universitas sebelas maret surakarta...
TRANSCRIPT
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
Pembuatan Keramik Berbasis Komposit Limbah Kaca – PVA Dengan Metode
Reaksi Padatan
BIDANG KEGIATAN:
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENELITIAN
(PKM-P)
Diusulkan Oleh:
Nandani M0213063 2013
Mercuryta Dewi N M0214036 2014
Muh Nur Shodiq M0215040 2015
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………… i
LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………….......ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….....iii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………........................iv
DAFTAR TABEL …………………………………………….........................v
RINGKASAN ………………………………………………………….……..vi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH ……………………………………... 1
1.2 PERUMUSAN MASALAH ………………………………………….......2
1.3 TUJUAN ………………………………………………………………….2
1.4 LUARAN YANG DIHARAPKAN ………………………………..…......2
1.5 MANFAAT ………………………………………………........................ 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 KACA ……………………………………………………………….…... 4
2.2 GLASS CERAMIC …………… ……………………………………........5
2.3. SILICA (SiO2) ………………………………………………………........5
2.4. POLYVINYL ALCOHOL ………………………………………….……6
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN ………………………….…….7
3.2. ALAT DAN BAHAN ………………………………………………........7
3.3. PROSEDUR PENELITIAN ……………………………….....................7
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1. BIAYA KEGIATAN ……………………………………………….……9
4.2. JADWAL KEGIATAN …………………………………………….……9
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………..10
LAMPIRAN …………………………………………………………….……11
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Penampang Kaca …………………………………………………..4
Gambar 2.4 Struktur Polyvinyl Asetat ………………………………………….6
Gambar 3.2 Skema Prosedur Penelitian …………………………………………7
v
DAFTAR TABEL
Tabel 2.3 Karakterisasi Kecepatan Kristal dan Kekentalan Cairan ………………6
Tabel 4.1 Rangkuman Biaya Kegiatan ……………………………………….…...9
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan ………………………………………………….…….9
vi
RINGKASAN
Kaca adalah material amorf yang pada suhu biasa mempunyai bentuk
yang keras,tetapi apabila dipanaskan lama kelamaan akan menjadi lunak sesuai
dengan suhu yang meningkat dan akhirnya akan menjadi kental hingga mencapai
keadaan cair. Selama proses pendinginan terjadi proses yang berkebalikan dengan
proses peleburan kaca.
Penggunaan kaca di era modern seperti saat ini semakin meningkat seiring
dengan banyaknya perabotan yang sebagian besar sudah terbuat dari kaca.
Sehingga menimbulkan limbah baru yaitu limbah kaca, seperti masalah limbah
lainya limbah kaca juga harus mendapatkan penanganan.Salah satunya
menjadikan limbah kaca menjadi bentuk lain dengan hasil yang bisa lebih besar
manfaatnya yaitu keramik kaca.
Keramik kaca merupakan kaca yang dibentuk sangat keras sekali menjadi
sebuah keramik dengan masih ada kilauan dari bahanya yaitu kaca.Cara
membuatnya yaitu dengan menjadikanya sebuah kristal dan mengatur formasi
kristal didalamnya. Persyaratan yang diperlukan adalah suatau kaca dengan
tingkat viskositasnya yang encer,dalam arti lain lelehan kaca setelah kaca tersebut
dilelehkan susah menjadi kaca namun mudah menjadi Kristal. Dalam hal ini kaca
yang digunakan merupakan limbah kaca berbahan silica (SiO2), dengan
menghancurkan limbah-limbah tersebut menjadi bentuk yang kecil atau sering
disebut cullet kemudian melelehkanya menjadi lelehan yang siap dicetak untuk
bentuk yang diinginkan.
Penambahan polyvinyl asetat sebagai bahan perekat dalam proses
pembutan keramik kaca diharapkan dapat menghasilkan keramik kaca dengan
kuliatas yang baik .
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan zaman yang terus maju tidak lepas dari masalah yang akan
ditimbulkan, sebagai dampak dari penggunaan barang-barang yang digunakan
untuk memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari. Masalah tersebut timbul karena
masih banyaknya orang awam tentang bagaimana memanfaatkan barang-barang
yang mereka pakai setelah barang tersebut tidak mereka gunakan. Sifat konsumtif
yang tinggi tentu menjadi factor mendasar dalam hal ini ,karena sifat tersebut
menyebabkan tingkat barang tak terpakai menjadi semakin meningkat.
Tanpa disadari pada akhirnya sampah (limbah) merupakan masalah serius
di Negara ini karena sampai saat ini pemerintah masih kewalahan dalam
mengelola limbah-limbah yang ada, terutama pada kota-kota besar dengan
penduduk yang jumlahnya banyak dan tingkat konsumtifnya tinggi. Sebagai
contoh limbah kaca , tanpa ada penanganan maka limbah kaca akan semakin
meningkat. Padahal dengan sedikit polesan limbah kaca dapat menjadi barang
yang dimanfaatkan dengan nilai ekonomis yang tinggi yaitu keramik kaca.
Keramik kaca merupakan kaca yang dibentuk sangat keras sekali menjadi
sebuah keramik dengan masih ada kilauan dari bahanya yaitu kaca.Cara
membuatnya yaitu dengan menjadikanya sebuah kristal dan mengatur formasi
kristal didalamnya. Formasi kristal inilah yang menjadi kekuatan dari keramik
kaca , dengan mengatur letak kristal maka kekuatan dari keramik kaca dapat
dihasilkan.
