upah tenaga kerja cut zurnali

19
UPAH TENAGA KERJA DR. CUT ZURNALI, SE., M.Si UPAH TENAGA KERJA A. KOMPENSASI DALAM PERSPEKTIF MSDM B. ASAS PENGUPAHAN C. BENTUK UPAH D. UPAH MINIMUM E. UPAH LEMBUR F. BEBERAPA ALASAN BAGI PEKERJA/BURUH UNTUK TETAP BERHAK MENERIMA UPAH G. KETERLAMBATAN PEMBAYARAN UPAH BAHAN AJAR “MANAJEMEN HUBUNGAN INDUSTRIAL” PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS BUDI PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS BUDI LUHUR JAKARTA 2011

Upload: cutzurnali

Post on 27-May-2015

6.510 views

Category:

Business


9 download

DESCRIPTION

Materi Kuliah Manajemen Hubungan Industrial

TRANSCRIPT

UPAH TENAGA KERJADR. CUT ZURNALI, SE., M.Si

UPAH TENAGA KERJA

A. KOMPENSASI DALAM PERSPEKTIF MSDMB. ASAS PENGUPAHANC. BENTUK UPAHD. UPAH MINIMUME. UPAH LEMBURF. BEBERAPA ALASAN BAGI PEKERJA/BURUH UNTUK

TETAP BERHAK MENERIMA UPAHG. KETERLAMBATAN PEMBAYARAN UPAH

BAHAN AJAR “MANAJEMEN HUBUNGAN INDUSTRIAL”PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS BUDI PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS BUDI

LUHUR JAKARTA2011

A. KOMPENSASI DALAM PERSPEKTIF MSDM

- Beberapa Definisi Kompensasi dari para pakar:

• Gomes (2003:129): kompensasi adalah sesuatu yang diterima oleh pekerja sebagai balas jasa atas

• Bernardin dan Russell (1998:273): kompensasi adalah: “… all forms financial returns and tangiblebenefits that employee receive as part of an employment relationship.

( ) p y g p j g jkerja mereka. Selanjutnya dikemukakan bahwa masalah kompensasi berkaitan dengan konsistensiinternal dan konsistensi eksternal. Konsistensi internal berkaitan dengan konsep penggajian relatifdalam organisasi, sedangkan konsistensi ekstenal berkaitan dengan tingkat relatif strukturpenggajian dalam organisasi dibandingkan dengan struktur penggajian diluar organisasi.Keseimbangan antara konsistensi internal dengan eksternal dianggap penting untuk diperhatikanKeseimbangan antara konsistensi internal dengan eksternal dianggap penting untuk diperhatikanguna menjamin perasaan puas pekerja sehingga pekerja dapat tetap termotivasi sehinggakeefektifitasan organisasi secara keseluruhan dapat tercipta.

• Menurut Mondy (2002:312): Compensation is the total of all rewards provided employees in returny ( ) p p p yfor their services. Ini berarti bahwa kompensasi adalah keseluruhan total dari balas jasa yangdiberikan kepada karyawan atas segala jasa yang diberikan karyawan tersebut.

• Werther dan Davis (1996:590): compensation is what employees receive in exchange for theirwork including pay and benefit Kompensasi adalah apa yang seorang pekerja terima sebagai

• Menurut Veithzal (2004:357), kompensasi merupakan sesuatu yang diterima oleh karyawan sebagaipengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan. Pemberian kompensasi merupakan salah satu

work, including pay and benefit. Kompensasi adalah apa yang seorang pekerja terima sebagaibalasan dari pekerjaan yang diberikannya termasuk pembayaran dan benefit.

pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan. Pemberian kompensasi merupakan salah satupelaksanaan fungsi Manajemen Sumberdaya manusia yang berhubungan dengan semua jenispemberian penghargaan individual sebagai pertukaran dalam melakukan tugas keorganisasian

