universitas muhammadiyah palangka raya … · menganalisis tentang kualitas pelayanan pajak...
TRANSCRIPT
1
KUALITAS PELAYANAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DAN BEA BALIK NAMA KENDARAAN (PKB DAN BBNKB) DI KANTOR SAMSAT
KOTA PALANGKA RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
SKRIPSI
Oleh:
NOVI DAMAYANTI NIM: 11.11.12445
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKA RAYA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PRODI ADMINISTRASI NEGARA 2015
2
KUALITAS PELAYANAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DAN BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR (PKB dan BBNKB) DI
KANTOR SAMSAT KOTA PALANGKA RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN TENGAH
SKRIPSI
Diajukan kepada universitas muhammadiyah Palangkaraya
Fakultas ilmu social dan ilmu politik Untuk memenuhi salah satu persyaratan
Dalam menyelesaikan program sarjanan social
Oleh: NOVI DAMAYANTI
NIM: 11.11.12445
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM ADMINIATRASI NEGARA PALANGKARAYA
JUNI 2015
3
ABSTRAK
Novi Damayanti : Kualitas Pelayan Pajak Kendaraan Bermotor Dan Bea Balik Nama di kantor SAMSAT Kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah. Skripsi Program Studi Administrasi Negara, Fisip Universitas Muhammadiyah Palangka Raya. Pembimbing I (Dr. H. Muhamad yusuf, S.sos. M.A.P) dan pembimbing II (Laksminarti, SH.M.H)
Kata kunci : Kualitas Pelayanan. Penelitian ini merupakan tujuan untuk mengetahui, mendeskripsikan dan
menganalisis tentang Kualitas Pelayanan Pajak Kendaraan Bermotor Dan Bea Balik Nama (PKB dan BBNKB) di kantor SAMSATKota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah.
Metode yang digunakan adalah eksplanatif kualitatif, Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif dimana SAMSAT (Sistem Administrasi Manunggala Satu Atap) Kota palangka raya dipilih sebagai lokasi penelitian Teknik Pengumpulan Data menggunakan: wawancara, dokumentasi, dan observasi.
Berdasarkan hasil dari penelitian bahwa Kualitas Pelayanan Pajak Kendaraan Bermotor Dan Bea Balik Nama Kendaranaan Bermotor (PKB dan BBNKB) di kantor SAMSAT Kota Palangka Raya Provinsi Kalaimantan Tengah. Terkait ketepatan waktu tunggu sudah baik, petugas bekerja sesuai dengan jam yang di tentukan. dan terkait waktu tunggu proses tergantung dari kesiapan persyaratan pemohon, namun bedasarkan wawancara peneliti dengan masyarakat bahwa untuk waktu proses masih kurang baik dapat di nilai dari pelayanan cepat yang tidak memalui tahapan-tahapan yang sudah di tentukan.
Dari penelitian tersebut saran yang dapat diberikan kepada Kantor SAMSAT kota Palangka Raya Diharapakan dari pihak harus lebih teliti dalam memberikan pelayanan dengan fasilitas yang sudah memadai agar masyarakat lebih percaya kepada pihak petugas. Diharapkan kepada pimpinan UPT-PPD kota Palangka Raya untuk melaksanankan pengawasan yang lebih ketat agar pelayanan yang diberikan kepada masyarakat sesuai dengan SOP yang ada. Diharapkan kepada kantor SAMSAT kota Palangka Raya lebih memaksimalkan pelayanan kendaraan SAMSAT keliling agar masyarakat lebih mudah memeperoleh pelayanan pajak.
4
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Bismillahirrahmanirahim
Alhamdulillahirabbilalamin saya ucapkan syukur kepada Allah SWT berkat rahmatnya dan karuniannya saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Dengan perasaan yang bahagia luar biasa saya bersyukur dan berterima kasih. Skripsi ini saya persembahkan kepada:
Kita tidak diciptakan sempurna, tetapi kita diciptakan untuk belajar lebih baik agar menjadi orang yang sempurna.
Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan selama masih ada kemauan dan keyakinan untuk menyelesaikannya.
Berangkat dengan penuh perjuangan, berjalan dengan penuh keikhlasan dan istiqomah dalam menghadapi cobaan.
Aku datang, aku bimbingan, aku ujian, aku revisi dan aku menang.
Kupersembahkan kepada:
Ayah dan ibu yang tercinta selalu mendukung keberhasilanku, serta memberikan do’a cinta dan kasih sayang, pikiran, tenaga, waktu serta materi yang tidak bisa terbalas sekalipun dengan nyawaku.
Ibu Laksminarti, SH.,M.H, Bapak Dr.H.Muhamad Yusuf S.Sos,M.A.P, Ibu Masrukin S.Sos.,M.A.P, Bapak sufianor, SE., M,E dan Ibu Dra. Lies Fahimah.,M.Si
Kepada kakakku tercinta Dominikus Daerto terima kasih telah menjadi kakak yang selalu mendukungku salama ini.
Kepada orang yang terkasih Jhon Etter dan sahabatku Erwi Rustamah dan teman seperjuangan yang tidak bisa disebutkan satu persatu terima kasih atas do’a dan semangatnya.
5
KATA PENGANTAR
PUJI Syukur peneliti haturkan kahadirat Tuhan yang Maha Esa, atas
rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan
dengan baik skripsi dengan judul Kualitas Pelayana Pajak Kendaraan Bermotor
Dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (PKB dan BBNKB) di kantor
SAMSAT Kota Palangka Raya provinsi Kalimantan Tengah, sebagai salah satu
persyaratan akademis dalam rangka menyelesaikan kuliah di Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Muhammdiyah Palangka Raya.
Selanjutnya peneliti berterima kasih yang tak terhingga kepada Bapak Dr.
H. Muhamad Yusuf, S.Sos, M.A.P Pembantu Rektor II Universitas
Muhammadiyah Palangka Raya, sekaligus selaku dosen Pembimbing I dan
Kepada Ibu Laksminarti, SH.M.H selaku Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan
Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Palangka Raya, sekaligus dosen
pembimbing II yang telah banyak memberikan petunjuk, koreksi, saran hingga
terwujudnya skripsi ini.
Kemudian peneliti sampaikan pula terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Bapak Drs. Bulkani, M.Pd Selaku Rektor Universitas Mudammadiyah
Palangka Raya
2. Bapak H.M. Riban Satia, S.Sos,.M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiayah Palangka Raya
3. Bapak Ambar Ratmoko S.Sos. M.A.P selaku Pembimbing Akademik
Peneliti yang telah banyak memberikan nasehat dan saran pada saat
6
menjalankan Studi dari Semester awal hingga dapat melanjutkan ke
skiripsi ini.
4. Ibu Masrukin, S.Sos. M.A.P selaku Ketua Prodi Administrasi Negara
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah
Palangka Raya yang telah banyak meberi ilmu selama studi dan selalu
membantu memberikan semangat dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Kepada Seluruh Pihak Pegawai Kantor SAMSAT Kota Palangka Raya,
serta masyarakat yang mau meluangkan waktu untuk peneliti demi
mendukung menyelesaikan skripsi ini.
6. Kepada keluarga, dan teman-teman seperjuangan yang telah banyak
membantu dalam menyelesaikan skripsi ini dan kepada pihak yang tidak
dapat saya sebutkan satu-persatu.
7. Secara spesial saya ucapkan trimakasi kepada kedua orang tua saya yang
sudah mendukung dan mendoakan saya keberhasilan studi saya.
Semoga amal kebaikan dari semua pihak yang mendukung dan
membantu medapatkan pahala yang berlipat ganda dari Tuhan yang Maha
Esa. Dan semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi siapa saja yang
membacanya. Amin.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, atas segala arahan dan
bimbinganNya penulis mengucapkan banyak trimakasih.
Palangka Raya, Juni 2015
Novi Damayanti
7
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN SAMPUL ....................................................................................... i
LEMBAR LOGO .............................................................................................. ii
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ iii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. iv
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ........................................ v
ABSTRAK ........................................................................................................ vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Perumusan Masalah ...................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian........................................................................ 5
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 6
A. Kualitas Pelayanan ....................................................................... 6
B. Pelayanan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor (PKB dan BBNKB) Kantor SAMSAT kota
Palangka Raya .............................................................................. 9
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 15
A. Alasan Menggunakan Metode Kualitatif ..................................... 15
B. Waktu dan Tempat Penelitian ..................................................... 15
C. Sumber Data............................................................................... 16
D. Instrumen Penelitian ................................................................... 16
E. Tehnik Pengumpulan Data ......................................................... 16
F. Tehnik Analisa Data ................................................................... 17
G. Rencana Pengujian Keabsahan Data ........................................... 18
8
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 21
A. Gambaran Umum ........................................................................ 21
Visi ............................................................................................ 23
Misi ........................................................................................... 23
Motto ......................................................................................... 24
1. Struktur Organisasi ............................................................... 24
B. Hasil Penelitian .......................................................................... 27
C. Pembahasan ............................................................................... 60
BAB V KESIMPULANAN DAN SARAN ................................................. 64
A. Kesimpulan ................................................................................ 64
B. Saran ......................................................................................... 66
DAFTAR PUSTAKA PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN RIWAYAT HIDUP
9
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Data dihasilkan dari profil kantor Samsat Kota Palangka Raya ................................................................................................ 21
Tebel 2. Jumlah Kendaraan Bermotor Yang terdaftar di Provinsi Kalimantan Tengah .................................................................................. 28
10
DAFTAR LAMPIRAN
1. Pernyataan Keaslian Tulisan
2. Struktur Organisasi dan Tata Kerja UPT-PPD Kota Palangka Raya Provinsi
Kalimantan Tengah
3. Gambar
4. Surat Ijin Penelitian
5. Riwayat Hidup
11
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Novi Damayanti
NIM : 11.11.12445
Program Studi : Ilmu Administrasi Negara
Fakultas : Ilmu Sosial Ilmu Politik
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar
merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau pikiran
orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan,
maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Hal-hal yang berkaitan dengan teknik , penulisan sesuai dengan dengan pedoman
penulisan Skripsi Program Studi Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Palangkaraya.
Palangka raya, Juni 2015
Yang Membuat Pernyataan
Novi Damayanti
12
RIWAYAT HIDUP
Novi Damayanti dilahirkan di Benangin 12 November 1993 , anak ke dua
dari dua bersaudara, pasangan Bapak Narjono dan Ibu Rusiana. Pendidikan Dasar
telah ditempuh di SD Negeri 1 Teweh Timur Kabupaten Barito Utara. Novi
Damayanti tamat SD Negeri 1 Teweh timur pada tahun 2005, melanjutkan
Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Teweh Timur Kabupaten Barito
utara lulus pada tahun 2008 dan melanjutkan Sekolah Menengah Atas di SMA
Negeri 1 Teweh Timur Kabupaten Barito Utara Lulus pada tahun 2011.
Pada tahun 2011, melanjutkan pendidikan tinggi di Perguruan Tinggi
Universitas Muhammadiyah Palangkaraya dan mengambil di Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik (FISIP) Program Studi Administrasi Negara sampai Lulus.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada hakekatnya tugas pokok pemerintah sebagai organisasi publik
adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat, sehingga aparat pemerintah
memiliki kewajiban dan tanggungjawab untuk memberikan pelayanan publik
dengan baik dan dapat memuaskan semua pihak. Terselenggaranya pelayanan
publik yang profesional merupakan tanggungjawab bersama antara pemerintah
dan masyarakat, karena mendapatkan pelayanan yang memuaskan merupakan
hak masyarakat yang harus dipenuhi oleh pemerintah.
Dalam SK Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN)
Nomor 8 tahun 1993 tentang pelayanan kepada masyarakat telah ditegaskan
bahwa aparat pemerintah harus memberikan pelayanan semaksimal mungkin
kepada masyarakat yang didasrkan pada prinsip – prinsip pelayanan publik,
yaitu :
1. Peningkatan mutu produktivitas instansi pemerintah dalam pelayanan
umum
2. Upaya mengefektifkan tatalaksana pelayanan
3. Mendorong timbulnya kreativitas, prakarsa, dukungan dan peran
sertamasyarakat
4. Menghindari prosedur birokratik yang berlebihan
5. Kecepatan, ketepatan waktu dan akses informasi kepada yang dilayani
1
2
Namun dalam kenyataanya masih banyak pelayanan aparat pemerintah
yang tidak memuaskan masyarakat dan jauh dari prinsip – prinsip pelayanan
publik seperti yang telah digariskan dalam SK Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara (MENPAN). Masyarakat akan merasa puas jika harapan dan
kebutuhannya dapat terpenuhi. Apabila masyarakat merasa tidak puas dengan
pelayanan yang diberikan maka dapat dipastikan bahwa pelayanan tersebut
tidak efektif dan efisien. Salah satu organisasi publik yang berhubungan
langsung dengan pelayanan publik adalah SAMSAT .
Organisasi ini bertugas melayani masyarakat dalam hal pembayaran,
Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (PKB
dan BBNKB). Sektor pajak merupakan sektor yang cukup berpengaruh dalam
pelaksanaan pembangunan nasional yang bersifat fisik maupun non fisik,
karena sebagian besar pembiayaan pembangunan nasional tersebut dibiayai
oleh sektor pajak yang termasuk di dalamnya sektor Pajak Kendaraan
Bermotor dan Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB).
Mengingat pentingnya sektor Pajak Kendaraan Bermotor dan Pajak BBNKB
dalam rangka pembangunan nasional, maka aparat pemerintah perlu
memberikan pelayanan semaksimal mungkin dan memuaskan kepada wajib
pajak. Dalam Peraturan Daerah (PERDA) Provinsi Kalimantan Tengah
No.5/2007 Tentang Pajak Kendaraan Bermotor, Dan Peraturan Daerah
(PERDA) Nomor 6/2007 Tentang Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor. Hal
itu di upayakan agar kendaraan bermotor yang menggunakan nomor atau
pajak di luar Kalimantan tengah dapat segera memindahkan pengurusannya di
3
Kalimantan tengah, begiru juga kenderaan yang menggunakan Nomor Pajak
di Kalimantan tengah, tetapi sudah melalui jatuh tempo masa pembayaran
pajaknya tidak di kenakan denda. Upaya tersebut di harapkan mampu
meningkatkan pendapatan daerah Kota Palangka Raya.
