bahan bakar memasak e. bahan bakar kendaraanc. pelumas mesin
16. Proses pemecahan molekul besar menjadi molekul kecil dalam minyak bumimentah disebut……a. reforming c. coking e. polimerisasib. alkilasi d. perengkahan
17. Bensin pertamax produksi pertamina mempunyai kisaran bilangan oktan…..a. 80-88 c. 91-92 e. 99b. 85-90 d. 95
86
18. Apabila bensin premik memiliki angka oktan 94 berarti bensin itu setaradengan…..a. 94% iso-oktana dan 6%n-heptana d. 94% iso-oktanab. 94% n-heptana dan 6% iso-oktana e. 94% n-heptanac. 90%iso-oktana dan 10%n-heptana
19. Mutu bahan bakar bensin dinyatakan dengan ………….a. bilangan peroksida c.angka oktan e. bilangan metanb. angka penyabunan d. bilangan Avogadro
20. Salah satu hasil destilasi minyak bumi yang dominan dihasilkan pada suhudiatas3500C adalah…..a. solar c. petroleum eter e. aspalb. bensin d. kerosin
21. Dibawah ini yang bukan merupakan bahan bakar fosil adalah……..a. batu bara c. bensin e. alkoholb. minyak disel d. minyak tanah
22. Senyawa yang paling banyak terkandung dalam minyak bumi adalah……a. alkana rantai terbuka c. alkana rantai terbuka bercabanb. siklo alkana e. benzene dan turunannyac. hidrokarbon aromatik
23. Senyawa dibawah yang termasuk gas alam adalah……..a. propelena c. metana dan etana e. propane dan butanab. metana dan oktana d. etana dan etuna
24.
Gambar diatas merupakan salah satu kegunaan dari salah satu fraksi………..a.Kerosin c. nafta e. minyak pelumas
b.Bensin d, lilin
25. Pembuatan olefin dari nafta dilakukan melalui proses……a. reforming c. polimerisasi e. isomerisasib. perengkahan d. destilasi bertingkat
26. Nafta biasanya digunakan untuk……..a. direrjen, kosmetik, obat, cat d. isolasi lestrikb. kendaraan bermotor e. aspal jalanc. bahan bakar industri
87
27. Karbon monoksida merupakan pencemar yang berbahaya karena……..a. menyebabkan hujan asam d. mengikat hemoglobinb. merupakan gas rumah kaca e. merusak lapisan ozonc. membentuk asap kabut
28. Efek knocking (ketukan )pada mesin disebabkan oleh…….a. pembakaran bahan bakar terlalu lambatb. pembakaran bahan bakar terlalu cepatc. pembakaran bahan bakar yang tidak sempurnad. proses pengapian pada mesin yang tidak baike. mesin yang suhdah aus karena pemakaian yang terlalu lama
29. Sumber utama pencemar udara dikota-kota besar adalah…….a. debu dari jalan raya d. penebangan pohonb. pembkaran sampah e. pembangunan perumahanc. asap industri dan kendaraan bermotor
30. Penggunaan TEL sebagai adiktif pada bensin akan segera di tinggalkan karena….a. membuat harga bensin menjadi mahalb. mengurangi efisiensi bahan bakar bensinc. mencemarkan udarad. merusak mesin mesine. menaikkan bilangan oktan bahan bakar bensin
31. Polutan dalam asap buang kendaraan bermotor dapat dikurangi dengan ……..a. pemasangan pengubah katalik d. oksida belerangb. elektron valensi e. parafinc. petrokimia
32. Zat yang berbahaya bagi lingkungan akibat penambhan TEL adalah…….a. gas monoksida d. gas nitrogen oksidab. gas oksida belerang e. patrikulat timbelc. gas karbon dioksida
33. Zat yang ditambahkan untuk menaikan bilangan oktan bensin adalah…….a. ( CH3)2Pb c. (C2H5)4Pb e. (CH)4Pbb. (CH3)4Pb d. (C2H5)3Pb
34. Logam berat yang mencemari udara yang berasal dari asap kendaraan bermororadalah…….a. Hg b. Pb c. Cu d. Zn e. Cd
35. Zat yang ditambahkan untuk kedalam bensin untuk menaikkan nilai oktannyaadalah…….a. TEL dan dibromoetana d. LPG dan MTBEb. TEL dan MTBE e. pertamax dan pertamak plusc. MTBE dan dibromoetana
88
36. Pengubahan alkana rantai lurus menjadi alkana bercabang disebut……a. subtitusi d. reformingb. adisi e. kondensasic. perengkahan .