Kaca adalah material amorf yang pada suhu biasa mempunyai bentuk yang
keras,tetapi apabila dipanaskan lama kelamaan akan menjadi lunak sesuai dengan
suhu yang meningkat dan akhirnya akan menjadi kental hingga mencapai keadaan
cair. Selama proses pendinginan terjadi proses yang berkebalikan dengan proses
peleburan kaca . Kaca memiliki sifat yaitu tahan terhadap bahan kimia, efektif
sebagai isolator listrik ,dapat menahan vakum,selain memiliki sifat-sifat tersebut ,
kaca merupakan bahan yang rapuh dan tidak tahan terhadap benturan. Kaca
merupakan hasil penguraian senyawa-senyawa inorganic yang mana telah
megalami pendinginan tanpa kristalisasi. Komponen utama dari kaca adalah silica.
(Adams dan Williamson:1995)
Ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dalam bidang material telah
mendorong teknologi bahan keramik menjadi salah satu kajian yang telah
berkembang pesat sampai saat ini. Perkembangan industry-industri multakhir
(computer,kolektor energy surya, reactor nuklir dan kimia, pesawat angkasa luar
,mesin kapal, mobil dan industry ) merupakan peralatan atau piranti yang
memanfaatkan kemajuan teknologi keramik canggih. (J.H.Anton:1992)
2
Persyaratan dasar untuk membuat keramik kaca dengan limbah kaca
tampak sederhana. ng diperlukan adalah suatau kaca dengan tingkat viskositasnya
yang encer,dalam arti lain lelehan kaca setelah kaca tersebut dilelehkan susah
menjadi kaca namun mudah menjadi Kristal. Dalam hal ini kaca yang digunakan
merupakan limbah kaca berbahan silica (SiO2), dengan menghancurkan limbah-
limbah tersebut menjadi bentuk yang kecil atau sering disebut cullet kemudian
melelehkanya menjadi lelehan yang siap dicetak untuk bentuk yang diinginkan.
Kristalisasi merupakan salah satu proses pemurnian dan pengambilan hasil
dalam bentuk padat. Dewasa ini kristalisasi menjadi suatu proses industri yang
sangat penting, karena semakin banyak hasil industri kimia yang dipasarkan
dalam bentuk kristal. Dari segi kebutuhan energy ,kristalisasi memerlukan energy
lebih sedikit dibandingkan distilasi atau metode pemisahan yang lain.
PVA (polyvinyl alcohol) merupakan membrane polimer berkinerja
tinggi,sifat kimia dan sifat mekaniknya baik,afinitas terhadap air baik,serta
permeabilitas yang tinggi. Polivinil asetat (Polyvinyl acetate,PVA atau PVAc)
merupakann suatu polimer karet sintetis. Polivinil asetat dibuat dari monomernya,
vinil asetat (vinyl acetate monomer,VAM). (Wikipedia:2015)
Pada penelitian ini akan dilakukan pembentukan keramik kaca dengan
bahan dasar limbah kaca – PVA dengan metode reaksi padatan serta drawing.
Metode ini diharapkan mampu mengahasilkan keramik kaca berbahan limbah
kaca – PVA yang memiliki karakterisasi baik.
1.3 Perumusan Masalah
Perumusan masalah pada penelitian ini adalah:
a) Bagaimana cara membuat keramik dari limbah kaca dengan struktur yang
kuat ?
b) Bagaimana hasil fisik dari pembuatan keramik dari limbah kaca ?
c) Bagaimana hasil karakterisasi keramik dengan bahan limbah kaca ?
1.4 Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah:
Menghasilkan keramik dari bahan limbah kaca – PVA dengan struktur yang
kuat yang memiliki sifat termal , porositas dan kerapatan massa yang baik.
1.5 Luaran yang diharapkan
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
Produk keramik dari limbah kaca dengan struktur yang kuat serta satu
publikasi dalam jurnal nasional.
3
1.5 Manfaat:
Dapat memberikan wawasan baru mengenai pemanfaatan limbah kaca
menjadi sebuah benda yang bernilai ekonomis tinggi.