Yang disebut sebagai wajib pajak adalah orang atau badan yang
memiliki atau menguasai kendaraan bermotor dan berdomisili di daerah.
Wajib pajak mempunyai kewajiban untuk membayar Pajak Kendaraan
Bermotor satu kali selama satu tahun.
Sedangkan untuk Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea
Balik Nama Kendaraan Bermotor (PKB dan BBNKB) dari Tahun ke Tahun
juga mengalami peningkatan Penerimaan Pajak hal ini merupakan suatu hal
yang positif karena dengan peningkatan tersebut diharapkan dapat menjadi
sumber pembiayaan penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Peningkatan Pajak Kendaraan
Bermotor Dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (PKB dan Pajak
BBNKB) ini juga tidak luput dari jumlah wajib pajak baik itu Pajak
Kendaraan Bermotor (PKB) maupun Pajak Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor (BBNKB) yang dari tahun ke tahun juga mengalami peningkatan.
Adapun yang terjadi menurut observasi di kantor SAMSAT
mengalami keluhan dari masyarakat, dalam kepengurusan masih banyak
oknum yang menawarkan jasa dalam proses yang cepat terkait pada Pajak
Kendaraan Bermotor Dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, sehingga
masyarakat belum merasa puas dengan kualitas pelayanan di kantor SAMSAT
4
kota Palangka Raya. Sedangkan SAMSAT sebagai organisasi publik dituntut
untuk melayani masyarakat sebagai wajib pajak sebaik mungkin dan dapat
memuaskan wajib pajak, tetapi pada kenyataannya Pelayanan SAMSAT
belum dapat memuaskan wajib pajak, mulai dari adanya pungutan liar yang
mudah ditemukan di sekitar kantor SAMSAT kota Palangka Raya, lamanya
waktu pelayanan sampai dengan kurangnya sarana penunjang pelayanan
sehingga mengakibatkan masyarakat jadi engggan untuk membayar pajak
akibatnya banyak yang mengalami penunggakan. Berdasarkan dari
permasalahan ini penulis tertarik untuk meneliti tentang Bagaimana Kualitas
Pelayanan Di Kantor SAMSAT di Bidang Pajak Kendaraan Bermotor Dan
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (PKB dan BBNKB) Kota Palangka
RayaProvinsi Kalimantan Tengah.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis bahas di atas,
maka perumusan masalah sebagai berikut Bagaimana Kualitas Pelayanan
Pajak Kenderaan Bermotor Dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (PKB
dan BBNKB) pada kantor SAMSAT Kota Palangka Raya Provinsi
Kalimantan Tengah?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian yang terdapat pada perumusan masalah di atas
maka yang menjadi tujuan dari peneliti ini adalah sebagai berikut: untuk
mengetahui Bagaimana Kualitas Pelayanan Pajak Kendaraan Bermotor Dan
5
Bea Balik Nama di kantor SAMSAT Kota Palangka Raya Provinsi
Kalimantan Tengah.
D. Manfaat Penelitian
Kegiatan penelitian di harapkan dapat memberikan manfaat baik
secara teoritis maupun praktis, yaitu:
1. Secara teoritis ilmiah hasil penelitian ini di akan memberikan kontribusi
pengetahuan khususnya di bidang ilmu social dan ilmu politik. Dan
sebagai referensi bagi peneliti lain yang ingin menggali lebih mengenai
Kualitas Pelayanan secara efektif guna mengkomunikasikan Pelayanan
Pajak Kendaraan Bermotor Dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
(PKB dan BBNKB) Kepada masyarakat sebagai wajib pajak di kota
Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah.
2. Secara praktis untuk menjadikan masukan bagi seluruh komponen
masyarakat beserta pemerintah tentang kualitas pelayanan Pajak
Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Kota Palangka Raya secara menyeluruh.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kualitas Pelayanan
Pelayanan pada dasarnya mempunyai sasaran yang sederhana yaitu
untuk kepuasan pelanggan. Oleh karena itu pelayanan yang diberikan harus
memperhatikan kualitas. Menrut Parasuraman dalam Hutasoit (2011:66).
sebagaimana dikutip Shahin, Kualitas Pelayanan adalah perbedaan antara
pelayanan yang diharapkan dengan pelayanan yang diterima. Apabila harapan
lebih besar jika dibandingkan dengan kinerja, maka kualitas yang dirasakan
lebih kecil jika dibandingkan dengan kepuasannya, karenanya kepuasan
konsumen atau publik yang menrima pelayanan terjadi.
Masih menurut Parasuraman dalam Hutasoit (2011:66) Accounts
commission mengidentifikasikan 10 faktor yang menentukan kualitas
pelayanan kesepuluh faktor dimaksud sebagai berikut:
1. Akses, yaitu kemudahan dan kenyaman memperoleh pelayanan
2. Komunikasi, yaitu menjaga konsumen selalu memperoleh imformasi
dalam bahasa yang dimengerti dan mendengar konsumen.
3. Kompetensi, yakni memiliki keterampilan dan pengetahuan terhadap jasa
yang diberikan
4. Rasa hormat, yaitu meliputi kesopanan, menghargai, pertimbangan, dan
ramah dari semua tingkatan staf.
5. Kreadibilitas, yakni mencakup kepercayaan, reputasi dan citra.
6
7
6. Keandalan, memberikan pelayanan yang konsisten, akurat, dan dapat
diandalkan, serta memberikan pelayanan sesuai yang di janjikan.
7. Daya tangggap, adalah memiliki kesediaan dan kesiapan untuk
memberikan pelayanan ketika dibutuhkan.
8. Keamanan, meliputi keamanan fisik, keungan dan kerahasiaan.
9. Bukti fisik, mencakup aspek fisik pelayanan seperti perlengkapan,
fasilitas, stap dan penampilan.
10. Memahami konsumen, yaitu mengetahui kebutuhan personal konsumen
dan mengenali pengulangan konsumen.
Salah satu pendekatan kualitas pelayanan yang banyak di jadikan
acuan dalam penelitian pemasaran Parasuraman, Zeithaml, dan Berry. Dalam
Hutasoit (2011:67) Pendekatan ini di buat berdasarkan perbandingan dua
faktor utama yakni persepsi konsumen atas layanan nyata yang mereka terima
dan layanan yang sesungguhnya diharapkan/diinginkan, model ini
memberikan indikator ukuran kepuasan pelanggan terletak pada lima dimensi
kualitas pelayanan menurut yang dikatakan pelanggan. Kelima dimensi pokok
tersebut meliputi:
1. Bukti langsung (tangibles), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai
dan sarana komunikasi.
2. Kehandalan (reliability), yakni kemampuan memberikan pelayanan yang
dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan.
3. Daya tanggap (responsiveness), yaitu keinginan para staff untuk
membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap.
8
4. Jaminan (assurance), mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan dan
sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staff serta bebas dari bahaya,
resiko atau keraguraguan.
5. Empati (emphaty), meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan,
komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan memahami kebutuhan para
pelanggan.
Pada prinsipnya pengertian-pengeertian tersebut diatas dapat diterima,
yang menjadi pertanyaan adalah ciri-ciri atau atribut apakah yang ikut
menentukan kualitas pelayanan publik tersebut. Ciri-ciri atau atribut tersebut
Tjiptono dalam Hardiansyah (2010:40) antara lain adalah :
1. Ketepatan waktu pelayanan, yang meliputi waktu tunggu dan waktu
proses.
2. Akurasi pelayanan, yang meliputi bebas dari kesalahan.
3. Kesopanan dan keramahan dalam memberikan pelayanan.
4. Kemudahan mendapatkan pelayanan, misalnya banyaknya petugas yang
melayani dan banyaknya fasilitas pendukung seperti computer.
5. Kenyamanan dalam memperoleh pelayanan, berkaitan dengan lokasi,
dengan lokasi, ruang tempat pelayanan, tempat parker, ketersediaan
informasi dan lain-lain.
6. Atribut pendukung pelayanan lainnya seeperti ruang tunggu ber-AC,
kebersihan dan lain-lain.
9
Dari berbagai kajian teoritis diatas di sarikan beberapa hal yaitu:
1. Kualitas adalah berbagai karakteristik atau keistimewaan suatu barang atau
jasa yang mampu memberikan rasa puas sesuai dengan kebutuhan
konsumen;
2. Pelayanan adalah usaha menawarkan produk atau jasa yang memenuhi
harapan konsumen dan dapat memuaskan konsumen sesuai dengan
Perundang-Undangan dan peraturan pemerintah yang berlaku.
Dengan demikian kualitas pelayanan adalah kesesuaian dan drajat
kemampuan untuk digunakan dari keseluruhan karakteristik produk dan jasa
yang disediakan dalam pemenuhan harapan yang dikendaki konsumen dengan
atribut atau faktor yang meliputi: bukti langsung kasat mata berupa fasilitas
fisik, perhatian pribadi terhadap kebutuhan konsumen, daya tanggap staf dan
karyawan dalam member layanan, keandalan dalam memberikan layanan, dan
jaminan atas berbagai hal kepada konsumen. Dalam Dr. Hutasoit (2011:68-69)
B. Pelayanan Pajak kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama (PKB dan
BBNKB) Kantor SAMSAT Kota Palangka Raya
Adapun untuk mengetahui kualitas pelayanan Pajak Kota Palangka
Raya dalam penelitian ini menggunakan lima dimensi pokok penentu kualitas
sebagai berikut :
1. Bukti Langsung (Tangibles), Dalam hal ini berkaitan dengan fasilitas fisik
dan sarana pelayanan termasuk teknologi yang dimiliki SAMSAT Kota
Palangka Rayadalam menunjang pelayanan kepada masyaraka.
10
2. Kehandalan (Reliability), Berkaitan dengan kemampuan petugas dalam
memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan cepat dan memuaskan.
Dalam hal ini bagaimanakah kemampuan pegawai SAMSAT Kota
Palangka Rayadalam memberikan pelayanan yang cepat dan tepat waktu
serta dalam memberikan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat
dengan jelas, tepat dan cepat.
3. Daya Tanggap (Responsiveness), Menyangkut bagaimana daya tanggap
pegawai SAMSAT Kota Palangka Rayadalam menanggapi setiap keluhan
yang disampaikan oleh masyarakat.
4. Jaminan (Assurance), Meliputi kemampuan karyawan atas pengetahuan
terhadap produk secara tepat, kualitas perhatian dan kesopanan dalam
memberikan pelayanan, kemampuan dalam memberikan keamanan dalam
memanfaatkan jasa yang ditawarkan.
5. Empati (Empathy), Meliputi perhatian secara individual yang diberikan
SAMSAT Kota Palangka Raya kepada masyarakat, seperti kemudahan
dalam menghubungi kantor, kemampuan pegawai dalam berkomunikasi
dengan masyarakat.
SAMSAT merupakan organisasi publik yang memberikan pelayanan
dalam hal Pajak Kendaraan Bermotor dan Pajak Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor. Dua jenis pajak ini mempunyai nilai financial yang cukup besar,
maka tak heran jika para wajib pajak menuntut haknya untuk memperoleh
pelayanan yang cepat dan memuaskan. Wajib pajak sebagai objek pajak
berhak menuntut apa yang menjadi haknya yaitu menuntut adanya pelayanan
11
yang cepat dan memuaskan karena mereka telah memenuhi kewajibannya
untuk membayar Pajak Kendaraan Bermotor Maupun Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor (PKB maupun BBNKB). Tuntutan terhadap pelayanan
yang cepat dan memuaskan menjadi dasar munculnya suatu penilaian terhadap
kualitas pelayanan pajak yang dalam penelitian ini penilaian tersebut
didasarkan pada lima dimensi kualitas pelayanan yaitu; Tangibles, Reliability,
Responsiveness, Assurance, Emphaty. Dan penilaian tersebut akan
berpengaruh terhadap tingkat kepuasan wajib pajak tentang pelayanan
SAMSAT. Berdasarkan tingkat kepuasan yang dirasakan wajib pajak inilah
dilakukan upaya peningkatan kualitas pelayanan. Jika sebelumnya tingkat
kepuasan wajib pajak terhadap pelayanan pajak sangat rendah maka harus
diupayakan peningkatan kualitas pelayanan agar wajib pajak benar-benar puas
terhadap pelayanan SAMSAT. Adapun kerangka pemikiran tersebut secara
skematis dapat kita lihat dalam bagan dibawah ini: Pelayanan Pajak
Kendaraan Bermotor Dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (PKB dan
BBNKB) terhadap kualitas pelayanan (Tangibles, Reliability, Responsiveness,
Assurance, Emphaty) Kualitas Pelayanan SAMSAT Kota Palangka Raya.
Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 pasal 1, bahwa yang di maksud
pajak daerah adalah iuran wajib pajak daerah iuran wajib yang dilakukan oleh
orang pribadi atau Badan Kepada Daerah tanpa imbalan langsung yang
seimbang, yang dapat di paksakan berdasarkan Peraturan Perundang-
Undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayakan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah dan Pembangunan Daerah.
12
Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah No. 05 Tahun 2007
tentang Pajak Kendaraan Bermotor; menyatakan pajak kendaraan bermotor
adalah pajak yang dipungut atas kepemilikikan atau penguasaan kendaraan
bermotor, baik kendaraan roda dua atau lebih beserta gandengannya yang
dugunakan disemua jenis jalan darat dan di gerakkan oleh peralatan teknik
berupa motor atau peralatan lainnya yang berfungsi untuk mengubah suatu
sumber daya energi tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan bermotor yang
bersangkutan, termasuk alat-alat besar yang bergerak. Sedangkan Peraturan
Daerah Nomor. 06 Tahun 2007 Tentang Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor, menyebut bahwa Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKN)
adalah Pajak yang di pungut atas setiap penyerahaan bermotor.