37. Gas asetelina mempunyai rumus molekul………a. CH4 b. C2H5 c. C2H5 d. C2H4 e. C2H2
38. Peningkatan CO2 diudara dapat menyebabkan kerugian karena CO2 dapat……a. mengganggu fungsi himiglobin d. menyebabkan pemanasan globalb. menimbulkan hujan asam e. memicu pembentukan asbutc. mengganggu pernafasan
39. Karbon monoksida (CO) merupakan gas beracun karena……a. gas CO dapat berikatan debgan hemoglobin membentuk COHbb. gas CO dapat larut dalam air dan membentuk CO2 dan H2c. gas CO mudah bereaksi dengan udara membentuk CO2d. gas CO berbau busuk dan menusuke. gas CO adalah gas yang reaktif
40.Gambar disamping adalah diagram destilasi minyak bumidari diagram tersebut jenis fraksi minyak bumi yng dihasilakan pada suhu 180 - 250adalah………………………….a.LPG d. minyak solar
b. Bensin e. pelumas
c.kerosin
41. Pencemar yang menyebabkan hujan asam adalah……..a. oksida belerang dan NO2 d. CO dan HClb. oksida karbon dan NOx e.H2CO3 dan H2SO4c. oksida belerang dan CO
42. Industri yang menggunakan fraksi minyak bumi dan gas alam adalah……..a. industri gas c. industri petrokimia e. industri kimiab. industri Pb d. industri nafta
43. zat yang dapat digunakan sebagai bahan bakar pesawat terbang adalaha. metana c. kerosin e. aromatisb. bensin d. avtur
44. Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan untuk mengatasi dampaknegative pembakaran bensin kecuali………a. penggunaan converter katalik pada system buangan kendaraanb. penggunaan EFI pada sistim bahan bakar
89
c. penghijauan atau pembuatan tanaman kotad. penggunaan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungane. penambahn adiktif Pb pada bensin
45. Bahan bakar alternatif yang dapat diperbaharui………….a. minyak nabati c. batu bara e. minyak bumib. gas alam d. minyak tanah
46. Penghilangan garam yang dilakukan dengan mencampurkan minyak mentahdengan air dikenal dengan istilah…….a. reforming c. destiling e.crakingb. blending d. polisasi
47. Fraksi minyak bumi yang digunakan sebagai bahan bakar dengan angka oktantinggi adalaha. kerosin c. bitumen e. bensinb. residu d. solar
48. Zat-zat berikut yang tidak terdapat pada minyak bumi adalah……….a. belerang c. organo logam e.oksigenb. nitrogen d. natrium
49. Salah satu produk kimia adalah……a. urea c. asam nitrat e. biogasb. yogurtd d. kertas
50. Premix adalah produk pertamina yang diklaim yang mempunyai bilangan oktan92 yang mempengaruhi tingginya angka oktan adalah……….a. normal heksana c. iso oktana e. isoheksanab. normal heptana d. normal oktana
51. Berikut ini yang bukan hasil dari industri kimia adalah……a. deterjen c. pupuk e. karetb. plastik d. asbes
52. PCV adalah salah satu produksi petrokimia berasal dari dasar………..a. Etilena c. benzen e. olefinb. Aromatika d. propilena
53. Kadar gas CO diudara yang masih aman jika dihirup manusia adalah…….a. < 100 bpj c. 200-250 bpj e. >500 bpjb. 100-200 bpj d. 250-500 bpj
54. Pencemaran udara dapat mengakibatkan seseorang pingsan hal ini terjadi karenaa. Gas SO2 terlalu banyak diudarab. Darah kekurangan gas COc. Hemoglobin darah lebih banyak mengikat CO daripada O2d. Terbentuknya NO dari padapembakaran bensin
90
e. Gas SO2 pekat55. Didaerah industri udara dapat mengandung gas-gaspolutan, berikut gas yang
dapat menyebabkan polutan ……………a. SO2 dan NO2 c. O2 dan N2 e. CO2 dan COb. SO2 dan O2 d. CO dan N2
56. Treating merupakan proses…………a. Menghilangkan kotoran pada minyak bumib. Penggabungan monomerc. Penggabungan dua macam hidrokarbond. Pemisahan fraksie. Meningkatkan mutu bensin
57. Senyawa yang dapat menaikkan angka oktan bensin adalah………a. Klorofom d. dikloro difenil trikloro metanab. Garam dapur e. dikloro difluoro metanac. Tetra etil timbale
58. Dari bahan –bahan1) Olefim 4) plastik2) Aromatika 5) pupuk3) Gas sintesis
Yang merupakan bahan dasar industri petrokimia adalah…………..a. 3, 4, dan 5 c. 1, 2, dan e. 1, 2, dan 3b. 1, 2, dan 5 d. 2, 3, dan 4
59. Solar biasa diguanakan untuk……….a. pelumas d. mesin pesawat terbangb. lilin e. bahan bakar kendaraanc. bahan bakar disel
60. Gambar ini menunjukkan bahwa salah satu pencemaran udara berasal dari……a. asap kendaraan bermotor c.industri e.bahan bekasb.pembakaran d.asap rokok
GOOD LUCK
91
Kunci Jawaban Soal Uji Coba
1. D 11. C 21. C 31.A 41.A 51.D2. C 12. B 22. E 32.E 42.D 52.E3. A 13. E 23. C 33. C 43.C 53.A4. A 14. C 24. C 34.B 44.E 54.C5. D 15. D 25, B 35.D 45.C 55.A6. D 16. D 26. A 36.D 46.C 56.A7. D 17. C 27. D 37.E 47.A 57.C8. E 18. A 28. C 38.D 48.D 58.E9. D 19. C 29. C 39.A 49.A 59.C10.D 20. E 30. C 40.C 50.C 60. A
92
KISI-KISI SOAL PRITESTMata Pelajaran : Kimia
Pokok Bahasan : Minyak Bumi
Kelas / Semester : X / 2
Tahun Ajaran : 2009 / 2010
Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul
Sebaran SoalKompetensi Dasar Indikator C1 C2 C3 C4 C5 C6 Jumlah Soal
Menjelaskan proses pembentukandan teknik pemisahan fraksi-fraksiminyak bumi serta kegunaannya
- Mendeskripsikan prosespembentukan minyak bumidan gas alam
2, 24 3 14 4
- Menjelaskan komponen-komponen utama penyusunminyak bumi
1, 10 4,7 15 5
- Menafsirkan baganpenyulingan bertingkatuntuk menjelaskan dasar danteknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi.
