rumah kaca
TRANSCRIPT
Rumah Kaca
Sebuah rumah hijau di Saint Paul, Minnesota.
Rumah kaca (atau rumah hijau) adalah sebuah bangunan di mana tanaman
dibudidayakan. Sebuah rumah kaca terbuat dari gelas atau plastik; Dia menjadi panas karena
radiasi elektromagnetik yang datang dari matahari memanaskan tumbuhan, tanah, dan barang
lainnya di dalam bangunan ini.
Kaca yang digunakan untuk rumah kerja bekerja sebagai medium transmisi yang dapat
memilih frekuensi spektral yang berbeda-beda, dan efeknya adalah untuk menangkap energi
di dalam rumah kaca, yang memanaskan tumbuhan dan tanah di dalamnya yang juga
memanaskan udara dekat tanah dan udara ini dicegah naik ke atas dan mengalir keluar. Oleh
karena itu rumah kaca bekerja dengan menangkap radiasi elektromagnetik dan mencegah
konveksi. Lihat rumah kaca surya (teknikal) untuk diskusi teknikal bagaimana rumah kaca
surya bekerja.
Rumah kaca sering kali digunakan untuk mengembangkan bunga, buah dan tanaman
tembakau. Lebah bumble adalah polinator pilihan untuk banyak polinasi rumah kaca,
meskipun tipe lebah lain juga digunakan, dan juga polinasi buatan.
Mowing young tobacco in greenhouse of half million plants (Hemingway, South Carolina)
Selain tembakau, banyak sayuran dan bunga juga dikembangkan di rumah kaca pada
akhir musim dingin atau awal musim semi, yang kemudian dipindahkan ke luar begitu cuaca
menjadi hangat.
Ruangan yang tertutup dari rumah kaca mempunyai kebutuhan yang unik, dibandingkan
dengan produksi luar ruangan. Hama dan penyakit, dan panas tinggi dan kelembaban, harus
dikontrol, dan irigasi dibutuhkan untuk menyediakan air.
Rumah kaca menjadi penting dalam penyediaan makanan di negara garis lintang tinggi.
Kompleks rumah kaca terbesar di dunia terletak di Leamington, Ontario (dekat tempat paling
selatan Kanada) di mana sekitar 200 "acre" (0.8 km²) tomat dikembangkan dalam gelas.
Rumah kaca melindungi tanaman dari panas dan dingin yang berlebihan, melindungi
tanaman dari badai debu dan "blizzard", dan menolong mencegah hama. Pengontrolan cahaya
dan suhu dapat mengubah tanah tak subur menjadi subur. Rumah kaca dapat memberikan
negara kelaparan persediaan bahan makanan, di mana tanaman tak dapat tumbuh karena
keganasan lingkungan. Hidroponik dapat digunakan dalam rumah kaca untuk menggunakan
ruang secara efektif.
Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca, yang pertama kali diusulkan oleh Joseph Fourier pada 1824,
merupakan proses pemanasan permukaan suatu benda langit (terutama planet atau satelit)
yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan atmosfernya.
Mars, Venus, dan benda langit beratmosfer lainnya (seperti satelit alami Saturnus, Titan)
memiliki efek rumah kaca, tapi artikel ini hanya membahas pengaruh di Bumi. Efek rumah
kaca untuk masing-masing benda langit tadi akan dibahas di masing-masing artikel.
Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda: efek rumah kaca
alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah kaca ditingkatkan yang terjadi akibat
aktivitas manusia (lihat juga pemanasan global). Yang belakang diterima oleh semua; yang
pertama diterima kebanyakan oleh ilmuwan, meskipun ada beberapa perbedaan pendapat.
Penyebab
Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2) dan
gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan
pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang
melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk mengabsorbsinya.
Energi yang masuk ke bumi mengalami : 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di
atmosfer 25% diserap awan 45% diadsorpsi permukaan bumi 5% dipantulkan kembali oleh
permukaan bumi
Energi yang diadsoprsi dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi infra merah oleh awan
dan permukaan bumi. Namun sebagian besar infra merah yang dipancarkan bumi tertahan
oleh awan dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam
keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan, dengan adanya efek rumah kaca perbedaan
suhu antara siang dan malam di bumi tidak terlalu jauh berbeda.
Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah sulfur dioksida ,
nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik
seperti gas metana dan khloro fluoro karbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan
penting dalam meningkatkan efek rumah kaca.
Akibat
Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang
sangat ekstrim di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem
lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer.
Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat
menimbulkan naiknya permukaan air laut. Efek rumah kaca juga akan mengakibatkan
meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan permukaan
laut yang mengakibatkan negara kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar.
Menurut perhitungan simulasi, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu rata-rata bumi
1-5 °C. Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan
menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5-4,5 °C sekitar tahun 2030. Dengan
meningkatnya konsentrasi gas CO2 di atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang panas
yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan suhu
permukaan bumi menjadi meningkat.
POWER THRESHER
Mesin Perontok Padi | Mesin Perontok Serbaguna
Deskripsi
Mesin perontok padi dikenal juga dengan Power Thresher adalah jenis mesin
perontok yang telah terbukti handal dan sangat cocok dengan berbagai jenis
lahan persawahan di Indonesia. Mesin perontok jenis ini telah banyak
digunakan oleh petani di seluruh nusantara karena keunggulannya yang praktis
dan mudah dipindahkan dari lahan satu lainnya. Digerakkan dengan mesin
bertenaga diesel.
