upaya membangun kinerja pustakawan melalui...

163
UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI KERJASAMA INTERNAL PERPUSTAKAAN IPDN KAMPUS JATINANGOR, JAKARTA DAN DAERAH SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S. IP) Oleh: RATU KARIMA FAUZAN AZHIMA NIM. 11140251000021 PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAMA NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019M / 1440H

Upload: others

Post on 31-Oct-2019

22 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI

KERJASAMA INTERNAL PERPUSTAKAAN IPDN KAMPUS

JATINANGOR, JAKARTA DAN DAERAH

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora untuk memenuhi

persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S. IP)

Oleh:

RATU KARIMA FAUZAN AZHIMA

NIM. 11140251000021

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAMA NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2019M / 1440H

Page 2: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan
Page 3: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan
Page 4: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan
Page 5: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

i

ABSTRAK

Ratu Karima Fauzan Azhima NIM. 11140251000021. Upaya Membangun

Kinerja Pustakawan Melalui Kerjasama Internal Perpustakaan IPDN

Kampus Jatinangor, Jakarta dan Daerah. Dibawah bimbingan Parhan

Hidayat, M.Hum. Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan

Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2019.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seperti apa kerjasama internal

antar Perpustakaan IPDN dan bagaimana upaya membangun kinerja pustakawan

melalui kerjasama internal antar Perpustakaan IPDN. Jenis penelitian ini adalah

deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tehnik yang digunakan dalam

pengumpulan data adalah : obeservasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk

teknik analisis data meliputi : reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan.

Informan penelitian ini berasal dari Pusat Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor,

Perpustakaan IPDN Kampus Jakarta dan Perpustakaan IPDN Kampus Sumatera

Barat. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa kerjasama internal yang

telah dilakukan oleh Pusat Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor dan

Perpustakaan IPDN Kampus Daerah adalah kerjasama redistribusi, kerjasama

penyusunan dan pengembangan katalog induk, kerjasama pengolahan, kerjasam

penyediaan fasilitas dan kerjasama pemberian jasa dan informasi Dalam

praktiknya, masih terdapat hambatan diantaranya adalah kurangnya anggaran,

terbatasnya aula untuk pelatihan rutin, server yang error, dan versi sistem OPAC

yang belum update. Upaya membangun kinerja pustakawan kinerja pustakawan

melalui kerjasama internal adalah adanya pendampingan, pelatihan dan sosialisasi

yang berdampak pada terbantunya staf perpustakaan, terasahnya kemampuan

pustakawan dalam pengolahan serta termotivasinya pustakawan untuk terus

belajar meningkatkan kapasitasnya.

Kata kunci : kerjasama perpustakaan, kinerja pustakawan

Page 6: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Segala puji hanya milik Allah SWT, Zat Yang Maha Agung dan Maha Mulia,

yang telah memberikan nikmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Selawat serta salam semoga tercurah

kepada imam termulia yakni Nabi Muhammad SAW serta para sahabat, keluarga

dan pengikutnya yang setia hingga akhir zaman. Aamiin.

Pada penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwasanya masih terdapat

kekurangan dan keterbatasan. Skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan dan

doa dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan kali ini penulis ingin

menyampampaikan rasa hormat dan terimakasih kepada :

1. Bapak Drs. Saiful Umam, M.A., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Adab dan

Humaniora.

2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Program Studi Ilmu

Perpustakaan sekaligus sebagai Dosen Pembimbing akademik.

3. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu

Perpustakaan

4. Bapak Parhan Hidayat, M.Hum. selaku Dosen Pembimbing penulis yang

telah bersedia meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk

membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini.

5. Ibu Nurul Hayati, M.Hum selaku Penguji I dan Ibu Melly Kartika Adelia,

M.Hum selaku Penguji II Penulis, terimakasih atas perhatian dan

masukkannya dalam penyelesaian skripsi ini.

Page 7: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

iii

6. Seluruh Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora

yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat sebagai bekal bagi

penulis kedepan.

7. Kepada seluruh Informan penelitian ini yaitu Ibu Eti Sumiati, S.Sos, MM ,

Ibu Annisa Rahmadanita, S.IP, M.Tr.IP , Ibu Rusminarti, S.Pd. dan Ibu

Mike Oktaviani, A.Md. Terimakasih banyak atas kesediannya telah

meluangkan waktu dan berbagi ilmu untuk penelitian ini kepada penulis.

8. Kepada Keluarga Perpustakaan Pusat Penerangan Kementerian Dalam

Negeri yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini.

9. Terkhusus untuk Bapak Tubagus Hikmat dan Ibu Erna Juwita selaku orang

tua penulis yang tiada henti memberikan dukungan moril maupun materiil

yang tidak bisa ditukar dengan apapun. Semoga Ummi dan Abi diberikan

kesehatan dan dalam Lindungan Allah Ta‘ala selalu.

10. Teruntuk kakak dan adik penulis, Ratu Naila Izzatul Islam, Tubagus

Hamzah Achyari, Tubagus Ali Ibrahim dan Ratu Husaina Hadida yang

selalu memberikan kehangantan, rasa aman, dan dukungan yang tidak

pernah habis-habisnya untuk penulis.

11. Kepada Sumayyah Squad, Rahmawati, Melpi, Apriana, Cahayatunnisa,

Hany, Fida, Destri, Meliha, dan Nurul yang telah banyak memberikan

keseruan, kekocakan, keharuan dan pelajaran berharga lainnya. Ingat selalu

wajah ane dalam doa Rabithah kalian yaa.

12. Tak lupa kepada teman-teman IP B 2014 atas kebersamaan dan

kekocakkannya selama kurang lebih empat tahun ini. Semoga dilancarkan

selalu urusannya. Aamiin.

Page 8: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

iv

13. Teman-teman LDK Syahid, khususnya keluarga LDKS FAH dan

Kaderisasi 21 yang memberikan banyak pengalaman yang berharga.

14. Teman-teman KKN MOKSA 138 yang telah memberikan semangat dan

pengalaman tak terlupakan.

Akhir kata, semoga Allah SWT membalas segala kebaikan kepada semua

pihak yang telah membantu. Untuk dapat mendekati kesempurnaan, skripsi ini

membutuhkan kritik dan saran dari berbabagai pihak, semoga penelitian ini

dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Depok, April 2019

Penulis

Page 9: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah........................................................ 6

C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 6

E. Definisi Istilah ........................................................................................... 7

F. Penelitian Terdahulu ................................................................................. 8

G. Sistematika Penulisan ............................................................................... 10

BAB II TINJAUAN LITERATUR .................................................................. 12

A. Perpustakaan Perguruan Tinggi ............................................................... 12

1. Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi ......................................... 12

2. Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi ............................................... 13

3. Tugas dan Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi .............................. 15

B. Kerjasama Perpustakaan .......................................................................... 16

1. Pengertian Kerjasama Perpustakaan..................................................... 16

2. Fungsi Kerjasama Perpustakaan ........................................................... 19

3. Bentuk Kerjasama Perpustakaan .......................................................... 19

4. Sarana Penunjang Kerjasama Perpustakaan ......................................... 22

5. Faktor Pendorong Kerjasama Perpustakaan ......................................... 25

6. Manfaat Kerjasama Perpustakaan ........................................................ 28

8. Hambatan Kerjasama Perpustakaan ..................................................... 30

C. Kinerja Pustakawan .................................................................................. 31

1. Pengertian Pustakawan ......................................................................... 31

Page 10: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

vi

2. Kinerja Pustakawan .............................................................................. 37

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 38

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian............................................................... 38

B. Kriteria Informan ..................................................................................... 40

C. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 41

1. Observasi .............................................................................................. 42

2. Wawancara ........................................................................................... 43

3. Analisis Dokumen................................................................................... 43

D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ..................................................... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 46

A. Profil Objek Penelitian ............................................................................. 46

1. Profil Pusat Perpustakaan IPDN Jatinangor ........................................ 47

2. Profil Perpustakaan IPDN Kampus Jakarta .......................................... 53

3. Profil Perpustakaan IPDN Kampus Sumatera Barat ............................ 56

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan............................................................. 57

1. Kerjasama Internal Pusat Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor,

Jakarta, dan Daerah ...................................................................................... 58

2. Upaya Membangun Kinerja Pustakawan Melalui Kerjasama Internal

Perpustakaan IPDN Kampus Jatinagor, Jakarta dan Daerah ....................... 87

BAB V PENUTUP .............................................................................................. 99

A. Kesimpulan ............................................................................................... 99

B. Saran ........................................................................................................ 100

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 102

LAMPIRAN – LAMPIRAN

BIODATA PENULIS

Page 11: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Struktur Perpustakaan Pusat ............................................................ 49

Gambar 4.2 Stuktur IPDN Kampus Jakarta ......................................................... 55

Gambar 4.3 Struktur IPDN Kampus Sumbar ....................................................... 57

Page 12: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

viii

DAFTAR TABEL

3.1 Daftar Nama Informan ................................................................................... 41

3.2 Jadwal Penelitian ............................................................................................ 45

Page 13: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tidak ada satupun lembaga informasi yang dapat melayani semua

kebutuhan pemustaka dengan koleksi yang spesifik pada tiap bidangnya.

Sekalipun perpustakaan tersebut adalah perpustakaan besar dengan segala

anggaran yang melimpah. Perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan

informasi serta meningkatakan kinerjanya membutuhkan bantuan

perpustakaan lain. Kebutuhan akan bantuan dari perpustakaan atau lembaga

informasi lain mendorong adanya praktik kerjasama antar perpustakaan.

Kerjasama perpustakaan adalah kerjasama yang melibatkan dua

perpustakaan atau lebih1. Istilah kerjasama perpustakaan seringkali

dihubungkan dengan istilah konsosrsium, kolaborasi, dan jaringan. Dengan

berkembangnya teknologi saat ini juga berimbas pada sistem perpustakaan,

hal ini dapat dilihat dari semakin mudahnya akses dalam melihat koleksi di

perpustakaan. Dengan kemajuan tersebut, menjadikan aktifitas perpustakaan

ikut bergantung kepada teknologi. Hal ini juga melekat pada praktik

kerjasama perpustakaan, Seperti yang dinyatakan oleh Siregar bahwa suatu

kerjasama perpustakaan dan sistem jaringan perpustakaan dapat didefinisikan

sebagai sejumlah organisasi yang secara formal berpartisipasi atau saling

1 Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Tangerang Selatan: Universitas

Terbuka, 2014), 8.2.

Page 14: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

2

terhubung satu sama lain yang memiliki tujuan yang sama dan berusaha untuk

mencapai tujuan tersebut dan memiliki suatu struktur oraganisasi2.

Kerjasama bukanlah satu hal yang baru dalam masyarakat kita, kita

telah terbiasa mengenal istilah kerjasama ekonomi, politik dan bidang

lainnya, begitu juga dalam islam, kegiatan kerjasama telah dianjurkan dalam

Al-Qur‘an yang pada salah satu ayatnya berbunyi :

ثم وا ديد وتعاونواعلي البر والتقوى ول تعاونوا علي ال إن للا لعدوان واتقوا للا

العقاب

“… Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan

takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan

permusuhan. Bertakwalah kamu kepada Allah, Sungguh Allah sangat

berat siksa-Nya.” ( al-Mâidah (5) : 2 )

Ayat diatas merupakan prinsip dasar dalam menjalin kerjasama dengan

siapapun, selama tujuannya adalah kebajikan dan ketakwaan3 dari ayat

tersebut Islam mengatur kegiatan tolong menolong dalam hal kebaikan dan

bukan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.

Pada tafsir Ibnu Katsir disebutkan makna dari ayat tersebut adalah Allah

Ta‘ala memerintahkan hamba-hamba-Nya yang beriman untuk senantiasa

tolong menolong dalam berbuat kebaikan, itulah yang disebut dengan al-

birru (kebajikan); serta meninggalkan segala bentuk kemunkaran dan itulah

2 Ni Kadek Ita Astari, I Putu Suhartika, and Ni Putu Priemerieta Haryanti, ―Evaluasi

Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan PT. Telkom Indonesia Dalam

Rangka Meningkatkan Layanan Perpustakaan,‖ Jurnal Ita Galung Universitas Udayana, June

2016. 3M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah : Peran, Kesadaran, Dan Keserasian Al-Qur’an, vol. 3

Surah al-Maidah (Ciputat: Lentera Hati, 2001),13

Page 15: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

3

dinamakan dengan at-takwa.4 Dari makna tersebut dapat kita fahami

bahwasanya dengan tolong menolong dalam kebaikan akan mencegah

terjadinya kemungkaran sehingga, tolong menolong menjadi salah satu

refleksi dari bukti ketakwaan. Kerjasama perpustakaan sesungguhnya

menjadi satu cara untuk saling tolong menolong antar perpustakaan..

Selain menjadi wadah untuk saling tolong menolong antar perpustakaan,

kerjasama juga menjadi salah satu kegiatan untuk mewujudkan misi

universitas atau institut yang manaunginya. Hal ini seperti yang disebutkan

oleh McVey dan Farrar dalam Collaboration and Academic Library :

Internal and External, Local and Regional, National and International

menjelaskan bahwa istilah ‗kemitraan‘ ‗fasilitas‘ ‗dukungan‘ dan ‗komunitas‘

adalah tampilan dan ungkapan niat untuk berkolaborasi, serta menggaris

bawahi pentingnya kolaborasi sebagai kontribusi perpustakaan bagi misi

universitas5.

Institut Pemerintahan Dalam Negeri sebagai lembaga pendidikan tinggi

ikatan dinas kepamongprajaan yang berada dibawah Kementerian Dalam

Negeri bertujuan mencetak kader pemerintah di daerah maupun pusat.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia

Nomor 43 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Institut

Pemerintahan Dalam Negeri bahwa kampus IPDN terdiri atas6 : Kampus

4Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman Alu Syaikh, Tafsir Ibnu Katsir (Jakarta: Pustaka

Imam Asy-Syafi‘i, 2008), 9 5 Jeremy Atkinson, ed., Collaboration and Academic Library : Internal and External, Local

and Regional, National Dan International., 1st ed. (United Kingdom: Elsevier Ltd., 2018),

https://www.elsevier.com/books/collaboration-and-the-academic-library/atkinson/978-0-08-

102084-5, 56. 6 Kementerian Dalam Negeri RI, ―Peraturan Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

43 Tahun 2018 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Intitut Pemerintahan Dalam Negeri‖

(Kementerian Dalam Negeri RI, 2018),

Page 16: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

4

IPDN Jatinangor yang dipimpin langsung oleh Rektor, Kampus IPDN

Jakarta, dan Kampus IPDN Daerah.

Dalam strukturnya, Rektor IPDN berda pada IPDN Kampus Jatinangor

sehingga kedudukan Kampus Jatinangor adalah sebagai kampus pusat. Untuk

itu, dapat diketahui Kampus IPDN terdiri atas tiga yaitu IPDN Kampus

Jatinangor sebagai kampus pusat, IPDN Kampus Jakarta dan IPDN Kampus

Daerah.

Saat ini kampus IPDN tersebar di beberapa provinsi di Indonesia hal

tersebut disebutkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 43 Tahun

2018 bahwa IPDN Kampus daerah atas IPDN Kampus Sulawesi Utara ;

IPDN Kampus Sulawesi Selatan; IPDN Kampus Sumatera Barat di; IPDN

Kampus Nusa Tenggara Barat; IPDN Kampus Kalimantan Barat; dan IPDN

Kampus Papua.

Dengan hadirnya kampus-kampus IPDN yang tersebar dibeberapa

provinsi di Indonesia, maka tercipta unit-unit perpustakaan pada kampus-

kampus tersebut untuk menunjang Tri Dharma di IPDN secara keseluruhan.

Unit-unit perpustakaan yang ada dikampus daerah ini tentunya memiliki

kelebihan dan kesulitannya masing-masing. Kesulitan yang dialami oleh

perpustakaan salah satunya adalah SDM Pustakawan. Pustakawan adalah

seorang yang bekerja di perpustakaan atau lembaga sejenisnya dan memiliki

pendidikan perpustakaan secara formal7

https://www.kemendagri.go.id/media/documents/2018/08/01667c4f87802528c2e19222ca97bd68.p

df. 7 Purwono, Profesi Pustakawan Menghadapi Tantangan Perubahan (Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2013), 3.

Page 17: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

5

SDM Pustakawan menjadi salah satu faktor penting bagi kemajuan

sebuah perpustakaan. Perlu disadari bahwa, pustakawan adalah aparatur

pemerintah atau abdi negara dan pelayan masyarakat.8 Sehingga pelayanan

perpustakaan yang diberikan kepada pemustaka baik dan buruknya, juga

bergantung kepada pustakawan.

Pada kondisinya masing-masing, tidak semua perpustakaan memiliki

kemampuan SDM yang sama. Begitu juga pada unit perpustakaan IPDN

pusat Jakarta, dan daerah. Hal ini juga didukung oleh penelitian sebelumnya

yang pernah dilakukan oleh Perpustakaan Pusat Penerangan Kementerian

Dalam Negeri pada tahun 2017 mengenai Evaluasi Pelayanan dan Penataan

Perpustakaan Kementerian Dalam Negeri, pada penelitian tersebut diketahui

beberapa perpustaakaan unit IPDN yang ada di daerah memiliki jumlah

pustakawan, koleksi, serta kendala yang berbeda. Dan SDM menjadi salah

satu hal yang perlu ditingkatkan. Tentunya, Perpustakaan IPDN berupaya

untuk meningkatkan hal tersebut terutama pada sumber daya tenaga

perpustakaan, dengan tersebarnya kampus IPDN di berbagai daerah tentu

adanya kerjasama internal diantara Perpustakaan IPDN Jatinangor, Jakarta

dan Daerah. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis tertarik

untuk mengambil judul “Upaya Membangun Kinerja Pustakawan Melalui

Kerjasama Internal Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor, Jakarta

dan Daerah“

8 Gatot Subrata, ―Upaya Pengebangan Kinerja Pustakawan Perguran Tinggi Di Era

Globalisasi Informasi,‖ Pustakawan Perpustakaan UM, Oktober 2009,

http://digilib.um.ac.id/images/stories/pustakawan/kargto/Upaya%20Pengembangan%20Kinerja%2

0Pustakawan.pdf, 12.

Page 18: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

6

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Untuk lebih memahami dan menghindari bahasan diluar konteks, maka

penulis memberikan beberapa batasan, agar penelitian dapat terfokus

sehingga sesuai dengan yang hendak ingin dicapai. Penulis ingin megetahui

mengenai kerjasama internal Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor, Jakarta

dan Daerah dan upaya membangun kinerja pustakawan melalui kerjasama

internal Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor, Jakarta dan Daerah. Untuk

itu penulis menetapkan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah kerjasama internal Perpustakaan IPDN Kampus

Jatinangor, Jakarta dan Daerah?

2. Bagaimanakah upaya membangun kinerja pustakawan melalui kerjasama

internal Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor, Jakarta dan Daerah?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan manfaat dan latar belakang yang telah disampaikan diatas

maka, adapun tujuan penelitian ini yakni :

1. Untuk mengetahui, kerjasama internal yang ada di Perpustakaan IPDN

Kampus Jatinangor dan IPDN Kampus Daerah

2. Untuk mengetahui, upaya membangun kinerja pustakawan melalui

kerjasama internal perpustakaan IPDN Jatinagor, Jakarta dan Daerah

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang ingin dicapai yaitu :

Page 19: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

7

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi keilmuan

bagi Ilmu Perpustakaan mengenai kerjasama perpustakaan

terutama dalam meningkatkan kinerja pustakawan.

b. Penelitian ini diharapkan dapat menajadi sebuah rujukan yang

dapat diakses pada Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Manfaat Praktis

a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi penulis

dan pembaca mengenai kerjasama perpustakaan dan pengaruhnya

pada kinerja pustakawan

b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi Pusat

Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor , Jakarta dan Daerah.

E. Definisi Istilah

1. Kerjasama Perpustakaan

Merupakan sebuah kegiatan kerjasama dua perpustakaan atau lebih,

yang mana kegiatan tersebut dapat meruntuhkan batas-batas antar

institusi, antar kawasan dan antar wilayah agar layanan yang lebih baik

dapat disediakan.

2. Perpustakaan Perguruan Tinggi

Menurut Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional RI Nomor 13

Tahun 2017 tentang Standar Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi

menjelaskan Perpustakaan perguruan tinggi adalah bagian integral dari

kegitan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan

Page 20: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

8

berfungsi sebagai pusat sumber belajar untuk mendukung tercapainya

tujuan pendidikan yang berkedudukan di perguruan tinggi9

3. Kinerja

Hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang

dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab

masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi

bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan

moral ataupun etika. 10

4. Pustakawan

Menurut UU No. 43 tahun 2007 Pustakawan adalah seorang yang

memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan atau

pelatihan kepustakawanan, serta mempunyai tugas dan tanggung jawab

untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan.11

F. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu ini dimaksudkan utuk mengetahui bahwa

sebelumnya telah ada yang melakukan penelitian mengenai hal yang sama

namun berbeda dalam pembahasannya. Berikut penelitian yang relevan

dengan skripsi yang penulis teliti :

1. Penelitian terdahulu yang pertama merupakan sebuah jurnal yang

berjudul Model Jaringan Kerjasama antar Perpustakaan

9 Kepala Perpustakaan Nasional RI, ―Peraturan Kepala Perpustakaan RI No. 13 Tahun

2017 Tentang Standar Nasional Perguruan Tinggi‖ (Perpustakaan Nasional RI, 2017),

https://www.perpusnas.go.id/webforms/uploads/law/1709210854302mwUYG7rvf.pdf. 10

Prawirosuntono and Suryadi, Kebijakan Kinerja Karyawan (Yogyakarta: BPFE, 2008),

25 11

Testiani Makmur, Budaya Kerja Pustakwan Di Era Digitalisasi : Perspektif Organisasi,

Relasi, Dan Individu (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2015), 8

Page 21: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

9

Perguruan Tinggi Islam di Wilayah Provinsi Jawa Barat. Ditulis

oleh Yunus Winoto, Universitas Padjajaran. Jurnal ini bertujuan

untuk menemukan model jaringan Perpustakaan Universitas Islam

yang ada di Jawa Barat. Persamaan penelitian ini dengan penulis

adalah mengambil jenis objek yang sama yaitu perguruan tinggi

serta membahas mengenai kerjasama. Sedangkan perbedaannya

adalah pada pembahasannya penelitian ini membahas mengenai

model jaringan kerjasama sedangkan penulis membahas bentuk

dan sarana penunjang kerjasama internal, selain itu pendekatan

yang digunakan berbeda, pada penelitian ini menggunakan

pendekatan campuran sedangkan penelitian yang penulis lakukan

menggunakan pendekatan kualitatif.

2. Kemudian penelitian yang kedua merupakan sebuah skripsi yang

berjudul berjudul Pengaruh Kinerja Pustakawan terhadap

Kepuasan Pemustaka pada Perpustakaan Universitas Indonesia.

Ditulis oleh Nurun Nafidah Program Studi Ilmu Perpustakaan FAH

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2015, skripsi ini

bertujuan untuk mengetahui kinerja pustakawan terhadap kepuasan

pemustaka pada Perpustaan Indonesia. Perbedaan penelitian ini

dengan penulis terletak pada tempat objek penelitian yang mana

penelitian yang ini dilaksanakan di Universitas Indonesia,

sedangkan penulis di IPDN Kampus Jatinangor dan IPDN Kampus

Jakarta. Perbedaan yang kedua adalah dari pendekatan penelitian

yang mana pendekatan penelitian ini adalah kuntitatif sedangkan

Page 22: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

10

penelitian penulis menggunakan pendekatan kualitatif. Persamaan

penelitian ini dengan penulis ialah sama-sama membahas mengenai

pengaruh kinerja pustakawan sebagai salah satu variable dari judul

yang diambil.

G. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam penyususnannya, maka penulis membagi

pembahasan penelitian ini menjadi lima bab, yang masing-masing terdiri dari

beberapa subbab, adapun sistematika penulisan tersebut yaitu sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan dan

pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi

istilah dan sisitematika penulisan.

BAB II Tinjauan Literatur

Bab ini memuat teori-teori yang berasal dari kajian-kajian

kepustakaan yang berkaitan dengan pengertian perpustakaan

perguruan tinggi, tujuan perpustakaan perguruan tinggi, tugas dan

fungsi perpustakaan perguruan tinggi, pengertian kerjasama

perpustakaan, fungsi kerjasama perpustakaan, tujuan kerjasama

perpustakaan, bentuk kerjasama perpustakaan, sarana penunjang

kerjasama, faktor pendorong kerjasama perpustakaan, manfaat

kerjasama perpustakaan, hambatan kerjasama perpustakaan,

pengertian pustakawan dan kinerja pustakawan.

Page 23: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

11

BAB III Metode Penelitian

Bab ini memuat jenis pendekatan penelitian, kriteria informan,

teknik pengumpulan data, teknik pengolahan dan analisis data, dan

penelitian terdahulu dan jadwal penelitian.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini memuat profil Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor,

Perpustakaan IPDN Kampus Jakarta, dan Perpustakaan IPDN

Kampus Sumatera Barat serta hasil penelitian mengenai Upaya

Membangun Kinerja Pustakawan melalui Kerjasama Internal

Perpustakaan IPDN Kampus Jatinagor, Jakarta dan Daerah

BAB V Penutup

Pada bab ini terdiri atas kesimpulan dan saran yang dibuat oleh

penulis setelah melakukan penelitian di Perpustakaan IPDN

Kampus Jatinangor, Perpustakaan IPDN Kampus Jakarta dan

Perpustakaan IPDN Kampus Sumatera Barat.

Page 24: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

12

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. Perpustakaan Perguruan Tinggi

1. Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi

Menurut Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional RI Nomor 13 Tahun

2017 tentang Standar Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi menjelaskan

Perpustakaan perguruan tinggi adalah bagian integral dari kegitan

pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan berfungsi

sebagai pusat sumber belajar untuk mendukung tercapainya tujuan

pendidikan yang berkedudukan di perguruan tinggi12

Perpustakaan perguruan tinggi ialah perpustakaan yang terdapat pada

perguruan tinggi, badan bawahannya maupun lembaga yang berafiliasi

dengan perguruan tinggi, dengan tujuan utama membantu perguruan tinggi

mencapai tujuannya. 13

Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang berada di

lingkungan perguruan tinggi atau sekolah tinggi, akademi dan pendidikan

tinggi lainnya, yang pada hakikatnya merupakan bagian integral dari suatu

perguruan tinggi.14 Hadirnya perpustakaan perguruan tinggi menjadi salah

satu yang tidak dapat dipisahkan dari perguruan tinggi, kekayaan

12

Kepala Perpustakaan Nasional RI, ―Peraturan Kepala Perpustakaan RI No. 13 Tahun

2017 Tentang Standar Nasional Perguruan Tinggi.‖ 13

Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Tangerang Selatan: Universitas

Terbuka, 2014), 2.17. 14

Abdul Rahman Saleh and Fahidin, Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi

(Jakarta: Universitas Terbuka, 1995), 17.

Page 25: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

13

intelektual dari civitas akademika lembaga pendidikan tersebut

dicerminkan dari hadirnya perpustakaan perguruan tinggi.

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa perpustakaan

perguruan tinggi merupakan bagian integral dari Tri Dharma pendidikan

yang berada pada lingkungan perguruan tinggi, sekolah tinggi, akademi

tinggi dan pendidikan tinggi lainnya yang bertujuan untuk mendukung

pendidikan tinggi yang lembaga menaunginya.

2. Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan sebagai salah satu tempat penyimpanan hasil imu

pengetahuan yang telah lama dibangun sebagai salah satu pusat ilmu

pengetahuan memiliki beberapa tujuan diantaranya ialah15 :

a. Sebagai tempat penyimpanan

Hasil pemikiran dan temuan manusia agar dapat digunakan dan

disebarluaskan maka harus dituangkan kedalam beberapa bentuk

media yang digunakan sesuai zamannya. Bentuk-bentuk tersebut

dapat berupa tercetak, tertulis, terekam, elektronik dll.

Perpustakaan dalam hal ini bertugas untuk menyimpan hasil karya

manusia tersebut sehingga hasil karya tersebut tidak hilang, dapat

digunakan dan disebarluaskan.

b. Sebagai tempat penelitian

Sebagai tempat yang juga mendukung adanya penelitian, maka

perpustakaan memiliki peran penting dalam penyediaan informasi.

15

Abdul Rahman Saleh and Fahidin, 16.

