universitas negeri yogyakarta 2011 · pdf fileinstrumen penelitian terdiri dari lembar...

230
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) PADA SISWA KELAS VIID SMP N 2 DEPOK SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Sains Disusun oleh : AGUNG WAHYUDI NIM. 06301244005 JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011

Upload: nguyennguyet

Post on 06-Feb-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA

DALAM BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN

PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING)

PADA SISWA KELAS VIID SMP N 2 DEPOK

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Sains

Disusun oleh :

AGUNG WAHYUDI

NIM. 06301244005

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2011

Page 2: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

i

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi yang berjudul “MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR

KREATIF SISWA DALAM BELAJAR MATEMATIKA DENGAN

MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM

SOLVING) PADA SISWA KELAS VIID SMP N 2 DEPOK”

ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diujikan.

Disetujui pada tanggal:

11 Januari 2011

Menyetujui:

Pembimbing

Bambang Sumarno H.M, M. Kom.

NIP. 196802101988121001

Page 3: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

ii

PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul “MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR

KREATIF SISWA DALAM BELAJAR MATEMATIKA DENGAN

MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH

(PROBLEM SOLVING) PADA SISWA KELAS VIID SMP N 2 DEPOK”

telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal 2 Maret 2011 dan

dinyatakan lulus.

DEWAN PENGUJI

Nama Jabatan Tanda Tangan Tanggal

Bambang S.H.M, M. Kom

NIP.196802101988121001

Ketua Penguji

..........................

......................

Dr. Hartono

NIP.196203291987021002 Sekretaris Penguji

..........................

......................

Edi Prajitno, M.Pd

NIP.130515010 Penguji Utama

..........................

......................

Kana Hidayati, M.Pd

NIP.197705102001122001 Penguji Pendamping

..........................

......................

Yogyakarta, Maret 2011

Fakultas MIPA

Dekan,

Dr. Ariswan

NIP. 195909141988031003

Page 4: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

iii

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Agung Wahyudi

NIM : 06301244005

Jurusan : Pendidikan Matematika

Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Judul : Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Dalam Belajar

Matematika Dengan Menggunakan Pendekatan Pemecahan Masalah

(Problem Solving) Pada Siswa Kelas VIID SMP N 2 Depok

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya sendiri.

Sepanjang pengetahuan saya, tidak terdapat karya yang ditulis atau diterbitkan

orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan

karya ilmiah yang lazim.

Yogyakarta, 11 Januari 2011

Yang menyatakan,

Agung Wahyudi

NIM. 06301244005

Page 5: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Seribu langkah yang akan kita tempuh ditentukan oleh langkah pertama,

impian besar akan dapat kita wujudkan jika kita mampu meraih

impian-impian kecil.

Belajarlah sampai batas impianmu, waluapun kita tak mampu harta tapi

kita mampu akan cita-cita kita

Hidup bukan untuk menunggu, tetapi untuk berjuang dan menjalankan

hari-hari dengan senyuman

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini ku persembahkan untuk:

Kedua orangtuaku, terima kasih untuk kesabaran dan doa yang tak

pernah putus,

Untuk kakakku yang telah mendukung perkuliahanku, terima kasih

untuk doanya.

Kedua ponakkanku, Keisaha dan Zahwa terimakasih telah jadi

penyemangatku,

Untuk Dyah Ika P, terimakasih telah menjadi pendukung qu selama

proses pengerjaan skripsi ini.

Sahabat-sahabat terbaikku, Iwan Tegar, Herry Prasetyo, Anggit Riyanto,

Uwie Torus, David, Nindy & Pmat NR 06/C, thanx atas semua bantuan

dan supportnya.

Untuk anak-anak kost A 3 trimakasih telah menjadi perusuh di waktu

malam

Untuk adik-adikku di SEKRUP, terimakasih atas doa dan dukunganya.

Semoga kalian cepat menyusul dan terus berkarnya seni.

Semoga Karya Ini Menjadi Kebanggaan Selamanya.

Page 6: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

v

“MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA

DALAM BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN

PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING)

PADA SISWA KELAS VIID SMP N 2 DEPOK”

Oleh:

Agung Wahyudi

NIM. 06301244005

ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mendeskripsikan

pelaksanaan pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan

pemecahan masalah (problem solving) untuk meningkatkan kemampuan berpikir

kreatif siswa dalam belajar matematika pada siswa kelas VIID SMP N 2 Depok.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan

secara kolaboratif antara guru mata pelajaran matematika kelas VIID SMP N 2

Depok dengan peneliti. Tindakan dilaksanakan dalam 2 siklus dengan setiap

siklus terdiri dari 3 kali pertemuan. Instrumen penelitian terdiri dari lembar

observasi, angket, wawancara, catatan lapangan dan tes akhir siklus. Aspek

kemampuan berpikir kreatif yang diamati yaitu aspek kognitif dan afektif. Aspek

kognitif digunakan untuk pedoman tes akhir siklus sedangkan aspek afektif

digunakan untuk pedoman lembar observasi siswa. Untuk angket menggunakan

pedoman dari aspek kognitif dan afektif dari berpikir kreatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran matematika dengan

pendekatan pemecahan masalah dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif

siswa. Pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan pemecahan masalah melalui

beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi, (2)

guru membentuk siswa menjadi 8 kelompok, (3) Guru memberikan masalah

dalam bentuk LKS yang dapat diselesaikan dengan beberapa cara tetapi satu

jawaban, (4) Siswa berdiskusi dalam menyelesaikan masalah di LKS, (5)

beberapa siswa mengerjakan hasil diskusinya di depan kelas, (6) guru bersama-

sama dengan siswa menyimpulkan hasil diskusi. Setelah dilaksanakan

pembelajaran dengan pendekatan pemecahan masalah kemampuan berpikir kreatif

siswa meningkat. Hal ini ditunjukan dengan (1) Peningkatan hasil lembar

observasi berpikir kreatif siswa dari 39,62% pada siklus I meningkat menjadi

63,66% pada siklus II, (2) Peningkatan hasil tes berpikir kreatif siswa dari 60,83%

pada siklus I meningkat menjadi 76,39% pada siklus II, (3) Hasil angket berpikir

kreatif siswa termasuk dalam kategori tinggi yaitu sebesar 71.68%.

Page 7: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala

limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas

akhir skripsi dengan judul “MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR

KREATIF SISWA DALAM BELAJAR MATEMATIKA DENGAN

MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM

SOLVING) PADA SISWA KELAS VIID SMP N 2 DEPOK”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

memperoleh gelar kesarjanaan S1 Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas

MIPA Universitas Negeri Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari

adanya kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Ariswan selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam UNY, yang telah mengesahkan skripsi ini.

2. Bapak Dr. Hartono selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika UNY yang

telah memberikan izin dalam penyusunan skripsi ini.

3. Bapak Tuharto, M. Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika

UNY yang telah memberikan izin dalam penyusunan skripsi ini.

4. Bapak Bambang Sumarno H.M, M. Kom selaku pembimbing yang telah

meluangkan waktu dan pemikirannya dalam membimbing penulis

menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Kana Hidayati, M. Pd dan Ibu Mathilda Susanti, M. Si yang telah

bersedia menjadi validator instrument penelitian.

6. Bapak Suharno, S.Pd. selaku Kepala SMP N 2 Depok yang telah memberikan

izin untuk melakukan penelitian.

7. Bapak Suharno, S.Pd. selaku guru mata pelajaran Matematika kelas VII yang

telah membantu dalam proses pembelajaran di kelas, serta memberikan

respons positif terhadap penelitian ini.

Page 8: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

vii

8. Seluruh siswa kelas VIID SMP N 2 Depok atas kerja sama yang

menyenangkan selama proses penelitian.

9. Semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu yang telah turut

membantu penyelesaian skripsi ini.

Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis menjadi

amalan yang akan mendapatkan balasan dari Allah SWT. Di akhir kata, penulis

berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan pada

umumnya.

Amin.

Yogyakarta, 11 Januari 2011

Penulis

Page 9: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................ iv

ABSTRAK .......................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi

DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .............................................................................. 6

C. Batasan Masalah..................................................................................... 6

D. Rumusan Masalah ................................................................................. 6

E. Tujuan Penelitian .................................................................................. 6

F. Manfaat Penelitian ................................................................................. 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Matematika dan Pembelajarannya........................................................... 8

1. Matematika ..................................................................................... 8

Page 10: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

ix

2. Pembelajaran Matematika................................................................ 8

B. Berpikir Kreatif…………………………….......................................... 11

C. Pendekatan Pemecahan Masalah .......................................................... 14

D. Kerangka Berfikir ................................................................................... 18

E. Penelitian yang Relevan ......................................................................... 19

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian .................................................................................. 20

B. Waktu dan Tempat Penelitian................................................................ 20

C. Subjek Penelitian .................................................................................. 20

D. Rancangan Penelitian ............................................................................ 20

E. Instrumen Penelitian ............................................................................. 27

F. Teknik Pengumpulan Data..................................................................... 30

G. Teknik Analisis Data ............................................................................. 31

H. Indikator Keberhasilan .......................................................................... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian........................................................................................ 40

1. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

a. Penelitian Tindakan Kelas Siklus I

1) Perencanaan Siklus I ........................................................... 41

2) Pelaksanaan Tindakan Siklus I............................................ 43

3) Observasi Siklus I................................................................ 54

4) Tes Berpikir Kreatif Siklus I................................................ 58

5) Berpikir Kretaif Siklus I....................................................... 58

Page 11: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

x

6) Refleksi Siklus I.................................................................... 60

b. Penelitian Tindakan Kelas Siklus II

1) Perencanaan Siklus II........................................................... 61

2) Pelaksanaan Tindakan Siklus II........................................... 61

3) Observasi Siklus II................................................................. 72

4) Tes Berpikir Kreatif Siklus II................................................ 75

5) Berpikir Kreatif Siklus II....................................................... 76

6) Refleksi Siklus II................................................................... 77

c. Angket Berpikir Kreatif Siswa…................................................ 78

d. Wawancara….............................................................................. 79

B. Pembahasan ............................................................................................ 80

C. Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................................ 88

B. Saran ...................................................................................................... 90

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 92

LAMPIRAN ....................................................................................................... 94

Page 12: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

xi

DAFTAR TABEL

Tabel

1. Kategori Kemampuan Berpikir Kreatif Individu…………………….

2. Kategori Pelaksanaan Pembelajaran…………………………………

3. Pedoman Pemberian Skor Angket…………………………………....

4. Kategori Tanggapan Siswa Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran…...

5. Rubrik Penskoran Tes…………………………...…………………...

6. Kategori Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa ....................................

7. Jadwal Pelaksanaan Penelitian…………………………...…………..

8. Aspek Afektif Dalam Berpikir Kreatif……………………….………

9. Persentase Tiap Aspek Berpikir Kreatif Pertemuan 1 Siklus I…….

10. Persentase Tiap Aspek Berpikir Kreatif Pertemuan 2 Siklus I……..

11. Persentase Tiap Aspek Berpikir Kreatif Pertemuan 3 Siklus I……..

12. Kategori Kemampuan Berpikir Kreatif Siklus I…………………....

13. Persentase Hasil Observasi Pembelajaran Siklus I…………….....…

14. Persentase Tiap Aspek Berpikir Kreatif Pertemuan 1 Siklus II……

15. Persentase Tiap Aspek Berpikir Kreatif Pertemuan 2 Siklus II……

16. Persentase Tiap Aspek Berpikir Kreatif Pertemuan 3 Siklus II ……..

17. Kategori Kemampuan Berpikir Kreatif Siklus II…………………….

18. Persentase Hasil Observasi Pembelajaran Siklus II ….……….......…

19. Aspek Kognitif Berpikir Kreatif Siswa……………………..….…….

20. Hasil Angket Berpikir Kreatif Siklus II…………………….……..…

33

34

34

35

37

38

40

54

55

55

56

56

58

72

72

73

74

75

78

79

Halaman

Page 13: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar

1. Gambar alur penelitian tindakan kelas.............................................. . 21

2. Gambar kemampuan berpikir kreatif siswa tiap pertemuan dari data

observasi................................................................................................ 84

3. Gambar kemampuan berpikir kreatif siswa tiap aspek dari data

observasi................................................................................................ 84

4. Gambar kemampuan berpikir kreatif siswa dari hasil tes..................... 85

5. Gambar kemampuan berpikir kreatif siswa dari hasil angket............... 85

Halaman

Page 14: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1........................................ 95

2. Lembar Kerja Siswa (LKS) 1................................................................ 100

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2........................................ 104

4. Lembar Kerja Siswa (LKS) 2................................................................ 109

5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 3........................................ 113

6. Lembar Kerja Siswa (LKS) 3............................................................... 117

7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 4........................................ 120

8. Lembar Kerja Siswa (LKS) 4................................................................ 125

9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 5........................................ 129

10. Lembar Kerja Siswa (LKS) 5................................................................ 133

11. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 6........................................ 136

12. Lembar Kerja Siswa (LKS) 6................................................................ 140

13. Jawaban LKS......................................................................................... 144

14. Kisi-Kisi Soal Tes Berpikir Kreatif....................................................... 155

15. Lembar Soal Pretes............................................................................... 156

16. Alternatif Jawaban Lembar Soal Pretes................................................ 158

17. Lembar Soal Tes Akhir Siklus I............................................................ 159

18. Alternatif Jawaban Lembar Soal Akhir Tes Siklus I............................. 161

19. Lembar Soal Tes Siklus II...................................................................... 164

20. Alternatif Jawaban Lembar Soal Tes Akhir Siklus II............................ 166

21. Kisi-Kisi Lembar Obervasi Berpikir Kreatif Siswa............................... 170

Halaman

Page 15: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

xiv

22. Lembar Obervasi Berpikir Kreatif Siswa.............................................. 171

23. Kisi-kisi Lembar Obervasi Pelaksanaan Pembelajaran......................... 173

24. Lembar Obervasi Pelaksanaan Pembelajaran........................................ 174

25. Kisi-Kisi Angket Berpikir Kreatif Siswa............................................... 177

26. Angket Berpikir Kreatif Siswa.............................................................. 179

27. Pedoman Wawancara Guru dan Wawancara Siswa.............................. 181

28. Daftar Nilai Tes Berpikir Kreatif........................................................... 182

29. Analisis Hasil Angket Berpikir Kreatif Siswa....................................... 183

30. Analisis Hasil Observasi Berpikir Kreatif Siswa................................... 185

31. Analisis Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran............................ 203

32. Hasil Wawancara Dengan Guru dan Wawancara Dengan Siswa.......... 205

33. Catatan Lapangan................................................................................... 207

34. Nama Anggota Kelompok..................................................................... 214

35. Surat-surat.............................................................................................. 215

Page 16: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika (dari bahasa Yunani: μαθηματικά - mathēmatiká) adalah studi

besaran, struktur, ruang, relasi, perubahan, dan beraneka topik pola, bentuk, dan

entitas. Para matematikawan mencari pola dan dimensi-dimensi kuantitatif

lainnya, berkenaan dengan bilangan, ruang, ilmu pengetahuan alam, komputer,

abstraksi imajiner, atau entitas-entitas lainnya (dalam

http://id.wikipedia.org/wiki/Matematika). Menurut Erman Suherman (2003: 25-

26) bahwa matematika tumbuh dan berkembang untuk dirinya sendiri sebagai

suatu ilmu, juga untuk melayani kebutuhan ilmu pengetahuan dalam

pengembangan dan operasionalnya. Dengan demikian matematika mempunyai

peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, baik

sebagai alat bantu dalam penerapan bidang ilmu lain maupun sebagai sarana

berpikir logis, analis, kreatif dan sistematis

Disebutkan dalam standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah

mata pelajaran matematika (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22

Tahun 2006 tanggal 23 mei 2006 tentang standar isi) bahwa mata pelajaran

matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar

untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis,

sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Sehingga dapat

Page 17: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

2

dikatakan bahwa kemampuan berpikir keatif merupakan salah satu hal yang

harus dimiliki siswa dalam belajar matematika.

Berpikir kreatif dalam belajar matematika menurut menurut Krutetskii

(dalam Tatag Yuli Eko Siswono dan Abdul Haris Rosyidi, 2009) merupakan

kemampuan (abilities) siswa yang berhubungan dengan suatu penguasaan

kreatif mandiri (independent) matematika di bawah pengajaran matematika,

formulasi mandiri masalah-masalah matematis yang tidak rumit

(uncomplicated), penemuan cara-cara dan sarana dari penyelesaian masalah,

penemuan bukti-bukti teorema, pendeduksian mandiri rumus-rumus dan

penemuan metode-metode asli penyelesaian masalah non standar.

Untuk melihat adanya kemampuan berpikir kreatif dalam belajar matematika

tidak mudah. Hal ini dikarenakan adanya karakteristik tersendiri dari siswa yang

memiliki kemampuan berpikir kreatif.

Karakteristik siswa yang mempunyai kemampuan berpikir kreatif menurut

Guilford (ynag dikutip oleh James R. Evans 1994: 49) adalah kelancaran

(fluency), keluwesan (flexibility), keaslian (originality), penguraian (elaboration)

dan perumusan kembali (redefinition). Karakteristik tersebut merupakan

karakteristik kognitif dari seorang siswa yang mempunyai kemampuan berpikir

kreatif. Sedangkan karakteristik afektif dari berpikir kreatif menurut Darwing dan

Nurdin (2006) adalah rasa ingin tahu besar, berani dan antusias dalam

mengemukakan pendapat serta menjawab pertanyaan, menyukai tantangan dan

pengalaman baru, berani mengambil resiko (tapi dengan perhitungan), serta

memiliki kemampuan memainkan konsep dan kemungkinan-kemungkinan.

Komponen kognitif dan afektif dalam berpikir kreatif di atas digunakan untuk

mengukur kemampuan berpikir kreatif siswa dalam belajar matematika.

Page 18: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

3

Komponen tersebut meninjau berbagai hal yang berbeda dan saling berdiri

sendiri. Siswa atau individu dengan kemampuan dan latar belakang berbeda akan

mempunyai kemampuan yang berbeda pula sesuai tingkat kemampuannya

ataupun pengaruh lingkungannya. Dengan demikian memungkinkan akan

terdapat suatu jenjang atau tingkat dalam berpikir kreatif sesuai dengan

pencapaian siswa dari komponen berpikir kreatif tersebut.

Dari pernyataan di atas, siswa dikatakan mempunyai kemampuan berpikir

kreatif jika memenuhi sebagian besar karakteristik kognitif dan afektif dalam

berpikir kreatif di atas. Sehingga dalam belajar matematika berpikir kreatif itu

penting, sebab seorang anak dapat memandang suatu pokok bahasan dalam

belajar matematika dari sudut pandang yang tidak biasa dan anak akan

mempunyai pemikiran lain dari apa yang dasar dipikirkan oleh guru. Mengingat

pentingnya kemampuan berpikir kreatif siswa dalam belajar matematika, maka

tugas guru adalah bagaimana membantu siswa meningkatkan kemampuan

berpikir kreatif siswa.

Salah satu upaya meningkatkan kemampuaan berpikir kreatif siswa dalam

belajar matematika adalah dengan menerapkan pembelajaran yang menggunakan

pendekatan pemecahan masalah (problem solving). Hal ini didasari dari

pernyataan Tatag dan Abdul (2009) bahwa pemecahan masalah merupakan salah

satu cara untuk mendorong kreativitas ataupun ketrampilan berpikir kreatif siswa.

Menurut Sukoriyanto (2001: 103), pemecahan masalah merupakan proses dari

menerima tantangan dan usaha-usaha untuk menyelesaikannya sampai

Page 19: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

4

memperoleh penyelesaian. Proses pemecahan masalah memberikan kesempatan

kepada siswa untuk berperan aktif dalam mempelajari, mencari, dan menemukan

sendiri informasi atau data untuk diolah menjadi konsep, prinsip atau simpulan.

Karakteristik dari pembelajaran menggunakan pendekatan pemecahan

masalah menurut Sukoriyanto (2001: 103) adalah mendorong siswa agar

menerima tantangan permasalahan dengan adanya pertanyaan yang bersifat

menantang serta mengarahkan siswa agar dapat menyelesaikan pertanyaan atau

permasalahan tersebut.

Tujuan dari pembelajaran pemecahan masalah adalah seperti apa yang

dikemukakan oleh Hudojo (2003: 155), yaitu sebagai berikut:

1. Siswa menjadi terampil menyeleksi informasi yang relevan kemudian

menganalisisnya dan akhirnya meneliti kembali hasilnya.

2. Kepuasan intelektual akan timbul dari dalam sebagai hadiah intrinsik bagi

siswa.

3. Potensi intelektual siswa meningkat.

4. Siswa belajar bagaimana melakukan penemuan.

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan di kelas VII D SMP Negeri

2 Depok Sleman Yogyakarta, diketahui bahwa kemampuan berpikir kreatif yang

dimiliki siswa kelas VII D di SMP tersebut masih rendah. Hal ini terlihat dari

kecenderungan siswa untuk menentukan hasil saja tanpa mengerti akan

pentingnya proses mendapatkan hasil dalam belajar matematika. Baik dalam

proses merumuskan masalah, proses mengidentifikasi permasalahan, proses

Page 20: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

5

mempertimbangkan solusi baru yang lain dan proses pemilihan hasil yang tepat.

Kebanyakan siswa tidak berani mengemukakan ide atau gagasan kreatif yang ada

dipikiran mereka. Dengan kondisi pembelajaran yang demikian, siswa bekerja

dan berpikir menurut apa yang disampaikan oleh guru, sehingga kemampuan

berpikir kreatif siswa dalam belajar matematika masih rendah.

Dari hasil observasi dan wawancara dengan guru matematika kelas VII D juga

menunjukkan, bahwa pembelajaran matematika pada siswa kelas VII D SMP

Negeri 2 Depok Sleman Yogyakarta masih terpusat pada guru. Guru matematika

kelas VII D SMP Negeri 2 Depok Sleman Yogyakarta belum dapat memberikan

suatu permasalahan dengan berbagai macam cara untuk menyelesaikan suatu

permasalahan. Selain itu guru kurang memberikan kesempatan bagi siswa untuk

menyelesaikan permasalahan dengan berbagai macam cara sesuai pemikiran

siswa sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa guru matematika kelas VII D SMP

Negeri 2 Depok Sleman belum menerapkan pembelajaran dengan pendekatan

pemecahan masalah yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa

dalam belajar matematika.

Berkaitan dengan permasalahan di atas, maka peneliti akan melakukan

penelitian tindakan kelas dengan judul: “Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Kreatif Siswa dalam Belajar Matematika dengan Menggunakan Pendekatan

Pemecahan Masalah (Problem Solving) pada Siswa Kelas VII D SMP N 2

Depok”.

Page 21: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

6

B. Identifikasi Masalah

1. Kemampuan berpikir kreatif siswa dalam belajar matematika masih rendah.

2. Guru sudah menggunakan pendekatan pemecahan masalah dalam

pembelajaran matematika akan tetapi penerapanya kurang maksimal.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka batasan masalah pada penelitian ini

dimagsudkan untuk menghindari kesalahan persepsi dan perluasan masalah.

Penelitian ini ditekankan pada upaya meningkatkan kemampuan berpikir kreatif

siswa dalam belajar matematika dengan menggunakan pendekatan pemecahan

masalah pada kelas VIID SMP N 2 Depok.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah tersebut, maka dapat

dirumuskan masalahnya, yaitu bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan pemecahan masalah agar dapat meningkatkan

kemampuan berpikir kreatif siswa dalam belajar matematika pada kelas VIID

SMP N 2 Depok

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitiannya adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dapat

meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam belajar matematika pada

kelas VIID SMP N 2 Depok.

Page 22: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

7

F. Manfaat Penelitian

1. Siswa kelas VII SMP N 2 Depok

Dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam belajar

matematika.

2. Guru matematika

a. Dapat meningkatkan kreativitas guru dalam proses pembelajaran

matematika agar menjadi lebih menarik dan menyenangkan.

b. Sebagai bahan wacana untuk dapat menggunakan model pembelajaran lain

yang lebih atraktif.

3. Sekolah

a. Memberikan penghargaan kepada guru yang menggunakan pembelajaran

yang kreatif.

b. Memotivasi pihak sekolah untuk dapat menggunakan berbagai pendekatan

pembelajaran dalam proses belajar mengajar.

Page 23: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Matematika dan Pembelajaran Matematika

1. Matematika

Matematika adalah alat untuk mengembangkan cara berpikir manusia.

Karena itu matematika sangat diperlukan baik untuk kehidupan sehari-hari

maupun dalam menghadapi kemajuan IPTEK sehingga matematika perlu

dibekalkan kepada setiap peserta didik sejak SD bahkan sejak TK. Dalam Kamus

Besar Bahasa Indonesia, matematika didefinisikan sebagai ilmu tentang bilangan,

hubungan antara bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan dalam

penyelesaian masalah mengenai bilangan. Akan tetapi matematika pada

hakekatnya adalah suatu ilmu yang menggunakan cara bernalarnya deduktif

formal dan abstrak yang cara berpikirnya adalah suatu hal yang konkret (Herman

Hudojo 2005: 35). Sehingga dapat dikatakan bahwa matematika adalah ilmu

tentang bilangan, hubungan antara bilangan, dan prosedur operasional yang

digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan yang hakiki yang

melekat pada anak usia dini sejak mereka mendapat pendidikan SD hingga

pendidikan di perguruan tinggi.

2. Pembelajaran Matematika

Belajar menurut Sri Rumini dkk (2006: 59) adalah suatu proses usaha yang

dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang relatif

menetap, baik yang dapat diamati maupun tidak dapat diamati secara langsung,

Page 24: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

9

yang terjadi sebagai suatu hasil latihan atau pengalaman dalam interaksinya

dengan lingkungan.

Menurut Sardiman (2006: 20) ada beberapa definisi tentang belajar, antara

lain dapat diuraikan sebagai berikut.

a. Cronbach memberikan definisi : Learning is shown by a change in

behavior as a result of experience.

b. Harold Spears memberikan batasan : Learning is to observe, to read, to

imitate, to try something themselves, to listen, to follow direction.

c. Geoch, mengatakan : Learning is a change in performance as a result of

practice.

Dari ketiga definisi di atas, maka dapat diterangkan bahwa belajar itu

senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan

serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan,

meniru dan lain sebagainya. Perubahan tidak hanya berkaitan dengan

penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan,

sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, penyesuaian diri. Kegiatan belajar

memiliki beberapa maksud, antara lain:

a. Mengetahui suatu kepandaian, kecakapan, atau konsep yang sebelumnya tidak

pernah diketahui.

b. Dapat mengerjakan sesuatu yang sebelumnya tidak dapat dibuat, baik tingkah

laku maupun keterampilan.

c. Mampu mengkombinasikan dua pengetahuan (atau lebih) ke dalam suatu

pengertian baru baik keterampilan, pengetahuan, konsep, maupun sikap dan

tingkah laku.

d. Dapat memahami dan menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh.

Page 25: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

10

Menurut James dan James matematika adalah ilmu tentang logika mengenai

bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan

yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu

aljabar, analisis dan geometri (yang dikutip Erman Suherman, 2003: 16).

Dari berbagai definisi tentang belajar dan definisi tentang matematika maka

dapat dikatakan bahwa belajar matematika adalah suatu kegiatan aktif yang

dilakukan siswa untuk mencapai kompetensi hasil dari berpikir, bernalar,

berlogika, membaca, melihat, menghafal dan menerangkan suatu hal yang

bekaitan tentang matematika.

Pembelajaran adalah proses komunikasi fungsional antara siswa dengan guru

dan siswa dengan siswa, dalam rangka menciptakan iklim dan pelayanan terhadap

kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan siswa yang beragam agar

terjadi interaksi optimal antara guru dengan siswa serta antara siswa dengan siswa

sehingga akan menjadi kebiasaan bagi siswa yang bersangkutan (Erman

Suherman, 2003: 8).

Dengan demikian pembelajaran matematika adalah suatu proses atau kegiatan

guru mata pelajaran matematika dalam mengajarkan matematika kepada para

siswanya, yang di dalamnya terkandung upaya guru untuk menciptakan iklim dan

pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan siswa

tentang matematika yang amat beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru

dengan siswa serta antara siswa dengan siswa dalam mempelajari matematika

tersebut.

Page 26: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

11

B. Berpikir Kreatif

Menurut Munandar (yang dikutip Darwing dan Nurdin, 2006) berpikir kreatif

atau berpikir divergen adalah kemampuan untuk menemukan banyak

kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah berdasarkan data atau informasi

yang tersedia, dimana penekanannya didasarkan pada kuantitas, ketepatgunaan,

dan keragaman jawaban. Ketika seseorang menerapkan berpikir kreatif dalam

suatu praktek pemecahan masalah, pemikiran divergen menghasilkan banyak ide

yang berguna dalam menyelesaikan masalah. Dalam berpikir kreatif dua bagian

otak akan sangat diperlukan. Keseimbangan antara logika dan kreativitas sangat

penting. Jika salah satu menempatkan deduksi logis terlalu banyak, maka

kreativitas akan terabaikan. Dengan demikian untuk memunculkan kreativitas

diperlukan kebebasan berpikir tidak di bawah kontrol dan tekanan.

Berpikir kreatif berarti berpikir menurut dunianya sendiri atau membentuk

dunianya sendiri tanpa memandang pemikiran yang sudah mapan. Seperti yang

disebutkan dalam teori Gestalt (James R. Evan, 1994: 44), menurut teori ini

bahwa pemikiran kreatif merupakan rekonstruksi dari gestalt atau pola-pola yang

secara struktur tidak sempurna dan apabila orang berhadapan dengan suatu

masalah, maka ia memahami masalah tersebut secara keseluruhan sehingga

dinamika dari kekuatan dan ketegangan masalah tertekan di dalam pikiranya

hingga mengakibatkan desakan yang akan memunculkan suatu penyelesaian

masalah.

Page 27: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

12

Berdasar analisis faktor, Guilford menemukan sifat-sifat yang menjadi

karateristik kognitif dari kemampuan berpikir kreatif, yaitu kelancaran (fluency),

keluwesan (flexibility), keaslian (originality), penguraian (elaboration) dan

perumusan kembali (redefinition) (James R. Evans, 1994: 49).

a. Fluency (kelancaran)

Kelancaran adalah kemampuan untuk memberikan berbagai respon.

Kelancaran pada umumnya berkaitan dengan kemampuan melahirkan

alternatif-alternatif pada saat diperlukan.

b. Flexibility (keluwesan)

Keluwesan adalah kemampuan untuk mengemukakan bermacam-macam

pemecahan atau pendekatan terhadap masalah. Keluwesan berkaitan dengan

kemampuan untuk membuat variasi terhadap satu ide dan kemampuan

memperoleh cara baru.

c. Originality (keaslian)

Keaslian adalah kemampuan untuk mencetuskan gagasan dengan cara-

cara yang asli, tidak klise. Keaslian berkaitan dengan kemampuan

memberikan respon yang khas/unik yang berbeda dengan yang biasa

dilakukan orang lain.

d. Elaboration (penguraian)

Penguraian adalah kemampuan untuk menguraikan sesuatu secara lebih

terinci. Dapat dikatakan, elaborasi merupakan penambahan detail atau

keterangan terhadap ide yang sudah ada.

e. Redefinition (redefinisi/perumusan kembali)

Redefinisi merupakan kemampuan untuk meninjau suatu persoalan

berdasarkan perspektif yang berbeda dengan apa yang sudah diketahui oleh

banyak orang. Menurut Utami Munandar redefinisi memerlukan kemampuan

untuk menghentikan interpretasi lama dari obyek-obyek yang telah dikenal

dalam rangka menggunakannya atau bagian-bagiannya dalam beberapa cara

baru.

Sedangkan karakteristik afektif dari berpikir kreatif menurut Darwing dan

Nurdin (2006) adalah rasa ingin tahu besar, berani dan antusias dalam

mengemukakan pendapat serta menjawab pertanyaan, ,menyukai tantangan dan

Page 28: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

13

pengalaman baru, berani mengambil resiko (tapi dengan perhitungan), serta

memiliki kemampuan memainkan konsep dan kemungkinan-kemungkinan.Proses

berpikir kreatif berkaitan dengan keterampilan untuk mengubah atau menemukan

solusi baru. Hasil dari pemikiran kreatif akan berdampak pada keadaan dimana

seseorang memiliki imajinasi lebih dari sekedar pemikiran yang biasa. Proses

pemikiran kreatif menurut James (1994: 40) adalah suatu proses mental yang

didalam proses itu pengalaman masa lampau dikombinasikan dan dikombinasikan

kembali, sering dengan beberapa distorsi, dalam bentuk yang sedemikian rupa

sehingga orang muncul pola-pola baru, konfigurasi baru, aturan baru, sehingga

muncul pemecahan yang lebih baik yang dibutuhkan manusia.

Berpikir kreatif dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting apalagi bagi

proses belajar mengajar matematika. Disebutkan tujuan berpikir kreatif dalam

(James R. Evans, 1994: 29) adalah :

a. Menjadi lebih sensitif terhadap keberadaan masalah.

b. Dapat membatasi masalah yang tepat dari masalah. yang mungkin dari

kekacaubalauan yang saling terjadi.

c. Dapat mencari dan mengusahakan semua informasi yang tersedia tentang

sebuah masalah.

d. Dapat mengakui dan menanyakan asumsi, baik eksplisit maupun implisit.

e. Mempertimbangkan peringkat batasan masalah alternatif yang luas dan

ide-ide penyelesaian.

f. Menyelamatkan masalah-masalah pelaksanaan sejak dini dalam proses

pemecahan masalah.

Berdasarkan uraian di atas yang dimaksud dengan kemampuan berpikir kreatif

siswa dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa untuk menemukan banyak

kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah berdasarkan data atau informasi

Page 29: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

14

yang tersedia, dimana penekanannya didasarkan pada kuantitas, ketepatgunaan,

dan keragaman jawaban yang sesuai dengan aspek kognitif dalam berpikir kreatif

yaitu fluency, flexibility, originality, elaboration, redefinition dan aspek afektif

dalam berpikir kreatif yaitu rasa ingin tahu besar, berani dan antusias dalam

mengemukakan pendapat serta menjawab pertanyaan, ,menyukai tantangan dan

pengalaman baru, berani mengambil resiko (tapi dengan perhitungan), serta

memiliki kemampuan memainkan konsep dan kemungkinan-kemungkinandari

berfikir kreatif

C. Pendekatan Pemecahan Masalah (Problem Solving)

Berdasarkan teori oleh Gagne dalam Suherman (2003: 83) menyatakan bahwa

keterampilan berpikir tingkat tinggi dapat dikembangkan melalui pemecahan

masalah. Pemecahan masalah merupakan tipe belajar paling tinggi dari delapan

tipe belajar yaitu signal learning, stimulus respon learning, chaining, verbal

association, discrimination learning, concept learning, rule learning dan problem

solving. Semua strategi adalah bagian dari langkah yang terkait dan

menguntungkan bagi penggunanya. Dalam penelitian ini peneliti mengambil

pendekatan pemecahan masalah.

Pendekatan pemecahan masalah menurut Erman Suherman dkk (2003: 83)

adalah suatu bagian dari kurikulum matematika yang sangat penting karena dalam

proses pembelajaran maupun penyelesaiannya, siswa dimungkinkan memperoleh

pengalaman menggunakan pengetahuan serta ketrampilan yang sudah dimiliki

untuk diterapkan pada pemecahan masalah yang bersifat tidak rutin.

Page 30: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

15

Sedangkan langkah dalam pemecahan masalah menurut Polya (yang

dikutip oleh Erman Suherman dkk, 2003: 89)adalah :

a. Memahami masalah

b. Merencanakan pemecahannya

c. Menyelesaikan masalah sesuai rencana kedua

d. Memeriksa kembali hasil yang diperoleh (looking back)

Dalam Herman Hudojo (2005: 134) dikemukakan bagaimana memahami

suatu masalah yaitu dengan:

a. Baca dan bacalah ulang masalah tersebut. Pahami kata demi kata,

kalimat demi kalimat.

b. Identifikasi apa yang diketahui dari masalah tersebut.

c. Identifikasi apa yang hendak akan dicari

d. Abaikan hal-hal yang tidak relevan dengan permasalahan.

e. Jangan menambah hal-hal yang tidak ada sehingga masalahnya

menjadi berbeda dengan masalah yang kita hadapi.

Masalah menurut Herman Hudojo (2005: 123) adalah suatu pertanyaan yang

tidak dapat secara langsung ditemukan jawabanya karena seseorang tersebut tidak

mempunyai aturan atau hukum tertentu yang segera dapat dipergunakan untuk

menemukan jawaban pertanyaan tersebut. Dengan demikian pertanyaan

merupakan suatu masalah bagi seorang siswa pada suatu saat, tetapi bukan

merupakan masalah lagi pada saat berikutnya. Syarat suatu masalah bagi seorang

siswa menurut Herman Hudojo (2005: 124) adalah:

a. Pertanyaan yang dihadapkan kepada seorang siswa haruslah dapat

dimengerti oleh siswa tersebut, namun pertanyaan itu harus merupakan

tantangan baginya

b. Pertanyaan tersebut tidak dapat dijawab dengan prosedur rutin yang telah

diketahui siswa.