Menurut intruksi presiden Nomor 1 Tahun 1995 tentang perbaikan dan
peningkatan mutu pelayanan, dalam Dr. Hardiasyah (2010:42-43) dinyatakan
bahwa hakekat pelayanan umum adalah:
1. Meningkatkan mutu produktivitas pelaksanaan tugas dan fungsi instansi
pemerintah di dibang pelayanan umum.
2. Mendorong upaya mengefektifkan sistem dan tata laksana pelayanan,
sehingga pelayanan umum dapat di selenggarakan secra berdaya guna dan
berhasil guna.
3. Mendorong tumbuhnya kreaktivitas, prakarsa dan peraan serta masyarakat
dalam pembangunan serta dengan menigkatkan kesejahteraan masyarakat
luas.
13
Oleh karena itu dalam pelayanan public harus menagndung unsure-unsur
dasar sebagai berikut:
1. Hak dan kewajiban bagi pemberi maupun pelayanan umum harus jelas dan
diketahui secara pasti oleh masing-masing pihak.
2. Pengaturan setiap bentuk pelayanan umum harus sesuaikan dan kondisi
kebutuhan dan kemampuan masyarakat untuk membayar berdasar
ketentuan Perundang-Undangan yang berlaku dengan tetap berpegang
teguh pada efisiensi dan efektivitas.
3. Kualitas, proses dan hasil pelayanan umum harus diupayakan agar dapat
member keamanan, kenyamanan, kepastian hokum yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Ada dua kriteria dalam Harbani Pasalong (2007:137-138) yang
digunakan untuk melakukan penilaian kualitas pelayanan publik dengan
mengacu pada KEPMEN PAN No 81 Tahun 1993 adalah sebagai berikut:
1. Kriteria Kualitatiaf
a. Jumlah warga/masyarakat yang meminta pelayanan (perhari, perbulan,
atau pertahun) serta perkembangan pelayanan dari waktu ke waktu,
apakah menunjukan peningkatan atau tidak.
b. Lamanya waktu pemberian pelayanan.
c. Ratio/perbandingan antara jumlah pegawai/tenaga yang ada dengan
jumlah warga/masyarakat yang meminta pelayanan untuk menunjukan
tingkat produktivitas kerja.
14
d. Penggunaan perangkat-perangkat modern untuk mempercepat dan
mempermudah pelaksanaan.
e. Frekuensi keluhan/atau pujian dari masyarakat mengenai kinerja
pelayanan yang diberikan, baik melalui media massa maupun melalui
kotak saran yang disediakan.
f. Penilaian fisik lainnya, misalnya kebersihan dan kesejukan
lingkungan, motivasi kerja pegawai dan lain-lain aspek yang
mempunyai pengaruh langsung terhadap kinerja pelayanan publik.
15
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Alasan Menggunakan Metode Kualitatif
Pendekatan yang di gunakan mencapai tujuan dari peneliti ini adalah
pendekatan kualitatif yang bersifat eksplanatif yakni suatu penelitian yang di
tunjukan untuk menjelaskan kesatuan penyebab gejala yang di pertanyakan
serta mengidentifikasi kegiatan sebab akibat yang mungkin gejala tersebut
(Burhan Bungin 2013:122). Peneliti ini untuk memahami lebih mendalam
tentang Kualitas Pelayanan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama
Kendaraan bermotor (PKB dan BBNKB) di kantor SAMSAT Kota Palangka
Raya Provinsi Kalimantan Tengah, Ada pun alasan peneliti menggunakan
metode kualitatif karena permasalahan pun belum jelas, sehingga perlu di
dukung oleh teori-teori.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu penelitian
Tempat penelitian di lakukan oleh peneliti di Kantor Samsat kota
Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah, waktu peneliti dari bulan Mei
sampai dengan bulan Juni 2015.
2. Tempat penelitian
Lokasi penelitiannya di Kantor Samsat Kota Palangka Raya Jalan
R.T.A. Milono Km. 5,5 Telp. 0536-3227523.
15
16
C. Sumber Data
Dari data yang di gunakan di atas ada dua jenis data yang di gunakan
dalam penulisan ini adalah:
1. Data primer, kata-kata dan tindakan orang-orang yang di amati atau di
wawancarai merupakan data utama. Dengan melalui pengamatan dan
wawancara yang merupakan hasil dari kegiatan mengamati, mendengar
dan bertanya kepada pihak pegawai kantor SAMSAT dan msyarakat kota
Palangka Raya
2. data sekunder, yakni jenis data yang di peroleh dari hasil kepustakaan
melalui penelusuran sumber arsip, dokumen resmi yang berkaitan dengan
kualitas pelayanan
D. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen utama untuk
penelitian tersebut adalah peneliti itu sendiri (Burhan Bungin 2013:71) jadi
dalam penelitian ini peneliti sendirilah yang akan menjadi Instrumen dari
penelitian ini, dimana peneliti yang berperan untuk melakukan penelitian
secara langsung ke lapangan untuk menjalankan penelitian dan pengambilan
data yang lebih akurat dan tepat.
E. Tehnik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan meliputi data primer dan
data sekunder, untuk mendapatkan kedua jenis tersebut dilakukan langkah-
langkah sebagai berikut: dalam (Burhan Bungin 2013:173)
17
1. Melakukan Observasi yakni data yang diperoleh dengan melakukan
penelitian di lapangan dan melakukan wawancara dengan responden atau
informan.
2. Melakukan wawancara dengan responden, atau masyarakat yang
menerima pelayanan dari Kantor SAMSAT Kota Palangka RayaProvinsi
Kalimantan tengah, Dengan studi dokumentasi yaitu menghimpun
mengkaji Berbagai Literatur Pendapat Para Sarjana, Pakar, Dan Peraturan
PerUndang-Undangan Yang Berkaitan dengan Kualitas Pelayanan kantor
SAMSAT kota Palangka Rayaprovinsi Kalimantan Tengah.
3. Melakukan dokumentasi yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian,
sejarah kehidupan kriteria, boigrafi, peraturan, kebijakan. Yang terdapat di
kantor SAMSAT kota Palangka Rayamengenai kewajibannya untuk
membayar pajak (PKB maupun BBNKB).
F. Tehnik Analisa Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif
kualitatif dengan menggambarkan atau mengarah data secara sistematis, logis
serta merangkai data dalam bentuk pernyataan yang telah dikumpulkan
(Bagong Suryanto dan Sutinah 2005:172-173) sehingga diperoleh gambaran
mengenai Kualitas Pelayanan Kantor SAMSAT Kota Palangka Raya Provinsi
Kalimantan Tengah.
18
G. Rencana Pengujian Keabsahan Data
Agar memperoleh keabsahan data, maka perlu diteliti kredebelitasnya
dengan menggunakan tehnik bahan referensi yang di maksud dengan bahan
referensi disini adalah adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah
di temukan oleh peneliti. Yaitu hasil peninjauan kembali ke lapangan atau
tempat penelitian, wawancara, alat perekam dan foto-foto serta dokumen
otentik.
Paling sedikit ada empat standar atau kriteria utama guna menjamin
keabsahan hasil penelitian kualitatif yaitu:
1. Standar kredibilitas
Agar hasil penelitian kualitatif memiliki tingkat kepercayaan yang
tinggi sesuai dengan fakta dilapangan (informasi yang digali dari subyek
atau partisifasi yang diteliti) maka dilakukan upayan sebagi berikut:
1) Memperpanjang keikutsertaan peneliti sendiri dalam proses
pengumpulan data dilapangan.
2) Melakukan observasi atau pengamatan secara terus menerus dan
sungguh-sungguh, sehingga peneliti makin mendalami fenomena
social yang diteliti seperti apa adanya.
3) Melakukan trianggulasi, baik yang metode (menggunakan metode
lintas pengumpulan data), sumber dat ( memilih berbagai sumber data
yang sesuai), pengumpulan data (beberapa mengumpulkan data secara
terpisah).
19
4) Melibatkan teman sejawat (yang tidak ikut melakukan penelitian)
untuk berdiskusi, memberikan masukan, bahkan kritik mulai awal
kegiatan proses penelitian sampai tersusunnya hasil penelitian,
mengingat keterbatasan kemampuan peneliti.
5) Melakukan analisis atau kajian kasus negative, yang dapat
dimanfaatkan sebagai kasus pembanding atau bahkan sanggahan
terhadap hasil penelitian. Kajian kasus negative akan lebih
mempertajam temuan penelitian.
6) Melacak kesesuaian dan kelengkapan hasil analisis data.
7) Mengecek bersama-sama dengan anggota penelitian yang terlibat
dalam proses pengumpulan data, baik tentang data yang telah
dikumpulkan, kategorisasi analisis, penafsiran dan kesimpulan hasil
penelitian.
2. Standar Transferabilitas
pada prinsipnya, transferabilitas yang merupakan pertanyaan empiric
yang tidak dapat dijawab oleh peneliti kualitatif itu sendiri, tetapi dijawab
dan dinilai oleh pembaca laporan penelitian. Hasil penelitian kualitatif
memiliki standar stransferabilitas yang tinggi bilamana pembaca laporan
penelitian ini memperoleh gambaran yang jelas tentang konteks dan focus
penelitian.
3. Standar Depandabilitas
Standar ini melakukan pengecekan atau penilaian akan ketepatan
peneliti dalam mengkonseptualisasikan apa yang diteliti merupakan
20
cerminan dari kemantapan dan ketetapan menurut standar realibilitas
penelitian. Makin konsisten peneliti dalam keseluruhan proses penelitian,
baik dalam kegiatan pengumpulan data, interprestasi temuan maupun
dalam melaporkan hasil penelitian, akan semakin memenuhi standar
dependabilitas. Upaya untuk menilainya adalah dengan melakukan
pemeriksaan dependabilitas itu sendiri, dengan melakukan review terhadap
seluruh hasil penelitian.
4. Standar konfirmabilitas
Standar ini lebih focus pada pemeriksaan kualitas dan kepastian
hasil penelitian, apakah benar berasal dari pengumpulan data dilapangan.
Pemeriksaan konfirmabilitas dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan
dependabilitas. Penelitian dikatakan objektif bila hasil penelitian telah
disepakati banyak orang. Menguji konfirmabilitas berarti menguji hasil
penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian
merupakan fungsi dan proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian
tersebut telah memenuhi konfirmability.
21
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran umum
Provinsi Kalimantan Tengah, dengan ibu kota Palangka Raya terletak
antara 0030’ Lintang Selatan dan 1110 Bujur Timur. Provinsi Kalimantan
Tengah merupakan Provinsi terluas ke-3 di Indonesia dengan luas wilayah
mencapa ± 153.564 km2. Total luas wilayah Kalimantan Tengah adalah
154.267,80 km2 atau 15.426.780 Ha yang terdiri dari:
Kawasan Hutan : 12.675.364 Ha atau 82,16%
Kawasan Non hutan : 2.751.416 Ha atau 17,84%
Batas Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah adalah:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan sebagian Provinsi Kalimantan Barat dan Timur.
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Jawa.
c. Sebelah Timur berbatasan dengan sebagian Provinsi Kalimantan Timur dan Selatan.
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Barat.
Sejarah berdirinya SAMSAT diawali dengan adanya suatu gagasan
yang disampaikan oleh Dinas Pendapatan Daerah Tingkat I se Indonesia yang
diselenggarakan dari tanggal 9 sampai dengan 17 April 1976 oleh Badan
Pendidikan dan Latihan Departemen Dalam Negeri berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 1976 tanggal 24 Maret
1976. Yang mendasari usulan tersebut adalah pelaksanaan SAMSAT yang di
21
22
uji cobakan di DKI Jakarta selama 4 tahun (1972/1976) yang menunjukkan
keberhasilan dalam meningkatkan pendapatan daerah dan pelayanan kepada
masyarakat. Ternyata usulan tersebut mendapat dukungan dari peserta
penataran dan menghasilkan suatu keputusan untuk melaksanakan SAMSAT
di seluruh Indonesia.
Pelaksana Kantor Bersama SAMSAT terdiri dari unsur Direktorat Lalu
Lintas Kepolisian Daerah, Dinas Pendapatan Provinsi dan PT. Jasa Raharja
(Persero ) Cabang.
Penanggung Jawab kegiatan:
1. Unit Pelayanan : Petugas Dipenda dan Polri
2. Unit Administrasi : Petugas Dipenda, Polri dan Jasa Raharja
3. Unit Pembayaran : Petugas Dipenda ( Bendaharawan SAMSAT )
4. Unit Pencetakan : Petugas Dipenda dan Polri
5. Unit Penyerahan : Petugas Polri Unit
6. Arsip : Petugas Polri dan Dipenda
7. Unit Informasi : Petugas Polri dan Dipenda
Kriteria umum terhadap tingkat keberhasilan Pemerintah Daerah dalam
memobilisasi dana, antara lain dapat dilihat dari tingkat pencapaian
Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang bersangkutan, yang secara institusional
dikelola oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah yang
berfungsi sebagai koordinator tunggal di Bidang Pendapatan Daerah.
Sebagai salah satu perangkat Daerah di lingkungan Provinsi
Kalimantan Tengah yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
23
langsung kepada Gubernur Kalimantan Tengah yang mendapatkan tugas
untuk membantu Gubernur bertugas untuk melaksanakan kewenangan
desentralisasi dan dekonsentrasi di Bidang Pendapatan Daerah.