Fungsi
Power Thresher / Mesin perontok padi / Mesin Perontok Serbaguna digunakan
sebagai alat mesin pertanian yang serbaguna. Mesin perontok jenis ini dapat
digunakan sebagai mesin perontok padi, perontok kedelai dan perontok jagung,
dsb.
Tipe TH6VS
Harga Hubungi Kami
Status Indent
Garansi 1 Tahun
Kelengkapan -
Katalog -
Power Thresher / Perontok Serbaguna
Spesifikasi Teknis Mesin Perontok Padi
Tipe TH6VS
Kapasitas untuk Gabah 800 kg/jam
Kapasitas untuk Kedelai 350 kg/jam
Kapasitas untuk Jagung
Basah1250 kg/jam
Kapasitas untuk Jagung
Kering200 kg/jam
Putaran poros utama 500 - 700 RPM
Tenaga Penggerak Motor
Diesel
7 PK / 2200
RPM
Dimensi Alat (p x l x t)115 x 78 x 132
cm3
Berat kosong (tanpa
mesin)138 kg
Panjang jerami 450 – 500 mm
Panjang tangkai kedelai 550 – 600 mm
THRESHER
Perlakuan (treatment ) kedua pada proses pengolahan kelapa sawit setelah perebusan
adalah penebahan (Threshing). Proses penebahan ini bertujuan adalah untuk melepaskan
brondolan (fruit) dengan janjangan (Bunch).
Setelah buah (fruit bunch) direbus maka proses berikutnya adalah melepaskan brondolan
dari janjangan (bunch). Saat ini ada tiga jenis alat angkut yang digunakan untuk men-suply
buah dari sterilizer ke Thresher, yaitu :
1. Lorry yang diangkat oleh Hoisting Crane (sistem sterilizer konvensional)
2. Lorry + Tipper (sistem sterilizer konvensional)
3. Conveyor (Scrapper conveyor (Sistem Continuous Steriliser dan Vertical Steriliser)
Alat yang digunakan untuk melakukan proses ini dinamakan THRESHER. Prinsip
kerjanya adalah Thresher berputar dengan putaran tertentu, kemudian buah (fuit bunch) ikut
berputar dan terangkat sampai ketinggian tertentu dan akibat gravitasi buah (fruit bunch)
jatuh dan mengalami bantingan. Dengan proses ini berkali-kali maka brondolan (fruit) lepas
dari janjangan (bunch).
Jenis – jenis Thresher
A. Thresher with Shaft
B. Shaftless Thresher
Effisiensi Threshing
Effisiensi Threshing adalah kemampuan Thresher untuk melepas brondolan dari janjangan.
Dan dipengaruhi oleh :
Effisiensi Sterilisasi.
Ketinggian Jatuh dari bunch, ditentukan oleh rpm thresher. (Semakin tinggi semakin
bagus-memperbesar gaya energy potensial)
Jumlah bantingan paling tidak 6 kali.
Feeding sesuai kapasitas dan konstan (jumlah janjangan dalam thresher).
Rumus Putaran Thesher
Keterangan :
n = Putaran (rpm)
D = diameter Thresher
d = diameter buah (fruit bunch)
Dari rumus diatas dapat disimpulkan bahwa putaran thresher dipengaruhi oleh ukuran
buah, semakin besar ukuran buah semakin cepat putaran yang dibutuhkan. Tapi putaran juga
dibatasi oleh kecepatan keluarnya janjangan dari thresher (semakin cepat akan menurunkan
efisiensi Thresher).
SISTEM SPRINGKLER
Springkler merupakan sistem yang digunakan untuk memadamkan kebakaran pada
sebuah bangunan. Springkler akan secara otomatis menyala bila ada kebakaran yang terjadi.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan sistem fire sprinkler :
o Jenis sistem dan fungsi bahaya kebakaran
o Perhitungan hidrolik tiap jenis hunian (bahaya kebakaran ringan Q=225 l/min, p=2.2
kg/cm2; bahaya kebakaran sedang Q=375 – 1100 l/min, p=1.0 – 1.7 kg/cm2; bahaya
kebakaran berat Q=2300 – 4550 l/min, p=1.8 – 7.3 kg/cm2).
o Kepadatan pancaran dan kerja maksimum yang diestimasi
o Sistem penyediaan air
o Penempatan dan letak kepala sprinkler
o Jenis kepala sprinkler (57 0C-jingga, 68 0C-merah, 79 0C-kuning, 93 0C-hijau, 141 0C-
biru, 182 0C-ungu, 203/260 0C-hitam).
Sedangkan jumlah maksimum kepala sprinkler yang dapat dipasang pada satu katup
kendali untuk sistem bahaya kebakaran ringan (mengingat topik yang kami analisa adalah
hotel) adalah 500 buah kepala sprinkler. Perlengkapan tanda bahaya untuk sistem sprinkler
harus terdiri dari katup kendali tanda bahaya (alarm control valve) atau alat deteksi aliran
(flow switch) yang dibenarkan dengan perlengkapan yang diperlukan untuk memberikan
suatu isyarat tanda bahaya.
KLASIFIKASI SPRINKLER
Sistem sprinkler terdiri dari 3 klasifikasi sesuai dengan klasifikasi hunian bahaya kebakaran,
yaitu :
1. Sistem bahaya kebakaran ringan
Kepadatan pancaran yang direncanakan 2.25 mm/menit, dengan daerah kerja maksimum
yang diperkirakan : 84 m2, adapun jenis hunian kebakaran ringan antara lain seperti
bangunan perkantoran, perumahan, pendidikan, perhotelan, rumah sakit dan lain-lain.