Menurut Cascio (2003): kompensasi itu terbagi menjadi dua :Menurut Cascio (2003): kompensasi itu terbagi menjadi dua :1. Kompensasi langsung terdiri dari gaji, uang transport, tunjangan hari raya,

uang lembur, dan tunjangan langsung lainnya.2. Kompensasi tidak langsung terdiri dari promosi jabatan, asuransi, tunjangan

jabatan dan mutasi

Program kompensasi dalam organisasi harus memiliki empat tujuan, yaitu:

jabatan, dan mutasi

1. Terpenuhinya sisi legal, dengan segala peraturan dan hukum yang sesuai.2. Efektivitas biaya untuk organisasi.3. Keseimbangan individual, internal, eksternal untuk seluruh karyawan.4. Peningkatan keberhasilan kinerja organisasi.4. Peningkatan keberhasilan kinerja organisasi.

KOMPENSASIK i k t dit i l h

MODEL RISETKompensasi merupakan sesuatu yang diterima oleh

karyawan sebagai pengganti kontribusi jasamereka pada perusahaan. Sumber: Veithzal (2004:357)

KOMPENSASI TIDAK LANGSUNG

KOMPENSASI LANGSUNGINDIKATORNYA:

1. GAJI POKOK DAN UPAH

INDIKATORNYA:1. JAMINAN SOSIAL2. PESANGON3. ASURANSI KESEHATAN4. ASURANSI JIWA5 H RI LIBUR D N LIBUR N

Kompensasi langsung didasari faktor-faktor pekerjaan yang kritis dan prestasi

Kompensasi tidak langsung diberikan karena suatu kondisi dari karyawan dan secara tidak langsung b h bUPAH

2. INSENTIF 5. HARI LIBUR DAN LIBURAN6. CUTI KESEHATAN7. MEMPERSINGKAT JAM KERJA8. BANTUAN PENDIDIKAN9. PELAYANAN KEUANGAN10 FASILTAS KAFETARIA

kerja dari karyawan itu sendiri.Sumber: Werther dan Davis (1996:432)

berhubungandengan kinerja.Sumber: Werther dan Davis (1996:432)

10. FASILTAS KAFETARIA

KEPUASAN KERJA KARYAWAN :INDIKATORNYA:

1) Kondisi kerja yang mendukung, 2) Imbalan yang layak (promosi), 3) Kerja yang secara mental menantang, 4) Rekan kerja yang mendukung, 5) Kepribadian antara pekerjaan

Kepuasan kerja merupakan sesuatu yang bersifat individual dimana setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-bedasesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya, makin tinggi penilaian terhadap kegiatan yang rasakan sesuai dengankeinginan individu, maka makin tinggi kepuasan terhadap kegiatan tersebut. Sumber: Veithzal (2004:475)

PASAL 88 UU NO. 13 Th 2003

UNDANG-UNDANG NO 13 THN 2003

1. Setiap pekerja/buruh berhak memperoleh penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.2. Untuk mewujudkan penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), pemerintah menetapkan kebijakan pengupahan yang melindungi pekerja/buruh.3. Kebijakan pengupahan yang melindungi pekerja/buruh sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi :

a. upah minimum;b upah kerja lembur;b. upah kerja lembur;c. upah tidak masuk kerja karena berhalangan;d. upah tidak masuk kerja karena melakukan kegiatan lain di luar pekerjaannya;e. upah karena menjalankan hak waktu istirahata kerjanya;f. bentuk dan cara pembayaran upahg. denda dan potongan upah;g. denda dan potongan upah;h. hal-hal yang dapat diperhitungkan dengan upah;i. struktur dan skala pengupahan yang proporsional;j. upah untuk pembayaran pesangon; dank. upah untuk perhitungan pajak penghasilan.

4. Pemerintah menetapkan upah minimum sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a berdasarkan kebutuhan hiduplayak dan dengan memperhatikan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi.