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kaca
Kaca terlihat pada gambar 2.1 adalah material amorf yang pada suhu biasa
mempunyai bentuk yang keras,tetapi apabila dipanaskan lama kelamaan akan
menjadi lunak sesuai dengan suhu yang meningkat dan akhirnya akan menjadi
kental hingga mencapai keadaan cair. Selama proses pendinginan terjadi proses
yang berkebalikan dengan proses peleburan kaca. Kaca memiliki sifat yaitu tahan
terhadap bahan kimia,efektif sebagai isolator listrik,dapat menahan vakum,selain
memiliki sifat-sifat tersebut,kaca merupakan bahan yang rapuh dan tidak tahan
terhadap benturan. Kaca merupakan hasil penguraian senyawa-senyawa inorganic
yang mana telah megalami pendinginan tanpa kristalisasi. Komponen utama dari
kaca adalah silica. (Adams dan Williamson:1995)
Suatu zat yang tampil sebagai zat padat, tetapi tidak mempunyai struktur
kristal yang berkembangbiak disebut amorf (tanpa bentuk). Ter dan kaca
merupakan zat padat semacam itu. Tak seperti zat pada kristal, zat amorf tidak
mempunyai titik-titik leleh tertentu yang tepat. Sebaliknya zat amorf melunak
secara bertahap bila dipanasi dan meleleh dalam suatu jangka temperatur. Kristal
adalah benda padat yang mempunyai permukaan-permukaan datar. Karena banyak
zat padat seperti garam, kuarsa, dan salju ada dalam bentuk-bentuk yang jelas
simetris, telah lama para ilmuwan menduga bahwa atom, ion ataupun molekul zat
padat ini juga tersusun secara simetris. (Keenan, 2002)
Gambar 2.1 Penampang Kaca
Kristalisai dapat dilakukan untuk memisahkan campuran zat cair dan zat
padat yang saling larut. Pada kristalisasi, larutan pekat didinginkan sehingga zat
terlarut mengkristal. Hal itu terjadi karena kelarutan berkuran ketika suhu
diturunkan. Apabila larutan tidak cukup pekat, dapat dipekatkan terlebih dahulu
dengan jalan penguapan, kemudian dilanjutkan dengan pendinginan. Melalui
kristalisasi diperoleh zat padat yang lebih murni karena komposisi larutan lainnya
yang kadarnya lebih kecil tidak ikut mengkristal. Pemisahan gula dari tebu dan
5
pemurnian berbagai macam zat dilakukan dengan kristalisasi. Pemurnian garam
dapur dapat dilakukan dengan rekristalisasi. Dalam hal ini garam dilarutkan
kedalam air bersih kemudian disaring lalu filtratnya dikristalkan. Filtrasi yaitu
pemisahan komponen-komponen dalam campuran dengan menggunakan filter
(penyaring). Hasil filtrasi disebut filtrat sedangkan sisa filtrasi disebut residu atau
ampas. Filtrasi dapat dilakukan untuk memisahkan campuran zat cair dan zat
padat yang tidak saling larut. (Susilo Tri A:2011)
2.2 Glass Ceramic
Kaca-keramik memiliki fase amorf dan fase kristalin satu atau lebih dan
diproduksi oleh “kristalisasi terkontrol” disebut kontras dengan kristalisasi
spontan, yang biasanya tidak diinginkan dalam pembuatan kaca. Kaca-keramik
biasanya memiliki antara 30% [m/m] dan 90% [m/m] kristalinitas dan
menghasilkan array dari bahan dengan sifat termomekanis menarik.
Glass Ceramic yang sebagian besar diproduksi dalam dua langkah:
Pertama, kaca terbentuk oleh proses pembuatan kaca. Gelas didinginkan dan
kemudian dipanaskan pada langkah kedua. Dalam perlakuan panas kaca sebagian
mengkristal. Dalam kebanyakan kasus apa yang disebut agen nukleasi
ditambahkan dengan komposisi dasar-kaca keramik. Nukleasi ini agen bantuan
dan mengontrol proses kristalisasi. Karena biasanya tidak ada menekan dan
sintering, kaca-keramik memiliki, tidak seperti keramik disinter, tidak ada pori-
pori. (Wikipedia:2015)
2.3 Silica (SiO2)
Kaca memiliki sifat-sifat yang khas dibanding dengan golongan keramik
lainnya. Kekhasan sifat-sifat kaca ini terutama dipengaruhi oleh keunikan silika
(SiO2) dan proses pembentukannya. Silica memenuhi syarat dalam pembentukan
keramik kaca karena memiliki sifat viskositas paling encer dibandingkan bahan
lainya . Pada umumnya silika adalah dalam bentuk amorf terhidrat, namun bila
pembakaran berlangsung terus-menerus pada suhu diatas 650°C maka tingkat
kristalinitasnya akan cenderung naik dengan terbentuknya fasa quartz,
crystobalite, dan tridymite . (Hara:1986)
Disamping itu silika memiliki sifat-sifat (Worral:1986):
a) Tidak plastis (elastisitasnya rendah)
b) Titik lebur tinggi sekitar 1728°C
c) Kuat dan keras.
6
Kecepatan kristalisasi dan kekentalan dari silica dapat dilihat dalam table
di bawah ini :
Table 2.3 Karakterisasi kecepatan kristal dan kekentalan cairan
Material Melting
Quelting
(oC)
Max.Cr
ist
Velocit
y
(cm/s)
Refs.for
Velocity
Temp.of
Max
Velocity
(oC)
Log
Visco
sity
(P)
Refs .
for
Viscosi
ty
SiO2
1734 2,2.10-7 35 1674 7,36 36
GeO2
1116 4,2.10-6 37 1020 5,5 38
P2O5
580 1,5.10-7 39 561 6,7 40
Na2O.2SiO2
878 1,5.10-4 41,41a,42 762 3,8 42
K2O.2SiO2
1040 3,6.10-4 41 930 - -
2.4 Polyvinil Asetat (PVA)
Polivinil asetat (Polyvinyl acetate, PVA atau PVAc) merupakann suatu
polimer karet sintetis. Senyawa ini ditemukan di Jerman oleh Dr. Flitz Klatte pada
1912. Hidrolisis sempurna atau sebagian dari senyawa ini akan menghasilkan
polivinil alkohol (PVOH). Rasio hasil hidrolisis ini berkisar antara 87% - 99%.