Sebagai bagian integral dari Pemerintah Provinsi Kalimatan Tengah,
SAMSAT kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah akan sepenuhnya
mendukung Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dalam menjalankan
peran stratejiknya dan menjadi instansi yang berada pada jajaran terdepan
dalam mewujudkan desentralisasi fiskal melalui Optimalisasi Pendapatan Asli
Daerah (PAD) sebagai Andalan dalam APBD.
Sesuai tugas pokok dan fungsinya, SAMSAT Kota Palangka Raya
Provinsi Kalimantan Tengah yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai
selama kurun waktu 5 (lima) tahun, yaitu untuk tahun 2011-2015 dengan
memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau mungkin
timbul. Rencana strategis Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan
Tengah yang mencakup visi, misi, tujuan, sasaran, serta cara pencapaian
tujuan dan sasaran.
Visi
Visi SAMSAT kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah
dalam periode ini adalah : Terwujudnya pelayanan yang prima sebagai bukti
pengabdian kepada masyarakat”
Misi
Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan Visi. Berdasarkan Visi tersebut di atas, agar
24
tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik maka Misi yang
diemban SAMSAT kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah adalah
sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas pelayanankepada masyarakat
2. Meningkatkan keamanan dan kenyaman serta keselamatan kepada pemilik
kendaraan bermotor
3. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Pendapatan Negara
perbaikan kualitas SDM Aparatur
Motto
“melayani dengan cepat dan sepenuh hati”
1. Struktur Organisasi
Untuk dapat menjalankan yang telah di bebankan maka harus
memiliki struktur organisasi sebagaimana dapat dilihat pada struktur
berikut
25
STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS - PELAYANAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALTENG DI PALANGKA
RAYA ( PERGUB KALTENG NO : 63 THN : 2008 TANGGAL 26 SEPTEMBER 2008 )
KEADAAN : 24 JANUARI 2014
KEPALA UPT-PPD 10-11-2009
Dra. MEIRA NIP. 19620504 198603 2 011
IV/b, 01-10-2011 Kab. Kapuas, 04-05-1962.
KASI. PENAGIHAN, PEMBUKUAN & PELAPORAN 02-08-2011
TRISNAWATI, SE NIP. 19621219 199003 2 004
III/d, 01-04-2012 Buntok, 19-12-1962.
KASI. PENETAPAN & PENERIMAAN 01-02-2013
DOHOLINAWETIS, SE NIP. 19641214 198903 1 002
III/c, 01-04-2013 Pangelak, 14-12-1964
KA. SUB BAG TU 08-09-2010
JOHN HERMAN, SH NIP. 19620206 198712 1 002
III/c, 01-10-2011 Palangka Raya, 06-02-1962.
26
Tebel 4.1. Jumlah Kendaraan Bermotor Yang terdaftar di Provinsi Kalimantan Tengah
Per UPT-PPD/SAMSAT se Kalimantan Tengah sampai dengan 31 Desember 2014
No. UPTPPD
A-1Sedan, Jeep,
Minibus (Pribadi)
A-2Sedan, Jeep,
Minibus (Umum)
B-1Bus,
Microbus (Pribadi)
B-2Bus,
Microbus (Umum)
C-1Truck, Pick Up (Pribadi)
C-2Truck, Pick
Up (Umum)
D-1Kend.
Khusus(Pribadi)
D-2Kend.
Khusus(Umum)
ESepeda Motor
Total
1 Palangka Raya 23.030 679 163 84 10.417 797 - - 212.523 247.693 2 Kasongan 955 114 6 - 678 69 - - 31.442 33.264 3 Sampit 7.454 112 234 2 11.485 1.093 - - 173.803 194.183 4 Kuala Pembuang 656 18 31 - 1.830 120 - - 20.865 23.520 5 Pangkalan Bun 5.712 201 173 114 8.701 576 - - 140.447 155.924 6 Nanga Bulik 698 5 31 6 1.652 68 - - 25.874 28.334 7 Sukamara 385 4 9 - 654 17 - - 17.055 18.124 8 Kuala Kapuas 1.932 142 23 43 978 88 - - 67.392 70.598 9 Tamiang Layang 691 15 19 2 668 55 - - 31.892 33.342
10 Buntok 1.022 140 7 69 575 78 - - 34.846 36.737 11 Muara Teweh 1.333 68 16 55 1.498 112 - - 52.574 55.656 12 Puruk Cahu 340 33 12 - 479 41 - - 14.597 15.502 13 Kuala Kurun 367 13 4 2 492 28 - - 14.981 15.887 14 Pulang Pisau 456 6 3 - 350 19 - - 18.628 19.462
Jumlah 45.031 1.550 731 377 40.457 3.161 - - 856.919 948.226
27
B. Hasil Penelitian
1. Ketepatan waktu, yang meliputi bebas dari kesalahan
Berdasarkan Wawancara peneliti dengan Ibu Henrosi selaku
Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dispenda terkait pertanyaan
apakah dalam memberikan pelayanan Kantor Samsat memiliki Standar
Operasional Procedur (SOP)? Beliau Menjelaskan ”Standar Operasional
Procedure adalah salah satu jaminan yang dipergunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kepada masyarakat dalam rangka pelayanan
yang berkualitas, cepat, mudah dan terukur. Bahkan di kantor kami
standar operasional procedure (SOP) mendapatkan salah satu
penghargaan dari pusat. “Kita memiliki SOP yang ada dan tetap
memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat”(wawancara 15
juni 2015)
Kemudian dilanjutkan oleh Bapak Drs. Ampuh selaku Kabid Pajak
Daerah menjelaskan pertanyaan yang sama mengenai kesediaan SOP
(Standar Operasional Prosedur ) dikantor Samsat ? ”terkait tentang SOP
pasti kami sediakan di kantor sebagai pelayanan yang besar karena SOP
adalah panduan hasil kerja yang diinginkan serta proses kerja yang harus
dilaksanakan kami sebagai tanggu jawab terhadap masyarakat”
(wawancara 17 juni 2015)
Demikian pula menurut Bapak Hendra Purnama selaku Kasi PKB
dan BBNKB menjelaskan ” SOP (Standar Oprasional Prosedur) dibuat
dan di dokumentasikan secara tertulis yang memuat prosedur atau alur
28
proses kerja secara rinci dan sistematis. Alur kerja tersebut kami uasahan
harus mudah dipahami dan dapat dilaksanakan dengan baik dan
konsisten. Jidi menurut saya pelaksanaan SOP yang baik akan
menunjukkan konsisten hasil kerja kami” (wawancara juni 2015)
Di lanjutkan oleh menurut ibu Doholinawetis SE. Selaku Kasi
Penetapan Dan penerimaan juga menjelaskan bahwa ” Standar Pelayanan
seperti SOP adalah tolak ukur yang dipergunakan sebagai pedoman
penyelenggara pelayanan dan acuan nilai kualitas kantor kami sebagai
kewajiban dan janji penyelenggara kepada masyarakat agar lebih efisien
dan efektif (wawancara 17 juni 2015)
Kemudian dilanjutkan pula oleh Ibu Dra. Maira selaku Kepala
UPT dan PPD Kota Palangka Raya beliau menjelaskan “Standar
Oprasional Procedure (SOP) adalah pedoman atau acuan untuk
melaksanakan tugas pekerjaan kami sesuai dengan fungsi dan alat penilai
kinerja instansi pemerinta berdasarkan indikator teknis, administratif dan
prosedural sesuai dengan tata kerja, prosedur kerja dan system kerja
pada unit kerja yang bersangkutan. Tujuan SOP yang kami miliki di
kantor Samsat kota Palangka Raya adalah menciptakan komitmen
mengenai apa yang dikerjakan oleh petugas kerja kami instansi
pemerintah untuk mewujudkan kualitas pelayanan yang baik” (wawancara
16 juni 2015)
Selanjutnaya wawancara peneliti Dengan Ibu Henrosi Selaku
Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian terkait pertanyaan peneliti
29
Berapa lama waktu yang di perlukan Bapak/Ibu dalam memberikan
pelayanan setiap harinya? Beliau Mengatakan ”pihak kami dari petugas
Samsat saat memberikan pelayanan kepada masyarakat hampir sesuai
dengan kebutuhan masyarakat saat melakukan proses pengurusan, dalam
proses kepengurusan apa yang di perlukan masyarakat semaksimal
mungkin kami sebagai petugas harus mempersingkat waktu untuk
masyarakat dan yang pastinya Waktu yang kami berikan tergantung dari
kesiapan persyaratan pemohon. Apabila lengkap, maka kami akan
memprosesnya segera”(wawancara 15 juni 2015)
Di lanjutkan Ibu Doholinawetis SE. Selaku Kasi Penetapan Dan
penerimaan menjelaskan bahwa”kami sesuai dengan SOP dan kami juga
bekerja sesuai dengan pelayanan yang ada. Untuk masyarakatpun sebagai
penerima pelayanan kami rata-rata kami tangani sesuai dengan proses
yang ada, dan untuk pelayanan pun kami usahakan sesuai dengan jam
pelayanan kami ”.(wawancara 17 juni 2015)
Selanjutnya Bapak Drs. Ampuh selaku Kabid Pajak Daerah
menjelaskan ” dari kami petugas saat memberikan pelayanan kami sebisa
mungkin agar dapat di selsaikan dengan waktu yang cepat dan tepat,
namun terkadang dikarenakan apabila masyarakat yang berdatangan
dengan jumblah yang banyak maka kami harus memerlukan waktu yang
lama demi hasil yang baik pula untuk masyarakat sebagai wajib pajak”
(wawancara 17 juni 2015)
30
Selanjutnya hasil wawancara dari ibu Dra. Maira selaku kepala
UPT-PPD mengemukakan pertanyaan peneliti yaitu Apakah Bapak/Ibu
dalam memberikan pelayanan sesuai dengan jam kerja yang telah
ditentukan? ”di kantor Samsat ini kami sudah bekerja sesuai dengan
Standar Operasional Prosedur yang ada, dan kamipun juga telah
memberikan pelayanan sejak pukur 08.00-12.00 WIB dan di lanjutkan
pukul 13.30-15.30 WIB setiap harinya. Jadi dalam melayanai masyarakat
yang datang kami selaku petugas selalu ada sesuai dengan jam kerja
kami”. (wawancara 17 juni 2015)
Demikian selanjutnya menurut Ibu Henrosi Selaku Kapala Sub
Bagian Umum Dan Kepegawaian Mengatakan”saya sudah bekerja sesuai
Standar Operasional Prosedur yang ada, bekerja sesuai dengan jam kerja
yang ada. tetapi terkadang masih ada kendala dalam pelayanan seperti
pekerjaan pribadi yang belum selesai dan itulah yang membuat saya
terlambat” (wawancara 17 juni 2015)
Selanjutnya Bapak Drs. Ampuh selaku Kabid Pajak Daerah
menjelaskan bahwa, ”kami bekerja sesuai denagn jam kerja yang sudah
ditentukan. Namun apabila kami terlambat dari jam kerja kami
mengkompirmasi sebelumnya dengan rekan kerja lainnya” (wawancara
17 juni 2015)
Demikian pula Ibu Doholinawetis SE. Selaku Kasi Penetapan Dan
penerimaan mengatakan ”kami dari petugas kantor samsat kota palangka
raya berangkat kerja sudah ada jam ketentuan yang sudah dijadwalkan,
31
kecuali apabila kami pernah terlambat dikarenakan ada urusan pribadi”
(wawancara 17 juni 2015)
Namun lain hal hasil wawancara peneliti dari pihak masyarakat
sebagai wajib pajak atau penerima pelayanan dari petugas kantor Samsat
Kota Palangka Raya menjelaskan dari pengalaman ibu yohana mengenai
Kualitas Pelayanan terkait Apakah Bapak/Ibu harus menunggu lama jika
ingin menerima Pelayanan? ”pelayanan masih kurang baik dek, karena
masih seringkali lama dan pegawainya terkadang bisa merangkap kerjaan
lain sehingga membuat kita menunggu lama prsoses urusan saya
selesai”(wawancara 18 juni 2015)
Selanjutnya Menurut Bapak Santoso sebagai masyarakat yang
melakukan Perpanjangan pajak kendaraan Motor mengatakan ”biasanya
mengantri cukup lama dan bertelele-tele terlalu banyak proses yang kami
lewati sehingga untuk saya mempersingkat waktu, saya menggunakan
jalan pintas saja dengan adanya pelayanan cepat dengan menambah
sedikit biaya dari biasanya karena tempat saya jauh jarak tempuhnya,
apalagi saya sebagai pekerja penambang seperti menyedot emas di hutan,
jadi waktu bagi saya penting tidak mau berurusan yang lama. (wawancara
18 juni 2015)
Selanjutnya diungkapkan juga oleh ibu Siti menjelaskan ”dalam
setiap pelayanan tidak sesuai yang di tentukan, biasanya duluan para
masyarakat datang ke kantor Samsat daripada petugasnya dikarena
urusan apa yang saya tidak ketahui, seharusnya para petugas kantor
32
harus datang lebih awal demi kelancaran pelayanan sehingga kami harus
menunggu lama” (wawancara 18 juni 2015)
Kemudian di tambahkan oleh ibu Septia SPd terkait pertanyaan
yang sama ”disini masih belum memuaskan mba, pegawainya tidak tepat
waktu dalam memberikan pelayanan sehingga kami sering menunggu
dalam waktu yang lama untuk mendapatkan pelayanan jadi saya bosan
menunggu, karena terkadang alasan petugas mementingkan urusan
pribadi dengan menjemput anak sekolah atau ada acara keluarga”
(wawancara 18 juni 2015)
Dilanjutkan oleh Ibu Siti terkait pertanyaan yang sama ”menurut
saya pelayanannya masih kurang maksimal mba, karena pegawainya
tidak tepat waktu dalam memberikan pelaynan sehingga saya berurusan
memakan waktu yang lama maka dari itu lebih baik saya menerima
tawaran dari oknum dalam dengan menambah sedikit biaya, duduk manis
saya menunggu urusan saya cepat selesai” (wawancara 18 juni 2015)
Selanjutnya menurut ibu Yohana terkait pertanyaan peneliti
Menurut Bapak/Ibu apakah proses pelayanan Pajak Kendaraan Bermotor
Dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (PKB dan BBNKB) petugas
cukup cepat atau lambat? ”dalam setiap pelayanan bagi kami yang
masyarakat biasa terkadang bisa sangat lama dan lambat dalam
menunggu prosesnya namun jika ada orang yang terpandang, berstatus
tinggi atau penjabat, dapat menerima pelayanan dengan cepat atau di
spesialkan dalam pelayanannya”(wawancara 18 juni 2015).