Page 31: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

16

Mengajar siswa dengan pendekatan pemecahan masalah perlu dengan adanya

proses perencanaan. Proses perencanan yang dimaksud adalah dengan

merumuskan tujuan, memerlukan prasyarat dan mengajarkan pemecahan masalah

(Herman Hudojo, 2005: 130). Sedangkan pola perencanaan dalam pemecahan

masalah diungkapkan oleh Hudojo dan Sutawijaya (Herman Hudojo, 2005: 134)

adalah : (1) pemahaman terhadap masalah, (2) perencanaan penyelesaian masalah,

(3) Pelaksanaan perencanaan penyelesaian masalah, (4) melihat kembali

penyelesaian

Menyelesaikan suatu masalah berdasarkan rencana yang telah dibuat diawal

akan mempermudah dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Alur pikir yang

terbentuk dari suatu perencanaan yang dibuat sendiri akan lebih mudah

diselesaikan dari pada dengan perencanaan orang lain. Langkah yang terakhir

adalah memeriksa kembali hasil yang diperoleh. Dalam langkah yang terakhir

dilakukan suatu pengecekan atas apa yang telah dilakukan, mulai dari langkah

pertama hingga langkah ketiga. Dengan cara seperti itu maka berbagai kesalahan

yang tidak perlu dapat terkoreksi kembali sehingga siswa dapat sampai pada

jawaban yang benar sesuai dengan masalah yang diberikan.

Mengajarkan pemecahan masalah kepada siswa merupakan kegiatan dari

seorang guru dimana guru itu membangkitkan siswa-siswanya agar menerima dan

merespon pertanyaan-pertanyaan yang diajukan olehnya dan kemudian

membimbing siswa-siswanya menuju kepada penyelesaian masalah (Herman

Hudojo, 2005: 125). Sehingga dapat dikatakan pembelajaran dengan pendekatan

Page 32: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

17

pemecahan masalah sangatlah penting bagi proses belajar mengajar matematika.

Pemecahan masalah dapat mengarahkan siswa menuju jalur pikir kreatifnya.

Nantinya pola pikir tersebut dapat digunakan dalam permasalahan-permasalahan

sehari-hari. Seperti yang dikatakan Cooney (yang dikutip Herman Hudojo, 2005:

126) bahwa mengajarkan siswa untuk menyelesaikan masalah-masalah

memungkinkan siswa untuk menjadi lebih analitik didalam mengambil keputusan

dikehidupan sehari hari.

Matematika yang disajikan kepada siswa dengan pendekatan pemecahan

masalah dapat memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar matematika.

Siswa akan merasa puas apabila dapat menyelesaikan suatu permasalahan

matematika dengan pola pikirnya sendiri. Kepuasan tersebut merupakan suatu

imbalan dari usaha yang dilakukan siswa sebagai sarana belajar matematika.

Herman Hudojo (2005: 126) mengatakan bahwa alangkah baiknya bila aktivitas-

aktivitas matematika seperti mencari generalisasi dan menanamkan konsep

melalui strategi pemecahan masalah.

Dalam merencanakan pemecahan masalah diperlukan kreativitas yang tinggi.

Sejumlah strategi patut di coba dan diujikan. Strategi yang membantu dalam

merumuskan suatu pemecahan masalah menurut Wheeler (yang dikutip Hudojo,

2005: 135) antara lain dengan membuat suatu tabel, membuat suatu gambar,

mencari pola, menyatakan kembali permasalahan, bekerja mundur, menggunakan

variabel dan menyusun model permasalahan.

Page 33: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

18

Berdasarkan uraian di atas yang dimaksud dengan pembelajaran dengan

pendekatan pemecahan masalah dalam penelitian ini adalah suatu pendekatan

pembelajaran yang menggunakan masalah dalam penyelesaian masalah sebagai

inti pembelajaran yang dilaksanakan melalui : (1) memberikan apersepsi,

motivasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran, (2) mengorganisasikan dan

membimbing siswa dalam pemecahan masalah (3) menyimpulkan materi dan

melakukan refleksi.

D. Kerangka Berpikir

Dalam proses belajar matematika kemampuan untuk berpikir kreatif sangatlah

penting seperti yang dikatakan dalam peraturan menteri pendidikan nasional

nomor 22 tahun 2006 tanggal 23 Mei 2006 tentang standar isi bahwa mata

pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari

sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis,

analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama.

Kemampuan berpikir kreatif siswa meliputi kemampuan untuk memberikan

berbagai respon, kemampuan untuk mengemukakan bermacam-macam

pemecahan atau pendekatan terhadap masalah, kemampuan untuk mencetuskan

gagasan dengan cara-cara yang asli dan tidak klise, kemampuan untuk

menguraikan sesuatu secara lebih terinci dan kemampuan untuk meninjau suatu

persoalan berdasarkan perspektif yang berbeda dengan apa yang sudah diketahui

oleh banyak orang

Page 34: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

19

Salah satu pendekatan yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif

siswa dalam belajar matematika adalah pendekatan pemecahan masalah. Pada

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah akan

diberikan suatu masalah yang menuntut siswa untuk berpikir kreatif secara

individu. Tahap berikutnya siswa akan diberi kesempatan untuk berdiskusi secara

kelompok dan siswa di tuntut untuk bekerjasama yang kreatif. Dalam pemecahan

masalah yang ada pada siswa, siswa di tuntut untuk fluency, flexibility,

originality, elaboration dan redefinition. Dengan menggunakan lima aspek

tersebut siswa akan dapat menggunakan pemikiran kreatifnya sehingga tujuan

pembelajaran matematika akan tercapai dengan hasil yang baik.

E. Penelitian Yang Relevan

1. Penelitian Purwanti 2007 mengenai pembelajaran dengan pendekatan

pemecahan masalah yang menunjukkan motivasi belalajar matematika untuk

kelas VII B SMP N2 Melati Sleman meningkat.

2. Penelitian Dwi Fatmawati 2006 mengenai pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan pemecahan masalah yang menunjukkan keaktifan siswa dalam

pembelajaran matematika di SMA N 8 Purworejo kelas X. Salah satu hasil

penelitian adalah menegaskan bahwa siswa setelah mengikuti pembelajaran

menggunakan pendekatan pemecahan masalah siswa terlihat lebih aktif di

kelas selama proses pembelajaran. Siswa aktif dalam mengemukakan

pendapat, bertanya maupun dalam pemecahan masalah. Selain itu tingkat

kehadiran siswa dalam mengikuti pelajaran matematika juga meningkat.

Page 35: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

20

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) secara kolaboratif

antara guru mata pelajaran matematika dan peneliti yang dilaksanakan di SMP N

2 Depok, Yogyakarta. Peran guru disini adalah sebagai praktisi pembelajaran,

sedangkan peneliti sebagai perancang dan pengamat. Guru dilibatkan sejak proses

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, hingga refleksi.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 2 Depok, Sleman, Yogyakarta,

sedangkan waktu penelitiannya pada semester genap, yaitu semester 2 tahun

pelajaran 2009/2010, tepatnya pada tanggal 23 April 2010 s/d 14 Mei 2010.

Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus yang setiap siklusnya terdiri dari

tiga kali pertemuan pembelajaran dan satu kali tes akhir siklus.

C. Subjek penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII D SMP N 2

Depok, Sleman Yogyakarta dengan jumlah siswa 34 anak. Mayoritas siswa kelas

VII D berdomisili asli Yogyakarta.

D. Rancangan Penelitian

Model penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah

model penelitian yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart dalam

Rochiati Wiriaatmadja (2006: 66). Model tersebut digambarkan pada gambar 3.1.

Page 36: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

21

Gambar 3.1

Bagan alur penelitian tindakan kelas

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat tahap dalam

setiap siklus. Setiap siklus tindakan meliputi:

1. Perencanaan Tindakan

2. Pelaksanaan Tindakan

3. Observasi (Pengamatan)

4. Refleksi

Pembelajaran melalui pendekatan pemecahan masalah ada empat bagian yaitu :

1. Menyusun rancangan pembelajaran melalui pendekatan pemecahan

masalah

2. Merencanakan alokasi waktu untuk pembelajaran pemecahan masalah

3. Melakukan tindakan berupa pembelajaran melalui pemecahan masalah

Page 37: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

22

4. Melakukan pengamatan dan pengkajian pembelajaran melalui pendekatan

pemecahan masalah sebagai bahan perencanaan dan pelaksanaan

pembelajaran pertemuan berikutnya.

Dari setiap pembelajaran peneliti melakukan observasi untuk mengetahui

tingkat kemampuan berpikir siswa. Peneliti juga melakukan wawancara terhadap

observer yang melakukan pengamatan terhadap kelompok-kelompok yang ada di

kelas. Hal tersebut perlu dilakukan sebab peneliti tidak dapat mengamati secara

keseluruhan tentang apa yang dikerjakan siswa sewaktu pembelajaran matematika

berlangsung.

Dalam penelitian ini, peneliti dibantu oleh tiga orang observer yang akan

melakukan pengamatan terhadap kelompok-kelompok kecil yang dibuat peneliti

di dalam kelas. Peneliti akan membagi siswa menjadi 8 kelompok yang tiap

kelompoknya terdiri dari 4 orang siswa berjumlah 6 kelompok dan 5 orang siswa

berjumlah 2 kelompok. Setiap observer akan mengamati masing-masing 2

kelompok untuk membantu peneliti melakukan pengamatan terhadap tindakan

afektif dalam berpikir kreatif siswa dan melakukan pengamatan terhadap proses

pembelajaran matematika dengan pendekatan pemecahan masalah.

Penelitian ini di desain sebagai penelitian tindakan kelas (PTK) yang tediri

dari dua siklus. Tiap siklus berlangsung selama 3 kali pertemuan dan setiap akhir

siklus akan diberikan tes kemampuan berpikir kreatif sehingga keseluruhan

pertemuan menjadi 8 kali pertemuan.

Page 38: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

23

1. Siklus I

a. Perencanaan tindakan (planing)

Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap perencanaan tindakan adalah

menyusun rancangan pembelajaran yang akan dilaksanakan sesuai dengan

penemuan masalah dan gagasan awal akan dilaksanakan penelitian. Dalam

tahap ini peneliti mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran atas

kerjasama dengan guru. Peneliti juga bekerja berdasarkan bimbingan dari

dosen pembimbing sehingga kerja peneliti akan lebih mendekati

sempurna.

Pada tahap ini peneliti melakukan persiapan penelitian, seperti

penyusunan instrumen yang akan digunakan. Peneliti juga melakukan uji

kevalidan instrumen. Uji tersebut berkaitan dengan ke absahan dari

instrumen yang digunakan sehingga dapat mengukur peningkatan

kemampuan berpikir kreatif siswa dalam belajar matematika

b. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi atau penerapan isi dari

perencanaan. Guru diharapkan melaksanakan dan berusaha mengikuti apa

yang telah dirumuskan dalam rencana tindakan. Tetapi rencana tindakan

ini bersifat tentatif dan sementara, fleksibel, dan tidak menutup

kemungkinan terjadi perubahan dalam penerapannya sesuai dengan

kondisi yang ada sebagai usaha ke arah perbaikan.

Page 39: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

24

Pelaksanaan proses belajar mengajar dalam penelitian ini difokuskan

pada pemberian masalah-masalah terbuka yang terdapat dalam LKS guna

meningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam belajar matematika.

Guru memulai pembelajaran dengan salam, berdoa dan guru menanyakan

tentang materi sebelumnya kemudian siswa diberi soal pretes dengan

materi pembelajaran yang akan diajarkan berjumlah 2 butir soal uraian.

Pretes dilakukan hanya pada pertemuan pertama dari siklus I. Sedangkan

pembelajaran pertemuan selanjutnya siswa diberi apersepsi tentang materi

yang akan diajarkan tanpa pretes dan dilanjutkan dengan pembelajaran

dengan pendekatan pemecahan masalah.

Setelah pretes selesai, pada pertemuan pertama siswa diberi apersepsi

tentang materi yang akan diajarkan dengan memberi teka-teki kepada

siswa sehingga alur berpikir siswa tidak monoton. Kemudian siswa diberi

permasalahan dengan konteks permasalahan ringan yang diberikan oleh

peneliti. Dalam konteks ini siswa diharuskan berpikir kreatif dalam

pemecahan masalah. Setelah satu permasalahan selesai yang dapat

dianggap sebagai taraf pemanasan bagi siswa kemudian siswa dibagi

menjadi berkelompok dengan tiap anggotanya empat orang siswa.

Pada tahap ini, di dalam kelas terdapat delapan kelompok dengan

tingkat kemampuan yang berbeda tiap individu. Tiap kelompok akan

diberi suatu permasalah dengan tiangkat kesulitan yang berbeda pada

setiap pertemuan. Permasalah akan diberikan dalam bentuk LKS yang

Page 40: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

25

berisi permasalahan dengan aspek berpikir kreatif dan aspek pemecahan

masalah. Didalam kelompok siswa dituntut untuk dapat berinteraksi

dengan teman satu kelompoknya. Tiap siswa didalam kelompok

diharapkan dapat mengerjakan satu permasalah dengan alur pikirnya

sendiri. Proses ini akan memunculkan pola pikir kreatif dengan beraneka

kemungkinan jawaban yang hasilnya akan ditentukan oleh kesepakatan

dari kelompok sehingga nantinya akan terbentuk kemampuan berpikir

kreatif dari individu dan kemampuan berpikir kreatif dalam kelompok.

c. Observasi

Pada tahap observasi ini pelakunya adalah guru, peneliti dan observer

yang dikenakan terhadap subjek penelitian yaitu siswa. Tahap ini sangat

menentukan keberhasilan penelitian sebab pada tahap ini semua kegiatan

dan kejadian akan diamati dan diharapkan tidak ada satu tindakan dari

siswa yang memungkinkan untuk tidak tertangkap oleh observer dan guru.

Dalam tahap ini, peneliti memberikan lembar observasi yang telah

mendapat validasi dari ahli yang berkompeten dalam bidang ini. Lembar

observasi diberikan kepada guru, peneliti dan observer. Pada lembar

observasi ini terdapat alur penilaian dari apa yang dikerjakan oleh siswa

dalam kegiatan pembelajaran. Lembar observasi ini berisi apek-aspek

dalam berpikir kreatif dan aspek-aspek pemacahan masalah.

Observer diharapkan dapat merekam semua kejadian dan tindakan

yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran dengan

Page 41: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

26

pendekatan pemecahan masalah. Data yang didapat observer diharapkan

data asli tanpa adanya rekayasa oleh observer sehingga memudahkan

peneliti untuk melakukan refleksi dan pengolahan hasil pada akhir

pertemuan.

d. Refleksi

Pada tahap refleksi ini peneliti melakukan diskusi dengan guru

matematika untuk melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran yang

telah berlangsung dan menyusun rencana perbaikan pada siklus dua.

Keseluruhan hasil evaluasi yang menyebabkan hambatan ketercapaian

sasaran pada siklus pertama digunakan sebagai pedoman untuk

melaksanakan siklus dua.

2. Siklus II

Kegiatan pada siklus II bermaksud untuk perbaikan pada siklus I.

Kegiatan pada siklus II dirancang dengan mengacu pada hasil refleksi

pelaksanaan pembelajaran pada siklus I. Masalah–masalah yang timbul dalam

pembelajaran pada siklus I diperbaiki untuk meminimalkan kesalahan.

Kegiatan pada siklus II tersebut meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan,

observasi, dan refleksi yang berupa penyempurnaan dari perencanaan,

pelaksanaan tindakan dan observasi dalam siklus pertama. Hasil refleksi pada

siklus II ini merupakan langkah penting untuk menentukan apakah siklus

penelitian akan dihentikan atau diteruskan.

Page 42: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

27

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang baik akan memenuhi validitas dan reliabilitas. Validitas

adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan

suatu Instrumen (Suharsimi Arikunto, 2006: 168). Sebuah tes dikatakan valid

apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Validitas yang digunakan

dalam penelitian ini adalah validitas isi. Untuk mendapatkan validitas isi

dilakukan dengan cara menyusun instrumen berdasarkan kajian teori, kemudian

dikonsultasikan dengan para ahli untuk dievaluasi secara sistematis apakah butir

soal tersebut telah mewakili apa yang ingin diukur. Para ahli yang dimaksud

adalah 1 orang dosen pembimbing dan 2 orang dosen validator.

Instrumen yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah:

1. Lembar observasi

Lembar observasi digunakan sebagai pedoman untuk melakukan

pengamatan yang ditujukan untuk mendapatkan data yang diinginkan oleh

peneliti. Lembar observasi yang digunakan adalah lembar observasi

kemampuan berpikir kreatif siswa dan lembar observasi pembelajaran dengan

pendekatan pemecahan masalah untuk guru. Aspek-aspek berpikir kreatif

siswa yang tercantum dalam lembar observasi adalah aspek afektif dalam

berpikir kreatif. Aspek afektifnya adalah rasa ingin tahu besar, berani dan

antusias dalam mengemukakan pendapat serta menjawab pertanyaan,

menyukai tantangan dan pengalaman baru, berani mengambil resiko (tapi

Page 43: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

28

dengan perhitungan), serta mempunyai keinginan untuk menemukan suatu

pemecahan masalah dan tidak mudah putus asa.

Pada lembar observasi untuk guru digunakan untuk mengetahui tingkat

keberhasilan dari pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Aspek yang

digunakan adalah aspek pembelajaran berdasarkan pendekatan pemecahan

masalah. Untuk selengkapnya, kisi-kisi lembar observasi siswa dan lembar

observasi guru disajikan pada lampiran.

2. Lembar Angket

Angket digunakan untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif siswa

berdasarkan respon siswa. Angket disusun berdasarkan aspek kognitif dan

aspek afektif dalam berpikir kreatif dengan menggunakan pendekatan

pemecahan masalah. Angket tersebut terdiri dari 20 butir pernyataan yang

terbagi menjadi 7 butir pernyataan negatif dan 13 butir pernyataan positif.

Untuk selengkapnya, kisi-kisi lembar angket berpikir kreatif siswa disajikan

pada lampiran.

3. Wawancara

Wawancara dilakukan terhadap siswa untuk mengungkap data yang sulit

ditemukan saat pengamatan berlangsung serta untuk mengetahui tanggapan

dari siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan pendekatan

pemecahan masalah. Wawancara dilaksanakan terhadap guru dan siswa setiap

akhir siklus. Untuk selengkapnya, pedoman wawancara guru, pedoman

wawancara siswa disajikan pada lampiran.

Page 44: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

29

4. Tes

Tes dalam penelitian ini berisi tentang tes kemampuan awal individu atau

pretes, postes siklus I dan postes silkus II. Pretes berisi 2 soal uraian,

sedangkan postes berisi 3 soal uraian. Tes pada penelitian ini mengacu pada

aspek-aspek kognitif dalam berpikir kreatif dengan pendekatan pemecahan

masalah.

Pretes dilakukan untuk menyiapkan peserta didik dalam proses

pembelajaran, untuk mngetahui kemampuan awal yang dimiliki peserta didik

yang akan dijadikan topik dalam proses belajar mengajar, dan untuk

mengetahui dari mana seharusnya proses belajar mengajar dimulai.

Sedangkan postes dilakukan untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta

didik terhadap kompetensi yang telah ditentukan sebelumnya dan sebagai

bahan acuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan terhadap pembelajaran

pada siklus selanjutnya.

Tes disusun untuk mengetahui tingkat kemampuan berpikir kreatif siswa

dalam belajar matematika dengan menggunakan pendekatan pemecahan

masalah. Tes memuat aspek berpikir kreatif dan apek pemecahan masalah

yang digunakan sebagai kompetensi dalam pengukuran peningkatan

kemampuan berpikir kreatif. Sehingga dari hasil tes tersebut dapat dilihat

tingkat kemampuan berpikir kreatif masing-masing individu apakah

meningkat atau menurun serta melihat apakah rata-rata kelas tiap siklusnya

sudah tergolong baik atau masih perlu ditambahkan siklus lanjutan.

Page 45: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

30

5. Catatan lapangan

Catatan lapangan dalam penelitian ini berisi catatan tertulis dari peneliti

tentang apa yang dilihat, didengar, dirasa, dialami dan dipikirkan dalam

rangka sebagai tindakan pengumpulan data.

F. Teknik pengumpulan data

Teknik yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data adalah sebagai

berikut :

1. Observasi

Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung berdasarkan

pada lembar observasi untuk mengamati dan mencatat aktivitas berpikir

kreatif siswa dalam proses belajar mengajar dengan pendekatan pemecahan

masalah. Observasi dilakukan juga untuk mengetahui tindakan guru selama

proses pembelajaran matematika berlangsung. Kegiatan observasi ini

dilakukan disetiap pertemuan selama proses pembelajaran matematika.

2. Angket

Angket berisi tentang pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan

respon siswa mengenai berpikir kreatif siswa. Angket diberikan kepada siswa

sebanyak 1 kali yaitu setelah tes siklus II.

3. Wawancara

Wawancara dilakukan pada tiap akhir siklus yaitu pada akhir siklus

pertama dan pada akhir siklus kedua. Peneliti melakukan wawancara secara

langsung kepada siswa dengan memilih siswa yang dianggap memenuhi

Page 46: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

31

kategori berpikir kreatif menurut pandangan peneliti serta melakukan

wawancara langsung terhadap guru yang mengajar.

4. Tes

Test dalam penelitian ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

a. Pretes

Pretes dilakukan sebelum memulai siklus I dan siklus II sedangkan postes

dilakukan setelah siklus I dan siklus II. Pretes berisikan 2 soal uraian yang

memenuhi aspek kognitif berpikir kreatif. Soal dalam pretes memiliki

beraneka ragam cara pengerjaan sehingga memunculkan satu hasil.

b. Postes

Postes dilaksanakan dua kali yaitu pada setiap akhir siklus. Postes

berisikan 3 soal uraian yang memenuhi aspek kognitif berpikir kreatif. Postes

dikerjakan secara individu dan dilakukan dalam satu pertemuan. Postes

bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari pembelajaran yang

dilakukan dengan standar kompetensi berpikir kreatif.

G. Teknik Analisis Data

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas. Data hasil peserta

didik selama proses pembelajaran dengan pendekatan pemecahan masalah

dijaring, dikumpulkan dan kemudian dianalisis melalui prosedur dan alat

penilaian yang sesuai kompetensi atau pencapaian indikator yang akan dicapai.

Data yang diperoleh adalah hasil dari proses pembelajaran di dalam kelas dengan

sebagai subyek penelitian adalah siswa berupa hasil observasi, hasil wawancara,

Page 47: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

32

hasil tes dan hasil catatan lapangan. Hasil belajar mengenai berpikir kreatif

dengan pemecahan masalah siklus I dan siklus II dianalisis apakah mengalami

peningkatan atau tidak. Hal ini bertujuan untuk melihat perkembangan

pencapaian indikator kompetensi dari aspek berpikir kreatif.

Setelah data terkumpul dilakukan reduksi data yang bertujuan untuk

merangkum dan mentransfer data kasar ke catatan lapangan. Langkah selanjutnya

yaitu dilakukan triangulasi untuk menganalisa data hasil wawancara, lembar

observasi dan tes untuk mengecek keabsahan data. Triangulasi dilaksanakan

setelah dilakukan analisis data, yang meliputi:

1. Data Hasil Lembar Observasi

Untuk mengetahui kualitas pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh

guru serta aktivitas berpikir kreatif siswa digunakan observasi.

a. Hasil lembar observasi aktivitas berpikir kreatif siswa

Data hasil observasi aktivitas berpikir kreatif dianalisis dengan

mendiskripsikan aktivitas berpikir kreatif siswa dalam kegiatan pembelajaran

berkelompok yaitu dengan menggunakan lembar observasi kemampuan

berpikir kreatif siswa.

Penskoran pada lembar observasi siswa berdasarkan berapa banyak siswa

melakukan aspek yang tercantum dalam lembar observasi berpikir kreatif

siswa kemudian peneliti menganalisa berapa aktifitas tertinggi tiap aspek

dalam lembar observasi siswa. Setelah itu peneliti menghitung aktifitas

berpikir kreatif tiap siswa dari data pada lembar observasi yang telah diamati

Page 48: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

33

oleh observer. Cara menghitungnya adalah aktivitas berpikir kreatif siswa tiap

aspek dibagi aktivitas tertinggi siswa tiap aspek kemudian dijumlahkan

sebanyak aspek tersebut dan dibagi dengan jumlah aspeknya dikali dengan

100%. Hasilnya disajikan dalam bentuk presentase dari rata-rata kelas.

Hasil akhir dari data yang diperoleh peneliti terdiri dari dua bagian yaitu

bagian untuk data hasil pengukuran tingkat berpikir kreatif tiap siswa dan

rata-rata kemampuan berpikir kreatif dalam satu kelas. Hasil data observasi ini

dianalisis dengan pedoman merujuk pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Kategori kemampuan berpikir kreatif individu

Persentase Kategori Aktivitas Berpikir Kreatif

81% - 100% Sangat tinggi

61% - 80% Tinggi

41% - 60% Sedang

21% - 40% Rendah

0% - 20% Sangat rendah

(Riduwan, 2009: 15)

Cara menghitung persentase aktivitas siswa berdasarkan lembar observasi

untuk tiap pertemuan adalah sebagai berikut:

b. Hasil observasi pelaksanaan pembelajaran

Data hasil observasi pelaksanaan pembelajaran dianalisis dengan

mendiskripsikan pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas. Data berupa

pernyataan-pernyataan yang mendukung dalam proses belajar mengajar

dengan pendekatan pemecahan masalah. Kriteria penilaian terdiri dari 2 skor,

Page 49: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

34

yaitu skor 1 jika indikator pelaksanaan pembelajaran terpenui dan skor 0 jika

indikator pelaksanaan pembelajaran tidak terpenui. Hasil data observasi ini

dianalisis dengan pedoman merujuk pada tabel 3.2:

Tabel 3.2 Kategori pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan

pemecahan masalah

Persentase Kategori Aktivitas Berpikir Kreatif

81% - 100% Sangat baik

61% - 80% Baik

41% - 60% Cukup

21% - 40% Kurang

0% - 20% Tidak baik

(Riduwan, 2009: 15)

2. Data hasil angket

Untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai kemampuan berpikir kreatif

siswa angket. Pemberian skor untuk tiap butir soal angket didasarkan pada

tabel 3.3.

Tabel 3.3 Pedoman Pemberian Skor Angket

Pernyataan Pernyataan Positif (+) Pernyataan Negatif (-)

Alternatif

Jawaban Sl Sr Jr Kd TP S Sr Kd Jr

TP

Skor 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5

Keterangan:

Sl : Selalu Kd : Kadang-kadang TP : Tidak Pernah

S: Sering Jr : Jarang

Page 50: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

35

Setiap butir diberi skor kemudian skor-skor tersebut dijumlahkan

berdasarkan aspek yang diteliti. Jumlah skor yang diperoleh untuk setiap

aspek kemudian ditentukan persentasenya menggunakan perhitungan sebagai

berikut.

%1001B

Ap

Keterangan:

p = persentase skor

A = jumlah skor setiap aspek

B = jumlah skor maksimal setiap aspek

Setelah diperoleh persentase skor tiap aspeknya kemudian peneliti

menentukan kategori tanggapan siswa terhadap kemampuan berpikir kreatif

yaitu tercantum dalam tabel 3.4 .

Tabel 3.4 Kategori Tanggapan Siswa Terhadap Kemampuan Berpikir

Kreatif

Persentase Kategori

81% - 100% Sangat baik

61% - 80% Baik

41% - 60% Cukup

21% - 40% Kurang

0% - 20% Sangat kurang

(Riduwan, 2009: 15)

3. Data Hasil Tes

Teknik yang digunakan untuk mengukur peningkatan kemampuan

berpikir kreatif siswa adalah dengan pelaksanaan pretes, postes silkus I dan

postes siklus II adalah dengan berdasarkan aspek kemampuan berpikir kreatif

siswa dengan pendekatan pemecahan masalah.

Page 51: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

36

a. Kelancaran (fluency)

Siswa lancar dalam mengerjakan permasalahan yang diberikan tanpa

adanya masalah dalam mengerjakan permasalahan.

b. Keluwesan (flexibility)

Siswa luwes dalam mengerjakan permasalahan matematika tanpa harus

berpikir berbagai macam permasalahan yang diberikan. Siswa juga paham

akan permasalahan yang diberikan sehingga siswa dapat dengan nyaman

mengerjakan permasalahan tersebut.

c. Keaslian (originality)

Siswa mengerjakan permasalahan matematika dengan tidak menyontek

jawaban teman. Siswa mengerjakan permasalahan matematika dengan penuh

percaya diri bahwa permasalahan tersebut dapat dikerjakannya dengan

pemikirannya sendiri dan hasilnya tentu saja orisinil dari pemikiran siswa.

Siswa dapat menemukan metode lain dalam penyelesaian masalah dari

masalah yang diberikan serta mampu menemukan hasil yang baru dengan cara

pemecahan dan penyelesaian yang berbeda.

d. Penguraian (elaboration)

Siswa dapat menguraikan atau menjabarkan permasalahan matematika

yang diberikan sehingga siswa mengetahui pola-pola dan langkah-langkah

mengerjakan permasalahan tersebut sehingga memperoleh hasil yang valid.

Page 52: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

37

e. Perumusan kembali (redefinition)

Siswa dapat merumuskan kembali permasalahan yang diberikan tanpa

harus melihat jawabannya kembali. Siswa mampu menyelesaikan

permasalahan matematika dengan merumuskan kembali apa yang pernah

siswa pelajari sehingga mempermudah dalam penyelesainnya.

Berdasarkan indikator di atas, kategori penilaian tes dikategorikan seperti

pada Tabel 3.5 .

Tabel 3.5 Rubrik Penskoran Tes

Aspek Yang Dinilai Skor

1. Jawaban semua benar

2. Mencerminkan kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility),

keaslian (originality), penguraian (elaboration) dan perumusan

kembali (redefinition)

3. Hasil dijelaskan

4. Kesalahan kecil dalam pembulatan mungkin ada

4

1. Jawaban hampir semua benar

2. Mencerminkan kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility),

keaslian (originality), penguraian (elaboration) dan perumusan

kembali (redefinition)

3. Hasil dijelaskan

4. Kesalahan kecil dalam pembulatan mungkin ada

3

1. Jawaban hanya sebagian benar,

2. Sebagian besar kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility),

keaslian (originality), penguraian (elaboration) dan perumusan

kembali (redefinition)

3. Sebagian besar Hasil dijelaskan namun belum akurat

4. Kesalahan kecil dalam pembulatan mungkin ada

2

1. Jawaban dikemukakan tapi tidak mengembangkan ide-ide

matematika

2. Kurang mencerminkan kelancaran (fluency), keluwesan

(flexibility), keaslian (originality), penguraian (elaboration)

dan perumusan kembali (redefinition)

3. Hanya sedikit hasil yang dijelaskan

4. Kesalahan kecil dalam pembulatan mungkin ada

1

Page 53: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

38

1. Jawaban benar-benar tidak tepat

2. Jawaban tidak mencerminkan kelancaran (fluency), keluwesan

(flexibility), keaslian (originality), penguraian (elaboration)

dan perumusan kembali (redefinition)ah

3. Tidak menyatakan pemahaman sama sekali

4. Tidak menjawab

0

Setelah diperoleh nilai rata-rata kemudian peneliti menentukan kategori

nilai rata-rata yang diperoleh siswa. Kategori kemampuan berpikir kreatif

dalam belajar matematika tersaji pada tabel 3.6.

Tabel 3.6 Kategori kemampuan berpikir kreatif dalam belajar

matematika

Persentase Kategori Berpikir Kreatif

81% - 100% Sangat tinggi

61% - 80% Tinggi

41% - 60% Sedang

21% - 40% Rendah

0% - 20% Sangat rendah

(Riduwan, 2009: 15)

H. Indikator Keberhasilan

Komponen-komponen yang menjadi indikator keberhasilan dalam penelitian

ini sebagai berikut.

1. Rata-rata nilai tes akhir siklus dalam kategori baik yaitu minimal rata-rata 61.

2. Peningkatan nilai rata-rata dari nilai pretes, postes siklus I dan postes siklus II.

3. Aktivitas berpikir kreatif siswa dalam belajar matematika pada akhir siklus II

dalam kategori baik yaitu rata-rata kelas minimal 61% telah menunjukkan

pemikiran kreatif dalam belajar matematika.

Page 54: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

39

4. Peningkatan persentase kemampuan berpikir kreatif dalam belajar

matematika.

5. Pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan pemecahan masalah dalam

kategori baik yaitu minimal 61% telah terlaksana dan pembelajaran dengan

pendekatan pemecahan masalah sudah dapat meningkatkan kemampuan

berpikir kreatif siswa dalam belajar matematika.

6. Hasil angket berpikir kreatif siswa dalam kategori baik yaitu minimal 61 %

telah menunjukkan pemikiran kreatif dalam belajar matematika.

Page 55: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian tindakan ini dilaksanakan pada tanggal 23 April 2010 sampai

dengan tanggal 14 Mei 2010. Penelitian ini terdiri dari dua siklus dimana tiap

siklus terdiri dari tiga kali pertemuan. Proses pembelajaran di SMP N 2 Depok

dimulai pada pukul 07.00 WIB. Jadwal pelaksanaan pembelajaran matematika

selama proses penelitian di kelas VII D dipaparkan pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Selama Penelitian

Siklus Pertemuan

ke-

Hari/Tanggal Waktu Materi

I 1 Jumat/23

April 2010

09.30-

11.05 Keliling dan luas

untuk persegi dan

persegi panjang

Mengerjakan dan

pembahasan LKS

2 Rabu/28

April 2010

07.00-

08.20 Keliling dan luas

segitiga

Mengerjakan dan

pembahasan LKS

3 Kamis/29

April 2010

11.35-

12.15 Keliling dan luas

jajargenjang

Mengerjakan dan

pembahasan LKS

4 Jumat/30

April 2010

09.30-

11.05

Tes akhir siklus I

II 1 Rabu/5 Mei

2010

07.00-

08.20 Keliling dan luas belah

ketupat

Mengerjakan dan

pembahasan LKS

2 Kamis/6 Mei

2010

11.35-

12.15 Keliling dan luas

layang-layang

Mengerjakan dan

pembahasan LKS

3 Rabu/12 Mei

2010

07.00-

08.20 Keliling dan luas

trapesium

Mengerjakan dan

Page 56: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

41

pembahasan LKS

4 Jumat/14 Mei

2010

09.30-

11.05

Tes akhir siklus II

1. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

a. Penelitian Tindakan Kelas Siklus I

1) Perencanaan

Kegiatan ini bertujuan untuk merencanakan dan mempersiapkan segala

sesuatu sebelum penelitian. Kegiatan yang dilaksanakan selama perencanaan

meliputi:

a) Penyusunan Perangkat Pembelajaran

Perangkat pembelajaran yang digunakan selama penelitian ini adalah:

(1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mengenai materi

yang akan diajarkan dengan menggunakan pendekatan pemecahan

masalah. Materi yang diajarkan pada pertemuan pertama adalah keliling

dan luas untuk persegi dan persegi panjang. Pada pertemuan kedua materi

yang diajarkan adalah keliling dan luas segitiga. Sedangkan pada

pertemuan ketiga materi yang diajarkan adalah keliling dan luas

jajargenjang. RPP disusun peneliti dengan pertimbangan dan masukan dari

guru yang bersangkutan dan dosen pembimbing

(2) Penyusunan Media Pembelajaran

Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah Lembar Kerja

Siswa (LKS). Untuk mengerjakan LKS siswa dibentuk dalam kelompok-

kelompok seperti telah tercantum pada subbab sebelumnya. LKS disusun

Page 57: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

42

peneliti dengan pertimbangan dan masukan dari guru matapelajaran dan

dosen pembimbing.

b) Penyusunan Instrumen Penelitian

(1) Menyiapkan soal pretes yang dilaksanakan pada awal pembelajaran

pertemuan pertama pada siklus I. Pretes ditujukan untuk mengetahui

tingkat kemampuan awal siswa dalam berpikir kreatif pada

matapelajaran matematika serta digunakan sebagai acuan pada

pembelajaran selanjutnya.

(2) Menyiapkan tes akhir siklus I yang diberikan pada akhir dari siklus I.

Tes akhir siklus I ditujukan untuk mengetahu tingkat kemampuan

berpikir kreatif siswa dalam belajar matematika pada siklus I serta

digunakan sebagai refleksi bila mana perlu diadakan perbaikan-

perbaikan pada siklus selanjutnya.

(3) Lembar Observasi

Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini ada dua

jenis yaitu:

(a) Lembar observasi berpikir kreatif siswa dalam belajar matematika

Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi berpikir kreatif

siswa dalam belajar matematika yang disusun berdasarkan aspek

afektif berpikir kreatif siswa dalam belajar matematika.

(b) Lembar obsevasi keterlaksanaan pembelajaran

Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi keterlaksanaan

pembelajaran yang disusun berdasarkan RPP yang telah dibuat dan

Page 58: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

43

digunakan untuk mencatat hasil pengamatan mengenai keterlaksanaan

pembelajaran matematika dengan pendekatan pemecahan masalah.

(4) Angket Berpikir Kreatif Siswa

Menyusun dan mempersiapkan angket berpikir kreatif siswa

Angket disusun berdasarkan aspek-aspek dari berpikir kreatif.

(5) Pedoman Wawancara

Menyusun dan mempersiapkan pedoman wawancara siswa dan

guru. Wawancara dilakukan pada akhir siklus I dan akhir siklus II.