Page 26: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

14

Di dalam menunjang program penelitian ini perpustakaan bertugas

menyediakan daftar buku, daftar artikel, majalah ilmiah,

membuat/menyusun abstrak tulisan-tulisan ilmiah seperti laporan

penelitian, disertasi maupun artikel majalah dan sebagainya.

c. Sebagai sumber informasi

Perpustakaan hadir karena dibutuhkan. Hal ini tidak terlepas dari

peran pemustaka sebagai sasaran perpustakaan. Perpustakaan

sebagai sumber informasi merupakan salah satu tujuan dari

perpustakaan.

d. Sebagai sarana pendidikan

Perpustakaan yang berada dalam lembaga pendidikan memiliki

peran penting untuk mendukung berlangsungnya pendidikan yang

ada di lembaga tersebut. Pendidikan seumur hidup ini tidak

dirasakan pada perpustakaan dibawah lembaga tersebut karena

memiliki keterbatasan informasi yang dibutuhkan, berbeda dengan

perpustakaan umum, pendidikan seumur hidup ini dapat terwujud

dengan hadirnya perpustakaan daerah yang memang diperuntukkan

untuk hasl tersebut.

e. Sebagai pemelihara budaya

Perpustakaan juga memiliki fungsi sebagai pemelihara budaya,

perpustakaan tidak hanya sebagai tempat penyimpanan tapi juga

sebagai identitas dari lingkungan manusia sekitarnya. Sebagai

salah satu pemelihara budaya, biasanya perpustakaan

Page 27: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

15

mengumpulkan koleksi berupa bahan bacaan yang dapat

meningkatkan apresiasi budaya masyarakat.

3. Tugas dan Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi

Menurut Sutarno terdapat tiga garis besar dari tugas perpustakaan16,

yaitu :

a. Tugas menghimpun infomasi, beberapa kegiatan dalam

menghimpun informasi ini berupa mencari, menyeleksi,

menyediakan koleksi perpustakaan yang lengkap dan sesuai

dengan jumlah, jenis, dan mutu yang dibutuhkan oleh organisasi

yang menaunginya.

b. Tugas mengelola, kegiatan mengelola ini meliputi proses

pengolahan, penyusunan, penyimpanan, pengemasan,

mempermudah penelusuran, dan merawat bahan pustaka agar

mengurangi terjadinya kerusakan pada bahan pustaka.

c. Tugas memberdayakan dan memberikan layanan yang maksismal.

Kegiatan ini meliputi promosi, publikasi dan sosialisasi kepada

pemustaka. Tanpa adanya kegiatan ini perpustakaan tidak dapat

berfungsi sebagaimana mestinya, kesadaran pemustaka untuk

mengetahui fasilitas yang dimiliki perpustakaan adalah penting,

semakin banyak dan beragamnya pemustaka maka peningkatan

layanan perpusakaan akan semakin baik.

16

Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan (Jakarta: Sagung Seto, 2010), 50.

Page 28: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

16

Menurut Saleh dan Fahidin fungsi perpustakaan perguruan tinggi

dapat ditinjau sedikitnya dari dua segi yaitu17 :

a. Dari segi program kegiatan

1) Untuk mengumpulkan informasi

2) Untuk mengolah mengolahan informasi

3) Untuk menelusur informasi

4) Untuk memanfaatan informasi

5) Untuk menyebarluasan informasi

6) Untuk memelihara dan melestarikan informasi

b. Segi program layanan

1) Sebagai sentral layanan informasi bagi program pendidikan

juga pengajaran.

2) Sebagai sentral layanan informasi bagi program penenlitian

3) Sebagai sentral layanan informasi bagi program pengabdian

kepada masyarakat.

B. Kerjasama Perpustakaan

1. Pengertian Kerjasama Perpustakaan

Kerjasama menurut KBBI ialah kegiatan atau usaha yang dilakukan

oleh beberapa orang (lembaga, pemerintah dan sebagainya) untuk

mencapai tujuan bersama.18 Kerjasama menurut Merriam Webster

Dictionary yang dikutip dari Budi Wibowo memiliki beberapa definisi,

yaitu : a. kemauan dan kemampuan untuk bekerja dengan orang lain; b.

17

Abdul Rahman Saleh and Fahidin, 18. 18

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Edisi

Keempat (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008).681

Page 29: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

17

berhubungan, mengorganisir; c. berhubungan dengan, gabungan antara 2

(dua) atau lebih organisasi.19 Kemudian pengertian kerjasama jika dilihat

dari kata bahasa inggris yaitu Cooperation, yang berasal dari kata latin.20

Kata Cooperation ini terdiri dari co, artinya ‗bersama-sama‘, dan

operation yang artinya bekerja.21

Kemudian, kerjasama secara umum dapat diartikan suatu kegiatan

yang dilakukan oleh beberapa pihak untuk dapat menyelesaikan suatu

tujuan bersama secara maksimal.22 Menurut Sulistyo Basuki kerjasama

perpustakaan adalah kerjasama yang melibatkan dua perpustakaan atau

lebih23. Menurut Pilling Kerjasama perpustakaan merupakan sebuah

kegiatan kerjasama dua perpustakaan atau lebih, yang mana kegiatan

tersebut dapat meruntuhkan batas-batas antar institusi, antar kawasan dan

antar wilayah agar layanan yang lebih baik dapat disediakan.24

Selanjutnya menurut Edmonds dalam Macdougall Kerjasama

perpustakaan merupakan sebuah timbal balik berbagi sumber daya atau

sering disebut resource sharing yang dilakukan oleh dua atau lebih

badan.25 Hal ini juga senada dengan pendapat Verzosa yaitu :

“ library cooperation refers to a reciprocally beneficial sharing of

resources developed or pre-existing by two or more libraries, or, it

19

Budi Wibowo, ―Kerjasama Perpustakaan Sebagai Upaya Institutional Empowerment

Di BPAD DIY,‖ Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, 2017, bpad.jogjaprov.go.id. 20

J. Dwi Narwoko and Bagong Suyanto, Sosiologi : Teks Pengantar Dan Terapan (,

Edisi Keempat (Jakarta: Kencana, 2004), 58. 21

Laksmi, Konsep Dan Praktik Kerja Sama Antar Individu Di Lembaga Informasi

(Jakarta: ISIPII, 2015), 2. 22

Laksmi..., 2. 23

Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, 8.2. 24

Stella Pilling and Stephanie Kenna, Cooperation in Action (London: Facet Publishing,

2002).,xi 25

Alan Macdougall, Handbook of Library Cooperation (London: Goewr, 1991)., 67

Page 30: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

18

may be an umbrella term for a wide spectrum of cooperation

processes and mechanisms for libraries.”26

Pendapat diatas jika diterjemahkan adalah bahwa kerja sama perpustakaan

mengacu pada pembagian manfaat secara timbal balik dari sumber daya

yang dikembangkan atau sudah ada sebelumnya oleh dua atau lebih

perpustakaan, atau, mungkin saja suatu istilah umum untuk spektrum luas

proses dan mekanisme kerja untuk perpustakaan.

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan kerjasama perpustakaan

merupakan kegiatan kerjasama dua perpustakaan atau lebih saling

memberikan timbal balik berbagi sumber dan peningkatan pelayanan yang

dapat meruntuhkan sekat institusi dan wilayah untuk terciptanya pelayanan

yang maksimal.

Dengan adanya kegiatan kerjasama perpustakaan maka terwujudnya

komunikasi antar perpustakaan yang terlibat. Tanpa adanya komunikasi

yang berjalan dengan lancar maka kerjasama yang dilakukan akan

terhambat. Kerjasama memiliki dua hal pokok yaitu mewujudkan visi dan

misi perpustakaan dan secara bersama-sama memperoleh nilai tambah

atau manfaat atas terjalinnya kerjasama perpustakaan tersebut. 27

26

Fe Angela M. Verzosa, ―Library Consortia and Cooperation In This Digital Age :An

Overview of The Philipphine Experience,‖ Eprints, 2004, 1–16,

http://eprints.rclis.org/11223/2/Library_consortia_and_cooperation.pdf. 27

Suprihati, Manajemen Perpustakaan : Bahan Ajar Diklat Calon Pustakawan Tingkat

Terampil (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2004), 67

Page 31: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

19

2. Fungsi Kerjasama Perpustakaan

Kegiatan kerjasama sendiri turut mendukung visi dan misi dari

lembaga induk serta fungsi perpustakaan itu sendiri. Adapun fungsi dari

kerjasama ialah :

a. Komunikasi dapat terjalin antar perpustakaan

b. Tukar menukar informasi

c. Pemberdayaan SDM

d. Pemberdayaan koleksi

e. Pemberdayaan sarana dan prasarana

3. Bentuk Kerjasama Perpustakaan

Menurut Rupadha terdapat 6 point bentuk kerjasama perpustakaan,

diantaranya ialah28 :

a. Kerjasama Pengadaan

Dalam kerjasama ini perpustakaan atau lebih bersama-sama

mengambil keputusan untuk melakukan pembelian buku menurut

subjek yang telah ditentukan secara bersama-sama atau masing-masing

perpustakaan sepakat mengadakan buku sesuai dengan subjek masing-

masing.

b. Pertukaran dan Redistrubusi Publikasi

Bentuk ini diwujudkan dalam pertukaran publikasi atau buku yang

dimiliki sebuah perpustakaan dengan publikasi atau buku lebih yang

dimiliki perpustakaan lain. pertukaran dilakukan dengan metode

28

I Komang Rupadha, ―Kerjasama Antar Perpustakaan : Suatu Alternatif

Mengoptimalkan Daya Pakai Koleksi Dan Layanan Perpustakaan,‖ Academia Edu, November 7,

2018, 1–7, https://unram.academia.edu/IKOMANGRUPADHA.

Page 32: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

20

langsung atau melalui biro pusat. Pada metode langsung pertukaran

dilakukan antar sesama perpustakaan, biasanya menggunakan dasar

pertukaran 1:1 artinya satu buku ditukar dengan 1 buku tanpa

memandang tebal dan tipisnya buku maupun harga. Kemudian

kerjasama dalam hal redistribusi merupakan pemindahan penyimpanan

koleksi atau publikasi dikarenakan ruang yang ada tidak dapat

menampung koleksi tersebut, kemudian buku tersebut ditawarkan

kepada perpustakaan lain yang memang membutuhkan koleksi tersebut

untuk disimpan di perpustakaannya.

c. Penyusunan dan Pengembangan Katalog Induk

Katalog induk adalah katalog dari dua perpustakaan atau lebih. Katalog

induk bertujuan untuk mengetahui dimana lokasi sebuah buku, karena

di dalamnya selalu tercantum lokasi perpustakaan yang memiliki buku.

d. Kerjasama Pengolahan

Mencakup pengolahan berupa pengkatalogan, kalsifikasi serta

penentuan tajuk subjek. Menurut lokasi pengolahan dapat dibagi

menjadi pengolahan terpusat dan pengolahan regional.

e. Kerjasama Penyediaan Fasilitas

Bentuk kerjasama ini adalah salah satu perpustakaan memberikan akses

kepada perpustakaan lain untuk dapat menggunakan fasilitas dari

perpustakaan tersebut seperti penggunaan mesin fotokopi, meminjam

koleksi, menggunakan jasa penelusuran dan sebagainya. Bentuk ini

sepertinya sudah tidak relevan untuk sekarang. Karena tiap

Page 33: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

21

perpustakaan hampir semua memberikan akses kepada tiap orang yang

berkunjung.

f. Kerjasama Pemberian Jasa Informasi

Dalam bentuk kerjasama ini dua perpustakaan atau lebih bersepakat

untuk saling memberikan inofmrasi. Kerjasama pemeberian jasa

informasi tidak hanya dalam lingkup peminjaman koleksi saja, namun

menyangkut semua aspek fasilitas yang dimiliki perpustakaan yang

bekerjasama.

Kemudian menurut Laksmi dalam Konsep dan Praktik Kerja Sama

antar Individu di Lembaga Informasi menjelaskan rincian praktik

kerjasama para individu di dalam bentuk kerjasama perpustakaan29 :

a. Kerjasama pengatalogan terkomputerisasi. Kerjasama ini merupakan

kerjasama untuk membangun OPAC (Online Public Access

Catalogue) atau melalui situs web. Para pekerja di lembaga informasi

perlu bekerjasama untuk menyamakan sistem yang bisa digunakan

bersama. Hal ini untuk memudahkan perpustakaan yang ikut

bekerjasama agar dapat saling terhubung.

b. Kerjasama penyusunan katalog induk. Perbedaan bentuk kerjasama ini

dengan kerjasama pengatalogan terkomputerisasi ialah bentuk

kerjasama ini adalah untuk membantu dalam pelaksanaan pinjam antar

perpustakaan. Teknis bentuk kerjasama ini adalah salah seorang

professional informasi mengumpulkan katalog dari tiap perpustakaan

29

Laksmi, Konsep Dan Praktik Kerja Sama Antar Individu Di Lembaga Informasi, 77.

Page 34: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

22

yang bekerjasama kemudian menyusunnya dalam satu format yang

telah disepakati bersama.

c. Kerjasama pertukaran bibliografi. Kerjasama ini untuk memudahkan

perpustakaan yang bekerjasama untuk dapat saling bertukar data

bibliografi, hal ini untuk memudahkan akses dalam melihat koleksi

dari perpustakaan lain.

d. Kerjasama pelatihan. Pelatihan ini dapat diselenggarakan oleh satu

perpusatakaan atau lebih untuk dengan menghadirkan narasumber dari

pihak perpustakaan yang menyelenggarakan atau mengundang tenanga

ahli atau instruktur pelatihan dari perpustakaan atau lembaga lain.

Pelatihan ini dapat memberikan wawasan dan keahlian baru bagi SDM

di perpustakaan yang ikut dalam kegiatan kerjasama tersebut.

4. Sarana Penunjang Kerjasama Perpustakaan

Sarana penunjang kerjasama merupakan alat dalam berbagai bentuk

yang dapat memudahkan dalam kegiatan kerjasama. Menurut Rupadha

terdapat beberapa bentuk sarana / alat-alat penunjang kerjasama

perpustakaan antara lain30 :

a. Penerbitan direktori perpustakaan

Direktori perpustakaan memudahkan antar perpustakaan

berkomunikasi dalam kegiatan kerjasama perpustakaan.direktori

ini memuat alamat perpustkaan, direktori ini perlu dimiliki oleh

30

I Komang Rupadha, ―Kerjasama Antar Perpustakaan : Suatu Alternatif Mengoptimalkan

Daya Pakai Koleksi Dan Layanan Perpustakaan,‖ Academia Edu, n.d., 1–7.

Page 35: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

23

perpustakaan yang menjadi vocal point dalam kegiatan kerjasama

perpustakaan.

b. Penerbitan daftar tambahan koleksi baru

Dengan semakin berkembangnya teknologi saat ini perpustakaan

dapat memanfaatkan situs nya untuk dapat terhubung dengan

perpustakaan lain dengan menambahkan link perpustakaan lain

kedalam situsnya, sehingga koleksi terbaru perpustakaan lain dapat

dilihat dari situsnya masing-masing.

c. Penyusunan katalog induk

Fungsi dari katalog induk ialah merpermudah penyalinan katalog

(copy cataloging), mendukung pengawasan bibliografi

(bibliographic control), dan mendukung silang layan (inter library

loan)31 Secara manual penyunan katalog induk memerlukan waktu

dan biaya yang banyak. Saat ini perpustakaan dapat memanfaatkan

situs yang telah terintegrasi lewat link dengan situs perpustakaan

yang ikut bekerjasama, dari link bersama tersebut dapat

memudahkan perpustakaan yang terhubung dapat salaing

mengetahui koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan yang ikut

bekerjasama.

d. Penyusunan dan penyeragaman standar

Adanya pembinaan berbagai standar untuk keseragaman dan

kemudahan komunikasi antar perpustakaan.32format formulir,

31

Hermawan, ―Pengertian Katalog Dan Katalog Induk,‖ Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

Daerah Provinsi Kalimantan Timur, June 22, 2010, <https://perpustakaan.kaltimprov.go.id.> 32

I Komang Rupadha, ―Kerjasama Antar Perpustakaan : Suatu Alternatif

Mengoptimalkan Daya Pakai Koleksi Dan Layanan Perpustakaan.‖

Page 36: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

24

peraturan katalogisasi, format data hingga penentuan biaya dan

sebagainya. Merupakan beberapa usaha kerjasama untuk

menyederhanakan prosedur kegiatan di perpustakaan. hal ini dapat

dilakukan sesuai dengan kesepakatan bersama antar perpustakaan.

e. Pembinaan SDM / tenaga pustakawan

Pengelolaan merupakan salah satu modal perpustakaan untuk dapat

memberikan layanan maksimal namun, pengelolaan ini sangat

bergantung kepada SDM perpustakaan sehingga untuk dapat

meningkatkan kinerja SDM perpustakaan yang lebih baik maka

perlu adanya pembinaan kepada SDM perpustakaan. Pembinaan

tersebut dapat dalam bentuk program pendidikan dan formal.

Program pendidikan diantanya penataran, seminar, loka karya,

magang, pendidikan formal, maupun peminjaman SDM

perpustakaan kepada perpustakaan yang membutuhkan.

Sarana penunjang tersebut beberapa diantaranya tidak relevan

untuk dapat dilakukan pada saat ini, dengan semakin berkembangnya

teknologi dan informasi akan membuat kerjasama menjadi lebih sederhana

dengan menyesuaikan kebutuhan dari perpustakaan tersebut, terkadang

kerjasama yang dilakukan hanya dengan menggunakan sistem jaringan

agar saling terhubung bagi perpustakaan yang berkerjasama, namun untuk

pembinaan SDM/ tenaga pustakawan dapat digunakan sebagai salah satu

pemerataan kompetensi bagi perpustakaan yang terlibat.

Page 37: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

25

5. Faktor Pendorong Kerjasama Perpustakaan

Kerjasama perpustakaan memiliki alasan untuk dipraktikkan. Alasan-

alasan ini menjadi faktor pendorong adanya kegiatan kerjasama

perpustakaan. Menurut Moore dan Carpenter dalam Cooperation in Action

terdapat faktor-faktor kunci yang dapat mempengaruhi kerjasama

perpustakaan, diantaranya ialah33:

a. Critical Size

Terdapat dua aspek yang pada faktor ukuran ini.Aspek pertama

ialah menyangkut jangkauan dan hubungan yang erat antar daerah

geografis, kepadatan populasi yang dilayani oleh program-program

kerjasama. Dalam keadaan geografis yang tidak saling berdekatan

meungkinkan perpustakaan untuk melakukan aktivitas kerjasama,

yang mana perpustakaan yang berada di daerah terpencil yang

memiliki keterbatasan dalam memperoleh informasi dibandingkan

dengan perpustakaan besar yang berada di tengah kota.

Dengan kegiatan kerjasama tersebut perpustakaan yang berada di

daerah terpencil setidaknya dapat terbantu dengan adanya kerjasama

dengan perpustakaan yang berada di tengah kota. kemudian aspek

yang kedua ialah skala konsorsium atau kemitraan kerja. Ketika

jumlah mitra bertambah maka perlu dibentuk unit koordinasi yang

nantinya akan memainkan fungsi manajemen yang dapat

mengembangkan kerjasama perpustakaan.

b. Source of funding

33

Stella Pilling and Stephanie Kenna, Cooperation in Action (London: Facet Publishing,

2002), 81.

Page 38: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

26

Pada point sumber pendaan, perpustakaan perlu menyadari

bahwasanya aktivitas kerjasama berjalan bukan tanpa biaya. Kegiatan

kerjasama adalah investasi untuk dapat mengembangkan layanan

yang lebih baik. Pendaan akan menunjukkan seperti apa aktivitas

kerjasama yang dilakukan. dengan adanya pendaan akan mendorong

perpustakaan untuk melakukan kerjasama.

c. Control and management structures

Dengan semakin meningkatnya kontrol dan pengaturan struktur

berdampak pada efektifnya kegiatan kerjasama yang dilakukan. Pada

realitanya aktivitas kerjasama seringkali berjalan tanpa arahan yang

tepat. Perlu adanya mekanisasi yang yang jelas agar tujuan kerjasama

yang hendak dicapai dapat terealisasi dengan efektif dan tepat

sasaran.

d. Models of co-operation

Pada model kerjasama konvensional, kelompok perpustakaan

berkumpul untuk membentuk konsorsium untuk melakukan suatu

kegiatan atau untuk menyediakan layanan bersama. Konsorsium

biasanya dikelola oleh komite, baik dipilih oleh anggota atau dimana

masing-masing pasangan memiliki tempat yang sama. Pekerjaan

konsorsium dibagi antara anggota lebih atau kurang sama dan

masing-masing menerima manfaat yang mereka rasa sejalan dengan

biaya kontribusi yang dibuat.

Page 39: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

27

Kemudian Menurut Rupadha terdapat beberapa faktor pendorong

terjadinya kerjasama perpustakaan diantaranya34 :

a. Adanya kemajuan di bidang IPTEK ,

Hal ini berdampak pada semakin beragamnya bentuk informasi yang

telah dipengaruhi teknologi, seperti dengan hadir ebook dan sumber

informasi online lainnya.

b. Perkembangan Lembaga Pendidikan.

Dengan semakin pesatnya lembaga pendidikan dari berbagai tingkat

dan bidang berbanding lurus semakin meningkat dan beragamnya

permintaan informasi oleh pemakai dari waktu ke waktu.

c. Kemajuan dalam Berbagai Bidang Teknologi

Dunia usaha, industri, dunia perdagangan semakin berkembang dengan

pesat, mengakibatkan adanya tuntutan peningkatan profesionalisme

indivudu untuk dapat memiliki keterampilan untuk dapat bersaing.

Sehingga literature dan bahan bacaan menjadi salah satu cara untuk

dapat meningkatkan pengembangan keterampilan.

d. Berkembangnya Teknologi Informasi dan Komunikasi (Information

and Commuication Techonology/ ICT).

Dengan semakin berkembanganya teknologi dan telekomunikasi

menjadikan kerjasama dapat dilakukan dengan mudah dan murah

e. Tuntutan Masyarakat untuk memperoleh informasi yang sama.

Informasi yang dimiliki dari setiap wilayah tidak sama, namun

kebutuhan yang sama akan informasi tersebut meuntut agar informasi

34

I Komang Rupadha, 4-5.

Page 40: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

28

tersebut dapat tersebar merata. Kerjasama memungkinkan penghematan

fasilitas, biaya, sumber daya manusia, dan waktu.

6. Manfaat Kerjasama Perpustakaan

Salmubi menerangkan kerjasama dan resource sharing dapat

meningkatkan pemanfaatan koleksi juga kualitas layanan perpustakaan

dari hal tersebut akan berdampak pada terpenuhinya kebutuhan informasi.

selain manfaat diatas kerjasama dan resource sharing juga memberikan

manfaat kepada pihak-pihak yang terlibat diantaranya35 :

a. Perpustakaan yang terlibat dalam kerjasama dapat merumuskan

sejumlah agenda tentang arah pengembangan perpustakaan pada masa

yang akan datang (dalam bentuk rencana strategis pengembangan

perpustakaan). Upaya ini diharapkan agar perpustakaaan dapat

memenuhi tuntutan penyelenggaraan perpustakaan dengan merujuk

standar internasional.

b. Mewujudkan efisiensi dan efektivitas dalam hal pengembangan sumber

daya manusia, pengembangan dan penggunaan software perpustakaan,

dan pemanfaatan pakar perpustakaan.

c. Memungkinkan untuk melakukan pengembangan koleksi secara

kolaboratif (Colaborative Collection Development) sehingga seluruh

perpustakaan yang terlibat dalam kerjasama perpustakaan dapat

terhindar dari adanya duplikasi atau redundansi koleksi perpustakaan

(bahan pustaka) yang tidak perlu. Kegiatan ini akan memberikan

35

Salmubi, ―Pelestarian Khasanah Budaya Bangsa Lewat Kerjasama Perpustakaan Dan

Resource Sharing : Sebuah Peran Perpustakaan Nasional,‖ Perpustakaan Nasional RI, 2008,

http://www.pnri.go.id/magazine-detail.php?lang=en&id=8022, 7-8.

Page 41: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

29

kontribusi terhadap terwujudnya efisiensi dan efektivitas penggunaan

anggaran pengembangan koleksi perpustakaan.

d. Kerjasama yang dibangun dapat melahirkan suatu Konsorsium

Perpustakaan yang sangat bermanfaat untuk melanggan electronic

collection, terutama jurnal elektronik.

e. Kerjasama yang dibangun merupakan pondasi utama untuk melakukan

peminjaman antar perpustakaan.

f. Membuka (community) akan pemanfaatan sumber-sumber informasi,

sehingga dapat mengoptimalkan peran perpustakaan untuk turut

berpartisipasi aktif dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa, akses

seluas-luasnya kepada seluruh masyarakat.

7. Syarat Kerjasama Perpustakaan

Salmubi mengutip dari Perpustakaan Nasional setidaknya ada delapan

point untuk dapat berkerjasama36 yaitu :

a. Ada visi bersama yang dicapai dari kerjasama yang dibangun

b. Ada kesepakatan berasama antara perpustakaan yang terlibat di dalam

kerjasama sebaiknya dinyatakan dalam dokumen tertulis

c. Ada komitmen bersama untuk mencapai tujuan lewat proses yang jelas

dan terbuka

d. Ada sikap menghormati dan menerima perbedaan dari seluruh

perpustakaan yang terlibat dalam kerjasama

e. Tercipta alur komunikasi yang baik.

36

Salmubi, ―Visi Pustaka : Pelestarian Khasanah Budaya Bangsa Lewat Kerjasama

Perpustakaan Dan Resource Sharing: Sebuah Peran Perpustakaan Nasional,‖ Perpustakaan

Nasional RI, 2008, http://www.pnri.go.id/magazine-detail.php?lang=en&id=8022.

Page 42: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

30

f. Ada pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas antara

perpustakaan yang terlibat.

g. Ada mekanisme pengambilan keputusan bersama dalam rangka

mencapai tujuan bersama

h. Terbangun manajemen organisasi yang efektif.

8. Hambatan Kerjasama Perpustakaan

Berlangsungnya praktik kerjasama diamana pun pasti menemui

hambatan atau kendala didalamnya, begitu juga kerjasama dalam

perpustakaan, pasti memiliki hambatan atau kendala skala besar ataupun

kecil. Berikut hambatan yang ditemui dalam praktik kerjasama

perpustakaan menurut Gorman dan Cullen diantaranya ialah37 :

1. Keinginan untuk otonomi

2. Lingkungan yang kompetitif

3. Mengubah fokus kelembagaan

4. Kendala keuangan

Kemudian Sulistyo Basuki juga menyebutkan beberapa hambatan

kerjasama perpustakaan38yaitu :

1. Faktor bahasa

2. Biaya

37

M. P. Satija and Kanchana Dehigama, ―Role of Consortia in Library Cooperation,‖

Research Gate, n.d.,

<https://www.researchgate.net/profile/Kanchana_Dehigama/publication/296700485_Role_of_Con

sortia_in_Library_Cooperation/links/56d942cc08aee73df6cd9dcd/Role-of-Consortia-in-Library-

Cooperation.pdf?origin=publication_detail.> 38

Salmubi, ―Visi Pustaka : Pelestarian Khasanah Budaya Bangsa Lewat Kerjasama

Perpustakaan Dan Resource Sharing: Sebuah Peran Perpustakaan Nasional.‖

Page 43: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

31

3. Sikap Perpustakaan

4. Geografi

5. Politik.

Kendala atau hambatan merupakan satu hal yang biasa terjadi

dalam kehidupan. Kegiatan apapun yang dirancang sesempurna

mungkin tidak menutup kemungkinan kendala hadir diantaranya.

Kendala dapat membuat terhambatnya kegiatan kerjasama sehingga

kegiatan tersebut dapat dihentikan atau mengalami penundaaan-

penundaan. Namun kendala juga dapat menjadi faktor bagi munculnya

solusi atau kebijakan-kebijakan baru yang lebih dinamis.