6 11, 30,16
9, 5 17, 25 8, 28 10
- Membedakan kualitasbensin berdasar bilanganoktannya
20 13,27, 29
12 5
- Menjelaskan dampakpembakaran bahan bakarterhadap lingkungan
26 18, 21 19, 22 23 6
Jumlah 7 3 6 6 4 4 30Prosentase 23,3% 9,9% 19,9% 19,9% 13,3% 13,3% 100%
93
SOAL PRE TES
Mata Pelajaran: KimiaPokok Bahasan: Minyak BumiWaktu : 45 menit
Petunjuk mengerjakan soal:a. Tulis terlebih dahulu nama, kelas, dan nomor urut anda dalam lembar jawab yang
telah disediakan.b. Berdoalah sebelum mengerjakan dan kerjakan dengan baik. Tiap-tiap butir soal
pahami dulu maknanya sebelum dijawab.c. Dahulukan soal yang anda anggap mudah.d. Pilihlah jawaban yang tepat dengan memberikan tanda (x) pada jawaban a, b, c, d
atau e yang anda anggap benar.e. Apabila anda ingin mengoreksi jawaban coretlah dua garismendatar jawaban yang
salah dan diberi tanda silang pada jawaban yang anda anggap benar.Contoh : Pilihan semula : a b c d Dibetulkan : a b c d
f. Periksalah kembali pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada petugas.
61. Sumber utama hidrokarbon adalah…………d. gas LPG d. minyak bumie. industri petrokimia e. minyak zaitunf. campuran hidrokarbo
62. Minyak bumi disebut juga dengan …………d. petroleum d. minyak tanahe. minyak gas e. minyak bumif. minyak lautan
63. Minyak bumi terbentuk dari………..f. hasil tumbukan biji minyak bumig. biji minyak bumih. jasad renik yang mengendap didasar laut jutaan tahuni. industri minyak bumij. dari dalam bumi yang dalamnya 5m
64. Metode pengolahan minyak bumi hingga terbentuk fraksi-fraksi adalah……….c. kromatografi c. destilasi bertingkat e. dekomposisid. ekstraksi d. kristalisasi
65. Apa yang dilakukan untuk mengeluarkan minyak bumi dari dasar laut……..a. pengayaan d. pemisahanb. penyulingan e. penyaringanc. pengeboran
94
66. Pemisahan fraksi minyak bumi dilakukan berdasarkan perbedaan……..c. titik didih c. massa rumus e. kelarutand. rumus struktur d. rumus empiris
67. Minyak bumi di Indonesia bernilai tinggi karena mempunyai kadar unsur yangrendah yaitu…….c. nitrogen c. hidrogen e. karbond. oksigen d. belerang
68. Hasil penyulingan minyak bumi sebagai berikut.4) kerosin 4) paraffin5) bensin 5) petroleum eter6) solar
Bila diurutkan berdasarkan titik didihnya,dimulai titik didih terendah makaurutan yang benar adalah……….a. 1-2-3-4-5 d. 2-5-1-3-4b. 5-4-3-2-1 e. 5-2-1-3-4c. 1-5-2-3-4
69. Fraksi minyak bumi yang dipisahkan dengan cara destilasi bertingkat digunakanuntuk keperluan ……c. pelarut organik c. pelumas e. bahan bakar kendaraand. bahan bakar memasak d. pengaspal jalan
70. Gas dalah salah satu fraksi minyak bumi. Cara yang paling tepat membawa gaske tepat yang jauh untuk diekspor keluar negeri adalah dalam bentuk………c. liquit natural gas c. liquit propel gas e. polietenad. liquit petroleum gas. d. polietana
71. Dibawah ini yang bukan merupakan hasil pembakaran hidrokarbon adalah…c. uap air c. karbon dioksida e. karbond. oksida nitrogen d. karbon monoksida
72. Apabila bensin premik memiliki angka oktan 94 berarti bensin itu setaradengan…..d. 94% iso-oktana dan 6%n-heptana d. 94% iso-oktanae. 94% n-heptana dan 6% iso-oktana e. 94% n-heptanaf. 90%iso-oktana dan 10%n-heptana
73. Mutu bahan bakar bensin dinyatakan dengan ………….c. bilangan peroksida c.angka oktan e. bilangan metand. angka penyabunan d. bilangan Avogadro
74. Dibawah ini yang bukan merupakan bahan bakar fosil adalah……..c. batu bara c. bensin e. alkohold. minyak disel d. minyak tanah
95
75. Senyawa yang paling banyak terkandung dalam minyak bumi adalah……d. alkana rantai terbuka c. alkana rantai terbuka bercabane. siklo alkana e. benzene dan turunannyaf. hidrokarbon aromatik
76.