Pedoman wawancara untuk siswa ditujukan untuk mengetahui pola

pikir kreatif dari siswa. Sedangkan pedoman wawancara untuk guru

berisi tentang penerapan pendekatan pemecahan masalah yang

diterapkan dalam penelitian apakah ada kendala atau hambatan yang

nantinya akan diperbaiki pada siklus kedua.

2) Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan pada tanggal 23 April 2010

sampai dengan 30 April 2010. Pada tahap ini guru melaksakan tindakan sesuai

RPP yang telah disusun oleh peneliti dan sebelumnya telah dikonsultasikan

dengan guru matapelajaran dan dosen pembimbing. Selama pembelajaran

peneliti dibantu oleh 4 orang observer untuk mengamati aktivitas berpikir

kreatif siswa dan mengamati pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Untuk

selengkapnya data mengenai observer tercantum pada lampiran.

Kegiatan pada siklus I dilaksanakan dalam 4 kali pertemuan. Berikut

penjabaran dari pelaksanaan siklus I.

Page 59: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

44

a) Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama siklus I dilaksanakan pada tangagal 23 Maret 2010

pukul 09.30 WIB sampai dengan pukul 11.05 WIB. Guru bersama peneliti dan

3 orang observer memasuki ruangan.

(1) Kegiatan Pendahuluan

Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa kemudian dilanjutkan

dengan memberikan apersepsi kepada siswa tentang materi yang akan

diajarkan. Sebelum memasuki materi guru memberikan soal pretes kepada

siswa untuk mengetahui tingkat kemampuan awal siswa dalam berpikir kreatif

selama 20 menit. Setelah siswa diberikan soal pretes dan dikerjakan oleh

siswa, guru melanjutkan dengan memberikan apersepsi kemudian dilanjutkan

menuju kemateri.

Materi pada hari pertama penelitian adalah keliling dan luas untuk persegi

dan persegi panjang. Guru memberikan apersepsi dengan menunjukkan berapa

penting mamfaat dan kegunaan dari bangun datar persegi dan persegi panjang

dalam kehidupan sehari-hari. Guru menunjukkan bentuk bangun persegi dan

persegi panjang.

(2) Kegiatan Inti

Guru membentuk siswa menjadi delapan kelompok. Adapun kelompoknya

terlampir dalam lampiran. Setelah membagi siswa menjadi beberapa

kelompok, guru membagikan nomor absen berbentuk bulatan yang di

tempelkan pada baju siswa. Kemudian guru membagikan LKS yang berisikan

soal-soal tentang permasalahan keliling dan luas untuk persegi dan persegi

Page 60: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

45

panjang dengan aspek berpikir kreatif dan pemecahan masalah. Guru

memberikan waktu selama 20 menit untuk mengerjakan LKS.

Selama proses pengerjaan LKS guru mendampingi siswa untuk

memberikan masukan apabila diperlukan oleh siswa. Dalam proses

pengerjaan, ada beberapa siswa yang bertanya tentang soal yang ada di dalam

LKS. Ada yang bertanya tentang bagaimana menyelesaikan soal nomor 1

dalam LKS. Dengan tenangnya guru memberikan pengarahan kepada siswa

bahwa pengerjaan soal nomor 1 adalah dengan membayangkan tentang sebuah

bangun persegi dan persegi panjang kemuadian digambar dalam kertas

berpetak yang telah tersedia dalam LKS. Ada siswa yang bertanya “pak guru,

ini ukuranya berapa?’. Guru menjawab “anak-anak pada soal nomor 1 ukuran

bebas sesuai dengan kehendak kalian masing-masing, asalkan ukuranya tidak

melebihi petak-petak yang tertera dalam LKS”.

Diskusi telah berjalan 10 menit, kemudian ada siswa dari kelompok 2 yang

bertanya “ bapak, soal nomor 2 pada kegiatan 2 itu maksudnya bagaimana?”.

Guru menjawab “soal nomor 2 itu adalah salah satu keguanaan dalam belajar

keliling dan luas untuk persegi dan persegi panjang. Soal tersebut bercerita

tentang seorang anak yang mengitari sebuah lapangan sepak bola dengan

ukuran lapangan sepak bola yaitu 2 kali ukuran bangun datar persegi yang

diketahui di dalam soal”. Guru bertanya “ berapa ukuran persegi?”. Siswa

menjawab “64 pak”. Guru menyahut “lalu berapa ukuran sisi-sisi persegi

dan ukuran lapangan sepak bola?”. Siswa menjawab “ sisi-sisinya 8m dan

ukuran lapangan sepakbola tersebut adalah 128 pak”. Kemudian guru

Page 61: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

46

memberikan instruksi kepada siswa untuk mendiskusikan kembali

permasalahan tersebut dengan kelompoknya sehingga ditemukan suatu hasil

akhir yang benar.

Setelah 20 menit lebih guru menghentikan jalannya diskusi. Kemudian

guru bersama-sama dengan siswa membahas LKS dengan beberapa siswa

mengerjakan di depan kelas.

(3) Penutup

Guru bersama-sama dengan siswa menarik kesimpulan tentang materi

yang dipelajari pada hari ini. Guru memancing siswa dengan pertanyaan-

pertanyaan yang mengarah pada kesimpulan tentang materi pada hari ini.

Setelah hal tersebut dilakukan guru menyuruh siswa untuk merangkum hasil

diskusi pada hari ini kemudian dilanjutkan dengan memberikan tugas rumah

kepada siswa yaitu permasalahan nomor 9a halaman 97 pada buku Cholik M

dan Sugijono.2005. Matematika Untuk SMP / MTS kelas VII.Jakarta .Erlangga

yang merupakan buku pegangan siswa.

Guru mengakhiri pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan salam.

b) Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada tangagal 28 maret 2010 pukul 07.00

WIB sampai dengan pukul 08.20 WIB. Guru bersama peneliti dan 3 orang

observer memasuki ruangan.

(1) Kegiatan Pendahuluan

Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa kemudian dilanjutkan

dengan memberikan apersepsi kepada siswa tentang materi yang akan

Page 62: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

47

diajarkan. Setelah selesai memberikan apersepsi guru mengitari kelas untuk

mengecek apakah pekerjaan rumah siswa sudah dikerjakan atau belum.

Ternyata semua siswa sudah mengerjakan dan guru memancing siswa untuk

menjawab dengan lesan untuk hasil akhirnya saja. Setelah itu guru

menegaskan jawaban yang benar dan guru menyuruh siswa yang menjawab

salah untuk diperbaiki. Selanjutnya guru mengarahkan siswa untuk

membentuk kelompok seperti kelompok pada pertemuan pertama. Guru

mewajibkan siswa untuk menggunkan nomor absen pada baju mereka

sehingga memudahkan guru dan observer dalam melakukan pengamatan.

Nomor absen tersebut sama dengan nomor absen yang digunakan pada

pertemuan pertama.

Setelah masalah teknis tersebut selesai guru mengarahkan siswa menuju

materi inti dengan menjelaskan tujuan dari pembelajaran pada pertemuaan

hari ini serta memberikan masalah-maslah ringan yang mengacu pada

pembelajaran dengan pendekatan pemecahan masalah. Kemudian guru

menjelaskan bahwa materi pada pertemuan hari ini adalah keliling dan luas

segitiga.

(2) Kegiatan Inti

Guru membagikan LKS kepada siswa dan siswa diberikan kesempatan

selama 25 menit untuk berdiskusi mengenai permasalahan yang ada di dalam

LKS. Guru mengawasi jalannya diskusi, serta guru memberikan kesempatan

kepada seluruh siswa untuk bertanya kepada guru apabila ada yang hal-hal

yang kurang dimengerti yang terdapat pada LKS. Ada salah satu siswa yang

Page 63: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

48

bertanya dari kelompok 1, Rizki namanya. Dia bertanya apakah soal nomor 2

boleh dikerjakan dengan menggunakan rumus luas persegi dan persegi

panjang?. Guru menjawab “pada soal nomor 2 boleh dikerjakan dengan cara

yang pernah kalian dapatkan pada pertemuan sebelumnya atau dengan cara

yang pernah kalian dapatkan melalui bimbingan belajar yang kalian ikuti. Ada

siswa yang menyahut “bapak maksudnya 1 petak mewakili 1cm itu apa?”.

Guru menjawab “maksudnya adalah 1 petak pada gambar tersebut mewakili

1cm, petak-petak tersebut berbentuk persegi yang mempunyai sisi 1cm

sehingga luas persegi yang merupakan petak berbentuk persegi adalah 1 ”.

Guru berkeliling hingga ke belakang kelas. Guru mengamati siswa yang

aktif dan guru menegur beberapa siswa yang hanya bermain-main saja. Guru

memberi motivasi kepada siswa bahwa berdiskusi adalah kegiatan masa depan

yang dapat menjalin keakraban diantara masing-masing individu yang

sekarang ini masih terlalu individualis. Dengan berdiskusi maka kalian telah

menjalin hubungan saling menghargai sesama.

Satelah diskusi berjalan 15 menit ada seorang siswa dari kelompok 5 yang

menanyakan soal nomor terakhir. Berikut perbincangan antara guru dan siswa

tersebut. Siswa : “bapak, ini cara pengerjaannya bagaimana?”. Guru : “ soal

tersebut sama dengan soal nomor 2 atau nomor 1”. Siswa : “lalu bagaimana

cara menghitungnya bapak?”. Guru : “kalian itu sudah belajar tentang keliling

dan luas untuk persegi dan persegi panjang dan kalian juga telah menemukan

rumus untuk menghitung luas segitiga, jadi kalian tinggal memilih untuk

menggunakanya pada soal nomor terakhir. Terlebih dahulu amati bangun apa

Page 64: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

49

yang dimaksud pada soal tersebut kemudian gunakan imajinasi kalian untuk

mencerna permasalahan tersebut”. Siswa : berarti ini dibagi-bagi berdasarkan

jenis bangunnya kemudian dihitung dengan rumus luas segitiga atau rumus

luas persegi ya pak?”. Guru : “nah itu kalian pintar”. Siswa : “he he he he

he…”.

Diskusi telah berjalan 25 menit dan guru menghentikan jalannya diskusi.

Guru menawarkan kepada siswa untuk mengerjakan hasil diskusi bersama

kelompoknya di depan kelas. Suasana kelas kemudian berubah menjadi lebih

riuh dengan adanya suara-suara dari siswa yang ingin mengajukan dirinya atau

anggota dari kelompoknya untuk dapat ditunjuk oleh guru dalam mengerjakan

permasalahan yang ada pada LKS dan dikerjakan di depan kelas.

Kelompok yang mengerjakan di depan kelas ialah kelompok 3. Salah

seorang dari kelompok 3 mengerjakan ke depan kelas. Anak tersebut

mengerjakan soal nomor 1. Selain dari kelompok 3 ada dua kelompok lain

yang mengerjakan untuk soal nomor 1 yaitu kelompok 2 dan kelompok 8.

Mereka mengerjakan secara bersamaan di depan kelas. Dua kelompok dari 3

kelompok tersebut mendapatkan rumus untuk menghitung luas segitiga

dengan melihat dari rumus luas persegi panjang. Mereka menghitung luas

persegi panjang terlebih dahulu kemudian mereka menganalisis bahwa

segitiga yang ada dalam persegi panjang ternyata adalah dua buah segitiga

yang sama ukuranya yaitu dari persegi panjang. Sedangkan satu kelompok

yang lain mendapatkan rumus luas persegi dengan memisalkan alas segitiga

Page 65: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

50

dengan a dan tinggi segitiga dengan t dan mereka mendapatkan kesimpulan

untuk rumus luas segitiga berasal dari pembelajaran sewaktu di SD.

Soal nomor 1 telah selesai dibahas, kemudian siswa di suruh untuk

mengganti jawaban mereka apabila terdapat jawaban yang masih salah pada

LKS mereka masing-masing. Soal selanjutnya juga dikerjakan di depan kelas

dengan beberapa siswa secara bersamaan mengerjakan didepan kelas. Ada

satu soal yang tidak dibahas karena waktunya habis dan guru menyuruh siswa

untuk mempelajarinya di rumah.

(3) Penutup

Guru bersama-sama dengan siswa menarik kesimpulan tentang materi

yang dipelajari pada hari ini. Guru memancing siswa dengan pertanyaan-

pertanyaan yang mengarah pada kesimpulan tentang materi pada hari ini.

Setelah hal tersebut dilakukan, guru menyuruh siswa untuk merangkum hasil

diskusi pada hari ini kemudian dilanjutkan dengan guru memberikan tugas

rumah kepada siswa yaitu permasalahan nomor 6 halaman 151 pada buku

Cholik M dan Sugijono.2005. Matematika Untuk SMP / MTS kelas VII.Jakarta

.Erlangga yang merupakan buku pegangan siswa.

Guru mengakhiri pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan salam.

c) Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada tangagal 29 Maret 2010 pukul 11.35

WIB sampai dengan pukul 12.15 WIB. Guru bersama peneliti dan 3 orang

observer memasuki ruangan.

Page 66: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

51

(1) Kegiatan Pendahuluan

Guru membuka pelajaran dengan salam dan dilanjutkan dengan berdoa.

Guru memberikan apersepsi kepada siswa tentang materi yang akan diajarkan.

Setelah selesai memberikan apersepsi guru mengitari kelas untuk mengecek

apakah pekerjaan rumah siswa sudah dikerjakan atau belum. Ternyata semua

siswa sudah mengerjakan dan guru memancing siswa untuk menjawab dengan

lesan hasil akhirnya saja. Setelah itu guru menegaskan jawaban yang benar

dan guru menyuruh siswa yang menjawab salah untuk diperbaiki. Kemudian

guru menjelaskan tentang kegunaan dan tujuan dari belajar metematika

tentang keliling dan luas bangun datar. Materi pada pembelajaran hari ini

adalah keliling dan luas jajargenjang. Guru memberikan sebuah masalah

tentang keliling dan luas jajargenjang kemudian guru memberikan waktu

berpikir selama 1 menit. Setelah itu guru menanyakan jawabannya kepada

siswa. Ada sebagian siswa yang menjawab benar dan ada pula yang menjawab

salah. Kemudian guru menjelaskan maksud dari pertanyaanya tadi. Setelah hal

tersebut, guru membagi siswa menjadi 8 kelompok dengan kelompok tetap

sama dengan kelompok sebelumnya dan dengan tetap menggunakan nomor

absen pada baju mereka.

(2) Kegiatan Inti

Guru membagikan LKS kepada siswa dengan tiap kelompok mendapatkan

1 bendel LKS. LKS tersebut berisi tentang permasalahan keliling dan luas

jajargenjang dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah. Didalam

LKS terdapat permasalahan-permasalahan yang menuntut siswa untuk dapat

Page 67: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

52

menemukan kembali rumus luas dan keliling jajargenjang serta menggunakan

rumus tersebut dalam permasalahan yang ada dalam LKS.

Guru menyuruh siswa untuk berdiskusi dengan kelompoknya selama 25

menit dan apabila ada hal yang tidak dimengerti dari permasalahan yang ada

didalam LKS guru memperbolehkan siswa untuk bertanya. Guru mengawasi

jalannya diskusi serta mengamati siswa-siswa yang aktif dan siswa-siswa yang

pasif. Sesekali guru menegur siswa yang pasif dan menegur siswa yang

hiperaktif dalam hal negatife.

Suasana pembelajaran pada hari ini berlangsung sedikit gaduh. Akan tetapi

guru melihat hal positif dalam keadaan tersebut. Dengan keadaan demikian

para siswa akan lebih berinteraksi dengan siswa lain dalam hal bertukar

pikiran mengenai permasalahan-permasalahan yang terdapat pada LKS

walaupun suasana kelas terlihat sedikit gaduh.

Setelah 25 menit lebih guru menghentikan jalannya diskusi. Guru

memberikan instruksi kepada siswa untuk mengerjakan permasalahan yang

telah didiskusikan bersama kelompoknya untuk dikerjakan di depan kelas.

Guru melihat ada banyak siswa yang mengangkat tangan keatas untuk dapat

mengerjakan di depan kelas. Guru menunjuk tiga orang siswa dari beberapa

siswa yang mengajukan dirinya untuk mengerjakan di depan kelas. Tiga orang

siswa tersebut mengerjakan satu soal yang sama sehingga muncul berbagai

pemikiran yang berbeda. Soal selanjutnya juga dikerjakan oleh beberapa siswa

di depan kelas.

Page 68: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

53

(3) Penutup

Guru menutup pelajaran dengan membimbing siswa untuk merangkum

hasil diskusi pada pembelajaran hari ini. Guru menyarankan kepada siswa

untuk lebih aktif dalam belajar sehingga akan mendapatkan hasil yang terbaik.

Setelah hal tersebut dilakukan guru memberikan tugas rumah kepada siswa

yaitu permasalahan nomor 6 halaman 101 pada buku Cholik M dan

Sugijono.2005. Matematika Untuk SMP / MTS kelas VII.Jakarta .Erlangga

yang merupakan buku pegangan siswa. Guru memberitahukan kepada siswa

bahwa pada pertemuan selanjutnya akan diadakan tes dengan materi keliling

dan luas untuk bangun datar persegi, persegi panjang, segitiga dan

jajargenjang. Guru mengakhiri pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan

salam.

d) Pertemuan Keempat

Pertemuan keempat siklus I dilaksanakan pada tangagal 30 Maret pada

pukul 09.30 WIB sampai dengan pukul 11.05 WIB. Pada pertemuan keempat

guru memberikan tes kemampuan berpikir kreatif. Tes tersebut berbentuk 3

soal urain yang berisi materi pembelajaran pada siklus pertama dengan aspek

berpikir kreatif dan pemecahan masalah. Siswa diberi waktu untuk belajar

selama 10 menit untuk mengingat kembali tentang materi yang telah dipelajari

di rumah. Setelah selesai guru menyuruh siswa untuk memasukkan semua

buku yang ada di atas meja ke dalam laci atau tas.

Guru membagi lembar soal dan lembar jawab secara bersamaan. Guru

memperingatkan kepada siswa untuk tidak meminta atau memberi bantuan

Page 69: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

54

kepada teman lain dalam pengerjaan soal tes tersebut. Setelah semua

mendapatkan lembar soal dan lembar jawab, guru menyuruh siswa untuk

berdoa terlebih dahulu dengan dipimpin oleh guru tersebut.

Setelah tes akhir siklus I berjalan 70 menit, guru membagikan lembar

angket berpikir kreatif untuk diisi dan dikumpulkan beserta lembar jawab tes.

Waktu telah berakhir dan guru menhyuruh siswa untuk segera mengumpulkan

hasil jawabannya beserta lembar angket. Setelah itu guru menutup pelajaran

dengan berdoa dan salam.

3) Observasi Siklus I

Pada lembar observasi yang diamati adalah aspek afektif dalam berpikir

kreatif dan aspek pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pemecahan

masalah.

(1) Lembar Observasi Berpikir Kreatif Siswa

Aspek afektif berpikir kreatif yang diukur tampak pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Aspek Afektif Dalam Berpikir Kreatif

Nomor

Aspek

Aspek Afektif Berpikir Kreatif

1 Berani mengambil resiko (tapi dengan

perhitungan)

2 Berani dan antusias dalam mengemukakan

pendapat serta menjawab pertanyaan dengan

memberi jawaban yang lebih banyak

3 Rasa ingin tahu yang besar

4 Menyukai tantangan dan pengalaman baru

5 Keinginan untuk menemukan suatu

pemecahan masalah dan tidak mudah putus

asa

Page 70: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

55

(a) Pertemuan 1

Pada pertemuan pertama siklus I lembar observasi siswa tentang aspek

afektif pada berpikir kreatif dalam belajar matematika menunjukkan rata-

rata 37,98% siswa telah melaksanakan. Berikut adalah hasil ketercapaian

tiap aspek:

Tabel 4.3 Persentase Tiap Aspek Pertemuan 1

Nomor Aspek

Afektif Berpikir

Kreatif

Nomor Butir Rata-rata Persentase

Kelas VIID

1 1, 2, 3 41.40%

2 4, 5, 6, 7, 8 36.90%

3 9, 10 38.03%

4 11, 12, 13 32.75

5 14, 15 43.38%

Rata-rata kelas 37.98%

(b) Pertemuan 2

Pada petemuan kedua siklus I lembar observasi siswa tentang aspek

afektif pada berpikir kreatif dalam belajar matematika menunjukkan rata-

rata 41,04% siswa telah melaksanakan. Untuk hasil ketercapaian tiap

aspek tersaji pada tabel 4.4.

Tabel 4.4 Persentase Tiap Aspek Pertemuan 2

Nomor Aspek

Afektif Berpikir

Kreatif

Nomor Butir Rata-Rata

Persentase Kelas

VIID

1 1, 2, 3 40.76%

2 4, 5, 6, 7, 8 44.38%

3 9, 10 44.38%

4 11, 12, 13 45.83%

5 14, 15 53.13%

Rata-rata kelas 41.04%

Page 71: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

56

(c) Pertemuan 3

Pada petemuan ketiga siklus I lembar observasi siswa tentang aspek

afektif pada berpikir kreatif dalam belajar matematika menunjukkan rata-

rata 42,25% siswa telah melaksanakan. Untuk hasil ketercapaian tiap

aspek tersaji pada tabel 4.5.

Tabel 4.5 Persentase Tiap Aspek Pertemuan 3

Nomor Aspek

Afektif Berpikir

Kreatif

Nomor Butir Rata-Rata

Persentase Kelas

VIID

1 1, 2, 3 44.90%

2 4, 5, 6, 7, 8 38.24%

3 9, 10 52.45%

4 11, 12, 13 39.05%

5 14, 15 42.94%

Rata-rata kelas 42.25%

Dari data pada pertemuan pertama, kedua dan ketiga pada siklus I dapat

dilihat bahwa aspek afektif dari berpikir kreatif siswa mengalami peningkatan.

Dari 37,98% siswa yang telah berhasil menjadi 41,04% siswa pada pertemuan

kedua dan meningkat kembali pada pertemuan ketiga menjadi 42,25% siswa.

Untuk kategori kemampuan berpikir kreatif siswa dari pertemuan pertama

sampai dengan ketiga pada siklus I tersaji pada tabel 4.6.

Tabel 4.6 Kategori Kemampuan Berpikir Kreatif Siklus I

Pertemuan Persentase Kategori Berpikir Kreatif

1 37.98% Rendah

2 41.04% Sedang

3 42.25% Sedang

Rata-rata 40.42% Rendah

Walaupun keadaan diatas menunjukkan suatu peningkatan yang

signifikan, akan tetapi keadaan tersebut menggambarkan kemampuan berpikir

Page 72: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

57

kreatif siswa dalam belajar matematika di kelas VII D pada siklus pertama

masih rendah yaitu hanya mencapai 40,42% siswa. Untuk selengkapnya hasil

dari observasi berpikir kreatif siklus I dapat dilihat pada lampiran

(2) Lembar Observasi Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan

Pendekatan Pemecahan Masalah

(a) Pertemuan Pertama

Pada pertemuan pertama siklus I pembelajaran dengan pendekatan

pemecahan berjalan dengan baik, hal tersebut ditunjukan dengan

persentase dari data lembar observasi pembelajaran mencapai 80,95%

yang termasuk dalam kategori baik.

(b) Pertemuan Kedua

Pada pertemuan kedua siklus I pembelajaran dengan pendekatan

pemecahan berjalan dengan baik, hal tersebut ditunjukan dengan

persentase dari data lembar observasi pembelajaran mencapai 78,57%

yang termasuk dalam kategori baik.

(c) Pertemuan Ketiga

Pada pertemuan ketiga siklus I pembelajaran dengan pendekatan

pemecahan berjalan dengan baik, hal tersebut ditunjukan dengan

persentase dari data lembar observasi pembelajaran mencapai 73,80%

yang termasuk dalam kategori baik.

Berdasarkan lembar observasi pada pertemuan pertama, kedua dan ketiga

dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran matematika dengan pendekatan

pemecahan masalah pada siklus I dapat berjalan dengan baik. Berikut adalah

penjabaran dari data lembar observasi pembelajaran Siklus I pada tabel 4.7.

Page 73: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

58

Tabel 4.7 Data Lembar Observasi Pembelajaran Siklus I

Pertemuan Persentase Kategori

1 80,95% Baik

2 78,57% Baik

3 73,80% Baik

1, 2 dan 3 77,77% Baik

4) Tes Berpikir Kreatif Siklus I

Tes berpikir kreatif siklus I dilaksanakan pada pertemuan pertama dan

pertemuan keempat. Pertemuan pertama diadakan tes awal atau pretes dan

pertemuan kedua diadakan tes akhir siklus I. Siswa yang hadir pada tes awal

dan tes akhir siklus I adalah sebanyak 34 siswa.

Pretes dilaksanakan pada awal pertemuan pertama dengan jumlah soal tes

adalah 2 butir soal uraian. Hasil dari pretes awal menunjukkan betapa rendah

kemampuan berpikir kreatif siwa dalam belajar matematika yaitu dengan rata-

rata kelas sebesar 33,40 atau 33,40% siswa yang telah memenuhi kategori

berpikir kreatif. Untuk selengkapnya hasil dari tes awal dapat dilihat dalam

lampiran.

Tes akhir siklus I dilaksanakan pada akhir siklus pertama yaitu pada

pertemuan keempat dengan jumlah soal tes adalah 3 butir soal uraian. Hasil

dari tes akhir siklus I mengalami peningkatan yang signifikan yaitu dengan

rata-rata kelas sebesar 60,83 atau 60,83% siswa yang termasuk dalam kategori

berpikir kreatif sedang. Untuk selengkapnya hasil dari tes akhir siklus I dapat

dilihat dalam lampiran.

5) Berpikir Kreatif Siklus I

Page 74: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

59

Berpikir kreatif siklus pertama dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu:

(1) Berdasarkan Lembar Observasi Berpikir Kreatif Siswa

Lembar observasi dibuat berdasarkan aspek afektif berpikir kreatif siswa

dalam belajar matematika. sehingga data yang diperoleh merupakan data

afektif dari berpikir kreatif siswa dalam belajar matematika. Data hasil

observasi diperoleh dari tiap pertemuan pada setiap siklusnya.

Data hasil observasi pada pertemuan pertama menunjukkan kemampuan

berpikir kreatif siswa masih rendah yaitu dengan tingkat ketercapaian 37,98%

yang termasuk dalam kategori rendah. Pada pertemuan kedua mengalami

peningkatan yaitu dengan tingkat ketercapaian 41,04% yang termasuk dalam

kategori sedang dan pada pertemuan ketiga juga mengalami peningkatan

yaitu dengan tingkat ketercapaian 42,25% yang termasuk dalam kategori

sedang. Sementara itu rata-rata ketercapaian siklus I dari masing-masing aspek

yang diukur adalah 41,56% untuk nomor aspek (1), 35,13% untuk nomor

aspek (2), 44,08% untuk nomor aspek (3), 38,31% untuk nomor aspek (4) dan

45,44% untuk nomor aspek (5). Sedangkan rata-rata ketercapaian keseluruhan

dari data hasil observasi pada siklus I masih tergolong rendah yaitu dengan

tingkat ketercapaian 40.42% yang termasuk dalam kategori rendah. Hasil

tersebut merupakan hasil dari aspek afektif dari berpikir kreatif siswa dalam

belajar matematika.

(2) Berdasarkan Hasil Tes

Data hasil tes akhir siklus I menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Dari tes awal atau pretes dengan rata-rata kelas sebesar 33,40 atau 33,40%

Page 75: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

60

siswa yang telah memenuhi kategori berpikir kreatif naik menjadi 60,83 atau

60,83% siswa yang termasuk dalam kategori berpikir kreatif sedang.

6) Refleksi Siklus I

Tujuan dari penerapan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan

pemecahan masalah (problem solving) adalah untuk meningkatkan

kemampuan berpikir kreatif siswa dalam belajar matematika. pada

pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pemecahan

masalah pada siklus I belum sepenuhnya terlaksana dengan baik. Hal ini

ditunjukkan dengan data sebagai berikut:

(1) Siswa masih banyak yang mengobrol pada saat guru menerangkan

materi sehingga siswa kurang memahami materi yang diterangkan guru.

(2) Sebagian siswa masih kurang aktif dalam pembelajaran.

(3) Siswa masih kurang berani dalam memberikan pendapat ketika siswa

dari kelompok lain mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

(4) Aspek afektif berpikir kreatif siswa berdasarkan lembar observasi

mencapai 40,42% berada dalam kategori rendah dan belum memenuhi

indikator keberhasilan yaitu 61%. Dari hasil diskusi guru dan peneliti

hal ini diakibatkan karena siswa kurang berani dalam mengungkapkan

pendapat dan kurangnya kepercayaan diri dari masing-masing siswa

dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan guru.

(5) Dari hasil tes telah menunjukkan suatu hasil yang cukup baik yaitu

60,83 atau 60,83%. Akan tetapi hasil tersebut belum memenuhi indikator

keberhasilan yaitu 61,00%. Sehingga dapat dikatakan bahwa nilai tes

akhir siklus I masih kurang memuaskan.

Berdasarkan hasil refleksi tersebut, maka perlu adanya siklus lanjutan

untuk memperbaiki pembelajaran dengan menggunakan pendekatan

pemecahan masalah guna meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa

Page 76: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

61

dalam belajar matematika dengan pendekatan pemecahan masalah (problem

solving) pada kelas VII D SMP N 2 Depok.

b. Penelitian Tindakan Kelas Siklus II

1) Perencanaan Siklus II

Perencanaan pada siklus II disusun berdasarkan hasil refleksi pada siklus I.

Tindakan yang dilakukan pada siklus II masih seperti pada tindakan di siklus

I. Namun pada siklus II terdapat beberapa tambahan kegiatan refleksi siklus I.

Adapun perencanaan siklus II yang dilakukan peneliti yaitu:

a) Menyiapkan pedoman wawancara dengan siswa

b) Memepersiapkan soal tes akhir siklus II. Tes akhir siklus II digunakan

untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif siswa dalam belajar

matematika.

c) Mempersiapkan lembar angket berpikir kreatif siswa.

d) Mempersiapkan tindakan perbaikan pada siklus II

(1) Guru mengkondisikan siswa agar lebih teratur dan tidak gaduh.

(2) Guru menginstruksikan siswa agar lebih aktif dalam berdiskusi.

(3) Guru menjelaskan materi dengan jelas dan akurat agar siswa

menjadi lebih tanggap dan lebih tertarik terhadap permasalahan

yang diberikan guru.

(4) Peneliti mengkontruksi ulang permasalahan-permasalahan yang

terdapat di LKS agar lebih mudah dipahami oleh siswa.

2) Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan pada tanggal 5 Mei 2010

sampai dengan 14 Mei 2010. Pada tahap ini guru melaksakan tindakan sesuai

RPP yang telah disusun oleh peneliti dan sebelumnya telah dikonsultasikan

dengan guru matapelajaran dan dengan dosen pembimbing. Selama

Page 77: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

62

pembelajaran peneliti dibantu oleh 3 orang observer untuk mengamati

aktivitas berpikir kreatif siswa dan mengamati pembelajaran yang dilakukan

oleh guru.

Kegiatan pada siklus II dilaksanakan dalam 4 kali pertemuan. Berikut

penjabaran dari pelaksanaan siklus II.

a) Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama siklus II dilaksanakan pada tanggal 5 Mei 2010 pada

pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 08.20 WIB. Guru bersama peneliti dan

3 orang observer memasuki ruangan.

(1) Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan pertemuan pertama siklus II yaitu guru membuka

pelajaran dengan salam dan dilanjutkan dengan berdoa. Setelah berdoa guru

mengabsen siswa dengan menanyakan kepada siswa “siapa hari ini yang tidak

masuk” siswa menjawab “hari ini nihil pak”. Setelah mengabsen siswa guru

memberikan apersepsi kepada siswa tentang bangun datar segitiga, persegi

dan persegi panjang guna masuk kemateri inti yaitu keliling dan luas belah

ketupat. Setelah itu guru memberi motivasi kepada siswa bahwa belajar

mengenai keliling dan luas belah ketupat sangatlah bermamfaat. Kemudian

guru menjelaskan mengenai tujuan dari pembelajaran keliling dan luas belah

ketupat.

(2) Kegiatan Inti

Guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok dengan kelompok

tetap sama dengan kelompok pada pertemuan sebelumnya. Kemudian guru

Page 78: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

63

memberikan permasalahan kepada setiap kelompok dalam bentuk LKS. Guru

memberikan kesempatan kepada siswa selama 25 menit untuk berdiskusi

dengan kelompoknya masing-masing dan guru memberikan kesempatan

kepada semua kelompok untuk bertannya kepada guru apabila ada hal-hal

yang kurang dimengerti di dalam LKS. Suasana kelas pada hari ini terlihat

lebih nyaman dan teratur. Siswa aktif dalam menyelesaikan permasalahan

yang diberikan oleh guru. Bahkan ada siswa yang sempat berdiskusi dengan

kelompok lain untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang ada di

dalam LKS. Ada siswa yang bertanya dari kelompok 4, dia bertanya “bapak,

apakah soal nomor 2 itu harus dikerjakan dengan cara biasa atau dengan cara

lengkap”. Guru menjawab “seperti biasa kalian mengerjakan, boleh dengan

cara biasa atau dengan cara lengkap dengan satu syarat jawaban kalian mudah

dimengerti oleh teman lain”. Siswa “iya pak”. Ada siswa lain yang menyahut

“berarti kalau langsung hasilnya saja boleh pak?”. Guru “itu tidak boleh sebab

kalian harus menjabarkan cara pengerjaannya agar teman lain yang belum

paham dapat mengerti bagaimana mendapat jawaban itu”. Siswa “kalau

dengan dua cara boleh pak?”. Guru “boleh anak-anak, sekarang diskusikan

terlebih dahulu dengan teman kalian nanti kalau ada yang tidak paham

tanyakan ke bapak”.

Diskusi telah berjalan selama 15 menit ada siswa yang bertanya dari

kelompok 5 mengenai permasalahan pada LKS kegiatan 2 nomor 3. Siswa

bertanya “ bapak maksud dari soal nomor 3 ini bagaimana?, bingung pak.

Guru : “maksudnya kalian disuruh menghitung luas daerah yang diarsir. Di

Page 79: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

64

dalam gambar terdapat bangun datar apa saja?”. Siswa : “bangun datar

segitiga, belah ketupat, persegi dan persegi panjang pak”. Guru : “lalu yang

ditanyakan dalam soal apa?”. Siswa : “Bangun yang diarsir pak”. Guru “nah

bangun yang diarsir itu berbentuk bangun datar apa?, kemudian kalian hitung

luasnya tiap bangun datar kemudian hasilnya?”. Siswa : “dijumlahkan pak”.

Guru : “silahkan kalian hitung dan kerjakan, 5 menit lagi kita bahas”.

Setelah diskusi berjalan selama 25 menit guru menghentikan jalannya

diskusi dan memeberi kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan

jawabannya di depan kelas. Sebagian besar kelompok mengajukan dirinya

untuk dapat mengerjakan di depan kelas. Akan tetapi guru hanya memberi

kesempatan kepada 3 orang siswa dari tiga kelompok yang berbeda untuk

mengerjakan permasalahan nomor 1. Ternyata jawabannya benar untuk semua

anak yang mengerjakan didepan kelas. Untuk permasalahan nomor 2 guru

memberi kesempatan kepada 2 orang siswa untuk mengerjakan di depan kelas.

Ternyata ada dua cara pengerjaan dan jawabannya sama dan benar. Untuk

permasalahan soal nomor 2 guru memberikan kesempatan kepada 2 orang

siswa dan terdapat dua cara pengerjaan dan hasil akhirnya sama dan benar.

Untuk soal nomor 3 kegiatan 2 ada tiga orang siswa yang mengerjakan dan

siswa tersebut sama dengan siswa yang pertama tadi mengerjakan. Cara

pengerjaannya berbeda, tetapi hasinya sama dan benar.

(3) Penutup

Guru bersama-sama dengan siswa menarik kesimpulan tentang

pemebelajaran pada hari ini. Siswa diberi kesempatan untuk merangkum hasil

Page 80: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

65

diskusinya. Setelah siswa merangkum, guru memberikan tugas rumah kepada

siswa yaitu permasalahan nomor 6 halaman 106 pada buku Cholik M dan

Sugijono.2005. Matematika Untuk SMP / MTS kelas VII.Jakarta .Erlangga

yang merupakan buku pegangan siswa.

Guru mengakhiri pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan salam.

b) Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua siklus II dilaksanakan pada tanggal 6 Mei 2010 pada

pukul 11.35 WIB sampai dengan pukul 12.15 WIB. Guru bersama peneliti dan

3 orang observer memasuki ruangan.

(1) Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan pertemuan kedua siklus II yaitu guru membuka

pembelajaran dengan salam dan dilanjutkan dengan berdoa. Setelah berdoa

guru mengabsen siswa dengan menanyakan kepada siswa “siapa hari ini yang

tidak masuk” siswa menjawab “hari ini nihil pak”. Setelah mengabsen siswa

guru memberikan apersepsi kepada siswa tentang bangun datar segitiga, belah

ketupat, persegi dan persegi panjang guna masuk kemateri inti yaitu keliling

dan luas layang-layang. Setelah itu guru memberi motivasi kepada siswa,

bahwa belajar mengenai keliling dan luas layang-layang sangatlah

bermamfaat. Kemudian guru menjelaskan mengenai tujuan dari pembelajaran

keliling dan luas layang-layang.