C. Kinerja Pustakawan

1. Pengertian Pustakawan

Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) sebagai organisasi yang

menghimpun para pustakawan dalam kode etiknya menyatakan bahwa

―pustakawan‖ adalah seseorang yang melaksanakan kegiatan perpustakaan

dengan jalan memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan

tugas lembaga induknya berdasarkan ilmu pengetahuan, dokumentasi dan

informasi yang dimilikinya melalui pendidikan. 39

Menurut Undang-undang No. 43 Tahun 2007 pustakawan adalah

seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan

dan atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung

39

Rachman Hermawan and Zulfikar Zen, Etika Kepustakawanan : Suatu Pedekatan

Terhadap Kode Etik Pustakwan Indonesia (Jakarta: Sagung Seto, 2010) , 45

Page 44: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

32

jawab untuk melakukan pengelolaan dan pelayanan masyarakat40. Dari

pengertian tersebut dapat disimpulkan pustakawan adalah seseorang yang

memiliki kompetensi yang diperoleh dari pendidikan dan pelatihan yang

melaksanakan kegiatan perpustakaan dengan memberikan pelayanan bagi

masyarakat sesuai dengan tugas lembaga induknya berdasarkan ilmu

pengetahuan, dokumentasi dan informasi.

Agar dikatakan sebagai sebuah profesi setidaknya ada sebelas point

karakteristik profesi menurut Purwono diantaranya ialah41 :

a. Keterampilan yang berdasar teoritis

Profesional diasumsikan memiliki pengetahuan teoritis yang luas serta

keterampilan yang berdasar kepada pengetahuan yang bisa diterapkan

dan dipraktikkan.

b. Memiliki asosiasi profesional

Setiap profesi pasti memiliki asosiasi profesional, hal ini untuk

meningkatkan status para anggotanya

c. Pendidikan yang ektensif

Semakin prestisius sebuah profesi, maka semakin tinggi jenjang

pendidikannya.

d. Uji kompetensi

Untuk dapat memassuki organisasi profesional terdapat suatu tes yang

untuk menguji pengetahuan teoritis.

e. Pelatihan institutional

40

Presiden Republik Indonesia, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun

2007 Tentang Perpustakaan, 2. 41

Purwono, Profesi Pustakawan Menghadapi Tantangan Perubahan, 17.

Page 45: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

33

Ujian pelatihan institutional juga menjadi syarat agar mendapatkan

pengalaman praktis sebelum menjadi anggota penuh organisasi.

f. Lisensi

Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi lisensi

menjadi sebuah syarat bagi mereka untuk dapat dipercaya

keprofesiannya.

g. Otonomi kerja

Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan teoritis

mereka agar terhindar adanya intervensi luar

h. Kode etik

Organisasi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya dan

prosedur pendisipilinan bagi mereka yang melanggar aturan.

i. Manajemen Organisasi

Sebuah organisasi profesi harus dapat mengatur oragsasinya agar tidak

ada campur tangan dari pihak lain. Profesional diatur oleh mereka

yang lebih senior, praktisi yang dihormati, atau mereka yang

berkualifikasi tinggi.

j. Layanan publik dan altruisme

Diperolehnya penghasilan dari kerja profesinya dapat dipertahankan

selama berkaitan dengan kebutuhan publik, seperti layanan dokter

berkontribusi terhadap kebutuhan kesehatan masyarakat

k. Status dan imbalan yang tinggi

Page 46: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

34

Profesi yang tinggi akan mendapat status yang tinggi, prestise dan

imabalan yang tinggi sesuai dengan kemampuan dan layanan yang

diberikan kepada masyarakat.

Dari paparan karakteristik diatas, pustakawan adalah sebuah profesi yang

diakui keberadaanya berdasarkan karakter diatas. Sebagai profesi yang diakui

keberadaanya, tentunya pustakawan memiliki kode etik, Secara etimologis

kode etik terdiri dari kata kode dan etik. Dalam bahasa inggris terdapat

berbagai makna dari kata ―code‖ di antaranya; a) tingkah laku, perilaku

(behavior), yaitu sejumlah aturan yang mengatakan bagaimana orang

berperilaku dalam hidupnya atau dalam situasi tertentu; b) peraturan atau

undang-undang (rules/law) sedangkan, kata Etik (ethick) dalam bentuk

tunggal memiliki makna sebagai suatu gagasan umum atau kepercayaan yang

mempengaruhi perilaku dan sikap masyarakat (people’s behavior and

attitudes).42 Kemudian, batasan kode etik menurut Suseno adalah pedoman

atau pegangan yang ditaati dan diperlakukan oleh para anggota profesi agar

kepercayaan para klien tidak disalahgunakan 43.

Pustakawan sebagai agent of information juga dituntut untuk mengambil

peran sesuai dengan kebutuhan instansi tempatnya bekerja, misalnya saja di

perpustakaan sekolah, tidak hanya melayani kebutuhan informasi para siswa/I

namun pustakawan juga dapat menjadi guru di perpustakaan tersebut. Sama

halnya di perpustakaan khusus pustakawan juga dapat menjadi seorang

42

Rachman Hermawan and Zulfikar Zen, 80. 43

Frans Magnis Suseno, Etika Sosial (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1989) , 37.

Page 47: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

35

peneliti pada bidang keilmuan dari lembaga tersebut, dari peran tersebut

kemudian dirinci sebagai berikut44 :

a. Edukator

Sebagai edukator (pendidik), pustakawan dalam melaksanakan

tugasnya harus berfungsi dan berjiwa sebagai pendidik. Sebagai

pendidik, pustakawan harus melaksanakan fungsi pendidikan yaitu

mendidik, mengajar dan melatih.

b. Manajer

Pada hakikatnya pustakawan adalah “manajer informasi”yang

mengelola pada satu sisi, dengan pengguna informasi pada sisi lain.

sebagai manajer pustakawan harus mempuanyai jiwa kepemimpinan,

kemampuan memimpin, dan menggerakkan, serta mampu bertindak

sebagai koordinator dan integrator dalam melaksanakannya tugasnya

sehari-hari. Untuk dapat mendukung visi dan misi lembaga

pustakawan mengoptimalkan semua sumber daya, yakni sumber daya

informasi, dana, termasuk sarana dan prasarana yang ada di

perpustakaan. selain itu, pustakawan juga harus mampu menjembatani

antara para generalis dan speasialis, serta para politisi dengan para

profesional.

c. Administrator

Sebagai administrator pustakawan harus mampu menyusun,

melaksanakan, mengevaluasi, program perpustakaan, serta dapat

Page 48: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

36

melakukan analisis atas hasil yang telah dicapai, kemudian melakukan

upaya-upaya perbaikan untuk hasil yang lebih baik.

d. Supervisor

Sebagai supervisor pustakawan harus (a) dapat melaksanakan

pembinaan professional, untuk mengembangkan jiwa kesatuan dan

persatuan antar sesama pustakawan, sehingga dapat menumbuhkan dan

peningkatan semangat kerja, dan kebersamaan; (b) dapat

meningkatkan prestasi, pengerahuan dan keterampilan, baik rekan-

rekan sejawat maupun masyarakat pengguna yang dilayaninya; (c)

mempunyai wawasan yang luas, pandangan jauh kedepan, memahami

beban kerja, hambatan-hambatan, serta bersikap sabar, tetapi tegas,

adil, obyektif dalam melaksanakan tugasnya; (d) mampu

berkoordinasi, baik dengan sesama pustakawan dan para pembinanya,

sehingga dapat meningkatkan kinerja unit organisasinya.

Kompetensi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bermakna

kewenangan (kekuasaan) untuk menentukan (memutuskan) sesuatu.

Menurut Bambang Supriyo Utomo mengatakan bahwa kompentensi

adalah kemampuan, pengetahuan, keterampilan, sikap, nilai, perilaku, dan

karakteristik seseorang yang diperlukan untuk melakasanakan pekerjaan

tertentu dengan tingkat kesuksesan secara optimal.45 secara umum

kompetensi merupakan sebuah tolak ukur untuk menilai kemampuan diri

yang akan mencerminkan seberapa besar profesionalitas seseorang.

45

Rachman Hermawan and Zulfikar Zen, Etika Kepustakawanan : Suatu Pedekatan

Terhadap Kode Etik Pustakwan Indonesia, 177.

Page 49: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

37

2. Kinerja Pustakawan

a. Pengertian kinerja

Kinerja dapat diartikan sebagai performance yakni hasil kerja atau

prestasi kerja. Kinerja memiliki arti yang tidak hanya sebatas hasil atau

prestasi kerja. Kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil

yang dicapai dari pekerjaan tersebut.46 Menurut Amstrong dan Baron

dalam Wibowo kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai

hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen

dan memberikan kontribusi ekonomi.47

Kinerja juga dapat dikatakatakan hasil kerja yang dapat dicapai

seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan

wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya

mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar

hukum dan sesuai dengan moral ataupun etika.

46

Wibowo, Manajemen Kinerja, Edisi Ketiga (Jakarta: Rajawali Pers, 2012)., 2. 47

Wibowo, 3.

Page 50: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah cara untuk melakukan penelitian, cara ini terdiri

atas prosedur yang sistemis dan terawasi. Untuk dapat menemukan hasil dari

penelitian yang dilakukan seorang peneliti harus mengetahui macam cara atau

metode yang sesuai dengan penelitian yang diambil.

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan inilah adalah jenis penelitian deskriptif

dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian

yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai

lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument

kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan),

analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih

menekanakan makna daripada generalisasi.48 Penentuan informan yang

dilakukan secara Purposive Sampling.

Tipe penelitian yang digunakan adalah studi kasus yakni merupakan tipe

penelitian untuk dapat memahami latar belakang suatu persoalan, atau

interaksi individu, di dalam suatu unit sosial atau mengenai suatu kelompok

individu secara mendalam, utuh, holistik, intensif, dan naturalistik.49 studi

48

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2010), 1. 49

Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kulaitatif, Dan Gabungan (Jakarta:

Kencana, n.d.) , 338.

Page 51: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

39

kasus merupakan pengujian secara rinci terhadap satu latar atau satu orang

subjek atau satu tempat penyimpanan dokumen atau satu peristiwa tertentu.50

Tipe studi kasus dapat dibedakan berdasarkan ukuran batasan dari kasus

tersebut, misalnya apakah kasus tersebut melibatkan satu individu, beberapa

instrumental, studi kasus kolektif atau majemuk dan studi kasus instrinsik.

Tipe studi kasus yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus

jamak (Multiple Study Case) yaitu sebuah penelitian dengan menggunakan

kasus yang banyak. studi kasus jamak ini dipilih untuk dapat menjelaskan

benang merah diantara beberapa kasus yang diteliti.

Menurut Cresswell mengutip pendapat Stakes dan Yin terdapat beberapa

prosedur pelaksanaan studi kasus diantaranya ialah51 :

1. Peneliti perlu mengetahui dan memperkirakan apakah penelitiannya

cocok dengan menggunakan studi kasus. Studi kasus dapat digunakan

saat peneliti ingin mendalami kasus atau perbandingan dari beberapa

kasus.

2. Peneliti penting untuk mengidentifikasi sebuah data beberapa kasus.

Pada tahap ini peneliti perlu mempertimbangkan seperti apa tipe studi

kasus yang tepat bagi penelitiannya. Kasusnya dapat tunggal atau

kolektif, multi-situs atau dalam-situs, dan berfokus pada satu kasus atau

pada satu masalah (intrinsik instrumental)

3. Penelitian studi kasus dalam pengumpulan data biasanya meluas.

Terdapat beberapa jenis informasi yang dapat ditunjukkan seperti

50

Danu Eko Agustinova, Memahami Metode Penelitian Kualitatif : Teori Dan Praktik

(Yogyakarta: Calpulis, 2015), 59. 51

John W. Creswell, Penelitian Kualitatif Dan Desain Riset, Edisi 3 (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2013).

Page 52: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

40

dokumen, rekaman, arsip, wawancara, pengamatan langsung,

pengamatan partisipan, dan artefak fisik.

4. Tipe analisis data dapat berupa analisis holistik dari keseluruhan kasus

atau analisis melekat dari salah satu aspek dari kasus tersebut. melalui

pengumpulan data ini, deskripsi detail tentang kasus tersebut muncul

dimana peneliti memperinci berbagai aspek seperti sejarah kasus

tersebut, kronologi peristiwanya, atau perkembangan kasus tersebut hari

demi hari.

5. Pada tahap akhir ini, peneliti melaporkan makna dari kasus hasil

penelitian. Dari hasil penafsiran tersebut peneliti dapat mengetahui

makna yang didapat datang dari pembelajaran kasus tersebut (kasus

instrumental) atau dari hasil pembelajaran tentang situasi yang tidak

biasa (kasus intrinsik).

B. Kriteria Informan

Informan adalah orang yang diwawancarai sebagai narasumber yang dapat

memberikan informasi yang dibutuhkan. Penentuan informan dilakukan

dengan cara Purposive Sampling yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan

tertentu52. Adapun kriterian informan dalam penelitian ini adalah pustakawan

yang terlibat dalam kegiatan kerjasama antar perpustakaan IPDN dan

mengetahui dan memahami perpustakaan yang dikelolanya. Informan terbagi

menjadia tiga yaitu : (1) Informan kunci adalah mereka yang mengetahui dan

memahami berbagai informasi pokok yang diperlukan penelitian; (2) informan

52

Andi Prastowo, Metode Penelitian Kaulitiatif Dalam Perspektif Rancangan Penetian

(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2002), 195.

Page 53: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

41

utama adalah mereka yang terlibat langsung dalam interaksi sosial yang

diteliti; (3) informan tambahan, adalah mereka yang dapat memberikan

informasi walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang

diteliti.53 Informan kunci merupakan salah satu faktor penting dalam

keberhasilan studi kasus. Informan kunci tak hanya bisa memberi keterangan

tentang suatu kepada peneliti tetapi juga bisa memberi saran tentang sumber-

sumber bukti lain yang menudukung-serta menciptakan akases terhadap

sumber yang bersangkutan.54 Selanjutnya, Informan kunci dari penelitian ini

disebutkan pada tabel berikut :

3.1 Daftar Nama Informan

No. Nama Jabatan

1. Eti Sumiati, S.Sos, MM

Pustakawan Madya Pusat

Perpustakaan IPDN Kampus

Jatinangor

2.

Annisa Rahmadanita, S.IP, M.Tr.IP

Pustakawan Pertama Pusat

Perpustakaan IPDN Kampus

Jatinangor

3. Rusminarti, S.Pd. Kepala Perpustakaan IPDN

Kampus Jakarta

4. Mike Oktaviani, A.Md. Pustakawan Perpustakaan IPDN

Kampus Sumatera Barat

C. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan salah satu langkah awal dalam

menguraikan data yang didapat untuk bisa ditemukan substansi dari data yang

53

Bagong Suyanto, Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif Pendekatan (Jakarta:

Peranada Media, 2005), 171. 54

Robert K. Yin, Studi Kasus : Desain Dan Metode (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2000),109.

Page 54: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

42

telah didapat. Sehingga dalam tahap ini seorang peneliti perlu berhati-hati

dalam melakukan pengumpulan data, agar data yang telah didapat tidak

tercecer dan menimbulkan pekerjaan tambahan dikemudian hari. Dalam

penelitian studi kasus terdapat enam sumber bukti berlainan diantaranya ialah

dokumen, rekaman arsip, wawancara, pengamatan langsung, obeservasi

Partisipan, dan perangkat-perangkat fisik55.data yang digunakan dalam

penelitian ini diantaranya :

1. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan sebuah teknik pengumpulan

data yang mengharuskan peneliti turun ke lapangan mengamati hal-hal

yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan, benda-benda,

waktu, peristiwa, tujuan, dan perasaan56

. Observasi ini dilakukan di Pusat

Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor dan Perpustakaan IPDN Kampus

Jakarta. Observasi dalam penelitian ini dilakukan dengan cara observasi

terus terang atau tersamar. Observasi terus terang atau tersamar ini adalah

observasi yang mana seorang peneliti menunjukkan keterus terangannya

kepada narasumber bahwa ia sedang melakukan penelitian.57

Pada

penelitian ini, Penulis berterus terang kepada Pustakawan Pusat

Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor dan Pustakawan IPDN Kampus

Jakarta bahwa penulis melakukan penelitian, yang kemudian penulis

mencoba mengobservasi sarana-sarana penunjang kerjasama, pustakawan-

55

Robert K. Yin, Studi Kasus : Desain Dan Metode (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2000),101. 56

M. Djunaidi Ghony and Fauzan Almansyur, Metodologi Penelitian Kualitatif, Revisi

(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2016), 165. 57

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuatitatif, Kualitatif Dan R&D

(Bandung: Alfabeta, 2011).

Page 55: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

43

pustakawan yang ada di perpustakaan tersebut dan kemudian

menggabungkannya dengan hasil wawancara yang didapat.

2. Wawancara

Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan

ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam

suatu topik tertentu.58 Wawancara ini dilakukan kepada empat informan

agar mendapat informasi yang sesuai dari permasalahan yang diangkat.

empat informan tersebut diantaranya adalah Ibu Eti selaku Pustakwan

Madya IPDN Kampus Jatinangor, Ibu Annisa selaku Pustakwan pertama

IPDN Kampus Jatinangor, Ibu Rusminarti selaku Kepala Perpustakaan

IPDN Kampus Jakarta, dan Ibu Mike selaku Staff Perpustakaan IPDN

Kampus Sumatera Barat melalui wawancara telepon.

3. Analisis Dokumen

Pengumpulan data ini dilakukan dengan cara mempelajari dokumen

atau literatur terkait dengan penelitian ini dapat berupa teori dan konsep

dari para ahli, hasil penelitian terdahulu yang dapat diperoleh dari buku,

jurnal, artikel, laporan penelitian dan sejenisnya yang dapat membantu

peneliti dalam menyusun kebutuhan penelitian serta memberikan landasan

pada pembahasan penelitian.

58

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif., 72.

Page 56: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

44

D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Setelah data telah diperoleh, peneliti kemudian mengolah data tersebut

dengan Analisis data. Analisis data penelitian kualitatif dilakukan dengan

mengorganisasikan data, menjabarkannya dalam unit-unit, melakukan sintesa,

menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan mana yang akan

dikaji dimulai sejak sebelum peneliti memasuki lapangan, dilanjutkan pada

saat peneliti berada di lapangan secara interaktif dan berlangsung terus

menerus sampai tuntas sehingga datanya jenuh. 59 analisis data adalah proses

mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola. Kategori, dan satuan

uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotetsis

kerja seperti yang disarankan oleh data. Langkah-langkah untuk menganalisis

data tersebut diantaranya :

1. Reduksi Data

Sebuah proses pencatatan yang rinci, pengelompokkan, pemilihan

berdasarkan pada fokus bahasan serta membuang hal-hal yang tidak perlu

agar didapatkan gambaran yang lebih jelas.

2. Penyajian data

Setelah mereduksi data, pada tahap ini peneliti melakukan analisis dengan

cara memaknai data yang telah didapatkan beradasarkan teori yang telah

disusun. penyajian data ini dalam bentuk teks yang bersifat naratif.

3. Penarikan kesimpulan

Setelah data disajikan dengan tuntas, peneliti selanjutnya menarik

kesimpulan bersarkan rumusan masalah yang dibangun.

59

Danu Eko Agustinova, Memahami Metode Penelitian Kualitatif : Teori Dan Praktik.63.

Page 57: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

45

E. Jadwal Penelitian

3.2 Jadwal Penelitian

No Kegiatan 2018/2019

Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr

1. Observasi Pertama

2. Penyusunan Proposal

3. Seminar Proposal Skripsi

4. Bimbingan Skripsi

5. Penelitian Skripsi

Observasi

Wawancara

Dokumentasi

6. Penyusunan Skripsi

7. Pengajuan Sidang Skripsi

8. Sidang Skripsi

Page 58: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Objek Penelitian

Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2009 tentang

Perubahan Atas Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 2004 tentang

Penggabungan Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri ke dalam Institut

Ilmu Pemerintahan menjadi IPDN, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 36 Tahun 2009 tentang Statuta Institut Pemerintahan Dalam Negeri

dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2009 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Institut Pemerintahan Dalam Negeri60.

Dari peraturan tersebut menerangkan bahwa IPDN merupakan salah satu

komponen di lingkungan Kementerian Dalam Negeri yang melaksanakan

tugas menyelenggarakan pendidikan tinggi kepamongprajaan. Dengan

kebutuhan untuk mendirikan beberapa kampus di daerah di Indonesia, untuk

itu sebagai salah satu unit yang dapat menyukseskan tujuan Tri Dharma

perguruan tinggi khususnya pendidikan kepamongprajaan, Perpustakaan

IPDN ikut serta tersebar di kampus-kampus daerah untuk membantu

menyukseskan Tri Dharma di Institut Pemerintahan Dalam Negeri.

Pada penelitian ini Pusat Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor dipilih

karena sebagai pembina bagi perpustakaan IPDN lainnya. Perpustakaan IPDN

Kampus Daerah yang direkomendasikan oleh Bu Eti selaku Pustakawan

Madya Pusat Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor adalah Perpustakaan

60

https://id.wikipedia.org/wiki/Institut_Pemerintahan_Dalam_Negeri diakses pada 20

Januari 2019 pukul 13:18 WIB

Page 59: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

47

IPDN Kampus Nusa Tenggara Barat, Perpustakaan Kampus Sumatera Barat,

dan Perpustakaan Kampus Sulawesi Selatan. Beliau merekomendasikan tiga

perpustakaan tersebut karena perpustakaan tersebut telah memiliki SDM

Perpustakaan.

Kemudian untuk perpustakaan kampus daerah yang berhasil diwawancarai

adalah dari Perpustakaan IPDN Kampus Jakarta dan Perpustakaan IPDN

Kampus Sumatera Barat. Perpustakaan IPDN Kampus Jakarta memiliki lokasi

yang mudah untuk dijangkau oleh penulis, sedangkan kampus Sumatera Barat

memiliki pustakawan yang responsive sehingga dapat berbagi informasi

dengan penulis melalui wawancara lewat telepon dikarenakan jarak yang

cukup jauh.

Perpustakaan Kampus Daerah yang belum bisa untuk dihubungi

diantaranya Perpustakaan IPDN Kampus Sulawesi Utara di Kabupaten

Minahasa, Perpustakaan IPDN Kampus Sulawesi Selatan di Kabupaten Gowa,

Perpustakaan IPDN Kampus Nusa Tenggara Barat di Kabupaten Lombok

Tengah, Perpustakaan IPDN Kampus Kalimantan Barat di Kabupaten Kubu

Raya dan Perpustakaan IPDN Kampus Papua di Kabupaten Jayapura. Sehingga

informan pada penelitian ini berasal dari 3 kampus dari 8 jumlah perpustakaan

IPDN yang tersebar di Indonesia.

1. Profil Pusat Perpustakaan IPDN Jatinangor 61

Pusat Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor terletak di Jl. Raya

Bandung-Sumedang Km. 20 Jatinangor, Sumedang. Pusat Perpustakaan

61

Eti Sumiati, Pustakawan Madya Pusat Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor

(Sumedang: Wawancara, 2019).

Page 60: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

48

IPDN Kampus Jatinangor berdiri pada bangunan seluas 400 m2 yang

terdiri dari dua lantai dengan fasilitas ruang membaca, ruang

penelusuran E-Journal dan E-Book, layanan laporan akhir dan ruang

multimedia. Memiliki kurang lebih 20 pustakawan. Pada tahun 2004

Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor mendapat bantuan dari World

Bank berupa bantuan peralatan penggunaan teknologi informasi dan

komunikasi (TIK) di lingkungan perpustakaan. Jenis koleksi yang dimiliki

diantaranya adalah buku, jurnal, karya ilmiah, seri pengetahuan dalam

bentuk DVD, E-Book, E-Journal, novel serta koleksi dan penyediaan

fasilitas lainnya.

Kemudian pada tahun tahun 2005, perpustakaan IPDN ditingkatkan

statusnya sebagai e-library. Perpustakaan ini memiliki koleksi kurang

lebih 7000 judul dengan jumlah sekitar 35.402 eksemplar. Selain

Perpustakaan Kampus Jakarta dan Daerah, Perpustakaan ini juga

membawahi tiga perpustakaan yang ada di IPDN Kampus Jatinangor,

diantaranya Perpustakaan Pasca Sarjana, Perpustakaan Fakultas

Manajemen Pemerintahan, dan Perpustakaan Fakultas Politik

Pemerintahan.

Page 61: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

49

a. Struktur Pusat Perpustakaan IPDN Jatinangor

Gambar 4.1 Struktur Perpustakaan Pusat

b. Visi dan Misi Pusat Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor

Visi Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor adalah :

Menjadi pusat pengelola dan penyebaran informasi yang berbasis

teknologi informasi guna mendukung pelaksanaan pengajaran,

Kepala Unit Perpustakaan

Jaringan, Website dan Database

Perawatan TI dan Desain Web

Perawatan Bahan Pustaka Digital

Pengadaan Bahan Pustaka Digital

Pelayanan dan Pengadaan serta Pengolahan Bahan Pustaka

Koleksi Majalah Dan Jurnal serta Terbitan

Berkala

Koleksi Dokumen Dan Karya Ilmiah

Referensi

Sirkulasi dan Keanggotaan

Pengadaan dan pengolahan

Tata Usaha

1. Kepegawaian

2. Keuangan

3. Administrasi Umum

Page 62: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

50

penelitian, dan pengabdian masyarakat serta pengembangan ilmu

dan terapan pemerintah.

Untuk mencapai visi tersebut maka misi Perpustakaan IPDN Kampus

Jatinangor diantaranya:

1) Meningkatkan kemampuan mengelola dan menyebarkan informasi

guna mendukung kebutuhan informasi bagi civitas akademika di

IPDN.

2) meningkatkan kemampuan mengelola dan menyebarkan informasi

atas kekayaan ilmiah yang dimiliki oleh IPDN

3) Menunjang sistem jaringan informasi baik di antara perpustakaan

perguruan tinggi atau perpustakaan lain di tingkat regional, nasional

dan internasional

4) Mengelola dan menyebarkan informasi tentang perkembangan ilmu

pemerintahan dan penerapannya khusus di lingkungan pemerintahan

daerah dan pemerintah pusat.

c. Tujuan Perpustakaan IPDN

Adapun tujuan dari Perpustakaan IPDN, yaitu :

1) Menyediakan dan mengupayakan ketersediaan akses informasi yang

mendukung proses belajar-mengajar, peneitian dan pengabdian

masyarakat dengan memanfaatkan kemampuan teknologi informasi

2) Mendokumentasikan dan menyebarluaskan hasil sivitas akademika

dengan memanfaatkan kemampuan teknologi informasi

Page 63: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

51

3) Mengupayakan terwujudnya jaringan informasi di lingkungan

perpustakaan perguruan tinggi atau perpustakaan lain di tingat

regional, nasional maupun internasional.

4) Mendokumentasikan dan menyebarluaskan informasi tentang

perkembangan ilmu pemerintahan dan penerapannya dengan

memanfaatkan kemampuan teknologi informasi.

d. Kedudukan dan Rincian Tugas Perpustakaan IPDN

Adapun kedudukan dan rincian tugas Perpustakaa IPDN, diantaranya:

1) Unit perpustakaan mempunyai tugas pokok melaksanakan pelayanan

perpustakaan di lingkungan IPDN berdasarkan kebijakan yang telah

ditetapkan oleh Rektor.

2) Dalam menjalankan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Unit

Perpustakaan menyelenggarakan fungsi:

a) Pelaksanaan pelayanan perpustakaan

b) Pelaksanaan penatausahaan

3) Unit perpustakaan mempunyai uraian tugas:

a) Membuat perencanaan strategik kegiatan-kegiatan perpustakaan;

b) Mengelola sumber-sumber informasi penunjang kegiatan akademik

yang ada di lingkungan IPDN;

c) Melakukan koordinasi kegiatan tata usaha perpustakaan;

d) Melakukan Koordinasi kegiatan pelayanan sirkulasi dan referensi

perpustakaan;

e) Melakukan koordinasi pengelolaan teknis kegiatan perpustakaan;

Page 64: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

52

f) Melakukan pembinaan dan usaha pengembangan sumber daya

manusia yang terdiri dari pustakawan dan pegawai perpustakaan;

g) Mengkoordinasikan aset-aset perpustakaan;

h) Merancang, merencanakan, melaksanakan dan mengembangkan e-

library (perpustakaan digital);

i) Melaksanakan kerjasama dengan pihak-pihak terkait;

j) Melaksanakan sirkulasi peminjaman, pengembalian bahan pustaka

dan pendaftaran anggota;

k) Membuat sistem penulisan surat, laporan, pembukuan dan

inventarisasi kantor, serta sistem pengarsipan;

l) Mengatur dan melaksanakan kegiatan hubungan masyarakat;

m) Membuat statistik sirkulasi/referensi;

n) Memeriksa kelengkapan bahan pustaka;

o) Mengambil bahan koleksi yang telah rusak untuk diserahkan

kepada bagian pemeliharaan;

p) Memberikan informasi umum koleksi bahan pustaka;

q) Memberikan informasi khusus misalnya penggunaan dokumen dan

konsultasi;

r) Membantu penelusuran dokumen dan penggunaan katalog;

s) Merancang, memelihara dan mengembangkan sistem web internet

di perpustakaan;

t) Memfasilitasi pencarian bahan pustaka dan referensi melalui akses

internet;

u) Menerima kunjungan perpustakaan;

Page 65: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

53

v) Menyelenggarakan pameran;

w) Memberikan bimbingan belajar;

x) Mengadakan bahan pustaka;

y) Menginventarisasi dan mencatat bahan pustaka;

z) Mengklasifikasikan dan mengkatalogkan bahan pustaka;

aa) Memelihara dan merawat aset-aset perpustakaan;

bb) Membuat evaluasi pelaksanaan kegiatan perpustakaan

cc) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Rektor;

dd) Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Rektor.

