upaya lembaga akademi istri dan ibunda shalihah...

103
i UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH (AISHAH) DALAM MEMBANGUN KELUARGA SAKINAH MAWADDAH WA RAHMAH (SAMARA) BAGI KELUARGA SALAFI DI SALATIGA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam Oleh: Nur Afandi NIM : 211 14 038 JURUSAN HUKUM KELUARGA ISLAM FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2017

Upload: others

Post on 30-Oct-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

i

UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA

SHALIHAH (AISHAH) DALAM MEMBANGUN KELUARGA

SAKINAH MAWADDAH WA RAHMAH (SAMARA) BAGI

KELUARGA SALAFI DI SALATIGA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

Oleh:

Nur Afandi

NIM : 211 14 038

JURUSAN HUKUM KELUARGA ISLAM

FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

Page 2: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

ii

NOTA PEMBIMBING

Lamp : 4 (empat) eksemplar

Hal : Pengajuan Naskah Skripsi

Kepada Yth.

Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga

Di Salatiga

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Disampaikan dengan hormat, setelah dilaksanakan bimbingan, arahan dan koreksi,

maka naskah skripsi mahasiswa:

Nama : Nur Afandi

NIM : 211 14 038

Judul : UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA

SHALIHAH (AISHAH) DALAM MEMBANGUN KELUARGA SAKINAH

MAWADDAH WA RAHMAH (SAMARA) BAGI KELUARGA SALAFI DI

SALATIGA

dapat diajukan kepada Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga untuk diujikan dalam sidang

munaqasyah.

Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian dan digunakan

sebagimana mestinya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Salatiga, 13 September 2018

Pembimbing,

Dr. Ilyya Muhsin, M.Si

NIP. 19790930 2003 121001

Page 3: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

iii

Page 4: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

iv

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nur Afandi

NIM : 211 14 038

Jurusan : Hukum Keluarga Islam

Fakultas : Syari’ah

Judul Skripsi : UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA

SHALIHAH (AISHAH) DALAM MEMBANGUN KELUARGA SAKINAH

MAWADDAH WA RAHMAH (SAMARA) BAGI KELUARGA SALAFI DI

SALATIGA

menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri,

bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang

terdapat dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga, 13 September 2018

Yang menyatakan

Nur Afandi

NIM: 211 14 038

Page 5: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

DAN

KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Nur Afandi

NIM : 211-144-038

Jurusan : Hukum Keluarga Islam

Fakultas : Syariah

Menyatakan bahwa skripsi yang saya buat ini benar – benar

merupakan hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain.

Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau

dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Skripsi ini diperbolehkan untuk di

Publikasikan oleh Perpustakaan IAIN Salatiga.

Salatiga, 28 September 2018

Yang menyatakan,

Nur Afandi

211-14-038

Page 6: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

v

MOTTO

رض ...ي أ

اذا تكسب غدا وما تدري نفس بأ وما تدري نفس م

تموت إن ٱلل ٣٤عليم خبي

“Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang

akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui

di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi

Maha Mengenal”

PERSEMBAHAN

Teruntuk Ayah dan Ibunda tercinta, Bapak Muhlasin & Ibu Khudzaifah Serta untuk Kakak, Lailatu Dzilhijjah & Andri Triyono

Page 7: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulilahirabbilalamin, segala puji bagi Allah SWT. Rajanya segala raja

yang senantiasa melimpahkan karunia tanpa pernah terhitung jumlahnya. Atas

tuntunan dan karuniNya-lah penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

Sholawat beserta salam semoga senantiasa tercurah kepada baginda nabi

agung Muhammad SAW. Sang Suritauladan yang paling sempurna sepanjang

zaman. Tidak dapat dipungkiri bahwasanya penulis bukanlan mahluk yang tiada

cacat dan kekurangan yang semangatnya selalu membara. Penulis tetaplah manusia

biasa yang semangatnya hidup dan padam, sehingga merupakan anugrah yang luar

biasa dengan bekal niat, dan dukungan dari banyak pihak akhirnya penulis mampu

menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul : “Upaya Lembaga Akademi Istri

Dan Ibunda Shalihah (AISHAH) Dalam Membangun Keluarga Sakinah,

Mawaddah, Wa Rahmah (SAMARA) Bagi Keluarga Salafi Di Salatiga” Atas

terselesaikanya skripsi ini, penulis menghaturkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M. Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Ibu Dr. Siti Zumrotun M.Ag., selaku Dekan Fakultas Syariah IAIN Salatiga.

3. Bapak Sukron Ma‟mun, S.H.I., M.Si., selaku Kepala Jurusan Hukum Keluarga

Islam.

4. Dr. Ilyya Muhsin, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang selalu

membimbing dan mengarahkan tanpa henti.

5. Segenap Bapak Ibu Dosen Fakultas Syariah IAIN Salatiga.

6. Segenap Bapak Ibu karyawan/i dan petugas IAIN Salatiga yang selalu setulus

hati memberikan pelayanan terbaiknya.

Page 8: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

vii

7. Kedua Orang tua dan keluarga tercinta.

8. Teman-teman seperjuangan Jurusan Hukum Keluarga Islam angkatan 2014.

9. Keluarga besar LDK Fathir Ar-Rasyid IAIN Salatiga & KAMMI Salatiga

10. Sahabatku yang selalu menemani langkahku di IAIN salatiga, mengarahkan,

menasehati, menamani dan mendoakan.

11. Pihak-pihak yang mendukungku dan memberikanku banyak ilmu serta

pengalaman yang namanya tak ingin terungkap.

Penulis tidak mampu membalas dukungan, bimbingan, serta motivasi yang

telah diberikan selama ini. Semoga tercatat sebagai amal salih kalian dan ingatlah

bahwasanya Allah adalah sebaik-baik pemberi balasan. Penulis menyadari dalam

penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kesalahan, oleh karenanya penulis

berlapang dada menerima kritik, dan saran yang membangun demi perbaikan.

Terimakasih.

Salatiga, 28 September 2018

Muharram 1439 H

Penulis

Page 9: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

viii

ABSTRAK

Afandi, Nur. Upaya Lembaga Akademi Istri dan Ibunda Shalihah (AISHAH) Dalam

Membangun Keluarga Sakinah Mawaddah Wa Rahmah (SAMARA) Bagi

Keluarga Salafi Di Salatiga. Skripsi Jurusan Hukum Keluarga Islam Fakultas

Syari’ah. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing : Dr.

Ilyya Muhsin, M.Si

Kata Kunci : Akademi Istri dan Ibunda Shalihah (AISHAH) Ssalatiga,

Keluarga Sakinah Mawaddah Wa Rahmah, Keluarga Salafi

Lembaga Akademi Istri dan Ibunda Shalehah (AISHAH) merupakan

akademi tempat seorang Istri, Ibu dan juga seorang perempuan untuk belajar agama

dan ilmu kerumahtanggaan, sehingga diharapkan dapat terbentuk karakter istri dan

ibunda shalihah. Lembaga AISHAH ini merupakan lembaga yang didirikan oleh

beberapa orang yang memiliki pemahaman bermanhaj salafi. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui 1) Apa upaya yang dilakukan Lembaga Akademi Istri Dan Ibunda

Shalihah (AISHAH) Salatiga untuk mewujudkan keluarga sakinah mawaddah wa

rahmah (SAMARA)?, 2) Faktor apa saja yang mendorong serta menghambat upaya

yang dilakukan Lembaga Akademi Istri dan Ibunda Shalihah (AISHAH) Salatiga?

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, adapun pendekatan yang

digunakan adalah pendekatan sosoilogis normatif. Subjek penelitian ini adalah

lembaga AISHAH yang dilakukan di kantor Akademi Istri Dan Ibunda Shalihah

(AISHAH) Salatiga yakni di Gedung Griya Qur’an Tartiilaa Jl. Jendral Sudirman

274 B Mrican Salatiga. Tehnik pengumpulan data penelitian ini menggunakan

wawancara, observasi dan dokumentasi.

Hasil dari penelitian ini bahwa upaya yang dilakukan AISHAH untuk

membangun Keluarga Samara adalah dengan mengadakan kajian rutin dan

membuka konseling. Dalam kajian rutin ini yang dipelajari adalah ilmu pendidikan

anak, nasehat-nasehat bagi wanita, fikih wanita dan kesehatan wanita. Yang

kesemuanya menyngkut tema berumah tangga. Peserta AISHAH juga melakukan

konsultasi diantaranya tentang hukum perempuan bekerja diluar rumah, mengatasi

anak yang nakal, mengatasi boros dalam berbelanja, cara mengadakan walimah yang

syar’i dan hal-hal yang boleh dirahasiakan dalam ruham tangga. Adapun faktor

pendorong upaya AISHAH dalam membangun keluarga sakinah mawaddah wa

rahmah antara lain adalah banyaknya keluarga yang memiliki pemahaman salaf di

salatiga, biaya yang dikenakan murah, serta AISHAH memiliki pemateri-pemateri

yang berkompeten menyampaikan materi pada saat kajian rutin. Sedangkan faktor

penghambatnya antara lain adalah anti pati masyarakat terhadap dakwah manhaj

salaf, kurangnya keseriusan peserta mengikuti kegiatan kajian rutin yang diadakan,

terbatasnya dana dan fasilitas yang dapat menunjang pelaksanaan kegiatan, suami

tidak ikut serta dalam kajian rutin, balum adanya hubungan/koordinasi AISHAH

dengan Instansi pemerintah dan lembaga-lembaga kemasyarakatan serta pengurus

AISHAH kebanyakan merupakan orang dengan kesibukan yang padat.

Page 10: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

ix

DAFTAR ISI

JUDUL ......................................................................................................................... i

NOTA PEMBIMBING ................................................................................................ ii

PENGESAHAN ........................................................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN ..................................................................................... iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................................. v

KATA PENGANTAR ................................................................................................. vi

ABSTRAK ................................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................................ ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

B. Fokus Penelitian ........................................................................................ 4

C. Tujuan ....................................................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 5

E. Penegasan Istilah ....................................................................................... 6

F. Telaah Pustaka .......................................................................................... 9

G. Metode Penelitian ..................................................................................... 12

H. Sistematika Penulisan ............................................................................... 18

BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................... 19

A. Pengertian Keluarga SAMARA ................................................................ 19

B. Ciri-Ciri Keluatga SAMARA ................................................................... 23

Page 11: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

x

C. Pentingnya Membangun Keluarga SAMARA.......................................... 27

D. Upaya Membangun Keluarga SAMARA ................................................. 28

E. Contoh Kehidupan Keluarga SAMARA Rasulullah ................................ 32

BAB III HASIL PENELITIAN

A. Profil Lembaga Akademi Istri dan Ibunda Shalihah (AISHAH) .............. 36

B. Upaya Lembaga AISHAH Dalam Membangun Keluarga SAMARA

Bagi Keluarga Salafi Di Salatiga .............................................................. 40

1. Mengadakan Kajian Rutin .................................................................... 40

2. Konseling ............................................................................................. 58

C. Faktor Pendorong dan Penghambat Upaya AISHAH Membangun Keluarga

SAMARA Bagi Keluarga Salafi di Salatiga ............................................. 64

BAB IV PEMBAHASAN

A. Analisis Upaya AISHAH Dalam Membangun Keluarga SAMARA ....... 69

B. Analisis Faktor Pendorong dan Penghambat Upaya AISHAH

Membangun Keluarga SAMARA............................................................. 79

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................... 82

B. Saran ........................................................................................................ 84

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 87

Page 12: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Allah SWT telah mentakdirkan semua di alam ini dalam keadaan

berpasang– pasangan , semua itu tidak lain agar terjadi keseimbangan di alam

ini serta mampu saling melengkapi, Allah ciptakan siang dan Allah ciptakan

malam, Allah ciptakan matahari Allah juga ciptakan bulan, Allah ciptakan panas

Allah ciptakan dingin, dan yang lain sebagainya. Tak terkecuali Allah juga

ciptakan manusia dalam dua jenis, yaitu Laki laki dan Perempuan. Sebagaimana

firman Allah SWT surat Adz-Dzariat ayat 49

رون ومن ء خلقنا زوجي لعلكم تذك ش ٤٩ك

Artinya : “dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu

mengingat kebesaran Allah.”

Manusia diciptakan Allah SWT berpasang-pasang juga dengan tujuan

yang sama yaitu saling melengkapai serta membantu bersinergi dalam menjalani

kehidupan ini agar kehidupan yang dijalaninya berjalan seimbang dengan

melalui jalan pernikahan.

Pernikahan berasal dari bahasa arab yaitu Nikah ( نكلح ( yang mempunyai

arti mengumpulkan, dan digunakan untuk arti bersetubuh (wathi). (Ghazaly,

2006: 7). Kata pernikahan di Indonesia juga sering disebut dengan istilah

perkawinan, sebagaimana menurut Undang- Undang No.1 Tahun 1974 bab 1

pasal 1 yang berbunyi “perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria

Page 13: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

2

dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga

(rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha

Esa” .

Dalam islam, pernikahan mempunyai tujuan yang mulia yaitu

membentuk keluarga yang kekal baahagia tidak hanya di dunia tetapi juga di

akhirat. Selain itu pernikahan juga sebagai sarana seorang manusia melimpahkan

hasrat nafsunya serta sebagai jalan untuk melanjutkan keturunan sebagaimana

firman Allah SWT Surat Ar- Rum ayat 21

زوجا ل تسكنو ا إلها ۦ ءايته ومن نفسكم أ

ن أ ن خلق لكم م

وجعل أ

رون لك لأيت ل قوم يتفك إن ف ذ ة ورحة ود ٢١بينكم م

“dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan

untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan

merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat

tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.”

Dan juga firman Allah SWT dalam Surat An Nisa ayat 1

ها يأ ٱلناس ي يربكم ٱتقوا ن نفس وحدة وخلق ٱل خلقكم م

منها زوجها وبث منهما رجال كثيا ونسا ء و ٱتقوا ي ٱلل تسا ءلون ٱلرحاو ۦبه

ٱل إن م ١ قيباكن عليكم ر ٱلل

“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah

menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan

isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki

dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan

(mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan

(peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga

dan mengawasi kamu.”

Page 14: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

3

Untuk mewujudkan keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah

atau sering disingkat dengan samara, maka perlu adanya peran dari setiap orang

yang terlibat di dalam keluarga tersebut. Baik itu suami istri serta anak ataupun

keluarga kedua belah pihak. Karena memang menikah tidak hanya menyatukan

dua manusia yang berbeda tapi juga menyatukan dua keluarga. Akan tetapi

memang tak bisa dipungkiri bahwa yang mengambil peranan utama adalah yang

menjadi pemeran utama yaitu sang suami dan istri, keduanya memiliki peran

yang penting dalam mewujudkan keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah.

Istri dalam mengambil perannya dalam keluarga sangatlah

menentukan tingkat kesakinahan, suami sebagai pemimpin keluarga dan istri

sebagai yang dipimpin harus saling memahami satu sama lain. Apalagi nanti

kalau sudah melahirkan seorang anak, maka istri juga berperan sebagai ibu,

maka akan bertambah pula tanggung jawab seorang istri dalam menentukan

kesakinahan keluarga.

Maka dari itu tidak boleh dilupakan bagi seorang suami adalah

tentang pendidikan seorang istri. Pendidikan seorang istri sebenarnya

merupakan tanggung jawab suami, akan tetapi disamping itu ada juga lembaga-

lembaga yang tujuan serta fungsinya sama yaitu mendidik istri. Seperti halnya

lembaga di Salatiga yang bernama Akademi Istri dan Ibunda Shalehah

(AISHAH), lembaga ini merupakan akademi tempat seorang Istri, Ibu dan juga

seorang perempuan untuk belajar agama dan ilmu kerumahtanggaan, sehingga

diharapkan dapat terbentuk karakter istri dan ibunda shalihah. Lembaga

AISHAH ini merupakan lembaga yang didirikan oleh beberapa orang yang

memiliki pemahaman bermanhaj salafi. Jamaah yang bermanhaj salaf ini

Page 15: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

4

merupakan gerakan keislaman yang bertujuan menegakkan nilai-nilai

kemurnian islam, serta menghapus segala bentuk kesyirikan dan hal yang baru

dalam beragama (bid’ah).

Berdasarkan dari latar belakang tersebut penulis ingin melakukan

penelitian dan menyusun sebuah skripsi dengan mengangkat judul UPAYA

LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH (AISHAH)

DALAM MEMBANGUN KELUARGA SAKINAH, MAWADDAH, WA

RAHMAH (SAMARA) BAGI KELUARGA SALAFI DI SALATIGA

B. Fokus Penelitian

Dari berbagai pemaparan yang dijelaskan sebelumnya, penulis fokus

pada beberapa permasalahan yakni :

1. Apa upaya yang dilakukan Lembaga Akademi Istri Dan Ibunda Shalihah

(AISHAH) Salatiga untuk mewujudkan keluarga sakinah mawaddah wa

rahmah (SAMARA) ?

2. Faktor apa saja yang mendorong serta menghambat upaya yang dilakukan

Lembaga Akademi Istri dan Ibunda Shalihah (AISHAH) Salatiga ?

C. Tujuan

Skripsi ini disusun dengan tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui upaya serta kegiatan Akademi Istri Dan Ibunda Shalihah

(AISHAH) Salatiga dalam membangun keluarga sakinah, mawaddah,

warahmah.

Page 16: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

5

2. Untuk mengetahui faktor pendorong serta penghambat upaya yang

dilakukan Aakademi Istri dann Ibunda Shalihah (AISHAH) Salatiga dalam

mewujudkan keluarga sakinah, mawadah, warahmah.

D. Manfaat Penelitian

Penulis berharap, melalui penelitian ini semua kalangan dapat merasakan

banyak manfaat, diantaranya:

1. Manfaat Teoristis

a. Menambah wawasan keilmuan dibidang hukum syariah terutama dalam

bidang keluarga sakinah, mawadah warahmah.

b. Menambah sumber referensi dan bahan rujukan untuk penulis

selanjutnya mengenai kelurga sakinah, mawadah , warahmah.

2. Manfaat Praktis

a. Untuk Masyarakat

1) Masayarakat mengenal lebih jauh pentingnya keluarga sakinah

sebagai salah satu tujuan dalam berumah tangga.

2) Masyarakat mengetahui adanya Akademi Istri Dan Ibunda Shalihah

(AISHAH) Salatiga sebagai salah satu forum dalam memberikan

sumbangsih terwujudnya keluarga sakinah.