Gambar diatas merupakan salah satu kegunaan dari salah satu fraksi………..a.Kerosin c. nafta e. minyak pelmas
b.Bensin d, lilin
77. Nafta biasanya digunakan untuk……..d. direrjen, kosmetik, obat, cat d. isolasi lestrike. kendaraan bermotor e. aspal jalanf. bahan bakar industri
78. Sumber utama pencemar udara dikota-kota besar adalah…….d. debu dari jalan raya d. penebangan pohone. pembkaran sampah e. pembangunan perumahanf. asap industri dan kendaraan bermotor
79. Polutan dalam asap buang kendaraan bermotor dapat dikurangi dengan ……..d. pemasangan pengubah katalik d. oksida belerange. elektron valensi e. parafinf. petrokimia
80. Penggunaan TEL sebagai adiktif pada bensin akan segera di tinggalkan karena….f. membuat harga bensin menjadi mahalg. mengurangi efisiensi bahan bakar bensinh. mencemarkan udarai. merusak mesin mesinj. menaikkan bilangan oktan bahan bakar bensin
81. Logam berat yang mencemari udara yang berasal dari asap kendaraan bermororadalah…….b. Hg b. Pb c. Cu d. Zn e. Cd
82. Karbon monoksida (CO) merupakan gas beracun karena……f. gas CO dapat berikatan debgan hemoglobin membentuk COHbg. gas CO dapat larut dalam air dan membentuk CO2 dan H2h. gas CO mudah bereaksi dengan udara membentuk CO2i. gas CO berbau busuk dan menusukj. gas CO adalah gas yang reaktif
96
83. Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan untuk mengatasi dampak negatifpembakaran bensin kecuali………f. penggunaan converter katalik pada system buangan kendaraang. penggunaan EFI pada sistim bahan bakarh. penghijauan atau pembuatan tanaman kotai. penggunaan bahan bakar alternatif yang ramah lingkunganj. penambahn adiktif Pb pada bensin
84. Bahan bakar alternatif yang dapat diperbaharui………….c. minyak nabati c. batu bara e. minyak bumid. gas alam d. minyak tanah
85. Fraksi minyak bumi yang digunakan sebagai bahan bakar dengan angka oktantinggi adalahc. kerosin c. bitumen e. bensind. residu d. solar
86. Salah satu produk kimia adalah……c. urea c. asam nitrat e. biogasd. yogurtd d. kertas
87. Premix adalah produk pertamina yang diklaim yang mempunyai bilangan oktan92 yang mempengaruhi tingginya angka oktan adalah……….c. normal heksana c. iso oktana e. isoheksanad. normal heptana d. normal oktana
88. Kadar gas CO diudara yang masih aman jika dihirup manusia adalah…….c. < 100 bpj c. 200-250 bpj e. >500 bpjd. 100-200 bpj d. 250-500 bp
89. Gambar ini menunjukkan bahwa salah satu pencemaran udara berasal dari……a. asap kendaraan bermotor c.industri e.bahan bekasb.pembakaran d.asap rokok
90. Dari bahan –bahan1) Olefim 4) plastik2) Aromatika 5) pupuk3) Gas sintesis
Yang merupakan bahan dasar industri petrokimia adalah…………..c. 3, 4, dan 5 c. 1, 2, dan e. 1, 2, dan 3d. 1, 2, dan 5 d. 2, 3, dan 4
97
KUNCI JAWABAN SOAL PRE-TEST
1. D 11. C 21. B2. A 12. A 22. A3. C 13. C 23. E4. C 14. E 24. A5. C 15. C 25, A6. A 16. C 26. A7. D 17. A 27. C8. E 18. C 28. A9. D 19. A 29. A10. B 20. C 30. E
98
KISI-KISI SOAL PRITESTMata Pelajaran : Kimia
Pokok Bahasan : Minyak Bumi
Kelas / Semester : X / 2
Tahun Ajaran : 2009 / 2010
Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul
Sebaran SoalKompetensi Dasar Indikator C1 C2 C3 C4 C5 C6 Jumlah Soal
Menjelaskan proses pembentukandan teknik pemisahan fraksi-fraksiminyak bumi serta kegunaannya
- Mendeskripsikan prosespembentukan minyak bumidan gas alam
2, 24 3 14 4
- Menjelaskan komponen-komponen utama penyusunminyak bumi
1, 10 4,7 15 5
- Menafsirkan baganpenyulingan bertingkatuntuk menjelaskan dasar danteknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi.
6 11, 30,16
9, 5 17, 25 8, 28 10
- Membedakan kualitasbensin berdasar bilanganoktannya
20 13,27, 29
12 5
- Menjelaskan dampakpembakaran bahan bakarterhadap lingkungan
26 18, 21 19, 22 23 6
Jumlah 7 3 6 6 4 4 30Prosentase 23,3% 9,9% 19,9% 19,9% 13,3% 13,3% 100%
99
KISI-KISI SOAL POST TESMata Pelajaran : Kimia
Pokok Bahasan : Minyak Bumi
Kelas / Semester : X / 2
Tahun Ajaran : 2009 / 2010
Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul
Sebaran SoalKompetensi Dasar Indikator C1 C2 C3 C4 C5 C6 Jumlah Soal
Menjelaskan proses pembentukandan teknik pemisahan fraksi-fraksiminyak bumi serta kegunaannya
- Mendeskripsikan prosespembentukan minyak bumidan gas alam
1, 24 3 14 4
- Menjelaskan komponen-komponen utama penyusunminyak bumi
2, 10 5, 8 15 5
- Menafsirkan baganpenyulingan bertingkatuntuk menjelaskan dasar danteknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi.
6 11, 16,23
4, 7 12, 25 9, 29 10
- Membedakan kualitasbensin berdasar bilanganoktannya
19 13,22, 29
21 5
- Menjelaskan dampakpembakaran bahan bakarterhadap lingkungan
26 19, 17 20, 27 30 6
Jumlah 7 3 6 6 4 4 30Prosentase 23,3% 9,9% 19,9% 19,9% 13,3% 13,3% 100%
100
KISI-KISI SOAL PRITESTMata Pelajaran : Kimia
Pokok Bahasan : Minyak Bumi
Kelas / Semester : X / 2
Tahun Ajaran : 2009 / 2010
Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul
Sebaran SoalKompetensi Dasar Indikator C1 C2 C3 C4 C5 C6 Jumlah Soal
Menjelaskan proses pembentukandan teknik pemisahan fraksi-fraksiminyak bumi serta kegunaannya
- Mendeskripsikan prosespembentukan minyak bumidan gas alam
2, 24 3 14 4
- Menjelaskan komponen-komponen utama penyusunminyak bumi
1, 10 4,7 15 5
- Menafsirkan baganpenyulingan bertingkatuntuk menjelaskan dasar danteknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi.