(2) Kegiatan Inti

Guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok dengan kelompok

tetap sama dengan kelompok pada pertemuan sebelumnya. Kemudian guru

Page 81: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

66

memberikan permasalahan kepada setiap kelompok dalam bentuk LKS. Guru

memberikan kesempatan kepada siswa selama 25 menit untuk berdiskusi

dengan kelompoknya masing-masing dan guru memberikan kesempatan

kepada semua kelompok untuk bertannya kepada guru apabila ada hal-hal

yang kurang dimengerti di dalam LKS. Pada waktu pembagian kelompok ada

siswa yang berkata bahwa siswa tersebut telah bosan dengan kelompok dan

permasalahan yang ada dalam LKS. Kemudian guru menegaskan lagi bahwa

pembelajaran seperti ini yang paling efektif dalam pembelajaran matematika

di SMP. Sebab akan melatih siswa untuk lebih aktif dan lebih kreatif. Siswa

tersebut kemudian mengikuti anjuran guru dan kembali menempatkan diri

pada kelompoknya.

Guru membagikan LKS kepada siswa dan guru menyuruh siswa untuk

berdiskusi dalam mengerjakan permasalahan yang ada dalam LKS. Suasana

diskusi sangat ramai, akan tetapi ramai dalam hal positif yaitu saling bertukar

pikiran mengenai permasalahan yang ada dalam LKS. Ada siswa yang

hiperaktif dan mengajukan diri untuk segera mengerjakan permasalah nomor 1

di depan kelas. Akan tetapi guru menanggapi siswa tersebut untuk menunggu

teman yang lain dan mengerjakan permasalahan nomor selanjutnya.

Guru mengitari kelas untuk mengecek apakah siswa-siswa mengerjakan

LKS atau hanya bermain-main saja. Ternyata siswa-siswa masih aktif dalam

berdiskusi. Sesampainya guru di kelompok 4 ada siswa yang bertanya “bapak

nomor dua itu disuruh mencari luas layang-layang pak?”. Guru : “iya benar,

apakah sudah dikerjakan?”. Siswa: “ini pak yang dimaksud dengan memberi

Page 82: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

67

nama terlebih dahulu itu apa?”. Guru: “itu maksudnya adalah pemberian

simbol pada setiap titik sudutnya, misalnya ABCD atau RSTU”. Siswa : “iya

pak, terima kasih”. Guru: “segera dikerjakan”.

Guru kemudian kembali kedepan kelas karena ada yang bertanya lagi dari

siswa yang berkelompok di depan kelas. Siswa bertanya “bapak diagonal

layang-layang pada soal nomor 2 itu berapa pak?”. Guru : “kalian cermati

dahulu pertanyaan yang dimaksud dan keterangan dalam soal tersebut”.

Siswa: “belum paham pak”. Guru: “di soal terdapat keterangan bahwa satu

petak pada gambar mewakili 1cm. jadi panjang diagonalnya berapa petak atau

berapa centimeter?”. Siswa : “12cm dan 14cm pak”. Guru : “nah itu kalian

bisa, segera selesaikan soal selanjutnya”. Siswa : “iya pak”.

Setelah 25 menit guru menghentikan jalannya diskusi dan memberikan

instruksi kepada siswa untuk mengerjakan hasil diskusinya di depan kelas.

Hampir semua kelompok mengajukan diri untuk mengerjakan di depan kelas.

Akan tetapi guru hanya menunjuk 3 orang siswa untuk mengerjakan

permasalahan nomor 1. Jawaban dari ketiga siwa tersebut berbeda karena cara

pengerjaan mereka berbeda. Kemudian guru menjelaskan kenapa jawabannya

dapat berbeda, itu semua disebabkan ada 2 orang siswa yang salah dalam

melakukan operasi pembagian. Setelah semua siswa memperbaiki jawabannya

kemudian guru memberi kesempatan kembali bagi siswa yang ingin

mengerjakan pekerjaannya di depan kelas. Kemudian ada 2 orang siswa yang

mengajukan diri dan guru menyuruh mereka untuk mengerjakan di depan

kelas. Kedua siswa tersebut mengerjakan dengan cara yang berbeda, tetapi

Page 83: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

68

mempunyai jawaban yang sama. Karena waktu habis guru menghentikan

presentasinya untuk hari ini dan siswa disuruh untuk mengerjakan soal yang

belum dibahas di rumah masing-masing.

(3) Penutup

Sebelum siswa beranjak dari tempat duduk, guru meminta tambahan

waktu 5 menit untuk menyimpulkan pembelajaran pada pertemuan ke-4.

Siswa mengikuti anjuran guru dan siswa kembali duduk dan merangkum

kesimpulan pembelajaran pada hari ini. Setelah selesai merangkum guru

memberi tugas rumah kepada siswa yaitu permasalahan nomor 6 halaman 109

pada buku Cholik M dan Sugijono.2005. Matematika Untuk SMP / MTS kelas

VII.Jakarta .Erlangga yang merupakan buku pegangan siswa.

Guru mengakhiri pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan salam.

c) Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga siklus II dilaksanakan pada tangagal 12 Mei 2010 pukul

07.00 WIB sampai dengan pukul 08.20 WIB. Guru bersama peneliti dan 3

orang observer memasuki ruangan.

(1) Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan pendahualuan pertemuan ketiga siklus II yaitu guru membuka

pembelajaran dengan salam dan dilanjutkan dengan berdoa. Setelah berdoa

guru mengabsen siswa dengan menanyakan kepada siswa “siapa hari ini yang

tidak masuk?” siswa menjawab “hari ini nihil pak”. Setelah mengabsen siswa

guru memberikan apersepsi kepada siswa tentang bangun datar segitiga, belah

ketupat, dan layang-layang guna masuk kemateri inti yaitu keliling dan luas

Page 84: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

69

trapesium. Setelah itu guru memberi motivasi kepada siswa, bahwa belajar

mengenai keliling dan luas trapesium sangatlah bermamfaat. Kemudian guru

menjelaskan mengenai tujuan dari pembelajaran keliling dan luas trapesium.

(2) Kegiatan Inti

Guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok dengan kelompok

tetap sama dengan kelompok pada pertemuan sebelumnya. Kemudian guru

memberikan permasalahan kepada setiap kelompok dalam bentuk LKS. Guru

memberikan kesempatan kepada siswa selama 25 menit untuk berdiskusi

dengan kelompoknya masing-masing dan guru memberikan kesempatan

kepada semua kelompok untuk bertannya kepada guru apabila ada hal-hal

yang kurang dimengerti di dalam LKS. Keadaan awal pada pertemuan ketiga

siklus II cenderung kondusif dan teratur. Siswa menempatkan diri terhadap

kelompoknya masing-masing dengan rapi dan tidak gaduh. Guru

memeberikan masukan bahwa pembelajaran hari harus lebih aktif dan

kondusif dari pada pertemuan sebelumnya. Guru mengucapkan terima kasih

karena telah membentuk kelompok dengan rapi tanpa membuat gaduh.

Kemudian guru menyuruh siswa untuk menggunakan nomor absen yang

digunakan pada pertemuan sebelumnya.

Guru mengawasi jalannya diskusi dengan berkeliling hingga ke belakang

kelas dan mengecek apakah ada siswa yang tidak berdiskusi. Siswa kelihatan

lebih aktif daripada pertemuan-pertemuan sebelumnya. Itu dapat dilihat

dengan keseriusan siswa dalam menjalani diskusi kelompok dan berbagai

pertanyaan kepada guru tentang permasalahan yang ada pada LKS. Ada salah

Page 85: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

70

satu siswa dari kelompok 4 yang menanyakan tentang permasalahan nomor 2.

Siswa bertanya “bapak soal nomor 2 itu cara pengerjaannya bagaimana?”.

Guru : “kalian cermati bangun apa saja yang ada pada gambar terlebih dahulu,

lalu kalian aplikasikan pengetahuan kalian tentang bangaimana cara

menghitung bangun yang terdapat pada gambar sehingga nantinya akan

didapatkan rumus untuk menghitung luas trapesium. Selanjutnya untuk soal

nomor (2.b) kalian hitung luas trapesium dengan rumus luas trapesiumk yang

kalian peroleh atau dengan penjabaran rumus lain sehingga mendapatkan hasil

yang benar.

Waktu pembelajaran pada pertemuan ketiga siklus II sempit, oleh karena

itu guru menghentikan jalannya diskusi setelah melihat waktu hampir habis.

Guru menghentikan jalannya diskusi 15 menit sebelum jam pelajaran berakhir.

Kemudian guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan di

depan kelas. Beberapa siswa mengejakan hasil diskusinya di depan kelas dan

dievaluasi bersama-sama dengan siswa. Bagi siswa yang menjawab salah guru

menyuruh siswa untuk membetulkan jawabannya.

(3) Penutup

Setelah semua soal dibahas, guru bersama-sama dengan siswa menarik

kesimpulan dari pembelajaran hari ini. Guru menyuruh siswa untuk

merangkum dan memahami hasil diskusi. Setelah selesai guru

memberitahukan kepada siswa, bahwa pada pertemuan selanjutnya akan

diadakan ujian dengan materi keliling dan luas bangun datar. Guru

menyarankan siswa untuk lebih giat dalam belajar sehingga hasil dari ujiannya

Page 86: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

71

bagus. Sebelum mengakhiri pembelajaran guru meminta siswa untuk

mengerjakan soal latihan pada buku Cholik M dan Sugijono.2005.

Matematika Untuk SMP / MTS kelas VII.Jakarta .Erlangga halaman 116-118,

yang ada pada buku pegangan siswa untuk dikerjakan di rumah.

Guru mengakhiri pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan salam

d) Pertemuan Keempat

Pertemuan keempat siklus II dilaksanakan pada tangagal 14 Mei 2010

pukul 09.30 WIB sampai dengan 11.05 WIB. Pada pertemuan keempat siklus

II guru memberikan tes kemampuan berpikir kreatif. Tes tersebut berbentuk 3

soal urain yang berisi materi pembelajaran pada siklus pertama dan kedua

dengan aspek berpikir kreatif dan pemecahan masalah. Siswa diberi waktu

untuk belajar selama 10 menit untuk mengingat kembali tentang materi yang

telah dipelajari di rumah. Setelah selesai guru menyuruh siswa untuk

memasukkan semua buku yang ada di atas meja ke dalam laci atau tas.

Guru membagi lembar soal dan lembar jawab secara bersamaan. Guru

memperingatkan kepada siswa untuk tidak meminta atau memberi bantuan

kepada teman lain dalam pengerjaan soal tes tersebut. Setelah semua

mendapatkan lembar soal dan lembar jawab, guru menyuruh siswa untuk

berdoa terlebih dahulu dengan dipimpin oleh guru.

Setelah tes akhir siklus II berjalan 70 menit, guru membagikan lembar

angket berpikir kreatif untuk diisi dan dikumpulkan beserta lembar jawab tes.

Waktu telah berakhir dan guru menyuruh siswa untuk segera mengumpulkan

Page 87: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

72

hasil jawabannya beserta lembar angket. Setelah itu guru menutup pelajaran

dengan berdoa dan salam.

3) Observasi Siklus II

a) Lembar Observasi Berpikir Kreatif Siswa

(1) Pertemuan 1

Pada petemuan pertama siklus II, lembar observasi siswa tentang aspek

afektif pada berpikir kreatif dalam belajar matematika menunjukkan rata-

rata 54.35% siswa telah melaksanakan. Berikut adalah hasil ketercapaian

tiap aspek yang terdapat pada tabel 4.8.

Tabel 4.8 Persentase Tiap Aspek Pertemuan 1

Nomor Aspek

Afektif Berpikir

Kreatif

Nomor

Butir

Rata-rata

Persentase Kelas

VIID

1 1, 2, 3 61.76%

2 4, 5, 6, 7, 8 47.33%

3 9, 10 46.13%

4 11, 12, 13 56.86%

5 14, 15 65.25%

Rata-rata kelas 54.35%

(2) Pertemuan 2

Pada petemuan kedua siklus II, lembar observasi siswa tentang aspek

afektif pada berpikir kreatif dalam belajar matematika menunjukkan rata-

rata 65.77% siswa telah melaksanakan. Berikut adalah hasil ketercapaian

tiap aspek yang terdapat pada tabel 4.9.

Tabel 4.9 Persentase Tiap Aspek Pertemuan 2

Nomor Aspek

Afektif Berpikir

Kreatif

Nomor

Butir

Rata-Rata

Persentase Kelas

VIID

1 1, 2, 3 67.42%

2 4, 5, 6, 7, 8 58.27%

Page 88: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

73

3 9, 10 67.40%

4 11, 12, 13 67.40%

5 14, 15 77.94%

Rata-rata kelas 65.77%

(3) Pertemuan 3

Pada petemuan ketiga siklus II, lembar observasi siswa tentang aspek

afektif pada berpikir kreatif dalam belajar matematika menunjukkan rata-

rata 70.86% siswa telah melaksanakan. Berikut adalah hasil ketercapaian

tiap aspek yang terdapat pada tabel 4.10.

Tabel 4.10 Persentase Tiap Aspek Pertemuan 3

Nomor Aspek

Afektif Berpikir

Kreatif

Nomor

Butir

Rata-Rata

Persentase Kelas

VIID

1 1, 2, 3 70.70%

2 4, 5, 6, 7, 8 66.14%

3 9, 10 67.21%

4 11, 12, 13 79.87%

5 14, 15 73.03%

Rata-rata kelas 70.86%

Dari data pada pertemuan pertama, kedua dan ketiga pada siklus II dapat

dilihat bahwa aspek afektif dari berpikir kreatif siswa mengalami peningkatan.

Dari 54.35% siswa yang telah berhasil menjadi 65.77% siswa pada pertemuan

kedua dan meningkat kembali pada pertemuan ketiga menjadi 70.86% siswa.

Berikut adalah tabel mengenai kategori dari kemampuan berpikir kreatif siswa

dari pertemuan pertama samapai dengan ketiga pada siklus II yang terdapat

pada tabel 4.11.

Page 89: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

74

Tabel 4.11 Kategori Kemampuan Berpikir Kreatif Siklus II

Pertemuan Persentase Kategori Berpikir Kreatif

1 54.35% Sedang

2 65.77% Tinggi

3 70.86% Tinggi

Rata-rata 63.66% Tinggi

Keadaan diatas menunjukkan suatu peningkatan yang signifikan dan

menggambarkan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam belajar matematika

di kelas VII D pada siklus II telah memenuhi indikator keberhasilan yaitu

mencapai 63.66% siswa dengan kategori berpikir kreatif tinggi. Untuk

selengkapnya hasil dari observasi berpikir kreatif siklus II dapat dilihat pada

lampiran.

b) Lembar Observasi Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan

Pemecahan Masalah

(a) Pertemuan pertama

Pada pertemuan pertama siklus II pembelajaran dengan pendekatan

pemecahan berjalan dengan baik, hal tersebut ditunjukan dengan

persentase dari data lembar observasi pembelajaran mencapai 86,71%

yang termasuk dalam kategori sangat baik.

(b) Pertemuan kedua

Pada pertemuan kedua siklus II pembelajaran dengan pendekatan

pemecahan berjalan dengan baik, hal tersebut ditunjukan dengan

persentase dari data lembar observasi pembelajaran mencapai 80,95%

yang termasuk dalam kategori baik.

Page 90: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

75

(c) Pertemuan ketiga

Pada pertemuan ketiga siklus II pembelajaran dengan pendekatan

pemecahan berjalan dengan baik, hal tersebut ditunjukan dengan

persentase dari data lembar observasi pembelajaran mencapai 85,71%

yang termasuk dalam kategori sangat baik.

Berdasarkan lembar observasi pada pertemuan pertama, kedua dan ketiga

dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran matematika dengan pendekatan

pemecahan masalah pada siklus II dapat berjalan dengan baik. Berikut adalah

penjabaran dari data lembar observasi pembelajaran Siklus II pada tabel 4.12.

Tabel 4.12 Data Lembar Observasi Pembelajaran Siklus II

Pertemuan Persentase Kategori

1 86,71% Sangat Baik

2 80,95% Baik

3 85,71% Sangat Baik

1, 2 dan 3 84,12% Sangat Baik

4) Tes Berpikir Kreatif Siklus II

Tes berpikir kreatif siklus II dilaksanakan pada pertemuan keempat.

Siswa yang hadir pada tes akhir siklus II adalah sebanyak 34 siswa.

Jumlah soal tes akhir siklus II adalah 3 butir soal uraian. Hasil dari tes

akhir siklus II mengalami peningkatan yang signifikan yaitu dengan rata-

rata kelas sebesar 76,39 atau 76,39% siswa yang telah memenuhi indikator

keberhasilan dengan kategori berpikir kreatif tinggi. Untuk selengkapnya

hasil dari tes akhir siklus I dapat dilihat dalam lampiran.

Page 91: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

76

5) Berpikir Kreatif Siklus II

Berpikir kreatif siklus II dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu:

(1) Berdasarkan Lembar Observasi Berpikir Kreatif

Lembar observasi dibuat berdasarkan aspek afektif berpikir kreatif

siswa dalam belajar matematika. sehingga data yang diperoleh merupakan

data afektif dari berpikir kreatif siswa dalam belajar matematika. Data

hasil observasi diperoleh dari tiap pertemuan pada setiap siklusnya.

Data hasil observasi pada pertemuan pertama siklus II menunjukkan

kemampuan berpikir kreatif siswa telah meningkat yaitu dengan tingkat

ketercapaian 54,35% yang termasuk dalam kategori sedang. Pada

pertemuan kedua siklus II mengalami peningkatan kembali, yaitu dengan

tingkat ketercapaian 65,77% yang termasuk dalam kategori tinggi dan

pada pertemuan ketiga siklus II juga mengalami peningkatan yaitu dengan

tingkat ketercapaian 79,87% yang termasuk dalam kategori tinggi.

Sementara itu rata-rata ketercapaian pada siklus II dari masing-masing

aspek yang diukur adalah 66,63% untuk nomor aspek (1), 57,25% untuk

nomor aspek 2, 60,25% untuk nomor aspek (3), 68,04untuk nomor aspek

(4) dan 72,07% untuk nomor aspek (5). Sedangkan rata-rata ketercapaian

keseluruhan dari data hasil observasi pada siklus II termasuk dalam

kategori tinggi yaitu dengan tingkat ketercapaian 63,66%. Hasil tersebut

merupakan hasil dari aspek afektif dari berpikir kreatif siswa dalam belajar

matematika.

Page 92: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

77

(2) Berdasarkan Hasil Tes

Data hasil tes akhir siklus II menunjukkan peningkatan yang signifikan

dan sesuai dengan indikator keberhasilan dengan nilai rata-rata pada tes

akhir siklus II sebesar 76,39 atau 76,39% siswa dengan kategori berpikir

kreatif tinggi. Dengan demikian kemampuan berpikir kreatif dari segi

kognitif telah sesuai dengan indikator keberhasilan.

(3) Berdasarkan Hasil Angket

Data hasil dari angket telah menunjukkan hal yang sesuai dengan

indikator keberhasilan yaitu 71.68% siswa dengan kategori baik. Artinya

kemampuan berpikir kreatif siswa dari segi tanggapan siswa yang diukur

berdasarkan aspek kognitif dan afektif dari berpikir kreatif siswa dalam

belajar matematika telah terpenuhi.

6) Refleksi Siklus II

Tujuan dari penerapan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan

pemecahan masalah (problem solving) adalah untuk meningkatkan

kemampuan berpikir kreatif siswa dalam belajar matematika. pada

pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pemecahan

masalah pada siklus II sepenuhnya telah terlaksana dengan baik. Hal ini

ditunjukkan dengan data sebagai berikut:

a) Siswa sudah tidak banyak yang mengobrol pada saat guru

menerangkan materi sehingga siswa dapat memahami materi yang

diterangkan guru.

b) Sebagian besar siswa aktif dalam pembelajaran.

Page 93: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

78

c) Siswa telah berani dalam memberikan pendapat dan menyanggah

pendapat ketika siswa dari kelompok lain mempresentasikan hasil

diskusi di depan kelas.

d) Aspek afektif berpikir kreatif siswa berdasarkan lembar observasi

mencapai sebesar 63.66% berada dalam kategori tinggi dan telah

memenuhi indikator keberhasilan yaitu 61%.

e) Dari hasil tes telah menunjukkan suatu hasil yang baik dengan

tercapainya indikator keberhasilan yaitu dengan rata-rata kelas

mencapai 76,39 atau 76,39% siswa telah berhasil. Sehingga dapat

dikatakan nilai tes akhir siklus II telah baik

Berdasarkan hasil refleksi tersebut, maka peneliti dan guru mengambil

keputusan untuk menghentikan penelitian karena telah memenuhi

indikator keberhasilan. Dan dapat disimpulkan bahwa kemampuan

berpikir kreatif siswa kelas VII D telah meningkat.

c. Angket Berpikir Kreatif Siswa

Angket berpikir kreatif merupakan tanggapan dari siswa mengenai

kemampuan berpikir kreatif dalam belajar matematika. Angket tersebut

berisi aspek afektif dan aspek kognitif dari berpikir kreatif.

Berikut adalah aspek kognitif berpikir kreatif siswa yang terdapat pada

tabel 4.13.

Tabel 4.13 Aspek Kognitif Berpikir Kreatif Siswa

Nomor aspek Aspek Kognitif Berpikir Kreatif Siswa

1 Kelancaran (Fluency)

2 Keluwesan (Flexibility)

3 Keaslian (Originality),

4 Penguraian (Elaboration)

5 Perumusan kembali (Redefinition)

Page 94: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

79

Sedangkan penomoran untuk aspek afektif berpikir kreatif siswa telah

tersaji pada tabel 4.2. Berikut adalah data hasil dari angket berpikir kreatif

siswa tersaji pada Tabel 4.14 .

Tabel 4.14 Hasil Angket Berpikir Kreatif Siswa

Aspek Nomor

Aspek

Nomor

Butir

Persentase Kategori

Kognitif 1 1, 2 65.29% Tinggi

2 4, 5, 6 69.02% Tinggi

3 7, 8, 9 75.09% Tinggi

4 10,11 67.35% Tinggi

5 12, 13 66.76% Sedang

Afektif 1 15, 16 79.12% Tinggi

2 17, 18 66.76% Tinggi

3 19 75.88% Tinggi

4 20 74.71% Tinggi

5 3, 14 79.12% Tinggi

Rata-rata 71.68% Tinggi

Dari data di atas dapat dilihat bahwa kategori siswa dalam berpikir

kreatif tergolong tinggi yaitu dengan rata-rata persentase 71.68% siswa.

Sedangkan untuk tiap aspek yang diukur masing-masing tergolong tinggi

sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kreatif siswa

kelas VII D dari segi tanggapan siswa termasuk dalam kategori tinggi.

Untuk selengkapnya hasil dari angket berpikir kreatif siklus II dapat dilihat

pada lampiran.

d. Wawancara

Dalam penelitian ini, selain menggunakan angket, lembar observasi

dan tes digunakan juga wawancara dengan siswa dan guru untuk

Page 95: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

80

mengumpulkan data. Wawancara dilakukan setelah siklus II selesai.

Adapun hasil wawancara dengan siswa:

1) Secara umum siswa menyukai pembelajaran matematika dengan

menggunakan pendekatan pemecahan masalah. Karena dengan

pembelajaran ada beberapa kegiatan yang dilakukan siswa sehingga

siswa tidak bosan dalam mengikuti pembelajaran.

2) Siswa mulai berani bertanya kepada guru apabila ada hal yang

belum dimengerti.

3) Dengan belajar kelompok maka meningkatkan kemampuan siswa

untuk mengungkapkan pendapat, bekerja sama dan bertukar

pendapat.

4) Siswa mulai terbiasa berpikir tidak monoton dan mulai mencoba hal-

hal baru dalam suatu permasalahan.

Adapun hasil wawancara dengan guru adalah sebagai berikut:

1) Selama pembelajaran matematika dengan pendekatan pemecahan

masalah, kemampuan berpikir kretaif siswa dalam belajar

matematika mengalami peningkatan.

2) Pembelajaran matematika dengan pendekatan pemecahan masalah

membuat guru dan siswa lebih dekat dan lebih nyaman dalam

berkomunikasi.

Jadi dapat disimpulkan berdasarkan hasil wawancara dengan siswa dan

guru kemampuan berpikir kreatif siswa dalam belajar matematika

mengalami peningkatan dan pada akhir siklus II berada pada kategori baik.

Untuk selengkapnya hasil wawancara peneliti dengan siswa dan guru

dapat dilihat dalam lampiran.

B. Pembahasan

1. Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Pemecahan Masalah

Pembelajaran matematika dengan pendekatan pemecahan masalah

pada umumnya dapat terlaksana dengan baik yaitu dengan minimal

Page 96: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

81

keterlaksanaan pembelajaran sebesar 61%. Semua itu tidak lepas dari

peran peneliti dan peran guru.

Peran guru dalam pembelajaran dengan pendekatan pemecahan

masalah adalah sebagai pengelola proses pembelajaran matematika di

kelas VII D SMP N 2 Depok. Guru menyampaikan materi, membimbing

siswa dalam pelaksanaan pembelajaran secara kelompok dengan

memberikan masukan, arahan kepada kelompok ataupun menjawab

pertanyaan siswa, membuat kesimpulan atas materi yang diajarkan untuk

menyamakan persepsi dan guru sebagai fasilitator belajar siswa.

Peran peneliti adalah menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) yang akan diterapkan dalam pembelajaran dengan pendekatan

pemecahan masalah, menyiapkan media, instrumen dan bahan yang akan

digunakan, menyiapkan lembar observasi berpikir kreatif siswa dan

lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, menyiapkan angket dan

menyiapkan soal tes berpikir kreatif siswa. Peneliti juga mempunyai peran

untuk merekam data penelitian dalam bentuk lembar pengamatan yang

telah dipersiapkan dan dalam bentuk catatan lapangan.

Tahapan dalam penerapan pembelajaran dengan pendekatan

pemecahan masalah di kelas VII D SMP N 2 Depok adalah sebagi berikut:

a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, memotivasi siswa dan

memberikan apersepsi.

b. Siswa dibagi menjadi 8 kelompok dimana tiap kelompok terdiri dari 4

atau 5 orang siswa.

c. Guru memberikan permasalahan dalam bentuk LKS yang mempunyai

beberapa cara pengerjaan dan memepunyai satu hasil yang sama.

Page 97: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

82

d. Siswa berdiskusi untuk memecahkan masalah yang ada dalam LKS.

e. Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa apabila ada

permasalahan yang tidak dimengerti di dalam LKS.

f. Beberapa siswa mengerjakan hasil diskusi dari kelompoknya di depan

kelas.

g. Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan materi yang telah

dipelajari.

h. Siswa merangkum hasil diskusi.

i. Guru menutup pembelajaran dengan salam dan berdoa.

Guru dan peneliti mengamati kegiatan pembelajaran dengan

menggunakan lembar observasi pembelajaran dengan pendekatan

pemecahan masalah serta melakukan evaluasi dan mencari solusi untuk

mengatasi masalah-masalah serta kelemahan pada waktu pembelajaran

dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah berlangsung. Dari

hasil lembar observasi pembelajaran dengan pendekatan pemecahan

masalah dapat disimpulkan bahawa kegiatan pembelajaran dengan

pendekatan pemecahan masalah pada siklus I dan siklus II berada pada

kategori baik yaitu pada siklus I sebesar 77,77% dan pada siklus II sebesar

84,125%.

2. Berpikir kreatif

Dalam penelitian ini, aspek berpikir kreatif yang diukur adalah aspek

kognitif dan aspek afektif. Aspek kognitif diukur dengan tes dan aspek

afektif diukur dengan observasi. Sedangkan untuk aspek kognitif dan

afektif yang diukur secara bersama dilakukan dengan angket.

Page 98: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

83

Pada siklus I pertemuan pertama, kemampuan berpikir kreatif siswa

belum dapat muncul. Hal ini terlihat dari data pada lembar observasi

berpikir kreatif yang hanya pada kategori kurang yaitu 37,98%. Pada

pertemuan kedua mengalami peningkatan yaitu 41.04% yang termasuk

dalam kategori berpikir kreatif sedang. Sedangkan pada pertemuan ketiga

mengalami peningkatan kembali yaitu 42.25% yang termasuk dalam

kategori berpikir kreatif sedang. Dari pertemuan pertama hingga

pertemuan ketiga pada siklus I, kemampuan berpikir kreatif mengalami

peningkatan.

Pada siklus II kemampuan berpikir kreatif siswa terus berkembang.

Hal ini terlihat dari data pada lembar observasi berpikir kreatif pada setiap

pertemuannya. Pada pertemuan pertama siklus II kemampuan berpikir

kretaif siswa masih pada kategori sedang yaitu 4,35% walaupun pada

kategori sedang akan tetapi kemampuan berpikir kretaif siswa meningkat

dibanding pada pertemuan ketiga siklus I. Begitu juga pada pertemuan

kedua siklus II mengalami peningkatan yaitu 65,77% yang sudah

termasuk dalam kategori berpikir kreatif tinggi. Pada pertemuan ketiga

juga mengalami peningkatan kembali, yaitu menjadi 70,86% yang

termasuk juga dalam kategori berpikir kreatif tinggi. Dari pertemuan

pertama hingga pertemuan ketiga pada siklus I, kemampuan berpikir

kreatif mengalami peningkatan. Gambar peningkatan kemampuan berpikir

kreatif dari data observasi pada tiap pertemuannya tersaji pada gambar 4.1.

Page 99: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

84

Gambar 4.1 Kemampuan Berpikir Kreatif Tiap Pertemuan

Untuk peningkatan kemampuan berpikir kreatif tiap aspeknya

disajikan dalam gambar 4.2.

Gambar 4.2 Kemampuan Berpikir Kreatif Tiap Aspek

Berdasarkan hasil tes berpikir kreatif yang diadakan pada siklus I dan

siklus II kemampuan berpikir kreatif juga mengalami peningkatan. Dari

hasil tes kemampuan awal (pretes) yang mencapai rata-rata 33,39 atau

33,40% yang termasuk dalam kategori kemampuan berpikir kreatif rendah

meningkat pada tes akhir siklus I menjadi 60,83 atau 60,83% yang

termasuk dalam kategori kemampuan berpikir kreatif sedang. Puncaknya

pada tes akhir siklus II yang mengalami peningkatan kembali menjadi

0

10

20

30

40

50

60

70

80

1 2 3 4 5 6

1

2

3

4

5

6

Pe

rse

nta

se

Pertemuan

0

10

20

30

40

50

60

70

80

1 2 3 4 5

Siklus I

Siklus II

Aspek Berpikir Kreatif

Pe

rse

nta

se

Page 100: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

85

76,39 atau 76,39% yang sudah termasuk dalam kategori kemampuan

berpikir kreatif tinggi. Grafik mengenai peningkatan kemampuan berpikir

kreatif siswa berdasarkan hasil tes berpikir kreatif tersaji pada gambar 4.3.

Gambar 4.3 Kemampuan Berpikir Kreatif Berdasarkan Tes

Sedangkan berdasarkan hasil angket berpikir kreatif siswa,

kemampuan berpikir kreatif siswa berada dalam kategori tinggi yaitu

sebesar 71.68%. Berikut adalah gambar angket berpikir kreatif tiap

aspeknya tersaji pada gambar 4.4.

Gambar 4.4 Kemampuan Berpikir Kreatif Berdasrkan Angket

33.4

60.83

76.39

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Pretes Tes Siklus I Tes Siklus II

Pe

rse

nta

se

0

20

40

60

80

100

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Angket Berpikir Kreatif Siswa

Aspek Berpikir Kreatif

Pe

rse

nta

se

Page 101: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

86

Berdasarkan hasil observasi berpikir kreatif yang sesuai dengan aspek

afektif berpikir kreatif yang diungkapkan oleh Darwing dan Nurdin (2006)

dan tes kemampuan berpikir kreatif yang sesuai dengan aspek kognitif

berpikir kreatif yang diungkapkan James R. Evans (1994: 49), terlihat

bahwa kemampuan berpikir kreatif siswa dalam belajar matematika pada

siklus II siswa kelas VII D SMP N 2 Depok berada dalam kategori tinggi

dan mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Angket berpikir

kreatif siswa juga berada pada kategori tinggi sehingga respon siswa

mengenai kemampuan berpikir kreatif di dalam didiri siswa juga tinggi.

Sehingga dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir

kreatif siswa dalam belajar matematika pada siswa kelas VII D SMP N 2

Depok berada pada kategori tinggi.

Berdasarkan pembahasan di atas, penerapan pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan pemecahan masalah (problem solving) yang

dilakukan di kelas VII D SMP N 2 Depok dapat dikatakan telah mencapai

indikator yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu meningkatkan

kemampuan berpikir kreatif dalam belajar matematika dengan

menggunakan pendekatan pemecahan masalah (problem solving) yang

dilihat dari hasil observasi berpikir kreatif siklus I ke siklus II, hasil tes

berpikir kreatif dari siklus I ke siklus II dan dari hasil angket berpikir

kreatif siswa yang rata-rata persentasenya mencapai indikator

keberhasilan. Kesimpulan tersebut sesuai dengan aspek berpikir kreatif

Page 102: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

87

dalam belajar matematika yang diungkapkan oleh James R. Evans (1994:

49)

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian tindakan kelas yang dilakukan di kelas VII D SMP N 2 Depok

dalam pelaksanaanya masih mengandung keterbatasan.3 Keterbatasan tersebut

diantaranya adalah:

1. Wawancara dengan siswa tidak dapat secara keseluruhan siswa,

sehingga hasilnya hanya mewakili beberapa orang siswa.

2. Refleksi antara guru dengan peneliti dilakukan dengan waktu yang

terbatas. Semua itu disebabkan karena kesibukkan guru dalam hal lain

sehingga refleksi tidak dapat berjalan maksimal. Refleksi dilakukan

sejalan dengan pelaksanaan tindakan.

3. Keterbatasan waktu dalam pembelajaran membuat pembelajaran

terkesan terburu-buru dan di karenakan jam pelajaran matematika di

SMP N 2 Depok hanya 5 jam mata pelajaran tiap minggunya.

Page 103: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

88

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan dapat

disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran matematika dengan menggunakan

pendekatan pemecahan masalah (problem solving) dapat meningkatkan

kemampuan berpikir kreatif siswa dalam belajar matematika yang dilaksanakan

dengan cara :

1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, memotivasi siswa dan

memberikan apersepsi.

2. Siswa dibentuk menjadi 8 kelompok dimana tiap kelompok terdiri dari 4

atau 5 orang siswa.

3. Guru memberikan permasalahan dalam bentuk LKS yang mempunyai

beberapa cara pengerjaan dan memepunyai satu hasil yang sama.

4. Siswa berdiskusi untuk memecahkan masalah yang ada dalam LKS.

5. Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa apabila ada

permasalahan yang tidak dimengerti di dalam LKS.

6. Beberapa siswa mengerjakan hasil diskusi dari kelompoknya di depan

kelas.

7. Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan materi yang telah

dipelajari.

8. Siswa merangkum hasil diskusi.

9. Guru menutup pembelajaran dengan salam dan berdoa.

Berpikir kreatif siswa dalam belajar matematika mengalami peningkatan, hal

ini ditunjukan dengan adanya :

Page 104: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

89

a. Lembar observasi berpikir kreatif siswa

1) Keberanian siswa dalam mengambil resiko tapi dengan perhitungan

mengalami peningkatan (dari 41,56% menjadi 66,63%).

2) Berani dan antusias dalam mengemukakan pendapat serta menjawab

pertanyaan dengan memberi jawaban yang lebih banyak mengalami

peningkatan (dari 35,13% menjadi 57,25%).

3) Rasa keingin tahuan siswa yang besar mengalami peningkatan (dari

29,39% menjadi 60,26%).

4) Rasa menyukai siswa terhadap tantangan dan pengalaman baru

mengalami peningkatan (dari 38,31% menjadi 68,04%).

5) Keinginan siswa untuk menemukan suatu pemecahan masalah dan

tidak mudah putus asa mengalami peningkatan (dari 30,29% menjadi

72,07%).

Secara keseluruhan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam belajar

matematika berdasarkan lembar observasi siswa mengalami peningkatan.

Hal ini ditunjukkan dari peningkatan rata-rata seluruh asapek dalam

lembar observasi pada siklus I yaitu 39,62% (kategori berpikir kreatif

rendah) meningkat menjadi 63,66% (kategori berpikir kreatif tinggi) pada

siklus II.

b. Tes kemampuan berpikir kreatif siswa

Peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa juga ditunjukkan

berdasarkan hasil tes kemampuan berpikir kreatif siswa. Peningkatan hasil

tes dimulai dari rata-rata hasil tes awal atau pretes sebesar 33,40 atau

33,40% (kategori berpikir kreatif rendah) meningkat pada rata-rata hasil

Page 105: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

90

tes akhir siklus I sebesar 60,83 atau 60,83% (kategori berpikir kreatif

sedang) dan mengalami peningkatan pada tes akhir siklus II yaitu sebesar

76,39 atau 76,39% (kategori berpikir kreatif tinggi).

c. Lembar angket berpikir kreatif siswa

Kemampuan berpikir kreatif siswa berdasarkan dari respon siswa atau

angket berpikir kreatif siswa termasuk dalam kategori berpikir kreatif

tinggi yaitu sebesar 71.68%. Artinya kemampuan berpikir kreatif siswa

dalam belajar matematika telah terpenui.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa saran yang perlu

dipertimbangkan guru dalam menerapkan pendekatan pemecahan masalah

untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam belajar

matematika, yaitu

1. Guru sebaiknya lebih mengevaluasi siswa agar saat diskusi semua anggota

dapat berperan aktif dan fokus terhadap permasalahan yang siswa kerjakan

sehingga mampu menumbuhkan rasa percaya diri siswa.