3) Masyarakat terinspirasi untuk turut membantu mewujudkan keluarga

sakinah sehingga dapat mengurangi angka perceraian.

b. Untuk Pemerintah

Page 17: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

6

1) Penelitian ini diharapkan mampu memberikan inspirasi kepada

pemerintah dalam mengupayakan terwujudnya keluarga sakinah

khususnya di kota Salatiga.

2) Mampu menjadi salah satu sarana rujukan dalam

mengimplementasikan konsep keluarga sakinah..

E. Penegasan istilah

Judul yang dipilih oleh penulis adalah “UPAYA LEMBAGA

AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH (AISHAH) DALAM

MEMBANGUN KELUARGA SAKINAH, MAWADDAH, WA RAHMAH

(SAMARA) BAGI KELUARGA SALAFI DI SALATIGA”. Oleh karena itu

perlu kiranya penulis memberikan definisi istilah-istilah tersebut supaya lebih

mudah memahami penelitian ini.

1. Akademi Istri Dan Ibunda Shalihah (AISHAH) Salatiga

Akademi Istri dan Ibunda Shalihah yang selanjutnya penulis tulis

dengan nama singkatannya yaitu “AISHAH” adalah salah satu lembaga

yang berada dibawah naungan Yayasan Hati Beriman Salatiga, AISHAH

merupakan sebuah lembaga pendidikan perempuan yang berkomitmen

membekali wanita muslimah ilmu agama dan ilmu kerumahtanggaan

sehingga diharapkan dapat terbentuk karakter istri dan ibunda Shalihah.

AISHAH Salatiga terbentuk dengan salah satu alasan yakni membantu

keluarga-keluarga tang menginginkan keluarganya sakinah dan penuh

berkah. Tidak hanya itu, banyak pasangan suami istri ketika menikah

mereka belum memilki ilmu berumah tangga sehingga untuk mewujudkan

Page 18: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

7

keluarga sakinah-pun pasangan suami istri kerap menemui kesulitan.

Lahirnya AISHAH Salatiga merupakan upaya mewujudkan keluarga

sakinah mawadah warahmah. AISHAH Salatiga adalah lembaga pendidikan

dimana orang-orang dari berbagai kalangan, dari berbagai profesi yang

mendambakan sebuah keluarga sakinah. Lembaga ini berdiri sekitar 2 tahun

yang lalu, yakni pada tahun 2015 dan berkantor di Kota Salatiga.

2. Keluarga Sakinah, Mawadah Wa Rahmah

Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari

beberapa orang yang memilki kedudukan dan peranan masing-masing.

Dalam hal ini, Suyekti (1994: 11) menyatakan bahwa keluarga adalah ikatan

persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yang

berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki atau seorang

perempuan yang sudah sendirian baik bersama anak ataupun tidak yang

tinggal dalam sebuah rumah tangga.

Sedangkan Sakinah sendiri diartikan sebagai kedamaian. Sakinah

dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan kedamaian; ketentraman;

ketenangan; dan kebahagiaan (Depdiknas, 2000: 980).

Sakinah dalam Bahasa Arab سكن يسكن سكونا artinya tenang-tidak

bergerak- diam (Yunus. 2007: 174). Kata sakiinah diadopsi ke dalam Bahasa

Indonesia dengan ejaan yang disesuaikan menjadi kata sakinah yang berarti

kedamaian, ketentraman, ketenangan, kebahagiaan. Kata mawaddah juga

sudah diadopsi ke Bahasa Indonesia menjadi mawadah yang berarti kasih

sayang. Mawaddah mengandung pengertian filosofis adanya dorongan batin

yang kuat dalam diri sang pencinta untuk senantiasa berharap dan berusaha

Page 19: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

8

menghindarkan orang yang dicintainya dari segala hal yang buruk, dibenci

dan menyakitinya. Adapun kata rahmah, setelah diadopsi dalam Bahasa

Indonesia ejaannya disesuaikan menjadi rahmat yang berarti kelembutan

hati dan perasaan empati yang mendorong seseorang melakukan kebaikan

kepada pihak lain yang patut dikasihi dan disayangi. Karena itu, kedamaian

dan kesejukan berumah tangga akan terbina dengan baik, harmonis serta

penuh cinta kasih dan semangat berkorban bagi yang lain.

Berbagai definisi diatas menjelaskan bahwa keluarga sakinah,

mawadah wa rahmah adalah keluarga yang dipenuhi dengan kedamaian,

ketenangan dan keserasian atas dasar niatan beribadah kepada Allah.

3. Keluarga Salafi

Keluarga salafi yang dimaksud disini adalah keluarga yang

bermanhaj salaf, dalam artian memiliki pemahaman dalam beragama yang

merujuk kepada Al Qur’an dan Sunnah dengan pemahaman generasi terbaik

islam. Salafi bukanlah organisasi keislaman, organisasi masyarakat ataupun

kelompok, akan tetapi merupakan ideologi pemikiran atau pemahaman

dalam beragama. Manhaj salaf merupakan pemikiran sedangkan salafi

merupakan sebutan bagi pengikuti manhaj salaf.

Manhaj salaf berangkat dari pandangan, bahwa Islam telah sempurna

dan komplit pada zaman Rasulullah dan dua generasi sesudahnya, tetapi

dalam perjalanan waktu hingga kini, Islam telah mengalami banyak

kontaminasi dan banyak penyimpangan serta tambahan-tambahan yang tidak

dikehendaki sebagai akibat dari pengaruh kultur dan berbagai faham serta

perjumpaannya dengan masyarakat-masyarakat di berbagai belahan dunia.

Page 20: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

9

Untuk itulah mengapa dakwah Salafi selalu mengajak memurnikan Islam

dengan cara membersihkan umat dari tambahan-tambahan yang dianggap

menyesatkan yangg sering disebut bid’ah dan khurafat, serta merasa

berkewajiban membimbing umat kembali kepada ajaran yang benar menurut

ukuran pemahaman mereka, yaitu kembali ke kemurnian ajaran agama islam

yang berdasarkan Al Quran dan Sunnah sesuai pemahaman Salafus Shalih.

Gerakan pemurnian aqidah seperti ini sudah dimulai sejak abad ke 6 Hijriyah,

oleh Imam Taqiyyudin Ibnu Taimiyyah, lahir di Hiran pada Senin 12 Rabiul

Awal 661 H (1262 M) , yang kemudian usaha yang mulia tersebut dilanjutkan

oleh murid kesayangannya yaitu Ibnu Al Qayyim Al Jauzie. (Badrie, xviii:

1984)

F. Telaah Pustaka

Selain penelitian ini banyak sekali buku, artikel, majalah, jurnal dan

karya tulis lainya yang membahas mengenai keluarga sakinah. Diantaranya

adalah berbagai penelitian yang telah dilakukan oleh Khusnul Chotimah.

Penelitian tersebut adalah skripsi Mahasiswa STAIN Salatiga Progdi Ahwal Al-

Syakhshiyyah dengan judul “Peran Badan Penasihat Pembinaan dan

Pelestarian Perkawinan“. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah

bagaimana upaya serta peran BP4 dalam mewujudkan keluarga sakinah di

Salatiga serta apa saja penghambat kerja dari BP4. Hasil dari penelitian ini

menitikberatkan pada peran BP4 (Penasihat Pembinaan dan Pelestarian

Perkawinan) dalam memberikan penataran sebelum perkawinan kepada calon

pengantin sebagai bekal dalam berumahtangga agar mereka mengerti pentingnya

Page 21: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

10

membina keluarga sakinah dalam rumah tangga, selain penyuluhan BP4 juga

memberikan layanan bantuan bantuan dalam menyelesaikan permasalahan yang

timbul dalam rumah tangga. Adapun faktor penghambat BP4 antara lain kurang

sadarnya masyarakat dalam menggunakan jasa BP4 serta masih kurangnya

koordinasi yang baik antara msyarakat dengan BP4.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Khoirul Anam Mahasiswa IAIN

Salatiga dengan judul “Keluarga Sakinah dan Dzikir (Studi atas Peran Majelis

Dzikir Al-Khidmah dalam Pembentukan Keluarga Sakinah di Kabupaten

Semarang)”. Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana kegiatan

dan amaliyah Majelis Dzikir Al Khidmah, bagaimanakah pengalaman jama'ah

Majelis Dzikir Al Khidmah Kabupaten Semarang dalam pembentukan keluarga

sakinah dan bagaimana peran Majelis Dzikir Al Khidmah dalam membentuk

keluarga sakinah. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa kegiatan dan

amaliyah yang dilakukan oleh Majelis Dzikir Al Khidmah meliputi istighasah,

majelis tahlil, maulid, manakib, khotmil qur’an majelis kirim doa kepada oran

tua dan guru-guru. Sedangkan pengalaman jama’ah Majelis Dzikir Al Khidmah

Kabupaten Semarang selama mengikuti Majelis mereka merasakan ketenangan

jiwa dan rohani ketika mengikuti Majelis Dzikir Al Khidmah. Dan ternyata

Majelis Dzikir Al Khidmah mempunyai peran dan manfaat dalam membentuk

kelurga sakinah. Diantaranya yaitu para jama’ah yang aktif dan istiqomah dalam

mengikuti Majelis Dzikir Al Khidmah merasakan ketenangan, kenyamanan,

ketentraman kesabaran hati dan lebih tawakal yang membawa dirinya menjadi

lebih baik

Page 22: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

11

Ada juga penelitian yang dilakukan oleh Nur Fitria Primastuti, penilitian

yang berjudul “Tinjauan Hukum Islam terhadap Konsep dan Kegiatan

“Komunitas Rumah Jodoh” dalam Mewujudkan Keluarga Sakinah di Salatiga”

ini memiliki rumusan masalah Bagaimana pandangan keluarga sakinah menurut

“Komunitas Rumah Jodoh”, bagaimana kegiatan yang diselenggarakan

“Komunitas Rumah Jodoh”, apakah konsep keluarga sakinah dan bentuk

kegiatan “Komunitas Rumah Jodoh” sudah sesuai dengan Hukum Islam. Dari

rumusan masalah yang ada didapatkan hasil bahwa keluarga sakinah menurut

Komunitas Rumah Jodoh adalah keluarga yang memiliki visi dan misi

pernikahan yang baik. Terbentuk atas dasar perkawinan yang sah baik persiapan

sampai akad. Seluruh pihak dalam keluarga harus saling bahu membahu untuk

mewujudkan tujuan tersebut. Tentu saja dengan bekal ilmu-ilmu berumah

tangga. keluarga sakinah harus mampu menyelesaikan setiap perssoalan yang

muncul, sehingga keluarga mampu menjadi tempat untuk pulang melepas segala

lelah dan penat. Merasa tenang dan tentram apabila berada didalamnya yang

dapat diwujudkan ketika seluruh elemen keluarga menyadari tujuan penciptaan

manusia adalah sebagai khalifah Fil arld dan nilai-nilai agama tertanam serta di

aplikasikan dengan baik dalam keluarga. Komunitas Rumah Jodoh memiliki

berbagai kegiatan dalam menunjang salah satu visi nya yakni membangun

keluarga sakinah Mawaddah dan Rahmah serta memilki ketahanan yang baik.

Kegiatan-kegiatan “Komunitas Rumah Jodoh” adalah Pre Wedding Class atau

Kelas Pra Nikah, Pasca Wedding Class atau Kelas Paska Nikah, Kelas

Konseling, kegiatan I’tikaf. Konsep keluarga sakinah menurut Komunitas

Rumah Jodoh sudah sangat sesuai dengan konsep keluarga sakinah ditinjau dari

Page 23: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

12

Hukum Islam. Kegiatan Komunitas Rumah Jodoh sebagai upaya mewujudkan

keluarga sakinah juga senada dengan upaya mewujudkan keluarga sakinah

berdasarkan tinjauan hukum islam.

Penelitian diatas memberikan keterangan bahwa banyak sekali forum

atau lembaga yang mampu memberikan dorongan dan bantuan kepada

masyarakat untuk dapat mewujudkan keluarga sakinah. Baik lembaga dari

pemeritah maupun non pemerintah. Akan tetapi dari ketiga lembaga tersebut

memilki cara yang berbeda dalam membantu mengupayakan terciptanya

keluarga sakinah di masyarakat. Oleh karena itu dalam penelitian ini penulis

berusaha menyajikan forum/lembaga yang lain yang dinilai mampu memberikan

kontribusi membangun keluarga sakinah yakni melalui Akademi Istri Dan

Ibunda Shalihah (AISHAH) Salatiga.

G. Metode Penelitian

Metode penelitian berfungsi untuk mengetahui suatu masalah yang akan

diteliti, baik ilmu-ilmu sosial, ilmu hukum, maupun ilmu lainya (Zainudin, 2009:

21) oleh karenanya, perlu penulis sampaikan perihal metode penelitian yang

penulis gunakan:

1. Pendekatan

Penelitian ini berdasarkan pendekatan sosoilogis normatif.

Pendekatan soiologis normatif adalah pendekatan dengan melihat suatu

kenyataan hukum atau norma-norma yang hidup di dalam masyarakat.

Sosiologis normatif merupakan sebuah pendekatan yang digunakan untuk

melihat aspek-aspek hukum dalam interaksi sosial di dalam masyarkat, dan

Page 24: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

13

berfungsi sebagai penunjang untuk mengidentifikasi dan mengklarifikasi

temuan bahan bagi keperluan penelitian atau penulisan hukum (Zainudin,

2009: 105).

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah kualitatif dimana data yang didapatkan

adalah dalam bentuk penelitian lapangan dan tidak berupa angka-angka.

Penelitian dengan jenis Kualitatif adalah jenis penelitian yang memusatkan

perhatianya pada prinsip-prinsip umum yang mendasari perwujudan satuan-

satuan gejala yang ada dalam kehidupan manusia, atau pola-pola yang

menganalisa gejala-gejala sosial budaya dengan menggunakan kebudayaan

masrayarakat yang bersangkutan untuk memeroleh gambaran mengenai

pola-pola yang berlaku (Burhan, 2013: 21).

Jenis penelitian kualitatif adalah penelitian berupa pengamatan-

pengamatan yang dilakukan terhadap masyarakat sehingga dalam penelitian

ini akan diketahui upaya Upaya Lembaga Akademi Istri Dan Ibunda

Shalihah (Aishah) Dalam Membangun Keluarga Sakinah, Mawaddah, Wa

Rahmah (Samara) Bagi Keluarga Salafi Di Salatiga.

3. Sumber data

Dalam sebuah penelitian, umumnya digunakan dua data, yakni data

primer dan data sekunder.

a. Data Primer

Sumber data primer dalam penelitian yang berjudul “Upaya

Lembaga Akademi Istri Dan Ibunda Shalihah (Aishah) Dalam

Membangun Keluarga Sakinah, Mawaddah, Wa Rahmah (Samara) Bagi

Page 25: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

14

Keluarga Salafi Di Salatiga” adalah data hasil wawancara mengenai

profil Akademi Istri Dan Ibunda Shalihah (AISHAH) Salatiga, bentuk

kegiatan dan materi-materi yang diajarkan oleh AISHAH, serta

penanganan AISHAH terhadap anggota yang mempunyai masalah. Data

primer juga mencakup data yang dimiliki AISHAH, dokumentasi berupa

foto-foto, latar belakang pengurus dan anggota, dan lain sebagainya.

b. Data Sekunder

Data Sekunder ini meliputi semua data pendukung yang tidak

masuk dalam kategori data primer, data sekunder dalam penelitian ini

diperoleh dari literatur-literatur yang ada, baik dari buku-buku yang

berkaitan dengan keluarga sakinah maupun majalah/surat kabar/ artiker

yang terkait dengan penelitian ini.

4. Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di kantor Akademi Istri Dan Ibunda

Shalihah (AISHAH) Salatiga yakni di Gedung Griya Qur’an Tartiilaa Jl.

Jendral Sudirman 274 B Mrican Salatiga. Penelitian juga di lakukan dalam

pertemuan-pertemuan Akademi Istri Dan Ibunda Shalihah (AISHAH)

Salatiga di berbagai tempat.

Lokasi tersebut menjadi penting untuk di teliti karena penulis akan

terjun secara langsung ke lokasi dan kegiatan-kegiatan Akademi Istri Dan

Ibunda Shalihah (AISHAH) Salatiga. Selain itu, lokasi yang mudah di

jangkau semakin memudahkan peneliti dalam mencari data-data yang

bersumber dari hasil observasi di loksasi tersebut.

5. Tehnik Pengumpulan Data

Page 26: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

15

Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode

penelitian lapangan, berupa:

a. Observasi

Observasi merupakan tindakan yang dilakuakan dalam menggali

data dan informasi terhadap objek yang tidak terbatas. Pada penelitian

kali ini penulis akan melakukan observasi partisipatif, yakni peneliti

terlibat langsung dalam kegiatan sehari-hari orang yang sedang di amati

atau digunakan sebagai sumber data penelitian.

Observasi partisipasi yang dipilih oleh penulis berjenis moderat.

Sugiyono (2013: 227) menjelaskan bahwa Partisipasi moderat adalah

observasi dimana dalam kegiatanya terdapat keseimbangan antara

peneliti menjadi orang dalam dan orang luar. Peneliti dalam

mengumpulkan data ikut secara pertisipatif dalam beberapa kegiatan,

tapi tidak semuanya.

Obyek penelitian dalam penelitian kulitatif yang diobservasi

terdiri dari beberapa hal, yakni:

1) Tempat: Observasi akan dilakukan di kantor Akademi Istri Dan

Ibunda Shalihah (AISHAH) Salatiga yakni di di Gedung Griya

Qur’an Tartila Jl. Jendral Sudirman 274 B Mrican Salatiga, Salatiga.

Serta di lokasi-lokasi kegiatan yang lain yang diselenggarakan oleh

Akademi Istri Dan Ibunda Shalihah (AISHAH) Salatiga.

2) Pelaku: Peneliti akan melakukan observasi kepada tim AISHAH

dan anggota-anggotanya.

Page 27: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

16

3) Aktifitas: Selain tempat dan para pelaku di Akademi Istri Dan

Ibunda Shalihah (AISHAH) Salatiga, penulis juga akan melakukan

observasi terhadap aktifitas-aktifitas/kegiatan yang berlangsung

dalam Akademi Istri Dan Ibunda Shalihah (AISHAH) Salatiga.

b. Wawancara

Wawancara adalah salah satu upaya yang digunakan untuk

memeroleh informasi tentang hal-hal yang tidak dapat diperoleh lewat

pengamatan yakni dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada

informan.

