upaya himpunan mahasiswa islam cabang ...hmi atau korps alumni hmi (kahmi) yang merupakan...

125
UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG CIPUTAT DALAM MEMBENTUK BUDAYA MEMBACA DI KALANGAN PARA AKTIVISNYA Diajukan Oleh: ANDRI FIKRI MUH.ALWAN 1111025100004 JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015

Upload: lydang

Post on 03-Feb-2018

259 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG CIPUTAT

DALAM MEMBENTUK BUDAYA MEMBACA

DI KALANGAN PARA AKTIVISNYA

Diajukan Oleh:

ANDRI FIKRI MUH.ALWAN

1111025100004

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015

Page 2: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang
Page 3: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang
Page 4: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang
Page 5: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

v

ABSTRAK

Andri Fikri Muh. Alwan (1111025100004). Upaya HMI Cabang Ciputat

Dalam Membentuk Budaya Membaca di kalangan Para Aktivisnya. Di

bawah bimbingan Siti Maryam, M.Hum. Program Studi Ilmu

Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri

Jakarta, 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola dan budaya membaca di

kalangan organisatoris HMI Cabang Ciputat. Jenis penelitian ini adalah

penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan

data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa sebagian besar kalangan aktvivis HMI Cabang

Ciputat sudah meninggalkan budaya membaca sebagai ciri dan karakter

utama yang harus dipertahankan. Sebagai organisasi dengan basis

kadernya adalah mahasiswa muslim, maka tujuan utamanya adalah mampu

melahirkan kader-kader yang berkualitas akademis, religius, dan

humanitas. Organisasi HMI sebagai wadah berkumpulnya mahasiswa

islam se-nusantara, selalu memberikan dorongan yang positif guna

merespon dinamika zaman baik di masa kini dan di masa yang akan

datang, salah satu senjata yang dipersiapkan guna merespon pergolakan

zaman adalah dengan menumbuhkan budaya membaca dikalangan

aktivisnya. Upaya-upaya yang harus dilakukan guna membentuk budaya

membaca adalah dengan dibentuknya forum-forum diskusi, kajian ilmiah,

bedah buku, dan kegiatan lainnya yang dapat memberikan stimulus kepada

kader HMI guna melahhirkan budaya membaca. Budaya membaca adalah

sebagai upaya mengkontekstualisasikan tujuan HMI yang terkandung

dalam pasal 4 Anggaran Dasar “Terbinanya Insan Akademis, Pencipta,

Pengabdi, yang bernafaskan Islam dan bertanggungjawab atas

terwujudnya masyarakat adil makmur yang di ridhoi Allah Subhanahu

Wata’ala”.

Membentuk budaya membaca di kalangan Aktivis HMI Cabang Ciputat

tentunya memiliki tujuan utama yaitu ingin mengembalikan khittah

perjuangan dan identitas yang telah hilang dari peradaban dunia akademis

dan dunia organisatoris khususnya Organisasi HMI Cabang Ciputat yang

notabenenya adalah Mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Kata Kunci : Organisasi, HMI, Budaya, Budaya Membaca.

Page 6: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

vi

ABSTRACT

Andri Fikri Muh. Alwan (1111025100004). The Action of Association of

Islamic University Student (HMI) Ciputat branch to construct a

reading habit among the activists. Under supervise of Mrs. Siti

Maryam, M.Hum. Library Science Program Faculty of Culture and

Humanity, Islamic State University Syarif Hidayatullah Jakarta 2015.

The purpose of this research is to find out the habits and reading behavior

among the activists of Association of Islamic University Student (HMI)

Ciputat Branch. This research conducted as descriptive research with

qualitative approach, using interview, observation, and documentation as

the technique of data collecting. The research proven that most of the

activists of Association of Islamic University Student (HMI) Ciputat

branch has left the reading habits behind as the main character that should

be fortified. As the Islamic University Student organization, therefore, the

main purpose must be trained a high-quality academic minded, religious,

and humanity-aware cadre.

The Association of Islamic University Student (HMI), as the congregation

of national Islamic university students, always gives a positive value to

respond the challenge of time, present and future time. One thing that has

been prepared the most to challenge the time is, to construct the reading

habits among the HMI activists. Reading habits as the action to

contextualized the purpose of HMI contained in Clause 4 of Articles of

Association that states “to construct an academic, creator, obligatory,

rightful-islamic person, also responsible for the making of prosperity

civilization blessed by Allah Subhanahu Wa Ta’ala”.

To construct reading habits among HMI Ciputat Branch activists is

absolutely a primary purpose to return the lost essence of fought and

identity from the academic-century and especially from the world of

organizational being of (HMI) Ciputat Branch which is mostly the students

of State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta.

Keywords: Organization, HMI, Culture, Reading Habits

Page 7: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT yang selalu melimpahkan

kasih dan sayang-Nya, semoga rahmat dan hidayah-Nya selalu tercurah kepada

kita semua, amin. Shalawat serta salam senantiasa kita persembahkan kepada

junjungan alam baginda Rasulullah SAW, keluarga serta sahabat, semoga kita

sebagai ummatnya mendapat pertolongannya kelak, amin.

Sebagai salah satu syarat menyelesaikan studi dan mencapai gelar Strata

Satu (S1) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah adalah membuat karya

tulis ilmiah dalam bentuk skripsi. Dalam rangka itulah penulis menyusun skripsi

ini dengan judul : “Upaya HMI Cabang Ciputat Dalam Membentuk Budaya

Membaca di kalangan Para Aktivisnya“.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, begitu banyak penulis temui

rintangan dan hambatan. Sungguh pun begitu Alhamdulillah atas kerja keras

semangat dan dukungan dari semua pihak akhirnya skripsi ini dapat penulis

selesaikan dengan baik. Oleh karena itu izinkan penulis untuk menghaturkan

ucapan terimakasih serta penghargaan kepada semua pihak yang telah

berpartisipasi dan memberikan dukungn moril dan materil, sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir ini tanpa kendala yang berarti. Pada kesempatan ini,

penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak. Prof. Dr. Sukron Kamil, MA selaku Dekan Fakultas Adab dan

Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak. Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan.

Page 8: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

viii

3. Bapak. Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu

Perpustakaan.

4. Ibu Siti Maryam, M.Hum, selaku dosen pembimbing penulis yang sudah

menyediakan waktu, tenaga, dan pikirannya serta selalu sabar membantu

dan membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

5. Tak luput juga Penulis haturkan terimakasih banyak untuk Ayahanda dan

Ibunda tersayang Muhammad Alwan H. Abdul Gani dan Ibu Siti Juhroh

yang telah melahirkan, membimbing, mendoakan ananda. Semoga suatu

hari penulis mampu membahagiakan dan membanggakan Ayah dan

Ibunda tersayang, semoga Allah selalu membalas semua kebaikan dan

perjuangan mereka.

6. Kepada Keluarga Besar HMI Cabang Ciputat, penulis haturkan sejuta

persembahan yang tak terhingga, khususnya HMI Komisariat Fakultas

Adab dan Humaniora (HMI KOFAH) serta para Kanda/ Yunda alumni

HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber

primer terkait penulisan skripsi ini.

7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang Ciputat penulis haturkan

ucapan terimakasih yang begitu tulus atas didikan dan motivasinya kepada

penulis di saat awal perkuliahan.

8. Kepada Seluruh keluarga Besar PMII Cabang Ciputat, penulis haturkan

ucapan terimakasih atas persahabatan kita selama ini, semoga akan tetap

abadi selamanya.

Page 9: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

ix

9. Keluarga besar Resimen Mahasiswa UIN Jakarta, Menwa Satuan UMJ,

penulis haturkan ribuan ucapan terimakasih.

10. Kepada para senior llmu Perpustakaan, para senior BEM (Badan Eksekutif

Mahasiswa) Fakultas Adab dan Humaniora periode 2013-2014, teman-

teman KKN (Kuliah Kerja Nyata) UINESCO 2014, kawan-kawan di KPU

(Komisi Pemilihan Umum) UIN 2014, serta kawan-kawan seperjuangan

angkatan 2011 yang tak hentinya memberikan dukungan, semangat, do’a

dan tawa sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dalam

hangatnya ikatan keluarga.

11. Kepada seluruh Keluarga Besar LINGKARMATA (Lingkar Muda

Lembata), Bang Jufridin Daud Hobamatan, Bang Husni Lamarobak, Bang

Hasnan Lado Purab, Bang hakim manuhoe, Bang Linggar, Bang fahmi

lamarobak, Bang Julkifli, Bang Arsyad, Bang Sunarto H, Bang Safar,

Bang Kine Paokuma, serta kawan-kawan seperjuangan saya Bung Midun

Husein Ratuloli, Bung Hasbi Ladopurab, Bung abdul Muthalib, Bung Adi,

Bung Dintos, Bung Arif, Bung Romi, Bung Jufri, Bung Jiko, Bung Umar,

Usman Lw, Aar, Bung Kusmadi Sarabity, Bung syamsul, Bung zainal

Paokuma, Adinda Ifa Latifah, Adinda Syar’iyah, serta kawan-kawan

lainnya yang turut serta selalu mensuport penulis dalam menyelesaikan

penulisan skripsi ini, hanya kepada Allah penulis berharap semua alam

ibadah mereka di balas dan di tempatkan di sisi yang mulia. Amin.

Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis memahami bahwa skripsi ini

masih jauh dari kesempurnaan. Semoga tulisan ini bisa memberikan manfaat

Page 10: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

x

kepada siapa saja yang menjadikan ini sebagai bahan bacaan mereka dan dapat

menjadikan tulisan ini sebagai referensi.

Jakarta , 13 November 2015

Penulis

Page 11: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

xi

DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................. i

Lembar Pengesahan ........................................................................................ ii

Lembar Pernyataan .......................................................................................... iv

Abstrak ............................................................................................................ v

Kata Pengantar ................................................................................................ vii

Daftar Isi .......................................................................................................... xi

Daftar Lampiran .............................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. Pembatasan Masalah dan Rumusan Masalah ..................................... 9

1. Pembatasan Masalah ........................................................................ 9

2. Perumusan Masalah .......................................................................... 9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................... 10

1. Tujuan Penelitian .............................................................................. 10

2. Manfaat Penelitian ............................................................................ 10

D. Defenisi Istilah ................................................................................... 11

1. Peran ................................................................................................. 11

2. Organisasi ......................................................................................... 11

3. Himpunan Mahasiswa Islam ............................................................ 12

4. Budaya .............................................................................................. 12

5. Membaca .......................................................................................... 12

E. Sistematika Penulisan .......................................................................... 13

Page 12: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

xii

BAB II TINJAUAN LITERATUR

A. Ruang Lingkup Organisasi ................................................................ 15

1. Pengertian Organisasi .................................................................... 15

2. Prinsip-Prinsip Organisasi ............................................................. 17

3. Pengertian HMI .............................................................................. 18

4. Tujuan HMI Sebagai Organisasi Mahasiswa ................................. 19

B. Ruang Lingkup Membaca .................................................................. 20

1. Pengertian Membaca ...................................................................... 22

2. Tujuan Membaca ........................................................................... 24

3. Manfaat Membaca ......................................................................... 25

4. Faktor-Faktor Yang Membentuk Budaya Membaca ..................... 26

C. Penelitian Terdahulu .......................................................................... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ........................................................ 29

1. Jenis Penelitian ............................................................................... 29

2. Pendekatan Penelitian .................................................................... 29

B. Sumber Data ...................................................................................... 30

1. Data Primer .................................................................................... 30

2. Data Skunder .................................................................................. 30

C. Informan ............................................................................................ 30

1. Ketua Umum HMI Cabang Ciputat ............................................... 30

2. Presidium ....................................................................................... 31

3. Kader Aktif HMI Cabang Ciputat .................................................. 31

Page 13: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

xiii

D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 32

1. Studi Kepustakaan ......................................................................... 32

2. Studi Lapangan .............................................................................. 33

a. Observasi .................................................................................... 33

b. Wawancara ................................................................................. 33

c. Dokumentasi ............................................................................... 34

E. Teknik Analisa Data .......................................................................... 34

1. Reduksi Data ................................................................................. 36

2. Penyajian Data .............................................................................. 36

3. Penarikan Kesimpulan .................................................................. 36

F. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 36

1. Tempat Penelitian ......................................................................... 36

2. Waktu Penelitian ........................................................................... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum ............................................................................... 37

1. Sejarah Berdirinya HMI ................................................................ 37

2. Latar Belakang Berdirinya HMI ................................................... 40

3. Latar Belakang Pemikiran Lafran Pane ........................................ 44

4. Sejarah Berdirinya HMI Cabang Ciputat ...................................... 46

5. Program Kerja HMI Cabang Ciputat ............................................ 53

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan ...................................................... 54

1. Program – Program Kegiatan HMI Cabang Ciputat ..................... 54

2. Faktor – Faktor Yang Menyebabkan Mundurnya Budaya

Membaca ....................................................................................... 58

Page 14: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

xiv

3. Pola Perkaderan di Lingkungan HMI Cabang Ciputat ......................... 65

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................ 69

B. Saran .................................................................................................. 70

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN- LAMPIRAN

Page 15: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

xv

Daftar Lampiran

Lampiran 1. Surat Pengajuan Dosen Pembimbing

Lampiran 2. Surat Tugas Dosen Pembimbing

Lampiran 3. Surat Izin Penelitian

Lampiran 4. Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 5. Biodata Informan

Lampiran 6. Tokoh-Tokoh Pendiri dan Pengurus HMI Cabang Ciputat

Lampiran 7. Transkip Wawancara

Lampiran 8. Dokumentasi

Page 16: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejarah peradaban umat manusia banyak mencatat peran sentral

kegiatan membaca dalam berbagai upaya pemberdayaan masyarakat,

pengembangan tradisi intelektual, filsafat, sastra, seni-budaya, serta ilmu

pengetahuan dan teknologi.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak akan mencapai

kemajuan seperti era kontemporer ini yang serba berbasis digital dan

teknologi canggih jika tidak dibangun dengan ketekunan para pakar dan ahli

dengan membaca bahan-bahan bacaan yang telah ada sebelumnya yang

bersifat mencerdaskan, menambah wawasan pengetahuan, inspiratif dan

mencerahkan sekaligus mendorong mereka terus melakukan penelitian dan

pengembangan guna mendapatkan temuan-temuan teori-teori serta

kecanggihan teknologi baru yang bermanfaat bagi umat manusia sebagaimana

yang kita saksikan di era globalisasi kini yang ditandai dengan percepatan

arus informasi.

Sejarah telah membuktikan bagaimana bacaan baik buku maupun

media massa, telah membuka hati dan pikiran suatu kaum-masyarakat,

kemudian mendorong terjadinya suatu gerakan sosial (social movement)

untuk melahirkan suatu perubahan sosial (sosial change) menuju tatanan

masyarakat baru yang lebih baik dan kompetitif adil dan sejahtera.

Page 17: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

2

Buku Max Havelaar karya Multatuli,1 misalnya, dipercaya telah

mempengaruhi pemikiran para pengambil kebijakan di lingkaran elit kerajaan

Belanda untuk melahirkan „politik etis‟ di wilayah hindia belanda

(Indonesia). Dari sinilah kemudian lahir lembaga-lembaga pendidikan dan

badan penerbitan, seperti balai pustaka bagi pribumi yang bertujuan untuk

membuat kaum pribumi menjadi sangat terpelajar.

Buku-buku atau bahan bacaan tentang sejarah dunia pula yang telah

membuka hati dan pikiran para perintis dan pendiri bangsa ini, yang aktif

dalam berbagai pergerakan nasional. Dengan membaca buku-buku sejarah

tentang bangsa-bangsa lain di dunia, kaum terpelajar seperti Dr. Wahidin

Sudirohusodo, Dr. Sutomo, dan Gunawan Mangunkusumo, menyadari makna

kebangsaan, kedaulatan dan kemerdekaan bagi bangsa yang sekarang ini

dinamakan dengan bangsa dan negara Indonesia.

Dari kesadaran itulah, kemudian Dr. Wahidin mengembangkan dan

memasyarakatkan gagasan nasionalisme. Gagasan tersebut tentunya tidak

hadir tanpa ada referensi dasar yang mengkristal menjadi sebuah konsep

pemikiran yang pada akhirnya adalah bisa diimplementasikan ke dalam ranah

masyarakat dan sekaligus berdaya guna dalam membangun sebuah tatanan

masyarakat yang baik dan bermartabat, yaitu masyarakat yang adil makmur

serta merdeka dari ketertindasan para kolonialisme.

1Nama asli multatuli adalah Douwes Dekker. Ia adalah seorang residen Lebak, Banten, yang

kemudian mengundurkan diri karena tidak mau dijadikan alat oleh pemerintah Hindia-Belanda

untuk menindas rakyat.

