documentup

Upload: agis-maulana-pratama

Post on 10-Oct-2015

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

zzzzzzzzz

TRANSCRIPT

USULAN PENELITIAN TUGAS AKHIR

I. Latar Belakang Ginjal adalah salahsatu organ yang sangat penting bagi manusia. Ginjal memiliki banyak fungsi seperti mengeluarkan produk sisa dari tubuh, pengaturan tekanan darah, menjaga zat kimia tubuh seimbang, dan menjaga keseimbangan air tubuh (Chandhoke, 2007). Namun, banyak juga masalah pada ginjal yang mungkin terjadi, antara lain penyakit batu ginjal atau nefrolitiasis. Nefrolitiasis (batu ginjal) terjadi di semua bagian dunia yang diperkirakan mencapai 0,2%. Penyakit batu ginjal jarang terjadi di beberapa daerah, seperti Greenland dan daerah pesisir Jepang. Untuk wilayah Asia, telah tercatat resiko untuk terkena batu ginjal dan batu saluran kemih lainnya sebesar 2-5%, 8-15% untuk wilayah Asia Barat, dan 20% untuk Arab Saudi (Wolf, 2014). Di Indonesia, diperoleh angka prevalensi penderita penyakit batu ginjal sebesar 51,9 % per 10.000 penduduk dengan resiko penderita lebih banyak dialami pria daripada wanita dengan perbandingan sekitar 3 : 1. (Soenanto, 2005; Soeparman & Waspadji, 1999). Batu ginjal adalah bagian padat dari materi yang terbentuk di ginjal ketika zat yang biasanya ditemukan dalam urin menjadi sangat terkonsentrasi. Sebuah batu bisa terdapat di ginjal atau berjalan menuruni saluran kemih. Batu ginjal bervariasi dalam ukuran. Sebuah batu kecil dapat melewati saluran kemih menyebabkan sedikit atau bahkan tidak ada rasa sakit. Batu besar dapat terjebak di sepanjang saluran kemih dan dapat memblokir aliran urin, menyebabkan sakit parah atau perdarahan. Batu ginjal dapat berisi berbagai kombinasi bahan kimia. Yang paling umum jenis batu yang mengandung kalsium, baik oksalat atau fosfat (U.S Department of Health and Human Services, 2013). Tanaman telah memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan manusia. Nilai obat tanaman terletak pada beberapa zat kimia yang menghasilkan efek fisiologis yang pasti pada tubuh manusia (Bruneton, 2001). Pengobatan tradisional sering dianggap sebagai alternatif terpilih, karena itu banyak diteliti tanaman-tanaman yang diduga mengandung senyawa kimia tertentu yang mempunyai efek melarutkan batu ginjal (Effendi & Wardatun, 2012).

Herba seledri mengandung saponin, tanin 1 %, minyak atsiri 0,033 %, vitamin (A, B, dan C), zat pahit, lipase, kolin, asparagine, flavo-glukosida (apiin), dan apigenin (Damimartha, 2000). Apigenin-7-O-apisol glukosida dan luteolin-7-O-apisol glukosida inilah yang diduga sebagai senyawa aktif peluruh batu ginjal kalsium melalui pembentukan senyawa kompleks yang larut dalam air (Pramono dkk, 1993).

Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan, dimana sebelumnya dilakukan penelitian (Rusdiana, 2006) yang membuktikan bahwa ekstrak etanol seldri (Apium graveolens L.) memiliki aktivitas sebagai peluruh batu ginjal kalsium yang diuji secara in vitro.