(Wikipedia:2015)
Polivinil alkohol merupakan suatu material yang dibuat melalui proses
alkoholisis dari polivinil asetat (PVA). Polivinil alkohol memiliki sifat tidak
berwarna, padatan termoplastik yang tidak larut pada sebagian besar pelarut
organik dan minyak, tetapi larut dalam air bila jumlah dari gugus hidroksil dari
polimer tersebut cukup tinggi . Polivinil alkohol memiliki permeabilitas uap air
terendah dari semua polimer komersial tetapi sensitivitas airnya telah membatasi
penggunaannya . Wujud dari polivinil alkohol berupa serbuk (powder) berwarna
putih dan memiliki densitas 1,2000-1,3020 g/cm3 serta dapat larut dalam air pada
suhu 80 oC . Struktur polyvinyl asetat dapat dilihat pada gambar 2.4 sebagai
berikut : (Sheftel:2000)
Gambar 2.4 Struktur Polivynil Asetat
7
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian mengenai pembuatan keramik berbasis komposit limbah kaca –
PVA dengan metode reaksi padatan akan dilakukan di Laboratorium Material
Jurusan Fisika FMIPA UNS selama 5 bulan .
3.2 Alat dan Bahan Penelitian
Alat penelitian mencangkup neraca analitik,crucible platinum,silver brass
mold, furnace, polish, oven,drawing(wadah cetak), alat penekan dan beban massa,
power supply 220 volt,cawan dan mortar,Thermal Conductivity Measuring,
silet/gunting, masker, sarung tangan anti panas, penjepit, alat penuang. Bahan
penelitian mencakup : Limbah Kaca dan Polyvinyl Asetat.
3.3 Prosedur Percobaan
Tidak
Ya
Gambar 3.3 Skema Prosedur Penelitian
Persiapan Alat dan Bahan
Bahan
Proses Limbah Kaca
Melting Cullet dan Polyvinyl Asetat
Drawing hasil Melting cullet dan PVA
Uji Homogenesis Hasil Keramik
Kaca : Porosi , Thermal , Massa
Jenis,Ketahanan
Analisis Hasil
Kesimpulan
8
Uraian dari skema Gambar 3.3 adalah sebagai berikut :
1. Persiapan alat dan bahan
Menyiapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan dalam penelitian
pembuatan keramik kaca berbasis komposit limbah kaca dan polyvinyl asetat.
2. Proses limbah kaca
Proses limbah kaca melibatkan proses dasar daur ulang pengumpulan
bahan daur ulang, penyortiran dan mengolahnya menjadi bahan baku dan produk
baru yang menggunakan bahan baku daur ulang. Sampah kaca terlebih dahulu
dikelompokkan berdasarkan warnanya. Hal ini karena bahan kimia yang berbeda
harus ditambahkan ke sampah kaca yang berbeda warnanya untuk menghasilkan
kaca daur ulang dengan warna yang diinginkan. Setelah tahap penyortiran, tahap
selanjutnya adalah penghancuran kaca limbah menjadi potongan-potongan kecil.
Potongan-potongan kaca Ini kemudian ditumbuk halus menghasilkan bubuk kaca
yang disebut sebagai cullet. Tahap berikutnya dalam proses daur ulang kaca
adalah memisahkan kontaminan dari cullet. Cullet tersebut dilewatkan melalui
medan magnet, dimana kontaminan logam seperti tutup botol dikeluarkan dari
kaca. Kontaminan lainnya seperti kertas dan plastik dari label botol diambil secara
manual atau melalui proses otomatis.Cullet yang telah ditumbuk halus dilewatkan
melalui beberapa ayakan dengan tujuan memisahkannya dari residu keramik. Jika
ada kontaminan keramik yang lolos melewati ayakan bersama dengan cullet,
kualitas dari kaca daur ulang akan terpengaruh. Kontaminan keramik di kaca
dapat menyebabkan cacat struktural.
3. Melting cullet dan polyvinyl asetat
Limbah kaca yang telah menjadi cullet kemudian dilelehkan bersama
dengan polyvinyl asetat sebagai bahan perekat , pemanasan dilakukan pada suhu
1500 oC.
4. Drawing hasil melting cullet dan polyvinyl asetat
Lelehan cullet dan polyvinyl asetat dicetak di dalam furnace dengan
memberikan penekanan dengan menggunakan alat penekan. Besarnya diameter
keramik kaca dipengaruhi oleh besarnya suhu furnace dan penekan.
5. Uji homogeneis hasil keramik kaca
Karakterisasi dilakukan dengan pengujian geometri keramik (diameter
keramik), attenuation (pelemahan),massa jenis , uji thermal dan porosi untuk
menghasilkan keramik kaca dengan kualitas yang baik.
6. Analisa Hasil
Setelah dilakukan penelitian dan uji homogenesis maka dapat dilakukan
analisa hasil dari keramik kaca dengan PVA sebagai pemanfaatan limbah kaca
untuk hasil dengan nilai ekonomis lebih tinggi.
7. Kesimpulan
Kesimpulan diambil berdasarkan hasil penelitian , kemudian diringkas
berdasarkan tujuan penelitian .