2. Penggunaan alokasi waktu dan pengelolaan kelas yang baik harus benar-

benar diperhatikan agar dalam pelaksanaannya dapat maksimal dan berjalan

dengan lancar.

Page 106: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

91

3. Guru sebaiknya memberi kebebasan pada siswa untuk berdiskusi serta

kebebasan untuk dapat berpikir berbeda dengan teman lain dengan suatu

tujuan atau hasil yang sama.

4. Memperbanyak variasi masalah terbuka yang berdasarkan kehidupan sehari-

hari dengan strategi penyelesaian masalah yang berbeda dalam

pembelajaran. Diharapkan dengan pemberian masalah-masalah tersebut

dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam memecahkan masalah

matematika.

Page 107: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

92

DAFTAR PUSTAKA

Darwing Paduppai dan Nurdin. 2006. Penerapan Pendekatan Open-Ended Problem

dalam Pembelajaran Kalkulus. http://www.depdiknas.go.id/publikasi/

balitbang/074/j74_06.pdf. Diakses 3 Februari 2010.

Erman Suherman. 2003. Setrategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung:

JICA UPI

Graham Wilson. 1993. Problem Solving And Decision Making. Jakarta : PT Elex

Media Komputindo

Herman Hudojo. 2003. Pengembangan Kurikulum dan pembelajaran Matematika.

Malang: JICA.

. 2005. Pengembang kurikulum dan pembelajaran matematika.

Malang : Universitas Negeri Malang

http://eko13.wordpress.com/2008/03/16/ciri-ciri-dan-faktor-yang-mempengaruhi-

kreativitas/. Diakses 12 Februari 2010

http://id.wikipedia.org/wiki/Matematika. Diakses 12 Februari 2010

James R. Evans. 1994. Berpikir Kreatif dalam pengambilan keputusan dan manajemen. Jakarta : Bumi Aksara

M Cholik dan Sugijono.2005. Matematika Untuk SMP / MTS kelas VII.Jakarta.

Erlangga

Retno Puji W. 2008. Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Open Ended

Sebagai Upaya Meningkatkan Kreatifitas Siswa Kelas VII SMP 3 Depok.

Yogyakarta

Riduwan. 2009. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta

Rochiati Wiriatmadja. 2006. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Rumini, Sri (et al). 2006. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : UNY Press.

Sardiman, A. M. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja

Grafindo Persada.

Page 108: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

93

Sukoriyanto. 2001. Langkah-langkah dalam Pengajaran Matematika dengan

Menggunakan Penyelesaian Masalah. Dalam Jurnal Matematika atau

Pembelajarannya. Malang : JICA. Volume 7 nomor 2.

Sumitro (et al). 2006. Pengantar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta : UNY Press.

Tatag Yuli Eko Siswono dan Abdul Haris Rosyidi. 2005. Menilai KreativitasSiswa

Dalam Matematika. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Matematika

dan Pendidikan Matematika di jurusan matematika FMIPA Unesa, 28

Februari 2005.

Tatag Yuli Eko Siswono dan Abdul Haris Rosyidi. 2009. Menilai Kreativitas Siswa

Dalam Matematika. tatagyes.files.wordpress.com/2009/11/ paper05nilaikreatif

.pdf. Diakses 19 Desember 2009.

Utami Munandar. 1999. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta : Rineka

Cipta.

. Kreativitas dan Keberbakatan Strategi Mewujudkan Potensi

Kreatif dan Bakat. Jakarta: PT Gramedia.

Page 109: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

LAMPIRAN

Page 110: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

95

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Depok

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VII D/2

Pertemuan ke- : 1

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 kali pertemuan)

Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep segi empat dan segitiga serta

menentukan ukurannya.

Kompetensi Dasar : 6. 3 menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segi

empat, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah.

I. Indikator

6.3.1 Menemukan rumus keliling dan luas untuk persegi dan persegi panjang.

6.3.2 Menghitung keliling dan luas untuk persegi dan persegi panjang.

6.3.3 Menggunakan rumus keliling dan luas untuk persegi dan persegi panjang

dalam pemecahan masalah.

II. Tujuan

A. Siswa dapat menemukan rumus keliling dan luas untuk persegi dan

persegi panjang.

B. Siswa dapat menghitung keliling dan luas untuk persegi dan persegi

panjang.

C. Siswa dapat menggunakan rumus keliling dan luas untuk persegi dan

persegi panjang dalam pemecahan masalah.

III. Materi Pembelajaran adalah keliling dan luas untuk persegi dan persegi

panjang.

A. Persegi

a. Keliling persegi

Page 111: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

96

A B

C D

p l

Gambar 1

Keliling suatu persegi adalah penjumlahan dari panjang sisi-sisi persegi,

dengan memisalkan sisi persegi adalah a, b, c dan d . Nilai a = b = c = d

seperti tampak pada gambar 1 di bawah ini:

Keliling ABCD = AB + BC

+ CD + DA, dengan

memisalkan keliling persegi

adalah K, maka keliling

persegi adalah :

K = a + b + c + d

Karena AB = BC = CD = DA

maka keliling persegi adalah 4

x sisi-sisi persegi

b. Luas persegi adalah :

Perhatikan persegi pada gambar 1 di atas menunjukan bahwa

panjang tiap sisi dari persegi adalah sama sehingga dapat diambil

kesimpulan bahwa luas persegi adalah sisi x sisi. Misalkan sisi persegi

adalah s dan luas persegi adalah L maka secara matematis luas persegi

dapat ditulis L = s2

B. Persegi panjang

a. Keliling persegi panjang

Keliling suatu persegi panjang adalah

penjumlahan dari panjang sisi terpendek dan

sisi terpanjang, seperti tampak pada gambar

1 di samping dengan memisalkan sisi

terpendek adalah l dan sisi terpanjang

A B

C D

a

b

c

d

Page 112: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

97

adalah p dan keliling persegi panjang adalah K, maka :

Keliling ABCD = AB + AC + BC + DA

Karena panjang AB = CD = p dan AD = BC = l maka keliling persegi

panjang adalah : (2 x AB) + ( 2 x BC ) = 2p + 2l

= 2 ( p + l )

Jadi rumus keling persegi panjang adalah :

K = 2p + 2l atau K= 2 ( p + l )

b. Luas persegi panjang

Dari gambaran tentang luas persegi maka luas persgi panjang dapat

ditemukan. Karena sisi persegi panjang terdiri dari sisi pendek dan sisi

panjang maka luas persegi panjang adalah sisi panjang x sisi pendek.

jika melihat pada gambar 1 untuk persegi panjang maka luas persegi

panjang adalah :

L = p x l

IV. Metode Pembelajaran

Diskusi kelompok

V. Langkah-langkah Pembelajaran

A. Kegiatan awal. ( 15 menit )

1. Membuka Pelajaran : salam

2. Guru mengabsen siswa.

3. Guru membagikan soal pretes untuk mengetahui kemampuan awal

dalam berpikir kreatif dan diselesaikan selama 20 menit (terlampir)

4. Apersepsi : ( 5 menit )

Guru mengajak siswa untuk mengingat materi sebelumnya, yaitu

tentang sifat-sifat persegi.

Page 113: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

98

5. Motivasi

Guru memberi motivasi kepada siswa bahwa pembelajaran keliling

dan luas untuk persegi dan persegi panjang sangatlah mudah dan

penggunaannya berguna dalam kehidupan sehari-hari.

6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini, yaitu:

a. Siswa dapat menemukan rumus keliling dan luas untuk persegi

dan persegi panjang.

b. Siswa dapat menghitung keliling dan luas untuk persegi dan

persegi panjang.

c. Siswa dapat menggunakan rumus keliling dan luas untuk persegi

dan persegi panjang dalam pemecahan masalah

B. Kegiatan inti ( 45 menit )

1. Guru membentuk siswa menjadi delapan kelompok dengan tiap

kelompok terdiri dari empat orang siswa berjumlah 6 kelompok dan

lima orang siswa berjumlah 2 kelompok.

2. Siswa dibagikan LKS yang dibuat oleh guru.

3. Siswa mengerjakan LKS secara individu selama 30 menit.

4. Guru mengawasi jalannya diskusi dan membimbing siswa bila

diperlukan.

5. Setelah siswa selesai mengerjakan LKS, guru bersama-sama dengan

siswa mendiskusikan hasil pekerjaan siswa.

6. Beberapa siswa mengerjakan hasil pekerjaannya di papan tulis dengan

keinginannya sendiri.

C. Penutup ( 20 menit )

1. Guru mengarahkan siswa agar membuat kesimpulan dari materi yang

telah didiskusikan.

2. Guru memberikan tugas rumah kepada siswa yaitu permasalahan

nomor 9.a pada buku M. Cholik dan Sugijono.2005. Matematika

Untuk SMP / MTS kelas VII.Jakarta .Erlangga yang merupakan buku

pegangan siswa.

Page 114: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

99

3. Guru meminta siswa untuk mempelajari materi selanjutnya yaitu

tentang luas dan keliling segitiga.

4. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

VI. Alat dan sumber belajar

A. Buku teks :

M. Cholik dan Sugijono.2005. Matematika Untuk SMP / MTS kelas

VII.Jakarta .Erlangga.

VII. Penilaian

A. Teknik : Observasi dan pretes.

B. Bentuk instrumen : ceklis dan LKS

Guru Mata Pelajaran

Suharno

NIP. 19560805 198003 1017

Yogyakarta, 23 April 2010

Peneliti

Agung Wahyudi

NIM. 06301244005

Page 115: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

100

Kompetensi Dasar : 6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segi

empat serta

menggunakannya dalam pemecahan masalah

Indikator :

6.3.1 Menemukan rumus keliling dan luas persegi dan

persegi panjang

6.3.2 Menghitung keliling dan luas persegi dan

persegi panjang

6.3.3 Menggunakan rumus keliling dan luas persegi

dan persegi panjang dalam pemecahan masalah

A. Kegiatan 1

1. Gambarlah satu buah persegi dan persegi panjang pada kertas

berpetak yang telah tersedia. Ukuran sesuai dengan yang kamu

bayangkan.

Nama dan no Absen : 1………………………………….(….)

: 2………………………………….(….)

: 3………………………………….(….)

: 4………………………………….(….)

: 5………………………………….(….)

Kelas :………………………………………

Kelompok :………………………………………

Page 116: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

101

2. Tentukanlah berapa keliling dari persegi dan persegi panjang yang

kamu buat dengan satuan tiap kotak dalam kertas berpetak.

Jawaban:

3. Tentukan luas persegi dan persegi panjang dari gambar no 1.

Jawaban:

4. Ambillah kesimpulan untuk rumus keliling dan luas persegi dan persegi

panjang.

Jawaban :

B. Kegiatan 2

1. Setelah kamu temukan rumus luas persegi dan persegi panjang,

gunakanlah rumus tersebut untuk menyelesaikan persmasalahan di

bawah ini.

Page 117: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

102

a. Pada gambar di samping terlihat

beberapa lantai keramik yang

berbentuk persegi. Jika tiap

keramik mempunyai luas 36

tentukan sisi-sisi keramik dan

tentukan keliling pada bidang yang

diarsir.

b. Jika pak Andi ingin memasang keramik terhadap bidang persegi

panjang yang berukuran 90cm x 180 cm. berapakah jumlah

keramik yang dibutuhkan pak Andi?

Jawaban :

Jawaban :

Page 118: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

103

c. Berapakah luas daerah yang diinginkan pak Andi untuk diberi

keramik.

Jawaban :

2. Apabila Amat ingin memutari sebuah lapangan sepakbola yang

berbentuk dua kali persegi. Dengan ukuran luas satu persegi adalah

64 . Berapa jauhkah Amat mengitari lapangan sepakbola tersebut

jika Amat mengitarinya sebanyak 2 kali? ( gunakan minimal 2 cara

untuk mengerjakan soal ini).

Jawaban :

Page 119: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

104

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Depok

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VII D/2

Pertemuan ke- : 2

Alokasi Waktu : 2 40 menit (1 kali pertemuan)

Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep segi empat dan segitiga serta

menentukan ukurannya.

Kompetensi Dasar : 6. 3 menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segi

empat, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah.

I. Indikator

6.3.4 Menemukan rumus keliling dan luas segitiga.

6.3.5 Menghitung keliling dan luas segitiga.

6.3.6 Menggunakan keliling dan luas segitiga dalam pemecahan masalah.

II. Tujuan

1. Siswa dapat menemukan rumus keliling dan luas segitiga.

2. Siswa dapat menghitung keliling dan luas segitiga.

3. Siswa dapat menggunakan rumus keliling dan luas segitiga dalam

pemecahan masalah.

III. Materi Pembelajaran adalah keliling segitiga.

1. Keliling segitiga

Keliling suatu segitiga adalah penjumlahan dari panjang sisi-sisi segitiga

seperti tampak pada gambar 1 di bawah ini:

Page 120: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

105

Keliling ∆ ABC = AB +

AC + BC

Dengan memisalkan

panjang sisi-sisi segitiga

adalah a, b dan c,

sedangkan keliling

segitiga kita misalkan K.

Maka rumus keling segitiga (K) dengan panjang sisi a, b, dan c

adalah : K = a + b + c

2. Luas segitiga

Untuk dapat menentukan rumus luas segitiga kita analisa dari luas

persegi seperti tampak pada gambar 2 di bawah ini :

luas ABCD = luas ∆ABD +

luas ∆BDC

Misalkan panjang AB = p dan

panjang BC = l maka:

luas ABCD =

luas ∆ ABD = luas ∆BDC

luas ABCD =

luas ∆ ABD = luas ABCD

A

B

C

a

b

c

Gambar 1

A B

CD D

A Bp

l

Gambar 2

Page 121: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

106

luas ∆ ABD = .

Oleh karena p dan l hanya sebagai pemisalan dan p dapat dipandang

sebagai alas segitiga dan l dapat dipandang sebagai tinggi segitiga maka

dalam dunia matematika telah disepakati bahwa luas segitiga adalah alas

segitiga dikalikan dengan tinggi segitiga. Jadi luas untuk setiap segitiga

dengan memisalkan alas segitiga adalah a, tinggi segitiga adalah t dan luas

segitiga adalh L, maka luas segitiga dapat ditulis L = .

Jadi luas untuk setiap segitiga adalah : L = atau

L =

IV. Metode Pembelajaran

Diskusi kelompok

V. Langkah-langkah Pembelajaran

A. Kegiatan awal. ( 15 menit )

1. Membuka Pelajaran : salam

2. Guru mengabsen siswa.

3. Apersepsi : (5 menit )

Guru mengajak siswa untuk mengingat materi sebelumnya, yaitu

tentang keliling dan luas persegi dan persegi panjang.

4. Motivasi

Guru memberi motivasi kepada siswa bahwa pembelajaran keliling

dan luas untuk persegi dan persegi panjang sangatlah mudah dan

penggunaannya berguna dalam kehidupan sehari-hari.

5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini, yaitu :

a. Siswa dapat menemukan rumus keliling dan luas segitiga.

b. Siswa dapat menghitung keliling dan luas segitiga.

c. Siswa dapat menggunakan keliling dan luas segitiga dalam

pemecahan masalah.

Page 122: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

107

B. Kegiatan inti ( 45 menit )

1. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dengan kondisi kelompok

tetap sama dengan kelompok sebelumnya pada pertemuan 1.

2. Siswa dibagikan LKS yang di buat oleh guru.

3. Siswa mengerjakan LKS secara kelompok selama 30 menit.

4. Guru mengawasi jalannya diskusi dan membimbing siswa bila

diperlukan.

5. Setelah siswa selesai mengerjakan LKS, guru bersama-sama dengan

siswa mendiskusikan hasil dari pekerjaan siswa.

6. Beberapa siswa mengerjakan hasil pekerjaannya di papan tulis dengan

keinginannya sendiri.

C. Penutup ( 20 menit )

1. Guru mengarahkan siswa agar membuat kesimpulan dari materi yang

telah didiskusikan.

2. Siswa mencatat kesimpulan dengan bantuan oleh guru.

3. Guru memberikan tugas rumah kepada siswa yaitu permasalahan nomor

6.a halaman 151 pada buku M. Cholik dan Sugijono.2005. Matematika

Untuk SMP / MTS kelas VII.Jakarta .Erlangga yang merupakan buku

pegangan siswa.

4. Guru meminta siswa untuk mempelajari materi selanjutnya yaitu tentang

keliling dan luas jajargenjang.

5. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

VI. Alat dan sumber belajar

Buku teks :

M. Cholik dan Sugijono.2005. Matematika Untuk SMP / MTS kelas

VII.Jakarta .Erlangga.

VII. Penilaian

A. Teknik : Observasi dan pretes.

B. Bentuk instrumen : ceklis dan LKS

Page 123: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

108

Guru Mata Pelajaran

Suharno

NIP. 19560805 198003 1017

Yogyakarta, 28 April 2010

Peneliti

Agung Wahyudi

NIM. 06301244005

Page 124: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

109

Kompetensi Dasar : 6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segi empat

serta menggunakannya dalam pemecahan masalah

Indikator :

6.3.4 Menemukan rumus luas keliling dan luas segitiga

6.3.5 Menghitung keliling dan luas segitiga

6.3.6 Menggunakan rumus luas segitiga dalam permasalahan

A. Kegiatan 1

1. Dengan pengetahuanmu tentukan luas segitiga berikut:

Dengan panjang tiap kotak

mewakili 1cm

a. Dengan pemikiranmu

sendiri tentukan bagaimana

mendapatkan keliling dan

luas segitiga dari gambar

disamping.

b. Dengan hasil dari

soal 1.a maka tuliskanlah

rumus keliling dan luas untuk

setiap segitiga.

c. Apakah ada hubungan

antara luas persegi panjang

disamping dengan luas segitiga. Jika ada tuliskan pendapatmu!

JAWAB :

Nama dan no Absen : 1………………………………….(….)

: 2………………………………….(….)

: 3………………………………….(….)

: 4………………………………….(….)

: 5 ……………………………….....(….)

Kelas :………………………………………

Kelompok : ……………………………………...

A B

CD

Page 125: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

110

2. Perhatikan gambar :

a). Cermatilah gambar disamping,kemudian

berilah nama sesuai keingnanmu. Setelah

itu, tentukanlah luas dan keliling segitiga

disamping dengan panjang tiap 1 petak

mewakili 1cm.

b). Temukanlah cara lain untuk

mendapatkan jawaban pada soal (a).

Jawaban (a):

Jawaban (b):

B. Kegiatan 2

1. Gunakanlah kemampuanmu untuk menyelesaikan permasalahan berikut:

Hitunglah luas bangun

datar yang diarsir di

samping dengan satu

petak mewakili 1cm.

Serta cari cara lain

untuk mendapatkan

hasil tersebut.

Minimal 2 cara

pengerjaan:

Page 126: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

111

JAWAB :

2. Perhatikan gambar berikut :

Page 127: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

112

a. Apabila diketahui panjang satu petak dalam gambar diatas adalah 1cm,

tentukanlah luas bangun yang diarsir.:

Jawaban :

b. Setelah kamu memperoleh jawaban soal (a), temukanlah cara lain untuk

mendapatkan jawaban pada soal (a).

Jawaban :

c. Gambarkanlah sebuah bangun datar segitiga sembarang yang mempunyai nilai

keliling sama dengan nilai luas yang kamu peroleh pada soal (a).

Page 128: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

113

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Depok

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VII D/2

Pertemuan ke- : 3

Alokasi Waktu : 40 menit (1 kali pertemuan)

Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep segi empat dan segitiga serta

menentukan ukurannya.

Kompetensi Dasar : 6. 3 menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segi

empat, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah.

I. Indikator

6.3.7 Menemukan rumus keliling dan luas jajargenjang.

6.3.8 Menghitung keliling dan luas jajargenjang.

6.3.9 Menggunakan rumus keliling dan luas jajargenjang dalam pemecahan

masalah.

II. Tujuan

1. Siswa dapat menemukan rumus keliling dan luas jajargenjang.

2. Siswa dapat menghitung keliling dan luas jajargenjang.

3. Siswa dapat menggunakan rumus keliling dan luas jajargenjang dalam

pemecahan masalah.

III. Materi Pembelajaran adalah keliling dan luas jajargenjang dan belah ketupat.

1. Jajargenjang

Jajargenjang dapat di bentuk dari dua buah segitiga yang sama besar.

Tampak pada gambar 1 di bawah ini :

A B

C

P

QR

A B

CD

Gambar 1

Page 129: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

114

Sifat-sifat jajargenjang adalah :

a. Panjang setiap sisi-sisi jajargenjang yang berhadapan sama panjang dan

sejajar.

b. Pada setiap sudut jajargenjang yang salang berhadapan sama besar

c. Pada setiap jajargenjang jumlah besar sudut-sudut yang berdekatan adalah

180

d. Kedua diagonal pada setiap jajargenjang saling membagi dua sama

panjang

Keliling jajargenjang

Keliling jajargenjang adalah penjumlahan sisi-sisi pada jajargenjang.

Karena pada jajargenjang sisi yang berhadapan sama panjang yaitu dengan

memisalkan sisi yang berhapan pertama adalah p, berhadapan kedua adalah l

dan keliling jajargenjang adalah K maka keliling jajargenjang adalah sama

dengan keliling persegi panjang yaitu :

K = 2p + 2l atau K= 2( p + l )

Luas jajargenjang

Luas jajargenjang adalah :

Dengan alas a dan tinggi t seperti tampak pada gambar 2 di bawah ini:

Gambar 2

A B

CD

PP

t

a a

tl

Jajar genjang Persegi panjang

Gambar 2.1 Gambar 2.2

Langkah-langkah menemukan rumus luas jajargenjang adalah dengan

membuat jajargenjang ABCD kemudian dipotong seperti gambar 2.1 dan

Page 130: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

115

selanjutnya dirangkai seperti gambar 2.2 sehingga didapat bahwa luas

bangun gambar 2 sama dengan luas bangun datar gambar 2.2. Dengan

memisalkan alas jajar genjang dengan a, tinggi jajargenjang dengan b dan

luas jajar genjang dengan L, maka luas jajar genjang adalah : L = alas x

tinggi atau L = a x t .

IV. Metode Pembelajaran

Diskusi kelompok

V. Langkah-langkah Pembelajaran

A. Kegiatan awal. (5 menit )

1. Membuka Pelajaran : salam

2. Guru mengabsen siswa.

3. Apersepsi : ( 3 menit )

Guru mengajak siswa untuk mengingat materi sebelumnya, yaitu

tentang keliling dan luas persegi, persegi panjang dan segitiga.

4. Motivasi

Guru memberi motivasi kepada siswa bahwa pembelajaran keliling

dan luas untuk persegi dan persegi panjang sangatlah mudah dan

penggunaannya berguna dalam kehidupan sehari-hari.

5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini, yaitu :

a. Siswa dapat menemukan rumus keliling dan luas jajargenjang.

b. Siswa dapat menghitung keliling dan luas jajargenjang.

c. Siswa dapat menggunakan rumus keliling dan luas jajargenjang dalam

pemecahan masalah.

B. Kegiatan inti ( 25 menit )

1. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dengan kondisi kelompok

tetap sama dengan kelompok sebelumnya.

2. Siswa dibagikan LKS yang di buat oleh guru.

3. Siswa mengerjakan LKS secara berkelompok selama 20 menit.

4. Guru mengawasi jalannya diskusi dan membimbing siswa bila

diperlukan.

Page 131: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

116

5. Setelah siswa selesai mengerjakan LKS, guru bersama-sama dengan

siswa mendiskusikan hasil dari pekerjaan siswa.

6. Beberapa siswa mengerjakan hasil pekerjaannya di papan tulis dengan

keinginannya sendiri.

C. Penutup ( 10 menit )

1. Guru mengarahkan siswa agar membuat kesimpulan dari materi yang telah

didiskusikan.

2. Siswa mencatat kesimpulan dengan bantuan oleh guru.

3. Guru memberikan tugas rumah kepada siswa yaitu permasalahan no 8.a

halaman 106 pada buku M. Cholik dan Sugijono.2005. Matematika Untuk

SMP / MTS kelas VII.Jakarta .Erlangga yang merupakan buku pegangan

siswa.

4. Guru meminta siswa untuk mempelajari materi selanjutnya yaitu keliling

dan luas belah ketupat.

5. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

VI. Alat dan sumber belajar

Buku teks :

M. Cholik dan Sugijono.2005. Matematika Untuk SMP / MTS kelas

VII.Jakarta .Erlangga.

VII. Penilaian

A. Teknik : Observasi dan pretes.

B. Bentuk instrumen : Ceklis dan LKS

Guru Mata Pelajaran

Suharno

NIP. 19560805 198003 1017

Yogyakarta, 29 April 2010

Peneliti

Agung Wahyudi

NIM. 06301244005

Page 132: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

117

Kompetensi Dasar : 6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segi

empat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah

Indikator :

6.3.7 Menemukan rumus luas keliling jajargenjang

6.3.8 Menghitung keliling dan luas jajargenjang

6.3.9 Menggunakan rumus luas jajargenjang dalam

permasalahan

A. Kegiatan 1

1. Ikuti langkah kerja berikut :

a. Pada kertas berpetak, gambarlah sebuah jajargenjang.

b. Gunting kertas yang berbentuk bangun jajargenjang tersebut.

c. Gambarlah garis yang mewakili tinggi jajargenjang dan potong sepanjang

garis tinggi tersebut sehingga terjadi dua bagian.

d. Gabungkanlah dua bagian tersebut sehingga membentuk sebuah persegi

panjang.

Dari langkah-langkah di atas selesaikan soal berikut :

1) Bandingkan luas persegi panjang yang terbentuk dengan luas

jajargenjang semula! Apa yang kamu peroleh?

2) Apakah tinggi jajargenjang sama dengan panjang salah satu sisi

persegi panjang?

3) Apakah alas jajargenjang sama panjang dengan alas persegi panjang?

4) Dengan kata-katamu sendiri, nyatakanlah sebuah rumus untuk

menentukan luas dan keliling jajargenjang!

Jawaban :

Nama dan no Absen : 1………………………………….(….)

: 2………………………………….(….)

: 3………………………………….(….)

: 4………………………………….(….)

Kelas :………………………………………

Page 133: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

118

2. Diketahui bangun datar seperti gambar di bawah ini :

Tentukan

a).Luas segitiga

ABD dan BCD jika

di ketahui luas

segitiga BCE

adalah 84 .

(dengan minimal 2

cara pengerjaan)

b).hubungan

antara

jajargenjang

ABCD dengan

kedua segitiga

pada soal a.

1230A B

CD

E

Page 134: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

119

B. Kegiatan 2

Pak Umar mempunyai sebidang tanah berbentuk persegi panjang dengan

ukuran 3 ! tanah tersebut sudah terpakai semua untuk

membangun rumah akan tetapi belum tersedia kamar mandi, dapur serta

tempat sembahyang. Lalu beliau berencana membeli 2 bidang tanah

berbentuk segitiga yang berbatasan di kanan dan kiri tanah pak Umar

sehingga membentuk jajargenjang. Jika luas tanah Pak Umar menjadi

1950 .

a. Gambarkanlah tanah pak Umar sesuai imajinasimu beserta

ukuranya? Minimal 2 gambar

b. Berapa luas segitiga yang terbentuk?

Page 135: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

120

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Depok

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VII D/2

Pertemuan ke- : 5

Alokasi Waktu : 40 menit (1 kali pertemuan)

Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep segi empat dan segitiga serta

menentukan ukurannya.

Kompetensi Dasar : 6. 3 menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segi

empat, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah.

I. Indikator

6.3.10 Menemukan rumus keliling dan luas belah ketupat

6.3.11 Menghitung keliling dan luas belah ketupat

6.3.12 Menggunakan keliling dan luas belah ketupat dalam pemecahan masalah

II. Tujuan

1. Siswa dapat menemukan rumus keliling dan luas belah ketupat

2. Siswa dapat menghitung keliling dan luas belah ketupat

3. Siswa dapat menggunakan rumus keliling dan luas belah ketupat dalam

pemecahan masalah

III. Materi Pembelajaran adalah keliling dan luas belah ketupat

1. Belah ketupat

Belah ketupat dibentuk dari gabungan dua buah segitiga sama kaki seperti

tampak pada gambar 3 di bawah ini :

A B

C

P Q

R

A

B

C

D

Gambar 3

Page 136: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

121

Sifat-sifat belah ketupat adalah :

a. Semua sisi belah ketupat sama panjang

b. Kedua buah diagonal belah ketupat adalah sumbu simetri.

c. Sudut yang berhadapan pada belah ketupat sama besar dan dibagi dua sama

besar oleh diagonal-diagonalnya.

d. Kedua buah diagonalnya saling membagi dua sama panjang dan

berpotongan tegak lurus

Keliling belah ketupat

Keliling belah ketupat adalah penjumlahan dari semua sisi-sisinya oleh

karena sisi-sisi pada belah ketupat sama panjang, maka rumus keliling belah

ketupat sama dengan rumus keling pada persegi yaitu sisi + sisi + sisi + sisi.

Misalkan sisi-sisi belah ketupat adalah s dan keliling belah ketupat adalah K,

maka keliling belah ketupat adalah K = s + s + s + s atau K = 4 x s

Luas belah ketupat

Belah ketupat merupakan

gabungan dari dua buah

segitiga sama kaki yang apabila

diputar dan ditarik garis dari

salah satu titik terhadap salah

satu garis lurusnya dan tegak

lurus maka akan tampak bahwa

belah ketupat merupakan

sebuah bangun datar jajar

genjang seperti tampak pada

gambar 3.1 . Mengacu pada luas jajar genjang maka luas belah ketupat adalah

alas x tinggi. Akan tetapi pada prakteknya, akan sulit mencari luas belah

ketupat dengan rumus luas layang-layang maka gambaran umum mendapatkan

luas belah ketupat adalah :

A

B

C

D

A

B C

D

Gambar 3.1

Page 137: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

122

Luas bangun belah ketupat di atas terdiri dari empat kali luas AOD

Luas belah ketupat = 4 x Luas AOD

= 4 x

=

=

Selanjutnya AC dan BD merupakan diagonal-diagonal belah ketupat dengan

simbol d1 dan d2

Jadi luas belah ketupat dirumuskan:

L =

IV. Metode Pembelajaran

Diskusi kelompok

V. Langkah-langkah Pembelajaran

A. Kegiatan awal. (5 menit )

1. Membuka Pelajaran : salam

2. Guru mengabsen siswa.

3. Apersepsi : (3 menit )

Guru mengajak siswa untuk mengingat materi sebelumnya, yaitu

tentang keliling dan luas layang-layang.

4. Motivasi

Guru memberi motivasi kepada siswa bahwa pembelajaran keliling

dan luas belah ketupat sangatlah mudah dan penggunaannya berguna

dalam kehidupan sehari-hari.

5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini, yaitu :

a. Siswa dapat menemukan rumus keliling dan luas belah ketupat

A

D B

C

O

Page 138: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

123

b. Siswa dapat menghitung keliling dan luas belah ketupat

c. Siswa dapat menggunakan rumus keliling dan luas belah ketupat dalam

pemecahan masalah

B. Kegiatan inti ( 25 menit )

1. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dengan kondisi kelompok

tetap sama dengan kelompok sebelumnya.

2. Siswa dibagikan LKS yang di buat oleh guru

3. Siswa mengerjakan LKS secara individu selama 20 menit.

4. Guru mengawasi jalannya diskusi dan membimbing siswa bila

diperlukan.

5. Setelah siswa selesai mengerjakan LKS, guru bersama-sama dengan

siswa mendiskusikan hasil dari pekerjaan siswa.

6. Beberapa siswa mengerjakan hasil pekerjaannya di papan tulis dengan

keinginannya sendiri.

C. Penutup ( 10 menit )

1. Guru mengarahkan siswa agar membuat kesimpulan dari materi yang

telah didiskusikan.

2. Guru memberikan tugas rumah kepada siswa, yaitu permasalahan no 6

halaman 111 pada buku M. Cholik dan Sugijono.2005. Matematika

Untuk SMP / MTS kelas VII.Jakarta.Erlangga yang merupakan buku

pegangan siswa.

3. Guru meminta siswa untuk mempelajari materi selanjutnya yaitu tentang

keliling dan luas belah ketupat.

4. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

VI. Alat dan sumber belajar

Buku teks :

M. Cholik dan Sugijono.2005. Matematika Untuk SMP / MTS kelas

VII.Jakarta .Erlangga.

VII. Penilaian

A. Teknik : Observasi dan pretes.

B. Bentuk instrumen : ceklis dan LKS.

Page 139: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

124

Guru Mata Pelajaran

Suharno

NIP. 19560805 198003 1017

Yogyakarta, 5 Mei 2010

Peneliti

Agung Wahyudi

NIM. 06301244005

Page 140: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

125

Kompetensi Dasar : 6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segi

empat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah

Indikator :

6.3.10 Menemukan rumus luas keliling belah ketupat

6.3.11 Menghitung keliling dan luas belah ketupat

6.3.12 Menggunakan rumus luas belah ketupat dalam

permasalahan

A. Kegiatan 1

1. a. Buatlah empat buah segitiga siku-siku yang sama ukurannya menggunakan

kertas lipat yang sudah tersedia dengan luas segitiga siku-siku adalah .

Kemudian susun segitiga tersebut menjadi bangun belah ketupat, gambarlah

pada bagian di bawah ini dan berilah nama bangun tersebut sesuai keinginan

anda (misal : PQRS dan O sebagai perpotongan diagonal)

Jawaban

Nama dan no Absen : 1………………………………….(….)

: 2………………………………….(….)

: 3………………………………….(….)

: 4………………………………….(….)

: 5 …………………………………(….)

Kelas : ………………………………………

Kelompok : ………………………………………

Page 141: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

126

b. Hitunglah luas dan keliling belah ketupat tersebut dengan rumus luas bangun

datar yang pernah kamu ketahui,

Jawaban

c. Carilah cara lain untuk mendapatkan luas dan keliling belah ketupat tersebut.

Jawaban

d. Tuliskanlah kesimpulan untuk rumus luas dan keliling pada setiap belah

ketupat.

Jawaban

2. Pada sebuah belah ketupat diketahui panjang salah satu sisinya adalah 15cm dan

panjang salah satu diagonalnya adalah 18cm (gambarkan belah ketupat tersebut

dan beri nama sesuai keinginanmu serta temukanlah cara lain untuk mendapatkan

hasil pada soal b). Tentukanlah :

a. Keliling belah ketupat tersebut

b. Luas belah ketupat tersebut

Page 142: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

127

Jawaban :

B. Kegiatan 2

1. Perhatikan gambar berikut :

Tentukanlah luas

bangun datar

disamping. Dengan

tiap satu petak

mewakili 1 cm.

Jawaban :

Page 143: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

128

2. Berdasarkan gambar di bawah ini, tentukanlah luas daerah yang tidak

diasrsir. Pada gambar dibawah ini, berilah nama setiap titik sudut sesuai

keinginanmu.(Setelah kamu menemukan jawabanya, selesaikanlah kembali

dengan cara yang berbeda untuk mendapatkan jawaban tersebut)

Jawaban :

Page 144: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

129

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Depok

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VII D/2

Pertemuan ke- : 6

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 kali pertemuan)

Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep segi empat dan segitiga serta

menentukan ukurannya.

Kompetensi Dasar : 6. 3 menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segi

empat, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah.

I. Indikator

6.3.13 Menemukan rumus keliling dan luas layang-layang

6.3.14 Menghitung keliling dan luas layang-layang

6.3.15 Menggunakan keliling dan luas layang-layang dalam pemecahan masalah.

II. Tujuan

1. Siswa dapat menemukan rumus keliling dan luas layang-layang.

2. Siswa dapat menghitung keliling dan luas layang-layang.

3. Siswa dapat menggunakan rumus keliling dan luas layang-layang dalam

pemecahan masalah.

III. Materi Pembelajaran adalah keliling dan luas layang-layang dan trapesium

1. Layang layang

Layang-layang dapat di

bentuk dari dau buah segitiga

sama kaki yang berbeda akan

tetapi panjang alasnya sama.

Seperti tampak pada gambar

1 di bawah ini :

Dalam ∆ BCA, AB = AC,

A

B C

B

D

C

O

OO

O A

B C

D

Gambar 1

Page 145: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

130

Dalam ∆ BCD, BD = CD

Panjang BC pada ∆ BCA sama dengan panjang BC pada ∆ BCD

Keliling layang-layang

Keliling layang-layang adalah jumlahan dari keempat sisinya. Karena kedua

sisi yang terpanjang adalah sama panjang dan kedua sisi yang terpendek

juga sama panjang maka keliling layang-layang adalah :

K = (2 x sisi terpendek) + ( 2 x sisi yang terpanjang)

K = 2 x ( sisi terpendek + sisi terpanjang )

Luas layang-layang

Luas layang-layang adalah gabungan dari dua luas bangun datar segitiga

yang membentuknya. Pada gambar 1 tampak bahwa luas layang-layang

dapat dihitung dengan menggunakan jumlahan dari kedua luas segitiga

penyusunnya.