33
Selanjutnya menurut pak Jhon Etter selaku karyawan dari salah
satu dealer resmi di Palangka Raya menjelaskan ”pelayanan cukup lambat
karena harus banyak melalui tahapan proses maka dari itu kita mencari
solusi untuk mempercepat waktu dalam proses pemngurusan tersebut,
maka saya harus berhubungan dengan orang dalam bertujuan untuk
mempercepat proses pengurusan saya, karena apabila lambat saya juga di
tuntut oleh konsumen-konsumen pembeli prodak motor kami”(wawancara
17 juni 2015)
Dan menurut Bapak Darto yang pernah mengurus perpanjangan
pajak kendaraan bermotor (PKB) mengatakan mengenai cepat atau
lambatnya proses bahwa ”proses pelayanan cukup baik mba dan cepat
saja, karena di dalam pegwainya ada keluarga saya yang ikut menolong
atau mengarahkan untuk mempercepat proses pengurusan perpanjangan
pajak kenderaan motor saya, jadi menurut saya cukup cepat saja aslakan
ada keluarga di salah satu petugas kantor Samsat ”. (wawancara 17 juni
2015)
Masih dengan Ibu Yohana dalam pertanyaan Apakah petugas
pelayanan pernah menawarkan biaya tambahan agar proses pelayanan
lebih cepat dari biasanya? “pernah mba dari beberapa oknum petugas
pada saat memberikan pelayanan menganjurkan saya untuk datang
langsung ke proses kepengurusan dengan syarat menambahkn sedikit
biaya tambahan agar lebih cepat dan singkat”(wawancara 18 juni 2015)
34
Selanjutnya Pak Santoso juga mengatakan “iya itu memang pernah
terjadi, pada saat saya melakukan pengurusan perpanjangan pajak saya
pernah di minta oknum untuk menambah sedikit dari biaya dari biasanya,
namun hal itu terjadi secara tidak terbuka. di karenakan saya di kejar
waktu dalam pekerjaan saya maka lebih baik saya menerima tawaran
tersebut dengan menambah biaya sedikit dan menunggu di depan dengan
santai urusan saya cepat selesai di bandingkan saya harus mengikuti
proses dengan lama lebih baik memilih jalan pintas saja”.(wawancara 18
juni 2015)
Kemudian dilanjutkan oleh Ibu Septia SPd menjawab pertanyaan
peneliti “iya pernah mba pada saat saya berusan di loket depan saya
pernah di minta biaya administrasi di karenakan saya tidak membayarnya
jadi urusan saya lambat saya harus bolak balik ke kantor Samsat”
(wawancara 18 juni 2015)
Selanjutnya Ibu Siti sebagai salah satu masyarakat yang pernah
mengalami hal yang sama mengatakan “ hal itu memang pernah terjadi
bukan hanya oknum dalam akan tetapi oknum luar seperti calo saja
pernah menawar kan bantuan untuk menurus apa yang saya
perlukan”(wawancara 18 juni 2015)
35
2. Akurasi pelayanan, yang meliputi bebas dari kesalahan.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti terkait dengan pertanyaan
Apakah Bapak/Ibu di kantor Samsat Kota Palangka Raya sudah teliti
dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat? Jawaban dari ibu
Henrosi selaku Kepala Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian adalah
”menurut saya pegawai kami disini sudah teliti dalam memberikan
pelayanan dan harus bekerja menyatu dengan masyarakat dalam
memberikan pelayanan kami, karena peran kami Sebagai Petugas Kantor
Samsat Palangka Raya sangat penting untuk membina masyarakat agar
lebih mengetahui dalam melakukan perpanjangan Pajak Maupun Bea
Balik Nama Kendaraan begitu juga dengan kami selaku petugas harus
lebih teliti dalam hal tersebut contohnya dalam pengetikan
nama,alamat,jenis kendaraan dan lain-lainya, dan Kita tetap berupaya
dalam hal ketelitian, baik dalam memberikan pelayanan pajak kendaraan
bermotor hingga bea balik nama kendaraan bermotor ataupun
mobil”.(wawancara 15 juni 2015)
Selanjutnya dengan Bapak Hendra Purnama SH. Selaku Kasi PKB
DAN BBNKB ”untuk memeberikan pelayanan terhadap masyaraakat
tentunya saya rasa sudah teliti dan tidak ingin terjadi kesalahan yang
tidak diinginkan, tugas kami melayani dan memberi yang terbaik untuk
masyarakat dalam setiap proses pengurusannya seperti pengurusan Pajak
Kendaraan Bermotor Maupun Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor serta
urusan yang lainnya yang berkaitan dengan tugas kami dan saya selaku
36
petugas dalam hal ini saya harus bekerjasama dengan petugas yang
lainnya harus selalu berhati-hati dan teliti agar tidak melakukan
kesalahan karena menyangkut dengan kepuasan masyarakat dalam
menerima pelayanana kami agar masyarakat tidak enggan dalam
membayar pajak kendaraan mereka”(wawancara 16 juni 2015)
Berikutnya ditambahkan dari Ibu Tiun selaku pegawai bagian
perpanjangan pajak mengatakan ”kami sebagai pegawai disini selalu teliti
dalam memberikan pelayanan kepada setiap masyarakat yang datang, dan
kami selalu teliti dalam dalam pekerjaan apapun terutama menangani
proses PKB ataupun BBNKB serta urusan yang lainnya berkaitan dengan
tugas kami. Maka dari itu kami harus selalu teliti dalam mengerjakan hal
apapun dan jangan sampai terjadi kesalahan dikarenakan ketidak telitian
itu”(wawancara 18 juni 2015)
Selanjutnya ibu Henrosi selaku Kepala Sub Bagian Umum Dan
Kepegawaian menjawab terkait pertanyaan peneliti Apakah Bapak/Ibu
pernah melakukan kesalahan dalam memberikan Pelayanan Pajak
Kendaraan Bermotor Dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor?
“Apabila dikatakan pernah melakukakan kesalahan maupun kelalaian
dalam bekerja, mungkin semua manusia pernah mengalaminya. Tetapi
kami terus berupaya agar tidak terjadi kesalahan kembali”. (wawancara
17 jini 2015)
Selanjutnya menurut Bapak Hendra Purnama SH selaku kasi PKB
dan BBNKB dalam petanyaan yang sama mengatakan ”pelayanan yang
37
pernah saya lakukan pernah terjadi kesalahan terhadap penulisan jenis
kendaraan akibat terlalu banyak dan menumpuk yang harus saya tangani
namun dalam hal demikian saya bertanggung jawab atas kesalahan
tersebut” (wawancara 16 juni 2015)
Demikian selanjutnya ditambahkan oleh Ibu Tiun Selaku bagian
Perpanjangan Pajak mengatakan ”iya saya pernah melakukan kesalahan
pada saat memberi pelayanan kepada masyarakat dalam kepengurusan
Balik Nama Kendaraan akan tetapi kesalahan wajar tejadi kepada setiap
manusia namun kami selaku petugas akan bertanggung jawab, dan kami
akan selalu teliti dalam setiap pelayanan karena menurut saya kesalahan
merupakan kegagalan dalam kami memberi pelayanan”(wawancara 16
juni 2015)
Selanjutnya wawancara peneliti dengan Bapak Ampuh Selaku
Kabid Pajak Daerah mengemukakan terkait pertanyaan peneliti yaitu jika
terjadi kesalahan tindakan apa harus dilakukan dari petugas? ” jika terjadi
kesalahan maka hal tesebut adalah tanggung jawab kami, Tindakan saya
selaku petugas PKB dan BBNKB bekerjasama dengan petugas lainnya
untuk melakukan tindakan dengan cara melakukan mendata ulang
identitas pemilik kendaraan dengan semaksimal mungkin dalam
pengawasannya, selain itu di karenakan yang di data sangat banyak dan
menumpuk maka kami petugas harus lebih jeli dan teliti dalam
menanggulangi masalah tersebut demi kepuasan masyarakat”
(wawancara 16 juni 2015)
38
Dilanjutkan menurut Ibu Dra. Maira selaku kepala UPT-PPD
Palangka Raya menjelaskan ”saya dalam bekerja sudah sesuai dan sangat
teliti, dalam hal ini jika ada pelayanan kami ada terjadi kesalahan atau
kekeliruan maka harap dimaklumi saja selagi itu tidak merugikan wajib
pajak atau masyarakat yang menrima pelayanan kami. Walaupun pegawai
kami sudah meminta maaf kepada pihak yang menerima kesalahan dan
kita dapat selesaikan secara baik-baik. Saya selalu berusaha teliti dalam
memberikan pelayanan namun jika terjadi kesalahan, maka pegawai kami
selesaikan secara berama-sama dan akan merevisi ulang”.(wawancara 17
juni 2015)
Berikut hasil wawancara peneliti dengan beberapa pihak
masyarakat dengan hasil yang berbeda. Menurut Bapak Era SH sebagai
penerima pelayanan di kantor Samsat terkait pertanyaan tentang Apakah
Bapak/Ibu pernah mengalami kesalahan dalam menerima pelayanan Pajak
Kendaraan Bermotor Dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (PKB dan
BBNKB)? ”waktu itu saya pernah mengalami kesalahan dalam menerima
hasil perpanjangan pajak kendaraan motor saya kesalahannya adalah
dalam pemgetikan Nama saya tidak sesuai denagan STNK motor saya dan
menurut saya petugas kurang teliti dalam hal tersebut. Mungkin
dikarenaka terlalu banyak yang perlu di cetak akibatnya dalam
pengawasan kurang teliti”(wawancara 19 juni 2015)
Kemudian di lanjutkan dari Bapak Subbahan Noor sebagai pemilik
salah satu sorum motor Palangka Raya yang sering mengurus pajak
39
kendaraan motor konsumennya mengatakan ” proses pelayanan yang di
berikan memang lumayan baik, hanya saja kurang benar dan kurang
menyatu terhadap masyarakat. Karena masih adanya pelayanan
melakukan pelayanan cepat tetapi mereka tidak teliti dalam memberikan
pelayanan. jadi dalam hal itu memang pernah saya alami, sering terjadi
ketidak telitian dalam pengetikan penulisan nama,alamat,jenis kendaraan
maupun keaslahan lainnya yang tidak sesuai dengan data pemohon
namun dalam hal demikian petugas dapat mengatasinya dengan cara
dikenakan biaya dalam pembuatan ulang masalah tersebut atau refisi”
(wawanara 19 juni 2015)
Selanjutnya diungkapkan oleh Ibu Wilna Pransiska menjawab
pertanyaan dari peneliti, Apakah Bapak/Ibu pernah menerima pelayanan
yang tidak baik? ”saya pernah menerima pelayanan yang kurang baik
dek, waktu itu saya mengurus balik nama kendaraan motor saya, pada
saat saya mengajukan berkas kelengkapan motor saya petugas kurang
meresponnya dengan baik sehingga saya harus bolak balik ke kantor dan
sangat memakan waktu yang lama” (wawancara 20 juni 2015)
Di lanjutkan oleh Bapak fran mengatakan ” ya saya juga pernah
mengalami pelayanan yang kurang baik mba, dari salah satu kasir di
kantor samsat namun itu saya maklumi mungkin karena banyak yang di
layani maka terkadang dapat mempengaruhi dalam memberikan
pelayanannya”(wawancara 20 juni 2015)
40
Selanjutnya menurut Bapak Herry ”saya pernah mengalami
masalah tersebut penyebabnya yang saya tidak ketahui, pada saat itu
kelengkapan dari berkas saya di tolak dari salah satu petugas dengan
tidak dijelaskana apa penyebabnya”(wawancara 20 juni 2015)
3. Kesopanan dan keramahan dalam Memberikan Pelayanan
Berdasarkan hasil wawancara Peneliti dengan Ibu Dra.Maira
selaku Kepala UPT-PPD Palangka Raya. dengan masyarakat terkait
pertanyaan, Apakah petugas di kantor Samsat kota Palangka Raya
bersikap ramah ketika memberikan pelayanan kepada masyarakat?
menjelaskan ”kami selaku pegawai Samsat disini selalu berhubungan baik
dengan masyarakat, apapun yang dibutuhkan masyarakat kami selalu
memberikan pelayanan dengan ramah dan sopan adapun jika kami
kurang sopan itu dikarenakan terkadang masyarakat kuarang mengerti
atau tidak mengetahui tentang alur pelayanannya, sehingga kami sebagai
petugas memperlakukannya agak susah dek, pegawai kami perlu
mengarahkannya agar lebih mengerti. ”(wawancara 16 juni 2015)
Dilanjutkan menurut ibu Tiun selaku Bagian Perpanjangan Pajak
mengatakan ”sikap kami selaku petugas selalu bersikap ramah dan sopan
karena itu sudah wajib untuk kami selalu memberi respon yang baik untuk
masyarakat agar masyarakat tidak kecewa dengan pelayanan kami dan
selalu memberikan senyuman kepada setiap masyarakat pada saat
masyarakat sedang mengantri ataupun sedang menjalani proses maka
kami selaku petugas harus siap melaksanakannya. bahkan kami harus
41
sabar jika masyarakatnya terkadang kuarang mengerti, karena itu adalah
tanggung jawab kami sebagai petugas dan kami selaku bagian pelayanan
sudah sewajarnya apabila masyarakat datang untuk mengurus apa yang
di perlukan, tugas kami yaitu melayani dengan sopan dan ramah terhadap
masyarakat agar masyarakat tidak merasa kecewa”(wawancara 16 juni
2015)
Dilanjutkan oleh Bapak Hendra Purnama SH selaku kasi PKB dan
BBNKB mengatakan ”Saya selalu menekankan kepada seluruh pegawai,
agar lebih mengutamakan pelayanan yang perima kepada masyarakat.