9
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
4.1 Biaya Kegiatan
Tabel 4.1 Rangkuman Biaya Kegiatan
No Jenis Pengeluaran Biaya Pengeluaran
1 Alat penunjang 6.755.000
2 Bahan habis pakai 3.205.500
3 Uji karakterisasi 900.000
4 Laporan dan Publikasi 1.355.000
5 Biaya penunjang 200.000
TOTAL (Rp) 12.415 .500
4.2 Jadwal Kegiatan
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan
No
Kegiatan Bulan 1
Minggu
Ke-
Bulan 2
Minggu
Ke-
Bulan 3
Minggu
Ke -
Bulan 4
Minggu
Ke-
Bulan 5
Minggu
Ke-
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Rencana keja
2 Persiapan alat
dan bahan
3 Proses limbah
kaca
4 Melting
limbah kaca –
PVA
5 Drawing
Keramik
limbah kaca-
PVA
6 Karakterisasi
keramik kaca
-Uji Porositas
-Uji kerapatan
/ massa jenis
-Uji sifat
Termal
7 Analisa dan
Pelaporan
10
DAFTAR PUSTAKA
Adams dan Williamson.1995. Principles of Horticulture, second ed. Butterwoutn
– Heinemann Ltd. British.
Anton , J.H.1992. Mengenal Keramik Canggih dan Biokeramik. Yogyakarta :
Andi offset.
Keenan, 2002. Kimia untuk Universitas. Jakarta:Erlangga.
Hara, 1986. Utilization of Agrowaste for Building Material. International
Research and Development Cooperation Division. AIST. MITI. Japan.
Sheftel., VO. 2000. Indirect Food Additives and Polymer: Migration and
Toxicology. Boca Raton London New York Washington, DC: Lewis
Publisher. Hal. 736-737, 1167-1169.
Susilo ,Tri A. 2011. Pengertian Penyaringan. Yogyakarta : Univeraitas Negeri
Yogyakarta.
Wikipedia.2015.(Online). https://id.wikipedia.org/wiki/Polivinil_asetat (Diakses
tanggal 23 september 2015)
Wikipedia .2015.(Online). https://id.wikipedia.org/wiki/Keramik (Diakses tanggal
22 september 2015)
Worral, D. M., 1986, Clay and Ceramic Raw Materials. Second Edition, Elsevier
Science Publishing, Co., Inc., New York. USA.
14
Biodata Dosen Pembimbing
IDENTITAS DIRI
1 Nama Lengkap Ahmad Marzuki,S.SI,Ph.D
2 Jenis Kelamin Laki - Laki
3 Progam Studi Fisika
4 NIDN 0008056803
5 Tempat dan Tanggal Lahir Demak ,8 Mei 1968
6 Email [email protected]
7 Nomor Telefon/HP 081325313850
RIWAYAT PENDIDIKAN
Tahun
Lulus
Program Pendidikan (diploma,
sarjana, magister, spesialis, dan
doktor)
Perguruan
Tinggi
Jurusan/
Program
Studi
1996 Sarjana Universitas
Diponegoro
Fisika
2003 Doktor Leeds
University, UK
Institute
for
Materials
Reseach
PELATIHAN PROFESIONAL
Tahun Jenis Pelatihan (Dalam/ Luar Negeri) Penyelenggara Jangka
waktu
2008 Kalibrasi Massa dan Volume LIPI 3 hari
2009 TOT Penyusunan Proposal Dosen Muda
dan Kajian Wanita
DIKTI 2 hari
2010 Drafting paten DIKTI 3 hari
PENGALAMAN MENGAJAR
Mata Kuliah Program
Pendidikan
Institusi/Jurusan/Program
Studi
Tahun ... s.d.
...
Thermodinamika Sarjana UNS/Fisika 2007-2011
(Genap)
Optoelektronika Sarjana UNS/Fisika 2007-2011
Fisika Statistik Sarjana UNS/Fisika 2007-2010
(Ganjil)
Fisika Statistik Magister UNS/Fisika-Pasca 2008-2010
15
(Genap)
Asisten Lab Sarjana UNS/Fisika 2007-2010
(Genap)
Metodologi
Penelitian
Sarjana UNS/Fisika 2007-2011
Optika Sarjana UNS/Fisika 2007-2011
(Genap)
Optika Modern Magister UNS/Fisika-Pasca 2009-2010
(Ganjil)
Fisika Material Magister UNS/Fisika-Pasca 2009-2011
Fisika Dasar I Sarjana UNS/Fisika 2010
Fisika Dasar II Sarjana UNS/Fisika 2011
PRODUK BAHAN AJAR
Mata Kuliah Program
Pendidikan
Jenis Bahan Ajar (cetak
dan noncetak)
Tahun ...
s.d. ...
