UNSUR – UNSUR DALAM UNSUR – UNSUR DALAM MEMBANGUN PROSES BERPIKIR MEMBANGUN PROSES BERPIKIR

ILMIAHILMIAH

Dr. Nur Indrawati Lipoeto,MScDr. Nur Indrawati Lipoeto,MSc

Unsur – unsur Dalam Membangun Proses Berpikir Unsur – unsur Dalam Membangun Proses Berpikir IlmiahIlmiah

Pokok Bahasan :Pokok Bahasan :1.1. Lima komponen informasi pokok membangun proses Lima komponen informasi pokok membangun proses

berpikir ilmiah.berpikir ilmiah.2.2. Enam metode dasar ilmiahEnam metode dasar ilmiah3.3. Menyebutkan prinsip dasar berpikir deduktif.Menyebutkan prinsip dasar berpikir deduktif.4.4. Menjelaskan pengertian Teori,Hipotesa,Penjabaran Menjelaskan pengertian Teori,Hipotesa,Penjabaran

instrumen, skala dan sampel.instrumen, skala dan sampel.5.5. Menyebutkan prinsip dasar berpikir induktifMenyebutkan prinsip dasar berpikir induktif6.6. Menjelaskan pengertian pengukuran dan ringkasan Menjelaskan pengertian pengukuran dan ringkasan

sampel, estimasi parameter dan generalisasi empiris sampel, estimasi parameter dan generalisasi empiris serta pembentukan konsep baruserta pembentukan konsep baru

Ad 1 dan 2Ad 1 dan 2

Teori

Pemb. Konsep

Logika Kesimpulan

DeduksiLogis

Generalisasi empiris

Menerima Hipotesa

Hipotesa

Pengujian hipotesaPengukuran

Penjabaran InstrumenSkala, sampel

Pengamatan

Lima Komponen informasi :Lima Komponen informasi :1.1. TeoriTeori2.2. HipotesaHipotesa3.3. PengamatanPengamatan4.4. Menerima/menolak HipotesaMenerima/menolak Hipotesa5.5. Generalisasi empirisGeneralisasi empiris

Enam himpunan metode dasar ilmiah :Enam himpunan metode dasar ilmiah :1.1. Deduksi logisDeduksi logis2.2. Penjabaran instrumenPenjabaran instrumen3.3. PengukuranPengukuran4.4. Pengukuran hipotesaPengukuran hipotesa5.5. Logika kesimpulanLogika kesimpulan6.6. Pemb. Konsep baruPemb. Konsep baru

Ad. 3 Ad. 3 Prinsip dasar berfikir deduktif.Prinsip dasar berfikir deduktif. Fenomena Umum Fenomena Umum KhususKhusus Deduksi = silogisme = konklusiDeduksi = silogisme = konklusi Silogisme : KategoriSilogisme : Kategori BersyaratBersyarat AlternatifAlternatif DisjungtifDisjungtif Tahap berfikir deduktif :Tahap berfikir deduktif :

1.1. Akumulasi informasiAkumulasi informasi2.2. Tahap eliminasiTahap eliminasi3.3. Tahap seleksiTahap seleksi4.4. Tahap integrasiTahap integrasi5.5. Tahap konklusiTahap konklusi

Contoh profesi : Manager,detektif dan dokterContoh profesi : Manager,detektif dan dokter Kelemahan Deduktif :Kelemahan Deduktif :

a.a. Kesalahan materil Kesalahan premisKesalahan materil Kesalahan premisb.b. Kesalahan formal Jalan deduksi tdk benarKesalahan formal Jalan deduksi tdk benar

Ad. 4 Logika Deduktif ( Teori. Hipotesa,InstrumenAd. 4 Logika Deduktif ( Teori. Hipotesa,Instrumen skala) skala)