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila

peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari subjek penelitian yang lebih mendalam. Teknik

pengumulan data ini mendasarkan dari pada laporan tentang diri sendiri

atau self report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau

keyakinan pribadi (Sugiyono, 2013: 231)

Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara terhadap

pihak-pihak terkait, yakni Ustadz Ahmad Zainuddin selaku Penasehat

Akademi Istri Dan Ibunda Shalihah (AISHAH) Salatiga, dan beberapa

anggota Akademi Istri Dan Ibunda Shalihah (AISHAH) Salatiga secara

langsung. Juga kepada pihak-pihak yang berkaitan baik langsung

maupun tidak langsung yang dapat memberikan informasi terkait dan

dibutuhkan dalam penelitian ini. Khusunya yang berkaitan dengan

keluarga sakinah dan AISHAH.

Page 28: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

17

c. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sangat penting yang

dapat berupa surat-surat, foto-foto, karya maupun video. Selain

menggunkanan Observasi dan wawancara dalam proses melakukan

penelitian, penulis juga akan menggunakan dokumen-dokumen yang

terkait dengan bahan penelitian guna mengumpulkan data terkait yang

dapat berupa foto-foto, video, rekaman, tulisan-tulisan serta karya-karya

lainya.

d. Analisis Data

Ananlisis data adalah sebuah proses mencari dan menyususn data

secara sistematis yang diperoleh dari hasil pengumpulan data yakni

mulai dari observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan cara

mengelompokkanya kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit,

menyususn kedalam pola, memilih mana yang penting dan akan

dipelajari kemudian membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami.

Proses analisis data adalah proses untuk memecahkan hipotesa-hipotesa

dengan bersumber dari data yang telah dikumpulkan baik dilapangan dan

lain sebagainya.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif

induktif dimana penulis akan mengumpulkan data yang diperoleh dari

proses observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian mengolah

data yang diperoleh sesuai tema-tema yang akan di sajikan, kemudaian

di analisa dan disajikan sesuai susunan urutan pembahasan yang sudah

Page 29: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

18

di rancang diawal penelitian ini, kemudian melakukan interpretasi guna

menemukan jawaban dari rumusan masalah.

H. Sistematika Penulisan

Dalam penelitian, hendaknya disusun dengan sistematika yang baik dan

benar sehingga memudahkan pembaca supaya lebih fokus dan terarah kepada.

Sistematika yan digunakan dalam enulisan penelitian ini sebagai berikut :

Bab satu adalah pendahuluan, bab ini berisikan latar belakang penelitian,

fokus penelitian, tujuan dan kegunaan penelitian, penegasan istilah, metode

penelitian, telaah pustaka, analisis data dan sistematika pembahasan.

Bab dua adalah kajian pustaka, yang berisi tentang tinjauan secara umum

mengenai konsep keluarga sakinah dan cara-cara mewujudkan keluarga sakinah.

Bab tiga adalah hasil penelitian, yaitu uraian mengenai data-data yang

didapat dari tinjauan lapangan. Berisikan profil Akademi Istri Dan Ibunda

Shalihah (AISHAH) Salatiga serta upaya yang dilakukan Akademi Istri Dan

Ibunda Shalihah (AISHAH) Salatiga dalam membangun keluarga sakinah serta

kesakinahan bagi para pesertanya dan apa saja faktor pendukung serta

penghambat upaya AISHAH membentuk keluarga sakinah, mawadah

warahamah.

Bab empat adalah analisa, yaitu hasil pemikiran penulis dengan

menganalisa data yang sudah didapatkan di lapangan.

Bab lima, yang berisi kesimpulan serta saran untuk individu ataupun

lembaga yang terkait.

Page 30: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

19

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Keluarga Sakinah Mawaddah Wa Rahmah

Menurut bahasa sakinah akar kata sakinah berasal dari سكن يسكن سكونا

artinya tenang ,tidak bergerak, diam (Yunus. 2007: 174). Sedangkan ditinjau dari

segi arti, sakinah mempunyai arti al-waqaar Ath-thuma’ninah, dan al-

mahabbah, yang jika diartikan dalam bahasa indonesia berarti ketenangan hati,

ketentraman, dan kenyamanan. (Munawir. 1997: 637&984)

Secara khusus, kata ini disebut dalam Al-Qur’an sebanyak 6 kali, yaitu

dalam surat Al-Baqarah ayat 248, At-Taubah ayat 26 dan 40, Al-Fath ayat 4, 18,

dan 26 (Zakariyah. 1983:443). dalam ayat-ayat tersebut dijelaskan bahwa

sakinah itu dihadirkan oleh Allah SWT kepada hati para Nabi dan orang-orang

beriman agar sabar dan tabah menghadapi rintangan, musibah serta cobaan.

Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam

nomor : DJ.II/542 Tahun 2013 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Kursus Pra

Nikah ketentuan Umum Pasal 1 menjelaskan bahwa Keluarga Sakinah adalah

keluarga yang didasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi hajat

spiritual dan material secara serasi dan seimbang, diliputi suasana kasih sayang

antara internal keluarga dan lingkungannya, mampu memahami, mengamalkan

dan memperdalam nilai-nilai keimanan, ketakwaan dan akhlaqul karimah.

Sedangkan pengertian secara dari keluarga sakinah mawaddah wa

rahmah dapat diartikan ada 3 suku kata yang berbeda yaitu sakinah, mawaddah

dan rahmah, namun ketiga kata tersebut bukan berarti harus diartikan secara

Page 31: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

20

terpisah dan sendiri-sendiri, akan tetapi justru ketiga suku kata tersebut menjadi

satu yang dihubungkan dengan kata keluarga. Oleh karena itu, tidak perlu

dibedakan mana keluarga sakinah, mana keluarga yang mawaddah dan mana

keluarga rahmah, tapi yang lebih tepat adalah sebuah keluarga sakinah,

mawaddah dan rahmah.

Achmad Kifni dalam bukunya yang berjudul 101 Nasehat Keluarga

Sakinah (1996) memaparkan bahwa keluraga sakinah mawaddah w rahmah

menurut islam berbeda dengan pengertian keluarga bahagia dan juga keluarga

sejahtera. Jika keluarga bahagia secara umum adalah keluarga yang dalam

kehidupannya terpenuhi kebutuhan rohaninya, yaitu hidup yang tentram, aman

dan damai serta diliputi rasa cinta, kasih dan sayang. Sedangkan pengertian

keluarga sejahtera secara umum adalah keluarga yang terpenuhi kehidupan

jasmaninya yaitu cukup pangan, sandang dan papan serta terpelihara

kesehatannya. Dengan demikian pengertian keluar sakinah adalah gabungan dari

keduanya , yaitu keluarga yang terpenuhi kebutuhan rohani dan jasmani,

keluarga yang hidupnya senang dan selamat jasmani rohani, senang dan selamat

dunia akhirat.

Definisi lain dari keluarga sakinah mawaddah wa rahmah bisa di lihat

sebagaimana yang tertuang dalam Al Quran Surat Ar-Rum ayat 21 , yang

berbunyi

ته ومن زوجا ل تسكنو ا إلها وجعل ۦ ءاينفسكم أ

ن أ ن خلق لكم م

أ

ة ورحة ود رون بينكم م لك لأيت ل قوم يتفك ٢١إن ف ذ

Page 32: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

21

Artinya : “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia

menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung

dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan

sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-

tanda bagi kaum yang berfikir”

Ahmad Mubarok dalam bukunya Nasehat Perkawinan dan Konsep

Hidup Keluarga, (2006 : 8) menjelaskan pengertian keluarga sakinah mawaddah

wa rahmah menggunakan tiga makna yang terkandung dalam ayat tersebut,

yaitu:

a. Litaskunu ilaiha, artinya supaya tenang. Maksudnya supaya perkawinan

dapat menyebabkan ketenangan jiwa bagi pelakunya.

b. Mawaddah, membina rasa cinta. Akar kata mawaddah adalah wadada

(membara atau menggebu-gebu) yang berarti meluap tiba-tiba, karena itulah

pasangan muda dimana rasa cintanya sangat tinggi yang termuat kandungan

cemburu, sedangkan rasa sayangnya masih rendah, banyak terjadi benturan

karena tak mampu mengontrol rasa cinta yang terkadang sangat sulit

terkontrol.

c. Rahmah, yang berarti sayang. Bagi pasangan muda rasa sayangnya demikian

rendah sedangkan rasa cintanya sangat tinggi. Dalam perjalanan hidupnya

semakin bertambah usia pasangan, maka kasih sayangnya semakin naik,

sedangkan mawaddah nya semakin menurun. Itulah kita melihat kakek-

kakek dan nenek-nenek kelihatan mesra berduaan, itu bukan gejolak wujud

cinta (mawaddah) yang ada pada mereka tetapi sayang (rahmah).

Sedangkan Hamka dalam tafsir Al Azharnya menafsirkan surat Ar-Rum

ayat 21 yang berbunyi “agar tenteramlah kamu kepadanya”, artinya akan

gelisahlah hidup kalau hanya seorang diri karena kesepian, terpencil tidak

Page 33: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

22

berteman (Hamka. 2005 : 59). Lalu si laki-laki mencari-cari si perempuan

sampai dapat dan si perempuan menunggu-nunggu si laki-laki sampai datang.

Maka hidup pun dipadukanlah jadi satu. Karena hanya dengan perpaduan jadi

satu itulah akan dapat langsung pembiakan manusia.

“Dan dijadikan di antara kamu cinta dan kasih sayang, Hamka

menafsirkan bahwa cinta dan kasih sayang akan sendirinya tumbuh. Tentang

mawaddatan wa rahmatan. Cinta dan kasih sayang yang tersebut dalam ayat itu,

dapatlah ditfsirkan bahwa mawaddatan yang kita artikan dengan cinta, ialah

kerinduan seorang laki-laki kepada seorang perempuan dan seorang perempuan

kepada seorang laki-laki yang dijadikan Allah thabi’at atau kewajaran dari hidup

itu sendiri. (Hamka. 2005: 65)

Tiap-tiap laki-laki yang sehat dan perempuan yang sehat, senantiasa

mencari teman hidup yang disertai keinginan menumpahkan kasih yang disertai

kepuasan bersetubuh. Bertambah terdapat kepuasan bersetubuh, bertambah

termaterailah mawaddatan atau cinta kedua belah pihak. Oleh sebab itu maka

tidak ada salahnya dalam pandangan ajaran Islam jika kedua belah pihak suami-

isteri membersihkan badan, bersolek, berharum-haruman wangi-wangian,

hingga mawaddatan itu bertambah mendalam kedua belah pihak. Tetapi

sudahlah nyata bahwa syahwat itu tidaklah terus-menerus selama hidup.

Apabila badan sudah mulai tua, laki-laki sudah lebih dari 60 tahun dan

perempuan sudah mencapai 50 tahun, syahwat dengan sendirinya mulailah

mengendur. Tetapi karena hidup bersuami-isteri itu bukan semata-mata

mawaddatan, bertambah mereka tua, bertambahlah kasih mesra kedua pihaknya

bertambah dalam. Itulah dia rahmatan kedua belah pihak. Apa lagi bila melihat

Page 34: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

23

anak-anak dan cucu-cucu sudah besar-besar, sudah dewasa, bahkan sudah tegak

pula ke tengah masyarakat. (Hamka. 2005: 77)

B. Ciri- Ciri Keluarga Sakinah Mawaddah Wa Rahmah

Departemen Agama RI dalam Buku Petunjuk Teknis Pembinaan Gerakan

Keluarga Sakinah yang dikeluarkan Ditjen Bimas Islam dan Penyelenggara Haji

Direktorat Urusan Agama Islam (2005: 25-28), membagi kriteria keluarga

sakinah menjadi 5 kriteria , yaitu :

1. Keluarga pra sakinah, yaitu keluarga yang dibentuk bukan melalui ketentuan

perkawinan yang sah, tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar spiritual dan

material (basic need ) secara minimal, seperti keimanan, shalat,zakat, fitrah,

puasa, sandang, pangan, papan dan kesehatan.

2. Keluarga sakinah I, yaitu keluarga yang dibangun atas perkawinan yang sah

dan telah dapat memenuhi kebutuhan spiritual dan material secara minimal

tetapi masih belum dapat memenuhi kebutuhan social psikologisnya seperti

kebutuhan akan pendidikan, bimbingan keagamaan dalam keluarganya ,

mengikuti interaksi social keagamaan dengan lingkungannya.

3. Keluarga sakinah II, yaitu keluarga yang dibangun atas perkawinan yang sah

dan disamping telah dapat memenuhi kebutuhan kehidupannya juga telah

mampu memahamj pentingnya pelaksanaan ajaran agama serta kebimbingan

keagamaan dalam serta mampu mengadakan interaksi sosial keagamaan dan

lingkungannya, tetapi belum mampu menghayati serta mengembangkan nilai

- nilai keimanan dan ketaqwaan dan ahklaqul karimah, infaq, zakat, amal

jariah, menabung dan sebagainya.

Page 35: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

24

4. Keluarga sakinah III, yaitu keluarga yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan

keimanan, ketaqwaan, ahklaqul karimah, social psikologis, dan

pengembangan keluarganya, tetapi belum mampu menjadi suri tauladan bagi

lingkungannya.

5. Keluarga sakinah III plus, yaitu keluarga yang telah memenuhi seluruh

kebutuhan keimanan, ketaqwaan dan ahklaqul karimah secara sempurna,

kebutuhan sosial psikologis, dan pengembangannya serta dapat menjadi suri

tauladan bagi lingkungannya.

Keluarga sakinah memiliki banyak sekali indikator yang bisa digunakan

sebagai acuan, selain itu beberapa ciri-ciri keluarga sakinah yang bisa digunakan

menjadi tolak ukur yakni sebagai berikut: (Surya, 2003:401)

1. Berdasarkan ketauhidan

Tauhid merupakan pondasi beribadah seorang muslim, karena

membangun keluarga merupakan salah satu bentuk beribadah kepada Allah

SWT, maka itu juga harus didasari dengan tauhid yaitu semata-mata

keyakinan kepada Allah SWT dan di niatkan untuk mencari keridhoan-Nya.

2. Bersih dari syirik

Ini juga merupakan bagian dari ketauhidan, bahwa syarat utama

ketauhidan adalah bersih dari noda syirik. Demikianlah suatu keluarga

sakinah harus bebas dari segala bentuk kesyirikan yang menyesatkan

kehidupan keluarga.

3. Keluaraga yang penuh dengan kegiatan ibadah

Ibadah merupakan kewajiban seorang hamba kepada sang pencipta.

Ibadah inilah yang nanti akan menimbulkan ketenangan dalam kehidupan

Page 36: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

25

berkeluarga. Keluarga sakinah harus selalu hari-harinya dihiasai dengan

ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

4. Terjadinya hubungan yang harmonis intern dan ekstern

Hubungan yang baik antar anggota keluarga merupakan kunci

terwujudnya rasa saling nyaman di dalam keluarga. Demikian pula hubungan

dengan pihak diluar keluarga, baik itu tetangga , saudara atau orang lain.

Keluarga sakinah haruslah mampu menyebarkan ketenangan serta

kebahagiaan bukan hanya untuk anggota keluarganya saja tetapi juga untuk

tetangga , saudara ataupun orang lain.

5. Segenap anggota keluarga pandai bersyukur

Banyak sekali kenikmatan yang Allah berikan kepada hamba-Nya,

baik lahir maupun batin, baik diperoleh dalam keluarga atau diluar keluarga.

Keluarga sakinah akan selalu merasa bersyukur bahwa segala kebaikan yang

diperolehnya berasal dari Allah SWT.dan apabila ditimpa suatu musibah pun

mereka senantiasa berbaik sangka kepada Allah SWT.

6. Terwujudnya kesejahteraan ekonomi

Tidak dapat dipungkiri seeseorang hidup haruslah memperhatikan

masalah ekonominya, apalagi didalam berkeluarga. Keluarga sakinah adalah

keluarga yang mampu dalam masalah ekonominya. Mungkin tidak harus

kaya raya serta berlimpah, akan tetapi mampu disini diartikan mampu dalam

mengatur ekonomi sehingga berapapun yang didapatkan bisa dirasa cukup

untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

Kriteria keluarga sakinah juga bisa diartikan keluarga dimana

anggotanya, yaitu suami, istri dan juga anak mampu memenuhi hak dan

Page 37: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

26

kewajibannya dengan baik. Abu Bakar Jabir Al-Jazairi dalam kitab Minhajul

Muslim (2016:662) menyebutkan hak suami dan istri adalah sebagai berikut:

1. Hak suami atas istrinya

a. Taat melaksanakan perintah suami

b. Tetap tinggal dirumah dan tidak keluar kecuali dengan izin suami

c. Menuruti kemauan suami selama tidak melanggar syariat

d. Melayani suami dan anak-anaknya sebaik mungkin

e. Menjaga kehormatan dirinya, serta keluarganya

f. Berterimakasih kepada suami serta merasa cukup dengan apa yang

diberikan suami

g. Tidak berbuat hal yang menyakitkan dan membuat marah

2. Hak istri atas suami

a. Berlaku baik terhadap istri

b. Mengajarkan agama kepada istri

c. Tidak menyakiti hati maupun fisik

d. Menyediakan tempat tinggal serta memenuhi nafkah istri

Ciri-ciri keluarga sakinah mawaddah wa rahmah juga bisa kita gunakan

Al Quran Surat Ar Rum ayat 21 sebagai tolak ukurnya, dimana kata sakinah

mawaddah dan rahmah tertuang pada ayat tersebut. Jadi makna dari sakinah

mawaddah wa rahmah pada ayat tersebut bisa dijadikan tolak ukur kepada

sebuah keluarga, jika keluarga mempunyai 3 kriteria tersebut, maka bisa

dikatakan keluarga tersebut sesuai dengan sakinah mawaddah wa rahmah yang

Islam ajarkan. Jika kurang salah satunya maka belum bisa disebut sebagai

Page 38: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

27

keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah. Adapun penjelasan dari sakinah

mawaddah wa rahmah sudah dibahas pada bab sebelumnya.

C. Pentingnya Membangun Keluarga Sakinah

Keluarga merupakan unsur dasar terbentuknya masyarakat dan elemen

terkecil dari sebuah negara. Negara akan baik jika masing-masing keluarga baik.

Baik dan tidaknya keluarga tergantung bagaimana suasana keluarga tersebut

(Abidin, 2016: vii). Seperti itulah kiranya betapa pentingnya keluarga sakinah

dalam ranah yang lebih luas.

