upaya guru dalam menanamkan nilai-nilai...

76
UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM QOLBUS SALIM TAMBUN BEKASI Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh SYARIPAH 809011000217 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014

Upload: trinhngoc

Post on 02-Mar-2018

241 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI

KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM

QOLBUS SALIM TAMBUN BEKASI

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana

Pendidikan Islam

Oleh

SYARIPAH

809011000217

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Page 2: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah
Page 3: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah
Page 4: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah
Page 5: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

i

ABSTRAK

Upaya Guru Dalam Menanamkan Nilai–Nilai Keagamaan Di Taman

Kanak–Kanak Islam Qolbus Salim

Kata kunci : Nilai Keagamaan, cerita.

Pada dasarnya anak adalah anugerah yang diberikan oleh ALLAH. kepada

ummatnya. Anak merupakan cerminan dari perbuatan kedua orangtuanya. Dimana

segala nya merupakan fotokopi. Berasal dari keduanya, anak dapat didik dari inti

sebuah keluarga. Upaya guru di sekolah sangat menentukan pendidikan dan masa

depan siswa–siswanya. Mereka adalah guru kedua setelah dari orangtuanya.

Setelah anak mengenal pendidikan di keluarga baru mereka mengenal pendidikan

di sekolah, lingkungan, dan tempat di mana bumi dipijak. Tujuan dari pendidikan

Islam adalah menanamkan nilai–nilai moral tradisional yang melengkapi anak –

anak dengan pengertian yang jelas tentang identitas personal pribadi dan sosial.

Pada setiap cara atau metode dalam penyampaian materi penanaman nilai-nilai

keagamaan adalah antara lain : (1) Pembiasaan (2) Pengajaran (3) Keteladanan

(4) Cerita. Dengan memilih cerita yang tepat dan bercerita dengan cara yang

merebuthati anak, kita dapat menyelipkan berbagai informasi yang berguna untuk

mendidik mereka. Cerita digunakan dalam pendidikan formal mulai dari

pendidikan usia dini sampai dewasa. Melalui cerita secara langsung akan tertanam

di dalam pikiran dan menjadi bahan pertimbanganya untuk melakukan nilai – nilai

yang bisa kita berikan padanya.

Dengan cerita adalah memberikan beragam informasi yang menjadi

jembatan ke informasi lainnya. Hasil dari penyampaian materi cerita dapat

menunjukkan metode cerita yang dilakukan oleh guru adalah jenis cerita Islami

yang sesuai dengan agama Islam. Nilai–nilai edukatif yang terutama pada anak

adalah: Nilai keimanan, Nilai Ibadah, Nilai Akhlak, Nilai Psikologis. Pada

pertama nilai yang terdapat dari nilai keimanan adalah anak mampu mengetahui

dan menanamkannya nilai–nilai keagamaan sehingga dapat dipraktekan dalam

kehidupan sehari-hari. Pada nilai Ibadah anak dapat menunjukkannya pada

keseriusannya dalam praktek sholat atau pada praktek manasik haji. Pada Akhlak

anak dapat menujukkanya dengan berperilaku yang lebih sopan. Sedangkan pada

nilai phiskologis anak dapat menceritakannya pada kedua orangtuanya dengan

ceria, kreatif tentang bagaimana nilai–nilai Pendidikan Agama Islam.

Page 6: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis persembahkan kehadirat Allah SWT, karena

berkat rahmat,hidayah dan inayahnya penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini.Sholawat dan salam kami curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai

utusannya yang telah membawa manusia dari jalan yang sesat hingga menuju

jalan yang terang benderang.

Skripsi ini disusun dalam rangka melengkapi gelar Sarjana Strata 1

Jurusan Pendidikan Islam pada Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Selanjutnya dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mengalami

halangan dan hambatan,namun berkat usaha sungguh-sungguh serta bantuan dari

berbagai pihak baik berupa moril maupun materil, semua kesulitan tersebut dapat

teratasi. Oleh karena itu sudah sepatutnya

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang tak terhingga

terutama :

1. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, Dra. Nurlena Rifa’i, M.A, Ph.D.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr. H. Abdul Majid Khon, M.Ag.

3. Ibu Sururin. M.Ag. Dr yang telah meluangkan waktu,tenaga dan pikirannya

untuk membimbing, mengarahkan dan membekali dengan penuh sayang

kepada penulis di mana beliau dengan baik hati telah banyak membantu.

Semoga Allah membalas segala kebaikan Ibu.

4. Ucapan terima kasih kepada Sekretariat Jurusan Prodi Ibu Marhamah Shaleh,

Lc, MA.

5. Suami tersayang, Ahmad Sirojul Huda yang sabar dan setia menemani saat

penulis melakukan pengetikan skripsi hingga malam dan anakku M.Dzaky

dan Zainul majdi dengan segala pengertiannya, mudah-mudahan menjadi anak

yang beriman. Amin.

Page 7: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

iii

6. Orang tua kami yang tercinta (alm.Bapak Sarbini) yang telah berpulang ke

rahmatullah, mungkin beliau bangga (bila masih ada) anaknya mencapai gelar

sarjana. Karena beliau peduli dengan pendidikan anak-anaknya. Semoga

Bapak ditempatkan disisi Allah SWT.Amin. Serta Ibu

7. Ibu Hj. Halimah yang telah memberikan belai kasih sayangnya, dorongan dan

doa. Mudah-mudahan ummi selalu sabar dalam menghadapi hidup.

8. Kepala Sekolah TK serta rekan-rekan guru, terutama yang telah berpartisipasi

dalam penyusunan skripsi ini.

9. Teman-teman sekelas kami A.3.11 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terutama

Windarti, Suratni, Ratna, A.Arifin, Tursinah, dan dimana suka dan duka kita

alami bersama.Ternyata skripsi itu mengasyikan dan menjadi memorial hidup.

Semoga kalian sabar dan tabah dalam menjalani hidup ini.Semoga kalian

sukses.

Jakarta, 6 Mei 2014

Syaripah

Page 8: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

ABSTRAK ............................................................................................. i

KATA PENGANTAR ........................................................................... ii

DAFTAR ISI .......................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ................................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................... 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................... 4

C. Pembatasan Masalah .................................................... 4

D. Perumusan Masalah ..................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ......................................................... 5

F. Manfaat Penelitian ....................................................... 5

BAB II KAJIAN TEORI

A. Pendidikan Islam ......................................................... 6

1. Pengertian Pendidikan Islam .................................. 6

2. Dasar Pendidikan Agama Islam .............................. 9

3. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Islam ...................... 11

4. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam .............. 12

B. Penanaman Nilai Keagamaan Di Sekolah.................... 13

1. Pengertian Nilai Keagamaan .................................. 13

2. Pengamalan Religiusitas Anak ............................... 14

Page 9: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

v

C. Upaya yang Dilakukan Guru dalam Meningkatkan Nilai-nilia

Keagaman .................................................................... 17

D. Nilai-nilai Keagamaan Di Taman Kanak-kanak ........... 30

E. Kerangka Berfikir ........................................................ 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................... 37

B. Populasi dan Sampel .................................................... 37

C. Variabel Penelitian ....................................................... 37

D. Teknik dan Pengumpulan Data .................................... 38

BAB IV HASIL PENLITIAN

A. Gambaran Umum TK Islam Qolbussalim .................... 39

B. Keadaan Pegawai ......................................................... 41

C. Deskripsi Data ............................................................. 42

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................. 52

B. Saran ........................................................................... 52

C. Untuk Kepala Sekolah ................................................. 53

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 54

Page 10: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Investaris sekolah yang dimiliki oleh TK Islam Qolbussalim 40

Tabel 2 Nama-nama Guru TK Islam Qolbussalim ...................... 40

Tabel 3 Keadaan Murid ............................................................. 41

Tabel 4 Mengucapkan salam sebelum kegiatan belajar mengajar

Di mulai yang dilakukan oleh guru ................................ 43

Tabel 5 Menanamkan kebiasaan berbuat baik ............................ 44

Tabel 6 Minta maaf bila melakukan kesalahan ........................... 44

Tabel 7 Menerima maaf seseorang bila ia berbuat salah ............. 45

Tabel 8 Kasih sayang kepada orang tua atau teman .................... 46

Tabel 9 Guru menciptakan suasana sekolah supaya berhasilnya

Proses belajar mengajar ................................................ 46

Tabel 10 Kehadiran bapak atau ibu guru ke sekolah setiap hari .... 47

Tabel 11 Kedatangan guru tepat pada waktu ................................ 48

Tabel 12 Guru menghargai, mencintai dan menjaga tugas dan

Tanggung jawabnya ...................................................... 48

Tabel 13 Keterampilan guru dalam membentuk perencanaan

Pembelajaran sesuai program ........................................ 49

Tabel 14 Guru dalam berbciara atau menyampaikan materi pelajaran

Harus sopan .................................................................. 50

Page 11: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Anak merupakan investasi yang sangat penting bagi penyiapan sumber

daya manusia (SDM) dimasa depan. Dalam rangka mempersiapkan SDM yang

berkualitas untuk masa depan, pendidikan merupakan salah satu hal yang penting

untuk diberikan sejak usia dini. Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama

antar keluarga, sekolah dan masyarakat, bahkan menjadi tanggung jawab seluruh

bangsa Indonesia. karena dengan pendidikan seseorang itu akan mempunyai

pengetahuan tentang suatu wawasan pendidikan. Pendidikan merupakan investasi

masa depan yang diyakini dapat memperbaiki kehidupan suatu bangsa.

Memberikan perhatian yang lebih kepada anak usia dini untuk mendapatkan

pendidikan, merupakan salah satu langkah yang tepat untuk menyiapkan generasi

unggul yang akan meneruskan perjuangan bangsa.

Berdasarkan UUSPN tahun 2003 pasal 4 ( Undang – Undang Sistem

Pendidikan Nasional ) pengertian pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya

pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam

tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

pertumbuhan dengan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki

kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Pendidikan yang semakin hari semakin berubah membuat guru harus

mewaspadai bagaimana cara atau kiat agar anak dapat memperoleh keagamaan

yang baik. Hal ini banyak dibuktikannya banyak anak yang tidak lulus akan nilai

yang rendah dan juga agama yang kurang dipahami anak.

Usia dini merupakan masa keemasaan ( golden age) yang hanya terjadi

satu kali dalam perkembangan kehidupan manusia. Masa ini sekaligus merupakan

masa yang kritis dalam perkembangan anak. Jika pada masa ini anak kurang

mendapat perhatian dalam hal pendidikan, perawatan, pengasuhan dan layanan

Page 12: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

2

kesehatan serta kebutuhan gizinya dikhawatirkan anak tidak dapat tumbuh dan

berkembang secara optimal.

Dalam rangka mencapai keberhasilan pembentukan kepribadian anak agar

mampu terwarnai dengan nilai- nilai agama, maka perlu di dukung oleh unsure

keteladanan dari orang tua dan guru. Untuk tujuan tersebut dalam pelaksanaanya

guru dapat mengembangkan strategi pembelajaran secara bertahap dan menyusun

program kegiatan rutinitas, program kegiatan terinterigrasi dan program kegiatan

khusus.

Dengan demikian, pendidikan anak itu merupakan modal terbesar yang di

miliki bangsa untuk mewujudkan cita-cita bangsa kelak. Berhasil atau tidaknya

langkah yang harus kita rintis ini sangat bergantung pada generasi penerus kita

nanti. Oleh karena itu, kita seharusnya sedapat mungkin mengupayakan agar

sipenerus ini tumbuh dan berkembang seoptimal mungkin, sehingga mereka kelak

akan mampu mewujudkan apa yang di inginkan bangsa dengan tepat bahkan lebih

dari apa yang kita harapkan, dan karena itulah anak sejak kecil sudah harus

diberikan pendidikan.

Pendidikan agama islam merupakan segala usaha yang berupa pengajaran,

bimbingan dan asuhan terhadap anak agar kelak setelah pendidikannya dapat

memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agamanya serta

menjadikannya sebagai way of life (Jalan Kehidupan) sehari-hari, baik dalam

kehidupan pribadi maupun sosail kemasyarakatan. Sangatlah tepat apabila usaha

penanaman nilai-nilai keagamaan selain dari keluarga juga diberikan pada

pendidikan sekolah. Pendidikan nilai disini tidak mudah dengan pendidikan

ketrampilan (skill), karena pendidikan ketrampilan dan fakta-fakta. Oleh karena

itu, guru di Taman Kanak-kanak (TK) Islam Qolbussalim telah memberikan

pembelajaran pendidikan agama islam pada anak usia dini melalui metode-metode

pembelajaran yang berganti-ganti sesuai dengan tema pembelajaran.

Lembaga pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) Islam Qolbussalim sudah

berdiri sejak tahun 2005 mempunyai sarana dan prasarana yang telah menunjang

keberhasilan program penanaman nilai-nilai keagamaan yang dilaksanakan setiap

harinya awal pembelajaran dan diakhir pembelajaran, karena Taman Kanak-kanak

Page 13: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

3

(TK) Islam Qolbussalim yang dilatar belakang ingin menanamkan pendidikan

sejak dini, maka Taman Kanak-kanak (TK) Islam Qolbussalim menyiapkan

generasi islam yang berkualitas dan bertujuan menyeimbangkan IMTAQ dan

IPTEK.

Taman Kanak-kanak (TK) Islam Qolbussalim Telah menerapkan metode-

metode pembelajaran yang dapat manunjang keberhasilan program pendidikan

dan pengajaran yang dilaksanakan dalam proses penyampaian materi pelajaran

kepada siswa, sehingga siswa tidak disuruh diam selama kegiatan belajar.

Metode-metode yang diterapkan diharapkan akan mampu mempersiapkan anak

didik yang dapat menumbuhkan kehidupan religius dalam kehidupan sehari-hari.

Metode-metode yang diterima di Taman Kanak-kanak (TK) Islam

Qolbussalim dapat cepat diserap oleh siswa karena metode yang diterapka untuk

menarik siswa agar siswa antusias dalam proses perkembangan di kelas. Anak

usia pra sekolah di Taman Kanak-kanak (TK) Islam Qolbussalim baik TK A

maupun TK B sudah diberikan materi mengafal doa sehari-hari dan menghafal

surat-surat pendek dalam al-qur’an serta membaca iqra dengan fasih. Dari

pemberian materi tersebut anak usia pra sekolah di Taman Kanak-kanak (TK)

Islam Qolbussalim sudah bisa membaca iqra dengan lancar dan hafal surat-surat

pendek dalm al-qur’an serta terbiasa membaca doa dalam kehidupan sehari-hari.