2. Profil Perpustakaan IPDN Kampus Jakarta62

Perpustakaan ini terletak di Jl. Ampera Raya, RT.1 RW.6, Cilandak

Timur, Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota

Jakarta. Perpustakaan IPDN Kampus Jakarta memiliki 5 staff

perpustakaan. Pada tahun 2019 Perpustakaan IPDN Kampus Jakarta telah

menjadi unit satuan kerja di dalam IPDN Kampus Jakarta. Perpustakaan

ini memiliki 2 lantai yang dimulai dari lantai kedua, lantai kedua

merupakan tempat koleksi buku kuliah dan referensi, kemudian di lantai

ketiga adalah ruangan penyimpanan laporan akhir. Pemustaka yang

dilayani di perpustakaan ini merupakan mahasiswa S1, S2, dan S3.

Jurusan S1 yang ada di kampus ini diantaranya ialah Manajemen

Keuangan, Manajemen SDM, Manajemen Kebijakan, Manajemen

Pemerintahan dan Manajemen Pembangunan. Jumlah koleksi yang ada di

62

Rusminarti, Kepala Perpustakaan IPDN Kampus Jakarta (Jakarta: Wawancara,

2019).

Page 66: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

54

perpustakaan ini kurang lebih 3.000 judul yang berada di rak. Saat ini

Perpustakaan IPDN Kampus Jakarta sedang dalam proses penghitungan

koleksi kembali. Adapun koleksi elektroniknya terintegrasi dengan situs

yang dapat diakses oleh semua Praja IPDN yaitu

http://repository.ipdn.ac.id/ yang dapat diakses di Perpustakaan IPDN

dengan menggunakan LAN (Local area Network). Namun, pada hasil

observasi yang ditemukan penelusuran Laporan akhir menggunakan Ms.

Word yang mana file tersebut dibuat berdasarkan tahun penerbitannya

terdapat tabel-tabel yang memuat daftar judul dan keterangan laporan

akhir praja. Dari informasi yang didapatkan dari Ibu Rusminarti

menjelaskan bahwa server OPAC terebut memang kadang bermasalah,

untuk mengantisipasi hal tersebut, pegawai perpustakaan mem-print out

daftar kelas subjek koleksi yang dimiliki, sehingga saat mati lampu atau

server bermasalah hasil print out tersebut dapat menjadi alternative dalam

mencari koleksi.

Subjek koleksi dari perpustakaan ini mengenai ilmu pemerintahan,

sosial, manajemen, keuangan, bahasa dan umum. Salah satu keunikan dari

Perpustakaan IPDN Kampus Jakarta adalah perpustakaan ini memiliki

koleksi buku tua. Koleksi buku tua tersebut banyak dimiliki oleh

perpustakaan IPDN Kampus Jakarta karena mengingat sejarahnya bahwa

IPDN Kampus Jakarta merupakan Institut Ilmu Pemerintahan yang

merupakan cikal bakal dari STPDN dan kemudian kini menjadi IPDN.

buku-buku tua tersebut menjadi salah satu referensi berharga bagi para

dosen, karena kolesi tersebut hanya dapat ditemukan di Perpustakaan

Page 67: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

55

IPDN Kampus Jakarta. Namun dalam penanganannya belum dilakukan

secara spesifik.

Gambar 4.2 Stuktur IPDN Kampus Jakarta

Kepala Unit Perpustakaan IPDN Kampus Jakarta berada langsung

dibawah Direktur IPDN Kampus Jakarta. Gambar struktur ini merupakan

struktur pada tahun 2018, Pada tahun 2019 Perpustakaan IPDN Kampus

Jakarta telah menjadi satuan kerja.

Page 68: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

56

3. Profil Perpustakaan IPDN Kampus Sumatera Barat63

Perpustakaan IPDN Kampus Sumatera Barat berdiri di atas tanah

seluas lebih kurang 500 M2 dengan tipe bangunan yaitu gedung komersil

yang awal mulanya ini bukanlah diperuntukkan untuk perpustakaan.

Gedung perpustakaan ini dibagi menjadi beberapa ruangan diantaranya:

ruang kepala unit, ruang pengelohan/ staff, ruang koleksi, ruang baca dan

komputerisasi, ruang koleksi cadangan, referensi, diskusi panel dan ruang

rapat.

Perpustakaan IPDN Kampus Sumbar sampai saat ini memiliki

2.336 judul dan 18.115 Eksemplar (termasuk koleksi referensi) dimana

koleksi ini termasuk pembelian, sumbangan dari berbagai pihak.

Perpustakaan IPDN Kampus Sumatera Barat di kelola oleh 1 orang kepala

unit (PNS) dan 3 orang staff (kontrak) yang berlatar belakang D3 Ilmu

Perpustakaan.

63

Mike Oktaviani, ―Kuisioner Upaya Membangun Kinerja Pustakawan Dalam

Kerjasama Internal Perpstakaan IPDN Kampus Jatinangor Dan Perpusakaan IPDN Kampus

Daerah‖ (Google Form Ratu Karima FA., February 3, 2019),

https://docs.google.com/forms/d/1w2IRCgtb_yZrRWQe6Vu7XgOZmsxs26ZyCPACSVzSfS4/edit

#responses.

Page 69: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

57

Struktur IPDN Kampus Sumatera Barat

Gambar 4.3 Struktur IPDN Kampus Sumbar

Dalam struktur diatas, Posisi Perpustakaan IPDN Kampus Sumatera Barat

berada dibawah Direktur IPDN Kampus Sumatera Barat dan Wakil

Direktur Bidang Administrasi.

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pada tahap ini penulis akan memaparkan hasil penelitian dan pembahasan

yang telah didapat dan disusun. Pada bab ini memaparkan kerjasama internal

yang dilakukan Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor, Jakarta dan Daerah

serta seperti apa upaya meningkatkan kinerja pustakawan IPDN dari kegiatan

Page 70: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

58

kerjasama yang telah dilakukan. Adapun hasil penelitian yang diperoleh

sebagai berikut :

1. Kerjasama Internal Pusat Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor,

Jakarta, dan Daerah

a. Bentuk Kerjasama Perpustakaan

Kerjasam aperpustakaan memiliki beberapa bentuk alternatif yang

dapat dipakai sesuai dengan kebutuhan perpustakaan yang

berkerjasama. Bentuk kerjasama perpustakaan mengutip pada pendapat

Rupadha dalam artikelnya terdapat enam bentuk kerajasama. Berikut

hasil penelitian yang ditemukan penulis dari bentuk kerjasama yang

telah di praktikkan :

1) Kerjasama Pertukaran dan Redistribusi

Kerjasama pertukaran dalam pengimplementasiannya tidak

dilakukan antara Pusat Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor, Jakarta

dan Daerah. Namun untuk redistribusi untuk koleksi pernah dilakukan

oleh Pusat Perpustakaan IPDN Kampus Jatianngor kepada beberapa

Perpustakaan IPDN Kampus Daerah, dan Perpustakaan IPDN Kampus

Daerah kepada Pusat Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor, hal ini

seperti yang dijelaskan dalam wawancaranya

“ini sifatnya sumbangan ya bukan pertukaran, kalau

sumbangannya banyak ya kita sebar ke IPDN yang lain, tapi

kalau hanya 5-10 ya tidak perlu disebar.”64

64

Eti Sumiati, Pustakawan Madya Pusat Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor.

Page 71: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

59

Redistribusi memiliki pengertian yang sama dengan sumbangan yang

dimaksud oleh Informan ET, menurut beliau jika jumlahnya lima

hingga sepuluh hal ini tidak diredistribusi, melihat jumlahnya yang

tidak terlalu banyak untuk dapat disebar dan sebaliknya jika jumlahnya

lebih dari itu memungkinkan untuk dapat diredistribusi kepada

perpustakaan IPDN lainnya.

“Kemarin ada sempat buku-buku dari DPR ngasih sumbangan

3 dus atau 4 dus, kami bagi sama Jatinangor. Bu ini sumbangan

dari DPR tolong diambil, ya kemudian mereka ambil.”65

Seperti halnya Pusat Perpustakaan IPDN Jatinangor, Tujuan pembagian

atau redistribusi koleksi sumbangan dari DPR ini adalah untuk

menyesuaikan jumlah koleksi dengan ruang yang tersedia di

Perpustakaan IPDN Kampus Jakarta mengingat, ruangan perpustakaan

tersebut terbatas. Sehingga menjadikan redistribusi sebagai salah satu

solusinya.

Selanjutnya, Perpustakaan IPDN Sumatera Barat. Kerjasama

redistribusi dilakukan karena adanya sumbangan dari Perpustakaan

pusat berupa literatur mengenai manajemen dan keuangan. Namun,

sebelum informan MI menjabat, kerjasama redistribusi juga sempat

dirasakan oleh Perpustakaan IPDN Kampus Sumatera Barat pada tahun

sekitar 2009 dan 2010 yang mana kerjasama reditribusi tersebut

dilakukan karena Perpustakaan IPDN Kampus Sumatera Barat baru

berdiri dan belum memiliki koleksi. Hal tersebut tidak dilanjutkan

karena Perpustakaan IPDN Kampus Sumatera Barat telah memiliki

65

Rusminarti, Kepala Perpustakaan IPDN Kampus Jakarta.

Page 72: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

60

anggarannya sendiri. Hal ini seperti yang dikatakan Informan MI dalam

wawancaranya :

“Selama saya disini engga ada. Kalau masalah pertukaran

koleksi, mungkin kaya literatur dikasih kesini, literatur tentang

keuangan, manajemen gitu. Tapi kalau kita mau tuker koleksi

dengan pusat kayanya belum ada sih sejauh ini. Tapi tahun

pertama IPDN Daerah baru didirikan, memang pernah ada

dikasih. Kan dulu memang baru dan belum ada koleksi, dari

Nangor kasih ke daerah ini Sumbar ada beberapa koleksi

disumbangkan dari pusat tahun-tahun dulu sebelum saya masuk

sekitar tahun 2009-2010. Karena memang belum ada anggaran

sendiri jadi disumbangkanlah buku dari nangor ke daerah.

Kalau untuk saat ini belum pernah lagi.”66

Kemudian selain dari pada sumbangan yang menjadi alasan adanya

redistribusi, terdapat salah satu alasan bentuk kerjasama ini dilakukan

yaitu ditutupnya salah satu kampus IPDN dari daerah lain, Informan ET

menjelaskan di sela wawancaranya kepada penulis :

“Yah kan gatau kalau kampus disana ditutup. Dan bukunya akan

dipindahin kesini. Iya kaya Riau kan ditutup bukunya

dikesinikan.”67

Redistribusi koleksi terjadi karena tutupnya kampus Riau yang berada

di Kabupaten Rokan Hilir, dengan tutupnya kampus tersebut juga

berimbas kepada tutupnya perpustakaan yang ada di kampus Rokan

Hilir. Koleksi yang ada di IPDN Kampus Riau tersebut dipindahkan

kepada Perpustakaan Pusat untuk disimpan dan digunakan kembali.

Berdasarkan wawancara di atas, diketahui bahwa Pusat Perpustakaan

IPDN Kampus Jatinangor dan Perpustakaan IPDN Kampus Daerah

66

Mike Oktaviani, Pustakawan Perpustakaan IPDN Kampus Sumatera Barat (Via

Cellular: Wawancara, 2019). 67

Eti Sumiati, Pustakawan Madya Pusat Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor.

Page 73: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

61

tidak melakukan pertukaran, namun untuk kegiatan redistribusi

dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan dari koleksi yang

akan diredistribusi. Kebutuhan saat redistribusi ini adalah pada saat

Perpustakaan Pusat memiliki koleksi lebih untuk disebar, adanya

sumbangan koleksi dari lembaga lain dengan jumlah yang cukup

banyak, berdirinya perpustakaan baru di salah satu kampus yang belum

memiliki anggaran serta adanya penutupan kampus di salah satu

kampus daerah yang berimbas kepada diserahkannya koleksi tersebut

untuk disimpan dan diolah kepada Pusat Perpustakaan IPDN Kampus

Jatinangor merupakan faktor yang mendorong adanya kerjasama

redistribusi antar Perpustakaan IPDN.

Hal ini selaras dengan teori yang dikemukakan oleh Rupadha

bahwa kerjasama redistribusi adalah kerjasama yang dilakukan oleh dua

perpustakaan atau lebih dalam hal penempatan kembali buku-buku yang

tidak lagi diperlukan di suatu perpustakaan atau berlebih di suatu

perpustakaan. Kerjasama retribusi juga dapat dikaitkan dengan kegiatan

sumbangan yang dilakukan antar perpustakaan. Adanya kerjasama

redistribusi tersebut merupakan salah satu usaha Perpustakaan IPDN

dalam memaksimalkan ruang, ketersediaan koleksi serta kesiapan

dalam menghadapi kebijakan-kebijakan tidak terduga.

2) Kerjasama Pengolahan

Pada realitanya tidak semua SDM yang tersebar pada Perpustakaan

IPDN memiliki keahlian yang sama rata. Tentunya perlu ada

pendampingan dan pembinaan bagi staf perpustakaan IPDN yang baru

Page 74: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

62

memasuki dunia ilmu perpustakaan. Kerjasama pengolahan merupakan

salah satu bentuk kerjasama yang dilakukan. Kerjasama ini dilakukan

pada beberapa Perpustakaan IPDN Kampus Daerah yang masih

memiliki kekurangan dalam tenanga SDM.

Pada wawancaranya Informan ET menjelaskan selaku salah satu

yang memberikan pendampingan bagi staf Perpustakaan IPDN bahwa

saat awal-awal berdirinya kampus IPDN di beberapa Provinsi,

Pustakawan dari Pusat Perpustakaan IPDN Jatinangor fokus

memberikan bimbingan pada bagian pengolahan koleksi elektronik,

Informan ET juga menjelaskan perpustakaan daerah mana saja yang

menjadi fokus pembinaan dalam bidang pengolahan oleh Perpustakaan

Pusat perpustakaan tersebut diantaranya ialah Perpustakaan IPDN

Kampus Kalimantan Barat dan Sulawesi Utara. Untuk kampus daerah

yang telah memiliki pustakawan yaitu IPDN Kampus Sumatera Barat,

Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat. Berikut kutipan dalam

wawancara dengan beliau :

“nah dulu, awal-awal waktu baru berdiri kaya pustakwannya di

Makassar kan sudah ada pustakawannya. Ke pengolahannya pas

kita ke daerah itu. Kita kaya ke Elektroniknya lah, kalau NTB

yang sudah ada pustakawan dulu itu, nah kita fokus ke

pengolahan itu di Kalbar, Manado, terus Sumbar dulu ada

tenaga honorer dari lulusan ilmu perpustakaan, Sumbar itu tidak

begitu ini, Cuma dikasih ini terus disamakan stambuk itu isinya

apa aja, kan perbedaan sedikit-sedikit dengan perpustakaan lain

selain IPDN, nah disamakan, nah masukin ke katalog juga

disamakan yaitu Sumbar sudah ada pustakawannya, apalagi

sekarang Pak Sodari yang kepala perpustakaanya juga sempet

diklat barengan dengan Pak Kiswanto, yang 628 jam. Beliau

ikutan jadi sudah pustakawan di Sumbar. Yang kepala

Page 75: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

63

perpustakaannya dari pustakawan itu Sumbar, Makassar, terus

NTB.” 68

Informan AN juga menjelaskan bahwa adanya pendampingan yang

diberikan dari Pustakawan senior (yang telah memiliki pengalaman

dan pangkat lebih) Pusat Perpustakaan IPDN Jatinangor akan

mendampingi perpustakaan IPDN Daerah yang tidak memiliki SDM

yang memahami ilmu perpustakaan. Beliau juga menyebutkan bahwa

perpustakaan pusat juga pernah beberapa kali membantu pengolahan di

Perpustakaan IPDN Kampus Jakarta, seperti yang dijelaskan dalam

wawancaranya :

“kalau yang Itu jadi disetiap kampus daerah yang memang

belum memiliki SDM Perpustakaan yang memadai akan

didampingi oleh si kampus pusat, tidak hanya di daerah, di

kampus cilandak (IPDN Jakarta) pun beberapa kali mengolah

untuk disana karena memang SDM nya sedikit. Jadi memang

pustakawan-pustakawan senior membimbing staf perpustakaan

disana untuk mengolah, memang yang mengerjakan kita, karena

memang SDM nya sedikit”69

Namun, menurut penuturan Informan RU Perpustakaan IPDN Kampus

Jakarta telah mengolah koleksinya sendiri dan memang tidak aturan

yang diberikan perpustakaan pusat dalam pengolahan hal tersebut tetap

menjadikan komunikasi yang baik antara Perpustakaan IPDN Kampus

Jakarta dan Perpustakaan Pusat IPDN Kampus Jatinangor dalam

penyelenggaraan kegiatan perpustakaan.

68

Eti Sumiati. 69

Annisa Rahmadanita, Pustakawan Pertama Pusat Perpustakaan IPDN Kampus

Jatinangor (Sumedang: Wawancara, 2019).

Page 76: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

64

“Kita sebenernya bebas. Apalagi beliau juga tidak mau ikut

campur yah. Cuma kita suka koordinasi. Ini gimana ya bu

baiknya. Biasa kaya keluarga gimana ya, kan kita keluarga besar

IPDN.”70

“Kita ada dari pegawai sendiri, ini kalau ada buku pengadaan

yang baru datang itu kan berdus-dus diolah dari sini, ya memang

harusnya petugasnya disini pustakawan ya, tapi kami sudah

dilatih udah ngerti juga caranya, kami data lalu kami masukkin

ke OPAC.” 71

Sama halnya dengan Perpustakaan IPDN Kampus Jakarta. Kegaiatan

pengolahan telah dilakukan mandiri oleh Perpustakaan IPDN Kampus

Sumatera Barat, hal ini juga mendukung penjelasan Informan ET

bahwa Perpustakaan IPDN Kampus Sumatera Barat telah memiliki

SDM Perpustakaan dan bukan salah satu Perpustakaan yang menjadi

fokus pendampingan oleh Pusat Perpustakaan IPDN Kampus

Jatinangor dalam hal kegiatan pengolahan.

“Kalau untuk pengolahan tidak ada. Kita sudah mengolah

sendiri. Mungkin hanya diseragamkan untuk stempel dan nomor

punggungnya harus berapa centi, capnya seperti apa. Hal-hal

yang secara fisik luar , sejauh ini itu saja.”

Kemudian, dijelaskan juga teknis kerjasama pengolahan yang

dilakukan, yang mana Pustakawan Senior dari Pusat Perpustakaan

IPDN Kampus Jatinangor datang ke Perpustakaan Daerah yang

menjadi fokus pendampingan kemudian memberikan pelatihan dalam

pengolahan bahan pustaka, setelah pustakawan tersebut selesai

70

Rusminarti, Kepala Perpustakaan IPDN Kampus Jakarta. 71

Rusminarti.

Page 77: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

65

memberikan pelatiahan dan kembali, Perpustakaan yang diberikan

pelatihan tersebut tetap diberikan pendampingan untuk memastikan

implementasi pelatihan yang diberikan telah tepat. Berikut kutipan dari

Informan AN

“Jadi untuk pengolahan bahan pustaka itu dari sini missal

perwakilan yang menguasai seperti bu Eti, pak Jajang itu ke

kampus-kampus daerah. Itu memberikan keterampilannya seperti

apa . ketika bu Eti dan Pak Jajang sudah kembali ke kampus

pusat lagi, jadi mereka sudah bisa jalan.” 72

Informan ET juga menambahkan, bahwa pendampingan tersebut tidak

terputus saat Bu Eti maupun Pak Jajang kembali ke Jatinangor, saat

staff perpustakaan daerah tersebut masih kesulitan dalam pengolahan

mereka dapat berkomunikasi lewat email agar dapat dibantu.

“Tapi tetap sih tidak dilepas, mereka itu kan bukan dari

pustakawan, pasti bisa kalau didampingi terus, barulah mereka

mengetahui perpustakaan. Mereka kalau misalkan susah sekali

mengklasifikasi buku, mereka email ke ibu, dari ibu kemudian

ibu email kan lagi kesana hasil klasifikasinya apa ini, nomornya

ini, kelasnya ini, jadi ibu emailkan aja, jadi kaya ini nih call

numbernya ibu email kan dari mereka tinggal print dan

tempel”73

Perpustakaan IPDN Kampus Jakarta dalam bidang pengolahan sudah

berjalan dengan mandiri meskipun staff perpustakaan disana belum

menjadi pustakawan.

72

Annisa Rahmadanita, Pustakawan Pertama Pusat Perpustakaan IPDN Kampus

Jatinangor. 73

Eti Sumiati, Pustakawan Madya Pusat Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor.

Page 78: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

66

3) Penyusunan dan Pengembangan Katalog Induk

Merupakan salah satu bentuk kerjasama, penyusunan katalog induk

sekaligus menjadi salah satu sarana penunjang yang dimiliki untuk

mendukung kegiatan kerjasama Pusat Perpustakaan IPDN Kampus

Jatinangor dengan Perpustakaan IPDN Kampus Jakarta dan Daerah.

Katalog induk ini telah dipakai dalam wujud OPAC (Online Public

Access Catalogue) yang mana OPAC tersebut memuat seluruh koleksi

yang dimiliki oleh Pusat Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor dan

Perpustakaan IPDN Kampus Daerah. Juga OPAC tersebut memiliki

fungsi serba guna yang mana OPAC tersebut juga sebagai sarana

operasional sehari-hari yang digunakan perpustakaan IPDN dalam

memasukkan data dan pencarian koleksi. OPAC ini dapat diakses pada

elibrary.ac.id/katalog. Menurut Informan ET, OPAC tersebut memuat

koleksi dari setiap Perpustakaan IPDN, berikut penuturan beliau :

“.. Yang kalatog itu, ada tulisan cilandak maka yang keluar

koleksi yang ada di cilandak aja, kalau yang semua itu kanan ada

di atasnya kalau mau lihat.”74

Hal yang sama juga dijelaskan oleh Informan RU dalam wawancaranya

“Ini OPAC IPDN Jakarta tapi ada lokasi buku itu dari IPDN

yang lain, kadang ada dari Jatinangor, kadang adanya disini atau

di IPDN daerah lain ada yang begitu.”75

Berbeda dengan Informan MI. Menurutnya, OPAC tersebut telah

banyak tertinggal dengan banyaknya versi Slims terbaru saat ini, hal

tersebut karena OPAC tersebut memang harus berpatokan dengan pusat

74

Eti Sumiati. 75

Rusminarti, Kepala Perpustakaan IPDN Kampus Jakarta.

Page 79: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

67

sehingga perpustakaan yang dikelolanya tidak bisa mengikuti

perkembangan sistem perpustakaan dengan cepat.

“Iya OPAC, OPAC kan orang sudah jauh ya versi berapa, saya

juga kurang update juga sudah sejauh mana, pokonya masi inilah,

kan kita berpatokan sama yang dipusat.”76

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kerjasama internal yang dilakukan

oleh Pusat Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor dan IPDN Kampus

Daerah menggunakan sarana penunjang berupa penyunan katalog induk

yang memuat koleksi semua perpustakaan IPDN. Selaras dengan yang

dijelaskan oleh Rupadha dalam teorinya bahwa seiring dengan

berkembangnya teknologi komputer, pengiriman daftar pustaka dapat

dilakukan pada sebuah server, yang kemudian diolah untuk menjadi

pangkalan data, dari pangkalan data tersebut dapat dihasilkan katalog

induk gabungan dalam format, media, maupun cakupan yang

dikehendaki hingga dapat memudahkan perpustakaan dan pengguna

dalam melokalisir suatu data bibliografis. Hal ini menjadikan OPAC

yang dipakai perpustakaan IPDN berperan sebagai pangkalan data

induk yg dikelola servernya oleh Pusat Perpustakaan IPDN Kampus

Jatinangor. Namun, menurut Informan MI masih adanya kekurangan

pada katalog induk yang dipakai saat ini, karena dari segi sistem belum

memakai versi terbaru, hal ini menunjukkan adanya kekurangan dalam

OPAC tersebut.

76

Mike Oktaviani, Pustakawan Perpustakaan IPDN Kampus Sumatera Barat.

Page 80: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

68

4) Kerjasama Penyediaan Fasilitas

Pada praktiknya kerjasama penyediaan fasilitas dilakukan oleh

Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor, Jakarta dan Daerah. Salah satu

bentuknya adalah menyediakan koleksi elektronik untuk dapat diakses

tidak hanya oleh praja yang ada di Jatinangor namun juga oleh praja

IPDN Jakarta dan Daerah. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Informan

ET dan RU :

“Ada, kalau buku tidak ada di daerah bisa dari pusat, E-Journal

E-Book bisa diakses di daerah.”77

Berdasarkan informasi dari Inforan ET bahwa perpustakaan pusat juga

menyiapkan situs yang memuat E-Book dan E-Journal yang telah

dilanggan pada salah satu situsnya yaitu

https://sites.google.com/a/ipdn.ac.id/perpustakaan-ipdn/home. selain E-

Resorces, Praja maupun dosen dari kampus yang berbeda dapat

meminja koleksi di perpustakaan IPDN yang ada didaerah lain. Hal ini

sesuai dengan teori kerjasama perpustakaan yang dijelaskan oleh

Rupadha bahwa perpustakaan bersepakat bahwa koleksi mereka terbuka

bagi perpustakaan lainnya. Perpustakaan yang memberikan penyediaan

fasilitas dapat memberikan jasa berupa penelusuran, informasi kilat,

penggunaan mesin fotokopi, dan tidak membuka kesempatan untuk

meminjam.

77

Eti Sumiati, Pustakawan Madya Pusat Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor.

Page 81: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

69

5) Kerjasama Pemberian Jasa dan Informasi

Perpustakaan IPDN juga melakukan kerjasama pemberian jasa dan

informasi. Kerjasama ini dilakukan dalam bantuan tenaga SDM dan

adanya sosialisasi mengenai hal-hal yang baru pada kebijakan

perpustakaan IPDN. Seperti yang dijelaskan oleh Informan ET bahwa

jika ada kesulitan dari Perpustakaan IPDN Kampus Jakarta dan Daerah

maka Pustakawan dari perpustakaan pusat akan datang dan membantu

kesulitan tersebut. Kesulitan-kesulitan yang sering dirasakan adalah

dalam hal pengolahan dan jaringan yang bermasalah untuk itu,

pustakawan dan tenaga ahli dari perpustakaan pusat datang. Berikut

kutipan dari Informan ET :

“Kalau disana lagi ada kesulitan bisa kita bantu untuk

datangkan.”78

Selaras dengan Informan RU, bahwasanya Perpustakaan IPDN Kampus

Jakarta selalu berkoordinasi bila ada hal-hal membutuhkan masukkan

dari pusat juga pustakawan perpustakaan pusat akan hadir bilamana ada

kesulitan yang kiranya perlu dibantu tenaga perpustakaan pusat. Hal ini

seperti yang dikutip dalam wawancara dengan Informan RU :

“Kita kalau ada apapun selalu koordinasi, kalau ada apa-apa

dari Nangor selalu datang gitu.”79

Selain karena adanya kesulitan, hadirnya pustakawan pusat ke

perpustakaan daerah juga karena adanya sosialisasi yang perlu

disampaikan. Sosialisasi ini meliputi cara dalam pemanfaatan Ebook, E-

78

Eti Sumiati. 79

Rusminarti, Kepala Perpustakaan IPDN Kampus Jakarta.