6 11, 30,16
9, 5 17, 25 8, 28 10
- Membedakan kualitasbensin berdasar bilanganoktannya
20 13,27, 29
12 5
- Menjelaskan dampakpembakaran bahan bakarterhadap lingkungan
26 18, 21 19, 22 23 6
Jumlah 7 3 6 6 4 4 30Prosentase 23,3% 9,9% 19,9% 19,9% 13,3% 13,3% 100%
101
KISI-KISI SOAL POST TESMata Pelajaran : Kimia
Pokok Bahasan : Minyak Bumi
Kelas / Semester : X / 2
Tahun Ajaran : 2009 / 2010
Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul
Sebaran SoalKompetensi Dasar Indikator C1 C2 C3 C4 C5 C6 Jumlah Soal
Menjelaskan proses pembentukandan teknik pemisahan fraksi-fraksiminyak bumi serta kegunaannya
- Mendeskripsikan prosespembentukan minyak bumidan gas alam
1, 24 3 14 4
- Menjelaskan komponen-komponen utama penyusunminyak bumi
2, 10 5, 8 15 5
- Menafsirkan baganpenyulingan bertingkatuntuk menjelaskan dasar danteknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi.
6 11, 16,23
4, 7 12, 25 9, 29 10
- Membedakan kualitasbensin berdasar bilanganoktannya
19 13,22, 29
21 5
- Menjelaskan dampakpembakaran bahan bakarterhadap lingkungan
26 19, 17 20, 27 30 6
Jumlah 7 3 6 6 4 4 30Prosentase 23,3% 9,9% 19,9% 19,9% 13,3% 13,3% 100%
102
SOAL POST TES
Mata Pelajaran: KimiaPokok Bahasan: Minyak BumiWaktu : 45 menit
Petunjuk mengerjakan soal:g. Tulis terlebih dahulu nama, kelas, dan nomor urut anda dalam lembar jawab yang
telah disediakan.h. Berdoalah sebelum mengerjakan dan kerjakan dengan baik. Tiap-tiap butir soal
pahami dulu maknanya sebelum dijawab.i. Dahulukan soal yang anda anggap mudah.j. Pilihlah jawaban yang tepat dengan memberikan tanda (x) pada jawaban a, b, c, d
atau e yang anda anggap benar.k. Apabila anda ingin mengoreksi jawaban coretlah dua garismendatar jawaban yang
salah dan diberi tanda silang pada jawaban yang anda anggap benar.Contoh : Pilihan semula : a b c d Dibetulkan : a b c d
l. Periksalah kembali pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada petugas.
91. Minyak bumi disebut juga dengan …………g. petroleum d. minyak tanahh. minyak gas e. minyak bumii. minyak lautan
92. Sumber utama hidrokarbon adalah…………g. gas LPG d. minyak bumih. industri petrokimia e. minyak zaituni. campuran hidrokarbo
93. Minyak bumi terbentuk dari………..k. hasil tumbukan biji minyak bumil. biji minyak bumim. jasad renik yang mengendap didasar laut jutaan tahunn. industri minyak bumio. dari dalam bumi yang dalamnya 5m
94. Apa yang dilakukan untuk mengeluarkan minyak bumi dari dasar laut……..a. pengayaan d. pemisahanb. pengeboran e. penyaringanc. penyulingan
95. Metode pengolahan minyak bumi hingga terbentuk fraksi-fraksi adalah……….e. kromatografi c. destilasi bertingkat e. dekomposisif. ekstraksi d. kristalisasi
103
96. Pemisahan fraksi minyak bumi dilakukan berdasarkan perbedaan……..e. titik didih c. massa rumus e. kelarutanf. rumus struktur d. rumus empiris
97. Fraksi minyak bumi yang dipisahkan dengan cara destilasi bertingkat digunakanuntuk keperluan ……e. pelarut organik c. pelumas e. bahan bakar kendaraanf. bahan bakar memasak d. pengaspal jalan
98. Minyak bumi di Indonesia bernilai tinggi karena mempunyai kadar unsur yangrendah yaitu…….e. nitrogen c. hidrogen e. karbonf. oksigen d. belerang
99. Hasil penyulingan minyak bumi sebagai berikut.7) kerosin 4) paraffin8) bensin 5) petroleum eter9) solar
Bila diurutkan berdasarkan titik didihnya,dimulai titik didih terendah makaurutan yang benar adalah……….a. 1-2-3-4-5 d. 2-5-1-3-4b. 5-4-3-2-1 e. 5-2-1-3-4c. 1-5-2-3-4
100. Gas dalah salah satu fraksi minyak bumi. Cara yang paling tepat membawa gaske tepat yang jauh untuk diekspor keluar negeri adalah dalam bentuk………e. liquit natural gas c. liquit propel gas e. polietenaf. liquit petroleum gas. d. polietana
101. Dibawah ini yang bukan merupakan hasil pembakaran hidrokarbon adalah…e. uap air c. karbon dioksida e. karbonf. oksida nitrogen d. karbon monoksida
102. Nafta biasanya digunakan untuk……..g. direrjen, kosmetik, obat, cat d. isolasi lestrikh. kendaraan bermotor e. aspal jalani. bahan bakar industri
103. Mutu bahan bakar bensin dinyatakan dengan ………….e. bilangan peroksida c.angka oktan e. bilangan metanf. angka penyabunan d. bilangan Avogadro
104. Dibawah ini yang bukan merupakan bahan bakar fosil adalah……..e. batu bara c. bensin e. alkoholf. minyak disel d. minyak tanah
104
105. Senyawa yang paling banyak terkandung dalam minyak bumi adalah……g. alkana rantai terbuka c. alkana rantai terbuka bercabanh. siklo alkana e. benzene dan turunannyai. hidrokarbon aromatik
106.