2. Sistem bahaya kebakaran sedang
Kepadatan pancaran yang direncanakan 5 mm/menit, dengan daerah kerja maksimum
yang diperkirakan : 72 – 360 m2, sedangkan yang termasuk jenis hunian kebakaran ini
adalah : industri ringan seperti : pabrik susu, elektronika, pengalengan, tekstil, rokok,
keremik, pengolahan logam, bengkel mobil dan lain-lain.
3. Sistem bahaya kebakaran berat
Untuk proses industri kepadatan pancaran yang direncanakan 7.5 – 12.5 mm/menit,
dengan daerah kerja maksimum yang diperkirakan adalah 260 m2, sedangkan bahaya
pada gudang penimbunan tinggi kepadatan yang direncanakan 7.5 – 30 mm/menit.
Daerah kerja maksimum yang diperkirakan 260 – 300 m2 dengan kepadatan pancaran
yang direncanakan untuk bahaya pada gedung penimbunan tinggi tergantung pada sifat
bahaya barang yang disimpan, adapun yang termasuk jenis hunian kebakaran ini adalah
industri berat seperti : pabrik kimia, korek api, bahan peledak, karet busa, kilang minyak,
dan lain-lain.
Semua ruang dalam bangunan tersebut harus dilindungi dengan sistem sprinkler, kecuali
ruang tertentu yang telah mendapat izin dari pihak yang berwenang seperti : ruang tahan api,
kamar kakus, ruang panel listrik, ruangan tangga dan ruangan lain yang dibuat khusus tahan
api.
JENIS SPRINKLER
1. Antifreeze Sprinkler System (a wet system)
Sistem sprinkler pipa basah yang mempunyai sprinkler otomatis dengan sistem pemipaan
yang mempunyai penyelesaian untuk mencegah pembekuan (antifreeze) dan terhubung
dengan suplai air. Penyelesaian pencegahan pembekuan adalah dengan dibuangnya
bersamaan dengan air saat sistem sprinkler bekerja setelah ada panas dari suatu
kebakaran.
2. Circulating Closed – Loop Sprinkler System
Sistem sprinkler pipa basah yang mempunyai anti proteksi kebakaran yang sudah
terhubung ke sistem sprinkler otomatis dalam sistem susunan yang tersirkulasi (Close
loop piping arrangement) dengan tujuan untuk meningkatkan pemipaan sprinkler ke air
yang ada untuk pemanasan dan pendinginan dimana air terjebak atau tidak bisa
dipindahkan atau digunakan dari sistem tapi hanya disirkulasi melewati sistem pemipaan.
3. Combined Dry Pipe – Preaction Sprinkler System
Sistem sprinkler pipa basah yang dikendali dengan sistem sprinkler otomatis yang sudah
terhubung ke sistem pemipaan yang mempunyai udara di bawah tekanan dengan
tambahan sistem deteksi yang terpasang pada daerah yang sama dengan sistem sprinkler.
Cara kerja dari sistem deteksi memanfaatkan alat trip actuator dengan katup pipa kering
terbuka secara tiba-tiba tanpa kehilangan tekanan udara dalam sistem, yang juga bisa
terjadi dengan cara memasang atau membuka katup udara buang di ujung dari umpan
utama yang mana biasanya pembukaan dari kepala sprinkler. Sistem deteksi juga
melayani secara otomatis sistem fire alarms.
4. Deluge Sprinkler System
Sistem sprinkler yang mempunyai sprinkler sistem terbuka yang sudah terhubung
pemipaan dengan suplai air lewat katup yang dibuka oleh sistem deteksi yang terpasang
pada daerah yang sama dengan dengan sprinkler, ketika katup terbuka, air mengalir ke
dalam sistem pemipaan dan dibuang melalui sprinkler jika terjadi kebakaran.
5. Dry Pipe Sprinkler System
Sistem sprinkler yang mempunyai sprinkler otomatis yang sudah terhubung dengan
sistem pemipaan yang terdiri dari udara atau gas nitrogen dibawah tekanan, sprinkler
akan terbuka jika tekanan air ke katup terbuka yang diketahui melalui katup pipa kering
lalu air mengalir ke dalam sistem pemipaan dan keluar dari sprinkler yang terbuka.
6. Gridded Sprinkler System
Suatu sistem sprinkler yang mana mempunyai persilangan di pipa utama yang terhubung
ke banyak pipa cabang. Cara kerja sistem sprinkler akan menerima air dari kedua ujung
pipa cabang pada saat cabang lain membantu memindahkan air antara persilangan utama.
7. Looped Sprinkler System
Suatu sistem sprinkler yang mana percabangan utama yang banyak secara bersama-sama
untuk ditetapkan lebih dari satu jalur untuk air yang mengalir ke sistem sprinkler yang
bekerja dan pipa cabang yang tidak terhubung bersama.
8. Preaction Sprinkler System
Suatu sistem sprinkler yang dikendalikan secara otomatis dengan sistem pemipaan yang
terdiri dari udara yang bertekanan dan tidak bertekanan dengan tambahan sistem deteksi
yang terpasang dalam area yang sama dengan sprinkler.
9. Wet Pipe Sprinkler System
Suatu sistem sprinkler yang dikendalikan secara otomatis dengan sistem pemipaan yang
terdiri dari air yang dihubungkan ke suplai air dan air dibuang lagi secepat mungkin dari
sprinkler yang terbuka akibat panas dari suatu kebakaran.