Page 82: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

70

Journal dan Aplikasi Turnitin yang telah dilanggan oleh Perpustakaan

IPDN. Berikut penuturan Informan AN :

“Nah Kalau untuk E-book E-journal ada dari pihak ketiga ikut

datang ke kampus daerah didampingi oleh pustakawan yang

disini. Jadi bergantian 2-3 orang, memberikan paparan,

pemberian materi dan bimbingan, misalnya kaya aplikasi

Turnitin ya bu, itu kan langsung praktek ya nah itu langsung

diberitahu nih ini kaya gimana terus kaya gitu sih kalau di

kampus daerah bentuk kerjasamanya.”80

Dalam kerjasama pemberian jasa dan informasi meliputi dua bentuk

yaitu adanya bantuan tenaga SDM dari Pusat Perpustakaan IPDN

Kampus Jatinangor dan pemberian sosialisasi kepada Perpustakaan

IPDN Kampus Jakarta dan Daerah ketika ada hal-hal baru untuk

dipraktekkan di perpustakaan-perpustakaan unit tersebut. Hal ini sesuai

dengan yang dijelaskan oleh Rupadha bahwa kerjasama pemberian jasa

dan informasi adalah dua perpustakaan atau lebih yang bersepakat

untuk melakukan pemberian jasa dan informasi. Bentuknya seperti

pinjam antar perpustakaan, jasa penelusuran informasi, dan jasa

fotokopi. Kerjasama ini melibatkan semua sumber daya, dan tidak

terbatas hanya pada pinjam antar perpustakaan saja.

Apa yang dijelaskan Rupadha juga menyebutkan ―melibatkan

semua sumber daya‖ artinya sumber daya berupa manusia juga menjadi

salah satu dari pemberian jasa keterampilan dalam membantu kesulitan

perpustakaan yang membutuhkan. Kemudian sosialisasi ke

Perpustakaan IPDN Kampus Jakarta dan Daerah juga menunjukkan

80

Annisa Rahmadanita, Pustakawan Pertama Pusat Perpustakaan IPDN Kampus

Jatinangor.

Page 83: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

71

adanya pemberian informasi mengenai hal-hal baru yang dapat

diterapkan di Perpustakaannya masing-masing. Dengan begitu, dapat

dikatakan perpustakaan IPDN telah melakukan bentuk kerjasama

pemberian jasa dan informasi.

Bentuk kerjasama internal yang tidak dilakukan yaitu kerjasama

pengadaan, kerjasama pertukaran, dan kerjasama penyediaan fasilitas.

Sedangkan, untuk bentuk kerjasama yang dilakukan oleh perpustakaan

IPDN antara lain adalah kerjasama pengolahan, kerjasama redistribusi,

kerjasama penyunan katalog induk, dan kerjasama pemeberian jasa dan

informasi.

b. Sarana Penunjang Kerjasama

Sarana penunjang kerjasama merupakan alat dalam berbagai

bentuk yang dapat memudahkan dalam kegiatan kerjasama. Kegiatan

kerjasama internal antar Pusat Perpustakaan IPDN Kampus Jatiangor

terlaksana dengan memiliki sarana penunjang tentunya. Sarana

penunjang yang dipakai dalam kegiatan kerjasama ini diantaranya ialah

penyusunan katalog induk, penyusunan dan penyeragaman standar, dan

pembinaan SDM/Tenaga Pustakawan. Berikut uraian sarana penunjang

yang dipakai dalam kegiatan kerjasama internal oleh Pusat

Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor dan Perpustakaan IPDN

Kampus Daerah sebagai berikut :

Page 84: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

72

1) Penyusunan dan penyeragaman standar

Penyeragaman standar merupakan salah satu dari adanya kegiatan

kerjasama perpustakaan IPDN. sebagai bagian dari lembaga IPDN,

perpustakaaan pusat dan daerah yang tersebar di beberapa provinsi

tentunya perlu memiliki penyeragaman standar sehingga gerak langkah

dan koordinasi antar perpustakaan dapat seirama.

Salah satu penyeragaman standar yang dilakukan oleh Pusat

Perpustakaan Kampus IPDN Jatinangor adalah memberikan sosialisasi

mengenai E-Resources, E-Book,E-Journal, dan Turnitin. Sosialisasi ini

dilakukan oleh perwakilan dari Perpustakaan IPDN Kampus

Jatinangor dengan jumlah sekitar dua sampai tiga orang berkunjung ke

perpustakaan IPDN yang ada di daerah untuk memberikan

sosialisasinya mengenai sumber elektronik yang dimiliki perpustakaan

IPDN. Adanya sosialisasi adalah untuk menyamakan kebijakan dan

standar di tiap perpustakaan Pusat, Jakarta maupun daerah dalam hal

E-Resources dan Turnitin. Hal ini berdasarkan wawancara dengan

Informan AN :

“Lalu mungkin kalau untuk kerjasama lainnya yaitu sosialisasi,

seperti sosialisasi E-Resouces, E-book baru, E-Journal baru,

Turnitin, nah kan disini kami sudah mengembangkan Turnitin

aplikasi anti plagiarism nah, itu kenapa kenapa kampus daerah

dibutuhkan sosialisasi, seperti yang dikatakan Bu Eti supaya

sama kami dalam kebijakannya dalam pengimplementasiannya

sama, jadi ketika ada hal-hal baru juga disosialisasikan ke

kampus-kampus daerah itu.”81

Kutipan diatas juga didukung oleh Informan RU dalam wawancaranya :

81

Annisa Rahmadanita.

Page 85: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

73

“Iya, nah kan pas Turnitin berapa persennya, penjiplakannya

itukan yang fasih kan orang sana (IPDN Jatinangor) karena

mereka pustakawan semua entar kepalanya Pak Ripto sama Mas

Bayu datang memberikan pengarahan ke dosen-dosen dulu

semua, abis itu mahasiswanya. “Oh iya mas (Mas Bayu) kita

samain aja dengan yang disana”. kita samakan formatnya dengan

di Jatinangor. Oh iya kan adek-adek kalau mau sidang harus

punya surat keterangan bebas pustaka” 82

Perpustakaan IPDN Kampus Jakarta juga merasakan adanya sosialisasi

yang hadir dari Perpustakaan pusat untuk melakukan sosialisasi kepada

Praja dan Dosen di IPDN Kampus Jakarta. Selain sosialisasi di dalam

Perpustakaan, IPDN Kampus Jakarta juga menyamakan beberapa

format formulir seperti formulir bebas pustaka.

Berbeda dengan hasil wawancaran dengan Informan AN dan RU,

menurut Informan MI penyeragaman standar yang yang dilakukan

dalam kerjasama tersebut lebih kepada penyeragaman standar OPAC.

Hal tersebut karena juga ikut mempengaruhi dalam data praja yang ada

di Perpustakaan IPDN Kampus Sumatera Barat. Yang mana praja

tersebut berawal dari IPDN Jatinangor kemudian dikirimkan ke daerah-

daerah, distribusi praja tersebut juga beriringan dengan dikirimkannya

data-data dari perpustakaan pusat kepada perpustakaan IPDN yang ada

di daerah. Hal ini seperti pada kutipan wawancara dengan Informan MI

―Iya ada, seperti penyeragaman standar OPAC, karena memang

kita mengacu dari perkembagan disana. Kita tidak bisa sendiri,

karena memang setiap tahun prajanya disebar ke daerah dan nanti

ditarik lagi, setelah itu dari pusat yang merubah.Jadi kita nunggu

aja karena kita mengacu kepada kampus pusat. ―83

82

Rusminarti, Kepala Perpustakaan IPDN Kampus Jakarta. 83

Mike Oktaviani, Pustakawan Perpustakaan IPDN Kampus Sumatera Barat.

Page 86: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

74

Kutipan diatas juga didukung oleh Informan ET. Menurutnya,

Perpustakaan IPDN Sumatera Barat telah menyamakan stambuk dan

penginputan data koleksi milik Perpustakaan IPDN Kampus Sumatera

Barat disamakan dalam katalog induk. Hal ini seperti yang disampaikan

oleh Informan ET dalam wawancaranya :

“Sumbar dulu ada tenaga honorer dari lulusan ilmu

perpustakaan, Sumbar itu tidak begitu ini, Cuma dikasih ini terus

disamakan stambuk itu isinya apa aja, kan perbedaan sedikit-

sedikit dengan perpustakaan lain selain IPDN, nah disamakan,

nah masukin ke katalog juga disamakan yaitu Sumbar sudah ada

pustakawannya, apalagi sekarang pak Sodari yang kepala

perpustakaanya juga sempet diklat barengan dengan pak

Kiswanto, yang 628 jam.”84

Dari kerjasama ini dapat disimpulkan bahwa penyeragaman standar

yang telah dilakukan oleh Pusat Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor

dan Perpustakaan IPDN Kampus Jakarta serta Dearah adalah sosialisasi

pemanfaatan E-Resources, aplikasi Turnitin dan penyeragaman dalam

bidang pengolahan bahan pustaka. Hal ini telah sesuai dengan yang

dikemukakan oleh Rupadha bahwa Penyusunan dan penyeragaman

standar bertujuan untuk menyederhanakan prosedur, prosedur tersebut

diantaranya adalah format formulir, peraturan katalogisasi, format data

sampai pada penentuan biaya pelayanan dan sebagainya.

2) Pembinaan SDM/ Tenaga Pustakawan

Bentuk dari pembinaan ini adalah seminar lokakarya, pelatihan,

pendidikan formal, magang, maupun peminjaman tenaga SDM bagi

perpustakaan yang membutuhkan. Perpustakaan IPDN Kampus

84

Eti Sumiati, Pustakawan Madya Pusat Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor.

Page 87: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

75

Jatinangor dan Perpustakaan IPDN Kampus Daerah telah

menyelenggarakan dan mengikuti Pembinaan tersebut. Pembinaan

tersebut dalam bentuk pelatihan.

Kerjasama pelatihan rutin diselenggarakan oleh Pusat

Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor dan diikuti oleh Perpustakaan

IPDN Kampus Daerah. Pelatihan ini diadakan kurang lebih dua sampai

empat kali dalam setahun. Narasumber yang didatangkan berasal dari

Pustakawan IPDN Kampus Jatinangor maupun dari luar, hal ini

berdasarkan penjabaran dari narasumber Informan ET dalam

wawancaranya :

“Rutin ada pelatihan, kalau bosen narasumbernya saya, kami

undang narasumbernya juga dari Perpusnas, Perpustakaan

Daerah Jabar, dari Unpad. untuk pelatihannya setahun bisa ada

3-4 kali. Dalam setaun itu bisa kami yang kedaerah atau mereka

yang kesini keliling lah jadinya. Tapi lebih sering disini. ada

rencananya kalau ada kegiatan kita keliling perpustakaan

kampus daerah juga biar bisa saling tau kampus di daerah, biar

kita bisa lihat juga kondisi kampus daerah yang lain. ya tapi

baru rencana.”85

Menurut Informan AN, pelatihan tersebut rutin diadakan dua

sampai empat kali dalam setahun, pelatihan tersebut biasanya

mengenai pengolahan bahan pustaka. Ada rencana bahwa kegiatan

tersebut akan diadakan di di Kampus Daerah, hal itu merupakan salah

satu hal baik yang mana Perpustakaan pusat dan Jakarta dan Daerah

lain dapat melihat kondisi perpustakaan daerah lain, sehingga

pustakawan IPDN tidak hanya mengetahui Kampus Pusat, dan

85

Eti Sumiati.

Page 88: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

76

Kampus pusat mengetahui kampus daerah tapi juga kampus daerah

dengan kampus daerah lainnya. Berikut hasil wawancara dengan

Informan AN :

“Jadi setahun itu bisa ada 2 atau 4 kali ya, selalu ada pelatihan.

pelatiahannya pelatihan Pengolahan Bahan Pustaka, untuk

mengingatkan kembali mereka cara mengolah buku itu

bagaimana dan mereka juga jadi tau kampus pusat.”86

Menurut Informan RU pelatihan yang diselenggarakan oleh

perpustakaan pusat sekitar bulan Desember, karena untuk dapat

memaksimalkan anggaran sebelum harus dikembalikan kepada

Negara. Pelatiahan tersebut biasanya diadakan dua sampai tiga kali

dalam setahun. untuk narasumber yang dihadirkan berasal dari

Perpustakaan Nasional. Berikut kutipan Informn RU :

“Pelatihan berapa ya.. tiga dalam sekali, mau masuk Desember

itu kan anggaran abis, kalau tidak abis dikembalikan ke Negara

jadi, kita gunakan di gunkan di Jatinangor untuk pelatihan-

pelatihan, karena memang di Jatinangor anggarannya besar-

besar. Pelatihannya ya tentang pustakawan semua, kadang kita

mengundang narasumber dari Perpusnas. Tiga atau dua hari

sebelumnya bulan Sepetember atau November, bisa 2 atau 3 kali

dalam setahun. Kita kalau ada apapun selalu koordinasi, kalau

ada apa-apa dari Nangor selalu datang gitu. “87

Menurut Informan MI, kerjasama internal yang paling dirasakan atau

dampaknya paling terlihat antar perpustakaan IPDN adalah pembinaan

SDM. Pembinaan tersebut meliputi dalam bentuk pelatihan.

Menurutnya pelatihan tersebut biasanya diadakan setiap dua kali atau

lebih dalam setahun oleh Pusat Perpustakaan IPDN Kampus

86

Eti Sumiati. 87

Rusminarti, Kepala Perpustakaan IPDN Kampus Jakarta.

Page 89: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

77

Jatinangor. Selain ada pelatihan bentuk pembinaan lain yang

diselenggarakan oleh Pusat Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor

adalah sosiaslisasi dan studi banding, yang mana saat studi banding

perpustakaan pusat akan mengirimkan surat undangan kepada

Perpustakaan IPDN Kampus Sumatera Barat dan IPDN Kampus

Daerah lainnya untuk dapat ikut dalam kegiatan kunjungan. Dari

informasi lain yang ditemukan penulis, kunjungan tersebut memang

pernah dilaksanakan di di Perpustakaan Universitas Negeri Yogyakarta

(UNY) dan universitas Gajah Mada (UGM) pada tahun 2013 pada

berita terkini situs perpustakaan IPDN. Hal ini seperti yang dijelaskan

oleh Informan MI :

―Iya ada. Sejauh ini hanya pelatihan, sosialisasi atau apa gitu .

pokonya masih dalam bentuk itu. Biasanya dilakukan dua kali

atau lebih dalam setahun , tergantung orang pusat mengadakan

kegiatannya berapa kali, kadang dalam bentuk ini, kunjugan

ke perpustakaan apa, nanti dibuatkan surat undangan untuk

bisa ikut itu aja. Iya ada studi banding. ―88

Berdasarkan informasi dari narasumber diatas, kerjasama

pembinaan SDM/tenaga pustakawan telah dilakukan oleh Pusat

Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor dan diiukti oleh Perpustakaan

IPDN Kampus Jakarta dan Daerah. Kerjasama ini dilakukan 2-4 kali

dalam setahun. Adapun narasumber yang mengisi kegiatan pelatihan

tersebut diantaranya berasal dari pustakawan madya Pusat

Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor, pustakawan dari ITB,

Perpustakaan Nasional, Universitas Padjajaran dan Universitas

Pendidikan Indonesia. Selain pelatihan juga terdapat bentuk lain dari

88

Mike Oktaviani, Pustakawan Perpustakaan IPDN Kampus Sumatera Barat.

Page 90: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

78

kerjasama pembinaan SDM/tenaga pustakawan ini, yaitu sosialisasi

dan studi banding. Kerjasama ini merupakan kerjasma yang paling

terasa dampaknya oleh staf perpustakaan. Hal ini karena Pusat

Perpustakaan IPDN Jatinangor memiliki tugas sebagai Pembina bagi

Perpustakaan IPDN Kampus Jakarta dan Daerah.

c. Faktor Pendorong Kerjasama

Kerjasama perpustakaan memiliki alasan untuk dipraktikkan.

Alasan-alasan ini menjadi faktor pendorong adanya kegiatan kerjasama

perpustakaan. Perpustakaan IPDN yang tersebar di beberapa daerah dan

kota tentunya berkoordinasi dengan perpustakaan induk untuk dapat

menyelaraskan langkah untuk kemajuan perpustakaan. Berikut

beberapa yang menjadi faktor pendorong dari kerjasama yang dilakukan

1) Source of Funding

Perpustakaan perlu menyadari bahwa kerjasama perpustakaan

terlaksana bukan tanpa biaya. Kegiatan kerjasama adalah investasi

untuk dapat mengembangkan layanan dengan lebih baik. Dalam

melakukan praktik kerjasama antar perpustakaan daerah dilakukan

karena telah memiliki anggaran untuk hal tersebut. Bagi Perpustakaan

IPDN Kampus Daerah dan Jakarta, mereka mendapatkan anggaran

untuk dapat hadir dalam pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh

Perpustakaan pusat yang ada di Jatinangor. Begitu juga dengan

perpustakaan pusat, bahwa mereka juga memiliki anggaran untuk

menyelenggarakan pelatihan-pelatihan bagi para pegawai Perpustakaan

Page 91: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

79

IPDN yang ada diseluruh Indonesia. Kutipan tersebut diungkapkan oleh

Informan RU dalam wawancaranya :

“Setiap unit sudah punya anggaran, kita ada anggaran untuk

koordinasi ke Jatinangor.”89

“Pelatihan berapa ya.. tiga dalam sekali, mau masuk Desember

itu kan anggaran abis, kalau tidak abis dikembalikan ke Negara

jadi, kita gunakan di gunkan di Jatinangor untuk pelatihan-

pelatihan, karena memang di Jatinangor anggarannya besar-

besar.”90

Tersedianya anggaran merupakan salah satu faktor pendorong adanya

koordinasi antara Pusat Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor dengan

Perpustakaan IPDN Kampus Jakarta dan Daerah.

2) Control and Management Structure

Control and Management Structure merupakan mekanisasi dan

kontrol yang jelas dalam dalam mengatur praktik kerjasama agar lebih

efektif dan tepat sasaran. Hadirnya praktik kerjasama juga didorong

oleh salah satu kewuajiban untuk mengontrol unit-unit perpustakaan

yang terlibat. Pusat Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor dalam hal

ini sebagi Pembina bagi Perpustakaan IPDN kampus Jakarta dan

Daerah. Untuk itu, kegiatan kerjasama merupakan sebuah kegiatan yang

didorong untuk melakukan pengecekan kegiatan layanan dan

pengolahan yang ada di perpustakaan unit-unit tersebut, apakah masih

banyak kendala ataukan sudah sesuai dengan kebijakan yang telah

ditetapkan. Sehingga, implementasi dari kebijakan tersebut dapat

89

Rusminarti, Kepala Perpustakaan IPDN Kampus Jakarta. 90

Rusminarti.

Page 92: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

80

seirama antar perpustakaan IPDN. hal ini seperti yang ditunjukkan

informan AN, RU dan MI dalam wawancaranya :

“Kalau yang itu jadi disetiap kampus daerah yang memang belum

memiliki SDM Perpustakaan yang memadai akan didampingi oleh

si kampus pusat, tidak hanya di daerah, di kampus Cilandak pun

beberapa kali mengolah untuk disana karena memang SDM nya

sedikit. Jadi memang pustakawan-pustakawan senior

membimbing staf perpustakaan disana untuk mengolah, memang

yang mengerjakan kita, karena memang SDM nya sedikit” 91

“Ya, karena kita merujuknya kesana gitu, ya ga mungkin beda

sendiri kan, karena data-data praja dari sana, dari Jatiangor

kemudian kesini, dikirim ke daerah-daerah.” 92

“Kita kalau ada apapun selalu koordinasi, kalau ada apa-apa

dari Nangor selalu datang gitu.” (Rusminarti, Selasa, 15 Januari

2019)

“Seperti yang dikatakan Bu Eti supaya sama kami dalam

kebijakannya dalam pengimplementasiannya sama, jadi ketika

ada hal-hal baru juga disosialisasikan ke kampus-kampus daerah

itu.”93

Dari beberapa kutipan diatas menjelaskan bahwa Pusat

Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor merupakan koordinator dalam

mengatur dan menetapkan kebijakan peraturan untuk perpustakaan di

IPDN. Sehingga, dalam pengimplementasiannya IPDN Kampus daerah

sebagai cabang dari kampus pusat memiliki kewajiban untuk mengikuti

instruksi serta menjalankannya dari perpustakaan kampus pusat.

Kampus pusat juga memiliki kewajiban untuk membantu kampus

daerah ketika memiliki kesulitan pada kegiatan perpustakaan di

91

Annisa Rahmadanita, Pustakawan Pertama Pusat Perpustakaan IPDN Kampus

Jatinangor. 92

Mike Oktaviani, Pustakawan Perpustakaan IPDN Kampus Sumatera Barat. 93

Annisa Rahmadanita, Pustakawan Pertama Pusat Perpustakaan IPDN Kampus

Jatinangor.

Page 93: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

81

Kampus Daerah. Hal ini dilakukan agar adanya keseragaman standar di

antara perpustakaan Pusat dan daerah dalam pengimplementasiannya.

Sudah menjadi satu kewajiban untuk melakukan komunikasi dan

koordinasi yang mana perpustakaan pusat maupun unit telah memiliki

kewajiban dan tugas masing-masing menjalankan kebijakan yang telah

dibuat.

d. Manfaat Kerjasama Perpustakaan

Kegiatan kerjasama yang telah dilakukan tentunya memiliki

manfaat walau sedikit. Manfaat yang dirasakan oleh Pusat perpustakaan

IPDN Jatinangor adalah dengan adanya kegiatan kerjasama maka

pustakawan Pusat Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor bersiap

dalam menguasai materi untuk dapat dipresentasikan dalam pemaparan

materi yang diberikan dalam kegiatan sosialisasi dan pelatihan yang

diadakan di Pusat Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor ataupun di

beberapa Perpustakaan IPDN Kampus Daerah.

Tidak hanya Pustakawan Pusat perpustakaan IPDN Kampus

Jatinangor saja yang bersemangat belajar untuk menyampaikan materi,

namun juga peserta sosialisasi dan pelatihan juga ikut belajar untuk

dapat memahami materi yang disampakain yang diharapkan dapat

dimplementasikan di perpustakaannya masing-masing. Tidak hanya itu,

menurut penuturan Informan ET kesempatan berkunjung ke daerah juga

salah hal menyenangkan disela-sela tugas yang melekat. Serta adanya

bantuan SDM dari pustakawan pusat untuk membantu Perpustakaan

Page 94: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

82

IPDN Daerah yang mengalami kesulitan adalah manfaat yang dirasakan

menurut penuturan Informan ET dalam wawancaranya sebagai berikut :

“Ada sih, mereka jadi belajar pengelolaan Ebook, Ejournal.

Sehingga ada semangat belajar, kesempatan jalan-jalan ke

daerah juga tidak semua orang biasa kan, serta ada

pembinaannya, kalau disana lagi ada kesulitan bisa kita bantu

untuk datangkan.”94

Selain itu, menurut Informan ET, Kerjasama adalah saling mengenalnya

pustakawan IPDN yang ada di daerah dan pusat sehingga menimbulkan

keakraban dan rasa kekeluargaan diantara para pustakawan IPDN.

“Dari Nangor, yang dari Manado, NTB, Makassar ya kita biasa

seperti itu. Memang kekeluargaannya sangat kental sekali. Baik

semua hubungannya. Kita tidak ada gap-gapan, aku dari daerah

sini kamu daerah sana, enggak. kita satu bawa almamater.”95

Berbeda halnya dengan Informan MI, menurut beliau tidak terlalu

banyak manfaat yang dirasakan dari adanya kegiatan kerjasama internal

antar perpustakaan IPDN. Hal ini juga dikarenakan IPDN Kampus

Daerah telah menjadi satuan kerja yang mana sudah dapat berdiri

sendiri dan memiliki anggarannya sendiri. Meski pun begitu, terdapat

manfaat yang dirasakan bagi Informan MI yaitu adanya pelatihan-

pelatihan dan studi banding yang diselenggarakan oleh Perpustakaan

Pusat IPDN Kampus Jatinangor. Seperti yang tunjukkan dalam

wawancaranya oleh Informan MI :

94

Eti Sumiati, Pustakawan Madya Pusat Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor. 95

Rusminarti, Kepala Perpustakaan IPDN Kampus Jakarta.

Page 95: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

83

―Manfaatnya tidak terlalu banyak ya, mungkin karena kita sudah

satker ya. Manfatnya lebih kepada adanya pelatihan-pelatihan,

studi banding seperti itu.‖96

Dari kutipan wawancara diatas, dapat disimpulkan bahwa manfaat

dari adanya kegiatan kerjasama antara lain yaitu menimbulkan

semangat belajar bagi pustakawan pusat dan daerah, kesempatan

berkunjung ke daerah, adanya bantuan tenaga pustakawan dari pusat

bagi perpustakaan yang mengalami kesulitan, rasa kekeluargaan yang

diantara para pegawai perpustakaan IPDN serta adanya pelatihan dan

sosialisasi yang dapat menunjang kinerja pustakawan.

e. Syarat Kerjasama Perpustakaan

Agar terlaksana dengan baik, terdapat syarat yang mengatur

mengenai kerjasama perpustakaan. Kerjasama internal ini terlaksana

karena berangkat dari tugas dan fungsi dari Pusat Perpustakaan IPDN

Kampus Jatinangor sebagai Pembina bagi Perpustakaan IPDN Kampus

Jakarta dan IPDN Kampus Daerah. Hal ini seperti dikatakan Informan

MI dalam wawancaranya :

―Secara tertulis kerjasamanya gak ada ya yang saya tau, karena

disana pusat dan disini daerah, dan otomatis kita berpatokan

kesana, gitu. Jadi kerjasamanya ya ada pelatihan, apa paling gitu

aja, kita dikirim kesana ada undangan-undangan apa gitu kan yang

membutuhkan didaerah juga, jadi kesana gitu..”97

96

Mike Oktaviani, Pustakawan Perpustakaan IPDN Kampus Sumatera Barat. 97

Mike Oktaviani.

Page 96: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

84

Kerjasmaa internal yang dilakukan memang tidak diatur secara

tertulis, namun terlaksana karena mekanisme dan structural yang

berlaku di dalam Kampus IPDN. kerjasma internal terbangun karena

adanya tujuan bersama untuk menguatkan fungsi lembaga. Dapat

dikatakan kerjasama bila ada timbal balik antara peserta yang ada

didalamnya, hal ini juga berlaku pada kerjasama internal Pusat

Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor dan Perpustakaan IPDN

Kampus Jakarta dan Daerah yang mana, perpustakaan Pusat

Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor membutuhkan adanya respon

atau timbal balik dari Perpustakaan IPDN Kampus Jakarta dan Daerah

sebagai perpustakaan yang dibina dan begitu juga perpustakaan IPDN

Kampus Jakarta dan Daerah membutuhkan Perpustakaan pusat dalam

penyediaan fasilitas, bantuan SDM, serta kegiatan pembinaan-

pembinaan yang dapat meningkatkan layanan perpustakaannya.

Menurut Salmubi, syarat kerjasama anatara lain terdapat visi

bersama, kesepakatan, komitmen, sikap saling menghormati, alur

komunikasi yang baik, manajemen organisasi yang efektif, ada

pembagian tugas dan tanggung jawab, terdapat mekanisme

pengambilan keputusan bersama. Sehingga dapat dikatakan teori ini

sesuai dengan praktik kerjasama yang dilakukan meskipun tidak

memiliki atuaran secara tertulis.

Page 97: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

85

F. Hambatan Kerjasama Perpustakaan

Berlangsungnya praktik kerjasama diamana pun pasti menemui

hambatan atau kendala di dalamnya, begitu juga kerjasama dalam

perpustakaan, pasti memiliki hambatan atau kendala skala besar ataupun

kecil.