Page 18: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

3

Gagasan itu kemudian diwujud nyatakan oleh Dr. Sutomo dan

Gunawan Mangunkusumo dengan mendirikan Organisasi Pergerakan

Nasional bernama Boedi utomo.

Organisasi ini memang mulanya terkesan Jawanisme, tapi tetap

membawa dampak positif dengan bermunculan organisasi serupa yang

bersifat kedaerahan, seperti Jong Sumatera, Jong Minahasa, Jong Ambon, dan

Organisasi kaum Betawi. Dengan programnya masing-masing, organisasi-

organisasi yang di pelopor oleh kaum intelektual tersebut melakukan

pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan pendidikan, pertanian,

perdagangan, tekhnik dan kebudayaan.

Disinilah era kebangkitan nasional kemudian ditorehkan dengan tinta

emas dalam buku-buku sejarah nasional Indonesia, dan selalu menjadi

sumber inspirasi semangat kebangsaan yang tiada habis-habisnya.

Berangkat dari faktor pembacaan dan analisa terhadap “big historis-

founding father” bangsa ini maka, HMI (Himpunan Mahasiswa Islam),2 yang

notabene menjadi salah satu Organisasi kemahasiswaan, sekaligus

berdomisili di setiap Universitas, Perguruan Tinggi, serta Sekolah Tinggi,

mempunyai tanggungjawab yang sama, guna melanjutkan amanat para

pendiri bangsa yaitu untuk mencerdaskan anak bangsa dengan pendidikan.3

Salah satu tugas dan fungsi HMI sebagai Organisasi ekstra kampus

adalah membina mahasiswa agar berjiwa akademis, pencipta dan pengabdi

2Victor Tanja, HMI:HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM;Sejarah dan kedudukannya di tengah

gerakan-gerakan Muslim pembaharu di Indonesia(Jakarta: Sinar Harapan, 1982), h. 9

3Agusalim Sitompul, Pemikiran HMI dan relevansinya dengan sejarah perjuangan Bangsa

Indonesia (Jakarta:PT INTEGRITA DINAMIKA PRESS, 1986), h. 71

Page 19: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

4

kepada masyarakat, agama serta bangsa secara totalitas.4 Mahasiswa yang

kemudian disebut sebagai kaum muda, pelopor agen perubahan (agent of

change) yang akan meneruskan tongkat estafet perubahan bangsa di masa

depan sekaligus kontrol social (Social Control) karena pemuda adalah

pewaris sekaligus penerus estafet perjuangan bangsa. Ini tentu saja bukan

sekedar retorika, tapi suatu keharusan sejarah, dan bahkan hukum alam.

Ketika kelak para pemimpin bangsa lengser, ketika entrepreneur

menjadi tua, ketika para teladan undur dari gelanggang perjuangan bangsa,

maka giliran pemuda untuk tampil dan bicara, tentunya pemuda dalam artian

yang dimaksud adalah pemuda yang berlatar belakang pendidikan dan

pengalaman yang mumpuni, baik secara akademis, sosial serta spiritual.

Mereka tak bisa mengelak dari tanggungjawab dan keharusan sejarah

untuk meneruskan estafet perjuangan bangsa guna mencapai kemajuan,

kesejahteraan dan kejayaan di masa depan.5 Mahasiswa atau kaum muda yang

kemudian di pundaknya diembankan tanggungjawab, baik dalam konteks

ekonomi, moral, sosial, budaya, pendidikan ataupun spiritual, maka demi

sebuah tanggung jawab itulah kaum muda sudah tentu harus mempersiapkan

dan memberdayakan dirinya semaksimal mungkin guna menjadi pemimpin

masa depan.

4Modul Latihan LK-I HMI Cabang Ciputat. AD HMI BAB III Tentang Tujuan (Jakarta: HMI

KAHMI, 2010), h. 51

5Ahmadun Yosi Herfanda, Yang Muda Yang Membaca (Jakarta: Asisten Deputi

Pemberdayaan Lembaga Pemuda-Kementerian Negara Pemuda Dan Olahraga, 2008), h. ix

Page 20: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

5

Maka salah satu metode yang potensial untuk memberdayakan diri

adalah dengan kegiatan membaca, sudah barang tentu di zaman yang serba

canggih ini banyak alat dan media yang mendukung kegiatan membaca, baik

dari media on-line sampai dengan media massa cetak. Yang pada pokok

perhatiannya adalah menghidupkan kembali budaya membaca sebagai upaya

pemberdayaan diri secara maksimal guna menghadapi kehidupan di era

globalisasi ini. Dikatakan seperti itu karena mahasiswa adalah kaum

intelektual dengan pengetahuan keilmuan. Untuk mewujudkan itu, mahasiswa

harus akrab dengan kegiatan membaca.

Seseorang yang terbiasa membaca biasanya pengetahuan yang

didapatkan memberikan efek besar pada kehidupan dari yang belum tahu

menjadi tahu, berbeda dengan seseorang yang tidak akrab dengan membaca,

sangat jauh perubahannya di masa depan. Dalam dunia kampus banyak

kegiatan-kegiatan yang menunjang mahasiswa untuk meningkatkan kebiasaan

membaca, diantaranya adalah seminar, bedah buku, diskusi, serta pelatihan.

Sebab pada prinsipnya, membaca merupakan hal yang sangat prinsipil

bagi seseorang. Ketika seseorang membaca maka informasi tersebut akan

membantunya dalam mengarungi kehidupan ini, disatu sisi informasi tersebut

akan membentuk pola perilakunya dalam kontak sosial kemasyarakatan.

Membaca tidak hanya disaat sekolah, ataupun dibangku kuliah saja, namun

membaca adalah tugas seorang yang sangat pokok.

Apalagi yang disebut dengan pelajar, mahasiswa ataupun lainnya yang

bersinggungan langsung dengan faktor akademis-intelektual, maka wajib bagi

Page 21: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

6

mereka untuk rajin membaca buku untuk menemukan hal-hal baru. Pada

literatur sejarah peradaban intelektual HMI Ciputat, dapat kita temukan

bahwa HMI Cabang Ciputat adalah salah satu Organisasi ekstra yang berada

di lingkungan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Banyak kegiatan HMI Cabang Ciputat yang bergerak di bidang literasi.

Beberapa kegiatan tersebut diantaranya adalah diskusi, pelatihan, seminar,

bedah buku, lomba karya ilmiah, lomba design dan acara-acara lain. Namun

kondisi tersebut kini sudah mulai hilang dari permukaan dan pentas

peradaban intelektual HMI Cabang Ciputat.

Meskipun, HMI terkategori sebagai Organisasi mahasiswa

sesungguhnya mencakup mahasiswa Muslim Indonesia yang mencintai ilmu

pengetahuan, bernafaskan Islam dan cinta bangsa, sebagaimana tersurat

dalam lima kualitas insan cita HMI yaitu; kualitas insan akademis, kualitas

insan pencipta, kualitas insan pengabdi, kualitas insan yang bernafaskan

Islam, dan kualitas insan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat

adil makmur yang diridhoi Allah SWT.6

Namun disisi lain hal tersebut bisa dikatakan merupakan prinsip-prinsip

formatif yang secara esensi dan spiritnya tidak dimiliki oleh kader HMI

secara total sehingga melahirkan generasi yang kurang berpotensi dalam

kehidupan sosial kemasyarakatan yang sudah terkontaminasi dengan budaya

pragmatisme, hedonisme, serta individualisme sebagaimana yang kita

saksikan di era sekarang ini, memang tidak semua dari generasi HMI

6Eko Arisandi, ed., MembingkaI Perkaderan Intelektual setengah abad HMI Cabang Ciputat (

Ciputat: UIN Jakarta Press-HMI Cabang Ciputat, Presidium KAHMI, dan Fatwa Center, 2012 ), h.

xviii

Page 22: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

7

mengalami hal tersebut akan tetapi sebagian besar sudah terkontaminasi

dengan unsur-unsur kehidupan tersebut, karena generasi HMI hari ini sudah

melupakan asal muasal (Khittah Perjuangan) awalnya, salah satu faktornya

adalah generasi HMI hari ini sudah tidak mau membaca buku, koran, majalah

ilmiah dan sebagainya.

Budaya membaca, diskusi dan menulis kini jarang ditemukan di dalam

dunia kampus dan Organisasi, ini merupakan suatu pertanda dan indikasi

merosotnya nilai-nilai akademis dalam diri kaum muda khususnya kader HMI

Cabang Ciputat, sehingga pada akhirnya organsiasi HMI Cabang Ciputat

akan mengalami degradasi nilai serta kehilangan jati diri dari pentas

peradaban intelektual nasional serta internasional.

Atas dasar inilah penulis mencoba menuangkan beberapa tafsiran, serta

pendapat terkait dengan kondisi sosio-cultural yang ada saat ini di HMI

Cabang Ciputat periode 2014-2015. Pemilihan tema kajian yaitu upaya

Organisasi dalam membentuk budaya membaca di kalangan aktivisnya adalah

suatu tema yang menarik, mahasiswa sebagai objek penelitian didasarkan

pada fenomena bahwa mereka akan meneruskan tongkat estafet untuk masa

depan bangsa yang lebih baik guna membangun sebuah tatanan peradaban

umat, bangsa serta negara yang bermartabat.

Mengingat pentingnya kegiatan membaca bagi mahasiswa, tetapi

kenyataan yang terjadi kini nampaknya sangat jauh berbeda dengan harapan

para pendiri bangsa, serta tokoh-tokoh pendidikan. Salah satu kasus adalah

terdapat sebagian mahasiswa yang belum memanfaatkan kegiatan-kegiatan di

Page 23: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

8

luar bangku kuliah untuk meningkatkan kecintaan terhadap membaca. Hal

inilah yang menjadi akar permasalahan dari pada penulisan skripsi ini, yang

mana budaya membaca kini hilang dari permukaan dunia akademis serta

dunia Organisatoris.

Berangkat dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh penulis, hasil

yang diperoleh dari penelitian lapangan tersebut menunjukkan bahwa

lingkungan dan nuansa di tubuh Organisasi HMI Cabang Ciputat sendiripun

belum mampu mendukung terbentuknya budaya membaca khusus bagi

anggotanya. Hal ini tentunya ada korelasi dengan hadir dan pengaruh dari era

globalisasi yang kian marak menjamur dan menjamu gaya hidup yang serba

hedonis dan pragmatis.

Sehingga akhirnya hal inilah yang menyeret kaum akademis dan

Organisatoris ke dalam belenggu kebodohan, apatis dan rasa individualisme

yang begitu tinggi, padahal sejatinya globalisasi yang kemudian ditandai

dengan hadirnya media massa dan teknologi yang canggih justru

mempermudah dan membantu ruang gerak manusia secara keseluruhan,

namun hal ini justru mendatangkan “penyakit” yang parah bagi generasi

bangsa hari ini.

Berdasarkan permasalahan di atas maka penulis mencoba untuk

melakukan penelitian yang lebih mendalam lagi, kemudian hasil penelitian

tersebut akan dituangkan ke dalam skripsi yang berjudul “Upaya Himpunan

Mahasiswa Islam Cabang Ciputat Dalam Membentuk Budaya Membaca

di kalangan Para Aktivisnya.

Page 24: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

9

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar permasalahan yang dibahas tidak meluas dan penelitian ini

memberikan hasil yang maksimal, maka masalah yang akan diteliti akan

dibatasi ruang lingkupnya yaitu: ada tiga masalah penelitian yang akan

dikaji, yaitu:

a. Program-program kegiatan HMI Cabang Ciputat periode 2014-2015

yang dapat menciptakan budaya membaca bagi para aktivisnya

b. Faktor-faktor penyebab degradasi budaya membaca di kalangan aktivis

HMI Cabang Ciputat periode 2014-2015.

c. Pola perkaderan HMI Cabang Ciputat dalam mendukung terciptanya

jiwa para aktivis yang mencintai budaya membaca.

2. Perumusan Masalah

Selanjutnya penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai

berikut:

a. Apa saja program-program kegiatan HMI Cabang Ciputat yang dapat

meningkatkan budaya membaca para aktivisnya ?

b. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan mundurnya budaya membaca

di kalangan aktivis HMI Cabang Ciputat periode 2014-2015 ?

c. Seperti apa pola perkaderan HMI Cabang Ciputat periode 2014-2015

dalam mendukung terciptanya jiwa para aktivis yang mencintai budaya

membaca ?

Page 25: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

10

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Memperoleh gambaran mengenai peran program-program kegiatan

yang dibuat HMI Cabang Ciputat periode 2014-2015 dalam

menciptakan budaya membaca.

b. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab mundurnya peradaban dan

budaya membaca di kalangan aktivis HMI Cabang Ciputat periode

2014-2015.

c. Memahami alur dan pola perkaderan di lingkungan HMI Cabang Ciputat

periode 2014-2015 dalam mewujudkan jiwa para aktivis yang mencintai

budaya membaca.

2. Manfaat Penelitian

Setelah penelitian dilakukan diharapkan penelitian ini dapat berguna untuk:

a. Memberikan ide dan masukan bagi organisasi HMI Cabang Ciputat

dalam meningkatkan minat dan kebiasaan membaca anggotanya

sehingga terciptanya budaya membaca yang baik.

b. Memberikan bukti empiris yang mendukung teori-teori mengenai

pertanyaan peran Organisasi terhadap budaya membaca para aktivisnya.

c. Memberikan kontribusi pemikiran yang signifikan bagi perkembangan

Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi terutama dalam pembinaan

budaya membaca.

Page 26: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

11

d. Memberikan sebuah kontribusi kepada ummat bahwa sesungguhnya

budaya membaca adalah hal yang sangat pokok dalam kehidupan kita di

dunia fana ini.

D. Definisi Istilah

1. Peran

Peran adalah tugas dan tanggungjawab secara fungsi yang harus

dikerjakan oleh seseorang/lembaga dalam menjalankan tugasnya guna

mencapai visi dan misi suatu Organisasi.

2. Organisasi

Organisasi adalah wadah serta proses kerjasama antara manusia yang

terkait dengan hubungan formal dan rangkaian hierarki untuk mencapai

tujuan yang telah ditentukan. Dari pengertian di atas ada tiga unsur

menonjol yang perlu diperhatikan adalah :

a. Bahwa Organisasi bukanlah tujuan, melainkan cara untuk mencapai

tujuan atau alat untuk mengerjakan tugas pokok. Berhubungan dengan itu

susunan Organisasi haruslah selalu disesuaikan dengan perkembangan

tujuan atau tugas pokok.

b. Organisasi adalah wadah serta proses kerjasama yang terkait dalam

hubungan formal.

c. Dalam Organisasi selalu terdapat hierarki artinya dalam suatu Organisasi

selalu terdapat apa yang dinamakan atasan dan bawahan.

Page 27: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

12

3. Himpunan Mahasiswa Islam

Himpunan Mahasiswa Islam atau disingkat HMI adalah salah satu

Organisasi mahasiswa Islam yang di dirikan pada Tanggal 5 Februari Tahun

1947 M bertepatan dengan 14 rabiul awal 1366 H tepatnya di Jogjakarta,

yang bertujuan membentuk generasi Muslim yang akademis, pencipta,

pengabdi dan bernafaskan Islam dan bertanggungjawab atas terwujudnya

masyarakat adil makmur yang di Ridhoi Allah Subhanahu Wata‟ala.7

4. Budaya

Budaya adalah bentuk jamak dari kata budi dan daya yang berarti

cinta, karsa dan rasa. Kata budaya sebenarnya berasal dari bahasa Sanskerta

budhayah yaitu bentuk jamak dari budi atau akal. Dalam bahasa Inggris,

kata budaya berasal dari kata culture, dalam bahasa Belanda diistilahkan

dengan cultuur, dalam bahasa Latin, berasal dari kata colera. Colera yang

berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan, mengembangan tanah

(bertani).8

5. Membaca

Sedangkan membaca sebagai suatu proses menangkap atau

memperoleh konsep-konsep yang dimaksud oleh pengarangnya,

menginterpretasi, mengevaluasi konsep-konsep pengarang, dan

merefleksikan atau bertindak sebagaimana yang dimaksud dari konsep

tersebut.

7KAHMI CIPUTAT. Modul Latihan LK-I HMI Cabang Ciputat.h. 15

8Elly M. Setiadi. Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar (Jakarta:Kencana, 2006), h.27

Page 28: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

13

Budaya membaca adalah suatu kebiasan yang didalamnya terjadi

proses berfikir yang kompleks, terdiri dari sejumlah kegiatan seperti

keterampilan menangkap atau memahami kata-kata atau kalimat yang

tertulis, menginterpretasikan, dan merefleksikan. Dalam kegiatan membaca

juga perlu memiliki kondisi fisik yang baik sehingga konsentrasi

tercurahkan sepenuhnya kepada teks atau tulisan yang sedang dibaca.

E. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, peneliti membagi ke dalam 5 (lima) bab.

Adapun sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab I merupakan bab pembuka yang membahas latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, defenisi

istilah serta sistematika penelitian.

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Bab ini berisi pembahasan mengenai; Pengertian Organisasi, Prinsip-prinsip

Organisasi, Pengertian HMI, Tujuan HMI. Pengertian Membaca, Tujuan

Membaca, Manfaat membaca.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini menjelaskan tentang metodologi penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini, yaitu: jenis dan pendekatan penelitian, sumber data,

pemilihan informan, teknik pengumpulan data, teknik analisa data, serta

tempat dan waktu penelitian.

Page 29: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

14

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas mengenai gambaran umum, Sejarah Berdirinya HMI,

Sejarah HMI Cabang Ciputat, struktur Organisasi, visi dan misi, tujuan,

fungsi, fasilitas.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini penulis menjelaskan tentang kesimpulan yang didapat selama

penelitian serta saran yang dapat menjadi masukan bagi Organisasi HMI

Cabang Ciputat.

DAFTAR ISI

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 30: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

15

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. RUANG LINGKUP ORGANISASI

1. Pengertian Organisasi

Pada umumnya manusia adalah makluk sosial, cenderung berusaha untuk

memenuhi keinginan-keinginan sebagaimana yang diasumsikan Abraham

Maslow (1908-1970) bahwa setelah kebutuhan pertama terpenuhi pada

tingkat tertentu maka kebutuhan berikut akan muncul dan menjadi penting

bagi dirinya. Kebutuhan-kebutuhan yang belum terpenuhi akan

mempengaruhi tingkah laku (motivator) manusia selanjutnya dalam

kehidupannya sehari-hari. Oleh karenanya kemampuan manusia relatif

terbatas, maka ia berupaya untuk bekerjasama dengan orang lain guna

pencapaian tujuannya.1

Hal inilah yang melatarbelakangi manusia untuk selalu berorganisasi

secara substantive dalam kehidupan sehari-hari serta dalam bidang apapun.

Definisi organisasi banyak dikemukakan oleh para praktisi dan pakar seperti2.

1. Menurut Ernest Dale, Organisasi merupakan proses perencanaan yang

meliputi penyusunan, pengembangan, dan pemeliharaan suatu struktur

atau pola hubungan kerja dari orang-orang dari suatu kelompok.

2. Menurut Cyril Soffer, Organisasi merupakan perserikatan orang-orang

yang masing-masing mempunyai peranan tertentu dalam suatu sistem

1H Djaali. Psikologi Pendidikan. (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h.102.

2Modul LK-1 HMI Cabang Ciputat, h.128

Page 31: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

16

kerja dan pembagian kerja, dimana pekerjaan itu dirinci dan digabung

dalam beberapa bentuk hasil.

3. Menurut Liang Gie, Organisasi adalah wadah kerjasama sekelompok

orang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

4. Menurut David R. Hampton dalam bukunya Management, bahwa

Organisasi adalah suatu pengelompokan yang relatif bertahan lama dalam

sistem yang terstruktur dan berkembang dimana usaha-usahanya yang

terkoordinir dimaksudkan untuk mencapai tujuan dalam lingkungan yang

dinamis.

Dari beberapa penjelasan di atas maka penulis mengambil sebuah

kesimpulan bahwa Organisasi didirikan sebagai instrumen dalam usaha

mencapai tujuan kolektif, yang di dalamnya terdapat sekeompok orang

yang saling bekkerja sama serta mempunyai kesamaam visi-misi dalam

mencapai tujuan tertentu.

Namun demikian karakteristik Organisasi dapat dirinci sebagai berikut3:

1. Organisasi adalah wadah kerjasama dari sekumpulan orang dengan pola

interaksi yang telah ditetapkan

2. Organisasi dikembangkan untuk mencapai tujuan tertentu, oleh karena

itu organisasi merupakan kreasi sosial yang memerlukan aturan

3. Organisasi secara sadar dan sengaja dikoordinasikan dan disusun

sehingga organisasi memerlukan pembagian wewenang

3 ibid, h. 129

Page 32: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

17

4. Organisasi merupakan instrumen sosial yang mempunyai batasan yang

bisa didefinisikan dan keberadaannya mempunyai basis yang

permanent.

5. Oleh karena sifat Organisasi yang selalu berada di mana-mana dan

semakin berkembangnya peran organisasi dalam kehidupan manusia,

maka hakekat Organisasi menjadi sangat relativ tergantung dari sisi dan

sudut pandang yang digunakan dan kepentingan yang mendasari

berdirinya organisasi.

2. Prinsip-Pinsip Organisasi

Dalam menjalankan urusan Organisasi, digunakan 5 prinsip utama sebagai

pedomannya.4

1. Pembagian Kerja (Divisi of labor), yaitu pemecahan seluruh pekerjaan

menjadi beberapa tahap.

2. Kesatuan Perintah (Unity of Command), yaitu suatu prinsip dimana

bawahan hanya bertanggung jawab kepada seorang atasan saja.

3. Kewenangan, tanggungjawab dan Kekuasaan

4. Rentang Kendali (Span of Control), yaitu banyaknya bawahan yang

dapat dikendalikan oleh seorang atasan secara efektif dan efisien.

5. Departementalisasi (Departementalization), yaitu pengelompokan

kegiatan dan fungsi yang sejenis di bawah koordinasi seorang ketua

bidang.

4Ibid., h.130

Page 33: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

18

3. Pengertian HMI

Setiap segala sesuatu yang hadir tentunya mempunyai latar belakang

yang mendorong kehadiran dan eksistensinya di permukaan. Hal ini

mengacu pada perspektif ilmu sejarah sebagai salah satu ilmu pengetahuan

tentang peristiwa-peristiwa masa lalu sebagaimana yang telah kita pelajari

dibangku-bangku kuliah ataupun kita dapatkan berdasarkan hasil temuan

bacaan kita lewat referensi-referensi sejarah yang ada.

Sebagaimana halnya dengan Himpunan Mahasiswa Islam, tentunya

mempunyai sebuah sejarah dan proses yang panjang. Hingga sampai

dengan saat ini, kehadiran HMI sebagai salah satu organisasi Mahasiswa

Islam tetap kita rasakan melalui dedikasi yang total kepada bangsa dan

ummat ini, terutama sebagai mahasiswa muslim yang dominan bernaung di

bawah Universitas, Perguruan Tinggi Islam baik yang swasta maupun yang

sudah menjadi Negeri.

Himpunan Mahasiswa Islam atau disingkat menjadi HMI adalah nama

sebuah organisasi mahasiswa Islam yang didirikan pada Tanggal 5 februari

Tahun 1947 M bertepatan dengan 14 Rabi’ul awwal 1366 H, yang

bertempat di salah satu ruang kuliah Sekolah Tinggi Islam (Sekarang UII),

yang beralamat di jalan P. Senopati no 30, oleh Lafran Pane dan ke-14

kawan seperjuangannya nya waktu itu, diantaranya : Kartono Zarkasy,

Dahlan Husein, Siti Zainah, Maisorah Hilal, Soewali, Yusdi Gozali,

Page 34: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

19

M.Anwar, Hasan Basri, Marwan, Tayeb Razak, Toha Mashudi, Bidron

Hadi, Zulkarnaen, dan Mansur5.

4. Tujuan HMI sebagai Organisasi Mahasiswa Islam

Sebagai sebuah Organisasi mahasiswa yang berskala nasional bahkan

bertaraf internasional tentunya mempunyai landasan yang jelas dalam

eksistensi dan proses manajemen roda Organisasinya sendiri. Hal inilah

yang terinternalisasi dalam sebuah tujuan yang jelas sebagai langkah awal

keberadaan HMI sebagai salah satu Organisasi Mahasiswa (khususnya

mahasiswa Islam) yang didirikan era orde lama. Adapun tujuan HMI

sebagai salah satu organisasi Mahasiswa Islam sebagaimana yang

diamanatkan dalam pasal 4 Anggaran Dasar (AD/HMI), yaitu “Terbinanya

insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan islam dan

bertanggungjawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi

Allah Subhanahu wata‟ala”.6

AD/ART ini merupakan pondasi-konstitusinya di HMI yang mengatur

berjalannya sebuah organisasi dengan baik dan benar. Tujuan yang jelas

diperlukan untuk suatu organisasi, hingga setiap usaha yang dilakukan oleh

organisasi tersebut dapat dilaksanakan dengan teratur dan terarah. Bahwa

tujuan suatu organisasi dipengaruhi oleh suatu motivasi dasar pembentukan,

status dan fungsinya dalam totalitas dimana ia berada. Dalam totalitas

kehidupan bangsa Indonesia, maka HMI adalah organisasi yang menjadikan

Islam sebagai sumber nilai, motivasi dan inspirasi berstatus sebagai

5 Agussaliim Sitompul. Historiografi Himpunan mahasiswa Islam Tahun 1947-1993.

(Jakarta:Misaka Galiza), h. 43

6Ibid., h. 28

Page 35: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

20

Organisasi mahasiswa yang berperan sebagai sumber insani pembangunan

bangsa dan berfungsi sebagai organisasi kader yang bersifat independen.

Dengan rumusan tersebut, maka pada hakekatnya HMI bukanlah

Organisasi massa dalam pengertian fisik dan kuantitatif, sebaliknya HMI

secara kualitatif merupakan lembaga pengabdian dan pengembangan ide,

bakat dan potensi yang mendidik, memimpin dan membimbing anggota-

anggotanya untuk mencapai tujuan dengan cara-cara perjuangan yang benar

dan efektif.

B. RUANG LINGKUP MEMBACA

Membaca merupakan kegiatan yang sangat penting untuk

pemberdayaan umat manusia, termasuk pemuda, pelajar dan khususnya para

Mahasiswa sebagai agent of intellectual basic. Saking pentingnya kegiatan

membaca, sampai-sampai Tuhan pun memilih perintah membaca sebagai ayat

yang paling pertama diwahyukan kepada umat manusia di muka bumi. Tentu

saja dengan membaca, hati dan pikiran akan tenang, terbuka dan menjadi arif

dalam melakukan setiap tindakannya dalam keidupan sehari-hari dimuka

bumi dalam konteks sosialisasi dan transformasi ilmu pengetahuan dalam

ranah masyarakat, serta dengan membaca, seseorang akan memperoleh

sebuah informasi dan pengetahuan yang baru dan cerdas dalam menghadapi

tantangan hidup.

Karena itu, upaya pemberdayaan pemuda dalam hal ini pelajar, dan

khususnya lagi kaum intelektual atau yang kita sebut dengan mahasiswa akan

menjadi lebih efektif dan bahkan harus disertai upaya peningkatan budaya

Page 36: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

21

baca. Karena, dengan gemar membaca mereka akan menjadi lebih

terberdayakan. Dengan membaca mereka akan mengalami sebuah proses

pemberdayaan secara lebih intensif. Sebab bacaan tidak hanya sekedar

membuka mata dan telinga mereka, akan tetapi esensinya adalah terbukanya

hati dan pikiran setiap orang terhadap berbagai realitas di sekitarnya, baik

realitas yang berupa ancaman ataupun peluang untuk mencapai kesuksesan di

masa depan. Dalam pemberdayaan umat beragama, kegiatan kegiatan

membaca juga menempati posisi yang sangat sentral.

Bahkan, bagi umat islam, sepertinya telah disinggung diatas, sejak awal

Tuhan menegaskan pentingnya membaca dengan menurunkan wahyu

pertamanya yaitu Qur‟an Surat Al-„alaq ayat-1, yang isinya adalah terkait

perintah membaca. Arti perintah Tuhan tersebut adalah menyerukan umat

manusia agar memberdayakan dirinya dengan membaca.

Pengertian pertama dari perintah itu adalah tentunya perintah untuk

membaca dan memahami ayat-ayat kekuasaan Tuhan yang termaktub di

dalam Al-Qu‟ran. Tetapi perintah tersebut juga mengandung pengertian

membaca dalam arti yang luas yaitu membaca dan memahami teks-teks yang

lainnya sebagai sumber ilmu pengetahuan, membaca tanda-tanda zaman

sebagai sumber peringatan dan membaca gejala-gejala alam serta kehidupan

yang ada di dalamnnya terkandung sunnatullah.

Objek utama membaca adalah bahan bacaan, yang ada dalam wacana

dewasa ini popular disebut sebagai teks, baik teks di dalam kitab suci ataupun

Page 37: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

22

buku, ensiklopedia, surat kabar, jurnal, majalah maupun media digital dan

teknologi informasi seperti disk, e-book, e-jurnal dan lain sebagainya.

1. Pengertian Membaca.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer (KBBI),

membaca merupakan aktivitas melihat isi sesuatu yang tertulis dengan teliti

serta memahaminya baik melisankan maupun dihayati.7

Adapun pengertian lain, misalkan menurut E. Koswara dalam

bukunya mengemukakan bahwa membaca merupakan suatu proses

penafsiran dan pemberian makna tentang lambang-lambang oleh seorang

pembaca dalam usahanya untuk pesan yang disampaikan penulis melalui

kata-kata atau bahasa tulis.8

Joko D. Muktiono pun yang sama memberikan sebuah pengertian atas

kata membaca tersebut, sebagaimana yang termuat dalam buku Aku Cinta

Buku, bahwa membaca merupakan suatu proses yang dilakukan serta

dipergunakan oleh pembaca untuk menerima pesan, suatu metode yang

dipergunakan untuk berkomunikasi dengan diri sendiri dan kadang-kadang

orang lain, yaitu mengkomunikasikan makna yang terkandung atau tersirat

pada lambang-lambang tertulis.9

Pengertian lain yang dikemukakan oleh Kosam Rimbawa dalam

bukunya Perpustakaan sebagai center for learning society gagasan untuk

7Peter Salim dan Salim Yani, kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer (Jakarta: Modern

English,1991), h.9

8E. Koswara, Dinamika Informasi Dalam Era Globalisasi (Bandung: Remaja Rosdakarya,

1998), h.226

9Joko D. Muktiono. Aku Cinta Buku: menumbuhkan minat baca pada anak (Jakarta Elex

Media Komputindo, 2013), h.16

Page 38: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

23

pengembangan perpustakaan madrasah”, karya Sudarnoto Abdul Hakim,

mengemukakan defenisi bahwa membaca merupakan dorongan minat,

kehendak orang dalam mengetahui sesuatu.10

Menurut H.G. Tarigan dalam

bukunya Membaca Dalam Kehidupan mengatakan bahwa membaca

merupakan suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang

merupakan suatu kesatuan akan telihat dalam pandangan sekilas agar makna

kata-kata secara individual akan dapat diketahui, kalau hal ini tidak

terpenuhi, maka pesan yang tersurat tidak akan tertangkap dengan baik.11

Dari beberapa definisi dan pendapat para ahli di atas terkait dengan

pengertian membaca, maka dapat disimpulkan secara sederhana yaitu

membaca merupakan suatu rangkaian keinginan dan sikap yang

diinternalisasikan dalam bentuk mencari tahu tentang sesuatu itu, kemudian

mampu untuk menafsirkan makna-makna dibalik simbol-simbol yang ada,

baik secara tekstual maupun kontekstual.

Kegiatan membaca tidak otomatis terhenti ketika seorang telah

menyelesaikan tingkat pendidikan formal, karena konsep belajar pada

hakikatnya adalah berlangsung selama hayat manusia, atau dalam dunia

pendidikan sering kita dengar sebuah istilah yaitu “long life education”.

10Sudarnoto Abdul Hakim. Perpustakaan sebagai center for learning society ; gagasan untuk

pengembangan perpustakaan madrasah (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora, 2006), h.23

11H.G. Tarigan. Membaca Dalam Kehidupan (Bandung: Angkasa, 1989), h.7

Page 39: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

24

2. Tujuan Membaca

Secara umum tujuan dari pada kegiatan membaca dapat digolongkan

menjadi dua yaitu tujuan praktis dan tujuan kultural. Tujuan praktis artinya

tujuan membaca untuk memperoleh hasil praktis seperti halnya untuk

kelulusan ujian, memahami sebuah masalah, menambah pengertian akan

beberapa hal, mengetahui latar belakang persoalan dan sebagainya. Tujuan

kultural artinya tujuan membaca yang sekedar untuk rekreasi rohani belaka

atau sebagai hiburan12

.