Optoelektronika Sarjana Cetak dan Noncetak 2007-2011
Fisika Statistik Sarjana Noncetak 2007-2009
Thermodinamika Sarjana Cetak dan Noncetak 2007-2011
Optika Sarjana Cetak dan Noncetak 2009-2010
Fisika Dasar I Sarjana Noncetak 2010
Fisika Dasar II Sarjana Noncetak 2011
Fisika Material Magister Noncetak 2009-2010
PENGALAMAN PENELITIAN
Tahun Judul Penelitian Ketua/anggota
Tim
Sumber
Dana
2007 Desain dan fabrikasi .Zirconium
Fluorophosphate untuk Ultra Low
Loss Fiber Optics
Ketua Menristek
(Insntif
Riset
Terapan)
2007 Desain dan Fabrikasi Planar
Waveguide Optimal Amplifiers
gelombang 1.3 μm dengan metode
pertukaran ion
Ketua DIKTI
(Hibah
Bersaing)
2008 Pembuatan Prototipe Hybrid Solar
Lighting (HSL) dengan Model
Makro Waveguide yang
Difabrikasi dari Bahan Komposit
Sampah Botol Air Mineral
Ketua DIPA UNS
2009- Perancangan dan Pembuatan Fiber Ketua DIKTI
16
2010 Optik dari Paduan Bahan Glass-
Polimer (Sampah Plastik) untuk
Hybrid Solar Lighting
(Hibah
Bersaing)
2009 Desain sensor serat optic dari
kabel serat optic Telkom dengan
potensi aplikasi untuk memantu
posisi dan kecepatan kereta api
Anggota DIKTI
(Stranas)
2010-
2011
Rancang Bangun Kompor Surya
(Optik) Indoor Skala Rumah
tangga dengan Pengumpul surya
datar untuk Menunjang Program
Desa mandiri Energi
Ketua Menristek
(Insentif
Riset
Terapan)
KARYA TULIS ILMIAH*
A. Buku/Bab Buku/Jurnal
Tahun Judul Penerbit/Jurnal
2007 Effect of Pb-ions on the kinetics of
devitrivication and viscocities of AlF3-besed
glasses for waveguide fabrication
Journal of Non-
Crystalline Solid,
535(2007), p.1283-
1286
2008 Optical Properties of Nd3+ Ions in Aluminium
Fluorophosphate Glasses
Jurnal Matemika dan
Sain, FMIPA, ITB
2008 Fluoroaluminate Glass Viscosity around
Glass Transition Temperature
Media Fisika
Fisika FMIPA UNS
(ISSN 1412-5676)
Vol 9/No 1/Februari
2010
2010 Kajian Karakteristik Rugi-rugi pada serat
optic Polimer Karena Pembengkokan Makro
Media Fisika
Fisika FMIPA UNS
(ISSN 1412-5676)
Vol 9/No 2/Mei 2010
2010 Fabrikasi dan Karakterisasi Optik dari
waveguide Berbahan Polimer PMMA
(Polymethyl Methacrylate)
Media Fisika
Fisika FMIPA UNS
(ISSN 1412-5676)
Vol 9/No 4/November
2010
Karakterisasi Optik Pandu Gelombang Datar
Hasil Pertukaran Ion Ag+ dalam Leburan 40%
dan 50% Mol AgNO3
Media Fisika
Fisika FMIPA UNS
(ISSN 1412-5676)
17
2010 Vol 9/No 4/November
2010
2010 Pengukuran sebaran Ketebalan Lapisan Tipis
Hasil Spin Coating dengan Metode
Interferometrik
Media Fisika
Fisika FMIPA UNS
(ISSN 1412-5676)
Vol 9/No 1/Februari
2010
*termasuk karya ilmiah dalam bidang ilmu pengetahuan / teknologi / seni / desain
/ olahraga
B. Makalah/Poster
Tahun Judul Penyelenggara
2007 Studi Ketakmurnian (Impurity)
Terhadap Laju Kristalisasi Lapisan Poly
(Ethylene Terephthalate) (PET) Tipis
pada Temperatur Kristalisasi Tinggi dan
Rendah
4th Kentingan Physics
Forum Jurusan Fisika
FMIPA UNS, Surakarta,
Juli 2007.
2007 Studi Pengaruh Waktu Putar Spinner
Pada Ketebalan Lapisan Tipis
Polystyrene 9% yang Difabrikasi
Dengan Metode Spin Coating
4th Kentingan Physics
Forum Jurusan Fisika
FMIPA UNS, Surakarta,
Juli 2007.
2007 Studi Pengaruh Waktu Putar Spinner
Pada Ketebalan Lapisan Tipis
Polystyrene 9% yang Difabrikasi
Dengan Metode Spin Coating
4th Kentingan Physics
Forum Jurusan Fisika
FMIPA UNS, Surakarta,
Juli 2007.
2007 Karakterisasi Mode Pandu gelombang
Lapisan tipis Polystyrene Hasil
Fabrikasi Spin Coating dengan
Menggunakan Teknik M-Lines
4th Kentingan Physics
Forum Jurusan Fisika
FMIPA UNS, Surakarta,
Juli 2007.
2007 Studi Bright Spot Pada Lapisan Tipis
Polystyrene Sebagai Medium Pandu
Gelombang Dengan Metode Prisma
Kopling Tunggal
4th Kentingan Physics
Forum Jurusan Fisika
FMIPA UNS, Surakarta,
Juli 2007.
2007 Studi Ketakmurnian (Impurity)
Terhadap Laju Kristalisasi Lapisan Poly
(Ethylene Terephthalate) (PET) Tipis
pada Suhu 180o Dengan Variasi
Ketebalan
4th Kentingan Physics
Forum Jurusan Fisika
FMIPA UNS, Surakarta,
Juli 2007.
2007 Studi Perbandingan Ketebalan Lapisan
Tipis Polystyrene yang Dikarakterisasi
Dengan Menggunakan Prisma Kopling
4th Kentingan Physics
Forum Jurusan Fisika
FMIPA UNS, Surakarta,
18
dengan UV-visible Spektrometer Juli 2007.
2007 Karakterisasi Waveguide Pada Lapisan
Tipis Polystere 13% Pada Variasi
Fungsi Waktu Spin Coating Dengan
Metode Prisma Kopling
4th Kentingan Physics
Forum Jurusan Fisika
FMIPA UNS, Surakarta,
Juli 2007.