Hambatan yang dirasakan oleh Perpustakaan Pusat IPDN Kampus

Jatinangor dulu adalah kurangnya Sumber Daya Manusia bagi

perpustakaan daerah dan pusat, namun untuk saat ini hambatan yang lebih

dirasakan adalah kurangnya sarana dan prasarana seperti komputer, server,

dan sapras yang lain. Kurangnya anggaran membuat sarana dan prasarana

yang ada juga belum terlengkapi. Kemudian hambatan yang dirasa sebagai

kampus pusat yang sering dikunjungi oleh perpusatakaan daerah dalam

menyelenggarakan pelatihan adalah kurangnya fasilitas seperti ruangan

untuk pelatihan hal ini dirasa kurang memadai, karena ruangan yang

diapakai adalah ruangan laporan akhir mahasiswa yang karena adanya

pelatihan tersebut menjadikan ruangan laporan akhir menjadi ruangan

serbaguna . Berikut hasil wawancara dengan Informan ET :

“Hmm.. kalau dulu sih SDM ya, kalau sekarang ya anggaranya

sedikit sih belum banyak, kaya server, Sapras (Sarana dan

Prsarana), Komputer tidak ada. Yang benar-benar mah ini gedung

kalau misalkan di tempat lain perpustakaan itu punya aula khusus ya

minimal untuk 50 orang lah tapi nyaman gitu, kalau diatas ada tapi

ya itu serba guna. Nah di lantai atas ini padahal tempat pelayanan

skripsi dan laporan akhir nah tapi kadang-kadang dipakai untuk

acara pelatihan-pelatihan itu. “98

98

Eti Sumiati, Pustakawan Madya Pusat Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor.

Page 98: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

86

Kemudian, menurut Perpustakaan IPDN Kampus Jakarta, kesulitan

yang dihadapi adalah mengenai jarak, menurut Bu Rusminarti hal ini

memang menjadi kendala terlebih bagi Kampus Daerah diluar Jawa,

akomodasi untuk dapat sampai ke Jatinangor tidaklah cepat sehingga

membutuhkan waktu dan persiapan yang matang untuk menghadiri

pelatihan-pelatihan. Berikut wawancara dengan Informan RU :

“Apa yah.. karna jauh doang sih kayaknya kalau ini ya sangat-sagat

bagus sekali, hasilnya bagus. Karena kekurangan kita bisa tau, ini

oh kekurangan kelebihan kita ini, oh mereka kelebihannya ini. Jadi

kita bisa saling melihat dan mengisi. Tapi paling jarak aja yang

paling ini, karena kami kan gak pake pesawat, cuma yang didaerah

perlu pesawat untuk kesana, itu aja sih sebenarnya.” 99

Perpustakaan IPDN Kampus Sumatera Barat sendiri merasa tidak ada

hambatan yang berarti. Hanya saja menurut Informan MI, karena

perpustakanya harus menunggu instruksi dari perpustakaan pusat. Artinya

tidak banyak yang dapat dilakukan bila perpustakaan pusat belum

memberikan data praja-praja yang dikirim ke IPDN Sumatera Barat.

Sehingga mau tidak mau harus menunggu pusat, karena sistem

koordinasinya seperti itu.

―Hambatannya gaada sih saya rasa. Inikan masalahnya mahasiswa

disana mau disebar ke daerah-daerah, makanya kita bergantung

dengan pusat juga, jadi mereka juga bisa ngecek praja yang ada

disini, kan kalau disini kita pakainya NPP ya bukan NIM. nanti saat

tahun ajaran baru otomatis praja yang didaerah kan kepusat lagi ,

nanti ganti yang baru lagi nah yang baru itu kita nunggu data

dimasukkan dulu dari orang pusat berapa praja yang akan dikirim

ke daerah sumbar.‖100

99

Rusminarti, Kepala Perpustakaan IPDN Kampus Jakarta. 100

Mike Oktaviani, Pustakawan Perpustakaan IPDN Kampus Sumatera Barat.

Page 99: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

87

Sehingga dapat disimpulkan bahwa hambatan yang dirasakan dalam

kegiatan kerjasama ini adalah anggaran yang masih sedikit, terbatasnya

sarana dan prasarana, jarak yang cukup jauh untuk mengikuti pelatihan-

pelatihan yang diadakan.

2. Upaya Membangun Kinerja Pustakawan Melalui Kerjasama Internal

Perpustakaan IPDN Kampus Jatinagor, Jakarta dan Daerah

Kerjasama yang dilakukan oleh Pusat Perpustakaan IPDN Jatinangor

diantaranya adalah kerjasama redistribusi koleksi dan kerjasama

pengolahan. Pada kerjasama redistribusi, perpustakaan IPDN Kampus Riau

yang tutup koleksi yang ada di perpustakaan IPDN Kampus Riau

dilimpahkan kepada perpustakaan pusat untuk kembali diolah dan

disimpan. Kemudian adanya sumbangan koleksi dari DPR RI untuk IPDN

Kampus Jakarta, sumbangan tersebut dinilai terlalu banyak untuk disimpan

di Perpustakaan IPDN Kampus Jakarta sehingga koleksi sumbangan

tersebut juga dibagi kepada Perpustakaan Pusat serta dibukanya kampus

baru yang belum memiliki anggaran akan dikirim koleksi untuk

perpustakaan kampus baru tersebut oleh perpustakaan pusat.

Untuk kerjasama pengolahan, bentuk dari kerjasama ini adalah adanya

pendampingan bagi kampus yang masih terkendala dalam mengolah bahan

pustaka dan jaringan, pendampingan ini dilakukan oleh pustakawan pusat,

pendampingan ini dimulai dari memberikan keterampilan kepada staff

perpustakaan daerah yang membutuhkan dan hadir ke kampus daerah

tersebut, kemudian jika masih ada kesulitan maka pustakawan pusat

Page 100: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

88

membantu dengan jarak jauh menggunakan email dalam memberikan

keterampilannya.

Agar dapat mendalami upaya membangun kinerja pustakwan melalui

kerjasama internal perpustakaan internal Perpustakaan IPDN Kampus

Jatinangor, Jakarta dan Daerah, berikut kinerja pustakawan yang diteliti :

a. Kinerja Pustakawan Pusat Perpustakaan IPDN Kampus

Jatinangor

Pusat perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor memiliki peran

sebagai koordinator untuk kebijakan-kebijakan kegiatan perpustakaan

di Kampus IPDN. Untuk dapat mengetahui kinerja Pusat Perpustakaan

IPDN Kampus Jatinangor, berdasarkan pengamatan penulis, maka

penulis membagi pandangan tersebut sesuai struktur yang ada di Pusat

Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor. Pusat Perpustakaan IPDN

Kampus Jatinangor terdiri dari Bidang Tata Usaha, Bidang Jaringan

Website dan Database, dan bidang Pelayanan, dan Pengadaan serta

Pengolahan. Pada bidang tersebut peneliti mengurai pada dua bidang

yang menjalankan kegiatan kepustakawanan yakni pada bidang Bidang

Jaringan, situs dan Database dan Bidang Pelayanan, Pengadaan dan

Pengolahan.

Pada bidang Jaringan, situs dan Database. Bidang ini terbagi atas

tiga komponen yaitu perawatan TI dan desain web, pengadaan bahan

pustaka digital, dan perawatan bahan pustaka digital. Pada bidang ini

telah menyediakan alamat website yang dapat diakses oleh civitas

Page 101: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

89

akademikan IPDN dan luar, website tersebut telah memuat sumber

elektronik yang dapat menunjang kegiatan Tri Dharma perguruan tinggi

diantaranya ialah E-Jornal Proquest, Garuda Dikti, Konstitusi, DOAJ,

dan J-Stage. Untuk E-Bulletin terdapat E-Bulletin Kawasan dan

Penataan ruang. Kemudian untuk E-Book sendiri telah berlangganan

Ebsco, dan Mc Grow Hill. Untuk Laporan akhir (LA) dapat diakses di

Lantai 2 Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor dengan layanan

tertutup.

Tersedianya sumber elektronik ini kemudian juga disebar kepada

perpustakaan IPDN Kampus Daerah untuk dapat digunakan oleh semua

civitas akademika IPDN. seperti yang dijelaskan oleh Informan AN

dalam wawancaranya :

“Lalu mungkin kalau untuk kerjasama lainnya yaitu sosialisasi ,

seperti sosialisasi E-Resouces, E-book baru, E-Journal baru,

Turnitin, nah kan disini kami sudah mengembangkan Turnitin

aplikasi anti plagiarism nah itu kenapa kenapa kampus daerah

dibutuhkan sosialisasi, seperti yang dikatakan Bu Eti supaya

sama kami dalam kebijakannya dalam pengimplementasiannya

sama, jadi ketika ada hal-hal baru juga disosialisasikan ke

kampus-kampus daerah itu.” 101

Berdasarkan kutipan diatas, diketahui bahwa E-Resources seperti E-

Book, E-Journal baru telah disosialisasikan. Kemudian selain E-

Resources Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor telah berlangganan

aplikasi Turnitin. Tujuannya adalah agar dalam pengimplementasiannya

sama dengan kampus yang ada di daerah.

“Kalau untuk E-book E-journal ada dari pihak ketiga ikut datang

ke kampus daerah didampingi oleh pustakawan yang disini. Jadi

101

Annisa Rahmadanita, Pustakawan Pertama Pusat Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor.

Page 102: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

90

bergantian 2-3 orang, memberikan paparan, pemberian materi

dan bimbingan misalnya, kaya aplikasi Turnitin ya bu, itu kan

langsung praktek ya nah itu langsung diberitahu nih ini kaya

gimana terus kaya gitu sih kalau di kampus daerah bentuk

kerjasamanya.”102

Sosialisasi E-Resoruces ini dilakukan dengan mendatangi beberapa

kampus daerah, yang mana dari pihak ketiga atau vendor yang

bekerjasama dengan perpustakaan hadir memberikan informasi

mengenai E-Resources atau aplikasi yang telah perpustakaan langgan.

Kemudian, untuk bidang Pelayanan, Pengadaan dan Pengolahan,

pada bidang ini terdiri dari beberapa bidang lagi yaitu :

“Nah memang dari kita belum ada kebijakan berapa

persentasenya minimal, Cuma alhamdulillah kita sudah

melanggan Turnitin dalam dua tahun ini, sehingga semua karya

ilmiah praja harus dicek sebelum melakukan sidang, dengan

adanya pengecekan tersebut maka praja akan mendapatkan surat

bebas pustaka sebagai syarat sidang. Misalnya 30% syarat

sidang, dibawah 50% ya rata-rata.” 103

Aplikasi Turnitin telah dilanggan dua tahun ini oleh Pusat Perpustakaan

IPDN Kampus Jatinangor, untuk mendapatkan surat bebas pustaka yang

menjadi salah satu syarat untuk sidang maka setiap praja harus

mengecek karyanya pada aplikasi Turnitin. Namun, untuk kebijakan

mengenai persentase minimal dari hasil pengecekan di apalikasi

Turnitin tersebut belum ditetapkan.

Kemudian pada bidang pelayanan, pengadaan dan pengolahan

kegiatan yang telah dilakukan dari Pusat Perpustakana IPDN Kampus

Jatinangor adalah dalam bagian sirkulasi dan keanggotaan telah 102

Annisa Rahmadanita. 103

Annisa Rahmadanita.

Page 103: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

91

menggunakan sistem yang baik, yang mana dari sistem sirkulasi itu

dapat diketahui berapa kali setiap praja atau dosen berkunjung hal ini

dapat dilihat dari tanggal dan hari mereka pernah berkunjung.

Perpustakaan pun memberikan apresiasi kepada praja yang paling rajin

berkunjung hal ini untuk membangkitkan semangat kepada praja agar

memanfaatkan fasilitas perpustakaan dengan maksimal.

Kemudian pada pengadaan, dijelaskan alur dalam pengadaan

tersebut dalam wawancara yang dilakukan oleh penulis dan Informan

ET selaku pustakawan madya pada bidang pengolahan. Berikut

wawancaranya dengan beliau :

“Kalau untuk pengadaan, sifatnya sih kerjasama ya. Kita

mengajukan judul dengan pihak ketiga. Tapi kita tidak

mengetahui pihak ketiga yang mana karena bentuknya lelang.

Jadi kerjasamanya tidak secara langsung dengan kita tapi dengan

pihak lembaga, jadi kita dibagian pengolahan itu hanya

ngumpulin judul-judul atau survey kebutuhan pengguna

kemudian setelah kumpul oh ini uangnya 200 juta misalnya

dikurangi sedikit untuk pajak itu kita tidak tau siapa yang

memenangkan lelangnya “104

Alur pengadaan pada perpustakaan ini ialah dimulai dari

mengumpulkan judul yang dibutuhkan civitas akademika IPDN

kemudian judul tersebut akan disalurkan oleh LPSE (Layanan

Pengadaan Secara Elektronik) yang mana merupakan komponen dari

Kementerian Dalam Negeri yang nantinya akan dipilih dari LPSE siapa

pemenang dari lelang bagi pengadaan Pusat Perpustakaan IPDN

Kampus Jatinangor.

104

Eti Sumiati, Pustakawan Madya Pusat Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor

(Sumedang: Wawancara, 2019).

Page 104: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

92

“Iya beda-beda , kalau kita selalu lelang karena diatas 200

juta.”105

Anggaran untuk pengadaan koleksi baru bagi Pusat Perpustakaan IPDN

Kampus Jatinangor adalah diatas 200 juta, sehingga dilakukan lelang

dari LPSE.

b. Kinerja Pustakawan IPDN Kampus Sumatera Barat

Perpustakaan IPDN Kampus Sumatera Barat terdiri atas seorang

kepala perpustakaan dan dua orang staff perpustakaan. Program studi

yang ada di kampus ini adalah program studi Keuangan Daerah

sehingga koleksi yang ada di perpustakaan ini kebanyakan mengenai

keuangan, pemerintahan dan hukum. Saat ini kegiatan yang dilakukan

perpustakaan IPDN Kampus Sumatera Barat adalah pelayanan dan

pengolahan. Perpustakaan ini memiliki Kepala Perpustakaan yang

mengeyam pendidikan ilmu perpustakaan melalui diklat dan dua orang

tenaga kontrak yang berasal dari D3 Ilmu Perpustakaan. Sehingga

dalam kegiatan pengolahannya telah berjalan mandiri, seperti yang

disebutkan Informan ET dalam wawancaranya :

“Nah dulu, awal-awal waktu baru berdiri kaya pustakwannya di

Makassar kan sudah ada pustakawannya. Ke pengolahannya pas

kita ke daerah itu. Kita kaya ke Elektroniknya lah, kalau NTB

yang sudah ada pustakawan dulu itu, nah kita fokus ke

pengolahan itu di Kalbar, Manado, terus Sumbar dulu ada tenaga

honorer dari lulusan ilmu perpustakaan, Sumbar itu tidak begitu

ini, Cuma dikasih ini terus disamakan stambuk itu isinya apa aja,

kan perbedaan sedikit-sedikit dengan perpustakaan lain selain

IPDN, nah disamakan, nah masukin ke katalog juga disamakan

yaitu Sumbar sudah ada pustakawannya , apalagi sekarang pak

105 Eti Sumiati.

Page 105: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

93

Sodari yang kepala perpustakaanya juga sempet diklat barengan

dengan pak Kiswanto, yang 628 jam. Beliau ikutan jadi sudah

pustakawan di Sumbar. Yang kepala perpustakaannya dari

pustakawan itu Sumbar, Makassar, terus NTB.” 106

Seperti yang dijelaskan dalam kutipan diatas, Kepala perpustakaan dari

IPDN Kampus Sumatera Barat telah menjadi pustakawan yang didapat

dari pelatihan yang telah diikuti. Namun, staff yang yang berada

dibawah kepala perpustakaan tersebut belum menjadi pustakawan PNS,

hal ini karena belum dilakukan pengangkatan dari Kementerian Dalam

Negeri sebagai lembaga induk dari IPDN kepada tenaga kontrak

Perpustakaan IPDN Kampus Sumatera Barat, meskipun tenaga kontrak

tersebut memiliki latar belakang ilmu perpustakaan. Hal ini seperti yang

dijelaskan oleh Informan MI sebagai salah satu informan dalam

penelitian ini dan tenaga kontrak di perpustakaan tersebut, berikut hasil

wawancaranya:

“Saya sudah mau delapan nih bulan Mei 2011 sampai sekarang,

udah aga tua juga lah disini hehe, kalau dibawah kabid saya

yang paling tua, ya sebenarnya saya masih tenaga kontrak cuman

Kemendagri sendiri tidak ada pengangkatan untuk urusan

pustakawan ya jadi begitu. Kepala unitnya pun juga bukan dari

background ilmu perpustakaan, beliau pada tahun 2013 di Jawa

Barat ikut pelatihan disana selama 3 bulan.”107

Dari kutipan diatas, menunjukkan bahwa Informan MI merupakan

tenaga kontrak atau honorer yang dimaksudkan oleh Informan ET yang

berasala dari jurusan ilmu perpustakaan. Informan MI telah bekerja

selama delapan tahun di Perpustakaan IPDN Kampus Sumatera Barat.

saat ini, Informan MI belum juga diangkat menjadi pustakawan

106

Eti Sumiati. 107

Mike Oktaviani, Pustakawan Perpustakaan IPDN Kampus Sumatera Barat.

Page 106: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

94

padahal, beliau telah bekerja selama delapan tahun pada perpustakaan

tersebut. Hal ini dikarenakan adanya kendala bagi Tim Penilai untuk

datang ke Perpustakaan IPDN Kampus Sumatera Barat. Informasi

tersebut penulis dapatkan saat berdiskusi dengan salah satu Tim Penilai

dari Perpustakaan Kementerian Dalam Negeri Tim penilai jauh hari

sebelum wawancara dengan Informan MI. Tim Penilai merupakan salah

satu kelompok yang menilai kinerja pegawai perpustakaan yang berada

di lingkungan Kementerian Dalam Negeri yang terdiri dari beberapa

orang penilai yang berasal dari pustakawan madya IPDN Kampus

Jatinangor dan beberapa pejabat Perpustakaan Pusat Penerangan

Kementerian Dalam Negeri. Dari penilaian yang dilakukan memiliki

kriteria dalam penilaiannya dan bila sesuai dengan kriteria tersebut

maka menghasilkan kenaikan pangkat bagi pustakawan pertama dan

muda, juga staf perpustakaan yang ingin menjadi pustakawan.

c. Kinerja Pustakawan Perpustakaan IPDN Kampus Jakarta

Petugas Perpustakakaan IPDN Kampus Jakarta terdiri dari 5 orang

pegawai perpustakaan. Kegiatan utama perpustakaan ini ialah

pelayanan dan pengolahan. Perpustakaan ini belum memiliki

pustakawan atau pegawai yang memliki background pendidikan ilmu

perpustakaan. Hal ini seperti yang yang dikutip dalam wawancara

dengan Informan RU sebagai berikut:

“Oh kalau saya belum Pustakawan, saya awalnya dari

Kemendagri pusat di Biro Umum baru Februari 2015 saya

pindah kesini jadi bukan dari awal. Saya pegawai negeri dari

tahun 86 . kami pindah kesini berdua sama teman dari Kabag

Page 107: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

95

umum. Jadi memang saya belum pustakawan, dan disini

(Perpustakaan IPDN Jakarta) belum ada yang jadi Pustakawan,

nah Mba Ria ini akan jadi calon jadi pustakawan. Semoga ada

yang ngikutin jejak Mba Ria.”108

Informan RU sebelumnya adalah staff Biro Umum Kementerian

Dalam Negeri yang berada di Jakarta Pusat. Kini beliau telah lima

tahun bekerja di Perpustakaan IPDN Kampus Jakarta. Belum adanya

tenaga pustakawan menjadi satu peer bagi perpustakaan dan pimpinan

untuk merealisasikannya. Meskipun begitu, Perpustakaan IPDN

Kampus Jakarta telah mengupayakan salah satu staff mudanya yaitu

Mbak Ria untuk menjadi pustakawan.

Dalam hasil observasi penulis, kondisi perpustakaan sendiri bisa

dikatakan sepi dan tidak seramai perpustakaan perguruan tinggi pada

umumnya. Salah satu alasannya sistem pendidikan IPDN adalah

boarding school yang mana kegiatan-kegiatan pembinaan disana sangat

ketat. Sehingga praja tidak memiliki banyak waktu untuk sering

berkunjung ke Perpustakaan. Hal ini kiranya sangat disayangkan.

Karena bagaimana pun juga, perpustakaan merupakan tempat untuk

memperkaya keilmuan bagi praja, sehingga perlu ada kerjasama antara

pimpinan IPDN Kampus Jakarta dan perpustakaan untuk bersinergi

menjadikan perpustakaan sebagai tempat paling nyaman untuk

menunjang keilmuan praja maupun dosen.

Kegiatan pengolahan terdiri dari pengajuan atau pengadaan buku

dan pengolahan. Kegiatan pengajuan buku seperti yang disebutkan

Informan RU dalam wawancara sebagai berikut :

108

Rusminarti, Kepala Perpustakaan IPDN Kampus Jakarta.

Page 108: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

96

“Untuk pengajuan buku memang kita sudah masing-masing ya.

Kita ada dari penerbit datang memberi kita katalog sekitar

puluhan. Kalau kita pengadaan buku yang paling awal adalah

misal ada mahasiswa mencari buku, ibu mencari buku ini, tidak

ada, kemudian menyuruh mereka untuk menuliskan judul dan

pengarangnya. Kemudian kita kumpulkan semua saran dari

mereka. Pengadaan Tahun 2018 baru mau dibuat bakod. Dulu

satu judul buku ada 10 eksemplar, sekarang kita kurangi jadi 5

karena 10 sekarang sudah terlalu banyak ya. Kita ada sekitar 375

judul. Kita kalau dananya dibawah 200 juta. Sehingga diadakan

penunjukkan, jika diatas 200 juta ada lelang. Kalau penunjukkan

itu siapa yang mau nanganin kami koordinasi, sebenernya kami

bisa langsung pilih tapi karena kami sudah erat hubungannya

dengan IPDN Jatinangor maka saya nanya ke Bu Eti,ini aja Bu

Ros aku udah pakai yang ini”109

Pada pengadaan atau pengajuan buku yang dilakukan Perpustakaan

IPDN Kampus Jakarta dilakukan dengan menunjuk rekanan, hal ini

dikarenakan anggaran bagi perpustakaan berada dibawah 200 juta.

“Kita sebenernya bebas. Apalagi beliau juga tidak mau ikut

campur yah. Cuma kita suka koordinasi. Ini gimana ya bu

baiknya. Biasa kaya keluarga gimana ya, kan kita keluarga besar

IPDN. Kami juga sudah akrab.”110

“..jadi disetiap kampus daerah yang memang belum memiliki

SDM Perpustakaan yang memadai akan didampingi oleh si

kampus pusat, tidak hanya di daerah, di kampus Cilandak pun

beberapa kali mengolah untuk disana karena memang SDM nya

sedikit. Jadi memang pustakawan-pustakawan senior

membimbing staf perpustakaan disana untuk mengolah, memang

yang mengerjakan kita, karena memang SDM nya sedikit.”111

“Kita ada dari pegawai sendiri, ini kalau ada buku pengadaan

yang baru datang itu kan berdus-dus diolah dari sini, ya memang

harusnya petugasnya disini pustakwan ya, tapi kami sudah dilatih

udah ngerti juga caranya, kami data lalu kami masukkin ke

109

Rusminarti. 110

Rusminarti. 111

Rusminarti.

Page 109: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

97

OPAC. Kalau kami cari tinggal ketik judul keluar apa yang

dicari.”112

Dalam kegiatan pengolahan Perpustakaan IPDN Jakarta saat ini telah

melakukakan kegiatan pengolahan dengan mandiri, meskipun saat ini

belum memiliki tenaga pustakawan juga sebelumnya Perpustakaan ini

pernah dibantu dalam pegolahan oleh pustakawan Pusat Perpustakaan

IPDN Kampus Jatinangor. Hal ini didukung oleh hasil observasi

penulis, yang mana penulis ikut melihat kegiatan pengolahan sedang

dilakukan oleh pegawai perpustakaan IPDN Kampus Jakarta.

“iyah kalau kesana bisa. kan kalau Jatinangor luas. Kemarin

untuk e-book itu bisa, ke portal Garuda juga bisa. Yah mungkin

web nya lagi gak bisa untuk sekarang, suka begitu emang. Ini kan

satker pertama di bulan Januari,hari ini.” 113

Perpustakaan IPDN Kampus Jakarta telah menjadi satuan kerja

yang mana dalam pengajuan koleksi telah diberikan wewenang untuk

mengaturnya sendiri, sebelumnya pengajuan tersebut harus datang ke

kampus pusat namun, saat ini dapat diatur sendiri.

Dari hasil analisis di atas, dapat dijelaskan bahwa kinerja

pustakawan dalam melaksanakan tugas dasarnya telah dilaksanakan

dengan mandiri meskipun beberapa diantaranya tidak berlatar ilmu

perpustakaan dan baru mengenal dunia ilmu perpustakaan. hal ini

karena pegawai perpustakaan IPDN Kampus Jakarta merasa memang

sudah dilatih dalam pengolahan bahan pustaka, kutipan ‗dilatih‘

112

Rusminarti. 113

Rusminarti.

Page 110: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

98

menunjukkan pegwai perpustakaan IPDN Jakarta telah mengikuti

pelatihan-pelatihan yang berimbas kepada Skill yang telah dimiliki.

Hadirnya kegiatan kerjasama membantu pegawai perpustakaan

yang baru mengenal dunia ilmu perpustakaan untuk menyelesaikan

kesulitan dalam menyelsaikan pekerjaaan yang ada di perpustakaan, hal

ini seperti yang disebutkan dalam wawancara bahwa terdapat

pendampingan kepada pegawai perpustakaan IPDN Daerah yang masih

kesulitan dalam mengolah, Kemudian pegawai perpustakaan juga

senanstiasa dapat mengasah kemampuannya dalam melakukan kerja

kepustakawanan terutama pada bidang layanan teknis, pemanfaatan E-

Resources, dan peran pustakawan dalam mecegah plagiarisme sehingga

pustakawan dan pegawai perpustakaan dapat bekerja dengan kinerja

yang lebih baik.

Page 111: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

99

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis pada penelitian upaya membangun kinerja

pustakawan melalui kerjasama internal Perpustakaan IPDN Kampus

Jatinangor , Jakarta dan Daerah dapat disimpulkan beberapa hal sebagai

berikut :

1. Kerjasama internal yang dilakukan oleh Pusat Perpustakaan IPDN

Kampus Jatinangor selaku Pembina dari Perpustakaan IPDN Kampus

Jakarta dan Daerah. Adapun, bentuk kerjasama internal perpustakaan

yang dilakukan oleh Pusat Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor,

Perpustakaan IPDN Kampus Jakarta dan Daerah diantaranya adalah

kerjasama redistribusi, kerjasama penyusunan dan pengembangan

katalog induk, kerjasama pengolahan, dan kerjasama pemberian jasa

dan informasi. Adapun sarana penunjangnya yaitu penyusunan dan

penyeragaman standar serta pembinaan SDM / tenaga pustakawan.

Dalam praktiknya, masih terdapat hambatan diantaranya adalah

kurangnya anggaran, terbatasnya aula untuk pelatihan rutin, server

yang error, dan versi sistem OPAC yang belum update.

2. Upaya membangun kinerja pustakawan melalui kerjasama internal

Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor, Jakarta dan Daerah adalah

terdapat dalam sarana penunjang kerjasama yaitu pembinaan tenaga

SDM/Pustakawan dari pembinaan tersebut berdampak pada adanya

Page 112: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

100

pendampingan, pelatihan dan sosialisasi yang berdampak pada

terbantunya staf perpustakaan yang belum memiliki keterampilan

dalam bidang pengolahan, terasahnya kemampuan pustakawan dalam

pengolahan bahan pustaka dan pemanfaatan E-Resources dan Turnitin

serta termotivasinya pustakawan untuk terus belajar meningkatkan

kapasitasnya. Namun dalam praktiknya masih terdapat kendala yaitu

masih adanya tenaga perpustakaan yang telah memenuhi syarat

namun belum diangkat menjadi pustakawan serta terdapat beberapa

unit perpustakaan IPDN yang belum memiliki SDM pustakawan.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, penulis

menyampaikan saran yang kiranya dapat menjadi masukan bagi Pusat

Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor dan Perpustakaan IPDN Kampus

Jakarta dan Daerah, diantaranya ialah :

1. Dalam bentuk kerjasama penyusunan dan pengembangan katalog

induk, kiranya dapat meningkatkan server agar akses katalog induk

(OPAC/elib) online yang dipakai dapat lebih stabil digunakan oleh

Perpustakaan IPDN Kampus Jakarta dan Daerah serta mengupdate

sistem OPAC dengan versi terbaru agar layanan semakin maksimal,

menambah anggaran, juga sebaiknya memiliki aula khusus untuk

kegiatan pelatihan rutin bagi tiap Perpustakaan IPDN agar kegiatan

pembinaan dapat lebih nyaman.