Membaca merupakan usaha untuk mengetahui sesuatu yang diketahui

yang tersimpan (berada) dalam suatu sarana bacaaan. Bagi seseorang yang

cenderung untuk mengetahui sesuatu isi bacaan maka kunci utamanya

adalah membaca. Banyak ahli yang telah menulis mengenai hal membaca

ini. Menurut Gray dan Rogers dikatakan bahwa dengan membaca seorang

banyak mendapat keuntungan antara lain: untuk mengisi waktu luang,

mengetahui hal-hal yang aktual, up to date, mengetahui lingkungan, dapat

memuaskan pribadi-pribadi, memenuhi tuntutan praktis dalam kehidupan

sehari-hari, meningkatkan minat terhadap sesuatu lebih lanjut, memuaskan

tuntutan intelektual, memuaskan tuntutan spiritual, dan lain-lain.13

Adapun tujuan yang lebih rinci lagi sebagaimana yang dikemukakan

oleh Nurhadi dalam sebuah bukunya yaitu “Meningkatkan Kemampuan

Membaca”, membagi beberapa tujuan membaca yaitu: mendapatkan

informasi, memperoleh pemahaman, memperoleh kesenangan, memperoleh

12Sulistyo Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama,1991)

13Sudarnoto Abdul Hakim. Perpustakaan sebagai center for learning society, h.25

Page 40: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

25

informasi faktual, memperoleh keterangan tentang sesuatu yang khusus dan

problematis, memberikan penilaian kritis terhadap karya seseorang,

memperoleh kenikmatan emosi, serta mengisi waktu luang.14

3. Manfaat Membaca

Menurut Joko D Muktiono dalam buku Aku Cinta Buku mengatakan

bahwa manfaat membaca terdiri atas berbagai macam, diantaranya15

:

a. Membaca menghilangkan Kecemasan dan kegaduhan.

b. Ketika sibuk membaca, seseorang terhalang masuk dalam kebodohan.

c. Kebiasaan membaca membuat seorang semangat untuk bekerja dan

jauh dari kemalasan.

d. Dengan sering membaca, orang bisa mengembangkan keluwesan dan

kefasihan bertutur kata.

e. Membaca membantu mengembangkan pemikiran.

f. Membaca meningkatkan pengetahuan seseorang dan meningkatkan

memori dan pemahaman.

g. Dengan membaca, orang mengambil manfaat dari pengalaman orang

lain.

h. Membaca pada dasarnya adalah suatu kegiatan sekaligus tinjauan kritis

terhadap segala sesuatu, pada akhirnya adalah dapat menemukan teori,

informasi dan pengalaman baru guna menopang kehidupan yang lebih

berkemajuan.

14Nurhadi, Meningkatkan Kemampuan Membaca (Bandung: CV. Sinar Baru, 1989), h.13.

15

Joko D Muktiono. Aku Cinta Buku, h. 19

Page 41: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

26

i. Dengan kata lain membaca bermanfaat bagi manusia supaya dapat

berkembang sekaligus meningkatkan kemampuannya untuk mengenal

diri dan lingkungannya.

4. Faktor-faktor Yang Membentuk Budaya Membaca

Adapun beberapa pendapat yang mendukung hadirnya kebutuhan membaca

dalam diri seseorang, sebagaimana yang dikemukakan oleh Sutarno dalam

bukunya Perpustakaan dan Masyarakat, yaitu16

:

a. Rasa ingin tahu yang tinggi atas fakta, teori, prinsip, pengetahuan dan

informasi.

b. Keadaan lingkungan fisik yang memadai, dalam arti tersedianya bahan

bacaan yang menarik, berkualitas dan beragam.

c. Keadaan lingkungan sosial yang kondusif, maksudnya adalah adanya

iklim yang selalu dimanfaatkan dalam waktu tertentu untuk membaca

d. Rasa haus informasi, rasa ingin tahu terutama yang aktual.

e. Berprinsip hidup bahwa membaca merupakan kebutuhan rohani.

Faktor-faktor tersebut di atas merupakan stimulus awal guna

terwujudnya jiwa yang mencintai budaya membaca.

C. PENELITIAN TERDAHULU

1. Penelitian yang relevan dengan judul penelitian ini diantaranya diambil dari

skripsi dan jurnal ilmiah. Skripsi yang relevan dengan penelitian ini berjudul

“Peran Organisasi ekstra Kampus Dalam Upaya Dan Pengembangan Minat

Dan Kebiasaan Membaca Mahasiswa, studi kasus di Ikatan Mahasiswa

16Sutarno NS. Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta:Yayasan Obor Indonesia, 2003),h. 21-22

Page 42: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

27

Muhammadiyah Cabang Ciputat Periode 2013” yang disusun oleh

Komaruzzaman, Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab Dan

Humaniora, Universitas Islam Negeri Jakarta Tahun 2013.17

Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui minat dan kebiasaan membaca mahasiswa yang

aktif di Organisasi ekstra kampus IMM Cabang Ciputat, serta memperoleh

gambaran tentang peran dari program-program kegiatan yang dibuat IMM

Cabang Ciputat dalam meningkatkan minat baca dan kebiasaan membaca.

Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian deskriptif. Dan pendekatan

penelitian yang digunakan adalah Kuantitatif. Metode pengumpulan data

yang digunakan diantaranya Library Research (Riset Kepustakaan), Field

Research (penelitian lapangan), wawancara, dan dokumentasi.

2. Jurnal yang relevan dengan penelitian ini diperoleh dari jurnal “Deny

Firmansyah Sutisna” Mahasiswa Universitas Padjajaran, Program Studi

Ilmu Perpustakaan Vol.1, No.1 (2012). Inti dari penelitian ini adalah

mengenai peranan sebuah lembaga pendidikan nonformal, yang salah

satunya adalah PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) dalam

menumbuh-kembangkan minat membaca warga belajar Paket C setara

SMA. Penelitian dilaksanakan di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat

(PKBM) Jembar Kabisa Dusun Selawi RT 02/RW 07, Desa Sukahayu,

Kecamatan Rancakalong Kabupaten Sumedang. Tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui peranan PKBM Jembar Kabisa dalam

menumbuhkan minat baca warga belajar.

17Komaruzzaman. “Peran Organisasi ekstra Kampus,” h. 1

Page 43: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

28

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh saudara Komaruzzaman adalah

sama-sama meneliti tentang masalah membaca, yang menjadi perbedaan adalah

pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah deskriptif-kualitatif

sedangkan pendekatan yang digunakan oleh saudara Komaruzzaman dalam

peulisan skripsinya adalah deskriptif-kuuantitatif. Pada penelitian terdahulu

saudara Komaruzzaman hanya mengemukakan kasus-kasus secara kuantitatif,

misalnya seorang kader IMM dalam sehari membaca sebanyak berapa buku dan

jenis-jenis buku yang dibaca oleh kalangan aktivis IMM Cabang Ciputat.

Sedangkan dalam penelitian yang saya lakukan adalah membedah masalah

hilangnya budaya membaca lebih melihat kepada aspek dan indikator yang

menyebabkan hilangnya budaya membaca, serta program-program kerja yang

mendukung terciptanya budaya membaca di kalangan aktivis HMI Cabang

Ciputat.

Page 44: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. JENIS DAN PENDEKATAN PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan ialah deskriptif, dimana metode

deskriptif disebut juga dengan penelitian mendalam.

Dalam penelitian ini penulis mencoba mencari akar masalah yang

terkait dengan beberapa faktor sebagaimana yang penuliskan rumuskan

dalam batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sehingga

penelitian yang penulis lakukan adalah mencari langsung ke dasar persoalan

yang menyebabkan hilangnya budaya membaca di kalangan aktivis HMI

Cabang Ciputat Periode 2014-2015.

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan ialah pendekatan kualitatif, dengan alasan

penulis ingin berhadapan langsung dengan informan agar bisa mendapatkan

informasi lebih banyak, lebih mudah menyajikan secara langsung hakekat

hubungan antara peneliti dan subyek penelitian, memiliki kepekaan dan

daya penyesuaian diri dengan banyak pengaruh yang timbul dari pola-pola

nilai yang dihadapi lebih memahami makna, dan memahami situasi sosial

secara mendalam. Metode penelitian dalam penelitian kualitatif cenderung

bersifat deskriptif, naturalistik, dan berhubungan dengan”sifat data” yang

murni kualitatif.1

1Ibid., h. 77-78

Page 45: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

30

B. SUMBER DATA

1. Data Primer

Data primer ialah data yang diambil langsung dengan tanpa perantara

dari sumbernya. Sumber ini dapat berupa benda-benda, situs atau manusia.2

Dalam penelitian ini, data primer diperoleh dari Ketua Umum HMI Cabang

Ciputat, Presidium, serta para kader-kadernya.

2. Data Sekunder

Data Sekunder ialah data yang diambil secara tidak langsung dari

sumbernya. Data sekunder biasanya diambil dari dokumen-dokumen seperti

laporan, karya tulis, koran, majalah dan lain sebagainya.

C. INFORMAN

Informan adalah orang yang diwawancarai dan dijadikan sebagai

narasumber untuk memberikan informasi yang dibutuhkan. Peneliti memilih 10

(sepuluh) informan guna mendapatkan data dan fakta yang valid mengenai

keadaan HMI Cabang Ciputat, sepuluh informan tersebut adalah tergolong

semuanya anggota aktif di HMI Cabang Ciputat. Berikut ini beberapa informan

beserta kriteria yang dimiliki, diantaranya :

1. Ketua Umum HMI Cabang Ciputat.

Ketua Umum Organisasi HMI Cabang Ciputat periode 2014-2015

bernama Dani Ramdhani. Latar belakang pendidikan informan adalah dari

fakultas ushuludin jurusan akidah Filsafat. Alasan peneliti menjadikannya

2Ibid., h. 86-87

Page 46: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

31

sebagai informan karena, informan tersebut yang mengetahui segala hal yang

berkaitan tentang Organisasi HMI Cabang Ciputat.

2. Presidium

Presidium atau biasanya disebut juga dengan ketua bidang adalah orang

yang berperan sebagai koordinator dalam salah satu divisi disuatu struktur

Organisasi, selain menjabat sebagai presidium, tentunya divisi-divisi yang

ada mempunyai rancangan program kerja yang bersifat konstruktif.

Melalui presidium, dapat diketahui karakter kader HMI Cabang Ciputat.

sehingga, akan didapatkan data mengenai program-program HMI Cabang

Ciputat. Namun disini penulis hanya mewawancarai tiga ketua bidang yang

dalam hal ini bidang-bidang yang secara langsung bersentuhan dengan

kegiatan dan rutinitas anggota HMI dalam ranah akademis maupun

Organisasi. Tiga bidang tersebut adalah Bidang Pembinaan Aparatur

Organisasi, Pembinaan Anggota dan Perguruan Tinggi Kemahasiswaan dan

Kepemudaan HMI Cabang Ciputat periode 2014-2015.

3. Kader Aktif HMI Cabang Ciputat ( 6 orang )

Kader anggota aktif dalam tubuh Organisasi tersebut. Dalam penelitian

ini, penulis pun tidak lupa mencari informasi secara langsung dari kader HMI

Cabang Ciputat guna mendapatkan informasi yang lebih objektif dan valid.

Adapun kriteria khusus kader yang penulis jadikan sebagai informan yaitu

aktif kuliah, aktif berorganisasi, serta pemilihan semester yang penulis

gunakan secara acak.

Page 47: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

32

D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Dalam mengumpulkan data, penulis menggunakan beberapa metode

yang lazim digunakan dalam berbagai penelitian ilmiah, yaitu library

research dan field research.

1. Studi kepustakaan (Library research)

Studi kepustakaan yaitu usaha untuk memperoleh data dengan cara

mengadakan research kepustakaan.3 Dengan memanfaatkan perpustakaan

yang berarti dengan melakukan penelusuran kepustakaan dan

menelaahnya. Manfaat yang diperoleh dari penelusuran kepustakaan ialah:

a. Menggali teori-teori dasar dan konsep yang telah diketemukan oleh

para ahli terdahulu

b. Mengikuti perkembangan penelitian dalam bidang yang akan diteliti,

c. Memperoleh orientasi yang lebih luas mengenai topik yang dipilih,

d. Memanfaatkan data sekunder dan

e. Menghindari duplikasi penelitian.4

Metode ini dilakukan untuk mendapatkan landasan teori yang

diperlukan berdasarkan buku-buku atau literatur yang terkait dengan

skripsi ini.

3Sutrisno Hadi, Metodologi Research Jilid I, (Yogyakarta: Andi Ofset, 1997), h. 9

4Masri Singarimbun dan Sofian Efendi, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: LP3ES, 1989), h.

70.

Page 48: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

33

2. Studi Lapangan (Field research)

Studi lapangan merupakan penelitian yang dilakukan di kancah

lapangan terjadinya gejala-gejala. Studi lapangan digunakan untuk

memperoleh data yang ada di lapangan sehubungan dengan pengembangan

perpustakaan dan prestasi belajar yang diperlukan dalam penulisan skripsi

ini. Untuk mempermudah dalam melaksanakan studi lapangan, penulis

menggunakan beberapa metode untuk memperoleh data-data yang

diperlukan, yaitu:

a. Observasi

Observasi adalah cara atau metode penghimpunan data yang dilakukan

dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis

terhadap fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan.5

Point penting dalam observasi penulis adalah mengamati kegiatan-

kegiatan organisasi yang bernuansa akademik yang dapat

menumbuhkan budaya membaca di kalangan aktivisnya, serta pola

perkaderan yang secara langsung penulis bergelut dalam ranah tersebut.

b. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan itu

dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang

mengajukan pertanyaan dan “terwawancara” (interviewe) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu.

5Lexy J. Moleong, “MetodePenelitianKualitatif” (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012),

h.185

Page 49: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

34

Objek wawancara meliputi Ketua Umum HMI Cabang Ciputat,

Sekretaris Umum, Ketua Bidang Pembinaan Anggota, Ketua Bidang

Pemberdayaan Aparatur Organisasi dan Ketua Bidang Perguruan

Tinggi, Kemahasiswaan dan Pemuda serta enam orang kader aktif HMI

Cabang Ciputat Periode 2014-2015.

c. Dokumentasi

Dalam dokumentasi menyimpan banyak sekali fakta dan data yang

tersimpan, dimana sebagian besarnya ialah berupa surat-surat, catatan

harian, laporan, foto, cendramata dan lain-lain.6 Dalam penelitian ini,

penulis mengumpulkan data melalui dokumen-dokumen yang terdapat

di sekretariat yang berupa laporan tahunan, buku kunjungan, dan foto-

foto kegiatan organisasi.

E. TEKNIK ANALISA DATA

Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis

catatan hasil observasi, wawancara dan lainnya untuk meningkatkan

pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai

temuan bagi orang lain. Sedangkan untuk meningkatkan pemahaman tersebut

analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari makna (meaning).7

Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang

tersedia baik dari hasil wawancara, pengamatan, maupun dari hasil

dokumentasi. Data yang diperoleh tersebut tentunya banyak sekali. Setelah

dibaca, dipelajari dan ditelaah kemudian langkah selanjutnya ialah dengan

6Pupu Syaeful Rahmat “Penelitian Kualitatif” EQUILIBRIUM, Jurnal Vol. 5 No.9 Januari-Juni

2009 : h.7

7Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Rake Sarasin, 1998), h. 104.

Page 50: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

35

mengadakan reduksi data dengan cara membuat abstraksi yaitu membuat

rangkuman inti dari proses dan pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga

sehingga tetap berada di dalamnya. Langkah selanjutnya adalah menyusunnya

dalam satuan-satuan.

Sejalan dengan pendapat Moleong, Miller dan Huberman sebagaimana

yang dikutip oleh Heribertus B. Sutopo menyebutkan, bahwa untuk

menganalisis data yang bersifat deskriptif kualitatif,8 digunakan analisis

interaktif yang terdiri dari 3 komponen, yaitu :

1. Reduksi data,

2. Sajian data,

3. Penarikan kesimpulan/verifikasi, yang dimaksudkan dalam suatu proses

siklus.9

Untuk membuat kesimpulan, penulis menggunakan metode induktif,

yaitu suatu pengambilan keputusan dengan menggunakan pola pikir yang

berangkat dari fakta-fakta yang sifatnya khusus kemudian digeneralisasikan

kepada hal-hal yang bersifat umum.10

Dalam metode induktif ini, orang mencari ciri-ciri atau sifat-sifat

tertentu dari berbagai fenomena kemudian menarik kesimpulan bahwa ciri-

ciri atau sifat-sifat itu terdapat pada jenis fenomena.

Analisis data yang dilakukan, diantaranya : 11

1. Reduksi Data

8Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), hlm. 5-6.

9Heribertus B. Sutopo, Metode Penelitian Kualitatif, (Surakarta: Depdikbud RI UNS, 1996), h.