Dari sarana dan pra sarana yang ada juga menunjang keberhasilan dalam proses

pembelajaran di Taman Kanak-kanak (TK) Islam Qolbussalim bisa meraih

prestasi dan mendapatkan akreditasi “A”.

Melihat realita yang ada penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana

pendidikan di Taman Kanak-kanak (TK) Islam Qolbus Salim menanamkan nilai-

nilai agama pada anak usia dini serta bagaimana upaya yang dilakukan guru

denganpenanaman nilai-nilai agama pada anak didik berpengaruh pada perilaku

dan kebiasaan seorang anak, sedangkan penanaman keagamaan pada peserta didik

merupakan pengembangan kurikulum di Taman Kanak-kanak (TK) Islam

Qolbussalim. Berlatar belakang tersebut diatas dan dengan kenyataan yang ada,

Dari latar belakang tersebut diatas, penulis terdorong untuk mengadakan

penelitian tentang bagaimana cara efektif yang mudah dan cepat untuk dapat

Page 14: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

4

diterima dan difahami oleh anak didik, maka penulis dalam hal ini bermaksud

menuangkannya dalam bentuk skripsi dengan judul “Upaya Guru Dalam

Menanamkan Nilai–Nilai Keagamaan di Sekolah Taman Kanak-kanak

Islam Qolbussalim”.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang tersebut diatas,penulis melihat ada beberapa

permasalahan yang dijumpai yaitu antara lain :

1. Siswa sulit memahami konsep-konsep materi nilai-nilai keagamaan yang

diberikan.

2. Siswa kurang memperhatikan saat disampaikan materi dalam penanaman

nilai-nilai keagamaan.

3. Siswa kurang berani berkomunikasi dan bertanya (tertutup).

4. Kurang memadai sarana dan prasarana dalam menunjang pendidikan.

5. Kurangnya guru dalam memahami sikap dan karakter tiap-tiap siswa.

6. Seorang guru tidak menciptakan suasan yang menyenangkan bagi siswa.

7. Upaya yang dihasilkan kurang dapat dipahami oleh siswa.

C. Pembatasan Masalah

Dari beberapa masalah yang diidentifikasi di atas, penelitian dibatasi

tentang upaya guru dalam menanamkan nilai-nilai keagamaan di Taman kanak-

kanak. Adapun yang dimaksud adalah :

1. Kreatifitas guru dalam mengajar adalah kegiatan belajar yang

direncanakan oleh guru dengan menggunakan metode belajar yang

menarik dan mampu memotivasi siswa serta penggunaan media belajar

yang sesuai dengan materi pelajaran yang disampaikan.

2. Prestasi belajar siswa yang dimaksud adalah perubahan sikap, tingkah

laku dan pengetahuan siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.

3. Objek penelitian adalah guru Taman Kanak-kanak Islam Qolbussalim

dalam upaya menanamkan nilai-nilai keagamaan.

Page 15: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

5

D. Perumusan Masalah

Untuk menghindari meluasnya pembahasan, maka Penulis merumuskan

masalah pada : Bagaimana upaya guru dalam menanamkan nilai-nilai keagamaan

di Taman Kanak-Kanak Islam Qolbussalim Tambun Bekasi?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan penelitian

penulisna ini adalah untuk mengetahui sejauhmana siswa melakukan atau

menerapkan apa yang diupayakan oleh guru dalam menanamkan nilai-nilai

keagamaan di Taman Kanak-kanak Islam Qolbussalim Tambun Bekasi.

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perkembangan Ilmu Pengetahuan

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan wahana dan masukan

baru bagi perkembangan dan konsep pendidikan, terutama ilmu

pengetahuan tentang perlunya lembaga pendidikan TK dan meningkatkan

kualitas TK yang dalam hal ini perlu ada langkah-langkah konkrit yang

harus dilakukan TK yang lebih penting hasil penelitian ini dapat dijadikan

sebagai wawasan dan kekayaan khasanah keilmuan khususnya bidang PA.

2. Bagi Peneliti

Sebagai perkembangan wawasan pengetahuan tentang bagaimana

cara penerapan yang mudah disampaikan dan mudah diterima oleh

pendidikan agama islam pada anak usia dini di Taman Kanak-kanak (TK)

Islam Qolbussalim.

3. Akhirnya yang diharapkan penulis, semoga dari semuanya ini menjadi

manfaat untuk Penulis-penulis selanjutnya yang menjadikan skripsi ini

sebagai acuan atau referensi karya-karya tulis selanjutnya.

Page 16: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

6

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pendidikan Islam

1. Pengertian Pendidikan Islam

Istilah guru menurut kamus Bahasa Indonesia adalah orang yang

pekerjaannya mengajar. Dan seorang pendidik adalah orang yang mendidik dari

kata dasar didik yang berasal dari bahasa Yunani yaitu paedagogie yang berarti

bimbingan yang diberikan kepada anak. Dalam bahasa Arab istilah ini dikenal

dengan nama „‟tarbiyah‟‟. Didik, mendidik, dalam kamus bahasa Indonesia yang

berarti mengajari seseorang menjadi pandai dan berakhalak yang baik adalah

seorang guru. Ramayulis mendefinisikan pendidikan sebagai “ bimbingan atau

pertolongan yang diberikan dengan sengaja terhadap anak didik oleh orang

dewasa “.1

Bertitik tolak pada pengertian guru menurut pendidikan Islam adalah

usaha orang dewasa muslim yang bertaqwa secara sadar mengarahkan dan

membimbing pertumbuhan kemampuan dasar anak didik melalui ajaran Islam ke

arah titik maksimal pertumbuhan dan perkembanganya. Agama Islam adalah

agama yang sangat sempurna, kesempurnaan agama ini dapat dilihat dari inti

agama Islam itu sendiri.

Peran guru serta orang tua akan mendapat balasan dan pahala atas

kebajikan yang telah diberikan kepada putra-putrinya. Demikian pula dengan

seorang guru atau pendidik yang senantiasa berusaha semaksimal mungkin untuk

turut serta mencerdaskan anak bangsa. Karena para guru pendidik bagi peserta

didik adalah langkah awal untuk melihat masa depannya. Menjadi seorang guru

anak merupakan panggilan hati nurani.

Dengan demikian pendidikan berarti interaksi dalam diri individu dengan

masyarakat sekitarnya baik di lihat dari segi kecerdasan atau kemampuan, minat

maupun pengalaman.Mendidik adalah usaha atau tindakan yang di lakukan secara

1 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam ( Jakarta : Kalam Mulia, 1994 ) hal. 1

Page 17: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

7

sadar dengan bantuan alat pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan,

sehingga terbentuk manusia yang bertanggung jawab.

Menjadi seorang guru anak merupakan panggilan hati nurani. Seseorang

guru yang ingin menjadikan seorang anak atau peserta didiknya menjadi seorang

yang mampu untuk melihat masa depannya kelak. Menurut para ahli manapun,

dan guru dapat mengatakan bahwa pendidikan yang paling baik berasal dari kedua

orangtuanya.

Sebelum penulisan mengemukakan tentang pengertian Pendidikan Agama

Islam, terlebih dahulu di defisinikan kata pendidikan. Pendidikan dalam bahasa

inggris di sebut dengan “ edukasion “ yang berarti pengembangan atau bimbingan,

sedangkan dalam bahasa arab sering di terjemahkan dengan “ Tarbiyah “. Kata

tarbiyah lebih luas konotasinya, yaitu mengandung arti “memelihara,

membesarkan dan mendidik, sekaligus mengandung makna menggajar.

Sedangkan menurut Ahmad D. Marimba pendidikan adalah “ Bimbingan

atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan

rohani siterdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama “.2

Guru memiliki peran yang sangat strategis dalam menunjang pendidikan.

Bahkan sumber daya pendidikan yang lain memadai seringkali kurang berari

apabila tidak disertai oleh kualitas guru. Istilah guru menurut kamus Bahasa

Indonesia adalah orang yang pekerjaanya mengajar.Dan seorang pendidik adalah

orang yang mendidik.

Dalam proses kependidikan Islam suatu lingkungan dapat pula menjadi

guru yang langsung dilihat oleh anak tersebut. Dimana lingkungan tersebut dapat

membuat nilai norma yang baik atau tidak baik. Nilai-nilai lingkungan dapat

merupakan nilai yang langsung di rasakan secara langsung atau tidak langsung.

Banyak ahli pendidikan mendefinisikan bagaimana pendidikan dalam arti

kata yang sebenarnya. Tentang Pendidikan Islam para ahli mendefinisikan sebagai

berikut;

2 Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, ( Bandung: PT. Al Ma‟rif

1986. Hal.19

Page 18: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

8

Menurut Ahmad D. Marimba “Pendidikan Islam adalah bimbingan

jasmani dan rohani yang berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju

terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam”.3

Menurut Zakiyah Darajat, bahwa “pendidikan agama Islam adalah usaha

terhadap anak didik agar kelak dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama

Islam serta menjadikannya sebagai pandangan hidup”.4

Menurut Zuhairini menyatakan, bahwa “pendidikan Islam adalah usaha

yang di arahkan kepada pembentukan kpribadian anak yang sesuai dengan ajaran

Islam”.5

Dari pengertian di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa pendidikan agma

Islam adalah bimbingan dan asuhan terhadap anak agar nantinya setelah selesai

dari pendidikan ia dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran-ajaran

agama Islam yang di yakini secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama

Islam itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteran

hidup di dunia dan akherat.

Berdasarkan definisi-definisi tentang pendidikan yang di kemukakan di

atas dapat di simpulkan bahwa pendidikan adalah proses yang terdiri dari usaha

yang di lakukan oleh orang dewasa terhadap siterdidik, baik berupa bimbingan,

pengarahan, pembinaan ataupun latihan. Tujuan yang ingin di capai adalah

membawa si terdidik kearah terbentuknya kepribadian yang utama, baik jasmani

maupun rohani bagi perjalanan hidupnya di masa yang akan datang.

Dari pengertian di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa pendidikan agama

Islam adalah bimbingan dan asuhan terhadap anak agar nantinya setelah selesai

dari pendidikan ia dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran-ajaran

agama Islam yang di yakini secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama

Islam itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteran

hidup di dunia dan akhirat.

3 Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam ( Bandung: PT Al marif

1986) Cet 6 hal 19. 4 Zakiyah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara,1996) hal 86.

5 Zharini, Filsafat Pendidikan Islam, ( Jakarta: Bumi Aksara, 1995) Cet ke 2. Hal 5.

Page 19: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

9

2. Dasar Pendidikan Agama Islam

Setiap kegiatan untuk mencapai suatu tujuan harus mempunyai landasan

atau dasar tempat berpijak yang baik dan kuat. Oleh karena itu pendidikan agama

Islamsebagai sebuah kejayaan juga harus mempunyai landasan atau dasar yang

sejalan dengan ajaran Al-Qur‟an dan Hadist.

Untuk lebih jelasnya mengenai dasar-dasar pendidikan Islam penulis akan

menguraikan sebagai berikut :

a. Al-Qur’an

Kedudukan Al-Qur‟an sebagai sumber pokok pendidikan Islam dapat di

pahami dari ayat Al-Qur‟an itu sendiri, Firman Allah :

Artinya : “dan kami tidak menurunkan kepadamu al-kitab (Al-Qur’an) ini,

melainkanagar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa

yang mereka perselisihkan itudan menjadi petunjuk dan rahmat

bagi kaum beriman”. ( Q.s. An-Nahl (16) : 64 ).

Al-Qur‟an adalah firman Allah yang berfungsi sebagai mu‟jizat (sebagai

bukti kebenaran atas Nabi Muhammad SAW ) yang di turunkan kepada Nabi

Muhammad, yang tertulis di dalam mushaf-mushaf, yang di riwayatkan dengan

jalan mutawatir dan di pandang beribadah bagi yang membacanya.6 Sebagaimana

dalam firman Allah

Artinya : “ Hai orang –orang yang beriman, ta’atilah Rasul (nya), dan ulil amri

diantara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pndapat tentang

sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur’an), dan Rasul

( sunnahnya), jika kamu benar- benar beriman kepada Allah dan hari

kemudian.yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik

akibatnya”.( Q.S. An- Nissa[4] :59)

6 Rosihan Anwar, Ulumi Qur‟an (Bandung; Pusaka Setia, 2000 Cet-1 ) hal.3

Page 20: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

10

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar atau

sumber pertama pendidikan agama Islam adalah Al- Quran yaitu kumpulan firman

Allah SWT yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab suci ini

menjadi sumber hokum yang utama dan berlaku untuk sepanjang masa dalam

lingkungan umat Islam. Al- Qur‟an sebagai sumber yang selalu digunakan oleh

sahabat sejalan dengan firman Allah SWT dalam al- Qur‟an surat An-Nissa ayat

59 yang memerintahkan untuk berbakti kepada Allah dan Rasul Allah dan untuk

mengembalikan hal- hal yang di perselisihkan kepada allah dan rosulnya.

b. As-Sunnah

Dasar kedua pendidikan Islam adalah As-Sunnah yang mempunyai arti

„‟Segala yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW berupa perkataan,

perbuataan dan ketetapan yang berkaitan dengan hukum. As-sunnah berisi

pedoman untuk kemaslahatan hidup manusia dalam segala aspeknya, untuk

membina umat manusia seutuhnya dan muslim yang bertaqwa As-sunnah

merupakan landasan dengan pembinaan pribadi manusia muslim‟‟.7

Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa dengan menuntut ilmu maka

akan mengetahui adanya Dzat Allah dan sifatnya, akan mengetahui bagaimana

cara ibadah, mengetahui haram dan halal, dengan ilmu akan mengetahui adanya

tingkah laku hati prilaku hati seperti akhlaq terpuji sabar, syukur, dermawan, budi

pekerti, jujur ikhlas, akhlaq tercela, dendam, dengki, riya, marah, dan

bermusuhan. Dimana maksud dari as sunah adalah; Artinya : Menuntut Ilmu

wajib bagi setiap orang Islam.

Sesungguhnya umat Islam akan kekal karena akhlaq, maka apabila akhlak

mereka hilang maka bangsa akan musna, oleh karena itu yang menolong agama

samawi adalah orang Islam. Umat-umat terdahulu selalu tertanamkan urusan

yang paling besar adalah akhlak, oleh karena itu Nabi bersabda :

Dari uraian diatas dapat di simpulkan bahwa dasar pendidikan Islam

adalah al qur‟an dan As-sunnah yang memuat dua prinsip dasar yaitu aqidah dan

7 Sapiuddin Shidiq, Tarikh, Sejarah Perbankan Hukum Islam ( Jakarta, AMRI.2005 ) cet

I hal.23

Page 21: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

11

syariah. Wilayah syariah mencakup aspek ibadah, muamalah, akhlak dan

keilmuan lainnya, sedangkan aqidah mencakup keimanan dan keyakinan,

keimanan dengan rukun iman, Iman kepada Allah, Iman kepada malaikat, Iman

kepada kepada kitab–kitab Allah, Iman kepada Rasul, Iman kepada hari akhir,

Iman kepada Qadha dan Qadhar.

3. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Islam

Menurut Ibnu Khaldun bahwa pendidikan setiap aktifitas yang di

rencanakan, pasti mempunyai dasar dan tujuan.Begitu pula pendidikan Islam

mempunyai dasar dan tujuan.Tujuan pendidikan itu biasanya dikaitkan dengan

pandangan hidup yang di yakini kebenarannya oleh penyusun tujuan

tersebut.Pandangan hidup ini berupa agama ataupun aliran filsafat tertentu.

Pendidikan hanyalah suatu alat yang digunakan masyarakat, oleh

karenanya tujuan pendidikan haruslah individu maupun sebagai masyarakat,

Islam mempunyai dua tujuan, yaitu :

Tujuan keagamaan, maksudnya ialah beramal untuk akhirat sehingga ia

menemui Tuhannya telah memurnikan hak–hak Allah yang telah diwajibkan

atasnya. Tujuan ilmiah yang bersifat keduniaan, yaitu apa yang diungkapkan

oleh pendidikan modern dengan tujuan kemanfaataan atau persiapan untuk hidup.

Tujuan pendidikan Islam yang paling utama ialah beribadah kepada Allah dan

kesempurnaan insane yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat.

Sedangkan fungsi pendidikan agama bagi anak adalah membentuk

manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, mempunyai akhlak yang

luhur, berilmu pengetahuan dan memilik keterampilan yang dapat

disalurkan.Agama benar-benar berfungsi sebagai pengendalian kepribadian dalam

hidupnya dikemudian hari. Pendidikan agama harus diberikan sejak dini agar

terbiasa melakukan ibadah dan menjalankan ajaran-ajaran Islam dengan kesadaran

sendiri. Dan menurut Rosihan Anwar yang terdapat didalam salah satu bukunya

mengatakan: Al-Quran adalah firman Allah yang berfungsi sebagai mujizat

sebagai bukti atas Nabi Muhammad yang diturunkan kepadanya yang tertulis

Page 22: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

12

dalam mushaf -mushaf yang diriwayatkan dengan jalan mutawatir dan di pandang

beribadah bagi yang membacanya.‟‟

4. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Menurut Mahmud yunus bahwa inti pokok Islam meliputi masalah

keimanan (aqidah), masalah keIslaman (syariat), dan masalah ihsan (akhlak). Tiga

inti ini pokok ajaran ini kemudian dijabarkan dalam bentuk rukun iman, rukun

Islam dan akhlak. Dari ketiganya dilahirkan beberapa keilmuan agama yaitu ilmu

tauhid, ilmu fiqih, dan ilmu akhlak.

Ketiga kelompok ilmu agama itu kemudian di lengkapi dengan

pembahasan dasar hukum Islam yaitu Al-Qur‟an dan Hadits, serta ditambah lagi

dengan sejarah Islam (tarikh), sehingga secara Mahmud secara berurutan adalah :

a. Ilmu Tauhid/ keimanan

Ilmu tauhid ini meliputi rukun yaitu iman kepada Allah, iman kepada

Malaikat, iman kepada kitab–kitab Allah, iman kepada Rosul, iman

kepada hari akhir dan iman kepada Taqdir.

b. Ilmu fiqih

Ilmu fiqih ini meliputi : thaharah, shalat, puasa, haji dan umroh,

muamalah, mawaris, munakahat, hudud, jinayat, jihad dan aqdhiyat.

c. Al-Qur‟an

d. Hadits

e. Akhlak meliputi : akhlak kepada Allah, akhlak kepada rosul, akhlak

kepada orang tua, akhlak kepada diri sendiri, akhlak kepada teman

(sesama) dan akhlak kepada lingkungan hidup.

f. Tarikh Islam

Ruang lingkup pembahasan tergantung pada jenis lembaga pendidikan

yang bersangkutan, tujuan dan tingkat kemampuan anak didik sebagai

konsumen.

Page 23: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

13

B. Penanaman Nilai Keagamaan Di Sekolah

1. Pengertian Nilai Keagamaan

Menurut kamus bahasa Indonesia nilai sebenarnya tidak ada ukuran yang

tentu untuk menentukan. Karena nilai itu berasal dari penilain dari suatu yang di

anggap baik atau buruk dan pantas atau tidak untuk di nilai. Religiusitas berasal

dari bahasa Inggris religiusity dari akar kata religionyang berarti agama.

Religiusity merupakan kata bentuk dari religius yang berarti agama.

Istilah religiusitas mempunyai makna yang berbeda dengan religi atau agama.

Religi atau agama menunjuk pada aspek formal yang berkaitan dengan aturan-

aturan atau kewajiban-kewajiban, sedangkan nilai menunjuk pada aspek religi

yang telah dihayati oleh individu didalam hati.

Penanaman Nilai keagamaan Islam adalah suatu cara atau metode pada

pemberian arahan yang bertujuan untuk membentuk seseorang memiliki jiwa dan

berkarakter Islami. Ada 3 unsur materi yang dipelajari dalam Penanaman Nilai

keagamaan yaitu Iman, Islam dan Ihsan.dalam prosesnya seorang guru dapat

menanamkan nilai-nilai keagamaan tersebut melalui yaitu antara lain dengan

pembiasaan, pengajaran dan teladan. Inti dari tema penulisan ini adalah

“Bagaimana upaya seorang guru terhadap murid-muridnya” yaitu melalui proses

pengajaran dengan menggunakan metode bercerita, hal ini diambil karena dapat

dengan mudah difahami dan dimengerti oleh murid-murid Taman Kanak-kanak.

Sebagai pengayaan dalam penulisan ini Metode dapat juga dilakukan dengan

menggunakan pendekatan konseling, yaitu klien dapat diberi kesadaran terhadap

adanya hubungan sebab akibat dalam rangkaian problema-problema yang dialami

dalam pribadinya yang dihubungkan dengan nilai keimanannya. Dalam kaitannya

dengan ini, maka bimbingan dan konseling Islam menurut Drs. H.M. Arifin M.

Ed. dapat dibagi menjadi beberapa bidang yaitu:

a. Bidang Kependidikan

Bidang kependidikan yaitu pemberian bimbingan yang menyangkut

tentang pengambilan keputusan mengenai lapangan study yang akan dipilih.

Dalam hal ini ada hubungannya dengan kurikulum di sekolah-sekolah atau

Page 24: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

14

perguruan tinggi serta fasilitas lainnya. Dalam bidang kependidikan ini

menyediakan kesempatan sebaik- baiknya.‟‟8

b. Bidang Kesehatan Jiwa

Yaitu suatu bimbingan atau penasehatan keagamaan yang bertujuan untuk

menghilangkan faktor yang menimbulkan gangguan jiwa klien, sehingga dia

memperoleh ketenangan hidup rohaniah yang sewajarnya sebagaimana yang

baik.‟‟9

c. Bidang Sikap dan Nilai-Nilai

Bidang ini menyediakan kesempatan bagi anak untuk dapat

mengembangkan sikap dan nilai-nilai sesuai dengan idealitas Pancasila, berjiwa

agama yang mendalam sehingga menjadi pola dasar hidup keagamaan yang dapat

diharapkan menjadi pengontrol segala aktivitas hidupnya dalam masyarakat.Maka

dari itu sikap berhubungan dengan Tuhan dan sikap berhubungan dengan

masyarakat atau lingkungan hidup perlu dikembangkan melalui wibawa seorang

konselor dalam berbagai peristiwa dan lapangan hidup.Pendekatan psikologis

pada anak terutama saat menghadapi kesulitan hidup sangat berpengaruh bagi

perkembangan sikap dan nilai-nilai dalam pribadi mereka masing-masing.

2. Pengamalan Religiusitas Anak

1. Pengertian Religiusitas Anak

a. Religiusitas

Religiusitas berasal dari bahasa Inggris “religiusity”dari akar

kata“religion”yang berarti agama.Religiusity merupakan kata bentuk dari

“religius”yang berarti agama.Berdasarkan arti kata tersebut, dapat dipahami

bahwareligiusitas berkaitan dengan keberagamaan seseorang. Dalam khasanah

psikologi, istilah religiusitas mempunyai makna yang berbeda dengan religi atau

agama.

8

M.Arifin.M.Ed. Ilmu Pendidikan Islam Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis

Berdasarkan Pendekatan interdisipliner ( Jakarta, Bumi Aksara 1994, ce-3 ) hal.224

Page 25: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

15

Dalam memilih tema cerita yang baik, aspek agama ini tidak diabaikan

mengigat tema cerita yang di pilih merupakan sarana pembentukan moral. Jika

aspek agama kurang di perhatikan keberadaannya, maka dikhawatirkan anak akan

memperoleh informasi-informasi yang temanya tidak baik, bahkan ada

kemungkinan cerita yang demikian dapat merusak moral anak yang sudah baik.

Religi atau agama menunjuk pada aspek formal yang berkaitan dengan aturan-

aturan atau kewajiban-kewajiban, sedangkan religiusitas menunjuk pada aspek

religi yang telah dihayati oleh individu didalam hati.

b. Keagamaan anak.

Menurut Bimo Walgito:“Bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang

diberikan kepada individu atau sekumpulan individu-individu dalam menghindari

atau mengatasi kesulitan kesulitan di dalam kehidupannya agar individu atau

sekumpulan individu individu itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya.”9

Seharusnya banyak cara-cara yang digunakan pada taman kanak – kanak

bagaimana tujuan dari pendidikan agama itu sendiri. Penyampaian secara

beraneka ragam agar terciptanya nilai agama pada anak tersebut.

Sedangkan menurut Drs. H.M. Arifin M. Ed. Prinsip-prinsip bimbingan

dan penyuluhan agama meliputi :

1. Setiap individu adalah makhluk yang dinamis dengan kelainan-kelainan

kepribadian yang bersifat individual serta masing-masing memiliki

kemungkinan kemungkinan berkembang dam penyesuaian diri dengan

situasi sekitar.

2. Suatu kepribadian yang bersifat individual tersebut terbentuk dari dua

faktor pengaruh yakni pengaruh dari dalam yang berupa bakat dan ciri-ciri

keturunan baik jasmaniah maupun rohaniah, dan faktor pengaruh yang

diperoleh dari lingkungan, baik lingkungan masa sekarang maupun

lingkungan masa lampau.

9 Bimo Walgito, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah ( Yogyakarta; Andi Offset 1995)

hal.44

Page 26: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

16

3. Setiap individu adalah organisasi yang berkembang dan bertumbuh.

Dalam keadaan yang senantiasa berubah, perkembangannya dapat

dibimbing kearah pola hidup yang menguntungkan bagi dirinya sendiri

dan bagi masyarakat sekitar.

4. Tiap individu dapat memperoleh keuntungan dengan pemberian bantuan

dalam hal melakukan pilihan-pilihan, dalam hal memajukan kemampuan

penyelesaian diri serta dalam mengarahkan kepada kehidupan yang

sukses.‟‟10

Berdasarkan pengalaman-pengalaman keagamaan pada anak agama,

kemudian akan dipraktekkan dalam kesehariannya seperti berdo‟a setiap hari,

membaca al-Qur‟an, jujur dan sebaginya. Akan tetapi, keagamaan anak tentang

nilai-nilai religius yang diperolehnya tidak akan mampu berkembang dan

terwujud dalam pengamalan secara nyata, apabila tanpa peran aktif orang tua dan

lingkungan lainnya untuk membantu saudara atau anggota keluarga lain bahkan

masyarakat sekitar atau guru-guru agamanya. Pada waktu itu. Pengalaman

keagamaan tersebut merupakan unsur yang akan menjadi bagian dari pribadinya

dikemudian hari. Menurut perhitungan kedokteran bahwa ibu yang sedang

mengandung, gizi makanannya menentukan kecerdasan dan kemampuan anak

dalam bidang kecakapan dan ketrampilannya nanti. Karena pada bulan-bulan

terakhir dari janin tersebut, telah mulai terbentuk jaringan-jaringan otaknya, maka

makanan ibu yang cukup akan memberikan pengaruh yang signifikan bagi janin

dalam kandungan ibu.

Sehingga dapatlah tumbuh jaringan-jaringan otak secara wajar dan baik.

Dengan demikian anak yang akan lahir dapat diharapkan mempunyai kemampuan

otak yang anak mulai mengenal tuhan melalui orang tua dan lingkungannya.

Sikap, tindakan dan perbuatan anak merupakan simbul kepercayaan

pertama bagi anak dari ibu.Bapak, atau pengasuh penting lainnya, yang

memberikan pengertian tentang Tuhan.Abin Syamsuddin Makmun, menjelaskan

10

M.Arifn, Pokok-pokok Pikiran Tentang Bimbingan dan Penyuluhan Agama di Sekolah

dan di Luar Sekolah, Jakarta; Bulan Bintang 1976, hal.18

Page 27: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

17

bahwa pada masa kanak-kanak, sikapkeagamaannya yang ditandai dengan sikap

yang represif, meskipun banyak bertanya dan pengamalan anak tersebut.‟‟11

C. Upaya yang dilakukan guru dalam meningkatkan nilai- nilai keagamaan

1. Pembiasaan

Anak merupakan individu yang unik, masing–masing mempunyai gaya

belajar yang berbeda. Ada anak yang lebih mudah belajarnya dengan

mendengarkan (auditori), ada yang melihat (visual) dan ada yang harus dengan

bergerak (kinestetik ). Anak juga memiliki minat yang berbeda- beda terhadap alat

atau bahan yang di pelajari digunakan, juga mempunyai temperamen yang

berbeda, bahasa yang berbeda, cara yang merespon lingkungan, serta kebiasaan

yang berbeda. Guru seharusnya mempertimbangkan perbedaan individual anak,

dan mengakui perbedaan tersebut sebagai kelebihan masing- masing anak. Untuk

mendukung hal tersebut guru harus menggunakan cara yang beragam dalam

membangun pengalaman anak, menyediakan kesempatan bagi anak untuk belajar

dengan cara yang sesuai dengan kekuatannya, serta menyediakan ragam main

yang cukup.