2007 Studi Perbandingan Ketebalan Lapisan
Tipis Polystyrene yang Dikarakterisasi
Dengan Menggunakan Prisma Kopling
dengan UV-visible Spektrometer
4th Kentingan Physics
Forum Jurusan Fisika
FMIPA UNS, Surakarta,
Juli 2007.
2007 Studi Pengaruh Waktu Putar Spinner
Pada Ketebalan Lapisan Tipis
Polystyrene 9% yang Difabrikasi
Dengan Metode Spin Coating
4th Kentingan Physics
Forum Jurusan Fisika
FMIPA UNS, Surakarta,
Juli 2007.
2008 Kajian Awal Karakteristik Rugi-rugi
Fiber Optik PT Telkom Bermode
Tunggal Terlilit yang Diarahkan untuk
sensor Bobot/Tekanan
Seminar Nasional
Fotonika, Jurusan Teknik
Fisika ITS, 2008
2008 Visualisasi Perambatan Cahaya dalam
Fiber Optik dengan Metode Zooming:
Demo/Experimen Sederhana dan Murah
untuk Membantu Mahasiswa
Memahami Dasar-dasar Fisika Fiber
Optik
Seminar Nasional
Fotonika, Jurusan Teknik
Fisika ITS, 2008
2009 Rugi-Rugi Serat Optik Polimer Akibat
Perubahan Bentuk benkokan dari
Lingkaran ke Elip
Seminar Fisika dan
Aplikasinya 2009
Seminar Nasional Fisika di
Jurusan Fisika FMIPA ITS
2009 Desain sensor serat optic dari kabel
serat optic Telkom dengan potensi
aplikasi untuk memantu posisi dan
kecepatan kereta api
Seminar Hasil Penelitian
Hibah Strategi nasional
dan hibah Potensi
Pendidikan tahun 2009
2010 Evaluation of the Kinetics of
Crystallization in Aluminium Fluoride
Glass Using Isothermal DSC Method
Seminar Nasional Fisika
Himpunan Fisika
Indonesia
UNDIP 2010
2010 Comparative study of Ag–Na and K-Na
Ion Exchanged Soda Lime Glass Planar
Waveguides
Seminar Nasional Fisika
Himpunan Fisika
Indonesia
UNDIP 2010
2010 Rugi-rugi serat Optik Bermode Tunggal
dan Jamak dengan Indeks Bias Undakan
Seminar Nasional Fisika
2010, Universitas Negeri
19
Akibat Pelilitan pada Silinder Secara
Malar
Semarang 2010
2010 Fabrikasi dan Karakterisasi Indeks Bias
Pandu Gelombang Datar Hasil
Pertukaran Ion Ag+ dengan Na+
Seminar Nasional Fisika
2010, Universitas Negeri
Semarang 2010
2010 Evaluation of the Kinetics of
Crystallization in Aluminum Fluoride
Glass Using Isothermal DSC Method
The 4thAsian Physics
Symposium (APS 2010),
ITB Bandung,
2010 Karakterisasi Moda Gelombang Medan
Listrik (TE) pada Pandu Gelombang
Datar Hasil Pertukaran Ion Ag+ -Na-
dengan Teknik M-Line
Seminar Nasional sains
dan Pendidikan Sains
2010, Universitas
Muhammadiyah
Purworejo
2010 Pemantulan Internal Berulang pada
Macro light Waveguide Berbentuk
Segitiga
Seminar Nasional sains
dan Pendidikan Sains
2010, Universitas
Muhammadiyah
Purworejo
2010 Desain Sensor Pergeseran Mikro
dengan Serat Optik Polimer
Transm,itter dan Receiver dalam Posisi
Sejajar Berhadapan
Seminar Nasional sains
dan Pendidikan Sains
2010, Universitas
Muhammadiyah
Purworejo
2010 Karakterisasi Sifat Optik dan Thermal
Bahan Plastik Untuk Fiber Optik
Seminar Nasional sains
dan Pendidikan Sains
2010, Universitas
Muhammadiyah
Purworejo
2010 Rancang bangun Alat Ukur Intensitas
Cahaya Berbasis Komputer
Seminar Nasional sains
dan Pendidikan Sains
2010, Universitas
Muhammadiyah
Purworejo
2010 Emission Spectra of Nd3+-Tm3+ Co-
doped Aluminum Fluoride Glass
5th Kentingan Physics
Forum, International
Conference on Physics and
Its Applications, Physics
Department, UNS.