86

10Sutrisno Hadi. Metodologi Research Jilid I, h. 42.

Page 51: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

36

Pada tahap ini, dilakukan pemilihan tentang relevan tidaknya antara

data dengan tujuan penelitian. Data-data yang peneliti peroleh dari hasil

observasi, wawancara dan dokumentasi tidak semuanya peneliti gunakan.

Akan tetapi, data tersebut dipilah-pilah lagi yang relevan dengan tema

penelitian.

2. Penyajian Data

Dalam penelitian ini, peneliti menyajikan data dalam bentuk teks yang

bersifat naratif.

3. Penarikan Kesimpulan

Setelah data-data terangkum dan dijabarkan, peneliti akan membuat

kesimpulan yang nantinya dapat digunakan untuk menjawab rumusan

masalah.

F. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

a. Tempat penelitian

Tempat penelitian adalah Sekretariat HMI Cabang Ciputat, Jln Puri Intan

No 1.

b. Waktu penelitian

Waktu penelitian adalah penulis mengagendakan 26 Juni 2015 s/d 26

Agustus 2015.

Page 52: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

1. Sejarah Berdirinya HMI

Sejarah secara bahasa diambil dari bahasa arab yaitu sajarotun yang

berarti pohon. Secara maknawi sejarah menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia adalah pengetahuan atau uraian tentang peristiwa dan kejadian

yang benar-benar terjadi dalam masa lampau. Ia adalah pelajaran dan

pengetahuan tentang perjalanan masa lampau umat manusia, mengenai apa

yang dikerjakan, dikatakan dan dipikirkan oleh manusia pada masa lampau,

untuk menjadi cerminan dan pedoman berupa pelajaran, peringatan,

kebenaran bagi masa kini dan mendatang untuk mengukuhkan hati

manusia.1

Kesadaran sejarah akan membuat manusia lebih mengenal siapa

dirinya. Zaman sejarah dimulai sejak dituliskannya pengalaman-pengalaman

yang dialami manusia dalam prasasti atau ditembok-tembok gua. Selama

tujuh tahun sejak berdirinya HMI belum ada penulisan sejarah HMI yang

dapat dijadikan pedoman. Sejarah HMI hanya diceritakan secara lisan

sebagai sumber yang pokok. Bisa dikatakan HMI sedang mengalami masa

prasejarah.

Walaupun dies natalis dilakukan setiap tahun namun penulisannya

tetap belum dilakukan meskipun begitu hal-hal tersebut dipengaruhi kondisi

1 Peter Salim dan Salim Yani, Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer (Jakarta: Modern

English, 1991), h 59

Page 53: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

38

internal organisasi yang masih belum mapan, dan kondisi eksternal HMI

yaitu terancamnya Negara Kesatuan Republik Indonesia serta belum

dianggap mendesak penulisan sejarah HMI dan pendiri HMI Lafran Pane

tidak berkenan menuliskan sejarah organisasi yang ia buat sendiri. Baru

pada tahun kedelapan mulai muncul kesadaran dari kader HMI untuk

membuat sejarah HMI.

Meski terdapat banyak kekurangan disana-sini dalam penulisan

pertama sejarah HMI ini namun perlu diapresiasi kemauan dan kemampuan

kader HMI dalam menuliskan sejarah HMI. Pada periode awal penulisan ini

dituliskan di majalah media terbitan dari HMI. Terdapat 5 periodisasi

penulisan sejarah HMI sejak berdirinya organisasi ini sampai tahun 1993,

menurut sumber historiografi HMI Agus Salim Sitompul. Dalam masa

periode akhir yaitu tahun 1976-1993 penulisan sejarah HMI mengalami

kemajuan yang pesat berupa metode interpretasi atas suatu fakta,

menggunakan catatan kaki, menyebutkan daftar bacaan yang dipakai dalam

menulis naskah, dicetak dalam format yang menarik. Sejarah HMI bukanlah

sejarah HMI semata. Sejarah HMI merupakan sejarah pergumulan umat dan

bangsa di bumi nusantara. Tepatnya sejarah pergumulan kaum intelegensia

muda Islam-Indonesia dalam interaksinya dengan umat dan bangsa dibumi

nusantara2.

Dengan pemaknaan seperti itu maka makna kehadiran HMI tidak

hanya pada sejarah berdirinya oleh Lafran Pane pada 5 Februari 1947 di

2 Victor Tanja, HMI:HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM. h. 55

Page 54: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

39

Sekolah Tinggi Islam Yogyakarta namun pemaknaan sejarah perjuangan

HMI lebih dari itu. Ia bermakna dari politik etis pemerintahan hindia

belanda pada akhir abad 19 maupun pada masyarakat Islam itu sendiri yang

mulai masuk pada bumi nusantara pada abad ke-13.

Pemaknaan sejarah perjuangan HMI ini sendiri jauh kebelakang untuk

menggapai makna yang lebih utuh dengan harapan tanpa menyisakan spirit

dan kompleksitas sejarah HMI dan makna kelahiran dan keberadaan HMI.

Diakui ataupun tidak kelahiran HMI merupakan bagian utuh dari semangat

Islam masuk ke bumi nusantara dan semangat perjuangan kaum intelegensia

muslim sebagai blok historis yang menginisiasi kelahiran Negara Republik

Indonesia.

Sebagaimana pada terbitan majalah media ketujuh periode kedua

penulisan sejarah HMI menyebutkan hidup manusia sepanjang masa

memang selalu mengalami proses differensiasi dengan integrasinya.

Masyarakat kuno mengenal differensiasi berdasarkan keturunan atau daerah

dan mata pencaharian, sedangkan integrasinya adalah raja-raja dalam

masyarakat feodal. Tetapi masyarakat kuno kurang menyadari adanya

sistem integrasi. Begitu juga masyarakat modern mengenal differrensiasi

berdasarkan ideologi, yaitu suatu ucapan dan perwujudan, kesadaran

manusia akan dirinya sendiri sebagai makhluk yang berperasaan,

berkemajuan dan pikiran masing-masing, sedangkan sistem integrasinya

adalah republic monarki.

Page 55: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

40

Begitu juga dalam masyarakat Islam, sekumpulan pemuda (bagian dari

masyarakat modern) yang berkedudukan sebagai mahasiswa dalam

masyarakat Indonesia yang mengucapkan perasaan, kemauan, dan pikirannya

dalam paham agama islam, ingin menyalurkannya melalui suatu Organisasi

untuk mengabdi kepada Agama, nusa dan bangsa. Dengan latar belakang

differensiasi tersebut maka didirikanlah Organisasi bernama Himpunan

mahasiswa Islam disingkat HMI. Sebagai sistem integrasi antara

perhimpunan mahasiswa maupun golongan masyarakat lainnya.

2. Latar Belakang Berdirinya HMI.

Secara umum ada empat permasalahan yang menjadi latar belakang

berdirinya HMI3 :

1. Situasi Dunia Internasional

Berbagai argument maupun apologi telah diutarakan oleh para ahli

sebab musabab atas kemunduran umat islam. Tetapi hanya satu hal yang

mendekati kebenaran, yaitu bahwa kemunduran umat Islam diawali dengan

kemunduran berpikir dan sama sekali menutup kesempatan untuk berpikir.

Pikiran yang kerdil membentuk bangsa kerdil. Umat islam terlena dengan

kebesaran dan keagungan masa lalu maka pada saat itu pula kemunduran

diundang datang.

Masuknya agama Islam ke Indonesia dengan jalan tsamuh, toleransi

dan penetrasi, membawa akibat positif dan negative. Positifnya Islam

tersebar dengan mudah dan cepat diseluruh Indonesia terutama di pulau

3Agusalim Sitompul, Pemikiran HMI dan relevansinya dengan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia. h.

89

Page 56: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

41

Jawa dan Sumatra. Negatifnya, bercampur ajaran Islam dengan paham

animisme, dinamisme, Hindu dan Budha. Akibat itu semua kehidupan

agama Islam di Indonesia mendapat pengaruh dan implikasi bagi perjalanan

umat Islam selanjutnya.

Dari kondisi umat Islam yang semakin kerdil dalam berpikir muncul

gerakan menentang arus keterbatasan seseorang melaksanakan ajaran Islam

secara benar dan kaffah. Maka dengan gerakan pembaruan ini yang

digerakkan Jamaluddin Al afgani (1838-1897) dan Muhammad Abduh

(1849-1905) yang muncul dalam watak revolusioner mengembalikan ajaran

Islam yang murni, mendobrak kejumudan, membuka kembali ijtihad,

menentang feodalisme dan imperialisme. Tentu saja berpedoman pada Al-

quran dan Hadits Rasulullah saw.

Pergerakan Islam di Indonesia jelas di ilhami oleh gerakan

kebangkitan umat Islam internasional, misalnya ditandai berdirinya Serikat

Dagang Islam pada tahun 1905, Muhammadiyah 1912, Nahdlatul ulama

(1926), Masyumi (1945), dan HMI (1947).

2. Situasi NKRI

Tepat tahun 1596 cornelis de houtman mendarat di Banten sejak saat

itu Indonesia dijajah oleh Belanda dan sejak itu pula bangsa Indonesia

terus berjuang melawan imperialisme. Sistem imperialisme itu sendiri

membawa dampak yang buruk dalam berbagai aspek kehidupan

berbangsa, bermasyarakat, bernegara, dan beragama. Kondisi ini

menimbulkan kesadaran bangsa akan kehidupan yang bebas, sejahtera,

Page 57: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

42

adil, dan makmur. Tercapainya tujuan itu memerlukan persatuan disegala

bidang yang ditandai dengan munculnya pergerakan nasional dalam

bentuk yang terorganisasi yang dimulai awal abad xx, meliputi berbagai

macam angkatan.

Dengan 3 spirit yang di bawa oleh belanda berupa gold, glory,

gospel. Namun secara umum imperialisme barat membawa 3 hal yaitu

Penjajahan itu sendiri dengan berbagai implikasinya. Misi zendding

Agama Kristiani peradaban barat dengan ciri sekularisme dan liberalisme.

Setelah perjuangan yang tiada henti dan penuh kesabaran atas rahmat

Allah SWT maka pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno-Hatta sang dwi

tunggal proklamasI atas nama bangsa indonesia mengumandangkan

kemerdekaan. Bukan hasil hibah namun perjuangan dan memerdekakan

diri sendiri.

3. Kondisi Mikrobiologis Umat Islam di Indonesia.

Kondisi umat Islam di Indonesia sebelum berdirinya dpat

dikategorikan menjadi 4 golongan. Golongan pertama yaitu umat Islam

yang melakukan ibadah hanya pada yang di dapatkan saja seperti upacar

pernikahan, kelahiran, kematian, dan keselamatan. Golongan kedua,

golongan alim ulama dan pengikut-pengikutnya yang mengenal dan

mempraktikan agama Islam sesuai dengan yang dilakukan oleh Nabi

Muhammad saw. Seperti tersebut dalam hadits-hadits dan riwayat.

Sesuai dengan sifat dan kebiasaannya yang tidak terlepas bahkan

tercampur dengan tradisi masyarakat arab yang khusus berlainan dengan

Page 58: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

43

tradisi masyarakat Indonesia. Kehidupan alim ulama ini tertutup, hingga

perubahan-perubahan yang disebabkan oleh perhubungan umpamanya

dengan kebudayan lain cenderung sedikit, maka perubahan-perubahan

dalam cara hidup dan alam pikiran mereka hampir tidak ada. Islam adalah

yang seperti pada jamannya Rasulullah segala perubahan adalah tidak ada

hukumnya. Golongan ketiga ; golongan alim ulama dan pengikutnya yang

terpengaruh oleh mistisisme yang menyebabkan mereka berpendirian

bahwa hidup ini adalah untuk kepentingan akhirat saja. Mereka tidak

terlalu memikirkan lagi kehidupan didunia ini, apalagi untuk

memperhatikan perubahan-perubahan dalam masyarakat Indonesia dan

dunia sekarang ini.

Mereka ini berpendirian bahwa kemiskinan dan penderitaan adalah

salah satu jalan untuk dapat bersatu dengan Tuhan. Keempat, golongan

kecil yang mencoba menyesuaikan diri dengan kemajuan jaman, searah

dan sesuai dengan wujud serta hakekat agama Islam. Mereka berusaha

supaya agama itu benar-benar dapat dipraktekan dalam masyarakat

Indonesia.

4. Kondisi Perguruan Tinggi dan Dunia Kemahasiswan.

Ada dua faktor yang dominan mewarnai perguruan tinggi (pt) dan

dunia kemahasiswaan sebelum HMI berdiri yaitu pertama sistem yang

diterapkan dalam dunia pendidikan umumnya dan Perguruan Tinggi

khususnya adalah sistem pendidikan barat, yang mengarah kepada

sekulerisme dan mengarahkan pada pendangkalan agama dalam setiap

Page 59: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

44

aspek kehidupan manusia. Kedua: adanya Perseriakatan mahasiswa

Yogyakarta (PMY) dan Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI) di Surakarta

dimana kedua Organisasi ini dibawah pengaruh Komunis.

Bergabungnya dua paham ini (sekuler dan Komunis) melanda dunia

Perguruan Tinggi dan kemahasiswaan, menyebabkan timbulnya “krisis

keseimbangan” yang sangat tajam, yakni tidak adanya keselarasan antara

akal dan kalbu, jasmani dan rohani, serta pemenuhan antara kebutuhan

dunia dan akhirat.

3. Latar Belakang Pemikiran Lafran Pane.

Mempelajari sejarah HMI tentu harus mengetahui latar belakang dari

pendiri Lafran Pane. Sesungguhnya tahun-tahun permulaan riwayat HMI

adalah hampir identik dengan sebahagaian kehidupan Lafran Pane sendiri.

Karena dialah yang punya andil terbanyak pada mula buka lahirnya

HMI kalau tidak boleh kita katakan sebagai tokoh pendiri utamanya Lafran

Pane adalah penggagas dan pencetus HMI, yang dilahirkan pada 5 Februari

1922 di Padang Sidempuan. Menurut berbagai tulisan sebelumnya

disebutkan bahwa Lafran Pane lahir pada 12 April 1923 di kampung

Pangurabaan kecamatan Sitirok, sebuah tempat yang terletak dikaki gunung

Sibualbuali, 38 km kearah utara dari kota Salak Padang Sidempuan, ibu kota

kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatra utara. Lafran adalah anak ke 6 keluarga

Sutan Pangurabaan Pane dari isteri pertama. Ibunda Lafran Pane meninggal 2

tahun setelah kelahirannya. Beliau adalah anak bungsu dari 6 bersaudara.

Lafran Pane dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang memiliki latar

Page 60: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

45

belakang pendidikan dan agama yang baik. Ia menempuh pendidikan di

pesantren Ibtidaiyah Wustho, dan sekolah rakyat Muhammadiyah. Namun

jiwa nasionalisnya tetap menonjol. Sebagai nasionalis muslim, lafran juga

termasuk kelompok pemuda yang memprakarsai proklamasi 17 agustus 1945,

bersama Adam Malik, Sukarni, dan lain-lain, yang bermarkas di jl. Menteng

raya 31 Jakarta pusat4.

Pengetahuan tentang keislaman selain didapatkan di pesantren

Muhammadiyah juga belajar otodidak dan juga dari kuliah-kuliah agama

islam di sti (sekarang uii) dengan dosen seperti Prof. Abdul Kahar Muzakkir

(salah seorang penanda tangan piagam Jakarta Huyssain Yahya dan H.M

Rasyidi. Dari pemuda yang berfigur dan berwawasan seperti inilah gagasan

untuk mendirikan HMI muncul. Sesuai dengan konteksnya, latar belakang

munculnya pemikiran berdirinya HMI5, adalah

1. Penjajahan Belanda atas Indonesia dan Tuntutan Perang Kemerdekaan

2. Kesenjangan dan kejumudan Pemikiran umat islam.

3. Kebutuhan akan pemahaman, pengahayatan keagamaan

4. Munculnya Polarisasi Politik

5. Berkembangnya Paham dan Ajaran Komunisme

6. Kedudukan perguruan tinggi dan dunia kemahasiswaan yang strategis

7. Kemajemukan bangsa indonesia

8. Tuntutan modernisasi dan tantangan masa depan.

4 Hariqo Wibawa Satria: Lafran pane Jejak Hayat Pemikiran (Jakarta:Lingkar, 2011), h. 33

5 Victor Tanja, HMI:HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM

Page 61: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

46

Setelah beberapa kali mengadakan pertemuan yang berakhir dengan

kegagalan. Lafran Pane mengadakan rapat tanpa undangan, yaitu dengan

mengadakan pertemuan secara mendadak yang mempergunakan jam kuliah

Tafsir. Ketika itu hari Rabu tanggal 14 Rabiul Awal 1366 H, bertepatan

dengan 5 Februari 1947, disalah satu ruangan kuliah STI di Jalan

Setiodiningratan (sekarang Panembahan Senopati), masuklah mahasiswa

Lafran Pane yang dalam prakatanya dalam memimpin rapat antara lain

mengatakan "Hari ini adalah pembentukan Organisasi Mahasiswa Islam,

karena persiapan yang diperlukan sudah beres’’. Yang mau menerima HMI

sajalah yang diajak untuk mendirikan HMI, dan yang menentang biarlah

terus menentang, toh tanpa mereka Organisasi ini bisa berdiri dan berjalan

"Lafran Pane mendirikan HMI bersama 14 orang mahasiswa STI lainnya,

pada awal pembentukkannya HMI bertujuan ;

1. Mempertahankan dan Mempertinggi derajat Rakyat Indonesia.

2. Menegakkan dan mengembangkan ajaran Agama Islam.

4. Sejarah Berdirinya HMI Cabang Ciputat6

Pendiri HMI Cabang Ciputat adalah atas inisiatif A.M. Fatwa, Abu

Bakar, dan Salim Umar karena A.M. Fatwa sebelum berkuliah di ADIA

Jakarta A.M. Fatwa pernah mengikuti dan aktif dalam PII di daerah, dari

ketua Cabang Sumbawa Besar, dan ketua Wilayah Nusa Tenggara.