Pembelajaran di lakukan dengan cara yang menyenangkan, sehingga tidak

boleh terjadi pemaksaan (penekanan).Selama bermain, anak mendapatkan

pengalaman untuk mengembangkan aspek–aspek nilai–nilai agama dan moral,

fisik, kognitif, bahasa, sosial dan emosional.

Permainan merupakan sarana dan aktifitas yang mencerminkan prilaku,

pandangan, kecenderungan dan kualitas yang ada dalam diri anak. Maksudnya,

bahwa permainan menunjukkan bukti kepribadian seseorang secara umum.

Kita dapat melatih anak dengan berbagai aktifitas yang mengembangkan

kecakapan sosial dan kemampuan berinteraksinya dengan orang lain, atau sebagai

sarana membangun sebuah sistim yang memiliki nilai dan tradisi yang benar,

mendorong anak untuk berprilaku yang tepat, dan memberinya peran yang sesuai

dengan konsentrasi dan kecenderungannya, seiring dengan perkembangan

usianya.

11

Abin Syamsuddin Makmun

Page 28: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

18

Pembiasaan dan pembentukan karakter yang baik seperti tanggung jawab,

kemandirian, sopan santun, dan lainnya di tanamkan melalui cara yang

menyenangkan.

2. Keteladanan

Pengaruh keteladanan pada masa pembentukan lebih efektif dari nasehat

dan ceramah yang di sampaikan. Banyak pria berfrestasi yang dicontohkan dalam

sejarah Islam, terutama dari suri tauladan kita nabi muhammad SWT yang telah

mendidik generasi pemimpi, yang tiada bandingnya dimasa apapun, merekalah

yang merubah tindak sejarah dan sebagai teladan dalam ilmu. Allah berfirman :

Artinya : Sesungguhnya telah ada pada (diri)Rasulullah itu suri teladan

yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat)

Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah (Al-Ahzab : 21).

Seorang anak membutuhkan keteladanan dan ia akan mencontoh dari

kedua orang tua atau guru, karena dia memiliki kecenderungan untuk mencontoh

dan mengikuti. Apabila dia menyenangi seseorang dipun mengikuti dan berjalan

sesuai dengan gayanya dan berupaya untuk dapat menirunya Oleh karena itu

menjadi sebuah kewajiban untuk mendekatkanIslam kepada Rosulullah SWT dan

para sahabat,dengan menjelaskan keteladanan yang selalu dikenang sepanjang

masa dan memberikan kita cahaya Islam dan keadilannya.

Untuk menanamkan disiplin agar anak terbiasa hidup dan melakukan

segala sesuatu dengan tertib, baik dan teratur perlu di dukung oleh adanya contoh

dan teladan dari pihak orang tua di rumah dan dari guru di sekolah. Tanpa adanya

contoh dan teladan dari pihak orang tua dan guru maka pembiasaan yang di

tanamkan kepada anak akan di lakukan dengan rasa terpaksa sehingga tidak

mungkin dapat membentuk rasa disiplin dari dalam.

Page 29: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

19

3. Pengajaran

Pembelajaran di taman kanak- kanak hendaknya menempatkan anak

sebagai subyek pendidikan, oleh karena itu guru harus memberi kesempatan

kepada anak untuk menentukan pilihan, mengemukakan pendapatdan aktif

melakukan atau mengalami sendiri untuk membangun pengetahuan sendiri. Guru

bertindak sebagai fasilitator saja, bukan yang menentukan segala sesuatu yang

akan di kerjakan anak.

Anak bukanlah sebuah wadah kosong yang perlu di isi guru dengan

berbagai pengetahuan. Tetapi anak merupakan subjek atau pelaku kegiatan dan

guru merupakan fasilitator (membantu dan mengarahkan sesuai kebutuhan

masing- masing anak). Anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar, mempunyai

banyak ide, dan tidak bisa berdiam dalam jangka waktu lama. Ijinkanlah anak

untuk membangun pengetahuannya sendiri melalui pengalaman dengan beraneka

bahan dan kegiatan. Oleh karena itu guru harus menyediakan berbagai bahan dan

alat serta memberi kesempatan anak untuk memainkannya berbagai cara, dan

memberikan waktu kepada anak untuk mengenal lingkungannya dengan caranya

sendiri. Guru juga harus memahami dan tidak memaksakan anak untuk duduk

diam tanpa aktifitas yang di lakukannya dalam waktu yang lama.

1. Anak belajar dari yang konkrit ke abstrak, dari yang sederhana ke yang

kompleks, dari gerakan ke verbal, dan dari diri sendiri ke sosial

a. Anak belajar mulai dari hal- hal yang paling konkrit yang dapat

dirasakan oleh inderanya ( dilihat, diraba, dicium, dicecap, didengar )

ke hal-hal yang bersifat abstrak atau imajinasi.

b. Anak belajar dari konsep yang paling sederhana ke konsep yang lebih

rumit, misalnya mula-mula anak memahami apel sebagai buah

kesukaannya, kemudian anak memahami apel sebagai buah yang

berguna untuk kesehatannya.

c. Kemampuan komunikasi anak di mulai dengan menggunakan bahasa

tubuh lalu berkembang menggunakan bahasa lisan. Guru harus

Page 30: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

20

memahami bahasa tubuh anak dan membantu mengembangkan

kemampuan bahasa anak melalui kegiatan main.

d. Anak memahami lingkungannyadi mulai dari hal- hal yang terkait

dengan dirinya sendiri,kemudian ke lingkungandan orang–orang yang

paling dekat dengan dirinya, sampai berada lingkungan yang lebih luas.

2. Menyediakan lingkungan yang mendukung proses belajar

Lingkungan merupakan sumber belajar yang sangat bermanfaat

bagi anak. Lingkungan fisik berupa penataan ruangan, penataan alat

mainan, benda-benda yang ada di sekitar kita, perubahan benda (daun

muda menjadi daun tua lalu menjadi daun kering, dan sebagai berikut) cara

kerja benda (bola di dorong akan menggelinding, sedangkan kubus di

dorong akan menggeser), dan lingkungan non fisik berupa kebiasaan

orang- orang sekitar, suasana belajar (keramahan pendidik, pendidik yang

siap membantu) dan interaksi guru dan anak yang berkualitas. Karena itu

guru perlu menata lingkungan yang menarik, menciptakan yang menarik,

menciptakan suasana hubungan yang hangat dengan anak, dan hubungan

antar anak dan antar guru. Guru perlu memfasilitasianak untuk

mendapatkan pengalaman belajar di dalam dan di luarruangan secara

seimgang dengan menggunakan benda- benda yang ada di lingkungan

anak. Guru juga menanamkan kebiasaan baik, nilai- nilai agama dan moral

di setiap kesempatan selama anak di lembaga dengan cara yang

menyenangkan.

3. Merangsang munculnya kreatifitas dan inovasi

Pada dasarnya setiap anak memiliki potensi kreatifitas yang sangat

tinggi. Karena itu berikan anak kesempatan untuk menggunakan bahan

dengan berbagai jenis, tekstur, bentuk, dan ukuran dalam kegiatan

permainannya, dan kesempatan untuk belajar tentang berbagai sifat dari

bahan-bahan, cara memainkan, bereksplorasi dan menemukan. Guru perlu

menghargai setiap kreasi anak apapun bentuknya sebagai wujud karya

Page 31: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

21

kreatif mereka. Dengan kreatifitas, nantinya anak akan dapat memiliki

pribadi yang kreatif sehingga mereka dapat memecahkan persoalan

kehidupan dengan cara-cara yang kreatif. Ide-ide kreatif dan inovatif

mereka dapat menunjang untuk menjadi seorang wirausaha yang dapat

meningkatkan perekonomian negara.

4. Mengembangkan kecakapan hidup anak

Kecakapan hidup merupakan suatu ketrampilan dasar yang perlu

dimiliki anak melalui pengembangan karakter, yang berguna bagi

kehidupannya kelak. Karakter yang baik dapat dikembangkan dan

dipupuk sehingga menjadi modal bagi masa depannya kelak. Kecakapan

hidup diarahkan untuk membantu anak menjadi mandiri, tekun, bekerja

keras, disiplin, jujur, percaya diri, menghargai, kerjasama dan mampu

membangun hubungan dengan orang lain. Guru harus memberikan

kesempatan kepada anak melakukan sendiri kegiatan-kegiatan untuk

menolong dirinya (sesuai dengan kemampuan anak), misalnya membuka

sepatu dan meletakkan di tempatnya, membuka bungkus makanan,

mengancingkan baju sendiri, dan lain-lain.

5. Menggunakan berbagai sumber dan media belajar yang ada di lingkungan

sekitar

Sumber dan media belajar anak usia dini tidak terbatas pada alat dan

media hasil pabrikan, tetapi dapat menggunakan berbagai bahan dan alat

yang tersedia di lingkungan sepanjang tidak berbahaya bagi anak. Air,

tanah liat, pasir, batu-batuan, kerang, daun-daunan, ranting, karton, botol-

botol bekas, perca kain, baju bekas, dan banyak benda lainnya dapat

dijadikan sebagai media belajar. Dengan menggunakan bahan dan benda

yang ada di sekitar anak, maka kepedulian anak terhadap lingkungan

terasah untuk ikut serta menjaga dan melestarikan lingkungan alam

sekitarnya. Sumber belajar juga tidak terbatas pada guru tetapi orang-

orang lain yang ada di sekitar kita. Misalnya anak dapat belajar tentang

Page 32: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

22

tugas dan cara kerja petani, peternak, polisi, pak pos, dan lainnyadengan

cara mengunjungi tempat kerja mereka ke sekolah untuk menunjukkan

kepada anak bagaimana mereka bekerja dan menjadi sumber pengetahuan

serta inspirasi.

6. Stimulasi pendidikan bersifat menyeluruh yang mencakup semua aspek

perkembangan

Saat anak melakukan sesuatu, sesungguhnya ia sedang

mengembangkan berbagai aspek perkembangan atau kecerdasannya.

Sebagai contoh saat anak makan, ia mengembangkan kemampuan bahasa

(kosa kata tentang nama bahan makanan, jenis makanan dan sebagai

berikut), gerakan motorik halus (memegang sendok), kemampuan kognitif

(membedakan jumlah makanan yang banyak dan sedikit), kemampuan

sosial emosional (duduk dengan tepat, saling berbagi, saling menghargai

keinginan teman), dan aspek moral (berdoa sebelum dan sesudah makan),

program pembelajaran dan kegiatan anak yang di kembangkan guru

seharusnya ditujukan untuk mencapai kematangan semua aspek

perkembangan.

Cendikawan dan sekaligus sebagai pengajar yang bersangkutan harus

menguasai.

Guru sebagai pengajar,pendidik dan juga agen pembaharuan dan

pembangunan masyarakat sebagai berikut :

a. Memiliki pengetahuan dan pengertian tentang pertumbuhan jiwa

manusia dari segala segi dan sendinya,baik proses belajar.

b. Memiliki pengetahuan dan pengertian alam dan masyarakat, yaitu

proses belajar khususnya.

c. Menguasainya sepenuhnya pengetahuan dan kepahaman tentang yang

diajarkan.

d. Memiliki secukupnya pengetahuan dan pengalaman tentang seni

mengajar.

Page 33: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

23

4. Cerita

Dunia kehidupan anak-anak itu dapat berkaitan dengan lingkungan

keluarga, sekolah, dan luar sekolah.Kegiatan bercerita harus di usahakan menjadi

pengalaman bagi anak di Taman Kanak-Kanak yang bersifat unik dan menarik

yang menggantarkan perasaan anak dan memotivasi anak untuk mengikuti cerita

sampai tuntas. Dari pengertian di atas maka dapat di simpulkan bahwa yang di

maksud dengan cerita adalah menuturkan atau menyampaikan cerita secara lisan

kepada anak didik sehingga dengan cerita tersebut dapat di sampaikan pesan-

pesan yang baik. Dengan adanya proses belajar mengajar, maka metode cerita

merupakan suatu carayang di lakukan oleh guru untuk anak didiknya. Metode

bercerita merupakan suatu cara yang di lakukan oleh guru untuk menyampaikan

pesan atau materi pelajaran yang di sesuaikan dengan kondisi.

Tujuan metode bercerita adalah agar anak dapat membedakan perbuatan

yang baik dan buruk sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-

hari.dengan bercerita guru dapat menanamkan nilai- nilai Islam pada anak didik,

seperti menunjukan perbedaan perbuatanbaik dan buruk serta ganjaran dari setiap

perbuatan. Melalui metode bercerita anak di harapkan dapat membedakan

perbuatan yang baik dan perbuatan yang buruk sehingga dapat di aplikasikan

dalam kehidupan sehari- hari.

Menurut Asnelli Ilyas bahwa tujuan metode cerita dalam pendidikan anak

adalah “menanamkan akhlak Islamiyah dan perasaan ketuhanan kepada anak

dengan harapan melalui pendidikan dapat menggugah anak untuk senantiasa

merenung dan berfikir sehingga dapat terwujud dalam hehidupan sehari- hari.”

Menurut Hapidin dan wanda Guranti, tujuan metode bercerita adalah

sebagaiberikut :

a. Melatih daya tangkap dan daya berpikir

b. Melatih daya konsentrasi

c. Membantu perkembangan fantasi

d. Menciptakan suasana menyenangkan di kelas.”12

Menurut Abdul Aziz Majid, tujuan metode bercerita adalah sebagai berikut :

a. Menghibur anak dan menyenangkan mereka dengan bercerita yang baik

12

Hapidin dan Wanda Guranti, Pedoman Perencanaan dan Evaluasi Pengajaran di

Taman Kanak-kanak, ( Jakarta; PGTK Darul Qolam, 1996. Hal.16

Page 34: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

24

b. Membantu pengetahuan siswa secara umum

c. Mengembangkan imajinasi

d. Mendidik akhlak

e. Mengasah rasa.‟‟13

Sedangkan menurut Moeslichatoen R, bahwa tujuan metode bercerita

adalah “ salah satu cara yang di tempuh guru untuk member pengalaman belajar

agar anak memperoleh penguasaan isi cerita yang disampaikan lebih baik. Melalui

metode bercerita maka anak akan menyerapkan pesan–pesan yang di tuturkan

melalui kegiatan bercerita. Penuturan cerita yang sarat informasi atau nilai–nilai

dapat di hayati anak dan diterapkan dalam kehidupan sehari–hari.‟‟14

Dalam

kegiataan bercerita anak di bimbing untuk mengembangkan kemampuan untuk

mendengarkan cerita dari guru, degan jelas metode bercerita disajikan kepada

anak didik bertujuan agar mereka memahami, menghayati dan mengamalkan

ajaran–ajaran al Qur‟an dalam kehidupan sehari–hari dan menambahkan rasa cinta

anak–anak kepada Allah, Rosul dan Al-Qur‟an”.