Page 113: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

101

2. Mengupayakan dengan maksimal agar tiap-tiap perpustakaan IPDN

memiliki tenaga pustakawan dan diangkatnya tenaga hononrer dari

Perpustakaan IPDN Daerah yang telah memiliki syarat menjadi

pustakawan. Untuk itu, perlu ada perhatian lebih dan solusi dari Tim

Penilai dan pimpinan IPDN serta Kementerian Dalam Negeri.

Page 114: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

102

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rahman Saleh, and Fahidin. Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta:

Universitas Terbuka, 1995.

Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman Alu Syaikh. Tafsir Ibnu Katsir. Jakarta:

Pustaka Imam Asy-Syafi‘i, 2008.

Alan Macdougall. Handbook of Library Cooperation. London: Goewr, 1991.

Andi Prastowo. Metode Penelitian Kaulitiatif Dalam Perspektif Rancangan Penetian.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2002.

Annisa Rahmadanita. Pustakawan Pertama Pusat Perpustakaan IPDN Kampus

Jatinangor. Sumedang: Wawancara, 2019.

Bagong Suyanto. Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif Pendekatan. Jakarta:

Peranada Media, 2005.

Budi Wibowo. ―Kerjasama Perpustakaan Sebagai Upaya Institutional Empowerment Di

BPAD DIY.‖ Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, 2017.

bpad.jogjaprov.go.id.

Danu Eko Agustinova. Memahami Metode Penelitian Kualitatif : Teori Dan Praktik.

Yogyakarta: Calpulis, 2015.

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Edisi

Keempat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008.

Eti Sumiati. Pustakawan Madya Pusat Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor.

Sumedang: Wawancara, 2019.

Fe Angela M. Verzosa. ―Library Consortia and Cooperation In This Digital Age :An

Overview of The Philipphine Experience.‖ Eprints, 2004, 1–16.

http://eprints.rclis.org/11223/2/Library_consortia_and_cooperation.pdf.

Frans Magnis Suseno. Etika Sosial. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1989.

Gatot Subrata. ―Upaya Pengebangan Kinerja Pustakawan Perguran Tinggi Di Era

Globalisasi Informasi.‖ Pustakawan Perpustakaan UM, Oktober 2009.

http://digilib.um.ac.id/images/stories/pustakawan/kargto/Upaya%20Pengembang

an%20Kinerja%20Pustakawan.pdf.

Hermawan. ―Pengertian Katalog Dan Katalog Induk.‖ Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

Daerah Provinsi Kalimantan Timur, June 22, 2010.

https://perpustakaan.kaltimprov.go.id.

Page 115: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

103

I Komang Rupadha. ―Kerjasama Antar Perpustakaan : Suatu Alternatif Mengoptimalkan

Daya Pakai Koleksi Dan Layanan Perpustakaan.‖ Academia Edu, November 7,

2018, 1–7. https://unram.academia.edu/IKOMANGRUPADHA.

———. ―Kerjasama Antar Perpustakaan : Suatu Alternatif Mengoptimalkan Daya Pakai

Koleksi Dan Layanan Perpustakaan.‖ Academia Edu, n.d., 1–7.

J. Dwi Narwoko, and Bagong Suyanto. Sosiologi : Teks Pengantar Dan Terapan (. Edisi

Keempat. Jakarta: Kencana, 2004.

Jeremy Atkinson, ed. Collaboration and Academic Library : Internal and External, Local

and Regional, National and International. 1st ed. United Kingdom: Chandos

Publishing, 2018. https://www.elsevier.com/books/collaboration-and-the-

academic-library/atkinson/978-0-08-102084-5.

John W. Creswell. Penelitian Kualitatif Dan Desain Riset. Edisi 3. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2013.

Kementerian Dalam Negeri RI. ―Peraturan Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 43

Tahun 2018 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Intitut Pemerintahan Dalam

Negeri.‖ Kementerian Dalam Negeri RI, 2018.

https://www.kemendagri.go.id/media/documents/2018/08/01667c4f87802528c2e

19222ca97bd68.pdf.

Kepala Perpustakaan Nasional RI. ―Peraturan Kepala Perpustakaan RI No. 13 Tahun

2017 Tentang Standar Nasional Perguruan Tinggi.‖ Perpustakaan Nasional RI,

2017.

https://www.perpusnas.go.id/webforms/uploads/law/1709210854302mwUYG7rv

f.pdf.

Laksmi. Konsep Dan Praktik Kerja Sama Antar Individu Di Lembaga Informasi. Jakarta:

ISIPI I, 2015.

M. Djunaidi Ghony, and Fauzan Almansyur. Metodologi Penelitian Kualitatif. Revisi.

Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2016.

M. Quraish Shihab. Tafsir Al-Misbah : Peran, Kesadaran, Dan Keserasian Al-Qur’an.

Vol. 3 Surah al-Maidah. Ciputat: Lentera Hati, 2001.

Mike Oktaviani. ―Kuisioner Upaya Membangun Kinerja Pustakawan Dalam Kerjasama

Internal Perpstakaan IPDN Kampus Jatinangor Dan Perpusakaan IPDN Kampus

Daerah.‖ Google Form Ratu Karima FA., February 3, 2019.

https://docs.google.com/forms/d/1w2IRCgtb_yZrRWQe6Vu7XgOZmsxs26ZyCP

ACSVzSfS4/edit#responses.

———. Pustakawan Perpustakaan IPDN Kampus Sumatera Barat. Via Cellular:

Wawancara, 2019.

Muri Yusuf. Metode Penelitian Kuantitatif, Kulaitatif, Dan Gabungan. Jakarta: Kencana,

n.d.

Ni Kadek Ita Astari, I Putu Suhartika, and Ni Putu Priemerieta Haryanti. ―Evaluasi

Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan PT. Telkom

Page 116: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

104

Indonesia Dalam Rangka Meningkatkan Layanan Perpustakaan.‖ Jurnal Ita

Galung Universitas Udayana, June 2016.

Pilling, Stella, and Stephanie Kenna. Cooperation in Action. London: Facet Publishing,

2002.

———. Cooperation in Action. London: Facet Publishing, 2002.

Prawirosuntono, and Suryadi. Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta: BPFE, 2008.

Presiden Republik Indonesia. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007

Tentang Perpustakaan (2007). www.bpkp.go.id.

Purwono. Profesi Pustakawan Menghadapi Tantangan Perubahan. Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2013.

Rachman Hermawan, and Zulfikar Zen. Etika Kepustakawanan : Suatu Pedekatan

Terhadap Kode Etik Pustakwan Indonesia. Jakarta: Sagung Seto, 2010.

Robert K. Yin. Studi Kasus : Desain Dan Metode. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2000.

Rusminarti. Kepala Perpustakaan IPDN Kampus Jakarta. Jakarta: Wawancara, 2019.

Salmubi. ―Pelestarian Khasanah Budaya Bangsa Lewat Kerjasama Perpustakaan Dan

Resource Sharing : Sebuah Peran Perpustakaan Nasional.‖ Perpustakaan

Nasional RI, 2008. http://www.pnri.go.id/magazine-

detail.php?lang=en&id=8022.

———. ―Visi Pustaka : Pelestarian Khasanah Budaya Bangsa Lewat Kerjasama

Perpustakaan Dan Resource Sharing: Sebuah Peran Perpustakaan Nasional.‖

Perpustakaan Nasional RI, 2008. http://www.pnri.go.id/magazine-

detail.php?lang=en&id=8022.

Satija, M. P., and Kanchana Dehigama. ―Role of Consortia in Library Cooperation.‖

Research Gate, n.d.

https://www.researchgate.net/profile/Kanchana_Dehigama/publication/29670048

5_Role_of_Consortia_in_Library_Cooperation/links/56d942cc08aee73df6cd9dcd

/Role-of-Consortia-in-Library-Cooperation.pdf?origin=publication_detail.

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2010.

———. Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuatitatif, Kualitatif Dan R&D.

Bandung: Alfabeta, 2011.

Sulistyo Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka,

2014.

Suprihati. Manajemen Perpustakaan : Bahan Ajar Diklat Calon Pustakawan Tingkat

Terampil. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2004.

Sutarno NS. Manajemen Perpustakaan. Jakarta: Sagung Seto, 2010.

Page 117: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

105

Testiani Makmur. Budaya Kerja Pustakwan Di Era Digitalisasi : Perspektif Organisasi,

Relasi, Dan Individu. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2015.

Wibowo. Manajemen Kinerja. Edisi Ketiga. Jakarta: Rajawali Pers, 2012.

Page 118: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 119: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

Lampiran 1

TRANSKRIP WAWANCARA

“Upaya Membangun Kinerja Pustakawan Melalui Kerjasama Internal

Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor, Jakarta dan Daerah”

Informan : Eti Sumiati, S.Sos, MM. dan Annisa Rahmadanita, S.IP, M.Tr.IP

Jabatan : Fungsional Pustakawan dan Pustakawan Pertama Pusat

Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor

Hari/Tanggal : Senin, 07 Januari 2019

Tempat : Lt. 1 Perpustakaan IPDN Jatinangor

Waktu : 13.23 WIB

1. Apa saja bentuk kerjasama perpustakaan?

a. Kerjasama Pengadaan

ET :” nah dulu, awal-awal waktu baru berdiri kaya pustakwannya di

Makassar kan sudah ada pustakawannya. Ke pengolahannya pas

kita ke daerah itu. Kita kaya ke Elektroniknya lah, kalau NTB

yang sudah ada pustakawan dulu itu, nah kita fokus ke

pengolahan itu di Kalbar, Manado, terus Sumbar dulu ada

tenaga honorer dari lulusan ilmu perpustakaan, Sumbar itu tidak

begitu ini, Cuma dikasih ini terus disamakan stambuk itu isinya

apa aja, kan perbedaan sedikit-sedikit dengan perpustakaan lain

selain IPDN, nah disamakan, nah masukin ke katalog juga

disamakan yaitu Sumbar sudah ada pustakawannya , apalagi

sekarang pak Sanuri yang kepala perpustakaanya juga sempet

diklat barengan dengan pak Kiswanto, yang 628 jam. Beliau

ikutan jadi sudah pustakawan di Sumbar. Yang kepala

perpustakaannya dari pustakawan itu Sumbar, Makassar, terus

NTB.

b. Pertukaran dan Redistribusi Publikasi

ET :“ini sifatnya sumbangan ya bukan pertukaran, kalau

sumbangannya banyak ya kita sebar ke IPDN yang lain, tapi

kalau hanya 5-10 ya tidak perlu disebar. “

Page 120: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

c. Penyusunan dan Pengembangan Katalog Induk

ET : “yang kalatog itu, ada tulisan cilandak maka yang keluar koleksi

yang ada di cilandak aja, kalau yang semua itu kanan ada di

atasnya kalau mau lihat. ―

d. Kerjasama Pengolahan

ET : “nah dulu, awal-awal waktu baru berdiri kaya pustakwannya di

Makassar kan sudah ada pustakawannya. Ke pengolahannya pas

kita ke daerah itu. Kita kaya ke Elektroniknya lah, kalau NTB

yang sudah ada pustakawan dulu itu, nah kita fokus ke

pengolahan itu di Kalbar, Manado, terus Sumbar dulu ada

tenaga honorer dari lulusan ilmu perpustakaan, Sumbar itu tidak

begitu ini, Cuma dikasih ini terus disamakan stambuk itu isinya

apa aja, kan perbedaan sedikit-sedikit dengan perpustakaan lain

selain IPDN, nah disamakan, nah masukin ke katalog juga

disamakan yaitu Sumbar sudah ada pustakawannya , apalagi

sekarang pak Sanuri yang kepala perpustakaanya juga sempet

diklat barengan dengan pak Kiswanto, yang 628 jam. Beliau

ikutan jadi sudah pustakawan di Sumbar. Yang kepala

perpustakaannya dari pustakawan itu Sumbar, Makassar, terus

NTB. “

AN : “jadi untuk pengolahan bahan pustaka itu dari sini missal

perwakilan yang menguasai seperti bu Eti, pak Jajang itu ke

daerah ke kampus-kampus itu bu, memberikan keterampilannya

seperti apa . ketika bu Eti dan Pak Jajang sudah kembali ke

kampus pusat lagi , jadi mereka sudah bisa jalan. “

ET : “tapi tetap sih tidak dilepas, mereka itu kan bukan dari

pustakwan , pasti bisa kalau didampingi terus, barulah mereka

mengetahui perpustakaan, mereka kalau misalkan susah sekali

mengklasifikasi buku, mereka email ke ibu, dari ibu kemudian

ibu email kan lagi kesana hasil klasifikasinya apa ini,

nomornya ini, kelasnya ini, jadi ibu emailkan aja, jadi kaya ini

nih call numbernya ibu email kan dari mereka tinggal print dan

tempel.”

2. Kerjasama perpustakaan membutuhkan sarana penunjang dalam kegiatan

kerjasama, apa saja sarana penunjang tersebut?

a. Penerbitan Direktori Perpustakaan

-

Page 121: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

b. Penerbitan Daftar Tambahan Koleksi Baru

-

c. Penyusunan Katalog Induk

ET : ” yang kalatog itu, ada tulisan cilandak maka yang keluar koleksi

yang ada di cilandak aja, kalau yang semua itu kanan ada di

atasnya kalau mau lihat.”

d. Penyusunan dan Penyeragaman Standar

AN : “Lalu mungkin kalau untuk kerjasama lainnya yaitu sosialisasi ,

seperti sosialisasi E-Resouces, E-book baru, E-Journal baru,

Turnitin, nah kan disini kami sudah mengembangkan Turnitin

aplikasi anti plagiarism nah itu kenapa kenapa kampus daerah

dibutuhkan sosialisasi, seperti yang dikatakan Bu Eti supaya

sama kami dalam kebijakannya dalam pengimplementasiannya

sama, jadi ketika ada hal-hal baru juga disosialisasikan ke

kampus-kampus daerah itu. “

e. Pembinaan SDM /Tenaga Pustakawan

AN : “jadi setahun itu bisa ada 2 atau 4 kali ya, selalu ada pelatihan.

pelatiahannya pelatihan Pengolahan Bahan Pustaka, untuk

mengingatkan kembali mereka cara mengolah buku itu

bagaimana dan mereka juga jadi tau kampus pusat. “

ET : “rutin ada pelatihan, kalau bosen narasumbernya saya, kami

undang narasumbernya juga dari Perpusnas, Perpustakaan

Daerah Jabar, dari Unpad. untuk pelatihannya setahun bisa

ada 3-4 kali. Dalam setaun itu bisa kami yang kedaerah atau

mereka yang kesini kliling lah jadinya . tapi lebih sering disini.

ada rencananya kalau ada kegiatan kita keliling perpustakaan

kampus daerah juga biar bisa saling tau kampus di daerah, biar

kita bisa lihat juga kondisi kampus daerah yang lain. ya tapi

baru rencana.”

3. Apa saja hambatan yang dirasakan dalam aktivitas kerjasama

perpustakaan?

ET : “Hmm.. kalau dulu sih SDM ya, kalau sekarang ya anggranya

sedikit sih belum banyak, kaya server, Sapras (Sarana dan

Prsarana), Komputer tidak ada (sedikit). Yang benar-benar mah

ini gedung kalau misalkan di tempat lain perpustakaan itu punya

aula khusus ya minimal untuk 50 orang lah tapi nyaman gitu,

kalau diatas ada tapi ya itu serba guna. Nah di lantai atas ini

Page 122: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

padahal tempat pelayanan skripsi dan laporan akhir nah tapi

kadang-kadang dipakai untuk acara pelatihan-pelatihan itu. ―

4. Apakah tugas pokok pustakawan dapat mempengaruhi kerjasama

perpustakaan? Bahagaimana hal tersebut dapat berpengaruh?

ET : “Membantu justru, missal ibu lah ya dadakan pelatihan di

Makassar, ibu kan dapat KUM dari SK Perintah itu,

memaparkan pengolahan misalnya, nah itu ada KUM nya,

power pointnya itu ada KUM nya membantu pustakawan juga

untuk KUM. Jadi kalau itu hmm.. fungsional kan jadi

mengajarkan, melaporkan, jadilah dapat KUM itu. Kalau tidak

dilaporkan tidak dikerjakan, nah selama-lamanya kita tidak

dapat naik pangkat. Kalau fungsional, kalau yang umum yang 4

tahun sekali struktural, kayanya kalau tidak kerja apapun

nunggu 4 tahun bisa naik pangkat. Ini ngumpulin aja berkas

udah naik pangkat 4 tahun, kita harus melaporkan pekerjaan

kita barulah kita bisa naik pangkat 2 tahun sekali. Kelebihannya

kita dapat tunjangan melekat ke gaji, tunjangan kinerja juga

dibandingkan yang lain. JFU namanya Jabatan Fungsional

Umum. ”

5. Apa manfaat yang dirasakan dari kegoatan kerjasama ini ?

ET : ―ada sih, mereka jadi belajar pengelolaan Ebook Ejournal,

sehingga ada semangat belajar, kesempatan jalan-jalan ke

daerah juga tidak semua orang biasa kan, serta ada

pembinaannya, kalau disana lagi ada kesulitan bisa kita bantu

untuk datangkan.‖

Page 123: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

TRANSKRIP WAWANCARA

“Upaya Membangun Kinerja Pustakawan Melalui Kerjasama Internal

Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor, Jakarta dan Daerah”

Informan : Rusminarti

Jabatan : Kepala Perpustakaan IPDN Jakarta

Hari/Tanggal : Selasa, 15 Januari 2019

Tempat : Lt. 2 Perpustakaan IPDN Jakarta

Waktu : 09.41 WIB

1. Apa saja bentuk kerjasama perpustakaan?

a. Kerjasama Pengadaan

RU : “Untuk pengajuan buku memang kita sudah masing-masing ya.

Kita ada dari penerbit datang memberi kita katalog sekitar

puluhan. Kalau kita pengadaan buku yang paling awal adalah

missal ada mahasiswa mencari buku, ibu mencari buku ini,

tidak ada, kemudian menyuruh mereka untuk menuliskan judul

dan pengarangnya. Kemudian kita kumpulkan semua saran dari

mereka. Pengadaan Tahun 2018 baru mau dibuat bakod. Dulu

satu judul buku ada 10 eksemplar, sekarang kita kurangi jadi 5

karena 10 sekarang sudah terlalu banyak ya. Kita ada sekitar

375 judul. Kita kalau dananya dibawah 200 juta. Sehingga

diadakan penunjukkan, jika diatas 200 juta ada lelang. Kalau

penunjukkan itu siapa yang mau nanganin kami koordinasi ,

sebenernya kami bisa langsung pilih tapi karena kami sudah

erat hubungannya dengan IPDN Jatinangor maka saya nanya

ke Bu Eti,ini aja Bu Ros aku udah pakai yang ini, oh saya juga

pakai yang ini,”

C. Penyusunan dan Pengembangan Katalog Induk

RU : “Ini OPAC IPDN Jakarta tapi ada lokasi buku itu dari IPDN

yang lain, kadang ada dari Jatinangor, kadang adanya disini

atau di IPDN daerah lain ada yang begitu.”

b. Kerjasama Pengolahan

RU : “Kita ada dari pegawai sendiri, ini kalau ada buku pengadaan

yang baru datang itu kan berdus-dus diolah dari sini, ya

memang harusnya petugasnya disini pustakwan ya, tapi kami

sudah dilatih udah ngerti juga caranya, kami data lalu kami

Page 124: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

masukkin ke OPAC. Kalau kami cari tinggal ketik judul keluar

apa yang dicari.”

2. Kerjasama perpustakaan membutuhkan sarana penunjang dalam

kegiatan kerjasama, apa saja sarana penunjang tersebut?

a. Penerbitan Direktori Perpustakaan

-

b. Penerbitan Daftar Tambahan Koleksi Baru

-

c. Penyusunan Katalog Induk

RU : “Iya sudah ada”

d. Penyusunan dan Penyeragaman Standar

RU : “Iya, nah kan pas Turnitin berapa persennya, penjiplakannya

itukan yang fasih kan orang sana karena mereka

pustakakawan semua entar kepalanya Pak Ripto sama Mas

Bayu datang pengarahan ke dosen-dosen dulu semua, abis

itu mahasiswanya. Oh iya mas kita samain aja dengan yang

disana.”

e. Pembinaan SDM /Tenaga Pustakawan

RU : “Pelatihan berapa ya.. tiga dalam sekali, mau masuk

Desember itu kan anggaran abis, kalau tidak abis

dikembalikan ke Negara jadi, kita gunakan di gunkan di

Jatinangor untuk pelatihan-pelatihan, karena memang di

Jatinangor anggarannya besar-besar. Pelatihannya ya

tentang pustakawan semua, kadang kita mengundang

narasumber dari Perpusnas. Tiga atau dua hari

sebelumnya bulan Sepetember atau November, bisa 2

atau 3 kali dalam setahun. Kita kalau ada apapun selalu

koordinasi, kalau ada apa-apa dari Nangor selalu datang

gitu. “

3. Apakah kinerja pustakawan juga dapat memberikan dampak

kepada aktivitas kerjasama perpustakaan?

RU : “Oh sangat, banyak dampaknya, ya memang disini untuk

penataan buku juga ga bisa sembarangan ya de, dari situ

kami yang awam ya de, bagi pustakawan dia sudah terdidik

ini buku harusnya begini kemudian begini, dari penjajaran

Page 125: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

sampai shelving memang adik sudah tau ya, pustakawan

memang awalnya dari mahir dulu ya mungkin ilmunya

masih belum banyak, nah kalau bu Eti kan sudah tiggi ya”

4. Apa saja hambatan yang dirasakan dalam aktivitas kerjasama

perpustakaan?

RU : “Apa yah.. karna jauh doang sih kayaknya kalau ini ya sangat-

sagat bagus sekali, hasilnya bagus. Karena kekurangan kita

bisa tau, ini oh keurangan kelebihan kita ini, oh mereka

kelebihannya ini. Jadi kita bisa saling melihat dan mengisi. Tapi

paling jarak aja yang paling ini, karena kami kan gak pake

pesawat, Cuma yang didaerah perlu pesawat untuk kesana, itu

aja sih sebenarnya. Niat yang paling penting, hambatan mah

bisa diatasin. “

Page 126: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

TRANSKRIP WAWANCARA

“Upaya Membangun Kinerja Pustakawan Melalui Kerjasama Internal

Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor, Jakarta dan Daerah”

Informan : Mike Oktaviani, A.Md

Jabatan : Staf Perpustakaan IPDN Kampus Sumatera Barat

Hari/Tanggal : Kamis, 02 Mei 2019

Tempat : Via Cellular

Waktu : 14.13 WIB

1. Apa saja bentuk kerjasama yang dilakukan perpustakaan IPDN Pusat

maupun di daerah?

MI : ―Secara tertulis kerjasamanya gak ada ya yang saya tau, karena

disana pusat dan disini daerah, dan otomatis kita berpatokan

kesana, gitu. Jadi kerjasamanya ya ada pelatihan, apa paling gitu

aja, kita dikirim kesana ada undangan-undangan apa gitu kan yang

membutuhkan didaerah juga, jadi kesana gitu.”

a. Kerjasama pengadaan

MI : “kalau untuk pengadaan tidak ada. Selama ini kita pengadaan

sendiri. Berpatokan kepada jurusan kita sendiri.”

b. Pertukaran dan Redistribusi

MI : “Selama saya disini engga ada. Kalau masalah pertukaran

koleksi mungkin kaya literature dikasih kesini, literature

tentang keuangan, manajemen gitu. Tapi kalau kita mau tuker

koleksi dengan pusat kayanya belum ada sih sejauh ini. Tapi

tahun pertama IPDN Daerah baru didirikan, memang pernah

ada dikasih. Kan dulu memang baru dan belum ada koleksi,

dari Nangor kasih ke daerah ini Sumbar ada beberapa koleksi

disumbangkan dari pusat tahun-tahun dulu sebelum saya masuk

sekitar tahun 2009-2010. Karena memang belum ada anggaran

sendiri jadi disumbangkanlah buku dari nangor ke daerah.

Kalau untuk saat ini belum pernah lagi.”

c. Penyusunan dan Pengembangan Katalog Induk

MI : ”Kalau lewat online nya ada, OPAC ini kita masukin koleksi kita

nanti kita pilih mau lihat lokasinya dimana, yang elib itu.‖

Page 127: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

“Iya OPAC, OPAC kan orang sudah jauh ya versi berapa, saya

juga kurang update juga sudah sejauh mana, pokonya masi

inilah, kan kita berpatokan sama yang dipusat. Karena yang di

Pusat kan di IPDN Jatinangor kayanya bikin sendiri.

d. Kerjasama pengolahan.

MI : “Kalau untuk pengolahan tidak ada. Kita sudah mengolah

sendiri. Mungkin hanya diseragamkan untuk stempel dan nomor

punggungnya harus berapa centi, capnya seperti apa. Hal-hal

yang secara fisik luar , sejauh ini itu saja.”

e. Pertukaran data bibiliografi

MI : ―Tidak ada.‖

f. Pengembangan SDM

MI : ―Iya ada. Sejauh ini hanya pelatihan, sosialisasi atau apa gitu .

pokonya masih dalam bentuk itu. Biasanya dilakukan dua kali

atau lebih dalam setahun , tergantung orang pusat mengadakan

kegiatannya berapa kali, kadang dalam bentuk ini, kunjugan

ke perpustakaan apa, nanti dibuatkan surat undangan untuk

bisa ikut itu aja. Iya ada studi banding. ―

2. Sarana penunjang

a. Penerbitan direktori perpustakaan

MI : ―Hampir sama dengan yang OPAC.‖

b. Penyusunan dan penyeragaman standar

MI : ―Iya ada, seperti penyeragaman standar OPAC, karena

memang kita mengacu dari perkebagan disana. Kita tidak

bisa sendiri, karena memang setiap tahun prajanya disebar

ke daerah dan nanti ditarik lagi, setelah itu dari pusat yang

merubah.Jadi kita nunggu aja karena kita mengacu kepada

kampus pusat. ―

3. Hambatan yang dirasakan dari aktivitas kerjasama ini bu

MI : ―Hambatannya gaada sih saya rasa. Inikan masalahnya

mahasiswa disana mau disebar ke daerah-daerah, makanya kita

bergantung dengan pusat juga, jadi mereka juga bisa ngecek

praja yang ada disini, kan kalau disini kita pakainya NPP ya

bukan NIM. nanti saat tahun ajaran baru otomatis praja yang

didaerah kan kepusat lagi , nanti ganti yang baru lagi nah yang

Page 128: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

baru itu kita nunggu data dimasukkan dulu dari orang pusat

berapa praja yang akan dikirim ke daerah sumbar.‖

4. Manfaat yang dirasakan

MI : ―Manfaatnya tidak terlalu banyak ya, mungkin karena kita sudah

satker ya. Manfatnya lebih kepada adanya pelatihan-pelatihan,

studi banding seperti itu.‖

Page 129: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

Lampiran 2

REDUKSI DATA

No. Kategori 1 Kategori 2 Kategori 3 Hasil Wawancara

1. Bentuk Kerjasama

Perpustakaan

Kerjasama Pertukaran dan

Redistribusi

Syarat jumlah koleksi

yang diredistribusi “ini sifatnya sumbangan ya bukan pertukaran, kalau

sumbangannya banyak ya kita sebar ke IPDN yang

lain, tapi kalau hanya 5-10 ya tidak perlu disebar. “- ET

Alas an adanya

redistribusi “ Kemarin ada sempat buku-buku dari DPR ngasih

sumbangan 3 dus atau 4 dus, kami bagi sama

Jatinangor. Bu ini sumbangan dari DPR tolong

diambil, ya kemudia mereka ambil.” -RU

“Selama saya disini engga ada. Kalau masalah

pertukaran koleksi mungkin kaya literature dikasih

kesini, literature tentang keuangan, manajemen gitu.

Tapi kalau kita mau tuker koleksi dengan pusat

kayanya belum ada sih sejauh ini. Tapi tahun pertama

IPDN Daerah baru didirikan, memang pernah ada

dikasih. Kan dulu memang baru dan belum ada

koleksi, dari Nangor kasih ke daerah ini Sumbar ada

Page 130: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

beberapa koleksi disumbangkan dari pusat tahun-

tahun dulu sebelum saya masuk sekitar tahun 2009-

2010. Karena memang belum ada anggaran sendiri

jadi disumbangkanlah buku dari nangor ke daerah.