PASAL 89 UU NO. 13 Th 2003 1. Upah minimum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 88 ayat (3) huruf a dapat terdiri atas :

a. upah minimum berdasarkan wilayah provinsi atau kabupaten/kota;b. upah minimum berdasarkan sektor pada wilayah provinsi atau kabupaten/kota;

2. Upah minimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diarahkan kepada pencapaian kebutuhan hiduplayak.

3. Upah minimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Gubernur dengan memperhatikanp g p y ( ) p g prekomendasi dari Dewan Pengupahan Provinsi dan/atau Bupati/Walikota.

4. Komponen serta pelaksanaan tahapan pencapaian kebutuhan hidup layak sebagaimana dimaksud padaayat (2) diatur dengan Keputusan Menteri.

Pasal 90 UU NO. 13 Th 2003 1. Pengusaha dilarang membayar upah lebih rendah dari upah minimum sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 89.2. Bagi pengusaha yang tidak mampu membayar upah minimum sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 89 dapat dilakukan penangguhan.3 Tata cara penangguhan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Keputusan Menteri3. Tata cara penangguhan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Keputusan Menteri.

Pasal 91 UU NO. 13 Th 2003 1 Pengaturan pengupahan yang ditetapkan atas kesepakatan antara pengusaha dan pekerja/buruh1. Pengaturan pengupahan yang ditetapkan atas kesepakatan antara pengusaha dan pekerja/buruh

atau serikat pekerja/serikat buruh tidak boleh lebih rendah dari ketentuan pengupahan yangditetapkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Dalam hal kesepakatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) lebih rendah atau bertentangandengan peraturan perundang-undangan, kesepakatan tersebut batal demi hukum, dan pengusahawajib membayar upah pekerja/buruh menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 92 UU NO. 13 Th 2003 1 P h t kt d k l h d h tik l j b t1. Pengusaha menyusun struktur dan skala upah dengan memperhatikan golongan, jabatan, masa

kerja, pendidikan, dan kompetensi. 2. Pengusaha melakukan peninjauan upah secara berkala dengan memperhatikan kemampuan

perusahaan dan produktivitas. 3. Ketentuan mengenai struktur dan skala upah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengang p g p y ( ) g

Keputusan Menteri.

Pasal 93 UU NO. 13 Th 2003 :

1. Upah tidak dibayar apabila pekerja/buruh tidak melakukan pekerjaan.2. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku, dan pengusaha wajib membayar

h bilupah apabila :a. pekerja/buruh sakit sehingga tidak dapat melakukan pekerjaan;b. pekerja/buruh perempuan yang sakit pada hari pertama dan kedua masa haidnya sehingga

tidak dapat melakukan pekerjaan;c. pekerja/buruh tidak masuk bekerja karena pekerja/buruh menikah, menikahkan,p j j p j , ,

mengkhitankan, membaptiskan anaknya, isteri melahirkan atau keguguran kandungan,suami atau isteri atau anak atau menantu atau orang tua atau mertua atau anggota keluargadalam satu rumah meninggal dunia;

d. pekerja/buruh tidak dapat melakukan pekerjaannya karena sedang menjalankan kewajibanterhadap negara;terhadap negara;

e. pekerja/buruh tidak dapat melakukan pekerjaannya karena menjalankan ibadah yangdiperintahkan agamanya;

f. pekerja/buruh bersedia melakukan pekerjaan yang telah dijanjikan tetapi pengusaha tidakmempekerjakannya, baik karena kesalahan sendiri maupun halangan yang seharusnya dapatdihindari pengusaha;

g. pekerja/buruh melaksanakan hak istirahat;h. pekerja/buruh melaksanakan tugas serikat pekerja/serikat buruh atas persetujuan

pengusaha; dani pekerja/buruh melaksanakan tugas pendidikan dari perusahaani. pekerja/buruh melaksanakan tugas pendidikan dari perusahaan.