KOMPONEN SPRINKLER
1) PIPA PADA SPRINKLER
Dengan jumlah hasil perhitungan bagi pipa pembagi, maka perhitungan harus dimulai
dari pipa cabang yang terdekat pada katup kendali. Jika pipa cabang atau kepala
springkler tunggal disambung pada pipa pembagi dengan pipa tegak, maka pipa tegak
dianggap sebagai pipa pembagi. Titik desain adalah tempat dimana dimulai perhitungan
pipa pembagi dan pipa cabang. Dalam perhitungan ukuran pipa pada sistem springkler,
ukuran pipa hanya boleh mengecil sejalan dengan arah pengaliran air.
2) KEPALA SPRINKLER
Sifat-sifat aliran kepala springkler harus berupa penggunaan sebagai kepala springkler
pancaran atas, atau penggunaan sebagai kepala springkler pancaran bawah, atau
penggunaan sebagai kepala springkler dinding, bentuk-bentuk kepala springkler dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.
3) SISTEM PENYEDIAAN AIR
Setiap sistem springkler otomatis harus dilengkapi dengan sekurang-kurangnya satu
jenis sistem penyediaan air yang bekerja secara otomatis, bertekanan dan berkapasitas
cukup serta dapat diandalkan setiap saat. Sistem penyediaan air harus dibawah
penguasaan pemilik bangunan atau diwakilkan penuh. Air yang digunakan tidak boleh
mengandung serat atau bahan lain yang dapat mengganggu bekerjanya springkler,
sambungan pada sistem jaringan kota dapat diterima apabila kapasitas dan tekanannya
mencukupi serta tangki yang diletakkan pada ketinggian tertentu dan direncanakan
dengan baik dapat diterima sebagai sistem penyediaan air.
Untuk bahaya kebakaran bangunan perkantoran, penyediaan air harus mampu
mengalirkan air dengan kapasitas 225 liter/menit dan bertekanan 2,2 kg/cm2 ditambah
tekanan air yang ekivalen dengan perbedaan tinggi antara katup kendali dengan
springkler tertinggi. Pompa kebakaran harus ditempatkan sedemikian rupa, sehingga
mudah dicapai didalam bangunan perkantoran atau ditempatkan di dalam bangunan tahan
api diluar bangunan perkantoran. Pompa kebakaran tidak boleh digunakan untuk
keperluan lain diluar keperluan kebakaran, untuk bahaya kebakaran bangunan
perkantoran ukuran minimum pipa hisap adalah 65 mm. Pompa harus dijalankan oleh
motor listrik atau motor diesel dan pompa joki dijalankan oleh motor listrik dimana
kapasitas tangki bahan bakar untuk motor diesel untuk bahaya kebakaran bangunan
perkantoran adalah 3 jam (mengacu pada SNI 03-3989-2000)
PERSYARATAN INSTALASI
Seluruh pemipaan sistem springkler harus dipasang sedemikian rupa sehingga dapat
dikeringkan, sejauh memungkinkan seluruh pemipaan harus diatur untuk dapat dikeringkan
melalui katup pengering yang berukuran sekurang-kurangnya 50 mm untuk hunian bangunan
perkantoran dan semua katup yang disambungkan pada penyediaan air dan pipa penyediaan
sistem springkler harus dari jenis katup penunjuk yang menunjukkan keadaan katup terbuka
atau tertutup yang dibenarkan. Jarak maksimum antara gantungan tidak boleh lebih dari 3,5
mm untuk pipa berukuran 25 mm dan 32 mm, serta tidak lebih dari 4,5 mm untuk pipa
berukuran 40 mm dan yang lebih besar (mengacu pada SNI 03-3989-2000), untuk pipa tegak
harus ditahan dengan pengikat langsung pada pipa tegaknya atau dengan gantungan yang
ditempatkan pada offset datar yang dekat pada pipa tegak, penahan pipa tegak harus
disediakan pada setiap lantai dan pemasangan klem penahan pipa pada bagian bangunan
harus kuat menahan pipa.
Jenis-Jenis Sprinkler
Sprinkler adalah alat yang berguna untuk memadamkan api secara otomatis. Cara kerja sprinkler sebagai
berikut.
Saat terjadi kebakaran, api memanaskan cairan yang ada didalam tabung kaca
Bila panas yang dicapai mencukupi (+/- 68 Celcius) maka tabung kaca pecah
secara otomatis air keluar.
Diatas adalah gambaran umum sebuah sprinkler bekerja, namun secara real proses terjadinya sebuah
pemadaman melalui sprinkler biasa disebut Fire System Sprinkler.
Fire System Sprinkler sendiri memuat gambaran tentang valve (katup), hydraulic (tekanan air), pump
(pompa), velocity (kecepatan), friction (gesekan), air pressure (tekanan udara), water pressure (tekanan angin),
Calculation dan sebagainya.
Pada bahasan ini saya tidak meerangkan semua itu, namun hanya menyinggung jenis (tipe) penggunaan
sprinkler, antara lain:
1. Wet pipe system
2. Dry pipe system
3. Deluge system
Wet Pipe System
Dimana saluran/ pipa sprinkler berada telah terisi dengan air, saat terjadi kebakaran dan panas mencapai
titik pecah kaca sprinkler, air langsung menyembur keluar. Saat tekanan air mulai berkurang valve akan terbuka
dan mensuplai air ke dalam saluran. (sistem ini banyak digunakan digedung 2x yang mana ruang tidak menjadi
bahaya bila tersiram oleh air).