Teori

Deduksi Logis

Hipotesa

Penjabaran instrumenSkala, Sampel

a.a. Teori Teori • Hubungan sistematis antara berbagai fenomena Hubungan sistematis antara berbagai fenomena

sosial alamsosial alam• Informasi ilmiah yg diperoleh dr hubungan Informasi ilmiah yg diperoleh dr hubungan

berbagai proposisi.berbagai proposisi.• Sumber dr tulisan ,dokumen dan pengalaman Sumber dr tulisan ,dokumen dan pengalaman

para ahli.para ahli.• Teori sebagai petunjuk utk membangun hipotesa Teori sebagai petunjuk utk membangun hipotesa

dan membantu mencapai tujuan dan arah dan membantu mencapai tujuan dan arah pengamatanpengamatan

b.b. HipotesaHipotesa Kesimpulan sementara yg ditarik oleh Kesimpulan sementara yg ditarik oleh

pengamatan /peneliti.pengamatan /peneliti. Rumusan yg menyatakan harapan ttg adanya hub. Rumusan yg menyatakan harapan ttg adanya hub.

dua fakta atau lebihdua fakta atau lebih Sumber hipotesa dr teori, hasil penelitian, Sumber hipotesa dr teori, hasil penelitian,

pengalaman para ahli.pengalaman para ahli.

c.c. Deduksi Proses penarikan kesimpulan sementara Deduksi Proses penarikan kesimpulan sementara (hipotesa) dr suatu teori(hipotesa) dr suatu teori

d.d. Insrumentasi :Insrumentasi : Alat utk pengamatanAlat utk pengamatan Hanya mengunakan organ indrawi Hanya mengunakan organ indrawi Obsevasi Obsevasi

dan mengunakan organ indrawi + teknologi BB, dan mengunakan organ indrawi + teknologi BB, TB,Kadar debu .TB,Kadar debu .

Skala pengukuran hasil pengamatan Mis : Skala pengukuran hasil pengamatan Mis : Nominal,Interval,Ratio,Ordinal.Nominal,Interval,Ratio,Ordinal.

Sampel Representatif dr populasi yg hendak Sampel Representatif dr populasi yg hendak digeneralisasidigeneralisasi

Ad.5 Berfikir InduktifAd.5 Berfikir Induktif

TeoriTeori

Pembentukan konsep baruPembentukan konsep baru

Generalisasi empirisGeneralisasi empiris

PengukuranPengukuran

PengamatanPengamatan

Ad. 6 Penjelasan Komponen induktifAd. 6 Penjelasan Komponen induktif1.1. Pengamatan :Pengamatan :

• Proses pengumpulan informasi/ dataProses pengumpulan informasi/ data• Wasit utama dlm proses ilmiah (nagel)Wasit utama dlm proses ilmiah (nagel)• Pencarian langsung yg dilakukanPencarian langsung yg dilakukan

2.2. Pengukuran.Pengukuran.• Proses yg dilakukan pada pengamatanProses yg dilakukan pada pengamatan• Pengukuran sampelPengukuran sampel• Estimasi parameter analisa dr pengukuran spt : Estimasi parameter analisa dr pengukuran spt :

meringkas, merata-ratakan (statistik)meringkas, merata-ratakan (statistik)3.3. Generalisasi empirisGeneralisasi empiris

• Pengambilan kesimpulan dr pengamatanPengambilan kesimpulan dr pengamatan• Sering disebut generalisasi statistik (kuantitaifSering disebut generalisasi statistik (kuantitaif))

4.4. Pembentukan konsep baruPembentukan konsep baru5.5. Bisa melahirkan teori baruBisa melahirkan teori baru

Ad. 7 Pengujian HipotesaAd. 7 Pengujian Hipotesa

TeoriTeori

Logika kesimpulanLogika kesimpulan

Menerima/menolak hipotesaMenerima/menolak hipotesa

Pengujian hipotesaPengujian hipotesa

Latihan :Latihan :1.1. Observasi di masyarakat (Deduktif/ Induktif )Observasi di masyarakat (Deduktif/ Induktif )2.2. Bronchitis chronis di Indarung (deduktif/Induktif)Bronchitis chronis di Indarung (deduktif/Induktif)3.3. Seringnya insiden demam post operasi di RR (deduktif/induktif)Seringnya insiden demam post operasi di RR (deduktif/induktif)4.4. Tingginya prevalensi myopia pada anak SD (deduktif/induktif)Tingginya prevalensi myopia pada anak SD (deduktif/induktif)5.5. Tingginya prevalensi glukosa tolerance test di masyarakat Tingginya prevalensi glukosa tolerance test di masyarakat

(deduktif/induktif)(deduktif/induktif)