3. Upah yang dibayarkan kepada pekerja/buruh yang sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

LANJUTAN Pasal 93 UU NO. 13 Th 2003

huruf a sebagai berikut:a. untuk 4 (empat) bulan pertama, dibayar 100% (seratus perseratus) dari upah;b. untuk 4 (empat) bulan kedua, dibayar 75% (tujuh puluh lima perseratus) dari upah;c. untuk 4 (empat) bulan ketiga, dibayar 50% (lima puluh perseratus) dari upah;d untuk bulan selanjutnya dibayar 25 % (dua puluh lima perseratus) dari upah sebelumd. untuk bulan selanjutnya dibayar 25 % (dua puluh lima perseratus) dari upah sebelum

pemutusan hubungan kerja dilakukan oleh pengusaha.

4. Upah yang dibayarkan kepada pekerja/buruh yang tidak masuk bekerja sebagaimanadi k d d t (2) h f b i b ik tdimaksud pada ayat (2) huruf c sebagai berikut :a. pekerja/buruh menikah, dibayar untuk selama 3 (tiga) hari;b. menikahkan anaknya, dibayar untuk selama 2 (dua) hari;c. mengkhitankan anaknya, dibayar untuk selama 2 (dua) hari;d. membaptiskan anaknya, dibayar untuk selama 2 (dua) hari;p y , y ( ) ;e. isteri melahirkan atau keguguran kandungan, dibayar untuk selama 2 (dua) hari;f. suami/isteri, orang tua/mertua atau anak atau menantu meninggal dunia, dibayar untuk

selama 2 (dua) hari;g. anggota keluarga dalam satu rumah meninggal dunia, dibayar untuk selama 1 (satu) hari;

5. Pengaturan pelaksanaan ketentuan sebagaimana ketentuan sebagaimana dimaksud padaayat (2) ditetapkan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerjabersama.

Pasal 94Pasal 94 Dalam hal komponen upah terdiri dari upah pokok dan tunjangan tetap maka besarnya upah pokoksedikit-dikitnya 75% (tujuh puluh lima perseratus) dari jumlah upah pokok dan tunjangan tetap.

Pasal 95 1. Pelanggaran yang dilakukan oleh pekerja/buruh karena kesengajaan atau kelalaiannya dapat

dikenakan denda. 2. Pengusaha yang karena kesengajaan atau kelalaiannya mengakibatkan keterlambatang y g g j y g

pembayaran upah, dikenakan denda sesuai dengan persentase tertentu dari upah pekerja/buruh. 3. Pemerintah mengatur pengenaan denda kepada pengusaha dan/atau pekerja/buruh, dalam

pembayaran upah. 4. dalam hal perusahaan dinyatakan pailit atau dilikuidasi berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku maka upah dan hak-hak lainnya dari pekerja/buruh merupakan utangundangan yang berlaku, maka upah dan hak-hak lainnya dari pekerja/buruh merupakan utangyang didahulukan pembayarannya.

Pasal 96 Tuntutan pembayaran upah pekerja/buruh dan segala pembayaran yang timbul dari hubungan kerjamenjadi kadaluarsa setelah melampaui jangka waktu 2 (dua) tahun sejak timbulnya hak.

a Hak menerima upah timbul pada saat adanya hubungan kerja dan berakhir pada saat hubungan kerja

A. ASAS PENGUPAHAN

a. Hak menerima upah timbul pada saat adanya hubungan kerja dan berakhir pada saat hubungan kerjaputus (Pasal 22 PP No. 8 Th 1981 Tentang Perlindungan Upah)

b. Pengusaha tidak boleh mengadakan diskriminasi upah bagi pekerja/buruh laki-laki dan wanita untukjenis pekerjaan yang sama (Pasal 3 PP No. 8 Th 1981 Tentang Perlindungan Upah)

c. Setiap pengusaha wajib melaksanakan ketentuan waktu kerja (Pasal 77 ayat 1 UU No 13 Th 2003Tentang Ketenagakerjaan)Tentang Ketenagakerjaan)