Terutama dalama hal bersikap ramah, santun dan sopan, itu yang paling
utama”
Selanjutnya jawaban dari Bapak Drs. Ampuh selaku Kabid Pajak
Daerah menjelaskan bahwa ”saya selaku petugas dalam memberikan
pelayanan petugas kami sudah cukup ramah dan sopan dalam
menghadapi masyarakat namun apabila pegawai kami sedikit cenderung
kurang ramah itu di sebabkan oleh masyarakat itu sendiri karena
masyarakatnya yang tidak sabar dan selalu ingin cepat selesai padahal
kami selaku petugas harus teliti dalam melakukan prosesnya”.(wawancara
16 juni 2015)
Berikutnya menurut ibu Doholinawetis SE. Selaku Kasi Penetapan
Dan Penerimaan menjelaskan bahwa”saya sebagai salah satu petugas
disni dalam memeberikan pelayanan kepada masyarakat kami lakukan
dengan sebaik mungkin agar masyarakat merasa nyaman dan tidak bosan
42
dalam menunggu proses dari petugas kami. Kepada masyarakat yang
ingin berurusan pun saya tidak lupa untuk ingatkan petugas kami untuk
memberi salam dan berterima kasih karena sudah mempercayakan kita
sebagai petugas untuk menyelesaikan urusannya” (wawancara 17 juni
2015)
Menurut Bapak Hermawan Selaku Pegawai Bagian Keuangan
”pihak kami dalam melakukan pelayanan selalu bersikap ramah dan
sopan, karena salah satu tuntutan kerja kami untuk bersikap demikian
kepada masyarakat. Dan dalam berpakaian kami pun harus rapi dan
seragam agar enak dilihat. kami disini selaku pegawai selalu berusaha
membuat masyarakat sebagai pengguna pelayanan kami selalu merasa
senyaman mungkin dengan pelayanan kami, agar masyarakat tersebut
dapat merasa puas dengan pelayanan yang telah kami
berikan”(wawancara 17 juni 2015)
Selanjut dengan pertanyaan peneliti yang berkaitan dengan
Apakah petugas di kantor Samsat kota Palangka Raya dalam memberikan
pelayanan sudah menggunakan pakaian yang rapi? Bapak Hendra
Purnama SH selaku kasi PKB dan BBNKB mengatakan “Pegawai selalu
berpenampilan rapi dan bersih. Apabila tidak berpenampilan rapi dan
bersih, saya tidak segan-segan menegurnya. Dalam bekerja kami selaku
petugas selalu ada disekitar masyarakat maka kami harus selalu
berpakaian rapi dan sesuai baju dinas kami atau seragam yang sudah di
tetapkan pada hari-harinya. untuk pakaian kami, kami selalu mengenakan
43
pakaian dinas yang sudah di tentukan sesuai dengan harinya”(wawancara
16 juni 2015)
Selanjutnya jawaban dari Bapak Drs. Ampuh selaku Kabid pajak
daerah menjelaskan bahwa”kami untuk berpakaian rapi semua yang ada
di kantor kami baik itu pegawai ataupun tugas kebersihan selalu
berpakaian rapi dan sopan dalam berpakaian. Karena setiap kantor
pemerintahan lainnya hampir semua baju dinasnya sama dan ada hari-
hari tertentu untuk menggunakan pakain diluar baju dinas. Seperti
pakaian olahraga karena itu sudah ada ditetapkan oleh atasan dan
hampir semua perkantoran juga berpakian seperti itu rapi dan
sopan”(wawancara 16 juni 2015)
dari Ibu Dra.Maira selaku kepala UPT-PPD Samsat Palangka Raya
menjelaskan”untuk pakaian kami menggunakan pakaian yang rapi dan
sesuai dengan ketentuan para petugas kantor kami dengan lebih
menonjolkan pakaian kami, kami menggunakan pakaian dinas yang sudah
di tentukan oleh pemerintah.(wawancara 16 juni 2015)
Menurut ibu Tun sebagai petugas pelayanan mengatakan ”Untuk
cara kami berpakaian kami berusaha selalu terlihat rapi agar masyarakat
nyaman melihatnya dan kita pun nyaman dengan pakaian yang kita
kenakan rapi, bagi kita yang muslim kita akan menggunakan hijab agar
lebih rapi dan sopan. dan yang pastinya kami selalu menggunakan
pakaian dinas kami yang sudah di atur oleh pemerintah”(wawancara 17
juni 2015)
44
Beradasarkan hasil wawancara peneliti dengan Bapak Hendra
Purnama SH selaku Kasi Pajak Kendaraan Bermotor Dan Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor (PKB dan BBNKB) terkait pertanyaan Apakah
Bapak/Ibu dalam melayani masyarakat yang datang kekantor SAMSAT
sesuai dengan antrian? “Kami melayani masyarakat sesuai dengan nomor
antrian yang ada jika kalau tidak maka masyarakat yang mengantri akan
carut marut tidak beraturan”.(wawancara 16 juni 2015)
dari ibu Dra.Maira selaku kepala UPT-PPD Samsat Palangka Raya
menjelaskan“Kartu antrian adalah tanggung jawab kami untuk
menyediakan agar masyarakat lebih teratur dalam menunggu proses
pelayanan yang mereka hadapi” (wawancara 16 juni 2015)
lain hal hasil wawancara peneliti dengan masyarakat terkai Apakah
menurut Bapak/Ibu petugas selalu ramah dan sopan di setiap memberikan
pelayanan? menurut Pak Santoso ”kalau untuk ramah dan sopan dalam
memebirikan pelayanan saya rasa belum sepenuhnya karena menurut
pengalaman saya terkadang petugasnya banyak yang cuek dan lebih
mementingkan urusannya sendiri namun jika yang berurusan kerabat atau
teman dari salah satu petugas di dalam maka petugas tersebut mudah
tersenyum sopan dan ramah” (wawancara 18 juni 2015)
Selanjutnya Ibu Nita mengatakan bahwa ”petugas sudah cukup
ramah dan sopan namun pada saat petugas banyak kerjaan maka
terkadang petugas kurang sopan dan tidak memberi senyuman”
(wawancara 19 juni 2015)
45
Demikian Selanjutkan Ibu Siti mengatakan bahwa “ untuk
kesopanan dan keramahan sudah cukup baik, dan petugas memang
seharusnya memberikan keramahan terhadap masyarakat agar
masyarakat merasa di perhatikan oleh petugas dan kami masyarakat pun
tidak segan untuk bertanya pada saat kami mengalami kesulitan”
(wawancara 19 juni 2015)
Selanjutnya terkait pertnyaan peneliti Apakah petugas selalu
memberikan respon yang baik dalam memberikan pelayanan? menurut
Pak Santoso ”Dalam pelayanan untuk memberikan respon memang baik
namun lambat namun dalam hal demikian mungkin dapat saya maklumi
akibat terlalu banyak yang harus dilayani maka untuk memberi respon
terhadap masyarakat yang baru datang kurang baik”(wawancara 18 juni
2015)
Selanjutnya menurut ibu Nita mengatakan ”pelayanan di kantor
samsat masih belum maksimal setiap kita mengajukan kelengkapan berkas
tidak segera direspon untuk segra proses sedangkan saya sudah
menunggu lebih awal” (wawancara 18 juni 2015)
Kemudian dilanjutkan oleh Ibu Siti mengatakan ”berdasarkan
pengalaman saya untuk para petugas masih kurang dalam memberi
respon karena pada saat kita datang kita harus menunggu petugas selsai
ngobrol dulu dengan rekan sehingga kelengkpan yang saya ajukan jadi
lambat untuk diproses”(wawancara 18 juni 2015)
46
Selanjutnya hasil wawancara peneliti dengan Bapak Santoso terkait
pertanyaan Apakah menurut Bapak/Ibu pegawai kantor SAMSAT kota
Palangka Raya memberikan pelayanan selalu berpakaian rapi? ”Pada saat
memberikan pelayanan saya ada Bapak-Bapak salah satu petugas yang
saya lihat ada yang belum terlihat rapi pakaiannya mungkin akibat terlalu
panas/gerah maka hal tersebut tidak ia sadari, namun menurut saya
selaku masayarakat biasa bagi petugas yang berada ditengah-tengah
masyarakat maka akan lebih baik jika terlihat rapi”( wawancara 18 juni
2015)
Kemudian menurut ibu Nita mengungkapkan ”kalau masalah
pakaian dek saya akui petugas pelayanan selalu berpakaian rapi dan
bersih, jadi enak untuk dilihat dan masyarakat juga senang untuk datang
berurursan”(wawancara 19 juni 2015)
Dilanjutkan dengan Ibu Siti ”kalau untuk pakaian para petugas
saya lihat kebanyak sudah sangat rapi dan bersih karena kalau tidak
rapi pastinya masyarakat malas untuk melilatnya”(wawancara 19 juni
2015)
4 Kemudahan Mendapatkan Pelayanan, misalanya banyaknya petugas yang
melayani dan banyaknya fasilitas pendukung seperti komputer.
Berdasarkan pertanyaan dari peneliti terkait Apakah pegawai
SAMSAT kota Palangka Raya sudah memberikan pelayanan yang cepat
kepada masyarakat dengan fasilitas yang sudah memadai? Berikut
wawancara dengan ibu Henrosi selaku Kepala Sub Bagian Umum dan
47
Kepegawaian mengatakan ”kemudahan dalam mendapatkan pelayanan
sudah cukup baik karena setiap masyarakat yang datang untuk berurusan
lansung di anjurkan untuk menuju bagian yang menangani masalah
pelayanan sesuai dengan kepentingan masyarakat” (wawancara 16 juni
2015).
Bapak Hendra Purnama SH selaku Kasi pajak kendaraan bermotor
dab bea balik nama kendaraan bermotor (PKB dab BBNKB) menjelasakan
bahwa”Kita sebagai pegawai Kita terus berupaya memberikan pelayanan
kepada masyarakat secara maksimal dan profesional sesuai Standar
Prosedur Oprasional (SOP) yang ada. Selain melayani di Kantor
SAMSAT, masyarakat juga dimudahkan dengan keberadaan mobil
pelayanan SAMSAT keliling untuk pengurusan pelayanan pajak
kendaraan bermotor”. (wawancara 16 juni 2015).
Selanjutnya menurut ibu Dra. Maira selaku kepala UPT-PPD
menjelaskan ”saya selaku salah satu petugas disini harus seoptimal
mungkin untuk pelayanan masyarakat yang datang ke kantor kami sebagai
masyarakat yang mendapatkan pelayanan kami tentu kami memeberikan
kemudahan kepada masyarakat dengan menjelaskan jika masyarakat
masih belum mengerti, karena kami selalu ada di sekitar masyarakat,
adapun jika yang dialami masyarakat masih berbelit-belit itupun
dikarenakan masyarakat tersebut masih belum mengerti dengan apa yang
dijelaskan kami selaku petugas disini” (wawancara 16 juni 2015).
48
Selanjutnya jawaban dari Bapak Drs. Ampuh selaku Kabid Pajak
Daerah menjelaskan bahwa “tujuan utama kami adalah untuk memenuhi
keperluan masyarakat pada saat berurusan dan memeberikan pelayanan
dengan cepat kepada masyarakat dengan dukungan fasilitas yang sudah
disediakan untuk kami agar masyarakat tidak merasa belum puas disaat
kami melayani urusan mereka, kami cepat masyarakatpun semangat”
(wawancara 16 juni 2015).
Ibu Henrosi selaku Kepala Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian
mengenai pertanyaan Apakah pegawai di kantor SAMSAT kota Palangka
Raya menyediakan tempat untuk pengurusan sesuai dengan prosesnya?
Beliau mengatakan bahwa“Penyedian tempat untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat baik dalam pengurusan pembayaran pajak
kendaraan bermotor hingga tempat menggesek nomor rangka mesin pun
kita sediakan”. (wawancara 16 juni 2015).
Selanjutnya menurut ibu Dra. Maira selaku kepala UPT-PPD
menjelaskan ”Pihak kami bekerja sama dengan Polda Kalteng dalam hal
kepengurusan pencetakan STNK dan BPKB ataupun yang baerkaitan
dengan pencetakan serta proses Balik nama kendaraan dalam hal ini
untuk memaksimalkan pelayanan kami maka kami sudah menyediakan
tempat khusus untuk penggesekan nomor mesin kendaraan, pencetakan
nomor polisi (plat motor atau pun mobil) yang di tangani dari pihak
kepolisian serta proses pengurusan perpanjangan pajak kendaraan
49
memiliki tempat proses yang khusus dan sesuai dengan kepengurusannya”
(wawancara 16 juni 2015).
Selanjutnya jawaban dari Bapak Drs. Ampuh selaku Kabid Pajak
Daerah menjelaskan bahwa “Untuk tempat kepengurusan sudah kami
sediakan sesuai dengan proses pengurusan masyarakat itu sendiri”
(wawancara 16 juni 2015).
Masih dalam penjelasan ibu Henrosi selaku Kepala Bagian Umum
dan Kepegawaian Dispenda terkait Apakah Bapak/Ibu mudah untuk di
temui masyarakat? “Tergantung dalam urusannya apa, apa yang
diperlukan masyarakat hingga harus menemui petugas yang bersangkutan
dan yang pastinya jika ingn bertemu petugas maka sebelumnya harus ada
janji untuk menemui petugas tersebut” (wawancara 16 juni 2015).