Selain itu juga sebelum A.M. Fatwa kuliah di ADIA, Dia juga sempat

berkuliah di Universitas Ibnu Khaldun Jakarta dan telah mengikuti

6Eko Arisandi, ed., MembingkaI Perkaderan Intelektual, h. 3

Page 62: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

47

“perpeloncoan” HMI di Cabang Jakarta. Dengan pengalaman besentuhan

langsung dengan HMI yang lebih dahulu dibandingkan kawan-kawannya

yang lain, A.M. Fatwa berinisiatif mendirikan komisariat Ciputat pada tahun

1960 saat ADIA berkembang menjadi IAIN di bawah naungan Departemen

Agama dan statusnya menjadi PTAIN (Perguruan Tinggi Agama Islam

Negeri).

Dengan Abu Bakar sebagai Ketua Umum, Moh. Salim Umar sebagai

ketua I, dan A.M. Fatwa sebagai ketua II yang kemudian dilantik oleh Ketua

Umum HMI Cabang Cabang Jakarta.7 Setahun kemudian setelah memiliki

anggota yang cukup banyak, serta masalah jauhnya komisariat Ciputat

dengan Cabang Jakarta, menjadikan alasan untuk meningkatkan status

komisariat Ciputat menjadi Cabang Ciputat.

Maka dilakukan Rapat Anggota sekaligus pemilihan pengurus Cabang

melalui formatur. Dalam pemilihan tersebut, kembali terpilih 3 orang

formatur yaitu, Abu Bakar, Moh. Salim Umar dan A.M. Fatwa sebagai ketua

umum, ketua I dan ketua II, HMI Cabang Ciputat. Setelah dilakukan

“timbang-terima” jabatan dari Ketua Umum HMI Cabang Jakarta Alwi Al-

Djahwasyi, dan pengurus HMI Cabang Ciputat dilantik oleh Ismail Hasan

Metareum (Ketua Umum PB HMI saat itu).8

Pada awal berdirinya HMI Cabang Ciputat memiliki beberapa

komisariat yang merupakan Fakultas-fakultas di lingkungan IAIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yaitu: Tarbiyah, Syari’ah, Adab dan Ushuludin.

7Ibid., h. 6

8Ibid., h. 7

Page 63: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

48

Sebelumnya saat menjadi komisariat Ciputat, untuk menjadi anggota HMI

harus mengikuti MAPRAM yaitu Masa Perkenalan Anggota HMI di Cabang

Jakarta.

Setelah memiliki banyak kader, HMI komisariat Ciputat meningkatkan

status menjadi HMI Cabang Ciputat dan menyelenggarakan MAPRAM HMI

sendiri, dan makin bertambah banyaklah anggota HMI Cabang Ciputat.

Kegiatan HMI Cabang Ciputat selanjutnya ialah mengirimkan beberapa

anggotanya mengikuti Basic Training pada cabang-cabang HMI di kota lain,

seperti Cabang Jakarta, Cabang Bandung, Cabang Yogyakarta, dan lain-lain.

Kemudian juga menyelenggarakan Basic Training sendiri yang diikuti

pula oleh cabang-cabang lain. Saat itu Basic Training adalah pelatihan yang

dilaksanakan oleh setingkat Cabang, dan dalam lingkup nasional (saat ini

seperti LK II Intermadate Training). Pada kepengurusan periode selanjutnya

terpilihlah Moh. Salim Umar sebagai Ketua Umum, A.M. Fatwa sebagai

ketua I, Sokamakarya sebagai ketua II, dan Nurcholish Madjid sebagai

sekretaris umum. Inilah awal mulanya Nurcholish Madjid ikut bergabung

dalam kepengurusan HMI, walaupun pada mulanya mendapat banyak

tolakan, karena Nurcholish Madjid belum pernah menjadi pengurus

komisariat.9

Saat awal berdirinya HMI Cabang Ciputat bukan tanpa halang rintang,

situasi tingkat nasional yang sedang bergejolak di mana PB HMI ditekan

oleh CGMI (Concentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia), Organisasi

9Ibid., h. 8

Page 64: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

49

underbow PKI, memulai gerakan “mengganyang HMI”. Pada tahun 1962,

dalam kongres PPMI (Perserikatan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia) yang

merupakan wadah dari organisasi-organisasi mahasiswa Indonesia, CGMI

berhasil mengeluarkan HMI dalam kongres tersebut. Keadaan tersebut

menggambarkan posisi PB HMI yang lemah ditingkat nasional. Alasan-alasan

yang dikemukakan oleh CGMI, HMI adalah anak partai terlarang Masyumi,

anti Manipol Usdek, Organisasi kontra-revolusi dan lain-lain10

.

Tuntutan-tuntutan itu tidak hanya meraka lancarkan dalam forum-forum

pertemuan kemahasiswaan seperti pada sidang MMI (Majelis Mahasiswa

Indonesia), tetapi juga dalam rapat-rapat terbuka, bahkan dalam bentuk

demonstrasi-demonstrasi. Hampir setiap hari, surat kabar yang mereka miliki

(Harian Rakyat dan Bintang Timur) memuat berita-berita besar tuntutan

pembubaran HMI.11

Kemudian di awal 60-an juga setelah HMI komisariat Ciputat

ditingkatkan statusnya menjadi Cabang Ciputat tepatnya pada 17 Oktober

1963, Dewan Mahasiswa IAIN Syarif Hidayatullah melakukan demonstrasi

yang dimotori oleh para aktivis HMI. Demonstrasi bersumber dari

ketidakpuasan mahasiswa terhadap dominasi golongan di lingkungan

Departemen Agama dan IAIN. Saat itu menteri agama dijabat oleh KH.

Saefudin Zuhri, sedangkan Rektor IAIN Jakarta dijabat oleh Prof. Drs. H.

Soenardjo. Peristiwa yang sama juga terjadi satu pekan sebelumnya di IAIN

Yogyakarta bahkan sampai menggagalkan Sidang Senat Terbuka.

10 Ibid., h. 10

11Ibid., h. 268

Page 65: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

50

Dalam demonstrasi di Ciputat para mahasiswa menyatakan

ketidaksenangannya terhadap pola yang serba ke-NU-an di lingkungan IAIN.

Seakan-akan IAIN menjadi saran perkaderan bagi NU. Lagi pula saat itu

Departemen Agama juga didominasi oleh kelompok NU. Kejadian ini

dimotori oleh HMI dikarenakan saat itu belum ada Organisasi mahasiswa

yang berafilias non-NU selain HMI.12

Demonstrasi di IAIN Yogyakarta dan Ciputat ini menjadi masalah

penting di awal kepengurusan PB HMI periode 1963-1966 di bawah

kepemimpinan Sulastomo waktu itu, merasa bertindak cepat dan tegas.

Peristiwa ini dinilai sangat tidak menguntungkan, baik dari segi kepentingan

nasional maupun kepentingan umat. Dari kepentingan nasional, PB HMI

merasa perlu digalangnya kekuatan-kekuatan serta pemersatu umat sangat

penting.

Tampaknya tidak mungkin, serangan yang gencar dilakukan oleh CGMI

dan PKI pada saat itu dihadapi tanpa adanya dukungan seluruh umat Islam

khususnya dan kekuatan-kekuatan antikomunis lain pada umumnya. Dan

dalam keadaan seperti ini, peranan Partai NU sangat penting.

Atas dasar pertimbangan inilah dalam rangka kepentingan nasional, PB

HMI mengeluarkan kebijakan tidak membenarkan kedua peristiwa yang

terjadi di Yogyakarta dan Ciputat tersebut. Selanjutnya, PB HMI memutuskan

pengurus HMI Cabang Yogyakarta yang baru terpilih tidak disahkan dan

kepengurusan yang lama diperpanjang masa jabatannya.

12Ibid., h. 269

Page 66: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

51

Sedangkan pengurus HMI Cabang Ciputat “dibekukan” dan ditunjuklah

Syarifudin Harahap, atas nama PB HMI sebagai karetaker, kepengurusan

HMI Cabang Ciputat diambil alih oleh PB HMI sampai terbentuknya

kepengurusan yang baru. Di Ciputat sendiri peristiwa 1963 ini menimbulkan

trauma psikologis bagi kader-kader HMI. Betapa tidak, karena peristiwa ini

banyak kader-kader HMI yang ditangkap dan mendekam di penjara, termasuk

para dosen yang dianggap mendukung peristiwa itu.

Beberapa aktivis HMI sperti, AM. Fatwa, Salim Umar, Ali Husen,

Jalaluddin Suyuti, Syaifudin Faturusi dan kawan-kawan yang lain ikut

mendekam di penjara akibat tindakan represif aparat dengan tuduhan kontra

revolusi dan merongrong kewibawaan Presiden Pimpinan Besar Revolusi.

Pembekuan HMI Cabang Ciputat sendiri berdampak pula pada seluruh proses

perkaderan HMI di Ciputat yang “lumpuh total” dalam waktu yang cukup

lama. Kader-kader HMI khawatir menjadi korban penangkapan sehingga,

HMI menjadi organisasi yang menakutkan bagi mahasiswa.

Keadaan ini menjadi hal yang tidak mudah untuk menghidupkan kembali

perkaderan di Ciputat. Terutama bagi M. Salim Umar yang saat itu menjabat

sebagai ketua umum, bahkan dia sendiri sempat dipaksa mundur dari

jabatannya. Baru setelah keadaan membaik, didorong kader-kader yang lebih

muda seperti Nurcholish Madjid dan Musthoha, perkaderan di HMI Cabang

Ciputat mulai berdenyut kembali pada periode berikutnya.

Setelah pulih pasca pembekuan pada 1963, Nurcholish Madjid bersama

kader-kader angkatannya menghidupkan kembali perkaderan HMI Cabang

Page 67: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

52

Ciputat. Dan fase ini menjadi pijakan perubahan dalam perkembangan sejarah

HMI Cabang Ciputat. Nurcholish Madjid terpilih menjadi Ketua Umum HMI

Cabang Ciputat untuk periode 1964-1965.

Namun, pada saatnya nanti Cak Nur inilah yang mengawali perkaderan

Intelektual di HMI Cabang Ciputat. Karyanya yang sangat penting pada fase

ini adalah risalah kecil berjudul Dasar-Dasar Islamisme yang menjadi materi

pelatihan dalam training-training HMI saat itu. Nurcholish muncul dalam

forum-forum nasional sebagai juru bicara HMI Cabang Ciputat, salah satunya

saat ketika kongres HMI ke-7 di Masjid Agung Al-Azhar, 8-14 September

1963. Saat itu, PB HMI melakukan kebijakan “adaptasi nasional” sebagai

usaha menyelamatkan HMI dari ancaman isu pembubaran HMI.

Pro-kontra muncul dari cabang-cabang utusan Kongres. Dan Nurcholish

atas nama HMI Cabang Ciputat menyampaikan pandangan yang menentang

keras kebijakan PB HMI. Nurcholish langsung mendapat teguran dari para

senior HMI Cabang Ciputat saat itu seperti A.M. Fatwa. Nurcholish

kemudian terpilih sebagai ketua umum PB HMI selama dua periode berturut-

turut (1966-1969 dan 1969-1971). Pada fase ini Nurcholish tercatat antara

lain merumuskan Nilai-Nilai Dasar Perjuangan (NDP) sebagai naskah

ideologis yang sampai sekarang masih dipakai pada setiap pelatihan di HMI.

Pada saat memimpin PB HMI Nurcholish Madjid sangat sering

melontarkan ide-ide pembaharuan dalam berbagai tulisannya seperti

“Modernisasi ialah Rasionalisasi bukan Westernisasi”, dan Keharusan

Pembaruan Pemikiran Islam dan Masalah Integrasi Umat” dan lain-lain.

Page 68: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

53

Meskipun terjadi pro-kontra, namun ide-ide pembaharuannya mencatatkan

namanya sebagai “simbol kader intelektual”13

dalam HMI.

Diakui atau tidak, prestasi dan ketokohan Nurcholish Madjid tak

terelakan kemudian membangun citra baik bagi HMI Cabang Ciputat sebagai

perkaderan intelektual yang membedakan dengan cabang-cabang lain.

Terlepas dari berbagai penafsiran lainnya, perkembangan tradisi intelektual di

lingkungan HMI Cabang Ciputat yang kian lama kian ajeg ini merupakan

respon dari generasi selanjutnya terhadap tradisi intelektual yang dilakukan

Cak Nur di Ciputat.

Pada fase awal perkembangan tradisi intelektual ini, tokoh yang paling

langsung menorehkan pengaruhnya adalah M. Dawam Raharjo yang

memberikan kesempatan perkembangan intelektual sehingga kader-kader

HMI Cabang Ciputat terbawa dalam berbagai intellectual events tingkat

internasional.14

5. Program Kerja HMI Cabang Ciputat Periode 2014-2015

Perlu penulis sampaikan bahwasannya dari semua program kerja yang

telah di rancang oleh pengurus HMI Cabang Ciputat tidak semuanya

bersentuhan langsung dengan nilai-nilai akademis sehingga penulis hanya

memasukkan beberapa bidang yang program kerjanya bersentuhan langsung

dengan kegiatan akademis dan Organisasi.

13Ibid., h. 272

14

Fachry Ali, Intelektual, Pengaruh Pemikiran dan Lingkungannya pengantar dalam

Nurcholish Madjid, Dialog Keterbukaan; Artikulasi Nilai Islam dalam Wacana Sosial Politik

Kontemporer (Jakarta: Paramadina, 1998), h.

Page 69: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

54

Namun penulis memandang perlu untuk memasukkan program kerja dari

pada badan pengurus harian inti yaitu dari ketua umum yang berfungsi

sebagai penggungjawab utama, serta sekretaris umum dan bendahara umum.

Perihal program kerja dapat dilihat langsung di bagian lampiran (tabel

program kerja tiap bidang).

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pada bagian ini, penulis mencoba menguraikan sekaligus menjelaskan akar

permasalahan dari point-point tersebut, sebagaimana telah penulis kemukakan

diatas.

a. Program-Program Kegiatan HMI Cabang Ciputat.

Program-program HMI Cabang Ciputat yang dapat meningkatkan Budaya

Membaca yakni diantaranya :

1. NDP Lecture ( Kuliah NDP )

NDP adalah singkatan dari Nilai-nilai Dasar Perjuangan, NDP

adalah salah satu muatan materi wajib yang harus dipelajari oleh setiap

kader HMI dalam setiap perkaderan Formal HMI. Kegiatan ini

melibatkan semua kader dan aktivis HMI Cabang Ciputat guna

meningkatkan budaya membaca para kader HMI Cabang Ciputat. Hal ini

sebagaimana yang dikatakan oleh Ketua Umum HMI Cabang Ciputat

Periode 2014-2015:

“Hmmmm,,,, sejauh ini saya selaku Ketua Umum HMI Cabang Ciputat

sudah berupaya dengan segenap dan sekuat tenaga bersama para

pengurus saya diperiode kali ini, misalnya kita mengadakan NDP Lecture

yang bekerja sama dengan Bidang Pembinaan Anggota, kita mencoba

mengadakan diskusi bulanan dan beberapa hal lainnya yang sekiranya

Page 70: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

55

mengarah kepadda tumbuhnya dan meningkatnya budaya membaca,

sehingga kader-kader HMI terus mengerti bahwa membaca itu sangatlah

penting untuk masa depan mereka, iya ya ya itu yang utamanya dinda.”15

Akan tetapi yang menjadi letak permasalahannya adalah kegiatan

yang sudah di canangkan tersebut kurang berjalan konsisten dikarena hal-

hal teknis dalam roda organisasi yang selalu menghalangi rutinitas agenda

tersebut, sehingga berdampak pada kurang maksimalnya pemahaman para

kader HMI Cabang Ciputat dalam memaknai materi NDP itu sendiri. Hal-

hal yang menjadi penghambat berjalannya kegiatan diatas adalah :

a. Kegiatan organisasi berbenturan dengan jadwal perkuliahan para kader

HMI Cabang Ciputat sehingga secara otomatis kegiatan ini diundur dan

kadangkala mengalami kefakuman di tubuh HMI Cabang Ciputat.

b. Banyak pemateri NDP yang tidak berkesempatan hadir.