d. Pengusaha yang mempekerjakan pekerja/buruh melebihi waktu kerja sebagaimana dimaksud dalamayat 1 wajib membayar upah kerja lembur (Pasal 78 ayat 2 UU No 13 Th 2003 Tentang Ketenagakerjaan)

e. Pengusaha yang mempekerjakan pekerja/buruh melakukan pekerjaan pada hari libur resmisebagaimana dimaksudkan dalam ayat 2 wajib membayar upah kerja lembur (Pasal 85 ayat 3 UU No 13Th 2003 T t K t k j )Th 2003 Tentang Ketenagakerjaan)

f. Pengusaha dilarang membayar upah lebih rendah dari ketentuan upah minimum (Pasal 90 ayat 1 UUNo 13 Th 2003 Tentang Ketenagakerjaan)

g. Upah tidak dibayar apabila pekerja/buruh tidak melakukan pekerjaan (Pasal 93 ayat 1 UU No 13 Th 2003Tentang Ketenagakerjaan)

h K h t di i d i h k k d t j t t d f l i h k k i i lh. Komponen upah terdiri dari upah pokok dan tunjangan tetap, dengan formulasi upah pokok minimal75% dari jumlah upah pokok dan tunjangan tetap (Pasal 94 UU No 13 Th 2003 TentangKetenagakerjaan)

i. Pelanggaran yang dilakukan oleh pekerja/buruh karena kesengajaan atau kelalaiannya dapat dikenakandenda (Pasal 95 ayat 1 UU No 13 Th 2003 Tentang Ketenagakerjaan)

j P h k k j t k l l i kib tk k t l b tj. Pengusaha yang karena kesengajaannya atau kelalaiannya mengakibatkan keterlambatanpembayaran upah, dikenakan denda sesuai dengan persentase tertentu dari upah pekerja/buruh (Pasal95 ayat 2 UU No 13 Th 2003 Tentang Ketenagakerjaan)

k. Dalam hal perusahaan dinyatakan pailit atau dilikuidasi berdasarkan peraturan perundang-undanganyang berlaku, maka upah dan hak-hak lainnya dari pekerja/buruh merupakan utang yang didahulukanpembayarannya (Pasal 95 ayat 4 UU No 13 Th 2003 Tentang Ketenagakerjaan)

l. Tuntutan pembayaran upah pekerja/buruh dan segala pembayaran yang timbul dari hubungan kerjamenjadi kadaluarsa setelah melampaui jangka waktu dua tahun sejak timbulnya hak (Pasal 96 UU No13 Th 2003 Tentang Ketenagakerjaan)

B. BENTUK UPAH

Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalamUpah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalambentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerjakepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurutsuatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganyaatas suatu pekerja dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukanatas suatu pekerja dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan(Pasal 1 Angka 30 UU No 13 Th 2003 Tentang Ketenagakerjaan)

UPAH:Suatu penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha kepada buruhuntuk sesuatu pekerjaan atau jasa yang telah dilakukan atau akanuntuk sesuatu pekerjaan atau jasa yang telah dilakukan atau akandilakukan, dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yangditetapkan menurut suatu persetujuan atau peraturan perundang-undangan, dan dibayarkan atas dasar suatru perjanjian kerja antarapengusaha dengan buruh, termasuk tunjangan, baik untuk buruhsendiri maupun keluarganya (Pasal 1 huruf a Peraturan PemerintahNo. 8 Th 1981)

Berdasarkan pengertian diatas, upah diberikan dalam bentuk UANG, namun secara normatifmasih ada kelonggaran bahwa upah dapat diberikan dalam bentuk lain berdasarkan perjanjianatau peraturan perundangan, dengan batasan nilainya tidak melebihi 25 % dari nilai upah yangp p g , g y p y gseharusnya diterima (Pasal 12 Peraturan Pemerintah No. 8 Thn 1981)