Gambar diatas merupakan salah satu kegunaan dari salah satu fraksi………..a.Kerosin c. nafta e. minyak pelmas
b.Bensin d, lilin
107. Logam berat yang mencemari udara yang berasal dari asap kendaraan bermororadalah…….c. Hg b. Pb c. Cu d. Zn e. Cd
108. Sumber utama pencemar udara dikota-kota besar adalah…….g. debu dari jalan raya d. penebangan pohonh. pembkaran sampah e. pembangunan perumahani. asap industri dan kendaraan bermotor
109. Penggunaan TEL sebagai adiktif pada bensin akan segera di tinggalkan karena….k. membuat harga bensin menjadi mahall. mengurangi efisiensi bahan bakar bensinm. merusak mesin mesinn. menaikkan bilangan oktan bahan bakar bensino. mencemarkan udara
110. Polutan dalam asap buang kendaraan bermotor dapat dikurangi dengan ……..g. pemasangan pengubah katalik d. oksida belerangh. elektron valensi e. parafini. petrokimia
111. Apabila bensin premik memiliki angka oktan 94 berarti bensin itu setaradengan…..g. 94% iso-oktana dan 6%n-heptana d. 94% iso-oktanah. 94% n-heptana dan 6% iso-oktana e. 94% n-heptanai. 90%iso-oktana dan 10%n-heptana
112. Premix adalah produk pertamina yang diklaim yang mempunyai bilangan oktan92 yang mempengaruhi tingginya angka oktan adalah……….e. normal heksana c. iso oktana e. isoheksanaf. normal heptana d. normal oktana
113. Dari bahan –bahan1) Olefim 4) plastik2) Aromatika 5) pupuk
105
3) Gas sintesis Yang merupakan bahan dasar industri petrokimia adalah…………..
e. 3, 4, dan 5 c. 1, 2, dan e. 1, 2, dan 3f. 1, 2, dan 5 d. 2, 3, dan 4
114. Bahan bakar alternatif yang dapat diperbaharui………….e. minyak nabati c. batu bara e. minyak bumif. gas alam d. minyak tanah
115. Fraksi minyak bumi yang digunakan sebagai bahan bakar dengan angka oktantinggi adalahe. residu c. bitumen e. bensinf. kerosin d. solar
116. Salah satu produk kimia adalah……e. kertas c. asam nitrat e. biogasf. yogurtd d.urea
117. Karbon monoksida (CO) merupakan gas beracun karena……k. gas CO dapat berikatan debgan hemoglobin membentuk COHbl. gas CO dapat larut dalam air dan membentuk CO2 dan H2m. gas CO mudah bereaksi dengan udara membentuk CO2n. gas CO berbau busuk dan menusuko. gas CO adalah gas yang reaktif
118. Gambar ini menunjukkan bahwa salah satu pencemaran udara berasal dari……a. industri c.asap kendaraan bermotor e.bahan bekasb.pembakaran d.asap rokok
119. Kadar gas CO diudara yang masih aman jika dihirup manusia adalah…….e. < 100 bpj c. 200-250 bpj e. >500 bpjf. 100-200 bpj d. 250-500 bp
120. Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan untuk mengatasi dampaknegatif pembakaran bensin kecuali………k. penggunaan converter katalik pada system buangan kendaraanl. penggunaan EFI pada sistim bahan bakarm. penghijauan atau pembuatan tanaman kotan. penggunaan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungano. penambahn adiktif Pb pada bensin
GOOD LUCK
106
KUNCI JAWABAN SOAL POST TES
1. A 11. C 21. A2. D 12. A 22. C3. C 13. C 23. E4. B 14. E 24. A5. C 15. C 25, B6. A 16. C 26. D7. D 17. B 27. A8. D 18. C 28. C9. E 19. E 29. A10. B 20. A 30. E
107
Lembar jawaban
Soal post-test
Pelajaran: Kimia Nama :
Materi : Minyak Bumi Kelas :
NO A B C D E
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
NO A B C D E
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
108
no A B C D E no A B C D E
1 11
2 12
3 13
4 14
5 15
6 16
7 17
8 18
9 19
10 20
109
DAFTAR NAMA KELAS EKSPERIMEN 1 (X D)No Nama Kode1 Ahmad Chilmianto NHT-012 Ahmad Eko Aryanto NHT-023 Ahmad Sahid fajar NHT-034 Ahmad winarno NHT-045 Asyah Rohidatul NHT-056 Ali Farikhin NHT-067 Alina Aunun F NHT-078 Anwariatun NHT-089 Anis habibatun NHT-09