2. Limited Group Discussion

LGD ini adalah salah satu agenda diskusi ilmiah yang dilakukan oleh

HMI Cabang Ciputat dalam rangka menyahuti keadaan dan situasi

nasional serta internasional. Kegiatan ini meliputi seluruh kader komisariat

HMI se-cabang Ciputat. Ini merupakan program kerja dari pada bidang

Pembinaan Anggota (Bidang PA) HMI Cabang Ciputat. Adapun target

dari pada kegiatan ini adalah memberikan stimulus kepada kader HMI

Cabang Ciputat dalam memahami gejala-gejala perkembangan zaman, hal

ini sebagaimana yang dinyatakan ketua bidang pembinaan Anggota:

15 Wawancara Pribadi dengan Dani Ramdhani selaku Ketua Umum HMI Cabang Ciputat

Periode 2014-2015, Ciputat, 16 Juli 2015.

Page 71: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

56

“Iyaa,, bahwasannya diadakan mmmm kegiatan LGD ini agar semua adinda-

adinda serta kader - kader HMI Cabang Ciputat agar mampu memahami

konstelasi dan perhelatan yang terjadi baik secara lokal, nasional serta

internasional.”16

Kegiatan ini pada dasarnya memang melibatkan kader-kader HMI se-

cabang Ciputat, akan tetapi tidak berjalan efektif dikarenakan hal-hal teknis

yang tidak mendukung berjalannya kegiatan tersebut, hal-hal tersebut

diantaranya adalah kehadiran Kader dalam agenda tersebut sangat minim

dikarenakan tugas akademis kampus, sehingga menjadi hambatan suksesnya

agenda lgd ini.

3. Sekolah MOK ( Manajemen, Organisasi dan Kepemimpinan ).

Sekolah MOK adalah sebuah sekolah yang dicanangkan agar para

aktivis HMI Cabang Ciputat dapat memahami cara mengatur dan

mengurus Organisasi dengan efektif dan efisien. Program ini adalah tugas

wajibnya bidang PTKK (Perguruan Tinggi, Kemahasiswaan dan Pemuda )

namun program ini tidak terealisasi secara maksimal. Bidang ini dibawah

koordinator Johan Eko Prasetya selaku ketua bidang PTKK HMI Cabang

Ciputat periode 2014-2015. Namun kegiatan ini secara teknisnya tidak

berjalan sama sekali dikarenakan padatnya agenda HMI Cabang Ciputat

dalam periode kali ini. Hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh ketua

bidang PTKK :

“ Jadi,,mmm kegiatan dan program sekolah MOK ini diadakan dengan

maksud,,,,apa namanya,,,,eeee memberikan sebuah pemahaman yang

holistik terhadap kader HMI Ciputat agar dapat memahami cara mengatur

dan mengurus Organisasi dengan efektif dan efisien, namun secara pribadi

16 Wawancara Pribadi dengan Arum Samudra selaku Ketua Bidang PA HMI Cabang Ciputat

Periode 2014-2015, Ciputat, 16 Juli 2015.

Page 72: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

57

saya meminta maaf selaku ketua bidang PTKK atas tidak terselenggaranya

agenda tersebut dikarenakan terlalu banyak agenda HMI Cabang Ciputat

periode kita kali ini yang sangat mendadak dan hal lainya,,,hahhahha kira-

kira begitu bro.”17

Akibat dari pada tidak terselenggaranya sekolah MOK ini adalah

mengurangi pemahaman kader dalam memahami seluk beluk suatu

organsasi secara baik dan benar, hal ini dikarenakan muatan materi yang

akan disampaikan pada saat sekolah MOK adalah yang berkenaan dengan

hal-hal teknis pengelolaan suatu Organisasi. Sehingga sangat disayangkan

kegiatan ini tidak terealisasi dengan baik.

4. Diskusi Islam Nusantara.

Kegiatan ini adalah program wajib bidang Pemberdayaan Anggota

(PA) HMI Cabang Ciputat periode 2014-2015, ini merupakan program

kerja yang digagas guna menyiapkan dan mendukung basic pemahaman

para kader HMI dalam memahami kajian Islam Nusantara dalam berbagai

perspektif. Hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh Arum Samudra

selaku ketua bidang pemberdayaan umat (PU) yaitu :

“Oh iya terimakasih.....jadi seperti ini loh, agenda wajib dari pada bidang

pemberdayaan anggota adalah kita mengadakan suatu kegiatan diskusi

islam nusantara sebagai basic pemahaman para kader dalam menilik dan

memahami seluk beluk dan corak keagamaan yang terdapat dibumi

Indonesia ini, mungkin seperti itu dari saya ya,hhhh...,,,.”18

17 Wawancara Pribadi dengan Johan Eko Prasetya selaku Ketua Bidang PTKK HMI Cabang

Ciputat Periode 2014-2015, Ciputat, 17 Juli 2015.

18 Hasil Wawancara Pribadi, bersama Ketua bidang PU HMI Cabang Ciputat Periode 2014-2015

kanda Arum Samudra, Ciputat, 17 Juli 2015.

Page 73: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

58

Kegiatan ini dapat terselenggara, namun masih kurang efektif, hal ini

dikarenakan keterbatasan waktu dalam agenda tersebut serta

pelaksanaannya hanya sekali saja.

Dari beberapa kegiatan dan program kerja wajib yang telah dijelaskan

diatas adalah merupakan salah satu bentuk upaya HMI Cabang Ciputat

dalam menyahuti generasi muda agar mencintai budaya baca. Namun

sebagaimana yang telah dijelaskan juga bahwa tidak semua kegiatan yang

dicanangkan dapat berjalan lancar dan maksimal, dikarenakan beberapa

kendala hal-hal teknis.

b. Faktor-faktor yang menyebabkan mundurnya budaya membaca.

Berdasarkan data yang penulis peroleh dari hasil penelitian lapangan

adalah sebagai berikut :

1. Faktor Kesadaran dan Motivasi Diri

Faktor ini adalah merupakan unsur yang sangat pokok dan inti

dalam setiap gerak langkah seseorang dalam berbuat sesuatu yang

berguna dan benar, baik secara baik ataupun salah. Penulis menemukan

kenyataan ketika penulis terlibat secara langsung bergelut dalam

Organisasi ini, dimana aktivis HMI hari ini sangat jauh dari visi dan

misi Organisasi HMI itu sendiri, yakni sebagaimana yang diamanatkan

dalam tujuan Organisasi HMI dalam anggaran dasarnya yang berbunyi

“Terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi, yang bernafaskan

Islam dan bertanggungjawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur

yang diridhoi Allah SWT”.

Page 74: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

59

Pun juga hal ini diperkuat dengan pendapat ketua bidang

pembinaan anggota (PA) selaku pengurus Organisasi HMI Cabang

Ciputat sebagaimana yang penulis wawancarai yakni:

“Solusi yang cantik adalah berikan spirit dan motivasi yang rutin, saya

sangat yakin bahwa hari ini kita krisis itu, kedua adalah kita sama-sama

memperbaiki diri kita masing-masing, karena bicara HMI Cabang

Ciputat yah bukan orang lain lagi, tapi saya, ente dan kader-kader yang

ber-HMI.”19

Salah satu faktor yang menyebabkan degradasi kualitas dan budaya

membaca di kalangan aktivis HMI Cabang Ciputat adalah kesadaran

dalam menumbuhkan semangat belajar yang masih kurang dan lemah,

bertindak sudah tidak utuh dalam memahami tugas utama mereka

sebagai mahasiswa dan aktivis organisasi, sehingga orientasi perbuatan

dan perkataan mereka sangatlah jauh dari nilai-nilai intelektual.

Rasa malas sejatinya harus dihilangkan demi sebuah perubahan

pribadi itu sendiri. Memang setiap orang pasti memiliki rasa malas, tapi

diri kita harusnya melawan semua rasa itu demi perubahan ke arah yang

lebih baik, jadi faktor utamanya dalam menghambat budaya membaca

adalah faktor kesadaran diri dan motivasi yang kuat, hal ini

sebagaimana yang dikatakan oleh pengurus HMI :

“Iya terimakasih sebelumnya...komentar saya bahwa HMI Cabang

Ciputat mengalami degradasi kualitas, hingga banyak kasus yang hadir,

dari malasnya membaca buku, kurangnya prestasi didunia kampus dan

19 Hasil Wawancara Pribadi, bersama Pengurus HMI Cabang Ciputat Periode 2014-2015

kakanda Arum Samudra, Ciputat, 17 Juli 2015.

Page 75: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

60

sebagainya. Artinya apa, ini sesuatu yang harus segera didaur ulang,

dan untuk mendaur ulang kita butuh kerjasama dari semua kader yang

ada di Ciputat.”20

2. Faktor Lingkungan

Lingkungan pada dasarnya adalah tempat tinggal seseorang selama

mengemban status mahasiswa ataupun mahasiswi. Lingkungan sangatlah

menentukan pola perilaku seseorang dalam kontak sosial kehidupan

sehari-hari baik sebagai makhluk sosial, individu ataupun makhluk

akademis-teoritis.

Pada dasarnya lingkungan adalah suatu lembaga pendidikan yang non-

formal, sehingga kita tidak sadar jika ada beberapa unsur pola perilaku dan

pemikiran kita sangat dipengaruhi oleh konstruksi lingkungan tempat

dimana seseorang itu tinggal.

Sebagaimana yang penulis temukan di lapangan bahwa lingkungan

merupakan faktor yang sungguh berefek pada pola pikir seseorang, hal ini

penulis temukan dibeberapa lingkungan tempat tinggal mahasiswa kost-

kostan, kontrakan yang sungguh jauh dari peradaban intelektual dan

spiritual, sehingga tidak adanya budaya membaca sama sekali akibat telah

terkontaminasi dengan budaya pragmatisme dan hedonisme kehidupan di

era globalisasi ini, contoh lingkungan yang menciptakan budaya

kemalasan, candu dengan dunia games serta playstation hingga melupakan

20 Hasil Wawancara Pribadi bersama Pengurus HMI Cabang Ciputat Periode 2014-2015 kakanda

Johan Eko Prasetyo, Ciputat, 17 Juli 2015.

Page 76: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

61

tugas utama akademis mereka, hal ini sebagaimana yang dinyatakan oleh

salah satu kader aktif HMI Cabang Ciputat bahwasannya :

“Faktor kemalasan, faktor lingkungan, faktor ekonomi, faktor keluarga,

dan faktor lainnya lagi yang berujung pada hilangnya budaya membaca di

kalangan aktivis HMI Cabang Ciputat, tapi yang menjadi titik tekannya

adalah faktor kemalasan dan faktor lingkungan. Artinya ada yang salah

disitu, misalnya mash ada rasa malas untuk membaca, terus didukung lagi

dengan lingkungan yang jauh dari nuansa budaya membaca, iya

kan,,,,akhirnya memperparah keadaaan yang ada, sederhananya kita

saksikan sekarang ini di internal HMI Cabang Ciputat lah,,,,mana ada

forum-forum diskusi kaya dulu lagi,,, uda ilang bro,,,,.”21

Lingkungan memang akan berdampak pada pola perilaku seorang,

karena lingkungan adalah salah satu media bagi manusia untuk menerima

pengetahuan secara alamiah, dalam penelitian lapangan ternyata hasil yang

penulis dapatkan sangatlah varian, dimana lingkungan aktivis HMI cabang

Ciputat pada sebagian besar masih jauh dari manajemen hidup, sehingga

membentuk pola dan faktor lingkungan yang kurang baik pula. Hal inilah

yang menjadi penghalang lahirnya budaya membaca di kalangan Aktivis

HMI Cabang Ciputat.

Sebagaimana yang dikatakan oleh salah seorang kader aktif HMI

Cabang Ciputat ketika penulis melakukan kegiatan wawancara, bahwa

kondisi lingkungan yang bernuansa akademis ditubuh HMI Cabang

Ciputat sudah sulit didapatkan guna membentuk budaya membaca di

kalangan aktivisnya, oleh karena itu Pengurus HMI Cabang Ciputat

sejatinya harus bersinergi dengan semua elemen yang ada guna

21 Hasil Wawancara Pribadi bersama Pengurus HMI Cabang Ciputat Periode 2014-2015 kakanda

Aziz Muhtasyam, Ciputat, 17 Juli 2015.

Page 77: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

62

menciptakan sebuah lingkungan organisasi yang baik dan bisa

menciptakan lahirnya budaya membaca.22

Indikator secara umum adalah lingkungan yang menciptakan

kemalasan dalam menumbuhkembangkan budaya dan ghirah membaca

buku di kalangan kader HMI Cabang Ciputat.

3. Sarana dan Prasarana yang kurang memadai

Suatu tujuan akan dapat tercapai jikalau mendapatkan dukungan dari

sumber daya organisasi, saranan prasarana, manajemen, serta biaya

akomodasi yang cukup untuk mengatur semua hal demi mencapai tujuan.

Sebagaimana halnya dengan HMI secara organisasi pastinya

mempunyai tujuan kedepan. Tujuan tersebut sebagaimana terlampir dalam

pasal 4 Anggaran Dasar HMI yang berbunyi “Terbinanya Insan Akademis

Pencipta Pengabdi Yang Bernafaskan Islam Dan Bertanggungjawab Atas

Terwujudnya Masyarakat Adil Makmur Yang Di ridhoi Allah Subhanahu

Wata’ala.23

Tujuan tersebut masih bersifat landasan ideologis, yang kemudian

harus di ejawantahkan di dalam kehidupan praksis-sosial kemasyarakatan.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, dibutuhkan sarana dan prasarana

yang memadai guna tercapainya tujuan Organisasi dengan efektif dan

efisien. Kondisi ril di Organisasi HMI Cabang Ciputat, sangat miris,

penulis temukan bahwa sarana dan prasarana untuk mendukung

22 Hasil Wawancara Pribadi bersama Kader aktif HMI Cabang Ciputat Periode 2014-2015

kakanda Dedi Ibmar, Ciputat, 17 Juli 2015.

59 Modul LK-1 HMI Cabang Ciputat, h. 29

Page 78: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

63

tercapainya tujuan tersebut masih minim, misalkan untuk mencapai tujuan

“Terbinanya insan akademis”, point yang bersentuhan langsung dengan

kegiatan belajar-ilmiah baik di ranah kampus ataupun di ranah organisasi.

Pada point ini penulis temukan sarana semisal Perpustakaan

Organisasi belum di miliki oleh HMI Cabang Ciputat, yang HMI Cabang

Ciputat siapkan hanyalah Aula Insan Cita untuk kader-kadernya

berkumpul tapi belum ada Perpustakaan Organisasi yang disiapkan guna

mendukung terciptanya insan akademis yang mencintai budaya membaca.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh salah satu kader aktif HMI

Komisariat Adab dan Humaniora bahwasannya HMI Cabang Ciputat

bahwasannya “

“HMI sebagai sebuah organisasi besar, yang jumlah kadernya bisa dibilang

banyak, tentunya harus memfasilitasi semua kebutuhan kadernya,

misalkan menyediakan perpustakaan khusus para kader HMI dalam hal ini

sekaligus bisa membantu terwujudnya tujuan HMI.”24

Hal inilah yang menjadi salah satu sebab besar kemunduran dan

budaya membaca di kalangan aktivisnya. Bagaimanapun juga sarana dan

prasarana adalah sumber alat vital yang harus dilengkapi didalam suatu

Organisasi, apalagi seperti HMI.