Lebih dari itu, urgensi keluarga sakinah dalam kehidupan pribadi seorang

muslim adalah menjadi tolak ukur pribadi tersebut. Seperti apa keluarga kita

maka itu bisa menjadi cerminan diri sendiri, sebagaimana sabda Nabi SAW :

لهله وأنا خيكم لهليخيكم خيكم

“Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik terhadap keluarganya, dan aku

yang terbaik terhadap keluragaku” (HR. At Tirmidzi No. 3895)

Yang tidak kalah penting dari itu sebagaimana tulisan Budi Ashari Lc

dalam majalah Kuliah Online Parenting Nabawi yang bertema Kemana

Kulabuhkan Hati Ini (2012: 34) menjelaskan bahwa pentingnya mengapa

keluarga seseorang harus sakinah adalah karena keluraga kita merupakan

regenerasi kebaikan dan ketakwaan orang tua, yaitu bermakna bahwa ketika

seseorang menikah pastinya menginginkan mempunyai keturunan, sehingga

Page 39: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

28

nantinya keturunan yang lahir karena didikan dari keluarga sakinah akan

menjadi generasi yang baik serta mampu melanjutkan kebaikan orang tuanya.

Selain itu, pentingnya keluarga sakinah juga terdapat didalam Al- Quran

surat At-Tahrim Ayat 6, Allah SWT berfirman :

ها يأ ين ي هليكم نارا وقودها ٱل

نفسكم وأ

أ قو ا ٱلناس ءامنوا

عليها ملئكة غلظ شداد ل يعصون ٱلجارة و مرهم ويفعلون ٱللما أ

٦ما يؤمرون Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan

keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;

penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah

terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan

apa yang diperintahkan”

Pada ayat diatas Allah memerintahkan seorang muslim untuk menjaga

dirinya dan keluarganya dari api neraka, dari keburukan yang terjadi di hari

pembalasan, dan salah satu cara agar bisa menyelamatkan seseorang dan

keluarganya dari api neraka adalah dengan menjadikan keluarga di dunia

menjadi keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah sesuai yang islam

anjurkan.

D. Upaya Membentuk Keluarga Sakinah Mawaddah Wa Rahmah

Mewujudkan keluarga sakinah merupakan dambaan setiap pasangan

suami istri. Namun untuk mencapai keluarga yang sakinah tidaklah mudah , akan

tetapi juga tidak mustahil. Upaya untuk membangun keluarga sakinah bisa

Page 40: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

29

dimulai dari seseorang mencari pasangan hidupnya, karena nantinya itu yang

menjadi pondasi dasar untuk mngarungi bahtera rumah tangga.

Adapun kriteria pasangan yang dianjurkan dalam islam adalah sebagai

berikut (Musthafa, 2016: 40)

1. Kriteria istri

a. Taat beragama

b. Lembut dan penuh kasih sayang

c. Dianjurkan seorang gadis

d. Subur

e. Menyenangkan jika dipandang

2. Kritria suami

a. Taat beragama

b. Memiliki ilmu agama yang cukup

c. Mampu memenuhi nafkah

d. Lemah lembut terhadap istri

e. Sekufu dengan istri

f. Tidak mandul

Keluarga sakinah mawaddah wa rahmah dalam perspektif islam adalah

keluarga yang terdidik di atas nilai-nilai islam, itu merupakan nikmat yang

sangat agung bagi sesorang. Zainal Abidin dalam bukunya yang berjudul 101

Cara Mudah Mendidik Keluarga (2016:2) memaparkan bahwa kunci dari

keluarga samara adalah pada pendidikan seluruh anggota keluarga. Oleh karena

itu beliau menulis dalam bukunya langkah langkah atau upaya membentuk

keluarga sakinah adalah sebagai berikut ;

Page 41: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

30

1. Meningkatkan Ilmu Agama

Ilmu yang utama dan pertama dipelajari adalah Aqidah yang lurus,

karena itulah yang menjadi dasar utama untuk beragama. Setelah itu

kemudian belajar Al Quran , Hadis Nabi serta sumber hukum lainnya dalam

Islam. Hal tersebut tentunya dilakukan dengan rutin dan dengan dipandu oleh

ahli ilmu.

2. Menanamkan amaliyah ibadah sesuai tuntunan syariat

Ilmu saja tidak cukup , keluarga sakinah harus berusaha senantiasa

membiasakan diri mengamalkan ilmu yang didapatkan.

3. Menjadi sosok yang baik untuk diteladani

Baik suami ataupun istri harus senantiasa memperbaiki diri sehingga

bisa menjadi sosok teladan, baik itu untuk pasangan mereka, anak-anak

maupun masyarakat sekitar.

4. Memupuk cinta kepada keluarga dan kerabat

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memupuk cinta diantara

keluara serta kerabat, hal tersebut harus sering dilakukan agar menjadi saling

akrab. Bisa dengan mengadakan waktu khusus untuk berkumpul keluarag

dan silaturahmi ke kerabat dekat maupuan jauh.

Salah satu yang bisa dilakukan pasangan suami istri untuk menggapai

keluarga sakinah menurut islam adalah dengan mewujudkan keharmonisan

keluarga (Zaini. 2004: 10). Langkah-langkah dalam memupuk keharmonisan

keluarga dijabarkan sebagai berikut:

1. Adanya saling pengertian

Page 42: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

31

Diantara suami kistri hendaknya saling memahami dan mengerti

tentang keadaan masing-masing secara fisik maupun mental. Perlu diketahui

bahwa suami istri sebagai manusia masing-masing memiliki kelebihan dan

kekurangannya. Masing-masing sebelumnya tidak saling kenal, bertemu

setelah dewasa tidak hanya berbedaa jenis tetapi juga berbeda sikap, tingkah

laku dan pandangan hidup.

2. Saling menerima kenyataan

Suami istri hendaknya sadar bahwa yang namanya jodoh, rezki dan

ajal merupakan kekuasaan Allah, tidak dapat ditebak oleh manusia sendiri

meskipun sebagai manusia diharuskan untuk berikhtiar. Akan tetapi hasil

tetaplah ditangan yang Maha Kuasa dan hal tersebut harusnya mampu

diterima oleh manusia. Harus sadar bahwa semua itu merupakan pilihan

terbaik yang Allah SWT takdirkan untuk seseorang.

3. Saling melakukan penyesuaian diri

Penyesuaian dalamm keluarga berarti setiap anggota keluarga

berusaha saling mengisi kekurangan yang ada pada masing-masing.

Penyesuaian seperti ini tidak bisa dilakukan secara cepat, butuh waktu lama

dan harus selalu melakukan penyesuaian diri.

4. Memupuk rasa cinta

Cinta akan pudar jika disandarkan kepada fisik rupa, cinta akan pudar

jika disandarkan pada harta benda. Tetapi cinta akan terus ada jika

disandarkan dari hati ikhlas karena Allah SWT. hendaklah setiap pasangan

meniatkan dalam berumah tangga tidak lain karena ingin menggapai ridho

Page 43: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

32

Allah SWT. karena itulah yang akan membuat cinta tetap ada meskipun usia

sudah tidak lagi muda.

5. Melaksanakan asas musyawarah

Dalam kehidupan berkeluarga maka sadarilah keluarga adalah

kebersamaan, dimana setiap keputusan yang diambil berisiko kepada semua

anggota keluarga. Maka perlu kiranya keluarga untuk senantiasa

bermusyawarah ketika akan mengambil keputusan terkait kehidupan keluara.

6. Suka memaafkan

Diantara suami istri harus ada sikap memaafkan. Hal tersebut penting

karena tidak jarang persoalan yang kecil menjadi besar karena tidak ada sifat

saling pemaaf.

7. Berperan serta untuk kemajuan bersama

Masing masing anggota keluarag harus saling membantu pada setiap

usaha untuk meningkatkan kemajuan bersama yang pada tahap selanjutnya

menjadi kebaahagiaan keluarga.

E. Contoh Kehidupan Keluarga SAMARA Rasulullah

Sebagai seorang muslim, tentunya contoh terbaik dalam tema keluarga

sakinah adalah keluarganya Rasulullah, sebuah hadis yang menjadi jaminan

dari sang Rasul, hadis yang diriwayatkan oleh salah satu istri beliau, ‘Aisyah.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda :

هله خيكم خيكم نا ل

هلي خيكم وأ

ل

Page 44: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

33

“Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik bagi keluarganya.

Dan aku orang yang paling baik bagi keluargaku” [HR. At Tirmidzi no: 3895

dan Ibnu Majah no: 1977)

Hadis yang diriwayatkan dari istri beliau ini merupakan jaminan bagi

ummatnya bahwa teladan terbaik ummat islam adalah beliau dan juga

merupakan persaksian dari istri beliau, bahwa Rasulullah adalah suami yang

baik bagi istri-istrinya.

Berikut akan dipaparkan beberapa point contoh keteladanan keluarga

sakinah mawaddah wa rahmah yang diajarkan Rasulullah:

1. Bersikap lemah lembut terhadap istri

Diriwayatkan oleh Aisyah ra, nabi SAW adalah orang yang

penyayang lagi lembut. Beliau orang yang paling lembut dan banyak

menemani istrinya yang sedang mengadu atau sakit. (HR Bukhari No 4750)

2. Memberi hadiah

Mungkin sudah tidak asing lagi bagi sebagian orang bahwa pada saat

tertentu, suami memberikan hadiah kepada istri dan juga sebaliknya. Seperti

itulah yang diajarkan oleh Rasulullah. Dapat dibayangkan, ketika peradaban

masih belum maju seperti sekarang ini, beliau sudah melakukan hal yang

tidak hanya membahagiakan istri, namun sekaligus mencerminkan

penghargaan kepada perempuan kala itu, dimana perempuan kala iu dianggap

rendah dan hina oleh kaum lelaki. (Salman, 2013: 146)

3. Mengantar istri saat berpergian

Page 45: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

34

Rasulullah memiliki kebiasaan menemani istri ketika hendak

berpergian, hal tersebut beliau lakukan bukan semata untuk menjaga

keselamatan istrinya, tetapi juga merupakan upaya merekatkan hubungan

emosional antar pasangan. Menemani atau mengantar istri ke tempat tujuan

akan menjadi suatu momen yang menjadikan seorang istri bahagia karena

merasa diperhatikan. (Salman, 2013:156)

Oleh karena itu, perlu kiranya menyediakan waktu untuk mengantar

pasangan kita ke sebuah tempat yang ditujunya, meskipun sudah ada

kendaraan pribadi yang tersedia.

Dikisahkan dalam kitab shahih bukhari bahwa Shafiyyah, salah

seorang istri Rasulullah menceritakan bahwa ia pernah mengunjungi

Rasulullah ketika i’tikaf dibulan Ramadhan, Shafiyyah berbicara dengan

beliau beberapa saat kemudian pulang. Dan beliau Rasulullah ikut berdiri

untuk mengantarnya. (Salman, 2013:157)

4. Membantu pekerjaan rumah tangga

Membantu pekerjaan istri dalam mengurus rumah tangga bukanlah

suatu aib bagi suami. Bahkan sebaliknya, dengan melakukan hal itu, suami

memiliki kesempatan yang luas untuk menunjukkan seberapa dalam

perhatiaannya kepada istri.

Bisa dibayangkan akan ada banyak kesan romantis saat membantu

istri memasak, menyapu dan yang lainnya. Seperti itulah yang sering

dilakukan Rasulullah ketika beliau tidak ada tugas lain. Didalam Shahih

Bukhari terdapat hadis tentang hal tersebut, bahwa Aisyah pernah ditanya

oleh seseorang “apa yang dilakukan Rasulullah dirumah?.” Aisyah

Page 46: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

35

menjawab, “beliau ikut melaksanakan perkerjaan keluarganya” (Salman,

2013:162)

Itulah beberapa contoh aplikatif yang ada didalam keluaraga Rasulullah.

Gambaran detail mengenai kehidupan keluarga sakinah mawaddah wa rahmah

Rasulullah dengan para istrinya. Masih sangat banyak lagi sebenarnya point

yang bisa digali dari kehidupan keluarga Rasulullah dari kisah yang tercantum

dalam Al Quran, Hadis maupun buku-buku sejarah islam. Dimana istri beliau

tidak hanya satu tetapi semuanya merasa diperhatikan, semua merasa paling

dicintai.

Page 47: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

36

BAB III

HASIL PENELITIAN

A. Profil Lembaga Akademi Istri dan Ibunda Shalihah (AISHAH)

1. Latar Belakang Berdirinya AISHAH

Banyak sekali lembaga-lembaga pendidikan maupun sosial yang

memiliki fungsi membina keluarga, lembaga tersebut tidak lain bertujuan

untuk membangun keluarga saakinah. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa

keluarga sakinah merupakan dambaan setiap pasangan. Terlebih di

Indoneisa banyak sekali keluarga yang tidak mampu mencapai tingkat

sakinah, akibatnya tingkat perceraian di Indonesia sangatlah tinggi, menurut

Badan Pusat Statistika, sejak tahun 2012-2015 jumlah perceraian di

Indonesia mencapai 1.362.220 sedangkan di Jawa tengah sendiri, angka

perceraian pada tahun 2015 mencapai 66.548 pasangan baik talak, ataupun

gugat. (https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/893)

Dari hasil wawancara dengan Ustadz Ahmad Zainuddin selaku

penanggung jawab AISHAH, bahwa AISHAH sendiri muncul selain dari

faktor di atas juga berangkat dari kesadaran para penggagasnya terkait

pentingnya kaum muslimah untuk belajar menjadi istri ataupun ibunda yang

baik, khususnya mereka istri-istri yang mempunyai kesibukan sehingga

dulunya belum sempat belajar. Berdirinya AISHAH merupakan gagasan

dari pihak komunitas Cinta Sunnah yang diasuh oleh Ustadz Dr. Abdullah

Roy, MA , salah satu pendakwah terkenal dari Bantul. Lembaga ini bermula

berdiri di Kota Yogyakarta , kemudian membuka cabang di Kota Tegal,

Klaten, Solo dan juga di Kota Salatiga. AISHAH membuka untuk

Page 48: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

37

masyarakat umum untuk bisa bergabung dengan AISHAH, jadi tidak harus

keluarga yang bermanhaj salaf saja yang diperbolehkan bergabung, akan

tetapi juga masyarakat pada umumnya juga diperbolehkan.

Di Salatiga sendiri, AISHAH berada di bawah naungan Yayasan

Hati Beriman Salatiga, dimana yayasan Hati Beriman Salatiga ini sudah

diakui oleh pemerintah Kota Salatiga. Yayasan ini memiliki kantor di Jl.

Jendral Sudirman 274 B Mrican Salatiga. Yayasan Hati Beriman Salatiga

merupakan yayasan yang tujuan utamanya adalah mensyiarkan islam di

Salatiga dan sekitarnya serta mendakwahkan sunnah dan pemahaman

manhaj salaf. Selain AISHAH yang berfokus pada pembentukan keluarga

sakinah, yayasan Hati Beriman Salatiga juga memiliki lembaga-lembaga

lain dibawah naungannya dimana yang satu dengan yang lainnya saling

bekerja sama. Ada SD IT Tahfidzul Qur’an Hati Beriman Salatiga yang

bergerak dibidang pendidikan tingkat SD, ada Qurrata A’yun yang bergerak

dibidang kajian ilmiah bagi muslimah, ada BassMart yang bergerak

dibidang wirausaha, Griya Tartila yang bergerak dibidang pendidikan baca

tulis Al Qur’an, serta Radio Bass FM yang bergerak dibidang komunikasi,

penyiaran dan informasi. (Sumber: Wawancara dengan penanggung jawab

AISHAH pada 11 April 2018)

Yayasan Hati Beriman Salatiga merupakan tonggak dakwah manhaj

salaf yang paling utama, di bantu dengan ustadz/pengajar yang ada di

sekitar salatiga seperti Yayasan Pendidikan Islam Al-Irsyad dan Ma’had

As-Surkati menjadikan dakwah manhaj salaf di Salatiga semakin pesat

perkembangannya. Meskipun sebenarnya perkembangan dakwah manhaj

Page 49: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

38

salaf tak hanya lewat Yayasan Hati Beriman Salatiga saja, masih banyak

lembaga yang membantu tersebarnya dakwah salaf seperti halnya beberapa

masjid yang sering dijadikan kajian rutin dan juga sekolah-sekolahan yang

bermanhaj salaf.

Gambar 1.1

Foto Papan depan kantor Yayasan Hati Beriman Salatiga

2. Logo dan Visi AISHAH

Page 50: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

39

Gambar 2.1

Logo AISHAH

Visi :

Menjadi lembaga kajian Islam yang berkomitmen untuk membekali

para kaum Muslimah dengan bekal ilmu agama dan ilmu kerumahtanggaan

yang aplikatif, sehingga diharapkan bisa terbentuk pribadi muslimah yang

lebih shalihah pada diri para pesertanya. (Sumber: Dokumen AISHAH

diambil pada 11 April 2018)

3. Susunan Pengurus AISHAH

Adapun susunan pengurus yang berperan dalam lembaga AISHAH

ini adalah sebagai berikut :

a. Ketua Yayasan Hati Beriman Salatiga : Tumidi, S. Pd.i

b. Penanggung Jawab Lembaga AISHAH : Ahmad Zainuddin

c. Staff Pengajar :

- Muhammad Qosim Muhajir, Lc.

- Risnawati, M.Kes

- Arif Ardiansyah, Lc

- Miftakhul Huda

4. Progam Kerja AISHAH

Progam kerja uatama AISHAH adalah berupa kajian rutin yang

diadakan setiap pekannya dan upaya tambahan yang berupa konsultasi.

Terlihat memang progam kerja yang sangat sederhana, akan tetapi seperti

itulah contoh upaya terbaik yang sudah dicontohkan oleh generasi terbaik

Page 51: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

40

terdahulu (salafu Shalih), yaitu dengan menanamkan ilmu kepada diri

seseorang, agar hidupnya terarah sesuai koridor aturan islam. (Sumber:

Wawancara dengan penanggung jawab AISHAH pada 11 April 2018)

B. Upaya Lembaga AISHAH Dalam Membangun Keluarga SAMARA Bagi

Keluarga Salafi Di Salatiga

1. Mengadakan Kajian Rutin

Ustadz Ahmad Zainuddin mengungkapkan bahwa salah satu upaya

yang dilakukan AISHAH untuk membangun keluarga sakinah, mawadah

wa rahmah bagi anggotanya adalah dengan mengadakan kajian rutin.

AISHAH menyadari bahwa kunci utama kebahagiaan dunia dan akhirat

adalah dengan ilmu, begitu juga jika ingin mendapatkan kebahagiaan

berupa keluarga yang sakinah mawadah wa rahmah pada keluarganya juga

harus berdasarkan ilmu yang Allah turunkan dan Rasulullah contohkan.

