makalah - pustakawan

21
MAKALAH FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN BAHAN PUSTAKA DAN CARA PENANGGULANGANNYA Disusun Oleh : - TEDI. T. ASHADI - HJ. SUPENTI - SILVI

Upload: ten-to-tens

Post on 16-Apr-2015

130 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah - Pustakawan

MAKALAHFAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN BAHAN PUSTAKA DAN

CARA PENANGGULANGANNYA

Disusun Oleh :

- TEDI. T. ASHADI

- HJ. SUPENTI

- SILVI

- ERNI

Page 2: Makalah - Pustakawan

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa karena

dengan rahmat dan karunianya penulis bisa menyelesaikan makalah ini, tulisan ini

berjudul “Faktor-faktor Penyebab Kerusakan Bahan Pustaka dan Cara

Penanggulangannya” yang mana didalamnya membahas tentang materi

kepustakawan dalam hal mengetahui penyebab-penyebab kerusakan bahan

pustaka serta mcara pencegahan dan penanggulangannnya.

Baham pustaka merupakan salah satu unsur penting didalam sebuah sistem

perpustakaan selain ruangan atau gedung,m peralatan atau perabot, tenaga dan

anggaran, unsur-unsur tersebut satu sama lain berkaitan dan saling mendukung

untuk terselenggaranya layanan perpustakaan yang baik.

Demi kesempurnaan makalah ini penulis mengharapkan adanya gagasan

berupa keritikan maupun saran yang sifatnya membangun untuk penyusunan

makalah selanjutnya.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Pembimbing

2. Orang Tua

3. Rekan-rekan, dan

4. Pihak-pihak terkait lainnya

Akhirnya semoga Maklah ini dapat bermanfaat bagi kita dalam

pembelajaran, semoga bisa menjadi menjadi acuan dalm belajar terutama dalam

belajar ilmu keagamaan.

Cineam 10 Agustus 2012

Penulis,

i

Page 3: Makalah - Pustakawan

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR.................................................................... i

DARTAR ISI.................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN................................................................ 2

A. Macam perusak bahan pustaka........................................... 2

1. Faktor Biologi............................................................... 3

2. Faktor Fisika................................................................. 6

3. Faktor Kimia................................................................. 8

4. Faktor Lain................................................................... 8

BAB III PENUTUP......................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA...................................................................... iii

ii

Page 4: Makalah - Pustakawan

BAB I

PENDAHULUAN

Pemeliharaan bahan pustaka bukanlah hal baru bagi pustakawan, namun

tugas plestarian bukanlah tugas yang mudah. Para pustakawan, terutama di negara

tropis seperti Indonesia ini dihadapkan pada berbagai musuh dalam menjaga

kelestarian bahan pustaka. Musuh bahan pustaka antara lain manusia, tikus,

serangga, miktoorganisme, serta berbagai bencana alam.

Bahan pustaka yang terbuat dari kertas merupakan bahan yang mudah

terbakar, mudah sobek, mudah terkena noda, dan sebagainya. Cepat atau

lambatnya proses kerusakan kertas tergantung pada mutu kertas daniklim daerah,

serta perawatannya.

Bahan pustaka yang umumnya terbuat dari kertas akan mengalami

kerusakan dengan sendirinya. Hal ini disebabkan bahan pembuat kertas itu yang

bersifat asam merupakan bahan organik yang selalu bereaksi dan akan mengurai.

Disamping itu faktor-faktor lain seperti kelembaban karena pengaruh uap air, atau

kekeringan karena pengaruh panas terhadap ruangan koleksi tersebut. Polusi

udara, manusia, serangga, bianatang mengerat dan lain-lain, adalah faktor bahan

pustaka yang hebat.

Sebelum melangkah lebih jauh kedalam persoalan pelestarian dan

pengawetan bahan pustaka, sebaiknya terlebih dahulu melihat apa saja masalah

yang menimbulkan banyak kerusakan bahan pustaka itu. Sebagai pustakawan

profesional hendaknya kita juga bisa memperbaiki bahan pustaka yang mengalami

kerusakan , baik kerusakan besar maupun kerusakan kecil.

Bahan pustaka yang belum rusak dapat dicegah agar tidak dapat

terkontaminasi oleh perusak bahan pustaka. Bahan yang sudah mengalami

kerusakan dicegah agar tidak menjadi lebih parah kerusakannya, sehingga proses

kerusakan terhenti.