5. Aspek-aspek dan teknik-teknik Metode bercerita

a. Aspek-aspek Bercerita

Salah satu unsur penting dalam seluruh rangkaian dalam

efektifitas yang di tempuh dalam upaya pembentukan moral anak

melalui cerita adalah memilih tema cerita yang baik untuk di

sampaikan kepada anak. Berikut ini beberapa definisi mengenai tema

adalah sebagai berikut:

Tema -tema yang terdapat di dalam cerita banyak dikenal oleh

masyarakat dan tidak semuanya baik untuk di ceritakan kepada anak -

anak. Secara teoritis ada beberapa aspek yang harus di pertimbangkan

13

Abdul Azis Majid, Mendidik dengan Cerita, ( Bandung; Remaja Rosda Karya 2002 )

hal.12 14

Moeslichatoen R. Meode Pengajaran di Taman Kanak-kanak ( Jakarta, PT. Asdi

Mahasatya 2004 ) hal.15

Page 35: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

25

b. Aspek pedagogis (pendidikan)

Pertimbangan aspek pendidikan dalam memilih tema cerita

juga penting, sehingga dari tema cerita di peroleh dua keuntungan,

yaitu menghibur dan mendidik anak dalam waktu bersamaan.

Disinilah letak peran pencerita untuk dapat memilih tema cerita dan

menyampaikan pesan-pesan didaktis dalam cerita. Unsure mendidik,

baik secara langsung ataupun tidak langsung dalam tema dongeng.

c. Aspek Psikologis

Mempertimbangkan aspek spikologis dalam memilih tema cerita

sangat membantu perkembangan jiwa anak. Mengigat anak adalah

manusia yang sedang berkembang. Maka secara kejiwaan tema cerita

pun di sesuaikan dengan kemampuan berfikir, kestabilan emosi,

kemampuan berbahasa serta tahap perkembangan pengetahuan anak

dalam menghayati cerita tersebutcerita yang baik dapat mempengaruhi

perkembangan anak.

d. Teknik-Teknik Bercerita

Cerita sebaiknya di berikan secara menarik dan membuka

kesempatan. Cerita sebaiknya di berikan secara menarik dan membuka

kesempatan bagi anak untuk bertanya dan memberikan tanggapan

setelah guru selesai bercerita. Cerita akan lebih bermanfaat jika di

laksanakan sesuai dengan minat, kemampuan dan kebutuhan anak.

Adapun teknik penggunaan dari masing-masing bentuk metode

bercerita tersebu dapat di jelaskan sebagai berikut:

e. Bercerita dengan alat peraga

Dalam melaksanakan kegiatan digunakan alat paraga untuk

memberikan kepada anak didik suatu tanggapan yang tepat mengenai

hal-hal yang di dengar dalam suatu cerita:

Page 36: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

26

f. Bercerita dengan alat peraga langsung

Alat peraga dalam pengertian ini adalah beberapa jenis hewan

atau benda- benda yang sebenarnya bukan tiruan atau berupa gambar-

gambar. Penggunaan alat peraga langsung untuk memberikan kepada

anak suatu tanggapan yang tepat mengenai hal-hal yang di dengar

dalam cerita. Dalam bentuk cerita ini guru sebaiknya menggunakan

langkah-langkah sebagai berikut:

1) Alat peraga di perhatikan dan di perkenalkan terlebih dahulu pada

anak didik.

2) Guru menjelaskan dengan singkat melalui tanda tanya jawab

dengan mengenalkan objek yang akan di ceritakan.

3) Alat peraga kemudian disimpan sebelum guru bercerita dan

mengatur posisi duduk anak didik.

g. Bercerita dengan gambar

Bercerita dengan gambar hendaknya sesuai dengan tahap

perkembangan anak, isinya menarik, mudah di mengerti dan membawa

pesan, dalam hal pembentukan prilaku positif maupun pengembangan

kemampuan dasar. Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam bercerita

dengan gambar adalah :

1) Gambar harus jelas tidak terlalu kecil.

2) Guru memperhatikan gambar tidak terlalu tinggi dan harus terlihat.

3) Gambar yang digunakan harus menarik.

4) Gambar yang ditutup setiap kali guru memulai kembali

h. Bercerita dengan mengunakan buku cerita

Bercerita dengan buku dilakukan dengan membaca sebuah buku

cerita bergambar. Dlama buku cerita bergambar biasanya terdapat

tulidsan kalimat-kalimat pendek yang menceritakan secara singkat

gambar tersebut. Kegiatan membacakan cerita ini dilakukan karena

kebanyakan anak usia pra-sekolah gemar akan cerita yang dibacakan oleh

Page 37: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

27

guru atau orang dewasa lainnya. Ada dua hal yang harus diperhatikan

oleh guru dalam membacakan cerita, seperti:

1) Buku cerita dipegang dengan posisi yang dapat dilihat semua anak.

2) Ketika memegang buku guru tidak boleh melakukan gerakan-gerakan

seperti berceritatanpa alat peraga, inotasi dan nada serta mimik

gurulah yang berperan di samping gambar-gambar dan kalimat-

kalimat dalam buku untuk membantu fantasi anak.

i. Bercerita dengan alat peraga

Kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak dapat

dilaksanakan dengan menggunakan metode jika tidak ada alat peraga

yang kongkrit. Dalam kegiatan berceritayang berperan adalah guru

dengan cara bercerita melalui ekpresi yang tepat. Dalam menggunakan

metode ini ada beberapa hal yang pelu diperhatkan di antaranya sebagai

berikut:

a. Guru harus menunjukan mimik muka, gerakan-gerakan tangan dan

kaki serta suara sebagai pencerminan penghayatan secara sungguh -

sungguh trhadap isi dan alur cerita.

b. Dalam bercerita harus menggunakan bahasa yang jelas, komunikasi

dan mudah dimengerti anak.

c. Sebelum bercerita aturlah posisi duduk anak dan guru.

6. Fungsi Metode Bercerita

Secara umum metode berfungsi sebagai pemberi atau cara yang sebaik

mungkin bagi pelaksanaan operasional dari ilmu pendidikan tersebut.

Bercerita bukan hanya berfungsi sebagai hiburan tetapi juga merupakan

suatu cara yang dapat digunakan dalam mencapai sasaran–sasaran atau target

pendidikan. Metode bercerita dapat menjadikan suasana belajar menyenangkan

dan menggembirakan dengan penuh dorongan dan motivasi sehingga pelajaran

atau materi pendidikan itu dapat dengan mudah di berikan. Dalam hal ini penulis

ingin menyampaikan beberapa fungsi metode cerita antara lain:

Page 38: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

28

a. Menanamkan nilai–nilai pendidikan yang baik

Melalui metode bercerita ini sedikit demi sedikit dapat di tanamkan

hal-hal yang baik kepada anak didik, dapat berupa cerita para rosul atau

umat-umat terdahulu yang memiliki kepatuhan dan keteladanan. Cerita

hendaknya di pilih dan disesuaikan dengan tujuan yang hendak di capai

dalam suatu pelajaran.

b. Dapat mengembangkan imajinasi anak

Kisah–kisah yang disajikan dalam sebuah cerita dapat membantu anak

didik dalam mengembangkan imajinasi mereka. Dengan hasil imajinasinya

diharapkan mereka mampu bertindak seperti tokoh-tokoh dalam cerita

yang disajikan oleh guru.

c. Membangkitkan rasa ingin tahu

Mengetahui hal–hal yang baik adalah harapan dari sebuah cerita

sehinnga rasa ingin tahu tersebut membuat anak berupaya memahami isi

cerita. Isi cerita yang di pahami tentu saja akan membawa pengaruh

terhadap anak didik dalam menentukan sikapnya.

d. Memahami konsep ajaran Islam secara emosional

Cerita yang bersumber dari Al-Qur‟an dan kisah-kisah keluarga

muslim di perdengarkan melalui cerita di harapkan anak didik tergerak

hatinya untuk mengetahui lebih banyak agamanya dan pada akhirnya

terdorong untuk beramal di jalan lurus.

Cerita adalah cara paling ampuh untuk menanamkan suatu gagasan atau

pikiran. Tampaknya sepele saja, tetapi cerita memiliki kekutan luar biasa. Di balik

negara besar, memang ada legenda atau cerita. Sebut saja bangsa Romawi dan

Yunani dengan kepahlawananya.Mahabrata dan ramayan dari India, Bangsa Cina

dengan Sam kok, dan Persia dengan 1001 malamnya.Dan yang tak kala menarik

hingga kini adalah Kisah Para Nabi yang ada hingga kini di dalam Al-quran.Kisah

nabi-nabi yang selalu kita baca di riwayat para Rassul.

Kekuatan cerita sudah sangat diakui menjadi cara yang paling ampuh pula

untuk mengajarkan nilai-nilai moral, budi pekerti, konsep sebab akibat, dan

konsep-konsep dunia lainnya. Kepada kita, kita masih ingat kisah si kancil yang

Page 39: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

29

mengajarkan nilai moral dan kearifan loka. Memang akan jauh lebih mudah bagi

anak untuk memahami aturan dunia yang sederhana daripada mendengar begitu

banyak larangan atau aturan. Dari situ di ambil dan disimpulkan bahwa dengan

bercerita kita dapat menanamkan nilai-nilai apa yang kita tanamkan kepada anak

didik kita,

Dalam proses belajar mengajar, cerita merupakan salah satu metode yang

terbaik. Dengan adanya metode bercerita diharapkan menyentu jiwa jika didasari

dengan ketulusan hati yang mendalam. Metode bercerita ini diisyaratkan dalam

Al-Qur‟an :

Artinya : “Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan

mewahyukan Al Quran ini kepadamu, dan Sesungguhnya kamu

sebelum (kami mewahyukan) nya adalah Termasuk orang-orang yang

belum mengetahui.” ( Q.S. Yusuf [12] : 3 ).

Kandungan ayat ini mencerminkanbahwa cerita yang ada dalam Al-Qur‟an

merupakan cerita-cerita pilihan yang mengandung nilai pedagonis.Pertimbangan

aspek pendidikan dalam memilih tema cerita juga penting, sehingga dari tema

cerita di peroleh dua keuntungan, yaitu menghibur dan mendidik anak dalam

waktu bersamaan.Disinilah letak peran pencerita untuk dapat memilih tema cerita

dan menyampaikan pesan-pesan didaktis dalam cerita.Unsure mendidik, baik

secara langsung ataupun tidak langsung dalam tema dongeng.

7. Reward / panishment ( hadiah dan hukuman) di TK

Mengigat anak adalah manusia yang sedang berkembang. Maka secara

kejiwaan tema disesuaikan dengan kemampuan berfikir, kestabilan emosi,

kemampuan berbahasa serta tahap perkembangan pengetahuan anak dalam

menghayati cerita tersebut.

Untuk merangsang anak agar mau melakukan sesuatu biasanya seorang

guru melakukan upaya dengan memberikan hadiah atau reward berupa stempel

Page 40: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

30

berbentuk gambar bintang sedangkan bagi yang tidak mau mengikuti aturan

maka akan di berikan sangsi berupa hukuman yang berbentuk membaca surat-

surat pendek atau doa - doa sehari-hari.

D. Nilai-Nilai Keagamaan Di Taman Kanak-Kanak

Pendidikan agama Islam di prasekolah Islam mencakup gagasan untuk

perkembangan total pribadi anak. Pribadi Islami ini akan muncul hanya jika nilai-

nilai agama dan pengetahuan Islam di gabungkan dengan program pelatihan dan

pendidikan anak secara total. Setiap aspek kehidupan pribadi harus di bimbing

oleh prinsip-prinsip abadi dalam Islam.

Kurikulum pelajaran Islam prasekolah di lengkapi dengan pembelajaran

yang lebih terfokus pada cara kehidupan dan prilaku Islami, dari pada pengajaran

dan pembelajaran menenai Islam sebagai salah satu bidang pelajaran. Guru harus

menggunakan cerita-cerita dan ilustrasi-ilustrasi dari sunah rosulullah sesering

mungkin, agar bisa di jadikan contoh untuk anak-anak.

1. Disiplin

Disiplin secara etimologi behasa berasal dari kata disciple

(disiplime) yang mempuyai makna mengajari atau mengikuti

pemimipin yang dihormati. Displin ialah suatu kondisi yang tercipta

dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang

menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan

dan ketertiban. Disiplin berati adanya kesediaan untuk memahami

peraturan-peraturan atau larangan yang telah ditetapkan. Kedisiplinan

adalah kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan

perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Jadi disiplin adalah

kesediaan untuk taat terhadap peraturan atau tata tertib yang telah

diberlakukan dengan kesadaran tanpa adanya paksaan. Disiplin

mempunyai beberapa fungsi:

a. Disiplin memberi anak rasa aman dengan memberitahukan apa

yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

Page 41: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

31

b. Disiplin membantu anak menghindari perasaan bersalah dan rasa

malu akibat yang salah.

c. Anak belajar bersikap menurut cara yang akan mendatangkan

pujian yang akan ditafsirkan anak sebagai tanda kasih sayang.

d. Disiplin menjadi motivasi pendorong kemauan yang akan

mendorong anak mencapai apa yang diharapkan dirinya Disiplin

membantu anak mengembangkan hati nurani, pembimbing dalam

pengambilan keputusan dan pengendalian perilaku. Pentingnya

menanamkan sikap disiplin apada anak sejak dini, sebagai mana

firman Allah dalam surat Al-Mujaadalah ayat 11 yang berbunyi:

Artinya: Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu:

"Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah

niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan

apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah,

niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan

beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang

kamu kerjakan.

2. Sopan Santun

Sopan santun kerap disebut good manner oleh para ahli

pendidikan, adalah adab atau etika yang kita pelihara ketika tengah

bersama-sama orang lain. Berhubung pada setiap interaksi dengan

masyarakat, dimana pun juga selalu ada semacam aturan-aturan yang

tidak tertulis. Semisal bagaimana menyapa orang yang lebih tua,

memanggil anak buah, menelpon seseorang, meminta tolong, makan di

meja makan dan lain-lain. Jelaslah bahwa sopan santun adalah modal

manusia bergaul. Kesopanan bersikap dan berprilaku merupakan

Page 42: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

32

tuntutan universal dimanapun, kapanpun. Namun segala aturan tidak

tertulis yang berkenaan dengan interaksi di tengah masyarakat yang

kadangkala disebut etika ini ada pula yang bersifat amat khas dan

ditentukan oleh nilai-nilai masyarakat setempat. Contoh nyata akhlaqul

karimah umat Islam terpola dalam prilaku Rasulullah Saw sebagai

panutan umat (qudwah hasanah) semisal memberi salam pada orang

lain terlebih dahulu, menutup dengan tangan saat menguap, tidak

menolok-olok dan mengintip saat bertamu, mengucapkan alhamdulilah

saat bersin, dan lain-lain. Meningat sopan santun bukan merupakan

bawaan sejak lahir melainkan hasil didikan lingkungan terutama orang

tua, maka mulailah didik kesopanan sejak dini.