AISHAH beharap dengan melakukan kajian rutin peserta akan menambah

ilmu serta meningkatkan kuaitas iman peserta. Kajian rutin ini

diselenggarakan setiap pekan pada hari Sabtu. Kajian dimulai pukul 09.00

dengan dibuka oleh moderator kemudian ustadz atau pemateri

menyampaikan materinya sampai pukul 10.30, setelah itu moderator

membuka sesi tanya jawab serta konseling sampai pukul 11.30. Adapun

materi pada setiap pekannya berbeda beda. Jadwal dari setiap pekannya

dibuat oleh AISHAH dalam bentuk kalender pendidikan sebagai berikut:

Page 52: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

41

.

Gambar 3.1

Foto Kalender Pendidikan AISHAH

Didalam pembelajarannya, AISHAH mengundang pemateri yang

ahli dalam bidangnya dan dengan panduan yang jelas. Ada 4 tema kajian

yang dipelajari dan 4 tema tersebut dibagi dalam satu tahun pembelajaran,

yaitu kajian bertema pendidikan anak, nasehat wanita, fikih wanita dan

kesehatan wanita.

a. Kajian Pendidikan Anak

Page 53: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

42

Pemateri pada kajian ini adalah Ustadz Muhammad Qosim

Mujahir, Lc. Beliau merupakan Ustadz yang mengajar di Yayasan

Pendidikan Islam Al Irsyad Tengaran, Kab. Semarang. Selain mengajar

Beliau juga menjadi pengasuh di sana. Ustadz Qosim ini merupakan

alumni Fakultas Ushuluddin di Universitas Islam Madinah, Arab Saudi.

Didalam pembelajarannya, materi yang disampaikan kepada

peserta berkenaan dengan tema pendidikan anak, penulis melakukan

observasi serta menelaah lembar modul materi yang dibagikann kepada

peserta antara lain adalah:

1) Pembinaan Aqidah Untuk Buah Hati

Orang tua kebanyak akan kebingungan ketika ingin

menanamkan aqidah kepada buah hatinya, padahal aqidah adalah

pondasi bagi seorang hamba untuk mengenal Tuhannya, maka dari

itu semestinya aqidah yang pertama diajarkan kepada buah hati

sebelum mengajarkan ilmu-ilmu lainnya. Menanamkan aqidah

untuk anak usia dini bisa dilakukan dengan tahapan 5 pilar utama,

yaitu

a) Pendiktean kalimat tauhid kepada anak.

Sebagaimana Rasulullah SAW sejak awal dakwahnya

tidak pernah mengecualikan anak-anak sebagai target dakwah

beliau,sepertihalnya yang beliau lakukan terhadap Ali bin Abi

Thalib, yang akhirnya Ali bin Abi Thalib menjadi orang yang

pertama beriman dari golongan anak-anak.

Page 54: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

43

Dari Ibnu ‘Abbas bahwa Rasulullah SAW bersabda

“Ajarkan kalimat laailaha illallah kepada anak-anak kalian

peertama dan tuntunkanlah mereka mengucapkan laa ilaha

illalllah ketika menjelang mati” (Mustadraq Al Hakim)

Ibnu Qayyim dalam kitab Ahkam Al-Maulud

mengatakan

“diawal waktu ketika anak-anak mulai bicara ,

hendaklah didektekan kepada mereka kalimat laa

ilaha illalllah , dan hendaklah sesuatu yang pertama

didengar oleh telinga mereka adalah kalimat la ilaha

illallah dan mentauhidkan-Nya. Juga diajarkan

kepada mereka bahwa Allah beremayam di atas

singgahsana-Nya yang ssenantiasa melihat dan

mendengar perkataan mereka, senantiasa bersama

mereka dimanapun mereka berada”.

b) Menanamkan cintai Allah dan merasa diawasi oleh-Nya.

Setiaap anak mempunyai persoalan ssendiri-sendiri,

entah berkaitan dengan kejiwaan, sosial kemasyarakatan,

perekonomian, maupunmasalah sekolah. Anakpun

mengungkapkan persoalannya dengan gaya yang berbeda-

beda pula. Ada yang mengungkapkannya dengan penuh

perasaan, dan yang lain ada juga yang mengungkapkannya

dengan suatu sikap. Maka timbul pertanyaan bagi orangtua,

bagaimana cara anak agar bisa melepaskan persoalannya.

Caranya adalah dengan menanamkan kecintaan

kepada Allah, memohon pertolongan hanya kepada-Nya,

merasa diawasi oleh-Nya, serta beriman kepada takdir-Nya.

Page 55: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

44

Dengan cara seperti itulah anak akan bisa menghadapi

masalah pada masa kanak-kanaknya dengan tenang.

Sebagaimana yang pernah Rasulullah SAW praktekan kepada

Ibnu Abbas yang tercatat dalam Kitab Sunan At Tirmidzi,

beliau meriwayatkan hadis Ibnu Abbas yang pernah

membonceng Rasulullah SAW, kemudian Rasulullah SAW

berpesan “Wahai nak , aku akan mengajarkan kepada engkau

beberapa kalimat. Jagalah Allah, maka Allah akan

menjagamu. Jagalah Allah, maka engkau akan dapati Allah

berada di hadapanmu. Jika engkau meminta, maka

memintalah kepada Allah. Jika engkau minta pertolongan,

maka mintalah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah

bahwasanya umat ini seandainya mereka bersatu untuk

memberi kemanfaatan kepadamu, maka mereka tidak akan

bisa memberikan manfaat kepadamu kecuali apa yang telah

ditetapkan oleh Allah untukmu. Dan seandainya mereka

bersatu dalam rangka memberikan kemudharatan kepadamu,

maka mereka tidak akan mampu memberi kemudharatan

kepadamu kecuali apa yang telah ditetapkan oleh Allah

menimpamu. Pena-pena telah diangkat dan lembaran-

lembaran catatan telah kering.”

Jika anak sudah bisa memahami hadis tersebut, maka

dipastikan ia tidak akan mendapatkan kendala dihadapannya

dan tidak akan mendapatkan sandungan di dalam menjalani

Page 56: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

45

kehidupannya. Nasehat-nasehat seperti ini sangat ampun

dalam memecahkan persoalan anak, nasehat-nasehat seperti

itu akan mendorong anak unntuk bangkit dari permasalahan

yang dihadapinya dengan memohon pertolongan kepada

Allah, selalu merasa di awasi-Nya dan selalu rela dengan

qadha dan qadar.

c) Menanamkan kecintaan kepada Nabi

Dengan ini maka akan terwujud kalimat kedua dalam

syahadat yaitu muhammad rasulullah. Bisa dicatat bahwa

sejatinya jiwa manusia secara umum pada periode

perkembangannya akan berusaha menyerupai pribadi paling

kuat yang dia kenal, kemudian meniru dan meneladaninya.

Pendidikan islam menuntut anak kecil maupun orang dewasa

agar meneladani Rasulullah, karena beliau merupakan teladan

terbaik dan tidak tergantikan.

d) Mengajarkan Al-Quran kepada anak

Seyogyanya setiap orangtua mengajarkan Al-Quran

kepada putra-putrinya sejak dini. Dimulai dengan

mengajarkan huruf-huruf hijaiyah sampai mengaarkan tafsir

Al-Quran.

Tujuannya untuk mengarahkan mereka kepada firman-

firman Allah yang mulia. Tidak hanya itu orang tua hendaknya

ketika mengajarkan Al-Quran semestinya memberikan

penjelasan ringkas dan sederhana mengenai makna ayat-ayat

Page 57: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

46

sehingga hal itu masuk ke dalam benak si kecil. Kebanyakan

orang berpendapat tidak layak untuk memberikan penjelaan

mengenai ayat Al Quran kepada anak karena daya pikirnya

yang belum sempurna , padahal sebenarnya mereka mampu

menangkap itu semua dan menyimpannya dengan kuat,

sebgaimana pepatah ahli ilmu “belajar dwaktu kecil eperti

mengukir diatas batu, sedangkan belajar diwaktu tua seperti

mengukir diatas air.”

e) Menanamkan aqidah yang kuat dan kerelaan berkorban

untuknya.

Untuk menjaga serta menegakkan aqidah butuh

pengorbanan, semakin besar suatu pengorbanan, keteguhan

jiwa akan semakin kuat pula. Anak-anak muslim hari ini

sedang menghadapi berbagai tantangan kontemporer yang

sangat banyak, disamping itu juga menhadapi rencana serta

konspirasi tang menyimpangkan islam untuk memalingkan

muslim dari agamanya. Oleh karena itu, diperlukan

pengorbanan dijalan Allah untuk tetap bisa teguh diatasnya.

Ketika itulah kemanisan iman bisa dirasakan, dan tingkat

keimanan dalam jiwa semakin meningkat.

2) Menanamkan Akhlak Mulia Kepada Anak Sejak Dini

Yang dimaksut dengan akhlaq adalah perangai stau tabiat,

atau juga sering diartikan sesuatu yang menjadi kebiasaan

seseorang berupa adab. Syaikh Muhammad Khadhar Husai,

mantan Rektor Universitas Al–Azhar memberikan dorongan

Page 58: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

47

mengenai pentingnya menggunkan masa kanak-kanak untuk

menanamkan adab dan akhlak yang baik. Beliau mengatakan,

“anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah yang

murni dan perangai yang lurus. Jika jiwanya yang masih

polos itu menerima bentuk perangai apapun yang

dipahatkan pada dirinya, selanjutnya pahatan itu akan

terus meluas sedikit demi sedikit hingga akhirnnya meliputi

seluruh jiwa dan menjadi tabiat yang melekat padanya, ia

akan menentang segala yang berlawanan dengannya.

Buktinya, bisa dilihat seseorang yang bicaranya lembut,

wajahnya berseri-seri dan pikirannya terdidik. Maka tidak

sangsi lagi orang tersebut ditumbuhkan secara baik oleh

sekelilingnya.”

Untuk membina akhlak anak-anak maka bisa dilakukan

dengan orang tua memberikan contoh yang baik disertai dalil-dalil

yang mendukungnya.

3) Mengajarkaan Solat Sejak Dini

Pembinaan ibadah merupakan penyempurnaan dari

pembinan aqidah. Agar aqidah anak tertanam kuat di dalam jiwa,

ia harus disiram dengan air ibadah dalam berbagai bentuk dan

macamnya, sehingga aqidahnya akan tumbuh kokoh.

Masa kanak-kanak bukanlah masa pembebanan atau

pemberian kewajiban, ia adalah masa persiapan, latihan dan

pembiasaan untuk menyambut masa pembebanan kewajiban

ketika dia telah baligh nanti. Dengan begitu, kelak pelaksanaan

kewajiban akan terasa mudah dan ringan. Ibadah kepada Allah

memberikan pengaruh yang luar biasa bagi jiwa anak, dia akan

merasa selalu berhubungan dengan Allah. Ibadah mampu

Page 59: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

48

meredam gejolak nafsu didalam jiwa, sehingga jiwanya lurus dan

dapat dikontrol.

Ada beberapa kiat untuk pendidikan solat bagi anak

diantaranya adalah memerintahkan sholat, mengajari sholat,

memukul anak jika enggan solat ketika sudah berumur 10 tahun,

mendidik anak agar menghadiri sholat berjamaah serta mengajari

anak sholat-sholat sunnah.

b. Kajian Nasehat Wanita

Kajian yang bertemakan nasehat bagi wanita ini disampaikan

oleh Ustadz Ahmad Zainuddin, jadi selain beliau sebagai penasehat

AISHAH, Beliau juga ikut andil dalam meyampaikan materi-materi.

Adapun materi-materi yang telah disaampiakan adalah sebagai berikut:

1) Anjuran untuk ikhlas dalam beribadah

a) Dalil keutamaan ikhlas

Dari Amirul Mukminin, Abu Hafsh ‘Umar bin Al-

Khattab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ia mendengar

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ما العمال بالن يات وإنما امريء ما نوى فمن إن لك

كنت هجرته إلى الل ورسول فهجرته إلى الل ورسول نيا يصيبها أو امرأة ينكحها ومن كنت هجرته ل

فهجرته إلى ما هاجر إله

“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada

niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan.

Page 60: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

49

Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka

hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya

karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya,

maka hijrahnya kepada yang ia tuju.”[HR. Bukhari, no. 1 dan

Muslim, no. 1907]

Imam Bukhari menyebutkan hadits ini di awal kitab

shahihnya sebagai mukadimah kitabnya, di sana tersirat

bahwa setiap amal yang tidak diniatkan karena mengharap

Wajah Allah adalah sia-sia, tidak ada hasil sama sekali baik di

dunia maupun di akhirat. Al Mundzir menyebutkan dari Ar

Rabi’ bin Khutsaim, ia berkata, “Segala sesuatu yang tidak

diniatkan mencari keridhaan Allah ‘Azza wa Jalla, maka akan

sia-sia”.

Abu Abdillah rahimahullah berkata, “Tidak ada

hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang lebih

banyak, kaya dan dalamnya faidah daripada hadits ini”.

Abdurrahman bin Mahdiy berkata, “Kalau seandainya

saya menyusun kitab yang terdiri dari beberapa bab, tentu saya

jadikan hadits Umar bin Al Khatthab yang menjelaskan bahwa

amal tergantung niat ada dalam setiap bab”.

Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa

sallam membuatkan perumpamaan terhadap kaidah ini dengan

hijrah; yaitu barang siapa yang berhijrah dari negeri syirik

mengharapkan pahala Allah, ingin bertemu Nabi shallallahu

‘alaihi wa sallam untuk menimba ilmu syari’at agar bisa

Page 61: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

50

mengamalkannya, maka berarti ia berada di atas jalan Allah

(fa hijratuhuu ilallah wa rasuulih), dan Allah akan

memberikan balasan untuknya. Sebaliknya, barang siapa yang

berhijrah dengan niat untuk mendapatkan keuntungan

duniawi, maka dia tidak mendapatkan pahala apa-apa, bahkan

jika ke arah maksiat, ia akan mendapatkan dosa.

Niat secara istilah adalah keinginan seseorang untuk

mengerjakan sesuatu, tempatnya di hati bukan di lisan. Oleh

karena itu, tidak dibenarkan melafazkan niat, seperti ketika

hendak shalat, hendak wudhu, hendak mandi, dan yang

lainnya.

b) Allah menciptakan alam semesta untuk menegakkan tauhid

Diantara dalil-dalil terdaapat penjelasan bahwa Allah

telah menciptakan langit dan bumi dalam rangka beribadah

kepada Allah. Allah berfirman :

ن و نس إل لعبدون وما خلقت ٱل ٱل

“ Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia

melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”

c) Makna ibadah kepada Allah

Arti ibadah secara bahasa adalah tunduk dan merendah

diri, adapun ibadah secara istilah adalah segala sesuatu yang

Page 62: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

51

dicintai dan diridhoi Allah, baik berupa perkataan maupun

perbuatan, yang lahir maupun batin.

d) Dunia sejatinya hanyalah permainan dan sendau gurau.

Banyak sekali firman-firman Allah yang menjelaskan

bahwa sejatinya urusan dunia merupakan urusan yang sepele.

Sebaliknya Al Quran banyak mengungkap kehidupan akhirat

merupakan kehidupan yang sebenarnya. Allah berfirman

dalam surat Al Hadid ayat 20 :

ما ٱعلمو ا نة أ نيا ٱليو ٱل لعب ولهو وزينة وتفاخر

ل بينكم وتكاثر ف موولد و ٱل

عجب ٱل

كمثل غيث أ

ار ا ثم يكون حطما ۥنباته ٱلكف ه مصفر ى ثم يهيج فت

ن ٱلأوف م خرة عذا شديد ومففرة ن وما ٱلل ورضو

ة نيا ٱليو ٢٠ ٱلفرور إل متع ٱلArtinya : “Ketahuilah, bahwa sesungguhnya

kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang

melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu

serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan

anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan

para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu

lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di

akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah

serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain

hanyalah kesenangan yang menipu”

2) Menjaga lisan dan keutamaannya

Page 63: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

52

Allah berfirman dalam surat Ibrahim ayat 34:

كم نعمت وءاتى وا لموه وإن تعد ما سأ

ن ك م ل ٱلل إن نسن تصوها ار ٱل ٣٤لظلوم كف

Artinya : “Dan Dia telah memberikan kepadamu

(keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya.

Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu

menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan

sangat mengingkari (nikmat Allah)” Diantara nikmat Allah yang luar biasa adalah lisan. Dengan

sebab lisan, pemiliknya terkadang diangkat ke derajat yang lebih

tinggi. Hal itu terjadi ketika pemiliknya menggunakan lisannya

dalam perkara-perkara yang biak. Sebaliknya jika lisan digunakan

untuk hal-hal yang buruk, maka lisan menjadikan dirinya hina.

Menjaga lisan merupakan bagian dari kesempurnaan islam.

Diriwayatkan oleh Al-Bukhari (1/53) dan Muslim (65/1), dari

hadis Abdullah bin ‘Amr bahwa Rasulallah SAW bersabda,

“Seorang Muslim adalah orang yang kaum muslimin selamat dari

bahaya lisan dan tanagnnya”.

3) Hijab dan menundukkan pandangan

Diantara dalil yang memerintahkan mengulurkan jilbab

adalah firman Allah SWT :

Page 64: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

53

ها يأ ين ي ثم طلقتموهن من ٱلمؤمنت ءامنو ا إذا نكحتم ٱل

وهن فما لكم علي ن تمسونها قبل أ ة تعتد هن من عد

احا جيل ٤٩فمت عوهن وس حوهن سArtinya : “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-

anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah

mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang

demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena

itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun

lagi Maha Penyayang. “(QS. Al-Ahzab:59)

a) Upaya-upaya musuh islam untuk menanggalkan jilbab dan

sifat malu bagi muslimah

Musuh-musuh islam telah mengetahui bahwa

keluarnya wanita dalam keadaan bertabarruj merupakan salah

satu pintu kejelekan dan kerusakan, dan bahwa dengan

rusakan wanita akan rusaklah masyarakat. Oleh karena itu,

mereka bertekad untuk menanggalkan jilbab dan sifat malu

dari para wanita. Sampai-sampai diantara kaum muslimin ada

orang yang mengingkari hijab dan berpendapat bahwa jilbab

itu mempersempit aktivitas wanita.

b) Larangan mengolok-olok hijab dan para pemakainya

Oleh karena itu janganlah engkau menoleh kepada

ucapan orang-orang yang menyimpang. Sebagaimana Allah

berfirman :

Page 65: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

54

ولئن بما كنا نوض ونلعب قل أ لهم لقولن إن

ٱسأ لل

قد ل ٦٥كنتم تستهزءون ۦورسول ۦوءايته تعتذروانكم كفرتم بعد إ يمنكم إن نعف عن طا ئفة م

نهم كنوا مرمي طا ئفة بأ ٦٦نعذ

“Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang

mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab,

"Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-

main saja". Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-

Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?". Tidak usah

kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika

Kami memaafkan segolongan kamu (lantaran mereka taubat),

niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain)

disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat

dosa.” (QS. At-Taubah: 65-66)

c) Jagalah kehormatanmu dari para lelaki, serta tutuplah dirimu

Janganlah engkau mempedulikan mereka, karena

akibat yang baik itu bagi orang-orang yang bertaqwa.