1

Page 5: Makalah - Pustakawan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Macam Perusak Bahan Pustaka

Masalah kerusakan bahan pustakatelah menjadi bahan pembicaraan sejak

zaman Aristoteles (335 sebelum Masehi). Pra cendekiawan waktu itu, seperti

Aristoteles, Macedonia, Ausonins, dan Antiphanes telah membuktikan bahwa

berbagai jenis serangga tertentu adalah perusak bahan pustaka. Aristoteles

meyatakn dalam buku yang ditulisnya tahun355 sebelum Masehi bahwa ikan

perak adalah salah sat jenis serangga perusak buku yang cukup hebat.

Gnagguan serangga itu tidak saja melanda perpustakaan, tetapi juga lembaga-

lembaga kearsipan dan museum. Keadaan itu membangkitkan semangat para

pstakawan dan ahli arsip serta ahli permuseuman untuk mempelajar penyebab

kerusakan baha pustaka serta cara penanggulangannya.

Jenis perusak bahan pustaka tersebut sangat tergantung pada keadaan iklim

dan alam setempat, serta lingkungannya. Jenis perusak bahan pustaka di daerah

yang beriklim sedang atau beriklim tropis berbeda dengan perusak bahan

pustaka dari daerah yang beriklim dingin. Begitu pula dengan cara

penanggulangannya. Didaerah yang beriklim tropis memiliki bahan perusak

pustaka yang lebih banyak dan lebih ganas dari daerah yang beriklim dingin.

Dalam bukunya yang ditulis tahun 1996, Plumbe menjelaskan secara

panjang lebar mengenai berbagai perusak bahan pustaka untuk daerah

tropis,terutama yang dikenal di Indinesia yaitu : (a) serangga, (b) binatang

pengerat, (c) jamur, (d) kelembaban, (e) debu, (f) gempa bumi, (g) kekeringan,

(h) gelombang pasang surut, dan (i) angin topan.

Kerusakan bahan pustaka itu secara garis besar dapat disebabkan oleh

beberapa faktor, yaitu :

1. Faktor Biologi, misal serangga (rayap, kecoa, kutu buku), binatang

pengerat, jamur.

2. Faktor Fisika, misal cahaya, udara/debu, suhu dan kelembaban.

3. Faktor Kimia, misal zat-zat kimia, kesaman, oksidasi.

4. Faktor-faktor lain, misal banjir, gempa bumi, api, manusia.

2

Page 6: Makalah - Pustakawan

1. Faktor Biologi

Bahan pustaka terdiri atas selulosa, perekat dan protein yang merupakan

sumber makanan bagi mahluk hidup seperti jamur, serangga, binatang

pengerat, dan lain-lain. Mahluk tersebut dapat hidup dengan kondisi

lingkungan yang kelembaban dan suhunya tinggi. Bila ruang penyimpanan

bahan pustaka lembab dan dibiarkan berlarut-larut maka akan banyak

dijumpai bahan pustaka yang rusak berat.

a. Binatanag Pengerat

Tikus merupakan bahan pustaka yang agak sukar diberantas. Jenis-

jenis tikus dapat digolongkan sebagai berikut . Tikus hitam, Tikus

cokelat atau tikus ruma, tikus kelabu atau tikus sawah, tikus kesturi,

dan tikus putih.

Kertas dan buku sering menjadi sasaran untuk dijadikan sarang.

Air kencing tikus rumahdapat membahayakan kesehatan manusia. Air

kencing dapat menyebabkan penyakit leptospira, sejenis penyakit

kuning. Isolasai listrik yang terdapatdidalam rumah/gedung juga

menjadi sasaran serangan tikus rumah. Hal mini dapat menimbulkan

kebakaran. Tikus parit membuat sarangnya dibawah fondasi bangunan.

Untuk mengatasi serangan tikus itu perlu diadakan pencegahan.

Tindakan pencegahan untuk melindungi serangan tikus adalah tempat

penyimpanan harus bersih dan kering. Lubang-lubang yang

memungkinkan tikus masuk harus ditutup rapat. Jika gedung sudah

terserang tikus, pembasmian tikus dapat dilakukan dengan bahna

kimiawi dan racun.

b. Serangga

Serangga merupakkan masalah yang pelik di negar tropik. Makanan

yang digemarinya adalah lem atau perekat yang terbuat dari tepung

kanji.Kerusakan terbesar terjadi ketika serangga hidup pada fase larva.