10 Anis umaroh NHT-1011 Anisa Putri NHT-1112 Aziz Muzaki NHT-1213 Dito khoirul B NHT-1314 Fatah Mubarok NHT-1415 Fardatul Khoiti NHT-1516 Hafidhoh NHT-1617 Indana Zulfa Z NHT-1718 Ira Ni’matul M NHT-1819 Khoirun Nisa’ NHT-1920 Khoniatim M NHT-2021 Laily Magfiroh NHT-2122 Lukmanul Hakim NHT-2223 Maisyaroh NHT-2324 Maslikhatul M NHT-2425 Miftahul Khoirun N NHT-2526 Miftahur Rohmah NHT-2627 Miladun Nisa’ NHT-2728 Miftahul Ulfa NHT-2829 Muflikhah NHT-2930 Muhamad Murodhi NHT-3031 Mukholifatur Rohimah NHT-3132 Novia Dzulma NHT-3233 Nur laila Azizah NHT-3334 Nurlailiyah NHT-3435 Nurul hidayah NHT-3536 Nurul hikmah NHT-3637 Ridaun Ni’mah NHT-3738 Rikhotul Fuadah NHT-3839 Siti Erna Sari NHT-3940 Siti Fatiyatuz Zahro NHT-4041 Safa’ah NHT-4142 Umi Jazilah NHT-4243 Vera Fitriyah NHT-4344 Siti Arifatul Fitriyah NHT-44
110
LampiranDAFTAR NAMA KELAS EKSPERIMEN II (X E)
No Nama Kode1 Ainuril Fitriya TPS-012 Alif Nafiah TPS-023 Ana Lutfiatun TPS-034 Atik Nurrohmah TPS-045 Chalimatus S TPS-056 Elli Ernawati TPS-067 Eva Fauziana L TPS-078 Fina Dakwatul TPS-089 Fita Prihatini TPS-09
10 Fiasanah TPS-1011 Hera Aulia D TPS-1112 Hidayati Irma TPS-1213 Inayatun Ma’rifah TPS-1314 Indah Nurul H TPS-1415 Ira Af’idatul Budur TPS-1516 Jazain Niswah TPS-1617 Khoiril Muhlisin TPS-1718 Kholili TPS-1819 Lilik Khoiriyah TPS-1920 Lutfi Hakim TPS-2021 M. Umar Said TPS-2122 Masrokah TPS-2223 Mastiah TPS-2324 Miftahul Huda TPS-2425 Misbakhul izzah TPS-2526 Misbahul Munir TPS-2627 M. Nurrohman TPS-2728 Nafis Chilmi TPS-2829 Nailul Hikmah TPS-2930 Nur Afifah TPS-3031 Nur laili M TPS-3132 Nurul Istiqomah TPS-3233 Rifqiyatul Karimah TPS-3334 Shohifatun Nasikhah TPS-3435 Siti mustofiah TPS-3536 Siti Nur Soimatul TPS-3637 Siti Rumiati TPS-3738 Tin Warotul F TPS-3839 Tri Setyo R TPS-3940 Izzah Munisa F TPS-4041 Sofi Sofitri TPS-41
111
DAFTAR NAMA KELOMPOK EKSPERIMEN I (NHT)
Kelompok Nama SiswaAhmad ChilmiantoAhmad Eko AriantoAhmad Syayid ja’farAhmad winarnoAisyah Roisatul UAli FarichinAlina Aunun F
1
Anwariatul HAnisa putridAnis khabibatulAnis UmarohDito khoirul BFirdatul khiotiAziz Muzaki
2
Siti ArifatulHafidhohIra Ni’matulIndana ZulfaKonoatul MKhoirun Nisa
3
Laili MagfirohLukmanul HakimMaisyarohMaslikhatulMiftahurrohmahMiftahul KhoirunMiladun Nisa
4
Minkhatul ulfaVerra fitriyahNovia ZulmaMuflihahMuhamad MurodiMukholifatulNur Laila AzizahNurul Hidayah
5
Nur Lailiyah.Nurul HikmahRidaun Ni’mahRihkotul FuadahSiti Erna SariSiti Fatimatuz zahroSyafa’atun
6
Umi Jazilah
112
DAFTAR NAMA KELOMPOK EKSPERIMEN II
KELOMPOK NAMA
1 Lutfi HakimKholili
2 Misbakhul MunirNafis Hilmi
3 Khoirul MuslikhinMuhamad Umar Said
4 Miftahul HudaMiftahul Izzah
5 Elly Erna WatiAna Lutfiatun
6 Hera AmaliaFita Prihatini
7 Nur AfifahRifyatul
8 Siti NuryatiIzzah Munisa
9 MastinahIna Yatun Ma’rifah
10 Chalimatus Sa’diyahAinul Fitria
11 Fina DakwatusAlif Nafiah
12 Jazain NiswahEva Fauziana
13 Ira Afidatul BudurFiasanah
14 Indah Nurul KhamidahNurul Istiqomah
15 Lilik KhoiriyahNur Lailai Mahmudah
16 Shofiatun NasikhahSiti Nur Soimatun
17 Siti MustofiahSofi Safitri
18 Nailul RokhimahMuhamad Nurrohim
19 Tin warotulTri setyo rahayu
20 Atik NurrohmahMasrokah
113
kosmetik obat deterjen
Pupuk plastik lilinAyo .siapa yang tau dari manakah produk-produk ini
Di dapatkan ???
Maksud gambar-gambar diatas apa .hayo?????
114
Yuk kita pelajari bersama...pasti pengen tahuka n!!
Menjelaskan proses pembentukan minyak bumiMenjelaskan proses pengolahan minyak bumiMmenyebutkan kegunaan minyak bumi
1. Minyak bumiApakah minyak bumi itu ??
Pada kegiatan ini, kalian akan mempelajari tentang minyakbumi,pembentukan minyak bumi, pengolahan minyak bumi, kegunaanminyak bumi, bensin, dampak pembakaran bensin dan industri kimia
Minyak bumi dan gas alam berasaldari jasad renik lautan, tumbuhan danhewan yang mati sekitar 150 jutatahun yang lalu Jadi, untukmemperolehnya dilakukanpengeboran.