Dry Pipe System
Sistem ini biasanya diterapkan ditempat yang memiliki suhu dingin. Wet pipe system tidak dapat digunakan
karena air didalam saluran akan beku, dan bila terjadi kebakaran air tidak bisa keluar karena telah berbentuk
padat. Dry Pipe System tidak terisi air didalam salurannya. Saat terjadi kebakaran alarm akan mengirimkan
sinyal untuk membuka katup dan menyalurkan air bertekanan. Namun dalam kondisi dingin saluran terisi
dengan tekanan udara.
Sesuai dengan hukum archimides maka air tidak dapat mengalir dengan cepat karena adanya tekanan udara
yang melawan tekanan air. Oleh karenanya Dry Pipe System memiliki sistem yang cukup rumit karena adanya
tambahan pompa hisap udara guna menghilangkan tekanan udara yang ada dalam saluran.
Deluge System
Bila diartikan secara harafiah bermakna pembanjiran, sistem ini biasa disebut open sprinkler, karena tidak
menunggu bulb pecah. Saat alarm berbunyi maka secara cepat air mengisi saluran dan memancarkan lewat
sprinkler terpasang. Jenis ini biasanya dimanfaatkan untuk tempat/ benda yang memiliki resiko kebakaran berat,
seperti genset, gardu induk, tempat penimbunan bahan kabar, dsb.
Deluge system tidak berisi air didalam salurannya ketika belum bekerja. Biasanya Deluge system berbentuk
3 dimensi dengan system air spray yang benmanfaat untuk proses pendinginan.
Traktor Tangan
A. KLASIFIKASI TRAKTOR TANGAN
Traktor tangan (hand tractor) merupakan sumber penggerak dari implemen (peralatan)
pertanian. Biasanya traktor tangan digunakan untuk mengolah tanah. Namun sebenarnya
traktor tangan ini merupakan mesin yang serba guna, karena dapat digunakan untuk tenaga
penggerak implemen yang lain, seperti : pompa air, alat prosesing, trailer, dan lain-lain.
Berdasarkan jenis bahan bakar yang digunakan, traktor tangan dapat dibagi menjadi tiga
jenis, yaitu :
1. Traktor tangan berbahan bakar Solar
2. Traktor tangan berbahan bakar bensin
3. Traktor tangan berbahan bakar minyak tanah (kerosin)
Berdasarkan besarnya daya motor, traktor tangan dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
Traktor tangan berukuran kecil, tenaga penggeraknya kurang dari 5 hp
Traktor tangan berukuran sedang, tenaga penggeraknya antara 5 - 7 hp
Traktor tangan berukuran besar, tenaga penggeraknya antara 7–12 hp
B. MENGENAL TRAKTOR TANGAN
Langkah pertama yang harus dipelajari oleh calon operator untuk dapat mengoperasikan
traktor tangan adalah mengenal traktor tangan itu sendiri. Bagian-bagian utama dari traktor
tangan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Keterangan gambar:
1) Lamp
2) Engine
3) Clutch
4) Gearbox
5) Handlebar
6) Speed-changing
7) Clutch-brake handle
8) Throttle control handle
9) Steering hand grip
10) Traction adapter
11) Driving wheel
12) Frame
Bagian-bagian utama traktor tangan dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu:
1. Tenaga penggerak motor.
2. Kerangka dan transmisi (penerus tenaga).
3. Tuas kendali.
B.1. Tenaga Penggerak Motor Traktor Tangan
Jenis tenaga penggerak yang sering dipakai adalah motor diesel, tetapi ada juga yang
menggunakan motor bensin atau minyak tanah (kerosin). Daya yang dihasilkan kurang dari
12 Hp, dengan menggunakan satu silinder. Motor penggerak dipasang pada kerangka dengan
empat buah baut pengencang. Lubang baut pada kerangka dibuat memanjang agar posisi
motor dapat digerakkan maju mundur. Tujuannya untuk memperoleh keseimbangan traktor
dan untuk menyesuaikan ukuran v-belt yang digunakan. Traktor akan lebih berat ke depan
apabila posisi motor digeser maju, begitu juga sebaliknya. Untuk menghidupkan motor diesel
digunakan engkol, sedangkan untuk motor bensin dan minyak tanah menggunakan tali
starter.
B.2. Kerangka dan Transmisi (Penerus Tenaga) Traktor Tangan
Kerangka berfungsi sebagai tempat kedudukan motor penggerak, transmisi dan bagian
traktor lainnya. Bagian traktor dikaitkan dengan kerangka dengan menggunakan beberapa
buah baut pengencang. Mengoperasikan Tarktor Roda Dua 12 Transmisi berfungsi
memindahkan tenaga/putaran dari motor penggerak ke alat lain yang bergerak. Jenis
transmisi yang digunakan ada beberapa macam, seperti : pully, belt, kopling, gigi persneleng,
rantai dan sebagainya.
Tenaga dari motor berupa putaran poros disalurkan melalui pully dan vbelt ke kopling
utama. Kopling utama meneruskan tenaga tersebut ke gigi persneleng untuk menggerakkan
poros roda dan poros PTO. Selain untuk menyalurkan tenaga, gigi persneleng juga berfungsi
sebagai pengatur kecepatan putaran poros roda dan poros PTO. Dari PTO tenaga dasalurkan
lewat gigi dan rantai ke mesin rotary. Kopling utama dioperasikan dari tuas kopling utama.
Bila tuas ditarik ke posisi netral, maka tenaga motor tidak disalurkan ke gigi persneleng.
Akibatnya traktor akan berhenti, meskipun kondisi motor penggerak dihidupkan.