Lingkungan yang lembab dan gelap, sirkulasi udara kurang merupakan

tempat yang ideal bagi serangga.

3

Page 7: Makalah - Pustakawan

Macam-macam serangga :

1) Rayap

Sebutan lain untuk rayap adalah semut putih, walaupun sebetulnya

rayap itu bukan semut. Makanan utama rayap adalah kayu kertas

foto gambar rumput dan lain-lain. Rayap mampu memusnahkan

setumpuk bahan pustaka dalam waktu singkat. Rayap sangat

terkenal dengan organisasinya yang rapi. Selain itu rayap juga

bersifat kanibalistik suka makan kawan-kawannya yang mati.

Berdasarkan tempat tinggalnya, rayap dapat dikelompokkan

menjadi dua golongan. Yaitu rayap bumi dan rayap kayu.

2) Kecoa

Kecoa adalah jenis serangga bersayap dan mempunyai tanduk yang

panjang. Jenisnya bermacam-macam. Jenis kecoa yang dikenal

adalah sebagai berikut :

a) Kecoa Timur

b) Kecoa Amerika

c) Kecoa Jerman

d) Kecoa Australia

Kecoa Merupakan salah satu penyakit pes,lepra kolera tifus dan

lumpuh anak-anak. Kotoran kecoa yang berupa cairan dapat

merusuak keutuhan bahan pustaka. Kecoa senang bermukim di

tempat-tempat yang gelap, di sudut-sudut ruangan, makanan yang

busuk, serangga-serangga yang mati, sampul buku serta punggung

buku.

3) Ikan Perak

Ikan perak mempunyai banyak nama, antara lain silver moth, sugar

fish, slicker, fish moth, dan sugar lousy. Serangga ini berbadan

ramping tidak bersayap, dan berwarna abu-abu. Serangga ini lebih

aktif di malam hari. Tlurnya diletakan ditempat yang gelap. setelah

dua minggu apabila kondisi lingkungan mendukung . maka telur

akan menetas.

4

Page 8: Makalah - Pustakawan

Jenis serangga ini hidup di tempat-tempat yang gelap seperti

dibelakan buku , rak, dan lemari. Makanan yang menjadi sasaran

utama ialah perangkat yang terbuat dari tepung kanji.Bagian buku

yang paling cepat dirusak adalah punggung buku, kulit buku, label

buku, gambar, dan lain-lain. Jenis-jenis ikan perak yang dikenal

ialah lepisma sacharima, Thermogia domestika, Ctenolepisma

urbana dan cleopisma longi caudata.

4) Kutu Buku

Bentuk jenis serangga ini sangat kecil sehingga sering disebut kutu

buk. Bagian buku yang diserang ialah punggung dan pinggirnya.

Serangga ini memang sangat rakus terhadap kertas. Permukaan

kertas selalu dikikisnya sehingga huruf-hurufnya hilang.

Disamping itu kutu buku menghancurkan selulosa. Perusakan

kertas dilakukan oleh larfanya. Jenis serangga ini paling sukar

diberantas.

5) Ngengat Pakaian

Jenis serangga inim memiliki badan yang tipis dan berwarna

cokelat. Umurnya tidak lama, namun ia menyerang juga kulit dan

kertas. Ngengat ini lebih senang hidup di tempat-tempat yang

gelap.

6) Kumbang

Jenis kumbang yang berbahaya untuk pustakawan ialah kumbang

kulit, kumbang bubuk, kumbang bertanduk panjang, dan kumbang

laba-laba. larva kumbang bubuk suka sekali makan selulosa bahan

pustaka.

c. Jamur

Jamur (fungi) merupakan mikroorganisme yang tidak berklorofil.

Untuk memperoleh makanan harus mengambil dari sumber kehidupan

atau dari benda mati. Jamur bisa merusak pustaka ini bukan jebis

jamur yang bisa dibuat soup dan kita makan, tetapi jenis jamur beracun

5

Page 9: Makalah - Pustakawan

yang lazim bisa kita ihat pada pakaian, kertas, atau benda-benda yang

lain.

Jamur tersebut memproduksi beberapa macam organik yang

menyebabkan kertas menjadi asam lembut dan rapuh. Jamur ini juga

merusak perekat-perekatyang ada dikertas sehingga mengurangi daya

rekatnya danmerusak tinta yang mengakibatkan tulisan tidak terbaca.