Ketahuilah, bahwa jika engkau memakai hijab, engkau harus

berniat bahwa engkau memakainya karena menginginkan

keridhoan Allah. Janganlah engkau memakainya agar

dikatakan baik. Dan janganlah engkau memakainya karena

adat. Alangkah mengherankannya orang yang malu memakai

hijab. Maka katakanlah kepadanya, apakah engkau malu

terhadap mahluk namun tidak malu terhadap Rabbmu?

Padahal Dialah penciptamu dan pemberi rizkimu. Engkau

menolak perintah penciptamu karena malu kepada manusia?

Apakah engkau tidak malu menampakkan perhiasanmu

Page 66: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

55

kepada para lelaki ajnabi (bukan mahram), namun malu

kepada manusia jika engkau memakai hijab yang syar’i?

Wanita yang bersikap seperti ini terhadap hijab, maka hanya

Allah lebih tau tentang keimanannya. Sesungguhnya Allah

berfirman:

موك فيما شجر بينهم ثم ل فل يك ورب ك ل يؤمنون حت

ا قضيت ويسل موا تس م نفسهم حرجا م ٦٥ليما يدوا ف أ

“Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak

beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap

perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak

merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap

putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan

sepenuhnya. “(QS. An-Nisa’: 65) Sebagian wanita memakai jilbab yang syar’i, tetapi

mereka bermudah-mudahan. Mereka akan membuka wajah-

wajah mereka jika tidak berjumpa dengan laki-laki di jalan.

Jika mereka melihat laki-laki, mereka pun menutupi wajah

mereka. Hal ini tidaklah pantas, karena terkadang engkau

tidak menutupi wajahmu, namun ternyata laki-laki itu telah

melihatmu. Bertaqwalah kepada Allah, dan jagalah

kehormatanmu dari para lelaki, serta tutuplah dirimu. Di

antara doa Nabi di waktu pagi dan sore: “Ya Allah, tutupilah

aurat saya dan berilah keamanan dari ketakutan saya.”

Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Ibnu ‘Umar.

Page 67: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

56

4) Adab-adab wanita keluar rumah

a) Berhijab sesuai syariat

Berhijab yang sesuai syariat adalah hijab yang

menutupi aurat dengan kain yang tidak tipis, tidak berwarna

yang menarik serta tidak ketat. Wanita yang mampu

menggunakan niqob/cadar, maka dianjurkan dia memakai

cadar ketika takut menimbulkan fitnah ketika diluar rumah.

Ketika belum mampu memakai cadar maka tidak mengapa

tidak memakainya, akan tetapi tetap diwajibkan untuk

menjaga diri dari menimbulkan fitnah yaitu dengan senantiasa

menundukkan pandangan ketika berjalan ditempat umum.

b) Tidak memakai parfum

c) Pelan-pelan dalam berjalan agar suara alas kakinya tidak

terdengar.

Allah berfirman dalam surat An Nur ayat 31

رجلهن لعلم ما يفي من زينتهنول يضبن بأ

“dan janganlah mereka memukul kakinya (berjalan

mengeluarkan suara) agar diketahui perhiasan yang mereka

sempunyikan “

Di masa sekarang, kita diberi cobaan berupa sepatu atau

sandal dengan hak tinggi. Kebanyakan wanita akan

menggunakannya dan akan didapati sandalnya bersuara.

Bahkan terkadang berjalan dengan genit. Benarlah sabda Nabi

Page 68: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

57

“wanita adalah aurat, jika dia keluar, setan menghiasinya”,

diriwayatkan At Tirmidzi dari Ibnu Mas’ud

d) Jika dia seorang wanita berjalan bersama saudarinya dan

didekatnya ada laki-laki, maka janganlah dia berbicara dengan

saudarinya itu. Hal itu bukan berarti bahsa suara wanita adalah

aurat. Tetapi ketika lelaki mendengar suara wanita, terkadang

suara itu akan mengantarkannya kepada fitnah

e) Meminta izin ketika hendak keluar rumah kepada suaminya

ketika sudah mempunyai suami, atau meminta izin kepada

walinya jika belum menikah

f) Keluar rumah harus bersama mahramnya jika keluar rumah

dalam rangka safar jauh

g) Tidak berdesak-desakan dengan laki-laki

h) Menghiasi diri dengan sifat malu

i) Menundukkan pandangan

c. Kajian Fikih Wanita

Salah satu kajian ilmu yang tak kalah penting bagi seorang

wanita yang berumah tangga adalah kajian fikih. Karena nantinya

ketika seorang wanita memiliki anak wanita, maka kewajiban seorang

ibu untuk mengajari anaknya fikih. Pengajar dalam materi ini adalah

Ustadz Arif Ardiansyah, Lc, materi yan disampiakan antara lain :

1.) Adab-adab buang hajat

2.) Wudhu

Page 69: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

58

3.) Haid

4.) Nifas

5.) Istihadzoh

d. Kajian Kesehatan Wanita

Yang keempat adalah kajian bersifat kesehatan dan kecantikan.

Yang dimaksut disini adalah kesehatan serta kecantikan dhohir atau

yang namp ak. Pada materi ini pengisi didatangkan dari Akademi

Kebidanan Ar Rum Salatiga yang juga sekaligus menjabat sebagai

direktur disana, bernama Ibu Risnawati, M.Kes. adapun materi yang

disampaikan beliau adalah seputar :

1.) Kesehatan reproduksi perempuan

2.) Siklus kehidupan perempuan

3.) Organ reproduksi perempuan

4.) Kehamilan normal

5.) Persalinan normal

6.) Nifas normal

2. Konseling

Selain melakukan kajian rutin, AISHAH juga mempersilahkan

pesertanya untuk konsultasi terkait permasalahan yang dihadapinya dan

juga keluarganya. Pihak AISHAH memahami bahwa jika hanya melakukan

kajian rutin akan tetapi tidak membuka untuk pesertanya konseling, maka

upaya tidak akan bisa optimal. Oleh karena itu AISHAH mempersilahkan

jika ada pesertanya yang ingin bertanya atau konsultasi dari masalahnya

Page 70: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

59

untuk mencari sosuli. Bertanya disini bisa dengan cara menanyakan

langsung ketika sesi tanya jawab saat kajian ataupun dengan menghubungi

sendiri ustadz yang hendak ditanyai.(Sumber: Wawancara dengan

penanggungjawab AISHAH 11 April 2018). Salah satu permasalahan

peserta beserta solusi yang pernah diberikan antara lain :

a. Anak yang kurang bisa diajari ibadah ataupun kebaikan

Tidak sedikit keluarga yang mempunyai masalah seperti ini, di

dalam AISHAH pun ada beberapa keluarga yang mempunyai masalah

tersebut, salah satu peserta berinisial AU menanyakan hal tersebut.

solusi yang disarankan untuk keluarga yang mempunyai masalah

seperti itu adalah

1) Selalu berprasangka baik terhadap Allah. Dikarenakan setiap hal

yang tidak mengenakkan bagi seorang muslim, dan dengan syarat

dihadapi dengan ikhlas dan sabar maka itu akan menjadi pahala

baginya.

2) Intropeksi diri, bisa jadi anak-anak itu merupakan gambaran dari

dosa-dosa kedua orangtuanya dahulu.

3) Perhatikan rizki yang dibawa pulang ke rumah. Pastikan bahwa

harta atau rizki yang anda bawa pulang adalah rizki yang halal,

tidak ada satupun yang syubhat bahkan haram. Karena harta haram

itu hanya akan menghasilkan generasi yang buruk.

4) Orang tua terus belajar parenting nabawi, bagaimana rasulullah

mendidik anak-anak.

Page 71: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

60

5) Terus berusaha karena sesungguhnya pahala berbanding lurus

dengan usaha yang dilakukan guna mendidik anak.

(Sumber: Wawancara dengan peserta AISHAH pada 8 September

2018)

b. Perkara yang boleh dirahasiakan kepada pasangan

Salah satu peserta yang pernah melakukan konsultasi bertanya

terkait apa saja hal-hal yang boleh dirahasiakan dari pasangan dan apa

saja hal-hal yang tidak boleh dirahasiakan dari pasangan kita.

Ustadz Miftakhul Huda memberikan jawaban bahwa dalam

berkeluarga tidak semua hal boleh kita ceritakan kepada pasangan kita,

ada beberapa hal yang boleh bahkan harus disembunyikan. Salah satu

hal contoh yang perlu disembunyikan adalah masa lalu yang buruk,

jikalau ditakutkan nanti pasangan akan tersakiti hatinya jika

mengetahui hal tersebut, karenanya jika dikira disembunyikan akan

lebih baik, maka perlunya hal tersebut disembunyikan dari pasangan.

Ada hal-hal yang boleh diceritakan dan ada juga yang boleh

dirahasiakan, hendaknya seorang suami bisa dengan bijak menyikapi

hal tersebut. Sedangkan untuk istri sebisa mungkin selalu meminta izin

kepada suami jika hendak melakukan sesuatu, baik itu terkait masalah

ekonomi maupun yang lainnya. Tapi hendaknya agar keluarga

harmonis maka harus ada saling terbuka dalam segala hal, kecuali jika

nantinya ada mudhorot yang lebih besar jika di ceritakan, maka lebih

baik hal tersebut dirahasiakan. (Sumber: Observasi langsung pada 8

September 2018)

Page 72: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

61

c. Mengatasi rasa boros dalam berbelanja bagi wanita

Tak bisa dipungkiri bahwa tabiat seorang wanita pastinya

suka berbelanja, hal tersebut tidak mengapa jika masih bisa dikontrol

dengan baik. Akan tetapi jika tidak mampu, maka hal tersebut akan

mendatangkan masalah yang bisa membuat ketidak sakinahan suatu

keluarga.

Beberapa peserta AISHAH pun juga mempunyai

permasalahan seperti itu, solusi yang bisa dicoba adalah dengan

menanamkan aqidah yang kuat dan keyakinan bahwa dunia ini hina.

Sesunghunya Rauslullah pernah bersabda “sesungguhnya dunia ini

terlaknat, kecuali 3 hal, yaitu pengajar, penuntut ilmu dan mengingat

Allah”. Bahkan Allah berfirman ;

كم لهى ١ ٱلكثر أ

Artinya : “Bermegah-megahan telah melalaikan kalian” (Q.S

At Takatsur ayat 1)

Para ulama’ menjelaskan bahwa yang dimaksut bermegah-

megahan adalah suka dalam perkara mengoleksi barang-barang perkara

dunia. Ada yang sudah mempunyai tas 3 macam, ketika melihat tas

yang bagus, maka dirinya ingin membelinya. Seperti itulah misalnya.

Seorang muslim harusnya mampu bersikap bijak terhadap harta yang

dititipkan Allah kepadanya. (Sumber: Wawancara dengan peserta

AISHAH pada 8 September 2018)

Page 73: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

62

d. Bagaimana hukum perempuan bekerja diluar serta hukum cadar

Peserta AISHAH tidak semuanya merupakan istri yang

pekerjaannya hanya dirumah saja, ada beberapa peserta yang bekerja

di luar rumah untuk mencari nafkah. Hal tersebut ditanyakan kepada

pemateri AISHAH bagaimana sebenarnya hukum terkait hal tersebut.

Pertanyaan terebut dijawab oleh salah satu pemateri AISHAH

bahwa sesungguhnya perkara mencari rizki berupa nafkah materi,

maka itu merupakan kewajiban seorang suami sebagai kepala rumah

tangga. Untuk istri tugas utamanya adalah menjaga rumah suami ,

mengasuh anak-anaknya, serta membantu pekerjaan suami

dirumahnya. Akan tetapi ada sebagian istri yang memilih bekerja

mencari nafkah berupa materi.

Jika sang istri itu bekerja di lembaga-lembaga atau

perusahaan yang memang diperlukan seorang wanita, maka hal

tersebut mutlak diperbolehkan, seperti halnya menjadi dokter dimana

nantinya bisa membantu pasien wanita yang berobat, atau seperti

menjadi guru di suatu sekolah mengajar siswa putri dimana siswa putri

dipisah dengan siswa putra, dan yang lain sebagainya. Sedangkan jika

sang istri tersebut bekerja di sektor perusahaan ataupun lembaga yang

bercampur baur antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahrom,

maka hal tersebut sebisanya dihindari. Hal tersebut diperbolehkan oleh

ulama dengan syarat ;

1) Mendapatkan izin dari suami

Page 74: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

63

Wajib bagi seorang istri untuk selalu meminta izin untuk

keluar rumah meskipun urusan yang sepele. Urusan yang kecil saja

wajib bagi seorang istri untuk meminta izin apalagi ketika keluar

untuk bekerja. Karena jika tidak maka sepanjang istri itu diluar

rumah tanpa sepengetahuan suaminya, maka sepanjang itu juga

dosa terus bertumpuk bagi istri tersebut.

2) Mampu menjaga diri dari fitnah

Seyogyanya seorang istri ketika keluar rumah menghindari

diri dari segala hal yang dapat menimbulkan fitnah, sepertihalnya

bercampur baur dengan lelaki yang bukan mahrom atau

berkomunikasi yang berlebihan dengan lelaki yang bukan

mahrom.

3) Menutup aurat dengan baik

Yang menjadi permasalahan bagi suami biasanya adalah

ketika harus memakai cadar di saat bekerja. Ketahuilah, bahwa

perkara cadar adalah perkara ikhtilaf dikalangan ulama’ salaf.

Jumhur ulama mengatakan bahwa cadar hukumnya mustahab

(disukai/dianjurkan). Sementara untuk hal yang wajib , ulama

sepakat bahwa aurat wanita adalah seluruh tubuh kecuali telapak

tangan dan wajah. (Sumber: Wawancara dengan peserta AISHAH

pada 8 September 2018)

e. Adab-adab mengadakan walimah

Menjadi pertanyaan yang penting bagi peserta AISHAH yang

ingin menikah ataupun menikahkan anaknya, yaitu bagaimana cara

Page 75: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

64

mengadakan walimahan yang sesuai syariat islam. Karena disaat ini

walimah yang benar-benar syar’i sangatlah sulit, hal itu akan menjadi

asing ditengah masyarakat dizaman ini ketika akan mengadakan

walimah sesuai syariat islam. Adapun walimah syar’i, perlu

diperhatikan hal-hal berikut :

1) Walimah dilaksanakan setelah pasangan sah menjadi suami istri.

2) Dalam walimah hendaknya mengundang orang-orang yang shalih

baik miskin maupun kaya.

3) Menyediakan hidangan berupa daging, kalaupun tidak mampu

maka hidangan yang lain diperbolehkan.

4) Tempat duduk antara tamu laki-laki dan perempuan dipisah.

5) Pasangan pengantin tidak memakai pakaian yang melanggar

syariat.

6) Tidak ada simbol-simbol kemusyrikan serta alat musik disaat

walimahan.

(Sumber: Wawancara dengan peserta AISHAH pada 8 September

2018)

C. Faktor Penghambat dan Pendorong Upaya AISHAH Membangun

Keluarga SAMARA Bagi Keluarga Salafi di Salatiga

1. Faktor Pendorong

a. Banyaknya keluarga yang memiliki pemahaman manhaj salaf di salatiga,

sehingga semakin banyak peserta yang ikut menjadi anggota AISHAH.

Page 76: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

65

Salatiga merupakan kota kecil, akan tetapi perkembangan

ideologi di kota ini sangat menarik. Banyak ideologi serta pemahaman

islam yang berkembang di salatiga, salah satunya adalah pemahaman

manhaj salaf, dengan sentral keilmuan ada di dua pondok besar yaitu

Ma’ad Al- Irsyaad Al-Islamiyah dan Pondok Pesantren Ma’ad As-

Surkati. Dari dua pondok pesantren itulah banyak sekali lahir ustadz-

ustadz yang bermanhaj salaf.

b. Biaya yang dikenakan murah

Salah satu faktor yang bisa menarik masyarakat untuk ikut

AISHAH adalah karena biaya yang murah. Didalam AISHAH, biaya

pendaftaran diawal masuk adalah Rp. 50.000, kemudian disetiap

bulannya hanya dikenakan biaya Rp. 30.000. Biaya tersebut digunakan

untuk biaya operasional dan juga biaya ganti fotokopi materi yang

nantinya dibagikan kepeserta kembali.

c. AISHAH memiliki pemateri yang ahli dalam bidangnya untuk

menyampaikan kajian ataupun sebagai tempat para peserta guna

mengkonsultasikan masalah rumah tangganya.

Salah satu hal yang mendorong peserta untuk mengikuti

AISHAH adalah karena pemateri yang didatagkan AISHAH merupakan

pemateri yang berkompeten dibidangnya. Untuk kajian kesehatan

wanita, AISHAH mendatangkan Risnawati, S.SiT M. Kes selaku

Direktur Akademi Kebidanan Ar Rum Kota Salatiga sebagai pemateri.

Sedangkan untuk kajian pendidikan anak dipegang oleh Ustadz

Muhammad Qosim Mujahir, Lc, merupakan salah satu alumni

Page 77: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

66

Universitas Islam Madinah. Dan dua pemateri lainnya adalah Ustadz

Ahmad Zainudin yang merupakan pendakwah terkenal di Salatiga , serta

salah satu penggagas berdirinya Yayasan Hati Beriman Salatiga, dan

juga Ustadz Arif Ardiansyah, Lc yang merupakan Ustadz di Yayasan

Pendidikan Islam Al Irsyad Tengaran, Kab. Semarang.