C. UPAH MINIMUM

Berdasarkan Peraturan Menakertrans No. Per-01/Men/1999 jo. Kepmennakertrans No. Kep-226/Men/2000 bahwa jangkauan wilayah berlakunya upah minimum meliputi:226/Men/2000, bahwa jangkauan wilayah berlakunya upah minimum meliputi:a. Upah Minimum Propinsi (UMP) berlaku di seluruh kabupaten/kota dalam satu wilayah

propinsib. Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) berlaku dalam satu wilayah kabupaten/kota

1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan, Perburuan, danPerikanan

Disamping itu, upahminimum berdasarkan

2. Pertambangan dan Penggalian

3. Industri Pengolahan

4 Air Listrik dan GasKelompok Lapangan UsahaIndonesia (KLUI) disebutUpah Minimum Sektoral,terbagi 2 yaitu: 1) UpahMinimum Sektoral Propinsi

4. Air, Listrik, dan Gas

5. Bangunan

6. Perdagangan Besar, Eceran, dan Rumah makan, sertaHotelMinimum Sektoral Propinsi

(UMSP) dan 2) UpahMinimum SektoralKabupaten/Kota (UMSK)

Hotel

7. Angkutan, Penggudangan, dan Komunikasi

8. Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan BangunanTanah dan Jasa PerusahaanTanah, dan Jasa Perusahaan

9. Jasa Kemasyarakatan, Sosial, dan Perorangan

Mekanisme penetapan upah minimum ditetapkan oleh Gubernur:Mekanisme penetapan upah minimum ditetapkan oleh Gubernur:a. UMP/UMK berdasarkan usulan Komisi Penelitian Pengupahan dan Jaminan Sosial

Dewan Ketenagakerjaan Daerah melalui kanwil depnaker setempatb. UMSP/UMSK atas kesepakatan organisasi pengusaha dan serikat pekerja/buruh

Berdasarkan Pasal 6 Permenakertrans No Per-01/Men/1999 bahwa penetapan upahminimum dilakukan dengan mempertimbangkan:a. Kebutuhan Hidup Minimum (KHM)a. Kebutuhan Hidup Minimum (KHM)

(Keterangan: KHM kemudian ditingkatkan menjadi Kebutuhan Hidup Layak (KHL)berdasarkan Permennakertrans No. Per-17/Men/VIII/2005 tentang Komponen danPelaksanaan Tahapan Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak)

b. Indeks Harga Konsumen (IHK)b. Indeks Harga Konsumen (IHK)c. Kemampuan, perkembangan dan kelangsungan perusahaand. Upah pada umumnya berlaku di daerah tertentu dan antar daerahe. Kondisi pasar kerjaf. Tingkat perkembangan perekonomian dan pendapatan per kapitaf. Tingkat perkembangan perekonomian dan pendapatan per kapita

Sesuai dengan Permenakertrans No Per-01/Men/1999 jo Kepmennakertrans No Kep-226/Men/2000 dalam pelaksanaan upah minimum perlu memperhatikan beberapa halberikut:

a. Besarnya UMSP dan UMSK minimal 5 % lebih besar dari UMP dan UMK (Pasal 5)b. Perusahan dilarang membayar upah lebih rendah dari UMP/UMK atau UMSP/UMSK

(Pasal 13)c. Upah minimum berlaku untuk semua status pekerja, baik tetap, tidak tetap, maupun

percobaan (Pasal 14 ayat 1)d. Upah minimum hanya berlaku bagi pekerja yang memiliki masa kurang dari satu

tahun (Pasal 14 ayat 2)e. Peninjauan besar-nya upah bagi pekerja di atas masa kerja satu tahun dilakukan atas

kesepakatan tertulis antara pekerja dan pengusaha (Pasal 14 ayat 3)f. Bagi pekerja borongan atau berdasarkan satuan hasil yang dilaksanakan satu bulan

atau lebih, upah rata-rata sebulan minimal upah minimum di perusahaan yangbersangkutan (Pasal 15 ayat 1)

g. Pengusaha dilarang mengurangi atau menurunkan upah yang telah diberikan lebihtinggi dari upah minimum yang berlaku (Pasal 17)

h. Bagi pengusaha yang melanggar Pasal 7, Pasal 13, dan Pasal 14 ayat 1 dan 2 PermenTenaga kerja No Per-01/Men/1999 dikenakan sanksi:1. Pidana kurungan maksimal tiga bulan atau denda maksimal Rp100.000,002. Membayar upah pekerja sesuai dengan putusan hakim