Di samping kopling utama, ada dua kopling kemudi. Kopling kemudi terletak di bawah
gigi persneleng, di pangkal poros kedua roda. Kopling kemudi dioperasikan melalui tuas
kemudi kanan dan kiri. Apabila kopling kemudi kanan ditekan, maka putaran gigi persneleng
tidak tersambung dengan poros roda kanan. Sehingga roda kanan akan berhenti, dan traktor
akan berbelok ke kiri. Begitu juga sebaliknya apabila kopling kiri ditekan. Sebuah traktor
tangan dapat bergerak maju-mundur dengan kecepatan tertentu karena putaran poros motor
penggerak disalurkan sampai ke roda. Ada tiga jenis roda yang digunakan pada traktor
tangan, yaitu; roda ban, roda besi, roda apung (roda sangkar/cage wheell). Roda ban
berfungsi untuk transportasi.dan mengolah tanah kering. Bentuk permukaan roda ban beralur
agak dalam untuk mencegah slip. Roda ban dapat meredam getaran, sehingga tidak merusak
jalan. Roda besi digunakan untuk pembajakan di lahan kering. Sirip pada roda besi akan
menancap ke tanah, sehingga akan mengurangi terjadinya slip pada saat menarik beban berat.
Roda apung digunakan pada saat pengolahan tanah basah. Roda apung ini ada yang lebar, ada
juga yang diameternya besar, sehingga dapat menahan beban traktor agar tidak tenggelam
dalam lumpur. Ukuran roda disesuaikan dengan spesifikasi traktor. Besar kecilnya roda akan
berpengaruh terhadap lajunya traktor.
Setiap traktor tangan biasanya dilengkapi dengan standar depan dan standar samping.
Standar samping khusus digunakan untuk pemasangan roda. Pemasangan roda dilakukan satu
persatu. Pelepasan roda dari poros dilakukan dengan cara melepas mur-baut dan atau pena
penyambung.
Setelah roda dilepas, baru dipasang roda pengganti yang sesuai. Pemasangan roda ini tidak
boleh terbalik. Untuk roda ban, pada sisi atas ban, arah panah harus ke depan. Untuk roda
besi, sisi roda bawah harus menancap ke tanah. Untuk roda apung, sisi roda bawah tidak
boleh menancap ke tanah. Sehingga pemasangan roda tidak boleh terbalik antara roda kiri
dan kanan.
Poros roda traktor biasanya cukup panjang dan dilengkapi dengan beberapa lubang. Poros
yang panjang ini dimaksudkan untuk menyesuaikan lebar olah implemen. Pemasangan roda
yang cukup lebar juga akan menjaga keseimbangan traktor, terutama apabila digunakan pada
lahan yang miring. Sedang lubang yang ada di poros digunakan untuk tempat pena, sehingga
menjamin roda tidak akan slip atau lepas pada saat pengoperasian.
B. 3. Tuas Kendali/Kontrol Traktor Tangan
Tuas kendali adalah tuas-tuas yang digunakan untuk mengendalikan jalannya traktor.
Untuk mempermudah jalannya operasional, traktor tangan ada banyak tuas kendali. Namun
begitu banyaknya tuas kendali ini akan mengakibatkan traktor menjadi lebih berat, dan
harganya lebih mahal. Untuk itu sekarang banyak diproduksi traktor yang hanya dilengkapi
dengan beberap tuas kendali. Tujuannya agar traktor menjadi ringan, dan harganya menjadi
lebih murah. Meskipun kemampuan traktor menjadi terbatas.
B.3.a. Tuas persneleng utama traktor tangan
Tuas persneleng utama berfungsi untuk memindah susunan gigi pada persneleng, sehingga
perbandingan kecepatan putar poros motor penggerak dan poros roda dapat diatur.Traktor
tangan yang lengkap biasanya mempunyai 6 kecepatan maju dan 2 kecepatan mundur.
Kecepatan ini dapat dipilih sesuai dengan jenis pekerjaan yang sedang dilaksanakan. Sebagai
patokan awal dapat digunakan sebagai berikut:
1. Kecepatan satu untuk membajak tanah dengan mesin rotary
2. Kecepatan dua untuk membajak tanah dengan bajak singkal/piringan
3. Kecepatan tiga untuk membajak tanah sawah yang tergenang
4. Kecepatan empat untuk berjalan di jalan biasa
5. Kecepatan lima dan enam untuk menarik trailer/gerobak
6. Mundur satu digunakan pada saat operator berjalan
7. Mundur dua digunakan pada saat operator naik di trailer/gerobak
B.3.b. Tuas persneleng cepat lambat traktor tangan
Tuas ini tidak selalu ada. Apabila tuas persneleng utama hanya terdiri dari 3 kecepatan
maju dan 1 kecepatan mundur, biasanya traktor tangan dilengkapi dengan tuas persneleng
cepat lambat. Fungsi perneleng ini untuk memisahkan antara pekerjaan mengolah tanah
dengan pekerjaan transportasi (berjalan dan menarik trailer/gerobak). Dengan adanya tuas
cepat lambat, kemungkinan salah dalam memilih posisi persneleng bisa dikurangi.
B.3.c. Tuas kopling utama traktor tangan
Tuas kopling utama berfungsi untuk mengoperasikan kopling utama. Bila tuas dilepas
pada posisi pasang/ON, maka tenaga motor akan tersambung ke gigi persneleng. Sebaliknya
apabila ditarik ke posisi netral/bebas/OFF, maka tenaga motor tidak disalurkan ke gigi
persneleng. Apabila ditarik lagi maka tuas kopling utama akan tersambung dengan rem yang
berada pada rumah kopling utama.