2010 Fabrikasi dan karakterisasi Indek Bias
Pandu gelombang Datar Hasil
pertukaran Ion Ag+ dengan Na+
Seminar Nasional Fisika
2010 Universitas Negeri
Semarang
20
2010 Rugi-Rugi pada Serat Optik Bermode
Tunggal dan Jamak dengan Sebaran
Indek Bias Undakan Akibat Pelilitan
pada Silinder Secara Malar
Seminar Nasional Fisika
2010 Universitas Negeri
Semarang
C. Penyunting/Editor/Reviewer/Resensi
Tahun Judul Penerbit/Jurnal
2011 Jurnal Hak Kekayaan Intelektual P3HKI UNS
KONFERENSI/SEMINAR/LOKAKARYA/SIMPOSIUM
Tahun Judul Kegiatan Penyelenggara Panitia/
peserta/pembicara
2010 5th Kentingan Physics Forum UNS Panitia
2011 Sosialisasi HKI untuk para
Dosen dan Mahasiswa
DIKTI Pembicara
KEGIATAN PROFESIONAL/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Tahun Jenis/Nama Kegiatan Tempat
2009 Penyusunan Kurikulum Pendidikan Profesi
Bidang Fiber Optik
Kementrian
Komunikasi dan
Informasi, Jakarta
2009 Sosialisasi HKI untuk para Kepala
Kantor/Dinas se Wilayah Kabupaten Sragen
Kantor BKKBN
Sragen
2010 Sosialisasi HKI untuk para pelakuk UKM di
kabupaten Wononogiri
Beberapa
Kecamatan di
Wonogiri
2011 Sosialisasi HKI untuk Para Guru SMA se-
Kodia Surakarta
LPPM UNS
JABATAN DALAM PENGELOLAAN INSTITUSI
Peran/Jabatan
Institusi(Univ,Fak,Jurusan,Lab,Studio,
Manajemen Sistem Informasi Akademik
dll)
Tahun…s.d.
...
Ketua Sub lab Fisika UPT lab Pusat MIPA UNS 2007-2009
Ketua Komisi II Senat Fakultas MIPA 2008-2011
Ketua Komisi Skripsi 2008-2011
Sekretaris Pusat Pengembangan Hak Kekayaan
Intelektual (P3HKI) UNS
2009-2011
Anggota Tim Kurikulum Jurusan 2009-2011
22
Lampiran 2. Rincian Anggaran Biaya
1. Peralatan Penunjang
Item Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas Harga
Satuan(Rp)
Total (Rp)
Gunting Alat Pemotong 1 buah 5.500 5.500
Silet Alat Penyayat 1 buah 3.250 3.250
Sarung Tangan
Anti Panas
Melindungi
Tangan
5 buah 50.250 50.250
Penjepit Menjepit
mohtar dan
cawan petri
1 buah 26.000 26.000
Spatula Mengambil dan
Mengaduk
Bahan
1 Lusin 27.000 27.000
Pembelian
oven
1 buah 5.720.000 5.720.000
Neraca analitik Menimbang
Bahan
1 buah - -
Wadah sampel
hasil
Wadah hasil
sample
1 buah 55.000 55.000
Mohtar dan
cawan petri
Wadah Bahan 1 buah - -
Crucible
platinum
Wadah
pemanas
powder
1 buah - -
Cetakan Besi Membentuk
Keramik
2 buah - -
Power supply
220 watt
Menghidupkan
oven dan
furnace
1 buah - -
SUB TOTAL(Rp) 6.755.000
2. Bahan Habis Pakai
Item Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas Harga
Satuan (Rp)
Total (Rp)
Masker Pelindung
Mulut
1 pak 50.500 50.500
Kertas
Timbang
Wadah untuk
Menimbang
2 pak 55.000 110.000
Sewa Furnace Pemanasan 2 bulan 355.000 710.000
Polivynil
Alkohol
Bahan Utama 250 gr 5.000 1.250.000
23
Resin Bahan Utama 2 botol 55.000 110.000
Limbah Kaca Bahan Utama 500 gr 1.950 975.000
SUB TOTAL (Rp) 3.205.500
3. Uji Karakterisasi
Item Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas Harga
Satuan (Rp)
Total(Rp)
Uji Thermal
Conductivity
Measuring
Pengujian
Konduktivitas
Termal
5 100.000 500.000
Uji Geometri
Keramik
Pengukuran
Diameter
Keramik
5 40.000 200.000
Atunation Uji Kualitas
Keramik
5 40.000 200.000
SUB TOTAL (Rp) 900.000
4. Biaya Laporan dan Publikasi
Item Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas Harga
Satuan(Rp)
Total (Rp)
Kertas Dokumentasi 3 rim 40.000 120.00
Jilid Laporan Dokumentasi 5 buah 15.000 75.000
Penggandaan
Laporan
Dokumentasi 5 buah 20.000 100.000
Biaya Submit
Jurnal
Publikasi Di
Jurnal
1makalah 1.060.000 1.060.000
SUB TOTAL (Rp) 1.355.000
5. Biaya Penunjang
Item Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas Harga
Satuan(Rp)
Total (Rp)
Transportasi Pembelian
alat dan
bahan
1 bulan 50.000 50.000
Modem Browsing dan
downloadting
jurnal
3 bulan 50.000 150.000
SUB TOTAL (Rp) 200.000
24
LAMPIRAN 3 . Surat Pernyataan Ketua Peneliti
Susunan Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No Nama /
NIM
Program
Studi
Bidang
Ilmu
Alokasi waktu
(jam/minggu)
Uraian Tugas
1 Nandani /
M0213063
Fisika Material
Optik
12 jam /
Minggu
Ketua
Pelaksana ,
Mengatur
jalanya
kegiatan dan
mencari lokasi
2 Fisika Material 12 jam /
Minggu
Anggota
Pelaksana
Satu, mencari
lokasi dan
mencari
literatur
sebagai
penunjang
pelaksanaan
penelitian
3 Fisika Material 12 jam /
Minggu
Anggota
Pelaksana Dua
, mencari
lokasi dan
mencari
literature
sebagai
penunjang
pelaksanaan
penelitian