Selanjutnya menurut ibu Dra. Maira selaku Kepala UPT-PPD
menjelaskan”kami selaku Petugas Aparatur Pemerintah bekerja dan
mengabdikan diri untuk masyarakat. Kami bekerja di kantor Samsat ini
bertugas untuk melayani masyarakat pastinya kami ada saat jam kerja
berlangsung, jagi kami mudah untuk di temui kecuali pada saat kami ada
perjalanan dinas atau pun ada uruan pribadi”. (wawancara 16 juni 2015).
Selanjutnya jawaban dari Bapak Drs. Ampuh selaku Kabid Pajak
Daerah menjelaskan bahwa
“Kami selaku petugas disini sangat mudah untuk ditemui setiap
jam kerja pelayanan kecuali pada saat jam istirahat” (wawancara 16 juni
2015).
50
Berdasarkan hasil wawancara terkait pertanyaan peneliti dengan
masyarakat denagan hasil yang berbeda pula. Menurut penjelasan dari
Bapak Pahdi sebagai karyawan salah satu dialer resmi kota Palangka Raya
mengatakan “berdasarkan pengalaman yang saya alami dalam setiap
memberikan pelayanan untuk kami masyarakat, petugasnya selalu ada.
Namun apabila salah satu petugas yang bersangkutan tidak ada maka
diganti dengan petugas lain untuk sementara” (wawancara 19 juni 2015)
Masih dilanjutkan dengan bapak pahdi terkait pertanyaan peneliti
yaitu Apakah Bapak/Ibu menerima pelayanan dengan mudah dari petugas?
“terkadang mudah untuk pelayanan tetapi jika pada saat petugas
terlalu sibuk dan banyak yang harus diselesaikan maka kami harus
menunggu dengan berbagai alasan yang di berikan untuk kami salah satu
contoh alasannya petugas penggesek nomor mesinya tidak ada atau
petugas pengetikannya tidak ada atau yang lainnya sehingga kami harus
menunggu” (wawancara 19 juni 2015)
Begitu pula menurut ibu Septia Spd. mengatakan “dalam setiap
pelayanan petugas selalu ada di tempat namun dalam memberikan
pelayanan kami terkadang tidak dipedulikan apalagi jika masyarakat
masih belum mengerti, urusan kami seperti dipersulitkan maka hal
tersebut mengakibatkan kami sebagai masyarakat yang membutuhkan
pelayanan malas untuk berurusan sesuai dengan prosedur yang ada lebih
baik memilih jalan pintas dengan cara menambah sedikit biaya”
(wawancara 19 juni)
51
Selanjutnya hasil wawancara dengan Bapak Teguh menjawab dari
pertanyaan peneliti terkait Apakah Bapak/Ibu pernah memilih jalan pintas
agar proses pelayanan lebih cepat dari biasanya?
“iya pernah saya alami pada saat saya mengurus perpanjangan
pajak saya harus menunggu lama sedangkan saya di kejar waktu untuk
bekerja dan memerlukan waktu yang singkat akhirnya saya meminta
tolong kepada salah satu oknum di dalam yang memang sudah kerjaannya
untuk membantu mempercepat proses. dengan saya menambah biaya
sedikit maka urusan saya cepat selesai, disana memang ada bererapa
oknum yang dapat memercepat urusan. Dengan menambah Rp 50.000
sampai denagn Rp 100.000 atau tergantung kenderaan yang di urus
bahkan oknum tersebut lebih cepat dan cekatan. Di bandingkan saya
harus menunggu lama dengan proses yang lambat lebih baik saya memilih
jalan pintas saja” (wawancara 19 juni 2015)
Demikian dilanjutkan oleh Bapak Pahdi mengatakan bahwa “saya
sebagai karyawan dialer resmi di salah satu Kota Palangka Raya memang
pernah untuk memilih jalan pintas agar lebih cepat dan tepat dalam
penguruasan perpanjangan pajak baru untuk konsumen produk dialer
kami dikarena kan terkadang yang saya urus dengan jumblah yang
banyak maka saya lebih baik memilih proses yang cepat saja”
(wawancara 19 juni 2015)
52
5 KenyamananDalam Memperoleh Pelayanan, berkaitan dengan lokasi,
ruang tepat pelayanan, tempat parkir, ketersediaan informasi dan lain-lain
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan ibu Dra. Maira
selaku kepala UPT-PPD terkait pertanyaan Apakah pegawai SAMSAT
kota Palangka Raya menyediakan ruangan khusus untuk Pelayanan Pajak
Kendaraan Bermotor Dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (PKB dab
BBNKB) ? beliau menjelaskan “kantor kami melayani bukan hanya
dalam kota Palangka Raya saja namun disetiap daerah, jadi pastinya
kantor kami memiliki ruangan khusus sesuai dengan urusannya. Kami
sudah menyediakan tempat atau ruangan khusus bagi masyarakat yang
ingin mengurus PKB dan BBNKB”. (wawancara 16 juni 2015)
Dilanjutkan oleh Ibu Tiun Selaku Pegawai Bagia Perpanjangan
Pajak menjelaskan bahwa “kami selaku pegawai selalu memperhatikan
kepuasan masyarakat menerima pelayanan kami dalam kepengurusan
pajak ataupun balik nama kendaraan jadi kami menyediakan ruangan
khusus untuk pengurusan Pajak Kendaraan Bermotor Dan Bea Balik
Nama Kendaraan Bermotor (PKB dan BBNKB) agar kinerja kami lebih
efektif dan rapi”.(wawancara 17 juni 2015)
Kemudian masih dilanjutkan ibu Dra. Maira selaku kepala UPT-
PPD terkait pertanyaan peneliti, Apakah pegawai kantor SAMSAT ada
memberikan sosialisasi tentang Pajak Kendaraan Bermotor Dan Bea
Balik Nama kenderaan Bermotor “Dari dulu pemberian sosialisasi
tentang pentingnya pembayaran pajak sering kami lakukan. Sosialisasi
53
tersebut langsung kita muat pada media cetak maupun elektronik ataupun
melalui seminar di kampus-kampus serta tempat lainnya”. (wawancara 16
juni 2015)
Kemudian selanjutnya Ibu Tiun selaku pegawai bagian
perpanjangan pajak menjelaskan dengan pertanyaan yang sama
“sosialisasi selalu kami berikan untuk masyarakat dengan macam cara
seperti melewati media elektronik dan media cetak agar masyarakat lebih
mengetahui mengenai kewajiban untuk membayar pajak”. (wawancara 17
juni 2015)
Begitu pula Ibu Dra.Maira selaku kepala UPT-PPD Palangka Raya
menjelaskan terkait pertanyaan peneliti Apakah selalu ada Informasi
Tentang Pajak Kendaraan Bermotor Dan Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor (PKB dan BBNKB) untuk masyarakat? Beliau menjelaskan
“Informasi tentang pajak selalu kami sediakan dikantor Sistem
Administrasi Manunggal di bawah Satu Atap (SAMSAT). Apabila
masyarakat merasa kurang mengetahui prosedur maupun persyaratan
bisa datang langsung ke Kantor dan kami siap melayani” (wawancara 16
juni 2015).
Kemudian masih dilanjutkan Ibu Tiun selaku pegawai
Perpanjangan Pajak “jika informasi mengenai pajak kendaraan bermotor
dan bea balik nama kendaraan bermotor itu memang kewajaiban kami
selaku petugas disini untuk memberikan informasi dan merupakan salah
satu cara untuk kami memperingati masyarakat untuk membayar pajak
54
kendaraannya untuk informasi yang lebih jelas dapat di peroleh secara
langsung ke kantor kami”. (wawancara 17 juni 2015)
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan masyarakat dengan
hasil yang bertolak belakang dengan wawancara petugas Samsat Kota
Palangka Raya terkait dengan pertanyaan peneliti Apakah Bapak/Ibu
mendapatkan pelayanan di berikan dengan fasilitas yang memadai? seperti
Bapak Era mengatakan “untuk fasilitas menurut saya masih kurang
memadai di karenakan yang ada hanya untuk petugas saja namun untuk
masyarakat hanya ada ruang tunggu dengan fasilitas yang seadanya
seperti tempat duduk dan kipas angin seadanya mungkin menurut
informasi dari beberapa petugas dikantor dikarenakan baru saja direhab
atau ruangnya baru selsai diperbaiki” (wawancara 19 juni 2015)
Selanjutnya menurut ibu Nurhayati mengatakan bahwa ”menurut
saya fasilitas yang ada sudah memadai namun dalam perawatan masih
kurang maksimal” (wawancara 19 juni 2015)
Selanjutnya hasil wawancara peneliti dengan Bapak Era, Apakah
Bapak/Ibu memperoleh informasi tentang pengurusan Pajak Kendaraan
Bermotor Dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (PKB dan BBNKB)
dengan mudah?beliau mengatakan bahwa “bagi kami masyarakat biasa
terkadang kami kesulitan untuk mendapatkan informasi tentang cara
kepengurusan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor (PKB dan BBNKB) sehingga kami harus datang
55
sendiri ke kantor langsung untuk mendapatkan informasi” (wawancara 19
juni 2015)
Dilanjutkan menurut Ibu Septia SPd bahwa ”ketersediaan yang
diberikan memang sudah cukup memadai hanya saja informasi untuk
mendapatkan kemudahan dalam berurusan itu susah di dapatkan dengan
harus bertanya kepada petugas”(wawancara 19 juni 2015)
Kemudian menurut Bapak Teguh ” terkait informasi yang saya
ketahui pengurusan PKB dan BBNKB sedikit sulit untuk dipamahami
khususnya bagi masyarakat awam (masyarakat dari kampung) yang ingin
membayar pajak masih belum memahami tahapan-tahapan proses
pelayanan dikarenakan informasi yang tersedia masih belum mudah untuk
di dapatkan sehingga masyarakat harus bertanya”(wawancara 20 juni
2015)
Selanjutnya terkait pertanyaan peneliti Apakah menurut Bapak/Ibu
sebagai masyarakat yang menerima pelayanan sudah merasa puas dan
nyaman dengan fasilitas yang ada di kantor Samsat Kota Palangka Raya?
Menurut Bapak Era mengatakan ”kalau menurut saya masih kurang mba,
dari tempat parkir khususnya kenderaan bermotor masih terlihat kurang
teratur dari kendaraan masyarakat dan pegawai menggunakan tempat
yang sama”(wawancara 19 juni 2015)
Selanjutnya Bapak Teguh mengatakan ”untuk fasilitas memang
sudah memadai namun masih kurang memuaskan dari ruang tunggu
seperti TV masih belum ada sedangkan yang saya ketahui di ruang tunggu
56
kantor lainnya di lengkapi dengan TV agar masyarakat pada saat
mengantri tidak merasa bosan”(wawancara 20 juni 2015)
6. Atribut pendukung pelayanan lainya seperti ruang tunggu ber-AC,
keberaihan lainnya.
Berdasarkan wawancara terkait pertanyaan peneliti dengan Ibu
Dra. Maira Selaku Kepala UPT dan PPD Apakah ruang tunggu
masyarakat di kantor SAMSAT kota Palangka Raya tersedia secara khusus
“dalam pelayanan kami harus semaksimal mungkin. kembali saya
jelaskan bahwa kantor kami melayani tidak hanya di kota Palangka Raya
saja Namun bisa dari luar daerah, maka dari hal itu kami sediakan ruang
tunggu khusus untuk masyarakat dalam setiap proses kepengurusan
semuanya kami sediakan ruang tunggu jika tidak demikian maka
masyarakat sendiri akan protes langsung kepada kami sepagai petugas di
kantor tersebut” (wawancara 16 juni 2015)
Selanjutnya jawaban dari ibu Henrosi menjelaskan ”ruang tunggu
yang kami sediakan sudah tersedia secara khusus sesuai dengan tahapan
pengurusannya. Di setiap ruangan tempat berurusan kami sediakan
berbeda agar lebih aman dan tertib” (wawancara 16 juni 2015)
Dilanjutkan dengan Bapak Drs. Ampuh selaku Kabid pajak daerah
menjelaskan ”Untuk ruang tunggu masyarakat kita sediakan sesuai
peruntukkannya serta Petugas kebersihan sudah disediakan. Mereka
bekerja sebelum para pegawai mulai melakukan aktivitas pelayanan,
demikian pula Untuk pemberian tanda pengenal tidak harus kita berikan,
57
mereka bekerja sesuai dengan tupoksi yang ada”. (wawancara 16 juni
2015)
dilanjutkan dari ibu Dra. Maira selaku kepala UPT dan PPD
terkait pertanyaan peneliti apakah ada petugas khusus kebersihan untuk
ruang tunggu maupun lingkungan. Beliau menjelaskan Bahwa ”petugas
kebersihan dan lingkungan dipastikan ada karena jika tidak kantor kami
akan terlihat kumuh dan tidak nyaman untuk dilihat dan yang pastinya
tidak baik untuk kesehatan kami serta masyarakat di sekitar” (wawancara
16 juni 2015)
Selanjutnya ibu henrosi selaku kepala bagian umum dan
kepegawaian dispenda menjelaskan ”kalau untuk petugas kebersihan dan
lingkungan setiap pagi sudah bekerja agar sebelum masyarakat datang,
kantor kami sudah bersih dan indah untuk dilihat demi kenyaman dan
kesehatan kami selaku petugas serta masyarakat sebagai penerima
pelayanan kami” (wawancara 16 juni 2015)
Masih dilanjutkan ibu Dra. Maira selaku kepala UPT dan PPD
Apakah petugas diberikan tanda pengenal agar masyarakat mudah untuk
mendapatkan pelayanan?”kami sebagai petugas wajib menggunakan
tanda pengenal karena hal itu sebagai salah satu identitas kami, selain itu
agar masyarakat lebih mudah untuk mengenal kami, sebagai salah satu
cara untuk kami lebih mudah berinteraksi langsung dengan masyarakat”
(wawancara 16 juni 2015)
58
Selanjutnya Ibu Henrosi Sub Selaku Kepala Bagian Umum Dan
Kepegawaian Dispenda mengatakan”saya sebagai salah satu pegawai
yang memberian pelayanan terhadap masyarakat saya selalu
menggunakan tanda pengenal dibagian atas saku baju dinas saya, namun
dalam hal itu masih banyak petugas kami menggunakan tanda pengenal di
hari-hari tertentu saja” (Wawancara 16 Juni 2015).