Informasi Upah Minimum Regional (UMR) Tahun 2009 dan 2010

Propinsi Kabupaten Sektor 2011 2010 2009

BaliNon Kabupaten

Non Sektor 0 829316 760000

BantenNon Kabupaten

Non Sektor 0 955300 917500

AcehNon

Non Sektor 0 1300000 0AcehKabupaten

Non Sektor 0 1300000 0

DI YogyakartaNon Kabupaten

Non Sektor 0 745694 700000

DKI JakartaNon Kabupaten

Non Sektor 0 1118009 1069865

GorontaloNon K b t

Non Sektor 0 710000 675000Kabupaten

Jawa BaratNon Kabupaten

Non Sektor 0 0 628191

Sumber: http://allows.wordpress.com/2009/01/12/informasi-upah-minimum-regional-umr/

D. UPAH LEMBUR

Upah Lembur adalah upah yangh diberikan oleh pengusaha sebagai imbalan kepada pekerja karena telah melakukan pekerjaan atas permintaan p p j p j p

pengusaha yang melebihi dari jam dan hari kerja (tujuh jam sehari dan empat puluh jam seminggu) atau pada hari istirajat mingguan , hari-hari

besar yang telah ditetapkan pemerintah (Surat Edaran Dirjen Binja Hubungan ketenagakerjaan dan Pengawasan Norma Kerja Nomor SE-Hubungan ketenagakerjaan dan Pengawasan Norma Kerja Nomor SE-

02/M/BW/1987).

Kriteria Pekerja Staf yang tidak berhak atas upah lembur ialah:Kriteria Pekerja Staf yang tidak berhak atas upah lembur ialah:1. Mereka yang mendudki jabatan struktural dalam organisasi

perusahaan2. Mereka yang memiliki kewajiban, tanggung jawab, dan wewenang

t h d k bij k hterhadap kebijakan perusahaan3. Mereka yang mendapat upah yang lebih besar daripada pekerja lainnya4. Mereka yang mendapat fasilitas yang lebih baik daripada pekerja

lainnya.y

E. BEBERAPA ALASAN BAGI PEKERJA/BURUH UNTUK TETAPBERHAK MENERIMA UPAH

T d t i i “NO WORK NO PAY” d l i t hTerdapat prinsip “NO WORK NO PAY” dalam sistem pengupahan, namunkarena alasan tertentu pekerja/buruh sesuai dengan Pasal 93 UU No 13 Th2003

3. Upah yang dibayarkan kepada pekerja/buruh yang sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a sebagai berikut: a. untuk 4 (empat) bulan pertama, dibayar 100% (seratus perseratus) dari upah; b. untuk 4 (empat) bulan kedua, dibayar 75% (tujuh puluh lima perseratus) dari upah; c untuk 4 (empat) bulan ketiga dibayar 50% (lima puluh perseratus) dari upah;c. untuk 4 (empat) bulan ketiga, dibayar 50% (lima puluh perseratus) dari upah; d. untuk bulan selanjutnya dibayar 25 % (dua puluh lima perseratus) dari upah sebelum pemutusan hubungan kerja dilakukan oleh pengusaha. 4. Upah yang dibayarkan kepada pekerja/buruh yang tidak masuk bekerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c sebagai berikut : a. pekerja/buruh menikah, dibayar untuk selama 3 (tiga) hari; b. menikahkan anaknya, dibayar untuk selama 2 (dua) hari; c. mengkhitankan anaknya, dibayar untuk selama 2 (dua) hari; d. membaptiskan anaknya, dibayar untuk selama 2 (dua) hari; e isteri melahirkan atau keguguran kandungan dibayar untuk selama 2 (dua) hari;e. isteri melahirkan atau keguguran kandungan, dibayar untuk selama 2 (dua) hari; f. suami/isteri, orang tua/mertua atau anak atau menantu meninggal dunia, dibayar untuk selama 2 (dua) hari; g. anggota keluarga dalam satu rumah meninggal dunia, dibayar untuk selama 1 (satu) hari; 5. Pengaturan pelaksanaan ketentuan sebagaimana ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dit t k d l j ji k j t h t j ji k j bditetapkan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama.