4. Era Globalisasi

Adanya pengaruh globalisasi terhadap life style kaum organisatoris,

hal ini bisa kita lihat di masa kekinian, bahwasannya suguhan realitas yang

terjadi adalah gaya hidup yang hedonis, pragmatis sudah menjerat para

24 Hasil Wawancara Pribadi dengan kader aktif HMI Komisariat Adab dan Humaniora yunda

Amaliyah Rachmadanty, Ciputat, 17 Juli 2015

Page 79: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

64

aktivis organisatoris, khususnya anggota Organisasi Himpunan Mahasiswa

Islam Cabang Ciputat. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh salah satu

pengurus HMI Cabang Ciputat bahwannya :

“Hadirnya budaya globalisasi yang dalam hal ini adalah budaya hedonis

yang terlalu masif dikehidupan dewasa saat ini, dan bukan hanya

mahasiswa yang jadi korban tapi bisa dibilang hampir 80 porsen

masyarakat indonesia sudah dimanjakan dengan budaya-budaya seperti

itu.”25

Meskipun sulit untuk kita menghindari yang namanya trand global,

life style dan sebagainya. Akan tetapi dibalik semuah corak-corak

globalisasi tersebut sungguh menjebak pemikiran kita (khususnya para

aktivis), bisa kita lihat bahwa efek dari pada gaya hidup yang hedonis akan

melahirkan sebuah sikap yang kurang baik, misalkan apatis, utopis,

individualistik hingga tidak memperdulikan aktivitas dan rutinitas

organisasi.

Hal ini diperkuat lagi dengan pernyataan kader HMI Cabang Ciputat:

“Seperti yang saya utarakan, bahwa hadirnya globalisasi membawa virus

berbahaya bagi HMI Ciputat terutama, artinya banyak kader yang terlena

dengan kecanggihan dunia gadget dan melupakan tugas utama mereka

yaitu belajar dan membaca alebih banyak lagi, saya sering menemukan

banyak dari kader kita sekarang itu bukannya bukannya budaya diskusi

lagi yang dijalankan tetapi game online bareng yang dibudidayakan,

memang gak salah, tapi mereka terlalu berlarut dalam hal itu gitu loh.”26

Era modern sangatlah ganas, apabila setiap manusia yang terlibat

didalamnya tidak memiliki karakter dan sikap dasar yang menjadi

25 Hasil Wawancara Pribadi dengan kader aktif HMI Komisariat Syariah dan Hukum kanda

Muhammad Irpan, Ciputat, 17 Juli 2015

26 Hasil Wawancara Pribadi dengan Pengurus HMI Ciputat kanda Zainuddin Asri, Ciputat, 17

Juli 2015

Page 80: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

65

penopang maka secara otomatis akan tergerus dalam lubang kehancuran

modernisasi yang sangat mendukung lahirnya budaya pragmatisme yang

mencintai dunia dan melupakan sisi-sisi kehidupan yang ilahi.

c. Pola Perkaderan di Lingkungan HMI Cabang Ciputat

Perkaderan adalah usaha yang dilakukan secara sadar dan sistematis

untuk menghasilkan kader-kader yang dapat mengaktualisasikan segala

potensi dirinya secara maksimal bagi sebuah organisasi.

Pola yang baik adalah harus mempunyai suatu arah yang tepat, nah

arah dalam pengertian umum adalah petunjuk yang membimbing jalan

dalam bentuk bergerak menuju kesuatu tujuan. Arah juga dapat diartikan.

sebagai pedoman yang dapat dijadikan patokan dalam melakukan usaha

yang sistematis untuk mencapai tujuan.

Jadi, arah perkaderan HMI tercermin dalam tujuan HMI, yaitu

terbinanya individu yang memiliki kualitas insan cita (akademis, pencipta,

pengabdi, bernafaskan islam, serta bertanggung jawab atas terwujudnya

masyarakat adil dan makmur yang diridhai Allah SWT). Dalam rangka

mewujudkan terbinanya individu HMI yang memiliki lima kualitas insan

cita tersebut, maka berbagai kegiatan dilaksanakan untuk mencapai tujuan

HMI.

Di dalam organisasi HMI, pola perkaderan yang diterapkan telah

dirancang sedemikian rupa sehingga diharapkan dapat menghasilkan kader-

kader ideal yang memiliki kualitas-kualitas unggul. Kualitas-kualitas

tersebut terangkum dalam rumusan tujuan HMI yang disebut lima kualitas

Page 81: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

66

insan cita, meliputi insan akademis, pencipta, pengabdi, bernafaskan Islam,

dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang

diridhai Allah Swt.

Dalam rangka mewujudkan masyarakat cita HMI yaitu masyarakat

adil makmur yang diridhai Allah swt. Maka kader-kader HMI yang telah

dan sedang terbentuk harus mengabdikan dirinya kepada masyarakat.

Pengabdian kader ini merupakan penjabaran dari peranan HMI

sebagai sumber insani pembangunan bangsa. Kader HMI dapat

memanfaatkan berbagai jalur untuk melakukan pengabdian, terutama yang

sesuai dengan dasar akademis yang dipelajarinya.

Oleh karena itu, kader HMI harus selalu mengasah segala potensi

yang dimilikinya agar menjadi insan akademis yang baik, yaitu mampu

berpikir rasional, objektif dan kritis, serta mempunyai pengetahuan dan

wawasan luas.

Insan pencipta yang baik, yaitu insan yang penuh gagasan kemajuan,

kreatif, terbuka, dan mampu melihat kemungkinan-kemungkinan baru; insan

pengabdi yang baik, yaitu insan yang sanggup berkarya demi kepentingan

masyarakat, negara, dan agama; dan insan yang melandasi segala pikiran,

sikap dan tindakannya dengan nilai-nilai Islam yang bersumber pada al-

Quran dan as-Sunnah.

Abad modern berlari lebih cepat dari pada gerak kita, dan kita seakan-

akan tak berdaya menyusulnya. Tantangan kemodernan, baik yang berekses

Page 82: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

67

positif maupun negatif, belum mampu kita sikapi dengan semestinya, nilai-

nilai baru sudah pula menyerbu kita dengan dahsyat.

Berbicara pola perkaderan maka hal ini sebagaimana apa yang

dinyatakan oleh salah satu kader HMI Ciputat bahwa :

“Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama bahwasannya perkaderan

adalah ruh dari pada HMI ini sendiri, tanpa perkaderan maka eksistensi HMI

akan hilang dan rapuh, kira-kira seperti itu,,,,iyaaaaaa perihal pola

perkaderan yang seperti apa, hmmmmmmmm saya rasa bahwa perkaderan

yang sejati itu adalah eeeeee dimana semua elemen harus bekerja sama

dalam mendukung tujuan inti dari pada sebuah perkaderan itu sendiri yaitu :

terciptanya kader muslim intelektual, profesional, yang berakhlakul karimah

serta mampu mengemban amanah Allah sebagai khalifah fil ardh dalam

upaya mencapai tujuan organisasi, saya kira itu.”27

Pola perkaderan di HMI Cabang Ciputat di masa kini memang masih

berlandaskan nilai-nilai konstitusi, sebagaiman amanat anggaran dasar dan

anggaran rumah tangga HMI. Namun ada beberapa hal yang penulis

temukan dalam penelitian ini yaitu bahwa dalam pola perkaderan di HMI

masih sangat minim dari terobosan-terbosan baru, yang berorientasi kepada

nilai-nilai sosial kemasyarakatan sehingga efek dari perkaderan HMI

Cabang Ciputat hanya stag pada internal HMI sendiri khususnya HMI

Cabang Ciputat.

Point yang kedua adalah, arah perkaderan HMI Ciputat di era kekinian

lebih berorientasi kepada nilai-nilai globalisasi modern, hingga melupakan

substansi dari hakikat perjuangan organisasi yaitu mewujudkan insan

27 Hasil Wawancara Pribadi dengan Dani Ramdhani.

Page 83: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

68

akademis yang pada akhirnya dapat membawa masyarakat kepada nilai-nilai

kebaikan dan di ridhoi Allah SWT.

Page 84: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

69

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. HMI Cabang Ciputat pada prinsipnya mempunyai program-program wajib

dalam menopang berjalannya rutinitas Organisasi serta membentuk

kualitas kader yang berorientasi kepada mutu akademis secara kualitas

maupun kuantitas. Program-program tersebut misalkan mengadakan

diskusi bersama, kajian NDP (Nilai-nilai Dasar Perjuangan sebagai salah

satu materi wajib di HMI), bedah buku. Serta beberapa program kerja

lainnya yang menopang budaya membaca dikalangan aktivis HMI Cabang

Ciputat.

2. Program-program tersebut mengalami kemandegan, aplikatif nilai dan

tranformasi informasi tidak dapat teraktualisasi secara baik dikarenakan :

a. Kurangnya kesadaran dan motivasi diri seorang kader terhadap tugas

akademisnya.

b. Faktor yang kedua adalah pola pergaulan dalam lingkungan yang tidak

terarah sehingga memberikan dampak yang kurang baik pada seorang

kader.

c. Faktor yang ketiga adalah kurangnya sarana dan prasarana sebagai alat

pendukung lahirnya budaya membaca di tubuh Organisasi HMI Cabang

Ciputat, misalnya perpustakaan Cabang yang belum disiapkan.

Page 85: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

70

d. Faktor yang keempat adalah hadirnya era globalisasi yang menawarkan

segala kecangihan sehingga membuat seorang lupa akan tugas

utamanya yaitu belajar.

3. Pola Perkaderan HMI Cabang Ciputat

Faktor yang mendominan adalah pola perkaderan yang masih stagnan

dan masih jauh dari inovasi-inovasi yang sesuai dengan trand zaman.

B. Saran

Budaya membaca adalah satu-satunya warisan yang paling mulia, warisan

yang tidak ternilaikan harganya oleh materi apapun di dunia ini, maka sebagai

organisasi yang besar, budaya membaca adalah seharusnya menjadi jati diri,

yang bukan saja bersifat semboyan akan tetapi jauh dari pada itu adalah bentuk

aplikasi nyata dan mampu melahirkan generasi-generasi baik dan cerdas.

Budaya membaca harus di hidupkan kembali dengan berbagai macam

terobosan, stimulus serta pola yang baru.

a. Program-Program HMI Cabang Ciputat yang meningkatkan Budaya

Membaca :

1. Menghidupkan kembali NDP Lecture, Forum diskusi rutin tiap minggu,

mengadakan kajian dengan menghadirkan tokoh nasional, mengadakan

bedah buku ilmiah atau fiksi, seminar, workshop keorganisasian serta

mengadakan kegiatan-kegiatan lain yang bersifat memberikan

rangsangan baik terhadap kader-kadernya guna membangkitkan

kesadaran dan motivasi mereka dalam dunia akademis.

Page 86: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

71

2. Pengadaan Perpustakaan Organisasi HMI Cabang Ciputat guna

mendukung lahirnya budaya membaca di kalangan aktivis HMI Cabang

Ciputat.

b. Faktor-Faktor yang menyebabkan budaya membaca.

Perihal hambatan dan tantangan dalam suatu organisasi sejatinya harus

disikapi dengan baik, dalam arti diselesaikan dengan cara mencari

jalan keluar terhadap masalah yang ada. Telah dipaparkan diatas

bahwa ada beberapa masalah yang menghambat hadirnya budaya

membaca di kalangan aktivis HMI Cabang Ciputat, oleh karena itu

HMI Cabang Ciputat harus berani bangkit dari semua masalah yang

ada, baik dari segi pendekatan kepada kader-kader, sistem program

kerja.

c. Pola Perkaderan HMI Cabang Ciputat.

Untuk pola perkaderan HMI Cabang Ciputat harus perlu di upgread

lagi agar sesuai dengan kebutuhan zaman, misalkan perkaderan

berbasis teknologi ( IT ).

Page 87: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Fachry. Intelektual Pengaruh Pemikiran dan Lingkungannya-Pengantar

Dalam Nurcholis Madjid; Dialog Keterbukaan. Jakarta: Paramadina, 1998.

Awangga, Suryaputra N. Desain Proposal Penelitian: Panduan Tepat dan

Lengkap Membuat Proposal Penelitian. Yogyakarta: Pyramid Publisher,

2007.

Azwar, Saifuddin. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998.

Bakhtiar, Amsal. dkk. Pedoman Akademik Program Strata 1 2010/2011. Jakarta:

UIN Jakarta Press, 2011.

Efendi, Sofian dan Singarimbun, Masri. Metode Penelitian Survei, Jakarta:

LP3ES, 1989.

Firmansyah, Sutisna Deny. Peranan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar

Masyarakat) dalam Menumbuhkan Minat Baca Warga Belajar-Jurnal

Mahasiswa Universitas Padjadjaran ,Program Studi Ilmu Perpustakaan.

Vol.1, No.1 (2012).

Hadi, Sutrisno. Metodologi Research Jilid I. Yogyakarta: Andi Ofset, 1997.

H Djaali. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2011.

Hakim, Sudarnoto Abdul. Perpustakaan sebagai center for learning society ;

gagasan untuk pengembangan perpustakaan madrasah. Jakarta: Fakultas

Adab dan Humaniora, 2006.

Herfanda, Ahmadun Yosi. Yang Muda Yang Membaca. Jakarta: Asisten Deputi

Pemberdayaan Lembaga Pemuda-Kementerian Negara Pemuda Dan

Olahraga, 2008.

Irawan, Prasetya. Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori dan Panduan

Praktis Penelitian Sosial bagi Mahasiswa dan Peneliti Pemula. Jakarta :

STIA-LAN Press, 1999.

Komaruzzaman, “Peran Organisasi ekstra Kampus Dalam Upaya Dan

Pengembangan Minat Dan Kebiasaan Membaca Mahasiswa, studi kasus di

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Cabang Ciputat Periode 2013,” Skripsi

S1 program studi Imu Perpustakaan, Fakultas Adab Dan Humaniora,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013.

Koswara, E. Dinamika Informasi Dalam Era Globalisasi. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1998.

Page 88: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

Modul Latihan LK-I HMI Cabang Ciputat. Jakarta: HMI KAHMI, 2010

Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif”.Ed. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2012.

Muhadjir, Noeng. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin,

1998.

Multatuli, Max Havelaar; Buku Pertama Yang Membuka Mata Dunia Tentang

Busuknya Kolonialisme dan Memberi Ilham Bangsa Indonesia Untuk

Merdeka. Yogyakarta: Narasi, 2008.

Nurhadi. Meningkatkan Kemampuan Membaca, Bandung: CV. Sinar Baru, 1989.

Salim, Yani dan Salim, Peter. kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer.

Jakarta: Modern English,1991.

Satria, Hariqo Wibawa, Lafran Pane Jejak Hayat Pemikiran. Jakarta:Lingkar

Penerbit, 2011

Setiadi, Elly M. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Jakarta: Kencana, 2006

Singarimbun, Masri dan Efendi, Sofian. Metode Penelitian Survei. Jakarta:

LP3ES, 1989.

Sitompul, Agusalim. Pemikiran HMI dan relevansinya dengan sejarah

perjuangan Bangsa Indonesia. Jakarta: PT INTEGRITA DINAMIKA

PRESS, 1986.

Sulistio-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama, 1991.

Sutarno NS. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta:Yayasan Obor Indonesia,

2003.

Sutopo, Heribertus B. Metode Penelitian Kualitatif. Surakarta: Depdikbud RI

UNS, 1996.

Syaeful, Rahmat Pupu. “Penelitian Kualitatif” EQUILIBRIUM, Jurnal Vol. 5

No.9 Januari-Juni 2009

Tanja, Victor. HMI:HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM;Sejarah dan

kedudukannya di tengah gerakan-gerakan Muslim pembaharu di Indonesia.

Jakarta: Sinar Harapan, 1982.

Tarigan, H G. Membaca Dalam Kehidupan. Bandung: Angkasa, 1989.

Page 89: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang

Zakaria, Rusydy. MembingkaI Perkaderan Intelektual setengah abad HMI

Cabang Ciputat. Jakarta: UIN Jakarta Press, HMI Cabang Ciputat,

Presidium KAHMI, dan Fatwa Center, 2012.

Page 90: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang
Page 91: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang
Page 92: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang
Page 93: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang
Page 94: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang
Page 95: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang
Page 96: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang
Page 97: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang
Page 98: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang
Page 99: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang
Page 100: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang
Page 101: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang
Page 102: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang
Page 103: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang
Page 104: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang
Page 105: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang
Page 106: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang
Page 107: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang
Page 108: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang
Page 109: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang
Page 110: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang
Page 111: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang
Page 112: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang
Page 113: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang
Page 114: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang
Page 115: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang
Page 116: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang
Page 117: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang
Page 118: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang
Page 119: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang
Page 120: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang
Page 121: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang
Page 122: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang
Page 123: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang
Page 124: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang
Page 125: UPAYA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG ...HMI atau Korps Alumni HMI (KAHMI) yang merupakan sumber-sumber primer terkait penulisan skripsi ini. 7. Kepada seluruh Keluarga Besar IMM Cabang