B.3.d. Tuas persneleng mesin rotary traktor tangan
Tuas persneleng mesin rotary berfungsi sebagai pengatur kecepatan putar poros PTO.
Biasanya ada dua macam kecepatan dan satu netral. Apabila hasil pengolahan yang
diharapkan halus dan gembur, maka tempatkan posisi tuas persneleng mesin rotary pada
posisi cepat. Begitu juga sebaliknya. (Kecepatan putar pisau rotary dapat juga diatur dari
posisi pemasangan rantai penghubung).
B.3.e. Tuas persneleng kemudi
Ada dua buah tuas kopling kemudi pada setiap traktor tangan, masing-masing ada di
sebelah kanan dan kiri. Tuas ini digunakan untuk mengoperasikan kopling kemudi (kanan
dan kiri). Apabila tuas kopling kemudi kanan ditekan, maka putaran gigi persneleng tidak
tersambung dengan poros roda kanan. Sehingga roda kanan akan berhenti, dan traktor akan
berbelok ke kiri. Begitu juga sebaliknya apabila kopling kiri ditekan.
B.3.f. Stang kemudi dan kemudi pembantu
Stang kemudi merupakan bagian traktor yang digunakan untuk berpegangnya operator.
Stang kemudi digunakan untuk membantu membelokan raktor. Meskipun sudah ada tuas
kopling kemudi, namun agar berbeloknya traktor dapat lebih tajam, perlu dibantu dengan
stang kemudi. Stang kemudi juga digunakan untuk mengangkat implemen pada saat
pengoperasian. Kemudi pembantu digunakan untuk tempat bertumpu bahu operator.
Maksudnya agar menambah beban bagian belakang traktor, sehingga hasil pengolahan tanah
bisa lebih dalam.
B.3.g. Tuas gas traktor tangan
Tuas gas traktor dihubungkan dengan tuas gas pada motor penggerak. Tuas ini digunakan
untuk mengubah kecepatan putaran poros motor penggerak yang sesuai dengan tenaga yang
dibutuhkan. Tuas ini juga berfungsi untuk mematikan motor traktor, apabila posisinya
ditempatkan pada posisi “STOP”.
B.3.h. Tombol lampu dan bel traktor tangan
Kadang-kadang traktor digunakan pada waktu malam hari, sehingga diperlukan
penerangan. Tombol bel diperlukan apabila traktor dijalankan di jalan raya. Dengan adanya
tombol lampu dan bel ini, motor traktor harus dilengkapi dengan kumparan sebagai sumber
arus listrik.
B.3.i. Tuas penyangga depan
Tuas ini dihubungkan dengan penyangga depan. Tuas ini akan menggerakkan penyangga
depan. Apabila tuas didorong akan mendorong penyangga depan turun untuk menyangga
traktor. Traktor tangan hanya mempunyai dua roda.
Apabila traktor dalam keadaan berhenti (ditinggal operator), maka untuk menegakkan traktor
diperlukan penyangga.
B.4. Memeriksa Traktor Tangan Sebelum Dioperasikan
Pemeriksaan Traktor tangan merupakan bagian dari persiapan traktor sebelum
dioperasikan. Pemeriksaan traktor sebelum operasi sangat penting. Diharapkan dengan
adanya pemeriksaan ini kondisi traktor dapat diketahui sejak dini, sehingga penanganannya
tidak terlalu sulit. Ada beberapa hal dari bagian traktor yang perlu dilakukan pemeriksaan,
yaitu:
a) Memeriksa mur-baut (25 jam kerja)
Semua mur-baut dan pengikat yang lain harus diperiksa. Jika dibiarkan kendur akan
mengakibatkan kerusakan yang lebih berat. Bagian-bagian traktor akan bisa lepas atau
patah.
b) Memeriksa V-belt (25 jam kerja)
Ketegangan V-belt harus tepat. Belt yang dipakai cukup lama akan mengembang
sehingga belt akan kendur. Belt yang kendur akan menimbulkan slip, sedang yang terlalu
kencang akan mudah rusak dan menghambat putaran mesin.
c) Memeriksa bahan bakar
Tangki harus terisi cukup bahan bakar. Tangki yang kosong akan mengakibatkan udara
masuk ke saluran bahan bakar, sehingga traktor susah dihidupkan. Tangki yang dibiarkan
kosong pada saat traktor disimpan akan mengakibatkan terjadinya pengembunan. Lama
kelamaan air hasil pengembunan akan semakin banyak tertampung di dalam tangki.
Apabila air ini masuk ke dalam ruang pembakaran akan dapat merusak motor.
Pemeriksaan bahan bakar dapat dilihat dari selang penduga yang berada di samping
tangki bahan bakar.
d) Memeriksa saringan bahan bakar (25 jam kerja)
Jenis traktor yang biasa digunakan adalah motor diesel. Bahan-bakar yang masuk ke
dalam ruang pembakaran harus betul-betul bersih. Bahan bakar yang kotor akan
menyumbat lubang nozel. Kotoran yang mengendap biasanya diperiksa pada mangkuk
gelas. Untuk memeriksa elemen saringan, kran bahan bakar harus ditutup terlebih dahulu,
sebelum membuka mangkuk gelas.
e) Memeriksa saringan udara
Traktor biasa bekerja di lahan yang penuh debu, sehingga udara yang dihisap motor
relatif kotor. Saringan udara harus dalam kondisi baik, agar dapat menyaring udara
dengan sempurna. Saringan udara traktor tangan banyak yang menggunakan tipe basah.