Perhitungan :

Luas layang-layang ABCD = luas ∆ BCA + luas ∆ BCD

= ( BC x AO) + ( BC x DO )

= BC x (AO + DO )

= BC x AD

Karena BC dan AD merupakan diagonal dari layang-layang maka luas

layang-layang adalah = diagonal x diagonal yang lain.

IV. Metode Pembelajaran

Diskusi kelompok

V. Langkah-langkah Pembelajaran

A. Kegiatan awal. ( 15 menit )

1. Membuka Pelajaran : salam

2. Guru mengabsen siswa.

3. Apersepsi : ( 5 menit )

Page 146: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

131

Guru mengajak siswa untuk mengingat materi sebelumnya, yaitu

tentang keliling dan luas segitiga.

4. Motivasi

Guru memberi motivasi kepada siswa bahwa pembelajaran keliling

dan luas layang-layang sangatlah mudah dan penggunaannya berguna

dalam kehidupan sehari-hari..

5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini, yaitu :

a. Siswa dapat menemukan rumus keliling dan luas layang-layang.

b. Siswa dapat menghitung keliling dan luas layang-layang.

c. Siswa dapat menggunakan rumus keliling dan luas layang-layang

dalam pemecahan masalah.

B. Kegiatan inti ( 45 menit )

1. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dengan kondisi kelompok

tetap sama dengan kelompok sebelumnya.

2. Siswa dibagikan LKS yang dibuat oleh guru

3. Siswa mengerjakan LKS secara individu selama 30 menit.

4. Guru mengawasi jalannya diskusi dan membimbing siswa bila

diperlukan.

5. Setelah siswa selesai mengerjakan LKS, guru bersama-sama dengan

siswa mendiskusikan hasil dari pekerjaan siswa.

6. Beberapa siswa mengerjakan hasil pekerjaannya di papan tulis dengan

keinginannya sendiri.

C. Penutup ( 20 menit )

1. Guru mengarahkan siswa agar membuat kesimpulan dari materi yang

telah didiskusikan.

2. Siswa mencatat kesimpulan dengan bantuan oleh guru.

3. Guru memberi tugas rumah kepada siswa yaitu permasalahan no 6

halaman 111 pada buku M. Cholik dan Sugijono.2005. Matematika

Untuk SMP / MTS kelas VII.Jakarta .Erlangga yang merupakan buku

pegangan siswa.

Page 147: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

132

4. Guru meminta siswa untuk mempelajari materi selanjutnya yaitu

tentang keliling dan luas trapesium.

5. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

VI. Alat dan sumber belajar

1. Buku teks :

M. Cholik dan Sugijono.2005. Matematika Untuk SMP / MTS kelas

VII.Jakarta .Erlangga.

VII. Penilaian

A. Teknik : Observasi dan pretes.

B. Bentuk instrumen : ceklis dan LKS

Guru Mata Pelajaran

Suharno

NIP. 19560805 198003 1017

Yogyakarta, 6 Mei 2010

Peneliti

Agung Wahyudi

NIM. 06301244005

Page 148: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

133

Kompetensi Dasar : 6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segi

empat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah

Indikator :

6.3.13 Menemukan rumus luas keliling layang-layang.

6.3.14 Menghitung keliling dan luas layang-layang.

6.3.15 Menggunakan rumus keliling dan luas layang-layang

dalam permasalahan.

A. Kegiatan 1

1. Ikuti langkah-langkah berikut :

a. Gambarlah sebuah persegi panjang pada kertas berpetak.

b. kemudian potonglah kertas berpetak tersebut.

c. Ubahlah kertas berpetak tersebut sehingga terbentuk layang-layang dan

berilah nama sesuai keinginanmu, misalkan ABCD.

d. Setelah kamu lakukan hal tersebut tariklah garis dari titik-titik

ujungnya.

e. Setelah melakukan langkah a sampai dengan d, diskusikanlah bersama

kelompokmu bagaimakah mendapatkan rumus kelilng dan luas layang-

layang.

Jawaban :

f. Buatlah kesimpulan tentang rumus keliling dan luas layang-layang untuk

setiap layang-layang

Nama dan no Absen : 1………………………………….(….)

: 2………………………………….(….)

: 3………………………………….(….)

: 4………………………………….(….)

: 5………………………………….(….)

Kelas :………………………………………

Kelompok :………………………………………

Page 149: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

134

Jawaban :

2. Perhatikan gambar :

a.) Tentukan luas

layang-layang. Pada

gambar disamping

satu petak mewakili

1cm. Pada

pekerjaanmu berilah

nama layang-layang

disamping sesuai

dengan keinginanmu.

(langkah pertama

sebelum

mengerjakan adalah memberi nama pada bangun layang-layang disamping)

Jawaban :

Page 150: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

135

b.) Setelah kamu temukan jawaban untuk soal (a), temukanlah cara lain untuk

mendapatkan jawaban tersebut.

Jawaban :

B. Kegiatan 2

1. Pak andi menjual layang-layang dengan berbagai ukuran. Salah satunya

adalah layang-layang raksasa yang mempunyai panjang diagonal terpendeknya

adalah 2 kali tinggi pak andi. Jika sisi miring terpanjangnya adalah dari

diagonal terpanjangnya. Pak Andi mempunyai tinggi 160cm. Hitunglah luas

layang-layang tersebut dan berapa panjang benang yang dibutuhkan untuk

membuat layang-layang tersebut.(temukan satu cara lain dalam menjawab

soal tersebut)

Jawaban

Page 151: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

136

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Depok

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VII D/2

Pertemuan ke- : 7

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 kali pertemuan)

Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep segi empat dan segitiga serta

menentukan ukurannya.

Kompetensi Dasar : 6. 3 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan

segi empat, serta menggunakannya dalam pemecahan

masalah.

I. Indikator

6.1.16 Menemukan rumus keliling dan luas trapesium.

6.1.17 Menghitung keliling dan luas trapesium.

6.1.18 Menggunakan keliling dan luas trapesium dalam pemecahan masalah.

II. Tujuan

1. Siswa dapat menemukan rumus keliling dan luas trapesium.

2. Siswa dapat menghitung keliling dan luas trapesium.

3. Siswa dapat menggunakan rumus keliling dan luas trapesium dalam

pemecahan masalah.

III. Materi Pembelajaran: Keliling dan luas trapesium

Trapesium adalah segi empat yang hanya memiliki sepasang sisi yang saling

berhadapan yang sejajar. Tampak seperti gambar 2 di bawah ini :

Gambar 1

Page 152: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

137

Keliling trapesium

Keliling trapesium adalah jumlahan dari sisi-sisi trapesium. Karena panjang

sisi trapesium berbeda tiap sisinya maka keliling trapesium merupakan

jumlahan dari seluruh sisi dalam trapesium. Misalkan sisi-sisi trapesium

adalah dan keliling trapesium adalah K, maka keliling

trapesium adalah K =

Luas trapesium

Untuk menentukan luas trapesium ABCD pada gambar 2 adalah dengan

membuat salah satu

diagonalnya misal BD sehingga

terbentuk dua buah segitiga

yaitu ∆ABD dan ∆BCD.

Luas trapesium = luas ∆ABD + luas ∆BCD

=

=

=

Karena a dan b merupakan sisi-sisi yang sejajar dan t merupakan tinggi

trapesium maka luas trapesium adalah :

Luas trapesium = jumlah sisi sejajar tinggi

IV. Metode Pembelajaran

Diskusi kelompok

V. Langkah-langkah Pembelajaran

A B

CD

t

a

b

A B

CD

t

a

b

Gambar 2

Page 153: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

138

A. Kegiatan awal. ( 15 menit )

1. Membuka Pelajaran : salam

2. Guru mengabsen siswa.

3. Apersepsi : ( 5 menit )

Guru mengajak siswa untuk mengingat materi sebelumnya, yaitu

tentang keliling dan luas layang-layang.

4. Motivasi

Guru memberi motivasi kepada siswa bahwa pembelajaran tentang

keliling dan luas trapesium sangatlah mudah dan penggunaannya berguna

dalam kehidupan sehari-hari..

5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini, yaitu :

a. Siswa dapat menemukan rumus keliling dan luas trapesium.

b. Siswa dapat menghitung keliling dan luas trapesium.

c. Siswa dapat menggunakan rumus keliling dan luas trapesium dalam

pemecahan masalah

B. Kegiatan inti ( 45 menit )

1. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dengan kondisi kelompok tetap

sama dengan kelompok sebelumnya

2. Siswa dibagikan LKS yang dibuat oleh guru.

3. Siswa mengerjakan LKS secara kelompok selama 30 menit.

4. Guru mengawasi jalannya diskusi dan membimbing siswa bila diperlukan.

5. Setelah siswa selesai mengerjakan LKS, guru bersama-sama dengan siswa

mendiskusikan hasil dari pekerjaan siswa.

6. Beberapa siswa mengerjakan hasil pekerjaannya di papan tulis dengan

keinginannya sendiri.

C. Penutup ( 5 menit )

1. Guru mengarahkan siswa agar membuat kesimpulan dari materi yang telah

didiskusikan.

2. Siswa mencatat kesimpulan dengan bantuan oleh guru.

3. Guru meminta siswa mengerjakan soal latihan pada buku M. Cholik dan

Sugijono.2005. Matematika Untuk SMP / MTS kelas VII.Jakarta .Erlangga

Page 154: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

139

halaman 116 -118, yang ada pada buku pegangan siswa untuk dikerjakan

di rumah.

4. Guru meminta siswa untuk mempelajari materi selanjutnya yaitu tentang

melukis segitiga.

5. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

VI. Alat dan sumber belajar

1. Buku teks :

M. Cholik dan Sugijono.2005. Matematika Untuk SMP / MTS kelas

VII.Jakarta .Erlangga.

VII. Penilaian

A. Teknik : Observasi dan pretes.

B. Bentuk instrumen : ceklis dan LKS

Guru Mata Pelajaran

Suharno

NIP. 19560805 198003 1017

Yogyakarta, 12 Mei 2010

Peneliti

Agung Wahyudi

NIM. 06301244005

Page 155: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

140

Kompetensi Dasar : 6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segi

empat serta menggunakannya dalam pemecahan

masalah

Indikator :

6.3.16 Menemukan rumus keliling dan luas trapesium

6.3.17 Menghitung keliling dan luas trapesium

6.3.18 Menggunakan rumus luas trapesium dalam

permasalahan.

A. Kegiatan 1

1. Langkah 1:

a. Lipatlah kertas yang dibagikan oleh guru sehingga membentuk

petak-petak berbentuk persegi.

b. Buatlah garis pada bekas lipatan dengan menggunakan penggaris.

c. Berapakah jumlah persegi kecil yang ada pada bangun persegi

besar tersebut?.....

d. Bagaimanakah cara menghitung jumlah persegi kecil pada persegi

besar tersebut?.....

2. Langkah 2

a. Potonglah persegi besar tersebut, sehingga apabila ditempelkan

bada bagian lain yang telah terpotong mebentuk sebuah

trapesium.

b. Berapa jumlah persegi kecil pada trapesium tersebut?.....

c. Apakah keliling dan luas persegi sama dengan keliling dan luas

trapesium?.........

d. Bagaimanakah mencari luas persegi dengan satuan luas satu satuan

petak luas.

Jawaban :

Nama dan no Absen : 1………………………………….(….)

: 2………………………………….(….)

: 3………………………………….(….)

: 4………………………………….(….)

: 5……………………………….....(….)

Kelas :………………………………………

Kelompok :………………………………………

Page 156: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

141

B. Kegiatan 2

1. Perhatikan gambar :

a).Tentukanlah rumus untuk

keliling dan luas trapesium

dari gambar disamping

dengan menggunakan rumus

yang kamu peroleh dan

gunakanlah a, b,c, d, e, f dan t sebagai pemisalannya

Jawaban :

b). Tentukanlah luas trapesium diatas dengan ukuran panjang tiap

petak mewakili 1cm.

Jawaban :

c). Setelah kamu temukan jawaban soal 1 kegiatan 2, periksalah

jawabanmu dengan cara yang berbeda?

Jawaban :

a

t t

b

c

d

e

f

Page 157: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

142

C. Kegiatan 3

1. Perhatikan gambar:

Tentukan luas

bangun datar

trapesium di

samping dengan

menggunakan

minimal 2 cara

pengerjaan.

Jawaban :

6m 6m3m

12m

Page 158: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

143

2. Perhatikan gambar dibawah ini:

Tentukanlah luas

daerah yang diarsir

disamping dengan

menggunakan

pengetahuanmu.

Berilah nama sesuai

dengan keinginanmu

serta gunakan

minimal dua cara

pengerjaan.

Jawaban :

CARA 1 Jawaban :

CARA 2

6cm

9cm5cm

7cm4c

m

5cm

2cm3cm

Page 159: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

144

Jawaban LKS

A. LKS 1 (Siklus I)

Kegiatan 1

1. Gambar

2. Panjang sisi persegi = 6 kotak sehingga keliling persegi = 6 x 4 = 24. Panjang sisi

persegi panjang = 13 kotak, lebar persegi panjang = 6 kotak sehingga Keliling

persegi panjang adalah 38

3. luas persegi = 36 kotak dan luas persegi panjang adalah 78 kotak

4. Rumus keliling persegi adalah (4 x sisi persegi) dan rumus luas persegi adalah

(sisi x sisi). Rumus keliling persegi panjang adalah (2 x panjang )+( 2 x lebar) dan

rumus luas persegi panjang adalah (panjang x lebar ) atau p x l.

Kegiatan 2

1. a. Diketahui luas keramik = 36

Ditanya sisi keramik dan keliling daerah yang diarsir.

Dijawab :

Sisi keramik =

Keliling daerah yang diarsir = ((6+6+6+6) x 4 ) = 24 x 4 = 96

b. diketahui lahan yang akan dipasang = 90cm x 180cm

ditannya berapa jumlah keramik yang diperlukan?

Dijawab :

Luas lahan = 90 x 180 =16200, jadi luas lahanya adalah 16200

Keramik yang diperlukan = 16200 : 36 = 450 keramik

c. luas daerah yang ingin diberi keramik adalah 16200

Page 160: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

145

2. (salah satu alternatif jawaban)

Diketahui 2 buah persegi dengan luas 1 persegi = 64

ditanya : berapa jauhkah Amat mengitari lapangan tersebut jika amat mengitari

sebanyak 2 kali?

Dijawab : sisi 1 persegi = , sehingga panjang persegi panjang adalah 8 x 2

= 16m, lebarnya = 8m.

Keliling lapangan = (16 x 2) + (8 x 2) =32 + 16 = 48

Jadi Amat mengitari lapangan sejauh (48 x 2) = 96

Jadi Amat mengitari lapangan sejauh 96

B. LKS 2(Siklus I)

Kegiatan 1

1. Diketahui gambar

a. keliling segitiga adalah : sisi + sisi + sisi

luas persegi ABCD = AB x BC

Luas segitiga ABC =

b. Luas untuk setiap segitiga

c. Ada, luas segitiga itu setengah dari luas persegi

panjang.

2. Diketahui gambar

a. diketahui : segitiga ABC, dengan AB = 16 cm, dan

CE = 6cm.

ditanya keliling dan luas segitiga ABC?

Dijawab:

CD =

AC = BC = 10 cm, sehingga keliling segitiga ABC

= 10 + 10 + 16 = 36, jadi keliling segitiga ABC

adalah 36cm

Luas segitiga ABC =

Jadi luas segitiga ABC adalah

b. Cara lain sesuai dengan kreatifitas siswa.

A B

CD

A B

C

D E F

Page 161: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

146

Kegiatan 2

1. Gambar ;

diketahui bangun datar seperti gambar

disamping.

Ditanya luas daerah yang diarsir:

Dijawab :

Luas persegi panjang ABCD = 8 x 10= 80

Luas segitiga besar =

Luasa 2 segitiga kecil =

Luas daerah yang diarsir adalah :

= 80 – (20 + 5 ) =80 – 25 = 55

Jadi luas daerah yang diarsir adalah 55

Cara lain:

Luas segitiga 1 (yang diarsir) =

Luas segitiga 2 (2 segitiga yang diarsir sama) =

Luas daerah yang diarsir adalah : 20 + 35 = 55

Jadi luas daerah yang diarsir adalah 55

2. Gambar :

a. Diketahui : bangun seperti gambar

disamping dengan panjang 1 petak = 1cm.

ditannya luas bangun yang diarsir?

Dijawab :

Luas A = 30

Luas B = 25

Luas C =

Luas D = 33

Luas E =

Luas daerah yang diarsir adalah : Luas (

A+B+C+D+E)

30 + 25 + 33 + + = 127

Jadi luas daerah yang diarsir adalah 127

A B

CD

A

B

C

D

E

Page 162: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

147

b. Cara lain atau alternatif yang lain

Luas persegi – luas daerah yang tidak diarsir adalah 127

c. Gambar segitiga yang kelilingnya sama dengan luas segitiga diatas :

C. LKS 3(Siklus I)

Kegiatan 1

1. Mengikuti langkah kerja dalam LKS

d. 1) luas jajar genjang sama dengan luas persegi panjang

2) sama

3) sama

4) rumus untuk keliling jajar genjang adalah (sisi 1+ sisi2 + sisi3 + sisi4),

sedangkan untuk rumus luas jajar genjang sama dengan rumus persegi

panjang yaitu panjang dikalikan lebarnya. Akan tetapi karena lebar pada jajar

genjang adalah tinggi maka luas pada jajargenjang adalah panjang dikalikan

tinggi atau (alas x tinggi)

2. Diketahui bangun jajar genjang ABCD dan segitiga BEC seperti pada gambar, BE

=12 dan AB =30, luas segitiga BCE = 84

a. Ditanya : luas segitiga ABD dan

BCD.

Dijawab :

Luas BCE =

, t= 14 cm

Luas segitiga ABD =

Segitiga ABD = segitiga BCD, maka luas

segitiga tersebut sama yaitu

Cara lain : luas jajargenjang = 30 x14 = 420.

A

B

C

55cm

27cm

1230A B

CD

E

Page 163: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

148

Luas masing-masing segitiga adalah

Jadi luas masing-masing segitiga adalah

b. Hubunganya adalah bahwa luas segitiga yang berada pada diagonal jajar

genjang adalah setengah dari luas jajargenjang tersebut.

Kegitan 2

Diketahui ukuran tanah berbentuk persegi panjang = 30m x 50m

Luas tanah yang diminta pak Umar = 1950

a. Gambarnya adalah :

b. Luas kedua segitiga =

Jadi luas kedua segitiga adalah

Cara lain : luas yang diminta – luas persegi panjang = 1950 – 1500 =

Jadi luas kedua segitiga adalah

D. LKS 4 (Siklus II)

Kegiatan 1

1. Alternative jawaban:

Diketahui luas segitiga = 6

a. Gambar belah ketupat

30m

50m

15m

15m

50m

30m 15m

15m

A

B

C

D

O

4cm

3cm

Page 164: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

149

b. Keliling bangun tersebut :

Panjang CD = , keliling bangun tersbut = 4 x 5 = 20 cm

Luas belah ketupat ABCD adalah 4 x luas segitiga = 4 x 6 = 24

Jadi luas ketupat ABCD adalah 24

c. Cara lain mencari luas belah ketupat:

Luas belah ketupat ABCD = =

Jadi luas ketupat ABCD adalah 24

d. Rumus keliling belah ketupat = 4 x sisi belah ketupat

Rumus luas belah ketupat =

2. Diketahui salah satu sisi belah ketupat adalah 15cm dan diagonalnya

adalah 18cm.

a. ditanya keliling belah ketupat ABCD ?

dijawab : keliling = 4 x 15 = 60

jadi keliling belah ketupat ABCD adalah 60cm

b. Luas belah ketupat ABCD ?

Dijawab :

DO =

L∆ABO =

L belah ketupat ABCD = 4 L∆ABO = 4 x 54 =216

Jadi luas belah ketupat ABCD adalah 216

Cara lain :

, Jadi luas belah ketupat ABCD adalah 216

Kegiatan 2

1. Luas belah ketupat pada gambar adalah

=

2. Gambar :

luas ∆DEH = 88

luas ∆EOH = 88

luas ∆GOH = 88

A

B

C

D

O

15cm

18cm

9cm

A B

CD

E

F

G

H

O

Page 165: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

150

Luas = 88 + 88 + 88 = 263

Jadi luas daerah yang tidak diarsir adalah 263

cara lain : Luas ∆DEH= luas ∆EOH = luas ∆GOH maka luas yang tidak diarsir

adalah :

3 x luas ∆DEH = 3 x 88 = 263, Jadi luas daerah yang tidak diarsir adalah 263

E. LKS 5 (Siklus II)

Kegiatan 1

1. e. dengan menggunakan luas bagian segitiga untuk menghitung luas layang-

layang

f.rumus keliling layang-layang adalah (sisi+sisi+sisi+sisi), sedangkan rumus

untuk luas layang-layang adalah (diagonal x diagonal):2,

2. Gambar

a. Diketahui :

Layang-layang ABCD , AC =12cm,

14cm,

Ditanya :

Berapakah luas layang-layang tersebut?

Dijawab :

Luas ABCD =

Jadi luas Layang-layang adalah 84 .

b. Cara lain :

Diketahui :

Layang-layang ABCD , AC =12cm, 14cm,

Ditanya :

Berapakah luas layang-layang tersebut?

Dijawab :

Luas ∆ABD =

Luas ∆BCD =

Luas ABCD O = Luas ∆ABD + Luas ∆BCD = 42 + 42 =

Jadi luas Layang-layang adalah 84 .

A

B

C

D

O

Page 166: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

151

Kegiatan 2

Diketahu :

sebuah layang-layang raksasa dengan diagoanal pertama 2 x 160 = 320

diagonal kedua

ditanya : luas layang-layang tersebut?

Dijawab :

Luas layang-layang = ((480 x 320) : 2) =

Jadi luas Layang-layang adalah .

Cara lain :

Diketahui :

Ditanya : luas layang-layang tersebut?

Dijawab :

L layang-layang tersebut =

Jadi luas Layang-layang adalah .

F. LKS 6 (Siklus II)

Kegiatan 1.

1. Langkah 1

c. 16 kotak

d. Dengan menjumlahkannya saja atau dengan mengalikan sisi kali sisi.

2. Langkah 2

b. 16 kotak persegi

c. Luasnya sama akan tetapi kelilingnya berbeda

d. Dengan menjumlahkan persegi-persegi kecil yang berada pada persegi besar

tersebut.

Kegiatan 2

1. a. Luas segitiga 1 =

Luas segitiga 2 =

Luas trapesium =

Page 167: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

152

Sehingga luas untuk setiap trapesium adalah jumlahan sisi yang sejajar dikalikan

tinggi dibagi dengan dua.

Keliling trapesium adalah jumlahan sisi-sisi pada trapesium.

b. Diketahui : sisi sejajar pertama = 21cm dan sisi sejajar yang lain adalah =

12cm, dan tinggi trapesium adalah 11cm.

Ditanya : luas trapesium?

Dijawab :

Luas trapesium =

Jadi luas trapesium

c. Cara lain :

Pandang bangun trapesium tersebut berada dalam persegi panjang.

Luas persegi panjang = 21 x 11 = 231

Luas daerah didalam persegi panjang yang tidak diarsir :

L∆1 =

L∆2 =

Luas trapesium = luas persegi panjang – (L∆1 + L∆2)

= 231 – (33+ ) = 181,5

Jadi luas trapesium

Kegiatan 3

1. Diketahui :

Trapesium ABCD adalah trapesium

sama kaki dengan :

AE = FB = 6m, EF = 12m, ED = 3m

Ditannya : luas trapesium ABCD ?

Dijawab :

L trapesium ABCD =

Jadi luas trapesium adalah

A B

CD

E F

Page 168: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

153

Cara lain :

Trapesium ABCD adalah trapesium sama kaki dengan :

AE = FB = 6m, EF = 12m, ED = 3m

Ditannya : luas trapesium ABCD ?

Dijawab :

Luas ∆AED =

Luas ∆FCB =

Luas □CDEF = 12 X 3 = 36

L trapesium ABCD = Luas ∆AED + Luas ∆FCB + Luas □CDEF

= 9 + 9 + 36 =

Jadi luas trapesium adalah

2. Gambar :

Diketahui : AB= 14cm,AD =

17cm, AF=6cm, EF=HG= 4cm,

HL=3cm, EM= 2cm, IC=JH=5cm,

DI = 9cm dan ED=7cm.

Ditanya : luas daerah yang diarsir?

Dijawab :

Luas EDIJ = 9 x 7 = 63

Luas Trapesium FGLM =

Luas segitiga BFG =

Luas bangun yang diarsir adalah: Luas EDIJ + Luas Trapesium FGLM + Luas

segitiga BFG = 63 +

Jasi luas daerah bangun yang diarsir adalah

Cara lain :

Luas ABCD = AB x AD = 14 x 17 = 238

Luas CIJH = CI x CH = 5 x 7 = 35

Luas ∆GHL =

6cm

9cm5cm

7cm

4c

m

5cm

2cm3cm

A B

CD

E

F G

H

I

J

K

L

M

Page 169: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

154

Luas ∆EFM =

Luas ∆ABF =

Luas bangun yang diarsir adalah :

= [Luas ABCD – (Luas CIJH + Luas ∆GHL + Luas ∆EFM + Luas ∆ABF)]

= (238 – (35 + + 4 + 42))

= 238 – 87

=

Jasi luas daerah bangun yang diarsir adalah

Page 170: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

155

KISI KISI TES BERPIKIR KREATIF

Aspek kognitif

Indikator

Nomor Butir Soal

Pretes Tes

SK I

Tes

SK II

1.1 Kelacaran

(Fluency) Arus pemikiran lancar sesuai

dengan pemikiran sendiri.

Tidak menemui hambatan dalam

pemecahan masalah

1.a,

1.b

dan

1.c

1,

2.a,

dan

3.a

1.a,

1.b,

2.a,

dan 3.a

1.2 Keluwesan

(Flexibility) Menghasilkan cara pemecahan

masalah yang beragam.

Menghasilkan jawaban-jawaban

yang beragam.

1.a,

1.b

dan

1.c

2.b

dan

3.b

2.b, 2.c

dan 3.b

1.3 Keaslian

(Originality), Mempunyai pendapat yang

berbeda dengan teman yang lain.

Jawaban asli dari diri sendiri.

1.b,

1.c

2.b,

2.c,

3.b

dan

3.c

2.b,

2.c, 3.b

dan 3.c

1.4 Penguraian

(Elaboration) Pemecahan masalah secara lebih

teliti dan teratur.

Mampu menguraikan masalah

dengan baik.

1.b,

1.c

1 dan

3

1.a,

1.b, 2.a

dan

3.a

1.5 Perumusan

kembali

(Redefinition)

Meninjau permasalahan dengan

metode lain yang pernah

diperoleh dengan perspektif

pemikiran sendiri

Mengerjakan permasalahan secara

berulang

Meninjau kembali hasil yang

diperoleh

1.a,

1.b

dan

1.c

3.b,

3.c

2.b, 2.c

Page 171: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

156

Nama : ……………………

No Absen : ……………………

1. Perhatikan gambar berikut :

a. Perhatikan bangun datar yang diarsir, tentukanlah keliling

dan luas bangun yang diarsir dengan panjang satu petak

pada gambar di atas sama dengan 1cm.

Jawaban :

b. Gambarkanlah beberapa bangun datar luasnya sama

dengan luas bangun persegi di atas, minimal 6 bentuk

bangun datar yang berbeda! tuliskan ukuran sisi-sisinya.

Page 172: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

157

Jawaban :

c. Pilihlah satu bangun yang kamu buat kemudian hitunglah

luas dan keliling bangun tersebut jika panjang sisi-sisnya

dari panjang sisi-sisi semula.

Jawaban :

Page 173: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

158

ALTERNATIF JAWABAN PRETES

Jawaban Skor

a. Bangun yang diarsir adalah bangun persegi.

Misal bangun persegi diberi nama ABCD

luasnya dimisalkan L.

persegi kecil yang terdapat dalam arsiran dimisalkan p

dapat dihitung bahwa jumlah persegi kecil (p) di dalam ABCD ada

64

sehingga luas persegi ABCD adalah 64 atau dapat ditulis :

4

b. gambar bangun datar persegi panjang, segitiga, jajargenjang, belah

ketupat, layang-layang serta trapesium adalah sebagai berikut:

4cm 16cm

8

cm

16cm

2cm

32cm

8c

m

4cm

11cm

5cm

4cm

19cm

13cm4

cm

4

c. Gambar yang dipilih adalah gambar bangun datar segitiga.

Sisi segitiga semula adalah 8,16 dan

Sisi segitiga sekrang 4, 8 dan

Keliling segitiga tersebut = 4 + 8 + = (12+ )

Luas segitiga tersebut =

Jadi luas segitiga tersebut adalah 16

4

Nilai maksimum :

Page 174: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

159

SOAL TES I

Nama : ……………………………………….

No Absen : ……………………………………….

Petunjuk:

a. Berdoalah sebelum mengerjakan soal

b. Kerjakanlah soal yang menurut kamu mudah terlebih dahulu

c. Kerjakanlah dilembar jawab yang telah tersedia

d. Waktu pengerjaan adalah 80 menit

1. Sebuah taman berbentuk persegi dengan panjang sisinya 10 m. Dalam taman

tersebut terdapat sebuah kolam renang yang berbentuk persegi panjang dengan

ukuran panjang 8m dan lebar 6 m. Berapakah luas tanah dalam taman yang

dapat ditanami bunga?

2. Apabila pak Amat mempunyai sebidang tanah yang dipagari dengan menggunakan

kawat seperti gambar di bawah ini (bagian putus-putus merupakan bayangan).

25m

7m

39m

20m

a. Berapakah panjang pagar kawat yang dimiliki pak Amat?

b. Suatu saat pak amat menjual tanah yang dimilikinya tersebut dan beliau

melepas pagar kawat yang mengelilingi tanahnya kemudian beliau

menggunakan kawat tersebut untuk memagari tanah lain yang dimiliki beliau.

Usulkanlah minimal dua bidang tanah yang dapat terbentuk dari kawat yang

dimiki pak Amat.

Page 175: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

160

3. Perhatikan bangun datar di bawah ini:

a. Tentukan luas bangun datar yang diarsir di atas! (satu petak sama dengan

1cm)

b. Tentukan cara yang berbeda untuk menghitung luas bangun datar yang

diarsir di atas!

c. Buatlah bangun datar yang luasnya sama dengan luas bangun datar yang

diarsir di atas! Tuliskan ukurannya!

Page 176: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

161

Jawaban Tes Akhir Siklus I

No Jawaban dibawah adalah salah satu cara menjawab yang peneliti

kemukakan, untuk siswa yang menjawab dengan cara lain dan hasilnya

benar maka jawaban siswa tersebut bernilai benar.

Skor

1 Salah satu cara menjawab soal nomor 1

Diketahui :

Taman berbentuk Persegi dengan panjang sisi s = 10 cm

Kolam berbentuk Persegi panjang p dan lebar l adalah p =8cm dan l =

6cm

Ditanya :

Luas tanah yang ditanami bunga?

Dijawab :

Luas taman = s x s

= 10 x 10 = 100

Luas persegi = p x l

= 8 x 6 = 48

Luas yang ditanami bunga = L taman – L kolam

= 100 – 48 = 52

Jadi luas tanah yang ditanami bunga adalah 52

4

2 Salah satu cara menjawab soal nomor 2

25cm

7 cm

39cm

A B

CD

E

F

G

H

I

J

Diketahui :

AI = 7m

BC = 25m

DC = 39m

HE = EF = FG = GH

DH = HI = JF = FB

Sehingga DI = JB

JC = AI, AD = AI

Ditanya :

a. Panjang kawat yang dimiliki pak amat

b. Usulan model kawat dan ukurannya

Dijawab

a. Panjang kawat yang dimiliki pak amat

Panjang kawat = AE + EF + FJ + JD +DA

BJ =

BJ =

BJ =

BJ =

BJ = 24

Sehingga BF = , BE =

4

Page 177: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

162

EF =

EF =

EF =

EF =

EF =

EF = 20

Panjang kawat = AE + EF + FJ + JD +DA

= (7+16) + 20 + 12 + 32 + 25

= 112

Jadi panjang kawat yang dimiliki pak Amat adalah 112m b. Usulan model kawat dan ukurannya

20m

36m

18m

13cm

9m

16m

A

B

C

D

EF

Model 1

20m

36m

18m

10m

10m

18m

A B

C

DE

Model 2

4

3 Salah satu cara menjawab soal nomor 3

Diketahui :

A B C D

E

FGHI

J K

L

Ditanya :

a. Luas daerah yang diarsir.

b. Cara lain untuk mendapatkan luas daerah yang diarsir

c. Buat model bangun datar yang luasnya sama dengan daerah yang

diarsir

Dijawab:

a. Luas daerah yang diarsir

4

Page 178: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

163

Luas ∆EHB =

Luas BCKJ =

Luas ∆CEL =

Luas yang diarsir =

Jadi luas daerah yang diarsir adalah 55 satuan luas

b. Cara lain untuk mendapatkan luas daerah yang diarsir

Luas ∆ BHI =

Luas ∆ CEL =

Luas BCKJ =

Luas yang diarsir =

Jadi luas daerah yang diarsir adalah 55 satuan luas

4

c. Buat model bangun datar yang luasnya sama dengan daerah yang

diarsir

6

10

A B

C

8

5

D

E

2

Buat model lain

6

10

A B

C

8

5

D

E

2

Nilai maksimum :

Page 179: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

164

SOAL TES II

Nama : ……………………………………….

No Absen : ……………………………………….

Petunjuk:

a. Berdoalah sebelum mengerjakan soal

b. Kerjakanlah soal yang menurut kamu mudah terlebih dahulu

c. Kerjakanlah dilembar jawab yang telah tersedia

d. Waktu pengerjaan adalah 80 menit

1. Perhatikan gambar :

A B

CD

28m

15

m

20m

Gambar diatas merupakan taman berbentuk trapesium siku-siku yang

dikelilingi oleh jalan. Sekeliling taman itu akan ditanami pohon dengan jarak

tiap tanaman 1m dimulai dari keempat pojok taman. Tentukan :

a. Jika hraga 1 bibit pohon adalah Rp1.500,00, berapakah harga untuk

membeli seluruh bibit pohon untuk menanami taman tersebut?

b. Apabila biaya pemeliharaan taman tiap 1 adalah Rp1.000,00 setiap

harinya, berapakah biaya untuk pemeliharaan taman setiap bulanya?

2. Seorang penjual layangan biasa membuat layangan dengan perbandingan

diagonal-diagonalnya adalah 2:5. Sementara bambu, bahan pembuat layang-

layang yang dimilikinya tinggal 1m. Pak Amat ingin membuat 2 layang-layang

dengan perbandingan diatas (ukuran dua layang-layang tidak harus sama).

a. Berapa luas dua model layang-layang yang dibuat penjual tersebut?

b. Apakah ada kemungkinan jawaban lain yang berbeda dari soal 2.a ? Bila

ada sebutkan kemungkinan-kemungkinan jawaban itu paling sedikit satu

kemungkinan.

c. Pilih salah satu model layang-layang yang kamu buat kemudian periksalah

jawaban yang telah kamu peroleh. Tunjukkan cara yang berbeda untuk

mendapatkan jawaban itu.

Page 180: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

165

3. Perhatikan gambar berikut:

16cm

10cm6

cm

5cm4cm

16cm

A

B

C

D

E

F

G

H

O

Keterangan:

AB= 16cm

BD= 16cm

BH= 6cm

BE= 10cm

OE= 5cm

a. Tentukan keliling bangun datar ABDEFG di atas!

b. Buatlah bangun trapesium, belah ketupat dan layang layang yang nilai

kelilingnya sama dengan nilai keliling bangun di atas! Tuliis ukurannya!

c. Tentukan luas trapesium dari gambar yang anda buat!

Page 181: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

166

Jawaban Tes Akhir Siklus II

No Jawaban dibawah adalah salah satu cara menjawab yang peneliti

kemukakan, untuk siswa yang menjawab dengan cara lain dan hasilnya

benar maka jawaban siswa tersebut bernilai benar.

JJ

1 Salah satu cara menjawab soal nomor 1

Diketahui :

A B

CD

28m

15

m

20m

O

trapesium siku-siku ABCD

AB= 30m, AD= 15m, DC= 20m

Jarak tiap tanaman 1m

Ditanya :

a. Harga untuk membeli seluruh bibit, jika harga 1 bibit adalah

Rp1500,00

b. Biaya untuk pemeliharaan taman, jika pemeliharaan tiap 1 adalah Rp1000,00 setiap bulan.

4

JAWABAN

a. Harga untuk membeli seluruh bibit, jika harga 1 bibit adalah

Rp1500,00?

CB =

Keliling ABCD =

Jumlah pohon yang akan ditanam = 80-4=76 pohon

Harga untuk membeli bibit pohon,jika harga 1 bibit sama

dengan Rp1.500,00 adalah :

Jadi harga untuk bibit pohon adalah Rp114.000,00

4

b. Biaya untuk pemeliharaan taman, jika pemeliharaan tiap 1 adalah Rp1000,00 setiap bulan.