Dengan kesopan santunan anak akan dihormati dan mudah

diterima di lingkungannya. Permisi, maaf, tolong dan terima kasih

adalah empat kata kesopansantunan sehari-hari. Namun, jangan hanya

menuntut anak menggunakan empat kata tersebut, sementara orang tua

maupun pendidik sendiri jarang mencontohkannya. Pengajaran

tatakrama sebaiknya dimulai dari kehidupan sehari-hari dan dari hal

yang kecil. Anak dikenalkan mengenai aturan-aturan atau adab sopan.

Sebagaimana firman Allah Swt dalam surat Al-Hujurat ayat 13 yang

berbunyi:

Artinya: Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari

seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu

berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-

mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu

disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu.

Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

Berikut contoh yang perlu ditularkan kepada anak untuk

mengajarkan sopan santun:

Page 43: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

33

a. Mengucapkan terima kasih jika diberi sesuatu atau ketika si prasekolah

dibawakan sesuatu baik oleh orang tua maupun orang lain. Sekaligus

mengajarkan menghargai jerih payah orang lain.

b. Mengucapkan "maaf" jika bersalah. Mengajarkan sportivitas dan

berani mengakui kesalahan.

c. Mengucapkan tolong ketika meminta diambilkan sesuatu.

d. Menyapa, memberi salam atau mengucapkan permisi jika bertemu

orang lain.

e. Mengajarkan adab menerima telepon. Sekaligus mengajarkan

bagaimana berbudi bahasa yang baik.

f. Etiket makan yang baik, tidak sambil jalan-jalan atau melakukan

aktivitas lain. Sikap ketika makan di meja makan, tidak bersendawa

atau makan sambil ngobrol.

Langkah-langkah mengajarkan sopan santun pada anak sebagai

berikut: ajarkan satu keterampilan sosial dalam satu waktu, berikan

penghargaan atas kesuksesannya, toleransi yang proporsional, ingatkan

mereka jika lupa, dan jadilah contoh yang baik.

3. Sabar

Dalam kamus bahasa Indonesia sabar artinya tahan menderita

sesuatu, tidak lekas marah, tidak lekas patah hati dan tidak lekas putus asa.

Sabar menurut sufi ternama Dzun-nun Al-Mishri dalam Gattero, “Sabar

ialah menjauhi perselisihan, bersikap tenang dalam menghadapi cobaan

yang menyesakkan hati, dan menampakkan rasa kecukupan ketika ditimpa

kesusahan dalam kehidupan.‟‟ Anak harus didik tentang kesabaran dan

ketabahan. Allah Swt telah membuat kehidupan didunia ini sebuah rumah

berbagai cobaan. Manusia muncul dari berbagai cobaan satu untuk masuk

pada cobaan yang lain, dan dia diuji oleh keadaan yang menyenangkan dan

yang menyedihkan. Sabar merupakan bentuk ibadah yang diwajibkan bagi

setiap muslim oleh Al-Quran, sunnah, dan ijma para ulama. Perintah

menanamkan sikap sabar sebagaimana terdapat dalam Al-Quran surat Al-

Baqarah ayat 153 yang berbunyi:

Page 44: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

34

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan

shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta

orang-orang yang sabar.

Faramax membagi sabar menjadi tiga kategori: sabar untuk

mentaati apa yang diperintahkan Allah, sabar untuk menahan diri dari

ketidaktaatan, dan sabar dalam menghadapi masalah-masalah dan

kesulitan-kesulitan. Orang tua dan pendidik harus mengajarkan dan

menanamkan sifat-sifat sabar pada anak-anak. Orang tua dan pendidik

harus mengingatkan anak-anak tentang pahala orang yang bersikap sabar.

4. Rendah Hati (tawadhu) Allah befirman sehubungan dengan tempat

persinggahan tawadhu‟ (rendah hati) ini, dalam surat Al-Furqon ayat

63 yang berbunyi:

Artinya : Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah)

orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati

dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka

mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.

Sabar artinya, dengan tenang, berwibawa, rendah hati, tidak jahat,

tidak congkak dan sombong. Menurut Al-Hasan, mereka adalah orang-

orang yang berilmu dan bersikap lemah lembut. Rasulullah Shallallahu

Alaihi Wa Sallam senantiasa menunjukkan sikap tawadhu‟ kepada siapa

pun. Jika beliau melewati sekumpulan anak-anak kecil, maka beliau

mengucapkan salam kepada mereka. Ada seorang budak wanita yang

menggandeng tangan beliau menuju tempat yang dikehendakinya. Jika

beliau makan, maka beliau menjilat jari-jari tangannya tiga kali. Jika

berada di rumah, maka beliau mengerjakan tugas tugas keluarganya.

Manyanyangi anak-anak yatim, selalu mengucapkan salam terlebih dahulu

Page 45: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

35

kepada mereka, memenuhi undangan siapa pun yang mengundangnya,

sekalipun untuk keperluan yang sangat ringan dan reman. Akhlak beliau

lembut, tabiat beliau mulia, pergaulan beliau baik, wajah senantiasa

berseri, mudah tersenyum, rendah hati namun tidak menghinakan diri,

dermawan tapi tidak boros, hatinya mudah tersentuh dan menyayangi

setiap orang Muslim dan siap melindungi mereka. Berikut ini adalah

sejumlah karakteristik atau ciri-ciri dari seseorang yang memiliki sifat

rendah hati: mau melayani, memandang setiap individu itu unik, istimewa

dan penting, mau mendengar dan menerima kritik, berani mengakui

kesalahan dan meminta maaf, lemah lembut dan penuh pengendalian diri,

mengutamakan kepentingan orang lain, dan rela memaafkan.

E. Kerangka Berfikir

Sikap keagamaan adalah perbuatan, tingkah laku, atau perangai yang

didasarkan kepada kepercayaan kepada Allah, dan merupakan ajaran atau nilai-

nilai yang terkandung dalam agama yang dianutnya. Dalam agama Islam terdapat

tiga dimensi keagamaan yaitu aqidah, syariah, dan akhlak. Untuk siswa TK yang

berusia 5-6 tahun ide keagamaan dipengaruhi oleh faktor dari luar diri mereka.

Sehingga kebiasaan mereka pelajari dari orang tua maupun guru. Sikap

keagamaan yang tampak pada lingkungan Taman Kanak-kanak antara lain: jujur,

disiplin, sopan santun, sabar, dan rendah hati. Prestasi belajar adalah hasil dari

pekerjaan atau belajar yang diperoleh dengan keuletan bekerja, prestasi ini bisa

dinyatakan dengan perubahan tingkah laku yang terbagi dalam tiga ranah yaitu

kognitif, afektif, dan psikomotor. Pada jejang Taman Kanak-kanak Pendidikan

Agama Islam adalah satu satu mata pelajaran yang ada dalam kurikulum sekolah.

Pendidikan Agama Islam adalah usaha dalam pendidikan untuk mengubah tingkah

laku manusia yang berorientasi pada nilai-nilai agama. Dalam pelajaran

Pendidikan Agama Islam pendidikan akhlak atau sikap sangat penting diterapkan,

karena dengan akhlak atau sikap yang baik maka prestasi belajar siswa akan baik

juga. Berdasarkan kajian teoritis diatas tentang sikap keagamaan dan prestasi

belajar, maka sikap keagamaan dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.

Page 46: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

36

Semakin tinggi dan bagus sikap kegamaan siswa maka prstasi belajarnya semakin

baik. Hipotesis Penelitian Bertolak dari apa yang telah dilakukan dalam mencari

landasan teori, peneliti memberikan jawaban sementara terkait dengan

permasalahan penelitian. Ada korelasi positif dan signifikan antara sikap

keagamaan dengan prestasi belajar pada mata pelajaran pendidikan Agama Islam

Tidak ada korelasi positif dan signifikan antara prestasi belajar siswa pada mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan sikap keagamaan siswa.

Page 47: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

37

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian merupakan strategi umum yang dipakai dalam

pengumpulan dan analisis data yang di perlukan, guna menjawab permasalahan

yang dihadapi. Penggunaan metode ini untuk menentukan data yang valid,

akurat dan signifikan dengan permasalahan, sehingga dapat digunakan untuk

mengungkap masalah yang diteliti.

A Tempat dan waktu penelitian

Tempat penelitian ini adalah sekolah swasta yang terletak di pinggiran

daerah Bekasi yaitu Taman Kanak-kanak Qolbus Salim. Waktu penelitian ini

dilakukan pada tanggal 12 Pebruari 2012-05 Maret 2014.

B Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang terdiri dari manusia,

tumbuhan-tumbuhan, dan peristiwa sebagai sumber data yang dimiliki

karakteristik tertentu dalam suatu penelitian.1 Dalam penelitian ini populasinya

adalah guru TK Islam Qolbussalim.

Sample adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti.2. Karena Populasi

dalam penulisan ini adalah Sekolah maka penulis mengambil kelas tempat

mengajar untuk Sampel dan beberapa orang guru.

Yang jadi populasi adalah 8 guru kemudiaan jumlah karyawan 8 orang

maka sampel penulis adalah selaku populasi.

C Variabel Penelitian

Variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu

penelitian.3 Dalam hal ini yang menjadi obyek penelitian adalah berdasarkan

judul yaitu Bagaimana Upaya Guru ini merupakan variabel bebas ( X), dan nilai-

nilai agama sebagai variabel terikat ( Y ).

1Sotisno Hadi, Metedologi Research, ( Yogyakarta: Andi ofset,1990, cet-1 ) hal 3

2 Suharsim Arikunto, Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek ( Jakarta: Rineka

Cipta,1998, cet-11 ) hal 117 3Suharsim Arikunto, Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek ( Jakarta: Rineka

Cipta,1998, cet-11 ) hal 119

Page 48: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

38

D Teknik dan Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang akurat, data yang diperlukan dalam hal

ilmiah, maka penulis memerlukan beberapa metode pengumpulan data yang tepat.

Adapun metode yang peneliti gunakan untuk data dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Observasi salah satu cara untuk memperoleh informasi melalui

pengamatan yang diteliti.

2. Wawancara dalam penelitian bertujuan mengumpulkan keterangan tentang

suatu masalah dari responden.

3. Angket metode untuk mengumpulkan data dari obyek yang telah

direncanakan melalui daftar pertanyaan tertulis yang disusun dan

disebarkan kepada guru dan anak.

Adapun dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan metode

deskrptif analisis, yang ditunjang oleh data-data yang diperoleh melalui:

penelitian kepustakaan, yaitu penulis membaca buku-buku yang berkaitan dengan

topik yang penulis bahas atau relevan dengan judul penulis.

Penelitian lapangan, yaitu menghimpun data dan fakta dari obyek yang diteliti,

yaitu Taman Kanak-kanak Qolbussalim. Adapun cara pengumpulan dari

penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik-teknik: analis data yang

digunakan dalam penelitian ini “ analis Kualitatif”, dimana data hasil penelitian

diatas Peran Guru dalam menanamkan nilai-nilai keagamaan , dilakukan analisa

deskritif dengan menggunakan rumus;

FJ

P = _______ X 100%

NP

Keterangan : P = Persentase yang dicari

FJ = Frekunsi jawaban

N = Jumlah siswa atau sumber data

Penulisan skripsi ini menggunakan buku pedoman penulisan skripsi

Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Hidayatullah Jakarta 2011.

Page 49: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum TK Islam Qolbussalim

TK Islam Qolbussalim di bangun di atas tanah seluas 400 M2 pada tahun

2005, TK Islam Qolbussalim berada di wilayah Jl. Sasak Tiga RT 05/ 06 No.10

Desa Tridaya sakti Kecamatan Tambun Selatan. Bila di lihat dari segi

kenyamanan proses belajar mengajar, di Taman Kanak-kanak Islam Qolbus

Salim memiliki gedung yang letaknya dekat dengan rumah penduduk, kondisi

jalan yang strategis dengan arah kendaraan, pekarangan yang luas dengan pagar

besi dan taman bermain anak yang ditata dengan baik. Taman Knak-kanak Islam

Qolbus Salim diresmikan pada tanggal 20 juli 2005 berdasarkan surat ijin

keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan tambun selatan No.

422/004/sktk/2005.

Tujuan didirikannya TK Islam Qolbussalim yaitu untuk : Mencerdaskan dan

mendidik anak- anak usia dini agar kelak berguna bagi bangsadan Negara serta

menjadikan generasi penerus yang berkualitas.Menanamkan dasar-dasar nilai

keagamaan untuk selalu bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlakul

karimah. Setelah perjalanan yang pasti maka sekolah Taman Kanak-kanak Islam

ini mengangkat sekolah-sekolah islam terutama Taman Kanak-kanak Islam yang

berada di sekitar wilayah Tridaya Sakti Tambun Selatan, yang berpandangan

bahwa sekolah islam itu terbelakang dalam kualitasnya. Sekarang menjadi yang

baik yang insyallah akan menjadi yang terbaik di sekitarnya.