Saringan dibuka dan diperiksa kebersihan saringan kawat serta ketinggian permukaan dan
kebersihan oli.
f) Memeriksa sistem pendingin
Biasanya motor traktor menggunakan sistem pendingin air sebagai pendingin, baik tipe
radiator maupun kondesor. Periksa keberadaan air dan kebersihan ram radiator.
g) Memeriksa tuas kendali/control
Seluruh tuas kendali/kontrol harus beroperasi dengan baik. Dengan beroperasinya tuas
kontrol dengan baik, operator dapat mengoperasikan dengan baik pula. Ada beberapa tuas
kontrol yang bisa diatur gerak bebasnya, seperti: Kopling utama, rem, kopling kemudi,
dan gas.
h) Memeriksa tekanan ban
Tekanan ban harus standart (16,5 psi). Tidak boleh terlalu keras atau kempes. Tekanan
kedua ban juga harus sama.
i) Memeriksa sistem pelumasan
Bagian-bagian yang bergesekan, perlu diberi pelumas, agar tidak timbul gesekan dan
panas. Ada beberapa bagian dari traktor tangan yang perlu dilumasi, yaitu :
Bagian dalam motor. Oli motor ditampung dalam karter, dan dapat diperiksa dengan
tongkat penduga. Cukup tidaknya dan kotor tidaknya oli perlu diperiksa. Gigi transmisi.
Sama dengan oli motor, oli gigi transmisi juga perlu diperiksa.
Kabel kopling kemudi. Periksa kondisi kawat yang ada pada kabel kopling, jangan
sampai kering atau bahkan berkarat. Agar tidak berkarat dan lengket perlu dilumasi
dengan oli SAE 30/40 Bagian lain dari traktor yang bergesekan, seperti jari kopling dan
cam/pengait kopling utama. Untuk mencegah keausan, perlu dilumasi dengan oli SAE
30/40
j) Memeriksa implement
Implemen yang akan dioperasikan harus betul-betul siap. Kelengkapan implemen perlu
diperiksa. Implemen yang bergerak, perlu diberi pelumas.
k) Persiapan peralatan tangan
Peralatan tangan yang sering dipakai, terutama yang digunakan untuk mengoperasikan
implemen, harus dibawa. Beberapa jenis traktor tangan dilengkapi dengan bagasi tempat
peralatan tangan tersebut. Tempat peralatan biasanya dibagian atas traktor.
B.5. Menghidupkan Dan Mematikan Traktor Tangan
Sebagian besar, traktor tangan menggunakan motor diesel sebagai tenaga penggerak dan
dihidupkan dengan engkol. Pemakaian poros engkol dimaksudkan agar traktor tangan dapat
lebih murah harganya, dan relatif lebih awet dibanding dengan sistem start yang lain. Berikut
ini akan dijelaskan langkah-langkah penting dalam menghidupkan dan mematikan traktor
tangan, beserta tujuannya.
Menghidupkan traktor tangan :
1. Tuas kopling utama diposisikan “OFF” atau “rem”, sehingga traktor tidak berjalan
pada saat dihidupkan
2. Untuk keamanan, semua tuas persneleng pada posisi netral.
3. Buka kran bahan bakar, sehingga terjadi aliran bahan bakar ke ruang pembakaran
4. Gas dibesarkan pada posisi “start”, sehingga ada aliran bahan bakar (solar) yang
cukup banyak di ruang pembakaran.
5. Tuas dekompresi ditarik dengan tangan kiri, untuk menghilangkan tekanan di ruang
pembakaran pada saat engkol
diputar.
6. Engkol dimasukkan ke poros engkol, lalu putar engkol searah jarum jam beberapa
kali, agar oli pelumas dapat mengalir ke atas melumasi bagian-bagian traktor. Biasanya
dilengkapi dengan indikator, untuk menunjukkan adanya aliran pelumas.
7. Percepat putaran engkol, sehingga akan menghasilkan cukup tenaga untuk
menghidupkan motor.
8. Lepaskan tuas dekompresi, untuk menghasilkan tekanan, sementara engkol masih
tetap diputar sampai motor hidup.
9. Setelah motor hidup, engkol akan terlepas sendiri dari poros engkol. Hal ini
disebabkan bentuk pengait engkol yang miring.
10. Geser posisi tuas gas pada posisi “idle” atau stasioner
11. Hidupkan motor tanpa beban kurang lebih selama 2-3 menit, agar proses pelumasan
dapat berjalan dengan baik
12. Traktor siap untuk dioperasikan
Mematikan traktor tangan:
1. Lepaskan beban motor
2. Kecilkan gas pada posisi “idle” atau stasioner, sehingga putaran mesin akan pelan,
selama 2-3 menit.
3. Geser tuas gas pada posisi “stop”, hingga motor mati karena tidak ada aliran bahan
bakar ke ruang pembakaran.
4. Tutup kran bahan bakar
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menghidupkan traktor
1. Traktor ditempatkan pada tempat yang datar, dengan ventilasi udara yang baik.
2. Traktor sudah diperiksa dan dalam kondisi baik Beberapa hal yang perlu diperhatikan
pada saat dan setelah mematikan traktor
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat dan setelah mematikan traktor:
Gas tidak perlu dinaikturunkan sebelum dimatikan
Jangan tergesa-gesa dalam mematikan motor
Semua tuas dalam kondisi netral