Luas trapesium ABCD =

=

Biaya untuk pemeliharaan taman, jika pemeliharaan tiap

4

Page 182: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

167

1 adalah Rp1000,00 setiap bulan:

Jadi biaya pemeliharaan taman tiap bulan adalah Rp360.000,00

2 Salah satu cara menjawab soal nomor 2

Diketahui:

Misalkan layang layang-layang yang dibuat penjual tersebut

adalah A dan B

Perbandingan diagonal-diagonal A dan diagonal-diagonal B adalah

2:5

Persedian bambu 1m = 100cm

Ditanya : a. Berapa luas dua model layang-layang yang dibuat penjual

tersebut?

b. Apakah ada kemungkinan jawaban lain yang berbeda ? Bila ada

sebutkan kemungkinan-kemungkinan jawaban itu paling sedikit dua

kemungkinan.

c. Periksalah jawaban yang telah kamu peroleh. Tunjukkan cara yang

berbeda untuk mendapatkan jawaban itu

Dijawab :

a. Luas masing-masing model layang-layang yang dibuat

A dibuat dengan bahan 40cm

B dibuat dengan bahan 60cm

2:5

=

=

Misalkan luas layang-layang adalah L maka:

Jadi luas layang-layang pertama yang dibuat oleh penjual

tersebut adalah 192 dan luas layang layang yang kedua

adalah 432

4

b. Dua kemungkinan jawaban yang berbeda

Pertama :

A dibuat dengan bahan 40cm

B dibuat dengan bahan 60cm

2:5

4

Page 183: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

168

=

=

Jadi luas layang-layang pertama yang dibuat oleh penjual

tersebut adalah 108 dan luas layang layang yang kedua adalah

558

Kedua :

A dibuat dengan bahan 40cm

B dibuat dengan bahan 60cm

2:5

=

=

Jadi luas layang-layang pertama yang dibuat oleh penjual

tersebut adalah 243 dan luas layang layang yang kedua adalah

363

c. Cara yang berbeda untuk mendapatkan luas salah satu

layang-layang di atas.

Pertama :

A

B

C

D

14cm

42

cm

Luas ACBD= L∆ABD + L∆BDC

L∆ABD =

L∆ABD =

L∆BDC =

L∆BDC =

Luas ABCD = 294 + 294 =588

Luas ABCD = 588

4

3 Salah satu cara menjawab soal nomor 3

Diketahui :

AB= 16cm, BD= 16cm, BE= 10cm, BH= 6cm dan EG= 10cm

AG=BH=CE, BC=HE=HG=EF=FG,

Ditanya : a. Tentukan keliling bangun datar ABEFG di atas!

4

Page 184: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

169

b. Buatlah bangun trapesium, belah ketupat dan layang layang yang

kelilingnya sama dengan keliling bangun di atas! Tuliis ukurannya!

c. Tentukan luas trapesium dari gambar yang anda buat!

Dijawab :

a. Keliling bangun ABEFG di atas Missal keliling bangun ABEFG adalah K, maka: K=

CD= BD – BC = 16 – 8 = 8, CD=BC,sehingga BE = ED =10 K =

=

Jadi keliling bangun ABEFG adalah 64cm

4

b. Membuat bangun trapesium, belah ketupat dan layang layang yang

kelilingnya sama dengan keliling bangun diatas

A

B

C

D

16cm

A

B

C

D

20cm

12cm

A B

CD

18cm

15cm

21cm

10cm

4

c. Luas trapesium dari gambar soal b.

Missal luas trapesium ABCD adalah LABCD, maka:

LABCD=

Jadi luas trapesium ABCD adalah

4

Nilai maksimum :

Page 185: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

170

Kisi-Kisi Lembar Observasi Berpikir Kreatif Siswa

(Utami Munandar, 1999)

Ciri-ciri afektif Indikator No butir

1. Berani mengambil

resiko (tapi dengan

perhitungan)

Menerima kritik dan

mempertahankan pendapat.

Mempertahankan sesuatu yang

belum diketahui

1, 2,3

2. Berani dan antusias

dalam

mengemukakan

pendapat serta

menjawab pertanyaan

dengan memberi

jawaban yang lebih

banyak

Berani untuk mempresentasikan

jawabannya di depan kelas.

Antusias dalam mengemukakan

pendapat

4, 5, 6, 7, 8

3. Rasa ingin tahu yang

besar

Berusaha menemukan pemecahan

masalah.

Berusaha bertanya kepada teman

atau guru tentang permasalahan

yang belum paham.

9,10

4. Menyukai tantangan

dan pengalaman baru

Antusias dengan permasalahan

yang baru.

Antusias dengan permasalahan

yang lebih sulit.

11,12,13

5. Keinginan untuk

menemukan suatu

pemecahan masalah

dan tidak mudah

putus asa

Tidak mudah putus asa dalam

pemecahan masalah.

Mempunyai motivasi dalam

pemecahan masalah.

14,15

Page 186: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

Lembar Observasi Berpikir Kreatif Siswa Siklus / Pertemuan ke : …………………………

Hari / Tanggal : …………………………

Waktu : …………………………

Pokok Bahasan : …………………….......

Sub Pokok Bahasan : …………………………

Petunjuk Pengisian :

Berilah nilai sesuai banyaknya aktivitas bagi tiap siswa dalam kelompok dengan turus

( | )

No

Aspek

No absen siswa kelompok :…….. No absen siswa kelompok :……..

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

Pengamat

Page 187: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

ASPEK PENGUKURAN DALAM LEMBAR OBSERVASI SISWA

1. Siswa terlihat percaya diri dan yakin kepada hasil diskusi.

2. Bersedia menjawab permasalahan yang diberikan guru baik itu berupa

jawaban benar atau salah.

3. Berani dalam mempertahankan pendapat.

4. Berani menjawab pertanyaan dari guru atau teman kelompok lain.

5. Berani mengungkapkan pendapat yang berbeda dengan orang lain dalam

penyelesaian masalah.

6. Mempunyai cara yang berbeda dalam menarik kesimpulan dengan teman satu

kelompoknya.

7. Berani untuk tampil kedepan kelas untuk menyelesaikan permasalahan.

8. Bertindak bodoh dalam menarik simpati guru dengan tujuan agar guru

mendakati kelompoknya.

9. Bertanya kepada guru saat tidak paham materi atau permasalahan yang

disampaikan.

10. Bertanya kepada teman satu kelompoknya atau teman dari kelompok lain saat

tidak paham tentang permasalahan yang sedang didiskusikan.

11. Siswa tertantang untuk lebih cepat dalam menyelesaikan permasalahan

12. Antusias terhadap permasalahan baru yang diberikan guru.

13. Siswa antusias untuk menjadi leader dalam kelompoknya.

14. Aktif dalam memecahkan masalah yang diberikan.

15. Aktif dalam berdiskusi dalam kelompok.

Page 188: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

173

Kisi Kisi Lembar Observasi Pembelajaran Dengan

Pendekatan Problem Solving

No Kegiatan Indikator No Butir

1 Kegiatan awal 1. Memberikan Apersepsi, motivasi dan

menyampaikan tujuan pembelajaran

1.1, 1.2,

1.3, dan 1,4

2 Kegiatan inti 1. Pemberian masalah dengan pendekatan

problem solving

a, b, c, d, e,

dan f

2. Perekaman respon siswa a, b, c dan

d

3. Pembahasan respon siswa a dan b

4. Meringkas pembelajaran a, b, c dan

d

3 Kegiatan akhir 1. Siswa bersama dengan guru

menyimpulkan hasil pembelajaran.

3.1

2. Refleksi 3.2

Page 189: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

174

Lembar Observasi Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan

Pemecahan Masalah

Siklus / Pertemuan ke : …………………………

Hari / Tanggal : …………………………

Waktu : …………………………

Pokok Bahasan : ……………………....... Sub Pokok Bahasan : …………………………

Petunjuk Pengisian :

Berilah tanda ( √ ) dan tuliskan deskripsi hasil pengamatan

No pembelajaran dengan

pendekatan pemecahan

masalah

Pelaksanaan Keterangan

Ya Tidak

1 Kegiatan awal

1.1 Guru memberikan apresepsi

sebelum dimulai pembelajaran

1.2 Guru memberikan informasi

kepada siswa mengenai materi

yang akan dipelajari

1.3 Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran.

1.4 Guru memberikan motivasi

kepada siswa

2 Kegiatan inti

2.1 Pemberian masalah dengan

eksplorasi masalah

a. Guru memberikan

permasalahan dalm bentuk

LKS pada masing-masing

kelompok.

b. Siswa diberikan kebebasan

untuk memecahkan

permasalahan

c. Siswa diberikan waktu

yang cukup yaitu ( 1 soal 8-

10 menit )

Page 190: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

175

d. Diskusi berjalan aktif

antara siswa dengan siswa

dan siswa dengan guru

e. Setiap kelompok

menyelesaikan

permasalahan dengan pola

pikirnya sendiri

f. Setiap kelompok meringkas

memeriksa kembali hasil

diskusi kelompok

2.2 Perekaman respon siswa

a. Siswa merespon masalah

dengan berbagai cara yang

aktraktif

b. Guru mengelompokkan

respon siswa berdasarkan

sudut pandang tertentu.

c. Guru berkeliling

mengamati jalanya diskusi

d. Guru mengidentifikasi

siswa yang belum

memahami masalah dan

memberikan saran yang

diperlukan.

2.3 Pembahasan respon siswa

a. Diskusi kelas membahas

hasil diskusi kelompok

b. Guru mengawasi berbagai

macam respon siswa yang

ditulis siswa di papan tulis

2.4 Meringkas pembelajaran

a. Seluruh siswa dapat

melihat hasil diskusi di

papan tulis

b. Guru melibatkan semua

pendapat dari siswa

c. Guru menghargai pendapat

siswa baik yang benar

Page 191: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

176

maupun yang salah

3 Kegiatan akhir

3.1 Siswa bersama dengan guru

menyimpulkan hasil

pembelajaran.

3.2 Refleksi

Hambatan

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

Saran

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

Pengamat

Page 192: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

177

Kisi-Kisi Lembar Angket Berpikir Kreatif Siswa

No Aspek yang diamati Indikator No butir

1 Aspek kognitif

1.1 Kelancaran

(Fluency)

Arus pemikiran lancar sesuai

dengan pemikiran sendiri.

Tidak menemui hambatan dalam

pemecahan masalah

1(+), 2(+),

1.2 Keluwesan

(Flexibility)

Menghasilkan cara pemecahan

masalah yang beragam.

Menghasilkan jawaban-jawaban

yang beragam.

4(+), 5(+),

6(-)

1.3 Keaslian

(Originality),

Mempunyai pendapat yang

berbeda dengan teman yang

berada dalam satu konteks.

Jawaban asli dari pemikiran diri

sendiri yang berbeda dengan

teman lain.

7(+), 8(+),

9(-)

1.4 Penguraian

(Elaboration)

Pemecahan masalah secara lebih

teliti dan teratur.

Mampu menguraikan masalah

dengan baik.

10(+), 11(-)

1.5 Perumusan

kembali

(Redefinition)

Meninjau permasalahan dengan

metode lain yang pernah diperoleh

dengan perspektif pemikiran

sendiri

Mengerjakan permasalahan secara

berulang.

12(+),13(-),

Page 193: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

178

(Utami Munandar, 1999)

2 Aspek afektif

2.1 Berani mengambil

resiko (tapi dengan

perhitungan)

Menerima kritik dan

mempertahankan pendapat.

Mempertahankan sesuatu yang

belum diketahui

15(+), 16(+)

2.2 Berani dan antusias

dalam

mengemukakan

pendapat serta

menjawab

pertanyaan,

Berusaha untuk tampil dalam

menjawab suatu permasalahan.

Antusias dalam mengemukakan

pendapat

17(-),18(-)

2.3 Rasa ingin tahu

yang besar

Berusahan menemukan

pemecahan masalah.

Berusaha bertanya kepada teman

atau guru tentang permasalahan

yang belum paham.

19(+)

2.4 Menyukai

tantangan dan

pengalaman baru

Antusias dengan permasalahan

yang baru.

Antusias dengan permasalahan

yang lebih sulit.

20(+)

2.5 Keinginan untuk

menemukan suatu

pemecahan

masalah dan tidak

mudah putus asa

Tidak mudah putus asa dalam

pemecahan masalah.

Mempunyai motivasi dalam

pemecahan masalah.

3(-), 14(-)

Page 194: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

Angket Berpikir Kreatif Siswa Dalam Belajar Matematika Dengan

Pendekatan Pemecahan Masalah Di bawah ini terdapat beberapa pernyataan, diharapkan Anda dapat memilih salah

satu pernyataan sesuai keadaan Anda dengan memberi tanda (√ ) pada kolom yang

telah tersedia. Isilah dengan jujur.

Keterangan :

TP : Tidak pernah SR : Sering

JR : Jarang SL : Selalu

KD : Kadang-kadang

Nama : ………………………. No Absen : ………………………. Isilah semua pernyataan yang sesuai dengan diri anda!

No Pernyataan TP JR KD SR SL

1 Saya tidak mengalami kesulitan dari

permasalahan yang diberikan guru.

2 Saya dapat mengerjakan permasalahan dengan

pola pikir sendiri.

3 Saya lebih baik tidak mengerjakan dari pada

menjawab salah.

4 Saya dapat menerima jawaban yang berbeda dari

permasalahan yang ada.

5 Saya senang mencari berbagai kemungkinan

jawaban walaupun nantinya jawaban saya salah

6 Saya ragu akan berbagai jawaban yang saya

dapatkan.

7 Saya senang dengan adanya perbedaan pendapat

dengan teman satu kelompok.

8 Perbedaan pendapat membuat saya semakin

tertantang.

9 Perbedaan pendapat dengan teman sering

membuat saya bersitegang dengan teman.

10 Saya senang mengoreksi pekerjaan yang saya

lakukan secara berulang-ulang.

11 Saya lebih senang menyelesaikan permasalahan-

permasalahan dengan cepat dan tidak peduli

apakah jawaban saya benar atau salah.

12 Saya selalu memandang permasalahan yang

diberikan oleh guru dengan pandangan yang

berbeda.

13 Saya tidak suka mengulang-ulang jawaban yang

sudah saya pecahkan.

14 Saya tidak suka dengan mata pelajaran

matematika.

15 Saya senang menerima pendapat dari teman

tentang permasalahan yang sedang di diskusikan

16 Saya tidak berani mempertahankan jawaban

Page 195: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

180

yang menurut saya benar akan tetapi menurut

sebagian teman itu salah.

17 Saya takut untuk mengerjakan permasalahan di

depan kelas.

18 Saya takut salah dalam mengemukakan

pendapat.

19 Saya merasa belum puas dengan apa yang saya

peroleh apabila saya tidak menemukan hasil

dalam memecahkan masalah.

20 Saya senang dengan permasalahan yang lebih

sulit dan menantang.

Page 196: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

181

PEDOMAN WAWANCARA GURU

1. Persiapan-persiapan seperti apa yang bapak lakukan sebelum mengajar

menggunakan pendekatan pemecahan masalah?

2. Bagaimana pendapat bapak terhadap pembelajaran menggunakan pendekatan

pemecahan masalah?

3. Kendala apa saja yang bapak hadapi ketika menerapkan pembelajaran

menggunakan pendekatan pemecahan masalah?

4. Bagaimanakah langkah mengatasi kendala tersebut?

5. Menurut bapak, bagaimana pendapat siswa selama pembelajaran setelah

menggunakan pendekatan pemecahan masalah?

6. Menurut bapak apakah melalui pembelajaran ini dapat meningkatkan

kemampuan berpikir kreatif siswa dalam belajar matematika?

7. Apa saran bapak tentang pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan

pemecahan masalah?

Pedoman wawancara siswa

1. Apakah anda senang dengan mata pelajaran matematika?

2. Bagaimana tanggapan anda dengan pelajaran matematika?

3. Apakah anda senang mengikuti pembelajaran matematika dengan pendekatan

pemecahan masalah? Anda menyukai belajar secara individu atau kelompok?

4. Apakah pembelajaran dengan pendekatan pemecahan masalah secara

kelompok menbuat anda dapat mengungkapkan pemikiran anda sendiri dan

berani mengeluarkan pendapat?

5. Apakah dalam diskusi anda selalu mencatat hal-hal yang penting selama

proses diskusi berlangsung?

6. Apakah soal dalam LKS merupakan soal yang menantang bagi anda?

7. Apa yang anda lakukan ketika menghadapi soal yang sulit?

8. Apakah anda termasuk orang yang kreatif?

9. Menurut anda, gambaran orang yang kreatif itu seperti apa?

Page 197: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

182

Daftar Nilai Pretes, Tes Akhir Siklus I dan Tes Akhir Siklus II

No

Absen

Nama Nilai I Nilai II Nilai III

1 Aby Aziz Pratama 28.6 62.5 77.5

2 Aisa Oktifani 35.7 54.1 75.0

3 Ana Astika 28.6 33.3 80.0

4 Anggita Nurjanah 64.3 58.3 85.0

5 Anisa Septiyani 35.7 75.0 80.0

6 Annas Yuda Laksana 14.3 62.5 62.5

7 Ardiyani 42.8 95.8 80.0

8 Arif Rohman S.R 28.6 83.3 85.0

9 Azizah Khairunnisa I 42.9 45.8 72.5

10 Bhima Alesandro 35.7 79.2 80.0

11

12 Dewanti Catur Dhamayanti 42.8 30.0 72.5

13 Eni Dewiyanti 35.7 30.0 85.0

14 Fahrisa Rahma Nurina 14.3 37.5 75.0

15 Farizfika Eva Damaratri 35.7 58.3 95.0

16 Fitria Nur Khasanah 42.9 50.0 65.0

17 Hanindya Rina Hanifa 14.3 25.0 60.0

18 Kurnia Asri Paramita 35.7 79.2 80.0

19 Muh. Roby Wijayantoro 21.4 54.2 62.5

20 Muhammad Kevin Dovara 21.4 66.7 70.0

21 Nazula Choiriyah Nugroho 14.3 45.8 82.5

22 Nenni Susetyowati 50.0 41.7 65.0

23 Nila Asa Femilia 21.4 50.0 62.5

24 Nur Tri Hidayati 35.7 45.8 80.0

25 Rifa Pangesti 64.3 100 90.0

26 Rizki Nur Rahayu 35.7 58.3 62.5

27 Rusyda Faza Wulaningrum 35.7 62.5 65.0

28 Saida Dita Hanifawati 28.9 58.3 70.0

29 Salsabila Azziesta R 42.8 91.6 85.0

30 Titis Safitri 35.7 79.2 90.0

31 Wastudiawan Swidho 35.7 79.4 80.0

32 Wulandari Rahmadini 28.6 50.0 85.0

33

34 Yoga Adi Pradana 14.3 62.5 70.0

35 Yulinda Putriana 35.7 79.2 97.5

36 Zulvichar Eki Dwi P 35.7 83.3 70.0

Jumlah 1135.9 2068.3 2597.5

Rata-rata kelas 33.4 60.83 76.39

Persentase 33,4% 60,83% 76,39%

Page 198: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

Da

ta H

asi

l A

ng

ket

Ber

pik

ir K

rea

tif

X

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

1

1

12

1

3

14

1

5

16

1

7

18

1

9

20

C

Y

1

3

5

5

3

3

4

3

4

5

3

3

2

4

5

5

5

3

3

4

3

75

2

3

4

5

2

5

4

4

4

4

2

3

3

4

3

4

5

2

3

5

3

72

3

4

4

3

4

5

4

3

4

3

5

4

3

5

5

5

4

5

5

5

5

85

4

3

2

3

3

3

2

2

5

2

4

2

3

4

4

3

5

5

3

4

4

66

5

3

1

3

2

2

3

3

2

5

2

3

1

5

3

5

2

3

2

3

2

55

6

3

3

4

3

3

3

3

3

4

4

3

3

4

5

3

3

3

3

3

3

66

7

2

3

4

3

2

3

4

3

4

3

4

2

4

3

4

2

4

3

3

3

63

8

3

3

4

4

3

3

2

4

4

3

2

3

4

5

4

2

3

3

5

4

68

9

2

3

3

3

2

2

4

3

4

3

4

3

4

5

3

2

3

2

5

3

63

10

3

5

4

5

5

3

5

2

4

5

5

3

4

3

5

5

5

5

3

5

8

4

11

12

3

4

3

4

3

4

4

5

3

3

3

3

4

3

5

3

3

3

3

5

7

1

13

3

3

3

4

4

4

3

4

5

3

2

5

4

3

4

5

4

5

4

3

7

5

14

4

5

5

4

3

3

5

5

5

5

5

4

5

3

4

1

3

2

5

3

7

9

15

3

3

4

5

5

4

3

2

5

3

4

5

4

5

3

5

4

5

4

5

8

1

16

3

3

4

2

3

3

4

3

4

2

3

2

3

3

3

3

3

3

3

3

6

0

17

4

3

5

3

3

5

4

3

4

3

3

3

4

4

4

2

3

3

4

5

7

2

18

1

4

4

5

5

4

4

5

5

5

5

1

5

2

3

5

1

4

5

5

7

8

19

3

5

4

3

3

4

4

3

4

4

4

3

4

4

5

4

4

3

4

3

7

5

20

3

4

4

3

3

3

4

3

5

3

4

3

4

5

4

5

3

3

4

3

7

3

21

3

4

3

4

4

3

4

3

5

3

3

5

4

4

3

5

5

3

4

5

7

7

22

4

5

4

4

5

4

2

5

5

4

5

2

3

3

3

5

3

3

3

5

7

7

23

3

4

4

3

4

3

3

5

4

4

3

3

4

4

4

5

4

3

3

3

7

3

24

3

4

5

4

3

4

1

5

3

3

3

3

4

4

5

5

5

5

3

5

7

7

25

3

3

4

4

4

4

4

4

5

3

3

2

3

5

5

5

4

3

4

4

7

6

Page 199: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

26

1

4

4

5

5

4

4

5

5

5

5

1

5

5

4

5

1

2

5

5

8

0

27

3

3

2

4

4

1

5

4

4

3

3

3

3

3

4

2

2

2

3

3

6

1

28

3

3

5

3

2

3

3

4

5

2

4

3

3

3

4

5

4

3

3

3

6

8

29

3

3

5

3

3

3

3

3

4

3

2

3

3

4

3

5

3

4

3

3

6

6

30

3

3

4

3

3

3

4

3

4

3

3

3

2

4

3

5

3

4

3

3

6

6

31

3

4

4

3

3

3

4

3

4

3

4

3

3

5

4

3

3

4

3

4

7

0

32

3

3

4

3

3

3

3

3

5

3

3

3

3

3

4

3

3

3

4

2

6

4

33

34

3

3

4

3

3

4

3

3

4

3

3

3

4

5

5

3

3

3

3

3

6

8

35

5

4

4

4

4

4

5

4

3

3

2

3

4

5

5

5

4

5

4

5

8

2

36

3

3

4

4

3

4

2

4

4

3

4

3

2

5

5

3

3

3

5

4

7

1

O

10

2

12

0

13

4

11

9

11

8

11

5

11

8

12

5

14

3

11

3

11

6

98

1

29

1

35

1

37

1

32

1

14

1

13

1

29

1

27

2

43

7

A

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

B

1

, 2

4

, 5

, 6

7

, 8

, 9

1

0,

11

1

2,

13

1

5,1

6

17

, 1

8

19

2

0

3,

14

J 2

22

3

52

3

86

2

29

2

27

2

69

2

27

1

29

1

27

2

69

2

43

7

P

65

.29

%

69

.02

%

75

.69

%

67

.35

%

66

.76

%

79

.12

%

66

.76

%

75

.88

%

74

.71

%

79

.12

%

71

.68

%

KE

TE

RA

NG

AN

X

Bu

tir

Ind

ika

tao

r

Y

No

mo

r A

bse

n S

isw

a

A

No

mo

r A

spe

k B

erp

ikir

Kre

ati

f S

isw

a

B

No

mo

r B

uti

r In

dik

ata

or

Tia

p A

spe

k

C

Jum

lah

In

dik

ato

r P

ero

leh

an

Tia

p S

isw

a

O

Jum

lah

Pe

role

ha

n T

iap

In

dik

ata

or

J Ju

mla

h P

ero

leh

an

Tia

p A

spe

k

P

Pe

rse

nta

se T

iap

Asp

ek

Page 200: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

Hasi

l L

emb

ar

Ob

serv

asi

Ber

pik

ir K

reati

f P

erte

mu

an

1

X

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

C

Y

5

7

5

5

5

3

1

5

7

4

5

7

7

10

5

1

5

.18

09

52

2

4

.05

71

43

3

5

.91

66

67

4

5

.98

09

52

5

4

.39

76

19

6

5

.96

42

86

7

5

.24

28

57

8

5

.91

66

67

9

5

.10

47

62

10

5.1

52

38

1

11

0

12

1

0.1

42

86

13

1

0.2

95

24

Page 201: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

14

5

.11

66

67

15

6

.07

38

1

16

4

.53

09

52

17

5

.29

52

38

18

5

.27

38

1

19

6

.51

42

86

20

5

.31

19

05

21

4

.90

95

24

22

4

.67

38

1

23

6

.08

80

95

24

6

.99

52

38

25

4

.26

66

67

26

5

.16

19

05

27

3

.56

42

86

28

4

.18

33

33

Page 202: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

29

7

.03

57

14

30

4

.76

66

67

31

4

.97

38

1

32

5

.16

66

67

33

34

9

.46

42

86

35

4

.19

04

76

36

6

.80

95

24

O

17

.4

11

.42

85

7

13

.4

14

.4

12

.8

18

.33

33

3

4

13

.2

6.8

57

14

3

19

1

3.4

1

0.7

14

29

9

.28

57

14

1

0.5

1

9

19

3.7

19

J

42

.22

85

7

62

.73

33

3

25

.85

71

4

33

.4

29

.5

19

3.7

19

P

41

.40

%

36

.90

%

38

.03

%

32

.75

%

43

.38

%

37

.98

%

Ob

serv

er P

ert

emu

an

1

Ket

eran

gan

1.

Anggit

Riy

anto

2.

Her

ry P

rase

tyo

3.

Nyndi

N

4.

Agun

g W

ahyudi

X

Nom

or

Buti

r

Y

Nom

or

Abse

n S

isw

a C

Ju

mla

h I

ndik

ator

Per

ole

han

Tia

p S

isw

a

O

Jum

lah P

erole

han

Tia

p I

ndik

atao

r I

Jum

lah t

iap a

spek

P

Per

senta

se T

iap A

spek

Page 203: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

H

asi

l L

emb

ar

Ob

serv

asi

Ber

pik

ir K

reati

f P

erte

mu

an

2

X

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

1

1

12

1

3

14

1

5

C

Y

5

5

6

4

5

4

4

5

5

5

5

5

5

5

5

1

5

.85

2

7

.73

33

33

3

6

.23

33

33

4

4

.43

33

33

5

4

.66

66

67

6

4

.71

66

67

7

7

.33

33

33

8

7

.3

9

7

.88

33

33

10

6.8

11

0

12

0

13

1

1.4

83

33

14

4

.38

33

33

Page 204: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

15

4

.78

33

33

16

4

.93

33

33

17

4

.51

66

67

18

5

.43

33

33

19

5

.98

33

33

20

1

0.8

5

21

4

.06

66

67

22

5

23

7

.25

24

1

0.3

25

3

.58

33

33

26

0

27

3

.7

28

4

.68

33

33

29

9

.33

33

33

30

2

.6

Page 205: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

31

5

.28

33

33

32

4

.38

33

33

33

0

34

1

0.5

83

33

35

4

.6

36

6

.3

O

12

.4

15

.4

11

.33

33

3

14

1

3.6

9

.75

4

.5

9.6

1

5

13

.4

13

.6

14

.6

15

.8

16

.6

17

.4

19

6.9

83

3

I 3

9.1

33

33

5

1.4

5

28

.4

44

3

4

19

6.9

83

3

P

40

.76

%

32

.16

%

44

.38

%

45

.83

%

53

.13

%

41

.04

%

Ob

serv

er P

ert

emu

an

2

Ket

eran

gan

1.

Evi

K

2.

Her

ry P

rase

tyo

3.

Anggit

Riy

anto

4.

Agun

g W

ahyudi

X

Nom

or

Buti

r

Y

Nom

or

Abse

n S

isw

a C

Ju

mla

h I

ndik

ator

Per

ole

han

Tia

p S

isw

a

O

Jum

lah P

erole

han

Tia

p I

ndik

atao

r I

Jum

lah t

iap a

spek

P

Per

senta

se T

iap A

spek

Page 206: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

Ha

sil

Lem

ba

r O

bse

rva

si B

erp

ikir

Kre

ati

f P

erte

mu

an

3

X

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

1

1

1 2

13

1

4

15

C

Y

5

5

5

6

4

3

2

3

3

3

3

5

6

5

5

1

6

.38

33

3

3

2

8

.23

33

3

3

3

6

.36

66

6

7

4

4

.85

5

4

.76

66

6

7

6

8

.05

7

8

.71

66

6

7

8

5

.28

33

3

3

9

8

.36

66

6

7

1 0

6

.28

33

3

3

1 1

12

9.4

83

33

3

Page 207: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

13

9.0

5

14

5.3

66

66

7

15

6.6

16

66

7

16

6.3

5

17

5.2

83

33

3

18

4.9

66

66

7

19

4.9

16

66

7

20

5

21

6.3

66

66

7

22

4.2

23

7.1

16

66

7

24

8.5

16

66

7

25

5.1

16

66

7

26

5.8

33

33

3

27

6.3

Page 208: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

28

5.6

29

7.4

30

5.2

5

31

6.2

32

5.2

33

34

8.4

35

4.8

83

33

3

36

4.7

83

33

3

O

1 6

14

.

6

15

.

2

11

.16

66

7

1 6

18

.33

33

3

2.

5

1 7

16

.33

33

3

19

.33

33

3

16

.33

33

3

13

10

.

5

13

.

4

15

.

8

21

5.5

J

45

.8

65

3

5.6

66

67

3

9.8

33

33

2

9.2

2

15

.5

P

44

.90

%

38

.24

%

52

.45

%

39

.05

%

42

.94

%

42

.25

%

Ob

serv

er P

ert

emu

an

3

Ket

era

ng

an

1.

Dw

i In

dar

ti T

2.

Dav

id s

alam

et S

3.

Her

ry P

rase

tyo

4.

Agu

ng W

ahyu

di

X

No

mo

r B

uti

r

Y

No

mo

r A

bse

n S

isw

a C

Ju

mla

h I

nd

ikat

or

Per

ole

han

Tia

p S

isw

a

O

Jum

lah

Per

ole

han

Tia

p I

nd

ikat

aor

I Ju

mla

h t

iap

asp

ek

P

Per

sen

tase

Tia

p A

spek

Page 209: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,
Page 210: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

Ha

sil

Lem

ba

r O

bse

rva

si B

erp

ikir

Kre

ati

f P

erte

mu

an

5

X

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

1

1

12

1

3

14

1

5

C

Y

5

5

5

5

5

5

2

6

5

6

5

5

5

5

7

1

7

.72

85

71

2

8

.99

52

38

3

6

.52

85

71

4

6

.51

90

48

5

7

.98

09

52

6

8

.63

80

95

7

8

.12

85

71

8

6

.95

23

81

9

8

.12

85

71

10

7.4

52

38

1

11

12

7

.91

42

86

13

1

2.2

14

29

Page 211: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

14

6

.18

57

14

15

8

.44

76

19

16

5

.55

23

81

17

8

.09

52

38

18

5

.29

52

38

19

8

.85

23

81

20

6

.78

57

14

21

8

.51

90

48

22

8

.91

90

48

23

9

.51

42

86

24

1

2.9

04

76

25

9

.34

76

19

26

5

.79

52

38

27

6

.94

76

19

28

1

0.5

80

95

Page 212: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

29

9

.86

19

05

30

8

.14

76

19

31

6

.35

23

81

32

7

.01

42

86

33

34

1

1.5

33

33

35

7

.66

19

05

36

7

.70

95

24

O

23

.2

22

.4

17

.4

23

1

9.4

1

8.4

5

1

4.6

66

67

1

6.2

1

5.1

66

67

1

8.4

2

2.6

1

7

27

.8

16

.57

14

3

27

7.2

04

8

J 6

3

80

.46

66

7

31

.36

66

7

58

4

4.3

71

43

2

77

.20

48

P

61

.76

%

47

.33

%

46

.13

%

56

.86

%

65

.25

%

54

.35

%

Ob

serv

er P

ert

emu

an

5

Ket

era

ng

an

1.

Dav

id s

alam

et S

2.

Her

ry P

rase

tyo

3.

An

ggit

Riy

anto

4.

Agu

ng W

ahyu

di

X

No

mo

r B

uti

r

Y

No

mo

r A

bse

n S

isw

a C

Ju

mla

h I

nd

ikat

or

Per

ole

han

Tia

p S

isw

a

O

Jum

lah

Per

ole

han

Tia

p I

nd

ikat

aor

I Ju

mla

h t

iap

asp

ek

P

Per

sen

tase

Tia

p A

spek

Page 213: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

Ha

sil

Lem

ba

r O

bse

rva

si B

erp

ikir

Kre

ati

f P

erte

mu

an

6

X

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

1

1

12

1

3

14

1

5

C

Y

3

4

5

5

5

3

1

3

4

3

3

4

4

5

5

1

9

.7

2

1

0.9

66

67

3

9

.96

66

67

4

8

.41

66

67

5

9

.21

66

67

6

1

1.5

83

33

7

1

0.5

83

33

8

9

.83

33

33

9

8

.75

10

9.9

33

33

3

11

12

10

.11

66

7

13

9.6

16

66

7

14

9.1

83

33

3

Page 214: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

15

8.5

66

66

7

16

9.3

66

66

7

17

10

.05

18

8.9

33

33

3

19

9.0

83

33

3

20

10

.3

21

10

.05

22

10

.43

33

3

23

10

.51

66

7

24

9.5

83

33

3

25

11

.56

66

7

26

10

.51

66

7

27

9.2

66

66

7

28

8.1

83

33

3

29

10

.2

30

10

.56

66

7

Page 215: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

31

11

.31

66

7

32

10

.25

33

34

9.9

16

66

7

35

9.3

16

66

7

36

9.5

66

66

7

O

30

.66

66

7

20

.5

17

.6

18

1

5.4

2

9.6

66

67

5

3

1

19

.5

26

.33

33

3

27

1

9.7

5

22

2

3.4

2

9.6

3

35

.41

67

J 6

8.7

66

67

9

9.0

66

67

4

5.8

33

33

6

8.7

5

53

3

35

.41

67

P

67

.42

%

58

.27

%

67

.40

%

67

.40

%

77

.94

%

65

.77

%

Ob

serv

er P

ert

emu

an

6

Ket

era

ng

an

1.

Dyah

Ik

a P

2.

Her

ry P

rase

tyo

3.

An

ggit

Riy

anto

4.

Agu

ng W

ahyu

di

X

No

mo

r B

uti

r

Y

No

mo

r A

bse

n S

isw

a C

Ju

mla

h I

nd

ikat

or

Per

ole

han

Tia

p S

isw

a

O

Jum

lah

Per

ole

han

Tia

p I

nd

ikat

aor

I Ju

mla

h t

iap

asp

ek

P

Per

sen

tase

Tia

p A

spek

Page 216: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

Ha

sil

Lem

ba

r O

bse

rva

si B

erp

ikir

Kre

ati

f P

erte

mu

an

7

X

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

1

1

12

1

3

14

1

5

C

Y

5

7

5

5

5

6

1

5

5

6

6

5

5

5

7

1

1

0.9

85

71

2

1

1.9

95

24

3

1

0.7

19

05

4

9

.74

28

57

5

1

0.1

6

1

0.1

09

52

7

1

0.4

52

38

8

1

1.8

61

9

9

9

.35

23

81

10

10

.53

81

11

12

10

.48

57

1

13

11

.08

57

1

14

10

.70

95

2

Page 217: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

15

10

.53

33

3

16

10

.85

23

8

17

10

.40

95

2

18

10

.98

57

1

19

6.8

23

81

20

11

.5

21

10

.05

23

8

22

9.8

85

71

4

23

12

.06

19

24

10

.31

90

5

25

11

.99

52

4

26

11

.36

19

27

11

.37

61

9

28

11

.99

52

4

29

10

.17

61

9

30

10

.60

95

2

Page 218: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

31

10

.20

47

6

32

11

.06

19

33

34

10

.29

52

4

35

10

.12

38

1

36

10

.60

95

2

O

28

.2

19

.71

42

9

24

.2

29

2

8.6

2

2.8

33

33

9

2

3

24

.2

21

.5

22

.66

66

7

29

.8

29

2

5.8

2

3.8

57

14

3

61

.37

14

J 7

2.1

14

29

1

12

.43

33

4

5.7

8

1.4

66

67

4

9.6

57

14

3

61

.37

14

P

70

.70

%

66

.14

%

67

.21

%

79

.87

%

73

.03

%

70

.86

%

Ob

serv

er P

ert

emu

an

7

Ket

era

ng

an

1.

Dyah

Ik

a P

2.

Her

ry P

rase

tyo

3.

Dav

id s

alam

et S

4.