Jamur yang menempel pada bahan pustaka bisa membuat bahan

pustaka lengket satu sama lain sehingga kertas sobek jika dibuka. Kita

bisa lihat misalnya, mula-mula kertas berwarna putih kemudian warna

itu berubah menjadi biru dan akhirnya warna biru itu menjadi hitam.

Pada tingkat demikian kertas sukar diperbaiki, jamur sukar hilang.

Jika punggung buku kena air atau lembab, tumbuh jamur dengan

warna putih. Jamur ini bisa dibersihkan dengan alkohol. Dan tidak

akan tumbuh lagi.

2. Faktor Fisika

a. Debu

Debu dapat masuk secara mudah ke dalam ruang perpustakaan

melalui pintu, jendela, atau lubang-lubang angin perpustakaan. Apabila

debu melekat pada kertas, mak akan terjadi reaksi kimia yang

meninggikan tingkat keasaman pada kertas. Akibatnya kertas menjadi

rapuh dan cepat rusak. Di samping itu apabila keadaan ruang

perpustakaan lembab, denu yang bercampur dengan air lembab itu

akan menimbulkan jamur pada buku. Untuk menghindari keruskan

bahan pustaka yang disebabkan oleh debu, perpustakaan hendaknya

selalu bebas dari debu. Caranya ialah dengan selalu membersihkan

ruang perpustakaan. Alat pembersih yang paling bagus untuk bahan

pustaka adalah vacuum cleaner.

b. Suhu dan Kelembaban

Kerusakan kertas yang diakibatkan oleh suhu yang terlalu tinggi dapat

menyebabkan perekat pada jilidan buku menjadi kering, sedangkan

jilidannya sendiri jadi longgar. Suhu yang tinggi juga dapat

6

Page 10: Makalah - Pustakawan

mengakibatkan kertas menjadi rapuh, warna kertas menjadi kuning,

Sebaliknya apabila lembab nisbi terlalu tinggi, buku akan menjadi

lembab. Sebagai akibatnya, buku mudah diserang jamur, rayap, kecoa,

kutu buku dan ikan perak.

Suhu yang tidak terlalu ekstrim seperti di Indonesia, tidak begitu

berpengaruh pada kekuatan kertas. Masalah baru timbul karena di

Indonesia mempunyai kelembaban udara relatif tinggi. Jika udara

lembab, maka kandungan air dalam kertas akan meningkat.

Hubungan suhu dan kelembaban sangat erat. Jika suhu naik,

kelembaban turun dan kandungan air dalam kertas akan berkurang

sehinggga kertas menyusut. Ruangan dengan kelembaban tinggi bisa

menimbulkan kerusakan pada bahan pustaka. Jamur bisa tumbuh

dengan subur dalam kondisi yang lembab. Kertas yang lembab akan

akan terjadi reaksi kimia antar zat yang tersisa dalam pembuatan kertas

dengan air. Kalau ini terjadi kertas akan menjadi rapuh dan mudah

robek.

Udara lembab yang dibarengi dengan suhu udara yang cukup tinggi

menyebabkan asam yang ada pada kertas terhidroksi, bereaksi dengan

partikel logam dan memutuskan rantai ikatan kimia selulosa. Kertas

yang basah, lembab, tidak boleh dijemur tetapi harus dianginkan

pelan-pelan menurut tingkat kebasahannya. Kertas yang sangat basah

tidak boleh diembus keras-keras, buku yasng tercelup air harus dibuka

jilidnya kemudian dikeringkan lembar per lembar kemudian dijilid

kembali.

c. Cahaya

Kertas yang kepanasan akan berubah warna menjadi kuning dan rapuh

akhirnya rusak. Hindarilah sinar ultra violet yang masuk langsung ke

perpustaklaan. Kerusakan yang terjadi karena pengaruh sinar ultra

violet adalah memudarnya tulisan, sampul buku dan bahan cetak.

7

Page 11: Makalah - Pustakawan

Proses kerusakan akan dipercepat dengan adanya uap air dan oksigen

dalam udara, sehingga menimbulkan perubahan warna. Buku mnejadi

kuning kecoklatan dan kadar kekuatan serat pada kertas menurun.

Untuk mneghhindarinya hendaknya diusahakan kain gorden `sehingga

panas atau sinar yang masuk ke perpustakaan bisa diatur. Sinar alami

bagus tetapi tidak bisa dikontrol dengan mudah, karena itu dinegara

maju, penerangan perpustakaan menggantungkan pada sinar listrik

karena mudah dikontrol.