Page 50: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

40

Tabel 1

Adapun investaris sekolah yang di miliki oleh TK Islam Qolbussalim ,yaitu

NO SARANA DAN PRASARANA JUMLAH KONDISI

1. Kursi anak 80 Baik

2. Meja 80 Baik

3. Ruang Kelas 5 Baik

4. Kantor 4 Baik

5. Ruang Bermain 2 Baik

6. Mainan 9 Baik

7. Gudang 1 Baik

8. Aula 1 Baik

Tabel 2

Nama- nama Guru TK Islam Qolbussalim

NO Nama Guru Tanggal lahir Pendidikan

terakhir

1. Saidah Rosidah. S.pd.i Bks, 02-05-74 S 2

2. Rusilah Rosyani Bks, 07-03-73 D11

3. Siti Aminah.H Plores, 20-02-65 D1

4. Nursih.S.pd.i Bks, 02-04-75 S1

5. Yayah Royanah Bks, 30-07-65 SPG

6. Karmilah Bks, 08-08-83 D11

7. Lilis Herlawati Bks, 15-02-91 D1

8. Syaripah Bks, 08-09-80 D11

9. Siti fatimah Bks, 02-06-96 Smu

10. Jumaroh Bks, 26-04-93 smu

Page 51: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

41

Tabel 3

Keadaan murid

NO Rombongan Belajar Jmlh kelas Siswa

Jumlah L P

1. Kelas Play Grop 1 5 12 17

2. Kelas A1 1 9 10 19

3. Kelas A11 1 8 11 19

4. Kelas B1 1 8 8 16

5. Kelas B2 1 7 13 20

6. Kelas B3 1 9 11 20

7. Kelas B4 1 13 7 20

8. Kelas B5 1 14 10 24

B. Keadaan Pegawai

1. Pegawai Administrasi : 1 orang

Untuk teraturnya proses kegiatan belajar mengajar di sekolah, TK Islam

Qolbussalim memiliki administrasi sekolah sebagai berikut :

a. Pedoman Pengajaran. ( Kurikulum TK Standar Kompetensi 2004 )

b. Program Tahunan. (Kegiatan Belajar Mengajar Dalam Satu Tahun)

c. Program Semester. (Semester I dan II Berdasarkan Pengelompokkan

Tema)

d. Program Mingguan (SKM)

e. Program Harian (SKH)

f. Buku Induk Siswa

g. Buku Keterangan Siswa Baru

h. Surat Masuk dan Surat Keluar

i. Buku Administrasi Siswa

j. Buku Inventaris Kelas

k. Buku Notulen Rapat

Page 52: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

42

2. Pegawai sekolah : 1 orang

Sebagaimana yang telah penulis sampaikan pada bab sebelumnya bahwa

salah satu tekhnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan angket, untuk memperoleh data mengenai upaya guru dalam

menanamkan nilai-nilai keagamaan di Taman Kanak-kanak Islam Qolbus Salim

Dalam penelitian di sebuah lembaga pendidikan Sekolah Taman Kanak-

Kanak Islam Qolbussalim, penulis mengamati materi dan metedologi pendidikan

yang di berikan kepada anak dalam proses kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Kemudian penlis menggunakan wawancara dengan guru kelas tentang

pendidikan agama Islam yang di ajarkan kepada anak didik di sekolah dengan

tujuan agar membentuk nilai- nilai keagamaan yang baik dalam kehidupan sehari-

hari. Sebelum penelitian dilakukan terlebih dahulu peneliti mengadakan kegiatan

persiapan sebagai berikut:

Memilih masalah yang akan diteliti dan merumuskannya dalam bentuk judul

penelitian. Judul penelitian tersebut diajukan kepada ketua program studi

pendidikan agama Islam.

C Deskripsi Data

Sebagaimana yang telah penulis sampaikan pada bab sebelumnya bahwa

salah satu tekhnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan angket, untuk memperoleh data mengenai upaya guru dalam

menanamkan nilai-nilai keagamaan di sekolah TK Islam Qolbussalim di Bekasi.

Data yang menjadi sampel adalah 8 orang guru di Taman Kanak – kanak

tersebut.

Angket tersebut terdiri dari dua variabel X mengenai upaya guru dan

variabel Y yaitu menanamkan nilai keagamaan di sekolah, yang masing – masing

berjumlah 10 pertanyaan.

Page 53: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

43

Tabel 4

Mengucapkan salam sebelum kegiatan belajar mengajar di mulai yang

di lakukan oleh guru

Pertanyaan Alternatif jawaban F % Keterangan

Apakah ibu guru

mengucapkan salam

sebelum kegiatan belajar

mengajar di mulai

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang- kadang

d. Tidak pernah

7

1

0

0

99,9

0,1

Jumlah 8 100

Pada tabel diatas dapat diketahui 99,9 % para guru selalu

mengucapkan salam sebelum kegiatan belajar di mulai. Dalam kegiatan belajar

mengajar ada pembuka, inti dan penutup pelajaran, guru harus trampil dalam hal

ini agar pembelajaran berlangsung dengan lancar. Setiap mulai mengajar guru

senantiasa selalu mengucapkan salam, karena dengan salam segala sesuatu akan

dimulai dengan hal yang baik. Karena salam membuka pahala untuk semua.

Dengan ini para guru dapat menanamkan nilai keagamaan kepada siswa

bagaimana segala sesuatu dimulai dengan mengucapkan salam. Secara langsung

maupun tidak langsung seorang anak akan mulai terbiasa bila mengucapkan salam

itu sangat baik dan berpahala. Nilai-nilai yang di ajarkan dalam mengucapkan

salam adalah nilai yang berpengaruh terhadap perkembangan sikap seorang anak

yang dapat membawa pada tingkah lakunya kelak

Page 54: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

44

Tabel 5

Menanamkan kebiasaan berbuat baik

Pertayaan Alternatif jawaban F % Keteragan

Apakah ibu guru

menyarankan agar siswa

menanamkan kebiasaan

yang selalu ingin berbuat

baik kepada orang lain

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-

kadang

d. Tidak pernah

1

5

2

0

11,3

66,6

22,1

0

Jumlah 8 100

Pada tabel diatas diketahui 66,6 % guru menyarankan siswa untuk selalu

berbuat baik. Berbuat baik kepada orang lain ditanamkan dari sejak dini. Kepada

orang tua, guru dan antar teman. Perbuatan ini menjadikan siswa untuk berhati-

hati dalam bertindak agar tidak menyakiti orang lain. Pada tabel ini siswa dapat

memahami bagaimana sikap yang seharusnya diperbuat terhadap sesama umat

manusia. Nilai yang ditanamkan pada siswa akan dapat diambil contoh dari

lingkungan sekolah, rumah, tempat tinggal dan yang paling utama adalah sikap

dari kedua orangtuanya.

Tabel 6

Minta maaf bila melakukan kesalahan

Pertayaan Alterntif jawaban F % Keterangan

Apakah ibu guru

menganjurkan untuk

minta maaf bila

melakukan kesalahan

kepada orang lain

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

5

1

2

0

66,6

11,3

22,1

0

Jumlah 8 100

Page 55: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

45

Pada tabel di atas diketahui 66,6 % guru menyarankan untuk minta maaf

bila melakukan kesalahan kepada orang lain. Sifat ini sangat baik dimana anak

menyadari kesalahannya, tidak egois atau menang sendiri, lapang dada. Nilai yang

ditanamkan pada seorang siswa secara langsung diberikan dan dapat dirasakan

oleh siswa tersebut. Karena penanaman nilai secara langsung dirasakan oleh siswa

tersebut. Sikap yang baik dan terpuji di mana kesalahan tidak hanya menimbulkan

permusuhan, melaikan dapat menanamkan sikap budi pekerti yang baik.

Tabel 7

Menerima maaf seseorang bila ia berbuat salah

Pertayaan Alternatif jawaban F % Keterangan

Apakah ibu guru

menganjurkan siswa

untuk menerima maaf

seseorang bila ia berbuat

salah

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang- kadang

d. Tidak pernah

3

2

3

0

38,95

22,1

38,95

0

Jumlah 8 100

Pada tabel diatas diketahui bahwa 38,95 % guru menganjurkan siswa

untuk menerima maaf dari orang lain menjadi orang pemaaf juga merupakan

prilaku yang baik. Contoh yang dapat di ambil dari menerima maaf tersebut

seperti perilaku nabi kita nabi Muhammad saw. Di mana beliau menerima maaf

dari para musuh-musuhnya serta dengan tulus ikhlas. Nilai-nilai keagamaan yang

dicontohkan oleh nabi kita dapat kita berikan kepada siswa-siswa bahwa dengan

menerima maaf tersebut menjadikan kita sebagai para muslim untuk selalu

bersikap rendah hati dan ikhlas.

Page 56: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

46

Tabel 8

Kasih sayang kepada orang tua atau teman

Pertayaan Alternatif jawaban F % Keterangan

Pernahkah ibu guru

bercerita kepada siswa

berhubungan dengan

kasih sayang terhadap

orang tua atau teman

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang- kadang

d. Tidak pernah

2

4

2

0

22,1

55,8

22,1

0

Jumlah 8 100

Pada tabel di atas di ketahui bahwa 55,8 % guru menceritakan kepada

siswa tentang kasih sayang kepada orang lain. Di tanam dari diri siswa

mempunyai rasa kasih sayang tidak semena-mena terhadap orang lain. Pada

pertanyaan tersebut kita dapat menjelaskan bagaimana sikap orangtua kita dari

dalam kandungan hingga kita beser tetap sayang kepada anaknya. Hal ini

menunjukkan seperti kata peribahasa menggatakan bahwa kasih sayang orangtua

sepanjang masa, sedanglkan kasih sayang seorang anak hanya sebatas jalan. Nilai-

nilai yang terkandung dalam hal ini dapat membentuk seorang siswa memberikan

kasih sayangnya kepada orangtua, teman, guru, sahabat, dan handaitaulannya.

Tabel 9

Guru menciptakan suasana sekolah supaya berhasilnya proses belajar mengajar

Pertayaan Alternatif jawaban F % Keterangan

Apakah ibu guru

menciptakan suasana

sekolah yang baik guna

menunjang berhasilnya

proses belajar mengajar

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

5

3

0

0

66,6

33,4

0

0

Jumlah 8 100

Page 57: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

47

Pada tabel di atas dapat diketahui 66,6 % para guru menciptakan suasana

sekolah yang baik. Guru menciptakan suasana sekolah yang baik untuk

berhasilnya proses belajar mengajar hal ini sangat penting dan sangat menunjang.

Pada tabel tersebut dinyatakan suasana belajar yang nyaman serta bersih

merupakan pendidikan yang baik kepada siswa, dikarenakan bila suasana yang

kurang baik tidak saja membuat kurang nyaman siswa untuk memulai pelajaran.

Nilai-nilai yang dikembangkan menunjukkan bahwa sebagian keindahaan adalah

separuh dari iman. Siswa-siswa akan merasakan bahwa suasana disekolah sama

seperti suasana pada rumahnya.

Tabel 10

Kehadiran bapak atau ibu guru kesekolah setiap hari

Pertayaan Alternatif jawaban F % Keterangan

Apakah ibu guru hadir

disekolah setiap hari

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak sering

2

6

0

0

22,1

77,9

0

0

Jumlah 8 100

Pada tabel diatas dapat diketahui 77,9 % guru sering hadir disekolah

setiap hari. Hal ini menandakan guru memberikan contoh yang baik dan menjadi

tauladan untuk anak didik merupakan kedisiplinan waktu. Para guru selalu

berusaha untuk hadir kesekolah ini menunjukkan bahwa siswa dapat menilai

bagaimana seorang guru berusaha tepat waktunya untuk selalu datang kesekolah.

Nilai-nilai yang terkandung didalamnya dapat menjadi contoh bagaimana seorang

siswa menilai gurunya bahwa kehadiran di sekolah dapat menghasilkan suatu ilmu

yang bermanfaat untuk akhirnya kelak.

Page 58: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

48

Tabel 11

Kedatangan guru tepat pada waktu

Pertayaan Alterntif jawaban F % Keterangan

Apakah ibu guru selalu

datang tepat waktu

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang- kadang

d. Tidak pernah

6

2

0

0

77,9

22,1

0

0

Jumlah 8 100

Pada tabel di atas diketahui 77,9 % selalu datang tepat waktu. Guru

merupakan sosok yang di tiru oleh muridnya. Apabila guru tersebut melakukan

sedikit saja kesalahan akan berakibat fatal. Secara langsung guru telah

mengajarkan pada murid untuk selalu menghargai waktu. Banyak waktu-waktu

yang dapat diisi dengan berbagai kegiatan. Seorang siswa akan menghargai waktu

yang telah diberikan oleh gurunya untuk mengisi berbagai macam kegiatan. Nilai

– nilai yang ditanamkan pada siswa dapat diambil berbagai sudut pandangan yang

positip, dimana seoarang guru telah mengajarkan untuk siswa nya harga sangat

baik menanamkan datang tepat pada waktunya.

Tabel 12

Guru menghargai, mencintai dan menjaga tugas dan tanggung jawabnya

Pertayaan Alternatif jawaban F % Keterangan

Apakah ibu guru

mencintai, menghargai

dan meningkatkan

tugas dan tanggung

jawabnya

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang- kadang

d. Tidak pernah

7

1

0

0

99,9

0,1

0

0

Jumlah 8 100

Page 59: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

49

Pada tabel diatas diketahui 99,9 % selalu guru mencintai tugas dan

tanggung jawabnya sebagai profesi. Menjadi guru tidaklah mudah ia harus

mencintai, menghargai, menjaga meningkatkan tugas dan tanggung jawabnya,

seoarang guru akan menjadi contoh yang sangat ditiru oleh muridnya. Mencintai,

menyayangi seoarng murid dan menjadikan, membentuk seorang murid yang baik

jauh lebih sulit di banding untuk mengajarkannya. Menyanyangi seorang murid

serta mendidiknya dengan penuh cinta kasih membutuhkan perhatian khusus.

Seorang guru akan di contoh, diguguh dan ditiru. Nilai- nilai yang ditanamkan

pada siswa adalah bahwa sangat baik adalah kita sebagai umat manusia adalah

untuk saling menyanyangi sesama makhluk ciptaan Allah.

Tabel 13

Keterampilan guru dalam membentuk perencanaan pembelajaran

sesuai program

Pertayaan Alterntif jawaban F % Keterangan

Apakah ibu guru trampil

membentuk perencanaan

pembelajaran yang sesuai

dengan program dan

kebutuhan siswa

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang –

kadang

d. Tidak pernah

6

2

0

0

77,9

22,1

0

0

Jumlah 8 100

Pada tabel diatas diketahui 77,9 % guru membentuk perencanaan

pembelajaran sesuai kebutuhan siswa. Bahwa mengajar itu yang menjadi

pedoman adalah mengerti dan mengetahui administrasi guru dan ini perlu untuk

menunjang proses belajar mengajar agar lebih efektif. Seoarng guru harus bisa

memberikan pembelajaran yang sangat menyenangkan. Di tahun pembelajaran

yang setiap tahunnya berubah-ubah membuat siswa banyak yang terbebani. Tetapi

dengan kepiawaiannya seorang guru dapat membuat perencanaan dan

pembelajaran yang sangat di senangi dan dikuasainya. Keterampilan yang dimiliki

seorang guru sangat membantu dalam proses pembelajan. Seorang guru banyak

Page 60: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

50

memperoleh kerampilan yang didapat dari pengalamannya sebagai guru. Nilan -

nilai yang terkandung di dalam ini dapat membuat seorang siswa trampil dan

dapat pula seorang siswa menghasilkan suatu karya yang dibanggakannya.