Kalau untuk saat ini belum pernah lagi.” -MI

Penyusunan dan

Pengembangan Katalog

Induk

“yang kalatog itu, ada tulisan cilandak maka yang

keluar koleksi yang ada di cilandak aja, kalau yang

semua itu kanan ada di atasnya kalau mau lihat. ― -

ET

“Ini OPAC IPDN Jakarta tapi ada lokasi buku itu

dari IPDN yang lain, kadang ada dari Jatinangor,

kadang adanya disini atau di IPDN daerah lain ada

yang begitu.” -RU

”Kalau lewat online nya ada, OPAC ini kita masukin

koleksi kita nanti kita pilih mau lihat lokasinya

dimana, yang elib itu.‖ -MI

“Iya OPAC, OPAC kan orang sudah jauh ya versi

berapa, saya juga kurang update juga sudah sejauh

mana, pokonya masi inilah, kan kita berpatokan sama

yang dipusat. Karena yang di Pusat kan di IPDN

Jatinangor kayanya bikin sendiri.”-MI

Page 131: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

3. Kerjasama Pengolahan “nah dulu, awal-awal waktu baru berdiri kaya

pustakwannya di Makassar kan sudah ada

pustakawannya. Ke pengolahannya pas kita ke

daerah itu. Kita kaya ke Elektroniknya lah, kalau

NTB yang sudah ada pustakawan dulu itu, nah kita

fokus ke pengolahan itu di Kalbar, Manado, terus

Sumbar dulu ada tenaga honorer dari lulusan ilmu

perpustakaan, Sumbar itu tidak begitu ini, Cuma

dikasih ini terus disamakan stambuk itu isinya apa

aja, kan perbedaan sedikit-sedikit dengan

perpustakaan lain selain IPDN, nah disamakan, nah

masukin ke katalog juga disamakan yaitu Sumbar

sudah ada pustakawannya , apalagi sekarang pak

Sanuri yang kepala perpustakaanya juga sempet

diklat barengan dengan pak Kiswanto, yang 628 jam.

Beliau ikutan jadi sudah pustakawan di Sumbar. Yang

kepala perpustakaannya dari pustakawan itu Sumbar,

Makassar, terus NTB. “ –ET

“Kita ada dari pegawai sendiri, ini kalau ada buku

pengadaan yang baru datang itu kan berdus-dus

diolah dari sini, ya memang harusnya petugasnya

disini pustakwan ya, tapi kami sudah dilatih udah

ngerti juga caranya, kami data lalu kami masukkin ke

OPAC. Kalau kami cari tinggal ketik judul keluar apa

yang dicari.”-RU

Page 132: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

“Kalau untuk pengolahan tidak ada. Kita sudah

mengolah sendiri. Mungkin hanya diseragamkan

untuk stempel dan nomor punggungnya harus berapa

centi, capnya seperti apa. Hal-hal yang secara fisik

luar , sejauh ini itu saja.” –MI

““jadi untuk pengolahan bahan pustaka itu dari sini

missal perwakilan yang menguasai seperti bu Eti, pak

Jajang itu ke daerah ke kampus-kampus itu bu,

memberikan keterampilannya seperti apa . ketika bu

Eti dan Pak Jajang sudah kembali ke kampus pusat

lagi , jadi mereka sudah bisa jalan. “ -AN

“tapi tetap sih tidak dilepas, mereka itu kan bukan

dari pustakwan , pasti bisa kalau didampingi terus,

barulah mereka mengetahui perpustakaan, mereka

kalau misalkan susah sekali mengklasifikasi buku,

mereka email ke ibu, dari ibu kemudian ibu email kan

lagi kesana hasil klasifikasinya apa ini, nomornya

ini, kelasnya ini, jadi ibu emailkan aja, jadi kaya ini

nih call numbernya ibu email kan dari mereka tinggal

print dan tempel.” –ET

Kerjasama Pemberian Jasa

dan Informasi

“kalau disana lagi ada kesulitan bisa kita bantu untuk

datangkan.”-ET

“Kita kalau ada apapun selalu koordinasi, kalau ada

apa-apa dari Nangor selalu datang gitu.”

Page 133: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

“nah Kalau untuk E-book E-journal ada dari pihak

ketiga ikut datang ke kampus daerah didampingi oleh

pustakawan yang disini. Jadi bergantian 2-3 orang,

memberikan paparan, pemberian materi dan

bimbingan, misalnya kaya aplikasi Turnitin ya bu, itu

kan langsung praktek ya nah itu langsung diberitahu

nih ini kaya gimana terus kaya gitu sih kalau di

kampus daerah bentuk kerjasamanya.”-AN 2. Sarana Penunjang

Kerjasama

Penyusunan dan

Penyeragaman Standar

Penyeragaman fasilitas

E-resources dan

penggunaan Turnitin di

tiap Kampus IPDN

“Lalu mungkin kalau untuk kerjasama lainnya yaitu

sosialisasi , seperti sosialisasi E-Resouces, E-book

baru, E-Journal baru, Turnitin, nah kan disini kami

sudah mengembangkan Turnitin aplikasi anti

plagiarism nah itu kenapa kenapa kampus daerah

dibutuhkan sosialisasi, seperti yang dikatakan Bu Eti

supaya sama kami dalam kebijakannya dalam

pengimplementasiannya sama, jadi ketika ada hal-

hal baru juga disosialisasikan ke kampus-kampus

daerah itu. “-AN Penyeragaman standar

surat Bebas Pustaka

bagi praja

“Iya, nah kan pas Turnitin berapa persennya,

penjiplakannya itukan yang fasih kan orang sana

karena mereka pustakakawan semua entar

kepalanya Pak Ripto sama Mas Bayu datang

pengarahan ke dosen-dosen dulu semua, abis itu

mahasiswanya. Oh iya mas kita samain aja dengan

yang disana.”-RU

Page 134: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

Penyeragaman strandar

OPAC ―Iya ada, seperti penyeragaman standar OPAC,

karena memang kita mengacu dari perkembagan

disana. Kita tidak bisa sendiri, karena memang

setiap tahun prajanya disebar ke daerah dan nanti

ditarik lagi, setelah itu dari pusat yang

merubah.Jadi kita nunggu aja karena kita mengacu

kepada kampus pusat. ―-MI

Penyeragaman stambuk

dalam OPAC “Sumbar dulu ada tenaga honorer dari lulusan ilmu

perpustakaan, Sumbar itu tidak begitu ini, Cuma

dikasih ini terus disamakan stambuk itu isinya apa

aja, kan perbedaan sedikit-sedikit dengan

perpustakaan lain selain IPDN, nah disamakan, nah

masukin ke katalog juga disamakan yaitu Sumbar

sudah ada pustakawannya, apalagi sekarang pak

Sodari yang kepala perpustakaanya juga sempet

diklat barengan dengan pak Kiswanto, yang 628

jam.”-ET Pembinaan SDM.Tenaga

Pustakawan

“rutin ada pelatihan, kalau bosen narasumbernya

saya, kami undang narasumbernya juga dari

Perpusnas, Perpustakaan Daerah Jabar, dari

Unpad. untuk pelatihannya setahun bisa ada 3-4

kali. Dalam setaun itu bisa kami yang kedaerah atau

mereka yang kesini kliling lah jadinya . tapi lebih

sering disini. ada rencananya kalau ada kegiatan

kita keliling perpustakaan kampus daerah juga biar

bisa saling tau kampus di daerah, biar kita bisa lihat

juga kondisi kampus daerah yang lain. ya tapi baru

Page 135: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

rencana.”-ET

―Iya ada. Sejauh ini hanya pelatihan, sosialisasi atau

apa gitu . pokonya masih dalam bentuk itu. Biasanya

dilakukan dua kali atau lebih dalam setahun ,

tergantung orang pusat mengadakan kegiatannya

berapa kali, kadang dalam bentuk ini, kunjugan ke

perpustakaan apa, nanti dibuatkan surat undangan

untuk bisa ikut itu aja. Iya ada studi banding. ―-MI “Pelatihan berapa ya.. tiga dalam sekali, mau masuk

Desember itu kan anggaran abis, kalau tidak abis

dikembalikan ke Negara jadi, kita gunakan di gunkan

di Jatinangor untuk pelatihan-pelatihan, karena

memang di Jatinangor anggarannya besar-besar.

Pelatihannya ya tentang pustakawan semua, kadang

kita mengundang narasumber dari Perpusnas. Tiga

atau dua hari sebelumnya bulan Sepetember atau

November, bisa 2 atau 3 kali dalam setahun. Kita

kalau ada apapun selalu koordinasi, kalau ada apa-

apa dari Nangor selalu datang gitu. “-RU

Faktor Pendorong Source of Funding “Setiap unit sudah punya anggaran, kita ada

anggaran untuk koordinasi ke Jatinangor.” -RU

“Pelatihan berapa ya.. tiga dalam sekali, mau masuk

Desember itu kan anggaran abis, kalau tidak abis

dikembalikan ke Negara jadi, kita gunakan di gunkan

Page 136: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

di Jatinangor untuk pelatihan-pelatihan, karena

memang di Jatinangor anggarannya besar-besar.

Pelatihannya ya tentang pustakawan semua, kadang

kita mengundang narasumber dari Perpusnas.”-RU Control and Management

Structure

“kalau yang Itu jadi disetiap kampus daerah yang

memang belum memiliki SDM Perpustakaan yang

memadai akan didampingi oleh si kampus pusat ,

tidak hanya di daerah , di kampus cilandak pun

beberapa kali mengolah untuk disana karena memang

SDM nya sedikit. Jadi memang pustakawan-

pustakawan senior membimbing staf perpustakaan

disana untuk mengolah, memang yang mengerjakan

kita, karena memang SDM nya sedikit “-AN

“Ya, karena kita merujuknya kesana gitu, ya ga

mungkin beda sendiri kan, karena data-data praja

dari sana, dari Jatiangor kemudian kesini, dikirim ke

daerah-daerah.”-MI

“Kita kalau ada apapun selalu koordinasi, kalau ada

apa-apa dari Nangor selalu datang gitu. “-RU

“seperti yang dikatakan Bu Eti supaya sama kami

dalam kebijakannya dalam pengimplementasiannya

sama, jadi ketika ada hal-hal baru juga

disosialisasikan ke kampus-kampus daerah itu. “-AN

Page 137: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

Manfaat Kerjasama

Perpustakaan

―ada sih, mereka jadi belajar pengelolaan Ebook

Ejournal, sehingga ada semangat belajar,

kesempatan jalan-jalan ke daerah juga tidak semua

orang biasa kan, serta ada pembinaannya, kalau

disana lagi ada kesulitan bisa kita bantu untuk

datangkan.‖-ET

―Manfaatnya tidak terlalu banyak ya, mungkin karena

kita sudah satker ya. Manfatnya lebih kepada adanya

pelatihan-pelatihan, studi banding seperti itu.‖ -MI

Syarat Kerjasama

Perpustakaan

―Secara tertulis kerjasamanya gak ada ya yang saya

tau, karena disana pusat dan disini daerah, dan

otomatis kita berpatokan kesana, gitu. Jadi

kerjasamanya ya ada pelatihan, apa paling gitu aja,

kita dikirim kesana ada undangan-undangan apa gitu

kan yang membutuhkan didaerah juga, jadi kesana

gitu..”-MI

Upaya Membangun

Kinerja Pustakawan

melalui Kerjasama

internal antar

Perpustakaan IPDN

Kinerja Pusat Perpustakaan

IPDN Kampus Jatinangor

Bidang Jaringan Situs

dan Database “Lalu mungkin kalau untuk kerjasama lainnya yaitu

sosialisasi , seperti sosialisasi E-Resouces, E-book

baru, E-Journal baru, Turnitin, nah kan disini kami

sudah mengembangkan Turnitin aplikasi anti

plagiarism nah itu kenapa kenapa kampus daerah

Page 138: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

dibutuhkan sosialisasi, seperti yang dikatakan Bu Eti

supaya sama kami dalam kebijakannya dalam

pengimplementasiannya sama, jadi ketika ada hal-hal

baru juga disosialisasikan ke kampus-kampus daerah

itu..”-AN

“nah Kalau untuk E-book E-journal ada dari pihak

ketiga ikut datang ke kampus daerah didampingi oleh

pustakawan yang disini. Jadi bergantian 2-3 orang ,

memberikan paparan, pemberian materi dan

bimbingan . misalnya kaya aplikasi Turnitin ya bu, itu

kan langsung praktek ya nah itu langsung diberitahu

nih ini kaya gimana terus kaya gitu sih kalau di

kampus daerah bentuk kerjasamanya.”-AN

“Nah memang dari kita belum ada kebijakan berapa

persentasenya minimal, Cuma alahamdulillah kita

sudah melanggan Turnitin dalam dua tahun ini,

sehingga semua karya ilmiah praja harus dicek

sebelum melakukan sidang, dengan adanya

pengecekan tersebut maka praja akan mendapatkan

surat bebas pustaka sebagai syarat sidang. Misalnya

30% syarat sidang, dibawah 50% ya rata-rata.”-AN

Page 139: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

“Kalau yang kurang lah ya bukan berarti negatifnya.

Kalau inikan kita ga bisa .. terfokus Cuma ke pusat

gitu, ga bisa apa emmm apa-apanya kita harus

berpatokan kesana, misalnya kaya perkembangan

elibnya (OPAC Perpustakaan IPDN) Elib nya,

misalnya orang-orang udah pakai Slims (Senayan

Library System) versi berapa gitu tapi kita dipusat

belum, jadikan aga-aga apa namanya kurang

berkembang disana gitu.”-MI

Bidang Pelayanan,

Pengolahan, dan

Pengadaan

“kalau untuk pengadaan, sifatnya sih kerjasama ya.

Kita mengajukan judul dengan pihak ketiga. Tapi

kita tidak mengetahui pihak ketiga yang mana karena

bentuknya lelang. Jadi kerjasamanya tidak secara

langsung dengan kita tapi dengan pihak lembaga,

jadi kita dibagian pengolahan itu hanya ngumpulin

judul-judul atau survey kebutuhan pengguna

kemudian setelah kumpul oh ini uangnya 200 juta

misalnya dikurangi sedikit untuk pajak itu kita tidak

tau siapa yang memenangkan lelangnya . ya enaklah

kalau di pengolahan hanya mengumpulkan judul.”-

ET

“iya beda-beda , kalau kita selalu lelang karena

diatas 200 juta.”-ET

Page 140: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

Kinerja Pustakawan IPDN

Sumatera Barat

Pengolahan “nah dulu, awal-awal waktu baru berdiri kaya

pustakwannya di Makassar kan sudah ada

pustakawannya. Ke pengolahannya pas kita ke

daerah itu. Kita kaya ke Elektroniknya lah, kalau

NTB yang sudah ada pustakawan dulu itu, nah kita

fokus ke pengolahan itu di Kalbar, Manado, terus

Sumbar dulu ada tenaga honorer dari lulusan ilmu

perpustakaan, Sumbar itu tidak begitu ini, Cuma

dikasih ini terus disamakan stambuk itu isinya apa

aja, kan perbedaan sedikit-sedikit dengan

perpustakaan lain selain IPDN, nah disamakan, nah

masukin ke katalog juga disamakan yaitu Sumbar

sudah ada pustakawannya , apalagi sekarang pak

Sanuri yang kepala perpustakaanya juga sempet

diklat barengan dengan pak Kiswanto, yang 628 jam.

Beliau ikutan jadi sudah pustakawan di Sumbar. Yang

kepala perpustakaannya dari pustakawan itu Sumbar,

Makassar, terus NTB.”-ET

Kinerja pustakawan IPDN

Kampus Jakarta

Pengadaan Koleksi “Untuk pengajuan buku memang kita sudah masing-

masing ya. Kita ada dari penerbit datang memberi

kita katalog sekitar puluhan. Kalau kita pengadaan

buku yang paling awal adalah missal ada mahasiswa

mencari buku, ibu mencari buku ini, tidak ada,

kemudian menyuruh mereka untuk menuliskan judul

Page 141: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

dan pengarangnya. Kemudian kita kumpulkan semua

saran dari mereka. Pengadaan Tahun 2018 baru mau

dibuat bakod. Dulu satu judul buku ada 10 eksemplar,

sekarang kita kurangi jadi 5 karena 10 sekarang

sudah terlalu banyak ya. Kita ada sekitar 375 judul.

Kita kalau dananya dibawah 200 juta. Sehingga

diadakan penunjukkan, jika diatas 200 juta ada

lelang. Kalau penunjukkan itu siapa yang mau

nanganin kami koordinasi , sebenernya kami bisa

langsung pilih tapi karena kami sudah erat

hubungannya dengan IPDN Jatinangor maka saya

nanya ke Bu Eti,ini aja Bu Ros aku udah pakai yang

ini, oh saya juga pakai yang ini,”-RU

“jadi disetiap kampus daerah yang memang belum

memiliki SDM Perpustakaan yang memadai akan

didampingi oleh si kampus pusat , tidak hanya di

daerah , di kampus cilandak pun beberapa kali

mengolah untuk disana karena memang SDM nya

sedikit. Jadi memang pustakawan-pustakawan senior

membimbing staf perpustakaan disana untuk

mengolah, memang yang mengerjakan kita, karena

memang SDM nya sedikit “-AN

Page 142: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

“Kita ada dari pegawai sendiri, ini kalau ada buku

pengadaan yang baru datang itu kan berdus-dus

diolah dari sini, ya memang harusnya petugasnya

disini pustakwan ya, tapi kami sudah dilatih udah

ngerti juga caranya, kami data lalu kami masukkin ke

OPAC. Kalau kami cari tinggal ketik judul keluar apa

yang dicari.”-RU

Page 143: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

Lampiran 3

Lembar Observasi

Di Pusat Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor

No. Tanggal Aspek

Pengamatan

Hasil Observasi

1. Senin, 07

Januari 2019

Kondisi

Perpustakaan

Sarana Penunjang

Kerjasama

(Katalog Induk)

Sarana dan

Prasarana

Kerjasama (Aula

Pelatihan

sekaligus Ruang

Laporan AKhir)

Perpustakaan Pusat IPDN Kampus

Jatinangor terdiri dari dua lantai,

lantai pertama terdiri dari ruang

sirkulasi, pengolahan, ruang

membaca utama, ruang koleksi

tercetak, ruang penelusuran sumber

elektronik, dan gudang. Pada lantai

ini terdapat beberapa unit komputer

yang dijadikan sebagai OPAC.

OPAC yang digunakan memiliki

alamat yaitu elibrary.ac.id/katalog

Yang mana OPAC tersebut memuat

daftar koleksi yang ada di

Perpustakaan IPDN Jakarta dan

Daerah, hal tersebut dapat dilihat

dari keterangan lokasi koleksi

tersebut.

Kemudian pada lantai dua terdapat

ruangan untuk Laporan Akhir,

Skiripsi dan Tesis, Akses Internet

dan Multimedia. Di lantai dua

terdapat dua orang pustakawan yang

melayani laporan akhir. Pada lantai

tersebut juga menjadi aula untuk

seminar yang rutin diadakan oleh

pihak perpustakaan menjadikan

lantai dua ini sebagai tempat

serbaguna. Letak persis

penyimpanan laporan akhir terdapat

di belakang aula yang mana

memakai sekat, dan tertutupi oleh

banner panjang. Tempat

penyimpanan laporan akhir memiliki

tempat seperti lorong panjang yang

Page 144: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

Aktivitas

Pengolahan

Program

Perpustakaan

Aktivitas

Pustakawan

pada setiap sisi kanan dan kiri

lorong tersebut dipenuhi oleh rak

yang berisi laporan akhir mahasiswa

IPDN.

Ruang pengolahan Pusat

Perpustakaan berada disebelah

kanan pintu masuk perpustakaan.

Saat saya masuk ruanganbagian

pengolahan, saya bertemu dengan

Pak Jajang yang sedang mengolah

buku pengadaan tahun 2018 dibantu

dengan anak-anak PKL yang sedang

magang disana. Pada ruangan

tersebut terdapat beberapa rak, salah

satunya rak yang menyimpan buku

cadangan dan kumpulan buku Dosen

IPDN.

Masih didalam ruangan pengolahan,

Bu Eti menunjukkan kepada saya

statistik pengunjung perpustakaan

tersebut, yang mana untuk menarik

mahasiswa agar sering ke

perpustakaan mereka menyediakan

Reward bagi praja yang paling rajin

berkunjung, hal ini dihitung dari

berapa kali mereka sering ke

perpustakaan.

Setelah saya beranjak dari ruangan

pengolahan kemudian saya ke ruang

baca utama yang berada dekat

dengan bagian sirkulasi, disana saya

melihat beberapa pustakawan

termasuk diantaranya Bu Annisa dan

Pak Kiswanto sedang menyiapkan

beberapa berkas. Bu Eti menjelaskan

sembari menemani saya, beliau

berkata bahwa besok adalah

keberangkatan beberapa pustakawan

IPDN yang ingin menyerahkan

berkas kinerja yang akan diserahkan

kepada salah satu Tim Penilai yang

ada di Perpustakaan Pusat

Penerangan di Kementerian Dalam

Negeri Jakarta Pusat.

Page 145: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

Lembar Observasi

Di Perpustakaan IPDN Kampus Jakarta

No. Tanggal Aspek

Pengamatan Hasil Observasi

1.

Selasa, 15 Januari

2019

Kondisi

Perpustakaan

Sarana

Penunjang

Kerjasama

(Katlog Induk)

Sistem

penelusuran

Laporan akhir

Perpustakaan ini terletak di

gedung Soepardjo Roestam

lantai 2. Perpustakaan ini terdiri

dari dua lantai. Lantai kedua dari

gedung tersebut merupakan

Perpustakaan yang pada

ruangannya terdiri dari ruang

baca,pengolahan, sirkulasi, ruang

multimedia/komputer, dan

koleksi tercetak. Kemudian

lantai ketiga merupakan ruangan

untuk membaca, menelusur dan

menyimpan laporan tugas akhir

mahasiswa.

Perpustakaan IPDN Kampus

Jakarta juga memakai OPAC

yang sama dengan perpustakaan

pusat yaitu

elibrary.ac.id/katalog. Hal ini

menunjukkan bahwa adanya

keseragaman standar dalam

bidang layanan teknis.

Saya beranjak melihat-lihat

lantai 3 yaitu ruangan Laporan

akhir. Pada ruangan tersebut

tidak hanya tersimpan Laporan

akhir mahasiswa saja, namun

juga ada buku-buku lama

mengenai pemerintahan.

Kemudian saya beralih melihat

dan mencoba menelusur Lapran

akhir mahasiswa disana. Saat ini

Perpustakaan IPDN Kampus

Jakarta belum memakai

repository atau OPAC dalam

penelusurannya. Namun yang

dipakai adalah program Ms.

Page 146: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

2.

Selasa, 19 Februari

2019

Kegiatan Staf

Perpustakaan

Kondisi

Perpustakaan

Word 2007 yang berisikan tabel

mengenai keteranagn dan judul

Laporan akhir mahasiswa, saat

saya gunakan untuk mencari

dapat diandalkan sesuai kata

kunci yang diberikan, namun

sepertinya hal ini menjadi riskan

untuk terhapus secara tidak

sengaja saat menelusur.

Saat saya datang pada siang hari

setelah jam istirahat, bu

Rusminarti selaku kepala

perpustakaan sedang melakukan

pengolahan buku yang dibantu

oleh anak-anak PKL yang

sedang magang di Perpustakaan

tersebut. Kemudian di bagian

sirkulasi terdapat salah staf

perpustakan yang menajaga.

Kemudian, pada ruangan

pengolahan terdapat Bu Ria yang

sedang mengurusi administrasi

perpustakaan.

Pada jam tersebut perpustakaan

ini sepi, penulis tidak melihat

ada pemustaka atau praja yang

datang berkunjung, hal ini seperti

yang dijelaskan oleh Bu Ria

bahwasanya pemustaka yang

datang memang tidak seramai

perpustakaan perguruan tinggi

umumnya, karena sistem yang

dipakai di IPDN adalah

Boarding School sehingga praja

tidak dapat bebas ke

perpustakaan karena mereka

memiliki waktu pembinaan yang

cukup ketat.

Page 147: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

Lampiran 4

Page 148: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan
Page 149: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan
Page 150: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan
Page 151: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan
Page 152: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan
Page 153: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

Lampiran 4

Page 154: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan
Page 155: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan
Page 156: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

1. Gedung Pusat Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor tampak depan

Sumber : https://sites.google.com/a/ipdn.ac.id/perpustakaan-ipdn/berita-

terkini

2. Kebijakan Mutu Pusat Perpustakaan IPDN Jatinangor

Sumber : https://sites.google.com/a/ipdn.ac.id/perpustakaan-ipdn/berita-

terkini

3. Penulis bersama Ibu Eti Sumiati, S.Sos, MM selaku Pustakawan Madya

Pusat Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor

Sumber : Dokumentasi Penulis

Page 157: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

4. Penulis bersama Ibu Rusminarti selaku Kepala Perpustakaan IPDN

Kampus Jakarta

Sumber : Dokumentasi Penulis

5. OPAC Induk Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor dan IPDN Kampus

Daerah

Sumber : http://elib.ipdn.ac.id/katalog/index.php/home/search

Page 158: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

6. Website Resmi Perpustakaan IPDN

Sumber : : https://sites.google.com/a/ipdn.ac.id/perpustakaan-ipdn

7. Ruang koleksi Pusat Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor

Sumber : Dokumentasi Penulis

Page 159: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

8. Ruang baca Perpustakaan IPDN Kampus Jakarta

Sumber : Dokumentasi Penulis

9. Ruang baca dan koleksi Perpustakaan IPDN Kampus Sumatera Barat

Page 160: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

Sumber : https://sites.google.com/a/ipdn.ac.id/perpustakaan-ipdn/berita-

terkini

10. Acara Bedah Buku Terbitan Perdana IPDN Press tahun 2014

Sumber : https://sites.google.com/a/ipdn.ac.id/perpustakaan-ipdn/berita-

terkini

Page 161: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

11. Pelatihan Lanjutan Pengolahan Bahan Pustaka bagi Tenaga Teknis

Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor dan IPDN Kampus Daerah

Sumber : https://sites.google.com/a/ipdn.ac.id/perpustakaan-ipdn/berita-

terkini

12. Pelatihan Public Speaking Dan Communication Skill Bagi Tenaga Teknis

Perpustakaan IPDN Kampus Jatinangor dan Kampus Daerah

Sumber : https://sites.google.com/a/ipdn.ac.id/perpustakaan-ipdn/berita-

terkini

Page 162: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

13. Sosialisasi dan Pemasaran Layana Perpustakaan Bagi Dosen IPDN

Kampus Jatinangor dan Daerah melalui Video Conference .

Sumber : https://sites.google.com/a/ipdn.ac.id/perpustakaan-ipdn/berita-

terkini

Page 163: UPAYA MEMBANGUN KINERJA PUSTAKAWAN MELALUI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46218/1/SP19030.pdf · Kerjasama Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali Dengan

BIODATA PENULIS

RATU KARIMA FAUZAN AZHIMA. Lahir di Bogor,

20 Agustus 1996. Merupakan anak ketiga dari lima

bersaudara dari ayahanda Tubagus Hikmat dan Ibunda

Erna Juwita. Saat ini penulis bertempat tinggal di Pondok

Tirta Mandala Blok Q3 No. 07 RT.04 RW.17 Kelurahan

Sukamaju Kecamatan Cilodong Kota Depok. Penulis

menempuh pendidikan dasar hingga menengah atas di SDI

Bina Insani Depok II Tengah (2002-2008), SMP PGRI Depok II Tengah (2008-

2011) dan MAN Cibinong (2011-2014). Penulis kemudian melanjutkan

pendidikan jenjang (S1) di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta Jurusan Ilmu Perpustakaan (2019) dan menulis skripsi berjudul ―Upaya

Membangun Kinerja Pustakawan Melalui Kerjasama Internal Perpustakaan

IPDN Kampus Jatinangor , Jakarta dan Daerah”. Semasa kuliah, penulis pernah

aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Dakwah Kampus (LDK)

Syahid Komisariat Dakwah FAH (2016) sebagai Koordianator akhwat Divisi

PSDM, dan LDK Syahid Pusat sebagai Koordinator akhwat Sub. Bid. PSDM

(2017) serta pada Mahasiswa Himpunan Jurusan (HMJ) Ilmu Perpustakaan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai anggota Departemen Keislaman (2017).

Kemudian Penulis pernah melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di

Perpustakaan Pusat Penerangan Kementerian Dalam Negeri (2017). Masih pada

tahun yang sama, penulis menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Cibodas,

Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor selama satu bulan (2017).