Lampu pada rak buku hanya dinyalakan pada saat diperlukan. Jika

tidak, ruangan rak tersebut gelap. Hal ini juga bisa menghemat listrik

tetapi AC selalu dihidupkan sehingga kebersihan kelembaban dan

temperatur bisa terkontrol terus.

3. Faktor Kimia

Terjadinya reaksi oksidasi dan hidrolisis menyebabkan susunan kertas

yang terdiri atas senyawa-senyawa kimia itu akan terurai oksidasi pada

kertas yang terjadi karena adanya oksigen dari udara menyebabkan jumlah

gugusan karbonat dan karboksil bertambah dan diikuti dengan

memudarnya warna kertas.

Kandungan asam dalam kertas akan mempercepat kerusakan kertas karena

asam akan mempercepat reaksi hidrolisis. Tinta merupakan salah satu

terbentuknya asam pada kertas karena tinta dibuat dengan asam tanatdan

garam besi serta ditambah dengan asam sulfat atau asam hidroklorida agar

tetedsan dapat melekat dengan baik.

4. Faktor-faktor lain

a. Manusia

Manusia dapatbertindak sebagai penyayang buk, tetapi juga bisa

menjadi perusak buku yang hebat. Berdasarkan kenyataan yang ada

kerusakan buku terjadi karena ulah manusia. Misalnya, pembaca di

perpustakaan sengaja merobek bagian-bagian tertentu dari sebuah buku

misalnya diambil gambar atau tabel-tabel statistiknya.

8

Page 12: Makalah - Pustakawan

Kadang-kadang pengguna buku perpustakaan sengaja atau tidak

sengaja membuat lipatansebagai tanda batas bacaatau melipat buku ke

belakang.

Sebagai akibatnya perekat yang mengelem punggung buku

memperkokoh penjilidan dapat terlepas sehingga lembaran-lembaran

buku akan terpisah dari jilidnya.

Pembaca perpustakaan harus diajari bagaimana membuaka halaman

agar tidak menggunakan ludah. Tidak mengotori buku, tidak makanan

dan minuman kedalm perpustakaan. Kotoran makanan yang jatuh

dilantai perpustakaan bisa mengundang tikus dan binatang lain untuk

datang ke perpustakaan dan merusak buku. Diberikan kesadaran untuk

tidak mencuri atau merobek buku. Perpustakaan memberikan fasilitas

ruang baca atau foto copy yang cukup untuk para pembaca..

b. Bemacan Alam

Bencana alam seperti kebakaran atau banjir, dapat mengakibatkan

kerusakan koleksi bahan pustaka dalam jumlah besar dan dalam waktu

relatif singkat. Oleh karena itu pustakawan diharapkan mampu

menekan sekecil mungkin akibat dari bencana alam.

Untuk menanggulangi bahaya api maka faktor yang perlu diperhatikan

antara lain :

1) Alat-alat dalam gedung digunakan yang tahan api,

2) Perlu dipersiapkan alat pemadam kebakaran,

3) Dilarang merokok didalam ruangan perpustakaan

Bahaya banjir merupakan musibah yang sering melanda beberapa

wilayah di Indonesia. Bahan pustaka yang rusak oleh air harus

diperbaiki dengan cara dikeringkan atau dianginkan.

9

Page 13: Makalah - Pustakawan

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Mengetahui macam-macam perusak bahan pustaka adalah sama pentingnya

dengan memiliki bahan pustaka tersebut. Begitu pula cara cara memperbaiki

bahan pustaka yang rusak,

Pengetahuan tentang kerusakan bahan pustaka sudah dikenal sejak tahun 335

sebelum masehi oleh Aristoteles, daerah tropis memiliki berbagai perusak

bahan pustaka seperti yang dijelaskan oleh Pelumbe.

Pada dasarnya bahan pustaka dipengaruhi oleh beberapa faktor biologi

(binatang pengerat, serangga, dan jamur) fisika dan faktor kimia. Selai itu

faktor lain yang dapat menyebabkan kerusakan bahan pustaka adalah faktor

alam,seperti banjir, gempa bumi atau api serta manusia.

10

Page 14: Makalah - Pustakawan

DAFTAR PUSTAKA

Martoatmojo, Karmidi. (2010) Pelestarian Bahan Pustaka.

Jakarta : Universitas Terbuka.

iii