unsur budaya masyarakat osing, banyuwangi
DESCRIPTION
geografi budayaTRANSCRIPT
UNSUR BAHASA DAN KESENIAN KHAS MASYARAKAT OSING, BANYUWANGI
Oleh:Alam Wida AndriyanFastamik Norma YuchaHyeoronimus Derry Rudolf WSiswanto
BAHASA Bahasa osing merupakan bahasa jawa kuno peninggalan kerajaan majapahit
Vokal “i” dibaca “ai” Gedigi (begini) = Gedigai
Vokal “u” dibaca “au”
Vokal “k” dibaca “q”
Vokal “b, p, d, w” diberi sisipan “y”
Gedigu (begitu) = Gedigau
Apik (Bagus) = Apiq
Banyuwangi = Byanyuwangai
Hiro/Iro = digunakan untuk lawan bicara yang lebih muda
Siro = digunakan untuk lawan bicara yang selevel
Riko = digunakan untuk lawan bicara yang di atas kita
Ndiko = digunakan untuk berbicara dengan orang tua (bapak/ibu)
Terdapat perbedaan kata sapaan untuk orang yang lebih tua
Sulung dari kata so long namun bermakna duluan
Nagud dari kata no good bermakna jelek
Ngepos dari kata pause bermakna berhenti
Enjong dari kata enjoy bermakna enak, menyenangkan
Pengaruh Bahasa Inggris juga masuk ke dalam bahasa osing, diantaranya:
KESENIAN
SEBLANG GANDRUNG
Tari Seblang/Sebele Ilang (sialnya hilang)
Olehsari
Penari Seblang pertama adalah Semi yang merupakan pelopor tari
Gandrung pertama (meninggal tahun 1973)
Bakungan
Tari gandrung Wujud syukur atas hasil panen
Pakaian yang dikenakan
Jejer
Maju
Seblang subuh
Bagian kepala
Bagian tubuh
Bagian bawah
Lain-lain