2. Faktor Penghambat AISHAH

a. Anti pati masyarakat terhadap dakwah manhaj salaf

Tidak sedikit masyarakat yang masih belum memahami manhaj

salaf dengan benar, sehingga sebagian masyarakat masih ada yang takut

dengan pemahaman serta penampilan keluarga yang bermanhaj salaf. Itu

merupakan salah satu penghambat dakwah salaf termasuk apa yang

dilakukan lembaga AISHAH, karena dengan masyarakat yang menutup

diri maka ada hanya perasangka buruk terus menerus, dan akan

berdampak kurang baik bagi AISHAH.

b. Kurangnya keseriusan peserta mengikuti kegiatan yang dilaksanakan

AISHAH

Bisa dikatakan ini merupakan kendala internal dan utama dalam

suatu lembaga, merupakan kendala yang sering terjadi adalah kurangnya

keseriusan para pesertanya dalam mengikuti kegiatan yang berlangsung.

Di AISHAH juga masih ditemukan hal tersebut, dalam suatu kajian

setiap pertemuan biasanya ada yang tidak berangkat barang satu orang.

(Sumber : Wawancara dengan penanggung jawab AISHAH pada 11

April 2018)

c. Terbatasnya dana dan fasilitas yang dapat menunjang pelaksanaan

Page 78: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

67

Kurangnya dana serta sarana prasarana yang dimiliki AISHAH

bisa jadi juga merupakan kendala tersendiri. Aula yang kecil kurang bisa

menampung peserta yang banyak, apalagi ketika peserta AISHAH

banyak yang berangkat dan dalam satu kajian ditempat yang sama. Hal

tersebust bisa menjadikan peserta kurang bisa fokus terhadap materi

kajian yang dilakukan. (Sumber : Wawancara dengan penanggung jawab

AISHAH pada 11 April 2018)

d. Suami tidak ikut kajian yang diadakan AISHAH

Jika dianalisa bisa jadi ketika suami tidak ikut kajian AISHAH

merupakan faktor yang menghambat AISHAH dalam mengupayakan

keluarga sakinah mawaddah wa rahmah. Karena idealnya memang sang

suami juga harus tau ilmu kerumahtanggaan,, meskipun nanti yang

dibahas adalah kerumahtanggaan istri. Ketika suami ikut kajian maka

akan ada pemahaman yang sama sehingga ketika diaplikasikan dalam

rumah tangga akan semakin mudah.

e. Belum adanya hubungan/koordinasi AISHAH dengan instansi

pemerintah dan lembaga-lembaga kemasyarakatan

Sampai saat ini AISHAH belum ada kerjasama dengan instansi

pemerintah atau lembaga kemasyarakatan, hal itu merupakan faktor

penghambat bagi AISHAH, karena seandainya AISHAH sudah ada

hubungan/koordinasi dengan instansi pemerintah atau lembaga lainnya,

itu akan mempermudah AISHAH dalam mempromosikan dirinya serta

nantinya bisa mendapat bantuan berupa materi maupun non-materi dari

pemerintah.

Page 79: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

68

f. Pengurus AISHAH merupakan orang dengan kesibukan yang padat

Kalau dilihat dalam kepengurusan AISHAH, akan dijumpai

mereka kesemuanya adalah para tokoh ustadz ataupun mereka yang

mempunyai profesi yang penting dilembaga lain, penjelasannya sudah

dijabarkan pada BAB sebelumnya. Hal tersebut merupakan kendala

tersendiri ketika pemateri tidak bisa datang ketika jadwal kajian karena

berbenturan dengan kegiatan lain yang juga tidak kalah penting

dilembaga lain, akhirnya kajian di AISHAH akan digantikan dengan

pemateri lain. (Sumber: Wawancara dengan Peserta AISHAH pada 8

September 2018)

Page 80: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

69

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Analisis Upaya AISHAH Dalam Membangun Keluarga SAMARA

Islam adalah agama yang sempurna. Agama yang mencakup semua sisi

kehidupan. Tidak ada suatu masalah pun dalam kehidupan dunia ini, yang tidak

dijelaskan atau terlepas pembicaraannya dari agama Islam. Tidak ada satu pun

masalah yang tidak disentuh nilai Islam, walau masalah tersebut nampak kecil

dan remeh. Itulah Islam, agama yang memberi rahmat bagi seluruh alam.

Persoalan pernikahan adalah persoalan menarik untuk dibicarakan.

Agama Islam telah memberikan petunjuk yang lengkap dan rinci terhadap

persoalan pernikahan. Mulai dari anjuran menikah, cara memilih pasangan yang

ideal, melakukan khitbah (peminangan), bagai-mana mendidik anak, serta

memberikan jalan keluar jika terjadi kemelut dalam rumah tangga, sampai dalam

proses nafaqah (pemberian nafkah) dan harta waris, semua diatur oleh Islam

secara rinci, detail dan gamblang.

Islam telah membahas masalah pernikahan secara panjang lebar. Mulai

dari bagaimana mencari kriteria bakal calon pendamping hidup, hingga

bagaimana memperlakukannya dikala telah resmi menjadi pasangan hidup.

Islam telah menunjukkan kiat-kiat dan tuntunannya. Begitu juga Islam

mengajarkan bagaimana mewujudkan sebuah pesta pernikahan yang meriah,

namun tetap mendapatkan berkah dan tidak melanggar tuntunan Sunnah

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Begitu pula dengan pernikahan yang

sederhana namun tetap penuh dengan pesona. Islam telah mengajarkannya dan

memudahkannya.

Page 81: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

70

Nikah merupakan jalan yang paling bermanfaat dalam upaya

merealisasikan dan menjaga kehormatan. Melalui nikah inilah seseorang dapat

terjaga dirinya dari apa yang diharamkan Allah Ta’ala. Oleh sebab itulah,

Rasulullah mendorong ummatnya untuk mempercepat nikah, mempermudah

jalan untuknya dan memberantas kendala-kendalanya.

Nikah adalah fitrah manusia serta merupakan jalan yang dapat meredam

gejolak biologis dan psikologis dalam diri manusia, sebagai perwujudan cita-cita

luhur dari sepasang suami isteri yang kemudian dari pernikahan yang syar’i

tersebut akan membuahkan keluarga sakinah mawaddah wa rahmah.

Dalam membangun keluarga sakinah mawaddah wa rahmah, banyak

sekali panduan yang bisa digunakan untuk menjadi rujukan. Sudah banyak buku-

buku, tulisan, kajian, seminar serta pelatihan yang membahas dan juga bertujuan

untuk memberikan tips dalam membangun keluarga agar sakinah, tidak

terkecuali AISHAH.

AISHAH yang merupakan singkatan dari Akademi Istri dan Ibunda

Shalihah ini juga merupakan upaya dari beberapa orang yang peduli akan

pentingnya keluarga sakinah. Lembaga ini berbentuk akademi, dimana dalam

wikipidia Indonseia dijelaskaan makna dari akademi merupakan salah satu

bentuk perguruan tinggi selain politeknik, sekolah tinggi, institut,

dan universitas. Atau perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan

vokasi dalam satu cabang atau sebagian cabang ilmu pengetahuan

(wikipedia.co.id). Jadi dalam ranah ini bisa diartikan bahwa Akademi Istri dan

Ibunda Shalihah ini merupakan bentuk lembaga yang menyelenggarakan

pendidikan dalam cabang ilmu berkeluarga sesuai tuntunan islam.

Page 82: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

71

Seperti lembaga-lembaga lain yang juga serupa tujuannya, AISHAH

juga memiliki progam kerja sebagai bentuk upaya membantu pesertanya

membangun keluarga sakinah, bantuan yang diberikan lembaga ini adalah

berupa kajian rutin dan konseling.

Kajian dilakukan setiap hari Sabtu pukul 09.00 WIB sampai pukul 11.30

WIB dengan tema yang beragam sebagaimana sudah dipaparkan di BAB

sebelumnya. Secara garis besar kajian yang diselenggarakan AISHAH

menyangkut perkara aqidah, fikih, akhlak dan kesehatan bagi wanita.

Selain kajian rutin, AISHAH juga berusaha membantu keluarga peserta

AISHAH melalui konsultasi. Peserta yang sedang menghadapi masalah terkait

keluragnya, bisa di konsultasikan kepada para pengajar guna menemukan solusi

terbaik bagi keluarganya. Konsultasi bisa langsung melalui majelis kajian atau

bisa menemui ustadz secara langsung.

Didalam AISHAH upaya utama yang dilakukan utnutk membangun

keluarga sakinah mawaddah wa rahmah bagi pesertanya adalah dengan

memberikan ilmu-ilmu seputar kekeluargaan. Meskipun jika kita lihat bahwa

upaya yang dilakukan AISHAH ini memang terkesan sederhana, hanya

mengadakan kajian ilmu dengan kurikulum yang ditentukan dan juga membuka

konseling. Akan tetapi ketika penulis analisa sebenarnya upaya seperti itulah

memang yang paling efektif untuk mendidik keluarga seorang muslim,

sebagaimana yang dilakukan generasi Salafu Shalih, generasi terbaik dalam

islam itu mengajarkan kepada setiap muslim bahwa kunci kebahagian di dunia

maupun akhirat adalah ilmu, sebagaimana pepatah arab :

Page 83: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

72

راد الآخره فعليه بالعلم، ومن نيا فعليه بالعلم، ومن أ راد ال

من أ

رادهما فعليه بالعلم أ

“Barangsiapa yang menginginkan dunia maka hendaklah

berilmu.Barangsiapa yang menginginkan akhirat, maka hendaklah dengan

ilmu.Barangsiapa yang menginginkan keduanya, maka hendaklah dengan

ilmu.”

Pepatah diatas merupakan nasehat sangat berharga bagi seseorang yang

sudah berumah tangga ataupun yang belum berumah tangga. Jika seseorang

yang sudah berumah tangga ingin kehidupan keluarganya bahagia dan sakinah

maka carilah ilmu, karena dengan ilmu itu seseorang akan tau apa yang harus

dilakukan, sebagaimana perkataan Imam Bukhori dalam Muqoddimah Kitab

Shahih Bukharinya, bahwa “ilmu dulu sebelum beramal dan berkata”. Nabi

SAW juga bersabda tentang salah satu tanda seseorang mendapat kebiakan dari

Allah SWT,

ين هه ف ال من يرد الل به خي ا يفق

“Siapa yang Allah kehendaki kebaikan kepada seorang hamba maka Ia

akan difahamkan tentang agamnya.” (Muttafaq Alaihi)

Allah SWT juga berfirman dalam surat Al Maidah ayat 15-16,

هل أ ا كنتم تفون ٱلكتب ي م لكم كثيا م قد جا ءكم رسولنا يبي

ن ٱلكتب من قد جا ءكم م ويعفوا عن كثي بي ٱلل ١٥نور وكتب م

Page 84: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

73

به يهدي بع من ٱلل نه ٱت لم سبل ۥرضو ن ويخرجه ٱلس لمت م م إلى ٱلظستقيم ۦبإذنه ٱلنور ١٦ويهديهم إلى صرط م

“Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami,

menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyi kan,

dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu

cahaya dari Allah, dan Kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah

menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan

keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang

itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-

Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus”

Kedua ayat ini menunjukkan tentang keutamaan ilmu, yang disifatkan

sebagai cahaya yang membimbing siapa saja yang mengikuti keridhaan-Nya

menuju jalan-jalan keselamatan, berupa jalan yang menyelamatkan seorang

hamba dari penyimpangan dan kesesatan, dan mengantarkan seorang hamba

menuju keselamatan dunia dan akhirat, mengeluarkan mereka dari kegelapan,

kegelapan syirik, bid’ah, kemaksiatan dan kejahilan, menuju kepada cahaya

tauhid, ilmu, hidayah, ketaatan dan seluruh kebaikan.

Ilmu agama menjadi hal penting dalam kehidupan demi mewujudkan

kesakinahan sebuah keluarga. Setiap anggota keluarga harus senantiasa

mendekatkan diri dan selalu ingat kepada Allah SWT. dengan menjalankan

perintah-Nya dan menjahui larangan-Nya. Karena dengan mendekatkan diri

kepada Allah SWT akan tumbuh dan terwujudnya nilai-nilai keimanan dan

ketaqwaan yang dapat mempermudah penyelesaian urusan atau permasalahan

dalam rumah tangga. Salah satu upaya untuk menjadikan kehidupan dan

keluarga yang sakinah adalah dengan cara selalu belajar ilmu agama.

Page 85: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

74

AISHAH baru memiliki dua angkatan dengan peserta yang beragam ,

dari hasil wawancara peserta AISHAH ada yang sudah berkeluarga maupun

belum berkeluarga, meskipun kebanyakan pesertanya sudah berkeluarga. Bagi

muslimah yang belum berkeluarga mereka tetap antusias untuk mengikuti

pembelajaran kurikulum yang ada, mereka merasa senang bisa belajar di

AISHAH, selain mendapatkan ilmu yang nantinya berguna ketika sudah

berkeluarga, mereka juga bisa belajar dari peserta lainnya yang sudah

berkeluarga terkait pengalaman yang sudah dilaluinya.

Dari hasil wawancara dengan peserta, kebanyakan peserta merasa sangat

terbantu dengan mengikuti AISHAH. Ilmu yang sudah didapat di AISHAH bisa

diterapakan di rumah tangganya. Selain itu di AISHAH para peserta merasa

mempunyai rujukan setiap waktu ketika akan bertanya suatu hal ataupun

berkonsultasi terkait masalah dalam keluarganya, sehingga pastinya rumah

tangga menjadi rumahtangga yang sakinah.

Sedangkan pengertian keluarga sakinah menurut peserta AISHAH ini

beragam, akan tetapi intinya sebenarnya sama. Bahwa keluarga sakinah

mawaddah wa rahmah adalah keluarga yang tentram, penuh cinta dan kasih

sayang yang semuanya didasarkan ikhlas karena Allah SWT semata.

Dari hasil wawancara dengan peserta AISHAH, kebanyakan dari mereka

merasa keluarganya bisa dikatakan sebagai keluarga yang sakinah. Karena

kebanyakan dari peserta mempunyai keyakinan bahwa keluarga sakinah itu bisa

didapat dengan ilmu yang kemudian diamalkan.

Tidak sedikit juga dari peserta yang ingin diwawancarai penulis akan

tetapi peserta menolak, kebanyakan peserta menolak pada saat penulis

Page 86: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

75

melakukan wawancara terkait masalah apa yang sering terjadi di dalam keluarga.

Kebanyakan dari peserta menolak untuk menjawab pertanyaan yang diajukan

penulis tersebut dengan alasan bahwa itu privasi dalam rumah tangga, sehingga

tidak patut untuk dibeberkan kepada orang lain.

Hal tersebut jika dianalisa sebenarnya merupakan salah satu indikator

kesakinahan suatu keluarga, para peserta paham ilmu bahwa sesungguhnya yang

namanya berumah tangga pasti memiliki cacat ataupun kekurangan, setiap

pasangan memiliki itu, dan memang tidak ada seorangpun yang hidup sempurna.

Maka salah satu tugas dalam berkeluarga bagi kedua pasangan suami istri adalah

saling melengkapi satu sama yang lainnya, saling menutupi kekurangan

diantaranya. Hal tersebut sebagaimana Firman Allah SWT dalam Al-Quran surat

Al-Baqarah ayat 187,

... نتم لكم لاس هن لاس وأ هن ل ...

“mereka (istri-istri) adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian

bagi mereka (istri-istri) “

Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya menafsirkan ayat tersebut dengan

mengutip perkataan Ibnu Abbas dan Rabi’ bin Anas, Ibnu Abbas berkata

“mereka itu (istri-istrimu) pemberi ketenangan bagi kalian, dan kalianpun sebgai

pemberi ketenangan bagi mereka”, sedangkan Rabi’ bin Anas berkata “mereka

itu sebagai selimut bagi kalian, kalianpun sebagai selimut bagi mereka”.

Artinya bahwa pasangan kita, suami ataupun istri jika bener mereka

pasangan yang baik dan menghantarkan kepada keluarga sakinah berarti

Page 87: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

76

harusnya suami atau istri mampu memberi ketenangan bagi pasanganya baik

ketika ada ataupun ketika tidak ada dalam artian ada ketika bersama maupun

ketika tidak sedang bersama. Selain itu seorang pasangan yang baik juga

berfungsi sebagai selimut bagi kita, dalam artian bahwa pasangan seseorang

adalah penutup aib serta kekurangan.

Kemudian ketika penulis tinjau dari perspektif islam , upaya yang sedang

dilakukan AISHAH ini merupakan uapaya yang sesuai dengan hukum islam.

Dalam arti tidak bertentangan dengan ketentuan islam. Memang jika

dikembalikan ke tugas mendidik istri maka itu merupakan kewajiban bagi suami

dikarenakan suami merupakan pemimpin didalam keluarga sebagaimana firman

Allah SWT dalam surat An Nisa’ ayat 34

مون عل ٱلر جال ل ٱلن سا ء قو بما فض نفقوا ٱلل بعض وبما أ بعضهم عل

لهم ف مولحت من أ نتت حفظت ل لفيب بما حفظ ٱلص ق ت و ٱلل ٱل

فإن ٱضبوهن و ٱلمضاجع روهن ف ٱهج تافون نشوزهن فعظوهن و إن طعنكم فل تبفوا عليهن سبيل

أ ا كبيا ٱلل ٣٤كن علي

Artinya : “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh

karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian

yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian

dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada

Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah

memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka

nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan

pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu

mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi

lagi Maha Besar”

Page 88: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

77

Dan juga merupakan tanggung jawab seorang pemimpin untuk

melidungi keluarganya dari bahaya, baik di dunia maupun di akhirat

sebagaimana firman Allah dalam Surat At-Tahrim ayat 6

ها يأ ين ي هليكم نارا وقودها ٱل

نفسكم وأ

ٱلجارة و ٱلناس ءامنوا قو ا أ

عليها ملئكة غلظ شداد ل يعصون مرهم ويفعلون ما يؤمرون ٱللما أ

٦

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan

keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;

penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah

terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan

apa yang diperintahkan”

Akan tetapi ketika kita melihat dalam ranah fiqhu Al-waqi’ (fiqih sesuai

keadaan ummat) dengan memasukkan istri untuk mengikuti AISHAH juga

merupakan upaya yang tepat, apalagi ketika suami sibuk bekerja, berangkat pagi

pulang petang, pastinya hanya sedikit waktu yang bisa digunakan untuk

keluarganya. Apalagi ketika ternyata sang istri juga merupakan wanita karir

yang harus bekerja di luar rumah, maka untuk mensiasati guna mendidik istri

adalah dengan mengikuti AISHAH. Itu semua dilakukan dalam rangka

membangun keluarga sakinah. Sebagaimana juga seperti yang sudah

dicontohkan generasi-generasi Sahabat Nabi SAW terdahulu. Mereka

memerintahkan atau juga membolehkan istri-istri mereka untuk bertanya kepada

Rasulullah SAW ataupun kepada Ummahatul Mukminin waktu itu. Banyak

sekali riwayat yang menerangkan hal tersebut, sebagaimana hadis yang ada di

Page 89: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

78

kitab Mustadrak Al-Hakim, Al-Hakim meriwayatkan sebuah hadis dari Aisyah

R.ha ;

“Mahasuci Allah yang mendengarkannya meliputi segala sesuatu.