MATERI
ModulMinyak Bumibubumi……
TUJUAN
yangterkandungdidalamminyakmentahdiantaranyaadalah Sulfur,Oksigen,Nitrogen dansenyawa-senyawa yangmengandungkonstituenlogamterutamaNikel, Besidan Tembaga
115
2. Pengolahan Minyak Bumi Dan Manfaatnyapengolahan minyak bumi dilakukan melalui destilasi bertingkat, dimanaminyak mentah dipisahkan ke dalam kelompok-kelompok (fraksi) dengan titikdidih yang mirip. Proses pengolahannya dan manfaatnya.
Prosespengolahannyagimanaya….?????
Cracking adalah penguraian molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang besarmenjadi molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang kecilReforming adalah perubahan dari bentuk molekul bensin yang bermutu kurangbaik (rantai karbon lurus) menjadi bensin yang bermutu lebih baik (rantaikarbon bercabangPolimerisasi adalah proses penggabungan molekul-molekul kecil menjadimolekul besar.Alkilasi adalah proses penggabungan 2 macam hidrokarbon
116
3. Bensin
Bilangan oktanmerupakan ukuran dari kemampuan bahanbakar untuk mengatasi ketukan sewaktu terbakar dalam mesin. Nilai bilangan oktan 0ditetapkan untuk n-heptana yang mudah terbakar, dan nilai 100 untuk isooktana yangtidak mudah terbakar. Fraksi bensin dari menara distilasi umumnya mempunyaibilangan oktan ~70Jenis binsin pertamina itu ada 3 Lo harus tau ya,,,
Hati-hati dengan akibat pembakaran bensin ya temen-temenkarna berbahaya bagi kita dan lingkungan,,,, apa aja ya,,,qt intipbareng2 yu,,kk
CO2 dampaknya pemanasan global/ efek rumah kacaCO dapat menimbulkn kematian jk konsntrasi di udra 0,1%
NO dan NO2 hujan asam ,smog (iritasi pd mata n pernafasan )SO2 dan SO3 dapat merusak jaringan smp tmbul skit n hjan asam
Trus cara menaggulangi gmn?,,,
Simak baik2 ane bacakan bismilahi .Langkah-langkah mengatasi dampak dari pembakaran bensin:
-Produksi bensin yang ramah lingkungan, seperti tanpa aditif Pb.-Penggunaan EFI (Electronic Fuel Injection) pada sistem bahan bakar.-Penggunaan konverter katalitik pada sistem buangan kendaraan.-Penghijauan atau pembuatan taman dalam kota.- Penggunaan bahan bakar alternatif yang dapat diperbaharui dan yanglebih ramah lingkungan, seperti tenaga surya dan sel bahan bakar(fuelcell)
merupakan bahan bakar transportasi yang masih memegangperanan penting sampai saat ini. Bensin mengandung lebih dari500 jenis hidrokarbon yang memiliki rantai C5-C10
Jenis bensin bil.oktanPremium 80-88Pertamax 91-92Pertamax plus 95
117
DOKUMENTASI SAAT PEMBALAJARAN DIKELAS
118
119
SISTEM PENILAIAN KELOMPOK EKSPERIMEN I NHTkelompok keaktifan Kekompakan Presentasi
jawabanTotal nilai
12345678
Sekor nilai- Aktif 85-100 - Kurang Aktif 65-70 - Pasif 40-60- Kompak 85-100 -Kurang Kmpak 65-70 - Kurang 40-60 - Tepat 85-100 -Kurang Tepat 65-70 - Salah 40-50
Tim Penilai
……………..
DAFTAR PERKEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN NHTPerolehan skor tiap pertemuan Skor total keterampilankelompok1 2 3
1 465 545 530 15302 440 455 430 13253 520 540 545 1605 Terbaik4 480 530 535 15455 430 560 560 15506 535 530 490 15557 430 455 485 13708 445 540 470 1455
120
DAFTAR PERKEMBANGAN PEMBELAJARAN TPS
SKORKELOMPOK NAMA
1 2 3
1 Lutfi HakimKholili
85 60 90
2 Misbakhul MunirNafis Hilmi
85 70 75
3 Khoirul MuslikhinMuhamad Umar Said
80 70 80
4 Miftahul HudaMiftahul Izzah
85 80 60
5 Elly Erna WatiAna Lutfiatun
90 80 60
6 Hera AmaliaFita Prihatini
80 85 85
7 Nur AfifahRifyatul
75 90 80
8 Siti NuryatiIzzah Munisa
75 80 60
9 MastinahInaYatun Ma’rifah
60 60 80
10 Chalimatus Sa’diyahAinul Fitria
80 75 90
11 Fina DakwatusAlif Nafiah
60 80 75
12 Jazain NiswahEva Fauziana
60 80 75
13 IraAfidatul BudurFiasanah
60 60 85
14 IndahNurul KhamidahNurul Istiqomah
65 80 60
15 Lilik KhoiriyahNurLailai Mahmudah
60 75 85
16 Shofiatun NasikhahSiti Nur Soimatun
80 80 60
17 Siti MustofiahSofi Safitri
80 90 80
18 Nailul RokhimahMuhamad Nurrohim
80 95 75
19 Tin warotulTri setyo rahayu
85 75 85
20 Atik NurrohmahMasrokah
60 75 85