Tabel 14

Guru dalam berbicara atau menyampaikan materi pelajaran harus sopan

Pertayaan Alternatif jawaban F % Ketrangan

Apakah ibu guru berbicara

atau meyampaikan materi

pelajaran dengan sopan

kepada semua siswa

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang –

kadang

d. Tidak pernah

7

1

0

0

99,9

0,1

0

0

Jumlah 8 100

Pada tabel diatas diketahui 99,9 % guru berbicara sopan kepada semua

siswa. Hal ini untuk menanamkan kepada setiap siswa untuk selalu bertutur kata

dan bersikap sopan dan santun dalam kehidupan. Seorang guru akan senantiasa

untuk berbuat yang lebih baik lagi. Berbicara sopan merupakan suatu yang dapat

menimbulkan kebanggaan, dikarenaka guru merupakan sosok yang ditiru, di

guguh dan contoh. Bila seorang guru tidak memberikan contoh kesopanan

bagaimana ia akan dapat menjadi tokoh yang disukai oleh murid muridnya..

Dalam hal ini guru merupakan hal yang patuh dipelajarinya. Kesopanan akan

menjadikannya patuh untuk diteladani oleh murid-muridnya. Nilai-nilai yang

dikandung dalam hal ini adalah bahwa setiap perbuatab yang di perbuat oleh guru

dapat menimbulkan pro dan kontra untuk murid muridnya. Bila seorang guru

selalu berbuat tidak sopan maka ia akan dijauhi oleh murid-muridnya. Tetapi bila

ia seorang yang sopan dan ramah, maka menjadi seorang guru yang patuh untuk

hormati dan disegani.

Pada bab sebelumnya mengenai deskripsi dan analisa data, penulis

mengambil kesimpulan diatas bahwa pendidikan islam adalah wajib untuk seluruh

muslim. Nilai-nilai keislaman itu harus dimiliki oleh semua pihak baik dari kecil

Page 61: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

51

hingga dewasa. Nilai-nilai yang didapat oleh seorang anak dapat dilihat dari

beberapa faktor tertentu. Ada dari rumah, dari lingkunganya, ataupun dari yang

ada disekitarnya. Nilai-nilai keagamaan akan timbul bila dari kedua pihak saling

bekerjasama.

Berkaitan dengan tabel–tabel di atas figure guru sangat di harapkan oleh

masyarakat. Pintar dalam ilmu pengetahuan, memiliki wawasan yang luas,

terampil dalam metode, penguasaan kelas, media yang menunjang, prilaku dan

sikap yang jadi contoh para siswa. Sabar, penyayang, mengerti keadaan siswa,

berpenampilan sederhana, disegani, di harapkannya kehadirannya di sekolah.

Menjadi guru tidaklah mudah, semua benar- benar timbul dari hati bukan

karena yang lain. Dari hatilah terdapat rasa mencintai pekerjaannya, tanggung

jawab, solidaritas tinggi, disiplin dan pengabdian yang tinggi.Tidak

mengharapkan sesuatu yang lain. Ada kepuasan bila anak didik berhasil dengan

baik, mendapat pekerjaan yang layak menunjang untuk masa depan.

Page 62: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

52

BAB V

P E N U T U P

A. Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan bab-bab di atas, berikut akan dijelaskan beberapa

pokok persoalan yang dapat diambil sebagai kesimpulan pembahasan ini yaitu

sebagai berikut.

1. Nilai-nilai keagamaan Islam adalah suatu cara atau metode pada

pemberian arahan yang bertujuan untuk membentuk seseorang

memiliki jiwa dan berkarakter Islami.

a. Iman b. Islam c. Ikhsan

2. Upaya yang dilakukan guru dalam meningkatkan nilai-nilai

keagamaan.

a. Pembiasaan

b. Keteladanan

c. Pengajaran

d. Cerita

3. Metode pengajaran nilai yang terkandung dalam nilai-nilai keagamaan

adalah metode cerita pada pemberian arahan yang bertujuan untuk

pembentukan seseorang memiliki jiwa dan karakter Islam.

B. Saran - Saran.

Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis mencoba memberikan saran

yang munkin bisa bermanfaat, antara lain :

1. Hendaknya seorang pendidik dan orang tua menjadi suritauladan yang

baik untuk anak dalam membentuk generasi penerus yang berakhlakul

karimah.

2. Peran orang tua dalam melindungi serta memasukkan anak-anaknya

kesebuah lembaga pendidikan formal di sekolah, merupakan langkah awal

Page 63: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

53

dalam proses kepedulian terhadap anak dalam hal pembentukan perilaku

serta proses bersosialisasi sesuai dengan ajaran-ajaran agama islam.

3. Hendaknya para pendidik dalam memberikan materi serta metode

pendidikan agama islam harus sesuai dengan tingkat perkembangan anak,

sehingga anak terjadinya penyimpangan perilaku maupun sosial dalam

proses pembelajaran di sekolah.

4. Bagi orang-orang yang sering berinteraksi dengan anak-anak, hendaknya

terus memotivasi anak dalam pencapaian pengembangannya baik dalam

pembentukan perilaku maupun perkembangan kemampuan dasar.

5. Bagi peneliti selanjutnya, semoga penelitian ini dapat menjadi dasar untuk

penelitian selanjutnya dengan tinjauan yang lebih mendalam.

C. Untuk Kepala Sekolah

Kepala sekolah juga diharapkan untuk lebih memberikan dorongan dan

kesempatan dalam meningkatkan KBM, dengan lebih sering lagi mengikutkan

para guru untuk lebih memperdalam kegiatan keagamaan.

Juga mengadakan kegiatan yang menampilkan kreasi anak-anak yang

islami seperti pertunjukan drama tentang ketauladanan para shahabat Nabi, puisi,

seni tari dan lain-lain.

Page 64: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

54

DAFTAR PUSTAKA

AL.Quran dan Terjemahan Departemen Agama Republik Indonesia

Anwar, Rosihan, Ulumi Quran (Bandung: Pusaka Setia, 2000), cet- 1.

Arifin. Ilmu Pendidikan Islam Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan

Pendekatan Interdispliner (Jakarta:Bumi Aksara,1994), cet-3) hal 224

______, Pokok-pokok Pikiran Tentang Bimbingan dan Penyuluhan Agama di

Sekolah dan diluar Sekolah, (Jakarta, Bulan Bintang, 1976)

Aziz, Abdul, Masjid Mendidik Dengan Cerita, Bandung: Remaja Rosda Karya

2002

Arikunto, Suharsim, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta:

Rineka Cipta, 1998), cet-11

Darajat Zakiyah, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara), 1996.

_____________ , Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta, Bulan Bintang, 1979).

D.Ahmad Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, ( Bandung: PT. Al

Ma’rif 1986) Cet ke 6.

Hadi Sotisno, Metedologi Research, (Yogyakarta: Andi ofset,1990), cet-1

Kamus Bahasa Indonesia W.J.S. Poerwadarmita Pusat Bahasa Indonesia

Departement Pendidikan Nasional, Edisi 3

Nata Abudin , Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Logos, 2001)

Shidiq Sapiuddin ,Tarikh, Sejarah Perbankan Hukum Islam (Jakarta: AMRI,

2005) cet ke 1

R Moeslichatoen, Metode Pengajaran Di Taman Kanak – Kanak, (Jakarta: PT.

Asdi Mahasatya, 2004)

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam ( Jakarta : Kalam Mlia, 1994 ) hal 1

Page 65: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

55

Walgito Bimo , Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, (Yogyakarta: Andi

Offset, 1995)

Wanda dan Hapidin Guranti, Pedoman Perencana Dan Evaluasi Pengajaran Di

Taman Kanak-Kanak, (Jakarta: PGTK Darul Qolam,1996)

YunusMahmud, Metode Khusus pendidikan Agama (Jakarta: PT,Hidakarya

Agung,1983)

Zharini , Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara,1995) Cet ke 2.

Page 66: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

Pengolahan Data

Obyek penelitian ini adalah sekolah Taman Kanak-kanak Qolbus Salim di

wilayah Bekasi.

Denah Kelas TK Islam Qolbus Salim

Papan Tulis

Meja Guru

Mej

a B

ela

jar

Mej

a B

ela

jar

K a

r p

e t

Loker anak Loker anak Lemari

Rak

Sep

atu

Page 67: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah
Page 68: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

HASIL OBSERVASI

Profil Sekolah TK Islam Qolbus Salim

Nama TK : TK Islam Qolbus Salim

Status TK : Swasta

Alamat jalan : Kp.Sasak Tiga Rt.05/06 no.10

Kecamatan : Tambun Selatan

Kabupaten : Bekasi 17518

No. Telp yang dapat dihubungi: 021 8830739, 081317246460

Nama Yayasan (bagi Swasta) : Qolbussalim

NSS/NIS/NDS/NPSP : 007306

Jenjang Akreditas : Akreditasi A

Tahun Pendirian : 2000

Tahun Beroperasi : 2001/2002

Kepemilikan tanah (Swasta) : Pribadi

Status Tanah : Akte Jual Beli

Luas Tanah : 410 m2

Status Bangunan : Yayasan

Luas Seluruh Bangunan : 250 m2

Visi Misi dan Tujuan

Visi :

Mendidik anak sejak dini, agar menjadi generasi islami yang berakhlak dan

berilmu.

Misi dan Tujuan Sekolah :

a. Menyelengarakan pendidikan yang berkualiatas dengan biaya terjangkau

dalam mendukung usaha pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

b. Memberikan pelayanan pendidikan terbaik kepada peserta didik dan orang

tua.

Page 69: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

c. Melakukan pembinaan pada peserta didik untuk memasuki pendidikan dasar.

d. Meningkatkan kualitas tenaga kependidikan yang berwawasan Islami.

e. Meningkat sarana prasarana pendidikan

Sarana dan Prasarana

TK Islam Qolbussalim memiliki gedung sendiri dan mempunyai

kapasitas ruang yang terdiri dari :

a. Gedung/ ruang belajar luas dan nyaman

b. Ruang belajar dengan kipas angin

c. Tempat bermain out door dan in door

d. Tempat tunggu pengantar siswa siswa

e. Tempat parkir

f. Meja dan kursi siswa

g. Ruang kantor

h. Data sarana dan prasarana

Page 70: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

HASIL WAWANCARA DENGAN GURU DI TK ISLAM QOLBUSSALIM

TAMBUN SELATAN

Nama Guru : Nursih S.Pd.I

Jabatan : Guru

Tempat dan Waktu : Ruang kelas B5, hari jum’at 05 Mei 2013

1. Sebagai guru dalam kegiatan di sekolah, saya mempunyai kewajiban

untuk dapat memantau bagaimana perkembangan murid-murid saya untuk

dapat sejauh mana menyerap materi-materi yang diterapkan di Sekolah TK

Islam Qolbussalim baik yang berupa baca, tulis dan berhitung sampai

dengan pola karakter tiap-tiap murid.

2. Dalam keseharian dimana tiap-tiap murid tidak lepas dari orang tua yang

selalu mengantar anak-anaknya, maka saya pun dapat melakukan

pendekatan dengan orang tua murid untuk dapat tahu lagi sejauh mana

perkembangan murid

3. Dengan sarana dan prasarana yang ada di sekolah pun, saya bersama

teman-teman guru yang lain mencoba memaksimalkan, bagaimana

mengembangkan baik yang bersifat kretifitas anak-anak sampai pada

penanaman nilai-nilai.

Penanaman nilai-nilai disini misalnya penanaman nilai-nilai agama seperti

berbuat baik, jujur tidak bohong, pandai dan berani, kita bercerita dengan contoh

mengambil kisah ketauladanan para Nabi dan Rosul serta perjuangan para Sahabat

Rosul, anak-anak senang akan cerita dan mereka pun akan dengan mudah

menyerap dan memahami maksud yang disampaikan.

Page 71: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

Sekolah pun suka mendatangkan atau mengundang pendongeng, pada

saat-saat atau acara tertentu. Yang dengan senangnya anak-anak merespon,

bahkan sampai selesainya acara, anak akan teringat dan bahkan mengidolakan

satu karakter.

Audio Visual ada juga disediakan pasilitas tersebut, tetapi jarang di

gunakan.

YANG MEWAWANCARAI

S Y A R I P A H

809011000217

Page 72: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

ANGKET ORANG TUA SISWA

TK. ISLAM QOLBUS SALIM

I. Identitas Responden

1. Nama : Nurul

2. Usia : 45 Tahun

3. Pendidikan Akhir : Aliyah

4. Pekerjaan : Ibu Rumah ta ngga

II. Petunjuk Pengisian

Di bawah ini tertera beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan sikap guru di TK.

Islam Qolbus Salim.

Berilah tanda ceklis (√) pada kolam yang sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.

No Pertanyaan

Ya Kadang-

kadang

Tidak

Selalu Sering Selalu Sering Selalu Sering

1. Apakah ibu guru mengucapkan

salam sebelum kegiatan belajar

mengajar di mulai

2. Apakah ibu guru menyarankan agar

siswa menanamkan kebiasaan yang

selalu ingin berbuat baik kepada

orang lain

3. Apakah ibu guru menganjurkan

untuk minta maaf bila melakukan

kesalahan kepada orang lain

4. Apakah ibu guru menganjurkan

siswa untuk menerima maaf

seseorang bila ia berbuat salah

5. Pernahkah ibu guru bercerita

kepada siswa berhubungan dengan

kasih sayang terhadap orang tua atau

teman

Page 73: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

6. Apakah ibu guru menciptakan

suasana sekolah yang baik guna

menunjang berhasilnya proses

belajar mengajar

7. Apakah ibu guru hadir disekolah

setiap hari

8. Apakah ibu guru selalu datang tepat

waktu

9. Apakah ibu guru mencintai,

menghargai dan meningkatkan

tugas dan tanggung jawabnya

10. Apakah ibu guru trampil

membentuk perencanaan

pembelajaran yang sesuai dengan

program dan kebutuhan siswa

11. Apakah ibu guru berbicara atau

meyampaikan materi pelajaran

dengan sopan kepada semua siswa

Page 74: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah
Page 75: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah
Page 76: UPAYA GURU DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24790/1/... · KEAGAMAAN DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM ... Pada dasarnya anak adalah anugerah

BIODATA PENULIS

Nama : S y a r i p a h

Tempat/Tanggal lahir : Bekasi, 08 September 1980

Agama : I s l a m

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Kompas Indah Gg. Damai Rt. 003/03 Kel.

Mekarsari Kec. Tambun Selatan Bekasi

Ijazah Terakhir : D-II PGSD STAI Darul Qolam Bekasi

Mulai mengajar : 17 Juli 2008 di TK Islam Qolbussalim

Tambun.

Sampai dengan saat ini masih aktif mengajar di TK Islam Qolbussalim