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan masyarakat dalam
pertanyaan terakit Menurut Bapak/Ibu apakah dalam memberikan
pelayanan yang tersedia sudah memadai? Ibu Septia SPd mengukapakan
bahwa” menurut yang saya lihat sarana yang disediakan untuk
mempermudah pelayanan seperti komputer untuk petugas sudah
memadai” (wawancara 22 juni 2015)
Selanjutnya di menurut bapak Herry mengatakan ”kalau untuk
sarana seperti kendaraan mobil Samsat keliling sudah memadai namun
dalam pelaksanaannya masih kurang maksimal”(wawancara 22 juni
2015)
Kemudian dilanjutkan oleh Bapak Fran mengatakan ”menurut
saya kelengkapan yang disediakan di ruang tunggu masih kuarang
memadai seperti kursi terkadang masyarakat banyak yang datang maka
sebagaian sambil menunggu antrian masyarakat ada yang berdiri begitu
pula dengan tempat sampah yang tersedia hanya satu tempat saja”
(wawancara 22 juni 2015)
59
Kemudian ibu Septia SPd mengukapakan bahwa; Apakah menurut
Bapak/Ibu dalam memberikan pelayanan petugas selalu menggunakan
identitas diri? ”yang saya lihat kebanyakan petugas tidak menggunakan
identitas diri seperti tanda pengenal padahal menurut saya hal itu penting
untuk kami sebagai masyarakat agar lebih mengenal dan yakin bahwa
yang bersangkutan adalah petugas yang kami tuju” (wawancara 22 juni
2015)
Dilanjutkan pula menurut Bapak Herry mengatakan ”saya lihat
petugas tidak semua menggunakan tanda pengenal hanya selaku kasi atau
kepala bagian atau lainya yang menggunakan tanda pengenal untuk para
pegawainya tidak banyak yang menggunakannya”(wawancara 22 juni
2015)
Selanjutnya di ungkapkan oleh ibu Yona dalam pertanyaan Apakah
masyarakat di berikan kartu antrian untuk mempermudah mendapatkan
pelayanan? ”iya menurut pengalaman saya, kami masyrakat yang
menunggu diberikan kartu antrian, tetapi dilihat dari banyaknya
masyarakat yang datang terkadang jika masyarakat yang datang hanya
beberapa orang maka kartu antrian yang berupa kertas nomor urut
antrian tidak terlalu digunakan, namun yang datang bersamaan dengan
jumlah yang banyak maka kartu antrian akan digunakan dengan teratur”.
(wawancara 22 juni 2015)
Selanjutnya ibu Norma mengatakan bahwa ”setiap kami datang ke
kantor kami sudah disediakan kartu antrian namun tekadang tidak
60
digunakan jika wajib pajak yang datang hanya beberapa orang
saja”(wawancara 22 juni)
C. Pembahasan
Berdasarkan yang di dapat dari hasil penelitian sesuai dengan indikator
kualitas pelayanan pada Kantor Samsat di Bidang Pajak Kendaraan Bermotor
Dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Di Kota Palangka Raya di jelaskan
sebagai berikut:
1. Ketepatan waktu pelayanan, yang meliputi waktu tunggu dan waktu
proses.
Terkait ketepatan waktu, waktu tunggu dan waktu proses, di
Kantor SAMSAT Kota Palangka Raya. untuk ketepatan waktu kinerja
sudah sesuai dengan jam kerja yang di tentukan, dan mengenai waktu
proses tergantung dari kesiapan persyaratan pemohon sebagai wajib pajak
dan kinerja dari petugas wajib pajak itu sendiri. Tetapi dapat di nilai dari
beberapa wawancara dengan masyarakat waktu tunggu masih kurang
maksimal dikarena dari kinerja petugas yang lambat dan tidak tepat waktu
dalam penyelesaiannya. Akibat dari proses yang lama masyarakat pun
mengambil jalan pintas dengan menggunakan jasa calo.
2. Akurasi pelayanan, yang meliputi bebas dari kesalahan.
terkait Akurasi pelayanan, seharusnya petugas lebih teliti dalam
memproes permohonan yang diajukan oleh wajib pajak sehingga tidak
terjadi kesalahan contohnya pada pengetikan nama,alamat,jenis kendaraan
dan lain-lain. dikarena masih ada dari beberapa keluhan masyarakat yang
61
mengalami kesalahan dalam menerima hasil dari pelayanan pihak
SAMSAT, untuk tindakan yang di berikan dari pihak SAMSAT sudah
cukup bertanggung jawab dengan cara memperbaiki ulang atas kesalahan
yang di berikan kepada wajib pajak.
3. Kesopanan dan keramahan dalam memeberikan pelayanan.
Terkait sikap kesopanan dan keramahan di kantor SAMSAT sudah
baik dapat dilihat dari pakaian petugas yang rapi dan sopan sesuai dengan
pakaian dinas yang sudah di tentukan. Dalam melayani masyarakat
petugas juga sudah memberikan pelayanan sesuai dengan nomor urut
antrian demi kelancaran pelayanan yang teratur dan rapi. Adanya
komunikasi yang baik antara wajib pajak dan petugas dapat mempercepat
waktu penyelesaian. Dengan memposisikan wajib pajak sebagai pihak
yang harus dilayani dengan baik, petugas SAMSAT senantiasa
memberikan perhatian yang bersifat individual dan tulus kepada wajib
pajak yang membutuhkan bantuan dan informasi terkait dengan pelayanan.
4. Kemudahan mendapatkan pelayanan, misalnya banyaknya petugas yang
melayani dan banyaknya fasilitas pendukung seperti komputer.
kemudahan dalam mendapatkan pelayanan di kantor SAMSAT
kota Palangka Raya sudah baik, bagi masyarakat yang berkepentingan
dalam mengurus PKB dan BBNKB, SAMSAT sudah menyediakan dari
berbagai macam fasilitas salah satunya adalah kendaraan SAMSAT
keliling yang ada di Palangka Raya hal ini dilakukan agar dapat
memepermudah wajib pajak dalam mendapatkan pelayanan, namun
62
berdasarkan wawancara dengan masyarakat untuk kendaraan SAMSAT
keliling ini masih belum optimal dalam pelaksanaannya, dikarenakan
hanya ada pada hari-hari tertentu.
5. Kenyamanan dalam memperoleh pelayanan, berkaitan dengan lokasi,
ruang parkir, ketersediaan infomasi dan ain-lain.
Dari hasil peneliti terkait kenyamanan masyarakat dalam
memperoleh pelayanan sudah cukup baik dari segi ruangan khusus yang
sudah tersedia. Semua masyarakat menggunakan tempat yang berbeda
sesuai dengan kepentingannya, namun ketersediaan fasilitas untuk
masyarakat masih kurang memadai seperti tempat parkir yang tidak
beraturan antara petugas dengan masyarakat masih berada pada satu
tempat khususnya kendaraan bermotor. Serta sosialisasi dan informasi
yang masih kurang maksimal dari petugas SAMSAT karena hanya
diadakan seminar di kampus-kampus dan di muat langsung di media cetak
serta elektronik.
6. Atribut pendukung pelayanan lainnya, seperti ruang tunggu ber-AC,
kebersihan dan lain-lain.
Terkait dengan atribut pendukung yang tersedia di kantor
SAMSAT dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, petugas
menyediakan ruang tunggu bagi masyarakat sesuai dengan
kepentingannya disertai fasilitas yang sudah memadai. Namun dari segi
keistimewaan masih kurang karena dari penggunaan AC hanya untuk
ruangan bagi petugas saja. Pihak SAMSAT juga menyediakan petugas
63
kebersihan agar ruangan terlihat rapi dan bersih. Serta penyediaan kartu
antrian dari pihak petugas SAMSAT di gunakan tergantung dari
banayaknya masyarakat yang berkepentingan, atribut lengkap berupa
tanda pengenal masih kurang optimal karena hanya di gunakan oleh
beberapa petugas.
64
BAB V
KESIMPULANAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian secara kualitatif mengenai Kualitas
Pelayanan Pajak Kendaraan Bermotor Dan Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor (PKB dan BBNKB) di kantor SAMSAT Kota Palangka Raya
sudah cukup baik dan masih ada beberapa kekurangan dalam pelayanan
khususnya pada kualitas pelaksanaanya Hal ini dapat dilihat dari:
1. Ketepatan waktu pelayanan, yang meliputi waktu tunggu dan waktu
proses.
Terkait ketepatan waktu tunggu sudah baik, petugas bekerja sesuai
dengan jam yang di tentukan. dan terkait waktu tunggu proses
tergantung dari kesiapan persyaratan pemohon, namun bedasarkan
wawancara peneliti dengan masyarakat bahwa untuk waktu proses masih
kurang baik dapat di nilai dari pelayanan cepat yang tidak memalui
tahapan-tahapan yang sudah di tentukan.
2. Akurasi pelayanan, yang meliputi bebas dari kesalahan.
Dari segi akurasi pelayanan masih dapat di nilai dari ketelitian petugas
masih terjadi beberapa kesalahah dari pengetikan Nama,alamat,jenis
kendaraan dan lain-lainnya. Terkait dengan tindakan petugas untuk
mengatasi kesalahan sudah bertanggung jawab dalam hal merefisi ulang
dari ketidak telitianya.
3. Kesopanan dan keramahan dalam memeberikan pelayanan.
64
65
Terkait kesopanan dan keramahan petugas dalam memberikan
pelayanan sudah baik hal ini dapat dilihat dari pakaian yang rapi dan sopan
serta pada saat memebrikan pelayanan sesuai denagan nomor urut antrian
untuk setiap wajib pajak.
4. Kemudahan mendapatkan pelayanan, misalnya banyaknya petugas yang
melayani dan banyaknya fasilitas pendukung seperti komputer.
Terkait dengan kemudahan dalam mendapatkan pelayanan di
kantor SAMSAT sudah baik, untuk masyarakat yang berkepentingan
sudah disediakan fasilitas salah satunya seperti kendaraan SAMSAT
keliling untuk menunjang kemudahan dalam mendapatkan pelayanan.
5. Kenyamanan dalam memperoleh pelayanan, berkaitan dengan lokasi,
ruang tempat pelayanan, tempat parkir, dan ketersediaan informasi.
Terkait denagan kenyamanan masyarakat dalam memperoleh
pelayanan sudah baik dapat dilihat ketersediaan dari ruangan khusus yang
berbeda sesuai dengan kepentingannya, dan pihak SAMSAT memberikan
informasi kepada masyarakat dengan cara melalui media cetak ataupun
elektronik tentang wajib pajak.
6. Atribut pendukung pelayanan lainnya seperti ruang tunggu ber-AC
Adapun mengenai Atribut pendukung pihak petugas SAMSAT
sudah menyediakanya untuk menandakan suatu kepedulian dan perhatian
kepada wajib pajak seperti kartu antrian,tanda pengenal petugas, serta
fasilitas pendukung lainnya salah satunya petugas kebersihan dan
lingkungan.
66
B. Saran
Dari kesimpulan diatas, penulis mengajukan beberapa saran yang
diharapkan dapat berguna untuk peningkatan kualitas pelayanan yang selama
ini telah diberikan oleh SAMSAT Kota Palangka Raya kepada wajib pajak
peneliti menyarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Diharapakan dari pihak Kantor SAMSAT Kota Palangka Raya harus lebih
teliti dalam memberikan pelayanan dengan fasilitas yang sudah memadai
agar masyarakat lebih percaya kepada pihak petugas.
2. Diharapkan kepada pimpinan UPT-PPD kota Palangka Raya untuk
melaksanankan pengawasan yang lebih ketat agar pelayanan yang
diberikan kepada masyarakat sesuai dengan SOP yang ada.
3. Diharapkan untuk kantor SAMSAT kota Palangka Raya lebih
memaksimalkan pelayanan kendaraan SAMSAT keliling agar masyarakat
lebih mudah memeperoleh pelayanan pajak.
67
DAFTAR PUSTKA
Ali, faried.2011. Teori dan konsep administrasi dari pemikiran paradikmatik menuju redaksi, makasar : (PT RAJAGRAFINDO JAKARTA)
Bungin Burhan. 2013, metode penelitian social dan ekonomi (Jakarta.KENCANA
PERENADA GROUP 2013) Basuki Johanes. 2013, Budaya Pelayanan Publik. (Jakarta timur Media Pustaka) Saputra jaya.2014 Profil kantor samsat dan Dispenda provinsi Kalimantan
Tengah Hardiansyah. 2010, kualitas Pelayanan Publik. (Bandung PPs Unpad) Hutasoit. 2011, pelayanan public teori dan aplikasi (Jakarta timur MAGNAScript
Publishing) Maleong lexy j. 2007 metode penelitian kualitatif, (makasar : cv ,ALAFABETA) Pasalong Harbani, 2007,Teori Administrasi Publik (Alfabeta,cv Bandung) Subarsono, AG. 2005 analisis kebijakan publik : konsep teori dan aplikasi
(yokyakarta : pustaka belajar) Sondang, S. 2002 Sistem Informasi Manajemen, Jakarta : Sinar Grafika offsiet. Suyanto Bagong. dan Sutinah 2005, metodelogi penelitian sosial (Jakarta
PRENADA MEDIA 2005)
68
69
Wawancara Bersama Pegawai Kantor SAMSAT
Wawancara Bersama Pegawai Kantor SAMSAT
70
71