Agu

ng W

ahyu

di

X

No

mo

r B

uti

r

Y

No

mo

r A

bse

n S

isw

a C

Ju

mla

h I

nd

ikat

or

Per

ole

han

Tia

p S

isw

a

O

Jum

lah

Per

ole

han

Tia

p I

nd

ikat

aor

I Ju

mla

h t

iap

asp

ek

P

Per

sen

tase

Tia

p A

spek

Page 219: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

203

Analisis Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Matematika Dengan

Pendekatan Pemecahan Masalah

(Problem Solving)

X SIKLUS I

Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 2

A B C D A B C D A B C D

1.1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1

1.2 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1

1.3 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0

1.4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2.1.a 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2.1.b 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2.1.c 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1

2.1.d 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1

2.1.e 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2.1.f 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0

2.2.a 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2.2.b 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

2.2.c 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2.2.d 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0

2.3.a 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2.3.b 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2.4.a 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2.4.b 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0

2.4.c 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

3.1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1

3.2 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0

J1 16 18 17 17 16 17 17 16 14 17 15 16

J2 68 66 62

P1 80,95% 78,57% 73,80%

P2 77,77%

X SIKLUS II

Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 2

A B C D A B C D A B C D

1.1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1

1.2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1.3 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1

1.4 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

2.1.a 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2.1.b 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1

Page 220: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

204

2.1.c 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0

2.1.d 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0

2.1.e 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2.1.f 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2.2.a 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1

2.2.b 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2.2.c 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2.2.d 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0

2.3.a 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

2.3.b 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1

2.4.a 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1

2.4.b 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

2.4.c 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

3.1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

3.2 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1

J1 18 19 18 17 16 18 17 17 18 19 17 18

J2 72 68 72

P1 86,71% 80,95% 85,71%

P2 84,12%

Siklus Persentase Kategori

Siklus I 77,77% Baik

Siklus II 84,12% Sangat baik

Keterangan

1 Kegiatan pembelajaran terlakasana

0 Kegiatan pembelajaran tidak terlakasana

X Nomor Butir Pengamatan

J1 Jumlah pengamatan tiap observer

J2 Jumlah pengamatan tiap pertemuan

P1 Persentase tiap pertemuan

P2 Persentase tiap Siklus

OBSERVER

Silkus I Silkus II

Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3

Nindy (A) Evy (A) Uwie (A) David (A) Dyah (A) Dyah (A)

Herry (B) Herry (B) David (B) Herry (B) Herry (B) Herry (B)

Anggit (C) Anggit (C) Herry (C) Anggit (C) Anggit (C) David (C)

Agung (D) Agung (D) Agung (D) Agung (D) Agung (D) Agung (D)

Page 221: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

205

Hasil Wawancara Siswa

Hasil wawancara dengan siswa adalah sebagai berikut:

P : “ Permisi dek, maaf mengganggu. Mas mau tanya-tanya sebentar bisa nggak?”

S : “ Bisa mas, mau Tanya apa mas?”

P : “ Bagaimana pandapatmu mengenai pembelajaran matematika yang telah dilaksanakan?

S : “ Senang mas…”

P : “ Senangnya bagaimana?”

S : “ Kalo pakai pembelajaran yang kaya kemarin mas ajarkan , saya lebih paham, karena

dikasih soal-soal untuk ngerjakan sendiri”

S1 : “ Iya mas, aku juga gitu, jadi lebih mudeng”

P : “ Ohh…begitu ya….

Kalo menurut adek-adek,senang bekerja kelompok atau sendiri-sendiri?”

S : “ Kalo saya lebih seneng kerja kelompok mas, kan jadi bisa tanya-tanya ma teman, tapi

juga seneng kalo kerja sendiri-sendiri, kan jadi bisa nuangin ide-ide dalam ngerjain soal”

S2 : “ Kalo saya juga gitu, jadi kerja kelompok dulu, baru kalo latihan soal-soal ngerjain

sendiri-sendiri, kan jadi lebih mudeng mas”

S3 : “ Kalau aku sama aja mas, tapi enak kelompok, lebih rame dan bias tuker jawaban.

P : “ Jadi enaknya kerja kelompok dulu trus baru ngerjain soal sendiri-sendiri?”

S, S1, : “ Iya mas,gitu….”

S2, S3

P : “ Ooooo…..mas mau tanya lagi, kalau kalian mengerjakan latihan soal, kalian

menuliskan apa yang diketahu dan ditanyakan soal tidak?”

S2 : “ Kalau aku iya mas, soalnya biar jelas, jadi gampang nanti ngerjainnya”

S1 : “ Aku juga mas, jadi lebih gampang menyelesaikannya”

S3 : “ Kalau aku ngak mas, aku lebih suka yang ringkas dan mudah di mengerti aku aja.

P : “ Kalau kalian merasa kesulitan dalam menyelesaikan masalah, apa yang kalian

lakukan?”

S : “ Kalau saya tanya sama pak guru”

S2 : “ kalau saya, tak kerjain dulu sebisanya mas, kalau udah mentok baru tanya ke pak

guru”

S3 : “ Kalau saya tanya ke temen inti soalnya bagaimana, terus aku kerjain sendiri.

P : “ Emmm….begitu ya….

Kalian kalau habis mengerjakan soal kemudian dibahas di depan, menurut kalian bisa

menamash pengetahuan tidak?”

S : “ Iya mas, kan jadi kita tahu salahnya dimana truk benernya seperti apa”

S1 : “ Kita juga jadi tahu cara lain dalam meyelesaikan soal tersebut mas”

P : “ Apakah kalian menyukai matematika setelah pembelajaran ini?

S : “ Iya mas, soalnya aku jadi lebih gampang dalam mengerjakan soal”

S2 : “ Aku juga mas, aku jadi seneng sama matematika, ternyata asyik ya mas, kita bisa

ngotak atik jawaban, bisa nyoba-nyoba cara juga dalam menyelesaikan soal”

P : “ Ya sudah adek-adek, terima kasih atas waktunya ya”

Page 222: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

206

Hasil Wawancara Guru

Hasil wawancara dengan guru adalah sebagai berikut:

P : “Bagaimana pendapat Bapak terhadap pembelajaran dengan pendekatan pemecahan

masalah ( Problem Solving )?”

G : “ Menurut saya, pembelajaran dengan pendekatan pemecahan masalah (problem

solving) itu bagus untuk diterapkan. Hal ini dikarenakan siswa jadi terbiasa dengan

masalah-masalah matematika, sehingga menjadi tertantang untuk menyelesaikannya”

P : “Kendala apa saja yang dihadapi saat melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan

pemecahan masalah ( Problem Solving )?”

G : “ Kalau menurut saya, kendalanya adalah waktu. Karena pembelajaran dengan

pemecahan masalah ( Problem Solving) memerlukan waktu yang lama, tidak bisa cepat.

Karena siswa dituntut untuk menyelesaikan masalah, dan masalah yang disajikan juga

bukan masalah rutin, tapi aplikasi, sehingga siswa harus berpikir dulu sebelim

menjawabnya”

P : “Bagaimana langkah-langkah untuk mengatasi kendala itu?”

G : “ ya kalau untuk mengatasi hal tersebut, ya waktunya tetap ditamash dan soalnya jangan

terlalu banyak, tetapi tetap mengena pada materi”

P : “Apakah Bapak tertarik untuk menggunakan pendekatan pemecahan masalah ( Problem

Solving ) dalam pembelajaran selanjutnya? Mengapa?”

G : “ Ya saya tertarik sekali untuk menggunakannya dalam pembelajaran, karena siswa jadi

terbiasa dalam menyelesaiakn masalah, dan cara yang digunakan beragam sesuai

pemahaman mereka sendiri”

P : “ Apakah menurut Bapak pembelajaran dengan pendekatan pemecahan masalah dapat

meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa?

G : “ Kalau menurut saya pembelajaran tersebut dapat meningkatkan kemampuan berpikir

kreatif siswa, sebab anak akan menjadi lebih kreatif dalam menyelesaikan maslah dan

tidak monoton dalam pola berpikirnya.”

P : “Apakah saran Bapak untuk pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan pemecahan

masalah ( Problem Solving )?”

G : “ Variasi soalnya diperbanyak sehingga siswa akan terlatih dan terampil dalam

menyelesaikan masalah khususnya masalah nonrutin, sehigga kalau mengerjakan soal

rutin jadi merasa lebih mudah”

P : “ terima kasih pak atas waktunya telah berbincang-bincang”

Page 223: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

207

CATATAN LAPANGAN

Siklus I, pertemuan 1 (Jumat/23 Maret 2010)

Materi pada hari pertama penelitian adalah keliling dan luas untuk persegi dan persegi

panjang. Guru memberikan apersepsi dengan menunjukkan berapa penting mamfaat dan

kegunaan dari bangun datar persegi dan persegi panjang dalam kehidupan sehari-hari. Guru

menunjukkan bentuk bangun persegi dan persegi panjang.

Sebelum memasuki materi inti, guru memberikan soal pretes dan diselesaikan siswa

selama 15 menit. Setelah selesai guru melanjutkan kemateri inti.

Guru membentuk siswa menjadi delapan kelompok. Adapun kelompoknya terlampir

dalam lampiran. Setelah membagi siswa menjadi beberapa kelompok, guru membagikan

nomor absen berbentuk bulatan yang di tempelkan pada baju siswa. Kemudian guru

membagikan LKS yang berisikan soal-soal tentang permasalahan keliling dan luas untuk

persegi dan persegi panjang dengan aspek berpikir kreatif dan pemecahan masalah. Guru

memberikan waktu selama 20 menit untuk mengerjakan LKS.

Selama proses pengerjaan LKS guru mendampingi siswa untuk memberikan masukan

apabila diperlukan oleh siswa. Dalam proses pengerjaan, ada beberapa siswa yang bertanya

tentang soal yang ada di dalam LKS.

Diskusi telah berjalan 10 menit, kemudian ada siswa dari kelompok 2 yang bertanya “

bapak, soal nomor 2 pada kegiatan 2 itu maksudnya bagaimana?”. Guru menjawab “soal

nomor 2 itu adalah salah satu keguanaan dalam belajar keliling dan luas untuk persegi dan

persegi panjang. Soal tersebut bercerita tentang seorang anak yang mengitari sebuah

lapangan sepak bola dengan ukuran lapangan sepak bola yaitu 2 kali ukuran bangun datar

persegi yang diketahui di dalam soal”. Guru bertanya “ berapa ukuran persegi?”. Siswa

menjawab “64 pak”. Guru menyahut “lalu berapa ukuran sisi-sisi persegi dan ukuran

lapangan sepak bola?”. Siswa menjawab “ sisi-sisinya 8m dan ukuran lapangan sepakbola

tersebut adalah 128 pak”. Kemudian guru memberikan intruksi kepada siswa untuk

mendiskusikan kembali permasalahan tersebut dengan kelompoknya sehingga ditemukan

suatu hasil akhir yang benar.

Setelah 20 menit lebih guru menghentikan jalannya diskusi. Kemudian guru bersama-

sama dengan siswa membahas LKS dengan beberapa siswa mengerjakan di depan kelas.

Setelah kegiatan tersebut guru dan siswa bersama-sama menarik kesimpulan dan menutup

pelajaran dengan berdoa.

Siklus I, pertemuan 2 (Rabu/28 Maret 2010)

Materi pada pertemuan 2 siklus I adalah keliling dan luas dari bangun datar segitiga.

Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa dilanjutkan dengan memberikan motivasi

dan menegaskan tujuan dari pembelajaran kali ini. Setelah itu guru memberikan apersepsi

dengan mengadakan tanya jawab secara lesan. Setelah itu guru membagi membentuk siswa

menjadi beberapa kelompok dengan kelompok tetap sama dengan pertemuan sebelumnya.

Guru membagikan LKS kepada siswa dan siswa diberikan kesempatan selama 25 menit

untuk berdiskusi mengenai permasalahan yang ada di dalam LKS. Guru mengawasi jalannya

diskusi, serta guru memberikan kesempatan kepada seluruh siswa untuk bertanya kepada

guru apabila ada yang hal-hal yang kurang dimengerti yang terdapat pada LKS. Ada salah

Page 224: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

208

satu siswa yang bertanya dari kelompok 1, Rizki namanya. Dia bertanya apakah soal nomor 2

boleh dikerjakan dengan menggunakan rumus luas persegi dan persegi panjang?. Guru

menjawab “pada soal nomor 2 boleh dikerjakan dengan cara yang pernah kalian dapatkan

pada pertemuan sebelumnya atau dengan cara yang pernah kalian dapatkan melalui

bimbingan belajar yang kalian ikuti. Ada siswa yang menyahut “bapak maksudnya 1 petak

mewakili 1cm itu apa?”. Guru menjawab “maksudnya adalah 1 petak pada gambar tersebut

mewakili 1cm sebenarnya, petak-petak tersebut berbentuk persegi yang mempunyai sisi 1cm

sehingga luas persegi yang merupakan petak berbentuk persegi adalah 1 ”.

Satelah diskusi berjalan 15 menit ada seorang siswa dari kelompok 5 yang menanyakan

soal nomor terakhir. Berikut perbincangan antara guru dan siswa tersebut. Siswa : “bapak, ini

cara pengerjaannya bagaimana?”. Guru : “ soal tersebut sama dengan soal nomor 2 atau

nomor 1”. Siswa : “lalu bagaimana cara menghitungnya bapak?”. Guru : “kalian itu sudah

belajar tentang keliling dan luas untuk persegi dan persegi panjang dan kalian juga telah

menemukan rumus untuk menghitung luas segitiga, jadi kalian tinggal memilih untuk

menggunakanya pada soal nomor terakhir. Terlebih dahulu amati bangun apa yang

dimaksud pada soal tersebut kemudian gunakan imajinasi kalian untuk mencerna

permasalahan tersebut”. Siswa : berarti ini dibagi-bagi berdasarkan jenis bangunnya

kemudian dihitung dengan rumus luas segitiga atau rumus luas persegi ya pak?”. Guru : “nah

itu kalian pintar”. Siswa : “he he he he he…”.

Diskusi telah berjalan 25 menit dan guru menghentikan jalannya diskusi. Kelompok yang

mengerjakan di depan kelas ialah kelompok 3. Salah seorang dari kelompok 3 mengerjakan

ke depan kelas. Anak tersebut mengerjakan soal nomor 1. Selain dari kelompok 3 ada dua

kelompok lain yang mengerjakan untuk soal nomor 1 yaitu kelompok 2 dan kelompok 8.

Mereka mengerjakan secara bersamaan di depan kelas. Dua kelompok dari 3 kelompok

tersebut mendapatkan rumus untuk menghitung luas segitiga dengan melihat dari rumus luas

persegi panjang. Mereka menghitung luas persegi panjang terlebih dahulu kemudian mereka

menganalisis bahwa segitiga yang ada dalam persegi panjang ternyata adalah dua buah

segitiga yang sama ukuranya yaitu dari persegi panjang. Sedangkan satu kelompok yang

lain mendapatkan rumus luas persegi dengan memisalkan alas segitiga dengan a dan tinggi

segitiga dengan t dan mereka mendapatkan kesimpulan untuk rumus luas segitiga berasal dari

pembelajaran sewaktu di SD. Ada satu soal yang tidak dibahas karena waktunya habis dan

guru menyuruh siswa untuk mempelajarinya di rumah. Setelah itu guru menberi kesimpulan

tentang pembelajaran kali ini dan guru member pekerjaan rumah untuk siswa.

Siklus I, pertemuan 3 (Kamis/29 Maret 2010)

Guru membuka pelajaran dengan salam dan dilanjutkan dengan berdoa. Guru

memberikan apersepsi kepada siswa tentang materi yang akan diajarkan. Setelah selesai

memberikan apersepsi guru mengitari kelas untuk mengecek apakah pekerjaan rumah siswa

sudah dikerjakan atau belum. Ternyata semua siswa sudah mengerjakan dan guru memancing

siswa untuk menjawab dengan lesan hasil akhirnya saja. Setelah itu guru menegaskan

jawaban yang benar dan guru menyuruh siswa yang menjawab salah untuk diperbaiki.

Kemudian guru menjelaskan tentang kegunaan dan tujuan dari belajar metematika tentang

keliling dan luas bangun datar. Materi pada pembelajaran hari ini adalah keliling dan luas

jajargenjang. Guru memberikan sebuah masalah tentang keliling dan luas jajargenjang

kemudian guru memberikan waktu berpikir selama 1 menit. Setelah itu guru menanyakan

Page 225: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

209

jawabannya kepada siswa. Ada sebagian siswa yang menjawab benar dan ada pula yang

menjawab salah. Kemudian guru menjelaskan maksud dari pertanyaanya tadi.

Guru membentuk siswa menjadi 8 kelompok dengan kelompok tetap sama dengan

kelompok sebelumnya dan dengan tetap menggunakan nomor absen pada baju mereka. Guru

membagikan LKS kepada siswa dengan tiap kelompok mendapatkan 1 bendel LKS. LKS

tersebut berisi tentang permasalahan keliling dan luas jajargenjang dengan menggunakan

pendekatan pemecahan masalah.

Guru menyuruh siswa untuk berdiskusi dengan kelompoknya selama 25 menit dan

apabila ada hal yang tidak dimengerti dari permasalahan yang ada didalam LKS guru

memperbolehkan siswa untuk bertanya. Guru mengawasi jalannya diskusi serta mengamati

siswa-siswa yang aktif dan siswa-siswa yang pasif. Sesekali guru menegur siswa yang pasif

dan menegur siswa yang hiperaktif dalam hal negatife.

Suasana pembelajaran pada hari ini berlangsung sedikit gaduh. Akan tetapi guru melihat

hal positif dalam keadaan tersebut. Dengan keadaan demikian para siswa akan lebih

berinteraksi dengan siswa lain dalam hal bertukar pikiran mengenai permasalahan-

permasalahan yang terdapat pada LKS walaupun suasana kelas terlihat sedikit gaduh.

Setelah 25 menit lebih guru menghentikan jalannya diskusi. Guru memberikan intruksi

kepada siswa untuk mengerjakan permasalahan yang telah didiskusikan bersama

kelompoknya untuk dikerjakan di depan kelas. Guru melihat ada banyak siswa yang

mengangkat tangan keatas untuk dapat mengerjakan di depan kelas. Guru menunjuk tiga

orang siswa dari beberapa siswa yang mengajukan dirinya untuk mengerjakan di depan kelas.

Tiga orang siswa tersebut mengerjakan satu soal yang sama sehingga muncul berbagai

pemikiran yang berbeda. Soal selanjutnya juga dikerjakan oleh beberapa siswa di depan

kelas.

Guru menutup pelajaran dengan membimbing siswa untuk merangkum hasil diskusi pada

pembelajaran hari ini. Setelah hal tersebut dilakukan guru memberikan tugas rumah kepada

siswa yaitu permasalahan nomor 6 halaman 101 pada buku M. Cholik dan Sugijono.2005.

Matematika Untuk SMP / MTS kelas VII.Jakarta .Erlangga. Guru memberitahukan kepada

siswa bahwa pada pertemuan selanjutnya akan diadakan tes dengan materi keliling dan luas

untuk bangun datar persegi, persegi panjang, segitiga dan jajargenjang. Guru mengakhiri

pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan salam.

Siklus I, pertemuan 4 (Jumat/30 Maret 2010)

Pertemuan keempat siklus I dilaksanakan pada tangagal 30 Maret pada pukul 09.30 WIB

sampai dengan pukul 11.05 WIB. Pada pertemuan keempat guru memberikan tes

kemampuan berpikir kreatif. Tes tersebut berbentuk 3 soal urain yang berisi materi

pembelajaran pada siklus pertama dengan aspek berpikir kreatif dan pemecahan masalah.

Siswa diberi waktu untuk belajar selama 10 menit untuk mengingkat kembali tentang materi

yang telah dipelajari di rumah. Setelah selesai guru menyuruh siswa untuk memasukkan

semua buku yang ada di atas meja ke dalam laci atau tas.

Guru membagi lembar soal dan lembar jawab secara bersamaan. Guru memperingatkan

kepada siswa untuk tidak meminta atau memberi bantuan kepada teman lain dalam

pengerjaan soal tes tersebut. Setelah semua mendapatkan lembar soal dan lembar jawab, guru

menyuruh siswa untuk berdoa terlebih dahulu dengan dipimpin oleh guru tersebut.

Page 226: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

210

Setelah tes akhir siklus I berjalan 70 menit, guru membagikan lembar angket berpikir

kreatif untuk diisi dan dikumpulkan beserta lembar jawab tes. Waktu telah berakhir dan guru

menhyuruh siswa untuk segera mengumpulkan hasil jawabanya beserta lembar angket.

Setelah itu guru menutup pelajaran dengan berdoa dan salam.

Siklus II, pertemuan 1 (Rabu/5 Mei 2010)

Kegiatan pertemuan pertama siklus II yaitu guru membuka pelajaran dengan salam dan

dilanjutkan dengan berdoa. Setelah berdoa guru mengabsen siswa dengan menanyakan

kepada siswa siapa hari ini yang tidak masuk. Setelah mengabsen siswa guru memberikan

apersepsi kepada siswa tentang bangun datar segitiga, persegi dan persegi panjang guna

masuk kemateri inti yaitu keliling dan luas belah ketupat. Setelah itu guru memberi motivasi

dan menegaskan tujuan dari pembelajarn kali ini.

Guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok dengan kelompok tetap sama

dengan kelompok pada pertemuan sebelumnya. Kemudian guru memberikan permasalahan

kepada setiap kelompok dalam bentuk LKS. Guru memberikan kesempatan kepada siswa

selama 25 menit untuk berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing dan guru

memberikan kesempatan kepada semua kelompok untuk bertannya kepada guru apabila ada

hal-hal yang kurang dimengerti di dalam LKS. Suasana kelas pada hari ini terlihat lebih

nyaman dan teratur. Siswa aktif dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan oleh

guru. Bahkan ada siswa yang sempat berdiskusi dengan kelompok lain untuk menemukan

jawaban dari permasalahan yang ada di dalam LKS. Ada siswa yang bertanya dari kelompok

4, dia bertanya “bapak, apakah soal nomor 2 itu harus dikerjakan dengan cara biasa atau

dengan cara lengkap”. Guru menjawab “seperti biasa kalian mengerjakan, boleh dengan cara

biasa atau dengan cara lengkap dengan satu syarat jawaban kalian mudah dimengerti oleh

teman lain”. Siswa “iya pak”. Ada siswa lain yang menyahut “berarti kalau langsung

hasilnya saja boleh pak?”. Guru “itu tidak boleh sebab kalian harus menjabarkan cara

pengerjaannya agar teman lain yang belum paham dapat mengerti bagaimana mendapat

jawaban itu”. Siswa “kalau dengan dua cara boleh pak?”. Guru “boleh anak-anak, sekarang

diskusikan terlebih dahulu dengan teman kalian nanti kalau ada yang tidak paham tanyakan

ke bapak”.

Diskusi telah berjalan selama 15 menit ada siswa yang bertanya dari kelompok 5

mengenai permasalahan pada LKS kegiatan 2 nomor 3. Siswa bertanya “ bapak maksud dari

soal nomor 3 ini bagaimana?, bingung pak. Guru : “maksudnya kalian disuruh menghitung

luas daerah yang diarsir. Di dalam gambar terdapat bangun datar apa saja?”. Siswa : “bangun

datar segitiga, belah ketupat, persegi dan persegi panjang pak”. Guru : “lalu yang ditanyakan

dalam soal apa?”. Siswa : “Bangun yang diarsir pak”. Guru “nah bangun yang diarsir itu

berbentuk bangun datar apa?, kemudian kalian hitung luasnya tiap bangun datar kemudian

hasilnya?”. Siswa : “dijumlahkan pak”. Guru : “silahkan kalian hitung dan kerjakan, 5 menit

lagi kita bahas”.

Setelah diskusi berjalan selama 25 menit guru menghentikan jalannya diskusi dan

memeberi kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan jawabanya di depan kelas.

Sebagian besar kelompok mengajukan dirinya untuk dapat mengerjakan di depan kelas. Akan

tetapi guru hanya memberi kesempatan kepada 3 orang siswa dari tiga kelompok yang

berbeda untuk mengerjakan permasalahan nomor 1. Ternyata jawabanya benar untuk semua

anak yang mengerjakan didepan kelas. Untuk permasalahan nomor 2 guru memberi

Page 227: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

211

kesempatan kepada 2 orang siswa untuk mengerjakan di depan kelas. Ternyata ada dua cara

pengerjaan dan jawabanya sama dan benar. Untuk permasalahan soal nomor 2 guru

memberikan kesempatan kepada 2 orang siswa dan terdapat dua cara pengerjaan dan hasil

akhirnya sama dan benar. Untuk soal nomor 3 kegiatan 2 ada tiga orang siswa yang

mengerjakan dan siswa tersebut sama dengan siswa yang pertama tadi mengerjakan. Cara

pengerjaannya berbeda, tetapi hasinya sama dan benar.

Guru bersama-sama dengan siswa menarik kesimpulan tentang pemebelajaran pada hari

ini. Siswa diberi kesempatan untuk merangkum hasil diskusinya. Setelah siswa merangkum,

guru memberikan tugas rumah kepada siswa yaitu permasalahan nomor 6 halaman 106 pada

buku M. Cholik dan Sugijono.2005. Matematika Untuk SMP / MTS kelas VII.Jakarta

.Erlangga yang merupakan buku pegangan siswa. Guru mengakhiri pembelajaran dengan

berdoa dan mengucapkan salam

Siklus II, pertemuan 2 (Kamis/6 Mei 2010)

Pertemuan kedua siklus II yaitu guru membuka pembelajaran dengan salam dan

dilanjutkan dengan berdoa. Setelah berdoa guru mengabsen siswa dan memberikan motivasi

kepada siswa serta menegaskan tujuan dari pembelajaran kali ini.

Guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok dengan kelompok tetap sama

dengan kelompok pada pertemuan sebelumnya. Kemudian guru memberikan permasalahan

kepada setiap kelompok dalam bentuk LKS. Guru memberikan kesempatan kepada siswa

selama 25 menit untuk berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing dan guru

memberikan kesempatan kepada semua kelompok untuk bertannya kepada guru apabila ada

hal-hal yang kurang dimengerti di dalam LKS. Pada waktu pembagian kelompok ada siswa

yang berkata bahwa siswa tersebut telah bosan dengan kelompok dan permasalahan yang ada

dalam LKS. Kemudian guru menegaskan lagi bahwa pembelajaran seperti ini yang paling

efektif dalam pembelajaran matematika di SMP. Sebab akan melatih siswa untuk lebih aktif

dan lebih kreatif. Siswa tersebut kemudian mengikuti anjuran guru dan kembali

menempatkan diri pada kelompoknya.

Guru membagikan LKS kepada siswa dan guru menyuruh siswa untuk berdiskusi dalam

mengerjakan permasalahan yang ada dalam LKS. Suasana diskusi sangat ramai, akan tetapi

ramai dalam hal positif yaitu saling bertukar pikiran mengenai permasalahan yang ada dalam

LKS. Ada siswa yang hiperaktif dan mengajukan diri untuk segera mengerjakan permasalah

nomor 1 di depan kelas. Akan tetapi guru menanggapi siswa tersebut untuk menunggu teman

yang lain dan mengerjakan permasalahan nomor selanjutnya.

Guru mengelilingi kelas untuk mengecek apakah siswa-siswa mengerjakan LKS atau

hanya bermain-main saja. Ternyata siswa-siswa masih aktif dalam berdiskusi. Sesampainya

guru di kelompok 4 ada siswa yang bertanya “bapak nomor dua itu disuruh mencari luas

layang-layang pak?”. Guru : “iya benar, apakah sudah dikerjakan?”. Siswa: “ini pak yang

dimaksud dengan memberi nama terlebih dahulu itu apa?”. Guru: “itu maksudnya adalah

pemberian simbol pada setiap titik sudutnya, misalnya ABCD atau RSTU”. Siswa : “iya pak,

terima kasih”. Guru: “segera dikerjakan”.

Guru kemudian kembali kedepan kelas karena ada yang bertanya lagi dari siswa yang

berkelompok di depan kelas. Siswa bertanya “bapak diagonal layang-layang pada soal nomor

2 itu berapa pak?”. Guru : “kalian cermati dahulu pertanyaan yang dimaksud dan keterangan

dalam soal tersebut”. Siswa: “belum paham pak”. Guru: “di soal terdapat keterangan bahwa

Page 228: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

212

satu petak pada gambar mewakili 1cm. jadi panjang diagonalnya berapa petak atau berapa

centimeter?”. Siswa : “12cm dan 14cm pak”. Guru : “nah itu kalian bisa, segera selesaikan

soal selanjutnya”. Siswa : “iya pak”.

Setelah 25 menit guru menghentikan jalannya diskusi dan memberikan intruksi kepada

siswa untuk mengerjakan hasil diskusinya di depan kelas. Hampir semua kelompok

mengajukan diri untuk mengerjakan di depan kelas. Akan tetapi guru hanya menunjuk 3

orang siswa untuk mengerjakan permasalahan nomor 1. Jawaban dari ketiga siwa tersebut

berbeda karena cara pengerjaan mereka berbeda. Kemudian guru menjelaskan kenapa

jawabanya dapat berbeda, itu semua disebabkan ada 2 orang siswa yang salah dalam

melakukan operasi pembagian. Setelah semua siswa memperbaiki jawabanya kemudian guru

memberi kesempatan kembali bagi siswa yang ingin mengerjakan pekerjaannya di depan

kelas. Kemudian ada 2 orang siswa yang mengajukan diri dan guru menyuruh mereka untuk

mengerjakan di depan kelas. Kedua siswa tersebut mengerjakan dengan cara yang berbeda,

tetapi mempunyai jawaban yang sama. Karena waktu habis guru menghentikan presentasinya

untuk hari ini dan siswa disuruh untuk mengerjakan soal yang belum dibahas di rumah

masing-masing.

Sebelum siswa beranjak dari tempat duduk, guru meminta tambahan waktu 5 menit untuk

menyimpulkan pembelajaran pada pertemuan ke 2 siklus II. Siswa mengikuti anjuran guru

dan siswa kembali duduk dan merangkum kesimpulan pembelajaran pada hari ini. Setelah

selesai merangkum guru memberi tugas rumah kepada siswa yaitu permasalahan no 6

halaman 109 pada buku M. Cholik dan Sugijono.2005. Matematika Untuk SMP / MTS kelas

VII.Jakarta .Erlangga yang merupakan buku pegangan siswa. Guru mengakhiri pembelajaran

dengan berdoa dan mengucapkan salam.

Siklus II, pertemuan 3 (Rabu/12 Mei 2010)

Kegiatan pendahualuan pertemuan ketiga siklus II yaitu guru membuka pembelajaran

dengan salam dan dilanjutkan dengan berdoa. Guru mengabsen siswaterlebih dahulu

kemudian guru memberikan apersepsi kepada siswa tentang bangun datar segitiga, belah

ketupat, dan layang-layang guna masuk kemateri inti yaitu keliling dan luas trapesium.

Setelah itu guru memberi motivasi kepada siswa, bahwa belajar mengenai keliling dan luas

trapesium sangatlah bermamfaat. Kemudian guru menjelaskan mengenai tujuan dari

pembelajaran keliling dan luas trapesium.

Guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok dengan kelompok tetap sama

dengan kelompok pada pertemuan sebelumnya. Kemudian guru memberikan permasalahan

kepada setiap kelompok dalam bentuk LKS. Guru memberikan kesempatan kepada siswa

selama 25 menit untuk berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing dan guru

memberikan kesempatan kepada semua kelompok untuk bertannya kepada guru apabila ada

hal-hal yang kurang dimengerti di dalam LKS. Keadaan awal pada pertemuan ketiga siklus II

cenderung kondusif dan teratur. Siswa menempatkan diri terhadap kelompoknya masing-

masing dengan rapi dan tidak gaduh. Guru memberikan masukan bahwa pembelajaran hari

harus lebih aktif dan kondusif dari pada pertemuan sebelumnya. Guru mengucapkan terima

kasih karena telah membentuk kelompok dengan rapi tanpa membuat gaduh. Kemudian guru

menyuruh siswa untuk menggunakan nomor absen yang digunakan pada pertemuan

sebelumnya.

Page 229: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

213

Guru mengawasi jalannya diskusi dengan berkeliling hingga ke belakang kelas dan

mengecek apakah ada siswa yang tidak berdiskusi. Siswa kelihatan lebih aktif daripada

pertemuan-pertemuan sebelumnya. Itu dapat dilihat dengan keseriusan siswa dalam

menjalani diskusi kelompok dan berbagai pertanyaan kepada guru tentang permasalahan

yang ada pada LKS. Ada salah satu siswa dari kelompok 4 yang menanyakan tentang

permasalahan nomor 2. Siswa bertanya “bapak soal nomor 2 itu cara pengerjaannya

bagaimana?”. Guru : “kalian cermati bangun apa saja yang ada pada gambar terlebih dahulu,

lalu kalian aplikasikan pengetahuan kalian tentang bangaimana cara menghitung bangun

yang terdapat pada gambar sehingga nantinya akan didapatkan rumus untuk menghitung luas

trapesium. Selanjutnya untuk soal nomor (2.b) kalian hitung luas trapesium dengan rumus

luas trapesiumk yang kalian peroleh atau dengan penjabaran rumus lain sehingga

mendapatkan hasil yang benar.

Waktu pembelajaran pada pertemuan ketiga siklus II sempit, oleh karena itu guru

menghentikan jalannya diskusi setelah melihat waktu hampir habis. Guru menghentikan

jalannya diskusi 15 menit sebelum jam pelajaran berakhir. Kemudian guru memberi

kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan di depan kelas. Beberapa siswa mengejakan

hasil diskusinya di depan kelas dan dievaluasi bersama-sama dengan siswa. Bagi siswa yang

menjawab salah guru menyuruh siswa untuk membetulkan jawabanya.

Setelah semua soal dibahas, guru bersama-sama dengan siswa menarik kesimpulan dari

pembelajaran hari ini. Guru menyuruh siswa untuk merangkum dan memahami hasil diskusi.

Setelah selesai guru memberitahukan kepada siswa, bahwa pada pertemuan selanjutnya akan

diadakan ujian dengan materi keliling dan luas bangun datar. Guru menyarankan siswa untuk

lebih giat dalam belajar sehingga hasil dari ujiannya bagus. Sebelum mengakhiri

pembelajaran guru meminta siswa untuk mengerjakan soal latihan pada buku M. Cholik dan

Sugijono.2005. Matematika Untuk SMP / MTS kelas VII.Jakarta .Erlangga halaman 116-118,

yang ada pada buku pegangan siswa untuk dikerjakan di rumah sebagai latihan. Guru

mengakhiri pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan salam

Siklus II, pertemuan 4 (Jumat/14 Mei 2010)

Pada pertemuan keempat siklus II guru memberikan tes kemampuan berpikir kreatif. Tes

tersebut berbentuk 3 soal urain yang berisi materi pembelajaran pada siklus pertama dan

kedua dengan aspek berpikir kreatif dan pemecahan masalah. Siswa diberi waktu untuk

belajar selama 10 menit untuk mengingkat kembali tentang materi yang telah dipelajari di

rumah. Setelah selesai guru menyuruh siswa untuk memasukkan semua buku yang ada di

atas meja ke dalam laci atau tas.

Guru membagi lembar soal dan lembar jawab secara bersamaan. Guru memperingatkan

kepada siswa untuk tidak meminta atau memberi bantuan kepada teman lain dalam

pengerjaan soal tes tersebut. Setelah semua mendapatkan lembar soal dan lembar jawab, guru

menyuruh siswa untuk berdoa terlebih dahulu dengan dipimpin oleh guru.

Setelah tes akhir siklus II berjalan 70 menit, guru dan peneliti membagikan lembar angket

berpikir kreatif untuk diisi dan dikumpulkan beserta lembar jawab tes. Waktu telah berakhir

dan guru menyuruh siswa untuk segera mengumpulkan hasil jawabanya beserta lembar

angket. Setelah itu guru menutup pelajaran dengan berdoa dan salam.

Page 230: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 · PDF fileInstrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, angket, ... beberapa tahap yaitu (1) Guru menyampaikan tujuan, motivasi dan apersepsi,

214

Daftar nama angota kelompok

No

Absen

Kelompok 1 No

Absen

Kelompok 2

Nama Nama

4 Anggita Nurjanah 5 Anisa Septiyani

15 Farizfika Eva Damaratri 18 Bhima Alesandro

16 Fitria Nur Khasanah 26 Rizki Nur Rahayu

22 Nenni Susetyowati 27 Rusyda Faza Wulaningrum

28 Saida Dita Hanifawati 35 Yulinda Putriana

No

Absen

Kelompok 3 No

Absen

Kelompok 4

Nama Nama

3 Ana Astika 23 Nila Asa Femilia

14 Fahrisa Rahma Nurina 25 Rifa Pangesti

17 Hanindya Rina Hanifa 30 Titis Safitri

21 Nazula Choiriyah Nugroho 32 Wulandari Rahmadini

No

Absen

Kelompok 5 No

Absen

Kelompok 6

Nama Nama

2 Aisa Oktifani 7 Ardiyani

6 Annas Yuda Laksana 12 Dewanti Catur Dhamayanti

9 Azizah Khairunnisa I 24 Nur Tri Hidayati

13 Eni Dewiyanti 29 Salsabila Azziesta R

No

Absen

Kelompok 7 No

Absen

Kelompok 8

Nama Nama

8 Arif Rohman S.R 1 Aby Aziz Pratama

19 Muh. Roby Wijayantoro 10 Bhima Alesandro

36 Zulvichar Eki Dwi P 20 Muhammad Kevin Dovara

34 Yoga Adi Pradana 31 Wastudiawan Swidho