Disisi yang lain pemanfaatan bahan alam di bidang kesehatan sebaiknya juga diimbangi dengan usaha pengemasan bahan alam tersebut terutama dalam bentuk sediaan yang lebih modern salah satunya granul instan. Sediaan granul merupakan sediaan berupa gumpalan-gumpalan partikel yang lebih kecil, umumnya berbentuk tidak merata dan menjadi seperti partikel partikel tunggal yang lebih besar, ukurannya berkisar antara ayakan mesh 4 - 2, namun dari bermacam-macam ukuran lubang ayakan dapat dibuat sesuai dengan keinginan dan tujuan pemakaian. Proses granulasi yang merupakan proses pengubahan campuran serbuk menjadi granul yang lebih bebas mengalir dibandingkan dengan serbuk awalnya (Ansel, 1989). Keuntungan sediaan granul instan antara lain lebih stabil secara kimia dibandingkan bentuk sediaan cair, bentuknya nyaman dan sesuai dengan dosis besar, laju disolusinya lebih cepat dibandingkan bentuk sediaan tablet atau kapsul dalam pemberian oral (Aulton, 2002). Berdasarkan latar belakang di atas, maka diperlukan penelitian mengenai pengembangan bentuk sediaan granul instan ekstrak seledri yang memenuhi persyaratan granul instan yang baik dan disukai.II. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana formulasi granul instan sediaan granul instan ekstrak seledri (Apium graveolens L.) yang memenuhi persyaratan granul yang baik?2. Bagaimana stabilitas sediaan granul instan ekstrak seledri (Apium graveolens L.) pada penyimpanan dalam waktu tertentu dengan variasi suhu?3. Formula granul instan ekstrak seledri (Apium graveolens L.) yang disukai?III. Tujuan Penelitia Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Membuat formulasi sediaan granul instan ekstrak seledri (Apium graveolens L.) yang memenuhi persyaratan granul instan yang baik.

2. Mengetahui stabilitas granul instan ekstrak seledri (Apium graveolens L.) pada penyimpanan dalam waktu tertentu dengan variasi suhu.

3. Mengetahui formula granul instan ekstrak seledri (Apium graveolens L.) yang disukai.IV. Kegunaan PenelitianHasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah bagi masyarakat mengenai formulasi dan stabilitas granul instan ekstrak seledri (Apium graveolens L.) yang selanjutnya dapat dikembangkan menjadi produk yang bermanfaat bagi masyarakat dalam menangani penyakit batu ginjal.V. Metode PenelitianPenelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu :

1. Pengumpulan, determinasi, dan pengolahan bahan menjadi simplisia.2. Ekstraksi herba seledri dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%.3. Pengujian kada air ekstrak seledri.4. Penafisan fitokimia ekstrak seledri.5. Formulasi dan pembuatan granul instan menggunakan metode granulasi basah.6. Evaluasi sediaan granul instan.7. Evaluasi fisik sediaan granul instan.8. Uji stabilitas sediaan granul instan.9. Uji kualitatif sediaan granul instan dengan KLT (Kromatografi Lapis Tipis).10. Uji kesukaan sediaan granul instan (Hedonic Test).VI. Waktu dan Tempat PenelitianPenelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Teknologi dan Formulasi Sediaan Solid, dan Laboratorium Fitokimia Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran, Jatinangor, mulai dari bulan Oktober 2014 sampai dengan Desember 2014.DAFTAR PUSTAKABadan POM Republik Indonesia. 2005. Standarisasi ekstrak tumbuhan obat Indonesia, salah satu tahapan penting dalam pengembangan obat asli Indonesia. Info POM. 6(4): 1-5.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1977. Materia Medika Indonesia. Jilid I. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1978. Materia Medika Indonesia. Jilid II. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Materia Medika Indonesia. Jilid VI. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2008. Farmakope Herbal Edisi I. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik IndonesiaDepartemen Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Saintifikasi Jamu dalam Penelitian Berbasis Pelayanan Kesehatan. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia 003/MENKES/PER/I/2010. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Farmakope Herbal Suplemen I. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Farmakope Herbal Suplemen II. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.Kementerian Pertanian Republik Indonesia. 2011. Pedoman Bahan Saintifikasi Jamu. Jakarta: Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

Siswanto. 2011. 4 Formula Saintifikasi Jamu. Tersedia online di: www.dinkeskobar.com [diakses pada tanggal 6 Oktober 2013]Judul : Formulasi dan Uji Stabilitas Granul Instan Ekstrak Seledri (Apium graveolens L.) Sebagai Peluruh Batu Ginjal

Nama/NPM: Agis Maulana Pratama / 260110110148

Pembimbing :1.

2.

2. Ferry Ferdiansyah Sofian, S.Si., M.Si., Apt

Nama/NPM:Shintya Awalin Diniawaty / D1E050018

7