3. Upah yang dibayarkan kepada pekerja/buruh yang sakit sebagaimana dimaksud pada ayat(2) huruf a sebagai berikut: a. untuk 4 (empat) bulan pertama, dibayar 100% (seratus perseratus) dari upah; b untuk 4 (empat) bulan kedua dibayar 75% (tujuh puluh lima perseratus) dari upah;b. untuk 4 (empat) bulan kedua, dibayar 75% (tujuh puluh lima perseratus) dari upah; c. untuk 4 (empat) bulan ketiga, dibayar 50% (lima puluh perseratus) dari upah; d. untuk bulan selanjutnya dibayar 25 % (dua puluh lima perseratus) dari upah sebelum

pemutusan hubungan kerja dilakukan oleh pengusaha. 4. Upah yang dibayarkan kepada pekerja/buruh yang tidak masuk bekerja sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) huruf c sebagai berikut : a. pekerja/buruh menikah, dibayar untuk selama 3 (tiga) hari; b. menikahkan anaknya, dibayar untuk selama 2 (dua) hari; c. mengkhitankan anaknya, dibayar untuk selama 2 (dua) hari; d. membaptiskan anaknya, dibayar untuk selama 2 (dua) hari;d. membaptiskan anaknya, dibayar untuk selama 2 (dua) hari; e. isteri melahirkan atau keguguran kandungan, dibayar untuk selama 2 (dua) hari; f. suami/isteri, orang tua/mertua atau anak atau menantu meninggal dunia, dibayar untuk

selama 2 (dua) hari; g. anggota keluarga dalam satu rumah meninggal dunia, dibayar untuk selama 1 (satu) hari;

5 Pengat ran pelaksanaan ketent an sebagaimana ketent an sebagaimana dimaks d pada5. Pengaturan pelaksanaan ketentuan sebagaimana ketentuan sebagaimana dimaksud padaayat (2) ditetapkan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerjabersama.

F. KETERLAMBATAN PEMBAYARAN UPAH

Berdasarkan Pasal 10 PP No 8 Th 1981 menyatakan bahwa upah harus dibayar oleh pebgusahakepada pekerja secara tepat waktu sesuai kesepakatan. Apabila pengusaha terlambat membayarupah, pengusaha wajib membayar denda sesuai dengan persentase tertentu dari upahpekerja/buruh (Pasal 95 ayat 2 UU No 13 Th 2003) atau tambahan upah (Pasal 19 PP No 8 Th 1981 )kepada buruh/pekerja sebesar:a 5 % per hari keterlambatan untuk hari keempat sampai hari kedelapana. 5 % per hari keterlambatan, untuk hari keempat sampai hari kedelapanb. 1% per hari keterlambatan, untuk hari kesembilan dan seterusnya. Dengan catatan tidak

melebihi 50 % dari upah keseluruhan yang seharusnya diterima oleh pekerja.c. Apabila melebihi sebulan masih belum dibayar, disamping denda pengusaha juga wajib

membayar bunga (sesuai dengan bunga bank untuik kredit perusahaan yang bersangkutan)

Berdasarkan ketentuan tersebut, maka pengusaha wajib membayar upah dan dendanya sebesar150 % dit b h b bil l bihi ti l h h i j k h i k 4 k t l b t150 % ditambah bunga apabiloa melebihi tiga puluh hari sejak hari ke-4 keterlambatan