Sungguh aku telah mendengarkan perkataan Khaulah binti Tsa’labah yang

menyembunyikan perkataannya dariku saat dia mengadukan suaminya (Aus bin

Shamit) kepada Rasulullah. Khaulah berkata : Wahai Rasulullah, dia

(suaminya) telah merenggut masa mudaaku. Aku telah melahirkan banyak anak

untuknya, begitu aku s udah tua dan tidak dapat hamil lagi, dia men-dziharku.

Demi Allah aku mengadu kepadamu”. Kemudian turunlah surat Al-Mujadalah.”

Dari hadis diatas bisa disimpulkan bahwa ternyata dulu para istri sahabat

Nabi SAW menanyakan persoalan yang ada didalam keluarganya kepada Nabi

SAW ataupun kepada istri-istri Nabi SAW. Dan itu juga merupakan perintah

Allah SWT untuk selalu bertanya kepada yang mempunyai ilmu ketika

mengadapi suatu permasalahan. Allah SWT berfirman :

هل فس ...ك لو ا أ )٤٣ (ر إن كنتم ل تعلمون ٱل

Artinya : “Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai

pengetahuan jika kamu tidak mengetahui” (Q.S An Nahl : 32).

Dalam ayat tersebut terkandung makna bahwa kita diperintahkan

bertanya setiap tentang ilmu apapun pada ahlinya jika tidak mengetahuai, di

AISHAH juga demikian, AISHAH menfasilitasi pesertanya untuk berkonsultasi

masalah yang ada di dalam keluarganya kepada ahlinya, yaitu para ustadz dan

pengajar di AISHAH.

Kemudian ketika melihat isi dari materi serta muatan kurikulum yang

dijadikan acuan lembaga AISHAH, semuanya merupakan ilmu-ilmu yang

dianjurkan dalam islam. Tidak ada ilmu yang dianggap syubhat apalagi haram

untuk dipelajari, kesemuanya merupakan ilmu-ilmu yang shahih yang rujukan

Page 90: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

79

utamanya adalah kitab-kitab ulama Salafus Shalih. Materi yang dibahas dalam

pertemuan-pertemuan terbesut adalah materi tentang aqidah, fikih, akhlak serta

kecantikan dan kesehatan wanita. Dimana kesemuanya disampaikan oleh

seorang yang ahli dalam bidangnya.

Selain mengadakan kaian rutin, upaya AISHAH lainnya adalah dengan

mempersilahkan pesertanya yang mempunyai masalah untuk ditanyakan atau

dikonsultasikan kepada pemateri AISHAH/Ustadz yang berkompeten

dibidangnya, hal ini merupakan upaya yang sangat efektif guna memberikan

nasehat-nasehat ataupun solusi bagi keluarga yang sedang mempunyai masalah.

Untuk pesertapun akan merasa sangat terbantu dengan adanya upaya seperti ini,

ketika peserta kebingungan terhadap suatu permasalahan, sudah ada tempat yang

sesuai untuk mencari solusim maka bisa langsung ditanyakan kepada pemateri-

pemateri.

B. Analisis Faktor Pendorong dan Penghambat Upaya AISHAH Membangun

Keluarga SAMARA Bagi Keluarga Salafi Salatiga

Setiap upaya yang dilakukan pasti ada hal yang mendorong dan juga ada

hal yang menghalangi. Didalam upaya membangun keluarga sakinah mawaddah

wa rahmah akan ditemui berbagai hambatan yang pasti ditemui. Lembaga

AISHAH juga mendapati hal yang serupa, analisis penulis faktor utama

penghambat bagi AISHAH membangun keluarga samara adalah ada di intern

keluarga peserta AISHAH terebut, karena sesungguhnya semua hal yang sudah

diupayakan AISHAH kembali kepada diri sendiri masing-masing keluarga.

Semua itu diawali dengan keseriusan peserta yang mengikuti AISHAH. Jika

Page 91: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

80

diawal masuk kemudian mengikuti progam kerja yang dilakukan AISHAH serta

mengamalkan apa yang sudah didapat dari AISHAH, kemungkinan besar

keluarganya akan bisa mendapatkan hasil yang diinginkan. Akan tetapi

sebaliknya, ketika peserta masuk mengikuti AISHAH dengan keseriusan yang

kurang, maka hasilnya pun akan kurang maksimal. Rasulullah sendiri sudah

memerintahkkan kepada umatnya untuk selalu bersungguh-sungguh dalam

melakukan segala hal yang bermanfaat, sebagaimana sabda beliau:

المؤمن من ال حب إلى الل خي القوى خي وأ

عيف وف ك مؤمن الضء فل تقل صابك ش

ول تعجز وإن أ احرص عل ما ينفعك واستعن بالل

ن فعلت كن كذا وكذا وما شاء فعل فإن لو .لو أ ولكن قل قدر الل

يطان تفتح ع مل الش

“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada

mukmin yang lemah. Namun, keduanya tetap memiliki kebaikan.

Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada

Allah, jangan engkau lemah. Jika engkau tertimpa suatu musibah, maka

janganlah engkau katakan: ‘Seandainya aku lakukan demikian dan demikian.’

Akan tetapi hendaklah kau katakan: ‘Ini sudah jadi takdir Allah. Setiap apa yang

telah Dia kehendaki pasti terjadi.’ Karena perkataan law (seandainya) dapat

membuka pintu syaithon.” (H.R Muslim no. 47 Kitab Al Qodar)

Sabda Rasulullah yang berbunyi “Bersemangatlah atas hal-hal yang

bermanfaat bagimu” merupakan wasiat yang sangat berharga bagi muslim untuk

selalu bersemagat dalam segala hal, sedangkan kebalikan dari itu merupakan hal

yang tercela yaitu tidak bersungguh-sungguh ketika ada suatu kegiatan yang

bermanfaat baginya.

Page 92: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

81

Faktor penghambat lain yang juga tidak kalah penting adalah tidak

ikutnya suami dalam kajian rutin. Memang betul ketika AISHAH hanya

mengkhususkan perempuan dalam kajjian rutinnya karena sesuai namanya

Akademi Istri dan Ibunda Shalihah, tapi ada bagusnya jika suami bisa diikutkan

dalam kajian rutin atau bisa juga dibuat kelas sendiri, karena dalam membangun

sebuah keluarga sakinah, harus disadari bahwa semua anggota keluarga berperan

apenting agar terwujudnya keluarga yang diimpikan itu. Apalagi kalau kita

kembali kehukum islam, maka tugas mendidik keluarga agar menjadi baik

adalah tugas seorang suami sebagai pemimpin rumah tangga, sebagaimana

firman Allah dalam surat An Nisa ayat 34 yang berbunyi

مون عل ٱلر جال ... ٱلن سا ء قو

Artinya : “Lelaki itu pemimpin bagi keluarganya...”

Sedangkan untuk faktor pendorong, maka sebenarnya itu merupakan

peluang yang bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin bagi AISHAH untuk

memaksimalkan lembaga agar kedepannya semakin baik. Banyaknya keluarga

yang bermanhaj salaf disalatiga merupakan faktor pendorong utama yang bisa

dimanfaatkan, meskipun sebenarnya lembaga AISHAH tidak mengkhususkan

untuk keluarga yang bermanhaj salaf saja. Akan tetapi memang kebanyakan

yang mengikuti AISHAH adalah keluarga yang bermanhaj salaf.

Baik faktor pendorong maupun penghambat lembaga AISHAH untuk

membangun kelurga sakinah mawaddah wa rahmah merupakan hal yang perlu

diperhatikan sebagai bahan evaluasi agar kedepannya AISHAH mampu

Page 93: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

82

bersinergi lebih baik guna membangun keluarga sakinah mawaddah wa rahmah

bagi peserta khusunya, dan bagi keluarga di salatiga pada umumnya.

Page 94: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

83

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah penulis melakukan penelitian dan observasi terhadap upaya

pembentukan keluarga yang dilakukan lembaga AISHAH di Kota Salatiga, serta

penulis bahas dan analisa, maka dapat penulis simpulkan sebgai berikut :

1. AISHAH adalah lembaga yang memiliki misi membangun keluarga sakinah

bagi pesertanya. Upaya yang dilakukan AISHAH dalam mewujudkan

tujuan tersebut adalah dengan melakukan kajian rutin serta membuka

bantuan konsultasi bagi pesertanya yang memiliki masalah. Lembaga ini

berfungsi menjadi lembaga kajian Islam yang berkomitmen untuk

membekali para kaum Muslimah dengan bekal ilmu agama dan ilmu

kerumahtanggaan yang aplikatif, sehingga diharapkan bisa terbentuk

pribadi muslimah yang lebih shalihah pada diri para pesertanya nanti.

AISHAH berada di bawah Yayasan Hati Beriman Salatiga, dimana yayasan

tersebut adalah yayasan islam yang memiliki pemikiran salaf, tujuan utama

yayasan tersebut adalah menyebarkan syiar islam sesuai sunnah Rasulullah

dan para pengikut setelahnya. Adapun ilmu yang didapatkan saat kajian

rutin di AISHAH adalah berkenaan dengan aqidah, fikih, akhlak serta

kesehatan dan kecantikan. Yang kesemuanya itu tidak lain menyangkut

tema besar kerumah tanggan seorang muslim/muslimah. AISHAH disini

menfasilitasi pesertanya untuk mendalami ajaran islam khusunya dalam

ranah ilmu kekeluargaan. Kajian rutin yang diadakan setiap hari Sabtu

pukul 09.00 sampai 11.30 diisi oleh pemateri yang ahli dalam bidangnya,

Page 95: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

84

agar materi yang disampaikan bisa diterima dengan baik oleh peserta.

Selain itu AISHAH juga mempersilahkan pesertanya untuk mengajukan

konsultasi tentang masalah ataupun pertanyaan yang ingin diketahui

jawabannya, peserta bisa konsultasi atau bertanya secara langsung dalam

forum kajian maupun dengan tatap muka secara pribadi.

2. Faktor pendorong serta penghambat yang dihadapi AISHAH harusnya bisa

dimanfaatkan sebaik mungkin, faktor pendorong digunakan untuk semakin

memajukan AISHAH sedangkan faktor penghambat merupakan tantangan

tersendiri bagi AISHAH untuk menemukan solusinya. Adapun faktor

pendorong upaya AISHAH dalam membangun keluarga sakinah mawaddah

wa rahmah bagi para pesertanya antara lain adalah banyaknya keluarga

yang memiliki pemahaman salaf di Salatiga, biaya yang dikenakan murah,

serta AISHAH memiliki pemateri-pemateri yang berkompeten

menyampaikan materi pada saat kajian rutin. Sedangkan faktor

penghambatnya antara lain adalah anti pati masyarakat terhadap dakwah

manhaj salaf, kurangnya keseriusan peserta mengikuti kegiatan kajian rutin

yang diadakan, terbatasnya dana dan fasilitas yang dapat menunjang

pelaksanaan kegiatan, suami tidak ikut serta dalam kajian rutin, belum

adanya hubungan/koordinasi AISHAH dengan instansi pemerintah dan

lembaga-lembaga kemasyarakatan serta pengurus AISHAH kebanyakan

merupakan orang dengan kesibukan yang padat.

Page 96: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

85

B. Saran-Saran

Setelah penulis melakukan penelitian dan observasi terhadap segala hal

yang berkaitan dengan AISHAH, menurut penulis masih ada beberapa hal yang

harus dibenahi dan diperbaiki. Harapan dari penulis saran serta masukan ini

dapat dijadikan batu loncatan kepada setiap individu yang terlibat. Adapun saran

dari penulis adalah :

1. Kepada Lembaga AISHAH

a. Lebih banyak dalam menggait peserta, mungkin bisa dengan lebih

meningkatkan iklan dalam bentuk pamflet dan yang lainnya agar

masyarakat lebih tau adanya AISHAH.

b. Kedepannya mengingat peserta AISHAH tidak hanya muslimah yang

sudah berkeluarga, mungkin AISHAH bisa membuka kelas baru.

Sehingga setiap tahun angkatan baru ada dua kategorisasi kelas , yaitu

kelas bagi muslimah yang sudah berkeluarga dan kelas bagi muslimah

yang belum berkeluarga.

c. Menbantu bagi peserta yang belum berkeluarga untuk segera

mendapatkan pasangan.

d. Membuka akademi atau kelas untuk suami, karena dalam membangun

keluarga sakinah dibutuhkan peran semua anggota keluarga termasuk

suami.

e. Melengkapi sarana prasarana seperti kelas , tempat parkir dan yang lain

sebagainya guna meningkatkan kenyamanan para peserta.

Page 97: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

86

f. Menambah jaringan kerjasama/kordinasi dengann pihak lain seperti

instansi pemerintahan atau lembaga-lembaga kemasyarakatan yang

dibutuhkan.

g. Pemateri lebih istiqamah dan memprioritaskan untuk fokus mengurus

AISHAH.

2. Kepada Peserta AISHAH

a. Lebih istiqomah dan ikhlas dalam mengikuti kajian di AISHAH

b. Para peserta bisa mengajak sanak keluarga yang lain untuk mengikuti

AISHAH agar bertambah banyak.

c. Untuk mengamalkan serta membagikan ilmu yang sudah didapatkan di

AISHAH

d. Kepada Masyarakat

a. Ikut mendukung segala kegiatan yang dilakukan AISHAH dengan hal-

hal yang sekiranya bisa membantu.

b. Menjaga kerukunan serta keharmonisan dalam bermasyarakat.

c. Diharapkan masyarakat akan semakin memahami betapa pentingnya

ilmu seputar rumah tangga dan ilmu-ilmu parenting sebagai kebutuhan

dalam mewujudkan keluarga sakinah.

d. Masyarakat lebih semangat menanamkan dan mengaplikasikan nilai-

nilai agama dalam kehidupan keluarga.

e. Kepada Pemerintah Kota

a. Ikut mendukung kegiatan yang dilakukan AISHAH , karena hal

tersebut merupakan hal positif.

Page 98: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

87

b. Bisa memberikan bantuan berupa materi bagi Yayasan pada umumnya

dan juga lembaga AISHAH pada khususnya agar bisa dimanfaatkan

untuk menambah sarana prasarana yang dibutuhkan.

c. Diharapkan Pemerintah Kota lebih memahami pentingnya pembinaan

keluarga agar sakinah, karena sejatinya unsur yang kecil akan tetaapi

memiliki peran luar biasa dalam pembangunan negara ini adalah

keluarga-keluarga.

Page 99: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

88

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Zainal. 2016. 101 Cara Mudah Mendidik Kelaurga. Jakarta Timur :

Pustaka Imam Bonjol.

Ali, Zainudin. 2009. Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Sinar Grafika.

Anam, Khoirul. 2015. Keluarga Sakinah Dan Dzikir (Studi Atas Peran

Majelis Dzikir Al Khidmah Dalam Pembentukan Keluarga

Sakinah Di Kabupaten Semarang). Salatiga : Iain Salatiga.

Ashofa, Burhan. 2013. Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Pt. Rineka Cipta.

Badrie, Moehammad Thahir. 1984. Syarah Kitab Tauhid Muhammad Bin

Abdul Wahab. Jakarta : Pustaka Panjimas.

Depertemen Agama Ri. 2005. Membina Keluarga Sakinah, Jakarta: Ditjen

Bimas Islam Dan Penyelenggara Haji.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islanomor: Dj.Ii/542 Tahun 2013

Tentang Pedoman Penyelenggaraan Kursus Pra Nikah.

Hamka . 2005. Tafsir Al-Azhar. Jakarta: Pustaka Panjimas.

Jabir, Abu Bakar. 2016. Minhajul Muslim. Solo : Pustaka Arafah.

Kifni, Achmad. 1996. 101 Nasehat Keluarga Sakinah, Banyumas :Badan

Penasehat Perkawinan Perselisihan Dan Perceraian.

Maarfat. 2002. Pedoman Wanita Muslimah, Bogor :Al Risalah Media.

Malik Kamal, Abu. 2016. Fikih Sunnah Wanita, Jakarta Timur :Griya Ilmu.

Mubarok, Ahmad. 2006. Nasehat Perkawinan Dan Konsep Hidup Keluarga,

Jakarta: Jatibangsa.

Munawir, Ahmad Warson. 1997. Kamus Arab-Indonesia Terlengkap,

Surabaya: Pustaka Progesif.

Musthafa. 2016. Fikih Menjemput Jodoh. Sukoharjo : Al Qawwam.

Page 100: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

89

Rafie , Baihaqy Ahmad. 2006. Membangun Surga Rumah Tangga, Surabaya:

Gita Media Press.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Surya, Muhammad. 2003. Bina Keluarga , Semarang : Aneka Ilmu.

Ulfatmi. 2011. Keluarga Sakinah Dalam Perspektif Islam (Studi Terhadap

Pasangan Yang Berhasil Mempertahankan Keutuhan Perkawinan

Di Kota Padang). Jakarta: Kemenag Ri

Undang – Undang Ri Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Dan

Kompilasi Hukum Islam. 2015. Bandung: Citra Umbara.

Wawancara Dengan Peserta AISHAH.

Wawancara Dengan Ustadz Ahmad Zainuddin Pengurus Lembaga Aishah.

Wawancara Dengan Ustadz Tumidi Ketua Yayasan Hati Beriman Salatiga.

Yunus , Mahmud. 2007. Kamu Arab Indonesia. Jakarta : Pt. Mahmud Yunus

Wa Dzurriyyah.

Zaini, Syahmini. 2004. Membina Rumah Tangga Bahagia. Jakarta :

Kalamulia.

Page 101: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

LAMPIRAN

Page 102: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

Kegiatan Kajian Rutin

Tampak depan aula yang digunakan untuk kajian rutin

Page 103: UPAYA LEMBAGA AKADEMI ISTRI DAN IBUNDA SHALIHAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4696/1/skripsi AISHAH 2.pdf · Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian

Papan nama didepan kantor Yayasan Hati Beriman

Proses wawancara dengan peserta